PT Bank Nationalnobu Tbk
Tenun Rote
Mutiara di Ujung Selatan Nusantara Salah satu adhi wastra nusantara yang patut kita banggakan adalah tenun, yang di Indonesia sendiri hadir dalam berbagai teknik, corak dan warna. Dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga Nusa Tenggara, kita akan menjumpai berbagai jenis kain tenun yang begitu kaya dengan ragam hias yang telah menjadi identitas masing-masing daerah. Tenun Pulau Rote salah satunya. Kain tenun yang dihasilkan dengan teknik ‘ikat’ tersebut telah menjadi identitas bagi warga yang tinggal di sebuah pulau yang berada di ujung selatan Nusantara ini selain alat musik Sasando dan topi khasnya yang disebut Ti’i. Kain tenun yang begitu rumit ini memberi makna mendalam akan pentingnya ketelitian, kesabaran, dan sekaligus keindahan yang hadir menyatu dengan keelokan alam semesta sebagai wujud syukur pada Yang Maha Kuasa. Perseroan mengangkat Tenun Rote dalam Laporan Tahunan 2014 sebagai bentuk apresiasi dan kepedulian Perseroan pada hasil budaya nusantara yang patut dilestarikan.
Laporan Tahunan 2014 | 1
PT Bank Nationalnobu Tbk
‘growing & transforming’ telah menjadi tema Laporan Tahunan Perseroan Tahun 2013 lalu. Pertumbuhan dan transformasi adalah tema sentral yang ingin dibawa Perseroan memaknai setiap berlalunya waktu yang dilalui dalam perjalanan sepanjang tahun 2013. Dengan tema ini Perseroan mampu mencatatkan berbagai kemajuan, baik keuangan maupun non keuangan yang semakin mendekatkan Perseroan pada visi yang hendak dicapai. Tema sentral ini menjadi tema jangka panjang yang selalu relevan bagi Perseroan dalam tahun-tahun pertumbuhan dan transformasi ini. Untuk itu, dalam Laporan Tahunan Perseroan Tahun 2014 ini, Perseroan menjadikan ‘growing & transforming continues’ menjadi tema utama yang dinamis dan relevan yang mengisyaratkan bahwa Perseroan masih melanjutkan proses pertumbuhan dan transformasi menuju pada meningkatnya kemampuan Perseroan untuk memberikan produk dan jasa layanan yang makin beragam dan berkualitas bagi masyarakat luas. ‘growing & transforming’ memberi makna pertumbuhan ukuran organisasi yang nampak pada capaian keuangan, jumlah, dan ukuran fisik lainnya, dan juga mengindikasikan perubahan ke arah kualitas yang lebih baik. Maka selayaknyalah bahwa pertumbuhan dan transformasi menjadi upaya yang berkelanjutan yang tidak pernah terhenti dalam perjalanan sebuah entitas usaha. Perseroan yakin bahwa dengan semangat pertumbuhan dan transformasi ini, Perseroan mampu menapaki perjalanan mencapai visi Perseroan yang tentunya penuh dengan tantangan dan hambatan.
2 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Daftar Isi Profil Perseroan Laporan Bisnis & Operasi Analisis & Pembahasan Manajemen Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Laporan Tata Kelola Informasi Pemegang Saham Data Perseroan Pernyataan Manajemen Referensi Peraturan Laporan Keuangan
004 029 054 064 068 098 107 131 133 143
Laporan Tahunan 2014 | 3
PT Bank Nationalnobu Tbk
Profil Perseroan Kinerja Keuangan Penting
Asset (Dalam juta Rp.)
Ekuitas (Dalam juta Rp.) 5.767.590
1.169.424
3.877.270
1.008.413
1.217.521
132.839
2010
333.832
2011
2012
2013
2014
Kredit yang Diberikan (Dalam juta Rp.)
118.040
129.955
2010
2011
256.086
2012
2013
Penghimpunan Dana (Dalam juta Rp.) 4.452.760
2.403.881
2.712.184
1.240.058
413.521
951.504
162.769 14.404
15.137
2010
2011
4 | Laporan Tahunan 2014
2012
2014
2013
2014
2010
200.137
2011
2012
2013
2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laba Bersih (Dalam juta Rp.)
NIM (Dalam %)
15.562 14.643
5,89
5,44
3,83
1.834
1.915
2010
2011
3,22
3,74
2.796
2012
2013
2014
2010
BOPO (Dalam %)
2011
2012
2013
2014
Jaringan Kantor (Dalam unit)
77 64 94,39
95,53
95,94 88,30
68,62 38
13 4
2010
2011
2012
2013
2014
2010
2011
2012
2013
2014
Laporan Tahunan 2014 | 5
PT Bank Nationalnobu Tbk
Terus Berkembang Mencapai Kesempurnaan Berkat Kepercayaan Dunia Usaha
Profil Perseroan Visi, Misi dan Nilai-nilai Perseroan Perseroan memilki visi besar yang hendak diraih dan diupayakan dalam jangka panjang dan visi inilah yang menjadi jiwa dari setiap pemikiran, ide, gagasan, kebijakan dan langkah Perseroan.
Visi Menjadi bank dengan standar global yang dapat memberikan kontribusi positif pada perekonomian dan perbankan Indonesia serta menjunjung tinggi kepercayaan dan kepuasan Nasabah.
Misi 1. Menjalankan fungsinya sebagai Bank dalam menghimpun dan menyalurkan dana dengan memprioritaskan pelayanan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam menunjang pembangunan ekonomi nasional dan membantu meningkatkan daya saing dan kompetensi dunia UKM dalam era globalisasi. 2. Memberikan pelayanan prima kepada Nasabah serta didukung tenaga kerja profesional dengan melakukan praktek tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
Nilai-nilai Perseroan • Trust & Integrity • Stewardship • Transformasi
6 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Profil Perseroan Profil PT Bank Nationalnobu Tbk
Sekilas Nobu Bank Perseroan didirikan pada tahun 1990 sebagai Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Non Devisa dan pada tahun 2010, PT Kharisma Buana Nusantara, perusahaan yang 99% sahamnya dimiliki oleh Bapak Mochtar Riady, mengakuisisi 60% saham Perseroan yang kala itu memiliki 4 kantor cabang. Pasca akuisisi, Perseroan meredefinisi visi dan misi Perseroan dan melakukan berbagai langkah strategis untuk membangun kompetensi dan pengembangan jangkauan pemasaran yang lebih luas. Perseroan menyusun strategi pengembangan usaha yang bertumpu pengembangan segmen Usaha Kecil dan Menengah (Small Medium Enterprises) untuk mampu berkontribusi aktif pada pembangunan nasional. Tahun 2011, merupakan tahun dimana Perseroan meletakkan fondasi yang kokoh untuk dapat melanjutkan pengembangan pada tahap berikutnya. Pada tahun tersebut, dari 4 kantor cabang, Perseroan berhasil membuka 9 kantor sehingga total 13 kantor. Dengan tujuan untuk semakin mampu menjangkau masyarakat luas, maka Perseroan kembali membuka 25 kantor dengan jumlah karyawan lebih dari 200 orang di tahun 2012. Di tahun tersebut Perseroan juga melakukan pengembangan e-channel melalui kerjasama dengan jaringan ATM Bersama guna memudahkan Nasabah Perseroan untuk melakukan berbagai transaksi perbankan dimanapun berada. Perseroan juga mengawali pengembangan internet banking untuk Nasabah individu seiring tantangan kebutuhan masyarakat akan kemudahan transaksi melalui media digital. Tahun 2013 menjadi momentum penting bagi Perseroan karena di tahun tersebut, dalam rangka memperkuat struktur permodalan, khususnya untuk dapat masuk ke dalam kategori bank BUKU 2 (Bank Umum Kegiatan Usaha), maka Perseroan secara resmi melakukan Penawaran Umum Perdana Saham dengan melepas 52% saham Perseroan kepada publik. Tepat pada 20 Mei 2013, Perseroan mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia sebagai emiten ke 9 tahun tersebut dengan kode saham “NOBU”. Mengusung tema “growing & transforming” yang berlanjut di tahun 2014, Perseroan mengedepankan aspek pertumbuhan baik dari sisi lending maupun funding. Selain mengembangkan jaringan distribusi dan menambah fitur debit pada kartu ATMnya, Perseroan juga memperkuat struktur permodalan dengan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) yang memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank dengan kategori BUKU 2. Hal ini menjadi langkah esensial dalam mempersiapkan aktivitas perbankan yang lebih kompleks, termasuk aktivitas sebagai Bank Devisa. Perseroan menginginkan tidak saja tumbuh dalam ukuran, namun juga bertransformasi dalam strategi dan kemampuan menghasilkan layanan yang menyeluruh dan berkualitas. Pada 31 Desember 2014, Perseroan memiliki 1 Kantor Pusat Non Operasional dan 76 kantor operasional yang tersebar di 38 kota besar di 26 propinsi di Indonesia.
Laporan Tahunan 2014 | 7
PT Bank Nationalnobu Tbk
Profil Perseroan Profil Nobu Bank Nama PT Bank Nationalnobu Tbk Kantor Pusat Plaza Semanggi Lt. 9, Kawasan Bisnis Granadha Jl. Jend. Sudirman Kav. 50 Jakarta 12930, Telp. 021-25535128; Fax. 021-25535130 Bidang Usaha Bank Umum Tanggal Pendirian 13 Februari 1990 Kepemilikan 31 Desember 2014 Pemegang Saham
%
PT Kharisma Buana Nusantara
23,19%
PT Prima Cakrawala Sentosa
20,15%
Nio Yantony
9,28%
PT Lippo General Insurance Tbk
4,89%
PT Putra Mulia Indonesia
3,91%
Publik
38,58%
Total
100,00%
Dasar Hukum Pendirian Akta Pendirian Perusahaan Nomor 86 , Tanggal 13 Februari 1990 Notaris di Jakarta Drs. Entjoen Mandoer Wiriatmadja Bursa Efek Bursa Efek Indonesia Kode Saham NOBU Tanggal Pencatatan Saham 20 Mei 2013 Swift Code NOBUIDJA Contact Center
[email protected] Website Perseroan www.nobubank.com
8 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Milestone Perseroan
2014
2013
2012
2010
1990 Perseroan didirikan pada tanggal 13 Februari 1990 sebagai Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Non Devisa.
PT Kharisma Buana Nusantara yang 99% sahamnya dimiliki oleh Bapak Mochtar Riady mengakuisisi 60% saham Perseroan. Perseroan pada saat itu memiliki 1 kantor pusat operasional dan 4 kantor cabang.
Perseroan melalui RUPS yang tertuang dalam Akta No. 7 Tanggal 10 Desember 2012 menyatakan secara resmi akan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering) untuk menjadi perusahaan publik. Pada tanggal 31 Desember 2012 Perseroan memiliki 1 Kantor Pusat Non Operasional dan 37 Kantor Cabang dan Kantor Kas.
Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering) dan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Tanggal 20 Mei 2013 sebagai emiten ke 9 pada tahun tersebut. Perseroan memiliki 64 jaringan kantor yang tersebar di 31 kota di 19 propinsi di Indonesia.
Perseroan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesen Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) pada 3 September 2014 guna memperkuat struktur permodalan. Memperoleh ijin untuk melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing (Bank Devisa) pada November 2014. Perseroan memiliki 77 kantor yang tersebar di 38 kota di 26 propinsi di seluruh Indonesia.
Laporan Tahunan 2014 | 9
PT Bank Nationalnobu Tbk
Profil Perseroan Peristiwa Penting 2014
RUPS Tahunan & Luar Biasa, 11 April 2014 Perseroan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang pertama sejak menjadi perusahaan publik.
Bisnis Indonesia Award, 24 Juni 2014 Perseroan memperoleh predikat Emiten Terbaik untuk Kategori Bank dengan Aset di bawah 1 Triliun.
RUPS Luar Biasa, 19 Agustus 2014 RUPS Luar Biasa Perseroan diselenggarakan dalam rangka Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).
Kanwil Manado, 25 Agustus 2014 Perseroan membuka Kantor Wilayah Manado sebagai Kantor Wilayah pertama untuk melakukan koordinasi area Indonesia Timur.
Halal Bihalal Bersama, 28 Agustus 2014 Halal Bihalal Bersama digelar pasca Bulan Ramadhan untuk meningkatkan kebersamaan dalam semangat kekeluargaan.
Training Officer Development Program Officer Development Program (ODP) merupakan langkah untuk mempersiapkan Team Leader yang siap tugas.
10 | Laporan Tahunan 2014
Training Bank Devisa Pembekalan bagi karyawan dalam rangka mempersiapkan aktivitas perbankan dalam valuta asing (Bank Devisa).
Natal Bersama, 5 Desember 2014 Perayaan Natal Bersama menjadi salah satu sarana membangun kualitas kerohanian dan persaudaraan.
Bhakti Sosial, 16 November 2014 Perseroan juga peduli pada kesehatan masyarakat melalui kerjasama CSR dengan Yayasan Titian Kasih.
Nobu Peduli Budaya, 19 Desember 2014 Salah satu kegiatan CSR Perseroan adalah membantu pengrajin tenun di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.
PT Bank Nationalnobu Tbk
Public Expose, 12 Desember 2014 Sebagai perusahaan publik Perseroan melakukan Paparan Publik setiap tahun mengenai kinerja Perseroan.
Team Building, Desember 2014 Aktivitas outing memperkuat soliditas tim dan semangat kebersamaan dilakukan masing-masing divisi.
Laporan Tahunan 2014 | 11
PT Bank Nationalnobu Tbk
Profil Perseroan Penghargaan
Rangkaian penghargaan yang selama ini telah diterima Perseroan adalah bukti apresiasi atas kinerja Perseroan, namun sekaligus menjadi pemacu semangat untuk selalu berusaha menjadi lebih baik dari waktu ke waktu.
2011 Infobank Awards 2011 Bank yang Berpredikat “SANGAT BAGUS” Atas kinerja Keuangan Tahun 2010
2012 Infobank Awards 2012 Bank yang Berpredikat “SANGAT BAGUS” Atas kinerja Keuangan Tahun 2011
2012 Peringkat 1 The Best Bank 2012 in Corporate Communication Perbanas
2012 Peringkat 3 The Best Bank 2012 in Good Corporate Governance Perbanas
2013 Anugerah Perbankan IndonesiaPeringkat 3 Untuk Kategori Marketing Economic Review
2014 Bisnis Indonesia Award 2014 Best Bank Kategori Bank Umum Non Devisa
12 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Ikhtisar Bisnis
48,8% 93,9%
Asset Asset Perseroan tumbuh 48,8% menjadi representasi dari bertumbuhnya kepercayaan Nasabah kepada Perseroan seiring meningkatnya kemampuan Perseroan menghadirkan produk dana jasa yang makin berkualitas. Kredit yang Diberikan Pertumbuhan penyaluran kredit mencapai 94% dengan tingkat NPL 0% yang merupakan hasil dari komitmen Perseroan untuk mendorong aktivitas intermediasi dengan tetap menjaga aspek kehati-hatian.
64,2%
Penghimpunan Dana Penghimpunan dana yang dilakukan Perseroan selama tahun 2014 tumbuh 64,2%. Makin efektifnya pemasaran di kantor-kantor yang telah beroperasi memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan dana pihak ketiga.
16%
Ekuitas Demi memperkuat struktur permodalan, Perseroan telah melakukan Penambahan Modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) sehingga Perseroan memiliki keleluasaan untuk dapat menyediakan produk dan jasa layanan yang makin beragam.
6,3%
Laba bersih Dalam tahun 2014 laba bersih Perseroan tumbuh 6,3%. Pertumbuhan laba ini diharapkan dapat terus meningkat melalui optimalisasi asset produktif dan efisiensi operasi.
15,6%
jaringan kantor Penambahan jaringan kantor dilakukan untuk dapat menjangkau daerah pemasaran yang lebih luas sehingga produk dan layanan perbankan yang disediakan Perseroan dapat dinikmati oleh masyarakat di seluruh propinsi di Indonesia.
Debit Prima
e-channel Perseroan telah menambahkan fitur debit card dalam kartu ATMnya, sehingga Nasabah memperoleh kemudahan untuk bertransaksi di merchant-merchant yang telah bekerjasama dengan jaringan Prima BCA.
Laporan Tahunan 2014 | 13
PT Bank Nationalnobu Tbk
Profil Perseroan Ikhtisar Keuangan
Asset (Dalam juta Rp.)
Dana Masyarakat (Dalam juta Rp.) 4.452.760
5.767.590
3.877.270
2.712.184 1.217.521
132.839
951.504
333.832 14.404
2010
2011
2012
2013
2014
2010
Penyaluran Kredit (Dalam juta Rp.) 2.403.881
1.240.058
413.521
14 | Laporan Tahunan 2014
15.137
162.769
2010
2011
2012
2013
2014
200.137
2011
2012
2013
2014
Neraca (dalam juta rupiah) Total Aset Penempatan pada Bank Indonesia Efek-Efek Kredit yang Diberikan Dana Masyarakat • Giro • Tabungan • Deposito Ekuitas-Bersih
2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
2013
2012
2011
2010
5.767.590 1.436.128 974.703 2.403.881 4.452.760 1.331.152 389.372 2.732.236 1.169.424
3.877.270 753.000 648.665 1.240.058 2.712.184 1.227.345 292.683 1.192.156 1.008.413
1.217.521 571.200 116.874 413.521 951.504 422.893 77.780 450.831 256.086
333.832 106.818 39.553 162.769 200.137 65.491 9.718 124.928 129.955
132.839 88.346 24.432 15.137 14.404 4.627 1.320 8.457 118.040
157.905 12.107
74.058 14.552
23.545 7.345
12.811 2.735
6.163 58
16.008 4.203 20.211 (4.649) 15.562
19.776 2 19.778 (5.135) 14.643
2.192 1.778 3.970 (1.174) 2.796
1.170 1.441 2.611 (696) 1.915
2.156 (1) 2.155 (321) 1.834
48,97%
87,49%
68,60%
Laporan Laba Rugi (dalam juta rupiah) Pendapatan Bunga Bersih Pendapatan (Beban) Operasional Selain Bunga Bersih Laba Operasional Pendapatan (Beban) Non Operasional-Bersih Laba Tahun Berjalan Sebelum Pajak Beban Pajak Penghasilan Laba Bersih Rasio Keuangan I. Permodalan
Rasio Kecukupan Modal (CAR)
87,34% 489,58%
II. Aset Produktif
Aset Produktif Bermasalah
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,60%
Kredit Bermasalah
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
Kredit Bermasalah-Bersih
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Aset Keuangan terhadap Aset Produktif
0,21%
0,17%
0,17%
0,48%
0,12%
III. Rentabilitas
Tingkat Pengembalian Aset (ROA)
0,43%
0,78%
0,59%
1,16%
2,00%
Tingkat Pengembalian Ekuitas (ROE)
1,40%
1,85%
1,33%
1,60%
1,95%
3,74%
3,22%
3,83%
5,44%
5,92%
95,94%
88,30%
95,53%
94,39%
68,74%
53,99%
45,72%
43,46%
81,33% 105,08%
Margin Bunga Bersih (NIM)
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
IV. Likuiditas
Kredit yang DiberikanThd Dana Masyarakat (LDR)
V. Kepatuhan
Persentase Pelanggaran BMPK
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
Persentase Pelampauan BMPK
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
0,00%
10,37%
11,38%
11,55%
9,55%
11,25%
672 74 72
506 64 48
236
116
37
38
13
4
10
8
0
Giro Wajib Minimum Rupiah
Lain-lain Jumlah Karyawan Jumlah Jaringan Kantor Jumlah Jaringan ATM*
*)Tidak termasuk lebih dari 90.000 unit jaringan ATM Bersama dana ATM Prima yang terkoneksi dengan ATM Perseroan.
Laporan Tahunan 2014 | 15
PT Bank Nationalnobu Tbk
Profil Perseroan Ikhtisar Saham
1000
140
900
120
800
100
700 600
80
400
60
300
40
200 20
100 0
-
20-May-2013
20-Sep-2013
20-Jan-2014
20-May-2014
Volume
20-Sep-2014
20-Jan-2015
Harga
Pencatatan Perdana
20 Mei 2013
Harga Nominal
Rp. 100,-
Harga Penawaran
Rp. 375,-
Harga Penutupan 30 Desember 2014
Rp. 760,-
Tanggal
Open (Rp)
High (Rp)
Low (Rp)
Last (Rp)
Volume (Lembar)
Triwulan I /2014
610
617
603
614
10.176.803
Triwulan 2/2014
789
799
778
791
7.683.180
Triwulan 3/2014
804
809
797
805
3.437.522
Triwulan 4/2014
784
787
774
781
836.376
Merupakan angka rata-rata dalam periode
16 | Laporan Tahunan 2014
Millions
Harga (Rp) & Volume Saham (Lembar)
PT Bank Nationalnobu Tbk
Komposisi Pemegang Saham
23,19%
PT Kharisma Buana Nusantara
33,58%
PT Prima Cakrawala Sentosa Nio Yantony 20,15%
PT Putera Mulia Indonesia
3,91% 4,89%
PT Lippo General Insurance Tbk
Publik
9,28%
Kronologis Pencatatan Saham No Keterangan
Jumlah Saham dikeluarkan (Lembar)
Tanggal Bursa Pencatatan
Nilai Nominal Rp. 100,1
Penawaran Umum Perdana
2.155.830.000
13-14 Mei 2013
Bursa Efek Indonesia
2
Company Listing
4.145.830.000
20 Mei 2013
Bursa Efek Indonesia
3
PMTHMETD / Private Placement
165.500.000
4 September 2014
Bursa Efek Indonesia
Jumlah Modal Ditempatkan/ Disetor
4.311.330.000
Laporan Tahunan 2014 | 17
PT Bank Nationalnobu Tbk
Markus Permadi, Prof. Dr. Adrianus Mooy dan Hadiah Herawatie, SH, LLM Dewan Komisaris Perseroan
Profil Perseroan Laporan Dewan Komisaris “Perseroan kembali telah membukukan pertumbuhan yang berarti di tahun 2014 dengan aset yang bertumbuh 48,8% atau mencapai Rp 5,7 triliun. Pertumbuhan ini adalah hasil kerja keras dan komitmen Manajemen bersama seluruh karyawan Perseroan dalam memberikan yang terbaik untuk kemajuan Perseroan. Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada jajaran Direksi dan karyawan Perseroan atas komitmen dan kinerja sepanjang tahun 2014 dengan harapan akan terus ditingkatkan di tahun-tahun mendatang ”.
18 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Pemegang Saham yang kami hormati, Dewan Komisaris Perseroan melaporkan bahwa Perseroan kembali telah membukukan pertumbuhan yang berarti di tahun 2014 dengan aset yang bertumbuh 48,8% atau mencapai Rp 5,7 triliun. Pertumbuhan ini adalah hasil kerja keras dan komitmen Manajemen bersama seluruh karyawan Perseroan dalam memberikan yang terbaik untuk kemajuan Perseroan. Aktivitas intermediasi perbankan yang dilakukan Perseroan sepanjang tahun 2014 juga mencatatkan pertumbuhan di atas rata-rata bank umum. Pertumbuhan penyaluran kredit mencapai 93,9% dengan Non Performing Loan yang tetap terjaga 0%. Penyaluran kredit yang terutama disalurkan untuk segmen Usaha Kecil & Menengah ini tentunya menjadi bentuk kontribusi Perseroan bagi perekonomian yang telah diamanatkan dalam visi Perseroan. Penghimpunan dana masyarakat tumbuh 64,2% atau mencapai lebih dari Rp 4,4 triliun. Pencapaian ini tentunya menjadi representasi dari kepercayaan masyarakat yang makin luas terhadap Perseroan. Selain itu, Perseroan kini telah hadir di 77 kantor yang tersebar di 38 kota dan 26 propinsi di Indonesia yang sekali lagi menjadi bukti komitmen Perseroan yang berusaha untuk menyediakan produk dan jasa layanan perbankan yang berkualitas bagi seluas-luasnya masyarakat. Menjelang akhir tahun 2014, Perseroan telah memperoleh izin kegiatan dalam valuta asing (Bank Devisa) yang tentunya dimaknai sebagai kepercayaan yang diperoleh Perseroan dari regulator untuk menyediakan produk dan jasa layanan yang makin beragam bagi Nasabah pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Tahun 2014 telah menjadi pijakan yang kokoh bagi Perseroan untuk melangkah makin jauh, menjawab tantangan ke depan dan untuk mampu mensejajarkan diri dengan pelaku industri perbankan lainnya. Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada jajaran Direksi dan karyawan Perseroan atas komitmen dan kinerja sepanjang tahun 2014 dengan harapan akan terus ditingkatkan di tahun-tahun mendatang. Kondisi Ekonomi Nasional Tahun 2014 Pertumbuhan Ekonomi
10.00%
7.00 6.50 6.00 5.50 5.00 4.50 4.00 3.50
8.00% 6.00% 4.00% 2.00% 0.00% Des 12 Mar 12 Jan 13 Sep 13 Des 13 Mar 14 Jan 14 Sep 14 Sep 14
Inflasi YoY
BI Rate
6.30
Kurs Rupiah - USD
6.40 6.17 6.11 6.03 5.81
5.62
1.30 1.25 1.20 1.15 1.10 1.00 0.95 0.90
x10000
Inflasi dan BI Rate
5.72 5.14 5.03
4.92
5.01
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 2012 2012 2012 2012 2013 2013 2013 2013 2014 2014 2014 2014
1-Jan-13 1-Mar-13
1-Sep-13
1-Jan-14 1-Mar-14
1-Sep-14
Indikator Ekonomi Nasional : Inflasi, Suku Bunga Acuan Bank Indonesia, Pertumbuhan Ekonomi & Nilai Tukar Rupiah
Tahun 2014 tidak akan terlepas dari issue hangat Pemilihan Umum Legislatif, dan terlebih lagi Pemilihan Presiden. Momentum yang sangat penting bagi seluruh Bangsa Indonesia ini telah berhasil memilih anggota legislatif dan pemimpin baru Negara ini untuk lima tahun ke depan. Kita patut bersyukur bahwa rangkaian Pemilihan Umum telah terlaksana dengan baik dan relatif aman. Rakyat telah memilih pemimpinnya
Laporan Tahunan 2014 | 19
PT Bank Nationalnobu Tbk
Profil Perseroan Laporan Dewan Komisaris
dan kini saatnya untuk mengawal pemerintahan yang baru dan menagih segala perbaikan yang telah dijanjikan. Jika kita melihat beberapa indikator ekonomi di tahun 2014 yang lalu, maka beberapa catatan yang dapat kita cermati antara lain adalah angka inflasi yang sempat menyentuh titik terendahnya di level 3,9% di Bulan Agustus dan merangkak naik hingga level 8,36% (YoY) di Desember 2014 yang terutama disumbang dari kenaikan bahan makanan. Mengantisipasi meningkatnya angka inflasi, Bank Indonesia dalam rapatnya di 18 November 2014 menaikkan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) sebesar 0,25% menjadi 7,75% dan bertengger hingga tahun berakhir. Sepanjang tahun 2014, nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar berada di kisaran Rp 11.400 di Bulan Maret sampai dengan Rp 12.400 di akhir tahun seiring menguatnya US Dollar terhadap rata-rata seluruh mata uang di dunia. Di tengah hiruk pikuk pemilu di mana perhatian masyarakat tercurah, perekonomian nasional mampu tumbuh rata-rata 5,03%. Pertumbuhan ini sesungguhnya mengisyaratkan potensi pertumbuhan di masa datang yang masih cukup besar yang dapat diraih bangsa Indonesia. Hal ini akan menjadi tantangan bagi pemerintahan yang baru.
Aktivitas Dewan Komisaris Sebagai Dewan Komisaris Perseroan, pengawasan atas kegiatan Perseroan dilakukan melalui mekanisme komunikasi secara berkala dalam rapat bersama Direksi dan dibantu oleh beberapa Komite yang dibentuk untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris seperti Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi dan Komite Pemantau Risiko. Aktivitas pengawasan berkala ini secara efektif dapat memberikan dukungan kepada Direksi Perseroan dalam bentuk saran dan masukan yang konstruktif bagi kemajuan Perseroan.
Tata Kelola Perusahaan Secara terpisah, Laporan Tata Kelola disampaikan secara rinci sebagai bagian tak terpisahkan dari Laporan Tahunan 2014 ini. Secara umum, kualitas penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) telah ditingkatkan di tahun 2014. Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan memiliki komitmen untuk selalu meningkatkan kualitas tata kelola ini yang tercermin dari kualitas pelaksanaan peran Dewan Komisaris dan Direksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan akuntabilitas dari setiap langkah dan kebijakan yang disusun yang selalu mengedepankan keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan keadilan. Kualitas tata kelola yang terus meningkat tentunya menjadi penyeimbang bagi meningkatnya aktivitas bisnis yang dijalankan Perseroan.
RUPS Tahunan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan telah dilaksanakan pada 11 April 2014 yang memutuskan antara lain : (1) Pengesahan Laporan Tahunan 2013 termasuk Laporan Keuangan 2013, (2) Menetapkan penggunaan laba tahun 2013 dimana Perseroan tidak membagikan dividen dan seluruh laba Perseroan, setelah penyisihan Rp 300 juta untuk dana cadangan, sisanya dibukukan sebagai laba ditahan untuk memperkuat modal Perseroan, (3) Penentuan Akutan Publik untuk Tahun Buku 2014 dan (4) penetapan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
20 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Tanggung Jawab Sosial Perseroan Dewan Komisaris mengapresiasi kegiatan tanggung jawab sosial Perseroan yang secara konsisten dilaksanakan setiap tahun dengan berpartisipasi dalam aktivitas yang terkait dengan kesehatan masyarakat. Perseroan juga menunjukkan kepedulian kepada budaya nusantara dengan kegiatan Nobu Bank Peduli Budaya Nusantara, berupa donasi bagi pengrajin tenun Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur.
Pandangan atas Rencana Bisnis Perseroan 2015 Dalam upaya melanjutkan pertumbuhan pada tahun 2015, Perseroan telah menyampaikan Rencana Bisnis Bank Tahun 2015 kepada Otoritas Jasa Keuangan pada akhir Bulan November 2014 lalu. Dewan Komisaris memandang bahwa rencana bisnis yang disampaikan merupakan rencana bisnis yang telah dikaji dengan matang dengan target yang cukup realistis dan attainable. Beberapa indikator keuangan dan non keuangan telah menjadi target yang hendak diraih sepanjang tahun 2015 dan diharapkan Perseroan semakin mampu meningkatkan keluasan jangkauannya dan kualitas produk dan jasa layanan yang dapat diberikan. Seluruh rencana bisnis yang disiapkan ini tentunya harus dibarengi dengan komitmen pada aspek kehati-hatian dan prinsip tata kelola dan tidak lepas dari konsultasi yang intens dengan regulator pengawas perbankan. Perseroan berharap bahwa di tahun 2015 Perseroan dapat kembali menjadi tahun pertumbuhan dan transformasi bagi Perseroan. Apresiasi Menutup sambutan ini, atas nama Pemegang Saham, Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi kepada Direksi dan karyawan Perseroan yang telah memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan dan kemajuan Perseroan. Dewan Komisaris berharap bahwa kerjasama dan kebersamaan dalam Perseroan senantiasa dijaga untuk mampu menghasilkan kinerja yang baik, di tengah tantangan industri perbankan yang makin ketat. Dewan Komisaris Perseroan mengucapkan terimakasih kepada Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan Pengawas Perbankan dan Pengawas Pasar Modal, serta Bursa Efek Indonesia yang turut serta mamantau aktivitas Perseroan dan memberikan masukan serta saran bagi Perseroan. Kerjasama dan silaturahmi yang terjalin baik ini diharapkan dapat terus terpelihara dan ditingkatkan guna kemajuan industri perbankan di masa datang. Kepada seluruh Nasabah Perseroan, tak lupa kami mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang telah diberikan selama ini yang terus memberi ruang bagi Perseroan untuk tumbuh. Perseroan berharap bahwa produk dan jasa layanan yang diberikan dapat memenuhi kebutuhan Nasabah dengan kualitas yang makin meningkat. . Hormat kami,
Prof. Dr. Adrianus Mooy Komisaris Utama/Independen
Laporan Tahunan 2014 | 21
PT Bank Nationalnobu Tbk
Direksi Perseroan : Januar Angkawidjaja, Suhaimin Djohan, Hendra Kurniawan, dan Lim Migi Trisnadi
Profil Perseroan Laporan Direksi
“Aset Perseroan telah tumbuh 48,8%, penghimpunan dana masyarakat tumbuh 64,2%, penyaluran dana tumbuh 94% dan laba Perseroan tumbuh 6,3%. “growing & transforming” yang kami angkat sejak tahun 2013 telah menjiwai setiap langkah kami sehingga memampukan kami untuk mencapai tahapan-tahapan pertumbuhan yang kami targetkan”.
22 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Pemegang Saham yang kami hormati, Direksi Perseroan menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2014, aset Perseroan telah tumbuh 48,8%, penghimpunan dana masyarakat tumbuh 64,2%, penyaluran dana tumbuh 93,9% dan laba Perseroan tumbuh 6,3%. Perseroan telah melakukan penambahan modal melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) sehingga makin memperkuat struktur permodalan dan posisi Perseroan sebagai bank berkategori BUKU (Bank Umum Kegiatan Usaha) 2. Perseroan di tahun 2014 pula telah memperoleh izin kartu debit yang memungkinkan Nasabah Perseroan melakukan transaksi pembelanjaan dengan kartu ATM Nobu Bank. Perseroan telah mengimplementasikan regionalisasi daerah pemasaran dengan membuka Kantor Wilayah Manado sebagai kantor wilayah pertama yang akan mengcover kawasan Indonesia Timur. Setelah melalui rangkaian persiapan panjang, maka di penghujung tahun 2014, Perseroan juga telah memperoleh izin untuk melakukan kegiatan perbankan dalam valuta asing sebagai Bank Devisa. Secara umum, tema “growing & transforming” yang kami angkat sejak tahun 2013 telah menjiwai setiap langkah kami sehingga memampukan kami untuk mencapai tahapan-tahapan pertumbuhan yang kami targetkan. Industri Perbankan 2014 Di bulan November 2013, Gubernur Bank Indonesia dalam sambutannya menyampaikan bahwa secara umum perekonomian nasional di tahun 2014 diperkirakan masih dalam tahap konsolidasi dimana prospek pertumbuhan kredit dan dana masyarakat di perbankan diperkirakan sekitar 15-17%. Sejalan dengan perkiraan tersebut, industri perbankan di tahun 2014 menunjukkan pertumbuhan yang memang cenderung konsolidatif dibandingkan dengan pertumbuhan di tahun 2013. Sepanjang tahun 2014, aset bank umum tumbuh 13,3% dan di akhir tahun mencatatkan total Rp 5.615 triliun dengan rata-rata return on asset (ROA) sebesar 2,85%. Pertumbuhan kredit tumbuh 11,6% sedangkan dari sisi penghimpunan dana, pertumbuhan yang dicatatkan bank umum adalah sebesar 12,3%. Loan to deposit ratio (LDR) tetap berada di kisaran 89,4% dan tingkat kecukupan modal (CAR) di level 19,6%. Dengan tingkat net interest margin yang menurun dari 4,9% di tahun 2013 menjadi 4,2% di tahun 2014, maka pertumbuhan laba setelah pajak bank umum di tahun 2014 tumbuh di kisaran 5,1%. Meski angka pertumbuhan perbankan nasional di tahun 2014 secara umum lebih rendah daripada tahun 2013, kita dapat melihat data menarik dalam penghimpunan dana, dimana propinsi-propinsi yang mencatatkan pertumbuhan dana masyarakat di atas rata-rata sebagian terjadi di daerah Indonesia Timur seperti Sulawesi, Papua dan Nusa Tenggara yang mencatatkan pertumbuhan antara 13 hingga 16%. Hal ini menunjukkan bahwa akses masyarakat terhadap produk perbankan, khususnya di daerah Indonesia Timur makin meningkat. 6,000,000 5,000,000 4,000,000 3,000,000 2,000,000 1,000,000 -
31-Dec-10 Asset Bank Umum
31-Dec-11
31-Dec-12 Kredit Yang Diberikan
31-Dec-13
31-Dec-14 Dana Pihak Ketiga (DPK)
Laporan Tahunan 2014 | 23
PT Bank Nationalnobu Tbk
Profil Perseroan Laporan Direksi
Kinerja Perseroan Beberapa indikator pertumbuhan Perseroan yang dapat dicatat sepanjang tahun 2014 dapat dilaporkan sebagai berikut: •
Aset Perseroan Di tahun 2014, Aset Perseroan tumbuh 48,8% atau mencapai Rp 5,7 triliun. Pertumbuhan dana masyarakat yang signifikan dan didukung pertumbuhan dari sisi lending seiring jaringan distribusi yang makin optimal telah berkontribusi pada pertumbuhan aset tersebut.
•
Penyaluran Kredit & NPL Kredit yang diberikan di tahun 2014 tumbuh 93,9% atau mencapai Rp 2,4 triliun. Hal yang menjadi catatan Perseroan adalah bahwa pertumbuhan kredit ini tetap terjaga dengan tingkat non performing loan (NPL) 0%. Hal ini menjadi perhatian Perseroan di mana aspek kehati-hatian (prudence) selalu mendasari setiap analisis yang dilakukan dalam penyaluran dana. Perseroan tetap berkomitmen untuk fokus pada segmen Usaha Kecil dan Menengah ditambah dengan segmen lain seperti consumer dan medium & large commercial sesuai potensi pasar yang ada dan peluang yang dapat dimanfaatkan perseroan di berbagai daerah pemasaran.
•
Penghimpunan Dana Dengan semakin meningkatnya kemampuan Perseroan dalam menyediakan produk simpanan yang makin beragam sesuai kebutuhan masyarakat, dan dengan dukungan electronic channel yang memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi Nasabah dalam bertransaksi, maka dana pihak ketiga yang dapat dihimpun Perseroan di tahun 2014 tumbuh 64,2% yaitu mencapai Rp 4,4 triliun. Pertumbuhan yang cukup signifikan dibandingkan industri ini tidak lepas dari makin optimalnya jaringan distribusi khususnya di luar Jabodetabek yang mencatatkan kontribusi yang makin baik. Di tahun 2014, fitur debit card telah dilekatkan pada kartu ATM Nobu Bank sehingga Nasabah makin dimudahkan untuk melakukan transaksi pembelanjaan di berbagai merchant.
•
Pendapatan & Laba Pendapatan bunga Perseroan tentunya bertumbuh seiring pertumbuhan aset Perseroan yang terdiri dari penyaluran kredit dan pengelolaan portofolio tresuri. Di tahun 2014, pendapatan bunga Perseroan tumbuh 231% dan pada bottom line-nya, laba bersih Perseroan mencapai Rp 15,5 miliar atau tumbuh 6,3%.
•
Rasio keuangan Rasio-rasio keuangan di akhir tahun 2014 mengindikasikan bahwa Perseroan masih terus melanjutkan tahapan pertumbuhan untuk mampu meningkatkan kemampuan Perseroan menjangkau daerah pemasaran yang makin luas dan memperkuat ‘brand’ Perseroan di benak masyarakat. Tingkat pengembalian aset (ROA) berada pada level 0,43% dan tingkat pengembalian ekuitas pada level 1,40%. Rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) mencapai 53,9%, meningkat dari tahun sebelumnya yang berada pada level 45,7%. Marjin bunga bersih (NIM) juga membaik dari 3,2% di
24 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
tahun sebelumnya menjadi 3,7%, sedangkan rasio kecukupan modal (CAR) Perseroan tetap masih sangat kuat di level 48,9%. Perseroan mengharapkan rasio-rasio keuangan tersebut akan terus membaik pada tahun-tahun mendatang berbarengan dengan pertumbuhan yang dicatatkan Perseroan.
•
Realisasi Pembukaan Kantor Dengan semangat ‘Nobu di mana-mana’, Perseroan di tahun 2014 melanjutkan kehadirannya di berbagai daerah pemasaran di seluruh Indonesia dengan mencapai 77 kantor yang tersebar di 38 kota di 26 propinsi. Guna meningkatkan kemampuan pemasaran dan koordinasi maka Perseroan membuka Kantor Wilayah Manado sebagai kanwil pertama untuk mengkoordinasikan seluruh kantor yang ada di Indonesia Timur. Langkah regionalisasi ini akan dilanjutkan dengan pembukaan kanwil di kawasan lainnya di Indonesia di tahun-tahun mendatang, tentunya dengan tetap berkonsultasi dengan regulator.
•
Tata Kelola Perseroan menyadari bahwa setiap gerak langkah Perseroan dalam area bisnis haruslah selalu disertai dengan kualitas tata kelola yang makin membaik pula. Hal ini sangat penting bagi keberlanjutan Perseroan dalam jangka panjang. Untuk itu, Perseroan secara reguler memeriksa dan memantau kualitas tata kelola yang dijalankan Perseroan dengan berpedoman pada aspek-aspek transparansi dan akuntabilitas yang mendasarinya. Peran pengawasan Dewan Komisaris dan KomiteKomite yang telah dibentuk makin ditingkatkan agar kualitas keputusan manajerial yang telah diambil dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan koridor ketentuan-ketentuan yang berlaku.
•
Tanggung Jawab Sosial Perseroan Aktivitas tanggung jawab sosial Perseroan telah dikembangkan secara lebih luas dengan tidak hanya berpartisipasi pada aktivitas yang terkait dengan kesehatan masyarakat, namun juga dukungan terhadap budaya nusantara. Dengan tajuk “Nobu Bank Peduli Budaya Nusantara”, Perseroan memberikan dukungan secara nyata terhadap pengrajin tenun khas Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur berupa alat dan bahan tenun yang diharapkan dapat melestarikan tenun Rote yang indah dan memperkenalkannya secara lebih luas.
•
Manajemen Risiko & Kepatuhan Dengan aktivitas Perseroan yang makin meningkat dan kompleks serta melibatkan sumber daya manusia yang makin banyak, maka tentunya tingkat risiko yang dihadapi oleh Perseroan makin besar. Pengelolaan risiko ini dilakukan dengan mensosialisasikan budaya risiko kepada seluruh karyawan, kajian analisis risiko yang mencukupi atas berbagai aktivitas baru, dan tentunya sertifikasi Manajemen Risiko dan aktivitas pelatihan Kesadaran Risiko Operasional, Anti Fraud dan Whistle Blowing, serta Anti Pencucian Uang & Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT) yang secara reguler diselenggarakan. Pemahaman atas peraturan perbankan ditingkatkan melalui kajian bersama berbagai divisi terkait agar kualitas kepatuhan Perseroan dapat tetap terjaga dan ditingkatkan.
Laporan Tahunan 2014 | 25
PT Bank Nationalnobu Tbk
Profil Perseroan Laporan Direksi
•
Aktivitas Bank Devisa Secara bertahap Perseroan telah melakukan langkah-langkah persiapan untuk dapat melakukan kegiatan dalam valuta asing, baik sistem, infrastruktur, administrasi, kebijakan dan sumber daya manusia yang direncanakan diluncurkan pada kwartal pertama tahun 2015.
Penambahan Modal Setelah di tahun 2013 Perseroan melepas 52% sahamnya melalui Penawaran Umum Saham, maka guna memperkuat struktur permodalan Perseroan yang secara esensial penting bagi kemampuan Perseroan untuk mampu menghadirkan produk dan jasa layanan yang makin beragam, Perseroan kembali melakukan penambahan modal melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Penambahan modal yang dilaksanakan di bulan September 2014 ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank berkategori BUKU 2. Penghargaan Perseroan patut mengucap syukur atas penghargaan yang diterima di tahun 2014 yaitu Bisnis Indonesia Award 2014 sebagai emiten terbaik untuk kategori Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa. Penghargaan ini adalah cambuk bagi Perseroan untuk mampu semakin berbenah dan memperbaiki diri dalam kualitas produk dan layanan bagi masyarakat luas. Tema Laporan Tahunan 2014 “growing & transforming” kembali diangkat di tahun 2014 ini dengan maksud bahwa tema ini relevan dalam periode waktu yang cukup panjang khususnya bagi Perseroan yang sedang bertumbuh. Perseroan ingin melanjutkan semangat pertumbuhan dan transformasi ini sebagai jiwa dari setiap langkah penting yang dilaksanakan Perseroan. ‘transforming’ memberi makna bahwa transformasi terjadi dalam Perseroan untuk mewujudkan visi dan misi Perseroan. Direksi Perseroan Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2014, Sdr. Lim Migi Trisnadi Elias secara resmi diangkat menjadi Direktur Perseroan untuk melengkapi jajaran Direksi Perseroan. Segenap Manajemen Perseroan mengucapkan selamat bekerja dan diharapkan dapat membangun kerjasama sinergis yang semakin baik guna kemajuan Perseroan dari waktu ke waktu. Prospek Tahun 2015 Manajemen Perseroan melihat tahun 2015 sebagai tahun yang penuh tantangan sekaligus harapan. Tantangan besar yang diemban Perseroan adalah bagaimana Perseroan dapat melaksanakan tahapan kegiatan dalam valuta asing (Bank Devisa) dengan baik sehingga mampu melengkapi produk dan jasa layanan yang dibutuhkan oleh Nasabah. Tahapan pelaksanaan ini tentunya melibatkan berbagai pihak baik operation, tresuri, risk management, product development dan tentunya kantor-kantor cabang. Komunikasi dan koordinasi yang solid menjadi kunci keberhasilan Perseroan dalam melaksanakan tahapan
26 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
ini mengingat begitu banyak hal yang harus menjadi perhatian bersama. Dari sisi kegiatan intermediasi, sesuai dengan proyeksi pertumbuhan industri, Perseroan tetap optimis untuk mampu membukukan pertumbuhan di tahun 2015 nanti, baik penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Perseroan juga melanjutkan langkah untuk memperkuat layanan e-channel yang mengarah pada kemudahan dan kenyamanan e-payment yang dibutuhkan masyarakat luas. Keseluruhan aktivitas ini tentunya tetap dilaksanakan dalam kualitas tata kelola yang semakin baik dengan harapan bahwa pada akhirnya mampu mensejajarkan Perseroan dengan para pelaku industri perbankan lainnya. Apresiasi Di akhir paparan ini, Perseroan mengucapkan terimakasih kepada Pemegang Saham dan Dewan Komisaris yang telah memberikan dukungan penuh bagi kami untuk melaksanakan tahapan pertumbuhan sepanjang tahun 2014. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Bursa Efek Indonesia yang telah memberikan bimbingan dan pengawasan kepada kami agar kami semakin mampu menjadi bank sekaligus perusahaan publik yang berkualitas. Perseroan mengucapkan terimakasih pula kepada seluruh Nasabah Perseroan yang telah memberikan kepercayaan kepada Perseroan untuk bertindak sebagai mitra dalam aktivitas perbankan. Hanya dengan masukan, kritik dan saran para Nasabahlah, maka Perseroan mampu memperbaiki produk dan layanannya sehingga semakin sesuai dengan kebutuhan Nasabah. Semoga jalinan kerjasama ini dapat terus terjaga dan ditingkatkan sehingga Perseroan semakin dirasakan manfaatnya bagi aktivitas keuangan masyarakat yang semakin luas.
Hormat kami,
Suhaimin Djohan Direktur Utama
Laporan Tahunan 2014 | 27
PT Bank Nationalnobu Tbk
Profil Perseroan Pembahasan Rencana & Strategi Rencana Strategis Jangka Pendek Dalam jangka pendek, arah kebijakan Perseroan menitikberatkan pada pertumbuhan aset dan liabilitas sesuai target yang ditetapkan dengan tetap fokus pada segmen Usaha Kecil dan Menengah, consumer dan, komersial. Perseroan juga mentargetkan pertumbuhan jumlah Nasabah yang kuat secara bertahap dan kontinyu serta meningkatkan pendapatan dari berbagai sumber yang dapat diperoleh bank. Perseroan melanjutkan perluasan cakupan daerah pemasaran melalui pembukaan jaringan kantor dibarengi dengan peningkatan kelengkapan dan kualitas produk dan layanan yang dapat diberikan kepada Nasabah, serta tak ketinggalan penguatan layanan kanal elektronik sesuai dengan perkembangan era digital. Perseroan ingin memperkuat fungsi payment banking dalam seluruh strategi yang disusun dan diterapkan, tentunya dengan pengelolaan risiko yang memadai dan peningkatan kualitas tata kelola perusahaan yang baik.
Rencana Strategis Jangka Menengah Dalam jangka menengah, Bank menetapkan kebijakan yang mengarah pada penguatan posisi Bank sebagai supermarket banking sebagai layanan solusi finansial bagi Usaha Kecil dan Menengah, consumer serta segmen komersial lainnya yang prospektif, yang mencakup : (1) pertumbuhan volume usaha yang menjamin keberlanjutan perusahaan; (2) Kestabilan pertumbuhan jumlah Nasabah secara berkelanjutan; (3) Tercapainya jangkauan jaringan distribusi ke seluruh wilayah nusantara; dan (4) Peningkatan brand awareness Bank sebagai bank nasional yang memiliki fitur utama sebagai supermarket banking.
Fokus Strategi 2015 Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Perseroan, maka Perseroan telah menetapkan beberapa langkah strategis agar visi dan misi tersebut dapat terwujud dan terpenuhi sesuai dengan periode waktu yang telah direncanakan. Langkah-langkah tersebut antara lain: • Melaksanakan kegiatan dalam valuta asing pasca diperolehnya Izin Bank Devisa sesuai dengan tahapan rencana yang telah disusun (Tahap I) yaitu melengkapi produk dan jasa layanan kepada Nasabah dengan berbagai produk dan layanan berbasis valas. • Melakukan pembukaan jaringan kantor di beberapa daerah agar dapat memberikan layanan yang lebih baik bagi Nasabah sesuai perizinan yang berlaku. • Meningkatkan akselerasi penyaluran kredit kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta segmen consumer, dan medium & large commercial dengan tetap mengedepankan aspek kehati-hatian khususnya mengelola risiko konsentrasi sektor ekonomi dan kualitas kredit. • Meningkatkan pertumbuhan penghimpunan dana melalui kekuatan organik dan penerbitan produk produk simpanan baru yang didukung dengan layanan electronic banking yang membantu kemudahan dan kenyamanan bertransaksi antara lain Cash management System, Financial Supply Chain management, mobile banking, e-money card based, e-commerce, card & acquiring business, serta penambahan biller. • Meningkatkan kualitas teknologi informasi yang mendukung operasi jaringan distribusi dan melanjutkan pengembangan teknologi informasi yang terkait dengan regulator. • Memenuhi kebutuhan sumber daya manusia sesuai rencana pengembangan jaringan distribusi serta pemenuhan kebutuhan pada unit-unit kerja dalam organisasi. • Meningkatkan kualitas pelaksanaan tata kelola perusahaan. • Memperkuat kualitas pengelolaan risiko dengan meningkatkan peran Divisi manajemen risiko dalam penyusunan kebijakan dan prosedur dengan berpedoman pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. • Meningkatkan fungsi Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) dengan menambah jumlah auditor dan meningkatkan kualitas audit melalui pelatihan dan training yang diperlukan. 28 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Bisnis & Operasi Bisnis Penghimpunan Dana • Strategi Penghimpunan Dana
Sebagai pelaku industri perbankan yang melakukan kegiatan utama sebagai lembaga intermediasi keuangan, maka Perseroan menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan yang terdiri dari giro, tabungan dan deposito sesuai dengan kebutuhan Nasabah, baik individu maupun institusi. Produk simpanan ini dipasarkan melalui kanal distribusi kantor-kantor Perseroan yang tersebar di berbagai daerah untuk mampu menjangkau masyarakat luas serta didukung dengan e-channel yang menambahkan fitur kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi bagi Nasabah.
Perseroan menyusun strategi penghimpunan dana yang komprehesif untuk mampu menghasilkan pertumbuhan dana dan jumlah Nasabah yang sustainable dalam jangka panjang dengan kekuatan tenaga penjual organik dibarengi dengan kerjasama sinergis dengan mitra Perseroan.
Strategi yang telah disusun Perseroan mencakup strategi akuisisi, cross selling dan deepening sehingga pertumbuhan dari sisi jumlah Nasabah tercapai, komposisi keberagaman produk terpenuhi dan volume pun meningkat. Melalui kajian yang memadai atas profil Nasabah yang menjadi target pasar dan mengolah berbagai potensi yang ada dari setiap kerjasama yang telah terjalin, Perseroan secara bertahap dapat mengimplementasikan strategi penghimpunan dana tersebut secara efektif.
Dengan telah beroperasinya 35 Kantor Cabang dan 37 Kantor Kas dengan 1 Kantor Wilayah saat ini, maka tenaga pemasar di setiap kantor menjadi kekuatan utama dari pemasaran produk simpanan.
Laporan Tahunan 2014 | 29
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Bisnis & Operasi Bisnis
Dengan koordinasi Sales & Distribution Division, baik DKI Jakarta, Non DKI Jakarta dan East Indonesia Region, maka aktivitas penetrasi pada daerah pemasaran yang potensial dapat dilakukan dengan baik dengan dukungan penuh Kantor Pusat. Pertumbuhan yang menggembirakan nampak di tahun 2014 dimana daerah pemasaran Non DKI Jakarta mengalami pertumbuhan melebihi DKI Jakarta. Hal ini sekaligus menambah kontribusi Non DKI Jakarta pada portofolio bankwide. Hal ini mengindikasikan bahwa potensi pasar perbankan di luar area DKI Jakarta masih sangatlah besar dan dapat terus bertumbuh. Kontribusi DPK Sesuai Area
50,64%
Pertumbuhan DPK DKI Jakarta Non DKI Jakarta
41,65%
30,2% (2014) 87,2% (2014)
1,878,215
65,83% 1,442,510 49,36%
2,631,821
58,35%
34,17%
1,406,053
628,293 326,112
Tahun 2012
Tahun 2013 Non DKI Jakarta
Tahun 2014
Tahun 2012
DKI Jakarta
Tahun 2013
Non DKI Jakarta
Tahun 2014 DKI Jakarta
Strategi penghimpunan dana, dalam jenis produk tertentu, tidak lepas dari strategi suku bunga simpanan, terutama produk deposito. Perseroan tidak dapat mengelak dari pergerakan suku bunga simpanan yang sangat ketat bersaing dalam industri yang tidak hanya dipengaruhi oleh bergeraknya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate), namun juga dipengaruhi oleh kebijakan pricing dari masing-masing pelaku industri sesuai dengan tujuan tertentu yang hendak diraih. Menyadari hal ini Perseroan secara seksama melakukan kajian yang menyeluruh melalui mekanisme Asset & Liabilities Management untuk menentukan kebijakan suku bunga sebagai bagian dari strategi penghimpunan dana dengan tetap berada pada koridor ketentuan yang berlaku dan kemampuan Perseroan.
Pertumbuhan DPK (Dalam juta Rp.) CAGR : 214,8% (Compound Annual Growth Rate)
Komposisi DPK 2014
4.452.760 Giro 29,89%
2.712.184 Simpanan Berjangka 61,34%
951.504 14.404
200.137
2010
2011
30 | Laporan Tahunan 2014
2012
2013
2014
Tabungan 8,77%
PT Bank Nationalnobu Tbk
• Pengembangan Produk Simpanan & Promosi
Pertumbuhan penghimpunan dana tidak lepas dari dukungan pengembangan produk dan layanan yang dibutuhkan oleh Nasabah. Dengan konsep segmenting, targeting dan positioning yang disusun Perseroan, dengan melihat potensi pasar yang ada, maka Perseroan mengembangkan berbagai produk dan layanan yang mendukung pada pertumbuhan penghimpunan dana yang berkelanjutan.
Produk-produk seperti Nobu Saving Plus dan Nobu Saving Plan (tabungan berjangka) merupakan pengembangan dari produk tabungan yang diperuntukkan khusus bagi segmen Nasabah tertentu. Hal ini dimaksudkan agar Perseroan dapat menghadirkan produk yang sesuai dengan aktivitas dan perencanaan keuangan yang dilakukan oleh Nasabah sehingga Nasabah memperoleh manfaat yang diekspektasikan. Pengembangan produk seperti ini akan terus dilakukan sesuai dengan perkembangan kebutuhan Nasabah yang selalu dinamis mengikuti pola perilaku Nasabah dalam mengelola keuangannya seiring meningkatnya kesejahteraan.
Dalam mendorong pertumbuhan penghimpunan dana, selain dari sisi kualitas manfaat produk sebagai bagian dari strategi ‘product pull’, maka perlu dilakukan marketing campaign yang efektif namun tetap efisien agar pesan atas produk tersebut sampai ke benak Nasabah sehingga Nasabah memperoleh pemahaman produk yang cukup. Berbagai program dilakukan secara marathon sepanjang tahun 2014 dengan beberapa tujuan sekaligus: • Memperkenalkan produk dan layanan Perseroan bagi Nasabah yang memiliki keunggulan dan manfaat yang kompetitif, • Sebagai sarana memperkenalkan ‘brand’ Perseroan khususnya bagi kantor-kantor yang baru beroperasi, • Secara bertahap membangun citra Perseroan di benak Nasabah akan keberagaman produk dan manfaat yang dapat diperoleh.
Laporan Tahunan 2014 | 31
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Bisnis & Operasi Bisnis
Kampanye produk dilakukan secara efektif namun efisien dengan memanfaatkan kekuatan tenaga pemasar organik di setiap jaringan distribusi dan memanfaatkan kanal informasi yang telah dimiliki Perseroan. Penggunaan e-mail blast, layar ATM, dan website Perseroan dalam mempromosikan produk dan program yang sedang berlansung terbukti sangat efektif namun tetap efisien dalam biaya.
Salah satu program yang telah diluncurkan adalah program 5 manfaat sekaligus dari Nobu Savings yang menawarkan tingkat suku bunga yang kompetitif, keuntungan bebas biaya administrasi, berbagai fasiltias pembayaran di ATM Nobu Bank, kemudahan dan kenyamanan penarikan tunai gratis di seluruh jaringan ATM Bersama atau Prima, dan bebas biaya transfer melalui Nobu Internet Banking. Program ini menawarkan manfaat yang komprehensif bagi Nasabah untuk berbagai kebutuhan transaksi perbankan.
Adanya kebutuhan segmen Nasabah tertentu akan waktu layanan yang lebih panjang juga ditangkap Perseroan dengan menghadirkan Late Banking dan Weekend Banking di kantor-kantor tertentu sehingga Nasabah dapat menikmati layanan perbankan secara lebih leluasa dan sesuai dengan pola kerja Nasabah. Layanan seperti ini sangat dirasakan manfaatnya oleh Nasabah terutama terutama bagi Nasabah yang ingin mengurangi risiko membawa uang tunai terlalu besar di akhir hari.
Salah satu langkah strategis dalam penghimpunan dana adalah melakukan kampanye program bekerjasama dengan mitra sinergis Perseroan seperti Siloam Hospital, Aryaduta Hotel, Hypermart dan pengembang Lippo Homes. Kerjasama sinergis ini telah dilakukan sepanjang tahun dalam berbagai kampanye pemasaran sehingga Nasabah memperoleh manfaat yang lebih besar dari kedua belah pihak.
• Pengembangan Layanan E-Channel
Layanan perbankan elektronik adalah layanan yang mutlak dimiliki oleh pelaku industri perbankan sesuai dengan demand masyarakat luas yang tidak hanya secara esensi membutuhkan produk dan layanan perbankan semata, namun produk dan layanan tersebut harus hadir bersamaan dengan kecepatan, kemudahan dan kenyamanan sesuai dengan aktivitas, mobilitas, dan gaya hidup masyarakat modern yang saat ini semakin di-support oleh teknologi digital.
Perseroan memiliki visi yang jauh ke depan untuk mampu memberikan produk dan layanan berstandard global kepada masyarakat luas sehingga mampu menjadi mitra yang menyeluruh bagi setiap aktivitas keuangan Nasabah. Untuk itu Perseroan dalam usahanya mendorong pertumbuhan penghimpunan dana, menaruh perhatian serius pada pengembangan e-channel Perseroan untuk mampu menghadirkan kemudahan dan kenyamanan layanan perbankan yang semakin dekat dengan pola kebutuhan Nasabah yang semakin dinamis.
ATM Mesin teller otomatis telah mengalami evolusi layanan yang luar biasa dalam kurun waktu 20 tahun terakhir ini dari kemampuan penarikan tunai dan layanan pemindahbukuan hingga puluhan layanan lain yang kini dapat dinikmati dari mesin ini yang disesuikan dengan pola atau gaya hidup masyarakat modern dewasa ini.
32 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Perseroan melihat bahwa ATM adalah sarana engagement yang paling dekat dengan Nasabah setelah transaksi konvensional di teller sehingga ATM memegang peranan besar dalam membangun citra produk dan layanan Perseroan dan di benak Nasabah dan masyarakat secara umum. Fitur-fitur yang telah dikembangkan Perseroan antara lain pembayaran iuran lingkungan/maintenance fee (Lippo Village, Kemang Village, Lippo Cikarang, St. Moritz), pembayaran iuran sekolah, pembayaran langganan TV dan internet (BIGTV, TransVision, First Media, BOLT 4G), pembayaran jasa telekomunikasi dan non telekomunikasi Telkom (Telkom, kartu Halo, Speedy, Telkom Flexi, BOLT 4G), pembelian pulsa prabayar (XL, Esia, Smartfren, BOLT 4G), pembayaran biaya kuliah (UPH), pembayaran tenant (Lippo Malls), pembayaran premi asuransi (Lippo Insurance), pembayaran kartu kredit (dengan fitur transfer interbank realtime online) dan kemudahan untuk pendaftaran personal internet banking. Dengan berbagai manfaat dan kemudahan ini, Nasabah semakin merasakan kehadiran Perseroan dalam aktivitas keuangannya yang nampak dari meningkatnya jumlah transaksi ATM sebesar 75% dalam tahun 2014. Internet Banking Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia yang makin tinggi dengan makin maraknya penggunaan telepon pintar (smart phone) sebagai gaya hidup masyarakat mengindikasikan bahwa internet telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari aktivitas harian khususnya masyarakat perkotaan. Layanan personal internet banking yang dimiliki Perseroan menghadirkan fitur-fitur layanan perbankan yang makin lengkap sehingga Nasabah dapat melakukan transaksi perbankan kapanpun dan dimanapun. Aktivitas transaksi internet banking Perseroan selama tahun 2014 telah tumbuh 70% dibandingkan tahun sebelumnya. Perseroan juga akan melanjutkan tahapan pengembangannya untuk corporate internet banking yang ditujukan untuk Nasabah korporasi yang membutuhkan kemudahan dalam pengelolaan keuangannya.
Laporan Tahunan 2014 | 33
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Bisnis & Operasi Bisnis
e-Money Perseroan telah menerbitkan e-money berbasis kartu yang kini telah dimanfaatkan Nasabah di area belanja tertentu yang telah bekerjasama dengan Perseroan. Penggunanya di tahun 2014 telah tumbuh 132% dengan volume transaksi yang makin meningkat pula. Perseroan akan melanjutkan tahapan pengembangannya untuk enkripsi e-money card based yang dapat memberikan keamanan dan kenyamanan yang lebih bagi Nasabah dalam bertransaksi. Selain e-money berbasis kartu, Perseroan juga mengikuti kemajuan teknologi dan trend pasar dengan mengembangkan e-money server based yang nantinya dapat digunakan sebagai alat pembayaran tanpa menggunakan uang fisik maupun kartu, melainkan menggunakan identitas pengenal pada sistem berupa nomor ponsel yang terdaftar. Virtual Account Layanan ini adalah salah satu layanan unggulan Perseroan yang disediakan bagi Nasabah yang sangat mementingkan rekonsiliasi pembayaran dari mitra bisnisnya dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Kini semakin banyak Nasabah institusi Perseroan yang memanfaatkan layanan ini karena terbukti sangat efektif dan efisien. Nasabah tersebut antara lain: pengelola pusat perbelanjaan, sekolah dan perusahaan asuransi. Virtual account dapat dikoneksikan sebagai sarana pembayaran online (host to host) ataupun offline. Prima Debit Perseroan telah mendapatkan lisensi sebagai penerbit Kartu Debit di tahun 2014 dan saat ini Perseroan bekerja sama dengan PT. Rintis Sejahtera, pengelola jaringan EDC Prima Debit, untuk menyediakan layanan debit pada kartu ATM Perseroan sehingga dapat digunakan untuk bertransaksi pembayaran/ belanja melalui mesin EDC (electronic data capture) BCA dengan Logo Prima Debit yang berjumlah lebih dari 250.000 EDC yang terpasang di merchant-merchant di berbagai lokasi.
34 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Penyaluran Kredit Strategi Penyaluran Kredit Penyaluran kredit sebagai pelaksanaan peran perbankan dalam mendorong laju aktivitas usaha dilakukan Perseroan dengan mengedepankan aspek kehati-hatian agar kualitas penyaluran kredit tersebut dapat terus terjaga. Penyaluran kredit membutuhkan kajian yang memadai atas aspek-aspek keuangan dan non keuangan dari calon debitur yang didukung oleh data-data keuangan yang cukup agar Komite Kredit/ Pejabat Pemutus Kredit memperoleh informasi yang komprehensif sebelum kredit dapat disetujui. Untuk itu pemahaman tenaga pemasar (relationship officer) tentang bisnis calon debitur dan informasi pendukung lainnya sangat penting agar proses penyaluran kredit yang dilakukan memenuhi kaidah persyaratan internal dan peraturan yang berlaku. Strategi penyaluran kredit yang dilakukan Perseroan dengan menggunakan jaringan relasi yang telah lama dibangun sehingga informasi yang diperoleh tentang calon debitur lebih lengkap dan kepercayaan sudah terbangun. Melalui tenaga pemasar, branch manager dan relationship officer di kantor-kantor cabang, Perseroan juga membangun relasi dengan para pengusaha terkemuka setempat untuk dapat menggunakan fasilitas kredit dari Perseroan dalam mengembangkan usahanya. Dengan basis kekuatan komunitas di daerah tersebut yang cenderung masih sangat erat, maka Perseroan dapat menggali potensi penyaluran kredit bagi para pengusaha-pengusaha lainnya terutama pada segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Strategi pemasaran falisitas lending ini sangat efektif di banyak daerah berpotensi khususnya di luar DKI Jakarta sehingga menyumbangkan pertumbuhan yang signifikan, dimana di tahun 2014 penyaluran kreditnya tumbuh 170% lebih dan kontribusinya pun meningkat secara bankwide.
Laporan Tahunan 2014 | 35
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Bisnis & Operasi Bisnis
Kontribusi Kredit Sesuai Area
Pertumbuhan Kredit DKI Jakarta Non DKI Jakarta
924,732
35,69%
25,43%
858,488
379,164
8,31%
315,326
34,372
Tahun 2012
Tahun 2013 Non DKI Jakarta
1,546,973
64,31%
74,57%
91,69%
67,3% (2014) 172,2% (2014)
Tahun 2014
Tahun 2012
DKI Jakarta
Tahun 2013 Non DKI Jakarta
Tahun 2014 DKI Jakarta
Perseroan menjaga komposisi sektor industri (jenis usaha) dari debitur yang menggunakan fasilitas kredit Perseroan sebagai langkah pengelolaan risiko. Komposisi sektor ekonominya turut pula dipantau agar penyaluran kredit yang dilakukan tidak over-concentrated pada satu sektor ekonomi saja. Pemantauan ini dilakukan secara berkala oleh Divisi Pengelolaan Risiko dan dilaporkan kepada Manajemen.
Segmen Usaha Perseroan mengemban misi untuk berkonsentrasi pada segmen Usaha kecil dan Menengah dalam melakukan penyaluran kredit. Misi ini tetap menjadi tujuan utama yang hendak dijalankan dan dipertahankan dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek dan menengah, dalam rangka melakukan akselerasi atas pertumbuhan penyaluran dana untuk meningkatkan aktivitas intermediasi yang tercermin dalam rasio LDR, maka Perseroan juga melakukan penyaluran kredit pada segmen medium & large commercial. Hal ini tentunya mempertimbangkan potensi dan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh Perseroan pada segmen tersebut.
Penyaluran Kredit (Dalam juta Rp.)
Komposisi Kredit
CAGR : 175,6% (Compound Annual Growth Rate) 2.403.881 1.240.058
162.769
2010
2011
36 | Laporan Tahunan 2014
2012
Kredit Konsumsi 2,87%
Kredit Modal Kerja 77,15%
413.521 15.137
Kredit Investasi 19,98%
2013
2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Pengembangan Produk Fasilitas-fasilitas kredit yang ditawarkan Perseroan dikembangkan untuk dapat memenuhi kebutuhan Nasabah baik perorangan ataupun badan usaha/perusahaan. Fasilitas tersebut meliputi fasilitas kredit langsung seperti kredit modal kerja dan kredit investasi serta fasilitas tidak langsung yaitu Bank Garansi, serta kredit konsumsi seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Mobil (KPM). •
Kredit Modal Kerja Fasilitas kredit jenis ini diberikan dalam bentuk rekening koran maupun loan demand yang ditujukan untuk menunjang kebutuhan modal kerja atau likuiditas jangka pendek dalam rangka mendukung kegiatan usaha Nasabah. Batas maksimum untuk setiap pinjaman yang dapat diberikan ditentukan dengan memperhatikan kebutuhan Nasabah, kecukupan agunan, dan ketentuan yang berlaku mengenai Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
•
Kredit Investasi Kredit jenis ini adalah kredit komersial yang pengembalian kreditnya ini dilakukan dengan angsuran sesuai jangka waktu yang telah disepakati. Ditujukan untuk menunjang kebutuhan investasi Nasabah dalam rangka mendukung kegiatan usaha Nasabah seperti pembelian barang tidak bergerak, seperti tempat usaha, mesin, atau ekspansi usaha. Batas maksimum untuk setiap pinjaman yang dapat diberikan ditentukan dengan memperhatikan kebutuhan Nasabah, kecukupan agunan, dan ketentuan yang berlaku mengenai Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
• Kredit Konsumsi 1. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Perseroan menyediakan fasilitas KPR yang sesuai untuk karyawan, pengusaha dan professional yang ingin memiliki, membangun atau merenovasi rumah/ruko atau apartemen atau pembelian kavling. Fasilitas ini tersedia melengkapi berbagai fasilitas kredit yang dimiliki Perseroan sehingga Nasabah dapat merasakan berbagai manfaat dengan menjadi Nasabah Perseroan. 2.
Kredit Pemilikan Mobil (KPM) Fasilitas kepemilikan kendaraan bermotor (roda empat) juga tersedia bagi karyawan, pengusaha dan professional yang membutuhkan kemudahan untuk memiliki kendaraan bermotor dengan pembayaran yang bertahap sesuai dengan rencana pengelolaan keuangannya.
Rangkaian Proses Persetujuan Kredit Perseroan menerapkan standard prosedur yang prudent dalam proses persetujuan kredit sehingga memenuhi aspek akuntabilitas. Proses ini meliputi penawaran, analisis dan evaluasi kredit, dan persetujuan oleh Komite Kredit atau Pejabat Pemutus Kredit. •
Proses Analisis dan Evaluasi Kredit Proses ini diawali dari pengajuan proposal kredit yang berisi analisis kredit yang dievaluasi oleh Credit Unit yang berpedoman pada Kebijakan dan Prosedur Perkreditan Perseroan, Peraturan dan Ketentuan Bank Indonesia, serta tetap memperhatikan dan mengutamakan prinsip kehati-hatian dan azas perkreditan yang sehat.
Laporan Tahunan 2014 | 37
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Bisnis & Operasi Bisnis
•
Kewenangan Kredit dan Persetujuan Kredit Setiap pengajuan kredit baru, penambahan, perubahan maupun perpanjangan diputuskan oleh Komite Kredit Kantor Pusat atau Pejabat Pemutus Kredit yang mendapatkan kewenangan kredit dari Direksi atau Komite Kredit.
•
Pengawasan Kredit Pengawasan kredit wajib dilakukan oleh Business Unit atau Kantor Cabang dan Credit Control Kantor Pusat. Pengawasan kredit dilakukan dengan melakukan monitoring atas kualitas pinjaman yang telah dibukukan dan early alert apabila terdapat debitur yang mengalami penurunan kualitas atas pinjaman yang diberikan.
Komite Kredit atau Pejabat Pemutus Kredit Perseroan telah membentuk Komite Kredit atau Pejabat Pemutus Kredit yang bertanggung jawab dalam memberikan persetujuan pengajuan kredit sebagai usaha menjamin kelancaran aktivitas dalam proses pemberian kredit. Selain itu Perseroan telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis yang lengkap terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisis kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit.
