ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PAKET DATA BUNET PADA PROGRAM “INDONESIA GENGGAM INTERNET” PERIODE MARET – MEI 2015 (STUDI KASUS : PT TELEKOMUNIKASI SELULAR)
Triana Sari Nurrahma Dr. Drs. Dominikus Tulasi, M.M. Jurusan Marketing Communication Bina Nusantara University Jl. K.H Syahdan No 9, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat 11480, Indonesia
[email protected]
Abstract
The purpose of this writing is to know the marketing communication strategyof bunet data package on “Indonesia Genggam Internet” program.The Conceptuals used in this research are Marketing Mix, Promotion Mix, Advertising, Direct Marketing, Personal Selling, PR/Publicity, Sales Promotion, and Word of Mouth. The research method is descriptive qualitative research methods. Observation and interview are the method used to collect primary data; while documentation, and academic journals are resources for secondary data. Analysis is conducted through the analyze marketing strategyof bunet data package through “Indonesia Genggam Internet” program. The analysis technique used data reduction by triangulation and membercheck. Results achieved, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) so far, has been successfully implementing integrated promotion mix activities: advertising, public relations, sales promotion, personal selling and direct marketing. The strategy is also equipped with the use of WOM (Word of Mouth) in order to market bunet data package of “Indonesia Genggam Internet” program. ConclusionsPT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) has been successfully implementing its promotion mix activities. This can be seen through improved enterprise data user after "Indonesia Genggam Internet"program. TSN.
Keywords: Advertsing,Indonesia Genggam Internet, Marketing CommunicationStrategy, Maketing Mix, Promotion Mix, Word of Mouth.
Abstrak Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran paket data bunet pada program “Indonesia Genggam Internet”.Landasan Konseptual yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya Bauran Pemasaran, Bauran Promosi, Periklanan, Pemasaran Langsung, Penjualan Langsung, Hubungan Masyarakat/Publisitas, Promosi Penjualan, dan Informasi dari Mulut ke Mulut. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Pengumpulan data primer menggunakan data hasil wawancara dan observasi; sedangkan pengumpulan data sekunder dilakukan melalui dokumentasi dan artikel ilmiah. Analisis yang dilakukan adalah mengenai strategi pemasaran paket data bunet pada program “Indonesia Genggam Internet” yang menggunakan bauran promosi.Teknik analisis yang digunakan adalah reduksi data dengan cara triangulasi dan membercheck.Hasil yang dicapai adalah PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) melakukan strategi bauran promosi secara terintegrasi satu sama lain, baik dalam strategi periklanan, hubungan masyarakat, promosi penjualan, penjualan personal, pemasaran langsung, juga dibantu informasi dari mulut ke mulut sebagai upaya untuk memasarkan paket data bunet pada program “Indonesia Genggam Internet”. Kesimpulan yang didapat bahwa PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) sudah melakukan strategi bauran promosi dengan baik dalam memasarkan paket data bunet. Hal ini terlihat melalui data user perusahaan yang meningkat setelah adanya program “Indonesia Genggam Internet”. TSN
Kata Kunci:Bauran Pemasaran, Bauran Promosi, Indonesia Genggam Internet, Informasi dari Mulut ke Mulut, Strategi Komunikasi Pemasaran.
