1 September 2008
The Story Begins Entahlah, mengapa semua mesti dimulai dari deretan titik... mungkin diam yang tak tersampaikan, kata-kata yang tak seharusnya tersurat dan kemudian menjadi tersirat... baris dan bait yang terpendam, tak terucapkan... mungkin hanya itu. marhaban yaa ramadhan 1429H
2
Pecahan 1
Drama Satu Babak PUTERI HUJAN Aku bisa tersenyum Sepanjang hari Karna hujan pernah menahanmu disini Untukku ~Hujan – Utopia
3
4
November 2009
rain... bow!! just meet a rainbow after the rain. gW engga tau sejak kapan kita saling mengenal, pertemuan gW ama dia uda kejadian beberapa taun lalu, hanya ketemu, tanpa tau siapa dia, yang gW tau belakangan dia adalah sang serdadu hujan. berlari dalam hujan, mencari keindahan dalam sebuah perjuangan! seperti pelangi. hujan turun dengan deras sore tadi, dengan matahari bersinar terik di sisi barat kita... logikanya pasti bakalan ada pelangi di sebelah timur! tapi kenapa engga ada? mungkin karena sudut bias cahaya putihnya kurang, atau butir hujannya yang kegedean atau gimana gW engga ngerti! menurut gW, pelanginya pindah ke samping gW... dia seperti pelangi, datang dan pergi. gW selalu mengibaratkan diri gW dengan 'bumi'. dan bagaimana pelangi bisa terjadi? pelangi bisa ada kalo ada langit, ada hujan dan ada matahari, udah gitu mudah dateng en pergi. gitu juga dengan dia yang dateng en pergi semau hati, bumi hanya bisa menunggu! dan pelangi ada jika bumi ada, saling tergantung, seperti kita. pelangi itu milik langit, pelangi bakalan keliatan indah kalo ada bumi! ~hahaha, gW uda mulai terlalu banyak ngarep!~ pelangipelangialangkahindahmu... lagi gak pengen nyanyi sebenernya! tapi... udahlah! lagi rumit ni pikiran plus emosi!! kelelahan luar biasa plus campuraduk emosi-emosi yang ujung2nya bakal keluar jadi sampah, jadi tai!! next time gW posting dengan format yang rada beres! dan pelangi itu tidaklah lama, hanya selewat... 5
tapi dia indah, mengesankan seperti sore ini. see you next time Lek!
ironis, tragis, pasti... membayangkan sesuatu yang ingin sy rengkuh dg erat dan kuat. sesuatu yang ironis, krn ditempat yang berbeda sebelah hati sy tidak mengingini, sebelah yg lain? gelap. tragis, karena kadang ketidaktahuan akan mmbawa bencana. pasti, karena telah datang.. jika ini adalah kejadian, maka ini adalah tumbukan dua hati yang merupakan kejadian termegah yang diberikan Tuhan. jika ini adalah gempa bumi, maka episentrumnya adalah hati hati itu. hati hati yang sakit dan tidak tahu. akan seperti apa dan sebesar apa? gelap. aku hanya ingin memelukmu, tidak tersakiti, dg atau tanpa hujan. dari : Puteri Hujan...
Puteri Hujan itu... pelangi, dan aku hanya ingin dia abadi. dia yang bertahta di atas rinai hujan, menyampaikan pesan. aku ingin dia tak hanya menjadi pelangi!! terserahlah, aku bisa membuatnya menjadi apa saja, akulah sang penggores tinta kehidupanku! menciptakan jalan hidupku sendiri, melakonkan peran yang dibuat oleh Sang Khalik! antagonis, protagonis, pemeran pembantu, dimanakah aku saat ini di perspektifnya?
