RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS PASIEN DI PUSKESMAS KEBONSARI Fx Tambudi Hermono 1) 1)
S1 / Jurusan Sistem Informasi, STIKOM Surabaya, email :
[email protected]
Abstract: Medical records are one of the basic assessment of the quality of medical service of a community health center. Medical records can provide information about the details of the cost of treatment, the type of disease, the patient's health condition and so on. Through medical record physician can also specify further actions in patient care effort until next medical action. Still manual recording and documenting medical records led officers had difficulty in finding documents patient's medical record. If the document medical record is not found, it can be difficult for clinicians in determining the medical treatment for the patient. Medical Record Information System Implementation in Health Center Kebonsari used to document medical records data so much easier when storing and searching medical records of patients. The information system is also used to process the data so that patient records can generate daily reports for management and operational health center Kebonsari. This application can provide easy access to patient medical records and can generate managerial information in the form of reports containing data, morbidity, contains mortality data, drug consumption data, and data services from the health center Kebonsari.. Keyword: Information systems, health service,patient record
Puskesmas adalah sebuah tempat
beberapa masalah administrasi, di antaranya
untuk alternative berobat, bagi masyarakat
masalah penanganan kartu pasien, pencatatan
selain rumah sakit. Dari segi biaya yang lebih
medis pasien, pencacatan obat-obatan, dan
murah, keberadaan puskesmas hampir ada di
pembuatan laporan bulanan baik laporan obat
setiap kecamatan. Dalam proses pelayanan
maupun laporan data jumlah penyakit. Setiap
kesehatan, puskesmas mempunyai dokter
hari petugas pendaftaran harus mencari kartu
yang ahli dalam bidangnya masing-masing.
pasien yang datang memeriksakan diri ke
Kemajuan teknologi sekarang ini
Puskesmas. Jika pasien yang datang belum
telah membuat manusia bekerja dengan tepat
memiliki kartu pasien, petugas pendaftaran
dan akurat, sehingga pemanfaataan waktu
membuatkan kartu pasien baru. Proses
harus dilakukan secara efisien. Komputer
pencarian atau pembuatan kartu pasien ini
adalah
dapat
memakan waktu yang cukup lama karena
diatas.
masih dilakukan secara manual sehingga
Dengan komputer ini diharapkan dapat
menimbulkan antrian pasien yang cukup
mempercepat
panjang. Petugas harus mencari kartu pasien
salah
memecahkan
satu
solusi
yang
masalah-masalah
dan
mempermudah
kerja
Puskemas dalam melaksanakan tugasnya
setiap
sehari-hari.
menyimpannya
Puskesmas Kebonsari memiliki lemari kartu pasien yang besar dengan ribuan kartu pasien. Jumlah pasien besar dihadapkan pada
kali
pasien
mendaftar
kembali
setelah
dan pasien
selesai diperiksa. Proses pencarian dan penyimpanan kembali kartu pasien ini cukup menyita
waktu.
penggandaan
kartu
Kadang pasien
kala
terjadi
yang
sudah
1
mengakibatkan
terjadi. Setiap bulan petugas yang sama harus
seorang pasien akan memiliki lebih dari 1
menyalin ulang catatan jumlah penyakit tadi
kartu pasien. Penanganan kartu pasien seperti
ke
ini sangat tidak efektif baik dari segi waktu
pembuatan laporan sacara manual seperti
pelayanan maupun dari segi pengadaan kartu
yang di jelaskan di atas, maka sering
pasien.
terhambatnya proses pembuatan pelaporan ke
mendaftar.
Hal
tersebut
Selain administrasi kartu pasien yang
dalam
laporan
bulanan.