Kerjasama Sinergi Dalam mengembangkan nasabah dan volume produk simpanan, Perseroan juga membangun sinergi dengan perusahaan-perusahaan yang termasuk sebagai pihak terkait (Lippo Group) berupa kerjasama saling mendukung dan menguntungkan dalam menyediakan produk dan layanan yang diperlukan. Kerjasama ini antara lain berupa penyediaan fasilitas virtual account, corporate internet banking dan cash management, layanan pick-up service, tabungan payroll dan produk / layanan lainnya, yang dilakukan dengan jaringan Lippo Malls, Rumah Sakit Siloam, perusahaan Media, Property Management, Hotel Aryaduta, dan lain-lain. Melalui kerjasama ini, Perseroan dapat menyediakan produk dan jasa layanan perbankan yang dibutuhkan perusahaan sinergi tersebut, dan di sisi lain mampu menghimpun volume produk simpanan dan meningkatkan volume transaksi. Dalam dalam hal akses kepada Usaha Kecil dan Menengah yang menjadi segmen yang ditargetkan, Perseroan juga bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan sinergi seperti menyediakan fasilitas pinjaman kepada mitra-mitra usaha (supplier) dari Matahari Dept. Store dan Hypermart dalam bentuk Program Account Receivables Financing atau kredit regular seperti kredit modal kerja dan kredit investasi. Program kerjasama dengan reputable developer juga dibangun untuk menyediakan fasiltias pembiayaan properti, baik residensial, komersial maupun properti industri, antara lain bagi para pembeli property milik PT Lippo Karawaci Tbk, dan PT Lippo Cikarang Tbk, dan lain-lain.
38 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Pendukung Bisnis
Tresuri Perseroan melakukan pengelolaan likuiditas dan modal yang dilakukan oleh Divisi Tresuri. Melalui mekanisme Rapat Asset & Liabilities Committee (ALCO), Divisi Treasuri melaporkan pengelolaan portofolio tresuri yang dilakukan dan melaksanakan keputusan-keputusan komite yang sesuai dengan imbal hasil yang hendak dicapai dan tingkat likuiditas yang ingin dipelihara. Peranan Divisi Tresuri sangat esensial dalam mengoptimalkan dana yang dikelola dan menjaga likuiditas Perseroan agar aktivitas penghimpunan dan penyaluran dana dapat dilaksanakan dengan optimal. Dua besaran pokok yang menjadi perhatian pengelolaan portofolio tresuri adalah: •
Pengelolaan Likuiditas dan Portofolio (Liquidity and Portfolio Management). Adalah pengelolaan dana yang bersumber dari kelebihan Dana Pihak Ketiga atas penyaluran kredit dan pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) primer dan GWM sekunder serta GWM LDR. Alokasi atas dana ini ditempatkan pada instrumen keuangan Deposit Facility BI (FASBI), Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI), Reverse Repo Bank Indonesia, penempatan antar bank (interbank call money), dan Surat Berharga (Pemerintah, BUMN dan Korporasi).
•
Pengelolaan Modal (Capital Management). Adalah pengelolaan dana yang bersumber dari ekuitas pemegang saham dan hanya ditempatkan pada instrumen keuangan yang tidak memiliki risiko kredit (zero credit risk) yaitu surat berharga yang diterbitkan oleh Pemerintah.
Dalam pengelolaan di atas, khususnya pengelolaan likuiditas, Perseroan, melalui Divisi Tresuri, membangun relasi dengan berbagai lembaga keuangan diantaranya: Bank Tabungan Negara, Bank BNP Paribas Indonesia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, Bank Central Asia, Bank KEB Hana, Bank Commonwealth Indonesia, OCBC NISP, Bank Mizohu, Bank Resona Perdania, Bangkok Bank Indonesia, Bank CIMB Niaga, Industrial & Commercial Bank of China (ICBC) Indonesia , Bank Sumitomo Mitsui Indonesia , Bank Mega, Bank Rabobank Indonesia, Deutche Bank Indonesia, Citibank Indonesia, Bank Jabar, Bank Muamalat Indonesia, Bank China Trust Indonesia, Bank QNB Indonesia, Bank of Tokyo-Mitsubishi Jakarta, Bank Tabungan Pensiunan Nasional, dan Bank Bukopin.
Guna memperkuat pelaksanaan tugas Tresuri dalam mengelola dana bank dan pengelolaan risiko likuiditas, risiko suku bunga, dan risiko valas secara lebih efektif dan efisien, Bank sedang menginplementasikan proyek sistem Treasury-OSTS yang terintegrasi-online-paperless dari Treasury Front Office (Divisi Tresuri), Treasury Middle Office (TMO-Divisi Manajemen Risiko), dan Treasury Back Office (TBO-Divisi Operation).
Pengembangan Jaringan Kantor Setiap kali Perseroan melakukan pembukaan jaringan kantor di tempat yang baru, maka bertambahlah kemampuan Perseroan dalam menjangkau masyarakat luas dan memperkenalkan produk dan jasa layanan yang dapat diberikan sesuai kebutuhan Nasabah. Kehadiran Perseroan secara fisik penting dalam
Laporan Tahunan 2014 | 39
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Bisnis & Operasi Pendukung Bisnis
rangka membangun merk (brand) dan citra (image) di benak masyarakat luas terutama bagi Perseroan yang relatif masih berada di tahap awal pengembangan. Namun demikian, kehadiran Perseroan secara fisik harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari strategi pemasaran. Artinya, tanpa dukungan tenaga pemasar yang handal, produk dan layanan yang berkualitas dan tanpa kemampuan menyampaikannya (delivery) dengan baik kepada Nasabah, maka kehadiran kantor secara fisik menjadi tidak bermakna. Hal ini menjadi tantangan bagi Perseroan untuk tidak hanya hadir secara fisik, namun hadir sebagai penyedia solusi akan kebutuhan layanan perbankan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Di akhir tahun 2014, Perseroan telah hadir di 77 (tujuh puluh tujuh) lokasi di 38 kota yang tersebar di 26 propinsi di Indonesia. Perseroan akan melanjutkan pembukaan jaringan kantor untuk dapat menjadi bank yang hadir di seluruh propinsi di Indonesia dengan tetap berkonsultasi dengan otoritas pengawas perbankan. Perseroan telah mengawali langkah regionalisasi untuk koordinasi strategi pemasaran dan kontrol dengan membuka Kantor Wilayah Manado yang membawahi jaringan kantor di wilayah Indonesia Timur yang meliputi Sulawesi, Maluku dan Papua. Pembukaan kantor wilayah ini nantinya akan diikuti pembukaan kantor-kantor wilayah berikutnya untuk memperkuat sistem regionalisasi daerah pemasaran untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki masing-masing daerah. Meningkatkan kualitas layanan pada setiap kantor adalah komitmen Perseroan. Untuk itu, dengan tujuan untuk memberikan pelayanan dan kenyamanan yang lebih bagi Nasabah, Perseroan di tahun 2014, melakukan relokasi beberapa kantor seperti Kantor Cabang Jatinegara Jakarta, Balikpapan, Solo, Jambi, dan Batam. Relokasi dilakukan di tempat yang secara fisik lebih prominent, baik dari lokasi, fungsional, maupun tampilan estetiknya. Semata-mata hal ini dilakukan untuk memberikan layanan yang semakin baik bagi Nasabah sekaligus meningkatkan citra Perseroan. Kinerja kantor-kantor yang telah beroperasi dilakukan secara berkala dan setiap masalah yang dihadapi dikoordinasikan penyelesaiannya bersama Divisi-divisi terkait di kantor pusat. Divisi Network Development memantau kinerja setiap kantor tersebut dari berbagai aspek, baik pencapaian kinerja keuangan, maupun aspek pengendalian internal. Dengan Penilaian yang komprehensif tersebut, maka setiap kantor memperoleh penilaian / rating sesuai dengan kinerjanya dan hal ini dapat memacu masing-masing kantor untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas kinerjanya.
Operasi & Teknologi Informasi Sebagai bagian dari tulang punggung Perseroan, peran dari Direktorat Operasi dan Teknologi Informasi (OTI) adalah mendukung organisasi dalam menyediakan pelayanan yang berkesinambungan berupa performa teknologi dan operasional yang baik serta solusi teknologi informasi yang inovatif. OTI sangat mementingkan adanya proses yang efisien dalam Perseroan, juga adanya manajemen risiko dan pengendalian yang seksama. Di samping itu, Perseroan berkomitmen untuk terus mempraktekkan pendekatan Customer Centric Culture yang dapat diandalkan dan konsisten dalam hal layanan pelanggan. Dalam usaha untuk menyediakan layanan terbaik untuk Pelanggan, Perseroan menetapkan beberapa tujuan yaitu sebagai berikut:
40 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
•
Sumber Daya Manusia Senantiasa melakukan pengembangan Sumber Daya Manusia dengan menempatkan ‘Orang yang Tepat di Tempat yang Tepat dan membangun standar yang kuat dan dapat dipertahankan melalui pelatihan.
•
Strategi Teknologi Informasi Penetapan dan pelaksanaan Strategi Teknologi Informasi yang berkesinambungan dengan tujuan utama yaitu meningkatkan performa teknologi informasi dan mendukung pertumbuhan bisnis serta meningkatkan keamanan teknologi informasi.
•
Proses untuk Layanan Berkualitas Senantiasa melakukan pengkinian proses melalui digitalisasi agar tercapai efisiensi. Fokus pada kebutuhan Nasabah dimana kecepatan dan ketepatan layanan menjadi kunci dari keberhasilan dan secara bersamaan meningkatkan produktivitas karyawan.
Laporan Tahunan 2014 | 41
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Bisnis & Operasi Pendukung Bisnis
• Manajemen Risiko Membangun kesadaran atas risiko untuk setiap aktivitas di setiap unit kerja termasuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko keamanan informasi.
OTI juga melaksanakan proses yang sangat penting dalam mempersiapkan Perseroan sebagai Bank Devisa yang diimplementasikan pada kwartal pertama tahun 2015, di mana Perseroan telah mendapatkan izin pada bulan November 2014.
Sesuai dengan rencana kerja tahunan yang telah ditetapkan pada tahun 2014, perseroan telah melakukan sejumlah pengembangan yang berfokus pada 4 (empat) area utama.
1. Strategis Memperkenalkan sistem baru dan/atau memperluas kemampuan sistem yang ada untuk mendapatkan keuntungan kompetitif. • Implementasi kartu debit dengan Prima BCA, memberikan kemudahan akses dan keefektifan layanan kepada Nasabah Perseroan untuk menggunakan jaringan EDC Prima-BCA. • Persiapan Bank Devisa, merupakan sarana bagi Perseroan untuk mempersiapkan dan melengkapi seluruh rangkaian produk dan layanan bagi kebutuhan Nasabah berbasis valuta asing. • Persiapan Sistem Tresuri untuk aktivitas Forex, Money Market, Fixed Income dan Repo dengan sistem yang terintegrasi dari Front Office, Middle Office dan Back Office. • Pengembangan Corporate Internet Banking yang merupakan fasilitas internet banking Perseroan yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam hal pengelolaan keuangan atau Cash Management. Sejalan dengan hal tersebut, FSCM atau Financial Supply Chain Management adalah pengaturan aktivitas dari sisi penyalur untuk memaksimalkan value Nasabah dan memperoleh keuntungan dalam persaingan pasar. Pengembangan dan implementasi kedua layanan ini masih menunggu ijin Otoritas Jasa Keuangan. • Pengembangan E-Money (Enhancement) untuk meningkatkan tingkat keamanan e-money dalam hal enkripsi data yang lebih baru untuk melindungi pemilik e-money apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada kartu tersebut. • Persiapan Nobu Pay yang merupakan layanan Bank berbasis internet yang menyediakan kemudahan dan kenyamanan bertransaksi bagi Nasabah yang melakukan pembelian atau pembelanjaan secara online pada portal-portal belanja yang telah bekerjasama dengan bank. • Implementasi Tabungan Berjangka (Installment) yang dibuat khusus untuk penyetoran secara rutin setiap bulan dengan jangka waktu tertentu. 2. Sistem Informasi Pengembangan Sistem Informasi Manajemen bertujuan untuk memperoleh informasi yang akurat mengenai kinerja Bank yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan manajemen termasuk untuk pelaporan kepada regulator dan pengembangan produk dan layanan yang mendukung aktivitas bisnis Perseroan. Untuk itu perseroan melanjutkan pengembangan infrastruktur teknologi informasi yang memadai di tahun 2015 agar semakin mampu mendukung aktivitas Perseroan.
42 | Laporan Tahunan 2014
3.
PT Bank Nationalnobu Tbk
Peningkatan Proses Pengembangan Perseroan meningkatkan proses manajemen teknologi informasi untuk mengelola Sumber Daya IT (Aplikasi, Fasilitas, Infrastruktur dan Data) dengan mentargetkan pengukuran yang dapat diterima dalam hal ketersediaan, integritas kehandalan, efektivitas, efisiensi, kepatuhan kerahasiaan, dalam mendukung bisnis.
Perseroan juga meningkatkan sistem yang ada untuk mengakomodasi sistem baru yang akan diterapkan oleh Bank Indonesia yang meliputi: • Pengembangan sistem untuk Implementasi NSICCS yang akan meningkatkan keamanan dalam bertransaksi menggunakan kartu Debet / Kredit khususnya dalam mengantisipasi pengembangan usaha. • Pengembangan sistem untuk Implementasi SKN Generasi 2 dan RTGS Generasi 2 untuk meningkatkan Pelayanan dan juga Sistem Pelaporan • Pengembangan Sistem dan Implementasi Pelaporan XBRL, Pengembangan Sistem Pelaporan BI terpadu yang mengintegrasikan setiap pelaporan yang ada saat ini seperti LBU, LHBU, LKPBU dan lain sebagainya. Perseroan senantiasa mengoptimalkan perusahaan rekanan teknologi pengelolaan service level yang handal yang meliputi: • Optimalisasi Penggunaan Jasa Pihak Ketiga Teknologi Informasi: a) Perusahaan rekanan untuk core IT Infrastructure Management b) Perusahaan rekanan untuk IT Application Development c) Perusahaan rekanan untuk IT Desktop Management
informasi
melalui
Laporan Tahunan 2014 | 43
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Bisnis & Operasi Pendukung Bisnis
• Pengelolaan Service Level rekanan IT yaitu memastikan pengelolaan kerjasama perusahaan rekanan IT telah sesuai dengan SLA dan PBI 9 / 15 tahun 2007, dimana risiko operasional telah dikelola dengan baik. 4. Infrastruktur Perseroan melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan infrastruktur teknologi untuk menjamin ketersediaan, integritas, kehandalan, efektivitas, efisiensi, kepatuhan, dan kerahasiaan data dan sistem aplikasi yang ditunjuk dalam mendukung bisnis, meliputi : • Peningkatan Infrastruktur Telekomunikasi untuk mendukung kehandalan operasi cabang dan Central Back Office (CBO). • Penyempurnaan Disaster Recovery a) Meningkatkan kualitas jaringan komunikasi b) Meningkatkan kapasitas DRC Site dengan kelengkapan infrastruktur sesuai perkembangan produk dan layanan. c) Melakukan simulasi Business Continuity Plan dan Disaster Recovery Plan secara berkala untuk memastikan seluruh back up sistem dan infrastrukturnya dapat beroperasi dengan baik. • Memastikan ketersedian infrastruktur Teknologi yang prima atas Pembukaan Kantor dan Jaringan ATM.
44 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Tata Kelola Operasi dan Teknologi Informasi Perseroan menetapkan komite yang bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi pengaturan tata kelola dan manajemen Operasi Teknologi Informasi yaitu Information Tecnology Steering Committee (ITSC) yang bertanggung jawab untuk memastikan terimplementasinya Tata Kelola yang baik melalui rapat bulanan yang dipimpin oleh Direktur Operasi dan Teknologi Informasi bersama Direktur Keuangan, Direktur Manajemen Risiko, dan beberapa Kepala Divisi terkait sebagai anggota ITSC. Rapat tersebut membahas mengenai rencana kerja, pencapaian dari setiap kegiatan dalam rencana kerja, dan membahas pengawasan dan penyelesaian masalah yang mungkin timbul. Dengan melakukan komunikasi, diskusi dan menyusun rekomendasi bagi pengambilan keputusan Manajemen atas langkah dan kebijakan yang penting, maka komite ini dapat memonitor setiap tahapan proses yang dilakukan sehingga setiap tahapan pemilihan, uji coba, implementasi dan mitigasi risiko secara komprehensif dapat dipersiapkan dan dilaksanakan sesuai prosedur. Keberadaan komite ini penting guna memastikan bahwa pengembangan teknologi informasi yang dilakukan telah berada pada arah yang sesuai dengan visi dan misi Perseroan dan dapat melakukan kontrol dari sisi investasi / biaya yang dikeluarkan. Untuk memastikan setiap pengembangan berjalan dengan baik ditetapkan sub-komite berupa komite kerja yang memiliki tanggung jawab untuk memilah dan memprioritaskan semua permintaan perubahan/ perbaikan sistem untuk memastikan hasil maksimum tercapai dengan sumber daya yang tersedia secara optimum.
Sumber Daya Manusia Di tengah ketatnya persaingan dalam industri perbankan guna mencapai pertumbuhan organisasi yang sehat dan perkembangan bisnis yang berkelanjutan (healthy and sustainable growth), Perseroan memerlukan strategi perencanaan dan pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang matang dan tepat sasaran. Perencanaan dan pengelolaan SDM tidak hanya menekankan aspek kualitas (kompetensi) tetapi juga memperhatikan kuantitas (jumlah) tenaga kerjanya. Peningkatan keefektifan dan produktivitas para karyawan harus disertai dengan peningkatan efisiensi dari organisasi itu sendiri. Pengembangan Kompetensi, Karir dan Kesejahteraan Karyawan Sejalan dengan pertumbuhan bisnis dan organisasinya, Perseroan terus melakukan berbagai macam upaya untuk mengembangkan kompetensi, karir maupun tingkat kesejahteraan karyawannya. Di bawah naungan Nobu Academy yang telah dibentuk di tahun 2013, berbagai macam program pelatihan dan pelatihan terus dikembangkan guna memenuhi kebutuhan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan karyawan. Program pendidikan dan pelatihan tersebut diantaranya berupa program peningkatan kemampuan pengetahuan dasar perbankan beserta produk-produknya, pengetahuan dan ketrampilan dalam memberikan pelayanan prima (Service Excellence), Risk Awareness termasuk APU-PPT (Anti Pencucian Uang – Pencegahan Pendanaan Terorisme), manajemen umum, manajemen fungsional, manajemen
Laporan Tahunan 2014 | 45
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Bisnis & Operasi Pendukung Bisnis
keuangan, audit keuangan, teknologi informasi dan program-program perluasan wawasan maupun pelatihan-pelatihan lainnya yang disesuaikan dengan tuntutan jabatan. Karyawan baru juga diberikan orientasi dan pelatihan (New Comers Orientation) agar mereka dapat memahami karakteristik organisasi tempat mereka bekerja, antara lain tentang visi dan misi perusahaan, peraturan perusahaan, maupun wawasan industri perbankan. Materi pelatihan dan tenaga pengajar terus dievaluasi dan ditingkatkan kualitasnya agar selalu update dan relevan dalam memberikan training. Selain In House Training, Perseroan juga mengirimkan karyawan untuk berbagai pelatihan atau seminar yang diselenggarakan oleh pihak eksternal, diantaranya mengenai Sertifikasi Manajemen Risiko yang juga merupakan bagian dari kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Salah satu komitmen yang terus dijalankan oleh Perseroan adalah memberikan kesempatan yang seluasnya bagi para karyawan yang potensial untuk dapat meningkatkan karirnya. Kesempatan itu dilakukan melalui beberapa program pengembangan karir (Career Development Program) yang rutin dijalankan yaitu Officer Development Program (ODP) dan Relationship Officer Development Program (RODP). ODP adalah program pelatihan bagi karyawan yang berminat dalam bidang operasional perbankan. Tujuan dari program ini adalah menghasilkan tenaga-tenaga operasional yang handal untuk mengisi posisi Operation Supervisor atau Head Teller. Sampai akhir 2014, Perseroan berhasil menyelenggarakan 3 batch ODP dan menghasilkan lulusan sebanyak 44 karyawan, yang saat ini sudah ditugaskan di berbagai Cabang di seluruh Indonesia. Sedangkan RODP adalah program pelatihan bagi mereka yang tertarik mendalami bagian pemasaran dan kredit perbankan. Jadi lulusan dari program ini diharapkan siap untuk mengembangkan bisnis perusahaan
46 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
sebagai tenaga-tenaga Relationship Officer yang berkualitas. RODP baru dimulai dengan batch pertama dan lulusannya saat ini sebanyak 8 karyawan. Program-program di atas akan terus dilanjutkan sejalan dengan kebutuhan Perseroan yang terus meningkat. Selain melengkapi karyawan dengan berbagai macam kemampuan dan kesempatan untuk pengembangan karir, Perseroan juga senantiasa memperhatikan kesejahteraan karyawan melalui sistem remunerasi yang adil dan kompetitif. Perseroan juga selalu memenuhi ketentuan-ketentuan Pemerintah yang berhubungan dengan kesejahteraan, antara lain penetapan gaji sesuai standar gaji minimum (Upah Minimum Provinsi), peninjauan dan penyesuaian gaji minimal satu kali dalam setahun, dengan tentunya mempertimbangkan kondisi dan kinerja perusahaan maupun kinerja para karyawan, serta kondisi eksternal seperti tingkat perekonomian, laju inflasi dan sebagainya. Perseroan juga memberikan tunjangan dan fasilitas yang diharapkan mampu mendorong peningkatan kinerja dan produktivitas karyawan. Adapun tunjangan maupun fasilitas yang disediakan oleh Perseroan mencakup Tunjangan Hari Raya; Asuransi kecelakaan kerja dan kematian melalui BPJS Ketenagakerjaan; Asuransi penggantian biaya perawatan rumah sakit, pengobatan dan dokter rawat jalan; Bantuan biaya kedukaan bagi karyawan dan keluarga inti karyawan yang meninggal dunia; Bantuan biaya melahirkan; Bantuan biaya pembelian kacamata/contact lens; dan sebagainya. Karyawan yang berprestasi dan berkontribusi nyata terhadap perkembangan Perusahaan juga mendapatkan apresiasi dari manajemen. Bentuk-bentuk penghargaan yang diberikan dapat bermacam-macam, mulai dari pemberian Jasa Produksi, piagam ataupun kompensasi lainnya. Manajemen Performa dan HR System Dalam perkembangan organisasi modern, salah satu aspek penting yang harus dimiliki perusahaan guna menunjang perkembangannya adalah terkait manajemen performa dan penggunaan HR System. Saat ini Perseroan dalam proses implementasi HR System dan terus berupaya mengembangkan manajemen performa yang efektif sesuai dengan kebutuhan organisasi. Yang dimaksud dengan manajemen performa adalah suatu sistem evaluasi terhadap kinerja dari seluruh karyawan di dalam suatu organisasi. Perusahaan perlu mengetahui siapa karyawan yang berprestasi ataupun tidak. Siapa yang menjadi penggerak kemajuan organisasi dan siapa yang menjadi beban. Di sisi lain, karyawan juga demikian. Pengakuan terhadap prestasi kerja yang diikuti dengan apresiasi yang tepat akan meningkatkan motivasi karyawan yang pada gilirannya juga akan meningkatkan produktifitas kerjanya. HR System sendiri merupakan suatu hal yang penting bagi perusahaan dan karyawan dalam meningkatkan efisiensi kerjanya. Dengan penggunaan HR System ini diharapkan karyawan dapat semakin fokus terhadap pekerjaan yang memiliki dampak yang signifikan terhadap bisnis perusahaan dengan semakin minimnya waktu yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaan yang bersifat administratif. Tingkat kesalahan juga diharapkan dapat semakin minimal dan banyak laporan-laporan penting yang dibutuhkan manajemen dapat dihasilkan dengan usaha yang lebih mudah dan waktu yang lebih singkat. Aktivitas Karyawan di luar Pekerjaan Perusahaan menyadari pentingnya keseimbangan antara aktivitas kerja dan aktivitas di luar pekerjaan guna mendukung kehidupan sosial dan spiritual yang seimbang bagi para karyawan. Dalam mewujudkan
Laporan Tahunan 2014 | 47
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Bisnis & Operasi Pendukung Bisnis
hal ini dibentuklah Nobu Bankers Club (NBC) yang dikelola oleh para pekerja dan untuk para pekerja. Tujuannya untuk mengatur dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan diri karyawan, mempererat keakraban diantara para pekerja, meningkatkan work-life balance dan sebagainya. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain di bidang olahraga, kerohanian, sosial, koperasi karyawan dan sebagainya. Komposisi Pengurus dan Karyawan Pada akhir tahun 2014, Perseroan memiliki 672 orang karyawan termasuk Direksi, karyawan tetap, karyawan kontrak kerja waktu tertentu dan karyawan outsourcing dari penyedia jasa tenaga kerja. Perseroan tidak memiliki karyawan asing dan seluruh karyawan Perseroan merupakan tenaga kerja lokal. Tabel berikut ini menunjukkan komposisi sumber daya manusia Perseroan, termasuk Direksi, menurut status kerja, jabatan, jenjang pendidikan, dan kelompok usia.
Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Status Kerja Keterangan
31 Des’14
31 Des’13
31 Des’12
31 Des’11
31 Des’10
Karyawan Tetap
378
237
125
68
21
Karyawan Percobaan & Kontrak
289
264
108
1
-
5
5
3
47
6
672
506
236
116
27
31 Des’13 4
31 Des’12 4
31 Des’11 3
31 Des’10 3
Karyawan Outsourcing Jumlah
Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Jabatan Keterangan Direktur
31 Des’14 4
Manager
143
119
57
35
7
Supervisor
202
104
43
22
5
Staf lainnya
323
279
132
56
12
Jumlah
672
506
236
116
27
Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Jenjang Pendidikan Keterangan Pasca Sarjana
31 Des’14
31 Des’13
31 Des’12
31 Des’11
31 Des’10
25
17
10
7
2
Sarjana
454
344
167
86
17
Sarjana Muda / Diploma
115
86
47
17
4
SLTA, SLTP dan lainnya
78
59
12
6
4
672
506
236
116
27
Jumlah
48 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Komposisi Pengurus dan Karyawan Menurut Kelompok Usia Keterangan
31 Des’14
31 Des’13
31 Des’12
31 Des’11
31 Des’10
s/d 30 tahun
467
342
160
66
9
31 s/d 45 tahun
149
113
54
35
9
46 s/d 55 tahun
39
41
20
14
9
> 55 tahun
17
10
2
1
-
672
506
236
116
27
Jumlah
Perseroan saat ini memiliki Peraturan Perusahaan yang telah disahkan berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I. Nomor KEP. 632/PHIJSK-PKKAD/PP/VII/2013 tentang Pengesahan Peraturan Perusahaan atas nama PT Bank Nationalnobu Tbk tertanggal 25 Juli 2013. Peraturan Perusahaan ini bersama dengan Kebijakan-kebijakan Perusahaan lainnya menjadi landasan dalam menjamin hak dan kewajiban Perseroan maupun Karyawan agar tercipta suatu kondisi dan hubungan kerja yang harmonis antara Perseroan dan Karyawan, yang pada akhirnya dapat mendukung kelancaran dan kemajuan usaha demi tercapainya tujuan bersama.
Manajemen Risiko & Kepatuhan 1. Manajemen Risiko Pengelolaan Manajemen Risiko dilaksanakan dengan peningkatan kesadaran akan budaya risiko serta prinsip-prinsip kehati-hatian pada semua aktivitas bisnis Bank. Aktivitas Manajemen Risiko senantiasa mendapat perhatian dari Perseroan dalam upaya mengimbangi semakin kompleks dan beragamnya produk maupun aktivitas yang dihadapi Perseroan. Penerapan Manajemen Risiko yang konsisten, dalam jangka panjang diharapkan akan berperan penting dalam meningkatkan daya saing serta memberikan nilai tambah bagi Perseroan. Penilaian Profil Risiko tahun 2014 secara komposit berada pada peringkat 2 (dua), dengan Risiko Inheren bernilai Low to Moderate sedangkan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko bernilai Satisfactory.
Penerapan Manajemen Risiko Perusahaan dilaksanakan melalui pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit manajemen risiko, kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, serta penerapan sistem informasi Manajemen Risiko sistem pengendalian intern yang menyeluruh. Beberapa langkah yang dilakukan oleh Perseroan dalam penerapan Manajemen risiko pada tahun 2014, antara lain penetapan risk appetite dan risk tolerance, pemantauan Risiko Kredit melalui limit sektor ekonomi. Pelaksanaan Rapat Komite Manajemen Risiko secara berkala (tiap bulan). Adapun Rapat Komite Pemantau Risiko selama tahun 2014 telah diadakan sebanyak 6 (enam) kali dan kuorum.
Laporan Tahunan 2014 | 49
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Bisnis & Operasi Pendukung Bisnis
Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko Dalam rangka menyesuaikan pelaksanaan Manajemen Risiko dengan perkembangan tingkat usaha perbankan secara berkelanjutan maka Perseroan telah mengembangkan dan meningkatkan kerangka sistem pengelolaan Risiko dan struktur pengendalian internal yang terintegrasi dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi mengenai adanya potensi risiko secara lebih dini. Selanjutnya dapat diambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko yang kemungkinan akan timbul. Kerangka Manajemen Risiko tercermin dalam kebijakan, prosedur, limit transaksi maupun kewenangan serta berbagai perangkat lainnya dalam ruang lingkup bisnis dan operasional Perseroan.
Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia mengenai Penerapan Manajemen Risiko maka pengelolaan risiko Perseroan selama tahun 2014 dilakukan terhadap 8 (delapan) risiko yang meliputi Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas dan Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Reputasi, Risiko Strategik dan Risiko Kepatuhan, dengan penjelasan sebagai berikut:
Risiko Kredit Risiko kredit merupakan risiko yang terjadi akibat adanya kegagalan pihak lawan (counterparty) dalam memenuhi kewajiban yang timbul dari aktivitas bisnis Perseroan, antara lain mencakup aktivitas: perkreditan, tresuri, investasi dan pembiayaan perdagangan (trade finance). Pengelolaan Risiko Kredit senantiasa diusahakan agar dalam melakukan ekspansi kredit Perseroan mampu mengelola kualitas kredit sejak saat diberikan sampai dengan pelunasannya. Pengelolaan kredit yang berjalan dengan baik serta efektif dapat meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan. Dalam rangka menjamin kelancaran aktivitas proses perkreditan maka Perseroan telah membentuk Komite Kredit yang bertanggung jawab memberikan persetujuan pengajuan kredit. Selain itu Perseroan telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit. Perseroan mengukur dan memantau risiko untuk setiap debitur baik secara individual, sektor ekonomi maupun seluruh portofolio kredit dengan menerapkan four - eyes principle secara konsisten. Beberapa indikator penting terkait dengan pelaksanaan aktivitas perkreditan, antara lain sebagai berikut: • Tidak terdapat pelanggaran dan pelampauan BMPK selama tahun 2014. • Komposisi portofolio kredit pada sektor UKM dengan persentase rata-rata sekitar 30%. Sesuai dengan Visi dan Misi Perusahaan dalam mengembangkan sektor UKM di Indonesia. • NPL (gross) sampai dengan akhir Desember 2014 dapat tetap dijaga pada angka 0%, sejalan dengan prinsip kehati-hatian dalam aktivitas penyaluran dana. Risiko Pasar Risiko Pasar merupakan risiko kerugian dari portofolio yang dimiliki oleh Perseroan karena terjadinya pergerakan variabel pasar seperti tingkat suku bunga, nilai tukar, termasuk juga turunan dari kedua risiko tersebut. Sebagai bagian dari pengelolaan risiko pasar yang diterapkan, pengukuran risiko
50 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
pasar dilakukan dengan menggunakan metode standar dari Bank Indonesia, yang diatur dalam surat edaran (SE) Bank Indonesia No. 9/33/DPNP tanggal 18 Desember 2007 perihal Pedoman Penggunaan Metode Standar dalam Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan Memperhitungkan Risiko Pasar. Risiko pasar antara lain terdapat pada aktivitas fungsional Perseroan seperti kegiatan tresuri dan investasi dalam surat berharga dan pasar uang serta kegiatan pendanaan. Pada bagian lain, dalam usaha untuk memperoleh imbal hasil yang lebih baik maka Surat berharga yang dimiliki Perseroan tidak semuanya berupa surat berharga milik Pemerintah yang relatif bebas risiko namun juga surat berharga korporasi baik BUMN maupun swasta. Pembelian Obligasi Korporasi senantiasa dipertimbangkan secara matang dengan melihat kondisi perusahaan serta diatas investment grade. Dalam memonitor kondisi perekonomian global maupun dalam negeri maka pelaksanaan rapat ALCO selama tahun 2014 telah diadakan secara rutin (bulanan). Mengingat bahwa Perseroan juga akan melaksanakan kegiatan devisa di 2015, maka perlu mempertimbangkan risiko perubahan nilai tukar. Risiko Likuiditas Risiko likuiditas merupakan risiko kerugian yang diakibatkan karena Perseroan tidak memiliki likuiditas yang memadai untuk memenuhi kewajibannya. Risiko likuiditas ini dapat dibedakan atas risiko likuiditas pasar dimana Perseroan tidak mampu melakukan off setting posisi tertentu yang dimilikinya dengan harga pasar karena kondisi pasar yang tidak memadai, dan risiko likuiditas pendanaan dimana Perseroan tidak mampu mencairkan asetnya atau memperoleh pendanaan dari sumber dana lain. Perseroan menjaga likuiditas dengan mempertahankan jumlah aset likuid yang cukup untuk membayar simpanan para nasabah, dan menjaga agar kelebihan jumlah liabilitas yang jatuh tempo pada setiap periode berada dalam tingkat yang terkendali. Sepanjang tahun 2014, fungsi pengelolaan risiko likuiditas dilakukan melalui Assets Liabilities Management (ALMA) yang pelaksanaannya dilakukan oleh Assets and Liabilities Committee (ALCO) yang mengadakan pertemuan secara rutin (bulanan). Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Perseroan. Dalam usaha untuk meminimalisasi risiko operasional yang timbul selama tahun 2014, Perseroan telah mengelola data nasabah melalui penyempurnaan sistem informasi teknologi, peningkatan kuantitas dan kualitas SDM melalui secara berkelanjutan, melakukan penyempurnaan dan pengkinian kebijakan dan prosedur, meningkatkan fungsi control dalam pemrosesan transaksi yang dilakukan antara lain dengan menerapkan sistem dan prosedur yang menjamin ketepatan waktu penyelesaian transaksi, melakukan penyesuaian metode akuntansi terhadap standar yang berlaku, memelihara dokumen dan arsip secara tertib, pembatasan akses sesuai tugas dan tanggung jawab melalui mekanisme user level. Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan. Berkaitan dengan risiko hukum, Perseroan telah memiliki Divisi Legal yang
Laporan Tahunan 2014 | 51
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Bisnis & Operasi Pendukung Bisnis
bertugas memantau atau mengurangi risiko hukum yang mungkin timbul melalui pengadministrasian dokumentasi hukum yang tertib dan memadai. Pemahaman Risiko Hukum juga ditanamkan pada seluruh jajaran organisasi melalui penerapan kode etik kepada seluruh karyawan. Perseroan akan selalu memperhatikan kelengkapan dan keabsahan dokumentasi yang berkaitan dengan hukum serta memperhatikan peraturan/ketentuan yang berlaku khususnya ketentuan perbankan. Selama tahun 2014 tidak terdapat permasalahan hukum yang mengganggu bisnis Bank. Risiko Strategis Risiko strategis adalah risiko yang diakibatkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Perseroan yang tidak tepat maupun pengambilan keputusan bisnis Perseroan yang kurang responsif terhadap perubahan eksternal. Sepanjang tahun 2014, Risiko Strategis dikelola oleh Perseroan antara lain melalui pemantauan Corporate Plan yang merupakan rencana jangka panjang Bank secara tertulis. Selanjtnya setiap tahun Bank juga membuat Rencana Bisnis Bank (RBB) serta melakukan Revisi RBB pada pertengahan tahun. RBB yang telah ditetapkan Perseroan dikomunikasikan kepada pejabat dan pegawai Perseroan pada setiap jenjang Organisasi. Perseroan juga memantau kemajuan yang dicapai secara berkala sehingga hasilnya sesuai dengan harapan. Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan adalah risiko yang disebabkan karena Perseroan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku seperti Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), RBB, Ketentuan Penerapan Program APU & PPT maupun ketentuan-ketentuan lainnya. Satuan Kerja Kepatuhan antara lain memantau dan memastikan bahwa Perseroan tidak melanggar ketentuan yang ada, memastkan pemenuhan seluruh pelaporan rutin kepada pihak otoritas, mengkomunikasikan kebijakan internal/eksternal kepada pejabat dan pegawai dalam setiap jenjang organisasi, melakukan analisa risiko terhadap produk/aktivitas baru, melaksanakan training APU & PPT, memantau penerapan SIM program APU & PPT serta memastikan bahwa temuan audit ekstern dan pemeriksaan dari pihak otoritas telah diselesaikan dengan baik. Risiko Reputasi Risiko reputasi merupakan risiko yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan atau persepsi negatif terhadap Perseroan. Dalam rangka mengendalikan risiko reputasi ini, Perseroan secara terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan nasabah sejalan dengan ketentuan yang berlaku, yaitu mengenai perlindungan nasabah, termasuk menerapkan strategi penggunaan media yang efektif untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya berita negatif. Selain itu guna memastikan bahwa setiap keluhan nasabah dapat disampaikan dengan mudah serta ditangani dengan baik dan tepat maka Perseroan menggunakan mekanisme call center sehingga memudahkan nasabah dalam berinteraksi dengan Perseroan. Pada bagian lain pengelolaan risiko reputasi juga diupayakan melalui optimalisasi tugas dan wewenang Corporate Secretary.
52 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
2. Kepatuhan Dalam mendukung terciptanya budaya kepatuhan maka pengelolaan Kepatuhan oleh Direktur yang Membawahi Fungsi Kepatuhan maupun Satuan Kerja Kepatuhan telah dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: • Memantau ketentuan-ketentuan baru yang dikeluarkan oleh pihak Otoritas, dan selanjutnya mensosialisasikan serta mendiskusikan dengan Unit-Unit terkait • Melaksanakan kaji ulang mengenai kebijakan maupun produk dan aktivitas baru agar tidak menyimpang dari ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku • Memonitor pelaksanaan penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU & PPT), terutama yang berkaitan dengan Sistem Informasi Manajemen APU & PPT, sosialisasi/training penerapan APU & PPT serta pengkinian data nasabah secara berkala. • Melakukan Compliance Check List atas rencana pembukaan Kantor Cabang untuk memastikan bahwa pembukaan Kantor Cabang telah sesuai dengan ketentuan. • Memastikan temuan pemeriksaan dari pihak Otoritas telah ditindaklanjuti oleh Divisi/Unit terkait sesuai komitmen yang ada.
Monitoring kegiatan usaha Bank dari penyimpangan ketentuan yang berlaku antara lain, dilakukan melalui pemantauan atas rasio kecukupan modal, BMPK, rasio NPL serta denda keterlambatan. Adapun untuk memastikan dan menjaga agar Bank memenuhi kewajiban dalam hal pelaporan ke Bank Indonesia maupun OJK maka Satuan Kerja Kepatuhan telah menerapkan sistem reminder kepada unit-unit terkait sebagai sarana peringatan agar tidak terjadi keterlambatan pelaporan. Pada bagian lain, pelaksanaan program APU & PPT dijalankan melalui pelaporan kepada Pusat Penelitian & Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang terdiri dari Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) dan Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM).
Laporan Tahunan 2014 | 53
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Bisnis & Operasi Analisis & Pembahasan Manajemen
Makro Ekonomi Inflasi & BI Rate
Indeks Harga Saham Gabungan
10.00% 6,000.00
8.00% 7.00%
16,000
5,000.00
6.00%
14,000
4,000.00
5.00% 4.00%
3,000.00
3.00%
2,000.00
2.00%
12,000 10,000 8,000 6,000 4,000
1,000.00
1.00% 0.00%
18,000
2,000
0.00 Des 12
Jun 13
Dec 13
Jun 14
Inflasi YoY
Dec 14
0
2/1/2014
24-04-2014
21-08-2014
5/12/2014
BI Rate
Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Nilai Tukar Rupiah terhadap USD
7.00
1.30
6.30
x10000
6.50
Billions
9.00%
6.40 6.17
6.11
1.25
6.03 5.81
6.00
5.62
1.20
5.72
5.50
5.14
5.03
5.00
4.92
5.01
1.15 1.10
4.50
1.00
4.00
0.95 0.90
3.50 Q1 2012
Q2 2012
Q3 2012
Q4 2012
Q1 2013
Q2 2013
Q3 2013
Q4 2013
Q1 2014
Q2 2014
Q3 2014
Q4 2014
1-Jan-13
1-Mar-13
1-Sep-13
1-Jan-14
1-Mar-14
1-Sep-14
Sumber: www.bi.go.id, www.tradingeconomics.com, dan www.bps.go.id
Melihat kembali perjalanan kondisi ekonomi Nasional di tahun 2014 kita dapat melihat begitu banyak tantangan yang dihadapi banga ini. Di satu sisi, kegembiraan pesta demokrasi lima tahunan begitu terasa di tahun ini, dan di sisi lain tantangan inflasi dan nilai tukar membayangi. Bangsa Indonesia patut bersyukur bahwa tahun 2014 telah terlewati dan terutama rangkaian Pemilihan Umum Legislatif dan Presiden dapat berjalan dengan lancar, serta telah menghasilkan pemimpin baru bagi negeri ini. Jika kita melihat pergerakan angka inflasi, maka nampak bahwa memasuki semester kedua tahun 2014, inflasi mulai merangkak naik. Hal ini terutama disebabkan oleh pergerakan harga makanan yang sedikit banyak terpengaruh oleh ekpektasi kenaikan harga bahan bakar minyak yang kemudian benar-benar diumumkan kenaikkan oleh Presiden. Itulah mengapa, Dewan Gubernur Bank Indonesia kemudian memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan BI Rate menjadi 7,75%. Nilai tukar Rupiah terdepresiasi hingga level Rp 12.440 di akhir tahun yang disebabkan karena menguatnya USD terhadap seluruh mata uang di dunia karena perkiraan membaiknya ekonomi AS. Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia
54 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
memperlihatkan grafik yang positif meski disertai dengan sedikit fluktuasi. Bursa menutup tahun 2014 dengan bertengger di 5.226,95 atau naik lebih dari 20% dibandingkan awal tahun. Hal ini menunjukkan meski sempat diwarnai keraguan akan hasil Pemilu, pelaku pasar nampak mulai yakin akan prospek pemerintahan yang baru. Secara umum, dengan segala pergerakan dan fluktuasi karena ketidakpastian, perekonomian nasional masih membukukan pertumbuhan lebih dari 5% di kwartal 4/2014. Pertumbuhan ini masih menjadi katalis bagi investor global untuk melihat Indonesia sebagai negara yang masih memiliki potensi pertumbuhan yang cukup tinggi di tahun-tahun mendatang sehingga diharapkan meningkatkan keyakinan mereka untuk tetap menjaga atau meningkatkan portofolio investasi mereka di Indonesia. Perkembangan Industri Perbankan Indonesia Industri perbankan mencatatkan pertumbuhan 13,3% selama tahun 2014 atau lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya. Pertumbuhan penyaluran kredit selama tahun 2014 adalah 11,6% dan penghimpunan dana masyarakat tumbuh 12,3%. Pertumbuhan yang cenderung moderat ini tentunya tidak lepas dari indikator-indikator ekonomi yang memberi dampak pada ketidakpastian pasar yang tentunya memberi pengaruh kepada geliat industri dan daya beli. Kita dapat melihat bahwa Net Interest Margin perbankan tergerus dan Biaya Operasi / Pendapatan Operasi (BOPO) mengalami kenaikan sehingga Return on Asset juga menurun. Namun demikian aspek permodalan masih cenderung menguat dan perbankan masih dapat menggelontorkan kredit sehingga LDR masih tetap di level 89%. Lebih dari 1300 kantor baru dibuka oleh bank umum yang mengindikasikan bahwa ekspansi jaringan distribusi masih tetap berlanjut meski jumlahnya tak sebanyak tahun sebelumnya. Indikator
2013
2014
Pertumbuhan/Perbedaan
Asset Bank Umum
4.954.467
5.615.150
13,34%
Kredit Yang Diberikan
3.319.842
3.674.308
11,58%
Dana Pihak Ketiga (DPK)
3.663.968
4.114.420
12,29%
18.558
19.948
1.390
CAR (%)
18,13%
19,57%
1,44%
LDR (%)
89,70%
89,42%
(0,28%)
ROA (%)
3,08%
2,85%
(0,23%)
74,08%
76,29%
2,21%
4,89%
4,23%
(0,66%)
Kantor Bank Umum
BOPO (%) NIM (%)
Data Perkembangan Perbankan Umum Nasional Sumber : Statisktik Perbankan Indonesia Desember 2014, www.bi.go.id
Data pertumbuhan Dana Pihak ketiga (DPK) yang secara umum meningkat 12,3%, jika dilihat lebih seksama pada pertumbuhan tiap propinsi, maka hal yang menarik bahwa sebagian propinsi yang mengalami pertumbuhan di atas rata-rata adalah propinsi di daerah Indonesia Timur seperti Sulawesi, Nusa Tenggara dan Papua. Hal ini merupakan pertanda bahwa potensi di daerah-daerah tersebut sudah mulai tergali dan tentunya maish menyimpan potensi yang besar untuk dikembangkan.
Laporan Tahunan 2014 | 55
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Bisnis & Operasi Analisis & Pembahasan Manajemen
Provinsi
31 Des’13
31 Des’14
Pertumbuhan
Nusa Tenggara Barat
14.445
16.798
16,29%
Papua
29.424
33.717
14,59%
Sulawesi Tengah
11.330
12.938
14,19%
Papua Barat
10.906
12.385
13,56%
Nusa Tenggara Timur
16.402
18.571
13,23%
3.100
3.489
12,55%
17.481
19.671
12,52%
Gorontalo Sulawesi Utara
DPK Propinsi (miliar Rupiah) Sumber: Statisktik Perbankan Indonesia Desember 2014, www.bi.go.id
Kinerja Keuangan Perseroan Aset Aset Perseroan (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase) Aset
2014
2013
Δ%
Kas
49.797
23.584
111,15
424.897
265.191
60,22
12.348
10.738
14,99
1.436.128
753.000
90,72
974.703
648.665
50,26
381.614
879.504
(56,61)
-
-
-
2.392.687
1.234.019
93,89
Aset Tetap (net)
29.359
14.337
104,78
Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka
34.006
26.018
30,70
Aset Lain-lain
32.051
22.214
44,28
Jumlah Aset
5.767.590
3.877.270
48,75
Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan Pada Bank Indonesia Efek-Efek Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan -Pihak Ketiga (net)
56 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Perbandingan Aset pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2013 Aset meningkat sebesar Rp. 1.890.320 juta atau 48,8% menjadi Rp. 5.767.590 juta pada tanggal 31 Desember 2014 dari Rp. 3.877.270 juta pada tanggal 31 Desember 2013, yang terutama disebabkan oleh kenaikan Kredit yang Diberikan sebesar Rp. 1.158.668 juta atau 93,9% menjadi Rp. 2.392.687 juta (net) pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan Rp. 1.234.019 juta pada tanggal 31 Desember 2013, kenaikan Penempatan pada Bank Indonesia sebesar Rp. 683.128 juta atau 90,7% menjadi Rp. 1.436.128 juta pada tanggal 31 Desember 2014 dari Rp. 753.000 juta pada tanggal 31 Desember 2013, kenaikan penempatan pada efek-efek sebesar Rp. 326.038 juta atau 50,3% menjadi Rp. 974.703 juta pada tanggal 31 Desember 2013 dari Rp. 648.665 juta pada tanggal 31 Desember 2013, dan kenaikan Giro pada Bank Indonesia sebesar Rp. 159.706 juta atau 60,2% menjadi Rp. 424.897 juta pada tanggal 31 Desember 2014 dari Rp. 265.191 pada tanggal 31 Desember 2013.
Liabilitas Liabilitas Perseroan (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase) Liabilitas
2014
2013
Δ%
-
133
(100,00)
- Pihak-pihak Berelasi
1.274.730
861.575
47,95
- Pihak Ketiga
3.178.030
1.850.609
71,73
107.277
136.379
(21,34)
Utang Pajak
6.409
5.789
10,71
Liabilitas Pajak Tangguhan
2.917
1.421
105,28
Liabilitas Lain-lain
28.803
12.951
122,40
Jumlah Liabilitis
4.598.166
2.868.857
60,28
Liabilitas Segera Simpanan Nasabah
Simpanan dari Bank Lain
Perbandingan Liabilitas pada 31 Desember 2014 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2013 Total Liabilitas meningkat sebesar Rp. 1.729.309 juta atau 60,3% menjadi Rp. 4.598.166 pada tanggal 31 Desember 2014 dari Rp. 2.868.857 juta pada tanggal 31 Desember 2013, yang terutama disebabkan oleh kenaikan simpanan nasabah sebesar Rp. 1.740.576 juta atau 64,2% menjadi Rp. 4.452.760 juta pada tanggal 31 Desember 2014 dari Rp. 2.712.184 juta pada tanggal 31 Desember 2013. Peningkatan ini disebabkan makin optimalnya jaringan distribusi Perseroan yang telah beroperasi dalam melakukan penetrasi pasar pada daerah-daerah yang berpotensi, didukung dengan produk-produk yang semain sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Laporan Tahunan 2014 | 57
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Bisnis & Operasi Kinerja Keuangan Perseroan Ekuitas Ekuitas Perseroan (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase) Ekuitas
2014
2013
Modal Saham
431.133
414.583
3,99
Agio Saham
764.675
651.838
17,31
500
200
-
(49.340)
(65.402)
(24,56)
22.456
7.194
212,15
1.169.424
1.008.413
15,97
Cadangan Umum Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi atas Efek-efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual Saldo Laba/Rugi Tahun Lalu Jumlah Ekuitas
Δ%
Perbandingan Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2013 Ekuitas meningkat sebesar Rp. 161.011 juta atau 16% menjadi Rp. 1.169.424 juta pada tanggal 31 Desember 2014 dari Rp. 1.008.413 juta pada tanggal 31 Desember 2013, yang terutama disebabkan oleh kenaikan Agio Saham sebesar Rp. 112.837 juta dari Rp. 651.838 juta pada tanggal 31 Desember 2013 menjadi Rp 764.675 juta di 31 Desember 2014, kenaikan Modal Saham sebesar Rp. 16.550 juta atau 3,9% menjadi Rp. 431.133 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Peningkatan Modal Saham dan Agio Saham tersebut disebabkan oleh penambahan modal Perseroan yang dilakukan lewat mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) pada Bulan September 2014.
Analisis Laporan Laba Rugi Tabel berikut ini menunjukkan rincian pendapatan bunga per penempatan Perseroan dan beban bunga untuk setiap produk Perseroan serta jumlah Pendapatan Bunga Bersih Perseroan.
58 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Pendapatan Bunga Perseroan (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase) Pendapatan & Beban Bunga
2014
2013
Δ%
215.654
73.238
193,64
Pendapatan Bunga
Kredit Yang Diberikan
Penempatan pada Bank Indonesia
44.318
41.911
5,74
Efek-efek
98.636
38.581
155,66
Lainnya
22.977
769
2887,21
Jumlah Pendapatan Bunga
381.585
154.499
146,60
(161.874)
(55.536)
191,48
(46.666)
(19.551)
138,69
Beban Bunga
Deposito Berjangka
Giro
Tabungan
(6.722)
(3.144)
113,83
Beban bunga kepada bank lain
(8.418)
(2.211)
280,82
(223.680)
(80.441)
178,07
157.905
74.058
112,41
Jumlah Beban Bunga Jumlah Pendapatan Bunga – Bersih
Pendapatan Bunga Pendapatan bunga Perseroan yang diperoleh dari kegiatan penempatan dalam bentuk penyaluran kredit, penempatan pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan obligasi negara, penempatan pada bank lain, serta provisi dan komisi dari pemberian kredit. Sebagai bank, maka kebijakan Perseroan akan lebih memfokuskan pendapatan bunga dari perkreditan yang diberikan sesuai dengan ketentuan perkreditan. Setelah dana kebutuhan perkreditan terpenuhi, maka Perseroan akan menempatkan dananya pada Bank Indonesia, efek-efek berupa Obligasi Pemerintah dan SBI yang memberikan imbal hasil yang baik serta penempatan pada bank lain. Perbandingan Pendapatan Bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Pendapatan bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 mengalami peningkatan sebesar 146,9% atau sebesar Rp. 227.086 juta menjadi Rp. 381.585 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dari Rp. 154.499 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan pendapatan bunga dari Kredit yang Diberikan sebesar Rp 142.416 juta menjadi Rp. 215.654 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dari Rp. 73.238 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 atau naik sebesar 194,5%, meningkatnya pendapatan dari Efek-efek menjadi Rp. 98.636 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dari Rp. 38.581 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 atau naik sebesar 155,6%, dan meningkatnya pendapatan bunga lainnya dari Rp 769 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 menjadi Rp. 22.977 juta untuk
Laporan Tahunan 2014 | 59
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Bisnis & Operasi Kinerja Keuangan Perseroan
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Peningkatan pendapatan ini terkait meningkatnya penyaluran kredit sepanjang tahun 2014 yang dihasilkan Perseroan dari potensi dan peluang pasar yang dapat dimanfaatkan.
Beban Bunga Beban bunga terdiri dari beban bunga giro, tabungan, deposito, dan simpanan dari bank lain. Perseroan tetap akan mempertahankan komposisi sumber dananya antara deposito dengan giro dan tabungan secara berimbang untuk menjaga biaya dana yang sehat, sehingga kebijakan dan strategi tersebut akan difokuskan pada pengembangan nasabah baru dari giro dan tabungan dengan dukungan perkembangan cabang-cabang dan layanan electronic channel.
Perbandingan Beban Bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Beban bunga Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 mengalami peningkatan sebesar 178% atau sebesar Rp. 143.239 juta menjadi Rp. 223.680 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dari Rp. 80.441 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya beban bunga atas simpanan, terutama deposito berjangka Rupiah menjadi Rp. 161.874 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dari sebesar Rp. 55.536 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 atau naik sebesar 191,5%. Terjadi peningkatan beban bunga deposito berjangka pada tahun 2014 karena pertumbuhan penempatan nasabah pada produk deposito berjangka yang cukup signifikan yang terjadi seiring meningkatnya kepercayaan nasabah pada produk Perseroan tersebut.
Pendapatan Bunga – Bersih Perbandingan Pendapatan Bunga – Bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Pendapatan bunga – bersih meningkat 113,2% menjadi Rp. 157.905 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dari Rp. 74.058 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, terutama karena peningkatan pendapatan yang signifikan baik dari penyaluran kredit maupun dari penempatan pada surat berharga dan pendapatan lainnya.
Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan Operasional Lainnya Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing merupakan 3,08% dan 8,61% dari jumlah pendapatan bunga dan pendapatan operasional lainnya.
60 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Pendapatan Operasional Lainnya (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase) Provisi dan Komisi Selain dari Pemberian Kredit
2014
2013
11.816
12.001
-1,54
-
1.393
0,00
291
1.158
-74,87
12.107
14.552
-16,80
Keuntungan Penjualan dari Instrumen Keuangan Lain-lain Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
Δ%
Perbandingan Pendapatan Operasional Lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Pendapatan Operasional Lainnya turun 16,8% menjadi Rp. 12.107 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dari Rp. 14.552 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Pendapatan Operasional Lainnya ini terutama diperoleh dari provisi dan komisi selain dari pemberian kredit yang menurun menjadi Rp. 11.816 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dari Rp 12.001 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, sementara keuntungan penjualan dari instrumen keuangan dan lain-lain mengalami penurunan.
Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Atas Aset Perseroan Perseroan menetapkan pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) atas aset Perseroan mengacu pada PSAK no. 55 (revisi 2011). Dalam hal ini, Perseroan membentuk CKPN dalam jumlah yang memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya aset produktif.
Beban Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing merupakan 39,9% dan 44,6% dari jumlah Beban Bunga dan Beban Operasional Lainnya.
Beban Operasional Lainnya (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase)
2014
2013
Δ%
Umum dan Administrasi
(85.335)
(29.580)
188,49
Tenaga Kerja
(63.515)
(35.130)
80,80
(148.850)
(64.710)
130,03
Jumlah Beban Operasional Lainnya
Laporan Tahunan 2014 | 61
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Bisnis & Operasi Kinerja Keuangan Perseroan
Perbandingan Beban Operasional lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Beban Operasional Lainnya Perseroan meningkat 130% menjadi Rp. 148.850 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dari Rp. 64.710 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 yang disebabkan oleh peningkatan peningkatan Beban Umum dan Administrasi sebesar 188,5% menjadi Rp. 85.335 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dari Rp. 29.580 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan beban tenaga kerja yang meningkat sebesar 80% menjadi Rp. 63.515 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dari Rp. 35.130 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Peningkatan ini terutama karena peningkatan jaringan kantor yang dibuka dan kebutuhan tenaga kerja selama tahun 2014. Laba Bersih Tahun Berjalan (dalam jutaan Rupiah kecuali persentase)
2014
2013
16.008
19.776
-19,05
4.203
2
210050,00
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
21.211
19.778
2,19
Beban Pajak Penghasilan
(4.649)
(5.135)
-9,46
Laba Bersih Tahun Berjalan
15.562
14.643
6,28
Laba Operasional Pendapatan Non-Operasional Bersih
Δ%
Perbandingan Laba Bersih Tahun Berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Laba Bersih tahun Berjalan Perseroan meningkat 6,3% menjadi Rp. 15.562 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dari Rp. 14.643 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, terutama karena peningkatan Laba Operasional dan Pendapatan Non Operasional Bersih Perseroan.
Prospek Usaha Perseroan Manajemen Perseroan melihat tahun 2015 sebagai tahun yang penuh tantangan sekaligus harapan. Tantangan besar yang diemban Perseroan adalah bagaimana Perseroan dapat melaksanakan tahapan kegiatan dalam valuta asing (Bank Devisa) dengan baik sehingga mampu melengkapi produk dan jasa layanan yang dibutuhkan oleh Nasabah. Tahapan pelaksanaan ini tentunya melibatkan berbagai pihak baik operation, treasury, risk management, product development dan tentunya kantor-kantor cabang. Komunikasi dan koordinasi yang solid menjadi kunci keberhasilan Perseroan dalam melaksanakan tahapan ini mengingat begitu banyak hal yang harus menjadi perhatian bersama. Dari sisi kegiatan intermediasi, sesuai dengan proyeksi pertumbuhan industri, Perseroan tetap optimis untuk mampu membukukan pertumbuhan di tahun 2015 nanti, baik penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Perseroan juga melanjutkan langkah untuk memperkuat layanan e-channel yang mengarah pada kemudahan dan kenyamanan e-payment yang dibutuhkan masyarakat luas. Keseluruhan aktivitas ini tentunya tetap dilaksanakan dalam kualitas tata kelola yang semakin baik dengan harapan bahwa pada akhirnya mampu mensejajarkan Perseroan dengan para pelaku industri perbankan lainnya. 62 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Perseroan menyadari keberadaannya di tengah masyarakat yang tidak lepas dari tanggung jawab untuk turut memberikan kontribusi positif yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat yang membutuhkan. Melalui program Corporate Social Responsibility selama tahun 2014, Perseroan ingin memberikan dampak yang positif tersebut bagi masyarakat melalui berbagai kegiatan.
Laporan Tahunan 2014 | 63
PT Bank Nationalnobu Tbk
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Nobu Bank Peduli Budaya Nusantara
Dalam kegiatan bertajuk Nobu Bank Peduli Budaya Nusantara, Perseroan memberikan dukungan kepada para pengrajin tenun asal Pulau Rote Nusa tenggara Timur. Penyerahan donasi berupa alat dan bahan tenun dilakukan di Kota Kupang pada 19 Desember 2014 oleh Direktur Utama Perseroan, Bp. Suhaimin Djohan dan diterima langsung oleh Bupati Rote Ndao Bp. Lans Hening, disaksikan oleh Bp. Adrianus Mooy, Komisaris Utama Perseroan. Tenun merupakan wastra nusantara yang khas milik Bangsa Indonesia yang kaya akan warna sekaligus filosofi yang luhur. Di berbagai daerah di Nusantara, masing-masing memiliki kekhasan tenun tersendiri baik dari pemintalan, pewarnaan, corak dan warna. Indonesia memiliki puluhan jenis tenun yang telah dikenal hingga manca negara yang menjadi kekayaan keanekaragaman hasil budaya yang patut dilestarikan keberadaannya. Salah satunya adalah tenun asli Nusa Tenggara Timur. Di propinsi kepulauan ini, terdapat 12 jenis tenun dari 12 daerah yang berbeda dengan 12 corak tenun yang khas di masing-masing daerah lengkap dengan teknik penenunan yang berbeda pula. Tenun Khas Pulau Rote dipilih mewakili begitu banyak tenun di Indonesia untuk menerima donasi Perseroan dalam program CSR Nobu Bank Peduli Budaya Nusantara karena keunikan Pulau Rote, keindahan alamnya, dan kemolekan tenunnya yang bercorak khas. Dengan donasi ini diharapkan pengrajin tenun Pulau Rote dapat terus berkarya dan semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia dan manca Negara.
64 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Nobu Bank Berbagi Kasih
Perseroan bekerjasama dengan Yayasan Titian Kasih menyelenggarakan bhakti sosial pengobatan gratis di Desa Sodong Kecamatan Tigaraksa Tangerang banten pada 16 November 2014. Pada kesempatan tersebut lebih dari 300 warga mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan gratis yang dilayani oleh para dokter yang secara sukarela berpartisipasi dalam acara bhakti sosial ini. Yayasan Titian Kasih adalah sebuah komunitas yang beranggotakan warga masyarakat dari berbagai kalangan yang memiliki kepedulian yang tinggi pada kesehatan masyarakat khususnya mereka yang memiliki keterbatasan akses pada fasilitas kesehatan. Yayasan ini secara reguler mengadakan aktivitas bhakti sosial pengobatan gratis di berbagai daerah di Jabodetabek. Perseroan melihat bahwa niat mulia Yayasan Titian Kasih ini patut untuk didukung karena merupakan aktivitas positif yang mengasah kepekaan dan kepedulian pada masyarakat yang mampu membentuk karakter.
Laporan Tahunan 2014 | 65
PT Bank Nationalnobu Tbk
Kata Orang Rote tentang Tenun Rote oleh Adrianus Mooy
Pulau Rote adalah pulau terselatan dari Republik Indonesia yang letaknya kurang lebih 500 km di sebelah utara benua Australia. Luas Pulau Rote sekitar 1.200 km2 dengan penduduk sektiar 130.000 jiwa.
66 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Disamping mengemban tugas keseharian rumah tangga, menenun adalah aktivitas para wanita pada umumnya di berbagai kepulauan Nusa Tenggara Timur, terutama kelompok pulau Rote, Sawu dan Ndao yang secara goegrafis hampir berdekatan. Sementara aktivitas seperti menyadap pohon lontar, membangun rumah, membuat kerajinan dari logam dan lain-lain dikerjakan oleh para pria. Sebagai orang yang lahir di sebuah desa kecil di Pulau Rote, tentunya kain tenun sangat dekat dengan keseharian saya. Saya masih mengingat betul ketika kecil, saya sering kali mengamati saudara dan tetangga yang sedang menenun di teras rumah. Bagi saya kain tenun Pulau Rote bukan hanya memiliki aspek fungsional, sebagai sarung, selendang, atau selimut, namun merupakan bagian dari identitas yang khas dari orang Rote yang melekat secara personal. Kain tenun Pulau Rote menggunakan teknik menenun dengan ikatan untuk membentuk polanya, sehingga sering disebut sebagai tenun ikat. Teknik yang unik ini dilakukan dengan mengikat bagian-bagian tertentu dari lembaran benang yang terentang untuk kemudian setelah benang tersebut dicelup ke dalam pewarna, akan terbentuk motif awal dan kemudian baru ditenun. Warna kain tenun Rote yang khas adalah berdasar hitam atau coklat dengan corak berwarna putih, kuning dan merah. Motif-motif floral, sepert bunga dan daun yang cenderung geometris adalah ciri corak tenun Pulau Rote. Para ibu di Pulau Rote biasanya menenun untuk membuat sarung atau pou, selimut anak laki-laki atau lava, dan selendang atau delava. Mereka mengerjakan tenun itu di waktu luang setelah semua pekerjaan di rumah telah selesai. Kini kain tenun Pulau Rote, sebagai hasil kekayaan budaya telah makin dikenal tidak hanya di dalam negeri namun juga di manca negara. Melestarikan sebuah hasil budaya adalah sebuah keharusan sebagai bangsa yang besar, namun hal ini tidak berarti tanpa tantangan. Kain tenun Pulau Rote hingga saat ini dilakukan dengan peralatan tenun yang relatif sederhana sehingga pengerjaannya membutuhkan waktu yang relatif panjang. Ke depan tentunya kita berharap bahwa sentuhan teknologi juga dapat membantu pelestarian kain tenun ini sehingga dapat dikerjakan secara lebih singkat dan efisien serta dengan ukuran sesuai kebutuhan. Selain itu, kain tenun memiliki tekstur yang tebal, yang pada awalnya memang disesuaikan dengan bahan baku yang ada dan keadaan alam di daerah Rote yang cenderung dingin di malam hari. Untuk dapat semakin dikenal dan digunakan oleh masyrakat luas tentunya kain tenun ini perlu disesuaikan menjadi lebih tipis dengan menggunakan benang yang lebih halus dan dapat diaplikasikan sebagai baju di daerah tropis, seperti halnya yang saat ini telah meluas dilakukan pada kain batik. Sebagai orang asli Rote, saya berharap bahwa kekayaan budaya Nusantara, seperti halnya kain tenun Pulau Rote ini semakin dikenal, diterima, dan digunakan dengan semakin luas oleh masyarakat sebagai langkah nyata kecintaan dan pelestarian budaya sehingga memperkaya identitas kita sebagai Bangsa Indonesia.
Laporan Tahunan 2014 | 67
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Tata Kelola Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) adalah syarat utama bagi keberhasilan dan keberlangsungan perusahaan. Pelaksanaan prinsip-prinsip ini telah dilakukan secara terpadu dan konsisten oleh Perseroan. Tujuannya tidak hanya untuk memenuhi ketentuan dari pihak otoritas/regulator tetapi juga dalam rangka mendukung perkembangan perusahaan dalam mencapai target usaha secara baik dalam periode yang lebih panjang, seiring dengan usaha Perseroan dalam memperluas layanannya sehingga dapat melayani kebutuhan produk dan jasa perbankan serta wilayah operasi di seluruh Indonesia serta menjalin kerjasama dengan mitra sinergis. Sepanjang tahun 2014, Perseroan mengembangkan hal-hal positif dalam mengimplementasikan GCG agar selaras dengan kultur organisasi. Terutama yang terkait dengan komitmen Dewan Komisaris dan Direksi yang merupakan kunci keberhasilan penting dalam penerapan GCG. Diikuti dengan implementasi visi dan misi, kode etik, peraturan operasional, kepegawaian maupun pengawasan internal. Penerapan GCG juga tercermin dalam aktivitas Perseroan seperti pola rekrutmen Pengurus Perseroan, training/ sosialisasi, penilaian kinerja, mekanisme penunjukkan KAP dan lain-lain. Perseroan berusaha untuk membentuk struktur yang baik agar GCG dapat berjalan sebagaimana mestinya, melalui pembentukan komite-komite pada jenjang Dewan Komisaris maupun Direksi sehingga berperan penting dalam mendukung setiap pengambilan keputusan, baik di tingkat Dewan Komisaris maupun Direksi. Selanjutnya pemantauan atas pelaksanaannya selain dengan pola self assessment juga dilakukan oleh unit-unit pengawasan internal yang independen seperti SKAI, SKMR, Kepatuhan. Selain itu Perseroan juga menerapkan dan membuka saluran apabila terjadi Whistle Blowing yang bertujuan untuk menyediakan sistem pengelolaan pelaporan pelanggaran melalui berbagai media yang disediakan Perseroan bagi seluruh pihak yang membutuhkan, sehingga sistem ini dapat berfungsi sebagai media yang mendukung penyelesaian penanganan pelanggaran secara efektif, tanpa merugikan reputasi Perseroan ke pihak eksternal sedangkan dari sisi lainnya dapat membangun budaya keterbukaan dalam organisasi Perseroan. Berdasarkan hal tersebut diatas diharapkan agar seluruh jajaran Pengurus dan pegawai serta Pemangku Kepentingan, dalam melakukan usaha selalu berpegang pada prinsip – prinsip GCG yang mencakup: keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan keadilan. Pelaksanaan dan penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance selama tahun 2014, dapat dijabarkan sebagai berikut:
Aspek-Aspek Cakupan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) • Pelaksanaan Tugas & Tanggung Jawab Dewan Komisaris & Direksi Jumlah, Komposisi, Kriteria, dan Independensi Dewan Komisaris
Dewan Komisaris berkewajiban untuk melaksanakan pengawasan serta memberikan masukan (saran) mengenai hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. Dalam pemenuhan tugas dan tanggung jawab dimaksud maka Dewan Komisaris perlu bertindak dan bersikap secara independen.
68 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 11 April 2014 maka Pemegang Saham telah menyetujui pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi sebagaimana dijelaskan di bawah ini. Pada bagian lain, Pemegang Saham juga menyetujui dan menerima baik pengunduran diri Telijani Tjandra dan Efen Lingga Utama dari jabatannya selaku Direktur Perseroan, terhitung sejak ditutupnya RUPS, dengan disertai ucapan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya atas jasa dan pengabdian beliau selama menjabat.
Ketentuan yang berkaitan dengan Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) menyatakan bahwa jumlah anggota Dewan Komisaris paling kurang terdiri dari tiga orang dan paling banyak sama dengan jumlah Direksi. Paling kurang satu orang anggota Dewan Komisaris harus berdomisili di Indonesia dan paling kurang 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen.
Pada bagian lain, Dewan Komisaris Perusahaan tidak boleh memiliki hubungan keluarga, hubungan keuangan, hubungan kepungurusan, maupun hubungan kepemilikan saham dengan anggota Dewan Komisaris lain termasuk dengan Direksi, di bawah ini adalah penjelasannya:
Hubungan keluarga, keuangan, kepengurusan, kepemilikan Dewan Komisaris Nama Ya
Direksi
Tidak Ya
PS Pengendali
Tidak Ya
Tidak
Prof. Dr. Adrianus Mooy Hadiah Herawatie, SH, LLM Markus Permadi Secara hirarki, Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama Independen. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 34 tanggal 19 Desember 2012, yang dibuat dihadapan Unita Christina Winata, S.H., Notaris di Jakarta, Susunan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: Komisaris Utama Komisaris Komisaris
: Prof. Dr. Adrianus Mooy (Independen) : Hadiah Herawatie, SH, LLM (Independen) : Markus Permadi
Laporan Tahunan 2014 | 69
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Tata Kelola Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Direksi Direksi Perseroan telah memenuhi persyaratan menjadi Direksi sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI), Undang-Undang Perseroan Terbatas, dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK d/h BapepamLK). Dalam Peraturan Bank Indonesia No. 13/27/PBI/2011, tentang perubahan atas PBI No. 11/1/PBI/2009 tentang Bank Umum, mengatur bahwa anggota Direksi wajib memenuhi persyaratan Integritas, Kompetensi, dan mempunyai reputasi keuangan yang baik. Persyaratan untuk menjadi Direktur juga diatur di dalam Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 93 dan Peraturan OJK (d/h Bapepam-LK) No. IX.I.6 lampiran keputusan ketua (d/h) Bapepam-LK No. Kep-45/PM/2004 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik sebagai berikut: • Mempunyai akhlak dan moral yang baik; • Tidak pernah dinyatakan pailit; • Bukan anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan; dan • Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/ atau yang berkaitan dengan sektor keuangan dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan. Direksi Perseroan semuanya bertempat tinggal di Indonesia dan berasal dari pihak yang independen terhadap Pemegang Saham Pengendali. Pengangkatan Anggota Direksi telah memenuhi persyaratan karena telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test), sesuai Persetujuan Bank Indonesia. Susunan Anggota Direksi terdiri dari:
No.
Nama Jabatan
Persetujuan BI
1
Suhaimin Djohan
Direktur Utama
26 Februari 2013
2
Januar Angkawidjaja
Direktur
8 April 2011
3
Hendra Kurniawan
Direktur
1 Desember 2011
4
Lim Migi Trisnadi
Direktur
11 November 2013
Semua anggota Dewan Komisaris dan Direksi secara sendiri-sendiri atau bersama-sama tidak memiliki saham pada Perseroan. Seluruh anggota Direksi tidak merangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada Bank lain. Direksi tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi maupun dengan anggota Dewan Komisaris, yaitu sebagai berikut:
70 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Hubungan keluarga, keuangan, kepengurusan, kepemilikan Dewan Komisaris Nama Ya
Direksi
Tidak Ya
PS Pengendali
Tidak Ya
Tidak
Suhaimin Djohan Januar Angkawidjaja Hendra Kurniawan Lim Migi Trisnadi
• Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dalam pelaksanaan dan penerapan GCG, meliputi: • Melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen. • Memastikan berjalannya pelaksanaan GCG pada seluruh kegiatan bisnis pada setiap jenjang organisasi seiring dengan skala serta kompleksitasnya. • Menjalankan pengawasan terhadap tugas dan tanggung jawab Direksi serta memberikan nasihat maupun pengarahan kepada Direksi. Termasuk juga memantau serta mengevaluasi kebijakan strategis Perseroan. • Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan dan rekomendasi audit dari SKAI, auditor eksternal (KAP), Otoritas Jasa Keuangan maupun otoritas lainnya. • Menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara optimal. • Tidak terlibat dalam pengambilan keputusan aktivitas operasional Perseroan, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan dan/atau peraturan perundangan yang berlaku dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan. • Dewan Komisaris wajib memberitahukan kepada pihak Otoritas (BI/OJK) paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya: - Pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan - Keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank. Sampai dengan akhir Desember 2014, tidak terdapat pelanggaran atas peraturan perundang undangan di bidang keuangan dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Perseroan. • Dalam rangka mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris telah membentuk: - Komite Audit - Komite Pemantau Risiko - Komite Remunerasi dan Nominasi
Laporan Tahunan 2014 | 71
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Tata Kelola Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
• • •
Pengangkatan Anggota Komite diatas telah dilakukan oleh Direksi berdasarkan keputusan Rapat Dewan Komisaris Dewan Komisaris wajib memastikan bahwa Komite yang telah dibentuk diatas, menjalankan tugasnya secara efektif Dewan Komisaris telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang mencantumkan pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan rapat.
