Edisi No. 005 Tahun 2006
Laporan Utama
TOFI Menebar Benih, Membidik Emas Shanghai engalahkan naga di sarangnya menjadi satu tekad berbalut idealisme yang terus digelorakan di setiap otak anak-anak TOFI. Kota Shanghai bakal menjadi pertaruhan TOFI yang paling mahal. Benar, Asian Physic Olimpiade (APhO) yang akan digelar di negeri tirai bambu, Cina sangat dinantikan sebagai ulangan sukses TOFI di Singapura 2006. Pertarungan adu otak antaranak bangsa dalam bidang fisika se-Asia yang akan berlangsung pada bulan April 2007 sekaligus memiliki nilai untuk melengkapi deret panjang nama-nama jawara dunia fisika binaan TOFI. TOFI selalu menuruti ilmu padi, makin berisi kian merunduk. Tapi, ini bukan berarti mengesampingkan peta kekuatan lawan yang secara matematis dimacani oleh pelajarpelajar negerinya Jacky Chan atau Jet Li. Menyiasati strategi sebelum “perang fisika” berlangsung, TOFI melirik sejumlah talenta baru ketika ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) ke-5 yang baru saja usai di Semarang (4-9 September 2006). OSN V yang ditaburi beratus jawara sains dari 33 provinsi itu benar-benar menjadi sebuah proyek besar bagi penebaran benih-benih calon jawara fisika nasional. Ajang asah otak Buletin Tofi, Edisi No. 005 Tahun 2006
Wapres Yusuf Kalla memberi sambutan pada Pembukaan OSN Ke-5 Tahun 2006
tahunan yang digelar Departemen Pendidikan Nasional bekerja sama dengan propinsi yang menjadi tuan rumah penyelenggara itu, diikuti oleh 646 siswa SMA untuk tujuh bidang studi. Spesialisasi cabang lomba olimpiade studi fisika diikuti oleh 97 siswa. Dari jumlah ini akan dipilih calon “skuadron baru” TOFI. Superketat Misi OSN khususnya dalam cabang fisika memang telah memasukan agenda penyeleksian berformat TOFI yang serba ketat. Bisa dimaklumi karena standar soal serta mekanisme penyeleksian benih mengacu kepada pelaksanaan metode pembinaan TOFI. Tes teori yang dilaksanakan (6/9/2006) disusul tes eksperimen (7/9/2006). Lokasi tes di SMAN 3 Semarang yang letaknya cukup strategis, yakni di pusat kota
Semarang. Bidang studi yang dilombakan di SMAN 3 Semarang antara lain Fisika, Matematika dan Kimia. Bidang studi fisika sendiri menempati lima ruang. Masingmasing ruang berisi 20 siswa kecuali ruang kelima hanya 17 siswa yang posisi duduknya sudah diacak terlebih dahulu sehingga dalam satu ruang tidak ada siswa yang berasal dari sekolah/ kota yang sama. Setiap ruang ditunggui oleh dua orang pengawas dari guru lokal yang bertugas mengawasi dan memantau
Para Peserta tampak serius mengikuti Upacara Pembukaan
jalannya tes teori maupun eksperimen berlangsung dengan baik. Tes teori yang diujikan ada enam soal dengan tingkat kesulitan bervariasi. Waktu yang diberikan kepada siswa untuk menyelesaikan tes teori pada hari pertama adalah 4 jam. Sedangkan untuk tes ekspe1
Laporan Utama rimen di hari kedua, waktu yang diberikan untuk menyelesaikan eksperiemen dan menjawab pertanyaan adalah 3 jam. Menurut Prof. Yohanes Surya, Ph.D (ketua tim juri olimpiade fisika), kali ini siswa yang dipilih harus lebih selektif. “Saya sangat mengharapkan ada bibit-bibit baru yang tersaring dengan baik dari OSN ini, agar saya persiapkan mereka menjadi calon juara-juara fisika di tingkat internasional nanti.”.
