perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRAKTIK LABORATORIUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS PADA PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEBIDANAN AKADEMI KESEHATAN KARYA HUSADA YOGYAKARTA
TESIS Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat Magister Program Studi Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan
Oleh : SULISTYANINGSIH PRABAWATI S540809320
PROGRAM STUDI MAGISTER KEDOKTERAN KELUARGA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRAKTIK LABORATORIUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS PADA PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEBIDANAN AKADEMI KESEHATAN KARYA HUSADA YOGYAKARTA
Tesis
Oleh: SULISTYANINGSIH PRABAWATI NIM : S540809320
Telah disetujui oleh Tim Pembimbing Pada Tanggal :....................................
Pembimbing I
Samsi Haryanto, Dr, Prof, M.Pd. NIP. 19440404 1976031 1 001
Pembimbing II
Jarot Soebandono,dr, M.Kes. NIP. 19680704 199903 1 002
Mengetahui : Ketua Prodi Magister Kedokteran Keluarga
Prof.Dr.Didik Gunawan Tamtomo,dr.PAK,MM,M.Kes NIP . 19480313 197610 1 001 commit toiiuser
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRAKTIK LABORATORIUM ASUHAN KEBIDANAN NIFAS PADA PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEBIDANANAKADEMI KESEHATAN KARYA HUSADA YOGYAKARTA
TESIS
Disusun Oleh : SULISTYANINGSIH PRABAWATI NIM : S540809320
Telah disetujui dan disyahkan oleh Tim Penguji Pada tanggal 02 Februari 2011 Dewan Penguji Jabatan Ketua
Nama
Tanda Tangan
: Prof.DR.Didik Tamtomo,Dr,PAK,MM,M.Kes .....................
Sekretaris : Dr.Nunuk Suryani,M.Pd
......................
Anggota :1. Prof.Dr.Samsi Haryanto,M.Pd
......................
2. dr.Jarot Soebandono,M.Kes
...................... Surakarta, Februari 2011
Mengetahui Direktur PPs UNS
Ketua Program Studi Magister Kedokteran Keluarga
Prof.Drs.Suranto.MSc.Ph.D NIP : 195708201985031004
Prof.DR.Didik T,Dr,PAK,MM,M.Kes NIP : 194803131976101001
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Thesis dengan judul ”Pelaksanaan Pembelajaran Praktik Laboratorium Asuhan Kebidanan Nifas Pada Prodi D III Kebidanan Akes Karya Husada Yogyakarta” dengan baik dan lancar. Thesis ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dan melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1.Prof.Dr.Moch.Syamsul Hadi, dr.SpKj(K),selaku rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan wawasan ilmu pengetahuan untuk menyelesaikan tesis ini. 2. Prof.Drs.Suranto,MSc.Ph.D,selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan surat pengangkatan dosen pembimbing tesis mahasiswa Program Studi Magister Kedokteran Keluarga. 3. Prof. Dr. Didik Tamtomo, MM, M.Kes, PAK, selaku Ketua Program Studi Magister Kedokteran yang telah memberikan motivasi kepada penulis untuk melaksanakan bimbingan selama mengikuti pendidikan. 4. dr. P. Murdani K, MHPed, selaku Ketua Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan. 5. Prof. Dr. Samsi Haryanto, M.Pd, selaku Pembimbing Utama yang telah banyak memberikan masukan dan arahan dalam penyusunan Thesis ini. 6. dr.Jarot Soebandono, M.Kes, selaku Pembimbing Pendamping yang telah banyak memberikan masukan dan arahan dalam penyusunan Thesis ini. 5. Guru-guru Besar beserta seluruh Dosen dan Staf, yang selama ini telah memberikan bimbingan dan membuka wawasan keilmuan yang luas kepada penulis.
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6. Keluarga yang telah memberikan motivasi dan doa. 7. Teman-teman Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi
Kesehatan
Angkatan
2010,
sahabat-sahabat
yang telah
memberikan saran-saran serta selalu memberikan dukungan yang sangat berarti bagi penulis.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Thesis ini. Penulis pun menyadari bahwa dalam penyusunan Thesis ini masih terdapat banyak kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna perbaikan dalam penyusunan Thesis ini.
Yogyakarta, Februari 2011
Penulis.
commit to iv user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................
ii
KATA PENGANTAR ......................................................................
iii
DAFTAR ISI ....................................................................................
v
DAFTAR TABEL ............................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................
viii
BAB I.
BAB II.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................
1
B. Rumusan Masalah ...............................................
7
C. Tujuan Penelitian .................................................
7
D. Manfaat Penelitian ...............................................
8
TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran .......................................................
9
B. Praktik Laboratorium ..........................................
12
C. Kebidanan ............................................................
24
D. Pelaksanaan Pembelajaran Praktik Laboratorium
BAB III.
Kebidanan pada Prodi DIII Kebidanan ..............
26
E. Penelitian yang Relevan…………………………
28
F. Kerangka Berfikir ................................................
29
METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ..........................................
30
B. Lokasi Penelitian .................................................
30
C. Sumber Data ........................................................
30
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................
31
E. Uji Kepercayaan Data .........................................
32
F. Cara Analisis Data ...............................................
33
G. Etika Penelitian ................................................... commit to user v
34
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV.
digilib.uns.ac.id
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum Prodi D III Kebidanan
BAB V.
Akes Karya Husada Yogyakarta………………..
35
B. Temuan Penelitian……………………………….
38
C. Pembahasan ……………………………………..
68
D. Keterbatasan Penelitian…………………………
78
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………………………………………
79
B. Saran ……………………………………………
80
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………
81
LAMPIRAN LAMPIRAN………………………………………
82
commitvi to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.
Mata kuliah yang dilakukan Praktik Laboratorium Di Laboratorium Akes Karya Husada .........................
3
Tabel 2.1
Penelitian yang Relevan……………………………..
28
Tabel 4.1
Struktur Program D III Kebidanan…………………...
39
Tabel 4.2
Struktur Program Akes Karya Husada………………
42
Tabel 4.3
Jenis Tindakan Pada Laboratorium Bersama…………
57
Tabel 4.4
Daftar Tilik Senam Nifas……………………………..
60
Tabel 4.5
Daftar Nilai Sebelum Perbaikan……………………....
64
Tabel 4.6
Daftar Nilai Sesudah Perbaiakan……………………..
64
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.
Kerucut Edgar Dale ..................................................
19
Gambar 2.
Kerangka Berfikir .....................................................
29
Gambar 4.1
Senam Nifas I……………………………………...
50
Gambar 4.2
Senam Nifas II…………………………………….
50
Gambar 4.3
Senam Nifas III…………………………………
50
Gambar 4.4
Pengurutan buah dada dari tengah kesamping……...
51
Gambar 4.5
Pengurutan berputar…………………………………….
53
Gambar 4.6
Pengurutan dari areola…………………………………
53
Gambar 4.7
Pengurutan dari pangkal ke puting…………………….
53
commit to user Viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Untuk pelaksanaan pendidikan tersebut dibutuhkan kurikulum yang dapat memberikan arah bagi santunan pendidikan tertentu. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelanggaraan. Kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu:(SISDIKNAS, 2003). Pendidikan
Diploma
III
Kebidanan
dalam
menyelenggarakan
Pendidikan berpedoman pada kurikulum nasional tahun 2002, yang berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan profesi dan penyusunannya mengacu pada kompetensi inti. Bidan Indonesia. Kompetensi inti bidan Indonesia tersebut terbagi menjadi 5 kelompok kompetensi yang disesuaikan dengan kelompok mata kuliah yang diatur dalam Surat Keputusan Mendiknas 232 / U / 2002. Adapun kelima kelompok kompetensi tersebut antara lain : commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Mengembangkan diri sebagai bidan professional yang berkepribadian Indonesia 2. Menerapkan konsep dan prinsip serta keilmuan dan ketrampilan yang mendasari profesionalisme bidan dalam memberikan asuhan dan pelayanan kebidanan. 3. Melaksanakan asuhan kebidanan secara professional kepada wanita dalam siklus kehidupannya (remaja, pra perkawinan, ibu hamil, ibu bersalin, nifas, klimakterium, menopause dan masa antara, asuhan neonatus, bayi dan anak balita) di semua tatanan pelayanan kesehatan di institusi dan komunitas. 4. Mengembangkan sikap professional dalam praktek kebidanan komunikasi interpersonal dan konseling serta menjalin kerjasama dalam tim kesehatan. 5. Memberikan pelayanan kebidanan dengan mempertimbangkan kultur dan budaya setempat, dengan melakukan upaya promosi dan prevensi kesehatan reproduksi melalui pendidikan kesehatan, pemberdayaan wanita, keluarga serta masyarakat dengan tidak mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitative. Berdasarkan kompetensi tersebut maka di harapkan lulusan Pendidikan Diploma Kebidanan mengetahui ilmu pengetahuan , tekhnologi, ketrampilan dan sikap serta perilaku sebagai bidang professional. Program
Studi
Kebidanan
Karya
Husada
menyelenggarakan
pendidikan Diploma III Kebidanan yang berdasarkan pada aturan sistem Pendididkan Nasional dan Kurikulum Nasional Pendidikan Diploma III Kebidanan. Perkuliahan dilakukan secara teori maupun praktek, baik praktek di laboratorium maupun praktek lapangan. Praktek laboratorium adalah commit to user strategi pembelajaran atau bentuk pembelajaran yang di gunakan untuk
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
membelajarkan secara bersama-sama kemampuan psikomatrik (ketrampilan), knowledge (pengetahuan, dan afektif (sikap) yang menggunakan sarana laboratorium. Untuk pelaksanaan pembelajaran praktek laboratorium kebidanan ini selain dosen, membutuhkan keterlibatan petugas laborat dan pengelola Prodi Kebidanan Karya Husada seperti yang di atur dalam kurikulum nasional pendidikan Diploma III kebidanan dinyatakan bahwa 1 SKS (Satuan Kredit Semester) praktek setara dengan 2 kali 60 menit atau 120 jam per minggu. Salah satu tujuan praktek laboratorium adalah memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menerapkan dan mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan yang telah dipunyai sebelumnya secara nyata dalam praktek. Mata kuliah yang membuthkan praktek laboratorium Prodi Kebidanan Karya Husada sebagai berikut : Tabel 1.1. Mata Kuliah yang dilakukan Praktek Laboratorium di Laboratorium Karya Husada No
1 2 3 4 5 6 7 8
Mata Kuliah
Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Asuhan Kebidanan I (kehamilan) Asuhan Kebidanan II (persalinan) Asuhan Kebidanan III (nifas) Asuhan Kebidanan Neonatus, bayi dan anak balita Asuhan Kebidanan IV (Patologi) Pelayanan KB Asuhan Kebidanan IV (Patologi)
Penempatan
Jumlah SKS
Semester 1 Semester 2 Semester 3 Semester 3 Semester 3
3 4 4 2 4
Semester 4 Semester 4 Semester 5
2 3 3
Sumber : Kurikulum Nasional Pendidikan Diploma Kebidanan Tahun 2002.
Untuk dapat menghasilkan tenaga bidan yang mempunyai kompetensi sesuai dengan yang di harapkan tersebut maka sangatlah dibutuhkan pengelolaan pendidikan yang berkualitas. Kualitas suatu produk baik barang commit to userpara pelangganya. Yang dimaksud maupun jasa, dapat meningkatkan kepuasan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan kepuasan adalah istilah evaluative yang menggambarkan suka dan tidak suka. Sedang yang dimaksud dengan kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dengan harapanharapannya. Pengukuran tingkat kepuasan sangat erat kaitannya dengan kualitas jasa yang diberikan kepada pelanggannya (mahasiswa). Terdapat lima faktor dominan atau penentu mutu layanan jasa, yang pada akhirnya menjadi penentu tingkat kepuasan, termasuk di dalamnya adalah kepuasan mahasiswa dalam pembelajaran laboratorium kebidanan. Kelima faktor tersebut adalah : 1. Kehandalan (Reliability) 2. Daya tanggap (Responsiveness) 3. Kepastian (Assurance) 4. Empati (Emphaty) 5. Berwujud (Tangibel) Seperti yang disampaikan oleh pengelola Prodi Kebidanan Karya Husada bahwa Prodi Kebidanan Karya Husada harus meningkatkan mutu atau kualitas dalam layanan pendidikan karena tingginya persaingan dalam memperoleh calon mahasiswa, termasuk didalamnya adalah peningkatan kualitas pembelajaran di laboratorium kebidanan untuk dapat menghasilkan lulusan yang mempunyai kompetensi sesuai dengan kurikulum. Kompetensi mahasiswa dapat dicapai melalui praktek dilaboratorium maupun di lahan praktek (praktek lapangan). Mahasiswa yang mempunyai kompetensi sesuai dengan kurikulum akan dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat secara baik pada waktu commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
praktek di lapangan. Apabila pelayanan yang diberikan (sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki) maka akan dapat membantu pemerintah dalam rangka menurunkan angka kematian ibu maupun angka kematian bayi. Apabila tidak dapat mempertahan bahkan meningkatkan kualitas maka akan tersaingi oleh Akademi Kebidanan Swasta yang sudah sangat banyak berdiri di lingkungan propinsi DIY. Dalam rangka peningkatan kualitas tersebut di Prodi Kebidanan Karya Husada terutama yang berkaitan dengan pembelajaran laboratorium, pihak Prodi Kebidanan Karya Husada telah melakukan upaya-upaya antara lain : 1. Meningkatkan anggaran pembelian peralatan yang bersumber dana dari mahasiswa.. 2. Menyediakan checklist untuk prosedur-prosedur yang dibutuhkan dalam pembelajaran laboratorium. 3. Menambah dosen dengan latar belakang bidan untuk mengampu mata kuliah yang berhubungan langsung dengan kompetensi-kompetesi yang haruis dikuasai oleh mahasiswa bidan. 4. Dibentuk koordinator laboratorium untuk lebih memantau keberadaan laboratorium kebidanan termasuk tenaga pelaksanaan harian dan peralatan yang dubutuhkan untuk pembelajaran laboratorium kebidanan yang ada. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan terhadap 40 mahasiswa semester V pada bulan Agustus 2010 dapat diketahui bahwa mahasiswa merasakan ruangan yang kurang mencukupi untuk praktikum, alatalat praktikum yang masih cukup terbatas dan jadwal praktek laboratorium yang kadang kala bersamaan antara mata kuliah satu kelas harus melaksanakan praktek di ruang kelas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Keluhan-keluhan dari mahasiswa antara lain : 1. Semua mahasiswa (100%) menyatakan bahwa jumlah phantom masih kurang. 2. Sebanyak 40 (100%) mahasiswa menyatakan bahwa mereka tidak diperkenankan untuk meminjam peralatan untuk belajar di kost atau di rumah. 3. Sebanyak 24 mahasiswa (60%) menyatakan bahwa ruang laboratorium yang kurang luas. Harapan mahasiswa dapat melakukan praktek laboratorium sesuai dengan teori yang telah di dapat, tetapi kondisi alat yang rusak sehingga terjadi hambatan untuk tercapainya tujuan pembelajaran yang baik. Keadaan ini dapat menimbulakan ketidakpuasan mahasiswa selama proses belajar mengajar. Selain keluhan-keluhan diatas, selama ini di Prodi Kebidanan Karya Husada belum pernah melakukan evaluasi kepuasan mahasiswa dalam pembelajaran praktek laboratorium kebidanan dalam peningkatan pelayanan pendidikan untuk merebut pangsa pasar calon mahasiswa di masa yang akan datang.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat diketahui bahwa dalam rangka meningkatkan kompetensi mahasiswa bidan maka dilakukan proses belajar mengajar secara teori maupun praktek termasuk praktek laboratorium yang bertujuan untuk membelajarkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor dengan menggunakan sarana laboratorium. Oleh karena itu permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian commit to user ini adalah :
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Bagaimana penyusunan perencanaan pembelajaran praktik laboratorium Asuhan Kebidanan Nifas ? 2. Bagaiamana pelaksanaan pembelajaran praktik laboratorium Asuhan Kebidanan Nifas dilihat dari aspek : a. Metode pembelajaran laboratorium b. Pengaturan jadwal laboratorium c. Sarana prasarana d. Evaluasi pembelajaran laboratorium 3. Bagaimana hasil belajar yang dicapai dalam pembelajaran praktik laboratorim Asuhan Kebidanan Nifas ? 4. Bagaimana kendala dan cara mengatasi dalam pembelajaran praktik laboratorim Asuhan Kebidanan Nifas ?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui pelaksanaan pembelajaran praktik Laboratorium asuhan Kebidanan Nifas di Prodi Kebidanan Karya Husada.
2. Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui penyusunan perencanaan pembelajaran praktik laboratorim Asuhan Kebidanan Nifas. 2. Untuk mengetahui pelaksanaan praktik laboratorim Asuhan Kebidanan Nifas. 3. Untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai dalam pembelajaran praktik laboratorim Asuhan Kebidanan Nifas. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Untuk mengetahui kendala dan cara mengatasi dalam pem-belajaran praktik laboratorim Asuhan Kebidanan Nifas.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Bagi Mahasiswa Magister Ilmu Kedoteran Keluarga Menambah khasanah bahan bacaan tetang implementasi pelaksanaan dalam pembelajaran praktik laboratorium. b. Bagi Institusi Prodi Kebidanan Karya Husada a) Sebagai bahan masukan dalam pengembangan metode, sarana dan peralatan laboratorium serta sumber daya manusia terutama tenaga dosen dengan latar belakang bidan. b) Sarana untuk meningkatkan mutu pelayanan pendidikan terutama bidang pembelajaran laboratorium kebidanan. 2. Manfaat Praktis Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang sudah diperoleh kedalam pengalaman langsung dalam melaksanakan penelitian di bidang pembelajaran praktek laboratorium Asuhan Kebidanan Nifas.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembelajaran 1. Teori Belajar a. Pengertian Belajar commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pendidikan tidak lepas dari proses belajar. Bahkan kadang proses belajar atau pengajaran disamakan dengan pendidikan (Slameto, 2003). Pengertian belajar bahwa belajar adalah usaha untuk menguasai hidup. Belajar pada hakekatnya adalah penyempurna-an potensi-potensi atau kemampuan-kemampuan pada organism biologis dan psikis yang diperlukan dalam hubungan manusia dengan dunia luar, dalam hubungan hidup bermasyarakat. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dengan lingkungannya. b. Proses Belajar 1) Latihan, adalah penyempurnaan prestasi tenaga-tenaga yang ada dengan mengulang-ulang aktivitas tertentu. 2) Menambah
atau
memperoleh
tingkah
laku
baru,
adalah
memperoleh sesuatu yang baru yang dahulu belum ada, sekarang diperoleh, yang semula belum diketahui sekarang diketahui, yang dahulu belum dimengerti sekarang dimengerti. c. Ciri Kegiatan Belajar 1) Belajar adalah kegiatan yang menghasilkan perubahan pada diri individu yang sedang belajar, baik actual maupun potensial. 2) Perubahan tersebut pada pokoknya didapatkan karena kemampuan baru yang berlaku untuk waktu yang relative lama. 3) Perubahan-perubahan itu terjadi karena usaha. d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar commit to user Yang mempengaruhi proses belajar adalah :
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1) Metode 2) Input (Subyek Belajar). 3) Fasilitas belajar 4) Alat-alat bantu 5) Out put (Hasil) 6) Bahan ajar Faktor lain yang mempengaruhi belajar antara lain faktor internal yaitu fisik, intelektual, minat, bakat, konsentrasi, ingatan dan konsentrasi, ingatan, dan emosi, sedang factor eksternal yaitu tempat, peralatan, waktu, suasana, lingkungan sekolahan dan keluarga dan masyarakat. Disamping faktor-faktor diatas, faktor karakteristik siswa yang mempengaruhi proses belajar mengajar adalah sebagai berikut (Syah, 2004) : 1) Kematangan mental dan kecakapan intelektual siswa yang meliputi : kecerdasan umum (general
ability); bakat (specific intellectual
ability); dan kecakapan ranah cipta yang diperoleh lewat pengalaman belajar. 2) Kondisi jasmani dan kecakapan ranah karsa siswa yang meliputi kekuatan,
kecepatan,
koordinasi
antar anggota badan,
dan
sebagainya. 3) Karakteristik ranah rasa siswa yang meliputi : tingkat minat belajar, jenis motifasi belajar (intristic dan ekstrinsik), sikap terhadap guru dan matapelajaran, dan sebagainya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4) Kondisi rumah dan status sosial - ekonomi keluarga siswa yang meliputi : tingkat keharmonisan kedua orang tua, tata ruang dan kelas atas, kelas menengah, atau kelas bawah). 5) Usia siswa. Hal ini serring berkaitan dengan minat dan bakat umum yang berbeda antara siswa laki-laki dan siswa perempuan. Siswa laki-laki
cenderung
sains
dan
teknologi,
sedangkan
siswa
perempuan lebih cenderung terhadap ilmu-ilmu social. e . Prinsip-prinsip Belajar 1) Belajar adalah suatu pengalaman yang terjadi dalam diri si pelajar yang di aktifkan oleh individu itu sendiri. 2) Belajar adalah penemuan diri sendiri 3) Belajar adalah suatu konsekuensi dari pengalaman. 4) Belajar adalah proses kerja sama dan kaloborasi. 5) Belajar adalah proses evolusi, bukan revolusi karena belajar membutuhkan waktu dan kesabaran. 6) Belajar kadang-kadang merupakan suatu proses yang menyakitkan. 7) Belajar adalah proses emosional dan intelektual. 8) Belajar bersifat individual dan unik.
2. Mengajar Mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistim lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar. Dengan demikian permasalahan oleh pengajaran yang dipandang baik untuk menghasilkan produk yang baik, adalah bagaimana meng-organisasikan proses belajar untuk mencapai pengetahuan otentik dan tahan lama. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik/ mahasiswa dengan pendidik/dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
B. Praktik Laboratorium 1. Pengertian Praktik Laboratorium Pengertian yang berhubungan dengan praktik laboratorium adalah : a. Pengalaman belajar praktik adalah proses belajar mengajar yang diberikan di laboratorium, bengkel kerja, sehingga peserta didik memungkinkan mendapatkan pengalaman belajar kongkrit, meng-uji coba pengetahuan dan keterampilan yang sudah diperoleh sebelumnya dengan cara demonstrasi, redemontrasi atau simulasi, baik secara mandiri atau kelompok. b. Praktikum. Praktikum merupakan strategi pembelajaran atau bentuk pembelajaran yang
digunakan
untuk
membelajarkan
secara
bersama-sama
kemampuan psikomotorik (keterampilan), pengertian (pengetahuan) dan afektif (sikap) menggunakan sarana laboratorium. 2. Latihan Keterampilan Yang dilakukan dalam situasi laboratorium mempunyai kelebihan antara lain : a. Mahasiswa dapat berlatih secara trial and eror, dapat mengulang-ulang kegiatan atau tindakan yang sama(dengan kadang-kadang melakukan kekeliruan) sampai betul-betul terampil. b. Tindakan atau keterampilan yang sulit dan prosesnya yang panjang dapat di pecah-pecah menjadi beberapa tahap, kemudian dilatih tahap demi tahap.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Suatu tindakan yang mengandung unsur keterampilan motorik, unsur emosi maupun bersifat integrasi dengan aspek lain, dapat dipecah menjadi fragmentasi yang hanya bersifat keterampilan motorik tanpa unsure emosi maupun bersifat integrative. Apabila keterampilan motorik ini telah dikuasai, dilanjutkan dengan latihan yang mengasung unsure keterampilan motorik dan unsure emosi. Latihan ini diteruskan sampai menjadi suatu rangkaian keterampilan medic yang kompleks. d. Mahasiswa antara lain akan berlatih secara saling periksa, sehingga mereka mempunyai lebih banyak kesempatan untuk mengenal keadaan fisiologis dengan segala variasinya, sebelum mukai kontak dengan pasien( keadaan patalogis) e. Mahasiswa dapat melakukan latihan kapan saja, sesuai serta terpadu dengan tahap belajar mereka. Dengan demikian kesempatan latihan menjadi jauh lebih banyak, tidak terhalang oleh adanya kendala kekurangan pasien. f. Karena latihan yang dilakukan lebih dini dan terpadu dengan tahap belajar teori maka akan memacu kegiatan belajar mnahasiswa. g. Komentar atau feed back dapat diberikan secara langsung pada waktu latihan, sehingga lebih berkesan bagi mahasiswa. Hal ini jarang atau tidak dapat dilakukan di depan pasien. h. Karena mahasiswa telah menguasai keterampilan dalam melakukan tindakan medis, rasa percaya diri menjadi lebih besar, dan mahasiswa dapat bersikap lebih baik terhadap pasien, serta mengurangi kendala emosional antara mahasiswa dengan pasien pada waktu mereka harus kontak dengan pasien. commitdalam to userLaboratorium 3. Ciri-ciri Latihan Keterampilan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Dilakukan sejak awal pendidikan (Semester I). b. Latihan dimulai dengan pengetahuan teoritis, dilanjutkan dengan latihan yang makin nyata dan akhirnya dengan situasi yang paling mendekati keadaan sesungguhnya c. Jenis latihan diusahakan sesuai serta dipadukan dengan topic kegiatan belajar.
