The Proceeding ol lnternational Seminar Building Education Based on Nationalism Values
Aclmowledgements:
Prol.0r Suta
o Hadi, M.Si., M.Sc. Rector ol Lambung Mangkurat university
Prol. Dr. Wahyu, M.E. Doan 0f Faculty of Teacher Trainlng and Educafion Lambung Mangkurat Universily Dr. Suprladl, MM Chief of The Alumni 0f Faculty of Teacher Tratnlng and Education
Lambung Mangkurat University
----
DEVELOPINC EDUCATION BASED ON NATIONALISM VALUES The Proceeding of lnternational Seminar: Building Education Based on Nationalism Values
t- /\
-,
Chief Editor:
Ersis llllarmansyah Abbas Membets: Abdul Razaq Ahmad Mohd llrahzan Awang Heri Susanto
DEVELOPINC EDUCATION BASED ON NATIONALISM VALUES The Proceeding of lnternational Seminar: Building Education Based on Nationalism Values
.
Acknowledgemenls: Prof. Dr. Sutado Hadi, [i.Si., M.Sc. Rectof of Lambung Mangkurat University
Prof, Dr. Wahyu, tl.S. Dean oI Facutty of Teacher Training and Education
Lambung Mangkurat University Dr. Suprlsdl, Chiet of The Alumni of
[t
Feulty of Teactler Training and Education
Lanbung Mangkurat Unit/ecity
Roduirali
.....................
Nki DiHh dtar Cedb RdqEt Nusafild se@ai Pefibentuk
Pe$dfi dal lc6dl | Bdlgsa Rnsna
[email protected]$frxu edara BaF Rlst r Etud PrepanrE A
ftfdEodics ard &ience Te&hers in lndonesiai
Compaisr b TtE Stldy of PrcparirE
TeacfErs Amund The World
By ETS
sa-* llfrim kran Ferdi,ka
GeoEaf tleflurl$uhkar Skap lGbangsaan
l4anusia lrdorrcsb
Sirhab Adfdma............. Itr*aran Afsbbgb
L{u
'lndonesia Raya": Relevansinya
b{i Pe{Erd t*i l&ta$an {bl di
Pequatan Budi Peteni
Sdddr
Srmasrp Hadi
......---....-..
llembudaf*an Kompe{hi Pemainan Trdisional sebagai Per{uat PeGafrrar dar lcsatran BarEsa
Pe.di,i6l fffigalegB"a sebeai WahaE Pendi,ikal (rdde. d Perguua! Tmggi Surcb
Perlgop(imdiEi t Ner{ilai Pancasih s€bagai LJpaya
lenpe*uat ]laion&rc Suyatirgd......................
ir'sxtrntutrtar t&*.dsme Pese& Oidik melalui Pendirikar
Ssi Mstl
MEMBUDAYAKAN KOMPETISI PERMAINAN TRADISIONAL SEBAGAI PENGUAT PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA Sunarno Basuki
[email protected]
ABSTRAK Persatuan dan kesaluan bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh darl unsur unsursosial budaya masyarckat ndonesia. Proses iniditempa dalam jangkauan waktu yang lama. Hal ni merjadi aset kekayaan budaya yang beraneka ragam
daf tersebar di berbagai daerah lndonesia dalam wujud permainan tradisiona Aset budaya yang derniklan diimplementaslkan pemerintah melalul KurikLtlum Tlngkat Satuan Pendldlkan (KTSP) dan Kudkulum 2013. Secara khusus datam konteks pembelaiaran pada mata pelajaran pefdidikan Jasmaniguru diharapkan
mampu mengajarkan permainan tradis onal. Kedua kurikuium tentunya mewajibkan guru pendidikan Jasmani mengajarkan permainan tEdisional pada jenjang Sekolah Dasar sampai deng an Sekolah LanjutanAtas. Dengan demlkian, pemblasaan praklik permainan tradlsional d peBekolahan mampu mengualkan
persatuan dar kesaluan bangsa. Oleh karenanya keberadaan permainan tradisonal perlLr disebarLuaskan ke seluruh laptsan masyarakal melalu pembudayaan kompel si-kompetisi yang diikuii oleh seluruh lapisan masyarakat.
Kata kuncii percatuan, kesatuan bangsa, pema nan tradisional.
'
Drpresentasikan pada Seminar lnternasional Pendidikan Befuasis NilaLNilai Kebangsaan,
versitas Larnbung lvlangkurat, Baniarmasin, B Oklober 2016. Dosen ProgGrn Studi Peididlkan JPOK FKIP Uilve6itas Lambung [4angku.at.
LJn
*"
Se,ranaa
&lak
IPENDAHULUAN 'Persaluan lndonesia. demikian buryisila ketga Pancasila. n ada pemyataan yaig bsa d maknai sebagai cla-clla kebangsaan yang berha
drnamika sosial bangsa lndonssia sampai kapanpun selalu dalam bi persaiuan bangsa lndonesra Pemaknaan lainnya dalam sia ini sebagai ben
kesadaran akan kenyalaan bahwa ban!tsa ndonesia adelah bangsa ya tra,emLrf
y;!ri
sudah setok
;fla
mampu membna darr meijaga peraalua
bangsa. Bangsa Lndonesra adalah bangsa majemuk yafg tead ri dai banyakn\ etn s.
