Temuan Survei: 10 – 18 Januari 2015
Latar Belakang •
Istilah ”capaian kinerja pemerintah 100 hari” baru dikenal pasca reformasi. 100 hari bukanlah waktu yang panjang, sehingga mustahil bagi pemerintahan baru untuk menyelesaikan banyak persoalan dalam jangka waktu sependek itu. Namun ekspektasi publik yang besar terhadap presiden dan wakil presiden terpilih, yakni Jokowi-JK, berujung pada melonjaknya harapan yang kadang tak masuk akal.
•
Namun, kinerja 100 hari tetaplah penting, terutama dalam kerangka berikut ini: Pertama, 100 hari adalah masa krusial bagi tuntasnya agenda pokok pembentukan kekuasaan dan perangkat-perangkat yang menunjangnya. Dalam masa singkat ini, portofolio kabinet dan siapa saja yang mengisinya harus tuntas. Pos-pos kementerian juga harus segera melakukan restrukturisasi dan menyiapkan agenda kerja dan sasaran yang hendak dicapai dalam jangka pendek, menengah hingga lima tahun mendatang.
•
Kedua, program 100 hari merupakan bukti simbolik untuk meyakinkan publik bahwa pemerintahan baru mampu menjawab masalah selama lima tahun ke depan. Disebut simbolik karena program ini menjadi kerangka operasional atas komitmen dan janji-janji yang telah dibuat selama kampanye. Narasi-narasi besar kampanye Jokowi-JK harus mampu diimplementasikan dalam program yang lebih sistematik dan reasonable.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 2
Latar Belakang •
Ketiga, program 100 hari menjadi batu pijakan atau pondasi bagi arah pembangunan selama lima tahun ke depan.
•
Sejauhmana kinerja pemerintahan Jokowi-JK mendapat penilaian publik menjadi krusial karena demokrasi mengandaikan setiap warga punya derajat dan hak yang sama untuk menilai baik buruknya kinerja pemerintah.
•
Setiap lembaga itu tentu bisa dan boleh merumuskan kriterianya sendiri untuk mengukur derajat keberhasilan kinerjanya. Namun pada akhirnya evaluasi publik adalah cara penting untuk mengukur tingkat keberhasilan (atau kegagalan) pemerintah karena publiklah yang akan dikenai dampak sebuah kebijakan. Isu akuntabilitas publik karena itu menjadi isu penting di pemerintahan yang demokratis.
•
Pertanyaannya, bagaimanakah penilaian publik atas kinerja pemerintahan Jokowi-JK? Lebih spesifik lagi, bagaimana mereka mengevaluasi kinerja presiden dan wakil presiden yang memegang peran utama dalam pemerintahan? Bagaimanakah evaluasi publik terhadap kementerian-kementerian yang ada? Bagaimana evaluasi mereka atas upaya penanganan pemerintah terhadap isu-isu mutakhir? Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 3
Latar Belakang • Sejauh mana faktor-faktor demografis mempengaruhi penilaian publik atas kinerja pemerintah? Sama pentingnya, benarkah evaluasi publik tersebut dipengaruhi sikap partisanship mereka?
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 4
Tujuan • Untuk mengevaluasi kinerja pemerintahan Jokowi-JK pada 100 hari pemerintahannya. • Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan atas kinerja pemerintahan Jokowi-JK.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 5
Metodologi •
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
•
Sampel: Jumlah sampel 1.220 responden. Berdasar jumlah sampel ini, diperkirakan margin of error sebesar +/-2.9% pada tingkat kepercayaan 95%.
•
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Satu pewawancara bertugas untuk satu desa/kelurahan yang terdiri hanya dari 10 responden
•
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spotcheck). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.
•
Waktu wawancara lapangan 10 – 18 Januari 2015.
•
Sumber dana: LSI (dana yang dihimpun untuk survei publik)
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 6
Flow chat penarikan sampel Populasi desa/kelurahan tingkat Nasional
Prov k
Prov 1
…
…
Desa/kelurahan di tingkat Provinsi dipilih secara random dengan jumlah proporsional
Ds 1 … Ds m
Ds 1 … Ds n RT1
RT2
RT3
….
RT5
KK1 KK2
Laki-laki
Perempuan
Di setiap desa/kelurahan dipilih sebanyak 5 RT dengan cara random Di masing-masing RT/Lingkungan dipilih secara random dua KK Di KK terpilih dipilih secara random Satu orang yang punya hak pilih laki-laki/perempuan
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 7
Validasi Sample
PROFIL DEMOGRAFI RESPONDEN KATEGORI Laki-laki Perempuan Pedesaan Perkotaa
SAMPEL GENDER 50.0 50.0 DESA-KOTA 50.8 49.2
POPULASI 50.1 49.9 50.2 49.8
KATEGORI
SAMPEL AGAMA Islam 90.1 Katolik/Protestan 6.7 Lainnya 3.1 ETNIS Jawa 40.4 Sunda 16.2 Madura 3.4 Batak 3.5 Betawi 3.5 Minang 3.1 Bugis 3.2 Lainnya 26.8
POPULASI 87.3 9.8 3.0 40.2 15.5 3.0 3.6 2.9 2.7 2.7 29.4
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 9
PROFIL DEMOGRAFI RESPONDEN KATEGORI ACEH SUMUT SUMBAR RIAU JAMBI SUMSEL BENGKULU LAMPUNG BABEL KEPRI DKI JABAR JATENG DIY JATIM BANTEN BALI
SAMPEL PROVINSI 1.9 5.5 2.0 2.3 1.3 3.1 0.7 3.2 0.5 0.7 4.0 18.2 13.7 1.5 15.9 4.5 1.6
POPULASI 1.9 5.5 2.0 2.3 1.3 3.1 0.7 3.2 0.5 0.7 4.0 18.1 13.6 1.5 15.8 4.5 1.6
KATEGORI NTB NTT KALBAR KALTENG KALSEL KALTIM KALTARA SULUT SULTENG SULSEL SULTRA GORONTALO SULBAR MALUKU MALUT PAPUA BARAT PAPUA
SAMPEL PROVINSI 1.9 2.0 1.8 0.9 1.5 1.3 0.0 1.0 1.1 3.4 0.9 0.4 0.5 0.6 0.4 0.3 1.2
POPULASI 1.9 2.0 1.8 0.9 1.5 1.3 0.2 1.0 1.1 3.4 0.9 0.4 0.5 0.6 0.4 0.3 1.2
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 10
Kondisi Indonesia secara Umum
Kondisi Politik Nasional Bagaimana Ibu/Bapak melihat keadaan politik nasional sekarang? … (%)
70 60 50
40.0 40
28.9
30
15.8
20
11.2 10
2.3
1.9
0
Sangat Baik
Baik
Sedang
Buruk
Sangat Buruk
Tidak tahu/tidak jawab
Kondisi politik lebih banyak dinilai sedang. Yang menjawab baik lebih banyak dibandingkan yang menjawab buruk.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 12
Kondisi Penegakan Hukum Bagaimana Ibu/Bapak melihat keadaan penegakan hukum secara nasional sekarang? … (%)
70 60 50
38.4
40
31.9
30
20.8 20 10
1.5
1.4
5.9
0
Sangat Baik
Baik
Sedang
Buruk
Sangat Buruk
Tidak tahu/tidak jawab
Kondisi penegakan hukum lebih banyak dinilai baik.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 13
Kondisi Keamanan Nasional Bagaimana Ibu/Bapak melihat keadaan keamanan nasional sekarang? … (%)
70
57.5
60 50 40
27.7
30 20 10
8.3 2.6
0.9
3.0
0
Sangat Baik
Baik
Sedang
Buruk
Sangat Buruk
Tidak tahu/tidak jawab
Umumnya, warga menilai baik kondisi keamanan nasional.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 14