Mahasiswa
tidak
berlatih
sesuatu
keterampilan
tanpa
mengetahui landasan teorinya. d. Latihan dapat dipecah-pecah dalam komponen- komponennya serta dilakukan tahap demi tahap. e. Keterampilan yang pernah dilatih kemudian dapat diulang pada tahap berikutnya, sebelum ditambah dengan keterampilan yang lebih lanjut. 4. Kegunaan Praktikum Kegunaan praktikum dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut : a. Melatih keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan maha-siswa. b. Memberi
kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan dan
mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipunyai sebelumnya secara nyata dalam praktek. c. Membuktikan dan atau menemukan suatu konsep secara ilmiah (scientific inquiry) d. Menghargai ilmu dan keterampilan yang dimiliki. Praktikum selain akan memberikan dampak instruksional juga mempunyai dampak lain bagi mahasiswa yaitu mahasiswa men-dapatkan pengalaman belajar dalam hal bagaimana kerjasama
dan berinteraksi
dengan teman-teman mahasiswa commit to dalam user sebuah ”team-work”, dapat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menjalin hubungan yang erat dengan teman mahasiswa yang nantinya akan berkembang menjadi semangat solidaritas kolegial, dan juga membina hubungan kemitraan dengan dosen atau asisten. Bahkan dengan atribut atau pakaian kerja yang dipake dapat menimbulkan kebanggaan dan motivasi belajar. Praktikum membutuhkan dosen atau instruktur, sarana( alat dan bahan), metode (system dan prosedur) dan hasil yang diperoleh yang akan dijadikan sebagai tolak ukur. 5. Dosen dan Instruktur Dosen adalah pendidik professional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebar luaskan ilmu pengetahuan, tehnologi,dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Instruktur adalah tenaga mahir pada bidang keterampilan tertentu yang melatih keterampilan terhadap mahasiswa. Peran instruktur adalah sebagai fasilitator, motivator, dan manajer. a. Tugas Dosen dalam Rangka Pembelajaran Praktek Laboratorium adalah : 1) Mendesain dan mengelola sebuah kegiatan praktikum agar tujuan instruksionalnya jelas, isi dan urutan kegiatan terarah dengan baik, relevan dengan tuntutan tugas profesi lulusannya dan dirancang sedemikian rupa sehingga merupakan pengalaman belajar yang menarik serta menyenangkan bagi mahasiswa. 2) Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi suatu praktikum. Langkah ini merupakan hal yang kompleks dan rumit. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Praktikum membutuhkan biaya sangat mahal dan merupakan bagian kurikulum yang sangat penting, maka harus dikelola (direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi) oleh dosen yang senior yang telah berpengalaman. b. Ciri-ciri Dosen yang Efektif Ciri dosen yang paling efektif dalam pelaksanaan praktikum jika ingin dicapai tujuan pembelajaran yang efektif adalah : 1) Dosen yang telah berusaha untuk membangkitkan partisipasi aktif mahasiswa dan menghindarkan atau mencegah maha-siswa sekedar menjadi penonton. 2) Dosen telah menunjukkan sikap positif dalam mengelola praktikum. 3) Dalam mengelola praktikum ada usaha dosen untuk membangkitkan
kemampuan
mahasiswa
untuk
berpikir
kritis,
memecahkan suatu masalah, mengembangkan keingin-tahuan dan aktivitas intelektual lain yang dibutuhhkan mahasiswa agar mereka berpikir. 4) Dosen
telah
membangkitkan
mengintegrasikan
kemampuan
materi-materi
dalam
mahasiswa
perkuliahan
untuk
kedalam
tugas/pekerjaan yang mereka lakukan dalam praktikum. 5) Dosen mengawasi mahasiswa secara intensif sehingga dosen dapat membantu mahasiswa mengatasi kesulitan-kesulitan yang mereka temui
dalam
memahami
konsep-konsep
yang
mendasari
tugas/pekerjaan mereka dalam praktikum. 6) Dosen telah memberikan kesempatan yang memadai kepada commit to userketerampilannya. mahasiswa untuk mempraktekkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7) Dosen telah menyediakan modul/petunjuk praktikum dan fasilitas yang memadai. 8) Tugas dalam praktikum yang dibuat oleh dosen telah memberikan stimulasi dan tantangan kepada mahasiswa. 9) Dosen telah menunjukkan sikap membantu dan ber-sahabat dengan mahasiswa. 6. Sarana Pembelajaran laboratorium merupakan bentuk pem-belajaran yang digunakan untuk membelajarkan secara bersama-sama kemampuan pengertian, sikap dan psikomotor. Dalam pelaksanannya membutuhkan sarana prasarana yang digunakan demi kelancaran
pembelajaran
laboratorium tersebut. Unsur utama adalah adanya tempat/ruang yang digunakan untuk pembelajaran tersebut, kemudian beberapa peralatan/alat bantu/alat peraga yang dibutuhkan sesuai dengan jenis keterampilan yang akan diajarkan. Alat Bantu/alat peraga adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik (dosen/instruktur) dalam menyampaikan bahan pengajaran. Edgar Dale membagi alat peraga tersebut menjadi 11 macam dan masing-masing mempunyai intensitas yang berbeda-beda serta disusun sesuai dengan urutan intensitasnya, antara lain :
kata-kata, tulisan,
rekaman/radio, film, televisi, pameran, field trip, demonstrasi, sandiwara, benda tiruan dan benda asli. Dari macam-macam alat peraga tersebut commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ternyata benda asli mempunyai intensitas yang paling tinggi untuk mempersepsi bahan pengajaran.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kata - kata Tulisan Rekaman,radio Film Televisi Pameran Field Trip Demonstrasi Sandiwara Benda tiruan Benda asli.
Gambar 1. Kerucut Edgar Dale
7. Metode Pembelajaran Ada beberapa metode yang digunakan dalam praktikum antara lain demonstrasi, simulasi dan role play. Metode ini digunakan
untuk
mendapatkan gambaran yang jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses mengatur sesuatu, mengerjakan sesuatu, membuat sesuatu, dan mengetahui asal dari sesuatu yang menghasilkan keterampilan yang diharapkan. a. Metode Demonstrasi Metode
commit to user demonstrasi merupakan
cara
penyajian
bahan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada mahasiswa suatu proses situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenarnya atau tiruan
yang sering disertai dengan
penjelasan lain. Tugas mahasiswa dalam metode
demonstrasi ini
sebagian besar bersifat mengamati dan mencatat proses materi yang didemonstrasikan. Prosedur atau langkah-langkah demonstrasi adalah
sebagai
berikut : 1) Dosen menyiapkan segala perlengkapan demonstrasi di
dalam
kelas. 2) Dosen menunjukkan materi dan topik yang akan dibahas serta alatalat yang akan dipakai untuk mendemonstrasikannya, termasuk media, alat peraga yang tepat, antara lain : computer, video, kaset, slide, gambar-gambar, model-model untuk latihan dan sebagainya. 3) Para mahasiswa
diberi
kesempatan
untuk
bertanya
tentang
materi, pokok bahasan dan perlengkapan yang akan di-pakai berdemonstrasi. Dosen menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. 4) Dosen mulai mendemonstrasikan topik yang telah ditentukan. 5) Memberi kesempatan bertanya kepada mahasiswa. Dosen menjawab setiap pertanyaan yang diajukan mahasiswa. 6) Untuk pertanyaan yang sukar dan cukup penting dosen memberi penjelasan kepada kelas agar diketahui dan dipahami oleh semua mahasiswa. 7) Bila perlu dosen memberi contoh lain yang ada kaitannya dengan topik yang baru saja didemonstrasikan. commit to user 8) Setelah semua jelas bagi mahasiswa, dosen memberi kesempatan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pada
mahasiswa
untuk
mencoba
melaksanakan demonstrasi
sendiri. 9) Beberapa
menit
terakhir
dosen
menyimpulkan
jalannya
demonstrasi. b. Simulasi Melaksanakan simulasi adalah mewujudkan perilaku tertentu dengan tujuan tertentu dalam situasi buatan. Dalam metode ini bisa menggunakan
alat peraga ataupun bisa dilakukan
tanpa
menggunakan alat peraga, jadi hanya menggunakan gerakan badan saja atau pikiran saja. Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh dosen bila menggunakan metode simulasi adalah : 1) Dosen menjelaskan bahwa suatu pokok bahasan tepat diajarkan dengan simulasi. 2) Dosen menjelaskan konsep-konsep materi yang akan dipelajari melalui simulasi. 3) Bila simulasi itu memakai perlengkapan, maka satu persatu alat-alat itu ditunjukkan dan dijelaskan kegunaannya oleh dosen. 4) Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya 5) Selanjutnya dosen memberi gambaran tentang proses simulasi. 6) Mahasiswa mengajukan pertanyaan bila ada hal yang belum mereka pahami. 7) Para pelaku simulasi ditentukan oleh dosen atau terlebih dahulu commit to user ditawarkan kepada mahasiswa siapa yang bersedia melaksanakan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
simulasi itu. 8) Simulasi dilaksanakan, dosen dan mahasiswa lain mengamati. 9) Dosen menilai proses simulasi dan isi materi yang disimulasikan. 10) Kelemahan-kelemahan atau kekurangan-kekurangan yang terjadi pada simulasi baik dalam proses simulasi maupun isi materi dibicarakan oleh dosen. 11) Mahasiswa diberi kesempatan bertanya tentang proses dan materi yang disimulasikan termasuk ulasan dosen terhadapnya. 12) Kalau kekurangan-kekurangan banyak pada simulasi pertama dan kalau masih tersedia waktu, dilaksanakan simulasi berikutnya. 13) Sesudah simulasi dilakukan penilaian dan komentar. 14) Membahas kelemahan-kelemahan dalam simulasi yang telah dilakukan. 15) Membuat kesimpulan materi yang telah disimulasikan. c. Bermain Peran (Role Play) Bermain peran adalah melakukan suatu permainan dengan peran tertentu dengan menyuruh mahasiswa melaksanakan peran tertentu. Langkah-langkah yang dilakukan dalam role play : 1) Memeriksa bahan pelajaran yang akan diajarkan, apakah bisa didalami melalui bermain peran. 2) Dosen bercerita tentang suatu kejadian atau penggunaan suatu konsep tertentu. commit to user
kasus tertentu atau
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Menentukan peran-peran apa saja yang ada pada cerita itu serta menentukan siapa yang akan membawakan peran itu. 4) Pada waktu role play sedang dilakukan dosen mengamati perilaku setiap pemain baik dari segi gerakannya maupun isi percakapannya. 5) Sesudah selesai, dosen memberi penilaian atau komentar bersamasama mahasiswa. 6) Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk bertanya tentang halhal yang berkaitan dengan apa yang sedang mereka tonton dan komentar dosen. 7) Dosen memberi komentar terhadap semua kegiatan yang dilakukan pada hari itu.
8. Tolak Ukur Praktikum harus mempunyai Tujuan Instruksional Umum
dan
Tujuan Instruksional Khusus yang jelas dan dapat diukur. Dalam pelaksanaannya membutuhkan sarana
(alat dan bahan),
metode (system dan prosedur) dan hasil yang diperoleh. Hal-hal diatas yang dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan pembelajaran praktikum Dalam keseluruhan penyelenggaraan dan pelaksanaan suatu kegiatan, baik yang terorganisasi maupun yang tidak, kualitas hasil selalu merupakan tujuan yang ingin dicapai. Dalam menilai hasil kegiatan yang dicapai, perlu disadari bahwa pada dasarnya kualitas merupakan pengertian yang subyektif dan nisbi. Upaya untuk menilai kinerja atau hasil perguruan tinggi sukar dilaksanakan (sebaiknya lebih berhati-hati), karena banyak commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
pihak
digilib.uns.ac.id
yang berkepentingan atas hasil kinerja tersebut, seperti :
pimpinan
perguruan
tinggi,
staf
akademik, mahasiswa, orangtua,
pemerintah, industri, serta masyarakat pengguna hasil perguruan tinggi secara umum.
C. Kebidanan 1. Pendidikan Diploma Kebidanan Pendidikan Diploma III Kebidanan merupakan Pendidikan Bidan tingkat Ahli Madya sebagai bagian integral dari Sistem Pendidikan Tinggi Tenaga Kesehatan untuk mendukung upaya pembangunan kesehatan. a. Tujuan Pendidikan Diploma III Kebidanan Tujuan pendidikan Diploma III Kebidanan adalah untuk meng-hasilkan tenaga bidan professional pada Tingkat Ahli Madya Kebidanan, yang mampu melaksanakan tugas dengan kompetensi : 1) Mengembangkan
diri
sebagai
bidan
profesional
yang
ber-
kepribadian Indonesia. 2) Menerapkan konsep dan prinsip serta keilmuan dan ketrampilan yang
mendasari
profesionalisme
bidan
dalam
memberikan
secara
profesional
asuhan dan pelayanan kebidanan.
3) Melaksanakan
asuhan
kebidanan
kepada
wanita dalam siklus kehidupannya (remaja, pra perkawinan, ibu hami, ibu bersalin, nifas, klimakterium, menopause dan masa commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
antara, asuhan neonatus, bayi dan anak balita) di semua tatanan pelayanan kesehatan di institusi dan komunitas. 4) Mengembangkan sikap profesional dalam
praktek
kebidanan,
komunikasi interpersonal dan konseling serta menjalin kerjasama dalam tim kesehatan. 5) Memberikan pelayanan kebidanan dengan memper-timbangkan kultur dan budaya setempat, dengan melakukan upaya promosi dan prevensi kesehatan reproduksi melalui pendidikan kesehatan, pemberdayaan wanita, keluarga serta masyarakat dengan tidak mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif. b. Peran dan Fungsi Bidan Profesional Dalam
melaksanakan pelayanan kebidanan yang berfokus pada
kesehatan reproduksi, bidan profesional berperan sebagai : 1) Pelaksana Pemberi pelayanan kebidanan kepada wanita dalam siklus kehidupannya, asuhan neonatus, bayi dan anak balita. 2) Pengelola. Mengelola asuhan dan pelayanan kebidanan di setiap tatanan pelayanan kesehatan di institusi dan komunitas.
3) Pendidik. Memberikan pendidikan kesehatan dan konseling dalam asuhan dan pelayanan kebidanan di setiap tatanan pelayanan kesehatan di commit to user institusi dan komunitas, menthorship dan
preceptorship terhadap
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
setiap calon tenaga kesehatan dan bidan baru. 4) Peneliti. Yang dimaksud dengan peneliti disini adalah asisten peneliti yang membantu kegiatan penelitian dalam lingkup asuhan dan pelayanan kebidanan.
