HUBUNGAN AGIHAN JENIS TUMBUHAN DENGAN TEKSTUR TANAH DI HUTAN MANGROVE TELUK BUO KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG Oleh: Kumalasari1), Irma
Nesya Leilani Eka Putri2), Rizki1) 1)Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2)Jurusan Biologi Universitas Negeri Padang
[email protected] ABSTRACT
Soil is one of important factors directly affecting growth and development of mangrove forest. The relationship between mangrove and soil is complemented by the ability of different types of mangrove to grow in different substrates. Rhizopora apiculata is distributed in all textures of soil (loam, sandy loam, clay loam, sandy clay loam, clay and loam sandy). Sonneratia caseolaris is distributed in loam, sandy loam, clay loam, sandy clay loam and clay. Aegiceras corniculatum is distributed in loam, sandy loam, sandy clay loam and loam sandy. Dolichandrone spathacea is distributed in loam, sandy loam, clay loam, and sandy clay loam. Bruguiera gymnhorriza and Hibiscus tiliaceus are distributed in loam, sandy loam, and sandy clay loam while Acanthus ilicifolius is distributed in loam and sandy clay loam. This study aims to comprehend the relation between the distribution of the plant with the texture of soil in the mangrove forest of teluk buo in the subdistrict of bungus teluk kabung in the city of padang. This deskriptive work was performed form June to July, 2013. Samples were colected from a 10 m by 10 m study plot placed along transection line from the star of shoreline until the border between mangrove and land forest. At the study location transections were created with the lenght of 160 m (transection 1) and 180 m (transection 2). With the distance between recorded for each plot, knows plants were recorded on the spot while the unknows were collected at mangrove forest of the teluk buo and soil textures were determined at the laboratories. The study found that there are six types of soil textures in the area consisted of loam,sandy loam, clay loam, sandy clay loam, clay and loam sandy. Distributed plants were identified as Rhizophora apiculata, Sonneratia caseolaris, Aegiceras corniculatum. Bruguiera gymnhorriza, Dolichandone spathacea, Acanthus ilicifolius, and Hibiscus tiliaceus. Key Word: Mangrove, distribution and soil texture didominasi oleh beberapa spesies
PENDAHULUAN Hutan mangrove merupakan vegetasi
pantai
tropis
yang
mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang
surut pantai berlumpur (Bengen,
pada substrat yang lebar termasuk
2001)
lumpur, liat, gambut, pasir, dan Tanah di hutan mangrove
memiliki
ciri-ciri
antara
lain
biasanya
batu
karang
tunggal
dimana disana cukup tersedia celah
tanahnya selalu basah, mengandung
atau
garam, kandungan oksigen sedikit,
(Hutching dan Saenger, 2000).
berbutir-butir dan kaya akan bahan organik.
Bahan
pencantolan
akar.
Rhizophora apiculata pada
yang
umumnya tumbuh di tempat-tempat
terdapat dalam tanah berasal dari
yang berlumpur saja atau di tanah
perombakan sisa tumbuhan yang
lumpur campur pasir yang selalu
dihasilkan oleh mangrove itu sendiri.
tergenang,
Tanah mangrove juga terdiri dari
stylosa kebanyakan tumbuh di tanah
sedimen-sedimen halus atau partikel-
koral
partikel pasir, material kasar seperti
campur pasir, sama halnya dengan
potongan batu koral, pecahan kulit
tempat tumbuh Bruguiera cylindrica
kerang, telur dan siput. Umumnya
pada umumnya. Avicennia marina
tanah mangrove berlumpur meskipun
paling banyak terdapat di rawa
sebenarnya dapat tumbuh di pasir,
sebelah timur laut yang berbatu
gambut
karang dengan sedikit lumpur dan
dan
organik
untuk
tanah
berkarang
(Chapman 1976; Lear dan Turner
sedikit
berlumpur
Agihan jenis merupakan pola sebaran jenis yang ditemui pada
Hubungan dengan
dengan
Rhizopora
pasir (Boeadi, 1978).
1977 ; Soeroyo, 1993 dalam Leilani, 1999).
sedangkan
mangrove
tanah dilengkapi dengan
kemampuan
berbagai
hutan mangrove dan dipengaruhi oleh
bermacam-macam
faktor
species
lingkungan.Salah satu faktor yang
mangrove untuk tumbuh pada suatu
berpengaruh terhadap agihan jenis
substrat yang beragam dan karena
hutan mangrove adalah tekstur tanah
mangrove tersebut sering berubah
(Rahmi, 2012).
substrat sampai bentuk gambut atau
METODE PENELITIAN
dengan pola perubahan sedimentasi.
