LAPORAN TAHUNAN 2011
Go Offshore, Go Deeper.
Kain Cual adalah kain tenun tradisional sejenis songket, yang khas Provinsi Bangka Belitung, tepatnya dari Mentok. Praktik menenun dan mengenakan kain cual telah berlangsung sejak abad ke-17, sebagai wujud asimilasi budaya Melayu, Cina, dan Palembang.
1 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Dunia usaha sangatlah dinamis, turbulen, dan sarat dengan ketidakpastian. Berbagai perubahan dalam industri penambangan timah merupakan tantangan yang mendorong PT Timah untuk terus berevolusi menjadi perusahaan pertambangan yang handal dengan tetap menjaga keseimbangan lingkungan. “Go Offshore, Go Deeper”, yang menjadi tema dari Laporan Tahunan 2011 ini mengartikulasikan transformasi dan strategi usaha PT Timah untuk meraih masa depan yang gemilang dan berkelanjutan. Penguatan armada penambangan lepas pantai dengan menggunakan teknologi terkini, yaitu BWD, membuat PT Timah yakin akan kemampuannya untuk tetap unggul dalam persaingan global.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Go Offshore, Go Deeper
LAPORAN TAHUNAN 2011
1 Go Offshore, Go Deeper.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
2
4 Tentang Laporan Ini 2 Kinerja dan Prestasi TIMAH 2011 6 Profil PT Timah (Persero) Tbk 8 Peristiwa Penting 2011 12 Ikhtisar Kinerja Keuangan 14 Ikhtisar Kinerja Saham 15 Ikhtisar Kinerja Operasional 16 Ikhtisar Kinerja Ekonomi 17 Ikhtisar Kinerja Sosial 17 Ikhtisar Kinerja Lingkungan 18 Penghargaan & Sertifikasi 2011 3 Laporan Kepada Pemangku Kepentingan 20 Laporan Dewan Komisaris 26 Laporan Direksi 40 Indikator Kinerja Utama
4
Tentang PT Timah (Persero) Tbk 44 46 48 49 57 58 61 62
Kiprah dan Tonggak Sejarah Perusahaan Visi, Misi dan Nilai-nilai Perusahaan Wilayah Operasional Bidang dan Kegiatan Usaha Struktur Organisasi Anak Perusahaan dan Afiliasi Keanggotaan Organisasi Industri Pemanfaatan Logam Timah dalam Kehidupan
5 Informasi Saham 64 Komposisi Kepemilikan Saham 65 Kronologis Pencatatan Saham 66 Kebijakan Dividen
Pembahasan dan Analisis Manajemen 68 72 80 84 88 92 95
6
Tinjauan Industri Timah Dunia Produksi dan Operasional Usaha Pemasaran dan Penjualan Tanggung Jawab atas Produk dan Kepuasan Pelanggan Eksplorasi dan Estimasi Cadangan Timah Teknologi Informasi dan Proyek Pengembangan Usaha Prospek dan Arah Usaha di Masa Depan
7
Analisis Kinerja Keuangan 100 101 108 114 115 117 118 119 121 123 124 124
Rantai Nilai Ekonomi Analisis Posisi Keuangan Konsolidasi Analisis Laba Rugi Komprehensif Analisis Arus Kas Analisis Rasio Keuangan Ikatan Material Transaksi dengan Pihak Berafiliasi Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan Perubahan Perundang-Undangan dan Dampaknya bagi Perusahaan Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Dampaknya bagi Perusahaan Informasi dan Kejadian Setelah Tanggal Laporan Kejadian Luar Biasa
Daftar Isi 2011
Edisi
8
10
Tata Kelola Perusahaan
Pengelolaan Lingkungan
126 Landasan, Tujuan, dan Implementasi Tata Kelola Perusahaan 129 Rapat Umum Pemegang Saham 133 Dewan Komisaris 140 Direksi 147 Komite Audit 152 Komite Nominasi, Remunerasi, dan Pengembangan SDM 156 Komite Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Pascatambang 160 Komite Risiko Usaha 164 Komite Tata Kelola Perusahaan 168 Komisi Manajemen Risiko dan Investasi 171 Sekretaris Perusahaan 174 Satuan Pengawasan Internal 179 Audit Eksternal 180 Faktor Risiko Utama dan Manajemen Risiko 184 Pedoman Perilaku dan Kepatuhan pada Standar Internasional 186 Mekanisme Pelaporan Kecurangan dan Penyampaian Keluhan 188 Sosialisasi Praktik Tata Kelola Perusahaan kepada Segenap Karyawan 190 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 192 Pengadaan Barang dan Jasa 194 Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan 197 Akses Informasi bagi Pemangku Kepentingan 199 Struktur dan Keterlibatan Pemangku Kepentingan
246 249 254 259 268 270
Perspektif Perusahaan Terhadap Pengelolaan Lingkungan Pemanfaatan dan Keberlanjutan Sumber Daya Alam Pelestarian Keanekaragaman Hayati Pengendalian dan Pengelolaan Efluen, Emisi, dan Limbah Inisiatif dan Praktik Peduli Lingkungan Pemulihan Lingkungan
LAPORAN TAHUNAN 2011
11 Informasi Perusahaan 276 Alamat Perusahaan, Anak Perusahaan, Kantor Perwakilan, dan Fasilitas Penunjang 277 Nama dan Alamat Profesi dan Lembaga Penunjang Pasar Modal 12 278 Referensi dan Indeks 280 Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 284 Referensi Indikator Laporan Keberlanjutan GRI
9
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
204 Profil Sumber Daya Manusia di Perusahaan 208 Strategi dan Kebijakan Sumber Daya Manusia 213 Praktik dan Prinsip Ketenagakerjaan, Kesejahteraan, dan HAM 228 Pemberdayaan Masyarakat 241 Kebijakan Pengelolaan Lahan Tambang (Darat dan Laut)
287 Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan
13
Laporan Keuangan Konsolidasi
288 Laporan Keuangan Konsolidasi untuk Tahun Buku 2011 dan 2010
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
3
Tentang Laporan Ini
LAPORAN TAHUNAN 2011
L
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
4
Laporan ini adalah Laporan Tahunan Terpadu. Melalui Laporan ini, PT Timah (Persero) Tbk (“PT Timah”, “Perusahaan”, atau “kami”) melaporkan kinerja Perusahaan secara komprehensif dalam aspek operasional, ekonomi, sosial, lingkungan, dan tata kelola selama tahun 2011.
Sementara itu, kami telah menyusun bagianbagian yang memuat pelaporan yang terkait dengan strategi keberlanjutan Perusahaan dengan mengacu pada prinsip-prinsip pengungkapan informasi yang material, keterlibatan semua pemangku kepentingan, kelengkapan data, dan dalam konteks keberlanjutan.
LATAR BELAKANG
Dalam memastikan kualitas pelaporan, kami mengacu pada kriteria-kriteria keseimbangan, komparabilitas, akurasi, reliabilitas, kejelasan, dan ketepatan waktu. Laporan ini disusun berdasarkan pedoman yang diterbitkan oleh Global Reporting Initiative (GRI), yakni G3 Guidelines versi 3.1 dan Mining and Metals Sector Supplement (MMSS) versi Final.
Sejak tahun 2010, Perusahaan telah menggabungkan dua laporan tahunan yang sebelumnya diterbitkan secara terpisah, yakni Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan, menjadi satu laporan terpadu. Laporan Tahunan Terpadu Tahun 2011 adalah kelanjutan dari upaya tersebut. Perusahaan telah menerbitkan Laporan Keberlanjutan dengan mengacu pada standar pelaporan internasional sejak tahun 2007. Tindakan ini merupakan wujud keyakinan sekaligus komitmen Perusahaan, bahwa dalam menjalankan usahanya, kinerja ekonomi, sosial, dan lingkungan, serta tata kelola yang baik dan penciptaan nilai dalam semua aspek tersebut, adalah bagian fundamental yang tak terpisahkan dari Perusahaan, sama halnya dengan kinerja keuangan. Selain itu, Perusahaan juga meyakini bahwa dengan menyampaikan laporan tahunan yang terpadu, para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya dapat memperoleh gambaran yang lebih utuh dan menyeluruh mengenai kinerja Perusahaan di tahun 2011.
STANDAR PELAPORAN Bagian-bagian dari Laporan Tahunan 2011 yang memuat pelaporan yang terkait dengan kinerja operasional dan keuangan Perusahaan disusun dengan mengacu pada prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, dan integritas. Dalam memastikan kelengkapan pelaporannya, Perusahaan berpedoman pada persyaratan yang tercantum dalam Lampiran Peraturan BapepamLK No. X.K.6 Tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik.
Untuk mempermudah pencarian aspek-aspek kinerja tertentu yang diungkapkan dalam Laporan ini, pada bagian akhir Laporan telah disajikan Indeks Persyaratan Bapepam-LK No. X.K.6 dan Indeks GRI, yang dapat dimanfaatkan untuk referensi silang. Selain itu, Indeks GRI juga ditampilkan dalam tanda kurung dan dengan warna hijau pada bagian tepi dari setiap judul atau paragraf yang relevan dengan kriteria tertentu dalam GRI Guidelines. (3.12)
PERIODE DAN FREKUENSI PELAPORAN Laporan Tahunan 2011 ini mencakup seluruh kegiatan Perusahaan dalam semua aspek yang berlangsung dalam periode 1 Januari 2011 hingga 31 Desember 2011. Laporan Keberlanjutan, yang mulai tahun 2010 merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Tahunan, disampaikan satu kali setiap tahun, dan melanjutkan kesinambungan dari laporan pendahulunya, Laporan Tahunan 2010 yang terbit bulan April 2011. (3.1, 3.2, 3.3)
PENETAPAN ISI DAN PENGGUNA LAPORAN (3.5) Prinsip materialitas yang digunakan dalam menetapkan isi Laporan Keberlanjutan dilaksanakan dengan pengungkapan berbagai topik dan indikator kinerja yang relevan dengan pengaruh dan dampak kegiatan bisnis Perusahaan dalam aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
METODE PENGUKURAN DATA
Laporan ini dimaksudkan untuk dijadikan bahan pegangan yang informatif dalam berbagai pertimbangan yang akan dilakukan oleh kelompok-kelompok pemangku kepentingan strategis, yang mencakup pemegang saham, pemasok dan mitra kerja, konsumen, karyawan, komunitas setempat, masyarakat luas dan media, serta pemerintah dan otoritas pasar modal.
Laporan ini tidak mengandung pernyataan ulang (restatement) atas informasi apapun yang diberikan pada laporan-laporan pendahulunya yang mencerminkan adanya perubahan signifikan akibat perubahan dalam natur bisnis Perusahaan, struktur dan kepemilikan Perusahaan, ataupun metode pengukuran. Data dari tahun 2010 yang dicantumkan dalam Laporan ini digunakan sematamata untuk tujuan perbandingan. (2.9, 3.10)
LINGKUP DAN BATASAN LAPORAN
Lingkup, batasan, dan metode pengukuran untuk Laporan ini tidak mengalami perubahan dibandingkan yang digunakan untuk laporanlaporan pendahulunya. (3.11)
Laporan Tahunan 2011 ini merupakan kompilasi dari kinerja Perusahaan dan anakanak perusahaannya, serta proyek-proyek dan kerjasama dengan pihak lain, yang berlangsung selama tahun 2011. Laporan ini mengulas hal-hal material yang terkait aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dari kegiatan Perusahaan dan berbagai entitasnya, di seluruh daerah operasionalnya. Tidak ada pembatasan spesifik terkait aspek tertentu dalam penetapan lingkup Laporan ini. (3.6, 3.7) Untuk memastikan keterbandingan antarperiode waktu dan antarentitas di dalam Perusahaan, dasar dalam melakukan konsolidasi informasi dan kinerja Perusahaan dengan anakanak perusahaan dan entitas lainnya adalah standar akuntansi umum (untuk pengungkapan yang bersifat finansial) dan prinsip kelayakan dan konsistensi (untuk pengungkapan nonfinansial). (3.8)
Perusahaan menerapkan beragam metode dan teknik pengumpulan dan pengukuran data kuantitatif dalam menyusun Laporan ini, sesuai dengan kondisi setiap jenis data. Beberapa jenis data diukur dan dilaporkan dalam satuan standar internasional yang dinyatakan dalam protokol GRI. Teknik pengumpulan data untuk beberapa indikator juga telah mengalami penyempurnaan dibandingkan tahun sebelumnya (2010) sehingga dalam pelaporannya, sebagian data disajikan secara lebih komprehensif. (3.9)
PERUBAHAN SIGNIFIKAN DALAM PELAPORAN
LAPORAN DALAM BAHASA LAIN Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk Tahun 2011, yang memadukan Laporan Kinerja Keuangan dengan Laporan Keberlanjutan, juga tersedia dalam versi bahasa Inggris. Laporan Tahunan dalam bahasa Inggris dapat diperoleh melalui Sekretaris Perusahaan dan dapat diunduh langsung dari situs www.timah.com.
5 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Topik-topik yang diprioritaskan dalam Laporan Keberlanjutan adalah topik-topik keberlanjutan yang bersinggungan langsung dengan kepentingan kelompok-kelompok pemangku kepentingan yang keterlibatannya dipandang strategis oleh Perusahaan. Topik-topik tersebut antara lain: kinerja operasional dan keuangan, tata kelola, strategi umum, peningkatan kualitas sumber daya manusia, penjaminan keselamatan dan kesehatan kerja, praktik ketenagakerjaan, pemanfaatan sumber daya alam, pelestarian lingkungan, pengelolaan tambang, dan pemberdayaan masyarakat.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Laporan Tahunan Terpadu merupakan gabungan dari Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan Perusahaan yang mengacu pada standar pelaporan nasional dan internasional.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
6
Profil PT Timah (Persero) Tbk
(2.1, 2.8)
PT Timah (Persero) Tbk (“PT Timah”) adalah perusahaan eksportir timah sekaligus perusahaan penambangan timah terintegrasi terbesar di dunia.
P
Produk PT Timah yang utama adalah logam timah, sementara produk-produk lainnya meliputi produk spesifik berbasis timah, batubara, dan pasir industri. PT Timah memproduksi 38.132 metrik ton logam timah di tahun 2011, dengan lebih dari 95% total produksinya diekspor ke seluruh dunia, dan menguasai 11% pangsa pasar global. Pada tahun 2011 PT Timah membukukan pendapatan total sebesar Rp 8,75 triliun dan laba bersih senilai Rp 897 miliar, dengan total aset senilai Rp 6,57 triliun. Wilayah operasional PT Timah meliputi 117 wilayah izin usaha penambangan (IUP) di Provinsi Bangka Belitung dan Kepulauan Riau, dengan sejumlah operasi sekundernya di Provinsi Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Banten, dan Jakarta.
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Hingga akhir tahun 2011 PT Timah mempekerjakan 6.341 karyawan, 3.948 diantaranya karyawan tetap.
Pengelolaan Lingkungan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Referensi dan Indeks
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten ‘TINS’. Kapitalisasi pasar saham TINS per 31 Desember 2011 mencapai Rp 8,4 triliun.
PT Timah (Persero) Tbk
Tanggal Pembentukan
2 Agustus 1976
Perusahaan Dasar Hukum
Akta Notaris No. 136 Tanggal 28 Juni 2010 (Terakhir)
Modal Dasar
1 Saham Seri A dan 9.999.999.999 Saham Seri B
Modal Ditempatkan dan
1 Saham Seri A dan 5.033.019.999 Saham Seri B
Disetor Penuh Struktur Kepemilikan
Pemerintah Republik Indonesia 65% Masyarakat 35%
7
Perusahaan Bidang Usaha Utama
Perusahaan induk yang melakukan kegiatan operasi penambangan timah dan melakukan jasa pemasaran kepada kelompok usaha
Alamat Perusahaan
Kantor Pusat Jl. Jenderal Sudirman No. 51 Pangkalpinang, Bangka Propinsi Bangka Belitung Tel. : (0717) 4258000 Faks. : (0717) 4258080 Email :
[email protected] Website : www.timah.com
KRITERIA
Satuan
2011
2010
Jumlah produk utama yang dijual
Logam timah
metrik ton
33.971
40.507
Batubara
metrik ton
884.433
1.175.625
Pendapatan bersih
juta Rp
8.749.617
8.339.254
Total aktiva
juta Rp
6.569.807
5.881.108
Modal kerja bersih
juta Rp
3.209.442
2.839.372
Kapitalisasi pasar (per 31 Desember)
juta Rp
8.405.143
13.841.000
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Nama Perusahaan
LAPORAN TAHUNAN 2011
PT Timah berkantor pusat di Pangkalpinang, Bangka, Indonesia, dan sahamnya
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
1
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
2 4
5
LAPORAN TAHUNAN 2011
3
7
8
9
10
11
12
13
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
8
6
Peristiwa Penting 2011
(MM11) 14
15
16
17
18 18
19
20
21
22
Analisis Kinerja Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
23
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
24
25
26
28
29
30
Referensi dan Indeks
Mei
Juli
November
(1)
(9)
(17)
(25)
12-14: Workshop Geologi Tambang 2011.
12: Yayasan Bakti Timah menerima bantuan tiga unit mobil ambulans.
19-20: Temu Produksi PT Timah Tbk dan Anak Perusahaan 2011.
17: Pendidikan Awal Karyawan Sarjana Angkatan 2005-2011.
(2)
(10)
(18)
(26)
17-25: Pelatihan Kepemimpinan dan Bela Negara Pimpinan Timah di Kopassus, Cijantung.
20-21: Customer Gathering Tahunan 2011 diselenggarakan di Jakarta.
21: PT Timah dan Kejati menanam pohon dan menebar benih ikan di Desa Padang Baru, Bangka Tengah, dalam rangka Hari Bhakti Adhyaksa ke-51.
17: Penandatanganan MoU antara PT Timah Tbk dengan Program MBA Institut Teknologi Bandung.
(19)
Desember
(11)
Februari (3) 2: Peringatan Bulan Gernas K3 dengan pusat kegiatan di Unit Metalurgi Mentok.
(4) 4: Sosialisasi Perjanjian Kerja Bersama Periode 2010-2011 oleh Ikatan Karyawan Timah.
Maret (5) 17: Peletakan batu pertama pembangunan pabrik Tin Chemical di Bangka Barat.
(6) 25: Bakti Sosial kerjasama PT Timah dengan RSPAD Gatot Subroto dengan kegiatan operasi bibir sumbing.
(7)
23: Workshop 3.0 MVVM – Pembentukan Visi dan Misi PT Timah (Persero) Tbk diselenggarakan di Jakarta.
(12) 25: Penganugerahan Satya Bakti Kencana Masa Bakti 30 Tahun untuk 72 karyawan PT Timah.
(13) 23: Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Timah (Persero) Tbk tahun buku 2010 diselenggarakan di Jakarta.
Juli (14) 4 Juli-2 Agustus: Bulan Bakti PT Timah dan Jalan Sehat Keluarga Besar Timah dalam rangka perayaan ulang tahun ke-35 PT Timah Tbk.
(15)
April
(16)
26: Penyelenggaraan Dredging Community Night dan Peluncuran Slogan “Go Offshore Go Deeper” dan Seminar 100 Tahun Kapal Keruk di Indonesia.
(20) 29: Pemberian bantuan rumpon dan atraktor cumi untuk nelayan di Pulau Bangka oleh Satuan CSR PT Timah.
Juni
26: Penanaman 4.365 pohon bekerja sama dengan Kowani di Desa Beluluk, Bangka Tengah, sebagai kontribusi PT Timah untuk penghijauan.
(8)
29: Pembangunan Gedung Serbaguna Pondok Pesantren Hidayatussolihin dibantu oleh Satuan CSR PT Timah.
5: Pemberian bantuan dua unit ekskavator dari Satuan CSR PT Timah kepada Pemerintah Daerah Bangka Selatan.
19: Peluncuran dan Pencanangan Budaya Kerja, Visi dan Misi Baru PT Timah Tbk.
Agustus (21) 2: Syukuran HUT ke-25 PT Timah (Persero) Tbk.
(22) 2-18: Safari Ramadhan 1432 H Direksi PT Timah dan Anak Perusahaan.
September (23) 13: Satuan CSR PT Timah membangun gedung SMKN 5 Kesehatan dan Farmasi di Pangkalpinang.
Oktober (24) 5: Pemberian bantuan tiga unit ambulans untuk Korem Garuda Jaya, Danlanal Babel, dan Danlanud Tanjungpandan, oleh Satuan CSR PT Timah.
(27) 14: Peletakan batu pertama Stannia EcoPark di Desa Riding Panjang, Kabupaten Bangka.
(28) 15: Penganugerahan Satya Bhakti Timah kepada karyawan dan Purna Bhakti kepada pensiunan PT Timah.
(29) 22: Permulaan renovasi Learning Center PT Timah.
(30) 29: Serah terima Gedung Timah I dan Gedung Timah II dari PT Timah Tbk kepada Universitas Bangka Belitung.
9 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Januari
LAPORAN TAHUNAN 2011
27
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
10
100 Tahun Operasi Kapal Keruk di Indonesia 18
Analisis Kinerja Keuangan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Penyematan Pin dan Penyerahan sertifikat penghargaan kepada para Dredge Master atau Kuasa Kapal Keruk yaitu nama jabatan pimpinan Kapal Keruk di PT Timah
Dalam rangka memperingati 100 tahun aplikasi teknologi kapal keruk di Indonesia, PT Timah sebagai salah satu perusahaan pengguna aplikasi penambangan tersebut mengadakan acara Indonesia Dredging Week 2011. Kegiatan yang terdiri atas seminar, konvensi, pameran, malam komunitas, dan kunjungan ke lapangan ini dibuka pada tanggal 26 April 2011 di Hotel Novotel, Pangkalpinang, Bangka. Topik-topik yang dibahas pada rangkaian seminar antara lain teknologi kapal keruk dan teknologi baru untuk penambangan lepas pantai, pemanfaatan timah sebagai logam ramah lingkungan, kinerja PT Timah sebagai BUMN, risiko dan potensi lingkungan dari penambangan lepas pantai, regulasi dan kebijakan mineral Indonesia, dan masih banyak lagi.
Dalam rangkaian acara Indonesia Dredging Week 2011, Direktur Utama PT Timah, Wachid Usman, mencanangkan arah strategis Perusahaan, yaitu “Go Offshore, Go Deeper.” Semboyan ini mencerminkan upaya Perusahaan—yang berpengalaman cukup lama dalam operasional kapal keruk—untuk menjawab tantangan baru yaitu penambangan lepas pantai pada kedalaman lebih dari 50 meter (di mana cadangan timah masih melimpah), dengan melakukan alih teknologi kapal keruk menjadi bucket wheel dredge (BWD). Teknologi kapal keruk memang bukan sesuatu yang asing lagi di dunia pertambangan nasional. Kapal keruk yang pertama digunakan di Indonesia, KK Dabo buatan pabrik di Belanda, beroperasi di perairan pesisir Dabo Singkep sejak tahun 1910. Di perairan Bangka Belitung sendiri, kapal keruk yang pertama kali beroperasi adalah KK Sijuk, sejak tahun 1920.
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
11 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Ikhtisar Keuangan dalam juta Rupiah
2011
2010
2009
2008
2007
Pendapatan Bersih
8.749.617
8.339.254
7.709.856
9.053.082
8.542.393
Laba Kotor
1.973.281
1.924.142
1.152.987
2.718.630
3.176.045
655.685
550.714
464.443
648.426
443.404
LABA RUGI
Biaya Penjualan, Umum dan Administratif Laba Usaha
1.317.597
1.310.779
688.544
2.070.204
2.732.641
Laba Sebelum Pajak
1.268.085
1.127.327
549.163
2.108.929
2.653.922
896.780
947.936
313.751
1.342.358
1.784.594
5.033.020
5.033.020
5.033.020
5.033.020
503.302
178
188
62
267
355
LAPORAN TAHUNAN 2011
Laba Bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
12
DATA SAHAM Jumlah Saham Beredar (ribuan lembar) Laba Bersih per Saham Dasar (Rupiah)
*
94
31
133
1.773
Beban Bunga (netto)
(13.799)
(4.985)
42.544
(1.412)
26.006
Depresiasi dan Amortisasi
273.769
270.782
250.117
177.577
163.068
1.528.056
1.393.124
841.824
2.285.094
2.842.996
Modal Kerja Bersih
3.209.442
2.839.372
2.070.085
2.665.000
2.572.721
Jumlah Aktiva
6.569.807
5.881.108
4.855.712
5.785.003
5.032.712
127.440
134.184
125.270
131.524
65.860
Dividen (Rupiah/Saham)
Penghasilan Sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan dan Amortisasi (EBITDA) LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI
Jumlah Investasi Jumlah Liabilitas
1.972.012
1.678.033
1.425.361
1.964.156
1.673.393
Jumlah Ekuitas**
4.597.795
4.203.075
3.430.064
3.820.581
3.359.046
413.790
505.828
634.886
575.676
324.949
7.158
6.758
6.771
6.805
5.647
Pembelanjaan Modal Biaya Operasional
643.675
431.748
364.318
365.700
-
Hutang Lancar
1.421.976
1.269.482
1.103.074
1.640.906
1.350.230
Aktiva Lancar***
4.631.418
4.108.890
3.173.159
4.305.906
3.922.951
Hutang Bank
RASIO KEUANGAN Marjin Laba Kotor
23%
23%
15%
30%
37%
Marjin Laba Usaha
15%
16%
9%
23%
32%
Marjin Laba Bersih
10%
11%
4%
15%
21%
Marjin EBITDA
17%
17%
11%
25%
33%
Rasio Laba terhadap Ekuitas****
27%
30%
9%
11%
59%
Rasio Laba terhadap Total Aktiva
14%
16%
6%
23%
36%
326%
324%
292%
262%
291%
14%
10%
11%
10%
0%
Rasio Lancar Rasio Hutang Bank terhadap Ekuitas Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas
43%
40%
42%
51%
50%
Rasio Kewajiban terhadap Aktiva
30%
29%
29%
34%
33%
Rasio SGA terhadap Penjualan Rasio COGS terhadap Penjualan
7%
7%
6%
7%
5%
77%
77%
85%
70%
63%
* Akan ditentukan berdasarkan Hasil RUPS Tahun Buku 2011. ** Ekuitas Perusahaan per 31 Desember 2010 disajikan kembali sesuai IFRS. *** Aktiva Lancar Perusahaan per 31 Desember 2010 disajikan kembali sesuai IFRS. **** Rasio Laba terhadap Ekuitas disesuaikan perhitungannya menurut Keputusan Menteri BUMN No. 100 Tahun 2002.
JUMLAH AKTIVA & JUMLAH EKUITAS
MODAL KERJA & PEMBELANJAAN MODAL
RASIO HARGA SAHAM TERHADAP LABA BERSIH PER SAHAM
‘07
‘08
‘09
‘10
‘11
‘07
RASIO LANCAR
32
‘09
‘10
‘07
326
292
‘08
‘09
53%
262 35% 15
23%
9%
4 ‘07
20%
9
8
‘08
‘09
‘10
‘11
RASIO KEWAJIBAN TERHADAP EKUITAS
‘07
‘08
‘09
‘10
‘11
RASIO LABA TERHADAP TOTAL AKTIVA
‘07
‘08
‘09
‘10
‘11
LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah)
35% 50
355 51
42
40
43 267
23% 16%
14%
6% ‘07
‘08
‘09
‘10
‘11
‘07
‘08
‘09
188
178
‘10
‘11
62 ‘10
‘11
‘07
‘08
‘09
3.209
2.839
2.573 325
‘11
RASIO LABA TERHADAP EKUITAS
324 291
‘08
Pembelanjaan Modal
Modal Kerja
5.785 3.821 4.856 3.430 5.881 4.203 6.570 4.598
3.359
314 1.311 948 1.318 897
5.033
2.733
‘11
1.785 2.070 1.342 689
8.750
‘10
(dalam miliar Rupiah) Jumlah Ekuitas
Jumlah Aktiva
‘10
‘11
LAPORAN TAHUNAN 2011
‘09
Laba Bersih
13 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
‘08
1.973
8.339 1.153
1.924
2.719
7.710
9.053.
8.542 3.176
‘07
Laba Usaha
Laba Kotor
414
(dalam miliar Rupiah) Pendapatan
506
(dalam miliar Rupiah)
2.070
LABA USAHA & LABA BERSIH
(dalam miliar Rupiah)
Referensi dan Indeks
635
PENDAPATAN & LABA KOTOR
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
2.665.
Pengelolaan Lingkungan
576
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Ikhtisar Kinerja Saham Kinerja Saham PT Timah Tbk (TINS) Sepanjang 2011 Tertinggi (Rp)
Terendah (Rp)
Harga Penutupan (Rp)
Rata-rata
Volume Transaksi (Lembar)
Januari
2.925
2.475
2.750
2.695
396.511.500
Februari
2.975
2.625
2.700
2.800
214.750.000
Maret
2.800
2.475
2.775
2.637
291.040.000
April
2.925
2.675
2.875
2.814
285.463.500
Mei
2.900
2.575
2.600
2.694
244.001.500
Juni
2.650
2.325
2.500
2.501
188.834.000
Juli
2.675
2.425
2.450
2.540
292.746.000
Agustus
2.475
1.870
2.225
2.231
363.812.500
September
2.350
1.650
1.770
2.050
191.882.500
Oktober
2.050
1.550
1.990
1.801
326.487.000
November
2.000
1.700
1.730
1.842
134.755.000
Desember
1.780
1.650
1.670
1.699
99.264.000
LAPORAN TAHUNAN 2011
2011
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
14
2011
Volume Transaksi (ribuan lembar)
2010
Kuartal Pertama
Kuartal Kedua
Kuartal Ketiga
Kuartal Keempat
Kuartal Pertama
Kuartal Kedua
Kuartal Ketiga
Kuartal Keempat
902.302
718.299
848.441
560.506
883.502
1.007.039
1.581.729
1.019.080
Harga Tertinggi (Rp)
2.975
2.925
2.675
2.050
2.425
2.825
3.175
3.475
Harga Terendah (Rp)
2.475
2.325
1.650
1.550
1.940
1.780
2.025
2.550
Harga Penutupan (Rp)
2.775
2.500
1.770
1.670
2.375
2.150
3.150
2.750
GRAFIK PERGERAKAN HARGA SAHAM TIMAH 2011 (dalam Rupiah) 3.000 2.500 2.000 1.500 1.000
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agu
Sep
Okt
Nov
Des
Sep
Okt
Nov
Des
GRAFIK VOLUME PERDAGANGAN SAHAM 2011 (dalam Juta lembar saham) 400 350 300 250 200 150 100 50
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agu
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Tata Kelola Perusahaan
Pengelolaan Lingkungan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Referensi dan Indeks
Ikhtisar Kinerja Operasional
(USD/ mton)
‘09
‘10
‘11
‘07
18.692 13.558
14.438
‘11
19.981
26.714 ‘10
33.971
‘09
40.507
‘08
‘07
‘08
‘09
‘10
‘11
LAPORAN TAHUNAN 2011
‘08
49.240
‘07
46.438
‘11
38.132
‘10
40.413
37.486
‘09
45.086
37.615
‘08
37.701
47.074 ‘07
58.927
HARGA JUAL RATA-RATA TIMAH
(mton)
49.029
VOLUME PENJUALAN LOGAM TIMAH
(mton)
58.325
VOLUME PRODUKSI LOGAM TIMAH
58.086
VOLUME PRODUKSI BIJIH TIMAH (mton)
MARGIN USAHA PER TON
JUMLAH KP/IUP DARAT & LAUT
(USD/mton)
LUAS KP/IUP DARAT & LAUT (hektare)
4.974
4.447
4.506
113
115
114
117
522.460 512.764 519.080 513.042
521.066
104
3.504
1.529
‘07
‘08
‘09
‘11
‘10
CADANGAN TIMAH
‘07
‘08
‘09
‘10
‘11
JUMLAH KARYAWAN TETAP
(mton)
387.967 373.978 347.502
357.641
4.559 4.126
4.023 4.084
3.948
276.147
‘07
‘08
‘09
‘10
‘11
‘07
‘08
‘09
‘10
‘11
‘07
‘08
‘09
‘10
‘11
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
15
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Ikhtisar Kinerja Ekonomi, Sosial dan Lingkungan Ikhtisar Kinerja Ekonomi Nilai Ekonomi yang Diterima Perusahaan (EC1) Pendapatan usaha Pendapatan bunga dan deposito
LAPORAN TAHUNAN 2011
Jumlah nilai ekonomi yang diterima
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
16
Nilai Ekonomi yang Didistribusikan (EC1)
(dalam jutaan Rp)
2011
2010
+/- (%)
8.749.617
8.339.254
5
39.029
20.594
90
8.788.646
8.359.848
5
2011
2010
+/- (%)
6.354.212
5.388.837
18
Gaji karyawan dan tunjangan lainnya
940.285
792.833
19
Dividen
473.939
156.871
202
22.422
15.028
49
1.554.847
1.140.042
36
31.603
24.076
31
Jumlah nilai ekonomi yang didistribusikan
9.377.308
7.517.687
25
Nilai ekonomi yang ditahan (EC1)
(588.662)
842.161
-170
Biaya operasional
Bunga pinjaman jangka pendek Kontribusi kepada Pemerintah Pusat & Daerah Kontribusi kepada masyarakat
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Referensi dan Indeks
Ikhtisar Kinerja Sosial
Bina Lingkungan - Penyaluran Dana (juta Rp) Program CSR - Penyaluran Dana (juta Rp)
2010
22.296
14.752
51
711
594
20
+/- (%)
6.134
4.083
50
31.604
18.281
73
1.806.250
1.400.000
29
Biaya Pensiun Karyawan (juta Rp)
89.670
90.200
-1
Biaya Pelatihan Karyawan (juta Rp)
22.173
17.045
30
4.754
3.859
23
Upah Kerja Minimum (Rp)
Jumlah Peserta Pelatihan
17
Ikhtisar Kinerja Lingkungan 2011 Konsumsi Energi (GJ) Luas Lahan Pascatambang yang Direklamasi (ha) Konsumsi Air Unit Metalurgi (kiloliter) Material Daur Ulang dalam Peleburan (ton) Biaya CSR Pelestarian Alam (Rp)
LAPORAN TAHUNAN 2011
Program Kemitraan - Mitra Binaan (orang)
2011
2.943.959
2010
+/- (%)
3.267.951
-10
672
475
41
594.700
502.784
18
55.344
72.085
-23
69.095.000
2.470.574.700
-97
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Program Kemitraan - Penyaluran Dana (juta Rp)
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
18
Penghargaan dan Sertifikasi 2011
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
Sertifikasi Sertifikasi yang dimiliki PT Timah (Persero) Tbk dan masih berlaku hingga akhir 2011 adalah: (2.10) 1. Sertifikat ISO 9001:2008 untuk PT Timah (Persero) Tbk dan PT Dok & Perkapalan Air Kantung.
19 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Berikut adalah berbagai penghargaan yang diraih oleh PT Timah (Persero) Tbk selama tahun 2011: (2.10) 1. Peringkat PROPER Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup. 2. Emergency Response Group (ERG) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) – Januari 2011. 3. Top 100 Companies in Asia with Good IT Initiatives untuk tahun 2011 dari Garner USA – Mei 2011. 4. The Best Company of the Year – ASEAN Business & Company Award 2011 dari Pusat Prestasi Indonesia – Mei 2011. 5. Medali Emas Cabang Kesenian kategori BUMN Mencari Bakat dalam acara Pekan Olahraga dan Seni BUMN 2011 – Oktober 2011. 6. Kinerja Keuangan Sangat Baik dari majalah Infobank – Oktober 2011. 7. Best Operation Management dari Majalah Business Review – Nopember 2011. 8. Penghargaan Upakarti Pratama Keselamatan Pertambangan dari Kementerian ESDM untuk Unit Metalurgi Mentok – Nopember 2011. 9. Best Disclosure and Transparency Award dari Indonesian Institute for Corporate Directorship – Desember 2011. 10. “Best of the Best” Award dari majalah Forbes Indonesia – Desember 2011. 11. Anugerah Peduli Pendidikan 2011 dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan – Desember 2011. 12. Trusted Company dalam Good Corporate Governance Award dari Indonesian Institute for Corporate Governance – Desember 2011. 13. Indonesia Sustainability Reporting Award 2011, Commendation for Integrated Reporting, dari National Center for Sustainability Reporting – Desember 2011.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Penghargaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
LAPORAN TAHUNAN 2011
INSMERDA LEBANG Komisaris Utama
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
20
Analisis Kinerja Keuangan
P Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
Pemegang Saham yang terhormat,
Laporan Dewan Komisaris
LAPORAN TAHUNAN 2011
Gejolak politik maupun ekonomi global yang terjadi sepanjang tahun 2011 telah berdampak pada harga maupun permintaan dunia akan timah, kondisi tersebut sangat berpengaruh pada PT Timah (Persero), Tbk.
Pada tahun 2011, Perusahaan berhasil memproduksi bijih timah maupun logam timah sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran yang telah ditetapkan, walaupun untuk logam timah jumlahnya mengalami penurunan 6% dibandingkan tahun sebelumnya akibat berhenti beroperasinya sejumlah kapal keruk Perusahaan. Untuk itu Dewan Komisaris terus mendorong Perusahaan untuk segera menyelesaikan proses alih teknologi kapal keruk menjadi bucket wheel dredge (BWD), yang akan berdampak peningkatan produksi timah offshore sehingga dapat mengurangi ketergantungan Perusahaan terhadap tambang-tambang darat sebagai sumber pasokan bijih timahnya. Beberapa isu negatif penambangan darat serta adanya kerusakan kapal keruk telah berdampak pada penurunan produksi timah. Sementara itu, dari sisi penjualan logam timah, terjadi penurunan volume sebesar 16% dari penjualan tahun sebelumnya. Namun, Perusahaan dapat membukukan pendapatan sebesar Rp 8,7 triliun
dan mencatat laba sebelum pajak sebesar Rp 1,3 triliun, yang keduanya sedikit lebih tinggi daripada tahun 2010. Dewan Komisaris berharap agar Perusahaan dapat lebih fokus untuk mempersiapkan SDM yang lebih profesional dan berkualitas serta alat produksi yang lebih tangguh dan canggih, seperti menggantikan kapal isap dengan BWD yang akan merupakan teknologi penambangan andalan Perusahaan di masa depan. Perusahaan juga diharapkan semakin efisien dan produktif dalam melakukan kegiatan operasional utamanya melalui peningkatan teknologi produksi sekaligus melaksanakan programprogram diversifikasi usahanya secara simultan. Evaluasi secara menyeluruh perlu juga dilakukan terhadap anak-anak perusahaan, proyek-proyek pengembangan usaha dan penyertaan modal usaha. Dengan demikian diharapkan pada tahun 2012 dan seterusnya, pencapaian kinerja usaha Perusahaan dapat lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
21
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Pengawasan Kinerja Direksi
LAPORAN TAHUNAN 2011
Memperhatikan pencapaian produksi maupun penjualan di tahun 2011, Dewan Komisaris meminta kepada Direksi untuk terus meningkatkan kemampuan Perusahaan dalam memproduksi bijih dan logam timah, agar Perusahaan selalu memiliki persediaan dan kemampuan yang memadai untuk menghadapi permintaan pasar.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
22
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Untuk itu, Dewan Komisaris memberikan penghargaan khusus bagi upaya Direksi untuk memelopori diciptakannya Indonesian Tin Market (INATIN) sebagai pasar fisik untuk logam timah di Indonesia pada penghujung 2011. Langkah strategis tersebut telah menunjukkan inisiatif Direksi untuk mengangkat posisi Perusahaan sekaligus negara Indonesia sebagai salah satu produsen timah terbesar pada skala global. Dewan Komisaris mendorong Direksi
Dewan Komisaris memberikan penghargaan khusus bagi upaya Direksi untuk memelopori diciptakannya Indonesian Tin Market (INATIN) sebagai pasar fisik untuk logam timah di Indonesia pada penghujung 2011. Langkah strategis tersebut telah menunjukkan inisiatif Direksi untuk mengangkat posisi Perusahaan sekaligus negara Indonesia sebagai salah satu produsen timah terbesar pada skala global. Terhadap gejolak harga timah dunia yang fluktuatif, Dewan Komisaris menekankan pentingnya meningkatkan kemampuan adaptif Perusahaan terhadap perubahan harga tersebut sehingga dapat merumuskan dan melaksanakan strategi untuk memanfaatkan momen harga tertinggi dengan volume perdagangan yang tinggi. Sementara itu, penurunan harga timah dunia yang cukup tajam pada paruh kedua tahun 2011 memberikan suatu pembelajaran bagi Perusahaan khususnya dalam hal peran dan pengaruhnya sebagai penentu harga timah, mengingat posisi PT Timah (Persero) Tbk sebagai perusahaan eksportir timah terbesar di dunia.
untuk terus mengembangkan usaha PT Timah (Persero) Tbk yang profitable meliputi produkproduk spesifik berbahan dasar timah, misalnya tin solder dan tin chemical, sekaligus melakukan investasi usaha di bidang-bidang lain yang tidak terkait secara langsung dengan bisnis inti Perusahaan, seperti penambangan batubara. Dewan Komisaris juga kembali menyampaikan harapannya kepada Pemerintah selaku salah satu pemangku kepentingan utama di Perusahaan, terutama dalam menegakkan berbagai aturan terkait kegiatan penambangan timah di Indonesia. Secara khusus, Dewan Komisaris mencatat perlunya dilakukan langkah-langkah nyata terkait penertiban pelaku penambangan liar, yang tak hanya mengganggu kegiatan operasional Perusahaan tetapi juga
membahayakan diri mereka sendiri dan merusak lingkungan. Dewan Komisaris mendorong segenap jajaran Perusahaan untuk dapat membina hubungan yang lebih baik dengan Pemerintah Daerah untuk menanggulangi masalah-masalah yang biasanya dijumpai di wilayah operasi Perusahaan.
Praktik dan Pengawasan Tata Kelola Perusahaan (1.1) Sepanjang tahun 2011, Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan atas kinerja Direksi pada seluruh aspek yang relevan, proses koordinasi yang kontinu antara Dewan Komisaris dan Direksi untuk memastikan keberlangsungan usaha PT Timah (Persero) Tbk dapat berlangsung lebih cepat, efektif, dan optimal.
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Risiko Usaha, serta Komite Good Corporate Governance (GCG). Atas pencapaian Perusahaan di bidang tata kelola, khususnya dalam penerapan prinsip transparansi, pada tahun 2011 PT Timah (Persero) Tbk mendapatkan Best Disclosure and Transparency Awards dari Indonesian Institute for Corporate Directorship, serta dinobatkan sebagai salah satu Trusted Company dalam Good Corporate Governance Award yang diselenggarakan oleh Indonesian Institute for Corporate Governance.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (1.1) Dewan Komisaris sepenuhnya menyadari bahwa berbagai kegiatan bisnis Perusahaan menghadirkan dampak sosial dan dampak
Dewan Komisaris memberikan apresiasi kepada Direksi yang tahun lalu telah berinisiatif untuk memadukan Laporan Tahunan dengan Laporan Keberlanjutan dalam suatu Laporan Tahunan Terpadu yang lengkap, komprehensif, dan berpedoman kepada Global Reporting Initiative (GRI). Inisiatif tersebut berbuah positif karena PT Timah (Persero) Tbk menerima Indonesia Sustainability Reporting Award – Commendation for Integrated Reporting di tahun 2011 dari National Center for Sustainability Reporting. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh lima komite di bawah Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit, Komite Nominasi, Remunerasi, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Komite Corporate Social Responsibility (CSR) dan Paska Tambang, Komite
Referensi dan Indeks
lingkungan terhadap masyarakat sekitarnya. Perusahaan perlu senantiasa memenuhi kewajibannya untuk mengelola dampakdampak tersebut. Dengan demikian, dapat tercipta nilai tambah yang positif dan monumental serta relevan terhadap
1. Harga Timah berdasarkan LME Cash Settlement pada tanggal 11 April 2011 2. Harga Timah berdasarkan LME Cash Settlement pada tanggal 15 Desember 2011
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
23 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
LAPORAN TAHUNAN 2011
terdapat pemaparan mengenai kinerja finansial, operasional, ekonomi, sosial, lingkungan, dan tata kelola Perusahaan. Inisiatif tersebut berbuah positif karena PT Timah (Persero) Tbk menerima Indonesia Sustainability Reporting Award – Commendation for Integrated Reporting di tahun 2011 dari National Center for Sustainability Reporting (NCSR).
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
24
Kapal Isap Produksi (KIP) merupakan armada produksi penambangan lepas pantai yang dibangun oleh perusahaan.
pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan yang berkelanjutan. Perusahaan senantiasa menyisihkan sebagian dari keuntungannya untuk membiayai beragam program peningkatan kualitas sosial dan lingkungan, yang dilandaskan pada prinsip Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility—CSR). Dewan Komisaris juga mendukung upaya Perusahaan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menciptakan nilai tambah yang sifatnya monumental dan dapat dirasakan secara langsung, di samping itu secara internal Perusahaan juga berupaya meningkatkan pemberdayaan karyawan, pengakuan hak asasi dan hak-hak karyawan lainnya, perhatian terhadap keselamatan kerja karyawan, serta peningkatan kesejahteraan karyawan. Dewan Komisaris memberikan apresiasi kepada Direksi yang tahun lalu telah berinisiatif untuk memadukan Laporan Tahunan dengan Laporan Keberlanjutan dalam suatu Laporan Tahunan Terpadu yang lengkap, komprehensif, dan berpedoman kepada Global Reporting Initiative (GRI), dalam Laporan Tahunan Terpadu ini
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 23 Juni 2011, dilakukan perubahan terhadap komposisi Dewan Komisaris, yakni penggantian Sdr. Wimpy S. Tjetjep oleh Sdr. Suhendro sebagai anggota baru Dewan Komisaris. Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada Sdr. Wimpy S. Tjetjep atas segala kontribusi yang telah beliau berikan terhadap Perusahaan semasa menjabat sebagai Komisaris. Semoga beliau dapat terus berkarya dan mendapatkan segala yang terbaik bagi masa depannya. Dewan Komisaris juga menyambut Sdr. Suhendro sebagai anggota dan berharap keberadaan beliau dapat berperan penting terhadap kemajuan Perusahaan khususnya terhadap pencapaian kinerja pengawasan Dewan Komisaris. Pergantian tersebut diharapkan menjadi penyegaran dalam menjadikan Dewan Komisaris yang solid untuk mendukung kemajuan Perusahaan khususnya terhadap pencapaian kinerja pengawasan Dewan Komisaris.
Meraih Keberhasilan di Masa Depan Dewan Komisaris telah meninjau Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan untuk tahun
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
2012 yang telah disusun oleh Direksi, dan memandang bahwa sasaran-sasaran yang dimuat di dalamnya terdefinisi dengan baik, logis, dan juga terukur, sehingga sepenuhnya dapat dicapai di tahun 2012.
Rapat Kerja pembahasan RKAP 2012 merupakan wujud penerapan Tata Kelola Perusahaan
pemberdayaan SDM dan penyempurnaan sistem di dalam lingkungan PT Timah (Persero) Tbk sebagaimana tercantum dalam RKAP 2012 dapat bersama-sama diwujudkan oleh Direksi dan segenap karyawan dengan semangat juang tinggi.
Akhir kata, pada kesempatan yang berbahagia ini, Dewan Komisaris ingin menghaturkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Pemegang Saham dan seluruh pemangku kepentingan PT Timah (Persero) Tbk atas dukungan dan perhatiannya bagi Perusahaan selama tahun 2011. Dewan Komisaris juga ingin menyampaikan selamat kepada Direksi dan segenap karyawan PT Timah (Persero) Tbk atas kinerja yang telah ditunjukkan sepanjang tahun 2011. Adalah harapan kita bersama agar di tahun 2012 dan seterusnya, kinerja Perusahaan dapat menjadi semakin baik, profesional, serta selalu siaga dalam menghadapi setiap tantangan.
DEWAN KOMISARIS PT TIMAH (PERSERO) TBK KOMISARIS UTAMA,
INSMERDA LEBANG
25 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Solder Wire merupakan salah satu produk hilir yang dikembangkan oleh Anak Perusahaan
LAPORAN TAHUNAN 2011
Dewan Komisaris berharap agar segala rencana terkait pengembangan usaha, investasi, peningkatan kinerja operasi, serta
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
LAPORAN TAHUNAN 2011
Wachid Usman Direktur Utama
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
26
Analisis Kinerja Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
P
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya, dan juga terima kasih kepada Pemegang Saham yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada Direksi untuk mengelola PT Timah (Persero) Tbk selama 1 (satu) periode, sejak Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 17 April 2007 hingga RUPS Tahun Buku 2011 ini.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Laporan Direksi Selama 5 (lima) tahun, Direksi berusaha meningkatkan pertumbuhan dan pengembangan usaha, sehingga pendapatan Perusahaan berhasil meningkat dua kali lipat dibandingkan periode sebelumnya, yaitu dari sekitar Rp 4 triliun per tahun, menjadi rata-rata Rp 8 triliun per tahun.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
27
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
28
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Secara fundamental, sumber daya Perusahaan juga semakin baik, yaitu meliputi: 1. Regenerasi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk memenuhi kebutuhan operasional maupun pengembangan usaha; 2. Penambahan kapal bor untuk eksplorasi sumber daya mineral; 3. Penambahan kapal isap (cutter suction dredge) untuk memperbesar kapasitas penambangan lepas pantai; 4. Pembukaan Tambang Besar dan Block System Tambang Skala Kecil dalam upaya pengamanan produksi tambang darat; 5. Penempurnaan sistem informasi manajemen dengan implementasi value chain management, e-Procurement, dan manajemen risiko; 6. Pembangunan pabrik Tin Solder dan Tin Chemical sebagai produk hilir timah; dan 7. Perluasan galangan kapal untuk melayani kebutuhan internal maupun jasa pembuatan dan perbaikan kapal/ tongkang kepada pihak eksternal.
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Pada akhir periode ini, Direksi telah menganggarkan pengadaan kapal keruk jenis BWD (bucket wheel dredge) untuk menggantikan beberapa kapal keruk tua yang kurang produktif. Selain itu, Direksi juga telah menyiapkan kawasan untuk pengembangan industri hilir timah maupun mineral ikutan timah yang memiliki nilai ekonomis. Terakhir pada bulan Desember 2011, atas dukungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Kementerian Perdagangan, produk logam timah dipersiapkan memasuki Bursa Komoditi & Derivatif Indonesia, dengan kode INATIN, agar dapat berperan sebagai pricemaker dalam perdagangan timah internasional.
Situasi Lingkungan Usaha Pada semester I 2011, situasi perekonomian dunia membaik, permintaan logam timah mulai meningkat, dan harga timah bergerak naik dari kisaran USD 25.000 per metrik ton ke USD 33.000 per metrik ton. Akan tetapi, pada semester II 2011, dampak krisis ekonomi
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
di Eropa mendorong harga timah turun pada kisaran USD 19.000-22.000/ton. Harga timah rata-rata tahun 2011 dengan demikian menjadi USD 26.930/ton, atau 36% lebih tinggi dibandingkan tahun 2010 sebesar USD 19.700/ ton. Dengan perubahan kurs rata-rata dari Rp 9.182/USD pada tahun 2010 menjadi Rp 8.757/ USD pada tahun 2011, maka harga timah dalam rupiah tahun 2011 lalu meningkat 30% dibandingkan tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2011, situasi industri dan perdagangan timah di Indonesia, terutama di Bangka Belitung, masih dipengaruhi oleh tambang liar dan kolektor bijih timah ilegal. Selain gangguan tambang liar dan kolektor
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
bijih timah ilegal, masalah penyerobotan lahan dan tumpang tindih penggunaan lahan dengan perkebunan sawit juga semakin sulit diatasi. Dalam situasi lingkungan usaha pertambangan yang semakin rumit ini, Direksi berupaya memusatkan perhatian pada tambang laut dengan menambah jumlah kapal isap produksi (KIP) milik Perusahaan maupun melalui kerjasama dengan mitra usaha. Akan tetapi tambang liar di laut (disebut TI Apung) juga bertambah banyak dan semakin membatasi ruang gerak kapal keruk maupun KIP, sehingga operasi penambangan di laut juga tidak dapat mencapai sasaran produksi yang direncanakan.
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja Operasi
Produsen timah Indonesia melakukan gerakan moratorium sebagai bentuk protes terhadap pedagang, yang menggunakan isu krisis ekonomi di Eropa untuk menurunkan harga timah di pasar global. Produksi bijih timah pada tahun 2011 mencapai 37.486 ton, tepat memenuhi sasaran tahun 2011, dan relatif sama dengan produksi bijih tahun sebelumnya. Produksi bijih timah dari tambang laut mencapai 18.351 ton atau 75% dari sasaran 2011, dan menurun 10% dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk mengimbangi penurunan produksi tambang laut, Direksi berupaya meningkatkan pengamanan produksi tambang darat, meskipun diperlukan biaya yang lebih besar. Dengan ketersediaan bahan baku (bijih timah) tersebut, produksi logam timah tahun ini dapat mencapai 38.132 ton atau 101% terhadap sasaran, meskipun masih
SETYO SARDJONO Direktur Operasi
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
29
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2011
lebih rendah 6% dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan penjualan logam timah hanya mencapai 33.971 ton atau 95% terhadap sasaran tahun 2011, dan juga lebih rendah 14% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
30
Penurunan volume penjualan tersebut merupakan bagian dari gerakan moratorium (penundaan) ekspor timah dari Bangka Belitung, ketika harga timah turun sampai USD 19.000/mton pada bulan Oktober 2011, yang bahkan lebih rendah dari pada biaya produksinya. Gerakan moratorium tersebut merupakan protes dari produsen timah Indonesia terhadap pedagang, yang menggunakan isu krisis ekonomi di Eropa untuk menurunkan harga timah di pasar global. Secara fundamental, turunnya harga timah tersebut tidak cukup beralasan, karena stok logam timah di LME (London Metal Exchange) berada pada posisi di bawah normal (16.000 mton), sementara itu produksi timah di Indonesia sedang menurun akibat musim hujan dan kondisi cuaca buruk.
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
kontribusi 9% dari total pendapatan Perusahaan. Hampir seluruh anak-anak perusahaan telah berhasil mencatat laba, kecuali industri hilir timah yang masih belum menguntungkan, karena masih dalam tahap pengenalan ke pasar internasional. Sementara itu, PT Timah Eksplomin yang bergerak di bidang usaha non-timah seperti nikel dan pasir industri belum memberikan kontribusi laba optimal karena masih menjalani pengembangan dan pembenahan. Sementara itu, laba bersih Perusahaan di tahun 2011 mencapai Rp 897 miliar atau 84% dari sasaran dan 5% lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Tidak tercapainya sasaran pendapatan dan laba tahun ini terutama karena pengurangan volume penjualan logam timah pada saat moratorium, dan belum optimalnya penjualan produk hilir timah yang masih dalam tahap pengenalan ke pasar. Di sisi lain, menurunnya laba bersih dibandingkan tahun sebelumnya adalah akibat koreksi pajak, sehubungan dengan restrukturisasi bisnis Perusahaan terkait penerapan Undang-Undang No. 04 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.
Selama moratorium ekspor logam timah pada bulan Oktober hingga Desember 2011, Direksi hanya mengurangi penjualan spot yang memang kurang menguntungkan pada saat harga timah rendah pada waktu itu, sedangkan komitmen dengan pelanggan yang telah mengikat kontrak pembelian masih dilayani seluruhnya dengan baik.
Kinerja Keuangan Pada tahun 2011, pendapatan utama Perusahaan berasal dari usaha pertambangan timah. Sementara itu pendapatan anak-anak perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan batubara, jasa eksplorasi, industri hilir timah, galangan kapal dan usaha non timah lainnya dapat memberikan
Analisis Kinerja Keuangan
M. KRISHNA SYARIF Direktur Keuangan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Total pendapatan bersih Perusahaan secara konsolidasi tahun 2011 mencapai Rp 8,75 triliun atau 95% dari sasaran 2011, tetapi masih lebih besar 5% dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya. Laba usaha mencapai Rp 1,3 triliun atau 91% dari sasaran, dan lebih tinggi 1% dibandingkan tahun sebelumnya.
PENDAPATAN BERSIH (miliar Rp)
8.750
2011
Total aktiva Perusahaan tahun 2011 meningkat 12% dibandingkan tahun 2010, dari Rp 5,88 triliun menjadi Rp 6,57 triliun, terutama karena kenaikan aktiva lancar sebesar 15% dari Rp 4,11 triliun menjadi Rp 4,63 triliun, dan penambahan aset tetap sebesar 11% dari Rp 1,36 triliun menjadi Rp 1,52 triliun. Sementara itu, total kewajiban tahun 2011 meningkat 17% dibandingkan tahun 2010, dari Rp 1,68 triliun menjadi Rp 1,97 triliun. Sebagian besar dari kewajiban Perusahaan merupakan kewajiban jangka pendek untuk kebutuhan operasional. Pada akhir tahun 2011, ekuitas Perusahaan meningkat 9% dibandingkan tahun sebelumnya, dari Rp 4,2 triliun menjadi Rp 4,6 triliun. Arus kas operasi bersih pada tahun 2011 berjumlah Rp 64,3 miliar, pengeluaran kas untuk investasi Rp 420,6 miliar, pembayaran hutang jangka pendek Rp 440,1 miliar, dan pembayaran dividen dengan payout ratio 50% sebesar Rp 473,9 miliar, sehingga arus kas bersih berkurang Rp 181,5 miliar. Saldo kas dan setara kas akhir tahun 2011 menurun 21% dibandingkan tahun lalu, yaitu dari Rp 844 miliar menjadi Rp 667 miliar.
Likuiditas Perusahaan pada akhir tahun 2011 tercatat sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan posisi modal kerja yang naik 13% dan rasio lancar naik 2% dari 324% pada 2010 menjadi 326% pada akhir tahun 2011.
8.339
2010
LABA PERIODE BERJALAN (miliar Rp)
Naiknya total kewajiban pada tahun 2011 menyebabkan rasio kewajiban terhadap total aset Perusahaan naik dari 29% pada tahun 2010 menjadi 30% pada 2011. Tingkat solvabilitas tersebut menunjukkan sehatnya kondisi keuangan Perseroan. Turunnya perolehan laba pada 2011 mengakibatkan turunnya rasio-rasio profitabilitas secara umum apabila dibandingkan tahun sebelumnya. Imbal hasil atas ekuitas (ROE) mengalami penurunan dari 30% menjadi 27%. Akan tetapi, imbal hasil atas investasi (ROI) mengalami peningkatan dari 24% menjadi 25%. Harga saham TINS sepanjang tahun 2011 sangat fluktuatif dan dipengaruhi oleh situasi perekonomian nasional maupun global.
Referensi dan Indeks
897
2011
948
2010
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
31 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Posisi awal tahun dari saham TINS berada pada kisaran Rp 2.700 per lembar saham, dan cenderung menurun hingga mencapai titik terendahnya pada Oktober 2011, sekitar Rp 1.550 per lembar saham. Di akhir tahun 2011, harga saham TINS kembali menanjak hingga level Rp 1.670 per lembar saham.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Pengembangan Usaha
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
32
Sesuai strategi dan kebijakan usaha yang telah ditetapkan dalam rencana jangka panjang Perusahaan, di samping upaya untuk memperkuat bisnis inti dalam bidang pertambangan timah, Perusahaan juga melakukan diversifikasi usaha baik secara vertikal maupun horizontal. Diversifikasi usaha vertikal bertujuan untuk mengembangkan produk hilir timah dan peningkatan nilai tambah mineral ikutan timah, sedangkan diversifikasi usaha horizontal bertujuan untuk memperluas usaha non timah yang berbasis pada kompetensi yang dikuasai Perusahaan. Pada tahun 2011 Perusahaan telah menganggarkan beberapa proyek investasi untuk pembesaran kapasitas produksi dan juga diversifikasi usaha yang bersifat multitahun, dari 2011 hingga 2014. Anggaran investasi untuk proyek-proyek tersebut berjumlah Rp 2,75 triliun, yang meliputi: 1. Modifikasi 1 unit Kapal Keruk menjadi Bucket Wheel Dredge (BWD), pembangunan 10 unit Kapal Isap Produksi (KIP) dan 3 unit BWD untuk memperkuat armada pertambangan laut sebesar Rp 1,95 triliun; 2. Pembangunan kawasan dan pabrik industri hilir timah sebesar Rp 480 miliar; 3. Peningkatan teknologi pengolahan dan pemurnian logam timah sebesar Rp 120 miliar; dan 4. Perluasan galangan kapal sebesar Rp 200 miliar.
GATUT HARI PRASETYO Direktur Niaga & Pengembangan Usaha Sumber pendanaan yang akan digunakan untuk proyek-proyek investasi tersebut berasal dari kas Perusahaan dan pinjaman jangka panjang dari bank-bank yang telah memiliki komitmen dengan Perusahaan. Realisasi penggunaan anggaran investasi tersebut pada tahun 2011 mencapai Rp 305 miliar, atau 11% dari total anggaran, karena sebagian besar masih dalam tahap persiapan. Situasi lingkungan usaha PT Timah sangat dipengaruhi oleh arus ekonomi global. Krisis ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat mendorong perpindahan modal ke Asia dan secara khas kekuatan modal asing telah mempengaruhi situasi pertambangan dan perdagangan timah di Indonesia.
Galangan Kapal milik PT Dok Air Kantung, Sungailiat, Bangka
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
Pertambangan ilegal yang dipicu dan dipacu oleh kolektor (pedagang) bijih timah ilegal, tumpang tindih dan penyerobotan lahan oleh tambang ilegal maupun perkebunan sawit, persaingan usaha tidak sehat karena lemahnya pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan, pembentukan opini negatif terhadap Perusahaan, dan lain sebagainya, merupakan bagian dari persaingan ekonomi global yang dimotori oleh pemodal-pemodal asing.
peningkatan kapasitas pertambangan timah di laut. Terkait maksud tersebut, pada tahun 2011 telah dilakukan verifikasi wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) hingga memperoleh status “Clean & Clear” dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, perluasan cadangan layak tambang (mineable reserves), dan pemantapan lokasi cadangan yang akan segera ditambang.
Adapun strategi usaha yang dijalankan pada tahun 2011 meliputi:
2. Cost Leadership Secara ekonomis, penambangan laut lebih efisien dibandingkan penambangan darat, terutama yang dikerjakan sendiri oleh perusahaan. Namun, kondisi kapal keruk Perusahaan kurang efisien dan secara teknis kemampuannya terbatas pada kedalaman 50 meter di bawah permukaan laut. Oleh karena itu, pada tahun 2011 telah dibangun 5 (unit) kapal isap produksi, dan selanjutnya sedang dipersiapkan pengadaan kapal keruk jenis BWD yang berkapasitas lebih besar dan berkemampuan gali hingga kedalaman 70 meter di bawah permukaan laut.
1. Fokus Pertambangan Laut Mempertimbangkan bahwa situasi pertambangan darat semakin sarat dengan permasalahan lingkungan, maka optimalisasi produksi diarahkan pada
3. Diferensiasi Produk Untuk meningkatkan pertambahan nilai produk logam timah, sebagaimana dilakukan sebelumnya, maka Perusahaan memperbanyak jenis produk logamnya
Dalam situasi lingkungan usaha yang sangat turbulen tersebut, Direksi masih optimis untuk meningkatkan pertumbuhan usaha dengan memanfaatkan peluang dan kekuatan Perusahaan. Sesuai dengan rencana jangka panjangnya, Strategi Induk Perusahaan adalah: 1. Optimalisasi Produksi; 2. Perluasan Pasar; dan 3. Diversifikasi Usaha baik secara vertikal maupun horizontal berbasis kompetensi.
33 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Strategi Induk Perusahaan sesuai dengan Rencana Jangka Panjang adalah: 1. Optimalisasi Produksi 2. Perluasan Pasar 3. Diversifikasi Usaha baik secara vertikal maupun horizontal berbasis kompetensi.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Strategi Perusahaan
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
34
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
secara spesifik sesuai pesanan pelanggan. Perluasan jenis produk tersebut bukan hanya dari kualitas, tetapi juga dalam bentuk dan ukurannya. Peningkatan nilai tambah juga dilakukan pada bidang usaha produk hilir timah, tin solder dan tin chemical—yang saat ini mulai dikenal pasar—akan terus dikembangkan sesuai dengan pertumbuhannya di pasar internasional.
TATA KELOLA PERUSAHAAN (1.1) Direksi menyadari, persaingan masa depan adalah persaingan ekonomi global yang dinamis dan sangat turbulen. Oleh karena itu, kualitas sumber daya manusia merupakan penentu keberhasilan untuk meraih kemenangan masa depan. Tata kelola perusahaan yang baik dengan berpedoman pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) merupakan prasyarat utama untuk mempertahankan keberlanjutan pertumbuhan dan perkembangan usaha PT Timah. Dalam situasi lingkungan usaha yang sangat turbulen beberapa tahun ini, penerapan prinsip-prinsip GCG, yaitu transparansi, independensi, kewajaran, akuntabilitas, dan tanggung jawab, memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang memiliki Kredibilitas, Kepribadian dan Kepemimpinan yang mampu menghadapi berbagai perubahan. Upaya peningkatan kualitas SDM tersebut dilaksanakan melalui program-program penyesuaian organisasi, perubahan budaya dan peningkatan kompetensi, sebagai berikut: 1. Penyesuaian Organisasi Organisasi Perusahaan, sebagai gambaran dari proses bisnis dan fungsi koordinasi di lingkungan Perusahaan, senantiasa
SURAWARDI Direktur Umum & Sumber Daya Manusia
disesuaikan dengan perubahan situasi lingkungan usaha. Sejalan dengan dinamika bisnis, juga perlu dilakukan penyesuaian organisasi secara khusus (ad hoc), yaitu melalui pembentukan komisi dan tim proyek, sebagai berikut: • Komisi RKAP (Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan), yang beranggotakan seluruh Manajer Senior, bertugas menyusun RKAP dan mengendalikan pelaksanaannya. • Komisi MRI (Manajemen Risiko & Investasi), yang beranggotakan sekelompok tenaga ahli dalam bidang pengelolaan risiko usaha dan investasi. Mempertimbangkan bahwa kegiatan tersebut telah berjalan secara rutin, maka selanjutnya KMRI akan ditetapkan sebagai suatu organisasi struktural. • Komisi CSR (Corporate Social Responsibility), yang beranggotakan para Manajer Senior yang berkaitan langsung dengan masyarakat di seluruh wilayah operasi Perusahaan. • Komisi Teknis, yang beranggotakan unsur teknis dalam pengadaan barang dan jasa. Komisi tersebut bertugas
melakukan standardisasi peralatan dan kewajaran harga dalam proses pengadaan barang maupun jasa di lingkungan Perusahaan. • Tim Proyek, yang beranggotakan personil yang bertanggung jawab atas proyek-proyek investasi dan pengembangan usaha yang sedang berjalan.
2. Perubahan Budaya Perusahaan Budaya Perusahaan yang dibentuk pada waktu restrukturisasi sekitar tahun 1991, yaitu Keterbukaan – Kebersamaan – Kebersihan atau disingkat 3K, saat ini dinilai tidak lagi sesuai dengan situasi lingkungan usaha yang dihadapi Perusahaan.
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Oleh karena itu, pada tahun 2011, Direksi sepakat untuk membentuk Budaya Perusahaan yang baru, yaitu Integritas – Komitmen – Terbuka – Rasional – Visioner. Dalam menghadapi arus ekonomi global yang dimotori oleh pemodal asing, maka diperlukan SDM yang memiliki integritas dan komitmen tinggi, bersikap terbuka dan rasional, serta memiliki pandangan jauh ke depan.
Budaya Perusahaan tersebut secara terus-menerus disosialisasikan dan diinternalisasikan kepada seluruh karyawan, melalui pelatihan dan juga mentoring yang dilakukan oleh para manajer senior, manajer, dan supervisor di lingkungan kerja masing-masing.
Implementasi Allen Management System mewajibkan setiap Manajer Perusahaan untuk menyusun Business Accountability Charter (BAC) sebagai pedoman pelaksanaan program kerja tahunan pada bidangnya masing-masing dan secara simultan dilakukan penilaian KPI (Key Performance Indicators) pada setiap entitas dan satuan kerja perusahaan. 3. Peningkatan Kompetensi Dalam rangka meningkatkan kompetensi individual maupun kelompok kerja, Direksi mewajibkan seluruh karyawan untuk mengikuti program penddikan dan latihan berjenjang minimum 1 (satu) kali per orang per tahun. Materi pendidikan dan latihan tersebut meliputi teknis, manajerial, dan kepemimpinan, di samping kursus-kursus kejuruan dan sertifikasi yang wajib diikuti oleh karyawan untuk menduduki jabatan tertentu.
Implementasi Allen Management System yang mulai diterapkan sejak 2010 berjalan cukup efektif. Setiap Manajer Senior dan Manajer kini telah memiliki kemampuan memadai untuk menyusun Business Accountability Charter (BAC) sebagai pedoman pelaksanaan program kerja tahunan pada bidangnya masingmasing. Pada tahun 2011, telah dilakukan penilaian KPI (Key Performance Indicators) pada setiap entitas dan satuan kerja. KPI tersebut juga digunakan dalam penentuan
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
35 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2011
besarnya jasa produksi tahunan pada masing-masing entitas. Perbaikan SOP (Standard Operating Procedures) yang dimulai tahun 2010 juga telah berjalan efektif, pelaksanaan tugas semakin tertata, dan penanggungjawaban pekerjaan semakin jelas, sehingga proses pelaksanaan kerja dapat berjalan lebih efisien.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
36
Untuk meningkatkan kompetensi karyawan, Direksi telah melengkapi sarana Pusdiklat (Pusat Pendidikan dan Latihan) berupa Learning Center di Pemali. Learning Center tersebut selain sebagai tempat pelatihan tatap muka (coaching) juga akan dilengkapi dengan E-Library, agar setiap karyawan dapat meningkatkan pengetahuannya secara mandiri. Dalam upaya menyiapkan kader-kader pimpinan Perusahaan, Direksi menjalin kerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk program pendidikan MBA (Master of Business Administration), yang diikuti oleh 30 karyawan setingkat manajer mulai akhir 2011.
PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (1.1, 1.2) Pengelolaan lingkungan hidup di kawasan pertambangan merupakan kegiatan yang kontinu dan berkesinambungan. Siklus pengelolaan lingkungan hidup meliputi pencegahan aliran limbah tambang, pemantauan dampak lingkungan, penanggulangan pencemaran lingkungan, sampai dengan pengembalian fungsi lahan pascatambang. Kegiatan terakhir merupakan bagian yang paling sensitif dari keseluruhan kegiatan pertambangan. Masyarakat lokal, nasional, bahkan global sangat memperhatikan beragam isu yang menyangkut lingkungan hidup, dan bahkan isu lingkungan hidup seringkali menjadi pemicu turunnya harga timah di pasar global.
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Direksi memberikan perhatian penuh terhadap program pengelolaan dan pemantauan lingkungan, sejak kegiatan pembukaan tambang hingga penutupan tambang. Dalam pembukaan tambang, telah diterapkan pola Block System guna mencegah terjadinya pencemaran lingkungan. Selama beroperasinya penambangan dilakukan pemantauan dan pencegahan pencemaran lingkungan sedini mungkin. Setelah selesai penambangan, Perusahaan melakukan reklamasi secepatnya, agar lahan tersebut dapat segera dikembalikan kepada Pemerintah Kabupaten setempat untuk peruntukan lain. Sesuai kemajuan kegiatan penambangan, lahan pascatambang yang harus direklamasi adalah 1.200 hektare (ha) per tahun. Akan tetapi, dalam pelaksanaannya, banyak hambatan yang dijumpai. Kegiatan tambang ilegal yang masih sulit ditertibkan hingga kini merupakan kendala utama, serta banyaknya tambang ilegal pada lahan yang akan direklamasi, sedang direklamasi, dan setelah reklamasi menyebabkan sasaran reklamasi tahunan sulit dicapai. Sepanjang tahun 2011, keberhasilan reklamasi hanya mencapai sekitar 550 ha atau 46% dari rencananya.
Kegiatan reklamasi lahan melibatkan pelajar dan siswa dengan harapan kegiatan tersebut akan memberikan efek domino positif pada komunitas dan lingkungan di wilayah operasi Perusahaan.
Adalah suatu kemajuan di bidang regulasi, bahwa dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, Perusahaan dapat mengembalikan lahan pascatambang yang telah direklamasi secara parsial, tanpa menunggu penutupan tambang secara keseluruhan dalam suatu wilayah izin usaha pertambangan. Namun, peluang tersebut belum dapat sepenuhnya dimanfaatkan oleh Perusahaan akibat gangguan tambang ilegal yang merambah ke seluruh wilayah pertambangan. Langkah terobosan yang dilakukan oleh Direksi untuk menanggulangi gangguan tambang ilegal, khususnya yang terkait kegiatan reklamasi, antara lain melalui kerjasama dengan: 1. PT Inhutani V untuk membangun hutan tanaman industri; 2. Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah untuk perkebunan karet; dan 3. Pemerintah Kabupaten Bangka untuk pembangunan hutan wisata, disebut Stannia Ecopark, seluas 1.000 ha.
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (1.1, 1.2) Sesuai Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibilty (CSR) adalah kewajiban dan dibebankan pada anggaran operasional perusahaan. Sejalan dengan pertumbuhan PT Timah, anggaran program CSR ditingkatkan dari Rp 26 miliar pada 2010 menjadi Rp 31 miliar pada 2011. Besarnya anggaran tersebut sesuai dengan arahan Kementerian BUMN, yaitu sekitar 3% dari laba bersih tahun sebelumnya. Alokasi penggunaan anggaran CSR diselaraskan dengan program Pemerintah Kabupaten dan Provinsi setempat, yang meliputi bantuan biaya pendidikan, keagamaan, perbaikan sarana umum, perbaikan rumah tidak layak huni, pertanian, dan penanggulangan bencana alam.
Dana program CSR Perusahaan tahun 2011 cukup besar dialokasikan untuk pencetakan sawah di Kabupaten Bangka Selatan yang luasnya mencapai 200 hektar untuk menunjang Gerakan Percepatan Penyediaan Pangan berbasis Korporasi (GP3K) yang dimotori Kementerian BUMN. Sebagian besar dari anggaran program CSR tersebut ditujukan untuk pendidikan, yang meliputi bantuan biaya operasional Politeknik Manufaktur Rp 3,6 miliar; pembinaan Kelas Unggulan pada SMU Pemali, Kabupaten Bangka, Rp 1,5 miliar; pembangunan gedung SMK Kesehatan, Kota Pangkalpinang, Rp 3,5 miliar; serta pembangunan Pesantren Air
Referensi dan Indeks
Itam, Kota Pangkalpinang, Rp 600 juta. Jumlah dana untuk bantuan biaya pendidikan adalah Rp 9 miliar atau 23% dari total anggaran program CSR. Selain pendidikan, alokasi dana program CSR yang cukup besar lainnya adalah bantuan pencetakan sawah seluas 50 ha di Kabupaten
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
37 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
LAPORAN TAHUNAN 2011
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
38
Dalam rangka mendukung perkembangan pariwisata di Kabupaten Bangka Barat, alokasi dana program CSR juga digunakan untuk merenovasi gedung tua bekas kantor Banka Tijn Winning yang diubah menjadi Museum Teknologi Timah.
Rencana Tahun 2012 Dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan, strategi pertumbuhan usaha akan dijalankan melalui tiga jalur berbasis kompetensi, yaitu: 1. Peningkatan Kapasitas dan Efisiensi Produksi Timah Modifikasi Kapal Keruk (KK) Kundur 1 dari tipe bucket line dredge (BLD) menjadi bucket wheel dredge (BWD) dimulai pada awal 2011 dan diharapkan selesai pada pertengahan 2012. Perubahan teknologi kapal keruk tersebut akan mempunyai kedalaman gali hingga 60 meter di bawah permukaan laut, tetapi masih dengan kapasitas penambangan yang sama, yaitu 1.000 m3/jam.
Pada tahun 2012, sedang dipersiapkan pembangunan tiga unit BWD dengan kedalaman gali hingga 70 meter di bawah
Analisis Kinerja Keuangan
permukaan laut dan kapasitas 2.000 m3/ jam. Setelah pembangunan BWD yang diperkirakan selesai pada 2013-2014, maka beberapa kapal keruk tua yang tidak efisien lagi akan dihentikan operasinya.
Bangka Selatan. Pencetakan sawah tersebut selanjutnya akan diperluas sampai 200 ha dalam rangka menunjang keberhasilan Gerakan Percepatan Penyediaan Pangan berbasis Korporasi (GP3K) yang dimotori Kementerian BUMN.
Pada tahun 2012, telah dianggarkan beberapa program CSR yang substansial, yaitu pembangunan gedung di Universitas Bangka Belitung, pembangunan fasilitas rekreasi di Stannia Ecopark, dan pembangunan Menara Timah. Melalui program-program CSR tersebut, Perusahaan membina hubungan harmonis dengan masyarakat sekitar daerah operasi.
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Pada tahun 2012 juga sedang dipersiapkan pembangunan Fuming Furnace untuk meningkatkan efisiensi peleburan dan pemurnian logam timah, dari kondisi saat ini dengan smelting recovery 98%, menjadi 99,5%.
2. Pengembangan Produk Hilir Timah Produk hilir timah, Tin Solder dan Tin Chemical, merupakan produk akhir dari logam timah yang siap pakai pada industri elektronika, plastik, dan industri kimia lainnya. Kedua produk tersebut mulai masuk ke pasar tahun 2010, namun saat ini masih dalam tahap pengenalan pasar dan skalanya minimal. Pertumbuhan usaha kedua jenis produk tersebut memerlukan waktu cukup lama, karena para pelanggan pada umumnya membutuhkan waktu 3-6 bulan untuk memastikan kualitas produk tersebut.
Mineral ikutan timah, antara lain ilmenit, zircon, dan rare earth minerals, merupakan mineral berharga yang saat ini belum dapat Perusahaan olah menjadi produk siap jual, karena keterbatasan teknologi dan volume produksi. Untuk peningkatan nilai tambah di masa mendatang, penelitian pengolahan mineral tersebut akan dilakukan secara intensif melalui kerjasama dengan lembaga penelitian.
Dalam rangka pengembangan produk hilir timah dan mineral ikutan timah, sejak awal 2011 dipersiapkan pembangunan kawasan industri di Bangka Barat dengan lahan seluas 102 ha. Pengembangan kawasan tersebut mendapat dukungan
Pengelolaan Lingkungan
dari Pemerintah Daerah setempat dan Kementerian Perindustrian. 3. Pengembangan Produk dan Jasa Non Timah Pertambangan batubara yang berjalan sejak 2004 telah mengalami penurunan produksi, yang sebelumnya dapat mencapai 1,5 juta ton menjadi hingga 800.000 ton pada 2011. Ketersediaan cadangan makin menipis, dan diperkirakan akan berakhir dalam waktu dua tahun mendatang. Akan tetapi, tambang batubara yang dikelola oleh PT Tanjung Alam Jaya, anak perusahaan, masih memiliki potensi cadangan yang cukup besar pada kedalaman 150 meter. Oleh karena keterbatasan kompetensi Perusahaan dalam penambangan bawah tanah (underground mining), maka pada 2012 Perusahaan akan bekerja sama dengan mitra strategis untuk mengeksploitasi cadangan tersebut.
Pertambangan mineral non timah lainnya yang sedang diusahakan adalah eksplorasi nikel di Sulawesi Tenggara, bijih besi di Pulau Belitung, dan aspal alam di Pulau Buton. Ketiga jenis bahan tambang tersebut dikelola oleh PT Timah Eksplomin, anak perusahaan. Ketiganya saat ini masih dalam tahap eksplorasi.
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Galangan kapal yang dikelola oleh PT Dok & Perkapalan Air Kantung (DAK), anak perusahaan, telah membuktikan kemampuannya dalam membangun kapal keruk jenis cutter suction dredge (CSD) sebanyak 12 unit. CSD yang lebih populer dengan sebutan KIP telah dioperasikan untuk memperkuat armada penambangan bijih timah di lepas pantai. PT DAK juga telah berhasil membangun 2 unit kapal bor Geotin 1 dan Geotin 2 untuk eksplorasi bijih timah lepas pantai. PT DAK akan memperluas pasarnya, bukan hanya untuk melayani kebutuhan internal, tetapi juga melayani pesanan pembuatan kapal tunda (tug boat) dan tongkang, terutama untuk memenuhi kebutuhan alat transportasi batubara.
