Use r hujjjbjbjbjbjnb
TELKOM GO GREEN GO PAPERLESS
Devinta Rossy Novianita Pertiwi Sheila Dara Aisha i
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Makalah ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
1. Nama
: Devinta Rossifirtianti
NPM
: 0906561515
Tanda Tangan
:
Tanggal
: 5 Februari 2013
2. Nama
: Sheila Dara Aisha
NPM
: 0906561622
Tanda Tangan
:
Tanggal
: 5 Februari 2013
3. Nama
: Novianita Pertiwi
NPM
: 0906524734
Tanda Tangan
:
Tanggal
: 5 Februari 2013 ii
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
HALAMAN PENGESAHAN
Makalah Non Seminar ini diajukan oleh :
Nama
: Devinta Rossifirtianti
NPM
: 0906561515
Program Studi
: Hubungan Masyarakat
Fakultas
: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Nama
: Sheila Dara Aisha
NPM
: 0906561622
Program Studi
: Hubungan Masyarakat
Fakultas
: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Nama
: Novianita Pertiwi
NPM
: 0906524734
Program Studi
: Hubungan Masyarakat iii
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
Fakultas
: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jenis Karya
: Makalah Non Seminar
Nama Mata Kuliah
: Kampanye Humas
Judul Makalah
: Ideological Campaign : Telkom Go Green Go Paperless.
Telah
disetujui
oleh
dosen
pengajar
mata
kuliah
untuk
diunggah
di
lib.ui.ac.id/unggah dan dipublikasikan sebagai karya ilmiah sivitas akademika Universitas Indonesia
DOSEN MATA KULIAH
Ditetapkan di
: Depok
Tanggal
: 5 Februari 2013 iv
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA AKADEMIS UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama NPM 2. Nama NPM 3. Nama NPM
: Devinta Rossifirtianti : 0906561515 : Sheila Dara Aisha : 0906561622 : Novianita Pertiwi : 0906524734
Program Studi
: Hubungan Masyarakat Ilmu Komunikasi FISIP
Departemen
: Ilmu Komunikasi
Fakultas
: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jenis Karya
: Karya Akademis
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-Exclusive Royalty-Free Right) atas kaya ilmiah saya yang berjudul :
Ideological Campaign : Telkom Go Green Go Paperless.
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
v
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di
: Depok
Pada tanggal : 5 Februari 2013
Yang menyatakan
Penulis I
: Devinta Rossifirtianti
(
)
Penulis II
: Sheila Dara Aisha
(
)
Penulis III
: Novianita Pertiwi
(
)
vi
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
ABSTRAK
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki hutan terbesar di dunia. Oleh karena itu, negara ini diandalkan sebagai salah satu paru-paru dunia. Namun, sikap konsumtif penduduk Indonesia menjadi salah satu pemicu bertambahnya penggunaan kertas yang tanpa mereka sadari hal tersebut menyebabkan Indonesia mengalami deforestasi hutan yang menyedihkan. Pada makalah ini, penulis bertujuan untuk meningkatkan awareness para pegawai PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) akan pentingnya penggunaan kertas secara efisien. Hal ini dilaksanakan melalui program kampanye yang telah disusun secara strategis dan diharapkan dapat dengan efektif membangun kesadaran para pegawai Telkom untuk mengurangi penggunaan kertas. Perubahan budaya bisnis paperless ini diharapkan juga dapat berpengaruh besar tidak hanya bagi para pegawai di dalamnya, namun juga bagi lingkungan sekitar perusahaan. Pelaksanaan kampanye ini sekaligus juga bertujuan untuk meningkatkan reputasi Telkom sebagai perusahaan yang ramah lingkungan. Komponen yang mendukung pelaksanaan kampanye yaitu anak perusahaan sebagai sponsor kampanye, media, manajemen informasi, serta keterlibatan publik internal perusahaan. Kata kunci: go green, hutan, kertas, telkom
vii
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
ABSTRACT
To this day, Indonesia's forests are one of the largest in the world. Thus, Indonesia is relied on as a part of the world's lungs. However, the consumptive nature of most Indonesian becomes one of the trigger for increasing demand for paper production, which leads to deforestation in Indonesia. The purpose of this study is to increasing awareness of PT Telekomunikasi Indonesia (PT Telkom)'s employees regarding the importance of efficiency in the use of paper, which is done by application of strategic campaign programs in hopes of budding awareness of PT Telkom's employees in decreasing the use of paper. The change in this particular organization's culture is expected to have a significant impact not only for PT Telkom's employees, but also for communities around this organization. This campaign is also expected to increase PT Telkom's reputation as an eco-friendly conpany. Subsidiary companies of PT Telkom will be a supporting component of this campaign as campaign contributors, media, information management system, also the involvement of company's internal public.
viii
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
i
HALAMAN ORISINALITAS
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii - iv
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI
v - vi
ABSTRAKSI
vii - viii
DAFTAR ISI
ix - x
Research
1-4
Latar Belakang
5-6
Gagasan Kampanye
6-8
Jenis Kampanye
8-9
Analisis Khalayak Sasaran
10 - 13
a. Analisis Kompetitor
13
b. Analisis Tempat dan Promosi
13 - 14
c. Riset Pendahuluan
14
Tujuan a. Rincian Masalah
15
b. Solusi Masalah
15 - 16
c. Tujuan dan Sasaran
17 - 18
d. Analisis Kompetitor
19
Strategi dan Program
20
1. Tahap Pra Kampanye a. Identifikasi Permasalahan
21 ix
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
2. Tahap Pengelolaan Kampanye a. Knowledge
22 - 25
b. Skill
25 - 27
c. Attitude
27 - 28
d. Behaviour
28 - 29
3. Tahap Evaluasi a. Reduced Problems
29 - 30
Idetifikasi Kampanye Bukan Propaganda
31 - 34
Landasan Tindakan Komunikasi
35 - 39
Timeline
40
Anggaran
41
Daftar Referensi
42
x
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
xi
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
RESEARCH Green Fact Kertas di Indonesia Keberadaan kertas bagi generasi sekarang ini merupakan hal yang umum dan biasa karena banyaknya kuantitas kertas yang ada. Hal ini menyebabkan kita sering kali memakai kertas tanpa berpikir jauh mengenai konsekuensinya. Ternyata, cara kita mengonsumsi kertas turut menyebabkan punahnya hutan beserta flora & fauna didalamnya. Dampaknya, jumlah emisi gas rumah kaca yang dilepas ke atmosfer meningkat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Forest Watch Indonesia, setiap tahun hutan Indonesia yang hilang setara dengan luas pulau bali. Dan menurut Warta Ekonomi dalam Grafik konsumsi kertas di Indonesia 2005, saat ini, konsumsi kertas Indonesia tahun 2005 sebesar 5,6 juta ton. Dibutuhkan sekitar 22,4 juta meter kubik kayu untuk memproduksinya. Fakta lainnya menyebutkan, satu rim kertas (500 lembar) menghabiskan 2 meter persegi hutan alam atau 1 batang pohon. Konsumsi kertas Indonesia per kapita kurang dari 27 kilogram/orang/tahun. Bahkan Kompas dalam Green Journey memprediksi bahwa dalam 10 tahun ke depan Indonesia tidak memiliki hutan lagi. Perilaku boros kertas yang masih membudaya dimasyarakat baik secara langsung maupun tidak, turut membantu laju pengurangan hutan atau deforestasi. Bahkan dalam skala besar juga turut andil dalam perusakan hutan Indonesia. Berikut akan dipaparkan bagaimana fakta-fakta tentang kertas sehingga dapat dipahami dan mengerti akan pentingnya mengurangi penggunaan kertas, memanfaatkan kertas secara efektif
dan efisien, serta
mendaur ulang kertas yang sudah digunakan. 1
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
Fakta Tentang Produksi Kertas:
Dulu kertas hanya digunakan untuk menulis, sekarang industri Packaging menggunakan 41% dari seluruh penggunaan kertas. (Sumber: North American Factbook PPI, 1995)
Industri kertas adalah pemakai energi bahan bakar ke-3 terbesar di dunia (Sumber: American Forest and Paper Association).
