Improving
The Sustainability Performance
PT ANGKASAPURA II (Persero)
Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report
Improving
The Sustainability Performance
2
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
Tentang Tema Pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan sejatinya bertujuan untuk terciptanya kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kesejahteraan masyarakat, memberikan pengaruh positif terhadap kesadaran akan kebutuhan sarana transportasi yang lebih efektif dan efisien. Hal ini, sejalan dengan adanya peningkatan penggunaan sarana transportasi udara sebagai salah satu mode transportasi yang sesuai dengan kondisi geografis kepulauan Indonesia. Kondisi tersebut, tentu menjadi peluang bagi PT Angkasa Pura II (Persero) atau “Angkasa Pura II/Perseroan” untuk meningkatkan pertumbuhan usaha di masa depan yang menjanjikan. Perseroan menyakini mampu memanfaatkan peluang pertumbuhan tersebut. Angkasa Pura II bergerak cepat membenahi diri, menyeimbangkan kompetensi dan kinerja, merancang program pembangunan ekonomi masyarakat dan merealisasikan kegiatan Perusahaan yang akan menjamin tercapainya pertumbuhan kinerja berkelanjutan (sustainability performance), yaitu pertumbuhan yang dilandaskan pada keseimbangan kinerja di bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan. Komitmen Angkasa Pura II dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan, dilakukan dengan meningkatkan peran dalam merealisasikan tanggung jawab sosial melalui pendekatan triple bottom line (People, Planet, Profit). Strategi Perseroan menghadirkan bandar udara dengan konsep “eco airport dan Airport Garden (Green Airport)” dan pengembangan fasilitas beserta pelayanan bandara bertaraf “world class airport”. Meningkatkan peran dalam mewujudkan kemandirian ekonomi dan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Menciptakan sumber daya manusia yang handal dan profesional dengan kompetensi sesuai dengan kualifikasi dalam mengelola usaha jasa kebandarudaraan. Pada gilirannya, strategi dan upaya tersebut dapat memantapkan Angkasa Pura II untuk memimpin (Leading) sebagai bandar udara kelas dunia dan mendukung peningkatan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.
About the Theme The economic growth and development equality aims to create community prosperity. the community prosperity improvement, provides positive influence on the needs awareness of more effective and efficient mode of transportation. This matter is inline with the increasing number of people who use air transport as their mode of transportation that best suit with the geographical condition of the Indonesian archipelago. Such matter, for sure create an opportunity for PT Angkasa Pura II (Persero) or “Angkasa Pura II/the Company” to improve the promising business growth in the future. The Company believes that it will be able to take advantage from such opportunity for growth. Angkasa Pura II quicky improved itself, balanced the compatence and performance, designed public economic development program and realized the Company’s activities that will guarantee the achievement of sustainability performance, which is a growth based on the performance balance in economic, social, and environmental. Commitment of Angkasa Pura II in realizing the sustainability development, was conducted by improving the roles in realizing corporate social responsibility through triple bottom line approach (People, Planet, Profit). The Company’s strategy is to present airport with the concept of “eco airport and Airport Garden (Green Airport)” and facility development as well as world class airport. Improving roles in realizing economic independency and better public’s quality of life through Partnership and Environmental Development Program (PKBL). Creating reliable and professional human resources with competence that is in accordance with the qualification in managing business of airport services. In turn, those strategy and efforts will enable Angkasa Pura II to lead as world class airport and support the acceleration improvement of Indonesian economic development.
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
3
Highlight Kinerja Keberlanjutan 2014 2014 Sustainability Performance Highlights
IKHTISAR KINERJA EKONOMI
ECONOMIC PERFORMANCE HIGHLIGHTS
Perolehan Nilai Ekonomi
Generated Economic Value
Pendapatan USAHA | Revenues (dalam Rp Triliun) | (in Trillion Rupiah)
4,21
4,87
2013
2014
Pendapatan Usaha Perolehan nilai ekonomi dari pendapatan Usaha tahun 2014 mencapai Rp4,87 triliun, meningkat terhadap pendapatan Usaha tahun 2013 sebesar Rp4,21 triliun.
Revenues Generated economic value from revenues in 2014 amounted to Rp4.87 trillion, increased compare to the revenues in 2013 amounted to Rp4.21 trillion.
Distribusi Nilai Ekonomi
Distributed Economic Value
Pembayaran Karyawan Distribusi nilai ekonomi terhadap pembayaran beban karyawan tahun 2014 mencapai Rp1,01 triliun, lebih rendah terhadap pembayaran beban karyawan tahun 2013 sebesar Rp1,26 triliun.
Employees Payment Distributed economic value on the payment of employees expenses in 2014 amounted to Rp1.01 trillion, lower compare to the payment of employees expenses in 2013 amounted to Rp1.26 trillion.
PEMBAYARAN BEBAN KARYAWAN | Employees Payment (dalam Rp Triliun) | (in Trillion Rupiah)
4
Improving The Sustainability Performance
1,26
1,01
2013
2014
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
Kontribusi Kepada Negara Distribusi nilai ekonomi terhadap pembayaran pajak kepada negara tahun 2014 mencapai Rp624,43 miliar, meningkat dibandingkan pembayaran pajak tahun 2013 sebesar Rp549,79 miliar.
Contribution to the State Distributed economic value on tax payment to the state in 2014 amounted to Rp624.43 billion, increased compare to the tax payment in 2013 amounted to Rp549.79 billion.
PEMBAYARAN PAJAK | Tax Payment (dalam Rp Triliun) | (in Trillion Rupiah)
549,79
624,43
2013
2014
Pembayaran Pemasok & Pihak ketiga lain Distribusi nilai ekonomi kepada pemasok dan pihak ketiga lain tahun 2014 mencapai Rp643,84 miliar, lebih rendah terhadap pembayaran pemasok dan pihak ketiga lain tahun 2013 sebesar Rp1.048,75 miliar.
Payment to Suppliers & Other Third Party Distributed economic value to suppliers and other third party in 2014 amounted to Rp643.84 billion, lower compare to the payment of suppliers and other third party in 2013 amounted to Rp1,048.75 billion.
PEMBAYARAN PEMASOK & PIHAK KETIGA LAIN | Payment to Suppliers & Other Third Party (dalam Rp Triliun) | (in Trillion Rupiah)
1.048,75
2013
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
643,84
2014
Improving The Sustainability Performance
5
IKHTISAR KINERJA LINGKUNGAN Program-program: 1. Konsep Airport Garden dan Eco Airport Pengembangan bandar udara yang dimiliki Angkasa Pura II telah menggunakan konsep airport garden dengan memberikan ruang/daerah resapan air dan tataruang bandara bernuansa taman. 2. Desain Bangunan Ramah Lingkungan Desain bangunan bandar udara dengan tema ramah lingkungan telah diterapkan di beberapa bandar udara antara lain Bandar Udara Kualanamu dan pengembangan Bandar Udara Soekarno-Hatta. 3. Pengelolaan Limbah/Sampah Air (Cair) Sistem water treatment sehingga air dapat dikembalikan ke alam dengan aman sebagai penyiraman tanaman dan taman bandara. 4. Pengelolaan Limbah/Sampah Padat Pengelolaan Limbah padat melalui proses pembakaran untuk menghilangkan endemi penyakit dari daerah lain, khususnya dari luar negeri.
Rp 33,39 miliar Dana
ENVIRONMENTAL PERFORMANCE HIGHLIGHTS
Program Bina Lingkungan
Programs: 1. Airport Garden and Eco Airport concept Airport development owned by Angkasa Pura II has used the airport garden concept by providing water infiltration space/area and airport layout with garden ambience. 2. Environmentally-friendly Building Design Design of airport building with environmentally friendly theme has been implemented in some airports such as in Kualanamu Airport and Soekarno-Hatta Airport development. 3. Management/Water Waste (Liquid) Water treatment system so that the water can be restored to the nature safely as plant watering and airport garden. 4. Waste Management/Solid Waste Solid waste management through burning process to eliminate the disease endemics from other region, especially from foreign.
Rp33.39 billion Environmental Development Program Fund Dana untuk program kegiatan pelestarian alam bersumber dari dana Bina Lingkungan (BL). Pada tahun 2014 Dana Bina Lingkungan yang telah disalurkan sebesar Rp33.39 miliar. Rp937,98 juta Dana Pelestarian Alam Kontribusi Angkasa Pura II dalam lingkungan diwujudkan dengan penyaluran dana pelestarian alam mencapai Rp937,98 juta. Fund for nature preservation activities program was from environmental development program fund. In 2014, the environmental has been disbursed amounted to Rp33.39 billion. Rp937.98 million of Environmental Preservation Fund Contribution of Angkasa Pura II in environment was realized by distributing environmental preservation fund amounted to Rp937.98 million.
6
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
IKHTISAR KINERJA SOSIAL Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui “Program Kemitraan” dengan realisasi pelaksanaan program dana mencapai Rp40,09 miliar Penyaluran dana pinjaman terhadap 702 mitra binaan mencakup sektor usaha antara lain: industri, perdagangan, Jasa, perkebunan, peternakan, pertanian dan perikanan.
SOCIAL PERFORMANCE HIGHLIGHTS Public Economic Empowerment The public economic empowerment through “Partnership Program” with realization of program implementation fund amounted to Rp40.09 billion. Distribution of loan fund to702 partnership of business sectors comprosing industry, trading, services, plantation, livestock, agriculture and fishery.
Rp 40,09 miliar
Dana Program Kemitraan Rp40.09 billion Partnership Program Fund
702 Mitra Binaan 702 Partnerships
Pendidikan dan Pelatihan Penyaluran dana bantuan untuk pendidikan dan pelatihan baik berupa sarana pendidikan, pelatihan maupun beasiswa di seluruh cabang Angkasa Pura II mencapai Rp10,33 miliar.
Training and Education Distribution of training and education funds in the form of means of education, training and scholarship conducted in all branches of Angkasa Pura II reached Rp10,33 billion.
Rp 10,33 miliar
Dana Bantuan Pendidikan dan Pelatihan Rp10.33 billion Education and Training Development Fund
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
7
Bina Lingkungan & Pengentasan Kemiskinan Pada 2014, Perseroan berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui program bina lingkungan dan pengentasan lingkungan berupa pemberian bantuan bencana alam, bantuan peningkatan kesehatan, bantuan pengembangan prasarana dan sarana umum, bantuan sarana ibadah dan bantuan pengentasan kemiskinan di seluruh cabang Angkasa Pura II dengan dana mencapai Rp22,13 miliar. Environmental Development & Poverty Alleviation In 2014, the Company contributed to the public’s quality of life improvement through environmental development program and poverty alleviation by distributing natural disaster donation, health improvement donation, facilities and infrastructure development donation, religious facilities donation and poverty alleviation donation in all Angkasa Pura II branches with fund amounted to Rp22.13 billion.
Rp 22,13 miliar
Dana Bina lingkungan & Pengentasan Kemiskinan Rp22.13 billion Environmental Development and Poverty Alleviation Fund
8
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
Daftar Isi Table of Contents
3 TEMA
29 TENTANG Angkasa Pura II
4 HIGHLIGH KINERJA KEBERLANJUTAN
29 Sekilas Tentang Angkasa Pura II
4 Kinerja Ekonomi
31 Wilayah Operasi
6 Kinerja Lingkungan
32 Kepemilikan Saham Angkasa Pura II
7 Kinerja Sosial
33 Perubahan Signifikan
9 DAFTAR ISI
33 Skala Organisasi Angkasa Pura II
THEME
ABOUT Angkasa Pura I
SUSTAINABILITY PERFORMANCE HIGHLIGHTS Economic Performance Environmental Performance Social Performance TABLE OF CONTENTS
Brief About Angkasa Pura II Operations Area
Share Ownership of Angkasa Pura II Significant Changes
Organization Scale of Angkasa Pura II
11 INDEKS GRI G4 CORE
35 Struktur Organisasi
15 IKHTISAR KINERJA KEBERLANJUTAN 2014
36 Visi, Misi & Tata Nilai Perusahaan
GRI G4 CORE INDEX
2014 SUSTAINABILITY PERFORMANCE HIGHLIGHTS
16 SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA REMARKS FROM THE PRESIDENT COMMISSIONER
19 SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA
REMARKS FROM THE PRESIDENT DIRECTOR
23 TENTANG LAPORAN INI ABOUT THIS REPORT
Organization Structure Vision, Mission & Corproate Values
38 TATA KELOLA KEBERLANJUTAN SUSTAINABILITY GOVERNANCE
38 Kebijakan Dan Struktur Tata Kelola Policy and Governance Structure
40 Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
41 Dewan Komisaris
Board of Commissioners
44 Direksi
Board of Directors
24 Periode Laporan
Reporting Period
24 Penggunaan Pedoman Gri-G4
Sebagai Rujukan Use of GRI G4 Guideline as Reference
24 Batas (Boundary) Laporan. Reporting Boundary
25 Prinsip Dan Proses Penetapan Konten Laporan Principles and Process of Determining Report Contents
26 Menentukan Tingkat Materialitas Determining Materiality 27 Menentukan Aspek-Aspek Material Dan Boundary Determining Material Aspects and Boundary
27 Assurance
47 Kode Etik Dan Budaya Perusahaan
Code of Ethics and Corporate Culture
48 Mencegah Korupsi
Preventing Corruption
50 Manajemen Risiko Risk Management
52 Manajemen Pemangku Kepentingan Stakeholders Management
55 Pemasok
Suppliers
57 FOKUS PERTUMBUHAN EKONOMI ECONOMIC GROWTH FOCUS
57 Strategi Pengembangan Development Strategy
60 Distribusi Nilai Ekonomi
Distributed Economic Value
Assurance
62 Kontribusi Pada Negara
27 Alamat Kontak
Contribution to State
Contact Address
28 Pernyataan Kesesuaian
Dengan Gri G4-Core In Accordance Statement with GRI G4-Core
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
9
63 KONTRIBUSI KEPADA MASYARAKAT
90 Turn Over Karyawan
63 Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
91 Kesetaraan Gender Dan Kesempatan Kerja
64 Penyaluran Program Kemitraan
91 Kebebasan Berserikat
CONTRIBUTION TO COMMUNITY
Public Economic Empowerment Dengan Sesama Bumn Distribution of Partnership Program with SOEs
64 Mitra Binaan Partnership
65 Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat Improvement of Public’s Quality of Life
67 Bumn Peduli Beasiswa Pendidikan SOEs Care Education Scholarship
68 KEPEDULIAN TERHADAP LINGKUNGAN CONCERN WITH THE ENVIRONMENT
68 Komitmen Menjaga Lingkungan
Employees Turn Over Gender Equality and Work Opportunity Freedom of Association
91 Pelatihan & Pengembangan Sdm Trainings & Human Resources Development
97 Kesejahteraan Karyawan Employees Welfare
99 Kesehatan dan Keselamatan Kerja Occupational Health and Safety
100 Tingkat Kecelakaan Kerja Karyawan
Employees Occupation Accident Rate
101 Lembar Umpan Balik Feedback Form
Commitment on Preserving Environment
69 Penggunaan Energi Ramah Lingkungan
The Use of Environmental Friendly Energy
70 Pemanfaatan Air Water Utilization
71 Pengelolaan Limbah Cair Dan Padat
Liquid and Solid Waste Management
74 MEMENUHI HARAPAN PELANGGAN FULFILL CUSTOMER SATISFACTION
74 Tanggung Jawab Keamanan
& Keselamatan Bandara Airport Security & Safety Responsibility
79 Pelayanan Penanggulangan Gawat Darurat Emergency Prevention Service
79 Safety Management System Safety Management System
82 Fasilitas Keselamatan Penerbangan Flight Safety Facility
83 Akses Informasi Layanan Dan
Penyelesaian Keluhan Information Access Service and Complaints Settlement
85 PENGEMBANGAN INSAN ANGKASA PURA II PEOPLE DEVELOPMENT OF ANGKASA PURA II
85 Profil Sumber Daya Manusia Profile of Human Resources
10
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
[G4-32]
INDEKS GRI G4 Core GRI G4 Core Index
Indeks Index
Indikator Indicator
Halaman Description
PENGUNGKAPAN STANDAR UMUM | GENERAL STANDARD DISCLOSURE Strategi dan Analisis | Strategy and Analysis G4-1
Laporan Komisaris dan Direksi Report from the Board of Commissioners and Directors
16, 19
Profil Organisasi | Organization Profile G4-3
Nama Organisasi Organization Name
29
G4-4
Produk dan Jasa Products and Services
29
G4-5
Lokasi Kantor Pusat Organisasi Location of the Organization’s Headquarters
30
G4-6
Wilayah Operasi Operations Area
G4-7
Kepemilikan dan Bentuk hukum Ownership and Legal Form
29
G4-8
Pangsa Pasar Market Share
30
G4-9
Skala Organisasi Scale of the Organization
33
G4-10
Distribusi Karyawan Employees Distribution
84
G4-11
Persentase Jumlah Karyawan yang tercakup dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Percentage of Total Employees Covered by Collective Bargaining Agreements
89
G4-12
Rantai Pasokan (Supply chain) Supply Chain
55
G4-13
Perubahan signifikan dalam periode pelaporan Significant changes during Reporting Period
33
G4-14
Pendekatan dalam penerapan prinsip pencegahan dan kehati-hatian Precautionary and Prudence Approach and Principle
G4-15
Inisiatif internasional dalam bidang lingkungan dan sosial yang didukung atau diadopsi International initiative in environmental and social subscribed and adopted
50
G4-16
Keanggotaan dalam asosiasi industri Membership of Industry Association
56
48, 49
Aspek Penting dan Boundary | Material Aspect and Boundary G4-17
Daftar Perusahaan Anak List of Subsidiaries
24
G4-18
Proses Penetapan Konten dan Boundary Process for Defining Content and Boundary
25
G4-19
Daftar Identifikasi Aspek Penting List of Identified Material Aspect
26
G4-20
Daftar Boundary List of Boundary
26
G4-21
Boundary di luar perusahaan Boundary outside the Organization
26
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
11
Indeks Index G4-22 G4-23
Indikator Indicator
Halaman Description
Efek Penyajian ulang informasi tahun yang lalu Effect of any restatements of information in previous reports
24
Perubahan signifikan ruang lingkup dan boundary Significant changes from previous scope and aspect boundaries
23
Pemangku Kepentingan | Stakeholders G4-24
Daftar Pemangku kepentingan List of Stakeholders
52
G4-25
Basis pengidentifikasian pemangku kepentingan Basis for Stakeholders Identification
52
G4-26
Pendekatan hubungan dengan pemangku kepentingan Approach to Stakeholders Engagement
52
G4-27
Topik yang dibahas dengan pemangku kepentingan Topics sdiscussed with Stakeholders
52
Profil Laporan | Report Profile G4-28
Periode Pelaporan Reporting Period
24
G4-29
Penerbitan laporan tahun lalu Reporting Period
24
G4-30
Siklus Pelaporan Reporting Cycle
24
G4-31
Kontak Personal Contact Person
27
Indeks Konten GRI G4 | GRI G4 Content Index G4-32
Opsi “Sesuai dengan”, Daftar Indeks dan Assurance Option “In Accordance”, Index List and Assurance
24, 28
Assurance | Assurance G4-33
Assurance Eksternal External Assurance
27
Tata Kelola | Governance G4-34
Struktur Tata Kelola Corporate Values and Ethics
38
Etika dan Integritas | Ethics and Integrity G4-56
Nilai-nilai dan Etika Perusahaan Corporate Values and Ethics
36, 47
PENGUNGKAPAN STANDAR KHUSUS | SPECIFIC STANDARD DISCLOSURES KATEGORI: EKONOMI | CATEGORY: ECONOMIC Aspek: Kinerja Ekonomi | Corporate Values and Ethics
12
G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen Disclosures on Management Approach
57
G4-EC1
Nilai ekonomi yang diterima dan didistribusikan Direct Economic Value Generated and Distributed
60
G4-EC3
Kecukupan Dana Pensiun Karyawan Coverage of the Organization’s Defined Benefit Plan Obligations
97
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
Indeks Index
Indikator Indicator
Halaman Description
Aspek: Dampak Ekonomi Tidak Langsung | Aspect: Indirect Economic Impact G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen Disclosures on Management Approach
63
G4-EC7
Dampak pembangunan prasarana umum dan bantuan lainnya Development and Impact of Infrastructure Investments and Services Supported
G4-EC8
Dampak ekonomi tidak langsung Significant Indirect Economic Impacts
63, 65 64
KATEGORI: LINGKUNGAN | CATEGORY: ENVIRONMENTAL Aspek: Bahan | Aspect: Material G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen Disclosures on Management Approach
67
G4-EN2
Persentase bahan yang digunakan yang merupakan bahan input daur ulang Percentage of material used that is from recycle materials
68
Aspek: Energi | Aspect: Energy G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen Disclosures on Management Approach
67
G4-EN6
Pengurangan konsumsi energy Enrgy Consumption Reduction
68
SUB-KATEGORI: PRAKTIK PERBURUHAN DAN KENYAMANAN BEKERJA | SUB-CATEGORY: LABOR PRACTICES AND DECENT WORK Aspek: Pekerjaan | Aspect: Employment G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen Disclosures on Management Approach
84
G4-LA1
Perputaran Karyawan Employee Turnover
84
G4-LA2
Imbalan jasa karyawan tetap yang tidak diberikan kepada karyawan kontrak Benefits Provided to Full-Time Employees that are not Provided to Temporary Employees
96
Aspek: Kesehatan dan Keselamatan Kerja | Aspect: Occupational Health and Safety G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen Disclosures on Management Approach
84
G4-LA8
Klausul Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam PKB (Perjanjian Kerja Bersama) Health and Safety Topics Covered in Formal Agreements with Trade Unions
98
G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen Disclosures on Management Approach
84
G4-LA9
Jam pelatihan rata-rata per tahun per karyawan Average Hours of Training Per Year Per Employee
90
Aspek: Pelatihan dan Pendidikan | Aspect: Training and Education
SUB-KATEGORI: HAK ASASI MANUSIA | SUB-CATEGORY: HUMAN RIGHTS Aspek: Kebebasan Berserikat dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Aspect: Freedom of Association and Collective Bargaining G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen Disclosures on Management Approach
90
G4-HR4
Pelanggaran hak kebebasan berserikat dalam organisasi atau pemasok Violation on Freedom of Assocation within Organization or Supplier
90
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
13
Indeks Index
Indikator Indicator
Halaman Description
SUB-KATEGORI: MASYARAKAT | SUB-CATEGORY: SOCIETY Aspek: Masyarakat Setempat | Aspect: Local Communities G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen Disclosures on Management Approach
63 63
G4-SO1
Persentase operasi dengan keterlibatan masyarakat setempat, penilaian dampak, dan program pengembangan yang diterapkan Percentage of Operations with Implemented Local Community Engagement, Impact Assessments, and Development Programs Aspek: Anti-korupsi | Aspect: Anti-corruption
G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen Disclosures on Management Approach
48
G4-SO4
Komunikasi dan pelatihan mengenai kebijakan dan prosedur anti korupsi Communication and Training on Anti-Corruption Policies and Procedures
48
SUB-KATEGORI: TANGGUNG JAWAB PRODUK | SUB-CATEGORY: PRODUCT RESPONSIBILITY Aspek: Privasi Pelanggan | Aspek: Customer Privacy
14
G4-DMA
Pengungkapan Pendekatan Manajemen Disclosure on Management Approach
82
G4-PR8
Jumlah Keluhan Pelanggan Total Customer Complaints
82
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
IKHTISAR KINERJA KEBERLANJUTAN 2014 2014 SUSTAINABILITY PERFORMANCE HIGHLIGHTS
Kinerja Neraca (dalam miliar Rupiah) Balance Sheet Performance (in billion Rupiah)
2013
2014
13.377,61
15.307,84
1.251,65
2.111,89
12.125,96
13.195,95
Pendapatan Usaha | Operating Revenues
4.205,92
4.871,15
Laba Sebelum Pajak | Profit Before Tax
1.499,34
1.552,60
Laba (Rugi) Bersih | Net Profit (Loss)
1.032,75
1.098,07
Laba Komprehensif Tahun Berjalan | Comprehensive Incme of Current Year
1.021,53
1.092,80
647.343
630.584
86.341.507
85.131.033
765.812
763.507
Pembayaran Pemasok & Pihak ketiga lain | Payment to Supplier & Other Third Party
1.048,75
643,84
Pembayaran Karyawan | Payment to Employees
1.262,68
1.005,87
56,30
59,33
Pembayaran dividen | Payment of Dividends
446,69
367,31
Pembayaran pajak | Payment of Tax
549,79
624,43
38,87
40,09
702
702
27,41
22,13
699,25
937,98
Aset | Assets Liabilitas | Liabilities Ekuitas | Equity Kinerja Laba Rugi (dalam miliar Rupiah) Profit Loss Performance (in billion Rupiah)
Kinerja Operasional Operational Performance Pergerakan Pesawat (dalam satuan Rute) | Aircraft Movement (in Route) Pergerakan Penumpang (dalam satuan Pax) | Passenger Movement (in Pax) Pergerakan Kargo (dalam ribuan Kg) | Cargo Movement (in Kg) Distribusi Nilai Ekonomi (dalam miliar Rupiah) Distributed Economic Value (in billion Rupiah)
Pembayaran Lainnya (Operasional) | Other Payment (Operational)
Kinerja Sosial (dalam miliar Rupiah) Social performance (in billion Rupiah) Penyaluran Dana Program Kemitraan | Partnership Program Fund Distribution Mitra Binaan | Partnership Penyaluran Dana Bina Lingkungan dan Pengentasan Kemiskinan Environmental Development and Poverty Alleviation Development Fund Distribution Kinerja Lingkungan (dalam juta Rupiah) Environmental Performance (in million Rupiah) Realisasi Dana Pelestarian Lingkungan | Realization of Environmental Preservation Fund
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
15
[G4-1]
SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS REMARKS FROM PRESIDENT COMMISSIONERS
Santoso Eddy Wibowo Komisaris Utama President Commissioner
Laporan Keberlanjutan ini merupakan bentuk tanggung jawab Perusahaan untuk melaporkan kinerja keberlanjutan dan nilai tambah bagi Pemegang Saham dan pemangku kepentingan. PT Angkasa Pura II (Persero) telah mengadopsi standarisasi pelaporan internasional Global Reporting Initiatives (GRI) versi G4 (Core). [G4-3]
16
This Sustainability Report is part of the Company’s responsibility to report the sustainability performance and provide added values for the Shareholders and Stakeholders. PT Angkasa Pura II (Persero) has adopted the international reporting standard Global Reporting Initiatives (GRI) version G4 (Core). [G4-3]
Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Dear Honored Stakeholders,
Dewan Komisaris Angkasa Pura II menyadari bahwa semakin besar dan kompleks Perusahaan, maka tugas pengawasan yang harus dilakukan akan semakin berat. Namun demikian, berkat dukungan dari semua pihak, dapat kami sampaikan bahwa pelaksanaan seluruh tugas dan tanggung jawab kami selaku Dewan Komisaris telah berjalan sesuai dengan harapan para Pemegang Saham dan pemangku kepentingan yang terhormat.
The Board of Commissioners of Angkasa Pura II realized that the bigger and more complex a company is, the tougher the supervisory duty that shall be implemented. However, with the support from all parties, we were able to state that all of our duties and responsibilities as the Board of Commissioners has been implemented in accordance with the expectation of honored Shareholders and Stakeholders.
Pada tahun ini, sungguh suatu hal yang menggembirakan karena Angkasa Pura II telah menyusun Laporan Keberlanjutan dengan standar penyusunan internasional Global Reporting Initiatives
This year is an exciting year since Angkasa Pura II has prepared Sustainability Report with the international reporting standard Global Reporting Initiatives (GRI) version G4 (Core). The
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
(GRI) versi G4 (Core). Penyusunan Laporan Keberlanjutan ini merupakan salah satu upaya meningkatkan nilai tambah bagi Pemegang Saham dan pemangku kepentingan. Bagi Angkasa Pura II, laporan ini dibuat sebagai wujud perhatian Perusahaan terhadap Triple Bottom Lines (People, Planet, Profit) yang menjadi tolak ukur keberlanjutan suatu Perusahaan. Dewan Komisaris berharap bahwa dengan adanya evaluasi melalui laporan ini, dapat menjadikan Angkasa Pura II terus meningkatkan perhatian terhadap keberlanjutan bisnisnya.
preparation of this Sustainability Report is part of our efforts in improving the added values for the Shareholders and Stakeholders. For Angkasa Pura II, this report was prepared as the realization of the Company’s concern on Triple Bottom Lines (People, Planet, Profit) that became a sustainability benchmark for a company. The Board of Commissioners expected that with the evalution undertakeh through this report, Angkasa Pura II will be able to improve its concern towards its business sustainability.
Laporan ini juga merupakan bagian integral dari fungsi pengawasan yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris atas jalannya pengelolaan Perusahaan. Hal ini karena pada Laporan Keberlanjutan memberikan informasi yang utuh dan lengkap mengenai proses pengelolaan Perusahaan dari aspek lingkungan, ekonomi dan sosial yang dijalankan berdasarkan tata kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) untuk mencapai target – targetnya selaku entitas bisnis, sekaligus menjalankan fungsi sosial bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. [G4-1] [G4-2]
This report also served as the integral part of the supervisory function implemented by the Board of Commissioners on the Company’s management. Because Sustainability Report delivered a complete and comprehensive information on the process of Company’s management from the aspect of environmental, economic and social that were implemented based on Good Corporate Governance to achieve its targets as business entity, and also to implement soial function for the surrounding society and environment. [G4-1] [G4-2]
Secara umum, Dewan Komisaris memberikan apresiasi atas pencapaian kinerja keberlanjutan Perusahaan tahun 2014 telah menunjukkan prestasi yang membanggakan. Pada aspek kinerja ekonomi, Angkasa Pura II berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp4,87 triliun dengan laba bersih komprehensif sebesar Rp1,09 triliun. Pada aspek ketenagakerjaan, Direksi telah menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan kompetensi SDM melalui berbagai pendidikan dan pelatihan yang terkait dengan keberlanjutan bisnis. Dewan Komisaris mencatat hampir seluruh karyawan ikut serta dalam program pengembangan kompetensi.
In general, the Board of Commissioners has given appreciation on the sustainability performance achievement of the Company in 2014 that has shown proud achievement. In economic performance aspect, Angkasa Pura II has successfully recorded operating revenues amounted to Rp4.87 trillin with comprehensive income amounted to Rp1.09 trillion. In employment aspect, the Board of Directors has shown its commitment in developing human resources competence through various trainings and education concerning with business sustainability. The Board of Commissioners noted almost all employees participated in the competence development program.
Pada aspek sosial kemasyarakatan, aktivitas pemberdayaan komunitas berlangsung secara simultan dengan kegiatan operasional Perusahaan dalam mencapai target Millenium Development Goals (MDG’s) melalui program kemitraan dan program bina lingkungan (PKBL). Sedangkan pada aspek lingkungan, Perusahaan telah mengambil peran untuk berkontribusi dalam menjaga dan memelihara lingkungan hidup melalui pengembangan bandara dengan konsep Airport Garden dan Eco Airport, desain bandara ramah lingkungan dan pengembangan sistem pengolahan limbah baik limbah padat maupun limbah cair. Pada aspek pelanggan, Perusahaan terus melakukan berbagai upaya perbaikan pada fasilitas dan sarana bandara serta peningkatan kualitas layanan kebandarudaran yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna jasa bandara. Keberlangsungan bisnis Angkasa Pura II tidak lepas dari partisipasi pemangku kepentingan dalam memanfaatkan layanan yang disediakan oleh Perseroan. [G4-2]
In social community aspect, the community empowerment activity was undertaken simultanously with the Company’s operational activity in achieving the Millenium Development Goals (MDG’s) target through partnership program and environmental development program (PKBL). Meanwhile in the environmental aspect, the Company has playes roles to contribute in maintaing and preserving the environment through airport development with the concept of Airport Garden and Eco Airport, environmental friendly airporat design and waste management system development for solid and liquid. In the customers aspect, the Company continously conducted various improvemen on the airport facilities and infrastructure as well as airport services quality improvement that may fulfill the needs of airport users. The sustainability of Angkasa Pura II business can not be separated from the stakeholders participation in utilizing the services provided by the Company. [G4-2]
Dewan Komisaris mendukung upaya jajaran manajemen Angkasa Pura II dalam melaksanakan tanggung jawab atas pengelolaan lingkungan dan sosial melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Hal ini sebagai wujud kepedulian
The Board of Commissioners supported all efforts of the management board of Angkasa Pura II in implementing their responsibilities on the environmental and social management through Partnership and Environmental Development
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
17
perusahaan sekaligus apresiasi kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan atas proses bisnis Perusahaan. Dewan Komisaris berharap pelaksanaan tanggung jawab atas pengelolaan ekonomi, lingkungan dan sosial, mampu meningkatkan keuntungan bagi stakeholders dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap Angkasa Pura II untuk keberlanjutan bisnis perusahaan yang lebih baik. Oleh karena itu, Dewan Komisaris memberikan apresiasi dan dukungan atas upaya manajemen terkait penyusunan Laporan Keberlanjutan yang tahun 2014 ini.
Program (PKBL). This is part of the Company’s concern and appreciation to the society who has given trust and support on the Company’s busines process. The Board of Commissioners expected the responsibility implementation on the economic, environment, and social management enabled the Company to improve the values for stakeholders and strengthen the trust of society to Angkasa Pura II for better business sustainability. Therefore, the Board of Commissioner has given appreciation and support on the management efforts concerning with the preparation of this 2014 Sustainability Report.
Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan kepada Angkasa Pura II dalam mencapai prestasi yang membanggakan ini. Melalui Laporan Keberlanjutan ini, semoga harmonisasi dan komunikasi antara Perseroan dengan seluruh pemangku kepentingan senantiasa terjaga serta memberi timbal balik positif dalam keberlanjutan bisnis.
We would like to express our greatest gratitude to all stakeholders who have given their trust and support to Angkasa Pura II in achieving this proud achievement. Through this Sustainability Report, the harmonization and communication between the Company and all stakeholders are expected to be well maintained and provide positive return in the business sustainability.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan karunia-Nya kepada kita semua.
Hope God blessed us all.
Atas Nama Dewan Komisaris, PT Angkasa Pura II (Persero)
On behalf of the Board of Commissioners, PT Angkasa Pura II (Persero)
PT Angkasa Pura II (Persero) Dewan Komisaris The Board of Comissioners
Santoso Eddy Wibowo Komisaris Utama President Commissioner
18
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
[G4-1]
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA REMARKS FROM PRESIDENT DIRECTOR
Tri S. Sunoko Direktur Utama
President Director
Angkasa Pura II akan terus meningkatkan kualitas pelayanan dalam rangka pengembangan bisnis kebandarudaraan dengan lebih memperhatikan aspek lingkungan, ekonomi dan sosial untuk memastikan keberlanjutan bisnis. Laporan Keberlanjutan ini merupakan bukti komitmen kami untuk terus mengevaluasi diri dalam menjalankan operasional usaha kebandarudaraan.
Angkasa Pura II will keep improving its services quality for airport business development by more taking into account the aspect of environment, economy and social to ensure the busines sustainability. This Sustainability Report is part of our commitment to keep evaluating ourselves in operating the airport business.
PARA PEMANGKU KEPENTINGAN YANG TERHORMAT,
DEAR HONORED SHAREHOLDERS,
Angkasa Pura II, sebagai Perusahaan yang mengelola usaha jasa kebandarudaraan di Indonesia, telah menyadari dan meyakini besarnya korelasi positif antara pertumbuhan ekonomi, kondisi sosial masyarakat dan lingkungan dengan keberadaan Perusahaan. Kesadaran terhadap pengelolaan usaha yang ramah terhadap lingkungan “green business” sebagai respon masyarakat dunia terhadap isu pemanasan global, telah menuntut para pelaku bisnis berkontribusi dalam perbaikan kualitas lingkungan dan komunitas sekitar. Oleh karena itu, Angkasa Pura II kini dan ke depan bertekad melaksanakan pengembangan usaha dengan menerapkan praktik-praktik bisnis yang berkelanjutan.
Angkasa Pura II, as a Company that manages airport services business in Indonesia, has realized and believed the more positive its corelation between the economic growth, social community condition and environment with the Company’s existence. The realization towards the business management that is environmental friendly or “green business” as the world’s public respond towards the global warming issues, has demanded the business owners to contribute in the quality improvement of the surrounding environment and community. Therefore, Angkasa Pura II currently and in the future intended to implement business development by implementing sustainable business practices.
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
19
20
Perusahaan berkomitmen mengembangkan usaha dengan menunjukkan tanggung jawab sosial yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan, berkontribusi meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan melakukan kegiatan operasional perusahaan yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kinerja ekonomi. Seluruh upaya tersebut ditujukan untuk memenuhi harapan para pemangku kepentingan sekaligus meningkatkan shareholders’ value dalam jangka panjang. Pada kesempatan ini, Direksi (kami) menyampaikan pencapaian kinerja keberlanjutan tahun 2014 meliputi aspek ekonomi, aspek lingkungan dan aspek sosial. Laporan Keberlanjutan ini merupakan Laporan tahun kedua yang disusun sesuai standar internasional Global Reporting Initiatives (GRI) dan laporan tahun pertama menggunakan GRI versi G4 Core.
The Company is committed to develop business by realizing its high social responsibility towards the environmental preservation, contribute to the improvement of public’s quality of life and operate the company effectively and efficiently to improve the economic performance. Those efforts are dedicated to fulfill the expectation of stakeholders as well as improve the shareholders’ value for the long term. In this opportunity, the Board of Directors (we) delivered the 2014 sustainability performance achievement comprising the aspect of economy, environment, and social. This Sustainability Report is the second report prepared in accordance with the international standard Global Reporting Initiatives (GRI) and the first report that used GRI version G4 Core.
Komitmen terhadap Keberlanjutan Melalui pendekatan triple bottom lines yang meliputi kinerja ekonomi (economic indicators), kinerja lingkungan (environmental indicators), dan kinerja sosial (social indicators), kami berharap keberadaan Angkasa Pura II tidak hanya bermanfaat bagi para pemegang saham (shareholders), tetapi juga kepada pemangku kepentingan (stakeholders) yang lebih luas yaitu pengguna jasa /konsumen, masyarakat, dan lingkungan. Dengan kata lain, Angkasa Pura II berusaha untuk memaksimalkan laba perusahaan (profit) selaras dengan tujuan untuk memberikan kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi masyarakat (people), dan lingkungan (planet). [G4-1]
Commitment towards Sustainability With triple bottom lines approach comprising the economic indicators, environmental indicators, and social indicators, we expect that the existence of Angkasa Pura II does not only give benefit for the shareholders, but also for the wider stakeholders including the service user/consumer, public, and environment. In other word, Angkasa Pura II tries to optimize the profit in accordance with the aim to provide highest benefit for people, and planet. [G4-1]
Kami meyakini bahwa dengan pendekatan yang menyeluruh ini akan mendukung tercapainya tujuan pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development), yaitu kegiatan pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kepentingan generasi mendatang.
We believe that with this overall approach will support the aim achievement of sustainable development, which is development activity to fulfil the needs of current generation without sacrificing the interest of future generation.
Salah satu upaya Perusahaan dalam memperhatikan keberlanjutan bisnis ini adalah dengan melakukan pelaksanaan dan pelaporan terhadap aspek keberlanjutan. Laporan Keberlanjutan ini merupakan bukti komitmen kami untuk mengevaluasi diri dalam menjalankan operasional Perseroan. Berbekal standarisasi pelaporan keberlanjutan Global Reporting Initiatives (GRI) G4 Core, Angkasa Pura II telah mengevaluasi beberapa hal untuk kemajuan berkesinambungan ke depan.
One of the Company’s efforts in taking into account of this business sustainability is by implementing and delivering report towards the sustainability aspects. This Sustainability Report is part of our commitment to evaluate the Company’s operations. With the sustainability reporting standard Global Reporting Initiatives (GRI) G4 Core, Angkasa Pura II has evaluated some matters for the sustainability growth in the future.
Pencapaian Kinerja Ekonomi [G4-2]
Economic Performance Achievement [G4-2]
Kinerja ekonomi tahun 2014, Angkasa Pura II membukukan pendapatan usaha sebesar Rp665,23 miliar atau meningkat sebesar 15,82% dibandingkan tahun 2013. Semua segmen usaha mengalami peningkatan pendapatan di tahun 2014 dimana peningkatan terbesar adalah dari pendapatan nonaeronautika sebesar Rp345,96 miliar atau meningkat sebesar 26,38% dibandingkan tahun 2013. Di tahun 2014, pendapatan aeronautika meningkat sebesar Rp295,06 miliar atau sebesar 10,54% dan pendapatan kargo meningkat sebesar Rp24,21 miliar atau sebesar 25,39% dibandingkan tahun 2013.
