SUSTAINABILITY PERFORMANCE PADA BANK BNI SYARIAHDI MAKASSAR
SUSTAINABILITY PERFORMANCE AT BNI SYARIAH BANKS IN MAKASSAR
Ramlah, Alimuddin, Tawakkal Universitas Hasanuddin
Alamat Korespondensi Ramlah Nusa Harapan Permai Blok C4 No.22 Makassar 085255554644
[email protected]
SUSTAINABILITY PERFORMANCE PADA BANK BNI SYARIAH DI MAKASSAR
Ramlah, Alimuddin, Tawakkal Universitas Hasanuddin Abstrak Perkembangan bank syariah beberapa tahun terakhir yang begitu pesat tidak terlepas dari sistem syariah yang dijalankan yaitu melarang riba dan menggunakan sistem bagi hasil bukan bunga, sehingga ketika krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1998, bank syariah tetap bisa bertahan (sustain). Perkembangan tersebut mendorong perbankan syariah untuk terus meningkatkan kinerjanya guna menghadapi persaingan, bukan hanya kinerja yang berfokus pada aspek keuangan tapi juga non keuangan. Melihat fenomena ini, peneliti ingin memahami bagaimana kinerja berkesinambungan (sustainability performance) yang dijalankan oleh bank syariah, dengan mengambil sampel Bank BNI Syariah di Makassar yang memiliki visi yang unggul dalam layanan dan kinerja. Untuk itu, penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi untuk mencapai dan mengetahui esensi kinerja manajemen pada Bank BNI Syariah di Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sustainability performance pada Bank BNI Syariah di Makassar merupakan wujud dari corporate culture dan corporate campaign yang diterapkan Bank BNI Syariah di Makassar. Dalam kegiatan operasional, kedua nilai tersebut diujudkan dengan mengadobsi nilai-nilai akuntansi syariah yaitu humanis, emansipatoris, transedental dan teologikal. Kata kunci
: bank syariah, sustainability performance,corporate culture, corporate campaign
Abstract The development of Islamic banks last few years so rapidly can not be separated from the Islamic system run which prohibits usury and uses a system of profit sharing rather than interest, so that when the monetary crisis that hit Indonesia in 1998, Islamic banks can survive. It encourages the development of Islamic banking to continue to improve its performance in order to face competition, not just the performance that focuses on the financial aspects but also non-financial. Seeing this phenomenon, the researcher want to understand how sustainable performance run by Islamic banks, by taking a sample of Bank BNI Syariah Makassar who have a vision that excels in service and performance. Therefore, this study used phenomenological approach to reflect the performance of management at BNI Syariah banks in Makassar. The results showed that sustainability performance at BNI Syariah banks in Makassar is a reflection of the corporate culture and corporate campaign that applied BNI Banks Syariah in Makassar. In the operations, the two values is realized by adopting the accounting values of sharia that is humanist, emancipatory, transcendental and theological.
