TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
Tinjauan Pustaka Dewasa ini banyak badan usaha yang berdiri di tengah-tengah pertumbuhan ekonomi, misalnya perusahaan negara, perusahaan swasta lainnya. Koperasi juga telah menyebar di seluruh wilayah Indonesia, demikian juga di negara-negara yang menganut sistem kapitalisme, sosialis termasuk yang menganut sistem campuran koperasi tumbuh dan berkembang. Margono Djojohadikoesoemo dalam bukunya yang berjudul “10 Tahun Koperasi” 1941, mengatakan bahwa koperasi ialah perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan sendirinya hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya. Kata-kata yang terdapat dalam defenisi tersebut dapat diterangkan sebagai berikut: •
Adanya unsur kesukarelaan dalam berkoperasi.
•
Bahwa dengan bekerja sama itu, manusia akan lebih mudah mencapai apa yang diinginkan.
•
Bahwa pendirian dari suatu koperasi mempuyai pertimbanganpertimbangan ekonomis.
(Hendrojogi, 1997 : 20).
Ada beberapa alasan yang menjadi penyebab tetap bertahannya koperasi hingga sekarang, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Alasan keadilan yang cukup mantap pelaksanaannya dalam koperasi. 2. Karena koperasi mampu
mengumpulkan berbagai sumber untuk
membentuk kekuatan bersama dalam menghadapi persaingan badan usaha lain. 3. Koperasi tetap bertahan karena pendapat yang menyatakan bahwa koperasi sebagai badan usaha sangat memperhatikan unsur manusia dan mendasar tindak tanduk usahanya pada kemanusiaan karena tidak memandang manusia lain sebagai musuh melainkan sebagai kawan. (Suwandi, 1985 : 14). Di Indonesia pengertian koperasi menurut Undang-undang koperasi tahun 1997 No. 12 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian adalah: organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang merupakan susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan (Anoraga, 1993 : 4). Mengingat arti koperasi sebagaimana tersebut di atas, maka koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari orang-orang yang mempunyai ekonomi terbatas. Usaha ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan bersama, yang pada akhirnya mengangkat harga diri, mengingat kedudukan serta kemampuan untuk mempertahankan diri dan membebaskan diri dalam kesulitan. Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang menggantikan motif mencari laba semata-mata dengan unsur pengabdian dan pemberian jasa (pelayanan). Dengan peran ekonominya ini, koperasi memang diperlukan masyarakat sebagai suatu mekanisme dimana pencapaian kebutuhan disesuaikan
Universitas Sumatera Utara
dengan cita-cita untuk ketinggian moral, kesejahteraan bersama dan penggunaan sumber
dana
dan
daya
masyarakat
secara
hemat
dan
efektif
(Hendrojogi, 1997 : 7). Koperasi kredit didirikan untuk memberikan kesempatan kepada anggotaanggotanya memperoleh pinjaman dengan mudah dan dengan bunga yang ringan. Akan tetapi untuk memberikan pinjaman atau kredit koperasi memerlukan modal. Modal koperasi yang utama adalah simpanan anggota sendiri. Dari uang simpanan yang dikumpulkan bersama-sama itu diberikan pinjaman kepada anggota yang perlu dibantu. Oleh karena itu, maka koperasi kredit lebih tepat disebut koperasi simpan-pinjam (Anoraga, 1993 : 22). Koperasi kredit adalah badan usaha yang memiliki dan dikendalikan oleh para anggotanya. Secara teoritis, koperasi kredit ditujukan untuk beroperasi secara non-profit (tidak mengejar laba semata). Pada kenyataannya, keuntungan atau laba dari modal para anggota adalah sasaran yang justru harus diraih oleh semua koperasi kredit. Namun, koperasi kredit didirikan tidak hanya untuk memberi keuntungan bagi para pemegang sahamnya. Keuntungan yang diraih koperasi kredit digunakan untuk tujuan-tujuan demokratis, kesadaran sosial dan pengembangan manusianya. Inilah ciri khas yang membedakan koperasi kredit dengan lembaga keuangan lain seperti bank dan perusahaan-perusahaan investasi lain. Koperasi kredit juga memberikan manfaat dan layanan bagi para anggotanya sesuai dengan besarnya jasa yang diberikan kepada koperasi kredit tersebut. Dalam menjaga dan mempertahankan eksistensi koperasi kredit guna menghadapi dampak krisis ekonomi global saat ini, salah satunya adalah koperasi
Universitas Sumatera Utara
kredit perlu berjuang dalam membangun semangat loyalitas dan integritas anggota yang ditujukkan dengan keswadayaan dan solidaritas. Hal ini penting mengingat promosi perbankan yang mulai banyak menawarkan imbalan suku bunga tabungan yang tinggi sehingga memungkinkan adanya pelarian dana-dana dari koperasi kredit ke lembaga-lembaga bank, serta pelayanan yang professional dan mengarah pada kualitas menjaga kepercayaan anggota terhadap koperasi kredit (Elias, 2008 : 15). Pengangkatan pengurus yang profesional juga perlu. Karena ini mempunyai pengaruh yang signifikan dalam pembangunan koperasi kredit dan juga menambah kepercayaan para anggota. Koperasi kredit yang berhasil mempunyai program kepegawaian yang mendorong para pegawai untuk melayani anggota dengan kemungkinan pelayanan yang terbaik (Elias, 2008 : 21). Koperasi kredit dimiliki dan dikelola secara demokratis oleh para anggotanya. Karena tidak dimungkinkan para anggota berkumpul setiap hari untuk membuat keputusan-keputusan operasional harian, maka pada suatu Rapat Tahunan Anggota memilih pengurus. Para pengurus ditugaskan untuk mengawasi jalannya koperasi kredit. Selain memilih pengurus, anggota juga menilai kinerja koperasi kredit. Adapun program kerja yang akan dinilai yang merupakan program kerja Credit Union adalah: 1. Melaksanakan Rapat Anggota Tahunan. 2. Menambah jumlah anggota baru. 3. Meningkatkan pelayanan pengurus Credit Union. 4. Melakukan kegiatan pinjaman.