Suasana Tes Eksperimen, Para Peserta tampak serius menjawab pertanyaan
Dibina di Jakarta Prof. Yohanes Surya,Ph.D menjelaskan, dalam seleksi OSN kategori penilaian untuk bidang studi fisika lebih difokuskan pada penilaian teori dengan prosentase penilian 90 %. Sedangkan penilaian untuk eksperimen hanya 10 % dengan maksud agar peserta OSN berlatih cara memperoleh data dalam melakukan eksperimen. Soal-soal teori yang diujikan pada OSN kali ini relatif lebih sulit karena sesuai dengan target yang ditetapkan oleh TOFI bahwa tahun 2007 Indonesia akan mengalahkan Cina di Olimpiade Fisika Asia VIII di Cina. Untuk itu, kategori soal yang diberikan disesuaikan dengan standar internasional sehingga benar-benar terpilih siswa yang jenius di bidang fisika. Terpilih 30 siswa yang memperoleh medali dengan perincian, 5 2
Suasana Tes Teori
Tim Juri sedang melakukan penilaian
Tabel Daftar Peraih Medali OSN V Tahun 2006 di Semarang Jawa Tengah No N a m a P e s e r t a
Asal SMU
Propinsi
Nilai
Medali
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
SMAN 1 Cilacap SMAN 1 Padang SMA 1 Cisauk SMA Taruna Nusantara SMAN 1 Denpasar SMA Taruna Nusantara SMAN 1 Jember SMAN 4 Denpasar Man Insan Cendekia SMAN 1 Magelang SMA Sutomo 1 SMAN 3 Semarang SMA Taruna Nusantara SMAN 28 SMA Rajawali SMA 10 Melati SMA Kanisius SMAN 1 Tegal SMAN 1 Jayapura SMAN 5 Jayapura SMAK 1 Penabur SMA Dian Harapan SMAN 1 Genteng SMAK 1 Penabur SMAN 1 Genteng SMA Xaverius 1 Jambi SMA St Aloysius 1 SMAN 1 Sampang SMA Taruna Nusantara SMAN 1 Denpasar
Jateng Sumbar Banten Jateng Bali Jateng Jatim Bali Banten Jateng Sumut Jateng Jateng DKI Sulsel Kaltim DKI Jateng Papua Papua DKI Banten Jatim DKI Jatim Jambi Jabar Jatim Jateng Bali
63.00 54.50 48.00 47.10 44.00 42.50 40.10 40.00 39.40 39.30 32.70 28.50 26.90 26.00 24.75 24.00 23.80 23.80 23.50 22.50 22.10 21.50 21.00 20.40 18.70 18.65 18.30 18.00 17.90 17.50
Emas Emas Emas Emas Emas Perak Perak Perak Perak Perak Perak Perak Perak Perak Perak Perunggu Perunggu Perunggu Perunggu Perunggu Perunggu Perunggu Perunggu Perunggu Perunggu Perunggu Perunggu Perunggu Perunggu Perunggu
Azzis Adi Suyono Rizal Afgani Nia Mutiara Tyas Kokasih Made Surya A Indra Purnama Adam Badra Cahaya Ridwan Salim S Abdurahman Ali Akrom Khasani Budianda Misykat Fahada M.N Narendra Utama Raditya Utama Ryanto The Eko Budi Prastyo Aloisius Wisnu A.P Chilman Aji A n dr e y Sakhar on A Katharina Hiria D Jimmy T Crisanthy Rebecca Mohamad Hamballi Antony Raharja Khairul Anwar Herianto Yosmar Putra Yusron Feriadi Sri Joko Sukma Parahita A.P
siswa peraih medali emas, 10 siswa peraih medali perak dan 15 siswa peraih medali perunggu. Ke-30 siswa peraih medali tersebut digabung dengan 10 siswa ( 9 siswa dari tim B APhO dan 1 siswa dari 30 besar tahun lalu) pada tanggal 18 September s/d 2 Oktober 2006 dipanggil ke Jakarta untuk
mendapatkan pelatihan materi Elektromagnetik. Sampai berita ini diturunkan, masih berlangsung pelatihan tersebut hingga terpilih 16 siswa yang nantinya mewakili tim Indonesia sebagai Tim A dan Tim B di APhO Shanghai Cina, April 2007. (Widya)
Buletin Tofi, Edisi No. 005 Tahun 2006
Laporan Utama
