TRIBUTE TO
PROFESSOR ZUHAL
Sivitas Akademika Universitas Al Azhar Indonesia
Rabu, 5 Maret 2014
TRIBUTE TO
PROFESSOR ZUHAL
Sivitas Akademika Universitas Al Azhar Indonesia
Rabu, 5 Maret 2014
Tribute to
Professor Zuhal
Tribute to
Professor Zuhal
Tribute to
Professor Zuhal
Sebuah Perjalanan Panjang
Tribute to
Professor Zuhal
Kuliah di Institut Teknologi Bandung
Tribute to
Professor Zuhal
Tribute to
Professor Zuhal
sebuah persembahan sederhana kami kepada Prof. Dr. Ir. Zuhal, M.Sc., E.E.
Tribute to
Professor Zuhal
Berangkat dari rasa ribuan kalimat syukur kepada Ilahi, izinkan kami menata ruang kecil pada buku ini sebagai ungkapan terima kasih kepada Prof. Zuhal yang selama ini menjadi inspirasi, pemimpin, pendidik, dan ayah bagi kami. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan keberkahan kepada beliau dan keluarga. Amin
Tribute to
Professor Zuhal
Prof. Dr. Ir. Zuhal, M.Sc., E.E. Rektor Universitas Al Azhar Indonesia tahun 2000-2013
Tribute to
Professor Zuhal
Tribute to
Professor Zuhal KILAS BALIK PROFESSOR ZUHAL
Tribute to
Professor Zuhal
Khazanah Keilmuan yang luas berangkat dari kehangatan keluarga yang turut kami rasakan
Tribute to
Professor Zuhal
Tribute to
Professor Zuhal
Piawai bermusik dan bergaul semasa muda, turut mengawal kebersamaan kami dengan beliau
Tribute to
Professor Zuhal
Pemuda Zuhal menempuh ilmu di Jepang sebagai angkatan kedua mahasiswa penerima pampasan perang
Tribute to
Professor Zuhal
Mengawali kesuksesan dengan pendidikan yang berkualitas. Begitulah beliau membagi semangat pendidikan kepada kami
Tribute to
Professor Zuhal
Pengukuhan Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Indonesia
Tribute to
Professor Zuhal
Mendapat kepercayaan untuk mengatasi krisis listrik di tahun 1992–1995
Tribute to
Professor Zuhal
Prof. Zuhal mengubah PLN dari perum menjadi sebuah korporat yang profesional
Tribute to
Professor Zuhal
Tribute to
Professor Zuhal
Tribute to
Professor Zuhal
Menteri Negara Riset dan Teknologi Kabinet Presiden B.J. Habibie pada tahun 1998 -1999
Tribute to
Professor Zuhal
Mengepalai BPPT tahun 1998 -1999
Tribute to
Professor Zuhal
Sebagai mantan MENRISTEK Republik Indonesia, beliau tidak pernah enggan berbagi semangat membangun bangsa pada kami
Tribute to
Professor Zuhal
Di mana pun beliau berada, peran penting beliau dibutuhkan demi kemajuan negeri ini. inilah sikap yang beliau kerap tularkan kepada kami
Tribute to
Professor Zuhal
Tribute to
Professor Zuhal UAI ADALAH “RUMAH” PROFESSOR ZUHAL
Tribute to
Professor Zuhal
Tribute to
Professor Zuhal
Tribute to
Professor Zuhal
Kembali mengabdi pada dunia pendidikan di tahun 2000 Universitas Al Azhar Indonesia
Tribute to
Professor Zuhal
Tribute to
Professor Zuhal
Tribute to
Professor Zuhal
Tribute to
Professor Zuhal
Tribute to
Professor Zuhal
Tribute to
Professor Zuhal
Meskipun belum mempunyai gedung sendiri, UAI berhasil melaksanakan proses belajar mengajar dan telah meluluskan angkatan pertama di tahun 2005
Tribute to
Professor Zuhal
Tribute to
Professor Zuhal
Tribute to
Professor Zuhal
Tribute to
Professor Zuhal
Tribute to
Professor Zuhal
Tribute to
Professor Zuhal
Tribute to
Professor Zuhal Prof. Sayuti Hasibuan, Ph.D, mantan Dekan Fakultas Ekonomi UAI.
masjid. Makna ini berkaitan dengan jawaban
selalu mendorong kreativitas dan memberi kebebasan kepada para dekan
Pada tahun awal 2000-an, saya
kenapa diabad modern ini kehidupan
bagi pengembangan ilmiah dibidang
ditawari, melalui Ir. Hassanuddin Zein
sosial ekonomi negara-negara Islam
masing-masing. Pemberian dorongan
alm. oleh Prof. Zuhal untuk menjabat
termasuk Indonesia selalu tertinggal
dan kebebasan intelektual inilah menurut
sebagai dekan fakultas ekonomi.
dibandingkan negara-negara maju
saya yang turut bertanggung jawab bagi
Walaupun saya waktu itu menjabat
yang non-islam khususnya di Eropa
pengembangan rumusan akademis jawaban pokok terhadap pertanyaan
sebagai Ketua Pansca Sarjana MM. di Universitas Muhammadiyah Surakarta, di Jawa Tengah, tawaran ini saya terima dengan senang hati oleh karena saya mengetahui Prof. Zuhal sedang mengupayakan pembangunan sebuah
...beberapa tahun kemudian, saya memahami sepenuhnya makna ungkapan metaforis yang sering disampaikan oleh Prof. Zuhal
diatas. Apa isi rumusan ini? Rumusan ini mengambil bentuk dalam hukum konsistensi pembangunan sosialekonomi bangsa-bangsa. Konsistensi dalam kajian filsafat, sebagai salah satu
universitas yang luar biasa. Kalau biasanya sebuah univesitas membangun
dan Amerika Utara? Inilah persoalan
kriteria kebenaran empiris bukanlah hal
sebuah masjid, Universitas Al Azhar
yang telah menjadi perhatian bahkan
yang baru. Tetapi bilamana dikaitkan
Indonesia adalah sebuah universitas
obsesi dikalangan banyak pembaru
dengan upaya pembangunan negara
yang dibangun oleh masjid yaitu Masjid
Islam. Jawaban terhadap pertanyaan
bangsa maka hukum ini memiliki
Agung Al Azhar. Hanya beberapa tahun
inilah yang telah diteliti dan akhirnya
signifikansi yang amat penting.
kemudian, saya memahami sepenuhnya
dirumuskan di UAI, khususnya di
Hukum ini intinya mengatakan bahwa
makna ungkapan metaforis yang sering
Fakultas Ekonomi. Penelitian dan
keberhasilan pembangunan sosial
disampaikan oleh Prof. Zuhal dalam
pengembangan terhadap jawaban yang
ekonomi tergantung sejauh mana
berbagai kesempatan bahwa UAI adalah
bersifat paradigmatig ini dimungkinkan
terdapat konsistensi dalam nilai-nilai
sebuah universitas yang dibangun oleh
oleh karena Prof. Zuhal selaku rektor
dalam tujuan pembangunan sosial
Tribute to
Professor Zuhal ekonomi dan nilai-nilai yang terkandung
melalui lima prinsip pokok yang oleh
legislatif, tidak terdapat tanda-tanda
dalam langkah-langkah yang ditempuh
salah seorang proklamator kemerdekaan
yang meyakinkan bahwa panyatuan
dalam pencapaiannya. Secara faktual
Indonesia, Bung Karno, diberi nama
atau”coupling” antara visi dan misi
negara-negara Islam melanggar
Pancasila. Visi dan misi ini merupakan
bangsa sebagaimana yang diminta
hukum ini oleh sebab pembangunan
satu kesatuan tujuan dan cara dan
oleh Pembukaan Undang-Undang
sosial ekonomi mereka baik secara
tidak boleh dipisah atau di “decouple”.