Dengan
Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
tidak efektif tersebut, pencatatan rekaman
Berdasarkan permasalahan di atas,
data medis pasien di Pukesmas Kebonsari
maka dibutuhkannya sistem informasi yang
masih menggunakan cara manual, dengan
terintergrasi antara bagian pendaftaran, poli-
mencatat setiap hasil rekaman data medis
poli dan apotek. Dengan adanya sistem
pasien kedalam setiap buku catatan kecil
pendaftaran, sistem pencatatan medis pasien
yang berada di setiap bagian Puskesmas. Hal
yang berobat dan sistem pencatatan data
ini antara lain disebabkan minimnya sistem
resep yang diterima oleh bagian farmasi,
pencatatan yang handal untuk merekam
yang terintergrasi diharapkan dapat membuat
semua data pemeriksaan pasien. Informasi
kinerja karyawan di Puskesmas menjadi lebih
yang disimpan dalam kartu pasien belum
efisien dan efektif, serta dapat menghasilkan
terlalu lengkap. Terlebih lagi pencatatan data
laporan-laporan dari kegiatan yang ada lebih
medis yang semuanya dilakukan secara
valid dan terjamin serta menjaga data pasien
manual
tetap terjaga dengan baik.
sering
kekurangtelitian
kali atau
terbentur
pada
kekurangakuratan TUJUAN
manusia(human error).
Tujuan dari pelaksanaan tugas
Proses pembuatan laporan bulanan juga
menjadi
Puskesmas
masalah
Kebonsari
tersendiri karena
bagi
memakan
waktu cukup lama untuk membuat laporan.
akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Membangun sistem informasi rekam medis pada Puskesmas Kebonsari.
Hal ini karena laporan dan sumber-sumber
2. Membangun sistem pencatatan dan
laporannya masih berupa laporan tertulis.
pelaporan rekam medis pasien pada
Misalnya untuk membuat laporan obat yang
Puskesmas Kebonsari
keluar dari apotek, petugas farmasi setiap hari nya harus menyalin resep ke dalam
LANDASAN TEORI SISTEM INFORMASI
laporan pemakaian obat, setiap akhir bulan
Menurut Hartono (2001:1) “Sistem
petugas harus menghitung dan mencocokkan
adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-
laporan obat tersebut dengan stok yang ada.
prosedur
Contoh lain, setiap hari petugas harus
berkumpul bersama-sama untuk melakukan
menyalin catatan medis pasien yang berobat
suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan
ke dalam catatan jumlah penyakit yang
suatu sasaran tertentu”. Menurut Hartono
yang
saling
berhubungan,
2
(2001:8) ”Informasi adalah data yang diolah
Rekam medis mempunyai pengertiaan
mejadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
yang sangat luas, tidak hanya sekedar
berarti
Data
pencatatan,
merupakan bentuk yang masih mentah yang
pengertiaan
belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu
penyelenggaraan rekam medis yaitu mulai
diolah lanjut”.
pencatatan
selama
pasien
pelayanan
medis,
dilanjutkan
bagi
yang
menerimanya.
Basis Data/client server Konsep client/server adalah konsep
akan
tetapi
sebagai
penanganan
berkas
mempunyai
suatu
sistem
mendapatkan
rekam
dengan
medis
yang
sistem yang berperan sebagai peminta dan
meliputi penyelenggaraan penyimpanan serta
sebagai pelayan yang berfungsi sebagai pelayan
pengeluaran berkas dari tempat penyimpanan
adalah server sedangkan yang berperan sebagai
untuk melayani permintaan atau peminjaman
peminta adalah client yang dapat menggunakan
dari pasien atau keperluan lainnya.
berbagai aplikasi untuk meminta data. Konsep
Rekam medik (RM) merupakan salah
client/server dapat berjalan pada suatu jaringan
satu sumber informasi sekaligus sarana
komputer yaitu komputer yang digunakan lebih
komunikasi yang dibutuhkan baik oleh
dari
Satu
penderita,
maupun
server
kesehatan
dan
satu
komputer
yang
saling
berhubungan.
yang
memenuhi
kriteria
pemberi
pihak-pihak
pelayanan terkait
lain
digunakan sebagai database server sedangkan
(klinisi, manajemen RSU, asuransi dan
yang lain sebagai client. Server biasanya terletak
sebagainya),
di pusat kendali (terpusat).
menentukan
Rekam Medis
laksana/pengelolaan atau tindakan medik.