Selamat Datang 40 Besar TOFI 2006 – 2007 etiga puluh siswa debutan OSN V plus sembilan siswa tim B APhO dan seorang dari (30 besar tahun lalu) telah dipanggil ke Jakarta. Para calon jawara fisika ini akan mendapatkan pembinaan khusus TOFI yang serba-ekstra. Mengawali kebergabungan mereka secara khusus baru-baru ini dilangsungkan seremoni pembukaan kegiatan pelatihan bertajuk pembinaan TOFI. Bak pasukan pandawa lima mereka memenuhi gedung pertemuan Jakarta International Expo yang berlokasi di Arena PRJ Kemayoran Jakarta. Acara pembukaan itu terbilang hebring. Betapa tidak, selain siswa/pesertanya lebih banyak dari biasanya, ini juga dihadiri oleh sejumlah undangan yang menaruh simpati terhadap perjuangan TOFI. Sejumlah pejabat dari Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, turut merestui perjamuan tersebut. Bapak dan Ibu Murdaya selaku sponsor yang menyediakan tempat pelatihan 40 besar TOFI juga menyempatkan diri untuk berkenalan dengan mereka. Tidak ketinggalan Prof. Yohanes Surya dan seluruh staf TOFI ikut menjadi saksi pentingya sebuah pencanangan tekad meraih cita-cita. Acara pembukaan pelatihan ini diarahkan oleh dua orang pemandu acara dari Jakarta International Expo. Dalam pidatonya Prof. Yohanes Surya selaku Ketua TOFI memotivasi semua peserta supaya belajar giat, tekun dan selalu menjunjung tinggi sportivitas dan kejujuran Beliau kembali mengingatkan seluruh peserta bahwa target TOFI Buletin Tofi, Edisi No. 005 Tahun 2006
Prof. Yohanes Surya mempertunjukkan sulap dan memberikan beberapa permainan yang tentu saja mengandung unsur fisika. Dari permainan yang dibawakan oleh Prof. Yohanes Surya, ternyata fisika itu memang asyik dan menarik. Hingga berita ini diturunkan masih berlangsung pelatihan tersebut hingga terpilih 16 siswa. Mereka nantinya mewakili tim Indonesia sebagai Tim A dan Tim B di APhO Shanghai Cina, April 2007. (Widya)
Prof. Yohanes Surya, Ph.D sedang memberi pelatihan bertempat di Jakarta International Expo PRJ Kemayoran
di tahun 2007 adalah menjadi juara dunia dengan mengalahkan Cina di APhO VIII dimana Cina juga yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan kompetisi fisika bergengsi itu. Menurut Prof. Yohanes Surya jika TOFI bisa mengalahkan Cina di APhO VIII, maka tiket emas ke IPhO di Iran tahun 2007 sudah di tangan TOFI. Karena memang medan APhO relatif lebih berat daripada IPhO. Pelatihan secara resmi dibuka oleh Bapak Muchlis Catio yang mewakili Direktur Pembinaan SMA. Dalam kata sambutannya juga memotivasi seluruh siswa peserta untuk meraih hasil yang optimal. Tidak ketinggalan Bapak dan Ibu Murdaya juga memberikan motivasi dan semangat kepada seluruh peserta pelatihan. Setelah acara seremonial ke-40 kandidat juara fisika dunia itu pun didaulat untuk memperkenalkan jatidiri mereka masing-masing. Suasana santai, penuh kekeluargaan telah mencairkan kebekuan suasana yang semula agak formal ketika mereka mulai beramah-tamah sambil makan malam dengan para undangan. Suasana ini pun kian mencair sebagai sebuah kemesraan ketika
Bapak dan Ibu Murdaya selaku sponsor menerima karangan bunga dari Prof. Yohanes Surya
Departemen Pendidikan Nasional
3
Pelatihan Tofi
Soal Seleksi Fisika Tingkat Provinsi Tahun 2006 (2)
05. 2m
a m
Sebuah sistem ditunjukkan pada gambar, diletakkan dalam elevator yang bergerak ke atas dengan percepatan a . Tentukan tegangan tali T jika meja licin. Diketahui massa masing-masing balok serta percepatan gravitasi g.