Kondisi Pemberantasan Korupsi Bagaimana Ibu/Bapak melihat kondisi pemberantasan korupsi di negara kita sekarang ini? … (%)
70 60 50
39.6
40
25.4
30
21.4
20 10
3.3
3.3
6.9
0
Sangat Baik
Baik
Sedang
Buruk
Sangat Buruk
Tidak tahu/tidak jawab
Lebih banyak yang menilai kondisi pemberantasan korupsi sekarang ini baik.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 15
Kondisi Ekonomi Bagaimana Ibu/Bapak melihat keadaan ekonomi nasional di negara kita sekarang ini? … (%)
70 60 50
39.7 40
26.2
26.0
30 20 10
0.4
4.2
3.5
Sangat Buruk
Tidak tahu/tidak jawab
0
Sangat Baik
Baik
Sedang
Buruk
Kondisi ekonomi dinilai sedang, tapi lebih banyak yang menilai buruk ketimbang baik.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 16
Kondisi Umum Bidang Politik, Keamanan, Hukum, Ekonomi % Sangat baik + Baik
Keamanan nasional
60.1
Pemberantasan korupsi
43.0
Penegakan hukum secara nasional
Sangat baik + Baik
39.9
Politik nasional
30.8
Ekonomi nasional
26.5
0
20
40
60
80
100
Kondisi kemanan nasional paling baik penilaiannya. Sedangkan kondisi ekonomi dan politik dinilai paling rendah. Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi juga masih kurang baik.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 17
Tren Kondisi Umum Nasional 70
60
60
50
52
50
52 49 43 40
43 40
37 30
31 27 25
31 27 24
20
33 24 22
31 24
31 26
Politik Penegakan hukum Keamanan Ekonomi
10
Pemberantasan korupsi 0
Jan'14
Mrt'14
Mei'14
Jun'14
Jan'15
Kondisi keamanan, penegakan hukum dan kondisi politik dinilai sedikit membaik dalam setahun terakhir. Sementara kondisi ekonomi dan pemberantasan korupsi stagnan.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 18
Masalah Mendesak Menurut Ibu/Bapak mana masalah paling mendesak yang harus diselesaikan oleh pemimpin nasional lima tahun ke depan? … (%) 31.9
Menciptakan lapangan kerja/mengurangi pengangguran
28.2
Mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok
15.6
Pemberantasan korupsi
6.1
Pemerataan pendapatan Memperbaiki kualitas pendidikan
5.3
Keamanan/ketertiban Memberantas tindakan-tindakan yang bertentangan dengan moral
5.0 1.4
Meningkatkan kewibawaan pemerintah
1.3
Melindungi alam Indonesia dari kehancuran akibat kegiatan us
1.0
Memperkuat nilai tukar rupiah terhadap mata uang luar negeri
0.8
Kebebasan berpendapat
0.5
Hutang luar negeri
0.5
Mencegah masuknya barang-barang dan pekerja dari luar negeri
0.4 1.9
Tidak tahu/jawab 0
10
20
30
40
50
60
70
Menciptakan lapangan kerja/mengurangi pengangguran dan mengendalikan harga kebutuhan pokok merupakan masalah paling mendesak yang harus diselesaikan pemerintah
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 19
Temuan •
Kondisi ekonomi dan politik saat ini dinilai paling rendah, bahkan kondisi ekonomi saat ini lebih banyak yang menilai buruk ketimbang yang menilai baik.
•
Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi juga dinilai masih kurang positif. Hanya kondisi keamanan yang dinilai cukup positif.
•
Mayoritas publik juga menilai beberapa aspek perekonomian dirasa paling mendesak dan harus dibenahi oleh pemimpin nasional untuk lima tahun ke depan, terutama masalah lapangan pekerjaan dan stabilitas harga-harga barang kebutuhan pokok.
•
Kemudian, masalah pemberantasan korupsi juga mendapat sorotan publik cukup besar untuk bisa semakin ditingkatkan.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 20
Kepercayaan terhadap Lembaga Negara/Institusi Politik
Kepercayaan terhadap Lembaga Negara/Institusi Politik Tolong Ibu/Bapak sebutkan, seberapa percaya Ibu/Bapak bahwa lembaga-lembaga negara berikut saat ini telah bekerja dengan baik: apakah sangat percaya, cukup percaya, sedikit percaya, ataukah tidak percaya sama sekali? … (%) Tentara Nasional Indonesia (TNI)
83
Presiden
83 81
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
80
Wakil Presiden
72
Menteri-menteri
69
Kepolisian RI (Polri)
66
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
65
Pengadilan Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
59
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
59 50
Partai Politik 0
20
40
60
80
100
Sangat percaya + cukup percaya TNI, Presiden, dan KPK paling dipercaya. Partai politik paling kurang dipercaya, kemudian DPD dan DPR.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 22
Kepercayaan terhadap Lembaga Negara/Institusi Politik (Oktober 2014) Seberapa yakin Ibu/Bapak dengan lembaga-lembaga yang ada di bawah ini untuk menjalankan tugasnya dengan baik dalam lima tahun kedepan; Sangat Yakin, Cukup Yakin, Kurang Yakin, Tidak Yakin Sama Sekali? … (%) 100
82.5 80
78.9
60
53.5
51.7 41.3
40
20
0
Presiden
Wakil Presiden
DPD
DPR RI
Partai Politik
Sangat atau cukup yakin Pada Oktober 2014, mayoritas publik juga yakin Presiden dan Wakil Presiden bisa menjalankan tugasnya dengan baik untuk 5 tahun ke depan. DPD, DPR dan Parpol juga kurang dipercaya.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 23
Kepercayaan terhadap Lembaga Negara/Institusi Politik 100
82.5 82.9
78.9 79.6
80
59.3 60
53.5
59.2 51.7
50.1 41.3
40
20
0
Presiden
Wakil Presiden
Okt'14 (sangat atau cukup yakin)
DPD
DPR RI
Partai Politik
Jan'15 (sangat atau cukup percaya)
Meski kepercayaannya paling rendah, tapi dalam tiga bulan terakhir publik semakin percaya kepada DPD, DPR dan Parpol.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 24
Temuan •
TNI, Presiden, KPK dan Wakil Presiden merupakan institusi yang paling dipercaya di negeri ini.
•
Kemudian menteri-menteri, Kepolisian, MPR dan Pengadilan. Sementara DPD, DPR dan Partai politik kepercayaan publiknya lebih rendah.
•
DPD, DPR dan Partai Politik tiga bulan lalu kepercayaannya juga paling rendah, tapi saat ini mulai membaik.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 25
Evaluasi Kinerja Pemerintah
Political Confidence terhadap Jokowi (Okt’14) Seberapa yakin Ibu/Bapak Joko Widodo (Jokowi) akan menjadi Presiden yang mampu memimpin Indonesia ke depan menjadi lebih baik dari sekarang? … (%)
60
52.8 50 40 30
21.7 17.5
20
6.1
10
1.9 0
Sangat yakin
Cukup yakin
Kurang yakin
Tidak yakin sama sekali
TT/TJ
Lebih spesifik terhadap Jokowi, sekitar 74.5% publik yakin atau sangat yakin bahwa Jokowi akan menjadi Presiden yang mampu memimpin Indonesia ke depan menjadi lebih baik (SMRC, Oktober 2014).