Melalui upaya-upaya tersebut, dalam kurun waktu 5 tahun mendatang, Perusahaan tak hanya mengandalkan pendapatan dari usaha pertambangan timah semata, tetapi juga akan memiliki sumber pendapatan lain, yakni dari pengembangan usaha produk hilir timah dan produk atau jasa non timah. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberi petunjuk dan kemudahan agar Perusahaan ini dapat terus tumbuh dan berkembang serta memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi para pemegang saham maupun pemangku kepentingan lainnya.
DIREKSI PT TIMAH (PERSERO) TBK DIREKTUR UTAMA,
WACHID USMAN
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
39 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Indikator Kinerja Utama Aspek
Fokus
Produksi bijih timah
Strategi Peningkatan perolehan bijih dari laut dalam dengan alih teknologi bucket wheel dredge dan pembangunan kapal isap produksi Peningkatan perolehan bijih dari darat dengan peningkatan pengamanan, intensifikasi tambang, dan pembukaan tambang besar
LAPORAN TAHUNAN 2011
Operasional
Produksi logam timah
Peningkatan efisiensi peleburan dan pemurnian logam timah
Diversifikasi vertikal
Peningkatan produksi produk-produk hilir dan spesifik, peningkatan recoverability mineral ikutan timah
Diversifikasi horizontal
Peningkatan produksi batubara, produksi aspal Buton, eksplorasi nikel dan bahan tambang lainnya
Efisiensi biaya produksi
Perolehan bijih timah dari sumber-sumber yang lebih ekonomis, misalnya lepas pantai, dan peningkatan efisiensi perolehan logam timah saat peleburan dan pemurnian
Penjualan bijih timah
Pembentukan pasar fisik timah nasional untuk menjadi penentu harga, menjaga persediaan untuk memenuhi komitmen sesuai kontrak
Keuntungan usaha
Pencanangan inisiatif cost leadership dan menjual logam secara taktis di pasar spot pada harga tinggi
Total nilai bagi pemegang saham
Implementasi strategi produksi dan penjualan secara sinergis dan berkesinambungan untuk meningkatkan profitabilitas dalam jangka panjang
Total tenaga kerja
Rekrutmen melalui berbagai jalur termasuk headhunter untuk mendukung pertumbuhan usaha dan mengatasi banyaknya karyawan pensiun, serta penyerapan tenaga kerja lokal secara lebih intensif
Kualitas SDM
Peningkatan profesionalisme, keahlian, karakter dan kompetensi karyawan melalui berbagai program pelatihan, dengan minimal 24 jam pelatihan per karyawan per tahun
Keselamatan kerja
Sosialisasi budaya keselamatan kerja di setiap lini operasi melalui berbagai media dan tatap muka, penerapan proses-proses kerja yang aman, dan kewajiban penggunaan alat proteksi diri untuk karyawan
Perputaran karyawan
Penerapan kebijakan pengupahan yang proporsional, wajar, dievaluasi secara berkala, dan lebih tinggi dari upah regional, serta penyediaan beragam tunjangan dan fasilitas kerja termasuk kesehatan
Indeks kepuasan pelanggan
Ketepatan waktu dalam pengiriman produk, konsistensi kualitas produk, serta responsif terhadap permintaan, masukan, dan keluhan dari pelanggan
Pemberdayaan ekonomi masyarakat
Peningkatan semangat kewirausahaan masyarakat setempat melalui Program Kemitraan
Bisnis
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
40
Ketenagakerjaan
Hubungan dengan Konsumen
Sosial Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat
Peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat melalui program Bina Lingkungan, kolaborasi dengan setiap instansi terkait Penyediaan fasilitas kesehatan, pendidikan, keagamaan, olahraga, budaya, dan fasilitas umum lainnya kepada kelompok masyarakat yang membutuhkan sesuai rancangan program CSR
Reklamasi lahan pascatambang
Implementasi program reklamasi secara bertahap, termasuk yang dilakukan oleh pihak ketiga, dan dengan mempertimbangkan peran serta semua pihak yang berkepentingan atas lahan
Pemanfaatan sumber daya alam
Penghematan dan penggunaan sumber daya alam secara efisien, termasuk air, listrik, bahan bakar, dan khususnya sumber daya alam tak terbarukan, serta semakin beralih (di mana memungkinkan) ke sumber daya alam terbarukan
Pengelolaan limbah dan polusi
Implementasi proses pengelolaan polusi dan limbah non-B3 sesuai standar lingkungan nasional dan internasional, serta penyerahan limbah B3 kepada perusahaan pengelola limbah yang berlisensi
Pelestarian lingkungan dan keberagaman hayati
Implementasi kebijakan tidak melakukan penambangan di hutan lindung ataupun di hutan konservasi, pelaksanaan kegiatan penghijauan dan penanaman pohon, pengembangan solusi-solusi pelestarian yang komprehensif dan berkelanjutan
Lingkungan
Pengelolaan Lingkungan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Pencapaian 2011
Referensi dan Indeks
Sasaran 2012 (RKAP)
- BWD masih tahap pembangunan - 5 KIP selesai dibangun - produksi bijih dari laut 18.351 ton (90% dari 2010)
- 1 BWD selesai dibangun dan 3 lainnya mulai dibangun - 5 KIP baru selesai dibangun
- 1 Tambang Besar (TB) dibuka - produksi bijih dari darat 19.136 ton (111% dari 2010)
- 4 TB direncanakan dibuka - produksi bijih dari darat dan laut naik 10% dari 2011
- Produksi logam timah 38.132 ton (94% dari 2010)
- Produksi logam timah naik 10% dari 2011
- Produksi tin chemical 1.956 ton - Produksi tin solder 578 ton
- Produksi tin chemical naik 250% dari 2011 - Produksi tin solder naik 225% dari 2011
- Produksi batubara 912.728 ton (termasuk pembelian dari pemasok)
- Produksi/penjualan batubara 1 juta ton
- Harga pokok usaha 22.266 USD/ton (135% dari 2010) - Penjualan timah 33.971 ton (84% dari 2010)
- Penjualan timah naik 18% dari 2011
- Margin usaha per ton USD 4.447 (127% dari 2010) - EBITDA Rp 1,52 triliun (104% dari 2010) - Laba bersih Rp 897 miliar (95% dari 2010) - Laba bersih per saham Rp 178 (95% dari 2010
- Laba bersih naik 13% dari 2011
41
- Total angkatan kerja 6.341 orang (93% dari 2010) - Karyawan tetap 3.948 orang (96% dari 2010) - Tenaga kerja lokal mencapai 76% dari total karyawan tetap - 30,2 jam pelatihan per karyawan per tahun - Pengembangan fasilitas Pusdiklat di Pemali, Bangka
- 24 jam pelatihan per karyawan per tahun
- 10 kasus kecelakaan kerja; 5 meninggal dunia
- Kecelakaan nihil untuk setiap unit produksi
- Tingkat perputaran karyawan tahunan 11%
- Indeks kepuasan pelanggan 4,17 (dari 4,00 di 2010)
- Indeks kepuasan pelanggan meningkat dari 2011
- Penyaluran dana Program Kemitraan Rp 22,2 miliar (151% dari 2010) - Mitra Binaan 711 orang (120% dari 2010) - Penyaluran dana Program Bina Lingkungan Rp 6,13 miliar (150% dari 2010)
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
- Penyaluran dana total untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan serta Program CSR Rp 61,2 miliar
- Penyaluran dana Program CSR Rp 31,6 miliar
- 121 hektare lahan selesai ditanami - 551 hektare lahan selesai diratakan
- 1000 ha lahan direklamasi
- Penggunaan 55 juta liter solar industri dan 13 juta liter minyak bakar untuk sumber energi - Penerapan sistem sirkulasi air tertutup untuk unit-unit tambang darat
- Perolehan hasil studi peralihan ke sumber bahan bakar terbarukan, seperti minyak sawit dan jarak - Penerapan sistem sirkulasi air tertutup untuk unit-unit tambang darat
- Pemasangan dan pemeliharaan perangkat pengendali emisi gas buang di cerobong-cerobong - 100% limbah B3 dihancurkan sesuai standar atau diolah oleh pihak ketiga yang berlisensi
- 100% limbah B3 dihancurkan sesuai standar atau diolah oleh pihak ketiga yang berlisensi
- Sejumlah kegiatan penghijauan dilakukan bersama berbagai elemen masyarakat - Partisipasi dalam sejumlah kegiatan dan event lingkungan - Pengembangan rencana pembangunan Stannia Ecopark
- Terus melaksanakan kegiatan penghijauan bersama berbagai elemen masyarakat - Mempertahankan partisipasi dalam berbagai kegiatan terkait lingkungan - Melanjutkan pembangunan Stannia Ecopark
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
42
Tentang PT TIMAH
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
43 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Kiprah dan Tonggak Sejarah Perusahaan
1953–1958
LAPORAN TAHUNAN 2011
Tiga perusahaan tambang timah Belanda—“Banka Tin Winning Bedrijf” (BTW), “Gemeenschappelijke Mijnbouwmaatschappij Billiton” (GMB) dan “NV Singkep Tin Exploitatie Maatschappij” (NV SITEM)— dinasionalisasikan menjadi PN Tambang Timah Bangka, PN Tambang Timah Belitung, dan PN Tambang Timah Singkep.
1976
Status PN Tambang Timah dan Proyek Peleburan Timah Mentok diubah menjadi bentuk Perusahaan Perseroan (Persero), yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan diubah namanya menjadi PT Tambang Timah (Persero).
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
44
1950
1960
1961 Badan Pimpinan Umum Perusahaan Tambangtambang Timah Negara (BPU PN Tambang Timah) dibentuk untuk mengoordinasikan ketiga perusahaan tersebut.
1970
1968 Ketiga perusahaan tersebut dikonsolidasikan menjadi badan usaha baru bernama Perusahaan Negara (PN) Tambang Timah.
1980
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Referensi dan Indeks
2010 Perusahaan melakukan intensifikasi penambangan timah di laut untuk meningkatkan produktivitas, menangani isu penambangan liar dengan lebih intens, dan meningkatkan kualitas dan kinerja sumber daya manusia.
2004
Perusahaan bersama sejumlah pelaku usaha timah di Bangka Belitung sepakat membentuk Indonesian Tin Association (ITA) dan pasar komoditi logam timah dalam upaya mengendalikan harga timah dunia.
2003
Perusahaan meluncurkan produk barunya, rounded tin shot, ke pasar internasional.
LAPORAN TAHUNAN 2011
1995
PT Tambang Timah (Persero) mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya, dan London Stock Exchange, dan berubah nama menjadi PT Timah (Persero) Tbk.
2011
Perusahaan melakukan penyertaan modal sebesar 100% pada PT Tanjung Alam Jaya, yang telah menandatangani Perjanjian Karya Pengusahaan Batubara (PKP2B) dan beroperasi secara komersial.
1990
2000
2010
1998
Operasi PT Timah (Persero) Tbk dipisahkan ke dalam 3 (tiga) anak perusahaan, yaitu PT Timah Eksplomin, PT Tambang Timah, dan PT Timah Industri.
2005 Perusahaan melakukan ekspor perdana 6.500 metrik ton logam timah produksi smelter baru di Kundur, dihadiri 4 Menteri Kabinet Indonesia Bersatu.
2006
Reklamasi lahan bekas tambang yang sejak tahun 2001 terhenti akibat maraknya penambangan timah ilegal dimulai kembali.
2009 Perusahaan melakukan pengembangan industri hilir logam timah dengan membangun pabrik pengolahan timah solder di Kundur dan tin chemical di Cilegon serta memasarkan kedua produk tersebut.
2007 Perusahaan menerima penghargaan Indonesia Sustainability Reporting Award (ISRA) 2007 untuk kategori Commendation for Sustainability Reporting, First Time Sustainability Report 2006, yang diberikan oleh Ikatan Akuntan Indonesia – Kompartemen Akuntan.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
45
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan
LAPORAN TAHUNAN 2011 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
46
Visi
“
“
Pada semester II 2011 Perusahaan melakukan transformasi landasan usahanya dengan mengevaluasi dan mengubah visi, misi, dan budaya kerjanya, sekaligus menetapkan suatu semboyan bagi Perusahaan. Transformasi tersebut tertuang dalam kredo MVVM (Mission, Vision, Values and Meaning) PT Timah. Transformasi Visi dan Misi Perusahaan ini didasarkan pada pemahaman bahwa berbagai perubahan dan tantangan terus bermunculan dengan semakin kerap di masa sekarang, dan untuk itu Perusahaan harus siap menghadapinya dengan pola manajemen yang baik dan profesionalisme kerja yang tinggi, serta memperhatikan kepentingan semua pihak yang terkait. Untuk itu, diperlukan juga budaya kerja yang tepat dan efektif dalam membangun sumber daya manusia yang akan membawa Perusahaan mencapai visinya dengan melaksanakan setiap misinya dengan baik.
Menjadi perusahaan pertambangan kelas dunia menuju kehidupan yang berkualitas.
Misi
1. Mengoptimalkan nilai perusahaan, kontribusi terhadap pemegang saham, dan tanggung jawab sosial. 2. Membangun sumber daya manusia yang kompeten dan memiliki integritas, kreativitas, dan tata nilai positif. 3. Mewujudkan hubungan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan (stakeholders).
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Nilai
Dalam menjalankan usahanya, seluruh elemen PT Timah (Tbk) dan Anak Perusahaan menjunjung tinggi: • Integritas Memiliki kejujuran, tanggung jawab dan konsisten terhadap semua tindakan dalam mencapai tujuan Perusahaan. • Komitmen Mampu memenuhi kesepakatan dan janji dengan penuh tanggung jawab. • Terbuka Mudah menerima masukan dan mampu menyesuaikan diri terhadap setiap perubahan lingkungan yang terjadi. • Rasional Mampu melakukan kegiatan secara terencana, teratur, dan penuh pertimbangan serta perhitungan yang matang. • Visioner Memiliki kemampuan berinovasi dan melihat jauh ke depan tanpa dibatasi ruang dan waktu.
Semboyan
Kami adalah katalisator dunia untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik.
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
47 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
LAPORAN TAHUNAN 2011
Wilayah Operasional
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
48
LEGENDA
KETERANGAN
KANTOR PUSAT BANGKA
• • • •
PT TIMAH (PERSERO) Tbk PT TAMBANG TIMAH PT TIMAH INDUSTRI PT DOK & PERKAPALAN AIR KANTUNG
KANTOR PERWAKILAN JAKARTA
• PT TIMAH (PERSERO) Tbk • PT TIMAH EKSPLOMIN • PT TIMAH INVESTASI MINERAL
PENAMBANGAN TIMAH
• • • •
PROYEK PENGEMBANGAN BATUBARA
• Kalimantan Selatan • Kalimantan Timur • Lampung
P T TANJUNG ALAM JAYA TAMBANG BATUBARA
Banjar, Kalimantan Selatan
PROYEK PENGOLAHAN ASPAL
Buton, Sulawesi Tenggara
PROYEK TIN CHEMICAL
Cilegon
PROYEK EKSPLORASI NIKEL
Sulawesi Tenggara
PROYEK BIJIH BESI
Pulau Belitung
USAHA JASA PENGERUKAN
Johor, Malaysia
PABRIK PASIR INDUSTRI (GRAVEL PACK SAND)
Riau
Unit Tambang Darat Unit Tambang Lepas Pantai Unit Metalurgi Unit Produksi Kundur
Perusahaan saat ini beroperasi di dua negara, yaitu Indonesia dan Inggris (melalui anak perusahaannya, Indometal London Limited). (2.5)
Analisis Kinerja Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Referensi dan Indeks
Bidang dan Kegiatan Usaha STRUKTUR PERUSAHAAN (2.3)
100%
PT TAMBANG TIMAH 99,99%
PT TIMAH INVESTASI MINERAL 99,99%
PT TIMAH INDUSTRI
PT TIMAH EKSPLOMIN
PT DOK AIR KANTUNG
99,99%
99,98%
98%
49
PT TANJUNG ALAM JAYA 50%
PT KOBA TIN 25%
PT ASURANSI JIWA TUGU MANDIRI 29,59%
Anak Perusahaan Perusahaan Asosiasi
P
PT Timah (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya terkait erat dengan pertambangan timah. Perusahaan berbasis di Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia. Saat ini Perusahaan merupakan produsen logam timah kedua terbesar di dunia dan eksportir timah nomor satu dunia, memiliki enam anak perusahaan, penyertaan tidak langsung melalui anak perusahaan, serta perusahaan afiliasi. (Penjelasan yang lebih mendalam mengenai masing-masing anak perusahaan PT Timah terdapat pada bagian selanjutnya, Anak Perusahaan.)
Perusahaan dan anak perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Timah yang meliputi beberapa bidang usaha, yaitu: a. b. c. d. e.
Pertambangan, Perindustrian, Perdagangan, Pengangkutan, dan Jasa.
Kegiatan utama PT Timah (Persero) Tbk adalah sebagai perusahaan induk yang melakukan kegiatan operasi penambangan timah dan melakukan jasa pemasaran untuk produkproduk dari kelompok usahanya.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
INDOMETAL (LONDON) Ltd
LAPORAN TAHUNAN 2011
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
PENAMBANGAN TIMAH Bagan Aktivitas Penambangan Timah Terpadu
LAPORAN TAHUNAN 2011
EKSPLORASI
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
50
PENAMBANGAN TAMBANG LAUT: KAPAL KERUK
TAMBANG DARAT: GRAVEL PUMP
20%-30% Sn (Basah) 20%-30% Sn (Basah)
PUSAT PENGOLAHAN BIJIH TIMAH 74% Sn (Kering)
PUSAT PENCUCIAN BIJIH TIMAH 74% Sn (Kering)
PELEBURAN & PEMURNIAN Logam Timah > 99,85% Sn
PEMASARAN
EKSPOR: Sekitar 95%
DOMESTIK: Sekitar 5%
Perusahaan melaksanakan kegiatan penambangan timah di darat, yang berlangsung di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) timah milik Perusahaan di Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Perusahaan juga beroperasi melalui anak perusahaannya PT Tambang Timah, yang memegang IUP timah di Pulau Kundur, Kepulauan Riau. Penambangan timah merupakan suatu segmen bisnis yang terintegrasi dan berkelanjutan, yang mencakup kegiatankegiatan eksplorasi, penambangan, pengolahan, peleburan, hingga pemasaran. Sebelum kegiatan penambangan dapat dimulai, terlebih dahulu dilakukan eksplorasi,
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
yang merupakan rangkaian aktivitas melakukan kajian dan analisis sistematis terhadap suatu wilayah. Eksplorasi bertujuan untuk mengetahui dan mengukur jumlah cadangan bijih timah yang terkandung di wilayah tersebut. Setelah dipastikan terdapat cadangan bijih timah dalam jumlah yang cukup dan dapat dieksploitasi secara ekonomis, kegiatan penambangan akan dilakukan. Dari kegiatan penambangan dan pemrosesan setelahnya, Perusahaan menghasilkan logam timah sebagai produk utama, dan juga beberapa mineral ikutan lain, yakni zircon, ilmenite, monazite, dan xenotime.
SITUASI LINGKUNGAN USAHA Hingga tahun 2011, penambangan timah di Bangka Belitung masih diwarnai dengan maraknya praktik penambangan liar dan pengumpulan bijih timah secara ilegal oleh kolektor bijih timah. Hal tersebut berdampak langsung terhadap produktivitas Perusahaan, sebab diduga kuat terjadi penjualan bijih timah yang dieksploitasi dari wilayah IUP milik Perusahaan kepada pengumpul ilegal oleh oknum tertentu. Praktik ini tetap terus terjadi kendati Perusahaan telah meningkatkan aktivitas pengawasan dan pengamanan atas lahan tambang pada tahun-tahun belakangan. Maraknya praktik tersebut berkontribusi terhadap besarnya jumlah logam timah yang dijual ke smelter-smelter di luar negeri untuk dilebur ulang (remelting & rebranding). Selain itu, jumlah logam timah yang diproduksi oleh smelter-smelter swasta di Bangka Belitung pun mengalami peningkatan tajam, dan kontribusinya terhadap total produksi logam timah Indonesia cukup signifikan, mencapai hampir 50%-nya. Padahal, PT Timah menguasai 93% total wilayah IUP untuk penambangan timah di Provinsi Bangka Belitung. Posisi PT Timah sebagai produsen
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
51 timah terbesar kedua di dunia pada tahun 2010 pun harus bergeser di tahun 2011 menjadi yang terbesar ketiga. Praktik penambangan liar juga turut dipengaruhi oleh keterbukaan informasi mengenai harga bijih dan logam timah, yang membuat semua pihak dapat mengaksesnya dengan cepat dan melakukan tindakan sesuai fluktuasi harga yang terjadi di pasar. Para kolektor bijih timah dan smelter-smelter swasta yang mendapatkan dukungan pembiayaan dari luar negeri (termasuk dari produsenprodusen timah yang besar di negara-negara tetangga) terus mendorong Pemerintah untuk melegalkan praktik “tambang rakyat” (yang sesungguhnya merupakan tambang liar) serta praktik ekspor terak timah dan sejenisnya. Hingga kini, Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan menjalankan kebijakan yang Perusahaan anggap tepat, yakni melarang praktik tersebut. Akan tetapi, praktik-praktik semacam itu masih saja marak dijumpai, dan direfleksikan dalam ketidaksesuaian antara total produksi bijih timah dengan total produksi logam timah di sejumlah negara.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Produksi Bijih dan Logam Timah Dunia – 2011 Negara China Ilegal
LAPORAN TAHUNAN 2011 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Logam Timah
Rasio Bijih : Logam (%)
91,6 13,3
Total China
104,9
Indonesia
42,0
165,0
64%
Ilegal
52,0
Total Indonesia
94,0
54,1
173%
3,1
40,0
8%
29,4
30,1
98%
0,5
23,0
2%
Bolivia
20,3
14,7
138%
Brazil
8,8
7,4
119%
Malaysia
52
Estimasi Produksi 2011 (ton) Bijih Timah
Peru Thailand
Sumber: CRU Tin Monitor December 2011.
Praktik penambangan liar dilakukan masyarakat tak hanya di lahan bebas, tetapi juga di sekitar dan di dalam wilayah IUP Perusahaan, baik di darat maupun di laut. Oleh karena itu, seluruh aktivitas Perusahaan, mulai dari eksplorasi cadangan timah, perumusan dan pengelolaan kebijakan, serta utilisasi teknologi pertambangan, menjadi semakin sulit untuk dilakukan tanpa hambatan, dan bahkan informasi terkait hal-hal tersebut terkadang disalahgunakan oleh para pelaku tambang liar. Beberapa langkah yang telah dilakukan Perusahaan dalam rangka mencegah praktik penambangan liar di wilayah IUPnya sekaligus meningkatkan pengamanan di seluruh wilayah operasional Perusahaan adalah dengan menambah tenaga pengamanan, menerapkan sistem blok untuk tambang-tambang besar (mekanis), dan memperkuat sistem transportasi bijih timah untuk operasi di laut.
Di samping praktik penambangan liar, sebagai ekses dari pemberlakuan otonomi daerah yang memberikan wewenang untuk menerbitkan IUP ke Pemerintah Daerah, Perusahaan pun menjumpai adanya kasus tumpang tindih lahan yang tak kunjung diselesaikan. Di beberapa lokasi wilayah IUP dilakukan kegiatan perkebunan sawit tanpa keabsahan hukum, tambang-tambang ilegal yang dikaryakan oleh masyarakat lokal, selain juga kebun milik masyarakat. Akibatnya, luas IUP yang benar-benar dapat dikaryakan oleh Perusahaan menjadi lebih kecil daripada yang seharusnya. Selain itu, sebagian dari wilayah IUP Perusahaan termasuk ke dalam kawasan hutan produksi, yang izin pinjam pakainya masih dalam pengurusan dengan Kementerian Kehutanan sebagai pihak yang berwenang. Dengan demikian, Perusahaan belum dapat beroperasi di daerah-daerah tersebut.
DAMPAK REGULASI BARU Implementasi Undang-undang Mineral dan Batubara (Minerba) No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara mewajibkan Pemegang IUP untuk melaksanakan sendiri kegiatan penambangannya. Hal tersebut telah
diantisipasi oleh Perusahaan dengan melakukan perubahan organisasi yang diberlakukan sejak April 2010. Berlakunya UU No. 4/2009 juga berarti bahwa penggunaan jasa usaha pertambangan untuk
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Salah satu kapal isap produksi (KIP) yang dimiliki dan dioperasikan oleh PT Timah
penambangan di laut dan di darat tidak lagi diizinkan. Sesuai Peraturan Menteri ESDM No. 28 Tahun 2009, Pemerintah memberikan masa penyesuaian untuk penerapan undangundang ini selama tiga tahun, sehingga undang-undang ini mulai berlaku sepenuhnya di tahun 2012. Untuk menyikapi perubahan ini, Perusahaan telah melakukan perombakan terhadap struktur organisasinya sehingga sesuai
dengan peraturan yang terkini. Akibat perombakan tersebut, usaha pertambangan timah yang sebelumnya dikelola sepenuhnya oleh anak perusahaan, saat ini pengelolaannya untuk wilayah Bangka Belitung oleh Induk Perusahaan, sementara untuk wilayah Kundur, Kepulauan Riau, pengelolaan dilakukan oleh anak perusahaan, PT Tambang Timah. Dengan demikian, kegiatan usaha PT Timah bersama anak-anak perusahaannya telah sesuai dengan IUP masing-masing entitas yang beroperasi.
PENYEMPURNAAN STRUKTUR ORGANISASI Dalam rangka menyesuaikan kegiatan operasional usaha PT Timah dan anak-anak perusahaannya dengan implementasi UU Minerba No. 4 Tahun 2009 sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, Perusahaan telah melakukan penyempurnaan terhadap struktur organisasinya, dengan menambahkan beberapa elemen baru dalam struktur tersebut. Penyempurnaan ini juga merupakan wujud adaptasi Perusahaan terhadap berlakunya otonomi daerah yang menghasilkan pemekaran wilayah berbagai kabupaten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Penambahan elemen ini adalah pembentukan struktur-struktur baru di bawah Manajer Produksi yang langsung bertanggung jawab kepada Direktur Operasi, mengingat Direktorat Operasi, merupakan lini terdepan Perusahaan dalam menjamin kelangsungan produksi bahan baku bijih timah. Struktur-
struktur baru yang sejajar ini meliputi Kepala Unit Tambang Darat, Kepala Unit Laut Bangka, Kepala Unit Laut Kundur, dan Kepala Unit Metalurgi. Semua penambahan tersebut posisinya sejajar dan memiliki wewenang masing-masing di bidang operasi dan produksi yang terdefinisi dengan jelas. Struktur organisasi Perusahaan yang telah disempurnakan ini mencakup pembentukan jabatan Kepala Wilayah Produksi (Kawilasi) di setiap kabupaten di Provinsi Bangka Belitung. Kawilasi berperan penting dalam menyelaraskan dan mengefektifkan komunikasi antara Perusahaan dengan setiap Bupati dan aparat terkait di setiap Kabupaten di mana Perusahaan memiliki wilayah operasional penambangan. Setiap Kawilasi juga bertanggung jawab untuk membawahi dua hingga tiga Pengawas Produksi (Wasprod), yang kemudian masing-masing membawahi lima hingga enam Pengawas Tambang (Wastam).
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
53 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
FASILITAS PRODUKSI Secara keseluruhan, luas IUP PT Timah untuk tambang darat dan laut hingga akhir tahun 2011 dan 2010 ditunjukkan dalam tabel berikut.
Izin Usaha Pertambangan
2010
117
115
Luas Wilayah Darat
328.926 ha
328.888 ha
Pulau Bangka, Lintas Kabupaten
279.846 ha
279.846 ha
Pulau Belitung (termasuk bijih besi)
Jumlah Izin Usaha Pertambangan (IUP)
LAPORAN TAHUNAN 2011
2011
49.080 ha
49.042 ha
Luas Wilayah Laut
183.838 ha
184.153 ha
Pulau Bangka, Lintas Kabupaten
108.753 ha
108.753 ha
Pulau Belitung
30.075 ha
30.075 ha
Pulau Karimun & Kundur, Prov. Kep. Riau, Lintas Provinsi
45.010 ha
45.326 ha
Total Luas IUP
512.764 ha
513.042 ha
Cadangan Timah Terbukti
387.967 ton
373.978 ton
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
54
Untuk mengurangi ketergantungan terhadap mitra TSK, yang berkontribusi lebih dari 95% terhadap total perolehan bijih timah dari tambang darat, Perusahaan berupaya untuk semakin meningkatkan efisiensi tambang besar/tambang mekanis yang dioperasikannya. Selain itu, Perusahaan juga telah dan berencana untuk membuka sejumlah tambang besar baru di tahun 2011 dan selanjutnya. Pembukaan tambang besar ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah produksi bijih timah dari darat.
Akan tetapi, Perusahaan tetap berfokus pada sasaran jangka panjangnya yang direfleksikan dalam semangat “Go Offshore, Go Deeper”, yakni meningkatkan kontribusi produksi bijih timah dari penambangan lepas pantai. Untuk itu, Perusahaan juga terus melakukan peningkatan teknologi dan kemampuan sumber daya manusianya dalam rangka meningkatkan efisiensi kapal-kapalnya, khususnya kapal keruk dan kapal isap produksi.
Jumlah infrastruktur penambangan laut yang dioperasikan oleh Perusahaan per akhir tahun 2011 dan 2010 terdapat dalam tabel berikut. Jenis Kapal Kapal Keruk
2011
2010
11 unit
11 unit
Kapal Isap Stripping dan Kapal Keruk Stripping
4 unit
4 unit
Kapal Isap Produksi
63 unit
60 unit
Milik Perusahaan
13 unit
10 unit
Milik Mitra Usaha
50 unit
50 unit
Mengingat sejumlah kapal keruk Perusahaan telah beroperasi selama puluhan tahun dan dengan demikian efisiensi kerjanya mengalami penurunan yang signifikan, sejak tahun 2009 Perusahaan telah menjalankan proses alih teknologi dari kapal keruk ke kapal bucket wheel dredge, yang kapasitasnya lebih besar, teknologinya lebih canggih, dan hasil penambangannya lebih optimal. Jumlah KIP dan kapal isap stripping juga akan diperbanyak di tahun-tahun selanjutnya, sehingga dapat mempercepat proses stripping overburden di laut, dan untuk mengeksploitasi cadangan timah yang sifatnya sporadis namun masih ekonomis di beberapa wilayah IUP laut Perusahaan. Hal ini juga dilakukan untuk mengurangi ketergantungan Perusahaan terhadap fasilitas produksi milik mitra usahanya dalam memperoleh bijih timah dari laut. Perubahan teknologi yang sifatnya cukup radikal ini mewajibkan Perusahaan untuk mendidik dan melatih sumber daya manusianya di seluruh tingkatan, khususnya para tenaga terampil yang akan langsung
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
mengoperasikan kapal bucket wheel dredge nantinya. Keberhasilan dalam pengelolaan seluruh sumber daya manusia, tak terbatas pada para operator fasilitas produksi, akan menjadi kunci kesuksesan Perusahaan di masa mendatang. Untuk memperkuat cadangan timahnya di laut, Perusahaan membangun kapal bor eksplorasi Geotin III, yang akan selesai dan mulai dioperasikan tahun 2012. Kapal Geotin III memuat fasilitas eksplorasi yang lebih lengkap dan berteknologi lebih canggih dibandingkan armada eksplorasi generasi sebelumnya. Selain fasilitas penambangan, PT Timah juga mengelola dua fasilitas peleburan di Unit Metalurgi Mentok, Bangka dan di Unit Timah Kundur, Kepulauan Riau. Pembaruan teknologi terus-menerus dilakukan oleh Perusahaan pada fasilitas peleburannya, dalam rangka meningkatkan produktivitas bijih timah yang diolah. Pada masingmasing fasilitas peleburan tersebut, Perusahaan juga mengelola pelabuhan yang digunakan secara eksklusif untuk pengapalan dan pengiriman logam timah ke konsumen di seluruh dunia.
DIVERSIFIKASI PRODUK HILIR Perusahaan telah lama menjalankan kebijakan diversifikasi yang mencakup dua hal utama, yakni diversifikasi produk timah dan diversifikasi usaha non-timah. Diversifikasi produk-produk timah dimaksudkan untuk memberikan nilai tambah yang lebih tinggi kepada logam timah agar dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi kepada konsumen, terutama yang memiliki kebutuhan-kebutuhan khusus terkait produk timah yang mereka beli. Dengan demikian, Perusahaan dapat meningkatkan laba lebih tinggi lagi melalui
Referensi dan Indeks
kontribusi penjualan produk-produk bernilai tambah ini. Beberapa proyek terkini yang diupayakan oleh anak-anak usaha PT Timah adalah proyek timah solder melalui PT Tambang Timah, proyek produksi tin chemical melalui PT Timah Industri, serta proyek ekstraksi logam-logam tanah jarang (rare earth) sebagai produk sampingan timah melalui PT Timah Eksplomin. Ketiga proyek tersebut masih dalam tahap pengembangan dan/ atau produksi awal.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
55 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
LAPORAN TAHUNAN 2011
PENGEMBANGAN USAHA NON-TIMAH
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
56
Bagian penting yang kedua dari diversifikasi bisnis yang merupakan sasaran jangka panjang Perusahaan adalah ekspansi ke usaha-usaha non-timah. Untuk itu, telah diupayakan sejumlah proyek pengembangan usaha yang masih terkait dengan industri eksplorasi dan penambangan, namun tidak terbatas pada timah. Proyek-proyek yang sedang dijalankan Perusahaan mencakup proyek eksploitasi pasir besi, aspal Buton, nikel, dan batubara.
Pada tahun 2011, PT Timah memprioritaskan kegiatan pengembangan usahanya pada produk aspal Buton berbasis ekstraksi, melalui proyek senilai total Rp 140 miliar yang akan berlangsung hingga 2013. Hingga akhir 2011, PT Timah telah melakukan sejumlah kegiatan persiapan, mencakup rencana pembukaan tambang pada lokasi IUP aspal PT Timah untuk memastikan pasokan bahan baku, serta persiapan teknologi proses produksi, yang dilakukan dengan membangun pilot plant.
Kerangka Strategi Bisnis PT Timah KEKUATAN
TANTANGAN
• Kompetensi pertambangan timah • IUP yang luas • Sumber daya yang melimpah • Jaminan sumber pendanaan dan posisi kas • Merek dagang yang telah dikenal luas • Jaringan pemasaran yang ekstensif • Fasilitas anak-anak perusahaan yang mendukung
• Pelatihan keterampilan dan profesionalisme karyawan • Penambahan cadangan layak tambang dan confidence level • Alih teknologi KK menjadi BWD • Pembukaan tambang besar untuk mengurangi ketergantungan terhadap mitra
• Peningkatan dalam konsumsi logam timah dunia • Kenaikan harga timah • Kebijakan Pemerintah yang mendukung • Pelanggan yang loyal
Praktik penambangan/pengumpulan bijih timah ilegal • Fluktuasi harga timah akibat aktivitas trader • Tumpang tindih penggunaan lahan • Reklamasi lahan pascatambang yang rawan gangguan
PELUANG
HAMBATAN
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Struktur Organisasi
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
(2.3)
DIREKTORAT KEUANGAN
DIREKTORAT NIAGA & PENGEMBANGAN USAHA
DIREKTORAT OPERASI
LAPORAN TAHUNAN 2011
DIREKSI PT TIMAH (Persero) Tbk
DIREKTORAT SDM & UMUM
57 Akuntansi
Pemasaran
K3LH
Administrasi Perusahaan
Divisi Pengamanan
Keuangan
Logistik
P2 Eksplorasi & Produksi
Perencanaan & Pengembangan SDM
Satuan Pengawasan Intern
Sistem Infomasi Manajemen
Pengembangan Usaha
Keteknikan & Sarana
Administrasi & Kesejahteraan SDM
Sekretaris Korporat
Pengelolaan Aset Non Operasional
Penelitian dan Pengembangan Teknologi
PKBL & CSR
Badan Hukum Korporat
General Manajer Produksi
Unit Laut Bangka
Unit Metalurgi
Wilayah Produksi Bangka Utara
Wilayah Produksi Bangka Selatan
Wilayah Produksi Belitung
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
LAPORAN TAHUNAN 2011
Anak Perusahaan dan Afiliasi
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
58
Anak perusahaan adalah badan hukum yang dibentuk untuk mendukung perusahaan induknya, dikelola secara mandiri, namun di bawah pengawasan perusahaan induknya. PT Timah (Persero) Tbk memiliki tujuh anak perusahaan yang seluruhnya bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah pada bisnis Perusahaan dan mendukung pertumbuhan Perusahaan secara berkelanjutan. (2.3)
D
Dengan adanya ketujuh anak perusahaan ini PT Timah (Persero) Tbk dapat menawarkan pelayanan satu atap untuk industri logam timah dan industri terkait lainnya, dengan kualitas pekerjaan yang tinggi, konsisten, dan berstandar internasional.
PT TAMBANG TIMAH PT Tambang Timah didirikan pada tahun 1998, dengan kegiatan bisnis utama sebagai berikut: - penambangan timah dan mineral ikutan lain pada IUP darat dan laut - pengolahan bijih timah, dari fase peleburan hingga pemurnian - produksi timah solder sebagai industri hilir Produk yang dihasilkan oleh PT Tambang Timah adalah logam timah dalam bentuk batangan, timah solder, dan bentuk khusus sesuai permintaan pelanggan. Produk timah ini telah dipatenkan dengan merek-merek dagang yang terdaftar di London Metal Exchange dan Kuala Lumpur Tin Market. Produk timah solder diekspor ke berbagai negara, dengan pangsa pasar terbesarnya adalah negara China. (2.7)
Susunan Manajemen PT Tambang Timah per 31 Desember 2011 adalah: DEWAN KOMISARIS Wachid Usman
Komisaris Utama
Setyo Sardjono
Komisaris
M. Krishna Syarif
Komisaris
Sutisna Prawira
Komisaris
Suryadi Saman
Komisaris
Soemarno Witoro Soelarno
Komisaris
DIREKSI I Gede Adi Putra
Direktur Utama
Sutrisno S. Tatetdagat
Direktur Teknik dan Operasi
Dwi Agus Setiawan
Direktur Administrasi dan Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Referensi dan Indeks
PT TIMAH INDUSTRI
DEWAN KOMISARIS Gatut Hari Prasetyo
Komisaris Utama
M. Krishna Syarif
Komisaris
Achmad Hafid Muchtar
Komisaris
Bambang Sarwono Abdurrahim
Komisaris
Ronald Tambunan
Komisaris
Zureidar
Komisaris
DIREKSI Purwijayanto
Direktur Utama
Dadang Mulyadi
Direktur Umum
PT TIMAH INVESTASI MINERAL PT Timah Investasi Mineral didirikan pada tahun 1996 dengan sasaran pengembangan usaha pada sektor pertambangan non-timah.
Susunan Manajemen PT Timah Investasi Mineral per 31 Desember 2011 adalah:
59
DEWAN KOMISARIS
PT Timah Investasi Mineral saat ini mengelola usaha penambangan batubara secara komersial di Provinsi Kalimantan Selatan di bawah PT Tanjung Alam Jaya, dengan areal Perjanjian Karya Pengusahaan Batubara (PKP2B) seluas 9.721 hektare.
M. Krishna Syarif
Komisaris Utama
Surawardi
Komisaris
Bambang Gatot Aryono
Komisaris
Hendrika Nora O. Sinaga
Komisaris
PT Timah Investasi Mineral juga menekuni bisnis perdagangan batubara dan telah mengekspor produknya ke Jepang, Korea, Filipina, Malaysia, India, serta negara-negara Eropa, dengan jumlah yang kian hari kian meningkat.
Budiman Ranadipura
DIREKSI Direktur Utama
PT TIMAH EKSPLOMIN PT Timah Eksplomin didirikan pada tahun 1998, dengan kegiatan utama sebagai berikut: - penelitian, survei, dan eksplorasi untuk pertambangan non-timah (darat dan lepas pantai) - analisis bahan mineral di laboratorium - studi kelayakan - penelitian geologi, geofisika, geokimia, dan geohidrologi - pengelolaan pabrik pasir industri (gravel pack sand) - eksplorasi dan eksploitasi bijih besi Pengguna jasa PT Timah Eksplomin yang terutama adalah PT Tambang Timah.
Susunan Manajemen PT Timah Eksplomin per 31 Desember 2011 adalah: DEWAN KOMISARIS Surawardi
Komisaris Utama
M. Krishna Syarif
Komisaris
Mangantar Sabungan Marpaung
Komisaris
DIREKSI M. Arsyad Muhajid
LAPORAN TAHUNAN 2011
Fasilitas yang dikelola dan dioperasikan oleh PT Timah Industri sepanjang tahun 2011 adalah Balai Karya (Las/Konstruksi, Mesin, Listrik), Pabrik Pengecoran Logam, Pabrik Oksigen, dan Balai Karya Listrik.
Susunan Manajemen PT Timah Industri per 31 Desember 2011 adalah:
Direktur
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
PT Timah Industri didirikan pada tahun 1998, dengan kegiatan bisnis utama sebagai berikut: - perdagangan dan penyediaan jasa rekayasa dan industri - konstruksi dan fabrikasi suku cadang peralatan pertambangan - produksi tin chemical - pengecoran logam - produksi gas oksigen - konsultasi dan studi kelayakan - pengelolaan proyek industri
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
PT DOK & PERKAPALAN AIR KANTUNG PT Dok & Perkapalan Air Kantung adalah perusahaan joint venture antara PT Timah (Persero) Tbk dengan Perkapalan Kodja Bahari yang dibentuk tahun 1996. Pada tahun 1999, seluruh sahamnya dimiliki oleh PT Timah (Persero) Tbk.
Layanan yang disediakan oleh PT Dok & Perkapalan Air Kantung tidak hanya
60
PT Tanjung Alam Jaya merupakan Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang dahulu merupakan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) yang dimiliki oleh PT Tambang Timah dan PT Timah Investasi Mineral, dengan kepemilikan saham masingmasing sebesar 50 persen.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2011
Berbagai kegiatan utama dari perusahaan yang letaknya strategis, yaitu di jalur pelayaran internasional Selat Malaka, adalah: - penyediaan jasa perbengkelan, galangan kapal, dan transportasi - agen untuk material dan perlengkapan yang terkait dengan pekerjaan galangan kapal
dimanfaatkan oleh PT Timah (Persero) Tbk secara internal, tetapi juga digunakan oleh berbagai perusahaan dari luar (pihak eksternal). Susunan Manajemen PT Dok & Perkapalan Air Kantung per 31 Desember 2011 adalah: DEWAN KOMISARIS M. Krishna Syarif
Komisaris Utama
Larigan
Komisaris
Rusman Purba
Komisaris
DIREKSI Akhmad Rosidi
Direktur Utama
Syafril Emran
Direktur
PT TANJUNG ALAM JAYA
Produk batubara yang dihasilkan oleh PT Tanjung Alam Jaya berkualitas tinggi, dengan kadar kalori di atas 6.500 kkal/kg (gar), kelembaban total kurang dari 12%, dan kandungan sulfur di bawah 1%.
Susunan Manajemen PT Tanjung Alam Jaya per 31 Desember 2011 adalah: DEWAN KOMISARIS Setyo Sardjono
Komisaris Utama
M. Krishna Syarif
Komisaris
Bambang Hydrarto
Komisaris
Sukma Saleh Hasibuan
Komisaris
DIREKSI Ahmad Subagja
Direktur
INDOMETAL LONDON LIMITED Indometal London Limited didirikan pada tahun 1988 dan berkedudukan di London, Inggris. Kegiatan bisnis utamanya adalah: - penunjang pemasaran Perusahaan untuk pangsa pasar produk-produk hulu hingga hilir di luar negeri (Eropa, Amerika, dan Afrika) - pusat distribusi produk Perusahaan untuk pasar Eropa, Amerika, dan Afrika - penunjang strategi Perusahaan untuk mendekatkan diri dengan pelaku pasar di LME
- komunikator Perusahaan terkait perubahan tren usaha dan regulasi di Eropa dan Amerika Susunan Manajemen Indometal London Limited per 31 Desember 2011 adalah: Wachid Usman
Direktur
Donatus Widiyanto
Manager
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Referensi dan Indeks
INDOMETAL CORPORATION Indometal Corporation didirikan pada tahun 1968 berdasarkan undang-undang di Negara Bagian New York, Amerika Serikat, dengan kepemilikan saham 100% oleh PT Timah (Persero) Tbk. Terhitung mulai tanggal
21 Februari 2001, Indometal Corporation dibubarkan dan dengan demikian tidak lagi beroperasi, sesuai dengan surat pembubaran badan usaha yang dikeluarkan di Negara Bagian New Jersey, Amerika Serikat.
PENYERTAAN MODAL DI PERUSAHAAN LAIN Di samping ketujuh anak perusahaan yang telah dijelaskan di atas, di mana PT Timah (Persero) Tbk menguasai setidaknya 99,9% kepemilikan, per 31 Desember 2011 PT Timah (Persero) Tbk juga memiliki penyertaan modal di perusahaan-perusahaan berikut:
2. PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (29,59%) Merupakan perusahaan penyedia layanan asuransi jiwa, asuransi kesehatan, dan dana pensiun yang didirikan di tahun 1985.
LAPORAN TAHUNAN 2011
1. PT Koba Tin (kepemilikan sebesar 25%) Merupakan perusahaan patungan antara Malaysia Smelting Corporation Berhad (75% kepemilikan) dengan PT Timah
(Persero) Tbk, yang bergerak di bidang penambangan timah terintegrasi. Memiliki wilayah Kuasa Pertambangan seluas 41.680 hektare di daerah operasionalnya, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Keanggotaan Organisasi Industri PT Timah (Persero) Tbk merupakan anggota aktif dari beberapa asosiasi industri nasional maupun internasional berikut ini: (4.13) No.
Nama Organisasi/Asosiasi
Posisi Perusahaan
1
International Tin Research Institute (ITRI) (MM11)
Anggota
2
Kamar Dagang dan Industri Daerah Kepulauan Bangka Belitung
Anggota
3
Asosiasi Emiten Indonesia
Anggota
4
Asosiasi Timah Indonesia
Anggota
5
Indonesian Mining Association
Anggota
6
Indonesian Tin Market (INATIN)
Inisiator
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
61
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Pemanfaatan Logam Timah dalam Kehidupan
K
LAPORAN TAHUNAN 2011
KISAH TENTANG TIMAH
Timah merupakan unsur kimia golongan logam, dengan simbol Sn (stannum) dan nomor atom 50. Sifatnya yang tidak beracun, tahan karat, nonradioaktif, dapat ditempa dan dapat dilebur pada suhu yang relatif rendah (231,9ºC) menjadikan timah sebagai logam yang dapat dimanfaatkan untuk beragam keperluan dalam kehidupan.
tanur, untuk kemudian dicetak ke dalam bentuk balok-balok timah atau bentuk lain sesuai pemanfaatannya, seperti bola, kawat, batang, atau lempengan tipis. Pada tahun 2011, lebih dari 350 ribu metrik ton logam timah diproduksi dan dikonsumsi oleh berbagai industri di dunia.
Di bumi, timah merupakan unsur ke-49 paling melimpah, yang umumnya ditemukan dalam campuran kasiterit (SnO2) dan stanin (Cu2FeSnS4) di lapisan kerak bumi. Kawasan-kawasan yang dikenal sebagai sumber timah adalah Kepulauan Bangka Belitung di Indonesia, Semenanjung Malaya, Thailand, Afrika, Amerika Selatan, dan China.
Timah memang merupakan salah satu logam yang paling awal dikenal dan dimanfaatkan oleh manusia. Sejarah mencatat bahwa logam timah telah digunakan sejak Zaman Perunggu, kira-kira lima ribu tahun silam. Seiring dengan perkembangan teknologi, pemanfaatan logam timah pun menjadi semakin beragam. Dan kini, peran logam timah di berbagai industri, khususnya elektronik, masih tak tergantikan.
Logam timah murni dihasilkan melalui proses reduksi bijih timah dengan batubara di dalam
62 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
PENGGUNAAN UMUM LOGAM TIMAH Logam timah paling banyak dimanfaatkan sebagai bahan solder (sekitar 50% dari total produksi dunia). Timah solder merupakan campuran antara timah dan timbal (Pb) dengan rasio komposisi 60:40, dan titik leleh 190ºC. Kegunaan utama timah solder adalah untuk membuat sambungan listrik antara komponenkomponen listrik dalam papan rangkaian. Karena itu, logam timah dapat ditemukan pada seluruh barang elektronik, baik di lingkungan rumah tangga hingga pabrik-pabrik besar. Secara tradisional, timah juga digunakan sebagai logam pelapis, kemasan kaleng untuk makanan, dan bahan dasar untuk peralatan rumah tangga, seperti gelas bir, kerajinan pewter, dan tutup botol. Timah juga digunakan sebagai bahan campuran untuk menambal gigi.
Patung Pewter yang terbuat dari Tin Alloy
Aplikasi timah lainnya adalah dalam pembuatan kaca jendela melalui proses Pilkington, yaitu pelapisan lelehan kuarsa di atas lelehan timah untuk menciptakan permukaan yang datar. Paduan Logam Timah dan Fungsinya Logam timah yang dicampur dengan unsurunsur lainnya dapat membentuk banyak sekali ragam paduan logam (alloy), yang masing-masing mempunyai karakteristik dan fungsinya sendiri. Beberapa contoh paduan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dijelaskan berikut ini. Nama Bahan
Kegunaan
1. Niobium-Timah (Nb3Sn)
digunakan sebagai kawat magnet superkonduktor.
2. ZirconiumTimah
digunakan sebagai bahan pelindung bahan bakar nuklir.
3. Pewter atau Britannium (Timah, Antimon, Tembaga)
digunakan sebagai bahan dasar untuk piala, antara lain untuk Piala Oscar (Academy Award).
4. Terne (Timah, Seng)
digunakan sebagai pelapis baja sehingga menghindari terbentuknya karat.
5. TimahTembaga-Nikel
digunakan sebagai sensor dan konektor dalam rangkaian elektronik.
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
TIMAH DALAM INDUSTRI KIMIA
Beberapa kegunaan timah dalam kimia yang lainnya meliputi: 1. Trifenil-timah klorida, sebagai bahan perantara dalam sintesis kimia 2. Trifenil-timah hidroksida, untuk mensterilkan serangga 3. Tetraetil-timah, sebagai katalis untuk pembuatan peralatan elektronik
PERKEMBANGAN TERKINI Timah berperan penting dalam mendorong kemajuan teknologi baik di masa lampau maupun di masa sekarang. Berikut adalah beberapa pemanfaatan logam timah yang masih tergolong baru dan sedang dalam tahap penelitian dan pengembangan. Campuran antara oksida indium (In2O3) dan oksida timah (SnO2) dapat dibentuk menjadi lapisan-lapisan tipis yang bening dan tak berwarna. Namun, pada spektrum inframerah, oksida indium-timah ini bersifat reflektif seperti cermin. Karena sifatnya yang transparan dan juga konduktivitas listriknya yang tinggi, oksida indium-timah digunakan sebagai lapisan konduktor yang transparan pada layar LCD, layar plasma, layar sentuh, OLED (organic light-emitting diode), AMOLED (active-matrix OLED), sel surya, hingga permukaan antistatik. Karena dapat bertahan hingga suhu 1400ºC, oksida indiumtimah juga cocok diterapkan pada kondisi kerja yang sangat ekstrem, seperti di mesin jet dan mesin roket.
meliputi hal-hal seperti: - struktur nano Sn30Co30C40 - tabung nano karbon - koloid SnO untuk materi katoda - katalis bahan bakar - lembaran komposit grafena-timah, sebagai bahan baterai mobil listrik - organotin trifenil-timah (IV) karboksilat, sebagai obat antikanker Keberadaan materi-materi baru tersebut akan memberikan dampak positif terhadap kehidupan manusia dari berbagai segi, dan timah akan terus menjadi salah satu komponen penting bagi kehidupan yang berkualitas di masa mendatang.
Campuran antara timah, kalsium, dan timbal telah dikembangkan sebagai bahan kisi untuk catu daya listrik berukuran besar, menggantikan campuran timbal dan antimon. Penggunaan bahan baru tersebut meningkatkan daya tahan catu daya, dan mengurangi kebutuhan penambahan air secara periodik. Timah juga merupakan bahan penting dalam sejumlah penelitian ilmiah kontemporer, yang
Produk tin chemical banyak digunakan sebagai stabilisator dalam industri manufaktur produk-produk plastik berkualitas tinggi
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kegunaan komersial dari organotin yang paling utama adalah sebagai stabilisator plastik PVC. Tanpa penambahan organotin, bahan PVC akan
mudah rusak jika terkena panas, cahaya, dan oksigen. Selain itu, beberapa jenis organotin yang sifatnya sangat beracun lazim digunakan sebagai campuran untuk pestisida, fungisida, bahan antibau, dan pengawet kayu.
63 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Di berbagai industri berbasis kimia, jenis senyawa berbahan dasar timah yang paling banyak digunakan adalah stanane atau senyawa organotin, yakni gabungan antara timah dengan senyawa-senyawa hidrokarbon. Organotin yang pertama, diethyltin diiodide, ditemukan pada tahun 1849, dan hingga kini jenis organotin telah mencapai puluhan.
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Informasi Saham Komposisi Kepemilikan Saham PT Timah (Persero) Tbk per 31 Desember 2011
10,78%
LAPORAN TAHUNAN 2011
14,35%
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
64
0,25% 9,62%
65%
Pemerintah Republik Indonesia Perorangan Indonesia
P
Perseroan Terbatas Perorangan Asing
Publik
Badan Usaha Asing
Pemerintah Republik Indonesia memiliki satu lembar Saham Seri A yang memiliki hak suara istimewa. Saham Seri A memiliki hak dan batasan yang sama dengan Saham Seri B (Saham Biasa), kecuali bahwa Saham Seri A tidak dapat dipindahtangankan, memiliki hak-hak istimewa dalam hal perubahan modal, pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dan Komisaris, Anggaran Dasar, penggabungan, peleburan dan pengambilalihan serta pembubaran dan likuidasi Perusahaan. Per 31 Desember 2011, Pemerintah Republik Indonesia memiliki 65% Saham Biasa dan satu Saham Seri A. Rincian komposisi kepemilikan saham dapat dilihat pada tabel di bawah ini. (2.6) MODAL SAHAM PT TIMAH (PERSERO) Tbk per 31 Desember 2011 Pemegang Saham Saham Seri A: Pemerintah Republik Indonesia Saham Seri B: Pemerintah Republik Indonesia Masyarakat Jumlah
Jumlah Saham (satuan penuh)
Nilai Nominal (satuan penuh)
Persentase Kepemilikan %
1
50
-
3.271.469.999 1.761.550.000
163.573.499.950 88.077.500.000
65% 35%
5.033.020.000
251.651.000.000
100%
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Tata Kelola Perusahaan
Pengelolaan Lingkungan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Referensi dan Indeks
Komposisi Pemegang Saham PT Timah (Persero) Tbk per 31 Desember 2011 No
Status Pemilik
Jumlah Pemilik Efek
Jumlah Efek
Persentase Kepemilikan
Pemodal Nasional 1
Negara RI
2
Perorangan Indonesia
3
Perseroan Terbatas Sub Total
1
3.271.470.000
65%
12.094
542.659.925
10,78%
359
722.294.643
14,35%
12.454
4.536.424.568
90%
62
12.297.000
0,24%
Pemodal Asing 1 2
Perorangan Asing Badan Usaha Asing
191
484.298.432
9,62%
Sub Total
253
496.595.432
10%
12.707
5.033.020.000
100%
TOTAL
KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DIREKSI DAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS Per 31 Desember 2011, tidak ada anggota Dewan Komisaris maupun Direksi Perusahaan yang memiliki saham Perusahaan, selain Wachid Usman, Direktur Utama Perusahaan dan Gatut
Hari Prasetyo, Direktur Niaga dan Pengembangan Usaha, masing-masing sebanyak 10.000 lembar saham yang diperoleh pada saat Penawaran Saham Perdana kepada Publik.
PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM Per akhir 2011, tidak ada program kepemilikan saham oleh karyawan yang berlaku di Perusahaan. Pada tahun 1995, Perusahaan melaksanakan program Alokasi Saham Karyawan seiring dengan langkah Perusahaan melakukan Penawaran Saham Perdana untuk Saham Seri B (Saham Biasa). Hal ini telah diatur dan disetujui oleh Pemerintah dalam Surat Direktorat Jenderal Pembinaan BUMN Departemen Keuangan RI
No. S-1481/BU/1995. Program Alokasi Saham Karyawan diberlakukan bagi seluruh karyawan PT Timah, kecuali Direksi dan Dewan Komisaris, secara sukarela. Dalam program ini, sebanyak 2.853.500 lembar saham atau 5,67% dari seluruh Saham Seri B yang ditawarkan, dengan total nilai sekitar Rp 8.275 miliar, dialokasikan bagi karyawan. Dengan demikian, setiap karyawan menanggung sekitar Rp 1.500.000 untuk setiap lot yang dipesan.
Kronologis Pencatatan Saham Jumlah Saham (Seri B) No
Penjelasan
Tanggal
Pemerintah Republik Indonesia
Publik
Total
1
Penawaran Saham Perdana (Saham Seri B atau Saham Biasa)
19 Oktober 1995
327.146.999
176.155.000
503.301.999
2
Pemecahan Nominal Saham Rasio 1:10
8 Agustus 2008
3.271.469.999
1.761.550.000
5.033.019.999
Pemecahan nominal saham yang dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2008 menyebabkan nilai nominal saham PT Timah (Persero) Tbk berubah menjadi Rp 50 per lembar saham, dari sebelumnya Rp 500 per lembar saham.
Jumlah saham Seri B yang diperdagangkan pun berubah, dari 503.301.999 lembar sebelum pemecahan, menjadi 5.033.019.999 lembar setelah pemecahan.
65 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Satu-satunya pemegang saham PT Timah (Persero) Tbk di atas 5% per 31 Desember 2011 adalah Pemerintah Republik Indonesia, yakni sebanyak 65%.
LAPORAN TAHUNAN 2011
PEMEGANG SAHAM YANG MEMILIKI SAHAM SEBANYAK 5% ATAU LEBIH
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Keanggotaan Saham TINS di Berbagai Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Indeks
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
66
Periode Terakhir
SRI KEHATI
Nopember 2011 – April 2012
Kompas 100
Agustus 2011 – Januari 2012
LQ45
Agustus 2011 – Januari 2012
Indeks SRI KEHATI adalah barometer dunia usaha nasional terkait pelestarian dan pemanfaatan lingkungan dan pembangunan Indonesia yang berkelanjutan, dengan anggota sebanyak 25 emiten saham. Indeks ini diterbitkan pada bulan Juni 2009 oleh Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) yang bergerak di bidang pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati.
Atas komitmen PT Timah (Persero) Tbk untuk melakukan upaya pengelolaan pembangunan berkelanjutan yang peduli terhadap lingkungan hidup, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik, Yayasan KEHATI telah memasukkan saham Perusahaan (“TINS”) ke dalam Daftar Saham Indeks SRI KEHATI selama enam periode berturut-turut sejak tahun 2009.
Kebijakan Dividen Sebagaimana disampaikan pada saat Penawaran Saham Perdana kepada Publik tahun 1995 dan tertulis di dalam Prospektus, kebijakan dividen Perusahaan adalah menetapkan dividen atas laba yang dihasilkan yang merupakan hak pemegang saham. Kebijakan tersebut menyatakan bahwa kebijakan dividen tunai adalah sebesar 30% dari Laba Bersih.
Dalam tiga tahun terakhir berturut-turut, yaitu tahun buku 2009, 2010, dan 2011, RUPS menetapkan besarnya dividen tunai yang dapat dibagikan sebesar 50% dari Laba Bersih. Jumlah dividen per tahun buku dan dividen tunai per saham beserta tanggal pembayarannya tercantum pada tabel berikut.
Pembayaran Dividen 2009-2011 Tahun Buku
Laba Bersih
Dividen
Rasio Pembayaran
Dividen Per Saham
(juta Rp) 2009
1.342.358
2010 2011
Tanggal RUPS
(juta Rp)
(%)
(Rp/saham)
671.179
50%
133
313.751
156.875
50%
31,17
3 Juni 2010
28 Juli 2010
947.936
473.968
50%
94,17
23 Juni 2011
4 Agustus 2011
20 Mei 2009
Tanggal Pembayaran
16 Juli 2009
Jadwal Pembagian Dividen menurut Keputusan RUPS tanggal 23 Juni 2011 (Jumlah dividen tunai per saham Rp 94,17) 21 Juli 2011 Tanggal pencatatan untuk yang berhak atas dividen
18 Juli 2011 Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi
19 Juli 2011 Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi
21 Juli 2011 Cum dividen di pasar tunai
22 Juli 2011 Ex dividen di pasar tunai
4 Agustus 2011 Pembayaran dividen tunai
Pembahasan dan Analisis Manajemen Gudang Logam di Unit Metalurgi Mentok, Bangka
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Tin ball, salah satu produk khusus dari PT Timah yang dibuat sesuai spesifikasi pelanggan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
68
Tinjauan Industri Timah Dunia Krisis global yang berkepanjangan dan kondisi di lapangan mempengaruhi produksi dan penjualan timah dan berdampak pada perolehan laba PT Timah.
S
SITUASI PASAR TIMAH DUNIA
Situasi dan kondisi luar negeri selama tahun 2011, khususnya krisis Eropa dan perlambatan ekonomi di Amerika Serikat, mempengaruhi perekonomian global dan berdampak pada penurunan harga komoditas pertambangan, terutama logam-logam dasar. Melambatnya pertumbuhan industri elektronik global, yang turut dipengaruhi melemahnya produksi dari Jepang sebesar lebih dari 16%, turut berperan menurunkan permintaan tin solder, yang berbahan dasar timah.
Berdasarkan data International Tin Research Institute (ITRI) terjadi penurunan produksi timah dunia dari 2010 ke 2011 sebesar 0,1%, menjadi 349.400 metrik ton (mton). Sementara itu, produksi tahun 2012 diprediksi kembali meningkat hingga mencapai 354.000 mton. Seiring turunnya produksi, pada tahun 2011 juga terjadi penurunan konsumsi timah dunia menjadi 356.800 mton. Namun, penurunan ini tidak dapat menutupi defisit persediaan sekitar 7.400 mton.
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Menghadapi berbagai kondisi tersebut, para pelaku usaha timah di Bangka Belitung, Indonesia, sepakat untuk membentuk Indonesian Tin Association (ITA), diikuti oleh pasar logam timah Indonesia, sebagai upaya untuk meningkatkan peran produsen timah nasional dalam menentukan harga logam timah.
27%
Harga rata-rata di tahun 2011 adalah USD 26.021/mton, naik 27% dari harga rata-rata tahun 2010 sebesar USD 20.425/mton
PERKEMBANGAN HARGA TIMAH DUNIA Sesuai prediksi ITRI, pergerakan harga timah di tahun 2011 berkisar antara USD 20.000-30.000. Harga timah dunia berhasil mencapai titik USD 32.625/mton pada paruh pertama tahun 2011 tetapi kemudian turun tajam hingga titik terendahnya, USD 19.000/mton, pada paruh kedua, yang bertahan hingga akhir tahun 2011. Penurunan di paruh kedua tahun 2011 ini lebih banyak dipengaruhi oleh maraknya spekulasi oleh pelaku bursa (trader) di tengah isu krisis ekonomi Eropa dan penambangan ilegal.
Harga rata-rata di tahun 2011 adalah USD 26.021/mton, naik 27% dari harga rata-rata tahun 2010 sebesar USD 20.425/ mton. ITRI memperkirakan harga timah akan terus naik hingga 2014, sebagai respons atas terjadinya defisit neraca logam timah dunia. Ini sejalan dengan menurunnya persediaan logam di LME (Bursa Logam London) akibat produksi timah dunia yang pertumbuhannya semakin melambat.
Fluktuasi Harga dan Persediaan Logam Timah di LME (2011)
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
SITUASI INDUSTRI DI INDONESIA Kondisi makroekonomi Indonesia secara umum membaik sepanjang tahun 2011, dengan tingkat pertumbuhan di atas 6% dan inflasi terjaga pada kisaran 5%. Selain itu, daya beli masyarakat dan majunya pasar modal menjadikan Indonesia negara tujuan investasi yang menjanjikan di masa depan. Berdasarkan
Referensi dan Indeks
data Bank Indonesia, selama tahun 2011 nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS berkisar pada Rp 8.500 - Rp 9.000 per dolar AS. Mengingat hampir seluruh pendapatan PT Timah diperoleh dalam dolar AS, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditanggapi oleh Perusahaan melalui
LAPORAN TAHUNAN 2011
Pengelolaan Lingkungan
69 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Informasi Saham
pengelolaan posisi keuangan secara lebih bijak dan berhati-hati.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kinerja Perusahaan juga dipengaruhi oleh beberapa perubahan regulasi, yaitu tetap berlakunya UU No 4/2009 seiring terbitnya PP No 22/2010 dan PP No 23/2010, yang mengatur perubahan kuasa pertambangan (KP) menjadi izin usaha pertambangan (IUP). Selain itu, Peraturan Daerah Provinsi Bangka Belitung No. 6 tahun 2011 tentang Penambangan dan belum terbitnya izin pinjam-pakai hutan produksi di Bangka Belitung menjadikan proses permohonan SIUJP (Surat Izin Usaha Jasa Pertambangan) lebih ketat dan selektif.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
70
Sebagai respons atas implementasi peraturan tersebut, Perusahaan telah melakukan serangkaian langkah antisipatif, dengan cara menyesuaikan KP menjadi IUP atas nama PT Timah (Persero) Tbk melalui pengajuan kepada instansi terkait. Perusahaan juga telah mengusulkan IUP untuk mineral lain, mengingat kini dibutuhkan 1 IUP untuk setiap jenis mineral yang dieksploitasi. Perusahaan juga telah mengajukan perpanjangan untuk beberapa KP yang akan habis masa berlakunya di tahun 2011-2013, dan sedang mempersiapkan penutupan beberapa KP yang tidak lagi bernilai ekonomis.
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
mempersiapkan mekanisme dan prosedur untuk memenuhi persyaratan dalam peraturan tersebut, serta melakukan reorganisasi Perusahaan dan realokasi asetaset yang dimiliki oleh PT Timah sebagai perusahaan induk dengan anak-anak perusahaannya. Situasi industri pertimahan di Indonesia tetap diwarnai oleh praktik penambangan liar dan perdagangan gelap,yang aktivitasnya dari tahun ke tahun semakin intens. Akibatnya, banyak logam timah berkadar rendah dari Indonesia diekspor ke luar negeri, terutama ke Malaysia dan Thailand, sehingga tidak tercatat sebagai logam timah produksi Indonesia. Menurut estimasi ITRI, sebanyak 52.000 ton bijih timah yang ditambang dari Indonesia tidak dilaporkan secara resmi—hampir sama banyaknya dengan jumlah logam timah yang diproduksi oleh Indonesia, yaitu 55.400 mton. Maraknya praktik penambangan timah ilegal bahkan di daerah-daerah yang menjadi wilayah IUP Perusahaan, isu sosial terkait tumpang tindih penggunaan lahan, serta proses reklamasi lahan bekas tambang, menjadi kendala utama yang dihadapi Perusahaan sepanjang tahun 2011 dalam upayanya meningkatkan produktivitas sesuai amanat dan tanggung jawab sosialnya kepada masyarakat.
Perusahaan telah mengadakan konsultasi ke berbagai pihak terkait sekaligus
POSISI PERUSAHAAN DALAM INDUSTRI TIMAH DUNIA PT Timah (Persero) Tbk merupakan perusahaan penghasil timah terbesar ketiga di dunia, turun satu tingkat dari posisi tahun 2010, seiring penurunan sebesar 6,4%
dalam produksi logamnya. Logam timah yang dihasilkan Perusahaan berkontribusi hampir 70% terhadap total logam timah yang dihasilkan oleh Indonesia pada tahun 2011.
Lima Besar Negara Produsen Timah Dunia No.
Jumlah produksi (metrik ton)
Negara 2011
+/- (%) 2010
1
China
160.000
155.000
3,2
2
Indonesia
55.400
57.100
-2,9
3
Malaysia
40.300
38.700
4,1
4
Peru
30.200
36.100
-16,2
5
Thailand
23.900
23.500
1,7
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Gudang balok timah di Unit Metalurgi Mentok, Bangka
Sepuluh Besar Perusahaan Produsen Timah Dunia Jumlah produksi (metrik ton) No.
Perusahaan
Negara
2011
2010
+/- (%)
1
Yunnan Tin
China
56.174
59.180
-5,1
2
Malaysia Smelting Corp
Malaysia
40.267
38.737
-3,9
3
PT Timah (Persero) Tbk
Indonesia
38.132
40.413
-6,4
4
Minsur
Peru
30.205
36.052
-16,2
5
Thaisarco
Thailand
23.864
23.505
1,5
6
Yunnan Chengfeng
China
15.430
14.155
9,0
7
Guangxi China Tin
China
15.375
14.300
7,5
8
EM Vinto
Bolivia
10.965
11.520
-5,3
9
Metallo Chimique
Belgia
10.007
9.945
0,6
10
Gejiu Zi-Li
China
8.600
9.000
-4,4
Sumber: CRU Tin Monitor February 2011.
PT Timah (Persero) Tbk, perusahaan penambangan timah terintegrasi terbesar di dunia, menguasai 11% pangsa pasar timah global. Sementara itu, produksi timah dari Indonesia mewakili sekitar 16% dari total produksi timah dunia, menjadikan Indonesia negara penghasil timah terbesar kedua setelah China, yang memproduksi 160.000 mton pada tahun 2011. Meskipun memproduksi timah dalam jumlah yang paling banyak dibandingkan negara lainnya di dunia, hasil produksi China
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Pengelolaan Lingkungan
sebagian besar diserap di dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan berbagai sektor industrinya yang terus bertumbuh. Konsumsi timah China merupakan yang terbesar di dunia, yaitu 153.800 mton di tahun 2011, mendekati 43% dari total konsumsi timah global. Oleh karena itu, menyadari posisi Perusahaan sebagai eksportir timah terbesar di dunia, Perusahaan terus berupaya mengelola dan memanfaatkan kapasitas produksi Perusahaan secara optimal, dalam rangka menjadi penentu harga dalam industri pertimahan dunia.
71 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Produksi dan Operasional Usaha
P
PRODUKSI LOGAM DAN BIJIH TIMAH
LAPORAN TAHUNAN 2011
PT Timah memproduksi 38.132 mton logam timah pada tahun 2011, melampaui sasaran dalam RKAP sebesar 37.900 mton. Sementara itu, jumlah produksi bijih timah pada tahun 2011 mencapai 37.486 mton, relatif stabil jika dibandingkan dengan produksi bijih timah di tahun 2010, yaitu 37.615 ton Sn, dan melampaui sasaran dalam RKAP 2011, yaitu 37.900 mton. Secara umum, tren produksi bijih dan logam timah Perusahaan cenderung menurun selama empat tahun belakangan. Kondisi ini merupakan dampak dari beralihnya peran bijih timah sebagai bahan baku produksi menjadi komoditas yang bergerak mengikuti dinamika pasar. Tingginya persaingan dalam mendapatkan bahan baku bijih timah di kalangan para produsen logam di provinsi Bangka Belitung telah mempengaruhi produktivitas operasi produksi Perusahaan.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
72 PRODUKSI BIJIH TIMAH (mton)
37.500
37.486
37.615
Sebanyak 19.135 mton bijih timah atau 51% dari total produksi Perusahaan di tahun 2011 diperoleh dari kegiatan penambangan darat, baik yang dilakukan oleh Perusahaan sendiri maupun oleh kelompok-kelompok TSK yang bermitra dengan Perusahaan. Sisanya, sebanyak 49% atau 18.351 mton, diperoleh melalui penambangan lepas pantai yang dilakukan oleh kapal-kapal yang dioperasikan oleh Perusahaan sendiri dan juga para mitra usaha.
Fasilitas Produksi Logam dan Bijih Timah Perusahaan Jenis Peralatan
2011
2011
2010
RKAP
Aktual
Aktual
PRODUKSI LOGAM TIMAH (mton)
37.900
38.132
Jumlah (unit)
Kapal Keruk
11
33.000.000 m3/tahun
Kapal Isap Produksi – Perusahaan
10
12.000.000 m3/tahun
Kapal Isap Produksi – Mitra
50
60.000.000 m3/tahun
Tambang Besar
9
3.240.000 m3/tahun
Tambang Semprot
7
1.152.000 m3/tahun
3.691
141.012.000 m3/tahun
12
78.000 ton Sn/tahun
40.413
Blok (Mitra) Tambang Skala Kecil Tanur Peleburan
2011
2011
2010
RKAP
Aktual
Aktual
Kapasitas
Produksi 2011 (ton)
RKAP 2011 (ton)
Produksi 2010 (ton)
Pencapaian (%)
Perubahan (%)
18.351
24.530
20.444
75%
90%
19.136
12.970
17.172
147%
111%
38.132
37.900
40.413
101%
94%
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Produk tin ball dalam kemasan yang siap diekspor
Meskipun jumlah produksi bijih timah tahun 2011 relatif sama dengan tahun 2010, terjadi perubahan dalam kontribusi tambang darat dan lepas pantai. Pada tahun 2011, setelah meningkat berturut-turut dari 29% di tahun 2008 menjadi 54% di tahun 2010, kontribusi penambangan lepas pantai mengalami penurunan kembali menjadi 48%, akibat berhenti dioperasikannya beberapa kapal keruk (KK) milik Perusahaan dalam rangka peralihan menjadi kapal bucket wheel dredge (BWD). Peralihan kapal keruk menjadi bucket wheel dredge merupakan bagian integral dari strategi jangka panjang PT Timah yang dinyatakan dalam semboyan Perusahaan, sekaligus menjadi tema Laporan Tahunan ini, yakni “Go Offshore Go Deeper”. Melalui penerapan strategi tersebut, Perusahaan berupaya terus meningkatkan produksi bijih dari penambangan lepas pantai, yang diperkirakan lebih potensial untuk masa
mendatang. Beberapa faktor yang menjadi pertimbangan adalah cadangan timah yang melimpah di laut, khususnya laut dalam, dan semakin sulitnya memperoleh bijih timah dari penambangan darat yang juga secara umum semakin dibebani oleh berbagai persoalan lingkungan. Untuk tahun 2012, Perusahaan menetapkan sasaran produksi bijih timah sebanyak 42.000 ton Sn—65% diantaranya diproyeksikan berasal dari penambangan lepas pantai—dan produksi logam timah sebanyak 41.750 mton. Untuk dapat meningkatkan produksinya secara berkelanjutan di tahun-tahun mendatang, rencana strategis Perusahaan untuk tahun 2012 adalah memperkuat pengamanan wilayah IUP khususnya wilayah dengan cadangan signifikan, menambah kompetensi SDM melalui mentoring dan pelatihan profesi, serta memperbarui teknologi penambangan agar dapat menambang secara lebih efektif.
OPERASIONAL TAMBANG DARAT Aktivitas operasional Perusahaan di tambang darat mencakup segala kegiatan penambangan, baik oleh Perusahaan sendiri maupun oleh para mitra Perusahaan yang tergabung dalam kelompok tambang skala
kecil (TSK), yang dilakukan di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) milik Perusahaan. Perusahaan membagi tambang darat menjadi tiga kategori: tambang besar (TB), tambang semprot (TS), dan blok-blok TSK.
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
73 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
74
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Instalasi jig di Tambang Besar Pemali, Bangka
Sebagaimana telah disebutkan di Bagian 4.4, luas wilayah IUP timah yang dimiliki oleh PT Timah adalah 512.764 hektare (ha), atau mencapai hampir 90% dari total luas wilayah IUP yang ditentukan oleh Pemerintah.
Sebanyak 7% dari total IUP yang ditentukan Pemerintah dikuasai PT Koba Tin (yang 25% sahamnya dimiliki Perusahaan), dan sisanya sebesar 3% dikuasai oleh 28 perusahaan peleburan (smelter) swasta.
Gambaran Umum Produksi Bijih Timah Darat Indikator Produksi
Satuan
Produksi Bijih Timah
+/- (%)
hektare
328.926
328.643
0%
jam
45.799
54.164
-15%
Luas Wilayah IUP Darat
Volume Pemindahan Tanah
2010 25
unit
Jam Jalan
2011 25
Jumlah Tambang Darat
juta meter kubik (m3) ton Sn
Sebagian besar operasi tambang darat PT Timah dilaksanakan oleh kelompokkelompok TSK, yang menjual hasil penambangannya kepada Perusahaan untuk diproses dan dilebur menjadi logam timah. TSK dan tambang-tambang mitra menyumbangkan 98% terhadap total produksi bijih timah dari tambang darat pada tahun 2011. Untuk mengurangi ketergantungan tersebut, Di awal tahun 2011, Perusahaan berencana untuk membuka 4 tambang besar, yakni Kulur di Bangka Tengah, Sijuk di Belitung, Tempilang di Bangka Utara, dan Nudur Hilir. Namun, karena tiga tambang besar yang pertama masih menunggu proses perizinan, hanya
0%
4,17
4,01
4%
19.136
17.172
11%
tambang besar di Nudur Hilir yang mulai dioperasikan di tahun 2011. Dibangun dengan modal Rp 40 miliar, TB Nudur Hilir memiliki kapasitas produksi bijih timah sebesar 25 ton/bulan, dengan laju pemindahan tanah 250 m3/jam. Untuk memaksimalkan hasil produksi TB Nudur Hilir ini, Perusahaan mempekerjakan 50 karyawan yang terbagi dalam tiga giliran kerja. Seluruh rencana pembukaan tambang besar didasarkan pada kriteria bahwa cadangan yang dapat dieksploitasi setidaknya dapat bertahan hingga tiga tahun dengan kapasitas penambangan minimum 25 ton/bulan.
Wilayah IUP Perusahaan yang luas memungkinkan terjadinya penjualan sejumlah bijih timah—yang ditambang dari wilayah IUP Perusahaan—kepada kolektor atau pengumpul swasta secara ilegal. Hal ini dibuktikan oleh tingginya produksi logam timah dari perusahaan peleburan swasta, yang mencapai sekitar 18.000 mton atau 30% dari total produksi timah Indonesia tahun 2011. Cukup besar pula jumlah bijih timah dan logam timah kadar rendah yang dibawa ke Malaysia dan Thailand untuk dimurnikan ulang, sehingga Perusahaan tidak dapat memperoleh laba pada tingkat yang optimal. Untuk mengatasinya, di tahun 2011 Perusahaan memperkuat pengawasan di wilayah IUP dan memperkuat satuan pengamanan (satpam) khususnya pada blok-blok TSK Perusahaan. Di samping itu, PT Timah menerapkan sistem blok yang dibatasi oleh parit pada tambang-tambang darat milik Perusahaan, sehingga pengelolaan dan pemantauan proses penambangan darat menjadi lebih terkendali dan optimal.
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Perusahaan menjumpai persaingan tidak sehat dari tambang-tambang inkonvensional (TI) milik rakyat yang beroperasi secara ilegal di berbagai wilayah, termasuk di IUP Perusahaan. Karena melakukan penambangan liar tanpa memperhatikan aspek keberlanjutan, kegiatan TI ini merusak cadangan timah di darat serta menimbulkan berbagai masalah lingkungan, akibat tidak ditutupnya lahan bekas tambang oleh pelaku TI. Tumpang tindih penggunaan lahan antara sektor perkebunan dengan IUP turut menghambat kegiatan Perusahaan, menyebabkan lebih dari 60% cadangan timah di darat yang telah diketahui belum dapat dinyatakan layak tambang. Penjelasan lebih lanjut mengenai permasalahan terkait tambang rakyat dan tumpang tindih penggunaan lahan dapat dibaca pada Bagian 9.5.
OPERASIONAL TAMBANG LEPAS PANTAI Aktivitas operasional Perusahaan di tambang lepas pantai dilakukan di dua wilayah perairan, yakni Bangka Belitung dan Kundur, Provinsi Kepulauan Riau. Kegiatan penambangan lepas pantai sepanjang tahun 2011 dilaksanakan oleh armada kapal yang terdiri dari 11 unit kapal keruk (KK) dan 63 unit kapal isap produksi (KIP), dan dibantu oleh 4 unit kapal isap stripping (KIS). Sebanyak 10 KIP merupakan milik Perusahaan, sedangkan 50 sisanya merupakan milik mitra Perusahaan. Luas wilayah IUP laut yang dimiliki oleh PT Timah pada tahun 2011 adalah 183.838 ha. Total wilayah IUP laut Perusahaan lebih kecil 0,17% dibandingkan tahun 2010, yakni 184.154 ha. Sebanyak 12.283 mton atau 71,5% dari total produksi bijih timah Perusahaan
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
75 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
yang diperoleh dari penambangan lepas pantai berasal dari produksi KIP yang dioperasikan oleh para mitra usaha. Luas wilayah IUP Laut yang belum dieksplorasi oleh Perusahaan adalah seluas 63.000 ha, sedangkan luas IUP yang harus di re-eksplorasi (cadangan tailing, cadangan terduga dan terindikasi) adalah 62.000 ha. Operasional tambang lepas pantai Perusahaan didukung oleh kapal isap produksi (KIP) yang beroperasi di Kundur sebanyak 10 unit, yang terdiri dari 7 unit KIP Perusahaan dan 3 unit Mitra, dan 47 unit lainnya beroperasi di Bangka Belitung, yang terdiri dari 3 unit KIP Perusahaan dan 44 unit milik Mitra.
