Pertumbuhan Kompetitif Dan Berkelanjutan Melalui Bisnis Digital Berinvestasi pada bisnis digital merupakan keniscayaan bagi Telkom untuk meningkatkan daya saing sekaligus mempertahankan pertumbuhan berkelanjutan di masa depan. Sepanjang tahun 2014, program besar Telkom adalah melanjutkan pengembangan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan bisnis digital. Telkom mengembangkan jaringan akses berbasis fiber optik yang hingga akhir tahun 2014 mencapai 13,2 juta homes passed, yang selanjutnya akan menggelar koneksi fiber optik ke rumah-rumah dan bangunan (fiber to the home/building) untuk membangkitkan kembali bisnis fixed line. Pada unit usaha seluler, sepanjang tahun 2014 kami telah membangun 15.556 BTS baru, dimana 75% diantaranya merupakan BTS 3G/4G, sehingga jumlah BTS yang kami miliki seluruhnya menjadi 85.420 dimana 45% diantaranya merupakan BTS 3G/4G. Profil infrastruktur BTS tersebut menunjukkan superioritas kami dalam hal coverage dan kapasitas sekaligus mencerminkan komitmen kami untuk memberikan pengalaman digital terbaik. Telkomsel adalah operator pertama yang menyediakan layanan 4G secara komersial di Indonesia untuk semakin meningkatkan pengalaman digital pelanggan kami. Selain itu, kami juga membangun 170 ribu titik akses Wi-Fi untuk membantu offloading trafik data pelanggan seluler kami. Layanan broadband fixed line dan seluler Telkom Group didukung oleh jaringan backbone yang superior. Hingga akhir 2014 Perseroan telah membangun jaringan backbone berbasis fiber optik sepanjang 76.700 km. Perseroan terus membangun jaringan backbone hingga nantinya akan menjangkau seluruh wilayah Nusantara. Perseroan juga telah membangun 54.800 m2 data center untuk mendukung layanan komputasi awan (cloud services). Telkom melengkapi kebutuhan pelanggan dengan mengembangkan layanan digital (digital services), melalui berbagai content dan aplikasi yang dapat mendukung gaya hidup digital mereka. Hal ini merupakan bagian penting dari upaya kami untuk semakin memicu peningkatan trafik layanan data, dengan diiringi berbagai program untuk mempercepat adopsi penggunaan perangkat pintar (smart devices). Upaya Telkom dalam membangun infrastruktur broadband disertai berbagai strategi pendukung lainnya telah menampakkan hasil dengan tingginya pertumbuhan pendapatan dari bisnis digital, dengan kontribusi terhadap total pendapatan yang terus meningkat secara signifikan. Bisnis digital akan menjadi penggerak pertumbuhan perusahaan ke depan. Telkom berada di jalur yang benar menuju perusahaan digital (digital company) sekaligus mendukung terwujudnya masyarakat digital.
KESINAMBUNGAN TEMA LAPORAN TAHUNAN Kami konsisten pada langkah strategis untuk membangun pertumbuhan kompetitif yang berkelanjutan (sustainable competitive growth). Hal ini tercermin dalam Laporan Tahunan kami yang terangkum dalam kesinambungan tema berikut:
2010
2011
2012
Masa Depan Anda Dimulai Hari Ini
Melaju Melampaui Batas Telekomunikasi
Mempelopori Masyarakat Digital di Indonesia
Dengan fokus pada layanan TIME (telecommunication, information, media & edutainment), kami berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap pelanggan dapat menikmati gaya hidup masa depan, mulai hari ini.
Kemajuan teknologi berbasis pita lebar (broadband) semakin mempersempit jarak antar pengguna. Kami memanfaatkan peluang ini dengan memperkuat infrastruktur berbasis broadband untuk mendukung inovasi layanan dan produk menuju Information, Media, dan Edutainment (“IME”).
Kami mempelopori masyarakat digital di Indonesia dengan fokus pada penyelenggaraan layanan Telecommunication, Information, Media, Edutainment and Services ("TIMES"), termasuk pengembangan Indonesia Digital Network.
2013
2014
Menciptakan Peluang dan Talenta Global
Pertumbuhan Kompetitif dan Berkelanjutan Melalui Bisnis Digital
Ekspansi internasional telah menjadi keniscayaan bagi kami agar mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan tinggi dan berkelanjutan. Insiatif strategis ini telah mengantarkan kami mencapai pertumbuhan double digit dan memantapkan langkah kami sebagai perusahaan penyedia layanan TIMES yang dominan di Indonesia dan diperhitungkan di kawasan regional.
Kami menjawab tantangan global market dengan melakukan transformasi menuju bisnis digital agar Perseroan tetap tumbuh secara kompetitif dan berkelanjutan (Sustainable Competitive Growth).
Menuju "The King of Digital"
3
PROGRAM UTAMA TELKOM
Menghadapi tantangan industri telekomunikasi, teknologi informasi dan media yang dinamis dan cepat berubah, kami menetapkan fokus bisnis dengan 3 program utama perusahaan yang kami sebut Mahakarya Telkom 2014. 1. Revenue Telkomsel Double Digit Growth Kami memperkuat infrastruktur broadband Telkomsel baik secara coverage, kapasitas, maupun kapabilitas dengan harapan bisnis digital mampu tumbuh tinggi dan menjadi penopang Telkomsel meraih pertumbuhan pendapatan double digit.
2. Indonesia Digital Network (IDN) 2015 IDN 2015 merupakan visi pengembangan infrastruktur true broadband kami secara end-to-end mulai dari end user terminal, jaringan akses, jaringan transport hingga layanannya. IDN 2015 dikembangkan untuk mewujudkan memperluas jangkauan akses, peningkatan kualitas, dan peningkatan kapasitas infrastruktur broadband di seluruh wilayah Indonesia.
3. International Expansion International expansion merupakan langkah kami untuk mewujudkan Perseroan “To become a leading TIMES player in the region”. Kami melakukan pengembangan dan perluasan bisnis di luar Indonesia untuk memperkuat usaha, memperluas pasar, dan membangun kompetensi sumber daya manusia yang berkelas dunia.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
1
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Revenue Telkomsel Double Digit Growth
2
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
PENDAHULUAN
Telkomsel merupakan kontributor utama Perseroan dengan kontribusi pendapatan sekitar 60%. Untuk mempertahankan pertumbuhan pendapatannya, Telkomsel berkomitmen melanjutkan pembangunan infrastrukturnya, khususnya infrastruktur broadband, guna meningkatkan kualitas dan coverage layanannya, serta mengadopsi teknologi terkini untuk meningkatkan pengalaman pelanggan. Perseroan memastikan Telkomsel memperoleh alokasi belanja modal terbesar untuk memperkuat bisnisnya dalam mempertahankan pertumbuhan di atas rata-rata industri.
Triple double digit growth • 10,4% Pendapatan • 10,0% EBITDA • 11,9% Laba Bersih
Operator mobile pertama yang secara komersial memasarkan 4G LTE di Indonesia 15.500 BTS baru (75% BTS 3G) dengan total BTS 85.420 unit
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
3
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
IDN
Telkom Master Plan to Realize Broadband Network Digital Ecosystem
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
Indonesia Digital Network
Build Ecosystem
● ● ●
Smart City (Ibukota Propinsi) Accelerating digital creative community Nationwide ecosystem-based apps (e-health, e-tourism, etc)
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Service
● ●
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Deploy Infrastructure
●
100% broadband di kecamatan Mobile signal 100% desa 100.000km Fiber Optic
Backbone ● ●
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
2020
30 million household fixed broadband 200 mobile broadband cities
Access
4
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Program Indonesia Digital Network dilakukan melalui pembangunan infrastruktur jaringan akses (Id-Access), jaringan backbone (Id-Ring), dan integrated NGN untuk multi layanan dan multi layar (Id-Convergence) sebagai fondasi untuk mewujudkan masyarakat digital. Kami berkomitmen mendorong terwujudnya masyarakat digital melalui penyediaan infrastruktur broadband yang menyeluruh dan terintegrasi.
Convergence Digital InnovaƟon Internet Cloud
Telkom Cloud
NaƟonwide Broadband Backbone
IP & Optical Transport
True Broadband Access Fixed Broadband
WiFi
Mobile Broadband
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
5
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Ekspansi Internasional
Perancis
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Italia
05
10
Mesir
09
Saudi Arabia
06
02
SEA-US (South East Asia-United States)
Yaman
08 Djibouti
Filipina
01 Sri Lanka
Guam
Batam
Manado
TATA KELOLA PERUSAHAAN
SEA-ME-WE 5 IGG (Indonesia Global Gateway)
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
04
01
Telekomunikasi Indonesia International Pte. Ltd. (“Telin Singapore”)
Singapore
02
Telekomunikasi Indonesia International (Hong Kong) Limited. (“Telin Hong Kong”)
Hong Kong
03
Telekomunikasi Indonesia International (TL) S.A. (“Telin Timor Leste”)
Dili – Timor Leste
LAMPIRAN
03
(South East Asia-Middle East-Western Europe 5)
6
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Melalui entitas anak, PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), kami memperkuat kehadiran di kawasan regional dengan model bisnis yang menguntungkan dan risiko yang terkelola dengan baik. Kami menjalankan skema Mobile Virtual Network Operation (MVNO) di 4 negara yaitu Malaysia, Hong Kong, Macau dan Arab Saudi, menjalankan skema Mobile Network Operator (MNO) di Timor Leste, melakukan Business Process Outsourcing (BPO) di Australia dan New Zealand, serta pendirian usaha bidang lainnya di Taiwan, Myanmar, dan Amerika Serikat. Pasar internasional menawarkan peluang bisnis yang tidak terbatas. Lebih lanjut untuk menjadikan Indonesia sebagai "hub" untuk trafik komunikasi data di kawasan, kami saat ini mengembangkan Indonesia Global Gateway (IGG) yang menghubungkan Indonesia ke Timur Tengah dan Eropa Barat melalui Sistem Komunikasi Kabel Laut SEA-ME-WE 5, dan menghubungkan Indonesia ke Amerika melalui Sistem Komunikasi Kabel Laut SEA-US.
07 Los Angeles
Hawaii
04
Telekomunikasi Indonesia International Pty Ltd.,Australia (“Telkom Australia”)
Melbourne – Australia
05
Telkom Macau Limited
Macau
06
Telkom Taiwan Limited
07
Telekomunikasi Indonesia International (USA) Inc.
Taipe City – Taiwan
Los Angeles – Amerika Serikat
08
Telekomunikasi Indonesia International (Malaysia) Sdn. Bhd.
Kuala Lumpur – Malaysia
09
Kantor Cabang Telin di Myanmar
10
Peluncuran produk SIM Card co-branding “simPATI Saudi”
Yangon – Myanmar
Riyadh - Arab Saudi
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
7
DAFTAR ISI
01 02 03
PENDAHULUAN 00
TEMATIK AR TELKOM
01
TIGA PROGRAM UTAMA TELKOM
09
SEKILAS LAPORAN TAHUNAN
10
RINGKASAN LAPORAN TAHUNAN
13 IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING 14
Ikhtisar Kinerja Keuangan
16
Ikhtisar Bisnis dan Operasional
18
Ikhtisar Saham
20
Ikhtisar Obligasi
21
Ikhtisar Dividen
23 LAPORAN MANAJEMEN 25
Laporan Dewan Komisaris
31
Laporan Direksi
39 INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
04 05
40 42 44 46 50 54 55 56 58
Sekilas Telkom Indonesia Profil Telkom Indonesia Milestone Telkom Indonesia Penghargaan dan Sertifikasi Peristiwa Penting 2014 Identitas Perusahaan Telkom Indonesia Visi dan Misi Nilai-Nilai Budaya Anggaran Dasar
94
Produk dan Layanan Merek, Hak Cipta, Desain Industri dan Paten Manajemen Telkom Indonesia Kelompok Usaha Telkom Informasi Efek dan Obligasi Profesi Penunjang Pasar Modal Mekanisme Perdagangan Pasar Modal & ADS Telkom Daftar Alamat Telkom
99 ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA TELKOM INDONESIA 101 Tinjauan Perekonomian dan Industri 106 Tinjauan Bisnis 119 Tinjauan Keuangan 150 Tinjauan Operasional 158 Tinjauan Fungsional
8
58 60 62 76 85 91 92
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
06
175 TATA KELOLA PERUSAHAAN 177 Konsep dan Landasan 177 Penghargaan Tata Kelola Perusahaan
268 Hubungan dengan Pemangku Kepentingan
178 Rating Penilaian Tata Kelola Perusahaan
269 Etika Bisnis dan Budaya Perusahaan
178 Road map dan Penguatan Tata Kelola Perusahaan
271 Sistem Pelaporan Pelanggaran
180 Kerangka Kerja Tata Kelola Perusahaan
275 Konsistensi Implementasi GCG
181 Struktur Tata Kelola Perusahaan
280 Rangkuman Perbedaan Signifikan antara Praktik Tata Kelola Perusahaan Indonesia dan Standar Tata Kelola NYSE
237 Manajemen Risiko 260 Permasalahan Hukum
273 Sosialisasi Tata Kelola Perusahaan
262 Akses dan Transparansi Informasi
07
283 TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN 284 Komitmen Tanggung Jawab Sosial Telkom 288 Pernghargaan CSR Tahun 2014 289 Pencapaian Kinerja CSR Berbasis ISO 26000 290 Aktivitas dan Program CSR Telkom 293 Tanggung Jawab Telkom Terhadap Ketenagakerjaan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
08
309 LAMPIRAN 310 Daftar Istilah 316 Referensi Silang Peraturan Bapepam-LK No.X.K.6
Laporan Tahunan ini memuat pernyataan yang bersifat pandangan ke
SEKILAS MENGENAI LAPORAN TAHUNAN TELKOM
depan (forward-looking statement), termasuk tentang ekspektasi dan
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero) atau disebut “Telkom”, “Perseroan”,
Pernyataan seperti ini umumnya menggunakan kata seperti “percaya”,
atau “kami”, menyajikan Laporan Tahunan untuk periode tahun yang
“mengharapkan”, “mengantisipasi”, “memperkirakan”, “memproyeksikan”
berakhir pada 31 Desember 2014, yang disusun sesuai dengan Keputusan
atau kata-kata serupa lainnya. Selain itu, seluruh pernyataan yang
Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”), pengganti dari Bapepam-LK nomor
bukan merupakan fakta historis, dalam Laporan Tahunan ini dapat
X.K.6 dan X.K.7. Beberapa bagian tertentu dalam Laporan Tahunan ini
dikategorikan sebagai forward-looking statement. Walaupun kami
juga berisi informasi yang dimuat dalam Form 20-F sesuai peraturan
percaya bahwa ekspektasi dalam pernyataan yang mengandung
Securities and Exchange Commission (“SEC”) Amerika Serikat. Namun,
pandangan ke depan adalah cukup beralasan, kami tidak dapat menjamin
tidak ada bagian dari dokumen ini yang digabungkan untuk merujuk
bahwa ekspektasi tersebut akan terbukti benar. Pernyataan yang
pada Form 20-F. Informasi dan data yang disajikan pada Laporan
mengandung pandangan ke depan memuat risiko dan ketidakpastian,
Tahunan ini bersumber pada data keuangan konsolidasian Perseroan
termasuk akibat perubahan-perubahan dalam lingkungan ekonomi,
dan entitas anak.
politik dan sosial di Indonesia. Pada bagian “Manajemen Risiko” dan
proyeksi atas kinerja operasional dan prospek bisnis di masa mendatang.
bagian-bagian lain di Laporan Tahunan ini diungkapkan faktor-faktor Sebutan “Indonesia” dalam Laporan Tahunan 2014 ini merujuk kepada
penting yang dapat menyebabkan hasil-hasil aktual yang berbeda
Republik Indonesia sedangkan “Pemerintah” adalah Pemerintah
secara material dengan ekspektasi kami.
Indonesia dan “Amerika Serikat” atau “AS” adalah Amerika Serikat. Penyebutan satuan mata uang “Rupiah” atau “Rp” merujuk pada mata
Informasi lebih lanjut mengenai Laporan Tahunan Telkom dapat Anda
uang resmi Indonesia, sedangkan “Dolar AS” atau “US$” merujuk pada
peroleh dengan menghubungi Investor Relations, Graha Merah Putih
mata uang resmi Amerika Serikat. Beberapa angka tertentu (termasuk
Lantai 5, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta 12710, Indonesia. Tel:
persentase) telah mengalami pembulatan. Kecuali jika disebutkan lain,
+62-21-5215 109, Fax: +62-21-5220 500 atau e-mail: investor@telkom.
semua informasi keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah sesuai
co.id. Anda juga dapat mengunduh dokumen ini secara online melalui
dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) Indonesia.
situs kami pada http://www.telkom.co.id.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
9
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Pencapaian Telkom 2014 Sepanjang tahun 2014 Perseroan mampu mencatatkan kinerja keuangan yang sangat baik dengan tumbuh di atas rata-rata industri. Ini merupakan buah dari investasi kami dalam membangun infrastruktur broadband sebagai wujud komitmen Telkom untuk menjadi pemain terkemuka dalam bisnis digital. Pada tahun 2014 kontribusi pendapatan bisnis digital meningkat signifikan mencapai 32,5% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 28,2%.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
RINGKASAN LAPORAN TAHUNAN
10
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Pendapatan Rp
89,7 triliun
Aset triliun
140,9
Rp
Pengguna Data Mobile
67,9
%
8,1
10,1
%
juta
12,1%
Jumlah
BTS Seluler
85.420 BTS Laporan Tahunan 2014
22,3%
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
11
02
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING 14
Ikhtisar Kinerja Keuangan
16
Ikhtisar Bisnis dan Operasional
18
Ikhtisar Saham
20
Ikhtisar Obligasi
21
Ikhtisar Dividen
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN Tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (dalam miliaran Rupiah, kecuali untuk Laba per lembar Saham dan Laba per ADS)
2014
2013
2011
2010
Jumlah Pendapatan
89.696
82.967
77.143
71.253
68.629
61.393
57.700
54.005
49.960
46.240
Jumlah Beban
2012
EBITDA disesuaikan
46.508
43.626
40.154
36.821
37.549
Laba Bruto
29.377
27.846
25.698
21.958
22.937
Laba (rugi) tahun berjalan
21.446
20.290
18.362
15.470
15.870
• Pemilik Entitas Induk
14.638
14.205
12.850
10.965
11.537
• Kepentingan Non Pengendali
6.808
6.085
5.512
4.505
4.333
Total laba (rugi) komprehensif
21.471
20.402
18.388
15.481
15.904
14.663
14.317
12.876
10.976
11.571
6.808
6.085
5.512
4.505
4.333
149,8
147,4
133,8
111,9
117,3
29.966,7 29.483,6 26.767,6 22.386,8
23.461,6
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada:
Laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: • Pemilik Entitas Induk
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
• Kepentingan Non Pengendali
Laba Bersih per Saham Laba Bersih per ADS (1 ADS : 200 saham biasa)
Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasian (dalam miliaran Rupiah)
2013
2012
140.895
2014
127.951
111.369
103.054
100.501
Liabilitas
54.770
50.527
44.391
42.073
44.086
Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Aset
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
2011
2010
67.807
60.542
51.541
47.510
44.419
Modal kerja bersih (Aset lancar - Kewajiban lancar)
1.976
4.638
3.866
(931)
(1.745)
Investasi pada entitas asosiasi
1.767
304
275
235
254
Tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember
Pengeluaran Modal/Aset Tetap (dalam miliaran Rupiah)
2014
Telkom
2013
2012
2011
2010
8.099
5.313
4.040
4.202
3.623
13.002
15.662
10.656
8.472
8.197
Entitas Anak lainnya
3.560
3.923
2.576
1.929
831
Jumlah Pengeluaran Modal/ Aset Tetap
24.661
24.898
17.272
14.603
12.651
Rasio Keuangan dan Operasi Konsolidasian
Tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember
Telkomsel
LAMPIRAN
Tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember
2014 1
Rasio Laba terhadap Jumlah Aset (ROA) (%) 2
10,4
2013
2012
11,1
11,5
2011
2010
10,6
11,5
Rasio Laba terhadap Ekuitas (ROE) (%)
21,6
23,5
24,9
23,1
26,0
Rasio Laba terhadap Pendapatan (Marjin Usaha) (%)3
32,8
33,6
33,3
30,8
33,4
106,2
116,3
116,0
95,8
91,5
80,8
83,5
86,1
88,6
99,3
38,9
39,5
39,9
40,8
43,9
4
Rasio Lancar (%)
5
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas (%)
6
Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset (%)
(1) RoA merupakan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dibagi jumlah aset pada 31 Desember akhir tahun. (2) RoE merupakan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dibagi jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 31 Desember akhir tahun. (3) Marjin usaha merupakan laba bruto dibagi total pendapatan. (4) Rasio lancar merupakan aset lancar dibagi liabilitas jangka pendek pada 31 Desember akhir tahun. (5) Rasio liabilitas terhadap ekuitas merupakan jumlah liabilitas dibagi ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 31 Desember akhir tahun. (6) Rasio liabilitas terhadap jumlah aset merupakan jumlah liabilitas dibagi jumlah aset pada 31 Desember akhir tahun.
14
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
(dalam miliaran Rupiah)
(dalam miliaran Rupiah)
(dalam miliaran Rupiah)
Laporan Tahunan 2014
(dalam miliaran Rupiah)
(dalam Rupiah)
(dalam miliaran Rupiah)
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
15
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
IKHTISAR BISNIS DAN OPERASIONAL Tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember Satuan 2014
2013
2012
Pelanggan Broadband Fixed broadband (Speedy)
(000) pelanggan
3.400
3.013
2.341
Mobile broadband (Flash)
(000) pelanggan
31.216
17.271
11.039
Blackberry
(000) pelanggan
5.835
7.556
5.764
Total Pelanggan Broadband
(000) pelanggan
40.451
27.840
19.144
(000) pelanggan
2.851
2.489
2.149
Pelanggan Seluler Pasca bayar (kartuHalo) Pra bayar (simPATI, Kartu As)
(000) pelanggan
137.734
129.023
122.997
Total Pelanggan Seluler
(000) pelanggan
140.585
131.513
125.146
Fixed wireline
(000) pelanggan
9.698
9.351
8.946
Fixed wireless
(000) pelanggan
4.404
6.766
17.870
Total Pelanggan Telepon Tetap
(000) pelanggan
14.102
16.117
26.816
Pelanggan Telepon Tetap
Pelanggan Lainnya Datacomm
(000) Mbps
930.327
381.440
281.063
Satelit-transponder
(000) MHz
3.560
3.007
2.650
85.420*
75.579
60.011
Network BTS
unit
PlasaTelkom
lokasi
572
572
572
GraPARI
lokasi
409
408
410
unit
268
268
-
25.284
25.011
25.683
GraPARI Mobile Pegawai
orang
* Terkait Program ReFlexi, maka sejak tahun 2014 BTS yang ditampilkan adalah BTS Telkomsel
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Layanan Pelanggan
16
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
(dalam ribuan)
(dalam ribuan)
(dalam ribuan)
(dalam ribuan)
(dalam unit)
Laporan Tahunan 2014
(orang)
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
17
PENDAHULUAN
Berikut kami sajikan laporan harga saham tertinggi, terendah, penutupan, volume perdagangan, jumlah saham beredar serta kapitalisasi pasar dari saham biasa yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (“BEI”) untuk periode yang tertera:
Tahun Kalendar
Harga Saham Tertinggi
Terendah
Volume
Jumlah Saham
Kapitalisasi Pasar
(lembar saham)
Beredar
(Rp miliar)
Penutupan
(dalam Rupiah) 2010
1.960
1.390
1.590
28.539.250.000
98.347.123.900
160.272
2011
1.610
1.320
1.410
22.207.895.000
96.931.696.600
142.128
2012
1.990
1.330
1.810
23.002.802.500
95.745.344.100
182.448
2013
2.580
1.760
2.150
27.839.305.000
97.100.853.600
216.720
Triwulan Pertama
2.230
1.760
2.200
5.993.025.000
95.745.344.100
221.760
Triwulan Kedua
2.580
1.900
2.250
8.265.647.500
96.044.401.100
226.800
Triwulan Ketiga
2.450
1.950
2.100
7.206.438.500
97.100.853.600
211.680
Triwulan Keempat
2.375
1.980
2.150
6.374.194.000
97.100.853.600
216.720
3.010
2.060
2.865
24.035.761.600
98.175.853.600
288.792
Triwulan Pertama
2.420
2.060
2.215
6.647.275.800
97.100.853.600
223.272
Triwulan Kedua
2.700
2.150
2.465
6.736.807.600
98.175.853.600
248.472
Triwulan Ketiga
3.010
2.465
2.915
5.313.076.900
98.175.853.600
293.832
Triwulan Keempat
2.930
2.590
2.865
5.338.601.300
98.175.853.600
288.792
September
3.010
2.675
2.915
1.769.250.600
98.175.853.600
293.832
Oktober
2.930
2.680
2.750
2.482.524.900
98.175.853.600
277.200
November
2.830
2.590
2.825
1.559.250.500
98.175.853.600
284.760
Desember
2.890
2.725
2.865
1.296.825.900
98.175.853.600
288.792
2014
2015 Januari
2.930
2.780
2.830
1.403.802.200
98.175.853.600
285.264
Februari
3.020
2.800
2.935
1.785.881.500
98.175.853.600
295.848
(1) Perusahaan melaksanakan pemecahan saham (stock split) dengan rasio 1:2 untuk saham biasa dengan nilai nominal Rp500 per lembar saham menjadi nilai nominal Rp250 per lembar saham sebagaimana diputuskan dalam RUPST pada tanggal 30 Juli 2004, yang efektif pada tanggal 1 Oktober 2004. (2) Perusahaan melaksanakan pemecahan saham (stock split) dengan rasio 1:5 untuk saham biasa dengan nilai nominal Rp250 per lembar saham menjadi nilai nominal Rp50 per lembar saham sebagaimana diputuskan dalam RUPST pada tanggal 19 April 2013, yang efektif pada tanggal 2 September 2013. (3) Harga saham pada seluruh periode yang tertera telah memperhitungkan dua kali stock split. (4) Kapitalisasi pasar adalah perkalian harga saham dengan modal ditempatkan dan disetor penuh yaitu 100.799.996.400 lembar.
Pada tanggal 30 Desember 2014 harga saham Telkom pada hari terakhir perdagangan BEI di tahun 2014 ditutup di level Rp2.865.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
IKHTISAR SAHAM
18
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Pada tabel di bawah ini, kami sajikan harga tertinggi, terendah, penutupan serta volume perdagangan ADS Telkom yang tercatat di New York Stock Exchange (“NYSE”) dan London Stock Exchange (“LSE”) untuk periode yang tertera. Perdagangan ADS dilakukan secara “off exchange” (di luar bursa) di LSE. Berdasarkan peraturan LSE, yang dimaksud perdagangan “off exchange” adalah perdagangan yang dilakukan di bursa lain. Perdagangan baru dilaporkan ke LSE setelah transaksi selesai dilakukan. Harga Per ADS (NYSE) Tahun Kalender
Tertinggi Terendah
Penutupan
Volume ADS (lembar saham)
(dalam Dolar AS)
Harga Per ADS (LSE) Tertinggi
Terendah
Penutupan
Volume ADS (lembar saham)
(dalam Dolar AS)
2010
43,80
30,33
35,65
69.803.576
42,00
30,76
34,91
19.673
2011
36,96
30,29
30,74
69.279.100
35,89
21,02
30,50
1.406.292
2012
41,14
29,26
36,95
88.190.589
40,12
30,24
36,50
746.278
50,61
33,75
35,85
67.061.105
50,59
33,44
35,33
6.579.103
45,32
36,17
45,08
13.876.752
45,83
37,06
45,28
12.819
2013 Triwulan Pertama Triwulan Kedua
50,61
38,75
42,74
15.688.290
50,59
39,31
45,34
6.465.258
Triwulan Ketiga
47,20
34,54
36,31
18.713.653
47,44
35,62
36,27
79.240
Triwulan Keempat
41,69
33,75
35,85
18.782.410
41,69
33,44
35,33
21.786
48,75
33,91
45,23
52.250.948
43,75
38,42
-
12.008
Triwulan Pertama
40,59
33,91
39,37
16.346.799
39,55
38,42
39,55
986
Triwulan Kedua
44,45
39,00
41,66
16.409.533
43,75
39,95
43,00
11.022
Triwulan Ketiga
48,75
41,69
48,10
9.670.921
-
-
-
-
Triwulan Keempat
48,43
42,29
45,23
9.823.695
-
-
-
-
2014
September
48,75
44,85
48,10
2.722.429
-
-
-
-
Oktober
48,43
44,26
45,35
4.383.362
-
-
-
-
November
46,39
34,70
36,54
5.866.608
-
-
-
-
Desember
46,89
42,29
45,23
3.254.644
-
-
-
-
Januari
47,07
43,84
44,10
3.796.653
-
-
-
-
Februari
45,42
44,82
44,91
128.606
-
-
-
-
2015
Pada hari terakhir perdagangan di NYSE untuk tahun 2014, yaitu tanggal 31 Desember, harga penutupan untuk satu ADS Telkom adalah sebesar US$45,23. Efektif sejak tanggal 5 Juni 2014, kami membatalkan pencatatan saham ADS kami di LSE karena rendahnya tingkat perdagangan saham kami disana. Harga penutupan transaksi saham ADS Telkom berakhir di LSE, yaitu tanggal 4 Juni 2014 adalah US$43,00.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
19
PENDAHULUAN LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
IKHTISAR OBLIGASI
Berikut ini adalah tabel ikhtisar obligasi:
Nama Obligasi
Jumlah (Rp juta)
Tanggal Terbit
Tanggal Jatuh Tempo
Jangka Waktu (tahun)
Tingkat Bunga
Penjamin
Wali Amanat
Obligasi II Telkom Tahun 2010 Seri A
1.005.000
25 Juni 2010
06 Juli 2015
5
9,6%
PT Bahana Securities; PT Danareksa Sekuritas; PT Mandiri Sekuritas;
PT CIMB Niaga Tbk
id
Obligasi II Telkom Tahun 2010 Seri B
1.995.000
25 Juni 2010
06 Juli 2020
10
10,2%
PT Bahana Securities; PT Danareksa Sekuritas; PT Mandiri Sekuritas;
PT CIMB Niaga Tbk
id
20
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Peringkat
AAA
AAA
IKHTISAR DIVIDEN Pembagian dividen Telkom harus mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”). Rasio pembayaran dividen untuk tahun buku 2014 akan ditetapkan pada pelaksanaan RUPST pada tahun 2015. Tabel Kronologis Pembayaran Dividen Jumlah Dividen (Rp Juta)
Dividen Per Lembar Saham setelah stock split (Rp)
Tahun Dividen
Tanggal RUPST
Rasio Pembayaran (%)(1)
2009
11 Juni 2010
50
5.666.070
57,61
2010
19 Mei 2011
55
6.345.350 (2)
64,52
2011
11 Mei 2012
65
7.127.333 (3)
74,21
2012 2013
19 April 2013 4 April 2014
65 70
8.352.597
(4)
87,24
9.943.294
(5)
102,40
(1) Rasio pembayaran merupakan persentase laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang dibayar ke pemegang saham sebagai dividen. (2) Termasuk dividen tunai interim yang dibayarkan pada bulan Desember 2010 dan Januari 2011 masing-masing sejumlah Rp276.072 juta dan Rp250.085 juta. (3) Terdiri dari dividen tunai sejumlah Rp6.030.820 juta dan dividen tunai spesial sejumlah Rp1.096.513 juta. (4) Terdiri dari dividen tunai sejumlah Rp7.067.582 juta dan dividen tunai spesial sejumlah Rp1.285.015 juta. (5) Terdiri dari dividen tunai sejumlah Rp7.812.588 juta dan dividen tunai spesial sejumlah Rp2.130.705 juta.
Dividen Telkomsel Berdasarkan RUPST yang diselenggarakan pada 1 April 2014, Telkomsel menyetujui, antara lain, dividen tunai sebesar Rp15.612 miliar yang merupakan 90% dari laba bersih Telkomsel di tahun 2013. Dari dividen yang diumumkan, sebanyak Rp4.917 miliar telah dibayarkan kepada Singapore Telecom Mobile Pte Ltd (“SingTel Mobile”). Pada tahun 2012, 2013, dan 2014, dividen tunai dibayarkan kepada SingTel Mobile, pemegang saham minoritas Telkomsel, masing-masing berjumlah Rp3.231,2 miliar, Rp4.675 miliar, dan Rp4.917 miliar.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
21
03
LAPORAN MANAJEMEN 25
Laporan Dewan Komisaris
31
Laporan Direksi
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Hendri Saparini Komisaris Utama
24
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING PENDAHULUAN
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
Mewujudkan Harapan sebagai Digital Company Terdepan Sepanjang tahun 2014, Perseroan melanjutkan kinerjanya yang sangat baik, dengan tumbuh di atas rata-rata industri. Melihat kinerja yang telah dicapai, kami yakin Perseroan berada di jalur yang benar untuk mewujudkan harapan menjadi ‘Digital Company’. Sejalan dengan visi Perseroan, Telkom mengerahkan segenap potensi untuk memperkuat eksistensi di kawasan regional. Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat, Tahun 2014 ditandai dengan situasi ekonomi dunia yang secara umum masih dalam pelemahan, khususnya di kawasan Eropa dan beberapa negara kunci di Asia seperti Jepang dan China, walaupun Amerika telah menunjukkan pemulihan ekonomi yang cukup berarti. Perekonomian Indonesia masih tumbuh cukup baik berkat konsumsi domestik yang relatif stabil diantaranya akibat pesta demokrasi pemilu yang mewarnai tahun 2014. Sementara itu, industri telekomunikasi Indonesia di tahun 2014 ditandai dengan adanya konsolidasi yang mengakibatkan berkurangnya jumlah pelaku industri. Kami berharap hal ini adalah bagian dari upaya pemerintah dalam membangun industri telekomunikasi yang lebih sehat di masa mendatang.
Pandangan atas Prospek Usaha Terlepas dari sejumlah tantangan yang ada, seperti kompetisi di industri seluler dan fixed broadband, kami menilai bahwa Perseroan memiliki prospek yang baik. Industri telekomunikasi di Indonesia masih memberikan peluang yang besar untuk tumbuh, di mana saat ini peluang terbesar datang dari masih relatif rendahnya penetrasi dan konsumsi mobile broadband. Perseroan juga memiliki aset di unit bisnis fixed line yang jika dikelola dengan strategi yang tepat kami yakini akan mendatangkan potensi pertumbuhan cukup besar. Dan tentunya, peluang lainnya juga datang dari kemungkinan-kemungkinan ekpansi internasional yang memiliki potensi tidak terbatas untuk dijajaki dan dikembangkan.
Dewan Komisaris telah menilai kecukupan Direksi dalam memetakan berbagai ruang lingkup yang mempengaruhi harapan pertumbuhan kinerja Perseroan. Dewan Komisaris juga memandang bahwa Direksi telah menetapkan target-target berdasarkan hasil analisis berbagai aspek termasuk berbagai kondisi internal dan eksternal Perseroan.
Pandangan atas Kinerja Perseroan 2014 Perseroan mencatat kinerja yang sangat baik pada tahun 2014 dengan pendapatan yang tumbuh di atas rata-rata industri. Kinerja Perseroan terutama di topang oleh anak usaha di bidang seluler, PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), yang melanjutkan kinerjanya yang sangat baik dengan Pendapatan, EBITDA dan Laba Bersih tumbuh dua digit. Unit usaha lainnya di bidang fixed line, infrastruktur telekomunikasi dan unit usaha lainnya juga tumbuh cukup baik. Dewan Komisaris memandang bahwa pencapaian kinerja ini menunjukkan bahwa Perseroan telah memiliki berbagai strategi yang tepat sekaligus memiliki kemampuan untuk mengeksekusi strategi-strategi tersebut dengan baik. Tiga program utama Perseroan yakni Penguatan Telkomsel, agar terus memiliki kinerja di atas industri seluler, membangun dan memanfaatkan Indonesia Digital Network untuk mewujudkan masyarakat digital, serta melakukan ekspansi internasional dan memperkuat kehadiran di kawasan regional. Ke depan, Perseroan akan melanjutkan strategi ini untuk menciptakan kinerja yang lebih baik lagi.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
25
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
dari Kiri ke Kanan: Virano Gazi Nasution Komisaris Independen, Johnny Swandi Sjam Komisaris Independen, Dolfie Othniel Fredric Palit Komisaris, Hendri Saparini Komisaris Utama, Parikesit Suprapto Komisaris Independen, Hadiyanto Komisaris, Imam Apriyanto Putro Komisaris
Penerapan Tata Kelola Perusahaan dan Pengawasan oleh Dewan Komisaris
Pandangan atas Kinerja Komite di Bawah Dewan Komisaris
Perseroan senantiasa menjunjung tinggi penerapan dan penegakan tata kelola perusahaan yang baik sesuai best practices, yang akan memberikan pijakan dasar yang kokoh bagi Perseroan untuk terus tumbuh secara berkelanjutan di masa yang akan datang.
Dalam menjalankan fungsi pengawasannya, Dewan Komisaris dibantu oleh komite-komite yang berada di bawah Dewan Komisaris, yakni Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi, yang telah bekerja dengan sangat baik dan memberikan dukungan yang optimal sehingga Dewan Komisaris dapat menjalankan tugas dan fungsinya mengawasi pengelolaan Telkom Indonesia di tahun 2014. Beberapa bidang pokok di antaranya fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan aksi korporasi, pelaksanaan transformasi organisasi, pelaksanaan modernisasi jaringan, pengembangan bisnis internasional, dan performansi kinerja anak usaha. Dewan Komisaris juga memberikan nasihat kepada Direksi untuk memastikan strategi bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik telah dijalankan dengan benar. Pengawasan dan nasihat Dewan Komisaris disampaikan baik melalui
Sejauh ini, Perseroan telah menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik, yang tercermin dari sejumlah penghargaan bergengsi dibidang penerapan tata kelola perusahaan pada tahun 2014, di antaranya penghargaan Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA), CGPI dan lima penghargaan dalam Finance Asia Best Managed Company 2014. Kedepan, Perseroan akan terus memperkuat praktik tata kelola yang baik sesuai standar terbaik untuk memastikan bahwa Perseroan dikelola dengan baik dan bertanggung-jawab.
26
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Perseroan senantiasa menjunjung tinggi penerapan dan penegakan tata kelola perusahaan yang baik sesuai best practices, yang akan memberikan pijakan dasar yang kokoh untuk terus tumbuh secara berkelanjutan
Komite Audit, Komite Pemantau Risiko maupun Komite Nominasi dan Remunerasi dan dipresentasikan serta dibahas pada rapat Dewan Komisaris.
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris Pada tahun 2014 terjadi perubahan komposisi Dewan Komisaris Perseroan. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 4 April 2014 telah menyetujui pemberhentian dengan hormat Bapak Gatot Trihargo dan menunjuk Bapak Imam Apriyanto Putro sebagai Komisaris Perseroan. Selanjutnya susunan Dewan Komisaris per tanggal 4 April 2014, menjadi sebagai berikut : Jusman Syafii Djamal Parikesit Suprapto Hadiyanto Imam Apriyanto Putro Johnny Swandi Sjam Virano Gazi Nasution
: Komisaris Utama : Komisaris : Komisaris : Komisaris : Komisaris Independen : Komisaris Independen
Komposisi Dewan Komisaris kembali mengalami perubahan sesuai hasil RUPS Luar Biasa pada tanggal 19 Desember 2014, yang menyetujui pemberhentian dengan hormat Bapak Jusman Syafii Djamal dan mengangkat Ibu Hendri Saparini sebagai Komisaris Utama Perseroan. RUPSLB juga menyetujui pengangkatan Bapak Dolfie Othniel Fredric Palit sebagai Komisaris sehingga komposisi Dewan Komisaris yang semula berjumlah enam orang menjadi tujuh orang, sebagai berikut : Hendri Saparini Dolfie Othniel Fredric Palit Imam Apriyanto Putro Hadiyanto Parikesit Suprapto Johnny Swandi Sjam Virano Gazi Nasution
Laporan Tahunan 2014
: Komisaris Utama : Komisaris : Komisaris : Komisaris : Komisaris Independen : Komisaris Independen : Komisaris Independen
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
27
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
Sasaran ke Depan Dewan Komisaris menilai portofolio bisnis Perseroan yaitu Telecommunication, Information, Media, Edutainment, dan Services atau TIMES harus semakin diperkuat di antaranya dengan menciptakan sinergi di antara anak usaha, mengingat industri yang akan lebih kompetitif di masa mendatang. Unit usaha seluler sebagai kontributor utama Perseroan harus semakin diperkuat dengan melindungi segmen bisnis legacy, sekaligus menumbuhkan secara agresif segmen digital businessnya. Pembangunan Indonesia Digital Network harus membawa kemanfaatan bisnis dan ekonomi yang besar bagi Perseroan maupun masyarakat Indonesia pada umumnya. Lebih jauh lagi, Perseroan juga harus mempersiapkan diri dengan baik untuk dapat melakukan ekspansi internasional, sehingga Perseroan dapat mewakili bangsa Indonesia di Asia.
Apresiasi kepada Pemangku Kepentingan Pada kesempatan yang baik ini, Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Gatot Trihargo dan Bapak Jusman Syafii Djamal yang telah melaksanakan tugas sebagai bagian dari Dewan Komisaris. Peran dan sumbangsih mereka berdua turut menghantarkan kinerja luar biasa pada tahun 2014.
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Unit usaha seluler sebagai kontributor utama Perseroan harus semakin diperkuat dengan melindungi segmen bisnis legacy
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Dewan Komisaris juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada jajaran Direksi, yang telah bekerja keras untuk mencatatkan kinerja sangat baik. Secara khusus, Dewan Komisaris mengucapkan selamat bertugas kepada Bapak Arief Yahya, Direktur Utama Perseroan sampai dengan RUPSLB 2014, yang dipercaya menjabat sebagai Menteri Pariwisata. Dewan Komisaris memaknai pengangkatan tersebut sebagai kepercayaan bangsa dan negara terhadap kinerja Perseroan. Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya juga kami sampaikan kepada seluruh jajaran manajemen dan karyawan Telkom Indonesia, atas dedikasi dan kerja kerasnya sehingga tahun 2014 menjadi tahun yang sangat baik. Semoga pencapaian kinerja tahun 2014 semakin memacu semangat seluruh pemangku kepentingan untuk menorehkan kinerja lebih baik lagi pada tahun 2015.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Jakarta, 26 Maret 2015 Atas nama Dewan Komisaris,
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
Hendri He H endri Saparini Komisaris Utama
28
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Pembangunan Indonesia Digital Network harus mendatangkan kemanfaatan bisnis dan ekonomi yang besar bagi Perseroan maupun masyarakat Indonesia pada umumnya.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
29
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Alex J. Sinaga Direktur Utama
30
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING PENDAHULUAN
LAPORAN DIREKSI
Mendorong Bisnis Digital untuk Menciptakan Pertumbuhan yang Kompetitif dan Berkelanjutan Telkom mencatat kinerja keuangan dan operasional yang sangat baik sepanjang tahun 2014, seiring dengan tingginya kinerja anak usaha PT Telekomunikasi Selular ("Telkomsel"). Pada periode yang sama, Telkom secara agresif terus melanjutkan pembangunan infrastruktur broadband untuk mendukung pertumbuhan bisnis digital di masa mendatang.
Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat, Atas nama Direksi PT Telkom Indonesia Tbk (Persero), perkenankan kami menyampaikan laporan pengelolaan Perseroan selama 2014 beserta pencapaian kinerja utama kepada para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan lainnya.
Kondisi Makro Ekonomi dan Industri Telekomunikasi 2014 Sepanjang tahun 2014, perekonomian Indonesia tumbuh cukup baik sebesar 5,1% dengan ditopang oleh konsumsi domestik di mana salah satunya adalah sektor telekomunikasi. Seiring dengan bertumbuhnya kelompok ekonomi kelas menengah yang semakin tinggi kebutuhannya akan beragam jasa telekomunikasi, sektor telekomunikasi tumbuh 9,1%, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional. Industri telekomunikasi sendiri bergerak sangat dinamis, menuntut setiap pemain yang berada didalamnya untuk berubah dengan cepat pula. Permintaan pelanggan telekomunikasi bergeser dari legacy voice dan SMS menuju layanan data. Di sisi lain, tumbuhnya segmen muda (youth segment) disertai meningkatnya jumlah kelas menengah yang memiliki karakteristik gaya hidup yang lebih digital semakin mendorong tingginya permintaan akan layanan data ini. Sementara itu pertumbuhan layanan voice dan SMS akan semakin terbatas dengan hadirnya berbagai aplikasi pengganti seperti instant messaging application. Adapun tingkat penetrasi SIM-card diperkirakan telah melampaui 125%
pada akhir tahun 2014 yang menunjukkan tingkat saturasi yang relatif tinggi. Kedepan, pertumbuhan industri telekomunikasi akan ditopang oleh pertumbuhan bisnis digital. Penetrasi data user di Indonesia masih relatif rendah sekitar 50%, dengan penggunaan smartphone yang juga masih rendah kurang dari 30% namun tumbuh sangat tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Trafik data tumbuh sangat tinggi lebih dari 100% year on year yang terutama didorong oleh penggunaan data melalui smartphone. Di saat yang sama, industri telekomunikasi di Indonesia memiliki tantangan untuk dihadapi. Di antara yang paling utama adalah munculnya layanan Over the Top (OTT) yang menawarkan produk substitusi terhadap layanan tradisional voice dan SMS. Selain itu, pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS juga berpotensi merugikan mengingat sebagian besar belanja modal (capital expenditure) sektor telekomunikasi adalah dalam mata uang asing khususnya Dolar AS. Lebih jauh, diterapkannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 tentunya memberikan tantangan tersendiri, mengingat wilayah persaingan menjadi lebih luas yaitu di kawasan ASEAN. Sektor telekomunikasi Indonesia di tahun 2014 diwarnai konsolidasi industri. Kami melihat, konsolidasi di sektor telekomunikasi yang mengakibatkan berkurangnya jumlah pelaku dalam industri ini diharapkan memberikan dampak positif bagi terciptanya tingkat kompetisi yang lebih sehat.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
31
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
dari Kiri ke Kanan: Abdus Somad Arief Direktur, Honesti Basyir Direktur, Herdy Rosadi Harman Direktur, Muhammad Awaluddin Direktur, Alex J. Sinaga Direktur Utama, Dian Rachmawan Direktur, Indra Utoyo Direktur, Heri Sunaryadi Direktur.
Program Kerja Strategis Untuk mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan, di tahun 2014 Telkom meneruskan Tiga Program Utama yaitu mempertahankan pertumbuhan double digit bisnis seluler Telkomsel, mengembangkan jaringan pita lebar dalam platform Indonesia Digital Network, dan mengembangkan dan memperluas ekspansi internasional. Telkomsel merupakan kontributor utama Perseroan yang menyumbangkan pendapatan sekitar 60% terhadap pendapatan konsolidasi Telkom. Sejalan dengan potensi pertumbuhan layanan mobile data, maka strategi Telkomsel adalah terus membangun infrastruktur guna mengantisipasi permintaan data trafik yang tumbuh sangat tinggi, untuk memastikan pelanggan Telkomsel mendapatkan pengalaman layanan mobile data terbaik. Sekitar 60% hingga 65% belanja modal Telkom dialokasikan kepada Telkomsel. Selain itu, Telkomsel juga tetap berusaha mengeksploitasi pertumbuhan pendapatan dari layanan voice dan SMS di antaranya melalui strategi penetapan harga yang cerdas berdasarkan klaster, dan menganalisis
32
Laporan Tahunan 2014
berbagai faktor di antaranya tingkat kompetisi dan utilisasi jaringan di masing-masing klaster. Adapun Indonesia Digital Network atau IDN merupakan fondasi infrastruktur untuk mendukung layanan data baik melalui unit bisnis selular maupun fixed line. Telkom fokus untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggannya, dengan membangun infrastruktur jaringan pita lebar yang unggul baik dari sisi jangkauan (coverage), kapasitas (capacity) maupun kemampuan (capability). IDN terdiri dari Id-Access, merupakan akses broadband berkecepatan tinggi melalui jaringan serat optik, kemudian Id-Ring, yang merupakan jaringan backbone serat optik berskala nasional dan berbasis internet protocol (IP) serta Id-Convergence yang mencakup pusat data berkapasitas tinggi yang terintegrasi dengan jaringan Telkom. Selain itu, kami juga memperluas bisnis dengan berekspansi secara internasional, dan memperkuat kehadiran di
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
kawasan regional dengan model bisnis yang menguntungkan dan risiko yang terkelola dengan baik. Dengan skema Mobile Virtual Network Operation (MVNO), Telkom hadir di 4 negara yaitu Malaysia, HongKong, Macau dan Arab Saudi. Telkom juga memiliki anak usaha yang beroperasi secara penuh sebagai Mobile Network Operator (MNO) di Timor Leste. Selain itu, kami hadir di Australia dan New Zealand menjalankan Business Process Outsourcing (BPO), serta di beberapa negara lainnya untuk melakukan bisnis terkait satelit dan jaringan. Keseluruh program-program yang dijalankan oleh Telkom di atas merupakan upaya terintegrasi dalam rangka mencapai tujuan menjadi perusahaan digital (digital company), dengan tolak ukur utama adalah kontribusi dari bisnis digital lebih dari setengahnya. Kami berharap, predikat sebagai perusahaan digital tersebut dapat kami raih dalam beberapa tahun ke depan.
Kinerja Perseroan 2014 Pencapaian kinerja Perseroan tahun 2014 menjadi bukti bahwa kami sudah berada di jalur yang benar untuk membawa Telkom menuju digital company. Secara konsolidasi, kontribusi segmen data, internet dan IT meningkat menjadi 32,5% dari 28,2% di tahun sebelumnya.
Adapun kontribusi pendapatan segmen digital business pada anak usaha seluler kami meningkat cukup signifikan menjadi sekitar 23,6% dari 19,4% tahun lalu. Pertumbuhan kontribusi pendapatan digital business ini didukung oleh jumlah pengguna data yang meningkat 12,1% menjadi 71,1 juta pelanggan pada akhir tahun 2014. Telkom mencatatkan kinerja keuangan yang sangat baik sepanjang tahun 2014. Pendapatan konsolidasi tumbuh 8,1% mencapai Rp89,7 triliun. Segmen Data, Internet & IT (tidak termasuk SMS) tumbuh paling tinggi sebesar 24,0% seiring dengan meningkatnya permintaan atas segmen ini yang ditunjang oleh infrastruktur yang sangat baik. Perseroan juga mampu mengelola biaya operasi dengan efisien, di mana biaya operasi tumbuh 6,5% menjadi Rp43,9 triliun. Sehingga Perseroan mampu mencatat pertumbuhan EBITDA yang cukup tinggi sebesar 9,7% menjadi Rp46,1 triliun dengan marjin EBITDA sebesar 51,1% atau lebih baik dari tahun sebelumnya dengan marjin 50,4%. Sementara itu Laba Bersih meningkat 3,0% menjadi Rp14,6 triliun. Relatif rendahnya pertumbuhan laba bersih
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
33
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
tersebut di antaranya oleh karena adanya pendapatan dari hasil divestasi 80% kepemilikan Telkom Vision pada tahun 2013. Dari aspek operasional, anak usaha kami Telkomsel terus memperkuat infrastruktur jaringannya. Sehingga pada akhir tahun 2014 memiliki 85.420 BTS, meningkat 22,3% dari tahun sebelumnya, di mana 45% di antaranya merupakan BTS 3G dan 200 BTS 4G, guna mendukung pertumbuhan layanan data. Adapun trafik data meningkat sangat besar sebesar 143% menjadi 235 Peta-Bytes yang terutama dipicu oleh penggunaan layanan data melalui smartphone. Hingga akhir tahun, pengguna smartphone Telkomsel tercatat sebanyak 40,4 juta atau tumbuh 71% dari tahun sebelumnya. Untuk mempertahankan posisi Telkomsel sebagai yang terdepan, kami senantiasa mengadopsi teknologi yang paling mutakhir. Pada bulan Desember 2014, Telkomsel berhasil melakukan commercial launch 4G yang pertama di Indonesia untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dalam menggunakan layanan data. Sementara itu, pada 2014 kami telah memutuskan untuk menghentikan layanan fixed wireless, yaitu Flexi, dan mendorong pelanggan Flexi untuk beralih ke anak usaha selular kami Telkomsel. Selain itu, spektrum pada 800MHz yang sebelumnya digunakan oleh Flexi telah diputuskan oleh Pemerintah untuk dialokasikan kepada Telkomsel. Sehingga kami berkeyakinan bahwa penutupan layanan fixed wireless kami akan terkompensasi oleh penguatan layanan selular yang secara keseluruhan akan lebih optimal bagi Perseroan. Disisi lain, Telkom semakin memperkuat infrastruktur broadband untuk mendukung layanan digital business, baik untuk kebutuhan unit bisnis selular maupun fixed line. Hingga akhir tahun 2014, Telkom telah membangun jaringan fiber-based backbone berskala nasional sepanjang 76.700 km yang menghubungkan kawasan Indonesia dari Aceh hingga Papua, serta memasang 170 ribu titik akses Wi-Fi. Kami telah menggelar jaringan fixed broadband dengan kapasitas 13,2 juta homes-passed, sebagai dampak ikutan aktivitas fiberisasi unit bisnis selular dan pasar korporasi. Sementara itu, 54.800 m2 data center telah kami bangun untuk memenuhi kebutuhan akan layanan cloud. Secara konsisten kami mempertahankan tingkat belanja modal (capital expenditure) yang memadai untuk menunjang pertumbuhan. Sepanjang tahun 2014, kami
34
Laporan Tahunan 2014
membelanjakan Rp24,8 triliun atau meningkat dari Rp19,6 triliun pada tahun sebelumnya, untuk berinvestasi membangun infrastruktur dengan fokus mendukung layanan data. Sekitar 60% dari belanja modal tersebut dialokasikan untuk membangun infrastruktur terkait bisnis seluler. Sekitar 20% digunakan untuk pembangunan infrastruktur untuk memperkuat lini usaha fixed broadband dan penguatan akses, sedangkan selebihnya digunakan untuk pengembangan bisnis entitas anak usaha lainnya di bidang menara telekomunikasi, teknologi informasi, dan ekspansi internasional. Pada tahun 2014 kami melakukan beberapa aksi korporasi dalam rangka menciptakan nilai sinergi dengan unit-unit usaha yang telah berjalan. Beberapa diantaranya yaitu pembelian 25% saham Tiphone Mobile Indonesia Tbk yang merupakan salah satu distributor gadget terbesar di Indonesia; pendirian Joint Venture Company antara Telkom Metra dan operator terbesar Australia, Telstra; serta akuisisi 75% saham Contact Centres Australia Pty Ltd (CCA).