95% kertas dibuat dari bahan serat kayu. (Sumber: Forest Watch Indonesia)
1 Batang pohon (kayu) Environment Canada).
1 Batang pohon dapat menghasilkan oksigen yang dibutuhkan untuk 3 orang bernapas. (Sumber: Forest Watch Indonesia)
Untuk memproduksi 1 ton kertas, dibutuhkan 3 ton kayu dan 98 ton bahan baku lainnya. (Sumber: Forest Watch Indonesia)
1 Ton Kertas = 400 Rim = 200.000 lembar. (Sumber: Forest Watch Indonesia)
Untuk memproduksi kertas, dibutuhkan 3 ton kayu dan 98 ton bahan baku lainnya. (Sumber: Environment Canada).
1 Rim kertas A4 menghabiskan sebatang pohon berusia 5 tahun. (Sumber: Forest Watch Indonesia)
Untuk kertas berkualitas baik, memerlukan pohon dengan kayu keras dan lunak. (Sumber: Forest Watch Indonesia)
Industri kertas di seluruh dunia menggunakan 35% dari seluruh panen kayu komersial setiap tahun. (Sumber: The Recycler’s Handbook, 1990).
Industri kertas menghabiskan 670 juta ton kayu untuk menghasilkan 178 juta ton of pulp dan 278 juta ton kertas dan karton. (Sumber: International Institute for Environment and Development, 1971).
menghasilkan
16
rim
kertas.
2
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
(Sumber:
Untuk memproduksi 3 lembar kertas dibutuhkan 1 liter air. (Sumber: Environment Canada).
Untuk memproduksi 1 kilogram kertas dibutuhkan 324 liter air (Sumber: Environment Canada).
Untuk memproduksi 1 ton kertas, dihasilkan gas karbondioksida (CO2) sebanyak kurang lebih 2,6 ton atau sama dengan emisi gas buang yang dihasilkan oleh mobil selama 6 bulan. (Sumber: International Institute for Environment and Development, 1971).
Untuk memproduksi 1 ton kertas, dihasilkan kurang lebih 72.200 liter limbah cair dan 1 ton limbah padat. (Sumber: International Institute for Environment and Development, 1971)
Masalah Lingkungan Karena Produksi Kertas:
Setiap jam, dunia kehilangan 1.732,5 hektar hutan karena ditebang untuk menjadi bahan baku kertas. (Sumber: The Recycler’s Handbook, 1990).
30%-40% kertas yang dibuang adalah kertas packaging atau kemasan (Sumber: The Recycler’s Handbook, 1990).
Proses
terurainya
kertas
menghasilkan
gas
metana.
Saat
kertas
membusuk atau menjadi kompos akan menghasilkan gas metana yang 25 kali lebih berbahaya dari CO2. Dan gas metana juga merupakan penyebab
pemanasan
global.
(Sumber:
International
Institute
for
Environment and Development, 1971). Manfaat Mendaur Ulang Kertas:
Jika seandainya kita menghemat 1 ton kertas, berarti kita juga menghemat 13 batang pohon besar, 400 liter minyak, 4100 Kwh listrik dan 31.780 liter air. (Sumber: Waste Reduction is a Smart Business Decision, Onondaga Resource Recovery Agency, 1998) 3
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
Mendaur ulang 54 kg kertas menyelamatkan 1 batang pohon (Sumber: Government of Canada)
Mendaur ulang kertas menggunakan 60% energi yang lebih sedikit dibandingkan membuat kertas dari batang pohon. (Sumber: Source: International Institute for Environment and Development)
Mendaur ulang 1 ton kertas menyelamatkan kira-kira 17 batang pohon (Sumber: Purdue Research Foundation and US Environmental Protection Agency, 1996)
Mendaur ulang 1 ton kertas dapat menghemat 682.5 galon bahan bakar dan 7000 galon air dan 4000 Kwh listrik (Sumber: Waste Reduction is a Smart Business Decision, Onondaga Resource Recovery Agency, 1998)
4
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
Latar Belakang Pada pertengahan tahun 2005, kantor berita Inggris mengabarkan bahwa hasil riset Nielsen pada NetRatings menunjukkan, 21 % pengguna internet yang biasanya membaca koran, kini lebih menyukai berita-berita yang dikemas secara online di internet. Meskipun, diketahui 72 % nya juga membaca koran versi cetak. Di Indonesia sendiri, disinyalir telah mulai terasa fenomena ini. Beberapa media baik cetak maupun elektronik mengaku, media analog mereka mengalami penurunan oplah, seiring dengan banyaknya pembaca beralih ke Internet dan berburu berita terhangat. Perkembangan
teknologi
yang
semakin
canggih
tentunya
mempengaruhi aspek kehidupan termasuk dalam budaya berbisnis dan tren dimasyrakat. Kepopuleran perangkat online yang tidak hanya digunakan secara sosial melainkan juga bisnis. Teknologi hardware seperti tablet PC dan PDA memungkinkan publik untuk menciptakan dan mendistribusikan dokumen elektronik. Teknologi software seperti transmisi email, fax elektronik, manajemen dokumen, data backup, dan penyimpanan online menjadi dasar untuk melakukan perubahan pada budaya bisnis yang penih dengan tumpukan dan perpindahan kertas pada alur kerjanya. Selain mengurangi kertas, budaya paperless juga mampu meningkatkan efisiensi perusahan dan Return of Investment perusahaan. Peralihan perusahaan ke praktik paperless juga akan berpengaruh baik pada citra dan peranan perusahaan dibidang lingkungan. Banyak perusahaan yang belum beralih ke praktik paperless karena kekhawatiran akan kekuatan hukum dan legalisasi dari perjanjian melalui tanda tangan elektrik. Hal yang dapat diminimalisir seperti keamanan dan keabsahan penggunaan tanda tangan elektrik pada credit card. Seiring kemajuan 5
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
teknologi, telah tersedia dewasa ini, infrastrukturyang kuat bagi perusahaan untuk melakukan bisnisnya secara paperless. Sebagai salah satu perusahaan terbesar di Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia memiliki posisi yang strategis dan berpengaruh luas. Memiliki kurang lebih 20.000 pegawai, 130.5 juta pelanggan, kantor-kantor yang tersebar diseluruh
Indonesia
dan
menguasai
60%
pasar
broadband
Indonesia
merupakan sebuah gambaran besarnya bisnis PT Telkom. Pengaruh luas yang dimiliki Telkom pada stakeholdernya memastikan luas dampaknya jangkauan dari perubahan praktik bisnis Telkom. Infrastruktur dan teknologi Telkom yang telah siap untuk mefasilitasi adopsi budaya bisnis paperless atau tanpa kertas. Adopsi budaya ini secara nasional mampu memberikan dampak besar sekaligus reputasi sebagai perusahaan ramah lingkungan.
Gagasan Kampanye
Kampanye ini bernama “Telkom Go Green, Go Paperless”. Budaya kerja paperless merupakan praktik kerja dimana penggunaan kertas ditiadakan atau dikurangi secara drastis. Hal ini dilakukan dengan cara menkonversi dokumen atau data bentuk cetak lain kedalam bentik digital. Melakukan bisnis dengan cara digitasl atau paperless dinyatakan dapat menghemat secara finansia, meningkatkan produktivitas, menghemat tempat, mempermudah sharing dokumen dan informasi sekaligus membantu menye;amatkan lingkungan dan alam. Konsep ini jika diterapkan pada 20.00 pegawai Telkom diseluruh Indonesia serta berpengaruh pada stakeholdernya maka akan lebih besar lagi dampaknya. Sebagai bisnis berpengaruh di sebuah negara yang terancam 6
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
kelangsungan hutannya, langkah paperless Telkom merupakan langkah bijak dari sisi bisnis, lingkungan, pemerintahan, dan kelompok pendukung lainya. Budaya Paperless Dalam Bisnis Indikasi lain yang juga menunjukkan evolusi sejarah dari kertas menjadi tanpa kertas adalah sejumlah media yang bekerja sama dengan produsen handphone dan operator telepon seluler untuk mendukung program citizen journalism (jurnalisme warga). Contohnya pada akhir 2007 lalu, Jatis Mobile salah satu penyedia dan pengembang konten terbaik di Indonesia, bekerja sama dengan salah satu operator telepon selular di Indonesia dan stasiun televisi swasta mengembangkan Software Mobile Reporter. Piranti lunak ini berisi aplikasi perekaman video dengan beberapa pendukung seperti form untuk pengkodean materi berita. Aplikasi berbasis Java ini memungkinkan siapa pun pengguna ponsel untuk menjadi seorang jurnalis tanpa belajar jurnalistik. Karena hanya dengan berbekal ponsel yang memiliki kamera (kelas VGA sekalipun) dan berbasis Java, maka ia sah saja melakukan tugas reportase. Selanjutnya semua karya jurnalis ”amatir” ini dipublikasikan dalam sebuah situs dengan format Web 2.0. Sehingga, pada akhirnya berita tersebut dapat diakses oleh siapapun. Terlihat jelas, dalam dua contoh tadi proses berita yang dilahirkan dari tangan jurnalis hingga dipublikasikan ke masyarakat, nyaris tidak melibatkan penggunaan kertas lagi. Era paperless juga melanda dunia fotografi, dalam konteks ini adalah pewarta foto. Fotografi jurnalistik selama ini sebanding nilainya dengan dokumentasi. Teknologi yang mendukungnya membuat sebuah kamera dapat merekam peristiwa atau kejadian sesuai dengan yang sesungguhnya. Di masa lalu, dengan kamera konvensional, dibutuhkan waktu 30 menit untuk menghasilkan sebuah foto. Selain itu seorang jurnalis foto, juga harus membawa perangkat alat cuci cetak film ke mana saja untuk meliput berita, terutama jika 7
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
lokasi liputan adalah di daerah terpencil. Kini dunia jurnalis foto pun masuk dalam era paperless dengan hadirnya kamera digital. Para pewarta foto kini bisa menghasilkan ratusan foto untuk merekam satu momen. Kecepatan produksinya pun jauh lebih cepat dibandingkan kamera konvensional. Dengan kamera digital hanya dibutuhkan waktu 2-3 menit untuk menghasilkan sebuah foto yang siap dipublikasikan.