dasar 1945. Ini berarti pelaksanaan
tujuan maupun langkah-langkah pokok
“Decoupling” merupakan tantangan
pembangunan bangsa kedepan,
kebijakan didasarkan kepada ajaran
pokok yang dihadapi dalam pelaksanaan sebagaimana pelaksanaannya
ekonomi neoklasik yang merupakan
program-program pembangunan bangsa
dimasa lalu, tidak akan optimal dalam
basis dari sistem kapitalisme. Nilai-nilai
selama ini.
pencapaian visinya.
yang terkandung dalam ajaran ekonomi
Dalam pembangunan bangsa selama
neoklasik ciptaan manusia secara
hampir 68 tahun kemerdekaan, usaha
mendasar tidak konsisten dengan nilai-
perwujudan visi bangsa selalu terpisah
nilai Islam.
dari misinya, Pancasila. Dampak dari
Indonesia sebagai negara Islam
pemisahan atau “decoupling” ini adalah
terbesar di dunia telah merumuskan
bahwa visi bangsa kurang tercapai
nilai-nilai Islam dalam tujuan
secara optimal. Secara lebih mendasar
pembangunannya sebagaimana yang
perubahan peradaban sebagaimana
dikemukakan dalam Pembukaan
yang dituntut Pancasila belum
Undang-Undang Dasar 1945. Cita-cita
terlaksanaka dengan optimal. Untuk
pembangunan bangsa atau visi bangsa
masa depan, kalau mengacu kepada
adalah terwujudnya negara Indonesia
platform sosial ekonomi partai-partai
yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil
politik yang memegang kekuasaan
dan makmur. Visi demikian harus dicapai
pemerintahan baik di eksekutif maupun
Tribute to
Professor Zuhal Disinilah sumbangan kepemimpinan Prof. Zuhal sebagai rektor UAI, yaitu meletakkan landasan kelembagaan sebuah institusi ilmu pengetahuan bagi perbaikan pembangunan bangsa Indonesia sesuai visi dan misi
itulah medan magnet yang luar biasa dari seorang khalifah bernama “Pak Zuhal”
awal yang telah ditetapkan. Dalam
kelembagaan UAI untuk menghadapi
mengisi kekosongan tersebut sehingga
pembangunan institusi ini, sumbangan
tantangan kebangsaan ini memerlukan
seseorang (terutama kaum muda) dapat
para penugsaha secara finansial yang
pengembangan lebih lanjut baik secara
mencapai semaksimum mungkin sesuai
telah digalang oleh Prof. Zuhal dan
akademis maupun lainnya. Tetapi Prof.
bakat dan kemampuannya. Itulah ciri
memungkinkan pembangunan gedung
Zuhal telah memberikan sumbangannya
guru sekaligus pemimpin besar.
baru UAI perlu diberi apresiasi. Salah
dengan ikhlas. Semua pihak yang
tugas pokok UAI kedepan, atas dasar
terkait dengan UAI perlulah memberikan
visi dan misi UAI yang berbasis nilai-
apresiasi dan melanjutkan apa yang
nilai Islam sebagaimana yang sudah
telah dimulai olehnya. Semoga.
disusun bersama dikalangan sivitas akademika dibawah pimpinan rektornya, Prof. Zuhal, mengupayakan agar visi dan misi bangsa tidak terus terpisah
Hidayat Ir. Hidayat Yorianta, M.Sc., Ph.D. Kepala Kantor Urusan Internasional. Pak Zuhal adalah orang yang
tetapi menyatu. Dalam kerangka
sangat demokratis dan melihat
perubahan paradigma pembangunan
sesorang dengan prinsip seberapa
dan perubahan peradaban atas dasar
banyak gelas yang terisi (kemampuan
Pancasila inilah kepemimpinan Prof.
seseorang), bukan bagian yang
Zuhal di UAI dalam tiga belas tahun
kosongnya (ketidakmampuan).
terakhir ini perlu diletakkan. Tentu
Beliau selalu memberi peluang untuk
Syafitri Jumianto, S.Si., M.Si. Kepala Biro Kemahasiswaan, Alumni & Pengembangan Karir Pak Zuhal bagaikan magnet yang gaya-gaya magnetnya tidak hanya berada pada kutub-kutubnya saja, namun juga timbul di sekitar magnet. Itulah medan magnet yang luar biasa dari seorang khalifah bernama “Pak Zuhal” yang pengorbanannya akan menjadi ladang amal bagi kemajuan pendidikan di negeri ini.
Tribute to
Professor Zuhal Dr. Ir. Syarif Hidayat, M.Eng.Sc, MM, mantan Kaprodi Teknik Industri
Sulaiman dalam menjawab pertanyaan mahasiswa. Beliau yang saat itu masih
disertasi di IPB (Juni 2012) sekali
Pertama kali saya mengenal pak
bujangan juga aktif membantu kegiatan
lagi saya memohon bantuan beliau
pembangunan Masjid Salman ITB.
untuk bersedia menjadi penguji luar
Zuhal adalahpada tahun 1969-an ketika beliau menjadi asisten dosen Mesin-
Saya bertemu pak Zuhal lagi ketika
Ketika saya akan menyelesaikan
komisi pembimbing. Beliau juga
Mesin Listrik untuk Prof TM Sulaiman di
beliau menjabat Direktur Utama PLN,
dengan spontan menyanggupinya, dan
Jurusan Elektroteknik Institut Teknologi
saya beberapa kali hadir ke Gedung
Alhamdulillah saya lulus dengan hasil
Bandung. Sebagai mahasiswa saya
Utama PLN untuk kegiatan konsultansi.
bagus.
sering melihat pak Zuhal duduk di
Beliau masih mengenali saya dan
barisan belakang untuk membantu Prof
sempat berkata : Saya akan bantu kalian
selain penghargaan untuk kesediaannya
bila ada kesulitan dengan PLN.
membantu dan mempermudah
Ketika saya hampir pensiun pada
Tiada kalimat lain untuk beliau
permasalahan yang dihadapi siapapun.
tahun 2001 saya kebetulan hadir pada
UAI yang menghadapi segunung
suatu acara pengajian dan tarawih
masalah dan kesulitan telah dikelola
Ramadhan PKPI di kediaman beliau.
oleh beliau dan dibantu untuk mendapat
Saya menanyakan apakah masih
jalan keluar yang elegan sehingga saat
memerlukan dosen untuk UAI karena
ini telah berjaya menjadi Universitas
saya ketahui beliau menjadi Rektornya.
yang unggulan. Satu-satunya kampus
Sekali lagi beliau membantu saya untuk
di Indonesia yang dikunjungi Perdana
bergabung dengan UAI, dan bahkan
Menteri Cina dan Inggris.
ditunjuk menjadi pelopor prodi Teknik
Terima kasih pak Zuhal, hanya Allah
Industri karena pengalaman saya bekerja
SWT yang dapat memberikan imbalan
adalah dalam bidang sistem informasi
yang sepadan dengan seluruh amal
dan distribusi produk.
saleh bapak.
