MODUL PERKULIAHAN
KREATIF FUNDAMENTAL Tingkatan Kreativitas
Fakultas
Program Studi
ILMU KOMUNIKASI
MARCOMM & ADVERTISING
Tatap Muka
03
Kode MK
Disusun Oleh
43037
Robby, S.Sos, MM
Abstract
Kompetensi
Meningkatkan kretivitas kemampuan interaksi antara individu dan lingkungannya. Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan di mana ia berada, dengan demikian perubahan di dalam individu maupun di dalam lingkungan dapat menunjang atau dapat menghambat upaya kreatif.
Setelah mempelajari modul ini, mahasisiwa diharapkan mengerti akan tingkatan kreativitas.
Pendahuluan Kreatifitas sangat penting bagi kehidupan manusia. Ia diperlukan untuk mengatasi berbagai kesulitan, mencari jalan keluar dari segala keruwetan, mendobrak kemandegan dan untuk meraih cita-cita yang didambakan. Tanpa kreatifitas, seseorang akan sering terbentur kebuntuan, dan itu jelas akan menghambat, bahkan akan mengurangi semangat berprestasi. Kreatifitas adalah kemampuan untuk mencipta/berkreasi. Tidak ada satu pun pernyataan yang dapat diterima secara umum mengenai mengapa suatu kreasi timbul. Kreatifitas sering dianggap terdiri dari 2 unsur, Pertama: Kefasihan yang ditunjukkan oleh kemampuan menghasilkan sejumlah besar gagasan pemecahan masalah secara lancar dan cepat. Kedua: Keluwesan yang pada umumnya mengacu pada kemampuan untuk menemukan gagasan yang berbeda-beda dan luar biasa untuk memecahkan suatu masalah. Istilah kreatifitas digunakan untuk mengacu pada kemampuan individu yang mengandalkan keunikan dan kemahirannya untuk menghasilkan gagasan baru dan wawasan segar yang sangat bernilai bagi individu tersebut. Kreatifitas dapat juga dianggap sebagai kemampuan untuk menjadi seorang pendengar yang baik, yang mendengarkan gagasan yang datang dari dunia luar dan dari dalam diri sendiri atau dari alam bawah sadar. Oleh karena itu, kreatifitas lebih tepat didefinisikan sebagai suatu pengalaman untuk mengungkapkan dan mengaktualisasikan identitas individu seseorang secara terpadu dalam hubungan eratnya dengan diri sendiri, orang lain, dan alam. Kreatifitas itu sikap dan pola pikir yang dapat menciptakan sesuatu yang baru, baik baru menurut dirinya maupun baru menurut orang lain. Kreativitas itu berhubungan penciptaan sesuatu yang baru dan orisinal. Kreatifitas berhubungan dengan pola pikir yang dapat menghubungan suatu masalah atau fenomena dengan unsur-unsur yang lain sehingga menjadi sesuatu yang baru. Bahkan kreativitas dapat diartikan sebagai pola pikir yang dapat menciptakan sesuatu yang baru. Nah, itu adalah tinjauan kreatifitas bagi orang awam dan orang yang tidak mau memusingkan diri dengan definisi-definisi.
Faktor-faktor yang menunjang Kreatifitas Faktor-faktor pendorong kreatifitas setiap orang memiliki potensi kreatif dalam derajat yang berbeda-beda. Potensi ini perlu dipupuk sejak dini agar dapat diwujudkan.
