TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN
Tinjauan Pustaka Padi termasuk golongan tanaman semusim atau tanaman muda yaitu tanaman yang biasanya berumur pendek, kurang dari satu tahun dan hanya satu kali berproduksi, setelah berproduksi akan mati atau dimatikan. Tanaman padi dapat dikelompokkan dalam dua bagian, yaitu : 1. Bagian vegetatif, yaitu terdiri dari akar, batang dan daun. 2. Bagian generatif, yaitu terdiri ari malai atau bulir bunga dan bunga, dan bentuk gabah. Padi dapat hidup dengan baik di daerah yang berhawa panas dan banyak mengandung uap air. Dengan kata lain, padi dapat hidup dengan baik di daerah beriklim panas yang lembab (Pitojo, 2003). Di Indonesia penanganan sertifikasi benih dilakukan oleh Balai Pengawasan dan Serifikasi Benih yang mempunyai tugas dibidang penilaian kultivar pengujian benih laboratories dan pengawasan pemasaran benih untuk menunjang Dinas Pertanian. Tanaman Pangan dalam pembinaan produksi dan pemasaran benih guna memenuhi kebutuhan intensifikasi. Sertifikasi benih yang dilakukan BPSB bertujuan untuk menjamin kemurnian genetik dengan cara menilai kemurnian pertanaman di lapangan maupun kemurnian benih hasil pengujian benih labortories.
Universitas Sumatera Utara
Sertifikasi benih dilaksanakan dengan urutan prioritas sebagai berikut: 1. Sertifikasi Benih Dasar (Foundation Seed.) biasa dilakukan di LPP Sukamandi 2. Sertifikasi Benih Pokok (Stock Seed) dilakukan oleh Balai Benih Induk. 3. Sertifikasi Benih Sebar (Extension.Seed) dengan label biru (produsen) oleh Lembaga Benih Bila benih yang diuji tidak memenuhi standar untuk kelas benih yang ditentukan tetapi masih memenuhi standar untuk kelas benih yang lebih rendah,maka kelas benihnya dapat disesuaikan dengan standar yang tercapai dengan syarat: 1. Benih tersebut benar-benar dibutuhkan 2. Produsen benih mengajukan permohonan penyesuaian kelas benih 3. Disetujui oleh bagian sertifikasi
(Anonimus, 2009) Dalam budidaya tanaman padi, pembenihan merupakan salah satu faktor pokok yang harus diperhatikan, karena faktor tersebut sangat menentukan besarnya produksi. Benih padi adalah gabah yang dihasilkan dengan cara dan tujuan khusus untuk disemaikan menjadi pertanaman. Kualitas benih itu sendiri akan ditentukan dalam proses perkembangan dan kemasakan benih, panen dan perontokan, pembersihan, pengeringan, penyimpanan benih sampai fase pertumbuhan di persemaian (Aak, 2006).
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengetahui keadaan benih yang baik dapat dilihat dari : 1). Keadaan fisik benih meliputi : a. Kebersihan benih terhadap gabah hampa, setengah hampa, potongan jerami, kerikil dan tanah, kotoran dan benda lain serta hama gudang. b. Warna gabah hendaklah sesuai dengan aslinya, yaitu cerah dan bersih. Ada kemungkinan terdapat warna yang berbeda, misalnya hijau, hitam. Hal ini dapat terjadi pada benih yang kemasakannya tidak seragam, gangguan lingkungan atau berbeda varietas. Terjadinya warna lain itu juga bisa disebabkan penanaman jatuh pada musim hujan. 2). Kemurnian Benih. Mengenal kemurnian benih ini sebenarnya ada kaitannya dengan genetik atau sifat keturunan yang ada pada benih. Namun kemurnian benih tersebut dapat dilihat dari bentuk gabahnya ( Aak, 2006 ). Sumber benih yang digunakan hendaknya dari kelas yang lebih tinggi. Kebutuhan benih per hektar diperkirakan sebanyak 10 Kg benih penjenis untuk menghasilkan benih dasar, 25 Kg benih dasar untuk menghasilkan benih pokok dan 25 Kg benih pokok untuk menghasilkan benih sebar 50 Kg (Wirawan dan Wahyuni, 2002). Benih yang unggul dapat dilihat dari fisiknya. Diantaranya mempunyai kadar air yang pas, daya kecambah, kesehatan benih, kesegaran dan wujud yang prima. Untuk memperoleh benih bermutu, proses produksi dilakukan melalui proses pengawasan yang ketat mulai dari tanam, sejak tumbuh hingga panen. Setiap benih wajib melalui pengujian, baik dipabrik pengolahan maupun di laboratorium. Benih yang sudah bagus kemudian dikeringkan hingga mencapai
Universitas Sumatera Utara