s!ku aqama
budaya. kebiasaan Reafias ma]emuk inrbla drkelola sec
henar kema,-"rnukan akan rienghas lkan energl hebat Sebalknya bila td d kelc a secara benar kernajenrukan dar nrLrllikultural tas b sa men ntbulk bencaira dahsyal
Setak negala Replb (pend
r
ik
ndonesra
n
dtdiikan- patalaundtng
f,
ban!sa) mencairtumkan kalmal 'Bhinneka Tunggal ka' pada la
negara Garuda Pancasra Ka mat tu d
amb darifalsafah Nusantara yanq se era l" alapar t yang d paka sebagal molto pemersatu vrLLayah d kawas
ln
berarti kesadaran peisatuaf dalam kemaiemukan sudah d ken dan menladr bag an keh dupan sosial bangsa lndofesra sejak lama, ja
Nusantara
sebelurn bangsa
ii
menladi bangsa modern sepert saal ni
ly'an feslc tsh nnei(a Tunqgal ka merupakan iekad untuk memben
lole5, sosdl da_ r'teg-as' )o!.dl sp't,r re_y.rarlar ldrdasa' TJUat (kebersamaan. dalam perasaan maupun periaku) dan ker]asama ya didasarkan alas kepgnlingan bersama dan perasaan kebersanaai [4akna d man ieslo i(ullural itu ada ah tedanamnya perasaan saling memiiki d menghargai sesama warga negara lndones a, meski dengan latar be aka etnik dan kebudayaan yang berbeda beda Persatuan
d:f
kesaluai bangsa cdonesia yang
kLta
rasa|ai saat
terladr dalam proses yang difam s dan berlangsLlng lama Hal ni lerladi
pa'Sdlrar d.1 l,Fsatual b."gsa remerlu" da'i proses yd-g Urbul_ oa,t Jn unsur sosial budaya masyarakat lndonesia dan d tempa dalam jafgkauan
yang ana sekal Namun akhrr akhlr in i problem persatuan dan kesaluan ban menladi masalah yang serius. Ada persoa an pemberontakan (separatis) beberapa w ayah di Indonesia konilik antarkelompok rnasyarakat, koni antarpenganut agama konl k beidasarkan etnis dan sebagainya Seol
pemberjtaan mengenai masalah konflik yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa tidak pemah befienti, bahkan semakin seing muncul dalam
behagai vadasinya Kebhinnekaan dalam masyaratal lndonesia, disatu sisi bisa menjadi
ancaman persatuan dan kesatuan bangsa, namun di slsi lain dapat menjad penguatnya. Satu kekayaan budaya yang beraneka ragaman lersebar di berba,a a
daerah
d
lndones a dalam wujud permainan
lradisiofa Pemerinlah
mela
!r
Kurikulum KTSP dan Kurikulum 2013 mewajibkan guru pendidikan jasrnani mengajarkan permainan tradisional di sekolah-sekolah mulaidar Sekolah Dasar
sampai deogan Sekolah Lanjutan Atas. Permainan tradrsional yang dia]arkan di sekolah-sekolah memiiki
polensi sebagai penguat percatuan dan kesatuan bangsa Oleh karenanya keberadaan permainan lradisional perlu disebarluaskan ke sel!ruh lapisan masyarakal melalui pembudayaan kompelisi kompeiisi yang dilkuU oleh seluruh
lapisan masyarakal.
II. SUMBER ANCAII4AN PERSATUAN OAN KESATUAN BANGSA Sila keliga, "Persatuan lndonesia', adalah cita-cta integrallst k. tr enurut
Darmodihardlo (1979), persatuan mengandung pengeltian bersatunya bermacam corak yang beraneka ragam menjadi satL, kebulalan; sedangkan lndonesia yang dimaksudkan dalam sila ketiga ini mengandung makna bangsa
dalarn arti politis, yaitu bangsa yang hldup di dalam wrlayah lersebul Jadi 'Persatuan lndonesia'ialah persatuan bangsa yang mendiamiwilayah lndonesia
Bangsa yang mendiami wilayah lndonesla ini bersalu karena didorong r.rnluk mencapai kehidupan kebangsaan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka
daf berdaulat (Darmodihardjo, 1979). Sebagaima.'ra kita pahami bersama bahwa kehidupan sosial alu selalu
dlnamis, tidak berhenti. Ancaman percatuan dan kesatuan pada masa awal kemerdekaan bisa saja berbeda dengan saat ini. Dulu lebih banyak ancaman
itu bersumber dari dimensi politik, dimana banyak daerah ingin rnemlsahkan diri dari Negara lndonesia yang baru medeka. Kondisi itu juga dipengaluhi oleh
kepenlingan politik internasional yang sangal besar perannya. Saal ini, ancamannya bisa dominan pada seklor lainoya.
Saaa,o &.aqb,
Ada beberapa d mensi yanq dapat dilad kan acuan unt!k memahar sumber ancaman peGatuan dan kesatuan bafgsa Perlama ada ah d mens
ekononri l,4uncuhya koifik konllk vertka maupun horzonta dae.ah lldak lerlepas Car aCanya meiamcdcs s laktar ekcrcmr
dL
bebera!
y;i!
rapLl
at keamanar iS,r3:alat 2!i!31 r3aa akh rny luqa meaEancar persaluan dan kesaluan bangsa Proben akonomi dr lana ar sr:ii!, i kompeks aaam dfantka pEmbar!Lriririr i.!!ra lJeshirLlt li_ ndones a telah mencapar tranyak kemaluan daiam brdang ekonomr, namu juga merghadap berbaga gangguan ekonomi ba k dil njau secara m rnaupun mkro Secara makro Oerkembaigan mulakhr nref!niukkan bah\1 (emua aa benuara pada masa
ai(St a o
i]j
i:erb:.iJnan
!(c-cr
el nasy,'axal seaaraaa
iarJ Sa,rasr .r: aar.al d -aS3i: ma.aaan (enaaa r:rend3saf {onis
.aS Cna
dan aneiala
ni dapal terlihal bahwa ada kecenderungan beberapa daerah yan! mas menr ki potens sumber daya nrenghendak untuk fl-"mekarkan dlri sebag sebuah prov nsi yang otonom, bahkan beberapa .iaerah berupaya unlu
meflisahkan
diri
Perlimbangan beberEpa daerah terseb!1 umurnny menrpufyar aasan ra,satrya dsl'lbus f,allate tiai-. ia_-!ldaf adil nera;
r?,a!,an!a"
elatar
antaf d:ereh seaara :r
ria tefli]a
{9s:i,,_-Qan
y:r
oai rendal kh!susnt nreryangkut pemenuhan kebuluhan dasar I\,lereka yang b sa men kma begrtu ebar. antara penduduk yang berpenghas ian ti'rgq
kebutuhai sekunde[ bahkan lersier lebih sed kil da pada mereka yang be
ekofom baik makrod lai dan ak. rlya akan .nenlali anca
maks nra nrenikmati kebutuhan dasarfya. Dspari:js
mrkro
n
betutLrng pada ketiCakad
sa'rJ! ira! -.e'sal.r?n
fa. keqa'rr.
bar-!Sa
a
D irei'rs leCra ada ah d mens scs Seaarj srs c ag s. n'r lndofesia pada dasarnya bersfal moderatdan akofrodatl ha n terlihal bah{
seballian besar masyarakat mas h bersifat terb!ka unlLrk Sal ng menghar!