dipertahankan tetap. Jika gaya konstan yang dihasilkan mesin F, tentukan waktu minimum t yang diperlukan mesin untuk mengubah arah tersebut. Asumsi mesin dapat diputar/dibelokkan sesuai dengan arah yang diperlukan pesawat ruang angkasa. Jawab : p
Jawab : Tinjau 2m
2m .a
a
T 2m
2 ps i n 2 t F p F t p t F
T m. g m a a m. a m . a T m . g m. a m T m 2 3T m 2 T
g g 2 m (g 3
T 2m
a
t
p 2 1 c o s F
07. D u a p a r t i k e l m a s i n g - m s i n g bermassa m dan 2m serta momentum p dan p/2 bergerak saling tegak lurus. Setelah tumbukan, p
b
b 2 a2
a)
p p’
2m
2
c o s c o2 s s 2 i n 2 2
c
a
p/2
c o s c o s 2
a
06. Pesawat ruang angkasa dengan momentum p akan mengubah arahnya. Arah yang baru m e m b e n t u k s u d u t terhadap arah mula-mula dan kelajuannya
4
p F
t
m
Tinjau m
T
p 2 1 c o s
p
p’ = p
T
p
c2
a2 cc o s
p2
p2
p2
p2
2p2 1 c o s
p2
2p 21 c o2 s s 2 i n 2 2 2
22p c o s
2
p
2
2p s i n s i n 2 2 p
2
p2
2
2
terjadi “pertukaran” momentumnya, sehingga massa m momentumnya p/2 sedangkan massa 2m momentumnyap . Tentukan besar energi yang hilang dalam tumbukan Jawab : Keadaan setelah tumbukan
2m
m
Energi Kinetik
p/2
E
1 m 2
v2 2
4p s i n 2
E
2p s i n 2
E
1 m v 2 m p2 2m
Buletin Tofi, Edisi No. 005 Tahun 2006
Quiz Dan Jawaban Sebelum tumbukan
E
E E E
E1
Sesudah tumbukan
E'
E 2 p 2 4m p2 1 m6
2
E'
p2 2m p2 2m 9 p2 1 m 6
E
'
E' 1
E'2
p 2 p2 8m 4 m 3 p2 8m
Jawaban Quiz Edisi No. 004 Perubahan tekanan berhubungan dengan perubahan kerapatan melalui :
P
K
0
E E
E
P(
K
1
0
0
E'
9 6 p2 1 6 1 6m 3 p2 1 m 6
Quiz Berhadiah Dua lensa tipis dengan kuat lensa (dioptri atau 1/f ) D 1 dan D 2 terpisah pada jarak L = 25 cm. Kedua lensa ditempatkan dengan sumbu utama berimpit. Jika benda diletakkan pada jarak tertentu di depan lensa D1 s i s t e m i n i m e n g h a s i l k a n bayangan NYATA dan t e g a k (tidak terbalik), dengan perbesaran ’= 1. Jika posisi kedua lensa dipertukarkan, bayangan yang dihasilkan NYATA dan juga tegak, dengan perbesaran ’’= 4. 1. C o b a a n a l i s a a p a j e n i s k e d u a lensa tersebut (apakah keduanya positif, keduanya negatif atau salah satu negatif atau positif). J e l a s k a n dengan gambar. Pada lembar jawaban anda harus menandakan lensa konvergen sebagai “+”, dan lensa divergen sebagai “-”. G u n a k a n diagram untuk mengilustrasikan jawabanmu 2. H i t u n g selisih kuat lensa D = D 1 – D2 .(hitungan tidak terlalu rumit jika pakai trik)
Buletin Tofi, Edisi No. 005 Tahun 2006
0
1
P K
)0
P ( x) 1 . K
Perubahan tekanan hydrostatis dengan kedalaman
d P g x( d) x d P P x( g ( x ) g 0 g0 d x K d (P x) g 0 P ( x) g 0 d x K
)
Penyelesaian persamaan differensial dengan syarat batas P(0) = 0 adalah
P(
)x
Karena
g e K x 0xp K g 0 H K
1 x 0g 2K
g0
1
1
kita dapat gunakan persamaan ekspansi
x
2
Rumus akhir dapat diturunkan secara mudah dengan menggunakan metode iterasi. Pertama, tekanan dapat diperkirakan tanpa kompresibilitas dimasukkan ke dalam perhitungan
P0 ( x 0) g
p ~ p (kita abaikan tekanan atmosfir), maka :
(x
x)
0
dengan o merupakan kerapatan air pada permukaan
Selisih energi
E
V K V
z2 e xz p z1 . . . , 2 ! J a d i
x.
