Rapat Konsultasi Analisis Ekonomi Regional PDRB (KONREG PDRB) se-Kalimantan Tahun 2015 dan Peluncuran Strategi Pertumbuhan Ekonomi Hijau Kalimantan Tengah
Tantangan dan Strategi Pembangunan Berkelanjutan melalui Pengeloaan SDA dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Ekonomi
1
Contents
1. Green Growth Roadmap 2. Government of Indonesia and GGGI: Applying green growth assessment tools 3. Integrasi GG ke dalam perencanaan kebijakan di tingkat Nasional dan Sub Nasional 4. Potensi Kontribusi GG dalam Penyusunan RPJMD Kalteng 2016-2020 5. Integrasi GG di tingkat Proyek
2
1. Roadmap untuk penentuan kebijakan, perencanaan, dan keputusan investasi: Penerapan GG di Indonesia
Energi dan Ekstraksi menyumbang PDB 12%: - Meningkatkan akses ke pelayanan energi modern di area perdesaan/remote - Menuju sumber energi yang rendah karbon - Meningkatkan nilai tambah ekstraksi mineral
Konektivitas 17% PDRB: - Membangun Smart City - Membangun intermodal transportasi yang menghubungkan darat dan laut, serta komunikasi - Mempersempit kesenjangan antar propinsi
Industri Pengolahan: - Meningkatkan efisiensi energi - Membangun teknologi bersih di tingkat sektor - Pengelolaan limbah yang lebih baik
Pengembangan pemanfaatan nilai alam: - Peningkatan eko-wisata. Melalui percepatan pengembangan pemanfaatan aset alam - Menetapkan dan memperkuat kerangka kerja PES - Akselerasi internasional & offsetting karbon domestik - Mobilisasi pendanaan forest carbon
SDAlam yang dapat diperbarui 14% PDRB: - Meningkatkan pengelolaan hutan dan lahan - Mengamankan ekosistem pesisir dan kelautan - Membangun supply chain yang berkelanjutan - Pengembangan ketahanan pangan 3
2. GoI dan GGGI: mengembangkan dan menerapkan metode penilaian GG Sustainable development Society
Environment
Economy
Sustainable Development and Green Growth Green Growth vision for Indonesia Inclusive social development
Environmental sustainability
Inclusive economic development
Greenhouse gas emission reduction
Targets and outcomes of green growth
Social, economic and environmental resilience
Green Growth
Healthy and productive ecosystems providing services
Inclusive and equitable growth
Social
Performance Indicators Economic
Macro
Ecosystem
Measuring green growth drivers and interventions
Meso & Corridor Regional Landscape Local
Sustained economic growth
Environmental Diagnostic
Natural Capital
Planning Monitoring & Evaluation
Resilience Sustained economic Growth GHG emission reduction Healthy and productive ecosystem services Social and equitable growth
4
3. Integrasi GG untuk perencanaan kebijakan di tingkat nasional dan sub-nasional Target Nasional Hijau, Strategi Kebijakan Hijau
20 Year Plan
5 Year Plan
1 Year Plan
Budget
RPJPN
RPJMN
RKP
RAPBN
RTRW/ KEK/KSP/ SEA KLHS/Target Hijau/KPIs
Anggaran insentif hijau untuk
Renstra KL
Sector-specific targets Penggunaan teknis eCBA untuk menilai aset
Renja KL
RKA KL
M & E
Sector-specific kebijakan insentif
5
Contoh perencanaan untuk pengurangan emisi karbon: Visi dan Misi Hijau RPJMD Kaltim 2014-2019 VISI: Mewujudkan Kaltim Sejahtera yang Merata dan Berkeadilan Berbasis Agroindustri dan Energi Ramah Lingkungan Misi 2: Mewujudkan daya saing ekonomi yang berkerakyatan berbasis sumberdaya alam dan energy terbarukan Misi 5: Mewujudkan kualitas lingkungan yang baik dan sehat serta berperspektif perubahan iklim
Target 2020
Kontribusi sektoral untuk menurunkan GHG
Rencana GHG rendah
Penetapan Skenario 6
Menurunkan emisi sebanyak 15,63% dari Baseline (setara 1,59 Giga Ton di mana sektor pemanfaatan lahan memberikan kontribusi 1,2 Giga Ton)
Mengalokasikan kuota secara proporsional antar sector yang perlu menurunkan emisi karbon, berdasarkan tingkat emisi dan potensi pengurangannya
Menetapkan kebijakan yang memungkinkan setiap sector untuk mencapai quota penurunan emisi
Penetapan scenario yang menempatkan penurunan emisi untuk setiap kebijakan dalam kurun waktu berdasarkan anggaran untuk menilai pencapaian/penerapan kebijakan
Potensi Kontribusi GGGI untuk Penyusunan RPJMD Teknokratik Kalteng 2016-2020 Bab
Isi
Perincian
Bab 2
Gambaran Umum Pembangunan Daerah
Data dan Informasi status lingkungan Kalteng yang harus dimuat di dalam RPJMD
Bab 4
Analisis Isu Strategis
3 isu strategi yang dipilih: - Energi listrik perdesaan, akses energi, solusi energi terbarukan. - Penggunaan Lahan rencana spasial, hak adat, kepemilikan lahan dan kehutanan, sistem perijinan, ketahanan pangan, kebakaran lahan gambut dan asap, keberlanjutan sektor kunci terkait penggunaan lahan (kehutanan, perkebunan, pertanian, pertambangan). - Infrastruktur konektivitas, jaringan jalan dan kereta api, infrastruktur kemaritiman, kawasan ekonomi khusus.
Bab 6
Strategi dan Arah Kebijakan Strategi tingkat tinggi & arah kebijakan untuk menyampaikan isu strategis pertumbuhan hijau.