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Gambaran Umum Produksi Bijih Timah Lepas Pantai Indikator Produksi Luas Wilayah IUP Laut
LAPORAN TAHUNAN 2011 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
2011 183.838
2010 184.154
+/- (%) 0%
Jumlah Kapal Keruk (KK)
unit
11*
11
0%
Jam Jalan KK + KIP Perusahaan
jam
115.820
117.103
-1%
Volume Pemindahan Tanah oleh KK
juta m3
29
35
-17%
Total Produksi dari Kapal Keruk
ton Sn
4.935
6.044
-18%
unit
63
60
5%
Jumlah Kapal Isap Produksi (KIP) Perusahaan dan Mitra
76
Satuan hektare
Total Produksi dari KIP Perusahaan
ton Sn
2.767
2.116
31%
Total Produksi dari KIP Mitra
ton Sn
10.649
12.283
-13%
Jumlah Kapal Isap Stripping (KIS) Produksi Bijih Timah
unit
4
4
0%
ton Sn
18.351
20.444
-10%
* S epanjang tahun 2011, 1 unit KK sedang menjalani proses konversi teknologi menjadi BWD. Pada pertengahan tahun 2011, 1 unit KK lainnya melakukan docking.
Sebanyak lebih dari 56% total produksi bijih timah melalui penambangan lepas pantai dikontribusikan oleh KIP yang dioperasikan mitra-mitra Perusahaan. Tingkat ketergantungan pada mitra di laut dengan demikian lebih kecil dibandingkan ketergantungan pada mitra-mitra TSK di darat.
Beberapa kendala yang dihadapi Perusahaan terkait fasilitas penambangan lepas pantainya di tahun 2011 adalah sarana penunjang yang tersentralisasi, utilisasi yang cenderung masih rendah, penggunaan peralatan bor yang manual, serta letak bengkel yang jauh dari wilayah operasi Perusahaan.
Di tahun 2011, PT Timah melanjutkan alih teknologi kapal keruk menjadi BWD untuk lebih meningkatkan kemampuan penambangan bijih di laut dalam. Sementara itu, KIP yang memiliki kemampuan mobilitas independen juga ditambah jumlahnya, dari 10 unit di tahun 2010 menjadi 15 unit. Dengan KIP, Perusahaan dapat beroperasi di lokasilokasi yang kecil dan berjarak jauh satu sama lain untuk memanfaatkan sisa penambangan (tailing) yang diperkirakan masih bernilai ekonomis dan layak produksi.
Sama halnya dengan penambangan darat, penambangan lepas pantai pun tak lepas dari gangguan tambang-tambang inkonvensional apung (TI apung) yang jumlahnya mencapai ribuan di perairan di sekitar dan bahkan di dalam wilayah IUP Perusahaan. Ditengarai pula praktik penjualan bijih timah yang ditambang dari wilayah IUP laut Perusahaan kepada kolektor, dengan transaksinya dilaksanakan di laut. Kedua hal tersebut mengganggu stabilitas operasional dan menurunkan produktivitas kapal-kapal Perusahaan.
PERUBAHAN IKLIM DAN KONSEKUENSINYA (EC2) Perusahaan menyadari pentingnya peranan iklim dalam menentukan keberlanjutan dan keberhasilan berbagai kegiatan usahanya. Seluruh jajaran karyawan di Perusahaan, dari manajemen hingga satuan-satuan kerja di lapangan, mengakui bahwa perubahan iklim yang menjadi semakin terasa akhir-akhir ini menghadirkan sejumlah risiko usaha, namun juga membuka peluang baru bagi Perusahaan untuk berubah menjadi lebih baik.
Kegiatan penambangan timah, khususnya di laut, sangat dipengaruhi faktor cuaca dan iklim. Kondisi cuaca buruk yang ekstrem dapat menurunkan kemampuan kapalkapal Perusahaan untuk berproduksi sesuai kapasitas mereka. Cuaca buruk di laut dan ombak yang tinggi juga menjadi hambatan bagi KIP Perusahaan untuk beroperasi.
Mengingat salah satu sasaran PT Timah yang paling mendesak adalah melindungi keselamatan karyawannya dalam bekerja, maka segala tindakan dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan tanggung jawab, terlebih ketika menghadapi laut yang tak bersahabat. Perusahaan harus senantiasa mempertimbangkan dan mengevaluasi apakah kapal-kapal Perusahaan dapat menambang bijih timah secara ekonomis sekaligus menjamin keselamatan awaknya di tengah kondisi cuaca ekstrem.
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Atas pertimbangan itulah, sepanjang tahun 2011 kapal-kapal Perusahaan beberapa kali dihentikan kegiatannya. Perusahaan juga menghentikan operasi kapal-kapal yang telah uzur atau dianggap tidak mampu beroperasi secara aman, produktif, dan efisien.
FASILITAS PELEBURAN Bijih timah yang diperoleh dari penambangan darat dan laut diolah lebih lanjut melalui proses pencucian sebelum diangkut ke fasilitas peleburan PT Timah untuk dilebur dan dimurnikan menjadi logam timah, yang merupakan produk jadi yang siap dipasarkan. Sepanjang 2011, Perusahaan mengoperasikan 2 unit Pusat Peleburan Bijih Timah, dengan total 12 unit tanur peleburan, di Mentok, Bangka, dan di Kundur, Kepulauan Riau. Dengan kapasitas produksi total sebesar 60.000 mton timah per tahunnya, kedua pusat peleburan tersebut memproduksi 38.132 mton logam timah di tahun 2011, atau 1% lebih tinggi dari sasaran dalam RKAP. Jumlah logam timah yang diproduksi oleh Unit Metalurgi (Pusat Peleburan) ini turun 6% dibandingkan tahun 2010 karena berkurangnya pasokan bijih timah. Per 31 Desember 2011, jumlah persediaan logam timah Perusahaan adalah 6.489 mton, dan
jumlah persediaan bijih timah Perusahaan adalah 1.011 ton Sn. Menyadari bahwa di tahun 2011 dan seterusnya bijih timah akan semakin tidak mudah perolehannya, Perusahaan berupaya untuk memaksimalkan proses pengolahan, peleburan, dan pemurnian bijih timah agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi melalui proses yang lebih efisien, baik dari segi energi maupun biaya. Melalui perbaikan pada semua mata rantai produksi, Perusahaan berupaya memberikan nilai tambah yang tinggi pada setiap produk timah yang dijualnya. Perusahaan menempatkan investasi di mesin-mesin dan teknologi pemurnian dan peleburan timah untuk mencapai sasaran jangka pendek, yang dapat meningkatkan recovery rate bijih timah. Hal ini sejalan dengan program induk Perusahaan untuk melakukan optimalisasi produksi produk-produk khusus berbahan baku timah.
PENGEMBANGAN PRODUK HILIR PT Timah (Persero) Tbk berupaya meningkatkan nilai dan ragam dari produk-produk khusus yang dihasilkan dan dipasarkan, dengan tujuan untuk
Referensi dan Indeks
menyesuaikan dengan keterbatasan pasokan bijih timah dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, Perusahaan terus mendorong kenaikan kontribusi produk-produk hilir (khusus)
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
77 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
78
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
PT Timah dan Anak Perusahaannya membangun 15 unit KIP (Kapal Isap Produksi) di galangan kapal Air Kantung, Sungailiat, Bangka
terhadap penjualan totalnya, dan dengan demikian terhadap perolehan laba.
juga memproduksi 983.000 liter oksigen, atau 49% dari sasaran dalam RKAP 2011.
Hal tersebut dilakukan antara lain dengan membuat produk-produk khusus untuk memenuhi permintaan masing-masing konsumen. Produk-produk terkustomisasi ini bernilai lebih tinggi daripada produk yang tersedia umum di pasaran dan harganya relatif lebih terlindungi dari fluktuasi harga logam timah di pasar dunia.
Beberapa terobosan telah dilakukan oleh Perusahaan dalam rangka semakin meningkatkan kualitas dan kuantitas produkproduk hilir. Salah satunya adalah peningkatan kapasitas (kuantitas) produksi produk-produk spesifik melalui proses mekanisasi. Perusahaan berhasil meningkatkan kapasitas produksi tin ball yang semula 20 ton/bulan menjadi 40 ton/bulan, atau dan tin shot dari 40 ton/ bulan menjadi 60 ton/bulan. Perusahaan telah membeli sejumlah mesin baru untuk memperlancar fasilitas produksi, sesuai program induk yaitu mengoptimalisasi produksi melalui produk-produk spesifik.
Perusahaan khususnya memfokuskan diri pada produk tin solder yang mulai diproduksi sejak 2009 di Kundur, Kepulauan Riau. Sepanjang tahun 2011, Perusahaan memproduksi 30 ton solder berbentuk wire dan 548 ton solder berbentuk bar, sehingga total tin solder yang diproduksi mencapai 578 ton, atau 24% dari RKAP 2011. Pada tahun 2011, melalui anak perusahaan PT Timah Industri, Perusahaan memproduksi 1.956 mton produk tin chemical, mencapai 36% dari sasaran RKAP tahun 2011. PT Timah Industri memproduksi 359 ton produk cor, yang terdiri dari jenis ferrous (besi cor dan baja cor) dan non-ferrous (perunggu dan babbith). Produk-produk cor ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan KK, KIP, Pertambangan Darat, dan Unit Metalurgi milik PT Timah. Pencapaian produksi ini merupakan 36% dari sasaran dalam RKAP 2011. PT Timah Industri
Program pengembangan usaha Perusahaan di tahun 2012 yang terkait dengan upaya pengembangan produk hilir adalah: - perluasan dan peningkatan kapasitas pabrik produk-produk spesifik (tin ball, tin shot, dll.) untuk memenuhi permintaan pelanggan, - peningkatan kapasitas pabrik tin solder untuk memproduksi bar extrude guna memenuhi permintaan pasar, - studi pengembangan produk pasta solder (powder dan flux), serta - perluasan dan peningkatan kapasitas pabrik tin chemical untuk memenuhi permintaan pasar industri plastik dan kimia.
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Tata Kelola Perusahaan
Pengelolaan Lingkungan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Referensi dan Indeks
Melalui anak perusahaan PT Timah Investasi Mineral (TIM) yang telah melakukan diversifikasi horizontal ke dalam industri penambangan mineral lainnya, Perusahaan berhasil memproduksi sebanyak 809.481 ton batubara melalui PT Tanjung Alam Jaya, dan membeli dari mitra usaha lain sebanyak 103.248 ton. Dengan demikian, total produksi dan pembelian batubara Perusahaan adalah 912.728 ton, sekitar 19% lebih rendah dari RKAP 2011, yaitu 1.192.000 ton. Jumlah ini juga mengalami penurunan 27% dari pencapaian tahun 2010. Sasaran Perusahaan untuk produksi batubara tahun 2012 adalah 1 juta ton (termasuk pembelian dari mitra usaha).
Di tahun 2011, anak perusahaan PT Timah Eksplomin (TE) menghentikan produksi pasir industri dan bijih nikel untuk sementara waktu. Produksi pasir industri terhenti karena Perusahaan sedang mempersiapkan lahan tambang baru, sedangkan kegiatan produksi bijih nikel terhambat oleh masalah perizinan untuk proses pengapalan dan pengangkutan bijih dari tambang ke pelabuhan. Hingga akhir tahun 2011, PT Timah mengelola 8 IUP untuk batu besi (hematit) di Kabupaten Belitung Timur, dengan luas total 283 hektare.
LAPORAN TAHUNAN 2011
PRODUKSI BATUBARA DAN MINERAL LAINNYA
JASA KETEKNIKAN PERKAPALAN PT Timah (Persero) Tbk melalui anak perusahaannya, PT Dok dan Perkapalan Air Kantung (PT DAK), melaksanakan kegiatan usaha dalam bidang galangan kapal yang membuat bangunan baru dan mereparasi kapal-kapal milik kelompok usaha PT Timah (Persero) Tbk dan juga milik pihak luar. Selama tahun 2011, PT DAK melakukan jasa perbaikan dan pembangunan kapal baru
sebanyak 37 unit. Jumlah ini sama dengan pencapaian PT DAK pada tahun 2010, dan 70% dari yang dicanangkan dalam RKAP 2011 sebanyak 53 unit. Pembangunan 2 unit kapal baru hingga akhir tahun 2011 masih dalam tahap penyelesaian. Rincian hasil produksi PT DAK dicantumkan dalam tabel berikut.
2011 (unit)
2010 (unit)
+/- (%)
INTERNAL (Kelompok usaha PT Timah)
19
25
-21
Reparasi
17
21
-19
Bangunan Baru
Jenis Produksi
2
4
-50
EKSTERNAL
18
12
50
Reparasi
16
12
33
Bangunan Baru
2
-
-
Jumlah Produksi
37
37
0%
Jumlah Produksi yang Belum Selesai
2
8
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
79
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Pemasaran dan Penjualan
P
PENJUALAN LOGAM TIMAH
LAPORAN TAHUNAN 2011
Sepanjang tahun 2011, Perusahaan berhasil menjual 33.971 mton logam timah atau sebesar 96% dari jumlah yang ditargetkan sebelumnya, dan 16% lebih sedikit dari tahun 2010. Sekitar 75% dari penjualan tersebut merupakan pemenuhan atas komitmen Perusahaan kepada konsumenkonsumennya sesuai kontrak, dengan harga jual yang telah disepakati di awal kontrak. Sementara itu, sisanya dijual secara spot pada harga yang berlaku di pasar per tanggal transaksi Harga jual rata-rata invoice di tahun 2011 adalah USD 26.714/mton, dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS rata-rata pada Rp 8.757/USD.
80
Penjualan logam timah tahun 2011 mengalami penurunan dari tahun 2010, karena rendahnya produksi bijih timah sepanjang tahun 2011 dan keterbatasan persediaan logam timah di awal tahun tersebut. Di tahun 2011, PT Timah lebih memfokuskan rencana strategisnya pada peningkatan kualitas logam timah dan produk-produk hilirnya, alih-alih sekedar meningkatkan kuantitas produksinya. PENJUALAN LOGAM TIMAH
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
(mton)
40.507 35.500
33.971
2011
2011
2010
RKAP
Aktual
Aktual
HARGA JUAL LOGAM TIMAH RATA-RATA (USD/mton)
26.714
Kenaikan tajam dalam harga timah dunia kembali dirasakan manfaatnya bagi kenaikan laba usaha Perusahaan. Di tahun 2011, pendapatan Perusahaan dari penjualan timah meningkat dari Rp 7,4 triliun menjadi Rp 7,9 triliun, berkat kenaikan 34% pada rata-rata harga logam timah dunia. Penjualan logam timah berkontribusi 94% terhadap total pendapatan usaha PT Timah di tahun 2011. Terbatasnya persediaan bijih timah di Perusahaan mempengaruhi kemampuan Perusahaan untuk meraup laba tambahan dari penjualan logam timah secara spot ke pasar global pada kondisi harga tinggi. Dalam upaya meningkatkan kapabilitas Perusahaan sebagai penentu harga logam timah di pasar, sekaligus mengurangi ketergantungan perolehan labanya pada fluktuasi harga di LME, pada tahun 2011 PT Timah memelopori pembentukan suatu pasar fisik timah nasional. Penjelasan mengenai Pasar Komoditas Logam Timah Indonesia disajikan di Bagian 6.7. Untuk tahun 2012, Perusahaan mencanangkan penjualan logam timah sebanyak 40.550 mton. Sasaran ini 23% lebih tinggi daripada pencapaian penjualan di tahun 2011, akan tetapi hampir sama dengan pencapaian penjualan 2010.
23.000 19.981
JALUR DAN KAWASAN PEMASARAN Logam timah yang telah diproduksi oleh Perusahaan dan dilengkapi dengan sertifikat asal barang dari Pemerintah Indonesia, serta dilengkapi dengan weight analysis certificate (yang menjamin jumlah berat logam serta kandungan Sn dan impuritasnya) sesuai ketentuan Bursa Komoditi London.
2011
2011
2010
RKAP
Aktual
Aktual
Hingga tahun 2011, PT Timah (Persero) Tbk menjual logam timah dengan lima merek dagang, yaitu: (2.2) - Banka Tin (kadar Sn 99,9%)* - Mentok Tin (kadar Sn 99,85%)* - Kundur Tin*
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Produk Logam Tin Shot
- Banka Low Lead atau Banka LL - Banka Four Nine (kadar Sn 99,99%) * Telah terdaftar di LME.
(Belanda), Bilbao (Spanyol), Genoa (Italia), dan Baltimore (AS).
PT Timah juga menjual logam timah dalam bentuk-bentuk khusus sesuai permintaan pengguna akhir, seperti tin shot, pellet, ball, cone, pyramid, strip, dan anode. Produk-produk yang telah diberi merek dagang dikirimkan langsung kepada para pelanggan PT Timah di berbagai kawasan, sesuai jadwal pengiriman masing-masing. Distribusi produk Perusahaan untuk tujuan ekspor dilakukan melalui pelabuhan di Singapura, sementara untuk pasar domestik dilakukan melalui gudang milik Perusahaan atau milik mitra usaha di Jakarta. Untuk kebutuhan pergudangan di luar negeri, Perusahaan menjalin kerja sama dengan mitra-mitra usaha di Singapura, Rotterdam
Konsumen akhir dari produk-produk Perusahaan meliputi kelompok pengguna akhir (end user) seperti industri solder dan pelat timah; kelompok pedagang perantara di bursa (trader); serta kelompok pembeli besar (merchant) yang menggunakannya baik untuk pabriknya sendiri maupun untuk dijual kembali. Produk-produk PT Timah (Persero) Tbk merupakan komoditas internasional dan sebagian terdaftar di LME, dan dengan demikian kualitasnya dijamin oleh sertifikat produk (weight and analysis certificate) berstandar internasional dan berpedoman pada standar produk London Metal Exchange (LME), yakni LME BS EN 610:1996 dan ASTM B 339-1995. (PR3)
Volume Penjualan Timah per Kawasan (2.7, 2.8) Kawasan Pemasaran Domestik
Jumlah Pelanggan (perusahaan)
Volume Penjualan (mton)
2011
2010
2011
2010
12
11
1.057
1.344
Kontribusi per Kawasan 2011
Perubahan Volume
3,11%
-21,38% -20,35%
Asia
42
29
19.785
24.839
58,24%
Eropa
28
26
10.920
11.484
32,14%
-4,91%
8
7
2.210
2.840
6,51%
-22,18%
90
73
33.971
40.507
100%
-16,13%
Amerika Total
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
81 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Volume Penjualan Timah per Merek Dagang (Brand ) (2.2, 2.7) Merek Dagang dan Tipe
Volume Penjualan (mt) 2011
Kenaikan/ Penurunan (% +/-)
2010
Banka* (Sn 99,9%) Normal
LAPORAN TAHUNAN 2011
Small
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
82
15.820
16.121
-2
80
130
-38
Tin Shot
189
194
-3
Four Nine (Sn 99,99%)
938
1.828
-49
Pellet
371
441
-16
Tin Ball
314
307
2
6
8
-25
80
169
-53
38
Pyramid Cone Banka Low Lead 200 Ppm
720
520
100 Ppm
7.088
7.456
-5
50
39
28
100 Ppm Tin Shot
50
-
-
80 Ppm
225
200
13
50 Ppm
2.770
2.705
1
29
15
93
100 Ppm Ball19
50 Ppm Pellet
620
360
72
Anoda Small
-
190
-100
Mentok* (Sn 99,85%)
-
3.110
-100
Mentok Tin Cone
-
40
-100
Ba/Me Strip
49
71
-31
Me Buyback
-
250
-100
Me Shot
-
120
-100
Anoda LL50
Me Ampere Kundur* (Sn 99,9%) Kundur LL200 Total
23
23
0
3.980
5.320
-25
570
890
-36
33.971
40.507
-19%
* Telah terdaftar di LME.
PEMASARAN PRODUK HILIR Dua kelompok produk hilir yang menjadi fokus pengembangan di tahun 2011 adalah produk tin solder dan tin chemical, karena keduanya memiliki nilai tambah yang tinggi untuk menjadi sumber pendapatan Perusahaan di masa mendatang. Hal ini sejalan dengan strategi jangka panjang Perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah
dari produk-produknya dan memperkuat penetrasi pasar untuk produk-produk hilir timah. Pada tahun 2011, Perusahaan terus menjajaki pasar global untuk produk tin solder, dan telah berhasil memasarkan total 158 ton ke negara Cina, India, Singapura, Malaysia, dan juga ke
konsumen domestik. Jumlah ini terdiri dari 17 ton wire dan 141 ton bar. Untuk tahun 2012, Perusahaan mencanangkan jumlah penjualan tin solder sebanyak 1.300 ton. Sementara itu, pada bulan Oktober 2010, Perusahaan telah menyelesaikan pembangunan pabrik tin chemical tahap I di Cilegon, Banten, yang memiliki kapasitas produksi sebesar 6.000 ton/tahun. Pada bulan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Desember 2010, Perusahaan telah memulai tahap operasi produksi dengan menghasilkan 144,84 mton, dan merealisasikan penjualan sebanyak 5 mton ke Colombia. Diharapkan produk tin chemical ini sudah dapat tersedia secara luas bagi pasar di tahun 2011. Di bulan yang sama, Perusahaan juga melanjutkan pengembangan pabrik tin chemical untuk menambah kapasitas produksinya, dengan nilai investasi lanjutan senilai Rp 180 miliar.
PENJUALAN BATUBARA DAN MINERAL LAINNYA Sebanyak 884.433 ton batubara hasil produksi PT Tanjung Alam Jaya berhasil dijual melalui PT Timah Investasi Mineral ke pasar internasional. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 25% dari tahun 2011, namun demikian, penjualan batubara tetap menjadi kontributor terbesar kedua bagi pendapatan Perusahaan setelah penjualan
Referensi dan Indeks
logam timah dan produk-produk hilirnya. Negara-negara yang menjadi tujuan penjualan batubara hasil produksi Perusahaan adalah Hong Kong, China, India, Thailand, Filipina, Korea Selatan, Taiwan, Jepang, serta kawasan Eropa dan Amerika.
Tambang batubara yang dioperasikan oleh PT Tanjung Alam Jaya, anak perusahaan PT Timah
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
83 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Tanggung Jawab atas Produk dan Kepuasan Pelanggan
P
PENJAMINAN KUALITAS PRODUK
LAPORAN TAHUNAN 2011
Semua hasil produksi logam timah Perusahaan telah diawasi secara ketat di setiap tahapannya untuk memastikan bahwa semua produk Perusahaan sesuai dengan standarisasi sehingga tidak berdampak buruk bagi kesehatan dan keselamatan bagi semua penggunanya. Proses pengawasan dan penjaminan kualitas dari seluruh produk timah Perusahaan dilakukan mulai dari tahap perancangan produk, penelitian dan pengembangan, penambangan, pencucian dan peleburan, sertifikasi produk, penggunaan bahan daur ulang, penggudangan, pengiriman ke pelanggan, hingga penggunaan produk oleh pelanggan. (PR1)
Diagram Alir Proses Persiapan Distribusi Logam Timah
84 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Copy SK E.T (Perusahaan Ekspor Tertentu) Bukti Pembayaran Royalti Dokumen Pengapalan • Booking Note • PEB
Logam Timah Siap Ekspor
Weight Analysis Certificate & Packing List
Pengapalan Bill of Lading Forwarder
Asuransi
Laporan Surveyor Nota Pelayanan Ekspor Bea Cukai
Sepanjang periode pelaporan, Perusahaan tidak pernah melakukan pelanggaran terhadap peraturan, etika, ataupun prosedur yang terkait dengan penggunaan logam timah yang membahayakan dan mengganggu kesehatan penggunanya selama daur hidup produk yang wajar. Seluruh proses kerja dan proses produksi di Perusahaan mengacu pada prosedur operasi standar (SOP), dievaluasi dan diaudit oleh Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen SGS, dan manajemen pengendalian mutunya dijamin oleh ISO 9001:2008. (PR2)
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Dalam hal penyediaan informasi untuk produk beserta prosedur pemberian labelnya, Perusahaan tidak pernah melakukan pelanggaran terhadap peraturan-peraturan ataupun standar-standar lainnya yang berlaku, ataupun dikenai sanksi atau menerima pengaduan yang terkait dengan hal tersebut. (PR4)
KEPUASAN PELANGGAN (PR5) Perusahaan kembali menyelenggarakan Survei Kepuasan Pelanggan pada tahun 2011 untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan serta mengungkapkan hal-hal yang harus dipertahankan atau diperbaiki dalam pelayanannya. Survei Kepuasan Pelanggan merupakan survei dengan umpan balik yang disampaikan melalui surat elektronik atau pernyataan tertulis. Survei Kepuasan Pelanggan tahun 2011 mengungkap fakta bahwa di tengah Aspek
Referensi dan Indeks
berkembangnya smelter-smelter swasta baru di Indonesia, kepercayaan pelanggan terhadap terjaminnya pasokan dari PT Timah justru semakin tinggi. Sebanyak 46% pelanggan yang menjadi responden melaporkan bahwa alasan utama mereka berbisnis dengan PT Timah di tahun 2011 adalah keterjaminan pasokan, naik dari 26% di tahun 2010. Sebanyak 54% responden sisanya mengatakan bahwa kualitas produk yang istimewa merupakan alasan yang utama. Angka ini turun 2% dari tahun 2010. 2011
2010
Alasan utama berbisnis dengan PT Timah Harga kompetitif
0%
16%
Pasokan terjamin
46%
26%
Kualitas produk prima
56%
58%
Ya
75%
53%
Tidak
25%
47%
Masih membeli dari produsen lain?
Kualitas produk PT Timah Baik
0%
8%
Sangat baik
75%
54%
Prima
25%
38%
Tingkat kepuasan dalam ketepatan pengiriman
4,125
3,375
Tingkat kepuasan dalam pelayanan
4,25
4,00
Pengiriman dan Pelayanan
LAPORAN TAHUNAN 2011
Setiap produk timah yang dipasarkan oleh Perusahaan disertai dengan informasi penting yang perlu diketahui oleh pelanggan, yang mencakup kandungan timah dan sertifikat asal barang. Sertifikat asal barang (certificate of origin) untuk produk-produk timah Perusahaan dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan Republik Indonesia, dan menjamin bahwa produk tersebut berasal dari sumber yang sah dan taat hukum. Sementara itu, informasi kandungan timah tercantum dalam Weight & Analysis Certificate yang dikeluarkan oleh laboratorium Perusahaan yang terakreditasi. (PR3)
Pengelolaan Lingkungan
85 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Informasi Saham
Aspek
Pembahasan dan Analisis Manajemen
2011
Analisis Kinerja Keuangan
2010
Alasan utama berbisnis dengan PT Timah Senang berbisnis dengan PT Timah karena ... Pelayanan pelanggan prima
0%
64%
Kualitas produk prima
0%
36%
Proses bisnis transparan
13%
0%
Pengelolaan profesional
25%
0%
Pasokan dapat diandalkan
62%
0%
LAPORAN TAHUNAN 2011
Enggan berbisnis dengan PT Timah karena ... Pasokan logam timah tidak konsisten
0%
42%
Keterlambatan dalam pengapalan
0%
58%
Kebijakan tidak dapat dinegosiasikan
37%
0%
Masalah penagihan
13%
0%
Arah bisnis tidak terfokus
50%
0%
Tingkat Kepuasan Akhir (1 sangat tidak puas, 5 sangat puas)
4,17
4,00
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
86 Terkait persaingan bisnis, PT Timah semakin kuat posisinya dibandingkan perusahaanperusahaan timah lainnya. Jika pada tahun 2010 sebanyak 53% responden melaporkan bahwa mereka masih membeli produk timah dari pemasok lain, di tahun 2011 jumlah tersebut turun menjadi hanya 25% saja. Jaminan pasokan yang lebih baik di tahun
2011 tetap menjadi faktor yang sangat berperan. Terkait kualitas produk, di tahun 2011 sebanyak 75% responden memberikan predikat “sangat baik” dan 25% sisanya memberi penilaian “prima”. Seluruh pelanggan yang disurvei menyatakan bahwa hubungan bisnis yang dibina dengan PT Timah pada tahun 2011 adalah “sangat baik”.
Kualitas Hubungan Usaha dengan PT Timah
22% Baik
57%
Sangat Baik
2010
7%
Cukup Baik
2011
14%
Istimewa
100%
Sangat Baik
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Acara Customer Gathering diagendakan setiap tahun sebagai apresiasi Perusahaan pada pelanggan
Terkait aspek yang perlu ditingkatkan oleh PT Timah di masa mendatang, masing-masing sebanyak 25% menjawab “Dokumen dan
Sertifikat” dan “Fleksibilitas”, sementara 13% menjawab “Stabilitas Produksi” dan sisanya sebanyak 37% tidak memberikan masukan.
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Tata Kelola Perusahaan
Selama tahun 2011 Perusahaan berhasil menjalin hubungan dengan 90 perusahaan yang menjadi pelanggan produk Perusahaan. Perusahaan menjalankan berbagai upaya pemasaran untuk menjangkau pangsa pasar internasional yang lebih luas. Kegiatan tersebut meliputi temu pelanggan, kunjungan ke pelanggan, menjadi sponsor dan peserta dalam event dan pameran yang relevan dengan bisnis Perusahaan, serta mengadakan survei kepuasan pelanggan.
Dalam pemasarannya, Perusahaan senantiasa mematuhi standar hukum dan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan komunikasi pemasaran. Dengan demikian, selama tahun 2011 Perusahaan tidak pernah melakukan pelanggaran hukum yang berkenaan dengan proses pemasarannya. (PR6, PR7)
KELUHAN PELANGGAN DAN PENYELESAIANNYA Sasaran PT Timah dari tahun ke tahun adalah memenuhi komitmennya kepada pelanggan, sehingga tidak menimbulkan keluhan apapun dari mereka. Akan tetapi, di tahun 2011 Perusahaan menerima satu keluhan dari pelanggan, terkait kualitas kemasan dari perusahaan angkutan (forwarder). Keluhan tersebut langsung ditindaklanjuti sebagai wujud nyata komitmen Perusahaan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi semua pelanggan. Tidak ada keluhan beralasan yang terkait dengan pelanggaran privasi pelanggan dan atau hilangnya data milik pelanggan. (PR8)
Kepatuhan pada hukum, peraturan, dan standar yang berlaku adalah pedoman utama Perusahaan dalam menjalankan usaha. Sepanjang periode pelaporan, Perusahaan tidak pernah dikenai denda atau sanksi lainnya akibat pelanggaran atas peraturan perundang-undangan yang berlaku, terkait dengan pengadaan dan penggunaan barang dan jasa yang dihasilkan oleh Perusahaan. (PR9)
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
87 PEMASARAN DAN PELAYANAN PELANGGAN
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Eksplorasi dan Estimasi Cadangan Timah
P
PENGUKURAN SUMBER DAYA
LAPORAN TAHUNAN 2011
Timah merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Oleh sebab itu, ketersediaannya terbatas, dan akibat kegiatan penambangan yang dilakukan di seluruh dunia, jumlah cadangannya terus menipis.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
88
Dalam melakukan pengukuran cadangan timah dan sumber daya alam mineral lainnya, terdapat setidaknya tiga ukuran penting untuk diketahui maknanya masing-masing, serta perbedaan antara ketiganya. Tiga jenis pengukuran cadangan tersebut adalah:
Jenis
Cadangan Terduga/ Terkira (Inferred Reserve)
Cadangan Terindikasi/ Terunjuk (Indicated Reserve)
Cadangan Terukur (Measured Reserve)
Definisi
cadangan hasil penafsiran sebagian besar dari informasi geologi yang dilengkapi dengan beberapa sampel dari singkapan
cadangan hasil penafsiran dan perhitungan berdasarkan percontohan dan didukung dengan penafsiran geologis yang terinci
cadangan hasil penafsiran dan perhitungan berdasarkan data sampel yang diambil secara teliti dengan jarak relatif rapat dan disertai informasi geologis terinci
Kesalahan Kuantitatif Maksimum
60%
40%
20%
Sementara itu, terdapat dua kategori cadangan yang relevan terhadap keberlanjutan suatu usaha pertambangan, yakni: • cadangan tereka (probable reserve), yakni bagian dari cadangan terindikasi yang memenuhi syarat untuk diklasifikasikan menjadi cadangan yang selanjutnya akan ditelusuri dan diukur, dan • cadangan terbukti (proven reserve), yakni bagian dari cadangan terukur yang telah memenuhi syarat untuk diklasifikasikan sebagai cadangan dan dapat dieksploitasi. Total sumber daya timah yang dimiliki oleh PT Timah per akhir 2011 adalah 978.743 ton (cutoff grade 0,2 kg/m3), yang tersebar di seluruh wilayah KP dan IUP yang dikelolanya. Sebanyak 65% dari sumber daya tersebut terdapat di laut—tepatnya di perairan Bangka Belitung dan Kundur.
KEGIATAN EKSPLORASI DAN ESTIMASI CADANGAN Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pertimahan, ketersediaan cadangan timah untuk jangka panjang merupakan faktor penentu keberlanjutan usaha PT Timah (Persero) Tbk yang paling krusial. Oleh karena itu, kegiatan eksplorasi dalam rangka mengevaluasi potensi cadangan timah tereka dan mencari lahan baru merupakan bagian dari rangkaian operasi strategis Perusahaan.
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
tanah, analisis di laboratorium, hingga pemetaan akhir secara geologis.
Kegiatan eksplorasi merupakan rangkaian aktivitas kajian dan analisis sistematis terhadap suatu wilayah untuk mengetahui dan mengukur jumlah cadangan bijih timah yang terkandung di wilayah tersebut. Kegiatan eksplorasi terdiri dari proses pemetaan atau survei awal, pengambilan sampel timah dengan teknik bor
Kegiatan
Satuan
2011 Sasaran
2010
Realisasi
Realisasi
Pencapaian (%)
2011/2010 (%)
Survei 1
Survei Geologi
km2
500
231
663
46
35
2
Survei Geofisika
km
1.750
1.229
1.091
70
113
80.000
58.939
58.617
74
101
Pengeboran Darat
89
1
Pengeboran Tailing
meter
2
Pengeboran CPP & YBM
meter
4.000
1.285
0
32
-
meter
84.000
60.224
58.617
72
103
Total Pengeboran Darat Pengeboran Laut 1
Pengeboran Prospeksi
meter
9.600
3.872
2.370
40
163
2
Pengeboran Produksi
meter
57.900
43.166
48.857
75
88
3
Pengeboran Pemantapan
meter
6.000
16.636
6.802
277
245
Total Pengeboran Laut
meter
73.500
63.673
58.029
87
110
ton
Perolehan Sumber Daya Terukur Timah 28.000
8.459
8.636
30
98
Kadar Ore Body
kg/m
3
0,80
1,27
0,99
159
128
Tdh Whole of Hole
kg/m3
0,20
0,23
0,21
115
110
1
Perolehan
2 3
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kegiatan eksplorasi, estimasi, serta pengukuran jumlah cadangan timah dilaksanakan secara internal oleh PT Timah Eksplomin.
Kegiatan Eksplorasi No.
Referensi dan Indeks
Dua jenis kegiatan eksplorasi yang Perusahaan lakukan meliputi kegiatan pengeboran laut dan pengeboran darat. Pengeboran laut difokuskan pada peningkatan status cadangan sumber daya terindikasi menjadi cadangan sumber daya terukur, sementara pengeboran darat dilakukan sebagai pemantapan untuk pemanduan penambangan di darat.
Pada tahun 2011, Perusahaan berhasil merealisasikan kegiatan pengeboran darat sepanjang 60.224 meter, meningkat 3% dibandingkan pengeboran tahun sebelumnya, 58.617 meter. Sementara itu, total realisasi pengeboran laut di tahun 2011 adalah 63.673 meter, bertambah sekitar 10% dibandingkan tahun 2010. Jumlah
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2011
tersebut mencapai hanya 87% dari sasaran dalam RKAP 2011, karena dilakukannya pemeliharaan kapal Geotin I di semester pertama 2011 dan pengalihan alokasi kerja kapal-kapal milik Perusahaan untuk mendukung kinerja produksi bijih.
NERACA CADANGAN TIMAH 2010-2011
(tonSn)
TERBUKTI (PROVEN)
279.895
280.268
2011
2010
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
90
TEREKA (PROBABLE)
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Data terkini mengenai cadangan tereka logam timah yang berada di wilayah IUP Perusahaan diperoleh dari analisis geologis internal Perusahaan dan yang dilakukan oleh konsultan independen. Per tanggal 31 Desember 2011, jumlah cadangan terbukti dan tereka ini mencapai 387.967 ton, lebih tinggi 4% dibandingkan tahun 2010 sebesar 373.978 ton. Agar ketersediaan cadangan timah Perusahaan tetap terjamin di tahun-tahun yang akan datang, maka PT Timah telah dan terus akan melaksanakan upaya-upaya berikut: - Mengamankan wilayah IUP dengan memperkuat sistem pengamanan dan pengawasan - Melengkapi sarana transportasi untuk patroli dan pengawalan produksi - Meningkatkan status cadangan terindikasi menjadi cadangan terukur - Menyelesaikan permasalahan tumpang tindih penggunaan lahan di wilayah IUP darat
MINERAL IKUTAN
107.699 94.083
2011
Untuk mendukung proyek eksplorasi di laut, Perusahaan memiliki kapal Geotin I yang telah beroperasi sejak 1996 dan kapal Geotin II sejak 2010. Di samping itu, proyek eksplorasi Perusahaan didukung oleh 4 unit kapal bor milik Mitra. Dan dalam rangka pengembangan di masa mendatang, di tahun 2011 Perusahaan menyelesaikan konstruksi satu unit kapal baru, Geotin III, yang akan dilengkapi dengan teknologi eksplorasi, survei, persiapan sampel, sekaligus laboratorium yang lebih canggih daripada kapal-kapal Geotin pendahulunya. Kapal ini direncanakan mulai beroperasi bulan Maret 2012 dan difokuskan pada pelaksanaan survei-survei geofisika.
Informasi Saham
2010
Diversifikasi adalah strategi kunci yang akan sangat menentukan keberhasilan usaha Perusahaan di masa depan. Untuk itu, Perusahaan mengembangkan kemampuannya untuk lebih memanfaatkan mineralmineral yang menjadi produk sampingan proses penambangan timah, atau yang lebih dikenal sebagai mineral ikutan. Perusahaan meyakini bahwa mineral ikutan timah ini mengandung unsur-unsur yang
digolongkan sebagai mineral tanah jarang (rare earth) yang benilai ekonomis tinggi dan dapat menyimpan potensi yang sangat besar untuk mendukung kegiatan produksi Perusahaan. Untuk itu, sepanjang tahun 2011, Perusahaan terus melengkapi fasilitas eksplorasi Perusahaan dengan teknologi persiapan sampel yang lebih canggih dan efektif, antara lain pada kapal Geotin III yang sedang dalam tahap pembangunan per akhir 2011.
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Pencetakan peta wilayah eksplorasi Perusahaan
Daftar Mineral Ikutan dari Penambangan Timah Mineral Ikutan
Kandungan Utama
Kegunaan
Zircon
Zirconium
Bahan abrasif, insulator, refraktor
Ilmenite
Titanium dioksida
Bahan pigmen untuk cat, kertas, plastik
Monazite
Thorium
Bahan bakar nuklir, paduan logam berkekuatan tinggi
Lanthanum
Baterai, obat-obatan, katalisator
Cerium
Oksidator, katalisator, pewarna kuning
Yttrium
Laser, superkonduktor, filter gelombang mikro
Xenotime
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
91 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Teknologi Informasi dan Proyek Pengembangan Usaha
I
LAPORAN TAHUNAN 2011
INOVASI TEKNOLOGI
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
92
Untuk mewujudkan visi PT Timah (Persero) Tbk, yakni menjadi perusahaan pertambangan kelas dunia dan pemimpin industri pertimahan global, langkah-langkah inovasi di semua lini usaha dilaksanakan secara berkelanjutan. Hal tersebut dilakukan demi mencapai kinerja yang semakin meningkat, dengan memastikan proses-proses bisnis di PT Timah berlangsung lebih efektif, efisien, dan optimal. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing langkah inovasi strategis yang sedang dilakukan atau telah direncanakan oleh PT Timah untuk perkembangan usahanya di masa mendatang. 1. Pengembangan Brainware Sistem Informasi Manajemen Pengembangan SDM untuk Teknologi Informasi (brainware) menjadi fokus Perusahaan di tahun 2011 setelah tiga tahun berturut-turut membangun perangkat keras (hardware) dan peranti lunak (software) untuk menunjang Sistem Informasi Manajemen (SIM) di Perusahaan. Maka, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2011 telah dideklarasikan E-Library “Lontar” sebagai bagian dari upaya knowledge management Perusahaan. Fasilitas ini memuat dokumentasi yang ekstensif sekaligus memfasilitasi setiap penggunanya untuk bertukar informasi dan pengetahuan. 2. Implementasi e-Procurement Perusahaan juga telah menerapkan e-Procurement melalui implementasi sistem SAP-SRM/ PPS (Supplier Relationship Management/Procurement for Public Sector) sejak 1 Juni 2011. PT Timah merupakan perusahaan pertama yang menerapkan sistem tersebut di Indonesia, dan proyeknya sendiri tergolong yang tercepat dalam skala global. Dengan metode ini, PT Timah telah memiliki sistem Enterprise Resource Planning (ERP) yang terintegrasi untuk melayani kebutuhan semua unitnya, dan setiap mitra usaha pun dapat mengikuti lelang pengadaan untuk PT Timah secara langsung dari lokasi mereka masing-masing. Para vendor bisa mendaftar secara online dan proses serta dokumentasinya pun menjadi lebih sederhana. Metode ini sudah tersedia di Website Perusahaan. 3. Pembangunan Disaster Recovery Center (DRC) dan penyusunan Disaster Recovery Planning (DRP) Dalam rangka mendukung kelancaran kegiatan operasional PT Timah, maka pada tahun 2012 Satuan Kerja SIM akan berfokus pada pembangunan fasilitas pusat pemulihan pascabencana atau DRC, untuk menjaga kelangsungan sistem teknologi informasi dan data PT Timah di tengah terjadinya berbagai gangguan, kerusakan, bahkan bencana yang tak terduga. Rencana pemulihan atau DRP juga akan dibuat secara komprehensif, untuk difungsikan pada setiap kondisi darurat. 4. Konferensi Video Efektivitas dan efisiensi pertemuan pihak-pihak yang berkepentingan di PT Timah pada setiap jajaran akan lebih ditingkatkan dengan adanya fasilitas konferensi video, yang memungkinkan sejumlah pihak di berbagai lokasi yang tersebar mengikuti rapat tanpa harus hadir secara fisik dalam satu ruangan yang sama. Selain memperbaiki proses pengambilan keputusan, fasilitas ini juga akan menekan biaya perjalanan dinas seiring dengan bertambahnya jumlah rapat yang dilangsungkan di dunia maya.
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Teknisi IT di Ruang Server Sistem Informasi Manajemen
PENGEMBANGAN USAHA
Belanja Modal 2011 No.
Nama Proyek
93
Nilai (Rp juta)
Real 2011 (Rp juta)
Real s/d 2011 (Rp juta)
Keterangan
1
Modifikasi KK menjadi BWD & Pembangunan BWD
390.000
46.569
185.123
Multi-tahun
2
Proyek KIP Perusahaan (KIP 9 - 14)
175.000
59.971
122.466
Multi-tahun
3
Pabrik Tin Chemical
180.000
8.797
8.797
Multi-tahun
4
Pengembangan Kawasan Industri Bangka Barat
25.000
10.058
10.058
Multi-tahun
5
Pembukaan 1 unit Tambang Besar
40.000
39.536
39.536
6
Pembesaran Kapasitas Galangan Kapal
153.739
-
-
7
Fuming Plant
115.000
-
-
8
Replacement Total
415.930
203.488
203.488
1.494.669
368.419
569.468
Proyek-Proyek Pengembangan Usaha No
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Pengelolaan Lingkungan
Tujuan
Sasaran
1
Modifikasi Kapal Keruk (KK) Kundur 1 menjadi BWD Kundur 1
peningkatan teknologi dan kapasitas penambangan lepas pantai
2
Pembangunan BWD baru
peningkatan teknologi dan kapasitas penambangan lepas pantai, peremajaan armada
3
Pengembangan Kawasan Industri Tanjung Ular, Bangka Barat
pengembangan industri berbasis sumber daya alam untuk mendukung percepatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi koridor Sumatra
4
Renovasi Pusat Pengolahan Bijih Timah Mentok
optimalisasi perolehan bijih timah dan mineral ikutan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
LAPORAN TAHUNAN 2011
No
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
94
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Tujuan
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Sasaran
5
Penyempurnaan teknologi proses peleburan timah di Unit Metalurgi Mentok
pemutakhiran teknologi proses untuk meningkatkan perolehan timah dan mengolah mineral lain
6
Pembukaan empat unit Tambang Besar
peningkatan kapasitas produksi tambang timah di darat
7
Peningkatan kapasitas produksi tambang timah di darat
optimalisasi dan peningkatan kapasitas produksi timah di laut
8
Konstruksi Pilot Plant Tin Chemical di Cilegon
9
Konstruksi Pilot Plant REOH (pengolahan mineral rare earth)
10
Pengembangan produk berbasis silikon
11
Pengembangan produksi heavy mineral sand
12
Pengembangan proses ekstraksi aspal Buton
13
Pembangunan 5 unit Kapal Isap Produksi (KIP)
peningkatan kapasitas penambangan lepas pantai melalui penggalian eks-tailing dan cadangan spotted
14
Pembangunan kapal Geotin III oleh PT DAK
peningkatan cadangan timah
pengembangan produk hilir
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
Prospek dan Arah Usaha di Masa Depan
S
Logam timah diprediksi akan tetap menjadi salah satu logam dengan volatilitas harga tertinggi di tahun 2012, sama seperti selama beberapa tahun sebelumnya. Harga timah dalam jangka pendek diramalkan masih akan sangat fluktuatif, mengingat peranan pengelola dana investasi dan pelaku bursa (trader) cukup signifikan dalam menggerakkan harga komoditas ini. Meskipun demikian, tingginya permintaan untuk logam timah khususnya dari Cina dan negaranegara lain di Asia akan menjadi penggerak utama dari pertumbuhan harga logam timah yang lebih berkesinambungan di tahun-tahun mendatang. Harga timah di pasar global juga turut mempengaruhi kontribusi tambang-tambang skala kecil dari Indonesia dan Afrika pada produksi timah dunia, sebagaimana telah ditunjukkan di tahun-tahun sebelumnya. Analisis sensitivitas harga yang dilaporkan ITRI menunjukkan bahwa kenaikan harga sebesar USD 5.000 per mton akan berdampak pada peningkatan pasokan hingga 16.000 ton per tahun dari tambang-tambang kecil/inkonvensional ini. Penting untuk dicermati bahwa proses miniaturisasi dan berbagai langkah efisiensi dalam industri elektronik dapat berpengaruh negatif terhadap permintaan timah dunia, seiring kebutuhan akan solder semakin berkurang, kendati industri elektronik global berkembang. Di sisi lain, permintaan pelat timah cenderung stabil dari tahun ke tahun, dan permintaan di Eropa dan Amerika Serikat, terutama pada sektor industri kimia, mulai tumbuh kembali di tahun 2012. Perusahaan menyadari bahwa di tahun 2012 konsumsi timah dunia dapat mengalami penurunan apabila krisis utang di Zona Euro tak kunjung usai. Meskipun demikian, karena permintaan dari Asia yang masih sehat, Perusahaan optimis bahwa harga timah akan berada di kisaran USD 22.000 – USD 29.000/mton, dengan rata-rata tahun 2012 sebesar USD 23.600/mton.
SITUASI INDUSTRI DI INDONESIA Perekonomian Indonesia diprediksi akan terus tumbuh di tahun 2012, dengan tingkat pertumbuhan PDB di atas 6% dari tahun 2011, dengan laju inflasi pada kisaran 5 sampai 5,5%. Kenaikan peringkat Indonesia ke golongan negara layak investasi, menurut lembaga pemeringkat internasional Fitch dan Moody’s, juga akan berdampak positif terhadap kencangnya arus modal masuk dari negara-negara maju, tak hanya dalam bentuk portofolio efek dan surat berharga di pasar modal, tetapi juga dalam bentuk investasi jangka panjang.
95 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi global, ITRI memperkirakan pada tahun 2012, konsumsi timah dunia akan naik menjadi 362.400 mton dan harganya diprediksi bergerak pada kisaran USD 19.000-USD 26.000 per mton. Neraca logam timah di tahun 2012 diramalkan masih akan menunjukkan defisit yang tak terlalu besar, sementara total persediaan logam diramalkan akan berkurang sebanyak hingga 25%.
LAPORAN TAHUNAN 2011
SITUASI PASAR TIMAH DUNIA
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
96
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Pengemasan logam timah siap ekspor sesuai ketentuan LME
Seiring majunya ekonomi Indonesia, rupiah diprediksi akan melanjutkan penguatannya, khususnya terhadap dolar AS, dan mencapai nilai rata-rata Rp 8.800 per dolar AS di tahun 2012. Untuk itu, Perusahaan akan semakin cermat dan berhati-hati dalam mengelola aset dan aliran pendapatannya, yang hampir seluruhnya merupakan pembayaran dalam mata uang asing. Industri pertimahan di Indonesia masih didominasi oleh maraknya aktivitas tambang inkonvensional yang dilakukan oleh rakyat dan dimotori oleh perusahaan-perusahaan peleburan swasta. Ditengarai pula adanya tindakan menjual bijih timah yang belum diproses ke perusahaan peleburan timah di luar negeri. Dua hal ini akan semakin menjadi-jadi apabila harga timah mengalami peningkatan yang signifikan. Akibatnya, harga
perolehan bijih timah yang harus dibayarkan oleh Perusahaan kepada mitra usahanya, khususnya TSK, juga dapat meningkat. Bagaimanapun juga, sepanjang tahun 2012 Perusahaan akan terus menjaga agar harga pokok produksi bijih timah tidak melebihi 65% dari harga jual logam timah. Di Bangka Belitung sendiri, situasi penambangan timah di darat juga akan terus diwarnai oleh konflik sosial terkait tumpang tindih penggunaan lahan yang melibatkan perusahaan-perusahaan perkebunan sawit dan juga penduduk setempat. Oleh karena itu, untuk menghindari konflik-konflik semacam ini, Perusahaan akan semakin memfokuskan diri pada penambangan timah lepas pantai yang relatif lebih sedikit persoalan sosialnya dan tentunya lebih dapat dikendalikan.
INATIN, PENGGERAK BARU HARGA TIMAH DUNIA Akan dimulainya perdagangan kontrak fisik timah di Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) pada 1 Februari 2012 dengan nama INATIN diharapkan dapat menjadi salah satu faktor penggerak dan penentu harga acuan untuk logam timah global. Upaya pembentukan pasar fisik timah ini dipelopori oleh PT Timah sebagai produsen timah terbesar di Indonesia, dan mendapat
dukungan penuh dari Pemerintah Indonesia melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Perdagangan kontrak fisik timah INATIN menggunakan sistem lelang online, dengan kualitas minimum logam timah yang diperdagangkan 99,90%.
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Dengan adanya bursa timah baru ini, Perusahaan berharap pelaku industri timah akan memiliki kekuatan lebih untuk turut aktif dalam menentukan harga timah dunia. Selain itu, mengingat Perusahaan dan Indonesia sama-sama merupakan eksportir
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
timah terbesar di dunia, dijadikannya harga timah dari Indonesia sebagai harga acuan untuk perdagangan global akan sangat menguntungkan bagi industri pertimahan nasional.
SENSITIVITAS TERHADAP PERUBAHAN
Dalam analisis sensitivitas ini, harga logam timah yang dijadikan acuan adalah USD 23.641/mton, sedangkan kurs acuan adalah Rp 8.800/USD. Juga diasumsikan bahwa perubahan hanya terjadi pada parameter yang dimaksud dan tidak pada parameterparameter lainnya ataupun pada kondisi eksternal lainnya secara umum.
97
RENCANA STRATEGIS 2012 Menghadapi berbagai kondisi di atas, PT Timah (Persero) Tbk akan menjalankan sejumlah rencana strategis yang diyakini dapat menentukan keberhasilan Perusahaan di tahun 2012 serta menjamin keberlanjutannya dalam jangka panjang.
pertambangan, Perusahaan mengawali penyusunan setiap strategi usahanya dari kompetensi intinya, yakni sebagai perusahaan pertambangan timah. Terdapat sedikitnya lima rencana strategis besar yang akan dilaksanakan di tahun 2012.
Dengan bertumpu pada pengalaman dan pembelajaran yang telah Perusahaan peroleh selama lebih dari tiga dekade di industri Lima Rencana Strategis 2012
No 1
RENCANA Peningkatan Kompetensi Usaha Inti
LAPORAN TAHUNAN 2011
Berdasarkan hasil analisis sensitivitas yang telah dilakukan, PT Timah (Persero) Tbk berkesimpulan bahwa pengaruh kedua parameter utama tersebut dapat dikuantifikasi sebagai berikut: - Untuk setiap kenaikan atau penurunan harga timah sebesar USD 500 per mton,
laba bersih Perusahaan akan naik atau turun sebesar 7% (korelasinya positif ) - Untuk setiap kenaikan atau penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp 100/USD, laba bersih Perusahaan akan turun atau naik sebesar 4% (korelasinya positif )
KETERANGAN • Peningkatan pengamanan wilayah IUP • Peningkatan kapasitas penambangan melalui efisiensi fasilitas produksi • Inovasi teknologi penambangan darat: kajian sistem borehole mining • Inovasi teknologi penambangan laut: alih teknologi KK menjadi BWD dan intensifikasi utilisasi KIP • Pembukaan tambang besar (mekanik) • Kajian penggunaan bahan bakar pulverized coal untuk tanur, menggantikan marine fuel oil • Inovasi peralatan pengolahan mineral ikutan timah
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
PT Timah (Persero) Tbk meyakini pentingnya menganalisis pengaruh yang dapat ditimbulkan dari perubahan sejumlah parameter penting terhadap keberlanjutan usahanya. Dua parameter penting yang diperhitungkan dalam melakukan analisis sensitivitas untuk tahun 2012 adalah harga logam timah di pasar dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, yang dirata-ratakan untuk 1 tahun.
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
No 2
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
RENCANA Diversifikasi Vertikal
Diversifikasi Horizontal
LAPORAN TAHUNAN 2011
4
Penyediaan Tenaga Terampil dan Profesional
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
98 5
Harmonisasi dengan Semua Pemangku Kepentingan
Analisis Kinerja Keuangan
KETERANGAN
3
Pembahasan dan Analisis Manajemen
• P engembangan ragam produk tin anode • Intensifikasi produksi dan penjualan tin solder • Penyempurnaan fasilitas produksi tin chemical • Peningkatan recovery mineral ikutan seperti zircon, ilmenite, dan monazite • O ptimalisasi produksi penambangan batubara di Kalimantan Selatan • Akuisisi perusahaan batubara • Eksplorasi nikel di Sulawesi Tenggara • Ekstraksi aspal di Pulau Buton • Produksi pasir industri di Riau • Peningkatan kapasitas dok dan galangan kapal di Pulau Bangka • R ekrutmen melalui program PKWT untuk tenaga kerja terampil • Penggunaan jasa headhunter untuk merekrut tenaga profesional • Pelatihan secara intensif dalam bidang teknis, manajerial, dan kepemimpinan bagi setiap karyawan • Pembuatan dan implementasi Business Accountability Charter (BAC) untuk mempertegas tanggung jawab, tugas, dan wewenang setiap unit kerja • P elaksanaan program-program yang dapat memberikan nilai ekonomi yang tinggi dan bermanfaat • Peningkatan kesejahteraan rakyat sekitar • Pemberdayaan ekonomi melalui Program Kemitraan • Pelestarian lingkungan dengan penanaman pohon dan keterlibatan dalam Green Babel • Penghematan energi dan pengurangan limbah • Pembangunan kawasan wisata alam dan budaya Stannia Ecopark (lihat Bab 10 dari Laporan ini)
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Tata Kelola Perusahaan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
99
Analisis Kinerja Keuangan Juru Timbang Logam Timah
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
LAPORAN TAHUNAN 2011
Rantai Nilai Ekonomi (EC1)
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
100
P
Pada tahun 2011 Perusahaan memperoleh nilai ekonomi sebesar total Rp 8,79 triliun, yang terdiri dari pendapatan usaha sebesar Rp 8,75 triliun dan pendapatan bunga dan deposito sebesar Rp 39 miliar. Jumlah ini meningkat 5% dibandingkan tahun 2010, sebesar Rp 8,36 triliun.
Dengan demikian, pada tahun 2011 nilai ekonomi yang didistribusikan oleh Perusahaan lebih besar Rp 589 miliar daripada nilai ekonomi yang diterimanya. Sementara pada tahun 2010 nilai ekonomi yang diterima oleh Perusahaan lebih besar Rp 842 miliar daripada nilai ekonomi yang didistribusikannya.
Nilai ekonomi yang didistribusikan oleh Perusahaan di tahun 2011 mencapai Rp 9,38 triliun, meningkat 25% dari tahun 2010 sebesar Rp 7,52 triliun. Nilai ekonomi didistribusikan oleh Perusahaan dalam bentuk biaya operasional, gaji dan tunjangan karyawan, dividen, bunga pinjaman jangka pendek, kontribusi kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, serta kontribusi kepada masyarakat.
Di tahun 2011, PT Timah memberikan kontribusi sebesar Rp 1,07 triliun atau 62% lebih tinggi daripada tahun 2010, kepada Negara Republik Indonesia—selaku Pemegang Saham mayoritas—dalam bentuk pembayaran pajak, dividen, royalti, dan lainlain.
Kontribusi PT Timah kepada Negara Republik Indonesia (EC1) Pajak Penghasilan & Pajak Pertambahan Nilai
Sebagai badan usaha, Perusahaan tidak pernah memperoleh bantuan finansial apapun dari Pemerintah. (EC4)
(dalam jutaan Rp)
2011
2010
+/- (%)
446.730
278.611
60
Pajak Bumi & Bangunan
25.548
23.090
11
Iuran Izin Usaha Pertambangan
17.140
14.360
19
237.973
224.277
6
31.085
17.630
76
308.079
101.969
202
429
536
-20
1.066.983
660.474
62
Royalti Kontribusi Produksi Dividen Bea Meterai / Bea Masuk Jumlah
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Tata Kelola Perusahaan
Pengelolaan Lingkungan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Referensi dan Indeks
Analisis Posisi Keuangan Konsolidasi
A
Kontribusi utama terhadap kenaikan aset total PT Timah tahun 2011 berasal dari kenaikan aset lancar sebesar Rp 523 miliar atau 13%. Sementara itu, aset tidak lancar juga mengalami kenaikan sebesar Rp 166 miliar atau 9%.
Di tahun 2011, total aset PT Timah (Persero) Tbk mencapai Rp 6.570 miliar, yang terdiri dari 70% aset lancar dan sisanya 30% aset tidak lancar. Jumlah aset di tahun 2011 meningkat sebesar Rp 689 miliar atau 12% dari tahun 2010.
Aset Lancar 2011 (a)
2010 (b)
659,6
841,1
78
505,3
865,8
58
0,50
2,73
18
2.447,4
1.802,7
888,6
470,6
Kas dan setara kas
a/b (%)
101
Investasi sementara Piutang usaha pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak ketiga Persediaan bersih Pajak dibayar di muka
189
Aset lancar lain-lain
44,5
48,6
91
Jumlah Aset Lancar
4.631,4
4.108,9
113
Kenaikan nilai aset lancar ini disebabkan oleh kenaikan atau penurunan dari beberapa akun berikut:
Aset lancar Perusahaan naik sebesar Rp 523 miliar atau 13% dibandingkan tahun 2010, menjadi sebesar Rp 4.631 miliar per 31 Desember 2011. 1. Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas per 31 Desember 2011 & 2010 (dalam miliar Rp)
2011 (a)
2010 (b)
a/b (%)
2,60
3,09
84
Bank
153,48
105,10
146
Deposito Berjangka
510,53
736,03
69
Jumlah Kas dan Setara Kas
666,62
844,22
79
Kas
Pada 31 Desember 2011, saldo kas dan setara kas mencapai Rp 660 miliar, di mana sebesar 77% atau Rp 511 miliar berupa setara kas dalam bentuk deposito berjangka dan sisanya 23% atau Rp 149 miliar dalam bentuk kas dan bank.
Komposisi kas dan setara kas adalah 92% dalam Rupiah dan 8% dalam mata uang asing. Setara kas dalam bentuk deposito berjangka seluruhnya dalam mata uang Rupiah dan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Keterangan (dalam miliar Rp)
LAPORAN TAHUNAN 2011
ASET
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2011
ditempatkan di beberapa bank BUMN, diantaranya Bank Mandiri, Bank Mandiri Syariah, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, dan Bank Tabungan Negara. Suku bunga deposito berjangka Rupiah selama 2011 adalah 6,5-8,0%.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
102
Saldo kas dan setara kas per 31 Desember 2011 mengalami penurunan sebesar Rp 182 miliar atau 22% dari posisinya per 31 Desember 2010. Penurunan ini terutama disebabkan oleh pengeluaran kas bersih dari aktivitas investasi sebesar Rp 421 miliar, dikurangi dengan penerimaan kas bersih dari aktivitas operasi dan pendanaan masingmasing sebesar Rp 64 miliar dan Rp 174 miliar. 2. Aset Keuangan Lainnya Aset Keuangan Lainnya terdiri dari investasi Perusahaan pada saham-saham yang nilainya dicatat berdasarkan nilai pasar yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya sebesar Rp 7 miliar, yang merupakan jaminan pelaksanaan reklamasi kepada Pemerintah Republik Indonesia. Kenaikan aset keuangan lainnya sebesar Rp 3,7 miliar berasal dari kenaikan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya sebesar Rp 3,9 miliar, dikurangi dengan penurunan nilai pasar saham selama tahun 2011 sebesar Rp 0,2 miliar. 3. Piutang Usaha – bersih Saldo piutang usaha – bersih per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 505 miliar, turun 42% atau Rp 360,5 miliar dibandingkan posisinya per 31 Desember 2010. Penurunan saldo piutang ini terutama disebabkan oleh penurunan penjualan logam timah selama triwulan IV karena harga jual logam timah menurun selama periode tersebut, sehingga berdampak pada turunnya piutang dari penjualan logam timah sebesar Rp 426 miliar atau 50%. Di sisi lain, piutang usaha dari penjualan batubara mengalami kenaikan sebesar
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Rp 50 miliar atau 69%, sementara piutang dari penjualan tin chemical mengalami kenaikan sebesar Rp 21,2 miliar atau 100%. Pada tahun 2011, komposisi piutang usaha yang berasal dari penjualan logam timah mencapai 72% dari piutang usaha total, turun dari 89% di tahun 2010. Sementara itu, komposisi piutang usaha dalam mata uang asing per 31 Desember 2011 dan 2010 relatif sama, yaitu masing-masing sebesar 97% dan 98%. Hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa hampir seluruh penjualan logam timah adalah ke luar negeri, yakni 96%. Berdasarkan analisis umur piutang, sebesar 54% dari total saldo piutang usaha diklasifikasikan sebagai “Piutang yang belum jatuh tempo”, turun dari tahun 2010 sebesar 69%. Di samping itu, saldo piutang usaha yang jatuh tempo lebih dari 1-30 hari mencakup 24% dari piutang usaha total, naik dari 20% pada tahun 2010. Piutang usaha yang memiliki jatuh tempo 31-90 hari dan lebih dari 90 hari mencakup 6% dan 16% dari total piutang usaha per 31 Desember 2011, naik dari 1% dan 10% pada tahun 2010. Per 31 Desember 2011 dan 2010, jumlah penyisihan piutang ragu-ragu yang dibentuk oleh Perusahaan masing-masing adalah sebesar Rp 90,5 miliar dan 91,7 miliar. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga tersebut dapat dikatakan memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul, selain juga tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga. 4. Piutang Lain-lain – bagian lancar Pada akhir tahun 2011, piutang lain-lain – bagian lancar mencapai Rp 77,6 miliar, mengalami kenaikan tipis sebesar Rp 2,3 miliar atau 3% dibandingkan posisinya pada tahun 2010. Kenaikan ini terutama berasal dari kenaikan piutang dari PT Satria Anugerah Abadi sebesar Rp 2 miliar atau 100%, terkait pekerjaan reparasi kapal. Penyisihan piutang
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Tata Kelola Perusahaan
Pengelolaan Lingkungan
ragu-ragu atas piutang lain-lain-bagian lancar sebesar Rp 14,7 miliar dapat dikatakan cukup
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Referensi dan Indeks
untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul.
5. Persediaan Bersih Persediaan per 31 Desember 2011 & 2010 2011 (a)
2010 (b)
1.890,99
1.437,41
132
-
0,67
-
188,78
25,69
735
23,37
7,61
307
Pasir
5,30
4,03
131
Bijih besi
0,53
0,53
100
Timah Aspal Tin chemical Batubara
a/b (%)
Barang gudang
401,50
371,13
108
Penyisihan penurunan
(63,09)
(44,37)
142
2.447,38
1.802,71
136
Jumlah persediaan
LAPORAN TAHUNAN 2011
(dalam miliar Rp)
Per 31 Desember 2011, nilai persediaan mengalami kenaikan tajam menjadi Rp 2,4 triliun dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp 1,8 triliun, naik sebesar Rp 645 miliar atau 36%. Kenaikan nilai persediaan ini sebagian besar berasal dari kenaikan persediaan logam timah sebesar Rp 454 miliar atau 124% dari tahun 2010, terkait kebijakan manajemen untuk mengurangi penjualan logam timah selama triwulan IV karena harga jual timah selama periode tersebut menurun tajam. Di samping itu, persediaan tin chemical dan batubara juga mengalami kenaikan masingmasing sebesar Rp 163 miliar atau 635%, dan Rp 15,8 miliar atau 207%, dibandingkan tahun 2010. Persediaan barang gudang mengalami kenaikan sebesar Rp 30 miliar atau 8%, akibat naiknya harga suku cadang untuk kebutuhan proyek modifikasi kapal keruk dan rekondisi kapal. Penyisihan penurunan nilai persediaan mengalami kenaikan sebesar Rp 18,7 miliar
atau 42% menjadi Rp 63 miliar pada tahun 2011. Penyisihan penurunan nilai persediaan ini merupakan penyisihan keusangan untuk barang gudang dan tin chemical. Kenaikan penyisihan ini sejalan dengan kenaikan nilai persediaan tin chemical dan barang gudang masing-masing sebesar 635% dan 8%. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai ini adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin terjadi. 6. Pajak Dibayar di Muka Pada 31 Desember 2011, pajak dibayar di muka mencapai Rp 889 miliar, naik Rp 418 miliar atau 89%, yang sebagian besar berasal dari kenaikan Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp 426 miliar atau 98%. 7. Aset Lancar lainnya Per 31 Desember 2011, aset lancar lainnya mengalami penurunan sebesar Rp 4,2 miliar atau 9%, yang sebagian besar berasal dari penurunan uang muka pembelian dari pemasok berupa pembelian barang dan jasa.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
103
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Aset Tidak Lancar Aset Tidak Lancar per 31 Desember 2011 & 2010 2011 (a)
2010 (b)
a/b (%)
Piutang lain – pihak berelasi
0,88
0,67
131
Piutang lain – pihak ketiga
0,50
2,73
18
127,44
134,18
95
50,13
50,76
99
3.790,53
3.376,74
112
(2.272,39)
(2.012,24)
113
(2,58)
(2,58)
100
1.515,56
1.361,92
111
30,08
30,08
100
213,79
191,88
111
(dalam miliar Rp)
Investasi pada entitas asosiasi Aset pajak tangguhan LAPORAN TAHUNAN 2011
Harga perolehan aset tetap
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
104
Akumulasi penyusutan Penyisihan kerugian penurunan nilai Aset tetap Properti investasi Aset tidak lancar lain-lain
Per akhir tahun 2011, nilai aset tidak lancar Perusahaan mencapai Rp 1.938 miliar, naik sebesar Rp 166 miliar atau 9% dibandingkan dengan akhir tahun 2010. Bagian dari aset tidak lancar yang mengalami perubahan signifikan adalah sebagai berikut: 1. Investasi pada Entitas Asosiasi Investasi pada entitas asosiasi mengalami penurunan sebesar Rp 6,7 miliar atau 5% dibandingkan dengan posisinya pada tahun 2010. Investasi pada Perusahaan Asosiasi merupakan investasi pada perusahaan di mana PT Timah (Persero) Tbk mempunyai pengaruh signifikan namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional dari investee, dalam hal ini PT Koba Tin (25%) dan PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (29,59%). Penurunan nilai investasi ini terutama berasal dari bagian Perusahaan atas rugi bersih yang dialami PT Koba Tin senilai Rp 13,8 miliar; dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba bersih PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri sebesar Rp 6,5 miliar.
2. Aset Tetap – bersih Aset tetap – bersih mengalami kenaikan Rp 154 miliar atau 11% menjadi Rp 1.516 miliar. Kenaikan ini didorong oleh perolehan aset tetap sebesar Rp 417 miliar yang terutama berasal dari bangunan (Rp 30 miliar), mesin dan instalasi (Rp 137 miliar), peralatan eksplorasi, penambangan dan produksi (Rp 45 miliar), dan aset dalam penyelesaian (Rp 177 miliar); dikurangi dengan penyusutan selama tahun 2011 sebesar Rp 263 miliar. 3. Beban Tangguhan Beban tangguhan merupakan biaya yang dikeluarkan dalam jumlah yang signifikan dan diperkirakan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun. Pada 31 Desember 2011, beban tangguhan yang dimiliki oleh Perusahaan terdiri dari konsesi pertambangan batubara dan aset pertambangan TAJ. Beban tangguhan mengalami penurunan sebesar Rp 3,6 miliar atau 71% yang berasal dari amortisasi atas konsesi pertambangan batubara dan aset pertambangan TAJ masing-masing sebesar Rp 0,64 miliar dan Rp 2,95 miliar. 4. Biaya Eksplorasi dan Evaluasi Ditangguhkan Beban ini timbul atas biaya yang ditangguhkan dari kegiatan eksplorasi yang telah menemukan cadangan terbukti dan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Tata Kelola Perusahaan
Pengelolaan Lingkungan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Referensi dan Indeks
5. Aset Tidak Lancar Lainnya Aset tidak lancar lainnya mengalami kenaikan sebesar Rp 8,6 miliar atau 14%, yang sebagian besar berasal dari kenaikan uang muka pembelian dari pemasok berupa pembelian barang dan jasa.
tereka serta kegiatan eksplorasi atas area yang telah berproduksi. Biaya eksplorasi dan evaluasi ditangguhkan mengalami kenaikan sebesar Rp 17 miliar atau 14%, yang terutama berasal dari kenaikan pada tambang timah di Karimun/ Kundur sebesar Rp 18 miliar atau 20%, menjadi Rp 110 miliar.
tahun 2010, dikontribusikan oleh kenaikan liabilitas jangka pendek sebesar Rp 153 miliar dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 141 miliar.
Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Pendek per 31 Desember 2011 & 2010 (dalam miliar Rp)
105
2011 (a)
2010 (b)
a/b (%)
643,7
431,7
149
Hutang bank jangka pendek Hutang usaha:
-
- Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga
44
300,3
216,2
139
89,1
109,7
81
507,3
76
1.422,0
1.269,5
112
Total liabilitas jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2011 adalah Rp 1.422 miliar, naik sebesar 12%, dari Rp 1.269 miliar pada akhir tahun 2010. 1. Hutang Bank Jangka Pendek Pada tanggal 31 Desember 2011, jumlah hutang bank jangka pendek mencapai Rp 644 miliar, naik 49% dibandingkan dengan tahun 2010. Kenaikan ini terutama berasal dari kenaikan hutang bank jangka pendek dari Bank Rakyat Indonesia sebesar Rp 158 miliar atau 100%, di mana Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman kredit modal kerja sebesar Rp 500 miliar pada Nopember 2011. Hutang bank jangka pendek ini terdiri dari pinjaman dari beberapa bank lokal dan luar
4,6
386,9
Hutang pajak dan royalti Hutang lain-lain Jumlah liabilitas jangka pendek
2,0
negeri seperti Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia. Komposisi hutang bank jangka pendek meliputi 55% Rupiah dan 45% dolar AS, dengan suku bunga berkisar antara 6,678,00% untuk Rupiah dan 1,75-5,00% untuk dolar AS. 2. Hutang Usaha Per 31 Desember 2011, hutang usaha Perusahaan mencapai Rp 302 miliar, yang terdiri atas 99% hutang usaha pada pihak ketiga dan 1% pada pihak berelasi. Hutang usaha ini mengalami kenaikan sebesar Rp 82 miliar atau 37% dibandingkan dengan posisi 31 Desember 2010. Kenaikan ini terutama berasal dari pembelian barang dan jasa.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Per 31 Desember 2011, jumlah liabilitas Perusahaan adalah Rp 1.972 miliar, yang terdiri dari 72% liabilitas jangka pendek dan 28% liabilitas jangka panjang. Jumlah liabilitas ini meningkat Rp 294 miliar atau 18% dari akhir
LAPORAN TAHUNAN 2011
LIABILITAS
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
LAPORAN TAHUNAN 2011
Sebesar 74% dari hutang usaha total merupakan hutang dalam bentuk mata uang Rupiah, sedangkan sisanya 26% merupakan hutang dalam mata uang asing. Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku dan jasa baik dari pemasok dalam negeri maupun luar negeri adalah sekitar 15 hari.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
106
3. Hutang Royalti Hutang royalti mengalami kenaikan sebesar Rp 5,7 miliar atau 41%, yang terutama berasal dari kenaikan hutang royalti atas penjualan batubara sebesar Rp 5,1 miliar. Hal ini sejalan dengan kenaikan penjualan batubara selama triwulan IV tahun 2011. 4. Hutang Pajak Hutang pajak Perusahaan pada tahun 2011 mencapai Rp 69 miliar, turun sekitar Rp 26 miliar atau 28% dibandingkan dengan tahun 2010. Mayoritas penurunan hutang pajak ini berasal dari penurunan hutang pajak penghasilan badan entitas anak sebesar Rp 51
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
miliar atau 100% dikurangi dengan kenaikan pajak penghasilan badan Perusahaan sebesar Rp 14 miliar. Penurunan taksiran pajak penghasilan badan entitas anak ini disebabkan oleh penurunan laba kena pajak entitas anak. 5. Biaya Masih Harus Dibayar Biaya masih harus dibayar mengalami penurunan sebesar 21% menjadi Rp 342 miliar dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar Rp 431 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan biaya masih harus dibayar kepada pemasok dan kontraktor sebesar Rp 71 miliar atau 28%, dan penurunan biaya masih harus dibayar kepada karyawan sebesar Rp 16 miliar atau 10%. Biaya yang masih harus dibayar kepada pemasok dan kontraktor merupakan akrualisasi atas pembelian barang dan jasa, sedangkan biaya yang masih harus dibayar kepada karyawan ini merupakan akrualisasi biaya kesejahteraan karyawan yang terkait perolehan laba tahun berjalan.
Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas Jangka Panjang per 31 Desember 2011 & 2010 (dalam miliar Rp)
2011 (a)
2010 (b)
a/b (%)
3,4
2,5
132
Kewajiban imbalan pasca masa kerja
290,8
274,9
106
Penyisihan biaya dan rehabilitasi lingkungan jangka panjang
255,9
131,1
195
Jumlah Liabilitas jangka panjang
550,0
408,6
135
Kewajiban pajak tangguhan
Jumlah liabilitas jangka panjang mencapai Rp 550 miliar, naik sebesar Rp 141 miliar atau 35% dari nilainya di tahun 2010. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan kewajiban imbalan pascakerja dan penyisihan biaya rehabilitasi lingkungan jangka panjang masing-masing sebesar Rp 16 miliar atau 6% dan Rp 125 miliar atau 95%. 1. Kewajiban Imbalan Pascakerja Pada tahun 2011, jumlah kewajiban imbalan pascakerja mengalami kenaikan sebesar 6%
menjadi Rp 291 miliar dari posisinya pada tahun 2010 sebesar Rp 275 miliar. Kenaikan ini berasal dari biaya imbalan pascakerja yang dibebankan pada tahun berjalan sebesar Rp 82 miliar, dikurangi dengan imbalan yang sudah dibayarkan sebesar Rp 66 miliar. 2. Penyisihan Biaya Rehabilitasi Lingkungan Total penyisihan biaya rehabilitasi lingkungan mengalami kenaikan sebesar Rp 91 miliar atau 46% dibandingkan dengan posisi tahun 2010, menjadi Rp 291 miliar, dimana sebesar
Pengelolaan Lingkungan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Pembentukan penyisihan biaya rehabilitasi lingkungan hidup ini adalah untuk memenuhi ketentuan UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, PP No. 78 tahun 2010 tentang Reklamasi dan Pascatambang dan Permen ESDM No. 18 tahun 2008 tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang. Penyisihan ini mulai dibentuk tahun 1992 berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 001B/SK-0000192-B1 tanggal 2 Januari 1992 yang diperbaharui dengan Surat Keputusan Direksi No. 167/SK0000197-B tanggal 16 Juli 1997.
12% merupakan porsi yang diperkirakan akan digunakan dalam waktu satu tahun, sedangkan sisanya 88% merupakan porsi jangka panjang. Kenaikan ini terutama berasal dari kenaikan penyisihan biaya rehabilitasi lingkungan jangka panjang yang mengalami kenaikan sebesar Rp 125 miliar atau 95% menjadi Rp 256 miliar. Di sisi lain, penyisihan biaya rehabilitasi lingkungan jangka pendek mengalami penurunan sebesar Rp 34 miliar atau 49%.
EKUITAS
107
Ekuitas PT Timah per 31 Desember 2011 & 2010 (dalam miliar Rp) Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas
2011 (a)
2010 (b)
a/b (%)
4.597,5
4.202,8
109
0,3
0,3
108
Kepentingan Non Pengendali
Total ekuitas Perusahaan per 31 Desember 2011 mencapai Rp 4,6 triliun, mengalami kenaikan sebesar Rp 395 miliar atau 9% dibandingkan dengan posisinya per 31 Desember 2010. Kenaikan ini berasal dari laba
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
bersih yang dibukukan Perusahaan selama tahun 2011 sebesar Rp 897 miliar, dikurangi dengan pembayaran dividen sebesar Rp 474 miliar dan cadangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sebesar Rp 28 miliar.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Analisis Laba Rugi Komprehensif
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi 2011 & 2010 2011 (a)
2010 (b)
a/b (%)
Pendapatan bersih
8.749,6
8.339,3
105
Beban Pokok Pendapatan
6.776,3
6.415,1
106
Laba Kotor
1.973,3
1.924,1
103
705,2
796,8
89
Laba Sebelum Pajak
1.268,1
1.127,3
112
Beban Pajak
(371,3)
(179,4)
207
896,8
948,0
95
LAPORAN TAHUNAN 2011
(dalam miliar Rp)
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
108
Penghasilan (Beban) Usaha & Lain-lain
Laba Periode Berjalan
1. Pendapatan Tahun 2011, PT Timah, Tbk membukukan pendapatan total senilai Rp 8,75 triliun, naik 5% atau Rp 410,3 miliar dari tahun 2010, dan mencapai 95% dari sasaran dalam Rencana Kerja 2011.
penjualan logam timah ini sebagai akibat dari menurunnya kontribusi pendapatan dari batubara dari 11% di 2010 menjadi 8% di 2011.