Direksi Dalam pelaksanaan GCG, Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: • Melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen. • Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Perseroan. • Mengelola Perseroan sesuai kewenangan dan tanggung jawabnya seperti diatur dalam Anggaran Dasar serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Menjalankan prinsip-prinsip GCG dalam setiap aktivitas bisnis dan operasional Perseroan pada seluruh jenjang organisasi, sesuai dengan volume dan kompleksitas usahanya. • Menyediakan data dan informasi secara lengkap, akurat, terkini, dan tepat waktu kepada Komisaris. • Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari SKAI, auditor eksternal (KAP), dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan dan otoritas lain. • Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas kepada pemegang saham melalui RUPS. • Menjelaskan kebijakan-kebijakan Perseroan yang bersifat strategis di bidang kepegawaian kepada pegawai dengan media yang mudah diakses pegawai. • Membentuk dan memberdayakan SKAI, SKMR, dan Satuan Kerja Kepatuhan yang berfungsi dalam pengendalian internal • Tidak menggunakan penasehat perorangan dan atau jasa profesional sebagai konsultan kecuali untuk proyek yang bersifat khusus. • Memiliki pedoman dan tata tertib kerja yang telah mencantumkan pengaturan etika kerja, waktu kerja, dan pengaturan rapat.
Adapun yang menjadi tugas utama dari masing-masing direktur adalah sebagai berikut:
Suhaimin Djohan – Direktur Utama Bersama dengan Direktur lainnya bertanggung jawab pada pengelolaan perusahaan demi kepentingan Perseroan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam memberikan nilai tambah kepada pemegang saham, Nasabah, pekerja, serta memberikan petunjuk dan menentukan strategi pada seluruh aktivitas perbankan yang menjamin profitabilitas dan perkembangan perusahaan baik jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang.
Januar Angkawidjaja – Direktur Bertanggung jawab dalam mengarahkan dan menetapkan strategi pengembangan Kepatuhan terhadap segala Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku dan pelaksanaan semua aspek Manajemen Risiko guna memitigasi risiko yang dihadapi Bank. Selain itu juga bertanggung jawab memantau dan mengarahkan strategi pengembangan Sumber Daya Manusia serta penanganan dan pengelolaan hukum.
72 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Hendra Kurniawan – Direktur Bertanggung jawab memastikan penyampaian Laporan Keuangan Bank, perpajakan, proses pembayaran kepada Pihak Ketiga, pemantauan saldo buku besar dan memastikan Kebijakan Akuntansi, Perpajakan, dan kebijakan lainnya yang terkait dijalankan dengan baik dan benar guna mendukung perkembangan perusahaan, serta bertanggung jawab dalam memastikan GWM terpenuhi sesuai PBI dan meningkatkan pendapatan melalui penempatan pada instrumen keuangan (Obligasi) untuk menghasilkan imbal hasil (yield) yang lebih tinggi dengan tetap mempertahankan aspek kehati-hatian.
Lim Migi Trisnadi – Direktur Memastikan seluruh kegiatan operasional Bank terkait Sistem, Prosedur, dan Teknologi Informasi berjalan dengan efektif dan efisien serta sesuai dengan prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan oleh Bank guna menunjang perkembangan perusahaan. Memastikan seluruh aktivitas Group/ Divisi/ Cabang yang terkait dengan pembelian, transportasi, keamanan, pengadaan barang, pemeliharaan, dan renovasi gedung kantor berjalan dengan baik.
• Pengawasan Dewan Komisaris Selama tahun 2014 kegiatan pengawasan Dewan Komisaris telah berlangsung sesuai ketentuan, antara lain sebagai berikut: • Dalam setiap rapat, Dewan Komisaris telah menerima laporan dari masing-masing komite, yaitu: Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi. • Memberikan pengarahan dan menyetujui Rencana Bisnis Bank (RBB) yang disampaikan ke OJK pada bulan November 2013 serta revisinya di akhir Juni 2014. • Melakukan pengawasan atas realisasi pencapaian RBB tiap semester. • Dewan Komisaris melakukan kaji ulang (review) atas kinerja keuangan Perseroan dalam Rapat Dewan Komisaris secara berkala. • Dewan Komisaris senantiasa memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit, baik yang berasal dari SKAI maupun dari pihak eksternal (OJK dan KAP). • Melalui Komite Audit, Dewan Komisaris telah menyetujui penunjukkan Kantor Akuntan Publik AAJM untuk pemeriksaan tahun buku 2014. Penunjukan ini sesuai dengan reputasi KAP tersebut dan merujuk pada daftar KAP yang diijinkan menjadi Auditor Bank oleh Bank Indonesia. • Melalui Komite Pemantau Risiko, Dewan Komisaris senantiasa memantau Tingkat Kesehatan Bank yang mencakup juga pemantauan terhadap Manajemen Risiko yang meliputi: Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Reputasi, Risiko Stratejik, dan Risiko Kepatuhan serta kecukupan permodalan perseroan dan penetapan Risk Appetite dan Risk Tolerance. • Terkait dengan bidang SDM, Dewan Komisaris melalui Komite Remunerasi dan Nominasi memantau mengenai strategi pengembangan SDM Perseroan serta kebijakan kepegawaian lainnya. • Membahas dan menganalisis mengenai kondisi makro ekonomi dan kaitannya dengan industri perbankan serta peraturan dan ketentuan-ketentuan baru yang dikeluarkan oleh BI dan OJK serta dampaknya bagi Perseroan.
Laporan Tahunan 2014 | 73
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Tata Kelola Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
•
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006, tentang: Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, pasal 15: Rapat Dewan Komisaris wajib diselenggarakan paling kurang 4 (empat) kali dalam setahun. Rapat Dewan Komisaris wajib dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris secara fisik paling kurang 2 (dua) kali dalam setahun. Selama tahun 2014 telah diadakan 6 (enam) kali Rapat Dewan Komisaris. Adapun jumlah kehadirannya adalah sebagai berikut: Nama Jabatan Jml Kehadiran % Kehadiran Prof. Dr. Adrianus Mooy
Komisaris Utama/Independen
6/6
100%
Hadiah Herawatie, SH, LLM
Komisaris Independen
6/6
100%
Markus Permadi
Komisaris
6/6
100%
Kelengkapan Dan Pelaksanaan Tugas Komite-Komite • Struktur, Keanggotaan, Keahlian, dan Independensi Anggota Komite Sesuai dengan ketentuan Pelaksanaan GCG, Perseroan telah membentuk 3 (tiga) Komite yang bertugas untuk membantu pelaksanaan tugas Dewan Komisaris, yang meliputi: Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi.
Komite Audit Komite Audit, dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan tugas dan tanggung jawab pengawasan secara efektif dan independen dalam ruang lingkup pengawasan secara umum. Pembentukan Komite Audit oleh Dewan Komisaris dilakukan pada tanggal 28 Maret 2011, sedangkan pengangkatan anggotanya dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2011.
Susunan keanggotaan Komite Audit tahun 2014 adalah sebagai berikut: Ketua : Prof. Dr. Adrianus Mooy Anggota : Sukarwan Anggota : I Nyoman Tjager Anggota : Markus Permadi
Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko adalah komite yang dibentuk untuk mendukung Dewan Komisaris dalam melakukan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris yang berhubungan dengan Penerapan dan pelaksanaan Manajemen Risiko di Perseroan. Pembentukan Komite Pemantau Risiko oleh Dewan Komisaris dilakukan pada tanggal 28 Maret 2011, sedangkan pengangkatan anggotanya dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2011.
74 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko tahun 2014 adalah sebagai berikut: Ketua : Prof. Dr. Adrianus Mooy Anggota : E Y Ruru Anggota : I Nyoman Tjager Anggota : Markus Permadi
Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi adalah komite yang dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris melakukan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris yang berkaitan dengan pengawasan maupun implementasi kebijakan Remunerasi dan Nominasi Direksi dan kepegawaian sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan. Pembentukan Komite Remunerasi dan Nominasi oleh Dewan Komisaris dilakukan pada tanggal 28 Maret 2011, sedangkan pengangkatan anggotanya dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2011.
Adapun susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi tahun 2014 adalah sebagai berikut: Ketua : Hadiah Herawatie, SH, LLM Anggota : Prof. Dr. Adrianus Mooy Anggota : Markus Permadi Anggota : Chandra Kusdianto
• Tugas dan Tanggung Jawab Komite Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia mengenai Pelaksanaan GCG, maka tugas dan tanggung jawab Komite adalah sebagai berikut: Komite Audit • Menjalankan monitoring serta evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan Audit serta pemantauan tindak lanjut hasil audit untuk menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. • Komite Audit melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap: − Pelaksanaan tugas SKAI; − Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan standar yang berlaku; − Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku; dan − Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil pengawasan Bank Indonesia guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. • Memberikan rekomendasi mengenai penunjukkan KAP kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. • Sepanjang tahun 2014, Komite Audit telah melakukan evaluasi atas aktivitas-aktivitas yang meliputi: - Kecukupan atas pengendalian internal dan sistem informasi manajemen, - Perencanaan dan pelaksanaan fungsi Audit Internal pada Perseroan,
Laporan Tahunan 2014 | 75
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Tata Kelola Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
- Proses audit eksternal yang berjalan secara independen dan obyektif selaras dengan standar dan ketentuan yang berlaku, - Pelaporan keuangan yang berkualitas, - Peningkatan disiplin dan kesadaran akan pentingnya pengendalian internal. Selain hal tersebut diatas maka sesuai ketentuan OJK No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012, tugas Komite Audit adalah: • Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Emiten atau Perusahaan Publik • Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik • Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan KAP atas jasa yang diberikannya • Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal. • Melakukan penelaahan pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Emiten atau Perusahaan Publik • Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Emiten atau Perusahaan Publik • Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Emiten atau Perusahaan Publik Komite Pemantau Risiko • Melaksanakan evaluasi atas kesesuaian antara Kebijakan Manajemen Risiko dengan pelaksanaannya. • Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko. • Menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris tentang evaluasi dan pemantauan aktivitas manajemen risiko. • Dalam periode selama tahun 2014, Komite Pemantau Risiko telah menjalankan tugasnya yang berkaitan dengan monitoring, antara lain: - Pemantauan Tingkat Kesehatan Bank, termasuk Profil Risiko serta kecukupan permodalan Perseroan, - Mitigasi Risiko Kredit, pemantauan Risiko Pasar yang berkaitan dengan Surat Berharga yang dimiliki Perseroan serta pemantauan Risiko Likuiditas secara berkala, - Penetapan Risk Tolerance dan Risk Appetite, terutama terkait dengan Risiko Kredit, Risiko Pasar dan Risiko Operasional. Komite Remunerasi dan Nominasi • Terkait dengan kebijakan remunerasi: − Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi.
76 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
− Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi (disampaikan pada RUPS) serta kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan Pegawai (disampaikan kepada Direksi). • Terkait dengan kebijakan nominasi: − Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. − Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan pada RUPS. − Memberikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan menjadi anggota Komite GCG.
•
Frekuensi Rapat Komite Berdasarkan Pedoman dan Tata Tertib Kerja maka rapat hanya dapat diselenggarakan apabila dihadiri paling kurang 51% dari total anggota, termasuk Komisaris Independen dan Pihak Independen. Sepanjang tahun 2014, Komite-Komite telah menyelenggarakan Rapat sebanyak 6 (enam) kali dan selalu kuorum. Dibawah ini adalah frekuensi kehadiran dalam rapat Komite: Rapat Komite Audit Nama Jabatan Jml Kehadiran % Kehadiran Prof. Dr. Adrianus Mooy
Ketua Komite
6/6
100%
Markus Permadi
Anggota Komite
6/6
100%
Sukarwan
Anggota Komite
5/6
83%
I Nyoman Tjager
Anggota Komite
4/6
67%
Rapat Komite Pemantau Risiko Nama Jabatan Jml Kehadiran % Kehadiran Prof. Dr. Adrianus Mooy
Ketua Komite
6/6
100%
Markus Permadi
Anggota Komite
6/6
100%
E Y Ruru
Anggota Komite
6/6
100%
I Nyoman Tjager
Anggota Komite
4/6
67%
Laporan Tahunan 2014 | 77
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Tata Kelola Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi Nama Jabatan Jml Kehadiran % Kehadiran Hadiah Herawatie, SH, LLM
Ketua Komite
6/6
100%
Prof. Dr. Adrianus Mooy
Anggota Komite
6/6
100%
Markus Permadi
Anggota Komite
6/6
100%
Chandra Kusdianto
Anggota Komite
6/6
100%
Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Internal, Dan Audit Eksternal • Fungsi Kepatuhan Salah satu elemen penting dalam organisasi Perseroan diwujudkan melalui penerapan Budaya Kepatuhan yang diimplementasikan pada Kebijakan Kepatuhan yang dimiliki Perseroan. Budaya Kepatuhan perlu dikembangkan pada seluruh jenjang organisasi dan aktivitas usaha Perseroan serta memastikan terlaksananya fungsi kepatuhan, termasuk melakukan enforcement apabila diperlukan.
Perseroan telah memiliki Satuan Kerja Kepatuhan yang bertugas dalam pengelolaan Risiko Kepatuhan, yaitu risiko yang muncul apabila Perseroan melanggar atau tidak melaksanakan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Pengelolaan Kepatuhan juga bertujuan untuk mengembangkan Budaya Kepatuhan di semua Unit Kerja sehingga pengelolaan kepatuhan menjadi salah satu bentuk disiplin pada setiap aktivitas Perseroan.
Fungsi Kepatuhan bersifat pencegahan dan memastikan bahwa semua kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta aktivitas bisnis Perseroan telah sesuai dengan ketentuan dari pihak Otoritas. Di Perseroan aktivitas pelaksanaan program APU dan PPT, pengelolaan sistem whistle blowing serta pemantauan implementasi GCG dikelola oleh Satuan Kerja Kepatuhan.
Direktur yang membawahi Kepatuhan berperan dalam menjalankan: • Memastikan kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan Bank Indonesia, OJK dan peraturan dan ketentuan yang berlaku lainnya, melalui: − Menetapkan langkah-langkah yang diperlukan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian; − Memonitor dan menjaga agar kegiatan usaha Perseroan tidak menyimpang dari ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku − Memantau dan menjaga kepatuhan Perseroan terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat kepada Bank Indonesia, OJK dan lembaga otoritas lainnya yang berwenang. • Mencegah Direksi agar tidak menjalankan kebijakan atau membuat keputusan yang tidak sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Direktur yang membawahi Kepatuhan secara berkala melaporkan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris. • Penunjukan Direktur yang membawahi Kepatuhan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
78 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Dalam kaitannya dengan penerapan fungsi kepatuhan, Perseroan telah menjalankan aktivitas sebagai berikut: • Menyediakan sumber daya yang memadai untuk menyelesaikan tugas secara efektif. • Menyampaikan laporan pokok pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan dan laporan khusus kepada OJK dan pihak terkait. • Menjalankan training Pelaksanaan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme kepada seluruh pegawai Perseroan. • Memantau pelaksanaan proses pengkinian data nasabah. • Menerapkan dan mengkinikan sistem informasi untuk mendukung pelaksanaan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme. • Selama tahun 2014 Perseroan telah melaporkan Transaksi Keuangan Tunai sejumlah 723 laporan sedangkan Transaksi Keuangan Mencurigakan sejumlah 5 laporan kepada PPATK. • Melakukan kaji ulang terhadap Produk dan Aktivitas Baru sebelum disampaikan kepada OJK serta melakukan compliance checklist untuk memastikan kesiapan beroperasinya kantor baru. • Memonitor pemenuhan komitmen kepada OJK dan Otoritas lainnya. • Fungsi Audit Internal Direksi telah menjalankan hal-hal sebagai berikut: • Terciptanya struktur pengendalian internal dan berjalannya fungsi audit internal dalam setiap jenjang organisasi. • Melaksanakan penyelesaian tindak lanjut temuan audit internal Perseroan sesuai dengan kebijakan dan arahan Dewan Komisaris. • Tersedianya laporan kegiatan pelaksanaan fungsi audit internal Perseroan. Dalam kaitannya dengan Fungsi Audit Internal, Perseroan telah melaksanakan hal-hal sebagai berikut: • Memiliki Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB), serta: − Menyusun Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter); − Membentuk Satuan Kerja Audit Intern (SKAI); − Menyusun panduan audit internal. • Kelembagaan SKAI yang independen terhadap satuan kerja operasional. • Melakukan review secara berkala atas efektifitas pelaksanaan kerja SKAI dan kepatuhannya terhadap SPFAIB oleh pihak eksternal setiap tiga tahun. • Menyediakan sumber daya manusia di bidang audit dan pengawasan secara memadai. Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) Perseroan telah menyusun Internal Audit Charter sebagaimana diatur dalam Peraturan BapepamLK No. IX.I.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. Perseroan telah menunjuk Deden Subagja selaku Ketua Unit Audit Internal berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Perseroan tanggal 28 April 2011.
Laporan Tahunan 2014 | 79
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Tata Kelola Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Perseroan telah mengangkat Kepala Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) dan membentuk Internal Audit Charter sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 Lampiran Keputusan Ketua BapepamLK No. Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal berdasarkan Surat Keputusan Kantor Pusat Perseroan No. 002/SK-DIR/HR/ III/2011 tanggal 9 Maret 2011. Adapun tugas dan tanggung jawab dari Divisi Audit Internal meliputi: 1. Bertanggung jawab dalam merencanakan, melaksanakan, mengatur dan mengarahkan audit intern serta mengevaluasi prosedur yang ada untuk memastikan bahwa tujuan dan sasaran dari Bank akan dapat dicapai secara optimal. 2. Berkewajiban untuk : a. Memberikan laporan audit kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan. b. Mempersiapkan laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit yang akan disampaikan kepada OJK setiap semester yang ditandatangani oleh Direktur Utama dan Dewan komisaris. c. Mempersiapkan segera laporan hasil audit yang diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha bank. Laporan tersebut harus disampaikan kepada OJK oleh Direktur Utama dan Dewan komisaris. Whistle Blowing System Definisi Whistle Blowing Whistle Blowing adalah pengungkapan tindakan pelanggaran atau pengungkapan perbuatan melawan hukum, perbuatan tidak etis/tidak bermoral atau perbuatan lain yang dapat merugikan Perseroan, maupun pihak yang mempunyai kepentingan terhadap Perseroan (Pemangku Kepentingan), yang dilakukan oleh karyawan, atau pimpinan organisasi; sehingga perlu diambil tindakan yang tegas atas pelanggaran tersebut. Jenis Pelanggaran Aktivitas pelanggaran dapat terdiri, namun tidak terbatas pada beberapa kategori: 1. Fraud Berkaitan dengan tindakan yang dilakukan secara sengaja yang bertujuan untuk mengambil keuntungan pribadi dengan cara yang melanggar peraturan internal maupun eksternal, sehingga mengakibatkan kerugian bagi Perseroan baik secara finansial maupun non-finansial. 2. Kesalahan operasional yang signifikan Berkaitan dengan tindakan yang dilakukan secara tidak sengaja atau tidak disadari sehingga mengakibatkan kerugian finansial ataupun non finansial bagi Perseroan. 3. Pelanggaran ketentuan Meliputi semua bentuk pelanggaran terhadap ketentuan internal maupun ketentuan yang berlaku bagi bidang usaha perbankan. 4. Terjadinya benturan kepentingan (conflict of interest) terkait dengan tindakan penyalahgunaan nama, fasilitas atau hubungan baik Perseroan untuk kepentingan pribadi dalam bentuk apapun
80 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
termasuk penerimaan uang, barang dan fasilitas dari pihak-pihak tertentu tanpa seizin dari Manajemen. 5. Tindakan melanggar etika moral Terkait dengan tindakan yang tidak terpuji yang dapat merugikan nama baik Perseroan, seperti konflik kepentingan, penggunaan data Perseroan, penyalahgunaan aset/inventaris dan lain-lain. 6. Tindakan melanggar hukum pidana maupun hukum perdata ataupun peraturan perundang undangan lainnya, misalnya pemalsuan tanda tangan pejabat berwenang, penggunaan narkoba, pelecehan, perusakan barang dan lain-lain. 7. Tindakan yang membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja, membahayakan keamanan Perseroan, termasuk membahayakan aset pihak ketiga/nasabah. Kategori Whistle Blower/Pelapor Whistle Blower (“Pelapor”), dapat dikategorikan menjadi: 1. Pihak internal, meliputi karyawan pimpinan, karyawan baik karyawan tetap, kontrak maupun outsourcing. 2. Pihak eksternal, meliputi mantan karyawan, vendor, nasabah, konsultan, pihak eksternal lain. Setiap Pelapor diharapkan dapat memberikan bukti berupa data, informasi atau indikasi awal atas terjadinya pelanggaran, sehingga kasus yang dilaporkan dapat ditelusuri dan ditindaklanjuti oleh pihak yang berwenang. Laporan yang masih kurang lengkap akan dimintakan informasi tambahan kepada Pelapor melalui jalur yang aman. Penyelesaian kasus Whistle Blower Laporan Whistle Blower akan diteruskan oleh Whistle Blower Officer ke Internal Audit Bank, secara rahasia tanpa menyebutkan identitas Pelapor sama sekali. Kode Etik & Tanggung Jawab Profesional Sebagai bentuk pemenuhan terhadap ketentuan yang berlaku sekaligus sebagai tanggung jawab kepada masyarakat, nasabah dan pemegang saham untuk memberikan kualitas layanan dengan standar etik dan profesionalisme yang baik, maka Perseroan telah menyusun Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 011/SK/DIR/VII/11 perihal Kode Etik dan Tanggung Jawab Profesional. Hal-hal yang diatur dalam Surat Keputusan tersebut antara lain : 1. Ketentuan Umum 2. Hubungan Kerja 3. Kepatuhan kepada Regulator 4. Perlindungan terhadap Aset Bank dan Nasabah 5. Kerahasiaan Informasi 6. Benturan Kepentingan 7. Pencegahan Suap, Korupsi, Penerimaan Hadiah dan Pemberian Lainnya 8. Komunikasi dengan Publik
Laporan Tahunan 2014 | 81
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Tata Kelola Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Fungsi Audit Eksternal Selama pemeriksaan oleh Auditor Eksternal telah dilakukan komunikasi dan kerja sama yang baik antara Auditor Eksternal dan pihak Manajemen yang dilakukan secara intensif. Direksi mendukung adanya temuan-temuan yang terkait dengan kebijakan akuntansi, interpretasi standar akuntansi yang berlaku, perkembangan peraturan OJK/BI dan lain-lain. Direksi juga memantau secara aktif tindak lanjut temuan pemeriksaan Auditor Eksternal tersebut sehingga diharapkan temuan serupa tidak terulang di masa mendatang. Penerapan Fungsi Audit Eksternal telah berjalan sebagaimana mestinya yang dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut: • Perseroan selalu menunjuk Akuntan Publik dan KAP yang terdaftar di OJK. • Penunjukan Akuntan Publik dan KAP yang sama oleh Perseroan tidak lebih dari 5 (lima) tahun buku berturut-turut. Selama beberapa tahun terakhir, KAP yang ditunjuk untuk mengaudit Perseroan adalah: − Junarto, Tjahjadi BAP (Tahun 2004, 2005 dan 2006). − Kanto, Tony Frans & Darmawan (Tahun 2007). − Tjahjadi, Pradhono & Teramiharja (Tahun 2008 dan 2009). − Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (AAJ Associates) (Tahun 2010, 2011, 2012, 2013 dan 2014). • Penunjukan Akuntan Publik dan KAP telah memperoleh persetujuan dan rekomendasi dari Komite Audit. • Penugasan pemeriksaan kepada Akuntan Publik telah memenuhi aspek-aspek: − Kapasitas Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk; − Legalitas perjanjian kerja; − Ruang lingkup audit; − Standar profesional akuntan publik; dan − Komunikasi Bank Indonesia dengan Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk. Akuntan Publik yang ditunjuk telah: • Menyampaikan hasil audit dan management letter kepada Perseroan tepat waktu. • Mampu bekerja secara independen, memenuhi standar profesional akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang ditetapkan.
Penerapan Manajemen Risiko Dan Sistem Pengendalian Intern Pelaksanaan fungsi Manajemen Risiko dijalankan dengan menjalankan pengelolaan Manajemen Risiko yang sehat, antara lain dengan membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko yang independen, merumuskan kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko yang sesuai, guna menjaga tingkat risiko berada pada batasbatas yang ditetapkan. Risiko yang dikelola Perseroan mencakup 8 jenis risiko, yaitu: Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Kepatuhan, Risiko Reputasi dan Risiko Stratejik. Perseroan melakukan kaji ulang atas efektivitas sistem Manajemen Risiko secara berkala yang dilakukan
82 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
oleh Komite Manajemen Risiko pada tingkatan Direksi serta Komite Pemantau Risiko pada level Dewan Komisaris. Selanjutnya hasil evaluasinya ditindaklanjuti oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Unit terkait lainnya. Dewan Komisaris menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: • Melakukan evaluasi atas tanggung jawab Direksi dalam pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko. • Melakukan evaluasi dan memutuskan permohonan Direksi yang berkaitan dengan transaksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris. Direksi menjalankan penerapan Manajemen Risiko sebagai berikut: • Memastikan kecukupan implementasi SIM dan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit telah dilakukan dengan baik sesuai dengan skala dan kompleksitas usaha Perseroan. • Penyediaan sumber daya secara memadai untuk menyelesaikan tugas pengelolaan risiko. • Meningkatkan kwalitas serta keterampilan Sumber Daya Manusia dalam pengelolaan risiko senantiasa dilakukan secara berkelanjutan. Komite Manajemen Risiko Perseroan mempunyai tugas dan tanggung jawab meliputi: • Menyampaikan rekomendasi atas penyusunan strategi Manajemen Risiko, misalnya risk appetite dan risk tolerance • Melakukan kaji ulang dan analisa atas laporan profil risiko perseroan • Memberikan rekomendasi kerangka kebijakan manajemen risiko kepada Direksi • Melakukan kaji ulang dan analisa atas kecukupan modal dan alokasi modal berdasarkan risiko • Memantau mitigasi risiko kredit, risiko pasar dan risiko likuiditas • Melakukan kaji ulang atas hal-hal penting lainnya yang perlu dibahas pada Komite Manajemen Risiko Penerapan Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian Internal Perseroan dilaksanakan melalui aktivitas sebagai berikut: • Penetapan Risk Appetite dan Risk Tolerance (untuk Risiko Kredit, Risiko Pasar dan Risiko Operasional) • Penetapan kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko, termasuk kebijakan dan penetapan limit untuk transaksi Devisa. • Melakukan stress test. • Melakukan kaji ulang dan analisa profil risiko Perseroan secara berkala • Melaksanakan kaji ulang dan analisa atas kecukupan modal dan alokasi modal berdasarkan risiko • Melakukan kaji ulang dan evaluasi atas portofolio kredit (mitigasi risiko kredit) • Kaji ulang (review) dan analisa atas produk dan aktivitas baru • Untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko telah dilaksanakan melalui metode yang disesuaikan dengan kompleksitas transaksi Perseroan termasuk sistem informasi manajemen risiko yang memadai. • Seiring dengan telah disetujuinya Bank untuk menjalankan aktivitas sebagai Bank Devisa maka Perseroan telah mempersiapkan segala sarana, infrastruktur maupun SDM yang akan mengelola transaksi valas. • Menerapkan sistem pengendalian intern secara melekat pada setiap unit kerja serta tingkat organisasi.
Laporan Tahunan 2014 | 83
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Tata Kelola Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait & Penyediaan Dana Besar Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, mencakup hal-hal sebagai berikut: • Menyusun kebijakan dan prosedur untuk penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar • Laporan berkala perihal penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar telah disampaikan kepada Bank Indonesia secara tepat waktu. • Per 31 Desember 2014, tidak terdapat penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar. Adapun penyediaan dana kepada 15 debitur inti adalah sebagai berikut: Penyediaan Dana
Debitur
A.
Kepada Pihak Terkait
0
B.
Kepada Debitur Inti
Nominal (Juta Rp) 0
• Individu
15
814.413
• Group
15
583.264
Rencana Strategis Perusahaan Rencana strategis Perseroan disusun dalam bentuk Rencana Korporasi (Corporate Plan) dan Rencana Bisnis Bank (RBB) sesuai dengan visi dan misi Perseroan. Kedua hal tersebut telah disusun secara realistis, komprehensif, serta memperhatikan prinsip kehati-hatian dan responsif terhadap perubahan internal dan eksternal. Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis Bank tersebut disusun oleh Direksi dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris. Rencana Korporasi dan Rencana Bisnis Bank disusun dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: • Berpedoman pada ketentuan Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia. • Memperhatikan faktor eksternal dan faktor internal yang mempengaruhi kelangsungan usaha Perseroan. • Memperhatikan prinsip kehati-hatian serta prinsip perbankan yang sehat. Sejalan dengan semakin dinamisnya persaingan bisnis perbankan maka pada tahun 2014 Perseroan telah mempersiapkan sejumlah strategi pengembangan bisnis yang meliputi: • Memperkuat struktur permodalan dengan melakukan penawaran melalui mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) Hal ini telah terlaksana pada tanggal 3 September 2014. • Memperkuat infrastruktur untuk menjadi Bank Devisa sehingga dapat memberikan produk dan layanan dalam valuta asing. • Membangun kerjasama dengan partner strategis dalam pengembangan jaringan distribusi. • Penerapan strategi pemasaran yang efisien dan efektif terutama terkait dengan mendorong pertumbuhan Nasabah baru. • Pengembangan inovasi produk dan layanan perbankan yang sesuai dengan kebutuhan Nasabah.
84 | Laporan Tahunan 2014
• • • • •
PT Bank Nationalnobu Tbk
Memperkuat infrastruktur sistem Teknologi Informasi yang mendukung aktivitas operasional Bank seperti e-channel, ATM, internet banking dan mobile banking dan lain-lain. Menyempurnakan kualitas dari aktivitas operasional melalui penyempurnaan/pengadaan prosedur operasi standar yang seiring dengan kompleksitas usahanya Meningkatkan pengelolaan portofolio Treasury guna menjaga net interest margin yang telah ditetapkan Mempercepat pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia untuk pembukaan jaringan distribusi dan meningkatkan kualitas SDM yang ada melalui sertifikasi standar yang diperlukan Menjaga Tingkat Kesehatan Bank dengan memantau dan menjaga faktor-faktor penilaian kesehatan seperti, Profil Risiko, GCG, Rentabilitas dan Permodalan
Dewan Komisaris juga telah melaksanakan aktivitas pengawasan terhadap pelaksanaan Realisasi Rencana Bisnis Bank (RBB) secara periodik (semesteran). Hal ini juga terkait dengan masukan dari Dewan Komisaris kepada Direksi mengenai langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pencapaian target perusahaan.
Transparansi Kondisi Keuangan Dan Non Keuangan Perseroan Perseroan telah menyusun dan menyajikan laporan dengan tata cara, jenis, dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank dengan rincian sebagai berikut: Laporan Triwulanan Laporan Keuangan Publikasi triwulanan telah dimuat melalui Harian Suara Pembaruan, yang berkedudukan sesuai dengan Kantor Pusat Perseroan di Jakarta. Laporan Tahunan 1) Laporan Keuangan Laporan keuangan tahunan telah disampaikan secara tepat waktu kepada Bank Indonesia serta pihak-pihak yang berkepentingan lain. 2) Laporan Non Keuangan Laporan Pelaksanaan GCG telah disampaikan kepada a. Bank Indonesia b. YLKI c. Lembaga Pemeringkat di Indonesia d. Asosiasi Bank-Bank di Indonesia (Perbanas) e. LPPI f. 2 (dua) Lembaga Penelitian bidang Ekonomi dan Keuangan g. 2 (dua) Majalah Ekonomi dan Keuangan. Sekretaris Perusahaan Sesuai ketentuan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) serta dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada para pemodal, Perseroan yang telah listing di bursa Bank berkewajiban untuk membentuk Sekretaris Perusahaan, yang berperan sebagai penghubung Perseroan dengan pihak investor, pelaku pasar modal, regulator dan para pengamat.
Laporan Tahunan 2014 | 85
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Tata Kelola Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Sekretaris Perusahaan berperan sebagai penghubung komunikasi agar berjalan efektif dan memastikan tersedianya informasi untuk berbagai pihak dan berperan sebagai penghubung utama Bank dengan OJK dan publik. Bank telah melaporkan penunjukkan Sekretaris Perusahaan kepada OJK. Saat ini, Perseroan telah memiliki homepage yang memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi keuangan serta non keuangan Perseroan melalui www.nobubank.com. Selain itu, Perusahaan juga telah menyampaikan laporan dan surat pemberitahuan kepada regulator (BI dan OJK) berkaitan dengan setiap rencana tindakan korporasi maupun aktivitas lainnya yang harus diketahui publik. Berdasarkan Surat Perseroan No. 012/SK/DIR/IV/13 tanggal 10 April 2013 perihal Surat Penunjukkan Sekretaris Perusahaan, Perseroan menunjuk Mario Satrio Wibowo sebagai Sekretaris Perusahaan. Adapun fungsi dan/atau tanggung jawab dari Sekretaris Perusahaan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No.IX.I.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-63/PM/1996 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, antara lain mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal, memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan, memberikan masukan kepada direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan UUPM dan sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan OJK dan masyarakat. Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan meliputi: • Kepatuhan Bertanggung jawab atas pemenuhan kewajiban Perseroan sesuai dengan peraturan yang berlaku bagi perusahaan terbuka, khususnya peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK-Pengawas Pasar Modal), dan Peraturan Bursa Efek Indonesia. • Komunikasi Bertindak sebagai wakil Manajemen Perseroan dalam komunikasi dengan pihak internal (karyawan) dan pihak eksternal yang terdiri dari regulator, investor, dan media. • Kegiatan Perseroan Bertanggung jawab pada perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Perseroan khususnya yang terkait dengan posisi Perseroan sebagai perusahaan terbuka termasuk tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility). • Identitas Perseroan Menyusun, mendokumentasikan dan mensosialisasikan hal-hal yang terkait dengan identitas Perseroan dalam sebuah standard yang baku baik kepada internal Perseroan maupun kepada pihak eksternal serta mengelola website Perseroan. • Pengelolaan Dokumen Melakukan pengelolaan dokumen Perseroan yang mencakup hal-hal seperti menyimpan dan menjaga kerahasiaannya, terutama yang berhubungan dengan Anggaran Dasar Perseroan dan perubahannya, identitas Perseroan sebagai perusahaan publik, kegiatan Perseroan dan aktivitas Manajemen Perseroan.
86 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi Penjelasan atas Kepemilikan saham dari anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang mencapai 5% atau lebih dari modal disetor di Bank lain, Lembaga Keuangan Bukan Bank, serta Perusahaan lain adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Semua Anggota Komisaris tidak memiliki saham baik pada Perseroan, atau Lembaga Keuangan Bukan Bank lain maupun di perusahaan lainnya yang mencapai 5% atau lebih. Direksi Seluruh anggota Direksi tidak memiliki saham baik di Perseroan, atau Lembaga Keuangan Bukan Bank lain maupun perusahaan lainnya yang mencapai 5% atau lebih.
Hubungan Keuangan dan Hubungan Keluarga Semua anggota Dewan Komisaris maupun anggota Direksi tidak memiliki hubungan keuangan dan hubungan keluarga, baik antar anggota, antar anggota Dewan Komisaris dengan Direksi serta Pemegang Saham Pengendali Perseroan.
Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Yang dimaksud dengan paket/kebijakan remunerasi dan jenis fasilitas lain bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi, antara lain meliputi: a) Remunerasi dalam bentuk non natura, termasuk gaji dan penghasilan tetap lainnya, antara lain tunjangan (benefit), kompensasi berbasis saham, tantiem dan bentuk remunerasi lainnya; dan b) Fasilitas lain dalam bentuk natura/non-natura yakni penghasilan tidak tetap lainnya, termasuk tunjangan untuk perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan fasilitas lainnya, yang dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki. Jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima paket remunerasi dalam satu tahun yang dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan adalah sebagai berikut: Jumlah Remunerasi per Orang Jumlah Komisaris Jumlah Direksi dalam 1 tahun yang diterima secara tunai Di atas Rp. 2 miliar
Di atas Rp. 1 miliar s/d Rp. 2 miliar
Di atas Rp. 500 juta s/d Rp. 1 miliar
1
Rp. 500 juta ke bawah
3
3
Laporan Tahunan 2014 | 87
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Tata Kelola Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Paket/kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun 2014 adalah sebagai berikut: No. Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Jumlah Diterima dalam 1 Tahun (Juta Rp) Dewan Komisaris 1
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, termasuk fasilitas lain dalam bentuk non natura).
2
Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan, dsb.)
Direksi
3
742,9
4
1.917,5
a. Dapat memiliki
-
-
-
-
b. Tidak dapat memiliki
-
-
-
-
Total
3
742,9
4
1.917,5
Shares Option Anggota Dewan Komisaris, Dewan Direksi, serta Pejabat Eksekutif Perseroan tidak memiliki shares option atau opsi untuk membeli saham yang dilakukan melalui penawaran saham atau penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Perseroan, dan yang telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham dan/atau Anggaran Dasar Perseroan. Keterangan / Jumlah saham yang Nama dimiliki (lembar saham) Yang diberikan (lembar saham) Nihil
Nihil
Harga Jangka Opsi Waktu
Jumlah Opsi
Nihil
Yang telah dieksekusi (lembar saham) Nihil
Nihil
Nihil
Rasio Gaji Tertinggi Dan Terendah Kriteria yang digunakan dalam perhitungan rasio yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1) Gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari perseroan atau pemberi kerja kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukannya. 2) Pegawai adalah pegawai tetap Perseroan sampai batas pelaksana. 3) Yang dihitung dalam perhitungan rasio adalah gaji atau jumlah yang diterima per bulan. Dengan mempertimbangkan kriteria tersebut diatas, rasio gaji tertinggi dan terendah dalam skala perbandingan persentase adalah sebagai berikut: a) Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah adalah 1.929% b) Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah adalah 167%. c) Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah adalah 200%. d) Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi adalah 116%. 88 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Jumlah Penyimpangan Internal (Fraud) Perseroan menyadari bahwa pada setiap aktivitas bisnis selalu terdapat potensi tindakan kecurangan atau penyimpangan (fraud). Tindakan tersebut tentunya akan menyebabkan terjadinya kerugian dan pada sisi yang lain juga berdampak pada reputasi Perseroan, terutama apabila dikaitkan bahwa Perseroan merupakan perusahaan publik. Berkaitan dengan hal ini maka Bank senantiasa melaksanakan sosialisasi/ training mengenai: • Kesadaran akan Risiko Operasional • Penerapan Strategi Anti Fraud • Kebijakan Pelaporan Pelanggaran (whistle blowing) • Tindakan Pelanggaran Dalam Pelaksanaan Kerja Pada bagian lain, Perseroan juga telah membuat mekanisme penanganan whistle blowing. Dengan adanya pedoman dan mekanisme ini diharapkan mampu menjadi alat mitigasi awal untuk mencegah terjadinya fraud. Selama tahun 2014, tidak terdapat penyimpangan internal yang dilakukan baik oleh pengurus, pegawai tetap, maupun oleh pegawai tidak tetap terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional yang mempengaruhi kondisi keuangan Perseroan secara signifikan (dengan dampak penyimpangan serta kerugiannya lebih dari Rp. 100.000.000). Jumlah kasus yang dilakukan oleh
Internal Fraud
Pengurus Tahun Sebelumnya
Nihil
-
Pegawai Tetap
Tahun Berjalan -
Tahun Sebelumnya -
Pegawai Tidak Tetap
Tahun Berjalan
Tahun Sebelumnya
Tahun Berjalan
-
-
-
Permasalahan Hukum Sepanjang tahun 2014, tidak terdapat permasalahan hukum perdata dan pidana yang sedang dihadapi maupun yang telah diajukan melalui proses hukum. Permasalahan Hukum
Jumlah Perdata
Telah Selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap)
-
Pidana -
Dalam Proses Penyelesaian Total
Nihil
Nihil
Laporan Tahunan 2014 | 89
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Tata Kelola Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan Selama periode tahun 2014, tidak terdapat suatu transaksi yang mengandung benturan kepentingan di Perseroan. No
Nama dan Jabatan yang Memiliki Benturan Kepentingan Nihil
Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan
Jenis Transaksi
Nilai Transaksi (Juta Rp)
Keterangan
-
-
-
-
Buy Back Shares dan Obligasi Perseroan Selama periode tahun 2014, tidak terdapat transaksi buy back shares atau buy back obligasi yaitu upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah diterbitkan Perseroan dengan cara membeli kembal saham atau obligasi tersebut.
Pemberian Dana Untuk Kegiatan Politik Dan Sosial Selama periode tahun 2014, Perseroan tidak pernah memberikan dana untuk kegiatan politik. Adapun pemberian dana untuk kegiatan sosial jumlahnya relatif tidak material.
Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance Penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan Good Corporate Governance dilakukan dengan mempertimbangkan 3 (tiga) unsur yang meliputi: governance structure berupa penilaian kecukupan struktur dan infrastruktur, seperti pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, Dewan Komisaris dan Komite serta penanganan benturan kepentingan, telah dijalankan sesuai dengan ketentuan. Governance process yang menilai efektifitas pelaksanaan prinsip GCG, seperti penyajian Laporan Keuangan dan perbaikan faktor rentabilitas perlu lebih disempurnakan sedangkan governance outcome yang menilai kualitas outcome dalam memenuhi harapan stakeholder, seperti penyempurnaan perangkat organisasi, penerapan budaya kepatuhan dan budaya risiko, penerapan sistem pengendalian interen maupun kinerja keuangan Bank akan terus diupayakan untuk ditingkatkan. Berdasarkan hasil self assessment yang telah dijalankan maka pelaksanaan GCG yang mencakup aspek kualitatif dan kuantitatif telah dilaksanakan Bank dengan Cukup Baik.
90 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Komite Audit
PT Bank Nationalnobu Tbk Laporan Komite Audit Tahun 2014
I. Pendahuluan
Sesuai PBI No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, susunan anggota Komite Audit telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Persyaratan tersebut adalah anggota Komite Audit paling kurang terdiri atas seorang Komisaris Independen dan bertindak sebagai Ketua Komite, seorang pihak independen yang memiliki keahlian dibidang keuangan atau akuntansi dan seorang dari pihak independen yang memiliki keahlian dibidang hukum atau perbankan.
Komisaris independen dan pihak independen yang menjadi anggota Komite Audit tersebut paling kurang 51% (Lima puluh satu per seratus) dari jumlah anggota Komite Audit.
Berdasarkan SK Pengangkatan Komite Audit No. 197/DIR/NNB/III/2011 tanggal 29 Maret 2011, susunan Komite Audit adalah sebagai berikut: Jabatan
Nama Status
Keahlian
Ketua
Prof. Dr. Adrianus Mooy
Komisaris Independen
Keuangan & Perbankan
Anggota
Sukarwan
Anggota Independen
Keuangan & Perbankan
Anggota
I Nyoman Tjager
Anggota Independen
Hukum & Perbankan
Anggota
Markus Permadi
Komisaris non Independen
Keuangan & Perbankan
II. Kerangka Acuan Tugas
Dalam melaksanakan tugasnya Komite Audit berpedoman pada Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank dan Keputusan Ketua BAPEPAM dan Lembaga Keuangan No. KEP-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 .
Dalam menjalankan fungsinya Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain: • Melakukan penelaahan dan pengawasan atas informasi keuangan yang disajikan manajemen • Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit.
Laporan Tahunan 2014 | 91
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Tata Kelola Laporan Komite Audit
• •
Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap: - Ketaatan atas peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Bank; - Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku ; - Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku; - Adanya potensi benturan kepentingan oleh Bank; dan Memberikan rekomendasi mengenai penunjukkan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham
iii. Pokok-Pokok Persoalan yang Ditangani Pada Tahun 2014. Pada piagam komite audit dicantumkan bahwa Rapat Komite diselenggarakan minimal 4 (empat) kali dalam setahun, atau lebih jika dianggap perlu oleh Komite sesuai dengan kebutuhan Bank. Selama tahun 2014 Komite Audit telah melaksanakan rapat sebanyak 6 (enam) kali yang dihadir secara fisik dan memenuhi kuorum. Pokok-pokok persoalan yang ditangani Komite Audit: 1. Melakukan penelaahan dan persetujuan terhadap Rencana kerja Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) tahun 2014, termasuk revisi rencana kerja SKAI yang disesuaikan dengan Revisi Rencana Bisnis Bank. 2. Menyusun laporan tahunan Komite Audit tahun 2013. 3. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SKAI, Akuntan Publik dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 4. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas SKAI, termasuk menelaah independensi dan kecukupan jumlah auditor. 5. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris tentang penunjukkan Akuntan Publik untuk melakukan kaji ulang SKAI yang dilakukan sekurang-kurangnya 3 tahun sekali. 6. Menelaah usulan Direksi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk meminta persetujuan atas penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik untuk tahun buku yang berakhir per 31 Desember 2014. 7. Melakukan penelaahan atas Laporan Keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2014.
IV. Kesimpulan Berdasarkan penelaahan dan pembahasan dalam rapat-rapat yang telah dilakukan, Komite Audit berpendapat bahwa: • Laporan keuangan tahun buku 2014 (Audited) yang dipublikasikan telah memenuhi azas keterbukaan. • Perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan tindak lanjut hasil audit baik internal maupun eksternal telah memadai. • Bank telah memiliki sistim pengendalian internal yang memadai.
92 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Jakarta, 19 Maret 2015 PT Bank Nationalnobu Tbk Komite Audit
Prof. Dr. Adrianus Mooy Ketua
Sukarwan Anggota
I Nyoman Tjager Anggota
Markus Permadi Anggota
Laporan Tahunan 2014 | 93
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Tata Kelola Komite Eksekutif
Komite Kredit Sebagai usaha menjamin kelancaran aktivitas dalam proses pemberian kredit, maka Perseroan telah membentuk Komite Kredit yang bertanggung jawab dalam memberikan persetujuan pengajuan kredit. Selain itu Perseroan telah memiliki kebijakan dan pedoman tertulis terkait dengan kegiatan perkreditan yang antara lain mengatur prosedur analisa kredit, persetujuan kredit, pencatatan dan pengawasan kredit, dan restrukturisasi kredit. Pembentukan Komite Kredit saat ini berdasarkan Surat Keputusan Direksi yang antara lain mengatur tugas dan wewenang Komite Kredit sebagai berikut: a. Tugas Utama Komite Kredit adalah: • Memberikan Persetujuan atau penolakan atas permohonan kredit sesuai dengan Kebijakan dan Prosedur Perkreditan yang berlaku. • Melakukan koordinasi dengan Assets and Liabilities Committee (ALCO) dalam aspek pendanaan kredit. b. Setiap Anggota dapat menyetujui dan menolak permohonan kredit. c. Setiap Anggota dalam menggunakan wewenangnya masing-masing bertanggung jawab penuh atas keputusannya. d. Setiap Anggota diharapkan menggunakan common sense dan dapat mengambil keputusan yang baik dan rasional, terutama dalam menilai kelayakan proposal serta risiko yang ditimbulkan. e. Setiap Anggota wajib memastikan agar setiap permohonan kredit yang disetujui memenuhi persyaratan dalam peraturan perbankan.
Komite Manajemen Risiko Dalam rangka membangun infrastruktur pengelolaan risiko yang memadai untuk mampu mengelola setiap aktivitas fungsional Perseroan dan mengintegrasikannya ke dalam suatu sistem dan proses pengelolaan risiko yang akurat dan komprehensif, maka Perseroan melalui Surat Keputusan Direksi Perseroan telah membentuk Komite Manajemen Risiko. Komite Manajemen Risiko berfungsi membantu Direksi agar penerapan Manajemen Risiko berjalan efektif sehingga aktivitas usaha yang dilakukan tidak mengganggu kelangsungan usaha Perseroan atau menimbulkan kerugian yang melebihi kemampuan Perseroan. Susunan Keanggotaan Komite Manajemen Risiko adalah sebagai berikut : Ketua : Direktur Manajemen Risiko Wakil Ketua : Direktur Utama Anggota : Direktur yang membawahi Bisnis, Direktur Operasi dan TI, Pemimpin Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) dan Pemimpin Satuan kerja audit Intern (SKAI). Anggota lain : Kepala Divisi terkait yang diundang yang tidak memilki hak suara
94 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen Risiko memilki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : a. Penyusunan kebijakan Manajemen Risiko serta perubahannya termasuk strategi manajemen risiko dan contingency plan apabila kondisi eksternal tidak normal terjadi. Penyusunan dimaksud dilakukan bersama-sama dengan pimpinan satuan kerja operasional dan Pimpinan Satuan Kerja Manajemen Risiko. b. Perbaikan dan penyempurnaan penerapan Manajemen Risiko yang dilakukan secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Perseroan yang mempengaruhi kecukupan permodalan dan profil risiko Perseroan dan hasil evaluasi terhadap keefektifan penerapan tersebut. c. Penetapan atas hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal (irregularities), seperti keputusan pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis Perseroan yang telah ditetapkan sebelumnya atau pengambilan posisi/eksposur risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan. Penetapan ini disampaikan kepada Direksi dalam bentuk rekomendasi berdasarkan pertimbangan bisnis dan hasil analisis yang terkait dengan transaksi atau kegiatan usaha Perseroan tertentu sehingga memerlukan adanya penyimpangan terhadap prosedur yang telah ditetapkan oleh Perseroan.
Komite Asset & Liabiilitas (ALCO) Fungsi pengelolaan risiko likuiditas dilakukan melalui Assets Liabilities Management (ALMA). Untuk mendukung keefektifan pelaksanaan ALMA, maka perlu dibentuk Assets and Liabilities Committee (ALCO) yang merupakan wadah utama untuk mencapai tujuan utama dari ALMA serta bertanggung jawab untuk pengembangan dan implementasi dari strategi ALMA. Perseroan telah membentuk Asset and Liabilities Committee (ALCO) yang merupakan komite di bawah Direksi yang bertugas mengevaluasi posisi aset dan liabilitas Perseroan serta menjaga keselarasan posisi pasiva & dana pihak ketiga dengan posisi kredit & aset produktif lainnya. Komite ini beranggotakan Direksi dan Kepala Divisi yang terkait, yang bertanggung jawab terhadap posisi aset dan liabilitas sebagai antisipasi terhadap perubahan kondisi moneter maupun perekonomian. Komite ini secara rutin setiap bulannya menyelenggarakan rapat ALCO (budget meeting) untuk mengevaluasi kinerja Perseroan sekaligus mengantisipasi perkembangan yang akan terjadi dalam jangka pendek dan jangka menengah. Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Tentang Ketentuan-Ketentuan tentang Assets & Liabilities Committee (ALCO), maka tugas dan wewenang ALCO antara lain adalah: 1. Mengembangkan dan mengkaji strategi Assets & Liabilities Management. 2. Mengkaji posisi risiko suku bunga dan strategi Assets & Liabilities Management untuk memastikan pengambilan keputusan risiko suku bunga adalah konsisten dengan tujuan manajemen risiko. 3. Mengkaji suku bunga Assets & Liabilites untuk memastikan penetapan suku bunga dapat mengoptimalkan pinjaman, pendanaan, dan memelihara struktur neraca Bank yang sejalan dengan strategi Assets & Liabilities Management. 4. Memastikan risiko pasar dan risiko likuiditas telah diidentifikasi, diukur, dipantau dan dikendalikan.
Laporan Tahunan 2014 | 95
PT Bank Nationalnobu Tbk
Laporan Tata Kelola Komite Eksekutif
Keanggotan ALCO Anggota Tetap (yang memiliki hak suara) : Ketua : Direktur Tresuri Wakil Ketua : Direktur Utama Anggota : Direktur Bisnis Anggota : Direktur Risk Management Anggota : Kepala Divisi Tresuri Anggota Tetap (yang tidak memiliki hak suara) : Anggota : Kelapa Divisi Sales & Distribution Anggota : Kepala Divisi Product Development Anggota : Kelapa Divisi Management Reporting (MIS) Anggota : Direktur Kepatuhan / Kepala Divisi Kepatuhan Anggota tidak tetap (yang tidak memilki hak suara) terdiri dari para undangan yang mewakili unit-unit kerja yang melakukan presentasi yang diundang oleh ALCO Support.
Komite Pengarah Teknologi Informasi Komite Pengarah Teknologi Informasi (Information Technology Steering Committee – ITSC) merupakan komite di bawah Direksi yang bertugas membahas pengembangan teknologi yang dilakukan Perseroan dalam rangka memenuhi kebutuhan infrastruktur jaringan, pemenuhan peraturan terkait pelaporan dan menyesuaikan pengembangan teknologi informasi yang dilakukan regulator. Komite Pengarah Teknologi Informasi dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi tentang Komite Pengarah Teknologi Informasi PT Bank Nationalnobu Tbk. Susunan keanggotaan komite ini adalah sebagai berikut: Ketua merangkap anggota : Direktur Operasional Sekretaris merangkap anggota : Pemimpin Divisi Operasional dan TSI Anggota : • Direktur Manajemen Risiko • Pemimpin Satuan Kerja Manajemen Risiko • Pemimpin Divisi Finance & Accounting • Pemimpin Divisi E-Channel Development • Pemimpin Divisi Product Development Tugas, wewenang dan Tanggung Jawab komite ini adalah sebagai berikut: 1. Memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan Rencana Strategis Teknologi Informasi (Information Technology Strategic Plan) yang searah dengan rencana strategis kegiatan usaha Perseroan. 2. Memberikan rekomendasi atas perumusan kebijakan dan prosedur TI yang utama seperti kebijakan pengaman TI dan manajemen risiko terkait penggunaan TI.
96 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
3. Memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan kesesuaian proyek-proyek Teknologi Informasi yang disetujui dengan Rencana Strategis Teknologi Informasi yang telah dibuat oleh Perseroan serta menetapkan status prioritas proyek TI yang bersifat kritikal (berdampak signifikan terhadap kegiatan operasional Perseroan). 4. Memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan kesesuaian antara pelaksanaan proyek proyek Teknologi Informasi dengan rencana proyek yang disepakati. 5. Memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan kesesuaian Teknologi Informasi dengan kebutuhan sistem informasi manajemen yang mendukung pengelolaan kegiatan usaha Perseroan. 6. Memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan efektivitas langkah-langkah meminimalkan risiko atas investasi Perseroan pada sektor Teknologi Informasi dan bahwa investasi tersebut memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan bisnis Perseroan . 7. Memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan aktifitas pengawasan dan pemantauan atas kinerja Teknologi Informasi dan upaya peningkatannya. 8. Membantu Direksi dalam menetapkan penerapan prinsip-prinsip sistem pengawasan dan pengamanan terhadap penggunaan sistem dan aplikasi yang mengandung risiko tinggi, khususnya yang menyangkut teknologi database, komputer mikro, dan komunikasi data. 9. Memberikan rekomendasi kepada Direksi yang terkait dengan upaya penyelesaian berbagai masalah terkait Teknologi Informasi yang tidak dapat diselesaikan oleh satuan kerja pengguna dan penyelenggara, secara efektif, efisien, dan tepat waktu. 10. Membantu Direksi dalam menetapkan kebijakan dalam penggunaan Teknologi Informasi agar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangan Perseroan. 11. Membantu Direksi dalam menetapkan pengendalian manajemen yang meliputi perencanaan, penetapan kebijaksanaan, standard dan prosedur, serta organisasi yang berkaitan dengan penggunaan Teknologi Informasi pada Perseroan. 12. Membantu Direksi dalam menetapkan sistem kontrol terhadap sistem aplikasi Teknologi Informasi yang akan digunakan yang akan mencakup pengadaan, pengembangan, pengoperasian, dan pemeliharaannya; 13. Memberikan rekomendasi kepada Direksi dalam menetapkan vendor aplikasi Teknologi Informasi apabila penyelenggaraan TSI diserahkan kepada pihak ketiga, apabila diperlukan.
Laporan Tahunan 2014 | 97
PT Bank Nationalnobu Tbk
Informasi Pemegang Saham Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering)
1. Jumlah Saham
: Sebanyak Rp. 2.155.830.000 (dua miliar seratus lima puluh lima juta delapan ratus tiga puluh ribu) saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp. 100 (seratus Rupiah) setiap saham, atau sekitar 52,0% (lima puluh dua persen) dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum
2. Nilai Nominal
: Rp. 100 (seratus Rupiah) setiap saham
3. Harga Penawaran
: Rp. 375 (tiga ratus tujuh puluh lima Rupiah) setiap saham
4. Jumlah Penawaran Umum
: Rp. 808.436.250.000 (delapan ratus delapan miliar empat ratus tiga puluh enam juta dua ratus lima puluh ribu Rupiah)
5. Jumlah Saham yang Dicatatkan : Sebanyak Rp. 4.104.371.700 (empat miliar seratus empat juta tiga ratus tujuh puluh satu ribu tujuh ratus) atau 99,0% (sembilan puluh sembilan persen) dari seluruh jumlah saham yang telah Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan sesudah Penawaran Umum 6. Lembaga & Profesi Penunjang : Penjamin Pelaksanan Emisi : PT Ciptadana Securities Biro Administrasi Efek : PT Sharestar Indonesia Konsultan Hukum : Nindyo & Associates Notaris : Unita Christina, SH. Akuntan Publik : Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto, RSM AAJ Associates 7. Bursa Efek
: Bursa Efek Indonesia
8. Masa Penawaran
: 13-14 Mei 2013
9. Tanggal Pencatatan
: 20 Mei 2013
Penggunaan Dana IPO Penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana (IPO), sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. X. K. 4 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran umum, dilaporkan secara berkala setiap 3 bulan sekali.
98 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Pengunaan Sisa Dana 808.436
Jumlah Hasil Penawaran Umum Biaya
4,440
803.996
Laporan Posisi 30-Jun-13
168,514
635.482
Laporan Posisi 30-Sep-13
182,994
452.488
Laporan Posisi 31-Dec-13
366,945
85.543
Laporan Posisi 31-Mar-14
85,543
0
Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Perseroan telah melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak memesan Efek Terlebih Dahulu dengan keterangan sebagai berikut: Aktivitas
Keterangan
RUPSLB Perseroan dalam rangka PMTHMETD
19 Agustus 2014
Keterbukaan Informasi
17 Juli 2014 & 15 Agustus 2014
Tanggal Distribusi Saham
3 September 2014
Pencatatan
4 September 2014
Harga Pelaksanaan
Rp. 786
Jumlah Saham yang didistribusikan/dicatatkan
165.500.000 lembar
Informasi Harga Saham Harga saham Perseroan selama tahun 2014 secara kwartalan adalah sebagai berikut: Tanggal Open (Rp.) High (Rp.)
Low (Rp.) Last (Rp.)
Volume (Lembar)
Triwulan I /2014
610
617
603
614
10.176.803
Triwulan 2/2014
789
799
778
791
7.683.180
Triwulan 3/2014
804
809
797
805
3.437.522
Triwulan 4/2014
784
787
774
781
836.376
Laporan Tahunan 2014 | 99
PT Bank Nationalnobu Tbk
Informasi Pemegang Saham Perkembangan Struktur Modal
Perkembangan struktur modal Perseroan adalah sebagai berikut : Keterangan
2014
2013
2012
2011
2010
Modal Dasar
795.000.000.000
795.000.000.000
520.000.000.000
520.000.000.000
100.000.000.000
Modal Disetor
431.133.000.000
414.583.000.000
199.000.000.000
140.000.000.000
100.000.000.000
Saham belum disetor
363.867.000.000
380.417.000.000
321.000.000.000
380.000.000.000
0
Komposisi Pemegang saham 31 Desember 2013
31 Desember 2014
24,12%
36,14%
23,19%
38,58%
20,95% 4,06% 5,08%
20,15% 3,91%
9,65%
4,89%
9,28%
PT Kharisma Buana Nusantara
PT Kharisma Buana Nusantara
PT Prima Cakrawala Sentosa
PT Prima Cakrawala Sentosa
Nio Yantony
Nio Yantony
PT Lippo General Insurance Tbk
PT Lippo General Insurance Tbk
PT Putera Mulia Indonesia
PT Putera Mulia Indonesia
Masyarakat
Masyarakat
100 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Struktur Kelompok Usaha Perseroan sampai Ultimate Shareholder
Pacific Asia Holding Ltd.
21,33%
Mochtar Riady
99,99%
PT Star Pacific Asia
19,80%
Nio Yantony
0,01%
99,99%
PT LGI
9,28%
4,89%
0,01%
PT Sinar Cemerlang Sejati
PT Multipolar Tbk
0,01%
Minny Riady
99,99%
58,87%
PT KBN
23,19%
James Tjahaja Riady
Public
PT PCS
20,15%
PT PMI
Public
3,91%
38,58%
NOBU BANK
Keterangan PT KBN : PT Kharisma Buana Nusantara PT LGI : PT Lippo General Insurance PT PCS : PT Prima Cakrawala Sentosa PT PMI : PT Putera Mulia Indonesia
Laporan Tahunan 2014 | 101
PT Bank Nationalnobu Tbk
Informasi Pemegang Saham Keterangan Singkat Tentang Pemegang Saham Perseroan Berbentuk Badan Hukum PT Kharisma Buana Nusantara (“KBN”) Riwayat Singkat PT Kharisma Buana Nusantara berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan Akta No. 2 tanggal 4 Januari 2005 (“Akta Pendirian”), yang dibuat di hadapan Robert Purba, S.H., Notaris di Jakarta yang telah: a. memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No. C-04382.HT.01.01.TH. 2005 tanggal 21 Februari 2005; b. didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan dengan No. TDP 090215131252 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat No. 1415/BH.09-02/VI/2006; dan c. diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 46 tanggal 8 Juni 2007, Tambahan No. 5662 Tahun 2007; Anggaran Dasar KBN telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 28 tanggal 28 November 2011 yang dibuat dihadapan Unita Christina Winata, S.H., Notaris di Kabupaten Tangerang yang telah menerima persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat No. AHU-62700.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 19 Desember 2011 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. AHU-0104063.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 19 Desember 2011. Maksud dan Tujuan Maksud dan Tujuan didirikannya KBN sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 3 Anggaran Dasar yang dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham KBN No. 04 tanggal 05 Mei 2009, yang dibuat dihadapan Unik Setyawati, S.H., Notaris di Kabupaten Tangerang, yang telah: i. memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No. AHU-31704.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 10 Juli 2009; ii. didaftarkan dalam Daftar Perseroan pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan No. AHU-0041327.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 10 Juli 2009; dan iii. diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 68 tanggal 25 Agustus 2009, Tambahan No. 23006 Tahun 2009 Maksud dan tujuan KBN ialah berusaha dalam bidang perdagangan, pembangunan, perindustrian, pertambangan, percetakan, pertanian, pengangkutan darat, jasa dan perbengkelan. Pemegang Saham PT Kharisma Buana Nusantara adalah 99,9% Bp. Mochtar Riady dan 0,001% Bp. Nio Yantony. Total Aset PT Kharisma Buana Nusantara per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 5,7 triliun meningkat 50% dari akhir tahun 2013 yang sebesar Rp 3,8 triliun. PT Kharisma Buana Nusantara per 31 Desember 2014 memiliki 23,19% saham Perseroan.
102 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
PT Prima Cakrawala Sentosa (“PCS”) Riwayat Singkat PT Prima Cakrawala Sentosa merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia. PCS didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 19 tertanggal 9 Mei 2011, dibuat oleh Rini Yulianti, S.H., Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan badan hukum perseroan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-25011.AH.01.01.Tahun 2011 tertanggal 19 Mei 2011 (“Anggaran Dasar PCS”).Anggaran Dasar PCS telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PCS No. 7 tertanggal 3 Mei 2012, dibuat oleh Rini Yulianti, S.H., Notaris di Jakarta, dan sampai saat ini atas akta perubahan tersebut dalam proses persetujuan dan pemberitahuan Perubahan Anggaran dasar ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana termuat dalam Surat Keterangan Notaris Rini Yulianti, S.H. No. 83/NOT/V/2012 tanggal 4 Mei 2012 (“Akta No. 7/2012”). Maksud dan Tujuan Adapun berdasarkan Anggaran Dasar PCS, maksud dan tujuan didirikannya PCS adalah untuk melakukan usaha dalam bidang perdagangan, perindustrian, pembangunan, pertanian, pengangkutan darat, jasa dan percetakan. Pemegang Saham PT Prima Cakrawala Sentosa adalah 99,9% PT Multipolar Tbk. Total Aset PT Prima Cakrawala Sentosa per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp 357,9 miliar meningkat 1,2% dari akhir tahun 2013 yang sebesar Rp 353,4 miliar. PT Prima Cakrawala Sentosa per 31 Desember 2014 memiliki 20,95% saham Perseroan.
PT Lippo General Insurance Tbk (“LGI”) Riwayat Singkat PT Lippo General Insurance Tbk merupakan suatu perseroan terbatas terbuka yang didirikan pertama kali dengan nama PT Asuransi Brawidjaja berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia, sebagaimana tercantum dalam akta pendirian, yang tertuang dalam Akta No. 1 tertanggal 6 September 1963, dibuat di hadapan Ny. Adasiah Harahap, S.H., Notaris di Jakarta (“Anggaran Dasar LGI”). Anggaran Dasar LGI telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Perubahaan Anggaran Dasar LGI No. 111 tertanggal 20 Februari 2009, dibuat dihadapan Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan akta perubahan Anggaran Dasar Perseroan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, No. AHU-11818.AH.01.02.Tahun 2009 tertanggal 8 April 2009 (“Akta No. 111/2009”). Maksud dan Tujuan Adapun berdasarkan Anggaran Dasar LGI maksud dan tujuan didirikannya LGI adalah untuk melakukan kegiatan dalam bidang asuransi kerugian.
Laporan Tahunan 2014 | 103
PT Bank Nationalnobu Tbk
Informasi Pemegang Saham
PT Putera Mulia Indonesia (“PMI”) Riwayat Singkat PT Putera Mulia Indonesia merupakan suatu perseroan terbatas terbuka yang didirikan berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia, sebagaimana tercantum dalam akta pendirian, yang tertuang dalam Akta Pendirian Perseroan Terbatas PMI No. 36 tertanggal 30 April 2012, dibuat di hadapan Unita Christina WInata, S.H., Notaris di Jakarta Selatan yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-24774.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 8 Mei 2012 dan Daftar Perseroan pada Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-0041304. AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 8 Mei 2012, (“Anggaran Dasar PMI”). Sampai dengan laporan tahunan ini diterbitkan, PMI belum mengalami perubahan anggaran dasar. Maksud dan Tujuan Adapun berdasarkan Anggaran Dasar PMI maksud dan tujuan didirikannya PMI adalah untuk melakukan kegiatan dalam bidang Perdagangan, Pembangunan, Perindustrian, Percetakan, Pertanian, Pengangkutan darat, Jasa dan Perbengkelan.
Kepemilikan Saham Perseroan oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan No
Nama Pemegang Saham
Jumlah Efek 0
-
% Kepemilikan 0%
Total
Kronologis Pencatatan Saham No Keterangan Jumlah Saham dikeluarkan
Tanggal Pencatatan
Bursa
Nilai Nominal Rp. 100,1 Penawaran Umum Perdana
2.155.830.000
13-14 Mei 2013
Bursa Efek Indonesia
2 Company Listing
4.145.830.000
20 Mei 2013
Bursa Efek Indonesia
3 PMTHMETD (Private Placement)
165.500.000
4 September 2014 Bursa Efek Indonesia
Jumlah Modal Ditempatkan/ Disetor 4.311.330.000
104 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Bursa Efek Bursa Efek Indonesia Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190
Biro Administrasi Efek PT Sharestar Indonesia BeritaSatu Plaza 7th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta 12950
Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto RSM AAJ Associates Audit Assurance, Governance, Risk & Control, Corporate Finance & Transaction Support, Tax, Outsourcing Plaza ASIA Level 10, Jl. Jend. Sudirman Kav 59, Jakarta 12190
Notaris Unita Christina Winata, SH Jl. Deplu Raya No. 16 A, Jakarta Selatan 12330
Konsultan Hukum Nindyo & Associates Attorney at Law and Capital Market Consultant The H Tower 16th Floor Unit B-2 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C 20-21Jakarta 12940
Laporan Tahunan 2014 | 105
PT Bank Nationalnobu Tbk
Informasi Pemegang Saham
Daftar Pemegang saham Berdasarkan Jenis Pemilik per 31 Desember 2014 No
Status Pemilik
Pemodal Nasional 1 Perorangan 2 Yayasan
Jumlah Pemegang Efek
Jumlah Efek
% Kepemilikan
859
497.873.600
11,54%
0
0
0,00%
3 4
Dana Pensiun
0
0
0,00%
Asuransi
0
0
0,00%
5 6
Perseroan
8
2.658.266.900
61,65%
Lain-lain
0
0
0,00%
Subtotal
867
3.156.140.500
73,20%
Pemodal Asing 1 Perorangan 2 Badan Usaha
1
15.000
0,00%
8
1.155.174.500
26,79%
3
Lain-lain
0
0
0,00%
Subtotal
9
1.155.189.500
26,79%
Total
876
4.311.330.000
100,00%
Kapitalisasi Pasar Per 31 Desember 2014, kapitalisasi pasar saham PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) adalah sebesar Rp. 3.276.610.800.000,00.
106 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Data Perseroan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan No. 203 tanggal 28 Juni 2013, yang dibuat dihadapan Unita Christina Winata, S.H., Notaris di Jakarta, Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut :
Dewan Komisaris
Komisaris Utama/Independen
: Prof. Dr. Adrianus Mooy
Komisaris Independen
: Hadiah Herawatie, S.H. LLM
Komisaris
: Markus Permadi
Direksi
Direktur Utama
: Suhaimin Djohan
Direktur
: Januar Angkawidjaja
Direktur
: Hendra Kurniawan
Direktur
: Lim Migi Trisnadi Elias
Pengunduran Diri Direksi Perseroan 1. Efektif per Tanggal 19 Desember 2013, Efen Lingga Utama telah mengundurkan diri dari jabatan Direktur Perseroan. 2. Efektif per Tanggal 1 Januari 2014, Telijani Tjandra Tan telah mengundurkan diri dari jabatan Direktur Perseroan. 3. Perseroan telah mengajukan Sdr. Lim Migi Trisnadi sebagai Direktur Perseroan dan setelah melalui Uji Kelayakan dan Kepatutan memperoleh persetujuan Bank Indonesia melalui Surat No. 15/120/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 28 November 2013 untuk diajukan dan disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Tahun Buku 2013.
