Tantangan dan strategi pembangunan berkelanjutan melalui pengelolaan sumberdaya alam dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi
Elham Sumarga
Rapat Konsultasi Analisis Ekonomi Regional PDRB se-Kalimantan 2015 Palangka Raya, 8 Juni 2015
Pembangunan berkelanjutan “Pembangunan yang mampu mewujudkan kesejahteraan setiap generasi”
Ekonomi
Sustainable Lingkungan
Sosial
Sumberdaya alam (SDA)
• Renewable natural resources:
kehutanan, pertanian, peternakan, perikanan
• Non-renewable natural resources: pertambangan
SDA dan PDB Indonesia Kontribusi SDA dalm PDB Indonesia (%) 18 16
15.3 14.7
14.5
14.4
14.3
14 12
11.3
11.8
11.8
11.3 10.5
10 SDA (renewable) 8
SDA (non-renewable)
6
4 2 0 2010
2011
2012
2013
2014
Sumber: BPS
Pengelolaan SDA yang berkelanjutan
• No resource depletion • No environmental degradation
Resource depletion Contoh: hydrological economic model pengembangan kelapa sawit di areal gambut
Resource depletion Asumsi:
- Seluruh area gambut dikonversi menjadi kebun sawit
- Subsidence rate 3.5 cm/tahun
- Permukaan air sungai tertinggi: 3.5 m
Peat subsidence 1978 – 2007(2.3 m) Photo: M Jauhiainen
Resource depletion
Non peat Flooded area Non flooded area
Current (54,000 ha) NPV: Rp. 19 T
After 25 years (116,000 ha)
After 50 years (147,000 ha)
After 100 years (205,000 ha)
NPV: Rp. 15 T
NPV: Rp. 12 T
NPV: Rp. 5.5 T
Environmental degradation Contoh: kelapa sawit di areal gambut
Environmental degradation Contoh: kelapa sawit di areal gambut
- Emisi karbon dari land clearing: 170 ton C/ha (konversi hutan, Germer and Sauerborn, 2008)
- Emisi karbon dari dekomposisi gambut: 27 ton
C/ha/year (kedalaman drainase 60 - 85 cm, Page et al., 2011)
- Social costs dari emisi karbon: Rp. 41 juta/ha/year
(Social Costs of Carbon $ 117/ton C, Interagency Working Group on Social Cost of Carbon, United States Government, 2013)
- Kerusakan wildlife habitat (konversi hutan)
Strategi 1. Pemetaan SDA Contoh : peta ecosystem services Kalimantan Tengah High : 1.67 m3/ha/year
High : 28.22 ton/ha/year
Low : 0.42 m3/ha/year
Low : 5.47 ton/ha/year
High : 0.87 Low : 0.00
Kayu
Kelapa sawit
Habitat Orangutan
High : 7935.3 ton C/ha
High : 8.5 ton C/ha/year
Low : 32.4 ton C/ha
Low : -23.2 ton C/ha/year
Stok karbon
Penyerapan karbon
Strategi 2. Ecosystem accounting
-
Pengintegrasian ecosystem services dalam national accounts.
-
Modifikasi PDB (green GDP)
Ekstensi cakupan SNA: regulating services (seperti carbon sequestration) dan cultural services (seperti biodiversity habitat)
Strategi 3. Scenario analysis dalam land use planning Contoh : ekspansi kelapa sawit di Kalimantan Tengah
1. Business as Usual (BAU) scenario Memungkinkan perluasan sawit di APL 2. Moratorium scenario Membatasi BAU scenario, tidak ada perluasan di kawasan lindung, hutan alam, and areal gambut. 3. Sustainable production scenario Tidak ada perluasan di kawasan lindung, kawasan berhutan, lahan pertanian, areal gambut, kebun rotan, habitat orangutan.
Strategi Oil palm 2010 Oil palm 2010-2015 Oil palm 2015-2025
BAU scenario
Moratorium scenario
SP scenario
Strategi Costs benefits analysis
Ecosystem services FFB production of oil palm Timber production Rattan production Paddy rice production Carbon sequestration Orangutan habitat
BAU scenario Physical quantity 17.3 Mton/ year
Moratorium scenario Monetary Physical Monetary value quantity value € 627.4 8.8 Mton/ € 377.5 million/year year million/year
SP scenario Physical quantity 10 Mton/ year
Monetary value € 463.7 million/year
- 0.31 mega m3/year - 0.34 Mton/ year - 0.49 Mton/ year - 16.7 Mton C/year - 102,000 ha
- € 10.9 million/year - € 35.2 million/year - € 63.8 million/year - € 1,466 million/year
No change
No change
No change
No change
No change
No change
1 Mton C/ year No change
€ 92.2 million/year
- 0.18 mega m3/year - 0.3 Mton/ year - 0.27 Mton/year - 0.9 Mton C/year - 10,000 ha
- € 6.3 million/year - € 32.0 million/year - € 35.2 million/year - € 80.0 million/year
Strategi 4. Peningkatan produktivitas renewable natural resources
5. Pengembangan alternatif substitusi non-renewable natural resources
Tantangan -
Koordinasi lintas sektoral. Koordinasi pusat daerah. Governance (legislasi, aplikasi, dan kontrol suatu kebijakan). Kesenjangan antara riset dan aplikasi. Implementasi dan standarisasi ecosystem accounting.
Penutup
Pengelolaan SDA yang berkelanjutan, dengan orientasi peningkatan produktivitas SDA dari waktu ke waktu tanpa menimbulkan kerusakan lingkungan, merupakan aspek penting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi Indonesia