Pendapatan dari penjualan logam timah dan tin solder masih memberikan kontribusi terbesar bagi pendapatan Perusahaan selama tahun 2011 yakni 91%, naik dari tahun 2010 sebesar 89%. Kenaikan pendapatan dari
Pada tahun 2011, Perusahaan mulai menggenjot penjualan produk selain timah dan batubara sehingga menyebabkan kenaikan pendapatan non timah dan batubara selama 2011, walaupun secara umum kontribusinya terhadap total pendapatan Perusahaan masih tidak signifikan.
Pendapatan Perusahaan 2011 & 2010 (dalam miliar Rp) Logam Timah dan Solder
2011 (a)
2010 (b)
7.983,45
7.388,29
a/b (%) 108
685,62
910,38
75
Tin Chemical
61,44
-
-
Jasa Galangan Kapal
15,08
8,13
186
3,06
4,05
76
Batubara
Jasa Eksplorasi Jasa Listrik dan Perbengkelan Total Pendapatan
0,98
28,14
3
8.749,62
8.338,98
105
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Referensi dan Indeks
2011 (a)
2010 (b)
a/b (%)
26.714
19.981
134
8.757
9.128
96
Volume Penjualan (mton)
33.971
40.507
84
Nilai Penjualan (miliar Rp)
7.983
7.388
108
Volume Produksi (mton)
38.132
40.413
94
Harga Jual Rata-rata (USD/mton) Kurs Rata-rata (Rp/USD)
• Timah Pendapatan dari penjualan logam timah dan tin solder naik sebesar Rp 595 miliar atau 8% dibandingkan tahun 2010. - Kenaikan pendapatan ini disebabkan oleh kenaikan harga jual rata-rata logam timah dari Perusahaan sebesar 34% atau USD 6.733/mton selama tahun 2011, naik dari USD 19.981/mton menjadi USD 26.714/mton, sehingga menyumbang kenaikan pendapatan sebesar Rp 2.135 miliar. - Tahun 2011 masih diwarnai dengan kenaikan harga timah dunia, melanjutkan kenaikan pada tahun 2010. Faktor utama dari kenaikan harga timah ini adalah menipisnya pasokan akibat gangguan produksi dibeberapa lokasi di dunia dan spekulasi dengan banyaknya stok mengambang yang ditahan oleh pedagang. Selain itu, konsumsi timah global naik 5% dibandingkan tahun 2010. - Di sisi lain, volume penjualan di 2011 sebesar 33.971 mton, turun 16% dari 40.507 mton di tahun 2010. Hal ini disebabkan Perusahaan lebih selektif dalam melakukan penjualan selama triwulan ke-3 dan ke-4 karena kecenderungan harga yang menurun selama periode tersebut. Hal ini tercermin dari meningkatnya nilai persediaan logam timah sebesar Rp 454 miliar atau 31,6%, di mana produksi logam timah selama 2011 relatif sama dengan 2010. Penurunan volume penjualan ini menyebabkan penurunan pendapatan sebesar Rp 1.190,6 miliar di tahun 2011.
- Kurs rata-rata dolar AS terhadap Rupiah selama 2011 mengalami penurunan 4% dari Rp 9.128/USD pada tahun 2010 menjadi Rp 8.757/USD di tahun 2011. Karena 98% penjualan yang dilakukan oleh Perusahaan adalah dalam dolar AS, maka penguatan Rupiah terhadap dolar AS berakibat pada turunnya pendapatan di tahun 2011 sebesar Rp 386,1 miliar.
• Batubara Pendapatan dari penjualan batubara mengalami penurunan sebesar Rp 225 miliar atau 25% dibandingkan tahun 2010. Hal ini disebabkan oleh penurunan 33% dari jumlah batubara yang dijual di tahun 2011 dari penjualan tahun 2010. • Tin Chemical Pada tahun 2011, Perusahaan memperoleh sumber pendapatan baru yang berasal dari penjualan produk tin chemical sebesar Rp 61 miliar. • Jasa Eksplorasi dan Galangan Kapal Jasa eksplorasi dan galangan kapal menghasilkan pendapatan bagi Perusahaan masing-masing sebesar Rp 3 miliar dan Rp 15 miliar. Pendapatan dari jasa galangan kapal meningkat seiring dengan bertambahnya permintaan dari konsumen eksternal, sedangkan kegiatan eksplorasi masih diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan internal pertambangan timah. • Jasa Listrik, dan Perbengkelan Pendapatan yang diperoleh perusahaan dari jasa konstruksi, listrik, dan
109 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Keterangan
LAPORAN TAHUNAN 2011
Penjualan dan Produksi Logam Timah 2011 & 2010
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
perbengkelan mengalami penurunan tajam dibandingkan dengan tahun 2010 yaitu sebesar Rp 27,4 miliar atau 97%, karena di tahun 2011 entitas anak yang
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
mengelola jasa ini lebih diprioritaskan untuk peningkatan kinerja di produk hilir timah berupa tin chemical.
Beban Pokok Pendapatan 2011 & 2010 Keterangan (dalam miliar Rp)
LAPORAN TAHUNAN 2011 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
2010 (b)
a/b (%)
6.087,39
5.569,50
109
Beban pokok penjualan tin chemical
84,70
-
-
Beban pokok penjualan di luar timah
589,92
811,98
73
14,32
33,64
43
6.776,34
6.415,11
106
2011 (a)
2010 (b)
Beban pokok penjualan timah
110
2011 (a)
Beban langsung pendapatan jasa Jumlah beban pokok pendapatan
Beban Usaha 2011 & 2010 Keterangan (dalam miliar Rp) Beban Penjualan Beban Umum dan Administrasi Biaya Eksplorasi Total Beban Usaha
2. Harga Pokok Penjualan Harga pokok penjualan (HPP) mengalami kenaikan sebesar Rp 361 miliar atau 5,6% dibandingkan tahun 2010, sejalan dengan kenaikan pendapatan Perusahaan sebesar 5%. Kenaikan HPP ini disebabkan oleh kenaikan biaya produksi terutama dalam perolehan bijih Timah dari tambang darat, kenaikan biaya pengawasan tambang darat, kenaikan biaya cadangan reklamasi, peningkatan biaya royalti seiring dengan meningkatnya nilai penjualan, sehingga beban pokok produksi meningkat sebesar 19% dibandingkan 2010. Kenaikan beban pokok produksi terutama disebabkan oleh kenaikan harga timah dunia rata-rata sebesar 34% selama 2011. 3. Laba Kotor Seiring dengan kenaikan pendapatan Perusahaan di tahun 2011, laba kotor turut mengalami kenaikan sebesar Rp 49,1 miliar
a/b (%)
62,4
60,6
103
576,2
550,7
105
17,1
2,1
821
655,7
613,4
107
atau 2,6% dibandingkan tahun 2010, menjadi Rp 1.973 miliar di tahun 2011. Margin laba kotor di tahun 2011 relatif stabil dibandingkan tahun 2010, yaitu 23%. 4. Beban Umum dan Administrasi Beban umum dan administrasi pada tahun 2011 mencapai Rp 576 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp 25,5 miliar atau 4,6% dibandingkan dengan tahun 2010. Kenaikan yang substansial pada beban umum dan administrasi di tahun 2011 berasal dari: • Gaji dan tunjangan Beban gaji dan tunjangan naik sebesar Rp 32,4 miliar atau 16%. Kenaikan beban ini sehubungan dengan kebijakan operasional terkait kesejahteraan karyawan seiring dengan meningkatnya kinerja keuangan Perusahaan.
• Pensiun Beban pensiun naik sebesar Rp 12,8 miliar atau 21% disebabkan oleh kenaikan biaya kesehatan para pensiunan yang menjadi tanggungan Perusahaan. • Jasa profesional Beban jasa profesional mengalami penurunan yang cukup tajam di tahun 2011, yaitu sebesar Rp 22,7 miliar atau 42%. Hal ini terjadi karena pada tahun 2010 terdapat peningkatan biaya konsultan untuk implementasi sistem, jasa konsultasi hukum, dan pengadaan jasa pihak ketiga terkait tenaga kerja pengalihdayaan untuk memenuhi kebutuhan Perusahaan.
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
• Beban umum dan administrasi lain-lain Beban umum dan administrasi lain-lain mengalami penurunan sebesar Rp 15,4 miliar atau 15%. Hal ini disebabkan oleh adanya pencadangan terkait pengenaan pajak atas biaya perolehan bahan baku dari pihak ketiga yang berlaku di akhir tahun 2010. 5. Beban Penjualan Beban penjualan mengalami kenaikan tipis sebesar 1,8 miliar atau 3% dibandingkan dengan tahun 2010, disebabkan oleh kenaikan biaya pengangkutan sebesar Rp 4,8 miliar atau 15%. Di sisi lain, biaya penjualan lainnya mengalami penurunan sebesar Rp 3 miliar atau 10% dibandingkan dengan tahun 2010. Kenaikan beban pengangkutan terjadi karena Perusahaan menempatkan volume persediaan yang lebih besar di gudanggudang di luar negeri agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan lebih cepat.
Pendapatan dan Beban lain-lain 2011 & 2010 Keterangan (dalam miliar Rp)
2011 (a)
2010 (b)
a/b (%)
39,0
20,6
190
Beban keuangan
(25,2)
(15,6)
162
Laba (rugi) selisih kurs, bersih
(16,6)
(23,3)
71
Lain-lain, bersih
(39,4)
(165,3)
24
Total Pendapatan (Beban) Lain-lain
(42,2)
(183,6)
23
Pendapatan bunga
6. Pendapatan Bunga Perusahaan memperoleh pendapatan bunga dari bunga deposito. Kenaikan pendapatan bunga ini tidak sejalan dengan penurunan nilai kas dan setara kas sebesar 22% atau Rp 181,5 miliar. Hal ini disebabkan adanya kenaikan ratarata bunga deposito dan saldo kas rata-rata sepanjang tahun.
Referensi dan Indeks
7. Beban Keuangan Beban bunga dan keuangan mengalami kenaikan sebesar Rp 9,6 miliar atau 62%, yang disebabkan oleh kenaikan beban bunga atas pinjaman bank sebesar Rp 5,4 miliar atau 44%, yang sejalan dengan kenaikan nilai pinjaman bank sebesar Rp 212 miliar atau 49%.
LAPORAN TAHUNAN 2011
• Perjalanan dinas dan pendidikan Beban perjalanan dinas dan pendidikan mengalami kenaikan sebesar Rp 15 miliar atau 23% seiring dengan semakin intensifnya kegiatan pengembangan kompetensi karyawan.
Pengelolaan Lingkungan
111 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2011
Di sisi lain, tingkat suku bunga pinjaman yang diterima Perusahaan lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2010. Pada tahun berjalan tingkat suku bunga dalam mata uang rupiah menurun dari 7,3% - 8% di tahun 2010 menjadi 6,7% - 8% di tahun 2011, sedangkan suku bunga pinjaman dalam bentuk Dolar AS berkisar antara 1,75% - 5% di tahun 2011, dibandingkan dengan 3,75% di tahun 2010.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
112
Selain itu, beban provisi bank mengalami kenaikan sebesar Rp 4,2 miliar atau 128%. 8. Bagian Rugi (Laba) dari Perusahaan Asosiasi Bagian rugi (laba) dari perusahaan asosiasi merupakan rugi (laba) dari investasi pada perusahaan asosiasi, di mana Perusahaan mempunyai pengaruh signifikan namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee, dalam hal ini PT Koba Tin dan PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri. Rugi dari perusahaan asosiasi pada tahun 2011 adalah Rp 7,3 miliar—yang berasal dari bagian Perusahaan atas rugi bersih yang dialami PT Koba Tin sebesar Rp 13,8 miliar, dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri sebesar Rp 6,5 miliar. 9. Biaya Eksplorasi Biaya eksplorasi tidak berhasil yang dibebankan pada tahun 2011 mencapai Rp 17,1 miliar, naik Rp 15 miliar atau 721% dibandingkan tahun 2010. Di tahun 2011 Perusahaan aktif melakukan kegiatan Eksplorasi. 10. Rugi Selisih Kurs Mata Uang Asing – bersih Rugi selisih kurs mata uang asing mengalami penurunan sebesar Rp 6,7 miliar atau 28% selama 2011. Rugi selisih kurs-bersih ini terutama berasal dari translasi aset dan kewajiban dalam mata uang asing ke Rupiah serta transaksi dari kegiatan perusahaan dalam mata uang asing.
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Rugi selisih kurs-bersih ini disebabkan oleh menguatnya nilai tukar rupiah dan posisi aset bersih dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011. Nilai tukar rata-rata dolar AS terhadap Rupiah melemah sebesar 4% selama tahun 2011. Pada tahun 2011, Perusahaan berhasil menurunkan kerugian selisih kurs ini dengan melakukan penyeimbangan dan pengurangan terhadap posisi aset dan kewajiban dalam mata uang asingnya, sehingga dampak dari fluktuasi nilai tukar tersebut bisa diminimalisasi. 11. Beban Lain-lain – bersih Beban lain-lain, bersih mengalami penurunan sebesar Rp 125,9 miliar atau 76,2% menjadi Rp 39,4 miliar di tahun 2011. Beban lainlain tinggi di tahun 2010, karena adanya pencadangan beban pajak terkait peraturan baru di mana Perusahaan dikenakan pajak atas biaya perolehan bahan baku dari pihak ketiga. 12. Pos Luar Biasa Sepanjang tahun 2011 dan 2010, Perusahaan tidak mengalami kejadian yang bersifat luar biasa atau jarang terjadi yang berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan. 13. Laba Sebelum Pajak Pada tahun 2012, Perusahaan berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp 1,27 triliun, mengalami kenaikan sebesar Rp 140,8 miliar atau 12.5% dibandingkan dengan tahun 2010. Hal ini mengakibatkan margin laba sebelum pajak mengalami kenaikan tipis dari 13,5% di tahun 2010 menjadi 14,5% di tahun 2011. 14. Beban Pajak Pada tahun 2011, pajak penghasilan Perusahaan mengalami kenaikan cukup tinggi yaitu sebesar Rp 191,9 miliar atau 107% dibandingkan dengan tahun 2010. Kenaikan ini disebabkan pada tahun 2010 Perusahaan memanfaatkan akumulasi rugi fiskal dari tahun 2005 sampai 2009 sebesar
Rp 537,8 miliar, yang menyebabkan Perusahaan memperoleh manfaat pajak sebesar Rp 134 miliar, dan pada akhirnya menurunkan beban pajak penghasilan yang ditanggung oleh Perusahaan pada tahun 2010. Penggunaan akumulasi rugi fiskal ini dilakukan seiring dengan berlakunya UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. PT. Timah (Persero) Tbk selaku Induk Perusahaan berubah dari holding company menjadi operating company. Selain itu, kenaikan laba sebelum pajak pada tahun 2011 turun menyebabkan kenaikan pada beban pajak yang ditanggung oleh Perusahaan. 15. Laba Bersih Perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 896,8 miliar, turun 5% dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp 947,9 miliar. Meskipun Perusahaan berhasil membukukan kenaikan laba sebelum pajak sebesar 13%, namun laba bersih yang diperoleh justru mengalami penurunan. Hal ini terkait dengan besarnya beban pajak yang harus ditanggung oleh Perusahaan selama tahun 2011, yang mengalami kenaikan sebesar 107%. Penurunan laba bersih ini menyebabkan persentase margin laba bersih turun dari 11% di tahun 2010 menjadi 10% di tahun 2011. 16. Penghasilan Komprehensif Tahun Berjalan Penghasilan komprehensif tahun berjalan mengalami penurunan sebesar Rp 45 miliar atau 4,8% dibandingkan tahun 2010, yang sejalan dengan penurunan laba bersih yang dibukukan sebesar 5,4% atau 51 miliar. Di sisi lain, penurunan ini dikurangi oleh penurunan kerugian selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan sebesar Rp 6,8 miliar terkait laporan keuangan PT Koba Tin yang dicatat dalam mata uang dolar AS.
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
17. Laba per Saham Laba bersih yang digunakan untuk menghitung laba bersih per saham dasar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 and 2010 adalah masingmasing sebesar Rp 896,8 miliar dan Rp 947,9 miliar. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar yang digunakan sebagai denominator untuk menghitung laba bersih per saham dasar untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebesar 5.033.020.000 lembar. Dengan demikian, laba bersih per saham Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar Rp 178 dan Rp 188. 18. Dividen dan Kebijakan Dividen Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 23 Juni 2011, pemegang saham menyetujui sebagai berikut: • Pembentukan cadangan umum pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 445,5 miliar • Pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2010 adalah sebesar Rp 473,97 miliar • Penggunaan laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp 28,44 miliar untuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
113 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Analisis Arus Kas
P
LAPORAN TAHUNAN 2011
Posisi saldo kas dan setara kas tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 21,6% atau Rp 181,5 miliar dari posisinya di tahun 2010. Penurunan tersebut disebabkan oleh: • Arus kas masuk dari aktivitas operasi sebesar Rp 64 miliar, • Arus kas keluar dari aktivitas investasi sebesar Rp 421 miliar, dan • Arus kas masuk dari aktivitas pendanaan sebesar Rp 174 miliar.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
114
Arus Kas Masuk dari Aktivitas Operasi Arus kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi sebagian besar berasal dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp 9.269 miliar, penerimaan restitusi pajak dan penerimaan bunga, masing-masing sebesar Rp 113 miliar dan Rp 33 miliar; dikurangi dengan pembayaran kepada pemasok dan karyawan sebesar Rp 7.224 miliar, pembayaran pajak dan royalti sebesar Rp 1.560 miliar, pembayaran dividen sebesar Rp 474 miliar, pembayaran iuran pensiun dan pembinaan lingkungan masing-masing sebesar Rp 64 miliar dan Rp 28 miliar.
Arus Kas Keluar dari Aktivitas Investasi Arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi di tahun 2011 mencapai Rp 421 miliar, yang sebagian besar digunakan untuk perolehan aktiva tetap sebesar 417 miliar.
Arus Kas Masuk dari Aktivitas Pembiayaan Arus kas masuk dari aktivitas pembiayaan ini mencapai Rp 174 miliar di tahun 2011, di mana pemasukan ini berasal dari beberapa transaksi sebagai berikut: • Penambahan hutang bank sebesar Rp 637 miliar, dikurangi • Pembayaran hutang bank sebesar Rp 440 miliar, dan • Pembayaran beban bunga yang mencapai Rp 22 miliar.
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Tata Kelola Perusahaan
Pengelolaan Lingkungan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Referensi dan Indeks
Analisis Rasio Keuangan Indikator
Formula
2011
2010
Margin Laba Kotor
laba kotor / pendapatan bersih
23%
23%
Margin Laba Usaha
laba usaha / pendapatan bersih
15%
16%
Margin Laba Bersih
laba bersih / pendapatan bersih
10%
11%
Margin EBITDA
EBITDA / pendapatan bersih
17%
17%
ROA
laba bersih / total aktiva
14%
16%
ROE*
laba bersih / total ekuitas
27%
30%
LIKUIDITAS Modal Kerja
aktiva lancar – kewajiban lancar
Rp 3,21 triliun
Rp 2,84 triliun
Rasio Lancar
aktiva lancar / liabilitas lancar
326%
324%
Rasio Kas
kas dan setara kas / liabilitas lancar
47%
67%
EBITDA terhadap Beban Bunga
EBITDA / beban bunga
60
113
LAPORAN TAHUNAN 2011
PROFITABILITAS
Total Liabilitas terhadap Total Aktiva
total liabilitas / total aktiva
30%
29%
Total Liabilitas terhadap Total Ekuitas
total liabilitas / total ekuitas
43%
40%
Hutang terhadap Ekuitas
total hutang bank / total ekuitas
14%
10%
Rasio Perputaran Piutang
penjualan kredit bersih / rata-rata piutang usaha
12,8x
12,5x
Periode Perputaran Piutang
365 hari / perputaran piutang usaha
29 hari
29 hari
PERPUTARAN PIUTANG
* ROE dihitung berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002.
PROFITABILITAS Selama tahun 2011, Perusahaan membukukan tingkat profitabilitas yang relatif stabil dari tahun 2010. Margin laba kotor dan margin laba usaha masing-masing sebesar 23% dan 15%, keduanya stabil untuk tahun 2011 dan 2010. Penurunan margin laba bersih dari 11% pada tahun 2010 menjadi di 10% pada tahun 2011 lebih disebabkan oleh naiknya beban pajak yang harus ditanggung Perusahaan pada
2011, karena adanya penggunaan akumulasi rugi fiskal pada tahun 2010. Sejalan dengan turunnya margin laba bersih Perusahaan, imbal hasil rata-rata atas ekuitas (ROE) mengalami penurunan dari 30% menjadi 27% di tahun 2011 (dihitung berdasarkan Keputusan Menteri Negara Urusan BUMN No. KEP-100/MBU/2002). Demikian pula dengan imbal hasil rata-rata atas aset (ROA) juga turun dari 16% ke 14% di tahun 2011.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
115
SOLVABILITAS
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
LIKUIDITAS
LAPORAN TAHUNAN 2011
Modal kerja Perusahaan mengalami peningkatan sebesar Rp 372 miliar menjadi Rp 3.211 miliar. Kenaikan modal kerja ini terutama berasal dari kenaikan nilai persediaan pada 31 Desember 2011 seiring dengan menurunnya penjualan logam timah selama triwulan IV tahun 2011.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
116
Sebagian besar dari kebutuhan modal kerja Perusahaan terpenuhi dari kas dan setara kas yaitu masing-masing sebesar 46% dan 66%
dari saldo kewajiban lancarnya untuk tahun 2011 dan 2010. Sehatnya keuangan Perusahaan juga tercermin dari rasio EBITDA terhadap beban bunga yang mencapai 86 kali, yang menunjukkan bahwa Perusahaan tidak mempunyai masalah dalam pembayaran bunga pinjaman.
SOLVABILITAS & STRUKTUR PERMODALAN Tingkat solvabilitas Perusahaan menunjukkan kondisi sehat, sebagaimana tercermin dari rasio kewajiban terhadap aset yang stabil pada kisaran 29-30% di tahun 2010 dan 2011. Selain itu, rasio kewajiban terhadap ekuitas mengalami kenaikan tipis dari 40% menjadi 43% di tahun 2011. Rasio pinjaman bank terhadap ekuitas mengalami kenaikan dari 10% menjadi 14% di tahun 2011, akibat penerimaan fasilitas pinjaman dari Bank Rakyat Indonesia sebesar Rp 500 miliar.
Kendati rasio solvabilitas menunjukkan kenaikan dari tahun 2010, kemampuan Perusahaan membayar hutangnya masih menunjukkan kondisi yang kuat, sejalan dengan membaiknya kinerja operasional Perusahaan. Perusahaan juga masih mempertahankan strateginya untuk menjaga rasio pinjaman bank terhadap modal maksimum sebesar 30:70 sepanjang tahun 2011, sama seperti tahun sebelumnya.
PERPUTARAN PIUTANG Rasio perputaran piutang usaha di tahun 2011 relatif stabil dari tahun 2010, pada kisaran 12 kali. Periode perputaran piutang juga stabil pada 29 hari di tahun 2010 dan 2011. Kondisi
ini menunjukkan bahwa Perusahaan berhasil mempertahankan kinerjanya di tahun 2011 sebagai landasan untuk pencapaian kinerja yang lebih baik di tahun-tahun selanjutnya.
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
Ikatan Material
b. Berdasarkan surat perjanjian No. 473 tanggal 04 September 2008, Perusahaan dan entitas anak memiliki liabilitas kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), untuk membayar bunga pinjaman karyawan Perusahaan sehubungan dengan Program Pemilikan Kendaraan Mandiri (PPKM). Jangka waktu perjanjian antara karyawan dan BRI adalah lima tahun. Bunga masih harus dibayar telah dicatat dalam laporan keuangan konsolidasian. Perusahaan dan entitas anak memberikan penjaminan atas pinjaman karyawan kepada BRI. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, jumlah utang karyawan Perusahaan kepada BRI sehubungan dengan PPKM adalah sebesar Rp 20.260 dan Rp 24.983 yang jatuh tempo terakhir pada tahun 2012. c. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan mempunyai beberapa komitmen untuk menjual kepada beberapa pelanggan produk-produk tertentu dengan jumlah yang disepakati oleh kedua belah pihak. Penyerahan
d. Perusahaan mengadakan Perjanjian Kerjasama Operasi Produksi Aspal Curah Buton tanggal 10 April 2008 dengan PT Sarana Karya (Persero) untuk melakukan kerjasama operasi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian penambangan, pengolahan lebih lanjut, pengangkutan dan penjualan aspal. Perjanjian ini telah diperbaharui beberapa kali yang terakhir pada bulan Juni 2010 sehubungan dengan perubahan struktur manajemen proyek. Pada tanggal 31 Desember 2011, jumlah dana yang disediakan oleh Perusahaan untuk ikatan ini sebesar Rp 34,3 miliar (satuan penuh) (Catatan 8). Mempertimbangkan realisasi operasi produksi aspal yang sampai saat ini belum sesuai dengan rencana awal, manajemen menyisihkan secara penuh piutang yang timbul dari perjanjian kerja sama ini. e. DAK, entitas anak, mengadakan perjanjian kerja sama dengan PAL yang berkedudukan di Surabaya dalam rangka menyelesaikan pembangunan 1 unit 24.000 DWT Chemical Tanker (Hull) 242 (Tanker). Nilai kontrak maksimum yang disetujui sebesar US$ 7. Proses penyelesaian pembangunan Tanker tersebut, mengalami keterlambatan sehingga pada tahun 2010 calon pembeli Tanker membatalkan kontrak pembeliannya dengan PAL. Sampai saat ini, PAL masih dalam proses pembangunan dan mencari calon pembeli potensial. Mempertimbangkan adanya potensi kerugian proyek akibat terjadinya hal di atas, manajemen memutuskan untuk membuat penyisihan sebesar Rp 14.675 atas investasi yang telah dikeluarkan dalam kerja sama ini.
LAPORAN TAHUNAN 2011
produk akan dilakukan secara berkala selama jangka waktu tertentu yang berkisar antara satu bulan hingga satu tahun.
117 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
a. Berdasarkan surat perjanjian No. 41 tanggal 20 Oktober 1994, Perusahaan dan entitas anak memiliki liabilitas kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BM), untuk membayar bunga pinjaman karyawan sehubungan dengan Program Pemilikan Kendaraan Mandiri (PPKM) dan Program Pemilikan Rumah Mandiri (PPRM). Jangka waktu perjanjian antara karyawan dan BM adalah lima tahun untuk PPKM dan sepuluh tahun untuk PPRM. Bunga masih harus dibayar telah dibukukan dalam laporan keuangan konsolidasian. Perusahaan dan entitas anak memberikan penjaminan atas pinjaman karyawan kepada BM. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, jumlah utang karyawan Perusahaan kepada BM sehubungan dengan PPRM adalah sebesar Rp 32 dan Rp 386 yang jatuh tempo terakhir pada tahun 2012.
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Transaksi dengan Pihak Berafiliasi Pemerintah Republik Indonesia adalah pemegang saham utama Perusahaan.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Seluruh entitas yang dimiliki dan dikendalikan oleh Pemerintah Republik Indonesia serta entitas dimana Pemerintah Republik Indonesia memiliki pengaruh signifikan. Perusahaan yang dikelola dan dikendalikan bersama oleh personil manajemen kunci Perusahaan: • Koperasi Karyawan Mitra Mandiri (KKMM) • Koperasi Karyawan Mitra Mandiri (KKMM) • Koperasi Jasa Usaha Bersama (KJUB) • Koperasi Jasa Usaha Bersama (KJUB) • PT Indometal Asia (IMA) • PT Indometal Asia (IMA)
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
118
Entitas asosiasi: • PT Koba Tin • PT Koba Tin • PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri • PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri
Transaksi dengan Pihak Berafiliasi Perusahaan dan Perusahaan Anak melakukan transaksi tertentu dengan pihak Berafiliasi. Berikut adalah rincian saldo aset dan liabilitas serta jumlah pembelian pada tanggal dan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 dengan pihak Berafiliasi:
2011
2010
652.561
819.049
47.596
47.275
700.157
866.324
10,66%
14,73%
2.017
4.566
Aset
Kas dan setara kas
Piutang lain-lain pihak berelasi - bersih
Jumlah
Persentase terhadap jumlah aset konsolidasian Liabilitas
Utang usaha
Biaya masih harus dibayar
13.476
14.311
Jumlah
15.493
18.877
0,79%
1,12%
179.915
143.447
36.743
36.572
Persentase terhadap jumlah liabilitas konsolidasian Pembelian barang dan jasa:
IMA - penambangan bijih timah
KJUB – penambangan dan pengangkutan bijih timah
19.515
17.646
236.173
197.665
Persentase terhadap total pembelian konsolidasian
4,45%
4,45%
Gaji dan imbalan jangka pendek lainnya Dewan Komisaris dan Direksi
34.202
18.508
KKMM - tenaga kerja dan bijih timah
Jumlah
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan
ii) Risiko Valuta Asing Perusahaan dan entitas anak menanggung risiko nilai tukar mata uang asing atas transaksi dan saldo yang didominasi dalam mata uang selain Rupiah. Mata uang yang menimbulkan risiko ini adalah terutama Dollar Amerika Serikat dan Yen Jepang. Risiko nilai tukar mata uang asing dikelola sebaik mungkin dengan lindung nilai alami yaitu menyeimbangkan nilai kekayaan dan kewajiban masing-masing mata uang.
iii) Risiko Tingkat Bunga Perusahaan mempunyai utang bank dengan suku bunga tetap dan mengambang. Pinjaman yang memiliki risiko nilai wajar suku bunga dan risiko arus kas suku bunga disajikan pada Catatan 17. Untuk mengelola risiko tingkat bunga, Perusahaan dan entitas anak memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan yang akan memberikan campuran yang sesuai atas tingkat suku bunga mengambang dan tingkat bunga tetap. iv) Risiko Likuiditas Perusahaan dan entitas anak memiliki dana dan arus kas internal yang cukup untuk membiayai kebutuhan modal kerja yang sedang berjalan. Jika diperlukan, Perusahaan dan entitas anak memiliki akses ke pendanaan utang seperti yang dijelaskan dalam Catatan 17 atas laporan keuangan konsolidasian. Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan memonitor profil jatuh tempo pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas dan surat berharga dan kesiapan untuk menjaga posisi pasar. Kelebihan kas diinvestasikan dalam bentuk deposito berjangka. Perusahaan dan entitas anak mempertahankan kemampuannya untuk melakukan pembiayaan atas pinjaman yang dimiliki dengan cara mencari berbagai sumber fasilitas pembiayaan yang mengikat dari pemberi pinjaman yang handal.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Perusahaan dan entitas anak tidak melakukan kontrak derivatif valuta asing untuk lindung nilai terhadap risiko mata uang asing.
119 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
a. Kebijakan manajemen risiko keuangan PT Timah dan Perusahaan Anak berusaha untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk pengembangan usaha dan mengelola risiko nilai tukar, risiko suku bunga, risiko likuiditas dan risiko kredit. Kebijakan manajemen risiko keuangan adalah sebagai berikut: i) Risiko Harga Komoditas Harga komoditas sangat tidak stabil seiring dengan perubahan permintaan dan penawaran pelanggan. Saat ini terdapat risiko yang tinggi bahwa harga timah dan batubara akan mengalami fluktuasi yang cukup signifikan. Walaupun basis pelanggan Perusahaan dan entitas anak terdiversifikasi dan tidak tergantung pada satu pasar atau negara saja, pendapatan Perusahaan dan entitas anak tetap dapat mengalami dampak negatif dari menurunnya harga komoditas. Perusahaan berkeyakinan bahwa cara mengelola risiko atas harga komoditas yang paling baik adalah dengan menurunkan biaya produksi. Perusahaan memiliki rencana untuk terus melakukan efisiensi yang antara lain dilakukan dengan peremajaan alat-alat produksi.
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2011
v) Risiko Kredit Risiko kredit mengacu pada risiko bahwa rekanan akan mengalami kegagalan dalam memenuhi kewajiban kontrak yang mengakibatkan kerugian kepada Perusahaan dan entitas anak. Eksposur atas risiko kredit dari Perusahaan dan entitas anak muncul terutama dari ketertagihan piutang.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
120
Perusahaan menempatkan rekening banknya pada lembaga keuangan yang layak dan dipercaya. Piutang usaha dilakukan dengan pihak ketiga terpercaya.
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Nilai tercatat aset keuangan yang dicatat dalam laporan keuangan, dikurangi dengan penyisihan kerugian adalah eksposur maksimum Perusahaan dan entitas anak untuk risiko kredit. b. Nilai wajar instrumen keuangan Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasian mendekati nilai wajarnya karena bersifat jangka pendek.
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
Pada tanggal 10 Juli 2008, Departemen Kehutanan mengeluarkan Peraturan Menteri No. P.43/Menhut-II/2008 (“Peraturan P43”) mengenai Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan dengan tujuan untuk membatasi dan mengatur penggunaan sebagian kawasan hutan untuk kepentingan strategis atau kepentingan umum terbatas di luar sektor kehutanan tanpa mengubah status, fungsi dan peruntukan kawasan hutan. Berdasarkan Peraturan P43 tersebut, dinyatakan bahwa Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk pembangunan di luar kegiatan kehutanan pada provinsi yang luas kawasan hutannya di atas 30% (tiga puluh perseratus) dari luas daratan provinsi dengan kompensasi PNBP Penggunaan Kawasan Hutan bisa diajukan oleh pemohon yang berupa BUMN/BUMD. Sehubungan dengan adanya undangundang dan peraturan yang mengatur aktivitas kegiatan pada areal kawasan hutan, Manajemen PT Tambang Timah (TT) memutuskan untuk menghentikan segala aktivitas kegiatan tambang di areal kawasan hutan Produksi sampai dikeluarkan izin pinjam pakai hutan produksi dari Menteri Kehutanan. Mengacu Peraturan P43, maka sebagai tindak lanjut rencana kerja Jangka Panjang Tambang darat, PT Timah (Persero) Tbk, melalui entitas anaknya TT, pada tahun 2008 telah menyampaikan permohonan resmi kepada Menteri Kehutanan untuk memperoleh Izin Pinjam Pakai Hutan Produksi pada area WIUP Operasi Produksi yang berada di dalam areal kawasan hutan produksi. Pada bulan September 2008, TT telah menerima surat rekomendasi dari Gubernur Propinsi Bangka Belitung untuk disampaikan ke Menteri Kehutanan.
TT sudah mendapatkan persetujuan prinsip penggunaan kawasan hutan untuk wilayah Kabupaten Belitung seluas 1.062,02 ha melalui surat keputusan Menteri Kehutanan No. S.625/ Menhut-VII/2009 tanggal 12 Agustus 2009, wilayah Kabupaten Belitung Timur seluas 2.201,95 ha melalui surat keputusan No. S.626/ Menhut-VII/2009 tanggal 12 Agustus 2009 dan wilayah Kabupaten Bangka Tengah seluas 1.057,3 Ha melalui surat keputusan Menteri kehutanan No. S. 309/Menhut-VII/2010 tanggal 24 Juni 2010 dan seluas 295,52 Ha melalui surat keputusan Menteri Kehutanan No. S. 307/Menhut-VII/2010 tanggal 24 Juni 2010. Sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan Izin Pinjam Pakai Penggunaan Kawasan Hutan, PT Timah (Persero) Tbk telah melaksanakan kegiatan Tata Batas Areal lokasi permohonan pada wilayah yang telah mendapatkan Persetujuan Prinsip Penggunaan Kawasan Hutan. Perizinan Pinjam Pakai Hutan Produksi untuk wilayah Kabupaten Bangka, Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Bangka Selatan dalam proses perijinan di Kementerian Kehutanan. Pada tanggal 30 Maret 2011, Departemen Kehutanan mengeluarkan Peraturan Menteri No. P.18/Menhut-II/2011 (“Peraturan P18”) mengenai Pedoman Pinjaman Pakai Kawasan Hutan. Peraturan tersebut dikeluarkan dalam mengatur tata cara dan permohonan penggunaan kawasan hutan serta jangka waktu proses penyelesaian perijinan untuk mendapatkan ijin pinjam pakai kawasan hutan.
121 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
1. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.43/ Menhut-II/2008
LAPORAN TAHUNAN 2011
Perubahan Perundang-Undangan dan Dampaknya bagi Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2011
2. Peraturan Menteri ESDM No. 18/2008
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
122
Pada bulan Mei 2008, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengeluarkan Peraturan Menteri No. 18/2008 tentang reklamasi dan penutupan tambang. Peraturan Menteri tersebut mensyaratkan perusahaan untuk menyediakan jaminan atas reklamasi dan penutupan tambang dalam bentuk deposito berjangka pada salah satu bank milik negara atas nama Menteri ESDM, bank garansi atau asuransi dengan jangka waktu sesuai dengan jadwal penutupan tambang.
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Untuk perusahaan yang sahamnya tercatat di bursa atau perusahaan dengan modal disetor lebih dari USD 25 juta pada laporan keuangan yang telah diaudit, jaminan dapat juga berupa penyisihan akuntansi. Pada tanggal pelaporan, penyisihan untuk rehabilitasi dan restorasi tambang telah disediakan oleh Perusahaan dan entitas anak. Saat ini Perusahaan sedang mengevaluasi perlu tidaknya menempatkan dana dalam deposito berjangka untuk reklamasi dan penutupan tambangnya.
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Dampaknya Bagi Perusahaan
Standar revisi ini mengatur perubahan dalam format dan isi laporan keuangan konsolidasian, termasuk revisi judul laporan keuangan konsolidasian. Sebagai hasil dari penerapan standar revisi ini, Perusahaan dan entitas anak menyajikan semua perubahan pemilik dalam ekuitas pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Informasi komparatif disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar. Pengungkapan tambahan juga dilakukan sehubungan dengan manajemen modal, penilaian kritis dalam menerapkan kebijakan akuntansi, dan sumber-sumber utama ketidakpastian estimasi.
Standar ini memperluas definisi pihak berelasi dan pengungkapan hubungan pihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen antara mereka. Standar ini juga mengharuskan pengungkapan hubungan antara entitas induk dan entitas anak terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka. Selanjutnya pengungkapan atas kompensasi secara keseluruhan dan masing-masing kategori kompensasi yang diberikan kepada semua personil manajemen kunci juga diharuskan. Perusahaan dan entitas anak telah mengevaluasi hubungan antara pihak berelasi dan mengungkapkannya sesuai dengan standar revisi ini. Beberapa piutang usaha dari pihak berelasi di laporan keuangan 2010 telah disajikan terpisah untuk menyesuaikan dengan PSAK 7.
LAPORAN TAHUNAN 2011
• P SAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan
• P SAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan Pihak Berelasi.
123 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Dalam tahun berjalan, Perusahaan dan entitas anak telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Institut Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2011. Penerapan standar baru dan revisi serta interpretasi telah berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan dan entitas anak yang mempengaruhi penyajian dan pengungkapan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun berjalan atau tahun sebelumnya:
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Informasi dan Kejadian Setelah Tanggal Laporan
LAPORAN TAHUNAN 2011
Tidak ada peristiwa khusus yang berkaitan dengan laporan keuangan yang terjadi setelah tanggal pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasi untuk Tahun Buku 2011, yang memiliki dampak material terhadap Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
124
Kejadian Luar Biasa Tidak ada kejadian luar biasa atau jarang terjadi selama tahun 2011 yang membawa dampak secara material bagi Perusahaan.
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Tata Kelola Perusahaan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
125
Tata Kelola Perusahaan Pencetakan balok timah di Unit Metalurgi, Mentok
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
126
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Landasan, Tujuan, dan Implementasi Tata Kelola Perusahaan
L
LANDASAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Sesuai peraturan dari Kementerian BUMN, Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia, dan Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi dan Komite Nasional GCG, serta dengan mempertimbangkan berbagai perundang-undangan lain yang relevan, PT Timah (Persero) Tbk menyadari pentingnya keberadaan sistem tata kelola perusahaan yang baik. Komitmen dan implementasi sistem tata kelola perusahaan yang baik merupakan wujud kepatuhan Perusahaan terhadap keputusan Menteri BUMN No. 117M-MBU/2002 pada tanggal 1 Agustus 2002, yang menjelaskan penerapan praktik tata kelola yang baik demi mencapai tujuan jangka panjang Perusahaan. Selain itu, proses-proses tata kelola perusahaan di PT Timah (Persero) Tbk juga berpedoman pada Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang penerapan praktik-praktik GCG.
Sistem tata kelola Perusahaan diatur dan dijelaskan dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Timah (Persero) Tbk. Buku Pedoman ini memandu seluruh praktik tata kelola yang baik dan berkelanjutan di dalam ruang lingkup Perusahaan, secara komprehensif dan terinci. Penyusunan Pedoman ini dilandasi oleh
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
Dewan Komisaris dan Direksi PT Timah (Persero) Tbk., masa jabatan 2007-2012
lima prinsip tata kelola yang baik, yaitu transparansi, independensi, kewajaran, akuntabilitas, dan pertanggungjawaban. (4.8) Buku Pedoman ini juga mengatur struktur tata kelola Perusahaan, dan menjelaskan interaksi antara Dewan Komisaris dan Direksi beserta organ-organ lainnya. Juga dijelaskan hubungan koordinasi antara Direksi
dengan komite-komite di bawah Dewan Komisaris, Komisi Manajemen Risiko dan Investasi, Sekretaris Perusahaan, dan Satuan Pengawasan Internal Perusahaan. (4.1)
TUJUAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Bagi Perusahaan, penerapan tata kelola yang baik dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan berikut: 1. Memaksimalkan nilai Perusahaan bagi pemegang saham dengan tetap memperhatikan kepentingan seluruh pemangku kepentingan; 2. Meningkatkan daya saing Perusahaan baik secara nasional maupun internasional, dan mendorong tercapainya kesinambungan Perusahaan melalui pengelolaan yang didasarkan pada prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta kesetaraan dan kewajaran;
3. Mendorong setiap organ di Perusahaan agar melandaskan setiap proses pengambilan keputusan dan tindakan pada nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap perundangundangan yang berlaku; 4. Mendorong timbulnya kesadaran akan tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap semua pemangku kepentingan dan kelestarian lingkungan di sekitar Perusahaan; dan 5. Meningkatkan kepercayaan pasar untuk mendorong arus investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional secara berkesinambungan.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
127 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
IMPLEMENTASI TATA KELOLA PERUSAHAAN Penerapan sistem tata kelola perusahaan yang baik membutuhkan adanya komitmen kuat, pemahaman mendalam, dan itikad baik dari seluruh jajaran Perusahaan.
yang baik sebagai bagian integral dari pengelolaan Perusahaan, dengan mengacu pada lima prinsip utama dalam tata kelola, yaitu:
Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan telah menjadikan sistem tata kelola perusahaan Lima Prinsip Utama Tata Kelola Perusahaan
LAPORAN TAHUNAN 2011
1. Transparansi
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
128
erusahaan menyediakan dan P menyampaikan informasi yang seluasluasnya kepada publik dan pemegang saham. Laporan Perusahaan diterbitkan secara berkala dan tepat waktu, antara lain mencakup Laporan Keuangan Triwulan, Laporan Keuangan Semesteran, Laporan Keuangan Tahunan yang telah diaudit, Laporan Tahunan, serta informasi lain yang disampaikan melalui paparan publik, media cetak, media elektronik, dan forum hubungan investor.
2. Independensi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan memiliki pendapat yang independen dalam setiap pengambilan keputusan. Akan tetapi, selain dari itu juga dimungkinkan bagi Perusahaan untuk memperoleh saran dari konsultan independen, atau dari komite-komite lainnya yang telah dibentuk. 3. Kewajaran Perusahaan menerapkan prinsip perlakuan setara baik kepada publik, otoritas pasar modal, komunitas pasar modal, maupun pemangku kepentingan lainnya. Hubungan baik dengan karyawan dipelihara dengan memperhatikan hak dan kewajiban karyawan secara adil dan wajar. Lingkungan kerja di Perusahaan juga menjunjung penilaian kerja secara objektif sehingga evaluasi kinerja dapat berlangsung wajar dan imparsial. 4. Akuntabilitas
erusahaan berusaha semaksimal mungkin P untuk menjalankan sistem pengelolaan Perusahaan yang mendukung kejelasan dan pemisahan fungsi-fungsi, pelaksanaan, maupun pertanggungjawaban unit-unit kerja Perusahaan. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menegakkan prinsip akuntabilitas Perusahaan antara lain pelaporan Direksi kepada Dewan Komisaris mengenai Rencana Anggaran Tahunan dan evaluasi bersama atas kinerja keuangan Perusahaan, penyampaian laporan keuangan pada RUPS Tahunan, pembentukan Komite Audit Internal, serta penunjukan Auditor Eksternal.
5. P ertanggung-jawaban Perusahaan senantiasa mengutamakan kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku dan prinsip korporasi yang sehat. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, Perusahaan senantiasa berpegang pada tata kelola pertambangan yang baik dan menjamin kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Perusahaan sebagai warga korporat yang bertanggung jawab juga peduli terhadap lingkungan dan melaksanakan kewajiban sosialnya secara wajar.
PT Timah mendorong setiap karyawannya untuk lebih memahami dan menumbuhkan kesadaran masing-masing dalam menjalankan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Seluruh jajaran Perusahaan juga bertekad melaksanakan prinsip-prinsip tersebut dan menyampaikan laporan mengenai implementasi pedoman GCG secara berkala.
Selain itu, PT Timah juga melakukan evaluasi berkala untuk memastikan bahwa pedoman dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik di lingkungan kerjanya selalu selaras dengan perubahan ketentuan perundangundangan dan penerapan terbaik di bidang praktik-praktik tata kelola perusahaan.
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2010
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Tata Kelola Perusahaan
Rapat Umum Pemegang Saham
R
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam struktur organisasi Perusahaan. Organ Perusahaan ini adalah wadah dari para pemegang saham untuk menggunakan hak suaranya dalam pengambilan keputusan yang penting bagi Perusahaan, yang kemudian dapat disetujui sebagai kebijakan resmi Perusahaan. Melalui RUPS, para pemegang saham memiliki wewenang dan dapat memutuskan, antara lain, pengangkatan dan pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan Direksi, nilai kompensasi bagi Komisaris dan Direksi, evaluasi kinerja Perusahaan dalam tahun buku, dan nilai dividen. RUPS terbagi menjadi Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan setahun sekali, dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dapat diadakan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan Dewan Komisaris, Direksi, maupun pemegang saham.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
129
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Untuk menjunjung prinsip kesetaraan perlakuan kepada seluruh pemegang saham, Perusahaan membuka akses seluas-luasnya terhadap informasi mengenai Perusahaan
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
setiap saat, melalui situs internet dan rilis berita resmi. PT Timah (Persero) Tbk menjamin hak seluruh pemegang saham untuk menghadiri dan memberikan suaranya dalam RUPS, serta untuk menerima dividen.
Organ Perusahaan
LAPORAN TAHUNAN 2011
RUPS
DIREKSI PT TIMAH (Persero) Tbk
DEWAN KOMISARIS PT TIMAH (Persero) Tbk
SEKRETARIS PERUSAHAAN
KOMISI MANAJEMEN RISIKO DAN INVESTASI
130
SATUAN INTERNAL AUDIT
• KOMITE AUDIT
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
• KOMITE NOMINASI REMUNERASI DAN PENGEMBANGAN SDM AUDITOR EKSTERNAL
• KOMITE CSR • KOMITE MANAJEMEN RISIKO DAN INVESTASI
Satuan Kerja Perusahaan
Sesuai dengan Pasal 78 ayat (2) UndangUndang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas, bahwa RUPS Tahunan wajib dilaksanakan paling lambat enam bulan setelah tahun buku berakhir, Perseroan telah
melaksanakan RUPS Tahunan untuk Tahun Buku 2010 pada tanggal 23 Juni 2011 di Jakarta, dengan hasil keputusan seperti di bawah ini.
Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No
Hasil
1.
Menyetujui Laporan Tahunan Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perusahaan selama Tahun Buku 2010, termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama Tahun Buku 2010.
2.
Mengesahkan Laporan Keuangan Perusahaan Tahun Buku 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan, yang berafiliasi dengan Deloitte Touche Tohmatsu, sebagaimana dinyatakan dalam Laporannya No. GA 111 0214 TMH ALH tanggal 24 Maret 2011 dengan pendapat ”Wajar, Dalam Semua Hal Yang Material”, serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan atas pengurusan dan pengawasan selama Tahun Buku 2010, sepanjang tindakan tersebut tercatat pada buku-buku Perusahaan dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
No
Hasil
3.
Mengesahkan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hananta Budianto & Rekan sesuai Laporannya No. 004/JKP/PKBL-Timah-I/III/11 tanggal 23 Maret 2011, yang memberikan pendapat “wajar, tanpa pengecualian, dalam semua hal yang material”, dengan tingkat efektivitas penyaluran dana Program Kemitraan sebesar 49,89% dan tingkat kolektibilitas Pengembalian Pinjaman sebesar 50,67%, sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan selama Tahun Buku 2010, sepanjang tindakan tersebut tercatat pada buku-buku Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perusahaan, serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4.
Menyetujui penggunaan laba bersih Perusahaan Tahun Buku 2010 sebesar Rp 947.936.000.000 dengan pembagian sebagai berikut: • Dividen sebesar 50% atau Rp 473.968.000.000 atau sebesar Rp 94,17 per saham • Dana Program Kemitraan sebesar 1% dari Laba Bersih atau Rp 9.479.360.000 • Dana Bina Lingkungan sebesar 2% dari Laba Bersih atau Rp 18.958.720.000 • Cadangan sebesar 47% atau sebesar Rp 445.529.920.000 untuk pengembangan usaha
5.
Memberikan kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk mengatur lebih lanjut mengenai pelaksanaan pembagian dividen sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. ividen sebesar Rp 473.968.000.000 dibagikan kepada: D - Pemerintah Republik Indonesia sebesar 65% atau Rp 308.079.200.000 - Pemegang Saham Publik sebesar 35% atau Rp 165.888.800.000
6.
Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan besarnya tantiem yang diberikan kepada Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Tahun Buku 2010, menetapkan besarnya gaji Anggota Direksi dan honorarium Anggota Dewan Komisaris serta fasilitas dan tunjangan untuk tahun buku 2011.
7.
Menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan, yang berafiliasi dengan Deloitte Touche Tohmatsu, sebagai Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2011.
8.
Melimpahkan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk: a. Menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2011. b. Menunjuk Kantor Akuntan Publik Pengganti apabila Kantor Akuntan yang telah ditunjuk tidak dapat melanjutkan atau melaksanakan tugasnya karena sebab apapun berdasarkan ketentuan dari peraturan pasar modal. c. Menetapkan kondisi, persyaratan penunjukan, dan honorarium untuk Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk dan Kantor Akuntan Publik Pengganti.
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
131 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
132
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
No
Hasil
9.
Mengubah susunan keanggotaan Dewan Komisaris PT Timah (Persero) Tbk, dengan memberhentikan dengan hormat Sdr. Wimpy S. Tjetjep sebagai Anggota Dewan Komisaris dan mengangkat Sdr. Suhendro sebagai Anggota Dewan Komisaris Perusahaan, untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal Rapat dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang kelima setelah tanggal pengangkatannya. Dengan demikian, susunan Dewan Komisaris Perusahaan sejak penutupan Rapat adalah: a. Sdr. Insmerda Lebang–Komisaris Utama/Komisaris Independen b. Sdr. Boni Siahaan–Komisaris c. Sdr. Marwansyah Lobo Balia–Komisaris d. Sdr. Suhendro–Komisaris e. Sdr. Fachry Ali–Komisaris Independen f. Sdr. Bingrosalto L. Tobing–Komisaris Independen
10. Memberi kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk menyatakan keputusan Rapat di hadapan Notaris dan melakukan segala hal yang dianggap perlu sehubungan dengan perubahan pengurus tersebut di atas, termasuk mengurus perizinan dari instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan.
RUPS Tahunan 23 Juni 2011 18 Mei 2011 Surat Pemberitahuan Kepada Bapepam LK
8 Juni 2011 Iklan Panggilan RUPS Tahunan
25 Mei 2011 Iklan Pemberitahuan RUPS Tahunan
23 Juni 2011 RUPS Tahunan The Ritz Carlton Pacific Place,Jakarta
27 Juni 2011 Iklan Hasil RUPS Tahunan
PROSES PEMANGGILAN DAN PELAKSANAAN RUPS Proses pengumuman dan pemanggilan RUPS tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 81, 82, dan 83, serta Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-60/PM/1996 tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS dengan proses sebagai berikut: 1. Pemberitahuan ke Bapepam-LK pada tanggal 18 Mei 2011 melalui Surat No. 028. PWJ/TBK/PTH-0040/2011-S0 2. Pengumuman di media Bisnis Indonesia, Investor Daily, dan Jakarta Globe pada tanggal 25 Mei 2011
3. Pemanggilan yang diiklankan melalui media Bisnis Indonesia, Investor Daily, dan Jakarta Globe pada tanggal 8 Juni 2011 RUPST 2011 dihadiri oleh 75,85 persen dari seluruh saham yang diterbitkan. Pengumuman hasil RUPS dilakukan pada tanggal 27 Juni 2011 ke Bapepam-LK dan BEI, serta diiklankan melalui media Bisnis Indonesia, Investor Daily, dan Jakarta Globe sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.1.
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Pengelolaan Lingkungan
Referensi dan Indeks
Dewan Komisaris
A
AMANAT DEWAN KOMISARIS
Komposisi Dewan Komisaris sebanyak enam orang, yang mewakili pemegang saham Pemerintah Republik Indonesia dan publik, telah mewakili seluruh kepentingan dan dapat bertindak secara independen dalam hubungannya dengan Direksi. Sesuai Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-305/BEJ/07-2004, yang menyatakan bahwa setiap perusahaan publik harus memiliki Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30 persen dari seluruh anggota Dewan Komisaris, jumlah Komisaris Independen di Perusahaan adalah sebanyak tiga orang, atau 50 persen dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. (4.3) Komisaris Independen berupaya memperjuangkan suara pemegang saham minoritas dan bertujuan mendorong terciptanya iklim dan lingkungan kerja yang lebih objektif, serta menjalankan prinsip kesetaraan dan kewajaran dalam memperjuangkan berbagai kepentingan, termasuk pemilik saham minoritas dan pemangku kepentingan lainnya. Untuk menghindari benturan kepentingan yang dapat menghambat tugasnya secara mandiri dan kritis, serta dimungkinkan untuk pengambilan keputusan yang efektif, tepat, dan cepat, maka tidak ada anggota Dewan Komisaris yang merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada BUMN lain, BUMD, dan Badan Usaha Milik Swasta, atau jabatan lainnya yang berpotensi berbenturan kepentingan. Selain itu, anggota Dewan Komisaris juga tidak merangkap sebagai anggota dan pengurus partai politik dan atau calon anggota legislatif. (4.2)
KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris beranggotakan enam orang, dengan tiga anggotanya merupakan Komisaris Independen. Dewan Komisaris diketuai oleh seorang Komisaris Independen, yang kedudukannya setara dengan masing-masing anggota lainnya. Komposisi Dewan Komisaris hingga 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Nama Insmerda Lebang
Tanggal Lahir (Usia)
Jabatan
Tanggal Pengangkatan
27 Desember 1949 (62 tahun)
Komisaris Utama (Independen)
12 Juni 2008
Fachry Ali
23 Nopember 1954 (57 tahun)
Komisaris (Independen)
17 Maret 2007
Bingrosalto L. Tobing
10 September 1953 (57 tahun)
Komisaris (Independen)
20 Mei 2009
Boni Siahaan
2 Maret 1948 (62 tahun)
Komisaris
12 Juni 2008
Marwansyah Lobo Balia
7 April 1953 (57 tahun)
Komisaris
20 Mei 2009
Suhendro
29 April 1952 (59 tahun)
Komisaris
23 Juni 2011
133 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
INDEPENDENSI DEWAN KOMISARIS
LAPORAN TAHUNAN 2011
Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi terhadap pelaksanaan tata kelola Perusahaan. Dewan Komisaris berkomitmen untuk bertindak secara profesional dan penuh integritas dalam menjalankan fungsi pengawasan dan memberi masukan kepada Direksi, yang meliputi tindakan pencegahan, perbaikan, hingga pemberhentian sementara.
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku 2010, Sdr. Wimpy S. Tjetjep tidak lagi menjabat sebagai Anggota Dewan Komisaris, dan posisi beliau digantikan oleh Sdr. Suhendro.
RIWAYAT ANGGOTA DEWAN KOMISARIS
LAPORAN TAHUNAN 2011
Riwayat singkat masing-masing anggota Dewan Komisaris diuraikan di bawah ini.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
134
Insmerda Lebang Komisaris Utama
Fachry Ali Komisaris Independen
Diangkat sebagai Komisaris Utama Perusahaan tanggal 12 Juli 2008. Pertama kali ditunjuk sebagai Komisaris Independen Perusahaan berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 17 April 2007. Beliau juga menjabat sebagai Komisaris Jenderal Polisi, dengan pendidikan Kepolisian terakhir di SESKO ABRI/Gabungan tahun 1993. Sepanjang karirnya, beliau pernah menjabat berbagai posisi antara lain Sekretaris Pribadi Deputi Kapolri, Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, dan Kapolres Metro Jakarta Barat Polda Metro Jaya, Direktur Pidana Korupsi Polri, Kapolda Sulawesi Utara, Gubernur Akademi Kepolisian, dan Kapolda Jawa Tengah. Beliau pernah menempuh Pendidikan Kepolisian di Akabri Kepolisian (1972), Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (1982), Sespim Polri (1986), dan Sesko ABRI/Gabungan (1993).
Diangkat sebagai Komisaris Independen Perusahaan untuk yang pertama kalinya berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 17 April 2007. Beliau memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dan Sarjana Sastra dari Institut Agama Islam Negeri dan Master of Arts dari Department of History, Monash University, Australia, dan hingga kini menjadi kontributor lepas untuk sejumlah majalah dan surat kabar, serta penulis sejumlah buku. Selain menjabat Komisaris di PT Timah, beliau merupakan Direktur pada Lembaga Studi dan Pengembangan Etika Usaha Indonesia (LSPEUI), Anggota Komite Nasional untuk Tata Kelola Perusahaan, dan Ketua Komite Kebijakan Publik Kementerian BUMN. Hingga akhir tahun 2011, beliau menjabat Ketua Komite Tanggung Jawab Sosial & Pascatambang di Perusahaan.
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Tata Kelola Perusahaan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
135
Boni Siahaan Komisaris
Marwansyah Lobo Balia Komisaris
Diangkat sebagai Komisaris Perusahaan untuk yang pertama kalinya berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 12 Juni 2008. Merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Pengawas PT Perhutani sejak 2004 dan Asisten Deputi Urusan Usaha Pertambangan di Kementerian BUMN sejak 2006. Beliau memperoleh gelar ME (Hons) dan PhD dari University of Wollongong, Australia di bidang Teknik Pertambangan. Sebelumnya, beliau menamatkan pendidikan Sarjana Pertambangan di Institut Teknologi Bandung. Beliau pernah menempati sejumlah posisi antara lain Kasubdit Investasi dan Logistik di Direktorat Pengusahaan Mineral dan Batubara, serta Ditjen Geologi dan Sumber Daya Mineral. Hingga akhir tahun 2011, beliau menjabat Ketua Komite Nominasi, Remunerasi, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia di Perusahaan.
Diangkat sebagai Komisaris Perusahaan untuk yang pertama kalinya berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 20 Mei 2009. Merangkap jabatan sebagai Staf Ahli Bidang Kewilayahan dan Lingkungan Hidup di Kementerian ESDM. Beliau memperoleh gelar Sarjana Geologi dari Akademi Geologi dan Pertambangan, Master of Science di bidang Geofisika dari University of New England, Australia, dan PhD di bidang Geologi dari University of New South Wales, Australia. Sebelum menjadi Komisaris di PT Timah, beliau pernah menjabat Direktur Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara (tekMIRA) di Kementerian ESDM dan juga pernah menjadi Konsultan Internasional untuk United Nations Development Program (UNDP). Hingga akhir tahun 2011, beliau menjabat Ketua Komite Risiko Usaha di Perusahaan.
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
136
Bingrosalto L. Tobing Komisaris Independen
Suhendro Komisaris
Diangkat sebagai Komisaris Independen Perusahaan untuk yang pertama kalinya berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 20 Mei 2009. Merangkap jabatan sebagai Presiden dan CEO PT Barasentosa Lestari dan Komisaris PT Jabs Technology sejak 2009. Sebelumnya, beliau adalah Presiden dan CEO PT INCO Tbk hingga Juli 2006, setelah menempati berbagai posisi di perusahaan tersebut, mulai dari Asisten Insinyur Perencanaan Tambang hingga Wakil Presiden Direktur bidang Produksi, Operasi, Layanan Bisnis, Pengembangan Organisasi, dan Administrasi. Beliau menempuh pendidikan Sarjana Teknik Pertambangan Umum di Institut Teknologi Bandung dan di Western Business School, University of Western Ontario, Kanada. Hingga Juli 2006, beliau merupakan anggota Dewan Direksi IMA (Indonesian Mining Association). Beliau juga menjabat Ketua Komite Audit di Perusahaan.
Diangkat sebagai Komisaris Perusahaan untuk yang pertama kalinya berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan tanggal 23 Juni 2011. Merangkap jabatan sebagai Staf Ahli Bidang Investasi dan Sinergi BUMN di Kementerian BUMN. Beliau memegang gelar Master of Economic Policy dari Boston University, AS dan Sarjana Ekonomi dari Universitas Airlangga. Di Kementerian BUMN, beliau pernah menjadi Asisten Deputi Urusan Usaha Jasa Perencanaan Konstruksi dan Rekayasa, Asisten Deputi Urusan Usaha Jasa Perdagangan, serta Direktur Persero Perhubungan Telekomunikasi dan Pariwisata. Beliau juga pernah ditugaskan sebagai Komisaris PT Askrindo dan PT Petrokimia Gresik pada periode 2001-2010. Hingga akhir tahun 2011, beliau menjabat Ketua Komite Tata Kelola Perusahaan di Perusahaan.
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris memiliki wewenang untuk: a) melihat buku, surat, serta dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain, dan memeriksa kekayaan Perusahaan; b) memasuki pekarangan, gedung dan kantor yang dipergunakan oleh Perusahaan; c) meminta penjelasan dari Direksi dan/ atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perusahaan; d) mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi; e) meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris; f ) mengangkat Sekretaris Dewan Komisaris, jika dianggap perlu; g) memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar; h) Membentuk Komite lain selain Komite Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan; i) menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban Perusahaan, jika dianggap perlu; j) melakukan tindakan pengurusan Perusahaan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar; k) menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan; serta l) melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS.
137 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: 1. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengelolaan serta menilai kerja Direksi dalam pengelolaan Perusahaan dengan kriteria yang jelas; 2. Memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Kontrak Manajemen, ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar, keputusan RUPS dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 3. Mewakili kepentingan Pemegang Saham dalam melaksanakan kegiatan pengawasan dan bertanggung jawab kepada RUPS; 4. Menyusun pembagian tugas antara anggota Dewan Komisaris sesuai dengan keahlian dan pengalaman masing-masing anggota; 5. Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan, memberikan pendapat dan saran kepada Pemegang Saham mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perusahaan; 6. Merekomendasikan Auditor Eksternal kepada RUPS dan memantau pelaksanaan penugasan Auditor Eksternal; 7. Memastikan bahwa Perusahaan telah memenuhi segala peraturan perundangundangan yang berlaku; 8. Melaporkan hasil penilaian atas kinerja Direksi kepada Pemegang Saham; 9. Mengajukan calon-calon anggota Direksi yang baru kepada Pemegang Saham; 10. Memantau efektivitas praktik tata kelola perusahaan yang baik dan berkelanjutan, serta melaporkannya kepada RUPS; 11. Melaporkan hasil pengawasan dan penilaian kinerja Perusahaan serta tugas dan tanggung jawabnya kepada RUPS minimal setahun sekali.
LAPORAN TAHUNAN 2011
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
kewajaran. Anggota Dewan Komisaris juga harus beritikad baik, berhati-hati, serta bertanggung jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan.
Dalam melaksanakan tugasnya, setiap anggota Dewan Komisaris harus mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan serta prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban serta
LAPORAN TAHUNAN 2011
RAPAT DEWAN KOMISARIS
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
138
Sepanjang tahun 2011, Dewan Komisaris menyelenggarakan 17 (tujuh belas) kali rapat, baik di Kantor Pusat di Pangkalpinang maupun di tempat lain, dengan rincian sebagai berikut: - Rapat Intern sebanyak 9 (sembilan) kali - Rapat Gabungan sebanyak 8 (delapan) kali
Kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan Pasal 22 tentang Rapat Dewan Komisaris. Daftar kehadiran setiap anggota Dewan Komisaris dicantumkan dalam tabel di bawah ini.
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris Jumlah Rapat Nama
Frekuensi Kehadiran
Persentase (%) Kehadiran
Rapat Intern
Rapat Gabungan
(A)
(B)
(A)
(B)
(A)
Insmerda Lebang
9
8
9
8
100%
100%
Fachry Ali
9
8
8
6
89%
100%
Boni Siahaan
9
8
9
8
100%
100%
Marwansyah Lobo Balia
9
8
8
7
89%
100%
Bingrosalto L. Tobing
9
8
8
8
89%
100%
Suhendro*
4
4
3
3
75%
75%
Wimpy S. Tjetjep**
5
4
3
4
60%
75%
(B)
Keterangan: * Setelah diangkat pada RUPS tanggal 23 Juni 2011. ** Sampai dengan RUPS tanggal 23 Juni 2011.
PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris bersikap proaktif dalam mengawasi kinerja Direksi dan memberikan masukan kepada Direksi. Pengawasan ini mengacu pada implementasi atas rekomendasi dari Dewan Komisaris bagi Direksi, termasuk melalui komite-komite yang dibentuk.
Laporan Pengawasan Dewan Komisaris atas kinerja tahun buku 2011 akan disampaikan pada saat RUPS tahun buku 2011, yang akan dilakukan tentatif pada bulan April 2012.
Pengawasan Dewan Komisaris selama tahun 2011 meliputi bidang pengelolaan Perusahaan, keuangan, sumber daya manusia, cadangan dan mineral, operasi produksi, pengembangan usaha, pemasaran, pengamanan aset, tanggung jawab sosial, lingkungan hidup, dan pascatambang.
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Pengelolaan Lingkungan
Referensi dan Indeks
REMUNERASI DEWAN KOMISARIS Setiap anggota Dewan Komisaris menerima sejumlah honorarium bulanan dan tunjangan rutin, serta sejumlah tantiem dan fasilitas dalam bentuk baik natura maupun nonnatura atas kinerja dan prestasi Perusahaan. Besaran remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris disetujui dan ditetapkan dalam
RUPS, berdasarkan hasil kajian dari Komite Remunerasi. Jenis dan besaran remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dijabarkan dalam tabel berikut.
Remunerasi Dewan Komisaris Jenis Remunerasi
2011
2010
Jumlah Orang
Nilai (juta Rp)
6
3.765
Jumlah Orang
Nilai (juta Rp)
6
1.151
6.258
Gaji Tantiem Total
5.620
10.023
6.771
LAPORAN TAHUNAN 2011
Jumlah Diterima dalam 1 Tahun
PELATIHAN DEWAN KOMISARIS Untuk meningkatkan kompetensinya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris mengikuti pelatihan No
sebagaimana tercantum dalam tabel berikut sepanjang tahun 2011.
Pelatihan
Tanggal
Tempat
1
Corporate Leadership Development Institute (CLDI) Seminar Expand Program for BoC
7-8 Juli 2011
Bali
2
Pusat Studi Investasi & Keuangan (PSIK) Seminar Manajemen Perpajakan bagi Dewan Komisaris Perusahaan BUMN
15 Oktober 2011
Bandung
3
Workshop Rightsizing BUMN
3 Desember 2011
Surabaya
KOMITE-KOMITE YANG DIBAWAHI DEWAN KOMISARIS Komite-komite di dalam Perusahaan yang kedudukannya di bawah Dewan Komisaris dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris adalah: 1. Komite Audit 2. Komite Nominasi, Remunerasi, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia 3. Komite Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan Pascatambang 4. Komite Risiko Usaha 5. Komite Tata Kelola Perusahaan (GCG)
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
139
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Direksi
A
LAPORAN TAHUNAN 2011
AMANAT DIREKSI
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
140
Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dalam mengelola Perusahaan. Kolegial berarti bahwa dalam menjalankan tugasnya masing-masing anggota Direksi melaksanakan tugas dan pengambilan keputusan sesuai pembagian kewenangan, tetapi dalam pelaksanaan tugas dan pertanggungjawabannya tetap dilakukan secara bersama di dalam RUPS. Selain atas pengelolaan usaha Perusahaan, Direksi juga bertanggung jawab atas untuk mengarahkan strategi Perusahaan dan segenap karyawan dalam aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Kinerja ekonomi, sosial, dan lingkungan Perusahaan dievaluasi secara berkala berdasarkan, antara lain, indikator-indikator yang telah ditentukan oleh Perusahaan, hasil penilaian dari badan penilai eksternal, keharmonisan dengan masyarakat, serta tidak adanya pengajuan tuntutan dari masyarakat terkait aspek-aspek tersebut. (4.10)
Direksi membuka diri terhadap saran ataupun masukan lain yang membangun demi menjadikan Perusahaan sebagai BUMN yang teladan dalam hal keterbukaan menerima pendapat. Karyawan Perusahaan dapat menyampaikan saran dan pendapat dalam lingkup internal melalui Ikatan Karyawan Timah (IKT). Pihak eksternal dapat menyampaikan saran ataupun masukan lain melalui Sekretaris Perusahaan. Para pemegang saham dapat menyampaikan arahan dan rekomendasi mereka dalam RUPS. Setiap individu yang menyampaikan pendapatnya kepada Perusahaan dijamin kerahasiaannya. (4.4) HUBUNGAN DIREKSI DENGAN DEWAN KOMISARIS Dengan dilandasi rasa saling menghormati dan menghargai tugas, tanggung jawab, dan wewenang masing-masing, Dewan Komisaris dan Direksi bekerja sama dalam menentukan arah dan tujuan Perusahaan sebagaimana tercermin dalam visi dan misi Perusahaan. Dalam visi dan misi ini terkandung komitmen Perusahaan terhadap keberlanjutan usahanya, termasuk juga tanggung jawab sosialnya. Dewan Komisaris dan Direksi mengadakan pertemuan secara berkala untuk membahas berbagai kebijakan bisnis, sosial, ekonomi, dan lingkungan. Selain itu, Dewan Komisaris dan Direksi juga mengikuti pelatihan dan seminar yang menyangkut aspek bisnis, sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam rangka mengemban tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih baik. (4.7) Anggota Dewan Komisaris dan Direksi sama-sama dipilih dan ditetapkan oleh RUPS setelah diseleksi oleh Menteri BUMN melalui uji kelaikan dan kepatutan. Tidak ada hubungan keuangan dan hubungan keluarga antara anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi lainnya dan atau Pemegang Saham Pengendali.
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
INDEPENDENSI DIREKSI
Berdasarkan aturan tersebut, ditetapkan bahwa sedikitnya 20% dari jumlah anggota Direksi harus berasal dari kalangan di luar BUMN yang bersangkutan dan bebas
dari pengaruh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pemegang saham pengendali Perusahaan. Sebagaimana halnya Dewan Komisaris, anggota Direksi Perusahaan dilarang merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada BUMN lain, BUMD, dan Badan Usaha Milik Swasta, atau anggota dan pengurus partai politik dan atau calon anggota legislatif, dan atau jabatan lainnya yang berpotensi berbenturan kepentingan. (4.6)
KOMPOSISI DIREKSI
Tanggal Lahir (Usia)
Komposisi Direksi hingga 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Jabatan
Tanggal Pengangkatan
Wachid Usman
30 April 1953 (58 tahun)
Direktur Utama
17 April 2007
Setyo Sardjono
12 Oktober 1960 (51 tahun)
Direktur Operasi
17 April 2007
M. Krishna Syarif
28 Oktober 1967 (44 tahun)
Direktur Keuangan
17 April 2007
Surawardi
22 Januari 1954 (57 tahun)
Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia
17 April 2007
Gatut Hari Prasetyo
19 April 1954 (57 tahun)
Direktur Niaga dan Pengembangan Usaha
17 April 2007
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
141
Direksi beranggotakan lima orang, diketuai oleh seorang Direktur Utama, yang kedudukannya setara dengan masing-masing anggota lainnya. Nama
LAPORAN TAHUNAN 2011
Sesuai dengan Pedoman GCG Perusahaan, komposisi Direksi telah ditetapkan sedemikian hingga memudahkan dan memungkinkan proses pengambilan keputusan yang efektif, cepat, dan independen. Independen berarti tidak mengandung kepentingan yang dapat mengurangi atau mengganggu kemampuan Direksi untuk bertugas secara mandiri dan kritis.
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
RIWAYAT ANGGOTA DIREKSI Riwayat singkat masing-masing anggota Direksi diuraikan di bawah ini.
LAPORAN TAHUNAN 2011
PROFIL DIREKSI
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
142
Wachid Usman Direktur Utama
Setyo Sardjono Direktur Operasi
Diangkat sebagai Direktur Utama Perusahaan berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan pada 17 April 2007. Sarjana Teknik Tambang di Institut Teknologi Bandung memulai bergabung dengan PT Timah pada tahun 1982 dan pernah menjabat Direktur Operasi PT Tambang Timah merangkap Direktur Utama PT Tambang Timah selama periode 2002-2003. Sepanjang karirnya di Perusahaan, beliau pernah menjabat Kepala Biro Penambangan, Kepala Kapal Keruk, dan Kepala Perencanaan & Pengendalian Produksi. Beliau juga memegang gelar Magister Manajemen Bisnis & Administrasi Teknologi dari ITB dan pernah mengikuti Program for Global Leadership di Harvard Business School, USA.
Diangkat sebagai Direktur Operasi berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan pada 17 April 2007. Beliau menempuh pendidikan Sarjana Teknik Tambang di Universitas Pembangunan Nasional dan Magister Manajemen di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Bergabung dengan Perusahaan pada tahun 1989, beberapa posisi yang pernah dijabatnya di Perusahaan antara lain Kepala Kapal Keruk, Pengawas Produksi Darat, Kepala Produksi Darat, dan Kepala Pusat Metalurgi. Beliau pun aktif berpartisipasi dalam berbagai pelatihan kepemimpinan dan bisnis, serta menjadi Ketua Ikatan Alumni Tambang UPN Yogyakarta hingga sekarang.
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Tata Kelola Perusahaan
M. Krishna Syarif Direktur Keuangan Diangkat sebagai Direktur Keuangan berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan pada 17 April 2007. Beliau mengenyam pendidikan bidang ekonomi di University of Iowa, AS, kemudian berkarir di dunia keuangan sebagai Relationship Manager Citibank dan Executive Vice President di Henan Putihrai Securities sebelum bergabung dengan PT Timah Tbk di tahun 2007, setelah berkecimpung selama lebih dari 16 tahun di dunia perbankan.
Surawardi Direktur Umum & Sumber Daya Manusia
Gatut Hari Prasetyo Direktur Niaga & Pengembangan Usaha
Diangkat sebagai Direktur Umum dan SDM berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan pada 17 April 2007. Beliau bergabung dengan Perusahaan sejak tahun 1978, sebagai Staf Divisi Eksplorasi PT Tambang Timah, kemudian sempat menjabat Kepala Pengolahan Data Eksplorasi, Staf Direksi, dan diangkat untuk pertama kalinya sebagai Direktur SDM dan Pengembangan Usaha di Perusahaan pada tahun 2002. Beliau juga pernah menjalani penugasan di South East Asia Tin Research and Development Center (SEATRADC), Malaysia. Beliau memegang gelar Magister Manajemen dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI) Jakarta dan gelar Sarjana bidang Eksplorasi dan Geostatistika dari Lausanne University, Swiss.
Diangkat sebagai Direktur Niaga dan Pengembangan Usaha berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan pada 17 April 2007. Beliau bergabung dengan Perusahaan sejak 1982, dan pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Tambang Timah dan Direktur PT Timah Eksplomin. Sebelumnya, beliau pernah menjadi Kepala Operasi Kapal Keruk, Kepala Perencanaan & Pengendalian Produksi PT Tambang Timah, dan Staf Ahli Direksi. Beliau memperoleh gelar Sarjana Teknik Pertambangan dan gelar Magister Manajemen dari Institut Teknologi Bandung.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
143
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
LAPORAN TAHUNAN 2011
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
144
Anggaran Dasar Perusahaan Pasal 18 ayat (22) perihal Tugas dan wewenang Direksi menyebutkan bahwa pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS. Dalam hal RUPS tidak menetapkan pembagian tugas dan wewenang tersebut, maka pembagian tugas dan wewenang di antara Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi. Penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab Direksi adalah sebagai berikut: 1. Memimpin dan mengelola Perusahaan sesuai dengan tujuan Perusahaan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas Perusahaan; 2. Menguasai, memelihara, dan mengelola kekayaan Perusahaan; 3. Menyiapkan Rancangan Jangka Panjang (RJP) yang merupakan Rencana Strategis yang memuat sasaran dan tujuan Perusahaan yang hendak dicapai dalam jangka waktu 5 tahun; 4. Menyiapkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang memuat penjabaran tahunan dan Rencana Jangka Panjang (RJP), dan menandatanganinya bersama dengan Dewan Komisaris selambat-lambatnya 60 hari sebelum tahun anggaran baru dimulai. Tugas dan tanggung jawab spesifik dari masing-masing anggota Direksi adalah sebagai berikut: Direktur Utama berlaku sebagai primus inter pares dalam melakukan koordinasi antara berbagai anggota Direksi dalam menjalankan
kegiatannya, dan juga bertanggung jawab menetapkan, mengelola, dan mengendalikan pengawasan terhadap pengelolaan Perusahaan, kepatuhan pada hukum, komunikasi Perusahaan, dan hubungan dengan para pemegang saham. Direktur Operasi bertugas mengendalikan, mengelola, dan merancang kebijakan Perusahaan dalam aspek-aspek produksi, yang mencakup pengembangan dan perencanaan; aspek eksplorasi; serta aspek kesehatan dan keselamatan kerja dan lingkungan hidup. Direktur Keuangan bertugas menetapkan, mengelola, dan mengendalikan kebijakan Perusahaan dalam aspek keuangan, yang mencakup anggaran, perbendaharaan, penyelenggaraan kegiatan akuntansi, penyusunan laporan keuangan, perpajakan, sistem informasi manajemen, dan pengelolaan aset non-operasional. Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia bertugas mengendalikan dan merancang kebijakan Perusahaan dalam aspek pengelolaan sumber daya manusia, yang mencakup administrasi, pendidikan dan pelatihan, organisasi, layanan umum, kesejahteraan; aspek administrasi Perusahaan; serta aspek tanggung jawab sosial Perusahaan. Direktur Niaga dan Pengembangan Usaha bertugas mengendalikan, mengelola, dan merancang kebijakan Perusahaan dalam aspekaspek pemasaran, logistik, pengembangan usaha, serta pengembangan teknologi.
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Pengelolaan Lingkungan
Referensi dan Indeks
RAPAT DIREKSI - Rapat Gabungan (bersama Dewan Komisaris) sebanyak 8 (delapan) kali
Sepanjang tahun 2011 Direksi menyelenggarakan 23 (dua puluh tiga) kali rapat, baik di Kantor Pusat di Pangkalpinang maupun di tempat lain, dengan rincian sebagai berikut: - Rapat Intern (sesama anggota Direksi) sebanyak 15 (lima belas) kali
Nama
Jumlah Rapat
Persentase (%) Kehadiran
Frekuensi Kehadiran
Rapat Intern
Rapat Gabungan
(A)
(B)
(A)
(B)
(A)
(B)
15
8
14
8
93%
100%
Wachid Usman Setyo Sardjono
15
7
13
7
87%
100%
M. Krishna Syarif
15
7
14
7
93%
100%
Surawardi
15
7
14
7
93%
100%
Gatut Hari Prasetyo
15
7
13
5
87%
71%
REMUNERASI DIREKSI Setiap anggota Direksi menerima sejumlah gaji bulanan dan tunjangan rutin, serta sejumlah tantiem dan fasilitas dalam bentuk baik natura maupun non-natura atas kinerja dan prestasi Perusahaan. Besaran remunerasi bagi anggota Direksi disetujui dan ditetapkan
dalam RUPS, berdasarkan hasil kajian dari Komite Remunerasi. Jenis dan besaran remunerasi bagi anggota Direksi dijabarkan dalam tabel berikut.