JENIS KAMPANYE Nama Kampanye :
Telkom Go Green Go Paperless
Jenis Kampanye :
Ideological Campaign – Corporate Culture
(Perusahaan Telkom Indonesia Pengertian Kampanye menurut Rajasundarman (1981) : “A
campaigns
is
acoordinated
use
of
different
methods
of
communication aimed at focusing attention on a particular problem and its solution over a period of time” (Kampanye dapat diartikan sebagai pemanfaatan berbagai metode komunikasi yang berbeda secara terkoordinasi dalam periode waktu tertentu yang ditujukan untuk mengarahkan khalayak pada masalah tertentu berikut pemecahannya). 8
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
Budaya perusahaan adalah aturan main yang ada dalam perusahaan yang
akan
menjadi
pegangan
dari
SDM–nya
dalam
menjalankan
kewajibannya dan nilai-nilai untuk berprilaku di dalam organisasi tersebut. Menurut Kotler (1997), budaya perusahaan
merupakan
karakter suatu
perusahaan yang mencakup pengalaman, cerita, kepercayaan dan norma yang dianut oleh jajaran perusahaan. Jenis kampanye terbagi tiga, salah satunya yaitu kampanye ideologi atau misi sosial (Ideological or Cause Oriented Campaigns) adalah kampanye yang bersifat khusus keagamaan, berdimensi sosial, atau perubahan social. Kampanye ini berorientasi kepada tujuan-tujuan yang bersifat khusus dan sering kali berdimensi perubahan social (social change campaign). Kampanye yang ditujukan untuk menangani atau mengatasi masalah-masalah social melalui perubahan sikap dan perilaku khalayak. Pada pembahasan makalah kami, jenis kampanye yang dilakukan ialah ideological campaign – corporate culture, yakni kampanye yang berorientasi kepada suatu tujuan khusus dengan menyentuh aspek dari budaya suatu perusahaan dengan tujuan terjadinya perubahan sikap atau perilaku pada sasaran khalayak yang dituju. Sejalan dengan kampanye yang dilakukan kami memilih perusahaan Telkom sebagai perusahaan yang menjalankan kampanye dengan misi social yaitu dukungan pelestarian lingkungan dengan mengurangi kegiatan penggunaan bahan kertas yang berlebih.
9
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
ANALISIS KHALAYAK SASARAN Yang menjadi khalayak sasaran ketika mengimplementasikan kegiatan ini nantinya terbagi menjadi 2 pihak, yaitu pihak internal dan eksternal. Pihak internal perusahaan menjadi primary target atau target utama dalam mensosialisasikan
program
ini,
artinya
sebagian
besar
program
yang
dilaksanakan ditujukan kepada pihak internal, yaitu para pegawai PT. Telkom. Mereka adalah pihak yang diharapkan akan mengadopsi perilaku paperless, yaitu mengusahakan melakukan pekerjaan tanpa menggunakan kertas. kampanye yang dilakukan divisi PR perusahaan kepada seluruh divisi perusahaan PT. Telkom. Kemudian yang menjadi secoundary target dari kampanye ini adalah pihak eksternal, yaitu keluarga pegawai PT. Telkom dan perusahaan-perusahaan yang menjadi mitra PT. Telkom. Melalui program yang akan dilakukan PT. Telkom yang
secara
tidak
langsung
melibatkan
mereka,
diharapkan
mereka
terpengaruh untuk melakukan penghematan penggunaan kertas dirumah dan untuk perusahaan mitra dapat menanankan nilai yang sama kepada publik mereka. Pada Desember 2011, jumlah pegawai Telkom tercatat sebanyak 19 ribu orang.1 Secara demografis, jika dilihat dari usia, rata-rata usia pegawai Telkom seperti perusahaan kebanyakan, yaitu berkisar anatara 23-55 tahun. Sementara gaji terkecil pegawai Telkom sebesar 5 juta. Telkom mengklaim sebagai
1 http://www.investor.co.id/telecommunication/telkom-berencana-kurangi-4000-karyawanhingga-2015/25844
10
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
perusahan telekomunikasi terbesar di Indonesia. 2 Hal ini dibuktikan dengan jumlah pelanggan telpon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telpon seluler sebanyak 50 juta. Telkom merupakan salah satu BUMN, dengan kepemilikan saham oleh pemerintah Indonesia sebanyak 51,19% dan oleh publik sebanyak 48,82%. Sebagian besar kepemilikan saham publik dipegang oleh luar negri sebanyak 45,58%, sementara dalam negri sebanyak 3,23%. Dari data statistik, dapat disimpulkan bahwa target khalayak dari program kampanye PR ini adalah, Primary Target Demogragis : - Pria dan wanita - 24-50 tahun - SES A dan B Geografis : - Pegawai Telkom diseluruh cabang perusahaan di Indonesia, yaitu Sumatra, Jabodetabek Sekapur, Jawa Barat & Banten, Jawa Tengah & D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan, dan kawasan timur Indonesia Psikografis : - Pegawai yang tidak bijaksana dalam pemakaian kertas (boros dalam pemakaian kertas)
Secoundary Target Demogragis : - Pria dan wanita - 24-50 tahun 2
http://cumikriting.blogspot.com/2012/06/peluang-karir-di-pt-telkom.html
11
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
- SES A dan B Geografis : - Mintra perusahaan Telkom diseluruh cabang perusahaan di Indonesia, yaitu Sumatra, Jabodetabek Sekapur, Jawa Barat & Banten, Jawa Tengah & D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan, dan kawasan timur Indonesia Psikografis : - Anggota keluarga dan perusahaan yang kurang bijaksana dalam menggunakan kertas (boros dalam pemakaian kertas)
Sasaran Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menanamkan nilai-nilai “paperless” kepada khalayak sasaran, atau pihak yang diharapkan akan mengadopsi perilaku tertentu. Adapun objektif atau sasarannya adalah : Mengurangi pemakaian kertas. Terdapat beberapa tahap yang harus diperhatikan pelaksana kampanye Paperless oleh PT. Telkom dalam melakukan pengelolaan kampanye, antara lain : - Knowledge Mengetahui apa
dampak
dari akibat
terlalu
boros
dalam
pemakaian kertas, yaitu perusakan lingkungan dan global warming. Memberikan pengetahuan kepada sasaran tentang hal-hal apa saja yang dapat dilakukan untuk untuk menghemat penggunaan kertas - Skill Pesan-pesan mengenai paperless yang telah disampaikan harus dipraktekkan agar tidak terbuang sia-sia 12
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
- Behaviour Khalayak sasaran dapat berperilaku sesuai dengan pesan-pesan yang disampaikan, yaitu menghemat penggunaan kertas
Analisis Kompetitor
Sudah banyak pihak-pihak yang menggalakan kampanye go green dan mengurangi pemakaian kertas. Namun pada kenyataannya lingkungan semakin rusak dan hutan di Indonesia tetap berkurang setiap harinya. Terlebih lagi kertas terbuat dari pohon yang jika terus ditebang dapat menimbulkan kerusakan alam yang dampaknya bahkan dapat diarasakan oleh seluruh dunia. Penghematan kertas harus dimulai dari diri sendiri. Masing-masing individu harus sadar akan hal itu. Karena itu, dalam melakukan kampanye kompetitor tidak hanya sebatas perusahaan, pemerintah, atau organisasi yang melakukan kegiatan serupa. Sosiopsikologis juga menjadi salah satu kompetitor berat dalam pelaksanaan program.