Economic performance in 2014, Angkasa Pura II recorded operating revenue of Rp665.23 billion, an increase of 15.82% compared to 2013. All business segments increased revenue in 2014 which was the largest increase of non-aeronautical revenue amounted Rp345.96 billion or an increase of 26.38% compared to 2013. In 2014, aeronautical revenue increased by Rp295.06 billion or 10.54% and cargo revenue increased by Rp24.21 billion or 25.39% compared to 2013.
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
Sedangkan Angkasa Pura II berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1.098,72 miliar. Laba bersih tersebut meningkat sebesar Rp65,32 miliar atau sekitar 6,33% dibandingkan tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp1.032,75 miliar. Peningkatan pada Laba Sebelum Pajak dan Laba Usaha yang paling utama meningkatkan Laba Bersih Perseroan di tahun 2014. Dari sisi asset, tahun 2014 tercatat sebesar Rp15.307,84 miliar, meningkat sebesar Rp1.930,23 miliar atau 14,43% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp13.377,61 miliar.
While Angkasa Pura II recorded a net income of Rp1,098.72 billion. The net income increased by Rp65.32 billion, or approximately 6.33% compared to 2013 which was recorded at Rp1,032.75 billion. The increase in Profit Before Tax and operating Income was the most important increase of the Company’s net Income in 2014. In terms of assets, in 2014 amounted to Rp15,307.84 billion, an increase of Rp1,930.23 billion or 14.43% compared to 2013 by Rp13,377.61 billion.
Kinerja Sosial Masyarakat [G4-2] Angkasa Pura II merealisasikan program pengembangan komunitas melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Program kemitraan, merupakan program pengembangan kemasyarakatan sekitar daerah operasional Perusahaan, dengan tujuan akhir meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengangkat perekonomian bangsa.
Social Community Performance [G4-2] Angkasa Pura II realized the community development program through the Partnership and Environmental Development Program (PKBL). The partnership program, is community development program around the Company’s oeprations area, with final aim to improve the public prosperity and improve the nation’s economic.
Selama tahun 2014, Angkasa Pura II telah melaksanakan program kemitraan dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat dengan total alokasi dana yang terdistribusikan sebanyak Rp40,09 miliar. Jumlah penerima dana Program Kemitraan tahun 2014 sebanyak 702 mitra binaan.
In 2014, Angkasa Pura II has conducted the partnership program to empower the public economic with total allocated fund distributed amounted to Rp40.09 billion. The total receivers of Partnership Program fund in 2014 were 702 partnerships.
Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan dalam mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat dilaksanakan dalam bentuk Program Bina Lingkungan (BL). Pelaksanaan Program Bina Lingkungan dilakukan melalui pemberian bantuan pendidikan, pemberian bantuan bencana alam, bantuan peningkatan kesehatan, bantuan pengembangan prasarana dan sarana umum, bantuan sarana ibadah dan bantuan pengentasan kemiskinan di seluruh cabang Angkasa Pura II. Penyaluran dana bantuan untuk pendidikan dan pelatihan baik berupa sarana pendidikan, pelatihan maupun beasiswa di seluruh cabang Angkasa Pura II mencapai Rp10,33 miliar. Sedangkan kontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui program bina lingkungan dan pengentasan lingkungan mencapai Rp22,13 miliar.
Corporate social responsibility implementation to support the improvement of public’s quality of life was conducted within Environmental Development Program (BL). The implementation of Environmental Development Program was conducted by distributing the education donation, natural disaster donation, health improvement donation, facility and infrastructure development donation, religious facility donation and poverty allevation donation in all branches of Angkasa Pura II. The fund distribution of donation for education and training in the form of education facilities, training or scholarships in all branches of Angkasa Pura II amounted Rp10.33 billion. Meanwhile the contribution towards the improvement of public’s quality of life through the environment development and poverty allevation program amounted to Rp22.13 billion.
Kinerja Lingkungan [G4-2] Sebagai entitas bisnis, Angkasa Pura II memiliki kepedulian untuk ikut serta terlibat dalam menjaga keseimbangan ekosistem dengan memperhatikan kelestarian lingkungan. Selama tahun 2014, kontribusi Angkasa Pura II dalam menjaga kelestarian lingkungan dilaksanakan dalam bentuk bantuan tempat sampah, motor sampah, budidaya tanaman dan bantuan modal usaha Perusahaan sampah dengan penyaluran dana sebesar Rp937,98 juta.
Environmental Performance [G4-2] As business entity, Angkasa Pura II has concern to participate and involve in maintaining the ecosystem balance by preserving the environment. Throughout 2014, the contribution of Angkasa Pura II in preserving the environment was conducted in the form of trashbin donation, trashbin motor, plant cultivation and business capital donation for waste company by distributing fund amounted to Rp937.98 million.
Selain itu, Angkasa Pura II melakukan pengembangan bandara dengan konsep Airport Garden dan Eco Airport, menerapkan desain bangunan bandara yang ramah lingkungan. Dalam pengelahan limbah air, Perseroan menerapkan sistem water tratment, sedangkan untuk limbah padat dilakukan sistem pembakaran. Program tersebut diharapkan dapat memberikan
In addition, Angkasa Pura II developed the airport with the concept of Airport Garden and Eco Airport, designed environmental friendly airport. In managing water waste, the Company implemented water treatment system, meanwhile for the solid waste was treated in combustion system. Such program is expected to provide real benefits such as lowering
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
21
manfaat nyata seperti pengurangan biaya operasional, peningkatan efisiensi, dan juga peningkatan citra perusahaan.
the operations costs, efficiency improvement, and also company image improvement.
Peningkatan Kualitas Layanan [G4-2] Untuk memenuhi kepuasan Pelanggan terhadap pelayanan jasa kebandarudaraan, Angkasa Pura II tidak henti-hentinya melakukan berbagai upaya meningkatkan kualitas layanan serta fasilitas atau sarana umum di bandara. Perseroan juga telah menyediakan sarana informasi dan media pengaduan keluhan bagi pelanggan sebagai bagaian dari penerapan kebijakan standar mutu pelayanan.
Services Quality Improvement [G4-2] To fulfill the customer satisfaction towards the airport services, Angkasa Pura II continuously conducted several efforts to improve the services quality and facilities of public facilities in the airport. The Company also has provided information center and complaints center for customers as part of the implementation of services quality standard policy.
Pengembangan SDM [G4-2] Untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Perusahaan, pada tahun 2014 Angkasa Pura II melanjutkan transformasi organisasi dan pengelolaan SDM melalui pengembangan sistem SDM yang terintegrasi dengan tujuan meningkatnya efisiensi dan produktivitas karyawan serta tersedianya kader pemimpin yang bertalenta di masa depan. Berbagai program pelatihan dan pengembangan SDM telah disediakan dan diberikan kepada Insan Angkasa Pura II untuk meningkatkan kompetensi dan produktivitas kerja. Selama tahun 2014, Angkasa Pura II telah mengeluarkan biaya pendidikan dan pelatihan sebesar Rp76,48 miliar.
Human Resources Development [G4-2] To support the achievement of Company’s Vision and Mission, in 2014 Angkasa Pura II continued the transformation of the organization and Human Resources management through integrated Human Resources system development to improve the efficiency and employees’ productivity and the availability of talented cadre of leaders in the future. Various training programs and Human Resourves development have been provided and given to all Angkasa Pura II individuals to improve the competency and work productivity. Throughout 2014, Angkasa Pura II has disbursed the education and training costs amounted to Rp76.48 billion.
Penutup Akhir kata, atas nama PT Angkasa Pura II (Persero), kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggitingginya kepada semua karyawan Angkasa Pura II, Para Pemegang Saham, Pemerintah dan masyarakat sekitar, pelanggan serta para mitra kerja dan stakeholders lainnya atas kerja sama dan dukungannya bagi pengembangan bisnis Perusahaan yang berkelanjutan.
Closing Last but not least, on behalf of PT Angkasa Pura II (Persero), we express our gratitude and highest appreciation to all employees of Angkasa Pura II, Shareholders, Government and surrounding community, customers and business partners and other stakeholders for the cooperation and support to the development of Company’s sustainable business.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan karunia-Nya kepada kita semua.
Hope God blessed us all.
Atas nama Direksi, PT Angkasa Pura II (Persero)
On behalf of the Board of Directors, PT Angkasa Pura II (Persero)
Tri S. Sunoko Direktur Utama President Director
22
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
[G4-22, G4-23, G4-28, G4-29, G4-30, G4-32]
Tentang Laporan Ini About This Report
Mengingat laporan ini merupakan laporan keberlanjutan dengan format GRI G4 yang pertama, kami memilih menggunakan opsi Core dalam penyusunan laporan keberlanjutan tahun 2014 ini.
Since this report is the first sustainability report with GRI G4 format, we have chosen Core option in preparing this 2014 sustainability report.
Laporan Keberlanjutan 2014 Angkasa Pura II, merupakan laporan tahun ke-2 dengan menggunakan nama Laporan Keberlanjutan sejak tahun 2013. Penerbitan laporan keberlanjutan ini kami maksudkan sebagai upaya memberikan nilai tambah kepada para stakeholders dengan melaporkan berbagai program dan partisipasi yang dilakukan Perusahaan dalam upaya menjaga keberlanjutan bisnis kebandarudaraan dan keberlanjutan bumi beserta seluruh isinya.
The 2014 Sustainability Report of Angkasaa Pura II, is the second report that used the name of Sustainability Report since 2013. The issuance of this sustainability report was made as our effort in delivering added values for the stakeholders by reporting various programs and participation undertaken by the Company in maintaing the airport business sustainability and the sustainability of the earth and everything within.
Penerbitan laporan juga kami maksudkan untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas, yang mewajibkan Perusahaan Terbatas menyampaikan laporan kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) dalam Laporan Tahunan.
The issuance of this report was made to fulfill the provisions of Law No. 40 Year 2007 concerning Limited Liability Company, that required Limited Liability Company to deliver corporate social and environmental responsibility activities report in Annual Report.
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
23
24
PERIODE LAPORAN [G4-28, G4-30, G4-32]
REPORTING PERIOD [G4-28, G4-30, G4-32]
Laporan Keberlanjutan tahun 2014 ini memuat informasi keberlanjutan untuk periode pelaporan 1 Januari 2014 hingga 31 Desember 2014. Laporan mencakup kinerja Angkasa Pura II dalam bidang ekonomi, lingkungan, dan sosial. Seperti tahun sebelumnya, laporan ini ditujukan untuk pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya meliputi kreditor, serikat karyawan, pemasok, pelanggan, pemerintah dan pihak- pihak lainnya yang berkepentingan sebagai dasar bagi mereka dalam pengambilan keputusan. Melalui laporan ini mereka juga dapat menilai sejauh mana Angkasa Pura II telah menunaikan kewajiban tanggung jawab sosial dan lingkungan seperti yang diamanatkan peraturan perundangan yang berlaku. Untuk itu, Angkasa Pura II berkomitmen untuk menyusun Laporan Keberlanjutan secara berkala setiap tahun.
This 2014 Sustainability Report comprised of sustainability information for reporting period of January 1 to December 31, 2014. The report comprised of the performances of Angkasa Pura II in economy, environment, and social. As in the previous year, this report was issued for the shareholders and other stakeholders including creditors, employees association, suppliers, customers, government and other stakeholders as the reference for them to make decisions. With this report, they can access to what extent Angkasa Pura II has delivered corporate social and environmental responsibilities as mandated by the prevailing rules and regulations. Therefore, Angkasa Pura II is committed to prepare Sustainability Report regularly every year.
PENGGUNAAN PEDOMAN GRI-G4 SEBAGAI RUJUKAN [G4-32]
USE GRI-G4 GUIDELINE AS REFERENCE [G4-32]
Global Reporting Initiative (GRI) telah menerbitkan Pedoman Pelaporan Keberlanjutan (Sustainability Reporting Guidelines) Generasi ke-4, yang dikenal dengan GRI G4. Merujuk pada pedoman tersebut, maka Laporan ini merupakan laporan Keberlanjutan tahun pertama menggunakan GRI G4. Laporan sebelumnya menggunakan pedoman GRI G3.1. Sekalipun ada sedikit perbedaan penyajian, namun perubahan yang terjadi tidak memberi pengaruh signifikan terhadap komparabilitas dengan data tahun sebelumnya yang disajikan. [G4-29]
Global Reporting Initiative (GRI) has issued Sustainability Reporting Guidelines as the fourth Generation, known as GRI G4. Referring to the guideline, this report is the first Sustainability Report that used GRI G4. The previous report used GRI G3.1 guideline. Even though there are a slightly different in the presentation, but the changes did not have significant impact on the comparability with the presented previous year data. [G4-29]
Sesuai dengan GRI G4, terdapat dua opsi format laporan keberlanjutan, yaitu Core dan Comprehensive. Opsi “Core” memuat informasi keberlanjutan yang mendasar dan penting untuk diketahui oleh pemangku kepentingan. Opsi “Comprehensive” merupakan perluasan dari Opsi “Core”, dimana substansi dan data pendukung yang dilaporkan serta ditampilkan menjadi jauh lebih lengkap. Mengingat laporan ini merupakan laporan keberlanjutan dengan format GRI G4 yang pertama, kami memilih menggunakan opsi Core dalam penyusunan laporan keberlanjutan tahun 2014.
In accordance with GRI G4, there are two options of sustainability report format, Core and Comprehensive. The “Core” option comprises basic and material sustainability information to be acknowledged by the Stakeholders. The “Comprehensive” option is the expansion of “Core” option, in which the substance and supporting data reported and presented are more complete. Since this report is the first sustainability report with GRI G4 format, we have chosen Core option in preparing this 2014 sustainability report.
Untuk menunjukan pemenuhan indikator sesuai dengan pedoman GRI G-4 “Core” kami memberikan tanda khusus pada setiap halaman yang relevan, agar para pembaca dapat dengan mudah menemukan informasi terkait untuk setiap indikator. Selain itu kami melengkapi laporan ini dengan daftar indeks G4-Core. [G4-32]
To show the indicator fulfillment in accordance with the GRI G4 guideline “Core” we gave special mark on every relevant page, so that the readers will be able to find the related information for every indicator. In addition, we complete this report with G2-Core index list. [G4-32]
BATAS (BOUNDARY) LAPORAN. [G4-17
REPORT BOUNDARY [G4-17]
Data-data keuangan yang disajikan dalam laporan ini merujuk pada data Laporan Keuangan PT Angkasa Pura II (Persero) tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen. Laporan keuangan tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Hertanto, Sidik dan Rekan (Independent Member Firm of IGAF Polaris Worlwide, Ltd.) dan mendapat opini wajar, dalam semua
Financial data presented in this report referred to the Financial Statement data of PT Angkasa Pura II (Persero) as of December 31, 2014 and for the year ended on that date with the independent auditor report. The financial statement has been audited by Public Accountant Hertanto, Sidik, and Partners (Independent Member Firm of IGAF Polaris Worldwide, Ltd.) and earned fair opinion, in all material issues,
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
hal yang material, posisi keuangan konsolidasian dan entitas anak, hasil usaha konsolidasian, serta arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
consolidated financial position and subsidiaries, consolidated business result, and consolidated cash flow for the year ended December 31, 2014 and 2013.
Sedangkan data dan Informasi terkait dengan kinerja lingkungan dan sosial bersumber dari data implementasi CSR baik oleh Kantor Pusat maupun Kantor Cabang Angkasa Pura II.
Meanwhile the data and information concerning with the environmental and social performance from the CSR implementation data conducted by Head Office or Angkasa Pura II branch offices.
PRINSIP DAN PROSES PENETAPAN KONTEN LAPORAN [G4-18]
PRINCIPLE AND PROCESS OF DETERMINING REPORT CONTENT [G4-18]
Sesuai dengan GRI G4, Penetapan konten laporan ini didasarkan pada 4 (empat) prinsip, yakni: Stakeholders inclusiveness (Pelibatan Pemangku Kepentingan); Materiality (Materialitas) dan Sustainability context (Konteks Keberlanjutan) dan Completeness (Lengkap).
In accordance with GRI G4, determination of this report’s content was based on 4 (four) principles comprising of Stakeholders inclusiveness; Materiality, Sustainability context, and Completeness.
Angkasa Pura II mempertimbangkan ekspektasi pemangku kepentingan, termasuk memperhatikan masukan/tanggapan yang diterima atas laporan tahun yang lalu dalam menentukan konten laporan (Stakeholders inclusiveness). Sesuai asas materiality, laporan ini menekankan pada penyajian isu-isu atau aspek yang dianggap penting dan dibutuhkan pemangku kepentingan dalam membuat keputusan. Selain itu, laporan telah mempertimbangkan isu-isu keberlanjutan yang relevan bagi pembuat laporan (sustainability context) serta berupaya menampilkan data kuantitatif dan kualitatif yang lengkap sesuai konteks lingkup pelaporan berbasiskan GRI G-4 “Core”.
Angkasa Pura II considered the expectation of stakeholders, including considering the input/feedback received on the last year’s report in determining the report content (Stakeholders inclusiveness). Based on materiality principle, this report emphasized on the presentation of material issues or aspects and needed by the stakeholders in making decision. In addition, the report has considered the relevant sustainability issues for the reporter (sustainability context) and tried to present complete quantitative and qualitative data in accordance with the report scope based on GRI G-4 “Core”.
Langkah dalam menetapkan konten laporan dapat digambarkan dalam Bagan Alir Proses Penetapan Konten Laporan sebagai berikut:
Steps in determining report content can be described in the Chart of Determination Process of Report Content as follows:
Langkah 2 | Step 2 PRIORITAS | PRIORITY
Langkah 1 | Step 1 IDENTIFIKASI | IDENTIFICATION
Konteks keberlanjutan Sustainability Context
Materialitas Materiality
Langkah 3 | Step 3 VALIDASI | VALIDATION
Lengkap Complete Laporan keberlanjutan 2014
Pemangku Kepentingan Stakeholders Inclusiveness
2014 Sustainability Report
Langkah 4 | Step 4
REVIEW Konteks Keberlanjutan Sustainability Context
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Pelibatan Pemangku Kepentingan Stakeholders Inclusiveness
Improving The Sustainability Performance
25
MENENTUKAN ASPEK-ASPEK MATERIAL DAN BOUNDARY [G4-19, G4-20, G4-21]
DETERMINING MATERIAL ASPECTS AND BOUNDARY [G4-19,G4-20,G4-21]
Penetapan aspek material dan boundary didasarkan pada isu-isu yang berpengaruh signifikan bagi Angkasa Pura II dan pemangku kepentingan lainnya. Proses penetapan ini melibatkan karyawan Angkasa Pura II melalui forum diskusi. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan aspek-aspek material dan boundary atas konten Laporan Keberlanjutan 2014, dengan hasil sebagai berikut:
Determining the material aspects and boundary based onthe issues that have significant impact to Angkasa Pura II and other stakeholders. This determination process involved employees of Angkasa Pura II through forum discussion. From the discussion, the material aspects and boundary on the content of Sustainability Report 2014 can be summarized as follows:
Aspek Material Material Aspects
Boundary Angkasa Pura II
Anak Perusahaan Subsidiary
Di Luar Perusahaan Outside the Company
Kinerja Ekonomi Economic Performance Dampak Ekonomi Economic Impact Penghematan Energi Energy Saving Kelestarian Alam Environment Preservation Ketenagakerjaan Employment Kesehatan dan Keselamatan Kerja Occupational Health and Safety Pelatihan dan Pendidikan Training and Education Kesetaraan Peluang Equal Opportunity Anti Korupsi Anti Corruption Pemberian Label Produk dan Jasa Product and Service Labelling Pelanggan Violation Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Public Economy Empowerment Pemasok Supplier
26
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
AP II Anak Perusahaan Subsidiary
Secu rity
P
er tom s Cu
Cle an
DILU AR
S
th
e Tra C ns po
ice erv
r ta
ig
AN | Outside
ny pa om si
U ER
HA SA
Supplier ASSURANCE [G4-33] Angkasa Pura II terus berupaya meningkatkan kualitas laporan yang disajikan. Atas laporan tahun 2014 ini, Perusahaan belum menugaskan eksternal assuror independen untuk melakukan jasa assurance atas laporan keberlanjutan. Pada penyusunan laporan periode mendatang, kami merencanakan akan menugaskan eksternal assuror independen untuk melakukan assurance atas laporan keberlanjutan Angkasa Pura II.
ASSURANCE [G4-33] Angkasa Pura II kept improving the quality of the report presented. For this 2014 report, the Company has not assigned the independent external assuror to provide assurance service of this sustainability report. For the future reporting period, we are planning to assign the independent external assuror to provide assurance service on the Sustainability Report of Angkasa Pura II.
ALAMAT KONTAK (G4-31) Angkasa Pura II mengharapkan saran dan umpan balik dari para pembaca untuk perbaikan Laporan Keberlanjutan periode mendatang. Penyampaian saran maupun umpan balik mengenai laporan ini dapat ditujukan kepada Angkasa Pura II dengan informasi kontak sebagai berikut.
CONTACT ADDRESS (G4-31) Angkasa Pura II expected suggestion and feedbacks from readers for the future Sustainability Report improvement. The submission of feedback concerning this report can be designated to Angkasa Pura II with the contact information as follows.
KONTAK PERUSAHAAN Corporate Secretary PT Angkasa Pura II (Persero)
CORPORATE CONTACT Corporate Secretary PT Angkasa Pura II (Persero)
Kantor Pusat (Jakarta International Airport) Soekarno – Hatta Building 600, PO BOX 1001/ BUSH Jakarta 19120 Indonesia 62-21) 550 5079, 550 5074 Website: www.angkasapura2.co.id Call Center: (62-21) 550 5079, 550 5074
Head Office (Jakarta International Airport) Soekarno – Hatta Building 600, PO BOX 1001/ BUSH Jakarta 19120 Indonesia 62-21) 550 5079, 550 5074 Website: www.angkasapura2.co.id Call Center: (62-21) 550 5079, 550 5074
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
27
LAPORAN PENERAPAN GRI G4 CORE [G4-32]
GRI G4 CORE IMPLEMENTATION REPORT [G4-32]
Laporan Penerapan Global Reporting Initiative (GRI) G4 Core
Application Reports of Global Reporting Initiative (GRI) G4 Core
PT Kharisma Integrasi Manajemen (K.I.M. Consult) telah melakukan pengecekan kesesuaian standar Global Reporting Initiative (GRI) G4 Core atas Laporan Keberlanjutan PT Angkasa Pura II (Persero) 2014 (“Laporan”). Pengecekan dilakukan untuk memberikan gambaran tentang sejauh mana kriteria GRI G4 Core telah diterapkan dalam Laporan tersebut. Pengecekan ini bukan merupakan opini atas kinerja keberlanjutan maupun kualitas informasi yang dimuat dalam Laporan tersebut.
PT Kharisma Integrasi Management (K.I.M. Consult) have checked the conformity of standard of Global Reporting Initiative (GRI) Sustainability G4 Core for Sustainability Report of PT Angkasa Pura II (Persero) 2014 (the "Report"). The checking carried out to give an overview of the extent to which the GRI G4 Core criteria have been applied in the report. The checking is not an opinion on the sustainability performance and quality of information contained in the report.
Kami menyimpulkan bahwa Laporan ini telah menyajikan pengungkapan informasiinformasi keberlanjutan, baik sepenuhnya maupun sebagian, sesuai dengan kriteria GRI G4 Core.
We conclude that this report has presented the disclosure of sustainability information, either wholly or in part, in accordance with the criteria of GRI G4 Core.
PT Kharisma Integrasi Manajemen (K.I.M. Consult)
Ismaya Aji, S.E, M.Ec, CSRA. Direktur/Director
28
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
Tentang Angkasa Pura II About Angkasa Pura II
Sekilas tentang Angkasa Pura II
Brief of Angkasa Pura II
PT Angkasa Pura II (Persero) selanjutnya disebut Angkasa Pura II atau Perseroan adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di lingkungan Kementerian Perhubungan. Sebelumnya bernama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng, yang didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintahan (PP) Nomor 20 tahun 1984. Perubahan nama dari Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng menjadi Perum Angkasa Pura II dilakukan berdasarkan PP Nomor 26 tahun 1986. Selanjutnya, dengan PP nomor 14 tahun 1992, Perum Angkasa Pura II berubah status badan hukumnya menjadi Perusahaan, yaitu PT Angkasa Pura II (Persero). [G4-3]
PT Angkasa Pura II (Persero) or Angkasa Pura II or the Company is State Owned Enterprise under the Ministry of Transportation. Prior to that, it was named Perm Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng, that was established based on the Government Regulation (PP) Number 20 year 1984. The name was changed from Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng to Perum Angkasa Pura II based on PP Number 26 year 1986. Then, with PP Number 14 year 1992, Perum Angkasa Pura II changed its legal entity to Corporation, PT Angkasa Pura II (Persero). [G4-3]
PT Angkasa Pura II (Persero), didirikan berdasarkan Akta nomor 3, tanggal 2 Januari 1993 oleh Muhani Salim S.H., Notaris di Jakarta dan diubah dengan Akta nomor 96, tanggal 19 Maret 1993 oleh notaris yang sama. Anggaran Dasar Perusahaan dan perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan nomor C2-2471.HT.01.01.Th.93, tanggal 24 April 1993 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 63, tanggal 8 Agustus 1995. Anggaran Dasar Perusahaan mengalami perubahan kembali dengan Akta nomor 19, tanggal 21 Juli 1998 oleh H. Harjono Moekiran S.H., Notaris di Jakarta dan diperbaiki dengan Akta nomor 27, tanggal 26 November 1998 oleh notaris yang sama dalam rangka penyesuaian anggaran dasar dengan Undang-undang Perusahaan Terbatas nomor 1 tahun 1995. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan Nomor C-1008. HT.01.04.TH.99, tanggal 12 Januari 1999 dan diumumkan dalam lembaran Berita Negara Republik Indonesia nomor 19, tanggal 5 Maret 1999.
PT Angkasa Pura II (Persero), was established based on Notarial Decree number 3, dated January 2, 1993, by Muhani Salim S.H., Notary in Jakarta and was amended by Notarial Decree number 96, dated March 19, 1993, by the same Notary. The Company’s Articles of Association and its amendments has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia as in the Decree Letter number C2-2471.HT.01.01. Th.93, dated April 24, 1993, and was published in State Gazette of the Republic of Indonesia number 63, dated August 8, 1995. The Company’s Articles of Association amended again with the Notarial Decree number 19, dated July 21, 1998 by H. Harjono Moekiran S.H., Notary in Jakarta and and was amended with Notarial Decree number 27, dated Novembe 26, 1998 by the same Notary to comply the articles of association with the Law of Limited Liability Company number 1 year 1995. The amendment of Company’s Articles of Association has been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia based on the Decree Letter Number C-1008.HT.01.04.TH.99, dated January 12, 1999 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia number 19, dated March 5, 1999.
Anggaran Dasar Perusahaan pada tahun 2008 telah mengalami perubahan kembali dengan Akta Nomor 38, tanggal 18 November 2008, oleh Notaris Silvia Abbas Sudrajat, S.H. Perubahan tersebut telah disahkan pula oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan nomor AHU- 98879.AH.01.02, tanggal 18 Nopember 2008 dan diumumkan dalam lembaran Berita Negara Republik Indonesia nomor 10, tanggal 3 Februari 2009.
The Company’s Articles of Association in 2008 has been amended again with the Notarial Decree Number 38, dated November 18, 2008 by Notary Silvia Abbas Sudrajat, S.H. That amendment has been approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia through Decree Letter number AHU-98879.AH.01.02, dated November 18, 2008 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia number 10, dated February 3, 2009.
Selanjutnya Perusahaan mendapatkan izin usaha dari Perusahaan Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Perusahaan Indonesia No. 1/24/KEP.GBI/1999 tanggal 25 Oktober 1999 sebagai Perusahaan umum berdasarkan prinsip dan mulai beroperasi sejak tanggal 1 November 1999. Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No. 38 tanggal 10 Maret 2000 dibuat di hadapan Lia Muliani, S.H., pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, Perusahaan melakukan perubahan jumlah modal saham yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-11545.HT.01.04.TH.2000 tanggal 6 Juni 2000, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 31 Oktober 2000, Tambahan No. 6589. [G4-4, G4-7]
The Company then earned business permit from the Perusahaan Indonesia based on the Decree of Perusahaan Indonesia Governor No. 1/24/KEP.GBI/1999 dated October 25, 1999 as a general Company based on the principle and started operating since November 1, 1999. In accordance with the Deed of Meeting Resolution on Amendment of Articles of Association No. 38 dated March 10, 2000, drawn up in the presence of Lia Muliani, S.H., who replaced Sutjipto, S.H., Notary inJakarta, the Company amended the total shares that have been approved by the Minister of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia based on the Decree No. C-11545.HT.01.04.TH.2000 dated June 6, 2000, and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 87 dated October 31, 2000, Additional No. 6589. [G4-4, G4-7]
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
29
30
Perseroan berkedudukan dan berkantor pusat di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Provinsi Banten. Perusahaan hingga saat ini mempunyai 13 (tiga belas) kantor cabang yang masing-masing berkedudukan di bandar udara (bandara) yang dikelola Perusahaan, sebagai berikut : [G4-5, G4-8] 1. Bandar Udara Internasional Soekarno - Hatta, Tangerang. 2. Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. 3. Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang. 4. Bandar Udara Supadio, Pontianak. 5. Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang. 6. Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. 7. Bandar Udara Internasional Minangkabau, Padang. 8. Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh. 9. Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara, Bandung. 10. Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang. 11. Bandar Udara Sultan Thaha, Jambi. 12. Bandar Udara Depati Amir, Pangkal Pinang. 13. Bandar Udara Silangit, Siborong-Borong.
The Company is located with head office in Soekarno Hatta Airport, Tangerang, Banten. The Company currently has 13 (thirteen) branc offices that each is located in the airport managed by the Company, as follows: [G4-5, G4-8]
Angkasa Pura II sebagai perusahaan untuk melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan Program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan, serta untuk memupuk keuntungan bagi Perusahaan dengan menyelenggarakan usaha jasa kebandaraan dalam arti seluas-luasnya dan usaha-usaha lainnya yang mempunyai hubungan dengan usaha tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip Perusahaan Terbatas. [G4-4]
Angkasa Pura II as company to implement and support the Government policies and programs in the fields of economics and developement, as well as to generate profit with airport services business in its widest term and other businesses related with their business in accordance with the business principles of Limited Liability Company. [G4-4]
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan sebagai berikut: a. Penyediaan pengusahaan dan pengembangan fasilitas untuk kegiatan pelayanan pendaratan, lepas landas, parkir dan penyimpanan pesawat udara. b. Penyediaan pengusahaan dan pengembangan fasilitas terminal untuk pelayanan angkutan penumpang kargo dan pos. c. Penyediaan pengusahaan dan pengembangan fasilitas elektronika, navigasi, listrik, air dan instalasi limbah buangan. d. Penyediaan jasa pelayanan penerbangan. e. Penyediaan lahan untuk bangunan lapangan dan kawasan industri, serta gedung-gedung bangunan yang berhubungan dengan kelancaran angkutan udara. f. Penyediaan jasa konsultasi pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan kebandarudaraan. g. Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung menunjang kegiatan penerbangan yang meliputi penyediaan hanggar pesawat udara, perbengkelan pesawat udara, pergudangan, jasa boga pesawat udara, jasa pelayanan teknis penanganan pesawat udara di darat, jasa pelayanan penumpang dan bagasi, jasa penanganan kargo dan jasa penunjang lainnya yang secara langsung menunjang kegiatan penerbangan. h. Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung atau tidak langsung menunjang kegiatan bandar udara yang meliputi jasa penyediaan penginapan/hotel, jasa penyediaan toko dan restoran, jasa penempatan kendaraan bermotor, jasa penyediaan tempat rekreasi
To achieve that aims and goals, the Company is engaged in the following activities: a. Provision of facilities for th exploitation and development of service activities landing, taking off, parking and storage of aircraft. b. Provision exploitation and development of temrinal facilities for cargo and passenger transportation service post. c. Provision of facilities operationa nd development of electronics, navigation, power, water and waste disposal installations. d. The provision of aviation services. e. Provision of land for field and indistrial buildings, as well as buildings, buildings relating to smoothing air transport services. f. Providing education and training consultating services related to airport affairs. g. The provision of services that directly support the flight that includes supplying aircraft hangars, aircraft overhaul, warehousing, aircraft catering, technical services aircraft ground handling, passenger and baggage services, cargo handling services and other supporting services directly support the flight.
Improving The Sustainability Performance
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Soekarno – Hatta International Airport,Tangerang. Halim Perdanakusuma Airport, Jakarta. Sultan Mahmud Badaruddin II Airport, Palembang. Supadio Airport, Pontianak. Kualanamu International Airport, Deli Serdang. Sultan Syarif Kasim II Airport, Pekanbaru. Minangkabau International Airport, Padang. Sultan Iskandar Muda International Airport, Banda Aceh. Husein Sastranegara International Airport, Bandung. Raja Haji Fisabilillah Airport, Tanjung Pinang. Sultan Thaha Airport, Jambi. Depati Amir Airport, Pangkal Pinang. Silangit Airport, Siborong-Borong.
h. The provision of services that directly or indirectly support the airport which includes the provision of inn/hotel services, shops and restaurants providing services, placement services of motor vehicles, provision of recreational services associated with aviation and
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
yang berhubungan dengan penerbangan pameran dirgantara keudaraan, jasa perawatan pada umumnya dan jasa lainnya yang secara langsung atau tidak langsung menunjang kegiatan bandar udara.
airshow, care services in general and services others who are directly or indirectly supporting the activities of the airport.
Wilayah Operasi [G4-6, G4-8]
Operating Area [G4-6, G4-8]
KANTOR PUSAT Soekarno-Hatta International Airport Building 600, PO BOX 1001/BUSH Jakarta 19120 Tel : (62-21) 550 5079, 550 5021 Fax : (62-21) 550 2141 www.angkasapura2.co.id
HEAD OFFICE Soekarno-Hatta International Airport Building 600, PO BOX 1001/BUSH Jakarta 19120 Phone : (62-21) 550 5079, 550 5021 Fax : (62-21) 550 2141 www.angkasapura2.co.id
KANTOR CABANG Soekarno-Hatta International Airport Building 601, PO BOX 1245/BUSH Jakarta 19110 Tel : (62-21) 550 7300 Fax : (62-21) 550 6823 E-mail :
[email protected]
BRANCH OFFICE Soekarno-Hatta International Airport Building 601, PO BOX 1245/BUSH Jakarta 19110 Phone: (62-21) 550 7300 Fax : (62-21) 550 6823 E-mail :
[email protected]
Halim Perdanakusuma International Airport Terminal Building, 2nd Floor Jakarta 13610 Tel : (62-21) 809 1108, 808 99200 Fax : (62-21) 809 3351 E-mail :
[email protected]
Halim Perdanakusuma Airport Terminal Building, 2nd Floor Jakarta 13610 Phone: (62-21) 809 1108, 808 99200 Fax : (62-21) 809 3351 E-mail :
[email protected]
Husein Sastranegara International Airport Jalan Pajajaran No.156, Bandung 40001 Tel : (62-22) 604 1222 Fax : (62-22) 603 3971 E-mail :
[email protected]
Husein Sastranegara Airport Jalan Pajajaran No.156, Bandung 40001 Phone: (62-22) 604 1222 Fax : (62-22) 603 3971 E-mail :
[email protected]
Sultan Iskandar Muda International Airport Banda Aceh 23372 Tel : (62-651) 213 41 Fax : (62-651) 635 352 E-mail :
[email protected]
Sultan Iskandar Muda Airport Banda Aceh 23372 Phone: (62-651) 213 41 Fax : (62-651) 635 352 E-mail :
[email protected]
Sultan Mahmud Badaruddin II International Airport Palembang 30761 Tel : (62-711) 411 778 Fax : (62-711) 411 840 E-mail : ap2_plm@angkasapura2. co.id
Sultan Mahmud Badaruddin II Airport Palembang 30761 Phone: (62-711) 411 778 Fax : (62-711) 411 840 E-mail : ap2_plm@angkasapura2. co.id
Supadio International Airport Pontianak 78381 Tel : (62-561) 721 560 Fax : (62-561) 721 212 E-mail :
[email protected]
Supadio Airport Pontianak 78381 Phone: (62-561) 721 560 Fax : (62-561) 721 212 E-mail :
[email protected]
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
31
32
Kualanamu International Airport Deli Serdang 20157 Sumatera Utara Tel : (62-61) 456 5777 Fax : (62-61) 452 9437 E-mail : ap2_mes@angkasapura2. co.id
Kualanamu International Airport Deli Serdang 20157 Sumatera Utara Phone: (62-61) 456 5777 Fax : (62-61) 452 9437 E-mail : ap2_mes@angkasapura2. co.id
Sultan Syarif Kasim II International Airport Pekanbaru 28284 Tel : (62-761) 674 694 Fax : (62-761) 674 827 E-mail : ap2_pku@angkasapura2. co.id
Sultan Syarif Kasim II Airport Pekanbaru 28284 Phone: (62-761) 674 694 Fax : (62-761) 674 827 E-mail : ap2_pku@angkasapura2. co.id
Minangkabau International International Airport Padang Pariaman 25171 Sumatera Barat Tel : (62-751) 52987, 819123 Fax : (62-751) 55247, 819040 E-mail : ap2_pdg@angkasapura2. co.id
[email protected]
Minangkabau International Airport Padang Pariaman 25171 Sumatera Barat Phone: (62-751) 52987, 819123 Fax : (62-751) 55247, 819040 E-mail : ap2_pdg@angkasapura2. co.id
[email protected]
Raja Haji Fisabilillah International Airport Tanjung Pinang 29125 Tel : (62-771) 442 434 – 21434 Fax : (62-771) 41034 E-mail : ap2_tnj@angkasapura2. co.id
Raja Haji Fisabilillah Airport Tanjung Pinang 29125 Phone: (62-771) 442 434 – 21434 Fax : (62-771) 41034 E-mail : ap2_tnj@angkasapura2. co.id
Sultan Thaha Airport Sultan Thaha Airport, Jambi Tel : (62-741) 572 344 Fax : (62-741) 572 244
Sultan Thaha Airport Sultan Thaha Airport, Jambi Phone: (62-741) 572 344 Fax : (62-741) 572 244
Depati Amir Airport Pangkalpinang 3371 Kepulauan Bangka Belitung Tel : (62-717) 421 041 Fax : (62-717) 421 042 E-mail : ap2_pgk@angkasapura2. co.id
Depati Amir Airport Pangkalpinang 3371 Kepulauan Bangka Belitung Phone: (62-717) 421 041 Fax : (62-717) 421 042 E-mail : ap2_pgk@angkasapura2. co.id
Silangit Airport Siborong-borong – Tapanuli Utara Tel : (62-633) 41921 Fax : (62-633) 41920 E-mail : ap2_sqt@angkasapura2. co.id
Silangit Airport Siborong-borong – Tapanuli Utara Phone: (62-633) 41921 Fax : (62-633) 41920 E-mail : ap2_sqt@angkasapura2. co.id
Kepemilikan Saham Angkasa Pura II [G4-7] Komposisi Kepemilikan Saham Angkasa Pura II 100% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia.
Share Ownership of Angkasa Pura II[G4-7] Composition of Share Ownership Angkasa Pura II is 100% owned by Republic of Indonesia.
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
Tabel Kepemilikan Saham yang Mencapai 5% Atau Lebih Per 31 Desember 2014
Table of Share Ownership Achieve 5% or More as of December 31, 2014
Nama Name
Status Pemilik Ownership Status
Persentase (%) Percentage (%)
Negara Republik Indonesia Republic of Indonesia
Negara Republik Indonesia Republic of Indonesia
100
Perubahan Signifikan [G4-13]
Significant Changes [G4-13]
Berdasarkan surat dari Menteri Badan Usaha MBU/2014 tanggal 3 Februari 2014 tentang Persetujuan Pengalihan Aset Tetap Kenavigasian PT. Angkasa Pura II (Persero) kepada Perum LPPNPI, berdampak pada: 1. Pengalihan aset kenavigasian PT. Angkasa Pura II (Persero) kepada Perum LPPNPI dengan nilai buku sebesar Rp337.629.801.103,23. 2. Pengurangan Penyertaan Modal Negara (PMN) Republik Indonesia pada PT. Angkasa Pura II (Persero) senilai Rp337.629.801.103,23 ekuivalen dengan jumlah saham tertentu berdasarkan nilai wajar. 3. Pengurangan PMN, efektif sejak ditetapkannya Peraturan Pemerintah mengenai pengurang PMN.