Remunerasi Direksi Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Jenis Remunerasi
2011 Jumlah Orang
Total
Nilai (juta Rp)
Jumlah Orang
15.173
Gaji Tantiem
2010
5
9.006 24.179
Nilai (juta Rp) 9.750
5
1.987 11.737
145 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Direksi
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kehadiran anggota Direksi dalam rapat diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan Pasal 19 tentang Rapat Direksi, termasuk tentang persyaratan pengambilan keputusan yang sah.
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
PENINGKATAN PROFESIONALISME DIREKSI Selama tahun 2011, program pelatihan, seminar, lokakarya, baik di dalam lingkungan Perusahaan maupun di luar, yang diikuti oleh
LAPORAN TAHUNAN 2011
Peserta
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
146
anggota Direksi dalam rangka peningkatan kompetensi dalam mengemban tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut:
Tanggal
Acara
M. Krishna Syarif
24-25 Februari 2011
Enterprise Risk Management oleh Axiom Group
Setyo Sardjono
15 Maret 2011
Workshop Satuan Pengawasan Internal
Gatut Hari Prasetyo
24 Maret 2011
Seminar Nasional Optimalisasi Pengelolaan Berkelanjutan oleh Kementerian ESDM
M. Krishna Syarif
30 Maret 2011
11th Annual Citi Indonesia Economic and Political Outlook 2011 Seminar
Wachid Usman, Setyo Sardjono, M. Krishna Syarif, Gatut Hari Prasetyo, Surawardi
26-28 April 2011
Indonesia Dredging Week 2011
Wachid Usman (sebagai narasumber)
5 Mei 2011
Business Gathering Himpunan Pengusaha KAHMI
M. Krishna Syarif
10 Mei 2011
Seminar Pasar Modal Syariah oleh Kementerian BUMN
Setyo Sardjono
16-18 Mei 2011
Management Leadership Course oleh International Institute of Management
M. Krishna Syarif
29 Mei – 1 Juni 2011
Seminar 17th Annual Coaltrans Asia oleh Euromoney
Setyo Sardjono, Gatut Hari Prasetyo
7-8 Juli 2011
Expand Leadership Program oleh Corporate Leadership Development Institute
Setyo Sardjono
18 Juli 2011
Workshop Sumber Daya Manusia
M. Krishna Syarif
27 Juli 2011
Diskusi Penerbitan Sukuk Korporasi oleh Kementerian Keuangan
Gatut Hari Prasetyo
20 Oktober 2011
Seminar Nasional Peningkatan Nilai Tambah Mineral dan Batubara oleh Kementerian ESDM
Gatut Hari Prasetyo
25-26 Oktober 2011
Workshop & Seminar PERHAPI
Wachid Usman (sebagai pembicara)
4 Nopember 2011
Indonesian Economic & Business Outlook 2012 Conference
M. Krishna Syarif
17 Nopember 2011
Workshop Mining Risk Exposure oleh Marsh & McLennan Companies
Gatut Hari Prasetyo
17-18 Nopember 2011
ASEAN Workshop on Business Investment in Mineral Processing and Refining, oleh Kementerian ESDM
M. Krishna Syarif, Surawardi
3 Desember 2011
Workshop Rightsizing BUMN oleh Kementerian BUMN
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
Komite Audit
A
Secara struktural, Komite Audit berada langsung di bawah Dewan Komisaris dan setara dengan komite-komite lainnya di bawah Dewan Komisaris. Dalam melakukan tugas-tugasnya, Komite Audit berkoordinasi dengan Satuan Pengawasan Internal (SPI). Pembentukan serta pedoman pelaksanaan kegiatan Komite Audit dilandaskan pada sejumlah peraturan perundang-undangan, antara lain: 1. UU No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas 2. UU No. 8/1995 tentang Pasar Modal 3. Peraturan Pemerintah RI No. 45/2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan, dan Pembubaran BUMN 4. UU No. 19/2003 tentang BUMN 5. Keputusan Menteri BUMN No. KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktik GCG pada BUMN 6. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2006 tentang Komite Audit bagi BUMN – Pedoman dan Pelaksanaan Kerja Komite Audit 7. Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-29/PM/2004 8. Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit 9. Keputusan Direksi BEJ No. Kep-339/BDJ/07-2001 tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa 10. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Timah (Persero) Tbk No. 06/Tbk/SK/DK-01.2.3.4.5.6/2010
KOMPOSISI KOMITE AUDIT Komite Audit sekurang-kurangnya harus terdiri dari tiga orang anggota, dengan salah satunya merupakan Komisaris Independen yang sekaligus merangkap sebagai Ketua Komite Audit. Anggota lainnya haruslah merupakan pihak independen yang bukan karyawan Perusahaan dalam satu tahun terakhir, dan tidak boleh merangkap sebagai anggota komite lain di lingkungan Perusahaan pada periode yang sama. Untuk dapat diangkat sebagai Anggota Komite Audit, seorang individu haruslah memenuhi persyaratan kompetensi, indepedensi, dan reputasi, yang selengkapnya diatur dalam Piagam
147 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris untuk membantu memastikan efektivitas sistem pengendalian internal dan sistem audit di semua lini Perusahaan. Dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit menjunjung tinggi lima prinsip GCG sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya di atas, dan bertindak secara profesional dan independen untuk kepentingan Perusahaan dan para pemangku kepentingan.
LAPORAN TAHUNAN 2011
AMANAT KOMITE AUDIT
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2011
Komite Audit. Dalam Piagam Komite Audit juga diatur Masa Jabatan Anggota Komite Audit serta prosedur pengangkatan dan pemberhentian Anggota Komite Audit.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
148
Kinerja setiap Anggota Komite Audit dievaluasi secara berkala berdasarkan pencapaian sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Tahunan, yang meliputi efektivitas dalam menjalankan fungsi, tingkat kehadiran dalam rapat, serta
Nama Bingrosalto L. Tobing Edwin Syahruzad
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
tingkat kontribusi dan pemahaman akan berbagai permasalahan di Perusahaan. Evaluasi kinerja dilakukan oleh Ketua Komite dan atau Komisaris Utama setidaknya setahun sekali berdasarkan kriteria penilaian yang ditetapkan Dewan Komisaris. Hingga 31 Desember 2011, Komite Audit beranggotakan empat orang, dengan komposisi sebagai berikut:
Jabatan
Tanggal Pengangkatan
Ketua
2 Agustus 2010
Anggota
2 Agustus 2010
Tanggal Pemberhentian
Setiawan Kriswanto
Anggota
26 Juli 2011
Andi Novianto
Anggota
3 Oktober 2011
Meindy Mursal*
Anggota
21 Mei 2007
3 Oktober 2011
Andre J. Alis*
Anggota
21 Mei 2007
26 Juli 2011
Suryadi Andi*
Anggota
21 Mei 2007
26 Juli 2011
Keterangan: * Nonaktif per 31 Desember 2011.
RIWAYAT ANGGOTA KOMITE AUDIT Riwayat singkat masing-masing anggota Komite Audit diuraikan di bawah ini.
Bingrosalto L. Tobing
Setiawan Kriswanto
Lihat Riwayat Anggota Dewan Komisaris. Diangkat sebagai Ketua Komite Audit mulai tanggal 1 September 2010 sampai dengan diselenggarakannya RUPS untuk Tahun 2012.
Anggota Komite Audit sejak 26 Juli 2011 sampai dengan diselenggarakannya RUPS untuk Tahun 2012. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai anggota Komite Corporate Social Responsibility & Pasca Tambang (CSR & PT) di Perusahaan. Beliau mengenyam pendidikan di bidang akuntansi di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Jakarta, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya, dan S-2 dari Universitas Krisnadwipayana (UNKRIS) Jakarta. Saat ini, beliau masih aktif menjabat sebagai anggota komite di Perusahaan Terbuka lainnya.
Edwin Syahruzad Anggota Komite Audit sejak 2 Agustus 2010 untuk periode sampai dengan diselenggarakannya RUPS untuk Tahun 2012. Merangkap jabatan sebagai Senior Vice President of Investment dari PT Sarana Multi Infrastruktur. Pernah menjadi anggota Direksi dari PT Danareksa Sekuritas. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia, Jakarta pada 1993, dan kini aktif mengikuti berbagai seminar dan kursus di dalam dan luar negeri.
Andi Novianto Anggota Komite Audit sejak tanggal 3 Oktober 2011 sampai dengan diselenggarakannya RUPS untuk Tahun 2012. Sebelumnya, beliau merupakan anggota Komite Good Corporate Governance (GCG) di Perusahaan. Beliau menyelesaikan program S-2 bidang Ekonomi di Ball State University, AS, dan program
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
S-3 bidang Ekonomi Pertanian dan Sumber Daya di Tohoku University, Jepang. Saat ini, beliau merangkap jabatan sebagai Asisten Deputi Urusan Kehutanan pada Deputi Bidang Energi, Sumber Daya Mineral dan Kehutanan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
INDEPENDENSI KOMITE AUDIT Dalam rangka menjunjung tinggi dan menjamin prinsip independensi, setiap anggota Komite Audit patuh pada persyaratan independensi yang diatur di bawah ini: 1. Bebas dari pengaruh Direksi, Satuan Pengawasan Internal, serta Akuntan Publik dan dengan demikian hanya bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. 2. Tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping ataupun hubungan yang timbul karena perkawinan dengan Komisaris, anggota Direksi maupun dengan pemegang saham pengendali Perusahaan. 3. Bukan merupakan Pemegang Saham, Komisaris, Direktur atau karyawan dari Perusahaan yang memiliki hubungan afiliasi, keuangan maupun bisnis dengan Perusahaan. 4. Tidak memangku jabatan rangkap sebagai pengurus partai politik dan/atau calon/ anggota legislatif dan/atau calon kepala
daerah/wakil kepala daerah, dan jabatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. 5. Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan. 6. Tidak mempunyai kepentingan pribadi langsung atau tidak langsung dengan informasi material Perusahaan. 7. Bukan merupakan karyawan Perusahaan dalam satu tahun terakhir. 8. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik yang memberikan jasa audit dan/atau non-audit kepada Perusahaan dalam 1 (satu) tahun terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris. 9. Bersedia menandatangani Surat Pernyataan Independensi di atas kertas bermaterai pada saat pengangkatan sebagai anggota Komite Audit, yang diperbarui setahun sekali.
KODE ETIK ANGGOTA KOMITE AUDIT Seluruh Anggota Komite Audit dan Komitekomite lainnya di bawah Dewan Komisaris diwajibkan untuk: 1. Menjunjung tinggi integritas, profesionalisme, dan standar profesi dalam bertugas. 2. Melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawab dengan jujur, objektif, dan independen semata-mata untuk kepentingan Perusahaan.
Referensi dan Indeks
3. Menghindari kegiatan yang bertentangan dengan hukum, etika, dan norma-norma yang berlaku di masyarakat serta yang bertentangan dengan kepentingan dan tujuan Perusahaan. 4. Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi Perusahaan yang diperoleh sewaktu menjabat sebagai anggota Komite.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
149 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
5. Menaati Standar Etika Perusahaan dan dilarang mengambil keuntungan pribadi baik secara langsung maupun tidak
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
langsung dari kegiatan Perusahaan selalin honorarium berikut fasilitas dan tunjangan lainnya.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE AUDIT
LAPORAN TAHUNAN 2011
Penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab Komite Audit sesuai pedoman kerjanya adalah sebagai berikut: 1. Menelaah kualitas informasi keuangan Perusahaan dan pemenuhan persyaratan tata kelola perusahaan yang baik sebelum dipublikasikan; 2. Menelaah independensi dan kualitas pekerjaan Auditor Internal dan Auditor Eksternal; 3. Berkomunikasi dengan Satuan Pengawasan Internal untuk membahas
temuan dan isu pengendalian internal dalam proses penyusunan laporan keuangan dan hasil tinjauan atas laporan keuangan; 4. Mendorong penerbitan laporan audit yang berkualitas dan tepat waktu; 5. Mendorong terciptanya budaya pengawasan di dalam Perusahaan; serta 6. Melaksanakan penugasan khusus dari Dewan Komisaris.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
150 LAPORAN KEGIATAN KOMITE AUDIT Kegiatan Komite Audit selama tahun 2011 dirangkum dalam laporan kegiatan seperti di bawah ini. 1. Menyusun dan memutakhirkan Piagam Komite Audit; 2. Menyusun Program Kerja Komite Audit Tahun 2011; 3. Memberikan masukan terhadap RKAP 2012; 4. Melakukan diskusi dengan satuan kerja keuangan, baik di PT Timah (Persero) Tbk maupun anak perusahaan, untuk memantau proses penerbitan laporan keuangan agar terbit tepat waktu dan memenuhi prinsip akuntansi yang berlaku; 5. Melakukan diskusi dan pembahasan tentang tindak lanjut manajemen atas hasil audit Satuan Pengawasan Internal dan hasil audit Kantor Akuntan Publik (Auditor Eksternal) yang terkait dengan perbaikan sistem pengendalian internal dan tindak lanjut atas temuan audit lainnya;
6. Membahas kemajuan beberapa proyek Pengembangan Usaha, termasuk Kerja Sama Operasi (KSO) yang berpotensi menimbulkan risiko keuangan pada tahun 2011 dan pada tahun-tahun berikutnya; 7. Melakukan diskusi dengan satuan kerja keuangan anak perusahaan dan satuan kerja akuntansi PT Timah (Persero) Tbk untuk mendapatkan masukan tentang kinerja auditor eksternal pada Audit Laporan Keuangan tahun buku 2011; 8. Mengawasi proses penunjukan kembali Auditor Eksternal bagi Audit Laporan Keuangan tahun 2011 untuk memperoleh keyakinan atas kualifikasi, independensi, dan kewajaran nilai kompensasinya; 9. Melakukan diskusi dan pembahasan dengan Auditor Eksternal mengenai ruang lingkup audit, perencanaan audit, dan permasalahan yang dihadapi pada penugasan tahun sebelumnya; 10. Secara periodik melakukan diskusi dengan Auditor Eksternal tentang kemajuan pelaksanaan review/audit, baik pada saat limited review Laporan Keuangan per
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
30 Juni 2011, maupun pada saat Audit Laporan Keuangan tahun 2011; 11. Secara periodik melakukan diskusi dan review terhadap perencanaan audit, pelaksanaan audit, dan penerbitan Laporan Hasil Audit, penyelesaian tindak lanjut hasil audit, serta upaya-upaya peningkatan mutu hasil audit Satuan Pengawasan Internal; 12. Melakukan diskusi dan review atas status sumber daya dan cadangan timah dan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Pengelolaan Lingkungan
Referensi dan Indeks
batubara milik Perusahaan, rencana eksplorasi dan rencana produksi, serta hasil implementasi rencana-rencana tersebut; serta 13. Berkoordinasi dan berdiskusi dengan komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris, tentang kinerja Perusahaan dan kemajuan kerja komite yang terkait.
Daftar kehadiran setiap anggota Komite Audit dicantumkan dalam tabel di bawah ini.
Jumlah Rapat Komite Audit
Frekuensi Kehadiran
Persentase Kehadiran
Bingrosalto L. Tobing
51
48
94%
Edwin Syahruzad
51
26
51%
Setiawan Kriswanto
22
22
100%
Mulai menjabat 26 Juli 2011
Andi Novianto
13
12
92%
Mulai menjabat 3 Oktober 2011
Suryadi Andi
38
37
97%
Berhenti menjabat 26 Juli 2011
Andre J. Alis
26
20
77%
Berhenti menjabat 3 Oktober 2011
Meindy Mursal
26
25
96%
Berhenti menjabat 26 Juli 2011
Nama
Keterangan
151
Komite Audit mengawasi proses penunjukan kembali Auditor Eksternal bagi Audit Laporan Keuangan tahun 2011 untuk memperoleh keyakinan atas kualifikasi, independensi, dan kewajaran nilai kompensasinya.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Sepanjang tahun 2011, Komite Audit menyelenggarakan total 51 (lima puluh satu) kali rapat, yang dihadiri oleh sebagian atau seluruh anggota Komite Audit.
LAPORAN TAHUNAN 2011
RAPAT KOMITE AUDIT
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Komite Nominasi, Remunerasi, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
A
LAPORAN TAHUNAN 2011
AMANAT KOMITE NOMINASI, REMUNERASI, DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
152
Komite Nominasi, Remunerasi, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (NRPSDM) dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris untuk membantu memenuhi tugas dan tanggung jawab yang terkait dengan proses nominasi, remunerasi, dan pengembangan sumber daya manusia di Perusahaan. Kegiatan Komite NRPSDM dimaksudkan untuk meningkatkan keberhasilan Perusahaan dalam membina sumber daya manusianya untuk menjaga keunggulan kompetitifnya. Secara struktural, Komite NRPSDM berada langsung di bawah Dewan Komisaris dan setara dengan komite-komite lainnya di bawah Dewan Komisaris. Dalam melakukan tugas-tugasnya, Komite NRPSDM berkoordinasi dengan Satuan Kerja P2SDM dan AKSDM. Pembentukan serta pelaksanaan kegiatan Komite NRPSDM dilandaskan pada sejumlah peraturan perundang-undangan, antara lain: 1. UU No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas 2. UU No. 19/2003 tentang BUMN 3. Peraturan Pemerintah RI No. 45/2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan, dan Pembubaran BUMN 4. Keputusan Menteri BUMN No. KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktik GCG pada BUMN 5. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Timah (Persero) Tbk No. 02/Tbk/SK/DK001.2.3.4.5.6/2009
KOMPOSISI KOMITE NRPSDM Komite Audit sekurang-kurangnya harus terdiri dari tiga orang anggota, dengan salah satunya merupakan Komisaris yang sekaligus merangkap sebagai Ketua Komite NRPSDM. Anggota lainnya haruslah merupakan individu yang ahli dan kompeten, dan tidak boleh merangkap sebagai anggota komite lain di lingkungan Perusahaan pada periode yang sama. Untuk dapat diangkat sebagai Anggota Komite NRPSDM, seorang individu haruslah memenuhi persyaratan kompetensi dan indepedensi, yang selengkapnya diatur dalam Piagam Komite NRPSDM. Dalam Piagam Komite NRPSDM juga diatur Masa Jabatan Anggota Komite NRPSDM serta prosedur pengangkatan dan pemberhentian Anggota Komite NRPSDM. Kinerja setiap Anggota Komite NRPSDM dievaluasi secara berkala berdasarkan pencapaian sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Tahunan, yang meliputi efektivitas dalam menjalankan fungsi, tingkat kehadiran dalam rapat, serta tingkat kontribusi dan pemahaman akan berbagai permasalahan di Perusahaan. Evaluasi kinerja dilakukan oleh Ketua
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Nama Boni Siahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Hingga 31 Desember 2011, Komite NRPSDM beranggotakan empat orang, dengan komposisi sebagai berikut:
Jabatan
Tanggal Pengangkatan
Ketua
1 Maret 2010
Budhi Kasirohadi
Anggota
18 Juni 2009
Freddi Anshary
Anggota
1 Maret 2010
Poltak H. Hutadjulu
Anggota
1 Maret 2010
RIWAYAT ANGGOTA KOMITE NRPSDM Riwayat singkat masing-masing anggota Komite NRPSDM diuraikan di bawah ini.
Boni Siahaan Lihat Riwayat Anggota Dewan Komisaris.
Budhi Kasirohadi Anggota Komite NRPSDM Perusahaan sejak 18 Juni 2009 dan masih menjabat sebagai Kepala Bagian Perencanaan dan Keuangan di Sekretariat Jenderal Dewan Energi Nasional. Beliau pernah menjabat Kepala Bagian Umum dan Keuangan di Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral, Departemen ESDM. Gelar Magister Manajemen diperoleh beliau dari Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen, Jakarta.
Freddi Anshary
Indonesia, Jakarta, dan memiliki pengalaman lebih dari 7 tahun dalam bidang Manajemen SDM, dan pernah menjadi Senior HR Consultant bagi PT AFFIX Consulting, Jakarta dan Senior Staff HR Development di PT Mekar Prana Indah.
Poltak H. Hutadjulu Anggota Komite NRPSDM Perusahaan sejak 1 Maret 2010. Beliau mendapatkan gelar Doktor di bidang Management dan Human Resources Management, serta merupakan Tutor pada Program Magister di KIK Universitas Indonesia sejak 2007. Beliau adalah auditor untuk ITWASUM dan TIWASDA Polri sejak 2006, dan aktif mengikuti berbagai kursus di dalam dan luar negeri.
Anggota Komite NRPSDM Perusahaan sejak 1 Maret 2010. Beliau meraih gelar Master in Administration & Human Resources Development Program dari Universitas
INDEPENDENSI KOMITE NRPSDM Dalam rangka menjunjung tinggi dan menjamin prinsip independensi, setiap anggota Komite NRPSDM patuh pada persyaratan independensi yang diatur di bawah ini: 1. Anggota Komite NRPSDM yang kedudukannya sebagai anggota Dewan
Referensi dan Indeks
Komisaris tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga, baik menurut garis lurus ke samping ataupun hubungan yang timbul karena perkawinan dengan anggota Dewan Komisaris lainnya ataupun dengan anggota Direksi.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Komite dan atau Komisaris Utama setidaknya setahun sekali berdasarkan kriteria penilaian yang ditetapkan Dewan Komisaris.
Informasi Perusahaan
153 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
154
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
2. Anggota Komite NRPSDM yang bukan anggota Dewan Komisaris tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping ataupun hubungan yang timbul karena perkawinan dengan anggota Komite lain di lingkungan Dewan Komisaris yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. 3. Bersedia melaporkan kepemilikan sahamnya di PT Timah (Persero) Tbk dan perusahaan lain termasuk keluarganya secara berkala. 4. Tidak memangku jabatan rangkap sebagai pengurus partai politik dan/atau calon/ anggota legislatif dan/atau calon kepala daerah/wakil kepala daerah, dan jabatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
perundang-undangan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. 5. Tidak memiliki hubungan usaha yang baik langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha PT Timah (Persero) Tbk. 6. Bukan merupakan karyawan kunci PT Timah (Persero) Tbk dalam satu tahun terakhir. 7. Tidak mempunyai kepentingan pribadi langsung atau tidak langsung dengan informasi material Perusahaan. 8. Tidak keberatan/ bersedia membuat dan menandatangani pernyataan tertulis berkaitan dengan persyaratan independensi sebagaimana yang tercantum di atas.
KODE ETIK ANGGOTA KOMITE NRPSDM Lihat bagian Kode Etik Anggota Komite Audit.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE NRPSDM Prioritas strategis dari Komite NRPSDM adalah mendorong dan memantau agar proses-proses nominasi, remunerasi, dan pengembangan SDM di Perusahaan dapat dilaksanakan secara transparan, objektif, dan independen, serta didukung oleh manajemen yang sehat dan berlandaskan pada prinsip-
prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Di samping itu, Komite NRPSDM juga bertugas untuk melaksanakan penilaian kinerja karyawan dan tugas-tugas khusus lainnya yang berkaitan dengan tanggung jawabnya secara umum.
KEBIJAKAN REMUNERASI PERUSAHAAN
Sistem remunerasi di Perusahaan didasarkan pada sejumlah faktor, termasuk kinerja masing-masing individu sebagaimana diukur dari pencapaian atas Indeks Kinerja (KPI—key performance index) dan kinerja Perusahaan. Kebijakan remunerasi ini bertujuan untuk memastikan setiap individu yang bekerja di Perusahaan dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebaik mungkin. Kompensasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi diberikan dalam bentuk tantiem, sementara bagi para manajer senior dan
eksekutif lain di jajaran manajemen diberikan dalam bentuk bonus dan insentif dengan nilai yang proporsional. (4.5)
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Pengelolaan Lingkungan
Referensi dan Indeks
1. Merevisi dan menyusun Piagam Komite NRPSDM; 2. Menyusun Program Kerja Komite NRPSDM 2011; 3. Memprakarsai penyelenggaraan Workshop GCG untuk komite-komite di bawah Dewan Komisaris; 4. Mengadakan Survei Opini Karyawan untuk mengukur berbagai indikator yang terkait ketenagakerjaan dari seluruh karyawan Perusahaan; 5. Mengumpulkan informasi mengenai berbagai kebijakan yang diterapkan dalam pengelolaan sumber daya manusia; 6. Mengumpulkan informasi, membahas dan
mengusulkan tantiem untuk tahun buku 2010 dan penyesuaian gaji/honorarium Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2011; 7. Melakukan diskusi dan kajian bersama manajemen perihal kebijakan dari sistem SDM yang diterapkan di Perusahaan; 8. Bersama Kantor Akuntan Publik yang dipekerjakan oleh Perusahaan, Satuan Pengawasan Internal, dan komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris, melakukan pemantauan dan pengendalian perihal temuan-temuan yang berkaitan dengan satuan kerja SDM Perusahaan; serta 9. Melakukan tugas-tugas khusus dari Dewan Komisaris.
RAPAT KOMITE NRPSDM Sepanjang tahun 2011, Komite NRPSDM menyelenggarakan total 29 (dua puluh sembilan) kali rapat, yang terdiri dari: - Rapat Internal Komite NRPSDM - Rapat dengan Satuan Kerja PT Timah (Persero) Tbk dan Entitas Anak
Daftar kehadiran setiap anggota Komite NRPSDM dicantumkan dalam tabel di bawah ini.
Jumlah Rapat Komite NRPSDM
Frekuensi Kehadiran
Persentase Kehadiran
Boni Siahaan
29
24
83%
Budhi Kasirohadi
29
12
41%
Freddi Anshary
29
24
83%
Poltak H. Hutadjulu
29
24
83%
Nama
Program Pendidikan Awal (Dikwal) diberikan kepada setiap Karyawan Baru di Perusahaan
155 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Kegiatan Komite NRPSDM selama tahun 2011 dirangkum dalam laporan kegiatan seperti di bawah ini.
LAPORAN TAHUNAN 2011
LAPORAN KEGIATAN KOMITE NRPSDM
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Komite Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Pascatambang
A
LAPORAN TAHUNAN 2011
AMANAT KOMITE TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DAN PASCATAMBANG
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
156
Komite Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan Pascatambang (CSR &PT) dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris untuk membantu memberikan rekomendasi dan informasi profesional yang independen kepada Dewan Komisaris untuk melaksanakan fungsi pengawasan dan pemberian nasehat, serta meyakinkan bahwa pelaksanaan pengelolaan lingkungan dan pascatambang, serta tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) termasuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dilakukan dengan baik dan berkelanjutan, sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan praktikpraktik terbaik dalam pertambangan sesuai kode etik Perusahaan. Secara struktural, Komite CSR & PT berada langsung di bawah Dewan Komisaris dan setara dengan komite-komite lainnya di bawah Dewan Komisaris. Dalam melakukan tugas-tugasnya, Komite CSR & PT berkoordinasi dengan Satuan Kerja K2LH, P2EP, PKBL, dan SPI. Pembentukan serta pelaksanaan kegiatan Komite CSR & PT dilandaskan pada sejumlah peraturan perundang-undangan, antara lain: 1. UU No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas 2. UU No. 19/2003 tentang BUMN 3. Peraturan Pemerintah RI No. 45/2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan, dan Pembubaran BUMN 4. Keputusan Menteri BUMN No. KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktik GCG pada BUMN 5. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Timah (Persero) Tbk No. 03/Tbk/SK/DK-01.2.3.4.5.6/2010
KOMPOSISI KOMITE CSR & PT Komite CSR & PT sekurang-kurangnya harus terdiri dari tiga orang anggota, dengan salah satunya merupakan Komisaris yang sekaligus merangkap sebagai Ketua Komite CSR & PT. Anggota lainnya haruslah merupakan individu yang ahli dan kompeten, dan tidak boleh merangkap sebagai anggota komite lain di lingkungan Perusahaan pada periode yang sama. Untuk dapat diangkat sebagai Anggota Komite CSR & PT, seorang individu haruslah memenuhi persyaratan kompetensi dan indepedensi, yang selengkapnya diatur dalam Piagam Komite CSR & PT. Dalam Piagam Komite CSR & PT juga diatur Masa Jabatan Anggota Komite CSR & PT serta prosedur pengangkatan dan pemberhentian Anggota Komite CSR & PT. Kinerja setiap Anggota Komite CSR & PT dievaluasi secara berkala berdasarkan pencapaian sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Tahunan, yang meliputi efektivitas dalam menjalankan fungsi, tingkat kehadiran dalam rapat, serta tingkat kontribusi dan pemahaman akan berbagai permasalahan di Perusahaan. Evaluasi kinerja dilakukan oleh Ketua Komite dan atau Komisaris Utama setidaknya setahun sekali berdasarkan kriteria penilaian yang ditetapkan Dewan Komisaris.
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
Hingga 31 Desember 2011, Komite CSR & PT beranggotakan empat orang, dengan komposisi sebagai berikut: Tanggal Pengangkatan
Ketua
1 Maret 2010
Dirman Tado Sianturi
Anggota
1 Maret 2010
Yadi Setiadi
Anggota
1 Maret 2010
Suryadi Andi
Anggota
26 Juli 2011
Setiawan Kriswanto*
Anggota
1 Maret 2010
Tanggal Pemberhentian
26 Juli 2011
Keterangan: * Nonaktif.
RIWAYAT ANGGOTA KOMITE CSR & PT Riwayat singkat masing-masing anggota Komite CSR & PT diuraikan di bawah ini.
Fachry Ali Lihat Riwayat Anggota Dewan Komisaris.
Dirman Tado Sianturi Anggota Komite CSR dan Pascatambang Perusahaan sejak 1 Maret 2010. Pernah menjabat sebagai anggota Komite NRPSDM di Perusahaan. Beliau meraih gelar Magister Keuangan dari STIE IPWI, Jakarta. Beliau pernah menjabat Komisaris PT Tambang Timah dan sebagai anggota Komite Audit Perusahaan. Kini, beliau masih mengajar di Fakultas Ekonomi, Universitas Prof. Dr. Moestopo (UPDM), Jakarta.
Yadi Setiadi Anggota Komite CSR dan Pascatambang Perusahaan sejak 1 Maret 2010. Beliau memperoleh gelar PhD dalam bidang Environment, Soil Microbiology dari Kent University, UK, dan sekarang aktif mengikuti
juga memberikan pelatihan di seluruh Indonesia. Beliau adalah anggota Dewan Pakar KADIN untuk Mineral & Batubara Mining Operation pada 2009. Selain itu, beliau merupakan konsultan untuk beberapa perusahaan seperti Exxon Mobile, ConocoPhilips, dan BHP Billiton.
Suryadi Andi Anggota Komite CSR dan Pascatambang Perusahaan sejak 26 Juli 2011, seusai menjabat sebagai anggota Komite Audit Perusahaan. Beliau lulus dari Akabri Kepolisian tahun 1972 dan dari Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tahun 1984. Selanjutnya, beliau pernah memegang sejumlah jabatan penting di Kepolisian RI, antara lain Kabag Reserse Ekonomi Polda Riau, Kapolres Indragiri Hilir, Kapolres Kepri, Kabag Industrial Security Mabes Polri, Kabag Perencanaan Divisi Humas Mabes Polri tahun 2004, Kadit Bimas Polda Nanggroe Aceh Darussalam tahun 1999, dan Sekretaris Jenderal Gapenta.
INDEPENDENSI KOMITE CSR & PT Dalam rangka menjunjung tinggi dan menjamin prinsip independensi, setiap anggota Komite CSR & PT patuh pada persyaratan independensi yang diatur di bawah ini:
1. Tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping ataupun hubungan yang timbul karena perkawinan dengan Komisaris, anggota Direksi maupun dengan pemegang saham pengendali Perusahaan.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Fachry Ali
Jabatan
157 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Nama
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
158
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
2. Tidak memangku jabatan rangkap sebagai pengurus partai politik dan/atau calon/ anggota legislatif dan/atau calon kepala daerah/wakil kepala daerah dan jabatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. 3. Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan. 4. Tidak mempunyai kepentingan pribadi langsung atau tidak langsung dengan informasi material Perusahaan.
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
5. Bukan merupakan karyawan kunci Perusahaan dalam 1 (satu) tahun terakhir. 6. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik yang memberikan jasa audit dan/atau non-audit kepada Perusahaan dalam 1 (satu) tahun terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris. 7. Bersedia menandatangani Surat Pernyataan Independensi di atas kertas bermaterai pada saat pengangkatan sebagai anggota komite.
KODE ETIK ANGGOTA KOMITE CSR & PT Lihat bagian Kode Etik Anggota Komite Audit.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE CSR & PT Penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab Komite CSR & PT adalah sebagai berikut: 1. Mengawasi pelaksanaan dan pengelolaan manajemen CSR, termasuk PKBL, Lingkungan dan Pascatambang; 2. Melakukan pemantauan untuk meyakinkan bahwa seluruh kegiatan yang dilakukan Perusahaan sesuai peraturan dan perundang-undangan di bidang pertambangan dan lingkungan serta peraturan lainnya yang terkait dengan kegiatan pascatambang;
3. Mengevaluasi kebijakan yang ditetapkan Perusahaan yang terkait dengan pengelolaan lingkungan, pengelolaan pascatambang dan penutupan tambang, juga mengidentifikasi potensi dampaknya; serta 4. Melaksanakan tugas-tugas khusus yang ditetapkan Dewan Komisaris sesuai dengan Pedoman Kerja Komite CSR & PT.
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
1. Menyusun Pedoman Kerja dan Rencana Kerja Komite CSR & PT tahun 2011; 2. Menyelesaikan revisi Piagam Komite CSR & PT; 3. Melakukan evaluasi lapangan tentang kepatuhan pada peraturan terkait pelaksanaan kegiatan pascatambang dan CSR, dan hasil-hasil yang telah dicapai di daerah-daerah lokasi tambang di lingkungan PT Timah (Persero) Tbk seperti Pangkalpinang, Belitung, dan di lingkungan PT Tanjung Alam Jaya (TAJ) di Kalimantan Selatan;
4. Melakukan kunjungan kepada Mitra Binaan yang menerima pinjaman bergulir dalam program kemitraan di daerah Pangkalpinang, Bandung, dan Belitung; 5. Mengadakan rapat kerja dengan unit kerja terkait, seperti Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K2&LH), PKBL, Perencanaan & Pengendalian Eksplorasi Produksi (P2EP), dan Satuan Pengawasan Internal (SPI); 6. Melakukan diskusi interaktif dengan staf/pelaksana reklamasi dan K2LH atas pelaksanaan aturan dan hasil-hasil yang dicapai dalam kegiatan reklamasi; 7. Mengevaluasi pelaksanaan manajemen CSR dan PKBL, termasuk hasil audit eksternal serta pelaksanaan reklamasi tahun 2011 dan menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris; serta 8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
RAPAT KOMITE CSR & PT Sepanjang tahun 2011, Komite CSR & PT menyelenggarakan total 15 (lima belas) kali rapat, yang terdiri dari: - Rapat Internal Komite - Rapat Komite dengan PT Timah (Persero) Tbk dan satuan kerja
Daftar kehadiran setiap anggota Komite CSR & PT dicantumkan dalam tabel di bawah ini.
Jumlah Rapat Komite CSR & PT
Frekuensi Kehadiran
Fachry Ali
15
13
87%
Dirman Tado Sianturi
15
15
100%
Yadi Setiadi
15
11
73%
Suryadi Andi
8
7
88%
Mulai menjabat sejak 26 Juli 2011
Setiawan Kriswanto
7
7
100%
Berhenti menjabat sejak 26 Juli 2011
Nama
Persentase Kehadiran
Keterangan
159 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Kegiatan Komite CSR & PT selama tahun 2011 dirangkum dalam laporan kegiatan seperti di bawah ini.
LAPORAN TAHUNAN 2011
LAPORAN KEGIATAN KOMITE CSR & PT
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Komite Risiko Usaha
A
AMANAT KOMITE RISIKO USAHA
LAPORAN TAHUNAN 2011
Dalam upaya Perusahaan menerapkan praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance—GCG) bagi perusahaan di lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sebagaimana diatur oleh Keputusan Menteri BUMN No. 117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002, khususnya pelaksanaan Enterprise Risk Management (ERM) yang termasuk di dalamnya, maka Dewan Komisaris telah membentuk Komite Risiko Usaha pada tanggal 1 Agustus 2010.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
160
Dengan adanya Komite Risiko Usaha, diharapkan Perusahaan dapat mengendalikan risiko-risiko usahanya secara lebih profesional, transparan, akuntabel, bertanggung jawab, dan mandiri. Komite Risiko Usaha juga bertanggung jawab untuk memberikan pendapat yang profesional dan independen kepada Dewan Komisaris untuk menjamin terlaksananya prinsip-prinsip manajemen risiko dalam pengambilan keputusan strategis dan penting dalam seluruh kegiatan Perusahaan. Secara struktural, Komite Risiko Usaha berada langsung di bawah Dewan Komisaris dan setara dengan komite-komite lainnya di bawah Dewan Komisaris. Dalam melakukan tugas-tugasnya, Komite Risiko Usaha berkoordinasi dengan Satuan Kerja Manajemen Risiko. Pembentukan serta pelaksanaan kegiatan Komite Risiko Usaha dilandaskan pada sejumlah peraturan perundang-undangan, antara lain: 1. UU No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas 2. UU No. 19/2003 tentang BUMN 3. Peraturan Pemerintah RI No. 45/2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan, dan Pembubaran BUMN 4. Keputusan Menteri BUMN No. KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktik GCG pada BUMN 5. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Timah (Persero) Tbk No. 05/Tbk/SK/DK-01.2.3.4.5.6/2010
KOMPOSISI KOMITE RISIKO USAHA Komite Risiko Usaha sekurang-kurangnya harus terdiri dari tiga orang anggota, dengan salah satunya merupakan Komisaris yang sekaligus merangkap sebagai Ketua Komite Risiko Usaha. Anggota lainnya haruslah merupakan individu yang ahli dan kompeten, dan tidak boleh merangkap sebagai anggota komite lain di lingkungan Perusahaan pada periode yang sama. Untuk dapat diangkat sebagai Anggota Komite Risiko Usaha, seorang individu haruslah memenuhi persyaratan kompetensi dan indepedensi, yang selengkapnya diatur dalam Piagam Komite Risiko Usaha. Dalam Piagam Komite Risiko Usaha juga diatur Masa Jabatan Anggota Komite Risiko Usaha serta prosedur pengangkatan dan pemberhentian Anggota Komite Risiko Usaha.
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Hingga 31 Desember 2011, Komite Risiko Usaha beranggotakan empat orang, dengan komposisi sebagai berikut: Tanggal Pengangkatan
Ketua
2 Agustus 2010
Abdurrohman M. Sastra
Anggota
2 Agustus 2010
Armeyn Yahya
Anggota
2 Agustus 2010
Prasetyo Budi Saksono
Anggota
2 Agustus 2010
RIWAYAT ANGGOTA KOMITE RISIKO USAHA Riwayat singkat masing-masing anggota Komite Risiko Usaha diuraikan di bawah ini.
Marwansyah Lobo Balia Lihat Riwayat Anggota Dewan Komisaris.
Abdurrohman M. Sastra Anggota Komite Risiko Usaha Perusahaan sejak 2 Agustus 2010, dan masih menjadi anggota Komite Audit PT Bayan Resources Tbk. Beliau meraih gelar Sarjana Teknik dari Akademi Geologi dan Pertambangan, Bandung. Bersama PT Timah Tbk, beliau pernah menjabat Direktur Inventarisasi Sumber Daya Mineral, Komisaris PT Tambang Timah, dan Komisaris PT Timah Eksplomin. Kini beliau tetap aktif mengikuti berbagai kursus di dalam dan luar negeri.
pernah menjadi Direktur PT Koba Tin dan Direktur Politeknik Manufaktur Timah, Bangka. Gelar Master of Arts in Human Resources Management diperoleh beliau pada tahun 1996 dari Hawaii Pacific University, AS.
Prasetyo Budi Saksono Anggota Komite Risiko Usaha Perusahaan sejak 2 Agustus 2010. Beliau memperoleh gelar Master of Business Administration dari University of Arkansas, AS, dan pernah menjadi advisor bagi PT Timah Tbk untuk bidang strategi. Selain itu, beliau juga sempat menjabat Komisaris PT Koba Tin dan Komisaris PT Tanjung Alam Jaya. Kini beliau tetap aktif mengikuti seminar dan kursus di dalam dan luar negeri.
Anggota Komite Risiko Usaha Perusahaan sejak 2 Agustus 2010. Sebelumnya, beliau
INDEPENDENSI KOMITE RISIKO USAHA Dalam rangka menjunjung tinggi dan menjamin prinsip independensi, setiap anggota Komite Risiko Usaha patuh pada persyaratan independensi yang diatur di bawah ini:
1. Komite Risiko Usaha bebas dari pengaruh Direksi, dan dengan demikian hanya bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Jabatan
Marwansyah Lobo Balia
Armeyn Yahya
Referensi dan Indeks
Evaluasi kinerja dilakukan oleh Ketua Komite dan atau Komisaris Utama setidaknya setahun sekali berdasarkan kriteria penilaian yang ditetapkan Dewan Komisaris.
Kinerja setiap Anggota Komite Risiko Usaha dievaluasi secara berkala berdasarkan pencapaian sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Tahunan, yang meliputi efektivitas dalam menjalankan fungsi, tingkat kehadiran dalam rapat, serta tingkat kontribusi dan pemahaman akan berbagai permasalahan di Perusahaan. Nama
Informasi Perusahaan
161 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
2. Tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping, ataupun hubungan yang timbul karena perkawinan dengan Komisaris, anggota Direksi maupun dengan pemegang saham pengendali Perusahaan. 3. Tidak memangku jabatan rangkap sebagai pengurus partai politik dan/atau calon/ anggota legislatif dan/atau calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dan jabatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. 4. Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan.
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
5. Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung atau tidak langsung dengan informasi material Perusahaan. 6. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik yang memberikan jasa audit dan/atau non-audit kepada Perusahaan dalam 1 (satu) tahun terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris. 7. Bersedia menandatangani Surat Pernyataan Independensi di atas kertas bermaterai pada saat pengangkatan sebagai anggota komite.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
162 KODE ETIK ANGGOTA KOMITE RISIKO USAHA Lihat bagian Kode Etik Anggota Komite Audit.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE RISIKO USAHA Penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab Komite Risiko Usaha adalah sebagai berikut: 1. Melakukan pengawasan terhadap pengelolaan risiko usaha dan memastikan efektivitasnya; 2. Melakukan pengawasan terhadap pengkajian dan pengelolaan pengembangan usaha atau investasi baru berserta risikonya; 3. Membantu Dewan Komisaris merumuskan penetapan kebijakan risiko; 4. Melakukan pemantauan, evaluasi, dan rekomendasi tentang risiko utama, yakni semua perubahan atau kejadian berisiko besar dan sangat berarti bagi operasional Perusahaan yang berpotensi mengakibatkan kerugian besar; 5. Meninjau perubahan-perubahan utama yang terjadi di dalam Perusahaan;
6. Mengidentifikasi hubungan antar-risiko yang berpeluang menimbulkan risiko besar bagi Perusahaan; 7. Melaksanakan tugas-tugas khusus dari Dewan Komisaris sesuai dengan Pedoman Kerja Komite Risiko Usaha; serta 8. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas secara berkala kepada Dewan Komisaris dan menjaga kerahasiaan informasi Perusahaan. Secara struktural, Komite Risiko Usaha berada langsung di bawah Dewan Komisaris dan setara dengan komite-komite lainnya di bawah Dewan Komisaris.
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Pengelolaan Lingkungan
Referensi dan Indeks
1. Membahas organisasi, tugas, dan fungsi komite-komite sesuai dengan prinsip GCG melalui Workshop on Good Corporate Governance di kantor Dewan Komisaris; 2. Membahas revisi Pedoman Kerja Komite dalam rapat gabungan Dewan Komisaris dan komite-komite di bawah Dewan Komisaris dengan penekanan kepada mekanisme kerja antara komite-komite dan Direksi; 3. Melakukan finalisasi Laporan Tahunan Kegiatan Komite Risiko Usaha tahun 2010; 4. Bersama Satuan Kerja Pengembangan Usaha membahas keterlibatan Komite Risiko Usaha dalam SOP rencana investasi industri hilir timah dan pengembangan usaha non-timah; 5. Meninjau risiko proyek-proyek GPS, Tin Solder Kundur, Aspal Buton dan BWD; 6. Bersama Komite Audit membahas usulan Direksi tentang likuidasi PT Kutaraja Tembaga Raya dan memberikan rekomendasi penanganannya; 7. Meninjau perkembangan Proyek Tin Chemical di Cilegon serta melihat potensi risiko usaha di masa yang akan datang;
8. Bersama Direktur Niaga dan Pengembangan Usaha membahas risiko pengembangan Tin Chemical Phase II dan strategi Pengembangan Usaha secara umum; 9. Melakukan analisis dan memberikan rekomendasi atas usulan Direksi tentang rencana perubahan pengelolaan usaha Tin Chemical; 10. Menghadiri Temu Produksi di Pangkalpinang tentang evaluasi unjuk kerja Semester I dan prediksi pencapaian tahun 2011; 11. Bersama Direktur Utama membahas kemajuan pelaksanaan Manajemen Risiko di Perusahaan, serta mekanisme kerja Komite Risiko Usaha di bawah Dewan Komisaris sebagai pemantau risiko dan Komisi Manajemen Risiko dan Investasi (KMRI) sebagai unit kerja operasional di bawah Direksi; 12. Melakukan kajian risiko terhadap rencana investasi Graving Dok Selindung sebagai pengembangan PT DAK; serta 13. Bersama Direktur Keuangan membahas dan memberikan rekomendasi atas usulan Direksi tentang tawaran penambahan fasilitas kredit dari Bank of TokyoMitsubishi kepada PT Timah (Persero) Tbk.
RAPAT KOMITE RISIKO USAHA Sepanjang tahun 2011, Komite Risiko Usaha menyelenggarakan total 27 (dua puluh tujuh) kali rapat.
Jumlah Rapat Komite Risiko Usaha
Frekuensi Kehadiran
Persentase Kehadiran
Marwansyah Lobo Balia
27
24
89%
Abdurrohman M. Sastra
27
26
96%
Armeyn Yahya
27
26
96%
Prasetyo B. Saksono
27
24
89%
Nama
Daftar kehadiran setiap anggota Komite Risiko Usaha dicantumkan dalam tabel di bawah ini.
163 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Kegiatan Komite Risiko Usaha selama tahun 2011 dirangkum dalam laporan kegiatan seperti di bawah ini.
LAPORAN TAHUNAN 2011
LAPORAN KEGIATAN KOMITE RISIKO USAHA
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Komite Tata Kelola Perusahaan
A
AMANAT KOMITE TATA KELOLA PERUSAHAAN
LAPORAN TAHUNAN 2011
Komite Tata Kelola Perusahaan (GCG) dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris untuk membantu Dewan Komisaris dengan cara memberikan pendapat yang profesional dan independen dalam rangka memastikan bahwa pengelolaan Perusahaan dilakukan dengan baik dan bijaksana serta sesuai dengan prinsip dan praktik tata kelola perusahaan yang baik.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
164
Secara struktural, Komite GCG berada langsung di bawah Dewan Komisaris dan setara dengan komite-komite lainnya di bawah Dewan Komisaris. Dalam melakukan tugas-tugasnya, Komite Risiko Usaha berkoordinasi dengan Sekretaris Perusahaan dan Satuan Pengawasan Internal. Pembentukan serta pelaksanaan kegiatan Komite GCG dilandaskan pada sejumlah peraturan perundang-undangan, antara lain: 1. UU No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas 2. UU No. 19/2003 tentang BUMN 3. Peraturan Pemerintah RI No. 45/2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan, dan Pembubaran BUMN 4. Keputusan Menteri BUMN No. KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktik GCG pada BUMN 5. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Timah (Persero) Tbk No. 07/Tbk/SK/DK-01.2.3.4.5.6/2010
KOMPOSISI KOMITE TATA KELOLA PERUSAHAAN Komite GCG sekurang-kurangnya harus terdiri dari tiga orang anggota, dengan salah satunya merupakan Komisaris yang sekaligus merangkap sebagai Ketua Komite GCG. Anggota lainnya haruslah merupakan individu yang ahli dan kompeten, dan tidak boleh merangkap sebagai anggota komite lain di lingkungan Perusahaan pada periode yang sama. Untuk dapat diangkat sebagai Anggota Komite GCG, seorang individu haruslah memenuhi persyaratan kompetensi dan indepedensi, yang selengkapnya diatur dalam Piagam Komite GCG. Dalam Piagam Komite GCG juga diatur Masa Jabatan Anggota Komite GCG serta prosedur pengangkatan dan pemberhentian Anggota Komite GCG. Kinerja setiap Anggota Komite GCG dievaluasi secara berkala berdasarkan pencapaian sasaransasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Tahunan, yang meliputi efektivitas dalam menjalankan fungsi, tingkat kehadiran dalam rapat, serta tingkat kontribusi dan pemahaman akan berbagai permasalahan di Perusahaan. Evaluasi kinerja dilakukan oleh Ketua Komite dan atau Komisaris Utama setidaknya setahun sekali berdasarkan kriteria penilaian yang ditetapkan Dewan Komisaris.
Hingga 31 Desember 2011, Komite GCG beranggotakan empat orang, dengan Nama
Pengelolaan Lingkungan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
komposisi sebagai berikut:
Jabatan
Tanggal Pengangkatan
Ketua
26 Juli 2011
Satry Nugraha
Anggota
1 September 2010
Andre J. Alis
Anggota
26 Juli 2011
Meindy Mursal
Anggota
3 Oktober 2011
Ketua
1 September 2010
26 Juli 2011
Anggota
1 September 2010
3 Oktober 2011
Suhendro
Wimpy S. Tjetjep* Andi Novianto*
Tanggal Pemberhentian
Keterangan: * Nonaktif.
RIWAYAT ANGGOTA KOMITE TATA KELOLA PERUSAHAAN Riwayat singkat masing-masing anggota Komite Tata Kelola Perusahaan diuraikan di bawah ini.
Suhendro Lihat Riwayat Anggota Dewan Komisaris.
Satry Nugraha Anggota Komite Good Corporate Governance Perusahaan sejak 1 September 2010, dan juga menjabat sebagai Inspektur III pada Inspektorat Jenderal Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Beliau lulus dengan gelar Sarjana Hukum dari Universitas Jayabaya, Jakarta dan selanjutnya memperoleh gelar Master of Laws (International Law) dari Victoria University of Wellington, New Zealand.
Andre J. Alis Anggota Komite GCG sejak 26 Juli 2011, setelah sebelumnya menjabat sebagai anggota Komite Audit. Beliau memperoleh gelar S-1 di bidang Teknik Pertambangan dari
ITB, dan saat ini aktif sebagai pengajar (Dosen Luar Biasa) di salah satu universitas swasta terkemuka di Jakarta, serta anggota Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI).
Meindy Mursal Anggota Komite GCG sejak 3 Oktober 2011, setelah sebelumnya menjabat sebagai anggota Komite Audit Perusahaan. Beliau menamatkan pendidikan Program Magister Ilmu Sosial di Universitas Katolik Parahyangan, dan kini aktif sebagai Dosen Luar Biasa di salah satu universitas terkemuka di Bandung, fasilitator/instruktur berbagai pelatihan bidang keuangan negara, dan anggota Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI).
INDEPENDENSI KOMITE TATA KELOLA PERUSAHAAN Dalam rangka menjunjung tinggi dan menjamin prinsip independensi, setiap anggota Komite Tata Kelola Perusahaan patuh pada persyaratan independensi yang diatur di bawah ini: 1. Anggota Komite Tata Kelola Perusahaan tidak mempunyai hubungan keluarga
Referensi dan Indeks
sedarah sampai derajat ketiga, baik menurut garis lurus ke samping ataupun hubungan yang timbul karena perkawinan dengan anggota Dewan Komisaris lainnya ataupun dengan anggota Direksi. 2. Tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga, baik
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
165 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
menurut garis lurus maupun garis ke samping ataupun hubungan yang timbul karena perkawinan dengan anggota Komite lain di lingkungan Dewan Komisaris yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. 3. Bersedia melaporkan kepemilikan sahamnya di PT Timah (Persero) Tbk dan perusahaan lain termasuk keluarganya secara berkala. 4. Tidak memangku jabatan rangkap sebagai pengurus partai politik dan/atau calon/ anggota legislatif dan/atau calon kepala daerah/wakil kepala daerah, dan jabatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
5. Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha PT Timah (Persero) Tbk. 6. Bukan merupakan karyawan kunci PT Timah (Persero) Tbk dalam satu tahun terakhir. 7. Tidak mempunyai kepentingan pribadi langsung atau tidak langsung dengan informasi material Perusahaan. 8. Tidak keberatan/ bersedia membuat dan menandatangani pernyataan tertulis berkaitan dengan persyaratan independensi sebagaimana yang tercantum di atas.
KODE ETIK ANGGOTA KOMITE TATA KELOLA PERUSAHAAN Lihat bagian Kode Etik Anggota Komite Audit.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
166 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE TATA KELOLA PERUSAHAAN Penjelasan mengenai tugas dan tanggung jawab Komite Tata Kelola Perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Membantu Dewan Komisaris dengan cara memberikan pendapat profesional dan independen, sehingga memastikan bahwa pengelolaan Perusahaan dilakukan dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip GCG; 2. Mengawasi efektivitas pengembangan dan implementasi GCG pada Perusahaan; 3. Menelaah pelaksanaan GCG melalui peninjauan pelaksanaan langsung di lokasi, serta laporan-laporan atas pelaksanaan GCG Perusahaan; 4. Memantau pelaksanaan dan mengevaluasi hasil penilaian berkala tentang penerapan GCG untuk memastikan efektivitas peranan organ-organ, baik organ terkait atau organ pendukung dalam penerapan GCG;
5. Memberikan rekomendasi tentang penyempurnaan sistem dan kelengkapan GCG Perusahaan serta memantau pelaksanaannya; 6. Membahas rencana kerja dan laporan pelaksanaan GCG sebagai bagian dari Laporan Tahunan Perusahaan; 7. Melakukan kajian tentang praktik-praktik terbaik (best practices) GCG untuk dapat diimplementasikan di Perusahaan; 8. Memantau kepatuhan Perusahaan terhadap Undang-Undang dan Peraturan; 9. Melakukan evaluasi kebijakan yang ditetapkan Perusahaan yang berkaitan dengan GCG serta mengidentifikasi potensi dampaknya; serta 10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris yang terkait dengan pengembangan dan penerapan GCG.
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Informasi Perusahaan
Pengelolaan Lingkungan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
LAPORAN KEGIATAN KOMITE TATA KELOLA PERUSAHAAN
1. Menyelesaikan perumusan Piagam Komite GCG; 2. Menyusun Program Kerja Komite GCG; 3. Membahas implementasi GCG pada Perusahaan; 4. Merekomendasikan penyusunan Board Manual Dewan Komisaris dan Direksi PT Timah (Persero) Tbk, agar dilakukan
oleh Konsultan atau pihak ketiga melalui pendanaan PT Timah (Persero) Tbk dan proses penunjukannya didasarkan pada mekanisme pengadaan barang dan jasa yang berlaku di Perseroan; 5. Merekomendasikan calon Konsultan untuk menyusun Board Manual PT Timah (Persero) Tbk; 6. Menyusun Laporan Triwulan I tahun 2011 Komite GCG PT Timah (Persero) Tbk; 7. Membahas implementasi GCG pada Perusahaan.
RAPAT KOMITE TATA KELOLA PERUSAHAAN
Jumlah Rapat Komite GCG
Frekuensi Kehadiran
Persentase Kehadiran
Keterangan
167
Suhendro
5
3
60%
Mulai menjabat sejak 26 Juli 2011
Satry Nugraha
15
13
87%
Andre Alis
5
3
60%
Mulai menjabat sejak 26 Juli 2011
Meindy Mursal
3
3
100%
Mulai menjabat sejak 3 Oktober 2011
Wimpy S. Tjetjep
9
6
67%
Berhenti menjabat sejak 23 Juni 2011
Andi Novianto
12
12
100%
Berhenti menjabat sejak 3 Oktober 2011
Nama
Daftar kehadiran setiap anggota Komite Tata Kelola Perusahaan dicantumkan dalam tabel di bawah ini.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Sepanjang tahun 2011, Komite Tata Kelola Perusahaan menyelenggarakan total 15 (lima belas) kali rapat.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kegiatan Komite Tata Kelola Perusahaan selama tahun 2011 dirangkum dalam laporan kegiatan seperti di bawah ini.
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Komisi Manajemen Risiko dan Investasi
A
AMANAT KOMISI MANAJEMEN RISIKO DAN INVESTASI
LAPORAN TAHUNAN 2011
Komisi Manajemen Risiko dan Investasi (KMRI) berkedudukan di bawah Direksi dan bertanggung jawab langsung kepada Direksi untuk membantu Direksi dengan melakukan berbagai kajian atas kegiatan bisnis dan investasi Perusahaan terkait risiko-risiko yang terkandung di dalamnya serta memberikan pendapat dan saran yang sesuai dengan praktik tata kelola perusahaan yang baik.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
168
KOMPOSISI KOMISI MANAJEMEN RISIKO DAN INVESTASI
Komisi Manajemen Risiko dan Investasi beranggotakan dua orang, dengan komposisi hingga 31 Desember 2011 sebagai berikut: Nama Adi Djoko Guritno Totok Kundarto
Jabatan
Tanggal Pengangkatan
Ketua
2 Agustus 2010
Anggota
2 Agustus 2010
RIWAYAT ANGGOTA KOMISI MANAJEMEN RISIKO DAN INVESTASI Riwayat singkat masing-masing anggota Komisi Manajemen Risiko dan Investasi diuraikan di bawah ini.
Adi Djoko Guritno Menjabat Ketua Komisi Manajemen Risiko dan Investasi Perusahaan sejak 2 Agustus 2010, setelah sebelumnya menjadi Anggota Komite Audit Perusahaan dari 2001 hingga 2007. Beliau memiliki sertifikasi CPRM (Certified Professional Risk Management) dan BCCP (Business Continuity Certified Planner), serta menjadi anggota dari berbagai organisasi profesi terkemuka, seperti Professional Risk Management International Association (PRMIA), Business Continuity Management International Association (BCMIA), Council of Supply Chain Management Professional (CSCMP), dan Association of Production and Inventory Control System (APICS).
Totok Kundarto Anggota Komisi Manajemen Risiko dan Investasi Perusahaan sejak 2 Agustus 2010, setelah sebelumnya menjabat sebagai Kepala Sumber Daya Manusia Perusahaan sejak 2005. Beliau bergabung dengan PT Timah tahun 1985 sebagai Kepala Administrasi Wilasi Mentok Unit Pertambangan Timah Bangka, lalu melanjutkan karirnya pada posisi antara lain Kepala Administrasi Umum, Kepala Administrasi Personel, dan Staf Direksi. Beliau memegang gelar Master of Business Administration dari Lindenwood University, St. Charles, Amerika Serikat.
LAPORAN KEGIATAN KOMISI MANAJEMEN RISIKO DAN INVESTASI Kegiatan Komisi Manajemen Risiko dan Investasi sampai dengan tahun 2011 adalah: 1. Pengembangan aplikasi manajemen risiko dengan standar terbaru seri AS/NZS ISO 31000:2009 (dijelaskan secara lebih rinci bagian selanjutnya); 2. Pelatihan penanggung jawab risiko sebanyak 68 peserta; 3. Penerbitan prognosa risiko dan pelaksanaan Evaluasi Unjuk Kerja Bulanan;
4. Penerbitan pengembangan aplikasi untuk diakses melalui jalur VPN, Intranet, dan Internet; 5. Pembuatan Laporan Manajemen Risiko Bulanan dan Review Risiko Tahunan; 6. Pelaksanaan analisis risiko proyek sesuai permintaan unit kerja Pengembangan Usaha;
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Pengelolaan Lingkungan
7. Pelaksanaan analisis risiko insidental sewaktu-waktu sesuai permintaan Direksi Sepanjang tahun 2011 KMRI menyelenggarakan 70 rapat internal, mengadakan 12 kali rapat dengan Direksi, dan 47 rapat lainnya, dengan rincian kehadiran sebagai berikut:
Nama
Rapat Internal
Rapat dengan Direksi
Rapat Lainnya
Jumlah Rapat
Kehadiran dalam Rapat
Persentase Kehadiran
Adi Djoko Guritno
70
12
47
129
126
98%
Totok Kundarto
70
12
47
129
122
95%
PENGELOLAAN RISIKO TERPADU & PORTAL KMRI Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas Perusahaan sekaligus memitigasi secara lebih optimal berbagai faktor risiko Perusahaan ang tersebar lokasi dan tingkat pengelolaannya, maka KMRI menganggap perlunya analisis risiko yang terstruktur dan standar secara langsung (real time) melalui suatu panel pengelolaan risiko yang terintegrasi. Oleh karena itu, dengan mengacu pada Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP117/M-MBU/2002, S-86/D6.MBU/2006 tentang Fungsi Manajemen Risiko di Lingkungan Kementerian Negara BUMN, Surat Keputusan Direktur Utama No. 02.PWJ/SK-0000/B1-2007, serta dengan berpedoman pada panduan risk compliance AS/NZS: 4360 dan risk guidance ISO-31000, pada tahun 2011 KMRI telah menyusun diagram alir Pengelolaan Risiko Usaha Terpadu. Diagram alir ini melibatkan KMRI, Komite Risiko Usaha, Direksi, dan Dewan Komisaris, beserta komisi yang terkait, dalam setiap kegiatan strategis Perusahaan yang melibatkan faktor risiko tertentu, antara lain aktivitas penyusunan dan pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta aktivitas investasi.
Referensi dan Indeks
Pada tahun 2011 juga telah dikembangkan Portal KMRI yang diciptakan untuk meningkatkan praktik pengelolaan risiko di PT Timah, mengingat portal tersebut menyediakan fungsi pengelolaan secara langsung (real time), fleksibel, dan terpusat, serta dapat digunakan oleh semua pihak yang terlibat dalam proses-proses bisnis Perusahaan. Portal KMRI ini juga digunakan oleh PT Timah untuk menilai kinerja berbagai pihak berdasarkan parameter Indikator Kinerja Utama (KPI) masing-masing unit kerja, dan juga menggunakan metode scoring yang diterapkan baik secara triwulanan maupun tahunan. Di samping itu, pada tahun 2011 KMRI juga telah menerbitkan tiga buku manual yang terkait praktik pengelolaan risiko di PT Timah melalui Portal KMRI, yakni Manual untuk Direksi, Manual KMRI, dan Manual Pengguna Portal KMRI.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
169 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Pengelolaan Risiko Terpadu
LAPORAN TAHUNAN 2011
DIREKSI
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
170
NOTIFIKASI RISIKO (Bulanan)
RISK GUIDANCE
RISIKO KRITIS (Bulanan)
PORTAL KMRI
KAJIAN RISIKO (Bulanan)
MANAJER RISIKO
UNIT KERJA
Pembangunan Pabrik Solder Timah dilaksanakan melalui kajian bisnis dan investasi oleh Komisi Manajemen Risiko dan Investasi (KMRI)
Analisis Kinerja Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
Sekretaris Perusahaan
S
Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK IX.14 tentang pembentukan Sekretaris Perusahaan serta Keputusan Menteri BUMN No. KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktik GCG pada Badan Usaha Milik Negara, tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Mempersiapkan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); 2. Menyediakan informasi yang diperlukan oleh pemangku kepentingan Perusahaan; 3. Membina hubungan dengan investor lembaga dan perorangan, analis, pedagang perantara efek, bank investasi, kalangan profesional, lembaga penunjang pasar modal, pelaku pasar lainnya, serta media massa; 4. Melaksanakan kepatuhan terhadap kewajiban berlanjut di pasar modal; 5. Mematuhi kewajiban pelaporan dan keterbukaan; 6. Mengadministrasikan tindakan Perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Perusahaan dan Pasar Modal dan Anggaran Dasar; 7. Mengelola dan memperbarui informasi mengenai Perusahaan yang disampaikan kepada para pemangku kepentingan, baik dalam situs web perusahaan, buletin, maupun media informasi lainnya; 8. Mengatur dan menyimpan dokumen Perusahaan, termasuk dokumen RUPS, Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus yang berkaitan dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan keluarga mereka, baik dalam Perusahaan maupun dalam anak Perusahaan yang berkenaan dengan kepemilikan saham, hubungan bisnis, dan peranan lainnya yang dapat menimbulkan benturan kepentingan dengan Perusahaan; 9. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Direksi untuk hal-hal yang terkait peraturan perundang-undangan mengenai usaha Perusahaan dan pasar modal; dan 10. Menyampaikan informasi yang berkaitan dengan tugasnya kepada Direksi secara berkala, dan kepada Dewan Komisaris apabila diminta. Berdasarkan Peraturan Direksi No. 075/Tbk/SK-0000/2008-S8 tanggal 17 Januari 2008, sejak 1 Februari 2008 Abrun Abubakar diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan, dan hingga kini masih menjalankan jabatannya.
171 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Sekretaris Perusahaan merupakan suatu posisi struktural di bawah Direksi dan bertanggung jawab langsung kepada Direksi. Sekretaris Perusahaan memiliki fungsi serta tanggung jawab untuk menyusun kebijakan, melakukan perencanaan, dan mengendalikan komunikasi Perusahaan dan kesekretariatan Direksi, membina hubungan dengan seluruh pemangku kepentingan, serta menjamin keterbukaan dan tersedianya akses informasi.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Sebagai bentuk kepatuhan terhadap hukum, peraturan Pasar Modal, sekaligus sebagai jaminan implementasi Tata Kelola Perusahaan, maka Perusahaan sebagai perusahaan publik perlu membentuk Sekretaris Perusahaan.
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
PROFIL SEKRETARIS PERUSAHAAN
LAPORAN TAHUNAN 2011
Abrun Abubakar Menjabat Sekretaris Perusahaan sejak 1 Februari 2008. Sebelumnya, beliau menjabat Kepala Hubungan Masyarakat PT Timah (Persero) Tbk sejak 2002, seusai mendapatkan gelar Sarjana Hubungan Internasional tahun 1988 dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran Bandung, dan Magister Manajemen (MM) dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI) Jakarta tahun 2001. Beliau aktif mengikuti berbagai pelatihan dan seminar untuk menunjang tugasnya sebagai Sekretaris Perusahaan.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
172
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SEKRETARIS PERUSAHAAN Sepanjang tahun 2011, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pegeluaran siaran pers dan surat keterbukaan informasi, dan juga
kegiatan lainnya yang berkaitan dengan tindakan Perusahaan serta hubungan dengan investor dan pemangku kepentingan lainnya.
Kegiatan Sekretaris Perusahaan Sepanjang Tahun 2011 Nama Kegiatan
Jumlah Kegiatan
Periode
Tanggal Pelaksanaan
Pelaporan 31 Maret 2011 Rilis Kinerja Usaha Perusahaan
4 kali
Tahun 2011
30 April 2011 31 Agustus 2011 30 Oktober 2011 31 Maret 2011
Laporan Keuangan
4 kali
Tahun 2011
30 April 2011 31 Agustus 2011 30 Oktober 2011
Laporan Iklan Laporan Keuangan Laporan Aktivitas Eksplorasi
2 kali 12 kali
Tahun 2011 Tengah Tahun 2011 Per Bulan
31 Maret 2011 31 Agustus 2011 Sebelum tanggal 10 setiap bulan
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Informasi Perusahaan
Pengelolaan Lingkungan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
Kegiatan Sekretaris Perusahaan Sepanjang Tahun 2011 Jumlah Kegiatan
Laporan Tahunan 2010
1 kali
Rencana Pelaksanaan RUPS
1 kali
Laporan Iklan Pengumuman, Panggilan dan Hasil RUPS
3 kali
Laporan Hasil Pelaksanaan Paparan Publik
1 kali
Periode Per Tahun
Tanggal Pelaksanaan 30 April 2011 18 Mei 2011 25 Mei 2011 8 Juni 2011 27 Juni 2011
Aksi Korporasi RUPS Tahunan
1 kali
23 Juni 2011
Paparan Publik
1 kali
14 Nopember 2011
Hubungan Investor Telekonferensi Kunjungan Lapangan Kunjungan Perusahaan
3 kali 2 kali 23 kali
Road Show
2 kali
Konferensi Investor
2 kali
Catatan: Semua laporan yang diterbitkan Perusahaan dapat diperoleh melalui portal Bursa Efek Indonesia atau IDX e-reporting di https://www.jsxnet.co.id/EReporting.
LAPORAN TAHUNAN 2011
17 Nopember 2011
173 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Nama Kegiatan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Satuan Pengawasan Internal
S
LAPORAN TAHUNAN 2011
Satuan Pengawasan Internal (SPI) merupakan Unit Audit Internal yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama PT Timah (Persero) Tbk. SPI dibentuk atas dasar UndangUndang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dan juga Keputusan Menteri BUMN No. Kep-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktik GCG pada BUMN.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
174
Satuan Pengawasan Internal mempunyai fungsi utama memberikan keyakinan dan melaksanakan konsultasi yang independen dan objektif, dengan tujuan meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional Perusahaan dan anak Perusahaan dalam berbagai kinerja (keuangan, ekonomi, sosial, dan lingkungan), melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola perusahaan. (4.9) Sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, SPI telah melakukan penyesuaian dan penyempurnaan Piagam Unit Audit Internal yang merupakan pedoman dan panduan pelaksanaan tugas-tugas SPI. Pelaksanaan fungsi SPI dilandaskan pada Piagam Satuan Pengawasan Internal, yang disahkan oleh Komisaris Utama dan Direktur Utama pada 2007, yang mencakup pelaksanaan audit dari jenis-jenis kegiatan berikut: 1. Pemeriksaan keuangan/umum, 2. Pemeriksaan operasional, 3. Pemeriksaan khusus (investigasi, kinerja, teknologi informasi, Conformity Assessment Audit— ISO), 4. Peninjauan/evaluasi penyajian Laporan Keuangan, 5. Peninjauan/evaluasi implementasi Tata Kelola Perusahaan, 6. Peninjauan/evaluasi implementasi Manajemen Risiko, 7. Konsultasi dalam bentuk fasilitasi/asistensi, implementasi tata kelola perusahaan, implementasi manajemen risiko, pengembangan prosedur operasi standar (SOP), control self assessment, dan observasi kegiatan operasional tertentu. SPI memberikan penilaian secara independen dengan produk akhir berupa rekomendasi atau saran-saran perbaikan kepada Direktur Utama berdasarkan hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan. Jumlah personil SPI disesuaikan dengan kebutuhan unit kerja yang diaudit. Per 31 Desember 2011, jumlah personil SPI adalah 19 orang. Personel SPI telah mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan pencegahan tindak pidana korupsi serta memperoleh sertifikat profesi auditor internal, antara lain Qualified Internal Auditor (QIA) sebanyak 2 orang dan Professional Internal Auditor (PIA) sebanyak 4 orang. Sebanyak 1 orang karyawan Perusahaan telah mengikuti pelatihan terkait pencegahan korupsi di tahun 2011. (SO3)
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Berdasarkan Keputusan Bapepam-LK No. 496/BL/2008 Peraturan No.IX.1.7, Satuan Pengawasan Internal dikepalai oleh seorang
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Pengelolaan Lingkungan
Referensi dan Indeks
Kepala Satuan Pengawasan Internal yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris.
PROFIL KEPALA SPI Dodi Setiabudi
LAPORAN TAHUNAN 2011
Diangkat sebagai Pj. Kepala Satuan Pengawasan Internal sejak tanggal 21 Agustus 2008. Bergabung dengan Perusahaan sejak 1993, dan sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Akuntansi Utang/Pajak pada Akuntansi Keuangan sampai tahun 2002, dan setelahnya sebagai Asisten Akuntansi Manajemen pada Akuntansi Manajemen. Berpengalaman sebagai Auditor pada Satuan Pengawasan Internal sejak 2003. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari UNSRI pada 1993, dan gelar Magister Manajemen dari IPMI pada 2001. Aktif mengikuti pelatihan dalam bidang manajemen dan hukum bisnis.
Komposisi Satuan Pengawasan Internal per 31 Desember 2011 No.
Personel
Jabatan
Pendidikan/Sertifikasi
Usia
1
Dodi Setiabudi
Kepala SPI
S-2, Manajemen
QIA
45
2
Supardi *1)
Kepala Bidang Perencanaan & Evaluasi
S-2, Manajemen
QIA
49
3
Isrun Marzuki
Auditor
Diploma
PIA
57
4
Ester Bura
Auditor
S-1, Hukum
PIA
51
5
Agus Chandra
Auditor Muda
S-1, Ekonomi
PIA
49
6
Burhan Hutabarat
Auditor
S-1, Ekonomi
PIA
52
8
Kustiyanti Amir
Auditor Junior
SLTA
-
56
9
Dendy Priyandi
Staf Bidang SPI
S-1, Ekonomi
-
34
10
Defryanto
Staf Bidang SPI
S-1, Ekonomi
-
27
11
Taufik
Staf Bidang SPI
S-1, Ekonomi
-
34
13
Amir Hidayat *2)
Asisten Auditor
D-3, Akuntansi
-
30
14
Anggun Wulandari
Asisten Auditor
D-3, Akuntansi
-
29
16
Rahma Dewi
Asisten Auditor
D-3, Administrasi
-
27
17
Nella Otista P
Asisten Auditor
D-3, Akuntansi
-
26
18
Katrin Marpaung
Asisten Auditor
D-3, Administrasi
-
33
19
Azis Wiratama
PKWT
D-3, Ilmu Komputer
-
26
20
Rahmattullah Maulana
PKWT
S-1, Ekonomi
-
26
Keterangan: 1) Menjadi Ka. K3LH sebelum 31 Desember 2011 2) Per 31 Agustus 2011 berhenti bekerja di Perusahaan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
175
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
ASPEK-ASPEK PENGAWASAN INTERNAL
LAPORAN TAHUNAN 2011
Manajemen Perusahaan secara berkelanjutan membangun dan mengembangkan semua aspek Pengawasan Internal yang meliputi:
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
176
1. Pengendalian lingkungan Aspek ini secara signifikan menetapkan corak organisasi Perusahaan dan mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orang dalam Perusahaan, sehingga Manajemen senantiasa mengembangkan dan meningkatkan integritas, nilai, etika, dan kompetensi karyawan; filosofi dan gaya manajemen; struktur organisasi; pelimpahan wewenang dan tanggung jawab; partisipasi Dewan Komisaris dan/ atau Komite Audit dalam pengawasan; serta kebijakan dan praktik alokasi sumber daya manusia. 2. Pengelolaan risiko Aspek ini mencakup identifikasi dan analisis risiko yang relevan dalam upaya mencapai tujuan Perusahaan, dan membentuk dasar dalam melaksanakan pengelolaan risiko.
3. Informasi dan komunikasi Aspek ini terkait dengan identifikasi, perolehan dan pertukaran informasi, dalam bentuk dan waktu yang memungkinkan setiap elemen Perusahaan mampu melaksanakan tanggung jawab masing-masing. 4. Aktivitas pengendalian Aspek ini mencakup kebijakan dan prosedur yang menjamin dilaksanakannya berbagai arahan dari manajemen. 5. Pemantauan Aspek ini mencakup proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian internal sepanjang waktu, termasuk pelaksanaan fungsi Satuan Pengawasan Internal.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (4.9) Beberapa tugas dan tanggung jawab Satuan Pengawasan Internal adalah sebagai berikut: 1. Menyusun dan melaksanakan program kerja pemeriksaan tahunan; 2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai kebijakan Perusahaan; 3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas Perusahaan dalam bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya; 4. Mengawasi berjalannya prosedur manajemen untuk meningkatkan kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial, 5. Mengawasi ketaatan dan kepatuhan Perusahaan terhadap standar internasional dan pedoman perilaku yang telah disepakati Perusahaan;
6. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkatan manajemen; 7. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris; 8. Memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan; 9. Menyusun program untuk mengevaluasi kualitas dari kegiatan audit internal yang dilakukannya; dan 10. Mengevaluasi dan meningkatkan proses tata kelola perusahaan.
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Pengelolaan Lingkungan
Referensi dan Indeks
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SPI Selama tahun buku 2011, Satuan Pengawasan Internal telah melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: Jumlah Objek Audit
Status
1
9
5 selesai tahun 2011 4 dilanjutkan ke tahun 2012
2
Pemeriksaan Non-PKPT
5
3 selesai tahun 2011 2 dilanjutkan ke tahun 2012
3
Pemeriksaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dan SMK3 (OHSAS)
6
5 selesai tahun 2011 1 selesai Januari 2012
4
Kegiatan Pemeriksaan Lainnya
2
1 selesai tahun 2011 1 selesai Januari 2012
Dari hasil pelaksanaan tugas dan fungsi pokok SPI untuk tahun 2011 dan tindak lanjut dari hasil tahun-tahun sebelumnya, SPI mendapati beberapa bidang yang dapat ditingkatkan kinerjanya di dalam Perusahaan. Beberapa bidang yang dimaksud adalah: 1. Pengendalian, 2. Manajemen Risiko, dan 3. Tata Kelola Perusahaan. Indikasi praktik tindak pidana korupsi dalam Perusahaan juga merupakan fokus dari pelaksanaan kegiatan Satuan Pengawasan Internal dari tahun ke tahun. SPI menemukan satu penyimpangan yang kemungkinan terkait dengan tindak pidana korupsi di Perusahaan di tahun 2010, yang dijelaskan di bagian Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan. Pada saat penulisan Laporan Tahunan ini, kasus tersebut masih sedang diproses dan belum ada keputusan terhadap penyalahgunaan wewenang yang telah dilakukan. Selain itu tidak ada kasus korupsi yang terjadi di lingkungan PT Timah (Persero) Tbk dan Entitas Anak selama tahun 2011. (SO2)
Apabila SPI mendapati adanya tuduhan atau sangkaan tindak pidana korupsi pada diri salah satu karyawan Perusahaan, di tingkatan manapun, maka tuduhan atau sangkaan itu akan diproses sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku. Perusahaan bertanggung jawab untuk memberikan pendampingan hukum pada karyawan tersebut dengan menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah selama proses hukum, hingga putusan yang berkekuatan hukum tetap telah dikeluarkan. Pendampingan hukum selama proses penyelidikan, penyidikan, dan persidangan dilaksanakan oleh satuan kerja Pengacara Perusahaan. (SO4) SPI juga melaksanakan fungsi-fungsi lainnya sebagai: 1. Koordinator pengelolaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), 2. Pihak counterpart pelaksanaan audit oleh KAP, dan 3. Pihak counterpart pelaksanaan audit oleh BPK.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kategori Pemeriksaan Operasional sesuai Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT)
177 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
No.
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2011
Untuk meningkatkan kinerja SPI dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Perusahaan telah melakukan pembinaan dan pengembangan kemampuan Kepala SPI dan para personil SPI dengan mengirimkan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
178
Kegiatan Forum Komunikasi SPI tahun 2011
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
mereka untuk mengikuti beragam pendidikan, pelatihan, simposium, dan seminar. Seluruh kegiatan SPI pada tahun 2011 menyerap anggaran senilai Rp 7.102.364.234 atau 95% dari total nilai yang dianggarkan untuk tahun 2011, yakni Rp 7.485.814.766.
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
Audit Eksternal
P
Pemilihan Auditor Eksternal dilakukan secara transparan dengan menyampaikan alasan pencalonan tim auditor yang diusulkan oleh Komite Audit melalui Dewan Komisaris kepada RUPS. Kemudian, Auditor Eksternal ditunjuk dan ditetapkan oleh RUPS dari calon yang sebelumnya telah diajukan oleh Dewan Komisaris.
RUPS Tahunan yang berlangsung pada tanggal 23 Juni 2011 juga telah menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan, yang berafiliasi dengan Deloitte Touche Tohmatsu, sebagai Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2011. Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan telah ditunjuk oleh Perusahaan untuk mengaudit Laporan Keuangan sejak tahun buku 2008.
179 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Besaran biaya penggunaan jasa Auditor Eksternal untuk melakukan audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2011 adalah sebesar Rp 1.800.000.000.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Tugas Auditor Eksternal adalah menilai Laporan Keuangan yang disusun manajemen dan dapat ditunjuk untuk melakukan penilaian terhadap hal-hal yang dianggap penting.
Staf keuangan yang menjadi koordinator kegiatan audit Laporan Keuangan Perusahaan oleh Auditor Eksternal
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Faktor Risiko Utama dan Manajemen Risiko
D
LAPORAN TAHUNAN 2011
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Perusahaan tidak hanya berfokus pada profitabilitas, tetapi juga pada keberlanjutannya dari sisi operasional, citra, dan kinerja dalam berbagai aspek, meliputi aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dengan demikian, keberlangsungan dari pelayanan kepentingan semua pemangku kepentingan yang terkait dengan Perusahaan juga dapat dijamin.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
180
Oleh karena itu, sebagai badan usaha yang bergerak di bidang pertambangan dan memiliki operasi dan perwakilan yang tersebar tak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri, Perusahaan menyadari pentingnya mengidentifikasi dan menanggulangi risiko-risiko yang berpotensi menghambat keberlanjutan Perusahaan.