Bab7
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan
Menyampaikan isu strategi GG yang dapat dimasukkan ke dalam rencana strategi 4 SKPD terkait.
Bab 8
Indikator Kinerja Daerah
Untuk mengukur perkembangan GG terhadap target kinerja sektoral untuk sektor 7 kunci (perkebunan, pertanian, energi, pertambangan).
Bab 8: Target Indikator yang dapat digunakan di Kalimantan Tengah No.
Indikator
1
Laju Pertumbuhan PDRB (%)
2
PDRB per Kapita (Rp)
3
Pembentukan Modal Tetap Bruto (Rp)
4
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%)
5
Persentase Penduduk Miskin (%)
6
Koefisien Gini
7
Emisi Karbon per Kapita (ton CO2e)
8
Perubahan Bersih Tahunan untuk Stok Karbon Atas dan Bawah Tanah (ton CO2e)
9
Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi/KBKT (ha)
10
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)
11
Indeks Kapasitas Fiskal/IKF
12
Indeks Kerentanan Penghidupan Rumah Tangga
Hasil yang diharapkan
Pembangunan berkelanjutan
Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
Ekonomi
Pertumbuhan yang inklusif dan berkeadilan
Sosial
Pengurangan emisi GRK Lingkungan Ekosistem yang sehat dan produktif Ketahanan sosial, ekonomi dan lingkungan
Ekonomi Sosial
8
4. Alat Penilaian GG • Menggunakan Kerangka Penilaian GG yang sistematis • Menggunakan analisis berdasarkan kegiatan untuk mengidentifikasi peluang investasi hijau • Mengembangkan proyek infrastruktur yang dapat didanai (bankable)
9
Pertanyaan Kunci untuk melakukan Extended CBA 1. Pemikiran strategis: Mengapa suatu proyek ditetapkan? 2. Opsi untuk menerapkan: Apakah ada cara lain untuk pelaksanaannya? 3. Cakupan: Indikator apa yang harus digunakan untuk mengukur area yang mana? 4. Ketersediaan materi: Wilayah mana yang penting untuk diukur? 5. Hasil: Berapa biaya dan manfaat untuk beralih ke scenario GG? 6. Dampak lain: Penghitungan kualitatif biaya dan manfaat? 7. Kebijakan: Instrumen kebijakan apa yang dapat mendukung re-design proyek? 8. Business Case: Apakah scenario GG dapat menghasilkan perhitungan finansial yang memadai? 9. Implementasi: Apakah ada faktor lain yang memungkinkan untuk merealisasikan GG? 10
5. Integrasi GG ke dalam perencanaan Proyek Contoh: Rencana Pembangunan KIPI Maloy
11
Overview Potensi Intervensi GG 3 - Coal Railway
4 - Palm Oil Plantation 5 - Coal Mine
1- KIPI Maloy 2 - Toll Road
Kutai National Park
12
Rencana Pembangunan KIPI Maloy
13
5. Integrasi GG ke dalam perencanaan Proyek Contoh: Potensi Intervensi Rencana Pembangunan KIPI Maloy Kegiatan
Intervensi
Pembangkit Listrik
Menggantikan keseluruhan pemakaian batubara dengan biomass/gas alam untuk pembangkit listrik. Sumber energi terbarui lainnya (misal Solar PV)
Pemrosesan Batubara
Penerapan Penambangan yang berkelanjutan – mendorong penerapan peraturan yang sudah ada Mendukung gasifikasi dari pembangkit listrik batubara, dengan metode penangkapan karbon dan penyimpanan
Jalan Raya
Melindungi rute migrasi Re-routing pembangunan jalan tidak melintasi Taman Nasional Kutai Mencegah gangguan hidrologi
Kereta Api
Menambah fungsi kereta apai juga untuk penumpang dan angkutan hasil produksi (hasil hutan, dll) Mengganti tenaga kereta api diesel dengan listrik
Pengapalan
Meminimalkan kebocoran saat bongkar-muat di Pelabuhan Maloy
Industri
Penggunaan teknologi yang rendah energi Penggunaan teknologi energi terbarukan (Solar PV) Mengurangi sampah padat dan run-off air limbah Optimalisasi produksi CPO termasuk Biodiesel
Lainnya
Pelatihan peningkatan kualitas tenaga kerja lokal untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja di bidang pariwisata dan industri
5. Integrasi GG ke dalam perencanaan Proyek Contoh: Rencana Pembangunan KIPI Maloy Kesempatan Investasi Hijau Project
Planned Development under KEK Maloy
Green Growth Intervention
Net Benefit (million USD, NPV)
Power Generation
• Construction of 1.4GW coal plant to generate • Substitution of some of coal with biomass in power generation by using palm kernel shells electricity generation for the industrial zone (PKS)
32
Coal
• Basic processing of coal and construction of • Promote local processing of coal into natural coal-to-liquid and ammonia /ammonium gas and fertilizer nitrate. • Implementation of Best Management • Production and export processing of CPO Practices (BMP)
2,829
Road
• Construction of 254 km Toll Road connecting • Extension of the road to develop tourist Maloy, Sangatta, Samarinda (later to resort Balikpapan) and intermediary ports
209
Rail
• Construction of 135 km freight rail (for coal • Railway rerouted to follow existing road's transport) between Maloy, Sangatta and coal route mines in East Kutai and other districts in East • Railway converted to accommodate CPO Kalimantan. freight
389
Shipping
• Construction of CPO storage and export • terminal on the Western side of Maloy, • impacting mangrove ecosystem. •
0.04
Palm Oil Plantation
Total
Provide non-diesel on-shore power supply to ships (‘cold-ironing’) Removal of anti-fouling paint Ballast Water Treatment Program
347
3,807
15