Prospek Perseroan Dengan investasi yang telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir khususnya untuk membangun infrastruktur broadband, kami berkeyakinan bahwa Perseroan memiliki prospek yang baik. Untuk unit usaha seluler, hampir setengah dari BTS Telkomsel telah mendukung layanan data. Dengan pengguna data kurang lebih sebesar 50% dan penetrasi smartphone yang juga masih rendah sekitar 30%, maka segmen bisnis data memiliki potensi pertumbuhan yang sangat tinggi dimana secara industri pertumbuhan trafik data sepanjang tahun lalu lebih dari 100%. Kami juga memiliki kemampuan IT sangat baik untuk mendukung strategi penetapan harga yang kompleks untuk layanan voice dan SMS sehingga kami dapat mengeksploitasi pertumbuhan dari bisnis legacy. Perseroan juga memiliki aset di unit bisnis fixed line yang jika dikelola dengan strategi yang tepat akan mendatangkan potensi pertumbuhan cukup besar. Kami akan mengerahkan segenap upaya kami dalam rangka membangkitkan kembali bisnis fixed line melalui IndiHome triple-play dengan akses fiber optik yang merupakan produk bundling yang terdiri dari layanan internet kecepatan tinggi, fixed voice dan IP TV. Di samping itu kami juga akan bertumbuh secara anorganik salah satunya melalui ekpansi internasional, yang memiliki potensi tidak terbatas untuk dijajaki dan dikembangkan.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Melalui entitas anak, PT Telkom Indonesia Internasional, kami telah hadir di 10 negara dengan berbagai model bisnis. Kami akan melebarkan dan memperkuat bisnis di negara-negara dimana kami telah memiliki jejak, serta mencari peluang-peluang bisnis baru untuk dikembangkan. Kami berkomitmen untuk memperluas pasar, memperkuat usaha dan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia sehingga siap dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pelaksanaan CSR kami selaraskan dengan visi dan misi serta portofolio bisnis Perseroan. Kami mendefinisikan keberadaan CSR sebagai entitas bisnis melalui tema “Telkom Indonesia untuk Indonesia”. Program-program CSR Telkom dilakukan dalam upaya mendukung kemajuan masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat tertinggal, terpencil dan terluar dalam memperoleh kesejahteraan, melalui rangkaian kegiatan pada tiga pilar utama CSR kami, yaitu menciptakan Lingkungan Digital, Masyarakat Digital, dan Ekonomi Digital.
Tata Kelola Perusahaan Telkom menjunjung tinggi penerapan Good Corporate Governance (GCG), dan secara konsisten dilakukan peningkatan dari tahun ke tahun. Perkembangan signifikan dalam implementasi GCG Telkom adalah penguatan strukur tata kelola organisasi berkarakteristik holding, melalui penerapan mekanisme Board of Executive untuk entitas anak. Kami juga menerapkan Enterprise Risk Management (ERM) secara menyeluruh, membuat pakta integritas dalam ruang lingkup grup, penguatan tata kelola IT, dan remediasi pengendalian internal untuk menjamin keandalan laporan keuangan. Terkait penyusunan laporan keuangan, sejak tahun 2010 kami telah mengadopsi standar International Financial Reporting Standards (IFRS). Telkom telah memenuhi kriteria ASEAN Corporate Governance Scorecard, yang menilai kualitas penerapan GCG pada perusahaan-perusahaan publik di enam negara ASEAN. Pengakuan akan kualitas penerapan GCG Telkom tercermin dari penghargaan yang kami terima. Pada tahun 2014 kami menerima penghargaan “Most Trusted Company” untuk keenam kali berturut-turut. Selain itu pada IMAC 2014, kami meraih penghargaan Best Managed Companies, Best Corporate Governance, Best Investor Relations, Best Corporate Social Responsibility, dan Most Committed Company to a Strong Dividend Policy sekaligus. Pada Anugerah Perusahaan Terbuka 2014, kami meraih penghargaan Best Listed Company of The Year, The Best CEO Listed Company 2014, CEO of The Year, dan terpilih sebagai pemenang pertama kategori Corporate Communication, Risk Management, dan Kelompok Kerja Infrastruktur. Kami juga memperoleh penghargaan Most Trusted Company untuk keenam kali berturut-turut dalam survei Corporate Governance Perception Index (CGPI) dan penghargaan Capital Market Award 2014 untuk kategori Emiten Besar di Bursa Efek Indonesia.
Kami berupaya melakukan berbagai program terkait pelestarian lingkungan hidup yang terangkum dalam program Telkom Go Green Action. Program ini meliputi upaya meminimalkan emisi karbon, melakukan efisiensi energi gedung perkantoran, melakukan efisiensi energi BTS, pemakaian energi terbarukan, mendorong diterapkannya konsep kantor tanpa kertas, pengelolaan limbah, serta pengelolaan dan daur ulang air. Dari semua objek pengembangan sosial kemasyarakatan yang disalurkan melalui Program Bina Lingkungan, Perseroan memprioritaskan pemberian bantuan untuk bidang pendidikan dan kesehatan serta pengembangan creative camp untuk menumbuhkan industri kreatif digital. Atas semua usaha tersebut, kami memperoleh penghargaan utama kategori Platinum untuk sembilan bidang dan program dalam anugerah Indonesian CSR Award 2014. Penghargaan tersebut adalah bukti pencapaian kinerja kami sejalan dengan landasan CSR berbasis ISO 26000.
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kami menyusun strategi pengelolaan sumber daya manusia yang terdiri dari tiga komponen, dengan karakter (Character) memiliki bobot terbesar yakni 50%, selanjutnya kompetensi (Competence) memiliki bobot 30%, dan Coopetition memiliki bobot 20%. Kami terus-menerus mengembangkan program kepemimpinan, mengacu pada Arsitektur Kepemimpinan Telkom Group dengan filosofi “Always The Best” melalui Talent Development Framework. Untuk membangun sumber daya manusia yang berdaya saing global, kami juga memiliki program Global Leadership Capability Development. Strategi pengembangan sumber daya manusia ini seiring dengan transformasi bisnis Perseroan yang berfokus pada TIMES. Untuk mengantisipasi perubahan kebutuhan
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
35
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Kami memiliki The Telkom Way, yang merupakan sistem nilai (belief system) dan nilai-nilai rujukan bagi seluruh karyawan Telkom kompetensi, kami melakukan penguatan kompetensi SDM melalui pelatihan dan pendidikan yang terstruktur dan terencana, guna mempersiapkan SDM kami menuju era digital. Setiap tahun, kami memberikan berbagai penghargaan sebagai bentuk apresiasi terhadap dedikasi dan kerja keras karyawan. Keberhasilan program kami di antaranya sebanyak sembilan karyawan memperoleh penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia berupa Satyalencana Pembangunan dan Satyalencana Wira Karya atas dedikasi mereka membesarkan nama Telkom.
Terima kasih juga kami sampaikan kepada Saudara Sukardi Silalahi, Saudara Rizkan Chandra, Saudara Priyantono Rudito, dan Saudara Ririek Adriansyah, yang telah menjalankan tugas pada jajaran Direksi sejak diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom tanggal 23 April 2013 hingga pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Telkom pada 19 Desember 2014. Selanjutnya, sejak 19 Desember 2014, susunan Direksi baru adalah sebagai berikut: Alex J. Sinaga Indra Utoyo Abdus Somad Arief Heri Sunaryadi Herdy Rosadi Harman Dian Rachmawan Honesti Basyir Muhammad Awaluddin
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
Apresiasi Budaya Perusahaan Kami memiliki The Telkom Way, yang merupakan sistem nilai (belief system) dan nilai-nilai rujukan bagi seluruh karyawan Telkom, sekaligus merupakan pilar penopang budaya Perseroan yang mengandung tiga unsur inti, yaitu Philosophy to be the Best yang berisi filosofi-filosofi dasar bagi seluruh karyawan Perseroan untuk menjadi insan terbaik; Principles to be the Star yang merupakan nilai-nilai inti (core values) yang berisi prinsip dasar untuk menjadi insan bintang yang mengandung tiga nilai inti yang disebut 3S, yaitu Solid, Speed, Smart, serta Practices to be the Winner yang merupakan standar perilaku (standard behaviors) yang berisi praktik-praktik luhur untuk menjadi insan pemenang. Adapun konsep pengembangan budaya organisasi Telkom Group didasarkan atas elemen 8S, yaitu Spirituality, Style, Shared Values, Strategy, Staff, Skill, System dan Structure.
Atas nama seluruh jajaran Direksi kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pemegang saham, Dewan Komisaris, dan seluruh karyawan atas kerja keras dan pencapaian kinerja yang luar biasa ini. Penghargaan yang tinggi juga kami sampaikan atas kepercayaan para pelanggan dan seluruh mitra Perseroan yang telah memberikan dukungan kepada kami sepanjang tahun. Selanjutnya, kinerja dan berbagai pencapaian Perseroan 2014, disampaikan secara komprehensif pada buku Laporan Tahunan ini, termasuk Laporan Keuangan tahun buku 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan opini laporan keuangan konsolidasian Telkom menyajikan wajar dalam semua hal yang material sesuai Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Perubahan Komposisi Direksi
LAMPIRAN
: : : : : : : :
Izinkan kami menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada jajaran direksi pendahulu kami, terutama kepada Saudara Arief Yahya, yang menjabat Direktur Utama hingga 19 Desember 2014. Kita patut berbangga karena putera terbaik Perseroan diberi kepercayaan menjadi salah satu menteri dalam Kabinet Kerja.
36
Laporan Tahunan 2014
Jakarta, 26 Maret 2015
Alex J J. Si Sinaga Al Direktur Utama
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Pencapaian kinerja Perseroan tahun 2014 menjadi bukti bahwa kami sudah berada di jalur yang benar untuk membawa Telkom menuju digital company
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
37
04
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA 40 42 44 46 50 54 55 56 58
Sekilas Telkom Indonesia Profil Telkom Indonesia Milestone Telkom Indonesia Penghargaan dan Sertifikasi Peristiwa Penting 2014 Identitas Perusahaan Telkom Indonesia Visi dan Misi Nilai-Nilai Budaya Anggaran Dasar
58 60 62 76 85 91 92 94
Produk dan Layanan Merek, Hak Cipta, Desain Industri dan Paten Manajemen Telkom Indonesia Kelompok Usaha Telkom Informasi Efek dan Obligasi Profesi Penunjang Pasar Modal Mekanisme Perdagangan Pasar Modal & ADS Telkom Daftar Alamat Telkom
PENDAHULUAN
Telkom adalah Badan Usaha Milik Negara (“BUMN”) yang bergerak di bidang jasa layanan jasa dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. Pemegang saham mayoritas Perseroan adalah Pemerintah Republik Indonesia sebesar 52,56% sedangkan 47,44% sisanya dikuasai oleh publik. Saham Perseroan diperdagangkan di BEI dan NYSE.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
SEKILAS TELKOM INDONESIA
40
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Kami terus berinovasi serta membangun sinergi seluruh produk, layanan, dan solusi melalui seluruh entitas anak kami. Kami memperkuat organisasi dengan pembentukan Board of Executive (“BoE”). BoE mewadahi mekanisme parenting terhadap entitas anak dengan mengelompokkan entitas anak dalam empat kategori, yaitu bisnis seluler, media, infrastruktur, dan internasional. Bisnis seluler dipimpin PT Telekomunikasi Indonesia Selular (“Telkomsel”), bisnis media dipimpin PT Multimedia Nusantara (“TelkomMetra”) bisnis infrastruktur berada dalam koordinasi PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia (“TelkomInfra”), sedangkan bisnis internasional dikendalikan oleh PT Telekomunikasi Indonesia International (“Telin”). Visi kami adalah “To Become a Leading Telecommunications, Information, Media & Edutainment and Services (TIMES) Player in the Region”. Misi Perseroan adalah “To Provide More for Less TIMES Services” dan “To be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation”. Untuk mencapai visi dan misi tersebut, kami melakukan transformasi menyeluruh dalam lima aspek: transformasi SDM, transformasi bisnis, transformasi struktur, transformasi budaya, serta transformasi infrastruktur dan sistem. Konsep pengelolaan Telkom Group didasarkan pada 8S, yaitu Spirituality, Style, Shared Values, Strategy, Staff, Skill, System, dan Structure.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
41
PENDAHULUAN
Nama Perusahaan
Alamat
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
Gedung Graha Merah Putih, Jl. Japati No. 1, Bandung, Indonesia 40133
Nama Panggilan
Telepon
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
+62-22-4521404
Nama Komersial
Faksimili
Telkom
+62-22-7206757
Bidang Usaha
Call Center
Jasa dan jaringan telekomunikasi
147
Kegiatan Usaha
Website
Perdagangan barang dan jasa
www.telkom.co.id
NPWP
Email
01.000.013.1-093.000
[email protected],
[email protected].
TDP
Hasil Pemeringkatan
101116407740
id
SIUP
Tanggal Berdiri Sebagai Persero
510/3-0689/2013/7985-BPPT
19 November 1991
AAA (Pefindo) untuk tahun 2012, 2013 dan 2014
Domisili Bandung - Jawa Barat
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
PROFIL TELKOM INDONESIA
42
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Telkom Property
Dasar Hukum Pendirian
Kantor
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.25 tahun 1991, status Perusahaan diubah menjadi perseroan terbatas milik negara (“Persero”) berdasarkan Akta Notaris Imas Fatimah, S.H. No.128 tanggal 24 September 1991 yang disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-6870.HT.01.01.Tahun.1991 tanggal 19 Nopember 1991 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.5 tanggal 17 Januari 1992, Tambahan No.210. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan terakhir berdasarkan akta notaris A. Partomuan Pohan, S.H., LLM. No.4 tanggal 6 April 2006 dan telah diumumkan dalam Berita Negara RI No.51 tanggal 27 Juni 2006, Tambahan No.666, antara lain mengubah kewenangan dan tanggung jawab Direksi dan Komisaris.
-
1 Kantor Pusat 7 Kantor Divisi Regional (“Divre”) dan 58 Wilayah Telekomunikasi (“Witel”)
Kantor Layanan terdiri dari: -
572 outlet Plasa Telkom 409 GraPARI (termasuk yang dikelola oleh pihak ketiga) 268 unit Mobile GraPARI
Bursa Terdaftar -
Bursa Efek Indonesia ("BEI") New York Stock Exchange ("NYSE") Sejak 5 Juni 2014, saham Telkom tidak lagi diperdagangkan di London Stock Exchange ("LSE").
Modal Dasar 1 saham Seri A Dwiwarna dan 399.999.999.999 saham Seri B
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1 saham Seri A Dwiwarna dan 100.799.996.399 saham Seri B
Akuntan Publik Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman, & Surja Anggota dari Ernst & Young Global Limited Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom
Kepemilikan -
Profesi Penunjang Pasar Modal
Pemerintah Republik Indonesia 52,56% Publik 47,44%
Wali Amanat PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Kode Saham -
TLKM di Bursa Efek Indonesia (“BEI”), Jakarta, Indonesia. TLK di New York Stock Exchange (“NYSE”), New York, Amerika Serikat.
Kustodian PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Agen Pemeringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia
Pencatatan di Bursa Saham Saham Perseroan dicatatkan di NYSE, Bursa Efek Indonesia (Sebelumnya Bursa Efek Jakarta) dan Bursa Efek Surabaya (yang bergabung dengan Bursa Efek Jakarta pada tahun 2007) pada 14 November 1995.
Depositary Receipts The Bank of New York Mellon Detail profesi penunjang pasar modal dapat dilihat di Informasi Umum Telkom Indonesia – Informasi Efek.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
43
PENDAHULUAN LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
MILESTONE TELKOM INDONESIA
1856-1884 Pada tanggal 23 Oktober 1856, pemerintahan kolonial Belanda melakukan pengoperasian layanan jasa telegrap elektromagnetik pertama di Indonesia, yang menghubungkan wilayah Jakarta (Batavia) dan wilayah Bogor. Kami menganggap peristiwa ini sebagai awal sejarah Telkom dan menetapkan
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Perumtel berubah menjadi perseroan
Undang Undang Nomor 36/1999
terbatas dengan nama Perusahaan
tentang Penghapusan Monopoli
Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi
Penyelenggaraan Telekomunikasi
Indonesia (Telkom) berdasarkan PP No.25
yang berlaku efektif pada
Tahun 1991. Kegiatan usaha kami dibagi
September 2000, memfasilitasi
dalam 12 Wilayah Telekomunikasi (Witel)
masuknya pemain baru sehingga
yang kemudian pada tahun 1995 ditata
mendorong persaingan usaha di
ulang menjadi tujuh Divisi Regional (Divre),
industri telekomunikasi.
dan sekitarnya, Divre III Jawa Barat, Divre
Telkom.
IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Divre
Pada tahun 1884 pemerintah kolonial
VI Jawa Timur, Divre VI Kalimantan, dan
Belanda membentuk badan swasta “Post
Divre VII Indonesia Bagian Timur.
en Telegraafdienst” untuk menyediakan layanan pos dan telegrap.
1
TATA KELOLA PERUSAHAAN
1999
yaitu Divre I Sumatera, Divre II Jakarta
tanggal 23 Oktober sebagai hari jadi
2
3
4
6
7
1995
Pada tahun 1906, Pemerintah Kolonial
Pada 26 Mei 1995, kami bersama Indosat
2001
Belanda membentuk sebuah lembaga
mendirikan Telkomsel. Pada tanggal 14
Telkom mengakuisisi 35% saham
pemerintah yang mengatur layanan pos
November 1995, kami melakukan Penawaran
Telkomsel dari PT Indosat sebagai
dan telekomunikasi di Indonesia, bernama
Umum Perdana saham (Initial Public Offering/
bagian restrukturisasi industri jasa
Jawatan Pos, Telegrap, dan Telepon
IPO) di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa
telekomunikasi di Indonesia, yang
(Post, Telegraph en Telephone Dienst/
Efek Indonesia) dan Bursa Efek Surabaya
ditandai dengan penghapusan
PTT). Tahun 1961, status jawatan berubah
(BES). Saham kami juga tercatat di NYSE
kepemilikan bersama dan
menjadi Perusahaan Negara Pos dan
dan LSE dalam bentuk American Depositary
kepemilikan silang antara Telkom
Telekomunikasi (PN Postel). Pada tahun
Shares (ADS) dan publicly offered without
dengan Indosat. Dengan transaksi
1965, pemerintah memisahkan jasa pos
listing (POWL) di jepang.
ini, kami mengendalikan 77,7%
dan telekomunikasi menjadi Perusahaan
saham Telkomsel. Indosat kemudian
Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro)
mengambil alih 22,5% saham kami
(PN Telekomunikasi).
1974 PN Telekomunikasi berubah menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi Indonesia (Perumtel), yang melayani jasa telekomunikasi domestik dan internasional, dan selanjutnya PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT INTI) yang memproduksi perangkat telekomunikasi memisahkan diri menjadi perusahaan independen.
LAMPIRAN
5
1906-1965
serta Perusahaan Negara Telekomunikasi TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
1991
44
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
di Satelindo dan 37,7% saham kami di PT Lintasarta Aplikanusa. Pada saat yang sama, kami kehilangan hak eksklusif sebagai satu-satunya operator layanan telepon tetap di Indonesia.
2009 Telkom bertransformasi dari perusahaan Infokom menjadi perusahaan penyelenggara TIME. Image baru perkenalkan kepada publik dengan menampilkan logo dan tagline
2002
Perseroan yang baru “the world in your
Kami melakukan divestasi 12,72% saham
hand”.
Telkomsel kepada Singapore Telecom Pte, Ltd (SingTel Mobile), sehingga Telkom memiliki 65% saham Telkomsel. Kami membeli seluruh saham Pramindo melalui tiga tahap, yaitu 30% saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal 15 Agustus 2002,
2013
2010
15% pada tanggal 30 September 2003
Kami mulai beroperasi di tujuh
Proyek kabel serat optik bawah laut
dan sisanya 55% saham pada tanggal
JaKaLaDeMa yang menghubungkan
31 Desember 2004.
Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Denpasar, dan Mataram telah berhasil dirampungkan
negara termasuk Hong KongMacau, Timor Leste, Australia, Myanmar, Malaysia, Taiwan, dan Amerika Serikat.
pada April 2010.
8
9
10
11
12
13
2004
2011
Telkom meluncurkan layanan
Reformasi infrastruktur telekomunikasi
sambungan langsung internasional
melalui proyek Telkom Nusantara Super
untuk telepon tidak bergerak
Highway yang menyatukan Nusantara
dengan kode akses 007.
mulai dari Sumatera hingga Papua, serta
14
15
16
proyek True Broadband Access yang menyediakan akses internet berkapasitas
2014
20-100 Mbps untuk pelanggan di seluruh
Telkom melalui entitas anak Telkomsel adalah operator pertama di Indonesia yang meluncurkan layanan 4G secara komersial di bulan Desember 2014.
Indonesia.
2005
2012
Satelit Telkom-2 diluncurkan untuk
Kami meningkatkan penetrasi broadband
menggantikan seluruh layanan transmisi
melalui pembangunan Indonesia Wi-Fi
satelit yang sebelumnya dilayani oleh
untuk merealisasikan Indonesia Digital
Satelit Palapa B-4. Peluncuran ini
Network (“IDN”). Kami melakukan
menjadikan jumlah satelit yang telah
perubahan portofolio bisnis dari TIME
diluncurkan oleh kami menjadi delapan
menjadi TIMES untuk meningkatkan
satelit, termasuk Salelit Palapa A-1.
business value creation.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Telekomunikasi Indonesia Indonesia, Tbk (Persero) Tbk
45
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
PENGHARGAAN & SERTIFIKASI
4 Januari 2014
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
• 1st in Infrastructure, Utilities and Transportations, • The Best 20 of Most Admired Companies in Indonesia,dan Highest Leap in FIMAC Ranking Majalah Fortune Indonesia dan Hay Group Indonesia
30 April 2014
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
Platinum Winner Anugerah Kartini BUMN 2014, Executive General Manager Divisi Enterprise Service. BUMN Track dan Leadership Inc
13 Mei 2014
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Emiten Terbaik 2014 Capital Market Awards
14 Mei 2014
TATA KELOLA PERUSAHAAN
• TOP IT, TOP Green IT, TOP IT Solution, TOP Telco 2014 • Top IT Agility in Telco 2014 untuk KartuHalo (post paid), simPATI, dan Kartu As (prepaid) dan Telkomsel Flash (wireless internet). • Top Data Center Services, Top Cloud Application Provider (TelkomSigma) • Top Contact Center Solution 2014 (Infomedia) • TOP IT Innovation in IT Services for Health 2014 (AdMedika) TOP IT & TOP Telco 2014
28 Mei 2014
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
Platinum The Best Team Work, Platinum The Best Technology Innovation, Gold The Best Operation, Gold The Best Bussiness Contribution, Gold The Best Technology Innovation, Silver The Best HR Retention Program, Silver The Best Operation, Silver The Best HR Retention Program, Silver The Best Bussiness Contribution Indonesia Contact Center Association (ICCA)
46
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
30 Mei 2014 Gold Technology Company, Silver Customer Service of The Year The 1st Asia-Pacific Stevie Awards, Seoul
19 Juni 2014 Best SME Service melalui program Indonesia Digital Interpreneur (IndiPreneur) dan Project of The Year Indonesia Digital School (IndiSchool) Asia Communication Awards 2014, Total Telecom di Singapura.
4 Juni 2014 Internet Provider dan Perusahaan Telekomunikasi Corporate Image Award – Indonesia’s Most Admired Companies (IMAC), Frontier Consulting Group dan Majalah Tempo.
5 Juni 2014 Best Managed Companies, Best Corporate Governance, Best Investor Relations, Best CSR, Most Committed Company to a Strong Dividend Policy. Finance Asia Best Managed Companies” & “Corporate Image Award Indonesia’s Most Admired Companies (IMAC)” 2014, Frontier Consulting Group dan Majalah Tempo.
26 Juni 2014 Best Suistanable Business Innovation Company in Green Telecommunication Technology dan Best Green CEO 2014 Social Business Innovation Award 2014, Warta Ekonomi.
16 Juli 2014 Winner 2014 Indonesia MAKE Award Dunamis Organization Services
16 Juli 2014 2nd Rank Indonesia Top 100 Most Value Brand 2014, 1st Rank In Strongest Indonesia Brands, 2nd Rank of The Highest Brand Value Growth In Indonesia. SWA dan Brand Finance
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
47
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
31 Juli 2014
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Sustainable Marketing Excellence Award melalui program Telkom Solution, Marketing Campaign of the Year melalui program Indonesia Digital School (IndiSchool), Effective Use of Marketing Communication Award melalui program Indonesia Digital Entrepreneur (IndiPreneur), Marketing Professional of the Year 5th CMO Asia Awards for Excellence in Branding & Marketing 2014 di Singapura
21 Agustus 2014
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
Gold Winner for Strategic Marketing & Tactical Marketing dan First The Best Chief Marketing Officer (CMO) BUMN Marketing Awards 2014
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
23 September 2014
29 Agustus 2014 Best Listed Company of The Year, The Best CEO Listed Company 2014, 1st winner kategori Corporate Communication, 1st winner untuk kategori Risk Management, 1st winner untuk kategori Kelompok Kinerja (Infrastruktur). Anugerah Perusahaan Terbuka Indonesia 2014
• Data Communication Service Provider, Telecom Service Provider of the Year 2014 (Telkom) • Green BTS Operator, Mobile Broadband Service Provider, Mobile Data Service Provider, Mobile Service Provider of the Year 2014 (Telkomsel) • Contact Center Outsourcing Service Provider of the Year (Infomedia) • Data Service Provider of the Year (Telkomsigma) Frost & Sullivan Indonesia Excellence Awards 2014
28 November 2014 TATA KELOLA PERUSAHAAN
• Grand Platinum, “Kebebasan Berserikat dan Berkumpul” (kategori HAM) • Telkom Go Green Action: Mitigasi emisi karbon dioksida dan stimulasi kegiatan Bisnis Ramah Lingkungan (kategori Lingkungan) • Kepuasan Pelanggan Telkom Berbasis Global Customer Satisfacftion Standard (GCSS) berupa Pengukuran CSI dan CLI (kategori Konsumen).
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
Indonesian CSR Awards 2014 (ICA 2014)
2 Desember 2014 • Telkom menerima World Communication Awards (WCA) 2014 yang berlangsung di London, Inggris. Ajang yang diikuti seluruh operator Telco di dunia ini memberikan penghargaan kategori "Best Small Business Service" kepada program IndiPreneur (Indonesia Digital Entrepreneur) dari Telkom. WCA 2014
48
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
1
2
5
6
3
7
4
8
9
SERTIFIKASI No
Tahun
Sertifikasi
Penerima
Pemberi
Masa Berlaku
1
2013
ISO 9001:2008
PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel)
United Register for System (URS)
2016
2
2013
ISO 9001:2008
Divisi Business Service
TUV Rheinland Cert GmbH
2016
3
2013
ISO 9001:2008
PT Telkom Akses
TUV Rheinland Cert GmbH
2016
4
2012
ISO 9001:2008
PT Finnet
DQS GmbH
2015
5
2012
AS/NZS ISO 9001:2008
PT Administrasi Medika (AdMedika)
Verification New Zealand Limited
2015
6
2012
ISO/IEC 27001:2005
PT Finnet
DQS Gmbh
2015
7
2012
ISO/IEC 27001:2005
Divisi Infratel dan Divisi Access
TUV Rheinland Japan Ltd
2015
8
2011
ISO 9001:2008
Divisi Telkom Flexi
TUV Rheinland Cert GmbH
2014
9
2011
ISO 9001:2008
Divisi Enterprise Service
TUV Rheinland Cert GmbH
2014
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
49
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
PERISTIWA PENTING 2014 JANUARI
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
10 Melalui anak perusahaan, PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma), Telkom memiliki data center keempat dan kelima pada tahun 2014. Data center spesifikasi tier 3 dan 4 ini berlokasi di Balikpapan, Kalimantan Timur, dan area industri Cikarang, Jawa Barat.
22 Telkom Group membangun 11 Posko Layanan Terpadu untuk pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Telkom Group juga menyalurkan bantuan sembako, obat-obatan, dan penyediaan air bersih dengan mengerahkan lima mobil.
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
FEBRUARI
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
8
TATA KELOLA PERUSAHAAN
14 Launching UseeTV dilakukan bersamaan dengan pergelaran seni 40 Tahun Erros Djarot Berkarya di Jakarta Convention Center. Konser ini disiarkan secara eksklusif live streaming menandai siaran perdana Channel U-Live UseeTV.
21 Telkomsel bersinergi dengan Telkom menghadirkan solusi Mobile Wi-Fi Seamless pertama di Indonesia, Telkomsel Flashzone-Seamless yang memanfaatkan jaringan Wi-Fi Telkom sebagai jaringan seluler tambahan. Kolaborasi ini memberikan pengalaman berinternet dengan kecepatan dan kestabilan tinggi. Selain itu juga memungkinkan pelanggan melakukan perpindahan koneksi jaringan dari 2G/3G ke Wi-Fi secara otomatis (auto connect).
MARET
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
Turut menyukseskan kembali beroperasinya Bandara Halim Perdana Kusuma untuk penerbangan komersial, Telkom menggelar layanan internet Indonesia Wifi (Wifi. id) yang berbasis wifi di bandara tersebut.
6-7 Telkom Internasional (Telin) bersama dengan 17 perusahaan telekomunikasi global lain melakukan penandatanganan kerjasama pembangunan kabel bawah laut, South East Asia - Middle East - Western Europe 5 (SEA-ME-WE 5) di Kuala Lumpur, Malaysia.
50
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
13 Melalui anak perusahaan, Telkom Akses, Telkom melakukan percepatan pembangunan infrastruktur jaringan pita lebar (broadband) untuk memenuhi program pemerintah dalam menyediakan akses internet cepat di seluruh Indonesia. Infrastruktur broadband akan melewati 20 juta titik/rumah hingga tahun 2015 di sekitar 900 pulau berpenghuni di Indonesia. Saat ini, infrastruktur broadband Telkom mencakup 13,2 juta rumah (home passed).
27 Telkom untuk kali pertama mengoperasikan teknologi vending machine yang terintegrasi dengan layanan e-ticketing di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara. Hal ini dikatakan Direktur EBIS Muhammad Awaluddin di sela-sela peresmian bandara oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.
APRIL 4
RUPS Tahunan dengan agenda perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Telkom.
22 Pengembangan layanan TMoney Telkom mulai menyasar pada layanan transportasi kereta api. E-ticketing KRL Jabodetabek sudah mencapai 600.000 transaksi setiap hari. Dari jumlah tersebut, sekitar 55% adalah pengguna kartu multi trip (KMT).
28 Telkom menyelenggarakan program “Indonesia Digital Creative” yang merupakan pelatihan dengan sertifikasi internasional yang diselenggarakan bersama Intel Indonesia Corporation serta didukung penuh oleh MIKTI, IWAPI, dan PGRI dengan target 100.000 peserta pada tahun 2015.
JUNI 10 Telkom meluncurkan WiFi Corner 100 Mbps di Surabaya dan Denpasar. Inovasi ini didorong oleh makin besarnya kebutuhan masyarakat terhadap akses data dengan kecepatan tinggi.
JULI 10 Telkom mendukung program digitalisasi Indonesia pada 2015 untuk meningkatkan daya saing global, terutama dalam teknologi dan komunikasi. Hal itu disampaikan Direktur ISP Indra Utoyo saat bertemu Menteri Komunikasi dan Informatika Tiffatul Sembiring dan Hermawan Kartajaya di GMP, Jakarta.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
51
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
22 Telkom meluncurkan layanan Delima Remittance di Taiwan untuk memberikan layanan pengiriman uang bagi masyarakat Indonesia yang berada di Taiwan. Launching layanan Delima Remittance di Taiwan tersebut ditandai dengan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Direktur Utama Finnet Indonesia (anak perusahaan Telkom), Otong Iip dengan Direktur Indonesia Delivery Express (Index) Chou Lin Chieh di Taipei City, Taiwan.
AGUSTUS 17 Menyemarakkan momentum Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-69, Telkom menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia atas keberhasilan menggelar 1.000 WiFi.ID Corner 100 Mbps di seluruh Indonesia dalam waktu satu bulan. Penghargaan diserahkan Direktur MURI Jaya Suprana pada upacara HUT Kemerdekaan RI di halaman Gedung GMP, Jakarta.
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
SEPTEMBER
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
17 – 18 Telkom melakukan penyampaian paparan kinerja melalui acara Investor Summit and Capital Market Expo yang dilaksanakan di The Ritz-Carlton Pacific Place Jakarta.
OKTOBER
TATA KELOLA PERUSAHAAN
20 Telkom memberikan dukungan penuh dalam salah satu kegiatan Syukuran Rakyat yaitu “Video Conference Presiden Joko Widodo Bersama Rakyat.” Telkom menyediakan layanan Video Conference atau yang disebut dengan e-Blusukan yang diikuti relawan dari delapan kota.
NOVEMBER 3
tahun 2015 akan ada 1.000.000 UKM yang tergabung dan terhubung dengan berbagai aplikasi yang telah dikembangkan.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
Direktur Enterprise & Business Service Telkom meluncurkan CRM Mobile Apps UKM Hebat yang diberi nama ZAPA di Jakarta. Telkom mengharapkan, pada
DESEMBER 19 RUPSLB, dengan agenda perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Telkom.
52
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
SINERGY AMONG US IS A MUST IT MAKES US UNBEATABLE Alex J. Sinaga
PENDAHULUAN LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
IDENTITAS PERUSAHAAN TELKOM INDONESIA
LOGO INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
Logo baru Perseroan ditetapkan berdasarkan Peraturan Perusahaan No.PD.201.03/ 2014 tentang New Corporate/Brand Identity tanggal 20 Juni 2014.
Tagline: the world in your hand
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Yang bermakna “Dunia dalam genggaman Anda” dimana pesan yang disampaikan adalah bahwa Telkom akan membuat segalanya menjadi lebih mudah dan lebih menyenangkan dalam mengakses dunia.
Makna Logo Mengacu pada filosofi Telkom Corporate, yaitu Always The Best – sebuah keyakinan dasar untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang dilakukan dan senantiasa memperbaiki hal-hal yang biasa menjadi sebuah kondisi yang lebih baik, dan pada akhirnya akan membawanya menjadi yang terbaik.
Filosofi Warna TATA KELOLA PERUSAHAAN
Merah – Berani, Cinta, Energi, Ulet Mencerminkan spirit kami untuk selalu optimis dan berani dalam menghadapi tantangan dan perusahaan. Putih – Suci, Damai, Cahaya, Bersatu Mencerminkan spirit kami untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
Hitam – Warna Dasar Melambangkan kemauan keras. Abu – Warna Transisi Melambangkan teknologi
54
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
VISI DAN MISI
Visi dan Misi tercantum dalam rencana jangka panjang perusahaan yang disetujui Dewan Komisaris pada 30 Mei 2014 melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris No 11/KEP/DK/2014/RHS dan perubahannya disetujui pada tanggal 31 Desember 2014 melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris No 18/KEP/DK/2014/RHS.
Visi
To become a leading Telecommunication, Information, Media, Edutainment and Services (TIMES) player in the Region.
Misi
● ●
Menyediakan layanan “more for less” TIMES. Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.
Penjelasan Visi dan Misi: Leading memiliki arti kinerja kami pada aspek finansial (pendapatan dan laba) dan kapitalisasi pasar termasuk dalam kelompok operator telekomunikasi unggulan (baik yang hanya memiliki portofolio telekomunikasi maupun TIMES) di kawasan regional. Region memiliki arti kawasan Asia, sehingga kinerja kami akan dibandingkan dengan para operator telekomunikasi di kawasan Asia. More for Less adalah suatu model bisnis baru yang mengutamakan benefit lebih tinggi dari harga. Model bisnis ini sering disebut sebagai Paradox Marketing, yaitu memberikan benefit atau value yang lebih banyak (more) dengan harga yang lebih rendah (for less). Kualitas layanan dan pelayanan dikembangkan berdasarkan Telkom Quality System yang berbasis standar internasional. Kami melakukan pengelolaan bisnis dengan menggunakan metode dan alat bantu terbaik yang diterapkan oleh perusahaanperusahaan kelas dunia sehingga diharapkan dapat menjadi perusahaan terbaik di Indonesia dan role model bagi perusahaan lain.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
55
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
NILAI-NILAI BUDAYA
Telkom Corporate Philosophy
Telkom Leadership Architecture : Lead by Heart, Managed by Head
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
The Telkom Way
LAMPIRAN
: Always The Best
: Solid-Speed-Smart
Telkom Corporate Philosophy: Always The Best Corporate Philosophy Always the Best adalah sebuah spirit dasar untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang dilakukan. Always the Best adalah sebuah sikap mental untuk selalu menjadi yang terbaik, yang memiliki esensi Ihsan yang mengandung tiga makna, yaitu memperbaiki, lebih baik dan terbaik. Telkom Leadership Architecture: Lead by Heart, Managed by Head Leadership Architecture mengandung tiga unsur inti yang disebut sebagai 3P, yaitu philosophy, principle dan practice. Leadership Philosophy to be the Best adalah keyakinan dasar (basic belief) yang berisi filosofi-filosofi dasar bagi seluruh jajaran Telkom untuk menjadi pemimpin yang terbaik; keyakinan dasar (basic belief) yang harus selalu menciptakan harmoni antara Heart dan Head (2H) dan menciptakan sinergi antara Spirit dan Strategy (2S); serta komitmen yang harus selalu tertanam dalam diri seluruh jajaran. Leadership Principles to be the Star yaitu nilai-nilai inti (core values) yang berisi prinsip-prinsip dasar untuk menjadi pemimpin bintang, yang mencakup dua nilai inti, yaitu Lead by Heart & Managed by Head. Principles Lead by Heart dan Managed by Head tersebut diterjemahkan ke dalam perilaku practices dalam mencapai goal-nya, yaitu menjadi pemenang dalam persaingan bisnis TIMES. Leadership Practices to be the Winner yaitu standar perilaku (standard behaviors) yang berisi praktikpraktik luhur menjadi pemimpin pemenang. The Telkom Way The Telkom Way mengandung tiga unsur inti 3P, yaitu philosophy, principle, dan practice. Philosophy to be the Best: Always The Best Philosophy Always the Best adalah keyakinan dasar (basic belief) yang berisi filosofi-filosofi dasar bagi seluruh jajaran Telkom untuk menjadi insan terbaik. Principles to be the Star: Solid-Speed-Smart (3S) Principles to be the Star, yaitu nilai-nilai inti (core values) yang berisi prinsip dasar untuk menjadi insan bintang. Principle to be the Star mengandung tiga nilai inti yang disebut 3S: Solid, Speed, Smart.
56
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Solid adalah terwujudnya satu hati (hati yang bersih), satu pikiran, dan satu tindakan. Solid merupakan terjemahan dari Always the Best yang pertama, yaitu integrity. Speed adalah bertindak secara cepat dalam setiap pekerjaan. Speed merupakan penerjemahan dari unsur Always the Best yang kedua, yaitu enthusiasm. Smart adalah bersikap, berpikir, dan bertindak secara cerdas dalam pekerjaan melalui intuisi yang tajam, olah rasio melalui kreativitas dan inovasi yang menghasilkan terobosan, dan olahraga melalui aksi-aksi yang impresif. Smart merupakan penerjemahan dari unsur Always the Best yang ketiga, yaitu totality. Practices to be the Winner: Imagine-Focus-Action Practices to be the Winner yaitu standar perilaku (standard behaviors) yang berisi praktik-praktik luhur untuk menjadi insan pemenang.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
57
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
ANGGARAN DASAR Anggaran Dasar Perusahaan (“Anggaran Dasar”) telah didaftarkan sesuai Undang-undang Perseroan Terbatas No.1/1995 dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman No.C2-7468.HT.01.04.TH.97 Tahun 1997. Sehubungan dengan diterbitkannya UUPT No.40/2007 yang menggantikan Undang-undang Perseroan Terbatas No.1/1995, Perusahaan telah menyesuaikan Anggaran Dasarnya dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (“HAM”) Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM No.AHU.46312.AH.01.02/2008 tanggal 31 Juli 2008 dan telah didaftarkan pada Berita Negara Republik Indonesia No.84 tanggal 17 Oktober 2008, Lampiran Berita Negara No.20155. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan yang terakhir antara lain tentang perubahan struktur modal melalui pemecahan nilai nominal saham Perseroan (stock split) dari semula sebesar Rp250,- menjadi Rp50,- dan dihapuskannya Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (“PKBL”) dari Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah dilakukan berdasarkan akta notaris Ashoya Ratam, SH, MKn. No.11 tanggal 8 Mei 2013. Pemberitahuan atas perubahan Anggaran Dasar tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia berdasarkan Surat No.AHU-AH.01.10-22500 tanggal 7 Juni 2013.
PRODUK DAN LAYANAN Perseroan menyediakan layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan telepon nirkabel tidak bergerak, komunikasi selular, layanan jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data. Kami juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media dan edutainment, termasuk cloud-based dan server-based managed services, layanan e-Payment dan IT enabler, e-Commerce dan layanan portal lainnya. Telkom terus melakukan inovasi di sektor-sektor selain telekomunikasi serta membangun sinergi di antara seluruh produk, layanan dan solusi. Untuk meningkatkan business value, pada tahun 2012, kami mengubah portofolio bisnis menjadi TIMES (Telecommunication, Information, Media Edutainment & Service). Untuk menjalankan portofolio bisnis tersebut, berdasarkan BoE kami mengelompokkan entitas anak menjadi empat kelompok, yaitu bisnis selular dipimpin oleh Telkomsel, bisnis internasional dipimpin oleh Telin, bisnis multimedia dipimpin oleh Telkom Metra, dan bisnis infrastruktur dipimpin oleh Telkom Infra.
Telecommunication Kami memberikann layanan fixed services (fixed phone, fixed broadband dan Wi-Fi), mobile services (full dan limited mobility), network & infrastructure services (interconnection & international traffic, network service, satelit dan tower).
Information Layanan informasi terdiri dari platform services (managed application & SI, BPM, e-payment, premise integration, data center & cloud, M2M ), big data dan ecosystem solution (e-health, e-logistic, e-tourism, e-transportation dan e-governance).
Media dan Edutainment Layanan Media dan Edutainment ini menawarkan digital life, digital home, dan digital advertising.
Services Services menjadi salah satu model bisnis Perseroan yang berorientasi kepada pelanggan. Ini sejalan dengan Customer Portfolio kami kepada pelanggan Personal, Consumer/Home, Business, Enterprise, Wholesale, dan Internasional.
58
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Strategy Framework – Strategy Formulation
Vision & Mission
To Become a Leading TIMES Player in the Region
Corporate Strategic Objective
Creating Superior Value
Corporate Strategy
Directional Strategy : Sustainable Competitive Growth
Portfolio Strategy : Converged TIMES Portfolio
To Provide More for Less TIMES Services To be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation
Parenting Strategy : Strategic Guidance
STRATEGIC OBJECTIVE TELKOM Kami menetapkan strategi Perseroan secara umum sebagai berikut: 1. Directional Strategy : Sustainable Competitive Growth 2. Portfolio Strategy : Converged TIMES Portfolio 3. Parenting Strategy : Strategic Guidance Directional Strategy ditetapkan sebagai strategi pertumbuhan kompetitif yang berkelanjutan untuk mendukung dan meningkatkan kapitalisasi pasar kami. Portfolio Strategy ditetapkan sebagai strategi pengembangan portofolio converged TIMES yang menyediakan layanan konvergensi secara seamless (multiservice pada multidevice) dengan memanfaatkan sinergi Telkom Group. Parenting Strategy ditetapkan bahwa kami mengelola multibisnis dengan tingkat maturity yang berbeda. Untuk mendukung growth maka yang dikendalikan meliputi aspek perencanaan dan optimalisasi sinergi. Untuk memastikan transformasi bisnis ini berjalan baik dan menyeluruh dari level korporat hingga level fungsional, maka diterapkan model penyusunan strategi secara berjenjang. Corporate Strategy dibuat mulai dari Strategic Situation Analysis (SSA), Strategy Formulation (SF), Strategy Implementation (SI), Strategy Evaluation & Control (SEC) dan diterjemahkan lebih tajam dan mendalam di level divisi hingga fungsional
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
59
PENDAHULUAN LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
MEREK, HAK CIPTA, DESAIN INDUSTRI DAN PATEN
Kami selalu berusaha untuk melakukan inovasi baru dalam layanan dan produk sejalan dengan dinamika portofolio bisnis Perusahaan. Untuk melindungi sekaligus memberikan penghargaan terhadap kreativitas tersebut, kami telah mendaftarkan sejumlah hak kekayaan ìntelektual yang terdiri dari merek, hak cipta, desain industri dan paten di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan lntelektual (“Ditjen HKI”), Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Hak kekayaan intelektual yang kami daftarkan meliputi: (i) merek dagang atas produk dan layanan, serta logo dan nama Perusahaan; (ii) hak cipta atas logo nama Perusahaan, logo produk dan layanan Perusahaan, program-program komputer, karya tulis dan lagu; dan (iii) paten sederhana dan paten biasa atas penemuan-penemuan di bidang teknologi berupa produk, sistem dan metode di bidang telekomunikasì. Berikut ini daftar merek yang diajukan permohonan pendaftaran untuk periode tahun 2013 dan 2014: No 1
Judul
No. Permohonan
Tanggal Permohonan
IndiHome
J002014043700
25 September 2014
2
t-money
J002014028601
23 Juni 2014
3
Bos Toko
J002014028602
23 Juni 2014
4
Telkom Indonesia
J002014028603
23 Juni 2014
5
Telkom Indonesia (dengan tag line “the world in your hand’)
J002014028604
23 Juni 2014
6
Delima (logo baru)
J002014028605
23 Juni 2014
7
U See Zone
J002013014812
2 April 2013
8
UTV
J002013014813
2 April 2013
9
U Zone
J002013014814
2 April 2013
10
U
J002013014815
2 April 2013
11
U meet me
J002013022833
16 Mei 2013
Berikut ini daftar surat pendaftaran hak cipta yang diterima pada periode tahun 2014: No
Judul Ciptaan
No. Permohonan
Tanggal Permohonan
Tanggal Terdaftar
Nomor Ciptaan
1
Program Komputer “Super Resolution di Speedy Monitoring”
C00201400479
5 Februari 2014
17 Maret 2014
67906
2
Program Komputer “Monitoring Penerimaan Pendapatan Tunai”
C00201400480
5 Februari 2014
17 Maret 2014
67907
3
Program Komputer “Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Online”
C00201400481
5 Februari 2014
17 Maret 2014
67908
4
Program Komputer “Upoint”
C00201400482
5 Februari 2014
17 Maret 2014
67909
5
Program Komputer “Wifi.id finder”
C00201400483
14 Maret 2014
14 Maret 2014
67827
60
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Berikut daftar hak cipta yang sudah diajukan pendaftarannya pada periode tahun 2013 dan 2014:
No
Judul Ciptaan
Jenis Ciptaan
No. Permohonan
Tanggal Permohonan
Tanggal Terdaftar
1
New Indihome
Logo
C00201403674
25 Sept 2014
-
2
Aplikasi Telkom Game Center
Program Komputer
C00201300509
7 Februari 2013
-
3
Aplikasi ART Promo
Program Komputer
C00201300510
7 Februari 2013
-
4
Aplikasi Telkom Store
Program Komputer
C00201300511
7 Februari 2013
-
5
Aplikasi Qonnect
Program Komputer
C00201300512
7 Februari 2013
-
6
Telkom SNS Hub Client
Program Komputer
C00201300513
7 Februari 2013
-
7
U See Zone
Logo
C00201301288
2 April 2013
-
8
U Zone
Logo
C00201301289
2 April 2013
-
9
U
Logo
C00201301290
2 April 2013
-
10
U TV
Logo
C00201301291
2 April 2013
-
11
Firmware Telkom Homegateaway
12
Indi Home
Program Komputer
C00201301292
2 April 2013
-
Logo
C00201305330
3 Desember 2013
-
Tidak terdapat paten yang diajukan pendaftarannya maupun terdaftar di tahun 2013 dan 2014.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
61
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
MANAJEMEN TELKOM INDONESIA
Sesuai dengan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom tanggal 4 April 2014, susunan Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:
Komisaris
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Jusman Syafii Djamal Parikesit Suprapto Hadiyanto Gatot Trihargo Johnny Swandi Sjam Virano Gazi Nasution
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
: : : : : : : :
Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
Direksi
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
Arief Yahya Honesti Basyir Indra Utoyo Sukardi Silalahi Muhammad Awaluddin Rizkan Chandra Priyantono Rudito Ririek Adriansyah
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Telkom yang diselenggarakan pada 19 Desember 2014, susunan Dewan Komisaris dan Direksi mengalami perubahan sebagai berikut:
Komisaris
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Hendri Saparini Dolfie Othniel Fredric Palit Imam Apriyanto Putro Hadiyanto Parikesit Suprapto Johnny Swandi Sjam Virano Gazi Nasution
: : : : : : :
Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen
: : : :
Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
Direksi Alex J. Sinaga Indra Utoyo Abdus Somad Arief Heri Sunaryadi Herdy Rosadi Harman Dian Rachmawan Honesti Basyir Muhammad Awaluddin
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
: : : : : :
62
Laporan Tahunan 2014
: : : :
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
63
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
STRUKTUR ORGANISASI TELKOM
Senior Vice President Corporate Secretary Department ●
VP Legal & Compliance VP Regulatory Management VP Corporate Office Support VP Corporate Communication
●
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
President Director/ Direktur Utama
● ●
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
Senior Vice President Program Management Office ●
PMO Controller
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Head of Internal Audit ●
VP Infrastructure & Operations Audit VP Support & Subsidiary Audit VP Enterprise Management Audit
●
TATA KELOLA PERUSAHAAN
●
Direktur Consumer Service
Direktur Enterprise & Business Service
Direktur Wholesale & International Service
●
●
●
VP Consumer Product Planning VP Consumer Relationship Management VP Consumer Marketing & Sales VP Consumer Service Supervision
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
● ● ●
●
EGM Divisi Regional 1-7
● ● ●
● ●
LAMPIRAN
●
64
Laporan Tahunan 2014
VP Enterprise Business Strategy VP Enterprise Service VP Business Service VP Marketing & Operation Alignment
EGM Divisi Enterprise Service EGM Divisi Business Service EGM Divisi Government Service
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
● ●
●
VP Wholesale & International Development VP Wholesale & International Voice Service VP Wholesale & International Network Service
EGM Divisi Wholesale Service
Kami sudah mengadopsi sebuah pendekatan holding company ke dalam pengelolaan korporasi, yang kami percaya akan menyediakan productive flexibility bagi seluruh entitas bisnis kami sesuai dengan karakteristik masing-masing unit.
Direktur Human Capital Management ● ● ● ● ● ● ● ●
VP Human Capital Policy VP Industrial Relation VP Organisation Development VP Telkom Smart Office SGM Human Capital Center SGM Community Development Center SGM Telkom Corporate University Center SGM Assessment Center Indonesia
Direktur Keuangan ● ● ● ● ● ● ● ●
VP Management Accounting VP Corporate Finance VP Financial & Logistic Policy VP Investor Relation VP Risk & Process Management VP Supply & Planning Control SGM Finance Billing & Collection Center SGM Supply Center
Dalam rangka implementasi pengelolaan korporasi dengan berkarakteristik holding company, maka: 1. Peran corporate office difokuskan pada Corporate Level Strategy (directing strategy, portfolio strategy dan parenting strategy) 2. Parenting style disesuaikan dengan karakteristik dan tingkat maturity entitas bisnisnya. 3. Empowerment entitas bisnis sesuai dengan karakteristiknya. Selain itu untuk mewadahi mekanisme pengelolaan parenting terhadap seluruh portfolio kami secara Group, maka telah dibentuk Board of Executive yang beranggotakan seluruh Direksi Telkom dan beberapa Chief of Business. Chief of Business merupakan sebutan untuk posisi “senior business expert” yang ditempatkan sejajar dengan Direksi Telkom untuk melaksanakan peran sebagai penasehat dalam merumuskan keputusan-keputusan corporate level strategy, mengupayakan harmonisasi hubungan antara entitas anak dengan Telkom sebagai parent. Direktorat Network, IT & Solution ("NITS") Fokus pada pengelolaan Infrastructure Strategy and Governance, IT Strategy and Governance, dan Solution serta pengendalian operasi unit-unit melalui Divisi IT dan Service Solution, Divisi Network of Broadband, Divisi Wireless Broadband serta Divisi Broadband.