Segala upaya Perusahaan untuk mengidentifikasi dan menanggulangi risiko-risikonya terangkum dalam pelaksanaan tanggung jawab manajemen risiko oleh Komite Risiko Usaha. Perusahaan telah menyusun panduan pelaksanaan tanggung jawab manajemen risiko secara menyeluruh, dengan mengacu pada Keputusan Menteri BUMN No.117/M-MBU/2002 tertanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance (GCG). Perusahaan juga telah mengadopsi konsep Enterprise Risk Management (ERM) dengan standar manajemen risiko, pengelolaan data, pelaporan, dan analisis perusahaan. Uraian dari berbagai faktor risiko utama yang dihadapi oleh Perusahaan dan strategi pengelolaannya disampaikan di bawah ini.
RISIKO PERSAINGAN USAHA DAN PEMASARAN Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan logam timah, PT Timah (Persero) Tbk menghadapi risiko fluktuasi harga timah di pasar dunia. Harga timah yang meningkat tajam di paruh pertama 2011 memicu peningkatan ekspor dari smelter swasta di Indonesia. Selain itu, tambang ilegal dan jumlah pengumpul (kolektor) bijih timah yang semakin banyak menimbulkan persaingan pengadaan bijih timah yang tidak sehat. Kenaikan harga mendorong pertumbuhan tambang-tambang timah baru di negara-negara lain, meskipun dampaknya belum terlalu dirasakan, karena tambang-tambang timah baru membutuhkan waktu cukup panjang untuk mencapai skala produksi yang ekonomis. Fluktuasi harga timah tentunya tetap dikendalikan oleh keseimbangan penawaran dan permintaan untuk logam timah di pasar dunia, dan sangat dipengaruhi oleh situasi di negaranegara produsen Timah, seperti China, Indonesia, Bolivia, dan Peru. Apabila permintaan logam timah merayap naik sehingga menimbulkan defisit permintaan, kenaikan harga akan menjadi konsekuensi logisnya.
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
sedang berlangsung dari waktu ke waktu. Hal ini didukung oleh berjalan baiknya sistem Enterprise Resource Planning (ERP), yang digunakan oleh Perusahaan untuk melakukan koordinasi internal secara mudah dan efektif dalam hal perencanaan dan penjadwalan pengiriman logam timah.
Perusahaan memperkuat kepercayaan investor maupun pembeli melalui hubungan komunikasi yang intensif lewat acara customer gathering dan paparan publik, yang diadakan secara berkala.
RISIKO KEUANGAN Karena lebih dari 90% dari total produksi logam timah Perusahaan dijual secara ekspor, maka sekitar 95% pendapatan Perusahaan juga dibayarkan dengan mata uang asing. Sementara itu, biaya operasional Perusahaan dibayar menggunakan mata uang rupiah. Oleh karena itu, Perusahaan menghadapi risiko fluktuasi nilai tukar, dalam hal ini rupiah terhadap dolar AS (USD).
Perusahaan melakukan pengelolaan nilai tukar secara taktis dan bijak, khususnya untuk pembelian peralatan operasional yang dibeli menggunakan mata uang asing. Perusahaan terus menyempurnakan berbagai prosedur operasi standar (SOP) di semua lini. Unit Kebendaharaan (Treasury) menjalankan tugasnya mengelola nilai tukar guna memberikan hasil yang optimal bagi kondisi keuangan Perusahaan.
RISIKO PRODUKSI DAN BAHAN BAKU Dari sisi produksi, Perusahaan menghadapi risiko keamanan wilayah pertambangan, yang rentan dimasuki oleh pihak swasta untuk melakukan penambangan ilegal, pengambilan bijih timah, atau pengambilan sisa penambangan (tailing) di sana tanpa izin. Oleh karena itu, Perusahaan telah menambah personil pengamanan di lahan pertambangan
dengan membuat sistem blok, mendirikan pos pengamanan, dan lebih memberdayakan satuan pengamanannya. Kondisi kapal keruk yang semakin menua dan produktivitasnya semakin menurun menimbulkan risiko kelayakan peralatan produksi. Untuk mengatasi risiko tersebut,
181 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Dari sisi pemasaran, Perusahaan mengupayakan keseimbangan yang terencana antara penjualan spot dan kontrak jangka panjang, dengan mengatur penjadwalan pengiriman kepada pembeli secara lebih cermat, disesuaikan dengan situasi dan fluktuasi harga timah yang
LAPORAN TAHUNAN 2011
Untuk mengelola faktor risiko ini, Perusahaan melakukan upayaupaya peningkatan nilai tambah (added value) dari logam timah yang diproduksinya melalui diversifikasi produk tin chemical dan tin solder (tin wire dan bar). Selain itu, Perusahaan juga mendorong penjualan langsung pada pengguna akhir (end user) dengan menawarkan produk-produk permintaan khusus (customized products), yang bertujuan mengurangi spekulasi harga yang dilakukan pedagang perantara (trader).
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
pada tahun 2011 Perusahaan melanjutkan pembangunan sejumlah unit kapal isap produksi dan modifikasi kapal keruk menjadi bucket wheel dredge.
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
merupakan risiko inheren yang sifatnya sangat krusial bagi keberlanjutan Perusahaan. Kondisi ini diperparah oleh banyaknya cadangan timah yang belum dapat dinyatakan layak tambang karena faktor-faktor teknis dan lingkungan.
Dari sisi ketersediaan bahan baku, jumlah cadangan logam timah yang menurun
LAPORAN TAHUNAN 2011
Untuk menghadapi risiko tersebut, Perusahaan terus melakukan eksplorasi yang sistematis di laut dalam serta mengevaluasi cadangan logam timahnya.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
182
Perusahaan terus melakukan penambahan nilai pada produk-produk berbasis logam timahnya, serta melakukan diversifikasi dan
pengembangan usaha ke bidang-bidang lain yang masih terkait dengan usaha inti Perusahaan.
RISIKO LINGKUNGAN DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan, risiko yang terkait dengan permasalahan lingkungan di mana Perusahaan beroperasi merupakan risiko yang nyata dan mitigasinya harus diprioritaskan.
penambangan (tailing) yang masih dapat ditambang kembali oleh Tambang Skala Kecil (TSK). Praktik terbaik dalam pengelolaan lahan bekas tambang adalah mereklamasi dan merehabilitasinya atau mengistirahatkannya untuk jangka waktu tertentu.
Permasalahan lingkungan ini khususnya muncul di daerah-daerah bekas kawasan penambangan dan timbunan sisa
Untuk memitigasi risiko tersebut, Perusahaan telah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk melanjutkan dukungannya pada program Green Babel (Bangka Belitung Hijau), menciptakan hutan wisata dan melakukan percepatan reklamasi lahan bekas tambang yang tidak produktif lagi. Selain itu, untuk mengelola permasalahan yang timbul di masyarakat yang terkena dampak langsung dari kegiatan pertambangan, Perusahaan melakukan kewajiban sosialnya dengan dilandaskan oleh kepedulian dan kesadaran penuh. Perusahaan bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat untuk memberikan beasiswa, membangun fasilitas kesehatan, pendidikan,
dan tempat ibadah, serta memperbaiki infrastruktur untuk kepentingan masyarakat luas. Adanya isu logam timah yang termasuk ke dalam daftar mineral konflik, yakni mineral-mineral yang ditambang dan dijual untuk membiayai perang dan melakukan pelanggaran hak asasi manusia khususnya
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
di Republik Demokratik Congo, juga mengandung potensi risiko tersendiri karena dapat membentuk opini publik dan antisipasi negatif dari industri pengguna logam timah mengenai keberlanjutan penambangan logam timah. Namun, berbagai praktik
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
penambangan yang baik dan berwawasan lingkungan yang diterapkan Perusahaan diyakini mampu menunjukkan citra di PT Timah (Persero) Tbk sebagai perusahaan yang bertanggung jawab.
dari 50 tahun, maka untuk memitigasi risiko ini, peremajaan karyawan terus dilaksanakan, baik melalui program headhunter maupun perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT). Begitu pula halnya dengan proses penyaluran kompetensi dan keahlian dari karyawan senior ke karyawan baru, yang ikut ditunjang oleh kegiatan pelatihan dan bimbingan di berbagai lini usaha.
RISIKO REGULASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH Implementasi UU Minerba No. 4/2009 dan peraturan tambahannya, yaitu PP No. 22 dan PP No. 23 tahun 2010, membawa implikasi penting bagi Perusahaan. Peraturan tersebut menegaskan bahwa pemegang izin usaha pertambangan (IUP) haruslah melakukan penambangan sendiri. Perusahaan perlu melakukan restrukturisasi dalam kegiatan operasionalnya dalam rangka mempersiapkan
diri untuk patuh pada peraturan tersebut. Selain itu, Perusahaan juga memahami perlunya mengantisipasi terbitnya PP No. 11 mengenai penertiban lahan terlantar. Untuk itu, dengan koordinasi Unit Kerja Aset Non Operasional, Perusahaan melaksanakan penataan ulang atas seluruh aset yang dimiliki Perusahaan, baik dari segi administrasi maupun dari segi lokasi.
RISIKO PENGEMBANGAN USAHA (4.11) Risiko utama dalam aspek pengembangan usaha yang sedang dilakukan oleh Perusahaan sejak 2010 hingga tahun-tahun selanjutnya terkait dengan upaya Perusahaan untuk membangun Kapal Isap Produksi (KIP) dan Bucket Wheel Dredge (BWD). Proyek pembangunan KIP dan BWD ini memiliki risiko keterlambatan pasokan bahan baku khususnya mesin yang sebagian besarnya diperoleh secara impor. Risiko keterlambatan pasokan ini juga terdapat pada proyek-proyek pembangunan dan pengadaan lainnya yang sedang dilakukan oleh Perusahaan.
Risiko keterlambatan pasokan bahan baku dimitigasi dengan cara menerapkan perencanaan yang terinci dan terkendali mengenai penjadwalan proyek-proyek yang sedang dilangsungkan, sehingga setiap potensi keterlambatan dapat diminimalisasi dan, kapanpun memungkinkan, dieliminasi. Perusahaan juga telah mempersiapkan cadangan anggaran investasi untuk mendukung kebutuhan biaya pengadaan yang mungkin muncul sewaktu-waktu dalam rangka menyelesaikan proyek-proyeknya tepat waktu.
183 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Perusahaan menghadapi risiko terkait sumber daya manusia yang ditimbulkan dari adanya kesenjangan antara kompetensi dan keahlian yang dimiliki oleh karyawan baru dan yang dimiliki oleh karyawan yang telah memasuki atau mendekati masa pensiun di tahun 2011. Produktivitas Perusahaan sangatlah dipengaruhi oleh kompetensi karyawannya. Karena sekitar sepertiga dari total karyawan tetap Perusahaan telah menginjak usia lebih
LAPORAN TAHUNAN 2011
RISIKO MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Pedoman Perilaku dan Kepatuhan pada Standar Internasional
P
LAPORAN TAHUNAN 2011
Pedoman Perilaku PT Timah (Persero) Tbk merupakan kumpulan norma, tata nilai, serta tindakan yang diyakini sebagai standar perilaku yang ideal bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan yang sesuai dengan Budaya Perusahaan. Pedoman Perilaku PT Timah (Persero) Tbk telah diimplementasikan sejak bulan Nopember 2008 dan dituangkan dalam buku Pedoman Tata Kelola Perusahaan.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
184
Pedoman Perilaku dan Kode Etik Perusahaan diterbitkan dengan maksud mempercepat pencapaian visi Perusahaan dan mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap Perusahaan. Pedoman Perilaku Perusahaan merupakan dasar penerapan perilaku yang mengatur hubunganhubungan antara setiap pemangku kepentingan, yakni antara karyawan dengan Perusahaan, sesama karyawan, konsumen, pemasok, kreditur, pemegang saham, pemerintah, dan masyarakat luas. Selain itu, Pedoman Perilaku ini juga mengatur keterlibatan politik seluruh jajaran manajemen dan karyawan, pemberian dan penerimaan donasi maupun hadiah, kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan, kerahasiaan informasi, serta pelaporan atas pelanggaran dan perlindungan bagi pelapor. Beberapa hal lain yang diatur dalam Pedoman Perilaku Perusahaan meliputi: 1. Hubungan Karyawan dengan Perusahaan Mengatur hal-hal yang terkait pengangkatan, pemberhentian, kedudukan, serta hak dan kewajiban karyawan berdasarkan ketentuan atau peraturan Perusahaan. Perusahaan mendukung terbentuknya Serikat Pekerja Karyawan Timah dengan nama Ikatan Karyawan Timah (IKT) dan memfasilitasi perolehan hak-hak karyawan. 2. Hubungan Sesama Karyawan Mengatur perlakuan dan pengambilan keputusan yang adil, lingkungan kerja yang kondusif, serta kerja sama antarkaryawan. 3. Hubungan dengan Pihak Ketiga Mengatur penggunaan jasa pihak ketiga atau agen, perlakuan terhadap pemasok dan larangan penerimaan kompensasi (suap), serta kepatuhan pemasok terhadap Pedoman Perilaku. 4. Hubungan dengan Pemegang Saham Mengatur perlindungan dan penggunaan yang tepat atas aset Perusahaan, pembukuan, dan laporan Perusahaan. 5. Hubungan dengan Pemerintah Mengatur kepatuhan terhadap peraturan atau ketentuan terkait, serta pembayaran pajak dan retribusi. 6. Hubungan dengan Masyarakat Mengatur hubungan dengan masyarakat dalam hal kegiatan sosial kemanusiaan, pemberian donasi dan kegiatan lainnya yang merupakan wujud tanggung jawab sosial Perusahaan. PT Timah (Persero) Tbk hingga saat ini belum berpartisipasi aktif pada penyusunan standar atau inisiatif yang berkaitan dengan aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial pada skala internasional. Kendati demikian, Perusahaan telah mengadopsi hasil kesepakatan global dalam berbagai hal yang terkait dengan ketiga aspek tersebut di atas.
Perusahaan ikut serta dalam membangun kesadaran untuk memitigasi dampakdampak pemanasan global sebagai hasil
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
dari Konferensi Perubahan Iklim PBB di Copenhagen, Denmark, Desember 2009. (4.12)
Salah satu upaya Perusahaan untuk memitigasi dampak pemanasan global adalah melakukan kajian gasifikasi batubara untuk dijadikan sumber energi alternatif menggantikan minyak residu (marine fuel oil—MFO) yang kini digunakan sebagai bahan bakar pada Unit Metalurgi. Sebelumnya, Unit Metalurgi menggunakan minyak solar industri (high speed diesel—HSD) sebagai sumber energi primernya. Pemanfaatan gasifikasi batubara dapat mengurangi emisi CO2 hingga lebih dari 50% dibandingkan dengan batubara yang biasa, dan terdapat prospek yang jelas di masa mendatang bahwa nilai emisi ini sangat berpotensi untuk dikurangi lebih signifikan lagi. Perusahaan berkomitmen untuk sedapat mungkin berkontribusi bagi semua kelompok pemangku kepentingan melalui keterlibatannya dalam berbagai organisasi dan event khusus. Perusahaan sering mengirimkan perwakilannya untuk menjadi narasumber atau pakar dalam proses kebijakan publik dan peraturan pemerintah pada skala lokal dan nasional, misalnya Undang-Undang Mineral dan Bahan Tambang (UU Minerba) dan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk timah. (SO5)
Sertifikat ISO 9001:2008 Unit Metalurgi
Sertifikat ISO 14001:2004 PT DAK
Referensi dan Indeks
Selain itu, sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN yang tidak memperbolehkan semua BUMN memberikan kontribusi finansial maupun bentuk lainnya kepada partai politik, politisi, dan institusi lain yang terkait, PT Timah (Persero) Tbk tidak pernah memberikan bantuan apapun kepada institusi-institusi tersebut dan tidak pernah mengizinkan dana, fasilitas, atau aset apapun untuk kepentingan mereka, baik secara langsung maupun tidak langsung. (SO6)
Sertifikat ISO 18001:2007 PT DAK
Sertifikat ISO 9001:2008 PT DAK
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
185 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Mekanisme Pelaporan Kecurangan dan Penyampaian Keluhan
D
LAPORAN TAHUNAN 2011
Dalam rangka mewujudkan landasan budaya keterbukaan, kebersamaan, dan kebersihan dalam bekerja, dan membina suasana saling percaya dan tidak saling curiga antar karyawan, serta untuk menegakkan prinsip transparansi dan akuntabilitas, PT Timah (Persero) Tbk telah menerapkan kebijakan Unjuk Peduli Karyawan sejak tahun 2001 melalui SK Direksi No. 004/TBK/ SK-0000/2001-B1 tentang Kebijakan dan Tata Laksana Unjuk Peduli Karyawan PT Timah (Persero) Tbk.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
186
Kebijakan dan Tata Laksana Unjuk Peduli Karyawan dibuat dengan memperhatikan sejumlah undang-undang dan peraturan terkait yang berlaku, antara lain UU No. 9 Tahun 1969, UU No. 1 Tahun 1995, UU No. 8 Tahun 1995, PP No. 3 Tahun 1976, PP No. 12 Tahun 1998, dan PP No. 78 Tahun 2000.
UNJUK PEDULI KARYAWAN
Unjuk Peduli Karyawan (UPK) merupakan partisipasi aktif dan sukarela dari karyawan untuk mendukung prinsip transparansi dan akuntabilitas Perusahaan dalam rangka pelaksanaan GCG melalui mekanisme pelaporan khusus langsung kepada Direktur Utama PT Timah (Persero) Tbk. UPK meliputi tata laksana pelaporan penyimpangan, tindakan investigasi, serta rekomendasi korektif yang dianggap perlu. UPK juga mencakup perlindungan kerahasiaan dan perlindungan lainnya sepanjang kewenangan Perusahaan kepada Pelapor, serta pemberian penghargaan kepada Pelapor. UPK dapat dilakukan baik oleh karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap di lingkungan PT Timah (Persero) Tbk dan seluruh anak perusahaannya. Penanggung jawab teknis harian terselenggaranya UPK adalah Kepala Satuan Pengawasan Internal, yang per akhir tahun 2011 dijabat oleh Dodi Setiabudi. Efektivitas kebijakan UPK dievaluasi secara berkala oleh Direksi, yang juga bertanggung jawab mengendalikan pelaksanaan UPK secara umum.
JENIS PENYIMPANGAN Jenis penyimpangan yang dapat dilaporkan adalah tindakan yang berdampak penting terhadap Perusahaan dan pemangku kepentingan serta menunjukkan indikasi terjadinya pelanggaran hukum atau peraturan Perusahaan. Jenis-jenis penyimpangan yang umum meliputi: korupsi, penyuapan, pencurian, penyalahgunaan wewenang atau fasilitas, penyimpangan manajemen terhadap kebijakan/ keputusan Perusahaan, penyimpangan terhadap kebijakan kerja sama dengan mitra usaha yang berdampak pada aspek keuangan dan operasional, pencemaran lingkungan, pelanggaran terhadap kesehatan dan keselamatan kerja, serta tindakan lain yang melanggar hukum, peraturan Perusahaan, atau membahayakan orang banyak dan reputasi Perusahaan.
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
PROSEDUR & MEKANISME PELAPORAN
Mekanisme dan materi pelaporan dalam UPK senantiasa dijaga kerahasiaannya. Pelapor berhak mengetahui perkembangan kasus yang dilaporkan, mulai dari awal pelaporan, tindakan investigasi, hingga penyusunan rekomendasi tindakan korektif. Laporan akan ditindaklanjuti apabila peristiwa yang dilaporkan terjadi dalam waktu paling lama 2 tahun terakhir.
Perusahaan memberikan jaminan perlindungan bagi Pelapor terhadap ancaman, balas dendam, dan perlakuan tidak adil yang mungkin akan dialami sebagai akibat atas tindakannya untuk melapor. Perusahaan juga memberikan penghargaan kepada Pelapor apabila kasus yang dilaporkan benar adanya dan Perusahaan mendapatkan dampak positif dari adanya laporan tersebut. Jenis dan besar penghargaan diatur oleh kebijakan Direksi. Sanksi juga dapat diberikan kepada Pelapor apabila laporan yang disampaikan terbukti fitnah atau bertujuan lain yang menyimpang dari tujuan kebijakan UPK. Jenis sanksi yang diberikan mengacu pada ketentuan lain yang berlaku di Perusahaan.
PENYAMPAIAN KELUHAN (HR11) Penyampaian keluhan dan kasus-kasus yang terkait dengan ketidakpuasan dalam hubungan industrial ketenagakerjaan tidak dilaksanakan melalui mekanisme UPK, melainkan diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama dan peraturan lain yang terkait di lingkungan Perusahaan. Sepanjang periode pelaporan, Perusahaan tidak menerima satupun keluhan yang disampaikan secara formal oleh
karyawan yang terkait masalah hubungan ketenagakerjaan, khususnya mengenai aspek hak asasi manusia, baik dari pemangku kepentingan internal dan eksternal maupun dari anggota kelompok yang dianggap minoritas.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Pelaporan dapat disampaikan secara tertulis maupun tidak tertulis, dengan mengisi laporan atau mengirimkan surat elektronik sesuai prosedur yang berlaku dan hanya ditujukan kepada Direktur Utama PT Timah (Persero) Tbk. Materi laporan harus sedapat mungkin mencakup hal-hal berikut: pihak yang terlibat, spesifikasi tindakan, lokasi kejadian, motif tindakan, cara pelanggaran, dan bukti-bukti pendukung.
Dalam proses investigasi, bantuan pihak Kepolisian atau Kejaksaan untuk memberikan pengesahan hukum dapat dimanfaatkan hanya jika terdapat indikasi kuat adanya pelanggaran hukum yang sifatnya eksternal. Sedangkan tindakan korektif adalah tanggung jawab Perusahaan, yang dalam hal ini diwakilkan oleh Kepala SPI.
187 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
UPK dilaksanakan dalam tiga tahapan, yaitu (1) penyampaian pelaporan langsung kepada Direktur Utama; (2) pelaksanaan investigasi internal dan/atau eksternal; dan (3) penyusunan rekomendasi korektif.
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Sosialisasi Praktik Tata Kelola Perusahaan kepada Segenap Karyawan
I
INTERNALISASI PENERAPAN GCG
LAPORAN TAHUNAN 2011
Dalam rangka meningkatkan proses-proses tata kelola yang baik di lingkungan Perusahaan, PT Timah telah melakukan sejumlah langkah internalisasi penerapan GCG yang secara umum dibagi menjadi tiga upaya mendasar.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
188
1. mencakup sosialisasi pedoman GCG kepada seluruh karyawan PT Timah. Upaya ini diwujudkan dengan mewajibkan seluruh karyawan PT Timah untuk memiliki dan membaca Buku Pedoman GCG, yang telah dikembangkan sedemikian hingga bentuknya mudah dibawabawa dan isinya mudah dipahami. Selain itu, PT Timah juga menyebarluaskan segala informasi terkait GCG melalui majalah internal Perusahaan, Stannia, e-mail, dan sarana komunikasi lainnya. Proses sosialisasi pada tingkatan terbawah dilakukan oleh satuan Diklat dan satuan kerja masing-masing.
2. mencakup peneguhan pemahaman GCG pada diri karyawan. Upaya ini dilakukan dengan cara menjadikan Buku Pedoman GCG sebagai materi wajib dalam setiap pelatihan internal (in-house training). PT Timah juga mewajibkan setiap karyawan untuk menyampaikan pemahaman mereka kepada para pemangku kepentingan mengenai keterlibatan mereka dalam penerapan GCG di Perusahaan. Pada tahun 2011, salah satu perwujudan upaya tersebut adalah keikutsertaan karyawan Perusahaan dalam pelatihan Governance Risk & Compliance Program yang diselenggarakan oleh Golden Bridge Institute di Jakarta.
3. menggunakan pedoman GCG ini sebagai acuan dalam mengambil kebijakan, baik yang strategis maupun yang praktis. Secara berkala, kebijakan-kebijakan yang berlaku di lingkungan Perusahaan dievaluasi kesesuaiannya terhadap pedoman GCG ini. Seluruh kegiatan operasional juga harus disesuaikan kebijakan-kebijakannya terhadap Buku Pedoman GCG Perusahaan. Dalam implementasinya, PT Timah telah membentuk Komisi GCG yang diketuai oleh Sekretaris Perusahaan dan beranggotakan Pengacara Perusahaan, Kepala Satuan Pengawasan Internal, Kepala Logistik, dan Kepala Pengamanan. Komisi GCG ini bertugas menyusun dan menyampaikan laporan berkala mengenai implementasi GCG di Perusahaan, serta memutakhirkan berbagai kebijakan agar sesuai dengan Pedoman GCG Perusahaan. Perbaikan yang berkelanjutan terhadap proses-proses GCG di Perusahaan diupayakan secara khusus oleh Komisi GCG, antara lain dengan mengadakan berbagai seminar dan lokakarya yang bertemakan GCG. Selain melakukan evaluasi berkala terhadap penerapan GCG di Perusahaan, PT Timah juga berupaya untuk melakukan penilaian atas hal tersebut, baik oleh PT Timah sendiri (selfassessment) maupun oleh badan penilai independen.
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
RENCANA PENINGKATAN PENERAPAN GCG
Rencana Peningkatan
Tidak terintegrasinya Dokumen Kebijakan GCG, Kebijakan Penanganan Pelanggaran (whistleblowing mechanism), dan Pedoman Perilaku Perusahaan. Masing-masing entitas tersebut berdiri sendiri-sendiri dengan koordinasi yang terbatas.
Pembentukan Kebijakan Standar Etika Perusahaan yang meliputi Panduan GCG, Panduan Perilaku, Panduan Penanganan Pelaporan Pelanggaran, dan disertai Lembar Komitmen Karyawan dan Pakta Integritas.
Komitmen Perusahaan terhadap Penerapan GCG belum dipublikasikan kepada seluruh pemangku kepentingan.
Pemuatan komitmen tertulis Perusahaan dalam Penerapan GCG di beberapa media massa nasional dan lokal agar diketahui oleh seluruh pemangku kepentingan.
Penilaian (assessment) belum dilakukan secara rutin dan berkala.
Pelaksanaan swa-penilaian (self-assessment) setahun sekali dan penilaian oleh Badan Penilai Independen dilakukan dua tahun sekali, sesuai Peraturan Menteri BUMN No. 01/2011.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kondisi Sekarang
Tabel berikut menggambarkan kondisi yang sedang berlangsung di PT Timah, terkait penerapan GCG di Perusahaan, dan rencana peningkatan yang diupayakan.
189 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Dalam rangka semakin meningkatkan kualitas penerapan praktik-praktik GCG di Perusahaan, PT Timah telah mencanangkan sejumlah rencana peningkatan yang komprehensif untuk dilaksanakan di tahun-tahun mendatang.
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Komitmen, Strategi, dan Anggaran
K
KOMITMEN PERUSAHAAN TERHADAP CSR
LAPORAN TAHUNAN 2011
Dalam upayanya untuk selalu menjadi warga negara korporasi (corporate citizen) teladan, Perusahaan berkomitmen kuat untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat luas dan kualitas lingkungan hidup sebagai sasaran dari tanggung jawab sosialnya. Komitmen Perusahaan tercermin dalam berbagai program layanan masyarakat, kemitraan dan bina lingkungan, serta pengelolaan lingkungan hidup, yang diimplementasikan secara konsisten dari tahun ke tahun.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
190
Landasan tanggung jawab sosial Perusahaan (corporate social responsibility—CSR) adalah Undang-Undang No. 40/2007 Pasal 74 tentang Perusahaan Terbatas. Perusahaan menyadari bahwa mewujudkan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan, tanpa kecuali, adalah bagian integral dari tanggung jawab operasional Perusahaan, yang harus diemban dengan komitmen penuh demi menjamin pertumbuhan jangka panjang Perusahaan.
STRATEGI TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Dalam menjalankan berbagai strategi tanggung jawab sosialnya, Perusahaan berupaya mengedepankan keharmonisan dengan semua pemangku kepentingan. Oleh karena itu, Perusahaan selalu merangkul semua pihak dan mendorong keterlibatan pemerintah (baik pusat maupun daerah) dan masyarakat sekitar melalui program-program CSR-nya. Hal ini dilakukan agar semua pihak dapat merasa memiliki dan bertanggung jawab atas program-program tersebut, yang memang ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan mereka, serta mengatasi masalah sosial di sekitar daerah operasi Perusahaan.
Penyerahan Gedung Fasilitas Pendidikan oleh Perusahaan kepada Universitas Bangka Belitung (UBB) sebagai wujud bantuan sarana pendidikan
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Pengelolaan Lingkungan
Referensi dan Indeks
Ikhtisar mengenai strategi tanggung jawab sosial Perusahaan yang diimplementasikan
melalui tiga bidang utama (ekonomi, sosial, dan lingkungan) adalah sebagai berikut:
Pinjaman modal kerja bergulir Pembekalan pelatihan dan pembinaan Ekonomi
Bantuan promosi dan pemasaran Penyediaan sarana dan fasilitas kerja Pemantauan keberlanjutan usaha
191 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Bantuan sarana pendidikan Bantuan sarana kesehatan dan olahraga Sosial
Bantuan sarana ibadah Bantuan pembangunan rumah layak huni Bantuan bagi korban bencana alam
Lingkungan
Reklamasi lahan pascatambang Penanaman pohon
Rincian dari kegiatan-kegiatan CSR Perusahaan yang utama, beserta anggaran dan realisasinya di tahun 2011, dapat
diperoleh pada Bagian 9 dan 10, yang memaparkan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan secara khusus.
ANGGARAN UNTUK PELAKSANAAN CSR senilai Rp 60,0 miliar, untuk disalurkan ke berbagai sektor. Untuk tahun 2012, Perusahaan menganggarkan dana dengan total nilai Rp 61,2 miliar untuk mendukung strategi tanggung jawab sosialnya.
Sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya CSR untuk tahun 2011, Perusahaan menganggarkan dana sebesar Rp 70,9 miliar untuk pelaksanaan segenap kegiatan CSR-nya. Sepanjang tahun 2011, Perusahaan berhasil merealisasikan 85% dari dana tersebut, yakni
Anggaran dan Realisasi Program PKBL & CSR No.
Jenis Program
1
Kemitraan
2
Bina Lingkungan
3
Realisasi 2010
LAPORAN TAHUNAN 2011
Dalam menetapkan setiap strategi tanggung jawab sosialnya, Perusahaan senantiasa memperhatikan keseimbangan dari tiga aspek yang saling terkait, yakni ekonomi, sosial, dan lingkungan, yang merupakan prasyarat inti menuju usaha yang berkelanjutan. Ketiga aspek tersebut merupakan triple bottom line yang menjadi fokus dari semua strategi Perusahaan dalam rangka mewujudkan visinya sebagai perusahaan pertambangan kelas dunia.
Anggaran 2011
Realisasi 2011
Pencapaian
14.752.500.000
18.000.000.000
22.296.000.000
124%
4.083.339.500
14.000.000.000
6.134.250.000
44%
Program CSR Lain
18.280.986.212
38.896.000.000
31.603.635.593
81%
Jumlah
37.116.825.712
70.896.000.000
60.033.885.593
85%
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Pengadaan Barang dan Jasa
D
LAPORAN TAHUNAN 2011
Dalam melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa, Perusahaan senantiasa mengacu pada Peraturan Menteri BUMN No. PER-05/MBU/2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
192
Direksi Perusahaan menetapkan kebijakan umum dalam pengadaan barang dan jasa dengan berpedoman pada semua peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Kebijakan pengadaan barang dan jasa ini wajib ditinjau ulang secara berkala dengan memperhatikan perubahan lingkungan usaha. Selain itu, Direksi juga menetapkan batasan nilai dan kebijakan pengadaan barang dan jasa yang dilakukan secara swakelola, pembelian langsung, penunjukan langsung, dan melalui lelang. Sistem pengadaan barang dan jasa sepanjang tahun 2011 telah dilaksanakan sesuai prosedur Divisi Pengadaan yang bertempat di Kantor Pusat Perusahaan di Pangkalpinang, dengan mengacu pada peraturan terkait serta praktik-praktik terbaik tingkat internasional dalam hal pengelolaan pasokan. Pengadaan barang dan jasa yang dimaksud di bagian ini tidaklah mencakup pembelian bijih timah dari pemasok bijih timah bagi Perusahaan. Hal-hal mengenai pembelian bijih timah dari pemasok diatur oleh bagian Unit Produksi Darat. Sejak 1 April 2011, kegiatan pengadaan barang dan jasa di Perusahaan mengacu pada Surat Keputusan Direksi No.216/TBK/SK-0000/2011-B1 tentang Ketentuan Pengadaan Barang/Jasa di Lingkungan PT Timah (Persero) Tbk dan Entitas Anak. SK ini mengatur bahwa proses pembelian di PT Timah dilakukan secara terpusat dan dengan sistem elektronik dalam rangka meningkatkan implementasi GCG di Perusahaan. Oleh karena itu, PT Timah sejak 2011 menganut sistem e-Procurement, yakni proses pengadaan barang dan jasa secara elektronik berbasis internet atau web, dengan memanfaatkan infrastruktur teknologi komunikasi dan informasi yang ada. Dengan proses e-Procurement,
proses pengadaan menjadi lebih efektif dan efisien, data pembelian lebih terintegrasi, dan terjadi persaingan yang sehat dan transparan sehingga menjamin terlaksananya prinsip kewajaran. Bagi PT Timah, proses ini menekan biaya pengadaan sekaligus memaksimalkan kualitas yang dapat diperoleh. Sementara itu, para mitra usaha PT Timah juga dapat menempuh proses lelang yang lebih efisien dari segi waktu, tempat, dan juga biaya. Di samping itu, untuk menghindari benturan kepentingan, Perusahaan menjalankan kebijakan pengadaan barang dan jasa yang melarang kerabat Direksi, manajer senior, dan manajer serta anggota keluarganya menjadi pemasok untuk Perusahaan. (4.6) Pada akhir 2011, jumlah mitra usaha untuk pengadaan barang dan jasa Perusahaan mencapai 336 badan usaha, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Tidak ada
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Pengelolaan Lingkungan
pemasok atau mitra usaha yang memiliki hubungan keluarga dengan karyawan Perusahaan. Sebanyak 139 mitra usaha Perusahaan (41% dari total) merupakan mitra usaha lokal, yang berdomisili di Provinsi Bangka Belitung atau Provinsi Kepulauan Riau. Persentase PO (surat pesanan) yang ditujukan kepada mitra usaha mewakili 58% dari seluruh PO yang dikeluarkan oleh Perusahaan di tahun 2011. (EC6) Perusahaan terus menjalin hubungan baik dengan semua mitra usahanya dengan memberikan perlakuan yang adil dan setara kepada semua mitra usaha. Dalam setiap situasi yang melibatkan mitra usahanya, Perusahaan selalu mencari solusi terbaik bagi kedua belah pihak. Dengan demikian, para mitra usaha diharapkan dapat berkontribusi optimal bagi Perusahaan dan membina hubungan jangka panjang dengan Perusahaan.
Komposisi Pemasok & PO Barang dan Jasa (EC6) No
Pemasok
Jumlah Mitra Usaha
Jumlah PO Barang dan Jasa
2011
%
2011
%
2010
%
1
Lokal
139
41%
1.314
58%
1.395
61%
2
Non Lokal
191
57%
948
42%
722
32%
6
2%
21
1%
12
1%
3
Luar Negeri Total
336
Referensi dan Indeks
2.283
2.129
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
193 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan
S
LAPORAN TAHUNAN 2011
Sepanjang tahun 2011, permasalahan hukum yang melibatkan PT Timah Tbk dan anak-anak perusahaannya yang terkait kegiatan bisnis dan operasional Perusahaan adalah: No
Permasalahan Hukum
Pihak Penggugat
Pihak Tergugat
Materi Perkara
Status Perkara
1
PT Agro Makmur Abadi
PT Timah (Persero) Tbk
PT Agro Makmur Abadi (AMA)
Perusahaan menggugat PT AMA atas pelaksanaan usaha perkebunannya di wilayah Kuasa Pertambangan atau IUP PT Timah (Persero) Tbk. Atas penyerobotan wilayah KP ini, PT Timah (Persero) Tbk terpaksa menghentikan kegiatan penambangan timahnya.
Selesai secara damai, dengan kesepakatan tertulis bahwa PT AMA tidak melakukan usaha perkebunan kelapa sawit di wilayah tersebut, dan PT Timah (Persero) Tbk melanjutkan usaha penambangan kembali sesuai KP/ IUP yang dimilikinya tanpa tuntutan apapun dari PT AMA.
2
Masalah dengan Shin Young Resources Co Ltd
Shin Young Resources Co Ltd. (SYR)
PT Timah (Persero) Tbk
PT Timah Investasi Mineral gagal melakukan penyerahan batubara ke SYR, akibat PT Sumber Mega Energi dan PT Agung Mukti Utama Wijaya sebagai mitra/pemasok batubara ke PT Timah Investasi Mineral melakukan wanprestasi penyerahan batubara.
Proses negosiasi dengan SYR dan rencana proses hukum ke Arbitrase Singapura
3
Gugatan oleh PT Rebinmas Jaya
PT Rebinmas Jaya (RJ)
PT Timah (Persero) Tbk
Pada wilayah KP/IUP PT Timah (Persero) Tbk yang sudah terlebih dahulu ada, diterbitkan Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan sawit atas nama PT RJ. J mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Tanjung Pandan dengan hasil gugatannya ditolak, kemudian melakukan banding ke Pengadilan Tinggi dengan hasil gugatannya diterima. PT Timah (Persero) Tbk kemudian mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.
PT Timah (Persero) Tbk dimenangkan oleh Mahkamah Agung.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
194
Pengelolaan Lingkungan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Permasalahan Hukum
Pihak Penggugat
Pihak Tergugat
Materi Perkara
Status Perkara
4
Gugatan terhadap Indelberg Trading & Services Pte Ltd
PT Timah (Persero) Tbk
Indelberg Trading & Services Pte Ltd (Indelberg)
PT Timah (Persero) Tbk menggugat Indelberg untuk memenuhi kewajiban pembayaran atas pembelian 400 mton balok timah.
Indelberg telah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Singapura. PT Timah akan menempuh jalur hukum dengan mengajukan gugatan Pidana kepada Direksi Indelberg.
5
Permasalahan dengan HGU Sawit PT Sawindo Kencana
PT Timah (Persero) Tbk
PT Sawindo Kencana (SK)
Sengketa lahan (penyerobotan KP) PT Tambang Timah dengan SK, karena pabrik sawit dan kantor lapangan SK telah masuk ke dalam wilayah KP PT Tambang Timah di Kabupaten Bangka Barat.
Telah selesai secara damai melalui musyawarah antara kedua belah pihak dan aparat Pemerintah Daerah setempat.
6
Permasalahan Aset Perusahaan
Permasalahan aset bekas kompleks perumahan Perusahaan di daerah Samak, Manggar, Kabupaten Belitung Timur.
Tidak ada perubahan.
7
Permasalahan Royalti PT Tanjung Alam Jaya
Pemilik pertama (pemilik lama) PT Tanjung Alam Jaya sebelum diakuisisi oleh PT Timah (Persero) Tbk diduga belum membayar royalti oleh Pemerintah.
Menunggu putusan Pemerintah terkait royalti PT Tanjung Alam Jaya sebelum diakuisisi PT Timah (Persero) Tbk cq. PT Timah Investasi Mineral, dan akan dipersiapkan untuk gugatan kepada pemilik pertama.
8
Kasus Pengadaan Pupuk dan Pembibitan (SO2)
Satuan Pengawasan Internal PT Timah (Persero) Tbk menemukan kejanggalan dalam kasus pengadaan pupuk dan pembibitan oleh Sdri. Dessy, Kepala Lingkungan Hidup.
Sedang diproses di Kepolisian Daerah Propinsi Bangka Belitung.
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
No
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
195 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Tidak ada satupun kasus hukum yang diselesaikan pada tahun 2011 yang berdampak signifikan terhadap kondisi keuangan Perusahaan. Dampak dari kasus hukum yang masih dalam proses penyelesaian di pengadilan terhadap kondisi keuangan Perusahaan dijelaskan di bawah ini.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Gugatan terhadap Indelberg Trading & Services Pte Ltd (Kasus No. 4 pada tabel)
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
196
Pada tahun 2009, Timah melakukan transaksi penjualan ke Indelberg dengan total senilai USD 4.585.518. Piutang atas penjualan tersebut belum dilunasi oleh Indelberg sampai dengan masa jatuh temponya. Manajemen telah menyisihkan secara penuh piutang tersebut. Komunikasi dengan pihak Indelberg telah dilakukan oleh Timah namun belum ada hasil yang menguntungkan kedua belah pihak dalam hal penyelesaian piutang tersebut. Sehubungan dengan hal ini, pada tahun 2010, Timah menempuh jalur hukum untuk menyelesaikannya melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI). Dari hasil keputusan BANI yang dimenangkan oleh Timah, majelis hakim arbitrase memerintahkan Indelberg untuk membayar utangnya kepada Timah. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan ini, Indelberg belum memenuhi kewajibannya seperti yang telah diperintahkan oleh BANI. Untuk mempercepat proses penerimaan pembayaran dari Indelberg, selanjutnya Timah pada tanggal 18 Maret 2011, telah melakukan penegakan hukum melalui kerja sama dengan pengadilan tinggi Republik Singapura di mana Indelberg berdomisili. Upaya hukum selanjutnya adalah mengajukan gugatan pailit atas Indelberg. Sidang di Pengadilan Tinggi Singapura pada tanggal 30 September 2011 telah mengeluarkan Court Order for Winding Up atau Putusan Pailit atas Indelberg dan Pengadilan menunjuk seorang OR (Official Receiver) yaitu Kurator yang akan melakukan pemberesan atas Indelberg. Sampai dengan 31 Desember 2011, Perusahaan belum menerima pelunasan piutang atas hasil pailitnya Indelberg dari kurator.
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Permasalahan Royalti PT Tanjung Alam Jaya (Kasus No. 7 pada tabel) Pada tanggal 17 Januari 2005, PT Tanjung Alam Jaya (TAJ), entitas anak, menerima laporan hasil pemeriksaan Tim Optimalisasi Penerimaan Negara mengenai pelaksanaan pembayaran kewajiban TAJ kepada Negara selain pajak untuk tahun 2002 dan 2003. Dalam temuan tersebut dinyatakan bahwa terdapat kekurangan pembayaran denda keterlambatan iuran tetap senilai USD 104 dan royalti sebesar Rp 1.429.557.178. Manajemen TIM sebagai induk perusahaan PT Tanjung Alam Jaya (TAJ) tidak setuju dengan hasil temuan. Manajemen TIM telah melengkapi data pendukung yang dimintakan oleh tim pemeriksa. Berdasarkan Perjanjian Jual Beli Saham, apabila hasil pemeriksaan di atas benar adanya, maka seluruh kewajiban pembayaran atas kekurangan pembayaran tersebut di atas akan menjadi tanggungan pemegang saham lama sehingga tidak berpengaruh pada posisi aset dan liabilitas neto entitas anak dan Perusahaan. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian diterbitkan, keputusan mengenai hal tersebut belum diperoleh. Sementara itu, Perusahaan sedang melakukan persiapan untuk mengajukan gugatan kepada pemilik lama TAJ. Selama tahun 2011, Perusahaan tidak terlibat atau terkait dalam kasus apapun yang berhubungan dengan sengketa lahan dengan penduduk asli/setempat, ataupun melanggar hukum yang terkait dengan praktik antipersaingan, antitrust, ataupun monopoli. (MM6, MM7, SO7) Selama periode pelaporan, Perusahaan tidak pernah dikenai atau diwajibkan membayar denda yang terkait dengan pelanggaran hukum dan peraturan yang berlaku. (SO8)
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
Akses Informasi bagi Pemangku Kepentingan
P
Seluruh Publikasi Perusahaan dapat diakses melalui situs internet PT Timah (Persero) Tbk di www. timah.com dan juga di www.bumn.go.id. Segala pertanyaan yang terkait dengan informasi Perusahaan dapat diajukan ke: (3.4)
Kantor Sekretaris Perusahaan Kantor Perwakilan Timah Jakarta Jl. Medan Merdeka Timur No. 15 Jakarta 10110 Tel. +62 21 344 4011 Fax. +62 21 344 4012 Email:
[email protected]
Keterbukaan informasi merupakan faktor penting untuk memberikan gambaran yang utuh mengenai Perusahaan serta mengungkapkan hal-hal penting untuk pengambilan keputusan bagi pemodal (investor), pemegang saham, perusahaan pengelola dana dan analis keuangan, serta kantor berita.
197 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Semua aktivitas yang berhubungan dengan distribusi informasi dilaksanakan di bawah koordinasi Sekretaris Perusahaan. Perusahaan secara konsisten dan berkala menerbitkan rilis pers, senarai, majalah internal, pameran, dan melaksanakan ekspos publik, pertemuan analis, dan konferensi, baik di dalam maupun di luar negeri.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Perusahaan berkomitmen terhadap prinsip keterbukaan (transparansi) pada publik dan seluruh pemangku kepentingan dalam hal keterbukaan informasi melalui berbagai media dan keterbukaan menurut Peraturan Pasar Modal. Ini sejalan dengan kebijakan kami untuk menciptakan dan mendorong keterbukaan di seluruh lingkup Perusahaan.
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2011
Berbagai laporan yang kami terbitkan tersedia dalam dua bahasa (Indonesia dan Inggris) dan dapat diperoleh secara langsung di kantor Sekretaris Perusahaan atau melalui situs internet Perusahaan (www.timah.com). Akses informasi seputar Perusahaan dapat juga diperoleh melalui berbagai media lain yang difasilitasi Perusahaan, yaitu Portal BUMN dan Kantor Berita Antara (www.antara.com).
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
198
Laporan kinerja atau rilis, laporan keuangan, dan laporan tahunan terpadu dapat diunduh melalui situs internet Perusahaan pada menu Investor Relations. Kami juga menerbitkan laporan kinerja keuangan dalam periode lima tahun terakhir dalam bentuk buku dan leaflet yang dapat dipergunakan sebagai bahan
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
analisis bagi pihak yang berkepentingan. Selain itu, kami senantiasa melaporkan informasi dan fakta material melalui surat kepada Bapepam-LK dan melalui pelaporan elektronik kepada Bursa Efek Indonesia (www. idx.co.id). Keterbukaan informasi kepada berbagai pihak tersebut juga disampaikan secara langsung melalui fasilitas email kepada seluruh pemegang saham, analis, pengelola dana (fund manager dan asset management), serta media yang tergabung dalam milis Investor Relations Perusahaan. Penyampaian tersebut dilakukan secara konsisten pada setiap periode pelaporan.
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
Struktur dan Keterlibatan Pemangku Kepentingan
P
Perusahaan mengambil sikap proaktif dalam melibatkan semua pihak tersebut dalam setiap kegiatannya. Perusahaan menyadari bahwa setiap kelompok pemangku kepentingan memiliki beragam kebutuhan yang harus dipenuhi, sehingga dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan mereka, Perusahaan menempuh sejumlah metode yang berbeda dan disesuaikan dengan sifat alamiah dari setiap kelompok pemangku kepentingan. Upaya untuk memenuhi kebutuhan kelompok pemangku kepentingan didasarkan pada analisis situasi demi situasi yang terjadi, dengan tetap mengacu pada strategi inti dari Perusahaan. Selain itu, Perusahaan juga mendorong terciptanya dialog dan umpan balik selama berinteraksi dengan setiap kelompok dalam kondisi apapun. Saat ini Perusahaan telah mengidentifikasi tujuh kelompok pemangku kepentingan yang strategis, dan telah menerapkan berbagai mekanisme untuk membina hubungan baik dengan masing-masing kelompok pemangku kepentingan dan mendorong partisipasi mereka. Beberapa mekanisme tersebut antara lain rapat umum pemegang saham, program edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, pertemuan berkala dengan pemerintah, ekspos publik, customer gathering, survei kebutuhan masyarakat, employee gathering, serta penyampaian informasi melalui situs internet dan berbagai media.
199 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Dalam menentukan kelompok-kelompok pemangku kepentingan yang strategis, dasar yang digunakan adalah pengelompokan jenis keterlibatan dari pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan bisnis Perusahaan. Pihak-pihak tersebut telah dikategorikan menjadi: (4.15) 1. Pihak-pihak yang secara langsung menerima dampak, baik positif maupun negatif, dari berbagai kegiatan bisnis Perusahaan; 2. Pihak-pihak yang memiliki kepentingan atau pengaruh signifikan terhadap jalannya Perusahaan; dan 3. Pihak-pihak yang memiliki otoritas hukum pada semua tingkatan.
LAPORAN TAHUNAN 2011
PT Timah (Persero) Tbk telah mengidentifikasi sejumlah kelompok pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal, yang memiliki peran sentral dalam Perusahaan. Keterlibatan dari setiap kelompok kepentingan, berikut dengan dampak-dampak potensialnya, telah dievaluasi secara komprehensif oleh Perusahaan, baik pada tingkatan manajemen maupun tingkatan operasional.
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Pemegang Saham M
LAPORAN TAHUNAN 2011
as ya da rak n M at ed Lua s ia
en
m
su
n Ko
PT TIMAH nitas Komu pat Setem
200
Pema sok d an Mitra Kerja
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Pem e Oto rinta rita h da n s Mo Pasa r dal
K ar
an yaw
Rincian mengenai keterlibatan masing-masing kelompok pemangku kepentingan yang strategis disampaikan dalam tabel berikut. (4.14, 4.16, 4.17) Pemangku Kepentingan
Pemegang Saham
Pemasok dan Mitra Kerja
Kepentingan Utama
• Kinerja usaha • Imbal hasil atas investasi • Tata kelola Perusahaan • Manajemen risiko • Strategi bisnis • Prospek masa depan • Keberlanjutan usaha • Manajemen • Kontrak pengadaan dan pengantaran • Pembayaran
Mekanisme Keterlibatan
Frekuensi
Rapat umum pemegang saham
1x setahun
Informasi di situs internet
Sepanjang waktu
Laporan Tahunan
1x setahun
Laporan Kuartalan
3 bulan sekali
Laporan Bulanan
1x sebulan
Paparan Publik
1x setahun
Evaluasi vendor
2x setahun
Supplier gathering
1x setahun
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Karyawan
Konsumen
Komunitas Setempat
Masyarakat Luas dan Media
Pemerintah dan Otoritas Pasar Modal
Kepentingan Utama
Mekanisme Keterlibatan
Referensi dan Indeks
Frekuensi
Employee & family gathering
1x setahun
Buletin internal Stannia
1x sebulan
Penghargaan bagi karyawan
1x setahun
Layanan pengaduan dan pelaporan (whistleblowing)
Sepanjang waktu
Pertemuan formal dengan Ikatan Karyawan Timah
Sewaktu-waktu
Survei kepuasan pelanggan
1x setahun
Layanan pengaduan pelanggan
Sepanjang waktu
Bulan Bakti Timah
1 bulan setahun
201
Program pemberdayaan masyarakat
Sepanjang waktu
Program edukasi dan sosialisasi
3 bulan sekali
Bina lingkungan
Sepanjang waktu
Mitra binaan
Sepanjang waktu
Survei kebutuhan masyarakat
Sepanjang waktu
Dialog
1x sebulan
• Penyampaian informasi secara profesional
Informasi di situs internet
Sepanjang waktu
• Pemberitaan yang akurat dan dapat diandalkan
Partisipasi dalam event dan pameran
Sewaktu-waktu
• Pemanfaatan logam timah dalam kehidupan
Rilis berita dan konferensi pers
Sewaktu-waktu
• Kepatuhan pada peraturan perundang-undangan • Kontribusi terhadap pendapatan negara (pajak) • Penyediaan lapangan kerja • Pembangunan • Pembentukan kebijakan • Akses ke sumber daya alam
Forum BUMN
Sewaktu-waktu
Pertemuan dan rapat ad-hoc
Sewaktu-waktu
Kunjungan lapangan
Sewaktu-waktu
• Keamanan dan kesehatan • Kesejahteraan • Remunerasi dan manfaat kerja • Pengembangan keahlian dan karir • Kesetaraan • Keberlanjutan usaha • Kepatuhan pada aturan ketenagakerjaan
• Kualitas produk yang tinggi • Tanggung jawab produk • Pemenuhan kontrak • Pasokan yang dapat diandalkan • Dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan usaha • Pemberdayaan masyarakat • Ketersediaan lapangan kerja • Dukungan terhadap inisiatif komunitas • Perlindungan lahan dan warisan budaya • Manfaat pascaoperasi • Konsultasi dalam perencanaan usaha
LAPORAN TAHUNAN 2011
Pemangku Kepentingan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Pengelolaan Lingkungan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
202
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Analisis Kinerja Keuangan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Tata Kelola Perusahaan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
203
Karyawan Bagian Aplos Pabrik Peleburan & Pemurnian, Unit Metalurgi, Mentok
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Profil Sumber Daya Manusia di Perusahaan
LAPORAN TAHUNAN 2011
Keberhasilan yang diraih oleh PT Timah (Persero) Tbk merupakan hasil kolaborasi yang kuat antara Perusahaan, masyarakat, dan semua pemangku kepentingan lainnya.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
204
D
Di tahun 2011, PT Timah (Persero) Tbk dan seluruh anak perusahaannya mempekerjakan 6.341 orang karyawan pada berbagai bidang usahanya. Jumlah ini mengalami penurunan dari total karyawan PT Timah (Persero) Tbk tahun 2010 sebanyak 6.821 orang. Sebanyak 273 karyawan baru diterima oleh Perusahaan di tahun 2011, sementara 451 orang karyawan berhenti atau mengundurkan diri karena berbagai alasan. Perusahaan juga memberhentikan 8 orang karyawan secara tidak hormat karena terbukti melakukan pelanggaran tindak pidana atau peraturan Perusahaan. Sebanyak 447 karyawan memasuki masa pensiun. Komposisi Sumber Daya Manusia di PT Timah (Persero) Tbk yang dikelompokkan berdasarkan sejumlah kategori ditampilkan terinci berikut ini. (LA1, LA2, LA13)
Komposisi Tenaga Kerja Perusahaan berdasarkan Jenis Ikatan Kerja Tahun
JENIS IKATAN KERJA
2011
2010
1
Karyawan Tetap (Aktif & MPP)
3.948
4.126
2
Karyawan Kontrak (PKWT)
1.083
580
3
Karyawan Pengalihdayaan (Outsourcing)
1.310
2.115
TOTAL
6.341
6.821
Karyawan Kontrak (PKWT)
Karyawan Kontrak (PKWT)
580
2010 4.126 Karyawan Tetap (Aktif & MPP)
1.083
2011
2.115 Karyawan Pengalihdayaan
3.948 Karyawan Tetap (Aktif & MPP)
1.310 Karyawan Pengalihdayaan
Pengelolaan Lingkungan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Karyawan Unit Metalurgi PT Timah di Mentok, Bangka
Komposisi Karyawan Tetap Perusahaan berdasarkan Jenjang Pendidikan
Sekolah Dasar (SD)
2
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)
3
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)
2011
2010
516
648
375
510
2.332
2.284
4
D1 atau D2
56
58
5
Diploma (D3)
320
287
6
Sarjana (S1)
285
235
7
Magister (S2)
63
67
8
Doktoral (S3) TOTAL 58
D1/D2
1
1
3.948
4.126
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
1
205
Tahun
JENJANG PENDIDIKAN
56 287 D3
D1/D2
235 S1
320 D3
67
285 S1
S2
S3
2.332
SLTA
SLTA
1
S3
648 SD
2010
510 SMP
63 S2
1 2.284
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Tata Kelola Perusahaan
516 SD
2011
375 SMP
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Petugas Laboratorium Bidang Pengendalian dan Evaluasi Produk
Komposisi Karyawan Tetap Perusahaan berdasarkan Jabatan Struktural
206 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
JABATAN 1
ESELON
A
B
C
NE*
2011
2010
Direksi Tbk+PA
0
0
0
0
0
13
13
Senior Manager
3
5
25
7
0
37
35
2
Kepala Bidang
4
31
55
19
0
105
95
3
Kepala Bagian
5
187
135
12
0
334
327
4
Kepala Seksi
6
327
142
0
0
469
462
5
Mandor
7
519
13
0
0
532
483
6
Karyawan Pelaksana
NE
0
0
0
1.146
1.146
1.403
1.069
370
38
1.146
2.636
2.818
TOTAL * NE = Non Eselon
Komposisi Manajemen Senior Perusahaan Berdasarkan Kelompok Usia dan Jenis Kelamin 2010 Direksi (Tbk dan PA)
Jumlah 13
Jenis Kelamin Laki-laki 13
Umur
Perempuan 0
<30
30-50 0
6
>50 7
Senior Manager
35
32
3
0
19
16
Kepala Bidang
95
89
6
6
30
59
Kepala Bagian
327
307
20
29
105
193
Kepala Seksi
462
452
10
30
123
309
483
479
4
48
176
259
Karyawan Pelaksana
Mandor
1.403
1.337
66
631
559
213
Jumlah (orang)
2.818
2.709
109
744
1.018
1.056
2011
Jumlah
Pengelolaan Lingkungan
Jenis Kelamin Laki-laki
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Referensi dan Indeks
Umur
Perempuan
<30
30-50
>50
Direksi (Tbk dan PA)
13
13
0
0
4
9
Senior Manager
37
34
3
0
22
15
Kepala Bidang
105
97
8
4
39
62
Kepala Bagian
334
306
28
46
117
171
Kepala Seksi
469
449
20
52
148
269
Mandor
532
527
5
104
215
213
Karyawan Pelaksana
1.146
1.101
45
568
447
131
Jumlah (orang)
2.636
2.527
109
774
992
870
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Tata Kelola Perusahaan
Jumlah Karyawan berdasarkan kelompok umur, wilayah operasi, dan jenis kelamin (LA2) Umur (Tahun)
2011
Berhenti
Perputaran (%)
1
<= 25
361
350
1
0%
2
25 – 30
817
900
9
1%
3
31 – 35
442
562
2
0%
4
36 – 40
258
283
0
0%
5
41 – 45
222
218
1
0%
6
46 - 50
362
290
1
0%
7
>= 51
1.664
1.345
437
32%
TOTAL
4.126
3.948
451
11%
No
Wilayah
2010
JUMLAH KARYAWAN BERDASARKAN WILAYAH OPERASI 2010-2011
2011
Jumlah
Jumlah
3.001
2.867
380
13%
Belitung
75
92
12
13%
3
Jakarta
72
90
3
3%
4
Kundur
978
899
56
6%
4.126
3.948
451
11%
1
Bangka
2
No
TOTAL
1
Laki-laki
2
Perempuan
Berhenti
Perputaran (%) 3.001 2.867 2011 2010
Wilayah
TOTAL
2010
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
No
207
2010
2011 Berhenti
899
Jumlah
Jumlah
3.888
3.704
443
12%
238
244
8
3%
4.126
3.948
451
11%
978
Perputaran (%) 92 Bangka
75
Belitung
90
72
Jakarta
Kundur
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Strategi dan Kebijakan Sumber Daya Manusia
K
LAPORAN TAHUNAN 2011
KESETARAAN DAN HUBUNGAN TENAGA KERJA
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
208
Kesetaraan dalam pemberian dan pelaksanaan pekerjaan di setiap operasi Perusahaan selalu Perusahaan utamakan. Tidak ditemukan satupun bentuk diskriminasi, perlakuan tidak manusiawi, kerja paksa, intimidasi, atau pelecehan apapun yang terjadi di lingkungan Perusahaan yang ditoleransi. Semua karyawan dari berbagai latar belakang dan identitas ras, golongan, agama, gender, dan afiliasi politik memiliki kedudukan yang sejajar, serta berhak mendapatkan perlakuan setara dalam pekerjaan dan pengembangan karir mereka. (LA13) Oleh karena itu, selama periode pelaporan, tidak terjadi tindakan diskriminasi atau yang sejenisnya di dalam pemberian atau pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh ataupun terjadi di Perusahaan. (HR4) Pendidikan terakhir setingkat SLTA merupakan syarat minimum bagi calon karyawan PT Timah. Dengan demikian, proses peningkatan kualitas tenaga kerja secara keseluruhan dan berkelanjutan dapat lebih efektif. Perusahaan membuka kesempatan kerja seluas-luasnya bagi siapapun yang mau bekerja di Perusahaan, tanpa membedakan latar belakang ras, golongan, agama, gender atau afiliasi politik.
PENERIMAAN KARYAWAN Proses penerimaan karyawan dan segala prosedurnya di PT Timah berlangsung berdasarkan pengawasan Direktorat Sumber Daya Manusia dan Umum.
Untuk melakukan penerimaan karyawan, Perusahaan bekerjasama dengan Kementerian dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan berbagai universitas di Indonesia untuk mendapatkan akses yang lebih luas ke angkatan kerja yang berkualitas tinggi. Di tahun 2011, demi meningkatkan kualitas tenaga kerja Perusahaan, dilakukan beberapa perubahan Ketentuan Kepegawaian sesuai SK Dir No: 666/Tbk/SK-000/2011-58 tanggal 4 Juli 2011, yaitu mengenai penerimaan tenaga kerja, pengangkatan karyawan, penempatan karyawan, kenaikan tunjangan jabatan/golongan, dan delegasi wewenang. Jika sebelumnya di tahun 2010 Perusahaan mengandalkan dua strategi yang dilakukan secara simultan, yakni membuka jalur cepat bagi mahasiswa beberapa perguruan tinggi negeri yang memenuhi syarat dan menyelenggarakan road show serta mengikuti bursa kerja di lingkungan kampus, di tahun 2011 proses rekrutmen dilakukan melalui kontrak tenaga kerja—Perjanjian
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Parade karyawan pada Peringatan Hari Gernas K3
Kerja Waktu Tertentu (PKWT)—atau melalui pemilihan calon karyawan yang harus lulus saat ujian penerimaan calon karyawan oleh Panitia Penerimaan Calon Karyawan yang ditetapkan dengan SK Direksi.
bagi karyawan baru atau yang kurang berpengalaman dan melakukan kaderisasi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan potensi karyawan semaksimal mungkin, terutama di bidang kepemimpinan dan profesionalisme kerja.
Sementara itu, para pensiunan yang ahli dan berpengalaman dikontrak kembali oleh Perusahaan untuk menjadi mentor
PENYERAPAN TENAGA KERJA LOKAL Untuk meningkatkan proses produksi Perusahaan, PT Timah melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas karyawan Perusahaan, sebagai salah satu modal usaha. Hal ini dilakukan dengan cara memperkuat penyerapan tenaga kerja lokal, yang didefinisikan sebagai tenaga kerja yang berasal dari wilayah operasional Perusahaan, yaitu Propinsi Bangka Belitung dan Kepulauan
Karimun dan Kundur di Propinsi Kepulauan Riau. Dalam proses penyerapan tenaga kerja lokal ini, Perusahaan akan bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat untuk melakukan proses penerimaan karyawan (rekrutmen).
Perusahaan yakin bahwa optimalisasi penyerapan tenaga kerja lokal dapat meningkatkan pendapatan daerah di wilayah operasional Perusahaan, yang berujung kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. Pada tahun 2011, jumlah tenaga kerja lokal yang menjadi karyawan tetap di Perusahaan
adalah 2.988 orang. Jumlah tersebut mewakili 76% dari total seluruh karyawan tetap
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
209 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Perusahaan. Per 31 Desember 2011, sebanyak 13 orang yang memegang jabatan di jajaran manajemen senior Perusahaan (dengan kriteria minimal Eselon 3) merupakan tenaga
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
kerja lokal. Jumlah ini mewakili 26% dari total 50 karyawan yang menjabat di tingkat manajemen senior. (EC7)
LAPORAN TAHUNAN 2011
KERJA PAKSA DAN PEKERJA ANAK
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
210
Kasus kerja paksa atau pengaduan dari karyawan atas perlakuan atau tindakan intimidatif Perusahaan sama sekali tidak terjadi di tahun 2011. Hal ini karena Perusahaan berkomitmen untuk menjalankan berbagai peraturan, perjanjian atau undangundang terkait pelarangan kerja paksa di sebuah Perusahaan. Ini jelas ditunjukkan oleh Perusahaan dengan menaruh perhatian yang cermat di berbagai tindakan operasionalnya. (HR7)
Sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Kerja Bersama Pasal 9, usia minimum tenaga kerja yang dapat diterima sebagai karyawan adalah 18 tahun. Perusahaan tidak pernah menerima dan mempekerjakan tenaga kerja di bawah umur selama tahun 2011 dan juga tahun-tahun sebelumnya. (HR6)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Peningkatan kualitas proses produksi juga terkait erat dengan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan (K3)sebagai salah satu aset penting Perusahaan. Hal ini semakin diperkuat dengan bidang operasional
Perusahaan sebagai industri pertambangan, yang mempunyai tingkat risiko relatif tinggi dibandingkan bidang industri lainnya. Untuk itulah Perusahaan membuat pedoman terkait hal ini dalam Visi dan Misi K3.
Visi K3 Perusahaan adalah “Mewujudkan tenaga kerja yang sehat, selamat, produktif, mandiri, efektif, dan efisien dalam segala aspek aktivitas Perusahaan.” Sementara itu, misi K3 Perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Terbentuknya kebijakan K3 dan diterapkannya sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3); 2. Peningkatan dukungan kebijakan dan Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; 3. Peningkatan derajat kesehatan tenaga kerja; 4. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM dalam bidang K3;
5. Peningkatan pengujian, pelayanan teknis, dan informasi dalam bidang K3; 6. Peningkatan kualitas dan kuantitas penerapan SMK3 sesuai kebijakan K3 Perusahaan; 7. Peningkatan analisis, pengkajian, dan rekayasa teknologi K3; serta 8. Internalisasi budaya K3 oleh seluruh karyawan dan manajemen Perusahaan.
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
SERIKAT PEKERJA
IKT juga telah terdaftar di Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia dan di Dinas Tenaga Kerja Pemerintah Kota Pangkalpinang.
Selama tahun 2011, posisi Ketua Umum IKT dijabat oleh Wirtsa Firdaus, yang kembali dilantik pada bulan Juni, seusai menyelesaikan masa jabatan sebelumnya. Perusahaan berharap bahwa IKT dapat terus memberikan kontribusi maksimal berupa saran dan kritik bagi peningkatan kinerja Perusahaan dan fungsi IKT sebagai sarana komunikasi antara pihak manajemen Perusahaan dan karyawan pun dapat lebih baik lagi.
PERJANJIAN KERJA BERSAMA
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) merupakan sebuah cara yang digunakan Perusahaan agar dapat membina hubungan yang baik, harmonis, dan tentram dengan seluruh karyawannya. Perjanjian ini akan diperbarui secara berkala oleh Perusahaan dan Ikatan Karyawan Timah (IKT) sesuai dengan pemahaman mengenai hak dan kewajiban masing-masing pihak. Perjanjian Kerja Bersama yang berlaku per 31 Desember 2011 adalah PKB yang ditandatangani oleh kedua belah pihak di Jakarta pada tanggal 10 Agustus 2010. PKB tersebut berlaku untuk periode 10 Agustus 2010 hingga 9 Agustus 2012. PKB 2010-2012 ini telah disahkan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia pada 28 September 2010. (HR5) Sepanjang tahun 2011, semua karyawan PT Timah terikat oleh Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang dibuat oleh Perusahaan dan Ikatan Karyawan Timah (IKT). (LA4) Beberapa tujuan dalam pembuatan PKB adalah untuk memastikan pemberian gaji dan
tunjangan yang pantas, mewujudkan budaya kerja dan sikap kerja yang baik, menetapkan prosedur pemecahan masalah dengan cepat dan tepat, serta memastikan bahwa seluruh aspek ketenagakerjaan di lingkungan PT Timah menaati segala peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Semua hal tersebut dilakukan demi mewujudkan suasana kerja yang nyaman bagi semua pihak di dalamnya. Perusahaan di bawah Bidang Hubungan Industrial Perusahaan sepanjang tahun 2011 melakukan sosialisasi karyawan mengenai pemahaman isi PKB agar semua karyawan dapat memahami lebih mendalam tentang PKB ini.
211 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Bentuk-bentuk dukungan Perusahaan bagi IKT adalah bantuan dana untuk melakukan kegiatan IKT, izin penggunaan fasilitas Perusahaan oleh IKT, dispensasi bagi karyawan pengurus IKT untuk melaksanakan urusanurusan IKT pada jam kerja, dan pelibatan IKT dalam penyelenggaraan kegiatan sosial Perusahaan.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Pada tahun 1999 karyawan PT Timah mendirikan sebuah serikat pekerja yang diberi nama Ikatan Karyawan Timah (IKT) sebagai sebuah wadah untuk menampung aspirasi seluruh karyawan PT Timah dan anak perusahaannya, yang sepenuhnya didukung oleh Perusahaan.
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Hak karyawan untuk mendapatkan kesetaraan perlakuan dalam hal penerapan peraturan dan ketentuan yang berlaku di Perusahaan, seperti perubahan operasional perusahaan, diatur secara spesifik dalam Perjanjian Kerja Bersama
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Pasal 12. Setiap pemberitahuan diatur dan disampaikan oleh pihak manajemen Perusahaan melalui Surat Edaran atau Surat Keputusan Direksi. (LA5)
LAPORAN TAHUNAN 2011
REMUNERASI DAN TUNJANGAN PEKERJAAN (LA3)
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
212
Kebijakan Perusahaan dalam sistem remunerasi adalah memberikan gaji atau imbalan kerja sesuai dengan pangkat, golongan gaji pokok, dan eselon jabatan masing-masing karyawan, dengan mempertimbangkan norma kepantasan dan kesadaran bahwa setiap karyawan perlu menjalani kehidupan yang layak.
laju inflasi dan indeks konsumen, agar selalu kompetitif dan menarik bagi karyawan.
Penetapan pangkat dan golongan gaji pokok karyawan didasarkan pada pendidikan, masa kerja, dan jabatan masing-masing karyawan, dan ditentukan oleh Surat Keputusan Direksi No. 1480 Tahun 2011. Secara berkala, nilai gaji ini disesuaikan dengan indikator-indikator relevan dari perspektif ekonomi, meliputi
Selain mendapatkan gaji pokok yang sesuai status dan bidang kerjanya, karyawan tetap Perusahaan juga mendapatkan berbagai imbalan atau tunjangan pekerjaan lainnya, baik secara rutin maupun sewaktu-waktu, yang meliputi:
Asuransi & Perlindungan
Karyawan yang berprestasi secara khusus dapat diberikan kenaikan pangkat dan golongan gaji kategori istimewa, yang sifatnya sewaktu-waktu dan diatur berdasarkan Surat Keputusan Direksi.
Fasilitas
Imbalan
Tunjangan
Kecelakaan kerja
Kerohanian
Uang lembur
Jabatan
Kesehatan
Seragam kerja
Uang detasering
Operasional
Jiwa
Perumahan
Bonus
Cuti
Jaminan hari tua
Perjalanan dinas
Penghargaan atas prestasi
Hari raya
Dana pensiun
Kredit lunak kendaraan bermotor/rumah
Premi produksi
Pajak penghasilan
Santunan kedukaan
Program Pinjaman Anak Mandiri (PPAM)
Insentif produksi
Kesehatan Belajar Listrik & air
Masing-masing jenis imbalan dan tunjangan pekerjaan untuk karyawan tetap diatur secara terinci di dalam Perjanjian Kerja Bersama. Sementara itu, bagi karyawan kontrak (PKWT) dan karyawan outsourcing, Perusahaan tidak menyediakan jaminan hari tua, fasilitas kredit lunak, fasilitas perumahan tunjangan listrik dan air, asuransi jiwa, tunjangan cuti, serta dana pensiun.
Khusus bagi karyawan perempuan, Perusahaan menyediakan fasilitas cuti melahirkan, dan pada tahun 2011 sebanyak 24 karyawan perempuan mengambil cuti tersebut. Seluruhnya telah kembali bekerja di Perusahaan seperti sedia kala, sehingga tidak ada karyawan yang memutuskan untuk berhenti bekerja setelah masa cuti melahirkan mereka berakhir. (LA15)
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
Praktik dan Prinsip Ketenagakerjaan, Kesejahteraan, dan HAM
H
Untuk meningkatkan kesadaran penegakan HAM di dalam lingkungan Perusahaan baik secara internal maupun dalam interaksinya dengan pihak-pihak eksternal, sepanjang tahun 2011 Perusahaan telah menyelenggarakan berbagai pelatihan mengenai kebijakan dan prosedur yang terkait dengan HAM untuk diterapkan melalui kegiatan-kegiatan organisasi, yang diikuti oleh sejumlah karyawan Perusahaan dari berbagai tingkatan. Dalam rangka memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai HAM dalam diri karyawannya, maka Perusahaan telah mengadakan Pelatihan Bela Negara dengan muatan HAM pada tahun 2011. Pelatihan Bela Negara ini berdurasi 8 jam per hari selama 21 hari untuk setiap gelombang. Pelatihan Bela Negara tahun 2011 diikuti oleh 539 orang atau sebanyak 11% dari total karyawan, yang terdiri dari tenaga pengamanan, tenaga tambang dan KIP, serta para manajer dan manajer senior. Total jam pelatihan karyawan, khusus untuk Pelatihan Bela Negara, adalah 90.552 jam. (HR3) Secara khusus, personel penjaga keamanan Perusahaan juga diberikan pelatihan mengenai kebijakan dan prosedur yang terkait dengan HAM agar dalam melakukan pengamanan di lingkungan Pekerjaan, mereka dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka dengan berlandaskan pada penegakan HAM. Personel penjaga keamanan Perusahaan yang berjumlah 993 orang telah mengikuti pelatihan minimal 1 kali setiap tahun. Sebelum mulai bekerja, setiap tenaga pengamanan harus mengikuti pelatihan dari Polda untuk mendapatkan sertifikat Satpam (Pelatihan Gardatama). Selain Polda, Perusahaan juga menunjuk Kopassus sebagai pihak ketiga untuk melaksanakan pelatihan bagi pekerja keamanan Perusahaan dengan sistem yang standar dan pelatihan internal. Perusahaan menggunakan instruktur yang kompeten di bidangnya untuk memastikan sistem pelatihannya terstandardisasi dan sesuai SOP. (HR8) Pentingnya penegakan HAM oleh Perusahaan dan juga para pemasok dan mitra tambang Perusahaan tercermin dari adanya klausul spesifik mengenai HAM dalam perjanjian investasi dan kerjasama antara Perusahaan dengan pihak ketiga yang dilakukan oleh Perusahaan di tahun 2011. (HR1) Sejak tahun 2010, Perusahaan telah menerapkan kebijakan yang terkait proses pengawasan dan penyaringan terhadap para kontraktor dan pemasok bagi Perusahaan dalam aspek-aspek yang berhubungan dengan HAM dalam lingkungan kerja mereka. (HR2)
213 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
PT Timah berkomitmen kuat dalam hal penegakan Hak Asasi Manusia (HAM) di seluruh aspek di lingkungan Perusahaan. Berbagai pertimbangan yang berkaitan dengan HAM turut mendasari pengambilan keputusan dan pelaksanaan kegiatan Perusahaan yang berlaku di wilayah operasional Perusahaan, yaitu di Indonesia dan Inggris. Dari kedua negara tersebut, tidak pernah sekalipun Perusahaan mengalami gangguan akibat masalah HAM dalam melakukan kegiatan operasionalnya. (HR10)
LAPORAN TAHUNAN 2011
HAK ASASI MANUSIA
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
214
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Mahasiswa Politeknik Manufaktur Timah yang sedang melakukan Praktik Kerja di Balai Karya Perusahaan
Sepanjang tahun 2011, tidak ada satu kasus pelanggaran hak-hak penduduk asli yang terjadi di wilayah operasional Perusahaan dan Perusahaan berkomitmen untuk terus mempertahankan hal ini hingga masa-masa mendatang. (HR9)
Mengenai keluhan mengenai Perusahaan yang berasal dari pihak internal dan eksternal juga tidak dialami oleh Perusahaan di tahun 2011. Jika pun terdapat keluhan mengenai masalah HAM maka Perusahaan mengambil langkah musyarah mufakat yang mengedepankan sisi kekeluargaan sehingga keluhan tersebut tidak perlu diperluas hingga ke kantor pusat. (HR11)
Jumlah Tenaga Pengamanan – 2011 (HR8) No.
Jenis Ikatan Kerja
Jumlah (orang)
%
Latar Belakang
Jumlah (orang)
%
1
Tetap (Organik)
148
15%
Sipil
213
22%
2
PKWT
86
9%
Eks TNI/Polri
21
2%
3
Pengalihdayaan
759
76%
Perusahaan Pengamanan
TOTAL
993
100%
759
76%
993
100%
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Sebagai aset penting Perusahaan, karyawan PT Timah diberikan jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang diperjelas dalam Perjanjian Kerja Bersama di Bab IX Pasal 46 dan 47. Sejak Februari 2011, kebijakan baru dari K3LH diterapkan agar keselamatan kerja karyawan dapat lebih dimaksimalkan. (LA9) Pasal 46 dalam PKB mengatur kewajiban Perusahaan untuk menyediakan perlengkapan
alat pelindung diri kepada semua karyawan sesuai kondisi kerja dan potensi bahaya pada lingkungan kerja masing-masing. Selain itu, karyawan juga dapat menolak untuk bekerja apabila alat pelindung diri tidak disediakan baginya oleh Perusahaan. Selain itu, Perusahaan juga harus membina karyawan secara berkelanjutan untuk memperdalam pemahaman mengenai aspek
keselamatan kerja dan mewajibkan setiap karyawan untuk mematuhi semua peraturan yang berkaitan dengan norma keselamatan dan kesehatan kerja. Sedangkan di Pasal 47 PKB, Perusahaan berkewajiban untuk memeriksa kesehatan karyawan secara berkala dan juga khusus, serta harus menyediakan fasilitas kesehatan lainnya yang penting bagi karyawan. Agar semua peraturan tersebut berjalan sebaik mungkin, Perusahaan membuat sebuah badan khusus yang bertugas memberikan masukan dan saran mengenai
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
aspek-aspek kesehatan kerja karyawan dan lingkungan kerja, yaitu Majelis Penguji Kesehatan (MPK) yang beranggotakan sedikitnya 3 orang dokter yang ditunjuk oleh Perusahaan. MPK berfungsi untuk membantu menguji kesehatan fisik dan psikis bagi calon karyawan dan karyawan Perusahaan. (LA6) Oleh karena itulah, Perusahaan membuat beberapa kegiatan pemeriksaan kesehatan karyawan, calon karyawan dan personil bantuan pengamanan sepanjang tahun 2011, sesuai Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 555.K/26/M.PE/1995.
Pemeriksaan Kesehatan Berkala (PKB) Karyawan PT Timah (Persero) Tbk Tahun 2011 No
Unit Kerja
Jumlah Karyawan yang Diperiksa
1
PLTD Baturusa
40
2
Wilayah Jebus (Bangka Induk)
46
3
Wilayah Proda Bangka Induk
116
4
Wilayah Proda Basel
86
5
UTD Kantor Pusat
23
6
Wilayah Produksi Belitung
88
7
Keteknikan dan Sarana
Total Salah satu kegiatan untuk mensosialisasikan tentang keselamatan dan keamanan kerja karyawan maka diadakanlah kegiatan safety talks antara Perusahaan dengan pekerja dari pihak ketiga di lingkungan pertambangan Perusahaan. Dalam kegiatan ini, Perusahaan menjelaskan dan menegaskan pentingnya penggunaan alat proteksi diri (APD) untuk menjamin terlaksananya proses kerja yang aman dan sehat bagi setiap karyawan. Selain itu, kegiatan ini juga membahas prosedurprosedur operasi standar yang harus selalu
Referensi dan Indeks
277 676 diperhatikan dalam rangka menghindari terjadinya kecelakaan kerja atau hal-hal lainnya yang tidak diinginkan ataupun tidak terduga. Perusahaan juga membuat Pos Darurat Medik yang terdapat di daerah operasional Perusahaan untuk melayani karyawan yang membutuhkan bantuan dalam hal kesehatan dan pengobatan. Jumlah hari kerja yang hilang akibat karyawan yang cuti karena sakit di tahun 2011 mencapai 1.770 hari. (LA7)
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
215 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Jumlah Kunjungan Karyawan di Darurat Medik Tahun 2011 No
Unit Kerja
Jumlah
1
Kantor Pusat
2
Unit Laut Bangka
2.426
100
3
Unit Metalurgi
2.017
4
Permis dan Penganak
1.030
LAPORAN TAHUNAN 2011
Jumlah
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
216
Sejak tahun 2010, Perusahaan telah menerapkan Sistem Informasi Kesehatan (Siska) yang menghubungkan data medis karyawan dengan beberapa rumah sakit rujukan, sehingga memudahkan proses penyimpanan rekam medis yang jelas dan terinci untuk mencegah terjadinya pengobatan ganda yang berulang. Perusahaan juga telah menerapkan modul Penyusunan Sistem Program Kerja, yang mempermudah Perusahaan mengetahui riwayat kesehatan dan penyakit yang pernah
5.573
atau sedang diderita oleh setiap karyawan, sehingga mempercepat pengambilan keputusan. Dalam menghadapi kejadian darurat, Perusahaan memiliki perangkat Sistem Kesiagaan dan Tanggap Darurat (SKTD) yang berfungsi mempersiapkan karyawan dan pihak manajemen untuk menghadapi dan mengatasi kejadian-kejadian darurat yang mungkin muncul di lingkup kerja Perusahaan secara bijak dan terkendali.