6
dia menyebut dirinya Puteri Hujan, dan aku adalah Ksatria Malam. menikmati langit tanpa pelangi, dan saat ini dia bukanlah pelangi, dia datang sore kemarin, dia pergi malam hari, dia datang dengan bentuk lain di lain hari. dan pelangi memang tak akan pernah muncul di malam hari. dia datang bersama rintik air, jatuh dengan penuh kasih sayang, berdentum mencipta irama, tetes demi tetes, permainan gravitasi dengan membawa pesan. terukir berjuta makna, dan aku kalah dalam perkara merangkai kata. Puteri Hujan... helaan nafasku kini terdengar seperti tasbih seorang mualaf, naik turun, panjang pendek dan bukannya keteraturan tasbih seorang sufi, karena kamu! ya, karena kamu! kamu itu... naik turun seperti roller-coaster! memacu adrenalin, menggelenyarkan isi kepala karena pengaruh endorfin. menegangkan sekaligus menyenangkan. mungkin perkara yang ditakutkan adalah muntah-muntah setelah menaikinya, tergantung kompromi dengan perut! dan aku sedang tidak ingin muntah!! Puteri Hujan... aku berharap... bukannya ingin... meskipun masing-masing dari kita memegang bom waktu yang mengitung mundur. tik... tok... tik... 7
tok... tik... tok... aku hanya bisa menjalani, tanpa bisa membayangkan apa yang akan terjadi! aku hanya bisa menikmati, bersama-sama dengan kamu... terlalu pengecut? pemberani? gila? atau bahkan nekad menabrak tembok batas?! mari berlari Puteri Hujan!! apa kamu siap menjadi pemeran film kehidupan ini? kita tengah berusaha membuat frame pita-pita magnetik yang tak lekang dimakan zaman!
Hujan Rinai hujan basahi aku Temani sepi yang mengendap Kala aku mengingatmu Dan semua saat manis itu Segala seperti mimpi Kujalani hidup sendiri Andai waktu berganti Aku tetap tak ’kan berubah Aku selalu bahagia Saat hujan turun Karna aku dapat mengenangmu Untukku sendiri Selalu ada cerita Tersimpan dihatiku Tentang kau dan hujan 8
Tentang cinta kita Yang mengalir seperti air Aku bisa tersenyum Sepanjang hari Karna hujan pernah menahanmu disini Untukku ~special thanks for utopia...~ semua karena hujan,,, terima kasih hujan, kamu pertemukan saya dengan Puteri Hujan...
untitled... ~tak tahu harus memberi judul apa~ saya mulai khawatir, kalau kamu engga balas sms saya, kalau kamu menghilang. tadi saya cemburu, dan saya, tanpa sedikitpun paksaan, menganggap ini indah. tapi saya takut, engga tau apa yang saya takutkan, mungkin takut kamu pergi, mungkin takut banyak yang akan tersakiti karena saya. saya ingin menjadi kuat seperti katamu, dan saya seneng ada kamu sekarang... begitu juga dengan saya Puteri... heii, kapok saya! engga lagi sms yang begituan! ujung2nya malah menanti balasan kamu dengan penuh harap dan bEtE! dan bingung karena kamu engga bales. dan takut.. :'( saya juga takut... entah mengapa semua hal menjadi menakutkan! saya ingin sekali membutakan mata, ingin sekali menulikan telinga, tapi lantas kemana tangan saya menggenggam kamu? dan mata saya memang buta, telinga saya memang tuli, saya tertidur pada awalnya, lantas kamu ngambek!
9
saya juga khawatir saat menuliskan ini, bilik sempit ini tidak memberi ruang untuk satu-satunya penghubung kita. sinyal. padahal kita sangat membutuhkannya! saya khawatir kamu menunggu, saya juga menunggu kamu, semalam tadi menunggu huruf 'g' di sinyal bar tercoret, pertanda pesan dari kamu akan masuk. ampun dah kamu! berarti ngobrol saya garing ya? kamu 3 kali ketiduran ngobrol sama saya.! bukan begitu Puteri, badan saya sedang tidak bisa berkompromi! saya juga heran, setelah dihajar hujan deras sedemikian rupa, badan ini masih kuat berdiri, padahal malammalam sebelumnya saya tidak tidur mengurus segala hal. semoga kamu disana baik-baik saja! malam ini untukmu... ada yang kamu inginkan? apa lagi yang kamu takutkan? saya takut kamu tinggal pergi, saya takut sinetronmu ditayangin lagi. saya seneng ada kamu, saya suka kamu, mungkin saya sayang. speechless... semua tergantung sang pemberi hidup dengan permainan waktunya! sang sutradara, kita hanya tinggal memerankannya saja bukan? belum pernah ada cowo yang dekat sama saya dan menulis sesuatu tentang saya. membahasakan hatinya dalam tulisan, karena buat saya, tulisan itu tahta, mahal, tajam, kokoh, dan realistis. tulisan itu keramat, kamu suka nulis, memang bukan alasan kenapa saya menjadi demikian, tapi sebelah hati saya sudah kamu menangkan tanpa kamu atau saya sadari...
10