TINGKAT PENGETAHUAN PETUGAS REKAM MEDIS TERHADAP PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI DI PUSKESMAS PAYUNG KECAMATAN PAYUNG KABUPATEN KARO TAHUN 2016
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh : NUR HIKMAH SITORUS NIM. 1313466031
AKADEMI PEREKAM MEDIK DAN INFORMASI KESEHATAN (APIKES) IMELDA MEDAN T.A 2015/2016
TINGKAT PENGETAHUAN PETUGAS REKAM MEDIS TERHADAP PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI DI PUSKESMAS PAYUNG KECAMATAN PAYUNG KABUPATEN KARO TAHUN 2016
HASIL PENELITIAN
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya
OLEH : NUR HIKMAH SITORUS NIM. 1313466031
AKADEMI PEREKAM MEDIK DAN INFORMASI KESEHATAN (APIKES) IMELDA MEDAN T.A 2015/2016
LEMBAR PERSETUJUAN
TINGKAT PENGETAHUAN PETUGAS REKAM MEDIS TERHADAP PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI DI PUSKESMAS PAYUNG KECAMATAN PAYUNG KABUPATEN KARO TAHUN 2016
OLEH : NUR HIKMAH SITORUS NIM. 1313466031
Penelitian ini telah Disetujui oleh Dosen Pembimbing sebagai Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Ahli Madya di Akademi Perekam Medik dan Informasi Kesehatan (APIKES) Imelda Medan
Disetujui oleh : Dosen Pembimbing
(Ary Syahputra Wiguna, M.Kom)
Diketahui Direktur Akademi Perekam Medik dan Informasi Kesehatan (APIKES) Imelda Medan
(dr. Suheri Parulian Gultom, M.Kes)
PERNYATAAN
TINGKAT PENGETAHUAN PETUGAS REKAM MEDIS TERHADAP PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI DI PUSKESMAS PAYUNG KECAMATAN PAYUNG KABUPATEN KARO TAHUN 2016
TUGAS AKHIR
Saya yang bertanda tangan di bawah ini mengakui bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil kerja saya sendiri. Kecuali ada beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan,
Agustus 2016
NUR HIKMAH SITORUS NIM. 1313466031
LEMBAR PENGUJIAN
Penelitian dengan Judul : TINGKAT PENGETAHUAN PETUGAS REKAM MEDIS TERHADAP PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI DI PUSKESMAS PAYUNG KECAMATAN PAYUNG KABUPATEN KARO TAHUN 2016
OLEH :
NUR HIKMAH SITORUS NIM. 1313466031
Telah Diuji dan Dipertahankan Tim Penguji Pada tanggal Agustus 2016
1. Penguji I
: Zulhamdani Napitupulu, M.Kom (
)
2. Penguji II
: Ary Syahputra Wiguna, M.Kom
(
)
3. Penguji III
: Ali Sabela, S.Kep, Ns
(
)
Disahkan Oleh: Direktur Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan (APIKES) Imelda Medan
(dr. Suheri Parulian Gultom, M.Kes)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
IDENTITAS DIRI Nama
: Nur Hikmah Sitorus
Tempat/tanggal Lahir
: Adian Kulim, 02 mei 1995
Agama
: Islam
Anak Ke
: 2 dari 3 bersaudara
Alamat
: Panjang bidang I, kel. Gunting Saga, Kec. Kualuh Selatan, Kab. Labuhanbatu Utara.
II.
IDENTITAS ORANG TUA Nama Ayah
: Hasnan Sitorus
Pekerjaan
: Wiraswasta
Nama Ibu
: Azijah Munthe
Alamat
: Panjang bidang I, kel. Gunting Saga, Kec. Kualuh Selatan, Kab. Labuhanbatu Utara.
III.
RIWAYAT PENDIDIKAN 2001-2007
: SD AL-Washliyah No. 83
2007-2010
: MTs. At-Taufiqurrahman Nuryaman
2010-2013
: SMA Negeri 1 Kualuh Selatan
2013-2016
: APIKES Imelda Medan
AKADEMI PEREKAM MEDIK DAN INFORMATIKA KESEHATAN IMELDA MEDAN
Nama
: Nur Hikmah Sitorus
NIM
: 1313466031
Judul
: Tingkat Pengetahuan Petugas Rekam Medis Terhadap Pelaksanaan Sistem Informasi di Puskesmas Payung Kecamatan Payung Kabupaten Karo Tahun 2016.
ABSTRAK
Sistem informasi Puskesmas, sesuai namanya adalah sebuah sistem informasi rekam medis yang secara khusus dirancang untuk digunakan di Puskesmas. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan petugas rekam medis di Puskesmas Payung Kecamatan Payung Kabupaten Karo. Jenis penelitian berupa deskriptif kuantitatif yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif. Populasi penelitian ini adalah Dua belas orang petugas, sampel penelitian dua belas orang, teknik pengambilan sample yaitu dengan metode total sampling. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sistem informasi yang ada di Puskesmas Payung masih manual yaitu pelaporan ke Dinas Kesehatan masih menggunakan hard copydan data dari kuesioner yang dibagikan diperoleh bahwa responden yang berpengetahuan sangat baik terdapat 2 responden (16.7 %), responden yang berpengetahuan cukup baik sebanyak 6 responden (50.0 %) dan responden yang berpengetahuan kurang baik sebanyak 4 responden (33.3 %). Sebagai saran petugas harus melakukan pelatihan di unit rekam medis agar tingkat pengetahuan petugas terhadap prosedur sistem informasi akan lebih baik dan efisien.
Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan Petugas Terhadap Pelaksanaan Sistem Informasi di Puskesmas Daftar Pustaka :10 Refrensi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT. Atas rahmad dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul “ Tingkat Pengetahuan Petugas Rekam Medis Terhadap Pelaksanaan Sistem Informasi di Puskesmas Kecamatan Payung Kabupaten Karo Tahun 2016”. Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu syarat dalam memenuhi Tugas Akhir dalam mencapai gelar Ahli Madya Kesehatan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan mendidik demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Keberhasilan penulis dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan dukungan moril dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini dalam segala kerendahan hati dan rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1.
Dr. H.R. Imran Ritonga, MSc selaku Ketua Yayasan Imelda Medan.
2.
Dr. Imelda Liana Ritonga, S.Kep, M.pd, MN selaku ketua STikes Imelda Medan.
3.
Dr. Suheri P. Gultom, M.Kes selaku Direktur Akademi Perekam Medik dan Informasi Kesehatan (APIKES) Imelda Medan.
4.
Esraida Simanjuntak, SKM selaku Pudir 1 APIKES Imelda Medan.
5.
Ali Sabela Hasibuan, S.Kep. Ns selaku Pudir II APIKES Imelda Medan.
i
6.
Dra. Rani Robetty, M.Kom selaku Pudir III APIKES Imelda Medan.
7.
Siti Permata Sari, M,Kes selaku Wali Kelas Tingkat IIIA APIKES Imelda Medan angkatan ke VI.
8.
Ary Syahputra Wiguna, M.Kom selaku Pembimbing Akademi Perekam Medik dan Informasi Kesehatan Imelda Medan.
9.
Seluruh Staf Pengajar APIKES Imelda Medan yang telah banyak memberikan bantuan dan dukungan serta membekali penulis ilmu pengetahuan.