Laporan Tahunan 2014 | 107
PT Bank Nationalnobu Tbk
Data Perseroan Profil Dewan Komisaris
Prof. Dr. Adrianus Mooy Komisaris Utama/Independen
Warga Negara Indonesia, 78 tahun, memperoleh gelar Bachelor of Science dari Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada pada tahun 1958, gelar Master of Science dari University of Wisconsin Department of Economics di Madison, Wisconsin, Amerika Serikat pada tahun 1960 dan gelar PhD dari University of Wisconsin Department of Economics di Madison, Wisconsin, Amerika Serikat pada tahun 1966. Menjabat sebagai Komisaris Utama/Independen Perseroan sejak tahun 2011. Memulai karir di Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada sebagai Asisten Dosen (1958-1959), pada LEKNAS (Lembaga Ekonomi dan Kemasyarakatan Nasional – LIPI sebagai Peneliti (1965-1966), Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada sebagai Dosen (1965-1969), Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
108 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
sebagai Dosen (1966-1969), Perguruan Tinggi Ilmu Statistik sebagai Dosen (1967), Kantor Menteri Utama Ekonomi dan Keuangan sebagai Pd Kepala Bagian Statistik (1967-1968), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebagai Kepala Biro Keuangan Dalam Negeri (1968-1969), United Nations Economic Commission for Asia and the Far East (UN-ECAFE) sebagai Associate Economic Affairs Officer (1969-1973), Bappenas sebagai Deputi Ketua Bidang Fiskal dan Moneter (1973-1988), Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sebagai Dosen (1973-1993), Sekolah Staf Komando (SESKO) ABRI sebagai Dosen (1976-1977), Kementerian Koordinator Ekonomi, Keuangan dan Industri (MENKOEKUIN) Republik Indonesia sebagai Asisten Menko Bidang Moneter (1978-1983), Lembaga Pertahanan Nasional (LEMHANAS) sebagai Dosen (1980-1981), Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Badan Pekerja MPR-RI sebagai Anggota (1982-1992), Panitia 11 GBHN sebagai Anggota (1982), Dewan Moneter sebagai Sekretaris (1983-1988), Kementrian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional sebagai Asisten Menteri bidang Pembiayaan Pembangunan (1985-1988), Panitia 9 GBHN sebagai Anggota (1987), Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sebagai Profesor/Guru Besar Luar Biasa (1987), Bank Indonesia (BI) sebagai Gubernur (1988-1993), Dewan Moneter sebagai Anggota (1988-1993), International Monetary Fund (IMF) sebagai Gubernur untuk Indonesia (1988-1993), Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA) sebagai Gubernur Pengganti untuk Indonesia (1988-1993), Asian Development Bank (ADB) sebagai Gubernur Pengganti untuk Indonesia (1988-1993), Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk Uni Eropa (1993-1995), United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UN-ESCAP) sebagai Under-Secretary General/Executive Secretary (1995-2000), South East Asian Central Banks (SEACEN) Center sebagai Chief Consultant (2001), United Nations Support Facility for Indonesian Recovery (UNSFIR) sebagai Senior Advisor (20042005), ADB sebagai Institutional Advisor (2006-2007), BI sebagai Pewancara Fit and Proper Test (20062008), Forum Masyarakat Statistik sebagai Anggota (2007-2014), ABFI Institute Perbanas sebagai Chair Professor (2007-2009), PT Strategic Asia sebagai Partner/Direktur (2007-2010), Universitas Pelita Harapan sebagai Senior Advisor/Mentor (2007-sekarang), PT Lippo Karawaci Tbk sebagai Komisaris Independen (2007-2011), PT Matahari Putra Prima Tbk sebagai Komisaris Independen (2007-2013). Fakultas Bisnis Universitas Pelita Harapan Karawaci sebagai Pj. Dekan (2010), PT Strategic Asia sebagai Member of Advisory Council (2010-sekarang) dan Universitas Pelita Harapan Surabaya sebagai Rektor (2010-sekarang).
Laporan Tahunan 2014 | 109
PT Bank Nationalnobu Tbk
Data Perseroan Profil Dewan Komisaris
Markus Permadi Komisaris
Warga Negara Indonesia, 68 tahun, menempuh pendidikan di Fakultas Teknik (1964-1969) dan Ekonomi (1969-1971) dari Universitas Indonesia. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2012. Memulai karir di SMP Desaputra – Lenteng Agung (Sekolah Menengah/Panti Asuhan di Jawa Barat) sebagai Guru (1969), Harian Berita Yudha (Harian Berita Nasional sebagai Tenaga Honorer (1970), berbagai posisi di Citibank, N.A terakhir sebagai Vice President User Coord. Automation Project (1971-1983), PT Systematic Banu Prakarsa sebagai President Director (1983-1987), berbagai posisi di PT Bank Central Asia terakhir sebagai Executive Director (1983-1990), berbagai posisi di PT Bank Lippo Tbk terakhir sebagai Direktur Utama (1989-1998), berbagai posisi di PT Lippo Securities terakhir sebagai Presiden Komisaris (1990-1998), Kantor Menag P-BUMN/Badan Pengelola BUMN sebagai Asisten Menteri / Deputi Bidang Usaha Pelayanan Masyarakat dan Pengembangan Sumber Daya (1998), PT Indosat (Persero) sebagai Komisaris (1998-2000), PT Jamsostek (Persero) sebagai Komisaris Utama (1998-1999), Kantor Meneg P-BUMN / Badan Pembina BUMN sebagai Asisten Menteri/Deputi Bidang Keuangan dan Jasa Lainnya (1998-2000), berbagai posisi di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terakhir sebagai Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen (1998-2005), PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk sebagai Komisaris (1999-2000), PT Pacific Utama Tbk sebagai Komisaris (2000-2001), PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk sebagai Komisaris Independen (2005-2007), Lembaga Penjamin Simpanan sebagai Komisaris (2005-2008), Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI) sebagai Ketua Bidang Organisasi Litbang & Disiplin (2002-2006), PT Multi Media Interaktif sebagai Komisaris (2005-2008), PT First Media Tbk sebagai Komisaris (2006-2007), PT Ciptadana Multifinance sebagai Presiden Komisaris (2006-2007), PT Media Interaksi Utama sebagai Komisaris (2007-2011), dan Bowsprit Capital Corporation, Singapore sebagai Non-Executive Director (2007-2012). Terakhir menjabat sebagai Presiden Komisaris di PT Star Pacific sejak tahun 2009 hingga 2013.
110 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Hadiah Herawatie, S.H. LLM Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, 56 tahun, memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia pada tahun 1982 dan gelar LLM dari The London School of Economics and Political Science pada tahun 1990. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2011. Memulai karir sebagai Perancang Peraturan Perundang-undangan di Sekretariat Kabinet RI bidang Financial Services, Korporasi dan HAKI. Turut membangun sistem pembinaan BUMN ketika menjabat sebagai Kepala Biro Hukum(Esl. 2) di Kementerian BUMN (ketika pertama kali dibentuk tahun 1998). Saat ini purna tugas sebagai PNS setelah mencapai karir jabatan setara Eselon I di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Sekretariat Negara RI. Pernah duduk di Expert Group on Commodity Exchange (UNCTAD) sebagai Anggota (1993), PT (Persero) Angkasa Pura I sebagai Komisaris (1999-2007), PT (Persero) Permodalan Nasional Madani sebagai Komisaris (1999-2010), PT (Persero) Perusahaan Pengelola Aset sebagai Komisaris (2004-2008), dan PT Bank Lippo Tbk sebagai Komisaris (2002-2003).
Laporan Tahunan 2014 | 111
PT Bank Nationalnobu Tbk
Data Perseroan Profil Direksi
Suhaimin Djohan Direktur Utama
Warga Negara Indonesia, 48 tahun, memperoleh gelar Insinyur dari Insitut Pertanian Bogor pada tahun 1990. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2013. Memulai karir di Astra Credit Companies sebagai Branch Manager (1990-1993), Bank Danamon sebagai Team Leader (1993), Multipro Adiguna Semesta sebagai GM/Marketing Manager (1994-1996), Bank Sewu sebagai Consumer Bank Division Head/Branch Manager (1996-1999), Citibank N.A – Indonesia sebagai Consumer Finance Head (1999-2005), berbagai posisi di LippoBank terakhir sebagai Head of Consumer Banking (2005-2008), berbagai posisi di CIMB Niaga (2008-2010), terakhir sebagai Retail Banking Director, PT Kencana Internusa Artha Finance sebagai Komisaris Utama (2009-2010), Saseka Gelora Finance (saat ini telah berubah nama menjadi CIMB Niaga Auto Finance) sebagai Komisaris (2009-2010) dan UOB Indonesia sebagai Personal Financial Services Director (2010-2012).
112 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Januar Angkawidjaja Direktur
Warga Negara Indonesia, 47 tahun, memperoleh gelar Bachelor of Science dalam Ekonomi dari University of Kansas, Amerika Serikat pada tahun 1991. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2011, bertanggung jawab atas bidang Risk Management, Compliance dan Human Resources. Memulai karir di Lippobank Los Angeles California sebagai Analyst of Credit Division & Staff of Finance Division (1991-1992), Swiss Bank Corporation Hong Kong sebagai Trainee of Equity Research Analyst (1992), Hongkong Chinese Bank sebagai Trainee of Treasury Department (1993), dan berbagai posisi di Lippobank antara lain Risk Management Group Head, Commercial Banking Group Head, Credit Restructuring Group Head dan terakhir sebagai Head of Risk Management & Compliance (1993-2008).
Laporan Tahunan 2014 | 113
PT Bank Nationalnobu Tbk
Data Perseroan Profil Direksi
Hendra Kurniawan Direktur
Warga Negara Indonesia, 49 tahun, memperoleh gelar Sarjana Muda dalam Ekonomi / Jurusan Akuntansi dari STIE Perbanas – Jakarta pada tahun 1990, Master of Business Administration dari Institut Management Newport Indoneisa (IMNI) – Jakarta Afiliasi Newport University Los Angeles – California pada tahun 1995, Sarjana Ekonomi dari Universitas Persada Indonesia YAI – Jakarta pada 1998, Sarjana Hukum dari Universitas Mpu Tantular pada tahun 2004 dan Magister Kenotariatan dari Universitas Indonesia pada tahun 2008. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2012, bertanggung jawab atas bidang Treasury, Finance dan Financial Reporting. Memulai karir di PT Bank Lippo Tbk sebagai staf bagian akunting (1984-1990), PT Bank Dana Asia sebagai Kepala Bagian Administrasi Keuangan (1991-1999), berbagai posisi di PT Bank Lippo Tbk terakhir sebagai Finance Group Head (1999-2008), PT Bank CIMB Niaga Tbk sebagai Financial Support Head (2008-2009) dan PT Bank Nationalnobu sebagai Kepala Divisi Akunting dan Keuangan dan merangkap sebagai Kepala Divisi Tresuri (2011-2012).
114 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Lim Migi Trisnadi Elias Direktur
Warga Negara Indonesia, 49 tahun, memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Atma Jaya Jakarta tahun 1989 dan Magister Manajemen dari Universitas Pelita Harapan di tahun 2005. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2014, bertanggung jawab atas bidang Operation, Teknologi Informasi, Network Development, dan General Affairs. Memulai karir di PT Bank Lippo Tbk sebagai staf operasi kantor pusat pada tahun 1989, dan menapaki berbagai jenjang dan posisi seperti Kepala Bagian Operasional, Wakil Kepala Cabang, Pemimpin Cabang Cilegon dan Tangerang hingga menjabat sebagai Operation Group Head Kantor Pusat, dan terakhir, pasca merger menjadi PT Bank CIMB Niaga Tbk, menjabat sebagai Head of Operations sampai tahun 2012. Bergabung dengan Perseroan pada Maret 2012 sebagai Kepala Divisi Operasi.
Laporan Tahunan 2014 | 115
PT Bank Nationalnobu Tbk
Data Perseroan Komite-Komite Komite Audit Perseroan telah membentuk Komite Audit melalui Keputusan Dewan Komisaris Perseroan SK No. 001/ SK/KOM/III/11, tanggal 28 Maret 2011 tentang pembentukan Komite Audit. Susunan keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut: Komite Audit Ketua Anggota Anggota Anggota
: Adrianus Mooy : Sukarwan : I Nyoman Tjager : Markus Permadi
Komite Pemantau Risiko Perseroan telah membentuk Komite Pemantau Risiko sebagaimana termaktub dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 002/SK/KOM/III/11 tanggal 28 Maret 2011, susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut: Komite Pemantau Risiko Ketua : Adrianus Mooy Anggota : Emmy Y Ruru Anggota : I Nyoman Tjager Anggota : Markus Permadi
Komite Remunerasi & Nominasi Perseroan telah membentuk Komite Remunerasi dan Nominasi berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 004/SK/KOM/XI/11 tanggal 7 November 2011, susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut: Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua : Hadiah Herawatie Anggota : Adrianus Mooy Anggota : Markus Permadi Anggota : Chandra Kusdianto
116 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Profil Anggota Komite
Sukarwan Anggota Komite Audit
Warga Negara Indonesia, lahir di Yogyakarta pada tahun 1947. Memperoleh gelar master bidang manajemen bisnis dari Asian Institute of Management, Manila, Filipina. Mengawali karirnya di Bank Indonesia sebagai Staf Bagian Moneter di tahun 1977 hingga menjabat sebagai Direktur Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan Bank Indonesia di tahun 1999 sebelum akhirnya menjadi Staf Ahli Dewan Gubernur di tahun 2000 hingga pensiun di tahun 2003. Anggota Tim Penulis Sejarah Bank Indonesia, Anggota Tim Kerja Pewawancara Fit and Proper Test New Entry Bank Indonesia tahun 2003-2008 dan menjabat sebagai Komisaris Bank Danamon sejak 1998 hingga akhir 1999 dan Komisaris Bank ICBC Indonesia sejak 2008 hingga 2013. Menjadi Anggota Komite sejak tahun 2008.
Laporan Tahunan 2014 | 117
PT Bank Nationalnobu Tbk
Data Perseroan
I Nyoman Tjager Anggota Komite Audit & Komite Pemantau Risiko
Warga Negara Indonesia, lahir di Tabanan Bali pada tahun 1950. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada, Yogyakarta; Master di bidang Ekonomi dari Fordham University, New York, AS; Doktor dari Program Doktor Hukum, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Indonesia. Berkarir di Biro Hukum Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam), 1978-1997, dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Biro Perundang-undangan dan Bantuan Hukum. Menjabat Komisaris di beberapa Perusahaan (PT Jakarta Lloyd, PT KSEI, Pupuk Kaltim, PT Bhakti Capital Investment, PT Bank Lippo.Tbk, PT Ancora Indonesia Resources, PT Wahana Ottomitra Multiartha, PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk). Tahun 1999-2005 menduduki di berbagai posisi penting di Kantor Menteri Negara PM-BUMN, terakhir sebagai Staf Ahli Menteri Negara BUMN bidang KUK-Kementrian BUMN. Ketua Komite Audit PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk dan menjabat Komisaris Utama Bursa Efek Indonesia sejak Agustus 2008. Menjadi Anggota Komite sejak tahun 2011.
118 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Emmy Yuhassarie Ruru, Anggota Komite Pemantau Risiko
Warga Negara Indonesia, lahir di Kediri pada tahun 1950. Memperoleh gelar LLM dari University of California Berkeley, USA. Mantan Staf Khusus Menteri BUMN, di Kabinet Indonesia Bersatu. saat ini menjadi konsultan hukum, pengajar di S-1 dan S-2 Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Selain itu Anggota Komite Etik Level Governance OJK, serta Komisaris di BUMN dan beberapa perusahaan lainnya. Menjadi Anggota Komite sejak tahun 2011.
Laporan Tahunan 2014 | 119
PT Bank Nationalnobu Tbk
Data Perseroan
Chandra Kusdianto Anggota Komite Remunerasi & Nominasi
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta, 6 Desember 1976, memperoleh gelar Sarjana Psikologi dari Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta. Saat ini sedang melanjutkan pendidikan Master of Art in Counseling pada Sekolah Tinggi Teologi Reformed Injili Indonesia (STTRII) Jakarta. Selama kurang lebih 8 tahun bekerja dan mendalami berbagai fungsi di bidang Human Resource Development, khususnya pada perusahaanperusahaan Consumer Good (Manufacturing Industry) sebelum memulai karir bersama Perseroan sebagai Kepala Divisi Personalia sejak April 2011 sampai sekarang.
120 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Struktur Organisasi
Dewan Komisaris • Komite Audit • Komite Pemantau Risiko • Komite Remunerasi dan Nominasi Direktur Utama
• Komite Manajemen Risiko • Komite Kredit • Komite Pengarah IT • Komite Aset dan Liabilitas • Komite Produk dan Bisnis
Corp Secretary
SKAI
Direktur Bisnis
S&D Jabotabek
S&D Non Jabotabek
Regional BusinessEast Indonesia
Branch Manager
Branch Manager
Branch Manager
Lending Business
Medium & Large Commercial SME & Retail
Direktur Keuangan & Tresuri
Direktur Kepatuhan, Mnj Risiko, Personalia
Direktur TI & Operasi
Advisory Services
Accounting & Tax
IT Operation Policy & Quality Assurance
Legal
E-Channel Development
Regulatory Reporting
IT Relationship & Information Mgt
Central Credit
Product Development
Management Reporting
Operations
Kepatuhan, Mnj. Risiko & UKK
Card Business
Treasury
Network Development
Human Resources
General Services
Laporan Tahunan 2014 | 121
PT Bank Nationalnobu Tbk
Data Perseroan Pejabat Eksekutif Perseroan Pejabat Eksekutif Perseroan per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut :
Pejabat Eksekutif Perseroan per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut : Lending Business Group Head
: Winardi Darmansa
Sales & Distribution Group Head – Jabodetabek
: Susiyanti
Sales & Distribution Group Head – Non Jabodetabek
: Johana Haroen
SME & Retail Business Division Head
: Deny Ismantara
Central Credit Division Head
: Boyke Zulkifli
Product Development Division Head
: Puti Palupi
Compliance & Risk Management Division Head
: Suparjono Udjianto
Human Resources Division Head
: Chandra Kusdianto
E-Channel Development Division Head
: Suherman Lesmana
Network Development Division Head
: Kusmanto Kuswandi
General Service Division Head
: Christopher Hartono
Legal Division Head
: Fabiano Brahmantyo
Internal Audit Division Head (SKAI)
: Deden Subagja
Operation Division Head
: Retno Isworo
IT Operation, Policy & Quality Assurance Division Head : Suparyono IT Relationship & Information Management Division Head : Riza Mustofa Afifi Card Business Division Head
: Njoto Sutikno
Accounting & Tax Division Head
: Rani Anwar
Treasury Division Head
: Manadi Suntawijaya
Regulatory Reporting Division Head
: Fery Santoso
Corporate Secretary & Investor Relation
: Mario Satrio
122 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Struktur Kepemilikan
23,19%
38,58%
20,15% 3,91% 4,89%
9,28%
PT Kharisma Buana Nusantara PT Prima Cakrawala Sentosa Nio Yantony PT Lippo General Insurance Tbk PT Putera Mulia Indonesia Masyarakat
Laporan Tahunan 2014 | 123
PT Bank Nationalnobu Tbk
Data Perseroan Produk dan layanan
Simpanan
Giro
Nobu Giro
Tabungan
Nobu Junior
Nobu Savings
Nobu Payroll
Nobu Savings Plus
Nobu Savings Plan
Deposito
Nobu Deposits
Pinjaman
Kredit Modal Kerja
Kredit Investasi
Kredit Konsumsi
Nobu Card
Transaksi pada mesin ATM
Transaksi debit pada jaringan mesin EDC Prima BCA
Berbagai manfaat/ diskon (Aryaduta, RS Siloam, Cinemaxx)
Nobu ATM
Penarikan Tunai
Transfer
Jaringan ATM Bersama & Prima
Pembayaran
Pulsa Pasca Bayar
Internet dan TV Berlangganan
Iuran Lingkungan
Pembelian
Pulsa Pra Bayar
Nobu Internet Banking
Info Saldo
Transfer antar Rekening Nobu
Transfer Online antar Bank
Transfer SKN
Transfer RTGS
Nobu Virtual Account
Identifikasi dan rekonsiliasi pembayaran
124 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Cakupan dan Alamat Kantor Jabodetabek Jakarta - Plaza Semanggi Kawasan Bisnis Granadha The Plaza Semanggi Lantai. UG Jl. Jend. Sudirman Kav. 50 Jakarta 12930 Telp : 021-25535128 Fax : 021-25535130
Jakarta - Siloam Simatupang Gedung R. S.Siloam Tb Simatupang Jl. RA Kartini No 8 Jakarta Selatan 12440 Telp : 021 – 75916990 Fax : 021 – 75916989
Jakarta - Pejaten Village Pejaten Village Mall Lantai GF Jl. Warung Jati Barat No.39 Jakarta Selatan 12510 Telp : 021-78833801 Fax : 021-78838274
Jakarta - Gajah Mada Tower Gajah Mada Tower Lt. GF Jl. Gajah Mada No.19-26, Petojo Utara Gambir Jakarta Pusat 10130 Telp : 021-6343856 Fax : 021-6345835 Jakarta - Pluit Village Mall Pluit Village Mall Jl. Pluit Indah Raya Jakarta Utara 14450 Telp : 021 - 6684118 Fax : 021 - 6683978
Jakarta - MRCCC Jl. Garnisun Kavling 2-3 Karet Semanggi Jakarta 12930 Telp : 021-57974066 Fax : 021-57952044 Jakarta - Kemang Village Jl. Pangeran Antasari No. 36 Jakarta Selatan 12150 Telp : 021-7203359 Fax : 021-7203349 Jakarta - Kemang Exion Mall Lippo Mall Kemang, Kemang Village Lower Ground LG-05 Jl. Pangeran Antasari No 36 Jakarta 12150 Telp : 021 – 29056832 Fax : 021 – 29056835
Jakarta - Kelapa Gading Boulevard Jl. Kelapa Gading Boulevard Blok LB 3 Nomor 24 Kelapa Gading Timur 14240 Telp : 021 - 29578491 Fax : 021 - 4507445 Jakarta - Kelapa Gading Jl. Boulevard Barat Blok Lc 7 No.54, Kelapa Gading Jakarta Utara 14240 Telp : 021-45878965 Fax : 021-45878652
Jakarta - Mangga Dua Pasar Pagi Mangga Dua Blok C No. 25 B-C Jl. Arteri Mangga Dua Jakarta Barat 14430 Telp : 021-6013982 Fax : 021-6252267 Jakarta – Lippo Mall Puri St Moritz Lippo Mall Puri ST Moritz Jl. Puri Indah Boulevard Blok U1 Jakarta Barat 11610 Telp : 021 - 29111363 Fax : 021 - 29111367 Jakarta - Tamini Square Mall Tamini Square Jl. Taman Mini Raya, Garuda, Pinang Ranti, Jakarta Timur 13560 Telp : 021- 87787792 Fax : 022-87787809 Jakarta - Siloam Kebon Jeruk Jl. Raya Pejuangan Kav 8 Kebon Jeruk, Jakarta 11530 Telp : 021 - 53663016 Fax : 021-53663019 Jakarta - Kramat Jati Indah Plaza Jl. Raya Bogor KM. 19 Kramat Jati Jakarta Timur 13510 Telp : 021 – 80879320 Fax : 021 – 80879310
Laporan Tahunan 2014 | 125
PT Bank Nationalnobu Tbk
Cakupan dan Alamat Kantor Jabodetabek Jakarta - Cibubur Junction Cibubur Junction Jl. Jambore No. 1, Cibubur Jakarta Timur 13720 Telp : 021 – 87755149 Fax : 021 - 87755129 Bogor - Ekalokasari Ekalokasari Plaza Jl. Siliwangi No. 123 Bogor 16142 Telp : 0251 – 8375550 Fax : 0251 - 8362941 Depok - Town Square Jl. Margonda Raya No. 1 Depok 16424 Telp : 021-78870133 Fax : 021-78870135 Depok - Cimanggis Square Jl Raya Bogor Km. 29 Depok 16452 Telp : 021 - 29378351 Fax : 021 - 29378352 Tangerang - WTC Serpong Jl. Raya Serpong WTC Matahari Serpong No.5833 Tangerang 15326 Telp : 021-53158624 Fax : 021-53158539 Tangerang - Gading Serpong Hypermart Jl. Bulevard Gading Golf M5/2, Pakulonan Barat, Kelapa Dua Kab Tangerang Telp : 021 – 29207964 Fax : 021 – 29207965
126 | Laporan Tahunan 2014
Tangerang - Metropolis Mall Metropolis Town Square Jl. Hartono Raya Modern Kelapa Indah Tangerang 15117 Telp : 021–55781552 Fax : 021–55781554 Tangerang - Menara Matahari Gedung Menara Matahari Lantai Dasar Jl. Boulevard Palem Raya No. 7, Lippo Karawaci 15811 Telp : 021-5469328 Fax : 021-5469329 Tangerang - Siloam Karawaci RS Siloam Jl. Siloam No. 6 Lippo Karawaci Tangerang15811 Telp : 021 – 54220146 Fax : 021 - 54220147 Tangerang - Ruko Pinangsia Ruko Pinangsia Blok M 27-29 Karawaci Office Park Lippo Karawaci Tangerang 15811 Telp : 021 – 5521215 Fax : 021 – 55735582 Tangerang - Cyber Park Ruko Cyber Park Jl. Boulevard Gajah Mada No. 2121 Lippo Karawaci – Tangerang 15811 Telp : 021-5513488 Fax : 021-5513323
Bekasi - Grand Mall Jl. Jend Sudirman Medan Satria Bekasi 17143 Telp : 021 – 8852664 Fax : 021 - 8892931 Bekasi - Lippo Cikarang RS. Siloam Lippo Cikarang Jl. M.H. Thamrin Kav.105 Lippo Cikarang, Bekasi 17550 Telp : 021 – 89902715 Fax : 021 – 89902717 Bekasi - Mall Lippo Cikarang Mall Lippo Cikarang Jl. MH Thamrin Lippo Cikarang Bekasi 17550 Telp : 021 – 8972602 Lippo Cikarang Management Office Gedung PT Lippo Cikarang Tbk Easton Commercial Center, Jl. Gn. Panderman Kav.05, Lippo Cikarang - Bekasi 17550 Telp : 021 - 8972801 Fax : 021 – 8972170 Bogor - Bellanova Sentul Bellanova Country Mall Jl. MH. Thamrin 16810 Telp : 021 – 87923849 Tangerang - SPH Karawaci No. 2500 Jl. Boulevard Palem Raya Karawaci Tangerang 15811
PT Bank Nationalnobu Tbk
Cakupan dan Alamat Kantor Non Jabodetabek Bandung - Istana Plaza Mall Istana Plaza Lt. GF Unit A5 Jl. Pasirkaliki No. 121-123 Bandung 40173 Telp : 022-6074580 Fax : 022-6003317 Bandung - Indah Plaza Mall Bandung Indah Plaza Jl. Merdeka No. 56 Bandung Telp : 022 - 4219744 Fax : 022 - 4219747 Semarang - Siliwangi Jl.Siliwangi / Jl. Sudirman No .322 Kav 7 Semarang 50143 Telp : 0247 – 621299 Fax : 0247 - 627585 Yogyakarta - Diponegoro Jl. Diponegoro No. 114 Yogyakarta 55211 Telp : 0828 9203 0903 Fax : 0274 – 563837 Solo - Urip Sumoharjo Jl. Urip Sumoharjo Ruko Mesen Square No.5 Jebres Solo Telp : 0271 – 656698 Fax : 0271 – 661391 Kudus - Extention Mall Kudus Extention Mall Jl. Lukmonohadi No 1 Kelurahan Ploso Kecamatan Jati Kudus 59311 Telp : 0291 - 4254683 Fax : 0291 - 4254682
Surabaya - CITO Mall Mall City of Tomorrow Jl. A. Yani No. 288 Unit No. GS06 No. 011 dan GE No. 025 Surabaya 60234 Telp : 031- 58251260 Fax : 031-58251265 Kediri Town Square Kediri Town Square Jl. Hasanudin No. 2 Lantai Dasar Blok GF-42 Kediri 64121 Telp : 0354 673908 Fax : 0354 673912 Sidoarjo - Lippo Plaza Lippo Plaza Sidoarjo Jl. Jati Raya No 1 Sidoarjo Telp : 031 - 99010050 Fax : 031 - 99010052 Malang - Batu Square Hypermart Batu Town Square Jl. Diponegoro No.1 Batu - Malang 65314 Telp : 0341 – 2991232 Fax : 0341 - 2991233 Malang - Town Square Malang Town Square Jl. Veteran No. 2 Malang 65113 Telp : 0341 – 571092 Fax : 0341 - 571091 Gresik - Veteran Hypermart Gresik Jl. Veteran No.1 Kab. Gresik Jawa Timur Telp : 031 – 3991519 Fax : 031 – 3991525
Medan - Palladium Mall Grand Palladium Jl. Kapt. Maulana Lubis No. 8 Unit GE2 No. 7 & 8 Medan Sumatera Utara Telp : 061-4520045 Fax : 061-4520023 Medan - Plaza Medan Fair Plaza Medan Fair Jl. Jendral Gatot Subroto No. 30 Medan 20113 Telp : 061 – 4140950 Fax : 061 - 4140949 Medan - Sun Plaza Sun Plaza Medan Jl. H. Zainul Arifin No. 7 Medan 20152 Telp : 061 – 4501672 Fax : 061 - 4501670 Medan - Lippo Plaza Lippo Plaza Medan Jl. Imam Bonjol No. 6, Medan Sumatra Utara. Telp : 061 – 80511101 Fax : 061 - 80511104 Binjai - Super Mall Binjai Supermall Jl. Soekarno Hatta No. 14 Binjai - Sumatera Utara 20731 Telp : 061 – 8824021 Fax : 061 - 8820582 Pekanbaru - Aryaduta Hotel Jl. Diponegoro No. 34 Pekanbaru 28116 Telp : 0761 – 46532 Fax : 0761 – 46395
Laporan Tahunan 2014 | 127
PT Bank Nationalnobu Tbk
Cakupan dan Alamat Kantor Non Jabodetabek Batam - Mega Mall Mega Mall Batam Center Lower Ground Jl. Engku Putri Depan Pelabuhan Ferry International Batam Centre - Batam 29466 Telp : 0778 - 470187 Fax : 0778 – 470188 Batam - Penuin Komplek PT Penuin, Blok F Nomor. 7 Kecamatan Lubuk Baja Kelurahan Batu Selicin Kepulauan Riau, 29441 Telp : 0778 - 457 590 Fax : 0778 - 459 382 Padang - Pondok Jl. Pondok No. 114B Padang 25119 Telp : 0751 – 810260 Fax : 0751 – 810300 Jambi - WTC Batanghari Wiltop Trade Centre Batanghari Jl. Sultan Tahaha No 17 Jambi 36111 Telp : 0741 – 7837416 Fax : 0741 – 7837415 Jambi - Hayam Wuruk Jl. Hayam Wuruk No 168 A/B Cempaka Putih Jambi 36134 Telp : 0741 – 7551624 Fax : 0741 - 7551626
128 | Laporan Tahunan 2014
Pangkal Pinang - Jend. Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 19-20 Pangkal Pinang Telp : 0717-432602 Fax : 0717-432110
Balikpapan - Ahmad Yani Jl. Ahmad Yani No.16A, Balikapapan Tengah 76124 Telp : 0542 -791914 Fax : 0542 - 791912
Palembang – Square Extention Palembang Square Extention Jl. Angkatan 45/ POM IX, Palembang 30137 Telp : 0711-5630311 Fax : 0711-5630315
Banjarmasin - Ahmad Yani Jl. Jendral Ahmad Yani KM 1 No 16, Banjarmasin 70233 Telp : 0511 – 3269318 Fax : 0511 – 3269330
Palembang - Jakabaring Mall Lippo Plaza Jakabaring Jl. Gubernur H. A Bastari Palembang 30252 Telp : 0711 – 5649554 Fax : 0711 - 5649556
Samarinda - Ahmad Yani Jl. Ahmad Yani No. 21 Samarinda Telp : 0541-7273992 Fax : 0541-748675
Lampung – Central Plaza Central Plaza Lampung Jl. Kartini No. 21 Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung 35216 Telp : 0721 – 250216 Fax : 0721 - 240598 Bengkulu - Jend Sudirman Jl. Jenderal Sudirman No. 26, Pintu Batu, Teluk Segara Bengkulu Telp : 0736-345258 Fax : 0736-343639 Pontianak - Ahmad Yani Ahmad Yani Megamall Jl. Ahmad Yani, Pontianak 78122 Telp : 0561 – 761630 Fax : 0561 - 6580355
Manado - Lippo Plaza Kairagi Lippo Plaza Kairagi Jl. AA Maramis Kairagi Manado 95254 Sulawesi Utara Telp : 0431 – 7210157 Fax : 0431 – 7210159 Manado - Siloam Sam Ratulangi Rumah Sakit Siloam Jl. Boulevard Sam Ratulangi 22 Manado 95111 Telp : 0431 – 8883196 Fax : 0431 – 8883199 Makassar - Tanjung Bunga Jl. Metro Tanjung Bunga (Daeng Patompo) Kav. 9 Makassar Sulawesi Selatan Telp : 0411 – 8111622 Fax : 0411 – 8111859
PT Bank Nationalnobu Tbk
Cakupan dan Alamat Kantor Non Jabodetabek
Bali – Sun Set Lippo Plaza Sunset Building Siloam Hospital Jl. Sunset Road, Kuta Badung Bali 80361 Telp : 0361 – 768605 Fax : 0361 – 768609
Kupang - El Tari Jl. El Tari II, Bundaran PU, Kupang Nusa Tenggara Timur Telp : 0380 – 8585055 Fax : 0380 – 8585049
Kendari - Lippo Plaza Lippo Plaza Kendari Jl. MT Haryono No. 61 - 63 Kendari Telp : 0401 – 3196382 Fax : 0401 - 3196366
Mataram - Pejanggik Jl. Pejanggik No. 30 Mataram Telp : 0370-649195 Fax : 0370-648009
Ambon AJ Paty Jl. AJ Patty, Honipopu, Sirimau, Ambon 97116 Telp : 0911-349873 Fax : 0911-349856
Bali - Kuta Icon LIPPO MALL Kuta Jl. Kartika Plaza, Kuta – Badung, Bali 80361 Telp : 0361 – 8978020 Fax : 0361 – 8978019
Kupang - Jendral Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 154B Kupang Nusa Tenggara Timur Telp : 0380-828441 Fax : 0380-821924
Gorontalo Business Park Jl. Hos Cokroaminoto Ruko Blok C No. 22, Business Park Gorontalo Telp : 0435-8592480 Fax : 0435-8592484
Kantor Non Operasional Ruko Pinangsia (CBO) Ruko Pinangsia Blok M 27-29 Karawaci Office Park Lippo Karawaci – Tangerang 15811 Telp : 021-5521215 Fax : 021-5521235
Manado – Kantor Wilayah Manado Aryaduta Jl. Piere Tendean No. 22 Manado - Sulawesi Utara 95111 Telp : 0431 – 8883322 Fax : 0431 – 8883311
Laporan Tahunan 2014 | 129
PT Bank Nationalnobu Tbk
Halaman ini sengaja dikosongkan. This page is intentionally left blank.
130 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Pernyataan Manajemen
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2014 PT Bank Nationalnobu Tbk Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank Nationalnobu Tbk tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 19 Maret 2015 Dewan Komisaris Perseroan
Prof. Dr. Adrianus Mooy Komisaris Utama / Independen
Hadiah Herawatie, SH Komisaris Independen
Markus Permadi Komisaris Direksi Perseroan
Suhaimin Djohan Direktur Utama
Hendra Kurniawan Direktur
Januar Angkawidjaja Direktur
Lim Migi Trisnadi Elias Direktur
Nobu Center, Plaza Semanggi, Jl. Jend. Sudirman Kav. 50, Jakarta 12930 T : +62 21 2553 5128 F : +62 21 2553 5130 www.nobubank.com
Laporan Tahunan 2014 | 131
PT Bank Nationalnobu Tbk
Halaman ini sengaja dikosongkan. This page is intentionally left blank.
132 | Laporan Tahunan 2014
PT Bank Nationalnobu Tbk
Referensi Peraturan
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012 A. Ketentuan Umum 1. Laporan tahunan wajib memuat: a. ikhtisar data keuangan penting; b. laporan Dewan Komisaris; c. laporan Direksi; d. profil perusahaan; e. analisis dan pembahasan manajemen; f. tata kelola perusahaan; g. tanggung jawab sosial perusahaan; h. laporan keuangan tahunan yang telah diaudit; dan i. surat pernyataan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi atas kebenaran isi laporan tahunan. 2. Laporan tahunan wajib disajikan dalam bahasa Indonesia. Dalam hal laporan tahunan juga dibuat selain dalam bahasa Indonesia, baik dalam dokumen yang sama maupun terpisah, maka laporan tahunan dimaksud harus memuat informasi yang sama. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran akibat penerjemahan bahasa, maka yang digunakan sebagai acuan adalah laporan tahunan dalam bahasa Indonesia. 3. Laporan tahunan wajib dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dibaca. Gambar, grafik, tabel, dan diagram disajikan dengan mencantumkan judul dan/atau keterangan yang jelas. 4. Laporan tahunan wajib dicetak pada kertas berwarna terang yang berkualitas baik, berukuran A4, dijilid, dan dimungkinkan untuk direproduksi dengan fotokopi. B. Ikhtisar Data Keuangan Penting 1. Ikhtisar data keuangan penting disajikan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun, yang memuat paling kurang: a. pendapatan b. laba bruto; c. laba (rugi); d. jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali; e. total laba (rugi) komprehensif; f. jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali; g. laba (rugi) per saham; h. jumlah aset; i. jumlah liabilitas; j. jumlah ekuitas; k. rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset; l. rasio laba (rugi) terhadap ekuitas;
Dipenuhi pada halaman
14 18 22 4 54 68 64 143 131
14
Laporan Tahunan 2014 | 133
PT Bank Nationalnobu Tbk
Referensi Peraturan
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012 m. rasio laba (rugi) terhadap pendapatan; n. rasio lancar; o. rasio liabilitas terhadap ekuitas; p. rasio liabilitas terhadap jumlah aset; dan q. informasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan dengan perusahaan dan jenis industrinya. 2. Laporan tahunan wajib memuat informasi mengenai saham yang diterbitkan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada), paling kurang meliputi: a. jumlah saham yang beredar; b. kapitalisasi pasar; c. harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan d. volume perdagangan. 3. Dalam hal terjadi aksi korporasi, seperti pemecahan saham (stock split), penggabungan saham (reverse stock), dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai nominal saham, maka informasi harga saham sebagaimana dimaksud dalam angka 2), wajib ditambahkan penjelasan antara lain mengenai: a. tanggal pelaksanaan aksi korporasi; b. rasio stock split, reverse stock, dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai saham; c. jumlah saham beredar sebelum dan sesudah aksi korporasi; dan d. harga saham sebelum dan sesudah aksi korporasi. 4. Dalam hal perdagangan saham perusahaan dihentikan sementara (suspension) dalam tahun buku, maka laporan tahunan wajib memuat penjelasan mengenai alasan penghentian sementara tersebut. 5. Dalam hal penghentian sementara sebagaimana dimaksud dalam angka 4) masih berlangsung hingga tanggal penerbitan laporan tahunan, maka Emiten atau Perusahaan Publik wajib menjelaskan pula tindakan-tindakan yang dilakukan perusahaan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Dipenuhi pada halaman
16/106
98
C. Laporan Dewan Komisaris Laporan Dewan Komisaris paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut: 1. penilaian terhadap kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan; 2. pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi; dan 3. perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada).
18
D. Laporan Direksi Laporan Direksi paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut: 1. kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan;
22
134 | Laporan Tahunan 2014
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012 2. 3. 4.
PT Bank Nationalnobu Tbk
Dipenuhi pada halaman
gambaran tentang prospek usaha; penerapan tata kelola perusahaan; dan perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya (jika ada).
E. Profil Perusahaan Profil perusahaan paling kurang memuat hal-hal sebagai berikut: 1. nama, alamat, nomor telepon, nomor faksimile, alamat surat eletronik (e-mail), dan laman (website) perusahaan dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan, yang memungkinkan masyarakat dapat memperoleh informasi mengenai perusahaan; 2. riwayat singkat perusahaan; 3. kegiatan usaha perusahaan menurut Anggaran Dasar terakhir, serta jenis produk dan/atau jasa yang dihasilkan; 4. struktur organisasi perusahaan dalam bentuk bagan, paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah Direksi, disertai dengan nama dan jabatan; 5. visi dan misi perusahaan; 6. profil Dewan Komisaris, meliputi: a. nama; b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS; c. riwayat pendidikan; d. penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan e. pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, serta pemegang saham (jika ada); 7. profil Direksi, meliputi: a. nama dan uraian singkat tentang tugas dan fungsi yang dilaksanakan; b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan pertama kali pada Emiten atau Perusahaan Publik, sebagaimana dicantumkan dalam berita acara keputusan RUPS; c. riwayat pendidikan; d. penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan e. pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota Direksi lainnya dan pemegang saham (jika ada); 8. dalam hal terdapat perubahan susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terjadi setelah tahun buku berakhir sampai dengan batas
4 8
7 8 121 6 108
112
Laporan Tahunan 2014 | 135
PT Bank Nationalnobu Tbk
Referensi Peraturan
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012 waktu penyampaian laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf a, maka susunan yang dicantumkan dalam laporan tahunan adalah susunan Dewan Komisaris dan/atau Direksi yang terakhir dan sebelumnya; 9. jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya dalam tahun buku misalnya, aspek pendidikan dan pelatihan karyawan yang telah dilakukan; 10. uraian tentang nama pemegang saham dan persentase kepemilikannya pada akhir tahun buku yang terdiri dari: a. pemegang saham yang memiliki 5% (lima perseratus) atau lebih saham Emiten atau Perusahaan Publik; b. Komisaris dan Direktur yang memiliki saham Emiten atau Perusahaan Publik; dan c. kelompok pemegang saham masyarakat, yaitu kelompok pemegang saham yang masing-masing memiliki kurang dari 5% (lima perseratus) saham Emiten atau Perusahaan Publik; 11. informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Emiten atau Perusahaan Publik, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu, yang disajikan dalam bentuk skema atau diagram; 12. nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama dimana Emiten atau Perusahaan Publik memiliki pengendalian bersama entitas, beserta persentase kepemilikan saham, bidang usaha, dan status operasi perusahaan tersebut (jika ada). Untuk entitas anak, agar ditambahkan informasi mengenai alamat; 13. kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek dimana saham perusahaan dicatatkan (jika ada); 14. kronologis pencatatan Efek lainnya dan peringkat Efek (jika ada); 15. nama dan alamat perusahaan pemeringkat Efek (jika ada); 16. nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal. Terhadap profesi penunjang pasar modal yang memberikan jasa secara berkala kepada Emiten atau Perusahaan Publik, wajib diungkapkan informasi mengenai jasa yang diberikan, fee, dan periode penugasan yang telah dilakukan; dan 17. penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional dalam tahun buku terakhir (jika ada). F.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Laporan tahunan wajib memuat uraian yang membahas dan menganalisis laporan keuangan dan informasi penting lainnya dengan penekanan pada perubahan material yang terjadi dalam tahun buku, yaitu paling kurang mencakup:
136 | Laporan Tahunan 2014
Dipenuhi pada halaman
48 98
101
17
105
12
54
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012
PT Bank Nationalnobu Tbk
Dipenuhi pada halaman
1. tinjauan operasi per segmen operasi sesuai dengan jenis industri Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain mengenai: a. produksi, yang meliputi proses, kapasitas, dan perkembangannya; b. pendapatan; dan c. profitabilitas; 2. analisis kinerja keuangan komprehensif yang mencakup perbandingan kinerja keuangan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir, penjelasan tentang penyebab adanya perubahan dan dampak perubahan tersebut, antara lain mengenai: a. aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset; b. liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas; c. ekuitas; d. pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan tota laba (rugi) komprehensif; serta e. arus kas; 3. kemampuan membayar utang dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan; 4. tingkat kolektibilitas piutang perusahaan dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan; 5. struktur permodalan dan kebijakan manajemen atas struktur permodalan tersebut; 6. bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal dengan penjelasan tentang tujuan dari ikatan tersebut, sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan tersebut, mata uang yang menjadi denominasi, dan langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait; 7. informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan; 8. prospek usaha dari perusahaan dikaitkan dengan kondisi industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya; 9. perbandingan antara target/proyeksi pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan; 10. target/proyeksi yang ingin dicapai perusahaan paling lama untuk satu tahun mendatang, mengenai pendapatan, laba (rugi), struktur modal, kebijakan dividen, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan; 11. aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain: strategi pemasaran dan pangsa pasar; 12. kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen per saham (kas dan/atau non kas) dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir;
Laporan Tahunan 2014 | 137
PT Bank Nationalnobu Tbk
Referensi Peraturan
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012
Dipenuhi pada halaman
13. realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum: a. dalam hal selama tahun buku, Emiten memiliki kewajiban menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana, maka wajib diungkapkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum secara kumulatif sampai dengan akhir tahun buku; dan b. dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor X.K.4, maka Emiten wajib menjelaskan perubahan tersebut; 14. informasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, restrukturisasi utang/ modal, transaksi afiliasi, dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan, yang terjadi pada tahun buku (jika ada), yang antara lain memuat: a. tanggal, nilai, dan obyek transaksi; b. nama pihak yang bertransaksi; c. sifat hubungan afiliasi (jika ada); d. penjelasan mengenai kewajaran transaksi; dan e. pemenuhan ketentuan terkait; 15. perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada); dan 16. perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada). G. Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) Tata kelola perusahaan memuat uraian singkat, yang paling kurang meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris, mencakup antara lain: a. uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris; b. pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris; dan c. pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Dewan Komisaris, termasuk rapat gabungan dengan Direksi, dan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat tersebut; 2. Direksi, mencakup antara lain: a. ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi; b. pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan besarnya remunerasi anggota Direksi, serta hubungan antara remunerasi dengan kinerja perusahaan; c. pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Direksi, termasuk rapat gabungan dengan Dewan Komisaris, dan tingkat kehadiran anggota Direksi dalam rapat tersebut;
138 | Laporan Tahunan 2014
68 68
70
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012 d. keputusan RUPS tahun sebelumnya dan realisasinya pada tahun buku, serta alasan dalam hal terdapat keputusan yang belum direalisasikan; dan e. pengungkapan kebijakan perusahaan tentang penilaian terhadap kinerja anggota Direksi (jika ada); 3. Komite Audit, mencakup antara lain: a. nama; b. riwayat jabatan, pengalaman kerja, dan dasar hukum penunjukkan; c. riwayat pendidikan; d. periode jabatan anggota Komite Audit; e. pengungkapan independensi Komite Audit; f. pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Komite Audit dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam rapat tersebut; g. uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit pada tahun buku sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) Komite Audit; 4. komite lain yang dimiliki Emiten atau Perusahaan Publik dalam rangka mendukung fungsi dan tugas Direksi dan/atau Dewan Komisaris, seperti komite nominasi dan remunerasi, yang mencakup antara lain: a. nama; b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan; c. riwayat pendidikan; d. periode jabatan anggota komite e. pengungkapan kebijakan perusahaan mengenai independensi komite; f. uraian tugas dan tanggung jawab; g. pengungkapan kebijakan perusahaan dan pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat komite dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat tersebut; dan h. uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada tahun buku; 5. uraian tugas dan fungsi sekretaris perusahaan; a. nama; b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan; c. riwayat pendidikan; d. periode jabatan sekretaris perusahaan; e. uraian singkat pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan pada tahun buku; 6. uraian mengenai unit audit internal meliputi: a. nama; b. riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan dasar hukum penunjukkan; c. kualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi audit internal (jika ada); d. struktur dan kedudukan unit audit internal;
PT Bank Nationalnobu Tbk
Dipenuhi pada halaman
74
75
85
79
Laporan Tahunan 2014 | 139
PT Bank Nationalnobu Tbk
Referensi Peraturan
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012 e. tugas dan tanggung jawab unit audit internal sesuai dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter) unit audit internal; dan f. uraian singkat pelaksanaan tugas unit audit internal pada tahun buku; 7. uraian mengenai sistem pengendalian interen (internal control) yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai: a. pengendalian keuangan dan operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan lainnya; dan b. reviu atas efektivitas sistem pengendalian interen; 8. sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang mengenai: a. gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko perusahaan; b. jenis risiko dan cara pengelolaannya; dan c. reviu atas efektivitas sistem manajemen risiko perusahaan; 9. perkara penting yang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, entitas anak, anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat, antara lain meliputi: a. pokok perkara/gugatan; b. status penyelesaian perkara/gugatan; dan c. pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan. 10. informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan kepada Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya pada tahun buku terakhir (jika ada); 11. informasi mengenai kode etik dan budaya perusahaan (jika ada) meliputi: a. pokok-pokok kode etik; b. pokok-pokok budaya perusahaan (corporate culture); c. bentuk sosialisasi kode etik dan upaya penegakannya; dan d. pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan perusahaan; 12. uraian mengenai program kepemilikan saham oleh karyawan dan/ atau manajemen yang dilaksanakan Emiten atau Perusahaan Publik, antara lain jumlah, jangka waktu, persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak, serta harga exercise (jika ada); dan 13. uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran (whistleblowing system) di Emiten atau Perusahaan Publik yang dapat merugikan perusahaan maupun pemangku kepentingan (jika ada), antara lain meliputi: a. cara penyampaian laporan pelanggaran; b. perlindungan bagi pelapor; c. penanganan pengaduan; d. pihak yang mengelola pengaduan; dan e. hasil dari penanganan pengaduan.
140 | Laporan Tahunan 2014
Dipenuhi pada halaman
82
82
81
80
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012 H. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) 1. Bahasan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan meliputi kebijakan, jenis program, dan biaya yang dikeluarkan, antara lain terkait aspek: a. lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan energy yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki, dan lain-lain; b. praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat perpindahan (turnover) karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain; c. pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain; dan d. tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain. 2. Emiten atau Perusahaan Publik dapat mengungkapkan informasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1) pada laporan tahunan atau laporan tersendiri yang disampaikan bersamaan dengan laporan tahunan kepada Bapepam dan LK, seperti laporan keberlanjutan (sustainability report) atau laporan tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility report). I.
PT Bank Nationalnobu Tbk
Dipenuhi pada halaman
64
Laporan Keuangan Tahunan yang Telah Diaudit Laporan Keuangan Tahunan yang dimuat dalam laporan tahunan wajib disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang telah diaudit oleh Akuntan. Laporan keuangan dimaksud wajib memuat pernyataan mengenai pertanggungjawaban atas Laporan Keuangan sebagaimana diatur pada Peraturan Nomor VIII.G.11 atau Peraturan Nomor X.E.1.
143
J. Tanda Tangan Dewan Komisaris dan Direksi 1. Laporan tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat. 2. Tanda tangan sebagaimana dimaksud dalam angka 1) dibubuhkan pada lembaran tersendiri dalam laporan tahunan dimana dalam lembaran dimaksud wajib mencantumkan pernyataan bahwa anggota Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan, sesuai dengan Formulir Nomor X.K.6-1 Lampiran Peraturan ini. 3. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, maka yang bersangkutan
131
Laporan Tahunan 2014 | 141
PT Bank Nationalnobu Tbk
Referensi Peraturan
Ketentuan Isi Laporan Tahunan Sesuai Peraturan Bapepam X. K. 6 1 Agustus 2012 4.
Dipenuhi pada halaman
wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan. Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan dan tidak memberi alasan secara tertulis, maka anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang menandatangani laporan tahunan wajib menyatakan secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan.
Peraturan Bank Indonesia Nomor: 14/ 14 /PBI/2012 Tentang Transparansi Dan Publikasi Laporan Bank. Surat Edaran BI No. 14/35 /DPNP Tanggal 10 Desember 2012 tentang Laporan Tahunan Bank Umum dan Laporan Tahunan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia Laporan Keuangan Tahunan paling kurang mencakup: 1. Informasi Umum a. Kepengurusan b. Rincian kepemilikan c. Perkembangan usaha Bank dan kelompok usaha Bank d. Strategi dan kebijakan manajemen dalam pengembangan usaha Bank e. Laporan manajemen yang memuat informasi mengenai pengelolaan Bank oleh pengurus dalam rangka good corporate governance, 2. Laporan Keuangan Tahunan a. Laporan Keuangan Bank yang telah diaudit oleh Akuntan Publik b. Laporan Keuangan Tahunan juga mencakup Laporan Keuangan Konsolidasi c. Bagi Bank yang merupakan bagian dari suatu kelompok usaha, selain laporan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, Bank juga wajib menyampaikan Laporan Keuangan Tahunan 3. Opini dari Akuntan Publik 4. Pengungkapan Permodalan serta Pengungkapan Eksposur Risiko dan Penerapan Manajemen Risiko Bank 5. Aspek Transparansi sesuai Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan 6. Aspek Pengungkapan yang terkait dengan Kelompok Usaha Bank wajib memuat informasi yang terkait dengan kegiatan di dalam kelompok usaha 7. Aspek Pengungkapan sesuai Standar Akuntansi Keuangan Aspek pengungkapan (disclosure) lain sebagaimana diwajibkan dalam Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku
142 | Laporan Tahunan 2014
Dipenuhi pada halaman
107 100 22
143
143 143 143 143 143
PT BANK NATIONALNOBU Tbk Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013
Final Draft/March 30, 2015
PT BANK NATIONALNOBU Tbk Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk
Daftar Isi
PT BANK NATIONALNOBU Tbk
Halaman/ Page
Surat Pernyataan Direksi
Table of Contents
Director’s Statement Letter
Laporan Auditor Independen
Independent Auditor’s Report
Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
Financial Statements For the Years Ended December 31, 2014 and 2013
Laporan Posisi Keuangan
1
Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif
3
Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas
4
Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
5
Statements of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan
6
Notes to Financial Statements
PT BANK NATIONALNOBU Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ASET
Catatan/ Notes
PT BANK NATIONALNOBU Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of December 31, 2013 and 2013 (in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2014 Rp
2013 Rp
ASSETS
Kas
2.c, 2.d, 2.g, 4
49,797
23,584
Cash
Giro pada Bank Indonesia
2.c, 2.d, 2.h, 5
424,897
265,191
Current Accounts with Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain
2.c, 2.d, 2.h, 6
12,348
10,738
Current Accounts with Other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
2.c, 2.d, 2.i, 7
1,436,128
Efek-efek
2.c, 2.d, 2.j, 8
974,703
648,665
Marketable Securities
Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
2.c, 2.d, 2.k, 9
381,614
879,504
Reverse Repo
2.c, 2.d, 2.l, 10
2,403,881
1,240,058
(11,194) 2,392,687
(6,039) 1,234,019
Kredit yang Diberikan Pihak Ketiga Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
753,000 Placements with Bank Indonesia and Other Banks
Loans Third Parties Less: Allowance for Impairment Losses
Aset Tetap Dikurangi: Akumulasi Penyusutan
2.m, 11
36,070 (6,711) 29,359
16,290 (1,953) 14,337
Fixed Assets Less: Accumulated Depreciation
Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka
2.n, 12
34,006
26,018
Advance and Prepaid Expenses
2.c, 2.d, 2.n, 13
32,051
22,214
Other Assets
5,767,590
3,877,270
TOTAL ASSETS
Aset Lain-lain JUMLAH ASET
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Draft/March 31, 2015
The accompanying notes form integral part of these financial statements
1
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) Per 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) As of December 31, 2014 and 2013 (in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan/ Notes
LIABILITAS Liabilitas Segera
2.c, 2.d, 2.p, 14
Simpanan Nasabah Pihak-pihak Berelasi Pihak Ketiga
2.c, 2.d, 2.q, 15 2.w, 30
Simpanan dari Bank Lain
2.d, 2.d, 2.q, 16
2014 Rp
2013 Rp
LIABILITIES AND EQUITY
--
133
LIABILITIES Obligations Due Immediately
1,274,730 3,178,030
861,575 1,850,609
Deposits from Customers Related Parties Third Parties
107,277
136,379
Deposits from Other Banks
Utang Pajak
2.u, 17.a
6,409
5,789
Taxes Payable
Liabilitas Pajak Tangguhan
2.u, 17.d
2,917
1,421
Deferred Tax Liabilities
2.v, 29
1,055
--
Employee Benefits Liabilities
2.c, 2.d, 18
27,748
12,951
Other Liabilities
4,598,166
2,868,857
TOTAL LIABILITIES
Liabilitas Imbalan Kerja Liabilitas Lain-lain JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal Saham Nilai nominal Rp 100 (dalam rupiah penuh) Modal Dasar - 7.950.000.000 (dalam satuan penuh) saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 4.311.330.000 (dalam satuan penuh) saham per 31 Desember 2014 dan 4.145.830.000 (dalam satuan penuh) saham per 31 Desember 2013
19
431,133
414,583
EQUITY Share Capital Par Value Rp 100 (in full rupiah) Authorized - 7,950,000,000 (in full amount) shares Issued and Fully Paid 4,311,330,000 (in full amount) shares on December 31,2014 and 4,145,830,000 (in full amount) shares on December 31, 2013
Agio Saham
20
764,675
651,838
Premium on Stock
Cadangan Umum
21
500
200
General Reserves
(49,340)
(65,402)
Unrealized Loss on Marketable Securities Available for Sale
22,456
7,194
Retained Earning
JUMLAH EKUITAS
1,169,424
1,008,413
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
5,767,590
3,877,270
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Kerugian yang Belum Direalisasi atas Efek-efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual
8
Saldo Laba
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Draft/March 31, 2015
The accompanying notes form integral part of these financial statements
2
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes PENDAPATAN (BEBAN) BUNGA Pendapatan Bunga Beban Bunga Pendapatan Bunga - Bersih PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan Komisi Selain dari Pemberian Kredit Keuntungan Penjualan dari Instrumen Keuangan Lain-lain Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya PEMBENTUKAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Umum dan Administrasi Tenaga Kerja Jumlah Beban Operasional Lainnya
2.r, 2.2, 22 2.w, 2.r, 23, 30
2014 Rp
11,816
12,001
2.t
-291 12,107
1,393 1,158 14,552
24
(5,155)
(4,124)
PROVISION FOR IMPAIRMENT LOSSES
(85,334) (63,515) (148,849)
(29,580) (35,130) (64,710)
OTHER OPERATING EXPENSES General and Administrative Personnel Total Other Operating Expenses
16,008
19,776
OPERATING INCOME
4,203
2
NON OPERATING INCOME - NET
20,211
19,778
INCOME BEFORE INCOME TAX
(4,649)
(5,135)
INCOME TAX EXPENSES
15,562
14,643
NET INCOME FOR THE CURRENT YEAR
16,048
(66,312)
14
--
OTHER COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) Gain/(losses) from changes in fair value of available for sale marketable securities Less: Reclasiffication adjustment on gain which already included in statement of income
16,062
(66,312)
Total Other Comprehensive Income (Loss)
31,624 --
(51,669)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FOR THE CURRENT YEAR
2.t, 25 2.t, 26
2.t, 27
2.u, 17.b, 17.c
PENDAPATAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN Keuntungan/(kerugian) atas perubahan nilai wajar dari efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual Dikurangi: Penyesuaian reklasifikasi atas keuntungan yang termasuk dalam laba rugi Jumlah Pendapatan (Rugi) Komprehensif Lain JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
3.70 3,029
2.x, 28
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Draft/March 31, 2015
INTEREST INCOME (EXPENSES) Interest Income Interest Expense Interest Income - Net
2.s
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (dalam rupiah penuh)
154,499 (80,441) 74,058
OTHER OPERATING INCOME Fees and Commissions Other than Loans Gain on Sale of Financial Instrument Others Total Other Operating Income
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN
2013 Rp
381,585 (223,680) 157,905
LABA OPERASIONAL PENDAPATAN NON OPERASIONAL - BERSIH
PT BANK NATIONALNOBU Tbk STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
4.27
EARNINGS PER SHARE (in full rupiah)
The accompanying notes form integral part of these financial statements
3
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
SALDO PER 31 DESEMBER 2012
PT BANK NATIONALNOBU Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Capital
Agio Saham/ Premium on Stock
Rp
Rp
Saldo Laba (Rugi)/ Retained Earning (Deficits) Keuntungan (Kerugian) yang Telah Belum Belum Direalisasi Ditentukan Ditentukan atas Efek-efek Penggunaannya/ Penggunaannya/ Tersedia untuk Appropriated Unappropriated Dijual/ Unrealized Gains (Loss) on Marketable Securities Available for Sale Rp Rp Rp
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
Rp
199,000
63,425
910
--
(7,249)
256,086
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2012
Modal Disetor
19
215,583
--
--
--
--
215,583
Paid up Capital
Agio Saham
20
--
588,413
--
--
--
588,413
Premium on Stock
Cadangan Umum
21
--
--
--
200
(200)
--
General Reserves
--
--
(66,312)
--
14,643
(51,669)
Comprehensive Loss for the Current Year
414,583
651,838
(65,402)
200
7,194
1,008,413
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2013
Rugi Komprehensif Tahun Berjalan SALDO PER 31 DESEMBER 2013 Modal Disetor
19
16,550
--
--
--
--
16,550
Paid up Capital
Agio Saham
20
--
112,837
--
--
--
112,837
Premium on Stock
Cadangan Umum
21
--
--
--
300
(300)
--
General Reserves
--
--
16,062
--
15,562
31,624
Comprehensive Income for the Current Year
431,133
764,675
(49,340)
500
22,456
1,169,424
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2014
Laba Komprehensif Tahun Berjalan SALDO PER 31 DESEMBER 2014
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Draft/March 31, 2015
The accompanying notes form integral part of these financial statements
4
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Bunga, Provisi dan Komisi Pembayaran Bunga Provisi dan Komisi selain Kredit Pembayaran Kepada Karyawan Pengeluaran Lainnya Pembayaran Pajak Penghasilan Arus Kas Sebelum Perubahan dalam Aset dan Liabilitas Operasi
22 23
Perubahan Aset dan Liabilitas yang Digunakan untuk Operasi: Penempatan pada Bank Lain Efek-efek Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan Aset Lain-lain Liabilitas Segera Simpanan Nasabah Simpanan dari Bank Lain Utang Pajak Liabilitas Lain-lain Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
2014 Rp
PT BANK NATIONALNOBU Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (in Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2013 Rp
370,809 (217,114) 11,816 (62,460) (90,692) (1,250)
144,856 (80,304) 12,001 (35,130) (36,602) (415)
11,109
4,406
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Proceeds from Interest, Fees and Commissions Interest Payment Fees and Commissions Other than Loan Payment to Employees Other Expenses Income Tax Payment Cash Flows Before Changes in Operating Assets and Liabilities Changes in Assets and Liabilities Used for Operating: Placement with Other Banks Marketable Securities
(242,428) (209,246)
-(573,760)
497,890 (1,163,823) 7,083 (133) 1,740,576 (29,102) (1,283) 6,494
(879,504) (826,537) (13,679) 108 1,760,680 138,464 1,362 749
617,137
(387,711)
(20,050) 4,233 --
(13,635) -1,393
(15,817)
(12,242)
130,745 (1,358)
808,436 (4,440)
129,387
803,996
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from Issuance of Share Capital Transactions Cost Issuance of Share Net Cash Flows Provided by Financing Activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
730,707
404,043
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
1,075,989
671,946
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1,806,696
1,075,989
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR
4 5 6
49,797 424,897 12,348
23,584 265,191 10,738
7
1,193,700
753,000
8
125,954 1,806,696
23,476 1,075,989
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pembelian Aset Tetap Hasil Penjualan Aset Tetap Hasil Penjualan Efek-efek Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Hasil dari Penerbitan Modal Saham Biaya Transaksi Penerbitan Saham Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
Kas dan Setara Kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain - jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Sertifikat Deposito Bank Indonesia - jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Jumlah
11 11
20
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Draft/March 31, 2015
Reverse Repo Loans Other Assets Obligations Due Immediately Customer Deposits Deposits from Other Banks Taxes Payable Other Liabilities Net Cash Flows Provided by (Used in) Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisition of Fixed Assets Proceeds from Sale of Fixed Assets Proceeds from Sale of Marketable Securities Net Cash Flows Used in Investing Activities
Cash and Cash Equivalents consist of : Cash Current Accounts with Bank Indonesia Current Accounts with Other Banks Placement with Bank Indonesia and Other Banks - mature within three months since acquisition date Deposit Certificates of Bank Indonesia mature within three months since acquisition date Total
The accompanying notes form integral part of these financial statements
5
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
1. Umum
1. General
1.a. Pendirian Bank PT Bank Nationalnobu Tbk (dahulu PT Bank Alfindo) (“Bank”) didirikan di Jakarta pada tanggal 13 Februari 1990 sesuai dengan Akta Notaris No. 86 dari Notaris Drs. Entjoen Mansoer Wiriatmadja, S.H., notaris di Jakarta. Anggaran dasar Bank telah diubah melalui notaris yang sama dengan akta No. 129 tanggal 10 April 1990 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-2610.HT.01.01.TH.90 tanggal 7 Mei 1990 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 80 Tambahan No. 3865 tanggal 5 Oktober 1990.
1.a. Establishment of the Bank PT Bank Nationalnobu Tbk (formerly PT Bank Alfindo) (“the Bank”) was established in Jakarta on February 13, 1990 in accordance the Notarial Deed No. 86 from Drs. Entjoen Mansoer Wiriatmadja, S.H., a notary in Jakarta. The Bank’s Articles of Association was amended through the same notary by deed No. 129 dated April 10, 1990 and was approved by the Minister of Justice of Republic of Indonesia in his Decree No. C2-2610.HT.01.01.TH.90 dated May 7, 1990 and was published in the State Gazette of Republic of Indonesia No. 80 Supplement No. 3865 dated October 5, 1990.
Perubahan status Bank dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 7 tanggal 10 Desember 2012, yang dibuat di hadapan Unita Christina Winata, S.H., notaris di Jakarta, dimana perubahaan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-64129.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 14 Desember 2012.
The Bank changed the status from private company to become a public listed company pursuant to Notarial Deed No. 7 dated December 10, 2012, made in the presence of Unita Christina Winata, S.H., notary in Jakarta, which amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its letter No. AHU-64129.AH.01.02.Tahun 2012 dated December 14, 2012.
Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dinyatakan dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) No. 36 tanggal 26 Agustus 2014 yang dibuat di hadapan Notaris Unita Christina Winata, S.H., notaris di Jakarta, mengenai pemberian delegasi kepada Dewan Komisaris Bank.
Articles of association of the Bank have been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 36 dated August 26, 2014 made in the presence Unita Christina Winata, S.H., notary in Jakarta, regarding the granting the delegation to the Board of Commissioners of the Bank.
Berdasarkan pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah melakukan usaha di bidang perbankan.
According to article 3 of its articles of association, the Bank scope of activities is to conduct general banking services.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 949/KMK.013/1990 tanggal 16 Agustus 1990, Bank memulai kegiatan operasionalnya sebagai bank umum.
Based on the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 949/KMK.013/1990 dated August 16, 1990, the Bank started it’s operation as a commercial bank.
Bank memperoleh izin usaha sebagai bank devisa berdasarkan surat keputusan Otoritas Jasa Keuangan No KEP-112/D.03/2014 tanggal 21 November 2014.
The Bank had obtained the license to operate as a foreign exchange bank based on the decision letter of Financial Services Authority No. KEP-112/D.03/2014 dated November 21, 2014.
Bank merupakan entitas anak dari PT Kharisma Buana Nusantara, dimana pemegang saham mayoritas adalah Bapak Mochtar Riady.
The Bank is a subsidiary of PT Kharisma Buana Nusantara, where the majority shareholder is Mr. Mochtar Riady.
Kantor pusat Bank berlokasi di The Plaza Semanggi Kawasan Bisnis Granadha Lt. UG dan 9, Jalan Jendral Sudirman Kav. 50, Jakarta Selatan 12930. Bank mempunyai kantor pusat non operasional, kantor cabang, kantor kas dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Indonesia dengan rincian sebagai berikut:
The Bank’s head office is located at The Plaza Semanggi Granadha Business District, UG and 9th Floor, Jalan Jendral Sudirman Kav. 50, South Jakarta 12930. The Bank has non operational head office, branch offices, cash offices and Automatic Teller Machines (ATM) in Indonesia, as follows:
D1/March 31, 2015
6
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Kantor Pusat Non Operasional Kantor Cabang Kantor Kas ATM
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated) 2014
2013
1 36 36 80
1 27 34 48
Non Operational Head Office Branch Offices Cash Offices ATMs
1.b. Penawaran Umum Saham Pada tanggal 8 Mei 2013, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keungan (OJK) berdasarkan Surat Keputusannya No. S-109/D.04/2013 untuk melakukan penawaran umum 2.155.830.000 saham biasa dengan nilai nominal per saham Rp100 (nilai penuh) dan harga penawaran sebesar Rp375 (nilai penuh) per saham. Pada tanggal 20 Mei 2013, saham Bank tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
1.b Initial Public Offering On May 8, 2013, the Bank obtained an effective statement from Capital Market Supervisory Chief Executive of the Finance Services Authority (FSA) by Decree No. S-109/D.04/2013 to conduct a public offering of 2,155,830,000 ordinary shares with par value per share of Rp100 (full amount) and the offering price of Rp375 (full amount) per share. On May 20, 2013, the Bank's shares have been listed in the Indonesia Stock Exchange.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 34 tanggal 26 Agustus 2014 dari Notaris Unita Christina Winata, S.H., notaris di Jakarta, disetujui penerbitan saham baru Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah sebanyak-banyaknya 414.583.000 saham. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, saham baru yang diterbitkan sebanyak 165.500.000 (dalam satuan penuh) saham biasa dengan nilai nominal per saham Rp100 (nilai penuh) dan harga penawaran sebesar Rp790 (nilai penuh) per saham. Penambahan saham Bank tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 4 September 2014.
Based on the Deed of Extraordinary General Shareholders Meeting No. 34 dated August 26, 2014 made by said Unita Christina Winata, S.H., notary in Jakarta, granted the issuance of pre-emptive rights of with the maximum of 414,583,000 shares. As of December 31, 2014, the new shares issued was 165,500,000 (full amount) ordinary shares with par value per share of Rp100 (full amount) and offering price of Rp790 (full amount) per share. The additional of the Bank’s shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on September 4, 2014.
1.c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 31 tanggal 13 Juni 2014, yang dibuat di hadapan Notaris Unita Christina Winata, S.H., notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
1.c. Board of Commissioners, Directors and Employees Based on the Deed of Annual General Meeting of Shareholders No. 31 dated June 13, 2014 made in the presence of said Unita Christina Winata, S.H., notary in Jakarta, the Board of Commissioners and Board of Directors as of December 31, 2014 are as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Independen Komisaris Independen Komisaris Direksi Direktur Utama Direktur Keuangan dan Tresuri Direktur Kepatuhan, Manajemen Risiko dan Personalia Direktur Teknologi Informasi dan Operasional
Prof. Dr. Adrianus Mooy Ny. Hadiah Herawatie, SH, LLM Markus Permadi
Suhaimin Djohan Hendra Kurniawan Januar Angkawidjaja Lim Migi Trisnadi Elias
Lim Migi Trisnadi Elias telah mendapat persetujuan efektif dari Bank Indonesia berdasarkan surat No. 15/120/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 28 November 2013.
D1/March 31, 2015
Board of Commissioners Independent President Commissioner Independent Commissioner Commissioner Board of Directors President Director Director of Finance and Treasury Director of Compliance, Risk Management and Human Resource Director of Information Technology and Operational
Lim Migi Trisnadi Elias was approved effectively by letter from Bank Indonesia No. 15/120/GBI/DPIP/Rahasia dated November 28, 2013.
7
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Berdasarkan Akta Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 203 tanggal 28 Juni 2013 dan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 35 tanggal 30 April 2012 yang dibuat di hadapan Unita Christina Winata, S.H., notaris di Jakarta, susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2013:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Independen Komisaris Independen Komisaris Direksi Direktur Utama Direktur Keuangan dan Tresuri Direktur Kepatuhan, Manajemen Risiko dan Personalia Direktur Teknologi Informasi dan Operasional Direktur Bisnis
Based on the Deed of Annual General Meeting of Shareholders No. 203 dated June 28, 2013 and the Minutes of Extraordinary General Shareholders Meeting No. 35 dated April 30, 2012 made in the presence of Unita Christina Winata, S.H., notary in Jakarta, the Board of Commissioners and Board of Directors on December 31, 2013:
Prof. Dr. Adrianus Mooy Ny. Hadiah Herawatie, SH, LLM Markus Permadi
Suhaimin Djohan Hendra Kurniawan Januar Angkawidjaja Telijani Tjandra Tan **) Efen Lingga Utama *)
*) Mengundurkan diri efektif tanggal 19 Desember 2013 **) Mengundurkan diri efektif tanggal 1 Januari 2014
Board of Commissioners Independent President Commissioner Independent Commissioner Commissioner Board of Directors President Director Director of Finance and Treasury Director of Compliance, Risk Management and Human Resource Director of Information Technology and Operational Director of Business *) Resigned effective on December 19, 2013 **) Resigned effective on January 1, 2014
Suhaiman Djohan efektif sebagai Direktur Utama setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia No. 15/41/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 26 Februari 2013.
Suhaimin Djohan effective as President Director after obtaining approval from Bank Indonesia No. 15/41/GBI/DPIP/Rahasia dated February 26, 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank memiliki karyawan masing-masing sebanyak 705 dan 506 karyawan (tidak diaudit).
As at December 31, 2014 and 2013, the Bank has 705 and 506 employees, respectively (unaudited).
1.d. Komite-komite Bank, Satuan Kerja Audit Internal, Sekretaris Perusahaan Sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 yang telah diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum dan Peraturan No. IX.1.5 merupakan lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep 643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012, Bank telah membentuk beberapa Komite.
1.d. Bank’s Committees, Internal Audit Unit, Corporate Secretary To comply with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 8/4/PBI/2006 dated January 30, 2006 which has been amended with PBI No. 8/14/PBI/2006 dated October 5, 2006 regarding the implementation of Good Corporate Governance for Commercial Bank and Regulation No.IX.1.5 which is an attachment in the Decree of Bapepam-LK No. Kep-643/BL/2012 dated December 7, 2012 the Bank has established several committees.
Susunan Komite Bank per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The members of Bank’s Committees December 31, 2014 and 2013 are as follows:
as
of
Komite Audit Ketua Anggota Anggota Anggota
Prof. Dr. Adrianus Mooy Sukarwan I Nyoman Tjager Markus Permadi
Audit Committee Chairman Member Member Member
Komite Pemantau Risiko Ketua Anggota Anggota Anggota
Prof. Dr. Adrianus Mooy I Nyoman Tjager Ny. E.Y. Ruru Markus Permadi
Risk Monitoring Committee Chairman Member Member Member
D1/March 31, 2015
8
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua Anggota Anggota Anggota
2.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Ny. Hadiah Herawatie, SH, LLM Prof. Dr. Adrianus Mooy Markus Permadi Chandra Kusdianto
Nomination and Remuneration Committee Chairman Member Member Member
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Kepala Satuan Kerja Audit Internal Bank adalah Deden Subagja.