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 27
Kepuasan terhadap Kinerja Presiden & Wakil Presiden Secara umum, apakah sejauh ini Ibu/Bapak sangat puas, cukup puas, kurang puas, atau tidak puas sama sekali dengan kerja Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden & M. Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden? … (%) 100
80
55.0 54.2
60
40
29.9 31.2
20
6.6
5.1
2.9
3.4
5.6
6.1
0
Sangat puas
Cukup Puas
Kurang puas
Joko Widodo (Jokowi)
Tidak puas sama sekali
TT/TJ
M. Jusuf Kalla
Yang puas atas kinerja Presiden sekitar 61.6%, dan 59.3% puas terhadap kinerja Wakil Presiden.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 28
Hasil Kerja Pemerintahan Jokowi-JK Menurut penilaian Ibu/Bapak bagaimana HASIL KERJA PEMERINTAHAN Jokowi - JK sejauh ini dalam menangani permasalahan-permasalahan berikut, apakah sangat buruk, buruk, baik atau sangat baik? … (%) 75.2
Menjaga ketertiban/keamanan di masyarakat
72.3
Menjaga persatuan bangsa
70.7
Menyediakan pendidikan yang terjangkau
69.8
Menyediakan pelayanan kesehatan yang terjangkau
68.0
Melaksanakan sistem belajar mengajar di sekolah dengan baik Menangani pencurian ikan di perairan Indonesia
66.0
Mendorong pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
65.6 61.2
Memberantas korupsi Menangani masalah pertikaian/konflik antara kelompok/suku di sejumlah wilayah di tanah air (Papua, Poso, dll.)
57.3 53.4
Mengatasi peredaran narkotika dan obat terlarang (narkoba) Menangani kasus pelanggaran HAM
52.6
Menangani masalah Tenaga Kerja Indonesia/Tenaga Kerja Wanita (TKI/TKW)
48.5 44.9
Mengatasi masalah harga BBM dalam negeri Menjaga harga-harga barang kebutuhan pokok (SEMBAKO) terjangkau oleh rakyat pada umumnya
44.5
Mengurangi jumlah orang miskin
39.9
Menjaga stabilitas nilai rupiah terhadap dollar
39.6 36.4
Mengurangi jumlah pengangguran 0
20
40
60
80
100
Baik + sangat baik
Kinerja pemerintah di bidang ekonomi perlu digenjot, khususnya dalam mengurangi pengangguran, stabilitas nilai rupiah, mengurangi jumlah orang miskin, dan harga sembako. Permasalahan lain yaitu menjaga stabilitas harga sembako, masalah BBM dalam negeri dan masalah TKI/TKW.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 29
Kartu Indonesia Sehat (KIS) • Apakah Ibu/Bapak tahu atau pernah dengar program Kartu Indonesia Sehat (KIS) dari pemerintah? • Jika Ya, apakah program Kartu Indonesia Sehat (KIS) sangat berarti, cukup berarti, kurang berarti atau tidak berarti sama sekali dalam membantu meringankan beban rakyat yang memerlukan? • Apakah keluarga Ibu/Bapak ini menerima layanan kesehatan dengan Kartu Indonesia Sehat (KIS) tersebut… (%) 80
72.2
70
63.6
60
51.5
50 40 27.8
30
30.6
20 9.4
10
6.6
8.3
1.9
0.3
0 Ya
Tidak
Sangat Cukup Kurang berarti berarti berarti
Tidak berarti sama sekali
TT/TJ
Ya
Tidak
TJ
Sebagian besar warga tahu program KIS dan menilainya berarti untuk membantu rakyat.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 30
Kartu Indonesia Pintar (KIP) • Apakah Ibu/Bapak tahu atau pernah dengar program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dari pemerintah? • Jika Ya, apakah program Kartu Indonesia Pintar (KIP) sangat berarti, cukup berarti, kurang berarti atau tidak berarti sama sekali dalam membantu meringankan beban rakyat yang memerlukan? • Apakah keluarga Ibu/Bapak ini menerima layanan dari Kartu Indonesia Pintar (KIP) tersebut… (%) 70
65.8 60.8
60
54.2
50 40
34.2 28.9
30 20
7.8
7.4
10
1.7
4.7 0.2
0 Ya
Tidak
Sangat berarti
Cukup Kurang berarti berarti
Tidak berarti sama sekali
TT/TJ
Ya
Tidak
TJ
Sebagian besar warga tahu program KIP dan menilainya berarti untuk membantu rakyat.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 31
Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) • Apakah Ibu/Bapak tahu atau pernah dengar program Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dari pemerintah? • Jika Ya, apakah program Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sangat berarti, cukup berarti, kurang berarti atau tidak berarti sama sekali dalam membantu meringankan beban rakyat yang memerlukan? • Apakah keluarga Ibu/Bapak ini menerima layanan dari Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) tersebut… (%) 60
56.9
55.7
51.4 50
44.3
40 26.9
30 20
8.3
10
5.8 2.1
4.2 0.1
0 Ya
Tidak
Sangat Cukup Kurang berarti berarti berarti
Tidak berarti sama sekali
TT/TJ
Ya
Tidak
TJ
Umumnya warga tahu program KKS dan menilainya berarti untuk membantu rakyat.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 32
Kepuasan terhadap Kinerja Presiden 2005 - 2015 (100 Hari Memimpin) 100
80 66
70 62
60
40 29
28
33
20 4
2
6
0
Puas/sangat puas Jan'05 (SBY 2004-2009)
Kurang/tidak puas sama sekali Jan'10 (SBY 2009-2014)
TT/TJ Jan'15 (Jokowi 2014-2019)
Pada evaluasi kinerja Presiden di tiap 100 hari pertama kepemimpinan pada masa SBY jilid pertama dan kedua, posisi Jokowi dinilai lebih rendah.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 33
Temuan • Kepuasan warga terhadap kinerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden M Jusuf Kalla cukup tinggi, masingmasing sebesar 55% dan 54% yang menilai cukup puas. Jika dijumlahkan dengan yang menilai sangat puas, maka kepuasan terhadap Presiden dan Wapres masing-masing menjadi 62% dan 59%. • Meski kepercayaan publik terhadap Presiden masih sangat tinggi, tapi tidak lantas merasa puas terhadap kinerja Jokowi. • Lebih spesifik, dibandingkan dengan political confidence pada Oktober 2014 yang lalu, kepuasan terhadap Jokowi saat ini posisinya lebih rendah. Ini menggambarkan adanya penurunan kepercayaan publik terhadap Jokowi.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 34
Temuan • Faktor utama kepuasan terhadap kepala negara adalah apa dan bagaimana pelaksanaan program-program utamanya. Tiga program utama yang diluncurkan JokowiJK di awal masa pemerintahannya: Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). • Tiga kartu sakti yang dicanangkan Jokowi tersebut sudah cukup luas terdengar oleh publik. Kartu Indonesia Sehat (KIS) 72% publik sudah tahu. Kartu Indoensia Pintar (KIP) 66% publik sudah tahu. Dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) 56% publik sudah tahu. Dan diantara warga yang sudah tahu masing-masing kartu tersebut, penilaiannya sangat positif, di atas 80%. Namun hingga saat ini masih sangat sedikit menjangkau publik.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 35