Keywords : syari’ah bank, sustainability performance, corporate culture, corporate campaign
PENDAHULUAN Perbankan syariah saat ini sudah banyak diminati oleh masyarakat. Hal ini diakibatkan karena bank syariah lebih mampu mempertahankan kinerjanya dibandingkan bank konvensional ditengah-tengah krisis yang melanda perekonomian Indonesia pada tahun 1998 (Shafitranata, 2011). Perkembangan ini juga didukung dengan terbitnya UU No.10/1998 tentang Perbankan yang merupakan penyempurnaan dari UU No.7/1992 tentang dual banking system. Selanjutnya pada tahun 1999 dikeluarkan UU No.23 tahun 1999 yang memberikan kewenangan kepada Bank Indonesia untuk dapat pula menjalankan tugasnya berdasarkan prinsip syariah. Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Selain itu tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diharapkan (Anita & Rahadian, 2003). Pada umumnya, untuk mengukur kinerja perbankan syariah sangatlah identik dengan angka nominal yang menggunakan rasio keuangan (pengukuran tradisonal) diantaranya: Return on Investment (ROI), Return on Capital Employed (ROCE), Economic Value Added (EVA), dan Return on Equity (ROE) (Niswatin, 2008). Padahal, dalam penelitian Istiqlal (2009) mengungkapkan bahwa penilaian kinerja perbankan dari aspek keuangan sebetulnya belum cukup mewakili untuk menyimpulkan apakah kinerja yang dimiliki oleh perusahaan sudah baik atau belum. Hal ini disebabkan ukuran-ukuran keuangan tidak memberikan gambaran yang riil mengenai keadaan perusahaan. Ada banyak aspek yang perlu diperhatikan dalam menilai kinerja. Bukan hanya aspek keuangan (finansial) tetapi non-finansial juga perlu diperhatikan. Dengan melihat beberapa alat pengukuran kinerja yang sering digunakan maka disimpulkan bahwa untuk mengukur kinerja keberlanjutan (sustainability performance) diperlukan beberapa faktor baik secara ekonomi/finansial, sosial, lingkungan dan spiritual. Goodland (2002) mengungkapkan bahwa sustainability memiliki empat tipe yaitu human, social, economic, dan environmental. Dengan memperhatikan keempat tipe tersebut, maka keberlanjutan suatu bisnis dapat dipertahankan. Sustainability performance pada perbankan syariah diharapkan dilakukan berdasarkan aturan-aturan Tuhan. Karena tujuan akuntansi syari’ah adalah bukan hanya memberikan informasi untuk pengambilan keputusan ekonomi, tetapi juga sebagai pertanggungjawaban manusia terhadap Tuhannya, kepada semua manusia dan kepada alam semesta (Afdal, 2011).
Dengan demikian, diharapkan dapat bermanfaat untuk kehidupan di dunia dan juga menjadi bekal untuk pertanggungjawaban kepada Tuhan di akhirat. Tentunya harapan dari seluruh stakeholder ini dapat diwujudkan dengan melaksanakan seluruh aktifitas berdasarkan nilainilai Islam dengan mengedepankan aqidah, syari’at, dan akhlak yang baik dalam melaksanakan seluruh aktifitas perbankan syariah. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini ingin memahami bagaimana sustainability performance pada Bank BNI Syariah di Makassar. Peneliti berusaha mencari tahu dan memahami setiap proses yang dijalankan dalam kegiatan operasional Bank BNI Syariah di Makassar. Peneliti mengaitkan nilai-nilai Islam khususnya nilai-nilai yang melingkupi akuntansi syariah yaitu humanis, emansipatoris, transedental dan teologikal (Triyuwono, 2012) dengan sustainability performance pada Bank BNI Syariah. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan sustainability performancepada Bank BNI Syariah di Makassarbaik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang.
BAHAN DAN METODE Lokasi dan Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam lingkup PT. Bank BNI Syariah pada Kantor Cabang Makassar yang berlokasi di Jl. AP. Pettarani Ruko Makassar. Peneliti tertarik dengan Bank BNI Syariah yang memiliki corporate campaign “Hasanah Titik!" dimana kata ini mengandung do’a kebaikan bukan hanya di dunia tetapi juga akhirat. Selain itu, peneliti ingin membuka rekening bank syariah sehingga peneliti mencari beberapa bank syariah untuk menjadi referensi dan pada akhirnya menjatuhkan pilihan terhadap Bank BNI Syariah karena tertarik dengan transparansi perhitungan bagi hasil yang bisa dilihat di website BNI Syariah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan paradigma interpretif untuk dapat memahami atau memaknai realitas sosial dalam kehidupan manusia dan sesuai dengan nilai lokal dan subyekyifitas. Dengan metode ini data yang diperoleh dapat lebih lengkap, lebih mendalam dan lebih dipercaya, serta seluruh kejadian dalam suatu konteks sosial dapat ditemukan (Moleong, 2005). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan fenomenologi, dimana pendekatan ini merupakan cara yang dapat digunakan untuk melihat dan memaknai seluruh gejala yang terjadi dalam lingkup penelitian ini. Tujuan utama fenomenologi Husserl adalah untuk mencari yang esensial atau eidos (esensi) dari apa yang disebut fenomena dengan cara membiarkan fenomena itu berbicara sendiri tanpa dibarengi dengan prasangka (presupposition). Tugas utama fenomenologi menurut Husserl adalah menjalin keterkaitan manusia dengan realitas. Bagi Husserl yang dikutip dalam Sudarsyah (2013), fenomenologi merupakan kajian filosofis yang melukiskan segala bidang
pengalaman manusia, pengalaman merupakan sesuatu yang bersifat objektif, terpisahkan dari
individu.