Tribute to
Professor Zuhal Dr. Fokky Fuad, SH, M.Hum - Dosen tetap Fakultas Hukum
FHUI Depok pada tanggal 21 Juli 2012. Saya berfikir bahwa saat itu beliau
Prof. Dr. Zuhal yang kukenal..
berhalangan hadir, karena mungkin beliau
Pertama kali saya menginjakkan kaki
tidak mengenal saya. Tetapi saya cukup
di Universitas Al Azhar Indonesia, saya
terkejut ketika beliau hadir menyaksikan
sangat terkesan dengan ide-ide Prof
pengukuhan gelar Doktor saya. Beliaupun
Zuhal yang luar biasa. Beliau memiliki
kemudian memberikan ucapan selamat
keinginan yang kuat untuk memajukan
atas pengukuhan tersebut, tak saya
UAI sebagai salah satu universitas
sangka beliau masih mau menyempatkan
terbaik tidak saja di Indonesia, tetapi juga
diri untuk hadir. Pada saat lainnya ketika
di Asia.
beliau berjalan dan berpapasan dengan
Sebagai dosen baru kala itu, saya
saya, beliau menyapa saya dan menyebut
melihat begitu banyak keinginan beliau
nama saya. Satu hal yang cukup luar
untuk menjadikan universitas ini maju,
biasa, karena umumnya pimpinan lupa
dan untuk itu beliau juga menulis dua
dengan nama bawahannya, tetapi tidak
buah buku mengenai inovasi sebagai
dengan beliau.
sebuah kekuatan daya saing bangsa.
Kini walau Prof. Zuhal tak lagi
Buku itu sempat saya jadikan bahan
menjabat sebagai rektor, akan tetapi
acuan utama ketika saya diminta
jejak langkah beliau untuk membangun
mempresentasikan tulisan saya dalam
UAI masih tetap kuat merekat. Teruslah
sebuah seminar di Jakarta tahun 2013.
berkarya dengan menulis buku yang
Yang juga membuat saya terkesan
bermutu di tengah kelangkaan buku yang
adalah ketika saya melaksanakan
bersifat membangun bangsa. Kami akan
ujian sidang terbuka promosi Doktor di
terus menanti karyamu, Prof. Zuhal.
Tribute to
Professor Zuhal mampu memantapkan hati saya untuk Denny Hermawan, S.T. Alumni UAI, calon dosen tetap Teknik Informatika memutuskan memilih kampus ini Pertama kali saya mengenal nama Pak Zuhal adalah pada saat masih berada di tingkat akhir di sekolah menengah atas unggulan yang berada di salah satu kota kecil yang sejuk, SMA Negeri 1 Sukabumi. Ketika itu saya dipanggil oleh Wakasek (Wakil Kepala Sekolah) Urusan Kesiswaan, perihal adanya undangan Beasiswa Unggulan dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI). Jujur nama YPI Al Azhar sudah saya kenal dengan sekolah-sekolahnya yang berkualitas dan juga “mahal”. Namun nama UAI baru kali itu saya dengar, sempat bertanya-tanya juga, ternyata sudah ada universitasnya toh.. Pada awalnya sempat hadir keraguan untuk menerima undangan tersebut, karena UAI merupakan kampus baru yang belum terlihat “wujudnya” baik dari sisi fisik maupun prestasi. Setelah saya mencari informasi lebih lanjut mengenai UAI dan kiprah Pak Zuhal, maka nama beliau sebagai rektor
diantara tawarantawaran PMDK dan beasiswa dari universitas lain. Saya yakin UAI akan menjadi besar dan mampu mewujudkan visinya di tangan beliau. Setelah saya berada di UAI sebagai mahasiswa, keyakinan akan keberhasilan mewujudkan mimpi itu
berusahamewujudkan visi yg beliau sampaikan dalam setiap kesempatan bahwa dari kampus ini akan dilahirkan para cendekiawan muslim yang kuat baik secara keilmuan maupun keislaman. Hal tersebut diperkuat dengan dimintanya Bang Imad (Prof. Imaddudin) untuk menggembleng kami. Di tengah masih terbatasnya sarana dan
kampus ini akan besar sebagaimana visi yang Pak Zuhal sampaikan
semakin menguat dengan bimbingan Pak Zuhal, serta kolega-kolega beliau yang menjadi dosen khususnya di Fakultas Teknik ketika itu. Saya dan teman-teman dari berbagai daerah yang menerima beasiswa unggulan bangga menerima julukan sebagai “Anak Pak Zuhal”. Kami yakin dan
prasarana ketika itu, semangat kami begitu terbakar. Insya Allah kampus ini akan besar sebagaimana visi yang Pak Zuhal sampaikan, sebesar mimpi-mimpi yang akan kami wujudkan, sebagaimana tokoh-tokoh besar yang dicetak dan dilahirkan dari MasjidAgung Al Azhar. Waktu pun berlalu, UAI terus tumbuh
Tribute to
Professor Zuhal dan mewujudkan visinya setapak demi
menetes jika mendengar uraian tersebut,
dengan beberapa rak buku, lima set meja
setapak. Setelah lulus dan sempat
terlebih jika mendengarkan langsung Pak
belajar, dua set meja kerja untuk Kepala
beberapa waktu berkarya diluar, akhirnya
Zuhal berbicara di berbagai kesempatan.
Perpustakaan dan Asisten, dan dilengkapi
tibalah panggilan itu. Panggilan untuk
Waktu tidak pernah berbohong,
kembali ke kampus, bergabung dalam
usia beliau sudah tidak semuda dulu,
akan masuk ruang perpustakaan harus
barisan karya dan pengabdian dalam
namun semangat dan pesan beliau tetap
melepaskan sepatu. Dan hampir setiap
mengawal perwujudan visi mulia.
tertanam di hati-hati kami. Kami “Anak-
hari Profesor Zuhal membuka sepatu
Sekali lagi, Pak Zuhal, serta lingkungan
anak Pak Zuhal” akan terus mengawal
untuk melihat mahasiswa yang sedang
Masjid Agung Al Azhar yang saya cintai
dan mewujudkan visi tersebut sekuat
belajar, membaca buku di karpet dan
membuat saya tak lagi berfikir panjang
tenaga, dimanapun kami berada.
terkadang berbincang singkat dengan
untuk menyambut panggilan tersebut.
Pak Zuhal, guruku, orangtuaku,
Dalam beberapa kesempatan tiada yang
inspirasiku..
