TINGKAT KEMATANGAN GONAD KEPITING RAJUNGAN (Portunus pelagicus L.) DI HUTAN MANGROVE TELUK BUO KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG Oleh: Restia Nika 1), Ramadhan Sumarmin 2), Armein Lusi Z 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 1)Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2) Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Padang
ABSTRACT Gonad maturity is as describes the ability of reproduction of aquatic animals including Blue sweemer crab. Rajungan crab Portunus pelagicus L. requires Mangrove area as a place of ( Nursery grounds and Feeding grounds. This study was conducted to determine the of gonad maturity of Rajungan crab Portunus pelagicus L. in Buo Gulf Mangrove, the Bungus Teluk Kabung, Padang. The research was conducted from May to July 2013 using the descriptive method through observation of gonadal morphology of Rajungan crab Portunus pelagicus L. Data analisis of Gonad Maturity using the percentage. The result showed that the female Rajungan crab is 33. Gonad Maturity percentage in May - July Gonad Maturity I : 39.39%, Gonad Maturity II 27.27%, Gonad Maturity III 12.12%, Gonad Maturity IV 12.12%, Gonad Maturity V 9.09%. Observations on physicl-chemical water parameters during three months ware observed that ranged from 28.40 - 30.80C0, salinity from 32.3 to 34.5 ppm, pH 7 - 8, and the depth 65cm - 3m. Key word: Gonad maturity , Portunus pelagicus L, Buo Gulf pasir, pasir berlumpur, dan di pulau
PENDAHULUAN Kepiting
Rajungan
(Portunus
pelagicus L.) telah banyak diminati oleh masyarakat baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Sehingga harganya relatife mahal dan dapat mencapai Rp30.00050.000/kg (Lisda,2011). Kepiting
Rajungan
memiliki
kandungan lemak yang renda, protein 11,90%,
lemak
0,28%
Air
82,85%
Menurut Moosa (dalam Lisda, 2011) Kepiting
Menurut
Darsidi
1986
(dalam
Soviana, 2004) huatan mangrove adalah tipe hutan
yang terdapat
di
daerah
sepanjang pantai atau muara sungai yang dipengaruhi pasang surut air laut Teluk Buo merupakan kelurahan yang terletak di Kecamatan Bungus Teluk Kabung Kota Padang. Luas kelurahan 480
(Indriani, 2006).
habitat
berkarang.
Rajungan
(Portunus
pelagicus L.) adalah pantai bersubtrat
ha ( Ritawati, 2001).
Secara fisik Teluk Buo adalah
ditumbuhi
oleh
mangrove
yang
lautan yang menjorok ke daratan dengan
didominasi oleh Rhyzopora apiculata
panjang teluk sekitar 1 Km. pada teluk
(Soviana, 2004).
Berdasarkan hasil observasi tanggal 15
dibawa
ke
Maret 2013 didapatkan informasi bahwa
FMIPA
UNP
Akibat tingginya permintaan terhadap
Kepiting Rajungan Portunus pelagicus L.
Kepiting
terjadi
dengan
secara
Pengukuran
Rajungan
peningkatan
ini
maka
penangkapan
Laboratorium untuk
Zoologi
melihat
menggunakan Diameter
TKG
Mikroskop. telur
menggunakan
kepiting
berlebihan (Overfishing) terhadap kepiting
dengan
Mikrometer.
Rajungan (Portunus pelagicus L.).
Pengukuran Faktor Fisika-Kimia Perairan
Tingkat Kematangan Gonad adalah
juga dapat dilakukan di lapangan dengan
suatu tingkatan yang menggambarkan
menggunakan alat Konduktometer untuk
kemampuan
air
mengukur suhu, salinitas, Kertas Lakmus
perlu
Indikator Universal untuk mengukur pH,
termasuk
bereproduksi
kepiting.
hewan
Untuk
itu
diketahui tingkatan dari masing-masing
Kayu
TKG dari kepiting Portunus pelagicus L.
kedalaman air.