Manusia
mengalami
pengalaman
hidupnya
dalam
sebuah kesadar
(Sudarsyah.2013).
Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti memperoleh data utama dengan cara melakukan observasi atau pengamatan langsung ke objek penelitian, wawancara dengan pihak manajemen dan stakeholders, serta berinteraksi secara langsung dengan pihak manajemen objek penelitian. Pengamatan dilakukan secara langsung di lokasi penelitian untuk mendapatkan gambaran kenyataan tindakan yang dilakukan masing-masing individu dan memperkuat hasil wawancara. Pengamatan ini berlangsung dalam waktu yang cukup panjang, sekitar dua (2) bulan, dimulai pada saat peneliti mengamati pertama kali kondisi kantor secara umum. Keabsahan data merupakan konsep yang sangat penting untuk memperoleh derajat keabsahan yang tinggi. Teknik pemeriksaan keabsahan data pada penelitiandilakukan atas dua kriteria, yaitu pertama melalui ketekunan pengamatan atas perilaku dari individu dan organisasi yang tergambar dalam aktivitas yang dilakukan, serta untuk menemukan kinerja hasil yang dapat ditunjukkan melalui pengamatan terhadap dokumentasi berupa arsip-arsip tertulis baik berisi informasi materi maupun berisi pesan dan informasi umum. Alasan menggunakan ketekunan pengamatan adalah karena dalam memperoleh data berupa pengamatan dan wawancara tidak hanya mengandalkan panca indra, namun juga menggunakan semua indera termasuk pendengaran, perasaan, dan insting peneliti (Bungin, 2010). Teknik yang kedua melalui triangulasi sumber, yaitu dengan menggunakan beberapa sumber informasi berbeda untuk menanyakan hal yang sama, sehingga dapat menguatkan pandangan peneliti. Triagulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber baik yang diperoleh dari bawahan yang dipimpin, atasan yang memberikan delegasi dan teman kerja yang merupakan kelompok kerjasama serta nasabah dan mitra kerja Bank BNI Syariah. Metode Analisis Data Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena atau keadaan obyek penelitian yang sesungguhnya guna mengetahui sustainability performance. Dalam suatu penelitian sangat diperlukan suatu analisis data yang berguna untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan yang diteliti. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari hasil wawancara tak terstruktur dan observasi langsung terhadap pihak-pihak yang sering peneliti jumpai pada saat penelitian berlangsung.