Universitas Sumatera Utara
5. Memberikan pendidikan. 6. Berperan dalam kegiatan sosial. (Pengurus CU, 2009). Pengurus adalah anggota koperasi yang memperoleh kepercayaan dari Rapat Anggota untuk memimpin organisasi dan usaha koperasi untuk suatu periode tertentu (Anonimous, 1998 : 1). Menurut Anggaran Dasar koperasi kredit yang dipilih menjadi pengurus ialah mereka yang memenuhi syarat-syarat: •
Memiliki sifat kejujuran, keaktifan dan keterampilan kerja.
•
Mempunyai pengertian dan pemahaman yang cukup tentang falsafah, organisasi dan tata kerja koperasi kredit. Dalam kegiatan koperasi terdapat banyak penyimpangan yang terjadi.
Kepengurusan koperasi yang menyimpang dari aturan yang sebenarnya akan berakibat fatal bagi koperasi tersebut. Pengurus tidak bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar Rumah Tangga koperasi. Untuk itu, perlu adanya dilakukan sebuah evaluasi terhadap kinerja yang telah dilakukan dalam periode tertentu. Evaluasi ini bermanfaat bagi perbaikanperbaikan kinerja pengurus koperasi menjadi lebih baik. Menurut pengertian bahasa kata, evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation yang berarti penilaian atau penafsiran. Evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu proyek dengan menggunakan instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Evaluasi bukan sekedar menilai suatu aktivitas secara spontan
Universitas Sumatera Utara
melainkan merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik, dan terarah berdasarkan atas tujuan yang jelas (Thoha, 1994 : 1). Kinerja adalah menilai bagaimana seseorang telah bekerja dibandingkan dengan target yang telah ditentukan. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Evaluasi kinerja adalah proses yang mencakup perencanaan sejak awal dan memeliharanya secara teratur. Evaluasi kinerja memberi cara untuk menjelaskan bagaimana anggota tim telah melaksanakan pekerjaannya, dan bagaimana cara mereka untuk memperbaiki kinerjanya di masa mendatang sehingga mereka, organisasi biasa memperoleh manfaat. Evaluasi kinerja juga memberi peluang untuk bersama-sama menyusun sasaran kinerja dan merumuskan cara mencapainya (Jerome, 2001: 5).
