perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI BIDAN DAN MOTIVASI MASUK PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN DENGAN PRESTASI BELAJAR KONSEP KEBIDANAN DI STIKES A YANI YOGYAKARTA
TESIS Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Kedokteran Keluarga
Disusun Oleh: Ratih Kumorojati NIM S540209227
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2010 commiti to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN
ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI BIDAN DAN MOTIVASI MASUK PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN DENGAN PRESTASI BELAJAR KONSEP KEBIDANAN DI STIKES A YANI YOGYAKARTA
TESIS Oleh: Ratih Kumoro Jati NIM S540209227
Telah Disetujui oleh Tim Penguji
Jabatan Pembimbing I
Nama
Tanda Tangan
Prof. Dr. Samsi Haryanto, MPd NIP 19440404 197603 1001
Pembimbing II
Tanggal
............................. 1 Agustus 2010
Dr. Eti Poncorini Pamungkasari P, MPd NIP 19750311 200212 2002
............................. .............................
Mengetahui, Ketua Program Studi Kedokteran Keluarga
Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr., MM., M.Kes., PAK NIP .19480313 97610 1001
commitiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI BIDAN DAN MOTIVASI MASUK PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN DENGAN PRESTASI BELAJAR KONSEP KEBIDANAN DI STIKES A YANI YOGYAKARTA
TESIS Oleh: RATIH KUMOROJATI NIM S540209227 Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji Pada tanggal : ……………
Jabatan
:
Nama
Tanda Tangan Tanggal
Ketua
: Prof. Dr. Satimin Hadiwidjaja, dr., PAK., MARS
.... ……
NIP. 19460405 197603 1 001 Sekretaris : Dr.Nunuk Suryani, MPd
…………
NIP. 19661108 199003 2 001 Anggota
: 1. Prof. Dr. Samsi Haryanto, MPd
…………
NIP 19440404 197603 1001 2. Dr. Eti Poncorini Pamungkasari P, MPd
…………
NIP 19750311 200212 2002
Mengetahui :
Direktur PPs UNS
Prof. Drs. Suranto, M.Sc. Ph.D NIP. 19578201 98503 1004
Ketua Program Studi MKK
Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr. MM.M.Kes.PAK NIP. 19480313 197610 1001 commitiiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya : Nama
: RATIH KUMOROJATI
NIM
: S540209227
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis saya yang berjudul : ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI BIDAN DAN MOTIVASI MASUK PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN DENGAN PRESTASI BELAJAR KONSEP KEBIDANAN DI STIKES A YANI YOGYAKARTA adalah benar-benar karya otentik saya sendiri. Hal-hal yang terdapat dalam tesis ini dan yang bukan karya saya diberi tanda kutipan dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila diketahui di kemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut.
Surakarta, .............................. Yang membuat pernyataan,
RATIH KUMOROJATI
commitivto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga. Memilik waktu tidak menjadikan kita kaya, tetapi menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua kekayaan (MARIO TEGUH)
commitvto user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN TESIS INI PENULIS PERSEMBAHKAN UNTUK: ALLAH SWT YANG MEMBERIKAN RAHMAT DAN HIDAYATNYA SEHINGGA PROSES PEMBUATAN TESIS INI MENJADI LANCAR AYAH DAN IBU TERHORMAT ,TERIMA KASIH ENGKAU TELAH MEMBERIKAN DOA DAN SEMANGAT YANG TULUS UNTUKKU CALON SUAMIKU TERCINTA, YANG SELALU ADA UNTUK KU DALAM DORONGAN , SEMANGAT DAN KASIH SAYANG YANG TULUS SAHABATKU TYAS, EKAWATI, ENDAH , TEMAN SEPERJUANGAN PDPK PARALEL II SELURUH SAHABAT DOSEN STIKES A.YANI YANG TELAH MEMBERIKAN SEMANGAT JIWA
commitvito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Ratih Kumorojati, S540209227. 2010. Analisis Persepsi Mahasiswa tentang Profesi Bidan dan Motivasi Masuk Program Studi DIII Kebidanan dengan Prestasi Belajar Konsep Kebidanan di STIKES A Yani Yogyakarta. Tesis, Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan, Program studi Magister Kedokteran Keluarga. Tesis Universitas Sebelas Maret. Tujuan dari penelitian ini untuk mngetahui motivasi dan persepsi mahasiwa terhadap profesi bidan dan kaitannya dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Konsep Kebidanan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan case study. Pendekatan kualitatif dimaksudkan karena dalam penelitian ini bertujuan mengeksplorasi dalam upaya mengembangkan konsep-konsep yang membantu pemahaman lebih mendalam atas fenomena sosial dan perilaku dalam setting ilmiah dan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia Dari hasil survey awal pada mahasiswa semester II kemudian dilakukan wawancara mendalam pada 8 informan yang dilihat dari persepsi profesi bidan, motivasi bidan, prestasi belajar mata ajar Konsep Kebidanan, kesimpulan penelitian adanya kaitan prestasi belajar pada mata ajar Konsep Kebidanan dengan persepsi terhadap profesi bidan serta motivasi menjadi bidan.
Kata Kunci, Motivasi, Persepsi dan Prestasi
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Ratih Kumorojati, S540209227,An Analysis on Student’s Motivation and Perception about the Midwife Profession in the Term of Midwifery Concept Course Achievement in DIII Midwifery Study Program of STIKES A. Yani Yogyakarta. Health Profession Education Main Interest. Family Medical Magister Study Program, Thesis, Sebelas Maret University, 2010. DIII Midwifery Education of STIKES A. Yani Yogyakarta is expected can support an attempt of achieving the people’s optimum health degree. Many factors affect the learning successfulness, such as student motivation and perception. Motivation and perception is very important to avoid the students from failure. It can also improve the students’ learning achievement in passing education. The objective of research is to find out the students’ motivation and perception on Midwifery Concept Course. This study belongs to a qualitative research using case study design. The qualitative approach is used because this research aims to explore the attempt of developing concepts helping the deeper understanding on the social and behavior phenomena in scientific setting and better understanding on the complexity existing in human interaction. From the result of questionnaire distribution in semester II and then an indepth interview was done with 8 informants viewed from the perception on midwife profession, midwife enrollment motivation, learning achievement of midwifery concept course. The conclusion of research is there is a relationship between the learning achievement of midwifery concept and the perception on midwife profession perception with the motivation to be a midwife. But, there is motivation and perception with less good learning achievement.
Keywords: motivation and perception as well as achievement.
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Analisis Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi bidan dan Motivasi Masuk Program Studi DIIII Kebidanan dengan Prestasi Belajar Konsep Kebidanan di STIKES A YANI Yogyakarta. Penulisan tesis ini untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Kedokteran Keluarga minat utama Pendidikan Profesi Kesehatan Pascasarjana UNS. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pembimbing yang telah meluangkan waktu dengan penuh perhatian dan kesabaran membimbing serta memberikan pengarahan dalam penyusunan tesis ini. Selesainya tesis ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada : 1. Prof. Dr. H. M. Syamsulhadi, dr., Sp.KJ, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Prof. Drs. Suranto, M.Sc. Ph.D, selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret. 3. Prof. Dr.Didik Tamtomo, dr., MM., M.Kes., PAK, selaku Ketua Program Studi Kedokteran Keluarga. 4. Dr. P Murdani. MHPEd selaku Ketua minat Pendidikan Profesi Kesehatan Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret beserta jajarannya. 5. Prof. Dr. Samsi Haryanto, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan petunjuk dan arahan penyusunan proposal tesis ini. 6. Eti Poncorini Pamungkasari P, dr. M.Pd selaku pembimbing II yang telah memberikan petunjuk dan arahan penyusunan proposal tesis ini. 7. Ketua STIKES, Ka Prodi D III Kebidanan, staf pengajar dan bagian administrasi akademik commit STIKESto user A Yani Yogyakarta yang telah vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
memberikan izin penelitian dan telah banyak membantu kelancaran proses penelitian. 8. Para mahasiswi STIKES A Yani Yogyakarta yang telah bersedia menjadi informan sehingga penelitian ini dapat berjalan lancar. 9. Rekan-rekan mahasiswa pasca sarjana kedokteran keluarga minat utama Pendidikan Profesi Kesehatan yang telah banyak membantu penulis selama proses pendidikan. 10. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan bantuan selama masa pendidikan sampai berakhir.
Semoga Allah SWT senantiasa membalas budi baik yang telah diberikan dan selalu mendapat rahmat dan nikmat-NYA. Mudah-mudahan tesis ini dapat bermanfaat. Amien.
Surakarta, Juli 2010
Penulis.
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ……………………………………………………... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... KATA PENGANTAR ................................................................................. DAFTAR ISI ................................................................................................ DAFTAR GAMBAR ................................................................................... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah …………………………………………... B. Perumusan Masalah ……………………………………………… C. Tujuan Penelitian …………………………………………………. D. Manfaat Penelitian ……………………………………………….. BAB II ORIENTASI TEORITIK A. Deskripsi Teoritik ………………………………………………… 1. Konsep Motivasi …………………………………............. 2. Konsep Persepsi……………………………………….... 3. Profesi Bidan ...................................................................... 4. Mata Ajar Konsep Kebidanan............................................. B. Landasan Teori…………………………………………………….. C. Penelitian Yang Relevan ………………………………………….. D. Kerangka Berpikir ………………………………………………… BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………….. B. Jenis Penelitian ……………………………………………………. C. Subyek Penelitian …………………………………………………. D. Teknik Sampling ………………………………………………….. E. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………... F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data …………………………….. G. Teknik Analisis Data ……………………………………………… H. Jalannya Penelitian……………………………………………….. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian………………………………………………….. B. Pembahasan……………………………………………………… BAB V A. PENUTUP…………………………………………………………. B. SIMPULAN………………………………………………………. C. IMPLIKASI KEBIJAKAN ………………………………………. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user ix
I ii iii v vii 1 3 4 4 6 6 9 11 14 16 16 17 18 18 18 19 22 22 23 24 28 53 64 64 65
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR Halaman Tabel 1. Persepsi mahasiswa terhadap profesi.......................................................36 Tabel 2. Asal daerah terhadap persepsi persepsi bidan..........................................37 Tabel 3. Pekerjaan orang tua terhadap persepsi bidan ..........................................37 Tabel 4. Asal daerah terhadap motivasi menjadi bidan.........................................38 Tabel 5. Pekerjaan orang tua terhadap motivasi menjadi bidan ...........................39 Tabel 6. Dorongan masuk bidan terhadap motivasi menjadi bidan......................39 Tabel 7. Pekerjaan orang tua terhadap skor prestasi belajar konsep kebidanan....40 Tabel 8. Asal daerah terhadap skor prestasi belajar konsep kebidanan.................40 Tabel 9. Motivasi bidan terhadap skor prestasi belajar konsep kebidanan............41 Tabel 10.Persepsi bidan terhadap skor prestasi belajar konsep kebidanan............41