Analisis tempat dan Promosi
Berhubung Telkom memiliki cabang dan jaringan di hampir seluruh Indonesia, maka kampanye ini ini akan dilaksanakan disetiap daerah yang memiliki kantor cabang Telkom, yaitu Sumatra, Jabodetabek Sekapur, Jawa Barat & Banten, 13
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
Jawa Tengah & D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan, dan kawasan timur Indonesia.
Riset Pendahuluan
Kami sudah melakukan riset terhadap kampanye go green yang telah dilakukan oleh Telkom, bahwa dalam beberapa tahun ini Telkom sudah beberapa kali menggelar kampanye atau program lain yang bertajut go green. Contohnya pada Maret 2009, Telkom melakukan kampanye go green dengan menganjurkan bersepeda ke kantor.3 Namun Telkom belum pernah menggalakan kampanye untuk mengurangi pemakaian kertas. Selain itu banyak masyarakat yang boros dalam pemakaian kertas karena merasa jika hanya ia yang melakukannya, maka dampaknya tidak akan terasa, tapi ia lupa menyadari bahwa yang berfikir seperti itu tidak hanya ia sendiri. Ada lebih dari seribu manusia yang mungkin saja berfikir sama, sehingga dampak global warming tetap semakin terasa.
http://inet.detik.com/read/2009/03/07/103605/1095887/404/kampanye-go-green-telkomanjurkan-bersepeda-ke-kantor 3
14
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
TUJUAN Rincian Masalah
Mengindahkan program paperless sebenarnya adalah hal yang sederhana. pegawai hanya perlu mengurangi kegiatan mencetak dokumen/informasi. Atau mereka bisa melakukannya di kertas bekas (sesuai dengan kebutuhan). Selain itu perkembangan teknologi membuat banyak peralatan elektronik yang bisa digunakan untuk membuka file dokumen tanpa harus mencetaknya. Manfaat ini kurang tersosialisasi dengan baik karena adanya beberapa kendala. Kami membagi kendala tersebut kedalam 2 poin, yaitu : Kebiasaan dalam menggunakan kertas yang susah dihilangkan Gaptek atau gagap teknologi, sehingga banyak yang tidak bisa memanfaatkan kecanggihan elektronik dan internet untuk mengurangi pemakaian kertas
Solusi Masalah
Permasalahan
Deskripsi Permasalahan
Solusi
Kebiasaan dalam 15
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
menggunakan kertas
1) Memberitahu
membuat pegawai
pegawai tentang
malas untuk
global warming yang
membiasakan diri
Usia pegawai Telkom
ternyata diakibatkan
bekerja tanpa
berbeda –beda
oleh penggunaan
menggunakan kertas
usianya. Ada yang
kertas secara
masih muda (20-30),
berlebihan.
Kebiasaan
dan mampu menguasai
menggunakan dokumen hardcopy (hasil print-an) membuat pegawai tetap memilih untuk mencetak dokumen ketimbang melihat dalam bentuk softcopy saja
peralatan elektronik serta terbiasa dalam penggunaannya. Namun untuk usia diatas 30 tahun, ada yang tidak terbiasa menggunakannya dan susah untuk belajar menggunakanya.
2) Memperkenalkan kepada pegawai dengan usia diatas 30 mengenai manfaat penggunaan peralatan elektronik yang dapat mengurangi penggunaan kertas, dan mengajarkan cara pemakaiannya. 3) Menganjurkan
Faktor gaptek atau
pegawai yang berusia
gagap teknologi
dibawah 30 tahun untuk
menjadi penghalang
menggunakan
pengimplementasian
peralatan elektronik dan untuk mengurangi pemakaian kertas
16
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
Tujuan dan Sasaran
Isu
Paperless
Fokus
Kebiasaan
pegawai
perusahaan
Telkom
untuk
mengurangi penggunaan kertas Tujuan
•
Mengurangi penggunaan kertas di kantor Telkom seluruh Indonesia
•
Inline Business : •
CSR
•
Corporate Reputations
Sasaran Knowledge
Mengetahui fakta kerusakan hutan dan alam dari pemakaian kertas yang berlebihan
Skill
Mampu melakukan hal yang dapat mengurangi dampak ini
Behavior
Lebih sering menggunakan kertas bekas (disesuaikan dengan kebutuhan)
memilih untuk menggunakan gadget (seperti laptop, tablet, dll) ketimbang mencetak (print) dokumen ke dalam kertas atau bentuk hardcopy.
Jika harus mencetak dokumen, gunakan kedua sisi 17
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
kertas (timbal balik)
Menginformasikan
dokumen-dokumen
perusahaan
dalam bentuk softcopy kepada stakeholders, sehingga mengurangi pemakaian kertas
Melakukan tindakan paperless (mencetak dokumen timbal
balik,
lebih
mengoptimalisasi
penggunaan
gadget untuk mengurangi pencetakan dokumen yang berlebihan)
18
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
Analisis Kompetitor
Behavior objetive Membudayakan
Competing behavior paperless
•
Competing message
Kebiasaan
dalam Perkembangan
atau menurangi pemakaian
menggukanakan
kertas pada pegawai Telkom
terutama amannya
atas
menghasilkan
tidak peralatan elektronik, yang
penyimpan dapat memudahkan orang-
penting
dan orang
perjanjian secara digital •
banyak industri
dilandasi yang
ketakutan data
kertas membuat
teknologi
bekerja
tanpa
menggunakan kertas
Kurangnya motivas dan kesadaran
diri
untuk
berubah Tidak
mencetak
dan
•
Kebiasaan
Dengan
menyebarkan data/informasi
menggunakan
kepada stakeholders dalam
hardcopy
menyebarkan
Ketakuan
keabsahan data/informasi
bentuk hardcopy
•
legitimasi
data teknologi,
perkembangan
dokumen dilakukan
digital •
softcopy.
Gagap teknologi
19
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
melihat
dalam
dan bisa bentuk
Strategi dan Program Dalam kegiatan kampanye, perencanaan sangat penting untuk dilakukan agar dapat tercipta dengan baik tujuan yang ingin dicapai perusahaan serta dapat meminimalisasi kegagalan yang terjadi ketika proses pelaksanaan, sehingga dapat mengurangi potensi kerugian di berbagai aspek. Oleh karena itu, Telkom berusaha untuk membuat perencanaan untuk menjalankan kampanye pelestarian lingkungannya dengan berpegang pada Model Ostegaard, yang dikenal sebagai salah satu model kampanye yang baik untuk pelaksanaan social campaign.
Rencana kami untuk pelaksanaan kampanye ini mencakup hal-hal sebagai berikut:
20
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
1. Tahap Pra Kampanye a. Identifikasi Permasalahan (Problem) Pada tahap ini, dilakukan identifikasi masalah faktoral yang terjadi di lingkungan sekitar. Untuk melaksanakan hal tersebut, perusahaan disarankan untuk
melaksanakan
riset
secara
keseluruhan
mengenai
kebiasaan
penggunaan kertas yang telah melekat pada karyawan Telkom, baik dari fungsi hingga kuantitas penggunaan kertas selama ini. Selain itu, disarankan juga untuk memahami imbas yang didapat oleh lingkungan dari proses pembuatan kertas tersebut. Berdasarkan riset yang telah dijalankan, ditemukan bahwa pada kenyataannya kertas merupakan bahan yang cukup pokok digunakan dalam aktivitas sehari-hari terutama pada dunia kerja. Tingginya kebutuhan akan kertas berimbas pada ketersediaan kayu, dimana kayu diolah menjadi bubur kertas (pulp) dan kemudian diolah lagi menjadi kertas. 1 rim kertas setara dengan 1 pohon berumur 5 tahun. Untuk setiap ton, pulp membutuhkan 4,6 meter kubik kayu, dan 1 ton pulp menghasilkan 1,2 ton kertas. 1 hektar hutan tanamanan industri (acacia) dapat menghasilkan kurang lebih 160 meter kubik kayu. Jika pertahun diproduksi 3 juta ton pulp, maka membutuhkan 86.250 hektar hutan. Proses pembuatan kertas yang dilakukan melalui penebangan hutan
telah
menyebabkan
kerusakan
lingkungan.