suku agama, maupun golongan Hal
fi
menLrnlLrkkan bahwa rnasyaaa
lndonesia meskipun bersilat p uralist k akan lelao nremoun,/ai potens dala
arta: r€ 0npak f-e.gang!unya pcl h!!!rgan scsia masyarar(at sebenarnya tdak i-.repas denOa. aiaiya eulo demokiasi yang be ebihai yang kemudian juslru nrerusak semangat re m9 aksanakal pa 3-pc a h!bun_Qan sosra
Adanya tlndakan yang amat impulsif dan dangkal oielr niasyarakal lersebr
S*.a*a 6at4
I
mempunyai implikasi terhadap kebebasan yang tidak lerkontrol sehingga mengancam kondusifitas dalam bermasyaEkat, berbangsa, dan bernegara. Berikutnya, ket/ga adalah dimensi politik. l\lemasuki era reformas permasalahan baoyak timbul l€rena dipicu oleh danya pertarungan 'perebulan
kekuasaan'. l\renjamurnya parlai-partai mengindikasikan semakin rentannya penikaian antar kelompok masyarakat. l,4engemukanya demokrasi selama relormas drgul rkan sesunggulrnya banyak menyila perhallan bag ke ompok kelompok tertentu (panar politik, LSlvl, mahasaswa] untuk memanlaalkan momentum lersebul sehingga lidak jarang dari mereka dalam aksi polit knya mengarah pada masalah lindakan anarkisme, radikalisme yang pada akhlrnya dapat mernecah belah persatuar dan kesatuan bangsa Dimensi terakhir, keenpal adalah dimensi keamaan. lsu keamanan yang limbul dl dalam negara yang palng menonlol adalah gerakan separats berseniata, lercrisme, konllik komunal berciri etho-religius, kelompok radikal. kerusuhan sosial, dan perkelahiar pelaia[ Dalam konteks isu separclisme yang kini menjadi lokus perharan adalah Gerakao Separatis BersenjataAceh iGSBA) Can 0rganisasi Papua lUerdeka (OP[,4). Terorisme lainnya yang juga menjadi
ancaman serius adalah be atar agama. Kasus-kasus pembaka(an tempat badah kemldlan menimbulkan konfllk antar peme uk agama adalah contoh mutakhir, semakin reotannya keamanan yang mengancam percatuan dan kesatuaf banOsa.
III. PERMAINAN TRADISIONAL SEBAGAI KEKAYMN BUDAYA Permainan lradisonal merupakan salah satu wujud kebudayaar berupa
rktivitas masyarakat Dalam Kamus Besar Bahasa lndonesra, permainan xadisional merujuk pennainan budaya yang sudah dilakukan oleh sualu nasyarakat ilu unluk satu lempo teitentu Ada berbagai macam perma nan radisionalyang ada dl lndonesia, yang tidak hanya lerdapat di kalangan anak rnak tetap juga permainan uniuk oranq dewasa (Nisalia Duwata,2013) lndonesia dengan semboyan Bhinneka Tunggal lka, sejak dahulu rdalah bangsa yang memiliki kemajemukan budaya. Kebudayaan lndonesia
neliputi berbagai macam hal, termasuk permainan tradisional. Dengan ebhinnekaan ini, bangsa lndonesia mempunyai iati diri yang beragam tak hanya
lrn!ga
bef,,/alal
dan nefemr lka. bLrCiiya
aa'
salLr
!! a!ah sala
alenuij:
Pasa 32 t,.lD 1-.15 yann |""fb!nyL N.ehtCa.laar bangsa I ndcnesaj adalat p!ncak-puncirk kebudayaan di daerah.' Perrrrainan pernra ran trad srona yang dim
lki
lndones a berbeda
aa' ar-"rai !?:J ae".3r a nrtiir 3.'n::na. 1ill s !ia !aiq bebe.aeia tahun ieril[h' ]arang (rlr le,nui ia ah daripak akan [emaluan za ran van. ,pmax n lr r,,rnrak rr'rr)ii n dan pr: r ir iSn irall rxrrir rnL murrltf. ri ka!a parJtor delrq.ln per.na f;:rir af3k'annk :/i:lman krnr nk b:ttya pernrarnat. p-.rTr; nan - r. f!n..,.un:'r bailar si lal :Lrlk:ale'l]u Pernrir nan irad sofirl da am pefJ,o asan LJU No l,0lahun 20i12 tentana llak Cpla P:sa 1.n adnnlr bagian dar id(io,'e BerliLrt bufyi pa:,rl 10 (21 'Ne!:', ..rl,rrc,.-i !ai rl if: 2:!s fa , ,1' C:i f3s I k.b!da/aan '.rir'at ra"a raa aa 1r . irE_s:i : sliri( iaa,ia "laiai. aan:eil ieganaa i:laal a-i,l l-"ralinan lill,)ai koreoqr,rl lenan kalqr.l dan kary;r:nrrr lainnya' beCa
Prifl,,rs:n pisal
rilr!h.i nreLinduflr lo k c' -raf rj.r_ ada.ia 'runt!a
10 ida ah hahwr Ca am
l:-i {:lrrtr:)::. ',itiit a t
per'ar rii:^ a,lf.ai 3ia.r l.an'-"i:. ;, ;asi seli I iaal,3n /a.n rlrarf!3ak ai:i! ;iLranjaa,arr rrrilreis: lnfpa se,, i.iegara Rel)Lrl)lik indonr. n sebaga l'rnlegang Hirk Crpta l(.rtent an fl,lmaksird IiLLrl mer!hfd,r1 t,ndakaf n1h,iN asln! yirrrg la!,r
cni
-i'Lr::/ '. a :a!-aa,a:l.:i:'sa!!i Fil..r .lr:isir'lr,i_ sa!;il3 seftrn';rJ,. plaa: lr;rl : o,ra! ira r y;i! ,r buai . I r kr cinpcL n)ii rllrf peforaillni Caiar frasyaraknl yir rq n'renurlulliirr) ident]tas snsia sla:rCar diN
la n
daf bldayanya b.rdasarka.