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat ijin penelitian Lampiran 2. Angket survey awal Lampiran 3. Data survey awal Lampiran 4. Surat Pengantar Lampiran 5. Surat Kesediaan Lampiran 6. Data informan Lampiran 7. Kuisioner wawancara Lampiran 8. Hasil wawancara
commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI BIDAN DAN MOTIVASI MASUK PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN DENGAN PRESTASI BELAJAR KONSEP KEBIDANAN DI STIKES A YANI YOGYAKARTA
TESIS Oleh: RATIH KUMOROJATI NIM S540209227 Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji Pada tanggal : ……………
Jabatan
:
Nama
Tanda Tangan Tanggal
Ketua
: Prof. Dr. Satimin Hadiwidjaja, dr., PAK., MARS
.... ……
NIP. 19460405 197603 1 001 Sekretaris : Dr.Nunuk Suryani, MPd
…………
NIP. 19661108 199003 2 001 Anggota
: 1. Prof. Dr. Samsi Haryanto, MPd
…………
NIP 19440404 197603 1001 2.Eti Poncorini Pamungkasari P, dr., MPd
…………
NIP 19750311 200212 2002
Mengetahui :
Direktur PPs UNS
Prof. Drs. Suranto, M.Sc. Ph.D NIP. 19578201 98503 1004
Ketua Program Studi MKK
Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr. MM.M.Kes.PAK NIP. 19480313 197610 1001 commitiiito user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga. Memilik waktu tidak menjadikan kita kaya, tetapi menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua kekayaan (MARIO TEGUH)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN TESIS INI PENULIS PERSEMBAHKAN UNTUK: ALLAH SWT YANG MEMBERIKAN RAHMAT DAN HIDAYATNYA SEHINGGA PROSES PEMBUATAN TESIS INI MENJADI LANCAR AYAH DAN IBU TERHORMAT ,TERIMA KASIH ENGKAU TELAH MEMBERIKAN DOA DAN SEMANGAT YANG TULUS UNTUKKU CALON SUAMIKU TERCINTA, YANG SELALU ADA UNTUK KU DALAM DORONGAN SEMANGAT DAN KASIH SAYANG YANG TULUS SAHABATKU TYAS, EKAWATI, ENDAH , TEMAN SEPERJUANGAN PDPK PARALEL II SELURUH SAHABAT DOSEN STIKES A.YANI YANG TELAH MEMBERIKAN SEMANGAT JIWA UNTUK KU.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Abstrak Pendidikan D III Kebidanan STIKES A Yani Yogyakarta diharapkan mampu mendukung upaya pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses pembelajaran, diantaranya motivasi dan persepsi mahasiswa. Motivasi dan persepsi sangat penting untuk menghindari para mahasiswa dari kegagalan. Juga dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa dalam menempuh pendidikan. Tujuan dari penelitian ini untuk mngetahui motivasi dan persepsi mahasiwa terhadap profesi bidan dan kaitannya dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Konsep Kebidanan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan case study. Pendekatan kualitatif dimaksudkan karena dalam penelitian ini bertujuan mengeksplorasi dalam upaya mengembangkan konsep-konsep yang membantu pemahaman lebih mendalam atas fenomena sosial dan perilaku dalam setting ilmiah dan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia Hasil: pada umumnya Mahasiswa semester II di stikes A Yani Yogyakarta memiliki persepsi dan motivasi yang baik terhadap profesi , tetapi ada beberapa yang memiliki persepsi kurang terhadap profesi bidan hal ini dapat di pengarui oleh konsep awal dari Persepsi adalah suatu proses yang didahului oleh penginderaan.yang didukung dengan faktor lingkungan, faaktor pembawaan, faktor ekonomi.sedangkan untuk motivasi motivasi adalah penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga di harapkan tujuan akan tercapai, dan harus diimbangi oleh minat.Pada dasarnya prestrasi belajar mahasiswa pada semester II di stikes A Yani Yogyakarta dengan nilai rata rata nilai 2,76 ( B ) dengan berat SKS 4 dan mata kuliah wajib pada semester I, dan hanya 1 mahasiswa yang memiliki nilai A, srta 9 mahasiswa memiliki nilai D Kesimpulan: persepsi seseorang dapat dibangun dengan pengetahuan, pengalaman serta lingkungan untuk mencapai motivasi yang baik harus jelas persepsi terhadap suatu profesi selainitu untuk pembelajaran yang baik harus diimbangi dengan minat.dengan itu prestrasi belajar akna baikpula
commit to user
1 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Tujuan
Pembangunan
Kesehatan
Nasional
telah
digariskan
dan
dituangkan dalam Sistem Kesehatan Nasional, yaitu tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Derajat kesehatan optimal yang dapat dicapai dengan peningkatan mutu dan perubahan tingkah laku masyarakat, serta pelayanan kesehatan yang merata, menyeluruh dan terpadu memegang peranan sangat penting dalam pembangunan nasional. Kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan semakin meningkat sejalan dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat maupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, bertujuan untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang terampil dan bermutu dalam jenis dan jumlah yang cukup untuk memenuhi segala macam kebutuhan pelayanan kesehatan. Dalam Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) Angka Kematian Ibu
(AKI) di
Indonesia mencapai 307/100.000 kelahiran
hidup.Dapat
menempatkan Indonesia menjadi peringkat pertama dalam kasus kematian ibu melahirkan, karena itu profesi bidan memiliki peranan penting untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI). Target penurunan AKI menjadi 125/100.000 dapat dicapai pada tahun 2010 (Depkes RI, 2010). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
2 digilib.uns.ac.id
Agar pelayanan kebidanan yang diberikan dapat berkualitas bidan harus memiliki cara pandang bagaimana pelayanan kebidanan yang berkualitas. Keberhasilan pelayanan tersebut dipengarui oleh pengetahuan, keyakinan, pemahaman dan cara pandang bidan dalam kaitan atau hubungan timbal balik antara manusia/ wanita, kesehatan (lingkungan, pelayanan kebidanan perilaku dan keturunan), pemahaman bidan terhadap sejarah pelayanan bidan, model dan teori yang melatar belakangi praktek kebidanan, peran fungsi kompetensi bidan, ruang praktek bidan, metode pendekatan pemecahan masalah .Dalam melakukan asuhan kebidanan yang berkualitas dengan dukungan standar asuhan yang dilandasi oleh kebidanan sebagai filososi, yang mengacu pada profesi bidan sebagai falsafah asuhan kebidanan, definisi bidan, pelayanan bidan, peran, fungsi, praktek kebidanan, dan asuhan kebidanan. (Estiwidani, dkk, 2008) Pendidikan D III Kebidanan STIKES A Yani Yogyakarta, yang merupakan salah satu instansi pendidikan tinggi di lingkungan Kopertis wilayah V diharapkan mampu mendukung upaya pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang optimal, dengan membekali para lulusannya dengan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk dapat mencapai tujuan pendidikan tersebut, perlu dilakukan kegiatan pembelajaran yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan landasan keprofesian yang kokoh, relevan dengan tingkat pendidikan. Disamping itu perlu ditopang dengan pengalaman belajar klinik dan pengalaman belajar lapangan yang cukup, sehingga dapat menopang pertumbuhan dan pembinaan, sikap dan kemampuan/keterampilan dan bidang keprofesian, serta melaksanakan asuhan commit to user
3 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kebidanan dengan etika kebidanan sebagai tuntutan. Besarnya minat atau kemauan seorang calon mahasiswa antara individu yang satu dengan yang lain bervariasi. Jika minat itu kemauannya besar, datangnya dari lubuk hati yang dalam ataukah oleh faktor eksternal seperti disuruh orang tua, karena ingin cepat mendapatkan pekerjaan dan sebagainya, sebab hal tersebut akan mempengaruhi kemauan belajarnya (Nasution, 2009). Banyak
faktor
yang
mempengaruhi
keberhasilan
dalam
proses
pembelajaran, diantaranya motivasi dan persepsi. Motivasi dan persepsi sangat penting untuk menghindari para mahasiswa dari kegagalan. Juga dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa dalam menempuh pendidikan. Menurut Syah (1999) faktor-faktor yang mempengaruhi evaluasi prestasi belajar dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu: (1) faktor internal, adalah faktor-faktor yang terdapat dalam diri yang belajar yaitu: a) faktor fisiologis seperti kondisi fisiologis secara umum dan kondisi pancaindra; b) faktor psikologis seperti minat, bakat, kecerdasan, motivasi, kebiasaan serta kemampuan kognitif; (2) faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berada di luar diri yang belajar, yaitu: a) faktor lingkungan sosial; b) faktor instrumen seperti kurikulum, program, sarana dan fasilitator serta guru dan siswa. Menurut Clark (1991) bahwa evaluasi prestasi belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan.
Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan di STIKES A Yani Yogyakarta pada mahasiswa semester I Angkatan 2009, hasil wawancara dengan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
4 digilib.uns.ac.id
10 mahasiswa diperoleh data mengenai motivasi masuk STIKES A Yani Yogyakarta yaitu, 5 mahasiswa dengan alasan dorongan orang tua, 3 mahasiswa dengan motivasi pribadi, dan 2 mahasiswa karena saran teman. Berdasarkan data yang peneliti peroleh dari Bagian Adminstrasi Akademik, nilai rata-rata mahasiswa untuk mata ajar Konsep Kebidanan adalah 2,5.
Nilai ini bisa
dikategorikan cukup. Namun sebagai salah satu mata ajar pokok dengan bobot 4SKS, nilai rata-rata tersebut menunjukkan kurangnya pencapaikan kompetensi yang diharapkan. Mengetahui pentingnya penguasaan kompetensi mata ajar Konsep Kebidanan tersebut, maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti tentang motivasi dan persepsi mahasiswa dalam proses pembelajaran pada mata kuliah Konsep Kebidanan di Program Studi D III Kebidanan STIKES A Yani Yogyakarta.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah adalah ”Bagaimana persepsi mahasiswa tentang profesi bidan dan motivasi masuk program studi DIII Kebidanan dengan prestasi belajar Konsep Kebidanan di STIKES A Yani Yogyakarta?”. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum : Untuk mengetahui motivasi dan persepsi mahasiswa tentang profesi bidan dengan kaitannya prestasi mata ajar Konsep Kebidanan di Prodi D III Kebidanan Di STIKES A. Yani Yogyakarta. commit to user
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Tujuan khusus : a. Untuk mengetahui persepsi mahasiwa terhadap profesi kebidanan. b. Untuk mengetahui gambaran motivasi mahasiswa masuk ke Program. Studi D III Kebidanan. c. Untuk mengetahui prestasi belajar mahasiwa pada mata ajar Konsep Kebidanan di Program
Studi D III Kebidanan STIKES A Yani
Yogyakarta. d. Untuk
mengetahui
bagaimana
motivasi
dan
persepsi
dapat
menmpengaruhi prestasi mata ajar Konsep Kebidanan.
D. Manfaat Penelitian Dengan penulisan ini diharapkan : 1. Manfaat secara teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dan menambah ilmu pengetahuan serta dapat mengetahui persepsi dan motivasi mahasiswa yang terkait dengan dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Konsep Kebidanan di Program Studi D III Kebidanan STIKES A Yani Yogyakarta. 2. Manfaat Praktis: a. Bagi Institusi : 1) Dapat memberikan informasi bagi institusi Program Studi D III Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta tentang gambaran motivasi dan persepsi mahasiswa terhadap profesi bidan. commit to user
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) Dapat digunakan sebagai acuan bagi institusi Program Studi D III Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta untuk meningkatkan mutu pembelajaran D III Kebidanan. b. Bagi Mahasiswa : Dapat menjadi rujukan mahasiswa DIII Kebidanan STIKES A Yani Yogyakarta untuk meningkatkan motivasi terhadap profesi pada mata ajar Konsep Kebidanan sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan. c. Bagi Dosen : Dapat
menjadi
acuan
dalam
metode
pelaksanaan
pembelajaran berdasarkan motivasi dan persepsi mahasiswa.