Disamping
itu
juga,
penggunaan kertas yang tinggi juga telah menyebabkan banyaknya sampah kertas yang tentunya berdampak buruk juga bagi lingkungan.
21
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
2. Tahap Pengelolaan Kampanye a. Knowledge Dalam tahap ini, kegiatan yang dilakukan lebih kepada meliputi pemberian fakta-fakta mengenai dampak penggunaan kertas yang berlebihan terhadap lingkungan. Para karyawan perlu mengetahui mengenai fakta bahwa berkurangnya kemampuan hutan produksi Indonesia untuk menghasilkan kayu secara lestari. Akibatnya, bahan baku industri kertas banyak berasal dari hutan alam, dan tidak dilakukan penanaman hutan kembali. Selain itu juga, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) pada tahun 2007, penggunaan kertas di kantor dapat dikurangi hingga 25%. Artinya, apabila setiap bulan ada pembelian kertas senilai Rp.100.000,00, maka ada penghematan sebesar Rp. 25.000,00 setiap bulannya. Karenanya, perlu bagi kita untuk mensosialisasikan pengetahuan ini kepada karyawan untuk meningkatkan awareness mereka mengenai bahaya yang dihadapi apabila kita menggunakan kertas secara tidak bijak. Untuk mensosialisasikan pengetahuan yang didapat, terdapat beberapa cara agar pensosialisasian tersebut dapat berjalan secara efektif : -
Brosur
Brosur yang diproduksi diharuskan untuk mengandung pesan moral untuk menggunakan kertas secara bijak. Disarankan untuk memberikan fakta-fakta yang telah dikumpulkan dalam riset pra-kampanye seperti hilangnya lahan hijau dan segala implikasinya sebagai gambaran pentingnya perubahan perilaku
dalam
penggunaan
kertas
tersebut.
Brosur
yang
diproduksi
menggunakan kertas daur ulang untuk menekankan pentingnya perubahan perilaku penggunaan kertas. Brosur akan diberikan kepada karyawan Telkom sebagai sosialisasi awal pentingnya perubahan perilaku dalam penggunaan 22
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
kertas di awal kampanye, dan sebagai pengingat pentingnya untuk tetap menjaga perilaku menggunakan kertas secara bijak di tengah kampanye. -
Poster
Poster yang diproduksi dapat berisi gambar-gambar yang mengilustrasikan bahayanya penggunaan kertas secara tidak bijak dan imbasnya kepada lingkungan. Poster ini dapat di taruh di posisi-posisi strategis yang sering dikunjungi oleh karyawan Telkom tersebut selama masa kampanye untuk menarik perhatian karyawan. Disarankan untuk menggunakan bahasa yang singkat dan mudah dimengerti dan ilustrasi yang menarik agar dapat karyawan tidak malas untuk melihat poster tersebut. Poster digunakan sebagai pengingat untuk karyawan agar tetap berusaha untuk mengurangi konsumsi kertas dalam lingkungan kantor. Serupa dengan brosur, disarankan untuk menggunakan kertas daur ulang dalam memproduksi poster-poster tersebut. Di trimester pertama, poster akan digunakan sebagai pengingat fakta-fakta lingkungan yang rusak akibat penggunaan kertas yang tidak bijak. Pada trimester kedua, poster akan berisi himbauan untuk mulai mengoptimalisasi gadget sebagai upaya untuk mengurangi penggunaan kertas. Pada trimester terakhir, poster akan berisi ilustrasi penyemangat karyawan untuk tetap melakukan upaya pengurangan penggunaan kertas. Selain ditaruh di tempat strategis, PR akan bekerjasama dengan pihak IT agar poster juga melalui proses digitalisasi sehingga dapat ditaruh sebagai screensaver untuk komputer karyawan. -
Internal PR Magazine
Disarankan untuk memasukkan pentingnya menggunakan kertas secara bijak pada internal PR magazine yang diterbitkan setiap bulan. Sebuah artikel panjang mengenai imbas dan bahaya proses pembuatan kertas pada lingkungan juga dapat dimasukkan ke dalam majalah internal. 23
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
Selain itu untuk internal PR Magazine akan diubah formatnya dalam bentuk softcopy, yang akan dikirim ke setiap email pegawai. Pegawai dapat mengunduh majalah ini. Majalah juga bisa dibuka di laptop, tablet, maupun smart phone sehingga lebih praktis dan bisa dibawa kemana saja tanpa menambah beban bawaan. Dengan program ini, secara tidak langsung Telkom telah mengurangi pemakaian kertas. -
E-newsletter
Dalam pensosialisasian, disarankan bagi kita untuk menggunakan media digital untuk menekankan pentingnya bagi kita untuk mencoba menjaga lingkungan dengan beralih kepada media digital sebagai alternatif dari kertas. Tekankan juga manfaat dan kelebihan serta mudahnya penggunaan media digital agar karyawan tidak merasa malas untuk beralih ke dunia digital dan internet. Enewsletter ini akan diterbitkan setiap bulan. -
Weekly Briefing
Gunakan kesempatan setiap briefing pagi oleh setiap divisi sebelum pekerjaan dimulai setiap minggunya untuk menyelipkan informasi-informasi mengenai kondisi hutan saat ini dan imbas proses pembuatan kertas pada lingkungan serta informasi-informasi lain yang penting untuk diketahui karyawan untuk menambah pengetahuan karyawan mengenai hal tersebut. Informasi yang diberikan dapat berupa video atau slide-slide menarik, tidak melulu harus dengan pembicaraan sehingga ada variasi dan menghindari kebosanan yang mungkin dirasakan oleh karyawan yang menghadiri briefing. Disamping itu juga dengan menaruh kiasan mengenai dampak penggunaan kertas yang berlebihan pada screen saver komputer yang disediakan di kantor. Cara kedua yang dilakukan adalah dengan memberikan sebuah video serta slide-slide pengetahuan
mengenai kondisi hutan sekarang. Pemberian informasi ini
dilakukan oleh setiap divisi melalui briefing pagi yang dilakukan pada setiap hari 24
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
pertama di awal bulan. Briefing ini dilakukan tidak hanya untuk memberikan informasi mengenai kondisi hutan, namun juga informasi-informasi lain yang penting
untuk
diketahui
oleh
seluruh
karyawan.
Perusahaan
memilih
komunikator yang powerful dan terpercaya di setiap divisi agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan dikemas sesuai dengan bahasa dan keyakinan pegawai sehingga dapat dengan efektif membangun awareness para khayalak sasaran. Pada dua kegiatan ini, pihak perusahaan bekerjasama dengan Kementrian Lingkungan Hidup sehingga informasi dan gambar yang dipaparkan kepada para karyawan akurat kebenarannya.
b. Skill Pada tahap ini, setelah karyawan menerima pensosialisasian mengenai lingkungan yang telah dijalankan oleh PR perusahaan, sangat krusial bagi kita untuk memastikan agar pengetahuan yang telah didapat oleh karyawan tidak terbuang sia-sia. Untuk memastikan agar pengetahuan yang didapat tertanam pada karyawan, disarankan untuk mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan dan pengurangan penggunaan kertas baru. Berikut ialah kegiatan yang dapat dilakukan: -
Fun Week
Fun Week ialah bentuk rangkaian kompetisi yang direncanakan agar dilakukan setiap tiga bulan sekali dan mengikutsertakan seluruh karyawan per provinsi. Kompetisi-kompetisi yang diadakan akan bertema lingkungan, baik kompetisi grup maupun individu. Untuk kompetisi kelompok, dapat diadakan kompetisi pembuatan barang yang dapat digunakan di kantor dengan bahan-bahan daur ulang.