Analisis data dimungkinkan terjadi dalam perspektif intersubyektif antara peneliti dengan partisipan dengan “menunda” bias-bias atau prasangka peneliti terhadap fenonema yang sedang dipelajarinya sehingga fenomena yang diteliti tampil sebagaimana adanya. Moustakas (1994, p.119-153) mengidentifikasi lima tahapan utama dalam analisis data fenomenologis berikut ini: (1) Membuat daftar ekspresi-ekspresi dari jawaban atau respon partisipan dengan menunda prasangka peneliti (bracketing) untuk memungkinkan ekspresiekspresi tersebut tampil sebagaimana adanya. Setiap ekspresi pengalaman hidup partisipan diperlakukan secara sama (horizonalization).(2) Reduksi dan eliminasi ekspresi-ekspresi tersebut mengacu pada pertanyaan: apakah eskpresi tersebut merupakan esensi dari pengalaman partisipan dan apakah ekspresi-ekspresi dapat dikelompokkan untuk diberi label dan tema. Ekspresi-ekspresi yang tidak jelas, pengulangan dan tumpang tindih direduksi dan dieliminasi. Kemudian ekspresi- ekspresi bermakna diberi label dan tema. (3) Membuat klaster dan menuliskan tema terhadap ekspresi-ekspresi yang konsisten, tidak berubah dan memperlihatkan kesamaan. Klaster dan pemberian label terhadap ekspresi-ekspresi tersebut merupakan tema inti pengalaman hidup partisipan (4) Melakukan validasi terhadap ekspresiekspresi, labeling terhadap ekspresi dan tema dengan cara apakah ekspresi-ekspresi tesebut eksplisit ada pada transkip wawancara atau catatan harian partisipan dan apabila ekspresiekspresi tersebut tidak eksplisit, apakah ekspresi tersebut “bekerja tanpa konflik” (work together without confict or compatible). Jika tidak compatibel dan eksplisit dengan pengalaman hidup partisipan maka ekspresi-eskpresi tersebut dibuang. (5) Membuat Individual Textural Description (ITD). ITD dibuat dengan memaparkan ekspresi-ekspresi yang tervalidasi sesuai dengan tema-temanya dilengkapi dengan kutipan-kutipan verbatim hasil wawancara dan atau catatan harian partisipan
HASIL PENELITIAN Bank BNI Syariah Makassar sebagai bank yang menganut sistem syariah tentunya memiliki etika bekerja dengan mengikuti prinsip-prinsip Islam. Etika Bekerja secara Islami ini merupakan langkah awal mewujudkan sustainability performance pada Bank BNI Syariah Makassar. Bank BNI Syariah Makassar meyakini bahwa bekerja harus memiliki etika agar apa yang dikerjakan tidak memberikan dampak buruk bagi kehidupan, agar apa yang dikerjakan memberikan manfaat, membawa berkah serta benilai ibadah, maka dalam bekerja harus meluruskan niat semata-mata karena Allah. Selain itu harus bekerja bersungguhsungguh,profesional, menjunjung tinggi nilai kejujuran dan amanah, menjaga etika islami,
tidak melanggar prinsip syariah, menghindari syubhat serta senantiasa terus menjaga ukhuwah islamiyah. Sustainability performance pada bank BNI Syariah dapat diwujudkan melalui visi dan misi yang ada.Visinya adalah “menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja”, dan diwujudkan dengan misi yaitu memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada kelestarian lingkungan, memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan syariah, memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor, menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah, serta menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah. Dalam penelitian ini, diperoleh bahwa sustainability performance pada bank syariah tercapai dengan adanya corporate culture (budaya kerja) yang merupakan pondasi awal dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Corporate culture yang menganut nilai-nilai syariah diterapkan oleh semua karyawan (kru) mulai dari pegawai dasar hingga pimpinan utama. Dengan berjalannya corporate culture ini dengan baik maka masyarakat selaku nasabah akan ikut melaksanakan kebaikan-kebaikan yang didapatkan di Bank BNI Syariah. Kebaikan yang dilakukan oleh kru akan memberikan contoh yang baik bagi yang lainnya. Dengan mengikuti contoh yang baik maka tujuan jangka panjang akan tercapai secara bekesinambungan. Corporate culture yang ada dalam bank syariah ternyata memberikan dampak yang begitu besar bagi kehidupan masyarakat terutama karyawan yang dapat merasakan langsung dampaknya. Beberapa karyawana merasa lebih tenang dan nyaman bekerja di bank BNI syariah karena budaya kerja yang sangat kekeluargaan dan hangat. Mereka bekerja tanpa merasa tertekan atau terdzalimi sehingga mereka dapat bekerja dengan baik dan berprestasi dalam memenuhi target perusahaan. Corporate culture ini tidak hanya dijalankan di dalam kantor oleh sesama karyawan, tetapi sudah menjadi kebiasaan dan juga diterapkan dalam keluarga mereka. Dengan demikian bukan hanya karyawan saja yang dididik untuk hidup lebih syariah tetapi juga mempengaruhi kehidupan di luar kantor yaitu dalam lingkup keluarga karyawan dan masyarakat umum.