Rekam medis adalah keterangan baik
untuk
pertimbangan
dalam
kebijakan
tata
suatu
Rekam
medis
pasien
adalah
yang tertulis ataupun yang terekam tentang
cakupan
identitas,
fisik,
mengidentifikasi pasien dan mendokumentasi
laboratorium, diagnose segala pelayanan dan
hasil pemeriksaan, penatalaksanaan kasus,
tindakan medic yang di berikan kepada
kemajuan dan hasil pengobatan. Rekam
pasien dan pengobatan baik yang dirawat
medik merupakan data tertulis yang dapat
inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan
menjadi alat bukti yang sah menurut hukum.
anamnes,
penentuan
pelayanan gawat darurat (Gondoputro,2007).
informasi
resmi
yang
Guna mengungkapkan informasi
Sedangkan menurut Pasal 46 ayat (1)
apa saja yang dapat diperoleh dari RM, maka
UU praktek kedokteran, yang dimaksud
dilakukan suatu studi eksplorasi terhadap
dengan rekam medis adalah berkas yang
rekam medik rawat jalan dan rawat inap di
berisi catatan dan dokumen tentang identitas
beberapa RSU pemerintah. RM dianggap
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan
bersifat informatif bila memuat informasi
dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana
sebagai berikut:
pelayanan kesehatan (Sjamsuhidajat,2006).
3
1. karakteristik/demografi penderita
RM menyimpan data klinik penderita
(identitas, usia, jenis kelamin,
baik yang rawat inap maupun rawat jalan,
pekerjaan dan sebagainya
disamping itu RM dapat pula bertindak
2. tanggal
kunjungan,
tanggal
sebagai suatu scratch pad yang antara lain
rawat/selesai rawat
berisi pendapat/ pandangan, kesan, atau
3. riwayat penyakit dan pengobatan
permintaan (requests) pada anggota tim
sebelumnya
kesehatan
4. catatan anamnesis, gejala klinik
bersangkutan
5. pemeriksaan penunjang medik EKG,
radiologi
suatu
serta
tanggapan
atas
permintaan/ pendapat/kesan tersebut. Dengan
dan
demikian RM juga berfungsi sebagai sarana
sebagainya) 6. pemeriksaan
untuk
layanan/tindakan/rujukan bagi penderita yang
yang diobservasi, hasil
(lab,
lainnya
komunikasi antar anggota tim kesehatan yang fisik
(tekanan
darah, denyut nadi, suhu dan
terlibat dalam pelayanan tersebut. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas
sebagainya) Setiap progam akan menghasilkan
7. catatan diagnosis 8. catatan
penatalaksanaan
pendenita, tindakan terapi obat (nama
obat, regimen
dosis),
dokter
menangani
yang
(diagnosis,
penunjang,
pengobatan)
dan
petugas
perekam
data
Rekam Medik (RM) mencatat hal
yang
berhubungan
dengan
perjalanan penyakit penderita dan terapinya selama dalam perawatan di unit pelayanan kesehatan. Karenanya, RM dapat menjadi sumber informasi, baik bagi kepentingan penderita, kesehatan,
maupun sebagai
pihak bahan
pelayanan pertimbangan
untuk mengambil tindakan medik atau menentukan pengelolaan.
kebijakan
yang
dihasilkan
perlu
dicatat,
adalah informasi tentang pelaksanaan progam perkembangan
masalah
kesehatan
masyarakat. Informasi yang ada perlu dibahas, dikoordinasikan, diintegrasikan agar menjadi pengetahuan bagi semua staf puskesmas. Pencatatan kegiatan harian progam puskesmas dapat dilakukan di dalam dan di luar
(paramedik)
semua
Data
dianalisis dan dibuat laporan. Data yang disajikan
dan
tindakan terapi non-obat 9. nama/paraf
data.