Sementara untuk kompetisi individu, dapat diadakan kompetisi
pembuatan artikel ataupun karya tulis mengenai lingkungan, kertas, ataupun 25
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
manfaat penggunaan media digital terhadap lingkungan. Untuk pemenang, disarankan untuk menyediakan gadget yang dapat membantu pengurangan penggunaan kertas dan dapat digunakan untuk kepentingan pekerjaan, seperti tablet. Kegiatan ini tidak hanya menunjukkan sisi keterampilan para khalayak sasaran saja, namun bertujuan juga untuk lebih menanamkan pengetahuan para peserta. Hal ini tidak hanya mendukung pelestarian lingkungan namun juga membantu menjalin ikatan persaudaraan antar karyawan. -
Company Outing
PR dapat mengorganisasikan kegiatan outing yang tidak hanya dihadiri oleh seluruh karyawan per cabang, tetapi juga oleh keluarga karyawan tersebut, sehingga yang mendapatkan keahlian tersebut tidak hanya karyawan tetapi juga keluarganya. Outing yang dilakukan tentu masih bertema lingkungan untuk
menanamkan
pengetahuan
yang
telah
didapat
agar
dapat
diaplikasikan. Dalam outing ini, PR dapat mengorganisasikan kegiatan untuk berkunjung ke pabrik daur ulang dan mengikuti proses serta mencoba untuk ikut belajar membuat barang daur ulang. Salah satu kegiatan yang juga dapat bisa dilakukan adalah dengan berkunjung ke daerah hijau dan mengajak karyawan untuk menanam bibit di daerah tersebut untuk membantu reboisasi dan peningkatan lahan hijau. -
Familiarisasi Gadget
Faktor gagap teknologi tentu dapat menghalangi pengimplementasian kampanye yang dijalankan. Dikarenakan SDM Telkom seluruh Indonesia kebanyakan didominasi oleh generasi yang lebih familiar dengan media tradisional, atau familiar dengan gadget yang kini sering digunakan namun hanya menggunakannya secara terbatas, PR diharapkan untuk mengadakan kegiatan untuk mengenalkan karyawan pada optimalisasi penggunaan 26
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
gadget tersebut. Untuk menjalankannya, PR dapat mengemasnya dengan bentuk seminar ataupun aktivitas lain yang menarik. Kegiatan ini dilakukan selama dua hari, bertempat di gedung serbaguna dimana dalam gedung tersebut telah disediakan laptop untuk masing-masing individu dan terdapat bigscreen yang menayangkan materi pembelajaran serta menuntun pegawai untuk mengikuti langkah-langkah yang dijelaskan pada bigscreen tersebut ke laptop masing-masing. Materi yang disampaikan diantaranya ialah cara filling data ke computer/laptop sehingga lebih mudah untuk dicari, bagaimana meningkatkan
firewall
perusahaan,
membuat
perjanjian
elektronik,
dll.
Pemberian materi dilakukan oleh bidang IT perusahaan dan sengaja dilakukan secara praktikal agar lebih mudah diingat dan dimengerti.
c.
Attitude
Menekankan pada sisi internal dan dukungan psikologis dari publik sasaran kampanye dalam mendukung program-program yang akan dijalankan. Attitude
yang dibangun harus menjadi energi positif dalam mendukung
keberlanjutan dari program yang dijalankan hingga setelah masa kampanye sekalipun. Pendekatan yang digunakan isalah dengan cara meningkatkan semangat dan penerimaan dari publik sasaran kampanye sehingga terbentuk dukungan dari khalayak sehingga selanjutnya menumbuhkan behaviour yang dituju. Program yang disusun dirancang untuk mempermudah pegawai sehingga animo dan attitude positif semakin tinggi. Cara yang akan dilakukan adalah: -
Bekerjasama dengan anak perusahaan Telkom yaitu Telkomsel dan
TelkomFlexi dalam menyediakan layanan data dengan harga murah khusus bagi pegawai Telkom sehingga meningkatkan animo dan penerimaan ide kampanye
karena
tersediannya
fasilitas
bagi
para
pegawai
27
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
dalam
mempraktekan ide
paperless. Hal
yang
sama seperti yang
dilakukan
sebelumnya dengan kerjasama Speedy untuk penyedian layanan internet rumah dengan harga rendah bagi pegawai Telkom. -
Bekerjasama dengan kopegtel yang menyediakan gadget android yang
mendukung program paperless dalam harga rendah dan dengan sistem pembayaran ringan seperti program kopegtel yang telah dijalankan sebelumsebelumnya.
d.
Behaviour
Setelah memiliki skill yang cukup untuk mengimplementasikan paperless pada kegiatan perkantoran sehari-hari, ada baiknya untuk PR agar memberikan dorongan bagi karyawan untuk menggunakan pengetahuan dan keahlian yang didapat pada kehidupan sehari-harinya. Untuk mencapai hal tersebut, dapat dilakukan aktivitas-aktivitas berikut: -
Pengurangan Supply Kertas
Untuk mengurangi penggunaan
kertas baru, tentu harus dimulai dari
perusahaan sendiri sebagai penyedia barang yang diperlukan oleh kantor. Apabila biasanya Telkom menyediakan paling tidak tiga kotak HVS/minggu untuk setiap divisi, untuk tahap awal usahakan hanya menyediakan satu kotak. Apabila terpaksa harus menyediakan dokumen dalam bentuk hardcopy, maka sosialisasikan untuk menggunakan dua sisi kertas untuk pencetakan. -
Selain itu Telkom disarankan untuk mengatur setting alat pencetak
dokumen atau printer disetiap kantor secara otomatis mencetak di dua sisi atau timbal balik. Sehingga setiap pegawai mencetak dokumen atau data dikantor, mereka mengurangi pemakaian kertas hingga 2 kali lipat. 28
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
-
Optimalisasi Gadget
Per Januari 2013, para pegawai dianjurkan untuk menginformasikan data-data perusahaan
dalam
bentuk
softcopy
kepada
seluruh
pihak
yang
berkepentingan. Untuk dokumen yang hanya sekali baca atau memiliki masa berlaku yang singkat dapat didistribusikan melalui e-mail atau CD serta dapat meminta orang yang membutuhkannya untuk mengunduh melalui website atau juga dapat di duplikasi dengan flashdisk. Para pegawai juga perlu membiasakan untuk menggunakan gadget seperti komputer yang telah disediakan kantor, laptop, ipad, dll yang selain bertujuan menghemat kertas juga memudahkan para pegawai untuk mendapat dan mengirimkan informasi dalam bentuk softcopy.
3. Tahap Evaluasi a. Reduced Problems Pada tahap setelah pelaksaan kampanye, tentu penting bagi perusahaan untuk mengevalusi efektivitas dari kampanye tersebut. Dalam hal ini, PR dapat mengevaluasi kampanye tersebut dengan kembali mengadakan riset postcampaign. Riset dapat dilakukan dengan meneliti kuantitas kertas yang digunakan oleh karyawan Telkom sepanjang tahun 2013 dan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, juga meneliti perilaku karyawan Telkom kini dalam menggunakan kertas dan persepsi karyawan tersebut mengenai penggunaan kertas baru, serta preferensi mereka dalam pendistribusian informasi dan menyelesaikan pekerjaan kantor. Selain
itu, dapat juga diteliti perubahan
efisiensi, adanya peningkatan atau penurunan kinerja karyawan setelah melewati kampanye paperless ini. Riset dapat dilakukan dengan penelitian kuantitatif yang menggunakan kuisioner sebagai instrumen penelitian. 29
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
Setelah melewati tahap-tahap diatas, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan oleh PR perusahaan yaitu membuat press release yang nantinya akan disebarluaskan melalui media online seperti detik.com, kompas.com, dll. Perusahaan
memilih
menggunakan
cara
tersebut
dilihat
dari
segi
keefektifitasannya, hal itu jauh lebih efektif dibanding melalui media lain dikarenakan kemajuan teknologi yang membuat masyarakat lebih memilih untuk menggunakan media online. Selain itu juga biaya yang dikeluarkan akan lebih murah. Kemudian perusahaan juga menjelaskan secara detail tentang kampanye diatas pada website official yang dimiliki perusahaan. Hal ini diharapkan
dapat
menyadarkan
masyarakat
mengenai
pentingnya
mengurangi penggunaan kertas serta dapat meningkatkan citra positif Telkom di mata masyarakat.