10. Teristimewa kepada Ayahanda Hasnan Sitorus dan ibunda Azijah Munthe yang selalu mendukung dalam bentuk moril serta senantiasa mendoakan ananda dan tiada henti memberikan motivasi, perhatian dan kasih sayang dan cinta dengan setulus hati. 11. Terima kasih buat abang sulung Nasrullah Sitorus dan adik bungsu Nur Hidayah Sitorus yang selalu memberikan semangat dan dukungan kepada penulis dan selalu mendoakan penulis. 12. Teman-teman stambuk 2013 angkatan ke VI APIKES Imelda Medan, terkhusus buat teman-teman sekamar : Ega Ritonga, Gita Bangun, Haijah Bontang, Sisil Sihombing, Dede, Amni Nasution, Kristi Ginting, dan juga teman-teman seasrama : Atika Rangkuti, Nurul, Diamardia, Murti, Ruth Ginting, Ita Tanjung, Eva Ginting, Winsi Zebua, Nova Susanti, Zura, Yuli, Dina, Indah Sitorus, Rini hutasuhut, yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
ii
13. Buat adik-adik kelas, terutama Rosmiati Ritonga, junida handayani, dan adikadik yang lainnya yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada peneliti. 14. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dan memberikan dukungan dan masukan yang namanya tidak mungkin disebutkan satu persatunya. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan maupun bantuan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, mudah-mudahan Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, semoga Allah SWT memberikan rahmad dan hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.
Medan,
Agustus 2016 Penulis
Nur Hikmah Sitorus
iii
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PERNYATAAN LEMBAR PENGUJIAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP ABSTRAK KATA PENGANTAR ................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................... iv DAFTAR TABEL .......................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. viii BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 1.3 Tujuan Penelitian..................................................................... 1.4 Manfaat Penelitian...................................................................
1 3 4 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Puskesmas ............................................................................... 2.1.1 Pengertian Puskesmas .................................................... 2.1.2 Kedudukan Puskesmas ................................................... 2.1.3 Manajemen Puskesmas .................................................. 2.2 Sistem Informasi Puskesmas ................................................... 2.2.1 Pengetian Sistem Informasi ............................................ 2.2.2 Sistem Informasi Puskesmas .......................................... 2.2.3 Sistem Informasi Rekam Medis di Puskesmas .............. 2.3 Pengetahuan ............................................................................ 2.3.1 Pengertian Pengetahuan ................................................. 2.3.2 Tingkat Pengetahuan ...................................................... 2.3.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan 2.4 Kerangka Konsep ...................................................................
5 5 6 7 9 9 10 11 12 13 15 15 16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ........................................................................ 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................. 3.2.1 Waktu Penelitian ........................................................... 3.2.2 Tempat Penelitian .......................................................... 3.3 Populasi, Teknik Sampling dan Sampel .................................. 3.3.1 Populasi ......................................................................... 3.3.2 Teknik Sampling ........................................................... 3.3.3 Sampel ..........................................................................
17 17 17 17 18 18 18 18
iv
3.4 Defenisi Operasional .............................................................. 3.4.1 Pengetahuan Petugas ..................................................... 3.4.2 Sistem Informasi Puskesmas ......................................... 3.5 Instrumen dan Cara Pengumpulan Data ................................. 3.5.1 Instrumen Penelitian ...................................................... 3.5.2 Cara Pengumpulan Data ................................................ 3.6 Teknik Pengolahan dan Analisa Data .................................... 3.6.1 Teknik Pengolahan Data .............................................. 3.6.2 Teknik Analisa Data .....................................................
18 19 19 20 20 20 21 21 22
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Dasar dan Kegiatan Puskesmas ...................................... 4.1.1 Data Geografis Puskesmas ............................................ 4.1.2 Identitas Puskesmas....................................................... 4.1.3 Sasaran Puskesmas ........................................................ 4.1.4 Kegiatan Puskesmas Payung ......................................... 4.2 Visi, Misi dan Motto Puskesmas Payung ................................ 4.2.1 Visi ............................................................................... 4.2.2 Misi ............................................................................... 4.2.3 Motto ............................................................................ 4.3 Hasil Penelitian ...................................................................... 4.3.1 Karakteristik Responden ............................................... 4.3.2 Tingkat Pelaksanaan Sistem Informasi .......................... 4.4 Pembahasan ............................................................................. 4.4.1 Pengetahuan Petugas ...................................................... 4.4.2 Pelaksanaan Sistem Informasi ........................................
23 23 23 24 24 25 25 25 25 25 26 28 30 30 31
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ............................................................................. 5.2 Saran .......................................................................................
33 34
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 4.1 Tabel Distribusi Umur ..................................................................... 26 Tabel 4.2 Tabel Distribusi Pendidikan ............................................................
27
Tabel 4.3 Tabel Distribusi Lama Kerja ...........................................................
27
Tabel 4.4 Tabel Distribusi Pelaksanaan Sistem Informasi ..............................
28
Tabel 4.5 Tabel Silang Teknik Pengukuran Pengetahuan Berdasarkan Umur
28
Tabel 4.6 Tabel
Silang
Teknik
Pengukuran
PengetahuanBerdasarkan
Pendidikan ......................................................................................
29
Tabel 4.7 Tabel Silang Teknik Pengukuran PengetahuanBerdasarkan Lama Kerja ...............................................................................................
vi
29
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Kerangka Konsep .......................................................................... 16
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
Surat Ijin Penelitian dari Akademi Perekam Medik dan Informasi Kesehatan Imelda Medan
Lampiran II
Surat keterangan selesai penelitian dari Puskesmas Payung
Lampiran III
SK Dosen Pembimbing KTI
Lampiran IV
Master Tabel
Lampiran V
Informed Consent
Lampiran VI
Kuesioner Penelitian
Lampiran VII
Lembar Konsul
viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Sistem Informasi Puskesmas adalah sebuah sistem informasi Rekam medis yang secara khusus dirancang untuk digunakan di Puskesmas. Salah satu bentuk reformasi kesehatan adalah dengan dikeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang kebijakan dasar pusat kesehatan masyarakat. Struktur organisasi Puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas masing-masing Puskesmas, penyusunan struktur organisasi disatu Kabupaten/Kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Salah satu organisasi yang ada di Puskesmas adalah rekam medis. Penyelenggara upaya kesehatan di Puskesmas tidak lepas dari peran serta rekam medis disetiap unit pelayanan kesehatan. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan. Catatan-catatan tersebut kemudian diolah dan selanjutnya akan bermanfaat bagi pihak manajemen untuk mengetahui informasi mengenai data yang telah ada (Dirjen Yanmed, 1997). Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas, anamnese penentuan fisik, laboratorium, diagnosa, segala pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan pengobatan
1
2
baikrawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat (Rustiyanto, 2009). Manajemen Puskesmas memiliki rekapitulasi harian, bulanan, triwulan, semester dan tahunan dari informasi yang yang ada dikartu atau status medis pasien yaitu Laporan Bulanan yang harus dilakukan oleh Puskesmas (LB1 : Data Kesakitan, berasal dari kartu atau status rekam medis pasien, LB2 : Data Obatobatan , LB3 : Gizi, KIA, Imunisasi , LB4 : Kegiatan Puskesmas), Laporan bulanan sentinel (LB1S : penyakit dapat dicegah dengan imunisasi, LB2S : data KIA khusus untuk Puskesmas TT),
Laporan Tahunan (LSD1 : Data Dasar
Puskesmas, LSD2 : Data Kepegawaian, LSD3 : Data Peralatan). Seluruh laporan tersebut merupakan fakta yang digunakan untuk proses perencanan Puskesmas demi menunjang peningkatan pelayanan kesehatan yang bermutu dalam bentuk sistem informasi kesehatan (sharon Gondodiputro, 2007). Sistem Informasi Puskesmas harus memiliki gambaran atau desain yang baik agar sesuai dengan prosedur di unit rekam medis, contohnya seperti mempercepat pelayanan, informasi lebih akurat dan pencarian data lebih cepat. Sistem Informasi Puskesmas memiliki beberapa bagian yaitu, pendaftaran pasien, penyimpanan berkas atau filing, asembling atau penyusutan berkas rekam medis dan pelaporan. Berdasarkan informasi awal yang diperoleh oleh peneliti di Puskesmas PayungKecamatan Payung Kabupaten Karo adalah bahwa kurang efektifnya sistem informasi Puskesmas di unit rekam medis. Ada beberapa hal yang memicu sistem informasi Puskesmas tidak akurat salah satunya yaitu kurangnya
3
pengetahuan petugas rekam medis terhadap prosedur sistem informasi di unit rekam medis. Hal ini dapat menimbulkan berbagai permasalahan dalam prosedur kerja, yaitu rak-rak tempat penyimpanan berkas rekam medis tidak tertata dengan baik yang mengakibatkan berkas rekam medis tidak pada tempatnya atau tercecer didalam unit pelayanan, sehingga petugas rekam medis lambat dalam pencarian berkas rekam medis, serta tidak adanya petugas khusus rekam medis di Puskesmas menyebabkan lambatnya pelayanan sehingga mengurangi kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas. Selain hal diatas juga petugas mengalami kesulitan dalam pencatatan laporan harian, mingguan, bulanan, tahunan, dan sistem pelaporan Puskesmas ke Dinas Kesehatan mengalami keterlambatan pengiriman seluruh data-data pasien karena sistem pelaporan ke Dinas Kesehatan masih manual. Berdasarkan permasalahan diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Tingkat Pengetahuan Petugas Rekam Medis Terhadap Pelaksanaan Sistem Informasi di Puskesmas Payung Kecamatan Payung Kabupaten Karo “.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana tingkat pengetahuan petugas rekam medis terhadap pelaksanaan sistem informasi di Puskesmas Payung Kecamatan Payung Kabupaten Karo.