Berdasarkan
hal
meteran
untuk
mengukur
dilakukan
Alat yang digunakan dalam penelitian
Penelitian tentang “Tingkat Kematangan
ini adalah alat tangkap Bubu 15 X 20 cm,,
Gonad
(Portunus
tali rafia, parang, pancang, jaring, kantong
pelagicus L.) di Hutan Mangrove Teluk
plastik, loup, Pisau, Gunting, Termos Es,
Buo Kecamatan Bungus Teluk Kabung
Sterofom, Meteran, kayu, Mikroskop,
Kota Padang.
Konduktometer Micrometer, kertas lakmus
Kepiting
tersebut
dan
Rajungan
Indikator
METODE PENELITIAN Metode yang digunakan adalah metode survey.
Sampel
diambil
dengan
menggunakan Metode Purposive Sampling dan pengamatan morfologi dapat dilihat secara langsung di lapangan. Setelah itu
Universal,
Termometer
Hg,
pelampung, Pipet Tetes, Kaca Preparat, Cover Glass, alat tulis, perahu, Tisu. Bahan yang digunakan adalah: Kepiting Rajungan Betina (Portunus pelagicus L.), Kepala Ayam dan Usus Ayam, Es Batu, Larutan NaCl 0,9 %.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan Tingkat
Mangrove Teluk Buo Kecamatan Bungus
Kematangan Gonad kepiting Rajungan
Teluk Kabung Kota Padang menunjukan
(Portunus
TKG berbeda seperti pada (Tabel 1).
pelagicus
L.)
di
Hutan
Tabel 1. Kriteria Kepiting Rajungan Betina ( Portunus pelagicus L.) TKG (1)
Gambar TKG (2)
Ciri-ciri Morfologis (3)
I
1.Berbentuk sepasang filament yang tipis 2.Bewarna kuning keputihan 3.Selaput peritonium tipis masih terlihat
II
1.Warna kuning 2.Butiran telur belum kelihatan 3.Warnanya belum kelihatan jelas
III
1.Warnanya mulai orange muda 2.Butiran telurnya sudah kelihatan 3.Masih dilapisi kelenjar minyak.
1.Butir-butir telur terlihat dengan jelas 2.Berwarna orange 3.Dapat dipisahkan, Lapisan minyaknya sudah berkurang
IV
1.Bagian abdomen terdapat banyak telur 2.Berwarn kuning keorenan
V
Berdasarkan morfologis
kepiting
hasil
pengamatan
Rajungan
Betina
berbeda-beda. Perbandingan Persentase Kepiting
Rajungan
Betina
(Portunus
(Portunus pelagicus L.) yang beragam di
pelagicus L.) pada setiap TKG selama 3
Hutan Mangrove menunjukkan bahwa
Bulan pengamatan dapat dilihat pada
Tingkat Kematangan Gonad (TKG) yang
Tabel 2.
Tabel 2: Perbandingan Persentase Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Kepiting Rajungan Betina (Portunus pelagicus L.) Pada Bulan Mei, Juni, Juli. Bulan Penelitian Mei
Juni
Juli
TKG I II III IV V
Persentase (%) 28,57 14,28 28,57 14,28 14,28
I II III IV V I II III IV V
Jumlah Persentase TKG
Keterangan
42,86
Belum Matang Gonad
57,14
Matang Gonad
28,57 42,85 28,58 0 0
71,42
Belum Matang gonad
28,58
Matang Gonad
47,37 26,32 0 15,79 10,53
73,68
Belum Matang Gonad
26,32
Matang Gonad
Tabel 3. Persentase Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Kepiting Rajungan Betina (Portunus pelagicus L.) di Hutan Mangrove Perperiode. TKG
Jumlah Kepiting
Persentase (%)
I
13
39,39 %
II
9
27,27 %
III
4
12,12
IV
4
12,12 %
V
3
9,09 %
Lebih
jelasnya
perbandingan
Persentase kepiting Rajungan (Portunus pelagicus L.) pada setiap TKG pada bulan
Mei, Juni, Juli tahun 2013 dilihat pada Gambar 1.
