MODUL PERKULIAHAN
Tes Inventori Pengertian, Kegunaan dan Metode Tes Kepribadian Fakultas
Program Studi
Psikologi
Psikologi
TatapMuka
07
Kode MK
DisusunOleh
A61616BB
Riblita Damayanti S.Psi., M.Psi
Abstract
Kompetensi
Pembahasan pengantar mengenai pengertian macam-macam tes kepribadian dan kegunaannya
Memahami cara metode tes kepribadian
Pembahasan DEFENISI TES KEPRIBADIAN Istilah Tes Kepribadian pertama sekali oleh Hermann Rorschach pada tahun 1921. Para psikolog banyak sekali memberi pengertian Tes Kepribadian itu sendiri. Dari berbagai pengertian Tes Kepribadian, ada dua hal defenisi yang kami ambil; 1. Disiplin ilmu yang mengaplikasikan dan mengembangkan pengukuran untuk menilai karakteristik yang sesuai tentang seseorang, situasi, lembaga dan berbagai objek lain. 2. Menurut kamus psikologi, Tes Kepribadian adalah studi mengenai kepribadian lewat penafsiran terhadap tanda-tanda tingkah laku, cara berjalan, gerak isyarat, sikap dan penampilan wajah, dst.
A. Sasaran, tujuan dan fungsi Tes Kepribadian Yang menjadi sasaran Tes Kepribadian adalah individu atau subjek, atau secara umum adalah kepribadiannya. Wujud nyatanya adalah tingkahlakunya. Secara umum yang menjadi sasaran Tes Kepribadian adalah kepribadian individu dengan bagian-bagiannya antara lain inteligensi, bakat atau kemampuan, minat, emosi, cita-cita dan fantasi, inisiatif, daya tahan, daya analisis, dsb. Tujuan Tes Kepribadian sendiri ada tiga bagian, yakni : Klasifikasi, untuk membantu mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan pendidikan, perkembangan anak, klinis dan industri Deskripsi, penggambaran yang lebih intensif dari subjek Prediksi, untuk meramalkan perkembangan klien
2015
2
Nama Mata Kuliah NamaDosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Sedangkan fungsi Tes Kepribadian itu sendiri, adalah : Memahami individu dengan lebih baik dan memberikan perilaku paling sesuai bagi dirinya Penjabaran dan pemanfaatan tes psikologis Penyeleksian kualitas tingkah laku dan kepribadian Pengembangan kepribadian individu B. Setting Psychodiagnostic Clinical setting, misalnya : rumah sakit, rumah sakit jiwa. Legal setting, misalnya : pengadilan, pusat rehabilitasi. Educational and vocational guide setting, misalnya : sekolah Educational and vocational selection setting, misalnya : perusahaan dan organisasi (seleksi jabatan) Research setting, misalnya : lembaga penelitian C. Teknik dan prosedur dalam Tes Kepribadian Ada empat cara teknik dan prosedur yang digunakan dalam pikodiagnostik, yaitu : 1. Wawancara, terjadi pertukaran pandangan dan informasi antara pendiagnosa dan klien. Sangatlah penting membentuk relasi atau hubungan interpersonal dalam wawancara yang selanjutnya akan membangun suatu komunikasi baik verbal maupun nonverbal. Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan
2015
3
Nama Mata Kuliah NamaDosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
wawancara, yakni waktu, isi wawancara, respon apa yang diharapkan dari klien dan umpan balik yaitu usaha untuk memperjelas informasi yang diperoleh. 2. Observasi, kegiatan mengenali tingkahlaku individu yang biasanya akan diakhiri dengan mencatat hal-hal yang dipandang penting sebagai penunjang informasi mengenai klien. Namun observasi memiliki kelemahan-kelemahan, diantaranya : Halo efek, pengaruh kesan pertama atau kesan luarnya saja Hawthorn effect, suatu tingkah laku yang diatur menjadi tampak berbeda dari kondisi yang alamiah dan nampak menjadi lebih baik di mata observer Refleksi observer, struktur kepribadian turut berpengaruh dan bermain dalam hasil pengamatannya
terhadap
objek
yang
diobservasi.