4
1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Untuk mengetahui Sistem inrormasi di Puskesmas Payung Kecamatan Payung Kabupaten Karo 2. Untuk Mengetahui tingkat pengetahuan petugas rekam medis dalam pelaksanaan sistem informasi di Puskesmas.
1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi lembaga pendidikan APIKES Imelda Medan Untuk menambah wawasan perekam medis bahwa rekam medis juga digunakan di Puskesmas. 2. Bagi Puskesmas Untuk menerapkan prosedur rekam medis terhadap petugas rekam medis yang ada didalam Puskesmas, sehingga lebih memahami sistem informasi Puskesmas. 3. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah dan mampu mengembangkan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam terkait kualitas mutu sistem informasi di Puskesmas.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Puskesmas 2.1.1 Pengertian Puskesmas Menurut Permenkes No.128/MENKES/SK/II/2004 Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja. Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan Kabupten/ Kota dan merupakan unit pelaksana serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia. Puskesmas
merupakan
unit
teknis
pelayanan
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pembangunan kesehatan disatu atau sebagian wilayah kecamatan yang mempunyai fungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama dalam rangka pencapaian keberhasilan fungsi Puskesmas sebagai ujung pembangunan bidang kesehatan (Muninjaya, 2004) Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah suatu unit pelaksanaan fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu (Wahid Iqbal Mubarak, 2009).
5
6
2.1.2 Kedudukan Puskesmas Dalam Sistem Kesehatan Nasional (2004), dijelaskan kedudukan Puskesmas adalah Puskesmas sebagai aspek fungsional dalam hal ini puskesmas dibedakan menjadi tiga banding yaitu bidang kesehatan masyarakat artinya Puskesmas merupakan pelaksana pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama yang dibina oleh pihak dinas kesehatan Kabupaten/Kota, yang kedua dibidang pelayanan medik, artinya Puskesmas merupakan unit pelayanan medik dasar tingkat pertama yang secara teknis dapat berkoordinasi dan bekerjasama dengan RSUD Kabupaten/Kota, yang ketiga adalah Puskesmas berkedudukan sebagai pelayanan kesehatan tingkat pertama yang merupakan ujung tombak sistem pelayanan kesehatan di Indonesia. Puskesmas sebagai aspek organisasi struktural dan berkedudukan sebagai pelaksana teknis dinas dipimpin oleh seorang kepala, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala Kota dan secara operasional dikoordinasikan oleh Camat. Kedudukan Puskesmas dalam bidang administrasi adalah Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah
Tingkat II dan bertanggung jawab
langsung, baik teknis maupun administratif kepada Kepala Dinas Kesehatan Daerah Tingkat II (Wahid Iqbal Mubarak, 2009). Diwilayah kerja Puskesmas terdapat pula berbagai bentuk upaya kesehatan berbasis dan bersumber daya masyarakat seperti posyandu, polindes dan pos obat desa. Kedudukan Puskesmas diantara berbagai sarana pelayanan kesehatan berbasis dan bersumberdaya masyarakat adalah sebagai pembina.
7
Secara rumusan organisasi Puskesmas sebagai UPTD (Unit Pelayanan Tingkat Dasar) dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bahwa Puskesmas juga memiliki peran ganda sebagai tugas teknis operasional untuk melaksanakan kegiatan teknis yang langsung berhubungan dengan masyarakat dan Dinas Kesehatan kabupaten/Kota mempunyai tugas untuk menetapkan struktur organisasi Puskesmas dengan pertimbangan beban kerja dan potensi sumber daya yang ada di Puskesmas. 2.1.3 Manajemen Puskesmas Manajemen Puskesmas didefenisikan sebagai rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematis untuk menghasilkan luran Puskesmas yang efektif dan efesien. Rangkaian kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh Puskesmas yakni perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta pengawasan dan pertanggung jawaban. Semua fungsi manajemen tersebut harus dilaksanakan terkait dan berkesinambungan (Departemen Kesehatan, 2004). Dari uraian pengertian manajemen tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen Puskesmas diselenggarakan sebagai : 1. Proses pencapaian tujuan Puskesmas. 2. Proses menselaraskan tujuan organisasi dan tujuan pegawai Puskesmas. 3. Proses mengelola dan memberdayakan sumber daya dalam rangka efisiensi dan efektivitas Puskesmas. 4. Proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. 5. Proses kerjasama dan kemitraan dalam pencapaian tujuan Puskesmas. 6. Proses mengelola lingkungan.
8
Adapun proses-proses dalam manajemen akan diuraikan sebagai berikut : 1. Perencanaan (planning) Proses penyusunan rencana tahunan Puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Rencana tahunan Puskesmas dibedakan menjadi dua yaitu rencana tahunan upaya kesehatan wajib dan rencana tahunan upaya kesehatan pengembangan. 2. Pengorganisasian (Organizing) Serangkaian kegiatan manajemen
untuk menghimpun semua sumber daya
yang dimiliki Puskesmas dan memanfaatkan secara efesien untuk mencapai tujuan Puskesmas. 3. Pengawasan dan Pengendalian (Controling) Proses mengamati secara terus menerus pelaksanaan kegiatan sesuai rencana yang sudah disusun dan mengadakan perbaikan jika terjadi penyimpangan. 4. Penilaian (Evaluating) Proses untuk menentukan nilai untuk suatu keberhasilan dari pelaksanaan suatu program. Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan Puskesmas, perlu ditunjang oleh manajemen Puskesmas yang baik.