D. Pelaksanaan Pembelajaran Praktek Laboratorium di Prodi Kebidanan Karya Husada Pembelajaran praktek laboratorium yang dilaksanakan di laboratorium Prodi Kebidanan Karya Husada dilakukan secara langsung oleh dosen mata kuliah dan tidak melibatkan instruktur yang berasal dari luar institusi. Alat peraga yang digunakan dalam Pembelajaran labora-torium kebidanan adalah
benda-benda tiruan dan benda asli sehingga tujuan
pembelajaran laboratorium akan lebih mudah diterima oleh mahasiswa dan mahasiswa
dapat
mencoba
langsung
alat
peraga
tersebut
selama
pembelajaran laboratorium. Beberapa alat bantu yang dipergunakan sesuai dengan jenis keterampilan dan mata kuliah yang dilaksanakan
di Prodi
Kebidanan Karya Husada adalah : 1. Mata Kuliah Asuhan Kebidanan I (Askeb Ibu Hamil) antara lain : model boneka dewasa, tensimeter, monoskop, metline, reflek hummer, thermometer. 2. Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II (Askeb Ibu Bersalin), antara
lain :
partus set, hecting set, pakaian ibu, pakaian bayi, alat memandikan, model boneka bayi dengan placentanya, model panggul dan lain-lain. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Mata Kuliah Asuhan Kebidanan III (Askeb Ibu Nifas), antara lain : Model
perineum, alat-alat pemeriksaan fisik, alat-alat
breast care,
matras, dan lain-lain. 4. Mata kuliah Asuhan Kebidanan IV (Askeb Ibu Patologi), antara lain : partus set, hechting set, Vaccum Extraktor set, Forcep Ekstraksi set, model boneka dewasa, model boneka bayi, dan lain-lain. 5. Mata Kuliah Ketrampilan Dasar Praktek Kebidanan, antara lain : infuse set, injeksi set, tabung dan selang oksigen, dan lain-lain. 6. Mata Kuliah Pelayanan Keluarga Berencana, antara lain : IUD (Intra Uterine Device) set, Implant set, injeksi set termasuk obat suntik KB hormonal, kondom, tissue, macam-macam Pil KB, dan lain-lain. 7. Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus, bayi dan anak Balita : boneka bayi, bak mandi bayi, pakaian bayi, perlengkapan mandi dan lainlain
E. Penelitian yang Relevan Beberapa penelitian yang serupa dengan penelitian yang penulis lakukan adalah : Tabel 2.1. Penelitian yang Relevan Nama Peneliti Yulivia
Judul
Focus Penelitian dan Unit Analisis
Penerapan pembelajaran laboraturium terhadap mata ajar teknik
Menggambarkan pelaksanaan penerapan metode demonstrasi dan atau simulasi commit to user dalam menunjang proses
Metode/ Jenis
Analisa Data
Observasi Deskriptif onal,pende univariat katan cross sectional,
perpustakaan.uns.ac.id
Nurhida Yati
keperawatnya dasar di akademi Kebidanan Klaten tahun 2001 Persepsi mahasiswa PSIK terhadap metode pembelajaran ketrampilan keperawatan diskll’s Lab fakulitas kedokteran UGM Yogyakarta tahun 2002
digilib.uns.ac.id
pembelajaran di Akademi Kebinaan Depkes Klaten khususnya pada mata ajaran 203 unit analisis : mahasiswa Mendiskripsikan perbedaan persepsi mahasiswa PSIK terhadap metode pembelajaran keterampilan keperawatan di skill’s lab yang meliputi instruktur, proses dan fasilitas yang ada dif k ugm Yogyakarta Unit analisis: mahasiswa
kuantitatif
Observasi onal,pende katan cross sectional
F. Kerangka Berfikir Kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
commit to user
Uji anova(per bedaan persepsi)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 2. Kerangka Berfikir
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah : deskriptif kualitatif dengan menggunakan observasi partisipasif yaitu peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber commit to user data penelitian (Sugiono, 2010).
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian di Akes Karya Husada Yogyakarta Program Studi Diploma III Kebidanan. Tempat di laboratorium Kebidanan yang sedang ada pelaksanaan pembelajaran praktik laboratorium Asuhan Kebidanan Nifas, pada bulan September-Desember 2010.
C. Sumber Data Menurut Moleong (2010) adalah sebagai berikut : 1. Nara Sumber (Informan) Jenis sumber data yang berupa data manusia pada umumnya dikenal sebagai responden.Dalam penelitian ini respondennya adalah mahasiswa yang sedang berada di laboratorium kebidanan, kemudian dosen pengampu, staf laboratorium.
2. Dokumen dan Arsip Dokumen dan arsip merupakan data tertulis pada suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Merupakan rekaman tertulis (tetapi juga berupa gambar atau benda peninggalan yang berkaitan dengan suatu aktivitas atau peristiwa tertentu). Arsip yang diperlukan seperti RPP, buku panduan laboratorium, presensi mahasiswa maupun dosen, daftar kelompok, daftar penilaian. 3. Tempat dan Peristiwa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penelitian ini akan dilakukan di laboratorium Kebidanan Akes Karya Husada Yogyakarta, pada saat ada pembelajaran peraktik laboratorium dan ruang pengelola.
D. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Mendalam Maksud mengadakan wawancara seperti ditegaskan oleh Lincoln dan Guba (1985 : 266), antara lain mengkonstruksikan mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, mem-proyeksikan kebulatan kebulatan sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa dating mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti. Di dalam melakukan wawancara ada tahapan tahapan yang biasa dipakai yaitu : a. Menentukan siapa yang akan diwawancarai b. Persiapan wawancara c. Suasana supaya kondusif dan produktif d. Penghentian wawancara dan mendapatkan simpulan. 2. Observasi Dalam penelitian ini menggunakan observasi berperan serta, yaitu dengan cara mendatangi peristiwa,kedatangan peneliti dilokasi sudah menunjukkan peran yang pasif, sebab kehadirannya diketahui oleh yang diamati dan akan membawa pengaruh bagi yang diamati. Observasi yang akan dilakukan menggunakan pedoman pada kisi kisi observasi. 3. Dokumen dan Arsip commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dokumen dan arsip memiliki peranan yang penting dalam penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang berupa dokumen dan arsip dilakukan dengan melakukan pencatatan dari isi yang tersurat dalam dokumen dan arsip sampai ke maknanya.dokumen yang diperlukan seperti panduan belajar laboratorium,presensi mahasiswa, jadwal praktik, RPP.
E. Uji Kepercayaan Data 1. Uji Kredibilitas Data : Perpanjangan
pengamatan
saat
praktik
laboratorium Asuhan Kebidanan Nifas k dikusi dengan teman sejawat, analisa kasus yang didapat dari wawancara. 2. Uji Transferability
: Menerapkan hasil penelitian yang diperoleh dari wawancara dan sumber data arsip, dokumen memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis dan dapat dipercaya.
3. Uji Konfirmability
: Menguji hasil penelitian.
4. Uji Triangulasi
: Teknik
pengumpulan
data
yang
bersifat
menggabungkan dari data wawancara dengan arsip, dokumen yang sudah ada.
F. Cara Analisis Data Data yang dikumpulkan, diperoleh dari hasil wawancara mendalam dari mahasiswa yang berprestasi dan dilaksanakan sendiri oleh penulis. Analisa data pada akhir penelitian adalah analisa kualitatif. Pengolahan data dilakukan dengan cara mentabulasikan commit to user jawaban responden, kemudian
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dianalisa dengan menggunakan analisa persentase. Pada penelitian ini tidak dilakukan uji statistik. Analisa ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat dari responden, selanjutnya diajukan usulan/rekomendasi perbaikan guna tujuan dari penelitian tercapai. Teknik analisa yang digunakan adalah Metoda perbandingan tetap (constant
comparative
method)
Moleong,
2010.
Dikatakan
metode
perbandingan tetap karena dalam analisis data secara tetap membandingkan satu datum dengan
datum
yang lain dan kemudian secara tetap
membandingkan satu kategori ke kategori lain. Secara umum proses analisa data mencakup : a. Reduksi Data Identifikasi satuan yaitu bagian yang ditemukan dalam data yang memiliki makna dalam masalah pembelajaran praktik laboratorium bila dikaitkan dengan focus dalam masalah yang diteliti. Sesudah itu membuat koding, berarti membeiri kode pada setiap data supaya diketahui bersumber dari mana data tersbut. b. Kategorisasi Menyusun kategori adalah memilahkan setiap data yang memiliki kesamaan kesamaan data, kemudian diberi label c. Sintesiasi Mensintesiskan berarti mencari kaitan antara satu kategori dengan kategori lainnya. Kaitan ini juga diberi label lagi.
G. Etika Penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Peneliti mengajukan surat kepada pemimpin Akademi Kesehatan Karya Husada Yogyakarta dan kepada mahasiswa yang masuk ke dalam subyek penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Prodi D III Kebidanan Akes Karya Husada Yogyakarta. 1. Lokasi Secara Umum Akademi Kesehatan Karya Husada Yogyakarta merupakan salah satu pendidikan kesehatan di Yogyakarta yang berperan mencetak tenaga commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tenaga perawat dan bidan. Dalam sejarah perkembangannya, Akes Karya Husada melalui tahapan sebagai berikut : Pendidikan dimulai dengan berdirinya Yayasan Kapparsa Gamma yang didirikan oleh Alumni SPR Gadjah Mada pada tahun 1983.Yayasan ini akhirnya mendirikan Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) Karya Husada pada tahun 1984 dengan SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 65/Kep/Diklat/Kes/1984 Tentang Ijin Sementara Sekolah Perawat Kesehatan Karya Husada Yogyakarta. Sekolah Perawat Kesehatan Karya Husada konversi menjadi Akademi Keperawatan Karya Husada pada tahun 1999 yang dikukuhkan dengan SK Mentri Kesehatan Republik Indonesia No : HK. 00.06.1.1.2192 tentang ijin penyelenggaraan Pendidikan Tingkat Akademik.Kemudian pada tahun 2009 sesuai SK Per.Men.Dik.Nas.RI.No. 178/D/O/2009 tentang Penggabungan dan Perubahan Nama Akbid menjadi Akes Karya Husada Yogyakarta dengan dua program studi D III Keperawatan dan D III Kebidanan. Adapun lokasi Akes Karya Husada ini terletak di Jalan Tentara Rakyat Mataram No 11 b Yogyakarta. Kurikulum Prodi Kebidanan Karya Husada dirancang berdasarkan SK Mendiknas Nomor 232/U/2000 dan Nomor 045/U/2002. Untuk mengantisipasi perubahan tuntutan pengguna lulusan,Akademi melakukan peninjauan kurikulum secara berkala yaitu setiap 4 tahun sekali.penyusunan kurikulum didasarkan pada hasil studi banding, baik secara formal maupun informal dengan mengkaji dan membandingkan kurikulum yang berlaku, pengembangan dari akademi serta masukan dari stakeholder terkait. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penyempurnaan kurikulum sering dilakukan dengan mekanisme internal yaitu diskusi dan lokakarya kurikulum di tingkat Akademi. Selain itu Akes Karya Husada juga sering mengikuti seminar atau lokakarya tentang kurikulum yang diselenggarakan oleh lembaga lain,dengan tujuan memperoleh
informasi
yang
dapat
dijadikan
masukan
untuk
penyempurnaan kurikulum yang ada. 2. Struktur Pengelola Program Berdasarkan struktur organisasi Program Studi D III Kebidanan Akes Karya Husada Yogyakarta pelaksanaan program kebijakan akademik didelegasikan oleh Ketua Program Studi,yang bertanggungjawab langsung pada Direktur melalui Wakil Direktur selaku pimpinan akademi.Unsur pelaksana
dikendalikan
oleh
urusan
praktik,pembelajaran
dan
evaluasi.Pelaksanaan pendidikan sesuai silabus yang sudah disepakati dan diterbitkan setiap awal semester. PJMK bertanggungjawab pada Ketua Program Studi. 3. Visi Misi Program D III Kebidanan Visi Pendidikan Ahli Madya Kebidanan Yang Profesional dan berdaya guna. Misi a. Menyelenggarakan Pendidikan Diploma III Kebidanan. b. Mengembangkan Tenaga Dosen. c. Meningkatkan Manajemen Mutu Pendidikan Tenaga Kesehatan. d. Meningkatkan Kesejahteraan. Tujuan :
commit to user a. Tercapainya lulusan Ahli Madya Kebidanan Profesional.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Terselenggaranya Manajemen Pendidikan Bermutu. c. Terakreditasinya pendidikan Akes Karya Husada Yogyakarta. (Sumber: Buku Panduan Akademik Akes Karya Husada Yogyakarta 2010) 4. Sumber Daya Pengelola Dosen tetap Prodi D III Kebidanan sebanyak 12 orang, dengan rincian 11 orang dengan pendidikan terakhir D IV Kebidanan dan 1 orang S 1 Keperawatan. Dari 12 dosen tersebut terdapat 6 orang yang sedang studi lanjut S2 di UNS dan UGM.
5. Struktur Dan Isi Kurikulum Struktur dan isi kurikulum yang diuraikan disisni adalah kurikulum lama sebelum
dilakukan
lokakarya
pengembangan
kurikulum
berbasis
kompetensi. Struktur dan isi kurikulum dipilah menjadi lima bagian sebagai berikut : a. Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) b. Mata kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK) c. Mata kuliah Keahlian Berkarya (MKB) d. Mata kuliah Perilaku Berkarya (MPB) e. Mata kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB). (Sumber : Buku Panduan Akademik Akes Karya Husada Yogyakarta 2010) Kedalaman dan keluasan isi kurikulum dapat dilihat secara rinci dalam Garis Garis Besarcommit Program Perkuliahan (GBPP). Pada GBPP to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tersebut dapat dilihat keluasan, kedalaman serta koherensi dari satu mata kuliah dengan mata kuliah lain sehingga diharapkan terjalin alur pikir yang runut dan dapat membawa mahasiswa dalam pemahaman dan keilmuan yang lengkap berdasarkan perubahan kondisi internal maupun eksternal yang terjadi.