Misalnya
pengalaman-
pengalaman emosional observer dapat tampil pada waktu observasi berlangsung. 3. Analisa dokumen pribadi Metode ini memang jarang dipakai dan hanya dipakai untuk kasus-kasus tertentu, tetapi jika dipakai ada juga manfaatnya untuk menambah pengertian dan kejelasan mengenai kepribadian subjek. Beberapa materi yang dianalisis, yakni : Buku harian atau diary, biasanya dipakai sebagai tempat pencurahan hal-hal yang positif dan negatif. Asumsi untuk menganalisis diary adalah bahwa subjek akan mencatat segala hal yang ia anggap penting dan juga rahasia, mengenai satu atau lebih faset kehidupannya dan peristiwa yang dialaminya. Surat-surat pribadi, subjek dapat mencurahkan segala perasaan dan pandanganpandangannya pada surat-surat yang dikirim pada rekannya dianalisis untuk
2015
4
Nama Mata Kuliah NamaDosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
memperoleh data tambahan atau bahkan data yang sangat penting untuk menggambarkan kepribadiannya. Biografi/otobiografi 4. Tes psikologi D. Komponen-komponen dalam assessmen kepribadian Terdapat tiga komponen, yaitu : 1. Universal, prinsip-prinsip yang berlaku secara umum 2. Group specific, prinsip-prinsip yang berlaku dalam kelompok 3. Idiosyncracies, prinsip yang khusus pada individu sebagai ciri khas individu tersebut E. Prosedur pelaksanaan Tes Kepribadian 1. Identifikasi klien, yakni mencari informasi yang lengkap mengenai klien, yakni identitas klien dan informasi lainnya yang berhubungan dengan masalahnya. 2. Merumuskan masalah, misalnya yang berhubungan dengan masalah kondisi emosionalnya. 3. Melakukan oto-anamnesa dan allo-anamnesa, ialah usaha mencari data klien secara langsung dengan kliennya sendiri dan orang-orang lain di sekitar klien yang berkaitan dengan masalah klien. 4. Melakukan wawancara, untuk mencari informasi baru dari klien atau untuk menegcek informasi yang telah ada taupun yang diragukan. 5. Melaksanakan suatu tes, bisa satu tes atau lebih yang diperlukan. Misalnya mengetes IQ dan bakat-bakat klien ataupun aspek-aspek kepribadian lainnya.
2015
5
Nama Mata Kuliah NamaDosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
6. Melakukan diagnosa dan treatment, diagnosa adalah analisis data yang terkumpul, kemudian disimpulkan kualitas dan posisi hasilnya, sehingga kepribadian klien dapat dideskripsikan,
diklasifikasi
serta
diprediksikan.
Hasil
analisis
juga
dapat
diinterpretasikan dan akhirnya dapat ditetapkan treatmentnya. F. Proses dalam Tes Kepribadian Meliputi dua hal, yakni : 1. Proses
informal,
melalui
pandangan
seseorang
menilai
individu
dalam
kesehariannya dan biasanya terjadi kesalahpahaman (kesan) Proses formal, melalui kegiatan yang sistematis dan terarah sehingga diperoleh data yang objektif dan akurat. PSIKOLOGI DIAGNOSTIK :EMPAT KOMPONEN DAN TIGA LEVEL Tes Kepribadian dikarakterisasikan oleh pengertian dari matriks empat komponen dari tiga level. Untuk itu dimulai dari Tes Kepribadian tidak mempunyai objek material sehingga belum dapat dimasukkan dalam disiplin ilmu psikologi dan objek formalnya sendiri juga tidak mencukupi, Tes Kepribadian lebih condong mendiagnosis pada metodologi psikologi secara umum. Tes Kepribadian digunakan sebagai persamaan dari ”penilaian”. Tes Kepribadian bukan merupakan sub disiplin ilmu dari psikologi, seperti psikologi umum, psikologi sosial, kepribadian, psikologi klinis dan psikologi perkembangan. Dalam Tes Kepribadian tidak ada bidang keindividualan dan tidak ada populasi individual. Selain itu, Tes Kepribadian tidak memberikan suatu objek yang formal yaitu sebuah perspektif dalam fenomena psikologis. Tes Kepribadian tidak dapat terlepas dari ruang lingkup psikologi lainnya. Tes Kepribadian merupakan gabungan dari psikologi yang berbeda. Sejak dari awal Tes Kepribadian telah menjadi bagian dari psikologi dan telah dihubungkan dengan metode penilaian tentang perbedan perilaku setiap individu.