tata
laksana
/
gedung. Pelaporan yang dibuat dari dalam gedung Puskesmas adalah semua data yang diperoleh dari pencatatan kegiatan harian progam yang dilakukan dalam gedung puskesmas seperti tekanan darah, laboratorium, KB dan lain-lain. Data yang berasal dari luar gedung adalah data yang dibuat berdasarkan catatan harian yang dilaksanakan diluar gedung Puskesmas seperti Kegiatan progam yandu, kesehatan lingkungan, UKS, dan lain-lain. Pencatatan
harian
masing-masing
progam Puskesmas dikompilasi menjadi laporan
4
terpadu puskesmas atau yang disbut dengan
data yang telah dibuat dalam laporan sebagai
system
masukan
pencatatan
dan
pelaporan
terpadu
atau
input
untuk
menyusun
Puskesmas (SP2TP). SP2TP ini dikirim ke dinas
perencanaan puskesmas ( micro planning) dan
kesehatan Kabupaten atau kota setiap awal bulan,
lokakarya mini puskesmas (LKMP).
kemudian
DINKES
kota
Analisis data hasil kegiatan progam
mengolahnya dan mengirimkan umpan baliknya
puskesmas akan diolah dengan menggunakan
ke DINKES propinsi dan Depkes pusat. Umpan
statistic
balik tersebut harus dikirimkankembali secara
dianalisis
rutin ke Puskesmas untuk dapat dijadikan
epidemiologis deskriptif. Data tersebut akan
evaluasi keberhasilan progam. Namun sejak
disusun dalam bentuk table dan grafik informasi
otonomi daerah dilaksanakan puskesmas tidak
kesehatan dan digunakan sebagai masukkan
punya kewajiban lagi mengirimkan laporan ke
untuk
DEPKES pusat tetapi dinkes kabupaten/kota lah
puskesmas.
yang
bersumber
berkewajiban
kabupaten
atau
menyampaikan
laporan
sederhana
dan
distribusi
menggunakan
perencanaan Data dari
pendekatan
pengembangan yang
digunakan
pencatatan
masalah
progam dapat
masing-masing
rutinnya ke depkes pusat.Ada beberapa jenis
kegiatan progam kemudian data dari pimpinan
laporan yang dibuat oleh Puskesmas antara lain:
puskesmas yang merupakan hasil supervisi
1. Laporan
harian
untuk
melaporkan kejadian luar biasa
lapangan. PERANCANGAN SISTEM
penyakit tertentu. 2. Laporan
Untuk dapat mencapai keinginan yang
mingguan
untuk
dimaksud maka perlu dilakukan perancangan
melaporkan kegiatan penyakit
sistem.
yang sedang ditanggulangi
merupakan prosedur yang mengkonversi
3. Laporan melaporkan
bulanan
untuk
kegiatan
rutin
Tahap
perancangan
sistem
ini
spesifikasi logis ke dalam sebuah desain yang dapat
di
implementasikan
pada
sistem
progam. Laporan jenis ini ada 4
computer organisasi. Adapun tujuan utama
jenis yaitu:- LB1, berisi data
dari perancangan sistem adalah:
kesakitan
1. Melakukan
evaluasi
serta
4. LB2, berisi data kematian
merumuskan pelayanan sistem baru
5. LB3, berisi data progam gizi,
secara rinci dan menyeluruh dari
KIA, KB, dll
masing-masing bentuk informasi
6. LB4, berisi data obat-obatan
yang akan dihasilkan.
