Asia Public Policy Forum, Jakarta 28-30 May 2013
Tantangan-tantangan yang Muncul dalam Mengukur Kemiskinan dan Kesenjangan di Abad ke-21 Bob Baulch
2
Gambaran Kemiskinan & Kesenjangan di Asia Menurut Asian Development Bank, antara tahun 1990 dan 2009 :
Kemiskinan
Kesenjangan
(per kepala di $ 2/hari, 2005 PPP)
(Koefisien Gini berdasarkan pendapatan)
81%
0,46
0,39
49,8% RMIT University©1/06/2013
Sumber: Asian Development Outlook (2012)
RMIT International University Vietnam
2
Gambaran Kemiskinan & Kesenjangan di Asia
(2)
Selain itu: Pada tahun 2008, 857 juta dari 1.289 juta orang yang sangat miskin di dunia berada di Asia
Di 10 dari 15 negara Asia, anak-anak dari keluarga yang sangat miskin setidaknya dua kali lebih besar kemungkinan meninggal di bawah usia 5 tahun dibandingkan dengan anak-anak dari keluarga kaya Di 15 dari 23 negara Asia, anak-anak dari keluarga sangat miskin setidaknya dua kali lebih besar kemungkinan kekurangan berat badan. 795 juta orang di Asia tidak memiliki akses ke toilet dan 505 juta tinggal di permukiman kumuh Sumber: Asian Development Outlook (2012)
RMIT University©1/06/2013
RMIT International University Vietnam
3
33
3
Pengukuran Kemiskinan Statis (1) ‘Dashboard’ versus Indeks Kemiskinan Multidimensi Hampir semua orang mengakui bahwa kemiskinan bersifat multi-dimensi. Pertanyaannya adalah bagaimana multi-dimensi tersebut harus diukur Sampai saat ini, sudah diusulkan dua pendekatan utama: 1. Pendekatan ‘dashboard’: dalam pendekatan ini, sumber daya terkonsentrasi pada pengembangan bermacam-macam ukuran yang paling tepat dari berbagai dimensi kemiskinan
2. Indeks kemiskinan multidimensional: dalam indeks ini 10 dimensi kemiskinan digabungkan menjadi indeks tunggal
Tulisan terbaru Ferriera & Lugo secara meyakinkan mengajukan penggunaan
pendekatan-pendekatan alternatif yang lebih besar (seperti diagram Venn, analisis dominasi stokastik dan fungsi kerja penghubung) untuk menganalisis korelasi dan ketergantungan bersama berbagai dimensi kemiskinan.
RMIT University©1/06/2013
RMIT International University Vietnam
4
Pengukuran Kemiskinan Statis (2) Persoalan – Persoalan Urban • Peningkatan urbanisasi menimbulkan sejumlah tantangan dalam pengukuran kemiskinan di abad ke-21. Tantangan-tantangan ini termasuk 1. Metode standar CBN untuk menetapkan garis kemiskinan nasional dirancang bagi penduduk pedesaan dengan bagian tertinggi pada biaya pangan. 2. Pendapatan lebih diartikan sebagai pengukuran kesejahteraan uni-dimensi di daerah perkotaan dibandingkan pengeluaran 3. Kemiskinan perkotaan memiliki sejumlah dimensi non-moneter penting (air & sanitasi, polusi, biaya transportasi, kejahatan) yang tidak tergambar dengan baik pada ukuran kemiskinan multi-dimensi yang telah ada 4. Di sebagian besar negara, survei rumah tangga kesulitan menangkap pendatang baru ke daerah perkotaan (khususnya) di negara-negara yang memiliki sistem registrasi rumah tangga dan/atau permukiman informal yang besar
RMIT University©1/06/2013
RMIT International University Vietnam
5
Pengukuran Dinamika Kemiskinan & Kerentanan Di negara-negara berpendapatan menengah, perhatian terhadap dinamika dan kerentanan kemiskinan menggantikan perhatian tentang kemiskinan ekstrim Tidak ada rangkuman ukuran-ukuran dari kerentanan dan kemiskinan kronis yang diterima secara universal. Pengukuran dinamika kemiskinan dan kerentanan memerlukan investasi di dalam data panel (dengan perhatian yang serius diberikan pada masalah-masalah terkait pengurangan dan penelusuran) Kesalahan pengukuran meliputi semua kajian tentang dinamika kemiskinan dan kerentanan akan tetapi tidak ada metode penyesuaian yang diterima secara umum Metode untuk menganalisis dinamika kemiskinan (dan pendapatan / rumah tangga) masih belum berkembang
RMIT University©1/06/2013
RMIT International University Vietnam
6
Kesenjangan Pengukuran •
Ukuran-ukuran standar dari kesenjangan lambat laun cenderung berubah dan tidak mencerminkan kekhawatiran yang luas tentang kesenjangan yang makin tinggi antara “kaya-miskin” .
Berikut beberapa alasannya:
– Ukuran-ukuran standar dari kesenjangan (Gini, Theil T) memberikan sebagian besar ‘bobot' ke 'tengah‘ distribusi – Ketika pengeluaran dijadikan ukuran kesejahteraan, ini cenderung akan mengecilkan kesenjangan dan gejolaknya – Bahkan ketika pendapatan dijadikan ukuran kesejahteraan, sampel dari survey tidak akan menggambarkan pendapatan dari orang – orang yang sangat kaya & bisa juga tidak menggambarkan pendapatan orang – orang yang sangat miskin Apakah ukuran-ukuran polarisasi (Wolfson, Duclos Esteban & Ray) berhubungan lebih dekat dengan konsepsi kesenjangan yang umum? Kesenjangan hasil versus kesenjangan kesempatan Ukuran-ukuran kesenjangan multidimensi RMIT University©1/06/2013 RMIT International University Vietnam 9 RMIT University©1/06/2013
RMIT International University Vietnam
7
Prioritas “Daftar Keinginan” Analisis lebih besar tentang saling ketergantungan antara berbagai dimensi kemiskinan dan kesenjangan
Metodologi pengukuran kemiskinan perkotaan yang diterima Statistik air bersih, sanitasi, dan energi yang lebih baik
Pemahaman yang lebih luas serta penggunaan ukuranukuran polarisasi dan mobilitas Studi lintas metode dan lintas negara tentang dampak kesalahan pengukuran dinamika kemiskinan RMIT University©1/06/2013
RMIT International University Vietnam
8
Referensi Asian Development Bank (2012) Asian Development Outlook 2012: Confronting Rising Inequality in Asia Baulch, B. (2001) Why Poverty Persists: Poverty Dynamics in Asia and Africa (Edward Elgar) Esteban, J. ,J.Y Duclos and D. Ray (2005) ‘Polarization: Concepts, Measurement, Estimation’, in C. Barrett (ed.), The Social Economics of Poverty: On Identities, Groups, Communities, and Networks (Routledge) Ferriera, F. and M. Lugo (2012) ‘Multidimensional Poverty Indices: Looking for the Middle Ground’, Working Paper 251, Society for the Study of Economic Inequality Mitlin, D. and D. Satterthwaite (2013) Urban Poverty in the Global South: Scale and Nature (Routledge) Ravallion, M., S. Chen and P. Sangruela (2007), ‘New Evidence on the urbanisation of global poverty’, Policy Research Working Paper 4199, World Bank
RMIT University©1/06/2013
RMIT International University Vietnam
9