As of December 31, 2014 and 2013, the Bank’s Head of Internal Audit Unit is Deden Subagja.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Sekretaris Perusahaan adalah Mario Satrio Wibowo.
As of December 31, 2014 and 2013, the Corporate Secretary is Mario Satrio Wibowo.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan
2. Summary of Significant Accounting Policies
2.a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan Bank telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK - IAI), termasuk Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) 2008 serta peraturan pasar modal yang berlaku antara lain Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang pedoman penyajian laporan keuangan, keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik.
2.a. Statements of Compliance The financial statements of the Bank have been prepared and presented in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia covering Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretations of Financial Accounting Standards (IFAS) issued by the Financial Accounting Standards Board - Indonesian Institute of Accountants (FASB - IIA) including the accounting and reporting guidelines for Indonesian banking industry (PAPI) 2008, as well as prevailing capital market regulations which include the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (BapepamLK) No. VIII.G.7 regarding guidance on the presentation of financial statements, a decision from the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 about financial statement preparation and presentation of listed companies (the issuer) or public companies.
2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas.
2.b. Basis of Measurement and Preparation of Financial Statements The basis used in preparing the financial statements is historical cost, except for certain accounts which are measured based on another basis described in the related accounting policies for those accounts. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting except for the statement of cash flows.
Laporan arus kas disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas menjadi kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak ta\nggal perolehan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.
The statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into the operating, investing and financing activities. For the statements of cash flows presentation, cash and cash equivalents consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks and short term highly liquid investments with original maturities of three months or less from the acquisition date which are not collateralized or not limited in use.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional Bank.
The presentation currency used in the preparation of the financial statements is Indonesian Rupiah, which is the functional currency of the Bank.
D1/March 31, 2015
9
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Penerapan Standar Akuntansi Terkini Berikut adalah Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang wajib diterapkan untuk pertama kali pada atau setelah 1 Januari 2014: - ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan - ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
Adoption of New Accounting Standards The following are the new interpretations of Financial Accounting Standards which shall be applied for the first time on or after January 1, 2014: - IFAS 27: Transfer of Assets from Customers - IFAS 28: Extingushing Financial Liabilities with Equity Instruments
Kedua ISAK tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan Bank.
Both of IFAS have no significant effect on the Bank’s financial statements.
2.c. Aset dan Liabilitas Keuangan
2.c. Financial Assets and Liabilities
(i) Aset Keuangan Bank mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (A) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (B) pinjaman yang diberikan dan piutang, (C) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (D) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
(i) Financial Assets The Bank classifies its financial assets in the following categories (A) financial assets at fair value through profit or loss, (B) loans and receivables, (C) held to maturity financial assets, and (D) available for sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financials assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
(A) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi Kategori ini terdiri dari dua sub kategori yaitu aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
(A) Financial Assets at Fair Value Through Profit or Loss This category comprises two sub categories are financial assets classified as held for trading, and financial assets designated by the Bank as at fair value through profit or loss upon initial recognition.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini.
A financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term and there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking.
Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal, biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungan/(kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat sebagai “Pendapatan bunga”.
Financial instruments included in this category are recognised initially at fair value, transaction costs are recognized directly in the statement of comprehensive income. Gains and losses arising from changes in fair value and sales of these financial instruments are recognized directly in the statement of comprehensive income and are reported respectively as “Unrealized gain/(losses) from changes in fair value of financial instruments” and “Gains/(losses) on sale of financial instrument”. Interest income on financial instruments held for trading are included in “Interest income”.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasi pada nilai wajar melalui laba rugi.
As of December 31, 2014 and 2013, the Bank has no financial assets classified at fair value through profit or loss.
D1/March 31, 2015
10
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
(B) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: a) yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; b) yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau c) dalam hal Bank mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
(B) Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
Pada saat pengakuan awal, kredit yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi komprehensif dan dilaporkan sebagai “pendapatan bunga”.
Loans and receivables are initially recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method less allowance for impairment losses. Interest income on financial assets classified as loans and receivables is recorded as profit/loss and is reported as “interest income”.
Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai diakui sebagai “cadangan kerugian penurunan nilai” sebagai komponen pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok kredit yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan”.
In the case of impairment, the impairment loss is recognized “allowance for impairment losses” as a component of deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables, and recognized in the statement of comprehensive income as “provision for impairment losses on financial assets”.
Pada 31 Desember 2014 dan 2013, Bank memiliki giro pada bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, kredit yang diberikan, pendapatan yang masih harus diterima masuk, dan tagihan lainnya dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
As of December 31, 2014 and 2013, the Bank has current with Bank Indonesia, current with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, reverse repo, loans, accrued income, and other receivables which categorized as loans and receivables.
(C) Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: a) aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
(C) Held to Maturity Financial Assets Held to maturity investments are non derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities that the Bank has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:
D1/March 31, 2015
a) those that the Bank intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the Bank upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss; b) those that the Bank upon initial recognition designates as available for sale; or c) those for which the Bank may not recover substantially all of its initial investment, other than because of credit deterioration.
a) those that the Bank upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss; 11
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
b) aset keuangan yang ditetapkan oleh Bank dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) aset keuangan yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
b) those that the Bank designates as available for sale; and c) those that meet the definition of loans and receivables.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
These held to maturity financial assets are initially recognized at fair value including transaction costs (if any) and subsequently measured at amortized cost, using the effective interest rate method net of allowance for impairment losses.
Pendapatan bunga dari investasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif dan diakui sebagai “pendapatan bunga”. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai “cadangan kerugian penurunan nilai” sebagai komponen pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan”.
Interest income on held to maturity investments is included in the statement of comprehensive income and reported as ”interest income”. In the case of impairment, the impairment loss is recognized as “allowance for impairment losses” as a component of deduction from the carrying value of the investment, and recognized in the statement of comprehensive income as “provision for impairment losses on financial assets”.
Pada 31 Desember 2014 dan 2013, Bank memiliki efek-efek dalam kategori aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo.
As of December 31, 2014 and 2013, the Bank has marketable securities categorized as held to maturity financial assets.
(D) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
(D) Available for Sale Financial Assets Available for sale investments are financial assets that are intended to be held for indefinite period of time, which may be sold in response to needs for liquidity or changes in interest rates, exchange rates or that are not classified as loans and receivables, held to maturity investments or financial assets at fair value through profit or loss.
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau kerugian diakui pada pendapatan komprehensif lain kecuali untuk kerugian penurunan nilai hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di pendapatan komprehensif lain, diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Available for sale financial assets are initially recognised at fair value, plus transaction costs, and measured subsequently at fair value with gains and losses being recognized in other comprehensive income until the financial assets is derecognized, except for impairment losses and foreign exchange gains and losses. If an available for sale financial asset is determined to be impaired, the cummulative gain or loss previously recognized in other comprehensive income is recognized in the statement of comprehensive income. Interest income is calculated using the effective interest method, and foreign currency gains or losses on monetary assets classified as available for sale are recognized in the statement of comprehensive income.
D1/March 31, 2015
12
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Pada 31 Desember 2014 dan 2013, Bank memiliki efek-efek dalam kategori aset keuangan tersedia untuk dijual.
As of December 31, 2014 and 2013, the Bank has marketable securities categorized as available for sale financial assets.
Pengakuan Bank menggunakan akuntansi tanggal transaksi untuk mencatat transaksi aset keuangan.
Recognition The Bank uses settlement date accounting for regular contracts when recording financial asset transactions.
(ii) Liabilitas Keuangan Bank mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (A) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (B) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
(ii) Financial Liabilities The Bank classified its financial liabilities in the category of (A) financial liabilities at fair value through profit or loss and (B) financial liabilities measured at amortized cost.
(A) Liablilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi Kategori ini terdiri dari dua sub kategori, yaitu liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
(A) Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss This category comprises two sub categories are financial liabilities classified as held for trading, and financial liabilities designated by the Bank as fair value through profit or loss upon initial recognition.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkam jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini.
A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat pada laba/rugi sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Beban bunga dari liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat di dalam “Beban bunga”.
Gains and losses arising from changes in fair value of financial liabilities classified as held for trading are recorded as profit/loss and are reported as “Gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments”. Interest expenses on financial liabilities held for trading are included in “Interest expenses”.
Perubahan nilai wajar terkait dengan liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui di dalam “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”.
Fair value changes relating to financial liabilities designated at fair value through profit or loss are recognized in “Unrealized gain/(losses) from changes in fair value of financial instruments”.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
As of December 31, 2014 and 2013, the Bank has no financial liabilities measured at fair value through profit or loss.
(B) Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
D1/March 31, 2015
(B) Financial Liabilities at Amortized Cost Financial liabilities that are not classified as at fair value through profit and loss fall into this category and are measured at amortized cost.
13
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi (jika ada).
At the time of initial recognition, financial liabilities are measured at amortized cost, fair value net of transaction costs (if any).
Setelah pengakuan awal, Bank mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, the Bank measures all financial liabilities at amortized cost using effective interest rates method.
Pada 31 Desember 2014 dan 2013, Bank memiliki liabilitas segera, simpanan nasabah, simpanan dan bank lain, dan liabilitas lain-lain dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
As of December 31, 2014 and 2013, the Bank has obligations due immediately, deposits from customers, deposits from other banks, and other liabilities which categorized as financial liabilities at amortized cost.
(iii) Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal posisi keuangan menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin.
(iii) Determination of Fair Value The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the reporting date using regularly published price.
Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.
A financial instrument is regarded as quoted in an active market if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis. If the above criteria are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is a wide bid offer spread or significant increase in the bid offer spread or there are few recent transactions.
Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut.
For financial instruments with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially has the same characteristic or calculated based on the expected cash flows of the underlying net asset of the marketable securities.
Berkaitan dengan kredit yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, maka nilai tercatat pada saat pengakuan awal dapat berbeda dengan nilai yang akan diperoleh pada saat jatuh tempo, jika Bank menerima pendapatan atau mengeluarkan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada pemberian/pembelian kredit tersebut, memberikan kredit dengan suku bunga di bawah suku bunga pasar, memberikan/membeli kredit secara diskonto atau premium. Dalam menentukan suku bunga pasar, Bank menggunakan suku bunga acuan yang berlaku di Bank. Pada prinsipnya suku
In connection with the loans which are recorded on the basis of amortized cost, their carrying values at initial recognition may vary with the value to be obtained at the maturity date, if the Bank receive the income or the transactions cost that are directly attributable to provide/purchase of such loans, giving loans with the interest rate below market rates, provide/purchase discount or premium credit. In determining the market rate, the Bank uses interest rate prevailing in the Bank. In principle, the market interest rate are not the same for all types of loans, where each type of loan has a different risk premium
D1/March 31, 2015
14
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
bunga pasar tidak dapat disamaratakan untuk seluruh jenis kredit, dimana setiap jenis kredit memiliki risk premium yang berbeda dan target profit margin, dengan demikian Bank mengklasifikasikan jenis kredit tersebut menjadi kredit komersial (termasuk dengan jaminan deposito/cash collateral), dan kredit konsumsi dengan agunan. Dengan demikian suku bunga acuan adalah biaya dana secara menyeluruh, ditambahkan dengan risk premium dan profit margin untuk kredit sesuai dengan jenis kreditnya.
and profit margin targets, thereby the Bank classifying this type of loan as commercial loans (including secured by cash collteral) and consumer loan with collateral. Thus the benchmark rate is the cost of funds as a whole, added to the risk premium and profit margin for credit in accordance with the type of loan.
Bukti terbaik dari nilai wajar pada saat pengakuan awal adalah harga transaksinya (yaitu nilai wajar pembayaran yang diserahkan atau diterima), kecuali nilai wajar dari instrumen tersebut dapat dibuktikan dengan perbandingan transaksi untuk instrumen yang sama di pasar terkini yang dapat diobservasi (yang tanpa modifikasi atau re-packaging) atau berdasarkan teknik penilaian dimana variabelnya termasuk hanya data dari pasar yang dapat diobservasi.
The best evidence of fair value at initial recognition is the transaction price (that is, the fair value of the consideration given or received), unless the fair value of the instrument is evidenced by comparison with other observable current market transactions for the same instrument (that is, without modification or repackaging) or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets.
(iv) Penghentian Pengakuan Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Bank melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan).
(iv) Derecognition Financial assets are derecognized when the contractual rights to receive the cash flows from these assets expire or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (that is, if substantially all the risks and rewards have not been transferred, the Bank conduct an evaluation to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition).
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.
Financial liabilities are derecognized when they are discharged or cancelled or expire.
2.d. Klasifikasi dan Reklasifikasi Aset Keuangan
2.d. Classification and Reclassification of Financial Assets
Klasifikasi Aset Keuangan Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Aset Keuangan/ Financial Assets
D1/March 31, 2015
Classificiation of Financial Assets The Bank classifies the financial instruments into classificiation that reflects the nature of information and takes into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below:
Jenis Instrumen Keuangan/ Type of Financial Instrument Giro pada Bank Indonesia/ Current Account with Bank Indonesia Giro pada Bank Lain/ Current Account with Other Banks Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain/ Placements with Bank Indonesia and Other Banks
15
Klasifikasi Standar Pengukuran Awal/ Classification at Initial Measurement Standard Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loans and Receivables Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loans and Receivables Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loans and Receivables
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Jenis Instrumen Keuangan/ Type of Financial Instrument Efek-efek/ Marketable Securities
Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali/ Reverse Repo Kredit yang Diberikan/ Loans
Liabilitas Keuangan/ Financial Liabilities
Rekening Administratif/ Off Balance sheet
Pendapatan yang Masih Harus Diterima/ Accrued Income Tagihan Lainnya/ Other Receivables Liabilitas Segera/ Obligations Due Immediately Simpanan Nasabah/ Deposits from Customers Simpanan dari Bank Lain/ Deposits from Other Banks Akrual Bunga/ Accrued Interest Expenses Beban Akrual/ Accrued Expenses
Klasifikasi Standar Pengukuran Awal/ Classification at Initial Measurement Standard Salah satu dari/One of: - Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held to Maturity - Tersedia untuk dijual/ Available for Sale Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loans and Receivables
Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loans and Receivables Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loans and Receivables Pinjaman Diberikan dan Piutang/ Loans and Receivables Liabilitas Keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at amortized cost Liabilitas Keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at amortized cost Liabilitas Keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at amortized cost Liabilitas Keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at amortized cost Liabilitas Keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at amortized cost.
Fasilitas Kredit yang Diberikan yang Belum Digunakan/ Unused Loan Facilities Granted Bank Garansi/ Bank Guarantee
Reklasifikasi Aset Keuangan Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (jika aset keuangan tidak disyaratkan untuk diklasifikasikan sebagai diperdagangkan pada saat pengakuan awal) dapat direklasifikasikan ke pinjaman yang diberikan dan piutang jika memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan entitas memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo.
Reclassification of Financial Assets Financial assets at fair value through profit or loss (if had not been required to be classified as held for trading at initial recognition) could be reclassified as loans and receivables if it met the definition of loans and receivables and entity has the intention and ability to hold the financial assets for foreseable future or until maturity date.
Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki.
The Bank shall not reclassify any financial instrument out of or into the fair value through profit or loss category while it was held.
Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut: a. dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;
The Bank shall not classify any financial assets as held to maturity if the entity has, during the current financial year or during the two preceding financial years, sold or reclassified more than insignificant amount of held to maturity investments before maturity (more than insignificant in relation to the total amount of held to maturity investments) unless sales or reclassifications that:
D1/March 31, 2015
a. are so close to maturity or the financial asset’s call date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on the financial asset’s fair value;
16
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) b.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.
b. occur after the Bank has collected substantially all of the financial asset’s original principal through scheduled payments or prepayments; or
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Reclassification of financial assets from held to maturity to available for sale is recorded at fair value. The unrealized gains or losses are recorded in the equity section and shall be recognized directly in equity section until the financial assets is derecognized, at which time the cumulative gain or loss previously recognized in equity shall be recognized in statement of comprehensive income.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut.
Reclassifications of financial assets from available for sale to hold to maturity are recorded at carrying amount. The unrealized gains or losses are amortized by using effective interest rate up to the maturity date of that instrument.
c.
c. are attributable to an isolated event that is beyond the Bank’s control, is non-recurring and could not reasonably anticipated by the Bank.
2.e. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (i) Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan Biaya Perolehan Diamortisasi Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
2.e. Impairment of Financial Assets (i) Financial Assets Carried at Amortized Cost The Bank assesses at each reporting date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are occurred, if and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a loss event) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti objektif dari penurunan nilai diantaranya adalah sebagai berikut: a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak penerbit atau peminjam; atau b. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok bunga; c. data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan; d. hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan.
c. observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows; d. the disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties.
Estimasi periode antara peristiwa kerugian dan identifikasinya ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi.
The estimated period between a loss occurring and its identification is determined by management for each identified portfolio.
D1/March 31, 2015
The criteria that the Bank uses to determine that there is objective evidence of impairment loss include: a. significant financial difficulty of the issuer or obligor; or b. a breach of contract, such as a default or delinquency in interest or principal payments;
17
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif seperti tersebut di atas mengenai penurunan nilai atas aset keuangan. Penilaian individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang mengalami penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan namun mengalami penurunan nilai dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko yang serupa dan dilakukan penilaian secara kolektif.
Initially the Bank assesses whether objective evidence of impairment for financial asset exists as described above. The individual assessment is performed on the significant impaired financial asset. The insignificant impaired financial asset included in a group of financial asset with similar credit risk characteristics and collectively assessed.
Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset keuangan tersebut akan masuk ke dalam kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dinilai secara kolektif. Aset keuangan yang signifikan dan telah terdapat bukti objektif terjadi penurunan nilai, tidak dimasukkan dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Bank determined that there is no objective evidence of impairment in value of financial assets which are assessed on an individual basis, whether significant or not, then the financial assets are included into the group of financial assets that collectively assessed for impairment. Significant financial assets that have objective evidence to be impaired are not included in the collective assessment of impairment.
Perhitungan Penurunan Nilai secara Individual Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi sebesar cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika pinjaman yang diberikan atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan di dalam kontrak.
Individual Impairment Calculations The total impairment loss is measured as the difference between the carrying value of financial assets with the present value of estimated future cash flows discounted using the original effective interest rate of the financial asset. The carrying amount of the asset is reduced by allowance for impairment and the amount of impairment losses is recognized as impairment losses in the statement of comprehensive income. If a loan or held to maturity investment has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract.
Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan menggunakan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
The calculation of the present value of estimated future cash flows of collateralized financial assets reflects the cash flows that may result from the foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, regardless of whether the foreclosure is likely to occur or not.
Perhitungan Penurunan Nilai secara Kolektif Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan segmentasi kredit dan status tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.
Collective Impairment Calculations For the purposes of a collective evaluation of impairment, financial asset are grouped on the basis of similar credit risk characteristics such by considering loan segmentation and past due status. Those characteristics are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such assets by being indicative of the debtor or counterpart ability to pay all amounts due according to the contractual terms of the assets being evaluated.
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif,
Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are
D1/March 31, 2015
18
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.
estimated on the basis of the contractual cash flows and historical loss experience for assets with credit risk characteristics similar to those in the group. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based and to remove the effects of conditions in the historical period that do not currently exist.
Beban penurunan nilai yang terkait dengan kredit yang diberikan dan efek-efek (di dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang) diklasifikasikan di dalam beban penurunan nilai.
Impairment loss relating to loans and marketable securities (held to maturity and loans and receivables categories) are classified in impairment expenses.
Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dapat dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos cadangan. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
If in the subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognized impairment loss is reversed either directly, or by adjusting the allowance account. The amount of the impairment reversal is recognized in the statement of comprehensive income.
Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
When a loan is uncollectible, it is written off against the related allowance for impairment loss. Such loans are written off after all the necessary procedures are completed and the amount of the loss is determined.
(ii) Aset yang Tersedia untuk Dijual Pada setiap tanggal posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari investasi dalam instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui sebagai bagian dari ekuitas, dikeluarkan dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
(ii) Assets Classified as Available for Sale The Bank assesses at each date of the statement of financial position whether there is an objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is an objective evidence of impairment resulting in the recognition of an impairment loss. If any such evidence exists for available for sale financial assets, the cummulative loss, measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognised as part of equity, is removed and recognized in the statement of comprehensive income.
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan
If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument classified as available for sale increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in statatement of comprehensive income,
D1/March 31, 2015
19
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
nilai pada laporan laba rugi komprehensif, maka kerugian penurunan nilai tersebut dapat dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif.
the impairment loss is reversed through the statement of comprehensive income.
(iii) Kontrak Jaminan Keuangan dan Komitmen Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukan pembayaran yang ditetapkan untuk mengganti uang pemegang kontrak atas kerugian yang terjadi karena debitur tertentu gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan dari instrumen hutang. Jaminan keuangan tersebut diberikan kepada bank-bank, lembaga keuangan dan badan-badan lainnya atas nama debitur untuk menjamin kredit, fasilitas-fasilitas perbankan lainnya, dan penyediaan dana yang belum ditarik.
(iii) Financial Guarantee Contracts and Commitment Financial guarantee contracts are contracts that require the issuer to make specified payments to reimburse the holder for a loss incurred because a specified debtor defaulted to make payments when due, in accordance with the terms of a debt instrument. Such financial guarantees are given to banks, financial institutions and other institutions on behalf of customers to secure loans, other banking facilities, and unused provision of funds facilities.
Jaminan keuangan awalnya diakui dalam laporan keuangan sebesar nilai wajar pada tanggal jaminan diberikan. Nilai wajar dari jaminan keuangan pada saat dimulainya transaksi pada umumnya sama dengan provisi yang diterima untuk jaminan diberikan dengan syarat dan kondisi normal.
Financial guarantees are initially recognised in the financial statements at fair value on the date the guarantee was given. The fair value of a financial guarantee at inception is likely to equal the premium received because all guarantees are agreed on arm’s length terms.
Setelah pengakuan awal kontrak, jaminan keuangan dicatat pada nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar amortisasi dengan present value atas pembayaran liabilitas yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan menjadi probable) dan selisihnya dibebankan sebagai biaya operasional lain-lain
Subsequently they are measured at the higher of amortised amount and the present value of any expected payment (when a payment under the guarantee has become probable) and the difference is charged to other operating expense.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas kontrak jaminan keuangan dan komitmen yang memiliki risiko kredit dihitung berdasarkan kerugian historis.
Allowances for impairment on financial guarantee contracts and commitment with credit risk are calculated based on historical experience.
2.f. Saling Hapus antara Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan Bank saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan adanya maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
2.f. Offsetting Financial Assets and Liabilities
2.g. Kas Kas meliputi kas kecil, kas besar, dan kas di dalam ATM.
2.g. Cash Cash includes petty cash, cash and cash in ATM.
2.h. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain
2.h. Current Accounts with Bank Indonesia and Other Banks Current Accounts with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables. Refer to Note 2.c for the accounting policy of loans and receivables.
Financial assets and financial liabilities Bank’s are offset and net amount presented in the statement of financial position, if and only if the Bank has a legally enforceable right to set off the recognized amounts, and intends either to settle on a net basis or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2.c untuk kebjakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
D1/March 31, 2015
20
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, jika diperlukan.
Current accounts with Bank Indonesia and other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs, less any impairment loss reserves, if necessary.
Pada tanggal 9 Februari 2011, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 13/10/PBI/2011, dimana ditetapkan bahwa GWM Utama dan Sekunder dalam Rupiah ditetapkan masing-masing sebesar 8% dan 2,50% dari dana pihak ketiga dalam rupiah, sedangkan GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam valuta asing. GWM LDR dalam Rupiah ditetapkan sebesar perhitungan antara Parameter Disinsentif Bawah atau Parameter Disinsentif Atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR Target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif.
On February 9, 2011, Bank Indonesia issued a regulation No. 13/10/PBI/2011 whereas the minimum ratio of Primary and Secondary Statutory Reserves is 8% of third party fund in rupiah and 2.50% of third party fund in foreign currency, respectively. LDR Minimum Staturory Reserves in rupiah is determined in the amount of computation between parameters under disincentive and over disincentive for the difference between the Bank’s LDR and LDR target by taking into account the difference between the Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR Incentive.
Pada tanggal 24 Desember 2013, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 15/15/PBI/2013, dimana ditetapkan bahwa GWM Utama dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah sebesar 4% dari dana pihak ketiga dalam rupiah.
On December 24, 2013, Bank Indonesia issued a regulation No. 15/15/PBI/2013 whereas the minimum ratio of Primary and Secondary Statutory Reserves is 8% of third party fund in rupiah and 4% of third party fund in rupiah, respectively.
GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga.
Primary Statutory Reserve is the minimum deposit that should be maintained by the Bank in current account with Bank Indonesia in certain percentage of third party fund determined by Bank Indonesia.
GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN) dan/atau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan Bank Indonesia sebesar persentase tertentu.
Secondary Statutory Reserve is the minimum reserve that should be maintained by the Bank in the form of Bank Indonesia Certificates (SBI), Government Debenture (SUN) and/or Excess Reserve, in certain percentage determined by Bank Indonesia.
GWM LDR adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia sebesar persentase dari dana pihak ketiga yang dihitung berdasarkan selisih antara LDR yang dimiliki oleh Bank dengan LDR Target.
LDR Statutory Reserve is the minimum reserve deposits that must be maintained by the Bank in the form of Bank Indonesia current account balances on a percentage of the third party fund is calculated based difference between the Bank’s LDR with targeted LDR.
2.i. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia merupakan penanaman dana dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), deposito on call, sertifikat deposito dan call money.
2.i. Placements with Bank Indonesia and Other Banks Placement with Bank Indonesia is the investment of funds in the form of Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI), on call deposits, certificates of deposites and call money.
Penempatan pada bank lain merupakan penanaman dana dalam deposito berjangka.
Placement with other banks is the investment of funds in the form of term deposits.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2.c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Placements with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables. Refer to Note 2.c for the accounting policy of loans and receivables.
D1/March 31, 2015
21
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Placements with Bank Indonesia and other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs.
2.j. Efek-efek Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara yang dibeli di pasar, dan obligasi korporasi.
2.j. Marketable Securities Marketable securities consist of Certificate of Bank Indonesia (SBI), government securities were purchased in the market, and corporate bonds.
Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo. Lihat Catatan 2.c untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo.
Marketable securities as financial assets are classified as available for sale and held to maturity. See Note 2.c for the accounting policy for financial assets classified as available for sale and held to maturity.
Efek-efek disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Marketable securities are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs.
2.k. Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali yang dimiliki terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Perbendaharaan Negara (SPN).
2.k. Reverse Repo Reverse repo consist of Government Securities and Treasury Bills.
Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2.c untuk kebijakan akuntasi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Reverse repo was classified as loans and receivables. Refer to Note 2.c for the accounting policy of loans and receivables.
Pada pengukuran awal, tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Reverse repo are initially presented at fair value plus directly attributable transaction costs.
Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali yang disepakati dikurangi dengan selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati (pendapatan bunga yang ditangguhkan) dan cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek-efek itu dibeli hingga saat dijual kembali.
Reverse repo are presented as receivables at the agreed resale price net of the difference between the purchase price and agreed resale price (unearned interest income) and allowance for impairment losses. The difference between the purchase price and the agreed resale price are amortized using effective interest rate as interest income over the period, commencing from the acquisition date to the resale date.
2.l. Kredit yang Diberikan Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam dengan peminjam, mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu.
2.l. Loans Loans represent providing of cash or cash equivalent based on agreements with borrowers, where borrowers had to repaid with interest after specified periods.
Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2.c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Loans are classified as loans and receivables. Refer to Note 2.c for the accounting policy of loans and receivables.
D1/March 31, 2015
22
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Pengukuran Awal Pada saat pengukuran awal, kredit diukur pada nilai wajar atau nilai wajar ditambah/dikurangi biaya dan pendapatan transaksi.
Initial Recognition Loans are initially recognized at fair value plus/minus transaction costs and income.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Nilai wajar kredit setelah pengukuran awal dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
Subsequent Measurement After initial recognition, loans are carried at amortized cost using the effective interest method less allowance for impairment losses.
Restrukturisasi Kredit Bermasalah Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
Non Performing Loan Restructuring Losses on loan restructurings in respect of modification of the terms of the loans are recognised only if the present value of total future cash receipts specified by the new terms of the loans, including both receipts designated as interest and those designated as loan principal, are less than the carrying amount of loans before restructuring.
Penghapusbukuan Kredit Macet Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan.
Non Performing Loan Write Off When a loan is uncollectible, it is written off against the related allowance for impairment loss. Such loans are written off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined.
Adapun kriteria debitur yang dapat dihapusbukukan meliputi: a. Fasilitas kredit telah mengalami penurunan nilai; b. Fasilitas kredit telah memiliki cadangan kerugian penurunan nilai sebesar 100% dari pokok kredit; c. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan pemulihan, namun tidak berhasil; d. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada kemampuan membayar; e. Hapus buku dilakukan terhadap seluruh liabilitas kreditnya, termasuk yang berasal dari non cash loan, sehingga penghapusbukuan tidak boleh dilakukan pada sebagian kreditnya (partial write off); dan f. Diumumkan secara terbuka.
The criteria for loan write offs are as follows:
2.m. Aset Tetap Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan.
2.m. Fixed Assets Land are stated at cost and not depreciated.
a. Loan facility is classified as impaired; b. Loan facility has been provided with 100% provision from the loan principal; c. Collection and recovery efforts have been made, but the results are unsuccessful; d. The debtor has no business prospect or its performance is poor or has no ability to pay; e. The write offs are performed for entire loan liabilities, including non cash loan, therefore write offs should not be done partially (partial write off); and f. Announced publicly.
Aset tetap diakui sebesar biaya perolehan dan selanjutnya dipertanggungjawabkan dengan menggunakan model biaya (cost model) dan dinyatakan sebesar nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
Fixed assets are recognized at cost and subsequently accounted for using the cost model and is stated at cost less accumulated depreciation.
Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) dengan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation on fixed asset is calculated using straight line method with estimated useful lives as follows:
D1/March 31, 2015
23
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated) Tahun/Years
Bangunan Perlengkapan dan Peralatan Kantor Renovasi Bangunan
20 5 5
Buildings Office Equipment Building Renovation
Biaya perbaikan dan perawatan dibebankan langsung ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya, sedangkan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi apabila kemungkinan besar Bank akan mendapatkan manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut yang melebihi standar kinerja yang diperkirakan sebelumnya.
The cost of repairs and maintenance is charged to the statements of comprehensive income as incurred, while significant additions are capitalized if the Bank will have future economic benefit of the asset that exceeds the expected performance standards.
Apabila suatu aset tetap tidak lagi digunakan atau dijual, nilai perolehan dan akumulasi penyusutan aset tersebut dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
When assets are retired or disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are eliminated from the financial statements. The resulting gains or losses are recognized in the current year statements of comprehensive income.
Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011) “Aset Tetap” dan ISAK No. 25 “Hak atas Tanah”. Biaya-biaya sehubungan dengan perolehan hak atas tanah diakui sebagai biaya perolehan hak atas tanah. Biaya-biaya sehubungan dengan pengurusan perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang umur hak atas tanah.
The Bank adopted SFAS No. 16 (Revised 2011) "Fixed Assets" and IFAS No. 25 "Land Rights". Expenses related to the acquisition of land rights are recognized as cost of acquisition of land rights. The costs in connection with the administration of the extension of land rights are deferred and amortized over the life of land rights.
Estimasi masa manfaat ekonomis, metode penyusutan, dan nilai residu dikaji ulang pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan secara prospektif.
Estimated useful lives, depreciation methods and residual values are reviewed at each reporting date and adjusted prospectively.
2.n. Biaya Dibayar di Muka dan Aset Lain-lain Biaya dibayar di muka adalah biaya yang telah dikeluarkan tetapi belum diakui sebagai biaya pada periode terjadinya. Biaya dibayar di muka akan digunakan untuk aktivitas Bank di masa mendatang. Biaya dibayar di muka akan diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif pada saat diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya.
2.n. Prepaid Expenses and Other Assets Prepaid expenses are expenses which have been incurred but have not been recognized as expense in the period incurred. Prepaid expenses will be benefitted for the future Bank’s activities. Prepaid expenses are recognized as expenses in the statement of comprehensive income as they are amortized in accordance with the expected period of benefit.
Termasuk dalam biaya dibayar di muka adalah biaya sewa dan biaya asuransi. Biaya sewa merupakan pembayaran dimuka terkait sewa gedung kantor yang diamortisasi selama masa sewa dan dimulai sejak gedung digunakan. Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method).
Included in prepaid expenses are rental expenses and insurance expense. Deferred rental cost is advance payment for office building rental which will be amortized over the rental period when building is in use. Prepaid expenses are amortized over the useful life of each prepayment by using straight line method.
Termasuk di dalam aset lain-lain antara lain adalah pendapatan yang masih akan diterima, estimasi pajak penghasilan yang dapat diklaim, perlengkapan kantor dan uang jaminan, dan tagihan kepada pihak ketiga.
Included in other assets are accrued income, estimated income tax to be claimed, office supplies and security deposits and third parties bills.
2.o. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Pada tanggal laporan posisi keuangan, Bank menelaah nilai tercatat aset non keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah
2.o. Impairment of Non Financial Assets At reporting dates, the Bank review the carrying amount of non financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment
D1/March 31, 2015
24
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset.
loss. If any of such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Bank estimate the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non keuangan kurang dari nilai tercatatnya, maka nilai tercatat aset non keuangan dikurangi menjadi sebesar jumlah terpulihkan dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laporan laba rugi komprehensif.
Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell or value in use. If the recoverable amount of a non financial asset is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against the statements of comprehensive income.
2.p. Liabilitas Segera Liabilitas segera adalah liabilitas Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perjanjian yang ditetapkan sebelumnya.
2.p. Obligations Due Immediately Obligations due immediately is a liability of the Bank to other parties who are required to be paid out according to previously established agreements.
Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi. Lihat Catatan 2.c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Obligations due immediately are carried at amortized costs. See Note 2.c for the accounting policy for financial liabilities that are measured at amortized costs.
2.q. Simpanan Nasabah dan Simpanan dari Bank Lain
2.q. Deposits from Customers and Deposits from Other Banks Deposits from customers are the funds placed by customers (excluding banks) to the Bank based on fund deposit agreements. Included in this account are demand deposits, saving deposits, and time deposits.
Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (selain bank) kepada Bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro, tabungan, dan deposito berjangka. Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik di dalam maupun luar negeri, dalam bentuk giro, interbank call money, dan deposito berjangka.
Deposits from other banks represent liabilities to domestic and overseas banks, in the form of current accounts, interbank call money, and time deposits.
Simpanan dari nasabah dan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2.c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Deposits from customers and other banks are classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2.c for the accounting policy for financial liabilties at amortized cost.
Pada pengukuran awal, simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Deposits from customer and deposits from other banks are initially measured at fair value plus directly attributable transaction costs.
2.r. Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing dicatat dalam pendapatan bunga dan beban bunga di dalam laporan laba rugi komprehensif menggunakan metode suku bunga efektif.
2.r. Interest Income and Expense Interest income and expense for all interest bearing financial instruments are recognized within interest income and interest expense in the statement of comprehensive income using the effective interest method.
D1/March 31, 2015
25
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup komisi, provisi yang material, dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya.
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial asset or a financial liability and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or, when appropriate, a shorter period to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates cash flows considering all contractual terms of the financial instrument, but does not consider future credit losses. The calculation includes significant fees, commissions and other fees paid or received between parties to the contract that are integral part of the effective interest rate, transaction costs, and all other premiums or discounts.
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui atas bagian aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai, berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.
Once a financial asset or a group of similar financial assets has been written down as a result of an impairment loss, interest income is recognised on the unimpaired portion of the impaired financial assets using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss.
Pendapatan bunga atas kredit yang diberikan atau aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai bermasalah diakui pada saat pendapatan tersebut diterima. Pada saat aset keuangan diklasifikasikan sebagai bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi belum ditagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi.
Interest income on loans or other earning assets that classified as non performing is recognised only to the extent that the interest is received in cash. When a financial asset is classified as non-performing, any interest income previously recognised but not yet collected is reversed against interest income. The reversed interest income is recognised as a contingent receivable.
2.s. Pendapatan Provisi dan Komisi Provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit diakui sebagai bagian/(pengurang) dari biaya perolehan kredit dan akan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif.
2.s. Fees and Commissions Income Fees and commissions income directly related to significant lending activities, are recognized as a part/(deduction) of lending cost and will be recognized as interest income by amortizing the carrying value of loan with effective interest rate method.
Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan pemberian kredit atau suatu jangka waktu diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi sebagai pendapatan operasional lainnya.
Fees and commissions income which are not related to lending activities or a specific period are recognized as revenues on the transaction date as other operating income.
2.t. Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya i. Penghasilan Jasa Perbankan Lainnya Pendapatan jasa perbankan lainnya terdiri dari komisi transfer, komisi inkaso, biaya administrasi tabungan, giro dan jasa pengelolaan keuangan.
2.t. Other Operating Income (Expenses) i. Other Banking Services Income Other banking services income includes transfer fees, collection fees, and commissions from deposits, saving deposits, demand deposits, and financial management services.
D1/March 31, 2015
26
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
ii. Beban Tenaga Kerja Beban tenaga kerja meliputi beban berupa gaji karyawan, bonus, lembur, tunjangan dan pelatihan.
ii. Personnel Expenses Personnel expense includes expenses related with salaries for employees, bonuses, overtime, allowances, and training.
iii. Beban Umum dan Administrasi Beban umum dan administrasi merupakan beban yang timbul sehubungan dengan aktivitas kantor dan operasional Bank.
iii. General and Administrative Expenses General and administrative expenses represent expenses which relate to office activities and the Bank’ operational activities.
2.u. Perpajakan Pajak penghasilan dalam laporan laba rugi periode berjalan terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Pajak penghasilan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi yang diakui langsung dalam ekuitas atau pendapatan komprehensif lainnya, dalam hal ini diakui dalam ekuitas atau pendapatan komprehensif lainnya.
2.u. Taxation Income taxes in the income statement for the period comprise current and deferred tax. Income tax is recognized in the statement of comprehensive income, except for transactions that relate to transactions that are recognized directly in equity or other comprehensive income, in which case it is recognized in equity or other comprehensive income.
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak periode berjalan.
Current tax expense is based on the estimated taxable income for the current period.
Aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dilakukan saling hapus jika dan hanya jika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus jumlah yang diakui; dan bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Current tax assets and liabilities are offset current tax done if and only if the entity has rights that can be enforced by law to offset the recognized amounts; and intends to finish with a net basis, or realize the asset and settle the liability simultaneously.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between assets and liabilities for commercial purposes and for tax purposes at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry forward of unused tax losses, are recognized to the extent that realization of such benefits.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada akhir periode laporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the end of the reporting period.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan saling hapus jika dan hanya jika entitas memiliki hak secara hukum untuk saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, dan aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan atas entitas kena pajak, yang sama atau entitas kena pajak berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan yang mana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diharapkan diselesaikan atau dipulihkan.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset performed if and only if the entity has a legal right to offset current tax assets against current tax liabilities and deferred tax assets and deferred tax liabilities related to income taxes levied by the tax authorities on taxable entity tax, the same or different taxable entities which intend to recover current tax assets and liabilities with a net basis, or realize the asset and settle the liability simultaneously, in each future period in which significant amounts of the assets or deferred tax liabilities are expected to be completed or restored .
D1/March 31, 2015
27
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
2.v. Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Bank dalam suatu periode akuntansi.
2.v. Employee Benefits Short term employee benefits are recognized when there is undiscounted amount of benefits expected to be paid in exchange of service provided to the Bank in an accounting period.
Liabilitas program pasca kerja imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aset program, yang disesuaikan dengan keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar di masa yang akan datang dengan menggunakan tingkat bunga surat utang negara dalam mata uang yang sama dengan mata uang pensiun yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo pensiun yang bersangkutan.
The liability recognised in the statement of financial position in respect of defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the statement of financial position’s date less the fair value of plan assets, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service cost. The defined benefit obligation is calculated annually using the Projected Unit Credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of Government Bonds that are denominated in the currency in which the pension will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
Keuntungan atau kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan pada program pensiun. Apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau beban selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.
Actuarial gains or losses arising from experience adjustments, changes in actuarial assumptions and amendments to pension plans when exceeding 10% of present value of the defined benefit obligation or 10% of fair value program’s asset are charged or credited to income or expense over the average remaining service lifes of the related employees.
Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, Bank berkomitmen untuk: a. memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau b. menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.
Termination benefits are recognized when, and only if, the Bank is committed to: a. terminate an employee or group of employees before the normal retirement date; or b. provide termination benefits as a result of an offer made in order to encourage voluntary redudancy.
2.w. Transaksi dengan Pihak Berelasi Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor yang meliputi:
2.w. Transactions with Related Parties The Bank enters into transactions with related parties. A related parties represents person or entity who is related to the reporting entity as follows:
a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
a) A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: i. has control or joint control over the reporting entity; ii. has significant influence over the reporting entity; or iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity. b) An entity is related to the reporting entity if it meets one of the following: i. The entity, and the reporting entity are numbers of the same group (which means that each parent, subsidiary, and fellow subsidiary is related to each other);
b) Satu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lainnya); D1/March 31, 2015
28
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); dan vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member; iii. Both entities are joint ventures of the same third party; iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity; v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity; vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); and vii. A person identified in (a).(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).
2.x. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.
2.x. Earnings per Share Earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the period.
2.y. Informasi Segmen Operasi Sebuah segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a. yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b. hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh kepala operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c. tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
2.y. Operating Segment Information An operating segment is a component of the Bank: a. that engages in business activities from which it may earn revenue and incur expenses (including revenue and expenses relating to the transactions with other components of the same entity); b. whose operating results are regularly reviewed by chief operating decision maker to make decisions regarding the resources to be allocated and assess its performance; and c. for which discrete financial information is available.
Karena pada saat ini manajemen Bank hanya menelaah alokasi aset keuangan tertentu di antara nasabah ritel, nasabah usaha kecil dan menengah (UKM) serta nasabah middle rate, tetapi tidak untuk hasil operasi lainnya serta informasi keuangan yang dapat dipisahkan juga tidak tersedia di Bank, maka manajemen berkeyakinan Bank pada saat ini dikelola sebagai segmen operasi tunggal.
D1/March 31, 2015
Since the current management of the Bank only examine certain financial asset allocation among retail customers, small and medium business customers (SMEs) as well as middle rate customers, but not for other operating results, and financial information that can be separated is also not available in the Bank, the management believes that currently the Bank is managed as a single operating segment.
29
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
3. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi
3.
Source of Estimation Uncertainty and Accounting Judgment
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan membutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.
Certain estimates and assumption are made in the presentation of the financial statements requires management judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.
Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity with SFAS are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors, including expectations with regards to future events.
Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.
Although these estimates and assumption are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates and assumptions.
a. Nilai Wajar atas Instrumen Keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika seperti yang dijelaskan dalam catatan 2.c. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar.
a. Fair Value of Financial Instruments Where the fair values of financial assets and financial liabilities recorded on the statement of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques that include the use of mathematical models as described in note 2.c. The inputs to these models are derived from observable market data where possible, but where observable market data are not available, judgment is required to establish fair values. The judgment include considerations of liquidity and model inputs such as volatility and discount rates, prepayment rates, and default rate assumptions. .
b. Penurunan Nilai Kredit yang Diberikan dan Piutang Bank mereviu kredit yang diberikan dan piutang secara individu pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif seperti yang dijelaskan dalam catatan 2.e. Secara khusus, justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas ini, Bank membuat justifikasi tentang situasi keuangan peminjam.
b. Impairment Losses on Loans and Receivables The Bank reviews its loans and receivables individually at each statement of financial position date to assess whether an impairment loss should be recorded in the statement of comprehensive income as described in note 2.e. In particular, judgment by management is required in the estimation of the amount and timing of future cash flows when determining the impairment loss. In estimating these cash flows, the Bank makes judgments about the borrower’s financial situation and the net realizable value of collateral.
Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual mungkin berbeda, yang tercermin dalam perubahan penyisihan penurunan nilai tersebut di masa mendatang. Nilai tercatat kredit yang diberikan dan cadangan kerugian penurunan nilainya disajikan di Catatan 10.
These estimates are based on assumptions about a number of factors and actual results may differ, as reflected in changes in the provision for impairment in the future. The carrying value of loans and its allowance for impairment losses are disclosed in Note 10.
D1/March 31, 2015
30
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
4. Kas
4. Cash 2014 Rp
Rupiah Jumlah
2013 Rp
49,797 49,797
23,584 23,584
Per 31 Desember 2014 dan 2013, saldo kas termasuk kas pada ATM masing-masing sebesar Rp5.547 dan Rp3.010.
As of December 31, 2014 and 2013, cash balance includes cash in ATM amounting to Rp5,547 and Rp3,010, respectively.
5. Giro pada Bank Indonesia
5. Current Accounts with Bank Indonesia 2014 Rp
Rupiah Jumlah
Rupiah Total
2013 Rp
424,897 424,897
265,191 265,191
Rupiah Total
Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, setiap bank di Indonesia diwajibkan memiliki saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga baik dalam Rupiah maupun mata uang asing.
According to the regulation of Bank Indonesia, each bank in Indonesia is required to maintain a minimum liquidity reserve in certain percentage of third party funds both in Rupiah and foreign currencies.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, GWM Bank ditentukan berdasarkan PBI No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 tentang Perubahan atas PBI No. 12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah sebesar:
As of December 31, 2014 and 2013, the Bank’s Minimum Ratio Statutory Reserves based on PBI No. 15/15/PBI/2013 dated December 4, 2013 regarding Minimum Ratio of Statutory Reserves for Commercial Banks with Bank Indonesia in Rupiah are as follows:
2014 (%) Rupiah GWM Utama GWM Sekunder
2013 (%) 8.00 4.00
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, GWM Bank telah sesuai dengan ketentuan tersebut di atas, dimana rasio GWM untuk rekening Rupiah pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar:
2013 (%) 10.37 11.26
Pada tanggal 31 Desember 2014, Bank diwajibkan membentuk GWM LDR sebesar minimal 2,36% (2013: 3,23%). GWM LDR yang telah dibentuk Bank per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar 424,51%(2013: 349,19%).
D1/March 31, 2015
Rupiah Primary Statutory Reserves Secondary Statutory Reserves
As of December 31, 2014 and 2013, the bank reserve in accordance with the above provisions, where the GWM ratio for Rupiah accounts as of December 31, 2014 and 2014, respectively are as follows:
2014 (%) Rupiah GWM Utama GWM Sekunder
8.00 4.00
11.27 6.07
Rupiah Primary Statutory Reserves Secondary Statutory Reserves
As of December 31, 2014, the Bank is required to maintain LDR Statutory Reserve at least 2.36% (2013: 3.23%). The LDR Statutory Reserve maintained by the Bank as of December 31, 2014 amounted to 424.51% (2013: 349.19%).
31
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
6. Giro pada Bank Lain
6. Current Account with Other Banks 2014 Rp
Pihak Ketiga - Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah
2013 Rp
3,419 8,371 553 5 12,348
8,078 2,551 101 8 10,738
Third Parties - Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Total
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun giro pada bank lain masing-masing sebesar 2,50% dan 1,58% pada tanggal 31 Desember 2014. dan 2013.
The average interest rate on current account with other bank for the years ended December 31, 2014 and 2013 is 2.50% and 1.58%, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh giro pada bank lain digolongkan sebagai Lancar.
As of December 31 2014 and 2014, all current accounts with other banks were classified as Current.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas giro pada bank lain sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that there is no impaired current account with other banks therefore no allowance for impairment losses is needed.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, giro pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dijadikan sebagai deposit atas kerjasama ATM Bersama.
As of December 31, 2014 and 2013, current account with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk is used as a deposit for ATM Bersama.
7. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
7. Placements with Bank Indonesia and Other Banks
Rincian penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebagai berikut:
The details of placements with Bank Indonesia and other banks are as follows:
2014 Rp Rupiah Fasilitas Simpanan pada Bank Indonesia (FASBI) Call Money PT Bank Mega Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Indonesia Eximbank PT Bank CTBC Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank KEB Hana Bangkok Bank Public Company Limited Deposito on Call PT Bank CIMB Niaga Tbk
D1/March 31, 2015
2013 Rp
599,700 599,700
753,000 753,000
100,000 100,000 90,000 50,000
-----
50,000 50,000 50,000 490,000
-----
104,000 104,000
---
32
Rupiah Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI) Call Money PT Bank Mega Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Indonesia Eximbank PT Bank CTBC Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank KEB Hana Bangkok Bank Public Company Limited Deposit on Call PT Bank CIMB Niaga Tbk
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated) 2014 Rp
Sertifikat Deposito PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Commonwealth PT Bank KEB Hana PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Jumlah
2013 Rp
72,390 73,353 48,527 48,158 242,428 1,436,128
Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jangka waktu sebagai berikut:
1,193,700 -242,428 -1,436,128
753,000 ---753,000
Less than or up to 1 month More than 1 - 3 months More than 3 - 6 months More than 6 - 12 months Total
Placements with Bank Indonesia and other banks based on the remaining periods of maturity are as follows:
2014 Rp
2013 Rp
1,193,700 34,484 207,944 -1,436,128
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun penempatan pada Bank Indonesia untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Deposito on Call Call Money Sertifikat Deposito
Total
2013 Rp
Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo berikut:
Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 6 bulan Lebih dari 6 - 12 bulan Jumlah
Certificates of Deposits PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Commonwealth PT Bank KEB Hana PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Placements with Bank Indonesia and other banks based on the period of time are as follows:
2014 Rp Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 6 bulan Lebih dari 6 - 12 bulan Jumlah
-----753,000
753,000 ---753,000
Less than or up to 1 month More than 1 - 3 months More than 3 - 6 months More than 6 - 12 months Total
The average interest rates on placements with Bank Indonesia for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014 (%)
2013 (%)
5.75 7.50 6.55 6.68
5.63 ----
Bank Indonesia Deposit Facility Deposit on Call Call Money Certificates of Deposits
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that there is no indication of impairment of placement with Bank Indonesia and other banks therefore no allowance for impairment losses is needed.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijaminkan.
As of December 31, 2014 and 2013, there are no placements with Bank Indonesia used as collateral.
D1/March 31, 2015
33
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
8. Efek-efek
8. Marketable Securities
Berdasarkan tujuan investasi, jenis, dan mata uang adalah sebagai berikut:
Based on the investment objectives, types, and currency are as follows:
2014 Rp
2013 Rp
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah Sertifikat Deposito Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih
180,000 -(1,580) 178,420
23,692 50,000 (712) 72,980
Obligasi Korporasi Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih
327,500 (83) 327,417
142,700 (733) 141,967
Corporate Bonds Unamortized Discount Net
Obligasi Pemerintah Premium yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih
30,000 526 30,526
164,600 1,408 166,008
Government Bonds Unamortized Premium Net
Reksadana Terproteksi Nilai Bersih
60,000 60,000
---
Protected Funds Net
150,000 150,000 746,363
50,000 50,000 430,955
271,460
271,460
(49,340) 6,220 228,340
(65,388) 6,557 212,629
--
5,000
----
(14) 95 5,081
Sub Jumlah
228,340
217,710
Sub Total
Jumlah
974,703
648,665
Total
Medium Term Notes Nilai Bersih Sub Jumlah Tersedia untuk Dijual - Rupiah Obligasi Pemerintah Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi atas Peningkatan (Penurunan) Nilai Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih Obligasi Korporasi Kerugian yang Belum Direalisasi atas Kenaikan Nilai Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih
Berdasarkan tujuan investasi, mata uang, dan penerbit adalah sebagai berikut:
D1/March 31, 2015
Medium Term Notes Net Sub Total Available for Sale - Rupiah Government Bonds Unrealized Gain (Losses) in Increase (Decrease) in Value Unamortized Discount Net Corporate Bonds Unrealized Losses in Increase in Value Unamortized Discount Net
Based on the investment objectives, currency, and issuer are as follows:
2014 Rp Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah Bank Indonesia Pemerintah Republik Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Astra Sedaya Finance PT Bank Permata Tbk PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)
Held to Maturity - Rupiah Deposit Certificates of Bank Indonesia Certificates of Bank Indonesia Unamortized Discount Net
2013 Rp
178,420 30,526 75,000 61,507 60,000 60,000 50,000
72,980 166,008 -14,921 50,000 -50,000
34
Held to Maturity - Rupiah Bank Indonesia Republik of Indonesia Government PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Astra Sedaya Finance PT Bank Permata Tbk PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated) 2014 Rp
2013 Rp
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah PT Bank ICBC Indonesia PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Indomobil Finance Indonesia PT Pegadaian (Persero) PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Indonesia Eximbank PT Bank OCBC NISP Tbk PT BFI Finance Indonesia Tbk PT Mandiri Tunas Finance PT Surya Artha Nusantara Finance PT Federal International Finance PT BCA Finance Sub Jumlah
50,000 40,961 26,997 21,977 20,000 16,000 10,012 9,987 9,970 9,051 7,995 7,960 -746,363
-14,674 -----32,860 --1,699 8,043 19,770 430,955
Tersedia untuk Dijual - Rupiah Pemerintah Republik Indonesia PT Pegadaian (Persero) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Sub Jumlah
228,340 --228,340
212,629 3,049 2,032 217,710
Available for Sale - Rupiah Republik of Indonesia Government PT Pegadaian (Persero) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Sub Total
Jumlah
974,703
648,665
Total
Berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:
Based on period of time are as follows: 2014 Rp
Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 12 bulan Lebih dari 1 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah
2013 Rp
125,954 193,553 427,519 227,677 974,703
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:
More than 1 - 3 months More than 3 - 12 months More than 1 - 5 years More than 5 years Total
2013 Rp
149,758 99,401 266,346 231,526 227,672 974,703
Nilai wajar efek tersedia untuk dijual didasarkan pada harga pasar efek yang tercatat pada tanggal pelaporan. Akumulasi keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi akibat kenaikan/ (penurunan) nilai wajar efek-efek pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar (Rp49.340) dan Rp(65.402) yang dicatat sebagai bagian komponen ekuitas, sehingga Bank mengakui keuntungan/(kerugian) tahun D1/March 31, 2015
23,476 192,755 219,805 212,629 648,665
Based on remaining period of maturity are as follows:
2014 Rp Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 12 bulan Lebih dari 1 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah
Held to Maturity - Rupiah PT Bank ICBC Indonesia PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Indomobil Finance Indonesia PT Pegadaian (Persero) PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Indonesia Eximbank PT Bank OCBC NISP Tbk PT BFI Finance Indonesia Tbk PT Mandiri Tunas Finance PT Surya Artha Nusantara Finance PT Federal International Finance PT BCA Finance Sub Total
1,699 125,726 308,611 -212,629 648,665
Less than or up to 1 month More than 1 - 3 months More than 3 - 12 months More than 1 - 5 years More than 5 years Total
Fair value of available for sale securities are based on market prices of listed securities at the reporting date. Accumulated unrealized gains/(loss) resulting from the increase/(decrease) in fair value of marketable securities at December 31, 2014 and 2013 amounting to Rp(49,340) and Rp(65,402), respectively, which is recorded as part of the equity component, and the Bank recognized current year gain/ 35
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
berjalan atas perubahan nilai wajar efek-efek masing-masing sebesar Rp16.048 dan Rp(66.312), sedangkan penyesuaian reklasifikasi atas keuntungan/(kerugian) yang termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif masing-masing sebesar Rp14 dan nihil.
(losses) from changes in fair value of marketable securities amounting to Rp16,048 and Rp(66,312) respectively, whereas reclassification adjustment on gains/(losses) which already included in statement of comprehensive income amounted to Rp14 and nil, respectively.
Tingkat bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut:
The average interest rate per year is as follows:
Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi Korporasi Medium Term Notes
2014 (%)
2013 (%)
-6.89 6.48 8.73 9.24
5.74 6.82 6.00 7.87 9.50
Certificates of Bank Indonesia Deposit Certificates of Bank Indonesia Government Securities Coprporation Bonds Medium Term Notes
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh efek-efek digolongkan sebagai Lancar.
As of December 31 2014 and 2013, all marketable securities were classified as Current.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas efek-efek sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that there is no impaired marketable securities therefore no allowance for impairment losses is needed.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat efek-efek dari pihak berelasi.
As of December 31, 2014 and 2013, there were no marketable securities from related party.
Rincian peringkat obligasi korporasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) yang dimiliki oleh Bank adalah sebagai berikut:
Rating of corporate bonds by PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) for the Bank are as follows:
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah Indonesia Eximbank PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk PT Astra Sedaya Finance PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT BCA Finance PT BFI Finance Indonesia Tbk PT Federal International Finance PT Indomobil Finance Indonesia PT Mandiri Tunas Finance PT Pegadaian (Persero) PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) PT Surya Artha Nusantara Finance Tersedia untuk Dijual - Rupiah PT Pegadaian (Persero) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
D1/March 31, 2015
2014 Rp
2013 Rp
idAAA idAA+ idAA+ idAAA idAA+ idAA -idA+ idAA+ idA idAA idAA+ idAA+ idAA+ idAA-
idAAA idAA+ idAA+ idAAA idAA+ idAA idAA+ idA+ idAA+ idA idAA -idAA+ idAA+ idAA-
Held to Maturity - Rupiah Indonesia Eximbank PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk PT Astra Sedaya Finance PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT BCA Finance PT BFI Finance Indonesia Tbk PT Federal International Finance PT Indomobil Finance Indonesia PT Mandiri Tunas Finance PT Pegadaian (Persero) PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) PT Surya Artha Nusantara Finance
idAA+ idAA
Available for Sale - Rupiah PT Pegadaian (Persero) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
-idAA
36
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Rincian peringkat surat utang jangka menengah (MTN) dari PT Fiitch Ratings Indonesia yang dimiliki oleh Bank adalah sebagai berikut:
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)
rating of medium term notes by PT Fitch Ratings Indonesia owned by the Bank are as follows:
2014 Rp
2013 Rp
F1+(idn) F1+(idn) F1+(idn)
--F1+(idn)
Held to Maturity - Rupiah PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)
9. Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
9. Reverse Repo
2014 Pihak Penjual/ Counterparty
Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Jumlah/Total
Jenis Efek/ Type of Securitiy
SPN12150611 FR0027 FR0027 FR0071 FR0064 SPN12150206 FR0071 FR0059
Nilai Nominal/ Nominal Account Rp 15,277 50,000 34,723 100,000 25,000 25,000 50,000 100,000 400,000
Tingkat Suku Bunga/ Interest Rate
Tingkat Kupon/ Coupon Rate
Tanggal Dimulai/ Commencement Date
Tanggal Jatuh Tempo/ Maturity Date
6.010% 6.020% 6.010% 6.020% 6.010% 6.000% 6.000% 6.010%
6.298% 6.300% 6.300% 7.340% 7.350% 6.180% 7.340% 7.300%
4 Desember/December 2014 4 Desember/December 2014 4 Desember/December 2014 5 Desember/December 2014 8 Desember/December 2014 8 Desember/December 2014 10 Desember/December 2014 30 Desember/December 2014
5 Januari/January 2015 5 Januari/January 2015 5 Januari/January 2015 6 Januari/January 2015 6 Januari/January 2015 6 Januari/January 2015 7 Januari/January 2015 27 Januari/January 2015
Tingkat Suku Bunga/ Interest Rate
Tingkat Kupon/ Coupon Rate
5.900% 6.060% 6.060% 5.900% 5.900%
7.875% 10.250% 5.625% 11.000% 0.000%
Nilai Tercatat/ Carrying Amount Rp 14,038 48,094 33,400 104,196 19,809 23,504 51,961 86,612 381,614
2013 Pihak Penjual/ Counterparty
Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Jumlah/Total
Jenis Efek/ Type of Securitiy
FR0069 FR0042 FR0063 FR0026 SPN12140604
Nilai Nominal/ Nominal Account Rp 300,000 273,609 126,391 120,178 79,822 900,000
Per 31 Desember 2014 dan 2013, jangka waktu efek yang dibeli dengan janji dijual kembali sejak tanggal pembelian hingga tanggal dijual kembali adalah sebagai berikut: Surat Utang Negara Surat Perbendaharaan Negara
30 hari/days 30 hari/days
Per 31 Desember 2014 dan 2013, rincian tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:
D1/March 31, 2015
37
Tanggal Dimulai/ Commencement Date
27 Desember/December 27 Desember/December 24 Desember/December 31 Desember/December 31 Desember/December
Tanggal Jatuh Tempo/ Maturity Date
2013 2013 2013 2013 2013
3 Januari/January 2014 10 Januari/January 2014 7 Januari/January 2014 7 Januari/January 2014 7 Januari/January 2014
Nilai Tercatat/ Carrying Amount Rp 287,792 299,575 98,198 120,260 73,679 879,504
As of December 31, 2014 and 2013, the period of reverse repo since acquisition date until resale is as follows:
Government Securities Treasury Bills
As of December 31, 2014 and 2013, the details of reverse repo based on outstanding period to maturity are as follows:
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated) 2014
≤ 1 bulan/ month Rp
Jenis Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
Surat Utang Negara Surat Perbendaharaan Negara Jumlah
> 1 - 3 bulan/ months Rp
344,072 37,542 381,614
> 3 - 12 bulan/ months Rp ----
Reverse Repo
Jumlah/ Total Rp ----
Type
344,072 37,542 381,614
Government Securities Treasury Bills Total
2013
≤ 1 bulan/ month Rp
Jenis Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
Surat Utang Negara Surat Perbendaharaan Negara Jumlah
> 1 - 3 bulan/ months Rp
805,825 73,679 879,504
> 3 - 12 bulan/ months Rp ----
Reverse Repo
Jumlah/ Total Rp ----
Type
805,825 73,679 879,504
Government Securities Treasury Bills Total
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat saldo efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dengan pihak yang berelasi.
As of December 31, 2014 and 2013, there was no reverse repo with related party.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh efek yang dibeli dengan janji dijual kembali digolongkan sebagai lancar.
As of December 31, 2014 and 2013, all reverse repo were classified as current.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai.
Management believes that there is no impaired reverse repo therefore any allowance for impairment losses is needed.
10. Kredit yang Diberikan
10. Loans
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kredit yang diberikan dinilai secara kolektif dan tidak terdapat kredit yang mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2014 and 2013, loans assessed collectively and there is no credit impaired.
a.
a. By Type of Loans, Currency, and Loan Quality
Berdasarkan Jenis, Mata Uang, dan Kualitas Kredit 2014 Lancar/ Current Rp Pihak Ketiga Rupiah Modal Kerja Investasi Konsumsi Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
D1/March 31, 2015
Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention Rp
Kurang Lancar/ Sub Standard Rp
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Rp
1,854,994 479,783 69,104 2,403,881
-----
-----
-----
-----
1,854,994 479,783 69,104 2,403,881
(11,194) 2,392,687
---
---
---
---
(11,194) 2,392,687
38
Third Parties Rupiah Working Capital Investment Consumer Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated) 2013
Lancar/ Current
Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention Rp
Rp Pihak Ketiga Rupiah Modal Kerja Investasi Konsumsi Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
b.
Kurang Lancar/ Sub Standard Rp
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Rp
792,620 362,598 84,840 1,240,058
-----
-----
-----
-----
792,620 362,598 84,840 1,240,058
(6,039) 1,234,019
---
---
---
---
(6,039) 1,234,019
Berdasarkan Sektor Ekonomi
Third Parties Rupiah Working Capital Investment Consumer Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
b. By Economic Sectors 2014
Lancar/ Current Rp Pihak Ketiga Rupiah Perdagangan, Restoran dan Hotel Industri Konstruksi Pertambangan Jasa Lain-lain Jumlah
Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention Rp
Kurang Lancar/ Sub Standard Rp
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Rp
710,901 758,438 112,584 2,782 384,417 434,759 2,403,881
--------
--------
--------
--------
710,901 758,438 112,584 2,782 384,417 434,759 2,403,881
Third Parties Rupiah Trading, Restaurant and Hotels Manufacturing Construction Mining Services Others Total
(11,194) 2,392,687
---
---
---
---
(11,194) 2,392,687
Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
2013 Lancar/ Current Rp Pihak Ketiga Rupiah Perdagangan, Restoran dan Hotel Industri Konstruksi Pertambangan Jasa Lain-lain Jumlah
Dalam Perhatian Khusus/ Special Mention Rp
Kurang Lancar/ Sub Standard Rp
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Rp
Rp
Rp
-----
410,957 381,731 57,739 3,957 282,291 103,383 1,240,058
Third Parties Rupiah Trading, Restaurant and Hotels Manufacturing Construction Mining Services Others Total
--
(6,039) 1,234,019
Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
410,957 381,731 57,739 3,957 282,291 103,383 1,240,058
---
---
---
---
-----
-----
-----
(6,039) 1,234,019
--
--
--
Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
Rasio kredit bermasalah dihitung sesuai dengan pedoman perhitungan rasio keuangan sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 sebagaimana telah diubah dengan SE-BI No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 yang kemudian diubah melalui SE-BI No.12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 dan SE-BI No. 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011.
D1/March 31, 2015
The ratio of non performing loans shall be calculated in accordance with the calculation guidelines of financial ratios as set out in Circular Letter of Bank Indonesia (SE-BI) No. 3/30/DPNP dated December 14, 2001 amended by SE-BI No. 7/10/DPNP dated March 31, 2005 which was amended by SE-BI No. 12/11/DPNP dated March 31, 2010 and SE-BI No. 13/30/DPNP dated December 16, 2011.
39
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank tidak memiliki kredit bermasalah. c.
As of December 31, 2014 and 2013, the Bank has no non performing loans.
Berdasarkan Jangka Waktu Kredit Rincian jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan perjanjian kredit adalah sebagai berikut:
c.
2014 Rp Rupiah ≤ 1 Tahun > 1 - 3 Tahun > 3 - 5 Tahun > 5 Tahun Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
2013 Rp
1,126,139 495,851 457,662 324,229 2,403,881
668,750 128,644 311,984 130,680 1,240,058
(11,194)
(6,039)
2,392,687
1,234,019
d. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo Rincian jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan sisa waktu dari tanggal posisi keuangan sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2014 Rp Rupiah ≤ 1 Tahun > 1 - 3 Tahun > 3 - 5 Tahun > 5 Tahun Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
e.
By Loan Periods Loan periods based on the loan agreements are as follows:
Rupiah ≤ 1 Year > 1 - 3 Years > 3 - 5 Years > 5 Years Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
d. By Remaining Periods Loans based on the remaining periods from statement of financial position date to maturity date are as follows: 2013 Rp
1,465,270 216,325 431,533 290,753 2,403,881
691,004 122,815 314,996 111,243 1,240,058
(11,194) 2,392,687
(6,039) 1,234,019
Rupiah ≤ 1 Year > 1 - 3 Years > 3 - 5 Years > 5 Years Total Less: Allowance for Impairment Losses Total - Net
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan dinilai secara kolektif dan tidak terdapat kredit yang mengalami penurunan nilai.
e. Allowance for Impairment Losses As of December 31, 2014 and 2013, the allowance for possible of loans is assessed collectively and there were no impaired loans.
Perubahan dalam cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses are as follows:
2014 Rp Saldo Awal Pembentukan selama Tahun Berjalan Pemulihan selama Tahun Berjalan Saldo Akhir
2013 Rp 6,039 5,318 (163)
1,915 4,124 --
11,194
6,039
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, pembentukan penyisihan aset produktif yang dihitung
D1/March 31, 2015
Beginning Balance Allowance during the Year Recovery during the Year Ending Balance
As of December 31, 2014 and 2013, the minimum allowance for impairment losses computed under the
40
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
f.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
berdasarkan ketentuan Bank Indonesia masing-masing sebesar Rp24.039 dan Rp12.401, sehingga pemenuhan cadangan adalah masing-masing sebesar 46,57% dan 48,70%.
Bank Indonesia regulation amounted to Rp24,039 and Rp12,401, respectively, and thus fulfilling the allowance of 46.57% and 48.70%, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian kerugian penurunan nilai yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
Management believes that the above allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses, which might arise from uncollectible loans.
Informasi Pokok Lainnya Sehubungan dengan Kredit yang Diberikan
f.
1. Umum Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lain yang dapat diterima oleh perbankan.
Other Significant Information in Connection with The Loans 1.
Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit perorangan lainnya.
General Loans are generally secured by collateral tied to the mortgage or power of attorney to sell, time deposits or other collateral acceptable to banks. Consumer loans consist of home mortgage loans, automobile loans, and other personal loans.
2. Tingkat Bunga Tingkat bunga rata-rata per tahun kredit yang diberikan masing-masing sebesar 11,55% dan 10,62% untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
2.
Interest Rates The average annual interest rates of loans were 11.55% and 10.62% for the years ended December 31, 2014 and 2013, respectively.
3. Deposito Berjangka yang Dijaminkan Sebagai Agunan Kredit yang diberikan dijamin dengan agunan yang diikat hak tanggungan, deposito berjangka dan jaminan lainnya.
3.
Time Deposits Pledged as Collateral Loans are secured by mortgages, deposits and other guarantees.
Jumlah kredit yang dijamin dengan deposito berjangka per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar Rp166.133 dan Rp45.881.
Total loans secured by time deposits as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp166,133 and Rp45,881, respectively
Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar Rp183.428 dan Rp66.397 atau sebesar 6,71% dan 5,61% dari jumlah deposito berjangka (Catatan 15).
Time deposits pledged as collateral of loans as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp183,428 and Rp66,937 or 6.71% and 5.61% of total time deposits, respectively (Note 15).
4. Batas Maksimum Pemberian Kredit Pada tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan terhadap ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
4.
Legal Lending Limit For the years ended December 31, 2014 and 2013, the Bank did not violate or exceed the Legal Lending Limit (LLL) requirement.
5. Kelonggaran Tarik Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan (kelonggaran tarik) per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp457.389 dan Rp292.396 (Catatan 31).
5.
Unused Loan Facilities Unused loan facilities as of December 31, 2014 and 2013, amounted to Rp457.389 and Rp292,396, respectively (Note 31).
6. Kredit Hapus Buku Kredit hapus buku per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp1.459 (Catatan 31).
6. Written Off Loans Writen off Loans as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp1,459, respectively (Note 31).
D1/March 31, 2015
41
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
11. Aset Tetap
11. Fixed Assets 2014 Saldo Awal/ Beginning Balance Rp
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Bangunan Renovasi Bangunan Perlengkapan dan Peralatan Kantor Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Renovasi Bangunan Perlengkapan dan Peralatan Kantor Nilai Buku
Pengurangan/ Deductions Rp
Penambahan/ Additions Rp
Saldo Akhir/ Ending Balance Rp
270 9,125
-13,797
270 --
-22,922
6,895 16,290
6,253 20,050
-270
13,148 36,070
270 466
-2,997
270 --
1,217 1,953 14,337
2,031 5,028
-270
Acqusition Cost Direct Ownership Building Building Renovation Office Equipment and Supplies
Accumulated Depreciation Direct Ownership -Building 3,463 Building Renovation Office Equipment 3,248 and Supplies 6,711 29,359 Book Value
2013 Saldo Awal/ Beginning Balance Rp Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Bangunan Renovasi Bangunan Perlengkapan dan Peralatan Kantor Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Renovasi Bangunan Perlengkapan dan Peralatan Kantor Nilai Buku
Pengurangan/ Deductions Rp
Penambahan/ Additions Rp
Saldo Akhir/ Ending Balance Rp
270 --
9,125
---
270 9,125
2,385 2,655
4,510 13,635
---
6,895 16,290
270 --
-466
---
351 621 2,034
866 1,332
---
Acqusition Cost Direct Ownership Building Building Renovation Office Equipment and Supplies
Accumulated Depreciation Direct Ownership 270 Building 466 Building Renovation Office Equipment 1,217 and Supplies 1,953 14,337 Book Value
Beban penyusutan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp5.028 dan Rp1.332 dicatat sebagai beban umum dan administrasi (Catatan 25).
Depreciation expense for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp5,028 and Rp1,332, respectively, are recorded as general and administrative expenses (Note 25).
Pengurangan aset tetap merupakan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:
Deduction of fixed assets is the sale of fixed assets with the details as follows:
2014 Rp Hasil Penjualan Aset Tetap Nilai Buku - Bersih Laba Penjualan Aset Tetap
D1/March 31, 2015
2013 Rp 4,233 -4,233
42
----
Selling Price of Fixed Assets Book Value - Net Gain from Sale of Fixed Assets
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Per 31 Desember 2014 dan 2013, bangunan, dan peralatan dan perlengkapan kantor dengan nilai buku masing-masing sebesar Rp29.359 dan Rp14.337 telah diasuransikan pada PT Lippo General Insurance Tbk, pihak berelasi, masingmasing sebesar Rp78.406 dan Rp61.551. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutupi kemungkinan risiko kerugian.
As of December 31, 2014 and 2013, buildings, and office equipment and supplies with book value amounting to Rp29,359 and Rp14,337, respectively, were insured with PT Lippo General Insurance Tbk, related party, amounting to Rp78,406 and Rp61,551, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover the possible losses.