Based on the letter from Minister of State Owned Enterprise MBU/2014 dated February 3, 2014 concerning the approval on Aeronautical Fixed Assets Transfer of PT Angkasa Pura II (Persero) to Perum LPPNPI, has impacted on: 1. Transger of aeronautical assets of PT AngkasaPura II (Persero) to Perum LPPNPI with book value amounted to Rp337,629,801,103.23. 2. Reduction on State Capital Investment (PMN) of Republic of Indonesia to PT Angkasa Pura II (Persero) amounted to Rp337,629,801,103.23 equivalent with certain total shares based on fair value. 3. Reduction of PMN, effectively since the enactment of Government Regulation concerning the reduction of PMN.
Skala Organisasi Angkasa Pura II [G4-9] Berikut adalah skala organisasi Angkasa Pura II dilihat dari aspek Keuangan, sumber daya manusia dan operasional.
Organization Scale of Angkasa Pura II [G4-9] Below is the organization scale of Angkasa Pura II from the aspect of Finance, human resources and operations.
Tabel Skala Organisasi Angkasa Pura II
Table of Organization Scale of Angkasa Pura II
Uraian Description
2014
2013
Kinerja Keuangan (dalam Rp miliar) | Financial Performance (in billion Rp) Aset | Assets
13.377,61
Liabilitas | Liabilities
15.307,84
1.251,65
2.111,89
12.125,96
13.195,95
11.030
8.330
Pendapatan Usaha | Operatin Revenues
4.205,92
4.871,15
Laba Sebelum Pajak | Profit Before Tax
1.499,34
1.552,60
Laba (Rugi) Bersih | Net Profit (Loss)
1.032,75
1.098,07
Laba Komprehensif Tahun Berjalan | Comprehensive Income for Current Year
1.021,53
1.092,80
647.343
630.584
86.341.507
85.131.033
765.812
763.507
13
13
7.900
8471
Ekuitas | Equity Liabilitas | Liabilities
Kinerja Non Keuangan | Non Financial Performance Pergerakan Pesawat (dalam satuan Rute) | Aircraft Movement (in Route) Pergerakan Penumpang (dalam satuan Pax) | Passenger Movement (in Pax) Pergerakan Kargo (dalam ribuan Kg) | Cargo Movement (in Kg) Jaringan Kantor Cabang (Bandara) | Branch Offices Network (Airport) Karyawan (Orang) | Employees (People)
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
33
Struktur Organisasi Organization Structure
Sekretaris Dewan Komisaris
Dewan Komisaris
Secretary of Board of Commissioners
Board of Commissioner’s
Direktur Utama President Director
Direktur Pengembangan Kebandarudaraan & Teknologi
Direktur Komersial Kebandaraudaraan
Direktur Kargo & Pengembangan Usaha
Director of Airport Commercial Affairs
Director of Cargo and Business Development
Deputi Direktur Tata Lingkungan Bandara
Deputi Direktur Bisnis Terminal & Sisi Darat
Deputi Direktur Bisnis Kargo
Deputy Director of Airport Landscape & Environment
Deputy Director of Terminal Business and Land Area
Deputy Director of Cargo Business
Deputi Direktur Pelayanan Penerbangan
Deputi Direktur Prasarana
Deputi Direktur Bisnis Penerbangan
Deputi Direktur Pengembangan Usaha
Deputy Director of Aviation Services
Deputy Director of Infrastructure
Deputy Director of Aviation Business
Deputy Director of Business Development
Deputi Direktur Pelayanan Bandara
Deputi Direktur Teknologi Kebandaraudaraan
Deputi Direktur Pembinaan Anak Perusahaan
Deputy Director of Airport Technology
Deputy Director of Subsidiary Development
Direktur Operasi Kebandarudaraan Director of Airport Operations
Deputi Direktur Manajemen Keselamatan Deputy Director of Safety Management
Deputy Director of Airport Services
Director of Airport & Technology Development
Deputi Direktur Pengamanan & PKP-PK Deputy Director of Security & Rescue and Fire Fighting Services
34
Improving The Sustainability Performance
PMU
Kantor Cabang
PMU
Branch Office
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
Komite Audit Audit Committee
Kepala Satuan Pengawas Internal Head of Internal Audit
Kepala Biro Teknologi Informasi & Komunikasi
Direktur Keuangan Director of Finance
Direktur SDM & Umum
Sekretaris Perusahaan
Head of Information & Communication Technology
Corporate Secretary
Director of Human Resource & General Affairs
Kepala Biro Pelelangan Head of Bidding
Deputi Direktur Manajemen Aset & Perlengkapan Deputy Director of Asset Management & Utilities
Deputi Direktur Pengembangan SDM Deputy Director of Human Resources Development
Deputi Direktur Anggaran & Akuntansi
Deputi Direktur Pendidikan & Pelatihan
Deputy Director of Budgeting & Accounting
Deputy Director of Education & Training
Deputi Direktur Perbendaharaan
Deputi Direktur Pelayanan Administrasi & Umum
Deputy Director of Treasury
Deputy Director of General Affairs
Kepala Biro Perencanaan Strategis & Manajemen Kinerja Perusahaan Head of Strategic Planning & Corporate Performance Management
Kepala Biro Pemasaran Head of Marketing
Kepala Biro Hukum Head of Legal
Kepala Biro Manajemen Risiko & Kepatuhan Head of Risk Management & Compliance
Deputi Direktur PKBKL Deputy Director of SME-CD
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
35
Visi, Misi & Tata Nilai Perusahaan (G4-56) Vision, Mission & Corporate Values (G4-56) Angkasa Pura II merumuskan Visi dan Misi Perusahaan dalam rangka mendukung pencapaian tujuan Perseroan. Penguatan Misi Perusahaan dilakukan dengan cara menyesuaikan rumusan misi yang ada sebelumnya dengan kondisi saat ini.
Angkasa Pura II formulated the Company’s vision and mission to support the aims achievement of the Company. The mission statement of the Company was undertaken by adjusting to the prior mission with the curent condition.
Perseoan telah menetapkan dan menyosialisasikan Visi, Misi, dan Nilai-nilai Perusahaan kepada seluruh Jajaran Angkasa Pura II.
The Company has determined and disseminated the Vision, Mission, and Corporate Values to all management of Angkasa Pura II.
Visi
Vision
Menjadi pengelola bandar udara kelas dunia yang terkemuka dan profesional
To become leading and professional world-class airport management company
Untuk mewujudkan visi tersebut, Angkasa Pura II bertekad melakukan transformasi secara menyeluruh dan bertahap selama lima tahun pertama.
To achieve its vision, Angkasa Pura II is committed to implement a holistic and gradual transformation for the first five years.
2012 Aligning
36
2013
Growing
2014
2015
Leading
2016
Excelling
World Class
Misi
Mission
1. Mengelola jasa bandar udara kelas dunia dengan mengutamakan tingkat keselamatan, keamanan, dan kenyamanan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan; 2. Mengembangkan SDM dan budaya Perusahaan yang berkinerja tinggi dengan menerapkan sistem manajemen kelas dunia; 3. Mengoptimalkan strategi pertumbuhan bisnis secara menguntungkan untuk meningkatkan nilai pemegang saham serta meningkatkan kesejahteraan karyawan dan pemangku kepentingan lainnya; 4. Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra usaha dan mitra kerja serta mengembangkan secara sinergis dalam pengelolaan jasa bandar udara; 5. Memberikan nilai tambah yang optimal bagi masyarakat dan lingkungan.
1. Managing world-class airport services by prioritizing the safety, security, and comfort to improve customer satisfaction; 2. Developing human resources and high-performing co m p a n y c u l t u r e by a p p l y i n g wo r l d - c l a s s management system; 3. Optimizing profitable business growth strategy to increase shareholders value and improve the welfare of employees and other stakeholders;
Tata Nilai-nilai Perusahaan
Corporate Values
Angkasa Pura II memiliki nilai-nilai perusahaan yakni THE BEST yang terdiri dari 7 elemen penting, yakni Team Work, Hospitality, Excellence, Balance, Effectiveness & Efficiency, Satisfaction, Trustworthy. Penjabaran dari nilai-nilai perusahaan tersebut adalah sebagai berikut :
Angkasa Pura II has corporate values called THE BEST that consists of 7 important elements, i.e. Team Work, Hospitality, Excellence, Balance, Effectiveness & Efficiency, Satisfaction, Trustworthy. The explanation of those corporate values are as follows:
Improving The Sustainability Performance
4. Having mutual cooperation with business and working partners and in synergy developing airport services management; 5. Generating optimal added value for the community and environment.
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
Nilai Dasar
Perilaku yang Diinginkan
Team Work Hospitality Excellence Balance Effectiveness & Efficiency
Satisfaction Trustworthy
»» »» »»
Kooperatif dan mampu bekerja sama secara efektif Saling menghargai dan dapat menerima perbedaan pendapat Proaktif dalam memberikan masukan konstruktif
»» »» »»
Cooperative and able to work together effectively Appreciate each other and able to accept differences in opinion Proactive in providing constructive input
»» »» »»
Ramah dalam memberikan pelayanan terbaik terhadap pelanggan internal dan eksternal Harmonis dalam membina hubungan sinergetik dengan semua pemangku kepentingan Peduli (care) terhadap lingkungan sekitar
»» »» »»
Friendly in providing the best service to external and internal customers Harmony in maintaining synergetic relationship with all stake holders Care to the surrounding environment
»» »» »»
Selalu bersikap dan bertindak yang terbaik Persisten melakukan perbaikan berkesinambungan Zero Tolerance to Errors and Zero Complaints
»» »» »»
Excellent in Attitude and Action at all times Persistent in continuous improvement Zero Tolerance to Errors and Zero Complaints
»» »» »»
Seimbang dalam pencapaian tujuan (jangka pendek dan jangka panjang) Adil dalam tindakan dan pengambilan keputusan Seimbang dalam pemenuhan kebutuhan pemangku kepentingan internal dan eksternal
»» »» »»
Balance in achieving goals (short and long term) Impartial in action and decision making Balance in fulfilling internal and external shareholders demand
»» »»
Efektif dalam pengambilan keputusan dan pencapaian tujuan Efisien dalam pemakaian sumber daya serta sadar akan biaya dan profitabilitas (cost and profitability concern) Efektif dalam bekerja (3AS: Kerja KerAS, Kerja IkhlAS, Kerja CerdAS)
»» »» »» »»
Effective in decision making and achieving goals Efficient in resource utilization with sense of cost and profitability concern Effective in working (3AS: Kerja KerAS (work hard), Kerja IkhlAS (work sincerely), Kerja CerdAS (work smart))
»» »» »»
Fokus pada kepuasan, kepentingan dan kebutuhan pelanggan Komitmen penuh untuk senantiasa meningkatkan kepuasan pelanggan internal dan eksternal Teguh menerapkan prinsip PEDULI (Pelayanan Prima, Efektif & Efisien, Dedikasi Tinggi, Unggul, Lingkungan dan Internasional)
»» »» »»
Focus on the satisfaction, interest and requirements of customers Fully committed to continuously improve the internal and external customers satisfaction Persisten in implementing PEDULI (Pelayanan Prima, Efektif & Efisien, Dedikasi Tinggi, Unggul, Lingkungan dan Internasional (Excellent Service, Effective & efficient, High Dedication, Superior, Environmental and Internationl))
»» »» »»
Patuh terhadap kebijakan, peraturan, hukum dan undang-undang yang berlaku Selaras antara kata dan perbuatan Konsisten dalam penerapan jiwa/karakter Keteladanan, Keberanian, Ketelitian, Kerahasiaan, Keadilan, Husnuzon (tidak berburuk sangka), Loyalitas dan Tidak Pendendam (K5HLT)
»» »» »»
Compliance to the applicable policy, laws and regulation Harmony between words and action Consistency in implementing the spirit/character, exemplary, courage, precision, secrecy, fairness, no prejudice, loyalty, and not avengeful.
THE BEST dibangun dari nilai-nilai dasar sebelumnya yang telah tertanam dengan kokoh di Angkasa Pura II (Persero), yakni PEDULI, 3 As, Zero Tolerance to Errors, Zero Complaints, dan K5HLT.
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
THE BEST was built from the previous core values that were integrated in Angkasa Pura II (Persero), which was PEDULI, 3As, Zero Tolerance to Errors, Zero Complaints, and K5HLT.
Improving The Sustainability Performance
37
Tata Kelola Keberlanjutan Sustainability Governance
38
Penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) yang unggul dan konsisten merupakan suatu kebutuhan dalam mencapai pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan. Penerapan GCG dapat meningkatkan kinerja Angkasa Pura II, yang dapat mengoptimalkan nilai saham dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan seluruh pemangku kepentingan lainnya. Implementasi GCG dengan sudut pandang yang luas sebagai suatu sistem penunjang kinerja dan pemenuhan aspek kepatuhan terhadap berbagai peraturan perundang-undangan, telah menjadi landasan dalam mengelola bisnis yang berbudaya dan beretika.
Implementation of excellent and consistent Good Corporate Governance (GCG) is a need in achieving sustainable performance growth. GCG implementation can improve the performance of Angkasa Pura II, that may optimize the share values in the long ter, by taking into account the entire stakeholders. GCG implementation with wide point of view as a performance supporting system and compliance aspect fulfillment on several prevailing rules and regulations, has become a foundation in managing ethical business.
Dengan memperhatikan prinsip-prinsip GCG sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku, Angkasa Pura II telah menyusun dan mengembangkan struktur dan sistem tata kelola perusahaan. Upaya perbaikan penerapan praktek terbaik berkelanjutan GCG dilaksanakan sebagai tindak lanjut atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha No. PER-01/ MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara dan perubahannya Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-09/MBU/2012 tanggal 06 Juli 2012. Penerapan GCG mengacu pada 5 prinsip dasar TARIF yakni keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independen (independency), dan kewajaran (Fairness).
By taking into account the GCG principles in accordance with the prevailing rules and regulations, Angkasa Pura II has prepared and developed structure and system of governance. The improvement efforts in implementing the best practices of sustainable GCG was undertaken as a respond on the Regulation of Ministry of State Owned Enterprises No. PER01/MBU/2011 concerning Implementation of Good Corporate Governance on State Owned Enterprises and the amendment on Regulation of Ministry of State Owned Enterprises No. PER-09/MBU/2012 dated July 6, 2012. GCG implementation referred to 5 basic principles of TARIF comprising transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness.
KEBIJAKAN DAN STRUKTUR TATA KELOLA (G4-34)
GOVERNANCE POLICY AND STRUCTURE (G4-34)
Dalam rangka mendukung pencapaian Visi dan Misi Perusahaan serta mewujudkan mewujudkan pengelolaan bisnis kebandarudaraan bertaraf kelas dunia (world class airport), Angkasa Pura II telah menetapkan kebijakan dan struktur tata kelola perusahaan. Hal ini juga sebagai bentuk komitmen Angkasa Pura II secara konsisten dalam menegakkan praktik GCG dengan mengacu kepada ketentuan dan peraturan perundang-undangan.
To support the achievement of Company’s Vision and Mission and realize the world class airport business management, Angkasa Pura II has set governance policy and structure. This also part of Angkasa Pura II’s commitment who consistently implementing GCG practices by referring to the prevailing rules and regulations.
Komitmen tersebut tertuang dalam kebijakan-kebijakan/ pedoman internal terkait penerapan GCG baik melalui Surat Keputusan Bersama maupun Surat Keputusan/Surat Edaran Direksi, antara lain: 1. Pedoman GCG sesuai SK Bersama Dewan Komisaris dan Direksi Nomor: DKOM.390.1/HK.201/Angkasa Pura II-2014 dan KEP.02.03.01/08/2014.3 dimutakhirkan tanggal 5 Agustus 2014. 2. Perilaku sesuai SK Bersama Dewan Komisaris dan Direksi Nomor: DKOM.036.1/HK.201/Angkasa Pura II-2014 dan KEP.02.03.01/01/2014.1 yang dimutakhirkan tanggal 22 Januari 2014. 3. Board Manual melalui SK Bersama Dewan Komisaris dan Direksi Nomor: DKOM.390.2/HK.201/Angkasa Pura II2014 dan KEP.01.02.01/08/2014.1 yang dimutakhirkan tanggal 5 Agustus 2014.
The commitment was stated in the policies/internal guideline concerning GCG implementation through Joint Decree or the Board of Directors’ Decree/Circulation Letter, as follows:
Improving The Sustainability Performance
1. Code of GCG as stated in Joint Decree of the Board of Commissioners and Directors Number: DKOM.390.1/ HK.201/Angkasa Pura II-2014 and KEP.02.03.01/08/2014.3 updated on August 5, 2014. 2. Behavior as stated in Joint Decree of the Board of Commissioners and Directors Number: DKOM.036.1/ HK.201/Angkasa Pura II-2014 anf KEP.02.03.01/01/2014.1 updated on January 22, 2014. 3. Board Manual as stated in Joint Decree of the Board of Commissioners and Directors Number: DKOM.390.2/ HK.201/Angkasa Pura II-2014 and KEP.01.02.01/08/2014.1 updated on August 5, 2014.
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
4. Pedoman Pengelolaan dan Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Angkasa Pura II melalui SK Bersama Dewan Komisaris dan Direksi Nomor: DKOM.036.2/HK.201/ Angkasa Pura II-2014 dan KEP.02.03.01/01/2014 tanggal 22 Januari 2014. 5. Pedoman Sistem Pengaduan Pelanggaran (Whistleblowing System) di Lingkungan Angkasa Pura II melalui SK Bersama Dewan Komisaris dan Direksi Nomor: DKOM.036.3/ HK.201/Angkasa Pura II-2014 dan KEP.02.03.01/01/2014.2 tanggal 22 Januari 2014.
4. Gratification Management and Control Guideline in Angkasa Pura II through Joint Decree of the Board of Commissioners and Directors Number: DKOM.036.2/ HK.201/Angkasa Pura II-2014 and KEP.02.03.01/01/2014 dated January 22, 2014. 5. Whistleblowing System Guideline in Angkasa Pura II through Joint Decree of the Board of Commissioners and Directors Number: DKOM.036.3/HK.201/Angkasa Pura II-2014 and KEP.02.03.01/01/2014 dated January 22, 2014.
Optimalisasi penerapan GCG Angkasa Pura II terus dilakukan dengan penguatan infrastruktur untuk mencapai praktik terbaik, pengujian keandalan, dan penyesuaian sistem maupun prosedur sesuai dengan perkembangan bisnis dan regulasi kebandarudaraan untuk mendukung pelaksanaan GCG yang semakin efektif.
Optimizing the GCG implementation in Angkasa Pura II was conducted continuously by strengthening the infrastructure to achieve best practice, reliable test, and system or procedure adjustment in accordance with the business development and airport regulation to support the effective GCG implementation.
Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang kebandarudaraan, selain mematuhi Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas, Undang Undang No. 19 tahun 2003 tentang BUMN (Pasal 5 ayat 3) dan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara dan perubahannya Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-09/MBU/2012 tanggal 06 Juli 2012.
As one of the companies in airport sector, apart to comply with Law No. 40 Year 2007 concerning Limited Liability Company, Law No. 19 year 2003 concerning SOEs (Article 5 point 3) and Regulation of Ministry of State Owned Enterprises No. PER-01/MBU/2011 concerning Good Corporate Governance Implementation in SOEs and its amendment of Minsitry of State Owned Enterprises No. No. PER-09/MBU/2012 dated July 6, 2012.
Dengan peraturan perundangan tersebut, maka struktur tata kelola Angkasa Pura II melibatkan interaksi organ Perusahaan utama yang terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi serta organ pendukung yang meliputi Komite-Komite dibawah Komisaris. Sehingga struktur tata kelola Angkasa Pura II terdiri dari: 1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), merupakan organ tertinggi dalam Perusahaan, mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris, atau Direksi dalam batas yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku 2. Dewan Komisaris, bertindak sebagai organ perusahaan yang bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa Angkasa Pura II mematuhi seluruh peraturan, menjalankan keputusan RUPS sesuai kaidah GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 3. Direksi adalah organ Perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untukmelakukan pengelolaan Perusahaan sesuai peraturan yang berlaku, menjalankan keputusan RUPS serta melaksanakan praktek terbaik GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
With those rules and regulations, then the governance structure of Angkasa Pura II involved the interaction of main Corporate organ comprising of General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners, and Directors and supporting organ comprising of Committees under the Board of Commissioner. So the governance structure of Angkasa Pura II consists of: 1. General Meeting of Shareholders, is the highest organ in the Company, that has the authority not granted to Board of Commissioners or Directors within specific limits in accordance with the prevailing Articles of Association and rules and regulations. 2. Board of Commissioners is in charge as corporate organ that is collectively responsible for overseeing and advising the Board of Directors and ensuring Angkasa Pura II complied with all rules, implemented the GMS resolutions in accordance with GCG principles in all levels of the organization. 3. Board of Directors is in charge as corporate organ that is collectively responsible to manage the Company in accordance with the prevailing rules, implement the GMS resolutions and GCG best practices in all levels of the organization.
Dengan pembagian tersebut, bagan struktur tata kelola Angkasa Pura II adalah sebagai berikut. [G4-34]
With that division, the chart of Angkasa Pura II’s governance structure is as follows. [G4-34]
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
39
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM (RUPS) General Meeting- of Shareholders (GMS)
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners
KOMITE AUDIT Audit Committee
40
KOMITE MANAJEMEN RISIKO Risk Management Committee
DIREKSI Board of Directors
SEKRETARIS PERUSAHAAN Corporate Secretary
SATUAN PENGAWAS INTERNAL Internal Supervision Unit
UNIT KERJA LAINNYA Other working unit
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ tertinggi dalam struktur tata kelola Angkasa Pura II. RUPS memiliki wewenang mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, mengesahkan perubahan Anggaran Dasar, memberikan persetujuan atas laporan tahunan, menetapkan alokasi penggunaan laba, menunjuk akuntan publik, serta menetapkan jumlah dan jenis kompensasi serta fasilitas pengurus.
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS General Meeting of Shareholders (GMS) is the highest organ in the governance structure of Angkasa Pura II. GMS has authority to appoint and dismiss the members of the Board of Commissioners and Directors, evaluate the performance of the Board of Commissioners and Directors, approve the amendment of Articles of Association, approve the annual report, determine the profit allocation, appoint public accountant, and determine the total and type of compensation and facilities of the committees.
Berdasarkan waktu penyelenggaraan, RUPS terdiri dari dua jenis, yakni: 1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan tiap tahun buku selambat-lambatnya enam bulan setelah tahun buku Perusahaan ditutup. 2. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yaitu Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan sewaktuwaktu berdasarkan kebutuhan.
Based on the time of event, GMS consists of two types, i.e.:
RUPST dan RUPSLB merupakan wadah para pemegang saham untuk bertindak dan mengambil keputusan penting berkaitan dengan investasi yang ditanamkan ke perusahaan dengan kedudukan yang setara. Melalui RUPS ini pemegang saham dapat menggunakan haknya dan memberikan pendapat serta suaranya untuk mengambil keputusan berkaitan dengan hasil operasional, rencana pengembangan usaha ke depan dan bahkan pergantian pengurus perusahaan dengan kedudukan setara. RUPS juga merupakan forum pemegang saham untuk melakukan evaluasi kinerja pengurus Perusahaan, baik kinerja di bidang ekonomi, sosial dan lingkungan, yang menjadi dasar bagi kelanjutan masa tugas dan besaran remunerasi serta insentif bagi para pengurus.
AGMS and EGMS are a platform for the shareholders to act and make important decision concerning with investment injected to the company with the same position. Through this GMS, the shareholders can use their rights and provie opinion and voting to make decision concerning the matters related with the operations result, business development plan in the future and even the Company’s management changes with the same position. GMS is also a forum for the shareholders to evaluate the Company’s committees performance, including the performance in economic, social and environment, that become the reference for term of office continuity and number of remuneration and incentive for the management.
Selama 2014, Angkasa Pura II menyelenggarakan 1 (satu) kali Rapat Umum Pemegang Saham yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dilaksanakan pada 21 Maret 2014 di Gedung Kementerian BUMN Jl. Medan Merdeka Barat No. 13 Jakarta. Pada tahun yang sama tidak terdapat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB).
Throughout 2014, Angkasa Pura II organized 1 (one) time General Meeting of Shareholders which is Annual General Meetin of Shareholders (AGMS) held on March 21, 2014 in Ministry of SOEs Office, Jl. Medan Merdeka Barat No. 13 Jakarta. During the same year, there was no Extraordinary General Meeting of Shareholders held.
Improving The Sustainability Performance
1. Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) held annually latest by six months after the fiscal year ended. 2. Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) is General Meeting of Shareholders held anytime deemed necessary.
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi atas pengelolaan perusahaan. Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan melalui mekanisme RUPS, memiliki tanggung jawab masing-masing secara kolektif dan kolegial (fiduciary responsibility) yang harus dipertanggung-jawabkan melalui RUPS. Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara. Tugas Komisaris Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris.
BOARD OF COMMISSIONERS Board of Commissioners is a corporate organ who is in charge and collectively responsible for overseeing and advising the Board of Directors for the Company’s management. The Board of Commissioners is appointed and dismissed through the mechanism of GMS, has fiduciary responsibility that shall be reported through GMS. The position of each member of the Board of Commissioners including President Commissioner is the same. The Duty of President Commissioner as primus inter pares is to coordinate the activities of the Board of Commissioners.
Dewan Komisaris memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan fungsinya masing-masing sebagaimana diamanahkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dewan Komisaris juga telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang dievaluasi dan dilakukan pengkinian secara berkala. Board Manual telah dimutakhirkan berdasarkan SKB Dewan Komisaris dan Direksi Nomor: DKOM.390.1/HK.201/Angkasa Pura II-2014 dan KEP.02.03.01/08/2014.3 dimutakhirkan tanggal 5 Agustus 2014. Pedoman dan Tata Terbit Kerja tersebut mengatur mengenai tugas pokok, struktur organisasi, etika kerja, waktu kerja, dan penyelenggaraan rapat Dewan Komisaris.
Board of Commissioners has clear authority and responsibility in accordance with each function as mandated in the Articles of Association and prevailing rules and regulations. The Board of Commissioners also has guideline and work manual that is evaliated and updated regularly. Board Manual has been updated based on the joint decree letter (SKB) of the Board of Commissioners and Directors Number: DKOM.390.1/HK.201/ Angkasa Pura II-2014 and KEP.02.03.01/08/2014.3 updated on August 5, 2014. The Board Manual set the main duties, organization structure, work ethics, work time, and meeting of the Board of Commissioners.
Dewan Komisaris secara kolektif memiliki keahlian untuk dapat melaksanakan tanggung jawab yang diamanahkan. Dewan Komisaris memiliki pemahaman dan kompetensi yang memadai, sehingga dapat menghadapi permasalahan yang timbul dalam kegiatan usaha Perusahaan, membuat keputusan secara independen, mendorong peningkatan kinerja Perusahaan, serta dapat secara efektif melakukan penelaahan dan memberikan masukan konstruktif terhadap kinerja Direksi.
Board of Commissioners collectively has skills to implement the mandated responsibilities. The Board of Commissioners has adequate understanding and competence, so that it can solve any problems raised in the business activity of the Company, make independent decision, encourage the Company’s performance improvement, and can effectively review and provide costructive input to the Board of Directos’ performance.
Komposisi anggota Dewan Komisaris pada tahun 2014 mengalami perubahan dan pergantian berdasarkan keputusan Pemegang Saham, sebagai berikut:
Composition of the Board of Commissioners’ members in 2014 has changed based on the Shareholders decision, as follows:
Nama Name
Jabatan Position
Dasar Pengangkatan/Pemberhentian Basis of Appointment/Dismissal
M. Iksan Tatang*)
Komisaris Utama President Commissioner
Surat Keputusan Nomor : KEP-335/MBU/2012 tanggal 17 September 2012 Decree Number : KEP-335/MBU/2012 dated September 17 , 2012
Santoso Eddy Wibowo**)
Komisaris Utama President Commissioner
Surat Keputusan Nomor : KEP-217/MBU/10/2014 tanggal 17 Oktober 2014 Decree Number : KEP-217/MBU/10/2014 dated October 17 , 2014
Komisaris Commissioner
Surat Keputusan Nomor : KEP-135/MBU/2010 tanggal 21 Juli 2010 Decree Number : KEP-135/MBU/2010 dated July 21 , 2010
Effendi Batubara*)
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
41
Nama Name
Jabatan Position
Dasar Pengangkatan/Pemberhentian Basis of Appointment/Dismissal
Iswan Elmi**)
Komisaris Commissioner
Surat Keputusan Nomor : KEP-217/MBU/10/2014 tanggal 17 Oktober 2014 Decree Number : KEP-217/MBU/10/2014 dated October 17 , 2014
Tursandi Alwi
Komisaris Commissioner
Surat Keputusan Nomor : KEP-144/MBU/2010 tanggal 2 Agustus 2010 Decree Number : KEP-144/MBU/2010 dated August 2, 2010
Rubani Pranoto
Komisaris Commissioner
Surat Keputusan Nomor : KEP-73/MBU/2011 tanggal 21 Maret 2011 Decree Number : KEP-73/MBU/2011 dated March 21 ,2011
W. Budi Santoso
Komisaris Commissioner
Surat Keputusan Nomor : KEP-335/MBU/2012 tanggal 17 September 2012 Decree Number : KEP-335/MBU/2012 dated September 17 , 2012
Wahyu Kuncoro
Komisaris Commissioner
Surat Keputusan Nomor : SK-243/MBU/2013 tanggal 16 Mei 2013 Decree Number : SK-243/MBU/2013 dated May 16 , 2013
*) Menjabat sampai dengan Oktober 2014 | Served until October 2014 **) Menjabat sejak Oktober 2014 | Served since October 2014
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh komite yang dibentuk dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Komite tersebut adalah 1. Komite Audit Peran dan tanggung jawab Komite Audit, seperti tertuang dalam Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter), adalah untuk memberikan pendapat dan dukungan kepada Dewan Komisaris dalam memenuhi tanggung jawabnya termasuk pengawasan terhadap sistem dan proses Pelaporan Keuangan, proses audit atas laporan Keuangan Perusahaan, evaluasi atas pelaksanaan pengawasan internal (internal control) Perusahaan, evaluasi atas kinerja Internal Auditor Perusahaan, dan pengawasan kinerja teknis dan operasional serta pemenuhan ketentuan dan peratuan perundang undangan lainnya. Komite Audit diangkat dan diberhentikan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris dengan masa jabatan selama 2 (dua) tahun). Anggota komite Angkasa Pura II telah memiliki latar belakang pendidikan atau memiliki keahlian di bidang akuntansi atau keuangan, dan memahami industri/bisnis perusahaan. Komposisi Komite Audit Angkasa Pura II terdiri dari seorang Ketua yang merupakan anggota Dewan Komisaris Angkasa Pura II,seorang wakil ketua dan 2 (dua) orang anggota komite yang berasal pihak profesional yang independen.
42
Improving The Sustainability Performance
In implementing its duties, the Board of Commissioners is assisted by the committees that established and responsible to the Board of Commissioners. The Committees are 1. Audit Committee Roles and responsibilities of Audit Committee, as stated in the Audit Committee Charter, is to give opinion and support to the Board of Commissioners in order to fulfill its responsibilities including oversight of financial reporting system and process, audit process of company financial report, evaluate the performance of company internal control, evaluate the performance of company internal auditor and supervise the technical and operational performance and also fulfillment of other laws and regulations.
Audit Committee is appointed and dimissed based on the Decree of the Board of Commissioners with term of office of 2 (two) years. Members of Angkasa Pura II’s Committees have education backgrounds and skills in the field of accounting or finance, and understand the company’s industry/business. Composition of Angkasa Pura II’s Audit Committees consists of one Chairman who is a member of the Board of Commissioners of Angkasa Pura II, a Vice Chairman and 2 (two) committee members who are from independent professional.
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
Komposisi keanggotaan Komite Audit Angkasa Pura II ditetapkan berdasarkan : • Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-12/ MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 • Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor : KEP.213.1/ KP.1013.3/Angkasa Pura II-2013 tanggal 27 April 2013 tentang Perpanjangan masa tugas ketua Komite Audit PT Angkasa Pura II (Persero) Periode tahun2013–2015, • Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor : KEP.245.1/ KP.1013.3/Angkasa Pura II-2013 tanggal 17 Mei 2013 tentang Pemberhentian dan pengangkatan Wakil Ketua Komite Audit PT Angkasa Pura II (Persero),
• Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KEP.028/ KP.1013.3/Angkasa Pura II-2014 tanggal 1 Januari 2014
Membership composition of Angkasa Pura II’s Audit Committee is determined based on: • Regulation of Minister of SOEs Number: PER-12/ MBU/2012 dated August 24, 2012 • Board of Commissioners’ Decree Number: KEP.213.1/ KP.1013.3/Angkasa Pura II-2013 dated April 27, 2013 concerning the extension of duty Chairman of Angkasa Pura II (Persero)’s Audit Committee period 2013-2015, • Board of Commissioners’ Decree Number: KEP.245.1/ KP.1013.3/Angkasa Pura II-2013 dated May 17, 2013 concerning Dismissal and appointment of Vice Chairman of PT Angkasa Pura II (Persero)’s Audit Committee, • Board of Commissioners’ Decree Number: KEP.420/ KP.1013.3/Angkasa Pura II-2013 dated September 1, 2013 concerning Dismissal and appointment of members of PT Angkasa Pura II (Persero)’s Audit Committee, • Board of Commissioners’ Decree Number KEP.028/ KP.1013.3/Angkasa Pura II-2014 dated January 1, 2014
2. Komite Manajemen Risiko Pembentukan Komite Manajemen Risiko Angkasa Pura II bertujuan untuk membantu Dewan Komisaris memenuhi tanggung jawabnya dalam melaksanakan kewajiban Dewan Komisaris melakukan pemantauan, pengawasan dan penilaian atas efektifitas manajemen risiko. Komite Manajemen Risiko telah dilengkapi dengan pedoman dan tata tertib kerja sebagaimana tercantum dalam Charter Komite Manajemen Risiko. Komite Manajemen Risiko diangkat dan diberhentikan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris dengan masa jabatan selama 2 (dua) tahun.
2. Risk Management Committee The establishment of Risk Management Committee of Angkasa Pura II was to assist the Board of Commissioners to fulfill its responsibilities in implementing the obligation of the Board of Commissioners to oversee, seupervise, and assess the effectiveness of risk management. The Risk Management Committee has completed with the work guideline and manual as mentioned in the Risk Management Committee Charter. The Risk Management Committee is appointed and dismisses based on the Board of Commissioners’ Decree with term of office of 2 (two) years.
Susunan keanggotaan Komite Manajemen Risiko Angkasa Pura II berjumlah 4 (empat) orang, terdiri dari seorang Ketua yang juga adalah anggota Dewan Komisaris, seorang wakil ketua yang berasal dari anggota Dewan Komisaris dan 2 (dua) orang anggota komite yang berasal pihak profesional yang independen. Anggota Komite Manajemen Risiko memiliki keahlian dalam bidang manajemen risiko dan kebandarudaraan. Adapun tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko secara umum, antara lain: a. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dalam menyusun dan perbaikan kebijakan manajemen risiko yang berkaitan dengan pengendalian risiko di bidang pengelolaan aset, liability, finansial, investasi, teknik dan operasional perusahaan b. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dalam hal yang berkenaan dengan pengelolaan Sumber Daya Manusia c. Melakukan diskusi terkait dengan manajemen risiko dengan unit Corporate Risk Management (CRM), dan Sumber Daya Manusia dengan Human Resources Development (HRD) dan Human Resources Administration (HRA) atau unit lain
The composition of Risk Management Committee members of Angkasa Pura II is 4 (four) people, that consist of one Chairman who is also a member of the Board of Commissioners, a vice chairman who is from the member of the Board of Commissioners and 2 (two) members of committee who are from independent professional. The Risk Management Committee members have the skills in risk management and airport. The duties and responsibilities of Risk Management Committee generally are as follows: a. Provide input to the Board of Commissioners in developing and imprving risk management policies related to risk management in the areas of asset management, liability, financial, investment, company technical and operational. b. Provide input to the Board of Commissioners about matters related to Human Resource management.
• Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor : KEP.420/ KP.1013.3/Angkasa Pura II-2013 tanggal 1 September 2013 tentang Pemberhentian dan pengangkatan Anggota Komite Audit PT Angkasa Pura II (Persero),
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
c. Conduct discussions related to risk management with the Corporate Risk Management (CRM) Unit and discussions related to Human Resources with the Human Resources Development HRD) and Human Resources Administration (HRA) or other units.
Improving The Sustainability Performance
43
d. Memberikan masukan tentang pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan SDM dalam kegiatan Angkasa Pura II pada kesempatan rapat dengan Dewan Komisaris atau rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi e. Melakukan evaluasi terhadap akurasi model dan validitas data yang digunakan untuk mengukur risiko, efisiensi, dan efektifitas pengelolaan SDM f. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Unit CRM, HRD dan HRA g. Melakukan evaluasi terhadap Sistem Pengendalian Risiko dan Pengendalian SDM h. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris i. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris j. Melaporkan hasil evaluasi kepada Dewan Komisaris tentang kesesuaian antara kebijakan dengan pelaksanaan manajemen risiko dan pengelolaan SDM
44
k. Membuat laporan berkala l. Menjalankan tugas dengan baik dan menjaga kerahasiaan atas seluruh dokumen dan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas komite
d. Provide input to the implementation of risk management and human resources policies in Angkasa Pura II activities at the meetings with the Board of Commissioners or the joint meeting of Board of Commissioners and Directors. e. Evaluate the accuracy the model and data validity that is used to measure the reisk, efficiency, and the effectiveness of human resources management. f. Monitor and evaluate the performance of CRM, HRD, and HRA unit. g. Evaluate the Risk Management System and Human Resources Control System. h. Identify issues that require attention from the Board of Commissioners i. Carry out other duties that are assigned by the Board of Commissioners. j. Report the result of evaluation to the Board of Commissioners of conformity between policies and risk management implementation and human resources management. k. Create periodic reports. l. Perform its duties well and maintain the confidentiality of all documents and everything related to the implementation of committee assignments.
DIREKSI Direksi bertugas dan bertanggung jawab penuh secara kolegial dalam mengelola kepengurusan untuk kepentingan perusahaan sesuai dengan maksud dan tujuan pendirian perusahaan yakni memaksimalkan nilai perusahaan dengan menggunakan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan secara optimal. Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Pemegang Saham melalui mekanisme RUPS. Proses pemilihan dan pengangkatan Direksi akan didahului oleh proses fit and proper test termasuk penilaian atas kinerja periode sebelumnya, untuk anggota Direksi yang telah bertugas pada periode sebelumnya. Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial kepada RUPS, sekalipun dapat bertindak dan mengambil keputusan sesuai pembagian tugas dan wewenangnya, termasuk dalam aspek ekonomi, lingkungan dan sosial.
BOARD OF DIRECTORS Board of Directors is in charge and collegially responsible in managing the management for the Company’s interest in accordance with the aims and purpose of the Company’s establisment which is to optimize the corporate values by utilizing entire resources owned optimally. The Board of Directors is appointed and dismissed by Shareholders through the mechanism of GMS. The appointment and dismissal of the Board of Directors will be started by fit and proper test including assessment of the previous performance, for the members of the Board of Directors who have assigned on the previous period. The Board of Directors is in charge and collegially responsible to GMS, even though can act and make decision based on the division of duties and authorities, including in the aspect of economy, environment, and social.
Direksi berpedoman pada Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual). Board Manual berisi tentang petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan Direksi serta menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan Misi Perusahaan, sehingga diharapkan akan tercapai standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip GCG.
The Board of Directors refers to the Board Manual. The Board Manual consists of work guidelines of the Baord of Commissioners and Directors and explains the activities in structure, systematic, and easy to understand and can be implemented consistently, can be the reference for the Board of Commissioners and Directors in implementing each duties to achieve the Company’s Vision and Mission, so that it is expected can achieve the highest work standard with GCG principles.
Board Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, arahan Pemegang Saham serta praktik-praktik terbaik (best practices) Good Corporate Governance.