berubah dengan sosok Pak Zuhal, visi yang kuat, semangatkerja keras dan profesionalisme dan semangat ketulusan senantiasa terpancar dalam kata-
dengan karpet, jadi siapapun yang
mereka. Cara mendapatkan buku untuk perpustakaan cukup unik, dengan
Dra. Ernalia Subagio, M.M., Kepala Perpustakaan. Ketika pada tahun 2000 diminta untuk
dibekali sejumlah uang dan judul buku yang akan dibeli, saya dan Ibu Anna Nurjanah berburu buku ke toko buku
katanya yang berwibawa. Kewibawaan
membantu Perpustakaan Universitas
disekitar Pasar Senin yang cukup panas
yang timbul tanpa rekayasa, karena
Al Azhar Indonesia, permasalahan
ketika harus mencari buku diantara
semua katanya tak hanyak berakhir
yang utama adalah buku dan ruang
tumpukan yang tidak terstruktur dengan
hanya sebatas kata namun terwujud
perpustakaan. Ketika itu dengan
baik, ketika kembali ke kampus, ternyata
dalam aksi nyata. Tidak hanya diri ini
bantuan dana dari Prof Zuhal dan ibu,
di Ruang Perpustakaan Profesor Zuhal
yang merasakan, dari kolega di UAI
kami mendapat ruang di bekas Sekolah
sudah menunggu. Dengan sangat
banyak sekali cerita positif yang didapat
Dasar Al Azhar yang disulap menjadi
antusias beliau membuka dan memeriksa
mengenai beliau. Tak terasa air mata
ruang perpustakaan yang dilengkapi
satu persatu buku yang baru dibeli,
Tribute to
Professor Zuhal
bawah, beliau duduk di lantai memeriksa lengkungan kayu dan minta agar dibawah rak diberi besi penahan, subhanallah. Pada suatu hari telephone di ruang perpustakaan berdering, ketika diangkat terdengar suara Profesor Zuhal dengan nada yang kesal, rupanya beliau ada di toko buku Kusuma Jalan Tawakal Raya, Grogol, Jakarta Barat, dan tidak mendapatkan pelayanan yang baik dan ramah ketika menanyakan buku. Kami lupa memberi tahu beliau bahwa di toko buku Kusuma kita harus membongkar sendiri tumpukan buku untuk menemukan buku yang kita cari dan terkadang sambil jongkok atau duduk di lantai. Saya, marfum bagaimana kemudian beliau memeriksa “faktur
wajah beliau lenyap sudah kepenatan
kagetnya beliau, karena Profesor Zuhal
pembelia buku”, dengan tertawa kecil
kami.
waktu itu masih baru menjadi mantan
beliau memeriksa “faktur pembelian”,
Betapa kecintaan beliau sangat dalam Menristek dan Sebelumnya menjabat
disitu tertera jumlah harga buku yang
terhadap UAI, dapat saya rasakan ketika
Dirut PLN yang pastinya terbiasa
dibeli dan diskon, kemudian uang diskon
beliau memeriksa rak buku yang terbuat
mendapatkan pelayananan yang sangat
dibelikan buku, kemudian ada diskon
dari kayu yang tidak lagi kuat menahan
professional. Sampai saat ini saya tidak
lagi dan dibelikan buku lagi. Melihat raut
buku sehingga lentur melengkung ke
bisa membayangkan bagaimana beliau
Tribute to
Professor Zuhal bisa menemukan toko buku tersebut,
yang minim.
karena waktu itu jalan Tawakal masih
Sandra Herlina, S.S., M.A, Mantan
sempit tidak seperti sekarang, dan
Kaprodi Sastra Jepang
tokonya pun masih berupa rumah tinggal.
Saya masih ingat sapaan pertama
Alhamdulillah, selama 13 tahun berjalan “semangat” itu tetap hadir dan akan terus mengiringi perjalanan
Keberadaan perpustakaan UAI
Prof. Zuhal di tahun 2000 ketika kami
kami dalam mengelola prodi Sastra
dari awal hingga saat terakhir beliau
dari Prodi Sastra Jepang UAI pertama
Jepang dan menjaga amanah yang
mengakhiri jabatannya sebagai
kali bertemu beliau “ Wah ini dia dari
diberikan masyarakat untuk memberikan
Rektor Universitas Al Azhar Indonesia,
sastra Jepang ya, semangat ya“ sambil
pendidikan yang terbaik di UAI. Dalam
masih menjadi perhatian beliau,
menjabat erat tangan kami satu persatu
mengelola dan malakukan kegiatan
beliau masih memikirkan perluasan
diiringi dengan tatapan matanya yang
akademik kadang saya juga merasa
ruang perpustakaan yang sudah tidak
tulus.
tersanjung, mungkin tepatnya “GR”
memadai lagi dibanding dengan jumlah
karena Prof. Zuhal sering memberikan
mahasiswa.
perhatian khusus kepada Prodi kami
Terimakasih kami atas perhatian,
karena beliau lulusan Jepang, sensei
kunjungan yang rutin ke Perpustakaan,
taihein oseiwa ni narimashita .
dan akan selalu kami ingat sapaan dan
Zuhal Sensei ,
senyum Bapak terhadap seluruh staf
Nahkoda boleh saja berganti,
Perpustakaan.
dengan semangat sensei
Semoga Profesor Zuhal diberi kesehatan yang baik, berbahagian
kapal ini akan terus berlayar, Kata-kata yang sederhana
bersama keluarga besarm dan tetap
“semangat“ namun maknanya amat
InsyaAllah ,
dapat berkarya dan berkenan berkunjung
dalam untuk kami saat itu. Beliau
kita akan sampai di tujuan,
ke Perpustakaan UAI, aamin Ya Rabbal
menyemangati kami untuk mengelola
Otsukaresamadeshita
Alamin.
Prodi Sastra Jepang dengan fasilitas
Tribute to
Professor Zuhal Soraya Fadhal, M.Si, Mantan Kaprodi ILKOM, Kabiro Administrasi Akademik
bagi hewan dan makhluk tuhan lainnya.
Akar yang membuka jaringan dan
Namun pohon bukanlah pohon jika ia
mengikat akar yang lain. Akar yang
tidak memiliki akar yang kuat. Hanya akar beranak pinak menghasilkan akar akar yang kuat yang bisa memberi makan dan
yang lain, yang menguatkan pohon induk,
pada imannya. Iman menjadi fondasi
membuat pohon itu hidup. Tanpa akar
bahkan menghasilkan anak anak pohon
atau akarnya, Islam menjadi tiangnya dan
yang kuat, tumbanglah pohon tersebut.
yang lain. Serta akar yang menguatkan
Kehidupan seorang muslim berpusat
ihsan menjadi atapnya. Sebagus atau
Bangsa yang besar adalah bangsa
dan menyebarkan wangi harum, seperti
semewah apapun bangunan keislaman
yang memiliki akar sejarah yang kuat.
itu, nonsense tanpa fondasi atau akar
Negara yang besar adalah negara yang
Terima kasih untukmu Prof. Zuhal,
yang kuat. Dia hanya akan menjadi
memiliki fondasi negara atau akar yang
atas nama Civitas Akademika Universitas
bangunan di atas pasir. Tanpa akar yang
kuat, yang berpijak kepada tujuan negara
Al Azhar Indonesia. Terima kasih sudah
kuat, runtuhlah bangunan itu.
dan konstitusinya. Tanpa akar sejarah,
menjadi akar yang kuat, akar yang baik,
tujuan, cita-cita, dan konstitusi yang kuat
bagi institusi ini. Terima kasih atas
satu bukti ciptaan Tuhan. Kehadirannya
dan disepakati bersama, suatu negara
semua yang sudah Bapak lakukan. Kami
mengajarkan kita akan keberadaan
atau bangsa akan hancur dan mati
yakin dan harus optimis bahwa kampus
Tuhan. Pohon memberikan udara dan
perlahan.
ini akan terus tegak berdiri, menjadi
Tanaman atau pohon merupakan
kehidupan bagi manusia. Pohon menjadi
Seperti juga bangunan keimanan,
akar kayu cendana.
rumah kami bersama. Akarnya akan
rumah bagi manusia. Pohon bisa
rumah, pohon, bangsa dan negara,
selalu kuat dan baik, sebab didikan,
menyimpan air, memberikan kehijauan,
Kampus Universitas Al Azhar Indonesia
kecendekiaan, keteladanan, bimbingan,
kesejukan. Daunnya bisa dimakan, untuk
bisa berdiri seperti saat ini, juga karena
kepemimpinan, yang telah Bapak
obat dan lainnya. Kayunya untuk rumah,
akarnya kuat. Akar yang memberikan
hadirkan di sini, telah beranak pinak,
furniture, kertas, dll. Bahkan akar dan
nafas dan makanan bagi organisasi ini.