PENDAHULUAN Saat ini kebutuhan masyarakat akan akses internet sangat tinggi. Bahkan, untuk kebanyakan orang, internet telah menjadi kebutuhan primer. Perkembangan teknologi telah memberi kemudahan untuk dapat mengakses media informasi dan komunikasi secara cepat. Namun, meskipun jumlah pengguna internet di Indonesia sangat banyak dan selalu meningkat, nyatanya masih banyak masyarakat yang belum memanfaatkan teknologi internet dengan baik dan hanya menggunakan handphone untuk telepon dan SMS saja tanpa mengetahui adanya kegunaan lain yang dapat dimanfaatkan, yaitu mengakses internet. Dengan adanya internet, saat ini konsumen dapat menerima informasi dari berbagai penjuru dunia setiap saat secara cepat. Pada perkembangan zaman yang semakin modern ini, masih banyak masyarakat yang bahkan tidak mengetahui apa yang dimaksud dengan 'Internet', sehingga mereka yang sama sekali tidak mengetahui adanya teknologi internet, tidak dapat mempergunakannya. Hal tersebut dikarenakan masih banyaknya penduduk di Indonesia yang memiliki anggapan bahwa internet merupakan hal yang rumit, hanya
cocok di konsumsi oleh anak muda, tidak memberikan manfaat apapun serta hanya membawa pengaruh yang negatif terhadap penggunanya. Berdasarkan permasalahan tersebut, pada tahun 2014, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) melakukan survey yang membuktikan bahwa 45.2% pengguna Telkomsel masih buta internet meskipun handphone yang digunakan telah didukung oleh perangkat yang memadai. Berikut merupakan data yang diperoleh PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) terkait survey yang telah dilakukan. (sumber: data perusahaan)
Tabel 1.1. Survey Pengguna Telkomsel Sumber : Data Perusahaan Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa hampir 50% pengguna Telkomsel masih Buta Internet. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) yang bergerak di bidang telekomunikasi berusaha untuk menjembatani permasalahan tersebut melalui program "Indonesia Genggam Internet". "Indonesia Genggam Internet" ialah sebuah gerakan inspiratif yang mengajak seluruh orang di Indonesia agar tahu manfaat internet. Program “Indonesia Genggam Internet” diluncurkan pada 24 Maret 2014 untuk mengatasi permasalahan buta internet di Indonesia. Di dalam program “Indonesia Genggam Internet” terdapat sebuah paket data yang dengan sengaja diciptakan oleh PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dengan harga yang lebih murah dan kuota yang lebih sedikit dibandingkan dengan paket data lainnya untuk menunjang program “Indonesia Genggam Internet”, paket data tersebut bernama Paket Data Bunet. Paket data bunet merupakan sebuah alat atau fasilitas yang sengaja diciptakan oleh PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) untuk para Buta Internet yang cenderung tidak mengakses internet secara rutin agar dapat mengakses internet dengan menggunakan paket data bunet tersebut. Di dalam Program “Indonesia Genggam Internet” juga terdapat agen internet dan Bunet. Agen internet merupakan seluruh pelanggan Telkomsel yang telah menggunakan teknologi internet, dan telah di persuasif untuk memberikan edukasi akan kebaikan serta manfaat internet bagi kehidupan masyarakat kepada para Bunet (buta internet). Dalam program “Indonesia Genggam Internet”, seluruh pengguna Telkomsel dapat berpartisipasi dan berperan sebagai agen internet dengan mendaftarkan dirinya melalui www.telkomsel.com/genggaminternet, atau melalui UMB dengan mengetik *363*11#. Sedangkan, Bunet itu sendiri merupakan sebuah
sebutan yang dengan sengaja diberikan kepada pelanggan Telkomsel yang dalam kurun waktu 6 bulan tidak mendaftarkan nomernya untuk menggunakan paket data internet, meskipun perangkat yang digunakan sudah memadai. Penelitian ini sangat menarik untuk dikaji karena target dari program “Indonesia Genggam Internet” ialah seorang Buta Internet. Sedangkan, produk yang ditawarkan oleh PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) ialah sebuah paket data untuk mengakses internet. Oleh karena itu, target PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) yang merupakan Buta Internet sudah dipastikan tidak membutuhkan produk paket data tersebut. Penelitian ini semakin menarik untuk dikaji karena ingin mengetahui tentang bagaimana PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) menjalankan strategi dalam memasarkan paket data bunet kepada para Buta Internet pada program “Indonesia Genggam Internet” ini.