Board Manual is prepared based on the principles of corporation law, provisions of Articles of Association, regulations and prevailing rules and laws, the direction of Shareholders and Good Corporate Governance best practices.
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
Untuk meminimalisir terjadinya benturan kepentingan, setiap Direktur juga diwajibkan untuk membuat Daftar Khusus, yang berisikan keterangan kepemilikan saham setiap Direktur dan/ atau keluarganya pada Angkasa Pura II maupun perusahaan lain. Daftar Khusus disimpan dan diadministrasikan oleh Sekretaris Perusahaan.
To minimize conflict of interest occured, each Director is also obliged to make Special List, consists of share ownership description for each Director and/or his or her families in Angkasa Pura II and other companies. The Special List is kept and documented by the Corporate Secretary.
Pada komposisi Direksi per 31 Desember 2014, dari 7 (tujuh) orang Anggota Direksi, 4 (empat) orang berasal dari luar Angkasa Pura II, sementara 3 (tiga) orang berasal dari internal Angkasa Pura II, sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut:
The composition of the Board of Directors as of December 31, 2014, from 7 (seven) members of the Board of Directors, 4 (four) people are from outside Angkasa Pura II, meanwhile 3 (three) people are from internal of Angkasa Pura II, as described below:
Nama Name
Jabatan Position
Asal Origin
Tri S. Sunoko
Direktur Utama President Director
Eksternal External
Rinaldo J. Aziz
Direktur Komersial Kebandarudaraan Director of Airport Commercial
Eksternal External
Salahudin Rafi
Direktur Pengembangan Kebandarudaraan dan Teknologi Director of Airport and Technology Development
Internal Internal
Laurensius Manurung
Direktur Keuangan Director of Finance
Eksternal External
Endang A. Sumiarsa
Direktur Operasi Kebandarudaraan Director of Airport Operations
Internal Internal
RP. Hari Cahyono
Direktur SDM & Umum Director of Human Resource and General Affairs
Internal Internal
Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Director of Cargo and Business Development
Eksternal External
Yusmar Anggadinata
Sebagai wujud dalam pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan Angkasa Pura II, Direksi telah melakukan pembagian tugas sesuai kebutuhan pengembangan usaha dan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Secara umum pembagian tugas Direksi dibagi sebagai berikut:
As part of GCG implementation in every activities of Angkasa Pura II, the Board of Directors has divided the duties based on the needs of business development and prevailing rules and regulations. In general, the division of the Board of Directors’ division is as follows:
Direktur Utama Tugas dan wewenang Direktur Utama adalah mengkordinasikan pelaksanaan kebijakan Direksi yang dilakukan oleh para Direktur dan mengendalikan pelaksanaan tugas pengawasan internal.
President Director Duties and authorities of the President Director is to coordinate the implementation of Execution policies by the Board of Directors and control internal supervision duties.
Direktur Komersial Kebandarudaraan Tugas dan wewenang Direktur Komesial Kebandarudaraan adalah melaksanakan sebagian tugas Direksi dalam merumuskan kebijakan, membina penyelenggaraan dan mengendalikan kegiatan bisnis terminal dan sisi darat serta bisnis penerbangan.
Director of Airport Commercial Duties and authorities of the Director of Airport Commercial is to carry out part of Board of Directors duties in formulating policies, enhancing the implementation and controlling terminal business and land oeprations as well as aviation business.
Direktur Komersial Kebandarudaraan membawahi: • Deputi Direktur Bisnis Terminal dan Sisi Darat • Deputi Direktur Bisnis Penerbangan
Director of Airport Commercial supervises: • Deputy Director of Terminal Business and land Operations • Deputy Director of Aviation Business
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
45
46
Direktur Pengembangan Kebandarudaraan dan Teknologi Tugas dan wewenang Direktur Pengembangan Kebandarudaraan dan Teknologi adalah melaksanakan sebagian tugas Direksi dalam merumuskan kebijakan, membina penyelenggaraan dan mengendalikan kegiatan tata dan lingkungan bandara, prasarana dan teknologi kebandaraudaraan.
Director of Airport and Technology Development Duties and authorities of Director of Airport and Technology Development is to carry out part of the Board of Directors duties in formulating policies, enhancing the implementation and controlling the management and environment as well as facility and technology of the airport.
D i re k t u r Pe n g e m b a n g a n Ke b a n d a r u d a ra a n d a n Teknologi membawahi: • Deputi Direktur Tata dan Lingkungan Bandara • Deputi Direktur Prasarana • Deputi Direktur Teknologi Kebandarudaraan
Director of Airport and Technology Development supervises: • Deputy Director of Airport Management and Environment • Deputy Director of Infrastructure • Deputy Director of Airport Technology
Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Tugas dan wewenang Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha adalah melaksanakan sebagian tugas Direksi dalam merumuskan kebijakan, membina penyelenggaraan dan mengendalikan kegiatan kargo, pengembanga usaha, serta pembinaan Anak Perusahaan.
Director of Cargo and Business Development Duties and authorities of Director of Cargo and Business Development is to carry out part of the Board of Directors duties in formulating policies, enhancing the implementation and controlling the activities of cargo, business development, and subsidiaris improvement.
Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha membawahi: • Deputi Direktur Bisnis Kargo • Deputi Direktur Pengembangan Usaha • Deputi Direktur Pembinaan Anak Perusahaan
Director of Cargo and Business Development supervises: • Deputy Director of Cargo Business • Deputy Director of Business Development • Deputy Director of Subsidiaries Improvement
Direktur Keuangan Tugas dan wewenang Direktur Keuangan adalah melaksanakan sebagian tugas Direksi dalam merumuskan kebijakan, membina penyelenggaraan dan mengendalikan kegiatan manajemen aset dan perlengkapan, anggaran dan akuntansi, perbendaharaan serta program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL).
Director of Finance Duties and authorities of Director of Finance is to carry out part of the Baord of Directors duties in formulating policies, enhancing the implementation and controlling the management of asset and equipment, budgets and accounting, treasury, and Partnership and Community Development Program (PKBL).
Direktur Keuangan membawahi: • Deputi Direktur Manajemen Aset dan Perlengkapan • Deputi Direktur Anggaran dan Akuntansi • Deputi Direktur Perbendaharaan • Deputi Direktur Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Director of Finance supervises: • Deputy Director of Assets and Equipment Management • Deputy Director of Budget and Accounting • Deputy Director of treasury • Deputy Director of Partnership and Community Development Program
Direktur Operasi Kebandarudaraan Tugas dan wewenang Direktur Operasi Kebandarudaraan adalah melaksanakan sebagian tugas Direksi dalam merumuskan kebijakan, membina penyelenggaraan dan mengendalikan kegiatan pelayanan penerbangan, pelayanan bandara, pengamanan dan pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK), manajemen keselamatan, pemastian kualitas operasi serta perawatan fasilitas teknik elektronika dan navigasi, teknik listrik mekanikal dan peralatan, serta teknik bandara.
Director of Airport Operations Duties and authorities of Director of Airport Operations is to carry out part of the Board of Directors duties in formulating policies, enhancing the implementation and controlling the activities of flight service, Rescue & Fire Fighting Services (PKPPK), safety management, operation quality assurance, maintenance of electronic and navigation engineering facility, mechanical electricity and equipment facility, and airport engineering.
Direktur Operasi Kebandaraudaraan membawahi: • Deputi Direktur Manajemen Keselamatan • Deputi Direktur Pelayanan Penerbangan • Deputi Direktur Pelayanan Bandara • Deputi Direktur Pengamanan dan Pertolongan Kecelakanaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran
Director of Airport Operation supervises: • Deputy Director of Safety Management • Deputy Director of Flight Service • Deputy Director of Airport Service • Deputy Director of Air Crash Response and Fire Brigade Services
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
Direktur SDM & Umum Tugas dan wewenang Direktur SDM & Umum melaksanakan sebagian tugas Direksi dalam merumuskan kebijakan, membina penyelenggaraan dan mengendalikan kegiatan pengembangan sumber daya manusia, pendidikan dan pelatihan serta pelayanan administrasi umum.
Director of Human Resources and General Affairs Duties and authorities of Director of Airport Operations is to carry out part of the Board of Directors duties in formulating policies, enhancing the implementation and controlling the activities of human resources development, training and educational workshops implementation, and general administration service.
Direktur SDM & Umum membawahi: • Deputi Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia • Deputi Direktur Pendidikan dan Pelatihan • Deputi Direktur Pelayanan Administrasi Umum
Director of Human Resources and General Affairs supervises: • Deputy Director of Human Resources Development • Deputy Director of Education and Training • Deputy Director of General Affairs
Selain itu, berdasarkan Keputusan Direksi Nomor: KEP.02.03.01/00/12/2012/695 tentang Penunjukan Direktur SDM dan Umum Sebagai Penanggung Jawab Dalam Penerapan dan Pemantauan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik, maka Direktur SDM dan Umum ditunjuk sebagai penanggung jawab atas tugas-tugas yang berkaitan dengan dalam penerapan dan pemantauan tata kelola perusahaan yang baik, disamping melaksanakan tugas pokok dan fungsi sehari-hari sebagai Direktur SDM dan Umum.
In addition, based ont he Decision of the Baord of Directors No. KEP.02.03.01/00/12/2012/695 concerning the Appointment of the Director of Human Resources and General Affairs as the Caretaker in the Implementation and Management of Good Corporate Governance, the Director of Human Resources and General Affairs is appointed as the caretaker of tasks associated with the implementation and supervision of good corporate governance, as well as to perform the main duties and daily functions as the Director of Human Resources and General Affairs.
KODE ETIK DAN BUDAYA PERUSAHAAN (G4-56)
CODE OF ETHICS AND CORPORATE CULTURE (G4-56)
Code of Conduct (CoC) merupakan kode etik perusahaan sebagai penjabaran GCG dalam praktik berbisnis yang beretika berupa etika perilaku seluruh jajaran Angkasa Pura II kepada Stakeholders. CoC bertujuan sebagai pedoman berperilaku secara islami, profesional, bertanggung jawab, wajar, patut, dan dapat dipercaya bagi jajaran Perusahaan baik dalam melakukan hubungan bisnis dengan Pelanggan, rekanan maupun hubungan dengan rekan sekerja.
Code of Conduct (CoC) is the Company’s code of ethics as the GCG explanation in ethical business practices of behavior ethics of all management of Angkasa Pura II to Stakeholders. CoC aims as the behavior guideline in religious, professional, responsible, fair, fit, and can be trusted for the Company’s management in maintaining business relationship with Customers, partners or relationship with colleagues.
Angkasa Pura II memiliki Budaya Perusahaan yang disebut dengan THE BEST, dengan penjabaran sebagai berikut:
Angkasa Pura II has Corporate Culture called as THE BEST, with explanation as follows:
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
47
THE BEST TEAM-WORK
•• Kooperatif dan mampu bekerja sama secara efektif •• Saling menghargai dan dapat menerima perbedaan pendapat •• Proaktif dalam memberikan masukan konstruktif •• Cooperative and able to work together effectively •• Appreciate each other and able to accept differences in opinion •• Proactive in providing constructive input
HOSPITALITY
•• Ramah dalam memberikan pelayanan terbaik terhadap pelanggan internal dan eksternal •• Harmonis dalam membina hubungan sinergetik dengan semua pemangku kepentingan •• Peduli (care) terhadap lingkungan sekitar •• Friendly in providing the best service to external and internal customers •• Harmony in maintaining synergistic relationship with all stake holders •• Care to the surrounding environment
EXCELLENCE
•• Selalu bersikap dan bertindak yang terbaik •• Persisten melakukan perbaikan kesinambungan •• Zero Tolerance to Errors and Zero Complaints •• Excellent in Attitude and Action at all times •• Persistent in continuous improvement •• Zero Tolerance to Errors and Zero Complaints
48
BALANCE
•• Seimbang dalam pencapaian tujuan (jangka pendek dan jangka panjang) •• Adil dalam tindakan dan pengambilan keputusan •• Seimbang dalam pemenuhan kebutuhan pemangku kepentingan internal dan eksternal •• Balance in achieving goals (short and long term) •• Impartial in action and decision making •• Balance in fulfilling internal and external shareholders demand
EFECTIVENESS & EFFICIENCY
•• Efektif dalam pengambilan keputusan dan pencapaian tujuan •• Efisien dalam pemakaian sumber daya serta sadar akan biaya dan profitabilitas (cost and profitability concern) •• Efektif dalam bekerja (3AS : Kerja KerAS, Kerja IklAS, Kerja CerdAS) •• Effective in decision making and achieving goals •• Efficient in resource utilization with sense of cost and profitability concern •• Effective in working (3AS: Kerja KerAS (work hard), Kerja IkhlAS (work sincerely), Kerja CerdAS (work smart))
SATISFACTION
•• Fokus pada kepuasan, kepentingan dan kebutuhan pelanggan •• Komitmen penuh untuk senantiasa meningkatkan kepuasan pelanggan internal dan eksternal •• Teguh menerapkan prinsip PEDULI (Pelayanan Prima, Efektif & Efisien, Dedikasi Tinggi, Unggul, Lingkungan dan Internasional) •• Focus on the satisfaction, interest and requirements of customers •• Fully committed to continuously improve the internal and external customers satisfaction •• Persistent in implementing PEDULI (Pelayanan Prima, Efektif & Efisien, Dedikasi Tinggi, Unggul, Lingkungan dan Internasional (Excellent Service, Effective & efficient, High Dedication, Superior, Environmental and International))
TRUSTWORTHY
•• Patuh terhadap kebijakan, peraturan, hukum dan undang-undang yang berlaku •• Selaras antara kata dan perbuatan •• Konsisten dalam penerapan jiwa/karakter Keteladanan, Keberanian, Ketelitian, Kerahasiaan, Keadilan, Husnuzon (tidak berburuk sangka), Loyalitas dan Tindak Pendendam (KHSLT) •• Compliance to the applicable policy, laws and regulation •• Harmony between words and action •• Consistency in implementing the spirit/character, exemplary, courage, precision, secrecy, fairness, no prejudice, loyalty, and not avengeful.
Demi terciptanya Budaya Perusahaan (corporate culture), Insan Angkasa Pura II senantiasa dituntut untuk memiliki sikap profesional, disiplin dan komitmen yang tinggi dalam mendukung pengembangan industri kebandarudaraan. Internalisasi budaya perusahaan dalam setiap insan Angkasa Pura II diharapkan dapat memberikan manfaat multiplier effect terhadap kinerja dan perkembangan bisnis Angkasa Pura II.
To create corporate culture, the individuals of Angkasa Pura II are required to have professinal, discipline, and high commitment in supporting the airport industry development. The corporate culture internalization in every individuals of Angkasa Pura II is expected to provide multiplier effect benefit to the performance and business development of Angkasa Pura II.
MENCEGAH KORUPSI (G4-58, SO3, SO4)
PREVENTING CORRUPTION (G4-58, SO3, SO4)
Angkasa Pura II menyadari bahwa proses pengelolaan usaha kebandarudaraan melibatkan berbagai pihak dengan tingkat risiko yang besar. Untuk mencegah terjadinya tindakan fraud dan korupsi dari kegiatan pengelolaan jasa kebandarudaraan, Angkasa Pura II telah memperkuat sistem pengendalian internal dan mengembangkan kebijakan pencegahaan korupsi. [G4-DMA]
Angkasa Pura II realizes that the process of airport business management involving several parties with high risk level. To rpevent fraud and corruption form the airport services management activities, Angkasa Pura II has strengthened the internal control system and develop anti corruption policy. [G4-DMA]
Sistem tersebut dituangkan dalam kebijakan internal mengenai pengendalian gratifikasi/anti korupsi sekaligus sebagai bentuk komitmen Angkasa Pura II terhadap penerapan GCG, yaitu sebagai berikut:
That system is stated in the internal policy concerning the gratification control/anti corruption as well as part of the Angkasa Pura II’s commitment to the GCG implementation, as follows:
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
1. Pedoman Pengelolaan dan Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Angkasa Pura II melalui Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi Nomor: DKOM.036.2/HK.201/Angkasa Pura II-2014 dan KEP.02.03.01/01/2014 yang telah diperbaharui tanggal 22 Januari 2014. 2. Program Pengendalian Gratifikasi (PPG) bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang ditandai dengan penandatanganan komitmen oleh Komisaris Utama dan Diretur Utama Angkasa Pura II serta Direktur Gratifikasi KPK. 3. Sosialisasi untuk stakeholder Kantor Cabang Bandara Soekarno-Hatta dikemas dalam format seminar dengan tema Bandara Bersih dari Gratifikasi dan hadir sebagai nara sumber Deputi Bidang Pencegahan KPK, Bapak Johan Budi (sekarang Plt Wakil Ketua KPK).
1. Gratification Management and Control Guideline in Angkasa Pura II through joint Decree Letter of the Board of Commissioners and Directors Number: DKOM.036.2/ HK.201/Angkasa Pura II-2014 and KEP.02.03.01/01/2014 updated on January 22, 2014.
Whistleblowing System [G4-14] kebijakan internal mengenai pengendalian gratifikasi/anti korupsi didukung oleh aktivitas pangawasan dan pengendalian internal serta diperkuat dengan implementasi whistleblowing system. Pedoman Sistem Pengaduan Pelanggaran (Whistleblowing System) di Lingkungan Angkasa Pura II ditetapkan melalui Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi Nomor: DKOM.036.3/HK.201/Angkasa Pura II-2014 dan KEP.02.03.01/01/2014.2 yang telah diperbaharui tanggal 22 Januari 2014. Sistem ini merupakan sistem pelaporan yang memungkinkan setiap pihak untuk terlibat dalam upaya pencegahan dan pendeteksian dini tindakan penyimpangan di Angkasa Pura II.
Whistleblowing System [G4-14] The internal policy concerning the gratification control/anti corruption is supported by the supervisory activities and internal control and strengthened with the implementation of whistleblowing system. The whistleblowing system in Angkasa Pura II was set through the joint decree of the Board of Commissioners and Directors Number: DKOM.036.3/HK.201/ Angkasa Pura II-2014 and KEP.02.03.01/01/2014.2 which was updated on January 22, 2014. This system is a reporting sytem that enable any party to be involved in the prevention and early detection of any violation in Angkasa Pura II.
Ruang lingkup kebijakan tersebut mencakup kebijakan Perusahaan terkait penyimpangan dari peraturan dan perundangan yang berlaku, penyalahgunaan jabatan untuk kepentingan lain di luar Perusahaan, pemerasan, perbuatan curang, benturan kepentingan dan gratifikasi.
Scope of policies comprising the Comapny’s policy concerning the violation of the prevailing rules and regulation, misuse of the position for other interest outside the Company, extortion, cheating, conflict of interest and gratification.
Setiap laporan yang masuk akan dipelajari, diklasifikasikan dan ditindaklanjuti melalui penyelidikan mendalam berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh. Pengaduan terhadap dugaan pelanggaran dapat disampaikan melalui berbagai sarana pelaporan yang tersedia, antara lain: telepon (021-5505042), faksimili (021-5501536), website (www.angkasapur2.co.id) dan email (mailto:
[email protected]). Pelaporan pengaduan ditujukan kepada Pengelola Whistleblowing Sistem. Seluruh pengaduan yang diterima melalui sarana pelaporan akan didokumentasikan dan ditindaklanjuti oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI).
Every report will be explored, classified and responded through in depth investigation based on the facts gained. The report on the violation allegation can be submitted to some available reporting and email (mailto:
[email protected]). The complain reporting to Whistleblowing System admin. All received complaints through reporting media will be documented and followed up by the Internal Control Unit.
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
2. Gratification Control Program (PPG) together with Corruption Eradication Commission (KPK), with the commitment signing by the President Commissioner and Director of Angkasa Pura II and Director of Gratification KPK. 3. Dissemination for stakeholders Soekarno-Hatta Airport Branch Office was conducted in the form of seminar with theme Clean Airport from Gratification and presented with speaker form Deputy of Prevention KPK, Mr.Johan Budi (currently serves as acting vice chairman of KPK).
Improving The Sustainability Performance
49
Perlindungan Terhadap Pelapor Angkasa Pura II berkomitmen untuk memberikan perlindungan secara maksimal kepada pelapor pelanggaran (whistleblower). Terkait dengan hal tersebut, Angkasa Pura II memberikan jaminan untuk: 1. Identitias Pelapor dijamin kerahasiaannya oleh Perusahaan 2. Perusahaan menjamin perlindungan terhadap Pelapor dari segala bentuk ancaman, intimadasi ataupun tindakan tidak menyenangkan dari pihak manapun selama Pelapor menjaga kerahasiaan pelanggaran yang diadukan kepada pihak manapun. 3. Perlindungan terhadap Pelapor juga berlaku bagi para pihak yang melaksanakan Investigasi maupun pihak-pihak yang memberikan informasi terkait dengan Pengaduan/ Penyingkapan tersebut.
50
Protection to the Whistleblower Angkasa Pura II is committed to provide maximum protection to the whistleblower. Concerning such matter, Angkasa Pura II provides guarantee to: 1. Whistleblower indentity is kept confidentially by the Company 2. The Company guarantees the protection for whistleblower from any type of treats, initimidation and any unpleased action from any party as long as the whistleblower kept secret the report to any party. 3. Protection to whistleblower is also applied to investigators or any parties who deliver related information with the violation.
Selain perlindungan diatas, Perusahaan juga akan menyediakan perlindungan hukum. Diharapkan, dengan adanya jaminan perlindungan ini, akan mendorong setiap Insan Perusahaan dan Pelapor lainnya untuk berani melaporkan pelanggaran dan menjamin keamanan Pelapor dan keluarganya
Apart from the above protection, the Company will also provide law protection. It is expected that with the protection guarantee, will encourage every individuals in the Company and other Whistleblowers to have courage in reporting any violation and guarantee the safety of whistleblowers and their families.
MANAJEMEN RISIKO [G4-14]
RISK MANAGEMENT [G4-14]
Dalam aktivitas usaha, Angkasa Pura II menghadapi beberapa risiko yang melekat (inherent risk). Risiko tersebut secara umum dapat timbul akibat dipengaruhi oleh manusia, aset, alam, pendanaan, lingkungan, dan reputasi. Sedangkan secara khusus, risiko yang dihadapi sesuai karakteristiknya dapat berbentuk risiko kegagalan operasional penerbangan, kegagalan operasi bandara, kegagalan layanan dan ketidakpatuhan pada regulasi. Berbagai risiko tersebut ditangani melalui upaya existing control, mitigasi risiko, ataupun pengalihan risiko. Evaluasi selalu dilakukan secara berkala sesuai dengan perubahan kondisi karena risiko itu sendiri sifatnya dinamis.
In business activities, Angkasa Pura II faces several inherent risks. These risks generally can be affected by human factor, assets, nature, funding, environment, and reputation. Meanwhile specifically, the risks faced based on the characteristics may be in the form of failure of flight operations, failure of airport operations, failure of service, and non-compliance with the regulations. These various risks are handled through the effort of existing control, risk mitigation, or risk transfer. Evaluation is always conducted periodically in accordance with the change of condition due to the dynamic nature of risks.
Mengingat sifat usaha pengelolaan bisnis kebandarudaraan memiliki risiko yang tinggi, Angkasa Pura II mengembangkan manajemen risiko yang dapat mengidentifikasi dan memitigasi seluruh risiko potensial yang dapat menyebabkan dampak substansial terhadap kegiatan usaha. Untuk memastikan pengelolaan risiko yang berkualitas, menerapkan pendekatan Enterprise Risk Management (ERM). Kebijakan manajemen risiko Angkasa Pura II mengacu pada ISO 31000:2009 Risk Management–Principles and Guidelines, yang telah diadopsi menjadi standar nasional SNI ISO 31000:2011. sistem manajemen risiko terdiri dari 3 komponen saling terkait yaitu: 1) Prinsip-prinsip manajemen risiko; 2) Kerangka kerja dalam mengelola risiko; dan 3) Proses pengelolaan risiko. [G4-15]
Since the nature of airport management business has high risks, Angkasa Pura II developed risk management that can identify and minitage all potential risks that may cause impacts substantially to the business activities. To ensure qualified risk management, the Company implemented Enterprise Risk Management (ERM) approach. The risk management policy of Angkasa Pura II refers to ISO 31000:2009 Risk Management-Principles and Guidelines, that has been adopted and become the national standard SNI ISO 31000:2011. The risk management system consists of 3 related components of: 1) Risk management principles; 2) Framework in managing risks; and 3) Risk management process. [G4-15]
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
Desain kerangka kerja unit mengelola risiko
RISK ASSESSMENT
Framework design to manage risk
Indentifikasi Risiko
Perbaikan sinambung kerangka kerja Framework sustainable improvement
Prinsip Untuk Mengelola Risiko Risk Management Principles
Penerapan manajemen risiko Risk management implementation
Pemantau dan reviu kerangka kerja
Komunikasi dan Konsultasi
Determining context
Communication and consultation
Menentukan konteks
Mandate and Commitment
Risk Identification
Analisa Risiko Risk Analysis
Review and Monitoring
1. Value Added 2. Integrated process of the organization 3. Part of decision making 4. S p e c i f i c a l l y a d d r e s s uncertainty 5. Systematic, Structured, and on-time 6. Based on the best information available 7. Tailored 8. Taking into account the human and cultural factor 9. Transparent and inclusive 10. Dynamic, repetitive and responsive toward changes 11. F a c i l i t a t e c o n t i n u o u s improvement and organization enhancement
Mandat dan Komitmen
Monitoring & review
1. Nilai tambah 2. Bagian terpadu dari proses organisasi 3. Bagian dari pengambilan keputusan 4. Secara khusus menangani ketidakpastian 5. Sistematis, terstruktur dan tepat waktu 6. Berdasarkan informasi terbaik yang ada 7. Tailored 8. Mempertimbangkan factor manusia dan budaya 9. Transparan dan inklusif 10. Dinamis, berulang dan responsif terhadap perubahan 11. Memfasilitasi perbaikan sinambung dan peningkatan organisasi
Evaluasi Risiko Risk Evaluation
Perlakuan Risiko Review and Monitoring
Framework review and monitoring
Kerangka Kerja Untuk Mengelola Risiko Risk Management Framework
Proses Untuk Mengelola Risiko Risk Management Process
Gambar Hubungan 3 Komponen Sistem Manajemen Risiko Picture of Connection between 3 Risk Management System
Dalam rangka pengembangan manajemen risiko yang sesuai dengan standar bandara internasional, manajemen Angkasa Pura II telah menyusun profil risiko korporasi, untuk fungsi Operasional dan Teknik yang fokus pada proses bisnis perusahaan antara lain: Safety, Security, Services through Compliance (3S+1C) yang merupakan compulsory dalam pengelolaan risiko, serta di lingkungan Administrasi, Keuangan dan Komersial yang mengarah pada risiko tinggi.
In order to develop appropriate risk management according to international airport standards, the management of Angkasa Pura II has established risk profile for Operational and Engineering function that focus on the Company’s business process, namely: Safety, Security, Services through Compliance (3S + 1C) which is compulsory in risk management, as well as in the area of Administration, Financial and Commercial that focus on high risks that may affect the Company’s business process directly.
Melalui sistem manajemen risiko tersebut Direksi menetapkan Kebijakan Manajemen Risiko sebagai acuan dalam mencapai sasaran jangka panjang Perseroan. Direksi juga telah menetapkan Manual Proses Manajemen Risiko sebagai pedoman untuk menerapkan manajemen risiko di seluruh
With this risk management system, the Board of Directors has established Risk Managemenr Policy as reference in achieving Company’s long term target. The Board of Directors has set Risk Management Process Manual as a guideline to implement risk management in all organization lines. The guideline is
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
51
lini organisasi secara menyeluruh. Pedoman tersebut juga digunakan untuk mengintegrasikan proses manajemen risiko ke dalam proses bisnis perusahaan secara sistematis dan terukur sesuai persyaratan internasional. Untuk mendukung efektivitas pelaksanaan yang berkualitas, Angkasa Pura II telah melengkapi pelaksanaan manajemen risiko dengan seluruh prosedur yang dibutuhkan.
also used to integrate the risk management process in the Company’s business process in systematic and measurable in accordance with the international requirements. To support the effectiveness the qualified implementation, Angkasa Pura II has completed the risk management implementation with all needed procedures.
Penetapan Konteks | Determining Context • • • •
Konteks Eksternal Konteks Internal Konteks Proses Manajemen Kriteria Risiko
• • • •
External context Internal context Management process context Risk Criteria
ASESMEN | ASSESSMENT
Analisis Risiko | Risk Analysis Efektifitas Existing Control Existing control effectiveness
Kemungkinan
Dampak
Possibility
Impact
Nilai Risiko
PANTAU & KAJI ULANG Review and Monitoring
5W + 1H RISIKO | RISK
KOMUNIKASI & KONSULTASI Communication and consultation
Identifikasi Risiko | Risk identification
Value of Risk
Evaluasi Risiko | Risk Evaluation • Uji Konteks Internal • Opsi Perlakuan • Prioritas
• Test with Criteria • Treatment Options • Priority
Perlakuan Risiko | Risk Treatment • Seleksi Metode • Melaksanakan Rencana Perlakuan
• Method selection • Treatment planning
Gambar Skema Proses Manajemen Risiko Scheme of Risk Management Process
MANAJEMEN PEMANGKU KEPENTINGAN (G4-24, G4-25, G4-26, G4-27) Dengan bidang usaha yang langsung berhubungan dengan kepentingan publik, Angkasa Pura II menyadari keberhasilan usaha dalam jangka panjang sangat erat kaitannya dengan kemampuan perusahaan dalam berinteraksi dan menyelenggarakan hubungan positif yang memberi mutual benefit dengan para pemangku kepentingan. Interaksi positif dimaksud adalah dipahami dan dipenuhinya harapan pemangku kepentingan melalui pengelolaan seluruh sumber daya secara optimal dan efisien.
52
Improving The Sustainability Performance
STAKEHOLDERS MANAGEMENT (G4-24, G4-25, G4-26, G4-27) With business field that is directly related with public interest, Angkasa Pura II realizes that the long term business success is closely related with the Company’s ability to interact and create positive relaitonship that provide mutual benefit to stakeholders. The positive interaction is defined as understanding and fulfilling the expectation of stakeholders through the entire resources management optimally and efficiently.
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
Pemangku kepentingan dalam hal ini adalah individu atau kelompok yang dapat mempengaruhi atau terpengaruh oleh aktivitas dan layanan jasa kebandarudaraan serta kinerja Perusahaan. Sesuai dengan sifat pengaruh dan dominasi pengaruh tersebut serta dampaknya terhadap aktivitas dan kinerja Perusahaan, Angkasa Pura II kemudian menyusun kerangka hubungan dan pelibatan terbatas para pemangku kepentingan dalam kegiatan pengelolaan Perusahaan.
Stakeholders in this case is individuals or group that may affect or be affected by the airport services and activities and the Company’s performance. In accordance with the nature of influence and dominance of influence and impact on acitivties and performance of the Company, Angkasa Pura II then developed the framework for the relationship and the limited involvement of stakeholders in the management of the Company.
Kelompok pemangku kepentingan Angkasa Pura II adalah: Pemegang Saham, Kreditur, Pemerintah, baik Pusat maupun Daerah, termasuk instansi yang ada didalamnya, Karyawan, Pelanggan, Pesaing, Mitra Usaha/Pemasok/Kontraktor, Komunitas Masyarakat dan lembaganya, Media massa. [G4-14]
Groups of stakeholders of Angkasa Pura II are: Sharehodlers, Creditors, Government, both Central or Region, including the institutions within, Employees, Customers, Competitors, Business Partners/Suppliers/Contractors, Social community and its intitutions, Mass media. [G4-14]
Berdasarkan kepentingan timbal balik dengan para pemangku kepentingan tersebut, Angkasa Pura II menetapkan empat jenis kegiatan pelibatan terbatas, yakni: pemberdayaan, kerjasama, konsultasi dan komunikasi.
Based on the mutual interests with these stakeholders, Angkasa Pura II specifies four types of limited engagement activities, namely: empowerment, cooperation, consultation and communication.
Tabel Hubungan dengan Pemangku Kepentingan [G4-24, G4-25, G4-26, G4-27]
Table of Relationship with Stakeholders [G4-24, G4-25, G4-26, G4-27]
Pemangku Kepentingan Stakeholders Pemegang Saham Shareholders
Basis Identifikasi Identification Basis Tanggung jawab, Pengaruh Responsibilities, Impacts
Pendekatan Hubungan Relationship Approach 1. RUPST 2. RUPSLB 3. RUPS Sirkuler 1. AGMS 2. EGMS 3. Circular GMS
Topik Utama Main Topic 1. Memastikan keberlangsungan bisnis perusahaan dalam jangka panjang. 2. Mempertahankan dan meningkatkan nilai usaha sesuai harapan pemegang saham. 3. Menghormati hak-hak dan tanggung jawab pemegang saham sesuai peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. 1. Ensuring the sustainability of Company’s business in the long term. 2. Maintaining and improving business value as expected by the shareholders 3. Respecting rights and responsibilities of shareholders in accordance with the prevailing rules and regulations.
Pelanggan (Penumpang, Maskapai Penerbangan, Tenant Bandara, Perusahaan Ekspedisi) Customers(Passengers, Airlines, Airport Tenant, Cargo Company)
Sustainability Report 2014
Ketergantungan Dependency
Angkasa Pura II
1. Survei customer satisfaction index 2. Layanan Call Centre 3. Coffee morning 4. Forum Group Discusion
1. Memberikan layanan dengan kualitas yang melebihi harapan pelanggan dan meningkatkan nilai bagi pelanggan. 2. Akses informasi
1. Customer satisfaction survey index 2. Call Centre Services 3. Coffee morning 4. Forum Group Discusion
1. Providing high quality services more that the customers expectation and improving values for customers 2. Access of information
Improving The Sustainability Performance
53
Pemangku Kepentingan Stakeholders Karyawan Employees
Basis Identifikasi Identification Basis Ketergantungan Dependency
Pendekatan Hubungan Relationship Approach 1. Remunerasi 2. Reward & Punishment 3. Family Gathering 4. Employee Gathering 5. Working Group 1. Remuneration 2. Reward & Punishment 3. Family Gathering 4. Employee Gathering 5. Working Group
Pemerintah dan Pembuat Kebijakan Government and Policy Maker
Pengaruh Impact
1. Komunikasi dan pelaporan rutin 2. Kerjasama event promosi bersama 1. Regular communication and reporting 2. Joint event promotion cooperation
Topik Utama Main Topic 1. Kesetaraan dan perlakuan yang adil. 2. Tidak berlaku diskriminasi. 3. Menjamin keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja. 4. Memberikan hak-hak sesuai ketentuan yang berlaku 1. Equality and fair treatment 2. No discrimination 3. Ensuring occupational security, health, and safety. 4. Providing rights in accordance with the prevailing provisions 1. Menjaga hubungan yang harmonis dengan regulator. 2. Seluruh insan Angkasa Pura II tunduk dan mematuhi hukum, perundangan, dan peraturan bisnis yang berlaku. 3. Angkasa Pura II melaporkan secara rutin kepada pemerintah sebagai regulator. 1. Maintaining relationship with regulator in harmony 2. All individuals of Angkasa Pura II subject to and comply the prevailing law, rules, and regulations 3. Angkasa Pura II reports regularly to government as regulator
Mitra kerja (local supplier) Business partner (local supplier)
54
Ketergantungan Dependency
Improving The Sustainability Performance
1. Mekanisme pengadaan secara adil 1. Kontrak pengadaan dan transparan. 2. Penilaian mitra kerja 2. Sistem seleksi dan evaluasi secara secara transparan obyektif dalam pemilihan mitra 3. Penandatanganan pakta 3. Tidak ada pungutan biaya apapun integritas dalam proses pengadaan 1. Procurement contract 1. Mechanism of fair and 2. Transparent business transparent procurement partner assessment 3. Pact of integrity signing 2. Onjective selection and evaluation process of business partner selection 3. No charge applied in the procurement process
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
Pemangku Kepentingan Stakeholders Industri Sejenis (Penyedia jasa kebandarudaraan) Similar industries (Airport Service Provider)
Basis Identifikasi Identification Basis Pengaruh Impact
Pendekatan Hubungan Relationship Approach Pertemuan di organisasi/ asosiasi yang menaungi industri jasa kebandarudaraan Meeting in the organization/ association tha thouses the airport services industry
Masyarakat Community
Lingkungan Environment
Pengaruh, Tanggung jawab Impact, Responsibilities
Tanggung jawab Responsibilities
1. Program kemitraan 2. Program bina lingkungan 1. Partnership program 2. Environmental Development Program
1. Penanaman pohon (penghijauan) 2. Pembinaan pelestarian lingkungan 3. Konservasi hewan
Topik Utama Main Topic 1. Terciptanya iklim persaingan usaha yang sehat. 2. Kerjasama di antara sesama industri jasa kebandarudaraan 3. Pertemuan rutin di antara sesama pelaku bisnis. 1. Creating soundness business competition 2. Cooperation among the airport services industry companies 3. Regular meeting among the business practitioners 1. Menjalin hubungan yang serasi dan harmonis dengan masyarakat sekitar wilayah operasi. 2. Pemberdayaan potensi masyarakat dengan memberi sustainable value. 1. Maintaining relationship with the surrounding community in operations area in harmony 2. Empowering the community potential by providing sustainable value 1. Berperan aktif dalam mengurangi dampak operasional perusahaan terhadap kerusakan lingkungan. 2. Berperan aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan.
1. Planting Tree (go green) 1. Actively participating in reducing the company’s oerations impact 2. Environemntal on the environment Preservation 2. Actively participating in the Development environmental preservation 3. Animals Conservation activities.
PEMASOK (G4-12)
SUPPLIER (G4-12)
Angkasa Pura II mendefinisikan pemasok sebagai mitra kerja yang mendukung Perseroan dalam menyediakan rantai pasokan untuk keberlanjutan kegiatan usaha. Pengelolaan rantai pasokan merupakan sesuatu yang penting bagi Perseroan, mengingat adanya hubungan yang signifikan antara citra dan reputasi perusahaan dengan kinerja pemasok tertentu. Terkait dengan hal tersebut, Angkasa Pura II melakukan seleksi terkait aspek lingkungan, hak asasi manusia dan kepatuhan terhadap regulasi ketenagakerjaan.
Angkasa Pura II defined supplier as business partner that supports the Company in providing supply chain to business activities sustainability. The management of supply chain is something that is matter for the Company, since the significant relationship between image and Company’s reputation with certain suppliers’ performances. With regard to that matter, Angkasa Pura II conducted selection conerning with the aspect of environment, humanr ights and compliance towards employment regulation.
Pemasok tertentu yang mendapatkan perhatian khusus dengan seleksi yang ketat menggunakan kriteria ketenagakerjaan dan hak asasi manusia, disamping kelengkapan dokumen legalitas perusahaan antara lain: Cleaning Service, Office
Certain suppliers received special attention with tight selection by using criterias of employment and human rights, in addition to completeness of the company’s legal documents which are: Cleaning Service, Office Boy and Driver. Such
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
55
56
Boy dan Pengemudi. Seleksi tersebut perlu dilakukan untuk menjaga citra dan reputasi Perseroan karena praktik yang mereka lakukan berdampak terhadap citra Perseroan.
selection needs to be undertaken to maintain image and the Comapny’s reputation since their practices will affect the Company’s image.
Angkasa Pura II telah menetapkan adanya asesmen/penilaian berkala atas kinerja para pemasok dalam aspek penghormatan terhadap hak asasi manusia, kepatuhan terhadap peraturan perundangan di bidang ketenagakerjaan. Namun demikian, Angkasa Pura II terus memastikan dan menjamin bahwa setiap pemasok diberlakukan secara adil dan transparan. (G4-12)
Angkasa Pura II has set regular assessment on the performances of suppliers in the aspects of respecting human rights, compliance towards the employment rules and regulation. However, Angkasa Pura II kept ensuring and providing guarantee that each supplier is treated fairly and transparently. (G4-12)
Angkasa Pura II memiliki komitmen untuk melayani pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya dengan bertindak peduli dan proaktif serta tetap mengedepankan kehati-hatian. Lebih lanjut, dalam rangka membangun sinergi dan mengokohkan posisi Angkasa Pura II sebagai entitas organisasi yang memiliki peran penting dalam pembangunan masyarakat, Perseroan turut berperan aktif dalam asosiasi industri penyedia jasa kebandarudaraan antara lain: Airport Council International (ACI) dan International Civil Aviation Organization (ICAO). ( G4-16)
Angkasa Pura II has commitment ot serve customers and other stakeholders with care and proactive and emphasize on the prudence principle. Moreover, to develop synergy and strengthen the position of Angkasa Pura II as organization entity that has important roles in developing community, the Company is actively participating in the airport service provider industry association, namely: Airport Council International (ACI) and International Civil Aviation Organization (ICAO). ( G4-16)
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
FOKUS Pertumbuhan Ekonomi Focus On Economic Growth Pertumbuhan ekonomi global masih terus berjalan dengan melambat. Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia di tahun 2014 adalah sebesar 2,6% lebih rendah dari tahun 2013 yang sebesar 2,9%. Pemicu utama penurunan pertumbuhan ekonomi global tersebut yaitu karena lemahnya pergerakan ekonomi negara-negara maju di dunia serta pertumbuhan ekonomi yang negatif di sebagian negara berkembang karena rendahnya pasokan kebutuhan masyarakat dan pengetatan kebijakan finansial sejak tahun 2013.