menjadi akar akar baru yang Insya Allah
rantingnya pun berguna untuk berbagai
Akar yang menopang, saat ada angin,
menghadirkan pohon pohon keilmuan,
kebutuhan. Pohon juga menjadi rumah
hujan yang meniup dan menggoyangnya. kebijaksanaan dan kecendekiaan yang
Tribute to
Professor Zuhal baru.
biasa kami sapa dengan “Pak Zuhal”,
mendapatkan jabatan, yang lebih suka
telah melewati sebuah perjalanan yang
beliau pandang dan terima sebagai
Mengutip suatu kalimat bijak :
panjang. Garis hidup yang berpadu apik
amanah, mengelola lembaga negara di
“Perhaps it is good to have a
dengan ketajaman visi, kegigihan kerja,
bidang kelistrikan, energi, sampai menjadi
beautiful mind, but an ever greater gift
dan keindahan spiritual membuatnya
Menristek di era kepresidenan Pak
is to discover a beautiful heart” (Film A
layak diakui sebagai seorang tokoh besar
Habibie, hingga kini dipercaya sebagai
Beautiful mind’, 2001).
di negeri ini.
Ketua Komite Inovasi Nasional.
Ketokohan Pak Zuhal sangatlah Maka, Bapak tidak hanya memberikan
Sebagai seorang ilmuwan, Pak Zuhal
menonjol di banyak bidang. Mengawali
menaruh perhatian dan minat yang serius
warisan kepada kami pemikiran2 yang
karier sebagai akademisi muda di ITB,
bagi perkembangan iptek di Indonesia.
indah, namun juga menghadiahi kami
beliau kemudian tampil sebagai salah
Ketika bertugas di pemerintahan, beliau
dengan hati yang indah. Terima Kasih,
satu rujukan penting dalam bidang
benar-benar menerapkan kebijakan
Pak Zuhal, Bapak kami semua, Bapak
teknologi, terutama teknologi kelistrikan
yang strategis bagi kemajuan bangsa.
Universitas Al Azhar Indonesia. Doa kami
di Indonesia, bahkan dunia internasional.
Sampai kini pun, jika berbicara
selalu teriring untuk Bapak. Kami yakin
Karya beliau yang bernama ZOPPLAN
dalam forum, gagasannya selalu
di mana pun Bapak berada, bapak akan
dan sederet karya ilmiah lainnya
memancarkan kekuatan idealisme dan
selalu menjadi akar yang baik dan kuat di
menegaskan otoritas akademik sekaligus
pemikirannya. Andai ada kesempatan,
hati kami dan
kapasitas keilmuan yang sangat beliau
tak mengherankan jika masih banyak
kuasai. Itu pula yang mengantar beliau
pihak di luar sana yang ingin bertemu dan
AL-FURQAN TAFSIR QUR’AN – EDISI BAHASA INDONESIA MUTAKHIR : WASILAH TAKZIM PPBB UAI UNTUK PAK ZUHAL
kemudian membangun reputasi sebagai
merasakan indahnya warna sentuhan
salah satu birokrat ternama di jajaran
dari ide-ide khas Pak Zuhal.
Prof. Dr. Ir. Zuhal, M.Sc.E.E., yang
sangatlah pantas kiranya jika Pak Zuhal
pemerintahan Republik Indonesia. Sebagai pakar di bidangnya,
Di balik itu semua, sebagai seorang teknorat dan birokrat, banyak orang yang mungkin tidak menduga bahwa Pak
Tribute to
Professor Zuhal Zuhal adalah seorang sosok yang sangat
muslim yang berakar kuat pada nilai
dan mengembangkan pemikiran
humanis, hangat, penuh hormat dan asih
Islam dan memiliki keluasan ilmu pada
keislaman khas seorang teknokrat.
kepada siapa pun yang dikenalnya. Itu
bidang yang dikuasainya.
Semua civitas academica di bawah
memang tak lepas dari latar keluarga
Menjadi Rektor Universitas Al Azhar
naungan UAI paham betul arah, tujuan,
beliau yang berbasis pendidikan Islam,
Indonesia (UAI) pun adalah sebuah
visi, dan misi UAI yang beliau rancang,
yaitu pondok pesantren. Umat Islam di
pilihan idealis bagi beliau. Naluri seorang
sehingga mampu mengawal perjalanan
Indonesia sepatutnya mengenal beliau
pendidik masih saja memanggil Pak
UAI dari nol besar hingga bisa mencapai
sebagai salah satu cucu dari ulama besar
Zuhal untuk turun tangan di dunia
sejumlah prestasi dan kemajuan
di negeri ini, yaitu A. Hassan, yang juga
pendidikan. Harus diakui, keputusan
sejauh ini. Salah satu pilar kekuatan
peletak dasar perjuangan umat Islam di
Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al-Azhar
UAI adalah kerangka pemikiran dasar
Indonesia melalui organisasi masyarakat
meminang Pak Zuhal sungguh brilian.
yang melandasinya. Pak Zuhal amat
Persatuan Islam yang ikut dibesarkan
Kampus UAI yang kini megah berdiri dan
menekankan, untuk menjadi “pemain
oleh A. Hassan selama berdakwah dan
sudah berusia 14 tahun benar-benar
kelas dunia”, UAI harus berlandaskan
berbisnis di Bandung. Selepas itu, A.
membuktikan bahwa Pak Zuhal tidak
pada nilai Islam sebagai identitas
Hassan yang pindah ke Bangil, Pasuruan,
keliru memilih ladang amal di masa senja
utama. Sebagai perwujudannya, Pak
Jawa Timur, mendirikan Pesantren
beliau. YPI Al-Azhar pun kini menjadi
Zuhal merumuskan sebuah konsep yang
Persatuan Islam. Estafet perjuangan
semakin kuat karena jejaring lembaga
inovatif bagi UAI sebagai “Enterprising
kakek Pak Zuhal itu lalu berpindah ke
pendidikan yang dibinanya lengkap
University” dengan berpusat pada tiga
ayah beliau, yaitu Ustaz Abdul Qadir.
sudah, mulai dari jenjang pendidikan
pilar utama: excellent education guna
Hingga kini, Pak Zuhal tercatat sebagai
paling dasar hingga paling tinggi sudah
memberikan pelayanan pendidikan
pewakaf dan pembina dari Pesantren
dipunyai.
terbaik kepada putra-putri bangsa,
Persatuan Islam Bangil. Semua latar itu
Sebagai “ladang amal”nya, UAI
enterpreneurship sebagai sebuah
harus diakui secara unik membentuk
benar-benar menjadi wahana bagi Pak
mekanisme pengelolaan yang mandiri
pribadi Pak Zuhal sebagai cendekiawan
Zuhal untuk menanamkan, menerapkan,
dan berorientasi pada mutu, dan equity
Tribute to
Professor Zuhal atau keadilan sebagai sistem nilai yang
dalam memahamkan kembali pemikiran
mengerjakan pengolahan naskah karya
berlaku bagi seluruh civitas academica.
sang kakek kepada generasi terkini
intelektual-keislaman sebesar dan
dengan bahasa yang aktual dan populer.