B. Temuan Penelitian 1. Penyusunan
Perencanaan
Pembelajaran
Praktik
Laboratorium
Asuhan Kebidanan Nifas
a. Penyusunan Silabi/kurikulum Pembelajaran Berdasar wawancara yang dilakukan pada Ka Program Studi D III Kebidanan pada tanggal 14 Desember 2010 pada pukul 08.00 WIB menyatakan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran untuk penyusunan kurikulum masih mengacu pada kurikulum dari Depkes yaitu kurikulum
D
III
Kebidanan
Tahun
2002,
sehingga
sistem
pembelajarannya masih sistem pem-belajaran sesuai DepKes dan belum mengarah ke KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi), tetapi mengacu dari kurikulum tersebut prodi tetap berusaha mengadakan peninjauan ulang terhadap isi dan struktur distribusi mata ajar didalamnya, sehingga menyesuai-kan dengan perkembangan issue dan trend pelayanan kebidanan di masyarakat saat ini.Adapun kurikulum tersebut adalah sebagai berikut : commit to user Tabel 4.1. Struktur Program Pendidikan D-3 Kebidanan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Semester I
1 2 3 4 5 6 7 8
Kode M.K B.d 101 B.d 102 B.d 103 B.d 104 B.d 201 B.d 202 B.d 206 B.d 207
9 10
B.d 401 B.d 502
No
Mata Kuliah Pendidikan Pancasila Pendidikan Agama2 Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Inggris Anatomi Fisiologi Mikrobiologi Ketrampilan Dasar Praktik Klinik
Bobot SKS 2 2 2 2 2 2 2 3 4 2 23
Jumlah
T
P K
2 2 2 1 1 1 1 1
1 1 1 1 2
2 2 2 15 8
Semester II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kode M.K B.d 203 B.d 204 B.d 205 B.d 208 B.d 211 B.d 212 B.d 301 B.d 306 B.d 403
Mata Kuliah Biologi Reproduksi Biokimia Fisika Kesehatan Obstetri Gizi dalam Kespro Psikologi Askeb I(Kehamilan) Kesehatan Reproduksi Komunikasi dan Konseling Dalam Praktik Kebidanan Jumlah
Bobot SKS 3 2 2 2 2 2 4 3 2
T
P
2 1 1 2 1 1 1 2 1
1 1 1
22
12
10
Bobot SKS
T
P
K
1 1 3 1 1
Semester III No
Kode M.K
Mata Kuliah commit to user
K
perpustakaan.uns.ac.id
1 2 3 4 5 6 7 8
B.d 204 B.d 209 B.d 210 B.d 302 B.d 303 B.d 304 B.d 308 B.d 402
9
B.d 503
digilib.uns.ac.id
Farmakologi Ginekologi Ilmu KesehatanAanak Askeb II ( Persalinan) Askeb III ( Nifas ) Askeb Neonatus Bayi Balita Dokumentasi Kebidanan Etika Profesi dan Hukum Kesehatan Promosi Kesehatan Jumlah
3 2 2 4 2 4 2 2
2 2 2 1 1 2 1 1
1
2 23
1 13
1 10
Bobot SKS 2 5
T
P
1 2
1 3
4 3 4 2 17
1 1
3 2
1 5
1 8
4
Bobot SKS
T
P
K
2 3
1 1
1 2
3 1 2 1 1
Semester IV
1 2
Kode M.K B.d 213 B.d 304
3 4 5 6
B.d 305 B.d 307 B.d 309 B.d 501
No
Mata Kuliah Epidemiologi Askeb IV (Patologi Kebidanan) Askeb V (Komunitas) Pelayanan KB Praktik Klinik Kebidanan Ilmu Kesehatan Masyarakat Jumlah
K
4
Semester V No
Kode M.K
1 2
B.d 214 B.d 304
3 4 5 6
B.d 309 B.d 404 B.d 404 B.d 504
Mata Kuliah
Biostatistik Askeb IV (Patologi Kebidanan) Praktik Klinik Kebidanan Mutu Pelayanan Kebidanan Metode Penelitian Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Jumlah
5 2 2 2
5 1 1 1
1 1 1
16
5
6
5
Bobot SKS 5
T
P
K
Semester VI No 1
Kode M.K B.d 309
Mata Kuliah commit to user Praktik Klinik Kebidanan
5
perpustakaan.uns.ac.id
2
digilib.uns.ac.id
B.d 404
KTI Jumlah Sumber : Kurikulum Nasional Tahun 2002
3 8
3 3
5
Ketua Program Studi juga memaparkan bahwa penyusunan silabi yang diterapkan selama ini mengacu pada GBPP yang telah disusun oleh Depkes. Perubahan isi disesuaikan dengan kebutuhan atau kompetensi peserta d?idik, misalnya dikembangkannya metode pembelajaran praktik dengan diadakan laboratorium bersama, maka isi silabi pada metode pembelajaran juga mengalami perkembangan.Sesuai perkembangan
kemudian
pada
tahun
2009
Prodi
Kebidanan
mengadakan peninjauan ulang kurikulum.Sampai saat ini masih menggunakan Struktur program sebagai berikut :
Tabel 4.2. Struktur Program Prodi D III Kebidanan Akes Karya Husada Yogyakarta
1 2 3 4 5 6 7
Kode M.K B.d 101 B.d 102 B.d 103 B.d 104 B.d 201 B.d 202 B.d 207
8 9 10
B.d 401 B.d 501 SKL
No
Mata Kuliah Pendidikan Pancasila Pendidikan Agama2 Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Inggris Anatomi Fisiologi Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Konsep Kebidanan Ilmu Sosial Budaya dasar Skill Laboratorium KDPK Jumlah
Bobot SKS 2 2 2 2 2 2 3
T
P K
2 2 2 1 1 1 1
1 1 1 2
4 2 2 23
2 2
2
14 7
2 2
Semester II No
Kode M.K
Mata Kuliah commit to user
Bobot SKS
T
P
K
perpustakaan.uns.ac.id
1 2 3 4 5 6 7 8 9
B.d 203 B.d 204 B.d 205 B.d 208 B.d 211 B.d 212 B.d 301 B.d 306 B.d 213
10
B.d403
digilib.uns.ac.id
Biologi Reproduksi Biokimia Fisika Kesehatan Obstetri Gizi dalam Kespro Mikrobiologi Askeb I(Kehamilan) Kesehatan Reproduksi Etika Profesi dan Hukum Kesehatan Komunikasi dan Konseling Dalam Praktik Kebidanan Jumlah
3 2 2 2 2 2 4 3 2
2 1 1 2 1 1 1 2 1
1 1 1
2
1
1
24
13
11
T
P
2 2 2 1 1 2 1 1
1
1 1 3 1 1
Semester III No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kode M.K B.d 206 B.d 210 B.d 211 B.d 302 B.d 303 B.d 306 B.d 309 B.d 402 SKL
Mata Kuliah
Bobot SKS Farmakologi 3 Ginekologi 2 Ilmu KesehatanAanak 2 Askeb II ( Persalinan) 4 Askeb III ( Nifas ) 2 Askeb Neonatus Bayi Balita 4 Dokumentasi Kebidanan 2 Psikologi 2 Skill Laboratorium Kebidanan 2 Jumlah 23
K
3 1 2 1 1
12
9
2 2
Bobot SKS 2 3
T
P
K
1 2
1 1
2 3 4 2 1
1 1
1 2
1
1 1
Semester IV
1 2
Kode M.K B.d 214 B.d 304
3 4 5 6 7
B.d 305 B.d 307 B.d 309 B.d 501 Mulok
No
Mata Kuliah Epidemiologi Askeb IV (Patologi Kebidanan) Promosi Kesehatan Pelayanan KB Praktik Klinik Kebidanan I Ilmu Kesehatan commitMasyarakat to user Komputer
4
perpustakaan.uns.ac.id
8
Mulok
9
Mulok
10
Mulok
digilib.uns.ac.id
Bahasa Inggris Dalam Kebidanan Kegawatdaruratan Obstetri Neonatal Bahasa Indonesia Jumlah
1
1
1
1
1 21
1 8
9
4
Bobot SKS 2 2
T
P
K
1 1
1 1
5 2
1
1
2 17
1 5
1 7
5
Bobot T SKS 1 Praktik Klinik Kebidanan 6 2 KTI 3 3 Mutu Pelayanan Kebidanan 2 1 4 Kewirausahaan 1 1 Jumlah 12 2 Sumber : Buku panduan Akademi Akes Karya Husada 2010
P
K
Semester V
1 2
Kode M.K B.d 214 B.d 304
3 5
B.d 309 B.d 504
6
B.d 405
No
Mata Kuliah Biostatistik Askeb IV (Patologi Kebidanan) Praktik Klinik Kebidanan II Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Metode penelitian Jumlah
5
Semester VI No
Kode M.K B.d 309 B.d 406 B.d 404 KU
Mata Kuliah
6 3 1 1
9
Beban studi semester adalah jumlah SKS yang ditempuh mahasiswa pada suatu semester tertentu.Beban studi kumulatif adalah jumlah SKS commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
minimal yang harus ditempuh mahasiswa agar dapat dinyatakan telah menyelesaiakan suatu program studi.Program yang harus diselesaikan adalah 120 SKS dengan jangka waktu maksimal 10 semester. Pengertian 1 SKS teori,diskusi,seminar,praktika,klinik/lapangan adalah sebagai berikut:
1. Teori/Pengalaman Belajar Ceramah (PBC) 1 SKS = 1 x 50 menit x 16 minggu 2. Laboratorium/Pengalaman Belajar Praktika (PBP) 1 SKS = 1 x 2 x 50 menit x 16 minggu 3. Pengalaman Belajar Klinik /Lapangan (PBK/PBL) 1 SKS = 1 x 4 x 50 menit x 16 minggu Dibawah ini adalah cuplikan wawancara : ”Dalam setiap pembelajaran, saat awal semester yang harus disiapkan adalah silabi, kemudian dipresentasikan pada semua dosen.... jadi tau kalau ada masukan dari dosen lain sesuai perkembangan atau trend saat ini... Memang sejauh ini kita belum pernah duduk bersama dengan stakeholder untuk penyusunan silabi, namun kita sudah melakukan modifikasi dan peninjauan ulang seperti adanya lab bersama yaitu gabungan dari praktik yang diambil dari mata kuliah pada semester yang sedang berjalan saat ini... kemarin juga baru saja selesai lab bersama yang salah satunya ada mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas...” commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan hasil wawancara dengan penanggungjawab mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas ditemukan bahwa dalam GBPP jumlah SKS mata kuliah ini adalah 2 SKS,dimana terdapat 1 SKS Teori dan 1 SKS Praktik.Dalam pengembangannya penanggungjawab mata kuliah membuat alokasi waktu yaitu ada dua team dosen pengampu teori dan praktik yang dilaksanakan dikelas.Untuk ibu Sulis, T 4 Tatap Muka (0.5 SKS) dan P 4 Tatap Muka (0,250 SKS) total SKS 0,75.Sedangkan Ibu Beni T 4 Tatap Muka(0,5SKS) dan P 5 Tatap Muka (0,312 SKS) total SKS 0.812.Kemudian penanggunjawab mata kuliah meyusun silabi dengan mengambil sisa SKS yaitu 0,437 atau 7 Tatap Muka dengan kegiatan laboratorium bersama,mereka membagi jenis tindakan yang akan dipraktikan yaitu cara menyusui,cara mengatasi masalah menyusui,perawatan
perinium,refleks
oksitosin,pemeriksaan
ibu
nifas,senam nifas,konseling masa nifas.Dalam rapat kerja yang dilaksanakan sebelum mulai pembelajaran pada tanggal 20 september 2010 team dosen mempresentasikan hasil diskusi mereka kepada Ka Prodi
dan
dihadiri
Direktur,wakil
Direktur,2
Administrasi
pembelajaran,dan 10 dosen pengampu mata kuliah yang lain.dalam rapat kerja rutin ini kemudian dirumuskan pokok bahasan teori dan pokok bahasan yang akan di praktekkan secara bersama yaitu : a. Cara menyusui b. Cara mengatasi masalah menyusui c. Perawatan perinium d. Refleks oksitosin commit to user e. Pemeriksaan ibu nifas
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
f. Senam nifas g. Konseling masa nifas Bagian laboratorium juga mengidentifikasi tindakan seperti senam nifas,perawatan payudara yang nantinya akan dibuat acuan untuk mengatur jadwal kegiatan laboratorium bersama. 2. Pelaksanaan
Pembelajaran
Praktik
Laboratorium
Asuhan
Kebidanan Nifas Prodi D III Kebidanan a. Metode pembelajaran laboratorium Berdasarkan hasil wawancara dengan Penanggungjawab mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas pada tanggal 16 Desember 2010 jam 13.00 WIB.Sistem pembelajaran praktik laboratorium yang selama ini dilaksanakan adalah dengan mengambil jumlah tatap muka praktika pada mata kuliah yang bersangkutan. Kemudian materi yang akan di praktikan secara bersama seperti: a) Cara menyusui b) Cara mengatasi masalah menyusui c) Perawatan perinium d) Refleks oksitosin e) Pemeriksaan ibu nifas senam nifas f) Konseling masa nifas disiapkan dalam ruangan beserta ceklistnya.Tahap pertama adalah mahasiswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dengan commit to user anggota 5-6 mahasiswa.Untuk kelas A dengan jumlah mahasiswa
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sebanyak 58 mahasiswa dan kelas B sebanyak 56 mahasiwa.Jenis tindakan yang telah diidentifikasi dalam mata kuliah Askeb Nifas seperti
perawatan
payudara,senam
nifas,pemeriksaan
ibu
nifas.Kemudian dosen memberikan demonstrasi salah satu tindakan seperti senam nifas dengan bantuan cheklist atau daftar tilik. Salah satu contoh materi adalah sebagai berikut :
SENAM NIFAS 1. Pengertian Senam nifas adalah senam yang terdiri atas sederatan gerakan-gerakan tubuh yang dilakukan ibu-ibu setelah melahirkan guna mempercepat pemulihan keadaan ibu. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan senam nifas adalah : a. Diskusikan pentingnya pengembalian otot perut dan panggul karena dapat mengurangi rasa skit b. Anjurkan ibu untuk melakukan ambulasi sedii mungkin secara bertahap, misalnya latiha duduk, jika tidak pusing maka boleh berjalan c. Melakukan latihan beberapa menit sangat membantu 2. Tujuan Senam nifas ini di antaranya bertujuan untuk : a. Membantu mempercepat pemulihan ibu b. Memperlancar pengeluaran lochea c. Mempercepat proses involusi dan pemulihan fungsi alat kandungan d. Memperbaiki sirkulasi darah e. Memperbaiki sikap tubuh setelah hamil dan melahirkan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
f. Memperbaiki tonus otot pelvis, memperbaiki regangan otot abdomen/ perut setelah hamil, memperbaiki regangan otot tungkai bawah, dan meningkatkan kesadaran untuk melakukan relaksasi otot-otot dasar panggul. g.Meminimalisir timbulnya komplikasi nifas, misalnya emboli dll. 3. Manfaat a. Mengencangkan otot perut, liang sanggama, otot-otot sekitar vagina maupun otot-otot dasar panggul, disamping melancarkan sirkulasi darah. b. Kondisi umum ibu jadi lebih baik. c. Rehabilitasi atau pemulihan jadi bisa lebih cepat, contohnya. Kemungkinan terkena infeksi pun kecil karena sirkulasi darahnya bagus. d. Menumbuhkan/memperbaiki nafsu makan, hingga asupan makannya bisa mencukupi kebutuhannya. Ibu
tak terlihat lesu ataupun
emosional. 4. Tata Cara Melakukan Senam Nifas Senam nifas ini merupakan latihan yang tepat untuk memulihkan tubuh ibu dan bermanfaat juga untuk memulihkan keadaan ibu baik psikologis maupun fisiologis. Latihan ini dapat dimulai sejak hari 1 setelah melahirkan hingga minggu ke enam setelah melahirkan. Latihan ini dilakukan dalam waktu 5-10 kali hitungan setiap harinya dan akan meningkat secara perlahan-lahan. Senam nifas ini dilakukan dengan berbagai macam gerakan dan setiap gerakan mempunyai manfaat sendiri. Gerakan-gerakan
tersebut
terdiri
dari:
senam nifas dimulai dari tahap yang paling sederhana hingga yang sulit. Dimulai dengan mengulang tiap 5 gerakan. Setiap hari ditingkatkan sampai
10
kali.