standar kadar air yang ditetapkan. Standar kadar air nya harus berada antara 11-12 persen. (Budiono, 2008). Benih yang bersertifikat atau berlabel dapat diperoleh pada kios-kios atau toko saprodi maupun penyalur benih. Benih tersebut merupakan benih sebar (extension seed) yang dihasilkan dan disebarkan oleh para penangkar benih atau kebun-kebun benih. Selain itu, masih ada benih pokok ( stock seed ) yang dihasilkan dan disebarkan oleh balai-balai benih serta benih dasar / foundation seed (Prasetyo, 2003 ). Rencana Definitif kebutuhan kelompok (RDKK) ialah rencana kebutuhan kelompok tani untuk 1 (satu) musim tanam yang disusun berdasarkan musyawarah anggota kelompok tani, meliputi kebutuhan benih, pupuk, pestisida, alat dan mesin pertanian serta modal kerja. Untuk mendukung pelaksanaan RDKK yang dibutuhkan oleh petani yang merupakan pesanan kelompok tani kepada gabungan kelompok tani atau lembaga lain (distributor sarana produksi dan perbankan). Rencana Definitif Kelompok (RDK) ialah rencana kerja usaha tani dari kelompok tani untuk 1 (satu) musim tanam, yang disusun melaluimuswarah dan berisi rincian kegiatan dan kesepakatan bersama dalam pengelolaan usahatani (Anonimus, 2006)
Universitas Sumatera Utara
Dalam penyusunan RDKK dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1. Pertemuan pengurus kelompok tani yang didampingi oleh penyuluh pertanian 2. Pertemuan anggota kelompok tani dipimpin oleh ketua kelompok tani yang didampingi penyuluh pertanian untuk membahas, menyusun dan menyepakati daftar kebutuhan sarana produksi 6 tepat (tepat jenis, jumlah, waktu, tempat, harga dan mutu) yang akan dibiayai secara swadaya maupun kredit dari tiap anggota petani, dan RDKK tersebut selesai paling lambat 1 bulan sebelum jadwal tanam. 3. Meneliti RDKK dan penandatanganan RDKK oleh ketua kelompok tani yang diketahui oleh Penyuluh Pertanian (Anonimous, 2006)
Landasan Teori Distribusi merupakan penambahan kegunaan waktu, tempat, dana pemilikan barang yang mencakup juga pengangkutan barang-barang dari tempat asal atau produksi manajemen secara khusu seperti penjualan, pengiklanan, keuangan, pengangkutan, dan pergudangan (Taff. C.A, 1994) Distribusi adalah suatu proses penyampaian barang atau jasa dari produsen ke konsumen dan para pemakai, sewaktu dan dimana barang atau jasa tersebut diperlukan. Proses distribusi tersebut pada dasarnya menciptakan faedah (utility) waktu, tempat, dan pengalihan hak milik. Dalam menciptakan ketiga faedah tersebut, terdapat dua aspek penting yang terlibat didalamnya, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Lembaga yang berfungsi sebagai saluran distribusi (Channel of distribution/marketing chanel 2. Aktivitas yang menyalurkan arus fisik barang (Physical distribution) (Danfar, 2009). Kebijakan distribusi pada dasrnya ialah mengatur barang agar dapat tersebar sesuai dengan kebutuhan konsumen. Indonesia misalnya ialah suatu contoh yang baik, Negara ini terdiri dari ratusan pulau sehingga kebijaksanaan distribusi menjadi amat penting. Kesulitan paling besar dalam kaitannya dengan kebijaksanaan distribusi ialah transportasi dan segala prasarananya, gudang yang harusnya ada disetiap tempat dan pengaturan waktu (Soekartawi, 2002). Saluran distribusi, kadang-kadang disebut saluran perdagangan atau saluran pemasaran, dapat didefinisikan dalam beberapa cara. Umumnya definisi yang ada memberikan gambaran tentang saluran distribusi ini sebagai satu rute atau satu jalur (Swatha. B, 1999). Sebagian besar produsen menggunakan perantara pemasaran untuk memasarkan produk, khususnya barang dengan cara membangun suatu saluran distribusi. Saluran distribusi ini membentuk tingkatan saluran untuk menentukan panjangnya saluran distribusi. Dalam hal kebijaksanaan distribusi, desain saluran perlu ditetapakan. Mendesain sistem saluran memerlukan analisi kebutuhan layanan
konsumen,
penetapan
sasaran
dan
kendala-kendala
saluran,
pengidentifikasian alternatif-alternatif utama saluran yang berhubungan dengan jenis perantara, jumlah perantara dan tanggung jawab anggota saluran (Umar, 2005)
Universitas Sumatera Utara
Kebijaksanaan terhadap lokasi persediaan didasarkan pada strategi yang diinginkan, apakah secara memusat (konsentrasi) ataukah menyebar (dispersi) dipasarnya. Jika perusahaan mengkonsentrasikan persediaannya, maka akan memudahkan
dalam
mengadakan
pengawasan.