sekompleks tulisan almarhum kakek
Pak Zuhal paham betul akan pentingnya sejarah. Pencapaian penting
Amanah untuk mewujudkan
Pak Zuhal itu. Semua anggota tim, dari
di masa lalu yang baik perlu dikenal,
gagasan tersebut pun jatuh ke pundak
koordinatornya, Pak Thoyib, sampai
dipahami, dan dilanjutkan oleh generasi
para pengelola Pusat Pengembangan
dosen dan staf pendukung, sampai
bahasa Indonesia khas Melayu, dan
Bahasa dan Budaya (PPBB) Universitas
harus berkali-kali rapat maraton, bahkan
beredar sampai di Semenanjung Melayu,
Al Azhar Indonesia. Sebuah tugas
berhari-hari berkhalwat keluar kota,
bahkan beliau pandang perlu untuk
penting, sekaligus kehormatan dan
untuk memastikan pekerjaan ini tuntas
“diaktualisasikan” kembali. Bagi beliau,
“ujian” bagi kapasitas intelektual-
semaksimal mungkin sampai aspek-
nama A. Hassan dan jejak perjuangannya
keislaman anggota tim yang diamanahi
aspek paling rinci sekalipun. Kami
perlu dikenal, dipahami, dan dilanjutkan
pekerjaan itu. Harus diakui, tugas mulia
menyadari bahwa karya besar sang
oleh generasi masyarakat muslim
itu adalah yang pertama dan sangat
kakek harus kami perlakukan sebagai
Indonesia modern. Oleh karena itu, beliau
bersejarah bagi enam orang anggota
karya sejarah yang istimewa, maka
memandang perlunya sebuah “ijtihad”
tim PPBB UAI. Kami belum pernah
pengerjaannya pun harus menggunakan
penerus. Itulah mengapa kemudian beliau berpikir, memutuskan, lalu mengambil tindakan “sangat berani” soal karya besar almarhum kakek beliau tercinta, A. Hassan. Salah satu masterpice sang kakek, yaitu Al-Furqan Tafsir Qur’an (Al-Furqan), tulisan antara tahun 1930an sampai dengan 1950-an dengan
Tribute to
Professor Zuhal
kesediaan waktu beliau untuk bertemu
M. Ridhwan,S.Ag, Mantan Sekretaris Rektor.
pekerjaan “pertama” ini, banyak kendala
dengan kami selama mengerjakan
Cermin Triple Helix Berbalut Spiritualitas
dan masalah yang terjadi dan kami
penerbitan Al-Furqan. Kami bermunajat
hadapi, bahkan sempat membuat sang
kiranya itu semua menjadi amal bakti
pertengahan tahun 2000. Saya melihat
pemberi amanah, Pak Zuhal, kecewa.
dan dedikasi terbaik kami kepada Allah
beliau adalah cerminan dari triple helix
Namun, di sisi lain, kami menemukan
melalui Pak Zuhal dan keluarganya.
(akademisi – bisnis – government) yang
cara dan pendekatan yang istimewa pula. Kami mengakui, dalam merintis
pula kebesaran hati beliau dan kedermawanan luar biasa yang terus terang sangat menyokong kami untuk bertahan memikul amanah mulia itu dan mempersembahkan hasil terbaik melalui kesungguhan komitmen dan perjuangan kami. Bagi kami di PPBB UAI, adalah sebuah kehormatan tak terhingga untuk diamanahi Pak Zuhal pekerjaan mulia tersebut. Dengan terlibat pada pekerjaan itu, kami sangat bersyukur dan bangga pula menjadi bagian dari sejarah agung almarhum kakek dan keluarga besar
arahan, masukan, sokongan, bahkan
Perintis selalu lebih istimewa, meski penerusnya lebih baik (anonim, dari khazanah kearifan Arab) Takzim kami : Murni Djamal, Thoyib I.M, Saifullah Kamalie, Afdol Tharik Wastono, Nur Hizbullah, Faisal Hendra, Moch. Syarif Hidayatullah, Denny Azhari Safryono, Zulkarnen, beserta segenap nama yang pernah bersumbangsih dalam penerbitan Al-Furqan
Saya mengenal Pak Zuhal pada
sering beliau sampaikan. Figur Pak Zuhal sebagai seorang akademisi dapat saya rasakan saat beliau memberi pengarahan kepada kami dalam berbagai kesempatan. Beliau dapat menjelaskan sesuatu dari yang tidak kami ketahui sebelumnya sampai kami menjadi tahu. Beliau pun sering menegur mahasiswi yang berpakaian tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam (menutup aurat), pernah beliau menegur mahasiswa yang merokok di Basement 1, walau mahasiswa tersebut lari setelah tahu bahwa yang menegurnya adalah
beliau. Kami pun berterima kasih atas
Pak Rektor, beliau meminta LP3E untuk
segala pengalaman, perhatian, nasihat,
mencari dan menindak mahasiswa yang
Tribute to
Professor Zuhal Ekonomi Inovasi (2013). Sering beliau mengisi seminar-seminar, talk show, dialog, dan forum-forum lainnya untuk menyampaikan ide-ide visionernya. Namun tidak semua tindakan beliau selalu terkait dengan jiwa pendidiknya, beliau juga pernah menduduki posisi tertinggi sebagai Dirut PLN. Pengalaman beliau sebagai pelaku bisnis ini beliau tularkan kepada kita bagaimana profesionalitas dalam bekerja. Sebagai sekretaris beliau, saya diberi ruang untuk berimprovisasi dalam menyelesaikan tugas-tugas administratif. Bisa dikatakan merokok tersebut karena telah melanggar Bagi beliau, ini merupakan tanggung disiplin di kampus yang kita cintai ini.
jawab moral sebagai seorang dosen. Di
Beliau selalu mendorong dan memotivasi
tengah kesibukannya memimpin UAI,
saya untuk mengembangkan diri lebih
beliau terpanggil untuk mencerdaskan
baik lagi dengan meningkatkan jenjang
kehidupan bangsa dengan menulis
pendidikan saya. Dan terkait sosok
tiga karya tentang inovasi yang disebut
beliau sebagai seorang akademisi, beliau
“trilogi inovasi”, yakni buku Kekuatan
telah menerbitkan empat judul buku
Daya Saing Indonesia (2008), Knowledge
terkait disiplin ilmu yang beliau geluti.
and Innovation (2010), dan Gelombang
tidak pernah beliau mendikte saya untuk mengerjakan sesuatu. Saya begitu tersanjung manakala dipercaya menuliskan satu bagian kecil, hanya satu box dari buku pertama beliau “Kekuatan Daya Saing Indonesia”, masukan tersebut diterima dan menjadi bagian dari buku tersebut. Melalui networking beliaulah UAI dapat memiliki gedung semegah ini. Mengawali karir sebagai Rektor dari nol,
Tribute to
Professor Zuhal karena UAI kala itu hanya ‘papan nama’
Selanjutnya beliau pernah duduk di
tersebut diterima dan diberikan kepada
tanpa gedung, tapi dengan jiwa bisnis
pemerintahan sebagai Menteri Negara
saya untuk diteruskan kepada Biro
beliau, kalangan bisnis ditarik dan diajak
Riset dan Teknologi, pengalaman
SDM agar diperiksa. Peraturan yang
bekerja sama untuk memajukan dunia
birokratis yang sangat bertele-tele di
ada menetapkan bahwa setiap calon
pendidikan melalui UAI, dan kalaulah
pemerintahan menjadi pengalaman
karyawan UAI harus melalui beberapa
bukan karena kebaikan dan reputasi
beliau. Saat memimpin UAI, beliau tidak
tahap seleksi. Singkat cerita, setelah
beliau, tidaklah mungkin pengusaha-
ingin Kepemimpinan di UAI bergaya
menjalani serangkaian tes, kemenakan
pengusaha tersebut mau membantu
birokrat yang akhirnya mengorbankan
beliau tersebut tidak memenuhi
mendirikan gedung UAI. Beliau juga
pelayanan. Teringat saya beliau sering
syarat untuk diterima. Kepala Biro
selalu mendorong kami untuk bekerja
menceritakan bahwa di pemerintahan
SDM saat itu bingung memutuskan,
dengan system, “Coba lihat, tempat saya
meminta satu rim kertas saja bisa
dan menyampaikan langsung kepada
pijat refleksi saja karyawannya memiliki
berbulan-bulan, sesuatu yang mudah
beliau. Jawaban beliau: “tidak perlu
prosedur yang baku, ada SOP yang
dibuat sulit.