Adapun
gerakan-gerakannya
sebagai
berikut:
Hari pertama, ambil nafas dalam-dalam, perut dikembungkan, kemudian napas dikeluarkan melalui mulut. Ini dilakukan dalam posisi tidur commit to user terlentang.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 4.1 Senam
Hari kedua, tidur terlentang, kaki lurus, tangan direntangkan kemudian ditepukkan ke muka badan dengan sikap tangan lurus, dan kembali ke samping.
Hari ketiga, berbaring dengan posisi tangan di samping badan, angkat lutut
dan
pantat
kemudian
diturunkan
kembali.
Hari keempat, tidur terlentang, lutut ditekuk, kepala diangkat sambil mengangkat pantat.
Gambar 4.2
Hari kelima, tidur terlentang, kaki lurus, bersama-sama dengan mengangkat kepala, tangan kanan, menjangkau lutut kiri yang ditekuk, diulang sebaliknya.
Hari keenam, tidur terlentang, kaki lurus, kemudian lutut ditekuk ke arah perut 90 derajat secara bergantian antara kaki kiri dan kaki kanan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 4.3
Hari ketujuh, tidur terlentang kaki lurus kemudian kaki dibuka sambil diputar ke arah luar secara bergantian.
Hari 8, 9, 10, tidur terlentang kaki lurus, kedua telapak tangan diletakkan di
tengkuk
kemudian
bangun
untuk
duduk
(sit
up).
Untuk dicatat, pekerjaan rumah yang ringan dikerjakan setelah minggu III dan yang agak berat setelah minggu IV.
Perawatan Payudara Tujuan Perawatan Payudara Perawatan Payudara pasca persalinan merupakan kelanjutan perawatan payudara semasa hamil, yang mempunyai tujuan sebagai berikut : a. Untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari infeksi b. Untuk mengenyalkan puting susu, supaya tidak mudah lecet c. Untuk menonjolkan puting susu d. Menjaga bentuk buah dada tetap bagus e. Untuk mencegah terjadinya penyumbatan f. Untuk memperbanyak produksi ASI g. Untuk mengetahui adanya kelainan Pelaksanaan perawatan payudara pasca persalinan dimulai sedini mungkin yaitu 1 – 2 hari sesudah bayi dilahirkan. Hal itu dilakukan 2 kali sehari. commit to user Pelaksanaan Perawatan Payudara
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Persiapan Alat a. Baby oil secukupnya. b. Kapas secukupnya c. Waslap, 2 buah d. Handuk bersih, 2 buah e. Bengkok f. 2 baskom berisi air (hangat dan dingin) g. BH yang bersih dan terbuat dari katun
Persiapan Ibu a. Cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir dan keringkan dengan handuk. b. Baju ibu bagian depan dibuka c. Pasang handuk Pelaksanaan Perawatan Payudara Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan perawatan payudara pasca persalinan, yaitu: a. Puting susu dikompres dengan kapas minyak selama 3-4 menit, kemudian bersihkan dengan kapas minyak tadi. b. Pengenyalan yaitu puting susu dipegang dengan ibu jari dan jari telunjuk diputar kedalam 20 kali keluar 20 kali. c. Penonjolan puting susu yaitu : d. Puting susu cukup ditarik sebanyak 20 kali e. Dirangsang dengan menggunakan ujung waslap f. Memakai pompa puting susu g. Pengurutan payudara: h. Telapak tangan petugas diberi baby oil kemudian diratakan i. Peganglah payudara lalu diurut dari pangkal ke putting susu sebanyak 30 kali j. Pijatlah puting susu pada daerah areola mammae untuk mengeluarkan commit to user colostrum.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
k. Bersihkan payudara dengan air bersih memakai waslap.
Gambar 4.4 Pengurutan buah dada dari tengah ke samping
Gambar 4. 5. Pengurutan buah dada berputar dari tengah ke samping kemudian ke bawah
Gambar 4.6. Pengurutan buah dada bagian areola berputar dari tengah ke samping kemudian ke bawah
Gambar 4.7. Pengurutan buah dada dari pangkal ke puting. l. Perangsangan Payudara commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
m. Setelah selesai pengurutan, payudara disiram dengan air hangat dan dingin secara bergantian selama ± 5 menit (air hangat dahulu kemudian air dingin). n. Kemudian pakailah BH (kutang) yang menyangga payudara. Diharapkan dengan melakukan perawatan payudara, baik sebelum maupun sesudah melahirkan, proses laktasi dapat berlangsung dengan sempurna.
Setelah dicontohkan, satu persatu mahasiswa melakukan tindakan. Saat mahasiswa melakukan tindakan dosen pem-bimbing melakukan pengamatan dan memberikan penilaian kepada mahasiswa. Masing masing mahasiswa akan mendapat kartu kendali target dari perasat yang di praktikan.Selain dosen mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas, ada juga team dosen lain karena banyaknya jumlah tindakan. Mekanisme rotasi mahasiswa disesuaikan dengan jadwal yang sudah dibuat staf laboratorium. Dalam hal ini terdapat setiap mahasiswa akan memasuki ruang ruang yang sudah ditentukan dan ada satu dosen untuk menilai. Setelah mahasiswa melakukan tindakan dosen akan menilai dan menandatangani kartu kendali target. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan dosen pengampu, strategi atau metode yang digunakan yaitu mahasiswa melakukan tindakan kemudian dosen menilai dengan memperhatikan langkah kerja sesuai dengan checklist atau daftar tilik. Saat mahasiswa melakukan tindakan sikap dosen diam dan tidak berkomentar, setelah mahasiswa selesai baru dilakukan responsi dari tindakan yang dilakukan. Dosen menyampaikan kekurangan mahasiswa dengan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
harapan
mereka
mengetahui
kekuranagannya
dan
akan
memperbaikinya. Dibawah ini Cuplikan Wawancara : ”Untuk metode pembelajaran praktik laboratorium yang selama ini kita lakukan di Prodi D III Kebidanan adalah dilakukan oleh dosen pengampu mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas dan team dosen lain.Kenapa kok menggunakan team dosen lain karena banyaknya jumlah perasat yang harus dilakukan mahasiswa sehingga kalau hanya dosen pengampu saja tidak akan selesai sesuai jumlah tatap muka yang sudah disediakan....” (1-3) ”Untuk mekanisme rotasi mahasiswa kami membagi mereka dalam kelompok kecil yaitu 5-6 mahasiswa dalam satu kelompok, kemudian mahasiswa tersebut memasuki ruang ruang yang sudah ditentukan sesuai jadwal yang dibuat.......”(1-2) ”Saat mahasiswa melakukan tindakan kami memberi penilaian dan memperhatikan tindakan mereka dengan cheklist atau daftar tilik yang sudah ada,saat mahasiswa tersebut melakukan tindakan apabila ada kesalahan, kekurangan kami diam dulu... nanti setelah selesai baru diadakan responsi sehingga mahasiswa tahu kekurangan mereka untuk perbaikan selanjutnya........”(1-3) ”Kami selaku mahasiswa senang dengan diadakannya lab bersama,karena bisa lebih paham dalam melakukan tindakan, dosen benar benar membimbing dan juga memberi nilai pada kami... kalau tindakan kami salahpun beliau akan meresponsi kami sehingga jadi tahu kekurangan dalam melakukan tindakan tadi.....”(1-5). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Pengaturan Jadwal Laboratorium Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala UPT Laboratorium pada tanggal 16 Desember 2010 pukul 10.00 WIB didapatkan bahwa pengaturan jadwal diawali dengan peninjauan silabi yang sebelumnya telah diadakan rapat bersama untuk menentukan jenis tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan silabi yang sudah ada, kemudian membagi dengan jumlah dosen team.Untuk kegiatan laboratorium bersama ini dilakukan dalam waktu satu minggu kelas A dan satu minggu kelas B.Mahasiswa dibagi dalam kelompok kecil sehingga memudahkan dalam pengaturan waktu dan ruangan. Sebelum pelaksanaan laboratorium bersama dilakukan mahasiswa sudah diberi sosialisasi tentang jadwal dan mekanisme rotasi mereka.Dalam rotasi yang sudah ditentukan masih ada kendala seperti ruang yang kosong karena ada salah satu dosen yang tidak bisa melaksanakan kegiatan ini.Sesuai dengan rapat yang sudah diadakan sebelum pembelajaran dosen harus bertanggungjawab dengan kegiatan ini walaupun beliau pada waktu yang sudah ditentukan ada jadwal kegiatan tambahan seperti mengikuti seminar di tempat lain.Dosen berkewajiban mengganti waktu diluar jam dan jadwal yang sudah ditentukan.keadaan seperti ini yang akan mengganggu rotasi dan juga konsentrasi mahasiswa.Seharusnya mahasiswa sudah mengikuti kegiatan yang lain tetapi masih harus menyelesaikan tindakan yang belum dilakukan.Contoh jadwal laboratorium bersama adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3. Jenis Tindakan Pada Laboratorium Bersama ASKEB III (7 TM)
1. Cara Menyusui 2. Perawatan commitPuerperium to user 3. Reflek oksitosin
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Mengatasi masalah Menyusui : a. Putting lecet, putting tenggelam, payudara bengkak b. Mastitis, abses payudara 5. Senam Nifas 6. Konseling Masa Nifas Berdasarkan jumlah tindakan diatas kemudian dibuat jadwal dan rotasi beserta dosen yang berada di masing masing ruangan. Dibawah ini cuplikan wawancara : ”Untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan sebenarnya sudah ada dalam silabi,sebelum penentuan tindakan dilakukan rapat koordinasi dengan team dosen lain sehingga para dosen mengetahui apa saja tindakan yang harus dinilai, setelah ditentukan, kami membuat jadwal lab bersama lengkap dengan kelompok mahasiswa kemudian penetapan dosen dalam ruangan yang sudah dibagi..”
(1-2)
”Kegiatan lab bersama ini sudah sering kami lakukan sesuai kebutuhan tiap mata kuliah, sebelumnya juga diadakan rapat koordinasi untuk team dosen, sehingga kami juga sudah siap dengan jadwal yang sudah dibuat oleh bagian laboratorium.....”(1-3)
c. Sarana dan Prasarana Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada UPT Laboratorium D III Kebidanan bahwa untuk melengkapi sarana dan prasarana kami terlebih dahulu menanyakan kepada dosen pengampu peralatan apa yang akan commit to user digunakan, apabila di laboratorium tidak ada maka bagian laboratorium
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mengajukan ke bagian pengadaan barang.Jangka waktu dari pengajuan barang sampai ke pembelian barang biasanya membutuhkan waktu hampir satu bulan.Dalam standar alat dengan jumlah mahasiswa sesuai dengan Permenkes 2002 bahwa idealnya masing masing alat berjumlah 8,sehingga 1 alat bisa digunakan 8 mahasiswa.Di Prodi ini jumlah alat yang masih sangat kurang yaitu Phantom dewasa,sehingga saat ada kegiatan yang bersamaan masih sering ganti ganti phantom.Seperti phantom persalinan baru mempunyai 5 buah,kemudian phantom yang menunjang pemeriksaan ibu nifas baru 2 buah. Penataan alat alat yang akan digunakan dibantu oleh staf
laboratorium.
Satu
ruangan
ditata
sesuai
dengan
jenis
tindakannya.Salah satu contoh untuk tindakan senam nifas alat yang digunakan yaitu matras untuk senam,tensi meter untuk mengukur tekanan darah sebelum dan sesudah senam.