Adapun pertanyaan -pertanyaan penelitian berdasarkan latar belakanh di atas adalah: 1. Apa saja strategi yang digunakan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dalam memasarkan paket data bunet pada program “Indonesia Genggam Internet”? 2. Apa hambatan dalam menjalankan program “Indonesia Genggam Internet” serta solusi untuk mengatasi hambatan tersebut? Tujuan penelitian ini antara lain: 1. Untuk mengetahui strategi yang digunakan oleh PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dalam memasarkan paket data bunet pada program “Indonesia Genggam Internet”. 2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam menjalankan program “Indonesia Genggam Internet” serta solusi untuk menghadapi hambatan tersebut.
Landasan Konseptual Marketing Mix Bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat elemen pokok yang terdapat dalam program pemasaran perusahaan yang meliputi product, price, place, promotion. (Sunyoto, 2014) Promotion Mix / IMC Promotion Mix adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-variabel periklanan, personal selling, dan alat promosi yang lain yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan(Herlambang, 2014) Tools Promotion Mix Variabel-variabel yang ada dalam promotion mix meliputi (Sunyoto, 2014) : 1. Advertising (Periklanan) Iklan adalah komunikasi komersial dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak sebagai target melalui media yang bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame ruang luar, atau kendaraan umum (Jaiz, 2014).
2.
3.
4.
5.
6.
Direct Marketing (Pemasaran Langsung) Pemasaran langsung merupakan unsur dalam bauran promosi yang dapat berupa direct mail, mail order, direct response, direct selling, telemarketing, dan digital marketing (Sunyoto, 2014). Personal Selling (Penjualan Perseorangan) Personalselling adalah kontak face to face antara pemasar dengan calon konsumen. Tujuan personal selling adalah untuk mendorong pembelian segera maupun pembelian ulang (immediate and repeat sales). Personal selling dapat dilakukan secara langsung di lapangan oleh sales, pelayan toko, atau penjualan langsung door to door.Personal selling sangat penting untuk produk yang memerlukan penjelasan secara detail (Jaiz, 2014). PR/Publicity (Hubungan Masyarakat/Publisitas) Public Relations sebagai sebuah manajemen fungsi yang mengevaluasi perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur dari individu atau organisasi dengan ketertarikan publik, dan rencana serta eksekusi dari program aksi untuk mendapat kepahaman publik dan penerimaannya (Keller, 2007). Sementara menurut Gitosudarmo, publikasi merupakan cara yang biasa digunakan oleh PR untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen agar mereka menjadi tahu dan menyenangi produk yang dipasarkan (Sunyoto, 2014). Sales Promotion (Promosi Penjualan) Promosi penjualan ialah kegiatan pemasaran yang memberikan nilai tambah atau insentif kepada tenaga penjual, distributor, ataupun konsumen yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan. Contoh promosi penjualan adalah pemberian potongan harga (discount), atau undian berhadiah (Morissan, 2010). Word of Mouth (Informasi dari Mulut ke Mulut) WOM atau Informasi dari mulut ke mulut merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh konsumen perihal suatu promosi. Hal tersebut membantu menyebarkan kesadaran di luar konsumen yang mulai berinteraksi langsung dengan promosi tersebut. Konsumen berbagi informasi dengan teman lain mengenai penawaran produk tertentu (Peter & Olson, 2014)
Metode Penelitian Pendekatan penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dilandasi oleh filsafat postpositivisme dimana peneliti sebagai instrumennya dengan teknik pengumpulan data triangulasi, analisis data yang bersifat induktif, dan hasilnya lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2011) Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Adapun tipe penelitian ini bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, factual, dan akurat tentang fakta – fakta dan sifat – sifat populasi suatu objek tertentu, dijelaskan pula bahwa pada tipe ini, penelitian biasanya sudah mempunyai kerangka pemikiran sendiri untuk nantinya dioperasionalkan agar mendapat variable yang diinginkan (Kriyantono, 2006). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Studi kasus merupakan metode riset yang menggunakan berbagai sumber data (sebanyak mungkin data) yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan, dan menjelaskan secara komprehensif berbagai aspek individu, kelompok, suatu program, organisasi, atau peristiwa scara sistematis (Kriyantono, 2006). Berdasarkan penjelasan di atas, maka teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah: 1. Wawancara Semi-Terstruktur
Pada penelitian ini, wawancara melibatkan suatu diskusi yang lebih bebas diantara dengan narasumber terkait fokus penelitian yang akan diteliti dan harus adanya suatu ketelitian dalam mendengarkan narasumber, dalam wawancara ini juga terdapat tujuan untuk menemukan permasalahan secara terbuka, dimana narasumber diminta untuk menyampaikan pendapat dan ide-ide mereka terkait strategi media relations perusahaan (Sugiyono, 2011). Berikut adalah daftar narasumber dalam penelitian ini: Narasumber Internal : 1. Djunaidi Noor sebagai Manager VAS & Broadband MarketingCommunication PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) 2. William Y. Setiady sebagai StaffBroadband Marketing Communication PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) 3. Abdul Fatah sebagai Officer Broadband Marketing Communication PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) 4. Rahmadani D. Pratiwi sebagai Staff Prepaid Broadband Product Marketing PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) 2.