Global economic growth is still ongoing with slowing. The World Bank estimated that world economic growth in 2014 was 2.6% lower than in 2013, which amounted to 2.9%. The main trigger for the decline in global economic growth is due to the decline of economic movements in developed countries in the world as well as the negative economic growth in most developing countries because of the low supply of the need of community and the tightening of financial policy since the year 2013.
Walaupun pertumbuhan ekonomi nasional mengalami penurunan di tahun 2014, sejauh ini perekonomian Indonesia tumbuh cukup baik dengan inflasi yang terkendali. Kondisi ini tak lepas dari berbagai kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia (BI) dan pemerintah dalam menjaga stabilitas makro. Momentum pertumbuhan ekonomi di tengah perlambatan ekonomi dunia juga telah menguntungkan Indonesia. Kebijakan BI ke depan diperkirakan akan memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial, selaras dengan kondisi yang ada.
Although the growth of the national economy fell in 2014, by far the Indonesian economy is growing quite well with controlled inflation. This condition cannot be separated from the policies adopted by Bank of Indonesia (BI) and government in maintaining macro stability. The momentum of economic growth in the midst of the global economic slowdown has also been beneficial for Indonesia. The policy of BI in the future is expected to strengthen the mix of monetary and macroprudential policy, in line with existing conditions.
Gambaran kondisi perekonomian makro pada tahun 2014, sedikit banyak mempengaruhi industri penerbangan di Indonesia khususnya dalam hal jumlah pergerakan pesawat, penumpang dan kargo di bandara-bandara yang dikelola di wilayah Angkasa Pura II. Namun demikian, Peningkatan arus penumpang, kargo dan pergerakan pesawat setiap tahunnya selalu diupayakan sejalan dengan meningkatnya standar pengelolaan bandara dan kondisi geografis Indonesia sebagai Negara Kepulauan yang luas terus mendorong peningkatan aktivitas moda transportasi udara.
The overview of macro economic conditions in 2014, more or less influence Indonesian aviation industry, particularly in terms of the movement of aircraft, passengers and cargo at airports in the area managed by Angkasa Pura II. However, the increase in the flow of passengers, cargo and aircraft movements annually always pursued in line with the increasing standard of airport management and geographical condition of Indonesia as a vast Archipelagic Country will continue to stimulate the increase of air transportation activities.
Hal tersebut dibuktikan dengan adanya ekspansi armada dan rute penerbangan yang dilakukan sejumlah maskapai penerbangan domestik dan internasional. Pergerakan pesawat, penumpang, dan kargo di bandara wilayah Angkasa Pura II pada tahun 2014.
This is evidenced by the expansion of the fleet and routes, which is carried out by a number of domestic and international airlines. The movement of aircraft, passengers, and cargo in the airport area of Angkasa Pura II in 2014.
Pada tahun 2014, total pergerakan pesawat adalah sebanyak 630.584 unit rute dengan dominasi pesawat domestik sebesar 511.768 unit rute atau sebesar 81,16% dan pesawat internasional sebesar 118.816 unit rute atau sebesar 18,84%. Jumlah pergerakan penumpang yang menggunakan jasa penerbangan di bandara-bandara Angkasa Pura II selama tahun 2014 adalah sebanyak 85.131.033 penumpang dimana 81,32% merupakan pergerakan penumpang domestik dan 18,68% merupakan penumpang internasional. Sedangkan pergerakan kargo, tercatat sebesar 763.507.135 kg pergerakan kargo di tahun 2014, dengan 56,81% merupakan pergerakan kargo domestik dan 43,19% pergerakan kargo internasional.
In 2014, total aircraft movement was 630,584 route units that dominated by domestic airlines amounted to 511,768 or by 81.16% and amounted to 118,816 route units or 18.84% by international airlines. The number of passenger movement using the aviation services at Angkasa Pura II airports during 2014 was 85,131,033 people where 81.32% of which was domestic passenger movements and 18.68% was international passengers. While the movement of cargo, data recorded 763,507,135 kg of cargo movement in 2014, with 56.81% of domestic cargo movement and 43.19% of international cargo movement.
STRATEGI PENGEMBANGAN [G4-DMA] Dengan melihat kondisi Perusahaan tahun 2014 dan untuk menjawab tantangan yang semakin tinggi dalam bisnis kebandarudaraan dan mewujudkan visi menjadi World Class Company, Angkasa Pura II telah merumuskan kebijakan winning strategies, yaitu AP2WAY. Penetapan strategi AP2WAY
DEVELOPMENT STRATEGY [G4-DMA] Regarding at the condition of the Company in 2014 and in order to meet the higher challenges in the airport business and to realize the vision of becoming a World Class Company, Angkasa Pura II has set winning strategies, namely AP2WAY. AP2WAY strategy is aimed to facilitate understanding of
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
57
bertujuan untuk memudahkan pemahaman terhadap strategi perusahaan sehingga implementasi strategi dapat berjalan secara efektif. Strategi AP2WAY mencakup 6 elemen penting sebagai berikut Airport Best Practices, People, Process, World Class System, Asset, dan Yield.
corporate strategy to enable effective implementation. AP2WAY strategy consists of the following 6 key elements: Airport Best Practices, People, Process, World Class System, Asset, dan Yield.
Perubahan dinamika lingkungan industri transportasi khususnya angkutan udara, menuntut adanya pemenuhan kebutuhan dan harapan pelanggan selaku pengguna jasa kebandarudaraan. Kualitas layanan dan pengembangan fasilitas kebandarudaraan menjadi prioritas yang penting bagi Perseroan untuk ditingkatkan guna memenuhi harapan dan tuntutan kebutuhan pelanggan. Seiring dengan perubahan regulasi terkait dengan adanya pemisahan Air Traffic Services (ATS) Provider yang sebelumnya dikelola oleh Angkasa Pura II beralih menjadi Perum LPPNPI atau AirNav Indonesia, sehingga memberikan pengaruh terhadap pendapatan sektor aeronautika.
The changing dynamics of the transport industry environment, particularly in air transportation, requires the fulfillment of customer needs and expectations as users of airport services. Quality of service and development of airport facilities is an important priority for the Company to be improved in order to meet the expectations and demands of customers. Along with regulatory changes associated with the separation of Air Traffic Services (ATS) Provider previously managed by Angkasa Pura II transfer to Perum LPPNPI or AirNav Indonesia, which influenced revenues of aeronautics sector.
Hal ini mendorong Perseroan untuk lebih fokus terhadap kegiatan pengembangan jasa non-aeronautika. Strategi pengembangan usaha difokuskan pada pengembangan usaha eksisting dan pengembangan usaha baru.
This encourages the Company to focus more on the activities development of non-aeronautical services. Business development strategy is focused on the development of existing business and new business development.
a. Strategi Pengembangan Usaha Eksisting Strategi pengembangan usaha eksisting dapat digambarkan bahwa secara umum sumber-sumber pendapatan Angkasa Pura II diperoleh dari beberapa kegiatan pelayanan bandara seperti bagan berikut :
a. Existing Business Development Strategy Existing business development strategies can be described that in general, revenue sources of Angkasa Pura II is obtained from several airports service activities such as shown in the following chart:
Tabel Karakteristik Tailored Business Stream
Table of Characteristics of Tailored Business Stream
TBS 1) TBS 1)
Konsumen Consumer »» Konsumen langsung: Airlines »» Konsumen tidak langsung : Penumpang
1
58
Aeronautika non ATS Non-ATS Aeronautics
»» Direct consumer: Airlines »» Indirect consumer: Passenger
Improving The Sustainability Performance
Kompetisi Competition
Profitabilitas Profitability
Proses operasi Operational Process
»» Sifat kompetisi: Monopolistik »» Pesaing : Bandar udara lain di wilayah Indonesia dan sekitarnya
»» Tarif dibatasi regulasi »» Peningkatan profit dapat diupayakan melalui peningkatan volume tetapi sangat dipengaruhi oleh kapasitas Bandar udara
»» mengutamakan proses operasi yang efektif dan cepat tanpa mengurangi kenyamanan penumpang
»» Type of competition: Monopoly »» Competitor: Other airport in Indonesia and surrounding areas
»» Tariff limited by regulation »» Increase in profit can be pursued through volume increase but is strongly influenced by the capacity of the airport
»» Focus on effective and swift operational process without reducing passenger comfort
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
Konsumen langsung: mitra usaha »» Konsumen tidak langsung: pengunjung Bandar udara
2
Airport
Direct consumer: Business partner »» Indirect consumer: Airport visitor
»» Sifat kompetisi: Monopolistik »» Pesaing: Relatif tidak ada pesaing »» Type of competition: Monopoly »» Competitor: Relatively no competitors
Non Aero Konsumen langsung: mitra usaha »» Konsumen tidak langsung: pengguna jasa property
3
4
Property
Cargo
»» Sifat kompetisi: bebas »» Pesaing: Pengusaha property sejenis di sekitar Bandar udara
Direct consumer: Business partner »» Indirect consumer: Airport visitor
»» Type of competition: Free »» Competitor: Similar property business around Airport area
Konsumen langsung: Cargo operator Konsumen tidak langsung: pengguna jasa kargo
»» Sifat kompetisi: Monopolistik »» Pesaing: Relatif tidak ada pesaing
Direct consumer: Cargo operator Indirect consumer: cargo service consumer
»» Type of competition: Monopoly »» Competitor: Relatively no competitors
»» Profitabilitas relative tinggi karena tariff ditentukan oleh PT Angkasa Pura II (Persero), namun pengembangan dibatasi oleh luas area komersil »» Profitability relatively high due to independent decision on tariff by Angkasa Pura II, but growth is limited by the commercial area width »» Tarif ditentukan oleh harga pasar »» Peningkatan volume tidak terbatas pada kapasitas Bandar udara »» Tariff determined by market price »» Unlimited volume increase on airport capacity »» Profitabilitas relatif tinggi karena penentuan tarif dilakukan oleh PT Angkasa Pura II (Persero) »» Peningkatan volume tidak terbatas pada kapasitas Bandar udara
»» mengutamakan pelayanan prima dalam menciptakan kenyamanan pengguna Bandar udara »» Focus on service excellent in creating comfort for airport user
»» Mengutamakan kelengkapan fasilitas yang sesuai kebutuhan pengguna jasa serta kerjasama yang optimal dengan pihak terkait »» Focus on facilities excellence according to consumer needs and optimum cooperation with related parties »» mengutamakan proses yang cepat, akurat, penanganan kargo yang handal »» Focus on swift, accurate and reliable cargo handling process
»» Profitability relatively high due to independent decision on tariff by Angkasa Pura II »» Unlimited volume increase on airport capacity
b. Strategi Pengembangan Usaha Baru Untuk mencapai cita-cita menjadi World Class Company dan mewujudkan pelayanan berdasarkan standar World Class Airport, Perusahaan akan melakukan strategi pertumbuhan secara bertahap dengan fokus yang jelas pada setiap tahapan. Perusahaan menetapkan strategi pertumbuhan usaha dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : 1) Market Penetration; 2) Market Development; 3) Service Development; 4) Diversification.
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
b. Strategy for New Business Development To achieve the goal of becoming a World Class Company and actualize services based on standard of World Class Airport, Company will perform gradual growth strategy with a clear focus on each stage. The Company sets the business growth strategy with the following stages: 1) Market Penetration; 2) Market Development; 3) Service Development; 4) Diversification.
Improving The Sustainability Performance
59
Tabel Inisiatif Pertumbuhan Usaha Baru
Table Initiatives of New Business Growth
Current Market
New Market
Market Development »» Penambahan airline dan freighter baru – national/ international »» Penambahan tenant dan partner strategis lainnya »» Pengelolaan Bandar udara yang belum dikelola PT. Angkasa Pura II (Persero) (Bandar Udara Lampung, Batam, dll) »» »» »» »»
Addition of new airline and freighter - national/ international Addition of other tenants and strategic partners Management of Airport that has not been managed yet by Angkasa Pura II (Lampung airport, Batam, etc)
Pengembangan airport training centre Pengembangan aerospace park (Logistic) Pengembangan fasilitas olahraga (golf, futsal, dll) Pengembangan bisnis property/real estate pada aset-aset tanah di luar kawasan bandar udara »» Pengembangan pusat perbelanjaan & rekreasi »» Pengembangan airport convention centre (meeting, convention, exhibiton, wedding, dll) »» »» »» »»
Development of airport training centre Development of aerospace park (Logistics) Development of sports facility (golf, indoor soccer, etc) Development of property/real estate business in land assets outside of airport area »» Development of shopping centre & recreation »» Development of airport convention centre (meeting, convention,exhibition, wedding, etc)
Market Penetration
Service Development
»» Peningkatan kapasitas terminal penumpang, apron & runway »» Optimalisasi proses operasional/frekuensi penerbangan »» Revenue assurance management (Otomatisasi, perbaikan metode collection, dan proses pelayanan penumpang) – termasuk bagi penumpang transit, PSC, dll
»» Pengembangan terminal kargo modern (banded zone) »» Pengembangan integrated offices building »» Pengembangan Check-in Lounge/CIP Lounge & pengembangan e-kiosk »» Komersialisasi ICT/Information Communication Technology (airport backbone, jaringan data, single antenna, common use check-in, Flight Information System, call centre, dll) »» Pengembangan e-payment dan e-commerce »» Pengembangan HUB airport (BSH dan Kualanamu) (atas masukan dari airline)
»» Improvement of passenger terminal capacity, apron & runway »» Optimization of operational process/flight frequency »» Revenue assurance management (automation, improvement of collection method, and process of passenger transit service, PSC, etc).
Current Services
60
Diversification »» »» »» »»
»» Development of modern cargo terminal (bonded zone) »» Development of integrated offices building »» Development of check-in lounge/CIP Lounge & development of e-kiosk »» Commercialization of ICT/Information Communication Technology (airport backbone, data network, single antenna, common-use check-in, Flight Information System, call centre, etc) »» Development of e-payment and e-commerce »» Development of HUB airport (BSH and Kualanamu) (input from airlines)
New Services
DISTRIBUSI NILAI EKONOMI (G4-EC1)
DISTRIBUTION OF ECONOMIC VALUE (G4-EC1)
Upaya berbagai perbaikan baik fasilitas atau sarana bandar udara maupun pelayanan pengelolaan kebandarudaraan memberikan dampak positif terhadap peningkatan pendapatan Perusahaan. Hal tersebut pada akhirnya meningkatkan kemampuan Perusahaan untuk memberikan kontribusi kepada pemangku kepentingan. Pada saat yang sama, Angkasa Pura II juga mampu meningkatkan kontribusi Perseroan dalam kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Secara umum kondisi ini juga akan meningkatkan nilai ekonomi yang dapat dinikmati oleh pemangku kepentingan.
Effort of various improvements airport facilities and the airport management services provide a positive impact on the increase in Company’s revenues. Therefore, increase the ability of the Company to contribute to stakeholders. At the same time, Angkasa Pura II is also able to increase the contribution of the Company in Corporate Social Responsibility (CSR) through the Partnership and Community Development Program (PKBL). In general, this condition will also increase the economic value that can be received by stakeholders.
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
Kinerja ekonomi tahun 2014, Angkasa Pura II membukukan pendapatan usaha sebesar Rp665,23 miliar atau meningkat sebesar 15,82% dibandingkan tahun 2013. Semua segmen usaha mengalami peningkatan pendapatan di tahun 2014 dimana peningkatan terbesar adalah dari pendapatan nonaeronautika sebesar Rp345,96 miliar atau meningkat sebesar 26,38% dibandingkan tahun 2013. Di tahun 2014, pendapatan aeronautika meningkat sebesar Rp295,06 miliar atau sebesar 10,54% dan pendapatan kargo meningkat sebesar Rp24,21 miliar atau sebesar 25,39% dibandingkan tahun 2013.
Economic performance in 2014, Angkasa Pura II recorded operating revenue of Rp665.23 billion, an increase of 15.82% compared to 2013. All business segments increased revenue in 2014 which was the largest increase of non-aeronautical revenue amounted Rp345.96 billion or an increase of 26.38% compared to 2013. In 2014, aeronautical revenue increased by Rp295.06 billion or 10.54% and cargo revenue increased by Rp24.21 billion or 25.39% compared to 2013.
Sedangkan Angkasa Pura II berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1.098,72 miliar. Laba bersih tersebut meningkat sebesar Rp65,32 miliar atau sekitar 6,33% dibandingkan tahun 2013 yang tercatat sebesar Rp1.032,75 miliar. Peningkatan pada Laba Sebelum Pajak dan Laba Usaha yang paling utama meningkatkan Laba Bersih Perseroan di tahun 2014. Dari sisi asset, tahun 2014 tercatat sebesar Rp15.307,84 miliar, meningkat sebesar Rp1.930,23 miliar atau 14,43% dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp13.377,61 miliar.
While Angkasa Pura II recorded a net income of Rp1,098.72 billion. The net income increased by Rp65.32 billion, or approximately 6.33% compared to 2013 which was recorded at Rp1,032.75 billion. The increase in Profit Before Tax and Operating Income was the most important increase of the Company’s Net Income in 2014. In terms of assets, in 2014 amounted to Rp15,307.84 billion, an increase of Rp1,930.23 billion or 14.43% compared to 2013 by Rp13,377.61 billion.
Berikut secara ringkas, kinerja keuangan Perseroan yang menggambarkan pencapaian perolehan nilai ekonomi perusahaan pada tahun 2014.
The following is the financial performance of the Company that describes the achievement of the economic value in 2014.
Tabel Ikhtisar Keuangan dan Operasional Perusahaan
Table of Overview of Financial and Company’s Operations
Kinerja Neraca (dalam miliar Rupiah) | Performance of Balance Sheet (in billion Rupiah)
2013
2014
13.377,61
15.307,84
1.251,65
2.111,89
12.125,96
13.195,95
Pendapatan Usaha | Operating Income
4.205,92
4.871,15
Laba Sebelum Pajak | Profit Before Tax
1.499,34
1.552,60
Laba (Rugi) Bersih | Net Profit (Loss)
1.032,75
1.098,07
Laba Komprehensif Tahun Berjalan | Comprehensive Profit in Current Year
1.021,53
1.092,80
Aset | Assets Liabilitas | Liabilities Ekuitas | Equity Kinerja Laba Rugi (dalam miliar Rupiah) | Performance of Profit Loss (in billion Rupiah)
Kinerja Operasional | Operational Performance Pergerakan Pesawat (dalam satuan Rute) | Aircraft Movement (in Rute) Pergerakan Penumpang (dalam satuan Pax) | Passenger Movement (in Pax) Pergerakan Kargo (dalam ribuan Kg) | Cargo Movement (in Kg) Dengan pertumbuhan pendapatan sebagai perolehan nilai ekonomi Perseroan, Angkasa Pura II mempunyai kesempatan dalam mendistribusikan nilai-nilai ekonomi kepada para pemangku kepentingan. Sebagai bentuk komitmen dalam memenuhi tanggung jawab Perusahaan terhadap kepentingan para pemangku kepentingan, Angkasa Pura II berupaya untuk mendistribusikan nilai ekonomis yang diperoleh selama setahun periode operasional dalam bentuk manfaat. Dari tabel berikut disajikan jumlah nilai-nilai ekonomi yang didistribusikan kepada para pemangku kepentingan, yang meliputi mitra kerja, karyawan, pemegang saham, kreditor, pemerintah, dan masyarakat.
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
647.343
630.584
86.341.507
85.131.033
765.812
763.507
With revenue growth as the acquisition of the economic value of the Company, Angkasa Pura II has the opportunity to distribute economic value to the stakeholders. As a commitment in fulfilling our responsibility to the interests of the stakeholders, Angkasa Pura II seeks to distribute economic value obtained during the operational period of a year in the form of benefits. From the following table is presented the amount of economic value distributed to the stakeholders, including partners, employees, shareholders, creditors, government, and community.
Improving The Sustainability Performance
61
Tabel Kinerja Ekonomi dan Distribusi Nilai Ekonomi (dalam Rp juta)
Table of Economic Performance and Distribution of Economic Value (in million Rp)
Nilai Ekonomi yang Dihasilkan (dalam miliar Rupiah) Economic Value Generated (in billion Rupiah)
Penerimaan dari Pelanggan | Receipts from Customers
4.321,44
4.558,18
167,84
208,49
82,83
125,59
4.572,11
4.892,26
Penerimaan Lainnya | Other Receipts Penerimaan dari Pihak Berelasi | Proceeds from Related Parties Jumlah Nilai Ekonomi yang Dihasilkan | Total of Economic Value Generated Distribusi Nilai Ekonomi (dalam miliar Rupiah) Distribution of Economic Value (in billion Rupiah)
Pembayaran Pemasok & Pihak ketiga lain | Payment of Suppliers and Other Third Parties
1.048,75
643,84
Pembayaran Karyawan | Employee Payment
1.262,68
1.005,87
Pembayaran Lainnya | Other Payments
62
56,30
59,33
Pembayaran dividen | Payment of Dividends
446,69
367,31
Pembayaran pajak | Tax Payment
549,79
624,43
Jumlah Distribusi Nilai Ekonomi | Total Distribution of Economic Value
3.364,21
2.700,78
Nilai Ekonomi yang Ditahan Economic Value Retained
1.207,90
2.191,48
KONTRIBUSI PADA NEGARA
CONTRIBUTION TO THE STATE
Sebagai salah satu BUMN yang berusaha dalam bidang usaha pengelolaan Jasa Kebandarudaraan, Angkasa Pura II terus memberikan kontribusi kepada negara dalam berbagai bentuk, mencakup Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNPB) dan berbagai jenis pajak sesuai ketentuan peraturan perundangundangan. Pembayaran pajak yang telah ditunaikan kepada kas negara untuk tahun 2014 mencapai Rp624,43 miliar, sedangkan pembayaran pajak tahun 2013 sebesar Rp549,79 miliar.
As one of the State-Owned Enterprises (BUMN) that seeks in business management of Airport Services, Angkasa Pura II continue to contribute to the country in various forms, including Non-Tax Income State (PNPB) and various types of taxes in accordance with legislation. Tax payments have been fulfilled to the state treasury for 2014 reached Rp624.43 billion, while tax payments in 2013 amounted to Rp549.79 billion.
Kontribusi keuangan langsung yang dibayarkan Perseroan kepada negara selain pembayaran pajak yakni dividen. Hal ini, karena Pemerintah Indonesia selaku pemegang saham utama dengan komposisi kepemilikan sebesar 70%. Sesuai dengan keputusan RUPS terhadap penggunaan laba tahun buku 2013 dan 2012, secara berurutan pembagian dividen sebesar Rp367,31 miliar dan Rp446,69 miliar. Adapun pembayaran dividen yang ditunaikan kepada negara untuk laba bersih komprehensif tahun buku 2013 dan 2012.
Direct financial contribution paid by the Company to the state other than the tax payment is dividend. This, because the Indonesian government as the major shareholder with the composition of 70% ownership. In accordance with the decision of RUPS on the profit use of financial year 2013 and 2012, in respectively dividend amounted to Rp367.31 billion and Rp446.69 billion. As for the dividend payments fulfilled to the state for comprehensive net profit for the financial year 2013 and 2012.
Dengan demikian, jumlah keseluruhan kontribusi Angkasa Pura II kepada negara yang telah dibayarkan pada tahun 2014 sebesar Rp991,74 miliar, sedangkan kontribusi Perseroan kepada negara tahun 2013 sebesar Rp996,48 miliar. Dalam merealisasikan seluruh kegiatan operasional sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, Perseroan tidak menerima bantuan langsung dari negara. [G4-EC4]
Thus, the total of Angkasa Pura II contribution to the state that has been paid in 2014 amounted to Rp991.74 billion, while the contribution of the Company to the state in 2013 amounted to Rp996.48 billion. In realizing all operations as in previous years, the Company does not receive direct assistance from the state. [G4-EC4]
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
Kontribusi Kepada Masyarakat Contribution to the Community Pelaksanaan tanggung jawab perusahaan diharapkan mampu mewujudkan pertumbuhan yang berkualitas dan mampu menyeimbangkan keberhasilan kinerja yang diukur dengan perolehan laba, diimbangi dengan keberhasilan menjaga lingkungan hidup dan keberhasilan memajukan kehidupan masyarakat di daerah sekitar operasional. Angkasa Pura II konsisten menunjukkan komitmennya yang tinggi untuk terus tumbuh dan berkembang bersama masyarakat sekitar di manapun unit kerja beroperasi.
The implementation of corporate responsibility is expected to achieve quality growth and able to balance the success of the performance as measured by profit, balanced with the success of preserving the environment and the success of promoting the people’s life in the area around operational. Angkasa Pura II consistently demonstrates a high commitment to continue to grow and develop together with the local community wherever the work unit operates.
Bagi Angkasa Pura II, pelaksanaan tanggung jawab sosial merupakan investasi sosial melalui pendalaman hubungan timbal balik dengan masyarakat sekitar serta bekerjasama dengan berbagai pihak seperti pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), organisasi massa (ormas), dan lain-lain. Dalam implementasi pelaksanaan CSR, Angkasa Pura II mengacu pada Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
For Angkasa Pura II, the implementation of social responsibility is a social investment through the deepening of mutual relations with the surrounding communities and in collaboration with various stakeholders such as governments, non-governmental organizations (NGOs), mass organizations (ormas), and others. In the implementation of CSR, Angkasa Pura II refers to the Decision Letter of the State Minister of SOE Number PER-05/ MBU/2007 dated 27 April 2007 regarding Partnership and Community Development Program (PKBL).
Untuk memastikan pencapaian tujuan strategis pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan tersebut, Angkasa Pura II senantiasa mengembangkan program dengan mempertimbangkan dampak positif bagi seluruh pemangku kepentingan dan berlanjutnya manfaat pelaksanaan program bagi tumbuh dan berkembangnya kemandirian komunitas sekitar. Melalui pendekatan triplle bottom lines yang meliputi kinerja ekonomi (economic indicators), kinerja lingkungan (environmental indicators), dan kinerja sosial (social indicators), diharapkan keberadaan Angkasa Pura II tidak hanya bermanfaat bagi para pemegang saham (shareholders), tetapi juga kepada pemangku kepentingan (stakeholders) yang lebih luas yaitu Pelanggan/konsumen, masyarakat, dan lingkungan. Dengan kata lain, Angkasa Pura II berusaha untuk memaksimalkan laba perusahaan (profit) selaras dengan tujuan untuk memberikan kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi masyarakat (people), dan lingkungan (planet). [G4-DMA]
To ensure the achievement of the strategic objectives of corporate social responsibility program, Angkasa Pura II continues to develop program by considering the positive impact for all stakeholders and the continuing benefits of the program implementation for growth and development of the community self-reliance. Through tripple bottom lines approach that includes economic indicators, environmental indicators, and social indicators, it is expected the existence of Angkasa Pura II is not only beneficial to the shareholders, but also to broader stakeholders namely customer/consumer, community, and environment. In other words, Angkasa Pura II strives to maximize the Company’s profit in line with the aim to provide maximum benefit to people, and planet. [G4-DMA]
Angkasa Pura II menyakini implementasi CSR akan memberikan banyak manfaat bagi Angkasa Pura II. Keberhasilan implementasi CSR dalam jangka panjang diyakini berpengaruh, terutama pada aspek tumbuhnya kepercayaan, terciptanya keharmonisan dan meningkatkan reputasi yang pada gilirannya memiliki implikasi pada penciptaan nilai tambah yang mendorong kelancaran kestabilan dan pertumbuhan usaha Perusahaan.
Angkasa Pura II believes CSR implementation will provide many benefits for Angkasa Pura II. Successful implementation of CSR in the long term is believed to be influential, especially in the aspect of trust, the creation of harmony and enhance the reputation which in turn has implications on the creation of added value that encourage stability and smoothness of the Company’s business growth.
PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT [G4-EC7] (G4-SO1) Salah satu sasaran konsep CSR dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) adalah kesejahteraan (Economic Empowerment). Konsep CSR ini diimplementasikan dalam bentuk Program Kemitraan melalui pembinaan dan pengembangan ekonomi masyarakat dengan pemberian bantuan modal, peningkatan kompetensi, dan membangkitkan jiwa wirausaha.
ECONOMIC COMMUNITY EMPOWERMENT [G4-EC7] (G4-SO1) One of the goals of CSR concept in the Partnership and Community Development Program (PKBL) is welfare (Economic Empowerment). The concept of CSR is implemented in the form of the Partnership Program through economic community development with the provision of capital, the increase of competence, and the entrepreneurial spirit development.
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
63
64
Hal ini sejalan dengan tujuan dasar implementasi CSR, bahwa Angkasa Pura II sebagai entitas bisnis kebandarudaraan mesti memiliki kontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan membantu meningkatkan dan memberdayakan masyarakat menjadi komunitas yang mandiri secara ekonomi. Untuk membina hubungan yang kondusif dengan masyarakat sekitar wilayah operasionalnya, Angkasa Pura II merealisasikan berbagai kegiatan pengembangan potensi ekonomi masyarakat dengan satu tujuan, meningkatkan kemampuan unit-unit usaha kecil dan menengah (UKM) agar mampu tumbuh dan berkembang menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. Untuk merealisasikan program pengembangan, Angkasa Pura II telah membentuk unit khusus yang menangani Pengelolaan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
This is in line with the basic purpose of CSR implementation, which Angkasa Pura II as a business entity of airport must have contribution to sustainable economic development by helping to improve and empower the community and become economically independent communities. To foster a conducive relationship with the community surrounding the operational area, Angkasa Pura II realizes various activities of community economic potential development with a purpose, improving the ability of small and medium enterprises (SMEs) units to be able to grow and develop into strong and independent businesses. To realize the development program, Angkasa Pura II has established a special unit that handles fund management of the Partnership and Community Development Program (PKBL).
Dana untuk Program Kemitraan bersumber dari Saldo Awal, Alokasi bagian Laba Perusahaan, Pengembalian Pokok Pinjaman, Kelebihan Angsuran, Pembayaran Piutang Bermasalah, Jasa Administrasi Pinjaman dan Pendapatan Jasa Giro. Penggunaan dana pada program kemitraan diperuntukan untuk Penyaluran kepada Mitra Binaan, Hibah dan Biaya Operasional. Dari jumlah dana yang tersedia tersebut telah disalurkan kepada para mitra binaan yang berada di sekitar wilayah kerja PT. Angkasa Pura II (Persero) sebesar Rp36.828.000.000,00 pada tahun 2014. [G4-EC8]
The fund for Partnership Program is sourced from Initial Balance, Company Profit Allocation, Payment on Principal Loan, Installment Excess, Payment on Non-Performing Receivables, Loan Administration Services, and Giro Service Income. Partnership program funds are utilized for loan disbursement to Program Partners, Grants, and Operational Expenses. The total fund available have been disbursed to the program partners around the working areas of PT. Angkasa Pura II (Persero) amounted to Rp36,828,000,000.00 in 2014. [G4-EC8]
PENYALURAN PROGRAM KEMITRAAN DENGAN SESAMA BUMN
DISBURSEMENT OF PARTNERSHIP PROGRAM WITH BUMN
Kerjasama penyaluran program kemitraan telah dilaksanakan sejak tahun 2009 dengan Perusahaan Modal Ventura Daerah (PMVD) yaitu PT. Sarana Jabar Ventura dan PT. Sarana Riau Ventura yang merupakan anak perusahaan PT. Bahana Artha Ventura (BAV) sebagai BUMN Penyalur.
Cooperation in partnership program disbursement has been conducted since 2009 with Regional Ventures Capital Company (PMVD) namely PT. Sarana Jabar Ventura and PT. Sarana Riau Ventura that are subsidiaries of PT. Bahana Artha Ventura (BAV) as BUMN Distributor.
Untuk tahun 2014, kerjasama penyaluran program kemitraan telah dilaksanakan dengan PT. Bahana Artha Ventura dengan total penyaluran dana sebesar Rp17.500.000.000,00 terdiri dari: 1. PT. Sarana Jakarta Ventura Rp 1.500.000.000,00 2. PT. Sarana Kalbar Ventura Rp 3.000.000.000,00 3. PT. Sarana Sumut Ventura Rp 2.500.000.000,00 4. PT. Sarana Sumbar Ventura Rp 3.000.000.000,00 5. PT. Sarana Riau Ventura Rp 2.500.000.000,00 6. PT. Sarana Jabar Ventura Rp 2.500.000.000,00 7. PT. Sarana Jambi Ventura Rp 2.500.000.000,00
For 2014, the cooperation of disbursement of partnership program has been implemented by PT. Bahana Artha Ventura with total disbursements amounted to Rp 17,500,000,000.00 consist of: 1. PT. Sarana Jakarta Ventura Rp 1,500,000,000.00 2. PT. Sarana Kalbar Ventura Rp 3,000,000,000.00 3. PT. Sarana Sumut Ventura Rp 2,500,000,000.00 4. PT. Sarana Sumbar Ventura Rp 3,000,000,000.00 5. PT. Sarana Riau Ventura Rp 2,500,000,000.00 6. PT. Sarana Jabar Ventura Rp 2,500,000,000.00 7. PT. Sarana Jambi Ventura Rp 2,500,000,000.00
MITRA BINAAN Jumlah mitra binaan yang mendapat penyaluran dana pinjaman dari program kemitraan pada tahun 2013 adalah 702 mitra binaan yang tersebar di wilayah kerja PT. Angkasa Pura II (Persero). Penyaluran dana pinjaman terhadap 702 mitra binaan mencakup sektor usaha antara lain: 103 mitra binaan sektor industri, 443 mitra binaan sektor perdagangan, 113 mitra binaan sektor Jasa, 13 mitra binaan sektor perkebunan, 9 mitra binaan sektor peternakan, 15 mitra binaan sektor lainnya dan masing-masing 3 mitra binaan pada sektor pertanian dan sektor perikanan.
PROGRAM PARTNERS Total program partners that received loan from the partnership program in 2013 were 702 partners, located throughout working areas of Angkasa Pura II. The disbursement of the loan covered some business sectors, i.e. 103 partners in industrial sector, 443 partners in trading sector, 113 partners in services sector, 13 partners in plantation sector, 9 partners in farms sector, 15 trained partners in other sectors and 3 partners in agricultural and fisheries sectors, respectively.
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
Secara rinci penyaluran yang telah dilakukan dari tahun 1991 s.d 2013 dan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
In detail, the disbursement has been done from 1991 till 2013 and 2014 can be seen in the following table:
Tabel Berdasarkan Sektor Usaha Mitra Binaan
Based On Partner Business Sector
1991 s.d 2013 | 1991 until 2013 SEKTOR USAHA MITRA BINAAN Partners Business Sector
JUMLAH UNIT MITRA BINAAN Total of Partner Unit
SEKTOR USAHA INDUSTRI Industry Business Sector
2014
TOTAL
JUMLAH UNIT MITRA BINAAN Based On Partner Business Sector
Rp
JUMLAH UNIT MITRA BINAAN Based On Partner Business Sector
Rp
Rp
1.254
33.264.668.000
172
5.098.500.000
1.426
38.363.168.000
11.888
168.079.311.000
485
16.588.500.000
12.373
184.667.811.000
9.948
57.654.000.000
20
895.000.000
9.968
58.549.000.000
SEKTOR USAHA PERTERNAKAN Livestock Business Sector
165
2.578.800.000
17
520.000.000
182
3.098.800.000
SEKTOR USAHA PERKEBUNAN Plantation Business Sector
16
1.073.000.000
11
1.425.500.000
27
2.498.500.000
SEKTOR USAHA PERIKANAN Fishery Business Sector
77
1.231.200.000
160
795.000.000
237
2.026.200.000
SEKTOR USAHA JASA Service Business Sector
1.469
37.722.050.000
172
8.615.500.000
1.641
46.337.550.000
SEKTOR USAHA LAINNYA Others Business Sector
703
30.481.112.000
69
2.890.000.000
772
33.371.112.000
24.818
294.736.641.000
1,106
36.828.000.000
26.626
368.912.141.000
SEKTOR USAHA PERDAGANGAN Trading Business Sector SEKTOR USAHA PERTANIAN Agriculture Business Sector
JUMLAH | Total
Tabel Berdasarkan Cabang Bandara
Based On Partner Business Sector 1991 s.d 2013 | 1991 until 2013
JUMLAH UNIT MITRA BINAAN Total of Partner Unit
WILAYAH Region
NO
1
KANTOR PUSAT | Head Office
2
SOEKARNO-HATTA
3
HALIM PERDANAKUSUMA
2014 JUMLAH UNIT MITRA BINAAN Total of Partner Unit
Rp
Rp
JUMLAH UNIT MITRA BINAAN Total of Partner Unit
Rp
15,255
159,832,575,000
137
17,500,000,000
15,392
1,626
41,941,300,000
276
3,369,000,000
1,902
177,332,575,000 45,310,300,000
755
10,311,500,000
63
1,525,000,000
828
11,836,500,000
4
SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II
1,281
21,706,550,000
51
1,830,000,000
1,332
23,536,550,000
5
SUPADIO
1,075
14,729,016,000
80
1,513,000,000
1,155
16,242,016,000
6
KUALANAMU
904
16,959,000,000
78
2,060,000,000
982
19,019,000,000
7
MINANGKABAU
1,125
12,303,750,000
74
1,500,000,000
1,199
13,803,750,000
8
SULTAN SYARIF KASIM II
1,115
15,254,950,000
107
1,801,000,000
1,222
17,055,950,000
9
HUSEIN SASTRANEGARA
805
18,530,000,000
52
1,480,000,000
857
20,010,000,000 11,716,500,000
10
SULTAN ISKANDAR MUDA
928
10,486,500,000
48
1,230,000,000
976
11
RAJA HAJI FASIBILILAH
363
4,126,500,000
33
1,027,000,000
396
5,153,500,000
12
DEPATI AMIR
132
2,382,000,000
40
803,000,000
172
3,185,000,000
13
SULTAN THAHA
JUMLAH | Total
156
3,520,500,000
67
1,190,000,000
223
4,710,500,000
25,520
3332,084,141,000
1,106
36,828,000,000
16,626
368,912,141,000
PENINGKATAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT [G4-EC7]
SOCIAL LIVELIHOOD IMPROVEMENT [G4-EC7]
Keberlangsungan bisnis Perusahaan tidak lepas dari partisipasi masyarakat dalam menggunakan jasa kebandarudaraan dan dan moda transportasi udara. Partisipasi dan dukungan
The continuity of the Company’s business can not be separated from community’s participation in using the airport services and air transportation. Participation and support of the
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
65
masyarakat terhadap pencapain kinerja Perusahaan menuntut Angkasa Pura II untuk memberikan imbal balik manfaat kepada masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab sosial kemasyarakatan.
community in the achievement of the Company’s performance demanded Angkasa Pura II to provide benefit feedback to the community as a form of social responsibility.
Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan dalam mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat dilaksanakan dalam bentuk Program Bina Lingkungan untuk sosial kemasyarakatan. Realisasi penyaluran dana program bina lingkungan yang berada di sekitar wilayah kerja PT. Angkasa Pura II (Persero) sebesar Rp 33.394.913.784,00 pada tahun 2014. Secara rinci penyaluran yang telah dilakukan dari tahun 2002 s.d 2013 dan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Implementation of corporate social responsibility in supporting social livelihood improvement carried out in the form of Community Development Program for the social. Realization of fund disbursement of environmental development program that were around the working area of PT. Angkasa Pura II (Persero) amounted to Rp 33,394,913,784.00 in 2014. In detail, the disbursement has been done from 2002 till 2013 and 2014 can be seen in the following table:
Tabel Berdasarkan Jenis Bantuan
Table of Type of Assistance
JENIS BANTUAN Type of Assistance
JUMLAH | Total
2002 s.d 2013 2002 until 2013
2014
3.853.023.856
2.149.733.165
6.002.757.471
BANTUAN PENDIDIKAN/PELATIHAN Education / Training Assistance
14.136.283.165
10.329.944.735
24.466.227.900
BANTUAN PENINGKATAN KESEHATAN Improved Health Assistance
25.662.098.901
4.492.099.683
30.153.198.591
BANTUAN PENGEMBANGAN PRASARANA DAN SARANA UMUM Development Of Infrastructure And Public Facilities Assistance
16.811.300.229
12.251.405.683
29.062.705.912
BANTUAN SARANA IBADAH Means Of Worship Assistance
16.805.754.981
2.367.247.656
19.173.002.637
BANTUAN PELESTARIAN ALAM Conservation Assistance
3.577.903.854
937.980.500
4.515.884.354
11.654.000
866.501.905
878.155.905
80.858.018.986
33.394.913.784
114.252.932.770
BANTUAN KORBAN BENCANA ALAM Victims Of Natural Disasters Assistance
BANTUAN PENGENTASAN KEMISKINAN Poverty Reduction Assistance JUMLAH | Total
Tabel Berdasarkan Cabang Bandara WILAYAH Region
NO
Table of Based On Branch of Airports TAHUN | Year 2002 s.d 2013 2002 until 2013
2014
JUMLAH | Total
1
KANTOR PUSAT | Head Office
39.342.946.698
12.136.671.831
51.479.618.529
2
SOEKARNO-HATTA
11.417.289.510
2.935.271.297
14.352.560.807
3
HALIM PERDANAKUSUMA
1.141.760.300
1.318.076.750
2.459.837.050
4
SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II
3.258.612.975
1.330.686.000
4.589.837.050
5
SUPADIO
3.722.929.750
856.596.200
4.579.525.950
6
KUALANAMU
6.379.095.874
5.538.258.100
11.917.353.974
7
MINANGKABAU
2.448.164.000
1.339.354.000
3.787.518.000
8
SULTAN SYARIF KASIM II
2.222.065.400
1.007.072.086
3.235.137.486
9
HUSEIN SASTRANEGARA
2.687.138.760
1.154.087.545
3.841.226.305
10
SULTAN ISKANDAR MUDA
2.998.252.398
1.755.412.500
4.753.664.898
11
RAJA HAJI FASIBILILAH
1.587.313.796
1.142.328.000
2.729.641.796
12
DEPATI AMIR
1.933.697.075
1.319.577.000
3.253.274.075
13
SULTAN THAHA
1.712.752.450
1.561.522.475
3.274.274.925
80.858.018.986
33.394.913.784
114.252.932.770
JUMLAH | Total
66
TAHUN | Year
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
BUMN PEDULI BEASISWA PENDIDIKAN
BUMN PEDULI BEASISWA PENDIDIKAN
Berdasarkan Surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : S-790/MBU/2009 Tanggal 19 Oktober 2009, PT. Angkasa Pura II (Persero) ditugaskan melaksanakan Program BUMN Peduli Beasiswa Pendidikan. Jumlah Dana untuk program dimaksud sebesar Rp 85.000.000.000,00 (delapan puluh lima miliar rupiah) yang telah diterima oleh PT. Angkasa Pura II (Persero) pada tanggal 11 Mei 2010 melalui Pokja BUMN Peduli Beasiswa Pendidikan. Dana Program BUMN Peduli Beasiswa Pendidikan disalurkan ke Perguruan Tinggi secara bertahap, kondisi sampai dengan Desember 2014 telah disalurkan kepada 27 Perguruan Tinggi Negeri sebesar Rp82.284.302.940,00.
According to the Letter of Statement of the State Minister of State-Owned Enterprise No. S-790/MBU/2009 on October 19, 2009, PT. Angkasa Pura II (Persero) was assigned to carry out BUMN Peduli Beasiswa Pendidikan Program. The total fund for the specified program is Rp 85,000,000,000.00 (eighty-five billion rupiahs) which has been received by PT. Angkasa Pura II (Persero) on May 11, 2010 by Pokja BUMN Peduli Beasiswa Pendidikan. The fund was distributed to Universities gradually, in which Rp 82,284,302,940.00 has been distributed to 27 State Universities by December 2014.
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
67
Kepedulian Terhadap Lingkungan Concern to the Environment
68
Kerusakan lingkungan tidak hanya memberikan efek negatif saat ini namun juga membawa efek jangka panjang bagi keberlangsungan kehidupan generasi yang akan datang. Untuk itu Angkasa Pura II memiliki komitmen untuk turut serta dalam upaya untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Environmental damage not only brings the negative effects this time but also brings long-term effects for the sustainability of the lives of generations in the future. Therefore, Angkasa Pura II has commitment to participate in effort to reduce the negative impact on the environment.
Secara umum, kegiatan operasional Perusahaan tidak memberikan dampak signifikan secara langsung terhadap lingkungan hidup. Namun demikian, Perusahaan memiliki komitmen yang tinggi terhadap pelaksanaan CSR terkait dengan lingkungan hidup dan kepedulian terhadap kelestarian alam. Komitmen dan kepedulian tersebut diwujudkan dalam pelaksanaan Program Bina Lingkungan (BL). Pada tahun 2014, kegiatan Bina Lingkungan terkait pelestarian alam yang telah dilakukan oleh Perusahaan antara lain: penghijauan atau penanaman pohon, penyediaan bak sampah dan konservasi hewan.
In general, the operational activities of the Company do not provide direct significant impact on the environment. However, the Company has a strong commitment to the implementation of CSR related to the environment and concern for the preservation of nature. Care and commitment is manifested in the implementation of the Community Development Program (BL). In 2014, the Community Development activities related to nature conservation have been carried out by the Company include: greening or tree planting, provision of garbage bins and animal conservation.
KOMITMEN MENJAGA LINGKUNGAN [G4-DMA]
COMMITMENT TO NURTURE THE ENVIRONMENT [G4-DMA]
Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan merupakan tindak lanjut atas ketentuan dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yakni Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSL) adalah komitmen Perseroan untuk berperan serta dalam
Implementation of corporate social responsibility towards the environment is a follow-up to the provisions of Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Company, namely the Social and Environmental Responsibility of the Company (TJSL) is the Company’s commitment to participate in the sustainable
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun pada masyarakat pada umumnya dan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
economic development to improve the quality of beneficial life and environment, both for the Company, local community, and society in general and Decree of the State Minister of State-Owned Enterprises No. PER-05/MBU/2007 dated April 27, 2007 on the Partnership and Community Development Program (PKBL).
Komitmen PT Angkasa Pura II (Persero) untuk tetap menjaga dan mempertahankan sekaligus pelestarian lingkungan telah dituangkan dalam Peraturan Perusahaan Nomor 38 Tentang Master Plan Eco-Airport PT AngkasaPura II (Persero) yang ditetapkan dalam Keputusan Direksi Nomor: KEP.02.04/10/2012. Tujuan dan inisiatif dari Master Plan EcoAirport adalah untuk melindungi lingkungan dari pengaruh dampak penting pengoperasian serta pengembangan bandar udara yang didasarkan pada kerangka pengelolaan lingkungan di bandar udara dan sekitarnya.
The commitment of PT Angkasa Pura II (Persero) to be responsible towards the environment is stated in the Company Regulation No. 38 regarding the Eco-Airport Master Plan of PT Angkasa Pura II (Persero), which is stipulated in the Board of Directors Decision Number KEP.02.04/10/2012. The objectives and initiatives of the Eco-Airport Master Plan is to protect the environment from the critical impacts arising from the operations and development of airports based on the environmental management framework at the airports and surrounding areas.
Lebih lanjut, Angkasa Pura II telah melakukan upaya untuk mengembangkan konsep bandar udara yang mendukung pelestarian alam dan ramah lingkungan, antara lain: 1. Konsep Airport Garden dan Eco Airport Pengembangan bandar udara yang dimiliki Angkasa Pura II telah menggunakan konsep airport garden dengan memberikan ruang/daerah resapan air dan tataruang bandara bernuansa taman. 2. Desain Bangunan Ramah Lingkungan Desain bangunan bandar udara dengan tema ramah lingkungan telah diterapkan di beberapa bandar udara antara lain Bandar Udara Kualanamu dan pengembangan Bandar Udara Soekarno-Hatta. Spesifikasi yang diterapkan antara lain: • Atap bangunan bergaya modern dengan pemanfaatan sinar dari luar untuk penerangan siang hari, sehingga terdapat penghematan energi listrik. • Dinding kaca bangunan yang transparan sehingga memungkinkan cahaya masuk kedalam bangunan. 3. Pengelolaan Limbah/Sampah Air (Cair) 4. Sistem water treatment sehingga air dapat dikembalikan ke alam dengan aman sebagai penyiraman tanaman dan taman bandara. 5. Pengelolaan Limbah/Sampah Padat 6. Pengelolaan Limbah padat melalui proses pembakaran untuk menghilangkan endemi penyakit dari daerah lain, khususnya dari luar negeri.
Furthermore, Angkasa Pura II has conducted the initiatives to develop airport concept that supporting the natural preservation and environmental friendly, among others: 1. Airport Garden and Eco Airport Concept Development of airports owned by Angkasa Pura II have used the airport garden concept by providing water absorption space/area and garden atmosphere spatial plan for airport. 2. Environmental Friendly Building Design The design of airport buildings with environmental friendly themes has been applied in several airports, e.g. Kualanamu Airport and development of Soekarno-Hatta Airport. The specifications applied are among others: • The roofs have modern style by utilizing the outer lights in the day time, therefore it can save electrical power. • Transparent glass walls in the building to enable lights entering through. 3. Waste/Trash Management (Liquid) 4. Water treatment system, thus, the water is able to safely return to the nature by having it as the plantation watering in airport’s garden. 5. Waste/ Solid Waste Management 6. The solid waste management by burning process to remove endemic disease from other region, particularly from abroad.
PENGGUNAAN ENERGI RAMAH LINGKUNGAN
UTILIZATION OF ENVIRONMENTAL FRIENDLY ENERGY
Angkasa Pura II dalam menjalankan operasional usaha jasa kebandarudaraan tidak menggunakan material dan energi langsung, namun menggunakan energi tidak langsung berupa energi listrik yang dipasok oleh PT PLN (Persero). Salah satu wujud kepedulian terhadap energy ramah lingkungan melalui upaya penghematan energi yaitu pemasangan taxiway light di Bandara Soekarno-Hatta sudah menggunakan lampu jenis LED yang lebih hemat energi. [G4-EN2, G4-EN6]
Angkasa Pura II in carrying out the airport services operations does not utilize direct materials and energy, but use the indirect energy in the form of electrical power supplied by PT PLN (Persero). One of the realization of awareness to environmental energy through energy saving efforts is the installation of taxiway light in Soekarno-Hatta Airport, which using the energy saving type of LED lamps. [G4-EN2, G4-EN6]
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
69
Total penggunaan energi listrik untuk 12 bandara yang dimiliki oleh Angkasa Pura II selama tahun 2014 sebesar 292.506.952 KWH, sedangkan penggunaan energi listrik tahun 2013 sebesar 278.204.050 KWH.
The total electrical energy use to 12 airports owned by Angkasa Pura II during 2014 amounted to 292,506,952 KWH, while the use of electrical energy in 2013 amounted to 278,204,050 KWH.
Tabel Penggunaan Energi Listrik di 12 Bandara
Table of Electrical Energy Use in 12 Airports
Bandara Airport
No.
Pasokan Daya PLN PLN Power Supply
2013
2014
1
Soekarno Hatta - Tangerang
35 MVA
203.877.120
205,973,760
2
Halim Perdanakusuma - Jakarta
3,8 MVA
1.515.600
9,208,532
3
Husein Sastranegara - Bandang
555 KVA
1.543.568
2,254,194
4
Kualanamu - Medan
23 MVA
44.825.918
41,863,216
5
Sultan Iskandar Muda - Aceh
2160 KVA
2.688.000
3,411,458
6
Sultan Mahmud Badaruddin Ii - Palembang
2720 KVA
6.500.640
8,675,200
7
Supadio - Pontianak
555 KVA
2.156.400
2,743,192
8
Sultan Syarif Kasim II - Pekanbaru
5195 KVA
5.392.668
7,752,000
9
Minangkabau - Padang
3115 KVA
7.260.000
6,640,000
10
Raja Haji Fisabilillah - Tanjungpinang
1300 KVA
744.672
1,371,447
11
Sultan Thaha - Jambi
690 KVA
1.660.800
1,441,817
12
Depati Amir - Pangkalpinang
555 KVA
Jumlah | Total
70
Pemakaian Listrik (Kwh) Electricity Usage (Kwh)
38.664
1,172,136
278.204.050
292.506.952
PEMANFAATAN AIR
WATER UTILIZATION
Pemanfaatan air selama proses bisnis Perseroan tidak terkait langsung pada bisnis utama, karena Angkasa Pura II bergerak pada bidang pelayanan jasa kebandarudaraan. Pemakaian air di kawasan bandara dalam rangka penyediaan layanan dan kenyamanan kepada pelanggan atau pengguna jasa bandarudara. Penggunaan air oleh bandara-bandara yang dimiliki Angkasa Pura II bersumber dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan pengelolaan air sendiri melalui WTP/ sumur bor.
Utilization of water during the business process is not directly related to the Company’s main business, since Angkasa Pura II particularly operates in the field of airport services. The use of water in the airport area was included in the provision of airport services and providing convenience to the customers or airport users. Water used by Angkasa Pura II’s airports came from the Regional Water Company (PDAM) along with self-owned water management through Water Treatment Plant (WTP)/wellbore.
Total pemakaian air untuk 12 bandara yang dimiliki oleh Angkasa Pura II tahun 2014 sebanyak 1,713,276 m3, sedangkan pemakaian air tahun 2013 sebanyak 1,614,116 m3.
Total water consumption for the 12 airports owned by Angkasa Pura II in 2014 amounted to 1.713.276 m3, while water consumption in 2013 amounted to 1.614.116 m3.
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
Tabel Pemakaian Air di 12 Bandara Bandara Airport
No. 1
Soekarno Hatta - Tangerang
2
Halim Perdanakusuma - Jakarta
3
Husein Sastranegara - Bandang
4
Kualanamu - Medan
5
Sultan Iskandar Muda - Aceh
6
Sultan Mahmud Badaruddin Ii - Palembang
Table of Water Usage in 12 Airports Pemakaian Air (M3) Water Usage (M3) 2013
Keterangan Explanation
2014
1,450,441
1,253,072
PDAM
58,072
47,823
PDAM
1,735
2,028
WTP/Sumur Bor
28,342
52,433
PDAM
842
285,294
WTP/Sumur Bor
32,469
32,623
WTP/Sumur Bor
7
Supadio - Pontianak
17,870
17,080
WTP/Sumur Bor
8
Sultan Syarif Kasim II - Pekanbaru
14,858
16,884
WTP/Sumur Bor
9
Minangkabau - Padang
4,460
5,794
PDAM
10
Raja Haji Fisabilillah - Tanjungpinang
547
245
WTP/Sumur Bor
11
Sultan Thaha - Jambi
2,726
2,936
WTP/Sumur Bor
1,754
1,888
WTP/Sumur Bor
1,614,116
1,713,276
12
Depati Amir - Pangkalpinang Jumlah | Total
Angkasa Pura II senantiasa melakukan upaya-upaya penghematan baik pemakaian air melalui penyadaran kepada karyawan kantor pusat dan cabang/bandara serta pelanggan tentang pentingnya penggunaan hemat air. Lebih lanjut Perseroan telah melakukan proses pengolahan limbah air (recycle) dari penggunaan air di bandara melalui sistem daur ulang water treatment. Sistem water treatment bertujuan agar air dapat dikembalikan ke alam dengan aman, dan selanjutnya digunakan sebagai penyiraman tanaman dan taman bandara. [G4-EN2]
Angkasa Pura II continues to make efforts in water saving through increasing awareness among the employees at the head office and its branches, as well as promoting the importance of water saving to the customers. Furthermore, the Company has conducted wastewater management process (recycle) in its airports through water treatment recycling system. The water treatment system aims to return water to the nature, and then use it for watering plants and airport gardens. [G4-EN2]
PENGELOLAAN LIMBAH CAIR DAN PADAT
LIQUID AND SOLID WASTE MANAGEMENT
Dalam rangka mewujudkan bandar udara yang bersih dan sehat, diperlukan suatu pengelolaan limbah padat/sampah serta limbah B3 secara terpadu dan terintegrasidengan baik sehingga tidak menimbulkan dampak negatif seperti bau, penyakit,kotor, dan dampak lainnya. Komitmen terhadap pelestarian lingkungan tersebut telah dituangkan dalam Peraturan Perusahaan Nomor 38 Tentang Master Plan EcoAirport PT Angkasa Pura II (Persero) yang ditetapkan dalam Keputusan Direksi Nomor: KEP.02.04/10/2012. Kemudian diperkuat dengan keputusan Direksi PT Angkasa Pura II (Persero) Nomor: KEP.14.11/04/2014 tentang Pengelolaan Limbah Padat/Sampah serta Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Bandar Udara PT Angkasa Pura II (Persero).
In order to realize clean and healthy airport, it requires the solid waste/trash as well as B3 waste management which is well integrated and will not bring negative impacts such as smells, disease, dirts or other impact. The commitment on natural preservation has been included in the Company Regulation Number 38 regarding Master Plan of Eco-Airport PT Angkasa Pura II (Persero) which was stipulated in the Board of Directors Decision Number KEP.02.04/10/2012. Later it was enforced with the Board of Directors Decision of PT Angkasa Pura II (Persero) Number KEP.14.11/04/2014 regarding Solid Waste/Trash Management as well as Dangerous and Toxic Waste Materials (B3) in the Airports of Angkasa Pura II.
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
71
Salah satu komponen lingkungan yang menjadi perhatian dalam mewujudkan eco airport adalah pengelolaan limbah padat termasuk di dalamnya limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (limbah B3). Limbah padat/sampah merupakan salah satu dampak pengoperasian bandar udara. Sampah yang dihasilkan bandar udara dikategorikan sebagai sampah sejenis rumah tangga dalam kawasan khusus.
One of the environmental components that has become the attention in realizing the eco airport in the solid waste management, including the Dangerous and Toxic Waster Materials (B3 Waste). Solid Waste/Trash is one of the impacts of airport operations. The trash resulted by airport can be categorized as household type of trash in specific area.
Tahapan Pengelolaan Limbah Bandar Udara 1. Tahap 1 – Pemilahan Melakukan pemilahan paling sedikit terhadap 5 (lima) jenis sampah antara lain: sampah mengandung B3 serta limbah B3, sampah mudah terurai, sampah yang dapat digunakan kembali, sampah yang dapat didaur ulang, dan sampah lainnya. 2. Tahap 2 – Pengumpulan . Menyediakan TPS, TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle), dan menyediakan alat pengumpul untuk sampah terpilah. 3. Tahap 3 – Pengangkutan Pengangkutan sampah dari TPS atau TPS 3R ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). 4. Tahap 4 – Pengolahan Pengolahan berupa: pemadatan sampah, pengomposan sampah, pendaurulangan materi sampah, mengubah sampah menjadi energi. 5. Tahap 5 – Hasil Akhir
Stages of Airport Waste Management 1. Stage 1 – Sorting Sorting at least to 5 (five) types of waste, i.e. waste containing B3 and B3 waste; biodegradable trash, reusable trash, recyclable trash, and other debris.
Limbah/Sampah Bandar Udara dikelompokkan dalam 4 (empat) kategori antara lain: 1. Limbah/Sampah Landside (Terminal, Kargo, Perkantoran, Landscape, Parkir) 2. Limbah/Sampah Airside (Pesawat, Landscape) 3. Limbah/Sampah B3(Limbah Airside, Limbah Landside, Kendaraan, Genset) 4. Limbah/Sampah Proyek Pengembangan Bandar udara
Waste/Trash in the Airport is grouped into 4 (four) categories: 1. Landside waste/trash (Terminal, Cargo, Offices, Landscape, Parking) 2. Airside waste/trash (Airplane, Landscape) 3. B3 waste/trash (Airside waste, Landside waste, Vehicles, Genset) 4. Waste/Trash of Airport Development Project
Skema Pengelolaan Limbah/Sampah Landside
Landside Waste/Trash Management Scheme
Limbah/Sampah Landside Landside Waste/Trash (Terminal, Kargo, Perkantoran, Landscape, Parkir) (Terminal, Cargo, Offices, Landscape, Parking)
TAHAP 1 STAGE 1 Pemisahan Wadah Sesuai jenis Sampah (5 Jenis Sampah) Storage Split According to type of trash (5 Type of Trash)
TAHAP 2 STAGE 2 Dikumpulkan Pada Masing-Masing Zona Sesuai Dengan Jenis Sampah (5 Jenis ampah) Collected in Each Zone According to the Type (5 Type of Trash)
TAHAP 3 STAGE 3 Menggunakan Bak Tertutup Dengan Pemisahan Jenis Sampah Using Covered Bin with Trash Type Sorting
Skema pengelolaan limbah/sampah proyek pengembangan bandar udara sama dan sesuai dengan skema pengelolaan limbah/sampah lanside bandar udara.
72
Improving The Sustainability Performance
2. Stage 2 – Collection Provide TPS, TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle), and provide tools for collecting disaggregated trash 3. Stage 3 – Transportation Transporting waste from TPS or TPS 3R disposals to the landfill (TPA). 4. Stage 4 – Processing Processing stage in the form of: compacting waste, composting, recycling material, and converting waste into energy. 5. Stage 5 – Final Result
TAHAP 4 STAGE 4 Pemanfaatan 3R (Reuse, Reduce, Recycle) 3R (Reuse, Reduce, Recycle)
TAHAP 5 STAGE 5 Bekerjasama Dengan Pihak Ketiga/Diangkut ke TPA Cooperating with Third Party / Transported to Final Processing Point
Scheme of waste/trash management from airport development project is similar with the scheme of airport landside waste/ trashmanagement.
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
Skema Pengelolaan Limbah/Sampah Airside Bandar Udara Limbah/Sampah Landside Airside Waste/Trash (Pesawat, Landscape) (Airplane, Landscape)
TAHAP 1 STAGE 1 Pemisahan Wadah Sesuai jenis Sampah (5 Jenis Sampah) Storage Split According to type of trash (5 Type of Trash)
Scheme of Airport Airside Waste/Garbage Management TAHAP 2 STAGE 2 Dikumpulkan Sesuai Dengan Jenis Sampah (5 Jenis Sampah) Collected According to the Type (5 Type of Trash)
TAHAP 3 STAGE 3 Dibawa ke Incinerator Transported to the Incinerator
Skema Pengelolaan Limbah/Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Bandar Udara
Limbah/Sampah B3 Dangerous and Toxic Waste (Limbah Airside, Limbah Landside, Kendaraan, Genset) Waste/ Trash (Airside Waste, Landside Waste, Vehicles, Power Generator)
TAHAP 1 STAGE 1 Pemilahan Spesifik Limbah B3 Dangerous and Toxic Waste Specific Sorting
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
TAHAP 4 STAGE 4 Insinerasi/Pembakaran di Incinerator Incineration
TAHAP 5 STAGE 5 Sludge à Limbah B3 Sludge à Dangerous and Toxic Waste
Scheme of Airport B3 (Hazardous and Toxic Materials) Waste/Garbage Management
TAHAP 2 STAGE 2 Ditampung Di Tempat penyimpanan Sementara / TPS Limbah B3 (Berizin Walikota/Bupati/BLH) dan dicatat (Log book Harian & Neraca Bulanan) Stored in temporary storage / TPS of Dangerous and Toxic Waste (Permitted by Mayor/ Bupati/ BLH) and recorded (Daily Log Book & monthly Balance)
TAHAP 3 STAGE 3 Menggunakan Bak Tertutup Dengan Pemisahan Jenis Sampah Using Covered Bin with Trash Type Sorting
TAHAP 4 & 5 STAGE 4 & 5 Bekerjasama Dengan Pihak Ketiga Yang Memiliki Izin Sesuai Dengan Peraturan Yang Berlaku dilengkapi dengan manifest Limbah B3 Cooperating with Third Party with Permit based on Applicable Regulation completed with Dangerous and Toxic Waste manifest
Improving The Sustainability Performance
73
Memenuhi Harapan Pelanggan MEETING THE CUSTOMER EXPECTATION
74
Pelanggan atau pengguna jasa bandar udara, memiliki beberapa harapan utama, yakni mendapatkan layanan dan fasilitas dengan kualitas yang melebihi harapan pelanggan serta mendapatkan kemudahan akses informasi layanan kebandarudaraan.
Customer or user of airport services has some major expectations, namely getting the services and facilities with quality that exceeds customer expectations and gaining easy access to information of airport services.
Angkasa Pura II meyakini pelanggan sebagai pemangku kepentingan yang mempunyai peran sentral dalam menjamin keberlangsungan usaha, sehingga merupakan partner utama dalam mengembangkan usaha. Oleh karenanya bagi Angkasa Pura II, penyediaan segala kebutuhan layanan dan fasilitas kebandarudaraan menjadi prioritas dalam pengembangan usaha Perseroan untuk memenuhi harapan para pelanggan.
Angkasa Pura II believes customer as stakeholders have a central role in ensuring the sustainability of the business, so it is a major partner in developing the business. Therefore for Angkasa Pura II, providing all the needs of airport services and facilities become a priority in the development of the Company’s business to meet the customer expectations.
Untuk menunjukan pelaksanaan komitmen dan menempatkan pemenuhan harapan para pelanggan sebagai prioritas utama, Angkasa Pura II menerapkan langkah layanan strategis, yakni: memberikan jaminan keamanan pengguna jasa kebandarudaraan, meningkatan kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan, meningkatkan kemudahaan akses informasi dan layanan kebandarudaraan, dan menyediakan pusat pengaduan Pelanggan. [G4-DMA]
To show the implementation of commitment and put the fulfillment of the customer expectations as a top priority, Angkasa Pura II implementing strategic service measures, namely: provides security guarantees to user of airport services, improves the service quality provided to customer, improves ease of access to information and airport services, and provides a customer complaints center. [G4-DMA]
TANGGUNG JAWAB KEAMANAN & KESELAMATAN BANDARA
RESPONSIBILITY OF AIRPORT SECURITY & SAFETY
Berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan pasal 219 ayat (1) menyebutkan bahwa: “setiap badan usaha bandar udara atau unit penyelenggara bandar udara wajib menyediakan fasilitas bandar udara yang memenuhi persyaratan keselamatan dan keamanan
According to the Law No. 1 of 2009 concerning Aviation, Article 219 (1) states that: “any business entity related to airports or airport organizer unit is obliged to provide airport facilities that meet the requirements of aviation safety and security, as well as airport services in accordance with specified service
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
penerbangan, serta pelayanan jasa bandar udara sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan”. Dalam penyediaan fasilitas keamanan sebagaimana dimaksud di atas, PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan analisa kebutuhan dengan mempertimbangkan efektifitas peralatan, klasifikasi bandar udara dan tingkat ancaman atau gangguan yang ada.
standards “. In the provision of security facilities as mentioned above, PT Angkasa Pura II (Persero) analyzes the needs and considers the effectiveness of the equipment, the classification of airports and the level of available threat or disturbance.
Untuk memberikan jaminan keamanan kepada seluruh pengguna jasa di bandar udara, maka penerapan sistem keamanan yang baik di bandar udara menjadi kewajiban yang mutlak dilakukan oleh PT Angkasa Pura II (Persero). Adapun sistem keamanan di bandar udara adalah: 1. Screening (Pemeriksaan Orang, Barang dan Kendaraan) 2. Access control/perimeter protection 3. Surveillance (Pengawasan dan Patroli) 4. Protection against infiltration (melalui koordinasi dan informasi dari pihak eksternal: Kepolisian & BIN) 5. Staff participating (Partisipasi petugas dlm bentuk security awareness melibatkan airport community) 6. Quality Control & Quality Assurance
To provide security to all service users at the airport, then the application of a good security system at airports become an absolute obligation undertaken by PT Angkasa Pura II (Persero). The security systems at airports are: 1. Screening (People, Goods and Vehicles Inspection) 2. Access control/perimeter protection 3. Surveillance (Surveillance and Patrol) 4. Protection against infiltration (through coordination and information from external parties; Police & State Intelligence Agency) 5. Staff participating (officers participation in the form of security awareness involving airport community) 6. Quality Control & Quality Assurance
Mengacu kepada Peraturam Menteri Perhubungan Nomor: PM 31 Tahun 2013 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional bahwa untuk kepentingan keamanan penerbangan, unit penyelenggara bandar udara dan badan usaha bandar udara harus mengidentifikasi daerah-daerah yang digunakan untuk kegiatan operasional penerbangan yang meliputi: 1. Daerah Keamanan Terbatas (DKT) Daerah ini meliputi Pagar pembatas, pemeriksaan keamanan dan perizinan. Dalam daerah ini petugas keamanan penerbangan melakukan kegiatan perlindungan terhadap daerah keamanan terbatas, melakukan pengendalian jalan masuk orang, serta melakukan pemeriksaan terhadap orang dan barang yang diangkut pesawat udara untuk mencegah masuknya orang, kendaraan, kargo dan pos, dan hewan yang tidak berkepentingan yang dapat membahayakan keamanan dan keselamatan penerbangan. Selain itu, DKT harus dipisahkan dengan daerah publik dengan batas fisik dan untuk masuk DKT harus dikendalikan dengan sistem perizinan yang ditetapkan.
Referring to the Minister of Transportation Regulation No. PM 31 Year 2013 on the National Aviation Security Program, that in the interests of flight safety, the airport organizer units and airport business entity should identify areas that are used for flight operations which include: 1. Limited Security Areas (DKT) This area includes the separation fence, security checks and licensing. In this area, aviation security officers conduct security protection of limited areas, control driveway entries, as well as conduct an examination of people and goods transported by aircraft to prevent the entry of persons, vehicles, cargo and mail, and animals that could harm flight security and safety. Moreover, these areas should be separated by a public area with physical limits and systems that must be controlled by specified permissions.
2. Daerah Steril: Dalam DKT, pemeriksaan keamanan, perizinan, daerah fix dan imajiner. Ketentuan yang berlaku di dalam daerah ini antara lain: • Tidak ada senjata (Weapons) • Tidak ada peralatan berbahaya (Dangerous Articles) • Tidak ada bahan peledak (Explosives) • Tidak ada bahan Barang berbahaya (Dangerous Subtances)
2. Sterile Areas: Inside the DKT, security checks, licensing, fix and imaginary area. Applicable provisions in this area include: • No Weapons • No Dangerous Articles • No Explosives • No Dangerous Subtances
Untuk memastikan semua larangan tersebut di atas dapat dikendalikan maka seluruh petugas keamanan penerbangan PT Angkasa Pura II (Persero) secara konsisten melakukan pemeriksaan terhadap penumpang dan barang bawaannya pada security check point (SCP) yang telah ditentukan.
To ensure the above restrictions are controllable, the entire aviation security officers of PT Angkasa Pura II (Persero) consistently perform checks on passengers and luggage at the specified security check point (SCP).
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
75
Flow Chart Pemeriksaan Barang Bawaan di SCP
Baggage Inspection Flow Chart in SCP
PLPB MEMINTA AGAR PENUMPANG MELEPASKAN BARANG METAL/LOGAM DAN PERALATAN ELEKTRONIK YANG MASIH MELEKAT DI TUBUH PENUMPANG DAN MELETAKANNYA PADA BOX PEMERIKSAAN PPLPB called for passengers to release metal-made goods and electronic equipments that is still attached to the passenger’s body and put it in the inspection box
PLPB MASUKKAN TAS PENUMPANG DAN BOX PEMERIKSAAN SATU DEMI SATU KE MESIN X-RAY UNTUK DIPERIKSA OLEH OPERATOR X-RAY PPLPB puts passenger’s bags into inspection box one by one and then to the x-ray machine to be inspected by the operator
ANALYSIS PEMERIKSAAN BARANG OLEH OPERATOR X-RAY Goods Inpection Analysis by the X-Ray Operator
KATEGORI BARANG TIDAK BERBAHAYA Non-dangerous Goods Category • •
• •
Semua jenis barang dapat dikenali dan tidak ada tampilan yang mencurigakan Dipastikan bukan substansi Prohibited items atau Barang Berbahaya dan tersembunyi (Hidden Dangerous Goods) All kinds of goods can be recognized and no suspicious appearance. Certainly not the substance of Prohibited Items or Hidden Dangerous Goods.
KATEGORI BARANG MUNGKIN BERBAHAYA Maybe -dangerous GoodsCategory Category Maybe -dangerous Goods • • • • •
TIDAK BERMASALAH Unproblematic
• • •
•
Tempelkan label “SECURITY CHECKED”
•
Attach “SECURITY CHECK” Label
Tampilan barang pada monitor X-Ray tidak jelas atau jenis barang dapat dikenali. Diindikasikan Security items atau DG. Diindikasikan komoditas yang dilarang diangkut/ diekspor tanpa seizin dari pemerintah Indonesia. Diindikasikan narkoba (psikotropika) yang diselendupkan atau tanpa dokumen yang sah. Diindikasikan LAG yang belum memenuhi ketentuan untuk dibawa ke dalam cabin penerbangan internasional.
KATEGORI BARANG JELAS BERBAHAYA Obviously -dangerous Goods Category Tampilan barang pada Monitor X-Ray dapat dikenali dan dapat dipastikan : • Prohibited Items yang tidak dilaporkan • Substansi DG yang tidak dilaporkan atau tersembunyi (Hidden DG) Display items on the X-ray monitor can be identified and recognized as: • Prohibited items that are not reported. • Unreported DG Substance or Hidden DG.
Diindikasikan sebagai Bom (Explosive) Indicated as Explosives
Display items on the X-ray monitor is not clear or kind of goods can not be recognized. Indicated Security Item or DG. Indicated prohibited commodities transported exported without permission from the Indonesian government. Indicated drugs (psychotropic) smuggled or without valid documents. Indicated LAG not meeting the requirement to be brought into the cabin of an international flight.
LAKUKAN PEMERIKSAAN LANGSUNG (PHYSICAL CHECK)
BERMASALAH
•
Problematic
BARANG DAPAT DIBAWA DALAM PENERBANGAN Items can be carried into the Flight
• • •
•
• • •
76
Improving The Sustainability Performance
Barang harus ditolak untuk dikirim: Bukan tindak kriminal, koordinasikan ke Airline Staf di Check in counter untuk penanganan lebih lanjut (alternatif sebagai SECURITY ITEM). Jika tindak kriminal, laporkan ke Posko Security Bandara, Airport Duty Manager, Kepolisian Bandara, Karantina, Bea & Cukai untuk penanganan lebih lanjut. Goods must be rejected to be sent to: If not a crime, coordinate with Airline staff at check-in counters for further treatment (as an alternative as Security item). If a crime, report to the Command Post Airport Security, Airport Duty Manager, Airport Police, Quarantine, Customs & Excise for further treatment
• • • • • • • •
Biarkan Bom (Explosives) tetap berada di Convenyor X-Ray (jangan disentuh, jangan dipindahkan) Amankan orang yang membawa bom (Explosives) agar tidak meninggalkan tempat. Segera lapor Kepolisian Bandara agar segera datang ke lokasi. Lakukan isolasi area, pasang “Security Line” Perintahkan semua orang menjauh dalam jarak yang aman. Let the Explosives remain in the X-Ray Conveyor (Do not touch, do not remove). Secure the person carrying the explosives in order not to leave the place. Report to Airport Police immediately so that they come to the site. Perform isolation area, install “Security Line”. Instruct everyone a safe distance away.
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
3. Daerah Terbatas: persyaratan tertentu 4. Daerah Publik
3. Limited Areas: specific requirements 4. Public Area
SATUAN PENGAMANAN BANDARA
AIRPORT SECURITY UNIT
Peningkatan kompetensi personil keamanan juga menjadi fokus untuk meningkatkan pelayanan keamanan kepada seluruh pengguna jasa. Dengan terpenuhinya standar baik dari sisi SDM, fasilitas dan prosedur maka diharapkan akan semakin meningkatkan pelayanan keamanan di seluruh wilayah kerja yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero) yang secara tidak langsung juga akan menjaga nama baik Indonesia sebagai daerah tujuan yang aman bagi pengunjung dari negara lain. Beberapa jenis training yang dilakukan selama kurun waktu 2014 adalah: 1. Senior Avsec 2. Junior Avsec 3. Quality Control 4. Security Awareness and Suspicious Activities 5. Bimbingan Teknis Internal Quality Control
The improvement of the competence of security personnels is also a focus on increasing the security services to all service users. With the compliance to the standards both in terms of human resources, facilities and procedures that are expected to further increase the security services in all work areas managed by PT Angkasa Pura II (Persero) which indirectly maintain the good name of Indonesia as a safe destination for visitors from other countries. Several types of training undertaken during the period of 2014 were: 1. Avsec Senior 2. Avsec Junior 3. Quality Control 4. Security Awareness and Suspicious Activities 5. Technical Guidance on Internal Quality Control
Selanjutnya untuk menjaga tingkat kemampuan personil tetap dalam kondisi yang standar sesuai dengan aturan regulator maka dilakukan perpanjangan license dan rating petugas keamanan di 10 (sepuluh) bandara kantor cabang yaitu: CGK, MES, PDG, PKU, BTJ, PLM, BDO, DJB, PGK DAN PNK dengan total jumlah personil yang mengikuti adalah 737 orang.
Furthermore, to maintain the level of proficiency of personnel remain under standard conditions in accordance with the rules of the regulator to extend the security guard license and rating in 10 (ten) airport branches, namely CGK, MES, PDG, PKU, BTJ, PLM, BDO, DJB, PGK, and PNK with the total of 737 personnels.
Salah satu indikator yang dapat membuktikan bahwa kinerja pelayanan keamanan semakin meningkat, dapat dilihat dari hasil penetration test tahun 2014 di 12 kantor cabang PT Angkasa Pura II (Persero). Hasil ini juga menunjukkan bahwa fasilitas keamanan bekerja dengan sangat baik, prosedur diimplementasikan dengan benar serta profesionalitas personil yang semakin meningkat.
One indicator that can prove that the performance of the security services is increasing is the results of a penetration test in 2014 in 12 branches of PT Angkasa Pura II (Persero). The results also indicate that the security facilities were running well, the procedure was implemented correctly, and the professionalism of each personnel are increasing.
Tabel Hasil Penetration Test Bandar Udara
Table of Penetration Test Result in Airport
BANDARA AIRPORT
NO 1
BIM - PDG
2
Supadio - PNK
3
SSK II - PKU
4
RHF - TNJ
5
SMB II - PLM
6
Husein SN - BDO
7
Depati Amir -PGK
8
Terminal 3 - BSH
9
Sultah Thaha - Jambi
10
Terminal 1 A - BSH
11
Terminal 1 B - BSH
12
Terminal 1 C - BSH
Sustainability Report 2014
2013
2014
SCP 1 MG 1
SCP 2
MG 2
MG 1
SCP 1
MG 2
MG 1
MG 2
SCP2 MG 1
MG 2
-
Angkasa Pura II
-
-
-
-
Improving The Sustainability Performance
77
BANDARA AIRPORT
NO
2013
2014
SCP 1
SCP 2
MG 1
MG 2
-
MG 1
SCP 1
MG 2
13
Polonia – MES / KNO – MES
-
-
14
HLM - JKT
-
-
15
BTJ – Banda Aceh
-
16
Terminal 2 E - BSH
17
Terminal 2 D - BSH
18
Term 2 F - BSH
MG 1
MG 2
SCP2 MG 1
MG 2
-
Keterangan | Remarks : SCP : Security Check Point; MG : Mystery Guest; : Terdeteksi | Detected; : Terdeteksi sebagian | Detected in part; : Tidak Ada MG | No MG;
78
: Lolos | Pass.