Temuan • Faktor lain yang berhubungan dengan kepuasan terhadap Presiden dan Wapres adalah opini tentang kinerja mereka sejauh ini di bidang ekonomi. Khususnya dalam mengurangi pengangguran, stabilitas nilai rupiah, mengurangi jumlah orang miskin, stabilitas harga sembako, dan masalah TKI/TKW. Kurang dari 50% warga yang menilai “baik” atau “sangat baik” kinerja mereka dalam mengatasi permasalahan tersebut. • Sebaliknya, dalam hal menjaga ketertiban/keamanan, menjaga persatuan, menyediakan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang terjangkau, pemerintahan Jokowi-JK dianggap baik/sangat baik oleh sebagian besar warga.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 36
Kebijakan BBM Bersubsidi
Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Pada tanggal 18 November 2014 yang lalu, pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla menaikkan harga BBM bersusidi karena subsidi BBM selama ini dinilai tidak tepat sasaran dan sangat membebani keuangan negara. Apakah Ibu/Bapak setuju dengan kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi tersebut, apakah sangat setuju, setuju, kurang setuju atau tidak setuju sama sekali? … (%)
45
42.1
40 35
29.3
30
23.6
25 20 15 10 5
3.7
1.2
0
Sangat setuju
Setuju
Kurang setuju
Tidak setuju sama sekali
TT/TJ
Mayoritas warga kurang setuju atau tidak setuju sama sekali dengan langkah pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi, 71.4%.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 38
Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Menurut Ibu/Bapak, apakah pemerintah sebaiknya mengurangi subsidi BBM (menaikkan harga BBM)? (AGUSTUS 2014, n=2900 responden)
100
78.7
80
71.4
60
40
24.8
21.3 20
0
Ya
Tidak
AGUSTUS 2014
Setuju + sangat setuju
Kurang setuju + tidak setuju sama sekali
JANUARI 2015
Sikap ini tidak banyak berubah dibandingkan dengan 5 bulan lalu.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 39
Dampak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Akibat kenaikan harga BBM bersubsidi tersebut, seberapa besar dampaknya bagi Ibu/Bapak? … (%)
35
28.8
30
28.6
25
20.0 20
15.2 15 10
5.0 5
2.6
0
Tidak berdampak sama sekali
Berdampak sedikit
Cukup berdampak
Berdampak besar
Berdampak sangat besar
TT/TJ
Efek kenaikan harga BBM dirasa cukup memiliki dampak besar bagi masyarakat.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 40
Dampak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Jika harga bahan bakar naik, seberapa besar dampaknya bagi Ibu/Bapak? (AGUSTUS 2014, n=2900 responden) 50
40
35.8 31.4 28.8
30
28.6 22.9 20.0
20
15.2 8.2
10
5.0 1.4
0.3
2.6
0
Tidak berdampak sama sekali
Berdampak sedikit
Cukup berdampak
Agustus 2014
Berdampak besar
Berdampak sangat besar
TT/TJ
Januari 2015
Namun dampak yang dirasa lebih rendah dari yang dibayangkan sebelumnya.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 41
Penurunan Harga BBM Menyesuaikan Dengan Harga Minyak Dunia Pada tanggal 1 Januari 2015, pemerintah menurunkan harga solar dan premium. Solar turun dari Rp 7.500 per liter menjadi Rp 7.250 per liter, dan premium turun dari Rp 8.500 per liter menjadi Rp 7.600 per liter. Keputusan ini dilakukan mengikuti harga minyak mentah dunia yang juga menurun. Apakah Ibu/Bapak setuju dengan kebijakan pemerintah yang menurunkan harga BBM untuk mengkuti penurunan harga pasar minyak mentah dunia? … (%)
80
71.0 70 60 50 40 30 20
12.5
9.0
10
3.8
3.7
Tidak setuju sama sekali
TT/TJ
0
Sangat setuju
Setuju
Kurang setuju
Sebaliknya, publik sangat mendukung terjadinya penurunan harga BBM.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 42
Kenaikan & Dampak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Berdasar Demografi Base
La ki -l a ki Perempuan
50.0 50.0
Pedes a an Perkota a n
50.8 49.2
<= 20 thn 21-30 thn 31-40 thn 41-50 thn 51-60 thn => 61 thn
3.7 15.9 30.9 25.4 14.4 9.7
<= SD SLTP SLTA Kul i a h
40.7 20.6 27.9 10.8
< 600 ri bu 600 ri bu - < 1 juta 1 juta - < 1.4 juta 1.4 juta - < 2 juta 2 juta - 4 juta > 4 juta
20.7 18.9 17.4 15.6 19.4 8.0
Kenaikan harga BBM bersubsidi Kura ng a tau ti dak Setuju a ta u s etuju s a ma TT/TJ s a nga t s etuju s eka l i Gender 28.0 69.1 2.9 21.7 73.7 4.6 Desa-Kota 26.0 68.4 5.6 23.6 74.5 1.9 Usia 38.8 61.2 0.0 24.4 73.5 2.1 24.4 73.3 2.3 25.0 70.9 4.1 27.0 67.5 5.5 19.4 71.2 9.3 Pendidikan 21.6 72.1 6.3 24.9 72.7 2.4 25.5 72.9 1.5 35.1 62.4 2.5 Pendapatan 24.0 67.5 8.5 23.1 71.7 5.2 20.9 76.5 2.6 25.0 72.7 2.4 29.1 69.8 1.1 30.1 69.9 0.0
Dampak kenaikan harga BBM bersubsidi Sedi ki t ata u ti da k Cukup Berda mpa k bes a r berda mpa k s a ma berda mpa k ata u s a nga t bes ar s eka l i Gender 23.2 30.2 44.8 17.0 27.3 52.2 Desa-Kota 20.7 28.5 46.5 19.6 29.0 50.6 Usia 15.4 24.9 59.7 21.6 29.9 46.7 19.8 27.4 51.1 17.4 27.1 52.6 24.5 31.9 39.4 22.5 36.5 36.4 Pendidikan 17.9 25.9 52.1 23.1 27.5 47.9 18.7 32.5 47.3 26.8 32.4 39.7 Pendapatan 18.6 23.6 51.0 14.5 24.1 58.5 16.8 31.6 50.0 26.0 33.6 38.6 23.6 32.0 44.1 23.6 30.9 45.5
Ti da k ja wa b 1.7 3.4 4.3 0.8 0.0 1.8 1.6 2.9 4.2 4.6 4.2 1.6 1.5 1.0 6.8 2.9 1.6 1.8 0.3 0.0
Penolakan atas kenaikan harga BBM dan dampak besar yang dirasa terutama lebih besar pada kelompok perempuan, wilayah Perkotaan, usia 50 tahun ke bawah, pendidikan dan pendapatan menengah bawah.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 43
Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Berdasar Partisanship 100
91 82
81 80
71
69
66
80
76
75
76
75
74
64
60
40
33 25
25 20
16
15 4
4
17
15 2
6
10 2
7
24
23
21
17
9 3
3
3
3
Setuju
Tidak setuju
PPP
PAN
Demokrat
Gerindra
Golkar
PDIP
PKS
PKB
NasDem
Jokowi-JK
PrabowoHatta
Nasional
0
0
Hanura
30
TT/TJ
Penolakan besar terjadi pada tiap kelompok partisanship. Pemilih PDIP, PKB dan basis Capres Jokowi-JK penolakannya lebih rendah.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 44
Dampak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Berdasar Partisanship 100
80
73
60
50
49 44
43
43
41
20 20
22
40
16
2
18 9
8
7
3
1
0
24 21
14
10 5
3
28
25
20 20
13
53
32
32 26
30
30 27
29 24
27
50
49
40
29
65
61
59
1
3
1
3
0
Sedikit
Cukup berdampak
Berdampak besar
Hanura
PPP
PAN
Demokrat
Gerindra
Golkar
PDIP
PKS
PKB
NasDem
Jokowi-JK
PrabowoHatta
Nasional
0
TT/TJ
Dampak yang besar lebih banyak dirasa oleh kelompok basis Capres Prabowo-Hatta, terutama dari pemilih Demokrat, Gerindra, PPP, PAN dan PKS.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 45
Temuan •
Kenaikan harga BBM bersubsidi pada 18 November 2014 yang lalu ditentang oleh mayoritas publik, 71.4%.