Observasi Partisipan Penelitian ini menggunakan jenis observasi partisipan. Observasi partisipan adalah metode dimana peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan oleh sumber data dan ikut merasakan suka dukanya (Sugiyono, 2011).
3.
Dokumentasi Dokumentasi digunakan sebagai pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara, dimana dokumentasi dapat berupa tulisan, gambar, atau karya-karya menumental dari seseorang (Sugiyono, 2011). Dokumentasi dapat berupa gambar, foto, sketsa, catatan harian, sejarah, biografi, peraturan, serta kebijakan. Seluruh dokumentasi yang terlampir dalam penelitian ini berasal dari dokumentasi Telkom. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Miles & Huberman denganmenggunakan 3 (tiga) tahapan, yaitu (Sugiyono, 2011) : 1.
2.
3.
Reduksi Data (data reduction), adalah merangkum, memilih hal – hal pokok, memfokuskan pada hal – hal penting, dan mencari tema dan polanya. Paparan Data (data display), adalah data penelitian disajikan dalam bentuk uraian yang didukung dengan matriks jaringan kerja untuk lebih meningkatkan pemahaman kasus dan sebagai acuan mengambil tindakan berdasarkan pemahaman dan analisis sajian data. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi (conclusion drawing / verifying) dari hasil analisis data yang disajikan dalam bentuk desriptif.
Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan membercheck. Triangulasi sumber merupakan teknik ini menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai sumber perolahan data, dengan demikian triangulasi sumber berarti membandingkan informasi yang diperoleh melalui sumber yang berbeda (Kriyantono, 2006).
Menurut Sugiyono dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, Membercheck adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data, tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data (Sugiyono, 2011).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil dan data yang diperoleh di dalam penelitan ini, pembahasan akan dimulai dengan program edukasi masyarakat yang dimiliki oleh PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) yaitu program “Indonesia Genggam Internet” dimana, dalam program tersebut terdapat sebuah paket data bernama paket data bunet yang dipasarkan dengan menggunakan tools dalam bauran promosi yang diantaranya dengan menggunakan Advertising, Direct Marketing, Personal Selling, PR/Publicity, Sales Promotion, dan Word of Mouth. strategi media relations, hambatan dalam menjalankan program “Indonesia Genggam Internet” serta solusi yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dalam mengatasi hambatan tersebut. A. Program “Indonesia Genggam Internet” Program “Indonesia Genggam Internet” merupakan sebuah gerakan inspiratif yang mengajak seluruh masyarakat Indonesia, khususnya pelanggan Telkomsel untuk menggunakan Internet. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) menyadari bahwa perusahaan harus memiliki komitmen yang kuat dalam menjalankan program ini. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) mengkreasikan program ini dalam rangkan mendukung program pemerintah guna menginternetkan masyarakat Indonesia. Melalui program “Indonesia Genggam Internet”, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) membawa semangatnya untuk mengajak masyarakat yang sudah mahir menggunakan internet untuk mengajarkan internet kepada orangorang disekitarnya yang masih tergolong Buta Internet. B. Fungsi Paket Data Bunet pada Program “Indonesia Genggam Internet” Fungsi paket data bunet pada program “Indonesia Genggam Internet” ialah sebagai sebuah gimmick yang sengaja diciptakan oleh PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) sebagai penunjang agar proses edukasi antara agen internet dan buta internet berjalan dengan lancar. Paket data bunet juga berfungsi sebagai sebuah fasilitas yang diberikan oleh PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) agar para bunet dapat mengaplikasikan apa yang telah diajarkan oleh agen internet tentang manfaat, serta cara menggunakan internet. Paket data bunet juga berfungsi sebagai matriks untuk mengukur keberhasilan program “Indonesia Genggam Internet” dalam mengakuisisi pelanggan baru.