Koreksi kerapatan dalam pendekatan pertama dapat ditentutkan dengan menggunakan Po (x) 1
(x )
o
g 0x 1 ) K
(
Sekarang, koreski tekanan dapat ditentukan dengan menggunakan (x) 1 H
P1 ( H ) 1x ( g )d
x
0
g
0
x
1 0g 2K
x
2
,
sesuai dengan ketentuan sebelumnya. Dengan mengambil bilangan numerik, kita peroleh
P ( ) ( 1 0H 9 8 1 5 0P2 8 5, 7 a1 0 ) 1 , 81 P3 1a0 .
Diterbitkan oleh : TOFI Center, Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi : Prof. Yohanes Surya, PhD, D e w a n R e d a k s i : Drs. Widia Nursiyanto, MSc, Slamet, M.Pd, R e d a k s i : Gunawan, M.Pd, Drs. Edi Gunanto, MSc. Alamat Redaksi : TOFI CENTER, Komplek Gading Serpong Blok BH 10/5 Tangerang, Banten, Telp. (021) 54200918 Fax. (021) 54200911 Website : www.tofi.or.id, email :
[email protected] 5
Fisika Update
Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global eribu anak manusia berhamburan keluar rumah atau bangunan di seluruh kota. Mereka berlarian panik menyelamatkan diri. Kiamat pun muncul dengan dahsyat. Gelombang pasang air laut menyembul dahsyat ke tengah daratan. Kedasyatannya telah meluluhlantahkan segala keperkasaan hasil rekayasa simbol kemodernan umat manusia di dataran negerinya Elvis Presley itu. Alam menjadi murka karena sebegitu besarnya murka manusia terhadap alam itu sendiri. Begitulah, lukisan imajiner film produksi Hollywood, The Day After Tomorrow. Film fiksi sains ini memecut pemikiran manusia modern untuk merawat bumi. Efek pemanasan global akan menghancurkan dunia seisinya. Tokoh Sam dan teman-temannya dalam The Day After Tomorow bisa dibilang mewakili cerita anak manusia yang sengsara karena efek pemanasan global. Ini jangan sampai terjadi. Hasil penelitian para ahli klimatologi menunjukkan, bahwa bumi lebih hangat sekitar 1°F (0.5°C) dari 100 tahun yang lalu. Berbagai artikel dan jurnal ilmiah melaporkan secara rinci telah terjadi perubahan iklim di bumi dalam satu dekade terakhir. Perubahan ikllim ini tak lain gara-gara pemanasan global dan efek rumah kaca. Apa sih sebenarnya pemanasan global dan efek rumah kaca? Bagai-mana pemanasan global bisa mempengaruhi iklim bumi? Apa yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan bumi kita dari ancaman bencana pemanasan global? Efek Rumah Kaca Efek rumah kaca kali pertama ditemukan oleh Joseph Fourier pada tahun 1824. Fourier adalah matematikawan dan fisikawan Perancis yang dikenal karena mengawali penyelidikan deret Fourier dan penerapannya pada masalah perpindahan panas. Efek rumah kaca merupakan sebuah proses atmosfer memanaskan sebuah planet. 6
S e l a i n g a s C O 2, y a n g d a p a t menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur dioksida (SO 2), nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO 2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana (CH 4) d a n k h l o r o fluoro karbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca. Gas
Kontribusi
Sumber Emisi Global
%
CO2
45 – 50%
batu bara minyak bumi gas alam penggundulan
29 29 11 20
