TRANSFORMASI PERTANIAN, MENGAPA MEMERLUKAN BANK PERTANIAN? MEMERLUKAN BANK PERTANIAN? AGUS PAKPAHAN AGUS PAKPAHAN
j p “Lesson Learn” kebijakan Input dan Output Pertanian
Kebijakan bersifat parsial (pupuk, benih, modal dan dukungan harga) tidak dalam satu paket Æ melawan prinsip “Land Crop Management” yang membutuhkan keterpaduan seluruh instrumen kebijakan dalam paket. Operasionalnya bersifat parsial, distrubusi pupuk, benih dan modal berbeda Æ tidak efektif.
Î Membutuhkan lembaga yang mampu memadukan seluruh instrumen kebijakan input dan output pertanian secara generik bukan blending.
Upaya Yang g telah dilakukan
BIMAS,, OPSUS,, INMAS , INSUS dan SUPRA INSUS berhasil karena: – faktor momentum revolusi hijau pada fase percepatan; I yaitu : – Mega kebijakan penopang agribisnis meliputi 5-I, Inovasi, infrastruktur, investasi, insentif, dan Institusi; – Kedua hal tersebut tidak ada lagi
GEMA PALAGUNG DAN PROKSI MANTAP Æ merevitalisasi produksi sebagai gerakan masal Æ tidak sustain karena kelembagaan yang dibentuk tidak mampu meleverage modal yang ada secara mandiri sebagai kelanjutan modal usaha.
Upaya Yang g telah dilakukan .. ljt j
Pola kemitraan kecil-kecil Æ tidak sustain karena skalanya kecil dan tidak be berorientasi ontoh b o ientasi i t i bisnis bi i , contoh t h model d l SIDRAP Æ penggilingan padi sebagai organiozer, ternyata tidak banyak memperoleh p manfaat, malah jjustru jadi avalis, sehingga mereka tidak mau.
Kriteria Inovasi Kelembagaan yang Diperlukan, yaitu: 1))
2)
3)) 4)
Inovasi kelembagaan g harus berorientasi bisnis untuk mampu meleverage modal untuk menciptakan nilai tambah; I Inovasi i kelembagaan k l b h harus mampu mengorganisasi sarana produksi dengan 6 tepat, dan mampu menyangga harga produk; Inovasi kelembagaan g harus mampu p melakukan inovasi teknologi; Inovasi kelembagaan harus mampu melakukan l k k edukasi d k i kepada k d petani t i;
BUMP ((BADAN USAHA MILIK PETANI)) Badan Usaha dalam bentuk perseroan terbatas sebagai wadah petani untuk menjalankan usaha pertanian secara korporasi. Dalam menjalankan usaha pertanian ini petani diajak berusaha sebagai enterpreneur dimana pada ahirnya diharapkan petani akan k d dapat meningkatkan i k k k kesejahteraannya. j h Pemegang saham perusahaan BUMP terdiri dari : - BUMN (Kujang, SHS, Pertani, PJT-II) - BUMD/Pemda / p - SWASTA/Inkoptan - Kelompok Tani/petani Ruang lingkup usaha BUMP meliputi : Kegiatan K i t O On F Farm yaitu it meliputi li ti penyediaan di agroinput , kegiatan budidaya tanaman mulai dari pengolahan tanah sampai dengan panen. Kegiatan Off Farm yang meliputi penanganan pasca panen, pengolahan hasil dan pemasaran.
MAKSUD DAN TUJUAN BUMP Maksud dan tujuan pendirian BUMP untuk mewujudkan pemberdayaan b d d dan peran serta masyarakat k petanii dengan sasaran peningkatan pendapatan melalui suatu lembaga komersial yang berkelanjutan (Korporasi) yang dimiliki bersama. Serta tujuan akhir merupakan dari upaya “Revitalisasi” pertanian nasional dengan p g sasaran : 1. Peningkatan pendapatan petani 2. Peningkatan produksi beras, sumber energi dan b h bahan b k industri. baku i d i 3. Kontribusi yang signifikan terhadap ketahanan pangan dan energi. 4. Penyerapan tenaga kerja baru. 5. Akselerasi pertumbuhan ekonomi pedesaan.