Manajemen berpendapat tidak terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap yang dimiliki Bank.
Management believes there is no indication of impairment of fixed assets owned by the Bank.
12. Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka
12. Advance and Prepaid Expenses
2014 Rp Uang Muka Biaya Dibayar di Muka Jumlah
2013 Rp
7,634 26,372 34,006
12,029 13,989 26,018
Advance Payment Prepaid Expenses Total
Uang muka terdiri dari uang muka renovasi dan uang muka lain-lain. Uang muka renovasi merupakan uang muka yang dikeluarkan untuk biaya renovasi gedung kantor pusat dan kantor-kantor cabang. Uang muka lain-lain merupakan uang muka pembelian perlengkapan dan peralatan kantor serta pembelian hadiah untuk nasabah produk Bank.
Advance payments consist of advance for renovations and other advances. Advance for renovations represent advances for the head office and branch offices building renovation. Other advances represent advances for the purchase office equipment and office supplies, and also gift on reward for the Bank’s customer.
Biaya dibayar di muka terdiri dari sewa dibayar di muka, asuransi dibayar di muka, dan biaya-biaya kepada pihak ketiga.
Prepaid expenses consist of prepaid rent, prepaid insurance, and the costs to third parties.
13. Aset Lain-lain
13. Other Assets 2014 Rp
Pendapatan yang Masih akan Diterima Perlengkapan Kantor Uang Jaminan Tagihan Lain-lain Jumlah
2013 Rp
24,336 3,031 3,898 786 32,051
11,811 2,691 3,661 4,051 22,214
Accrued Income Office Supplies Security Deposits Others Total
Pendapatan yang masih akan diterima merupakan bunga yang masih akan diterima atas penempatan pada bank lain, efekefek, tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, dan kredit yang diberikan.
Accrued Income is interest on placements with other banks, marketable securities, reverse repo, and loans that will be received.
Tagihan lain-lain terdiri dari tagihan ATM Bersama dan ATM Prima, dan tagihan atas jasa layanan virtual account.
Other receivables consist of joint ATM Bersama and ATM Prima, and virtual account services.
D1/March 31, 2015
43
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
14. Liabilitas Segera
14. Obligations Due Immediately 2014 Rp
2013 Rp
Retur Kliring
---
Jumlah
133 133
15. Simpanan Nasabah
15. Deposits from Customers
Pihak Berelasi/ Related Parties Rp Rupiah Giro Tabungan Deposito Berjangka Jumlah
2014 Pihak Ketiga/ Third Parties Rp
702,007 1,424 571,299 1,274,730
Pihak Berelasi/ Related Parties Rp Rupiah Giro Tabungan Deposito Berjangka Jumlah
Clearing Return Total
629,145 387,948 2,160,937 3,178,030 2013 Pihak Ketiga/ Third Parties Rp
761,707 1,727 98,141 861,575
465,638 290,956 1,094,015 1,850,609
Jumlah/ Total Rp 1,331,152 389,372 2,732,236 4,452,760
Rupiah Current Accounts Saving Accounts Time Deposits Total
Jumlah/ Total Rp 1,227,345 292,683 1,192,156 2,712,184
Rupiah Current Accounts Saving Accounts Time Deposits Total
Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tentang Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 7 tahun 2009 tanggal 13 Januari 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No. 3 tahun 2008, LPS dibentuk untuk menjamin liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.
Under the Law No. 24 of the Indonesia Deposit Insurance Corporation (LPS) dated September 22, 2004, effective dated September 22, 2005, as amended by Act No. 7 year 2009 dated January 13, 2009 on Stipulation of Substituting of Government Regulation No. 3 year 2008, LPS was formed to guarantee certain liabilities with commercial banks under the guarantee program, the amount of collateral values can change if they meet certain criteria applied.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66/2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai besarnya nilai simpanan yang dijamin LPS, pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp2.000 untuk per nasabah per bank. Pada tanggal 31 Desember 2014, berdasarkan Surat Edaran LPS Nomor 5 Tahun 2014 tanggal 12 September 2014, simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 7,75% (2013: 7,25%) untuk simpanan dalam Rupiah.
Based on Government Regulation No. 66/2008 dated October 13, 2008, regarding the amount of deposit guaranteed by LPS, as of December 31, 2014 and 2013, the amount of deposits covered by LPS is customer deposits up to Rp2,000 per customer per bank. As of December 31, 2014, based on Circular Letter Number 5 Year 2014 dated September 12, 2014, covered deposits from customers are only required if the rate of interest is equal to or below 7.75% (2013: 7.25%) for deposits denominated in Rupiah.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank adalah peserta dari program penjaminan tersebut.
On December 31, 2014 and 2013, the Bank is a participant of the guarantee program.
D1/March 31, 2015
44
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
a. Giro
a. Current Accounts 2014 Rp
Rupiah Pihak Berelasi (Catatan 30) Pihak Ketiga Jumlah
2013 Rp
702,007 629,145 1,331,152
761,707 465,638 1,227,345
Rupiah Related Parties (Note 30) Third Parties Total
3.60%
2.51%
The Average Annual Interest Rate Rupiah
Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun Rupiah
Per 31 Desember 2014 dan 2013, tidak ada saldo giro yang dijadikan jaminan kredit.
As of December 31, 2014 and 2013, there is no current accounts used as loan collateral.
b. Tabungan
b. Saving Accounts 2014 Rp
Rupiah Pihak Berelasi (Catatan 30) Pihak Ketiga Jumlah
2013 Rp
1,424 387,948 389,372
1,727 290,956 292,683
Rupiah Related Parties (Note 30) Third Parties Total
2.53%
2.32%
The Average Annual Interest Rate Rupiah
Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun Rupiah
Per 31 Desember 2014 dan 2013, tidak ada saldo tabungan yang dijadikan jaminan kredit.
As of December 31, 2014 and 2013, there is no saving accounts used as loan collateral.
c. Deposito Berjangka
c. Time Deposits 2014 Rp
Rupiah Pihak Berelasi (Catatan 30) Pihak Ketiga Jumlah Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun Rupiah
2013 Rp
571,299 2,160,937 2,732,236
98,141 1,094,015 1,192,156
Rupiah Related Parties (Note 30) Third Parties Total
8.80%
6.90%
The Average Annual Interest Rate Rupiah
Saldo deposito berjangka berdasarkan jangka waktu kontrak:
The amount of time deposits based on term of the contract:
2014 Rp 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan Jumlah
D1/March 31, 2015
2013 Rp
1,697,371 895,339 72,267 67,259
563,605 494,311 74,420 59,820
2,732,236
1,192,156
45
1 Month 3 Months 6 Months 12 Months Total
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated) The amount of time deposits based on their remaining period of maturity:
Saldo deposito berjangka berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: 2014 Rp ≤ 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 12 bulan Jumlah
2013 Rp
2,036,710 608,025 37,538 49,963
750,090 370,774 60,972 10,320
2,732,236
1,192,156
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit yang diberikan adalah sebesar Rp183.428 dan Rp66.397 (Catatan 10).
As of December 31, 2014 and 2013, time deposits freezed and pledged as loan collateral amounted to Rp183,428 and Rp66,937, respectively (Note 10).
16. Simpanan dari Bank Lain
16. Deposits from Other Banks 2014 Rp
Rupiah Giro Deposito Berjangka Call Money Indonesia Eximbank PT Bank Capital Indonesia Tbk Jumlah
2013 Rp 18,339 38,938
66,870 69,509
40,000 10,000 107,277
--136,379
Saldo simpanan dari bank lain berdasarkan jangka waktu kontrak:
2013 Rp
82,135 25,142 107,277
Saldo simpanan dari bank lain berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
> 1 Bulan - 3 Bulan Jumlah
D1/March 31, 2015
90,661 45,718 136,379
Less than or up to 1 month More than 1 - 3 months Total
The amount of deposits from other banks based on their remaining period of maturity:
2014 Rp Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan
Rupiah Current Accounts Time Deposits Call Money Indonesia Eximbank PT Bank Capital Indonesia Tbk Total
The amount of deposits from other banks based on term of the contract:
2014 Rp Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Jumlah
≤ 1 month > 1 month - 3 months > 3 months - 6 months > 6 months - 12 months Total
2013 Rp
86,735 20,542 107,277
46
90,661 45,718 136,379
Less than or up to 1 month > 1 Month - 3 Months Total
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Tingkat bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut:
Deposito Berjangka Call Money Giro
The average interest rate per year is as follows:
2014 %
2013 %
9.53 6.17 2.11
7.73 -2.10
Time Deposits Call Money Current Accounts
17. Perpajakan
17. Taxation
a. Utang Pajak
a. 2014 Rp
Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Lainnya Jumlah
4,046 282 28 150 1,903 -6,409
b. 2014 Rp 3,153 1,496 4,649
D1/March 31, 2015
4,138 997 5,135
Current Tax Deferred Tax Total
c. Current Tax A reconciliation between profit before income tax as presented in statements of comprehensive income and estimated taxable income of the Bank is as follows:
2014 Rp
Perbedaan Waktu: Penyisihan Kerugian Aset Keuangan: Kredit yang Diberikan Penyusutan Aset Tetap Pendidikan dan Seminar Jumlah
Income Tax Expense
2013 Rp
c. Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dan taksiran laba fiskal Bank adalah sebagai berikut:
Laba sebelum Pajak Penghasilan Menurut Laporan Laba Rugi
Income Taxes Article 4 (2) Article 21 Article 23 Article 25 Article 29 Others Total
1,643 251 18 49 3,723 105 5,789
b. Beban Pajak Penghasilan
Pajak Kini Pajak Tangguhan Jumlah
Taxes Payable
2013 Rp
2013 Rp
20,211
(6,500) 733 (228) (5,995)
47
19,778
Profit before Current Income Tax per Statement of Income
(4,141) (173) 392 (3,922)
Timing Differences: Allowance for Impairment Losses of Financial Assets Loans Fixed Assets Depreciation Training and Seminar Total
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated) 2014 Rp
Perbedaan Tetap: Promosi Tenaga Kerja Sewa Pajak Penghasilan dan Denda Pajak Bunga Keuntungan Penjualan Aset Tetap Lain-lain Jumlah Taksiran Laba Fiskal Tahun Berjalan
2013 Rp
1,418 61 20 24 (572) (4,233) 1,679 (1,603)
-48 ----650 698
12,613
16,554
3,153 -3,153
-4,138 4,138
50 1,200 1,903
-415 3,723
Taksiran Pajak Penghasilan 2014: 25% x Rp12.613 2013: 25% x Rp16.554 Dikurangi Kredit Pajak: PPh Pasal 23 PPh Pasal 25 Taksiran Utang Pajak Penghasilan
Permanent Differences: Promotion Personnel Rent Income Taxes and Tax Penalty Interest Gain on Sale of Fixed Asset Others Total Estimated Taxable Income Current Year Estimated Income Taxes 2014: 25% x Rp12,613 2013: 25% x Rp16,554 Less Tax Credit: Income Tax Article 23 Income Tax Article 25 Estimated Income Tax Payable
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 tersebut di atas adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan menjadi dasar pada saat Bank menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya.
The calculation of corporate income tax for the year ended December 31, 2014 represents temporary calculation for accounting purpose and will be a basis when the Bank submits its Annual Tax Return.
d. Pajak Tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan perbedaan waktu antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas. Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
d. Deferred Tax Deferred tax is computed based on the temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities as per financial statements and tax bases of assets and liabilities with details as follows:
Dikreditkan (Dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/ Credited (Charges) statement of comprehensive income Rp
2012 Rp Penyisihan Kerugian Penyisihan Kerugian Aset Keuangan Cadangan Training Penyusutan Aset Tetap Liabilitas Pajak Tangguhan - Bersih S
(498) 113 (39) (424)
Dikreditkan (Dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/ Credited (Charges) statement of comprehensive income Rp
2013 Rp
(1,034) 100 (63) (997)
(1,532) 213 (102) (1,421)
(1,625) (55) 184 (1,496)
2014 Rp
(3,157) 158 82 (2,917)
Allowance for Impairment Losses of Financial Assets Allowance for Trainning Fixed Assets Depreciation Deferred Tax Assets Liabilities - Net
Manajemen berpendapat bahwa aset dan liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan waktu kemungkinan besar dapat direalisasi pada tahun-tahun mendatang.
The management believes that total deferred tax assets and liabilities arising from temporary differences are probable to be realized in the future years.
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak menurut laporan laba rugi
A reconciliation between the total tax expense and the amounts computed by applying the effective tax rates to
D1/March 31, 2015
48
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
komprehensif dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
income before tax per statements of comprehensive income is as follows:
2014 Rp
2013 Rp
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Menurut Laporan Laba Rugi
20,211
19,778
Profit Before Current Income Tax per Statement of Income
Laba Sebelum Pajak Perusahaan
5,053
4,945
Income Before Tax of the Company
Perbedaan Tetap: Tenaga Kerja Keuntungan Penjualan Aset Tetap Lain-lain Jumlah Taksiran Laba Fiskal Tahun Berjalan yang Sebelumnya Diakui Jumlah Beban Pajak
355 1,058 419 1,832 6,885
12 -163 175 5,120
(2,236) 4,649
15 5,135
e. Administrasi Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan prinsip self assessment. Fiskus dapat menetapkan/mengubah pajakpajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai peraturan yang berlaku.
Gain on Sale of Fixed Asset Others Total Estimated Taxable Income Current Year The Tax Effects of Temporary Differences Previously Recognized Total Tax Expense
e. Administration Under the taxation laws in Indonesia, the Bank submit/pay tax returns on the basis of self assessments. The tax authorities may assess or amend taxes within the statute of limitations, under prevailing regulations.
18. Liabilitas Lain-lain
18. Other Liabilities 2014 Rp
Akrual Bunga Beban Akrual Pendapatan yang Ditangguhkan Lain-lain Jumlah
Permanent Differences: Personnel
2013 Rp 15,951 4,598 5,768 1,431 27,748
9,096 2,862 -993 12,951
Accrued Interest Expenses Accrued Expenses Deferred Income Others Total
Beban akrual terdiri dari beban kantor dan umum kepada pihak ketiga.
Accrued expenses consist of office and administrative expense to third parties.
Akrual bunga merupakan bunga yang masih harus dibayar atas simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain.
Accrued interest is accrued interest on deposits from customers and deposits from other banks.
Pendapatan yang ditangguhkan merupakan pendapatan administrasi kredit yang diterima di muka dan belum dapat diamortisasi.
Deferred income is earned income credit administration in advance and not yet amortized.
Lain-lain terdiri dari liabilitas nominal ATM bersama dan ATM Prima, dan rupa-rupa liabilitas lainnya.
Others consist of ATM Bersama and ATM Prima nominal obligations, and other miscellaneous obligations.
D1/March 31, 2015
49
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
19. Modal Saham
19. Capital Stock
Rincian pemegang saham dan kepemilikannya 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
per
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid PT Kharisma Buana Nusantara OCBC Securities Pte. Ltd. - Client A/C PT Prima Cakrawala Sentosa Nio Yantony PT Lippo General Insurance Tbk PT Putera Mulia Indonesia Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) Jumlah
2014 Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership (%)
1,000,000,000 985,500,000 868,750,000 400,000,000 210,750,000 168,500,000 677,830,000 4,311,330,000
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid PT Kharisma Buana Nusantara OCBC Securities Pte. Ltd. - Client A/C PT Prima Cakrawala Sentosa Nio Yantony PT Lippo General Insurance Tbk PT Putera Mulia Indonesia Masyarakat (dibawah 5%) Jumlah
The details of the shareholders and their ownerships as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
Rp
23.19 22.86 20.15 9.28 4.89 3.91 15.72 100.00
2013 Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership (%)
1,000,000,000 820,000,000 868,750,000 400,000,000 210,750,000 168,500,000 677,830,000 4,145,830,000
2014 (Lembar/Shares)
100,000 98,550 86,875 40,000 21,075 16,850 67,783 431,133
PT Kharisma Buana Nusantara OCBC Securities Pte. Ltd. - Client A/C PT Prima Cakrawala Sentosa Nio Yantony PT Lippo General Insurance Tbk PT Putera Mulia Indonesia People (each below 5%) Total
Jumlah/ Total
24.12 19.78 20.95 9.65 5.08 4.06 16.36 100.00
Berikut rekonsiliasi jumlah saham beredar pada awal dan akhir tahun:
Jumlah Saham Beredar pada Awal Tahun Penerbitan Saham Baru Jumlah Saham Beredar pada Akhir Tahun
Jumlah/ Total
Rp 100,000 82,000 86,875 40,000 21,075 16,850 67,783 414,583
PT Kharisma Buana Nusantara OCBC Securities Pte. Ltd. - Client A/C PT Prima Cakrawala Sentosa Nio Yantony PT Lippo General Insurance Tbk PT Putera Mulia Indonesia People (below 5%) Total
The following is the reconciliation of the number of outstanding shares at the beginning and ending of the year: 2013 (Lembar/Shares)
4,145,830,000 165,500,000 4,311,330,000
1,990,000,000 2,155,830,000 4,145,830,000
Total Outstanding Shares at Beginning of the Year Issuance of New Shares Total Outstanding Shares at End of the Year
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 7 tanggal 10 Desember 2012 dari Notaris Unita Christina Winata, SH, notaris di Jakarta, telah diambil keputusan-keputusan sebagai berikut:
Based on Deed Extraordinary General Meeting of Shareholders No. 7 dated December 10, 2012 of Notary Unita Christina Winata, SH, notary in Jakarta, has made the following decisions:
1.
1.
Menyetujui rencana Bank untuk melakukan penawaran umum perdana saham-saham Bank kepada masyarakat (Penawaran Umum) dan mencatatkan saham-saham Bank tersebut pada bursa efek di Indonesia serta mengubah status Bank dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka.
D1/March 31, 2015
50
Plans for initial public offering by issuing shares to the public (Public Offering) and listed bank shares on the Indonesia Stock Exchange and change the status of the Bank from Private Bank to be Publicly Listed, have been approved.
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
3.
4.
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Menyetujui untuk meningkatkan modal dasar Bank dari semula sebesar Rp520.000 menjadi Rp795.000, serta mengubah nilai nominal masing-masing saham Bank dari semula sebesar Rp1.000 (dalam rupiah penuh) menjadi Rp100 (dalam rupiah penuh). Menyetujui untuk mengeluarkan saham dalam simpanan/portepel dalam jumlah sebanyak-banyaknya 2.500.000.000 (dalam satuan penuh) saham dan menawarkan/ menjual saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel tersebut melalui Penawaran Umum kepada masyarakat dalam jumlah sebanyak-banyaknya 2.500.000.000 (dalam satuan penuh) saham baru dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp100 (dalam rupiah penuh). Menyetujui untuk mencatatkan seluruh saham Bank setelah dilaksanakannya Penawaran Umum atas sahamsaham yang ditawarkan dan dijual kepada masyarakat melalui pasar modal dan termasuk saham-saham yang dimiliki oleh pemegang saham lama pada Bursa Efek Indonesia (Company Listing).
2.
Agree to increase the Bank's authorized capital from Rp520,000 to Rp795,000, as well as change the par value of each share of Bank from original amount of Rp1,000 (in full rupiah) to Rp100 (in full rupiah).
3.
Agree to issue shares in the portfolio amounting to as much as 2,500,000,000 (in full amount) shares and offer/ sell new shares through a public offering with amount as much as 2,500,000,000 (in full amount) shares with a par value of Rp100 per share (in full rupiah).
4.
Agree to register all shares of the Bank after the implementation of the Public Offering of the shares and sold to the public through the capital markets and includes shares held by existing shareholders on the Indonesia Stock Exchange (Company Listing).
Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-64129.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 14 Desember 2012.
Amendment to the Articles of Association was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-64129.AH.01.02.Tahun 2012 dated December 14, 2012.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 19 tanggal 20 Mei 2013 dari Notaris Unita Christina Winata, S.H., notaris di Jakarta, disetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp199.000 menjadi Rp414.583. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp215.583 berasal dari penawaran umum perdana sebanyak 2.155.830.000 (dalam satuan penuh) saham biasa atas nama masing-masing dengan nilai nominal Rp100 (dalam satuan penuh), yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga Rp375 per saham.
Based on Deed General Extraordinary Shareholders No. 19 dated May 20, 2013 of Notary Unita Christina Winata , S.H, notary in Jakarta , approved an increase in the issued and paid up capital of to Rp414,583 from Rp199,000. The increase in the issued and paid up capital amounting to Rp215,583 is derived from initial public offering of as much as 2,155,830,000 (in full) ordinary shares each with a nominal value of Rp100 (in full), which is offered to the public at a price of Rp375 per share.
Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-21373 tanggal 31 Mei 2013.
Amendment to the Articles of Association was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-21373 dated May 31, 2013.
PCS juga mengambil bagian dalam penawaran umum dengan membeli saham sebanyak 658.000.000 (dalam satuan penuh) saham atau 30,52% dari jumlah saham biasa atas nama yang ditawarkan, sehingga jumlah kepemilikan PCS atas saham Bank mengalami peningkatan dari 210.750.000 (dalam satuan penuh) saham setara dengan Rp21.075 menjadi 868.750.000 (dalam satuan penuh) saham setara dengan Rp86.875.
PCS also take part in a public offering to buy 658,000,000 shares (in full amount) or 30.52 % of the ordinary shares, as a result, the number of PCS ownership over the shares of the Bank was increased from 210,750,000 shares (in full units) which is equivalent to Rp21,075 into 868,750,000 shares (in full units) which is equivalent to Rp86,875.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 34 tanggal 26 Agustus 2014 dari Notaris Unita Christina Winata, S.H., notaris di Jakarta, disetujui penerbitan saham baru Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah sebanyakbanyaknya 414.583.000 saham. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, saham baru yang diterbitkan sebanyak
Based on the Deed of Extraordinary General Shareholders Meeting No. 34 dated August 26, 2014 made in the presence of Unita Christina Winata, S.H., notary in Jakarta, granted the issuance of pre-emptive rights with the maximum of 414,583,000 shares. As of the date of December 31, 2014, the new shares issued were 165,500,000 (full amount) ordinary shares with a par value per share of Rp100 (full amount) and
D1/March 31, 2015
51
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
165.500.000 (salam satuan penuh) saham biasa dengan nilai nominal per saham Rp100 (nilai penuh) dan harga penawaran sebesar Rp790 (nilai penuh) per saham, yang diambil seluruhnya oleh OCBC Securities Pte – Ltd A/C.
offering price of Rp790 (full amount) per share which is taken entirely by OCBC Securities Pte - Ltd A/C.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan, persetujuan efektif peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh masih dalam proses di Otoritas Jasa Keuangan.
As of the date of this report, approval from Indonesia Financial Services Authority regarding the increased of the issued and paid in capital is still in process.
20. Agio Saham
20. Premium on Stock 2014 Rp
Agio Saham Beban Emisi Saham Jumlah
2013 Rp
770,473 (5,798) 764,675
656,278 (4,440) 651,838
Agio saham merupakan kelebihan harga pelaksanaan di atas nominal dari penerbitan saham (Catatan 19). Per 31 Desember 2014 dan 2013, saldo agio saham sebesar Rp770.473 dan Rp656.278, dengan rincian sebagai berikut:
Harga Nominal/ Nominal Price Rp PT Prima Cakrawala Sentosa PT Lippo General Insurance Tbk PT Putera Mulia Indonesia OCBC Securities Pte. Ltd. - Client A/C Masyarakat Jumlah
Harga Nominal/ Nominal Price Rp PT Prima Cakrawala Sentosa PT Lippo General Insurance Tbk PT Putera Mulia Indonesia OCBC Securities Pte. Ltd. - Client A/C Masyarakat Jumlah
Premium on stock represents the excess of exercise price over par value of the issuance of shares (Note 19). As of December 31, 2014 and 2013, the balance of additional paid in capital amounted to Rp770,473 and Rp656,278, with the following details:
2014 Harga Beli/ Buying Price Rp
86,875 21,075 16,850 98,550 67,783 291,133
290,481 43,731 34,963 438,245 254,186 1,061,606 2013 Harga Beli/ Buying Price Rp
86,875 21,075 16,850 82,000 67,783 274,583
290,481 43,731 34,963 307,500 254,186 930,861
21. Penggunaan Laba Bersih
Agio Saham/ Premium on Stock Rp 203,606 22,656 18,113 339,695 186,403 770,473
PT Prima Cakrawala Sentosa PT Lippo General Insurance Tbk PT Putera Mulia Indonesia OCBC Securities Pte. Ltd. - Client A/C People Total
Agio Saham/ Premium on Stock Rp 203,606 22,656 18,113 225,500 186,403 656,278
PT Prima Cakrawala Sentosa PT Lippo General Insurance Tbk PT Putera Mulia Indonesia OCBC Securities Pte. Ltd. - Client A/C People Total
21. Use of Net Income
Penggunaan Laba Bersih Tahun 2013 Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 11 April 2014, disetujui seluruh laba bersih untuk tahun buku 2013 sebesar Rp14.643, disisihkan sebesar Rp300 sebagai dana cadangan dan sisanya dicatat sebagai saldo laba. D1/March 31, 2015
Premium on Stock Share Issuance Costs Total
Use of Net Income for 2013 Annual General Meeting of Shareholders dated April 11, 2014, approved the entire net income for the fiscal year 2013 amounting to Rp14,643, has allocated amounting to Rp300 as reserve fund, and the remaining was recorded as retained earnings. 52
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Penggunaan Laba Bersih Tahun 2012 Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 28 Juni 2013, disetujui seluruh laba bersih untuk tahun buku 2012 sebesar Rp2.796, disisihkan sebesar Rp200 sebagai dana cadangan dan sisanya dicatat sebagai saldo laba.
Use of Net Income for 2012 Annual General Meeting of Shareholders dated June 28, 2013, approved the entire net income for the fiscal year 2012 amounting to Rp2,796, has allocated amounting to Rp200 as reserve fund, and the remaining was recorded as retained earnings.
Cadangan Umum dan Wajib Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2014, cadangan umum dan wajib masing-masing sebesar Rp 500 dan Rp200. Cadangan umum dan wajib ini dibentuk sehubungan dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 1/1995 yang telah digantikan dengan Undang-undang No. 40/2007 efektif tanggal 16 Agustus 2007 mengenai Perseroan Terbatas, yang mengharuskan perusahaan-perusahaan untuk membuat penyisihan cadangan umum sebesar sekurang-kurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tidak mengatur jangka waktu untuk penyisihan tersebut.
General and Reserval As of December 31, 2013 and 2014, general and compulsory reserve amounted to Rp 500 and Rp200, respectively. General and compulsory reserve is formed in relation to the Law of the Republic of Indonesia No. 1/1995 which has been replaced by Law No. 40/2007 effective date of August 16, 2007 regarding Limited Liability Company, which requires companies to make provision for general reserve at least 20% of the total issued and fully paid. The law does not regulate time limit for the allowance.
22. Pendapatan Bunga
22. Interest Income 2014 Rp
Kredit yang Diberikan Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain Jumlah
2013 Rp
215,654 98,636
73,238 38,581
65,598
41,695
1,697 381,585
985 154,499
Pendapatan bunga lainnya merupakan pendapatan bunga yang berasal dari pendapatan bunga dari giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain.
Other interest income represents interest on current accounts with Bank Indonesia and current accounts with other banks.
23. Beban Bunga
23. Interest Expenses 2014 Rp
Simpanan Nasabah Deposito Berjangka Giro Tabungan Simpanan dari Bank Lain Deposito Berjangka Giro Call Money Jumlah
2013 Rp
161,874 46,666 6,722
55,536 19,551 3,144
6,781 1,549 88 223,680
1,861 349 -80,441
Beban bunga yang dibayarkan kepada pihak-pihak berelasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
D1/March 31, 2015
Loans Marketable Securities Placements with Bank Indonesia and Other Banks Current Accounts with Bank Indonesia and Other Banks Total
Deposits from Customers Time Deposits Current Accounts Savings Accounts Deposits from Other Banks Time Deposits Current Accounts Call Money Total
Interest expenses paid to the related parties for the years ended December 31, 2014 and 2013 amounted to
53
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp41.073 dan Rp18.778 atau sebesar 18,36% dan 23,34% dari seluruh beban bunga (Catatan 30).
Rp41,073 and Rp18,778 or reflect 18,36% and 23.34% of the total interest expense, respectively (Note 30).
24. Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
24. Provision For Impairment Losses
2014 Rp Aset Keuangan Kredit yang Diberikan (Catatan 10) Jumlah
2013 Rp 5,155 5,155
4,124 4,124
25. Beban Umum dan Administrasi
25. General and Administrative Expenses 2014 Rp
Iklan dan Promosi Barang dan Jasa Jasa Pihak Ketiga Asuransi Sewa Kantor Penyusutan (Catatan 11) Perjalanan Dinas Keanggotaan Pemeliharaan dan Perbaikan Seragam Kantor Pajak Kerugian Risiko Operasional Lain-lain Jumlah
2013 Rp 26,282 15,962 12,951 8,021 7,899 5,028 3,811 1,213 2,047 495 288 59 1,278 85,334
4,072 6,485 6,203 2,635 3,955 1,332 2,160 372 1,045 151 227 34 909 29,580
26. Beban Tenaga Kerja
D1/March 31, 2015
Advertising and Promotion Goods and Services Third Parties Service Insurances Offices Rental Depreciations (Note 11) Business Travel Membership Maintenance and Repairment Uniform Office Taxes Operational Risk Losses Others Total
26. Personnel Expenses 2014 Rp
Gaji Pokok Imbalan Kerja (Catatan 29) Pendidikan dan Pelatihan Iuran Jamsostek Tunjangan Hari Raya dan Bonus Honorarium Komisaris Honorarium Komite Lembur Lain-lain Jumlah
Financial Assets Loans (Note 10) Total
2013 Rp 47,480 3,437 2,907 1,978 4,219 480 185 6 2,823 63,515
54
27,785 2,418 1,564 1,151 826 480 185 2 719 35,130
Basic Salaries Employee Benefit (Note 29) Education and Training Jamsostek Contributions Holiday Allowances and Bonus Commissioners Honorarium Committee Honorarium Overtime Others Total
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
27. Pendapatan (Beban) Non Operasional - Bersih 2014 Rp
27. Non Operating (Expenses) Income - Net 2013 Rp
Laba Penjualan Aset Tetap (Catatan 11) Lain-lain - Bersih Jumlah
4,233 (30) 4,203
-2 2
Gain on Sale of Fixed Assets (Note 11) Others - Net Total
28. Laba per Saham
28. Earning per Share
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.
Basic earnings per share are computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the period.
Laba Bersih:
Net Income : 2014 Rp
Laba untuk perhitungan laba bersih per saham dasar: Jumlah
2013 Rp
15,562 15,562
Jumlah Saham (dalam satuan penuh) :
Laba Bersih per Saham yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
Income for the calculation basic earnings per share Total
Total Shares (in full amount) : 2014 Rp
Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba bersih per saham dasar
14,643 14,643
2013 Rp
4,200,996,667
3.70
29. Imbalan Kerja
3,427,220,000
Total weighted average common shares for the calculation basic earnings per share
4.27
Earnings per share Attributable to Owners the Parent Entity
29. Employee Benefits
Bank menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003.
The Bank calculates and records the employee benefits expense in accordance with the Labor Law No. 13 Year 2003 dated March 25, 2003.
Program iuran pasti untuk imbalan kerja dikelola oleh PT AIA Financial. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, Bank telah menempatkan dana sebesar Rp6.962 (2013: Rp4.352).
The defined contribution plan for employee benefits is administered by PT AIA Financial. As of December 31, 2014, the Bank placed the funding of Rp6,962 (2013: Rp4,352).
Liabilitas atas imbalan kerja per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dicatat berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Sienco Aktuarindo Utama, aktuaris independen, masing-masing dengan nomor laporan No. 081/LA-IK/SAU/03-2015 tertanggal 16 Maret 2015 dan No. 086/LA-IK/SAU/01-2014 tertanggal 3 Januari 2014.
Liabilities for employment benefits as of December 31, 2014 and 2013 are recorded based on actuarial conducted by PT Sienco Aktuarindo Utama, an independent actuary, with the report number No. 081/LA-IK/SAU/03-2015 dated March 16, 2015 and No. 086/LA-IK/SAU/01-2014 dated January 3, 2014.
Jumlah liabilitas imbalan kerja berdasarkan perhitungan Aktuaria Independen PT Sienco Aktuarindo Utama per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Total employee benefits liability balance based on the Independent Actuary’s PT Sienco Aktuarindo Utama calculation as of December 31, 2014 and 2013 is as follows:
D1/March 31, 2015
55
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated) 2014 Rp
Nilai Kini Liabilitas Imbalan Kerja Nilai Wajar Aset Program Keuntungan (Kerugian) yang Belum Diakui Liabilitas yang Diakui di Laporan Posisi Keuangan
2013 Rp
7,421 (6,962) 596
4,381 (4,352) (29)
1,055
--
Perubahan pada liabilitas yang diakui sesuai perhitungan Aktuaria Independen:
The changes of liability that is recognized in accordance with the Independent Actuary’s calculation:
2014 Rp Saldo Awal Beban Imbalan Kerja pada Tahun Berjalan Pembayaran Iuran pada Tahun Berjalan Saldo Akhir
2013 Rp
-3,437 (2,382) 1,055
Beban imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Tingkat Cacat Tetap Tingkat Pengunduran Diri
Metode
3,435 497 (495) --3,437
2,404 152 (174) 41 (5) 2,418
Current Service Cost Interest Cost Return on Asset Plan Past Service Cost (Non Vested) Amortization of Recognized Actuarial Gains Total Employee Benefits Expense
The key assumptions used by the Independent Actuary for the year ended December 31, 2014 and 2013 for the calculation of employee benefits expense is as follows:
2014
2013
55 Tahun/ Years 8.50% 5.00% Tabel Mortalita - TMI 2011/ Table of Mortality - TMI 2011 1% dari Tingkat Mortalita/ 1% of the Mortality Rate 10% di Usia 20 Tahun dan Menurun Sampai Usia 54 Tahun/ 10% at Age 20 Years and Declined Until the Age of 54 Years Projected Unit Credit
55 Tahun/ Years 9.10% 7.00% Tabel Mortalita - TMI 2011/ Table of Mortality - TMI 2011 1% dari Tingkat Mortalita/ 1% of the Mortality Rate 10% di Usia 20 Tahun dan Menurun Sampai Usia 54 Tahun/ 10% at Age 20 Years and Declined Until the Age of 54 Years Projected Unit Credit
Saldo nilai kini liabilitas, nilai wajar aset program dan defisit pada program, serta peyesuaian pengalaman pada liabilitas program untuk 4 (empat) tahun terakhir yaitu: D1/March 31, 2015
Beginning Balance Expense Recognized during the Year Contribution Payments during the Year Ending Balance
2013 Rp
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun oleh Aktuaria Independen untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Usia Pensiun Normal Tingkat Diskonto Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji Tingkat Mortalita
-2,418 (2,418) --
The employee benefits expense for the years ended December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014 Rp Beban Jasa Kini Beban Bunga Imbal Hasil Aset Program Beban Jasa Masa Lalu (Non Vested) Amortisasi Keuntungan Aktuaria yang Diakui Jumlah Beban Imbalan Kerja
Present Value of Employee Benefit Obligation Fair Value of Plan Asset Unrecognised Actuarial Gains (Losses) Liability Recognized in the Statement of Financial Position
Normal Pension Age Discount Rate Salary Increase Rate Mortality Rate Disability Rate Resignation Rate
Method
Balance of present value of obligation, fair value of plan assets and deficit of program, and experience adjustment on plan liabilities for the latest of 4 (four) years are as follows: 56
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2014 Rp Nilai Kini Liabilitas Nilai Wajar Aset Program Defisit Program Penyesuaian Pengalaman pada Liabilitas Program
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated) 2013 Rp
2012 Rp
7,421 -7,421
4,381 -4,381
2,452 -2,452
1,084 -1,084
Present Value of Obligation Fair Value of Plan Assets Deficit in Program
--
--
--
--
Experience Adjustments on Plan Liabilities
30. Sifat dan Transaksi dengan Pihak Berelasi
30. Nature and Transactions of Related Parties
Sifat Hubungan Berelasi Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank.
Pihak Berelasi/ Related Parties
2011 Rp
Nature of Relationship Related parties are companies and individuals who directly or indirectly have relationships with the Bank through ownership or management.
Sifat Hubungan Berelasi/ Nature of Related Parties
Transaksi/ Transactions
PT Almaron Perkasa
Afiliasi dibawah Pengendalian Bersama/ Affiliated under Common Control
Giro/ Current Account
Soebroto Djojonegoro
Keluarga Pemegang Saham Mayoritas/ Family of Majority Shareholder
Giro, Deposito Berjangka/ Current Account, Time Deposit
Tjahaya Riady
Keluarga Pemegang Saham Mayoritas/ Family of Majority Shareholder
Tabungan, Giro, Deposito Berjangka/ Savings, Current Account, Time Deposit
PT Aryaduta International Management
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
PT Aryaduta Karawaci Management
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
PT Banten Sinar Dunia Televisi
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Deposito Berjangka/ Time Deposit
PT Ciptadana Asset Management
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
PT Kharisma Buana Nusantara
Pemegang Saham Mayoritas/ Majority Shareholder
Giro/ Current Account
PT First Media Tbk
Afiliasi dibawah Pengendalian Bersama/ Affiliated under Common Control
Giro, Pendapatan Operasional Lainnya/ Current Account, Other Operational Income
PT Lippo Cikarang Tbk
Afiliasi dibawah Pengendalian Bersama/ Affiliated under Common Control
Giro/ Current Account
PT Lippo General Insurance Tbk
Pemegang Saham/ Shareholder
Giro, Deposito Berjangka/ Current Account, Time Deposit
PT Lippo Karawaci Tbk
Afiliasi dibawah Pengendalian Bersama/ Affiliated under Common Control
Giro/ Current Account
PT Lippo Life Assurance
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro, Deposito Berjangka/ Current Account, Time Deposit
PT Lippo Securities Tbk
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro, Deposito Berjangka/ Current Account, Time Deposit
D1/March 31, 2015
57
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Pihak Berelasi/ Related Parties
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated) Sifat Hubungan Berelasi/ Nature of Related Parties
Transaksi/ Transactions
PT Lippo Karawaci Tbk
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
PT Link Net
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro, Deposito Berjangka/ Current Account, Time Deposit
PT Matahari Departement Store Tbk
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
PT Mandiri Cipta Gemilang
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
PT Matahari Putra Prima Tbk
Afiliasi dibawah Pengendalian Bersama/ Affiliated under Common Control
Giro, Pendapatan Operasional Lainnya/ Current Account, Other Operational Income
PT Mulia Bangun Semesta
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
PT Mulia Sentosa Dinamika
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro/ Current Account
PT Multipolar Tbk
Dibawah Kesamaan Pengendalian/ Under Common Control
Giro, Pendapatan Operasional Lainnya/ Current Account, Other Operational Income
PT Prima Cakrawala Sentosa
Pemegang Saham/ Shareholder
Giro/ Current Account
PT Putera Mulia Indonesia
Pemegang Saham/ Shareholder
Giro/ Current Account
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank/ Board of Commisioners, Directors and Executive Bank Officers
Manajemen Bank/ Bank's Management
Tabungan, Giro, Deposito Berjangka/ Savings, Current Account, Time Deposit
Transaksi dan Saldo dengan Pihak-pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Bank melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut dilaksanakan dengan persyaratan dan kondisi yang normal dilakukan dengan pihak ketiga. Transaksi-transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
Related Parties Transactions and Balances In course of business, the Bank has transactions with related parties. These transactions are conducted in a normal terms and conditions as well as transactions with the third parties. The transactions are as follows:
2014 Rp Liabilitas Simpanan Nasabah (Catatan 15) Giro Pihak Dibawah Pengendalian Bersama Pemegang Saham Keluarga Pemegang Saham
Tabungan Keluarga Pemegang Saham Keluarga Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank
D1/March 31, 2015
2013 Rp
699,496 394 2,117 702,007
758,651 1,556 1,500 761,707
41
40
--
96
1,383 1,424
1,591 1,727
58
Liability Deposits from Customers (Note 15) Current Accounts Parties under Common Control Shareholders Shareholder's Family
Saving Deposits Shareholder's Family Family of the Bank's Director and Executive Employee Board of Commissioners, Directors and Executive Employee of the Banks
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated) 2014 Rp
Liabilitas Simpanan Nasabah (Catatan 15) Deposito Pihak Dibawah Pengendalian Bersama Pemegang Saham Keluarga Pemegang Saham Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Keluarga Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Jumlah
Persentase dari Jumlah Liabilitas Beban Bunga (Catatan 23) Pihak Dibawah Pengendalian Bersama Pemegang Saham Keluarga Pemegang Saham Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Keluarga Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Jumlah
Persentase dari Beban Bunga
2013 Rp
527,750 30,000 7,185
93,558 -1,057
6,364
3,126
-571,299 1,274,730
400 98,141 861,575
27.72%
30.03%
17,522 591 476
428
178
6 41,073
11 18,778
18.36%
23.34%
Percentage from Interest Expenses
4,000 4,000
---
Other Operational Income Parties under Common Control Total
33.04%
--
Percentage from Other Operational Income
Details of salary and remuneration Board of Directors and Board of Commissioners are as follows:
2014 Rp
2013 Rp
1,820 743 2,563
31. Komitmen dan Kontinjensi
2,240 743 2,983
Board of Directors Board of Commissioners
31. Commitments and Contingencies
Dalam bisnis normal perbankan, Bank mempunyai komitmen dan kontinjensi yang tidak disajikan dalam laporan keuangan.
D1/March 31, 2015
Percentage from Total Liabilities
40,002 343 294
Rincian gaji dan tunjangan untuk Direksi dan Komisaris adalah sebagai berikut:
Direksi Dewan Komisaris
Total
Interest Expenses (Note 23) Parties under Common Control Shareholders Shareholder's Family Board of Commissioners, Directors and Executive Employee of Banks Family of the Bank's Director and Executive Employee Total
Pendapatan Operasional Lainnya Pihak Dibawah Pengendalian Bersama Jumlah
Persentase dari Pendapatan Operasional Lainnya
Liability Deposits from Customers (Note 15) Time Deposits Parties under Common Control Shareholders Shareholders's Family Board of Commissioners, Directors and Executive Employee of Banks Family of the Bank's Director and Executive Employee
As part of normal banking business, the Bank has commitments and contingencies that are not presented in the financial statements.
59
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Ikhtisar komitmen dan kontinjensi Bank yang dinyatakan dalam nilai kontrak adalah sebagai berikut:
The following is a summary of the Bank’s commitments and contingencies at contractual amounts:
2014 Rp Komitmen Liabilitas Komitmen Fasilitas Kredit kepada Nasabah yang Belum Digunakan Jumlah Liabilitas Komitmen - Bersih Kontinjensi Liabilitas Kontinjensi Bank Garansi Pihak Ketiga Jumlah Kontinjensi - Bersih Lainnya Titipan Setoran Kliring Kredit Hapus Buku Jumlah Lainnya Liabilitas Komitmen dan Kontinjensi - Bersih
2013 Rp Commitment Commitment Liabilities
457,389 457,389
292,396 292,396
Unused Loans Facilities Total Commitment Liabilities - Net
27,605 27,605
21,900 21,900
Contingencies Contingencies Liabilities Bank Guarantee Third Parties Total Contingencies - Net
6,498 1,459
1,016 1,459
7,957
2,475
492,951
316,771
Others Deposit Clearing Written Off Loans Total Others Total Commitment Liabilities and Contingencies - Net
Pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank telah membukukan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi yang dibentuk Bank sebesar Nihil.
In the years ended December 31, 2014 and 2013, the Bank has recorded estimated losses on commitments and contingencies which have been maintained by the Bank amounting to Nil.
Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/658/DPNP/IDPnP tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan penghapusan aset untuk aset non produktif, namun Bank tetap harus menghitung cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku.
In accordance with the Circular Letter of Bank Indonesia No. 13/658/DPNP/IDPnP dated December 23, 2011, the Bank no longer required to establish allowance for assets write off on its non productive assets, but the Bank shall calculate the impairment losses in accordance with the applicable accounting standards.
32. Informasi Segmen Usaha
32. Operating Segment Information
Seperti yang telah dijelaskan pada Catatan 2.y, Bank pada saat ini dikelola sebagai segmen operasi tunggal. Pada saat ini, Bank menganalisa segmen secara geografis dimana manajemen menelaah laporan internal mananjemen secara bulanan untuk masing-masing area.
As described in Note 2.y, the Bank is currently managed as a single operating segment. At this time, the Bank analyze the geographical segments in which the internal management reports mananjemen examined monthly for each area.
Informasi wilayah geografis dikelompokkan menjadi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta.
Information grouped into geographic regions Special Capital Region (DKI) Jakarta and outside Jakarta.
D1/March 31, 2015
60
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
DKI Jakarta Rp
Pendapatan (Beban) Bunga Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Beban Tenaga Kerja Beban Umum dan Administrasi Laba (Rugi) Operasional Pendapatan (Beban) Non Operasional Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan Laba (Rugi) Bersih
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated) 2014 Luar DKI Jakarta Rp
Jumlah Rp
223,905 8,616
(66,000) 3,491
157,905 12,107
(2,746) (63,420) (81,827) 84,528 4,205
(2,409) (95) (3,507) (68,520) (2)
(5,155) (63,515) (85,334) 16,008 4,203
88,733 (4,649) 84,084
(68,522) -(68,522)
20,211 (4,649) 15,562
Net Interest Income (Expenses) Other Operating Income Provision for Impairment Losses Personnel Expenses General and Administrative Expenses Operational Income (Loss) Non Operating Incomes (Expenses) Income (Loss) before Income Tax Income Tax Expenses Net (Loss) Income
Jumlah Aset
4,031,243
1,736,347
5,767,590
Total Assets
Jumlah Liabilitas
1,950,789
2,647,377
4,598,166
Total Liabilities
DKI Jakarta Rp
Pendapatan (Beban) Bunga Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Beban Tenaga Kerja Beban Umum dan Administrasi Laba (Rugi) Operasional Pendapatan Non Operasioanal Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan Laba (Rugi) Bersih
2013 Luar DKI Jakarta Rp
Jumlah Rp
96,939 13,060
(22,881) 1,492
74,058 14,552
(2,707) (35,099) (25,149) 47,044 2
(1,417) (31) (4,431) (27,268) --
(4,124) (35,130) (29,580) 19,776 2
47,046 (5,135) 41,911
(27,268) -(27,268)
19,778 (5,135) 14,643
Net Interest Income (Expenses) Other Operating Income Provision for Impairment Losses Personnel Expenses General and Administrative Expenses Operational Income (Loss) Non Operating Income Income (Loss) before Income Tax Income Tax Expenses Net (Loss) Income
Jumlah Aset
2,715,358
1,161,912
3,877,270
Total Assets
Jumlah Liabilitas
1,479,018
1,389,839
2,868,857
Total Liabilities
33. Manajemen Risiko
33. Risk Management
Dalam menjalankan kegiatan usahanya yang berkaitan dengan penghimpunan dana, pemberian pinjaman maupun penyediaan jasa perbankan lainnya, Bank tidak terlepas dari berbagai risiko. Pelaksanaan kegiatan usaha tersebut dapat mengakibatkan timbulnya dampak negatif bagi kelangsungan usaha Bank bila tidak dikelola dengan baik.
In carrying out its business activities related to fund raising, lending and providing other banking services, the Bank is in expose to the risks. Implementation of these activities could result in a negative impact on the Bank's business continuity if not managed properly.
Manajemen risiko mendapat perhatian khusus dari Bank sebagai upaya mengimbangi semakin kompleksnya produk
The Risk management main objective is for the Bank to counterbalance the effect of the complexity of products. In
D1/March 31, 2015
61
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
dan aktivitas yang dihadapi. Dalam mencapai tujuan tersebut maka Bank telah memiliki Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko yang bertugas menetapkan kebijakan termasuk strategi manajemen risiko dan perencanaan dalam keadaan darurat (contingency plan) untuk menghadapi risiko yang timbul serta memperbaiki dan menyempurnakan penerapan manajemen risiko.
achieving these objectives, the Bank has the Risk Management Committee and the Risk Management Unit in charge of setting policy including risk management strategies and planning in an emergency (contingency plan) to deal with the resulting risks and improve and refine the application of risk management.
Penerapan manajeman risiko dilaksanakan melalui pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit manajemen risiko, kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, serta penerapan sistem informasi manajemen risiko dan sistem pengendalian internal yang menyeluruh.
Application of risk management is carried out through active oversight board of commissioners and directors, the adequacy of policies, procedures and limits of risk management, adequacy the processes of risk identification, measurement, monitoring and control, and the implementation of risk management information systems and a comprehensive internal control system.
Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi kewajibannya yang timbul dari aktivitas fungsional Bank seperti perkreditan, treasury, investasi dan pembiayaan perdagangan (trade finance).
Credit Risk Credit risk is the risk of loss due to failure of the counterparty to fulfill its obligations arising from the functional activities such as bank lending, treasury, investment and trade finance (trade finance).
Risiko kredit diukur melalui probabilitas terjadinya default pada masa mendatang. Perhitungan probability default tersebut selanjutnya akan dijadikan dasar untuk perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai modal (capital at risk), pricing, alokasi modal dan manajemen portofolio.
Credit risk is measured by the probability of default in the future. Calculation of default probability will then be used as the basis for the calculation of impairment losses of capital (capital at risk), pricing, capital allocation and portfolio management.
Manajemen risiko kredit terdiri dari: yang bersifat spekulatif dan pemberian kredit kepada debitur yang bermasalah, kemudian melakukan pemantauan dan pemeriksaan yang ketat, berskala dan terus menerus pada kredit yang telah disalurkan, memberikan saran-saran perbaikan, sehingga kerugian yang mungkin terjadi dapat diminimalkan; four eyes principles sebagai salah satu pengendalian risiko kredit pada proses pemberian kredit telah dilaksanakan unit-unit kerja; dan Early Warning System (EWS) sebagai salah satu alat pemantauan (monitoring) dengan cara mendeteksi secara dini debitur yang berpotensi default. Sistem tersebut dapat mendukung proses pemantauan pinjaman secara menyeluruh, mengidentifikasi tindakan perbaikan, dan menyempurnakan tindak lanjut secara efektif.
Management of credit risk consist of: a speculative lending to borrowers in trouble, then monitoring and strict examination, scale and continuous credit has been disbursed, providing suggestions for improvement, so the losses that may occur can be minimized; four eyes principles as a credit risk management process has been implemented lending units of work, and Early Warning System (EWS) as a monitoring tool (monitoring) by means of early detection of a potential debtor default. The system can support whole process of loan monitoring, identify corrective actions, and improve follow up effectively.
Pemberian kredit juga tidak mengabaikan konsep hubungan total debitur (one obligor concept), pemantauan terhadap Konsentrasi Kredit, pemenuhan terhadap ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) serta penentuan limit kewenangan dalam proses pemutusan kredit yang dilakukan secara berjenjang.
The credit also not ignore the concept of total debtor relations (one obligor concept), concentration of credit monitoring, compliance with the provisions of Legal Lending Limit (LLL) as well as the determination of the authority limit the loan approval process done in stages.
Analisa eksposur maksimum terhadap risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau peningkatan kualitas kredit lain adalah sebagai berikut:
Analysis of the maximum exposure to credit risk without taking into account any collateral held or other credit quality improvement are as follows:
D1/March 31, 2015
62
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated) 2014 Rp
Laporan Posisi Keuangan: Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan Pendapatan yang Masih Akan Diterima Sub Jumlah Komitmen dan Kontinjensi Fasilitas Kredit kepada Nasabah yang belum Digunakan Bank Garansi yang Diterbitkan Sub Jumlah Jumlah
2013 Rp
424,897 12,348 1,436,128 974,703
265,191 10,738 753,000 648,665
Statement of Financial Position: Current Accounts with Bank Indonesia Current Accounts with Other Bank Placements with Bank Indonesia Marketable Securities
381,614 2,403,881 24,336 5,657,907
879,504 1,240,058 11,811 3,808,967
Reverse Repo Loans Accrued Income Sub Total Commitments and Contingencies
457,389 27,605 484,994 6,142,901
Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit adalah sebagai berikut:
Concentration of loans by type of loan are as follows:
2014 Rp
Modal Kerja Investasi Konsumsi Jumlah
2013 (%)
1,854,994 479,783 69,104 2,403,881
Rp
77.17 19.96 2.87 100.00
Konsentrasi kredit Bank berdasarkan sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
Industri Perdagangan, Restoran dan Hotel Jasa Konstruksi Pertambangan Lain-lain Jumlah
758,438 710,901 384,417 112,584 2,782 434,759 2,403,881
63.92 29.24 6.84 100.00
Working Capital Investment Consumption Total
Bank credit concentration by economic sector are as follows:
2013 (%)
Rp
31.55 29.57 15.99 4.68 0.12 18.09 100.00
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana Bank tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada nasabah maupun counterparty sesuai waktu yang dijanjikan. Pengukuran risiko likuiditas dilakukan dengan meneliti seluruh arus kas masuk dan arus kas keluar dari Bank, kemudian mengidentifikasi segala kemungkinan kekurangan dana di masa depan termasuk kebutuhan komitmen dan kontinjensi.
D1/March 31, 2015
(%)
792,620 362,598 84,840 1,240,058
2014 Rp
Unused Loans Facilities Bank Guarantees Issued Sub Total Total
292,396 21,900 314,296 4,123,263
381,731 410,957 282,291 57,739 3,957 103,383 1,240,058
(%)
30.78 33.14 22.76 4.66 0.32 8.34 100.00
Manufacturing Trading, Restaurant and Hotel Services Construction Minings Others Total
Liquidity Risk Liquidity risk is the risk which the Bank is unable to comply its obligations to customers and counterparties according to the time appointed in due course. The liquidity risk measurement is done by examining all cash inflows and outflows from the Bank, then identify all the possible shortage of funds in the future including the need for commitments and contingencies.
63
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Pengelolaan likuiditas aset dan liabilitas meliputi pemeliharaan likuiditas pada tingkat yang optimal untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo di setiap saat, serta pengelolaan risiko tingkat suku bunga yang timbul dari setiap transaksi yang tercantum pada laporan posisi keuangan maupun rekening administrasi.
The management of liquidity asset and liabilities include maintaining liquidity at a level sufficient to comply the obligations that mature at any time, and managing interest rate risk arising from each transaction listed on the statement of financial position or off balance sheet.
Ketidaksesuaian antara jangka waktu penghimpunan dana dari pihak ketiga yang pada umumnya lebih pendek dari jangka waktu penyaluran kredit yang diberikan, akan menyebabkan masalah likuiditas yang mempengaruhi kemampuan Bank dalam memenuhi kewajibannya kepada para nasabah. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Bank.
The gap between the period of funding from third parties which are generally shorter than the period of disbursement of loans, would cause liquidity problems affecting the ability of the Bank in fulfilling its obligations to its customers. This can affect the level of public confidence which in turn can affect the survival of the Bank.
Pengelolaan likuiditas Bank ditekankan pada penyesuaian arus dana masuk dan keluar. Kesenjangan arus dana diantisipasi melalui pemeliharaan aset produktif yang likuid dan memadai sejalan dengan perkiraan arus kas serta struktur kewajiban yang ada. Pemeliharaan aset produktif yang likuid terdiri dari pemeliharaan cadangan wajib (reserve requirement) seperti yang ditetapkan oleh Bank Indonesia serta pemeliharaan efekefek berjangka pendek yang sangat likuid seperti Sertifikat Bank Indonesia. Bank juga memelihara cadangan aset produktif yang likuid lainnya, terdiri dari penempatan dana jangka pendek di bank lain serta efek-efek berjangka panjang yang likuid seperti surat utang negara. Pengelolaan likuiditas juga dilakukan melalui pengelolaan struktur sumber dana dengan menerapkan batasan-batasan konsentrasi deposan dan berusaha mengurangi ketergantungannya pada dana mahal seperti deposito dan menggantinya dengan sumber dana murah seperti giro dan tabungan. Selain itu, Bank senantiasa memelihara kemampuan melakukan akses ke pasar uang, dengan selalu memelihara hubungan dengan bank-bank koresponden. Bank secara berkala meninjau seluruh keadaan di atas sekaligus mengambil tindakan guna menganeka-ragamkan cara pendanaan.
The Bank liquidity management emphasized on the adjustment of the inflow and outflow of funds. The gap in cash flows has been anticipated by maintenance of liquid and adequate productive asset in line with the forecast of cash flow and existing structure of liabilities. Liquid productive asset maintenance consists of maintenance of reserve requirement set by Bank Indonesia and maintenance of short term marketable securities such as Certificates of Bank Indonesia. The Bank also maintains allowance of others liquid productive assets consisting of short term current accounts with other banks and long term liquid marketable securities such as government bonds. Liquidity management is also carried out through management of the structure of funding sources by applying the limits depositor and trying to reduce its dependence on costly funds such as deposits and replace them with cheaper funding such as demand deposits and saving deposits. In addition, the Bank continues to maintain the ability to access the money market, by always maintaining relationships with correspondent banks. The Bank periodically reviews the entire situation above and also take action to diversify ways of funding.
Analisa likuiditas/maturity gap adalah untuk mengukur beda kumulatif antara aset produktif (earning assets) dengan kewajiban berbunga (interest bearing liabilities) dan dampaknya terhadap likuiditas Bank serta exposure terhadap perubahan tingkat bunga. Risiko tingkat bunga atau sensitivitas timbul apabila jatuh tempo aset produktif berbeda secara signifikan dengan jatuh tempo kewajiban berbunga.
Analysis of liquidity/maturity gap is to measure the cumulative difference between earning assets and interest bearing liabilities and their impact on the liquidity of the Bank and its exposure to changes in interest rates. Interest rate risk arises when the maturity of assets earning significantly different or its sensivity with the maturity of interest-bearing obligations.
Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari aset dan liabilitas sesuai kontrak menjadi arus kas masuk atau keluar.
The following table presents maturity information on estimated maturities of assets and liabilities under the contract to be cash inflows or outflows.
D1/March 31, 2015
64
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Jumlah/ Total
Rp ASET Kas Giro Pada Bank Indonesia Giro Pada Bank Lain Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain Efek-efek Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan Pendapatan yang Masih akan Diterima
2014 1 s/d 3 Bulan/ 1 up to 3 Months
3 s/d 6 Bulan/ 3 up to 6 Months
6 s/d 12 Bulan/ 6 up to 12 Months
> 12 Bulan/ > 12 Months
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
----
----
----
----
1,436,128 974,703
---
1,193,700 149,758
34,484 99,401
207,944 199,760
-66,587
381,614 2,403,881
---
381,614 32,668
-202,897
-336,537
-893,168
-938,611
Reverse Repo Loans
24,336 5,707,704
-487,042
24,336 1,782,076
-336,782
-744,241
-959,755
-1,397,809
Accrued Income
LIABILITAS Simpanan Nasabah Simpanan dari Bank Lain Utang Pajak Liabilitas Lain-lain Jumlah Perbedaan Jatuh Tempo
4,452,760 107,277 6,409 27,748 4,594,194 1,113,510
Posisi Neto Setelah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
1,113,510
Jumlah/ Total
Rp
Allowance for Possible Losses Total
1,720,524 18,338 -4,598 1,743,460 (1,256,418)
2,036,710 68,397 4,506 1,431 2,111,044 (328,968)
608,025 20,542 -15,951 644,518 (307,736)
37,538 -1,903 -39,441 704,800
49,963 --5,768 55,731 904,024
-----1,397,809
LIABILITIES Customer Deposits Deposits from Other Banks Taxes Payable Other Liabilities Total Maturity Gap Net Position After Allowance for Possible Losses
Tidak Mempunyai Kontrak Jatuh Tempo/ No Contractual Maturity Rp
s/d 1 Bulan/ up to 1 Month
2013 1 s/d 3 Bulan/ 1 up to 3 Months
3 s/d 6 Bulan/ 3 up to 6 Months
6 s/d 12 Bulan/ 6 up to 12 Months
> 12 Bulan/ > 12 Months
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
23,584 265,191 10,738 753,000 648,665
23,584 265,191 10,738 ---
---753,000 1,699
----125,726
----63,413
----245,198
ASSETS -Cash -- Current Account with Bank Indonesia -Current Account with Other Banks -Placement with Bank Indonesia 212,629 Marketable Securities
879,504 1,240,058
---
879,504 35,208
-110,929
-176,899
-367,968
-549,054
Reverse Repo Loans
11,811 3,832,551
-299,513
11,811 1,681,222
-236,655
-240,312
-613,166
-761,683
Accrued Income
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
(6,039) 3,826,512
LIABILITAS Liabilitas Segera Simpanan Nasabah Simpanan dari Bank Lain Utang Pajak Liabilitas Lain-lain Jumlah Perbedaan Jatuh Tempo
133 2,712,184 136,379 5,789 12,951 2,867,435 965,116
Allowance for Possible Losses Total
-1,520,028 -105 2,862 1,522,995 (1,223,482)
133 750,090 93,661 1,961 993 846,837 834,385
-370,774 42,718 -9,096 422,588 (185,933)
-60,972 -3,723 -64,695 175,617
-10,320 ---10,320 602,846
------761,683
LIABILITIES Obligations Due Immediately Customer Deposits Deposits from Other Banks Taxes Payable Other Liabilities Total Maturity Gap Net Position After Allowance for Possible Losses
965,116
Risiko Suku Bunga Risiko tingkat bunga adalah risiko kemungkinan turunnya pendapatan bunga bersih dan nilai pasar portofolio aset akibat perubahan tingkat bunga di pasar uang. Oleh karena aset dan liabilitas seperti giro pada bank lain, investasi dalam bentuk efek-efek, pinjaman, giro, tabungan, deposito dan sertifikat deposito, pinjaman yang diterima dan liabilitas pasar uang
D1/March 31, 2015
ASSETS -Cash -- Current Account with Bank Indonesia -Current Account with Other Banks Placement with Bank Indonesia -and Other Banks 459,198 Marketable Securities
49,797 424,897 12,348
(11,194) 5,696,510
Posisi Neto Setelah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
s/d 1 Bulan/ up to 1 Month
49,797 424,897 12,348
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
ASET Kas Giro Pada Bank Indonesia Giro Pada Bank Lain Penempatan Pada Bank Indonesia Efek-efek Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan Pendapatan yang Masih akan Diterima
Tidak Mempunyai Kontrak Jatuh Tempo/ No Contractual Maturity Rp
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
Interest Risk Interest rate risk is the risk of possible decline in net interest income and market value of the portfolio of assets due to changes in interest rates in the money market. Because assets and liabilities as current accounts with other banks, investments in marketable securities, loans, current accounts, savings deposits, time deposits and certificates of deposits,
65
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
lainnya memiliki berbagai tingkat bunga dan jangka waktu, perubahan-perubahan pada tingkat bunga dapat mengakibatkan kenaikan atau penurunan pendapatan bunga bersih.
borrowings and liabilities other financial markets have different interest rate and term, the changes on the interest rate may result in an increase or decrease in net interest income.
Sepanjang tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Bank telah menyediakan alat likuid yang cukup untuk mengantisipasi liabilitas jangka pendek, arus kas bersih dapat diatur dengan baik, cukup baik dan cukup mudah untuk memperoleh akses sumber dana pasar uang.
During the years ended December 31, 2014 and 2013, the Bank has provided adequate liquid tool to anticipate shortterm liabilities, net cash flow can be regulated, fairly good and quite easy to gain access to money market funding.
Dalam menghadapi kemungkinan adanya ketidakseimbangan aset dan liabilitas, manajemen Bank, melalui mekanisne rapat ALCO bulanan, selalu melakukan review beberapa hal yang sifatnya sangat strategis, antara lain:
In circumstances of a possible imbalance of asset and liability management, the Bank, through mechanism of monthly ALCO meetings, always do a review of some of the things that is very strategic, among others:
a. Pengelolaan pendanaan (funding) yang memiliki jatuh tempo tidak seimbang, b. Ketepatan pengelolaan aset dan liabilitas yang memiliki sensitivitas terhadap perubahan suku bunga, c. Analisis dana pihak ketiga yang menggambarkan trend berbagai produk dana pihak ketiga yang berada pada wilayah diseluruh Indonesia, d. Penempatan dana pada portofolio efek-efek, e. Laporan perkembangan kredit yang ada dan yang baru, f. Strategi penetapan harga seusai dengan kondisi pasar saat ini, dan g. Perbandingan target dengan realisasi dana pihak ketiga.
a. Management of funding which has a maturity of not balanced, b. Accuracy management of assets and liabilities that have a sensitivity to interest rate changes, c. Analysis of third party funds that illustrate trends of various products of third party funds that are in the area around Indonesia, d. Placement of funds in a portfolio of securities, e. The report credits the development of existing and new, f. After pricing strategy with current market conditions, and g. Comparison with the realization of the target of third party funds.
Eksposur Bank terhadap Risiko Tingkat Suku Bunga Tabel dibawah ini mengikhtisarkan eksposur Bank terhadap risiko tingkat suku bunga.
The Bank’s Exposure to Interest Rate Risk The table below summarizes the Bank's exposure to interest rate risk.
`
2014 Bunga Mengambang/Floating Interest ≤ 1 bulan/ 1 - 3 bulan/ 3 bulan > 1 tahun/ ≤ 1 months 1 - 3 months 1 tahun/ > 1 year 3 months 1 year Rp
Rp
Rp
Bunga Tetap/ Fixed Interest 1 - 3 bulan/ 3 bulan 1 - 3 month 1 tahun/ 3 months 1 year
≤ 1 bulan/ ≤ 1 months
Rp
Rp
Rp
Rp
> 1 tahun/ >1 year
Jumlah/ Total
Rp
Rp
ASET/ ASSETS Giro pada Bank Indonesia/ Current Accounts with Bank Indonesia Giro pada Bank Lain/ Current Accounts with Other Bank Penempatan pada Bank Indonesia & Bank Lain/ Placements with Bank Indonesia & Other Banks Efek-efek/ Marketable Securities Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali/ Reverse Repo Kredit yang Diberikan/ Loans Jumlah Aset Keuangan/ Total Financial Assets
D1/March 31, 2015
424,897
--
--
--
--
--
--
--
424,897
12,348
--
--
--
--
--
--
--
12,348
--
--
--
--
--
1,193,700
242,428
--
1,436,128
--
--
--
--
149,758
99,401
266,346
459,198
974,703
-30,584
-196,271
-973,125
-752,942
381,614 2,083
-1,314
-255,003
-192,559
381,614 2,403,881
467,829
196,271
973,125
752,942
533,455
1,294,415
763,777
651,757
5,633,571
66
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
`
2014 Bunga Mengambang/Floating Interest ≤ 1 bulan/ 1 - 3 bulan/ 3 bulan > 1 tahun/ ≤ 1 months 1 - 3 months 1 tahun/ > 1 year 3 months 1 year Rp
LIABILITAS/ LIABILITIES Simpanan Nasabah/Deposit from Customers Giro/Current Accounts Tabungan/Saving Accounts Deposito/ Time Deposits Simpanan dari Bank Lain/ Deposits from Other Banks Jumlah Liabilitas Keuangan/ Total Financial Liabilities Jumlah Gap Repricing Suku Bunga/ Total Gap Repricing Interest Rate
Rp
Rp
Bunga Tetap/ Fixed Interest 1 - 3 bulan/ 3 bulan 1 - 3 month 1 tahun/ 3 months 1 year
≤ 1 bulan/ ≤ 1 months
Rp
Rp
Rp
Rp
> 1 tahun/ >1 year
Jumlah/ Total
Rp
Rp
1,331,152
--
--
--
--
--
--
--
1,331,152
389,372 --
---
---
---
-1,697,371
-895,339
-139,526
---
389,372 2,732,236
18,339
38,938
--
--
50,000
--
--
--
107,277
1,738,863
--
--
--
1,697,371
895,339
139,526
--
4,471,099
(1,271,034)
196,271
973,125
752,942
(1,163,916)
399,076
624,251
651,757
1,162,472
2013 Bunga Mengambang/Floating Interest ≤ 1 bulan/ 1 - 3 bulan/ 3 bulan > 1 tahun/ ≤ 1 months 1 - 3 months 1 tahun/ > 1 year 3 months 1 year Rp
Rp
Rp
Bunga Tetap/ Fixed Interest 1 - 3 bulan/ 3 bulan 1 - 3 month 1 tahun/ 3 months 1 year
≤ 1 bulan/ ≤ 1 months
Rp
Rp
Rp
Rp
> 1 tahun/ >1 year
Jumlah/ Total
Rp
Rp
ASET/ ASSETS Giro pada Bank Indonesia/ Current Accounts with Bank Indonesia Giro pada Bank Lain/ Current Accounts with Other Bank Penempatan pada Bank Indonesia/Placement with Bank Indonesia Efek-efek/ Marketable Securities Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali/ Reverse Repo Kredit yang Diberikan/ Loans Jumlah Aset Keuangan/ Total Financial Assets LIABILITAS/ LIABILITIES Simpanan Nasabah/Deposit from Customers Giro/Current Accounts Tabungan/Saving Accounts Deposito/ Time Deposits Simpanan dari Bank Lain/ Deposits from Other Banks Jumlah Liabilitas Keuangan/ Total Financial Liabilities Jumlah Gap Repricing Suku Bunga/ Total Gap Repricing Interest Rate
265,191
--
--
--
--
--
--
--
265,191
10,738
--
--
--
--
--
--
--
10,738
--
--
--
--
--
753,000
--
--
753,000
--
--
--
--
--
23,476
192,755
432,434
648,665
---
---
-569,182
-479,434
---
879,504 --
-99,568
-91,874
879,504 1,240,058
275,929
--
569,182
479,434
--
1,655,980
292,323
524,308
3,797,156
1,227,345
--
--
--
--
--
--
--
1,227,345
292,683 --
---
---
---
-563,605
-494,311
-134,240
---
292,683 1,192,156
66,870
69,509
--
--
--
--
--
--
136,379
1,586,898
--
--
--
563,605
494,311
134,240
--
2,779,054
(1,310,969)
--
569,182
479,434
(563,605)
1,161,669
158,083
524,308
1,018,102
Sensitivitas Suku Bunga Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas laba bersih Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 atas perubahan tingkat suku bunga yaitu:
D1/March 31, 2015
Interest Rate Sensitivity The table below summarizes the sensitivity of net income Bank on December 31, 2014 and 2013 on interest rate changes are:
67
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated) 2014
Peningkatan 100bps/ Increased 100bps Rp
Pengaruh terhadap Laba Bersih
Penurunan 100bps/ Decreased 100bps Rp
(1,992)
(1,992)
Effect on Net Income
2013 Peningkatan 100bps/ Increased 100bps Rp
Pengaruh terhadap Laba Bersih
Penurunan 100bps/ Decreased 100bps Rp
6,700
(6,700)
Effect on Net Income
Proyeksi di atas menunjukkan bahwa jika tingkat suku bunga bergerak pada jumlah yang sama akan berpotensi mempengaruhi laba bersih Bank dengan asumsi seluruh variabel lainnya, tanggal pelaporan, dan posisi hingga jatuh tempo adalah konstan.
The above projections show that if the interest rate moves in the same amount will potentially effected the Bank's net profit assuming all other variables, the reporting date, and the position to maturity is constant.
Risiko Pasar Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar dari portofolio yang dimiliki oleh Bank yang dapat merugikan Bank (adverse movement).
Market Risk Market risk arises from market variable movement from portofolio owned by the Bank which can adverse the Bank (adverse movement).
Pengukuran risiko pasar dilakukan melalui pendekatan analisis sensitivitas tingkat bunga untuk risiko suku bunga dan risiko surat berharga (bonds). Risiko pasar dikendalikan dengan penerapan limit, khususnya transaksi trading limit. Limit-limit tersebut antara lain adalah counterparty limit, dan position limit.
Market risk measurement is done through the sensitivity analysis of interest rate approach to interest risk and risks of marketable securities (bonds). Market risk is controlled by the application of limits, especially trading transaction limit. These limits include counterparty limits, and position limits.
Pengelolaan risiko likuiditas menjadi bagian dari proses manajemen risiko pasar. Pemantauan risiko likuiditas dilakukan melalui pengelolaan maksimum cash out.
Liquidity risk management becomes part of market risk management process. Monitoring of liquidity risk is through cash out maximum management.
Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
Operational Risk Operational risk is the risk that due to insufficient and / or failed internal processes, human error, system failure, or the external problems that affect the operations of the Bank.
Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengelolaan risiko operasional senantiasa dibuat, dikaji ulang dan disempurnakan untuk memastikan kecukupan mekanisme kontrol pada semua kebijakan dan prosedur. Bank secara aktif melakukan sosialisasi untuk membangun risk awareness dan meningkatkan kualitas kontrol dalam rangka mitigasi risiko operasional.
The related policy and procedures for the management of operational risk are issued, reviewed and improved continuously including the Minimum Controls Standard Policy to ensure the adequacy of control mechanisms in all of the Bank’s policy and procedures. The Bank actively conducts the socialization program to develop risk awareness and enhance quality control to mitigate the operational risk.
Penyusunan Laporan Profil Risiko Operasional dan Risiko Lainnya dilaksanakan secara triwulanan berdasarkan parameter dan indikator risiko yang baru, sesuai ketentuan Bank Indonesia sehingga diperoleh gambaran mengenai tingkat potensi risiko bagi Bank secara keseluruhan.