C. Strategi Komunikasi Pemasaran Paket Data Bunet pada Program “Indonesia Genggam Internet” 1. Advertising Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, bentuk kegiatan advertising yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dalam memasarkan paket data bunet pada program “Indonesia Genggam
Internet” ialah dengan melalui ATL yang diantaranya ialah Tv, radio, koran, majalah, billboard, serta BTL yang diantaranya ialah flyer, spanduk, brosur, poster, dan baliho. 2. Direct Marketing Berdasarkan hasil wawancara serta observasi yang dilakukan, bentuk kegiatan Direct Marketing yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) lebih kepada penggunaan media digital seperti website, banner Ada, Search Engine, dan Social Media, untuk memasarkan paket data bunet pada program “Indonesia Genggam Internet” (Digital Marketing). 3. Personal Selling Strategi lain yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dalam memasarkan paket data bunet pada program “Indonesia Genggam Internet” ialah dengan melakukan tools Personal Selling, bentuk kegiatan personal selling yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) ialah dengan memberdayakan masyarakat baik individu maupun outlet sebagai perantara antara perusahaan dengan bunet, untuk melakukan edukasi tentang manfaat dan cara menggunakan internet serta menjual paket data bunet. 4. PR/Publicity Bentuk kegiatan Public Relations yang dilakukan oleh PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) ialah dengan menyebarkan Press Release dan membuat Press Cobference terkait program “Indonesia Genggam Internet”. 5. Sales Promotion PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) membuat sebuah program turunan dari program “Indonesia Genggam Internte”, yaitu program “Juara Internet”. Program “Juara Internet” merupakan sebuah program berhadiah yang diberikan oleh PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) kepada para agen internet yang telah berhasil melakukan edukasi terkait manfaat dan cara menggunakan internet kepada para bunet, serta berhasil melakukan transaski penjualan apaket data bunet atau mengakuisisi pelanggan baru paling banyak sebagai bentuk apresiasi karena telah berperan dalam membantu PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dalam menginternetkan masyarakat Indonesia. 6. Word of Mouth Menurut Junet, William, dan Fatah, proses informasi dari mulut-ke-mulut terkait program “Indonesia Genggam Internet” terjadi dari bunet yang telah berhasil diedukasi oleh agen internet, yang kemudian memberitahu orang lain bahwa ia sudah bisa menggunakan internet berkat program “Indonesia Genggam Internet”. Bunet tersebut juga dapat mendaftarkan dirinya menjadi agen internet untuk mengajarkan kebaikan serta manfaat internet kepada orang lain. Proses terjadinya penyebaran informasi daei mulut-ke-mulut juga dapat terjadi dari agen internet yang berhasil memberikan edukasi terkait manfaat serta cara menggunakan internet dan menjual paket data bunet kepada para bunet, dimana para agen menceritakan tentang pengalamannya kepada orang
lain bahwa ia gembira telah mendapatkan hadiah karena telah mengajarkan tentang kebaikan penggunaan internet kepada orang lain, dan membuat orang lain disekitarnya ingin mendaftarkan dirinya untuk menjadi agen internet pada program “Indonesia Genggam Internet”. C. Hambatan dalam menjalankan program “Indonesia Genggam Internet” serta solusi untuk mengatasi hambatan tersebut Menurut Junet, William dan fatah, hambatan dalam menjalan program “Indonesia Genggam Internet” ialah lebih kepada masih adanya persepsi negatif yang dimiliki leh masyarakat, bahwa internet merupakan sesuatu yang jahat, yang tidak baik, dan hanya membawa dampak buruk bagi penggunanya. Hambatan lain dalam menjalankan program “Indonesia Genggam Internet” ialah masyarakat yang sudah terbiasa menonton televisi, mendengarkan radio, membaca koran, atau majalah. Untuk mengatasi hambatan tersebut PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) melakukan beberapa upaya yang diantaranya ialah melakukan training untuk para agen yang akan melakukan edukasi. Agen internet dituntut untuk memulai proses edukasi dari hal disukai oleh bunet. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) memulai edukasinya dengan membantu bunet mendapatkan apa yang mereka sukai melalui internet. Selain itu, untuk mengatasi permasalahan dalam membangun awareness masyarakat tentang program “Indonesia Genggam Internet”, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) melakukan kegiatan advertising melalui berbagai media secara rutin. Baik melalui ATL, maupun BTL, dan untuk mengatasi permasalahan dalam menjual paket data bunet yang memiliki kompetitor dengan price point dibawah Telkomsel, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) melakukan training kepada para agen untuk memberikan arahan kepada bunet bahwa dengan menggunakan paket data internet Telkomsel, bunet akan mendapatkan beberapa keuntungan yang mungkin tidak dimiliki kartu selular lain, seperti jaringan yang sangat luas dan sinyal yang kuat. SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Paket data Bunet pada Program “Indonesia Genggam Internet” PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) menggunakan seluruh tools dalam promotion mix dalam memasarkan paket data bunet pada program “Indonesia Genggam Internet”, mulai dari publikasi, menyebarkan Press Release kepada media dan wartawan-wartawan top ibu kota dan melakukan Press Conference untuk mengumumkan bahwa PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) memiliki program “Indonesia Genggam Internet”. Kemudian advertising dengan membuat sebuah iklan di televisi, serta ATL diantaranya iklan di media cetak, majalah, radio, bioskop, dan billboard serta BTL yang diantaranya ialah brosur, flyer, dan poster. Personal selling yang dilakukan oleh agen internet yang diharuskan untuk mengedukasi bunet tentang internet dan menjual paket data bunet. Promosi penjualan dengan memberikan imbalan kepada para agen internet berupa paket data, handphone, sampai dengan sepeda motor sebagai bentuk apresiasi karena telah ikut serta berpartisipasi dalam mendukung program pemerintah dalam menginternetkan seluruh masyarakat Indonesia. Pemasaran langsung dengan menggunakan bantuan digital marketing (internet) dalam
mengiklankan program “Indonesia Genggam Internet”, dan WOM atau informasi dari mulut ke mulut, dimana PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) berharap agar agen internet dan buta internet untuk menyebarkan informasi tentang program “Indonesia Genggam Internet” serta paket data bunet yang ada dalam program tersebut. 2.
Hambatan yang dialami PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Dalam Menjalankan program “Indonesia Genggam Internet” serta solusi untuk mengatasi hambatan tersebut. Hambatan yang dialami oleh PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) ialah persepsi negatif yang masih dimiliki oleh masyarakat tentang internet, masih banyaknya masyarakat yang beranggapa bahwa internet adalah barang baru yang jahat, dan akan memberikan dampak buruk bagi penggunanya. Hambatan lain yang dialami juga kurangnya pemahaman masyarakat tentang manfaat internet dan cara menggunakan internet itu sendiri. Hambatan dalam menjual paket data bunet juga terjadi karena masih adanya masyarakat yang merasa tidak butuh internet dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka merasa tidak perlu untuk menggunakan paket data internet. Hambatan lain yang terjadi dalam konteks penjualan paket data ialah adanya kompetitor yang memiliki price point dibawah Telkomsel, sehingga membuat masyarakat memiliki pilihan untuk menggunakan paket data yang lebih murah. Untuk mengatasi hambatan tersebut PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) melakukan beberapa upaya yang diantaranya ialah melakukan training untuk para agen yang akan melakukan edukasi. Agen internet dituntut untuk memulai proses edukasi dari hal disukai oleh bunet. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) memulai edukasinya dengan membantu bunet mendapatkan apa yang mereka sukai melalui internet. Selain itu, untuk mengatasi permasalahan dalam membangun awareness masyarakat tentang program “Indonesia Genggam Internet”, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) melakukan kegiatan advertising melalui berbagai media secara rutin. Baik melalui ATL, maupun BTL, dan untuk mengatasi permasalahan dalam menjual paket data bunet yang memiliki kompetitor dengan price point dibawah Telkomsel, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) melakukan training kepada para agen untuk memberikan arahan kepada bunet bahwa dengan menggunakan paket data internet Telkomsel, bunet akan mendapatkan beberapa keuntungan yang mungkin tidak dimiliki kartu selular lain, seperti jaringan yang sangat luas dan sinyal yang kuat.