Direktur Innovation & Strategic Portofolio ●
SVP Strategic Investment - VP Strategic Investment Execution - VP Strategic Investment Planning ● SVP Sinergy - VP Integration & Portfolio Management ● VP Corporate Strategic Planning ● VP Innovation Strategy ● EGM Divisi Digital Business ● SGM Innovation & Design Center
Direktur Network, IT & Solution ●
●
VP Infrastructure Service & Governance VP Information Technology Strategy & Governance VP Solution
●
EGM Divisi Broadband
●
EGM Divisi Wireless Broadband EGM Divisi Network of Broadband EGM Divisi Information Technology Service & Solution
●
● ●
Direktorat Innovation & Strategic Portfolio ("ISP") Fokus pada pengelolaan Corporate Strategic Planning, Strategic Investment Department, Synergy Department, Innovation Strategy dan pengendalian operasi unit-unit: Divisi Digital Business dan Innovation and Design Center. Direktorat Consumer Service ("CONS") Fokus dalam pengelolaan Consumer Product Planning, Consumer Relationship Management, Consumer Marketing & Sales dan Consumer Service Supervision. Direktorat Enterprise & Business Service ("EBIS") Fokus pada pengelolaan Marketing & Operation Alignment, Enterprise Business Strategy, Enterprise Service, Business Service serta pengelolaan Divisi Enterprise Services, Divisi Business Services dan Divisi Government Services. Direktorat Wholesale & International Service ("WINS") Fokus pada pengelolaan fungsi penanganan bisnis segmen wholesale dan international, serta pengendalian operasional Divisi Wholesale Services. Direktorat Human Capital Management ("HCM") Fokus pada manajemen SDM Perusahaan serta penyelenggaraan operasional SDM secara terpusat melalui unit Human Capital Center, Human Capital Policy, Organization Development, Industrial Relations serta pengendalian operasi unit Telkom Corporate University Center, Assessment Center Indonesia serta Community Development Center. Direktorat Keuangan ("KEU") Fokus pada pengelolaan manajemen keuangan perusahaan melalui unit Corporate Finance, Management Accounting, Investor Relations, Financial Logistic Policy, Risk and Process Management serta mengendalikan operasi keuangan secara terpusat melalui unit Finance, Billing and Collection Center dan Supply Center.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
65
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
PROFIL DEWAN KOMISARIS DR. HENDRI SAPARINI (KOMISARIS UTAMA) DR Pribadi Prib Lahi Lahir Usia
: Kebumen, 16 Juni 1964. : 50 tahun.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Kewarganegaraan dan Domisili Kew Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia Warg
Jabatan dan Dasar Penunjukan Jaba Pres Presiden Komisaris, ditunjuk berdasarkan hasil RUPSLB Telkom yang diselenggarakan pada 19 Desember 2014. disel
Pendidikan Pen
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
S1 Fakultas Fa Ekonomi UGM Tahun 1988, S2 di International Development Policy University of Tsukuba Jepang, dan S3 International Political Economy Universitas Univ Tsukuba Jepang. Tsuk
Perjalanan Karir Perj
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Hend Saparini sebelumnya adalah Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM/Kepala Hendri Badan Pengembangan UKM RI (2001-2002), Dosen Ekonomi Program Magister Bada Manajemen UGM, dan Program Doktoral Fakultas Ekonomi UMS, Konsultan Man Ekonomi di beberapa lembaga keuangan, Bank Indonesia dan lembaga Ekon internasional. Saat ini Hendri Saparini menjabat sebagai Managing Director inter Center of Reformation (CORE Indonesia). Cent
DOLFIE OTHNIEL FREDRIC PALIT (KOMISARIS) Pribadi Lahir Usia
: Kijang, Kep. Riau, 27 Oktober 1968. : 46 tahun.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Kewarganegaraan dan Domisili Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia
Jabatan dan Dasar Penunjukan Komisaris, ditunjuk berdasarkan hasil RUPSLB Telkom yang diselenggarakan pada 19 Desember 2014.
Pendidikan
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
Institut Teknologi Bandung, 1995
Perjalanan Karir Dolfie Othniel Fredric Palit pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif di Yayasan Bumi Indonesia (2001-2003), Direktur Eksekutif di Lembaga Konsultan Strategis (Strategic Planning) Riset Kebijakandan Otonomi Daerah - REKODE (2004-2009), sebagai anggota DPR RI (2009-2014), Anggota Panitia Khusus Undang-Undang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang, Anggota Tim Pengawas Bank Century, Anggota Badan Anggaran DPR RI, dan Anggota Panitia Khusus Undang-Undang tentang BPJS.
66
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
IMAM APRIYANTO PUTRO (KOMISARIS) IMA Pribadi Priba Lahir Usia
: Cilacap, 22 Maret 1964. : 50 tahun.
Kewarganegaraan dan Domisili Kewa Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia Warg
Jabatan dan Dasar Penunjukan Jaba Komi Komisaris, ditunjuk berdasarkan hasil RUPSLB Telkom yang diselenggarakan pada 19 Desember 2014. Imam Apriyanto Putro menjabat sebagai Komisaris Telkom sejak April Desem 2014.
Pendidikan Pend Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang, Magister Manajemen dari Institut Fakul Bisnis Indonesia (IBI) Jakarta, dan S3 Manajemen Sumber Daya Manusia dari Universitas Negeri Jakarta. Nege
Perjalanan Karir Perja Imam Apriyanto Putro sebelumnya menjadi Komisaris PT Semen Indonesia Tbk dan saat iini menjabat sebagai Sekretaris di Kementerian BUMN.
HADIYANTO (KOMISARIS) Pribadi Lahir Usia
: Ciamis, 10 Oktober 1962 : 52 tahun.
Kewarganegaraan dan Domisili Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia.
Jabatan dan Dasar Penunjukan Komisaris, ditunjuk berdasarkan hasil RUPSLB Telkom yang diselenggarakan pada 19 Desember 2014. Hadiyanto menjabat sebagai Komisaris Telkom sejak 11 Mei 2012.
Pendidikan Sarjana Hukum dari Universitas Padjajaran, Bandung, Master of Law (LLM) dari Harvard University Law School, AS, dan gelar doktor di bidang Ilmu Hukum dari Universitas Padjajaran, Bandung.
Perjalanan Karir Saat ini Hadiyanto juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Kekayaan Negara di Kementerian Keuangan RI. Sebelumnya, Hadiyanto pernah menjabat sebagai Kepala Biro Hukum Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan dan Alternate Executive Director World Bank. Di lingkungan korporasi, Hadiyanto pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Garuda Indonesia, Tbk (2007-2012) dan Komisaris Utama PT Bank Eskpor Indonesia (2007-2009).
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
67
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
JOHNNY SWANDI SJAM (KOMISARIS INDEPENDEN) JOHN Pribadi Pribad Lahir Usia
: Jakarta, 15 Agustus 1960 : 54 tahun.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Kewarganegaraan dan Domisili Kewar Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia
Jabatan dan Dasar Penunjukan Jabata Komisa Independen, ditunjuk berdasarkan hasil RUPSLB Telkom yang diselenggarakan Komisaris pada 19 Desember 2014. Johnny Swandi Sjam menjabat sebagai Komisaris Independen Telkom sejak 1 Januari 2011.
Pendidikan Pendid INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
Diplom III bidang Ahli Teknik Komputer dari Institut Teknologi Bandung, Diploma IV Diploma bidang Manajemen Industri dari Sekolah Tinggi Manajemen Industri Departemen Perindustrian, Sarjana bidang Manajemen Informatika dari Universitas Gunadarma, Jakarta dan Master di bida bidang Administrasi dan Kebijakan Bisnis dari Universitas Indonesia, Jakarta.
Perjalanan Karir Perjala
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Johnny Swandi Sjam pernah menjabat sebagai Komisaris PT INTI (2010-2011), Direktur Utama PT Indosat Tbk (2005-2007), Presiden Direktur Satelindo (2002-2003) dan beberapa jabatan penting lain di entitas anak Indosat seperti Sisindosat dan Intikom bebera (1997-2002). (1997-2
PARIKESIT SUPRAPTO (KOMISARIS INDEPENDEN) Pribadi Lahir Usia
: Surabaya, 8 Agustus 1951 : 63 tahun.
Kewarganegaraan dan Domisili TATA KELOLA PERUSAHAAN
Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia
Jabatan dan Dasar Penunjukan Komisaris Independen, ditunjuk berdasarkan hasil RUPSLB Telkom yang diselenggarakan pada 19 Desember 2014. Parikesit Suprapto menjabat sebagai Komisaris Telkom sejak 11 Mei 2013.
Pendidikan
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
Sarjana bidang Ekonomi Perusahaan dari Sekolah Tinggi Manajemen Industri, Master di bidang Economic Development dari Indiana University AS, dan gelar doktor di bidang Development Economics dari University of Notre Dame, Indiana AS.
Perjalanan Karir Saat ini Parikesit Suprapto menjabat sebagai Komisaris di Kustodian Sentra Efek Indonesia (KSEI). Parikesit Suprapto pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Usaha Jasa, Kementerian BUMN (2010-2012), Deputi Bidang Usaha Industri Perbankan dan Pembiayaan, Kementerian BUMN (2008-2010) dan Penasihat Ahli Menteri Negara Koperasi dan UKM Bidang Usaha Kecil (2006-2008). Di lingkungan korporasi, Parikesit Suprapto pernah menjabat sebagai Komisaris PT Indosat Tbk (2011-2012) dan Komisaris PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
68
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
VIRANO GAZI NASUTION (KOMISARIS INDEPENDEN) Pribadi Lahir Usia
:B Bandung, 23 Agustus 1968 46 tahun. :4
Kewarganegaraan dan Domisili Kewargan Warga Neg Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia
Jabatan dan d Dasar Penunjukan Komisaris Independen, In ditunjuk berdasarkan hasil RUPSLB Telkom yang diselenggarakan pada 19 Desember Des 2014. Virano Gazi Nasution menjabat Komisaris Independen Telkom sejak 11 Mei 2012.
Pendidikan Pendidika S1 di bidang System Engineering, University of Arizona dan Master di bidang Engineering Economic, Stanford S University Amerika Serikat.
Perjalanan Karir Virano Gazi Nasution pernah menjabat sebagai Direktur Niaga PT Indonesia Comnet Plus, entitas anak PT PLN (2009-2012), Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika (2008-2009), dan Direktur Utama PT Bakrie Telecom Tbk (2001-2005). (2008-2009
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
69
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
PROFIL DIREKSI ALEX J. SIN SINAGA (DIREKTUR UTAMA) Pribadi Pematang Siantar, 27 September 1961. Lahir : Pem Usia
: 53 ta tahun.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Kewarganegaraan dan Domisili Kewarganega Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia.
Jabatan dan D Dasar Penunjukan Direktur Utama, ditunjuk berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Telkom Telko yang diselenggarakan pada 19 Desember 2014.
Pendidikan
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
Sarjana Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung dan Master di bidang Telematika dari Universitas Surrey, Guidford-Inggris.
Perjalanan Ka Karir
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Alex J. Sinaga sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Telkomsel, Direktur Utama PT Multi Multimedia Nusantara, Kepala Divisi Fixed Wireless Network, Kepala Divisi Enterprise Serv Service, Komisaris Utama PT Sigma Cipta Caraka, Vice President Toba Lake Golf Club, General Gene Manager Telkom Jakarta Barat, Senior Manager Performansi – Divisi Regional II Jaka Jakarta.
ABDUS SOMA SOMAD ARIEF (DIREKTUR) Pribadi : Sidoarjo, Lahir Sidoarjo 25 September 1963. Usia
: 51 tahun.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Kewarganegaraan dan Domisili Kewarganegaraa Warga Negara Indo Indonesia, berdomisili di Indonesia.
Jabatan dan Dasa Dasar Penunjukan Direktur, ditunjuk berdasarkan b hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Telkom yang y diselenggarakan pada 19 Desember 2014.
Pendidikan
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
Sarjana Teknik Elektro Elek Institut Teknologi Bandung dan Master Sistem Informasi dan Teknologi Institut Te Teknologi Bandung.
Perjalanan Karir Karir Abdus Somad Arief lebih banyak di Telkom. Sebelumnya, Abdus Somad Arief adalah Direktur of N Network Telkomsel, Executive General Manager Enterprise Service Division Telkom (2009-2012), (20 Vice President of Business Development – Enterprise & Wholesale Telkom (2008-2009), ( dan Deputy Executive General Manager - Enterprise Service Division Telkom Te (2007-2008). Abdus Somad Arief juga pernah menjabat Komisaris Utama PT Pramindo Ikat Nusantara (2011-2012) dan Komisaris PT Infomedia Nusantara (2010-2011). (2010-20
70
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
MUHAMMAD AWALUDDIN (DIREKTUR) M Pribadi Pr La Lahir Usia Us
: Jakarta, 15 Januari 1968. : 46 tahun.
Kewarganegaraan dan Domisili Ke Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia. W
Jabatan dan Dasar Penunjukan Ja D Direktur, ditunjuk berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Telkom yang diselenggarakan pada 19 Desember 2014. (R
Pendidikan Pe Sa Sarjana Teknik Elektro dari Universitas Sriwijaya (1990) dan Master of Business Administration dari European University Antwerp Belgium (1998). Ad
Perjalanan Karir Pe M Muhammad Awaluddin memulai karir di Telkom sejak 1991. Awaluddin pernah menjabat sebagai General Manager Kandatel Bogor, General Manager Kandatel Jakarta Pusat, se Executive General Manager Divre I Sumatera, Vice President Public dan Marketing Ex Communications dan Executive General Manager Divisi Access. Sebelumnya, Awaluddin Co adalah Direktur Utama PT Infomedia Nusantara. ad
HERI S SUNARYADI (DIREKTUR) Pribadi Lahir Usia
: Jember, 26 Juni 1965. : 49 tahun.
Kewarganegaraan dan Domisili Kewarg Warga Negara N Indonesia, berdomisili di Indonesia.
Jabatan dan Dasar Penunjukan Jabata Direktur ditunjuk berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Direktur, (RUPSLB) Telkom yang diselenggarakan pada 19 Desember 2014. (RUPSL
Pendidikan Pendid Sarjana Fakultas Teknologi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (1987).
Perjalanan Karir Perjala Heri Sunaryadi Sun sebelumnya adalah Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) pada 2009 – 2013 dan Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indones Indonesia (2013 – 2014). Indones
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
71
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
HONESTI BASYIR (DIREKTUR) HON Pribadi Pribad Lahir Usia
: Padang, 24 Juni 1968. : 46 tahun.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Kewarganegaraan dan Domisili Kewa Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia.
Jabatan dan Dasar Penunjukan Jabat Direktu ditunjuk berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Direktur, Telkom yang diselenggarakan pada 19 Desember 2014.
Pendidikan Pendi
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
Sarjana Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (1992) dan Master Corporate Finance Sekolah Tinggi Manajemen Bandung (2004). Sekola
Perjalanan Karir Perjal
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Hones Basyir pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan Tekom (2012-2014), Vice Honesti President Strategic Business Development Direktorat IT Solution and Strategic Portfolio Preside Telkom. Assistant Vice President Business and Finance Analysis dan Project Controller-1 Telkom Project Management Office Telkom. Projec
HERDY RO ROSADI HARMAN (DIREKTUR) Pribadi Lahir Usia
: Ban Bandung, 28 Juni 1963. : 51 ttahun.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Kewarganegaraan dan Domisili Kewarganeg Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia
Jabatan dan Dasar Penunjukan Direktur, ditunjuk ditunj berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Telkom yang diselenggarakan d pada 19 Desember 2014.
Pendidikan
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
Sarjana hukum dari Universitas Padjadjaran Bandung (1986), MBA dari Asian Institute Management Philippines-Institute Management Telkom University, dan Master of Law (LLM) dari Washington Wa College of Law, DC Amerika Serikat.
Perjalanan K Karir Herdy Rosad Rosadi Harman sebelumnya adalah Direktur Human Capital Management Telkomsel (2012-2014). (20 Herdy Rosadi Harman pernah menjabat sebagai VP Legal & Compliance Telkom T (2006-2007) serta VP Regulatory Management Telkom (20072012).
72
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
DIAN RACHMAWAN (DIREKTUR) DIA Pribadi Priba Lahir Usia
: Bangil, 14 Mei 1964. : 50 tahun.
Kewarganegaraan dan Domisili Kewa Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia. Warg
Jabatan dan Dasar Penunjukan Jaba Direk Direktur, ditunjuk berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Telkom yang diselenggarakan pada 19 Desember 2014. Telko
Pendidikan Pend Master of Telecommunication Engineering, Bradford University, Inggris. Maste
Perjalanan Karir Perja Dian Rachmawan sebelumnya adalah CEO PT Telekomunikasi Indonesia International (Hongkong) Limited atau Telin HK. (Hon
INDRA UTOYO (DIREKTUR) INDR Pribadi Pribad Lahir Usia
: Bandung, 17 Februari 1962. : 53 tahun.
Kewarganegaraan dan Domisili Kewar Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia.
Jabatan dan Dasar Penunjukan Jabata Direktu ditunjuk berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Direktur, Telkom yang diselenggarakan pada 19 Desember 2014. Indra Utoyo menduduki posisi Direktur sejak 28 Pebruari 2007 dan sempat menjabat sebagai Plt Direktur Utama Direktu berdasarkan surat Dewan Komisaris No.201/SRT/DK/2014 tanggal 31 Oktober 2014. berdas
Pendidikan Pendid Sarjan Teknik Elektro Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung dan Master Sarjana Communication and Signal Processing dari Imperial College of Science, Technology Comm and Me Medicine, University of London Inggris.
Perjalanan Karir Perjala Indra Utoyo U bergabung dengan Telkom sejak 1986. Indra Utoyo pernah menjabat sebagai Senior General Manager Information System Center Telkom, dan Direktur IT sebaga Solution and Supply Telkom. Solutio
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
73
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
DAFTAR PEJABAT EKSEKUTIF Jabatan
Nama
Senior Vice President Corporate Secretary Department
Triana Mulyatsa
Senior Vice President Program Management Office Department
Ikhsan
Head of Internal Audit
Mohammad Nuhin
Program Management Office Controller
Agus Widjajanto
Vice President Corporate Communication
Arif Prabowo
Vice President Regulatory Management
Henry Christiadi
Vice President Corporate Office Support
Dodi Irawan
Vice President Legal and Compliance
Rudy Agustian
Vice President Infrastructure and Operations Audit
Rubi Handojo
Vice President Support and Subsidiary Audit
Purwadi Siswana
Vice President Enterprise Management Audit
Purwoto
Vice President Financial and Logistic Policy
Agus Hery Prasetyo
Vice President Management Accounting
Edi Witjara
Vice President Corporate Finance
Roby Roediyanto
Vice President Risk and Process Management
Jajat Sutarjat
Vice President Supply Planning and Control
I K Dody Wirawan
Vice President Investor Relation
Andi Setiawan
Senior General Manager Finance Billing and Collection Center
Martinus Wisnu Adji
Senior General Manager Supply Center
Weriza
Vice President Human Capital Policy
Aris Hartoni
Vice President Organization Development
Danang Baskoro
Vice President Industrial Relation
Djonet Hartono
Vice President Telkom Smart Office
Ardi Purwanto
Senior General Manager Human Capital Center
Nurdito Waluyo
Senior General Manager Telkom Corporate University Center
Dwi Heriyanto B.
Senior General Manager Assessment Center Indonesia
Rini Lestari Utami
Senior General Manager Community Development Center
Nur Hassim Haji Rusdi
Vice President Corporate Strategic Planning
Andy Revara
Executive Vice President Strategic Investment
N/A
Vice President Strategic Investment Execution
Setyanto Hantoro
Vice President Strategic Investment Planning
Yusuf Wibisono
Vice President Innovation Strategy
IGN. Wiseto Prasetyo Agung
Senior Vice President Synergy Department
Joddy Hernady
74
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Jabatan
Nama
Vice President Integration & Portfolio Management
N/A
Executive General Manager Digital Business
Achmad Sugiarto
Senior General Manager Innovation & Design Center
Saiful Hidajat
Vice President Consumer Product Planning
Teni Agustini
Vice President Consumer Relationship Management
Agus Winarno
Vice President Consumer Marketing & Sales
Jemy
Operational Vice President Consumer Service Supervision
Sujito
Vice President Marketing & Operation Alignment
Bagyo Nugroho
Vice President Enterprise Business Strategy
Wisnu Haryadi
Vice President Enterprise Service
Indrawan Ditapradana
Vice President Business Service
Ilmianto
Executive General Manager Enterprise Service Division
Siti Choiriana
Executive General Manager Business Service Division
Yusron Hariyadi
Executive General Manager Government Service Division
Mohammad Salsabil
Vice President Wholesale & International Development
Mohamad Ramzy
Vice President Wholesale & International Voice Service
Erik Orbandi
Vice President Wholesale & International Network Service
Budi Satria Dharma Purba
Executive General Manager Wholesale Service Division
Faizal Rochmad Djoemadi
Vice President Infrastructure Service & Governance
Arief Musta’in
Vice President IT Strategy & Governance
Alip Priyono
Vice President Solution
Dani Ramdani
Executive General Manager Broadband Division
Revolin Simulsyah
Executive General Manager Wireless Broadband Division
Pramasaleh Hario Utomo
Executive General Manager Network of Broadband Division
Era Kamali Nasution
Executive General Manager IT Service & Solution Division
Halim Sulasmono
Executive General Manager Regional 1 Division
Teuku Muda Nanta
Executive General Manager Regional 2 Division
Prasabri Pesti
Executive General Manager Regional 3 Division
Suparwiyanto
Executive General Manager Regional 4 Division
Rosydul Umam Aly
Executive General Manager Regional 5 Division
Iskriono Windarjanto
Executive General Manager Regional 6 Division
Joko Raharjo
Executive General Manager Regional 7 Division
Mohammad Firdaus
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
75
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
KELOMPOK USAHA TELKOM Untuk menjalankan portofolio bisnis sesuai prinsip-prinsip good corporate governance dan best practises, serta memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Telkom Group membentuk Board of Executive (“BoE”) yang mewadahi mekanisme parenting terhadap entitas anak. Entitas anak dikelompokkan berdasarkan kategori bisnis selular yang dipimpin Telkomsel, media dipimpin Telkom Metra, infrastruktur dipimpin Telkom Infra, dan internasional dipimpin Telin
STRUKTUR KELOMPOK USAHA TELKOM
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Struktur kelompok usaha berdasarkan parenting system atau kategori bisnis tersaji dalam diagram berikut.
76
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
77
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
ENTITAS ANAK DAN ASOSIASI Sesuai dengan Board of Executive Charter Telkom Group yang diputuskan pada 19 Desember 2013, struktur pengelolaan dikelompokkan berdasarkan Corporate Strategic Scenario (“CSS”). CSS ini mengatur kerangka aturan, prinsip dasar, dan acuan dalam pengelolaan serta mekanisme hubungan antara kami dan entitas anak secara terpadu. CSS ini diterapkan agar dapat mencapai tujuan perusahaan dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (“GCG”) dan best practices, serta tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tabel berikut menyajikan struktur perusahaan yang dikelompokkan berdasarkan parenting system atau kategori bisnis seluler, internasional, multimedia, dan infrastruktur.
Entitas Anak dan Asosiasi Kategori Bisnis Seluler Shareholdings
PT Telekomunikasi Selular (“Telkomsel”), Jakarta
65%
Line of Business
Telekomunikasi
Operation Status
Beroperasi
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
Company
78
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Description Telkomsel yang didirikan pada 26 Mei 1995 merupakan operator fasilitas telekomunikasi dan jasa telepon selular. Menggunakan teknologi Global System for Mobile Communication (GSM).
Entitas Anak dan Asosiasi Kategori Usaha Internasional Perusahaan
PT Telekomunikasi Indonesia International (“Telin”), Jakarta Telekomunikasi Indonesia International Pte. Ltd. (“Telin Singapore”), Singapore Telekomunikasi Indonesia International (Hong Kong) Limited. (“Telin Hong Kong”), Hong Kong Telekomunikasi Indonesia International (TL) S.A. (“Telin Timor Leste”), Dili
Kepemilikan Saham
100%
100% melalui Telin
100% melalui Telin
Bidang Usaha
Telekomunikasi
Telekomunikasi
Telekomunikasi
Status Operasi
Deskripsi
Beroperasi
Telin yang sebelumnya bernama PT Ariawest International berdiri pada tanggal 31 Juli 2003 dan merupakan entitas anak yang sepenuhnya dimiliki oleh Telkom. Saat ini Telin memiliki lisensi Jartaptup dan lisensi Network Access Provider. Layanan yang disediakan oleh Telin adalah menyediakan layanan jaringan dan jasa telekomunikasi serta bisnis internasional.
Beroperasi
Telin Singapore didirikan pada tanggal 6 Desember 2007 berdasarkan hukum Republik Singapura. Telin Singapore merupakan entitas anak yang dimiliki sepenuhnya oleh Telin Indonesia. Lisensi yang dimiliki adalah Facility Based Operator. Layanan yang saat ini disediakan adalah wholesale data dan Managed Service.
Beroperasi
Telin Hong Kong didirikan di Hong Kong pada tanggal 8 Desember 2010. Telin Hong Kong merupakan entitas anak yang dimiliki sepenuhnya oleh Telin Jakarta. Lisensi yang dimiliki adalah Unified Carrier License pada tanggal 1 Maret 2011, Service Based Operator for MVNO tanggal 27 Juli 2011 dan Operating Money Service tanggal 18 Juli 2012. Layanan yang saat ini disediakan adalah wholesale voice, wholesale data dan retail mobile service. Untuk Layanan MVNO menggunakan nama produk Kartu As 2in1.
Beroperasi
Telin Timor Leste merupakan entitas anak Telin Indonesia didirikan pada tanggal 17 September 2012. Telin Timor Leste memiliki lisensi radio spectrum dan general registration certificate. Layanan yang disediakan saat ini adalah layanan Fixed Telephone Connections; Mobile Connections; Internet Connections; Traffic-Fixed Line; Traffic-Mobile
100% melalui Telin
Telekomunikasi
Telekomunikasi Indonesia International Pty Ltd.,Australia (“Telkom Australia”), Melbourne
100% melalui Telin
Bisnis telekomunikasi dan layanan berbasis IT
Beroperasi
Telkom Australia merupakan entitas anak yang dimiliki sepenuhnya oleh Telin Indonesia. Didirikan pada tanggal 14 Januari 2013, dengan menjalankan Business Process Outsourcing (BPO), Information Technology Outsourcing (ITO), dan Telecommunication Services.
Telkom Macau Limited, Macau
100% melalui Telin Hong Kong
Layanan MVNO
Beroperasi
Telkom Macau merupakan entitas anak Telin Hong Kong yang didirikan pada tanggal 13 Mei 2013.
Telkom Taiwan Limited, Taipe City
100% melalui Telin Hong Kong
Layanan MVNO
Beroperasi
Telkom Taiwan merupakan entitas anak Telin Hong Kong yang didirikan pada tanggal 3 Juni 2013.
Telekomunikasi Indonesia International (USA) Inc., Los Angeles
100% melalui Telin
Layanan Telekomunikasi dan TI
Beroperasi
Telekomunikasi Indonesia International (USA), Inc. merupakan entitas anak yang dimiliki sepenuhnya oleh Telin Indonesia. Didirikan pada tanggal 11 Desember 2013.
Telekomunikasi Indonesia International (Malaysia) Sdn. Bhd. Kuala Lumpur
49% melalui Telin
Telekomunikasi, Beroperasi Jasa MVNO
Telekomunikasi Indonesia International (Malaysia) Sdn. Bhd. merupakan perusahaan ventura bersama dengan Compudyne. Sdh. Bhd., yang menyediakan layanan MVNO setelah menerima lisensi Applications Service Provider Class (“ASPCC”) pada 23 Juli 2013 dan Network Service Provider (“NSP”) pada 23 Agustus 2013. Resmi beroperasi tanggal 25 Agustus 2013.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
79
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
Entitas Anak dan Asosiasi Kategori Usaha Media Perusahaan
PT Multimedia Nusantara (“Telkom Metra”), Jakarta
Kepemilikan Saham
Bidang Usaha
Status Operasi
Deskripsi
Beroperasi
Telkom Metra, didirikan pada 9 Mei 2003, merupakan holding entitas anak yang menangani bisnis multimedia kami. Telkom metra berfokus pada layanan pembangunan, pengembangan, pemeliharaan jaringan dan jasa serta layanan multimedia (jasa sistem komunikasi data, jasa portal dan jasa transaksi online).
100%
Jasa jaringan telekomunikasi dan multimedia
100%
Jasa dan pembangunan telekomunikasi
Beroperasi
PINS pada awalnya didirikan untuk menyelenggarakan KSO di wilayah Sumatera dan diakuisisi pada tanggal 15 Agustus 2002.
100%
Jasa sistem komunikasi satelit, jasa-jasa dan sarana terkait.
Beroperasi
Patrakom didirikan pada tanggal 28 September 1995. Perseroan menambah kepemilikannya di Patrakom sebesar 40% dan 20%.
100% melalui Telkom metra
Jasa teknologi informatika - implementasi dan integrasi sistem, outsourcing, dan pemeliharaan lisensi dan piranti lunak
Beroperasi
Telkomsigma didirikan pada tanggal 1 Mei 1987 dengan fokus pada penyediaan jasa IT dan solusi.
PT Infomedia Nusantara (“Infomedia”), Jakarta
100% (termasuk melalui 49% kepemilikan oleh Perusahaan)
Jasa data dan informasi – menyediakan jasa informasi telekomunikasi dan jasa informasi lainnya dalam bentuk media cetak dan elektronik, serta jasa call center
Beroperasi
Infomedia diakuisisi pada tanggal 22 September 1999 untuk menyelenggarakan KSO di Sumatera. Infomedia telah melakukan transformasi bisnis dari tiga pilar bisnis (layanan direktori, layanan contact center dan layanan konten) menjadi layanan Business Process Outsourcing dan Digital Media and Rich Content.
PT Metra Digital Media (“MD Media”), Jakarta
99,99% melalui Telkom metra
Jasa Layanan Informasi dalam Bentuk Direktori khusus
Beroperasi
MD Media didirikan pada tanggal 22 Januari 2013.
Beroperasi
Finnet didirikan pada tanggal 31 Oktober 2005, dengan fokus pada penyediaan infrastruktur TI, aplikasi dan konten untuk melayani kebutuhan sistem informasi dan transaksi keuangan bagi industri perbankan dan jasa keuangan lainnya.
PT PINS Indonesia (“PINS”), Jakarta PT Patra Telekomunikasi Indonesia (“Patrakom”), Depok
PT Sigma Cipta Caraka (“Telkomsigma”), Tangerang
PT Finnet Indonesia (“Finnet”), Jakarta
60% melalui Telkom metra
Jasa teknologi informatika
PT Administrasi Medika (“Ad Medika”), Jakarta
75% melalui Telkom metra
Jasa administrasi dan asuransi kesehatan
Beroperasi
Ad Medika didirikan pada tanggal 25 Februari 2010, yang melayani jasa claim online antara pihak rumah sakit dan perusahaan asuransi kesehatan.
PT Metra Plasa (“Metra Plasa”), Jakarta
60% melalui Telkom metra
Jasa jaringan dan e-commerce
Beroperasi
Metra Plasa didirikan tanggal 9 April 2012
PT Metranet (“Metranet”), Jakarta
99,99% melalui Telkom metra
Jasa portal multimedia
Beroperasi
Metranet didirikan pada tanggal 17 April 2009.
80
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Perusahaan
Kepemilikan Saham
Bidang Usaha
Status Operasi
Deskripsi
PT Pojok Celebes Mandiri (“Pointer”), Jakarta
51% melalui Telkom metra
Jasa agen/biro perjalanan wisata
Beroperasi
Pointer didirikan pada tanggal 18 April 2008. Pada tanggal 30 Agustus 2013 Metra melakukan perubahan kepemilikan saham pointer menjadi 51%.
PT Satelit Multimedia Indonesia (“SMI”), Jakarta
99,99% melalui Telkom metra
Jasa penyelenggaraan perdagangan dan jasa jaringan telekomunikasi, satelit, serta alat multimedia
Beroperasi
SMI didirikan pada tanggal 25 Maret 2013.
PT Metra Digital Investama (“MDI”), Jakarta
99,99% melalui Telkom metra
Perdagangan dan atau jasa yang berkaitan dengan informasi dan teknologi, multimedia, hiburan dan investasi
Beroperasi
MDI didirikan tanggal 8 Januari 2013.
PT Metra TV (“Metra TV”), Jakarta
99,83% melalui Telkom metra
Jasa penyiaran berlangganan
Beroperasi
Metra TV didirikan pada tanggal 8 Januari 2013.
PT Indonusa Telemedia (“TelkomVision”), Jakarta
20% (termasuk melalui 4,33% kepemilikan oleh Telkom metra)
TV berlangganan dan konten
Beroperasi
TelkomVision didirikan pada tanggal 7 Mei 1997, dengan fokus pada penyediaan layanan multimedia (TV berbayar dan layanan internet). Sejak tahun 2007, TelkomVision merupakan operator Pay TV pertama di Indonesia yang meluncurkan produk DTH Prepaid (Prepaid Satellite Pay-TV) dengan nama “TelkomVision”. Pada tanggal 8 Oktober 2013, Perusahaan telah menjual 1.036.059.483 lembar saham (setara dengan 80%) PT Indonusa kepada PT Trans Corpora.
PT Integrasi Logistik Cipta Solusi (“ILCS”), Jakarta
49% melalui Telkom metra
Jasa layanan e-trade logistic dan jasa terkait lainnya
Beroperasi
Telkom Metra mendirikan ILCS bersama dengan Pelindo II pada tanggal 21 September 2012.
PT Melon Indonesia (“Melon”), Jakarta
PT Citra Sari Makmur (“CSM”), Jakarta
PT Pasifik Satelit Nusantara (“PSN”), Jakarta
51% melalui Telkom metra
Jasa Digital Content Exchange Hub (“DCEH”)
Beroperasi
Melon merupakan perusahaan ventura bersama antara Telkom dengan SK Telecom Korea. Melon didirikan pada tanggal 16 Agustus 2010. Perusahaan ini tumbuh berekspansi menjadi bisnis media dan edutainment, menyediakan musik digital dan layanan konten terkait untuk telepon selular, komputer, saluran elektronik konsumen dan digital media lainnya.
25%
Jasa penyediaan VSAT, aplikasi jaringan dan konsultasi teknologi telekomunikasi dan sarana terkait
Beroperasi
CSM didirikan pada tanggal 14 Februari 1986.
14,60%
Jasa penyewaan transponder satelit dan penyelenggaraan jasa komunikasi berbasis satelit di wilayah Asia Pasifik
Beroperasi
PSN didirikan pada tanggal 2 Juli 1991, melakukan IPO atas saham biasa dan mencatatkan sahamnya di National Associaton of Securities Dealers Automated Quotations ("NASDAQ”) pada bulan Juni 1996, namun melakukan delisting pada tanggal 6 November 2001 setelah gagal memenuhi persyaratan tertentu dari NASDAQ National Market Listing.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
81
PENDAHULUAN
Perusahaan PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia (“Telkom Infra”), Jakarta
Kepemilikan Saham
Bidang Usaha
Status Operasi
Deskripsi
100%
Pembangunan, Jasa dan perdagangan bidang telekomunikasi
Beroperasi
Pada tanggal 16 Januari 2014, Perusahaan mendirikan entitas anak dengan nama PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia
Beroperasi
Mitratel menyediakan layanan telepon tidak bergerak, penyediaan saranaprasarana telekomunikasi, dan jasa telekomunikasi. Diakuisisi pada tanggal 17 Mei 2001, Mitratel telah bertransformasi dengan menggarap bisnis penyediaan infrastruktur telekomunikasi, termasuk penyediaan menara telekomunikasi untuk memenuhi kebutuhan penempatan BTS bagi para operator telekomunikasi di seluruh Indonesia. Pada tanggal 9 Oktober 2014, kami telah menandatangani Perjanjian Pertukaran Saham Bersyarat dengan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (“ TBI" ) untuk menukar 49% kepemilikan kami di Dayamitra dengan 5,7% kepemilikan di TBI. Selanjutnya terdapat opsi untuk menukar sisa 51% kepemilikan kami di Dayamitra dalam jangka waktu 2 tahun sehingga kepemilikan kami di TBI akan menjadi 13,7%. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan konsolidasian ini, transaksi ini masih dalam proses
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
Entitas Anak dan Asosiasi Kategori Usaha Infrastruktur
PT Dayamitra Telekomunikasi (“Mitratel”), Jakarta
100%
Telekomunikasi
99,99%
Penyewaan kantor dan manajemen gedung dan jasa pemeliharaan, konsultan sipil dan pengembang
Beroperasi
TelkomProperty diakuisisi pada tanggal 25 April 2001. TelkomProperty memiliki cakupan wilayah kerja di seluruh Indonesia dan melakukan pengelolaan gedung-gedung milik Perusahaan dan pihak ketiga.
PT Telkom Landmark Tower (“TLT”), Jakarta
55% melalui Telkom Property
Jasa pengembangan dan manajemen properti
Beroperasi
TelkomProperty mendirikan TLT bersama dengan Yakes Telkom pada tanggal 1 Februari 2012.
PT Graha Yasa Selaras (“GYS”), Jakarta
51% melalui Telkom Property
Jasa pariwisata
Belum beroperasi
TelkomProperty mendirikan GYS bersama dengan Yakes Telkom pada tanggal 27 April 2012 untuk berbisnis di bidang jasa hospitality/perhotelan.
100%
Pembangunan, jasa dan perdagangan bidang telekomunikasi
Beroperasi
Telkom Akses didirikan pada tanggal 26 November 2012. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial bulan Februari 2013.
99,99% melalui Telkom Property
Jasa pengelolaan gedung dan hotel
Belum beroperasi
NSS didirikan pada 1 September 2014.
Jasa dan Perdagangan
Belum beroperasi
NSI didirikan pada 1 September 2014.
Jasa dan Perdagangan
Belum beroperasi
NSR didirikan pada 1 September 2014.
PT Graha Sarana Duta (“TelkomProperty” atau "GSD" ), Jakarta
PT Telkom Akses (“Telkom Akses”), Jakarta
PT Nusantara Sukses Sarana (“NSS”), Jakarta PT Nusantara Sukses Investasi (“NSI”), Jakarta
LAMPIRAN
PT Nusantara Sukses Realti (“NSR”), Jakarta
82
99,99% melalui Telkom Property 99,99% melalui Telkom Property
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
83
PENDAHULUAN LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
INFORMASI EFEK DAN OBLIGASI KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM Modal dasar Perseroan terdiri dari 1 lembar saham Seri A Dwiwarna, dan 399.999.999.999 saham Seri B (saham biasa). Modal dasar ditempatkan dan disetor penuh 100.799.996.400, terdiri dari 1 saham Seri A Dwiwarna dan 100.799.996.399 saham Seri B. Satu lembar saham Seri A Dwiwarna tersebut merupakan milik Pemerintah Republik Indonesia (“Pemerintah”). Komposisi Pemegang Saham Telkom Pada Tanggal 31 Desember 2014
Saham Seri A Dwiwarna
Saham Seri B (Saham Biasa)
persentase kepemilikan (%)
Pemerintah
1
51.602.353.559
52,56
Publik
-
46.573.500.040
47,44
Sub Total Modal (ditempatkan dan disetor penuh)
1
98.175.853.599
100,00
Saham Treasuri (Saham yang dibeli kembali)
-
2.624.142.800
-
Total
1
100.799.996.399
100,00
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
Komposisi pemegang saham Telkom per 31 Desember 2014 secara detail adalah sebagai berikut:
1. Pemegang Saham dengan Kepemilikan Lebih dari 5% (Pemegang Saham Utama/ Pengendali) Jenis Saham
Identitas Orang atau Kelompok
Jumlah Saham
Persentase Kepemilikan (%)
Seri A
Pemerintah
1
-
Seri B
Pemerintah
51.602.353.559
52,56
Pemerintah adalah pemegang saham mayoritas dan pengendali. Pemerintah juga bertindak sebagai regulator yang membuat, mengawasi, dan menegakkan peraturan yang berkaitan dengan pengaturan sektor telekomunikasi, menetapkan tarif serta menerbitkan lisensi. Di satu sisi, Pemerintah juga merupakan salah satu pelanggan dan pemberi pinjaman bagi Perseroan. Dalam bagian ini, istilah “Pemerintah” diartikan sebagai Pemerintah Republik Indonesia dan kementerian, departemen dan lembaga Pemerintah, namun tidak termasuk BUMN. Pemerintah Sebagai Pemegang Saham Hubungan yang terjalin antara kami dengan Pemerintah sangat menyeluruh dalam berbagai hal. Pemerintah merupakan pemegang saham mayoritas dan pengendali utama yang menguasai 52,56% kepemilikan saham kami sampai dengan 31 Desember 2014. Kepemilikan Pemerintah atas satu Saham Seri A Dwiwarna memberikannya hak suara khusus dan hak veto. Menurut peraturan yang berlaku, “kepemilikan” saham biasa dan satu Saham Seri
84
Laporan Tahunan 2014
A Dwiwarna kami berada di bawah Kementrian Keuangan RI (“Kemenkeu”) yang kemudian memberikan kewenangan kepada Menteri BUMN untuk menggunakan hak-hak yang diberikan dalam saham ini sebagai “pemegang saham pengendali” kami. Sebagai pemegang saham mayoritas dan pengendali, Pemerintah berkepentingan atas kinerja kami, baik terkait dengan layanan yang kami berikan kepada bangsa maupun kemampuan kami untuk beroperasi secara komersial. Hak dan batasan material yang berlaku untuk saham biasa juga berlaku untuk Saham Seri A Dwiwarna, dengan pengecualian Pemerintah tidak boleh mengalihkan kepemilikan Saham Seri A Dwiwarna dan Pemerintah memiliki hak khusus untuk, (i) pengajuan, pengangkatan dan pemberhentian Direksi, (ii) pengajuan, pengangkatan dan pemberhentian Komisaris, (iii) penerbitan saham baru, dan (iv) perubahan terhadap Anggaran Dasar Perusahaan, termasuk tindakan untuk menggabungkan atau membubarkan Perusahaan, meningkatkan atau mengurangi modal dasar, atau mengurangi modal ditempatkan.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Pemerintah sebagai Regulator Pemerintah dalam perannya sebagai regulator berwenang mengatur sektor telekomunikasi melalui Menteri Komunikasi dan Informasi (“Menkominfo”). Menkominfo berwenang menerbitkan peraturan pelaksanaan atas undang-undang, yang umumnya memiliki lingkup yang luas. Keputusan Menkominfo mendefinisikan struktur industri, menetapkan formula tarif, menentukan Kewajiban Pelayanan Universal (“KPU”), dan mengendalikan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi persaingan, operasional dan keuangan kami. Melalui Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi (“Ditjen Postel”), Menkominfo mengatur alokasi frekuensi dan menentukan jumlah sambungan telepon tidak bergerak. Kami diharuskan untuk memperoleh lisensi dari Ditjen Postel untuk setiap jenis layanan yang ditawarkan, termasuk frekuensi yang dipergunakan (sebagaimana dialokasikan oleh Menkominfo). Kami dan operator lain diharuskan membayar biaya hak penggunaan frekuensi. Telkomsel memiliki beberapa lisensi yang diterbitkan oleh Menkominfo (beberapa sebelumnya dikeluarkan oleh Menteri Perhubungan) untuk penyediaan jasa selulernya dan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia terkait dengan investasi oleh Telkomsel untuk pembangunan jasa sambungan telepon seluler dengan jangkauan nasional, termasuk perluasan jangkauan jaringannya. Pemerintah, melalui Menkominfo sebagai regulator, berwenang untuk memberikan lisensi baru untuk pendirian ventura bersama dan pengaturan baru lainnya, khususnya di bidang telekomunikasi. Pemerintah Sebagai Pemberi Pinjaman Pada bulan Juli 1994, Pemerintah mengatur sebuah fasilitas dengan sejumlah institusi asing untuk menyediakan dana bagi kami dalam bentuk pinjaman penerusan.
Sejumlah Departemen dan Lembaga Pemerintah memanfaatkan layanan kami sebagai pelanggan langsung secara komersial.
Pinjaman tersebut adalah pinjaman tanpa jaminan yang diperoleh Pemerintah dan kemudian diteruskan kepada Perseroan. Sampai dengan 31 Desember 2014, saldo pinjaman penerusan sebesar Rp1.615 miliar (US$130 juta), termasuk jumlah yang jatuh tempo dalam satu tahun. Kami diwajibkan untuk membayar bunga dan mengembalikan pokok pinjaman kepada Pemerintah, yang selanjutnya akan dibayarkan oleh Pemerintah kepada masing-masing pemberi pinjaman. Sampai dengan 31 Desember 2014, 72,9% dari pinjaman penerusan tersebut merupakan pinjaman dalam mata uang asing. Sisanya, sebesar 27,1% dari pinjaman tersebut dalam mata uang Rupiah. Pada tahun 2014, tingkat suku bunga tahunan atas pinjaman yang harus dibayar kembali adalah sebesar 8,5% dalam Rupiah, 4,0% dalam Dolar Amerika Serikat dan 3,1% dalam Yen Jepang. Pemerintah sebagai Pelanggan Sejumlah departemen dan lembaga Pemerintah memanfaatkan layanan kami sebagai pelanggan langsung secara komersial. Tidak ada layanan yang diberikan secara cuma-cuma. Kami melayani departemen dan lembaga Pemerintah tersebut sebagai pelanggan terpisah. Pada tahun 2014, jumlah pendapatan yang bersumber dari departemen dan lembaga Pemerintah sebesar Rp749 miliar, berkisar 1,95% terhadap total pendapatan konsolidasian serta bukan merupakan jumlah yang material terhadap pendapatan Perusahaan. Departemen dan lembaga Pemerintah ini diperlakukan sama halnya dengan pelanggan perumahan terkait biaya koneksi dan biaya bulanan dengan tarif yang lebih rendah dari tarif layanan bisnis. Hal ini tidak berlaku terhadap tarif untuk sambungan lokal, jarak jauh dan SLI. Kami memiliki kebijakan untuk tidak melakukan transaksi dengan perusahaan afiliasi kecuali persyaratannya tidak kurang menguntungkan dibandingkan bila kami melakukannya dengan pihak ketiga. Kementerian BUMN telah menyarankan kami untuk menghindari transaksi dengan entitas lain di bawah kendali mereka kecuali dengan persyaratan yang konsisten dengan kebijakan kami sebagaimana dimaksud di atas. Berdasarkan Peraturan OJK, setiap transaksi yang terdapat benturan kepentingan dengan emiten BEI lain, harus disetujui oleh mayoritas pemegang saham biasa kami yang tidak memiliki benturan kepentingan terhadap transaksi yang dimaksud, kecuali benturan kepentingan tersebut telah ada sebelum Perusahaan tercatat dan sepenuhnya diungkapkan dalam prospektus.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
85
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
2. Kepemilikan Saham oleh Direksi dan Komisaris Pada tanggal 31 Desember 2014 tidak ada Direksi atau manajer senior kami yang memiliki lebih dari 1,0% saham Perusahaan. Selain itu, pada tanggal 31 Desember 2014 tidak ada Komisaris yang memiliki saham Perusahaan. Direksi atau Komisaris
Jumlah Saham
Persentase Kepemilikan (%)
Direksi
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Indra Utoyo Honesti Basyir Dian Rachmawan Jumlah
27.540
<0,01
540
<0,01
60.540
<0,01
88.620
<0,01
3. Pemegang Saham dengan Kepemilikan Kurang Dari 5% Jumlah Saham Biasa Yang Dimiliki
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
Kelompok
Persentase Kepemilikan Saham Biasa Beredar (%)
Asing Badan usaha Perorangan
38.969.793.385
39,69
14.222.600
0,01
2.415.515.005
2,46
2.383.296.000
2,43
Lokal Badan usaha Perusahaan Terbatas
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Reksadana Perusahaan Asuransi Dana Pensiun Lain-lain Perorangan Total
1.672.652.600
1,70
563.724.750
0,57
74.945.790
0,08
479.349.910
0,49
46.573.500.040
47,44
Pada tanggal 31 Desember 2014, sebanyak 42.508 pemegang saham, termasuk Pemerintah, terdaftar sebagai pemegang saham biasa kami, termasuk 39.971.745.785 saham biasa yang dimiliki oleh 1.971 pemegang saham di luar Indonesia, Hingga tanggal 31 Desember 2014, terdapat 98 pemegang saham ADS yang memiliki 55.381.118 ADS (1 ADS setara dengan 200 saham biasa).
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
4. Persentase Saham yang Dimiliki di Indonesia dan di Luar Indonesia
86
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
5. Daftar 20 Pemegang Saham Publik Terbesar Berikut ini adalah daftar 20 pemegang saham publik terbesar kami pada 31 Desember 2014 :
No
Nama Pemegang Saham
Persentase Kepemilikan (%)
1
BPJS KETENAGAKERJAAN-JHT
1,07
2
BNYM SA/NV AS CUST OF EMPLOYEES PROVIDEN
1,06
3
BBH BOSTON S/A VANGRD EMG MKTS STK INFD
0,97
4
GIC S/A GOVERNMENT OF SINGAPORE
0,95
5
JPMCB-VIRTUS EMERGING MARKETS OPPORTUNIT
0,72
6
PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE-REF
0,64
7
HSBC BANK PLC S/A SAUDI ARABIAN MONETARY
0,58
8
BBH BOSTON S/A MATTHEWS PACIFIC TIGER FU
0,52
9
RBC ISB S/A VONTOBEL FUND-EMERGING MARKE
0,48
10
SSB OBIH S/A ISHARES MSCI EMERGING MARKE
0,43
11
THE NORTHERN TRUST CO S/A SAUDI ARABIAN
0,41
12
JPMCB-STICHTING DEPOSITARY APG EME MRKT
0,39
13
SSB 1BA9 ACF MSCI EQUITY INDEX FUND B-IN
0,39
14
JPMCB-JPMORGAN FUNDS -2157804185
0,38
15
SSB ZM47 S/A INVESCO DEVELOPING MARKETS
0,35
16
JPMCB-VANGUARD TOTAL INTERNTNL STOCK IND
0,34
17
PT AIA FINL - UL EQUITY
0,32
18
HSBC BK PLC RE AGUS FUND MANAGER S/A ABU
0,31
19
BNYM SA/NV AS CUST OF NEWTON ASIAN INCOM
0,31
20
BBH BOSTON S/A MATTHEWS ASIA DIVIDEND FU
0,26
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
87
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM Komposisi Kepemilikan Saham Tanggal
13/11/1995
Pemerintah Republik Indonesia
Tindakan Korporasi
Pra-Penawaran Umum Perdana IPO
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
14/11/1995
Emisi saham baru Telkom
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
-
-
- (933.334.000)
-
-
-
-
933.334.000
-
-
933.333.000
-
80,0
1.866.667.000
20,0
11/12/1996
Block Sale saham milik Pemerintah
(388.000.000)
-
388.000.000
-
Komposisi kepemilikan saham
7.078.666.000
75,8
2.254.667.000
24,2
15/05/1997
Pemerintah membagikan saham insentif kepada para pemegang saham publik
-
2.670.300
-
75,8
2.257.337.300
24,2
7.075.995.700
Block Sale saham milik Pemerintah
898.000.000)
Komposisi kepemilikan saham 02/08/1999
Pembagian bonus saham (emisi) (setiap 50 saham mendapatkan 4 saham)
07/12/2001
Block Sale saham milik Pemerintah
Komposisi kepemilikan saham
Block Sale saham milik Pemerintah
-
3.155.337.300
33,8
494.239.656
-
252.426.984
-
6.672.235.356
66,2
3.407.764.284
33,8
-
1.200.000.000
-
54,3
4.607.764.284
45,7
(312.000.000)
Pemecahan nilai nominal saham dengan rasio 1:2
21/12/2005
Komposisi kepemilikan saham 2
Program pembelian saham kembali (II) Komposisi kepemilikan saham
Program pembelian saham kembali (III)3 Komposisi kepemilikan saham
19/05/2011
Program pembelian saham kembali (IV)4
14/06/2013
Pengalihan program pembelian saham kembali III kepada karyawan melalui program ESOP
Komposisi kepemilikan saham
Komposisi kepemilikan saham 30/07/2013
898.000.000
66,2
5.472.235.356
Program pembelian saham kembali (I)1
20/06/2008
-
6.177.995.700
(1.200.000.000)
01/10/2004
29/06/2007
(2.670.300)
Komposisi kepemilikan saham
Komposisi kepemilikan saham
TATA KELOLA PERUSAHAAN
100,0
-
16/07/2002
Pengalihan program pembelian saham kembali I melalui private placement Komposisi kepemilikan saham
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
8.400.000.000
%
7.466.666.000
Komposisi kepemilikan saham
LAMPIRAN
Publik
Komposisi kepemilikan saham
07/05/1999 INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
Penjualan saham milik Pemerintah
%
-
312.000.000
-
5.160.235.356
51,2
4.919.764.284
48,8
10.320.470.712
51,2
9.839.528.568
48,8
-
-
10.320.470.712
51,7
-
-
10.320.470.712
52,3
9.628.238.068 (215.000.000) 9.413.238.068
48,3 - 47,7
-
- 52,5
9.348.954.068
47,5
-
-
(520.355.960)
-
10.320.470.712
53,9
8.828.598.108
46,1
-
-
59.811.400
0,3
10.320.470.712
53,7
8.888.409.508
46,3
-
-
211.290.500
-
10.320.470.712
53,1
9.099.700.008
46,9
53,1 45.498.500.040
46,9
Pemecahan nilai nominal saham dengan rasio 1:5
51.602.353.560
13/06/2014
Pengalihan program pembelian saham kembali II melalui private placement
- 51.602.353.560
-
(64.284.000)
-
10.320.470.712
02/09/2013
Komposisi kepemilikan saham
(211.290.500)
-
1.075.000.000
-
52,6 46.573.500.040
47,4
(1) Program pembelian kembali saham tahap pertama dimulai pada tanggal 21 Desember 2005 (bertepatan dengan RUPSLB ketika program tersebut disetujui) dan berakhir pada bulan Juni 2007. (2) Program pembelian kembali saham tahap kedua dimulai pada tanggal 29 Juni 2007 (bertepatan dengan RUPSLB ketika program tersebut disetujui) dan berakhir pada bulan Juni 2008. (3) Program pembelian kembali saham tahap ketiga dimulai pada tanggal 20 Juni 2008 (bertepatan dengan RUPSLB ketika program tersebut disetujui) dan berakhir pada bulan Desember 2009. (4) Program pembelian kembali saham tahap ketiga dimulai pada tanggal 19 Mei 2011 (bertepatan dengan RUPST ketika program tersebut disetujui) dan berakhir pada bulan November 2012.