Landasan Teori Koperasi menurut Undang-Undang koperasi No. 12 Tahun 1997 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian (Selanjutnya disebut UU PP) adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badanbadan hukum koperasi yang merupakan susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan (Anoraga, 1993 : 54). Prinsip Koperasi Menurut UU No. 25 Tahun 1992 : 1. Keanggotaan sukarela dan terbuka. 2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis. 3. Pembagian SHU (Sisa hasil usaha) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. 4. Pembagian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
Universitas Sumatera Utara
5. Kemandirian. 6. Pendidikan Koperasi. 7. Kerjasama antara koperasi . (http://formala.multipy.com/journal/item/19) Koperasi kredit yang merupakan badan usaha yang dimiliki dan dikendalikan oleh anggotanya bersifat demokrasi dimana keanggotaan terbuka untuk siapa saja. Idealisme koperasi kredit adalah memberikan pelayanan bagi siapa saja yang membutuhkannya. Pengurus adalah alat perlengkapan organisasi kedua yang dimiliki oleh koperasi. Tidak semua dapat menjadi pengurus, tetapi hanya anggota yang memenuhi persyaratan tertentulah yang layak memiliki tanggung jawab tersebut. Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi pengurus koperasi merupakan wewenang dari Rapat Anggota koperasi yang dicantumkan dalam anggaran dasar koperasi. Bila mengacu pada Undang-undang No. 12 Tahun 1967, persyaratan untuk menjadi pengurus koperasi dalam garis besarnya ditetapkan sebagai berikut: mempunyai sifat kejujuran dan keterampilan kerja serta syaratsyarat lain yang ditentukan dalam Anggaran Dasar (Baswir, 2000 : 137). Pengurus sebelum melakukan tugas dan kewajibannya lebih dulu mengucapkan sumpah/janji menurut ketentuan Rapat Anggota. Pengurus yang telah menerima pelimpahan wewenang dari anggota mewakili anggota-anggota dalam pengelolaan koperasi karenanya harus mampu menjabarkan kebijaksanaan dan keputusan-keputusan yang telah diambil dalam Rapat Anggota. Dalam hal ini
Universitas Sumatera Utara
tanggung jawab dari pengurus untuk mengamankan dan melindungi kepentingan anggota ( Hendrojogi, 1997 : 136). Sebagai pihak yang dipercaya untuk mengurus koperasi, cakupan tugas pengurus koperasi meliputi pengelolaan organisasi koperasi maupun pengelolaan usaha koperasi. Adapun tugas pengurus koperasi dalam garis besar adalah: a. Mengelola organisasi dan usaha koperasi. b. Memelihara buku daftar anggota, pengurus dan pengawas. c. Menyelenggarakan Rapat Anggota. d. Mengajukan laporan pelaksanaan tugas dan laporan keuangan koperasi. e. Mengajukan program kerja dan rancangan anggaran pendapatan dan belanja koperasi. (Baswir, 2000 : 138). Kedudukan pengurus sebagai pemegang kuasa Rapat Anggota memiliki tugas dan wewenang yang ditetapkan oleh Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan lainnya yang berlaku dan diputuskan oleh Rapat Anggota. Dalam Pasal 29 (ayat 2) Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian disebutkan pengurus merupakan pemegang kuasa Rapat Anggota ( Hendar, 2005 : 250). Koperasi kredit yang berhasil mencapai sasarannya adalah yang memiliki kepemimpinan pengurus yang efektif. Kepemimpinan adalah bagian yang sangat penting bagi koperasi kredit. Keterampilan memimpin yang dimiliki pengurus bisa membantu meningkatkan efektivitasnya dalam mempengaruhi dan mengelola orang lain.
Universitas Sumatera Utara
Para pengurus yang efektif memiliki kualitas yang sama, seperti: mengetahui dan memahami sasaran dan tujuan organisasinya,
mampu
mengkomunikasikan pemahaman atau visi masa depan kepada semua orang baik di dalam maupun di luar organisasi, mengetahui atau mempelajari bagaimana bekerja sama dengan orang lain, meluangkan waktu dalam hidupnya untuk organisasi, memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik, dapat bertahan dengan sejumlah konflik, dapat memberikan inspirasi kepada orang lain. Koperasi kredit disamping mengalami perkembangan, juga tidak terlepas dari hambatan-hambatan. Adapun hambatan-hambatan yang dihadapi adalah adanya anggapan masyarakat bahwa koperasi hanya untuk menguntungkan orang tertentu, pengelolaan masih tradisional, managemen koperasi pada umumnya belum profesional, sumber daya manusia koperasi masih bersifat sambilan, kesadaran untuk mempersiapkan masa depan yang sejahtera masih rendah, serta terjadinya kelalaian terhadap pinjaman (Anggota Pengurus Koperasi Kredit, 2009). Perkembangan koperasi tidak diimbangi dengan kualitas koperasi tersebut, karena beberapa kelemahan organisasi koperasi: 1. Kurang kemandirian koperasi 2. Citra koperasi kurang baik 3. Keterbatasan internal 4. Kurang manajemen organisasi dan usaha yang professional (http://formala.multiply.com/journal/item/19). Evaluasi kinerja sangatlah penting dalam perkembangan sebuah koperasi untuk diperoleh kualitas koperasi yang lebih baik. Anggota koperasi kredit dapat
Universitas Sumatera Utara
melakukan kegiatan evaluasi terhadap kinerja pengurus. Anggota dapat menggunakan hak suaranya untuk memberikan pendapat terhadap sesuatu yang bersifat penting bagi koperasi tersebut. Anggota dapat melakukan penilaian terhadap keberhasilan kinerja sebuah koperasi di samping memilih pengurus berdasarkan Rapat Anggota. Kegiatan evaluasi memerlukan informasi yang diperoleh melalui pengukuran maupun dengan cara lain untuk menentukan pendapat dan membuat keputusan-keputusan. Pengukuran diartikan sebagai proses untuk menentukan luas atau kuantitas sesuatu. Hasil suatu pengukuran belum banyak memiliki arti sebelum ditafsirkan dengan jalan membandingkan hasil pengukuran dengan standar atau patokan yang telah ditentukan sebelumnya (Thoha, 1994 : 1). Unsur-unsur pokok dalam penilaian adalah: 1. Adanya standar yang dijadikan pembanding. 2. Adanya proses perbandingan antara hasil pengukuran dengan standar. (Thoha, 1994 : 3). Penilaian kinerja dapat dilihat dari beberapa segi yaitu: a. Dilihat dari terpenuhinya pelayanan kebutuhan anggota. Misalnya, pelayanan simpan-pinjaman, dan sebagainya. b. Terlaksananya pendidikan dasar pada anggota. c. Terciptanya konsolidasi kepengurusan. (Anggota Pengurus Koperasi Kredit, 2009). Adapun manfaat evaluasi kinerja adalah : 1. Kinerja akan bisa diperbaiki dengan meluruskan perilaku yang tidak diinginkan.