commit to user
kegiatan
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II ORIENTASI TEORETIK
A. Deskripsi Teoretik 1. Konsep Motivasi a. Asal mula dan perkembangan motivasi Menurut Hamzah (2009) Motivasi dapat diterapkan dalam berbagai kegiatan, tidak terkecuali belajar, motivasi dalam belajar sangatlah penting dikarenakan pengaruh untuk perbuatan belajar kepada tujuan yang jelas yang diharapkan dapat tercapai. Motivasi merupakan suatu tenaga potensi untuk menjadikan perilaku atau tindakan, sedangkan motivasi merupakan pengerahan dan penguatan motif itu untuk diaktualisasikan diri dalam perbuatan nyata, dalam kaitannya dengan perilaku maka motif dan motivasi itu tidak dapat dipisahkan sehingga akan muncul konsep motivasi akan mencangkup motif dan penguatan. b. Peranan motivasi Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar. Ada beberapa peranan penting dari motivasi yaitu : 1) Dapat menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar 2) Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
8 digilib.uns.ac.id
3) Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai 4) Peranan motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar 5) Menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar 6) Menentukan ketekunan belajar 7) Dalam suatu motivasi belajar dapat menyebabkan seseorang tekun belajar, sebaliknya apabila seseorang kurang atau tidak memiliki motivasi untuk belajar maka dia tidak tahan lama belajar. Hamzah (2009) juga menjelaskan pada hakikatnya belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku pada umumnya dengan beberapa indikator: 1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil 2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3) Adanya harapan dan cita-cita 4) Adanya penghargaan dalam belajar 5) Adanya keinginan yang menarik dalam belajar 6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan siswa dapat belajar dengan baik. c. Pengertian Dikalangan para ahli rnuncul berbagai pendapat tentang motivasi. Masingmasing ahli memberikan pengertian tentang motivasi dengan titik berat yang berbeda-beda, sesuai dengan hasil penelitian yang mereka peroleh dan ilmu pengetahuan yang mereka pelajari. Meskipun demikian, ada juga semacam commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
9 digilib.uns.ac.id
kesamaan pendapat yang dapat ditarik mengenai pengertian motivasi, yaitu : suatu tenaga atau faktor yang terdapat di dalam diri manusia, yaitu menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya. Menurut Me.Donald motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian tersebut pengandung tiga elemen penting, yaitu bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia, Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi didalamneurophysiological yang ada pada organisme manusia karena menyangkut perubahan energi manusia (walaupun Motivasi itu muncul dari dalam diri manusia) penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik manusaia, motivasi ditandai dengan munculnya, rasa "feeling", afeksi seseorang, dalamhal ini motivasi relevan dengan persoalan persoalaan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi tujuan tetapi kemunculananya karena terangsang/ terdorong oleh adanya unsur lain dalam hal ini adalah tujuan, tujuan ini akan menyangkut kebutuhan. Dengan ketiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu sebagai sesuatu yang komplek. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi. Untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua itu didorong karena adanya tujuan, kebutuhan commit to user
10 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
atau keinginan. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai. Menurut Sardjiman (2010) motivasi itu dapat dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dipengaruhi oleh faktor intriksik dan ekstrinsik. Pengaruh intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsi tidak perlu dirangsang dari luar karena dalam diri seseorang sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Contoh seseorang yang senang membaca, tidak usah ada yang menyuruh, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibaca. Itu sebabnya motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri secara mutlak berkait dengan aktifitas belajarnya. Seperti tadi dicontohkan bahwa seseorang belajar memang benarbenar ingin mengetahui segala sesuatunya bukan ingin pujian. Motivasi ekstrinsik berfungsi karena adanya perangsang dari luar, perlu ditegaskan bukan berarti bahwa ekstrinsi ini tidak baik dan tidak penting, dalam kegiatan belajar menagajar tetap penting sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
11 digilib.uns.ac.id
Menurut Morgan dan ditulis kembali oleh S. Nasution manusia hidup dengan memiliki berbagai kebutuhan 1) Kebutuhan untuk berbuat sesuatu untuk sesuatu aktivitas Hal ini sangat penting bagi anak karena perbuatan itu mengandung suatu kegembiraan baginya. Sesuai dengan konsep ini , bagi orang tua yang memaksakan anak untuk diam dirumah saja adalah bertentangan dengan hakikat anak. Activities in it self is a pleasure. Hal ini dapat dihubungkan dengan sesuatu kegiatan belajar bahwa pekerjaan atau belajar itu akan berhasil kalau disertai dengan rasa gembira 2) Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain Banyak orang yang dalam kehidupanmemiliki motivasi untuk banyak berbuat sesuatu demi kesenangan dapat di nilai dari berbagai tidaknya usaha memberikan kesenangan pada orang lain , hal ini sudah barang tentu merupakan kepuasan dan kebahagian tersendiri bagi orang yang melakukan kegiatan tersebut. 3) Kebutuhan untuk mencapai hasil Suatu pekerjaan atau kegiatan belajar itu akan berhasil baik kalau disertai dengan pujian ini merupakan dorongan bagi seseorang untuk bekerja dan belajar dengan giat dalam kegiatan belajar mengajar istilahnya perlu dikembangakan reinfoecement . 4) Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan Menurut ahli jiwa dijelaskan bahwa motivasi itu ada suatu heraki, commit to user
12 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
maksudnya motivasi itu ada tingkatannya yaitu dari bawah ke atas, dalam hal ini ada beberapa teori tentang motivasi yang selalu bergaya dengan soal kebutuhan. Kebutuhan
fisiologis,
kebutuhan
akan
keamanan
(security),
kebutuhan akan cinta mencintai: kasih, rasa diterima dalam suatu masyarakat atau golongan (keluarga, sekolah, kelompok), kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri yaitu mengembangkan bakat dengan usaha
mencapai
hasil
dalam
bidang
pengetahuan,
sosial,
pembentukan pribadi. 5) Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri Mengembangkan bakat dengan usaha mencapai hasil dalam bidang pengetahuan, sosial, pembentukan pribadi Bentuk–Bantuk cara untuk menumbuhkan motivasi Motivasi di sekolah menurut Sardjiman (2010) adalah: 1) Memberi angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari niali kegiatan beljar, banyak siswa belajar yang utama justru untuk mencapai angka/ nilai yang baik, sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah niali ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik baik 2) Hadiah Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivator, tetapi tidak selalu demikian, karena hadiah untuk suatu pekerjaan, untuk menarik. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
13 digilib.uns.ac.id
3) Saingan Dapat digunakan alat motivasi untuk mendorong belajar siswa persaingan, baik persaingan individu maupun kelompok dapat meningkatkan prestrasi belajar 4) Ego-involvement Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanyasebagi tantangan sehingga bekerja kerja dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting 5) Memberi ulangan Memberikan ulangan ini juga merupakan sarana motivasi 6) Mengetahui hasil Dengan mengetahui hasil pekerjaan apakagi kalu terjadi kemajuan akan mendorong siwa untuk giat beajar semakin mengetahui paa diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapanhasilnya terus meningkat 7) Hukuman Hukuman merupakan reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip prinsip pemberian hukuman 8) Hasrat untuk belajar Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaa ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu commit to user
14 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
kegiatan yang tanpa maksud, hasrat berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang tentu hasinya akan lebih baik 9) Minat Motivasi sangat erat kaitannya dengan kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok, proses belajar akan berjalan lancar jika disertai dengan minat. 10) Tujuan yang diakui Rumusan tujuan yang diakui dan diterimabaik oleh mahasiswa yang sngat penting, sebab dengan memahami tujuan yang harus kita capai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus maju. d. Teori-teori Tentang Motivasi 1) Teori Kognitif. Manusia ada1ah makhluk rasional, berdasarkan rasionya manusia bebas memilih dan menentukan apa yang akan dia perbuat, entah baik ataupun buruk. Tingkah laku manusia semata-mata ditentukan oleh kemampuan berpikirnya. Menurut teori ini tingkah laku tidak digerakkan oleh apa yang disebut motivasi, melainkan oleh rasio. Di dalam teori ini juga diletakkan pentingnya fungsi kehendak. Bahkan fungsi perasaan, sejauh fungsi berfikir dapat dipertanggungjawabkan. commit to user
15 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2) Teori Hedonistis Teori ini mengatakan bahwa segala perbuatan manusia, entah itu disadari ataupun tidak disadari, entah itu timbul dari kekuatan luar ataupun kekuatan dalam, pada dasarnya mempunyai tujuan yang satu, yaitu mencari hal-hal yang menyenangkan. 3) Teori Insting Setiap orang telah membawa "kekuatan biologis" sejak lahirnya. Kekuatan biologi inilah yang membuat seseorang bertindak menurut cara tertentu. Kekuatan instingtif inilah yang seolah-olah memaksa seseorang untuk berbuat dengan cara tertentu, untuk mengadakan pendekatan kepada rangsangan dengan cara tertentu. 4) Teori psikoanalitis Dalam teori ini diakui adanya kekuatan bawaan di dalam diri setiap manusia, dan kekuatan bawaan inilah yang menyebabkan dan mengarahkan tingkah laku manusia. 5) Teori Keseimbangan Teori ini berpendapat bahwa tingkah laku manusia terjadi karena adanya ketidakseimbangan di dalam diri manusia. Dengan kata lain, manusia selalu ingin mempertahankan adanya keseimbangan di dalam dirinya. 6) Teori Dorongan Pada prinsipnya teori dorongan ini tidak berbeda dengan teori keseimbangan,
hanya penekanannya commit to user
berbeda.
Teori
dorongan
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
memberikan tekanan pada hal yang mendorong terjadinya tingkah laku. Schunk dan Pajares (2002) penurunan atribut ini untuk berbagai faktor, termasuk kompetisi yang lebih besar, guru kurang perhatian untuk kemajuan siswa individu, dan menekankan transisi yang terkait dengan sekolah. Siswa termotivasi oleh para guru yang peduli tentang belajar siswa dan menunjukkan antusiasme. Ini guru memperkenalkan topik dengan cara yang menarik dan menantang, digunakan strategi pengajaran bervariasi, dan dipromosikan mahasiswa keterlibatan dengan memungkinkan partisipasi dalam pemilihan kegiatan belajar (Cothran & Ennis, 2000). Gottfried menemukan korelasi positif antara motivasi dan prestasi. Secara khusus, siswa muda dengan tinggi akademik motivasi intrinsik yang lebih tinggi secara signifikan prestasi dan kinerja intelektual. Dia juga menemukan bahwa motivasi intrinsik awal kemudian berkorelasi dengan motivasi dan prestasi dan bahwa motivasi kemudian dapat diprediksi dari prestasi awal (Gottfried, 1990). Ia juga menemukan bahwa dianggap akademik kompetensi yang positif berkaitan dengan intrinsik motivasi. Sekolah mengembangkan konteks otonomi motivasi profil terhadap pendidikan, yang pada gilirannya menyebabkan mereka untuk mendapatkan nilai sekolah yang lebih tinggi. Dirasakan akademik kompetensi dan dirasakan akademik penentuan nasib sendiri secara positif mempengaruhi motivasi akademik otonom, yang pada gilirannya berdampak positif terhadap kinerja sekolah (Fortier, Vallerand, & Guay, 1995).
commit to user
17 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.
Konsep Persepsi a. Pengertian Persepsi adalah suatu proses yang didahului oleh penginderaan.
Penginderaan merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat penerirna yaitu alat indera. stimulus tersebut diteruskan oleh syaraf otak ke berbagai pusat susunan syaraf dan proses selanjutnya merupakan proses penginderaan. Proses penginderaan merupakan proses yang mendahului terjadinya persepsi (Walgito, 2004). Dalam presepsi dapat dikemukakakan karena perasaan, kemampuan berpikir, pengalaman-pengalaman individu tidak sama, maka dalam mempersepsikan sesuatu stimulus, hasil persepsi mungkin akan berbeda antara individu satu dengan individu yang lain sehingga persepsi itu bersifat individual. b. Proses terjadinya persepsi Persepsi terjadi karena terdapat objek atau stimulus yang merangsang untuk ditangkap panca indra (objek tersebut menjadi perhatian panca indra), kemudian stimulus dibawa ke otak. Dari otak terjadi kesan atau jawaban adanya stimulus, berupa kesan atau respon dikembalikan ke indra kembali berupa tanggapan atau persepsi atau hasil berupa pengalaman hasil pengolahan otak. Objek/ stimulus .
Sensor
Persepsi/ rangsangan/ pengalaman
Diproses indra ( input )
Out put
Indra otak (pusat)
Gambar 1. Proses terjadinya persepsi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
18 digilib.uns.ac.id
Proses terjadinya persepsi melalui fenomena, dan yang terpenting dari fenomena dan persepsi ini adalah ”perhatian” dan ”attention”. Pengertian perhatian itu sendiri adalah konsep yng diberikan pada proses proses persepsi yang menyeleksi input–input tertentu untuk disertakan dalam suatu pengalaman yang kita sadari / kenal dalam suatu waktu tertentu (Widayatun, 2009). Walgito (2004) menyebutkan bahwa proses terjadinya persepsi karena objek menimbulkan stimulasi dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor. Proses stimulasi mengenai alat indera merupakan proses kealaman atau proses stimulasi yang diterima oleh alat indera di teruskan oleh syaraf sensorik ke otak. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat, didengar dan apa yang diraba. c. Faktor yang mempengarui persepsi Menurut Walgito (2004) faktor yang ditentukan atau berperan dalam persepsi berkaitan dengan faktor sebagai berikut : 1) Objek yang dipersepsikan adalah obyek yang di stimuluskan melalui panca indera atau reseptor. 2) Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf adalah alat untuk menerima stimulus dan sebagai penelusuran stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf yaitu otak sebagi pusat kesadaran. 3) Perhatian yang merupakan syarat psikologis atau pusat atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada commit to user
19 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sesuatu atau sekumpulan objek. d. Teori tentang pesepsi 1) Persepsi
dalam
stabilitasnya
berbeda
dalam
ukuran,
kecermelangan, warna, stabilitas gerak 2) Persepsi bisa terjadi dengan sendirinya 3) Setiap manusia dalam persepsi selalu berbeda 4) Terdapat 4 hal yan berpengaruh terhadap persepsi sebagai berikut persepsi dalam hal belajar, kesiapan mental dan kebutuhan akan motivasi 5) Persepsi didalam bentuk informasi 6) Hukum hukum persepsi : a) Prinsip kedekatan b) Prinsip kesamaan c) Prinsip sendiri d) Prinsip kontinu e) Hukumgerak bersama e. Faktor – faktor yang berpengaruh pada persepsi dan motivasi 1) Faktor yang berpengaruh terhadap persepsi a) Instrisik dan eksternsik b) Faktor usis c) Faktor hankam d) Faktor kematangan e) Faktor lingkungan sekitar commit to user
20 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
f) Faktor pembawaan g) Faktor fisik h) Faktor proses mental 2) Faktor yang berpengaruh terhadap motivasi a) Faktor fisik b) Faktor hereditas c) Faktor instrisik d) Fasilitas e) Situasi dan kondisi f) Program dan aktivitas