Pelayanan Pengamanan Bandara Berdasarkan Surat Edaran Direksi, seluruh kantor cabang melakukan upaya untuk menghilangkan berbagai hal yang selama ini menjadi keluhan bagi pengguna jasa, antara lain: 1. Tertib Lalu Lintas: menciptakan lalu lintas yang tertib di dalam kawasan bandar udara 2. Tertib Parkir Liar: menciptakan situasi dimana tidak ada lagi kendaraan yang parkir di depan terminal 3. Tertib Taksi Gelap: bekerja sama dengan unit internal dan eksternal terkait untuk menanggulangi keberadaan taksi gelap yang mengurangi tingkat pelayanan kepada pengguna jasa 4. Tertib Rokok: membangun dan menyempurnakan smoking area di seluruh bandara udara kantor cabang sehingga tercipta kondisi dimana para perokok tidak merokok di sembarang tempat 5. Tertib Calo Tiket: menertibkan keberadaan calo tiket dengan memberi pembatas pagar di ticket sales counter dan bekerjasama dengan airlines operator untuk menempatkan petugas security airlines 6. Tertib Porter Liar: penertiban porter agar tidak menganggu kenyamanan penumpang 7. Tertib Pedagang Asongan: penertiban pedagang asongan agar tidak menganggu kenyamanan penumpang
Airport Security Service Based on the Circular of the Board of Directors, all branch offices shall make efforts to eliminate the things that has been a complaint for service users, among others: 1. Traffic Rules: creating orderly traffic in the airports area
Pelayanan PKP-PK Dalam mempertahankan standar kinerja unit PKPPK, dilakukan peningkatan kinerja baik yang terkait dengan personil, fasilitas maupun prosedur, diantaranya: 1. Pelaksanaan recurrent license dan rating personil PKPPK. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menjaga tingkat kehandalan seluruh personil PKPPK dapat terjaga dengan baik sesuai standar serta dilengkapi dengan legalitas yang disahkan oleh regulator; 2. Untuk peningkatan kompetensi dan keterampilan personil PKPPK diselenggarakan berbagai jenis pendidikan pelatihan seperti: Diklat Junior PKPPK, Senior PKPPK, Salvage dan Aircraft Familiarization melalui kerja sama
PKP-PK Service In maintaining performance standards of PKPPK units, the Company runs the best performance enhancement both in terms of personnel, facilities and procedures, including: 1. Implementation of recurrent license and PKPPK personnel rating. This activity is intended to maintain the level of reliability throughout PKPPK personnel so that they are equipped with legalized standards approved by the regulator; 2. To increase the competence and skills of PKPPK personnel, The Company held various types of educational trainings such as: Training PKPPK Junior, Senior PKPPK, Salvage and Aircraft Familiarization through cooperation with various
Improving The Sustainability Performance
2. Parking Rules: creating a situation where there is no longer a vehicle is parked in front of the terminal 3. Illegal Taxi Rules: cooperating with internal and external related unit to cope with the existence of illegal taxi that reduces the level of service to service users 4. Smoking Rules: building and developing smoking area around the airport in branch offices to create condition where the smokers do not smoke in any place 5. Ticket Broker Rules: regulating the presence of ticket broker by providing a barrier fence at the ticket sales counter and in cooperation with the airlines operator to put the airlines security officers 6. Wild Porter Rules: controlling porter so as not to disturb the comfort of passengers 7. Hawkers Rules: regulating hawkers so as not to disturb the comfort of the passengers
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
dengan berbagai unit diklat yang berpengalaman dan seperti: PPSDM Curug, Balai Diklat Palembang dan Aviation Training Centre. 3. Sesuai dengan standar yang tertuang dalam Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: SKEP284/X/1999 tentang Standar Kinerja Operasional Bandar Udara Yang Terkait dengan Tingkat Pelayanan (Level of Service) di Bandar Udara Sebagai Dasar Kebijakan Pentarifan Jasa Kebandarudaraan disebutkan bahwa standar pelayanan unit PKPPK diukur melalui pencapaian response time unit PKPPK dalam pelaksanaan pertolongan terhadap kecelakaan penerbangan dengan standar waktu < 3 menit. Unit PKPPK di seluruh kantor cabang melakukan uji response time setiap bulannya dan melaporkan hasilnya kepada unit pembina di kantor pusat. Dari hasil rekapitulasi diperoleh rata-rata pencapaian response time untuk tahun 2014 adalah 2 menit 20 detik atau prosentase capaian sebesar 129% dari standar yang ditetapkan. 4. Upaya pemenuhan fasilitas baik utama maupun pendukung operasi terus dilakukan dalam rangka pemenuhan standar sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara nomor: KP 420 Tahun 2011. a. Sejalan dengan hal tersebut, selama tahun 2014 unit PKPPK mendapat tambahan armada baru berupa 9 (sembilan) unit kendaraan utama Foam Tender Type I. Kendaraan ini merupakan salah satu jenis kendaraan pemadam dengan teknologi terbaru di kelasnya. Hal ini dapat dilihat dari feature yang ada di kendaraan yang semakin membantu personil PKPPK dalam melakukan upaya penanggulangan kecelakaan penerbangan. b. Selain kendaraan utama, unit PKPPK juga melakukan pengadaan fasilitas pendukung operasi lainnya yaitu: set Baju Tahan Panas, Alat Uji Petik Foam Konsentrat, Baju Tahan Api dan Breathing Apparatus.
experienced training units such as: PPSDM Curug, Balai Diklat Palembang and Aviation Training Center. 3. According to the standards set out in the Decision of the Director General of Civil Aviation Number: SKEP284/X/1999 on Airport Operational Performance Standards Associated with the Level of Service at Airports. As foundation for airport services pricing policy stated that the standard of care of PKPPK is measured through response time achievement of PKPPK units in the implementation of aid to the accident flight with standard time less than 3 minutes. PKPPK units across all branches held the response time test each month and report the results to supervisor units at headquarters. From the recapitulation, we can see that by the average of response time achievement in 2014 was 2 minutes 20 seconds or at 129% of specified standard. 4. Efforts fulfillment for both major facilities and supporting operations in order to meet the appropriate standards of the Director General of Civil Aviation Regulation number: KP 420 Year 2011 is continuously done. a. Accordingly, during 2014 PKPPK unit attained additional units in the form of a new fleet of 9 (nine) major vehicles; Foam Tender Type I. This vehicle is one of the types of fighting vehicles with the latest technology in its class. It can be seen from the existing features in the vehicle to increasingly assist PKPPK personnel in performing the response to the accident flight. b. In addition to the main vehicle, PKPPK unit also procures other operations support facilities namely: sets of Heat Resistant Clothes, Foam Concentrate Pick Test Equipment, Fire Resistant Clothes and Breathing Apparatus.
PELAYANAN PENANGGULANGAN GAWAT DARURAT
COUNTERMEASURE EMERGENCY SERVICE
Upaya penanggulangan gawat darurat di bandar udara akan sangat saling terkait dengan peran dan fungsi dari berbagai unit yang ada baik internal maupun eksternal. Sehingga untuk menentukan efektifitas sistem komunikasi, koordinasi dan komando dalam upaya penanggulangan gawat darurat di bandar udara digelar Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) di bandar udara yang frekwensi latihannya adalah sekali dalam 2 tahun.
The efforts for countermeasure emergency service at the airport will be highly interrelated with the role and functions of the various units that exist both internally and externally. Therefore, to determine the effectiveness of communication system, a coordination and command in the response to the emergency at the airport was held through Emergency Response Exercise (PKD) at airports that training frequency is once in 2 years.
SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
SAFETY MANAGEMENT SYSTEM
Sesuai amanat yang tertuang dalam Undang-Undang No.1 Tahun 2009 tentang Penerbangan menyebutkan bahwa “setiap penyedia jasa penerbangan wajib membuat, melaksanakan, mengevaluasi, dan menyempurnakan secara berkelanjutan sistem manajemen keselamatan (safety management system) dengan berpedoman pada program keselamatan penerbangan nasional”.
According to the mandate contained in the Act No 1 of 2009 on Aviation that states that “every provider of aviation services shall create, implement, evaluate, and improve the safety management system on an ongoing basis based on the national aviation safety program”.
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
79
Safety Risk Management
»» »» »» »»
Reporting / Investigations Hazard Identification Risk Management Change Management
Safety Assurance
Safety Policy and Objectives
Safety Promotion
80
»» »» »» »»
Safety Performance Monitorig Safety Performance Indicators Audits and Checks Continuous Improvement
»» Training and Skills »» Safety Campaigns »» Safety Communication
PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai salah satu operator bandar udara di Indonesia juga telah mengimplementasikan safety management system (SMS) dalam penyelenggaraan operasional bandara di seluruh bandar udara yang dikelola, sesuai dengan kerangka kerja SMS yaitu:
PT Angkasa Pura II (Persero) as one of the operators of airports in Indonesia has also implemented a safety management system (SMS) in the implementation of airport operations across airports managed in accordance with the SMS framework, namely:
1. Kebijakan dan Sasaran Keselamatan; PT Angkasa Pura II (Persero) telah mengeluarkan kebijakan keselamatan yang secara garis besar menggambarkan komitmen manajemen PT Angkasa Pura II (Persero) dalam mengembangkan standar keselamatan, menyusun sistem pelaporan yang non-punitive, mengimplementasikan SMS secara konsisten dan berkelanjutan, menyediakan sumber daya untuk keselamatan, melakukan promosi keselamatan serta mengembangkan SMS secara berkesinambungan.
1. Safety Policies and Targets; PT Angkasa Pura II (Persero) has issued a safety policy which outlines the commitment of PT Angkasa Pura II (Persero)’s management in developing safety standards, constructing a non-punitive reporting system, implementing the SMS consistently and continuously, providing resources for safety, promoting safety and continuously developing the SMS.
2. Manajemen Risiko; Guna mengetahui setiap potensi risiko yang muncul dari kegiatan operasional bandar udara terutama pada lingkup operasi dan teknik, maka perlu dilakukan pengelolaan risiko yang meliputi identifikasi hazard, mencari sebabsebab risiko, menilai dampak risiko dan persiapan kendali yang akan ditetapkan.
2. Risk Management; In order to determine any potential risks arising from operational activities, especially in the scope of airport operations and engineering, it is necessary to have a risk management that includes hazard identification, identify the causes of risk, and assess the impact of risk and preparation of control to be set out.
Kegiatan ini bersifat prediktif sehingga diharapkan potensi bahaya yang berdampak terhadap operasional bandar udara dapat terdeteksi sedini mungkin untuk selanjutnya dapat ditentukan tindakan pencegahannya.
This activity is predictive so that the potential hazards that may give impact on airport operations can be detected as early as possible to prevent them with further action.
3. Jaminan Keselamatan; Untuk menjamin bahwa kendali risiko keselamatan dikembangkan sebagai konsekuensi dari identifikasi hazard dan aktifitas manajemen risiko dapat berjalan
3. Safety Assurance; To ensure that the safety risk controls developed as a consequence of hazard identification and risk management activities can be run as planned, PT Angkasa
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
sesuai dengan yang telah direncanakan maka PT Angkasa Pura II (Persero) juga telah membuat dan mempertahankan proses jaminan keselamatan.
Pura II (Persero) has also set up and maintained safety assurance processes.
Dalam proses jaminan keselamatan ini, PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan pengawasan dan pengukuran pelaksanaan keselamatan melalui kegiatan pelaporan keselamatan, inspeksi, investigasi keselamatan internal dan audit keselamatan.
In this safety assurance process, PT Angkasa Pura II (Persero) monitors and measures the implementation of safety through safety reporting, inspections, investigations of internal safety and security audits.
4. Promosi Keselamatan. Untuk mencapai tujuan keselamatan operasional penerbangan secara menyeluruh maka diperlukan suatu upaya untuk menjalin komunikasi antar stakeholder. Kegiatan ini juga akan mempromosikan sikap yang baik dan budaya keselamatan guna menunjang operasional bandar udara serta keselamatan di tempat kerja.
4. Safety Promotion To achieve the goal of overall safety of flight operations, it requires an effort to establish communication between the stakeholders. This activity will also promote a good attitude and safety culture to support airport operations and safety in the workplace.
Dalam menjalin komunikasi keselamatan ini, telah dilakukan beberapa kegiatan baik di tingkat pusat maupun cabang, yaitu: • Mengintensifkan fungsi Runway Safety Team (RST) di masing-masing kantor cabang. Runway Safety Team merupakan tim di masing-masing kantor cabang yang terdiri dari seluruh instansi baik internal maupun eksternal terkait operasional bandar udara terutama yang terkait dengan keselamatan di runway. Salah satu dasar pembentukan RST ini adalah Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: SE 013 Tahun 2012 tanggal 11 Juni 2012 tentang Pelaksanaan Runway Safety Program dan Pembentukan Runway Safety Team, dimana disebutkan bahwa operator bandar udara harus membentuk RST dan menindak lanjuti edaran tersebut PT Angkasa Pura II (Persero) telah membentuk RST di 12 (dua belas) kantor cabang dengan rincian:
In communicating this safety, the Company has done several activities both at the head quarter and branch, namely: • Intensifying the function of Runway Safety Team in each branch office. Runway Safety Team is a team in each branch consisting of the entire internal and external agencies related to airport operations primarily related to safety on the runway. One of the bases for the establishment of RST is the Form Letter of the Director General of Civil Aviation Number: SE 013 Year 2012 on June 11, 2012 on the Implementation of Runway Safety Program and Establishment of Runway Safety Team, which stated that the airport operator should establish an RST. In carrying out the Form Letter, PT Angkasa Pura II (Persero) has formed RST in 12 (twelve) branches with the following details:
CABANG Branch
SURAT KEPUTUSAN Decree
1
BTJ
BTJ (Keputusan GM Nomor: 12.01.07/09/03/2013/008 Tanggal: 13 Maret 2013)
2
MES/KNO
MES/KNO ( Keputusan GM Nomor: 12.03/05/06/2012/012 Tanggal: 28 Juni 2012)
3
PKU
PKU ( Keputusan GM Nomor: 12.03/07/06/2012/21 Tanggal: 26 Juni 2012)
4
PDG
PDG (Keputusan GM Nomor: 12.03.02/06/06/2012/011 Tanggal: 28 Juni 2012)
5
DJB
DJB ( Keputusan GM Nomor: 12.03/12/12/2012/012 Tanggal: 27 Desember 2012
6
PGK
PGK (Keputusan GM Nomor: 13.02.02/11/06/2013/008 Tanggal: 27 Juni 2013)
7
TNJ
TNJ ( Keputusan GM Nomor: 12.03.02/06/06/2012/014 Tanggal; 28 Juni 2012)
8
PLM
PLM (Keputusan GM Nomor: 12.01.07/03/06/2013/006 Tanggal: 19 Juni 2013)
9
HLP
HLP ( Keputusan GM Nomor: 12.01.07/02/12/2013/017 Tanggal: 01 Desember 2013)
10
CGK
CGK (Keputusan GM Nomor: 12.01.07/01/11/2012/015 Tanggal: 14 November 2012)
11
BDO
BDO (Keputusan GM Nomor: 12.03/08/07/2013/0130 Tanggal; 28 Desember 2012)
12
PNK
PNK (Keputusan GM Noor: 12.03.0/04/02/2013/002 Tanggal: 01 Februari 2013)
NO
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
81
• Menggelar Ramp Safety Campaign yang melibatkan seluruh stakeholder yang terlibat dalam operasional terutama di sisi udara, sehingga diharapkan tingkat kecelakaan yang terjadi di sisi udara menurun seiring dengan meningkatnya kesadaran semua pihak untuk mengutamakan keselamatan dalam operasional sehari-harinya. • Menyelenggarakan Runway Safety Workshop yang dihadiri oleh perwakilan kantor cabang dengan menghadirkan pembicara dari berbagai instansi yang berkompeten di bidangnya antara lain: KNKT, Garuda Indonesia, Angkasa Pura 1, Indonesia Slot Coordinator dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sebagai regulator.
82
• Deploying Ramp Safety Campaign involving all stakeholders involved in the operation, especially in the air zone, so that the expected rate of accidents in the air decreases with increasing awareness of all parties to give priority to safety in its daily operations.
• Organizing Runway Safety Workshop attended by representatives of the branch office with speakers from various agencies that are competent in their fields, namely: KNKT, Garuda Indonesia, Angkasa Pura 1, Indonesia Slot Coordinator and Direktorat Jenderal Perhubungan Udara as the regulator.
FASILITAS KESELAMATAN PENERBANGAN
AVIATION SAFETY FACILITIES
Perseroan senantiasa memastikan kesiagaan seluruh fasilitas keselamatan penerbangan bandara melalui Unit Manajemen Keselamatan. Unit tersebut berfungsi untuk mengelola, mengendalikan dan membina kegiatan: a. Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan; b. Standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan teknik elektronika; c. Standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan teknik listrik, mekanikal dan peralatan; d. Standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan teknik bandara.
Company always ensures readiness of all airport aviation safety facilities through the Safety Management Unit. Safety Management Unit is a unit that serves to manage control and develop the following activities: a. Implementation of Safety Management System; b. Standardization, calibration and maintenance of electronics engineering; c. Standardization, calibration and maintenance of electrical engineering, mechanical and equipment; d. Standardization, calibration and maintenance of airport engineering.
Kegiatan yang dilakukan dalam rangka menjamin kesiagaan fasilitas keselamatan penerbangan bandara antara lain: a. Teknik Elektronika; Unit Teknik Elektronika merupakan unit yang melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap kegiatan standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan peralatan elektronika bandara (PAS, FIS, Flight Communication System, Integrated Ground Communication System, Fire Alarm System, Master Clock), peralatan security equipment dan peralatan navigasi, komunikasi, automasi dan surveillance di seluruh kantor cabang bandara PT Angkasa Pura II (Persero).
The activities carried out in order to ensure preparedness airport aviation safety facilities, among others: a. Electronic Engineering; Electronics Engineering Unit is a unit that performs the planning, implementation, and evaluation of the activities of standardization, calibration and maintenance of electronic equipment airport (PAS, FIS, Flight Communication System, Integrated Ground Communication System, Fire Alarm System, Master Clock), security and navigation equipment, communications, automation and surveillance throughout the airport branch of PT Angkasa Pura II (Persero).
b. Teknik Listrik Mekanikal & Peralatan; Unit Teknik Listrik, Mekanikal & Peralatan merupakan unit yang melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap kegiatan standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan fasilitas listrik, fasilitas PKPPK dan alat-alat besar dan fasilitas operasi pada sisi udara di seluruh kantor cabang bandara PT Angkasa Pura II (Persero).
b. Electrical Engineering, Mechanical & Equipment; Electrical Engineering, Mechanical & Equipment unit is a unit that performs the planning, implementation, and evaluation towards standardization activities, calibration and maintenance of electrical facilities, PKPPK facilities and big equipments and operations facilities at the air zone at airports across all branches of PT Angkasa Pura II (Persero ).
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
c.
Teknik Bandara. Unit Teknik Bandara merupakan unit yang melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap kegiatan standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan dan perbaikan fasilitas operasi pada sisi udara (meliputi: apron, runway, taxiway, bangunan terminal) dan fasilitas operasi pada sisi darat (meliputi: gedung non terminal, lapangan, parkir, pertamanan, jalan akses) di seluruh kantor cabang bandara PT Angkasa Pura II (Persero).
c.
Airport Engineering Airport Engineering Unit is a unit that performs the planning, implementation, and evaluation towards standardization activities, calibration, and maintenance and repair of operations facilities on the air zone (including: apron, runway, taxiway, terminal buildings) and operating facilities on the land zone (including: nonterminal building, field, parking, landscaping, road access) around the airport branch of PT Angkasa Pura II (Persero).
AKSES INFORMASI LAYANAN DAN PENYELESAIAN KELUHAN
ACCESS TO INFORMATION SERVICE AND SETTLEMENT OF COMPLAINTS
Guna mendukung jaminan kepuasan pelanggan/konsumen, Angkasa Pura II menyediakan fasilitas pusat/informasi bagi para penumpang di setiap terminal bandara. Selain hal tersebut, Perusahaan telah membentuk pusat pengaduan pelanggan. Pusat informasi/pengaduan pelanggan ini dapat diakses melalui beberapa saluran antara lain: a. website perusahaan: www.angkasapura2.co.id via “Kontak Kami”; b. Contact Center dengan hotline 1500 138, dan c. email perusahaan:
[email protected].
To support guarantee of customer/consumers satisfaction Angkasa Pura II provides a central facility/information for passengers at each airport terminal. In addition to this, the Company has established a customer complaint center. Information center/customer complaint center can be accessed through multiple channels, namely a. The company’s website: www.angkasapura2.co.id via “Contact Us”; b. Contact Center with hotline 1500-138, and c. Company’s email:
[email protected].
Komitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik menuntut tindakan/respon secara cepat dan taktis terhadap semua keluhan dari stakeholders khususnya pengguna jasa bandar udara. Upaya penyelesaian terhadap setiap keluhan pelanggan telah diatur secara khusus dalam kebijakan standar mutu pelayanan. Standar pengelolaan pengaduan tersebut, sebagai berikut: • Standar dalam merespon atas pengaduan pelanggan 1 x 24 Jam. • Pengaduan yang masuk melalui hotline, website atau email perusahaan akan segera ditindaklanjuti oleh unit kerja Sekretaris Perusahaan dan unit kerja Pelayanan Bandara. • Selanjutnya keluhan pelanggan diproses dan diselesaikan oleh unit terkait. Unit terkait dapat langsung berkomunikasi kepada pelanggan dalam proses penyelesaian keluhan.
A commitment to provide the best service demands action/ rapid and tactical response against the complaints all of the stakeholders, especially the consumers of airport services. Remedies against any customer complaints have been regulated, specifically in policy service quality standards. The standards of complaint management are as follows: • Standard in response to complaints of customers in 1 x 24 Hours. • Complaints that go through the hotline, website or email of the company will soon be followed up by the work unit and the Company Secretary and Airport Services units. • Furthermore, customer complaints will be processed and resolved by the relevant units. Related units can communicate directly to customers in the process.
Selama tahun 2014, Angkasa Pura II mendapatkan aduan/ keluhan dari pelanggan sebanyak 8.912 keluhan dan telah diselesaikan sebanyak 8.636 keluhan atau 96%.. Adapun data pengaduan pelanggan periode tahun 2014 adalah sebagai berikut:
During 2014, Angkasa Pura II had 8,912 complaints/grievances from customer and 8,636 complaints or 96% have been resolved. The customer complaint data in 2014 are as follows:
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
83
Tabel Jumlah Keluhan Pelayanan Bandara 2014
84
Table of Total Complaints towards Airport Service 2014 Media
Status
Bandara Airports
Jumlah Keluhan Total Complaints
Telepon Telephone
Twitter
Facebook
Email
Tertangani Resolved
Tidak Not Resolved
Tertangani Resolved
CGK
4968
360
4518
1
76
4771
196
96%
BDO
1020
7
1010
2
1
1010
9
99%
KNO
807
15
783
-
8
772
35
96%
HLP
726
3
717
-
6
716
10
99%
PDG
293
2
291
-
-
290
3
99%
PKU
245
3
242
-
-
238
7
97%
PLM
229
12
214
-
2
220
9
96%
DJB
184
1
183
-
-
183
1
99%
PNK
162
2
159
-
1
159
3
98%
PGK
121
-
121
-
-
121
-
100%
BTJ
73
1
72
-
-
72
-
99%
KP
50
1
49
-
-
50
-
100%
TNJ
27
-
25
2
-
27
-
100%
SQT
7
-
7
-
-
7
-
100%
TOTAL
8.912
Improving The Sustainability Performance
8.636
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
PENGEMBANGAN INSAN Angkasa Pura II Development of Angkasa Pura Ii Personnel Sumber daya manusia (SDM) atau insan Angkasa Pura II merupakan aset terpenting perusahaan karena perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional dalam rangka mewujudkan visi dan misi perusahaan. Untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Perusahaan, pada tahun 2014 Angkasa Pura II melanjutkan transformasi organisasi dan pengelolaan SDM melalui pengembangan Sistem SDM yang terintegrasi dengan tujuan meningkatnya efisiensi dan produktivitas karyawan serta tersedianya SDM bertalenta di masa depan. [G4-DMA]
Human resources (HR) or personnel of Angkasa Pura II is the Company’s most important asset for his role as the subject of implementing the policy and operational activities in order to realize the vision and mission of the company. To support the achievement of the Vision and Mission, in 2014 Angkasa Pura II continued transformation of the organization and management of HR through the development of an integrated HR system with the aim of increasing the efficiency and productivity of employees and the availability of talented HR in the future. [G4-DMA]
Insan Angkasa Pura II sebagai salah satu pemangku kepentingan yang memiliki peran strategis bagi pencapaian tujuan jangka panjang dan pencapaian kaidah keberlanjutan usaha. Dengan demikian, SDM kini menjadi subjek/pelaku sebagai mitra dalam upaya meningkatkan kinerja Perusahaan (partner in profit), mitra dalam melaksanakan tugas operasional (partner in responsibility) dan mitra dalam meningkatkan produktivitas (partner in production). Oleh karenanya pengelolaan SDM disesuaikan dengan kerangka dan posisi strategis Angkasa Pura II dalam merealisasikan tujuan jangka panjang.
Angkasa Pura II personnel as one of the stakeholders that has a strategic role for the achievement of long-term goals and the achievement of business sustainability principles. Thus, HR now become the subject/actor as partner in an effort to improve the performance of the Company (partner in profit), partner in carrying out operational tasks (partner in responsibility) and partner in improving productivity (partner in production). Therefore, HR management adapted to the framework and strategic position of Angkasa Pura II in realizing the long-term goals.
Dalam merealisasikan perubahan pola dan program pengembangan SDM tersebut, Angkasa Pura II tetap berpegang pada hasil-hasil komunikasi intensif serta tetap menempatkan pemahaman atas harapan insan Angkasa Pura II sebagai bagian dari perencanaan. Angkasa Pura II memahami bahwa harapan utama SDM sebagai pemangku kepentingan meliputi: suasana kerja yang kondusif, jenjang karir dan penilaian kinerja yang jelas, remunerasi yang sesuai kinerja dan terjaminnya kesejahteraan, kesehatan dan keselamatan kerja. [G4-DMA]
In realizing the pattern changes and the HR development program, Angkasa Pura II sticks to the results of intensive communication and keep putting the understanding of expectations of Angkasa Pura II personnel as part of the planning. Angkasa Pura II understands that the main expectation of HR as stakeholders includes: a conducive working atmosphere, career path and clear performance appraisal, remuneration based on performance and ensuring the welfare, health and safety. [G4-DMA]
PROFIL SUMBER DAYA MANUSIA [G4-10, G4-LA1, G4-LA12]
HUMAN RESOURCES PROFILE [G4-10, G4-LA1, G4-LA12]
Pada Tahun 2014 realisasi kekuatan SDM sebesar 8.471 orang atau 7% di atas realisasi Tahun 2013. Komposisi SDM PT Angkasa Pura II (Persero) Tahun 2014 mencapai 8.471 orang, sehingga masih terdapat kekurangan sejumlah 1.127 orang yang pemenuhannya dilakukan secara bertahap. Jumlah SDM Tahun 2014 masih berada 12% di bawah RKAP seperti dapat dilihat pada komposisi SDM PT Angkasa Pura II (Persero) pada tabel di bawah ini:
In 2014, the realization of HR strength amounted to 8,471 people or 7% above the realization of the 2013. The composition of SDM PT Angkasa Pura II (Persero) 2014 reached 8471 people, so there was 1,127 short of the required number, which was addressed gradually. The total HR in 2014 was 12% below the Company’s Work Plan & Budget (RKAP) as shown in the following table of Angkasa Pura II Human Resources composition:
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
85
Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Status LOKASI Location
PEGAWAI Employee RKAP Budget
DIPERBANTUKAN Assigned
REAL
RKAP Budget
RKAP Budget
REAL
Table of Employee Composition by Status
PKWT Contract
TOTAL SDM HR
REAL
RKAP Budget
TOTAL SDM HR
OS GAP
DEV
REAL
RKAP Budget
REAL
RKAP Budget
GAP
DEV
REAL
PST
590
571
2
6
86
118
678
695
17
3%
98
54
776
749
(27)
-3%
CGK
2.6121
1.923
0
70
511
398
3.132
2.391
(741)
-24%
1.654
1.522
4.786
3.913
(873)
-18%
HLP
192
162
0
5
57
82
249
249
0
0%
25
31
274
280
6
2%
PLM
215
196
0
12
44
46
259
254
(5)
-2%
82
83
341
337
(4)
-1%
PNK
182
166
0
4
20
41
202
211
9
4%
67
78
269
289
20
7%
KNO
738
405
0
30
166
416
904
851
(53)
-6%
390
314
1.294
1165
(129)
-10%
PKU
259
223
0
3
74
62
333
288
(45)
-14%
125
118
458
406
(52)
-11%
PDG
230
198
3
4
27
27
260
229
(31)
-12%
86
96
346
325
(21)
-6%
BDO
143
123
0
1
32
40
175
164
(11)
-6%
33
27
208
191
(17)
-8%
BTJ
179
169
0
0
10
19
189
188
(1)
-1%
34
23
223
211
(12)
-5%
TNJ
111
91
0
0
22
36
133
127
(6)
-5%
26
20
159
147
(12)
-8%
DJB
133
120
0
0
59
40
192
160
(32)
-17%
33
38
225
198
(27)
-12%
PGK
122
99
0
2
25
41
147
142
(5)
-3%
29
48
176
190
14
8%
DTB
23
11
0
0
0
30
23
41
18
78%
40
29
63
70
7
11%
5.738
4.457
5
137
1.133
1.396
6.876
5.990
(886)
-13%
2.722
2.481
9.598
8.471
(1.127)
-12%
Jumlah
Sumber : Pengembangan SDM PT Angkasa Pura II Source: Human Resources Development PT Angkasa Pura II
Sedangkan dilihat dari kelompok jabatan, komposisi karyawan perusahaan dapat dijelaskan sebagaimana tabel berikut:
In the aspect of group position, the composition of the company’s employees can be described as in the following table:
Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Kelompok Jabatan
Table of Employee Composition by Position Group
Bandara Airports
RKAP 2014 Budget
PST CGK HLP PLM PNK KNO PKU PDG BDO BTJ TNJ DJB PGK DTB Jumlah | Total
590 2.621 192 215 182 738 259 230 143 179 111 133 122 23 5.738
MAN 275 184 18 12 14 51 20 12 12 14 10 14 12 1 649
Realisasi 2014 | Realization 2014 ADM 296 289 49 47 36 66 49 41 30 34 29 29 18 1 1.014
OPS 0 1.450 95 137 116 288 154 145 81 121 52 77 69 9 2.794
Jumlah Total 571 1.923 162 196 166 405 223 198 123 169 91 120 99 11 4.457
Catatan : RKAP dan Realisasi
86
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
Grafik : Komposisi Karyawan Berdasarkan Kelompok Jabatan
Chart of Employee Composition by Education OPS
63% MAN
14%
ADM
23% Berdasarkan kelompok jabatan, komposisi karyawan pada jabatan manajerial sebanyak 649 orang atau 15%, pada jabatan operasional 2.794 orang atau 63%, dan pada jabatan administrasi sebanyak 1.014 orang atau 23%.
Based on position group, there were 649 people (15%) in managerial position, 2,794 people (63%) in operational position and 1,014 people (23%) in administrative position.
Sedangkan perbandingan antara realisasi tingkat pendidikan karyawan perusahaan (di luar DPB, PKWT, dan tenaga OS) sampai dengan Desember tahun 2014 dengan RKAP dapat dijelaskan sebagaimana tabel berikut:
Meanwhile, the comparison of educational backgrounds of the Company’s employees as of December 2014 (excluding attached employees, PKWT [contract workers] and outsourced workers) against the Company’s Work Plan & Budget (RKAP) is outlined in the following table:
Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan
Table of Employee Composition by Education
Bandara Airports
RKAP 2014 Budget
PST CGK HLP PLM PNK KNO PKU PDG BDO BTJ TNJ DJB PGK DTB Jumlah | Total
590 2.621 192 215 182 738 259 230 143 179 111 133 122 23 5.738
< SLTA/D1 81 1.226 92 119 104 216 143 127 69 104 52 78 69 6 2.486
Realisasi 2014 | Realization 2014 D2 D3 S1 6 180 275 85 442 160 12 48 10 11 54 12 6 42 13 22 127 38 11 47 21 5 51 15 13 31 9 6 49 10 0 34 5 2 30 10 0 19 11 1 3 1 180 1.157 590
S2 29 10 0 0 1 2 1 0 1 0 0 0 0 0 44
Jumlah Total 571 1.923 162 196 166 405 223 198 123 169 91 120 99 11 4.457
Catatan : RKAP dan Realisasi tidak termasuk karyawan diperbantukan, PKWT dan OS Sumber : Pengembangan SDM PT Angkasa Pura II Note : RKAP and Realization does not include attached employees, contract workers and outsourced workers Source : Human Resources Development Angkasa Pura II
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
87
Grafik : Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan S1
13%
Chart of Employee Composition by Education S2
1%
D3
26%
D2
4% ≤SLTA/D2
56%
Komposisi karyawan berjenjang pendidikan S2 sebanyak 44 orang atau 1% dari total karyawan, sedangkan komposisi karyawan paling tinggi yaitu karyawan dengan pendidikan SLTA/D1 sebanyak 2.486 orang atau 56%.
Employee composition with graduate degree (S2) amounted to 44 people or 1% of the total employees, while the highest composition of employee was employee with high school graduates/Diploma 1 degrees amounted to 2,486 people or 56%.
Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia
Table of Employee Composition by Age Realisasi 2014 | Realization 2014
Lokasi Location
RKAP 2014 Budget
<= 30
31-40
41-50
51-54
>=55
Jumlah Total
PST CGK HLP PLM PNK KNO PKU PDG BDO BTJ TNJ DJB PGK DTB
590 2.621 192 215 182 738 259 230 143 179 111 133 122 23
172 861 64 101 98 188 116 85 54 108 57 66 46 7
163 279 23 19 27 56 13 41 4 27 7 17 18 3
141 385 28 14 17 47 36 37 35 10 8 18 7 1
77 299 31 42 20 82 42 26 18 17 12 14 22 0
18 99 16 20 4 32 16 9 12 7 7 5 6 0
571 1.923 162 196 166 405 223 198 123 169 91 120 99 11
Jumlah | Total
5.738
2.023
697
784
702
251
4.457
Catatan : RKAP dan Realisasi tidak termasuk karyawan diperbantukan, PKWT dan OS Sumber : Pengembangan SDM PT Angkasa Pura II
88
Improving The Sustainability Performance
Note: RKAP and Realization does not include attached employees, contract workers and outsourced workers Source: Human Resources Development Angkasa Pura II
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
Grafik : Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia
Chart of Employee Composition by Age 51 - 54
16%
41 - 50
≥ 55
17%
6% ≤ 30
45%
31 - 40
16%
Berdasarkan penggolongan usia, komposisi jumlah tertinggi adalah karyawan dengan usia diatas <=30 tahun, sejumlah 2.023 orang (45%). Sedangkan komposisi jumlah terendah adalah karyawan pada golongan usia >=55 tahun yaitu sebanyak 251 orang (6%).
In terms of age, the highest composition consists of employees <=30 years old, which occupied 2,023 employees or 45%. While the lowest composition consists of employees of >=55 that accounted for 6% of the composition (251 employees).
Sebaran kelas jabatan karyawan perusahaan sampai dengan Desember tahun 2014 dapat dijelaskan sebagaimana tabel berikut:
Class distribution of employees by grade levels until December 2013 can be described in the following table:
Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Kelas Jabatan
table of Employee Composition by Grade Levels
Lokasi Location
RKAP 2014 Budget
KELAS JABATAN | Jabatan/Level 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
PST
590
1
2
21
15
1
112
8
127
2
23
68
113
76
2
CGK
2.621
1
3
12
2
69
1
107
2
79
234
475
301
552
84
HLP
192
7
23
41
41
22
9
1
3
15
15
215
1
4
10
1
8
21
38
45
58
7
PNK
182
1
3
11
1
10
15
44
35
35
11
738
PKU
259
1
2 1
39
82
116
82
10
405
7
21
48
46
69
12
223
9
20
51
51
52
2
198
6
19
31
19
29
4
123
9
1
3
9
4
9
1 1
BTJ
179
1
3
9
5
19
37
35
50
TNJ
111
1
2
9
5
16
23
20
14
DJB
133
1
3
11
4
13
32
16
39
PGK
122
1
3
8
2
10
24
14
25
2
5
3
1 6
43
1 19
1
Catatan : RKAP dan Realisasi tidak termasuk karyawan diperbantukan, PKWT dan OS Sumber : Pengembangan SDM PT Angkasa Pura II
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
196 166
21
1
2
3
29
230
23
162
16
143
5.738
1.923
3
PDG
DTB
1
23
BDO
Jumlah | Total
Jumlah Total 571
PLM KNO
16
236
9
370
8
186
169 1
91
1
120
10
2
99
518 1.041 820 1.032 158
8
4.457
11
Note : RKAP and Realization does not include attached employees, contract workers and outsourced workers Source : Human Resources Development Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
89
Tabel Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin Lokasi Location
RKAP 2014 Budget
PST
Table of Employee Composition by Gender Realisasi 2014 | Realization 2014 laki-laki
Perempuan
Jumlah Total
590
392
179
571
CGK
2.621
1.623
300
1.923
HLP
192
126
36
162
PLM
215
153
43
196
PNK
182
143
23
166
KNO
738
330
67
405
PKU
259
178
45
223
PDG
230
159
39
198
BDO
143
104
19
123
BTJ
179
147
22
169
TNJ
111
78
13
91
DJB
133
99
21
120
PGK
122
89
10
99
SQT
23
14
5
19
Jumlah | Total
5.738
3.635
822
4.457
Sumber : Pengembangan SDM PT Angkasa Pura II
Source : Human Resources Development Angkasa Pura II
Grafik Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin
Chart of Employee Composition by Gender PEREMPUAN | FEMALE
17%
LAKI - LAKI | MALE
83%
90
Dari seluruh karyawan komposisi karyawan laki-laki sebanyak 3.635 orang atau 82% dan karyawan perempuan sebanyak 822 orang atau 18%.
Of all the employees, male employees accounted for 82% or 3,635 people, while female employees accounted for the remaining 18% or 822 people.
TURN OVER KARYAWAN [G4-LA1]
TURNOVER RATE OF EMPLOYEES [G4-LA1]
Beberapa alasan terkait dengan tingkat perpindahan karyawan yang keluar dari perusahaan antara lain: Pensiun Normal, Pensiun Sakit, Pensiun Meninggal Dunia, dan Pensiun Mengundurkan Diri/Atas Permintaan Sendiri. Jumlah karyawan keluar (pensiun) selama tahun 2014 sebanyak 335 orang, pada tahun 2013 adalah sebanyak 325 orang.
Several reasons related to the turnover rate of employees who left the company for various reasons, among others, Normal Pensions, Sickness Pensions, Death Pensions, and Resignation Pensions/Over Own Request. Total employees resigned (pension) during 2014 is 335 people, compared to 325 people in 2013.
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
Tabel Turnover Karyawan 2014 Uraian | Description
Table of Employees Turnover in 2014 Jumlah Karyawan | Total Employees
Penambahan Karyawan Employees Addition Rekrut PKWT ke Karyawan Perusahaan Recruitment of PKWT to be Employees
335
Pengurangan Karyawan Employees Reduction Pensiun (Pemutusan Hubungan Kerja) Retired (Job Termination)
335
Turnover Karyawan Employees Turnover
-
KESETARAAN GENDER DAN KESEMPATAN KERJA
GENDER EQUALITY AND EMPLOYMENT OPPORTUNITIES
Angkasa Pura II tidak memiliki kebijakan internal terkait ketenagakerjaan yang membedakan penerapannya berdasarkan gender. Seluruh peraturan yang berlaku diterapkan secara konsisten dan setara kepada seluruh karyawan tanpa membedakan gender. Demikian pula dengan kesempatan kerja yang ditawarkan berlaku bagi seluruh karyawan.
Angkasa Pura II does not have internal employment that distinguishes its implementation based on gender. All regulations are applied consistently and equal to all employees regardless of gender. As well as with employment opportunities offered that applies to all employees.
KEBEBASAN BERSERIKAT
UNION FREEDOM
Komunikasi berkesinambungan baik formal maupun informal perlu terus dijaga agar manajemen dan serikat dapat mencari jalan keluar permasalahan terkait kebutuhan karyawan sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan. Hubungan antara karyawan dengan manajemen telah terbina dengan baik dengan adanya jaminan kebebasan berserikat. Selama periode pelaporan tidak ada pelanggaran terhadap hak kebebasan berserikat dalam lingkungan perusahaan. [G4-DMA] [G4-HR4]
Continuous communication, both formal and informal need to be maintained so that management and the union can find a solution of problems related to the need of employees in accordance with labor law. The relationship between employees and management have been nurtured well with the guarantee of freedom of association. During the reporting period there was no violation of the right to freedom of association in the corporate environment. [G4-DMA] [G4-HR4]
Angkasa Pura II memberikan kebebasan berorganisasi dan menyediakan wadah bagi pengawai dalam pengembangan potensi dan penyelenggaraan kegiatan komunitas karyawan. Perseroan memiliki Serikat Pekerja Angkasa Pura II (Sekarpura II) atau disingkat SEKARPURA yang beranggotakan sekitar 82% karyawan.