PEMBAHASAN Penelitian ini memperlihatkan bagaimana sustainability performance pada Bank BNI Syariah Makassar. Corporate campaign ”Hasanah titik!” memberikan kontribusi besar dalam mencapai sustainability performance pada Bank BNI Syariah Makassar. ”Hasanah titik!” merupakan satu kata dengan sejuta makna. Hasanah yang berarti kebaikan menjadi pondasi
dalam bekerja. Apapun yang dikerjakan semua tujuannya adalah untuk ”hasanah”. Hasanah memberikan makna yang lebih luas untuk senantiasa berbuat kebaikan, bukan hanya kebaikan di dunia tetapi kebaikan di akhirat. Kata hasanah ini selalu ditanamkan dalam pikiran karyawan sehingga ketika mereka merasa membuat sesuatu yang buruk maka akan malu dengan kata ”hasanah”. Hasanah ini merupakan wujud implementasi tujuan bank syariah yang ”amanah” dan ”jama’ah”. Amanah merupakan bagaimana mereka menyelesaikan dan mengemban tanggungjawab dengan baik, bukan hanya sebagai karyawan yang bertanggungjawab kepada pimpinan, atau tanggungjawab perusahaan kepada nasabah, tetapi bagaimana amanah ini diwujudkan sebagai khalifah yang pertanggungjawabannya langsung kepada Allah. Dalam konteks Bank BNI Syariah Makassar, amanah senantiasa dilakukan dengan memberikan pelayanan prima dan tidak berlebihan serta tidak memberikan kemudahan untuk sesuatu yang tidak seharusnya atau melanggar aturan. Jama’ah adalah kebaikan yang diharapkan dapat dirasakan secara bersama. Produkproduk yang diluncurkan oleh Bank BNI Syariah Makassar merupakan upaya dalam mewujudkan kebaikan secara jama’ah. Produk tersebut akan memenuhi kebutuhan masyarakat dalam bermuamalah secara syariah, sehingga masyarakat juga merasakan manfaat ”hasanah” yang merupakan corporate campaign Bank BNI Syariah Makassar. Dengan banyaknya produk yang diluncurkan bank BNI Syariah maka masyarakat akan lebih mudah mendapatkan fasilitas yang lebih aman dan sesuai prinsip syariah, karena produk yang diluncurkan merupakan produk yang sudah dievaluasi melalui Dewan Pengawas Syariah (DPS). Untuk mencapai kinerja berkelanjutan (sustainability performance), bukan hanya diwujudkan melalui yaitu aspek keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan, serta lingkungan dan sosial, tapi dilengkapi dengan menanamkan semangat dan nilai-nilai spiritual dalam bekerja seperti yang ada dalam nilai akuntansi syariah yaitu humanis, emansipatoris, transedental dan teologikal. Semangat spiritual akan menyadarkan bahwa bekerja bukan untuk diri sendiri tetapi bagaiman kita bekerja dengan ikhlas membantu orang dan beribadah karena Allah. Manfaat dari penerapan sustainability performance yaitu kinerja akan meningkat, hal ini dikarenakan adanya semangat spiritual yang tertanam melalui corporate culture dan nilainilai syariah pada Bank BNI Syariah Makassar. Dengan sustainability performance maka Bank BNI Syariah Makassar di mata publlik akan mendapatkan kepercayaan di mana corporate culture dan semangat kerja yang mampu ditularkan akan lebih menyakinkan
masyarakat akan kredibilitas Bank BNI Syariah Makassar. Apalagi dengan pelayanan yang baik maka akan menciptkan kenyamanan bagi semua pihak. Sikap ramah, sopan dan santun baik dalam perbuatan maupun perkataan akan membuat Bank BNI Syariah Makassar lebih unggul dalam kinerja. Manfaat lain dari sustainability performance yaitu memberikan harapan baru bagi masyarakat untuk menjadikan Bank BNI Syariah Makassar sebagai wadah untuk memenuhi kebutuhan mereka tanpa mengesampingkan nilai-nilai Islam, sehingga apapun yang dilakukan semua tujuannya adalah hasanah untuk mendapat ridha Allah.