il nla va|q d!rapi"3a ala rrl lLlrsa,ara lurlf rl i:t ra, !ni |Ll: r3fi:: r'
b) laqLr
a!Lr akyal lan firus L rrrslr!men
c) linr lanan rakyirl I)."ffnainan trail
s ona :
aemlrJf tcnnasJ
1ra(l !i1)ra
hasi
5ci
antara la
I
borupa
'ris3a -!arhai !iruirran paf?ten rara! lerhlasa_ i.e:lra_ _!ar paka a_ tsiTUnif r!s ( da' t:f.r. lral s,o.a l:
Sehagai kekayaan budaya nellara mernberi perlndungan terhadai p-ormarnan tr.rd s ona
. yakf dari srsl
s-abagian
CaLam
!ar! nar
isaf dan fo klor bukan lsan.
buka. isan yir !
ln berarl prflrlainar
ilk n a den t an leni ^9 Fc k a' r ga gc onlar besar ya(u Iolklor Llsan. loik a
lralj s a,ra al.r ah 1a!ai:a r b?.gsa oapat d k:rtogc.
hak c planya
folk or
bukaf rsan terdrri alas foko
materildan lolklcrbukar lisan yang bukan materiil S,rtucipta:'
radisional yang termasuk dalam folklor adalah permainan tradisional. )ermainan lradisional lemasuk kedalam folklor bukan lisan yang maledil lerdiri
tas bentuk arsitektur rakyat, seni kriya rakyat, pakaian dan pefiiasan lubuh alat musik tradisional, alat permainan rakyat, masakan dan minuman
"disional, 'adisional,
obat-obat tladisional (Afrillyanna Pufta, 2012r 121)
Banyak permainan tradisional yanq lerdapat di lndonesia, anta6 lain: )ongklak. Gatrk Beke Gobak Sodol Permaifan Benteng Perepel Jengko.
)emainan Lompar Tali (Lompal Karet), Panjat Prnang, Balogo, Batewah. ]ahagaan dan lain-lain. Semua permainan i0i adalah suatu ciptaan tladisional
ang merupakan warisan turun temurun dan dimainkan secara bersama-sama.
permainar 'ermainan tradisiooal lersebut merupakan conioh dari ribuan -ad sional yang ada di lndonesia. Namun permainan-permainan tradis onal -.rsebut kini mulai terkikis keberadaannya sedikit demi sedikit khususnya d ota'kota besar di lndonesia dan mungkin untuk anak-anak sekaEng ini banyak
ang tldak mefgenal permainan trad sional yang ada, padahal permainan 'adisional lersebut adalah warisan dad nenek moyang rakyat lndonesia.
V. PERAN PENTING PERMAINAN TMOISIONAL
lndonesia memiliki kem ajemukan etnis dan budaya yang demikian kaya.
lanyak ekspresi kebudayaan yang muncul, termasuk permainan yang
€
embang. Baoyak permainan tradisional yang tumbuh dao berkembang di
aerah terteftu, berbeda dari daerah lainnya. lni adalah kekayaan yang luar iasa. Permarnan menladi bagiaf dari kehidupan masyarakat. la bisa menjadl
aGna menghibur, rekreasi, tetapi juga dapat menjadi media penting dalam angka penguatan persal!an dan kesatuan bangsa. Kebudayaan memiliki wujud yang meliputi baoyak hal dapat berupa uatu pandangan aktivitas
daf benda, termasuk salah satunya berupa tradisi
ebagai bagian dari budaya yang hidup daam masyarakat, yakni permainan 'adisional. Permainan tradisonal merupakan satu wujud kebudayaan berupa klivitas masyarakat. Dalam Kamus Besar Bahasa lndonesia permainan
'adisional meruiuk pelmainan budaya yanq sudah dilakukan oleh suatu rasyarakal ilu untuk satu tempo tefientu. Ada berbagai macam permainan adisional yang ada di Indonesia, yang tidak hanya terdapat di kalangan anak-
nak, tetapi iuga pe.mainan untuk orang dewasa.
_-t
Pennainan tradisionalanak-ana\ adalah satu genre atau bentukfol
yang berupa permainan anak-anak, yaog beredar secara lisan dianlara kolektif tertenlu, berbentuk tradisional dan diwarisi turun temurun serta
rnempunyai variasi. Oleh karena temasuk folkloi maka sifat atau ciri da pe'mainan tradisio4al alak sudah tua usianya. tidak diketahui asal-usuh s aoa oenciplanya dan
da
nana asalrva. Biasanya disebarkan dari mulut
mulut dan kadang kadafg mengalami perubahan nama atau bentLrk meskl dasarnya sama. Jika dilihat
dai
akar katanya, pemainan tradisional iidak
adalah kegiatan yang diatur oleh suatu peraturan permainan ya0g merup pewarisan dari generasi terdahulu yang dilakukan manusia (anak-anak)
tujuan mendapat kegembiraan bagi ya,rg memainkannya. Perrnainan tradisional ini bisa dikategodkan dalam tiga golongan,
(1fa,2006)l 1) permainan untuk bermain (rekreati0. Permainan tradisiona ya
bercifat rekreauf pada umumnya dilakukan untuk mengisl senggang. 2) permainan untuk bertanding (kompetiti0. Permainan tradisional
bersiiat kompetitif, memiliki ciri-cid; terorganist bersifat dimainkan oleh paling sedikit 2 orang, mempunyai krileria ya menentukan siapa yang menang dan yang kalah, serta mempun peratumn yang diterima beFama oleh pesertanya. 3) pennainan yang bersiiat mendidik (edukatik). Sedangkan pemain
iradisional yang bersllat edukaiif, terdapat unsur-unsur di dalamnya. l\,4elalui pefinainan seperli ini anak-anak diperkenai
dengan berbagai macam keterampilan dan kecakapan y nantinya akan mereka perlukan dalam menghadapi kehidu sebagai anggota masyarcl'at.
Pemainan Tradisional yang ada di berbagai belahan Nusantara dapat menslimulas, berbagai aspe,\ perkembangan anak. sepen' (lfa, 2006): a) Aspek molorik melaiih daya tahan, daya lentuI sensodmolori
motorik kasar, motorik halus. b) Aspek kognilif mengembangkafl maginasi, kreativitas, so/v,ing, strategi, antisipa{if, pemahaman kontekslual.
c) Aspek emosi katarsis emosional, mengasah empati, pengend diri.