88
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
1. Program Kepemilikan Saham Karyawan Telkom Program kepemilikan saham karyawan atau Employee Stock Ownership Program (“ESOP”) merupakan suatu program yang memungkinkan partisipasi karyawan untuk memiliki saham Perusahaan. Pada saat penawaran saham perdana tanggal 14 November 1995, terdapat jumlah saham Telkom sebanyak 116.666.475 lembar saham dimiliki oleh 43.218 pegawai. Pada tanggal 14 Juni 2013, Perusahaan telah mengalihkan sebagian saham yang diperoleh kembali dalam bentuk ESOP sebagai bagian
dari insentif kerja tahunan tahun buku 2012. Sebanyak 59.811.400 lembar saham (setara dengan 299.057.000 lembar saham setelah pemecahan saham) yang diperoleh kembali dialihkan kepada 24.993 karyawan dengan nilai wajar keseluruhan Rp661 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2014, sebanyak 139.140.010 lembar saham kami dimiliki oleh 16.805 pegawai dan pensiunan. Pada tahun 2014, kami tidak mengadakan program ESOP.
2. Pembelian Efek oleh Penerbit dan Penerbit Terafiliasi
Program Pembelian Kembali Saham
Dasar Pembelian
Periode pembelian
Jumlah saham yang diperoleh kembali
Harga rata-rata yang dibayarkan per lembar saham (Rp)
Jumlah lembar saham yang diperoleh kembali sesuai program yang diumumkan kepada publik
Jumlah lembar saham maksimum yang masih dapat dibeli sesuai program
SBB I
RUPSLB 21 Desember 2005
21 Desember 2005 20 Juni 2007
1.056.452.500
1.731
1.056.452.500
-
SBB II
RUPST 29 Juni 2007
29 Juni 2007 - 28 Desember 2008
1.075.000.000
1.832
1.075.000.000
-
SBB III
RUPST 20 Juni 2008
20 Juni 2008 - 20 Desember 2009
321.420.000
1.448
321.420.000
-
SBB IV
RUPST 19 Mei 2011
19 Mei 2011 20 November 2012
2.601.779.800
1.461
2.601.779.800
-
Sampai dengan 31 Desember 2012, kami telah membeli kembali saham sebanyak 5.054.652.300 lembar saham biasa atau setara dengan 5,0% dari saham biasa yang diterbitkan dan beredar dengan harga agregat pembelian kembali senilai Rp8.067 miliar, belum termasuk biaya broker dan kustodian. Selama program pembelian kembali, Telkom telah membeli kembali saham biasa dengan perincian sebagai berikut: 591.882.500 lembar saham di tahun 2006; 631.820.000 lembar saham di tahun 2007, 1.229.170.000 lembar saham di tahun 2008, 1.415.427.300 lembar saham di tahun 2011 dan 1.186.352.500 lembar saham di tahun 2012. Pada program pembelian yang terakhir, yaitu SBB IV tahun 2011 dan 2012, kami telah melakukan pembelian kembali saham biasa sebanyak 2.601.779.800 lembar dengan harga agregat pembelian kembali sebesar Rp3.803 miliar.
Pada 19 April 2013, sesuai dengan hasil keputusan RUPST dan Peraturan Bapepam No.XI.B.2 No. 4 huruf a angka (3), kami telah melaksanakan pengalihan 299.057.000 lembar saham seri B dari program pembelian saham kembali tahap III melalui Program Kepemilikan Saham Karyawan. Pada 30 Juli 2013, kami telah menjual melalui private placement 1.056.452.500 lembar, yang diperoleh dari program pembelian saham kembali tahap I. Harga penjualan sebesar Rp2.280 per lembar saham yang tidak lebih rendah dari harga rata-rata pembelian sebesar Rp1.731, harga penutupan rata-rata dalam 90 hari sebelum penjualan sebesar Rp2.258 per lembar saham dan Rp2.280 yang menjadi harga penutupan satu hari sebelum tanggal penjualan.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
89
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
Pada 13 Juni 2014, kami telah menjual melalui private placement 1.075.000.000 lembar yang diperoleh dari progam pembelian saham kembali tahap II. Harga penjualan sebesar Rp2.405 per lembar saham yang tidak lebih rendah dari harga rata-rata pembelian sebesar Rp1.832 harga penutupan rata-rata dalam 90 hari sebelum penjualan sebesar Rp2.330 per lembar saham dan Rp2.405 yang menjadi harga penutupan satu hari sebelum tanggal penjualan. Pada tanggal 31 Desember 2014 saldo saham yang diperoleh kembali adalah 2.624.142.800 lembar saham, atau setara dengan 2,6% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dimana terdiri dari pembelian saham kembali tahap III dan IV dengan harga rata-rata pembelian kembali setelah stock split adalah Rp1.454, diluar biaya broker dan kustodian. Lihat Catatan 25 Laporan Keuangan Konsolidasian Telkom. Nilai nominal tersebut diatas telah memperhitungkan hasil pemecahan saham 1:5, yang berlaku efektif 2 September 2013.
C. Kronologis Penerbitan Obligasi Perusahaan menerbitkan obligasi sebesar Rp1.000 miliar pada tanggal 16 Juli 2002, pada harga nominal untuk jangka waktu lima tahun. Obligasi ini dikenakan bunga tetap sebesar 17% per tahun, yang dibayarkan secara triwulan sejak 16 Oktober 2002. Obligasi ini diperdagangkan di Bursa Efek Surabaya dengan jatuh tempo pada tanggal 16 Juli 2007. Wali amanat obligasi ini adalah BRI, yang sejak 17 Januari 2006 efektif menggantikan BNI. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia bertindak sebagai kustodian. Perusahaan telah melakukan pelunasan atas utang obligasi tersebut pada tanggal 16 Juli 2007. Kami menerbitkan obligasi rupiah kedua pada tanggal 25 Juni 2010, masing-masing sebesar Rp1.005 miliar untuk Seri A dengan jangka waktu lima tahun dan Rp1.995 miliar untuk Seri B dengan jangka waktu sepuluh tahun. Penerbitan obligasi tersebut telah dicatatkan di BEI dengan penjamin pelaksana emisi obligasi ini adalah PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas. Wali amanat adalah PT CIMB Niaga Tbk. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) pada tanggal 31 Desember 2014 memberikan peringkat obligasi idAAA (stable outlook).
90
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Profesi Penunjang Pasar Modal AUDITOR EKSTERNAL
KAP Purwantono, Suherman & Surja (Member firm of Ernst & Young Global Limited)
Alamat Gedung Bursa Efek Jakarta Tower 2, Lantai 7 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12100
Jasa Melakukan Integrated Audit PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Telkom”) dan Audit Umum atas laporan keuangan entitas anak perusahaan.
Periode Penugasan 2012, 2013, dan 2014
Penerbitan Consent Letter. BIRO ADMINISTRASI EFEK
PT Datindo Entrycom
Wisma Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35 Jakarta 10220
Bertindak sebagai lembaga penyimpanan (Kustodian) saham biasa Telkom yang diperdagangkan di BEI.
Sejak IPO Telkom 1995
WALI AMANAT
PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Graha Niaga, Lantai 20 Jl. Jend. Sudirman Kav. 58, Jakarta 12190
Mewakili kepentingan pemegang Obligasi dengan Perusahaan untuk obligasi II Telkom.
2010
KUSTODIAN SENTRAL
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Gedung Bursa Efek Jakarta Tower 1, Lantai 5 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190
Menyediakan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi saham di BEI. Layanan jasa penyimpanan dan penyelesaian transaksi efek, distribusi hasil corporate action.
Sejak 1995
AGEN PEMERINGKAT
PT Pemeringkat Efek Indonesia
Panin Tower Senayan City, Lantai 17 Jl. Asia Afrika Lot. 19 Jakarta 10270
Menyediakan peringkat atas risiko kredit atas penerbitan obligasi Telkom.
2012, 2013, 2014
BANK KUSTODIAN ADS
The Bank of New York Mellon Depositary Receipts
101 Barclay Street, New York, Amerika Serikat 10286
Bertindak sebagai lembaga penyimpanan (Kustodian) saham ADS yang diperdagangkan di NYSE .
Sejak 1995
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
91
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
MEKANISME PERDAGANGAN PASAR MODAL DAN ADS TELKOM Saham biasa kami tercatat dan diperdagangkan di BEI. Selain BEI, saham kami juga tercatat di NYSE melalui mekanisme ADS. Satu lembar saham ADS mewakili 200 lembar saham dari Saham Biasa.
A. Pasar Saham Indonesia Pasar saham Indonesia yang dikenal dengan BEI sejak 1 Desember 2007, merupakan penggabungan dua bursa saham yang beroperasi di dua lokasi berbeda di Indonesia, yaitu Bursa Efek Jakarta yang berlokasi di Jakarta dan Bursa Efek Surabaya yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur. Pada tanggal 31 Desember 2014, BEI memiliki 506 emiten dan 110 anggota perusahaan pialang aktif. Selama tahun 2014, volume perdagangan di BEI mencapai 169 miliar lembar saham. Pada tanggal 31 Desember 2014 total kapitalisasi pasar BEI senilai Rp5.227 triliun (US$429,5 miliar). Perdagangan saham dibagi menjadi tiga segmen, yaitu pasar reguler, pasar negosiasi dan pasar tunai (kecuali untuk right issue yang hanya dapat diperdagangkan di pasar tunai dan pasar negosiasi pada sesi pertama). Pasar reguler merupakan mekanisme perdagangan saham dalam lot standar di pasar lelang yang dilakukan secara terus menerus selama jam bursa. Lelang di pasar regular dan pasar tunai berlangsung sesuai dengan prioritas harga dan waktu. Prioritas harga merujuk pada pemberian prioritas untuk pesanan pembelian dengan harga yang lebih tinggi atau pesanan penjualan dengan harga yang lebih rendah. Jika pesanan pembelian atau penjualan ada pada harga yang sama, maka prioritas diberikan kepada pembeli yang lebih dahulu menempatkan pesanannya (prioritas waktu). Perdagangan saham di pasar negosiasi dilakukan melalui negosiasi langsung: (i) antara anggota BEI, (ii) antara klien melalui satu anggota BEI, (iii) antara klien dan anggota BEI atau (iv) antara anggota BEI dengan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (“KPEI”). KPEI menyediakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Hal ini juga meningkatkan efisiensi dan kepastian penyelesaian transaksi di BEI. Pada tanggal 14 November 2012 BEI mengeluarkan Keputusan Direksi No.Kep-00399/BEI/11-2012 perihal Perubahan Peraturan Nomor IIA tentang Perdagangan Efek bersifat Ekuitas yang menyebutkan perubahan jam perdagangan BEI, berlaku mulai tanggal 2 Januari 2013, dengan sesi perdagangan sebagai berikut: Sesi Perdagangan
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Sesi Pra-pembukaan
Sesi 1
Pasar
Hari
Jam Perdagangan
Reguler
Senin - Jumat
08.45.00-08.55.00
Reguler
Senin-Kamis
09.00.00-12.00.00
Tunai
Jumat
09.00.00-11.30.00
Negosiasi Reguler Sesi 2
Negosiasi
Senin-Kamis
13.30.00-15.49.59
Jumat
14.00.00-15.49.59
Senin-Kamis
13.30.00-16.15.00
Jumat
14.00.00-16.15.00
Sesi Pra-penutupan
Reguler
Senin-Jumat
15.50.00-16.00.00
Sesi Pasca Penutupan
Reguler
Senin-Jumat
16.05.00-16.15.00
Pada tanggal 8 November 2013 BEI mengeluarkan Keputusan Direksi No.Kep-00071/BEI/11-2013 perihal Perubahan Peraturan Nomor IIA tentang Perdagangan Efek bersifat Ekuitas yang menyebutkan perubahan satuan lot, fraksi harga dan perubahan harga maksimum, yang berlaku mulai 2 Januari 2013.
92
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Satuan lot berubah dari 500 lembar saham menjadi 100 lembar saham, sedangkan fraksi harga dan perubahan harga maksimum berubah sebagai berikut: Sebelumnya
Baru
Kelompok Harga
Fraksi Harga
Perubahan Harga Maksimum
Rp200
Rp1
Rp10
Rp200 – Rp500
Rp5
Rp50
Rp500 – Rp2.000
Rp10
Rp100
Rp2.000 – Rp5.000
Rp25
Rp250
Rp5.000
Rp50
Rp500
Kelompok Harga
Fraksi Harga
Perubahan Harga Maksimum
Rp500
Rp1
Rp20
Rp500 – Rp5.000
Rp5
Rp100
Rp5.000
Rp25
Rp500
Transaksi di pasar regular BEI harus diselesaikan selambat-lambatnya pada hari perdagangan ketiga setelah transaksi dilakukan. Transaksi di pasar negosiasi dapat diselesaikan melalui kesepakatan antara anggota bursa yang menjual dan yang membeli, untuk setiap transaksi yang dilakukan. Transaksi di pasar tunai harus diselesaikan pada hari transaksi tersebut dilakukan dan dilaporkan kepada BEI. Jika anggota bursa gagal melakukan pembayaran, saham terkait dapat diperdagangkan melalui negosiasi langsung berdasarkan persyaratan tunai dan langsung (cash and carry). Setiap anggota bursa harus membayar biaya transaksi sesuai aturan BEI. Untuk setiap keterlambatan pembayaran biaya transaksi, BEI mengenakan denda sebesar 1,0% dari jumlah yang terhutang untuk setiap hari keterlambatan. BEI berhak mengenakan sanksi kepada anggota bursa atas pelanggaran terhadap peraturan bursa, yang dapat berupa denda, peringatan tertulis, skorsing, hingga pencabutan ijin sebagai anggota bursa. Untuk setiap transaksi yang dilakukan di BEI, setiap anggota bursa diwajibkan untuk membayar biaya transaksi untuk transaksi di pasar regular dan pasar tunai sebesar 0,03% dan jaminan sebesar 0,01% dari nilai transaksi serta PPN dan kewajiban pajak lainnya. Untuk pasar negosiasi, biaya transaksi sebesar 0,03% atau tergantung kepada kebijakan bursa. Besaran biaya transaksi bulanan minimal adalah Rp2 juta, sebagai kontribusi untuk penyediaan fasilitas bursa dan tetap berlaku untuk anggota bursa dalam keadaan suspensi atau yang Surat Persetujuan Anggota Bursa-nya (“SPAB”) dicabut.
B. Perdagangan Saham di NYSE Bank of New York Mellon (sebelumnya The Bank of New York) bertindak sebagai lembaga penyimpan (“Kustodian”) saham ADS, yang diperdagangkan di NYSE. Investor dapat membayar biaya penjaminan secara langsung atau melalui pialang yang mewakili mereka untuk pengiriman dan penyerahan ADS demi keperluan penarikan saham. Kustodian berhak menerima bayaran saat pendistribusian saham kepada investor dengan mengurangi jumlah yang didistribusikan dengan biaya kustodian atau dengan menjual sebagian dari property yang akan didistribusikan untuk membayar biaya kustodian. Kustodian dapat menarik iuran tahunan untuk layanan penjaminan dengan mengurangi distribusi kas, atau secara langsung mengirim tagihan ke investor atau dengan menagih ke rekening pihak yang mewakili mereka. Kustodian dapat menolak memberikan layanan sebelum investor menyelesaikan tagihan atas layanan tersebut.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
93
PENDAHULUAN LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
DAFTAR ALAMAT TELKOM INDONESIA Kantor Pusat Graha Merah Putih, lt. 1 Jl. Japati No. 1 Bandung 40133 q 022-4521108 p 022-4240313
1.
Sekretariat Direktur Utama Graha Merah Putih, lt. 1 Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta 12710 q 021-52922007 ext. 114/112 p 021-5202702
2. Direktur Human Capital Management Graha Merah Putih, lt. 1 Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta 12710 q 021-52922007 ext. 106 p 021-5209632
9. Departemen Corporate Secretary Graha Merah Putih, lt. 1 Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta 12710 q 021-52922007 ext. 124 p 021-5203322 10. Internal Auditor Graha Merah Putih, lt. 5 Jl. Japati No. 1 Bandung 40133 022-4525227 p 022-7206870
3. Direktur Consumer Service Graha Merah Putih, lt. 1 Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta 12710 q 021-52922007 ext. 108 p 021-5209637
11. Departemen Project Management Office Graha Merah Putih, lt. 1 Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta 12710, q 021-52920014 p 021-52922511
4. Direktorat Wholesale & International Business Service Graha Merah Putih, lt. 1 Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta 12710 q 021-52922007 ext. 117 p 021-5205072
12. Finance & Billing Collection Center (FBCC) Graha Merah Putih, lt. 3 Jl. Japati No. 1 Bandung 40133 q 022-4523371 p 022-4523377
5. Direktur Innovations & Strategic Portfolio Graha Merah Putih, lt. 1 Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta 12710 q 021-52922007 ext. 104 p 021-52963102
13. Human Capital Center Graha Merah Putih, lt. 5 Jl. Japati No. 1 Bandung 40133 q 022-4525121 p 022-7206986
6. Direktur Network IT & Solution Graha Merah Putih, lt. 1 Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta 12710 q 021-52922007 ext. 121 p 021-5209835 7. Direktur Enterprise & Business Service Graha Merah Putih, lt. 1 Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta 12710 q 021-52922007 ext. 102 p 021-5213834 8. Direktur Keuangan Graha Merah Putih, lt. 1 Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta 12710 q 021-52922007 ext. 110/118 p 021-5220900
94
Laporan Tahunan 2014
14. Telkom Corporate University Center Jl. Gegerkalong Hilir No. 47 Bandung 40152 q 022-2014343 p 022-2014429, 022-2013238 15. Supply Center Graha Merah Putih, lt. 6 Jl. Japati No. 1 Bandung 40133 q 022-4526170, 022-4526327 p 022-7206583, 022-4526431 16. Innovation & Design Center (IDeC) Jl. Gegerkalong Hilir No. 47 Bandung 40152 q 022-4574784, 022-2014669, 022-2013505 p 022-2014669
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
17. Community Development Center (CDC) Graha Merah Putih, lt. 8 Jl. Japati No. 1 Bandung 40133 q 022-4528219 p 022-4528206 18. Human Resource Assessment Service (Assesment Center Indonesia) Jl. Kapten Tendean No. 1 Bandung 40141 q 022-2035269, 022-2035287, 022-2035259 p 022-2034201 19. Divisi ITSS Graha Merah Putih, lt. 4 Jl. Japati No. 1 Bandung 40133 q 022-4524228 p 022-7201890 20. Divisi Enterprise Service Gedung Menara Multimedia lt. 19, Jl. Kebon Sirih No. 12 Jakarta Pusat 10110 q 021-23515000 21. Divisi Business Service Jl. S. Parman Kav. 8 Jakarta Barat 11440 q 021-5656500, 021-5651700 p 021-5652600, 021-5656000 22. Divisi Wholesale Service Graha Merah Putih, lt, 8 Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta 12710 q 021-52917007 p 021-52892080 23. Divisi Broadband Graha Merah Putih, lt. 7 Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta 12710 q 021-52903482 p 021-5221300 24. Divisi Wireless Broadband Jl. Kebon Sirih No. 36 Jakarta Pusat 10110 q 021-3447070 ext. 103 p 021-3440707
25. Divisi Network of Broadband Graha Merah Putih, lt. 9 Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta 12710 q 021-5221500, 021-5221400 p 021-5229600 26. Divisi Solution Convergence Gedung Menara Multimedia lt. 17 Jl. Kebon Sirih No. 12 Jakarta Pusat 10110 q 021-38600500 p 021-3860300, 021-3860370 27. Divisi Regional I Sumatera Jl. Prof HM Yamin SH No. 2, Medan 20111 q 061-4151747 p 061-4150747 28. Witel Sumatera Utara Barat Jl. Prof HM Yamin SH Medan 20111 q 061-4530011 29. Witel Bangka Belitung Jl. Rustam Effendi No.03, Pangkalpinang 33128 q 0717-421861 30. Witel Riau Kepulauan Jl. Jaksa Agung R Suprapto, Sekupang, Batam q 0778-322000 p 0778-322720 31. Witel Lampung Jl. Majapahit No. 14, Lampung 35118 q 0721-266525 p 0721-263699 32. Witel Sumatera Utara Timur Jl. Asahan Km 4.5, Pematangsiantar q 0622-7550300 p 0622-7554082 33. Witel Sumatera Selatan Jl. Jendral Sudirman No. 459 KM - 3,5 Palembang 30129 q 0711 - 360360 p 0711 - 310444 34. Witel Sumatera Barat Jl. KH Ahmad Dahlan No. 17, Padang 25138 q 0751-7050000 p 0751-7050001 35. Witel Riau Daratan Jl. Jend. Sudirman 199, Pekanbaru 28111 q 0761-31000 p 0761-40404
37. Witel Jambi Jl. Sumantri Brojonegoro No. 54, Jambi q 0741-60000 p 0741-64000
48. Witel Jawa Barat Barat Jl. Padjadjaran No. 37 Bogor q 0251-8301107 p 0251-8329999
38. Witel Bengkulu Jl. Soeprapto No. 132, Bengkulu 38221 q 0736-28000 p 0736-20000
49. Divisi Regional III Jawa Barat JL. WR. Supratman No. 66A Bandung q 022-4532225 p 022-4532134
39. Divisi Regional II Jakarta Graha Merah Putih, lt, 10 Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta 12710 q 021-5215100 p 021-5202733
50. Witel Jawa Barat Utara Jl. Tuparev No. 24 Karawang q 0267-404444 p 0267-410002
40. Witel Banten Barat (Serang) Jl. Raya Jakarta Km. 9,5 Ciruas Serang q 0254-282001
51. Witel Jawa Barat Selatan JL. Mesjid No. 17 Sukabumi q 0266-212710 p 0266-225765
41. Witel Banten Timur (Tangerang) Graha Telkom BSD, Jl. Pahlawan Seribu Serpong Tangerang q 021-5380000 p 021-5371500 42. Witel Jakarta Barat Jl. S Parman Kav. 8 Jakarta Barat q 021-56969100 p 021-5655100 43. Witel Jakarta Pusat Jl. Kebon Sirih No. 36 Jakarta Pusat q 021-3447070 44. Witel Jakarta Selatan Jl. Sisingamangaraja Kav 4 - 6 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan q 021-7257171 p 021-7228400 45. Witel Jakarta Utara Jl Yos Sudarso Kav. 23 - 24 Jakarta Utara q 021-4366000 p 021-43921550 46. Witel Jakarta Timur Jl. DI Panjaitan Kav. 42 Jakarta Timur 13350 q 021-8560000 p 021-8560196 47. Witel Jawa Barat Barat Utara Jl. Rawa Tembaga No. 4 Bekasi 17141 q 021-8890000 p 021-8894100
36. Witel Nanggroe Aceh Darussalam Jl. S.A Mahmudsyah No.10, Banda Aceh q 0651-32500 p 0651-21818
52. Witel Jawa Barat Tengah JL. Lembong No.11 Bandung q 022-4540362 53. Witel Jawa Barat Timur JL. Papagongan No. 11 Cirebon q 0231-255001 p 0231-201800 54. Witel Jawa Barat Timur Selatan JL. Merdeka No. 23 Tasikmalaya q 0265-322400 55. Divisi Regional IV Jawa Tengah & DI Yogyakarta Jl. Pahlawan No. 10, Semarang q 024-8303306 56. Witel Jawa Tengah Barat Utara Jl. Merak No. 2, Pekalongan q 0285-421000, 0285-459118 p 0285-424355 57. Witel Jawa Tengah Barat Selatan Jl. Merdeka No. 26, Purwokerto q 0281-645122, 0281-645201 58. Witel Jawa Tengah Utara Jl. Pahlawan No. 10, Semarang q 024-8303627, 024-8303628 59. Witel Jawa Tengah Timur Utara Jl. Jenderal Sudirman No. 66 - 68 Kudus q 0291-4250293 60. Witel Jawa Tengah Selatan JL. Yos Sudarso No. 2, Magelang q 0293-364755, 0293-362757
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
95
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
61. Witel Yogyakarta JL.Yos Sudarso No.9, Yogyakarta q 0274- 577200, 0274-577227
74. Witel Kalimantan Timur Tengah Jl. Awang long No.54 Samarinda 75121 q 0541-732000 p 0541-762010
86. Witel Sulawesi Selatan Barat Jl. Andi Isa No.7 Pare-Pare q 0421-24044 p 0421-24697
62. Witel Jawa Tengah Timur Selatan Jl. Mayor Kusmanto No. 1, Solo 57113 q 0271-634400, 0271-678253
75. Witel Kalimantan Timur Utara Jl. Simpang Tiga Tarakan 77111 q 0551-21000
87. Witel Sulawesi Tengah Jl. Ir. Juanda No. 25 Palu 94125 q 0451-421759 p 0451-421759
76. Witel Kalimantan Timur Selatan Jl. MT.Haryono no 169 Balikpapan 76114 q 0542-873500 p 0542-873030
63. Divisi Regional V Jawa Timur Jl. Ketintang No. 156 Surabaya 60231 q 031-8297100 p 031-8286080
77. Witel Kalimantan Barat Jl. Teuku Umar No.2 Pontianak 78117 q 0561-734055 p 0561-78000
64. Witel Jawa Timur Tengah Jl. Hayam Wuruk No. 45 - 47 Kediri 64122 q 0354-680942 65. Witel Jawa Timur Barat Jl. D.I Panjaitan No. 19 Madiun q 0351 - 493900 p 0351-494104
78. Witel Kalimantan Tengah Jl. A.Yani No.45 Palangkaraya 73111 q 0536-3221116 p 0536-3224321 79. Witel Kalimantan Selatan Jl. Pangeran Samudra No 42 Banjarmasin 70111 q 0511-436500 p 0551-3366220
67. Witel Jawa Timur Selatan Jl. A Yani No. 11 Malang 65125 q 0341-489100 p 0341-499111 68. Witel Jawa Timur Utara Jl. Wachid Hasyim No. 11 Gresik 61444 q 031-3977000 p 031-3971000
80. Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia Jl. AP. Pettarani No.2 Makassar 90221 q 0411-867777 p 0411-881651
69. Witel Jawa Timur Suramadu Jl. Ketintang No. 156 Surabaya 60231 q 031 - 8298837 p 031-8299350
81. Witel Bali Selatan Jl. Raya Puputan Renon No. 33, Denpasar q 0361-222021 p 0361-262111
70. Witel Jawa Timur Tengah Timur Jl. Sultan Agung No. 48 Sidoarjo 61211 q 031 - 8941000 p 031-8962500
82. Witel Bali Utara Jl. Letkol Wisnu No. 2, Singaraja q 0362-231187 p 0362-231187
71. Witel Jawa Timur Timur Jl. Gajah Mada No. 182-184 Jember q 0331 – 353200 p 0331-483321
83. Witel Nusa Tenggara Barat Jl. Pendidikan No.23 Mataram q 0370-632000 p 0370-632000
72. Witel Jawa Timur Selatan Timur Jl. Alun-Alun No. 1 Pasuruan q 0343-432100
84. Witel Nusa Tenggara Timur Jl. WJ. Lalamentik No.93 Kupang 85111 q 0380-840000 p 0380-840000
73. Divisi Regional VI Kalimantan Jl. MT.Haryono No.169 Balikpapan 76114 q 0542-872104 p 0542-873340
85. Witel Sulawesi Selatan Jl. AP. Pettarani No.2 Makassar 90221 q 0411-880000 p 0411-888804
96
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
88. Witel Sulawesi Tenggara Jl. A. Yani No.8 Kendari 93117 q 0401-3912100 p 0401-3912100 89. Witel Sulawesi Utara & Maluku Utara Jl. WR. Supratman No.5 Manado 95112 q 0431-853000 p 0431-853000 90. Witel Maluku Jl. JB. Sintala No.9 Ambon 97115 q 0911-349100 p 0911-349100 91. Witel Papua Barat Jl. A.Yani No. 16, Sorong q 0951-3102009 p 0951-3102009 92. Witel Papua Jl. Kayu Batu Base G, Jayapura q 0967-541499 p 0967-541499 93. PT Telkomsel Wisma Mulia, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 42 Jakarta 12710, www.telkomsel.com q 021-5240811, 021-52906090 p 021-52906123 94. PT Telekomunikasi Indonesia Internasional (Telin) Menara Jamsostek North Tower lt. 24, Jl. Gatot Subroto No. 38 Jakarta 12710 www.telin.co.id q 021-29952330, 021-2962358 p 021-52962358 95. PT Multimedia Nusantara (Metra) Gedung EAST lt. 37, Jl. Dr. Ida Anak Agung Gede Agung Kav. E.3.2. No. 1, Kuningan Timur Setiabudi Jakarta selatan 12950, www.metra.co.id q 021-521013 p 021-5210124
96. PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia (Telkom Infra) Mugi Griya Building lt.5, JL. MT Haryono Kav 10 Jakarta, www. telkominfra.com q 021-83708471
97. PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) Gedung Graha Pratama tl.5, Jl. MT Haryono kav. 15 Jakarta 12810, www.mitratel.co.id q 021-83709593 p 021-83709591 98. PT Infomedia Nusantara Jl. Fatmawati No. 77 - 81, Jakarta Selatan 12510 q 021-7201221 p 021-720126, 021-7258116 99. PT MD Media Mulia Business Park Building J, Jl. MT Haryono Kav 56 - 60, Jakarta Selatan 12780, www. mdmedia.co.id q 021-7997488, 021-7997469 p 021-7258116 100. PT Sigma Cipta Caraka (Telkom Sigma) Desa Sigma, German Center 5th Floor, Jl. Kapt. Subijanto Dj BSD Tangerang 15321, www.telkomsigma.co.id q 021-5388538 p 021-5388505
101. PT Metra-Net (Plasa MSN) Menara DEA 8th Floor, Kawasan Mega Kuningan, Jl. Mega Kuningan Barat IX Kav. E.4.3 Jakarta Selatan, www.metranet.co.id q 021-5762150 p 021-5762155 102. PT PINS Indonesia (PINS) Plasa Kuningan, Gd. Anex lt. 7 Kav.C 11 - 14, Jl. HR Rasuna Said Jakarta selatan 12940, MuliaBusiness Park Building J, Jl. MT Haryono Kav 56 - 60, Jakarta Selatan 12780, www.pramindo.com q 021-79187250, 021-5202560 p 021-79187252, 021-52920156 103. PT Administrasi Medika (AdMedika) STO Gambir Gedung C, Jl. Medan Merdeka Selatan No.12, Jakarta Pusat , www.admedika.co.id q 021-34831100 p 021-34830101
105. PT Melon Indonesia Jl. Sisingamangaraja Kav. 4 - 6, Jakarta Selatan, www2.melon. co.id q 021-7244956, 021-7244390
106. Telkom Property (PT Graha Sarana Duta) Jl. Kebon Sirih No. 10 - 12, Jakarta Pusat 10110, www. telkomproperty.co.id q 021-3800900, 02134830653, 021-3800686, 021-500473 p 021-34835489 107. PT Telkom Akses Jl. S Parman Kav. 8 , Jakarta Barat 11440, www. telkomakses.co.id q 021-29337000, 02129336000 p
104. PT Finnet Indonesia Menara Bidakara lt. 12, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 71 - 73 Pancoran, Jakarta 12780, www.finnet-indonesia.com q 021-8299999 p 021-8281999
DAFTAR ALAMAT ENTITAS ANAK TELKOM DI LUAR NEGERI 1.
Telin Singapore 1Maritime Square, #09-63 Harbour Front Center, Singapore - 099253 q +65 6278 8189 p +65 6273 1169
2. Telin Hong Kong Suite 905, 9/F, Ocean Center, 5 Canton Road, Tsim Sha Tsui, Kowloon, Hongkong q +852 3102 3309 p +852 3102 3306 3. Telin Timor-Leste www.telkomcel.tl Timor Plaza Lantai 4, Rua Presidente Nicolao Lobato, Comoro, Dili q +670 737373 p +670 747474
4. Telkom Australia www.telkom.com.au Lantai 5, 30 Collins Street, Melbourne VIC 3000 q +613 963 98 270 5. Telkom Macau Av.Praia Grande No. 369, Keng Ou, Commercial Building, 17/FL, Macau q +853 2855 3191 6. Telkom Taiwan 10F No.15 Sec.2, Keelung Road, Xinyi District, Taipei City Taiwan 11052 q +886 2875 2507102
Laporan Tahunan 2014
7. Telin Malaysia Suite 23 A-1, 23 A Floor, Wisma UOA II, Number 21, Jalan Pinang, 50450 Kuala Lumpur, Malaysia q +60 3233 20680 p +60 3216 12276 8. Telkom USA The Bloc Executive Suites 700 S. Flower Street, 11th floor, Office no: 36, 37A-B, Los Angeles, CA 90017 9. Kantor Cabang Telin di Myanmar No.#0502, Level 5, Sakura Tower Nomor.339, Bogyoke Aungsan Street Kyauktada township, Yangon, Myanmar q +95 9420182434
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
97
05
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA TELKOM INDONESIA 101 Tinjauan Perekonomian dan Industri 106 Tinjauan Bisnis 119 Tinjauan Keuangan 150 Tinjauan Operasional 158 Tinjauan Fungsional
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
Melanjutkan kinerja yang solid Kami mendasarkan analisa dan pembahasan manajemen atas kinerja perusahaan ini dalam Laporan Tahunan ini dari Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2013, dan 2014. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi ini didasarkan pada SAK di Indonesia, yang dalam beberapa hal berbeda dengan IFRS. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan usaha utama kami adalah menyediakan layanan telekomunikasi lokal, domestik, dan internasional di Indonesia. Melalui Telkomsel, entitas anak dengan kepemilikan 65% kami adalah penyedia layanan telepon seluler terbesar di Indonesia. Pendapatan konsolidasi tumbuh sebesar 8,1% menjadi Rp89.696 miliar. Kami sukses mempertahankan tingkat profitabilitas yang tinggi dengan margin EBITDA sebesar 51,1%, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 50,4%. Sementara margin laba bersih tercatat sebesar 16,3% sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar 17,1%. Pada 31 Desember 2014, kami memiliki 140,6 juta pelanggan telepon seluler, 9,7 juta pelanggan sambungan telepon tidak bergerak kabel, dan 4,4 juta pelanggan sambungan telepon tidak bergerak nirkabel. Pelanggan broadband kami terdiri dari pengguna Telkomsel Flash sebanyak 31,2 juta, pengguna Blackberry sebanyak 5,8 juta dan fixed broadband sebanyak 3,4 juta. Kami juga menyediakan beragam layanan komunikasi lain, termasuk layanan multimedia, data dan layanan terkait komunikasi internet, sewa transponder satelit, sirkit langganan, interkoneksi, televisi kabel dan layanan VoIP, serta menjalankan bisnis multimedia, seperti konten dan aplikasi.
100
Laporan Tahunan 2014
Perekonomian Indonesia tahun 2014 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku, tumbuh cukup baik sebesar 5,1% dengan ditopang oleh konsumsi domestik yang kuat. Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berdasarkan nilai tukar Bank Indonesia mencapai Rp12.440 terdepresiasi 2,1% pada penutupan 31 Desember 2014, lebih baik dari tingkat depresiasi pada tahun sebelumnya sebesar 25,8%. Kondisi perekonomian dunia yang masih dalam tahap pemulihan tidak banyak berdampak pada usaha kami. Namun demikian nilai tukar mata uang asing berpotensi memberikan risiko atas transaksi pembelian dan pinjaman terutama yang didenominasi dalam mata uang asing. Hasil usaha Perusahaan mencerminkan pertumbuhan pendapatan sepanjang periode 2012 sampai 2014. Pertumbuhan pendapatan ini terutama didorong oleh peningkatan pendapatan data, internet, dan jasa teknologi informatika yang meningkat sebesar 15,7%. Peningkatan pendapatan ini disebabkan oleh pertumbuhan pemakaian data serta penambahan pelanggan mobile broadband. Selain itu pertumbuhan pendapatan juga didorong oleh peningkatan pendapatan seluler voice sebesar 6,7%. Sepanjang tahun 2012 hingga 2014 mencerminkan peningkatan beban khususnya beban operasi & pemeliharaan dan beban depresiasi, seiring dengan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan kapasitas jaringan yang diperlukan untuk mendukung pelayanan kami terhadap pelanggan, terutama layanan internet dan data, baik pelanggan fixed line maupun seluler.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
TINJAUAN PEREKONOMIAN DAN INDUSTRI MAKRO EKONOMI DUNIA Secara umum perekonomian dunia sepanjang tahun 2014 masih menunjukkan tren pelemahan. Kondisi perekonomian Eropa relatif belum stabil dengan salah satu persoalan utama krisis Yunani dan beberapa Negara lainnya belum sepenuhnya pulih. Hal ini mendorong bank sentral Eropa (ECB) untuk melakukan pemangkasan sukubunga serta berencana melakukan stimulus moneter sebagai upaya menggerakkan perekonomian. Sementara Tiongkok sebagai lokomotif ekonomi di Asia menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi meskipun masih pada tingkat yang cukup tinggi di atas 7%. Penurunan laju pertumbuhan ini sebagai akibat pelemahan ekspor sebagai dampak penurunan permintaan global mengingat peran ekspor sangat penting bagi perekonomian Tiongkok. Namun demikian, perlambatan ini masih tertolong oleh pertumbuhan ekonomi India dan beberapa Negara ASEAN yang mencatat tren pertumbuhan positif. Pemulihan perekonomian yang terjadi di Amerika Serikat sepanjang tahun 2014 menjadi angin segar di tengah menurunnya kinerja ekonomi penggerak ekonomi dunia lainnya. Pemulihan ekonomi Amerika Serikat merupakan hasil dari serangkaian kebijakan moneter diantaranya stimulus oleh Federal Reserve. Indikator penting perekonomian telah menunjukkan pemulihan seperti penciptaan lapangan kerja dan kinerja sektor riil. Untuk tahun 2015 perdagangan global diperkirakan akan tumbuh lebih baik. Pertumbuhan volume perdagangan global tersebut didorong oleh mulai pulihnya aktivitas ekonomi di negara-negara maju maupun berkembang, termasuk pulihnya perekonomian Amerika Serikat dan sebagian Negara Eropa yang diharapkan dapat meningkatkan volume ekspor menuju negara-negara tersebut. Di kawasan ASEAN, terbentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN akan mendorong aktivitas produksi dan perdagangan antar Negara di kawasan.
MAKRO EKONOMI INDONESIA Sepanjang tahun 2014, pertumbuhan perekonomian Indonesia mampu tumbuh cukup baik sebesar 5,1% dengan ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor komoditas primer. Kuatnya konsumsi rumah tangga didorong oleh bertambahnya kelas menengah, yang didukung oleh struktur demografi Indonesia yang
berada di usia produktif serta peningkatan pendapatan per kapita. Selain itu, aktivitas politik Pemilu dan Pemilukada sepanjang tahun 2014 turut mendorong tingginya konsumsi domestik. Namun demikian, perkembangan dinamika ekonomi mengharuskan kedisiplinan dan konsistensi dalam penentuan kebijakan untuk menjaga stabilitas dan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi. Perekonomian global yang masih relatif lemah, berpotensi memberikan tekanan kepada perekonomian dalam negeri. Belum pulihnya pertumbuhan ekonomi negara-negara emerging market telah mengurangi permintaan terhadap ekspor Indonesia, khususnya produk-produk primer. Pemerintah dan Bank Indonesia telah memberikan respons kebijakan yang tepat dan terintegrasi sehingga perekonomian Indonesia tetap tumbuh cukup baik. Pada tanggal 18 November 2014 pemerintah memutuskan untuk mengurangi besaran subsidi secara signifikan dengan menaikkan harga BBM. Kebijakan ini membuat Pemerintah memiliki struktur APBN yang lebih sehat dengan alokasi yang lebih besar untuk pembangunan infrastruktur. Dengan alokasi belanja modal untuk pembangunan infrastruktur penunjang yang lebih besar, diharapkan dapat memberikan dampak multiplier lebih luas kepada perekonomian. Hampir sepanjang tahun 2014, tingkat suku bunga BI Rate berada pada level 7,5% yang menunjukkan stabilitas perekonomian dalam negeri. BI Rate mengalami peningkatan pada bulan November 2014 sebesar 25 bps menjadi 7,75% sebagai langkah hati-hati BI dalam merespons kenaikan harga BBM. Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencapai Rp12.440 atau terdepresiasi hanya sebesar 2,1% pada penutupan 31 Desember 2014, lebih baik dari tingkat depresiasi pada tahun sebelumnya sebesar 25,8%. Pemerintah diharapkan tetap mempertahankan kelonggaran ruang fiskal dan meningkatkan penyerapan belanja untuk infrastruktur. Alokasi belanja yang cukup untuk pembangunan infrastruktur akan mendorong tumbuhnya investasi rill yang akan meningkatkan lapangan kerja, dan pada gilirannya akan semakin meningkatkan konsumsi domestik. Lebih lanjut, diperlukan pula berbagai insentif seperti penyederhanaan perijinan untuk meningkatkan arusi investasi asing ke Indonesia yang akan semakin mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemerintah berharap dapat mencapai pertumbuhan ekonomi domestik dalam kisaran 5,4%-5,8% pada tahun 2015.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
101
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
PERKEMBANGAN INDUSTRI TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor telekomunikasi di Indonesia dari monopoli menjadi kompetisi melalui UU No.36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi, industri telekomunikasi Indonesia memperlihatkan pertumbuhan yang sangat pesat. Pertumbuhan ini juga diakselerasi oleh kemajuan teknologi komunikasi yang menggunakan spektrum radio frekuensi sebagai alternatif sarana telekomunikasi yang sebelumnya hanya mengandalkan jaringan kabel dan satelit. Terdapat beberapa faktor atau kondisi yang mendukung prospek pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia, antara lain: 1. Kondisi demografi di Indonesia, dengan populasi terbesar keempat di dunia dan kelas menengah yang tumbuh pesat, serta ekonomi Indonesia yang memperlihatkan pertumbuhan yang baik dan stabil dalam tahun-tahun belakangan ini, diharapkan akan terus mendorong permintaan akan layanan telekomunikasi dan data. 2. Penetrasi internet yang relatif masih rendah dibandingkan negara-negara lain di kawasan ini, sementara di sisi lain masyarakat semakin terbuka terhadap globalisasi gaya hidup digital, dan terutama meningkat pesatnya penggunaan perangkat ponsel cerdas dengan harga yang semakin terjangkau maupun tingginya aktivitas di jejaring sosial, yang diharapkan
102
Laporan Tahunan 2014
akan mendorong pertumbuhan layanan mobile internet. Kami berharap pertumbuhan layanan mobile internet ini akan terus berlanjut seiring dengan meningkatnya popularitas smartphone, tablet dan perangkat mobile lain yang memiliki akses internet, semakin cepatnya transmisi data jaringan nirkabel dan bertambahnya perangkat cerdas dan layanan internet yang terjangkau. 3. Persaingan antar operator telekomunikasi yang semakin terbuka dan ketat, yang diharapkan akan berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan, efisiensi industri yang lebih tinggi, maupun munculnya inovasi-inovasi pada produk dan layanan, sehingga pada akhirnya akan mendorong semakin tumbuhnya industri telekomunikasi di Indonesia. Konsolidasi industri telekomunikasi terkait merger XL dan Axiata mengarah pada penurunan jumlah pesaing besar yang beroperasi. Road Map teknologi masa depan mengarah pada teknologi Neutral, 4G/LTE dan jaringan berbasis IP. Jaringan 4G/LTE akan meningkatkan kapasitas dan kecepatan jaringan data nirkabel dibandingkan dengan jaringan saat ini, dengan tantangan terbesar terkait ketersediaan frekuensi di pasar domestik. Pergelaran jaringan berbasis IP yang menyeluruh akan berdampak pada transformasi biaya dan daya saing. Trend dan teknologi digital baru, terutama yang bisa menjadi pengganti untuk produk legacy kami, bisa menjadi ancaman industri telekomunikasi sekaligus dapat memberikan peluang baru bagi para operator.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
PERSAINGAN Langkah-langkah yang diambil pasca adopsi Undangundang Telekomunikasi di tahun 2001 mengubah sektor telekomunikasi Indonesia dari duopoli antara Indosat dan Telkom menjadi beberapa penyedia layanan telekomunikasi. Lihat “Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Telkom Indonesia - Tinjauan Keuangan – Dampak Perubahan Peraturan Terhadap Perusahaan Munculnya Persaingan dalam Industri Telekomunikasi di Indonesia”.
Undang-Undang Persaingan Pemerintah saat ini berkampanye mengenai liberalisasi persaingan dan transparansi di sektor telekomunikasi, walaupun pemerintah tidak berupaya mencegah para operator untuk memperoleh dan meningkatkan dominasinya di pasar. Pemerintah sebaliknya melarang para operator untuk menyalahgunakan posisi dominannya tersebut. Pada bulan Maret 2004, Menteri Perhubungan menerbitkan Keputusan No.33/2004, yang berisi larangan untuk melakukan penyalahgunaan oleh para penyedia layanan dan jaringan yang memiliki posisi dominan. Sebuah penyedia dinilai memiliki posisi dominan berdasarkan faktor seperti cakupan bisnis, jangkauan wilayah layanan dan apakah salah satu penyelenggara mengendalikan pasar tertentu. Secara khusus, Keputusan No.33/2004 melarang dumping, penetapan harga yang merugikan, subsidi silang, kewajiban menggunakan layanan penyelenggara tertentu (kecuali para pesaing) dan menghambat interkoneksi wajib (termasuk diskriminasi terhadap penyelenggara tertentu). Persaingan di sektor telekomunikasi, sebagaimana seluruh sektor usaha di Indonesia, diatur secara lebih umum dalam UU No.5/1999 tanggal 5 Maret 1999 mengenai Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Bisnis Tidak Sehat (“UU Anti Monopoli”). UU Anti Monopoli melarang perjanjian dan kegiatan yang mengarah pada persaingan bisnis tidak sehat, serta penyalahgunaan posisi dominan di pasar. Sebagaimana ditetapkan dalam UU Anti Monopoli, Komite Pengawas Persaingan Usaha ("KPPU") dibentuk dengan fungsi sebagai pengawas anti monopoli di Indonesia yang berwenang untuk menerapkan ketentuan UU Anti Monopoli. UU Anti Monopoli diterapkan bersama peraturan lainnya, termasuk Peraturan Pemerintah No.57/2010 tanggal 20 Juli 2010 mengenai Merger dan Akuisisi yang dapat Mengarah pada Praktik-praktik Monopoli atau Praktik Bisnis yang Tidak Sehat. Peraturan Pemerintah No.57/2010 membolehkan konsultasi secara sukarela dengan KPPU
sebelum dilakukannya sebuah aksi merger atau akuisisi, yang mengakibatkan KPPU mengeluarkan pendapat yang tidak mengikat. Peraturan Pemerintah No.57/2010 juga mewajibkan penyerahan laporan kepada KPPU setelah sebuah merger atau akuisisi diselesaikan jika transaksi melebihi batas nilai aset atau penjualan.
Sambungan Telepon Kabel Tidak Bergerak, dan SLJJ Hak eksklusif Telkom untuk menyediakan layanan sambungan kabel tidak bergerak untuk jangkauan domestik di Indonesia berakhir setelah diterapkannya UU Telekomunikasi pada tahun 2000. Menteri Perhubungan menerbitkan lisensi kepada Indosat untuk melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak untuk jangkauan domestik pada bulan Agustus 2002 dan untuk SLJJ pada bulan Mei 2004. Telkom membuat kesepakatan interkoneksi dengan Indosat pada tanggal 23 September 2005 yang memungkinkan interkoneksi antara layanan sambungan telepon kabel tidak bergerak di Jakarta, Surabaya, Batam, Medan, Balikpapan, Denpasar dan wilayah tertentu lainnya. Pada 2006, Indosat dapat melayani SLJJ ke seluruh penjuru Tanah Air melalui jaringan nirkabel tidak bergerak berbasis CDMA, jaringan telepon tidak bergerak dan kesepakatan interkoneksi dengan kami. Dalam upaya meliberalisasi SLJJ, Pemerintah mewajibkan tiap penyedia SLJJ untuk menerapkan kode akses tiga digit yang dapat diputar oleh pelanggan yang melakukan panggilan SLJJ. Peraturan ini pertama kali diterapkan di Balikpapan pada tahun 2008, di mana penduduk Balikpapan diberi pilihan untuk melakukan panggilan SLJJ secara normal atau untuk memilih kode akses tiga digit yang diberikan kepada Indosat atau kepada Telkom. Dengan peraturan yang berlaku saat ini, sistem ini akan diterapkan secara nasional mulai tanggal 27 September 2011. Lihat “Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Telkom Indonesia - Tinjauan Keuangan – Dampak Perubahan Peraturan Terhadap Perusahaan - Munculnya Persaingan dalam Industri Telekomunikasi di Indonesia”. Kami bersaing dengan penyedia layanan broadband tetap besar lainnya seperti PT First Media Tbk dan PT Supra Primatama Nusantara (Biznet Networks) serta pesaing baru dan yang akan datang, PT Media Nusantara Citra. Kami siap untuk menghadapi peningkatan persaingan khusus pada kota-kota besar di masa depan. Meskipun demikian, kami berharap permintaan untuk layanan broadband tetap meningkat sebagai akibat pertumbuhan kelas menengah dan perubahan trend pelanggan.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
103
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
Seluler Kami mengoperasikan bisnis layanan seluler melalui entitas anak, Telkomsel, dengan kepemilikan saham mayoritas. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, pasar seluler Indonesia didominasi oleh Telkomsel, Indosat dan XL Axiata, yang secara gabungan menguasai 97,5% dari pasar seluler bergerak. Para penyedia layanan lainnya adalah Hutchinson, Smart Telecom dan Bakrie Telecom. Sampai dengan 31 Desember 2014, terdapat 270 juta pelanggan seluler bergerak di Indonesia, menurun sebesar 12,9 % dari sekitar 310 juta pelanggan yang tercatat pada 31 Desember 2013. Kami percaya bahwa Telkomsel dapat bersaing secara efektif di pasar seluler Indonesia dari sisi harga, jangkauan, kualitas layanan, dan layanan bernilai tambah. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, Telkomsel tetap menjadi penyedia layanan seluler terbesar di Indonesia yang melayani sekitar 140,6 juta pelanggan dan menguasai pangsa pasar 52,1% dari pasar seluler bergerak. Di urutan kedua dan ketiga, terdapat Indosat dan XL Axiata, dengan penguasaan pangsa pasar sebesar 23,3% dan 22,1%, berdasarkan perkiraan jumlah pelanggan yang dilayani per 31 Desember 2014. Selain operator GSM yang beroperasi secara nasional, sejumlah penyelenggara GSM dengan cakupan wilayah lebih kecil, layanan analog, dan telepon nirkabel tidak bergerak, juga beroperasi di Indonesia. Hutchison juga menyediakan layanan seluler di Indonesia telah mendapatkan spectrum 20 MHz.
SLI Kami bersaing dalam layanan SLI tradisional (non-VoIP) di Indonesia terutama dengan Indosat serta Bakrie Telecom. SLI juga menghadapi persaingan dengan VoIP dan layanan suara berbasis internet lainnya seperti Skype dan Google Talk.
VoIP Kami secara resmi meluncurkan layanan VoIP pada bulan September 2002. VoIP menggunakan komunikasi data untuk mengalihkan trafik suara ke internet, yang umumnya menawarkan penghematan biaya yang sangat besar kepada pelanggan. Sejumlah perusahaan, antara lain: XL Axiata, Indosat, Atlasat Solusindo Pte. Ltd., PT Gaharu Sejahtera, PT Satria Widya Prima, PT Primedia Armoekadata Internet dan PT Jasnita Telekomindo juga menyediakan layanan VoIP berlisensi di Indonesia. Operator lain yang tidak berlisensi juga melayani VoIP yang dapat diakses
104
Laporan Tahunan 2014
melalui situs atau melalui piranti lunak yang memungkinkan komunikasi suara melalui internet dengan menggunakan komputer atau smartphone. Operator VoIP bersaing terutama berdasarkan harga dan kualitas layanan. Operator VoIP, termasuk Telkom, telah mulai menawarkan budget call dan produk lainnya yang ditujukan bagi pengguna yang sensitif terhadap harga seperti kartu panggil prabayar, yang diharapkan dapat menghasilkan persaingan lebih besar di antara operator VoIP dan penyedia layanan SLI. Saat ini kami menawarkan layanan utama VoIP Telkom Global-01017 dan Telkom Save sebagai alternatif yang lebih rendahbiaya. Telkom Save menawarkan potongan harga untuk negara-negara tertentu yang memiliki trafik terbesar untuk panggilan dari Indonesia, sedangkan untuk negaranegara lain kami menawarkan tarif VoIP reguler. Selain operator VoIP lain, kami juga bersaing dengan layanan suara berbasis internet seperti Skype dan Google Talk.
Satelit Kawasan Asia-Pasifik, khususnya wilayah Asia Tenggara, masih membutuhkan satelit sebagai infrastruktur telekomunikasi maupun infrastruktur penyiaran (broadcasting). Kebutuhan ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu tingginya permintaan untuk layanan-layanan antara lain celluler backhaul, broadband backhaul, enterprise network, OUTV (Occasional Usage TV), video distribution, military and goverment network, DTH television, flight conectivity, dan solusi pemulihan pada saat bencana alam (disaster recovery). Supply transponder yang ada di Asia Tenggara saat ini baru bisa memenuhi sekitar 75% dari demand yang ada. Beberapa operator sedang melakukan proses pembangunan satelit pada posisi slot orbit dan coverage Asia Tenggara antara lain: satelit MEASAT-3B (91.8oBT), satelit Telkom-4 (108oBT), satelit SES-9 (108.2oBT), satelit Telkom-3S (118oBT), satelit THAICOM-7 (119oBT), satelit APSTAR-9 (142oBT), satelit PSN-VI (146oBT), dan BRI SAT (150.5oBT). Pada tahun 2019 diperkirakan supply akan mendekati demand, namun masih tetap kurang. Terdapat 18 operator satelit yang mempunyai satelit yang melayani Asia Tenggara: 1. SES Global (Luxembourg) 2. Eutelsat Asia (France) 3. APT Satellite (Hong Kong) 4. AsiaSat (Hong Kong) 5. JSAT (Japan) 6. MEASAT (Malaysia)
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
MCI – Media Citra Indostar (Indonesia) Indosat (Indonesia) VinaSat (Vietnam) SingTel/Optus (Singapore) Telkom (Indonesia) ChinaSat (China) Mabuhay (Philippines) Thaicom (Thailand) ABS (Hong Kong) Lippo Star (Indonesia) Intelsat (US) Telesat (Kanada)
menara-menara tersebut, yang tentunya akan memberikan pendapatan sewa. Pesaing utama kami dalam bisnis ini adalah XL Axiata, Indosat, Bakrie Telecom dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk.