Ada juga jenis laporan lain seperti
2. Mempelajari dan mengumpulkan
laporan triwulan,laporan semester dan laporan
data untuk disusun menjadi sebuah
tahunan yang mencakup data kehiatan progam
struktur data yang teratur sesuai
yang sifatnya
disertai
dengan sistem yang akan dibuat
penjelasan secara naratif. Yang terpenting
yang dapat memberikan kemudahan
adalah bagaimana memanfaatkan semua jenis
dalam pemograman sistem serta
lebih komprehensif
5
fleksibelitas keluaran sistem serta fleksibelitas
keluaran
informasi
yang dihasilkan. 3. Penyusunan perangkat lunak sistem yang akan berfungsi sebagai sarana pengolah data sekaligus penyaji informasi yang dibutuhkan. 4. Menyusun
MASTER_PEKERJAAN nm_pekerjaan
kriteris
Relation_160
MASTER_KECAM ATAN kd_kecamatan nm_kecamatan
MASTER_KELURAHAN kd_kelurahan nm_kelurahan
Relation_144
Relation_150 Relation_154
informasi yang akan dihasilkan
memudahkan
dalam
pengidentifikasian,
analisis
Relation_155
MASTER_PENYAKIT kd_penyakit nm_penyakit
Context Diagram
Kebonsari pada gambar 1 LAPORAN_LB4 LAPORAN_LB3
Relation_163
MASTER_PENYAKIT KD_JENIS_PENYAKIT varchar(2) KD_PENYAKIT varchar(2) NM_PENYAKIT varchar(50) MASTER_KARYAWAN ID_KARYAWAN integer NM_KARYAWAN varchar(50) JABATAN varchar(50) ALAMAT_RMH varchar(50) KOTA varchar(50) NO_TELP_RUMAH char(30) NO_HANDPHONE char(30)
KD_OBAT JENIS_OBAT NM_OBAT ST_OBAT
IDX_RESEP ITEM_RESEP NO_INDEX NO_URUT KD_OBAT TGL_MASUK ASAL PEMAKAIAN JML_OBAT
varchar(50) integer varchar(20) integer varchar(3) varchar(50) varchar(5) varchar(50) integer
MASTER_AGAMA KD_AGAMA integer NM_AGAMA MBT20
NO_IN DEX = NO_IN DEX NO_URUT = NO_URUT
HASIL_DIAGNOSA_PASIEN_BP
DOKTER_BALAI_PENGOBATAN _UMUM
DAFTAR_ANTRIAN_OBAT_PASIEN_BP
KD_JENIS_PENYAKIT = KD_JENIS_PENYAKIT KD_PENYAKIT = KD_PENYAKIT
0
ID_KARYAWAN = ID _KARYAWAN
INPUT_DATA_PASIEN_BEROBAT DAFTAR_ANTRIAN_PASIEN_BP
INPUT_DATA_KEMATIAN
DATA_JENIS_PENYAKIT DATA_PENYAKIT DATA_OBAT
KARTU_RAWAT_JALAN SI_REKAM_MEDIS_KEBONSARI
HASIL_DIAGNOSA_PASIEN_BPG
DATA_EMR ID integer NO_INDEX varchar(20) NO_URUT integer KD_JENIS_PENYAKIT varchar(2) KD_PENYAKIT varchar(2) ID_KARYAWAN integer UMUR integer TP_PASIEN varchar(50) DIAGNOSA varchar(100) ST_KASUS integer ST_KASUS_LAMA integer ST_KUNJUNGAN varchar(50) TINDAKAN varchar(100) IDX_RESEP2 varchar(20) ASAL varchar(5) GOL_UMUR varchar(50) TGL_PERIKSA varchar(50)
KEMATIAAN NO_INDEX varchar(20) NO_URUT integer ID_KEMATIAN varchar(20) TANGGAL_KEMATIAN varchar(50) KETERANGAN varchar(50)
NO_IN DEX = NO_IN DEX
DATA_HARIAN_LOKET TANGGAL varchar(50) NO_URUT_PASIEN integer NO_IN DEX = NO_IN DEX varchar(20) NO_URUT = NO_URUT NO_INDEX NO_URUT integer MASTER_JENIS_PENYAKIT KD_BAYAR integer KD_JENIS_PENYAKIT = KD_JENI S_PENYAKIT =KD_JENIS_PENYAKIT varchar(2) ID_KECAMATAN ID_KECAMATAN ID_KARYAWAN integer NM_JENIS_PENYAKIT varchar(50) ARAHAN varchar(100) KB_KL varchar(1) KKB_KKL varchar(1)
KEPALA_PUSKESMAS
varchar(3) varchar(20) varchar(50) varchar(20)
KD_OBAT = KD_OBAT
DATA_KRJ NO_INDEX varchar(20) NO_URUT integer NM_PEKERJAAN varchar(20) NAMA varchar(50) J_KELAMIN varchar(20) UMUR integer
LAPORAN_LB1
LOKET
MASTER_PELAYANAN kd_pelayanan nm_pelayanan
Relation_164 Relation_159
Relation_157
ID_KARYAWAN = ID _KARYAWAN
LAPORAN_LB2
MASTER_ST_BAYAR kd_bayar nm_bayar
DETAIL_PELAYANAN1 Tang g al_Pelayanan
LIST_APOTEK NO_IN DEX = NO_IN DEX NO_URUT = NO_URUT
ada.