3. Profesi Bidan Bidan adalah suatu profesi. Keberadaan bidan di Indonesia sangat diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan janinnya. Pelayanan kebidanan berada dimana-mana dan kapan saja selama ada proses reproduksi manusia, ada beberapa pengertian tentang tentang bidan. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 900 tahun 2002, yang disebut bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti program pendidikan bidan dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Hal ini disimpulkan bahwa bidan adalah orang yang melakukan penyelamatan kelahiran sehingga ibu dan bayinya selamat. Tugas yang diemban oleh bidan berguna untuk kesejahteraan manusia dengan demikian pengertian masyarakat ada kelahiran pasti bidan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
21 digilib.uns.ac.id
a. Bidan sebagai profesi memiliki ciri – ciri sebagai berikut : 1) Mengemban pelayanan yang unik kepada masyarakat. 2) Anggota – anggota dipersiapkan melalui suatu program pendidikan yang ditujukan untuk maksud profesi yang bersangkutan. 3) Memilikiserangkaian pengetahuan ilmiah. 4) Anggota – anggota menjalankankan tugas profesinya sesuai dengan kode etik yan berlaku. 5) Anggota –anggota wajar menerima imbalan jasa atas pelayanan yang diberikan. 6) Memiliki suatu organisasi profesi yang senantiasa meningkatkan kualitas. 7) Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat oleh anggota. b. Bidan sebagai jabatan profesional mempunyai syarat sebagi berikut : 1) Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khususnya atu spesifik. 2) Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan bidan sebagi tenaga profesional. 3) Keberadaannya diakuinya dan diperolehnya oleh masyarakat. 4) Mempunyai peran dan fungsi. 5) Mempunyai kompetensi yang jelas dan terukur. 6) Memiliki organisasi profesi sebagai wadah. 7) Memiliki kode etik bidan. 8) Memiliki etika bidan. commit to user
22 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
9) Memiliki standard pelayanan. 10) Memiliki standard praktek. 11) Memiliki standard pendidikan berkelanjutan sebagai wahana pengembangan kompetensi (IBI, 2005). c. Perkembangan pelayanan kebidanan Mulai tahun 1990 pelayanan kebidanan diberikan secara merata dengan masyarakat, sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kebijakan ini meliputi instruktur presiden secara lisan pada sidang kabinet tahun 1992 tentang perlunya mendidik bidan untuk penempatan bidan di desa. Adapun tugas pokok bidan di desa adalah sebagai pelaksana pelayanan KIA, khususnya dalam pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas serta pelayanan bayi baru lahir dan pembinaan dukun bayi. Dalam hal ini bidan di desa juga menjadi pelaksana pelayanan kesehatan ibu dan anak yang diperukankya di wilayah kerjanya serta pengembangan pondok bersalin sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Namun meskipun demikian Angka Kemaian Ibu dan Anak masih tinggi sehingga dapat dilihat bahwa pelu peningkatan secara terus temerus dalam pelayanan kebidanana (IBI, 2005). d. Peran fungsi dan kompetensi bidan 1) Peran sebagai pelaksana Sebagai pelaksana bidan memiliki tiga kategori tugas yaitu: a) Tugas mandiri (1) Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang di berikan commit to user
23 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(2) Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pra nikah dengan melibatkan klien (3) Memberikan asuhan kebidananan kepada klien selama kehamilan normal b) Tugas kolaborasi (1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan dengan fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga (2) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan dalam keadaan gawat darurat c) Tugas merujuk (1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi ketelibatan klien dan keluarga (2) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan kegawatdaruratan 2) Peran sebagai pengelola Mengembangkan
pelayanan
dasar
kesehatan
terutama
pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok khususnys dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkanklien 3) Peran sebagai pendidik Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada commit to user
24 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tentang penangulangan masalah kesehatan yang berkaitan ibu, anak dan keluarga. 4) Peran sebagai peneliti a) Menyusun rencana kerja pelatihan b) Melaksanakan investigasi kerja pelatihan c) Mengolah dan menginterprestasikan data hasil investigasi d) Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut
4. Mata Ajar Konsep Kebidanan a. Silabus konsep kebidanan Mata ajar konsep kebidanan adalah mata ajar yang diajar pada semester pertama di STIKES A. Yani Yogyakarta. Mata ajar ini memiliki bobot 4 SKS. Mata kuliah ini membahas tentang nilai, teori dan konsep kebidanan dalam kaitannya dengan profesionalisme kebidanan dan penerapan manajemen kebidanan berdasarkan kompetensi yang dimiliki. Tujuan Pembelajaran dari mata ajar ini adalah mahasiswa dapat : 1) Menjelaskan pengertian dan definisi kebidanan 2) Menjelaskan perkembangan profesi, pelayanan dan pendidikan kebidanan 3) Menjelaskan filosofi kebidanan 4) Menjelaskan paradigma asuhan kebidanan 5) Menjelaskan teori dan konseptual model kebidanan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
25 digilib.uns.ac.id
6) Menerapkan manajemen kebidanan sebagai metode asuhan kebidanan 7) Menjelaskan sistem penghargaan bagi bidan 8) Menjelaskan prinsip perkembangan karir bidan dikaitkan dengan peran, fungsi dan tanggung jawab bidan. Pada saat perkuliahan metode pengajaran yang dipakai menyesuaikan dengan pembagian sks di atas, yakni teori dilaksanakan di kelas dengan menggunakan ceramah, diskusi, seminar dan penugasan, sedangkan praktikum dilaksanakan di kelas, laboratorium (baik di kampus maupun di lahan praktek) dengan menggunakan metoda simulasi, demonstrasi, role play dan bed side teaching. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan beberapa cara dan masingmasing memeiliki bobot nilai yang berbeda. Evaluasi tersebut antara lain dengan Ujian Tengah Semester UTS dengan bobot nilai 20%, Ujian Akhir Semester 50%, Bobot Kuis 10%, dan Penugasan 20%.
B. Penelitian Yang Relevan Penelitian mengenai Analisis motivasi dan persepsi mahasiswa dalam proses pembelajaran di Program Studi D III Kebidanan STIKES A Yani Yogyakarta, sepanjang pengetahuan penulis belum pernah dilakukan. Penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain: Syah (1999) melakukan penelitian tentang pengaruh persepsi siswa terhadap pengajaran guru dan motivasi berprestasi terhadap belajar siswa jurusan commit to user
26 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bangunan pada bidang studi mekanika teknik SMK Teknologi di Kotamadya Pontianak. Syah (1991) menemukan adanya korelasi yang positif antara persepsi dan motivasi siswa dengan indeks prestasi. Besarnya korelasi yang dikemukakan dalam penelitiannya adalah Π = 0,627 (p<0,001) dengan sumbangan efektif sebesar 39,3%. Penelitian ini berbeda dengan peneliian yang dilakukan penulis, dalam hal subjek dan lokasi atau tempat penelitian. Dengan demikian penelitian yang dilakukan penulis ada perbedaan dengan penelitian
sebelumnya
dan
keaslian
dari
penelitian
ini
dapat
dipertanggungjawabkan. Zuraidah (2002) menemukan hubungan signifikan positif antara prestasi belajar dengan motivasi belajar, yaitu semakin tinggi motivasi belajar semakin tinggi pula prestasi belajar yang diraih.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
C. Kerangka Berpikir
Pengetahuan
Pengalaman
Persepsi Terhadap Profesi Bidan
Motivasi Menjadi Bidan
Lingkungan
Kerangka Pikir Penelitian( Walgito.2009, Estiwidani dkk,2008)
commit to user
Mata Ajar Konsep Kebidanan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Pelaksanaan penelitian ini di STIKES A. Yani Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juli 2010.
B. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan dengan rancangan case study. Pendekatan kualitatif dimaksudkan karena dalam penelitian ini bertujuan mengeksplorasi dalam upaya mengembangkan konsep-konsep yang membantu pemahaman lebih mendalam atas fenomena sosial dan perilaku dalam setting ilmiah dan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia (Marshall dalam Sarwono, 2006). Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir, 2003).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
C. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah mahasiswa semester II yang telah menjalani proses pembelajaran mata ajar Konsep Kebidanan di STIKES A Yani Yogyakarta. Subjek penilitian ini sebanyak 212. Dari jumlah tersebut telah dilakukan wawancara pada 9 informan dengan kategori yang memiliki motivasi rendah, tinggi, biasa dan persepsi yang tinggi, rendah terhadap profesi bidan serta yang memiliki nilai A,D,C.
D. Cuplikan Tehnik sampling adalah tehnik dalam pengambilan sampel (Sugiyono, 2006). Tehnik sampling pada penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling merupakan tehnik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2006). Penentu unit sampel dianggap telah memadai apabila sampai kepada taraf redundancy (datanya telah jenuh, ditambah sampel lagi tidak memberikan informasi yang baru), artinya bahwa dengan menggunakan sumber data selanjutnya boleh dikatakan tidak lagi diperoleh tambahan informasi baru yang berarti. Kriteria subjek penelitian: 1. Mahasiswa Prodi D III STIKES A Yani yang telah mengikuti perkuliahan konsep kebidanan Semester I 2. Mahasiswa Prodi D III STIKES A Yani yang bersedia menjadi informan dan. 3. Mahasiswa Prodi D III STIKES A Yani yang memiliki nilai konsep kebidanan menonjol yaitu (A, D) atau yang memiliki motivasi yang kurang dan persepsi yang negatif terhadap profesi bidan dengan nilai B serta melihat dorongan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
mahasiswa masuk kebidanan.
E. Data dan Sumber Data Data dan sumber data pada penelitian ini meliputi adalah: 1.
Responden/Informan Menurut Nazir (2003) Pengambilan data pada mahasiswa dilakukan
dengan cara wawancara. Dalam mendapatkan data atau informasi didapatkan langsung dari responden atau informan dengan cara tatap muka dan bercakapcakap. Informan dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang menonjol untuk digali informasinya dari motivasi, persepsi, prestasi belajar konsep kebidanan. 2.
Dokumen Menurut Sugiyono (2009) Dokumen merupakan catatan peristiwa yang
sudah berlalu. Penelusuran dokumen dan kepustakaan, untuk mengecek dokumen dan arsip yang ada di Prodi D III Kebidanan dan bagian administrasi akademik (BAA) berkaitan dengan nilai prestasi belajar, absensi mahasiswa pada mata ajar konsep kebidanan.
F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang akan digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam penelitian ini adalah
wawancara (mahasiswa) terstruktur
dan
peristiwa atau aktivitas mahasiswa dokumentasi yang diambil dari absensi dan nilai mahasiswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
Penelitian ini dilaksanakan melalui tahapan : 1. Tahap Persiapan Pada tahap persiapan penelitian kegiatan yang dilakukan meliputi mengurus perizinan dari STIKES A Yani Yogyakarta untuk melakukan penelitian di STIKES A Yani Yogyakarta. 2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini meliputi: a. Melakukan telaah terhadap dokumen STIKES A Yani Yogyakarta terkait dengan penyelenggaraan proses pembelajaran Konsep Kebidanan yang telah selesai pada semester I tahun ajaran 2009/2010. b. Melakukan penelusuran pada mahasiswa yang telah mengikuti pembelajaran Konsep Kebidanan. c. Melakukan survey awal untuk mendapatkan data dasar dengan total 212 mahasiswa dengan memberikan angket kepada seluruh mahasiswa yang memuat: persepsi, motivasi dan prestasi belajar. d. Mengolah hasil angket dan melakukan tabulasi silang sesuai dengan kriteria penelitian e. Memilih informan yang akan digunakan sebagai subjek penelitian sesuai dengan kriteria informan penelitian. f. Melakukan wawancara mendalam terhadap subjek penelitian yang menonjol, terutama dalam hal prestasi, dalam hal motivasi, dan dalam hal prestasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
g. Merekam semua tanya jawab yang diadakan peneliti dengan subjek penelitian. 3.Tahap Penyelesaian Penelitian Pada tahap ini yang dilakukan yaitu mentranskrip semua hasil wawancara, pengolahan data dengan melakukan kategorisasi dan sistesis, menganalisis data, menyusun laporan hasil penelitian serta membahas hasil penelitian dengan merujuk ke teori-teori terkait dan penelitian terdahulu.
G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Pada penelitian ini dilakukan triangulasi untuk mendapatkan kredibilitas data. Triangulasi merupakan pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Teknik triangulasi yang peneliti gunakan adalah triagulasi sumber. Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian ini telah dilakukan triangulasi pada salah satu orang tua informan, dosen pembimbing akademi informan untuk memastikan pernyataan informan.
H. Teknis Analisis Data Sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian deskriptif dengan
pendekatan
metode
kualitatif
dan
rancangan
studi
kasus,
untuk
menggambarkan keadaan atau fenomena atas fakta-fakta yang ada, maka penelitian ini tidak menggunakan uji statistik melainkan analisis non-statistik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
Data yang diperoleh peneliti baik primer maupun sekunder diolah dan dianalisis dengan langkah-langkah : 1) Data dan telaah dokumen dilakukan pemilahan, penyusunan data dan klasifikasi data, 2) Data yang diperoleh dari survey awal dilakukan analisis statistik deskriptif seperti prosentase, distribusi, frekuensi, dan tabulasi silang, 3) Data yang diperoleh dari hasil analisis statistik dilakukan wawancara terstruktur pada 8 informan. Kemudian dilakukan pendeskripsian rekaman data sesegera mungkin dengan penyusunan transkrip dari jawaban responden dalam bentuk aslinya. Melakukan kategorisasi dan sintesis, mencari pola dan penafsiran data dari transkrip dengan interpretasi data pada masing-masing topik pertanyaan, dan akhirnya mendeskripsikan penyajian data sesuai dengan pertanyaan penelitian, melakukan analisis deskriptif dan interpretasi secara kualitatif serta menghubungkannya dengan teori dan hasil penetitian yang terkait, (Sugiyono, 2009).
commit to user
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum / Deskripsi Penelitian STIKES A.Yani Yogyakarta merupakan sekolah tinggi yang berada di bawah naungan Yayasan Kartika Eka Paksi. Memiliki visi menjadi lembaga pendidikan yang unggul dan terdepan dalam penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam bidang kesehatan yang profesional, mampu bersaing di tingkat regional, nasional maupun internasional. Didirikan sesuai SK Mendiknas No : 084/DE/O/2006 untuk rekomendasi penyelenggaraan Program Studi S-1 Ilmu Keperawatan dan nomor : HK-03-24102053 untuk penyelenggaraan Program Studi D-III Kebidanan. Dari kedua program studi tersebut, keduanya telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) peringkat C. Kampus ini berlokasi di Jln. Ringroad Barat, Ambar Ketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Sampai tahun 2010 ini jumlah total mahasiswa STIKES A Yani Yogyakarta mencapai 625 mahasiswa. Jumlah mahasiswa baru dari tahun 2006/2007 sampai dengan saat ini cukup stabil. Sebaran mahasiswa baru tidak merata, masih terkonsentrasi dari propinsi DIY (43%) dan Jawa Tengah (29%). Saat ini telah meluluskan 115 mahasiswa. Data yang diperoleh setelah dilakukan penelitian terhadap mahasiswa semester II tentang persepsi dan motivasi yang dilihat dari dorongan masuk kebidanan karena orang tua, teman, diri sendiri, pekerjaan orang tua PNS, swasta, commit to user
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
wiraswasta, TNI, asal daerah Jawa, DIY, luar DIY pada umumnya baik hanya saja ada beberapa mahasiswa yang kurang, kemudian dilihat dari nilai mata kuliah konsep kebidanan yang menjadi mata kuliah wajib yang memiliki berat sks 4 dan dasar menjadi mengetahui profesi bidan itu sendiri dari angka yang didapatkan mahasiswa dengan nilai A sebanyak 1 mahsiswa dan nilai terendah adalah D sebanyak 9 mahasiswa. Dalam penelitian ini meneliti secara mendalam fenomena yang ada pada motivasi, persepsi dan nilai konsep kebidanan dipandang dari yang baik, cukup dan kurang sehingga dapat menjawab pertanyaan pada rumusan masalah. Untuk mendapatkan data tersebut peneliti mengabil 8 informan dilakukan triangulasi kepada salah satu informan melalui orang tua dan dosen.