30
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
Identifikasi Kampanye Bukan Propaganda
1. Identifikasi Sumber Kampanye yang Jelas. Dalam propaganda, sering kali tidak diketahui dengan pasti siapa sumber dibalik propaganda dan cenderung menyembunyikan identitasnya pada saat melaksanakan kegiatan tersebut. Hal tersebut jelas memberikan perbedaan dengan kampanye yang akan kami ajukan. Kegiatan ini termasuk salah satu bentuk kampanye yang diidentifikasikan berbeda dengan ‘propaganda’, salah satunya dikarenakan sumber-sumber dalam pembuatan strategi dan program propaganda diketahui secara jelas. Yaitu; Pihak PR Internal Perusahaan Telkom.
2. Kegiatan Kampanye Yang Dilakukan Memiliki Periode Tertentu Kegiatan Kampanye paperless yang kami ajukan tentunya memiliki periodeperiode waktu yang signifikan yaitu bulan Desember 2012 sampai dengan Desember 2013. Sedangkan dalam propaganda, tidak diketahui secara jelas periode waktu dalam pelaksanaan kegiatannya.
3. Gagasan Dalam Kampanye Terbuka Gagasan Kampanye ini, yaitu mengurangi penggunaan kertas yang berlebihan agar sasaran khalayak lebih peduli dengan dampak dari akibat yang akan ditimbulkan, yaitu perusakan lingkungan dan global warming. Gagasan ini 31
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
bersifat sangat terbuka dan dapat diperdebatkan, yang dimaksud dapat diperdebatkan ialah gagasan ini merupakan kegiatan yang dilakukan bersama-sama yang dilakukan secara terbuka untuk tujuan tertentu dengan dilandasi argumen yang terbuka diperdebatkan. Maka efek dari kampanye ini diharapakan dihasilkan dari kesadaran diri namun tanpa paksaan. Berbeda dengan propaganda yang sifatnya lebih memaksa. Paksaan sering kali dilakukan
oleh
pihak-pihak
yang
melakukan
propaganda,
dengan
menganggap bahwa ide atau gagasan yang mereka laksanakan sudah mutlak benar adanya. 4. Tujuan Kampanye Jelas Bila diidentifikasikan perbedaannya dengan propaganda, propaganda sendiri sering muncul dengan maksud dan tujuan yang tidak jelas, bahkan cenderung samar-samar dan menghasilkan penerimaan pesan yang terkadang kurang efektif dan sering dipertanyakan apa maksud dari propaganda tersebut. Selain itu, tujuan kegiatan propaganda sendiri cenderung mengarahkan sasaran khalayaknya untuk mengubah system keyakinan mereka. Dalam pembuatan program kampanye yang kami ajukan, jelas kami memiliki tujuan yang signifikan yang juga selaras dengan strategi dan program agar tercapainya tujuan kampanye secara efektif kepada sasaran khalayak. Tujuan kampanye dari program kami sendiri ialah Mengurangi penggunaan pemakaian kertas di perusahaan Telkom, dan melihat perusahaan Telkom merupakan perusahaan BUMN yang cangkupannya sangat luas, maka diharapkan dapat memberikan pengaruh
yang
cukup
besar
di
seluruh
Indonesia
untuk
mengurangi
penggunaan kertas yang berlebih. 5. Kampanye Bersifat Mengajak, Sukarela, dan Tidak Memaksa Seperti yang dijelaskan diatas, kampanye yang dilaksanakan sifatnya lebih kepada mengajak. ‘Ajakan’ disini dalam artian kata secara sukarela, 32
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
mengubah keyakinan dan perilaku untuk melakukan hal yang benar secara bersama-sama tanpa adanya paksaan sedikit pun. Sedangkan Propaganda tidak menyampaikan informasi secara obyektif, tetapi memberikan informasi yang dirancang untuk memengaruhi pihak yang mendengar atau melihatnya. Dan propaganda lebih diyakini sebagai kegiatan untuk mengubah opini, keyakinan serta perilaku yang didasari dengan paksaan. 6. Adanya Kode Etik Dalam Pelaksanaan Kampanye Adanya Kode Etik dalam pelaksanaan Kampanye paperless yang kami tujukan untuk perusahaan Telkom, yaitu: - Sejalan dengan peraturan dan tata tertib perusahaan - Digitalisasi tiap divisi secara internal untuk menghindari kebocoran data penting atau kesalahan pengaturan dokumentasi penting tiap divisi - Kegiatan kampanye terencana dengan baik dan teroganisir - Memiliki tujuan yang jelas - Memiliki sasaran khalayak yang jelas - Memiliki periode waktu tertentu - Tanpa adanya kekerasan maupun paksaan
Beda halnya dengan propaganda, propaganda tidak memiliki aturan yang menentu dalam pelaksanaan kegiatannya.
7. Mementingkan Pihak-Pihak yang Terkait Dalam Pelaksanaan Kampanye 33
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
Pihak-pihak yang terkait disini ialah pihak pembuat kampanye dengan penerima
pesan
kampanye
(seluruh
karyawan
internal
dan
eksternal
perusahaan Telkom). Kedua belah pihak menjadi perhatian penuh dalam pelaksanaan kampanye ini. Dengan memperhatikan keduanya, maka program yang diajukan pun disesuaikan agar pesan dapat sampai secara efektif kepada khalayak sasaran dan tujuan dari kampanye ini akan tercapai. Berbeda dengan propaganda yang hanya menimbang kepentingan sang propagandis.
34
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
LANDASAN TINDAKAN KOMUNIKASI
Model ini menggambarkan komunikasi dalam ungkapan who says what in which channel to whom with what effect. atau dalam bahasa Indonesia adalah, siapa - mengatakan apa - dengan medium apa - kepada siapa - dan dengan pengaruh apa? Model yang diutarakan Lasswell ini secara jelas mengelompokkan elemenelemen mendasar dari komunikasi ke dalam lima elemen yang tidak bisa dihilangkan salah satunya. (Laswell dalam Littlejohn, 1996:334). Model ini sering digunakan pada komunikasi massa. Who menjadi pihak yang mengeluarkan dan menyeleksi berita, says what adalah bahan untuk menganalisa pesan itu. In which channel adalah media. To whom adalah khalayak. Dan with what effect adalah pengaruh yang diciptakan pesan dari media massa kepada pembaca, pendengar, dan pemirsa. Jika dikaitkan dengan program kampanye yang kami ajukan, model ini dapat menjadi sebuah landasan tindakan komunikasi yang dipaparkan pada program-program kampanye. WHO (speaker) 35
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
Who disebut juga dengan komunikator atau jubir (spokesperson). Komunikator dalam kampanye ini ialah PR internal perusahaan Telkom, komunikator sendiri diharuskan memiliki keahlian, kemampuan serta kepercayaan di mata sasaran khalayak
agar
pesan-pesan
yang
disampaikan
didalam
pelaksanaan
kampanye ini dapat lebih dipercaya dan diperhatikan oleh sasaran khalayak. WHAT (message) Message atau pesan, yaitu apa yang ingin disampaikan kepada sasaran khalayaknya. Pada kampanye ini pesan yang disampaikan disesuaikan dengan model kampanye yang kami pilih, yaitu model Ostergaard. Seperti yang kita ketahui pesan yang disampaikan harus bisa membangun “awareness” dan pengetahuan bagi sasaran khalayak. Sesuai dengan model Ostergaard, tahap awal dari pemberian pesan harus dimulai dengan mengidentifikasi masalah faktoral yang ada dan memberikan faktor-faktor sebab-akibat, yaitu dampak dari keborosan menggunakan kertas berlebih dapat menimbulkan kerusakan lingkungan dalam skala besar dan menyebabkan beban finansial yang signifikan pada perusahaan, maka perlu adanya kesadaran diri para karyawan perusahaan Telkom untuk mengurangi kebiasaan menggunakan kertas secara berlebih. Kemudian tahap kampanye selanjutnya adalah bersifat “persuasif” atau mempengaruhi perilakunya, hal ini dibuktikan dengan program-program yang kami lakukan seperti menyebarkan pemberitahuan di dinding kantor yang berisi pesan moral agar menggunakan kertas dengan seperlunya, kiasan mengenai dampak penggunaan kertas yang berlebihan yang disisipkan pada screen saver computer. Selain itu pelatihan yang mendukung terlaksanannya komputerisasi informasi dan digitalisasi data
juga merupakan pesan untuk
mendorong kampanye paperless di PT Telkom.