NO_ANTRIAN_BEROBAT
Relation_148
MASTER_PEKERJAAN NM_PEKERJAAN varchar(20)
NM_PEKERJAAN = NM_PEKERJAAN
PASIEN
Relation_156
DETAIL_PELAYANAN2
MASTER_OBAT MASTER_KECAMATAN ID_KECAMATAN integer NM_KECAMATAN varchar(50)
dan
informasi Rekam medis pasien di Puskesmas
DATA_KBK no_index nm_kk alamat RT RW jml_kel kota
Relation_165
DATA_EMR id umur tp_pasien diag nosa st_kasus_baru st_kasus_lama st_kunjung an tindakan idx_resep asal g ol_umur tgl_periksa
KEM ATIAAN ID_Kematian Tang g al_Kematian Keterangan
Gambar 2.conceptual data model(CDM)
evaluasi terhadap aspek-aspek yang
DATA_PASIEN
DATA_HARIAN_LOKET Tang g al no_urut_pasien arahan kb_kl kkb_kkl
hal
Berikut adalah context diagram sistem
Relation_162 Relation_145
Relation_158
MASTER_KARYAWAN id_karyawan nm_Karyawan Jabatan alamat_rmh kota no_telp_rumah no_handphone
Relation_161
MASTER_AGAMA kd_Ag ama nm_Ag ama
Relation_147
Relation_149
tampilan
secara keseluruhan sehingga dapat
DATA_KRJ no_urut nama j_kelamin umur
MASTER_JENIS_PENYAKIT kd_jenis_penyakit nm_jenis_penyakit
MASTER_OBAT kd_obat jenis_obat nm_obat st_obat
LIST_APOTEK idx_resep item_resep tgl_masuk asal pemakaian jml_obat
Relation_146
KD_BAYAR = KD_BAYAR
DETAIL_PELAYANAN2 NO_IN DEX = NO_IN DEX NO_URUT = NO_URUT
KD_PELAYANAN TANGGAL_PELAYANAN2 NO_INDEX NO_URUT
integer varchar(50) varchar(20) integer NO_IN DEX = NO_IN DEX NO_URUT = NO_URUT
DATA_KBK NO_INDEX varchar(20) ID_KECAMATAN integer KD_KELURAHAN integer KD_BAYAR integer NM_KK varchar(50) ALAMAT varchar(100) RT varchar(2) RW varchar(2) JML_KEL integer KOTA varchar(50)
ID_KECAMATAN = ID_KECAMATAN KD_KELURAHAN = KD_KELURAHAN
MASTER_KELURAHAN ID_KECAMATAN integer KD_KELURAHAN integer NM_KELURAHAN varchar(50)
MASTER_PELAYANAN KD_PELAYANAN integer NM_PELAYANAN varchar(100)
MASTER_ST_BAYAR KD_BAYAR integer NM_BAYAR varchar(50) KD_BAYAR = KD_BAYAR
DETAIL_PELAYANAN1 KD_PELAYANAN integer TANGGAL_PELAYANAN2 varchar(50)
KD_PELAYANAN = KD_PELAYANAN TANGGAL_PELAYANAN2 = TANGGAL_PELAYANAN2 KD_PELAYANAN = KD_PELAYANAN
DAFTAR_ANTRIAN_OBAT_PASIEN_BPG
KARTU_BEROBAT_KELUARGA
DATA_JENIS_PENYAKIT
Gambar 3.Physical data model(PDM)
DATA_JENIS_PENYAKIT
DAFTAR_ANTRIAN_PASIEN_BKIA DATA_PENYAKIT
DATA_PENYAKIT
+
DATA_OBAT
DOKTER_BPG
DAFTAR_ANTRIAN_PASIEN_BPG
HASIL DAN PEMBAHASAN
DATA_OBAT
Tujuan dibangunnya sistem ini adalah HASIL_DIAGNOSA_PASIEN_BKIA INPUT_DATA_PELAYANAN DOKTER_BKIA
mebuat sistem informasi rekam medis yang
DATA_PEMAKAIAN_OBAT
DAFTAR_ANTRIAN_OBAT_PASIEN_BKIA INPUT_PESERTA_PELAYANAN
STATUS_STOCK_OBAT DAFTAR_NAMA_OBAT
APOTEK
LIST_ANTRIAN_OBAT_PASIEN_BP LIST_ANTRIAN_OBAT_BPG LIST_ANTRIAN_OBAT_PASIEN_BKIA
Gambar 1.context diagram
dapat mengolah dan menyimpan data record pasien pada saat selesai berobat. 1. Proses Antrian