Preparation of Operational Risk Profile and Other Risks Reports are undertaken on a quarterly basis based on the parameters and new risk indicators, according to Bank Indonesia in order to obtain an idea of the level of potential risk to the Bank as a whole.
Bank juga telah menghitung kecukupan modal untuk risiko operasional sesuai dengan PBI No. 10/15/PBI/2008 tanggal
The Banks also have to calculate capital adequacy for operational risk in accordance with PBI No. 10/15/PBI/2008
D1/March 31, 2015
68
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
24 September 2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dan SE-BI No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID). Perhitungan beban modal risiko operasional Bank adalah menggunakan metode Basic Indicator Approach.
dated September 24, 2008 on the Capital Adequacy of Commercial Banks and SE-BI No. 11/3/DPNP dated January 27, 2009 about the calculation of Risk Weighted Assets (RWA) for Operational Risk Using the Basic Indicator Approach (PID). The calculation of the Bank's operational risk capital charge used the Basic Indicator Approach.
Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan.
Legal Risk Legal risk is the risk caused by the weakness of the juridical aspects, among others, due to a lawsuit, the absence of laws and regulations that support, or weakness engagement.
Berkaitan dengan risiko hukum, Bank telah memiliki Divisi Legal yang bertugas memantau atau mengurangi risiko hukum yang mungkin timbul melalui pengadministrasian dokumentasi hukum yang tertib dan memadai. Pengelolaan risiko hukum juga ditanamkan pada seluruh jajaran organisasi melalui penerapan kode etik kepada seluruh karyawan.
With regard to legal risk, the Bank has the Legal Division tasked with monitoring or reducing legal risks that may arise through the orderly administration of the legal documentation and adequate. Legal risk management is also embedded in all levels of the organization through the implementation of the code of ethics to all employees.
Bank juga selalu memperhatikan kelengkapan dan keabsahan dokumentasi yang berkaitan dengan hukum serta memperhatikan peraturan/ketentuan yang berlaku khususnya ketentuan perbankan.
The Banks also always take the completeness and validity of the documentation relating to the law and considering rules/ regulations that apply specifically banking regulations.
Risiko Stratejik Risiko stratejik adalah risiko yang disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya Bank terhadap perubahan eksternal.
Strategic Risk Strategic risk is the risk caused by the adoption and implementation of the Bank's strategy is not right, making the right business decisions or lack of responsiveness of the Bank to external changes.
Risiko stratejik yang dikelola oleh Bank antara lain dengan cara membuat Rencana Bisnis Bank (RBB) dengan jangka waktu tiga tahun dan selalu direview setiap tahun maupun direvisi pada petengahan tahun. RBB ini disesuaikan dengan visi dan misi serta strategi Bank. Selanjutnya RBB yang telah ditetapkan Bank dikomunikasikan kepada pejabat dan pegawai pada setiap jenjang Organisasi. Pada periode tertentu (triwulanan) Bank memantau kemajuan yang dicapai sehingga hasilnya dapat dipergunakan sebagai evaluasi kinerja Bank.
Strategic risks are managed by the Bank, among others by making Bank Business Plan (RBB) with a period of three years and always be reviewed every year and revised in petengahan year. RBB is tailored to the vision, mission, and strategy of the Bank. Furthermore, the Bank, established RBB which is communicated to officers and employees at every level of organization. At a certain period (quarterly) Bank monitors progress so that it can be used as an evaluation of the Bank's performance.
Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha atau persepsi negatif terhadap Bank.
Reputation risk Reputation risk is the risk caused by the negative publicity associated with the business or negative perceptions of the Bank.
Untuk mengendalikan risiko reputasi ini, Bank secara terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan Nasabah sejalan dengan ketentuan yang berlaku, yaitu mengenai perlindungan nasabah, termasuk menerapkan strategi penggunaan media yang efektif untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya berita negatif.
To control the reputational risk, the Bank is continuously improving the quality of customer service in line with the applicable regulations, namely the protection of clients, including implementing an effective strategy of using the media to anticipate the possibility of negative news.
Selain itu guna memastikan bahwa setiap keluhan nasabah dapat disampaikan dengan mudah serta ditangani dengan baik dan tepat maka Bank telah membentuk Call Center yang didukung oleh petugas yang berpengalaman. Bank juga
In addition, to ensuring that each customer complaints can be delivered easily and handled properly and appropriately, the Bank has established a Call Center that is supported by an experienced officer. The Bank is also implementing a mystery
D1/March 31, 2015
69
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
melaksanakan mystery shopper yang dilakukan secara berkala untuk memastikan pelayanan kepada Nasabah tetap prima dari waktu ke waktu. Pemantauan dan pengelolaan risiko reputasi diupayakan dengan mengoptimalkan fungsi Sekretaris Perusahaan.
shopper conducted periodically to ensure excellent service to the customer remains over time. Monitoring and reputation risk management sought to optimize its Corporate Secretary.
Risiko Kepatuhan Risiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Ketidakmampuan Bank untuk mengikuti dan mematuhi seluruh peraturan perundangan yang terkait dengan kegiatan usahanya dapat berdampak negatif terhadap kelangsungan usaha Bank.
Compliance Risk Compliance risk is the risk that caused the Bank does not comply with or implement legislation and other applicable provisions. Inability of the Bank to follow and comply with all laws and regulations relating to its business activities could adversely affect the Bank's business continuity.
Dalam mengelola Manajemen Risiko Kepatuhan, upaya peningkatan Budaya Kepatuhan yang terus menerus senantiasa dilakukan melalui program-program antara lain: a. Melakukan kaji ulang (review) atas rancangan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur internal baru b. Sosialisasi/pelatihan melalui regulations update dan inclass training terkait penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU/PPT) serta ketentuan baru lainnya. c. Melakukan kaji ulang (review) terhadap produk/aktivitas baru. d. Memonitor pelaksanaan kepatuhan atas penyampaian laporan-laporan yang harus disampaikan kepada Bank Indonesia sesuai ketentuan yang berlaku. e. Pengkinian dan penatausahaan database Peraturan/ ketentuan yang berlaku. f. Pembuatan Laporan Kepatuhan kepada Bank Indonesia serta untuk pihak internal. g. Pemantauan terhadap denda atau sanksi yang diterima dari regulator/pihak eksternal.
In managing Compliance Risk Management, effort to increase Compliance Cultures continously is always performed through programs such as: a. Conducting the review of the design of policies, rules, new internal systems and procedures b. Socialization / training through regulation updates and inclass training related to the implementation of Anti-Money Laundering and Combating the Financing of Terrorism (APU/PPT) and other new provisions. c. Conducting the review of products/activities. d.
e. f. g.
34. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Monitoring the implementation of on submission of compliance reports must be submitted to Bank Indonesia in accordance with the regulations. Updating and database administration rules/regulations. Preparing Compliance Reports to Bank Indonesia as well as to internal parties. Monitoring of fines or penalties received from regulators/ external parties. 34. Capital Adequacy Ratio
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) adalah rasio modal terhadap Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), perhitungannya didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 dimana jumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari modal inti dan modal pelengkap. Selain itu bank dengan kriteria tertentu harus memasukkan risiko pasar dan risiko operasional dalam perhitungan KPMM dengan memasukan komponen modal pelengkap tambahan.
Capital Adequacy Ratio (CAR) is the ratio of capital to risk weighted assets (RWA), calculations based on Bank Indonesia Regulation No. 10/15/PBI/2008 dated September 24, 2008 in which the amounts of capital to credit risk consist of core capital and supplementary capital. In addition the bank with certain criteria should include market risk and operational risk in the calculation of CAR by including additional supplementary capital.
Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 mengatur ketentuan pelaksanaan perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit. Ketentuan ini mulai berlaku pada tanggal 2 Januari 2012.
Circular Letter of Bank Indonesia No. 13/6/DPNP dated February 18, 2011 set the implementing provisions of the calculation of risk weighted assets for credit risk. These provisions came into force on January 2, 2012.
Rasio kewajiban penyediaan modal Bank dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The Bank's capital adequacy ratios by considering the credit risk, operational risk and market risk as at December 31, 2014 and 2013 are as follows:
D1/March 31, 2015
70
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated) 2014 Rp
2013 Rp
Modal: Modal Inti Modal Pelengkap Jumlah Modal
1,184,800 30,001 1,214,801
1,056,882 14,943 1,071,825
Capital: Core Capital Secondary Capital Total Capital
Jumlah ATMR Risiko Kredit Jumlah ATMR Risiko Operasional Jumlah ATMR Risiko Pasar
2,400,058 80,698 --
1,195,449 29,670 --
Total WRA Credit Risk Total WRA Operational Risk Total WRA Market Risk
48.97%
87.49%
48.97% 8%
87.49% 8%
CAR Ratio (Credit Risk and Operational Risk) CAR Ratio (After Credit Risk, Operational Risk, and Market Risk) CAR Ratio Required
Rasio KPMM (Risiko Kredit dan Operasional) Rasio KPMM (Setelah Risiko Kredit, Risiko Operasional, dan Risiko Pasar) Rasio KPMM yang Diwajibkan
35. Perjanjian dan Perikatan Penting
35. Significant Agreements
a. Jaminan Pemerintah terhadap Liabilitas Pembayaran Bank Umum Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 27 September 2005, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito, sertfikat deposito, tabungan dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang dijamin LPS. Berdasarkan peraturan tersebut, nilai simpanan yang dijaminkan untuk setiap nasabah pada satu bank adalah sebesar maksimum Rp2.000.
a. Government’s Security on Payment Obligations of a Private Bank Based on the copy of Deposit Insurance Corporation Regulation No. 1/PLPS/2005 dated September 26, 2005 regarding the Deposit Guarantee Program which states that since September 27, 2005, the Deposit Insurance Corporation (DIC) guarantees deposits including demand deposits, time deposits, certificate of deposit, savings and other forms equivalent which is deposits from the community including those from other banks. On October 13, 2008, the President of the Republic of Indonesia issued Government Regulation No. 66 Year 2008 about the magnitude of the Deposit Value covered by DIC. Under the regulation, the value of insured deposits for each customer in one bank is at a maximum amount of Rp2,000.
b. Perjanjian dengan PT Visionet International tentang Sewa dan Layanan Pengelolaan Branch IT Infrastructure Pada tanggal 31 Oktober 2012, Bank menandatangani addendum II perjanjian kerjasama dengan Visionet untuk penyediaan sewa dan layanan pengelolaan Branch IT Infrastructure. Perjanjian ini mengubah tata cara pembayaran atas pekerjaan layanan outsourcing dalam perjanjian sebelumnya.
b. Agreement with PT Visionet International about Rental and Management Service of Branch IT Infrastructure
c. Perjanjian dengan PT Visionet International tentang Sewa dan Layanan Pengelolaan Sistem Aplikasi Perbankan Bank Vision dan Core IT Infrastructure Pada tanggal 31 Oktober 2012, Bank menandatangani addendum II perjanjian kerjasama dengan Visionet untuk penyediaan sewa dan layanan pengelolaan Branch IT Infrastructure. Perjanjian ini mengubah tata cara pembayaran atas pekerjaan layanan outsourcing dalam perjanjian sebelumnya.
c. Agreement with PT Visionet International about Rental and Management Service for Bank Vision Banking Application System and Core IT Infrastructure On October 31, 2012, the Bank signed an addendum II of cooperation agreement with Visionet for the provision of rental and management services IT Infrastructure Branch. This agreement changed the payment term for outsourcing service in the previous agreement.
D1/March 31, 2015
On October 31, 2012, the Bank signed an addendum II of cooperation agreement with Visionet to provide rental and management services IT Infrastructure Branch. This agreement changed the payment term for outsourcing service in previous agreement.
71
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
d. Perjanjian dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis tentang Pemanfaatan ATM Bersama Pada tanggal 1 April 2011, Bank menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis tentang pemanfaatan ATM Bersama untuk principle member. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 1 April 2014 dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan berikutnya.
d. Agreement with PT Artajasa Pembayaran Elektronis about the utilization of ATM Bersama On April 1, 2011, the Bank signed a cooperation agreement with PT Artajasa Pembayaran Elektronis regarding the utilization of ATM Bersama for principle member. This agreement is valid until April 1, 2014 and can be automatically extended for a period 12 (twelve) months.
e. Perjanjian dengan PT Visionet International tentang Layanan Fasilitas Disaster Recovery Hot Backup Pada tanggal 2 Mei 2011, Bank menandatangani perjanjian kerjasama dengan Visionet tentang layanan fasilitas disaster recovery hot backup. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 20 April 2016 dan dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua belah pihak.
e. Agreement with PT Visionet International about Services Disaster Recovery Hot Backup On May 2, 2011, the Bank signed a cooperation agreement with Visionet about service for hot backup disaster recovery facility. This agreement is valid until 20 April 2016 and may be extended upon the agreement of both parties.
Pada tanggal 1 November 2011, Bank menandatangani Addendum I perjanjian kerjasama dengan Visionet untuk layanan fasilitas disaster recovery hot backup. Perjanjian ini mengubah perjanjian sebelumnya. Addendum perjanjian ini berlaku sampai dengan 30 April 2018.
On November 1, 2011, the Bank signed an Addendum I of cooperation agreement with Visionet to service hot backup disaster recovery facility. This agreement modifies the previous agreement. Amended agreement is valid until April 30, 2018.
Pada tanggal 18 Juni 2012, Bank menandatangani Addendum II perjanjian kerjasama dengan Visionet untuk layanan fasilitas disaster recovery hot backup. Perjanjian ini mengubah daftar perangkat dalam perjanjian sebelumnya.
On June 18, 2012, the Bank signed an Addendum II of cooperation agreement with Visionet to service hot backup disaster recovery facility. This agreement changed the device list in the previous agreement.
f.
Perjanjian dengan PT Visionet Internasional tentang Sewa dan Layanan ATM Pada tanggal 1 November 2011, Bank menandatangani perjanjian kerjasama dengan Visionet tentang penyediaan sewa dan layanan pengelolaan ATM. Ruang lingkup pekerjaan Visionet adalah (1) penyediaan unit ATM yang dapat digunakan dengan baik oleh Bank dan (2) layanan pemeliharaan ATM oleh Visionet kepada Bank. Jangka waktu pekerjaan untuk setiap purchase order adalah 84 bulan dimulai sejak ATM terpasang dan dapat dipergunakan dengan baik dan benar. Jangka waktu perjanjian kerjasama ini berlaku sejak 1 November 2011 sampai dengan berakhirnya jangka waktu purchase order paling akhir.
f.
g. Agreement with PT Rintis Sejahtera about the utilization of ATM and EDC Prima On July 1, 2013, the Bank signed a cooperation agreement with PT Rintis Sejahtera regarding the utilization of ATM and EDC Prima. This agreement is valid until June 30, 2023 and can be automatically extended for a period 10 (ten) years.
g. Perjanjian dengan PT Rintis Sejahtera tentang Pemanfaatan ATM dan EDC Prima Pada tanggal 1 Juli 2013, Bank menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Rintis Sejahtera tentang pemanfaatan ATM dan EDC Prima. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 30 Juni 2023 dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun berikutnya.
D1/March 31, 2015
Agreement with PT Visionet International about Lease and ATM Services On November 1, 2011, the Bank signed a cooperation agreement with Visionet concerning the provision of lease and service management of ATM. Visionet scope of work are (1) the provision of ATMs that can be used by both the Bank and (2) by Visionet ATM maintenance services to the Bank. Long time jobs for each purchase order are 84 months starting from the ATM is installed and used properly. This agreement is effective from November 1, 2011 until the expiry of the final purchase order.
72
paraf/sign:
PT BANK NATIONALNOBU Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK NATIONALNOBU Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended December 31, 2014 and 2013 (In Million of Rupiah, unless otherwise stated)
36. Standar Akuntansi Baru yang Belum Berlaku Tahun Buku 2014
36. New Accounting Standards not Yet Effective for Year 2014
Pada bulan November dan Desember 2013 dan April 2014, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standar-standar tersebut tidak di perkenankan.
In November and December 2013 and April 2014, the Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants has issued a number of new and revised accounting standards that will become effective for the annual period beginning of January 1, 2015. Early adoption of the above standards is not permitted.
Standar-standar dan interpretasi tersebut adalah sebagai berikut - PSAK 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian” - PSAK 66 “Pengaturan Bersama” - PSAK 67 “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” - PSAK 68 “Pengukuran Nilai Wajar” - PSAK 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan”
Those standards and interpretation are as follow:
-
-
SFAS 65 “Consolidated Financial Statements” SFAS 66 “Joint Arrangements” SFAS 67 “Disclosure of Interests in Other Entities”
-
SFAS 68 “Fair Value Measurement” SFAS 1 (Revised 2013) “Presentation of Financial Statement” SFAS 4 (Revised 2013) “Separate Financial Statements” SFAS 15 (Revised 2013) “Investment in Associates and Joint Ventures” SFAS 24 (Revised 2013) “Employee Benefits” SFAS 46 (Revised 2014) “Accounting for Income Taxes” SFAS 48 (Revised 2014) “Acconting for impairment of assets” SFAS 50 (Revised 2014) “Financial instruments: Presentation” SFAS 55 (Revised 2014) “Financial instruments: Recognition and Measurement SFAS 60 (Revised 2014) “Financial instruments: Disclosure” IFAS 26 (Revisi 2014) “Revaluation of Embedded Derivatives
-
-
PSAK 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri” PSAK 15 (Revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan Kerja” PSAK 46 (Revisi 2014) “Pajak Penghasilan” PSAK 48 (Revisi 2014)” Penurunan Nilai Aset”
-
PSAK 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”
-
-
PSAK 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” ISAK 26 (Revisi 2014) “Penilaian Kembali Derivatif Melekat.
-
-
-
-
Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan ini, Bank masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari intepretasi standar serta PSAK baru dan revisian tersebut.
As at the authorization date of this of financial statements, the Company is still evaluating the potential impact of these interpretations and new and revised SFAS.
37. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
37. Events After the Reporting Period
Bank memperoleh izin usaha sebagai bank devisa berdasarkan surat keputusan Otoritas Jasa Keuangan No KEP-112/D.03/2014 tanggal 21 November 2014.
Bank had obtained the license to operate foreign exchange bank based on the decision letter of Financial Services Authority No. KEP-112/D.03/2014 dated November 21, 2014.
Pada tanggal 9 Februari 2015, Bank sudah resmi menjalankan transaksi dalam bentuk mata uang asing.
On February 9, 2015, the Bank has officially run the transactions in the form of foreign currency.
38. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan
38. Management’s Responsibility on The Financial Statements
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang diotorisasi oleh Direksi untuk terbit pada tanggal 27 Maret 2015.
D1/March 31, 2015
Management of the Bank is responsible for the preparation and presentation of the financial statements were authorized by Director for issuance on March 27, 2015.
73
paraf/sign:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012
Draft/April 30, 2015
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK
Daftar Isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4
Laporan Arus Kas Konsolidasian
5
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
7
Informasi Tambahan: Lampiran I: Laporan Posisi Keuangan (Entitas Induk) Lampiran II: Laporan Laba Rugi Komprehensif (Entitas Induk) Lampiran III: Laporan Perubahan Ekuitas (Entitas Induk) Lampiran IV: Laporan Arus Kas (Entitas Induk) Lampiran V: Informasi Tambahan
draft/April 30, 2015
Paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Desember 2014 dan 2013, serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
ASET
ASET LANCAR Kas dan Setara Kas
Catatan
31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
2.d, 2.h, 4
51.243.088.800
23.985.602.590
4.879.521.065
2.d, 2.e, 2.i, 5
424.897.155.973
265.191.181.178
90.666.982.955
Giro pada Bank Lain
2.d, 2.i, 6
12.348.192.061
10.737.947.294
5.601.704.200
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
2.d, 2.j, 7
1.436.128.059.291
753.000.000.000
571.200.000.000
Efek-efek
2.d, 2.k, 8
974.702.906.098
648.664.826.994
116.873.742.627
Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
2.d, 2.l, 9
381.613.922.324
879.503.893.365
--
2.403.880.781.275
1.240.058.293.030
413.520.535.202
(11.193.606.811) 2.392.687.174.464
(6.039.388.095) 1.234.018.904.935
(1.914.758.636) 411.605.776.566
24.335.765.642 5.697.956.264.653
11.891.650.069 3.826.994.006.425
3.094.810.268 1.203.922.537.681
Giro pada Bank Indonesia
Kredit yang Diberikan Pihak Ketiga Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Pendapatan yang Masih Akan Diterima Jumlah Aset Lancar
2.d, 2.m, 10
2.d, 11
ASET TIDAK LANCAR Aset Tetap Dikurangi: Akumulasi Penyusutan
2.o, 13
36.069.806.584 (6.711.628.848) 29.358.177.736
16.290.214.600 (1.953.149.460) 14.337.065.140
2.654.145.993 (620.434.447) 2.033.711.546
Perbedaan Nilai Akuisisi dengan Nilai Buku
2.n, 14
8.944.740.829
8.944.740.829
8.944.740.829
Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka
2.p, 12
34.006.269.483
26.017.507.335
9.357.045.877
Aset Lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar
2.p, 15
7.715.489.569 80.024.677.617
10.403.156.174 59.702.469.478
2.669.024.581 23.004.522.833
5.777.980.942.270
3.886.696.475.903
1.226.927.060.514
JUMLAH ASET
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan Final Draft /30 April 2015
1
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 31 Desember 2014 dan 2013, serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan
31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Liabilitas Segera
2.r, 16
--
132.543.200
25.400.000
1.274.729.815.008 3.178.003.508.297
860.649.561.586 1.850.609.630.159
236.079.994.070 712.624.575.102
107.277.225.276
136.379.265.555
3.000.000.000
6.410.265.601
5.788.827.176
703.815.421
20
27.788.620.477 4.594.209.434.659
12.951.261.694 2.866.511.089.370
5.778.277.168 958.212.061.761
29
1.055.423.305
--
--
2.w, 19.c
2.917.042.675 3.972.465.980
1.420.555.888 1.420.555.888
423.928.223 423.928.223
4.598.181.900.639
2.867.931.645.258
958.635.989.984
100.000.000.000
100.000.000.000
100.000.000.000
(11.441.910.295)
(15.775.057.996)
909.713.263
180.289.728.402
160.331.796.017
33.534.000.405
12.716.712.525
9.024.415.783
6.897.402.930
281.564.530.632
253.581.153.804
141.341.116.598
898.234.510.999 1.179.799.041.631
765.183.676.841 1.018.764.830.645
126.949.953.932 268.291.070.530
5.777.980.942.270
3.886.696.475.903
1.226.927.060.514
Simpanan Nasabah Pihak-pihak Berelasi Pihak Ketiga
2.d, 2.s, 17 2.y, 30
Simpanan dari Bank Lain
2.d, 2.s, 18
Utang Pajak Liabilitas Lain-lain Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas Imbalan Kerja Liabilitas Pajak Tangguhan Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
2.w, 19.a
JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Entitas Induk Modal Saham - Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham Modal Dasar - 400.000 saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 100.000 saham
21
Keuntungan (Kerugian) yang Belum Direalisasi atas Efek-efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual Selisih Transaksi Dengan Pihak Non Pengendali
2.c, 22
Saldo Laba Jumlah Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali JUMLAH EKUITAS
2.c, 35
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan Final Draft /30 April 2015
2
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Catatan PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Beban Bunga PENDAPATAN BUNGA - BERSIH
2.t, 2.u, 23 2.y, 2.t, 24, 30
2014 Rp
2013 Rp
381.585.168.845 (223.680.208.050) 157.904.960.795
154.521.009.798 (80.441.438.576) 74.079.571.222
11.816.998.917 -395.345.215 12.212.344.132
12.001.290.290 1.393.109.903 1.158.185.997 14.552.586.190
(5.154.218.713)
(4.124.629.459)
(85.415.583.679) (63.515.108.843) (148.930.692.522)
(29.579.142.267) (35.130.244.036) (64.709.386.303)
16.032.393.692
19.798.141.650
4.202.028.804
(1.873.396.934)
20.234.422.496
17.924.744.716
(4.649.858.037)
(5.135.110.915)
LABA TAHUN BERJALAN
15.584.564.459
12.789.633.801
PENDAPATAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN Keuntungan (Kerugian) atas Perubahan Nilai Wajar dari Efek-efek dalam Kelompok Tersedia untuk Dijual Dikurangi: Penyesuaian Reklasifikasi atas Keuntungan yang Termasuk dalam Laba Rugi Jumlah Pendapatan (Rugi) Komprehensif Lain
16.048.448.845
(66.312.109.596)
14.101.456 16.062.550.301
-(66.312.109.596)
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
31.647.114.760
(53.522.475.795)
3.692.296.742 11.892.267.717 15.584.564.459
(1.853.598.076) 14.643.231.877 12.789.633.801
7.417.202.157 24.229.912.603 31.647.114.760
(13.867.467.982) (39.655.007.813) (53.522.475.795)
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA Provisi dan Komisi Lainnya Keuntungan Penjualan dari Instrumen Keuangan Lain-lain Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
2.u, 30 2.v
PEMBENTUKAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ATAS ASET KEUANGAN
25
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Umum dan Administrasi Tenaga Kerja Jumlah Beban Operasional Lainnya
2.v, 26 2.v, 27
LABA OPERASIONAL PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL - BERSIH
2.v, 28
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN
2.w, 19.b, 19.c
LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
2.c
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali
2.c
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan Final Draft /30 April 2015
3
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Dapat Diatribusikan Kepada Entitas Induk Keuntungan Selisih Saldo Laba yang Belum Transaksi Direalisasi atas Non Efek-efek dalam Pengendali Kelompok Tersedia untuk Dijual Rp Rp Rp
Catatan Modal Ditempatkan Disetor Penuh
Rp SALDO PER 31 DESEMBER 2012
Jumlah
Kepentingan Non Pengendali
Jumlah Ekuitas
Rp
Rp
Rp
100.000.000.000
909.713.263
33.534.000.405
6.897.402.930
141.341.116.598
126.949.953.932
268.291.070.530
Kepentingan Non Pengendali
35
--
(690.290.424)
--
--
(690.290.424)
677.888.730.722
677.198.440.298
Selisih Transaksi dengan Pihak Non Pengendali
22
--
--
126.797.795.612
--
126.797.795.612
--
126.797.795.612
Rugi Komprehensif Tahun Berjalan
--
(15.994.480.835)
--
2.127.012.853
(13.867.467.982)
(39.655.007.813)
(53.522.475.795)
SALDO PER 31 DESEMBER 2013
100.000.000.000
(15.775.057.996)
160.331.796.017
9.024.415.783
253.581.153.804
765.183.676.841
1.018.764.830.645
Kepentingan Non Pengendali
35
--
608.242.286
--
--
608.242.286
108.820.921.555
109.429.163.841
Selisih Transaksi dengan Pihak Non Pengendali
22
--
--
19.957.932.385
--
19.957.932.385
--
19.957.932.385
Laba Komprehensif Tahun Berjalan
--
3.724.905.415
--
3.692.296.742
7.417.202.157
24.229.912.603
31.647.114.760
SALDO PER 31 DESEMBER 2014
100.000.000.000
(11.441.910.295)
180.289.728.402
12.716.712.525
281.564.530.632
898.234.510.999
1.179.799.041.631
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan Final Draft / 30 April 2015
4
paraf:
Paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Bunga, Provisi dan Komisi Pembayaran Bunga Provisi dan Komisi selain Kredit Pembayaran Kepada Karyawan Pengeluaran Lainnya Pembayaran Pajak Penghasilan Arus Kas Sebelum Perubahan dalam Aset dan Liabilitas Operasi
23 24
2014 Rp
2013 Rp
369.414.060.102 (216.824.585.018) 11.816.998.917 (62.459.685.538) (90.732.674.853) (1.250.000.000)
144.856.775.638 (80.304.839.528) 12.001.290.290 (35.130.244.036) (36.598.826.571) (2.289.900.000)
9.964.113.610
2.534.255.793
(242.428.059.291) (207.666.555.074)
-(573.760.000.000)
497.889.971.041 (1.163.822.488.245) 7.082.540.675 (132.543.200) 1.741.474.131.560 (29.102.040.279) (1.281.932.825) 6.203.955.566
(879.503.893.365) (826.537.757.828) (13.679.377.281) 107.143.200 1.762.554.622.573 138.464.277.310 1.361.428.505 748.346.333
618.181.093.538
(387.710.954.760)
-(20.049.127.879) 4.232.727.995
1.393.109.903 (13.636.068.607) --
(15.816.399.884)
(12.242.958.704)
130.745.000.000 (1.357.903.775)
808.435.875.000 (4.439.639.090)
129.387.096.225
803.996.235.910
731.751.789.879
404.042.322.446
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
1.076.390.530.666
672.348.208.220
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1.808.142.320.545
1.076.390.530.666
Perubahan Aset dan Liabilitas yang Digunakan untuk Operasi: Penempatan pada Bank Lain Efek-efek Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan Aset Lain-lain Liabilitas Segera Simpanan Nasabah Simpanan dari Bank Lain Utang Pajak Liabilitas Lain-lain Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil Penjualan Efek-efek Pembelian Aset Tetap Hasil Penjualan Aset Tetap Kas Bersih yang Digunakan Untuk Aktivitas Investasi
13
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Hasil dari Penerbitan Modal Saham Biaya Transaksi Penerbitan Saham Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan d1/April 28, 2012
Final Draft / 29April 2015
5
paraf:
Paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Catatan
Kas dan Setara Kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Sertifikat Deposito Bank Indonesia - jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan
4 5 6 7
2014 Rp
2013 Rp
51.243.088.800 424.897.155.973 12.348.192.061
23.985.602.590 265.191.181.178 10.737.947.294
1.193.700.000.000
753.000.000.000
125.953.883.711
23.475.799.604
1.808.142.320.545
1.076.390.530.666
8
Jumlah
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan d1/April 28, 2012
Final Draft / 29April 2015
6
paraf:
Paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 1.
Umum 1.a. Pendirian Perusahaan PT Kharisma Buana Nusantara (“Perusahaan”) berkedudukan di Jakarta, didirikan berdasarkan Akta No. 2 tanggal 4 Januari 2005 dari Robert Purba, SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-04382.HT.01.01.TH.2005 tanggal 21 Februari 2005. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 28 tanggal 28 November 2011 dari Unita Christina Winata, SH, notaris di Jakarta mengenai peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp100.000.000.000 menjadi Rp400.000.000.000, dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp60.000.000.000 menjadi Rp100.000.000.000. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-62700.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 19 Desember 2011. Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah berusaha dalam bidang perdagangan, pembangunan, perindustrian, pertambangan, percetakan, pertanian, pengangkutan darat, jasa dan perbengkelan. Perusahaan berkedudukan dan berkantor pusat di Gedung Beritasatu Plaza Lantai 10, Jalan Jendral Gatot Subroto Kavling 35-36, Jakarta Selatan. 1.b. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Berdasarkan Akta No. 17 tanggal 22 Oktober 2009 dari Notaris Unita Christina Winata, SH, susunan pengurus Perusahaan per 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris
: Mochtar Riady
Direksi Direktur
: Nio Yantony
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, Perusahaan dan entitas anak masing-masing memiliki 705, 506, dan 236 karyawan (tidak diaudit). 1.c. Struktur Entitas Anak Perusahaan mempunyai kepemilikan langsung pada entitas anak berikut ini: Entitas Anak
Kepemilikan Langsung PT Bank Nationalnobu Tbk
Domisili
Jakarta
Kegiatan Usaha Utama
Perbankan
Tahun Mulai Beroperasi Komersial
1990
Persentase Kepemilikan 31 Des 14 31 Des 13 1 Jan 13/ 31 Des 12 (%) (%) (%) 23,19
24,12
50,25
31 Des 14
Jumlah Aset 31 Des 13
Rp (juta)
Rp (juta)
5.767.590
3.877.270
1 Jan 13/ 31 Des 12 Rp (juta) 1.217.521
PT Bank Nationalnobu Tbk Berdasarkan Akta Notaris No. 33 tanggal 28 September 2010 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Perusahaan mengakuisisi 60.000 saham PT Bank Nationalnobu Tbk (“Entitas Anak”) dari PT Gunawan Sejahtera. Harga per lembar saham adalah Rp1.000.000. Jumlah nilai pembelian saham tersebut sebesar Rp60.484.200.000 dengan kepemilikan 60% dari jumlah saham entitas anak yang diterbitkan. Entitas anak bergerak dalam bidang industri perbankan yang didirikan pada tanggal 13 Februari 1990 di Jakarta. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 949/KMK.013/1990 tanggal 16 Agustus 1990, entitas anak memulai kegiatan operasionalnya sebagai bank umum. Selain itu, entitas anak memperoleh izin usaha sebagai bank devisa berdasarkan surat keputusan Otoritas Jasa Keuangan No KEP-112/D.03/2014 tanggal 21 November 2014. Final Draft/30 April 2015
7
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 34 tanggal 26 Agustus 2014 dari Notaris Unita Christina Winata, S.H., notaris di Jakarta, disetujui penerbitan saham baru Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sejumlah sebanyak-banyaknya 414.583.000 saham. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, saham baru yang diterbitkan sebanyak 165.500.000 (salam satuan penuh) saham biasa dengan nilai nominal per saham Rp100 (nilai penuh) dan harga penawaran sebesar Rp790 (nilai penuh) per saham, yang diambil seluruhnya oleh OCBC Securities Pte – Ltd A/C. Perusahaan tidak mengambil bagian atas penambahan setoran modal entitas anak, sehingga kepemilikan Perusahaan atas saham entitas anak menjadi sebesar Rp100.000.000.000 atau setara 23,19%. 2.
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Penting 2.a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan metode akrual kecuali laporan arus kas konsolidasian. Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas menjadi kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk penyajian laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya. Mata uang penyajian yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak. Penerapan Standar Akuntansi Terkini Berikut adalah Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang wajib diterapkan untuk pertama kali pada atau setelah 1 Januari 2014: - ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan - ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas Kedua ISAK tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan entitas anak. 2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun dari Perusahaan dan entitas anak sebagaimana disajikan dalam Catatan 1.c, dimana Perusahaan memiliki kepemilikan langsung atau memiliki pengendalian atas entitas anak tersebut. Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif. Pengendalian dianggap ada ketika entitas induk memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak lebih dari 50% hak suara suatu entitas, kecuali kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki hak suara 50% atau kurang, jika terdapat:
Final Draft/30 April 2015
8
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) (i) (ii)
Kekuasaan yang melebihi 50% hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; (iii) Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau (iv) Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain. Penyajian laporan keuangan konsolidasian dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha (entity concept). Seluruh akun, transaksi dan laba yang signifikan antar perusahaan yang dikonsolidasikan telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha sebagai satu kesatuan usaha. Hak non pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham non pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak. Transaksi dengan kepentingan non pengendali dihitung menggunakan metode entitas ekonomi, dimana kelebihan atas akuisisi kepentingan non pengendali yang melebihi bagian dari nilai bersih aset yang diperoleh dicatat di ekuitas. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan serupa. Kebijakan tersebut telah diterapkan secara konsisten oleh entitas anak, kecuali dinyatakan secara khusus. 2.d. Aset dan Liabilitas Keuangan (i) Aset Keuangan Perusahaan dan entitas anak mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (A) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, (B) pinjaman yang diberikan dan piutang, (C) aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan (D) aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya. (A) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi Kategori ini terdiri dari dua sub kategori yaitu aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Perusahaan dan entitas anak untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini. Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal, biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungan/(kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”. Pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok diperdagangkan dicatat sebagai “Pendapatan bunga”. Final Draft/30 April 2015
9
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasi pada nilai wajar melalui laba rugi. (B) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: a) yang dimaksudkan oleh Perusahaan dan entitas anak untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; b) yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau c) dalam hal Perusahaan dan entitas anak mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dilaporkan sebagai “Pendapatan bunga”. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai”. Pada 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, entitas anak memiliki giro pada bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, kredit yang diberikan, pendapatan yang masih harus diterima, dan tagihan lainnya dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. (C) Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali: a) aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; b) aset keuangan yang ditetapkan oleh Bank dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) aset keuangan yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Pendapatan bunga dari investasi dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi komperensif konsolidasian dan diakui sebagai “Pendapatan bunga”. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai “Cadangan Kerugian Penurunan Nilai” sebagai komponen pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai”.
Final Draft/30 April 2015
10
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Pada 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, entitas anak memiliki efek-efek dalam kategori aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo. (D) Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi diakui sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lainnya sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lainnya, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pada 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, entitas anak memiliki efek-efek dalam kategori aset keuangan tersedia untuk dijual. Pengakuan Perusahaan dan entitas anak menggunakan akuntansi tanggal transaksi untuk mencatat transaksi aset keuangan. (ii) Liabilitas Keuangan Perusahaan dan entitas anak mengelompokkan liabilitas keuangan dalam kategori (A) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (B) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. (A) Liablilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Perusahaan dan entitas anak untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan konsolidasian sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan keuangan”. Beban bunga dari liabilitas keuangan diklasifikasikan dicatat di dalam “Beban bunga”.
liabilitas keuangan yang laba rugi komprehensif nilai wajar instrumen sebagai diperdagangkan
Perubahan nilai wajar terkait dengan liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui di dalam “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”.
Final Draft/30 April 2015
11
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. (B) Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi (jika ada). Setelah pengakuan awal, Perusahaan dan entitas anak mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, Perusahaan dan entitas anak memiliki liabilitas segera, simpanan nasabah, simpanan dan bank lain, dan liabilitas lain-lain dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. (iii) Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal posisi keuangan menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin. Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktuwaktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini. Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut. Berkaitan dengan kredit yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, maka nilai tercatat pada saat pengakuan awal dapat berbeda dengan nilai yang akan diperoleh pada saat jatuh tempo, jika Perusahaan dan entitas anak menerima pendapatan atau mengeluarkan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada pemberian/pembelian kredit tersebut, memberikan kredit dengan suku bunga di bawah suku bunga pasar, dan memberikan/membeli kredit secara diskonto atau premium. Dalam menentukan suku bunga pasar, Perusahaan dan entitas anak menggunakan suku bunga acuan yang berlaku di Perusahaan dan entitas anak. Pada prinsipnya suku bunga pasar tidak dapat disamaratakan untuk seluruh jenis kredit, dimana setiap jenis kredit memiliki risk premium yang berbeda dan target profit margin, dengan demikian Perusahaan dan entitas anak mengklasifikasikan jenis kredit tersebut menjadi kredit komersial (termasuk dengan jaminan deposito/cash collateral), dan kredit konsumsi dengan agunan. Dengan demikian suku bunga acuan adalah biaya dana secara menyeluruh, ditambahkan dengan risk premium dan profit margin untuk kredit sesuai dengan jenis kreditnya. Final Draft/30 April 2015
12
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Bukti terbaik dari nilai wajar pada saat pengakuan awal adalah harga transaksinya (yaitu nilai wajar pembayaran yang diserahkan atau diterima), kecuali nilai wajar dari instrumen tersebut dapat dibuktikan dengan perbandingan transaksi untuk instrumen yang sama di pasar terkini yang dapat diobservasi (yang tanpa modifikasi atau re-packaging) atau berdasarkan teknik penilaian dimana variabelnya termasuk hanya data dari pasar yang dapat diobservasi. (iv) Penghentian Pengakuan Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perusahaan dan entitas anak melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa. 2.e Klasifikasi dan Reklasifikasi Aset Keuangan Klasifikasi Aset Keuangan Perusahaan dan entitas anak mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut: Jenis Instrumen Keuangan Giro pada Bank Indonesia
Pinjaman Diberikan dan Piutang
Giro pada Bank Lain
Pinjaman Diberikan dan Piutang
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
Pinjaman Diberikan dan Piutang
Efek-efek
Salah satu dari: - Dimiliki hingga jatuh tempo - Tersedia untuk dijual
Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
Pinjaman Diberikan dan Piutang
Kredit yang Diberikan
Pinjaman Diberikan dan Piutang
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Pinjaman Diberikan dan Piutang
Tagihan Lainnya
Pinjaman Diberikan dan Piutang
Aset Keuangan
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Liabilitas Segera Simpanan Nasabah Liabilitas Keuangan
Simpanan dari Bank Lain Akrual Bunga Beban Akrual
Final Draft/30 April 2015
Klasifikasi Standar Pengukuran Awal
13
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Jenis Instrumen Keuangan Rekening Administratif
Klasifikasi Standar Pengukuran Awal
Fasilitas Kredit yang Diberikan yang Belum Digunakan Bank Garansi
Reklasifikasi Aset Keuangan Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (jika aset keuangan tidak disyaratkan untuk diklasifikasikan sebagai diperdagangkan pada saat pengakuan awal) dapat direklasifikasikan ke pinjaman yang diberikan dan piutang jika memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Perusahaan dan entitas anak memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo. Perusahaan dan entitas anak tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki. Perusahaan dan entitas anak tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut: a. dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; b. terjadi setelah Perusahaan dan entitas anak telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Perusahaan dan entitas anak telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau c. terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar kendali Perusahaan dan entitas anak, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Perusahaan dan entitas anak. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo instrumen tersebut. 2.f Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (i) Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan Biaya Perolehan Diamortisasi Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Perusahaan dan entitas anak mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Final Draft/30 April 2015
14
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Kriteria yang digunakan oleh entitas anak, untuk menentukan bukti objektif dari penurunan nilai diantaranya adalah sebagai berikut: a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami pihak penerbit atau peminjam; atau b. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok bunga; c. data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan; d. hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan. Estimasi periode antara peristiwa kerugian dan identifikasinya ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Perusahaan dan entitas anak pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif seperti tersebut di atas mengenai penurunan nilai atas aset keuangan. Penilaian individual dilakukan atas aset keuangan yang signifikan yang mengalami penurunan nilai. Aset keuangan yang tidak signifikan namun mengalami penurunan nilai dimasukkan dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko yang serupa dan dilakukan penilaian secara kolektif. Jika entitas anak, menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka akun/rekening atas aset keuangan tersebut akan masuk ke dalam kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dinilai secara kolektif. Aset keuangan yang signifikan dan telah terdapat bukti objektif terjadi penurunan nilai, tidak dimasukkan dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Perhitungan Penurunan Nilai secara Individual Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi sebesar cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika pinjaman yang diberikan atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan di dalam kontrak. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan menggunakan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Perhitungan Penurunan Nilai secara Kolektif Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan segmentasi kredit dan status tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi. Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.
Final Draft/30 April 2015
15
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Beban penurunan nilai yang terkait dengan kredit yang diberikan dan efek-efek (di dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang) diklasifikasikan di dalam beban penurunan nilai. Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dapat dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos cadangan. Jumlah pemulihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. (ii) Aset yang Tersedia untuk Dijual Pada setiap tanggal posisi keuangan, entitas anak, mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari investasi dalam instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya merupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai. Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui sebagai bagian dari ekuitas dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, maka kerugian penurunan nilai tersebut dapat dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. (iii) Kontrak Jaminan Keuangan dan Komitmen Kontrak jaminan keuangan adalah kontrak yang mengharuskan penerbit untuk melakukan pembayaran yang ditetapkan untuk mengganti uang pemegang kontrak atas kerugian yang terjadi karena debitur tertentu gagal untuk melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo, sesuai dengan ketentuan dari instrumen hutang. Jaminan keuangan tersebut diberikan kepada bank-bank, lembaga keuangan dan badan-badan lainnya atas nama debitur untuk menjamin kredit, fasilitas-fasilitas perbankan lainnya, dan penyediaan dana yang belum ditarik. Jaminan keuangan awalnya diakui dalam laporan keuangan sebesar nilai wajar pada tanggal jaminan diberikan. Nilai wajar dari jaminan keuangan pada saat dimulainya transaksi pada umumnya sama dengan provisi yang diterima untuk jaminan diberikan dengan syarat dan kondisi normal. Setelah pengakuan awal kontrak, jaminan keuangan dicatat pada nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar amortisasi dengan nilai sekarang (present value) atas pembayaran liabilitas yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan menjadi probable) dan selisihnya dibebankan sebagai biaya operasional lain-lain. Cadangan kerugian penurunan nilai atas kontrak jaminan keuangan dan komitmen yang memiliki risiko kredit dihitung berdasarkan kerugian historis.
Final Draft/30 April 2015
16
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 2.g. Saling Hapus antara Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan perusahaan dan entitas anak saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika Perusahaan dan entitas anak memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan adanya niat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. 2.h. Kas dan Setara Kas Kas terdiri dari kas besar, kas di bank, dan kas di Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. 2.i. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2.d untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Giro pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dikurangin dengan cadangan kerugian penurunan nilai, jika diperlukan. Pada tanggal 9 Februari 2011, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 13/10/PBI/2011, dimana ditetapkan bahwa Giro Wajib Mininimum (GWM) Utama dan Sekunder dalam Rupiah ditetapkan masingmasing sebesar 8% dan 2,50% dari dana pihak ketiga dalam rupiah, sedangkan GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam valuta asing. GWM Loan Deposit Ratio (LDR) dalam Rupiah ditetapkan sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif. Pada tanggal 24 Desember 2013, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 15/15/PBI/2013, dimana ditetapkan bahwa GWM Utama dalam Rupiah ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan GWM Sekunder dalam Rupiah sebesar 4% dari dana pihak ketiga dalam rupiah. GWM Utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh entitas anak dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga. GWM Sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh entitas anak dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN) dan/atau Excess Reserve, yang besarnya ditetapkan Bank Indonesia sebesar persentase tertentu. GWM LDR adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh entitas anak dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia sebesar persentase dari Dana Pihak Ketiga (“DPK”) yang dihitung berdasarkan selisih antara LDR yang dimiliki oleh entitas anak dengan LDR target. 2.j. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia merupakan penanaman dana dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), deposito on call, sertifikat deposito dan call money. Penempatan pada bank lain merupakan penanaman dana dalam deposito berjangka. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2.d untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Final Draft/30 April 2015
17
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. 2.k. Efek efek Efek-efek yang dimiliki terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Utang Negara yang dibeli di pasar, reksadana, dan obligasi korporasi. Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo. Lihat Catatan 2.d.(i) untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo. Efek-efek disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. 2.l. Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali yang dimiliki terdiri dari Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Perbendaharaan Negara (SPN). Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2.d untuk kebijakan akuntasi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Pada pengukuran awal, tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali yang disepakati dikurangi dengan selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati (pendapatan bunga yang ditangguhkan) dan cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek-efek itu dibeli hingga saat dijual kembali. 2.m. Kredit yang Diberikan Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam dengan peminjam, mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu. Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2.d. untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengukuran Awal Pada saat pengukuran awal, kredit diukur pada nilai wajar atau nilai wajar ditambah/dikurangi biaya dan pendapatan transaksi. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Nilai wajar kredit setelah pengukuran awal dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Restrukturisasi Kredit Bermasalah Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
Final Draft/30 April 2015
18
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Penghapusbukuan Kredit Macet Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Adapun kriteria debitur yang dapat dihapusbukukan meliputi: a. Fasilitas kredit telah mengalami penurunan nilai; b. Fasilitas kredit telah memiliki cadangan kerugian penurunan nilai sebesar 100% dari pokok kredit; c. Telah dilakukan berbagai upaya penagihan dan pemulihan, namun tidak berhasil; d. Usaha debitur sudah tidak mempunyai prospek atau kinerja debitur buruk atau tidak ada kemampuan membayar; e. Hapus buku dilakukan terhadap seluruh liabilitas kreditnya, termasuk yang berasal dari non-cash loan sehingga penghapusbukuan tidak boleh dilakukan pada sebagian kreditnya (partial write off); dan f. Diumumkan secara terbuka. 2.n. Perbedaan Nilai Akuisisi dengan Nilai Buku Perbedaan nilai akuisisi dengan nilai buku diukur sebesar selisih lebih harga perolehan atas nilai buku entitas anak dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. 2.o. Aset Tetap Tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak disusutkan. Aset tetap diakui sebesar biaya perolehan dan selanjutnya dipertanggungjawabkan dengan menggunakan model biaya (cost method) dan dinyatakan sebesar nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Masa Manfaat (Tahun) Bangunan Perlengkapan dan Peralatan Kantor Renovasi Bangunan
20 5 5
Biaya perbaikan dan perawatan dibebankan langsung ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya, sedangkan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi apabila kemungkinan besar Perusahaan dan entitas anak akan mendapatkan manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut yang melebihi standar kinerja yang diperkirakan sebelumnya. Apabila suatu aset tetap tidak lagi digunakan atau dijual, nilai perolehan dan akumulasi penyusutan aset tersebut dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset tetap, dan laba atau rugi yang terjadi diperhitungkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Entitas anak menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011) tentang “Aset Tetap” dan ISAK No. 25 tentang “Hak atas Tanah”. Biaya-biaya sehubungan dengan perolehan hak atas tanah diakui sebagai biaya perolehan hak atas tanah. Biaya-biaya sehubungan dengan pengurusan perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang umur hak atas tanah. Estimasi masa manfaat ekonomis, metode penyusutan, dan nilai residu dikaji ulang pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan secara prospektif.
Final Draft/30 April 2015
19
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 2.p. Biaya Dibayar Dimuka dan Aset Lain-lain Biaya dibayar dimuka adalah biaya yang telah dikeluarkan tetapi belum diakui sebagai biaya pada periode terjadinya. Biaya dibayar dimuka akan digunakan untuk aktivitas Perusahaan dan entitas anak di masa mendatang. Biaya dibayar dimuka akan diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya. Termasuk dalam biaya dibayar dimuka adalah biaya sewa dan biaya asuransi. Biaya sewa merupakan pembayaran dimuka terkait sewa gedung kantor yang diamortisasi selama masa sewa dan dimulai sejak gedung digunakan. Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method). Termasuk di dalam aset lain-lain antara lain adalah pendapatan yang masih akan diterima, estimasi pajak penghasilan yang dapat diklaim, perlengkapan kantor dan uang jaminan, dan tagihan kepada pihak ketiga. 2.q. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Perusahaan dan entitas anak menelaah nilai tercatat aset non keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, jumlah terpulihkan dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan dan entitas anak mengestimasi jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah terpulihkan adalah nilai tertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non keuangan kurang dari nilai tercatatnya, maka nilai tercatat aset non keuangan dikurangi menjadi sebesar jumlah terpulihkan dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laporan laba rugi komprehensif. 2.r. Liabilitas Segera Liabilitas segera adalah liabilitas entitas anak kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Liabilitas segera disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi. Lihat Catatan 2.d untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. 2.s. Simpanan Nasabah dan Simpanan dari Bank Lain Simpanan nasabah adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat (selain bank) kepada entitas anak berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro, tabungan, dan deposito berjangka. Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik di dalam maupun luar negeri, dalam bentuk giro, interbank call money, dan deposito berjangka. Simpanan dari nasabah dan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2.d untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Pada pengukuran awal, simpanan nasabah dan simpanan dari bank lain disajikan sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. 2.t. Pendapatan dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing dicatat dalam pendapatan bunga dan beban bunga di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian menggunakan metode suku bunga efektif. Final Draft/30 April 2015
20
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, entitas anak mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup komisi, provisi yang material, dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya. Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui atas bagian aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai, berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai. Pendapatan bunga atas kredit yang diberikan atau aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai bermasalah diakui pada saat pendapatan tersebut diterima. Pada saat aset keuangan diklasifikasikan sebagai bermasalah, bunga yang telah diakui tetapi belum ditagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi. 2.u. Pendapatan Provisi dan Komisi Provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan pemberian kredit diakui sebagai bagian/(pengurang) dari biaya perolehan kredit dan akan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi berdasarkan metode suku bunga efektif. Pendapatan provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan pemberian kredit atau suatu jangka waktu diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya transaksi sebagai pendapatan operasional lainnya. 2.v. Pendapatan (Beban) Operasional Lainnya i. Penghasilan Jasa Perbankan Lainnya Pendapatan jasa perbankan lainnya terdiri dari komisi transfer, komisi inkaso, biaya administrasi tabungan, giro, dan jasa pengelolaan keuangan. ii.
Beban Tenaga Kerja Beban tenaga kerja meliputi beban berupa gaji karyawan, bonus, lembur, tunjangan, dan pelatihan.
iii.
Beban Umum dan Administrasi Beban umum dan administrasi merupakan beban yang timbul sehubungan dengan aktivitas kantor dan operasional Perusahaan dan entitas anak.
Seluruh penghasilan dan beban yang terjadi dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan. 2.w. Perpajakan Pajak penghasilan dalam laporan laba rugi konsolidasian periode berjalan terdiri dari pajak kini dan tangguhan. Pajak penghasilan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian komprehensif, kecuali untuk transaksi yang berhubungan dengan transaksi yang diakui langsung dalam ekuitas atau pendapatan komprehensif lainnya, dalam hal ini diakui dalam ekuitas atau pendapatan komprehensif lainnya. Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak periode berjalan. Final Draft/30 April 2015
21
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dilakukan saling hapus jika dan hanya jika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus jumlah yang diakui; dan bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada akhir periode laporan. Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan saling hapus jika dan hanya jika entitas memiliki hak secara hukum untuk saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, dan aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan atas entitas kena pajak, yang sama atau entitas kena pajak berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap periode masa depan yang mana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diharapkan diselesaikan atau dipulihkan. 2.x. Imbalan Kerja Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada entitas anak, dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas program pasca kerja imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dikurangi nilai wajar aset program, yang disesuaikan dengan keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar di masa yang akan datang dengan menggunakan tingkat bunga surat utang negara dalam mata uang yang sama dengan mata uang pensiun yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo pensiun yang bersangkutan. Keuntungan atau kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan pada program pensiun. Apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau beban selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan. Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, entitas anak, berkomitmen untuk: a. Memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau b. Menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela. 2.y.
Transaksi dengan Pihak Berelasi Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor yang meliputi: a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
Final Draft/30 April 2015
22
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) b)
2.z.
Satu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lainnya); ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); dan vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian. PSAK 5 (Revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan dan entitas anak yang secara regular direviu oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Sedangkan standar sebelumnya mengharuskan Perusahaan dan entitas anak mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a. Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); b. Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan c. Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka menghasilkan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi terfokus pada kategori dari setiap produk, yang mana hampir sama dengan informasi segmen bisnis yang dilaporkan di tahun sebelumnya.
3.
Sumber Ketidakpastian Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan konsolidasian dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas. Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun ke depan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.
Final Draft/30 April 2015
23
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula. a.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika seperti yang dijelaskan dalam catatan 2.d. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas dan tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat, dan asumsi tingkat gagal bayar.
b.
Penurunan Nilai Kredit yang Diberikan dan Piutang Bank mereviu kredit yang diberikan dan piutang secara individu pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif seperti yang dijelaskan dalam catatan 2.f. Secara khusus, justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas ini, Bank membuat justifikasi tentang situasi keuangan peminjam. Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual mungkin berbeda, yang tercermin dalam perubahan penyisihan penurunan nilai tersebut di masa mendatang. Nilai tercatat kredit yang diberikan dan cadangan kerugian penurunan nilainya disajikan di Catatan 10.
4.
Kas dan Setara Kas 31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
44.249.418.400 5.547.150.000 49.796.568.400
20.573.886.650 3.010.050.000 23.583.936.650
3.652.723.125 824.350.000 4.477.073.125
Bank PT Bank CIMB Niaga Tbk Sub Jumlah
96.520.400 96.520.400
1.665.940 1.665.940
2.447.940 2.447.940
Deposito Berjangka PT Bank CIMB Niaga Tbk Sub Jumlah Jumlah
1.350.000.000 1.350.000.000 51.243.088.800
400.000.000 400.000.000 23.985.602.590
400.000.000 400.000.000 4.879.521.065
Kas Kas Besar Kas di Anjungan Tunai Mandiri Sub Jumlah
Per 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, tingkat suku bunga deposito berjangka masing-masing sebesar 7,75% p.a., 7,75% p.a., dan 5,50% p.a. dengan jangka waktu deposito adalah 1 (satu) bulan. 5.
Giro pada Bank Indonesia 2014 Rp Rupiah Jumlah
Final Draft/30 April 2015
424.897.155.973 424.897.155.973
24
2013 Rp 265.191.181.178 265.191.181.178
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, setiap bank di Indonesia diwajibkan memiliki saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga baik dalam Rupiah maupun mata uang asing. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, GWM entitas anak ditentukan berdasarkan PBI No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013, sedangkan pada tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012, GWM Bank ditentukan berdasarkan PBI No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011 tentang perubahan atas PBI No. 12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah sebesar: 31 Desember 2014 (%)
31 Desember 2013 (%)
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 (%)
8,00 4,00
8,00 4,00
8,00 2,50
Rupiah GWM Utama GWM Sekunder
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, GWM entitas anak telah sesuai dengan ketentuan tersebut di atas, dimana rasio GWM untuk rekening Rupiah pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012 masing-masing sebesar: 31 Desember 2014 (%)
31 Desember 2013 (%)
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 (%)
10,37 11,26
11,27 6,07
11,55 21,63
Rupiah GWM Utama GWM Sekunder
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, entitas anak diwajibkan membentuk GWM LDR masing-masing sebesar mininal 2,36%, 3,23%, dan 3,47%. GWM LDR yang telah dibentuk entitas anak per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012 masing-masing sebesar 424,51%, 349,19%, dan 333,00%. 6.
Giro pada Bank Lain
31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
3.418.700.102 8.370.952.397 553.352.317 5.187.245 12.348.192.061
8.078.211.463 2.551.394.078 100.583.670 7.758.083 10.737.947.294
5.389.646.138 112.042.300 100.015.762 -5.601.704.200
Pihak Ketiga - Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun giro pada bank lain masing-masing sebesar 2,50%, 1,58%, dan 1,22% pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, seluruh giro pada bank lain digolongkan sebagai Lancar.
Final Draft/30 April 2015
25
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas giro pada bank lain sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, giro pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dijadikan sebagai deposit atas kerjasama ATM Bersama. 7.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Rincian penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebagai berikut: 31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
599.700.000.000 599.700.000.000
753.000.000.000 753.000.000.000
571.200.000.000 571.200.000.000
100.000.000.000 100.000.000.000 90.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 490.000.000.000
---------
---------
104.000.000.000 104.000.000.000
---
---
72.390.145.218 73.352.970.736 48.526.608.011 48.158.335.326 242.428.059.291 1.436.128.059.291
-----753.000.000.000
-----571.200.000.000
Rupiah Fasilitas Simpanan pada Bank Indonesia
Call Money PT Bank Mega Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Indonesia Eximbank PT Bank CTBC Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan PT Bank KEB Hana Bangkok Bank Public Company Limited Deposito on Call PT Bank CIMB Niaga Tbk Sertifikat Deposito PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Commonwealth PT Bank KEB Hana PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Jumlah
Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lainberdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:
Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 6 bulan Lebih dari 6 - 12 bulan Jumlah
Final Draft/30 April 2015
31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
1.193.700.000.000 -242.428.059.291 -1.436.128.059.291
753.000.000.000 ---753.000.000.000
571.200.000.000 ---571.200.000.000
26
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lainberdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 6 bulan Lebih dari 6 - 12 bulan Jumlah
31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
1.193.700.000.000 34.483.931.033 207.944.128.258 -1.436.128.059.291
753.000.000.000 ---753.000.000.000
571.200.000.000 ---571.200.000.000
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun penempatan pada Bank Indonesia untuk tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: 31 Desember 2014 (%)
31 Desember 2013 (%)
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 (%)
5,75 7,50 6,55 6,68
5,63 ----
3,90 ----
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Deposito on Call Call Money Sertifikat Deposito
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijaminkan. 8.
Efek-efek Berdasarkan tujuan investasi dan jenis adalah sebagai berikut: 31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah Sertifikat Deposito Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih
180.000.000.000 -(1.579.561.215) 178.420.438.785
23.692.000.000 50.000.000.000 (711.568.486) 72.980.431.514
10.000.000.000 -(201.257.241) 9.798.742.759
Obligasi Korporasi Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih
327.500.000.000 (83.211.779) 327.416.788.221
142.700.000.000 (732.588.273) 141.967.411.727
----
Obligasi Pemerintah Premium yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih
30.000.000.000 525.874.238 30.525.874.238
164.600.000.000 1.407.671.821 166.007.671.821
----
150.000.000.000 150.000.000.000
50.000.000.000 50.000.000.000
---
Medium Term Notes Nilai Bersih
Final Draft/30 April 2015
27
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
60.000.000.000 60.000.000.000 746.363.101.244
--430.955.515.062
--9.798.742.759
-----
5.000.000.000 (14.101.456) 94.681.431 5.080.579.975
-----
271.460.000.000 (49.339.846.032) 6.219.650.886 228.339.804.854 228.339.804.854 974.702.906.098
271.460.000.000 (65.388.294.877) 6.557.026.834 212.628.731.957 217.709.311.932 648.664.826.994
100.000.000.000 909.713.263 6.165.286.605 107.074.999.868 107.074.999.868 116.873.742.627
Reksadana Nilai Bersih Sub Jumlah Tersedia untuk Dijual - Rupiah Obligasi Korporasi Kerugian yang Belum Direalisasi atas Penurunan Nilai Premium yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih Obligasi Pemerintah Kerugian yang Belum Direalisasi atas Penurunan Premium yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih Sub Jumlah Jumlah
Berdasarkan tujuan investasi, mata uang, dan penerbit adalah sebagai berikut: 31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah Bank Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Astra Sedaya Finance PT Bank Permata Tbk PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) PT Bank ICBC Indonesia PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Pemerintah Republik Indonesia PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT Indomobil Finance Indonesia PT Pegadaian (Persero) PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Indonesia Eximbank PT Bank OCBC NISP Tbk PT BFI Finance Indonesia Tbk PT Mandiri Tunas Finance PT Surya Artha Nusantara Finance PT Federal International Finance PT BCA Finance Sub Jumlah
178.420.438.785 75.000.000.000 61.506.546.927 60.000.000.000 60.000.000.000 50.000.000.000 50.000.000.000 40.961.290.090 30.525.874.238 26.996.766.848 21.977.817.826 20.000.000.000 16.000.000.000 10.012.452.830 9.986.549.020 9.968.354.167 9.051.237.519 7.995.300.467 7.960.472.527 -746.363.101.244
72.980.431.514 -14.920.795.260 50.000.000.000 -50.000.000.000 -14.674.406.704 166.007.671.821 -----32.860.184.786 --1.698.856.959 8.042.885.081 19.770.282.937 430.955.515.062
9.798.742.759 -------------------9.798.742.759
Tersedia untuk Dijual - Rupiah Pemerintah Republik Indonesia PT Pegadaian (Persero) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Sub Jumlah Jumlah
228.339.804.854 --228.339.804.854 974.702.906.098
212.628.731.932 3.048.780.000 2.031.800.000 217.709.311.932 648.664.826.994
107.074.999.868 --107.074.999.868 116.873.742.627
Final Draft/30 April 2015
28
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:
Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 12 bulan Lebih dari 1 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah
31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
125.953.883.711 193.553.337.277 427.524.019.763 227.671.665.347 974.702.906.098
23.475.799.604 192.753.998.447 219.806.296.986 212.628.731.957 648.664.826.994
-9.798.742.759 -107.074.999.868 116.873.742.627
31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
182.753.036.152 81.461.450.113 375.622.740.834 107.194.013.652 227.671.665.347 974.702.906.098
1.698.856.959 125.726.604.596 308.610.633.482 -212.628.731.957 648.664.826.994
--9.798.742.759 -107.074.999.868 116.873.742.627
Berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 12 bulan Lebih dari 1 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah
Nilai wajar efek tersedia untuk dijual didasarkan pada harga pasar efek yang tercatat pada tanggal pelaporan. Akumulasi keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi akibat (penurunan)/kenaikan nilai wajar efek-efek pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012 masing-masing sebesar (Rp49.339.846.032), (Rp65.402.396.333), dan Rp Rp909.713.263 yang dicatat sebagai bagian komponen ekuitas, sehingga Bank mengakui (kerugian)/keuntungan atas perubahan nilai wajar efek-efek masing-masing sebesar (Rp16.048.448.845) dan (Rp66.312.109.596), sedangkan penyesuaian reklasifikasi atas keuntungan/(kerugian) yang termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif masing-masing sebesar Rp14.101.456 dan nihil. Tingkat bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut: 31 Desember 2014 (%)
31 Desember 2013 (%)
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 (%)
-6,89 6,48 8,73 9,24
5,74 6,82 6,00 7,87 9,50
4,60 -6,80 ---
Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Deposito Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Obligasi Korporasi Medium Term Notes
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, seluruh efek-efek digolongkan sebagai Lancar. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas efek-efek sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, tidak terdapat efek-efek dari pihak berelasi.
Final Draft/30 April 2015
29
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Rincian peringkat obligasi korporasi dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) yang dimiliki oleh entitas anak adalah sebagai berikut: 31 Desember 2014
31 Desember 2013
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah Indonesia Eximbank PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk PT Astra Sedaya Finance PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk PT BCA Finance PT BFI Finance Indonesia Tbk PT Federal International Finance PT Indomobil Finance Indonesia PT Mandiri Tunas Finance PT Pegadaian (Persero) PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) PT Surya Artha Nusantara Finance
idAAA idAA+ idAA+ idAAA idAA+ idAAA idAA -idA+ idAA+ idA idAA idAA+ idAA+ idAA+ idAA-
idAAA idAA+ idAA+ idAAA idAA+ idAAA idAA idAA+ idA+ idAA+ idA idAA -idAA+ idAA+ idAA-
-----------------
Tersedia untuk Dijual - Rupiah PT Pegadaian (Persero) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
-idAA
idAA+ idAA
---
Rincian peringkat surat utang jangka menengah (MTN) dari PT Fiitch Ratings Indonesia yang dimiliki oleh Bank adalah sebagai berikut: 31 Desember 2014
31 Desember 2013
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012
F1+(idn) F1+(idn) F1+(idn)
--F1+(idn)
----
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo - Rupiah PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)
9.
Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Pihak Penjual
Jenis Efek
Nilai Nominal
Tingkat Suku Bunga
Tingkat Kupon
2014 Tanggal Dimulai
Tanggal Jatuh Tempo
Nilai Tercatat
Rp Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Jumlah
Final Draft/30 April 2015
SPN12150611 FR0027 FR0027 FR0071 FR0064 SPN12150206 FR0071 FR0059
15.277.000.000 50.000.000.000 34.723.000.000 100.000.000.000 25.000.000.000 25.000.000.000 50.000.000.000 100.000.000.000 400.000.000.000
Rp 6,010% 6,020% 6,010% 6,020% 6,010% 6,000% 6,000% 6,010%
30
6,298% 6,300% 6,300% 7,340% 7,350% 6,180% 7,340% 7,300%
4 Desember 2014 4 Desember 2014 4 Desember 2014 5 Desember 2014 8 Desember 2014 8 Desember 2014 10 Desember 2014 30 Desember 2014
5 Januari 2015 5 Januari 2015 5 Januari 2015 6 Januari 2015 6 Januari 2015 6 Januari 2015 7 Januari 2015 27 Januari 2015
14.037.989.469 48.094.250.000 33.399.532.855 104.195.800.000 19.809.050.000 23.504.050.000 51.961.050.000 86.612.200.000 381.613.922.324
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Pihak Penjual
Jenis Efek
Nilai Nominal
Tingkat Suku Bunga
Tingkat Kupon
2013 Tanggal Dimulai
Tanggal Jatuh Tempo
Nilai Tercatat
Rp Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Bank Indonesia Jumlah
FR0069 FR0042 FR0063 FR0026 SPN12140604
Rp
300.000.000.000 273.609.000.000 126.391.000.000 120.178.000.000 79.822.000.000 900.000.000.000
5,900% 6,060% 6,060% 5,900% 5,900%
7,875% 10,250% 5,625% 11,000% 0,000%
27 Desember 2013 27 Desember 2013 24 Desember 2013 31 Desember 2013 31 Desember 2013
3 Januari 2014 10 Januari 2014 7 Januari 2014 7 Januari 2014 7 Januari 2014
287.791.617.085 299.575.484.396 98.197.626.519 120.260.549.717 73.678.615.648 879.503.893.365
Per 31 Desember 2014 dan 2013, jangka waktu efek yang dibeli dengan janji dijual kembali sejak tanggal pembelian hingga tanggal dijual kembali untuk Surat Utang Negara dan Surat Perbendaharaan Negara masing-masing berjangka waktu 30 hari. Per 31 Desember 2013, rincian tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2014 Jenis Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Surat Utang Negara Surat Perbendaharaan Negara Jumlah
≤ 1 bulan Rp
> 1 - 3 bulan Rp
344.071.882.855 37.542.039.469 381.613.922.324
> 3 - 12 bulan Rp ----
Jumlah Rp ----
344.071.882.855 37.542.039.469 381.613.922.324
2013 Jenis Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Surat Utang Negara Surat Perbendaharaan Negara Jumlah
≤ 1 bulan Rp 805.825.277.722 73.678.615.643 879.503.893.365
> 1 - 3 bulan Rp
> 3 - 12 bulan Rp ----
Jumlah Rp ----
805.825.277.722 73.678.615.643 879.503.893.365
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat saldo efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dengan pihak yang berelasi. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh efek yang dibeli dengan janji dijual kembali digolongkan sebagai Lancar. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas tagihan atas efek yang dibeli dengan janji dijual kembali sehingga tidak diperlukan cadangan kerugian penurunan nilai. 10.
Kredit Yang Diberikan Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kredit yang diberikan dinilai secara kolektif dan tidak terdapat kredit yang mengalami penurunan nilai.
Final Draft/30 April 2015
31
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) a.
Berdasarkan Jenis, Mata Uang, dan Kualitas Kredit Lancar Rp Pihak Ketiga Rupiah Modal Kerja Investasi Konsumsi Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
Jumlah
Rp
Rp
-----
-----
-----
-----
1.854.993.912.227 479.782.514.594 69.104.354.454 2.403.880.781.275
(11.193.606.811) 2.392.687.174.464
---
---
---
---
(11.193.606.811) 2.392.687.174.464
Rp
31 Desember 2013 Kurang Diragukan Lancar Rp Rp
Dalam Perhatian Khusus Rp
Macet
Jumlah
Rp
Rp
792.620.887.127 362.597.828.290 84.839.577.613 1.240.058.293.030
-----
-----
-----
-----
792.620.887.127 362.597.828.290 84.839.577.613 1.240.058.293.030
(6.039.388.095) 1.234.018.904.935
---
---
---
---
(6.039.388.095) 1.234.018.904.935
Lancar Rp
b.
Macet
1.854.993.912.227 479.782.514.594 69.104.354.454 2.403.880.781.275
Lancar
Pihak Ketiga Rupiah Modal Kerja Investasi Konsumsi Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
31 Desember 2014 Kurang Diragukan Lancar Rp Rp
Dalam Perhatian Khusus Rp
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Kurang Diragukan Lancar Rp Rp
Dalam Perhatian Khusus Rp
Macet
Jumlah
Rp
Rp
Pihak Ketiga Rupiah Modal Kerja Investasi Konsumsi Jumlah
48.967.965.892 151.798.256.736 212.754.312.574 413.520.535.202
-----
-----
-----
-----
48.967.965.892 151.798.256.736 212.754.312.574 413.520.535.202
Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
(1.914.758.636) 411.605.776.566
---
---
---
---
(1.914.758.636) 411.605.776.566
Berdasarkan Sektor Ekonomi Lancar Rp Pihak Ketiga Rupiah Perdagangan, Restoran dan Hotel Industri Konstruksi Pertambangan Jasa Lain-lain Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
Final Draft/30 April 2015
Dalam Perhatian Khusus Rp
31 Desember 2014 Kurang Diragukan Lancar Rp Rp
Macet
Jumlah
Rp
Rp
710.900.849.892 758.438.221.556 112.583.258.182 2.782.208.953 384.417.126.168 434.759.116.524 2.403.880.781.275
--------
--------
--------
--------
710.900.849.892 758.438.221.556 112.583.258.182 2.782.208.953 384.417.126.168 434.759.116.524 2.403.880.781.275
(11.193.606.811) 2.392.687.174.464
--
--
--
--
(11.193.606.811) 2.392.687.174.464
32
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Lancar Rp Pihak Ketiga Rupiah Perdagangan, Restoran dan Hotel Industri Konstruksi Pertambangan Jasa Lain-lain Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
31 Desember 2013 Kurang Diragukan Lancar Rp Rp
Macet
Jumlah
Rp
Rp
410.956.792.824 381.730.612.757 57.738.550.789 3.956.616.017 282.290.571.402 103.385.149.241 1.240.058.293.030
---
---
---
---
-----
-----
-----
-----
410.956.792.824 381.730.612.757 57.738.550.789 3.956.616.017 282.290.571.402 103.385.149.241 1.240.058.293.030
(6.039.388.095) 1.234.018.904.935
---
---
---
---
(6.039.388.095) 1.234.018.904.935
Lancar Rp Pihak Ketiga Rupiah Perdagangan, Restoran dan Hotel Industri Konstruksi Pertambangan Jasa Lain-lain Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
Dalam Perhatian Khusus Rp
Dalam Perhatian Khusus Rp
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Kurang Diragukan Lancar Rp Rp
Macet
Jumlah
Rp
Rp
159.114.534.815 99.719.868.917 40.193.207.563 2.302.590.876 51.508.433.120 60.681.899.911 413.520.535.202
---
---
---
---
-----
-----
-----
-----
159.114.534.815 99.719.868.917 40.193.207.563 2.302.590.876 51.508.433.120 60.681.899.911 413.520.535.202
(1.914.758.636) 411.605.776.566
--
--
--
--
(1.914.758.636) 411.605.776.566
Rasio kredit bermasalah dihitung sesuai dengan pedoman perhitungan rasio keuangan sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 sebagaimana telah diubah dengan SE-BI No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 yang kemudian diubah melalui SE-BI No.12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 dan SE-BI No. 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, entitas anak tidak memiliki kredit bermasalah. c.