Penelitian
Pohon-pohon mangrovepun dijumpai
deskriptif
ini
dilakukan pada bulan Juni-Juli 2013
di hutan Mangrove Teluk Buo
mangrove sampai batas antara hutan
Kecamatan Bungus Teluk Kabung,
mangrove dengan hutan daratan.
Kota Padang dan di Laboratorium
Pada lokasi dibuat dua transek. Jarak
Zoologi FMIPA UNP. Adapun alat
antara kedua transek 100 m. pada
yang digunakan pada penelitian ini
masing-masing transek dibuat plot
adalah sieve shaker (mesin ayakan),
ukuran 10x10 m secara berurutan
timbangan, oven, meteran, parang,
dan tidak terputus. Selanjutnya jenis
kamera, sendok skop, pisau kater,
tumbuhan
kompas,
pancang.
namanya dicatat dan yang belum
Sedangkan bahan yang digunakan
diketahui namanya dikoleksi dan
antara lain tali raffia, buku tulis,
diidentifikasi. Pengambilan sampel
plastik bening, kertas label, dan
tanah dilakukan pada plot yang sama
kertas koran.
dengan agihan jenis, dimana tanah
Prosedur penelitian
diambil 3 titik sampel tanah pada
1. Survey pendahuluan
masing-masing plot. Tanah diambil
pensil,
dan
Survey lapangan merupakan kegiatan
pendahuluan
dilakukan
untuk
yang
telah
diketahui
menggunakan sendok skop. Pada
yang
masing-masing titik, tanah diambil ±
mendapatkan
sebanyak satu kantong plastik ukuran
gambaran umum mengenai vegetasi
5 kg atau secukupnya, kemudian
mangrove. Kegiatan ini bertujuan
dianalisis di laboratorium.
untuk menentukan letak transek dan
b. Menentukan tekstur tanah (di
tata letak plot.
laboratoriun)
2. Pelaksanaan penelitian
Tanah dijemur sampai kering
a. Menentukan agihan jenis (di lapangan) Dengan
atau kering
menggunakan
tanah
pembuatan
koran,
(jalur)
yang
anginkan.
Setelah
ditimbang berat awalnya
sebanyak 500 gram. Masing-masing
kompas terlebih dahulu dilakukan garis
dikering
dibungkus kemudian
dengan
kertas
dimasukkan
fungsinya sebagai garis transek yang
kedalam oven dengan suhu 80°C.
dibuat tegak lurus dengan garis
Tanah dioven selama 48 jam hingga
pantai yang dimulai dari awal hutan
beratnya konstan. Selanjutnya tanah
yang
sudah
kering
ditimbang
Teknik analisis data
sebanyak 100 gram. Sampel tanah
Hubungan
tekstur
tanah
dimasukkan kedalam mesin ayakan
dengan agihan jenis akan diperoleh
(sieve
jumlah
dari data kehadiran tumbuhan pada
ayakan 6 tingkat dan diputar selama
setiap plot yang dihubungkan dengan
5 menit.
tekstur tanah pada tiap plot dengan
shaker)
dengan
memetakan atau bentuk diagram pola agihan jenis dengan tekstur tanah. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Agihan jenis tumbuhan Tabel 1. Agihan jenis tumbuhan mangrove pada transek 1 dan 2 No
Jenis Tumbuhan
Daerah agihan (m) Transek 1
Transek 2
1
Rhizophora apiculata
0-150
0-140
2
Sonneratia caseolaris
70-150
80-160
3
Aegiceras corniculatum
150-150
70-180
4
Bruguiera gymnhorriza
120,160
110-180
5
Dolichandrone spathacea
-
130-180
6
Acanthus ilicifolius
150-160
140-150
7
Hibiscus tiliaceus
-
150-170
Pada hutan mangrove Teluk Buo
Kecamatan
Bungus
pada transek 1 maupun
transek 2
Teluk
adalah Rhizophora apiculata mulai
Kabung Kota Padang ditemukan 7
awal garis pantai sampai daerah
jenis tumbuhan mangrove beserta
belakang
daerah agihan yansg terdapat pada
daerah
transek
Rhizophora
belakang mulai dapat ditemukan S.
apiculata, Aegiceras corniculatum,
caseolaris, Bruguiera gymnhorriza,
Sonneratia
aegiceras
penelitian.
caseolaris,
gymnorrhiza,
Bruguiera
Dolichandrone
spathacea, Acanthus ilicifolius, dan Hibiscus
tiliaceus.
tumbuhan yang
Agihan
paling
jenis
luas baik
(0-150 tengah
m),
Sedangkan
sampai
daerah
corniculatum,
dolichandrone spathacea, acanthus ilicifolius dan Hibiscus tiliaceus.