B. Temuan Penelitian 1. Persepsi mahasiswa terhadap profesi bidan Tabel.1. Perbedaan dorongan masuk bidan dengan persepsi bidan Dorongan Masuk Teman Ortu Sendiri
Persepsi Bidan Biasa Baik 0 1 9 44 41 116 50 161
Total 1 53 157 211
Dilihat dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mahasiswa
masuk
kebidanan karena dorongan orang tua 53 mahasiswa di dapatkan 83% mahasiswa yang mempunyai persepsi baik terhadap profesi, dari dorongan sendiri sebanyak 157 yang mempunyai persepsi bidan baik sebesar 73,9%, dan sebanyak 1 commit to user mahasiswa karena dorongan teman persepsinya baik. Dari data dasar yang
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
didapatkan saat penyebaran kueisioner tentang persepsi mahasiswa terhadap profesi bidan diambil 3 informan dengan kategori sebagai berikut: a. Persepi mahasiswa baik dengan dorongan orang tua dapat diketahui dari hasil wawancara dengan informan sebagai berikut: “Bidan itu orang yang menolong persalinan berarti menolong nyawa kalau dilihat dari masyarakatnya dapat meningkatkan golongan tinggi, trus dapat membantu meningkatkan taraf kesehatan“. (19 Juli 2010, Informan B) b. Persepi mahasiswa biasa dengan dorongan masuk bidan sendiri dapat diketahui dari hasil wawancara dengan informan sebagai berikut: “Menjadi bidan itu melelahkan, saya juga tidak yakin akan menjadi bidan terkenal, belum terpikirkan akan menjadi bidan”. (28 Juli 2010, Informan H) Tabel. 2. Asal daerah terhadap persepsi bidan Persepsi Bidan Asal Daerah
Total
DIY Jawa Luar Jawa
Biasa 11 25 15 51
Baik 44 74 43 161
Total 55 99 58 212
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mahasiswa yang berasal dari DIY sebanyak 55 mahasiswa. Dari jumlah tersebut yang memiliki persepsi bahwa bidan itu baik sebesar 80%. Mahasiswa yang berasal dari Jawa sebanyak 99 mahasiswa dengan hasil 74,7 % memiliki persepsi bidan itu baik. Selanjutnya jumlah mahasiswa yang berasal dari luar jawa sebanyak 58 mahasiswa dengan commit to user
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pesrsepsi bidan itu baik sebesar 74,1%. Dari hasil di atas dilakukan wawancara mendalam pada mahasiswa yang mempunyai kategori mahasiswa yang berasal dari DIY dengan persepsi yang negatif. Hal ini terlihat dari pernyataan: “Menjadi bidan itu melelahkan, saya juga tidak yakin akan menjadi bidan terkenal, belum terpikirkan akan menjadi bidan”. (28 Juli 2010, Informan H) Mahasiswa yang berasal dari luar jawa dengan persepsi yang baik: “Bidan itu pekerjaan yang mulia, yang deg-degan juga sih soalnya menolong nyawaserta bidan itu memiliki peran sebagai pendidik, pengelola seperti halnya membantu anak anak belajar agar menjadi bidan yang professional”. (19 Juli 2010, Informan D) Tabel.3. Pekerjaan Orangtua Terhadap Persepsi Bidan Persepsi Bidan Pekerjaan Orang Tua
PNS TNI/Polisi Swasta Wiraswasta/Tani
Total
Total
Biasa
Baik
12
51
63
7
31
38
11
22
33
21 51
56 160
77 211
Dari tabel dapat diketahui mahasiswa yang orang tuanya bekerja sebagai PNS sebanyak 63. Dari jumlah tersebut mahasiswa yang memiliki persepsi bidan baik sebanyak 81% dan 19% mempunyai persepsi biasa. Mahasiswa yang pekerjaan orang tuanya TNI/Polri sebanyak 38 dengan persepsi bidan itu baik sebesar 81% mahasiswa. Jumlah mahasiswa yang orang tuanya bekerja sebagai karyawan swasta dengan persepsi baik sebesar 72%. Jumlah mahasiswa yang orang tuanya bekerja di sector wiraswasta/tani sebanyak 77 dengan persepsi baik commit to user
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
sebanyak 72,7% dan mahasiswa mempunyai persepsi biasa sebanyak 27,3%. Dari data tersebut dilakukan wawancara mendalam sesuai dengan pengkategorian sebagai berikut: a. Pekerjaan orang tua sebagai TNI/Polisi terhadap mahasiswa yang mempunyai persepsi baik: “Cita-cita awal pingin seperti bapak tentara tapi ya sudah tidak apa apa, profesi bidan itu sangat mulia soalnya bukan hany selamatkanibu tapo juga bayi yang akan menjadi generasi penerus ,bidan akan menjadi idaman masyarakat didesa apalagi didesa saya bu.. mending ke bidan dari pada dokter”. (27 Juli 2010, Informan F) b. Pekerjaan orang tua sebagai PNS
terhadap mahasiswa yang
mempunyai persepsi positive : “Bidan itu orang yang menolong persalinan berrati menolong nyawa, kalau dilihat dari masyarakatnya termasuk golongan tinggi karena membantu masyarakat untuk meningkatkan taraf kesehatan”. (27 Juli 2010, Informan B) Berdasarkan data dasar diatas, maka secara umum persepsi mahasiswa tentang profesi bidan secara mendalam, diketahui dari hasil wawancara terhadap 8 informan yang menonjol, melalui wawancara mendalam tersebut dapat diketahui bahwa : 1) Terdapat mahasiswa
yang memiliki persepsi yang mengangap bidan
profesi sangat mulia, sesuai dengan pernyataan mahasiswa dibawah ini: commit to user
40 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
“Bidan itu seseorang yang menolong persalinan terus membantu untuk meningkatkan taraf hidup, berarti saya menolong nyawa kalau dilihat dari masyarakatnya digolongan tinggi”. (informan B), ”Bidan itu baik, seperti saat saya nunggu bulek di semarang melahirkan, bulek mengalami perdarahan dan selamat ditolong bidan itu, bidannya juga baik bu”( informan E). 2) Terdapat mahasiswa Terdapat mahasiswa yang memiliki persepsi yang mengangap
bidan profesi yang biasa , sesuai dengan pernyataan
mahasiswa dibawah ini: “menjadi bidan itu melelahkan, saya juga tidak yakin akan menjadi bidan terkenal”(informan H) “Sejak awal tidak tertarik, sama sekali, ya cuma karena ibu. Terus semester ini saya baru tertarik belajar gitu, saya bener-bener baru melihat ini loh buku buku bidan, mulai semester 2 ini, jadi profesi bidan itu apa, mungkin karena bertambahnya pengetahuan ya, bu, dicritani dosen-dosen, nanti saya juga baca baca buku “ ( Informan A). 2. Motivasi mahasiswa menjadi bidan Hasil pengkajian menggunakan kuesioner pada data dasar didapatkan sebagai berikut: Tabel.4. Asal daerah terhadap motivasi menjadi bidan
Asal Daerah
Total
DIY Jawa Luar Jawa
Rendah 4 1 4 9
Motivasi Bidan Sedang Tinggi 15 36 43 55 21 33 79 124
commit to user
Total 55 99 58 212
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Dari tabel di atas didapatkan data sebagai berikut : Mahasiswa yang berasal dari DIY sebanyak 55 orang. Dari jumlah tersebut yang mempunyai motivasi menjadi bidan rendah sebesar 7,3%, sedangkan yang tinggi sebesar 65,5%. Mahasiswa yang berasal dari jawa sebanyak 99 orang dengan motivasi menjadi bidan rendah 1%, sedang 43,3% dan tinggi sebesar 55,6%. Kemudian dari 58 mahasiswa yang berasal dari luar jawa, yang mempunyai motivasi menjadi bidan rendah sebesar 6,9% dan yang tinggi 56,9%. Setelah diketahui data tersebut dilakukan wawancara mendalam pada mahasiswa dengan dikategorikan sebagai berikut: a. Mahasiswa berasal dari DIY yang memiliki motivasi menjadi bidan kurang “Cita-cita saya menjadi guru bahasa inggris atau reporter. Sebenarnya saya menginginkan menjadi kesehatan masyarakat yang lebih umum” tapi masuk bidan karena dukungan orang tua dan sendiri tapi lebih banyak sendiri” (acuh tak acuh). (28 Juli 2010, Informan H) b. Mahasiswa berasal dari jawa yang memiliki motivasi menjadi bidan tinggi “Saya sebelum menjadi bidan mempunyai cerita saat menunggui bulek saya yang disemarang mengalami perdarahan , dan bisa slamat karena bidan itu ,bidan itu baik pula bu…,akhirnya saya masuk sekolah perawat”. (20 Juli 2010, Informan E) c. Mahasiswa berasal dari luar jawa yang memiliki motivasi menjadi bidan kurang
commit to user
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
“Penginnya sih masuk perawat bu…,tapi keluarga nyarankan masuk kebidanan soalnya kebidanan itu banyak lowongan kerjanya terus dirumah juga jarang ada bidan ya saya pikir ya udah lah”( pasrah ). (20 Juli 2010, Informan G) Tabel.5. Pekerjaan orang tua terhadap motivasi menjadi bidan Motivasi Bidan Pekerjaan Orang Tua
PNS TNI/Polisi Swasta Wiraswasta/Tani
Total
Total
Rendah
Sedang
Tinggi
1
20
42
63
1 1 6 9
15 16 28 79
22 16 43 123
38 33 77 211
Dari tabel di atas didapatkan data sebagai berikut : Mahasiswa yang pekerjaan orang tua PNS mempunyai motivasi menjadi bidan rendah 1,6% mahasiswa, dan tinggi 66,7%. Mahasiswa dengan orang tua TNI/ Polisi memiliki motivasi menjadi bidan rendah sebesar 2,6% dan tinggi sebesar 57,9%. Mahasiswa yang orang tuanya karyawan swasta mempunyai motivasi menjadi bidan sedang dan tinggi sebesar 48,5%. Mahasiswa yang pekerjaan orang tua wiraswasta/ tani mempunyai motivasi menjadi bidan rendah sebesar 4,3% dan tinggi sebesar 58,3%. Setelah diketahui data tersebut dilakukan wawancara mendalam pada mahasiswa dengan dikategorikan sebagai berikut: a. Mahasiswa yang pekerjaan orang tua sebagai PNS memiliki motivasi menjadi bidan tinggi: commit to user
43 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
“Motivasi saya ingin membantu ibu melahirkan dan mengurangi tingkat kematian anak trus, ingin memberikan pelayanan kesehatan pada ibu dan anak”. (20 Juli 2010, Informan D) b. Mahasiswa yang pekerjaan orang tua sebagai TNI memiliki motivasi menjadi bidan tinggi : “Ya saya niat bu jadi bidan karena merasa tertantang menolong persalinan, bangga bias menolong seseorang meskipun awalnya tidak suka, tapi karena keluarga 2 yang bidan mendorong untuk menjadi bidan bukan hanya sekedar materi tapi menolong seseorang”. (28 Juli 2010, Informan F) c. Mahasiswa yang pekerjaan orang tua sebagai wiraswasta
memiliki
motivasi menjadi bidan kurang. “Sejak awal tidak tertarik, he..e.. kok jujur banget ya bu. Kalau awal saya nggak tertarik sama sekali, blas, soalnya saya memang apa ya..ya cuman karena ibu itu lah, awalnya trus” semester ini saja saya baru tertarik belajar gitu, saya bener-bener baru melihat ini lho buku-buku bidan, saya baru mulai beli2 buku-buku bidan dari mulai semester 2” Padahal cita-cita saya ingin masuk di jurusan sastra inggris. Sebelum saya masuk STIKES A Yani saya keterima di Psikologi UGM”. (7 Mei 2010, Informan A) Tabel.6. Dorongan masuk bidan terhadap motivasi menjadi bidan Persepsi Bidan Kurang Dorongan Masuk
Teman
Biasa
0 1 commit to user
Total Baik 0
1
44 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Ortu Sendiri Total
7 1 8
26 52 79
20 104 124
53 157 211
Dari tabel di atas didapatkan data sebagai berikut : Mahasiswa masuk karena dorongan teman didapatkan 1 mahasiswa dan mempunyai motivasi menjadi bidan biasa. Mahasiswa yang masuk atas dorongan orang tua sebanyak 53 orang. Dari jumlah tersebut sebesar 49,1% yang memiliki motivasi biasa. Jumlah mahasiswa yang masuk kebidanan dengan dorongan diri sendiri sebanyak 157 mahasiswa dengan motivasi menjadi baik sebesar 66,2%. Setelah diketahui data tersebut dilakukan wawancara mendalam pada mahasiswa dengan dikategorikan sebagai berikut: Mahasiswa yang masuk kebidanan karena dorongan teman
memiliki
motivasi menjadi bidan biasa. “Awal mulanya ikut teman yang satu desa katanya jadi bidan itu enak duitnya banyak, akhirnya saya pun ikut”. (17 Juli 2010, Informan G) Mahasiswa yang masuk kebidanan karena dorongan orang tua memiliki motivasi menjadi bidan sangat….. sejak awal tidak tertarik (o..tidak tertarik ya?) he..e.. kok jujur banget ya bu (wis gak apa) kalau awal saya nggak tertarik sama sekali, blas, soalnya saya memang apa ya..ya cuman karena ibu itulah yang berprofesi sebagai dukun bayi dan menyarankan saya untuk masuk bidan padahal saya sudah keterima di psikolog ugm kata ibu saya apa itu kolog-kolog”. (7 Mei 2010, Informan A) Masuk kebidanan karena dorongan sendiri memiliki motivasi menjadi bidan kurang :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
45 digilib.uns.ac.id