‘13
2
KREATIF FUNDAMENTAL Robby, S.Sos, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Untuk itu perlu kekuatan-kekuatan pendorong, baik dari luar (lingkungan) maupun dari dalam individu sendiri. Perlu diciptakan kondisi lingkungan yang dapat memupuk daya kreatif individu, dalam hal ini mencakup baik lingkungan dalam arti sempit (keluarga, sekolah) maupun dalam arti kata luas (masyarakat, kebudayaan). Timbul dan tumbuhnya kreatifitas dan selanjutnya berkembangnya suatu kreasi yang diciptakan oleh seseorang individu tidak dapat luput dari pengaruh kebudayaan serta pengaruh masyarakat tempat individu itu hidup dan bekerja (Selo Soemardjan 1983). Tetapi ini tidak cukup , masyarakat dapat menyediakan berbagai kemudahan, sarana, dan prasarana untuk menumbuhkan daya cipta anggotanya, tetapi akhirnya semua kembali pada bagaimana individu itu sendiri, sejauh mana ia merasakan kebutuhan dan dorongan untuk bersibuk diri secara kreatif, suatu pengikatan yang melibatkan diri dalam suatu pengikatan untuk melibatkan diri dalam suatu kegiatan interaktif, yang mungkin memerlukan waktu lama. Hal ini menyangkut motivasi internal. Faktor penunjang kreatifitas yaitu : Faktor Lingkungan Keluarga
•
Lingkungan keluarga yang harmonis dan demokratis mendorong anak untuk mengekspresikan diri tanpa tekanan dan hambatan. Faktor Lingkungan Sekolah
•
Sekolah merupakan lingkungan kedua setelah keluarga. Suasana, kondisi sekolah sangat menentukan kreatifitas berkembang. Faktor Lingkungan Masyarakat
•
Lingkungan masyarakat bersifat heterogen dan kultur yang berbeda, lingkungan yang tidak kondusif mengakibatkan anak tidak berkembang kreatifitasnya. Faktor lain penunjang kreatifitas adalah:
•
-
Jenis Kelamin
Jenis kelamin akan berpengaruh terhadap kreatifitas. Anak laki-laki cenderung lebih besar kreatifitasnya daripada anak perempuan, terutama setelah masa kanak-kanak. Hal ini disebabkan adanya perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki dituntut untuk lebih mandiri, sehingga anak laki-laki biasanya lebih berani mengambil resiko disbanding anak perempuan. ‘13
3
Urutan kelahiran
KREATIF FUNDAMENTAL Robby, S.Sos, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Anak sulung, anak tengah dan anak bungsu akan berbeda tingkat kreatifitasnya. anak yang lahir ditengah, belakang, dan anak tunggal cenderung lebih kreatif daripada anak yang lahir pertama. Hal ini terjadi karena biasanya anak sulung lebih ditekan untuk lebih menyesuaikan diri oleh orangtua sehingga anak lebih penurut dan kreatifitasnya mati. -
Intelegensi
Anak yang intelegensinya tinggi pada setiap tahapan perkembangan cenderung menunjukan tingkah kreatifitas yang tinggi dibandingkan anak yang intelegensinya rendah. Anak yang pandai lebih banyak mempunyai gagasan baru untuk menyelesaikan konflik social dan mampu merumuskan penyelesaian konflik tersebut. -
Tingkat pendidikan orangtua
Anak yang orangtuanya berpendidikan tinggi cenderung lebih kreatif dibandingkan pendidikannya rendah. Hal ini disebabkan karena banyaknya prasarana serta tingginya dorongan dari orangtua sehingga memupuk anak-anak untuk menampilkan daya inisiatif dan kreatifitas dan kreatifitasnya. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kreatifitas tumbuh dan berkembang karena faktor internal dan faktor eksternal. Amabile (1983) menyatakan ada empat faktor yang mempengaruhi kreatifitas, yaitu : 1. Kemampuan kognitif, pendidikan formal dan informal mempengaruhi ketrampilan sesuai dengan bidang dan masalah yang dihadapi individu yang bersangkutan 2. Karakteristik kepribadian yang berhubungan dengan disiplin diri, kesungguhan dalam menghadapi frustrasi dan kemandirian. Faktor-faktor ini akan mempengaruhi individu dalam menghadapi masalah dengan menemukan ide-ide yang kreatif untuk memecahkan masalah 3. Motivasi intrinsik. Motivasi intrinsik sangat mempengaruhi kreatifitas seseorang, karena motivasi intrinsik dapat membangkitkan semangat individu untuk belajar sebanyak mungkin untuk menambah pengetahuan dan ketrampilan yang sesuai dengan
permasalahan
yang
sedang
dihadapi,
sehingga
individu
dapat
mengemukakan ide secara lancar, dapat memecahkan masalah dengan luwes, mampu mencetuskan ide-ide yang orisinal dan mampu mengelaborasi ide. 4. Lingkungan sosial, yaitu tidak adanya tekanan-tekanan dari lingkungan sosial seperti pengawasan, penilaian, maupun pembatasan-pembatasan dari pihak luar.
‘13
4
KREATIF FUNDAMENTAL Robby, S.Sos, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Faktor-faktor diatas merupakan salah satu penunjangnya dan di jadikan modal dalam seseorang untuk menjalankan kegiatan kreativitas. Kreativitas merupakan instink kita yang terbawa sejak lahir. melakukan proses kreativitas. Karena itu, dengan mengetahui kreativitas sebagai sifat hakiki kita sebagai manusia dan memahami bagaimana cara dan proses kita berpikir, kita akan mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam memecahkan masalah, mengambil keputusan maupun mengembangkan gagasan atau ide. Kreativitas dalam hal ini tidak terbatas pada pengembangan gagasan atau inspirasi ide, tetapi termasuk kreativitas dalam pengambilan keputusan maupun pemecahan masalah.