9
2.2 Sistem Informasi Puskesmas 2.2.1 Pengertian Sistem Informasi Pengertian sistem secara umum dapat dibedakan manjadi dua bagian, yang pertama Sistem sebagai wujud (entity), apabila bagian-bagian atau elemen-elemen yang terhimpun dalam sistem tersebut membentuk suatu wujud yang ciri-cirinya dapat dideskripsikan atau digambarkan dengan jelas. Yang kedua sistem sebagai suatu metode, dikatakan sistem sebagai suatu metode apabila bagian-bagian atau elemen-elemen yang terhimpun dalam sistem tersebut membentuk suatu metode yang dapat digunakan sebagai alat dalam melakukan pekerjaan administrasi (Wahid Iqbal Mubarak, 2009). Informasi adalah rangkaian data yang mempunyai sifat sementara tergantung dengan waktu. Karakteristik informasi adalah penerima informasi mengalami perubahan dari kondisi belum mengetahui menjadi kondisi mengetahui (Sabarguna, 2008). Mengutip pendapat Hurtubise, sistem informasi didefenisikan sebagai sistem yang menyediakan informasi yang spesifik untuk mendukung proses pengambilan keputusan disetiap tingkatan organisasi (Gemala Hatta, 2008) Dalam pelaksanaan sistem informasi ada beberapa indikator penting, yaitu: 1. Pengumpulan Data Kegiatan pengumpulan data bermula dari identifikasi kebutuhan informasi dalam lingkungan jajaran organisasi. Telah dimaklumi bahwa data merupakan bahan baku yang diolah lebih lanjut sehingga bentuknya menjadi informasi.
10
2. Pengolahan Data Data mentah yang telah dikumpulkan tidak akan ada gunanya jika tidak diolah. Pengolahan data merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah, karena dengan pengolahan data, data tersebut akan diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah. 3. Penyebarluasan Informasi Setelah informasi dikumpulkan dan diolah barulah dapat disajikan dan sebarluaskan kepada penerima informasi. 2.2.2 Sistem Informasi Puskesmas Sistem informasi Puskesmas yang saat ini dikenal dengan istilah SIMPUS (Sistem Informasi Manajemen Puskesmas) merupakan suatu tatanan peralatan yang menyediakan informasi untuk membantu proses manajemen Puskesmas dalam mencapai sasaran kegiatannya. Tujuan sistem informasi Puskesmas adalah untuk meningkatkan kualitas manajemen Puskesmas berhasil guna dan berdaya guna, melalui pemanfaatan secara optimal data SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas) dan informasi penunjang lainnya. SIMPUS adalah program informasi kesehatan daerah yang memberikan informasi tentang segala keadaan kesehatan masyarakat ditingkat Puskesmas, mulai dari data diri orang sakit, ketersediaan obat sampai data penyuluhan kesehatan masyarakat. Sistem
Pencatatan
dan
Pelaporan
Terpadu
Puskesmas
(SP2TP),
pencatatan kegiatan Puskesmas, meliputi : pencatatan didalam gedung Puskesmas menggunakan kartu Tanda pengenal Keluarga (KTPK), kartu status perorangan
11
dan buku register; pencatatan diluar gedung Puskesmas menggunakan buku register; baik keluarga dengan resiko tertentu dipergunakan rekam kesehatan keluarga (kartu indeks kesehatan keluarga dan kartu status perorangan). Pelaporan Puskesmas meliputi pelaporan bulanan, pelaporan tahunan dan pelaporan khusus yang tidak termasuk dalam SP2TP. Tata cara pelaporan : 1. Data yang dihimpun dalam formulir LB1-LB4 dan LB1S serta LB2S dilaporkan secara bulanan, selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berikut dari bulan pelaporan dan dibuat dalam dua rangkap, untuk Dinas Kesehatan TKII dan arsip Puskesmas. 2. Data yang dilaporkan dari Puskesmas mencakup hasil kegiatan yang dilaksanakan Puskesmas Pembantu dan Bidan Desa. 3. Data yang dihimpun dari formulir LSD1 dan LSD3 adalah data pada keadaan akhir tahun kalender yang dilaporkan selambat-lambatnya bulan kedua tahun berikut. 2.2.3 Sistem Informasi Rekam Medis di Puskesmas Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas, anamnese penentuan fisik, laboratorium, diagnosa, segala pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik rawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat (Rustiyanto, 2009). Rekam medis di Puskesmas merupakan salah satu sumber daya penting yang nantinya akan dikumpulkan, diolah dan diubah menjadi sistem informasi
12
yang digunakan untuk penyusunan kebijakan, penyusunan program, dan penelitian. Jenis-jenis kartu yang ada di Puskesmas sangat bervariasi, tergantung sasarannya, seperti : Family Folder, Kartu Tanda Pengenal, Kartu Rawat jalan, Kartu Rawat Tinggal, Kartu Penderita dan Indeks Penderita Kusta, Kartu Penderita dan Indeks Penderita TB, Kartu Ibu, Kartu Anak, KMS (Balita, anak sekolah, ibu hamil, Usila), Kartu Tumbuh Kembang Balita, Kartu Rumah (sanitasi). Rekam medis di Puskesmas dimulai di unit pendaftaran, identitas pasien dicatat pada berkas rekam medis, kemudian berkas rekam medis dikumpulkan, biasanya kembali ke ruang pendaftaran untuk dilakukan koding penyakit dan juga pendataan di buku-buku register harian yang telah disediakan, setelah itu berkas rekam medis disimpan, dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan.
2.3 Pengetahuan 2.3.1 Pengertian Pengetahuan Pengetahuan (knowledge) adalah hasil pengetahuan dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what”, misalnya apa air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya. Sedangkan ilmu “science” adalah sekedar menjawab pertanyaan “what” melainkan akan menjawab pertanyaan “why” dan “how”, misalnya mengapa air mendidih bila dipanaskan, mengapa bumi berputar, mengapa manusia bernafas, dan sebagainya. Pengetahuan hanya dapat menjawab pertanyaan apa sesuatu itu (Notoatmodjo, 2012).
13
Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan sebagai dorongan psikis dalam menumbuhkan rasa percaya diri, maupun dorongan sikap dan perilaku setiap hari sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan stimulus terhadap tindakan seseorang. Pengetahuan petugas rekam medis adalah hasil atau dari proses belajar yang dilakukan melalui penginderaan dalam prosedur kerja dalam unit rekam medis. Proses belajar yang dimaksud adalah pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan, dari pengalaman kerja dan pelatihan-pelatihan yang pernah di dapat oleh petugas rekam medis. Jadi dapat dikatakan bahwa semakin baik pengetahuan seseorang maka akan semakin baik pula dalam memberikan pelayanan kepada pasien (klien). Pengetahuan dapat membentuk suatu keyakinan tertentu sehingga seseorang berperilaku sesuai kayakinan tersebut. 2.3.2 Tingkat Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Tingkat pengetahuan dimana subjek berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan yang termasuk kedalam domain kognitif mempunyai 6 (enam) tingkatan, yaitu : 1. Tahu (know), Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk mengingat kembali suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
14
2. Memahami (comprehension), Suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikannya secara luas. 3. Aplikasi (aplication), Kemampuan untuk menggunakan suatu materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya), kemampuan untuk menggunakan rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam suatu situasi. 4. Analisis (analysis), Kemampuan untuk menjalankan materi atau suatu objek didalam suatu organisasi dan masih ada kaitannya satu dengan yang lainnya. 5. Sintesis (systhesis), Kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian kedalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. 6. Evaluasi (evaluation), Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat-tingkat diatas. Petugas rekam medis di Puskesmas harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang sistem informasi di Puskesmas. Pengetahuan yang dimaksud adalah mengetahui sistem informasi rekam medis yang ada di Puskesmas.