Dibawah ini cuplikan wawancara : ”Biasanya diawal pembelajaran kami mengidentifikasi alat yang diperlukan dengan langsung tanya pada dosen pengampu untuk alat yang akan digunakan, kemudian kami cek apakah alat sudah ada atau belum... Kalau memang tidak ada baru kami ajukan ke bagian pengadaan barang.....”(1-2) ”Kadang kadang alat yang akan kami gunakan tidak mencukupi, sehingga kami harus bergantian dengan teman, untuk itu kami harapkan pihak institusi melakukan penambahan alat alat...”(1-5) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Evaluasi Pembelajaran Laboratorium Berdasarkan
hasil
wawancara
dengan
dosen
pembimbing
laboratorium pada tanggal 17 Desember 2010 pukul 08.00 WIB didapatkan data bahwa evaluasi terhadap mahasiswa yang sudah dilakukan team dosen dilihat dari aspek skills, sikap dan penguasaan materi sesuai cheklist. Berdasarkan telaah pada dokumentasi yang ditinjau peneliti pada silabi, pembelajaran praktik laboratorium didapatkan data bahwa penilaian pembelajaran dengan memper-hatikan beberapa indikator seperti evaluasi secara individu melalui praktik laboratorium bersama dan nilai mata kuliah. Berdasarkan hasil wawancara pada beberapa informan, didapatkan data bahwa sistem evaluasi yang diterapkan saat praktik adalah pengetahuan, skills dan sikap. Pengetahuan
dilakukan
melalui
responsi
setelah
mahasiswa
melakukan tindakan. Untuk skills pada saat mahasiswa melakukan tindakan dan alat ukur yang digunakan adalah cheklist atau daftar tilik, sedangkan untuk sikap dilakukan saat mahasiswa melakukan tindakan, bagaimana cara komunikasi, perhatian saat responsi.Contoh ceklist adalah sebagai berikut : DAFTAR TILIK SENAM NIFAS
Nilailah setiap kinerja yang diamati dengan skala nilai sebagai berikut: 0
: Langkah tidak dikerjakan
1
: Langkah dikerjakan belum benar atau tidak sesuai urutan (jika harus berurutan)
2
: Langkah dikerjakan dengan benar atau sesuai dengan urutan (jika harus berurutan) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.4. Daftar Tilik Senam Nifas NO
KOMPONEN
NILAI 0
A
Sikap dan Perilaku Mahasiswa
1
Menjelaskan prosedur yang dilakukan
2
Memposisikan pasien dengan tepat
3
Tanggap terhadap reaksi pasien
4
Sabar dan teliti
5
Bersikap sopan Score 10
B
Persiapan Alat dan Ruangan
1
Persiapan alat: ·
Matras atau tempat yang datar
·
Bantal( Jika perlu)
C
Pelaksanaan
1
Lingkarkan pergelangan kaki (untuk sirkulasi dan kenyamanan) a) Kaki dinaikan atau telapak kaki diatas lutut b) Bengkokkan pergelangan kaki sedapat mungkin c) Jari kaki mendongok keatas,kemudian menunjuk kebawah sambil menekukkan kaki d) Kemudian lakukan gerakan pergelangan kaki yang melingkar besar,perlahan lahan,mula mula dalam satu arah kemudian kearah sebaliknya
2
Fase II:
commit to user
1 2 KET
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tambahkan senam ini bila terasa nyaman (hari ke 2-7) Bahu berputar dengan tangan terlentang (untuk postur dan peredaan tegangan punggung bagian atas) a) Angkat lengan setinggi bahu,siku dibengkokkan tangan diatasbahu b) Putarkan kedua arah c) Kemudian angkat kedua lengan diatas kepala d) Secara bergantian angkat salah satu lebih tinggi dari yang lain 3
Merentang (untuk postur,abdomen dan kenyamanan) a) Berbaring dengan kaki dinaikan b) Kontraksikan dinding abdomen dan pantat c) Secara perlahan naikan pinggul menjauh dari lantai d) Jangan bengkokkan punggung e) Ingat untuk tetep menarik nafas
4
Penutup (perhatikan keadaan ibu)
5
Anjurkan ibu untuk senam nifas sendiri
6
Lakukan evaluasi/membantu dengan cara meminta ibu untuk mengulangi gerakan yang sudah diajarkan Jumlah Nilai
n NILAI = (S nilai X 2 ) S n yang dinilai Yogyakarta,........................... Pembimbing commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(.......................................)
Batas lulus dalam pembelajaran praktika adalah nilai B atau 68.Apabila dalam melakukan tindakan dari awal hingga response jumlah nilai tidak mencapai B,diberikan kesempatan untuk melakukan tindakan ulang sebanyak satu kali,dengan kesempatan yang diberikan diharapkan mahasiswa mampu mencapai nilai B.
Dibawah ini cuplikan wawancara : ”Evaluasi dalam praktik laboratorium tidak bisa dilakukan sendiri, tetapi ada kerjasama dengan team dosen, tetapi kita korelasikan dengan nilai dari mata kuliah yang teori...”(1-1) ”Metode evaluasi yang kita gunakan dibuat acuan dalam 3 hal yaitu pengetahuan, sklill dan sikap. Pengetahuan dilakukan saat responsi,skills saat mahasiswa melakukan tindakan yang kita ukur dengan cheklist, untuk sikap saat mahasiswa melakukan aktivitas...”(1-3) 3. Pencapaian Pembelajaran Praktik Laboratorium Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 17 Desember 2010 pukul 12.00 WIB pada mahasiswa, mereka ada yang menyebutkan sangat senang dengan pelaksanaan praktik laboratorium karena mereka sampai pada tahap mahir dalam melakukan tindakan, kemudian dosen juga dengan seksama memper-hatikan tindakan yang dilakukan. Adapun nilai batas lulus untuk praktik ini adalah B, sehingga commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kalau nilai kurang akan dilakukan tindakan ulang sampai mahasiswa lulus.Dibawah ini hasil dokumentasi penilaian laboratorium bersama sebelum dilakukan tindakan ulang pada nilai C :
Tabel 4.5. Daftar Nilai Laboratorium Askeb Nifas sebelum Tindakan Ulang pada nilai C No
Kelas
A
B
C
1
A
35
20
3
2
B
40
23
3
Sumber : Rekapitulasi Nilai laboratorium Bersama 2010
Tabel 4.6. Daftar Nilai Laboratorium Askeb Nifas Sesudah Tindakan Ulang No
Kelas
A
B
1
A
35
23
2
B
40
26
Sumber : Rekapitulasi Nilai Laboratorium Bersama 2010 Berdasarkan hasil wawancara pada mahasiswa yang mempunyai nilai
A,mereka
mengatakan
bahwa
sangat
tertarik
kuliah
di
kebidanan,orang tua juga mendukung kegiatan anak,mereka juga sering berlatih sendiri di laboratorium dan kalau ada kesulitan mereka commit to terkadang user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tanya pada staf laboratorium yang perpendidikan DIII Kebidanan juga.Untuk mereka yang mempunyai nilai C atau masih harus mengikuti tindakan ulang biasanya dosen melakukan treatment khusus seperti mengajarkan kembali tindakan sehingga mahasiswa benar benar bisa untuk dilakukan penilaian ulang.Percuma saja kalau mahasiswa yang nilainya kurang tadi disuruh nelakukan tindakan lagi sementara mereka memang kurang paham dengan tindakan yang benar.Mereka juga mengatakan kuliah di D III ini atas dorongan orang tua atau paksaan.Sehingga mereka merasa tidak mempunyai rasa tanggungjawab dan keingintahuan yang besar.Untuk hal hal seperti ini memang dosen harus mempunyai kesabaran yang lebih. Dibawah ini cuplikan wawancara : ”Pelaksanaan lab bersama ini kami rasakan banyak manfaatnya, dosen memperhatikan kami dengan panduan cheklist, sehingga kami bisa tambah mahir karena kalau salah diakhir tindakan dilakukan responsi juga, apabila nilai kami kurangpun dilakukan tindakan ulang dengan bimbingan dosen...”(1-5) ”Kami sering melakukan tindakan diluar jam kuliah dan kalau ada waktu kosong,biasanya mbak sinta yang membantu kami kalau ada kesulitan.....”(1-5) ” ya gimana lagi...kan orang tua yang nyuruh saya kuliah di bidan,padahal saya gak minat...ya udah saya hanya mengikuti aja kuliah disini.....((1-5)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
4. Kendala
digilib.uns.ac.id
dan
Cara
Mengatasi
dalam
Pembelajaran
Praktik
Laboratorium Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Ketua Program Studi D III Kebidanan pada tanggal 17 Desember 2010 pukul 14.00 WIB, menyatakan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran praktik laboratorium masih ada kendala yang dihadapi yaitu : a. Sering adanya jadwal yang berubah karena dosen ada tugas tambahan lain.untuk mengatasi hal tersebut biasanya ruangan dibiarkan kosong dulu atau ada pengganti team dosen lain sehingga proses tetap berjalan. Kegiatan laboratorium bersama sesuai dengan jadwal dimulai pada pukul 07.00 WIB.Pada pelaksanaanya masih ada dosen yang terlambat sehingga memyebabkan mahasiswa menunngu dan mengakibatkan jadwal mundur sampai mahasiswa pulang lebih sore dari jadwal yang sudah ada. b. Selain itu pembagian jenis tindakan tidak sesuai dengan kebutuhan waktu tiap tiap ruang,seperti dalam konseling masa nifas dan senam nifas yang membutuhkan waktu lebih banyak jika dibandingkan dengan tindakan refleks oksitosin. Pada tahap masih berlatih memang mahasiswa membutuhkan waktu lebih dari 10 menit untuk tindakan konseling,walau pada saat ujian nanti masing masing ruang mendapat waktu yang sama yaitu 10 menit. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
c.
digilib.uns.ac.id
Kepala UPT laboratorium memang berpendidikan yang tidak sesuai dengan
kebutuhan
bidan,beliau
berpendidikan
Sarjana
Keperawatan.Kemudian dalam persiapan ruangan juga terkadang tidak sesuai dengan perkembangan yang sudah ada seperti untuk Vulva hygiene yang seharusnya menggunakan kapas DTT tetapi beliau menyiapkan dengan betadin.Beliau juga kurang memahami tindakan dalam kebidanan yang sering berbeda prinsip dengan tindakan keperawatan seperti tindakan vulva hyigiene untuk kebidanan tidak menggunakan pispot dibawah pantat,tetapi di keperawatan masih menggunakannya. d. Dalam rutinitas sehari hari beliau juga tidak berkantor diruangan laboratorium
tetapi
menyulitkan
kami
di
ruang untuk
dosen
keperawatan
berkoordinasi
sehingga
apabila
ada
kekurangan.Beliau juga jarang aktif di ruang laboratorium saat kebidanan sedang melaksanakan praktik. e. Kekurangan jumlah staf laboratorium juga memperlambat dalam kesiapan dalam kegiatan pembelajaran laboratorium.Untuk staf kebidanan hanya ada satu orang petugas yang berpendidikan Diploma III Kebidanan.Sedangkan staf keperawatan sedang tugas belajar D IV Keperawatan. Dibawah ini cuplikan hasil wawancara : ”Perihal jadwal yang sudah dibuat terkadang nanti dosen ada tugas pelatian yang jadwalnya sama dengan jadwal lab bersama, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sehingga kalau memang ada team dosen lain bisa digantikan, kalo tidak ya terpaksa ruangan kosong dulu dan diganti waktu oleh dosen yang bersangkutan dilain waktu....”(1-1) ”Kami sering mengalami kekurangan waktu terutama pada tindakan seperti senam nifas,konselin....bagian UPT tidak paham dengan kebutuhan tindakan karena latar belakang yang beda...beliau dari sarjana keperawatan.....”(1-3)
C. Pembahasan 1. Pelaksanaan
Pembelajaran
Praktik
Laboratorium
Asuhan
Kebidanan Nifas pada Prodi D III Kebidanan Berdasarkan data temuan peneliti yang membahas tentang penyusunan silabi ditemukan bahwa pelaksanaan pembelajaran Prodi D III Kebidanan masih mengacu pada kurikulum DepKes tahun 2002, begitu juga dengan pembuatan silabi. Silabi disusun berdasarkan draft yang sudah ada dalam GBPP, sehingga Prodi belum menyusun secara mandiri. Kegiatan yang dilakukan selama ini hanya peninjauan isi atau substansi silabi setiap mata ajar, karena selama ini belum pernah duduk bersama dengan stakeholders. Menurut Nurssalam 2009, pembelajaran praktik merupakan hal yang sangat penting dari pendidikan perawat atau bidan. Perencanaan berfungsi untuk memberikan panduan bagi pem-bimbing dan mahasiswa. Dalam suatu perencanaan pembelajaran konvensional,peranan strategi instruksional sangat besarcommit yaitu sebagai to userpegangan pengajar. Namun dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
praktiknya para pengajar jarang membuat strategi instruksional. Sebagian dari praktisi menggunakan Garis Besar Program Pengajaran dan Satuan Acara Perkuliahan. GBPP memberikan petunjuk secara keseluruhan mengenai tujuan dan ruang lingkup materi yang harus diajarkan. Sedangkan SAP memberikan petunjuk secara rinci pertemuan demi pertemuan, tujuan ruang lingkup materi, kegiatan belajar mengajar, evaluasi yang digunakan. Hal seperti ini menurut Nurssalam terjadi pula di Prodi D III Kebidanan Akes Karya Husada Yogyakarta, Prodi masih meng-gunakan sistem pembelajaran yang bersifat konvensional. Kurikulum yang digunakan masih kurikulum DepKes Tahun 2002 begitu pula dengan GBPP dan silabi yang masih mengacu yang disusun DepKes. Penyusunan kurikulum dan silabi selama ini hanya bersifat meninjau ulang isi, yang artinya hanya menelaah bagian mana yang materinya masih tumpang tindih. Sampai saat ini Prodi juga belum mengggunakan KBK, hal ini karena masih banyak kendala seperti tenaga dosen belum memahami secara menyeluruh tentang KBK. Menurut Majid isi silabus adalah hubungan kurikulum dengan pengajaran,sehingga
dalam
silabus
setidaknya
ada
tujuan
mata
pelajaran,sasaran sasaran mata pelajaran,ketrampilan yang diperlukan agar dapat menguasai mata pelajaran,berbagai teknik evaluasi yang digunakan.Dalam Mata kuliah Askeb Nifas ini dalam silabus juga sudah dijelaskan tentang deskripsi mata kuliah yaitu memberikan kemampuan untuk melaksanakan Asuhan Kebidanan pada ibu nifas dengan commit to user pendekatan manajemen kebidanan didasari konsep,sikap dan ketrampilan
perpustakaan.uns.ac.id
dengan
digilib.uns.ac.id
pokok
bahasan:
konsep
dasar
masa
nifas,proses
adaptasi,kebutuhan dasar masa nifas,deteksi dini komplikasi masa nifas dan pendokumentasiannya.Adapun Tujuan pembelajaram ini adalah menjelaskan
konsep
dasar
masa
nifas.menjelaskan
proses
fisiologis,mengidentifikasi kebutuhan dasar masa nifas dan menjelaskan cara
deteksi
dini
dan
penanganannya.Kemudian
dalam
proses
pembelajaran juga ada metode teori yang dilaksanakan dikelas dengan menggunakan metode ceramah,diskusi,seminar dan penugasan.Untuk Praktik dilaksanakan dikelas dan laboratorium 2. Pelaksanaan Pembelajaran Praktik Asuhan Kebidanan Nifas a. Metode Pembelajaran Laboratorium Berdasarkan hasil wawancara dengan penanggungjawab mata kuliah Askeb Nifas, didapatkan hasil bahwa praktik yang dilaksanakan di laboratorium ini dengan mengambil tatap muka praktika. Kemudian membagi jumlah mahasiswa dengan kelompok kelompok kecil berjumlah 5 mahasiswa. Sebagai dosen memfasilitasi mahasiswa dengan mendemonstrasikan ketrampilan sesuai dengan checklist. Sebagaimana dipaparkan oleh Hamalik 2008 yang menerangkan bahwa dalam proses pengajaran, unsur proses belajar memegang peranan yang vital, dan ditegaskan bahwa mengajar adalah proses membimbing kegiatan belajar yang akan bermakna apabila terjadi kegiatan belajar murid. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as modi-fication or strengthening of behaviour through experiencing). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Belajar merupakan satu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Metode pembelajaran laboratorium bersama sangat menunjang pemahaman mahasiswa sehingga mereka bisa merubah tentang pengertian suatu teori dengan mengaplikasikan-nya pada suatu kegiatan perubahan perilaku. Dalam tahap praktik dosen membimbing mahasiswa berdasar kompetensi yang sudah ada dalam cheklist, apabila ada tindakan yang belum benar pada saat responsi dosen akan memberikan masukan pada mahasiswa supaya kegiatan saat di lahan praktik nanti jadi benar. Slameto
(2003),
bahwa
belajar
adalah
proses
dan
penyempurnaan potensio potensio atau kemampuan. Dalam praktik ini juga dilaksanakan penyempurnaan dari tindakan yang dilakukan mahasiswa dengan penilaian dengan menggunakan cheklist, dan akan ada penyempurnaan dari latihan dengan mengulang aktivitas sehingga memperoleh sesuatu yang baru dahulu belum ada, sekarang diperoleh, yang semula belum diketahui sekarang diketahui, yang dahulu belum dimengerti sekarang dimengerti. Melihat dari hasil wawancara diatas metode laboratorium bersama yang diadakan Akes Karya Husada merupakan strategi pembelajaran praktikum atau bentuk pembelajaran yang diguna-kan untuk membelajarkan secara bersama sama kemampuan psikomotorik (ketrampilan), pengertian (pengetahuan), dan afektif (sikap) dengan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menggunakan fasilitas laboratorium. Mahasiswa dapat berlatih secara trial and error, dapat meng-pulang kegiatan, kadamg melakukan kekeliruan sampai betul betul terampil. Komentar atau feedback dapat diberikan secara langsung pada waktu praktikum, sehingga lebih berkesan pada mahasiswa. Kemudian praktikum yang dilakukan di Akes Karya Husada ini telah dilakukan sejak semester I, dimulai dengan pengalaman teoritis dan dilanjutkan dengan latihan yang mendekati nyata sehingga akhirnya dengan situasi yang paling nyata yaitu praktik dilahan.