Pada akhirnya kampanye
36
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
tersebut diharapkan mengubah suatu pola tindakan khalayak yang lebih bijaksana.
CHANNEL (medium) Medium merupakan alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator (sumber) kepada komunikan (penerima) baik secara langsung (tatap muka) maupun tidak langsung (melalu media cetak/elektronik).
Pada kampanye
paperless ini, melihat sasaran utama kami ialah karyawan dan keluarga besar perusahaan Telkom, maka media yang digunakan berupa print-ad (dalam bentuk cetakan dari bahan kertas daur ulang) berupa poster, brosur ajakan untuk mengurangi kebiasaan penggunaan kertas secara berlebih yang disebarkan di wilayah kantor Telkom, selain itu kami menggunakan press release sebagai E-newsletter yang nantinya akan disebar-luaskan oleh media-media online, seperti; detik.com, kompas.com, omg.yahoo.com, dll. Karyawan PT Telkom mayoritas aktif pada portal internal PT Telkom dan milis karyawan, hal ini sejalan dengan kampanye paperless, sehingga program kampanye, internal PR magazine dan pesannya dapat disampaikan melalui portal internal karyawan dan mailing list. Selain itu kami menggunakan press release yang nantinya akan disebar-luaskan oleh media-media online, seperti; detik.com, kompas.com, omg.yahoo.com, dll. Tidak lupa sebagai identitas perusahaan, kampanye ini juga menyentuh konten pada Website Telkom mengenai kampanye yang sedang dilakukan oleh perusahaan. Fungsi dari pembaharuan konten website ialah agar kampanye ini dapat dilihat oleh masyarakat luas sebagai bentuk dari kesadaran perusahaan Telkom untuk mencoba memperhatikan lingkungan dengan cara menekankan kampanye paperless (yang juga mendukung go green), dan mencoba untuk menjadi perusahaan yang lebih baik. Diharapkan 37
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
kampanye yang dilakukan pun dapat berimbas kepada citra perusahaan Telkom. Penyebaran Brosur dan Poster sebagai Channel,dalam model komunikasi yang dikemukakan oleh Lasswell, brosur dan poster masuk dalam kelompok channel. Dalam kampanye mengenai ‘go paperless’ ini mungkin timbul pertanyaan mengapa pemilihan program justru menggunakan bahan dasar dan bahan pokok kertas (poster dan brosur) dalam mengkomunikasikan pesan tersebut? Dengan timbulnya pertanyaan tersebut, berikut dijelaskan beberapa point justifikasi penyebaran brosur dan poster : •
Brosur dan poster merupakan sebuah alat informasi yang cukup efektif
dalam penyampaian pesan kepada khalayak luas. •
Visualisasi poster dan brosur yang berbentuk nyata tidak dapat dipungkiri
dapat menarik perhatian target khalayak. •
Penggunaan daur ulang kertas atau kertas bekas yang dijadikan poster
dan brosur, menjadi sebuah contoh bagi karyawan-karyawan Telkom untuk mulai mempraktekan pengurangan penggunaan kertas sejak dini. •
Strategi penyebaran poster guna mendukung tujuan kampanye, yaitu di
beberapa spot ruangan yang sering dikunjungi atau spot kantor yang sangat mudah terlihat oleh target khalayak, seperti: lift, pintu utama, ruang kerja, ruang dispenser, dan lain-lain. WHOM (audience) THE TARGET POPULATION AND THE RECEIVING GROUP Pegawai Telkom dan mitra perusahaan Telkom diseluruh cabang perusahaan di Indonesia, yaitu Sumatra, Jabodetabek Sekapur, Jawa Barat & Banten, Jawa
38
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
Tengah & D.I Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan, dan kawasan timur Indonesia. Dengan spesifikasi pria dan wania berumur 24-50 tahun.
EFFECT THE INTENDED EFFECT Akibat atau hasil suatu kampanye yang diharapkan. Harapkan dari kampanye ini tentu tercapainya tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, yakni menurunnya kebiasaan pegawai perusahaan Telkom dalam menggunakan kertas, dan membudayakan
penggunaan
kertas
dengan
sangat
minimal
(untuk
kepentingan tertentu), langkah tersebut guna untuk mendukung program go green dan mengurangi efek dari perusakan lingkungan. OBTAINED OBJECT Efek dari kampanye yang dilancarkan tersebut menghasilkan dampak yang diharapkan atau tidak, bahkan mungkin bisa memperoleh tanggapan negatif atau positif. Kampanye tersebut dapat mempengaruhi efek, baik yang bersifat kognisi,afeksi dan konasi. Contoh: Pegawai perusahaan Telkom menanggapi kampanye ini dengan positif, maka terjadi secara perlahan perubahan perilaku dari mereka, seperti; mulai menggunakan gadget atau alat elektronik lainnya dan
mulai
mengaplikasikannya
di
dunia
kerja
tanpa
harus
banyak
menggunakan kertas (mencetak/hardcopy), dan mengikuti program-program kampanye yang telah diselenggarakan sebagai bentuk dari kepedulian lingkungan dan persetujuan akan ide atau gagasan yang telah di paparkan oleh PR internal perusahaan Telkom.
39
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
TIMELINE
40
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
ANGGARAN
No.
Uraian
Jumlah
Harga
Total
20 lembar x 2 bulan 150 lembar x 2 bulan 390 lembar
45.000/lembar 33.000/lembar 15.000/lembar
1.800.000 9.900.000 5.850.000
200 lembar x 3 bulan 300 paket x 3 bulan 2 buah x 3 bulan
15.000/lembar 13.000/paket 4.500.000/buah
9.000.000 11.700.000 27.000.000
10 bus/hari x 3 800 box 100 bibit tanaman 800 peserta
500.000/bus 25.000/box 15.000/bibit 10.000/orang
15.000.000 20.000.000 1.500.000 8.000.000
1 gedung x 4 500 unit komputer x 4 1 bigscreen x 4 1000 box 2 orang x 4
20.000.000/gedung 150.000/unit 800.000/unit 25.000/box 1.000.000/orang
60.000.000 300.000.000 3.200.000 25.000.000 8.000.000
Keterangan
Brosur dan Poster Biaya print materi poster 1 Biaya print materi brosur Kertas
Kertas yang dipakai ialah kertas bekas yang didaur ulang
Fun Week Bahan Baku kertas 2 Stationary Gadget (Samsung galaxy tab)
Gadget diberikan kepada para pemenang kompetisi Fun Week setiap 3 bulannya
Company Outing Transportasi 3 Konsumsi Penanaman bibit Masuk Pabrik Familiarisasi Gadget Sewa gedung serbaguna 4 Peralatan Konsumsi Pembicara
Pembicara termasuk pakar IT dan perwakilan dari Kementerian Lingkungan
Kebutuhan Sekunder 5 CD Flash Disk Media Online
5 media
Sudah dihitung dalam anggaran rutin perusahaan Sudah dihitung dalam anggaran rutin perusahaan 1.500.000/media 7.500.000
6 Biaya tidak terduga
4.000.000 Total keseluruhan
Nominal ini akan diasosiasikan kepada hal-hal yang di luar dugaan/biaya tambahan yang tidak terencana
Rp. 517.450.000,00
41
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013
DAFTAR REFERENSI
Buku :
Fuad, Ahmad. Tips & Trik Public Relation. Grasindo, 2004. Gregory, Anne. Perencanaan dan Manajemen: Kampanye Public Relations. The Institute of Public Relations, 2001. Gregory, Anne. Public Relations Dalam Praktek. Erlangga, 2005. Permatasari, Mia. Strategi Kampanye Public Relations Hemofilia. Universitas Paramadina, 2006. Ruslan, Rosady. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relation. Rajawali Pers, 2008.
Internet :
http://komunitaspr.wordpress.com/tag/kampanye-pr-2/ http://riauans1988.blogspot.com/2008/12/kampanye-public-relations.html http://komunitaspr.wordpress.com/2010/06/10/perencanaan-strategiskampanye-pr/ http://strategikomunikasi.blogspot.com/2011/11/media-yang-digunakan-publicrelations.html http://sumberdaya.web.id/2012/menciptakan-kampanye-pr-yang-efektif/
42
Gerakan peduli ... , Devinta Rossifirtianti et.al , FISIP UI, 2013