15
2.3.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan 1. Pendidikan Pendidikan adalah suatu proses perubahan perilaku yang dinamis dimana perubahan tersebut bukan sekedar proses transfer materi/teori dari seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur, tetapi perubahan tersebut terjadi karena adanya kesadaran dari dalam diri individu, kelompok, atau masyarakat (Wahid Iqbal Mubarak, 2009). 2. Pengalaman Kerja Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi dimasa lalu. 3. Umur Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati, semisal umur manusia dikatakan lima belas tahun diukur sejak dia lahir hingga waktu umur itu dihitung.
16
2.5 Kerangka Konsep Kerangka konsep penelitian pada hakikatnya adalah suatu uraian dan visualisasi konsep-konsep serta variabel-variabel yang akan diukur/diteliti (Notoatmodjo, 2012). Kerangka konsep penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
pengetahuan petugas
Pelaksanaan sistem
rekam medis :
informasi di Puskesmas
1. Pendidikan 2. Pengalaman kerja 3. Umur Gambar 2.1 Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan bagaimana Tingkat Pengetahuan Petugas Rekam Medis Terhadap Pelaksanaan Sistem Informasi di Puskesmas Payung Kecamatan Payung Kabupaten Karo.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat pengetahuan petugas rekam medis terhadap pelaksanaan sistem informasi di Puskesmas Payung Kecamatan Payung Kabupaten Karo. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif. Penelitian ini menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistik. Pada umumnya survei deskriptif digunakan untuk membuat penilaian terhadap suatu kondisi dan penyelenggaraan suatu program dimasa mendatang, kemudian hasilnya digunakan untuk menyusun perencanaan perbaikan program tersebut (Notoatdmodjo, 2012).
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2.1 Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai bulan Juni 2016 di Puskesmas Payung kecamatan Payung Kabupaten Karo di unit rekam medis. 3.2.2 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di unit rekam medis sistem informasi Puskesmas Payung Kecamatan Payung Kabupaten Karo.
17
18
3.3 Populasi, Teknik Sampling dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada didalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2006).Populasi dalam penelitian ini adalah petugas Puskesmas yang merangkap menjadi petugas rekam medis yang berjumlah dua belas orang petugas. 3.3.2 Teknik Sampling Metode sampling yang digunakan untuk subjek penelitian yang berjumlah dua belas orang petugas rekam medis adalah total sampling, teknik total samplingyaitu semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel penelitian (Notoadmodjo, 2012). 3.3.3 Sampel Menurut Notoadmodjo (2012), sampel adalah bagian dari objek yang diteliti jumlah dan karakteristiknya dan mewakili seluruh populasi tersebut. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah mengambil jumlah total sampling petugas rekam medis dengan jumlah sebanyak dua belas orang.
3.4 Definisi Operasional 3.4.1 Pengetahuan Petugas Pengetahuan petugas adalah hasil atau dari proses belajar yang dilakukan melalui penginderaan dalam prosedur kerja. Pengetahuan petugas meliputi :
19
1.Pendidikan Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam sekolah, pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang maka makin mudah orang tersebut menerima informasi. 2. Pengalaman Kerja Pengalaman adalah peristiwa yang benar-benar pernah dialami oleh petugas dalam dunia kerja. 3. Umur Umur adalah usia seseorang yang dihitung sejak pertama seseorang dilahirkan sampai dengan batas terakhir masa hidupnya. Umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikirnya, semakin bertambah usia maka akan berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. 3.4.2 Sistem Informasi Puskesmas Sistem informasi Puskesmasadalah sistem informasi yang ada di Puskesmas yang sekarang lebih dikenal dengan SIMPUS, berfungsi untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan mencapai sasaran kegiatannya. Contohnya seperti mempercepat pelayanan, informasi lebih akurat dan pencarian data lebih cepat.
20
3.5 Instrumen dan cara Pengumpulan Data 3.5.1 Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana responden tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu (Notoadmodjo, 2012). Pada penelitian ini kuesioner yang disusun merupakan kuesioner tertutup yang diberikan kepada petugas. Untuk menjaring opini atau pendapat petugas, maka disediakan dua alternatif jawaban, yakni : 1) STS, 2) TS, 3) S, 4) SS. 3.5.2 Cara Pengumpulan Data Cara pengumpulan data pada penelitian ini yaitu metode angket. Angket dilakukan dengan mengedarkan suatu daftar pertanyaan yang berupa formulirformulir, diajukan secara tertulis kepada sejumlah subjek untuk mendapatkan tanggapan, informasi, jawaban, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012). Pada penelitian ini teknik yang dipakai berbentuk angket tertutup. Penelitian ini menggunakan jenis data sebagai berikut : Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek peneliti dengan alat pengukuran atau alat pengambilan data lansung pada objek sebagai sumber informasi yang dicari (Saryono, 2008). Data primer diperoleh dari kuesioner yang diberikan kepada petugas secara lansung. Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh peneliti dari subjek penelitiannya (Saryono, 2008). diperoleh dari beberapa dokumen di Puskesmas tersebut.
Data sekunder
21
3.6 Teknik Pengolahan dan Analisa Data 3.6.1 Teknik Pengolahan Data Setelah data terkumpul maka dilakukan pengolahan data, data diolah secara : 1. Editing Yaitu dengan melakukan pengecekan isian formulir (angket dan kuesioner) apakah jawaban sudah jelas dan konsisten. 2. Coding Yaitu dengan merubah data yang sudah terbentuk huruf menjadi data berbentuk angka. 3. Entry (processing) Yaitu memasukkan jawaban-jawaban dari responden dalam bentuk kode (angka atau huruf) kedalam program atau sofware komputer. Program yang digunakan adalah SPSS Stastistic. 4. Tabulasi Data Tabulasi data merupakan proses pengolahan data yang dilakukan dengan cara memasukkan data kedalam tabel atau penyajian data dalam bentuk tabel dan daftar untuk memudahkan dalam pengamatan dan evaluasi. 5. Cleaning Yaitu melakukan pembersihan data dengan cara memeriksa data-data yang telah dimasukkan apakah sesuai dengan kategori yang telah ditentukan sebelumnya.
22
3.6.2 Teknik Analisa Data Data akan dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif yakni teknik analisis data yang menggambarkan situasi objek penelitian apa adanya sesuai dengan data yang terkumpul. Analisis pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan program Special Product For Science Solution statistics (SPSS Statistics 17.0).
Table 3.2 nilai alternatif jawaban Alternatif Jawaban
Nilai
a. Sangat Setuju
4
b. Setuju
3
c. Tidak Setuju
2
d. Sangat Tidak Setuju
1
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Dasar dan Kegiatan Puskesmas 4.1.1 Data Geografis Puskesmas Payung adalah Puskesmas rawat jalan dengan kategori Daerah biasa yang terletak di Kecamatan Payung Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara, yang berjarak 17 km dari ibu kota provinsi Sumatera Utara, Medan. Wilayah kerja Puskesmas Payung adalah seluas 47,24 ha dan berada di 900 m diatas permukaan laut dengan medan kerja yang baik. Batas wilayah kerja Puskesmas Payung adalah : a. Sebelah Utara
: Kabupaten Langkat. Kec. Tiganderket dan Naman Teran.
b. Sebelah Timur
: Kabupaten Tiga Binanga. Kec. Simpang Empat.
c. Sebelah Selatan
: Kecamatan Munthe.
d. Sebelah Barat
: Kecamatan Tiganderket.