2015
6
Nama Mata Kuliah NamaDosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Psikologi umum dan eksperimen menunjukkan perbedaan yang besar dalam menilai perbedaan di setiap individu. Tes Kepribadian dari karakter setiap orang bukan merupakan tema dari psikologi eksperimen. Dalam psikologi sosial ada sedikit bagian yang dihubungkan dengan Tes Kepribadian. Bagian itu merupakan pengukuran dari sikap
seperti penilaian seseorang
berhadap-hadapan dengan objek psikologi. Bagian ini mempunyai perkembangan tersendiri, terpisah dari penilaian perbedaan setiap orang. Dalam pengukuran sikap, lebih ditekankan pada skala karakteristik dan pengertian dari nilai skala psikologi. Tes yang digunakan dalam Tes Kepribadian dibuat dari prinsip tes yang klasikal. Zaman dahulu, kepribadian dan psikologi klinis menekankan pada perbedaan individu. Peran Tes Kepribadian ada dalam disiplin ilmu ini yakni dengan mengkorelasikan perbedaan karakteristik individu dengan sederetan tes. Psikologi perkembangan dan paedagogi diorientasikan pada fakta anak-anak yang normal, bermasalah dan menyimpang. Bidang ini menggunakan instrumen untuk menilai perbedaan individu diantara anak-anak dan orangtuanya. Dalam hal ini Tes Kepribadian tidak mempunyai objek formal dan material. Tes Kepribadian bergantung pada disiplin ilmu psikologi lainnya pada setiap isinya (bisanya diekspresikan sebagai psikologi yang abstrak, harus didiagnosa) dan
digunakan pada
metodologi psikologi (sering digunakan untuk menilai perbedaan setiap individu) terhadap metodenya. Defenisi dari diagnostik atau assessment berbeda. Diagnostik bisa digunakan dalam area berbeda dan dalam cara yang bermacam-macam. Situasi ini menawarkan sebuah kesempatan untuk mengembangkan sebuah defenisi tambahan. Hal ini diharapkan bahwa ini cukup untuk meliputi semua elemen yang relevan dari Tes Kepribadian Empat komponen, yakni :
2015
7
Nama Mata Kuliah NamaDosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
1. Tes teori atau psychometrics 2. Teori tentang perbedaan individual, perbedaan dalam situasi dan lingkungan, dan perkembangan dari individu. Teori ini merujuk pada komponen psikologis, seperti konstruk. 3. Tes, instrumen dan prosedur, seperti item, pertanyaan, tugas dan pelaksanaan tes, scoring (pemberian nilai) dihubungkan dengan konstruk teori. 4. Proses diagnostik. Sepeti dijelaskan sebelumnya Tes Kepribadian dan psikologi secara umum bukan area tunggal dari psikolog. Orang awam memiliki teori mereka sendiri tentang karakteristik individu, tentang perbedaan individual, tentang penyebab perubahan tingkah laku dan tentang perkembangan dari tingkah laku. Adapun ketiga levelnya, yakni : 1. Level pertama adalah level common sense ( akal sehat). 2. Level kedua disusun dengan kelebihan dari teori psikologikal, constructs dan konsep. Ini lebih atau kurang diterima oleh forum ilmiah dan bersama dengan pengujian hipotesis dan metode psikologikal. 3. Level ketiga mengacu kepada model matematika untuk individu. Tes teori klasik dan modern berisi contoh dari model matematika dari fenomena dan tingkah laku. Dalam psikologi, teori bisa dalam level yang berbeda, dari hipotesis yang bekerja sampai model matematika untuk fenomena tingkah laku yang spesifik. Ketiga level ini berbeda tetapi tidak seluruhnya berpisah, mereka saling berhubungan. Mereka mempunyai tujuan yang sama, kepahaman (deskripsi dan penjelasan) dari tingkah laku, kognisi dan perasaan dari individu atau grup individu
2015
8
Nama Mata Kuliah NamaDosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id