•
Selain itu, dampak bagi perekonomian masyarakat juga sangat luas dirasakan, sekitar 29% merasa cukup berdampak, dan lebih dari 48% merasa dampak yang lebih besar bahkan sangat besar.
•
Penolakan dan dampak yang lebih besar atas kenaikan harga BBM bersubsidi terjadi di setiap lapisan masyarakat, dan terutama dari kelompok kelas bawah, usia semakin muda, perempuan dan di perkotaan.
•
Berdasar kelompok partisan, kenaikan harga BBM bersubsidi juga mendapat penolakan sangat besar, begitu pula dampak dari kenaikannya.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 46
Evaluasi Kementerian
Kinerja Kabinet Pemerintahan Jokowi-JK: Bidang Polhukam Menurut penilaian Ibu/Bapak, sejauh ini bagaimana KERJA MENTERI-MENTERI di Bidang POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN dalam Kabinet Jokowi – JK berikut ini? … (%)
39.1
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu
49.6
35.4
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo
46.6
34.9
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H. Laoly
51.5
34.6
Menter iLuar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi
52.7
33.8
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi
54.2
32.8
Menteri Komunikasi dan InformatikaRudiantara
55.3 0
20
40
60
80
100
Sesuai harapan + sangat sesuai harapan TT/TJ
Kinerja menteri-mentri Polhukam sejauh ini masih belum memenuhi harapan sebagian besar warga. Masih banyak warga yan belum tahu program kongkret mereka.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 48
Kinerja Kabinet Pemerintahan Jokowi-JK: Bidang Perekonomian Menurut penilaian Ibu/Bapak, sejauh ini bagaimana KERJA MENTERI-MENTERI di Bidang PEREKONOMIAN dalam Kabinet Jokowi – JK berikut ini? … (%) Menteri Perdagangan Rachmat Gobel
35.7
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar
35.6
Menteri Pertanian Amran Sulaiman
35.6
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro
35.5
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno
34.9
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi Muljono
33.7
Menteri Perindustrian M. Saleh Husin
33.5
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri
33.4
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Anak Agung Gde Ngurah Puspayoga
32.2
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Ferry Mursyidan Baldan
31.4 0
20
40
50.5 52.3 51.9 49.1 50.4 53.4 54.5 52.2 55.1 56.1 60
80
100
Sesuai + Sangat sesuai harapan Tidak tahu/Tidak jawab Kerja menteri-menteri bidang perekonomian belum sesuai harapan sebagian besar warga. Program kongkret mereka masih banyak yang belum diketahui warga.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 49
Kinerja Kabinet Pemerintahan Jokowi-JK: Bidang Pembangunan Manusia & Kebudayaan Menurut penilaian Ibu/Bapak, sejauh ini bagaimana KERJA MENTERI-MENTERI di Bidang PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN dalam Kabinet Jokowi – JK berikut ini? … (%) 48.4
Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin
41.9
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
41.0
Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan
48.3
47.5
42.6
43.5
Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek
47.0
37.7
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi
51.1
36.4
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M. Nasir
53.7
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise
36.2 51.5
Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Ja’far
33.4 0
20
40
54.0 60
80
100
Sesuai + Sangat sesuai harapan Tidak tahu/Tidak jawab Kerja Menteri Agama, Menteri Sosial, Mendikbud, dan Menkes cukup banyak dinilai sesuai harapan warga. Cukup banyak warga yang belum tahu program menteri-menteri tersebut.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 50
Kinerja Kabinet Pemerintahan Jokowi-JK: Bidang Kemaritiman Menurut penilaian Ibu/Bapak, sejauh ini bagaimana KERJA MENTERI-MENTERI di Bidang KEMARITIMAN dalam Kabinet Jokowi – JK berikut ini? … (%)
61.1
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti
32.4
39.5
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan
48.1
34.9
Menteri Pariwisata Arief Yahya
54.0
Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Sudirman Said
33.7 54.8
0
20
40
60
80
100
Sesuai + Sangat sesuai harapan Tidak tahu/Tidak jawab
Umumnya warga menilai kerja Menteri KP sesuai harapan. Namun, menteri-menteri lainnya di bidang Kemaritiman masih belum sesuai harapan. Ini karena warga juga tidak tahu sehingga tak bisa menilai.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 51
Temuan •
Di tingkat kabinet/menteri, mayoritas warga tidak mengetahui kinerja mereka. Hanya kinerja Menteri Kelautan yang dianggap mayoritas publik (61%) memenuhi harapan. Untuk tiga menteri, Menteri Agama, Menteri Sosial, dan Menteri Diknas, hampir separo (47-48%) mengatakan bahwa kinerja mereka memenuhi harapan. Sisanya, publik yang menganggap kinerja menteri sesuai harapan jumlahnya di bawah 40%.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 52
Isu-isu
Isu Presiden Boneka Ada yang berpendapat bahwa dalam melaksanakan tugas sebagai Presiden, Joko Widodo (JOKOWI) banyak dipengaruhi oleh Megawati Soekarnoputri (Ketua Umum PDIP) yangmenunjukkan bahwa Joko Widodo merupakan Presiden boneka. Namun ada juga yang berpendapat bahwa Joko Widodo sebagai Presiden telah bekerja sebagaimana mestinya tanpa dipengaruhi oleh siapapun termasuk Megawati Soekarnoputri. Diantara dua pendapat tersebut, mana yang lebih sesuai dengan pendapat Ibu/Bapak? … (%) 55.8