4.1.2 Identitas Puskesmas Nama
: Puskesmas Payung.
Desa
: Payung.
Kecamatan
: Payung.
Kabupaten
: Karo.
Tipe
: Puskesmas Rawat Jalan Kategori Daerah Biasa.
23
24
4.1.3 Sasaran Puskesmas Masyarakat luas, terutama keluarga miskin agar dapat mengakses pelayanan kesehatan yang bermutu, mampu berpartisipasi aktif dalam bidang kesehatan dan mampu mencapai derajat kesehatan secara optimal bagi diri dan keluarga. 4.1.4 Kegiatan Puskesmas Sesuai dengan strategi Dinas Kesehatan Kabupaten Karo, Puskesmas Payung mempunyai enam kegiatan pokok dan enam kegiatan pengembangan yaitu, sebagai berikut : a. Kegiatan Pokok : 1. Upaya promosi kesehatan. 2. Upaya kesehatan lingkungan. 3. Upaya kesehatan ibu dan anak. 4. Upaya perbaikan gizi masyarakat. 5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular. 6. Upaya pelayanan kesehatan dasar (pengobatan). b. Kegiatan Pengembangan : 1. Upaya kesehatan sekolah dan upaya kesehatan gizi sekolah. 2. Upaya kesehatan mata. 3. Kesehatan jiwa. 4. Desa siaga. 5. Laboratorium sederhana. 6. Pencatatan dan pelaporan.
25
4.2 Visi, Misi dan Motto Puskesmas Payung 4.2.1 Visi Terwujudnya Kecamatan sehat tahun 2016. 4.2.2 Misi 1 Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan. 2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat. 3. Meningkatkan kesehatan yang bermutu dan merata serta terjangkau. 4. Meningkatkan kesehatan individu keluarga dan masyarakat serta lingkungan. 4.2.3 Motto P
: PEDULI
O
: OPTIMIS
P
: PRIORITAS
U
: UNGGUL
L
: LOYAL
E
: EFEKTIF
R
: RESPONSIF
4.3 Hasil Penelitian Dari penelitian yang dilakukan penulis mengenai “Tingkat Pengetahuan Petugas Rekam Medis Terhadap Pelaksanaan Sistem Informasi di Puskesmas Payung Kecamatan Payung Kabupaten Karo Tahun 2016”. Data yang diperoleh dari dua belas responden dari data primer yang didapat dari pembagian kuesioner, maka penulis memperoleh hasil sebagai berikut.
26
4.3.1 Karakteristik Responden Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Petugas Rekam Medis Terhadap Pelaksanaan Sistem Informasi Berdasarkan Umur di Puskesmas Payung Kecamatan Payung Kabupaten Karo Tahun 2016.
Umur 25-32 Tahun >33 Tahun Total
Frekuensi 2 10 12
Persentase (%) 16.7 % 83.3 % 100 %
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa responden yang berumur 25-32 Tahun sebanyak 2 orang (16.7 %), dan responden yang berumur >33 Tahun adalah sebanyak 10 orang (83.3 %).
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Petugas Rekam Medis Terhadap Pendidikan
Pelaksanaan di
Sistem
Puskesmas
Informasi
Payung
Berdasarkan
Kecamatan
Payung
Kabupaten Karo Tahun 2016. Pendidikan SMA D3 Total
Frekuensi 7 5 12
Persentase (%) 58.3 % 41.7 % 100 %
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa responden pendidikan SMA sebanyak 7 orang (58.3 %), responden pendidikan DIPLOMA sebanyak 5 orang (41.7 %).
27
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Petugas Rekam Medis Terhadap Pelaksanaan Sistem Informasi Berdasarkan Lama Kerja di Puskesmas Payung Kecamatan Payung Kabupaten Karo Tahun 2016.
Lama Kerja 1-5 Tahun 6-10 Tahun >10 Tahun Total
Frekuensi 2 4 6 12
Persentase (%) 16.7 % 33.3 % 50.0 % 100 %
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa responden lama kerja 1-5 tahun sebanyak 2 orang (16.7 %), responden lama kerja 6-10 tahun sebanyak 4 orang (33.3 %) dan responden lama kerja >10 tahun sebanyak 6 orang (50 %).
4.3.2 Tingkat Pelaksanaan Sistem Informasi Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Petugas Rekam Medis Terhadap Pelaksanaan Sistem Informasi di Puskesmas Payung Kecamatan Payung Kabupaten Karo Tahun 2016.
Kategori Sangat Baik Cukup Baik Kurang Baik
Interval 46-60 31-45 15-30 Total
Frekuensi 2 6 4 12
Persentase 16.7 % 50.0 % 33.3 % 100 %
Distribusi frekuensi jawaban yang diberikan 12 responden terhadap tingkat pengetahuan petugas rekam medis terhadap pelaksanaan sistem informasi di Puskesmas Payung Kecamatan Payung Kabupaten Karo menunjukkan bahwa responden yang berpengetahuan sangat baik terdapat 2 responden (16.7 %),
28
responden yang berpengetahuan cukup baik sebanyak 6 responden (50.0 %) dan responden yang berpengetahuan kurang baik sebanyak 4 responden (33.3 %).
Tabel 4.5
Tabulasi Silang Pengukuran Pengetahuan Petugas Rekam Medis Berdasarkan Umur di Puskesmas Payung.
Teknik Pengukuran Tingkat Pengetahuan Umur F 25-32 Tahun >33 Tahun Total
Baik % 0 0% 2 16.7 % 2 16.7 %
Cukup Baik F % 1 8.3 % 5 41.7 % 6 50.0 %
Kurang Baik F % 1 8.3 % 3 25.0 % 4 33.3 %
F 2 10 12
Total % 16.7 % 83.3 % 100 %
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari 12 responden, 2 responden yang berumur >33 tahun memiliki tingkat pengetahuan baik (16.7 %), 6 responden berumur 25-32 tahun dan >33 tahun memiliki tingkat pengetahuan cukup baik (50.0 %) dan 4 responden yang berumur 25-32 tahun dan >33 tahun memiliki tingkat pengetahuan kurang baik (33.3 %).
Tabel 4.6 Tabulasi Silang Teknik Pengukuran Pengetahuan Berdasarkan Pendidikan di Puskesmas Payung. Teknik Pengukuran Tingkat Pengetahuan Pendidikan F SMA Diploma Total
Baik % 0 0% 2 16.7 % 2 16.7 %
Cukup Baik F % 3 25.0 % 3 25.0 % 6 50.0 %
Kurang Baik F % 4 33.3 % 0 0% 4 33.3 %
F 7 5 12
Total % 58.3 % 41.7 % 100 %
29
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari 12 responden, yang berpendidikan SMA 3 responden memiliki tingkat pengetahuan cukup baik (25.0 %) dan 4 responden memiliki tingkat pengetahuan kurang baik (33.3 %), yang Diploma 2 responden memiliki tingkat pengetahuan baik (16.7 %) dan 3 responden memiliki tingkat pengetahuan cukup baik (33.3 %).