“Keinginan menajadi bidan karena orang tua dan diri sendiri yang cita-cita awal saya guru bahasa inggris dan reporter”. (28 Juli 2010, Informan H). Berdasarkan data dasar diatas, maka secara umum persepsi mahasiswa tentang profesi bidan secara mendalam, diketahui dari hasil wawancara terhadap 8 informan yang menonjol, melalui wawancara mendalam tersebut dapat diketahui bahwa : 1) Terdapat mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi masuk program studi D III kebidanan, sesuai dengan pendapat informan dibawah ini: “Motivasi saya ingin membantu ibu melahirkan dan mengurangi tingkat kematian anak terus ingin memberikan pelayanan kesehatan pada ibu dan anak “( informan D/C). 2) Terdapat mahasiswa yang memiliki motivasi rendah masuk program studi D III kebidanan, sesuai dengan pendapat informan dibawah ini: ”Saya mulai menyukai bidan dari cerita-cerita dosen, nanti saya juga baca baca buku, terus lama-lama ....mbak mbak juga cerita cerita jadi sama saja, semuanya masuk jadi satu,oo...ternyata seperti ini to. Saya mengambil kesimpulan saja.”( informan A) 3) Terdapat mahasiswa yang memiliki motivasi sedang masuk program studi D III kebidanan, sesuai dengan pendapat informan dibawah ini: “Awal mulanya ikut teman yang satu desa, katanya jadi bidan itu enak duitnya banyak,akhirnya saya pun ikut”(informan G). 3. Prestasi Belajar Mahasiswa Tabel.7. Pekerjaan orang tua terhadap skor prestasi belajar konsep kebidanan commit to user
46 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Nilai Konkeb D Pekerjaan Orang Tua
Total
C
B
Total A
PNS
9
21
32
1
63
TNI/Polisi Swasta Wiraswasta/Tani
2 0 4 15
16 13 36 86
20 20 37 109
0 0 0 1
38 33 77 211
Dari tabel di atas didapatkan data sebagai berikut : Dari jumlah 63 mahasiswa yang pekerjaan orang tuanya sebagai PNS terdapat mahasiswa yang memiliki nilai konsep kebidanan tertinggi A adalah 1 mahasiswa atau 1,6% dan nilai terendah D sebesar 14,3%. Rata-ratanya adalah B sebesar 50,8%. Jumlah mahasiswa yang pekerjaan orang tua sebagai TNI sebanyak 38. Terdapat 5,3% mendapatkan nilai D dengan rata-rata nilai B sebesar 52,6%. Pekerjaan orang tua sebagai karyawan swasta terdapat mahasiswa yang memiliki nilai konsep kebidanan tidak terdapat mahasiswa yang mendapatkan nilai A dan D, mendapat nilai B 60,6% dan nilai C 39,4%. Pekerjaan orang tua sebagai wiraswasta terdapat mahasiswa yang memiliki nilai konsep kebidanan tidak terdapat mahasiswa yang memiliki A mahasiswa, B 48,1%, C 46,8%, dan D 5,2%. Setelah diketahui data tersebut dilakukan wawancara mendalam pada mahasiswa dengan dikategorikan sebagai berikut: a. Dengan Pekerjaan ortu sebagai PNS mahasiswa yang mendapatkan nilai D: “Cara belajar saya ketikamau ujian saja saya tidak membaca dulu sebelum commit todiuser perkuliahan dimulai saya mencatat buku saat diterangkan dan saya tidak
47 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
mempunyai buku, jika tidak ada buku saya pinjem teman, jika ada kesulitan saya cari google”. (28 Juli 2010, Informan H) b. Dengan Pekerjaan ortu sebagai PNS mahasiswa yang mendapatkan nilai A : “Cara belajar saya untuk mencapai cita cita , mencari kesulitan menanyakan teman jika tidak puas maka bertanya denangan guru” “Cara belajar saya bangun pagi pukul 3, membuat catatan kecil dan membaca sebelum pelajaran di mulai jadi saat dosen nerangin jadi mudeng”. (28 Juli 2010, Informan H) c. Dengan Pekerjaan orang tua sebagai Tani terdapat mahasiswa yang mendapatkan nilai B : “Cara belajar saya berdiskusi dengan teman”. (28 Juli 2010, Informan F) Tabel.8. Asal daerah terhadap skor prestasi belajar konsep kebidanan Nilai Konkeb
Total
D
C
B
A
Asal Daerah
DIY
2
17
36
0
55
Total
Jawa Luar Jawa Wiraswasta/Tani
4 9 15
36 33 86
58 16 110
1 0 1
99 58 212
Dari tabel di atas didapatkan data sebagai berikut : Mahasiswa yang berasal dari DIY sebanayak 55 orang. Terdapat mahasiswa yang memiliki nilai konsep kebidanan B sebesar 65,5%, C 30,9%, D 3,2% dan tidak ada yang mendapat nilai A. Mahasiswa asal daerah Jawa terdapat mahasiswa yang memiliki nilai konsep commitkebidanan to user A sebanyak 1 mahasiswa atau
48 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1%, B 58,6%, C 36,4%, dan terdapat 4% yang mendapat nilai D. Mahasiswa yang berasal dari luar Jawa sebanyak 58 orang. Dari jumlah tersebut tidak ada yang mendapat nilai A, nilai 27,6%, C 56,9% dan D sebesar 15,5%. 4. Motivasi dengan prestasi belajar Tabel.9. Motivasi Bidan terhadap skor prestasi belajar konsep kebidanan D Motivasi Bidan
Nilai Konkeb C B
Total A
Rendah
0
2
7
0
9
Sedang Tinggi
6 9 15
33 51 86
40 63 110
0 1 1
79 124 212
Total
Dari tabel di atas didapatkan data sebagai berikut : Mahasiswa yang memiliki motivasi bidan tinggi sebanyak 124 mahasiswa. Dari jumlah tersebut yang mendapat nilai hanya 1% sedang mayoritas mendapat nilai B sebesar 50,8%. Mahasiswa dengan motivasi rendah sebanyak 9 mahasiswa dengan nilai rata-rata B. Tabel.10. Persepsi bidan terhadap skor prestasi belajar konsep kebidanan D Persepsi Bidan
Total A
Biasa
Sangat Total
Nilai Konkeb C B
3
25
23
0
51
12 15
61 86
87 110
1 1
161 212
Dari tabel di atas didapatkan data sebagai berikut :
commit to user
49 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Mahasiswa yang memiliki persepsi bidan sangat bagus sebanyak 161. Dari jumlah tersebut 6% mendapat nilai A dan nilai terbanyak B. Jumlah mahasiswa dengan persepsi bidan biasa kebanyakan mendapat nilai B dan C. Berdasarkan data dasar diatas, maka secara umum prestasi mahasiswa pada mata ajar Konsep Kebidanan , dapat diketahui dari hasil wawancara terhadap 8 informan yang menonjol, melalui wawancara mendalam tersebut dapat diketahui bahwa : 1) Terdapat mahasiswa yang memiliki nilai A mata ajar Konsep Kebidanan di D III Kebidanan, sesuai dengan pendapat informan dibawah ini: “Cara belajar saya untuk mencapai cita cita , mencari kesulitan menanyakan teman jika tidak puas maka bertanya denangan guru” “Cara belajar saya bangun pagi pukul3, membuat catatan kecil dan membaca sebelum pelajaran di mulai jadi saat dosen nerangin jadi mudeng”( informan E)
2) Terdapat Mahasiswa yang memiliki Nilai D mata ajar Konsep Kebidanan di DIII Kebidanan, sesuai dengan pendapat informan dibawah ini: “Cara belajar saya ketika mau ujian saja saya tidak membaca dulu sebelum perkuliahan dimulai saya mencatat di buku saat diterangkan dan saya tidak mempunyai buku, jika tidak ada buku saya pinjem teman, jika ada kesulitan saya cari google”.(informan H)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
50 digilib.uns.ac.id
Terdapat Mahasiswa yang memiliki Nilai D mata ajar Konsep Kebidanan di DIII Kebidanan, sesuai dengan pendapat informan dibawah ini:
3) Terdapat Mahasiswa yang memiliki Nilai D mata ajar Konsep Kebidanan di DIII Kebidanan, sesuai dengan pendapat informan dibawah ini: “Cara belajar saya berdiskusi dengan teman”
C. Pembahasan 1. Persepsi mahasiswa terhadap profesi bidan Berdasarkan hasil survey awal, terdapat persepsi secara umum dilihat dari dorongan masuk pendidikan kebidanan, asal daerah mahasiswa, pekerjaan orang tua mahasiswa dapat dikatakan persepsi mahasiswa terhadap profesi baik. Setelah dilihat dari wawancara 9 mahasiswa terdapat mahasiswa yang berpandangan bidan adalah profesi yang mulia, yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk meningkatkan taraf kesehatan. Seperi yang diungkapakan oleh informan yang memiliki pandangan terhadap profesi kebidanan yang baik sejak awal mengikuti perkuliahan kebidanan sebagai berikut : “Bidan itu seseorang yang menolong persalinan terus membantu untuk meningkatkan taraf hidup, berarti saya menolong nyawa kalau dilihat dari masyarakatnya digolongan tinggi”. Tetapi terdapat perbedaan pandangan pada informan sebagai berikut : “Sejak awal tidak tertarik, sama sekali, ya cuma karena ibu. Terus semester ini saya baru tertarik belajar gitu, saya bener-bener baru melihat ini loh buku buku commit to user
51 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bidan, mulai semester 2 ini, jadi profesi bidan itu apa, mungkin karena bertambahnya pengetahuan ya, bu, dicritani dosen-dosen, nanti saya juga baca baca buku “ Dari pernyataan informan tersebut dapat disimpulkan bahwa sejak awal mengikuti perkuliahan ini tidak tertarik tetapi dibantu dengan faktor dosen, teman dan sebagainya, hal ini dapat diperkuat dengan pendapat Siangian (2004) dan Rivai (1999) faktor situasi juga dapat mempengarui terbentuknya sebuah persepsi dimana mahasiswa berada dalam suatu lingkungan, kelompok dan didukung dalam mata kuliah konsep kebidanan yang membahas, pandangan atau persepsi terhadap profesi dapat diterapkan di dalam mata kuliah konsep kebidanan. Mata ajar ini membahas tentang kompetensi bidan, membahas tentang standar asuhan yang dilandasi oleh kebidanan sebagai filososi mengacu pada profesi bidan sebagai falsafah asuhan kebidanan, definisi bidan, pelayanan bidan, peran, fungsi, praktek kebidanan, dan asuhan kebidanan yang menjadi tolak ukur kompetensi bidan dalam memberikan pelayanan berkualitas (Hidayat, 2010). Dari informan penelitian ini yang telah mengikuti perkuliahan konsep kebidanan pada semester I sehingga dapat membuat mahasiswa tahu bagaimana profesi bidan dengan demikian akan membentuk persepsi mahasiswa terhadap profesi. Di kuliah
STIKES A Yani Yogyakarta dalam kurikulumnya terdapat mata
wajib
yaitu
konsep
kebidanan
sedangkan
sistem
pelaksanaan
pembelajarannya dengan cara kuliah atau praktikum di bidan praktek swasta yang sudah terstandar kan dengan demikian mahasiswa mengetahui apa yang dilakukan commit to user
52 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bidan dalam melaksanakan peran dan fungsinya, seperti yang telah disampaikan informan: “Fungsi bidan itu ya, pendidik yaitu sebagai ya mungkin seperti itu pendidik membuka lahan, lahan pekerjaan buat orang orang “. “Fungsi dan peran bidan sebagai pendidik, peneliti, pelaksanaan“. Menurut saya penting dapat memecahkan suatu kasus yang diterapkan di masyarakat”. Dari informan yang sejak pertama tidak memiliki pandangan yang baik tetang bidan dan dari informan yang sejak memutuskan untuk kuliah kebidanan dengan pandangan bidan itu baik ternyata sama. Pernyataan informan ternyata sama dengan pendapat Walgito (2004) menyebutkan bahwa proses terjadinya persepsi karena objek menimbulkan stimulasi dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor. Proses stimulasi mengenai alat indera merupakan proses kealaman atau proses stimulasi yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh syaraf sensorik ke otak. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat, didengar dan apa yang diraba. Jadi persepsi itu dapat dibangun dengan pertambahan ilmu khususnya pada mata kuliah konsep kebidanan. Kesimpulan tersebut didukung oleh Notoadmojo (2005) bahwa terdapat beberapa factor yang dapat mempengarui terbentuknya persepsi dalam diri mahasiswa diantaranya factor pengetahuan. Mahasiswa memperoleh pengetahuan atau informasi dalam bentuk materi perkuliahan mengenai profesi bidan selama mengikuti pendidikan kebidanan sehingga informasi baru yang mereka peroleh dapat mengubah persepsi bidan. Adanya kegiatan perkuliahan dan commit to user
53 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pemberian informasi secara berulang ulang juga turut menentukan terbentuknya persepsi yang baik pada mahasiswa terhadap profesi bidan. Dari data penelitan diperoleh informasi bahwa mahasiswa yang pekerjaan orang tuanya sebagai PNS, swasta, wiraswasta, TNI / Polisi, rata rata dari hasil data dasar dihasilkan sangat baik. Berbeda dengan hasil penelitian Susanto (2006) tentang hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat persepsi yang menyatakan bahwa karekteristik responden berdasarkan pekerjaan dan jumlah penghasilan ternyata memiliki hubungan dengan persepsi. Dalam penelitian ini untuk orang tua yang memiliki pekerjaan PNS, Swasta,Wiraswasta, TNI / Polri memiliki persepsi yang baik dengan dukungan suatu perkembangan informasi yang meluas melalui surat kabar, televisi, internet, radio, pamflet-pamflet yang mempromosikan kampus-kampus khususnya kebidanan yang setiap orang dengan mudahnya mendapatkan informasi, sehingga akan menghasilkan rangsangan terhadap panca indera penglihatan, pendengaran yang kemudian dibawa ke otak untuk diproses menjadi suatu pandangan atau persepsi, pernyataan tersebut dapat didukung oleh teori proses terjadinya persepsi (Walgito, 2006).