Kinerja
bisa
dipelihara
dan
ditingkatkan
dengan
Universitas Sumatera Utara
mendukung perilaku yang diinginkan melalui penghargaan
dan
imbalan. 2. Evaluasi kinerja merupakan peluang membangun hubungan yang kuat dalam tim. 3. Peran dan tanggung jawab anggota tim bisa diklarifikasi, terutama pada bidang-bidang kekuatan karyawan atau bidang-bidang yang perlu diperbaiki. (Jerome, 2001 : 12).
Kerangka Pemikiran Koperasi kredit adalah badan usaha yang memiliki dan dikendalikan oleh anggotanya. Sebuah koperasi kredit memiliki pengurus yang diangkat pada suatu Rapat Anggota. Pengurus Koperasi kredit (Credit Union) berasal dari koperasi itu sendiri. Para pengurus koperasi kredit ditugaskan mengawasi jalannya koperasi. Perkembangan sebuah koperasi juga dipengaruhi oleh kinerja pengurus. Kinerja pengurus yang baik akan membuahkan hasil yang baik. Dan sebaliknya, apabila kinerja pengurus tidak berjalan sesuai apa yang telah ditetapkan sebelumnya maka akan menimbulkan dampak yang sangat buruk bagi koperasi kredit tersebut. Kinerja yang akan dilaksanakan oleh pengurus adalah program kerja Credit Union yang telah ditetapkan dalam RAT. Untuk memperoleh kinerja pengurus yang baik, hal yang perlu dilakukan adalah kegiatan evaluasi terhadap kinerja yang telah dilakukan pengurus koperasi kredit tersebut. Evaluasi kinerja dilakukan oleh anggota dengan melihat karakteristisk anggota tersebut. Anggota menilai keberhasilan pelaksanaan
Universitas Sumatera Utara
program kerja Credit Union. Ini dimaksudkan untuk perbaikan-perbaikan kinerja pengurus ke arah yang lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
Skema kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar berikut:
Credit Union Credit Union Baru
Anggota Credit Union Baru
Pengurus Credit Union Baru
Program Kerja Credit Union Baru
Credit Union Lama
E V A L U A S I
Karakteristik Anggota
Karakteristik Anggota
Pengurus Credit Union Lama
E V A L U A S I
Program Kerja Credit Union Lama
Masalah
Masalah
Upaya
Keterangan
Anggota Credit Union Lama
Upaya
: Menyatakan hubungan
Universitas Sumatera Utara
Hipotesis 1) Terjadi perkembangan (jumlah anggota, jumlah simpanan, saldo pinjaman, dana cadangan, pendapatan, biaya, sisa hasil usaha) Credit Union yang cukup tinggi di daerah sampel selama 5 tahun terakhir. 2) Pelaksanaan program kerja Credit Union sampel selama 1 tahun terakhir terlaksana dengan baik. 3) Ada hubungan antara karakteristik sosial ekonomi (umur, lama pendidikan, lama menjadi anggota, dan jumlah tanggungan)
anggota
dengan penilaian keberhasilan pelaksanaan kinerja (program kerja) Credit Union sampel selama 1 tahun terakhir. 4) Ada pengaruh antara karakteristik sosial ekonomi (umur, lama pendidikan, lama menjadi anggota, dan jumlah tanggungan)
anggota terhadap
penilaian keberhasilan pelaksanaan kinerja (program kerja)Credit Union sampel selama 1 tahun terakhir. 5) Ada perbedaan antara keberhasilan pelaksanaan kinerja (program kerja) pada Credit Union sampel. 6) Ada masalah-masalah yang dihadapi pengurus Credit Union sampel selama 1 tahun terakhir. 7) Ada upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi pengurus Credit Union sampel selama 1 tahun terakhir.
Universitas Sumatera Utara