50,00%
P e r s e n t a s e
45,00% 40,00% 35,00%
30,00%
Mei
25,00% 20,00%
Juni
15,00%
Juli
10,00% 5,00% 0,00% I
II
III
IV
V
Tingkat Kematangan Gonad Gambar 1. Grafik Persentase TKG Kepiting Rajungan (Portunus pelagicus L.) Bulan Mei, Juni, Juli. Selain
pengamatan
morfologi
TKG
kepiting Rajungan, juga dilaksanakan
kimia
perairan
yang
periode
mempengaruhi
kehidupan kepiting Tabel 4.
pengamatan terhadap parameter fisikaTabel 4. Faktor Fisika-kimia air pada Hutan Mangrove. Faktor Salinitas pH Suhu Kedalaman Air
Nilai 32,3-34,5 ppm 7-8 0 28,4 C-30,80C 65cm-3m
Suhu, Salinitas, pH dan Kedalaman Air pada daerah Hutan Mangrove didapatkan
32,3-34,5 ppm, pH 7-8, Kedalaman Air 65cm-3 m.
Suhu berkisar 28,40C-30,80C, Salinitas
1. Persentase TKG Rajungan pada
KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah
periode Mei, Juni, Juli. TKG I: 39,39
dilakukan tentang Tingkat Kematangan
%, TKG II: 27,27 %, TKG III: 12,12
Gonad
%, TKG IV: 12,12 %, TKG V: 9,09
Kepiting
Rajungan
(Portunus
pelagicus L.) Di Hutan Mangrove Teluk Buo Kecamatan Bungus Teluk Kabung Kota Padang dapat disimpulkan bahwa :
%. 2. Pengukuran
Faktor
Fisika-kimia
Perairan di Hutan Mangrove Teluk Buo
Kecamatan
Bungus
Teluk
Kabung
Suhu
berkisar
28,40C-
30,80C, Salinitas 32,3-34,5 ppm, pH 7-8, Kedalaman Air 65cm-3 m. SARAN Berdasarkan penelitian yang telah saya lakukan maka penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut : 1. Diharapkan masyarakat Teluk Buo Kecamatan Bungus Teluk Kabung dapat
melakukan
budidaya
kepiting
Rajungan
terhadap
(Portunus pelagicus L.). 2. Diharapkan masyarakat Teluk Buo Kecamatan Bungus Teluk Kabung tidak
melakukan
Kepiting
pengambilan
Rajungan
(Portunus
pelagicus L.) secara berlebihan. 3. Agar pembaca menjadikan skripsi ini
untuk
bahan
peneliti
selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Anonimus.2006.http://Hutan htm.
Mangrove.
Indriani Asri. 2006. Mengkaji Pengaruh Penyimpanan Rajungan(Portunus pelagicus linn) Mentah dan Matang di Mini Plant Terhadap Mutu Daging di Plant. Semarang : Universitas Diponegoro Lisda, J. 2011. Perikanan Rajungan Di Desa Mattiro Bombang (Pulau Salemo, Sabangko dan Sagara) Kabupaten Pangkep. Skripsi Fakultas Ilmu Kelautan dan
Perikanan Universitas Hasanudin : Makassar. Ritawati. 2001. Komposisi dan Zonasi Hutan Mangrove di Teluk Buo, Padang. Skripsi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas, Padang. Soviana, W. 2004. Hubungan Kerapatan Mangrove terhadap Kelimpahan Kepiting Bakau Scylla serrata di teluk Buo Kecamatan Bungus Teluk Kabung Padang Sumatera Barat.Institut Pertanian Bogor : Departemen Ilmu dan Teknologi Pertanian Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (Skripsi).