Angkasa Pura II provides the freedom of association and provides a forum for employees in the potential development and implementation of community activities of employees. The Company has Angkasa Pura II Union (Sekarpura II) or abbreviated as SEKARPURA which comprise approximately 82% of employees.
SEKARPURA merupakan organisasi yang berhak mewakili karyawan dalam berhubungan dengan manajemen dan telah terlibat secara aktif dalam perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan manajemen. Saat ini PKB yang berlaku adalah PKB Periode 2012-2013 dengan Nomor: KEP.03.15/01/2013 dan 001/PKS.DPP-SP II/I/2013.
SEKARPURA is an organization that eligible to represent the employees in dealing with management and has been actively involved in negotiating the Joint Working Agreement (CBA) with the management. Currently the applicable CLA (PKB) is CLA 2012-2013 Period Number: KEP.03.15/01/2013 and 001/ PKS.DPP-SP II/I/2013.
PELATIHAN & PENGEMBANGAN SDM
HR TRAINING & DEVELOPMENT
Penguatan kompetensi SDM dilakukan dengan pelatihan dan pendidikan yang bersifat perubahan kompetensi dan pengembangan kompetensi, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung terhadap strategi bisnis dan operasional. Pelatihan untuk perubahan kompetensi bertujuan untuk menyiapkan kompetensi karyawan agar mampu menyikapi
Strengthening of HR competencies is conducted through training and education to improve and develop competency, both directly and indirectly related to the business strategy and operations. Training for competency improvement is aimed to prepare the competency of employees to enable them in responding to changes. Meanwhile, training for competency
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
91
92
perubahan. Sementara itu, pelatihan untuk pengembangan kompetensi bertujuan untuk menyiapkan karyawan dengan kompetensi tertentu guna mendukung portofolio bisnis Angkasa Pura II.
development is aimed to prepare employees with specific competencies in order to support business portfolio of Angkasa Pura II.
Selain itu, Angkasa Pura II juga menyelenggarakan berbagai program peningkatan dan pelatihan kompetensi bagi karyawannya yang saat ini dikelola melalui Unit Pendidikan dan Pelatihan. Kegiatan Pengembangan SDM di Angkasa Pura II dilaksanakan dalam bentuk sejumlah kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat). Adapun Kegiatan Diklat pada Tahun 2014 yaitu: [G4-DMA] 1. Diklat Pre-Service yang dilaksanakan dalam bentuk Diklat Orientasi. Diklat Orientasi merupakan kegiatan yang dilaksanakan secara internal kepada pelamar yang telah lolos seleksi Calon Karyawan dalam rangka memberikan pengetahuan awal mengenai perusahaan kepada peserta diklat, sebelum yang bersangkutan melakukan tugas pekerjaannya pada unit kerja Perusahaan.
Moreover, Angkasa Pura II also organized various training and competency improvement programs for employees, which currently are managed by the Education and Training Unit. HR Development activities in Angkasa Pura II implemented in the form of a number of activities in Education and Training. The Training Program (Diklat) in 2014, namely: [G4-DMA]
Pada Tahun 2014 Diklat Orientasi diselenggarakan di daerah Jakarta dan Pekanbaru dengan total jumlah peserta 831 orang. Pada Tahun 2014 Diklat Orientasi menyerap biaya sebesar Rp 8.444.805.301 dari alokasi biaya yang sudah dianggarkan perusahaan sebesar Rp 5.506.800.000.
In 2014, Orientation Training was held in Jakarta and Pekanbaru with total number of participants 831 people. In 2014, Training Orientation has spent Rp 8,444,805,301 from the Company’s budget allocation of Rp 5,506,800,000.
2. Diklat Pengembangan Diklat pengembangan diselenggarakan dalam rangka peningkatan pengetahuan/ketrampilan sesuai prasarat jabatan, penyegaran dan/atau untuk persiapan kaderisasi. Adapun Diklat Pengembangan terbagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut:
2. Delevopment Training This Training is conducted in order to increase knowledge/ skills according to the requirements of offices, or for refreshment and regeneration. The Development Training is divided into several types as follows:
• Diklat Teknis Diklat Teknis dilaksanakan untuk mengembangkan kompetensi softskill dan hardskill, serta terbagi menjadi 2 kelompok yaitu Mandatory dan NonMandatory. Diklat teknis Mandatory diberikan khusus untuk karyawan pada jalur profesi yang mensyaratkan surat tanda kecakapan personil (STKP), sesuai tingkatan STKP yang diperlukan.
• Technical Training Technical Training conducted to develop soft skills and hard skills competencies, and divided into 2 groups: Mandatory and Non-Mandatory. Mandatory traning is provided particularly for employees on the path to a profession which requires a letter of personnel skills (STKP), as the appropriate level of STKP needed.
Pada tahun 2014 Diklat Teknis telah menyerap biaya sebesar Rp 28.420.192.445 dari alokasi biaya yang sudah dianggarkan perusahaan sebesar Rp 41.010.863.112.
In 2014, the Technical Training has spent Rp 28,420,192,445 from the Company’s budget allocation of Rp 41,010,863,112.
• Diklat Formal Diklat formal diikuti oleh karyawan yang mendapatkan surat perintah penugasan dari Direksi untuk mengikuti pendidikan strata berjenjang/ilmu terapan pada lembaga pendidikan/perguruan tinggi di dalam maupun di luar negeri yang ditunjuk oleh Perusahaan.
• Formal Training Formal training was attended by employees who get a Warrant Assignment from the Directors to attend a gradual level of education/applied science in educational institutions/universities inside and outside the country designated by the company.
Improving The Sustainability Performance
1. Pre-Service Training is conducted in the form of Orientation Training. Orientation Training is an activity that is implemented internally to applicants who have passed the selection of Employee Candidate in order to provide early knowledge of the company to the participants of the training, before the relevant perform job duties at the Company’s units.
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
Pada tahun 2014 Diklat Formal yang dilaksanakan adalah program lanjutan dari tahun 2013. Biaya yang terserap selama tahun 2014 sebesar Rp 142.553.060 dari alokasi biaya yang sudah dianggarkan perusahaan sebesar Rp 4.518.791.000.
In 2014, Formal Training conducted is a continuation of the program in 2013. The costs absorbed during 2014 amounted to Rp 142,553,060 from the Company’s budget allocation of Rp 4,518,791,000.
• Diklat Manajerial Diklat Manajerial bertujuan menciptakan pemimpin yang memiliki komitmen, jiwa kepemimpinan, service excellence, dan untuk memberikan prioritas kepada kepentingan organisasi dalam rangka untuk memimpin jajarannya secara efektif demi tercapainya sasaran strategis perusahaan.
• Managerial Training Managerial Training aims to create leaders who have the commitment, to serve, service excellent and to give priority to the interests of the organization in order to effectively lead his staff to achieve the Company’s strategic objectives.
Pada Tahun 2014 Diklat Manajerial telah menyerap biaya sebesar Rp 5.040.844.000 dari alokasi biaya yang sudah dianggarkan perusahaan sebesar Rp 4.785.026.000. Terdapat pengalihan Anggaran untuk mengakomodir kekurangan biaya sebesar Rp 255.818.000.
In 2014, Training Managerial has spent Rp 5,040,844,000 from the Company’s budget allocation of Rp 4,785,026,000. There was a transfer of budget to accommodate the lack of funds amounted to Rp 255,818,000.
Adapun Rincian Realiasasi peserta Diklat Manajerial pada tahun 2014 sebagai berikut:
The implementations of Managerial Training throughout 2014 are as follows:
Uraian Description
KP
BSH
KNO
PKU
PLM
PDG
PGK
TNJ
BTJ
Pembekalan Manajerial Mangerial Updgrading
22
18
10
2
1
1
2
2
2
Manajemen Bandara Airport Management
16
9
7
1
-
-
1
1
BDO
1
DJB
PNK
1
3
1
1
• Diklat Substantif Diklat substantif diselenggarakan dalam waktu singkat baik secara internal maupun eksternal, di dalam maupun di luar negeri berupa seminar, lokakarya, pelatihan kerja/workshop, ataupun kursus-kursus lain. Tujuan Diklat Substantif adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi karyawan sesuai dengan fungsi kerja dan jabatan, kebutuhan unit kerja serta kebutuhan dan lingkup bisnis perusahaan.
• Substantive Training Substantive training organized in a short time both internally and externally, at in-house and abroad in the form of seminars, workshops, job training/ workshop, or other courses. The aim of substantive training is to improve the knowledge and competence of employees in accordance with the work function and positions, as well as the need of the work unit and the needs and the scope of the company’s business.
Pada Tahun 2014 Diklat Substantif telah menyerap biaya sebesar Rp 4.050.000.000 dari alokasi biaya yang sudah dianggarkan perusahaan sebesar Rp 4.837.291.154. Terdapat pengalihan anggaran untuk mengakomodir kekurangan biaya sebesar Rp 787.291.154.
In 2014, Substantive training has spent Rp 4,050,000,000 of Company’s budget allocation of Rp 4,837,291,154. There was a transfer of budget to accommodate the lack of funds amounted to Rp 787,291,154.
Diklat Pre-service (Reorientasi) Diklat Re-orientasi diselenggarakan dalam rangka memberikan bekal pengetahuan kewirausahaan dan pengetahuan lainnya yang diperlukan untuk menghadapi masa persiapan pensiun. Materi yang diberikan berupa persiapan dari aspek psikologis, kesehatan, perencanaan kegiatan serta kegiatan
Pre-service Training (Reorientation) Reorientation training is organized within the framework of providing entrepreneurial knowledge, and other skills necessary, that will be needed by the employees to cope with the Retirement Preparation Period. The material provided including the preparation of the psychological aspects, health,
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
93
outing. Diklat tersebut juga menjadi salah satu apresiasi perusahaan terhadap karyawan yang akan memasuki masa purna bakti.
planning activities and outing. Training is also one of the Company’s appreciations to the employees in preparing after-work.
Pada Tahun 2014 Diklat Re-orientasi telah menyerap biaya sebesar Rp 4.374.162.600 dari alokasi biaya yang sudah dianggarkan perusahaan sebesar Rp 3.694.220.000. Terdapat pengalihan anggaran untuk mengakomodir kekurangan biaya sebesar Rp 679.942.600.
In 2014, Re-orientation Training has spent Rp 4,374,162,600 from the Company’s budget allocation of Rp 3,694,220,000. There was a transfer of budget to accommodate the lack of funds amounted to Rp 679,942,600.
Tabel Peserta Diklat Re-orientasi 2014
94
Table of Re-orientation Training Participant in 2014
Bandara Airport
KP
BSH
KNO
PKU
PLM
PDG
PGK
TNJ
BTJ
BDO
DJB
PNK
HLP
APS
Peserta Participant
38
169
45
21
24
12
9
6
7
17
6
13
18
2
3. Program Strategis • Talent Development Program Program ini diselenggarakan dengan maksud untuk membantu Direksi dalam menentukan kandidat pimpinan unit pada jabatan Deputi Direktur/Kepala Biro/General Manager/setingkat. Manfaat Talent Development Program yaitu untuk mendapatkan dan mengembangkan talent serta mempersiapkan kandidat pimpinan unit (succession planning) secara cepat, accountable, dan terarah.
3. Strategic Program • Talent Development Program The program is organized with the aim to assist the Board of Directors in determining the unit leader candidate on the position of Deputy Director/ Head of Bureau /General Manager/in the same level. Benefits of Talent Development Program is to acquire and develop talent and prepare unit leader candidate (succession planning) quickly, accountable, and effective.
Peserta diklat adalah Peserta Talent Pool sebanyak 61 orang dengan jabatan Asisten Deputi setingkat. 4 orang dikeluarkan dari talent pool karena promosi.
Training participants are Talent Pool participants amounted to 61 people with the position of Assistant Deputy. 4 people excluded from the talent pool for the promotion.
Pada Tahun 2014 Diklat Talent Management Program telah menyerap biaya sebesar Rp 6.150.348.318 dari alokasi biaya yang sudah dianggarkan perusahaan sebesar Rp 5.700.000.000. Terdapat pengalihan anggaran untuk mengakomodir kekurangan biaya sebesar Rp 450.348.318
In 2014, Talent Management Training Program has spent Rp 6,150,348,318 from the Company’s budget allocation of Rp 5,700,000,000. There was a transfer of budget to accommodate the lack of funds amounted to Rp 450,348,318.
• Approval Diklat PKP-PK Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas Diklat PKP-PK di lingkungan PT Angkasa Pura II (Persero). Manfaat program tersebut adalah agar PT Angkasa Pura II dapat melaksanakan Diklat PKP-PK secara mandiri serta optimalisasi personil pengajar, fasilitas dan peralatan Diklat. Hasil akhir dari Approval Diklat PKP-PK adalah Penerbitan Sertifikasi Approval Diklat PKP-PKP dari DJU.
• Approval of PKP-PK Training This activity aims to improve the quality of PKP-PK training in PT Angkasa Pura II (Persero). Benefit of the program is that PT Angkasa Pura II can carry out PKP-PK training independently and optimization of teaching personnel, facilities and equipment training. The end result of Approval PKP-PK Training was Publishing of Approval Certification PKP-PKP Training from DJU.
Kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka Approval Diklat PKP-PK yaitu: Penyiapan Kurikulum dan Silabus, Alat Praktek, Instruktur, Pengajuan Ijin Ke Depdiknas Tangerang, Pengajuan Ijin Ke Dirkampen dan Audit
Activities that have been carried out in the framework of Approval PKP-PK Training, namely: Preparation of Curriculum and Syllabus, Tools Practice, Instructor, License Submission to Depdiknas Tangerang, License
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
Field (Evaluasi Substandi dan Site Visit). Pada Tahun 2014 Approval Diklat PKP-PK telah menyerap biaya Rp 101.314.997.
Submission to Dirkampen and Field Audit (Substansive Evaluation and Site Visit). In 2014, Approval of PKP-PK Training has spent Rp 101,314,997.
ACI-ICAO Airport Management Professional Accreditation Programme (AMPAP) Program ini dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian secara multi disiplin dan performansi tujuan dan bisnis inti perusahaan (keselamatan, keamanan, efisiensi, kualitas,tanggung jawab sosial/lingkungan, dsb); serta agar karyawan perusahaan memiliki pengetahuan best practices pengelolaan bandara di seluruh dunia.
ACI-ICAO Airport Management Professional Accreditation Programme (AMPAP) The program is implemented to increase the knowledge and expertise of multi-disciplinary and performance of objectives and the company’s core business (safety, security, efficiency, quality, social responsibility/environment, etc.); and that the company’s employees have knowledge of best practices in the management of airports around the world.
Peserta AMPAP harus dapat menyelesaikan 6 courses dalam waktu 3 tahun. Setelah menyelesaikan 6 courses (4 mandatory, 2 elective), yang bersangkutan akan mendapatkan Aiport Management Professional Proficiency Diploma yang diterbitkan oleh Airport Council International (ACI) dan International Civial Aviation Organization (ICAO) serta dinyatakan layak untuk mendapatkan gelar IAP (International Airport Professional) atau telah memenuhi standardisasi ICAO dan ACI terhadap Airport Management. Pada Tahun 2014 ACI-ICAO Airport Management Professional Accreditation Programme (AMPAP) telah menyerap biaya sebesar Rp 1.047.481.865 dari alokasi biaya yang sudah dianggarkan perusahaan sebesar Rp 2.000.000.000. Peserta AMPAP PT Angkasa Pura II (Persero) sebanyak 16 orang.
AMPAP Participants must be able to complete 6 courses within 3 years. After completing 6 Courses (4 mandatory, 2 elective), the participant will get Aiport Management Professional Proficiency Diploma issued by Airport Council International (ACI) and International Civial Aviation Organization (ICAO) and eligible for the title of IAP (International Airport Professional) or has met the standards of ICAO and ACI on Airport Management.
• Airport Management Excellence Programme (AMEP) Program ini diselenggarakan bekerjasama dengan Aviation Strategies International (ASI) (The Designated Programme Administrator for the Global ACI-ICAO AMPAP). Maksud dan tujuan penyelenggaraan AMEP, sebagai berikut: • Kompetensi kelas dunia, khususnya dalam manajemen bandara secara holistik; • Meningkatkan kemampuan untuk menjadi ahli pengelola bandara secara umum; • Mendapatkan sertifikasi Standardized Training Packages (STPs) Trainplus Programme; • Mendapatkan sertifikasi ICAO untuk AMEP modul 4 – Establishment of Aerodrome Manual (EAM); • Mendapatkan sertifikasi leadership untuk AMEP – Modul 5 dari Concordia University Canada.
• Airport Management Excellence Programme (AMEP) The program is organized in cooperation with Aviation Strategies International (ASI) (The Designated Program Administrator for the Global ACI-ICAO AMPAP). The purposes of the AMEP are as follows: • World-class competence, particularly in airport management holistically; • Improving the ability to be an expert airport operator in general; • Obtaining certification of Standardized Training Packages (STPs) Trainplus Programme; • Obtaining the ICAO certification for AMEP module 4 - Establishment of Aerodrome Manual (EAM); • Obtaining certification for AMEP leadership Module 5 of Concordia University Canada.
Dengan pelatihan AMEP, SDM Angkasa Pura II dapat meningkatkan kompetensi di bidang Ilmu pengetahuan kebandarudaraan (hard competency)
With AMEP training, HR Angkasa Pura II can improve the competence in the field of airport science (hard competency) and Management strategic
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
In 2014, ACI-ICAO Airport Management Professional Accreditation Programme (AMPAP) has spent Rp 1,047,481,865 from the Company’s budget allocation of Rp 2,000,000,000. AMPAP participants of PT Angkasa Pura II (Persero) were 16 people.
Improving The Sustainability Performance
95
dan Management strategic framework, serta bersertifikasi internasional Aerodrome Manual dari ICAO dan Leadership dari Concordia University.
framework, as well as internationally certified of Aerodrome Manual from ICAO and Leadership from Concordia University.
Pada Tahun 2014 AMEP diselenggarakan dengan jumlah peserta 75 orang yang terbagi kedalam 3 batch. Peserta yang Lulus berjumlah 73 orang, sedangkan peserta yang tidak lulus/belum mengikuti program secara lengkap berjumlah 2 orang. Adapun Rincian peserta sebagai berikut:
AMEP organized in 2014 by the number of participants 75 people, divided into three batches. Graduated participants totaled 73 people, while those who did not pas /not follow the complete program amounted to 2 people. As for the detail of participants as follows:
Bandara Airport
KP
BSH
KNO
PLM
PGK
DJB
PNK
Peserta Participant
51
15
2
3
1
2
1
Sasaran Peserta yaitu Asisten Deputi (Talent Pool) dan Asisten Deputi (Non Talent), lulus seleksi Tes Bahasa Inggris (IELTS). Dalam Dalam proses pembelajaran, ada karyawan Angkasa Pura II yang telah/sedang mengikuti training AMPAP sebagai Co-Instructor.
Target participants are Assistant Deputy (Talent Pool) and Deputy Assistant (Non Talent), passed the selection of English test (IELTS). In the learning process, there are employees of Angkasa Pura II, which have been/are being followed the AMPAP training as Co-Instructor.
Pada Tahun 2014 Airport Management Excellence Programme (AMEP) telah menyerap biaya sebesar Rp 14.670.767.082 dari alokasi biaya yang sudah dianggarkan perusahaan sebesar Rp 10.635.425.000. Terdapat pengalihan anggaran untuk mengakomodir kekurangan biaya sebesar Rp 4.035.342.082
In 2014, Airport Management Excellence Programme (AMEP) has spent Rp 14,670,767,082 from the Company’s budget allocation of Rp 10,635,425,000. There was a transfer of budget to accommodate the lack of funds amounted to Rp 4,035,342,082.
• Overseas Training Incheon Overseas Training Incheon dilaksanakan bekerjasama dengan Incheon Airport Aviation Academy, berdasarkan MOU antara PT Angkasa Pura II dan Incheon Airport No. MoU.04.07.02/00/06/2012/004 tentang kerjasama untuk melakukan desain, pengembangan, dan pelaksanaan Exchange Program. Maksud dan tujuan penyelenggaraan kegiatan, sebagai berikut: • Dalam rangka mewujudkan rencana Perusahaan menuju World Class Airport/Company; • Mempelajari keunggulan Incheon Airport dan implementasinya untuk mencapai business excellence (merupakan The Best Airport sebanyak 8 kali); • Meningkatkan profesionalisme SDM Angkasa Pura IIdan kemampuan bersaing dalam perkembangan bisnis global industri aviasi.
• Overseas Training Incheon Overseas Training Incheon implemented in collaboration with Incheon Airport Aviation Academy, based on the MOU between PT Angkasa Pura II and Incheon Airport No. MoU.04.07.02/00/06/2012/004 on collaboration to undertake the design, development, and implementation of the Exchange Program. The purposes of the activity are as follows: • In order to realize the Company’s plans towards World Class Airport/Company; • Learning the advantages of Incheon Airport and implementation to achieve business excellence (The Best Airport for 8 times); • Improve the professionalism of HR Angkasa Pura II and ability to compete in the global business development of the aviation industry.
Fokus Materi Program adalah Customer Satisfaction, Commercial, dan Operasi Bandara, dengan sasaran peserta adalah: Deputi Direktur, Asisten Deputi dan Supervisor yang lulus seleksi Bahasa Inggris (TOEFL), Juara Diklat Manajerial (Asdep & Supervisor), Manager Bandara Sultan Syarif Kasim Pekanbaru sebagai Juara
96
Improving The Sustainability Performance
The focus of program materials are Customer Satisfaction, Commercial and Airport Operations, with the target participants are: Deputy Director, Assistant Deputy and Supervisor who pass the English Language test (TOEFL), the Champion of Managerial Training (Deputy Assistant & Supervisor), Manager of Sultan Syarif Kasim Airport Pekanbaru as the
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
Toilet bersih, Manager Bandara Kualanamu dalam rangka Sukses Bandara Kualanamu dan Officer in Charge dari beberapa Bandara Angkasa Pura II.
Champion of Clean Toilet, Manager of Kualanamu Airport in Sukses Kualanamu Airport and Officer in Charge from several Angkasa Pura II Airports.
Adapun Overseas Training Incheon yang telah dilaksanakan pada tahun 2014, yakni Terminal Operation Course sebanyak 14 peserta dan Commercial Course sebanyak 15 peserta. Overseas Training Incheon telah menyerap biaya sebesar Rp 1.409.181.500 dari alokasi biaya yang sudah dianggarkan perusahaan sebesar Rp 1.500.000.000.
The Overseas Training Incheon that has been implemented in 2014, namely the Terminal Operation Course for 14 participants and Commercial Course for 15 participants. Overseas Training Incheon has spent Rp 1,409,181,500 from the Company’s budget allocation of Rp 1,500,000,000.
Implementasi Knowledge Management (KM) Salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam menerapkan Knowledge Management (KM) adalah dengan memperbanyak knowedge sharing baik antar karyawan maupun dengan karyawan lain di luar perusahaan guna mendapatkan knowledge yang dibutuhkan. Aktivitas knowledge sharing yang digulirkan banyak dipicu oleh suatu komunitas tertentu, komunitas tersebut dinamakan Community of Practice (CoP).
Implementation of Knowledge Management (KM) One key to the company’s success in implementing Knowledge Management (KM) is to multiply the good knowledge sharing among employees as well as with other employees outside the company in order to obtain the required knowledge. Knowledge sharing initiated activity triggered by a particular community, the community called the Community of Practice (CoP).
Community of Practice (CoP) merupakan suatu komunitas yang dibangun untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan secara tacit (pengetahuan individu) ke eksplisit. Dengan melalui CoP ini, maka setiap kelompok yang mempunyai pengetahuan dan minat pada bidang yang sama, dapat berkumpul, berdiskusi, belajar, saling berbagi pengetahuan/knowledge sharing dan pengalaman untuk memecahkan masalah atau melakukan inovasi untuk mencapai kinerja perusahaan yang lebih baik serta merupakan salah satu cara yang dilakukan organisasi untuk menciptakan lingkungan kondusif bagi terciptanya suasana belajar sebagai Knowledge Driven Company.
Community of Practice (CoP) is a community built to facilitate the exchange of tacit knowledge (knowledge of the individual) to explicit. Through this CoP, each group having a knowledge and interest in the same field, can meet, discuss, learn, knowledge sharing and experience to solve problems or make innovations to achieve better performance of the company and is one of the ways in which organizations to create a conducive environment to the establishment of a learning atmosphere as a Knowledge Driven Company.
Aktivitas yang sudah dilakukan tahun 2014 • Peningkatan kompentensi KM melalui Training KM Masterclass bagi KM Champion sebanyak 12 karyawan • Penunjukan tenaga PKWT Ahli KM jangka waktu kontrak 3 bulan sebanyak 3 orang • Keikutsertaan di KM Asia Conference di Singapura sebanyak 2 karyawan • Penyusunan Panduan Community of Practice (CoP) • Desain sistem pendukung KM berbasis ERP • Pilot Project: Inisiasi CoP di Bagian KBS meliputi (bagian SDM, Adm. Umum, dan Learning & Development) (1 event per bulan) • Pelaksanaan CoP di unit SDM dan Umum dengan topik “Talent Management System” • KM Awareness untuk perwakilan KM Agent/KM Tim
Activities that have been carried out in 2014 • Improvement of KM competence through KM Training Masterclass for KM Champion as many as 12 employees • Appointment of Expert KM PKWT employee for the contract period of 3 months as many as 3 people • Participation in KM Asia Conference in Singapore as many as 2 employees • Guidelines Development of Community of Practice (CoP) • Design of KM support system based on ERP • Pilot Project: Initiation of CoP in Section KBS covers (HR, Adm. General, and Learning & Development) (1 event per month) • Implementation of the CoP in HR and General unit with the topic of “Talent Management System” • KM Awareness for the representatives of KM Agent/ KM Team
KESEJAHTERAAN KARYAWAN
EMPLOYEE WELFARE
Dalam rangka menstimulir peningkatan kompetensi dan kinerja yang optimal dari para karyawan, serta menjamin agar perusahaan dapat menarik talenta-talenta terbaik, Angkasa
In order to stimulate increased competence and optimal performance of the employees, as well as to ensure that the company can attract the best talents, Angkasa Pura II
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
97
98
Pura II memberikan paket kesejahteraan yang sangat bersaing dibandingkan dengan perusahaan sejenis. Uraian berbagai paket kesejahteraan yang kini berlaku adalah sebagai berikut.
provides a very competitive welfare package compared to similar companies. Description of various welfare packages now in force are as follows.
Remunerasi Karyawan (G4-LA2) Angkasa Pura II senantiasa berupaya meningkatkan kesejahteraan karyawan berdasarkan pencapaian kinerja. Program remunerasi yang telah dilakukan Angkasa Pura II pada 2014 adalah dengan melakukan penyesuaian gaji pokok karyawan yang dilakukan dengan model peningkatan umum (general increase) yang dikaitkan dengan inflasi & peningkatan prestasi (merit increase) yang dikaitkan performa karyawan.
Employee Remuneration (G4-LA2) Angkasa Pura II strives to improve the welfare of employees based on the achievement of performance. Remuneration program has carried out by Angkasa Pura II in 2014 is to perform the employee’s base salary adjustments made by the general improvement model (general increase) associated with inflation and an increase in achievement (merit increase) linked to the performance of employees.
Angkasa Pura II berupaya memberikan paket remunerasi yang kompetitif bagi karyawan yang terdiri dari gaji dasar, insentif prestasi, berbagai tunjangan dan fasilitas antara lain : • Bulanan Tunjangan transportasi/BBM, tunjangan uang makan, tunjangan uang lembur, tunjangan license dan rating, tunjangan jabatan, tunjangan telepon, dan Tunjangan Operasional • Tahunan Bantuan Sewa Rumah, Tunjangan Cuti, Tunjangan Kesejahteraan Keluarga, Tunjangan Khusus dan Insentif Produksi.
Angkasa Pura II strives to provide a competitive remuneration package for employees consisting of basic salary, performance incentive, various allowance and facilities including: • Monthly Transport allowances/fuel, meal allowances, overtime allowances, license and ratings allowances, functional allowances, telephone allowances, and Operational allowances • Annual Housing Rent Assistance, Leave Allowances, Family Welfare Allowances, Special Allowances and Production Incentives.
Untuk karyawan tidak tetap, Angkasa Pura II memastikan bahwa hak-hak normatifnya senantiasa berada di atas ketentuan yang berlaku, meskipun tanggung jawab pembinaan berada di tangan perusahaan penyedia tenaga kerja.
For non-permanent employee, Angkasa Pura II ensures that the normative rights always be above the prevailing regulations, although the responsibility of coaching is in the hands of labor provider.
Program Pensiun [G4-EC3, G4-LA2] Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Program ini dilaksanakan melalui Dana Pensiun Angkasa Pura II (DAPENDA) dengan Surat Keputusan Direksi Angkasa Pura II No.KEP.549/KP.308/Angkasa Pura II-98 tanggal 06 Oktober 1998 serta telah diperbaharui dengan SK No.KEP.695/KP.308/ Angkasa Pura II-2003 tanggal 31 Desember 2003.
Pension Program [G4-EC3, G4-LA2] The Company organizes Pension Benefit for all its permanent employees. The program is implemented through a Pension Fund of Angkasa Pura II (DAPENDA) with the Decree of the Board of Directors of Angkasa Pura II No.KEP.549/KP.308/ Angkasa Pura II-98 dated October 6, 1998 and has been updated with SK No.KEP.695/KP .308/Angkasa Pura II-2003 dated December 31, 2003.
Bonus Bonus ditetapkan berdasarkan estimasi manajemen Perusahaan dan disahkan oleh Rapat Umum Pemegang saham (“RUPS”), dibukukan sebagai beban (expense) tahun berjalan.
Bonus The bonus is determined based on estimates of the Company’s management and approved by the General Meeting of Shareholders (“RUPA”), is recorded as an expense for the current year.
Program Santunan Hari Tua dan Penghargaan Masa Kerja [G4-LA2] Perusahaan mengadakan kesepakatan bersama dengan Serikat Pekerja Angkasa Pura II untuk menyelenggarakan Santunan Hari Tua (“SHT”) dan Penghargaan Masa Kerja (“PMK”) dimana penghargaan terhadap karyawan dinyatakan dalam bentuk uang maupun benda.
Retirement Benefit Program and Work Period Award [G4-LA2] The Company entered into an agreement with Employee Union to organize Angkasa Pura II Retirement Allowance (“SHT”) and Work Period Award (“PMK”) which is expressed appreciation to employees in the form of money or things.
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
Cuti Tahunan, Cuti Panjang dan Tunjangan Perusahaan memberikan kesempatan cuti tahunan (selama 12 hari per tahun) dan cuti panjang (diberikan selama 90 hari per enam tahun). untuk melengkapi pelaksanaan cuti tersebut, Perusahaan memberikan tunjangan cuti tahunan, tunjangan cuti panjang dan tunjangan rekreasi.
Annual Leave, Long Leave and Allowance The company gives the opportunity of annual leave (12 days per year) and a sabbatical leave (given for 90 days per six years). To complete the leave implementation, the Company provides annual leave allowance, sabbatical allowance and recreation allowance.
Pemeliharaan Kesehatan Perusahaan memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan dari baik itu rawat jalan atau rawat inap, perusahaan mempunyai ketetapan dan kebijakan untuk karyawan dan keluarganya atas jaminan kesehatan tersebut (yang meliputi suami/istri dan maximum dua anak dibawah umur 21 tahun dan belum menikah).
Sanitation Company provides health care benefits from either outpatient or inpatient care, the company has rules and policies for employees and their families on the health insurance (which includes husband/wife and a maximum of two children under 21 years of age and unmarried).
Asuransi Jiwa dan Jamsostek Perusahaan membiayai program asuransi jiwa bagi karyawan. Perusahaan bekerja sama dengan beberapa Perusahaan asuransi untuk mendukung program tersebut. Perusahaan juga mengikutsertakan karyawannya dalam program jaminan ketenagakerjaan di PT Jamsostek.
Life Insurance and Social Security (Jamsostek) Company funds life insurance program for employees. Company is working with several insurance companies to support the program. Company employees are also included in the employment guarantee program in PT Jamsostek.
Tabel Jumlah Kesejahteraan Karyawan
Table of Total Employee welfare
Uraian | Description
2014
2013
Gaji dan Upah | Salaries and Wages Merit | Merit Bonus | Bonus Transport | Transport Pajak Penghasilan | Income tax Pengobatan Pegawai | Treatment of employees Permakaman | Permakanan Khusus | Special Seragam Karyawan | Employee uniforms Lainnya *) | Others *)
179.296.415.665 169.986.204.063 151.496.314.331 102.256.984.346 67.312.990.333 54.547.194.960 20.984.583.279 34.414.476.322 12.202,279.138 171.990.582.633
138.470.887.597 157.787.002.419 116.553.677.496 70.853.478.076 38.743.776.727 39.633.967.581 29.658.936.299 38.101.132.009 19.495.612.606 124.603.727.524
Jumlah | Total
964.488.025.070
773.902.198.334
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY
Angkasa Pura II menyediakan fasilitas layanan kesehatan yang dikelola secara swakelola oleh unit yang membidangi yaitu Pelayanan Administrasi dan Umum bagi karyawan beserta keluarga inti yang menjadi tanggungannya yang diharapkan berdampak pada perbaikan produktivitas Angkasa Pura II.
Angkasa Pura II provides health services managed independently by a unit that is in charge, which is the Administration and General Services for employees and their immediate family. The health services are expected to have an impact on improving the productivity of Angkasa Pura II’s employees.
Fasilitas kesehatan bagi karyawan Angkasa Pura II tercantum dalam surat perjanjian kerja (kontrak kerja) antara Perseroan dengan karyawan bersangkutan. Besarnya fasilitas kesehatan yang diterima oleh karyawan tergantung pada jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. [G4-LA8]
Health facilities for employees of Angkasa Pura II specified in the employment agreement (work contract) between the Company and the employees concerned. The magnitude of health facilities that received by employees depending on the positions in accordance with prevailing regulations. [G4-LA8]
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
99
100
Selama tahun 2014, jumlah karyawan beserta keluarga inti yang menjadi peserta layanan kesehatan Angkasa Pura II mencapai 12.427 sedangkan pada tahun 2013 sebanyak 11.616 orang.
During 2014, the number of employees and their families who participated in health services of Angkasa Pura II reached 12,427, while in 2013 amounted to 11,616 people.
Sedangkan terkait dengan keselamatan kerja, Perseroan mengupayakan lingkungan kerja yang nyaman dan aman bagi karyawan. Komitmen Angkasa Pura II untuk mewujudkan keamanan dan keselamatan kerja di lingkungan perusahaan dituangkan dalam kebijakan Perusahaan yang diatur dalam Keputusan Direksi No.KEP.088/KP.204/APII-2002. Sosialisasi dan tindakan tegas terus dilakukan dalam rangka membudayakan sikap patuh karyawan terhadap peraturan perundangan tentang keselamatan kerja.
While related to occupational safety, the Company seeks a comfortable and safe working environment for employees. Angkasa Pura II is committed to realize safety and security across the working area which is generated in the Company policy as regulated in the Board of Directors’ Decision No.KEP.088/KP.204/APII-2002. Socialization and strict action are continuously conducted in order to drive the compliant behaviour of the employees towards legislation on occupational safety.
Sejak 10 Mei 2002 (SK Pedoman Pelaksanaan K3 Angkasa Pura II), pengelolaan K3 difokuskan untuk mencapai tingkat kecelakaan nihil atau zero accident. Program ini diselenggarakan berdasarkan peraturan ketenagakerjaan dan aturan K3 Dinas Tenaga Kerja setempat serta dievaluasi dan dinilai setiap tahun.
Since 10 May 2002 (SK of HSE Implementation Guideline of Angkasa Pura II), the HSE management is focused to reach zero accident. This program is conducted based on the employment regulation and HSE regulation of local Employment Office as well as evaluated and assessed every year.
TINGKAT KECELAKAAN KERJA KARYAWAN
EMPLOYEE OCCUPATIONAL INCIDENT RATE
Selama tahun 2014, Angkasa Pura II mencatat kejadian kecelakaan kerja sebanyak 7 (tujuh) kejadian yang melibatkan 7 (tujuh) orang karyawan dalam operasional jasa kebandarudaraan. Jika dihitung maka didapat frequency rate adalah 1 kejadian per 1 juta jam kerja.
During 2014, Angkasa Pura II recorded 7 (seven) occupational incidents that involved 7 (seven) employee in airport service operations. If calculated, the frequency rate was 1 incident per 1 million work hours.
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
Lembar Umpan Balik Feedback Sheet Kami mohon kesediaan para pemangku kepentingan untuk memberikan umpan balik setelah membaca Laporan Keberlanjutan ini dengan mengirim email atau mengirim formulir ini melalui fax atau pos. We would like to ask all stakeholders to kindly provide feedback after reading this sustainability report by sending email or send this form by fax or mail. Profil Anda | Your Profile Nama (bila berkenan) | Name (if you please) :________________________________________________________ Institusi/Perseroan | Institution/Company :________________________________________________________ Email :________________________________________________________ Telp/Hp | Phone/Mobile :________________________________________________________ Golongan Pemangku Kepentingan | Stakeholders Group Pemerintah | Government
Media | Media
LSM | NGO
Akademik | Academic
Perseroan | Corporate
Lain-lain, mohon sebutkan :______________________
Masyarakat | Community
Others, please state :___________________________
Mohon pilih jawaban yang paling sesuai Please choose the most appropriate answer 1. Laporan ini bermanfaat bagi Anda: This report is useful to you: Sangat Tidak Setuju | Strongly Disagree Tidak Setuju | Disagree Netral | Neutral Setuju | Agree Sangat Setuju | Strongly Agree 2. Laporan ini menggambarkan kinerja Perseroan dalam pembangunan keberlanjutan: This report describes the Company’s performance in sustainability development: Sangat Tidak Setuju | Strongly Disagree Tidak Setuju | Disagree Netral | Neutral Setuju | Agree Sangat Setuju | Strongly Agree
4. Laporan ini menarik: This report is interesting: Sangat Tidak Setuju | Strongly Disagree Tidak Setuju | Disagree Netral | Neutral Setuju | Agree Sangat Setuju | Strongly Agree 5. Laporan ini meningkatkan kepercayaan Anda pada keberlanjutan Perseroan: This report increases your trust in the Company’s sustainability: Sangat Tidak Setuju | Strongly Disagree Tidak Setuju | Disagree Netral | Neutral Setuju | Agree Sangat Setuju | Strongly Agree
3. Laporan ini mudah dimengerti: This report is easy to understand: Sangat Tidak Setuju | Strongly Disagree Tidak Setuju | Disagree Netral | Neutral Setuju | Agree Sangat Setuju | Strongly Agree
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
101
Mohon berkenan mengisi: Please complete the below statements: 1. Bagian laporan mana yang paling berguna bagi Anda: Which part of this report is most useful to you: _________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________ 2. Bagian laporan mana yang kurang berguna bagi Anda: Which part of this report is less useful to you: _________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________ 3. Bagian laporan mana yang paling menarik bagi Anda: Which part of this report is the most interesting to you: _________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________ 4. Bagian laporan mana yang kurang menarik bagi Anda: Which part of this report is less interesting to you: _________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________ 5. Mohon berikan saran/usul/komentar Anda atas laporan ini: Please give us your advice/suggestions/comments on this report: _________________________________________________________________________ _________________________________________________________________________
Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon agar formulir ini dikirimkan kembali kepada: Thank you for your participation. Kindly send this form to:
Corporate Secretary PT Angkasa Pura II (Persero) Kantor Pusat (Jakarta International Airport) Soekarno – Hatta Building 600, PO BOX 1001/ BUSH Jakarta 19120 Indonesia 62-21) 550 5079, 550 5074 Website: www.angkasapura2.co.id Call Center: (62-21) 550 5079, 550 5074
102
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II
Sustainability Report 2014
Angkasa Pura II
Improving The Sustainability Performance
103
Laporan Keberlanjutan 2014 Sustainability Report
PT Angkasa Pura II (Persero) Building 600 Soekarno-Hatta International Airport PO BOX 1001/BUSH Jakarta 19120 Indonesia Telp: +6221 550 5079, +6221 550 5074, +6221 500 138 Fax: +6221 550 2141 E-mail:
[email protected]
104
Improving The Sustainability Performance
Laporan Keberlanjutan 2014
Angkasa Pura II