60 50 40 30
23.6
20.6
20 10 0
Joko Widodo sebagai Presiden Joko Widodo sebagai Presiden telah banyak dipengaruhi oleh Megawati bekerja sebagaimana mestinya Soekarnoputri,yang menunjukkan tanpa dipengaruhi oleh siapapun bahwa Joko Widodo merupakan termasuk Megawati Soekarnoputri Presiden boneka
Tidak tahu/jawab
Umumnya warga menilai bahwa Presiden Jokowi relatif independen. Namun, cukup banyak yang masih menganggapnya dipengaruhi Megawati dan banyak pula yang tidak berpendapat.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 54
“Blusukan” ala Jokowi Ada yang berpendapat bahwa kegiatan “blusukan” yang sering dilakukan oleh Joko Widodo (JOKOWI) merupakan kegiatan pencitraan belaka agar terkesan bahwa Joko Widodo adalah orang yang perhatian kepada rakyat. Namun ada juga yang berpendapat bahwa kegiatan “blusukan” yang dilakukan Joko Widodo (JOKOWI) merupakan upaya untuk memastikan pelayanan pemerintah sampai ke masyarakat. Diantara dua pendapat tersebut, mana yang lebih sesuai dengan pendapat Ibu/Bapak? … (%)
80
69.9 70 60 50 40 30 20
15.7
14.3
10 0
Kegiatan “blusukan” hanya pencitraan, agar Joko Widodo terkesan perhatian kepada rakyat
Kegiatan “blusukan” merupakan upaya Joko Widodo untuk memastikan pelayanan pemerintah sampai ke masyarakat
Tidak tahu/jawab
Kegiatan “blusukan” Presiden Jokowi dinilai positif oleh sebagian besar warga.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 55
Kecelakaan AirAsia 1. Apakah Ibu/Bapak tahu atau mengikuti berita tentang kecelakaan pesawat Air Asia yang terjadi pada tanggal 28 Desember 2014 lalu? 2. Jika tahu, secara umum hingga saat ini seberapa puas Ibu/Bapak dengan penanganan yang dilakukan pemerintah terhadap musibah tersebut? … (%)
100
92.1
90 80 70
63.6
60 50 40 30
21.4
20
7.9
10
12.1 0.6
2.3
Tidak puas sama sekali
Tidak tahu/jawab
0
Ya
Tidak
Sangat puas Cukup puas Kurang puas
Hampir semua orang tahu kecelakan pesawat AirAsia yang terjadi akhir tahun lalu. Dan umumnya puas dengan penanganan yang dilakukan pemerintah terhadap musibah itu.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 56
Isu Presiden Boneka & Blusukan Berdasar Demografi Isu Presiden Boneka
La ki -l a ki Perempuan Pedes a an Perkota a n <= 20 thn 21-30 thn 31-40 thn 41-50 thn 51-60 thn => 61 thn <= SD SLTP SLTA Kul i a h < 600 ri bu 600 ri bu - < 1 juta 1 juta - < 1.4 juta 1.4 juta - < 2 juta 2 juta - 4 juta > 4 juta
Jokowi Base Pres i den Boneka Gender 50.0 24.1 50.0 23.2 Desa-Kota 50.8 18.0 49.2 29.4 Usia 3.7 29.1 15.9 25.9 30.9 26.0 25.4 21.8 14.4 23.0 9.7 17.7 Pendidikan 40.7 17.5 20.6 20.5 27.9 29.4 10.8 37.5 Pendapatan 20.7 12.1 18.9 18.4 17.4 25.4 15.6 23.6 19.4 36.4 8.0 31.6
Isu Blusukan
Jokowi bukan Pres i den TT/TJ Boneka 59.1 52.5
16.9 24.3
60.4 51.0
21.6 19.6
56.5 59.5 55.7 56.5 50.1 52.2
14.4 14.6 18.3 21.6 26.9 30.1
52.7 61.5 56.2 55.6
29.8 18.0 14.3 7.0
57.2 55.9 49.4 62.6 52.1 60.3
30.7 25.6 25.3 13.8 11.4 8.2
"Bl us uka n" "Bl us uka n" ha nya bukan TT/TJ pencitra a n penci tra a n Gender 16.6 71.7 11.8 12.1 68.2 19.7 Desa-Kota 12.4 68.1 19.6 16.3 71.9 11.8 Usia 22.3 68.2 9.5 13.8 75.7 10.5 15.0 71.5 13.5 13.9 70.2 15.9 14.7 63.9 21.4 10.5 64.6 24.9 Pendidikan 10.2 64.1 25.7 12.9 75.4 11.6 16.3 75.1 8.5 27.3 68.0 4.7 Pendapatan 7.5 65.6 27.0 13.2 68.5 18.4 15.0 65.9 19.1 14.6 74.9 10.5 20.5 72.5 7.0 16.8 77.6 5.7
Jokowi bukan Presiden boneka dan Blusukan bukan kegiatan pencitraan.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 57
Isu Presiden Boneka Berdasar Partisanship pada Pemilu 2014 100
80
67 60
66
70 61
56 47
40
35
33 24
21
46
45
28 21
20
20
12
21 14
18 21
20
46 40
50
49
45 35
32
32
27
26 20
18
20
14
12
55
18
18
Jokowi Presiden Boneka
Jokowi bukan Presiden Boneka
Hanura
PPP
PAN
Demokrat
Gerindra
Golkar
PDIP
PKS
PKB
NasDem
Jokowi-JK
PrabowoHatta
Nasional
0
TT/TJ
Basis Capres Prabowo-Hatta menilai Jokowi adalah Presiden boneka, terutama pemilih Gerindra. Basis PKS, PAN, Demokrat, PPP dan Golkar penilaiannya juga lebih negatif dibanding rata-rata secara umum.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 58
Isu Blusukan Berdasar Partisanship pada Pemilu 2014 100
79
80
73
72
70 60
83
80
58
55
53
62
60
58
53
40
30 25 20
14 16
17
15 5
18 11 9
20
18 13
10
30
28
25 25 14
15
29 18 18 10
9
4
Blusukan hanya pencitraan
Blusukan bukan pencitraan
Hanura
PPP
PAN
Demokrat
Gerindra
Golkar
PDIP
PKS
PKB
NasDem
Jokowi-JK
PrabowoHatta
Nasional
0
TT/TJ
“Blusukan” dinilai bukan pencitraan, tapi basis Capres Prabowo-Hatta penilaiannya jauh lebih negatif dibanding basis Capres Jokowi-JK. Begitu juga pada basis partai-partai pendukungnya.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 59
Temuan •
Sebagian besar publik menilai bahwa Jokowi bukan Presiden boneka, 56%, dan kegiatan “blusukan” dinilai bukan untuk pencitraan, 70%. Penilaian ini relatif cukup merata di setiap segmen demografi masyarakat.
•
Tapi pada kelompok partisan, variasinya lebih jelas. Pada basis pemilih Capres Prabowo-Hatta, Jokowi dinilai sebagai presiden boneka. Dan pada basis partai-partai yang tergabung dalam koalisinya, penilaian negatif lebih besar ketimbang rata-rata secara nasional, terutama basis pemilih Gerindra yang bahkan lebih banyak yang menilai negatif.