KEGIATAN USAHA BUMP BUMP BUMP BUMP INDUSTRI RICE MILL
ON FARM
ENERGI
INDUSTRI PANGAN & NON PANGAN
BERAS
LISTRIK (MW)
RICE BRAND OIL
HYBRID
BEKATUL
ABU SEKAM
BAHAN BANGUNAN
INBRID
MENIR, SEKAM
PADI
JERAMI
MEKANISME OPERASIONAL MODEL USAHA BUMP
SHS
BENIH & Pestisida
PEMBAYARAN TUNAI
B
PERTANI /PASAR
BERAS
PEMBAYARAN TUNAI PUPUK
U
KUJANG PEMBAYARAN TUNAI PESTISIDA & ALSINTAN
PERTANI PEMBAYARAN TUNAI
PJT II
PENGELOLAA IRIGASI RETRIBUSI AIR
M P
TUNAI
BANK Permintaan kredit
KELOMPOK TANI HASIL GKP ÆBERAS
Jaminan Premi / Provisi
ASURANSI Jaminan
Mekanisme Operasional antara Petani dan BUMP Kujang SHS Pertani
saham
BUMP PUSAT
BUMD/
PETANI
Pengusaha
saham
PJT II
Dividen
Dividen
saham saham Dividen
PETANI
Saprotan & Biaya Garap GKP 40% (Bagian BUMP )
BUMP
GKP
PROSES BERAS
GKP 60% (bagian petani dibeli BUMP)
Tunai
Tunai
Pertani, Bulog, Pasar Lain
MODEL USAHA PETANI BINAAN : PETLIK PETRAP 000 KG GG GKP 1000 LUAS AREAL 10,000 HA
1 KT = 50 HA 5 KT = 250 HA (GAKOPTAN) BADAN HUKUM 40 GAKOPTAN = 10,000 HA
Kepemilikan Bertahap 3 – 5 ha/petani h / i GAKOPTAN Memilki RMP
MARKETING AND SALE :
MODERN RICEMILL COMPLEX
BERAS AROMATIC NON AROMATIC
850 KG GKG
DEDAK (RICE BRAN) 93,5 KG
561 KG BERAS
SBR ((STABILIZED RICE BRAN)) USD 32,2 / KG RBD (RICE BRAN OIL) USD 13,3 /KG
MENIR (SMALL BROKEN)
17 KG SEKAM (PADDY HUSK) 170 KG Bersama Petani Kita Maju
TEPUNG BERAS RP 4850,- / KG LISTRIK 6 MW : RP 600 / KWH
ABU SEKAM PADI : RP 3000,- / KG (BHN Bangunan)
Kondisi Petani Setelah Ada PT PEN / BUMP Sebelum Ada BUMP 1.
2.
3. 4 4. 5.
6. 7 7. 8. 9.
Petani sebagian besar masih menggunakan Benih Non-sertifikat sehingga mutu dan prod kti itas rendah. produktivitas rendah Pupuk, pestisida dan alsintan kepada petani belum tersedia secara 6 tepat, gg masih seringg terjadi j kelangkaan g sehingga dan harga diatas HET Mekanisasi pertanian (pra dan pasca panen) belum membudaya di petani. P t i kesulitan Petani k lit memperoleh l h permodalan d l untuk kegiatan usaha taninya. Belum ada jaminan pasar dengan harga yang y g layak.Hasil y GKP dijual j ke pihak p ketiga, Petani tidak mendapat nilai tambah dari GKP menjadi beras Posisi tawar petani rendah. S b i besar Sebagian b petani t i belum b l memiliki iliki tabungan usaha Petani dan Kelompok Tani berusaha secara individu ((belum B to B)) Petani belum sejahtera.
Setelah Ada BUMP 1.
2.
3. 4.
5.
6 6. 7. 8.
Benih berlabel, pupuk, pestisida dan alsintan dapat tersedia sesuai kaidah 6 tepat tepat. Petani mendapatkan bimbingan teknis dan pembinaan, teknologi budidaya pasca p panen. tanaman dan p Petani memperoleh kemudahan mendapatkan permodalan usaha tani. Petani memperoleh nilai tambah yang lebih besar melal melaluii mekanisasi pra dan pasca panen Ada jaminan pasar dengan harga yang y GKP dijual j ke p pihak BUMP layak.Hasil sehingga petani mendapat nilai tambah yang lebih besar dari GKP menjadi beras P i i tawar Posisi t petani t i kuat k t dan d akan k memiliki saham di BUMP Petani dan Kelompok Tani merupakan g dari korporasi p bagian Petani lebih sejahtera.