Tingkatan Kreativitas Calvin W.Taylor adalah seorang ahli psikologi yang terkenal. Dilahirkan pada 23 Mei 1915 dan meninggal dunia pada 28 April 2000. Beliau memperoleh ijazah sarjana muda dan ijazah sarjana daripada Universitas Of Utah sebelum meneruskan pengkajian doktor falsafah di Universitas of Chicago. Keterampilan dan ketokohan beliau dalam bidangnya terserlah sehingga beliau dilantik sebagai seorang profesor psikologi di Universitas Of Utah.
Di universitas itu juga Taylor diberi kepercayaan mengetuai beberapa konferensi yang berkaitan dengan kreativitas saintifik yang dibiayai sepenuhnya oleh National Science Faundation. Taylor juga adalah pengasas bagi Institusi Kajian Behavioral dalam bidang psikologi kreativitas di Salt Lake City Utah pada tahun 1965. Kecemerlangan beliau dalam bidang ini melayakkan beliau dipilih sebagai penerima Anugerah American Psychology Association Richardson Creativity pada tahun 1970. Beliau memperkenalkan dan mengimplementasikan pendekatan pembelajaran Kepelbagaian Kebolehan Kreatif berbagai (Multive Creative Talent). (Sumber: Pendidikan Seni untuk Maktab & Universiti, 2003.)
Calvin W. Taylor ialah seorang ahli psikologi yang memperkatakan tentang tidak semua manusia dilahirkan dan dikurniakan dengan bakat yang sama. Beliau percaya bahawa perkembangan bakat seseorang terlalu berkait rapat dengan cara bagaimana seorang pendidik berupaya merangsang pemikiran seorang pelajar. Di dalam teorinya “Multiple Creative Talent”, beliau menjelaskan bahwa pembentukkan bakat perlulah bersesuaian dengan aktiviti pembelajaran yang dijalankan di dalam kelas.
‘13
5
KREATIF FUNDAMENTAL Robby, S.Sos, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Dalam teorinya Taylor telah menyarankan lima jenis kreativitas bagi menunjukkan tahap perbedaan proses kreativitas yang berlaku pada seorang individu dengan individu yang lain. Jenis-jenis kreativitas berkenaan adalah: 1) Tingkat Ekspresif → Spontanitas dan kebebasan, bebas dari keakhlian dan keaslian (originalitas). 2) Tingkat Produktif → Keakhlian berkembang, tidak meniru karya lain. 3) Tingkat Inventif → Keluwesan dalam memahami hubungan-hubungan baru yang tidak biasa. 4) Tingkat Inovatif → Kemampuan konseptualisasi abstrak yang kuat. 5) Tingkat Emergentif → Prinsip yang benar-benar baru, dan paling abstrak.
Tingkat Ekspresif
gambargambarunik.blogspot.com -
www.kbri-canberra.org.au
‘13
6
KREATIF FUNDAMENTAL Robby, S.Sos, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Tingkat Produktif
kekepelukis.blogspot.com -
www2.jogjabelajar.org
www.wwf.or.id ‘13
7
KREATIF FUNDAMENTAL Robby, S.Sos, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Tingkat Inventif
pixabay.com
‘13
8
KREATIF FUNDAMENTAL Robby, S.Sos, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
‘13
9
KREATIF FUNDAMENTAL Robby, S.Sos, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Contoh Tingkat Inotif
‘13
10
KREATIF FUNDAMENTAL Robby, S.Sos, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Contoh Tingkat Emergentif
‘13
11
KREATIF FUNDAMENTAL Robby, S.Sos, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka Amabile, T. M. 1983. The Social Psychology of Creativity: A Componential Conceptualization. Journal of Personality and Social Psychology, 45 (2), 357http://tanleo.n-ssl2012.blogspot.com/ http:// tukanggam.bardakol.files.wordpress.com Munandar, S. C. U. 1982. Pemanduan Anak Berbakat (suatu studi penjajakan). Jakarta: CV. Rajawali.
‘13
12
KREATIF FUNDAMENTAL Robby, S.Sos, MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id