Sanan*
i
d) Aspek bahasa pemahaman konsep-konsep nilai. e) Aspek sosial menjalin relasi, kedasama, melatih kemalangan sosial
dengan teman sebaya dan meletakkan pondasi untuk melatih kelerampllan sosialisasi berlatih peran dengan orang yang Tebih dewasa/masyarakat.
f) Aspek spiritual menyadari keteftubungan dengan sesuaiu yang benifal agung (f/anscendenlal
g)Aspek ekologis memahami peman{aalan elemen elemen alarn sekitar secara hjaksana. h) Aspek rilai-nilaiimoral menghayati nilai-nilai moral yang diwanskan
dari generasi terdahulu kepada generasi selanjutnya
Memperhatkan banyaknya potensi nilai yang terkandung dalam permainan tradlsiona, rnaka sebenarnya permainan tradisiofal dapat d jadikail media banyak ha, misa nya medla pembelajaran membangun solidarilas sosial
perlombaan dan sebagalnya. Blia dicermali, dalam setiap jenis permainan tradisional lerkandung pesan moral dan nilai'nilai luhur yang diajarkan melalui permainan lradisional itu, termasuk dianlaranya nilai persatuan. Namun, pentingnya mengembangkan nilai nilai luhur yang terkandung
kiri tidak lagi senantasa dapat dlpaham dan disadan masyarakat secara luas bahkan perkembangannya lidak sejaLan dengan modernlsas dan kemajuan teknologi Sia Persaluan lndonesia mengandung makna pergaulan daarn persatuan demi persatuan dalam dalam setiap permainan tradsional
kebhifekaan. Sila lni merupakan inti nasionalisme lndonesla yang tidak b sa diabaikan sepanjang zaman. Kebersamaan dalam bermasyarakat dan bernegara
menjadi hal peoting untuk kema,uan bangsa harus dibanguo secara terus menerus. N4enghadapi era globa saal ini dengan kesadaran penlingnya modal kebangsaan adalah sangat pent ng bi a peningkatan penghayalan ni ar'ni ai luhur Pancasila termasuk didalamnya persatuan dan kesatuan bangsa lndones a
perlu dilakukan secara terus menerus oleh segenap bafgsa lndonesia. Setiap pemainan tradlsional yang ada
d
berbagai belahan Nusantara
ini memiliki nilai-nilai keaifan lokal (ocal wisdam) sebagai landasan filosofis berupa 'world-vietl, sebagai pandangan hidup yang menladiacuan berperilaku suku bangsa tersebut. Seca.a garis besar, rodd vielv dari berbagai suku bangsa
dr lndonesia mencakup gotong royong, tenggang rasa, kesetiakawanan dan
Sa,ad,ia
&.adi
senasib sepenanggungan, cinta persaudaraan dan peldamaian. Nilai-nilai inilah
yang selanjutnya berkembang menjadi acuan moral atau akhlak yang mengandung makna tata terlib hati nurani yang menjadi pembimbing tingkah laku batin dalam hldup. Pada hakikatnya moral menuniuk pada ukulan-ukulao yang telah ditedfira oleh sesuatu kornunitas. Dalam pemainan tradisional. penanaman nilai-nilai moral tidak hanya berLipa n lai-nila sebaqai slogan semata, letap dlajarkaf mempraktekkannya
dalam permainan l\,4elalui aturan bermain, anak-anak diperkenalkan syaratsyarat untuk mengikuti permainan berupa pedoman perilaku tertentu yang telah disepakati bersama dan tidak Iepas d ari pesan-pesan moral yang dikemas dengan wa.na budaya nenek moyang yang telah diturunkan da generasi ke generasi. [,4elalui aiuran perma]nan ini, anak"anak sejak dlni dipelkenalkan kepada nilai-
nilai positif, yang pada hakikatnya akan menguatkan percatuan dan kesatuan bangsa. Nllai-nilal yang diajarkan melalui permalnan tradisioial adalah sebagai berlkul (lia,2006)l
1)Kejujuran, melalui permainan sebab akibat, perianjian untuk beftuat jujur, dan penghargaan atas keiujuran.
2)Tenggang rasa, melalui penghayalan si menang untuk tidak r.engejek si kalah. Karena sewaktu-waktu rnereka bisa berganti posisi dimana sl kalah bisa jadi pemenang, demikian juga sebaliknya. 3) Penghargaan terhadap alam, rnelalui permainan untuk memperhatikan sesuatu (pemandangan alam), kalena permainan tradlsiona banyak beihubungan mate dari alam.
4) Konsep diri, mela ui pelmainan setiap pemain dltuntut memperhatikan diIi, baik fisik dan kemampuan yang dimilikinya, arUnya beLajar mengenal diri.
5) Ivengasah empati, melalui pemainan para pemain diaiarkan untuk mengenal kebutuhan orang lain.