Bersama Petani Kita Maju
DAMPAK LANGSUNG INOVASI TEKNOLOGI DAN KELEMBAGAAN BUMP TERHADAP USAHATANI PADI BUMP Sumber Tambahan Pendapatan
Sebelum
Pertumbu han (%)
Sesudah
Nilai 10000 ha (Rp)
INOVASI TEKNOLOGI Produktivitas (ton/ha)
4.5
6.0
33.33
69,000,000,000
Pupuk
1 428 000 1,428,000
910 000 910,000
(36 27) (36.27)
10 360 000 000 10,360,000,000
Benih
25,000
162,750
551.00
(2,755,000,000)
1,070,000
50,000
(95.33)
20,400,000,000
TOTAL
x
x
x
28,005,000,000
GRAND TOTAL
x
x
x
97,005,000,000
INOVASI KELEMBAGAAN Reduced Cost (Rp/ha)
Bunga
DISAGREGASI DAMPAK LANGSUNG INOVASI TEKNOLOGI DAN KELEMBAGAAN BUMP MASING-MASING PELAKU BISNIS PENGEMBANGAN
BUMP U i Uraian Pendapatan Petani
S b l Sebelum
Tumbuh (%)
S Sesudah d h
Nilai 10000 ha (R ) (Rp)
4,827,000
7,280,000
50.82
49,060,000,000
Pendapatan BUMP(100%)
0
2,397,250
x
47,945,000,000
Saham Petani (51%)
x
x
x
24,451,950,000
Saham BUMP (49%)
x
x
x
23,493,050,000
Pendapatan Petani + Penyertaan S h Saham
x
x
x
3 11 9 0 000 73,511,950,000
Pendapatan BUMP sebagai Organisasi
x
x
x
23,493,050,000
TOTAL
x
x
x
97,005,000,000
DISAGREGASI DAMPAK LANGSUNG INOVASI TEKNOLOGI DAN KELEMBAGAAN BUMP MASING-MASING PELAKU BISNIS PENGEMBANGAN
BUMP Uraian Pendapatan Petani
Sebelum
Tumbuh (%)
Sesudah
Nilai 10000 ha (Rp)
4,827,000
7,280,000
50.82
49,060,000,000
Pendapatan BUMP(100%)
0
2,397,250
x
47,945,000,000
Saham Petani (51%)
x
x
x
24,451,950,000
Saham BUMP (49%)
x
x
x
23,493,050,000
Pendapatan Petani + Penyertaan Saham
x
x
x
73,511,950,000
Pendapatan BUMP sebagai Organisasi
x
x
x
23,493,050,000
TOTAL
x
x
x
97,005,000,000
Dari total dampak inovasi teknologi dan kelembagaan BUMP setiap 10.000 hektar yang mencapai Rp 97 milliar, milliar sebesar Rp 74 (75 (75.8%) 8%) yang terdiri dari Rp 49 milliar pendapatan langsung dan Rp 25 milliar dalam bentuk penyertaan saham di BUMP dinikmati petani, sedangkan sisanya Rp 23 milliar (49%) dinikmati BUMP. Dengan kata lain BUMP mampu menciptakan nilai tambah ekonomi pedesaan secara langsung sebesar Rp 97 milliar
DAMPAK TAK LANGSUNG INOVASI TEKNOLOGI DAN KELEMBAGAAN BUMP TERHADAP PEREKONOMIAN NASIOANAL, NASIOANAL KESEMPATAN KERJA DAN PENGHEMATAN DEVISA (AKIBAT TARIKAN PERMINTAAN PRODUKSI DALAM NEGERI) Tambahan Nilai Tambah Perekonomian Nasional (Rp/10000 ha)
121 219 200 000 121,219,200,000
Kesempatan Kerja (orang/10000 ha)
28,955
Penghematan devisa (Rp/10000 ha)
69,000,000,000
Setiap pengembangan BUMP seluas 10.000 hektar akan menambah produksi padi nasional sebesar 30.000 ton per tahun. Penambahan produksi padi tersebut akan meningkatkan permintaan produksi padi dalam negeri dan berdampak pada nilai tambah perekonomian nasional sebesar Rp 61 milliar dan tenaga kerja sebanyak 14478 orang. Akibat peningkatn produksi dalam negeri akan mengurangi impor dan berdampak pada penghematan devisa Rp 35 milliar.
KEPEMILIKAN PT. PT PEN DAN BUMP KELOMPOK KELOMPOK TANI TANI KELOMPOK TANI
BUMN BUMN BUMN PT PEN
SWASTA
PETANI / KEL TANI KEL.
BUMP
Bersama Petani Kita Maju
BUMD
5. POLICY ANALISYS MATRIX Program PT. PEN mengembangkan 1 juta ha sawah atau setara 100 unit BUMP yang tersebar di seluruh Indonesia dan areal yang dipilih adalah persawahan beririgasi teknis Pengembangan ini menghasilkan efek economic multiplier dan social multiplier A. ECONOMIC MULTIPLIER 1.000.000 HA EQUAL INVESTASI RP 48,48 T
PENDAPATAN USAHA RP 102,97 T
KENAIKAN PRODUKSI PADI
6 JUTA TON BERAS/THN
PENCIPTAAN LAP KERJA
TK ON-FARM : 1,2 JT ORANG TK OFF-FARM 41,000 ORANG
PENINGKATAN PENDAPATAN
Catatan: -Pada tahun ke 3 (menggunakan hybrida 100%) -Peningkatan produksi 6 juta ton beras/thn setara penghematan devisa US$ 1,98 Milyar /thn
Bersama Petani Kita Maju
PENINGKATAN INCOME :RP 2,1 JUTA/BLN/HA /HA *)