Lain-lain
Penyelenggaraan layanan satelit pada intinya terdiri dari penyewaan transponder satelit kepada penyiar (broadcaster) dan operator penyedia layanan VSAT backhaul, jaringan enterprise dan jaringan militer. Dalam penyediaan transponder persaingan relatif tidak tinggi, persaingan terdapat pada penyedia layanan VSAT. Kondisi ini menyebabkan harga sewa transponder satelit di pasaran tetap stabil. Perbedaan harga disebabkan oleh kualitas power. Melihat peluang pasar dan keterbatasan transponder satelit, kami mengembangkan bisnis satelit dengan membangun Telkom-3S dan satelit Telkom-4. Saat ini satelit Telkom-3S sedang dalam proses pabrikasi dengan target RFS pada akhir tahun 2016, sedangkan satelit Telkom-4 sedang dalam proses perencanaan. Satelit Telkom-4 sebagai pengganti satelit Telkom-1 pada slot orbit 108oBT akan digunakan untuk menjaga kelangsungan layanan existing. Untuk perluasan layanan di pasar internasional, kami melakukan pengembangan beam ke India dengan kapasitas 24 TPE C-Band melalui Telkom-4. Trend perkembangan bisnis satelit adalah pengembangan satelit broadband. Dengan telah penuhnya penggunaan pita frekuensi C dan Ku, maka pemanfaatan Ka-Band menjadi pilihan. Teknologi untuk pita frekuensi ini telah berkembang pesat dalam 10 tahun terakhir ini. Satelit broadband menggunakan pita frekuensi Ka-band dengan pola reuse. Dengan konfigurasi ini, kapasitas satelit broadband dapat mencapai 100 Gbps. Telkom sedang dalam proses kajian design & demand untuk satelit broadband.
BTS Sampai dengan 31 Desember 2014, Kami mengoperasikan 85.420 BTS di seluruh Indonesia. Melalui entitas anak, Mitratel, kami menyewakan ruang kepada operator lain untuk menempatkan peralatan telekomunikasinya pada
Deregulasi di sektor telekomunikasi Indonesia telah membuka peluang persaingan yang berkenaan dengan bisnis multimedia, internet, dan layanan yang terkait dengan komunikasi data. Ragam bisnis ini mencapai momentumnya sehingga memunculkan persaingan yang sangat ketat, khususnya dalam hal harga, rentang layanan yang disediakan, kualitas maupun jangkauan jaringan, serta kualitas layanan kepada pelanggan.
PROGRAM KERJA STRATEGIS TAHUN 2014 Sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pada tahun 2014, kami mendapat mandat khusus dari Presiden Republik Indonesia dan Menteri BUMN dalam menjalankan bisnis. Mandat Presiden RI adalah: menjadi perusahaan global (global player) dengan masuk ke dalam jajaran Fortune -500, yakni termasuk 500 perusahaan terkemuka di dunia, ● menjadi perusahaan dengan saham blue chips, ● membangun infrastruktur broadband yang unggul sebagai wahana integrasi bangsa. ●
Mandat dari Menteri BUMN diterjemahkan ke dalam 3E yakni Existence of the nation, Engine of growth, dan Emperor of the region. Menteri BUMN memberi mandat kepada kami untuk: ● memperkuat ketahanan nasional, ● menjadi garda depan lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional, ● ekspansi dan bersaing di pentas global Untuk menjawab tantangan global market serta melaksanakan kedua mandat tersebut, kami menetapkan Program Utama Tahun 2014 yang disusun dengan kerangka 3S (Sustaining – Scaling – Scoping). Program utama tersebut dilandasi oleh Great Spirit Solid - Speed - Smart dan Grand Strategy serta melalui pemilihan portofolio yang tepat (fokus pada pusat pertumbuhan) dan alokasi sumber daya yang tepat. Kami memililiki 3 Program Utama 2014, yaitu Telkomsel Revenue Double Digit Growth (Sustaining), Indonesia Digital Network 2015 (Scaling), dan International Expanssion & King of Digital (Scoping).
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
105
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TINJAUAN BISNIS PORTOFOLIO BISNIS
●
Sebagai perusahaan BUMN penyelenggara terbesar jasa TIMES, kami melayani jutaan pelanggan di seluruh Indonesia. Kami membukukan pendapatan sebesar Rp82.967 miliar pada tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan Rp89.696 miliar untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014.
●
Mobile Service (full mobility atau selular dan limited mobility atau fixed wireless services) Network and Infrastructure Services (interconnection (termasuk internasional) traffic, network service, satellite dan tower)
Sampai dengan saat ini, secara historis, bagian terbesar dari pendapatan usaha kami bersumber dari layanan terkait telekomunikasi, data dan internet. Sebagai perusahaan penyelenggara TIMES, kami terus mengupayakan inovasi di sektor-sektor selain telekomunikasi, serta membangun sinergi di antara seluruh produk, layanan dan solusi.
Bisnis Informasi Portofolio bisnis Informasi kami terdiri dari: ● Platform Service (Managed Application & System Integration, Business Process Management, e-payment, premise integration, data center & cloud, dan M2M (machine to machine) ● Big Data ● Ecosystem Solution (e-health, e-logistic, e-tourism, e-transportation, dan e-governance)
Converged TIMES Portfolio kami merupakan bagian dari transformasi bisnis. Saat ini kami memiliki 15 portofolio bisnis yang terdiri dari sembilan portofolio produk dan enam portofolio customer.
Bisnis Media dan Edutainment ● Digital Life ● Digital Home ● Digital Advertising
Portofolio bisnis kami dikelompokkan menjadi beberapa lini bisnis sebagai berikut:
Portofolio pelanggan Kami terdiri dari ● Personal ● Home/Consumer ● Business ● Enterprise ● Wholesale ● International
Bisnis Telekomunikasi Portofolio bisnis Telekomunikasi kami terdiri dari: ● Fixed Services (fixed wireliene services, fixed broadband, dan Wi-Fi)
106
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHA Sebagai bagian dari strategi bisnis Perseroan untuk memberikan layanan one-stop solution kepada pelanggan, sejak tahun 2013 kami telah melakuan perubahan pendekatan segmen usaha dari berbasis produk menjadi berbasis pelanggan. Dampak dari perubahan ini adalah terjadinya perubahan penyajian informasi segmen, yaitu dari segmen sambungan kabel tidak bergerak, sambungan nirkabel tidak bergerak, seluler, dan lain-lain menjadi segmen korporat, perumahan, perorangan, dan lain-lain. Kami memiliki empat segmen operasi utama, yang dijelaskan lebih rinci sebagai berikut: ●
● ● ●
Segmen korporat menyediakan jasa telekomunikasi, di antaranya interkoneksi, sirkit langganan, satelit, VSAT, contact center, broadband access, usaha layanan informasi teknologi serta data dan internet kepada perusahaan dan institusi; Segmen perumahan menyediakan jasa telekomunikasi tidak bergerak, TV berlangganan serta data dan internet kepada pelanggan perumahan; Segmen perorangan menyediakan jasa telekomunikasi seluler bergerak dan sambungan nirkabel tidak bergerak kepada pelanggan perorangan; Segmen lain-lain menyediakan jasa pengelolaan gedung.
Layanan per Segmen Pelanggan Tahun yang berakhir 31 Desember Satuan 2014
2013
2012
Segmen Korporat Satelit-transponder
(000) MHz
3.560
3.007
2.650
Leased Channel & Satellite
(000) e1
91.817
415.540
388.462
IPLC
(000) Mbps
8.639
9.421
15.782
Datacomm
(000) Mbps
930.327
381.440
281.063
Corporate Internet
(000) Mbps
93.368
62.687
66.340
Fixed wireline
(000) pelanggan
1.465
1.408
1.343
Fixed broadband (Speedy)
(000) pelanggan
353
315
263
Fixed wireline
(000) pelanggan
8.233
7.943
7.603
Fixed broadband (Speedy)
(000) pelanggan
3.047
2.698
2.078
Seluler
(000) pelanggan
140.585
131.513
125.146
Fixed wireless (Classy + Trendy)
(000) pelanggan
4.404
6.766
17.870
Mobile broadband (Flash)
(000) pelanggan
31.216
17.271
11.039
Blackberry
(000) pelanggan
5.835
7.556
5.764
Segmen Perumahan
Segmen Perorangan
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
107
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
Hasil Operasi Berdasarkan Segmen Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013
2012
(Rp miliar)
2014 (US$ juta)
(Rp miliar)
(Rp miliar)
Pendapatan eksternal
18.763
1.515
17.041
Pendapatan antar segmen
10.652
860
8.549
6.468
Jumlah pendapatan segmen
29.415
2.375
25.590
22.047
(22.575)
(1.823)
(20.375)
(17.976)
6.840
552
5.215
4.071
(2.699)
(218)
(2.423)
(2.079)
(184)
(15)
(994)
(92)
Pendapatan eksternal
6.682
540
6.669
7.360
Pendapatan antar segmen
2.667
215
2.794
2.223
Korporat
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Pendapatan
Beban Segmen Hasil Segmen Penyusutan dan amortisasi Provisi penurunan nilai piutang dan persediaan usang
15.579
Perumahan INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
Pendapatan
Jumlah pendapatan segmen Beban Segmen
9.349
755
9.463
9.583
(8.894)
(718)
(8.885)
(7.939)
Hasil Segmen Penyusutan dan amortisasi
455
37
578
1.644
(1.495)
(121)
(1.487)
(1.168)
(467)
(38)
(390)
(505)
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Provisi penurunan nilai piutang dan persediaan usang Perorangan Pendapatan Pendapatan eksternal
64.000
5.168
59.028
54.087
Pendapatan antar segmen
2.686
217
2.358
2.188
Jumlah pendapatan segmen
66.686
5.385
61.386
56.275
(44.769)
(3.615)
(39.463)
(36.372)
21.917
1.770
21.923
19.903
(12.071)
(975)
(11.234)
(10.940)
(805)
(65)
(596)
(247)
(133)
(11)
(202)
(318)
Beban Segmen Hasil Segmen
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Penyusutan dan amortisasi Penurunan nilai aset tetap Provisi penurunan nilai piutang dan persediaan usang Lain-lain Pendapatan Pendapatan eksternal
251
20
229
117
Pendapatan antar segmen
1.632
132
909
648
Jumlah pendapatan segmen
1.883
152
1.138
765
Beban Segmen
(1.718)
(139)
(1.008)
(685)
Hasil Segmen
165
13
130
80
Penyusutan dan amortisasi
(61)
(5)
(40)
(22)
-
-
(35)
-
Provisi penurunan nilai piutang dan persediaan usang
108
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir 31 Desember 2013 Segmen Korporat Pendapatan segmen korporat meningkat sebesar Rp3.825 miliar, atau 14,9%, dari Rp25.590 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp29.415 miliar pada tahun 2014. Peningkatan pendapatan segmen ini terutama disebabkan kenaikan pendapatan layanan telekomunikasi lain-lain Rp 1.855,5 miliar, atau 41,1%, karena kenaikan pendapatan sewa tower Rp 678,1 miliar, atau 34,1%, sejalan dengan pertumbuhan jumlah tower 31,2% dan pertumbuhan tenant 31,4%, pendapatan CPE Rp 342 miliar, atau 29,1%, pendapatan manajemen service Rp391,4 miliar, atau 1261,7%, dan pendapatan E-payment Rp341,2 miliar, atau 180,7%. Pendapatan network naik Rp694,7 miliar, atau 18,6% karena kenaikan pada pendapatan transponder Rp691,9 miliar, atau 41,7%. Pendapatan data dan internet naik Rp554,6 miliar, atau 8,1% yang disebabkan peningkatan pada pendapatan ASTInet Rp390,6 miliar, atau 71,2%, dan pendapatan Metro E Rp430,3 miliar, atau 43,3%. Pendapatan interkoneksi naik Rp394,5 miliar, atau 7,0% karena kenaikan pada pendapatan voice wholesale Rp146,5 miliar, atau 25,1%, pendapatan IP Transit Rp 130,8 miliar, atau 16,8%, pendapatan interkoneksi incoming SLI 007 Rp 91,2 miliar, atau 6,1%. Pendapatan wireline naik Rp 309,1 miliar, atau 6,6%, karena kenaikan pendapatan call center Rp 393,6 miliar, atau 33,9%. Beban segmen korporat meningkat sebesar Rp2.200 miliar, atau 10,8%, dari Rp20.375 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp22.575 miliar pada tahun 2014, terutama disebabkan kenaikan pada beban operasi dan pemeliharaan Rp1.219,9 miliar, atau 12,9%, akibat kenaikan pada beban sewa tower Rp599 miliar, atau 129,2%, sejalan dengan peningkatan pendapatan sewa tower, beban operasional site Rp300,9 miliar, dan beban managed service Rp292,4 miliar, atau 1.928,1%. Beban depresiasi naik Rp322,4 miliar, atau 14,7%, karena kenaikan pada beban depresiasi peralatan dan instalasi transmisi Rp186,9 miliar, atau 33,7%, dan beban depresiasi power supply Rp115,1 miliar, atau 50,7%. Beban interkoneksi naik Rp178 miliar, atau 4,6%, karena kenaikan beban interkoneksi transit jarak jauh seluler Rp121,9 miliar, atau 20,3%, dan beban interkoneksi Telkom Global 017 Rp109,4 miliar, atau 68,4%, serta diakibatkan penurunan keuntungan forex Rp616,1 miliar, atau 92,5%.
Segmen Perumahan Pendapatan segmen perumahan menurun sebesar Rp114,3 miliar, atau 1,2%, dari Rp9.463,3 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp9.349,0 miliar pada tahun 2014 yang terutama disebabkan penurunan pada pendapatan wireline Rp399,5 miliar, atau turun 8,6% turunnya local usage. Penurunan ini sebagian di offset oleh kenaikan pada pendapatan data dan internet Rp287,7 miliar, atau naik 8,0%, yang disebabkan kenaikan pada pendapatan speedy sejalan dengan tumbuhnya pelanggan speedy dari 3.013 ribu menjadi 3.400 ribu atau naik 12,8% selama 2014. Beban segmen perumahan meningkat sebesar Rp9 miliar, atau 0,1%, dari Rp8.885 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp8.894 miliar pada tahun 2014, terutama disebabkan oleh penurunan pada pendapatan lainnya sebesar Rp511 miliar, atau 70,6%, dan penurunan pada selisih nilai wajar investasi sebesar Rp228,2 miliar atau 98,3%. Penurunan ini dikompensasi oleh penurunan pada beban operasi sebesar Rp266.9 miliar, turun 2,9%, karena penurunan beban personal sebesar Rp461.6 miliar, atau 12,4%, yang disebabkan oleh penurunan pada beban bonus sebesar Rp200,4 miliar, atau 23,3%, dan beban pensiun berkala bersih sebesar Rp170,9 miliar, atau 80,2%. Segmen Perorangan Pendapatan segmen perorangan meningkat sebesar Rp5.300 miliar, atau 8,6%, dari Rp61.386 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp66.686 miliar pada tahun 2014, terutama disebabkan kenaikan pada pendapatan data dan internet sebesar Rp4.270,0 miliar, atau 18,3% yang meningkat pada pendapatan data komunikasi seluler telkomsel Rp4.007,9 miliar, atau 38,6%, sejalan dengan kenaikan pada jumlah pelanggan pengguna data, yang pada 2014 mencapai 67,9 juta atau 48,3% dari total pelanggan seluler (termasuk pay as you use). Total trafik data payload naik menjadi 234.862 TB atau tumbuh 142,9%. Pendapatan SMS seluler naik Rp547,8 miliar, atau tumbuh 4,2%. Pendapatan seluler naik Rp2.035,0 miliar, atau 6,3% karena peningkatan pada pendapatan langganan bulanan seluler Rp1.200,0 miliar, atau tumbuh 17,8%, pendapatan seluler jarak jauh Rp487,8 miliar, atau 5,4%, dan pendapatan seluler lokal Rp380,8 miliar, atau 2,7%. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan pelanggan seluler dari 131,5 juta pada 2013 menjadi 140,6 juta pada tahun 2014 atau tumbuh 6,9%. MoU chargable tumbuh 15,0% menjadi 161,4 miliar menit pada 2014.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
109
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
Beban segmen perorangan meningkat sebesar Rp5.306 miliar, atau 13,4%, dari Rp39.463,0 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp44.769 miliar pada tahun 2014, terutama karena kenaikan pada beban Operasi, pemeliharaan dan telekomunikasi Rp4.192,7 miliar, atau naik 25,4% akibat beban O&M antena dan tower Rp1.014,5 miliar, atau 40,8% dan beban O&M radio base station naik Rp446,9 miliar, atau 11,7% karena pertumbuhan BTS sebesar 22,3% menjadi 85.420 unit pada 2014 dari 69.864 unit pada 2013. Beban O&M sewa jaringan naik Rp799,3 miliar, atau 8027,4%, beban O&M transmisi satelit naik Rp411,5 miliar, atau 9724,6%, beban outsourcing naik Rp432,5 miliar, atau 5714,3%. Beban O&M tanah dan bangunan naik Rp270,1 miliar, atau 65,5% sejalan dengan peningkatan pada jumlah BTS dan Grapari. Beban USO naik Rp222,9 miliar, atau 29,4%, dan beban sewa bangunan naik Rp159,2 miliar, atau 21,9%. Beban depresiasi dan amortisasi meningkat Rp837 miliar, atau 7,45% dan beban penurunan nilai aset tetap meningkat Rp209 miliar, atau 35%, karena kenaikan pada depresiasi peralatan dan instalasi transmisi Rp1.279,0 miliar, atau 18,6%, yang di offset dengan penurunan pada beban depresiasi sewa aset – peralatan dan instalasi transmisi Rp264,2 miliar, atau 29,5%, Impairment aset tetap naik Rp209,6 miliar, atau 35,2%. Segmen Lain-lain Pendapatan segmen lain-lain meningkat sebesar Rp745 miliar, atau 65,5%, dari Rp1.138 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp1.883 miliar pada tahun 2014 disebabkan peningkatan pada pendapatan pengelolaan properti sebesar Rp499,3 miliar, atau 112,6%, karena penambahan pengelolaan gedung yang dikontribusi pengelolaan energy, dan tambahan penyewaan dari gedung-gedung yang selesai dibangun. Jumlah luasan gedung yang disewakan pada 2014 bertambah 5,5%, pendapatan jasa transport management Rp66,5 miliar, atau 116,8%. Pendapatan jasa pengamanan Rp55,1 miliar, atau 20,6%, akibat adanya penambahan personel dan kenaikan pada UMR 2014, dan pendapatan proyek manajemen Rp50,2 miliar, atau 29,6%. Beban segmen lain-lain meningkat sebesar Rp710 miliar, atau 70,4%, dari Rp1.008 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp1.718 miliar pada tahun 2014 terutama karena peningkatan pada beban operasi dan pemeliharaan sebesar Rp652,8 miliar, atau 79,0%, karena kenaikan pada beban listrik Rp494,7 miliar, atau 345,8%, beban operasional jasa pengamanan Rp40,7 miliar, atau 17,2%, karena penambahan jumlah personel dan kenaikan gaji
110
Laporan Tahunan 2014
akibat UMR, beban pengembangan properti Rp71,3 miliar, atau 22,2%, karena penjualan properti. Peningkatan beban juga disebabkan kenaikan pada beban karyawan Rp27,2 miliar, atau 28,7%, terutama disebabkan peningkatan pada beban outsourcing.
Tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir 31 Desember 2012 Segmen Korporat Pendapatan segmen korporat meningkat sebesar Rp3.543 miliar, atau 16,1% dari Rp22.047 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp25.590 miliar pada tahun 2013. Peningkatan pendapatan segmen ini terutama disebabkan kenaikan layanan telekomunikasi lainnya sebesar Rp1.192,4 miliar, atau 35,7% karena kenaikan pendapatan sewa menara sejalan dengan pertumbuhan tenancy ratio, serta naiknya pendapatan support CPE. Pendapatan jaringan naik Rp516,9 miliar, atau 16,1% disebabkan terutama karena kenaikan pendapatan langganan bulanan satelit C band, karena besarnya permintaan pasar, serta pendapatan International Ethernet Private Line ("IEPL"). Pendapatan Internet dan data meningkat naik Rp1.395,1 miliar, atau 27,0% karena kenaikan pada pendapatan Value Added Services dan pendapatan bulanan Metro-E E-line karena migrasi low cap connectivity ke high cap connectivity. Pendapatan interkoneksi naik Rp347,4 miliar, atau 6,2% dikarenakan naiknya pendapatan langganan IP transit bulanan, akibat tumbuhnya permintaan internet connectivity terutama dari ISP dan pelanggan korporat, serta pendapatan wholesale voice. Penurunan terjadi pada pendapatan interkoneksi retail SLI 007 origin OLO sebesar Rp243,4 miliar, atau 29,3%. Beban segmen korporat meningkat sebesar Rp2.399 miliar, atau 13,3% dari Rp17.976 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp20.375 miliar pada tahun 2013, terutama disebabkan karena kenaikan beban operasi dan pemeliharaan sebesar Rp1.985,3 miliar, atau 26,9% yang disebabkan kenaikan beban sewa tower dan beban integrasi sistem hardware seiring dengan pertumbuhan solution services yang diberikan kepada pelanggan korporat. Beban umum dan administrasi naik Rp1.087 miliar, atau 99% akibat kenaikan beban penyisihan piutang, bonus Direksi dan beban training sejalan dengan Global Talent Program. Beban marketing naik Rp252,7 miliar, atau 52,6% terutama karena peningkatan beban edukasi pelanggan dan marketing. Penurunan terjadi pada beban lain-lain sebesar Rp897,6 miliar, atau, 69,2% karena penurunan pada beban non operasi lainnya
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
sedangkan beban karyawan turun sebesar Rp6,4 miliar, atau 0,2% dikarenakan penurunan beban pesangon yang dikompensasi dengan kenaikan tunjangan kesehatan setelah pensiun. Segmen Perumahan Pendapatan segmen perumahan menurun sebesar Rp120 miliar, atau 1,3% dari Rp9.583 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp9.463 miliar pada tahun 2013 yang terutama disebabkan penurunan pendapatan telepon tetap sebesar Rp710,9 miliar, atau 13,2 % karena adanya penurunan pada pendapatan pemakaian lokal dan pendapatan langganan bulanan karena bergesernya perilaku pelanggan dalam berkomunikasi. Penurunan ini diimbangi oleh kenaikan pada pendapatan jasa telekomunikasi lainnya senilai Rp225,9 miliar, atau 24,6% terutama karena naiknya pendapatan sewa CPE dan penjualan handset Flexi. Pendapatan internet dan data naik Rp159,3 miliar, atau 4,7% disebabkan karena kenaikan pada pendapatan speedy langganan sejalan dengan peningkatan jumlah pelanggan Speedy sebesar 28,7% menjadi 3 juta. Pendapatan interkoneksi naik Rp197,3 miliar, atau 98,2% karena kenaikan pada pendapatan lokal seluler. Beban segmen perumahan meningkat sebesar Rp946 miliar, atau 11,9% dari Rp7.939 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp8.885 miliar pada tahun 2013. terutama disebabkan kenaikan beban operasi dan pemeliharaan sebesar Rp1.496,7 miliar, atau 136,8% karena naiknya beban operasi & pemeliharaan Radio Base Station ("RBS"). Kenaikan beban interkoneksi Rp193,9 miliar, atau 103,2% yang disebabkan karena kenaikan beban interkoneksi domestik wireline seluler. Penurunan terjadi pada beban lain-lain sebesar Rp568,5 miliar, atau 86,0% akibat penurunan beban non operasi lainnya dan Biaya Pokok Penjualan ("BPP") konstruksi. Segmen Perorangan Pendapatan segmen perorangan meningkat sebesar Rp5.111 miliar, atau 9,1% dari Rp56.275 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp61.386 miliar pada tahun 2013, terutama disebabkan peningkatan pendapatan seluler sebesar Rp1.316,8 miliar, atau naik 4,3% pada pendapatan pemakaian seluler jarak jauh dan pendapatan langganan bulanan seluler akibat peningkatan base pelanggan sebesar 5,1% menjadi 131,5 juta pelanggan. Pendapatan interkoneksi naik sebesar Rp203 miliar, atau 5,4% karena kenaikan pada IDD seluler dan seluler lokal. Pendapatan internet dan data naik senilai Rp3.275,1 miliar, atau 16,3% karena naiknya pendapatan komunikasi data seluler yang didukung oleh peningkatan pengguna data menjadi 60,5
juta atau naik 10,8% dan tumbuhnya trafik data hingga 86,1%. Pendapatan SMS seluler meningkat yang disebabkan keberhasilan promo simPATI dan kartu AS. Pendapatan jasa telekomunikasi lainnya naik sebesar Rp270,9 miliar, atau 114,3% pada pendapatan USO. Pendapatan jaringan naik sebesar Rp173,5 miliar, atau 64,8 % karena peningkatan pendapatan kolokasi leased. Penurunan terjadi pada pendapatan fixed wireless sebesar Rp221,5 miliar, atau 18,2% karena penurunan pemakaian prepaid dan postpaid lokal Rp42,4 miliar, atau 31,7% sebagai akibat dari strategi untuk me-retrench bisnis fixed wireless. Beban segmen perorangan meningkat sebesar Rp3.091 miliar, atau 8,5% dari Rp36.372 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp39.463 miliar pada tahun 2013, terutama karena peningkatan beban depresiasi Rp1.475,5 miliar, atau 14,6% yang disebabkan oleh peningkatan pada cadangan kerugian impairment aset tetap dan depresiasi sewa aset. Beban operasi dan pemeliharaan Rp1.930,3 miliar, atau 13,2 % akibat kenaikan pada beban operasi dan pemeliharaan fasilitas pendukung, operasi dan pemeliharaan antena dan tower karena akselerasi pembangunan BTS Telkomsel, dan operasi dan pemeliharaan instalasi gedung. Segmen Lain-lain Pendapatan segmen lain-lain meningkat sebesar Rp373 miliar, atau 48,8% dari Rp765 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp1.138 miliar pada tahun 2013 disebabkan peningkatan pendapatan layanan telekomunikasi lainnya dari TelkomProperty sebesar Rp372 miliar, atau 48,6% sebagai hasil dari peningkatan pendapatan jasa pemeliharaan gedung sebesar Rp105 miliar, atau 31,0% dan pendapatan jasa keamanan karena penyesuaian besaran tarif. Pendapatan manajemen proyek meningkat sebesar Rp57,5 miliar, atau 51,3% karena peningkatan proses sinergi Telkom Grup, pendapatan jasa transportasi manajemen meningkat senilai Rp56,9 miliar, atau 100% dari tahun 2012 sebagai lini bisnis baru, sedangkan pendapatan sewa gedung meningkat senilai Rp46,2 miliar, atau 65,0% karena adanya peningkatan biaya sewa. Beban segmen lain-lain meningkat sebesar Rp323 miliar, atau 47,2% dari Rp685 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp1.008 miliar pada tahun 2013 terutama karena peningkatan beban operasi dan pemeliharaan sebesar Rp260,4 miliar, atau 46% yang disebabkan peningkatan beban manajemen proyek, beban tagihan listrik dan beban kerjasama pihak. Beban karyawan naik Rp28,9 miliar, atau 44,0% karena kenaikan beban upah outsourcing.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
111
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
TINJAUAN PER PRODUK
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Bisnis Telekomunikasi 1. Fixed Wireline Services
3. Cellular Services
Produk-produk dalam lini layanan sambungan telepon kabel tidak bergerak adalah layanan Plain Old Telepone Services (“POTS”), layanan nilai-tambah (“VAS”), layanan Intelligent Network (“IN”) dan layanan Session Initiation Protocol (“SIP”). Layanan IN merupakan layanan jaringan berbasis Internet Protocol (“IP”) yang terkoneksi dengan jaringan telekomunikasi dan sistem exchange Telkom. Layanan SIP merupakan layanan berbasis IP Multimedia Subsystem (“IMS”) yang memadukan teknologi nirkabel dan kabel untuk komunikasi suara dan data.
Kami menyediakan jasa komunikasi seluler dengan teknologi GSM melalui entitas anak, Telkomsel. Layanan voice dan SMS menjadi kontributor terbesar bagi pendapatan konsolidasian di tahun 2014. Produk dan layanan seluler yang kami tawarkan dibagi ke dalam dua layanan, yaitu layanan pascabayar yang disajikan melalui produk kartuHalo, serta layanan prabayar melalui produk simPATI, Kartu As dan Loop.
Di tahun 2014, kami melanjutkan program “More for Less yang membantu mempromosikan bisnis telepon kabel tidak bergerak dengan menawarkan fixed broadband dan layanan IPTV sebagai bagian dari product bundling kami.
Di tahun 2014, Telkomsel mengadopsi teknologi terbaru 4G untuk mobile devices. Telkomsel juga meluncurkan “Loop” sebagai independent brand yang secara spesifik menyasar segmen kaum muda dengan menawarkan beragam paket data atraktif. -
2. Fixed Broadband Merupakan layanan internet broadband non seluler yang menggunakan teknologi ADSL dan kabel serat optik, dengan nama komersial “Speedy” (Produk Speedy telah di re-branding menjadi “IndiHome” yang merupakan layanan bundling triple play). Selain itu, kami juga menyediakan layanan broadband internet Pay As You Used (on demand internet) yaitu layanan internet broadband secara on-demand dengan memanfaatkan akses Speedy maupun Wi-Fi dengan nama komersial “Speedy Instan”. 112
Laporan Tahunan 2014
-
-
kartuHalo adalah layanan telekomunikasi pasca bayar untuk pasar premium, profesional dan korporat. Pada 31 Desember 2014, kartuHalo memiliki 2,9 juta subscribers, di bandingkan dengan 2,5 juta pelanggan pada 31 Desember 2013. simPATI adalah layanan prabayar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menengah akan layanan telekomunikasi yang berkualitas dalam bentuk starter pack dan voucher isi ulang. Brand preposition kami adalah 'Discover Excitement' Kartu As merupakan kartu prabayar dengan segmen pasar menengah ke bawah, yang menawarkan harga yang lebih menarik.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
-
Loop adalah layanan prabayar yang menargetkan segmen kaum muda melalui penawaran paket data yang menarik.
untuk jangka waktu yang lama untuk periode layanan satu sampai lima tahun
7. Satellite Pada tahun 2014, kami melanjutkan program pemasaran layanan seluler untuk mempromosikan penjualan dan meningkatkan kesadaran merek Telkomsel. Sebagai contoh, kartuHalo. Kami berfokus pada program loyalitas kami, seperti Poin Telkomsel, yang lebih menarik bagi pelanggan. Kami juga menyediakan insentif kepada pelanggan Flexi melalui voucher yang bisa digunakan untuk pembelian ponsel GSM secara tunai atau kredit. Kami percaya program promosi Telkomsel telah berhasil memperkuat bisnis selular di Indonesia. Pelanggan seluler kami meningkat dari 131,5 juta pada akhir 2013 menjadi 140,6 pada akhir 2014, meningkat 6,9% atau 9,1 juta pelanggan.
Layanan satelit kami terdiri dari penyewaan kapasitas transponder satelit untuk penyiaran dan operator VSAT, selular, SLI dan ISP, serta menyediakan satelit stasiun bumi yang menghubungkan pengguna domestik dan internasional. Mengingat peluang pasar dan terbatasnya pasokan, kami berencana untuk memperluas bisnis satelit kami dengan pembangunan Telkom-3S melalui pola kemitraan dengan mengakuisisi slot orbit. Satelit Telkom-3S saat ini sedang dalam pengembangan. Kami mengelola layanan satelit melalui entitas anak kami, Metra dan Patrakom.
4. Fixed Wireless Services Layanan telepon nirkabel tidak bergerak, yang menggunakan teknologi CDMA dengan merek "Flexi", bisnis-nya dipindahkan ke entitas anak kami, Telkomsel, efektif per tanggal 1 Oktober 2014. Namun kami akan terus melayani pelanggan Flexi yang belum bermigrasi hingga akhir tahun 2015, setelah itu kami akan menghentikan layanan Flexi. Selama tahun 2014, dengan strategi migrasi, kami terus mendorong pelanggan telepon tetap nirkabel kami untuk masuk ke dalam rencana yang dioperasikan oleh Telkomsel. Jumlah pelanggan telepon nirkabel tidak bergerak kami terus menurun pada tahun 2014, dari sekitar 6,8 juta pada tanggal 31 Desember 2013 menjadi 4,4 juta pada 31 Desember 2014.
5. Interconnection Services Kami juga memperoleh pendapatan dari perusahaan operator telekomunikasi lainnya yang memanfaatkan infrastruktur jaringan kami yang luas di Indonesia, baik untuk panggilan yang berakhir atau hanya transit melalui jaringan kami. Kami juga membayar biaya interkoneksi kepada operator telekomunikasi lain untuk penggunaan jaringan mereka saat perusahaan menyambungkan panggilan dari pelanggannya. Layanan interkoneksi yang kami berikan kepada perusahaan operator telekomunikasi lainya terdiri dari layanan interkoneksi domestik dan international.
6. Network Services Kami mengelola secara langsung penyediaan layanan jaringan bagi pelanggan yang merupakan mitra usaha, pelaku bisnis maupun operator telekomunikasi pemegang lisensi lainnya (“OLO”). Pelanggan layanan jaringan kami dapat membuat perjanjian untuk memperoleh layanan singkat seperti siaran beberapa menit atau perjanjian
8. Tower Melalui anak perusahaan kami, Dayamitra, kami menyewakan space bagi operator lain untuk menempatkan peralatan telekomunikasi-nya pada tower yang kami miliki.
Bisnis Informasi Portofolio bisnis informasi kami meliputi : 1.
Layanan Platform, meliputi Pengelolaan Aplikasi dan Sistem Integrasi, Manajemen Proses Bisnis, E-Payment, Premises Integration, Data Center dan Cloud, Machine to Machine("M2M") . Pengelolaan Aplikasi dan Sistem Integrasi menawarkan layanan berbasis cloud dan manajemen berbasis server serta layanan konsultasi TI. Layanan Manajemen Proses Bisnis menyediakan CRM, konsultasi analitik, jasa manajemen operasi dan layanan enterprise shares. Layanan E-Payment termasuk pembayaran tagihan, pengiriman uang, e-money dan e-Voucher . Premises Integration memiliki berbagai penawaran produk yang meliputi perdagangan CPE dan pengelolaan CPE, pengelolaan jaringan dan pengelolaan keamanan jaringan. Data Center dan Layanan Cloud termasuk colocation server, hosting, disaster recovery center, content delivery network center, Infrastructures as a Service ("laas") (infrastruktur sebagai layanan, yang menawarkan virtual server yang dapat dikonfigurasi dan penyimpanan) dan Software as a Service ("SaaS") (software sebagai layanan, yang menawarkan software berbasis cloud dan layanan IaaS).
Untuk melengkapi dan meningkatkan bisnis informasi, melalui entitas anak Telkom Metra, kami membentuk
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
113
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
2. Big Data, meliputi mobile subscriber pattern analytic, churn prevention, infrastructure site deployment recommendation, targeted digital advertising, post call marketing dan analytic, M2M analytic, data monetization for enterprise service providers serta sentiment analytic. Kami terus mengksplorasi peluang dalam menyediakan layanan di bisnis ini. 3. Ecosystem Solution, meliputi layanan terkait e-Tourism, e-Gov, e-logistic, e-Education, e-Health dan e-Transportation. Kami terus mengekplorasi peluang dalam menyediakan layanan di bisnis ini
Bisnis Media dan Edutainment Portofolio bisnis media dan edutainment kami meliputi: 1. Digital Life, mengacu pada layanan konten digital (seperti musik dan e-book), aplikasi dan games yang didistribusikan melalui aplikasi toko dan toko online, pasar e-commerce, portal, e-radio dan internet berbasis UseeTV.
2. Digital Home, mengacu pada pengembangan layanan konergensi konten media home multi-screen/device, dan multi-platform. Layanan siaran televisi terdiri dari: - Pay TV, adalah layanan TV berbayar yang disiarkan melalui link satelit dan menawarkan premium grade contents untuk berita, olahraga, hiburan, dan lain-lain. - IPTV, adalah televisi berbasis Internet Protocol ("IPTV") dengan nama komersial "UseeTV Kabel". Layanan ini digelar menggunakan jaringan akses broadband Speedy, dan menawarkan fitur "pause and rewind", fitur content video-on-demand, FTA TV, TV premium, radio internet dan TV on demand, yang memungkinkan pemutaran konten program hingga tujuh hari terakhir. - OTT TV (Over the Top TV) adalah layanan TV internet dengan nama komersial "UseeTV" yang dapat diakses dari jaringan internet Telkom, menawarkan konten gratis seperti program videoon-demand, TV, radio internet, dan beberapa video berbayar. Mirip dengan UseeTV kabel, OTT TV juga mampu memungkinkan pemutaran content program hingga tiga hari terakhir. 3. Digital Advertising, adalah layanan komersial untuk promosi produk atau jasa pihak ketiga yang disajikan dalam media digital atau cetak, seperti radio, televisi, internet, surat kabar, brosur/leaflet dan billboard.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
joint venture pada tanggal 29 Agustus 2014 dengan Telstra untuk menyediakan layanan aplikasi jaringan untuk perusahaan Indonesia, perusahaan multinasional dan perusahaan Australia yang beroperasi di Indonesia. Usaha patungan tersebut akan fokus pada empat bidang utama, yaitu managed network services, managed security services, unified communications dan cloud solutions.
114
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
TINJAUAN TARIF JASA TELEKOMUNIKASI Dalam menjalan usaha, kami menerapkan tarif jasa telekomunikasi sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Tarif penyelenggaraan jaringan dan/atau jasa telekomunikasi ditetapkan oleh penyelenggara berdasarkan jenis tarif, struktur dan dengan mengacu pada formula batasan tarif jasa telekomunikasi yang ditetapkan oleh Pemerintah. Hal tesebut diatur dalam Undang-Undang No.36/1999 dan Peraturan Pemerintah No.52/2000.
Tarif Telepon Tidak Bergerak Pemerintah telah mengeluarkan formula penyesuaian tarif baru yang diatur dalam Peraturan Menkominfo No.15/PER/M.KOMINFO/4/2008 tanggal 30 April 2008 tentang "Tata Cara Penetapan Tarif Jasa Teleponi Dasar yang disalurkan melalui Jaringan Tetap". Berdasarkan Peraturan tersebut, struktur tarif jasa teleponi dasar yang disalurkan melalui jaringan tetap terdiri dari: - biaya aktivasi; - biaya berlangganan bulanan; - biaya penggunaan; dan - biaya fasilitas tambahan.
Tarif Telepon Seluler Pada tanggal 7 April 2008, Menkominfo menerbitkan Peraturan Menteri No.09/PER/M.KOMINFO/04/2008 (“Peraturan Menkominfo No.09/2008”) tentang Tata Cara Penetapan Tarif Jasa Telekomunikasi yang Disalurkan melalui Jaringan Bergerak Seluler yang memberikan pedoman untuk menentukan tarif seluler dengan formula yang terdiri dari unsur biaya elemen jaringan dan biaya aktivitas layanan retail. Berdasarkan Peraturan tersebut, jenis tarif penyelenggaraan jasa telekomunikasi yang disalurkan melalui jaringan bergerak seluler terdiri dari tarif jasa teleponi dasar, tarif jelajah dan/atau tarif jasa multimedia, dengan struktur tarif sebagai berikut: - biaya aktivasi; - biaya berlangganan bulanan; - biaya penggunaan; dan - biaya fasilitas tambahan.
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika No.201/KEP/ DJPPI/KOMINFO/7/2011 tanggal 29 Juli 2011, BRTI menyetujui revisi Dokumen Penawaran Interkoneksi (“DPI”) Perusahaan terkait tarif interkoneksi. Melalui surat No.262/BRTI/XII/2011 tanggal 12 Desember 2011, BRTI memutuskan untuk mengubah tarif interkoneksi SMS dari berbasis sender keep all (“SKA”) menjadi berbasis biaya ("Non-SKA") efektif sejak tanggal 1 Juni 2012 berlaku untuk seluruh operator penyelenggara telekomunikasi. Kami memperoleh pendapatan yang cukup besar dari jasa interkoneksi karena memiliki jaringan terbesar di Indonesia sehingga pesaing kami harus membayar tarif bila terhubung ke jaringan kami. Sebagaimana diatur oleh Menkominfo, meskipun tarif interkoneksi SMS sebagai dampak dari surat BRTI No.60/BRTI/III/2014 dan No.125/BRTI/IV/2014 sejak April 2104 meningkat dari Rp23 ke Rp24, tarif interkoneksi SMS telah menurun dalam beberapa tahun terakhir dan dapat menurunkan lagi di masa depan.
Tarif Sewa Jaringan Pemerintah mengatur bentuk penyediaan, jenis, struktur tarif, dan formula tarif layanan untuk sewa jaringan melalui Peraturan Menkominfo No.03/PER/M. KOMINFO/1/2007 tanggal 26 Januari 2007 tentang "Sewa Jaringan". Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Menkominfo tersebut, Pemerintah mengeluarkan Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi No.115/2008 tanggal 24 Maret 2008 tentang "Persetujuan terhadap Dokumen Jenis Layanan Sewa Jaringan, Besaran Tarif Sewa Jaringan, Kapasitas Tersedia Layanan Sewa Jaringan, Kualitas Layanan Sewa Jaringan, dan Prosedur Penyediaan Layanan Sewa Jaringan Tahun 2008 Milik Penyelenggara Dominan Layanan Sewa Jaringan", sebagai persetujuan atas usulan Perusahaan.
Tarif Jasa Lainnya Tarif sewa satelit dan jasa teleponi dan multimedia lainnya ditentukan oleh penyedia layanan dengan memperhitungkan berbagai pengeluaran dan harga pasar. Pemerintah hanya menetapkan formula tarif untuk layanan teleponi dasar. Tidak ada aturan untuk tarif atas jasa-jasa lainnya.
Tarif IMES Tarif Interkoneksi Berdasarakan surat No.227/BRTI/XII/2010 tanggal 31 Desember 2010, BRTI memutuskan untuk menerapkan tarif interkoneksi baru yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 untuk jaringan bergerak seluler, jaringan bergerak satelit, dan jaringan tetap lokal dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Juli 2011 untuk jaringan tetap lokal tanpa kabel dengan mobilitas terbatas.
Sebagai penyelenggara layanan IMES yang merupakan bisnis New Economy perusahaan, kami bekerjasama dengan beberapa mitra. Kerjasama ini didasarkan kepada pertimbangan kapabilitas, time to market dan creation idea. Tarif layanan IMES ditentukan melalui kesepakatan dengan mitra berdasarkan pada pola dan skema kerjasama antara kami dengan mitra.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
115
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Jaringan Distribusi Berikut adalah saluran distribusi pemasaran utama, layanan dan produk kami.
1. Plasa Telkom dan GraPARI
2. Contact Center
Outlet/lokasi yang berfungsi sebagai walk-in customer service points. Pelanggan dapat mengakses seluruh produk dan layanan, termasuk tagihan, pembayaran, penangguhan langganan, promosi hingga penyampaian keluhan. Sampai 31 Desember 2014, kami mengelola 572 outlet Plasa Telkom dan 88 GraPARI di Indonesia dan satu GraPARI di Hong Kong, dan memiliki 321 outlet GraPARI yang di kelola oleh mitra bisnis kami.
Contact center yang memungkinkan pelanggan kami mendapatkan akses informasi terkait produk dan layanan termasuk informasi tagihan, penanganan keluhan, dan akses promosi terkait layanan.
Beberapa outlet GraPARI beroperasi 24 jam. Kami juga mengoperasikan 268 mobile GraPARI outlet dalam kendaraan yang dapat menjangkau pelanggan keseluruh pelosok Negeri.
Jumlah inbound call ke contact center kami semakin menurun disebabkan perpindahan metode yang digunakan pelanggan dalam mencari informasi produk, berlangganan, maupun keluhan pelanggan dari sebelumnya menggunakan voice call menjadi online/web request/browsing.
Kami mengoperasikan 24 jam contact centers yang berlokasi di 5 kota besar yakni Medan, Jakarta, Bandung, Makasar dan Surabaya.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
ASPEK PEMASARAN DAN PROMOSI
116
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
3. Partnership Store
5. Dealer Resmi dan Gerai Ritel
Partnership Store adalah perpanjangan jalur distribusi melalui kerjasana dengan outlet pemasaran pihak ketiga seperti toko komputer, toko elektronik, bank, dan sebagainya.
Outlet pendistribusian beragam produk telekomunikasi seperti penjualan kartu Speedy Instan, starter pack, kartu SIM prabayar dan voucher isi ulang. Dealer ini bersifat non-eksklusif dan mendapat potongan harga atas seluruh produk yang mereka terima. Outlet ritel juga termasuk outlet kerjasama antara kami, Telkomsel dan PT Pos Indonesia, serta outlet lain seperti bank.
Untuk meningkatkan penjualan, kami juga menggunakan saluran pemasaran above and below dengan mempromosikan kepada pihak dan komunitas tertentu. Kami juga menempatkan iklan di media cetak dan elektronik dan menerapkan beberapa metode pemasaran seperti point of sales broadcasting, serta promosi dan menjadi sponsor acara tertentu. Sejalan dengan pergeseran perilaku dan gaya hidup pelanggan kami juga mengembangkan program kemitraan bersekala nasional dengan beberapa mitra seperti Intel dan Bank BTN. Melalui kemitraan tersebut kami menjual bundel produk di outlet penjualan mitra.
4. Feet on The Street Dealer penjualan produk kami, terutama Speedy, yang melakukan aktivitas pemasaran secara langsung melalui door-to-door, open table, pameran, demo produk dan aktivitas sejenis.
6. Team Account Manager Mengelola relasi dengan pelanggan kami baik individual, bisnis dan korporat. Kami juga menyediakan layanan Tele Account Management untuk mendukung pelanggan atau pelanggan bisnis prospektif melalui panggilan inbound dan outbound untuk pra-penjualan, penjualan dan layanan kepada pelanggan lainnya.
7. Telkom Solution Houses Tempat dimana pelanggan enterprise dapat memperoleh informasi mengenai beragam solusi TIMES, layanan dan produk, serta teknologi terkini. Informasi yang disajikan di TSH ditayangkan dalam bentuk live demo for free (seperti Speedy, Hotspot, PDN, IPPhone), live demo untuk kepentingan komersial (seperti video conference), konsultasi enterprise dan solusi ecosystem business yang disesusaikan dengan kebutuhan TIMES korporasi, dan demo simulasi (seperti e-Payment & VPN melalui GSM dan Flexi).
8. SME Center
Untuk meningkatkan penjualan, kami juga menggunakan saluran pemasaran above and below the line dengan mempromosikan kepada komunitas-komunitas tertentu
Fasilitas untuk pelanggan bisnis yang berfungsi sebagai communication center dengan dukungan fasilitas perkantoran yang canggih, sebagai community center tempat berinteraksinya pelanggan, serta sebagai commerce center terutama untuk melayani solusi e-commerce.
9. Website Website kami yaitu www.telkom.co.id dan www.telkomsel. com memungkinkan pelanggan untuk mengakses produk dan jasa kami. Layanan yang tersedia meliputi pendaftaran, e-billing, pendaftaran tagihan kolektif dan penyampaian keluhan.
10. Social Media Kami menggunakan media sosial terutama Facebook dan twitter, untuk memungkinkan pelanggan dapat berinteraksi mengenai produk dan layanan kami.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
117
PENDAHULUAN
Kami menggunakan kerangka paradox marketing dalam mengelola pemasaran, yang digambarkan dalam diagram di bawah ini:
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
Strategi Pemasaran
Pada kerangka paradox marketing tersebut, konsep more for less mendasari value proposition dari produk dan layanan yang kami tawarkan kepada pelanggan. Pelanggan mendapatkan manfaat lebih yang relevan dengan biaya lebih hemat, disesuaikan dengan persyaratan pelanggan terhadap masing-masing produk. Pada segmen konsumer, khususnya segmen Home, telah dikembangkan layanan Indihome sebagai salah satu inovasi kami untuk pelanggan. Indihome merupakan layanan TIMES yang terpadu, dengan harga satuan yang lebih hemat karena mengoptimalkan sinergi Telkom Group. Lingkup layanan meliputi akses internet broadband, teleponi, IPTV (dengan brand USeeTV) dan home automation. Kami menerapkan strategi pemasaran yang komprehensif untuk memperkuat merek dagang serta meningkatkan penjualan Perusahaan, termasuk melalui aktivitas komunikasi pemasaran serta pengembangan jaringan distribusi produk dan layanan. Outlet Plasa Telkom merupakan salah satu saluran distribusi utama produk dan layanan kami, di samping beberapa jaringan distribusi layanan kami lainnya.