hutan Mars, Venus dan benda langit beratmosfer lainnya (seperti satelit alami Satur-nus, Titan) memiliki efek rumah kaca. Namun, artikel ini hanya membahas pengaruhnya di bumi. Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal yang berbeda, yakni efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi dan efek rumah kaca yang terjadi akibat aktivitas manusia. Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas k a r b o n - d i o k s i d a ( C O 2) d a n g a s - g a s lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak (BBM), batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya. Energi yang masuk ke bumi mengalami : 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer, 25% diserap awan, 45% diabsorpsi permukaan bumi, 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi Energi yang diabsoprsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun, sebagian besar infra merah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO 2 serta gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan karena dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
lainnya CH 4
10
10 – 20%
Pemanasan Global dan Akibatnya. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa efek rumah kaca telah meningkatkan suhu bumi rata-rata1°- 5°C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5°– 4,5° Celcius sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi untuk diserap oleh atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat. Meningkatnya suhu tersebut akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut, juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar. bersambung ke hal 7 Buletin Tofi, Edisi No. 005 Tahun 2006
Pojok Fisika
Satyalancana Wira Karya Akhirnya Jadi Pertaruhan Tim Olimpiade Fisika Indonesia
Indonesia yang bakal mengisi era persaingan global. Futurolog, Peter F. Drucker dalam bukunya Post Capitalist Society menamakan era ini sebagai gejala awal milenium yang menghasilkan knowledge society. Di era ini ilmu pengetahuan menjadi kunci untuk mengubah wajah dunia dan realitas okomotif TOFI yang dihela dunia dari sisi nilai ‘karat’ emas, sebagai agen perubahan. Lebih jauh, P r o f . D r . Y o h a n e s S u r y a , tetapi juga banyak membawa medali Alvin Toffler menyebutnya sebagai Ph.D sukses memboyong emas pulang ke Tanah Air. Perju- power shift (pergeseran kekuatan). emas dari Singapura. Sukses ini angan dalam moderasi memang Artinya, pendukung kemampuan sebagai kado kemerdekaan ke-61 RI efektif. Setelah nilai Pangus Ho dan manusia bukan lagi berporos pada sekaligus pertaruhan bagi TOFI. Irwan Ade Putra dinyatakan ‘aman’ tiga modal tradisional (tanah, modal dan SDM). Kita membutuhkan Y o h a n e s S u r y a b e r s a m a 3 4 karena mencapai nilai di atas 37, intellectual capital (modal intelektual) s i s w a m e m p e r o l e h p e n g h a r g a a n giliran Andy Octavian Latief yang yang memiliki kekuatan mengubah berada dalam titik ‘semi emas’ karena karena mengharumkan nama dunia secara global. bangsa. Keppres Nomor 051/TK/2006 nilai yang diraihnya hanya 35,75. Era dunia tanpa batas ini tenggal 25 Juli 2006 telah mengukuh- U n t u k m e n c a p a i n i l a i 3 7 , h a r u s menuntut setiap orang harus memikan pengabdian yang melelahkan d i p e r j u a n g k a n m e l a l u i m o d e r a s i liki knowledge untuk kelangsungan b a g i Y o h a n e s S u r y a y a n g t e l a h dengan dewan juri. Juri awalnya ‘karatan’ membina TOFI. Sebetulnya, menolak berkompromi, belakangan h i d u p n y a . P a r a p e m b i n a T O F I penghargaan S a t y a l a n c a n a W i r a mereka berubah pikiran dan akhir- m