Saran Saran Akademik 1. Kepada peneliti yang akan datang, yang memiliki kesamaan objek penelitian dengan penelitian ini agar mencari referensi lebih banyak mengenai program serupa yang dimiliki kompetitor. 2. Dalam penelitian ini hanya dilakukan penelitian mengenai strategi pemasaran paket data bunet pada program “Indonesia Genggam Internet” dengan menggunakan unsur-unsur dalam bauran promosi. Perlu bagi peneliti lain untuk dapat menganalisa SWOT, sehingga dapat terlihat kelebihan, kelemahan, peluang, serta ancaman yang dialami oleh program milik perusahaan , maupun program milik kompetitor.
3. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif untuk menggambarkan proses dalam menjalankan strategi komunikasi pemasaran paket data bunet pada program “Indonesia Genggam Internet”. Perlu bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif untuk meneliti pengaruh efektivitas dari program “Indonesia Genggam Internet”. Saran Praktis 1. Sebagai market leader yang saat ini menguasai pasar, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) harus terus mempertahankan komitmen untuk terus berupaya menginternetkan tidak hanya pelanggan Telkomsel saja, tetapi seluruh masyarakat Indonesia. 2. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) sebaiknya dapat memperbanyak event yang melibatkan agen internet dan buta internet. Hal tersebut dapat membantu untuk mempermudah proses edukasi yang terjadi. 3. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) sebaiknya tidak melakukan komunikasi terkait program “Indonesia Genggam Internet” melalui agen internet saja, tetapi juga secara langsung melalui telepon atau sms kepada bunet, mengingat PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) memiliki data pengguna kartu Telkomsel yang tergolong sebagai Bunet. Saran Umum 1. Diharapkan dapat menkadi acuan bagi perusahaan lain untuk membuat strategi komunikasi pemasaran sebuah produk dan atau jasa yang akan dipasarkan atau ditawarkan ke masyarakat. 2. Diharapkan dapat menjadi pengetahuan bagi masyarakat umum mengenai alasan mengapa sebuah komunikasi pemasaran sangat penting untuk dilakukan oleh setiap perusahaan. Karena, komunikasi pemasaran sangat penting untuk keberlangsungan hidup sebuah perusahaan. 3. Diharapkan dapat menjadi pengetahuan bagi masyarakat untuk menggunakan tools dalam bauran promosi dalam melakukan komunikasi pemasaran terhadap sebuah produk dan atau jasa.
REFERENSI Herlambang, S. (2014). Basic Marketing (Dasar-Dasar Pemasaran). Yogyakarta: Gosyen Publishing Jaiz, M. (2014). Dasar-Dasar Periklanan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Kriyantono, Rachmat. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. Morissan, M.A. (2010). Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Peter, J. P. & Olson, J. C. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. (9th Edition Ed.). Jakarta: Salemba Empat Sugiyono, P. D. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta Sunyoto, D. (2014). Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran. Jakarta: Buku Seru RIWAYAT PENULIS Triana Sari Nurrahma lahir di Jakarta pada tanggal 15 Agustus 1993. Penulis menamatkan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Marketing Communication – Public Relations pada tahun 2015.