Kejujuran adalah bersikap apa adanya, tidak mengada-ada, tidak bohong Kehidupan sosial yang dilandasi kejuju€n akan kual, karcna tidak ada pihak yang berbohong dan menjadikoban kezaliman akibatadanya kebohongan
Sebagai bangsa, kejujuran menjadi sangat peniing. Jika sikap iuiur ini dljaga dan dipelihaG, maka sebagai bangsa akan tumbuh sebagai bangsa yang juiu(
Sar4rr4
&ue
lidaksuka bebohong. Para pemimpin yangjujul akan memimpin masyarakatnya dengan baik. Demikian tenggang rasa, mampu mengukur rasa orang lain. Tenggang rasa akan melahirkan sikap loleransi l\,4asyarakat yang hidup dengan loleransi,
iidak mudah menyerang apalagi konflik dengan masyarakat lainnya. Konflk agama akhir akhlr ini lahir karena sudah menlpis lenggafg rasa Oranq kaya ildak bisa me hai perasaan tetangganya lelap mernamerkan kekayaanfya tanpa
peduli perasaan. Kemudiar lahir sikap empati, yang mampu mengenal kebutuhan orang iain. Tetangga yang membutuhkan akan segera mendapatkan bantuan, tanpa harus ada komafdo. Sikap empaU muncul karena sudah terlalih
dan terbiasa. [,4asyarakat, baik skaia keci dan besar sebaga bangsa akan muncul slkap tolong menolong. Aspek mengena latidrri, beradlsebaga anggota masyarakat mengenal
an dari masyarakat. Seseorang akan menglrargal adat daf budaya di mana d a hldup, karena sadar pos si diri Demlkian pula sebagai anak dirlnya sebagai bag
bargsa lndonesia, akan menyadari sebagai bag an dari bangsa lndonesa Sifat-slfal kejuiuran, tenggang rasa mengenal diri dan efirpati pada akhirnya akan mernupuk dan mengualkan persatuan dan kesatuan bangsa
secara kese uruhan. liu semua dapat dlcapai me alui pembiasaan dan penafaman nilai-nilai yang dapal dilaklrkan dengan permainaf tradisional Jlka nilai nilai teGebut mampu meniad kebiasaan dan perilaku rnasyarakal lentu bangsa ini akaf jujur berempati mengenaljatl
di , tenggafg
rasa dan mampu
menghargai kekayaan aiam yang difirllikifya. ltu semua adalah nlai-nilai yang
menjadi fondasi dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa
V
MEMBUDAYAKAN KOIV]PETISI PERII4AINAN TRADISIONAL SEBAGAI PENGUAT PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA
Membudayakan dari kata budaya menLrrut Koenljaranlngrat (1987: B5)
nilai budaya terd ri daii konsepsi-konsepsi yafg hidup dalam alam pikiran sebahagian besar warga masyarakat mengenai hal-hal yang mereka anggap amat mulia Sistem nllai ya0g ada dalam suatu masyarakat dijadikan orie.tasi
dan rujukan dalam be{indak OIeh karena ilu, nilai budaya yang dimiliki seseorang mempengaruhlnya dalam menentukan altematif, cara-cala, alat-alat,
S<,auo
&u4i
.a
dan tujuan-tujuan pembuatan yang telsedia. Sedangkan menurut atau yang dapat disebutjuga "peradaban mengandung penge(an yang luas dan mengandung pemahaman perasaan suatu bangsa yang kompleks meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum. adati lebiasaan dan pembawaan lainnya yang dipe.oleh dari aoggota
oari definisi ini, dapat diambil beberapa konsep, bahwa budaya
ada
menyangkut n latdan keblasaan. oleh ka.ena jt!. rnembudayakan berarli upaya untuk membiasakan, yang mana kebiasaan ioi mempunyai nilai masyarakat yang menjadikannya kebiasaan.
[/engingat betapa pentingnya peran permainan tradisional dala memberi nilai dan penguatan pe,satuan dan kesatuan bangsa, beberapa mengadakan perlombaan (kompetisi) permainan lradisional. Sepeft
dilakukan oleh Pemerintah Xabupaten Cirebon bersama sebuah harian bulan April 2016 la u mengadakan lomba pematnan kadislonat diikuti oleh leb
dari seribu peserta. Antusiasme masyarakat ini diluar perkiraan panilia News, 2016). Demikian pula pemerintah Kota Balu berkomitmen ak membudayakan kembali pemainan tradisional, salah satunya adalaheglargi Metro, 2015), dan Difas Pemuda Otahraga Budaya dan pariwisala Kabr Tanah Bumbu yang telah menyele0ggarakan Lomba Balogo se Kalimantafl
dalam rangkaian Budaya Terapung 2016 (Radar Banjamasin, 2016). l\4embudayakan permainan tradisional butuh upaya sungguh-sunggu
dan terus menerus, tidak blsa dilakukan ala kadarnya atau sekali tempo;;jl Periu disadai bahwa permainan tradisional yang dapat membentuk yang dapat menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa secara teori$k
dijelaskan adanya empat komponen, yaitu kognitil, afektf, kemauan {yolltb[) dan pe laku (behavlod (Huitt, 1996). Komponen kognitif melputi pengetahuan mengenai yang baik dan buruk dengan dasar rasional yang akan memproses secara kreatif sebagai bahan keputusan moral. Selanjutnya, pengetahuan yang
sudah tersimpan itu akan mempengaruhi nilai apa yang akan tertanam pada komponen afektif, untuk menghasitkan.ii./dgment moral/etika, Kedua komponen
ini selanjutnya akan m€mpengaruhi komponen kemauan (volitl..en) berupa komitme0 unluk memunculkan perilaku baik dan buruk. Dasar komitnen ini didasari pengetahuan untuk mengetahui nilai apa yang dipelaja bedasa an pengetahuan yang telah tersimpan sebelumnya. Artinya, kedua komponen ini
SawaGh&
mempengaruhi kemauan unluk melakukan komitmen lujuan; rencana; daal kekuatan untuk mercapalnya. Selanlutnya, ketiga komponen ini mempengatuh
komponen lerakh r, yaitu pefilaku oved (yang muncLrl) ke pemrukaan. Periak! oyerl inimemilikidua aspek personal virlues dan soc,al vidues. Yang temasuk personal vidues adalah keberan
an
dis pln dir, juiu[ dan la nnya Sedafgkan
yang lermasuk sosial vidues adalah sopaf santun, dapat dlpercaya, memtlik
pera:aaf ba pzda ara.! a n PaCa saal il]di!idu berhasr merefleis l.:. pef!eiahuai nrar, kenrauan kol]]llnreniya l(e dalam perlaku aktuanya mala hal lersebut akan semakin menambah dasar peflgetahuannya, memperkuat kemarnpuannya di da am menganals s n lai sefu dampak nilai yang mereka
yakrfr
Jrka hal inr lerus berlanqsunq secaTa lerus menerus maka
kebiasaan
alar lerbentuk
yan! akan menladi karakter yang menetap. Secara model dapal
dllihat dalam gambar berikut
Secara nngkas dlkalakan bahwa per laku seseorang. berdasarkan
model
n
ditentLrkan
oeh pengetahuan afeksi dan kemauan. Permainan
tradisiona dengan sega a aluran dan n lar yang teikandung dlketahui oleh para
per.ain kemudian para pemain menilai bahwa apa yang dihasilkan dari pemainaf ltu baik atau buruk lni
ada ah tahap afeks , dimana hasilnya adalah
nilar, soal baik dan butuk Ketika nilai yang dihasilkan adalah baik, kemudian d
dorong adanya kemauan/kemauan untuk berperilaku baik (berdasarkan afeksi.