Objek/ stimulus .
Sensor
Persepsi/ rangsangan/ pengalaman
Diproses indra
Out put
Indra otak (pusat)
Suatu persepsi dapat terjadi juga dipengarui pengalaman dalam suatu kejadian. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
54 digilib.uns.ac.id
Seperti halnya pernyataan dari salah satu informan : ”Bidan itu baik, seperti saat saya nunggu bulek di semarang melahirkan, bulek mengalami perdarahan dan selamat ditolong bidan itu, bidannya juga baik bu” Informan ini mengalami suatu kejadian yang akhirnya menjadikan persepsi yang baik terhadap profesi bidan dari persepsi itu pula yang membawa mahasiswa twrsebut memutuskan untuk melanjutkan perkuliahan dari sekolah perawat (SPK) ke Kebidanan. Kejadian ini satu pemikiran dengan waldayatun (2009) yang menyatakan bahwa proses terjadinya persepsi melalui fenomena, dan yang terpenting dari fenomena dan persepsi ini adalah ”perhatian” dan ”attention”. Pengertian perhatian itu sendiri adalah konsep yng diberikan pada proses proses persepsi yang menyeleksi input – input tertentu untuk disertakan dalam suatu pengalaman yang kita sadari / kenal dalam suatu waktu tertentu. 2. Motivasi mahasiswa bidan Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data terhadap masing masing karekteristik informan,secara umum motivasi mahasiswa Stikes A Yani Yogyakarta baik. Tetapi dalam penelitian ini akan mengkaji lebih mendalam motivasi mahasiswa memilih untuk melanjutkan pendidikan di program studi DIII-Kebidanan diantaranya dapat dilihat dari factor yang mendorong mahasiswa kuliah kebidanan diantaranya dorongan orang tua, dorongan diri sendiri, dorongan teman, seperti pernyataan mahasiswa yang berasal dari DIY memiliki motivasi kurang sebagai berikut: “Cita-cita saya guru bahasa inggris, reporter sebenarnya saya menginginkan menjadi kesehatan masyarakat yang lebih umum. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
55 digilib.uns.ac.id
Menurut Hamzah (2009) Motivasi merupakan suatu tenaga potensi untuk menjadikan perilaku atau tindakan, sedangkan motivasi merupakan pengerahan dan penguatan motif itu untuk diaktualisasikan diri dalam perbuatan nyata, dalam kaitannya dengan perilaku maka motif dan motivasi itu tidak dapat dipisahkan sehingga akan muncul konsep motivasi akan mencangkup motif dan penguatan. Hal ini berkaitan dengan anggapan dari informan : “Ya saya niat bu jadi bidan karena merasa tertantang menolong persalinan, bangga bisa menolong seseorang meskipun awalnya tidak suka, tapi karena keluarga yang bidan mendorong untuk menjadi bidan bukan hanya sekedar materi tapi menolong seseorang ”. Dapat disimpulkan bahwa informan tersebut sejak awal bukan cita citanya menjadi bidan: “Cita-cita awal sebagai tentara seperti bapak tapi tidak apa-apa mungkin jalannya disini”. Sesuai teori motivasi yang disampaikan oleh Hamzah (2009) tentang teori pendorong yaitu : Pada prinsipnya teori dorongan ini tidak berbeda dengan tecri keseimbangan, hanya penekanannya berbeda. Teori dorongan memberikan tekanan pada hal yang mendorong terjadinya tingkah laku. Dengan adanya motivasi akan mendorong terjadinya tingkah laku, seperti yang tertera diatas maka mahasiswa yang awalnya cita citanya bukan menjadi bidan, dan masuk di program studi kebidanaan karena dorongan keluarga yang berprofesi bidan. Tetapi terdapat mahasiswa yang memiliki pendapat sebagai berikut : commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
56 digilib.uns.ac.id
“Sejak awal tidak tertarik (o..tidak tertarik ya?) he..e.. kok jujur banget ya bu (wis gak apa) Kalau awal saya nggak tertarik sama sekali, blas, soalnya saya memang apa ya..ya cuman karena ibu itu lah, awalnya trus” “Selain itu juga karena ibu saya dukun bayi” ”Saya mulai menyukai bidan dari cerita-cerita dosen, nanti saya juga baca baca buku, terus lama-lama ....mbak mbak juga cerita cerita jadi sama saja, semuanya masuk jadi satu,oo...ternyata seperti ini to. Saya mengambil kesimpulan saja..” kemudian dikaitkan dengan Hamzah (2009) Motivasi merupakan suatu tenaga potensi untuk menjadikan perilaku atau tindakan, sedangkan motivasi merupakan pengerahan dan penguatan motif itu untuk diaktualisasikan diri dalam perbuatan nyata, dalam kaitannya dengan perilaku maka motif dan motivasi itu tidak dapat dipisahkan sehingga akan muncul konsep motivasi akan mencangkup motif dan penguatan.setelah dikaji dengan teori motivasi dapat disimpulkan bahwa motivasi seseorang dipengarui penguatan motif atau gambaran tentang bidan kemudian di aplikasikan dalam perbuatan atau pengambilan keputusan dan memunculkan aktivitas yang dirumuskan dalam bentuk mekanisme stimulus dan respon yang dihasilkan dari faktor faktor kebutuhan biologis, insting dan mungkin unsur unsur kejiwaan yang lain serta adanya pengaruh perkembangan budaya manusia (Sardiman, 2010 ). Seperti yang dikatakan oleh informan dibawah ini: “Ibu saya dukun bayi, di kampung saya bidan masih satu, alah kok bidan to bu, dukun bayi aja yang dipercaya Cuma ibu saya soalnya yang duaa sudah tua, he...e commit to user
57 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
disuruh itu mungkin ibu berpikir, mbok ya da yang modern sedikit, mungkin loh ya, mungkin ibu saya berpikir seperti itu ibu saya, hal ini termasuk bentuk motivasi jasmaiah dan rohaniah menghasilkan kemauan momen pilihan yang dalam waktu tertentu ada altenatif altenatif yang mengakibatkan persaingan diantara altenatif atau alasan alasan, kemudian seseorang menimbang nimbang dari berbagai altenatif untuk kemudian menentukan pilihan altenatif yang dikerjakan”. Menurut Bernard minat itu timbul akibat partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar / bekerja, jadi jelas bahwa minat akan selalu berkaitan dengan soal kebutuhan / keinginan, selakyaknya anggapan seorang informan yang memiliki pengalaman terhadap bidan, sehingga motivasinya menjadi tinggi: “Ya saya niat bu jadi bidan karena merasa tertantang menolong persalinan, bangga bisa menolong seseorang seperti halnya saat saya praktik, merasa dibutuhkan”. Oleh karena itu perlunya menciptakan suasana, kegiatan yang dapat membangkitkan motivasi dengan partisipasi, pengalaman yang dapat diterapkan pada mahasiswa kebidanan khususnya pada mata kuliah konsep kebidanan diwajibkan untuk mengikutipraktikum di lahan dengan mewawancarai bidan bidan yang berkualitas. Dengan demikian motivasi dapat ditegaskan bahwa motivasi, akan selalu berkaitan dengan kebutuhan sebab seseorang akan terdorong melakukan sesuatu bila merasa ada suatu kebutuhan, hal ini diperkuat dengan pendapat informan sebagai berikut:
commit to user
58 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
“Pertama sih pingin jadi perawat, tapi karena keluarga nyaranin masuk kebidanan, soalnya bidan itu banyak lowongan kerjanya terus dirumah juga jarang bidan, ya saya pikir-pikir … mau” Kebutuhan ini timbul karena adanya keadaan yang tidak seimbang, tidak serasi atau rasa keregangan yang menuntut suatu kepuasan, kalau sudah seimbang dan terpenuhi pemuasannya berarti pencapaiannya suatu kebutuhan yang diinginkan keaadan yang tidak seimbang atau rasa tidak puas itu menyebabkan motivasi yang kuat. Dalam pendapat informan di atas didaerahnya terjadi ketidak seimbangan antara bidan dan masyarkat sehingga lowongan pekerjaan itu luas dan kelurga memberikan saran untuk memenuhi kekurangan itu kan terpenuhinya kepuasan tersebut dengan memasukkan untuk melanjutkan kuliah. Terdapat pula pendapat informan: “Cita-cita awal sebagai tentara seperti bapak tapi tidak apa apa mungkin jalannya di sini, ya saya sekarang niat bu jadi bidan karena merasa tertantang menolong persalinan, bangga bisa menolong seseorang meskipun awalnya tidak suka, tapi karena keluarga yang bidan mendorong untuk menjadi bidan bukan hanya sekedar materi tapi menolong seseorang ,dan siap tantangan tersendiri jika terdapat kegawatan semampu yang semaksimal mungkin saya usahakan jika ada gangguan ya dirujuk yang penting tanggung jawab pada diri sendiri. Sependapat dengan Me.Donald (Sardinian, 2010) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Yang dapat dilihat tiga elemen penting yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
59 digilib.uns.ac.id
Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia, perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem” neurophysiological ” yang ada pada organisme manusia. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa/ feeling, afeksi seseorang dalam hal ini memotivasi relevan dengan persolalan persoalan jiwa, afeksi dan emosi yang dapat menentukan kan tingkah laku manusia. Memotivasi akan merangsang karena adanya tujuan, jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi yaitu tujuan, motivasi memang muncul dari diri sendiri tetapi muncul karena terangsang terdorong karena suatu unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan, dari pengertian tersebut mengandung tiga elemen penting, yaitu bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia, motivasi ditandai dengan munculnya, rasa "feeling", afeksi seseorang, motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. “menjadi bidan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dapat di lihat dari golongannya bisa dikatakan tinggi karena dapat menolong nyawa “ “Menjadi bidan adalah idaman masyarakat terutama di desa saya, setiap saya pulang ditanya kuliah dimana ? mereka terkagum kagum, karena di desa saya masih percaya dari pada ke dokter mending ke bidan”. Hal ini memotivasi saya untuk membantu ibu melahirkan dan mengurangi tingkat kematian anak trus, ingin memberikan pelayanan kesehatan pada ibu dan anak “Setelah dikaitkan dengan teori motivasi (Sardiman,2010) yang memiliki tingkatan dari bawah ke atas yang selalu berhanyut dengan kebutuhan di antaranya: kebutuhan akan cinta dan kasih saya ng yaitu kasih, rasa diterima oleh masyarakat atau masyarakat dan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
60 digilib.uns.ac.id
golongan (keluarga, sekolah, kelompok).dan kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri yaitu mengembangkan bakat dengan usaha mencapai hasil dalam bidang pengetahuan, sosial, pembentukan pribadi. Tetapi dari informan di bawah ini yang sejak awal mempunyai cita cita bukan bidan dengan dorongan orang tua dia memutuskan untuk melanjutkan kuliah di bidang kesehatan ternyata setelah menjalani 2 semester informan tersebut masih berpendapat bahwa “Menjadi bidan itu melelahkan, saya juga tidak yakin akan menjadi bidan yang terkenal, belum terpikir bu akan menjadi bidan”. Sehingga motivasi secara ekstrinsik bukan motivasi yang salah sebab antara pendorong dari luar juga di pentingkan dalam proses belajar mengajar tetapi motivasi instriksi yang berasal dari diri sendiri sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu memang juga sangat berguna karena penggerak pertama ada pada diri masing masing , kesadaran akan menjadi bidan itu muncul dari diri sendiri dengan tujuan yang esensial dan bukan sekedar symbol dan seremonial. 3. Prestasi belajar mahasiswa pada mata ajar konsep kebidanan Gambaran Prestasi belajar mahasiswa pada mata ajar konsep kebidanan dari mahasiswa semester I Sesuai dengan tujuan pada penelitian ini membahas tentang gambaran Prestasi belajar mahasiswa pada mata ajar konsep kebidanan dari mahasiswa semester I yang telah mengikuti mata kuliah Konsep kebidanan pada umumnya memiliki nilai rat arata B, tetapi yang memiliki nilai A hanya 1 mahasiswa dan nilai terendah adalah D sejumlah 9 kemudian diambil informan yang memiliki nilai A : Dilihat dari cara belajar mahasiswa tersebut mengatakan bahwa : commit to user