Selain melalui safety talks dan komite keselamatan, SKTD disosialisasikan dalam bentuk safety patrol dan drill test. Sepanjang tahun 2011, Perusahaan mengadakan beberapa kali drill test dan safety patrol. Hasilnya menunjukkan bahwa seluruh jajaran karyawan Perusahaan siap dan siaga dalam menghadapi kejadian luar biasa atau darurat, sesuai kapasitasnya masing-masing. PEMANTAUAN DAN PENGENDALIAN RISIKO KESEHATAN (LA8) Bagi Perusahaan, kesehatan karyawan merupakan hal penting bagi kinerja Perusahaan. Untuk itulah Perusahaan selalu mengadakan berbagai kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran karyawan agar dapat mengurangi risiko kesehatan dan penyakit berat atau berbahaya
yang berpotensi menyerang mereka sehingga tidak mengganggu kinerja Perusahaan. Beberapa program pemantauan dan pengendalian risiko kesehatan yang telah dilakukan Perusahaan di tahun 2011 antara lain:
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Karyawan K3LH dengan seragam Satuan Keselamatan
1. Program Pengukuran dan Pengendalian Faktor Bahaya Potensial No. 1
2
3
Wilayah
Sasaran 2011
Pencapaian 2011
Unit Laut Bangka
Kapal Keruk
2 kali
1 kali
Kapal Isap Produksi
2 kali
1 kali
Unit Keteknikan dan Sarana
PLTD Baturusa
2 kali
2 kali
Balai Karya
2 kali
2 kali
Wilasi Belitung
2 kali
1 kali
4
Unit Metalurgi
2 kali
2 kali
5
Unit Timah Kundur
2 kali
1 kali
Keterangan: * Faktor-faktor bahaya yang diukur adalah faktor fisis (kebisingan, pencahayaan, iklim kerja) dan faktor kimiawi (gas detektor). ** Tidak tercapainya sebagian sasaran disebabkan oleh kurangnya tenaga kerja, alat pengukuran yang belum dikalibrasi dan sarana/prasarana di lapangan yang kurang menunjang.
Pemantauan Lingkungan Kerja Hasil Pemantauan No
Lokasi
1
Asrama Perintis
2
Asrama Penganak
3
Asrama Sungailiat
Bersih
Saran Kurang Bersih
Cukup Bersih √ √
√
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Pengelolaan Lingkungan
Pembersihan saluran air untuk mencegah penyebaran malaria
217 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hasil Pemantauan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
218
No
Lokasi
4
Asrama Belinyu
5
Base camp Tambang Besar
6
Lingkungan Kerja KK/KIP
√
7
Lingkungan Kerja Tambang Besar
√
Bersih
Analisis Kinerja Keuangan
Saran Kurang Bersih
Cukup Bersih √ √
Penambahan tempat sampah dan penegakan budaya membuang sampah pada tempatnya
2. Pengendalian Penyakit Menular a. Pengasapan (Fogging) Kegiatan 3 kali dalam setahun atau apabila ada KLB maka dilakukan secara insidentil. Fogging dilaksanakan di seluruh daerah operasional perusahaan (Rumah Dinas, Perkantoran, Perbengkelan, Asrama, Base camp). b. Penyemprotan Residu (Spraying) Kegiatan 3 kali dalam setahun, dilaksanakan di seluruh daerah
operasional perusahaan terutama asrama, bedeng dan base camp karyawan di daerah operasional. c. Abatisasi Kegiatan pembagian/penaburan abate (larvasida) untuk memberantas jentik nyamuk yang bersarang di air. Dilakukan 2 kali dalam setahun (6 bulan sekali).
No. Lokasi
Fogging
Spraying
Abatisasi
1
Rumah Dinas (Pangkalpinang, Sungailiat, Belinyu, Mentok, Toboali)
3 kali
-
2 kali
2
Asrama KK/KIP (Sungailiat, Belinyu, Penganak/Jebus, Permis, Mentok)
3 kali
3 kali
2 kali
3
Perbengkelan dan Gudang (Sungailiat, Belinyu, Mentok)
3 kali
-
-
4
Perkantoran (Mentok, Pangkalpinang, Sungailiat, Belinyu, Toboali)
3 kali
-
-
5
Camp Tambang Besar (Belinyu, Toboali)
3 kali
3 kali
2 kali
6
Mess (Pangkalpinang, Mentok)
3 kali
-
2 kali
Keterangan: Penyakit menular yang dikendalikan adalah penyakit-penyakit yang disebarkan oleh nyamuk, termasuk malaria, demam berdarah dan Cikungunya.
Pengelolaan Lingkungan
3. Pemantauan Asupan Gizi dan Makanan Dilakukan pemantauan tentang aspek-aspek berikut: • Pengolahan makanan di asrama • Sanitasi dapur asrama • Penyimpanan dan penyajian makanan • Kesesuaian makanan dengan kebutuhan kalori • Perhitungan gizi dan kalori yang dibutuhkan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
4. Pemantauan Kebersihan Lingkungan Kerja Dilakukan di asrama-asrama Perusahaan di Permis, Penganak, Padang Siput, Sungailiat, dan Belinyu; base camp dan lingkungan kerja Tambang Besar; serta lingkungan Kapal Keruk dan Kapal Isap Produksi.
KECELAKAAN KERJA
Seluruh pihak yang mengalami kecelakaan kerja berjenis kelamin laki-laki, dan kelima orang yang meninggal dunia akibat insiden fatal pada tahun 2011 merupakan karyawan
mitra tambang, bukan karyawan Perusahaan sendiri. (LA7) Setiap kecelakaan yang terjadi selalu membawa pelajaran bagi Perusahaan di masa mendatang agar dapat memahami risikorisiko potensial dalam lingkungan kerja. Untuk itulah, Perusahaan melakukan pengetatan penerapan peraturan K3 demi mencapai sasaran Perusahaan yaitu kecelakaan nihil (zero accident) di semua lini dari tahun ke tahun sehingga kasus kematian atau kecelakaan dalam bentuk apapun dapat terhindari.
219 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Pada tahun 2011 telah terjadi 10 kasus kecelakaan kerja yang sangat Perusahaan sesalkan. Dari 10 kasus kecelakaan tersebut, 2 kasus tergolong kecelakaan yang menyebabkan luka ringan, 3 kasus tergolong kecelakaan yang menimbulkan luka berat, dan 5 sisanya merupakan fatalitas yang disebabkan dua insiden, masing-masing satu di tambang darat dan satu di KIP.
Kasus Kecelakaan Karyawan dan Mitra PT Timah di Tahun 2011 (LA7) Kecelakaan Ringan No
Unit Kerja
1
Unit Laut Bangka
0
2
Unit Timah Kundur
0
3
Unit Metalurgi
Bulan
Mei
Jumlah
1
Jam Kerja Hilang
Kecelakaan Berat Bulan
Jumlah
Meninggal Dunia
Jam Kerja Hilang
Bulan
0 Jan 24
2
Jumlah
Jam Kerja Hilang
Total Jam Kerja Hilang
0 224
0
0
224
0
24
4
Wilasi I
0
0
5
Wilasi II
0
0
Okt
4
24.000
24.000
6
Wilasi III
0
0
Sep
1
6.000
6.000
7
Keteknikan & Sarana dan PT Timah Industri
Jan
1 2
36
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Tata Kelola Perusahaan
Jul
1 3
0
44
0
80
5
30.328
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Jumlah Kasus Kecelakaan Kerja di Perusahaan (2010-2011) No.
Kategori
2011
2010
1
Luka Ringan
2
4
2
Luka Berat
3
3
3
Meninggal Dunia
5
3
LAPORAN TAHUNAN 2011
PELANGGARAN KERJA (LA7)
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
220
PT Timah mempunyai kebijakan untuk menangani proses pelanggaran kerja yang dilakukan karyawan untuk memverifikasi hal tersebut. Karyawan yang terbukti melanggar peraturan Perusahaan sesuai peraturan ketenagakerjaan yang berlaku di Perusahaan, kemudian menerima teguran tertulis dan hukuman jabatan setimpal atas pelanggaran yang dilakukan. Di tahun 2011 dijumpai 18 kasus pelanggaran kerja yang dilakukan oleh 18 orang karyawan. Sebagai akibatnya, 8 orang karyawan
diberhentikan secara tidak hormat dan 10 orang diberikan surat teguran tertulis. Sebanyak 11 pelanggaran (61%) adalah mangkir (tidak masuk kerja tanpa izin), dengan jumlah hari kerja yang hilang sebanyak 242 hari kerja, bertambah 29% dari tahun 2010. Sementara itu sepanjang tahun 2011 tercatat sebanyak 269 karyawan yang absen di Unit Metalurgi Mentok, dengan total hari kerja yang hilang akibat tindakan tersebut mencapai 502 hari kerja. (LA7)
Pelanggaran Kerja 2011 (LA7) No.
Jenis Pelanggaran
Jumlah Kasus
1.
Mangkir (tidak masuk kerja tanpa izin)
2.
Kelalaian yang berakibat kerugian pada Perusahaan
3
3.
Tindak pidana pencurian
2
4.
Penyalahgunaan wewenang
1
5.
Tindak pidana penyalahgunaan narkotika
1
TOTAL
Tidak terjadi satupun kasus pemogokan kerja secara massal atas alasan apapun di lingkungan Perusahaan sepanjang tahun 2011. Hal ini menunjukkan keberhasilan Perusahaan dalam menampung aspirasi dan keluh kesah karyawan dan selalu berupaya menyelesaikan persoalan yang mereka hadapi secara kekeluargaan. (MM4)
11
18
Untuk menciptakan kondisi kerja sebaik mungkin, Perusahaan menerapkan serangkaian kebijakan yang mengatur tentang pelanggaran kerja karyawan. Setiap pelanggaran kerja akan Perusahaan selidiki lebih lanjut sebelum akhirnya ditindak tegas sesuai peraturan yang telah dijelaskan dan disepakati oleh semua karyawan tetap Perusahaan dalam Perjanjian Kerja Bersama.
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
Survei Opini Karyawan 2011 diikuti oleh 544 karyawan, mewakili 14% dari total karyawan tetap Perusahaan. Responden mewakili 92% dari total 589 karyawan dari seluruh wilayah operasional Perusahaan yang diundang untuk mengisi survei. Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan, masa kerja, dan eselon telah merefleksikan komposisi karyawan tetap Perusahaan secara keseluruhan.
Indeks keterlibatan karyawan pada tahun 2011 memperoleh nilai 3,02, menunjukkan keterikatan dan loyalitas karyawan PT Timah yang sangat tinggi, dengan dimensi “kerja sama tim” memperoleh nilai tertinggi. Indeks ini secara umum berkorelasi positif dengan masa kerja, pendidikan, dan eselon responden. Kejelasan visi dan pemahaman akan harapan Perusahaan merupakan dua kekuatan utama yang dihargai oleh karyawan. Indeks kepuasan karyawan pada tahun 2011 memperoleh nilai 3,08, yang menunjukkan bahwa kepuasan karyawan PT Timah sangat tinggi dan bahwa langkah-langkah perbaikan yang dilakukan manajemen ditanggapi positif oleh karyawan. Beberapa aspek terkait ketenagakerjaan yang dapat ditingkatkan di tahun-tahun berikutnya, menurut hasil survei ini, adalah
kebijakan promosi dan rencana suksesi, remunerasi, evaluasi kinerja, serta pelatihan dan pengembangan kompetensi. Survei Opini Karyawan ini akan kembali diselenggarakan di tahun-tahun selanjutnya untuk semakin menyempurnakan kebijakan dan praktik-praktik ketenagakerjaan di dalam lingkungan PT Timah.
221 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Pada tahun 2011, untuk kedua kalinya dalam dua tahun berturut-turut, Bidang Hubungan Industrial Perusahaan menyelenggarakan Survei Opini Karyawan dalam rangka mengukur tingkat kepuasan karyawan terhadap pengelolaan sumber daya manusia oleh Perusahaan. Hasil survei tersebut kemudian dijadikan pedoman oleh Perusahaan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan sumber daya manusia di PT Timah.
LAPORAN TAHUNAN 2011
SURVEI OPINI KARYAWAN
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
222
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Karyawan berprestasi yang menerima penghargaan dari Perusahaan di tahun 2011
EVALUASI KINERJA (LA12) Sumber daya manusia di Perusahaan adalah suatu bentuk modal Perusahaan yang perlu diapresiasi dan dievaluasi berdasarkan standardisasi tertentu yang juga perlu dilakukan berbagai kegiatan untuk peningkatan kualitasnya.
Oleh karena itu, Perusahaan melakukan evaluasi kinerja dengan sistem penilaian kinerja yang objektif dan terpadu. Sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Kerja Bersama Pasal 51.
Setiap tahun Perusahaan melakukan dua jenis evaluasi kinerja di Perusahaan, yaitu Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan berbasis Kompetensi untuk semua karyawan tetap dan Penilaian Kinerja berbasis Key Performance Indicators (KPI) untuk semua Satuan Kerja. Setiap karyawan yang memenuhi syaratsyarat yang telah ditentukan oleh Perusahaan berhak mendapatkan beberapa kategori penghargaan secara simbolis atas jasa, prestasi, atau inovasi tertentu yang telah diberikan kepada Perusahaan atau telah memberikan manfaat yang berarti bagi Perusahaan.
Penilaian tersebut merupakan tanggung jawab atasan langsung dari setiap karyawan yang sedang dinilai, dan ditetapkan hasilnya melalui Surat Keputusan Direksi.
Kenaikan golongan kerja secara reguler bagi setiap karyawan dilakukan setiap 4 tahun sekali. Dalam kasus-kasus istimewa, kenaikan golongan kerja dapat dipercepat.
Tujuan diadakannya penilaian tersebut, selain untuk mengukur kinerja karyawan dalam menjalankan tugasnya, adalah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan karyawan untuk mendasari pengembangan karir, promosi atau perubahan jabatan, serta penyesuaian remunerasi yang tepat bagi karyawan tersebut.
Karyawan yang pensiun dengan usia 56 tahun secara langsung mendapatkan Penghargaan Purna Bhakti atas jasa yang telah diberikan selama bekerja di Perusahaan.
Evaluasi kinerja berbasis pemenuhan KPI di tahun 2011 dilakukan terhadap seluruh karyawan tetap Perusahaan yang jumlahnya 3.948 orang (100%).
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Tata Kelola Perusahaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
Daftar Penghargaan yang Diberikan kepada Karyawan Tahun 2011
Satya Bakti XV Tahun
9
Satya Bakti XXV Tahun
4
Satya Bakti XXX Tahun
126
Purna Bhakti
414
PENINGKATAN KOMPETENSI KARYAWAN ke karyawan baru dapat berlangsung secara optimal. Dengan demikian, karyawan baru dapat memiliki tingkat pengetahuan yang memadai dan menjamin kelancaran kegiatan operasional.
Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas operasional Perusahaan. Perusahaan mengadakan beberapa program pendidikan dan pelatihan untuk para karyawannya minimal satu kali dalam periode satu tahun. Sekitar 40% karyawan tetap Perusahaan pada tahun 2011 telah berusia di atas 50 tahun, dan dengan demikian mendekati masa pensiun mereka. Untuk mengatasi tantangan ini, Perusahaan merekrut kembali para pensiunan sebagai mentor sehingga proses transfer keahlian dan pengetahuan dari karyawan lama yang lebih berpengalaman
Selama tahun 2011, seluruh program pendidikan atau pelatihan karyawan diikuti oleh total peserta 4.754 karyawan, dengan total jam pelatihan sebanyak 152.128 jam. Perhitungan tersebut menggunakan asumsi bahwa satu program pelatihan rata-rata memakan waktu empat hari atau 32 jam. Total biaya pelatihan karyawan untuk tahun 2011 mencapai Rp 22,17 miliar, atau 30% lebih tinggi daripada Rp 17,05 miliar di tahun 2010.
Rata-rata jumlah jam pelatihan yang diikuti oleh setiap karyawan PT Timah di tahun 2011 adalah 30,2 jam/karyawan, atau mendekati 4 hari pelatihan. Nilai ini 26% lebih tinggi daripada sasaran pelatihan SDM untuk tahun 2011, yaitu 1 hari penuh atau 24 jam pelatihan untuk setiap karyawan. (LA10) Jumlah Karyawan Peserta Pelatihan berdasarkan Kategori Pelatihan (LA10) No.
Kategori Pelatihan
1
Kursus/ Sertifikasi
2
Teknis
3
Manajerial
4
Kepemimpinan Total
Rencana 2011
Realisasi 2011
Pencapaian
Realisasi 2010
+/-
500
481
96%
394
22%
2.100
2.817
134%
1.854
52%
500
649
130%
377
72%
1000
807
81%
1.234
-35%
4.100
4.754
116%
3.859
23%
LAPORAN TAHUNAN 2011
Jumlah Karyawan Penerima
223 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Penghargaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
LAPORAN TAHUNAN 2011
Empat jenis program pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan Perusahaan adalah Kursus/Sertifikasi, Teknis, Manajerial, dan Kepemimpinan. Di tahun 2011, lebih banyak diadakan pelatihan teknis daripada tahun 2010, memperlihatkan upaya Perusahaan untuk meningkatkan kualitas teknis karyawan agar lebih profesional dan berkualitas.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
224
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Dari semua jenis pendidikan dan pelatihan Perusahaan ini, diharapkan misi Perusahaan untuk membangun sumber daya manusia yang kompeten dan memiliki integritas, kreativitas, dan nilai-nilai positif dapat tercapai. Begitu pula dengan visi Perusahaan, yaitu menjadi perusahaan pertambangan kelas dunia dan pemimpin pasar timah global.
KESEJAHTERAAN KARYAWAN PT Timah meyakini bahwa kesejahteraan karyawan merupakan sebuah tujuan yang perlu untuk dicapai agar para karyawan Perusahaan merasa terayomi selama bekerja di Perusahaan. Hal inilah yang melandasi Perusahaan untuk menerapkan sistem remunerasi yang berstandar kelayakan, dan nilainya disesuaikan dari waktu ke waktu berdasarkan pertimbangan ekonomis. Perusahaan menetapkan upah kerja minimum untuk tahun 2011 sebesar Rp 1.806.250 per bulan. Dengan asumsi rata-rata jam kerja per bulan adalah 173 jam, upah tersebut setara dengan Rp 10.400/jam. Upah kerja minimum ini berlaku di wilayah operasional utama Perusahaan yaitu di Provinsi Bangka Belitung dan Kepulauan Riau.
Bangka Belitung tahun 2011 sebesar Rp 1.024.000, dan 61% lebih tinggi daripada UMP Kepulauan Riau sebesar Rp 1.120.000. Standar gaji pokok minimum Perusahaan ini tidak dinaikkan secara teratur setiap tahun, melainkan dikelola secara berkala sesuai kebijakan yang berlaku. Pada tahun 2011, upah kerja minimum di Perusahaan naik 29% dari Rp 1.400.000 menjadi Rp 1.806.250. Kenaikan ini sekaligus mencerminkan kenaikan rata-rata upah kerja karyawan Perusahaan pada seluruh jenjang. (EC5) Dalam menetapkan besaran gaji pokok karyawan (termasuk upah minimum) untuk semua jabatan di Perusahaan, Perusahaan tidak membeda-bedakan perlakuan terhadap karyawan laki-laki ataupun karyawan perempuan. (LA14)
Jumlah ini mencapai 75% lebih tinggi daripada Upah Minimum Provinsi (UMP)
Rasio Gaji Pokok Karyawan Perusahaan berdasarkan Eselon Tahun 2011 Gaji Terendah untuk Karyawan
Gaji Tertinggi untuk Karyawan
Rasio
Non-eselon
Non-eselon
1:3
Eselon 7
Eselon 7
1:3
Eselon 6
Eselon 6
1:4
Eselon 5
Eselon 5
1:4
Eselon 4
Eselon 4
1:3
Eselon 3
Eselon 3
1:2
Non-eselon
Eselon 3
1:9
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Tata Kelola Perusahaan
Pengelolaan Lingkungan
Atas kebijakan-kebijakan yang mendukung peningkatan kesejahteraan karyawan, pada Desember 2011 PT Timah mendapatkan penghargaan dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Referensi dan Indeks
sebagai Peserta Jamsostek Terbaik – Tertib Administrasi Kepesertaan dan Tepat Waktu Pembayaran Iuran untuk periode 2010-2011.
Masa pensiun ini juga diberikan kepada karyawan yang tidak lagi mampu bekerja di Perusahaan pada jabatan apapun karena kecelakaan kerja berdasarkan rekomendasi MPK (terlepas dari usia ataupun masa kerjanya) atau karena alasan kesehatan lainnya dengan masa kerja minimal 10 tahun dan berdasarkan rekomendasi MPK.
berkala atau nilai tunai sekaligus, uang Purna Bhakti, dan uang lainnya sesuai ketentuan. Pembayaran ini umumnya didanai melalui pembayaran kepada perusahaan asuransi dan pengelola dana. Sepanjang tahun 2011, sebanyak 416 karyawan Perusahaan memasuki masa pensiun, 5 karyawan memilih untuk pensiun atas permintaan sendiri, sedangkan sebanyak 22 karyawan meninggal dunia. Sehingga total jumlah karyawan yang meninggalkan Perusahaan di tahun 2011 adalah sebanyak 443 orang. Jumlah ini merepresentasikan 98% dari total 451 karyawan yang meninggalkan Perusahaan di tahun 2011, dan 11% dari total tenaga kerja Perusahaan per akhir 2011.
Dalam hal ini, Perusahaan akan memberikan uang pensiun bulanan berupa pembayaran
Rekapitulasi Daftar Karyawan yang Berhenti Tahun 2011 Alasan Berhenti Pensiun Atas Permintaan Sendiri Meninggal Dunia Pemberhentian Secara Tidak Hormat Total
Jumlah Karyawan
Persentase
416
92%
5
1%
22
5%
8
2%
451
100%
225 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama antara Perusahaan dengan IKT, batas usia pensiun karyawan adalah 56 tahun, dimana perjanjian ini akan berlaku jika saat penerimaan kerja karyawan baru berusia antara 18 sampai 40 tahun, membayar iuran pensiun atau jaminan hari tua selama menjadi karyawan, dan berusia sekurang-kurangnya 56 tahun dan telah bekerja di Perusahaan sekurangkurangnya 16 tahun.
LAPORAN TAHUNAN 2011
PERSIAPAN PENSIUN & JAMINAN HARI TUA
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2011
Selain program pensiun iuran pasti yang telah diselenggarakan oleh Perusahaan sejak 1996 untuk seluruh karyawan tetapnya, Perusahaan juga menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti yang pendanaannya ditanggung sepenuhnya oleh Perusahaan. Pada tahun 2011, total dana pensiun yang dibayarkan adalah Rp 89,67 miliar, sesuai dengan ketentuan UU No. 13 Tahun 2003.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
226
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
pada kelompok usia di atas 40 tahun belum mampu membayarkan dana pensiun seluruh pensiunan Perusahaan secara menyeluruh, sebagaimana disyaratkan oleh UU No. 13 Tahun 2003. Akan tetapi Perusahaan berkomitmen untuk membayarkan kekurangannya hingga program JHT benarbenar telah dianggap memadai untuk membiayai seluruh pensiunan.
Program JHT yang baru dibentuk pada saat profil SDM Perusahaan telah terkonsentrasi
Dari total dana pensiun yang dikeluarkan di tahun 2011, yang berasal dari Jaminan Hari Tua (JHT) adalah sebesar Rp 68,6 miliar, sementara Rp 21,07 miliar kekurangannya dibayarkan oleh Perusahaan. Program Jaminan Hari Tua karyawan PT Timah (Persero) Tbk dikelola oleh tiga perusahaan asuransi yang tak saling terkait, sehingga risiko penurunan nilainya tidak terkonsentrasi. Di luar program Jamsostek, untuk menjamin kesejahteraan karyawan setelah pensiun, Perusahaan mengambil 5% dari gaji bersih karyawan dan menambahkan 15,5% untuk disimpan sebagai Jaminan Hari Tua. Kebijakan ini diwajibkan dan berlaku bagi semua karyawan tetap di seluruh daerah operasional Perusahaan dan diatur dalam PKB. (EC3) Perusahaan menyadari bahwa masa pensiun akan membawa banyak perubahan besar dalam rutinitas dan kehidupan setiap karyawan. Oleh karena itu, untuk
mempersiapkan karyawan yang akan memasuki masa pensiun, Perusahaan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang memberikan pembekalan bagi mereka di masa bebas tugas. Ini merupakan bagian dari Masa Persiapan Pensiun, supaya mereka siap ketika tidak lagi bekerja sebagai karyawan dan mampu mengembangkan usaha atau menunjang kelangsungan hidupnya secara mandiri. Perusahaan menunjuk Satuan Kerja Pusdiklat sebagai pelaksana kegiatan ini. (LA11)
Perusahaan menyadari bahwa untuk memasuki masa pensiun, karyawan perlu untuk dipersiapkan mentalnya mengingat bahwa sudah lamanya masa pengabdiannya kepada Perusahaan. Untuk itulah Perusahaan mengadakan berbagai pelatihan keterampilan dan kewirausahaan untuk menumbuhkan semangat wirausaha mereka.
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
kemitraan Perusahaan agar mereka dapat mengembangkan usahanya. Program kemitraan ini dapat dibaca lebih lanjut di bagian berikutnya.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Bagi para pensiunan yang telah memiliki kegiatan wirausahanya sendiri, Perusahaan menawarkan kesempatan untuk menerima bantuan dana melalui program
Pengelolaan Lingkungan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
227
Karyawan Balai Karya di Sungailiat, Bangka
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Pemberdayaan Masyarakat
E
LANDASAN DAN CAKUPAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (SO1)
LAPORAN TAHUNAN 2011
PT Timah sebagai BUMN berkewajiban untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pemberdayaan ekonomi. Komitmen tersebut diperkuat dengan Keputusan Menteri BUMN No. PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
228
Pemberdayaan juga dilandasi pemahaman bahwa kegiatan operasional Perusahaan berdampak bagi kehidupan masyarakat di sekitarnya. Oleh karena itu, sepanjang tahun 2011, Perusahaan melakukan beberapa kegiatan CSR dengan berfokus pada menggali lebih dalam potensi khas Bangka Belitung yang dapat dikembangkan demi kesejahteraan masyarakat, seperti tenun cual, kopiah resam, dan pembudidayaan rumput laut yang bekerja sama dengan Dinas UKM Provinsi dan direncanakan akan dilanjutkan ke tahun 2012. Di samping itu, di tahun 2011 Perusahaan juga menjadi koordinator untuk program khusus yang diadakan oleh Kementerian BUMN, seperti kegiatan pasar murah sebagai salah satu dari program kegiatan BUMN Peduli untuk pengentasan kemiskinan. Program pasar murah ini dilaksanakan sebanyak empat kali dalam setahun (menjelang Bulan Puasa, Hari Raya Lebaran, Natal dan Tahun Baru). Dalam kegiatan ini, Perusahaan mensubsidi 30% bahan-bahan pokok seperti beras, gula pasir dan minyak goreng. Distribusi hasil pasar murah ini dilakukan PT Timah bekerja sama dengan aparat desa setempat.
Di tahun 2012, Perusahaan berkomitmen untuk mengembangkan penentuan jumlah bantuan CSR secara otomatis dan proporsional, dengan menggunakan scoring system agar kegiatan CSR PT Timah dapat berjalan lebih maksimal dan menjangkau lebih banyak lagi kebutuhan masyarakat setempat. Perusahaan juga akan terus berpegang teguh pada prinsip tidak memberikan bantuan uang secara langsung kepada masyarakat. Hingga tahun 2011, jumlah tenaga kerja lokal yang diserap oleh Perusahaan mencapai lebih dari 22.000 orang. Sehingga semakin jelas alasan Perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah operasionalisasi Perusahaan yang akan berdampak pula bagi kemajuan ekonomi daerah. (EC9)
Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Perusahaan terwujud dalam tiga program yaitu Program Kemitraan, Program Bina Lingkungan, dan Bantuan Sosial. Dalam kegiatan tersebut, Perusahaan menjalin koordinasi dengan Pemerintah Daerah agar program-program tersebut dapat berjalan secara berkelanjutan, tepat sasaran, dan berpedoman pada prinsip kehati-hatian. Perusahaan menempatkan masyarakat sebagai mitra kerja agar dapat terlibat secara proaktif dan memberikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dengan mengindahkan hakhak asasi manusia dan keberagaman. Tindakan tersebut dilakukan Perusahaan dengan dilandasi itikad yang baik, memberi dampak positif, dan berkelanjutan.
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Tata Kelola Perusahaan
Pengelolaan Lingkungan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Referensi dan Indeks
Untuk menjadi Mitra Binaan, badan usaha tersebut haruslah dimiliki oleh Warga Negara Indonesia, memiliki kekayaan bersih maksimal Rp 200 juta, membukukan penjualan tahunan maksimal Rp 1 miliar, telah melakukan kegiatan usahanya setidaknya selama satu tahun, dan juga belum memiliki persyaratan akses ke perbankan.
Dalam Program Kemitraan ini, Perusahaan menganggarkan penyisihan sebesar satu hingga tiga persen dari laba setelah pajak yang diperoleh PT Timah, sesuai dengan yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Selain itu, pengembalian pinjaman dari Mitra Binaan, hasil bunga pinjaman, bunga deposito, dan jasa giro juga menjadi sumber
pendanaan. Nilai ini terus bertambah dari tahun ke tahun, sejalan dengan semakin baiknya kinerja keuangan Perusahaan.
Pencapaian Penyaluran Dana Program Kemitraan Wilayah
Rencana Alokasi (juta Rp)
Realisasi 2011 Jumlah Mitra Binaan
Nilai (juta Rp)
Pencapaian (%)
Kota Pangkalpinang
3.060
137
4.874,5
159
Kabupaten Bangka
1.800
73
2.246,5
125
Kabupaten Bangka Barat
1.080
37
1.641
152
Kabupaten Bangka Tengah
3.240
118
3.946
122
Kabupaten Bangka Selatan
4.140
193
5.122,5
124
Kabupaten Belitung
1.440
20
740
51
Kabupaten Belitung Timur
1.080
39
1.083
100
Kabupaten Karimun Kundur
1.080
71
2.012
186
540
11
279,5
52
00
3
85
94
360
8
260
72
Dabo Singkep DKI Jakarta Kota Bandung DI Yogyakarta Total
90
1
6
7
18.000
711
22.296
124
229 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Program kemitraan merupakan sebuah bentuk usaha Perusahaan agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah operasional Perusahaan. Hal ini terjalin antara Perusahaan dengan para pengelola usaha kecil dan koperasi di wilayah operasional Perusahaan, yang disebut sebagai Mitra Binaan PT Timah.
LAPORAN TAHUNAN 2011
PROGRAM KEMITRAAN
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Dampak Sosial dari Kegiatan Perusahaan (SO9, SO10)
Reklamasi dan penanaman pohon di lokasi lain
Rencana penutupan tambang & refungsionalisasi lahan
Menempatkan tenaga pengamanan
Zona hijau berkurang
Pilihan mata pencaharian terbatas
Tercipta kolong, sarang nyamuk
LAPORAN TAHUNAN 2011 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
230
Risiko celaka
Penyalahgunaan wilayah pertambangan
Konversi Lahan
Tambang Darat
Penambangan Liar
Konsumsi Sumber Daya
PT Timah Tbk Krisis sumber daya air
Unit Metalurgi
Krisis listrik
Menggunakan sumber air bervariasi
Memproduksi listrik sendiri (PLTD)
Keterangan bagan
Jenis operasi Tambang Darat
Dampak aktual (potensial)
Tindakan Konversi Lahan
Melibatkan
Menyebabkan
Zona hijau berkurang
Penanggulanga
an / Pencegahan
Pengelolaan Lingkungan
Membina kemitraan, menyediakan lapangan kerja
Informasi Perusahaan
Penghidupan nelayan terganggu
Operasi Dekat Pesisir
Tambang Lepas Pantai
Limbah
Kesehatan terganggu
Reklamasi dan penanaman pohon di lokasi lain
Referensi dan Indeks
“Go Offshore, Go Deeper”
Penegakan hukum masyarakat kurang
Menerapkan prosedur penanganan limbah sesuai standar dan aturan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Lokasi operasional/penampungan jauh dari pemukiman
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
231 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
232
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Syaifudin, pengusaha udang di Bangka Selatan, merupakan salah satu Mitra Binaan PT Timah
Perusahaan menganggarkan dana Rp 18 miliar untuk pembiayaan Program Kemitraan tahun 2011. Dalam pelaksanaannya, Perusahaan berhasil menyalurkan dana sebesar lebih dari Rp 22 miliar, atau 124% dari sasaran awal tahunnya. Nilai ini mengalami peningkatan lebih dari 51% dari total penyaluran dana untuk Program Kemitraan tahun 2010, yaitu Rp 14,75 miliar. Untuk memastikan keberlanjutan dari Program Kemitraan ini, maka Perusahaan perlu menghitung tingkat kolektibilitas pengembalian pinjaman. Tingkat kolektibilitas yang tinggi menunjukkan bahwa kinerja dan keberlanjutan program ini terjamin. Kenaikan tingkat kolektibilitas Program Kemitraan kembali berhasil dicatat oleh Perusahaan pada tahun 2011, mencapai 66,50% dari 50,67% di tahun 2010. Perusahaan juga menghitung tingkat efektivitas penyaluran dananya melalui Program Kemitraan ini, sesuai dengan Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/ MBU/2002 Lampiran II.13/18. Efektivitas penyaluran dana, yang merupakan rasio dari jumlah dana tersalurkan dan jumlah dana yang tersedia dalam kurun waktu 1 tahun, mencapai 61,50% di tahun 2011. Nilai ini menunjukkan peningkatan signifikan dari
pencapaian tahun 2010 yang hanya 49,89%. Hal ini mencerminkan bahwa Perusahaan semakin baik dalam menyalurkan dana yang tersedia kepada masyarakat yang dapat memanfaatkannya. Dalam rangka memperluas penyebaran informasi di masyarakat mengenai ketersediaan dana pinjaman ini, Perusahaan terus menggiatkan program sosialisasi berbagai kemudahan dalam memperoleh bantuan dana pinjaman dari Perusahaan, termasuk memasang iklan di media cetak, bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, serta menjangkau para pelaku industri kecil hingga ke tingkat desa. Dana Program Kemitraan sebesar Rp 22,3 miliar disalurkan oleh PT Timah kepada 711 Mitra Binaan yang tersebar di 12 wilayah di mana Perusahaan beroperasi, yang sebagian besar berada di Kepulauan Bangka Belitung. Usaha yang dijalankan oleh 711 Mitra Binaan tersebut mencakup sektor perdagangan, industri, jasa, pertanian, perikanan, peternakan, dan koperasi. Sebanyak lebih dari 74% dari total Mitra Binaan bergerak di sektor perdagangan, menyerap sekitar 72% dari total dana yang disalurkan melalui Program Kemitraan tahun 2011.
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Kain tenun cual merupakan produk mitra binaan dan kerajinan asli penduduk Pulau Bangka
Jumlah Mitra Binaan dan Penyaluran Dana per Sektor Usaha Anggaran 2011 No
Sektor Usaha
Mitra Binaan
Nilai (juta Rp)
Realisasi 2011 Mitra Binaan
Realisasi 2010
Nilai (juta Rp)
Mitra Binaan
Nilai (juta Rp)
Pencapaian (%)
1
Industri
220
1.620
64
2.087,5
52
1.217
129
2
Perdagangan
420
11.700
527
16.154
438
10.515
138
3
Pertanian
4
180
2
40
2
50
22
4
Peternakan
4
90
3
85
-
-
94
5
Perikanan
6
Jasa
7
Sektor Lainnya dan Koperasi TOTAL
4
180
3
70
7
87
39
140
3.510
108
3.599,5
89
2.453,5
103
8
720
4
260
6
430
36
800
18.000
711
22.296
594 14.752,5
124
Jangka waktu pinjaman yang Perusahaan salurkan melalui Program Kemitraan pada umumnya adalah dua tahun, dengan masa tenggang untuk pembayaran angsuran selama dua bulan. Selain penyaluran dana pinjaman dan pengembalian pinjaman, kegiatan lainnya yang tercakup dalam Program Kemitraan meliputi pelatihan kewirausahaan, promosi produk, pendampingan, pembinaan dan pemantauan Mitra Binaan, penjadwalan ulang
piutang, penyediaan sarana, serta penyusunan Laporan Kegiatan Program Kemitraan secara berkala. Pada tahun 2011, Perusahaan mengadakan sejumlah kegiatan pelatihan wirausaha, melibatkan total 50 Mitra Binaan PT Timah. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman tentang manajemen dalam pengelolaan UMKM.
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Pengelolaan Lingkungan
233 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Tata Kelola Perusahaan
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
234
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Pengrajin cinderamata dari pewter, campuran logam dengan bahan baku utama timah
PROGRAM BINA LINGKUNGAN Selain Program Kemitraan, Perusahaan juga membuat Program Bina Lingkungan sebagai wujud komitmen Perusahaan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasional Perusahaan. Program Bina Lingkungan ini meliputi beberapa bidang utama yaitu pendidikan, pelatihan dan magang, penghijauan, pertanian, peternakan dan perikanan, serta pengolahan limbah. (EC8)
Perusahaan menyisihkan pendapatan Perusahaan sebesar satu hingga tiga persen dari laba setelah pajak yang diperoleh PT Timah, sebagaimana ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk penyelenggaran Program Bina Lingkungan. Untuk tahun 2011, alokasi dana untuk Program Bina Lingkungan adalah Rp 14 miliar.
Di tahun 2011 beberapa kegiatan dalam Program Bina Lingkungan yang dilakukan Perusahaan adalah pembangunan 2 unit gedung kuliah untuk Universitas Bangka Belitung dan 1 unit gedung Sekolah Menengah Kesehatan di Pangkalpinang.
Selain itu, Perusahaan juga berpartisipasi untuk memberikan bantuan kepada komunitas berupa pembangunan infrastruktur
tempat ibadah (masjid) di lokasi operasional Perusahaan. (EC8, EC9)
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Tata Kelola Perusahaan
Pengelolaan Lingkungan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Referensi dan Indeks
Pencapaian Penyaluran Dana Program Bina Lingkungan Wilayah
Rencana Alokasi
Realisasi 2011
Pencapaian (%)
1
Pangkalpinang
1.400.000.000
906.000.000
65
2
Bangka
2.100.000.000
1.052.000.000
50
3
Bangka Barat
2.100.000.000
775.000.000
37
4
Bangka Tengah
2.100.000.000
367.800.000
18
5
Bangka Selatan
2.100.000.000
595.000.000
28
6
Belitung
1.260.000.000
502.250.000
40
7
Belitung Timur
1.260.000.000
430.200.000
34
8
Karimun Kundur
1.400.000.000
827.000.000
59
9
Dabo Singkep
-
245.000.000
-
10
Jabodetabek
-
314.000.000
-
11
Sosial
-
120.000.000
-
TOTAL
14.000.000.000
6.134.250.000
44
LAPORAN TAHUNAN 2011
No.
Oleh karena itu, dalam upaya Perusahaan memperbaiki kondisi pendidikan di negara ini, melalui dana Program Bina Lingkungan, Perusahaan mencoba memenuhi kebutuhan biaya dan sarana pendidikan bagi siswa dan siswi berprestasi di Sekolah Menengah Umum Kelas Unggulan di wilayah operasional Perusahaan. Sementara itu, di bidang pelatihan dan magang, Perusahaan menyediakan biaya dan sarana bagi kaum muda yang putus sekolah untuk mengikuti pelatihan di bidang pengelasan, permesinan, kelistrikan, industri pewter, dan bidang lainnya, yang dirasakan dapat bermanfaat bagi mereka. Setelah menempuh pelatihan dan masa magang di
industri yang mereka tekuni, mereka dapat mengembangkan kemampuannya sendiri dan berkarir dengan lebih mandiri. Perusahaan turut menggiatkan sektor pertanian masyarakat dengan membantu mereka melakukan penanaman sayur-mayur, buah-buahan, dan tanaman produktif pada lahan tidur atau lahan bekas tambang. Di sektor peternakan dan perikanan, bersama masyarakat Perusahaan melakukan proyek percontohan penggemukan sapi, peternakan itik, serta penebaran dan pengolahan bibit ikan. Dalam bidang pelestarian lingkungan, Perusahaan bekerja sama dengan Yayasan Green Babel untuk melaksanakan proyekproyek percontohan pemberdayaan lahan tidur, reklamasi lahan bekas tambang, dan rehabilitasi lahan-lahan yang kritis. Perusahaan juga mencoba menjalankan proyek pembuatan kompos dan biogas untuk memanfaatkan bahan-bahan yang umumnya dianggap sebagai limbah. Penjelasan lebih lanjut mengenai proyek-proyek pelestarian lingkungan yang Perusahaan lakukan dapat dibaca di Bagian 10.6 dari Laporan ini.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
235 Perusahaan memahami pentingnya keberlangsungan pendidikan yang berkualitas dalam membentuk mental dan mengasah kemampuan generasi penerus bangsa untuk menghadapi persaingan di masa mendatang. Perusahaan juga menyadari sepenuhnya bahwa kondisi pendidikan di Indonesia belumlah berada pada tingkat yang optimal, baik dari segi ketersediaan bagi rakyat banyak maupun dari segi kualitasnya.
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Penyaluran Dana Program Bina Lingkungan per Tujuan Penggunaan
LAPORAN TAHUNAN 2011
No.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
236
Tujuan
1
Bencana Alam/Sosial/ BUMN Peduli
2
Pendidikan dan Pelatihan
3
Peningkatan Kesehatan Masyarakat
4
Rencana Alokasi 2011
Realisasi 2011
Realisasi 2010
Pencapaian (%)
560.000.000
120.000.000
1.063.823.500
22
1.680.000.000
1.855.750.000
897.868.000
111
700.000.000
-
2.500.000
-
Sarana dan Prasarana Umum
8.400.000.000
358.000.000
443.805.000
5
5
Sarana Ibadah
2.100.000.000
3.800.500.000
1.665.343.000
181
6
Bantuan Pelestarian Alam
560.000.000
-
10.000.000
-
14.000.000.000
6.134.250.000
4.083.339.500
44
TOTAL
Catatan: Pencairan dana PKBL lazimnya dilakukan pada bulan Agustus, setelah besaran alokasinya ditetapkan pada RUPS. Dengan demikian, periode distribusi untuk satu tahun (Agustus tahun berjalan – Juli tahun berikutnya) tidak bertepatan dengan periode pencatatan (Januari – Desember tahun berjalan).
PROGRAM BANTUAN SOSIAL (SO1)
Kategori program ketiga yang dilaksanakan Perusahaan untuk memaksimalkan pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasional adalah Program Bantuan Sosial. Program ini lebih dikhususkan untuk kegiatan keagamaan, kesehatan, dan kemasyarakatan, bantuan dan donasi bagi korban musibah atau bencana alam. Dalam Program Bantuan Sosial, para penerima fasilitas ataupun dana tidak diwajibkan untuk mengembalikan bantuan tersebut kepada Perusahaan. Untuk memulai program ini, Perusahaan terlebih dulu melakukan survei kebutuhan masyarakat di berbagai wilayah yang dekat dengan lokasi operasionalnya. Perusahaan juga membina hubungan dan koordinasi yang baik dengan instansi terkait untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk penyaluran dana ini. Dengan berbagai pertimbangan, sesuai persetujuan Dewan Komisaris, yang dicantumkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, anggaran yang ditetapkan untuk Program Bantuan Sosial adalah sebesar satu hingga tiga persen dari laba ditahan tahun sebelumnya.
Kegiatan yang dilakukan dalam Program Bantuan Sosial Perusahaan adalah perbaikan, pemugaran, dan pembangunan sarana umum, seperti sekolah, masjid, gereja, posyandu, dan jalan. Perusahaan juga berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk melaksanakan proyek pembuatan MCK, penyediaan fasilitas air bersih, serta perbaikan dan pembangunan rumah layak huni. Sedangkan untuk menjangkau masyarakat tak mampu di daerah terpencil agar dapat memperoleh akses layanan kesehatan dan pendidikan lebih mudah, maka dalam Program Bantuan Sosial ini, Perusahaan menyediakan bantuan mobil kesehatan keliling. (EC8) Selain bantuan-bantuan fisik, Program Bantuan Sosial Perusahaan juga
Pengelolaan Lingkungan
menyampaikan bantuan non-fisik berupa pembinaan bagi masyarakat, seperti ceramah agama, pembinaan olahraga, dan beragam pelatihan bagi kalangan masyarakat tertentu, khususnya di daerah tertinggal. Untuk memperingati HUT ke-36 PT Timah, dilaksanakan sejumlah kegiatan sosial, olahraga, dan hiburan yang terangkum dalam Bulan Bakti yang berlangsung dari tanggal 4 Juli hinggal 2 Agustus 2011, yang diawali dengan kegiatan sunatan massal dan donor darah di Gedung Serba Guna Kantor Pusat Pangkalpinang pada tanggal 4 Juli-6 Juli 2011.
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Di tahun 2011, Bulan Bakti Timah diawali dengan kegiatan pemeriksaan penyakit masyarakat di daerah Mentok Asin di bulan Februari. Selain pemeriksaan penyakit masyarakat, juga dilaksanakan khitanan massal yang melibatkan 313 orang, dan donor darah yang berhasil diikuti oleh 306 orang dari berbagai lapisan masyarakat. Dengan demikian, selama 2011, jumlah anggota masyarakat yang berpartisipasi aktif dalam Bulan Bakti Timah adalah 619 orang.
1
Kegiatan Khitanan Massal
Tanggal
Lokasi
Jumlah Peserta
4-5 Juli
Pangkalpinang
114
6 Juli
Mentok
45
7 Juli
Sungailiat
34
237
8 Juli
Toboali
43
11 Juli
Belinyu
31
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Laporan Kegiatan Bulan Bakti Timah No.
14 Juli
Permis
25
18 Juli
Belitung
21
Jumlah 2
Donor Darah
313 4-5 Juli
GSG PT Timah Pangkalpinang
77
6 Juli
Wisma Unit Metalurgi Mentok
77
7 Juli
Balai Karya Sungailiat
57
8 Juli
Kantor Wasprod Toboali
18
11 Juli
Kantor Wasprod Belinyu
41
18 Juli
Kantor Lanut Tanjung Pandan
36
Jumlah 3
306
Penanganan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan
30
Gangguan Lambung
15
Keletihan Tekanan Darah Tinggi Gangguan Syaraf/Otot Gangguan Sendi
8 11 Februari
Mentok Asin
10 8 15
Sakit Kepala
7
Tekanan Darah Rendah
6
Gangguan Kulit Jumlah
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Tata Kelola Perusahaan
9 108
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
LAPORAN TAHUNAN 2011
Di bidang Pendidikan, Perusahaan memberikan beasiswa sebesar Rp 15 juta untuk masing-masing siswa peraih nilai Ujian Nasional (UN) tertinggi di Bangka Belitung. Penerima beasiswa ini berjumlah 21 siswa. Perusahaan juga memberikan bantuan kepada 15 sekolah berprestasi di Bangka Belitung. Penyerahan beasiswa dan bantuan ini dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 2011.
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
PT Timah memberikan bantuan pembangunan 12 kelas kepada SMKN Kesehatan dan Farmasi di Pangkalpinang, bantuan laptop dan kebutuhan perpustakaan kepada Perpustakaan Nur Insani Tempilang, dan beberapa bantuan pendidikan lainnya sepanjang tahun 2011. Kepedulian Perusahaan terhadap peningkatan dunia pendidikan mendapatkan pengakuan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia berupa Anugerah Peduli Pendidikan 2011.
Perusahaan menyelenggarakan program Learning Trip to Unmet 2011 pada tanggal 18 Juli 2011, sebagai bagian dari Bulan Bakti Perusahaan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi peleburan timah kepada para pelajar, guru, dan komunitas di wilayah operasional Perusahaan agar mereka dapat lebih memahami proses produksi dan manfaat produksi yang dilakukan oleh PT Timah ini bagi lingkungan.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
238 Peserta Learning Trip to Unmet 2011 Asal Pangkalpinang Sungailiat Mentok Dinas Pendidikan Komunitas Friends of Museum
Sekolah/ Institusi yang Diwakili 21 10 6 3 1
PT Timah juga menerima kunjungan dari rombongan Studi Strategis Dalam Negeri Program Pendidikan Reguler Angkatan 46 Lemhannas RI. Selain itu, Perusahaan turut mendukung program pelestarian budaya dan sejarah lokal, antara lain dengan mengadakan seminar Sejarah Bangka di Museum Timah Indonesia bekerja sama dengan Muntok Heritage Community. Kegiatan di Bulan Bakti 2011 juga mencakup bidang olahraga, dengan diadakannya Turnamen Super Futsal 2011 yang terselenggara atas kerja sama PT Timah dengan event organizer dari Bangka Pos Group. Turnamen ini digelar di lapangan sepakbola Kantor Pusat Pangkalpinang.
Siswa
Guru/ Perwakilan
-
42
30 30 -
10 6 6 10
Selain sepak bola, Perusahaan juga mengadakan Babel Volley Championship 2011 yang berlangsung dari tanggal 9-16 Juli 2011 di Gelanggang Olahraga Tanjungpandan. Para peserta berasal dari 19 klub, yang terdiri dari 10 klub putra dan 8 klub putri se-Bangka Belitung. Kegiatan terakhir yang diadakan dalam Bulan Bakti 2011 adalah Jalan Sehat Keluarga. Kegiatan ini merupakan tradisi tahunan di lingkungan Perusahaan dan anak perusahaan, yang bertujuan untuk mempererat hubungan semua keluarga karyawan Perusahaan. Selain kegiatan-kegiatan di atas, Bulan Bakti 2011 turut dimeriahkan dengan beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh keluarga
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
besar PT Timah. Sebagai wujud partisipasi mereka, sejumlah kegiatan donor darah dan pengobatan gratis digelar pada tanggal 10 Juli 2011 di Wisma Unit Kundur. Sebanyak 18 kantong darah berhasil dikumpulkan dan disumbangkan ke Rumah
Pengelolaan Lingkungan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Referensi dan Indeks
Sakit Umum Daerah Kabupaten Karimun. Pada tanggal 17 Juli 2011, Unit Timah Kundur mengadakan pengobatan gratis di Posyandu Desa Pongkar dan Desa Pelambung Kecamatan Tebing, bekerja sama dengan Rumah Sakit Bakti Timah Karimun.
mencapai Rp 31,6 miliar. Jumlah ini mencapai 81% dari anggaran CSR tahun 2011, yaitu sebesar Rp 38,9 miliar.
Penyaluran Dana Program CSR per Wilayah Tahun 2011 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Wilayah Pangkalpinang Bangka Induk Bangka Tengah Bangka Barat Bangka Selatan Belitung Belitung Timur Karimun & Kundur Singkep Jabodetabek Nasional Lintas Wilayah SMU Unggulan Politeknik Manufaktur Pelestarian Alam JUMLAH
Jumlah (Rp) 8.140.590.643 9.598.201.850 982.506.000 1.437.074.100 1.581.906.000 1.226.469.000 1.315.400.000 2.108.393.000 54.000.000 240.000.000 50.000.000 1.200.000.000 3.600.000.000 69.095.000 31.603.635.593
Penyaluran Dana Program CSR per Jenis Bantuan Tahun 2011 No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Jenis Bantuan Kesehatan dan Lingkungan Pariwisata, Budaya, Olahraga Pendidikan, Pelatihan, Keagamaan Sarana dan Prasarana Umum Sosial SMU Unggulan Politeknik Manufaktur Pelestarian Alam JUMLAH
Jumlah (Rp) 1.336.899.693 786.150.000 4.144.656.100 17.770.688.200 2.696.146.600 1.200.000.000 3.600.000.000 69.095.000 31.603.635.593
239 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Total biaya yang disalurkan oleh Perusahaan melalui program-program CSR yang diselenggarakan sepanjang tahun 2011
LAPORAN TAHUNAN 2011
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Anggaran Dana Program CSR per Jenis Bantuan Tahun 2011 No. Jenis Bantuan Sarana Prasarana Umum Pendidikan, Pelatihan, Keagamaan Pariwisata, Budaya, Olahraga Kesehatan dan Lingkungan Sosial Lain-lain (Tak Terduga) JUMLAH
LAPORAN TAHUNAN 2011
1 2 3 4 5 6
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
240
Taman Bacaan Rumah Stannia, Mentok - Bangka Barat
Anggaran 2011 (Rp) 13.860.000.000 9.086.000.000 6.500.000.000 5.050.000.000 400.000.000 4.000.000.000 38.896.000.000
Analisis Kinerja Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
Kebijakan Pengelolaan Lahan Tambang (Darat dan Laut)
T
TAMBANG RAKYAT (SO9, SO10)
Oleh karena itu, perlu dibentuk kebijakan yang dapat menertibkan kegiatan para pelaku TI, sekaligus mengakomodasi kepentingan mereka untuk mendapatkan mata pencaharian lain yang berkelanjutan sebagai penggantinya. Untuk itu, PT Timah mengupayakan sejumlah cara melalui berbagai kegiatan CSR dan PKBL untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mengurangi ketergantungan mereka terhadap penambangan timah ilegal. Kegiatan CSR dan PKBL yang telah dilakukan sepanjang tahun 2011 telah dijelaskan di bagian sebelumnya.
Riwayat Tambang Rakyat 1709
Sumber daya timah ditemukan di Sungai Olin, Toboali, Bangka oleh para imigran dari Johor, Malaysia.
Abad ke-18 Para imigran dari daratan China didatangkan oleh Kesultanan Palembang sebagai tenaga ahli penambangan timah. Pulau Bangka, Belitung, dan Singkep mulai berkembang populasinya akibat kedatangan para imigran ini, yang kemudian mendirikan kota-kota. Abad ke-19 Mesin uap mulai digunakan secara luas di tambang-tambang timah rakyat untuk mempercepat proses penambangan. 1945
Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Seluruh tambang timah menjadi milik negara; rakyat tidak diizinkan menambang.
1970
Harga timah dunia melonjak tajam. Masyarakat secara ilegal melakukan kegiatan penambangan timah yang metodenya masih tradisional juga relatif membahayakan.
1985
Harga timah dunia anjlok akibat populernya logam-logam substitusi timah dan pembubaran International Tin Council. Kegiatan penambangan rakyat mulai surut.
1999
Pemerintah RI menyatakan timah bukan lagi komoditas strategis. Penambangan rakyat kembali marak.
2003-2010
Setelah tersungkur dalam di tahun 2002, harga timah kembali merangkak naik. Penambangan rakyat semakin menjamur, juga dilakukan di KP/IUP PT Timah secara ilegal. Penampung bijih timah dan smelter swasta mulai bermunculan.
241 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Perusahaan menyadari bahwa masyarakat, termasuk para penambang timah ilegal tersebut, merupakan salah satu pemangku kepentingan yang harus Perusahaan perhatikan. Kendati demikian, penambangan secara ilegal dapat berdampak buruk bagi lingkungan dan sosial, serta mengganggu kegiatan operasional Perusahaan.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Jumlah tambang inkonvensional yang berada di wilayah Kepulauan Bangka Belitung diperkirakan mencapai lebih dari 10.000 TI, melibatkan lebih dari 50.000 warga. Jumlah ini jauh lebih banyak daripada jumlah TSK (tambang skala kecil milik rakyat yang merupakan mitra Perusahaan) di tahun 2011, yaitu sekitar 3.600 kelompok, yang melibatkan setidaknya 17.000 warga. Sebagian pelaku TI melakukan penambangan timah di lokasi-lokasi yang tercakup dalam wilayah izin usaha pertambangan (IUP) milik PT Timah, tanpa seizin Perusahaan.
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Dampak Negatif Tambang Inkonvensional
LAPORAN TAHUNAN 2011
Diri Pelaku
Negara/Pemerintah
Masyarakat Lokal
Lingkungan Sekitar
PT Timah
Risiko meninggal akibat longsor
Pajak dan royalti pertambangan tidak disetorkan; penerimaan negara berkurang
Kesejahteraan lambat meningkat karena program pembangunan daerah tidak berfungsi
Bentang alam rusak dan kualitas tanah sangat buruk
Penyerobotan wilayah Izin Usaha Pertambangan oleh penambang liar
Risiko celaka akibat kurangnya alat keselamatan diri
Alokasi anggaran yang menjadi hak Pemerintah Daerah berkurang
Kesejangan sosial antara pelaku penambangan dan warga dengan profesi lain
Tutupan hutan jauh berkurang
Pencurian bijih timah yang ditambang dari IUP/ penjualan ke pihak lain
Limbah dibuang sembarangan; mengganggu keragaman hayati
Terganggunya kegiatan operasional
Program pembangunan dari Pemda tidak berjalan semestinya
Penurunan Lahan bekas tambang tidak produktivitas usaha direklamasi; menjadi sarang nyamuk
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
242 PENGELOLAAN TAMBANG SKALA KECIL (MM8)
Luas kuasa pertambangan atau izin usaha pertambangan (IUP) darat yang dimiliki Perusahaan adalah lebih dari 350 ribu hektare, atau sekitar 89 persen dari total izin usaha pertambangan di Kepulauan Bangka Belitung. Oleh karena itu, Perusahaan menyadari pentingnya peran masyarakat setempat dalam menjamin keberlangsungan usahanya, dan menjalin kerjasama dengan masyarakat setempat agar dapat mengupayakan lahan tambang Perusahaan yang luas tersebut secara optimal. Dengan demikian, sebagai upaya Perusahaan untuk mencegah dilakukannya penambangan liar dan penjualan bijih timah dari IUP Perusahaan ke pihak lain, maka di tahun 2011, di dalam lingkungan Perusahaan, Perusahaan telah menerapkan sejumlah kebijakan yang berfungsi memitigasi dampak-dampak negatif yang ditimbulkan dari praktik TI liar ini. Perusahaan membina kerjasama dengan penambang rakyat yang beroperasi di lokasilokasi yang termasuk dalam wilayah IUP Perusahaan. Perusahaan menjalin kemitraan
dengan para pemilik modal berbentuk perusahaan atau lainnya dan juga dengan para penambang di lapangan. Melalui kemitraan ini, Perusahaan memberikan izin kepada mitra untuk melakukan eksploitasi di wilayah IUP Perusahaan, yang terikat dalam surat perjanjian. Sebagaimana penambangan yang diupayakan sendiri oleh Perusahaan, kegiatan penambangan yang diupayakan oleh mitra Perusahaan juga harus dilaksanakan dengan praktik-praktik penambangan yang baik, berwawasan keberlanjutan, dan memperhatikan aspek keselamatan dan kesehatan kerja. Izin eksploitasi berlaku enam bulan. Periode enam bulan terbilang efektif dalam rangka melakukan pengendalian, pembinaan, evaluasi, serta tindak lanjut terhadap para mitra Perusahaan.
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Karyawan bagian Produksi sedang mengoperasikan alat penambangan darat
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Tata Kelola Perusahaan
Mitra-mitra tambang Perusahaan di lapangan terbagi menjadi kelompok-kelompok pelaku penambangan yang Perusahaan sebut dengan tambang skala kecil (TSK). Satu kelompok TSK lazimnya beranggotakan 4 hingga 5 orang dan mengupayakan lahan seluas kira-kira 1 hingga 1,5 hektare, dengan kedalaman tambang maksimum 6 meter.
Dengan diterapkannya sistem blok, Perusahaan berhasil meningkatkan pengawasan, pengamanan, sekaligus pengendalian penambangan di wilayah IUP Perusahaan. Penambang juga merasa lebih tenang dan nyaman dalam menambang karena tempat kerja mereka senantiasa diawasi dan diamankan.
Sepanjang tahun 2011, rata-rata setiap bulannya terdapat sekitar 3.691 kelompok tambang skala kecil. Jumlah ini mencapai 95% persen dari rata-rata jumlah kelompok TSK tahun 2010, yaitu 3.900 unit. Sedangkan jumlah rata-rata TSK yang memiliki izin penambangan di IUP Perusahaan adalah 4.912 unit. (MM8)
Setiap TSK diawasi oleh seorang mandor, dan setiap kelompok yang terdiri dari 10 unit TSK diawasi oleh seorang pemeriksa tambang dari mitra Perusahaan. Setiap blok tambang diawasi oleh seorang pengawas tambang yang dibantu dua asisten: satu di bidang teknik produksi dan satu di bidang keselamatan kerja dan lingkungan hidup. Pengawasan dilakukan agar praktik penambangan berlangsung tertib dan sesuai standar, juga untuk memastikan agar tidak ada lahan yang diserobot pihak lain.
Untuk mengawasi sekaligus mengamankan wilayah IUP Perusahaan, Perusahaan membangun pos-pos pengamanan terpadu yang juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan bijih timah hasil tambang untuk sementara. Perusahaan juga menerapkan sistem blok yang membagi wilayah pertambangan ke dalam blok-blok yang dibatasi dengan parit.
Perusahaan mengawasi mitra-mitra tambang Perusahaan secara periodik untuk memastikan semua bijih timah hasil penambangan dijual kepada Perusahaan (sebagai pemilik IUP), bukan kepada pihak lain. Mitra yang terbukti tidak mematuhi kesepakatan dihentikan hubungan kerja samanya dan dicabut izin eksploitasinya oleh Perusahaan.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
243
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Kemitraan melalui TSK merupakan solusi terbaik untuk masa sekarang, terlepas dari segala keterbatasannya. Dengan kemitraan ini, Perusahaan berharap dapat memajukan kesejahteraan masyarakat luas melalui nilai ekonomis yang dihadirkan oleh logam timah, sekaligus juga menjaga kondisi lingkungan agar dapat menjamin keberlangsungan hidup semua pihak. PT Timah senantiasa memastikan bahwa tidak ada segala kegiatan penambangan Perusahaan, baik yang dijalankan oleh Perusahaan maupun oleh para mitra tambang yang dilakukan di lahan milik penduduk asli.
Hal ini berarti tidak ada penduduk asli yang harus memindahkan wilayah pemukimannya sebagai konsekuensi dari kegiatan penambangan oleh PT Timah (Persero) Tbk. (MM5, MM9, SO9)
LAPORAN TAHUNAN 2011
STRATEGI DAN PENGELOLAAN TAMBANG LAUT (MM8)
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
244
PT Timah telah memiliki pengalaman dalam melakukan penambangan lepas pantai sejak lebih dari satu abad silam. Akan tetapi hasil penambangan timah dari laut hingga beberapa tahun lalu masih sedikit kontribusinya terhadap total perolehan bijih timah Perusahaan.
penambangan bukanlah merupakan kawasan perairan yang dasarnya tertutupi terumbu karang. Selain itu, Perusahaan juga secara ketat memastikan lokasi kapal-kapal Perusahaan yang melakukan penambangan berada cukup jauh dari kawasan wisata, setidaknya di luar radius 4 kilometer.
Baru sejak tahun 2009, setelah Perusahaan lebih berfokus pada kegiatan penambangan lepas pantai, kontribusi produksi bijih timah dari laut meningkat tajam, dengan rata-rata sekitar 50% dari total perolehan bijih timah Perusahaan setiap tahunnya.
Penambangan laut juga dihadapkan dengan maraknya praktik penambangan ilegal oleh masyarakat yang menggunakan kapal-kapal kecil, yang disebut tambang inkonvensional (TI) apung.
Perusahaan melakukan analisis dampak lingkungan (amdal) sebelum membuka kegiatan penambangan lepas pantai, agar kegiatan yang Perusahaan dan para mitra lakukan dapat meminimalkan kerusakan lingkungan yang mungkin ditimbulkan. Perusahaan memastikan bahwa daerah perairan di mana Perusahaan melakukan
Di tahun 2011, jumlah TI apung ini mencapai lebih dari 1.000 unit di seluruh wilayah perairan yang termasuk dalam IUP Perusahaan. Keberadaan TI apung menghambat operasional kapal-kapal yang digunakan untuk penambangan, serta mengurangi produktivitas yang sesungguhnya dapat dicapai oleh kapal-kapal Perusahaan.
Untuk memitigasi dampak negatif TI apung, Perusahaan menempatkan satuan pengamanan di kapal-kapal Perusahaan untuk menjaga aset kapal, mengawasi wilayah IUP Perusahaan, dan sedapat mungkin mencegah dilakukannya kegiatan penambangan oleh TI apung di wilayah IUP Perusahaan. Perusahaan juga terus berkoordinasi dengan pemuka masyarakat dan para kepala desa di perairan di mana kapal-kapal Perusahaan beroperasi. Keberadaan kapal BWD yang akan mulai beroperasi di tahun 2012 diyakini akan mengurangi praktik TI apung karena BWD sanggup menambang di perairan yang
kedalamannya lebih dari 60 meter. Pada kedalaman ini, TI apung tidak lagi dapat beroperasi karena keterbatasan kapal dan instrumen yang mereka gunakan.
Seksie Pembibitan pada K3LH
Pengelolaan Lingkungan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Perspektif Perusahaan terhadap Pengelolaan Lingkungan
LAPORAN TAHUNAN 2011
PT Timah (Persero) Tbk menjalankan komitmennya untuk menjaga keselarasan proses produksi dengan kondisi lingkungan di seluruh lokasi operasionalnya.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
246
B
Bagi PT Timah (Persero) Tbk, lingkungan merupakan aspek penting yang harus diperhatikan dalam menentukan kinerja operasional Perusahaan. Karena itu, Perusahaan mengidentifikasi dan mengelola risiko yang dapat berdampak bagi keberlangsungan lingkungan hidup. Langkah ini diwujudkan melalui berbagai kegiatan pengelolaan lingkungan yang dilakukan Perusahaan. Sumber-sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, seperti sumber energi, air, tanah dan sumber daya alam lainnya yang dimanfaatkan oleh Perusahaan, pada hakekatnya dapat habis. Menyadari hal tersebut, Perusahaan sedapat mungkin berupaya untuk memanfaatkan segala sumber daya alam secara efektif dan efisien serta bertanggung jawab, yang sehingga manfaatnya dapat terus dirasakan oleh generasi mendatang. Salah satu isu lingkungan yang semakin hari semakin mengancam keberlangsungan lingkungan dan masyarakat adalah perubahan iklim akibat pemanasan global. Dampak nyata dari isu tersebut bagi Perusahaan adalah semakin mahalnya harga dari berbagai sumber energi, khususnya yang tidak terbarukan seperti minyak bumi dan batubara. Fenomena tersebut semakin mendorong Perusahaan untuk menciptakan inovasi di sepanjang rantai produksinya, dari hulu hingga hilir, demi tercapainya keselarasan antara usaha Perusahaan dengan keberlanjutan lingkungan.
Masa depan dunia merupakan tanggung jawab setiap elemen masyarakat yang harus dikelola dari sekarang. Perusahaan meyakini bahwa dengan melestarikan lingkungan, masa depan generasi penerus akan lebih terjamin. Nilai itulah yang menjadi landasan Perusahaan untuk melakukan kegiatan pengelolaan dan peningkatan kualitas lingkungan di wilayah operasionalnya. (4.8) Komitmen Perusahaan tertuang dalam Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL), yang memberikan panduan tentang praktik-praktik penambangan yang terbaik. Seluruh kegiatan penambangan selalu dievaluasi secara internal oleh Perusahaan atau pihak independen yang mengacu ke Sistem Manajemen Lingkungan dari ISO 14001, yang diperoleh Perusahaan pada tahun 1997. Selain itu, praktik penyusunan dokumen Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) juga telah dilakukan Perusahaan sejak tahun 1992. AMDAL merupakan prasyarat yang harus dipenuhi oleh para pelaku usaha untuk mencapai sasaran pembangunan yang berkelanjutan.
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Pantai di Pulau Bangka mencerminkan tetap terjaganya kondisi lingkungan alam sesuai dengan komitmen perusahaan
PT Timah (Persero) Tbk sebagai BUMN senantiasa mematuhi semua undang-undang dan peraturan dari Pemerintah yang terkait dengan aspek lingkungan. Dengan demikian, PT Timah (Persero) Tbk berharap untuk dapat memberikan teladan bagi perusahaanperusahaan lainnya di Indonesia, khususnya dari segi pengelolaan lingkungan. Terdapat lima aspek utama terkait lingkungan yang Perusahaan kelola dalam rangka menjamin keberlanjutan usahanya, yakni: 1. Pemanfaatan energi, air, dan sumber daya alam lainnya, 2. Keanekaragaman hayati dan fungsi lahan, 3. Emisi gas rumah kaca, sisa penambangan (tailing), dan limbah lainnya, 4. Dampak lingkungan dari berbagai kegiatan usaha, serta 5. Pemulihan kondisi alam pascatambang.
Direktur Utama Perusahaan telah menandatangani Pernyataan Kesungguhan dalam menjalankan program-program pelestarian lingkungan dan reklamasi lahan pascatambang, sebagaimana disaksikan oleh Gubernur Provinsi Bangka Belitung dan Menteri Kehutanan Republik Indonesia. Tiga langkah strategis sebagai bagian dari Pernyataan Kesungguhan tersebut adalah: 1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan teknis karyawan dalam menjaga kualitas lingkungan, 2. Menjadikan etika dan ketentuan mengenai kepedulian pelestarian lingkungan sebagai materi pokok dalam buku pedoman tata kelola perusahaan yang baik, serta 3. Mewajibkan mitra usaha tambang untuk mematuhi ketentuan praktik penambangan yang baik dan menjunjung tinggi keselamatan kerja.
Karena Perusahaan memiliki komitmen dan kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan, saham PT Timah (Persero) Tbk (TINS) dapat mempertahankan posisinya sebagai salah satu saham dalam Indeks SRIKehati sepanjang 2011.
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
247 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
248
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Pembibitan pohon bakau untuk penghijauan pesisir pantai merupakan kegiatan reklamasi perusahaan
Indeks SRI-Kehati diluncurkan oleh Bursa Efek Indonesia dan Yayasan Kehati pada September 2009 untuk menjadi acuan investor yang ingin menginvestasikan dananya pada perusahaan-
perusahaan yang menjalankan programprogram lingkungan, keanekaragaman hayati, hubungan sosial, serta tata kelola perusahaan yang baik, secara konsisten.
Atas keberhasilannya dalam pengelolaan lingkungan hidup, di tahun 2011 PT Timah (Persero) Tbk menerima predikat PROPER Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia untuk sembilan unit bisnisnya, yakni di lima Unit Tambang Darat (Sungailiat, Jebus, Belinyu, Bangka Selatan, dan Belitung), Unit Metalurgi Mentok, Unit Timah Kundur, PLTD Baturusa, serta Balai Karya.
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
Pemanfaatan dan Keberlanjutan Sumber Daya Alam
P
PENGGUNAAN DAN PENGELOLAAN MATERIAL
Penggunaan Material untuk Peleburan Timah (EN1) Semua angka dinyatakan dalam ribuan kilogram (metrik ton). Jenis Material
Fasilitas Peleburan
Keterangan
Mentok
Kundur
Bijih timah
45.183
6.274
51.457
Bahan baku
Terak I
23.097
2.548
25.645
Bahan baku daur ulang
Debu
2.672
634
3.306
Bahan baku daur ulang
Dross
Total (ton)
8.661
3.412
12.073
Bahan baku daur ulang
Hardhead
10.287
1.128
11.415
Bahan baku daur ulang
Timah besi
2.672
233
2.905
Bahan baku daur ulang
12.661
3.157
15.818
Bahan pembantu Bahan pembantu
Batubara antrasit Fluks Total Bahan Baku Total Material
2.191
726
2.917
92.572
14.229
106.801
107.424
18.112
125.536
Sebagaimana ditunjukkan pada tabel, material daur ulang yang Perusahaan gunakan dalam proses produksi logam timah di pabrik-pabrik peleburan Perusahaan adalah terak, debu, dross, hardhead, dan timah besi. Jumlah material daur ulang yang Perusahaan gunakan di tahun 2011 adalah 55.344 metrik ton (mton) atau mencakup 44% dari total material untuk produksi. Jumlah ini mengalami penurunan baik dari segi kuantitas maupun persentase tahun 2010, yaitu masingmasing sebesar 72.085 mton atau 49% dari total material. (EN2) Penurunan sebesar 12% dari jumlah total material yang digunakan dalam proses produksi pada tahun 2011 menunjukkan peningkatan efisiensi proses peleburan di fasilitas peleburan PT Timah, mengingat produksi logam timah Perusahaan tahun 2011 hanya mengalami penurunan 6% dari tahun 2010.
249 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tabel berikut menampilkan daftar material yang digunakan dalam berbagai proses produksi logam timah sepanjang tahun 2011 di dua unit peleburan milik Perusahaan, yaitu di Mentok dan Kundur. Setiap jenis material untuk proses produksi logam timah ini dilengkapi dengan besarannya dalam satuan standar.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Sebagai perusahaan pertambangan, PT Timah melakukan proses produksi dengan bahan baku utama berupa galian dari perut bumi (yang sifatnya tak terbarukan), secara efektif, efisien, dan bertanggung jawab.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
250
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Kegiatan Penimbangan Logam Timah di Unit Metalurgi Mentok, Bangka
Proses produksi di industri pertimahan tergolong panjang, diawali dari proses eksplorasi, penambangan, peleburan, hingga penjualan logam timah. Di setiap mata rantai penambahan nilai tersebut, Perusahaan telah menjalankan sejumlah
inisiatif untuk meningkatkan efisiensi dan menjamin keberlanjutan usahanya, mulai dari pengadaan bahan hingga pembuangan limbah. Perusahaan memiliki kebijakan untuk mengelola material sesuai dengan prinsipprinsip efisiensi dan ekologi industri.
Sejumlah inisiatif yang terus dilanjutkan di tahun 2011 adalah: No.
Langkah Inisiatif
Sasaran
1
Mencampur bahan reduktor berindeks HGI (Hardgrove Grindability) tinggi dengan kandungan fixed carbon tinggi
Meningkatkan proses peleburan bijih dan terak I
2
Menambahkan dross pada bahan baku pada proses peleburan
Memperkaya kandungan timah dalam logam
3
Pemurnian Pb-Sn pada proses crystallizer menggunakan metode electrolytic refining
Meningkatkan kadar timah dalam logam menjadi 99,99%
4
Penggunaan penyaring putar (multigravity separator) dan jig tailing
Meminimalisasi konsentrasi bijih timah dalam tailing
PEMANFAATAN ENERGI Bahan bakar fosil merupakan sumber energi alam yang tak terbarukan yang paling banyak digunakan dalam kegiatan operasional PT Timah (Persero) Tbk. Hal ini berdampak langsung lingkungan, seiring membuat cadangan bahan bakar fosil di bumi semakin menipis dan meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca akibat pembakaran. Oleh karena itu, tak dapat dipungkiri bahwa kegiatan
usaha PT Timah berkontribusi terhadap akselerasi proses perubahan iklim global. Sumber energi yang digunakan dalam kegiatan proses produksi Perusahaan di tahun 2010 adalah solar industri atau high-speed diesel (HSD) dan minyak bakar. Perusahaan juga menggunakan batubara antrasit sebagai katalis dalam proses peleburan bijih timah. (EN3)
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Referensi dan Indeks
Penggunaan Energi (EN3) Satuan
Kandungan Energi
2011 Jumlah
2010
Total Energi (GJ)
Jumlah
Total Energi (GJ)
Batubara antrasit
ton
28,5 GJ/ton
15.818
450.813
20.000
570.000
Solar industri (HSD)
liter
0,0364 GJ/liter
54.554.563
1.985.786
58.694.625
2.136.484
Minyak bakar
liter
0,038 GJ/liter
13.351.575
507.360
14.775.447
67.921.956
2.943.959
TOTAL
Sepanjang tahun 2011, fasilitas PLTD di Unit Metalurgi menghasilkan energi listrik sebesar 15.651.416 kWh, atau setara dengan 56.345 GJ. Produksi listrik berkurang sebesar 2,2% dari total 15.991.182 kWh di tahun 2010. Sebanyak 15.559.094 kWh atau 99,4% dari total energi listrik tersebut digunakan untuk operasional Perusahaan, sedangkan sisanya untuk penggunaan pihak-pihak lain. Fasilitas PLTD Perusahaan turut memasok listrik pada sejumlah fasilitas publik di Pulau Bangka, Pulau Belitung, dan Pulau Kundur, mengingat sangat terbatasnya pasokan listrik dari Pemerintah di ketiga wilayah tersebut.
561.467 3.267.951
Kendati sebagian besar kebutuhan listrik Perusahaan dipasok PLTD yang menggunakan bahan bakar solar, Perusahaan juga menggunakan energi tak langsung dalam bentuk listrik dari pihak luar untuk kebutuhan operasionalnya, baik di Kantor Pusat maupun di lokasi lainnya. Hingga akhir tahun 2011, PT Timah mengeluarkan biaya senilai Rp 1,4 miliar untuk pembayaran listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang dikonsumsi oleh seluruh unit usahanya. Jumlah ini mengalami peningkatan 32% dibandingkan besaran tahun 2010 senilai Rp 1,1 miliar. (EN4)
LAPORAN TAHUNAN 2011
Sumber Primer
PENGHEMATAN ENERGI DAN PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN Efisiensi dan efektivitas merupakan salah satu kunci penting dalam kinerja produksi Perusahaan, dimana hal ini diharapkan dapat menghemat penggunaan energi dan berdampak positif bagi pelestarian lingkungan.