Tabel 4.7 Tabulasi Silang Teknik Pengukuran Pengetahuan Berdasarkan Lama Kerja di Puskesmas Payung. Teknik Pengukuran Tingkat Pengetahuan Lama Kerja F 1-5 Tahun 6-10 Tahun >10 Tahun Total
0 1 1 2
Baik % 0% 8.3 % 8.3 % 16.7 %
Cukup Baik F % 1 8.3 % 2 16.7 % 3 25.0 % 6 50.0 %
Kurang Baik F % 1 8.3 % 1 8.3 % 2 16.7 % 4 33.3 %
F 2 4 6 12
Total % 16.7 % 33.3 % 50.0 % 100 %
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari 12 responden yang lama bekerja 1-5 tahun 1 responden memiliki pengetahuan cukup baik (8.3 %) dan 1 responden memiliki tingkat pengetahuan kurang baik (8.3 %), yang lama bekerja 6-10 tahun 1 responden memiliki tingkat pengetahuan baik (8.3 %), 2 responden memiliki tingkat pengetahuan cukup baik (16.7 %) dan 1 responden memiliki tingkat pengetahuan kurang baik (8.3 %), dan yang lama bekerja >10 tahun 1 responden memiliki tingkat pengetahuan baik (8.3 %), 3 responden memiliki tingkat pengetahuan cukup baik (25.0 %) dan 2 responden memiliki tingkat pengetahuan kurang baik (16.7 %).
30
4.4 Pembahasan 4.4.1 Pengetahuan Petugas Pengetahuan adalah hasil yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Tingkat pengetahuan adalah dimana subjek berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan yang didapatnya. Berdasarkan hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan petugas rekam medis terhadap pelaksanaan sistem informasi di Puskesmas diketahui bahwa responden yang berpengetahuan sangat baik terdapat 2 responden (16.7 %), responden yang berpengetahuan cukup baik sebanyak 6 responden (50.0 %) dan responden yang berpengetahuan kurang baik sebanyak 4 responden (33.3 %). Pengetahuan petugas diukur berdasarkan umur, pendidikan dan lama bekerja. Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan suatu benda atau makhluk, baik yang hidup maupun yang mati, semisal umur manusia dikatakan lima belas tahun diukur sejak dia lahir hingga waktu umur itu dihitung. Berdasarkan umur, 2 responden yang berumur >33 tahun memiliki tingkat pengetahuan baik (16.7 %), 6 responden berumur 25-32 tahun dan >33 tahun memiliki tingkat pengetahuan cukup baik (50.0 %) dan 4 responden yang berumur 25-32 tahun dan >33 tahun memiliki tingkat pengetahuan kurang baik (33.3 %). Pendidikan
adalah
suatu
proses
pengembangan
kepribadian
dan
kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Berdasarkan pendidikan, yang berpendidikan SMA 3 responden memiliki tingkat pengetahuan cukup baik (25.0 %) dan 4 responden memiliki tingkat pengetahuan
31
kurang baik (33.3 %), yang Diploma 2 responden memiliki tingkat pengetahuan baik (16.7 %) dan 3 responden memiliki tingkat pengetahuan cukup baik (33.3 %). Berdasarkan lama bekerja, yang lama bekerja 1-5 tahun 1 responden memiliki pengetahuan cukup baik (8.3 %) dan 1 responden memiliki tingkat pengetahuan kurang baik (8.3 %), yang lama bekerja 6-10 tahun 1 responden memiliki tingkat pengetahuan baik (8.3 %), 2 responden memiliki tingkat pengetahuan cukup baik (16.7 %) dan 1 responden memiliki tingkat pengetahuan kurang baik (8.3 %), dan yang lama bekerja >10 tahun 1 responden memiliki tingkat pengetahuan baik (8.3 %), 3 responden memiliki tingkat pengetahuan cukup baik (25.0 %) dan 2 responden memiliki tingkat pengetahuan kurang baik (16.7 %). 4.4.2 Pelaksanaan Sistem Informasi Berdasarkan hasil penelitian pelaksanaan sistem informasi di Puskesmas Payung Kecamatan Payung Kabupaten Karo, pelaksanaan sistem informasi ke Dinas Kesehatan masih manual yaitu masih menggunakan pencatatan pada buku register dan formulir-formulir khusus dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan dalam bentuk hard copy/fotocopy. Dalam pelaksanaannya semua diserahkan masingmasing kepada setiap program yang ada di Puskesmas tersebut. Sistem Pelaporan ke Dinas kesehatan sesuai dengan pernyataan dari petugas pengelola sistem informasi Puskesmas Payung dilakukan sebulan sekali dengan cara mengumpulkan semua LB1, LB2, LB3 dan LB4 dari Bidan Desa dikumpulkan di Puskesmas untuk direkapitulasi oleh petugas Puskesmas, dan
32
diberikan kepada Kepala Puskesmas untuk didisposisi. Setelah didisposisi oleh Kepala Puskesmas, data dibawa langsung oleh petugas Puskesmas ke Dinas Kesehatan. Pelaksanaan sistem informasi di Puskesmas Payung sudah menghasilkan informasi yang up to date karena laporannya dilakukan per bulan. Proses pengiriman data sesuai dengan pedoman Sistem Informasi Kesehatan untuk Puskesmas seharusnya sudah menggunakan aplikasi SIMPUS. Namun proses pengiriman data di Puskesmas Payung dilakukan dengan membawa langsung laporan dalam bentuk hardcopy/fotocopyoleh petugas Puskesmas ke Dinas Kesehatan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Petugas Rekam Medis Terhadap Pelaksanaan Sistem Informasi di Puskesmas Payung Kecamatan Payung Kabupaten Karo Tahun 2016” yang telah disajikan dalam Bab IV dapat disimpulkan bahwa 1.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa mayoritas responden menyatakan tingkat pengetahuan petugas rekam medis terhadap sistem informasi di Puskesmas Payung kurang efektif, sebab dipengaruhi oleh pendidikan, pangalaman kerja dan umur petugas.
2.
Tingkat pengetahuan petugas yang berpengetahuan sangat baik terdapat 2 responden (16.7 %), responden yang berpengetahuan cukup baik sebanyak 6 responden (50.0 %) dan responden yang berpengetahuan kurang baik sebanyak 4 responden (33.3 %).
3.
Pelaksanaan sistem informasi di Puskesmas Payung masih manual, yaitu masih menggunakan pencatatan pada buku register dan formulir-formulir khusus dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan dalam bentuk hard copy/fotocopy.
33
34
5.2 Saran 1. Bagi Puskesmas Payung Sebaiknya perlu adanya penambahan petugas rekam medis yang memahami dan memiliki keahlian dibidang rekam medis dan informasi kesehatan agar sistem informasi Puskesmas efektif dan mengusulkan proses pengiriman data laporan ke Dinas Kesehatan menggunakan aplikasi SIMPUS agar sistem pelaporan tepat waktu dan akurat. 2. Bagi Institusi Pendidikan Memberikan
sumber
wahana
pembelajaran,
agar
mahasiswa
dapat
menggunakan buku atau bahan yang digunakan sebagai bahan referensi perpustakaan di Akademi Perekam Medik dan Informatika Kesehatan Imelda Medan sebagai bahan perbandingan penelitian selanjutnya. 3. Bagi Peneliti dan Peneliti Selanjutnya Diharapkan dapat digunakan sebagai aplikasi dari ilmu yang telah didapatkan selama perkuliahan di Akademi Perekam Medik dan Informatika Kesehatan Imelda Medan serta menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman bagi penelitian dalam hal melakukan suatu penelitian selanjutnya. Dan kepada penelitian sejenis dapat dilakukan oleh mahasiswa lain dengan skala penelitian yang lebih dalam untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2004. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 128 tahun 2004. Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Departemen Kesehatan. Gondodiputro, Sharon. 2007. Rekam Medis dan Sistem Informasi Kesehatan di Pelayanan Kesehatan Primer (Puskesmas).Dalam http://resources.unpad.ac.id/unpad-content/uploads/publikasidosen/Rekam%20Medis%20dan%20SIK.PDF. Diakses oleh : Nur Hikmah Sitorus. 02 juni 2016. 10:18 WIB. Hatta, Gemala. 2011. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta : Universitas Indonesia (UI-Press). Mubarak, Wahid Iqbal, dkk. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Salemba Medika. Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Sabarguna, Boy. S. 2008. Rekam Medis Terkomputerisasi. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press). Saryono. 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan Penuntun Praktis Bagi Pemula. Jogyakarta : Mitra Cendekia Press. Rustiyanto, Ery. 2009. Etika Perekam Medis dan Sistem Informasi Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
INFORMED CONSENT
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
:
Alamat
:
Menyatakan kesediaan menjadi responden pada penelitian yang akan dilakukan oleh : Nama Peneliti
:Nur Hikmah Sitorus
Judul Peneliti
:Tingkat Pengetahuan Petugas Rekam Medis Terhadap Pelaksanaan Sistem Informasi di Puskesmas Kecamatan Payung Kabupaten Karo .