KESIMPULAN DAN SARAN Dengan adanya etika syariah serta perumusan tujuan bank Bank BNI Syariah Makassar yang dimulai dengan corporete culture yang baik, kemudian corporate campaign yang menginspirasi, serta prinsip yang amanah dan jamaah, maka sustainability performance dapat tercapai yaitu kinerja yang dapat bermanfaat secara jangka pendek maupun jangka panjang. Sustainability performance ini memberikan pengaruh spiritual kepada pihak-pihak manajemen serta seluruh karyawan Bank BNI Syariah Makassar karena adanya edukasi untuk melakukan kebaikan dan niat awal yang selalu ditanamkan bahwa bekerja adalah ibadah. Selain itu, dalam melakukan muamalah selalu melibatkan Allah yang menjadi pengingat untuk senantiasa berbuat kebaikan (hasanah). Hasil penelitian ini hanya fokus pada kinerja salah satu bank syariah yang berada pada level cabang sehingga tidak bisa digeneralisasikan ataupun disamakan pada objek yang berbeda, untuk itu penelitian ke depan diharapkan bisa menambah objek dan fokus penelitian agar hasil penelitian lebih mampu mengungkapkan realitas sosial yang utuh.
DAFTAR PUSTAKA Afdal, A.M.N. (2011). Studi Pemahaman Nilai-nilai Syariah pada Praktisi Perbankan Syariah (Studi pada PT Bank Perkreditan Rakyat Syariah Niaga Madani). Skripsi. Makassar: Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Hasanuddin. Anita dan Rahadian, (2003). Analisis Kinerja Bank Devisa dan Bank Non Devisa di Indonesia, Kajian Ekonomi dan Keuangan,Vol. 7, No.4. Bungin, B. (2010). Penelitian Kualitatif :Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publikdan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenama Media Group Goodland, R. (2002). The Concept of Environtmental Sustainability. Annual review of Ecology and Systematic, Vol.26 (1995),1-24. JSTORE Istiqlal, Cahyo Halim. (2009). Penilaian Kinerja Perbankan Syariah dengan Metode Balanced Scorecard.Jurnal Ekonomi Islam Vol III no. 2, 167. Moleong, L. (2010). Metode Penelitian Kualitatif.Bandung : PT Remaja Rossdakarya. Moustakas, Clark (1994). Phenomenological Research Methods. London: SAGE Pub. lm.119153)
Niswatin, R. &Gugus I. (). Refleksi Kinerja Manajemen Perbankan Syariah dalam Perspektif Amanah: Sebuah Studi Fenomenologis. Shafitranata.(2011).Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah (BUS) dengan Menggunakan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)”.Jakarta Sudarsyah, Asep. (2013). Kerangka Analisis Data Fenomenologi (Contoh Analisis Teks Sebuah Catatan Harian). Jurnal Pendidikan,14 (1): 21-27, April 2013 Triyuwono, I. (2012). Akuntansi Syariah: Perspektif, Metodologi, dan Teori. Jakarta :Rajawali Pers.