Karena itu, Perusahaan terus melanjutkan sejumlah langkah inovatif pada fasilitas produksi Perusahaan, seperti pembangunan tambang besar dengan metodologi kerja yang lebih efisien, serta ekstensifikasi operasional KIP untuk menggantikan peran KK yang boros energi. (EN5)
Sementara itu, dalam upaya Perusahaan untuk mengembangkan teknik-teknik pemanfaatan energi terbarukan dalam proses produksi di Perusahaan, telah diidentifikasi tiga jenis bahan bakar terbarukan yang siap guna sebagai bahan bakar alternatif dari minyak solar. Ketiga bahan bakar tersebut adalah olein dan sterin yang berbahan dasar minyak sawit, dan minyak jarak. Bahan bakar alternatif dapat digunakan untuk menggerakkan mesin-mesin di kapal keruk, kapal isap produksi, dan juga kapal lainnya. Sepanjang tahun 2011, Perusahaan masih melakukan kajian teknis dan kajian usaha sebelum melakukan alih teknologi bahan bakar secara komprehensif pada berbagai alat produksi utamanya. (EN6)
Untuk menghemat konsumsi energi di seluruh unit Perusahaan, sejumlah upaya telah dilakukan secara kontinu sepanjang tahun 2011, termasuk penggunaan sistem komunikasi dan transfer data melalui jaringan untuk meminimalkan kebutuhan perjalanan dinas karyawan.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
251
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Perusahaan juga mulai menjalankan sistem e-procurement untuk pengadaan barang dan jasa.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Di tahun 2012, Perusahaan akan mulai memanfaatkan teknologi videokonferensi untuk semakin memudahkan komunikasi antara fasilitas-fasilitas produksi yang tersebar di berbagai tempat dan Kantor
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
252
Pusat serta Kantor Perwakilan Jakarta. Videokonferensi juga akan sangat mengurangi jumlah perjalanan dinas, dan pada akhirnya mengoptimalkan proses pengambilan keputusan. (EN7)
PEMAKAIAN DAN DAUR ULANG AIR Pemanfaatan air dilakukan secara efisien dan bijaksana dalam setiap proses produksi di PT Timah. Dalam proses penambangan timah, baik di darat maupun lepas pantai, air digunakan untuk menyemprot lapisan tanah yang mengandung bijih timah, dan untuk memisahkan bijih timah dari material lainnya. Dalam proses peleburan bijih, air digunakan untuk mencuci bijih dan mendinginkan mesin-mesin dan generator. Perusahaan memperoleh sebagian besar airnya dari pembendungan aliran sungai di lokasi-lokasi penambangan. Sebagian kecil berasal dari air tanah dan laut yang telah diolah terlebih dahulu. Sepanjang tahun 2011, penggunaan air dicatat secara lengkap oleh Unit Metalurgi, sementara pada unit-unit yang lainnya sifat pencatatannya tidak lengkap. Di tahun 2011, Unit Metalurgi menggunakan air dengan volume total 594.700 meter kubik (kiloliter), yang seluruhnya diperoleh dari waduk. Jumlah ini meningkat 18% dari pemakaian air tahun 2010, yaitu 502.784 kiloliter. Sebanyak 262.528 kiloliter (44%) digunakan untuk sarana produksi, sedangkan sisanya untuk keperluan lain, seperti di kompleks perumahan Unit Metalurgi. Pengunaan air oleh sarana produksi di tahun 2011 naik 28% dari 205.851 kiloliter di tahun 2010. (EN8)
Mengingat sumber air di sekitar Perusahaan jumlahnya banyak dan tidak terkonsentrasi di satu titik, maka tidak ada sumber air yang lebih dari 5% volumenya digunakan untuk kebutuhan operasional Perusahaan. Perusahaan memastikan semua sumber airnya bukan sumber air yang sensitif ataupun berpotensi mengganggu kestabilan lingkungan atau populasi spesies tertentu. Maka dari itu, pengambilan air dari sumber-sumber tersebut oleh Perusahaan tidak berdampak signifikan terhadap penurunan volume air yang tersedia bagi masyarakat di sekitar ataupun dalam jangka panjang. Sumber-sumber air Perusahaan juga tidak pernah mengalami gangguan yang menyebabkan ekosistem sekitarnya kehilangan fungsi aslinya. Sepanjang periode pelaporan Perusahaan tidak pernah menerima keluhan ataupun pengaduan terkait ketersediaan dan kualitas air dari masyarakat dan Pemerintah. (EN9) Salah satu cara pelestarian lingkungan yang diupayakan oleh Perusahaan adalah penggunaan air secara efisien. Perusahaan memanfaatkan kembali sebagian atau bahkan seluruh air yang telah digunakan sebelumnya pada proses-proses produksi dan penambangannya.
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
Sepanjang tahun 2011, air yang digunakan di seluruh tambang darat Perusahaan didaur ulang 100% melalui penerapan sistem sirkulasi air tertutup.
Unit Tambang Darat & Unit Peleburan: • Stripping • Pencucian bijih • Pendinginan generator & mesin
Waduk Air Fasilitas Pengolahan Air Limbah
Perusahaan telah memperoleh izin dari Pemerintah Daerah untuk membendung air ke dalam waduk dan mengalirkannya ke lokasi penambangan dan unit-unit produksi melalui parit-parit berukuran besar. Air ini digunakan berulang kali setelah melewati
proses pengendapan lumpur dan material lainnya, serta disirkulasikan secara tertutup. Penambahan air baru hanya dilakukan jika volume air dalam sistem sirkulasi tertutup lebih rendah dari ambang batas yang telah ditentukan. (EN10)
253 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Air sungai Air tanah Air laut
Volume air < ambang batas
LAPORAN TAHUNAN 2011
Sistem Sirkulasi Air Tertutup
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
LAPORAN TAHUNAN 2011
Pelestarian Keanekaragaman Hayati
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
254
K
Bibit tanaman yang dibudidayakan di Lahan Pembibitan PT Timah
KONSERVASI HABITAT (EN14)
Komitmen PT Timah untuk menjaga keselarasan proses produksi dengan lingkungan yang lestari mendasari kegiatan penambangannya di darat dan laut. Seluruh kegiatan penambangan darat yang dilakukan Perusahaan di Kepulauan Bangka Belitung berlangsung di atas lahan yang disahkan oleh Pemerintah dengan terbitnya Izin Usaha Pertambangan (IUP). Sekitar 8% atau 27 ribu hektare dari luas wilayah IUP darat Perusahaan yang berupa hutan adalah daerah yang dikategorikan sebagai hutan lindung, dan sebanyak 1% atau 2.648 hektare lainnya merupakan hutan konservasi. Hingga tahun 2011, pada kedua zona tersebut sama sekali tidak diadakan kegiatan penambangan darat oleh PT Timah.
Semua kegiatan penambangan berlangsung di lokasi-lokasi yang tidak bersinggungan dengan kawasan yang dikategorikan sebagai hutan lindung ataupun daerah dengan nilai keanekaragaman hayati yang tinggi di luar kawasan hutan lindung. (EN11, MM2)
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
Luas Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) Provinsi Kep. Bangka Belitung (EN11, MM2) Jumlah IUP
Luas WIUP (hektare) Hutan Konservasi
Hutan Lindung
Hutan Produksi
Area Peruntukan Lain
Darat (semua zona)
Laut
1
Bangka
19
102.80
3,504.09
29,034.37
35,859.74
68,501.00
19,756.00
2
Bangka Barat
34
1,203.90
7,150.84
28,433.16
28,160.91
64,948.81
41,108.69
3
Bangka Tengah
7
882.58
1,468.79
9,106.74
14,742.16
26,200.27
5,039.17
4
Bangka Selatan
16
162.09
1,290.75
7,408.50
17,079.76
25,941.10
14,357.97
5
Belitung
7
-
2,024.62
3,930.41
9,907.87
15,862.90
-
6
Belitung Timur
9
-
1,771.18
5,518.69
25,818.88
33,108.75
30,075.00
7
Lintas Kabupaten
Total Persentase
11
296.88
9,830.76
32,928.38
51,198.78
94,254.80
28,491.00
103
2,351.37
17,210.27
83,431.87
131,569.32
234,562.83
110,336.83
7%
36%
56%
100%
1%
Kegiatan operasional Perusahaan senantiasa disertai dengan tanggung jawab untuk menjaga kondisi alam sekitarnya. Sepanjang tahun 2011, dilaporkan tidak ada satupun kegiatan Perusahaan yang berdampak signifikan terhadap keberagaman lingkungan. Cukup luas daerah hutan di Provinsi Bangka Belitung, termasuk yang terdapat di wilayah IUP Perusahaan namun tidak tersentuh kegiatan penambangan, merupakan hamparan tanah kosong atau padang rumput, jauh dari kondisi ideal untuk hutan yang seharusnya sarat keberagaman hayati. (EN12) Menyadari bahwa kegiatan penambangan berpotensi menghadirkan dampak negatif bagi lingkungan, Perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah terjadinya dampak-dampak tersebut, dan memitigasinya apabila dampak tersebut tak terelakkan. Perusahaan sangat memperhatikan batas-batas daerah operasionalnya untuk memastikan bahwa tidak ada sedikitpun zona hutan lindung yang dimanfaatkan sebagai daerah produksi. (EN13)
Hingga tahun 2011, Peraturan Menteri Kehutanan No. P.60/Menhut-II/2009 tentang Pedoman Penilaian Keberhasilan Reklamasi Hutan tetap menjadi salah satu landasan penyusunan strategi, aksi, dan rencana reklamasi di daerah operasional Perusahaan. Berbagai program kerja dilaksanakan sebagai perwujudan nyata komitmen Perusahaan untuk mengurangi dampak negatif dari kegiatan penambangan. Salah satu upaya komprehensif Perusahaan di tahun 2011 adalah persiapan pengembangan Stannia Ecopark di Desa Riding Panjang, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka. Pembangunan Stannia Ecopark ditandai dengan penandatanganan Naskah Kesepakatan Bersama (NKB) dan peletakan batu pertama oleh Direktur Utama Perusahaan pada tanggal 14 Desember 2011. Perusahaan berencana untuk melanjutkan pembangunan Stannia Ecopark di tahun 2012 melalui beberapa tahapan pengembangan. Pembahasan lebih lanjut mengenai Stannia Ecopark disajikan di Bagian 10.5. (EN14)
REKLAMASI LAHAN PASCATAMBANG (EN13, EN14) Berbagai upaya pengelolaan lahan tambang agar dapat digunakan untuk jangka panjang dilaksanakan oleh Perusahaan, salah satunya dengan cara mereklamasi lahan pascatambang dalam WIUP Perusahaan. Ini
dilakukan dalam rangka sedapat mungkin mengembalikan kondisi habitat dan keanekaragaman hayati wilayah tersebut ke kondisi aslinya.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kabupaten
255 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
No.
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Selain untuk memenuhi kewajiban peraturan perundangan, reklamasi juga dirancang agar menghadirkan manfaat sosial ekonomi dan pengembangan masyarakat sekitar.
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Kegiatan reklamasi lahan pascatambang dilaksanakan secara terpadu oleh unit kerja K3LH dan CSR PT Timah Tbk, dan berlangsung dalam 4 tahapan.
LAPORAN TAHUNAN 2011
TAHAPAN REKLAMASI
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
256
PERENCANAAN REKLAMASI
• SURVEY LAHAN • SOSIALISASI
PENYIAPAN LAHAN
PENANAMAN PERAWATAN
• M endorong tailing ke kolong • Meratakan gundukan tailing/ tanah • Mengangkut tanah pucuk (top soil) • Mengendalikan aliran air
Dalam proses reklamasi lahan pascatambang, Perusahaan melibatkan masyarakat sekitar dan mitra usaha sehingga dampak langsung
• Aplikasi Ameliorasi Tanah • Pengisian media tanam • Penanaman Tanaman Pelindung Tanam (Cover Crop) • Penanaman Tanaman Utama (Revegetasi) • Pengendalian Hama Penyakit
PEMANTAUAN & PELAPORAN
• P EMANTAUAN PERTUMBUHAN • PEMANTAUAN KUALITAS • PELAPORAN
dari kegiatan ini bagi kehidupan mereka dapat langsung dirasakan.
Kegiatan Reklamasi (MM1, EN30) No.
Wilayah
1
Sungailiat
2
Belinyu
3
Bangka Barat
4
Bangka Tengah
5
Bangka Selatan
6
Belitung
7
Belitung Timur Total
2011 (ha) Perataan
Biaya 2011 (Rp)
Penanaman
Perataan
2010 (ha)
Penanaman
Perataan
2.956.394.000
149,11
-
467.838.000
28,44
310.983.000
1.182.097.000
56,93
5,89
179,72
40.620.300
-
28,44
45,07
71,86
46,16
35,88
318.504.000
590.226.000
8,84
16,76
152,91
115.644.000
2.515.369.500
157,24
-
37,46
-
616.217.000
37,46
7,50
44,33
51.777.600
729.228.500
36,82
121,38
550,6
837.528.900
9.057.370.000
474,85
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
Untuk menghindari konflik dengan masyarakat setempat terkait klaim kepemilikan tanah yang ditambang secara liar ataupun yang dilarang oleh mereka untuk direklamasi, Perusahaan selalu meminta pernyataan tertulis dari pihak-pihak yang terkait dan yang berwenang, yang menyatakan bahwa mereka secara terangterangan menolak lahan tersebut direklamasi.
Hingga tahun 2011, kegiatan restorasi lahan pascatambang yang dilakukan sejak 1992 telah berhasil melakukan perataan lahan seluas 8.000 ha, termasuk revegetasi pada sebagian area tersebut. Dengan selesainya proses pemulihan pada lahan-lahan pascatambang tersebut, maka integritas hutan sebagai habitat alami dapat kembali terwujud. Pada gilirannya, kestabilan lingkungan sekitar dan sumber-sumber daya terbarukan yang ada juga akan terpelihara. (EN13)
bekerja sama dengan mitra mengeluarkan biaya total sebesar Rp 9.894.898.900. (EN30)
Kegiatan perataan dan revegetasi lahan Perusahaan sepanjang tahun 2011 yang
PERLINDUNGAN SPESIES YANG TERANCAM PUNAH (EN15) PT Timah (Persero) Tbk patuh pada berbagai aturan dan undang-undang yang mengelola berbagai aspek dalam kegiatan penambangan, termasuk pada International Union for the Conservation of Nature (IUCN), lembaga internasional yang berfokus pada pelestarian spesies dan sumber daya alam. Berdasarkan pandangan IUCN, kegiatan operasional perusahaan apapun sepatutnya
tidak boleh mengganggu pelestarian lingkungan dan alam, apalagi menyebabkan spesies tertentu mengalami kepunahan. Di wilayah IUP Perusahaan, baik di darat maupun di laut, terdapat beberapa spesies atau kelompok makhluk hidup yang dilindungi, sehingga masuk ke dalam Daftar Merah (Red List) IUCN, yaitu: (EN15)
257 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Kendala utama yang dijumpai dalam proses reklamasi lahan pascatambang adalah terbukanya akses kepada masyarakat untuk melakukan penambangan liar, sehingga kegiatan tersebut semakin menjadi-jadi. Bahkan banyak juga pihak yang justru menambang di daerah yang telah direklamasi oleh Perusahaan, menyebabkan terjadinya perubahan pola pengaturan lahan.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Sementara itu, di tahun 2011 Perusahaan telah menyelesaikan tahap perataan atas lahan pascatambang Perusahaan seluas 121.381 ha. Sementara itu, lahan seluas 550,6 ha sedang dalam tahap penanaman (vegetasi), lebih sedikit daripada sasaran dalam RKAP 2011 seluas 1.400 ha.
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
LAPORAN TAHUNAN 2011
Nama Spesies
Analisis Kinerja Keuangan
Kategori Konservasi IUCN
Terumbu karang
Membahayakan
Simping
Membahayakan
Cacing wak-wak
Membahayakan
Siput gong-gong
Membahayakan
Udang putih (Panaeus merguinensis)
Nyaris terancam
Udang windu (Panaeus monodon)
Nyaris terancam
Kepiting hitam (Scyla serrata)
Mudah diserang
Perusahaan menjalankan kebijakan untuk tidak melakukan penambangan lepas pantai di daerah di mana terdapat konsentrasi terumbu karang, yang merupakan penunjang utama dari ekosistem laut. Upaya alih teknologi dari KK ke BWD yang sedang
ditempuh Perusahaan juga memampukan Perusahaan untuk menambang di kedalaman hingga 60 meter. Dengan demikian, praktik penambangan Perusahaan menjadi lebih tidak mengganggu karena dapat dilakukan pada jarak yang cukup jauh dari pantai.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
258
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Siput gong-gong merupakan makanan khas daerah Bangka Belitung.
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
Pengendalian dan Pengelolaan Efluen, Emisi, dan Limbah
E
Fasilitas untuk mengukur jejak karbon (carbon footprint) di tahun 2011 masih belum diadopsi Perusahaan. Meskipun demikian, Perusahaan sedang menjalani proses persiapan untuk mulai melakukan pengukuran tersebut. Hingga saat ini, Perusahaan telah memantau kualitas udara secara kontinu, dan hasilnya tersaji dalam bentuk laporan tersendiri. Berbagai operasi Perusahaan secara langsung mengeluarkan gas-gas rumah kaca, terutama CO2 atau karbon dioksida, yang merupakan hasil dari proses pembangkitan listrik tenaga diesel, pembakaran, dan operasi mesin-mesin di daerah pertambangan.
Pada tahun 2011, Perusahaan masih belum sepenuhnya mengimplementasikan program pengukuran atau penghitungan emisi CO2 di Perusahaan, sehingga pada akhir periode pelaporan, Perusahaan belum dapat melaporkan nilainya. Perusahaan berharap untuk dapat menerapkan program penghitungan jejak karbon secara menyeluruh di tahun 2012. (EN16) Beberapa kegiatan operasional Perusahaan dalam skala yang jauh lebih kecil seperti penggunaan alat transportasi di darat dan laut, perjalanan dinas, serta operasional di beberapa kantor Perusahaan telah berkontribusi terhadap jumlah total emisi gas rumah kaca Perusahaan. Hingga akhir periode pelaporan, Perusahaan belum menghitung jumlah total emisi gas rumah kaca dari kegiatan yang besifat minor ini. (EN17) Perusahaan pun mendukung program Pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebagai bagian dari strategi mitigasi perubahan iklim dan pemanasan global. Langkah-langkah spesifik PT Timah dalam membantu mengatasi isu perubahan iklim dan pemanasan global ini antara lain adalah menanam pohon sebagai bentuk dukungan terhadap program Green Babel yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Bangka Belitung. Rincian mengenai kegiatan-kegiatan Perusahaan yang terkait lingkungan dapat dibaca pada dua bagian selanjutnya dari bab ini. (EN18) Selain kegiatan tersebut, Perusahaan terus berupaya untuk mengurangi jumlah rumah kaca di atmosfer, seperti dengan pengurangan perjalanan dinas dan memanfaatkan fitur telekonferensi dengan lebih intensif, mereduksi jumlah karbon yang dilepaskan ke atmosfer melalui cerobong asap fasilitas PLTD, Pusat Pencucian Bijih Timah, unit peleburan, perbengkelan dan pembangkit listrik di tambang darat.
259 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
PT Timah sebagai sebuah perusahaan yang begerak di bidang pertambangan turut berkontribusi pada jumlah dan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Hal inilah yang membuat Perusahaan berupaya semaksimal mungkin untuk mereduksi jumlah emisi di proses produksinya yang diharapkan akan berguna untuk kelangsungan mahluk hidup selanjutnya.
LAPORAN TAHUNAN 2011
EMISI GAS RUMAH KACA
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
260 Alat untuk mengurangi polusi debu dari pabrik di Unit Metalurgi
EMISI GAS PENIPIS LAPISAN OZON (EN19) Industri pertambangan timah jelas menggunakan bahan-bahan kimia tertentu yang dapat menghasilkan gasgas terhalogenasi (gas yang mengandung atom-atom unsure halogen, yakni klorin dan bromine) walaupun dalam skala yang relatif jauh lebih kecil. Gas tersebut, khususnya klorofluorokarbon atau CFC sangat aktif peranannya dalam perusakan lapisan ozon
yang melindungi mahluk hidup dari radiasi sinar matahari. Hingga akhir periode pelaporan, Perusahaan belum menghitung total emisi gas-gas penipis lapisan ozon dan mengidentifikasi sumbersumber utama dari emisi gas-gas tersebut di lingkungan kerjanya.
EMISI GAS NOx DAN SOx (EN18, EN20) Proses yang terjadi saat peleburan bijih timah yang terjadi di Unit Metalurgi Kundur, Tambang Barat dan PLTD di Mentok, Kundur, Baturusa, dan Balaikarya Sungailiat menghasilkan emisi gas yang digolongkan sebagai nitrogen oksida (NOX) dan sulfur oksida (SOX). Sebagai polutan di udara, gas nitrogen oksida dan sulfur oksida dapat mengganggu mahluk
hidup dengan memicu terjadinya hujan asam, menurunkan kualitas udara, memperparah degradasi hutan, dan menimbulkan beragam persoalan kesehatan lainnya. Diperlukan tindakan nyata untuk menurunkan jumlah tersebut, dan Pemerintah Indonesia telah menetapkan ambang batas maksimum untuk kedua kelompok gas tersebut.
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Referensi dan Indeks
Sedangkan emisi gas NOX dapat dikendalikan dengan penerapan teknologi selective noncatalytic reduction, yang mampu mengurangi emisi kadar nitrogen oksida (NO2) dalam gas buang sebanyak 75-98%.
Hasil Uji Emisi Gas Buang di Cerobong Perusahaan (EN20) Parameter (mg/m3) Hasil Uji Kualitas Udara
Semester I SOX
Baku Mutu
NOX
Semester II Partikulat
SOX
NOX
Partikulat
800
1000
350
800
1000
350
- Cerobong Bag House 1
52,30
0,079
19,20
371,58
Ttd
71,25
- Cerobong Bag House 2
50,91
0,078
2,80
- Cerobong Bag House 3
744,91
0,09
7,20
411,84
Ttd
41,25
- Cerobong Bag House 4
67,86
0,16
2,80
- Cerobong Bag House 5
789,60
0,09
0,40
378,82
Ttd
31,25
- Cerobong Bag House 6
794,87
0,09
2,00
172,87
Ttd
33,75
- Cerobong Rafinasi
166,06
20,17
7,50
315,50
5,89
56,25
Unit Metalurgi
Unit Timah Kundur - Cerobong Bag House
405,57
1,59
10,00
704,333
Ttd
88,00
- Cerobong Rafinasi
650,23
30,34
2,00
765,93
Ttd
50,00
1,06
0,72
15,00
1,78
0,96
13,33
- Genset TB Nudur 3
312,67
271,95
61,25
1,91
3,56
104,00
- Genset TB Nudur 4
210,86
168,45
95,00
11,73
95,85
224,00
- Genset PPBT Jebus
49,57
278,85
20,00
590,57
597,69
72,50
67,79
278,29
76,67
339,53
157,66
43,33
- PPBT Unit Tambang Darat
- Genset TB Mapur 1 - Genset TB Mapur 2 PLTD Mentok - Cerobong PLTD 1
197,83
113,23
125,00
- Cerobong PLTD 2
299,33
58,81
355,00
- Cerobong PLTD 3
143,28
194,84
267,50
158,86
233,27
110,00
195,82
304,84
67,50
- Cerobong PLTD 4
198,71
192,88
28,33
- Cerobong PLTD 5 - Cerobong PLTD 6
334,57
500,23
2,50
261 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Selain menjaga keberlangsungan mahluk hidup, dengan berbagai tindakan ini, Perusahaan juga mendapatkan keuntungan finansial karena penerapan kedua teknologi tersebut menghasilkan kondisi cerobong asap yang lebih bersih sehingga kerja mesin dapat menjadi lebih optimal dan konsumsi bahan bakar pun dapat diminimalkan.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Sebagai langkah untuk menurunkan emisi gas-gas tersebut ke udara, Perusahaan telah lama menerapkan teknologi fuel gas desulphurization dilengkapi sarana baghouse filter, yang mampu menurunkan total emisi gas sulfur dioksida (SO2) dari cerobong asap hingga 80%.
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Parameter (mg/m3) Hasil Uji Kualitas Udara
Semester I SOX
NOX
Semester II Partikulat
SOX
NOX
Partikulat
PLTD Kundur - Cerobong PLTD 1
231,96
671,74
59,00
- Cerobong PLTD 2
647,60
389,91
81,00
- Cerobong PLTD 3
164,10
441,66
45,00
- Cerobong PLTD 4
341,89
207,54
64,00
- Cerobong PLTD 5 - Cerobong PLTD 6
774,04
48,71
68,33
25,14
39,36
41,67
666,92
23,44
22,50
269,52
327,07
124,00
97,36
14,71
28,75
- Cerobong PLTD 1
754,90
968,90
17,50
83,54
528,19
53,33
- Cerobong PLTD 2
630,85
548,69
12,50
87,29
497,51
61,67
- Cerobong Bengkel Las 1
2,31
0,16
41,67
0,829
0,827
6,25
- Cerobong Bengkel Las 2
3,99
0,99
12,50
1,01
Ttd
6,25
- Cerobong Bengkel Las 3
2,32
0,13
12,50
0,24
Ttd
14,17
LAPORAN TAHUNAN 2011
PLTD Baturusa
Balaikarya Sungai Liat
Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak untuk Jenis Kegiatan Lain berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.13/MENLH/3/1995. Ttd = tidak terdeteksi.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
262 PENGELOLAAN EFLUEN Fokus utama Perusahaan yang terkait dengan pengelolaan limbah padat dan limbah cair (efluen) adalah memastikan bahwa limbah yang Perusahaan lepaskan ke lingkungan dari
proses-proses penambangan dan produksi membawa dampak negatif yang minimal terhadap lingkungan juga masyarakat di sekitar wilayah operasi Perusahaan.
Pendekatan Perusahaan dalam pengelolaan limbah secara bertanggung jawab juga dilandasi oleh prinsip 3R, yakni kurangi (reduce), pakai ulang (reuse), dan daur ulang (recycle). Sepanjang tahun 2011, Perusahaan sedapat mungkin meminimalisasi jumlah air limpahan dan air limbah yang dibuang ke badan air. Beberapa langkah yang diambil Perusahaan adalah pengukuran dan pemantauan kualitas air limpahan dan limbah cair, menggunakan
beberapa parameter yang disesuaikan dengan baku mutu yang ditentukan oleh Pemerintah. Setiap bulan di sepanjang periode pelaporan, pengujian kualitas air limbah selalu dilakukan oleh Perusahaan, dengan hasil pengujiannya disajikan pada tabel berikut. (EN21)
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Referensi dan Indeks
Hasil Uji Air Limbah (EN21) Parameter
Satuan
Baku Mutu
Mar-11
Jun-11
Sep-11
Des-11
Zat padat terlarut (TSS)
mg/l
200
12
14
6
20
Kekeruhan
NTU
22
31
8
31
FISIKA
mg/l
6-9
7,0
7,4
9,0
7,3
Tembaga (Cu)
mg/l
2
< 0,02
< 0,02
< 0,02
< 0,02
Seng (Zn)
mg/l
5
0,02
0,02
0,01
0,01
Timbal (Pb)
mg/l
0,1
< 0,01
< 0,01
< 0,01
< 0,01
Arsen (As)
mg/l
0,1
< 0,005
< 0,005
< 0,005
< 0,005
Sulfida (H2S)
mg/l
0,05
< 0,002
< 0,002
< 0,002
< 0,002
Besi terlarut (Fe)
mg/l
5
< 0,06
< 0,06
< 0,06
0,32
Mangan (Mn)
mg/l
2
< 0,02
< 0,02
0,49
0,05
Sianum (Sn)
mg/l
2
< 0,4
< 0,4
< 0,4
< 0,4
Khorium total (Cr)
mg/l
0,5
< 0,02
< 0,02
< 0,02
< 0,02
Uji kualitas air dilaksanakan setiap bulan, data tersebut di atas diambil rata-rata per semester selama pengamatan tahun 2011.
Debit Limbah Cair Rata-rata (EN21) No
Lokasi
Rata-Rata Debit Harian
Satuan
Estimasi 1 Tahun (Liter)
1
Outlet Electrolytic Refining (ER)
185,5
liter/hari
2
Outlet Waduk Pengolahan Mineral
21,356
liter/hari
7.795
3
Outlet Pabrik
174,47
liter/hari
63.682
4
Outlet Tanki BBM
8,52
liter/hari
3.110
181,5
liter/hari
5
Outlet PLTD TOTAL 1 TAHUN
Air limbah yang dihasilkan Pusat Pencucian Bijih Timah di Unit Metalurgi Mentok diolah dan ditangani di fasilitas pengolahan air limbah milik Perusahaan, di mana teknologi yang digunakan adalah dengan mengendapkan material padat melalui sistem sirkulasi air tertutup. Dengan teknologi seperti ini, seluruh material padat yang terlarut akan mengendap, dan air limpahannya akan dimurnikan sehingga bersih dari unsur-unsur yang membahayakan, sesuai baku mutu yang ditentukan Pemerintah. Setelah seluruh langkah tersebut ditempuh, barulah hasil pengolahan air limbah yang
67.708
66.248 208.541
aman ini dibuang ke laut. Perusahaan memeriksa kualitas air limbahnya setiap hari, dan satu kali setiap bulan, pengujian kualitas air limbah dilakukan oleh laboratorium independen yang telah memperoleh akreditasi dari Komisi Akreditasi Nasional. Hal yang berbeda ditemui di lokasi tambang terbuka Pemali. Di lokasi ini, sebagian air buangan dialirkan ke badan air, yaitu sungai di sekitar tambang, setelah melalui pengawasan ketat yang menjamin bahwa air tersebut tidak lagi mengandung unsur-unsur yang berbahaya bagi kesehatan dan tidak akan mengganggu ekosistem badan sungai. (EN21, EN25)
263 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
pH (260C)
LAPORAN TAHUNAN 2011
KIMIA
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Uji Kualitas Sampel Air Laut (EN25) NO
PARAMETER
SATUAN
BAKU MUTU*
LAPORAN TAHUNAN 2011
I
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
264
A. 1
FISIKA Kecerahan (in-situ)
meter
2 3 4
Kebauan Kekeruhan Zat padat tersuspensi (TSS)
NTU mg/L
5
Suhu (lab)
6 7 B. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 C. 1 2
Lapisan minyak (in-situ) Sampah (in-situ) KIMIA pH (260C) Salinitas Oksigen terlarut (DO) BOD5 Amonia total (NH3-N) Fosfat (PO4-P) Nitrat (NO3-N) Sianida (CN) Sulfida (H2S) Fenol Surfaktan anion (MBAS) Minyak dan Lemak Air raksa (Hg) Khromium VI (Cr6+) Arsen (As) Kadmium (Cd) Tembaga (Cu) Timbal (Pb) Seng (Zn) Nikel (Ni) MIKROBIOLOGI Coliform (total) Bakteri Patogen
100 M BELAKANG KK SINGKEP I TRIWULAN II III IV
I
TAHUN 2011 100 M BELAKANG KK MERANTEH TRIWULAN II III
IV
I
100 M BELAKANG KK KARIMATA TRIWULAN II III
IV
-
coral: >5 mangrove: lamun: >3 alami <5 coral: 20 mangrove: 80 lamun: 20 alami coral: 28-30 mangrove: 28-32 lamun: 28-30 nihil nihil
0/00 mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L
7-8,5 alami >5 20 0,3 0,015 0,008 0,5 0,01 0,002 1 1 0,001 0,005 0,012 0,001 0,008 0,008 0,05 0,05
8,1 33,1 7 0,01 < 0,01 < 0,008 < 0,005 < 0,002 < 0,001 0,04 < 0,2 < 0,0005 < 0,005 < 0,002 < 0,0005 < 0,0005 < 0,005 0,009 < 0,002
8,1 37,2 4 0,03 < 0,01 < 0,008 < 0,005 < 0,002 < 0,001 0,01 < 0,2 < 0,0005 < 0,005 < 0,002 < 0,0005 < 0,0005 < 0,005 0,0072 < 0,002
7,9 32,8 6 0,01 < 0,01 0,5 < 0,005 < 0,002 < 0,001 0,05 < 0,2 < 0,0005 < 0,005 < 0,002 < 0,0005 < 0,0005 < 0,005 0,0135 < 0,002
8,2 35,1 10 < 0,01 < 0,01 < 0,008 < 0,005 < 0,002 < 0,001 0,13 < 0,2 < 0,0005 < 0,005 < 0,002 < 0,0005 < 0,0005 < 0,005 0,0187 < 0,002
7,6 29,1 6 0,23 < 0,01 < 0,008 < 0,005 < 0,002 < 0,001 0,07 < 0,2 < 0,0005 < 0,005 < 0,002 < 0,0005 < 0,0005 < 0,005 0,0228 < 0,002
8,1 37,3 5 0,02 < 0,01 < 0,008 < 0,005 < 0,002 < 0,001 0,02 < 0,2 < 0,0005 < 0,005 < 0,002 < 0,0005 < 0,0005 < 0,005 0,0074 < 0,002
7,9 32,5 12 0,02 0,01 < 0,008 < 0,005 < 0,002 < 0,001 0,08 < 0,2 < 0,0005 < 0,005 < 0,002 < 0,0005 < 0,0005 < 0,005 0,0139 < 0,002
8,0 29,8 13 0,04 < 0,01 < 0,008 < 0,005 < 0,002 < 0,001 0,13 < 0,2 < 0,0005 < 0,005 < 0,002 < 0,0005 < 0,0005 < 0,005 0,0114 < 0,002
7,9 33,2 7 0,07 < 0,01 < 0,008 < 0,005 < 0,002 < 0,001 0,11 < 0,2 < 0,0005 < 0,005 < 0,002 < 0,0005 < 0,0005 < 0,005 0,0117 < 0,002
8,1 37,2 4 0,03 < 0,01 < 0,008 < 0,005 < 0,002 < 0,001 0,01 < 0,2 < 0,0005 < 0,005 < 0,002 < 0,0005 < 0,0005 < 0,005 0,0079 < 0,002
8,0 32,8 5 0,01 0,01 < 0,008 < 0,005 < 0,002 < 0,001 0,04 < 0,2 < 0,0005 < 0,005 < 0,002 < 0,0005 < 0,0005 < 0,005 0,0091 < 0,002
MPN/100ml Sel/100ml
Nihil Nihil
0 Negatif
0 Negatif
0 Negatif
0 Negatif
0 Negatif
0 Negatif
0 Negatif
0 Negatif
0 Negatif
0 Negatif
0 Negatif
0C
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
alami 2 <2
alami 7 2
alami 2 11
alami 12 22
alami 5 <2
alami 18 5
alami 40 50
alami 16 14
alami 53 45
alami 4 5
alami 3 8
26,3
26,3
26,3
26,3
26,2
26,3
26,3
26,3
26,2
26,3
26,3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Keterangan: *) = Kep. No.51/MENLH/2004 Lampiran III untuk Biota Laut
Sistem sirkulasi air tertutup yang diimplementasikan di tahun 2011 dan tahuntahun sebelumnya pada tambang-tambang darat milik Perusahaan memastikan bahwa tidak ada air limpahan sisa penambangan yang dibuang atau dialirkan secara sengaja ke
badan sungai di sekitarnya. Oleh karena itu, selama tahun 2011 Perusahaan tidak pernah menerima laporan ataupun mengidentifikasi adanya kerusakan ekosistem di badan air ataupun habitat di sekitarnya. (EN25)
PENGELOLAAN LIMBAH PADAT DAN LIMBAH B3 Berbagai jenis limbah padat dapat dihasilkan dari berbagai kegiatan operasional Perusahaan, yang terbagi dalam dua kategori. Pertama, limbah yang relatif tidak berbahaya atau berdampak negatif terhadap kesehatan manusia, seperti kertas, sampah, dan limbah domestik lainnya. Pengelolaan limbah kategori ini dilakukan berlandaskan prinsip daur ulang dan pakai ulang, baik oleh Perusahaan sendiri maupun oleh pihak-pihak lain. (EN22)
Kategori yang kedua adalah limbah yang tergolong dalam jenis barang berbahaya dan beracun (B3), termasuk limbah dengan kandungan unsur radioaktif. Pengelolaan limbah kategori ini dilandaskan pada prinsip kehati-hatian dalam penyimpanan, pemusnahan, dan juga pemanfaatannya. Jenis limbah padat yang ditangani secara khusus terdapat pada tabel berikut.
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Informasi Perusahaan
Referensi dan Indeks
Jenis Limbah Padat dengan Penanganan Khusus Mengandung Logam Berbahaya
Mengandung Unsur Radioaktif
• ilmenite
• thorium
• monazite
• uranium
• xenotime
Beberapa langkah penanganan limbah B3 di tempat penampungan sementara adalah: (EN24) - memasang papan nama pada lokasi penampungan,
- melengkapinya dengan simbol dan peringatan tentang ancaman bahaya radiasi akibat paparan radioaktif, - melaporkan hasil inventarisasi limbah yang digolongkan sebagai logam berbahaya dan radioaktif setiap tiga bulan sekali, dan - melakukan pemeriksaan rutin yang melibatkan Badan Pengawasan Tenaga Nuklir. Sepanjang tahun 2011, Perusahaan menghasilkan total limbah B3, baik padat maupun cair, seperti tabel di bawah ini.
Produksi Limbah B3 (EN24) Jenis Limbah B3
Volume 2011 (ton)
Oli bekas Solar bekas
Volume 2010 (ton)
39,27
117,15
1,12
34,80
56,80
10,6
Filter bekas
2,87
0,42
Serbuk gergaji bekas
2,25
-
Majun terkontaminasi
0,82
0,40
Limbah medis
0,08
-
Aki bekas
0,83
0,93
Gemuk (grease) bekas
Untuk mengelola limbah yang dihasilkan dari kegiatan produksi, Perusahaan melakukannya secara internal atau menyerahkan pekerjaan tersebut kepada pihak ketiga yang telah mendapatkan lisensi pengelolaan limbah dari Perusahaan. Dengan demikian, pada tahun 2011 Perusahaan tidak mengekspor ataupun mengimpor limbah padat B3 atau limbah padat lainnya. (EN24)
Perusahaan mengatur ketat penggunaan bahan kimia, oli, dan bahan bakar untuk proses produksi dan penambangan. Pengaturan ini melingkupi kegiatan pengangkutan, pemindahan, maupun pemanfaatannya. Tujuannya adalah mencegah terjadinya tumpahan yang berpotensi merusak keanakeragaman hayati, mengganggu fungsi tanah lapisan atas, air, udara, dan juga kesehatan manusia.
265 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Limbah B3 dari Perusahaan ditampung di Tempat Penampungan Sementara Baturusa, untuk selanjutnya dimusnahkan menggunakan insinerator. Sebagian limbah B3 yang dihasilkan Perusahaan diserahkan kepada pihak luar yang telah mendapatkan izin pengelolaan limbah dari Pemerintah untuk dikelola lebih lanjut.
LAPORAN TAHUNAN 2011
• zircon
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Sepanjang tahun 2011, langkah antisipatif yang dilakukan Perusahaan untuk mencegah hal tersebut terbukti berhasil: tidak ada insiden tumpahan bahan kimia, oli, dan bahan
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
bakar minyak, dan tidak ada pengaduan apapun dari masyarakat terkait praktik pengelolaan limbah Perusahaan. (EN23)
Risiko-Risiko Limbah Dan Kegiatan Penambangan (MM3)
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kegiatan
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
266
Aspek yang Terganggu
Penyebab
Perubahan Turunnya kadar C-organik
Kondisi tanah
Pengupasan tanah
Dampak (Potensial) Berkurangnya kesuburan tanah
Penanganan Reklamasi dan pelaksanaan rencana penutupan tambang
Turunnya kapasitas tukar kation Turunnya kadar liat dan humus
Penambangan Darat (Tambang Besar dan Tambang Skala Kecil) Topografi dan morfologi lahan
Penambangan Laut (Kapal Keruk dan Kapal Isap Produksi)
Penumpukan overburden, pembuangan sisa penambangan (tailing) dan oversized grizzly
Dari rata/landai menjadi bervariasi
Terbentuk kolong yang lebih rentan terhadap bahaya longsor, dan di waktu hujan jadi tempat nyamuk malaria bersarang
Pengasapan untuk mencegah penyebaran nyamuk malaria
Mendorong masyarakat untuk mendayagunakan kolong untuk menghasilkan nilai tambah ekonomis, misalnya beternak bebek
Hamparan tailing di banyak lokasi
Fitoplankton di laut
Produksi partikulat yang sulit larut di laut
Air laut bertambah keruh
Cahaya matahari sulit masuk ke dalam laut, menghambat fotosintesis dan mengganggu stabilitas jaringjaring makanan di lautan
Seluruh makhluk hidup di laut
Tumpahan oli, minyak, senyawa hidrokarbon, dan polutan lainnya
Laut menjadi tercemar dan sulit kembali ke kondisi semula
Polutan diserap oleh ikan dan makhluk laut lainnya dan menyebabkan kematian massal
Terumbu karang
Aktivitas pemindahan tanah di dasar laut
Tutupan terumbu karang menjadi rusak atau tidak ada lagi
Habitat ikan karang rusak dan daya dukung laut menjadi lemah
Menerapkan sistem pengelolaan limbah di laut secara komprehensif, bijak dan sesuai aturan; mengikuti praktikpraktik terbaik di bidang pengelolaan limbah
Tidak melakukan kegiatan penambangan apapun di area dengan tutupan terumbu karang atau sekitarnya
Kegiatan
Pencucian Bijih Timah (PPBT)
Aspek yang Terganggu
Tanah
Udara Peleburan Bijih dan Pemurnian Logam Timah (Unit Metalurgi) Tanah dan air
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Penyebab
Perubahan
Dampak (Potensial)
Pembuangan lumpur dan pasir yang memisahkan fraksi tanah kasar dan tanah halus
Hilangnya kandungan liat dan berbagai basa
Turunnya kapasitas tukar kation dan berkurangnya kesuburan tanah
Mengikuti standar praktikpraktik terbaik dalam pengelolaan tanah
Terganggunya kesehatan saluran pernapasan
Memasang sistem pemantauan dan pengendalian emisi gas
peleburan
karyawan dan masyarakat sekitar
buang yang canggih dan efektif
Berbagai sampah padat dan efluen, termasuk limbah B3, dari prosesproses peleburan dan pemurnian
Tercemarnya lingkungan yang dapat menimbulkan penyakit dan gangguan lainnya pada makhluk hidup
Menyimpan dan mengangkut produkproduk sampingan (misalnya terak II) dan limbah B3 dari proses peleburan sesuai prosedur standar
Partikulat dan debu berbagai ukuran dari proses-proses
Turunnya kualitas udara
Keasrian dan kelestarian lingkungan sekitar
Referensi dan Indeks
Penanganan
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
267 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Inisiatif dan Praktik Peduli Lingkungan
LAPORAN TAHUNAN 2011
Salah satu cara untuk menjamin keberlanjutan industri adalah dengan selalu melakukan evaluasi kinerja nyata dari rancangan dan pengelolaan produk-produk Perusahaan, seperti yang dilakukan PT Timah.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
268
I
INISIATIF MITIGASI DAMPAK PRODUK TIMAH (EN26)
Logam timah sebagai produk utama Perusahaan pada hakikatnya adalah material yang dapat didaur ulang dengan relatif mudah. Beberapa contoh penggunaan timah daur ulang dapat ditemukan dalam produk-produk elektronik dan kemasan.
Daur Ulang Produk Timah* Jenis Produk
Jumlah Didaur Ulang
Logam murni
8%
Paduan perunggu dan kuningan
20%
Solder
40%
* Estimasi ITRI untuk cakupan global.
Selain itu, produk-produk timah Perusahaan telah memperoleh sertifikat jaminan kualitas produk dari Bursa Logam London, yakni LME BS EN 610:1996, dan dari ASTM International, yakni ASTM B 339-1995. Hal ini menegaskan tingginya kualitas produk-produk PT Timah (Persero) Tbk dan juga bahwa proses pengelolaan limbahnya telah optimal, sehingga dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan menjadi lebih sedikit.
Hal ini tercermin secara nyata dari langkah-langkah yang diambil Perusahaan sepanjang tahun 2011 untuk memitigasi dampak-dampak lingkungan yang dihasilkannya. Langkah tersebut meliputi penanaman pohon, uji emisi cerobong, uji kualitas air laut, dan uji kualitas air. Pada tahun 2011 tidak ada produk Perusahaan yang ditarik atau dikumpulkan kembali dari publik untuk diolah, digunakan kembali, ataupun didaur ulang oleh Perusahaan sendiri. (EN27)
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN LINGKUNGAN (EN28)
DAMPAK LINGKUNGAN DARI PENGANGKUTAN PRODUK DAN KARYAWAN (EN29) Semua hasil penambangan di darat dan di laut didistribusikan ke unit peleburan menggunakan sejumlah alat transportasi, kemudian hasilnya dikirimkan ke gudanggudang Perusahaan atau ke Pelabuhan untuk diserahkan ke konsumen. Selama proses pengangkutan, timbul emisi gas dari truk dan kapal pengangkut yang digunakan oleh Perusahaan. Untuk memantau kinerja program mitigasi emisinya, Perusahaan melakukan pemantauan kualitas udara secara berkala di sejumlah tempat yang mencakup rute pengangkutan rutinnya.
Hasil pemantauan ini menunjukkan bahwa kandungan partikel debu dan kualitas gas buang kendaraan yang digunakan Perusahaan berada di dalam kriteria baku mutu yang ditetapkan. Selain itu, efektivitas perjalanan dinas dan pengangkutan karyawan dari dan ke kapal dimaksimalkan oleh Perusahaan, demi mengurangi akibat buruk dari emisi gas. Perusahaan juga menjalankan kebijakan untuk menyewa hanya perusahaan pengangkutan dan pelayaran yang reputasi dan kredibilitasnya prima.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Oleh karena itu, sepanjang tahun 2011, Perusahaan tidak pernah menerima tuntutan ataupun pelanggaran terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan sehingga Perusahaan tidak pernah menerima sanksi untuk membayar denda.
269 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Perusahaan selalu menjunjung tinggi dan berkomitmen penuh terhadap segala peraturan perundang-undangan maupun standar-standar lingkungan yang berlaku internasional.
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Pemulihan Lingkungan
LAPORAN TAHUNAN 2011
Untuk membiayai berbagai upaya pengelolaan lingkungan hidup di seluruh wilayah operasionalnya, Perusahaan mengeluarkan dana senilai Rp 5.674.614.500 sepanjang tahun 2011.
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
270
P
KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Pada tahun 2011, PT Timah juga telah mengeluarkan dana senilai Rp 9.894.898.900 untuk melaksanakan upaya reklamasi, yang mencakup tahapan perataan dan penanaman, di sejumlah lahan pascatambang Perusahaan. Sementara itu, jumlah dana yang digunakan untuk program CSR bidang pelestarian alam di tahun 2011 mencapai Rp 69.095.000. (EN30)
Biaya Pengelolaan Lingkungan (EN30) No
Jenis Kegiatan
Jumlah
1
Biaya Pemantauan Lingkungan Hidup
Rp
481.438.000,00
2
Biaya Analisis Sampel
Rp
607.462.000,00
3
Inspeksi Internal Objek Kerja
Rp
205.757.000,00
4
Pencegahan Pencemaran Lingkungan
Rp
27.500.000,00
5
Perawatan Peralatan Pemantauan Lingkungan
Rp
241.313.000,00
6
Audit Lingkungan (Eksternal)
Rp
102.305.000,00
7
Perizinan terkait Pengelolaan Lingkungan
Rp
2.114.962.500,00
8
Pelaporan dan Dokumentasi
Rp
15.136.000,00
TOTAL 1
9
Jasa Konsultasi
Rp
1.536.900.000,00
10
Seminar, Pelatihan, Peningkatan Kompetensi
Rp
341.841.000,00 TOTAL 2
TOTAL ANGGARAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Total
Rp
1.563.470.000,00
Rp
4.111.144.500,00
Rp
5.674.614.500,00
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Logo Stannia Ecopark yang sedang dibangun di Bangka
Kebijakan Pengelolaan Lahan Tambang PT Timah Kebijakan
Subjek yang Dikelola
Tujuan
Penyediaan Dana
Reklamasi
Lahan yang terganggu akibat kegiatan tambang
Mengembalikan fungsi lahan sesuai karakter asli dan peruntukannya
Accounting reserve
Penutupan Tambang
Lahan yang terganggu setelah aktivitas penambangan/ pengolahan/pemurnian dihentikan
Memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Penutupan Tambang
Accounting reserve
STANNIA ECOPARK (EN14, EC30) Sebagai wujud komitmennya untuk melestarikan keberagaman makhluk hidup dan meningkatkan kualitas lingkungan sekitar, PT Timah (Persero) Tbk sedang mengembangkan dan membangun kompleks ekowisata Stannia Ecopark di Desa Riding Panjang, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka. Pembangunan tersebut telah mendapatkan izin dari Bupati Bangka melalui SK Bupati No. 188.45/758/II/2001 tanggal 14 Nopember 2011. Pada tanggal 14 Desember 2011 telah dilaksanakan penandatanganan Naskah Kesepakatan Bersama (NKB) dan Peletakan
Batu Pertama Pembangunan Stannia Ecopark oleh Pemerintah Kabupaten Bangka dan PT Timah (Persero) Tbk. Pembangunan kompleks wisata ini akan dilakukan di atas lahan seluas 763,7 ha yang telah mengalami degradasi kualitas akibat kegiatan penambangan. Selain untuk meningkatkan kualitas lingkungan lahan pascatambang dan menambah nilai manfaat reklamasi, pembangunan Stannia Ecopark juga ditujukan untuk meningkatkan aktivitas pariwisata di Bangka Belitung tanpa merusak nilai-nilai sejarah dan budaya setempat. Bangunan-bangunan tradisional dan bergaya kuno yang berdiri di lahan di mana Stannia
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
271 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Ecopark akan berdiri akan tetap dijaga kelestariannya, dengan pengembangan di sekitarnya diarahkan untuk menghidupkan kembali suasana masa lampau.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Daerah tersebut adalah satu dari lima zona di Stannia Ecopark, yaitu Zona Selamat Datang
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
272
Pembahasan dan Analisis Manajemen
dan Rekreasi, Zona Ecoresort dan Public Park, Zona Taman Air, Zona Preservasi Sejarah dan Budaya, dan Zona Pendidikan dan Penelitian. Tahap pertama pembangunan Stannia Ecopark dilangsungkan sepanjang tahun 2012.
Lima Sasaran Pembangunan Stannia Ecopark
Meningkatkan daya tarik wisata Pulau Bangka untuk mengembangkan peluang usaha baru baik bagi masyarakat sekitar maupun wilayah Melestarikan budaya dan arsitektur tradisional Pulau Bangka
Stannia Ecopark
Melindungi berbagai jenis tumbuhan dan satwa liar asli Pulau bangka dan Belitung
Analisis Kinerja Keuangan
Melibatkan masyarakat sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan dan pengembangan
Meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Pulau Bangka khususnya di wilayah Riding Panjang
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
PROGRAM PENGHIJAUAN (EN14)
26-29 Mei 2011
Perusahaan menyelenggarakan program “Kundur Go Green” Tanam Bakau di Pantai Timun, Desa Teluk Dalam. Lebih dari 500 orang dari masyarakat dan karyawan Perusahaan bersama-sama melakukan penghijauan, membersihkan pantai, dan melakukan kegiatan bersepeda.
PT Timah berpartisipasi dalam event ICCEFE (Indonesia Climate Change Education Forum and Expo) 2011 di Jakarta Convention Center (JCC). Dalam kegiatan bertema “A Call to Cope with the Climate Change” ini, Perusahaan membuka gerai yang menyajikan informasi program penghijauan dan pemanfaatan lahan pascatambang dan informasi lainnya yang berhubungan langsung dengan penambangan timah.
5 Juni 2011
26 Juli 2011
Pekan Lingkungan 2011, mengusung tema “Hutan Penyangga Kehidupan”, yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup.
Untuk memperingati Hari Bakau Sedunia pada 26 Juli 2011, bersama Yayasan Ikatan Keluarga Besar Kenanga (Ikebana), Perusahaan menanam 5.000 bibit bakau di pesisir timur Pantai Rebo, Sungailiat, yang termasuk lahan pascatambang di wilayah KP Perusahaan.
273 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
31 Januari 2011
LAPORAN TAHUNAN 2011
Sebagai perwujudan strategi CSR Perusahaan terhadap lingkungan, Perusahaan melaksanakan sejumlah program penghijauan sepanjang tahun 2011.
LAPORAN TAHUNAN 2011
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
274
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
Juli 2011 Perusahaan turut memeriahkan Hari Bhakti Adhyaksa ke-51, bekerja sama dengan Kejati menanam pohon dan menebar benih ikan. Mulai bulan tersebut, PT Timah menjadi perusahaan pertama yang turut mengelola
Hutan Kota Tua Tunu di Pangkalpinang. Perusahaan menandatangani perjanjian selama satu tahun untuk mengelola dan memelihara hutan yang hak miliknya dipegang Pemerintah Kota Pangkalpinang.
RENCANA PENUTUPAN TAMBANG (MM10) Sebagai perusahaan pertambangan yang berwawasan keberlanjutan, PT Timah telah mengembangkan konsep penutupan lahan dan perencanaan pascatambang (mining closure plans) yang siap diimplementasikan. Ini selaras dengan tanggung jawab Perusahaan untuk melakukan proses penutupan lahan non-operasional secara komprehensif dan sistematis.
Rencana Penutupan Tambang (RPT) merupakan komponen dari perencanaan tambang (mine plan) sebagai identifikasi awal dari pemanfaatan lahan pascatambang. Penyusunan RPT merupakan upaya Perusahaan untuk menaati Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 18 Tahun 2008 tentang Reklamasi dan Penutupan Tambang.
Beberapa contoh program pemanfaatan lahan sesuai dengan wawasan keberlanjutan Perusahaan adalah pencetakan sawah untuk menunjang perekonomian masyarakat dan pengembangan hutan wisata di lahan pascatambang di Sungailiat. Perencanaan pascatambang yang baik memberikan nilai tambah tidak hanya bagi lingkungan di sekitar wilayah tambang, tetapi
juga bagi masyarakat setempat yang telah mengikuti program sosialisasi mengenai penutupan tambang secara bertahap.
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
LAPORAN TAHUNAN 2011
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
275 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Informasi Perusahaan
Kinerja dan Prestasi Timah 2011
Laporan Kepada Pemangku Kepentingan
Tentang PT Timah (Persero) Tbk
Informasi Saham
Pembahasan dan Analisis Manajemen
Analisis Kinerja Keuangan
LAPORAN TAHUNAN 2011
Alamat Perusahaan, Anak Perusahaan, Kantor Perwakilan, dan Fasilitas Penunjang
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
276
KANTOR PUSAT (2.4) Jl. Jenderal Sudirman No. 51 Pangkalpinang, Bangka 33121 Indonesia Tel. +62 717 4258000 Fax. +62 717 4258080
PT DOK DAN PERKAPALAN AIR KANTUNG Jl. Timah Raya, Dok. Air Kantung Sungailiat, Bangka 33211 Indonesia Tel. +62 717 92021/92721 Fax. +62 717 97500
KANTOR PERWAKILAN JAKARTA Jl. Medan Merdeka Timur No. 15 Jakarta Pusat 10110 Indonesia Tel. +62 21 23528000 Fax. +62 21 23528080
INDOMETAL LONDON LIMITED (LTD) 326 City Road, Angel Road London EC1V-2PT United Kingdom Tel. +44 20 78375344 Fax. +44 20 78370743
ALAMAT UNTUK MEMPEROLEH INFORMASI PERUSAHAAN Sekretaris Perusahaan Kantor Perwakilan Jakarta Jl. Medan Merdeka Timur No. 15 Jakarta Pusat 10110 Indonesia Tel. +62 21 23528000 Direct. +62 21 3444011 Fax. +62 21 3444012 Email.
[email protected] ANAK PERUSAHAAN PT TAMBANG TIMAH Jl. Jenderal Sudirman No. 51 Pangkalpinang, Bangka 33121 Indonesia Tel. +62 717 4258000 Fax. +62 717 4258080 PT TIMAH INDUSTRI/BALAI KARYA Kawasan Industri Air Kantung Sungailiat, Bangka 33211 Indonesia Tel. +62 717 4258000 Fax. +62 717 94498 PT TIMAH EKSPLOMIN Jl. Teuku Cik Ditiro No. 56A Menteng, Jakarta Pusat Indonesia Tel. +62 21 23528000 Fax. +62 21 2352 8080 PT TIMAH INVESTASI MINERAL Jl. Teuku Cik Ditiro No. 56A Menteng, Jakarta Pusat Indonesia Tel. +62 21 2352 8000 Fax. +62 21 2352 8080
FASILITAS PENDUKUNG BALAI KARYA Air Kantung Industrial Estate Sungailiat Bangka 33121 UNIT METALURGI MENTOK Jl. Raya Timah No. 1 Kelurahan Sungai Baru, Kec. Muntok Bangka Barat UNIT METALURGI KUNDUR Pabrik Solder Timah Jl. Hangtuah No. 4 Perayun, Kundur Tanjung Balai Karimun PABRIK TIN CHEMICAL Kawasan Industri Estate Cilegon Jl. Eropa II Kav. 3/1 Cilegon, Banten PLTD BATURUSA Jl. Depati Amir Baturusa Bangka 33172 BALAI PEMBIBITAN K3LH 1. Jl. Raya Sungailiat, Merawang 2. Kebun Percontohan Reklamasi Air Nyatoh, Belinyu 3. Kantor K3LH Pangkalpinang, Jl. Jend. Sudirman No. 51, Pangkalpinang, Bangka
Tata Kelola Perusahaan
Hubungan Kemanusiaan dan Ketenagakerjaan
Pengelolaan Lingkungan
Informasi Perusahaan
Laporan Keuangan Konsolidasi
Referensi dan Indeks
KONSULTAN HUKUM M. Sidiq Latuconsina & Partners Ruko Golden Boulevard Blok Q. No. 8 Jl. Pahlawan Seribu BSD City, Serpong Tel. +62 21 5316 1406 Fax. +62 21 5316 1407
KANTOR AKUNTAN PUBLIK
KONSULTAN HUKUM
Deloitte Touche Tohmatsu Wisma Antara Lt.12 Jl. Medan Merdeka Selatan No. 17 Gambir, Jakarta Pusat 10110 Tel. +62 21 2312879 Fax. +62 21 2313325
Marsinih Martoatmodjo Iskandar Kusdihardjo Sampoerna Strategic Square South Tower Lantai 24 Jl. Jendral Sudirman Kav. 45-46 Jakarta 12930 Tel. +62 21 5770108 Fax. +62 21 5770107 LAPORAN
NOTARIS Imas Fatimah S.H. Graha MIK Lt. 5 Taman Perkantoran Kuningan Jl. Setiabudi Selatan Kav. 16-17 Jakarta 12920 Tel. + 62 21 57941450 Fax. +62 21 57941451
KONSULTAN HUKUM SN&P Law Offices Kindo Building Jl. Raya Duren Tiga No. 101 Jakarta 12760 Tel. +62 21 7918 4301
277 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
BIRO ADMINISTRASI EFEK PT EDI Indonesia Wisma SMR Lt.10 Jl. Yos Sudarso Kav. 89 Jakarta 14350 Tel. +62 21 6515130 Fax. +62 21 6515131
LAPORAN TAHUNAN 2011
Nama dan Alamat Profesi dan Lembaga Penunjang Pasar Modal
Referensi dan Indeks
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 Uraian Bapepam X.K.6
2.b
Ikhtisar Data Keuangan Penting
2.b.1
Laporan tahunan wajib memuat informasi keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun
Bab
Halaman
2
12-14 12-13
2.b.1.a
Penjualan (pendapatan) usaha
2
12-13
2.b.1.b
Laba (rugi) kotor
2
12-13
2.b.1.c
Laba (rugi) usaha
2
12-13
2.b.1.d
Laba (rugi) bersih
2
12-13
2.b.1.e
Jumlah saham yang beredar
2
12-13
2.b.1.f
Laba (rugi) bersih per saham
2
12-13
2.b.1.g
Proforma penjualan/pendapatan usaha (jika ada)
-
-
2.b.1.h
Proforma laba (rugi) bersih (jika ada)
-
-
2.b.1.i
Proforma laba (rugi) bersih per saham (jika ada)
-
-
2.b.1.j
Modal kerja bersih
2
12-13
2.b.1.k
Jumlah aktiva
2
12-13
2.b.1.l
Jumlah investasi
2
12-13
2.b.1.m
Jumlah kewajiban
2
12-13
280
2.b.1.n
Jumlah ekuitas
2
12-13
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
LAPORAN TAHUNAN 2011
Bagian
2.b.1.o
Rasio laba (rugi) terhadap jumlah aktiva
2
12-13
2.b.1.p
Rasio laba (rugi) terhadap ekuitas
2
12-13
2.b.1.q
Rasio lancar
2
12-13
2.b.1.r
Rasio kewajiban terhadap ekuitas
2
12-13
2.b.1.s
Rasio kewajiban terhadap jumlah aktiva
2
12-13
2.b.1.t
Rasio kredit yang diberikan terhadap jumlah simpanan (khusus untuk perbankan)
-
-
2.b.1.u
Rasio kecukupan modal (khusus untuk perbankan)
-
-
2.b.1.v
Informasi keuangan perbandingan lainnya yang relevan dengan perusahaan
2
12-13
Laporan tahunan wajib memuat informasi harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan, serta jumlah saham yang diperdagangkan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada)
2
14
Laporan Dewan Komisaris
3
21-25
2.b.2
2.c 2.c.1
Penilaian terhadap kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan
21-24
2.c.2
Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi
25
2.c.3
Komite-komite yang berada di bawah pengawasan Dewan Komisaris
23
2.c.4
Perubahan komposisi anggota Dewan Komisaris (jika ada)
2.d
Laporan Direksi
3
18
2.d.1
Kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan
3
27-34
2.d.2
Gambaran tentang prospek usaha
3
38-39
2.d.3
Penerapan tata kelola perusahaan yang telah dilaksanakan oleh perusahaan
3
34-35
2.d.4
Perubahan komposisi anggota Direksi (jika ada)
-
-
24
Bagian 2.e
Uraian Bapepam X.K.6
Bab
Halaman
Profil Perusahaan
2.e.1
Nama dan alamat perusahaan
2
7
2.e.2
Riwayat singkat perusahaan
4
44-45
2.e.3
Bidang dan kegiatan usaha perusahaan meliputi jenis produk dan atau jasa yang dihasilkan
2;4
6-7; 49-56
2.e.4
Struktur organisasi dalam bentuk bagan
4
57
2.e.5
Visi dan misi perusahaan
4
46-47
2.e.6
Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris
8
134-136
2.e.7
Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota Direksi
8
142-143
2.e.8
Jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misalnya: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan yang telah dan akan dilakukan)
9
204-207; 223-224
2.e.9
5
64-65
Pemegang saham yang memiliki 5% (lima per seratus) atau lebih saham Emiten atau Perusahaan Publik
5
64-65
2.e.9.b
Direktur dan Komisaris yang memiliki saham Emiten atau Perusahaan Publik
5
65
2.e.9.c
Kelompok pemegang saham masyarakat, yaitu kelompok pemegang saham yang masing-masing memiliki kurang dari 5% (lima per seratus) saham Emiten atau Perusahaan Publik
5
64-65
2.e.10
Nama anak perusahaan dan perusahaan asosiasi, persentase kepemilikan saham, bidang usaha, dan status operasi perusahaan tersebut (jika ada)
4
49; 58-61
2.e.11
Kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku serta nama Bursa Efek di mana saham perusahaan dicatatkan (jika ada)
5
65
2.e.12
Kronologis pencatatan Efek lainnya dan peringkat Efek (jika ada)
-
-
Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek (jika ada)
11
227
2.e.14
Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal
11
227
281
2.e.15
Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional (jika ada)
2
18-19
2.e.16
Nama dan alamat anak perusahaan dan atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada)
11
276
2.f
Analisis dan Pembahasan Manajemen
2.f.1
Tinjauan operasi per segmen usaha
6
68-98
2.f.1.a
Produksi
6
72-79
2.f.1.b
Penjualan/pendapatan usaha
2.f.1.c
Profitabilitas
2.f.1.d 2.f.2
6
80-83
6; 7
80; 115
Peningkatan kapasitas produksi
6
93-94; 97-98
Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya
7
100-124
2.f.2.a
Aktiva lancar, aktiva tidak lancar, dan jumlah aktiva
7
101-105
2.f.2.b
Kewajiban lancar, kewajiban tidak lancar, dan jumlah kewajiban
7
105-107
2.f.2.c
Penjualan/pendapatan usaha
7
108-110
2.f.2.d
Beban usaha
7
110-111
2.f.2.e
Laba bersih
7
113
2.f.3
Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar hutang dan tingkat kolektibilitas piutang Perseroan
7
116
2.f.4
Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal dengan penjelasan tentang tujuan dari ikatan tersebut, sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut, mata uang yang menjadi denominasi, dan langkahlangkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait
7
117
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
2.e.13
LAPORAN TAHUNAN 2011
Uraian tentang nama pemegang saham dan persentase kepemilikannya
2.e.9.a
LAPORAN TAHUNAN 2011
Bagian
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
282
Uraian Bapepam X.K.6
Bab
Halaman
2.f.5
Bahasan dan analisis tentang informasi keuangan yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi
7
124
2.f.6
Komponen-komponen substansial dari pendapatan atau beban lainnya, untuk dapat mengetahui hasil usaha
7
108-110
2.f .7
Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan atau pendapatan bersih, maka wajib disertai dengan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan antara lain dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan atau adanya produk atau jasa baru
7
109
2.f.8
Bahasan tentang dampak perubahan harga terhadap penjualan dan pendapatan bersih perusahaan serta laba operasi perusahaan selama 2 (dua) tahun atau sejak perusahaan memulai usahanya, jika baru memulai usahanya
6; 7
68 - 69; 80; 109-110
2.f.9
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan
7
124
2.f.10
Prospek usaha dari perusahaan sehubungan dengan industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional serta dapat disertai data pendukung kuantitatif jika ada sumber data yang layak dipercaya
6
95-98
2.f.11
Aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain: strategi pemasaran dan pangsa pasar
6
80-83
2.f.12
Kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen (kas per saham dan atau non kas) dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir
5
66
2.f.13
Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum secara kumulatif sampai dengan saat terakhir apabila belum dinyatakan habis. Dalam hal terdapat perubahan dari Prospektus agar dijelaskan
-
-
2.f.14
Informasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi,restrukturisasi utang/modal, transaksi yang mengandung benturan kepentingan dan sifat transaksi dengan Pihak Afiliasi
7
117-118
2.f.15
Perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada)
7
121-122
2.f.16
Perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada)
7
123
2.g
Tata Kelola Perusahaan
8
126-201
2.g.1
Dewan Komisaris
8
133-139
2.g.1.a
Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris
8
137-138
2.g.1.b
Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris
8
139
2.g.1.c
Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris
8
138
Direksi
8
140-146
2.g.2 2.g.2.a
Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi
8
144
2.g.2.b
Pengungkapan prosedur penetapan dan besarnya remunerasi anggota Direksi
8
145
2.g.2.c
Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran anggota Direksi
8
145
2.g.2.d
Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi
8
146
Komite Audit
8
147-151
2.g.3.a
2.g.3
Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota Komite Audit
8
148-149
2.g.3.b
Uraian tugas dan tanggung jawab
8
150
2.g.3.c
Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran masing-masing anggota komite audit
8
151
2.g.3.d
Laporan singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit
8
150-151
Komite-komite lain yang dimiliki oleh perusahaan (seperti: Komite Nominasi dan Komite Remunerasi)
8
152-167
Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite
8
153; 157; 161; 165
2.g.4 2.g.4.a
Uraian Bapepam X.K.6
Bab
Halaman
2.g.4.b
Independensi anggota komite
8
153-154; 157-158; 161-162; 165-166
2.g.4.c
Uraian tugas dan tanggung jawab
8
154; 158; 162; 166
2.g.4.d
Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite
8
155; 159; 163; 167
2.g.4.e
Uraian pelaksanaan kegiatan komite
8
155; 159; 163; 167
Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan
8
171-173
2.g.5.a
Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat Sekretaris Perusahaan
8
172
2.g.5.b
Uraian pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan
8
172-173
2.g.6
Uraian mengenai sistem pengendalian interen yang diterapkan oleh perusahaan dan uraian mengenai pelaksanaan pengawasan intern (internal control and audit)
8
174-178
2.g.7
Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan serta upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengelola risiko tersebut, misalnya: risiko yang disebabkan oleh fluktuasi kurs atau suku bunga, persaingan usaha, pasokan bahan baku, ketentuan negara lain atau peraturan internasional, dan kebijakan pemerintah
7; 8
119-120; 180-183
2.g.8
Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan
8; 9; 10
190-191; 228-240; 270
2.g.9
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh Emiten atau Perusahaan Publik, anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang sedang menjabat, antara lain meliputi:
8
194-196
Pokok perkara/gugatan
8
194-196
2.g.9.b
Kasus posisi
8
194-196
2.g.9.c
Status penyelesaian perkara/gugatan
8
194-196
2.g.5
2.g.9.d
Pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan
8
196
283
2.g.10
Penjelasan tentang tempat/alamat yang dapat dihubungi pemegang saham atau masyarakat untuk memperoleh informasi mengenai perusahaan
8
197-198
2.h
Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan *= halaman pembuka Laporan Keuangan Konsolidasi
12
1*
2.i
Laporan keuangan tahunan yang telah diaudit
13
288
12
287
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
2.g.9.a
LAPORAN TAHUNAN 2011
Bagian
2.j
Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris
2.j.1
Laporan tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh anggota direksi dan anggota dewan komisaris yang sedang menjabat
2.j.2
Tanda tangan dimaksud dituangkan pada lembaran tersendiri dalam laporan tahunan di mana dalam lembaran dimaksud wajib dicantumkan pernyataan bahwa direksi dan dewan komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan
2.j.3
Dalam hal terdapat anggota direksi atau anggota dewan komisaris yang tidak menandatangani laporan tahunan, maka yang bersangkutan harus menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan
2.j.4
Dalam hal terdapat anggota direksi atau anggota dewan komisaris yang tidak menandatangani laporan tahunan dan tidak memberi alasan secara tertulis, maka hal tersebut harus dinyatakan secara tertulis oleh anggota direksi atau anggota dewan komisaris yang menandatangani laporan tahunan dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan
Referensi Indikator Laporan Keberlanjutan GRI Indikator
LAPORAN TAHUNAN 2011
1
PT TIMAH (PERSERO) Tbk
284
Ringkasan GRI
Halaman
Strategi dan Analisis
1.1
Laporan Komisaris Utama dan Direktur Utama
1.2
Dampak, risiko, dan peluang
36-38
Profil Organisasi
2.1
Nama organisasi
2.2
Produk dan merek
80; 82
2.3
Struktur organisasi
49; 57; 58-61
2.4
Lokasi kantor pusat
274
2.5
Wilayah operasi
48
2.6
Bentuk legal kepemilikan
64
2.7
Pangsa pasar
2.8
Skala organisasi
2.9
Perubahan signifikan dalam periode pelaporan
5
2.10
Penghargaan yang diterima
18-19
PROFIL LAPORAN 3.1
Periode pelaporan
4
3.2
Tanggal laporan tahun lalu
4
3.3
Siklus pelaporan
4
3.4
Alamat kontak
3.5
Proses dalam menetapkan isi laporan
4
3.6
Batasan laporan
5
3.7
Pembatasan cakupan dan batasan laporan
5
3.8
Basis pelaporan perusahaan anak, perusahaan patungan dan entitas lain
5
3.9
Teknik pengukuran data
5
3.10
Pengaruh reklasifikasi laporan tahun sebelumnya
5
3.11
Perubahan signifikan atas laporan sebelumnya Indeks GRI
5
3.12
Tabulasi Index GRI
4
133
4.3
Jumlah Komisaris Independen
133
4.4
Arahan dari pemegang saham kepada Direksi dan rekomendasi karyawan kepada Direksi
140
4.5
Sistem kompensasi dikaitkan kinerja sosial dan lingkungan
154
4.6
Penghindaran benturan kepentingan oleh Direksi
4.7
Proses penetapan kualifikasi dan keahlian Direksi untuk strategi keberlanjutan
141
4.8
Misi, nilai-nilai, etika bisnis dan prinsip-prinsip yang relevan dengan kinerja keberlanjutan
127; 246
4.9
Kepatuhan terhadap standar internasional yang Disepakati
174; 176
4.10
Penilaian kinerja Direksi terkait aspek ekonomi, lingkungan dan sosial
81-82
Parameter Laporan
197
4.11
Pendekatan manajemen risiko dalam perencanaan pengembangan produk baru
4.12
Keikutsertaan dalam kesepakatan internasional dalam pembangunan prakarsa Ekonomi, sosial dan pembangunan
4.13
Keanggotaan dalam asosiasi nasional dan internasional
Struktur tata kelola
127
140
183
184-185
61
KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN 200-201
4.14
Daftar pemangku kepentingan
4.15
Basis dalam menentukan dan memilih pemangku kepentingan
4.16
Pendekatan dalam berhubungan dengan pemangku kepentingan
200-201
4.17
Isu dan masalah utama pemangku kepentingan dan cara mengatasinya
200-201
TATA KELOLA 4.1
141; 193
KOMITMEN TERHADAP INISIATIF EKSTERNAL
4; 286
Tata Kelola, Komitmen, dan Keterlibatan
Halaman
Rangkap jabatan Komisaris Utama sebagai eksekutif perusahaan
6
6-7; 81-82
Ringkasan GRI
4.2 23-24; 34-38
2
3
Indikator
199
Halaman
Ekonomi
Indikator EN15
KINERJA EKONOMI EC1
Perolehan dan distribusi nilai ekonomi
EC2
Implikasi finansial akibat perubahan iklim
76-77
EC3
Dana pensiun karyawan
226
EC4
Bantuan finansial dari pemerintah
100
16; 100
KEHADIRAN PASAR EC5
Standar upah minimum
224
EC6
Rasio pemasok lokal
193
EC7
Rasio tenaga kerja lokal
210
DAMPAK EKONOMI TIDAK LANGSUNG EC8
Pembangunan infrastruktur untuk kepentingan publik
234; 236
EC9
Pengaruh ekonomi tak langsung perusahaan
228; 234
EN
249
EN2
Pemakaian material daur ulang
249
ENERGI EN3
Pemakaian energi langsung
251
EN4
Pemakaian energi tidak langsung berdasarkan sumber primer
251
EN5
Penghematan energi melalui konservasi energi
251
EN6
Pengembangan energi terbarukan
251
EN7
Pengurangan pemakaian energi tidak langsung
252
257
EMISI, EFLUEN, DAN LIMBAH Emisi gas rumah kaca dari sumber utama
259
EN17
Emisi gas rumah kaca dari sumber alternatif
259
EN18
Inisiatif pengurangan emisi gas rumah kaca
259-260
EN19
Emisi gas penipis lapisan ozon
EN20
Emisi gas NOX dan SOX
260-261
EN21
Pengelolaan air limbah
262-263
EN22
Limbah padat dan pengelolaannya
262-263
MM3
Pengelolaan material
266
EN23
Tumpahan oli dan cairan berbahaya lain
266
EN24
Pengelolaan dan pengangkutan limbah pada B3
265
EN25
Dampak limbah terhadap keanekaragaman hayati di badan air
MATERIAL Pemakaian material
Spesies dilindungi menurut IUCN
Halaman
EN16
Lingkungan
EN1
Ringkasan GRI
260
263-264
PRODUK DAN JASA EN26
Inisiatif pengurangan dampak lingkungan produk dan jasa
268
EN27
Persentase produk yang dijual dan kemasannya yang direklamasi
268
KEPATUHAN
AIR EN8
Pemakaian air
252
EN9
Pengaruh terhadap sumber air
252
EN10
Penggunaan kembali dan daur ulang air
253
KEANEKARAGAMAN HAYATI
EN28
Denda atau hukuman atas pelanggaran lingkungan
269
TRANSPORTASI EN29
Dampak lingkungan akibat pengangkutan/transportasi
269
MENYELURUH EN30
Biaya untuk investasi lingkungan
LA
Ketenagakerjaan
256-257; 270
PEKERJAAN LA1
Jumlah tenaga kerja
204-207
LA2
Tingkat perputaran karyawan
204-207
EN11
Luas hutan lindung di dalam KP
254
LA3
Kompensasi bagi karyawan
212
EN12
Perlindungan keanekaragaman hayati
255
LA15
212
MM1
Pengelolaan lahan pascatambang
256
Cuti punya anak HUBUNGAN MANAJEMEN DAN TENAGA KERJA
EN13
Reklamasi dan pemulihan habitat
EN14
Pengelolaan dampak keanekaragaman hayati
MM2
Lahan dengan kebutuhan pengelolaan
LA4
Perjanjian kerja bersama
211
255-257
LA5
Tenggat waktu perubahan kebijakan
212
254-256; 271; 273-274
MM4
Pemogokan kerja karyawan
220
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
254-255 LA6
Komite bersama K3
215
LAPORAN TAHUNAN 2011
EC
Ringkasan GRI
285 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
Indikator
Indikator
Ringkasan GRI
Halaman
LA7
Tingkat kecelakaan kerja
215; 219-220
LA8
Pendidikan dan pelatihan karyawan
216-219
LA9
Klausul K3 dalam PKB
LA10
Jumlah jam pelatihan karyawan
223
LA11
Program persiapan pensiun
226
LA12
Peninjauan kinerja dan pengembangan karir
222
Keberagaman karyawan
204-208
LAPORAN TAHUNAN 2011
KESETARAAN UPAH KARYAWAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN
Halaman
Pengelolaan tambang skala kecil
242-244
PEMINDAHAN PEMUKIMAN MM9
Pemindahan pemukiman penduduk asli
244
RENCANA PENUTUPAN TAMBANG Rencana penutupan lahan operasional
274
KORUPSI SO2
Unit bisnis rentan korupsi
177
SO3
Pelatihan antikorupsi
174
SO4
Tindakan tanggap atas korupsi
177
LA14
Rasio gaji karyawan lelaki dan perempuan
HR
Hak Asasi Manusia
SO5
185
PRAKTIK INVESTASI DAN PENGADAAN
Partisipasi dalam kebijakan publik
SO6
Sumbangan untuk partai politik
185
224
KEBIJAKAN PUBLIK
Klausul HAM dalam kebijakan investasi
213
HR2
Klausul HAM untuk pemasok
213
HR3
Pelatihan HAM untuk karyawan
213
HR1
NONDISKRIMINASI HR4
286 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
MM8
MM10
KEBERAGAMAN DAN KESETARAAN KESEMPATAN
Ringkasan GRI PENAMBANGAN RAKYAT DAN SKALA KECIL
214
PELATIHAN DAN PENDIDIKAN
LA13
Indikator
Kasus diskriminasi kerja
208
KEBEBASAN BERSERIKAT DAN BERKUMPUL HR5
Hak berserikat
PERILAKU ANTI KOMPETITIF SO7
Pelanggaran hukum
196
SO8
Denda atas pelanggaran hukum
196
PR
Tanggung Jawab Produk PENGELOLAN MATERIAL
MM11
211
Pekerja di bawah umur
210
KERJA PAKSA DAN KERJA WAJIB HR7
Kerja paksa dan pemaksaan bekerja
210
PR1
Dampak produk pada kesehatan dan keselamatan konsumen
84
PR2
Pelanggaran aturan tentang dampak produk terhadap kesehatan dan keselamatan konsumen
84
PRAKTIK/TINDAKAN PENGAMANAN HR8
Pelatihan HAM untuk satpam
HR9
Pelanggaran hak penduduk asli
214
PENILAIAN HR10
Penilaian operasional untuk aspek HAM
213
Keluhan terhadap perusahaan
SO
Sosial & Kemasyarakatan
PR3
Jenis dan informasi produk
81; 85
PR4
Pelanggaran aturan terkait informasi produk
85
PR5
Pengukuran tingkat kepuasan konsumen
PR6
Ketaatan peraturan mengenai informasi pemasaran
87
PR7
Pelanggaran atas peraturan mengenai informasi pemasaran
87
85-86
KOMUNIKASI PEMASARAN
REMEDIASI HR11
PEMASANGAN LABEL BARANG DAN JASA
213-214
HAK PENDUDUK ASLI
8-9; 61
KESEHATAN DAN KEAMANAN PELANGGAN
PEKERJA ANAK HR6
Penjagaan keberlanjutan bahan baku
187; 214
KOMUNITAS LOKAL SO1
Cakupan program kemasyarakatan
228; 236
SO9
Dampak negatif operasi terhadap komunitas lokal
241;244
SO10
Upaya pencegahan dampak negatif operasi
241
MM6
Sengketa lahan penduduk asli
196
MM7
Penyelesaian sengketa lahan penduduk asli
196
KELELUASAAN PRIBADI PELANGGAN PR8
Pengaduan pelanggaran tentang data dan privasi pelanggan
87
KEPATUHAN PR9
Denda finansial karena pelanggaran peraturan pengadaan dan penggunaan produk
87
Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan Laporan Tahunan PT Timah (Persero) Tbk Tahun 2011 beserta dengan Laporan Keuangan dan informasi keuangan lain yang terkait merupakan tanggung jawab penuh Manajemen PT Timah (Persero) Tbk dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang membubuhkan tandatangan masing-masing di bawah ini.
MARWANSYAH LOBO BALIA Komisaris
SUHENDRO Komisaris
BONI SIAHAAN Komisaris
BINGROSALTO L.TOBING Komisaris (Independen)
FACHRY ALI Komisaris (Independen)
DIREKSI
WACHID USMAN Direktur Utama
SETYO SARDJONO Direktur Operasi
M. KRISHNA SYARIF Direktur Keuangan
GATUT HARI PRASETYO Direktur Niaga & Pengembangan Usaha
SURAWARDI Direktur Umum & Sumber Daya Manusia
287 PT TIMAH (PERSERO) Tbk
INSMERDA LEBANG Komisaris Utama (Independen)
LAPORAN TAHUNAN 2011
DEWAN KOMISARIS
Halaman ini sengaja dikosongkan
Laporan Tahunan 2011
Head Office Jl. Jenderal Sudirman 51, Pangkal Pinang 33121, Bangka, Indonesia Tel +62 717 425 8000, Fax +62 717 425 8080 Kantor Perwakilan Jakarta Jl. Medan Merdeka Timur No.15, Jakarta Pusat 10110, , Indonesia Tel +62 21 23528000, Fax +62 21 23528080, Email
[email protected]
www.timah.com