nriar ydng suoa1
diyal.', (eoelur'yal orcsac perbenukar la-aller rr har-S
Saaaz.,t 3aaa4i
,1
l-"rus menerus tidak bisa sesekal sebab untuk memperoleh know. pengetahuan akan
niai nilai balk dalam pennainan tradlsiona dibuluhkar prcses dan waklu panjang Dengan demlkla|. upaya unluk membudayakan kompetsr permarn
l,adisonal oalan neng-alkan oe'salJar dar Lesdt-an bangsa addldh memperhalikan pembiasaan Pembenlukan karakler melalui permain lradlsional vang berlumou oada Dengetahuan dan oengalaman menunlut adan
it!'r': a:a:,
i-le a
L :rtnlt es:en ra:rarrr:al :k:n
S-ciar: ira d::r-
mefgelahLr n(ar-nrlar yang bark dalam perma nan lradrsroial eb
h
rlens 1 melalu pend dikan Pen'rer
d
1nr
brsa dilaku
sekolah
rlah melal!i Kementerian
Pend d kan dan Kebudaya
seberarnya s!dah melakukaf upaya unluk irenrb!dayakan perrnain tfadscral Secara khusls daa Kurkllum 2013 dengan tegas mernasukkat per:nainan tradrsonal seb:ga ba-Oran nrata pelaiaran Pendldikan Jasmar (a<^ha;,. (irtrkulLrm Jitt 3 nei lkl land:sa- 'rl.sofis kual yarrq menempaik bud:'j3 sebagar aspek penirn0 Kurik!lum 2013 drkembangkan menggunak llosc1 bah(,a pendid kan berakar pada budaya bangsa unluk meobano keh d,rpaf lrangsa Tnasa k nr dan rnasa mendalang Pafdangan
I
menladike.
(ur iiirlLrlx 2a]:1 d kenrbaf0(an berdasarkan bLrdaya bangsa lidofesia yar beraqem. dlarahkan r fllrl, membangLrn keir dirpan masa klr . dai urtul memirangrin dasar baii kehidupan bargsa yanll lebih bak di masa depir. [']enpersiaokar pesealn i d k untuq k-"hlCup;n nrasa depan se a u meqa, kei.rj! ,ar iun\ul! rr h:l Lf mengandLrfg iraIfa bahvr'a kuaku i] r aCa a
.a.c:ir!:ir
9: \-- -
ierdrdikan uniLri\ t'r:r r.r :iti .:
SeiantLltnya da arn
i.erreEia0iEf \elrrd!pan h!.:[u
u r!]j
l.niinq
generasr muda bariea
Kompetensr Dasar untui
Sekolah Dasar [4adrasalr lbtdaryah aa am nraia pe a]aran pendidikan iasanrar oahraga dan kesehatai Substarsi mualan oka termasuk bahasa daerai
dinleqras ka0 ke da am ralapelaaEnSeii Budaya dan Prakarya Sedanqkair
.uoi..
-1rtd'an
o.a /an,t b"t-a.ddn defq.f
oah.aga seia pe.-dt1a
daerah dintegras kan ke da am mala pelalaraf Pendid kan Jasmani, Oahraga
dan Kesehalan Daam kompetensi nli mala pelaiara. lersebut disebutka l\icnya.r^ar pengetah,ran Ia\lual da,an oahasa yang Jelas dan logis. ddla karya yang eslelis. dalam gerakan yang mencermrnkan anak sehal, dan
lindakan yang mencermnkan pefllaku anak benman dan berakhlak mr.rlla' ikonrDare..si
inlinomor 4) Halin diiaba*an ke daam kompetensidasar sebaga benl,ul 1) [,/]empraktikkan pola gerak dasar lokomolor yano d landas korseD
gerak {seperlr konsep tubuh, ruang. hubungan dar xsahal d;l;r.r berbagai benluk permainan sedeahana dan alau trad slona 2) l\,lempraklikkan po a gerak dasar fon'okomotor yang d andasr icfseo lernk dalafi llerbalar Lt-- rlui p..1,,: ' r i i: l:1:r' l: -i:.r.:
ii.ri: iai
,
l:ad srinai
dasar a rpulatif yang (lr andasr korrsep qerak dalar. berbaqal bentuk pernrainan sed"..hrra darL ill.r!
3) l\,4emprakt kkan pola gerak permainan lradisional
Dem kian pula untuk Sl\,4Prl\r1Ts dan Sl\,1Ail A dan
SIJ( tra!ro:
permainan lradisionaL menjad baglan mata pe alaraf pe rd dri(an Jasr)raI o ahra-qa dan kesehatan
an pennaifan tradlsional slriah nrefl;idr 5a! an rnii,i)r; dalam pela)aran di sekoah, dar dasar sampar menengah l\ilii 1ah! l],'rlr!r',r lumlah mala pelajaran pendidikan lasman olah ra_0ii C:r !esr:l|i1:i rFenirsories) iidak nrenradal untuk menjadikan leiirarrai ti.:.i; i': .: r : i:i Oengan demrk
sebuah keb asaan yang 1er!s menerus. Sebab dr safirp ng
p.Ir:r f3 r 'rrii ,i):r,i
preshsi Def!t,iN lEi::af r,rL.rj {:r! ada bslum nrercukupi Oleh karena riu kaDpei,! ?i,i ;rrni: .ir.-' r'rema nlan pernanan iradislonal rnenjadr keirurLrnar yanq sair!:i rcri !
Penlasorki:s luga firenuntut adanya oJahraga
Lipaya Drembudayakan permanan hadrsicna daam men!Lrrlkar:r tl-"r,,ir1
in
dankesaiL]anbangsabisadilakukanmelakJlhrbE|;ir2
ierlonbaan pemrainan tradislonal berienJang. aarl i i!r(rr r;ei.ii sr :r.i nas ona . J ka lomba olahraga trad siona sepe( gayung nailn san!? 1 rqllal 'internasiona mengapa lidak bisa membuai lonrba permanar tr:disiona rnnc bensl beda-oai cabang permainan. lni lenl! sangal berpeluaf! mendalan!iiarr d!kungan banyak pihak, sekallgus mengunlungkan baik sisrekonomr. paflwisata, bLrdaya dan pengena
ai
kemajemukan bangsa kepada generasr bangsa Seperlr
berila yanq dikutip sebelumnya, beberapa pemenntah daerah sudah mengadakan lomba itu, telapi masih belum terencafa secara terus rnenerus daf belun ada pe,rcabangan khusus dar semua permainan tradisonal yang ada. Lomba ini bisa semacam Pekan Permainan Tradisional. darilingkal daerah
Saaa^ &.ozit
sampai nasionai Perlombaan ini bisa d{okusk.n ieCn lrngkai pelala( sebab di sekolah mereka sudah mendapatkan rnatennye
(edra. nrernasukkan permainan tradrsiotal
sebagar cabang yano diombakan daam Pekan Olahraga Nasrona (PONI Selanra nl sudah banyak
berir ijerma .tan lrad s:0nal s,; ii'r1; Pil. r: ri
plhak berusaha memasukkannya namun menrperagakan
berhasil l\l salnya n , 'r -i!'.l) lt:!:a.