•
Kemudian kegiatan “blusukan”, secara umum basis partisan tidak sependapat kegiatan blusukan adalah pencitraan, tapi penilaian negatif jauh lebih besar pada basis pemilih Capres Prabowo-Hatta dibanding basis Capres Jokowi-JK. Begitu juga pada basis partaipartai pendukungnya, penilaian negatifnya lebih besar dari rata-rata secara nasional.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 60
Kinerja Jokowi Berdasar Sosio-Demografis
Kepuasan terhadap Kinerja Jokowi sebagai Presiden Berdasar Demografi 100
80
70 62
62
61
63
63
67
62
60
53 41
40
34
33
35
31
34
32 24
22
20
6
11
7
4
5
3
3
6
6
Puas
Kurang puas
=> 61 thn
51-60 thn
41-50 thn
31-40 thn
21-30 thn
<= 20 thn
Perempuan
Laki-laki
Nasional
0
TT/TJ
Kepuasan Jokowi lebih rendah pada kelompok usia 31-40 tahun.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 62
Kepuasan terhadap Kinerja Jokowi sebagai Presiden Berdasar Demografi 100
80
68
64
62
61
61
65
61
58
60
40 40
34
33
35
35
29
25
58
58
57
38
36
36
30
5
7
5
2
5
4 1 juta - < 1.4 juta
8
6
600 ribu < 1 juta
20
8
6
4
Puas
Kurang puas
> 4 juta
2 juta - 4 juta
1.4 juta - < 2 juta
< 600 ribu
Kuliah
SLTA
SLTP
<= SD
Nasional
0
TT/TJ
Semakin tinggi pendidikan dan pendapatan, kepuasan terhadap Jokowi cenderung semakin rendah, sebaliknya, ketidakpuasan semakin tinggi.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 63
Kepuasan terhadap Kinerja Jokowi sebagai Presiden Berdasar Demografi 100
80
75
73
73
68
64
62
58
60
53
4748
41 40
36
33 27
20
14 6
34
27
25
11
6
5
8
4
0
2
0
Puas
Kurang puas
Lainnya
Bugis
Minang
Betawi
Batak
Madura
Sunda
Jawa
Nasional
0
TT/TJ
Etnis Minang, Betawi dan Sunda, kepuasan terhadap Jokowi paling rendah. Bahkan kelompok etnis Minang, mayoritas tidak puas kepada Jokowi.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 64
Kepuasan terhadap Kinerja Jokowi sebagai Presiden Berdasar Demografi 100
80
71
67 62
40
62
51 41
37
33
62
61
56
60
64
35
33
29
34
30 23
20
6
7
4
6
8
3
6
6
4
Puas
Kurang puas
Lainnya
Jatim
Jateng+DIY
Jabar
DKI+Banten
Sumatera
Perkotaan
Pedesaan
Nasional
0
TT/TJ
Wilayah perkotaan, terutama di Jawa Barat, kepuasan terhadap Jokowi paling rendah.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 65
Kenaikan & Dampak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi Terhadap Kepuasan Jokowi 100
79
80
79
76 70
67
63
62
62
70 55
60
4748
Puas
Kurang puas
6
4
0 TJ
4
Berdampak sangat besar
3
Berdampak besar
7
Cukup berdampak
8
Berdampak sedikit
5
5
Tidak berdampak sama sekali
Setuju
33
26
18
TT/TJ
5
0 Sangat setuju
26
17
6 Nasional
29
Tidak setuju sama sekali
21 20
0
38
33
33
Kurang setuju
40
4848
TT/TJ
Semakin tidak setuju dan semakin besar dampak dari kenaikan harga BBM, semakin tidak puas kepada Jokowi.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 66
Isu Presiden Boneka & Blusukan terhadap Kepuasan Jokowi 100
75
80
62
59
60
33
56
32
28
26
22
27
27
17
6
4
5
3
Blusukan bukan pencitraan
16
20
Blusukan hanya pencitraan
40
70
68
63
2
Puas
Kurang puas
TT/TJ
TT/TJ
Jokowi bukan Presiden Boneka
Jokowi Presiden Boneka
Nasional
0
TT/TJ
Efek isu sangat negatif terhadap kepuasan Jokowi.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 67
Musibah Air Asia terhadap Kepuasan Jokowi 100
80
69 62
62
68
63
60
60
4749 40
33
33
28
26 20
38 35
32
32
27
14 6
5
5
4
4
0
Puas
Kurang puas
Tidak tahu/jawab
Tidak puas sama sekali
Kurang puas
Cukup puas
Sangat puas
Tidak tahu
Tahu
Nasional
0
TT/TJ
Semakin tidak puas dengan penanganan musibah, semakin tidak puas juga terhadap Jokowi. Namun kelompok ini sangat kecil
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 68
Kepuasan terhadap Kinerja Jokowi sebagai Presiden Berdasar Partisanship 100
80
77
74 68
64
62 60
40
73
54
50
33 22
25
43
43
40
38
55
53
58 53 41
40
50 45
29
27 20
20
6
4
7
6
3
8
6
6
4
Puas
Kurang puas
Hanura
PPP
PAN
Demokrat
Gerindra
Golkar
PDIP
PKS
PKB
NasDem
Jokowi-JK
PrabowoHatta
Nasional
0
TT/TJ
Basis pemilih Capres Prabowo-Hatta tidak puas dengan kinerja Jokowi. Konsisten dengan basis pemilih partai, basis PKS, Golkar, Demokrat, Gerindra, PAN, dan PPP, kepuasan Jokowi lebih rendah dari rata-rata Nasional, terlebih Gerindra, lebih besar tidak puas.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 69
Pemberantasan Korupsi
Kinerja Pemerintah dalam Pemberantasan Korupsi (%) 100
80
80
77 65
60
78
84
80
79
Baik + Sangat baik
63
59
56
55 45
40
51
49
45
49
44
43
42
38
20 *) Mei 2013 & Okt’14: sangat puas + cukup puas
Jan'15
Okt'14*
Mei'13*
Des'11
Jul'11
Des'10
Okt'10
Mar'10
Jan'10
Jul'09
Jun'09
Mei'09
Mar'09
Feb'09
Des'08
Okt'08
Sept'08
Sept'07
Sept'06
Sept'05
0
Paling tidak sejak pertengahan 2011 hingga saat ini, kinerja pemerintah dalam pemberantasan korupsi cenderung dinilai semakin positif.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 71
Pemberantasan Korupsi & Kepuasan Terhadap SBY (%) 85
85 84 80
77
75
80 79
70
69 65
80 79
78 74
70 65
63
63
62
59
60 57
55
51
49 45
45
44 38
35
Pemberantasan korupsi (baik+sangat baik)
Des'11
Jul'11
Des'10
Okt'10
Mar'10
Jan'10
Jul'09
Jun'09
Mei'09
Mar'09
Feb'09
Des'08
Okt'08
25
Kepuasan SBY (puas+sangat puas)
Kinerja pemerintah dalam memberantas korupsi tampak konsisten dengan kepuasan terhadap Presiden.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 72
Kinerja Lembaga Penegak Hukum dalam Pemberantasan Korupsi (%) (Baik+sangat baik) 100
80
75 66
66 60
54 48 46
61 56 48 47
40
69
58
57 50
67
POLISI
48 47 45
KEJAKSAAN
39 38
PENGADILAN KPK
*) Mei 2013 & Jan’14: Lembaga sudah bekerja dengan baik + sangat baik
20
Jan'10
Des'10
Mei'11
Des'12
Mei'13*
Jan'14*
KPK selalu dinilai paling positif dalam pemberantasan korupsi. Pada Mei’13 dan Jan’14, penilaian kinerja secara umum, tidak spesifik pada pemberantasan korupsi.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 73
Kepercayaan terhadap Presiden, Kepolisian & KPK (sangat percaya + cukup percaya) 100
83
83
81
80
70
69 58
60
40
20
0
Presiden
Polisi
Jan'14
KPK
Okt'14*
Jan'15
*) Okt’14: sangat yakin + cukup yakin
Kepercayaan publik terhadap KPK setara dengan Presiden.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 74
Temuan •
Sejak awal 2010, kinerja pemerintah dalam pemberantasan korupsi dinilai semakin rendah, hingga pertengahan 2011. Tapi kemudian penilaian publik hingga saat ini kecenderungannya membaik. Penilaian publik terhadap pemberantasan korupsi tampak konsisten dengan kepuasan terhadap Presiden.