Berdasarkan Jangka Waktu Kredit Rincian jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan perjanjian kredit adalah sebagai berikut:
Rupiah ≤ 1 Tahun > 1 - 3 Tahun > 3 - 5 Tahun > 5 Tahun Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
Final Draft/30 April 2015
31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
1.126.139.315.714 495.850.600.967 457.661.863.648 324.229.000.946 2.403.880.781.275
668.750.423.767 128.643.429.793 311.984.100.270 130.680.339.200 1.240.058.293.030
208.613.215.836 16.330.313.906 136.229.462.294 52.347.543.166 413.520.535.202
(11.193.606.811) 2.392.687.174.464
(6.039.388.095) 1.234.018.904.935
(1.914.758.636) 411.605.776.566
33
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) d.
Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo Rincian jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan sisa waktu dari tanggal laporan keuangan konsolidasian sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Rupiah ≤ 1 Tahun > 1 - 3 Tahun > 3 - 5 Tahun > 5 Tahun Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah - Bersih
e.
31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
1.465.269.515.931 216.324.720.444 431.533.715.565 290.752.829.335 2.403.880.781.275
691.004.216.451 122.815.140.667 314.995.935.530 111.243.000.382 1.240.058.293.030
216.495.537.366 58.165.892.502 86.965.964.937 51893140397 413.520.535.202
(11.193.606.811) 2.392.687.174.464
(6.039.388.095) 1.234.018.904.935
(1.914.758.636) 411.605.776.566
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012 cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan dinilai secara kolektif dan tidak terdapat kredit yang mengalami penurunan nilai. Perubahan dalam cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan adalah sebagai berikut: 31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
6.039.388.095 5.316.944.472 (162.725.756) 11.193.606.811
1.914.758.636 4.124.629.459 -6.039.388.095
1.455.368.629 783.877.128 (324.487.121) 1.914.758.636
Saldo Awal Pembentukan selama Tahun Berjalan Pemulihan selama Tahun Berjalan Saldo Akhir
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia masing-masing sebesar Rp24.038.807.813, Rp12.400.582.930, dan Rp4.135.205.352, sehingga pemenuhan cadangan adalah masing-masing sebesar 46,57%, 48,70%, dan 46,31%. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan. f.
Informasi Pokok Lainnya Sehubungan dengan Kredit yang Diberikan a. Umum Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lain yang dapat diterima oleh perbankan. Kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit perorangan lainnya. b.
Tingkat Suku Bunga Tingkat bunga rata rata per tahun kredit yang diberikan masing-masing sebesar 11,55%, 10,62%, dan 10,69% untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013, dan 2012.
Final Draft/30 April 2015
34
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) c.
Deposito Berjangka yang Dijaminkan Sebagai Agunan Kredit yang diberikan dijamin dengan agunan yang diikat hak tanggungan, deposito berjangka dan jaminan lainnya. Jumlah kredit yang dijamin dengan deposito berjangka per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar Rp166.133.213.344, Rp45.880.546.439, dan Rp44.333.618.365. Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan per 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012 adalah masing-masing sebesar Rp183.428.205.215, Rp66.936.627.300, dan Rp45.740.827.330 atau sebesar 6,71%, 5,61%, dan 10,15% dari jumlah deposito berjangka (Catatan 17).
11.
d.
Batas Maksimum Pemberian kredit Pada tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan terhadap ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (“BMPK”).
e.
Kelonggaran Tarik Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan (kelonggaran tarik) per 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp457.388.846.446, Rp292.395.665.153, dan Rp58.868.462.787 (Catatan 31).
f.
Kredit Hapus Buku Kredit hapus buku per 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012 masing-masing sebesar Rp1.458.729.622 (Catatan 31).
Pendapatan yang Masih Diterima
31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
11.980.467.272 10.743.495.148 1.598.472.221
6.118.607.376 5.262.757.763 --
2.174.141.135 862.287.432 --
12.643.056 687.945 24.335.765.642
429.719.305 80.565.625 11.891.650.069
--3.036.428.567
31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
7.634.529.734 26.371.739.749 34.006.269.483
12.029.403.804 13.988.103.531 26.017.507.335
6.084.158.116 3.272.887.761 9.357.045.877
Kredit yang Diberikan Efek-efek Penempatan pada Bank Lain Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Lain-lain Jumlah
12.
Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka
Uang Muka Biaya Dibayar Dimuka Jumlah
Final Draft/30 April 2015
35
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Uang muka terdiri dari uang muka renovasi dan uang muka lain-lain. Uang muka renovasi merupakan uang muka yang dikeluarkan untuk biaya renovasi gedung kantor pusat dan kantor-kantor cabang entitas anak. Uang muka lain-lain merupakan uang muka pembelian perlengkapan dan peralatan kantor serta pembelian hadiah untuk nasabah produk entitas anak. Biaya dibayar dimuka terdiri dari sewa dibayar dimuka, asuransi dibayar dimuka, dan biaya-biaya kepada pihak ketiga. 13.
Aset Tetap
Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Bangunan Renovasi Bangunan Perlengkapan dan Peralatan Kantor Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Renovasi Bangunan Perlengkapan dan Peralatan Kantor Nilai Buku
Saldo Awal Rp
31 Desember 2014 Pengurangan Penambahan Rp Rp
Saldo Akhir Rp
269.535.900 9.125.089.555
-13.796.663.337
269.535.900 --
-22.921.752.892
6.895.589.145 16.290.214.600
6.252.464.547 20.049.127.884
-269.535.900
13.148.053.692 36.069.806.584
269.535.895 466.007.154
-2.997.282.955
269.535.895 --
-3.463.290.109
1.217.606.411 1.953.149.460 14.337.065.140
2.030.732.328 5.028.015.283
-269.535.895
3.248.338.739 6.711.628.848 29.358.177.736
31 Desember 2013 Pengurangan Penambahan Rp Rp
Saldo Awal Rp Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Bangunan Renovasi Bangunan Perlengkapan dan Peralatan Kantor Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Renovasi Bangunan Perlengkapan dan Peralatan Kantor Nilai Buku
Final Draft/30 April 2015
Saldo Akhir Rp
269.535.900 --
-9.125.089.555
---
269.535.900 9.125.089.555
2.384.610.093 2.654.145.993
4.510.979.052 13.636.068.607
---
6.895.589.145 16.290.214.600
269.535.895 --
-466.007.154
---
269.535.895 466.007.154
350.898.552 620.434.447 2.033.711.546
866.707.859 1.332.715.013
---
1.217.606.411 1.953.149.460 14.337.065.140
36
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 1 Januari 2013/31 Desember 2012 Pengurangan Penambahan Rp Rp
Saldo Awal Rp Biaya Perolehan Pemilikan Langsung Tanah Bangunan Perlengkapan dan Peralatan Kantor Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Bangunan Perlengkapan dan Peralatan Kantor Nilai Buku
Saldo Akhir Rp
375.909.985 474.625.915
---
375.909.985 205.090.015
-269.535.900
2.509.910.994 3.360.446.894
1.655.612.631 1.655.612.631
1.780.913.532 2.361.913.532
2.384.610.093 2.654.145.993
413.725.049
854.530
145.043.684
269.535.895
1.811.268.302 2.224.993.351 1.135.453.543
282.451.770 283.306.300
1.742.821.520 1.887.865.204
350.898.552 620.434.447 2.033.711.546
Beban penyusutan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebesar Rp5.028.015.283 dan Rp1.332.715.013 dicatat sebagai beban umum dan administrasi (Catatan 26). Pengurangan aset tetap merupakan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut: 2014 Rp
2013 Rp
Hasil Penjualan Aset Tetap Nilai Buku - Bersih
4.232.727.995 --
---
Laba Penjualan Aset Tetap
4.232.727.995
--
Per 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, bangunan, dan peralatan dan perlengkapan kantor dengan nilai buku masing-masing sebesar Rp29.358.177.736, Rp14.337.065.140, dan Rp2.033.711.546 telah diasuransikan pada PT Lippo General Insurance Tbk, pihak berelasi, masing-masing sebesar Rp78.406.000.000, Rp61.551.222.090, dan Rp21.500.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutupi risiko kerugian. 14.
Perbedaan Nilai Akuisisi dengan Nilai Buku Perusahaan mengakui perbedaan nilai akuisisi dengan nilai buku yang timbul sehubungan dengan perolehan kepemilikan pada entitas anak. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, jumlah perbedaan nilai akuisisi dengan nilai buku adalah masing-masing sebesar Rp8.944.740.829.
Final Draft/30 April 2015
37
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 15.
Aset Lain-lain 31 Desember 2014 Rp Perlengkapan Kantor Uang Jaminan Tagihan kepada Pihak Ketiga Jumlah
3.031.098.584 3.898.292.537 786.098.448 7.715.489.569
1 Januari 2013/ 31 Desember 2013 31 Desember 2012 Rp Rp 2.690.902.091 3.660.925.393 4.051.328.690 10.403.156.174
1.965.629.020 607.642.590 95.752.971 2.669.024.581
Tagihan lain-lain terdiri dari tagihan ATM Bersama dan ATM Prima, dan tagihan atas jasa layanan virtual account. 16.
Liabilitas Segera 31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
---
132.543.200 132.543.200
25.400.000 25.400.000
Retur Kliring Jumlah
17.
Simpanan Nasabah Pihak Berelasi Rp Rupiah Giro Tabungan Deposito Berjangka Jumlah
702.006.761.307 1.424.033.997 571.299.019.704 1.274.729.815.008
Pihak Berelasi Rp Rupiah Giro Tabungan Deposito Berjangka Jumlah
760.782.162.249 1.726.548.807 98.140.850.530 860.649.561.586
31 Desember 2014 Pihak Ketiga Rp 629.120.228.229 387.946.562.003 2.160.936.718.065 3.178.003.508.297
Jumlah Rp 1.331.126.989.536 389.370.596.000 2.732.235.737.769 4.452.733.323.305
31 Desember 2013 Pihak Ketiga Rp 465.638.122.018 290.956.840.883 1.094.014.667.258 1.850.609.630.159
Jumlah Rp 1.226.420.284.267 292.683.389.690 1.192.155.517.788 2.711.259.191.745
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Pihak Berelasi Pihak Ketiga Rp Rp Rupiah Giro Tabungan Deposito Berjangka
Final Draft/30 April 2015
139.287.730.023 2.059.197.129 94.733.066.918
38
280.805.449.264 75.721.184.917 356.097.940.921
Jumlah Rp
420.093.179.287 77.780.382.046 450.831.007.839
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Berdasarkan Undang-Undang No. 24 tentang Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) tanggal 22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 7 tahun 2009 tanggal 13 Januari 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UndangUndang No. 3 tahun 2008, LPS dibentuk untuk menjamin liabilitas tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66/2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai besarnya nilai simpanan yang dijamin LPS, pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp2.000.000.000 untuk per nasabah per bank. Pada tanggal 31 Desember 2014, berdasarkan Surat Edaran LPS Nomor 4 Tahun 2014 tanggal 12 September 2014, simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 7,75% (2013: 7,25%; 2012: 5,50%) untuk simpanan dalam Rupiah. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, entitas anak adalah peserta dari program penjaminan tersebut. a.
Giro
Rupiah Pihak Berelasi (Catatan 29) Pihak Ketiga Jumlah
31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
702.006.761.307 629.120.228.229 1.331.126.989.536
760.782.162.249 465.638.122.018 1.226.420.284.267
139.287.730.023 280.805.449.264 420.093.179.287
3,60%
2,51%
1,80%
Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun Rupiah
Per 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2013, tidak ada saldo giro yang dijadikan jaminan kredit. b.
Tabungan
Rupiah Pihak Berelasi (Catatan 29) Pihak Ketiga Jumlah
31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
1.424.033.997 387.946.562.003 389.370.596.000
1.726.548.807 290.956.840.883 292.683.389.690
2.059.197.129 75.721.184.917 77.780.382.046
2,53%
2,32%
2,63%
Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun Rupiah
Per 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, tidak ada saldo tabungan yang dijadikan jaminan kredit.
Final Draft/30 April 2015
39
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) c.
Deposito Berjangka
Rupiah Pihak Berelasi (Catatan 29) Pihak Ketiga Jumlah
31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
571.299.019.704 2.160.936.718.065 2.732.235.737.769
98.140.850.530 1.094.014.667.258 1.192.155.517.788
94.733.066.918 356.097.940.921 450.831.007.839
8,80%
6,90%
6,23%
31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
1.697.370.542.260 895.339.316.566 72.266.944.309 67.258.934.634 2.732.235.737.769
563.604.864.892 494.311.306.052 74.419.607.139 59.819.739.705 1.192.155.517.788
242.438.621.089 195.899.364.565 8.075.022.185 4.418.000.000 450.831.007.839
Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun Rupiah
Saldo deposito berjangka berdasarkan jangka waktu kontrak:
1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan Jumlah
Saldo deposito berjangka berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
≤ 1 bulan > 1 bulan - 3 bulan > 3 bulan - 6 bulan > 6 bulan - 12 bulan Jumlah
31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
2.036.709.646.451 608.024.536.697 37.538.479.869 49.963.074.752 2.732.235.737.769
750.089.622.688 370.774.009.751 60.972.159.195 10.319.726.154 1.192.155.517.788
270.686.643.450 175.057.513.492 2.926.850.897 2.160.000.000 450.831.007.839
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit yang diberikan adalah sebesar Rp183.428.205.215 dan Rp66.936.627.300 (Catatan 10). 18.
Simpanan dari Bank Lain Akun ini merupakan penempatan dari bank lain dalam bentuk giro dan deposito berjangka dalam mata uang Rupiah. Suku bunga yang diberikan sama dengan suku bunga yang berlaku untuk giro dan deposito berjangka kepada pihak lain. 31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
18.338.725.496 38.938.499.780
66.870.335.246 69.508.930.309
3.000.000.000 --
40.000.000.000 10.000.000.000 107.277.225.276
--136.379.265.555
--3.000.000.000
Rupiah Giro Deposito Berjangka Call Money Indonesia Eximbank PT Bank Capital Indonesia Tbk Jumlah Final Draft/30 April 2015
40
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Saldo simpanan dari bank lain berdasarkan jangka waktu kontrak:
Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Jumlah
31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
82.134.670.857 25.142.554.419 107.277.225.276
90.661.102.470 45.718.163.085 136.379.265.555
3.000.000.000 -3.000.000.000
Saldo simpanan dari bank lain berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
Kurang dari atau sampai dengan 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Jumlah
31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
86.734.670.857 20.542.554.419 107.277.225.276
93.661.102.470 42.718.163.085 136.379.265.555
3.000.000.000 -3.000.000.000
31 Desember 2014 %
31 Desember 2013 %
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 %
9,53 2,11 6,17
7,73 2,11 --
7,73 1,8 --
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
Tingkat bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut:
Deposito Berjangka Giro Call Money
19.
Perpajakan a.
Utang Pajak 31 Desember 2014 Rp Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 Lainnya Jumlah
b.
4.046.191.518 282.278.463 28.424.370 150.000.000 1.903.371.250 -6.410.265.601
1.642.483.098 250.754.748 18.006.080 49.000.000 3.723.583.250 105.000.000 5.788.827.176
424.100.493 100.679.976 11.053.240 39.600.000 23.381.712 105.000.000 703.815.421
Beban Pajak Penghasilan 2014 Rp Entitas Anak Pajak Kini Pajak Tangguhan Jumlah
Final Draft/30 April 2015
3.153.371.250 1.496.486.787 4.649.858.037
41
2013 Rp 4.138.483.250 996.627.665 5.135.110.915
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) c.
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan taksiran laba fiskal entitas anak adalah sebagai berikut: 2014 Rp Laba Konsolidasian Sebelum Pajak menurut Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Dikurangi: Laba Entitas Anak Sebelum Pajak Penghasilan Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan - Perusahaan
20.234.422.496 (20.211.270.716) 23.151.780
17.924.744.716 (19.778.342.792) (1.853.598.076)
(103.896.452) 80.744.672 (23.151.780) --
(22.183.924) 1.875.782.000 1.853.598.076 --
3.153.371.250 (1.250.000.000) 1.903.371.250
4.138.483.250 (414.900.000) 3.723.583.250
Beda Tetap: Penghasilan Bunga yang Dikenakan Pajak Fiskal Lain-lain Jumlah Beda Tetap Taksiran Laba (Rugi) Fiskal Perusahaan Akhir Tahun Beban Pajak Penghasilan Kini Entitas Anak Kredit Pajak Entitas Anak Utang Pajak Entitas Anak
2013 Rp
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tanggal 31 Desember 2014 tersebut di atas adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan menjadi dasar pada saat Perusahaan menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya. Perhitungan pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 sama dengan Surat Pemberitahuan Tahunan Badan Perusahaan untuk tahun 2013. d.
Pajak Tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan perbedaan waktu antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas. Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
2012 Rp Penyisihan Kerugian Aset Keuangan Cadangan Training Penyusutan Aset Tetap Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan - Bersih S
Dikreditkan (Dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rp
2013 Rp
Dikreditkan (Dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Rp
2014 Rp
(496.489.899) 112.154.859 (39.593.183)
(1.035.187.029) 100.847.995 (62.288.631)
(1.531.676.928) 213.002.854 (101.881.814)
(1.624.949.064) (54.938.411) 183.400.688
(3.156.625.992) 158.064.443 81.518.874
(423.928.223)
(996.627.665)
(1.420.555.888)
(1.496.486.787)
(2.917.042.675)
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer kemungkinan besar dapat direalisasi pada tahun-tahun mendatang. e.
Administrasi Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Perusahaan dan entitas anak melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan prinsip self assessment. Fiskus dapat menetapkan/mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai peraturan yang berlaku.
Final Draft/30 April 2015
42
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 20.
Liabilitas Lain-lain
31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
15.951.166.847 5.767.638.473 4.597.611.968 1.472.203.189 27.788.620.477
9.095.543.815 -2.861.631.783 994.086.096 12.951.261.694
Akrual Bunga Pendapatan yang Ditangguhkan Beban Akrual Lain-lain Jumlah
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp 2.807.504.670 2.725.032.735 245.739.763 5.778.277.168
Beban akrual terdiri dari beban kantor dan umum kepada pihak ketiga. Pendapatan yang ditangguhkan merupakan pendapatan administrasi kredit yang diterima di muka dan belum dapat diamortisasi. Akrual bunga merupakan bunga yang masih harus dibayar atas simpanan nasabah. Lain-lain terdiri dari liabilitas nominal ATM Bersama dan ATM Prima, dan rupa-rupa liabilitas lainnya. 21.
Modal Saham Rincian pemegang saham dan kepemilikannya per 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Pemegang Saham
Jumlah Saham
Mochtar Riady Nio Yantony Jumlah
99.999 1 100.000
Persentase Kepemilikan (%) 99,999 0,001 100,000
Jumlah Modal Disetor Rp 99.999.000.000 1.000.000 100.000.000.000
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan para Pemegang Saham Perusahaan No. 28 tanggal 28 November 2011, dimana akta tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No AHU-62700.AH.01.02.Tahun 2011, para pemegang saham Perusahaan menyetujui: a. Meningkatkan modal dasar Perusahaan dari Rp100.000.000.000 menjadi Rp400.000.000.000, terbagi atas 400.000 (seratus ribu) saham bernilai nominal Rp1.000.000 per saham; b. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari Rp60.000.000.000 menjadi sebesar Rp100.000.000.000 (rincian pemegang saham telah disajikan dalam tabel di atas). 22.
Selisih Transaksi dengan Pihak Non Pengendali Selisih transaksi dengan pihak non pengendali merupakan selisih antara bagian ekuitas entitas anak yang dimiliki oleh Perusahaan sebelum dan setelah penerbitan saham baru. Per 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012 selisih transaksi dengan pihak non pengendali sebesar Rp180.289.728.402, Rp160. 331.796.017, dan Rp33.534.000.405.
Final Draft/30 April 2015
43
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 23.
Pendapatan Bunga 2014 Rp Kredit yang Diberikan Efek-efek Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain Jumlah
215.655.303.090 98.635.203.052 65.592.826.783 1.701.835.920 381.585.168.845
2013 Rp 73.237.584.575 38.580.835.526 41.740.543.559 962.046.138 154.521.009.798
Pendapatan bunga lainnya merupakan pendapatan bunga yang berasal dari pendapatan bunga dari giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. 24.
Beban Bunga 2014 Rp Simpanan Nasabah Deposito Berjangka Giro Tabungan Simpanan dari Bank Lain Deposito Berjangka Giro Call Money Jumlah
2013 Rp
161.874.106.728 46.665.744.812 6.722.204.809
55.535.632.150 19.551.208.044 3.144.091.158
6.781.284.634 1.549.344.844 87.522.223 223.680.208.050
1.861.365.363 349.141.861 -80.441.438.576
Beban bunga yang dibayarkan kepada pihak berelasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp41.072.721.558 dan Rp18.778.495.727 atau sebesar 18,36% dan 23,34% dari seluruh beban bunga (Catatan 30). 25.
Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai 2014 Rp Aset Keuangan Kredit yang Diberikan (Catatan 10) Giro pada Bank Lain (Catatan 6) Jumlah
26.
5.154.218.713 -5.154.218.713
2013 Rp 4.124.629.459 -4.124.629.459
Beban Umum dan Administrasi 2014 Rp Iklan dan Promosi Barang dan Jasa
Final Draft/30 April 2015
26.282.157.517 15.595.207.445
44
2013 Rp 4.072.230.265 6.485.052.129
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 2014 Rp Jasa Pihak Ketiga Asuransi Sewa Kantor Penyusutan Aset Tetap (Catatan 13) Perjalanan Dinas Pemeliharaan dan Perbaikan Keanggotaan Seragam Kantor Pajak Kerugian Risiko Operasional Lain-lain Jumlah
27.
13.031.640.982 8.022.239.921 7.898.608.126 5.029.863.283 3.810.812.202 2.046.603.261 1.212.253.791 494.108.532 288.979.334 58.693.633 1.644.415.652 85.415.583.679
6.203.262.278 2.635.156.736 3.954.683.233 1.332.715.013 2.159.716.200 1.044.752.759 372.110.001 151.460.877 227.237.150 34.250.000 906.515.626 29.579.142.267
Beban Tenaga Kerja 2014 Rp Gaji Pokok Imbalan Kerja (Catatan 29) Pendidikan dan Pelatihan Iuran Jamsostek Tunjangan Hari Raya dan Bonus Honorarium Komisaris Honorarium Komite Lembur Lain-lain Jumlah
28.
2013 Rp
47.480.173.893 4.223.423.305 2.907.100.000 1.978.047.094 4.218.913.602 480.000.000 184.615.380 5.653.400 2.037.182.169 63.515.108.843
2013 Rp 27.784.949.820 2.418.000.000 1.563.650.000 1.150.511.565 826.494.042 480.000.000 184.625.502 1.681.999 720.331.108 35.130.244.036
Pendapatan (Beban) Non Operasional - Bersih 2013 Rp Laba Penjualan Aset Tetap (Catatan 13) Lain-lain Jumlah
4.232.727.995 (30.699.191) 4.202.028.804
2013 Rp -(1.873.396.934) (1.873.396.934)
Pada tanggal 31 Desember 2013, lain-lain termasuk beban atas pajak penghasilan dari penjualan saham pendiri PT Bank Nationalnobu Tbk, entitas anak, di bursa efek sebesar Rp1.875.000.000. 29.
Imbalan Kerja Bank menghitung dan membukukan beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Program iuran pasti untuk imbalan kerja dikelola oleh PT AIA Financial. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, Bank telah menempatkan dana sebesar Rp6.947.742/817 (2013: Rp4.351.819.355).
Final Draft/30 April 2015
45
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Liabilitas atas imbalan kerja per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dicatat berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Sienco Aktuarindo Utama, aktuaris independen, masing-masing dengan nomor laporan No. 081/LA-IK/SAU/03-2015 tertanggal 16 Maret 2015 dan No. 086/LA-IK/SAU/01-2014 tertanggal 3 Januari 2014. Jumlah liabilitas berdasarkan perhitungan Aktuaria Independen per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Nilai Kini Liabilitas Imbalan Kerja Nilai Wajar Aset Program Keuntungan (Kerugian) yang Belum Diakui Liabilitas yang Diakui di Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
7.421.714.618 (6.962.382.142) 596.090.829 1.055.423.305
4.381.092.244 (4.351.819.355) (29.272.889) --
2.452.310.100 (2.800.000.000) 347.689.900 --
Perubahan pada liabilitas yang diakui sesuai perhitungan Aktuaria Independen:
Saldo Awal Beban Imbalan Kerja pada Tahun Berjalan Pembayaran Iuran pada Tahun Berjalan Saldo Akhir
31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
-3.437.643.918 (2.382.220.613) 1.055.423.305
-2.418.340.157 (2.418.340.157) --
1.002.281.076 1.797.718.924 (2.800.000.000) --
Beban imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014 Rp Beban Jasa Kini Beban Bunga Imbal Hasil Aset Program Beban Jasa Masa Lalu (Non Vested) Amortisasi Keuntungan Aktuaria yang Diakui Jumlah Beban Imbalan Kerja
2013 Rp
3.434.980.085 498.113.445 (495.449.612) --3.437.643.918
2.404.008.583 152.043.226 (173.600.000) 41.161.580 (5.273.232) 2.418.340.157
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun oleh Aktuaria Independen untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014
2013
55 Tahun
55 Tahun
Tingkat Diskonto
8,50%
9,10%
Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji
5,00%
7,00%
Tabel Mortalita - TMI 2011
Tabel Mortalita - TMI 2011
Usia Pensiun Normal
Tingkat Mortalita Tingkat Cacat Tetap Tingkat Pengunduran Diri Metode Final Draft/30 April 2015
1% dari Tingkat Mortalita
1% dari Tingkat Mortalita
10% di Usia 20 Tahun dan Menurun Sampai Usia 54 Tahun
10% di Usia 20 Tahun dan Menurun Sampai Usia 54 Tahun
Projected Unit Credit
Projected Unit Credit
46
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Saldo nilai kini liabilitas, nilai wajar aset program dan defisit pada program, serta peyesuaian pengalaman pada liabilitas program untuk 4 (empat) tahun terakhir yaitu: 2014 Rp
2012 Rp
2011 Rp
Nilai Kini Liabilitas Nilai Wajar Aset Program
7.421.714.618 --
4.381.092.244 --
2.452.310.100 --
1.084.352.745 --
Defisit Program
7.421.714.618
4.381.092.244
2.452.310.100
1.084.352.745
--
--
--
--
Penyesuaian Pengalaman pada Liabilitas Program
30.
2013 Rp
Sifat dan Transaksi dengan Pihak Berelasi Sifat Hubungan Berelasi Pihak berelasi adalah perusahaan dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Perusahaan dan entitas anak. Pihak Berelasi
Sifat Hubungan Berelasi
Transaksi
Mochtar Riady
Pemegang Saham Mayoritas
Giro
Soebroto Djojonegoro
Keluarga Pemegang Saham
Giro, Deposito Berjangka
Tjahaya Riady
Keluarga Pemegang Saham
Tabungan, Giro, Deposito Berjangka
PT Almaron Perkasa
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro
PT Aryaduta International Management
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro
PT Aryaduta Karawaci Management
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro
PT Banten Sinar Dunia Televisi
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Deposito Berjangka
PT Ciptadana Asset Management
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro
PT First Media Tbk
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro, Pendapatan Operasional Lainnya
PT Lippo Cikarang Tbk
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro
PT Lippo General Insurance Tbk
Pemegang Saham Entitas Anak
Giro, Deposito Berjangka
PT Lippo Life Assurance
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro, Deposito Berjangka
PT Lippo Securities Tbk
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro, Deposito Berjangka
PT Lippo Karawaci Tbk
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro
PT Link Net
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro, Deposito Berjangka
PT Matahari Departement Store Tbk
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro
PT Matahari Putra Prima Tbk
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro, Pendapatan Operasional Lainnya
PT Mandiri Cipta Gemilang
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro
PT Mulia Bangun Semesta
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro
PT Mulia Sentosa Dinamika
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro
PT Multipolar Tbk
Dibawah Kesamaan Pengendalian
Giro, Pendapatan Operasional Lainnya
PT Prima Cakrawala Sentosa
Pemegang Saham Entitas Anak
Giro
PT Putera Mulia Indonesia
Pemegang Saham Entitas Anak
Giro
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Entitas Anak
Manajemen Entitas Anak
Tabungan, Giro, Deposito Berjangka
Final Draft/30 April 2015
47
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan entitas anak melakukan transaksi dengan pihak yang berelasi. Transaksi-transaksi tersebut dilaksanakan dengan persyaratan dan kondisi yang normal dilakukan dengan pihak ketiga. Transaksi-transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
699.495.708.530 394.022.802 2.117.029.975 702.006.761.307
758.651.153.693 630.699.534 1.500.309.022 760.782.162.249
127.119.087.113 9.626.109.240 2.542.533.670 139.287.730.023
41.254.857 -1.382.779.140 1.424.033.997
40.364.319 95.385.396 1.590.799.092 1.726.548.807
625.263.369 203.305.237 1.230.628.522 2.059.197.128
527.749.567.831 30.000.000.000 7.184.918.132
93.558.024.548 -1.057.186.956
87.236.659.759 6.000.000.000 --
6.364.533.741 -571.299.019.704 1.274.729.815.008
3.125.639.026 400.000.000 98.140.850.530 860.649.561.586
1.285.926.620 210.480.540 94.733.066.919 236.079.994.070
27,72%
30,01%
24,63%
Komitmen dan Kontinjensi Bank Garansi (Catatan 30)
--
--
833.800.000.000
Persentase dari Jumlah Liabilitas Kontinjensi
--
--
8,84%
Liabilitas Simpanan Nasabah (Catatan 16) Giro Pihak Dibawah Pengendalian Bersama Pemegang Saham Entitas Anak Keluarga Pemegang Saham Entitas Anak Tabungan Keluarga Pemegang Saham Entitas Anak Keluarga Direksi dan Pejabat Eksekutif Entitas Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Deposito Berjangka Pihak Dibawah Pengendalian Bersama Pemegang Saham Entitas Anak Keluarga Pemegang Saham Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Entitas Anak Keluarga Direksi dan Pejabat Eksekutif Entitas Jumlah Persentase dari Jumlah Liabilitas
2014 Rp Beban Bunga (Catatan 24) Pihak Dibawah Pengendalian Bersama Pemegang Saham Entitas Anak Keluarga Pemegang Saham Entitas Anak Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Entitas Anak Keluarga Direksi dan Pejabat Eksekutif dan Entitas Anak Jumlah Persentase dari Beban Bunga
Final Draft/30 April 2015
48
2013 Rp
40.001.703.040 343.444.447 293.641.978
17.522.050.970 590.963.410 475.725.070
427.840.220
178.589.511
6.091.873
11.166.765
41.072.721.558
18.778.495.726
18,36%
23,34%
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 2014 Rp
31.
2013 Rp
Pendapatan Operasional Lainnya (Catatan 25) Pihak Dibawah Pengendalian Bersama Jumlah
4.000.000.000 4.000.000.000
---
Persentase dari Pendapatan Operasional Lainnya
32,75%
--
Komitmen dan Kontinjensi Ikhtisar komitmen dan kontinjensi entitas anak yang dinyatakan dalam nilai kontrak adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
457.388.846.446 457.388.846.446
292.395.665.153 292.395.665.153
58.868.462.787 292.395.665.153
-27.604.971.500 27.604.971.500
-21.900.172.990 21.900.172.990
8.338.000.000 19.186.774.609 21.900.172.990
6.497.855.435 1.458.729.622 7.956.585.057 492.950.403.003
1.015.526.068 1.458.729.622 2.474.255.690 316.770.093.833
-6.515.071.239 1.458.729.622 7.973.800.861 322.269.639.004
Komitmen Liabilitas Komitmen Fasilitas Kredit kepada Nasabah yang Belum Digunakan Jumlah Liabilitas Komitmen - Bersih Kontinjensi Liabilitas Kontinjensi Bank Garansi Pihak Berelasi Pihak Ketiga Jumlah Kontinjensi - Bersih Lainnya Titipan Setoran Kliring Kredit Hapus Buku Jumlah Lainnya Liabilitas Komitmen dan Kontinjensi - Bersih
Pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012, entitas anak telah membukukan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi masing-masing sebesar Nihil. Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/658/DPNP/IDPnP tanggal 23 Desember 2011, entitas anak tidak diwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan penghapusan aset untuk aset non produktif, namun entitas anak tetap harus menghitung cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku. 32.
Segmen Usaha Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini Perusahaan dan entitas anak dibagi dalam dua divisi operasi yaitu investasi dan perbankan.
Final Draft/30 April 2015
49
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 2014 Perusahaan Rp Pendapatan Bunga - Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Beban Operasional Lainnya Laba Operasional Pendapatan (Beban) Non Operasional Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan Laba (Rugi) Setelah Pajak Pendapatan (Rugi) Komprehensif Lainnya Rugi Komprehensif Tahun Berjalan Jumlah Aset Jumlah Liabilitas
Perbankan Rp
Eliminasi Rp
Jumlah Rp
-103.896.452
157.904.960.795 12.108.472.680
-(25.000)
157.904.960.795 12.212.344.132
-(80.300.000) 23.596.452 (444.672) 23.151.780 -23.151.780 -23.151.780
(5.154.218.713) (148.850.392.522) 16.008.822.240 4.202.448.476 20.211.270.716 (4.649.858.037) 15.561.412.679 16.062.550.301 31.623.962.980
--(25.000) 25.000 -----
(5.154.218.713) (148.930.692.522) 16.032.393.692 4.202.028.804 20.234.422.496 (4.649.858.037) 15.584.564.459 16.062.550.301 31.647.114.760
101.956.383.345
5.767.588.993.096
(91.564.434.171)
5.777.980.942.270
41.800.000
4.598.165.075.639
(24.975.000)
4.598.181.900.639
2013 Perusahaan Rp Pendapatan Bunga - Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Beban Operasional Lainnya Laba Operasional Pendapatan (Beban) Non Operasional Laba Sebelum Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan Laba Setelah Pajak Pendapatan Komprehensif Lainnya Laba Komprehensif Tahun Berjalan Jumlah Aset
Perbankan Rp
-22.183.924
74.079.571.222 14.530.402.266
--22.183.924 (1.875.782.000) (1.853.598.076) -(1.853.598.076) -(1.853.598.076)
(4.124.629.459) (64.709.386.303) 19.775.957.726 2.385.066 19.778.342.792 (5.135.110.915) 14.643.231.877 (66.312.109.596) (51.668.877.719)
101.891.431.565 --
Jumlah Liabilitas
Eliminasi Rp
Jumlah Rp ---
74.079.571.222 14.552.586.190
--
(4.124.629.459) (64.709.386.303) 19.798.141.650 (1.873.396.934) 17.924.744.716 (5.135.110.915) 12.789.633.801 (66.312.109.596) (53.522.475.795)
3.877.269.503.509
(92.464.459.171)
3.886.696.475.903
2.868.856.645.258
(925.000.000)
2.867.931.645.258
------
Saat ini, Perusahaan dan entitas anak menganalisa segmen secara geografis dimana manajemen menelaah laporan internal manajemen secara bulanan untuk masing-masing area. Informasi wilayah geografis dikelompokkan menjadi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta.
Final Draft/30 April 2015
50
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
DKI Jakarta Rp Pendapatan (Beban) Bunga-Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Beban Tenaga Kerja Beban Umum dan Administrasi Laba (Rugi) Operasional Pendapatan (Beban) Non Operasioanal Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan Laba (Rugi) setelah Pajak Pendapatan Komprehensif Lain Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan
2014 Jumlah Rp
Eliminasi Rp
Konsolidasi Rp
223.906.352.235 8.721.327.229
(66.001.391.440) 3.491.041.903
157.904.960.795 12.212.369.132
-(25.000)
157.904.960.795 12.212.344.132
(2.745.524.304) (63.419.727.535) (81.909.338.108) 84.553.089.517 4.204.347.316 88.757.436.833 (4.649.858.037) 84.107.578.796 16.062.550.301 100.170.129.097
(2.408.694.409) (95.381.308) (3.506.245.571) (68.520.670.825) (2.343.512) (68.523.014.337) -(68.523.014.337) -(68.523.014.337)
(5.154.218.713) (63.515.108.843) (85.415.583.679) 16.032.418.692 4.202.003.804 20.234.422.496 (4.649.858.037) 15.584.564.459 16.062.550.301 31.647.114.760
---(25.000) 25.000 -----
(5.154.218.713) (63.515.108.843) (85.415.583.679) 16.032.393.692 4.202.028.804 20.234.422.496 (4.649.858.037) 15.584.564.459 16.062.550.301 31.647.114.760
Jumlah Aset
4.133.201.089.599
1.736.344.286.842
5.869.545.376.441
(91.564.434.171)
5.777.980.942.270
Jumlah Liabilitas
2.674.508.219.415
2.643.698.656.224
5.318.206.875.639
(24.975.000)
5.318.181.900.639
DKI Jakarta Rp Pendapatan Bunga-Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Beban Umum dan Administrasi Beban Tenaga Kerja Laba (Rugi) Operasional Pendapatan Non Operasioanal Laba (Rugi) sebelum Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan Laba (Rugi) setelah Pajak Pendapatan Komprehensif Lain Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan
33.
Luar DKI Jakarta Rp
Luar DKI Jakarta Rp
2013 Jumlah Rp
Eliminasi Rp
Konsolidasi Rp
96.961.480.999 13.060.395.263
(22.881.909.777) 1.492.190.926
74.079.571.222 14.552.586.190
---
74.079.571.222 14.552.586.190
(2.706.961.260) (25.148.792.487) (35.098.985.261) 47.067.137.255 (1.873.396.934) 45.193.740.321 (5.135.110.915) 40.058.629.406 (66.312.109.596) (26.253.480.190)
(1.417.668.199) (4.430.349.780) (31.258.775) (27.268.995.605) -(27.268.995.605) -(27.268.995.605) -(27.268.995.605)
(4.124.629.459) (29.579.142.267) (35.130.244.036) 19.798.141.650 (1.873.396.934) 17.924.744.716 (5.135.110.915) 12.789.633.801 (66.312.109.596) (53.522.475.795)
-----
----
(4.124.629.459) (29.579.142.267) (35.130.244.036) 19.798.141.650 (1.873.396.934) 17.924.744.716 (5.135.110.915) 12.789.633.801 (66.312.109.596) (53.522.475.795)
Jumlah Aset
2.817.249.359.770
1.161.911.575.304
3.979.160.935.074
(92.464.459.171)
3.886.696.475.903
Jumlah Liabilitas
1.479.017.645.258
1.389.839.000.000
2.868.856.645.258
(925.000.000)
2.867.931.645.258
--
Manajemen Risiko Dalam menjalankan kegiatan usahanya yang berkaitan dengan penghimpunan dana, pemberian pinjaman maupun penyediaan jasa perbankan lainnya, Perusahaan dan entitas anak tidak terlepas dari berbagai risiko. Pelaksanaan kegiatan usaha tersebut dapat mengakibatkan timbulnya dampak negatif bagi kelangsungan usaha Perusahaan dan entitas anak bila tidak dikelola dengan baik. Manajemen risiko mendapat perhatian khusus dari Perusahaan dan entitas anak sebagai upaya mengimbangi semakin kompleksnya produk dan aktivitas yang dihadapi. Dalam mencapai tujuan tersebut maka entitas anak telah memiliki Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko yang bertugas menetapkan kebijakan termasuk strategi manajemen risiko dan perencanaan dalam keadaan darurat (contingency plan) untuk menghadapi risiko yang timbul serta memperbaiki dan menyempurnakan penerapan manajemen risiko. Penerapan manajeman risiko dilaksanakan melalui pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit manajemen risiko, kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, serta penerapan sistem informasi manajemen risiko dan sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
Final Draft/30 April 2015
51
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) memenuhi kewajibannya yang timbul dari aktivitas fungsional entitas anak seperti perkreditan, treasury, investasi dan pembiayaan perdagangan (trade finance). Risiko kredit diukur melalui probabilitas terjadinya default pada masa mendatang. Entitas anak telah menyusun ketentuan mengenai Credit Risk Rating (CRR) serta telah dilakukan evaluasi dan roll out. Perhitungan probability default tersebut selanjutnya akan dijadikan dasar untuk perhitungan cadangan kerugian penurunan nilai modal (capital at risk), pricing, alokasi modal dan manajemen portofolio. Manajemen risiko kredit terdiri dari: yang bersifat spekulatif dan pemberian kredit kepada debitur yang bermasalah, kemudian melakukan pemantauan dan pemeriksaan yang ketat, berskala dan terus menerus pada kredit yang telah disalurkan, memberikan saran-saran perbaikan, sehingga kerugian yang mungkin terjadi dapat diminimalkan; four eyes principles sebagai salah satu pengendalian risiko kredit pada proses pemberian kredit telah dilaksanakan unit-unit kerja; dan Early Warning System (EWS) sebagai salah satu alat pemantauan (monitoring) dengan cara mendeteksi secara dini debitur yang berpotensi default. Sistem tersebut dapat mendukung proses pemantauan pinjaman secara menyeluruh, mengidentifikasi tindakan perbaikan, dan menyempurnakan tindak lanjut secara efektif. Pemberian kredit juga tidak mengabaikan konsep Hubungan Total Debitur (one obligor concept), pemantauan terhadap konsentrasi kredit, pemenuhan terhadap ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) serta penentuan Limit Kewenangan dalam proses pemutusan kredit yang dilakukan secara berjenjang. Analisa eksposur maksimum terhadap risiko kredit tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau peningkatan kualitas kredit lain adalah sebagai berikut: 2014 Rp Laporan Posisi Keuangan: Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan Pendapatan yang Masih Akan Diterima Sub Jumlah Komitmen dan Kontinjensi Fasilitas Kredit kepada Nasabah yang belum Digunakan Bank Garansi yang Diterbitkan Sub Jumlah Jumlah
2013 Rp
424.897.155.973 12.348.192.061 1.436.128.059.291 974.702.906.098
265.191.181.178 10.737.947.294 753.000.000.000 648.664.826.994
381.613.922.324 2.403.880.781.275 24.335.077.697 5.657.906.094.719
879.503.893.365 1.240.058.293.030 11.811.084.444 3.808.967.226.305
457.388.846.446 27.604.971.500 484.993.817.946 6.142.899.912.665
292.395.665.153 21.900.172.990 314.295.838.143 4.123.263.064.448
Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit adalah sebagai berikut: 2014 Rp Modal Kerja Investasi Konsumsi Jumlah Final Draft/30 April 2015
2013 (%)
1.854.993.912.227 479.782.514.594 69.104.354.454 2.403.880.781.275 52
77,17 19,96 2,87 100,00
Rp
(%)
792.620.887.127 362.597.828.290 84.839.577.613 1.240.058.293.030
63,92 29,24 6,84 100,00 paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Konsentrasi kredit entitas anak berdasarkan sektor ekonomi adalah sebagai berikut: 2014 Rp Industri Perdagangan, Restoran, dan Hotel Jasa Konstruksi Pertambangan Lain-lain Jumlah
2013 (%)
758.438.221.556 710.900.849.892 384.417.126.168 112.583.258.182 2.782.208.953 434.759.116.524 2.403.880.781.275
31,55 29,57 15,99 4,68 0,12 18,09 100,00
Rp
(%)
381.730.612.757 410.956.792.824 282.290.571.402 57.738.550.789 3.956.616.017 103.385.149.241 1.240.058.293.030
30,78 33,14 22,76 4,66 0,32 8,34 100,00
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan dan entitas anak tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada nasabah maupun counterparty sesuai waktu yang dijanjikan. Pengukuran risiko likuiditas dilakukan dengan meneliti seluruh arus kas masuk dan arus kas keluar dari Perusahaan dan entitas anak, kemudian mengidentifikasi segala kemungkinan kekurangan dana di masa depan termasuk kebutuhan komitmen/kontinjensi. Pengelolaan likuiditas dan aset liabilitas meliputi pemeliharaan likuiditas pada tingkat yang optimal untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo di setiap saat, serta pengelolaan risiko tingkat suku bunga yang timbul dari setiap transaksi yang tercantum pada laporan posisi keuangan konsolidasian maupun rekening administrasi. Ketidaksesuaian antara jangka waktu penghimpunan dana dari pihak ketiga yang pada umumnya lebih pendek dari jangka waktu penyaluran kredit yang diberikan, akan menyebabkan masalah likuiditas yang mempengaruhi kemampuan entitas anak dalam memenuhi kewajibannya kepada para nasabah. Hal ini dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kelangsungan usaha Perusahaan dan entitas anak. Pengelolaan likuiditas Perusahaan dan entitas anak ditekankan pada penyesuaian arus dana masuk dan keluar. Kesenjangan arus dana diantisipasi melalui pemeliharaan aset produktif yang likuid dan memadai sejalan dengan perkiraan arus kas serta struktur kewajiban yang ada. Pemeliharaan aset produktif yang likuid terdiri dari pemeliharaan cadangan wajib (reserve requirement) seperti yang ditetapkan oleh Bank Indonesia serta pemeliharaan efek-efek berjangka pendek yang sangat likuid seperti Sertifikat Bank Indonesia. Entitas anak juga memelihara cadangan aset produktif yang likuid lainnya, terdiri dari penempatan dana jangka pendek di bank lain serta efek-efek berjangka panjang yang likuid seperti obligasi Pemerintah. Pengelolaan likuiditas juga dilakukan melalui pengelolaan struktur sumber dana dengan menerapkan batasan-batasan konsentrasi deposan dan berusaha mengurangi ketergantungannya pada dana mahal seperti deposito dan menggantinya dengan sumber dana murah seperti giro dan tabungan. Selain itu, Entitas anak senantiasa memelihara kemampuan melakukan akses ke pasar uang, dengan selalu memelihara hubungan dengan bankbank koresponden. Entitas anak secara berkala meninjau seluruh keadaan di atas sekaligus mengambil tindakan guna menganeka-ragamkan cara pendanaan. Analisa likuiditas/maturity gap adalah untuk mengukur beda kumulatif antara aset produktif (earning assets) dengan kewajiban berbunga (interest bearing liabilities) dan dampaknya terhadap likuiditas Perusahaan dan entitas anak serta exposure terhadap perubahan tingkat bunga. Risiko tingkat bunga atau sensitivitas timbul apabila jatuh tempo aset produktif berbeda secara signifikan dengan jatuh tempo kewajiban berbunga. Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari aset dan liabilitas sesuai kontrak menjadi arus kas masuk atau keluar (dalam jutaan rupiah). Final Draft/30 April 2015
53
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
Jumlah
Rp ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Efek-efek Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan Pendapatan yang Masih akan Diterima
3 s/d 6 Bulan
6 s/d 12
> 12 Bulan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
1.350 ---
----
----
----
----
1.436.128 974.703
---
1.193.700 149.758
34.484 99.400
207.944 199.760
-66.587
-459.198
381.614 2.403.881
---
381.614 32.668
-202.897
-336.537
-893.168
-938.611
24.663 5.709.477
-487.138
24.663 1.783.753
-336.781
-744.241
-959.755
-1.397.809
1.720.498 18.339 -4.598 1.743.435 (1.256.297)
2.036.710 68.396 4.507 1.472 2.111.085 (327.332)
608.025 20.543 -15.951 644.519 (307.738)
37.538 -1.903 -39.441 704.800
49.963 --5.768 55.731 904.024
-----1.397.809
s/d 1 Bulan
2013 1 s/d 3 Bulan
3 s/d 6 Bulan
6 s/d 12
> 12 Bulan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
LIABILITAS Simpanan Nasabah Simpanan dari Bank Lain Utang Pajak Liabilitas Lain-lain Jumlah Perbedaan Jatuh Tempo
4.452.734 107.278 6.410 27.789 4.594.211 1.115.266
Posisi Neto Setelah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
1.104.072
Jumlah
Rp
Tidak Mempunyai Kontrak Jatuh Tempo Rp
23.986 265.191 10.738
23.586 265.191 10.738
400 ---
----
----
----
----
753.000 648.665
---
753.000 1.699
-125.727
-308.611
---
-212.629
879.504 1.240.058
---
879.504 35.208
-110.929
-176.899
-367.968
-549.054
11.892 3.833.033
-299.515
11.892 1.681.703
-236.655
-485.509
-367.968
-761.683
-1.519.103 -105 -1.519.208 (1.219.693)
133 750.090 93.661 1.960 3.856 849.700 832.003
-370.774 42.718 -9.096 422.588 (185.933)
-60.972 -3.724 -64.696 420.813
-10.320 ---10.320 357.648
------761.683
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
(6.039) 3.826.994
LIABILITAS Liabilitas Segera Simpanan Nasabah Simpanan dari Bank Lain Utang Pajak Liabilitas Lain-lain Jumlah Perbedaan Jatuh Tempo
133 2.711.259 136.379 5.789 12.952 2.866.512 966.521
Final Draft/30 April 2015
2014 1 s/d 3 Bulan
49.893 424.897 12.348
(11.194) 5.698.283
Posisi Neto Setelah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
s/d 1 Bulan
51.243 424.897 12.348
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
ASET Kas dan Setara Kas Giro Pada Bank Indonesia Giro Pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan Pendapatan yang Masih akan Diterima
Tidak Mempunyai Kontrak Jatuh Tempo Rp
960.482
54
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Risiko Suku Bunga Risiko tingkat bunga adalah risiko kemungkinan turunnya pendapatan bunga bersih dan nilai pasar portofolio aset akibat perubahan tingkat bunga di pasar uang. Oleh karena aset dan liabilitas seperti giro pada bank lain, investasi dalam bentuk efek-efek, pinjaman, giro, tabungan, deposito dan sertifikat deposito, pinjaman yang diterima dan liabilitas-liabilitas pasar uang lainnya memiliki berbagai tingkat bunga dan jangka waktu, perubahan-perubahan pada tingkat bunga dapat mengakibatkan kenaikan atau penurunan pendapatan bunga bersih. Sepanjang tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan dan entitas anak telah menyediakan alat likuid yang cukup untuk mengantisipasi liabilitas jangka pendek, arus kas bersih dapat diatur dengan baik, cukup baik dan cukup mudah untuk memperoleh akses sumber dana pasar uang. Dalam menghadapi kemungkinan adanya ketidakseimbangan aset dan liabilitas, manajemen entitas anak, melalui mekanisne rapat ALCO bulanan, selalu melakukan review beberapa hal yang sifatnya sangat strategis, antara lain: a. Pengelolaan pendanaan (funding) yang memiliki jatuh tempo tidak seimbang; b. Ketepatan pengelolaan aset dan liabilitas yang memiliki sensitivitas terhadap perubahan suku bunga; c. Analisis dana pihak ketiga yang menggambarkan trend berbagai produk dana pihak ketiga yang berada pada wilayah di seluruh Indonesia; d. Penempatan dana pada portofolio efek-efek; e. Laporan perkembangan kredit yang ada dan yang baru; f. Strategi penetapan harga seusai dengan kondisi pasar saat ini; dan g. Perbandingan target dengan realisasi dana pihak ketiga. Eksposur Perusahaan dan entitas anak terhadap Risiko Tingkat Suku Bunga Tabel dibawah ini mengikhtisarkan eksposur Perusahaan dan entitas anak terhadap risiko tingkat suku bunga (dalam jutaan Rupiah): 2014 Bunga Mengambang 1 - 3 bulan 3 bulan 1 tahun Rp Rp
≤ 1 bulan Rp ASET Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Efek-efek Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan Jumlah Aset Keuangan LIABILITAS Simpanan Nasabah Giro Tabungan Deposito Simpanan dari Bank Lain Jumlah Liabilitas Keuangan Jumlah Gap Repricing Suku Bunga
Final Draft/30 April 2015
> 1 tahun
≤ 1 bulan
Rp
Rp
Jumlah
Bunga Tetap 1 - 3 bulan 3 bulan 1 tahun Rp Rp
> 1 tahun Rp
Rp
424.897 12.348
---
---
---
---
---
---
---
424.897 12.348
---
---
---
---
---
1.436.128 125.954
-193.553
-655.196
1.436.128 974.703
-30.584 467.829
-196.271 196.271
-973.125 973.125
-752.942 752.942
-2.083 2.083
381.614 1.314 1.945.010
-255.003 448.556
-192.559 847.755
381.614 2.403.881 5.633.571
1.331.127 389.371 -18.339 1.738.837
---38.938 38.938
------
------
--1.697.371 50.000 1.747.371
--895.339 -895.339
--139.526 -139.526
------
1.331.127 389.371 2.732.236 107.277 4.560.011
(1.271.007)
157.333
973.125
752.942
(1.745.288)
1.049.671
309.030
847.755
1.073.560
55
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 2013 Bunga Mengambang 1 - 3 bulan 3 bulan 1 tahun Rp Rp
≤ 1 bulan Rp ASET Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia Efek-efek Tagihan atas Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan Jumlah Aset Keuangan LIABILITAS Simpanan Nasabah Giro Tabungan Deposito Simpanan dari Bank Lain Jumlah Liabilitas Keuangan Jumlah Gap Repricing Suku Bunga
> 1 tahun
≤ 1 bulan
Rp
Rp
Bunga Tetap 1 - 3 bulan 3 bulan 1 tahun Rp Rp
Jumlah > 1 tahun Rp
Rp
265.191 10.738
---
---
---
---
---
---
---
265.191 10.738
---
---
---
---
---
753.000 23.476
-192.754
-432.435
753.000 648.665
--275.929
----
-569.182 569.182
-479.434 479.434
----
879.504 -1.655.980
-99.568 292.322
-91.874 524.309
879.504 1.240.058 3.797.156
1.226.420 292.683 -66.870 1.585.974
---69.509 69.509
------
------
--563.605 -563.605
--494.311 -494.311
--134.239 -134.239
------
1.226.420 292.683 1.192.156 136.379 2.847.638
(1.310.045)
(69.509)
569.182
479.434
(563.605)
1.161.668
158.083
524.309
949.518
Sensitivitas Suku Bunga Tabel di bawah ini mengikhtisarkan sensitivitas laba bersih entitas anak pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 atas perubahan tingkat suku bunga yaitu (dalam jutaan rupiah): 2014 Peningkatan 100bps Rp Pengaruh terhadap Laba Bersih
Penurunan 100bps Rp
(1.992)
(1.992)
2013 Peningkatan 100bps Rp Pengaruh terhadap Laba Bersih
Penurunan 100bps Rp
6.700
(6.700)
Proyeksi di atas menggunakan asumsi bahwa jika tingkat suku bunga bergerak pada jumlah yang sama, maka tidak mencerminkan pengaruh potensial laba atas perubahan tingkat suku bunga, sementara yang lainnya tidak berubah. Proyeksi ini juga mengasumsikan bahwa seluruh variabel lainnya dan tanggal pelaporan serta posisi hingga jatuh tempo adalah konstan. Risiko Pasar Risiko pasar merupakan risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar dari portofolio yang dimiliki oleh entitas anak yang dapat merugikan entitas anak (adverse movement). Pengukuran risiko pasar dilakukan melalui pendekatan analisis sensitivitas tingkat bunga untuk risiko suku bunga dan risiko surat berharga (bonds). Risiko pasar dikendalikan dengan penerapan limit, khususnya transaksi trading limit. Limit-limit tersebut antara lain adalah counterparty limit, dan position limit. Pengelolaan risiko likuiditas menjadi bagian dari proses manajemen risiko pasar. Pemantauan risiko likuiditas dilakukan melalui pengelolaan maksimum cash out. Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya masalah eksternal yang mempengaruhi operasional entitas anak.
Final Draft/30 April 2015
56
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Kebijakan dan prosedur yang terkait dengan pengelolaan risiko operasional senantiasa dibuat, dikaji ulang dan disempurnakan untuk memastikan kecukupan mekanisme kontrol pada semua kebijakan dan prosedur. Entitas anak, secara aktif melakukan sosialisasi untuk membangun risk awareness dan meningkatkan kualitas kontrol dalam rangka mitigasi risiko operasional. Penyusun laporan profil risiko operasional dan risiko lainnya dilaksanakan secara triwulanan berdasarkan parameter dan indikator risiko yang baru, sesuai ketentuan Bank Indonesia sehingga diperoleh gambaran mengenai tingkat potensi risiko bagi entitas anak secara keseluruhan. Entitas anak juga telah menghitung kecukupan modal untuk risiko operasional sesuai dengan PBI No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dan SE-BI No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional dengan menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID). Perhitungan beban modal risiko operasional entitas anak adalah menggunakan metode Basic Indicator Approach. Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan. Berkaitan dengan risiko hukum, entitas anak telah memiliki Divisi Legal yang bertugas memantau atau mengurangi risiko hukum yang mungkin timbul melalui pengadministrasian dokumentasi hukum yang tertib dan memadai. Pengelolaan risiko hukum juga ditanamkan pada seluruh jajaran organisasi melalui penerapan kode etik kepada seluruh karyawan. Entitas anak, juga selalu memperhatikan kelengkapan dan keabsahan dokumentasi yang berkaitan dengan hukum serta memperhatikan peraturan/ketentuan yang berlaku khususnya ketentuan perbankan. Risiko Stratejik Risiko stratejik adalah risiko yang disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi entitas anak yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat atau kurang responsifnya entitas anak terhadap perubahan eksternal. Risiko stratejik yang dikelola oleh entitas anak antara lain dengan cara membuat Rencana Bisnis Bank (RBB) dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun dan selalu di-review setiap tahun maupun direvisi pada petengahan tahun. RBB ini disesuaikan dengan visi dan misi serta strategi entitas anak. Selanjutnya RBB yang telah ditetapkan entitas anak dikomunikasikan kepada pejabat dan pegawai pada setiap jenjang organisasi. Pada periode tertentu (triwulanan) entitas anak memantau kemajuan yang dicapai sehingga hasilnya dapat dipergunakan sebagai evaluasi kinerja entitas anak. Risiko Reputasi Risiko reputasi adalah risiko yang disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan atau persepsi negatif terhadap entitas anak. Untuk mengendalikan risiko reputasi ini, entitas anak secara terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan nasabah sejalan dengan ketentuan yang berlaku, yaitu mengenai perlindungan nasabah, termasuk menerapkan strategi penggunaan media yang efektif untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya berita negatif. Selain itu guna memastikan bahwa setiap keluhan nasabah dapat disampaikan dengan mudah serta ditangani dengan baik dan tepat maka entitas anak telah membentuk Call Center yang didukung oleh petugas yang berpengalaman. Entitas anak juga melaksanakan mystery shopper yang dilakukan secara berkala untuk memastikan pelayanan kepada nasabah tetap prima dari waktu ke waktu. Pemantauan dan pengelolaan risiko reputasi diupayakan dengan mengoptimalkan fungsi Corporate Secretary. Final Draft/30 April 2015
57
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Perusahaan dan entitas anak tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Ketidakmampuan Perusahaan dan entitas anak untuk mengikuti dan mematuhi seluruh peraturan perundangan yang terkait dengan kegiatan usahanya dapat berdampak negatif terhadap kelangsungan usaha Perusahaan dan entitas anak. Dalam mengelola Manajemen Risiko Kepatuhan, upaya peningkatan budaya kepatuhan yang terus menerus senantiasa dilakukan entitas anak melalui program-program antara lain: a. Melakukan kaji ulang (review) atas rancangan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur internal baru. b. Sosialisasi/pelatihan melalui regulation update dan in-class training terkait penerapan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU/PPT) serta ketentuan baru lainnya. c. Melakukan kaji ulang (review) terhadap produk/aktivitas baru. d. Memonitor pelaksanaan kepatuhan atas penyampaian laporan-laporan yang harus disampaikan kepada Bank Indonesia sesuai ketentuan yang berlaku. e. Pengkinian dan penatausahaan database peraturan/ketentuan yang berlaku. f. Pembuatan Laporan Kepatuhan kepada Bank Indonesia serta untuk pihak internal. g. Pemantauan terhadap denda atau sanksi yang diterima dari regulator/pihak eksternal. 34.
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) adalah rasio modal terhadap Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR), perhitungannya didasarkan pada PBI No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 dimana jumlah modal untuk risiko kredit terdiri dari modal inti dan modal pelengkap. Selain itu entitas anak dengan kriteria tertentu harus memasukkan risiko pasar dan risiko operasional dalam perhitungan KPMM dengan memasukan komponen modal pelengkap tambahan. Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 mengatur ketentuan pelaksanaan perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit. Ketentuan ini mulai berlaku pada tanggal 2 Januari 2012. Rasio kewajiban penyediaan modal entitas anak dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: 2014 Rp (juta)
2013 Rp (juta)
Modal: Modal Inti Modal Pelengkap Jumlah Modal
1.184.800 30.001 1.214.801
1.056.882 14.943 1.071.825
Jumlah ATMR Risiko Kredit Jumlah ATMR Risiko Operasional Jumlah ATMR Risiko Pasar
2.400.058 80.698 --
1.195.449 29.670 --
48,97%
87,49%
48,97% 8%
87,49% 8%
Rasio KPMM (Risiko Kredit dan Operasional) Rasio KPMM (Setelah Risiko Kredit, Risiko Operasional, dan Risiko Pasar) Rasio KPMM yang Diwajibkan
Final Draft/30 April 2015
58
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) 35.
Kepentingan Non Pengendali
Kepentingan Non Pengendali atas Aset Bersih Entitas Anak PT Bank Nationalnobu Tbk Jumlah
Kepentingan Non Pengendali atas Laba Bersih Entitas Anak PT Bank Nationalnobu Tbk Jumlah
36.
2014 Rp
2013 Rp
898.234.510.999 898.234.510.999
765.183.676.841 765.183.676.841
2014 Rp
2013 Rp
24.229.912.603 24.229.912.603
(39.655.007.813) (39.655.007.813)
Perjanjian dan Perikatan Penting a.
Jaminan Pemerintah terhadap Kewajiban Pembayaran Bank Umum Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 27 September 2005, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito, sertfikat deposito, tabungan dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Pada tanggal 13 Oktober 2008, Presiden Republik Indonesia menetapkan Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2008 tentang Besaran Nilai Simpanan yang dijamin LPS. Berdasarkan peraturan tersebut, nilai simpanan yang dijaminkan untuk setiap nasabah pada satu bank adalah sebesar maksimum Rp2.000.000.000.
b.
Perjanjian dengan PT Visionet International tentang Sewa dan Layanan Pengelolaan Branch IT Infrastructure Pada tanggal 31 Oktober 2012, entitas anak menandatangani addendum II perjanjian kerjasama dengan Visionet untuk penyediaan sewa dan layanan pengelolaan Branch IT Infrastructure. Perjanjian ini mengubah tata cara pembayaran atas pekerjaan layanan outsourcing dalam perjanjian sebelumnya.
c.
Perjanjian dengan PT Visionet International tentang Sewa dan Layanan Pengelolaan Sistem Aplikasi Perbankan Bank Vision dan Core IT Infrastructure Pada tanggal 31 Oktober 2012, Bank menandatangani addendum II perjanjian kerjasama dengan Visionet untuk penyediaan sewa dan layanan pengelolaan sistem aplikasi perbankan Bank Vision dan Core IT Infrastructure. Perjanjian ini mengubah tata cara pembayaran atas pekerjaan layanan outsourching dalam perjanjian sebelumnya.
d.
Perjanjian dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis tentang Pemanfaatan ATM Bersama Pada tanggal 1 April 2011, entitas anak menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis tentang pemanfaatan ATM Bersama untuk principle member. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 1 April 2014 dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan berikutnya.
e.
Perjanjian dengan PT Visionet International tentang Layanan Fasilitas Disaster Recovery Hot Backup Pada tanggal 2 Mei 2011, entitas anak menandatangani perjanjian kerjasama dengan Visionet tentang layanan fasilitas disaster recovery hot backup. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 20 April 2016 dan dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua belah pihak.
Final Draft/30 April 2015
59
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Pada tanggal 1 November 2011, entitas anak menandatangani Addendum I perjanjian kerjasama dengan Visionet untuk layanan fasilitas disaster recovery hot backup. Perjanjian ini mengubah perjanjian sebelumnya. Addendum perjanjian ini berlaku sampai dengan 30 April 2018. Pada tanggal 16 Juni 2012, entitas anak menandatangani Addendum II perjanjian kerjasama dengan Visionet untuk layanan fasilitas disaster recovery hot backup. Perjanjian ini mengubah daftar perangkat dalam perjanjian sebelumnya.
37.
f.
Perjanjian dengan PT Visionet Internasional tentang Sewa dan Layanan ATM Pada tanggal 1 November 2011, entitas anak menandatangani perjanjian kerjasama dengan Visionet tentang penyediaan sewa dan layanan pengelolaan ATM. Ruang lingkup pekerjaan Visionet adalah (1) penyediaan unit ATM yang dapat digunakan dengan baik oleh entitas anak dan (2) layanan pemeliharaan ATM oleh Visionet kepada entitas anak. Jangka waktu pekerjaan untuk setiap purchase order adalah 84 bulan dimulai sejak ATM terpasang dan dapat dipergunakan dengan baik dan benar. Jangka waktu perjanjian kerjasama ini berlaku sejak 1 November 2011 sampai dengan berakhirnya jangka waktu purchase order paling akhir.
g.
Perjanjian dengan PT Rintis Sejahtera tentang Pemanfaatan ATM dan EDC Prima Pada tanggal 1 Juli 2013, entitas anak menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Rintis Sejahtera tentang pemanfaatan ATM dan EDC Prima. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 30 Juni 2023 dan dapat diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun berikutnya.
Reklasifikasi Akun Akun Perusahaan dalam laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 telah direklasifikasi untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014, dengan perincian sebagai berikut: Sebelum Reklasifikasi Rp Aset Lancar Pendapatan yang Masih Akan Diterima Aset Tidak Lancar Aset Lain-lain Jumlah
38.
Sebelum Reklasifikasi Rp --
11.891.650.069
22.294.806.243 22.294.806.243
10.403.156.174 22.294.806.243
Standar Akuntansi Baru yang Belum Berlaku Tahun Buku 2014 Pada bulan November dan Desember 2013 dan April 2014, Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas standar-standar tersebut tidak di perkenankan. Standar-standar dan interpretasi tersebut adalah sebagai berikut - PSAK 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian” - PSAK 66 “Pengaturan Bersama” - PSAK 67 “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain” - PSAK 68 “Pengukuran Nilai Wajar”
Final Draft/30 April 2015
60
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013, Serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) -
PSAK 1 (Revisi 2013) “Penyajian Laporan Keuangan” PSAK 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri” PSAK 15 (Revisi 2013) “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan Kerja” PSAK 46 (Revisi 2014) “Pajak Penghasilan” PSAK 48 (Revisi 2014)” Penurunan Nilai Aset” PSAK 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” ISAK 26 (Revisi 2014) “Penilaian Kembali Derivatif Melekat.
Hingga tanggal pengesahan laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan dan entitas anak masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari intepretasi standar serta PSAK baru dan revisian tersebut. 39.
Peristiwa Setelah Periode Laporan Entitas anak memperoleh izin usaha sebagai bank devisa berdasarkan surat keputusan Otoritas Jasa Keuangan No KEP-112/D.03/2014 tanggal 21 November 2014. Pada tanggal 9 Februari 2015, entitas anak sudah resmi menjalankan transaksi dalam bentuk mata uang asing.
40.
Informasi Keuangan Tambahan atas Laporan Keuangan Informasi berikut pada Lampiran I sampai dengan Lampiran V adalah informasi tambahan PT Kharisma Buana Nusantara, entitas induk saja.
41.
Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan Konsolidasian Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang diotorisasi oleh Direktur untuk terbit pada tanggal 24 April 2015.
Menyetujui,
(..............................) Direktur
Final Draft/30 April 2015
61
paraf:
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA (ENTITAS INDUK)
Lampiran I
INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 2014 dan 2013 serta 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh)
ASET ASET LANCAR Kas dan Setara kas Aset Lancar Lainnya Jumlah Aset Lancar
31 Desember 2014 Rp
31 Desember 2013 Rp
1 Januari 2013/ 31 Desember 2012 Rp
1.471.495.400 687.945 1.472.183.345
1.326.665.940 80.565.625 1.407.231.565
3.202.447.940 58.381.701 3.260.829.641
ASET TIDAK LANCAR Penyertaan Saham Jumlah Aset Tidak Lancar
100.484.200.000 100.484.200.000
100.484.200.000 100.484.200.000
100.484.200.000 100.484.200.000
JUMLAH ASET
101.956.383.345
101.891.431.565
103.745.029.641
41.800.000 41.800.000
---
---
LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Lain-lain Liabilitas Jangka Pendek
--
--
--
41.800.000
--
--
EKUITAS Modal Saham - nilai nominal Rp 1.000.000 per saham Modal Dasar - 400.000 saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 100.000 saham Saldo Laba
100.000.000.000 1.914.583.345
100.000.000.000 1.891.431.565
100.000.000.000 3.745.029.641
JUMLAH EKUITAS
101.914.583.345
101.891.431.565
103.745.029.641
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
101.956.383.345
101.891.431.565
103.745.029.641
Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA (ENTITAS INDUK)
Lampiran II
INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 2014 Rp
2013 Rp
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Operasional Beban Operasional
-(80.300.000)
---
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL - BERSIH
(80.300.000)
--
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Bunga atas Deposito Berjangka Jasa Giro Administrasi Bank Lain-lain JUMLAH PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN - BERSIH
98.497.482 5.398.970 (444.672) -103.451.780
22.183.924 -(782.000) (1.875.000.000) (1.853.598.076)
23.151.780
(1.853.598.076)
--
--
23.151.780
(1.853.598.076)
--
--
23.151.780
(1.853.598.076)
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAINNYA JUMLAH LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA (ENTITAS INDUK)
Lampiran III
INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) Modal Saham
Uang Muka Setoran Modal Rp
Rp
Saldo Laba
Jumlah Ekuitas
Rp
Rp
SALDO PER 31 DESEMBER 2012
100.000.000.000
--
3.745.029.641
103.745.029.641
Rugi Komprehensif Tahun Berjalan
--
--
(1.853.598.076)
(1.853.598.076)
SALDO PER 31 DESEMBER 2013
100.000.000.000
--
1.891.431.565
101.891.431.565
--
--
23.151.780
23.151.780
100.000.000.000
--
1.914.583.345
101.914.583.345
Laba Komprehensif Tahun Berjalan SALDO PER 31 DESEMBER 2014
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA (ENTITAS INDUK)
Lampiran IV
INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 (Dalam Rupiah Penuh) 2014 Rp Arus Kas dari Aktivitas Operasi: Penerimaan Bunga Deposito dan Jasa Giro Pembayaran Pihak ketiga Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
2013 Rp
183.774.132 (38.944.672) 144.829.460
22.183.924 (1.897.965.924) (1.875.782.000)
Arus Kas dari Aktivitas Investasi: Penyertaan Saham Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
---
---
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan: Tambahan Modal Disetor Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
---
---
144.829.460
(1.875.782.000)
Kas dan Setara Kas pada Awal Tahun
1.326.665.940
3.202.447.940
Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun
1.471.495.400
1.326.665.940
Kas dan Setara Kas terdiri dari: Bank Deposito Berjangka Jumlah Kas dan Setara Kas
121.495.400 1.350.000.000 1.471.495.400
926.665.940 400.000.000 1.326.665.940
Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas
PT KHARISMA BUANA NUSANTARA (PERUSAHAAN INDUK)
Lampiran V
INFORMASI TAMBAHAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 Serta Laporan Posisi Keuangan pada Tanggal 1 Januari 2013/31 Desember 2012 (Dalam Rupiah Penuh) Penyertaan Saham Pada Entitas Anak
Persentase Kepemilikian % PT Bank Nationalnobu Tbk Jumlah
23,19
Persentase Kepemilikian % PT Bank Nationalnobu Tbk Jumlah
24,12
Persentase Kepemilikian % PT Bank Nationalnobu Tbk Jumlah
50,25
31 Desember 2014 Nilai Penyertaan Penambahan Awal Penyertaan Rp Rp 100.484.200.000 100.484.200.000
Nilai Penyertaan Akhir Rp ---
31 Desember 2013 Nilai Penyertaan Penambahan Awal Penyertaan Rp Rp 100.484.200.000 100.484.200.000
Nilai Penyertaan Akhir Rp ---
1 Januari 2013/31 Desember 2012 Nilai Penyertaan Penambahan Awal Penyertaan Rp Rp 100.484.200.000 100.484.200.000
100.484.200.000 100.484.200.000
---
100.484.200.000 100.484.200.000
Nilai Penyertaan Akhir Rp 100.484.200.000 100.484.200.000
Reklasifikasi Akun Akun Perusahaan dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 telah direklasifikasi untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014, dengan perincian sebagai berikut: Sebelum Reklasifikasi Rp Aset Lancar Aset Lancar Lainnya Aset Tidak Lancar Aset Tidak Lancar Lainnya Jumlah
Sebelum Reklasifikasi Rp --
80.565.625
80.565.625 80.565.625
-80.565.625