melanggar kesepakatan/peraturan
dipatuhi dari awal pelanggan datang
Belum lagi, sepengetahuan saya,
untuk meluluskan seseorang yang
sampai ia pulang, masak UAI gak bisa?”
hanya UAI yang Rektornya bisa ditemui
masih keluarga saya jika memang tidak
ujarnya. Suatu tamparan yang memecut
mahasiswa tanpa harus melewati banyak
qualified”. Dan saat kemenakan beliau
kami untuk dapat berbuat lebih baik dari
meja. Ini membuktikan bahwa beliau
datang untuk mengharap kebijakan
contoh yang beliau utarakan. Acapkali
mencintai keterbukaan. Beliau juga
beliau, beliau menyampaikan apa adanya,
beliau berkata, “Wan, kamu jangan sering
seorang yang selalu komitmen dengan
“Silahkan cari tempat kerja lain, karena
‘one man show’, hanya kamu yang tahu,
peraturan yang telah disepakati, pernah
anda tidak memenuhi syarat untuk
hanya kamu yang bisa. Tularkan pada
pada medio 2008 ada kemenakan beliau
menjadi karyawan UAI”. Selain terkait
yang lain, jadi kalau kamu tidak ada,
yang ingin mendaftar sebagai karyawan
dengan komitmen, --bagi saya-- hal ini
semua sudah berjalan dengan system”
di UAI. Saya dipanggil ke ruang beliau,
merupakan suatu cerminan keadilan
itu pernah beliau sampaikan pada saya.
Surat lamaran dari kemenakannya
bahwa seorang pemimpin tidak boleh
Tribute to
Professor Zuhal karena unsur keluarga akhirnya berlaku tidak adil pada orang lain. Dan saya terharu manakala beliau menyatakan akan tetap komitmen untuk membantu UAI karena UAI adalah bagian dari diri beliau, beliau begitu mencintai UAI. Tanpa
bukan hanya ucapan yang beliau sampaikan, tapi beliau membuktikan dalam bentuk nyata
harus menduduki jabatan tertentu, beliau siap mencurahkan pikiran dan tenaganya
sholat. Sementara saya tetap dengan
kesulitan, insya Allah pulang dengan
untuk sesuatu yang telah menjadi bagian
keyakinan untuk menggunakan rukhsoh,
keceriaan. Banyak jalan menuju surga,
dari diri beliau. Itu beliau sampaikan saat
melaksanakannya setibanya nanti di
ada yang dengan banyak sholat malam,
saya berkunjung ke kediaman beberapa
bandara. Dan ini bukan hanya sekali,
ada yang banyak berpuasa, tapi saya
waktu yang lalu.
bisa ditanyakan pada sopir beliau,
melihat insya Allah, beliau memilih jalan
setiap memasuki waktu sholat, beliau
dengan menjaga sholat dan banyak
yang tidak bisa saya lupakan. Beliau
akan bertayamum dan sholat di atas
bersedekah.
memiliki darah biru seorang Ulama.
kendaraan. Begitu pun kalau di kantor,
Sebagai cucu dari Ulama Besar,
usai adzan berkumandang, beliau akan
pada seorang nenek yang membawa
beliau sangat taat dengan ajaran
mendahulukan sholat walau ada tamu
cucunya ingin bertemu beliau karena
agama. Pernah di tahun 2013, saya
yang sedang menunggu di ruangan saya.
sedang dalam kesulitan keuangan. Saya
Dan selain dari triple helix, ada hal
berkesempatan mendampingi beliau
Dan yang lebih membuat saya kagum
Pernah suatu ketika saya bertanya
bertanya: “Darimana nenek tahu atau
ke Pesantren Persis Bangil, Pesantren
pada beliau adalah rasa pemurahnya,
kenal Pak Zuhal?”, dan jawaban yang
yang didirikan kakek beliau. Kala duduk
sangat banyak orang yang dibantu beliau
membuat saya terpaku adalah: “Saya
bersebelahan di pesawat, dan waktu
dari sisi finansial. Beliau adalah orang
mendapat petunjuk dari Allah untuk
sholat telah masuk. Beliau langsung
yang rajin bersedekah dan membayar
menemui beliau nak. Saya mendapat
bertayamum, dan melaksanakan
zakat. Setiap orang yang datang dengan
jawabannya usai sholat” Dan tanpa ragu
Tribute to
Professor Zuhal saya pertemukan nenek tersebut dengan beliau. Kedermawanannya meyakinkan saya beliau adalah figur yang memiliki akhlak mulia. Saya sangat bersyukur
Anna Nurjanah, S.Sos. Kabag. Penerimaan Mahasiswa Baru Pak Zuhal bagi saya merupakan
tidak akan lupa selama hidup saya, beliau bilang “Gafur, kamu ikut saya”, dengan spontan saya jawab “iya, pak”, saya
sosok panutan, pemimpin dan guru yang
berulang kali mengucapkan rasa syukur
patut dihormati dan dihargai. Banyak
kepada Allah SWT., rasanya langsung
berkesempatan mengenal beliau.
pelajaran yang saya terima dari beliau
pingin sampai rumah pingin kasih tau
Figur yang sangat saya kagumi, saya
sejak saya bekerja di UAI tahun 2001.
istri sangking senangnya. Pak Prof. zuhal
menghormati dan menyayangi beliau
Dari beliau saya belajar bagaimana
itu orang yan selalu memperhatikan
sebagaimana saya menghormati dan
menjadi pemimpin, pegawai yang loyal
bawahannya. Sangking perhatiannya
menyayangi orang tua saya sendiri, dan
dan berdedikasi, serta bisa menghargai
sama bawahannya semua dosen dan
ternyata banyak dari kami -- karyawan
sesama. Semoga beliau tetap bisa
karyawan dibeliin / disediakan makan
UAI -- beranggapan yang sama dengan
beraktivitas dengan baik setelah tidak
siang. Dan beliau juga bilang kalau
saya. Pak Zuhal adalah orangtua,
menjadi Rektor lagi di UAI dan senantiasa
ada yang jam kerjanya lebih (lembur)
pendidik, dan panutan semua. Tidaklah
dalam lindungan Allah SWT...Aamiin..
itu harus diperhatikan. Begitu besar
cukup menuangkan semua kesan baik terhadap beliau hanya dalam 2 lembar tulisan ini. 13 tahun menjadi Sekretaris
perhatiannya sama bawahan.