61 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
“Cara belajar saya untuk mencapai cita cita , mencari kesulitan menanyakan teman jika tidak puas maka bertanya denangan guru” “Cara belajar saya bangun pagi pukul3, membuat catatan kecil dan membaca sebelum pelajaran di mulai jadi saat dosen nerangin jadi mudeng” Kemudian didukung oleh pendapat informan yang memiliki nilai B : “Cara belajar saya berdiskusi dengan teman” Hal ini berbeda dengan pernyataan dengan anggapan mahasiswa yang memiliki nilai D : “Cara belajar saya ketika mau ujian saja saya tidak membaca dulu sebelum perkuliahan dimulai saya mencatat di buku saat diterangkan dan saya tidak mempunyai buku, jika tidak ada buku saya pinjem teman, jika ada kesulitan saya cari google”. Dalam penelitian ini sesuai dengan salah satu tujuannya untuk mengetahui nilai mata kuliah konsep kebidanan yang mejadi mata kulah wajib dan dasar nya menjadi bidan karena kompetensi yang terdapat dalam mata kuliah ini menunjang tentang standar asuhan yang dilandasi oleh kebidanan sebagai filososi, yang mengacu pada profesi bidan sebagai falsafah asuhan kebidanan, definisi bidan, pelayanan bidan, peran, fungsi, praktek kebidanan, dan asuhan kebidanan yang menjadi tolak ukur kompetensi bidan dalam memberikan pelayanan berkualitas kemudian dievaluasi melalui ujian akhir dengan berat SKS tinggi yaitu 4 Sks, matakuliah konsep kebidanan memiliki peran yang tinggi dalam mencapai batas lulus menuju semester II yaitu dengan Indek Prestasi minimal 2,76. Tetapi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
62 digilib.uns.ac.id
kelemahan pada penelitian ini adalah tidak meneliti proses pembelajaran yang melihat karekteristik dosen pengajar, metode pembelajaran, suasana perkuliahan. Motivasi Persepsi dapat mempengaruhui mata ajar konsep kebidanan Mengetahui bagaimana motivasi dan persepsi dapat mempengarui prestasi mata ajar konsep kebidanan di Stikes Ahmad Yani Yogyakarta. Dalam penelitian ini menmpunyai tujuan untuk mengetahui bagaimana motivasi dan persepsi dapat mempengarui prestasi mata ajar konsep kebidanan di Stikes Ahmad Yani Yogyakarta Berdasarkan hasil penelitian pada salah satu informan yang memiliki motivasi yang tinggi menjadi bidan dan memiliki persepsi yang positif terhadap profesi bidan rata-rata prestasi belajar pada mata ajar Kosep Kebidanan B. Hal ini sesuai dengan pendapat Sardjiman (2010) yang mengatakan hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi. Motivasi dalam belajar seseorang ditentukan intensitasnya, yang dipengarui oleh berbagai factor, diantaranya target yang ingin dicapai yang intinya pada setiap orang tidak sama, kemampuan belajar, kondisi subjek belajar baik fisik maupun psikologis (usia, latar belakang pendidikan, tingkat kematangan, lingkungan social ekonomi dan lain lain, unsur dinamis dalam belajar misalnya emosi, gairah belajar dan upaya guru dalam membelajarkan siswa). Motivasi dapat ditimbulkan diperkembangkan dan diperkuat .makin kuat motivasi seseorang , makin kuat pula usaha untuk mencapai tujuan. Demikian pula makin kuat pula motivasi untuk mencapainya. Makin kuat pula motivasi untuk mencapainya.sesuai dengan pendapat Handoko (1999) mengemukakan commit to user
63 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
bahwa motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang akan tujuan yang hendak dicapainya. Makin luas dan makin sadar orang akan tujuan yang akan dicapainya, akan semakin kuat
pula memotivasi untuk mencapainya.
Motivasi dalam hal ini dapat diliaht dari informan yang memiliki niali A memiliki motivasi yang besar juga : “Menjadi bidan professional adalah harapan saya, peran bidan pengabdian, peneliti, pengawas hal ini dapat diterapkan di masyarakat ketika ada kasus dapat dipecahkan”. “Cara belajar saya untuk mencapai cita cita, mencari kesulitan
menanyakan
teman jika tidak puas maka bertanya denangan guru” karena kulianya padat samapi malam “Cara belajar saya bangun pagi pukul 3, membuat catatan kecil dan membaca sebelum pelajaran di mulai jadi saat dosen nerangin jadi mudeng “ Pada dasarnya perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki motifasi instrinsik
akan
memiliki
tujuan
menjadi
orang
yang
terdidik,
yang
berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu dapat pula diliaht dari bentuk belajar (Sardjiman, 2010) yang menumbuhkan motivasi dengan menumbuhkan hasrat yaitu hasrat untuk belajar, berarti ada unsure kesengajaan ada maksud untuk belajar, hal ini akan lebih baik bila di bandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud .Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudang barang tentu hasilnya akan lebih baik. Menurut Morgan dan ditulis kembali oleh S. Nasution maniasia hidup memiliki berbagai kebutuhan salah satunya adalah kebutuhan untuk mencapai commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
64 digilib.uns.ac.id
hasil suatu perkerjaan atau kegiatan belajar itu akan berhasil baik kalau disertai dengan pujian aspek pujian ini merupakan dorongan bagi seseorang untuk belajar giat. Seperti hal yang di sampaikan oleh informan yang memiliki nilai B sebagai berikut : “Motivasi saya ingin membantu ibu melahirkan dan mengurangi tingkat kematian anak trus, ingin memberikan pelayanan kesehatan pada ibu dan anak” Sedangkan untuk informan yang memiliki nilai D dan memiliki motivasi sebagai berikut: “Cita-cita saya guru bahasa inggris ,reporter sebenarnya saya menginginkan menjadi kesehatan masyarakat yang lebih umum” tapi masuk bidan karena dukungan orang tua dan sendiri tapi lebih banyak sendiri dan saya sendiri juga belum terpikir akan menjadi bidan”. Motivasi ekstrinsik memang dapat menajadi penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga di harapkan tujuan dapat tercapai. Kemudian motivasi ini akan berkaitan dengan kebutuhan diantaranya kebutuhan menyenangkan orang lain (Sardjiman, 2010) harga diri seseorang dapat dinilai dari berhasilnya tidaknya usaha memberikan kesenangan pada orang lain. Pendapat ini dapat diterapkan pada berbagai kegiatan misalnya kegiatan belajar demi orang tua yang sangat di hormati, orang yang lebih dewasa bekerja. Lain halnya dengan informan yang memiliki nilai B, dengan motivasi kurang : “Sejak awal tidak tertarik (o..tidak tertarik ya?) he..e.. kok jujur banget ya bu (wis gak apa) kalau awal saya nggak tertarik sama sekali, blas, soalnya saya commit to user
65 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
memang apa ya..ya cuman karena ibu itu lah yang berprofesi sebagai dukun bayi dan menyarankan saya untuk masuk bidan
padahal saya sudah keterima di
psikolog ugm kata ibu saya apa itu kolok kolok” nilai saya B itu mungkin kebetulan bu”..hal ini diakaitkan dengan teori mengenai minat, motivasi sangat erat kaitannya dengan unsure minat, motivasi akan muncul karena ada kebutuhan, begitu juga miniat sehingga tepatlah kalau minat itu merupakan alat untuk motivasi dengan minat. Dan proses belajar akan berjalan lancar kalau disertai minat. Kemudian dilihat dari segi persepsi, dari persepsi informan yang baik : “Bidan itu orang yang menolong persalinan berarti menolong nyawa kalau dilihat dari masyarakatnya dapat meningkatkan golongan tinggi, trus dapat membantu meningkatkan taraf kesehatan” Dan dari informan yang persepsi terhadap profesi bidan kurang: “Menjadi bidan itu melelahkan, saya juga tidak yakin akan menjadi bidan terkenal, belum terpikirkan akan menjadi bidan” “Bidan itu orang yang menolong persalinan berarti menolong nyawa kalau dilihat dari masyarakatnya dapat meningkatkan golongan tinggi, trus dapat membantu meningkatkan taraf kesehatan “
Pada dasarnya informan yang memiliki motivasi besar memiliki persepsi yang baik serta nilai pada suatu mata kuliah juga baik pula, begitu pula sebaliknya informan yang memiliki motivasi kurang memiliki persepsi yang kurang serta nilai pada suatu mata kuliah juga kurang pula. Menurut Siagian (2004) persepsi commit to user
66 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
orang akan terhadap suatu objek akan menimbulkan motivasi sehingga terbentuk suatu perilaku terhadap objek tertentu yang akan menimbulkan motivasi sehingga terbentuk suatu perilaku terhadap objek tersebut. Menurut rivai menunjukan bahwa motivasi, persepsi, dan pengetahuan secara bersama sama ada hubungannya dengan prestasi belajar mahasiswa yang ditunjukan dengan adanya pengaruh positif yaitu semakin tinggi motivasi, semakin positif persepsi dan makin tinggipengetahuan maka akan makin tinggi Prestasi belajar mahasiswa.
commit to user
67 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisia pembahasan yang dilakukan tentang persepsi terhadap profesi bidan hubungannya dengan motivasi dan dikaitkan dengan prestasi pada mahasiswa semester I di STIKES A Yani Yogyakarta, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pendapat mahasiswa STIKES A Yani Yogyakarta terhadap profesi bidan mereka mengatakan bahwa bidan itu adalah profesi yang mulia. Menurut pendapat mahasiswa bidan menolong nyawa ibu dan bayi. 2. Menurut pendapat mahasiswa STIKES A Yani Yogyakarta mereka motivasi masuk tinggi yang berasal dari diri sendiri. 3. Pada umumnya Prestasi belajar mata kuliah Konsep Kebidanan mahasiswa sebagian besar B dan C, sebagian kecil D mencapai skor rata-rata nilai 2,76 dengan beban SKS 4 dan mata kuliah wajib pada semester I. 4. Menurut pendapat mahasiswa STIKES A Yani Yogyakarta secara umum persepsi yang baik dengan motivasi yang tinggi memiliki prestasi belajar yang baik dan sebaliknya. Tetapi ditemukan beberapa mahasiswa dengan persepsi biasa dan motivasi rendah memiliki nilai yang bagus.
commit to user
68 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Implementasi kebijakan : Bagi institusi pendidikan terutama yang menjunjung nilai profesionalisme
lebih
memperhatikan
aspek
motivasi
pada
saat
penyaringan ujian masuk, misalkan dengan memberikan kuesioner motivasi sehingga meminimalkan salah pengambilan jurusan.
C. Saran 1. Bagi institusi Dalam melihat motivasi mahasiswa dan persepsinya terhadap profesi, sebaiknya saat pelaksanan penerimaan mahasiswa baru, calon mahasiswa diberi angket tentang motivasi dan persepsi terhadap profesi kebidanan. 2. Bagi mahasiswa Diharapkan mahasiswa meningkatkan motivasinya terhadap program studi kebidanan dengan cara meningkatkan pengalaman dan pengetahuannya tentang profesi bidan karena motivasi adalah ujung tombak dalam pelaksanan sebagai bidan yang profesional. 3. Bagi dosen Sebaiknya dosen pengajar mampu menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di kampus dengan cara memberikan penghargaan terhadap mahasiswa memberikan
yang
berprestais,
pujian
melakukan
reinforcement,
evaluasi
menggali
melalui
minat
mahasiswa,
mengetahui tujuan mahasiswa masuk Program Studi DIII Kebidanan. commit to user
ujian,