118
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
TINJAUAN KEUANGAN SEKILAS KINERJA TELKOM INDONESIA 2014 TINJAUAN POSISI KEUANGAN Tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 (Rp miliar)
(US$ juta)
2013
2012*
(Rp miliar)
(Rp miliar)
POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Jumlah Aset Lancar Jumlah Aset Tidak Lancar
33.762
2.726
33.075
27.973
107.133
8.650
94.876
83.396
140.895
11.376
127.951
111.369
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
31.786
2.566
28.437
24.107
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
22.984
1.856
22.090
20.284
Jumlah Liabilitas
54.770
4.422
50.527
44.391
Ekuitas yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk
67.807
5.475
60.542
51.541
Jumlah Aset
*Direklasifikasi, lihat Catatan 48 pada Laporan Keuangan Konsolidasian
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 1. Aset a. Aset Lancar Pada tanggal 31 Desember 2014 posisi aset lancar mencapai Rp33.762 miliar (US$2.726 juta) dibandingkan Rp33.075 miliar pada 31 Desember 2013. Peningkatan aset lancar kami terutama disebabkan oleh meningkatnya kas dan setara kas sebesar Rp2.976 miliar, atau 20,3 % serta uang muka dan beban dibayar di muka sebesar Rp796 miliar, atau 20,2%. Peningkatan di atas sebagian dikompensasi oleh menurunnya aset keuangan lancar lain sebesar Rp4.075 miliar, atau 59,3%. b. Aset Tidak Lancar Pada tanggal 31 Desember 2014, posisi aset tidak lancar mencapai Rp107.133 miliar (US$8.650 juta) dibandingkan Rp94.876 miliar pada 2013. Peningkatan aset tidak lancar terutama disebabkan oleh: - Peningkatan aset tetap sebesar Rp8.048 miliar, atau 9,3%; - Peningkatan uang muka dan aset tidak lancar lainnya sebesar Rp1.684 miliar, atau 35,1%. - Peningkatan penyertaan jangka panjang sebesar Rp1.463 miliar, atau 481,3%; serta 2. Liabilitas dan Ekuitas a. Liabilitas Jangka Pendek Pada tanggal 31 Desember 2014, posisi liabilitas jangka pendek mencapai Rp31.786 miliar (US$2.566 juta) dibandingkan Rp28.437 miliar pada 31 Desember 2013. Peningkatan liabilitas jangka pendek kami terutama disebabkan oleh: - Peningkatan utang bank jangka pendek sebesar Rp1.378 miliar, atau 319,0%; - Peningkatan pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun sebesar Rp 806 miliar, atau Rp15,8%; dan - Peningkatan utang pajak sebesar Rp678 miliar, atau 39,9%.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
119
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
b. Liabilitas Jangka Panjang Pada 31 Desember 2014 posisi liabilitas jangka panjang mencapai Rp22.984 miliar (US$1.856 juta) dibandingkan Rp22.090 miliar pada 31 Desember 2013. Liabilitas jangka panjang kami mengalami peningkatan terutama karena peningkatan utang bank sebesar Rp2.243 miliar, atau 39,8%. Peningkatan tersebut dikompensasi dengan penurunan obligasi dan wesel bayar sebesar Rp834 miliar, atau 27,1%. c. Ekuitas Jumlah ekuitas meningkat sebesar Rp8.701 miliar, atau 11,2%, dari Rp77.424 miliar pada 31 Desember 2013 menjadi Rp86.125 miliar pada 31 Desember 2014. Peningkatan jumlah ekuitas terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah laba komprehensif tahun berjalan sebesar Rp21.470 miliar pada 31 Desember 2014, penjualan modal saham yang diperoleh kembali sebesar Rp1.969 miliar dan tambahan modal disetor sebesar Rp576 miliar. Peningkatan ini diimbangi dengan dividen tunai sebesar Rp9.943.6 miliar. Sebagai hasilnya, laba ditahan mengalami peningkatan sebesar Rp4.695 miliar, atau 8,0% dan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar Rp7.265 miliar, atau 12,0% dari Rp60.542 miliar pada tanggal 31 Desember 2013 menjadi Rp67.807 miliar pada tanggal 31 Desember 2014.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 1. Aset a. Aset Lancar Pada tanggal 31 Desember 2013 posisi aset lancar mencapai Rp33.075 miliar (US$2.718 juta) dibandingkan Rp27.973 miliar pada 31 Desember 2012. Peningkatan aset lancar kami terutama disebabkan oleh meningkatnya aset keuangan lancar lain sebesar Rp2.534 miliar, atau 58,4% kas dan setara kas sebesar Rp1.578 miliar, atau 12,0% serta piutang usaha pihak ke tiga kami sebesar Rp604 miliar, atau 13,3%. Peningkatan di atas sebagian dikompensasi oleh tagihan restitusi pajak sebesar Rp426 miliar, atau 97,7%. b. Aset Tidak Lancar Pada tanggal 31 Desember 2013 posisi aset tidak lancar mencapai Rp94.876 miliar (US$7.796 juta) dibandingkan Rp83.396 miliar pada 2012. Peningkatan
120
Laporan Tahunan 2014
aset tidak lancar terutama disebabkan peningkatan aset tetap sebesar Rp9.714 miliar, atau 12,6% serta uang muka dan aset tidak lancar lainnya sebesar Rp1.784 miliar, atau 50,8%. Peningkatan di atas sebagian dikompensasi oleh penurunan beban manfaat pensiun dibayar di muka sebesar Rp105 miliar, atau 10,2%. 2. Liabilitas dan Ekuitas a. Liabilitas Jangka Pendek Pada tanggal 31 Desember 2013 posisi liabilitas jangka pendek mencapai Rp28.437 miliar (US$2.337 juta) dibandingkan Rp24.107 miliar pada 31 Desember 2012. Peningkatan liabilitas jangka pendek kami terutama disebabkan oleh: - Peningkatan utang usaha pihak ketiga sebesar Rp3.926 miliar, atau 57,3% - Peningkatan pendapatan diterima di muka sebesar Rp761 miliar, atau 27,9%. Peningkatan di atas sebagian dikompensasi oleh penurunan beban yang masih harus dibayar sebesar Rp899 miliar, atau 14,6%. b. Liabilitas Jangka Panjang Pada 31 Desember 2013 posisi liabilitas jangka panjang mencapai Rp22.090 miliar (US$1.815 juta) dibandingkan Rp20.284 miliar pada 2012. Liabilitas jangka panjang kami mengalami peningkatan terutama disebabkan oleh peningkatan utang sewa pembiayaan sebesar Rp2.507 miliar, atau 138,2% Peningkatan tersebut dikompensasi dengan penurunan utang bank sebesar Rp1.148 miliar, atau 16,9%. c. Ekuitas Jumlah ekuitas meningkat sebesar Rp10.446 miliar, atau 15,6% dari Rp66.978 miliar pada 31 Desember 2012 menjadi Rp77.424 miliar pada 31 Desember 2013. Peningkatan jumlah ekuitas terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah laba komprehensif tahun berjalan sebesar Rp14.317 miliar pada 31 Desember 2013. Penjualan modal saham yang diperoleh kembali sebesar Rp2.262 miliar dan tambahan modal disetor sebesar Rp1.250 miliar. Peningkatan ini diimbangi dengan dividen tunai sebesar Rp7.068 miliar. Sebagai hasilnya, laba ditahan mengalami peningkatan sebesar Rp5.851 miliar, atau 15,6% dan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar Rp9.001 miliar, atau 17,5% dari Rp51.541 miliar pada tanggal 31 Desember 2012 menjadi Rp60.542 miliar pada tanggal 31 Desember 2013.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
TINJAUAN LABA RUGI Tabel berikut menunjukkan Laba Komprehensif Telkom selama tiga tahun dari tahun 2014 sampai dengan 2012, dengan setiap item dinyatakan dalam persentase dari total pendapatan atau beban: Tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 (Rp miliar)
2013
(US$ juta)
%
(Rp miliar)
2012 %
(Rp miliar)
%
Pendapatan Pendapatan Telepon Seluler Pendapatan pemakaian
32.972
2.662
36,8
30.722
37,0
29.477
38,2
Fitur
751
61
0,8
686
0,8
558
0,7
Pendapatan abonemen bulanan
567
46
0,6
730
0,9
696
0,9
34.290
2.769
38,2
32.138
38,7
30.731
39,8
Pendapatan pemakaian
5.347
432
6,0
6.453
7,8
7.323
9,5
Pendapatan abonemen bulanan
2.697
218
3,0
2.682
3,2
2.805
3,6
736
59
0,8
324
0,4
228
0,3
Jumlah pendapatan seluler Tidak Bergerak
Call center Pendapatan instalasi
31
2
0
12
0
112
0,1
70
6
0,1
230
0,3
194
0,3
8.881
717
9,9
9.701
11,7
10.662
13,8
43.171
3.486
48,1
41.839
50,4
41.393
53,6
Internet, komunikasi data dan jasa teknologi informatika
23.550
1.902
26,3
19.267
23,3
14.857
19,3
Short Messaging Service (“SMS”)
14.034
1.133
15,7
13.134
15,8
12.631
16,4
103
8
0,1
83
0,1
55
0,1
25
2
0
119
0,1
81
0,1
Jumlah pendapatan data, internet dan jasa teknologi informatika
37.712
3.045
42,1
32.603
39,3
27.624
35,9
Interkoneksi
4.708
380
5,3
4.843
5,9
4.273
5,5
Jaringan
1.280
103
1,4
1.253
1,5
1.208
1,6
Lain-lain Jumlah pendapatan tidak bergerak Jumlah pendapatan telepon Data, Internet dan Jasa Teknologi Informatika
e-Business VoIP
Jasa telekomunikasi lainnya
2.825
228
3,1
2.429
2,9
2.645
3,4
89.696
7.242
100
82.967
100
77.143
100
12.583
1.016
20,5
10.667
18,5
9.012
16,7
3.207
259
5,2
3.098
5,4
3.002
5,6
Beban hak penyelenggaraan dan Kewajiban Pelayanan Universal
1.818
147
3,0
1.595
2,8
1.452
2,7
Listrik, gas dan air
1.180
95
1,9
1.063
1,8
879
1,6
Beban pokok penjualan telepon, set top box, kartu SIM dan RUIM
1.031
83
1,7
752
1,3
687
1,3
Sewa sirkit dan CPE
758
61
1,2
440
0,8
407
0,8
Sewa kendaraan dan fasilitas pendukung
581
47
0,9
439
0,8
293
0,5
Beban pokok jasa teknologi infomatika
357
29
0,6
677
1,2
222
0,4
Jumlah Pendapatan
Beban Usaha Beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi Operasi dan pemeliharaan Beban pemakaian frekuensi radio
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
121
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
Tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 (Rp miliar)
Asuransi
335
27
Beban Manajemen Proyek
180
Lain-lain
258
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
2012 %
(Rp miliar)
%
0,6
671
1,2
15
0,3
138
0,2
102
0,2
21
0,4
89
0,2
76
0,1
22.288
1.800
36,2
19.332
33,6
16.803
31,1
17.131
1.383
27,9
15.780
27,3
14.456
26,8
Gaji dan tunjangan
3.759
303
6,1
3.553
6,2
3.257
6,0
Cuti, insentif dan tunjangan lainnya
3.182
257
5,2
3.252
5,6
3.400
6,3
PPh karyawan
1.317
106
2,1
1.160
2,0
1.022
1,9
Beban pensiun berkala bersih
645
52
1,1
873
1,5
789
1,4
Perumahan
224
18
0,4
220
0,4
200
0,4
Beban LSA
115
9
0,2
19
0
121
0,2
Jumlah beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi Beban penyusutan dan amortisasi Beban karyawan
Imbalan karyawan lainnya
108
9
0,2
71
0,1
38
0,1
Asuransi
98
8
0,2
92
0,2
83
0,2
Beban imbalan kesehatan pasca kerja berkala bersih
74
6
0,1
374
0,7
90
0,2
Beban imbalan pasca kerja lainnya
61
5
0,1
66
0,1
65
0,1
Program Pendi
0
0
0
0
0
699
1,3
33
3
0,1
53
0,1
22
0,1
Jumlah beban karyawan
9.616
776
15,8
9.733
16,9
9.786
18,2
Beban Interkoneksi
4.893
395
8,0
4.927
8,5
4.667
8,6
Beban Pemasaran
3.092
250
5,0
3.044
5,3
3.094
5,7
Beban Umum dan Administrasi
3.963
320
6,5
4.155
7,2
3.036
5,6
Rugi (laba) selisih kurs bersih Beban lain-lain
Penghasilan lain-lain TATA KELOLA PERUSAHAAN
(Rp miliar)
374
Jumlah Beban
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
%
0,5
Lain-lain
Laba Usaha Penghasilan pendanaan
14
1
0
249
0,4
189
0,3
396
32
0,6
480
0,8
1.973
3,7
61.393
4.957
100
57.700
100
54.004
100
1.074
87
2.579
2.559
29.377
2.372
27.846
25.698
1.238
100
836
596
(1.814)
(146)
(1.504)
(2.055)
(17)
(1)
(29)
(11)
Laba sebelum pajak penghasilan
28.784
2.324
27.149
24.228
Beban pajak penghasilan
(7.338)
(592)
(6.859)
(5.866)
Laba Tahun Berjalan
21.446
1.732
20.290
18.362
Biaya pendanaan Bagian rugi bersih perusahaan asosiasi
Jumlah Pendapatan Komprehensif Lain - Bersih
25
2
112
26
Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan
21.471
1.734
20.402
18.388
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
14.638
1.182
14.205
12.850
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali
6.808
550
6.085
5.512
Laba komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
14.663
1.184
14.317
12.876
6.808
550
6.085
5.512
147.42
133.84
Laba komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali LAMPIRAN
2013
(US$ juta)
Laba per saham dasar (dalam jumlah penuh)
122
Laporan Tahunan 2014
149.83
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 1. Pendapatan Jumlah pendapatan meningkat sebesar Rp6.729 miliar, atau 8,1%, dari Rp82.967 miliar pada 2013 menjadi Rp89.696 miliar pada 2014. Peningkatan pendapatan di tahun 2014 terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan data, internet dan jasa teknologi informatika, pendapatan seluler, serta pendapatan jasa telekomunikasi lainnya. a. Pendapatan Telepon Seluler Pendapatan telepon seluler meningkat sebesar Rp2.152 miliar, atau 6,7%, dari Rp32.138 miliar pada 2013 menjadi Rp34.290 miliar pada 2014. Pendapatan pemakaian meningkat sebesar Rp2.250 miliar, atau 7,3%, dari Rp30.722 miliar di tahun 2013 menjadi Rp32.972 miliar di tahun 2014 selain disebabkan karena peningkatan jumlah pelanggan, pascabayar maupun prabayar, sebesar 6,9%, dan didukung peningkatan pemakaian lokal dan SLJJ. Pendapatan fitur meningkat sebesar Rp65 miliar, atau 9,5% dari Rp686 miliar di tahun 2013 menjadi Rp751 miliar di tahun 2014 disebabkan meningkatnya penggunaan fitur seluler oleh pelanggan. Sedangkan pendapatan abonemen bulanan menurun sebesar Rp163 miliar, atau 22,3% dari Rp730 miliar di tahun 2013 menjadi Rp567 miliar di tahun 2014. Pendapatan seluler kami menyumbang 38,2% dari pendapatan konsolidasian pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014. b. Pendapatan Telepon Tidak Bergerak Pendapatan telepon tidak bergerak menurun sebesar Rp821 miliar, atau 8,5%, dari Rp9.701 miliar pada 2013 menjadi Rp8,881 miliar pada 2014. Penurunan pendapatan telepon tidak bergerak terjadi karena penurunan pendapatan telepon kabel dan telepon nirkabel tidak bergerak masing-masing sebesar 4,8% dan 42,1%, dan penurunan pendapatan pemakaian sebesar Rp1.106 miliar, atau 17,1% terjadi karena penurunan pemakaian lokal dan SLJJ.
c. Pendapatan Data, Internet dan Jasa Teknologi Informatika Pendapatan data, intenet dan jasa teknologi informasi kami menyumbang 42,0% dari pendapatan konsolidasian pada tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dibandingkan 39,3% pada 31 Desember2013. Pendapatan data, internet dan jasa teknologi informasi meningkat sebesar Rp5.109 miliar, atau 15,7%, dari Rp32.603 miliar pada 2013 menjadi Rp37.712 miliar pada 2014. Peningkatan pendapatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan internet, komunikasi data dan jasa teknologi informatika sebesar Rp4.283 miliar, atau 22,2%, yang dipicu oleh pertumbuhan pendapatan pemakaian data mobile broadband sebesar Rp3.817 miliar serta peningkatan jumlah pelanggan Flash sebesar 80,7% dari 17,3 juta pelanggan di tahun 2013 menjadi 31,2 juta pelanggan di tahun 2014. Pendapatan SMS meningkat sebesar Rp900 miliar atau 6,9% dari Rp13.134 miliar pada 2013 menjadi Rp14.034 miliar pada 2014. d. Pendapatan Interkoneksi Pendapatan interkoneksi terdiri dari pendapatan interkoneksi dari sambungan telepon tidak bergerak Telkom dan pendapatan interkoneksi dari jaringan seluler Telkomsel. Pendapatan interkoneksi termasuk sambungan langsung international incoming dari layanan SLI (TIC-007). Pendapatan interkoneksi menurun sebesar Rp135 miliar, atau 2,8% dari Rp4.843 miliar pada 2013 menjadi Rp4.708 miliar pada 2014 disebabkan oleh penurunan panggilan interkoneksi lokal pelanggan seluler kami dan panggilan jarak jauh dan internasional. e. Pendapatan Jaringan Pendapatan jaringan meningkat sebesar Rp27 miliar, atau 2,2%, dari Rp1.253 miliar di 2013 menjadi Rp1.280 miliar pada 2014 terutama disebabkan oleh peningkatan pada pendapatan sewa transponder satelit sebesar Rp278 miliar, atau 71,0%, dari Rp392 miliar di tahun 2013 menjadi Rp670 miliar di tahun 2014 sebagai dampak peningkatan sewa transporder yang meningkat sebesar 18,4% dari 3.007 juta Mhz ditahun 2013 menjadi 3.560 juta MHz ditahun 2014.
Penurunan tersebut juga dikompensasi dengan meningkatnya pendapatan call center sebesar Rp412 miliar, atau 127,2%.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
123
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
2. Beban Jumlah beban meningkat sebesar Rp3.693 miliar, atau 6,4% dari Rp57.700 miliar pada 2013 menjadi Rp61.393 miliar pada 2014. Adapun tinjauan atas beban yang terjadi dapat kami jelaskan lebih lanjut sebagai berikut: a. Beban Operasi, Pemeliharaan dan Jasa Telekomunikasi Beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi meningkat sebesar Rp2.956 miliar, atau 15,3%, dari Rp19.332 miliar pada 2013 menjadi Rp22.288 miliar pada 2014. Peningkatan beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi lainnya juga disebabkan oleh hal-hal berikut: - Beban operasi dan pemeliharaan meningkat sebesar Rp1.916 miliar, atau 18%, disebabkan oleh meningkatnya beban yang terkait dengan pemeliharaan jaringan guna meningkatkan kinerja bisnis seluler kami; - Peningkatan beban sewa sirkit dan CPE sebesar Rp318 miliar, atau 72,3% yang digunakan untuk operasional dan pemeliharaan sirkit langganan sebagai dampak dari peningkatan proyek dari pelanggan korporasi kami; - Beban pokok penjualan telepon, set top box, kartu SIM dan RUIM meningkat sebesar Rp279 miliar, atau 37,1%, dari Rp752 miliar di tahun 2013 menjadi Rp1.031 miliar di tahun 2014. Peningkatan ini disebabkan karena peningkatan penjualan terminal/handset dan penjualan modem.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
Pendapatan Jasa Telekomunikasi Lainnya Pada 2014, pendapatan Telkom dari jasa telekomunikasi lainnya meningkat sebesar Rp396 miliar, atau 16,3%, dari Rp2.429 miliar pada 2013 menjadi Rp2.825 miliar pada 2014. Peningkatan pendapatan ini terutama berasal dari kenaikan pendapatan Customer Premise Equipment (CPE) dan terminal sebesar Rp730 miliar, atau 240,9% dari Rp303 miliar di tahun 2013 menjadi Rp1033 miliar di tahun 2014. Dikompensasi dengan penurunan pendapatan kompensasi pelayanan universal sebesar Rp327 miliar, atau 64,4% dari Rp508 miliar di tahun 2013 menjadi Rp181 miliar di tahun 2014.
g. Pendapatan Lain Pendapatan lain menurun sebesar Rp1.505 miliar dari Rp2.579 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp1.074 miliar pada tahun 2014 disebabkan adanya penjualan 80% kepemilikan kami pada PT Indonusa di tahun 2013.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
f.
124
Laporan Tahunan 2014
Peningkatan di atas dikompensasi dengan penurunan beban pokok jasa teknologi informatika yang sebesar Rp320 miliar, atau 47,3%, dari Rp677 miliar di tahun 2013 menjadi Rp357 miliar di tahun 2014. yang merupakan efisiensi atas penggunaan perangkat sistem yang telah terintegrasi. b. Beban Penyusutan dan Amortisasi Beban penyusutan dan amortisasi meningkat sebesar Rp1.351 miliar, atau 8,6%, dari Rp15.780 miliar pada 2013 menjadi Rp17.131 miliar pada 2014 terutama disebabkan peningkatan kualitas dan kuantitas peralatan dan jaringan sebagai upaya kami untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, terutama bisnis seluler. Peningkatan beban penyusutan ini juga disebabkan oleh penurunan nilai aset tetap dipercepat karena perubahan strategi atas bisnis telepon nirkabel tidak bergerak kami. c. Beban Karyawan Beban karyawan menurun sebesar Rp117 miliar, atau 1,2%, dari Rp9.733 miliar pada 2013 menjadi Rp9.616 miliar pada 2014. Penurunan tersebut berasal dari beban imbalan kesehatan pasca kerja bersih sebesar Rp300 miliar, atau 80,2%, serta penurunan beban pensiun berkala bersih sebesar Rp228 miliar, atau 26,1%, sesuai dengan perhitungan aktuarial. Penurunan tersebut juga diimbangi dengan peningkatan beban gaji dan tunjangan sebesar Rp206 miliar, atau 5.8% disebabkan penambahan jumlah karyawan sebesar 1,37% dari tahun 2013 yang berjumlah 25.011 orang menjadi 25.284 orang pada tahun 2014. Hal ini juga berakibat pada peningkatan beban PPh Karyawan sebesar Rp157 miliar, atau 13.5% dari Rp1.160 miliar di tahun 2013 menjadi Rp1.317 miliar ditahun 2014. d. Beban Interkoneksi Beban interkoneksi menurun sebesar Rp34 miliar, atau 0,7%, dari Rp4.927 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp4.893 miliar pada tahun 2014, disebabkan oleh menurunnya beban interkoneksi domestik dan akses sebesar Rp81 miliar, atau 2,2%. e. Beban Pemasaran Beban pemasaran meningkat sebesar Rp48 miliar, atau 1,6%, dari Rp3.044 miliar pada 2013 menjadi Rp3.092 miliar pada tahun 2014, terutama disebabkan oleh peningkat beban customer education sebesar Rp80 miliar, atau 15,1% dari tahun 2013 yang digunakan untuk proses edukasi pelanggan terhadap layanan
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
f.
broadband kami. Peningkatan ini dikompensasi penurunan beban iklan dan promosi sebesar Rp18 miliar, atau 0,7% yang disebabkan oleh pemilihan media yang lebih selektif serta peningkatan sinergi group dalam pemasaran produk.
5. Beban Pajak Penghasilan Beban pajak penghasilan meningkat sebesar Rp479 miliar, atau 7,0%, dari Rp6.859 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp7.338 miliar pada tahun 2014, mengikuti peningkatan laba sebelum pajak.
Beban Umum dan Administrasi Beban umum dan administrasi menurun sebesar Rp192 miliar, atau 4,6%, dari Rp4.155 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp3.963 miliar pada tahun 2014, sebagian disebabkan oleh penurunan provisi penurunan nilai piutang sebesar Rp805 miliar, atau 50,7%. Penurunan ini diimbangi dengan meningkatnya beban umum sebesar Rp292 miliar, atau 43,3%, serta beban pelatihan, pendidikan dan rekrutmen sebesar Rp116 miliar, atau 28,2%.
6. Pendapatan Komprehensif Lain Pendapatan komprehesif lain turun sebesar Rp87 miliar, atau 77,7%, dari Rp112 miliar pada 2013 menjadi Rp25 miliar pada tahun 2014 disebabkan karena penurunan selisih kurs penjabaran laporan keuangan sebesar Rp96 miliar, atau 80%.
g. Laba (rugi) selisih kurs - bersih Rugi selisih kurs bersih menurun sebesar Rp235 miliar, dari sebesar Rp249 miliar pada tahun 2013 menjadi sebesar Rp14 miliar pada tahun 2014. h. Beban Lain-lain Beban lain-lain menurun sebesar Rp84 miliar dari Rp480 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp396 miliar pada tahun 2014. 3. Laba Operasi dan Marjin Laba Operasi Sebagai hasil dari hal-hal yang dijelaskan di atas, laba usaha meningkat sebesar Rp1.531 miliar, atau 5,5%, dari Rp27.846 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp29.377 miliar pada tahun 2014. Marjin laba menurun dari 33,6% pada tahun 2013 menjadi 32,8% pada tahun 2014. 4. Laba Sebelum Pajak dan Marjin Laba Sebelum Pajak Sebagai hasil dari hal-hal yang dijelaskan sebelumnya, laba sebelum pajak meningkat sebesar Rp1.634 miliar, atau 6,0%, dari Rp27.149 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp28.784 miliar pada tahun 2014. Marjin laba sebelum pajak menurun dari 32,7% pada tahun 2013 menjadi 32,1% pada tahun 2014.
7. Laba Tahun Berjalan yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar Rp433 miliar, atau 3,0%, dari Rp14.205 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp14.638 miliar pada tahun 2014. 8. Laba Tahun Berjalan yang dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Non Pengendali Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali meningkat sebesar Rp723 miliar, atau 11,9%, dari Rp6.085 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp6.808 miliar pada tahun 2014. 9. Laba Komprehensif Tahun Berjalan Laba komprehensif tahun berjalan meningkat sebesar Rp1.069 miliar, atau 5,2%, dari Rp20.402 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp21.471 miliar pada tahun 2014. 10. Laba Bersih per Saham Laba bersih per saham meningkat sebesar Rp2,4 atau 1,6%, dari Rp147,42 di tahun 2013 menjadi Rp149,83 di tahun 2014.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
125
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 1. Pendapatan Jumlah pendapatan meningkat sebesar Rp5.824 miliar, atau 7,5% dari Rp77.143 miliar pada 2012 menjadi Rp82.967 miliar pada 2013. Peningkatan pendapatan di tahun 2013 disebabkan oleh peningkatan di seluruh sub pendapatan kecuali telepon tidak bergerak. Peningkatan terutama disumbangkan oleh pendapatan telepon seluler serta pendapatan data. internet dan jasa teknologi informatika. a. Pendapatan Telepon Seluler Pendapatan telepon seluler meningkat sebesar Rp1.407 miliar, atau 4,6%. dari Rp30.731 miliar pada 2012 menjadi Rp32.138 miliar pada 2013 disebabkan oleh peningkatan di semua sub pendapatan. Hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah pelanggan seluler kami sebesar 5,1%. Pendapatan pemakaian meningkat sebesar Rp1.245 miliar, atau 4,2% dari Rp29.477 miliar di tahun 2012 menjadi Rp30.731 miliar di tahun 2013 selain disebabkan karena peningkatan jumlah pelanggan baik pasca bayar maupun pra bayar, juga karena tumbuhnya pemakaian SLJJ. Pendapatan fitur meningkat sebesar Rp128 miliar, atau 22,9% dari Rp558 miliar di tahun 2012 menjadi Rp686 miliar di tahun 2013. Sedangkan pendapatan abonemen bulanan meningkat sebesar Rp34 miliar, atau 4,9% dari Rp696 miliar di tahun 2012 menjadi Rp730 miliar di tahun 2013 terutama disebabkan oleh peningkatan pelanggan pasca bayar kami sebesar 15,8%. Pendapatan seluler kami menyumbang 38,7% dari pendapatan konsolidasian pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 dibandingkan dengan 39,8% pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012. b. Pendapatan Sambungan Telepon Tidak Bergerak Pendapatan sambungan telepon tidak bergerak menurun sebesar Rp961 miliar, atau 9,0% dari Rp10.662 miliar pada 2012 menjadi Rp9.701 miliar pada 2013. Penurunan pendapatan sambungan telepon tidak bergerak terjadi karena penurunan pendapatan pemakaian sebesar Rp870 miliar, atau 11,9% dan penurunan pendapatan abonemen bulanan sebesar Rp123 miliar, atau 4,4% disebabkan karena penurunan
126
Laporan Tahunan 2014
pemakaian lokal dan SLJJ karena beralihnya pengguna ke layanan telepon seluler. c. Pendapatan Data, Internet dan Jasa Teknologi Informatika Pendapatan data, intenet dan jasa teknologi informasi kami menyumbang 38,2% dari pendapatan konsolidasian pada tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dibandingkan 35,9% pada 31 Desember 2012. Pendapatan data, internet dan jasa teknologi informasi meningkat sebesar Rp4.085 miliar, atau 14,8% dari Rp27.624 miliar pada 2012 menjadi Rp31.709 miliar pada 2013. Peningkatan pendapatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan internet. komunikasi data dan jasa teknologi informatika sebesar Rp3.516 miliar atau 23,7% yang dipicu oleh pertumbuhan pendapatan: -
-
-
-
pemakaian data oleh pelanggan mobile broadband salah satunya karena peningkatan jumlah pelanggan Flash sebesar 56,5% dari 11,0 juta pelanggan di tahun 2012 menjadi 17,3 juta pelanggan di tahun 2013. pendapatan abonemen Speedy disebabkan karena peningkatan pelanggan Speedy sebesar 28,7% dari 2,3 juta pelanggan di tahun 2012 menjadi 3 juta pelanggan di tahun 2013. pendapatan komunikasi data Ethernet yang disebabkan peningkatan volume data yang melalui metro ethernet sebesar 39,4% dari 240.315 Mbps di 2012 menjadi 334.935 Mbps di 2013 serta pendapatan komunikasi data VPN yang disebabkan peningkatan volume data yang melalui jaringan VPN sebesar 14,1% dari 40.750 Mbps di 2012 menjadi 46.505 Mbps di 2013.
Pendapatan SMS meningkat sebesar Rp503 miliar, atau 4,0% dari Rp12.631 miliar pada 2012 menjadi Rp13.134 miliar pada 2013 didukung oleh peningkatan volume SMS sebesar 25,2% dari 118,1 miliar SMS menjadi 147,9 miliar SMS di tahun 2013. Efektif pada 1 Juni 2012 sejalan dengan rezim interkoneksi berbasis biaya untuk panggilan voice pemerintah menerapkan interkoneksi berbasis biaya untuk SMS. Secara historis Telkomsel memiliki jumlah SMS masuk yang lebih besar dari pada jumlah SMS keluar, karena itu penerapan interkoneksi berbasis biaya untuk SMS memberi keuntungan bagi pendapatan SMS Telkomsel.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
d. Pendapatan Interkoneksi Pendapatan interkoneksi terdiri dari pendapatan interkoneksi dari sambungan telepon tidak bergerak Telkom dan pendapatan interkoneksi dari jaringan seluler Telkomsel. Pendapatan interkoneksi termasuk sambungan langsung internasional incoming dari layanan SLI (TIC-007). Pendapatan interkoneksi meningkat sebesar Rp570 miliar, atau 13,3% dari Rp4.273 miliar pada 2012 menjadi Rp4.843 miliar pada 2013. Peningkatan pendapatan interkoneksi disebabkan oleh peningkatan pendapatan interkoneksi domestik dan transit sebesar Rp353 miliar, atau 13,5% yang terutama disebabkan peningkatan interkoneksi seluler sebesar Rp335 miliar atau 14,5% dan pendapatan interkoneksi internasional meningkat sebesar Rp218 miliar, atau 13,2% yang disebabkan adanya promo tarif panggilan internasional ke semua negara tujuan dan meningkatnya jumlah panggilan masuk ke pelanggan seluler. e. Pendapatan Jaringan Pendapatan jaringan meningkat sebesar Rp45 miliar, atau 3,7% dari Rp1.208 miliar di 2012 menjadi Rp1.253 miliar pada 2013 terutama disebabkan oleh peningkatan pada pendapatan sewa sirkit sebesar Rp37 miliar, atau 4,5% dari Rp824 miliar di tahun 2012 menjadi Rp861 miliar di tahun 2013 sebagai hasil peningkatan jumlah pelanggan kami sebesar 27.078, atau 7,0%. f.
Pendapatan Jasa Telekomunikasi Lainnya Pada tahun 2013. pendapatan Telkom dari jasa telekomunikasi lainnya meningkat sebesar Rp678 miliar, atau 25,6% dari Rp2.645 miliar pada 2012 menjadi Rp3.323 miliar pada 2013. Peningkatan pendapatan ini terutama berasal dari peningkatan pendapatan sewa sebesar Rp260 miliar atau 64,8% peningkatan pendapatan dari kompensasi KPU yang disebabkan oleh peningkatan proyek KPU untuk membangun layanan pusat internet di berbagai ibu kota provinsi di tahun 2013 serta peningkatan pendapatan Customer Premise Equipment ("CPE") dan terminal sebesar Rp151 miliar, atau 14,4%. Di sisi lain terdapat penurunan di pendapatan TV berbayar sebesar Rp131 miliar atau 32,3% disebabkan oleh aksi korporasi penjualan TelkomVision salah satu unit usaha kami dalam TV berbayar.
g. Pendapatan Lain Pendapatan lain meningkat sebesar Rp20 miliar dari Rp2.559 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp2.579 miliar pada tahun 2013. 2. Beban Jumlah beban meningkat sebesar Rp3.695 miliar, atau 6,8% dari Rp54.005 miliar pada 2012 menjadi Rp57.700 miliar pada 2013. Peningkatan jumlah beban terutama disebabkan oleh meningkatnya beban operasi dan pemeliharaan, beban depresiasi dan amortisasi dan beban umum dan administrasi dengan penjelasan lebih lanjut sebagai berikut: a. Beban Operasi, Pemeliharaan dan Jasa Telekomunikasi Beban operasi pemeliharaan dan jasa telekomunikasi meningkat sebesar Rp2.529 miliar, atau 15,1% dari Rp16.803 miliar pada 2012 menjadi Rp19.332 miliar pada 2013.
-
-
-
Peningkatan beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi lainnya juga disebabkan oleh hal-hal berikut: Beban operasi dan pemeliharaan meningkat sebesar Rp1.655 miliar, atau 18,4% disebabkan oleh meningkatnya beban yang terkait dengan peningkatan kapasitas stasiun penerima dan transmisi serta layanan broadband Telkomsel. Beban pokok jasa teknologi informatika meningkat sebesar Rp455 miliar, atau 205% dari Rp222 miliar di tahun 2012 menjadi Rp677 miliar di tahun 2013. Peningkatan beban tersebut disebabkan karena peningkatan beban sistem integrasi. Beban pemakaian listrik, gas dan air meningkat sebesar Rp184 miliar, atau 20,9% dari Rp879 miliar di tahun 2012 menjadi Rp1.063 miliar di tahun 2013. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan beban listrik karena peningkatan jumlah BTS dan jaringan untuk layanan broadband Telkomsel serta peningkatan tarif listrik.
Peningkatan di atas diimbangi oleh hal-hal berikut penurunan beban asuransi sebesar Rp297 miliar atau 44,3% dari Rp671 miliar di tahun 2012 menjadi Rp374 miliar di tahun 2013 disebabkan oleh tidak adanya beban asuransi aset tetap bagi satelit Telkom-3.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
127
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
Beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi kami memberikan kontribusi sebesar 33,5% dari jumlah beban konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dibandingkan dengan 31,1% untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2012. b. Beban Penyusutan dan Amortisasi Beban penyusutan dan amortisasi meningkat sebesar Rp1.324 miliar, atau 9,2% dari Rp14.456 miliar pada 2012 menjadi Rp15.780 miliar pada 2013 terutama karena peningkatan beban depresiasi sebesar Rp1.476 miliar, atau 10,8% dari Rp13.635 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp15.109 miliar pada 2013. Peningkatan beban depresiasi ini terutama disebabkan oleh depresiasi instalasi dan peralatan transmisi sebesar Rp1.065 miliar, atau 14,0% dan peningkatan beban penurunan nilai sebesar Rp349 miliar, atau 141,3% dibandingkan pada tahun sebelumnya. c. Beban Karyawan Beban karyawan menurun sebesar Rp53 miliar, atau 0,5% dari Rp9.786 miliar pada 2012 menjadi Rp9.733 miliar pada 2013. Penurunan beban karyawan ini disebabkan oleh tidak dilaksanakannya program pensiun dini di tahun 2013 sehingga terjadi penurunan beban pensiun dini sebesar Rp699 miliar, atau 100,0%. Penurunan tersebut diimbangi dengan peningkatan beban gaji dan tunjangan sebesar Rp296 miliar, atau 9,1% dari Rp3.257 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp3.553 miliar di tahun 2013 dan peningkatan beban imbalan kesehatan pasca kerja bersih sebesar Rp284 miliar, atau 315,6%. d. Beban Interkoneksi Beban interkoneksi meningkat sebesar Rp260 miliar, atau 5,6% dari Rp4.667 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp4.927 miliar pada tahun 2013 terutama disebabkan oleh naiknya beban interkoneksi domestik dan transit sebesar Rp256 miliar, atau 7,4%. seiring dengan peningkatan pendapatan interkoneksi domestik dan transit sebesar 13,5%.
128
Laporan Tahunan 2014
e. Beban Pemasaran Beban pemasaran menurun sebesar Rp50 miliar, atau 1,6% dari Rp3.094 miliar pada 2012 menjadi Rp3.044 miliar pada 2013. terutama disebabkan oleh penurunan beban iklan dan promosi sebesar Rp93 miliar, atau 3,9% yang disebabkan oleh pemilihan media yang lebih selektif serta peningkatan sinergi group. f.
Beban Umum dan Administrasi Beban umum dan administrasi meningkat sebesar Rp1.119 miliar, atau 36,9% dari Rp3.036 miliar pada 2012 menjadi Rp4.155 miliar pada 2013 sebagian disebabkan oleh peningkatan beban provisi piutang sebesar Rp674 miliar, atau 73,7% dari Rp915 miliar di tahun 2012 menjadi Rp1.589 miliar di tahun 2013. Peningkatan ini terutama berasal dari penilaian individual dan kolektif tahun berjalan atas penurunan nilai piutang serta peningkatan beban pelatihan. pendidikan dan rekruitmen sebesar Rp153 miliar, atau 59,0% sedangkan beban umum juga meningkat sebesar Rp148 miliar, atau 28,1% di tahun 2013. Peningkatan di atas diimbangi sebagian dengan penurunan beban sumbangan sosial sebesar Rp44 miliar atau 34,4%.
g. (Laba) Rugi Selisih Kurs - Bersih Rugi selisih kurs bersih meningkat sebesar Rp60 miliar dari sebesar Rp189 miliar pada 2012 menjadi sebesar Rp249 miliar pada 2013. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh menguatnya nilai tukar US Dollar terhadap Rupiah sebesar 26,3%. h. Beban Lain-lain Beban lain-lain menurun sebesar Rp1.493 miliar dari Rp1.973 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp480 miliar pada tahun 2013. Penurunan ini terutama berkaitan dengan pengakuan kembali di tahun 2012 dari nilai tercatat Satelit Telkom-3 sebesar Rp1.606 miliar yang telah dibangun dan diluncurkan tetapi gagal mencapai orbitnya.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
3. Laba Operasi dan Marjin Laba Operasi Sebagai hasil dari hal-hal yang dijelaskan di atas. laba usaha meningkat sebesar Rp2.148 miliar, atau 8,4% dari Rp25.698 miliar pada 2012 menjadi Rp27.846 miliar pada 2013. Marjin laba meningkat dari 33,3% pada 2012 menjadi 33,6% pada 2013.
7. Laba Tahun Berjalan yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar Rp1.355 miliar, atau 10.5% dari Rp12.850 miliar pada 2012 menjadi Rp14.205 miliar pada 2013.
4. Laba Sebelum Pajak dan Marjin Laba Sebelum Pajak Sebagai hasil dari hal-hal yang dijelaskan sebelumnya. laba sebelum pajak meningkat sebesar Rp2.921 miliar, atau 12,1% dari Rp24.228 miliar pada 2012 menjadi Rp27.149 miliar pada 2013. Marjin laba sebelum pajak meningkat dari 31,4% pada 2012 menjadi 36,7% pada 2013.
8. Laba Tahun Berjalan yang dapat Diatribusikan kepada Kepentingan Non Pengendali Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali meningkat sebesar Rp573 miliar. atau 10,4% dari Rp5.512 miliar pada 2012 menjadi Rp6.085 miliar pada 2013.
5. Beban Pajak Penghasilan Beban pajak penghasilan menurun sebesar Rp993 miliar, atau 16,9% dari Rp5.866 miliar pada 2012 menjadi Rp6.859 miliar pada 2013, mengikuti peningkatan laba sebelum pajak. 6. Pendapatan Komprehensif Lain Pendapatan komprehesif lain meningkat sebesar Rp86 miliar atau 330,8% dari Rp26 miliar pada 2012 menjadi Rp112 miliar pada 2013 disebabkan karena peningkatan di selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan sebesar Rp89 miliar diimbangi dengan penurunan pada perubahan selisih bersih nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual sebesar Rp3 miliar.
9. Laba Komprehensif Tahun Berjalan Laba komprehesif tahun berjalan meningkat sebesar Rp2.014 miliar, atau 11% dari Rp18.388 miliar pada 2012 menjadi Rp20.402 miliar pada 2013. 10. Laba Bersih per Saham Laba bersih per saham meningkat sebesar Rp14 atau 10,4% dari Rp133,84 di tahun 2012 menjadi Rp147,42 di tahun 2013.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
129
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
TINJAUAN LAPORAN ARUS KAS Tabel berikut menyajikan informasi yang berhubungan dengan arus kas konsolidasi Perusahaan, seperti yang disajikan dalam (dan disiapkan dalam basis yang sama) pada Laporan Keuangan Konsolidasian. Tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
2014 (Rp miliar)
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
2012
(Rp miliar)
(Rp miliar)
Arus Kas Bersih: dari kegiatan operasi
37.736
3.047
36.574
27.941
untuk kegiatan investasi
(24.748)
(1.998)
(22.702)
(11.311)
untuk kegiatan pendanaan
(10.083)
(814)
(13.327)
(13.314)
2.905
235
545
3.316
Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas Dampak perubahan kurs terhadap kas dan setara kas Kas dan setara kas pada awal tahun
LAMPIRAN
(US$ juta)
2013
Saldo akhir anak perusahaan yang dijual Kas dan setara kas pada akhir tahun
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 1. Arus Kas dari Kegiatan Operasi Pada tahun 2014 arus kas bersih yang dihasilkan dari kegiatan operasi mencapai Rp37.736 miliar (US$3.047 juta), meningkat dibandingkan Rp36.574 miliar pada tahun 2013. Peningkatan arus kas kami terutama disebabkan oleh peningkatan penerimaan pendapatan dari pelanggan sebesar Rp7.549 miliar, atau 9,8%. Selain itu pendapatan bunga diterima juga meningkat sebesar Rp404 miliar, atau 48,6%. Peningkatan tersebut juga dikompensasikan dengan pembayaran kas untuk beban sebesar Rp5.707 miliar, atau 20,8% dan bertambahnya pembayaran pajak pertambahan nilai sebesar Rp493 miliar. 2. Arus Kas untuk Kegiatan Investasi Pada tahun 2014 arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi meningkat menjadi sebesar Rp24.748 miliar (US$1.998 juta) dibandingkan dengan Rp22.702 miliar pada tahun 2013. Peningkatan penggunaan kas tersebut terutama disebabkan oleh bertambahnya pembayaran kas untuk pembelian aset tetap sebesar Rp5.154 miliar, atau 26,2%, penempatan dana rekening penampungan sebesar Rp2.121 miliar serta penambahan penyertaan jangka panjang sebesar Rp1.467 miliar.
130
Laporan Tahunan 2014
71
6
1.039
168
14.696
1.187
13.118
9.634
-
-
(6)
-
17.672
1.428
14.696
13.118
Kegiatan investasi tersebut juga dikompensasi dengan peningkatan penarikan hasil dari deposito berjangka sebesar Rp8.466 miliar, atau 370,0%, menurunnya uang muka dan aset lancar lainnya sebesar Rp783 miliar, atau 99,0%, serta meningkatnya hasil dari penjualan aset tetap sebesar Rp35 miliar, atau 7,5%. 3. Arus Kas untuk Kegiatan Pendanaan Pada tahun 2014 arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan menurun menjadi sebesar Rp10.083 miliar (US$814 juta) dibandingkan dengan Rp13.327 miliar di tahun 2013. Penurunan tersebut disebabkan oleh meningkatnya pembayaran utang bank jangka pendek sebesar Rp1.840 miliar, atau 452,1%, serta meningkatnya pembayaran dividen kas kepada pemegang saham perusahaan dan pemegang saham non pengendali entitas masing-masing Rp1.589 miliar, atau 19,0% dan Rp795 miliar, atau 17,0%.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 1. Arus Kas dari Kegiatan Operasi Pada tahun 2013 arus kas bersih yang dihasilkan dari kegiatan operasi mencapai Rp36.574 miliar (US$3.005 juta), meningkat dibandingkan Rp27.941 miliar pada tahun 2012. Peningkatan arus kas kami terutama disebabkan oleh peningkatan penerimaan pendapatan
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
dari pelanggan sebesar Rp5.103 miliar, atau 7,1% serta dari operator lain sebesar Rp528 miliar, atau 13,2% yang disebabkan peningkatan pendapatan usaha kami. Hal ini juga disebabkan penurunan pembayaran kas untuk beban usaha kami sebesar Rp6.211 miliar, atau 18,5%. Peningkatan ini diimbangi dengan bertambahnya pengeluaran kan untuk pembayaran pajak penghasilan sebesar Rp1.809, atau 32,4%, serta disebabkan peningkatan pembayaran kepada karyawan sebesar Rp1.721 miliar atau 21,1%.
serta meningkatnya penerimaan divestasi dari entitas anak dan perusahaan asosiasi sebesar Rp926 miliar. 3. Arus Kas untuk Kegiatan Pendanaan Pada tahun 2013 arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan pendanaan meningkat menjadi sebesar Rp13.327 miliar (US$1.095 juta) pada tahun 2013 dibandingkan dengan Rp13.314 miliar di tahun 2012. Peningkatan sebesar Rp13 miliar, atau 0,1% tersebut terutama disebabkan oleh adanya peningkatan penerimaan dari penjualan saham yang dibeli kembali sebesar Rp2.368 miliar di tahun 2013 disertai dengan tidak adanya pengeluaran kas untuk pembayaran pembelian saham kembali sebesar Rp1.744 seperti pada tahun 2012. Hal ini diimbangi dengan meningkatnya pembayaran dividen kepada pemegang saham kami sebesar Rp1.227 miliar, atau 17,2% serta dividen kepada pemilik minoritas sebesar Rp1.083 miliar, atau 30,0% karena peningkatan laba usaha kami dan menurunnya penerimaan kas dari pinjaman Bank sebesar Rp1.271 miliar.
2. Arus Kas untuk Kegiatan Investasi Pada tahun 2013 arus kas bersih yang digunakan untuk kegiatan investasi meningkat menjadi sebesar Rp22.702 miliar (US$1.865juta) dibandingkan dengan Rp11.311 miliar pada tahun 2012. Peningkatan penggunaan kas tersebut terutama disebabkan oleh bertambahnya pembayaran kas untuk pembelian aset tetap sebesar Rp11.423 miliar diimbangi dengan menurunnya penempatan dana pada deposito berjangka sebesar Rp1.720 miliar, atau 42,9%
KEWAJIBAN DAN KOMITMEN A. Kewajiban Kontraktual Tabel berikut menyajikan informasi tentang kewajiban kontraktual pada tanggal 31 Desember 2014.
Jatuh Tempo Pembayaran Kewajiban Kontraktual
(1)(5)
Utang Jangka Panjang
Jumlah
Kurang dari 1 tahun (7)
1-3 tahun (7)
3-5 tahun (7)
Lebih dari 5 tahun (7)
(Rp miliar)
(Rp miliar)
(Rp miliar)
(Rp miliar)
(Rp miliar)
16.853
5.328
5.035
3.059
3.431
4.789
571
1.175
1.163
1.880
29.373
3.847
6.791
6.426
12.309
Bunga atas Utang Jangka Panjang dan Utang Sewa Pembiayaan(6)
6.097
1.718
2.323
1.337
719
Kewajiban Pengadaan yang Tidak Bersyarat(4)
16.195
16.195
0
0
0
Utang Sewa Pembiayaan(2) Utang Sewa Operasi(3)
Jumlah
73.307
(1) Lihat Catatan 18-21 pada Laporan Keuangan Konsolidasian; (2) Terkait dengan sewa pembiayaan untuk penyewaan ruang dimenara telekomunikasi (slot) dan lokasi menara, aset tetap PBH, peralatan, dan instalasi transmisi, peralatan pengolahan data, peralatan kantor, kendaraan, dan aset CPE; (3) Terkait dengan sewa jaringan, peralatan telekomunikasi serta tanah dan bangunan;
27.659
15.324
11.985
18.339
(4) Belanja modal yang disepakati di bawah pengaturan kontraktual; (5) Tidak termasuk komitmen kontraktual untuk suku bunga; (6) Lihat “Manajemen Risiko - Risiko-Risiko Terkait Dengan Bisnis Kami - Risiko-Risiko Keuangan - Risiko Suku Bunga”. (7) Kurang dari satu tahun = 2015, 1-3 tahun = 2016-2017, 3-5 tahun=2018-2019, lebih dari 5 tahun = 2020 dan selanjutnya.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
131
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Lihat Catatan 41 Laporan Keuangan Konsolidasian untuk detail lebih lanjut mengenai komitmen kontraktual. Sebagai tambahan atas kewajiban kontraktual di atas, pada tanggal 31 Desember 2014, Telkom memiliki kewajiban jangka panjang untuk pensiun, imbalan kesehatan pascakerja dan mengalokasikan sebesar Rp226 miliar untuk program tersebut. Lihat catatan 36 pada Laporan Keuangan Konsolidasian.
B. Kewajiban Pokok Terutang Saldo utang konsolidasian yang terdiri dari utang jangka pendek dan utang jangka panjang serta pinjaman lainnya pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012, tercantum pada tabel berikut: Tahun - tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 (Rp miliar) Rupiah Indonesia Dolar Amerika Serikat
(1)
(2)
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
Yen Jepang Jumlah
(US$ juta)
2013
2012
(Rp miliar)
(Rp miliar)
20.013
1.615
17.543
16.192
2.643
213
1.734
2.052
796
64
979
1.031
23.452
1.892
20.256
19.275
(1) Jumlah pada tanggal 31 Desember 2012, 2013 dan 2014, yang dikonversikan ke dalam Rupiah dengan kurs Rp9.645, Rp12.180 dan Rp12.390 = US$ 1, yaitu nilai jual Reuters untuk Dolar Amerika Serikat pada setiap tanggal tersebut. (2) Jumlah pada tanggal 31 Desember 2012, 2013 dan 2014, yang dikonversikan ke dalam Rupiah dengan kurs Rp111,8, Rp115,9 dan Rp103,6 = Yen 1, yaitu nilai tukar jual Reuters untuk Yen pada setiap tanggal tersebut.
Dari seluruh utang Telkom Group pada tanggal 31 Desember 2014, pembayaran dijadwalkan akan dilakukan pada tahun 2015, 2016-2017, 2018-2019 dan selanjutnya masing-masing sebesar Rp7.709 miliar, Rp6.210 miliar dan Rp4.222 miliar, dan Rp5.311 miliar Untuk informasi lebih lengkap mengenai utang, lihat Catatan 17-21 pada Laporan Keuangan Konsolidasian.
C. Kontrak Material Pada 2014 dan 2013, kami tidak mengajukan kontrak material baru atau mengubah kontrak material yang sudah ada, di luar kontrak yang sudah dimasukkan atau diubah dalam kegiatan usaha biasa.
LIKUIDITAS Sumber Likuiditas Sumber utama likuiditas perusahaan adalah kas yang diperoleh dari kegiatan operasional dan pinjaman jangka panjang melalui pasar modal serta pinjaman jangka panjang dan jangka pendek melalui fasilitas bank. Kami membagi sumber likuiditas kami menjadi likuiditas internal dan eksternal.
132
Laporan Tahunan 2014
A. Likuiditas Internal Dalam memenuhi kewajiban yang jatuh tempo kami terutama mengandalkan likuiditas internal kami. Pada tanggal 31 Desember 2014, kami memiliki kas dan setara kas sebesar Rp17.672 miliar yang meningkat sebesar Rp2.976 miliar dibanding tahun 2013 yang hanya mencatatkan Rp14.696 miliar. Hal ini juga didukung dengan peningkatan arus kas yang dihasilkan dari kegiatan operasi terutama penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp84.748 miliar. Kami mencatatkan pembayaran kembali bersih atas utang tahun berjalan untuk pinjaman sebesar Rp5.843 miliar di tahun 2012, Rp6.239 miliar di tahun 2013, dan Rp7.724 miliar di tahun 2014. Arus kas keluar pada tahun 2014 terutama digunakan untuk pembayaran pinjaman jangka pendek dan pinjaman lainnya sebesar Rp2.247 miliar dan pinjaman lainnya sebesar Rp4.538 miliar. Kami menjaga likuiditas internal kami dengan rasio lancar, yaitu perbandingan antara aset lancar dibandingkan liabilitas jangka pendek, tetap di atas 100%. Untuk tahun 2014 rasio lancar kami mencapai 106,2% dibanding tahun sebelumnya 116,3%.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
B. Likuiditas Eksternal Sumber likuiditas eksternal kami yang paling utama adalah utang bank jangka pendek dan jangka panjang, pinjaman penerusan, obligasi dan wesel bayar. Selama tahun 2014 likuiditas eksternal yang kami gunakan adalah utang bank sebesar Rp6.626 miliar dan pinjaman jangka pendek sebesar Rp3.580 miliar. C. Sumber Likuiditas yang belum digunakan Fasilitas kredit yang tersedia tetapi belum kami manfaatkan antara lain: - CIMB Niaga sebesar Rp820 miliar; - Bank BNI sebesar Rp234 miliar; - Bank BRI, sebesar Rp6 miliar; - Bank Danamon sebesar Rp20 miliar; - Bank Ekonomi Raharja sebesar Rp70 miliar dan - Sindikasi BNI, BRI dan Mandiri sebesar Rp103 juta;
-
Penurunan substansial aset keuangan lancar lainnya sebesar Rp4.075 miliar; Penurunan aset tersedia untuk dijual sebesar Rp48 miliar; Penurunan nilai persediaan, setelah dikurangi provisi persediaan usang, sebesar Rp35 miliar, dan Penurunan piutang lain-lain, setelah dikurangi provisi penurunan nilai piutang, sebesar Rp12 miliar;
Hal di atas diimbangi dengan: - Peningkatan utang bank jangka pendek sebesar Rp1.378 miliar; - Peningkatan pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun sebesar Rp806 miliar. - Peningkatan pendapatan diterima dimuka sebesar Rp473 miliar, dan - Peningkatan utang usaha kepada pihak ketiga sebesar Rp286 miliar;
MODAL KERJA BERSIH Modal kerja bersih, dihitung dari selisih antara aset lancar dan liabilitas jangka pendek, berjumlah sebesar Rp4.638 miliar pada 31 Desember 2013 dan Rp1.976 miliar (US$160 juta) pada 31 Desember 2014. Penurunan modal kerja bersih terutama disebabkan oleh:
Kami meyakini bahwa modal kerja kami memadai untuk memenuhi ketentuan yang ada saat ini. Telkom berharap modal kerja bersih dapat dipenuhi dari berbagai sumber pendanaan termasuk penerimaan kas dari kegiatan operasional dan pinjaman bank.
KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG Kemampuan Perusahaan membayar utangnya, baik jangka pendek ataupun jangka panjang, sangat dipengaruhi oleh sumber likuiditas Perusahaan. Lihat pembahasan pada bagian “Likuiditas”. A. Liabilitas Jangka Pendek Kemampuan Perusahaan untuk membayar liabilitas jangka pendeknya dapat dilihat melalui rasio-rasio pada tabel berikut: 2014
2013
2012
Rasio lancar (current ratio)
106,2%
116,3%
116,0%
Rasio cepat (quick ratio)
104,7%
114,5%
113,6%
Rasio kas (cash ratio)
64,4%
75,8%
72,4%
Rasio
B. Liabilitas Jangka Panjang Kemampuan Perusahaan untuk membayar utang jangka panjang dapat dilihat melalui rasio-rasio pada tabel di bawah ini: 2014
Rasio
2013
2012
Rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio)
34,6%
33,5%
37,4%
Rasio utang terhadap EBITDA (debt to EBITDA)
50,4%
46,4%
48,0%
25,6 kali
29,0 kali
19,5 kali
Rasio EBITDA terhadap beban bunga (times interest earned ratio)
Untuk pembahasan mengenai utang Perusahaan, lihat Catatan 17-21 pada Laporan Keuangan Konsolidasian.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
133
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
KOLEKTIBILITAS PIUTANG Tingkat kolektibilitas piutang Perusahaan dapat dilihat melalui rasio lama penagihan rata-rata (average collection period) yang menunjukkan waktu rata-rata yang dibutuhkan Perusahaan dalam menagih piutangnya dan rasio perputaran piutang (receivable turnover) yang menunjukkan berapa kali dana yang ditanam dalam piutang berputar dalam setahun. Rasio lama penagihan rata-rata adalah sebesar 25,4 hari di tahun 2014 dan 24,7 hari di tahun 2013, sedangkan rasio perputaran piutang untuk tahun 2014 dan 2013 adalah sebesar 14,4 dan 14,8. Perusahaan telah membentuk provisi atas penurunan nilai piutang berdasarkan pada nilai ketertagihan dari tingkat penurunan nilai historis dan nilai individual dari kualitas kredit dan historis kredit dari para pelanggan
sebesar Rp3.096 miliar di tahun 2014 dan Rp2.872 miliar di tahun 2013. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, nilai tercatat piutang usaha Perusahaan dan entitas anak yang dipertimbangkan telah jatuh tempo tetapi tidak diturunkan nilainya masing-masing sebesar Rp3.355 miliar dan Rp2.418 miliar. Manajemen menyimpukan bahwa piutang yang telah jatuh tempo tetapi tidak diturunkan nilainya, termasuk dengan piutang usaha yang tidak jatuh tempo dan juga tidak diturunkan nilainya, adalah terutang dari para pelanggan dengan historis piutang yang tertagih dengan baik dan diharapkan dapat terpulihkan. Untuk pembahasan mengenai piutang Perusahaan, lihat Catatan 6 pada Laporan Keuangan Konsolidasian.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
STRUKTUR MODAL Struktur modal Telkom per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Jumlah Porsi (%) (Rp miliar) Utang Jangka Pendek
1.810
1,99
Utang Jangka Panjang
21.642
23,76
Total Utang
23.452
25,7 5
Modal
67.807
74,25
Jumlah Modal Yang Investasikan
91.259
100
Kami melakukan pendekatan kualitatif untuk menentukan struktur permodalan dan tingkat utang. Berdasarkan perjanjian sindikasi pinjaman utang dengan BNI dan BRI per tanggal 16 Juni 2009, kami diminta untuk menjaga tingkat rasio utang terhadap modal tidak lebih dari 2,0 dan debt service coverage ratio diatas 1,25 kali. Pada tanggal 31 Desember 2014. Rasio utang terhadap modal (“DER”) Telkom adalah 34,6% dan debt service coverage ratio adalah 4,8 kali, mengindikasikan kemampuan perusahaan yang tinggi dalam melunasi utangnya. Tingkat utang ditentukan pada strategi usaha saat ini dan masa depan. Untuk mendapatkan tingkat utang yang optimal, kami juga mempertimbangkan tingkat rasio utang dengan membandingkan sesama industri telekomunikasi di kawasan regional. Lihat Catatan 45 pada Laporan Keuangan Konsolidasian untuk informasi kebijakan Manajemen atas manajemen modal.