b. Pengaturan Jadwal Laboratorium Berdasarkan data temuan penelitian diatas pembuatan jadwal praktikum dengan meninjau silabi dari mata kuliah Askeb Nifas untuk mengetahui atau mengidentifikasi jenis tindakan yang akan di praktikumkan. Kemudian ditentukan team dosen setelah diadakan rapat bersama. Zainudin (2001)mengatakan bahwa, dengan adanya pengaturan jadwal ini diharapkan mahasiswa dapat melakukan latihan kapan saja,sesuai serta terpadu dengan tahap belajar mereka.Teori yang sudah mereka dapat akan dipraktikkan oleh mahasiswa sesuai dengan pembagian jadwal laboratorium. Menurut Nurssalam salah satu langkah dalam menyusun instruksional adalah mengembangkan strategi instruksional yang ada commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
didalamnya empat komponen yaitu : urutan kegiatan metode, media dan waktu pelaksanaan. c. Sarana Prasarana Berdasarkan pembelajaran
hasil
masing
wawancara
masing
diatas
pada
penanggungjawab
persiapan
mata
kuliah
mengidentifikasi peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan silabi. Menurut Zainudin pembelajaran laboratorium merupakan bentuk pembelajaran yang digunakan untuk membelajarkan secara bersama sama kemampuan pengertian, sikap dan psikomotor. Dalam pelaksanaanya membutuhkan sarana prasarana yang digunakan demi kelancaran pembelajaran laboratorium tersebut, kemudian beberapa alat peraga atau alat yang dibutuhkan sesuai dengan jenis ketrampilan. Pembelajaran praktik laboratorium ini semua alat alat yang digunakan sudah ditata dalam tiap tiap ruangan sesuai jenis tindakannya demi kelancaran kegiatan. Alat bantu adalah alat alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pengajaran. Edgar Dale membagi alat peraga tersebut menjadi 11 macam dan masing masing mempunyai intensitas yang berbeda beda antara lain : kata kata, rekaman/radio, film, televisi, pameran, fieldtrip, demonstrasi, sandiwara, benda tiruan dan benda asli. Untuk menunjang praktikum ini dosen biasanya menggunakan simulasi untuk mewujudkan perilaku tertentu dengan tujuan tertentu dalam situasi commit to user buatan. Jadi ruang dikondisikan seperti suasana di lahan praktik secara
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
nyata. Penggunaan Phantom phantom diharapkan juga mampu memberikan mahasiswa pengalaman tentang tindakan tindakan secara nyata, memperlakukan seperti manusia.
d. Evaluasi Pembelajaran Laboratorium Berdasarkan data dari temuan penelitian didapatkan bahwa evaluasi terhadap mahasiswa diambil dari nilai teori yang juga dikorelasikan dengan nilai praktik laboratorium. Pada penilaian praktik aspek yang dinilai meliputi skills, sikap dan penguasaan materi untuk menilai indikator kegiatan yang dilakukan di laboratorium berdasarkan kompetensi yang sudah ada dalam mentuk checklist. Menurut Nurssalam 2004, menjelaskan bahwa evaluasi praktik pada dasarnya adalah kegiatan evaluasi pendidikan yang dilakukan pada saat praktik laboratorium. Evaluasi hasil pendidikan adalah proses
sistematis
untuk
mencapai
tingkat
pencapaian
tujuan
pendidikan yang terdiri dari tindakan mengukur dan menilai. Mengukur adalah kegiatan mengamati penampilan peserta didik berdasarkan indikator yang telah ditetapkan dan menggunakan alat dan metode pengukuran tertentu. Menilai adalah membandingkan hasil pengukuran penampilan peserta didik dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Sofyan (2004)menjelaskan bahwa,aspek yang dinilai dalam pem-belajaran pada pendidikan kebidanan adalah mencakup aspek commit to user pengetahuan,keterampilan dan sikap, sedangkan macam penilaian
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
terdiri dari (1) penilaian kognitif (pengetahuan), penilaian pengetahuan dilaksanakan melalaui : (a) penilaian tiap pokok bahasan (tes pokok bahasan) dilaksanakan tiap selesai pokok bahasan, (b) penilaian seluruh materi (tes komprehensif) dilaksanakan setelah seluruh materi selesai dibahas: (2) Penilaian keterampilan, dilaksanakan saat peserta didik melaksanakan sustu keterampilan tertentu (3) Penilaian sikap atau penilaian kegiatan sehari hari (4) Keberhasilan belajar, keberhasilan peserta didik ditentukan dari hasil tes : kompre-hensif (pengetahuan), keterampilan, sikap. Hasil penelitian tentang evaluai pembelajaran praktik laboratorium yang dilakukan oleh Prodi adalah mahasiswa merasa senang dengan metode laboratorium bersama. Dalam penerapannya juga sudah disesuaikan dengan silabi pada mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas, keberadaan dosen sebagai fasilitator mampu menambah keterampilan mahasiswa sesuai dengan kompetensi yang ada pada cheklist.
3. Hasil Belajar yang Dicapai dalam Pembelajaran Asuhan Kebidanan Nifas Berdasarkan data yang didapatkan pada temuan penelitian bahwa mahasiswa memperoleh nilai yang bagus. Karena batas lulus dalam penilaian praktik laboratorium ini adalah B. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Menurut Suciati 2001 seperti yang dikutip Nurssalam, beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar adalah (1) Cita cita dan aspirasi (2) Kemampuan peserta didik (3) Kondisi Peserta didik (4) Kondisi lingkungan belajar (5) Unsur dinamis dalam pembelajaran dimana peserta didik mempunyai perasaan, perhatian, ingatan, kemauan, dan pengalaman hidup yang mempengaruhi minat dan motivasi baik secara langsung
maupun
tidak
langsung
(6)
Upaya
pengajar
dalam
membelajarkan peserta didik. Dengan uraian diatas jelas bahwa peran pengajar dalam meningkatkan prestasi mahasiswa bisa juga dilakukan dengan memantau tindakan yang dilakukan mahasiswa saat praktik laboratorium, pihak Prodi juga sudah memodifikasi dengan pembelajaran laboratorium bersama. Mahasiswa juga akan belajar dengan baik karena ada stimulus sangat sangat besar pengaruhnya dalam memotivasi belajar.Kemempuan merancang bahan ajar dan perilaku merupakan bagian dari upaya pembelajaran.
4. Kendala
dan
Cara
Mengatasi
dalam
Pembelajaran
Praktik
Laboratorium Asuhan Kebidanan Nifas Berdasarkan data yang ditemukan dalam penelitian bahwa kendala dalam pelaksanaan pembelajaran praktik laboratorium adalah dosen pembimbing yang sudah dibuatkan jadwal terkadang ada tugas luar seperti pelatihan pelatihan. Disatu sisi seorang dosen juga harus mengembangkan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kompetensinya walaupun terkadang jadwalnya berbenturan dengan pembelajaran praktik laboratorium. Untuk mengantisipasi hal tersebut biasanya ada team dosen yang menggantikan sehingga tidak menghambat rotasi dalam kegiatan laboratorium bersama. Nurssalam
dalam
bukunya
memaparkan
belajar
praktik
mempunyai keunggulan, tantangan dan masalah. Peserta didik termotifasi oleh kesesuaian kompetensi yang dilakukan melalui partisipasi aktif, pembelajaran klinik, sedangkan pemikiran, tindakan dan sikap profesional diperankan oleh pembimbing. Berbagai prinsip mengajar yang baik dapat diintegrasikan kedalam pengajaran. Salah satu hal yang penting yang diperlukan adalah perencanaan, yang berfungsi untuk memberikan panduan bagi dosen dan mahasiswa.
D. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti belum mampu melakukan observasi secara langsung pada mahasiswa,kegiatan laboratorium bersama ini melibatkan tim dosen lain karena banyaknya jenis tindakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data penelitian, dapat dikemukakan simpulan sebagai berikut : 1. Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Praktik Laboratorium Askeb Nifas Penyusunan Silabi Pembelajaran praktik laboratorium masih mengacu pada GBPP (Garis Besar Program Pengajaran) yang disusun oleh Depkes berdasarkan Kurikulum Depkes Tahun 2002. 2. Pelaksanaan Pembelajaran Praktik laboratorium a. Metode yang digunakan adalah dengan mengambil tatap muka praktik, kemudian diidentifikasi dengan tindakan yang ada pada silabi mata kuliah Askeb Nifas. b. Pengaturan jadwal laboratorium yang sudah disesuaikan dengan jumlah tindakan, jumlah kelompok mahasiswa dan kesesuaian dengan team dosen. c. Sarana prasarana Pada awal pembelajaran penanggungjawab mata kuliah mengidentifikasi kebutuhan alat sesuai dengan tindakan yang ada pada silabi. d. Evaluasi pembelajaran dengan menilai tindakan mahasiswa yang diamati oleh dosen menggunakan cheklist. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Hasil belajar yang dicapai dalam pembelajaran praktik laboratorium Askeb Nifas mahasiswa mendapat nilai A dan B, karena batas nilai lulus untuk praktik laboratorium adalah B.sehingga untuk nilai C diadakan tindakan ulang sampai nilai mencapai B. 4. Kendala dan cara mengatasi yaitu a. Dengan adanya jadwal praktik terkadang dosen pengampu berbenturan jadwal dengan kegiatan lain sehingga harus digantikan team dosen lain supaya proses tetap berjalan. b. Pembagian waktu yang tidak sesuai dengan jenis tindakan c. Pendidikan Kepala UPT bukan dari Kebidanan,melainkan dari Keperawatan sehingga persiapan ruangan ada kendala. d. Sulitnya koordinasi dengan Kepala UPT karena beliau tidak berkantor di laboratorium,tetapi di ruang dosen Keperawatan karena Kepala UPT juga sebagai dosen Keperawatan. e. Kurangnya jumlah staf laboratorium,hanya ada satu dari D III Kebidanan,karena staf keperawatan sedang tugas belajar. B. Saran 1. Perlunya diperhatikan mengenai penyusunan silabi supaya bisa duduk bersama dengan stakeholder. 2. Peninjauan kembali kurikulum yang ada dengan perkembangan saat ini tentang kompetensi praktik yang semakin berkembang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Peninjauan kebutuhan alat alat sehingga mencapai ratio alat 1:8 ,dan peninjauan terhadap latar belakang Pendidikan Kepala UPT Laboratorium dan jumlah staf laboratorium.
commit to user