e r u p a k a n a g e n p e r u b a h a n a k a n K a r y a n i l a i n y a s a n g a t b e r a r t i , nya setuju untuk memberikan emas m e m b a w a b e b e r a p a g e r b o n g b a g i A n d y . “ M u n g k i n m e r e k a ‘k n o w l e d g e ’ y a n g a k a n m e l a l u i bahkan menjadi anugerah atas kegigihan TOFI dalam mengantar- berpikir, bahwa tidak ada gunanya g e l o m b a n g m i l e n i u m t e k n o l o g i k a n b a k a t - b a k a t i n t e l e k t u a l a n a k j u r i b e r t a h a n p a d a s i k a p s e m u l a , digital. Mereka harus membaca tanda b a n g s a i n i . T a k a d a y a n g p a l i n g karena tim Singapura tidak memiliki z a m a n i n i k e d a l a m s a t u k o r i d o r m e m b a n g g a k a n s e l a i n m e n g u c a p peluang seperti Andy yaitu perak komunikasi dengan calon generasi syukur kehadirat Tuhan Yang Maha gemuk yang perlu disepuh menjadi mendatang. (Widya/Gun) E s a , m a n a k a l a p e n g h a r g a a n i n i emas dengan menambah nilai 1,25” papar Yohanes. Sambung dari hal 6, efek Rumah Kaca diberikan kepada mereka. Arti kemenangan yang berbuah Puncak prestasi lokomotif TOFI Apakah kita dapat membantu S a t y a l a n c a n a W i r a K a r y a ibarat diakui presiden ada di pundak mengurangi/mencegah pemanasan Yohanes Surya yang akrab dipanggil pisau tajam. Ia akan tumpul managlobal? P a k Y o . T O F I m e m b o y o n g e m p a t kala digunakan terus tanpa diasah. Tentu saja. Apabila kita mau medali emas, satu perak plus Absolute Ini pula yang kian mengukuhkan mencoba, setiap orang dapat melakkomitmen para pembina TOFI untuk Winner p a d a O l i m p i a d e F i s i k a sanakan bagiannya dalam memInternasional ke-37 di Singapura. tidak pernah berhenti mengasahnya. bantu mengurangi/mencegah terjaTOFI terdiri dari Irwan Ade Putra T e n t u n y a , b e b a n a s a h a n i n i k i a n dinya pemanasan global. Kita dapat memulainya dengan melakukan hal(SMAN 1 Pekanbaru), Pangus Ho m e l e l a h k a n d a n b u k a n s e k a d a r hal sederhana yang ada disekitar (SMAK 3 BPK Penabur Jakarta), melakukan proses pembinaan yang kita, seperti mulai melakukan A n d y O c t a v i a n L a t i e f ( S M A N 1 berkelanjutan. Lebih jauh, proses ini penghematan energi, menanam Pamekasan Jatim), M. Firmansyah masih harus dipadu dengan agendapohon di lingkungan sekitar kita agenda pelatihan yang lebih mengKasim (SMP Islam Athirah Maka(pohon mengabsorbsi CO2 dari g i g i t . I n i m e n g i n g a t , i m p l i k a s i sar), dan Jonathan Pradana Mailoa udara), menggunakan produk yang p e m e r o l e h a n k e p i n g d e m i k e p i n g (SMAK 1 BPK Penabur Jakarta). ramah lingkungan dan bisa didaur emas harus berorientasi pada penaPak Yo, sempat menuturkan ulang, dsb. Save our planet jaman nilai-nilai nasionalisme dan sekelumit kisah sukses TOFI. “Kita (Penulis : Audrey, sumber : http:// proses pelahiran para ilmuwan baru tak ingin sekadar menjadi juara www.en.wilkipedia.org) Buletin Tofi, Edisi No. 005 Tahun 2006
7
Apa Kata Mereka