Pada context diagram tampak aliran data yang bergerak dari sistem ke masing-masing entitas Entity relationship diagram(ERD)
6
tidak kepada pasien. Tombol batal, bersih, simpan untuk maintenance data rekam medik pasien dan tombol cetak digunakan untuk mencetak rekam medik pasien. Form ini tersedia di poli atau balai pengobatan yang ada di puskesmas. 3. Penyimpanan Rekam Medis Pasien Gambar 4. Data Antrian Pasien Gambar 4 ini digunakan oleh tiap poli atau balai pengobatan untuk mengatur antrian pasien menurut nomor antrian yang telah didapat pada saat pasien melakukan registrasi di
loket
agar
pasien
yang
menjalani
pengobatan mendapat penanganan sesuai dengan prosedur yang harus dijalani. Gambar 6 data rekam medis pasien 2. Proses Pemeriksaan
Gambar 6 Form
ini digunakan
untuk menampilkan data pasien berdasar nama pasien yang telah berobat pada puskesmas KESIMPULAN Pada
proses
pengembangan
Sistem
Informasi Rekam Medis Pasien di Puskesmas dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: Setelah dilakukan analisis, perancangan
Gambar 5. Input Data EMR
sistem dan pembuatan aplikasi Rancang Bangun Sistem Informasi Rekam Medis Pasien di Puskesmas
Gambar
5
digunakan
untuk input
Kebonsari
ini serta dilakukan evaluasi hasil
keterangan tentang keluhan penyakit pasien, tindakan yang telah dilakukan oleh dokter
penelitiannya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
atau petugas poli atau balai pengobatan. Di
berikut:
form ini juga akan diinputkan pasien
1. Sistem informasi Rekam Medis ini mampu
menerima injeksi atau suntikan dari dokter
menyimpan histori pasien setelah berobat di
atau tidak, di dalam form ini juga dokter menginputkan akan memberikan resep atau
Puskesmas Kebonsari
7
2. Sistem informasi Rekam medis ini mampu
Romeo, 2003, Testing Dan Implementasi
menghasilkan laporan berisi data kesakitan,
Sistem, Edisi Pertama, STIKOM,
berisi data kematian, berisi data obat-obatan,
Surabaya.
dan laporan pelayanan yang diadakan oleh Puskesmas Kebonsari.
DAFTAR RUJUKAN
Gondodiputro, Sharon, 2007.Rekam Medis dan Sistem Informasi Kesehatan di Pelayanan
Kesehatan
Primer(PUSKESMAS).Bandung: Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Falkutas
Kedokteran
Universitas
Padjajaran.
Kendall, dan Kendall, 2003, Analisis dan Perancangan Sistem Jilid 1, Prenhallindo, Jakarta. Hartono,
Jogiyanto,
2001,Analisis
Dan
Disain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur
Teori
Dan
Praktek
Aplikasi Bisnis.ANDI,Yogyakarta Marlinda, Linda, S.Kom, 2004, Sistem Basis Data, ANDI OFFSET, Yogyakarta. Perdana, I Gusti Bagus Yoga Satria, 2011, Rancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Dan Pengelolaan Obat Puskesmas, STIKOM, Surabaya. Sjamsuhidajat, dkk, 2006,Manual Rekam Medis.Yogyakarta:
Konsil
Kedokteran Indonesia 8