2. Hubungan Agihan Jenis Tumbuhan Dengan Tekstur Tanah Ai Ac Bg Sc Ra A
0 10 20
B
30
C
40 50 60 70
Keterangan: Ra = Rhizophora apiculata
B
D
B
80 90 100 110 120 130 140 150 A
Lempung liat berpasir
B
Lempung berpasir
C
Liat
D
Lempung berliat
160
Sc = Sonneratia caseolaris Bg = Bruguiera gymnhorriza Ac = Aegiceras corniculatum Ai = Acanthus ilicifolius
Gambar 1. Hubungan agihan jenis tumbuhan dengan tekstur tanah pada transek 1
Hb Ai Sc
Ds Bg Ac Ra A
0 10
20
30
40
B
50 60
70 80
C
A
90 100 110 120 130
140
A
150
D
E
A
160
170 180
Keterangan: Ra = Rhizophora apiculata
A
Lempung berpasir
Ac = Aegiceras corniculatum
B
Pasir berlempung
Bg = Bruguiera gymnhorryza
C
Lempung
Ds = Dolichandrone spathacea
D
Lempung liat berpasir
Sc = Sonneratia caseolaris
E
Lempung berliat
Ai = Acanthus ilicifolius
Gambar 2. Hubungan agihan jenis tumbuhan dengan tekstur tanah Hb = Hibiscus tiliaceus
Bila dibandingkan Gambar
lempung, lempung liat berpasir dan
1 dan 2 terlihat perbedaan antara
lempung berliat. Menurutpendapat
transek 1 dan transek 2. Pada transek
Setyawan (2002) bahwa topsoil tanah
1 daerah bagian depan teragih tipe
mangrove biasanya bertipe pasir dan
tanah lempung liat berpasir dan
lempung.
lempung berpasir sedangkan transek
KESIMPULAN DAN SARAN
2 teragih
tipe lempung berpasir.
Berdasarkan hasil penelitian
Agihan tekstur tanah terluas pada
tentang
transek 1 adalah lempung berpasir
tumbuhan dengan tekstur tanah di
dan tersempit adalah lempung berliat
hutan
sedangkan transek 2 agihan terluas
Kecamatan Bungus Teluk Kabung,
adalah
Kota Padang
lempung
berpasir
dan
tersempit adalah pasir berlempung,
hubungan
mangrove
agihan
Teluk
terdapat
jenis
Buo
hubungan
antara agihan jenis tumbuhan dengan
tekstur tanah di hutan mangrove
Leilani, I. 1999. Struktur Komunitas
Teluk Buo. Penulis menyarankan
,
agar melakukan penelitian
Hubungan
lebih
Permudaan
Alami Antar
Dan Pola
lanjut mengenai sifat-sifat tanah
Agihan-
mangrove
garam,
Faktor
kandungan oksigen, dan kandungan
Hutan
organik serta hubungan agihan jenis
Bangis,
Sumatera
Barat.
tumbuhan
Naskah
Publikasi
Tesis.
lingkungan
seperti
kadar
terhadap
faktor-faktor
Lingkungan Mangrove
Pada di
Air
Program Pasca Sarjana UGM.
yang terdapat di hutan
Rahmi, F.Y. 2012. Agihan Jenis
mangrove Teluk Buo Kecamatan
Tumbuhan dan Hubungannya
Bungus Teluk Kabung, Kota Padang.
dengan Tekstur Tanah Pada
DAFTAR PUSTAKA
Hutan
Bengen, D.G. 2001. Pengenalan dan
Mangguang, kota Pariaman.
Pengelolaan
suhu
Dengan
dan
lainnya
misalnya
Mintakat
Ekosistem
Mangrove
Skripsi
Sarjana
di
Biologi
Mangrove. Institut Pertanian
FMIPA Universitas Negeri
Bogor: Bogor.
Padang
Boeadi, 1978. “Hutan Bakau di Pulau Dua (Teluk Banten, Jawa
Barat)”.
Seminar
Setyawan, A.D., Ari, S., dan Sutarno. 2002. Biodiversitas Speises
dan
Genetik, Ekosistem
Ekosistem Hutan Mangrove,
Mangrove di Jawa, Petunjuk
Jakarta, 27 Februari-1 Maret
Praktikum Biodervisitas Studi
1978: 70.
Kasus
Hutching, P. dan P. Saenger. 1987. Ecology
of
mangrove.
University
of
Queensland
Press: ST Lucia
Mangrove.
Jurusan
FMIPA
UNS:
Biologi Surakarta.