134
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
BELANJA MODAL Pada tahun 2014, belanja modal Perusahaan sebesar Rp24.661 miliar (US$1.991 juta). Kami mengelompokkan kategori belanja modal berikut ini untuk keperluan perencanaan, yaitu: - Broadband services, terdiri dari akses broadband, IT, aplikasi dan konten, serta service node; - Network infrastructure, terdiri dari jaringan transmisi, metro ethernet and Regional Metro Junction (“RMJ”), dan IP backbone serta satelit; - Optimazing legacy, terdiri dari telepon nirkabel tidak bergerak dan telepon kabel tidak bergerak; dan - Belanja modal pendukung. Belanja modal Telkom Group pada tahun 2014, mencapai Rp24.661 miliar, dimana dari jumlah tersebut, Telkom sebagai entitas induk mengeluarkan belanja modal sebesar Rp8.099 miliar (US$654 juta), Telkomsel sebesar Rp13.002 miliar (US$1.050 juta) dan belanja modal entitas anak lainnya sebesar Rp3.560 miliar (US$287 juta) dengan rincian sebagai berikut: Tabel realisasi belanja modal Tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember
Telkom (entitas induk)
2014
2013
2012
(Rp miliar)
(Rp miliar)
(Rp miliar)
8.099
5.313
4.040
13.002
15.662
10.656
3.560
3.923
2.576
Entitas anak Telkomsel Lainnya Subtotal untuk entitas anak
16.562
19.585
13.232
Jumlah untuk Telkom Group
24.661
24.898
17.272
Jumlah aktual pengeluaran belanja modal dapat berbeda dari angka-angka yang dicantumkan di atas karena beberapa sebab, termasuk namun tidak terbatas pada, perekonomian Indonesia, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS, Euro ataupun mata uang asing lainnya yang relevan, ketersediaan pembiayaan dari pemasok atau fasilitas lain dengan persyaratan yang dapat kami terima, masalah teknis dan non-teknis dalam pengadaan serta instalasi peralatan, maupun kemungkinan kami memasuki bisnis-bisnis yang baru.
BATASAN MATERIALITAS
IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL
Batasan material pada Laporan Keuangan Konsolidasian kami mengacu pada Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-347/ BL/2012 tentang Penyajian Dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik tanggal 25 Juni 2012 dengan lampiran laporan nomor VIII.G.7: Penyajian Dan Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Atau Perusahaan Publik yaitu 5% dari jumlah seluruh aset untuk pos-pos aset, 5% dari jumlah seluruh liabilitas untuk pos-pos liabilitas, 5% dari jumlah seluruh ekuitas untuk pos-pos ekuitas, 10% dari pendapatan untuk pos-pos laba-rugi komprehensif, dan 10% dari laba dari operasi yang dilanjutkan sebelum pajak untuk pengaruh suatu peristiwa atau transaksi.
A. Tujuan dari Ikatan Di tahun 2014, kami memiliki ikatan material untuk belanja modal sebesar Rp16.195 miliar dengan beberapa kontraktor, terutama sehubungan dengan pengadaan dan instalasi peralatan sentral telepon, peralatan transmisi dan jaringan kabel. Hal ini diantaranya terkait dengan proyek modernisasi jaringan akses kabel tembaga melalui optimalisasi aset jaringan kabel tembaga dengan pola Trade In/Trade Off, proyek Sistem Komunikasi Kabel Laut (“SKKL”) LuwukTutuyan Cable System, proyek Outside Plant Fiber To The Home (OSP FTTH), proyek Sulawesi Maluku Papua Cable System, proyek ekspansi dan jasa Maintenance Support Metro Ethernet Platform ALU, proyek ekspansi DWDM Platform ALU, proyek WIFI CISCO, proyek
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
135
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
perangkat IP Radio untuk Backhaul Node-B, proyek SKKL Divisi Network of Broadband 2014, proyek Telkom-3 Subtitution (T3S) Satelite System. Entitas anak kami, Telkomsel, juga memiliki ikatan material untuk investasi barang modal, diantaranya terkait dengan proyek combined 2G and 3G CS Core Network Rollout, proyek jaringan 2G GSM BSS dan 3G UMTS Radio Access Network, proyek peralatan dan jasa terkait Next Generation Convergence (“NGC”) IP RAN Rollout and Technical Support, proyek peralatan dan jasa terkait NGC Core Transport Rollout and Technical Support, proyek Online Charging System (“OCS”) and Service Control Points (“SCP”) System Solution Development, proyek jasa technical support untuk OCS dan CSP, proyek Customer Relationship Management dan Contact Center Solutions, proyek CS Core System Rollout dan CS Core System Technical Support, proyek OSDSS Solution, proyek GGSN service complex rollout, proyek dukungan teknik untuk pengadaan Gateway GPRS Support Node Service Complex. Selain itu, PT Graha Sarana Duta (“TelkomProperty”), dan Telin masing-masing memiliki ikatan material pembangunan dan pekerjaan facade Unitized System gedung Telkom Landmark Tower, pembangunan gedung Infomedia, proyek Operational Supporting System, Base Sub Station, Value Added System, System Rollout, Radio Access Network dan Core System Rollout. Untuk informasi lebih lengkap mengenai ikatan material, lihat Catatan 41 pada Laporan Keuangan Konsolidasian. B. Sumber Dana Secara historis, kami memiliki tingkat leverage yang baik dan mampu membiayai belanja modal baik dari kas aktivitas operasional maupun dana eksternal yang masih dalam struktur capital yang optimal. Di tahun 2014, kami mengalokasikan belanja modal yang meningkat signifikan sesuai dengan rencana expansi bisnis perusahaan, dalam besaran rasio capex pada revenue pada kisaran 25%30%. Peningkatan anggaran belanja modal yang signifikan tersebut sebagian besar akan dialokasikan secara proporsional ke layanan broadband dan juga peningkatan ke entitas anak perusahaan. Sumber dana yang digunakan untuk memenuhi ikatan di atas diharapkan berasal dari sumber dana internal maupun eksternal Perusahaan. Lihat pembahasan pada bagian “Belanja Modal”.
136
Laporan Tahunan 2014
C. Mata Uang yang Menjadi Denominasi Pada tanggal 31 Desember 2014, rincian ikatan material untuk pembelian barang modal berdasarkan mata uang, adalah sebagai berikut:
Mata Uang
Jumlah dalam Mata Uang Asing (dalam jutaan)
Setara Rupiah
Rupiah Dolar AS
9.837 512
6.349
Euro
0,35
5
SGD
0,40
4 16.195
D. Langkah-Langkah untuk Melindungi Risiko dari Posisi Mata Uang Asing yang Terkait Perusahaan rentan terhadap risiko nilai tukar mata uang asing atas transaksi penjualan, pembelian dan pinjaman yang didenominasi dalam mata uang asing, terutama dalam Dolar AS dan Yen Jepang. Namun demikian, eksposur risiko nilai tukar mata uang asing Perusahaan tidak material. Manajemen mempunyai kebijakan tertulis untuk manajemen risiko valuta asing sebagian besar melalui penempatan deposito berjangka dan lindung nilai untuk mengantisipasi risiko fluktuasi valuta asing untuk jangka waktu 3 sampai dengan 12 bulan. Risiko nilai tukar mata uang asing terhadap liabilitas Perusahaan yang meningkat diharapkan dapat disalinghapus dengan deposito berjangka dan piutang dalam mata uang asing yang ditetapkan minimal 25% dari liabilitas jangka pendek terutang. Untuk pembahasan lebih detail mengenai ikatan material untuk investasi barang modal, dan resiko nilai tukar mata uang asing, lihat Catatan 41 dan 44 pada Laporan Keuangan Konsolidasian.
INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, AKUISISI DAN RESTRUKTURISASI HUTANG/MODAL Pada tahun 2014, Perseroaan melakukan beberapa kegiatan terkait investasi, divestasi, akuisi dan rekstrukturisasi hutang/modal. Adapun kegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
A. Investasi - Pada tanggal 29 Agustus 2014, Telkom Metra menandatangani perjanjian pemegang saham dengan Telstra Holding Singapore Pte. Ltd untuk mendirikan perusahaan patungan dengan nama PT Teltranet Aplikasi Solusi (“Teltranet”). Telkom Metra memperoleh kepemilikan 51% atau sebesar US$4,29 juta dari total US$8,43 juta modal saham ditempatkan, akan tetapi Telkom Metra tidak memiliki pengendalian dalam menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari Teltranet. Teltranet bergerak dalam bidang jasa dan sistem komunikasi.
-
B. Ekspansi - Pada tanggal 16 Januari 2014, Perseroaan mendirikan entitas anak dengan nama PT Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia (“Telkom Infra”) yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat No. AHU-03196.AH.01.01.2014 tanggal 23 Januari 2014 dengan kepemilikan 100%. Telkom Infra bergerak dalam bidang pembangunan, jasa dan perdagangan telekomunikasi. - Pada tanggal 27 Agustus 2014, berdasarkan akta notaris Zulkifli Harahap, S.H., No. 21 tanggal 27 Agustus 2014, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat No. AHU-22722. 40.10.2014 tanggal 1 September 2014, Telkom Property membentuk entitas anak bernama PT Nusantara Sukses Sarana (“NSS”) dengan kepemilikan 99,99%. NSS bergerak dalam bidang jasa pengelolaan gedung dan hotel serta jasa lainnya. - Pada tanggal 27 Agustus 2014, berdasarkan akta notaris Zulkifli Harahap, S.H., No. 22 tanggal 27 Agustus 2014, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat No. AHU-22723. 40.10.2014 tanggal 1 September 2014, Telkom Property membentuk entitas anak bernama PT Nusantara Sukses Realti (“NSR”) dengan kepemilikan 99,99%. NSR bergerak dalam bidang jasa dan perdagangan. - Pada tanggal 27 Agustus 2014, berdasarkan akta notaris Zulkifli Harahap, S.H.,No. 23 tanggal 27 Agustus 2014, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat No. AHU-22724. 40.10.2014 tanggal 1 September 2014, Telkom Property membentuk entitas anak bernama PT Nusantara Sukses Investasi (“NSI”) dengan kepemilikan 99,99%. NSI bergerak dalam bidang jasa dan perdagangan.
C. Divestasi Di tahun 2014 Perseroan tidak memiliki informasi transaksi divestasi.
Pada tanggal 11 September 2014, berdasarkan akta notaris Jimmy Tanal, S.H., M.H., No. 118 tanggal 11 September 2014, PINS membeli 25% saham beredar PT Tiphone Mobile Indonesia, Tbk (“Tiphone”) dengan harga perolehan sebesar Rp1.395 miliar. Tiphone berdiri pada 25 Juni 2008 dengan nama Tiphone Mobile Indonesia Tbk, dengan kegiatan utama menjalankan usaha-usaha di bidang perdagangan perangkat telekomunikasi berupa telepon seluler berikut suku cadang, aksesoris, pulsa serta jasa perbaikan dan penyediaan konten melalui anak perusahaan.
D. Akuisisi - Pada tanggal 25 September 2014, Telin melalui Telkom Australia melakukan akuisisi atas 75% saham Contact Centres Australia Pty.Ltd. (“CCA”) dengan harga perolehan sebesar AU$10.843.000 atau setara dengan Rp116 miliar. CCA adalah perusahaan swasta yang berbasis di Surry Hills, Sydney dan dirikan pada tahun 2002. Perusahaan ini memberikan solusi Business Process Outsourching (“BPO”), bergerak di bidang contact centre service for fundraising (not for profit organization) and commercial business, yang komprehensif dan terintegrasi dengan layanan lain untuk solusi end-to end yang lengkap. E. Restrukturisasi Hutang/Modal Di tahun 2014 Perseroan tidak memiliki informasi transaksi restrukturisasi hutang/modal.
INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN DAN ATAU TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI Di tahun 2014 Perseroan tidak memiliki informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan atau transaksi dengan pihak afiliasi.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
137
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN
konsolidasian, dan tidak berdampak pada laporan posisi keuangan dan kinerja Perusahaan.
Tidak terdapat informasi dan fakta material yang signifikan setelah tanggal laporan akuntan sampai dengan tanggal penerbitan Laporan Tahunan ini.
PSAK 4 (2013),“Laporan Keuangan Tersendiri”, yang diadopsi dari IAS 4. Perubahan standar akuntansi ini tidak akan berdampak pada laporan posisi keuangan dan kinerja Perusahaan.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
PSAK 15 (2013),“Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”, yang diadopsi dari IAS 28. Perubahan standar akuntansi ini tidak akan berdampak pada laporan posisi keuangan dan kinerja Perusahaan.
Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) di Indonesia dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) di Indonesia yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No.VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”, yang terlampir dalam surat KEP-347/BL/2012. Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan. Pada tanggal 1 Januari 2014, kami menerapkan PSAK baru dan revisi yang efektif pada tahun 2014. Perubahan kebijakan akuntansi grup telah diterapkan seperti yang disyaratkan dan sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi. Penerapan dari interpretasi baru berikut tidak mempunyai dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian: ISAK 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan” ISAK 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas” Beberapa standar akuntansi dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan ("DSAK") yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perseroan namun berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode pada tanggal atau setelah 1 Januari 2015. Berlaku efektif sejak awal atau setelah 1 Januari 2015 PSAK 1 (2013),“Penyajian Laporan Keuangan”, yang diadopsi dari International Accounting Standards (“IAS”) 1. Perubahan standar akuntansi ini hanya akan berdampak pada penyajian dan pengungkapan laporan keuangan
138
Laporan Tahunan 2014
PSAK 24 (2013),“Imbalan Kerja”, yang diadopsi dari IAS 19. Perubahan standar akuntansi ini akan berdampak pada laporan posisi keuangan dan kinerja Perusahaaan, untuk hal-hal perubahan pada: beban jasa lalu yang tidak dapat ditangguhkan dan diakui sepanjang periode vesting; laba rugi aktuaria yang harus diakui sekaligus; beban bunga dan proyeksi imbal hasil aset program digantikan dengan nilai beban bunga bersih yang dihitung menggunakan tingkat bunga diskonto terhadap kewajiban manfaat pasti bersih atau aset pada setiap awal periode pelaporan. PSAK 46 (2014),”Pajak Penghasilan”, yang diadopsi dari IAS 12. Perubahan standar akuntansi ini tidak akan berdampak pada laporan posisi keuangan dan kinerja Perusahaan. PSAK 48 (2014),”Penurunan Nilai Aset”, yang diadopsi IAS 36. Perubahan standar akuntansi ini tidak akan berdampak pada laporan posisi keuangan dan kinerja Perusahaan. PSAK 50 (2014),”Intrumen Keuangan: Penyajian”, yang diadopsi dari IAS 32. Perubahan standar akuntansi ini hanya akan berdampak pada penyajian laporan keuangan konsolidasian, dan tidak berdampak pada laporan posisi keuangan dan kinerja Perusahaan. PSAK 55 (2014),”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang diadopsi dari IAS 39. Perubahan standar akuntansi ini tidak akan berdampak pada laporan posisi keuangan dan kinerja Perusahaan. PSAK 60 (2014),”Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, yang diadopsi dari International Financial Reporting Standards (“IFRS”) 7. Perubahan standar akuntansi ini hanya akan berdampak pada penyajian laporan keuangan konsolidasian, dan tidak berdampak pada laporan posisi keuangan dan kinerja Perusahaan.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
PSAK 65,“Laporan Keuangan Konsolidasi”, yang diadopsi dari IFRS 10. Perubahan standar akuntansi ini tidak akan berdampak pada laporan posisi keuangan dan kinerja Perusahaan. PSAK 66,“Pengaturan Bersama”, yang diadopsi dari IFRS 11. Perubahan standar akuntansi ini tidak akan berdampak pada laporan posisi keuangan dan kinerja Perusahaan. PSAK 67,“Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”, yang diadopsi dari IFRS 12. Perubahan standar
akuntansi ini tidak akan berdampak pada laporan posisi keuangan dan kinerja Perusahaan. PSAK 68,“Pengukuran Nilai Wajar”, yang diadopsi dari IFRS 13. Perubahan standar akuntansi ini tidak akan berdampak pada laporan posisi keuangan dan kinerja Perusahaan. ISAK 26 (2014),”Penilaian Kembali Derivatif Melekat”, yang diadopsi dari IFRIC 9. Interpretasi standar akuntansi ini tidak akan berdampak pada laporan posisi keuangan dan kinerja Perusahaan.
RANGKUMAN PERBEDAAN SIGNIFIKAN ANTARA SAK INDONESIA DENGAN IFRS a. Imbalan karyawan Berdasarkan PSAK, keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti. Keuntungan atau kerugian ini diakui dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan sisa masa kerja rata-rata karyawan. Perubahan kewajiban imbalan pasti yang disebabkan perubahan program menyangkut manfaat yang telah menjadi hak (vested) diakui di laporan laba rugi sementara perubahan yang menyangkut manfaat yang belum menjadi hak (unvested) akan ditangguhkan selama periode sampai dengan manfaat menjadi vested. Pendapatan bunga atas aset program ditentukan menggunakan taksiran tingkat pengembalian jangka panjang aset program. PSAK tidak mengatur tentang bagian biaya administrasi yang termasuk dalam pengembalian aset program. Berdasarkan IFRS, pengukuran kembali yang terdiri dari keuntungan atau kerugian aktuaria, termasuk perbedaan antara pengembalian aktual aset program (bersih setelah pajak dan biaya administrasi) dengan pengembalian yang dihitung menggunakan tingkat diskonto, dan perubahan pada batasan atas aset, diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lainnya. Seluruh perubahan dalam kewajiban imbalan pasti yang disebabkan perubahan program diakui di laporan laba rugi. Bunga bersih dari liabilitas atau aset imbalan pasti terdiri dari beban bunga atas kewajiban imbalan pasti dan pendapatan bunga atas aset program yang diukur dengan menggunakan tingkat diskonto di awal periode. Hanya biaya administrasi yang terkait langsung dengan manajemen aset program
yang dimasukkan sebagai bagian dari pengembalian aset program. b. Hak atas tanah Berdasarkan PSAK, hak atas tanah dicatat sebagai bagian dari aset tetap dan tidak diamortisasi kecuali terdapat bukti yang mengindikasikan bahwa perpanjangan atau pembaruan hak atas tanah kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Berdasarkan IFRS, hak atas tanah dicatat sebagai sewa pembiayaan dan disajikan sebagai bagiandari aset tetap. Hak atas tanah diamortisasi selama masa sewa. c. Transaksi dengan pihak berelasi Berdasarkan Peraturan Bapepam-LK No VIII.G.7 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, entitas berelasi dengan pemerintah merupakan entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi oleh suatu pemerintahan. Pemerintah dalam hal ini adalah Menteri Keuangan atau Pemerintah Daerah yang merupakan pemegang saham dari entitas. Berdasarkan IFRS, entitas berelasi dengan pemerintah adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi oleh suatu pemerintahan. Pemerintah dalam hal ini mengacu pada pemerintah, instansi pemerintah dan lembaga sejenis baik lokal, nasional maupun internasional.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
139
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
d. Saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan Berdasarkan PSAK, aset keuangan dan liabilitas keuangandisalinghapuskan dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan. PSAK tidak mengatur keadaan-keadaan dimana hak saling hapus harus dapat dipaksakan secara hukum untuk memenuhi kriteria hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus. Berdasarkan IFRS, aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan ketika entitas saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berintensi untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan. Hak saling hapus tersebut harus dapat dipaksakan secara hukum dalam seluruh keadaan sebagai berikut: (a) situasi bisnis yang normal, (b) peristiwa kegagalan dan (c) peristiwa kepailitan atau kebangkrutan dari entitas dan seluruh pihak lawan.
bertempat tinggal di Indonesia dan tidak hadir secara fisik di Indonesia paling banyak 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, selama periode dimana individu bukan penduduk tersebut menerima penghasilan sehubungan kepemilikan atau pelepasan saham biasa atau ADS dan "badan non-penduduk" adalah perusahaan atau badan non-perusahaan yang didirikan, berdomisili atau yang didirikan berdasarkan hukum yurisdiksi selain Indonesia dan tidak memiliki tempat tetap bisnis atau menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia selama tahun pajak Indonesia, dimana entitas non-penduduk tersebut menerima penghasilan sehubungan dengan kepemilikan atau pelepasan saham biasa atau ADS. Dalam menentukan tempat tinggal perorangan atau badan, akan dipertimbangkan ketentuan perjanjian pajak berganda yang berlaku di Indonesia.
a. Perpajakan Indonesia
1. Dividen Dividen yang kami umumkan untuk dibagikanl dari laba ditahan, dan dibayarkan kepada Pemegang Saham Bukan WNI terkait saham biasa atau ADS dikenakan pajak penghasilan di Indonesia, yang pada tanggal diterbitkannya Laporan Tahunan ini tarifnya adalah 20% atas jumlah yang dibayarkan (dalam hal pembayaran dividen tunai) atau atas porsi kepemilikan pemegang saham dari nilai yang dibagikan. Tarif yang lebih rendah yang ditetapkan oleh Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (“P3B”) dapat diterapkan apabila penerima dividen memenuhi persyaratan sebagai berikut: (i) penerima dividen adalah pemilik yang mendapat manfaat dari dividen, (ii) penerima penghasilan harus dapat menyerahkan formulir Surat Keterangan Domisili (“SKD”) yang telah ditetapkan oleh Kantor Pajak Indonesia yang berisikan penghasilan yang diperoleh penerima dan disahkan oleh otoritas yang berwenang di negara dimana penerima berdomisili, (iii) penerima penghasilan tidak menyalahgunakan aset terkait perjanjian pajak sesuai ketentuan tentang pencegahan penyalahgunaan perjanjian pajak. Indonesia memiliki P3B dengan sejumlah negara, termasuk Australia, Belgia, Kanada, Perancis, Jerman, Jepang, Malaysia, Belanda, Singapura, Swedia, Swiss, Inggris dan AS. Di bawah P3B Indonesia-AS, tarif pajak penghasilan atas dividen umumnya, tanpa memperhitungkan hak suara yaitu sebesar 25%, dapat berkurang menjadi 15%.
Berikut ini adalah ikhtisar prinsip dasar perpajakan di Indonesia atas kepemilikan dan pelepasan saham biasa atau ADS kepada perorangan asing atau Perusahaan asing yang memiliki saham biasa atau ADS (“Pemegang Saham asing”) yang merupakan Wajib Pajak Luar Negeri (“WPLN”). Individu bukan penduduk adalah warga negara asing yang tidak bertempat tinggal atau berniat untuk
2. Capital Gains Penjualan atau pengalihan saham biasa melalui BEI dikenakan pajak penghasilan final dengan tarif 0,1% dari nilai transaksi. Pialang yang melakukan transaksi diwajibkan memotong pajak tersebut. Kepemilikan saham pendiri atau penjualan atau pengalihan saham pendiri melalui
Detail perbedaan signifikan antara SAK Indonesia dengan IFRS, lihat Catatan 48 Laporan Keuangan Konsolidasian.
PERPAJAKAN Berikut adalah ikhtisar konsekuensi pajak Indonesia dan Federal Amerika Serikat (”AS”) terkait dengan pembelian, kepemilikan dan penjualan ADS atau saham biasa. Ikhtisar ini tidak dimaksudkan untuk menjelaskan seluruh aspek perpajakan yang mungkin relevan terkait dengan keputusan pembelian, pemilikan atau penjualan ADS atau saham biasa. Investor diharapkan berkonsultasi dengan penasihat pajak mereka mengenai konsekuensi pajak Indonesia dan pajak AS atas transaksi pembelian, kepemilikan dan penjualan ADS atau saham biasa.
140
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
BEI, berdasarkan peraturan pajak Indonesia yang berlaku saat ini, akan dikenakan tambahan pajak penghasilan final dengan tarif 0,5%.
BEI dengan mengisi formulir SKD yang diisi oleh penerima penghasilan dan disahkan oleh pejabat yang berwenang dari negara di mana penerima.
Dengan diberlakukannya peraturan pelaksanaan, perkiraan laba bersih yang diterima atau masih akan diterima dari penjualan aset bergerak di Indonesia, yang dapat mencakup saham biasa yang tidak tercatat di BEI atau ADS, oleh Pemegang Saham bukan WNI (kecuali penjualan aset berdasarkan Pasal 4 ayat (2) Undang-undang Pajak Penghasilan Indonesia) dapat dikenakan pajak penghasilan di Indonesia dengan tarif 20%. Pada tahun 1999, Menteri Keuangan mengeluarkan keputusan yang menyatakan perkiraan laba bersih untuk penjualan saham yang diterima oleh wajib pajak bukan penduduk di Perusahaan non-publik sebesar 25% dari harga jual, yang menghasilkan tarif efektif pajak penghasilan sebesar 5% dari harga penjualan. Pajak ini merupakan pajak penghasilan final dan kewajiban membayar berada di pihak pembeli (apabila merupakan wajib pajak Indonesia) atau Perusahaan (apabila pembeli adalah wajib pajak bukan WNI). Pembebasan dari pemotongan pajak atas penghasilan dari penjualan saham di perusahaan nonpublik mungkin tersedia untuk penjual non-penduduk saham tergantung pada ketentuan perjanjian pajak berganda yang relevan. Dalam rangka memperoleh manfaat dari pembebasan atas perjanjian pajak berganda yang relevan, penjual bukan WNI harus menyerahkan formulir khusus yang ditetapkan oleh Kantor Pajak Indonesia yang berlaku sebagai SKD, yang diisi oleh penerima penghasilan dan disahkan oleh otoritas yang berwenang di negara di mana pembeli atau perusahaan adalah penduduk penerima dan kepada Kantor Pajak Indonesia yang memiliki yurisdiksi atas pembeli atau perusahaan (jika pembeli adalah wajib pajak bukan penduduk).
3. Bea Meterai Transaksi saham di Indonesia dikenakan bea meterai. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2000 tentang Perubahan Tarif Bea Materai dan Besarnya Batas Pengenaan Harga Nominal yang dikenakan Bea Materai, bea meterai sebesar Rp3.000 dikenakan untuk nilai transaksi sampai dengan Rp1.000.000 sedangkan bea meterai sebesar Rp6.000 dikenakan untuk nilai transaksi nilai lebih dari Rp1.000.000.
Dalam hal pembeli atau pialang Indonesia, berdasarkan undang-undang perpajakan Indonesia, diharuskan memotong pajak dari pembayaran atas pembelian saham biasa atau ADS, maka pembayaran tersebut dapat dibebaskan dari pemotongan pajak penghasilan Indonesia atau pajak Indonesia lainnya berdasarkan P3B. Namun, untuk penjualan atau pengalihan saham di perusahaan non-publik, peraturan perpajakan Indonesia saat ini tidak memberikan prosedur khusus untuk menghilangkan kewajiban pembeli atau pialang Indonesia untuk memotong pajak dari hasil penjualan tersebut. Untuk mendapat keuntungan dari keringanan perjanjian pajak berganda, Pemegang Saham bukan WNI mungkin harus mencari pengembalian dana dari Kantor Pajak Indonesia melalui
b. Pertimbangan Tertentu Mengenai Pajak Penghasilan Federal AS Berdasarkan persyaratan Internal Revenue Service (“IRS”) yang berlaku secara umum, informasi pajak dalam laporan ini (termasuk lampirannya) tidak dimaksudkan untuk digunakan dan tidak dapat digunakan, untuk tujuan (i) menghindari denda yang dikenakan berdasarkan US Internal Revenue Code, atau (ii) mempromosikan, memasarkan, atau merekomendasikan kepada orang lain segala hal yang berhubungan dengan pajak. Berikut ini adalah rangkuman beberapa konsekuensi pajak penghasilan AS yang berhubungan dengan akuisisi kepemilikan dan pengalihan ADS atau saham biasa oleh Pemegang Saham Warga Amerika yang memiliki ADS atau saham biasa mereka sebagai aset modal (umumnya, properti yang dimiliki sebagai investasi) di bawah seksi 1221 US Internal Revenue Code (“Tax Code”). Ringkasan ini berdasarkan hukum Federal AS tentang pajak penghasilan yang berlaku, yang dapat diartikan secara berbeda atau dapat berubah, kemungkinan dengan dampak retroaktif. Ringkasan ini tidak membahas seluruh aspek pajak penghasilan federal AS yang mungkin penting bagi investor tertentu sesuai dengan situasi investasi masingmasing, termasuk investor yang menjadi subyek pajak khusus (misalnya, lembaga keuangan, perusahaan asuransi, broker-dealer, kemitraan dan pasangan mereka, dan organisasi bebas pajak (termasuk yayasan swasta), pemegang saham yang Pemegang AS, investor yang akan memegang ADS atau saham biasa sebagai bagian dari straddle, lindung nilai, konversi, penjualan konstruktif, atau transaksi terpadu lain dengan pendapatan tujuan pajak federal AS, atau investor yang memiliki mata uang fungsional selain Dolar AS, yang semuanya dapat dikenakan
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
141
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
aturan pajak yang sangat berbeda dari yang dirangkum di bawah ini. Selain itu, ringkasan ini tidak membahas pertimbangan pajak harta milik dan hibah dari federal AS negara bagian, lokal, atau pertimbangan pajak nonAS. Setiap pemegang saham disarankan untuk berkonsultasi dengan konsultan pajaknya mengenai AS federal, negara bagian, lokal dan non-AS pendapatan, dan pertimbangan pajak lainnya dari investasi mereka di ADS atau saham biasa. Untuk tujuan ringkasan ini, "pemegang saham AS" adalah pemilik ADS atau saham biasa yang, untuk tujuan pajak penghasilan federal AS, (i) individu yang merupakan warga negara atau penduduk AS, (ii) sebuah perusahaan, atau entitas lain yang diperlakukan sebagai perusahaan untuk keperluan pajak penghasilan federal, dibuat dalam, yang didirikan berdasarkan hukum AS atau negara atau District of Columbia, (iii) setiap entitas dibuat atau disusun dalam atau di bawah hukum yurisdiksi lain jika diperlakukan sebagai perusahaan dalam negeri sesuai dengan undang-undang pajak, (iv) penghasilan harta milik yang tercakup dalam pendapatan kotor untuk keperluan pajak penghasilan federal yang terlepas dari sumbernya, atau (v) dana perwalian (A) yang pelaksanaannya merupakan subyek dari pengawasan utama pengadilan AS dan yang memiliki satu atau lebih orang Amerika yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua keputusan besar kepercayaan atau (B) yang sebaliknya dipilih untuk diperlakukan sebagai warga AS di bawah undang-undang pajak. Jika kemitraan (atau entitas lain yang diperlakukan sebagai entitas "pajak transparan" untuk tujuan pajak AS adalah pemilik ADS atau saham biasa, maka perlakuan pajak atas mitra dalam kemitraan (atau pemegang kepentingan dalam entitas "pajak transparan") umumnya tergantung pada status mitra (atau pemegang saham) dan kegiatan kemitraan (atau entitas "pajak transparan"). Untuk tujuan pajak penghasilan federal, Warga AS pemegang ADS akan diperlakukan sebagai pemilik yang menerima manfaat Saham Biasa diwakili oleh ADS. 1. Perihal Klasifikasi Ambang Perusahaan Investasi Asing Pasif (“PIAP”) Suatu perusahaan non AS seperti Telkom akan diperlakukan sebagai PIAP, untuk keperluan pajak penghasilan Federal AS, jika 75% atau lebih dari pendapatan kotornya terdiri dari penghasilan “pasif” tertentu atau 50% atau lebih asetnya adalah pasif. Berdasarkan pendapatan dan aset Perusahaan di tahun 2014, kami meyakini bahwa kami tidak diklasifikasikan sebagai PIAP. Oleh karena status
142
Laporan Tahunan 2014
PIAP ditentukan oleh fakta intensif yang dibuat secara tahunan, tidak ada jaminan bahwa Perusahaan tidak atau tidak akan diklasifikasikan sebagai PIAP. Diskusi di bawah ini tentang “Dividen” dan “Penjualan atau Pengalihan Lainnya atas ADS atau Saham Biasa” ditulis dengan dasar bahwa Perusahaan tidak akan diklasifikasikan sebagai PIAP untuk keperluan pajak penghasilan Federal AS. 2. Dividen Setiap pembagian tunai yang dibayar oleh Perusahaan dari keuntungan dan laba sebagaimana ditentukan oleh prinsip-prinsip pajak penghasilan Federal AS, akan dikenakan pajak sebagai penghasilan dividen dan akan dimasukkan dalam penghasilan kotor Pemegang Saham Warga Negara AS pada saat diterima. Penerima penghasilan dividen yang bukan Perusahaan pada umumnya akan dikenakan pajak penghasilan dividen dari suatu “Perusahaan asing yang memenuhi persyaratan” dengan tarif pajak Federal AS maksimum 15%, bukan tarif pajak marjinal yang berlaku pada penghasilan biasa, sepanjang telah memenuhi persyaratan periode kepemilikan tertentu. Perlu dicatat bahwa terhitung sejak tanggal 1 Januari 2011, dividen dari sebuah Perusahaan asing yang memenuhi syarat diperlakukan sebagai pendapatan biasa dengan tarif pajak maksimum sebesar 39,6% untuk penerima dividen non-perusahaan setelah akhir 2010. Sebuah perusahaan non-AS (selain PFIC) pada umumnya akan dianggap sebagai perusahaan asing yang memenuhi syarat (i) jika memenuhi syarat untuk mendapatkan manfaat dari perjanjian pajak AS secara keseluruhan dengan yang ditetapkan Menteri Keuangan AS memenuhi tujuan dari ketentuan ini dan termasuk program pertukaran informasi atau (ii) sehubungan dengan dividen yang di bayar dalam bentuk saham (atau ADS yang didukung oleh saham tersebut) yang siap untuk diperdagangkan pada bursa saham yang didirikan di Amerika Serikat. Saat perjanjian pajak yang berlaku antara AS dan Indonesia yang telah ditetapkan Menteri Keuangan telah memenuhi tujuan ini dan kami percaya bahwa kami memenuhi syarat untuk manfaat dari perjanjian. Selain itu, karena ADS tercatat di NYSE, pasar sekuritas mapan di AS, maka dianggap mudah diperdagangkan di bursa itu. Jumlah tunai yang dibagikan dalam Rupiah harus sama dengan nilai Dolar AS dalam Rupiah tersebut pada tanggal tanda terima pembagian, terlepas dari apakah Rupiah sebenarnya dikonversi menjadi Dolar AS pada waktu itu. Keuntungan atau kerugian, jika ada, diakui pada penjualan berikutnya, konversi, atau pelepasan
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
lainnya dalam Rupiah pada umumnya akan menjadi sumber pendapatan atau kerugian biasa. Dividen yang diterima dari ADS atau saham biasa umumnya tidak memenuhi syarat untuk pemotongan dividen yang diterima perusahaan. Dividen umumnya akan dianggap sebagai penghasilan dari sumber-sumber asing untuk keperluan kredit pajak luar negeri AS. Pemegang saham AS mungkin memenuhi persyaratan, tunduk pada sejumlah keterbatasan yang kompleks, untuk mengklaim kredit pajak asing sehubungan dengan pemotongan pajak asing yang dikenakan atas dividen yang diterima karena ADS atau saham biasa. Pemegang saham AS yang tidak memilih untuk mengklaim kredit pajak asing untuk pajak asing yang dipotong, bukan dapat mengklaim pengurang, untuk tujuan pajak penghasilan federal, sehubungan pemotongan tersebut, tetapi hanya selama satu tahun di mana pemegang saham memilih untuk melakukannya untuk semua pajak penghasilan asing yang dikreditkan. 3. Penjualan atau Pengalihan Lainnya atas ADS atau Saham Biasa Pemegang Saham Warga Negara AS umumnya mengakui keuntungan atau kerugian modal dari penjualan atau pengalihan lainnya atas ADS atau saham biasa sebesar selisih antara jumlah yang terealisasi pada saat pengalihan terjadi dengan basis pajak yang telah disesuaikan bagi pemegang saham untuk ADS atau saham biasa tersebut. Suatu keuntungan ataupun kerugian modal bersifat jangka panjang apabila ADS atau saham biasa telah dimiliki selama lebih dari satu tahun dan umumnya akan menjadi sumber keuntungan atau kerugian AS untuk keperluan kredit pajak asing AS. 4. Konsekuensi PIAP Jika Perusahaan diklasifikasikan sebagai PIAP pada suatu tahun pajak, Pemegang Saham Warga Negara AS harus mematuhi aturan-aturan khusus yang umumnya dimaksudkan untuk mengurangi atau menghapuskan manfaat penangguhan pajak penghasilan Federal AS
yang dapat diperoleh Pemegang Saham Warga Negara AS dari investasinya di suatu Perusahaan non-AS yang tidak membagikan semua labanya pada basis saat ini. Dalam hal ini, Pemegang Saham Warga Negara AS mungkin dikenakan tarif pajak penghasilan biasa atas (i) keuntungan yang diakui pada penjualan ADS atau saham biasa dan (ii) kelebihan distribusi yang dibayarkan atas ADS atau saham biasa (umumnya merupakan pembagian yang melebihi 125% dari rata-rata pembagian tahunan yang kami bayarkan selama tiga tahun pajak sebelumnya). Di samping itu, Pemegang Saham Warga Negara AS akan dikenakan bunga atas keuntungan atau kelebihan distribusi tersebut. Selain itu, tarif maksimum 15% terhadap dividen Perusahaan tidak akan dikenakan jika Perusahaan dikategorikan sebagai PIAP. 5. Cadangan Pajak Penghasilan dan Persyaratan Pelaporan Informasi Cadangan pajak penghasilan dan persyaratan pelaporan informasi AS pada umumnya berlaku untuk beberapa pembayaran kepada pemegang saham non-korporasi tertentu. Suatu pihak pembayar pajak akan diwajibkan untuk menahan cadangan pajak penghasilan dari setiap pembayaran dividen, atau hasil dari penjualan atau pelunasan ADS atau saham biasa dalam teritori AS atau oleh pembayar AS atau perantara AS kepada pemegang saham, selain penerima yang dikecualikan, jika pemegang saham tersebut gagal untuk memberikan nomor pokok wajib pajak yang benar atau tidak dapat memenuhi pengecualian dari persyaratan cadangan pajak penghasilan. Besarnya tarif cadangan pajak penghasilan adalah 25% pada tahun-tahun sampai dengan 2014.
Cadangan pajak penghasilan bukanlah pajak tambahan dan dapat dikreditkan terhadap liabilitas pajak penghasilan Federal AS dari Pemegang Saham Warga Negara AS atau, apabila dalam hal melebihi liabilitasnya, maka akan dikembalikan oleh Kantor Pajak AS atau Internal Revenue Service (“IRS”) apabila klaim untuk pengembalian uang telah disampaikan kepada IRS.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
143
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
DAMPAK PERUBAHAN PERATURAN TERHADAP PERUSAHAAN Kerangka kerja untuk industri telekomunikasi terdiri dari Undang-undang tertentu, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri dan Keputusan Menteri yang dikeluarkan dan diberlakukan dari waktu ke waktu. Kebijakan telekomunikasi pertama kali diformulasikan dan diartikulasikan dalam “Cetak Biru Kebijakan Pemerintah Indonesia tentang Telekomunikasi” yang termaktub dalam Keputusan Menteri Perhubungan KM.72/1999 tanggal 17 September 1999.
-
Keputusan Menteri Perhubungan No.KM.4/2001 tanggal 16 Januari 2001 tentang Penetapan Rencana Dasar Teknis Nasional 2000 Pembangunan Telekomunikasi Nasional sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No.17/2014 tanggal 4 Juni 2014 tentang Perubahan Ketujuh atas Keputusan Menteri Perhubungan No.KM.4/2001 tentang Penetapan Rencana Dasar Teknis Nasional 2000 Pembangunan Telekomunikasi Nasional.
2. Regulator Telekomunikasi 1. Undang-undang Telekomunikasi Secara umum sektor telekomunikasi diatur melalui Undang-undang No.36/1999 (“Undang-undang Telekomunikasi”), yang berlaku sejak 8 September 2000. Undang-undang Telekomunikasi menetapkan panduan dalam reformasi industri, termasuk liberalisasi industri, memfasilitasi masuknya pemain baru dan meningkatkan transparansi dan kompetisi. Undang-undang Telekomunikasi menghapuskan konsep ”badan penyelenggara” sehingga mengakhiri tanggung jawab kami dan Indosat sebagai badan penyelenggara untuk melakukan koordinasi layanan telekomunikasi dalam negeri dan internasional. Dalam rangka meningkatkan persaingan, Undang-undang Telekomunikasi melarang praktik monopolistik dan persaingan tidak sehat antar sesama operator telekomunikasi. Undang-undang Telekomunikasi telah diimplementasikan melalui berbagai Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri dan Keputusan Menteri. Beberapa peraturan teknis yang fundamental diantaranya adalah: - Peraturan Pemerintah No.52/2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi. - Peraturan Menkominfo No.1/PER/M.KOMINFO/01/2010 tertanggal 25 Januari 2010 tentang Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi. - Keputusan Menteri Perhubungan No.KM.21/2001 tentang Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No.8 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas Keputusan Menteri Perhubungan No.KM.21/2001 tentang Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi. - Keputusan Menteri Perhubungan No.KM.33/ 2004 tentang Pengawasan Kompetisi yang Sehat dalam Penyelenggaraan Jaringan Tetap dan Penyelenggaraan Jasa Telepon Dasar.
144
Laporan Tahunan 2014
Pada bulan Februari 2005, kewenangan untuk mengatur industri telekomunikasi beralih dari Departemen Perhubungan ke kementerian yang baru terbentuk yaitu Kementerian Komunikasi dan Informatika (“Kemkominfo”). Berdasarkan kewenangan yang diamanatkan dalam Undang-undang Telekomunikasi. Menteri Komunikasi dan Informatika (“Menkominfo”) melaksanakan fungsi penetapan kebijakan, pengaturan, pengawasan dan pengendalian industri telekomunikasi di Indonesia. Pada 28 Oktober 2010, Menkominfo melakukan reformasi organisasi dan tata kerja termasuk mengalihkan kewenangan perizinan dan otoritas pengaturan kepada dua direktorat jenderal baru, yaitu Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika dan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, sesuai Peraturan Menkominfo No.17/PER/M. KOMINFO/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Komunikasi dan Informatika. Menyusul reformasi tersebut, dilakukan penyesuaian melalui Peraturan Menkominfo No.15/PER/M.KOMINFO/06/2011 tertanggal 20 Juni 2011 tentang Penyesuaian Kata Sebutan pada Sejumlah Keputusan dan/atau Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika yang Mengatur Materi Muatan Khusus di Bidang Pos dan Telekomunikasi serta Keputusan dan/atau Peraturan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi sehingga hal-hal yang terkait dengan materi muatan khusus bidang pos dan telekomunikasi beralih kepada Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informasi (“DJPPI”) antara lain perizinan, penomoran, interkoneksi, kewajiban pelayanan universal dan persaingan usaha. Adapun hal-hal terkait spektrum frekuensi radio dan standarisasi alat dan perangkat telekomunikasi beralih ke Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (“SDPPI”). Menyusul pemberlakuan Undang-undang Telekomunikasi, Kementerian Perhubungan membentuk badan regulasi sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Perhubungan No.KM.31 Tahun 2003 tertanggal 11 Juli
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
2003 tentang Penetapan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (”BRTI”), yang kemudian dicabut dengan Peraturan Menkominfo No.36/PER/M.KOMINFO/10/2008 tertanggal 31 Oktober 2008 tentang hal yang sama (kemudian diubah dengan Peraturan Menkominfo No.01/ PER/M.KOMINFO/02/2011 tertanggal 7 Februari 2011) (”Peraturan Menkominfo No.36/2008”). Sesuai Peraturan Menkominfo No.36/2008, BRTI mempunyai kewenangan mengatur industri telekomunikasi di Indonesia termasuk penyediaan jaringan dan jasa telekomunikasi. BRTI yang diketuai oleh Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informasi ini terdiri dari sembilan anggota, yaitu enam dari elemen masyarakat dan tiga dari lembaga pemerintah (Dirjen SDPPI dan Dirjen PPI serta wakil Pemerintah ketiga ditunjuk oleh Menkominfo).
3. Klasifikasi dan Perizinan Penyelenggaraan Telekomunikasi Undang-undang Telekomunikasi membagi penyelenggaraan telekomunikasi ke dalam tiga kategori, yaitu: (1) penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, (2) penyelenggaraan jasa telekomunikasi, dan (3) penyelenggaraan telekomunikasi khusus. Setiap penyelenggaraan telekomunikasi harus memiliki izin yang diterbitkan oleh Menkominfo. Peraturan Menkominfo No.1/2010 dan Keputusan Menteri Perhubungan No.KM21/2001 tertanggal 31 Mei 2001 tentang Penyelenggaraan Layanan Telekomunikasi seperti amandemen terbaru Peraturan Menkominfo No.8 Tahun 2015 tentang Amandemen keempat Peraturan Menkominfo No.21/20001 tentang Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi, adalah peraturan pelaksanaan dasar yang mengatur perizinan. Peraturan Menkominfo No.1/2010 membagi penyelenggaraan jaringan menjadi penyelenggaraan jaringan tetap dan bergerak. Keputusan Menteri Perhubungan No.KM.21/2001 membagi penyelenggaraan jasa menjadi penyelenggaraan jasa teleponi dasar, jasa nilai tambah teleponi dan penyelenggaraan jasa multimedia.
4. Munculnya Persaingan dalam Industri Telekomunikasi di Indonesia Tahun 1995, kami memperoleh hak monopoli untuk menyediakan layanan telekomunikasi lokal tidak bergerak yang berlaku hingga 31 Desember 2010, dan layanan SLJJ hingga 31 Desember 2005. Indosat dan Satelindo (yang kemudian melebur ke dalam Indosat) memperoleh hak duopoli untuk memberikan layanan telekomunikasi internasional dasar hingga tahun 2004.
Sebagai konsekuensi pemberlakuan Undang-undang Telekomunikasi, Pemerintah mengakhiri hak eksklusif kami untuk meneyediakan sambungan telepon kabel tidak bergerak dalam negeri dan sambungan langsung jarak jauh, dan hak duopoli Indosat dan Satelindo untuk menyediakan layanan sambungan teleponi dasar internasional. Pemerintah sebaliknya menerapkan kebijakan duopoli dengan menciptakan persaingan antara kami dan Indosat sebagai penyelenggara layanan dan jaringan yang lengkap.
5. Layanan SLJJ Dalam rangka liberalisasi layanan SLJJ, Pemerintah mengubah Rencana Teknis Telekomunikasi Nasional berdasarkan Keputusan Menkominfo No.6/P/M. KOMINFO/5/2005 tertanggal 17 Mei 2005 “Keputusan Menkominfo No.6/2005” yang memberikan kepada tiap penyelenggara layanan SLJJ suatu kode akses tiga digit yang memperbolehkan pelanggan memilih penyedia layanan SLJJ alternatif dengan cara memutar kode akses tiga digit tersebut. Keputusan Menkominfo No.6/2005 tidak mengharuskan adanya penerapan langsung kode akses tiga digit untuk panggilan SLJJ, namun sebagai penyedia layanan SLJJ pertama, kami harus secara bertahap membuka jaringan untuk kode akses tiga digit di seluruh wilayah berkode di Indonesia mulai 1 April 2010. Kami diberikan kode akses SLJJ 017 sedangkan Indosat diberikan kode akses 011. Menkominfo kemudian mengubah kembali Rencana Telekomunikasi Nasional berdasarkan Keputusan Menkominfo No.43/P/M. KOMINFO/12/2007 tertanggal 3 Desember 2007 “Keputusan Menkominfo No.43/2007” yang menunda penerapan akses tiga digit untuk panggilan SLJJ di seluruh wilayah berkode di Indonesia hingga tanggal 27 September 2011. Berdasarkan Keputusan Menkominfo No.43/2007, kami membuka jaringan bagi layanan akses tiga digit 01X di Balikpapan pada 3 April 2008. Sejak tanggal tersebut, para pelanggan kami dapat melakukan panggilan SLJJ dari Balikpapan dengan menggunakan kode Indosat “011” sebagai prefiks. Seperti disyaratkan dalam Keputusan Menkominfo 43/2007, kami juga membuka jaringan ke seluruh Indonesia untuk penerapan kode akses tiga digit untuk panggilan SLJJ tidak bergerak kabel dan tidak bergerak nirkabel 01X bagi Indosat dan operator berlisensi lainnya mulai tanggal 27 September 2011. Hingga saat ini tidak ada operator telekomunikasi lain telah mengirimkan permintaan kepada kami untuk menghubungkan jaringannya dan membuka akses SLJJ.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
145
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
6. Layanan SLI Kami memperoleh izin penyelenggaraan SLI pada Mei 2004 dan mulai menawarkan layanan SLI bagi pelanggan layanan telepon tidak bergerak dengan menggunakan kode akses “007” pada Juni 2004. Sedangkan kode akses untuk pengguna layanan SLI Indosat adalah “001”. Pada Desember 2005, perjanjian interkoneksi dengan Indosat membuat pelanggan Indosat dapat mengakses layanan SLI kami dengan memutar “007” dan pelanggan layanan kami dapat mengakses layanan SLI Indosat dengan memutar “001”.
7. Layanan Nirkabel Mobilitas Terbatas Keputusan Menteri Perhubungan No.KM.35/2004 tertanggal 11 Maret 2004 tentang Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel dengan Mobilitas Terbatas (kemudian diubah dengan Keputusan Menkominfo No.16/PER/M.KOMINFO/06/2011 tertanggal 27 Juni 2011) (“Keputusan Menhub No.KM.35/2004”) mengatur bahwa hanya penyelenggara jaringan tetap lokal yang telah memperoleh izin dari Menteri yang dapat menawarkan layanan akses nirkabel mobilitas terbatas (atau nirkabel tidak bergerak). Keputusan Menhub No.KM.35/2004 juga menyatakan bahwa tiap penyelenggara layanan nirkabel mobilitas terbatas harus menyediakan layanan teleponi dasar. Indosat, Bakrie Telecom dan Mobile-8 juga memiliki izin penyelenggaraan layanan nirkabel mobilitas terbatas.
8. Seluler Layanan telekomunikasi seluler di wilayah Indonesia dilakukan melalui spektrum pita frekuensi radio 1,8 GHz (teknologi DCS), 2,1 GHz (teknologi UMTS) dan 900 MHz (teknologi GSM dan UMTS). Dalam pelaksanaannya, Kementrian Komunikasi dan Informatika yang mengatur penggunaan dan pengalokasian pita spektrum frekuensi radio yang digunakan untuk penyelenggaraan jaringan bergerak seluler. Telkomsel telah mendapatkan alokasi frekuensi untuk penyelenggaraan layanan seluler pada pita frekuensi 900 MHz, 1.8 GHz dan 2.1GHz. Untuk pengalokasian pita spektrum frekuensi radio 2.1 GHz, pada tahun 2006 pemerintah mengalokasikannya melalui proses tender untuk alokasi sebesar 5 MHz, sedangkan untuk alokasi pita spektrum radio tambahannya dialokasikan melalui mekanisme evaluasi pada tahun 2009 dan seleksi pada tahun 2013 dimana masing-masing penambahannya adalah sebesar 5 MHz. Adapun penetapan pengalokasian pita spectrum frekuensi radio 2.1 GHz diatur dalam beberapa peraturan sebagai berikut: - Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika No.19/ KEP/M.KOMINFO/2/2006 tertanggal 14 Februari tentang Penetapan pemenang seleksi penyelenggaraan
146
Laporan Tahunan 2014
-
-
Jaringan Bergerak Seluler IMT-2000 pada Pita Frekuensi Radio 2,1 GHz. Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika No.268/KEP/M.KOMINFO/9/2009 tentang Penetapan Alokasi Tambahan Blok Pita Frekuensi Radio, Besaran Tarif dan Skema Pembayaran Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio Bagi Penyelenggara Jaringan Bergerak Seluler IMT-2000 Pada Pita Frekuensi Radio 2.1 GHz Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika No.191 Tahun 2013 tentang Penetapan PT Telekomunikasi Selular Sebagai Pemenang Seleksi Pengguna Pita Frekuensi Radio Tambahan Pada Pita Frekuensi Radio 2.1 GHz Untuk Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler IMT-2000.