Selain
itu,
juga
akan
meningkatkan efisiensi penyimpanan dan penanganan barangnya. Namun dari segi lain dapat terjadi bahwa beban pengangkutan akan meningkat dan pengantaran barang kebeberapa segmen pasar akan terlambat. Dan jika perusahan menyebarkan persediaannya kebeberapa lokasi, maka keadaannya akan berlainan, dan merupakan kebalikan dari konsentrasi (Danfar, 2009). Proses penyaluran produk sampai ke tangan konsumen akhir dapat mengunakan saluran yang panjang ataupun pendek sesuai dengan kebijaksanaan saluran distribusi yang diinginkan oleh perusahaan. Dengan demikian, rantai distribusi menurut bentuknya dibagi dua , yaitu pertama, saluran distribusi langsung (direct chanel of distribution) yaitu penyaluran barang-barang atau jasajas dari produsen ke konsumen dengan tidak melalui perantara, seperti selling at the point production, selling at the producer’s retail store, selling door to door, selling through mail (penjualan ditempat produksi, penjualan ditoko/gerai produsen, penjualan dari pintu, penjualan melalui surat). Kedua, saluran distribusi yang mengunakan jasa kepada para konsumen (Hastuti dan Rahim, 2007)
Universitas Sumatera Utara
Kerangka Pemikiran Benih
padi
di
Indonesia
dalam
pengelolaannya
sepenuhnya
ditanggungjawabi oleh badan-badan pemerintahan oleh karena itu, pemerintahlah yang mempunyai hak untuk menetapkan standar benih yang ada yang sebelumnya telah diproses di laboratorium. Dan yang bertugas dalam hal ini adalah Pusat Balai Penelitian Tanaman Pangan ( PBPTP ) yaitu instansi yang telah ditentukan, dan berada dalam pengawasan pemuliaan tanaman. Instansi ini menghasilkan benih penjenis (Breeder Seed), benih ini jumlahnya sedikit dan merupakan sumber perbanyakan benih dasar dan benih ini masih murni. Dalam penggunaan benih petani mempunyai sumber benih yang beraneka ragam, dimana petani dapat membuat benih sendiri, memperoleh benih dari penangkar dengan membelinya dari kios tani atau koperasi dan benih dari pemerintah itu sendiri yaitu yang dihasilkan oleh PT. Pertani dan PT Sang Hyang Seri. Semakin bagus benih atau semakin tinggi kualitas benih maka produksi padi akan semakin tinggi. apakah jumlah benih yang diterima oleh petani dari pemerintah sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan oleh petani, penelitian ini akan mencoba menjawabnya. Benih yang didapat oleh petani berasal dari penangkar, sendiri dan bantuan dari pemerintah untuk bantuan benih dari pemerintah disalurkan oleh PT. Sang Hyang Seri dan PT. Pertani selanjutnya benih padi ini disalurkan kepada petani melalui kelompok tani.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian diatas maka secara ringkas digambarkan dalam skema seperti berikut :
Benih Padi Sawah
Benih Sendiri
Penangkar
Pemerintah
PT. Sang Hyang Seri dan PT. Pertani
Kelompok Tani
Petani
Produksi
Keterangan : : Benih Yang Digunakan : Sumber Benih : Proses Produktivitas
Gambar 1 Skema Kerangka Pemikiran
Universitas Sumatera Utara