Saya yakin bahwa penelitian ini tidak mengakibatkan efek samping terhadap mental saya dan kerahasiaan identitas saya sangat dijaga oleh peneliti. Oleh karena itu saya tidak akan menuntut peneliti dan hasil penelitiannya dikemudian hari.
Medan, juni 2016 Responden
(
)
LEMBAR KUESIONER
Tingkat Pengetahuan Petugas Rekam Medis Terhadap Pelaksanaan Sistem Informasi di Puskesmas Payung Kecamatan Payung Kabupaten Karo Tahun 2016
1. Petunjuk Pengisian 1. Responden diharapkan bersedia memberikan jawaban dengan memberikan tanda ceklis ( √ ) pada tempat yang disiapkan. 2. Isi identitas responden dengan lengkap 3. Semua pertanyaan diisi dengan satu jawaban SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
2. Data Demografi Nama Responden
:
Jenis Kelamin
:
Pendidikan Terakhir :
Laki-laki
Perempuan
SMP
SMA
DIII
>S-1
Umur
:
17-24 Tahun
25-32 Tahun
>33 Tahun
Lama Kerja
:
1-5 Tahun
6-10 Tahun
>10 Tahun
No.
Pertanyaan-pertanyaan SS
1
Petugas rekam medis wajib mengetahui sistem informasi Puskesmas.
2
Petugas rekam medis perlu mengadakan perencanaan sistem informasi diunit rekam medis.
3
Petugas rekam medis diwajibkan mengetahui bagaimana pelaksanaan sistem informasi dipuskesmas
4
Petugas rekam medis harus memiliki keahlian dan keterampilan dalam pelaksanaan sistem informasi puskesmas.
5
Petugas rekam medis melakukan pembelajaran tentang sistem informasi puskesmas.
6
Kartu berobat mempengaruhi proses pelaksanaan sistem informasi puskesmas.
7
Petugas rekam medis harus melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
8
Pendidikan, pengalaman kerja dan umur mempengaruhi tingkat pengetahuan petugas rekam medis terhadap sistem informasi.
9
Petugas harus memiliki gambaran tentang pelaksanaan sistem informasi puskesmas.
Jawaban S TS
STS
10
Petugas rekam medis bekerja sesuai dengan peraturan yamg diterapkan dalam sistem informasi
11
Pengalaman kerja mempengaruhi tingkat pengetahuan petugas dalam sistem informasi
12
Petugas rekam medis harus efektif dalam melaksanakan sistem informasi
13
Sistem informasi puskesmas berperan penting dalam menjalankan manajemen puskesmas
14
Petugas rekam medis harus mengetahui pengisian laporan bulanan, tahunan secara lengkap
15
Kepala Puskesmas memiliki peran penting dalam menjalankan manajemen dan informasi Puskesmas
MASTER TABEL TINGKAT PENGETAHUAN PETUGAS REKAM MEDIS TERHADAP PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI DI PUSKESMAS PAYUNG KECAMATAN PAYUNG KABUPATEN KARO TAHUN 2016 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Umur 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3
Lama Kerja 3 2 3 3 1 3 3 2 3 2 1 2
Pendidikan 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1
X1 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 1
X2 3 3 3 3 3 1 4 4 4 4 2 3
X3 4 4 3 4 2 2 2 2 4 2 3 2
X4 2 2 2 4 4 1 3 1 1 3 2 1
X5 2 3 3 3 3 1 1 3 3 1 1 1
X6 1 3 2 1 2 1 2 4 2 2 4 3
X7 4 3 3 4 4 1 1 1 4 3 3 2
X8 1 3 2 2 3 1 1 2 3 4 2 1
X9 2 2 2 3 4 2 2 3 4 1 1 1
X10 3 2 3 4 4 3 3 4 3 2 1 3
X11 1 3 2 2 4 4 4 4 2 3 1 4
X12 3 3 3 3 4 3 3 1 1 1 1 1
X13 2 3 3 4 3 2 4 4 4 4 1 3
X14 3 3 3 4 3 1 1 4 1 2 1 4
X15 1 2 2 4 4 2 1 4 4 4 4 4
Keterangan : Umur : 1 = 17-24 Tahun Tidak Setuju 2 = 25-32 Tahun Setuju 3 = >33 Tahun
Pendidikan : 1 = SMA
Lama Kerja : 1 = 1-5 Tahun
Alternatif Jawaban : 1 = Sangat
2 = Diploma
2 = 6-10 Tahun
2 = Tidak
3 = Sarjana
3 =>10 Tahun
3 = Setuju 4 = SangatSetuju
Total X 36 43 39 49 50 28 36 45 44 39 30 34
A. Distribusi Frekuensi Umur Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
>=33 tahun
10
83.3
83.3
83.3
25-32 tahun
2
16.7
16.7
100.0
12
100.0
100.0
Total
Lamakerja Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
>=10 tahun
6
50.0
50.0
50.0
1-5 tahun
2
16.7
16.7
66.7
6-10 tahun
4
33.3
33.3
100.0
12
100.0
100.0
Total
Pendidikan Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
D3
5
41.7
41.7
41.7
SMA
7
58.3
58.3
100.0
Total
12
100.0
100.0
B. Tabulasi Silang Tingkat Pengetahuan
pendidikan * tingkatpengetahuan Crosstabulation Tingkatpengetahuan baik pendidikan
D3
Count % of Total
SMA
Count % of Total
Total
Count % of Total
cukup baik
buruk
Total
2
3
0
5
16.7%
25.0%
.0%
41.7%
0
3
4
7
.0%
25.0%
33.3%
58.3%
2
6
4
12
16.7%
50.0%
33.3%
100.0%
Lamakerja * tingkatpengetahuan Crosstabulation Tingkatpengetahuan baik Lamakerja
>=10 tahun
Count % of Total
1-5 tahun
Count % of Total
6-10 tahun
Count % of Total
Total
Count % of Total
cukup baik
buruk
Total
1
3
2
6
8.3%
25.0%
16.7%
50.0%
0
1
1
2
.0%
8.3%
8.3%
16.7%
1
2
1
4
8.3%
16.7%
8.3%
33.3%
2
6
4
12
16.7%
50.0%
33.3%
100.0%
umur * tingkatpengetahuan Crosstabulation Tingkatpengetahuan baik umur
>=33 tahun
Count % of Total
25-32 tahun
Count % of Total
Total
Count % of Total
cukup baik
buruk
Total
2
5
3
10
16.7%
41.7%
25.0%
83.3%
0
1
1
2
.0%
8.3%
8.3%
16.7%
2
6
4
12
16.7%
50.0%
33.3%
100.0%