•
KPK sebagai lembaga yang spesifik bertugas untuk memerangi tindak pidana korupsi, kinerjanya dinilai selalu lebih tinggi dibanding lembaga penegakan hukum lainnya, kepolisian, kejaksaan dan pengadilan.
•
Pada Mei 2013 dan Januari 2014, penilaian kinerja tidak spesifik dalam rangka pemberantasan korupsi. Akan tetapi karena KPK memiliki tugas yang spesifik yaitu pemberantasan korupsi, maka penilaian KPK masih konsisten.
•
Tren kepercayaan publik terhadap KPK tidak tersedia, tapi paling tidak saat ini, KPK termasuk lembaga yang paling dipercaya publik, setara dengan Presiden. Sementara Kepolisian, kepercayaan publik jauh lebih rendah.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 75
Kesimpulan
Kesimpulan •
Kepuasan terhadap kinerja Jokowi sangat dipengaruhi oleh kenaikan harga BBM bersubsidi pada 18 November 2014 yang lalu. Kenaikan harga BBM ditentang oleh mayoritas masyarakat, dan terlebih dampak besar yang dirasa masyarakat juga sangat luas. Konsekuensinya, penilaian publik terhadap kondisi ekonomi akan semakin buruk.
•
Dalam temuan terlihat sangat jelas, semakin tidak setuju dan semakin besar dampak dari kenaikan harga BBM bersubsidi, kepuasan terhadap Jokowi semakin rendah, oleh karena itu sebaliknya, semakin tidak puas kepada Jokowi.
•
Kemudian, kepuasan terhadap kinerja Jokowi juga sangat dipengaruhi oleh kelompok partisan, terutama basis pendukung Capres pada pemilu 2014 yang lalu.
•
Basis pemilih Capres Prabowo-Hatta tidak puas dengan kinerja Jokowi. Basis pemilih partai yang tergabung dalam koalisi ini juga konsisten, pada PKS, Golkar, Demokrat, Gerindra, PAN, dan PPP, kepuasan terhadap Jokowi lebih rendah dari rata-rata Nasional, terlebih Gerindra, lebih banyak yang tidak puas terhadap Jokowi. Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 77
Kesimpulan •
Kelompok partisan ini juga mempertajam isu-isu sensitif, yaitu kenaikan harga BBM bersubsidi, isu presiden boneka dan blusukan sebagai instrumen pencitraan dari Jokowi.
•
Penolakan terhadap kenaikan BBM bersubsidi lebih besar pada kelompok basis Capres Prabowo-Hatta, begitu juga dengan basis partai-partai koalisinya.
•
Sebagian besar basis Capres Prabowo-Hatta juga menganggap Jokowi adalah presiden boneka, terutama basis partai Gerindra.
•
Kemudian kelompok masyarakat yang Jokowi sebagai instrumen pencitraan kelompok basis Capres Prabowo-Hatta. koalisinya penilaian negatif juga lebih nasional.
•
Dan pada akhirnya kelompok yang setuju bahwa Jokowi adalah presiden boneka, dan setuju bahwa blusukan hanya merupakan pencitraan Jokowi, maka lebih banyak yang tidak puas terhadap Jokowi.
menilai kegiatan “blusukan” juga jauh lebih besar dari Dan dari basis partai-partai besar dari rata-rata secara
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 78
Kesimpulan •
Kepuasan terhadap Jokowi juga tampak berbeda pada kelompok etnis. Kelompok etnis Minang, Betawi dan Sunda kepuasan terhadap Jokowi paling rendah. Terutama kelompok etnis minang, mayoritas tidak puas terhadap Jokowi.
•
Basis etnis umumnya terkonsentrasi di wilayah-wilayah tertentu. Pada sebaran wilayah, Jawa Barat paling rendah kepuasannya terhadap Jokowi, dan tidak puas paling tinggi.
•
Ini juga berkaitan dengan basis partisan kelompok pemilih pasangan Capres. Sebagaimana kita ketahui, wilayah Sumatera Barat merupakan wilayah dimana pasangan Prabowo-Hatta unggul paling besar dibanding wilayah lain. Sumatera Barat merupakan basis etnis Minang, yang saat ini mayoritas tidak puas terhadap Jokowi.
•
Kemudian wilayah Jawa Barat, merupakan wilayah konsentrasi utama etnis Sunda. Pada Pilpres 2014 yang lalu pasangan Prabowo-Hatta juga unggul di Jawa Barat.
•
Dan etnis Betawi, terutama terkonsentrasi di sekitar DKI dan Banten. Jika digabungkan, pasangan Prabowo-Hatta juga unggul di DKI dan Banten. Khususnya Banten yang menjadi basis pendukung Prabowo. Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 79
Kesimpulan •
Kinerja Menteri-menteri dalam Kabinet Pemerintahan Jokowi-JK sejauh ini juga secara umum dinilai masih belum sesuai dengan harapan publik, terutama di bidang ekonomi.
•
Hal ini konsisten dengan penilaian publik secara umum, kondisi ekonomi nasional dan hasil-hasil kerja pemerintah pada beberapa aspek perekonomian saat ini dinilai paling rendah, terutama masalah pengangguran dan kemiskinan.
•
Beberapa masalah utama yang dinilai publik sebagai masalahmasalah yang paling mendesak untuk mendapat perhatian pemerintah juga terutama terkait dengan perbaikan ekonomi, yaitu lapangan kerja dan stabilitas harga-harga kebutuhan pokok.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 80
Kesimpulan •
Isu pemberantasan korupsi. Sejak awal 2010 kinerja pemerintah dalam pemberantasan korupsi terus menurun seiring dengan sangat masifnya pemberitaan tentang kasus-kasus korupsi yang melibatkan elit-elit utama partai terbesar.
•
Hingga mencapai titik terendah pada pertengahan tahun 2011. Setelah itu, penilaian publik cenderung membaik. Artinya, kepercayaan publik mulai terbangun kembali terhadap upaya pemerintah memberantas korupsi, tentu saja melalui lembagalembaga penegakan hukum yang ada.
•
KPK merupakan salah satunya. Dan KPK merupakan satu-satunya lembaga penegakan hukum yang secara spesifik bertugas memerangi tindak pidana korupsi.
•
Sejauh ini kinerja KPK dalam pemberantasan korupsi selalu dinilai lebih tinggi dibanding lembaga penegakan hukum lainnya, yaitu kepolisian, kejaksaan dan pengadilan. Dan yang paling penting, kepercayaan publik terhadap KPK saat ini sangat tinggi, setara dengan Presiden.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 81
Kesimpulan •
Oleh karena itu, sikap Jokowi harus jelas terkait kisruh antara dua institusi negara ini. Jika tidak, Jokowi akan menanggung hukuman dari publik, kepercayaan dan kepuasan terhadap Jokowi bisa menurun.
•
Dan jika kepercayaan publik semakin rendah, artinya Jokowi semakin kehilangan modal paling penting untuk menciptakan stabilitas pemerintahan ke depan, yaitu dukungan rakyat.
•
Dukungan rakyat, merupakan modal paling penting dalam alokasi kekuatan politik. Dan untuk periode 2014-2019, secara de facto Jokowi-JK merupakan peraih alokasi terbesar. Oleh karena itu, Jokowi-JK harus mampu menggunakan kekuatan ini sesuai dengan kepentingan rakyat.
Rilis Surnas LSI Temuan Survei: 10-18 Januari 2015 | 82