arhifq,,an-{r il lanbakan Keliga menladikan permainan iradisnaa i31a.' era digrla nlernet dunia diglia harLrs dlakul punya srsiDcsrll l€1ap li;a Lr sa r',eiraliiraf pefma na| lradisroiai Karena daya tank permarnan oarxel nierrei {rb h b-asaidiband ngkaf oerma nan lrad S onal Kita ljdak harus nre us!h l3kNr cc tetap harus tfampLl qemaniaalkannva Permarnan lradrsiorar Cei r : s: ,.3: ila an vers drg tri nreski inl luga ldak menJadikafnya rTasy:fa[i:] !.frLrirar na! bermarn per,rafaf lradrsrona tetap dengaf adaiya oerrfa rar i,ird siona !efs drglsl. masvarakai akan nrenqenal memaham b:qa'nra,i
ru,f i-aa lradscral
itu
i 'a r-a_: a:na- a ilunia : r ;,lr al .i)av: unlLrI 'lyaia misa nya aalut b,//fard sepakbo e iii, sab:r.:r i,
arnrarnkan Banyak qa,.ne berkembaql
d:r
crar' _::
Ieta!,nenenrcalkaf peTmanan tradrsofil dkpfa irr r,iss d drrra dpita ylri! saE: in metrladi aredra nlalnslrea",r r:irLrs ,,i:"', tf.:t'l{i!
V
SII\4PIJLAN
:
fiJ,tas
Perilrair)an ilad s onal adeiah \Tulra
"i1,1:!i, : f.rf!.t iientktar iiiaren!;, :' -
.
::!.r;ir
';
nasyarakal
" :nir :kan
nai irad sonal l\,lasya akar sej:k d,, rrSir!:ir i: r, :.,1.1..r- riartgaman bud.rya juga le0nasuk keragaman permil rai Liad sroriii yang b sa salrng merxpengaruhr anlar kelompok suku et rs aiair nra!y.:,t,ai Pennarnan yang !,,.ir:'ra
jar sebaliknya Melalui iuga d alark:n fr a r a penl ng da am
berasel dari Jalva bisa dlkembangkan di daerah rarinya
perma nan lradrs onal masyarakai
membang!n keh dupan sos
a
Serring perubahan yang teiadisaat ini. masalah percatuandan kesaluan
bangsa sudah demlkian kompleks dan mempihalrnkan. Banyak ancaman yanq
beTasa
dar masa ah ekoiromi polilik, kearnanan dan sos al
PeTmainan
lrad sional yang memilki potens membangLrn persatuan dan kesaluan yang
S44a.aa eau4,:
kokoh, karena melaluinya masyarakat memperoleh pelajaran nilai pentjng dalam
kehidupan sosial, akhirnya kurang be.peran, bahkan dilupakan. Oleh ka.e.a, bagaimana pun harus berupaya agar permainan tradisional dapat hadir kembali
sebagai media pemercalu bangsa yang kokoh. Pemainan lradisional sudah harus didukung oLeh kebijakan yang *ual dan komprehensif da.i pemerintah
serta dikembangkan melalui teknologi yang mutakhit agar tidak semakin dllnggalkan
DAFTAR PUSTAKA
Airillyanna Purba. 2412. Pemberdayaan Perlindungan Hukum Pengetahuan
Itadis@nal dan Ekspresi Budaya Ttadjsional Sebagai Sarana Peftumbuhan Ekanami lndoresia. Bandung: Alumnl.
Berita l\,letro. 2015. 'lngin Leslarikan Permainan Tradisional', www.beritametro.co.id tanggal 18 AgustLls 2015
oarmodihadjo,
D
1979.orienlas, Singlat Pancasila. Dalan Santaji Pancasila
Surabaya, Usaha Nasional. Falar News
2016
Pesena
LMba Pennainan f@disianal Menbluda| ,2ltlFJt 2U6-
Huitl. W. (1996). Systerns Xlodel of Human Behavior Educatiofal Psychology lnteraclive Valdosta, GA: Valdosta Slate lJniversity Relieved December I
996, iro m http.//chiron. valdosta
ed u/wh
uitumale rials/sysmdlh
b.
hlml,
diakses tgl 27 [,,laret 2006
lfa
H L,lsbah 2A06. "Percn Pemainan Trcdisional Yang Bernualan Edukatif Dalam Menyunbang Penbenlukan Karaklet Dan /denlllas 8angsa'
BandJrg U.rve-s,las Pendidr{a' lndoresia. KoentJaraningrat. 1987. Pe nganlat llnu Anltopologi. Balai Pustaka 19B7 J akana,
Bala Pustaka. Nisalia Duwata. 2013 'Aklualisasi Nilai Kekeluargaan (Persaudaraan) dan Nilai
Kegotongroyongan dalam Permainan Tarik Tambanq Padawarga Masyarakat RT 24 RW06 Sidikan UmbulhaioYogyakada Tahun 2012".
Jumal Cittzenshlp. 2013. Radar Baiamasin. 2016.
Iarh,
Jaa
I Lanba
BdW Kd M 2 l September
201 6.
Satatza &.aaQ
-
Sudrajat, Mayjen TNI- 2003. 'Perubahan Wbjah Ancaman dan Domestik lndonesia'. Disampaikan pada Seminar dan "Pembangunan Hukum Nasional
Vlll', yang diselonggalakan
ole
Badan Pembinaan Hukum Nasional, Depatumen Kehakiman dan Asasi Manusia, Denpasar 14-18 Juli 2003. Undang-undang Dasar Negac Republik lndonesia Tahun 1945. LJndang-Urdang Republik ndonesia Nomor l9Tahun 2002 Tentang Hak (LNRI Tahun 2002 No.8s.TtNRl No. 4220).
r
Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar SD/[rl, Kementeriao Pendidikan Kebudayaan.
Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar SMP/MTS, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kurikulum 2013 Kompetensi Dasar SMA,/MA, Kementerian Pendidikan d Kebudayaan. Peraluran Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik lndonesia Nomor Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Stuuktur Kudkulum
l\renengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan, Kementri Pendidikan dan Kebudayaan.
SaanofuAi