Fachrian Adi Nugraha, Fisika Jadi Alat Pemersatu ebelumnya dia tidak pernah membayangkan jika saat ini menjadi seorang ilmuwan jebolan Nanyang Technological University, Singapura. Apalagi gelar ini diraih melalui bea siswa yang dienyam pria sederhana alumni SMAN 78 Jakarta hanya ilmu hasil kerja keras binaan TOFI. Melalui TOFI sepertinya harapan mengisi hari-hari panjang pembangunan Indonesia tercinta terus merekah dalam ‘labirin’ citacitanya sejak kecil. Belajar fisika benar-benar mengasyikkan, bahkan membawa butir-butir cerah untuk menjawab panggilan Ibu Pertiwi. Fisika pun baginya adalah alat pemersatu anak bangsa di kolong planet ini. Pengakuan Fachrian Adi Nugraha yang polos itu bukanlah ‘gincu merah’ yang menebalkan bibir manis seorang gadis ‘sweet seventeen’. Fachrian Adi Nugroho merasakan manisnya buah dari kerja keras selama bertahun-tahun bergumul dengan fisika. Kenangan terindah yang sulit dilupakan, yakni ketika menjadi siswa binaan TOFI. Selama itu pula ia mendapatkan teman yang banyak baik dari negeri sendiri maupun mancanegara. Kata olimpiade menjadi ikon yang aneh dalam fisika. Setahu dirinya olimpiade identik dengan olahraga. Maklum, ketika di kelas I SMAN 78 Jakarta Barat. Event Olimpiade Fisika belum banyak diekspos seperti layaknya olimpiade di bidang olahraga. Fachrian Adi Nugraha yang masih ‘imut-imut’ agak terkesima bila dalam fisika diolimpiadekan. Dirinya pun waktu itu (2002) terpilih menjadi salah seorang tim TOFI (Tim Olimpiade 8
Fisika) dan TOBI (Tim Olimpiade Biologi Indonesia). Tes TOBI dan TOFI sukses diikuti melalui perjuangan yang mahaberat. TOFI menjadi pelabuhan hatinya lantaran teman satu kelas di SMA 78 bernama Agustinus Peter Sahanggamu lebih dulu masuk dalam kawah Candradimuka (Alumni TOFI 2001-2002) dan sukses mengulur prestasi menjulang di tingkat dunia. Berbekal tekad yang dibalut cita-cita seperti koleganya, Fachrian Adi Nugraha berhasil masuk karantina TOFI. Di sini namanya bertengger pada ‘line up’ jawara Fisika Indonesia yang berlaga di Singapura pada APhO III. Singapura menjadi negeri pertama yang mencambuk tekadnya. Dalam APhO III itu hanya berkutat di posisi tujuh dari delapan siswa yang dikirim, dan meraih honorable mention. Kecewa berat lantaran kecerobohan sewaktu melakukan ujian eksperimen. Dengan demikian, dia tidak terpilih menjadi tim yang dikirim ke IPhO ke-33 di Bali-Indonesia, karena dalam satu tim hanya diperkenankan beranggotakan 5 siswa.
Tetapi kekecewaan itu cepat pupus karena dia percaya, sahabatsahabatnya yang terpilih untuk maju ke IPhO bisa menyumbangkan hasil yang terbaik bagi Indonesia. Terbukti TOFI sukses meraih 3 emas, 1 perak dan 1 perunggu. Rekor yang fantastik waktu itu. Kemenangan itu baginya dirasakan sebagai nikmat mempersatukan teman-teman sejawat dalam meninggikan harkat bangsa di dunia. Karantina TOFI ibarat rumah yang penuh kenangan terindah, rumah yang mengantarkan anak-anak Indonesia melihat dunia yang sarat dengan persaingan dan menuntut kerja keras. Di sarang TOFI seabrek teori dan aplikasi fisika yang serba mengasyikkan, bahkan berbeda dengan pelajaran fisika di SMA. Kompetensi menganalisis dan teorikal menjadi tumpuan yang terus diasah. Semua dinikmati sebagai anugerah dalam membangun peradaban manusia. Buah dari binaan TOFI pun melebihi angan-angannya. Betapa tidak, seabrek tawaran beasiswa dari negara disodorkan kepada mereka. “Bangga bisa membawa nama Indonesia!” Kenang Fachrian Adi Nugraha yang berharap, bahwa fisika bisa mempersatukan anakanak di kolong langit ini. (Fan/Gun).
Buletin Tofi, Edisi No. 005 Tahun 2006