A. Gafur, Staf Pramubakti Saya pertama kali kenal Pak Prof.
Ternyata perhatian terhadap bawahan tidak sampai disitu, suatu saat saya
beliau, banyak pelajaran, tauladan,
Zuhal, pada tahun 2000, tahun itu pula
gak masuk kerja dua hari karena sakit,
dan kebaikan yang diwariskan pada
saya pertama kali bekerja di YPI, awalnya
ternyata Pak Prof merasa kurang enak
kami. Akhirnya, marilah kita senantiasa
saya hanya diperbantukan di UAI, sesuai
hati, karena pada saat saya sakit saya
mendoakan kebaikan untuk beliau dan
surat kontrak saya. Atas jasa baik Pak
tidak mengabarinya sama Pak Ridhwan,
keluarga. Semoga Allah menyayangi
Prof. Zuhal sehingga saya berada di sini
beliau Tanya sama Pak Ridhwan, dengan
mereka semua. Memberikan kesehatan,
(UAI) dan berdiri di hadapan Bapak/ Ibu
bahasa akrab beliau, “Wan, Gafur kemana
kebahagiaan dunia dan akhirat. Amin.
semua. Ucapan pertama beliau yang saya ya? Kok gak ada kabarnya, Diakan
Tribute to
Professor Zuhal UDAH DIANGGAP KELUARGA,” sangking perhatian sama bawahannya sampai beliau ngomong begitu. Untuk diketahui bukan hanya ucapan yang beliau sampaikan, tapi beliau membuktikan dalam bentuk nyata dengan memberikan bantuan berupa beasiswa tidak mampu kepada ketiga anak saya. Mulai dari SD sampai sekarang, alhamdulilaah, anak pertam saya udah kelas 3 SMU, kalu tidak ada halangan sebentar lagi ujian, mudah-mudahan lulus dan InsyaAllah bisa kuliah. Amiin.. Itu sebagian dari sekian banyak kesan bersama Prof. Zuhal. Semoga apa yang saya sampaikan bermanfaat dan menjadi kenangan tersendiri dalam hidup saya.
Drs. Murni Djamal, M.A. Hari kemarin sudah lewat, sekarang sedang kita isi, dan besok masih kita tunggu; Die vergangen heit, die gegenwart, und die zukunft
Yesterday, today and tomorrow Hier, aujour d`hiu et demain Adalah 3 dimensi waktu yang diberikan Allah kepada manusia. Kata “zuhal”, berasal dari bahasa Arab, berarti bintang Saturnus dalam Astronomi yang terletak sekitar 1.427.000.000 km dari matahari dan tentunya lebih jauh lagi dari itu ke bumi. Zuhal bukanlah nama sembarangan yang diberikan orang tua beliau. Zuhal, adalah sebuah nama yang sangat pendek dalam kata sangat jauh dalam arti. InsyaAllah, panjang dalam amal. Beberapa waktu yang lalu, Zuhal, adalah menristek dan ketua BPPT zaman presiden habibi. adalah nama satu-satunya yang dipilih bapak Muslim Aboud Ma`ani ketua yayasan pesantren Islam Al Azhar (YPIA) pada waktu itu untuk menjadi rektor Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) yang pertama tahun
2000. Tiga belas tahun sejak itu, berakhir tahun 2013, UAI yang terletak antara Masjid Agung Al Azhar dengan Blok M, mendorong Zuhal seorang intelektual muslim Indonesia bersama jajaran pimpinan dan karyawan UAI mengisi masa pengabdiannya dengan semangat kerja tinggi penuh keihlasan, insyaAllah. Dari 50 orang mahasiswa di awal, belasan dosen dan karyawan kemudian berkembang pesat menjadi 4000 kurang lebih tahun 2013. Dari tidak ada gedung permanen kecuali gedung TK, SD, SMP serta SMA Al Azhar yang sudah siap dirobohkan, berubah menjadi sebuah gedung permanen berlantai tujuh di atas tanah dua lantai di bawah tanah. Berkat kepiawaian Zuhal berkomunikasi yang santun dan impressive dalam bersikap Berdatanganlah orang kuat dan lembaga bonafide di Indonesia untuk menawarkan bantuan ke UAI. Bermula dari wakil presiden Jendral
Tribute to
Professor Zuhal
Tri Sutrisno, wakil Presiden Jusuf Kalla, dan Gubernur DKI, Letjen Sutiyoso. Diikuti oleh Robi Djohan, Arifin Panigoro, Rahmat Gobel, Edy Lemboy, Burhan Uray, BSM, PLN, BNI, dsb. Serta bekerjasama dengan perguruan tinggi di dalam dan luar negeri menjadi ladang pembinaan mahasiswa dan pimpinan UAI untuk maju terus berkompetisi dengan perguruan tinggi terbaik di dalam negeri. Beliau, Prof. Zuhal, sesuai dengan visi dan misi YPIA dan UAI telah meletakkan fondasi yang kuat bagi pengembangan lebih jauh bagi UAI. Pembinaan mental dan semangat juang yang tidak boleh luntur serta penanaman ukhuwah islamiyah ukhuwah wathoniyah para penggantinya. Ya Allah berikanlah ketabahan, kesabaran dan kesehatan Bagi pemimpin kami, mantan rektor UAI, prof. Zuhal agar terus mengisi hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini Serta hari esok dengan awal dan perbuatan terpuji Terimalah Ya Allah, semua itu sebagai amal jariyah beliau yang akan selalu dikenang dan dikembangtumbuhkan oleh generasi pengganti beliau selanjutnya Terima kasih pak Zuhal dan mohon maaf… Amiin.
Tribute to
Professor Zuhal Inspirasi Dari Timur maupun Barat kami merapat Dari Selatan maupun Utara kami bekerja, Segala usaha yang kami kerjakan adalah ibadah Segala kerja yang kami lakukan semoga selalu berfaedah..... Adalah segala pepatah dari seluruh penjuru dunia kami cerna, Menggambarkan apa yang sudah kami rasakan dan jalani Bahwa hidup haruslah terus berinovasi Menjunjung segala hal dengan penuh rasa..... Dari Barat kami belajar Bahwa guru yang biasa-biasa saja memberitahukan, Guru yang baik menjelaskan, Guru yang ulung mendemonstrasikan, Dan Maha Guru itu menginspirasi..... Dari Timur kami menimba; Bahwa guru yang baik adalah membukakan pintu, Namun sang murid haruslah masuk sendiri..... Dari guru kami, kami mendapatkan: Inovasi harus terus dijalankan Bahwa membangun masyarakat haruslah dengan pengetahuan.....
Gagasan, wawasan, dan inspirasi telah ditularkan pada kami Semangat, kesatuan, dan kerja keras akan terus kami lanjutkan Dari Selatan pepatah mengatakan: Pemuda saat ini adalah pemimpin masa depan, Dari Utara petitih tersampirkan: Pikiran orang biasa-biasa saja berisikan angan-angan, Namun pikiran pemimpin memiliki suatu tujuan..... Kami pun yakin.... Pemimpin yang baik meninggalkan kesan mendalam, Pemimpin yang mulia membagikan pesan sangat berguna, dan pemimpin yang berjiwa menyiapkan sebuah sistem regenerasi dengan dignity yang tiada tara....
Dedikasi untuk Prof. Zuhal (Lestari, M.Si – Dosen Ilmu Komunikasi)
Terima kasih kami kepada Prof. Dr. Ir. Zuhal, M.Sc., E.E., Fakultas Sains dan Teknologi Fakultas Ekonomi Fakultas Ilmu Politik Fakultas Sastra Fakultas Hukum Fakultas Psikologi & Pendidikan Segenap Sivitas Akademika UAI
Editor : Endang Ripmiatin Disain Grafis : Rakhmat Suwandi, Ade Miraj
TRIBUTE TO
PROFESSOR ZUHAL
Sivitas Akademika Universitas Al Azhar Indonesia
Rabu, 5 Maret 2014