9. Interkoneksi Undang-undang Telekomunikasi secara tegas melarang praktik bisnis monopoli dan tidak adil, dan mewajibkan penyedia jaringan untuk mengizinkan pengguna dalam satu jaringan untuk mengakses pengguna atau layanan di jaringan lainnya dengan membayar biaya interkoneksi yang disepakati oleh tiap operator jaringan. Peraturan Pemerintah No.52/2000 tertanggal 11 Juli 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi menyatakan pengenaan biaya interkoneksi antara dua operator jaringan atau lebih harus transparan, adil dan disepakati oleh kedua belah pihak. Pada tanggal 8 Februari 2006, Menkominfo menerbitkan Peraturan No.8/PER/M.KOMINFO/02/2006 tentang Interkoneksi (“Peraturan Menkominfo No.8/2006”), yang mengatur penerapan skema tarif interkoneksi berbasis biaya bagi seluruh operator layanan dan jaringan telekomunikasi sebagai ganti dari skema pembagian pendapatan. Dengan skema baru tersebut biaya interkoneksi ditentukan oleh operator jaringan panggilan berakhir berdasarkan rumusan tarif pada biaya inkremen jangka panjang (long run incremental). Sesuai ketentuan dalam Peraturan Menkominfo No.8/2006 operator harus memasukkan proposal Dokumen Penawaran Interkoneksi (“DPI”) kepada BRTI yang berisi pengajuan tarif interkoneksi untuk tahun berikutnya. Operator wajib menggunakan metode berbasis biaya dalam menyiapkan proposal DPI, BRTI dan Menkominfo wajib menggunakan metode yang sama dalam mengevaluasi DPI dan menyetujui tarif interkoneksi. Terkait dengan Peraturan Menkominfo No.8/2006 dan Surat BRTI No.246/BRTI/VIII/2007 tertanggal 6 Agustus 2007, kami mengajukan proposal DPI pada Oktober
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
2007, yang meliputi penyesuaian atas penyelenggaraan, konfigurasi, teknis dan layanan yang ditawarkan. Pada Desember 2007, kami dan seluruh operator jaringan menandatangani perjanjian interkoneksi baru yang menggantikan seluruh perjanjian interkoneksi antara kami dan operator jaringan lainnya yang ditandatangani pada Desember 2006. Pada tanggal 5 Februari 2008, BRTI mengharuskan kami dan operator lainnya untuk mulai menerapkan tarif interkoneksi berbasis biaya. Pada tanggal 11 April 2008, sesuai dengan Keputusan Dirjen Postel No.205/2008, BRTI dan Menkominfo menyetujui DPI dari semua operator untuk menggantikan perjanjian interkoneksi sebelumnya. DPI yang disetujui pada tahun 2008 berlaku hingga 29 Juli 2011, ketika biaya interkoneksi baru diimplementasikan sebagaimana diatur dalam surat BRTI No.227/BRTI/ XII/2010 tanggal 31 Desember 2010 perihal Implementasi Biaya Interkoneksi 2011. Penetapan ini sebagai hasil dari perhitungan ulang biaya interkoneksi yang dilakukan di tahun 2010 oleh Kemkominfo dan disepakati oleh seluruh operator yang dituangkan dalam bentuk Kesepakatan Bersama. Hasil perubahan biaya interkoneksi ini berakibat pada turunnya besaran biaya interkoneksi. Pada tanggal 12 Desember 2011, BRTI menetapkan kebijakan perubahan skema biaya interkoneksi dari basis sender keeps all menjadi berbasis biaya yang mengharuskan perubahan terhadap DPI Tahun 2011 yang telah disepakati. Peraturan Menkominfo No.8/2006 mengatur bahwa DPI milik penyelenggara jaringan telekomunikasi dengan pendapatan usaha (operating revenue) 25% atau lebih dari total pendapatan usaha seluruh penyelenggara telekomunikasi dalam segmentasi layanannya, wajib mendapatkan persetujuan BRTI, yang mengharuskan perubahan terhadap DPI kami dan Telkomsel yang kemudian disetujui BRTI pada tanggal 20 Juni 2012. Sampai dengan laporan ini diterbitkan, perhitungan ulang biaya interkoneksi untuk tahun 2012 tidak dilakukan karena terlebih dahulu perlu dilakukan evaluasi terhadap implementasi biaya interkoneksi tahun 2011.
10. VoIP Pada Januari tahun 2007, Pemerintah memberlakukan peraturan interkoneksi baru serta sistem kode akses lima digit untuk layanan VoIP berdasarkan Keputusan Menkominfo No.06/P/M.KOMINFO/5/2005. Berdasarkan keputusan ini, kode akses awal untuk VoIP, yang sebelumnya 01X, berubah menjadi 010XY. Pada tanggal 27 April 2011, diterbitkan Peraturan Menkominfo No.14/PER/M. KOMINFO/04/2011, sebagian dicabut oleh Peraturan Menkominfo No.11 Tahun 2014 yang menekankan standar
kualitas terkait layanan VoIP dan berlaku efektif tiga bulan kemudian, yang mengharuskan kami dan operator lainnya mematuhi peraturan tersebut dalam melayani VoIP.
11. IPTV Beberapa Ketentuan dalam Peraturan Menkominfo No.11/ PER/M.KOMINFO/07/2010 Tentang Penyelenggaraan Layanan Televisi Protokol Internet (IPTV) telah diubah dengan Peraturan Menkominfo No. 15 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menkominfo No.11/PER/M. KOMINFO/07/2010 tentang Penyelenggaraan Layanan Televisi Protokol Internet (IPTV)yang menjadi dasar hukum untuk pemberian izin dan penyediaan layanan IPTV, termasuk hak dan kewajiban penyedia layanan IPTV, standar teknis, persyaratan kepemilikan asing dan penggunaan penyedia konten dalam negeri. Peraturan Menkominfo No.11/2010 mengakui bahwa IPTV adalah bentuk konvergensi dari telekomunikasi, penyiaran, multimedia dan transaksi elektronik dan menyatakan bahwa hanya konsorsium yang terdiri dari setidaknya dua entitas bisnis Indonesia dapat memperoleh izin sebagai penyedia IPTV. Berdasarkan Peraturan Menkominfo No.15 Tahun 2014, izin yang kami perlukan antara lain: (a) Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal, Jaringan Bergerak Seluler atau Izin Jaringan Tetap Tertutup; (b) Izin Penyelenggaraan Jasa Akses Internet / ISP; dan (c) Izin Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Berlangganan Jasa Penyiaran Televisi. Konsorsium hanya dapat menyediakan layanan IPTV pada area cakupan dimana konsorsium memiliki ketiga izin yang disyaratkan. Hal ini sejalan dengan dihapusnya ketentuan mengenai Izin Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Berlangganan melalui kabel, menjadi Izin Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Berlangganan Jasa Penyiaran Televisi. Dalam Peraturan Pemerintah No.52 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Berlangganan (“LPB”) menyebutkan bahwa penyiaran dapat diselenggarakan melalui satelit, kabel dan terestrial. Penyiaran melalui satelit dapat menjangkau secara nasional, sedangkan kabel dan terestrial memiliki jangkauan wilayah tertentu. Izin LPB Penyiaran melalui satelit yang dimiliki PT Indonusa (Telkomvision) menjadi dasar hukum Telkom memberlakukan layanan IPTV secara nasional.
12. Satelit Bisnis satelit internasional kami sangat diatur keberadaannya. Selain menjadi subyek dari pemberian izin domestik di Indonesia, seperti peraturan penggunaan slot orbit dan frekuensi radio, pengoperasian satelit kami
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
147
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
juga menjadi subyek Badan Komunikasi Radio dari Persatuan Telekomunikasi Internasional.
Lebih lanjut, Peraturan Menkominfo No.37/P/M. KOMINFO/12/2006 tertanggal 6 Desember 2006 mengharuskan operator satelit asing memiliki izin hak labuh untuk beroperasi di Indonesia dengan kriteria: (i) operator satelit asing tersebut harus melakukan koordinasi dengan operator satelit domestik untuk menjamin tidak ada satelit dan sistem teresterial milik Indonesia yang akan terganggu, dan (ii) negara asal operator satelit asing tersebut harus juga memberikan izin kepada operator satelit Indonesia untuk beroperasi di negara tersebut.
Berdasarkan Undang-undang Telekomunikasi, setiap penyelenggara jaringan harus mampu menjamin perlindungan hak-hak konsumen, antara lain terkait dengan kualitas layanan, tarif dan kompensasi. Konsumen yang dirugikan oleh penyelenggaraan yang ceroboh
14. Kewajiban Pelayanan Universal (”KPU”) Seluruh penyelenggara telekomunikasi baik penyelenggara jaringan dan/atau jasa terikat oleh peraturan KPU yang mensyaratkan mereka untuk berkontribusi menyediakan fasilitas dan infrastruktur telekomunikasi dalam rangka pemerataan sarana telekomunikasi di seluruh wilayah Republik Indonesia, yang pada umumnya dilakukan melalui kontribusi secara finansial. Peraturan Menkominfo No.32/PER/M.KOMINFO/10/2008 tertanggal 1 Oktober 2008 mengenai KPU (diubah dengan Peraturan Menkominfo No.03/2010 tertanggal 1 Februari 2010) (Peraturan Menkominfo No.32/2008) menyebutkan dana KPU yang diterima akan digunakan untuk membiayai layanan teleponi, SMS dan akses internet di wilayah terpencil dan wilayah-wilayah lain di Indonesia yang tidak ekonomis yang ditentukan sebagai wilayah KPU.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
13. Perlindungan Konsumen
dapat mengajukan klaim ganti rugi kepada penyedia layanan tersebut. Peraturan perlindungan konsumen telekomunikasi menyediakan standar layanan bagi operator telekomunikasi.
148
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Pembayaran KPU yang disyaratkan dihitung dari persentase pendapatan kotor tidak terkonsolidasi yang dikurangi piutang tidak tertagih dari penyelenggaraan telekomunikasi (misalnya beban biaya piutang tidak tertagih) dan pembayaran yang diterima dari biaya interkoneksi yang dimiliki pihak selain Kami dan Telkomsel. Sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No. 45/2012 tanggal 28 Desember 2012 mengenai Petunjuk Pelaksanaan Tarif Atas Penerimaan Negara Bukan Pajak Dari Kontribusi Kewajiban Pelayanan Universal, tarif KPU yang berlaku adalah 1,25% dari pendapatan kotor.
15. Beban Regulatory Telekomunikasi Pada tanggal 16 Januari 2009, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah No.7/2009, yang mengatur jenis dari penerimaan negara bukan pajak yang berlaku untuk Menkominfo yang berasal dari berbagai layanan, termasuk telekomunikasi. Pada tanggal 13 Desember 2010, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah No.76/2010 yang mengubah Peraturan Pemerintah No.7/2009. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.76/2010, Telkom tidak lagi memiliki kewajiban untuk membayar biaya atas hak penggunaan yang dihitung berdasarkan stasiun radio yang kami dirikan di jaringan kami, kecuali stasiun radio yang didirikan di backbone Telkom, terhitung sejak 15 Desember 2010. Akibatnya, biaya atas hak penggunaan Telkom dihitung berdasarkan lebar pita (bandwidth) spektrum frekuensi radio yang kami gunakan. Selain biaya atas hak penggunaan spektrum frekuensi radio, Peraturan Pemerintah No.7/2009 mewajibkan seluruh operator telekomunikasi untuk membayar biaya hak penyelenggaraan telekomunikasi, sebesar 0,5% dari pendapatan kotor non konsolidasi yang dapat dikurangi dengan piutang yang nyata-nyata tidak tertagih dari penyelenggaraan telekomunikasi dan pembayaran kewajiban interkoneksi dan/atau ketersambungan yang diterima oleh penyelenggara telekomunikasi yang merupakan hak pihak lain. Berdasarkan Undang-Undang No.28/2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (“Undang-Undang No.28/2009”), Pemerintah Daerah dapat mengenakan retribusi atas menara telekomunikasi. Retribusi ini tidak lebih dari 2% NJOP PBB menara telekomunikasi. Saat ini terdapat sekitar 525 Pemerintah Daerah Tingkat I dan
Tingkat II yang berpotensi mengenakan retribusi terhadap menara telekomunikasi Telkom yang berada dalam wilayah hukumnya. Telkom mengantisipasi jumlah peraturan daerah yang mengenakan biaya ini akan meningkat ke depannya.
16. Menara Telekomunikasi Pada tanggal 17 Maret 2008, Menkominfo menerbitkan Peraturan Menkominfo No.02/PEER/M.KOMINFO/3/2008 tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Menara Telekomunikasi Bersama (“Peraturan Menkominfo No.02/2008”). Sesuai Peraturan Menkominfo No.02/2008 tersebut pembangunan menara telekomunikasi membutuhkan izin dari lembaga pemerintah terkait, sedangkan Pemerintah Daerah menentukan penempatan dan lokasi pendirian menara telekomunikasi tersebut. Selain itu, penyedia layanan telekomunikasi yang memiliki menara telekomunikasi dan pemilik menara lainnya harus memberikan izin kepada operator telekomunikasi lainnya untuk menggunakan menara telekomunikasi mereka, tanpa diskriminasi dengan memperhatikan kemampuan teknis menara. Oleh karena Penyenggaraan menara telekomunikasi terkait dengan beberapa instansi Pemerintahan tanggal 30 Maret 2009, diterbitkan peraturan bersama dalam bentuk Peraturan Menteri Dalam Negeri No.18/2009, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.07/PRT/M/2009, Peraturan Menkominfo No.19/PER/M.KOMINFO/03/2009 dan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal No.3/P/2009 mengenai pedoman Pembangunan dan Penggunaan Menara bersama Telekomunikasi (“Peraturan Bersama”). Peraturan Bersama itu mengatur bahwa izin pembangunan menara telekomunikasi diberikan oleh Bupati atau Walikota yang mengepalai pemerintahan lokal di Indonesia, dan gubernur khusus untuk Provinsi DKI Jakarta. Peraturan Bersama itu juga memuat standar pembangunan dan mensyaratkan agar menara telekomunikasi dibangun untuk dapat digunakan bersama oleh para penyedia layanan telekomunikasi. Pemilik menara telekomunikasi diizinkan untuk mengenakan biaya tertentu, yang dinegosiasikan dengan merujuk pada biaya terkait dengan biaya investasi dan operasional, pengembalian investasi dan keuntungan. Tidak diperbolehkan adanya praktik monopoli terkait kepemilikan dan pengelolaan menara telekomunikasi.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
149
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
ASET TETAP Aset tetap kami digunakan untuk operasional telekomunikasi, yang sebagian besar terdiri peralatan dan instalasi transmisi jaringan kabel dan peralatan sentral telepon. Penjelasan lebih lanjut atas aset tetap dapat dilihat pada Catatan 11 pada Laporan Keuangan Konsolidasian. Berdasarkan Undang-Undang No.5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria, hak kepemilikan atas tanah dimiliki Negara Republik Indonesia, kecuali hak kepemilikan yang diberikan kepada individu di Indonesia. Penggunaan tanah diberlakukan melalui hak atas tanah termasuk Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Guna Usaha (“HGU”). Pemegang hak atas tanah dapat menggunakan tanah sepenuhnya untuk periode tertentu, yang harus diperbarui dan diperpanjang. Hak atas tanah secara umum dapat diperjualbelikan dan dapat dijaminkan dalam kesepakatan untuk memperoleh pinjaman tertentu. Kami memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di seluruh Indonesia dengan HGB untuk jangka waktu 1045 tahun, yang akan jatuh tempo antara tahun 2015 sampai dengan tahun 2053. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak akan ada kesulitan dalam memperoleh perpanjangan hak atas tanah pada saat jatuh tempo. Berdasarkan PP No.40/1996, maksimal waktu berlakunya HGB adalah 30 tahun dan dapat diperbarui untuk 20 tahun berikutnya. Kami tidak memiliki masalah lingkungan yang dapat mempengaruhi penggunaan properti. Seluruh aset kami telah dijaminkan dalam perjanjian obligasi dan sebagian aset entitas anak juga dijaminkan dalam beberapa perjanjian pinjaman. Lihat Catatan 17, 20 dan 21 pada Laporan Keuangan Konsolidasian. Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah tercatat bruto dari setiap aset tetap Perusahaan dan entitas anak yang telah disusutkan secara penuh dan masih digunakan adalah sebesar Rp47.910 miliar. Perusahaan dan entitas anak saat ini sedang melakukan modernisasi aset jaringan untuk menggantikan aset tetap yang sudah disusutkan secara penuh. Lihat Catatan 11 pada Laporan Konsolidasian
ASURANSI Pada tanggal 31 Desember 2014, aset tetap milik Grup kecuali tanah, dengan nilai tercatat bersih sebesar Rp85.352 miliar telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian, gempa bumi dan risiko lainnya, termasuk gangguan bisnis, dengan jumlah keseluruhan
150
Laporan Tahunan 2014
pertanggungan sebesar Rp15.244 miliar, US$119 juta, EURO133 ribu, HKD19 juta dan SGD29 juta. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
TINJAUAN OPERASIONAL PERKEMBANGAN INFRASTRUKTUR JARINGAN Infrastruktur jaringan kami terbagi menjadi infrastruktur jaringan nasional dan internasional. Infrastruktur jaringan nasional dibuat untuk mewujudkan salah satu program utama kami, yaitu Indonesia Digital Network (“IDN”).
Jaringan Internasional Kami mengoperasikan gateways internasional di Batam, Jakarta, dan Surabaya untuk rute panggilan keluar dan panggilan masuk pada layanan SLI (007). Setelah Batam Singapore Cable System (BSCS), Asia America Gateway (AAG), dan South East Asia Japan Cable System (SJC), di tanggal 7 Maret 2014, Telin, entitas anak kami bersama dengan 17 perusahaan telekomunikasi global lain melakukan penandatanganan kerjasama pembangunan kabel bawah laut, South East Asia - Middle East - Western Europe 5 "SEA-ME-WE 5" di Kuala Lumpur, Malaysia. SEA-ME-WE 5 merupakan sistem kabel bawah laut dengan panjang 20.000 km dari Dumai, Indonesia ke beberapa negara di Asia Tenggara, Perancis, dan Italia. Dengan jaringan yang langsung dari Indonesia ke Eropa, SEA-ME-WE 5 akan mampu meningkatkan kualitas layanan data dan internet dari Indonesia ke Eropa. Pengembangan infrastruktur sistem kabel bawah laut juga dilakukan dengan menandatangani perjanjian kerjasama South East Asia – United States (SEA-US) Cable System, dimana Telin bergabung dalam konsorsium bersama dengan 6 perusahaan telekomunikasi global lain. SEA-US menghubungkan Manado (Indonesia), Davao (Philippines), Piti (Guam), Oahu (Hawaii, United States), dan Los Angeles (California, United States). Selaras dengan SEA-ME-WE 5, sistem kabel bawah laut ini mampu mengakomodir kebutuhan data dan internet dari Indonesia langsung ke pemilik sebagian besar konten internet dunia yaitu di Silicon Valley. Untuk lebih mendukung layanan internasional baik voice maupun data, Telin telah mengoperasikan 16 point of presence (“POP”) di berbagai belahan dunia antara lain
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
di Asia (Dubai, Singapura, Hong Kong, Malaysia, dan Tokyo), Eropa (London, Frankfurt dan Amsterdam) dan Amerika (Ashburn, New York, Los Angeles, San Jose dan Palo Alto).
Jaringan Nasional Dalam Master plan jaringan dan infrastruktur IDN, kami menargetkan untuk melakukan modernisasi jaringan dari jaringan legacy menjadi jaringan yang menggunakan infrastruktur broadband access. Kami telah mengoperasikan akses broadband sejumlah 13,3 juta homepass sementara jaringan digital Telkomsel diperkuat oleh infrastruktur yang terdiri dari 85,420 BTS. Pembangunan jaringan infrastruktur yang efisien dan kompetitif dari sisi biaya yang merupakan bagian dari program pemerintah dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (“MP3EI”)
untuk mendukung transformasi menjadi penyedia layanan TIMES terus dilakukan melalui pengembangan IDN. Dalam rangka membangun infrastruktur yang berkualitas tinggi, efisien dan kompetitif dari sisi biaya dalam menyalurkan layanan-layanan, kami terus mengupayakan pengembangan dan peningkatan infrastruktur jaringan yang dibangun dan dioperasikan bersama di Telkom Group yang dikenal dengan Telkom One Network. Perwujudan IDN dilakukan melalui tiga program pengembangan sebagai berikut: 1. id-Convergence (id-Con): pengembangan infrastruktur jaringan service node menuju integrated NGN untuk multi-layanan dan multi-layar. 2. id-Ring: pengembangan infrastruktrur jaringan transport menuju IP-based and optical backbone network. 3. id-Access: pengembangan infrastruktur jaringan akses ke arah pelanggan menjadi high speed broadband access melalui jaringan serat optik dan Wi-Fi.
Pengembangan Jaringan Telepon Kabel Tidak Bergerak Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, kami mengelola 9.7 juta sambungan telepon kabel tidak bergerak. Masterplan jaringan dan infrastruktur IDN menargetkan untuk melakukan modernisasi jaringan dari jaringan legacy menjadi jaringan yang menggunakan infrastruktur broadband access. Sampai dengan akhir 31 Desember Statistik Operasi 2014
2013
2012
2011
2010
Kapasitas sentral
13.946.801
13.918.369
13.908.003
12.180.214
11.237.229
Sambungan terpasang
10.341.807
10.650.652
11.109.156
11.005.208
10.510.048
Sambungan terpakai*
9.698.255
9.350.806
9.034.010
8.688.526
8.302.818
* Sambungan terpakai terdiri dari sambungan pelanggan dan telepon umum, juga termasuk sejumlah sambungan yang kami operasikan untuk pola bagi hasil.
Pengembangan Sambungan Telepon Nirkabel Tidak Bergerak Kami mempunyai infrastruktur sambungan telepon nirkabel tidak bergerak yang terdiri dari mobile switching center (“MSC”) yang terhubung dengan setiap sentral trunk lainnya. Setiap MSC terkait dengan base station sub system (“BSS”) yang terdiri dari base station controller (“BSC”) dan base transceiver station (“BTS”). Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan informasi Republik Indonesia (“Menkominfo”) No.934 tanggal 26 September 2014 yang menyetujui pengalokasian penggunaan pita frekuensi radio 8 MHz rentang 880-887,5 MHz berpasangan dengan 925-932,5 MHz dari Perseroan kepada Telkomsel. Pada tanggal 27 Juni 2014, kami menandatangani Perjanjian Pengalihan Bisnis Bersyarat dengan Telkomsel untuk mentransfer bagian dari bisnis telepon tetap nirkabel dan bermigrasi ke pelanggan Telkomsel. Namun, kami berencana untuk terus mengoperasikan layanan Flexi sampai akhir 2015 atau sampai tersisa pelanggan Flexi kami telah bermigrasi ke Telkomsel, bila lebih awal. Pengembangan Jaringan Seluler Layanan seluler kami yang dioperasikan oleh entitas anak, Telkomsel, memiliki cakupan terbesar dibandingkan operator seluler lainnya di Indonesia. Saat ini Telkomsel mengoperasikan layanan pada jaringan GSM/DCS, GPRS, EDGE, 3,5G dan 4G. Jaringan GSM/DCS terdiri dari bandwidth 7,5 MHz pada frekuensi 900 MHz dan bandwidth 22,5 MHz pada frekuensi 1,8 GHz. Alokasi bandwidth total pada jaringan 3G menjadi 15 MHz pada frekuensi 2,1 GHz.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
151
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Jangkauan layanan telepon seluler berbasis GSM yang disediakan oleh entitas anak kami Telkomsel, menjangkau semua kota/kabupaten di Indonesia. Pada tahun 2014, Telkomsel telah menambah 15.556 BTS. Hingga 31 Desember 2014, jumlah BTS yang dibangun Telkomsel menjadi 85.420 unit. Pengembangan Jaringan Data dan Internet Pada tahun 2014, kami terus memperbaiki kualitas jaringan data dengan menambah kapasitas dan cakupannya. Di tahun ini, kami telah mengoperasikan akses broadband sejumlah 13,3 juta homepass. Kami melakukan penambahan kapasitas dan cakupan metro ethernet maupun perluasan baru, meliputi perluasan cakupan dan kapasitas IP core melalui penerapan IP berbasis lambda 10 Gbps dan 40 Gbps serta implementasi terra router. Sampai dengan 31 Desember 2014, kami telah memperluas jaringan metro ethernet menjadi 874.450 Mbps yang mampu menyediakan layanan broadband ke seluruh Indonesia. Metro ethernet juga digunakan sebagai penghubung utama dari IP DSLAM, MSAN untuk broadband Speedy (Speedy selanjutnya akan berganti merk menjadi IndiHome), softswitch, VPN IP serta GPON broadband baik untuk mobile backhaul, solusi bisnis korporasi serta layanan triple play. Sampai akhir tahun, kami menambahkan 11.802 BTS node B menjadi 38.836 BTS node B.
Sampai dengan 31 Desember 2014, kami telah menambah kapasitas gateway internet sehingga kapasitas terpasang mencapai 390,2 Gbps. Hal ini dilakukan untuk memastikan kecukupan kapasitas gateway internet agar mampu mengantisipasi pertumbuhan trafik broadband yang diperkirakan tinggi baik untuk fixed maupun mobile. Pada tahun 2014 kami juga telah mengoperasikan content distribution network ("CDN") bekerjasama dengan Akamai, Google, dan Yahoo dengan kapasitas 261 Gbps. Sepanjang tahun 2014, kami terus memperluas cakupan layanan Indonesia Wi-Fi dengan menggelar jaringan access point tambahan, baik melalui program pengembangan internal maupun melalui berbagai pola kerjasama pihak ketiga. Sebanyak 177.514 access point telah terpasang sampai dengan Desember 2014. Pengembangan Data Center Entitas Anak, Telkomsigma, mengelola data center kami. Dengan dukungan jaringan Telkom Indonesia yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, Telkomsigma akan mencapai total luas bangunan data center hingga 100.000m2 pada tahun 2015. Dengan kekuatan jaringan inilah Telkomsigma mampu menyediakan solusi penyimpanan data terintegrasi bagi banyak sekali perusahaan di Indonesia, termasuk yang berlokasi jauh dari kota besar.
Pengembangan Jaringan Transmisi Selama tahun 2014, kami fokus pada pengembangan jaringan broadband, yang berperan sebagai tulang punggung (backbone) infrastruktur jaringan kami secara keseluruhan. Backbone jaringan telekomunikasi terdiri dari jaringan transmisi, fasilitas sentral (switching) jarak jauh serta core routers yang menghubungkan beberapa akses node. Sambungan-sambungan transmisi antara node dan fasilitas switching mencakup jaringan transmisi terestrial, yaitu jaringan serat optik, gelombang mikro, dan kabel bawah laut, maupun jaringan transmisi satelit dan teknologi transmisi lainnya. Kapasitas (jumlah sirkit medium transmisi)
Total Jaringan Transmisi E1
STM-1
STM-4
STM-16
STM-64
STM-256
2012
131.546
720
92
55
260
3
2013
131.303
736
100
58
337
3
2014
129.557
708
108
63
398
2
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
Sampai dengan 31 Desember
Catatan:
152
Satuan transmisi backbone menggunakan satuan E1, STM1 (setara dengan 63 E1), STM4 (setara dengan 4 STM1), STM16 (setara dengan 4 STM4), STM64 (setara dengan 4 STM16) dan STM256 (setara dengan 4 STM64). STM (“Synchronous Transfer Mode”) merupakan satuan transmisi yang umum diterapkan pada jaringan transmisi backbone. Untuk memfasilitasi layanan broadband, dibutuhkan jaringan transmisi berkapasitas besar dengan satuan nxSTM-1. Satuan E1 digunakan untuk mendukung layanan legacy.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Kami mengoperasikan dua satelit, yaitu Satelit Telkom-1 dan Telkom-2. Satelit Telkom-1 mempunyai kapasitas 36 transponder yang terdiri dari 24 Transponder Standar C-Band dan 12 Transponder extended C-band, sedangkan satelit Telkom-2 mempunyai kapasitas 24 transponder Standar C-band. Kedua satelit tersebut dikendalikan dari stasiun pengendali utama di Cibinong, Bogor, Jawa Barat dan untuk menjamin kelangsungan layanannya sejak awal tahun 2014 telah disediakan stasiun pengendali backup di Banjamasin Kalimantan. Sebagai tambahan Satelit Telkom-1 dan Telkom-2 milik sendiri, kami juga menyewa 35 TPE (transponder equivalent @36 Mhz), yaitu dari Satelit JSAT-5A (132 BT) sebesar 9 TPE, Etuelsat 172A (172 BT) sebesar 10 TPE, Chinasat-10 (110 BT) sebesar 8 TPE, Intelsat-8 (169 BT) sebesar 6 TPE, dan Koreasat (75BT) sebesar 1 TPE.
melalui sewa jangka panjang, pembangunan bersama satelit pada slot orbit yang mencakup Indonesia dan akuisisi satelit di orbit.
RISET DAN PENGEMBANGAN Sebagai perusahaan berbasis teknologi, kami terus melakukan inovasi produk dan layanan dengan terus menerus melakukan riset dan pengembangan untuk menghasilkan inovasi-inovasi baru. Kegiatan riset dan pengembangan berada di bawah pengelolaan Direktorat Innovation & Strategic Portfolio dan dilaksanakan oleh unit Innovation & Design Center (“IDeC”). Adapun aktifitas utama IDeC meliputi: ●
Selain mengoperasikan satelit, kami juga menyediakan link-link backhaul IP untuk jaringan Telkom sebanyak 161 link atau 322 stasiun bumi dengan kapasitas sebesar 1.36 Gbps. Kapasitas transponder untuk link ini sebagian besar melalui sewa kapasitas transponder dari Asing. Untuk menjaga kelangsungan dan pengembangan bisnis, kami melakukan pembangunan Telkom-3S (substitute) dan persiapan pengadaan Telkom-4 sebagai pengganti Telkom-1. Telkom-3S mempunyai kapasitas 49 TPE yang terdiri dari 24 TPE Standar C-Band, 12 TPE Extended C-Band dan 13 TPE Ku-Band. Sementara itu, satelit Telkom-4 sebagai pengganti Telkom-1 dengan pengembangan cakupan ke India mempunyai kapasitas 60 TPE yang terdiri dari 24 TPE Standar C-Band dengan cakupan Indonesia, 24 TPE standar C-band dengan cakupan India serta 12 TPE extended C-band dengan cakupan Indonesia. Telkom-3S yang saat ini sedang dalam konstruksi direncanakan akan meluncur pada akhir tahun 2016, sementara Telkom-4 direncanakan akan meluncur pada akhir tahun 2017. Seiring dengan pembangunan Telkom-3S dan Telkom-4, saat ini sedang direncanakan penempatan Telkom-2 pasca RFS Telkom-3S dan Telkom-1 pasca RFS Telkom-4. Dengan penempatan kedua satelit ini, maka pada tahun 2018 Telkom akan mengoperasikan 4 satelit dengan total kapasitas 169 TPE. Untuk meningkatkan value, Telkom menyusun kebijakan satu pintu dalam penyediaan kapasitas untuk seluruh Telkom Group. Untuk implementasi atas kebijakan ini, saat ini sedang dijajaki pola-pola kerjasama dengan operator antara lain kerjasama penyediaan kapasitas
●
●
Sebagai TIMES product development center melalui pengelolaan inkubasi inovasi, baik yang berasal dari internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. Kegiatan inovasi produk dilaksanakan melalui proses inkubasi produk inovasi yang mengadopsi metode Lean Startup. Dengan metode ini maka akan dihasilkan produk-produk yang dicintai pelanggan karena mampu menjadi solusi bagi permasalahan pelanggan. Tahapan inkubasi produk inovasi mencakup customer/problem validation, product validation, business model validation, dan market validation. Tahapan ini berlaku untuk inovasi yang berasal dari internal perusahaan maupun eksternal yang diusulkan oleh para Startup melalui program Indigo. Pengembangan ekosistem bisnis baru. Melalui pemikiran konvergen dan upaya koheren yang dilakukan maka beberapa ekosistem bisnis digital baru telah dikembangkan. Pengembangan ekosistem bisnis digital ini dilakukan melalui tahapan analisa bisnis terhadap ekosistem yang sudah berjalan dan menambahkan keuntungan-keuntungan baru yang dapat diperoleh melalui implementasi teknologi digital. Dalam setiap ekosistem bisnis digital tersebut terdapat berbagai produk yang dapat dikembangkan. Riset terhadap teknologi, infrastruktur, produk dan bisnis baru. Riset infrastruktur merupakan kegiatan pengkajian penerapan teknologi baru yang dimulai dengan technology scanning hingga penetapan standarisasi sistem/perangkatnya, riset operasional, pelaksanan prove of concept dan pelaksanaan quality assurance yang dilakukan melalui kegiatan pengujian laboratorium maupun uji petik implementasinya. Infrastruktur yang dikembangkan merupakan pendukung dan bagian terintegrasi dengan produk dan layanan yang dikembangkan. Kegiatan riset infrastruktur ini mengacu kepada roadmap teknologi yang ditetapkan oleh Direktorat NITS.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
153
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
●
●
Penyusunan standar teknologi dan pelaksanaan product & infrastructure quality assurance. Sebagai kelanjutan dari penyiapan implementasi teknologi dan produk, maka disusun standar teknologi sebagai acuan spesifikasi penggunaan perangkat-perangkat infrastruktur. Standar teknologi ini selanjutnya akan menjadi acuan pengujian quality assurance terhadap perangkat-perangkat infrastruktur yang akan diimplementasikan. Disamping melakukan quality assurance terhadap perangkat infrastruktur, dikembangkan juga fungsi product quality assurance untuk menguji kehandalan produk-produk yang dikembangkan sebelum memasuki tahapan komersial. Pelaksanaan product quality assurance ini mencakup antara lain pengujian application security, response time, dan user experience/ user interface. Memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan operasional dalam bentuk technical analysis. Disamping mengembangkan teknologi baru dan melakukan quality assurance, Unit IDeC mendukung pemecahan masalah (problem solving) permasalahan operasional dalam bentuk technical analysis. Untuk mendukung pelaksanaan fungsi ini telah dikembangkan juga sebuah test bed infrastruktur untuk mensimulasikan perilaku infrastruktur dan mensolusikan permasalahan yang terjadi.
Sesuai dengan Progam Utama tahun 2014, maka IDeC memiliki 10 program utama meliputi: Creative Center & Indigo Incubator, e-Tourism, Portal Hi Indonesia, Application Hi City, Mini Lab IDN, Radio 2.0, Smart Home Box, Smart Building, Upoint Phase 2, Integrasi SDP & IMS. Khusus untuk program inovasi eksternal yang dilakukan melalui Program Indigo Incubator tahun 2014, terdapat 398 proposal yang disampaikan para Startup dan setelah melalui proses seleksi terdapat 17 inovasi produk yang diinkubasi melalui inkubator bisnis Bandung Digital Valley (BDV) dan Jogja Digital Valley (JDV).
LAMPIRAN
Kami secara rutin melakukan investasi untuk meningkatkan produk dan layanan. Pengeluaran yang telah dilakukan mencapai sekitar Rp13 miliar, Rp14 miliar dan Rp4 miliar (US$3 juta) masing-masing untuk tahun 2012, 2013, dan 2014.
154
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
PERIZINAN
Seluler
Dalam menyelenggarakan layanan telekomunikasi secara nasional, kami memiliki sejumlah izin atas beberapa produk dan layanan sesuai dengan Undang-undang, peraturan atau keputusan yang berlaku.
Telkomsel mempunyai izin untuk penyelenggaraan jaringan bergerak seluler secara nasional pada pita spektrum frekuensi radio 900 MHz dengan lebar pita sebesar 7,5 MHz, pita spektrum frekuensi radio 1,8 GHz dengan lebar pita sebesar 22,5 MHz dan pita spektrum frekuensi radio 2,1 GHz dengan lebar pita sebesar 15 MHz. Izin tersebut tidak memiliki batas waktu masa berlaku, akan tetapi akan dievaluasi setiap lima tahun. Berdasarkan izin yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Telkomsel dapat menyelenggarakan dan mengembangkan layanan seluler dengan jangkauan nasional, termasuk memperluas kapasitas jaringannya. Selain dari Pemerintah Pusat, Telkomsel juga memiliki izin dan lisensi serta registrasi pada pemerintah daerah tertentu dan/atau instansi pemerintah, terutama terkait dengan operasinya di wilayah bersangkutan, infrastruktur/properti yang dimiliki dan/atau pembangunan dan penggunaan BTS.
Dengan adanya Peraturan Menkominfo No.01/PER/M. KOMINFO/01/2010 (“Peraturan Menkominfo No.01/2010”) tertanggal 25 Januari 2010 mengenai Ketentuan Jaringan Telekomunikasi, kami diwajibkan untuk menyesuaikan lisensi yang dimiliki agar dapat menyediakan layanan telekomunikasi. Kami telah memiliki beberapa lisensi baru yang telah disesuaikan sesuai ketentuan yang baru, sebagai berikut:
Jaringan Tetap dan Layanan Jasa Teleponi Dasar Berdasarkan laporan kami mengenai pelaksanaan penyelenggaraan jaringan tetap, serta dalam rangka penyesuaian terhadap Keputusan Menkominfo No.01/2010, kami telah mendapatkan penyesuaian izin di tahun 2010 untuk penyelenggaraan jaringan tetap lokal, SLJJ, SLI dan jaringan tetap tertutup, sebagai berikut: - Ke p u t u s a n M e n ko m i n f o N o. 3 8 1 / K E P/ M . KOMINFO/10/2010 tanggal 28 Oktober 2010 tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal dan Jasa Teleponi Dasar PT Telekomunikasi Indonesia Tbk; - Ke p u t u s a n M e n ko m i n fo N o. 3 8 2 / K E P/ M . KOMINFO/10/2010 tanggal 28 Oktober 2010 tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Sambungan Langsung Jarak Jauh dan Jasa Teleponi Dasar PT Telekomunikasi Indonesia Tbk; - Ke p u t u s a n M e n ko m i n fo N o. 3 8 3/ K E P/ M . KOMINFO/10/2010 tanggal 28 Oktober 2010 tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Sambungan Internasional dan Jasa Telepon Dasar PT Telekomunikasi Indonesia Tbk; dan - Ke p u t u s a n M e n ko m i n fo N o. 3 9 8 / K E P/ M . KOMINFO/11/2010 tanggal 12 November 2010 tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Dengan diterbitkannya Keputusan Menkominfo No.381, 382 dan 383 di atas, izin penyelenggaraan jaringan tetap dan jasa teleponi dasar yang sebelumnya kami miliki berdasarkan Keputusan Menhub No.KP.162/2004 tanggal 13 Mei 2004, dinyatakan tidak berlaku lagi. Masing-masing izin tersebut di atas tidak memiliki batas waktu masa berlaku, namun akan dievaluasi setiap lima tahun sekali.
Sehubungan dengan pengalihan bisnis Flexi ke Telkomsel, pada bulan September 2014, Menkominfo melalui Keputusan No.934 tahun 2014, menyetujui realokasi spektrum frekuensi 800 MHz yang digunakan untuk bisnis Flexi kami ke Telkomsel. Realokasi ini diharapkan berlangsung setelah kami mengakhiri layanan Flexi kami pada awal tanggal 31 Desember 2015 atau pada saat berpindahnya migrasi pelanggan Flexi ke Telkomsel.
SLI Kami memulai layanan sambungan internasional sejak tahun 2004. Lisensi operasi jaringan tetap dari layanan sambungan internasional mengalami penyesuaian pada tahun 2010 untuk memenuhi ketentuan dalam Keputusan Menkominfo No.01/2010 dengan penerbitan Keputusan Menkominfo No.383/2010. Lisensi tersebut tidak memiliki tanggal kadaluwarsa, tetapi akan dievaluasi pada tahun 2015. Kami juga memiliki lisensi untuk mengoperasikan jaringan tetap tertutup berdasarkan Keputusan Menkominfo No.398/KEP/M.KOMINFO/11/2010 yang menyesuaikan lisensi sebelumnya, untuk memenuhi ketentuan dalam Keputusan Menkominfo No.01/2010. Lisensi ini memungkinkan Telkom untuk menyewakan jaringan tetap tertutup yang terpasang kepada operator jaringan dan layanan telekomunikasi lainnya, termasuk menyediakan fasilitas transmisi telekomunikasi internasional melalui SKKL langsung ke Indonesia untuk operator telekomunikasi luar negeri.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
155
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
Menurut Keputusan Menkominfo No.16/PER/M. KOMINFO/9/2005 tanggal 6 Oktober 2005 tentang ketentuan Sarana Transmisi Telekomunikasi Internasional melalui SKKL, operator telekomunikasi luar negeri yang akan memberikan fasilitas transmisi telekomunikasi internasional melalui SKKL langsung ke Indonesia diwajibkan untuk membangun kemitraan dengan penyedia layanan jaringan tetap tertutup. Sejalan dengan Keputusan Menkominfo No.16/2005, fasilitas transmisi telekomunikasi internasional yang disediakan melalui SKKL mengacu pada hak labuh, yang melekat pada lisensi untuk mengoperasikan jaringan tetap layanan panggilan internasional. Kami juga memiliki hak labuh berdasarkan surat hak labuh No.006-OS/DJPT.6/HLS/3/2010 tanggal 2 Maret 2010 dari Menkominfo. Pada tanggal 2 Maret 2010, Menkominfo mengeluarkan keputusan No.75/KEP/M.KOMINFO/03/2010 yang memberikan lisensi untuk operasi jaringan tetap tertutup kepada Telin, entitas anak kami, yang memungkinkan Telin untuk menyediakan layanan infrastruktur internasional. Secara terpisah, Telin mendapat jaminan hak labuh di Indonesia dari Dirjen Postel untuk memberikan fasilitas transmisi telekomunikasi internasional melalui SKKL.
ITKP Kami memiliki izin penyelenggaraan jasa Internet Teleponi untuk Keperluan Publik (“ITKP”) sesuai Keputusan Ditjen Postel No.384/KEP/DJPT/M.KOMINFO/11/2010 tanggal 29 November 2010 untuk menyediakan layanan VoIP. Izin tersebut di atas tidak memiliki batas waktu masa berlaku, namun akan dievaluasi setiap lima tahun. Telkomsel juga memiliki izin penyelenggaraan jasa ITKP sesuai Keputusan Dirjen Postel No.226/DIRJEN/2009 untuk menyediakan layanan ITKP dimana izin tersebut tidak memiliki batas waktu masa berlaku, namun akan dievaluasi setiap lima tahun oleh Pemerintah.
ISP Kami memiliki izin untuk menyediakan layanan internet sesuai Keputusan Ditjen Postel No.83/KEP/DJPPI/ KOMINFO/4/2011 pada tanggal 7 April 2011. Izin penyelenggaraan ini tidak memiliki batas masa berlaku, namun akan dievaluasi setiap lima tahun. Telkomsel juga memiliki izin menyelenggarakan layanan multimedia jasa akses internet dengan wilayah penyelengaraan nasional sesuai Keputusan Dirjen Postel No.213/DIRJEN/2010 dimana izin tersebut tidak memiliki batas waktu masa berlaku, namun akan dievaluasi setiap lima tahun oleh Pemerintah.
156
Laporan Tahunan 2014
Jasa Interkoneksi Internet Kami memiliki izin untuk menyediakan jasa interkoneksi internet sesuai Keputusan Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika No.331 Tahun 2013 tanggal 24 September 2013 tentang Izin Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi Internet (Network Access Point) PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Izin penyelenggaraan ini tidak memiliki batas waktu untuk masa berlakunya, namun akan dievaluasi setiap lima tahun.
BWA Pada bulan Juli 2009, kami mendapatkan lisensi BWA untuk dua belas zona, yang terdiri dari tujuh zona lisensi 3,3 GHz (Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Jawa Barat, JABODETABEK dan Banten) dan lima zona berlisensi untuk 2,3 GHz (Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua, Maluku dan Sulawesi bagian Utara). Pada bulan Agustus 2009, Menkominfo menerbitkan Keputusan Menteri No.237/KEP/M.KOMINFO/7/2009 tentang Penunjukan Pemenang Lelang untuk Packet Switched Berbasis Akses Jaringan Tetap Lokal Menggunakan Operator 2,3 GHz Frekuensi Radio untuk Layanan Broadband Nirkabel. Karena beberapa pemenang tender mengalami kesulitan dalam implementasi menggunakan standar teknologi yang ditetapkan oleh Kemkominfo, Menkominfo lalu menerbitkan Permen No.19/PER/M.KOMINFO/09/2011 tertanggal 14 September 2011 (“Peraturan Menkominfo No.19/2011”), yang membebaskan operator yang memberikan layanan di frekuensi radio 2,3 GHz untuk tidak wajib menggunakan teknologi khusus seperti disyaratkan untuk frekuensi radio 2,3 GHz, yang diatur dalam Permen No.22/PER/M. KOMINF0/04/2009 April 24, 2009 (“Peraturan Menkominfo No.22/2009”). Terkait dengan Peraturan Menkominfo No.19/2011, operator yang melayani pada frekuensi radio 2,3 GHz sekarang diizinkan untuk bebas memilih teknologi mereka untuk menyediakan layanan BWA di frekuensi radio 2,3 GHz, yang disesuaikan dengan persyaratan bahwa mereka harus membayar biaya hak penggunaan tahunan pada tahun ketiga hingga kesepuluh dari masa berlaku lisensi perubahan teknologi dari yang disyaratkan Peraturan Menkominfo No. 22/2009. Pada tanggal 9 Januari 2012, Menkominfo mengumumkan rencananya untuk mengadakan tender tambahan untuk frekuensi radio 2,3 GHz di range 2300-2360 MHz untuk layanan BWA dengan menggunakan teknologi netral.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Peraturan Menkominfo No.19/2011 juga mengatur kewajiban komponen tertentu bagi perangkat dan perlengkapan telekomunikasi yang digunakan dalam melayani BWA di frekuensi radio 2,3 GHz. Kewajiban komponen domestik sebelumnya ditetapkan 30% untuk stasiun pelanggan dan 40% untuk base stations, dan akan dinaikkan menjadi 50% dalam lima tahun. Akibat perubahan ke teknologi netral sesuai Peraturan Menkominfo No.19/2011, kami kehilangan dukungan vendor bagi teknologi pilihan kami yang berdasarkan teknologi fixed. Vendor sebaliknya memilih mendukung teknologi BWA bergerak yang dipilih oleh operator lain. Teknologi BWA bergerak bersaing dengan Telkomsel. Oleh karena itu kami mengembalikan 4 IPSFR dari 5 zona yang kami menangkan. Kami mempertahankan IPSFR zona Maluku sehingga kami dapat tetap memenuhi kualifikasi sebagai operator BWA frekuensi 2,3 GHz dan mendapat akses ke jaringan BWA yang dikelola oleh operator lain. Menjadi operator BWA sejalan dengan transformasi bisnis kami menuju TIMES yang menuntut kami untuk memiliki infrastruktur dengan kemampuan merespons pasar yang semakin kompleks dan permintaan produk dan layanan yang semakin konvergen, baik pada pelanggan personal, enterprise atau wholesale.
Metode Pembayaran dengan e-Money Dengan diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia No.11/11/ PBI/2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.11/10/ DASP tanggal 13 Mei 2009 tentang pengoperasian Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (“APMK”) dan Peraturan Bank Indonesia No.11/12/PBI/2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.11/11/DASP tentang e-money, Bank Indonesia telah mengatur kembali definisi dari “Penerbit” dan “Pengakuisisi” dalam kegiatan APMK dan bisnis e-money. Bank Indonesia telah mengkonfirmasikan status Telkom sebagai penerbit e-money berdasarkan surat Direktorat Akuntansi dan Sistem Pembayaran Bank Indonesia No.11/13/DASP pada tanggal 25 Mei 2009. Kami menjalankan bisnis e-money dengan brand “T-Cash”. Dengan diterbitkannya Surat Edaran Bank Indonesia No.9/9/DASP tanggal 19 Januari 2007, Telkomsel juga telah mendapat persetujuan menyelenggarakan kegiatan APMK dengan menerbitkan kartu prabayar Telkomsel Tunai.
Kegiatan Usaha Pengiriman Uang Berdasarkan tanda izin dari Bank Indonesia No.11/23/ Bd/8 tertanggal 5 Agustus 2009 dan No.12/48/DASP/13, Telkom dan Telkomsel telah mendapatkan izin sebagai penyedia layanan transfer uang.
IPTV Pada bulan Juli 2011, kami mendapat lisensi untuk mengoperasikan paket switched didasarkan pada jaringan tetap lokal dengan mengacu pada Keputusan Menkominfo No.331/KEP/M.KOMINF0/07/2011 tanggal 27 Juli 2011 tentang Izin Usaha Packet Switched Berbasis Jaringan Tetap Lokal PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Lisensi ini tidak memiliki batas waktu kadaluwarsa. tetapi akan dievaluasi setiap tahun, dengan evaluasi secara menyeluruh setiap lima tahun.
Pada tanggal 27 April 2011, kami dan TelkomVision memperoleh persetujuan penyelenggaraan layanan IPTV melalui Keputusan Menkominfo No.160/KEP/M. KOMINFO/04/2011 perihal Persetujuan Penyelenggaraan Layanan IPTV Komsorsium Telkom dan TelkomVision. Sesuai dengan Peraturan Menkominfo No.15 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Menkominfo No.11/ PER/M.KOMINFO/07/2010 tentang Penyelenggaraan Layanan Televisi Protokol Internet (“IPTV”), bahwa layanan IPTV dapat diberlakukan secara nasional.
Sistem Komunikasi Data (“SISKOMDAT”) Kami menyelenggarakan layanan SISKOMDAT berdasarkan Keputusan Dirjen PPI No.169/KEP/DJPPI/KOMINFO/6/2011 tanggal 6 Juni 2011 tentang Izin Penyelenggaraan Jasa Sistem Komunikasi Data PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Masa berlaku izin ini tidak terbatas namun Kemkominfo melakukan evaluasi tahunan dan lima tahunan secara menyeluruh terhadap izin ini.
Ijin Usaha Jasa Konstruksi (“IUJK”) Pemerintah Kota Bandung pada tanggal 6 Juni 2012 telah menerbitkan IUJK untuk Telkom dengan No.1-3273858971-2-001772. IUJK ini berlaku untuk melakukan usaha jasa pelaksanaan konstruksi di seluruh wilayah Republik Indonesia dengan bidang pekerjaan meliputi: arsitektur, sipil, mekanikal dan elektrikal. Izin ini berlaku sampai dengan tanggal 5 Juni 2015. Kami sedang dalam proses untuk memperpanjang lisensi ini.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
157
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
TINJAUAN FUNGSIONAL SUMBER DAYA MANUSIA Dalam upaya memenangkan kompetisi global. kami secara berkesinambungan mengembangkan profesionalisme Sumber Daya Manusia (“SDM”) melalui program sertifikasi dan program global talent. Hal ini sebagai bentuk dalam menghadapi ASEAN Economic Community (“AEC”) pada tahun 2015 mendatang. Kami memahami keberadaan SDM memiliki peran dan posisi strategis dalam upaya pencapaian visi menjadi perusahaan berstandar global. Untuk itulah kami terus mengembangkan SDM yang ada sekaligus membangun hubungan ketenagakerjaan yang baik dengan para karyawan.
GLOBAL TALENT PROGRAM (“GTP”) Sebagai perusahaan penyelenggara TIMES yang memiliki visi menjadi pemain di tingkat global. sumberdaya manusia memegang peranan sangat penting. Untuk memenangkan kompetisi internasional dibutuhkan kepemimpinan yang kuat dan karyawan hebat dengan pengalaman internasional dan sertifikasi yang diakui dunia. Kualitas pemimpin dan karyawan berskala global tersebut disiapkan melalui Global Talent Program ("GTP") dengan memberikan penugasan khusus kepada karyawan terpilih. GTP dilakukan berdasarkan Kebijakan Pengembangan Kompetensi didasakan pada keputusan No.PR.206.03/ 2013 tanggal 12 April 2013. Dalam kebijakan tersebut. GTP adalah penugasan khusus kepada karyawan bertalenta untuk dibentuk menjadi Great People. Penugasan khusus ini bertujuan memenangkan persaingan dan mencapai sasaran-sasaran bisnis perusahaan melalui pengalaman penugasan internasional dan sertifikasi.
158
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
GTP adalah bagian dari Corporate University (CorpU). Kami telah berkomitmen dengan menetapkan Center of Excellence sebagai Strategic Initiative Perusahaan yang pertama dan utama untuk mewujudkan learning organization. CorpU menjadi wahana peningkatan kompetensi dengan memanfaatkan pengetahuan untuk mendukung kebutuhan bisnis Perusahaan agar terbentuk Center of Excellent Human Capital bertaraf internasional di industri TIMES. Hal ini dilakukan untuk mendukung peningkatan performansi bisnis dan implementasi budaya baru dengan tagline “from Competence to Commerce. Tagline ini mempunyai makna. karyawan yang kompeten yang akan meng-create bisnis.
JUMLAH DAN KOMPOSISI KARYAWAN Jumlah karyawan kami pada tahun 2014 sebanyak 25.284 orang terdiri dari 17.279 orang karyawan Telkom dan 8.005 orang karyawan entitas anak. Karyawan Telkom mengalami penurunan sebesar 3,4% dibandingkan posisi per 31 Desember 2013 sejalan dengan berlanjutnya program multi exit sebagai bagian dari upaya revitalisasi dan peningkatan efisiensi SDM sejak tahun 2002. Komposisi Jumlah Karyawan Telkom Komposisi Jumlah Karyawan
Jumlah karyawan
Perubahan komposisi terhadap tahun sebelumnya (%)
Karyawan Telkom sampai dengan 31 Desember. 2012
19.185
2013
17.881
(6,8)
2014
17.279
(3,4)
2012
6.498
-
2013
7.130
9,7
2014
8.005
12,3
Karyawan Entitas Anak sampai dengan 31 Desember.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
159
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
Profil karyawan Telkom Group berdasarkan posisi mengalami perubahan. Pada tahun 2014, jumlah karyawan pada tingkat manajemen senior berjumlah 541 orang. meningkat dari tahun 2013 yang berjumlah 441 orang. Jumlah karyawan pada posisi manajemen madya meningkat dari 3.987 orang di tahun 2013 menjadi 4.181 orang di tahun 2014. Peningkatan jumlah karyawan berdasarkan posisi juga terjadi pada tingkat supervisor dari 12.031 orang di tahun 2013 menjadi 13.077 di tahun 2014. Sementara itu, untuk jumlah karyawan pada posisi yang lainnya mengalami penurunan dari 8.552 orang di tahun 2013 menjadi 7.485 orang di tahun 2014.
Jabatan
Telkom
Entitas Anak
Telkom Group
(%)
Jabatan di tahun 2014 Manajemen Senior
151
390
541
2,2
Manajemen Madya
2.939
1.242
4.181
16,5
10.233
2.844
13.077
51,7
Lainnya
3.956
3.529
7.485
29,6
Jumlah di tahun 2014
17.279
8.005
25.284
100,0
Manajemen Senior
135
306
441
1,8
Manajemen Madya
2.711
1.276
3.987
15,9
Pengawas
9.936
2.095
12.031
48,1
Lainnya
5.099
3.453
8.552
34,2
Jumlah di tahun 2013
17.881
7.130
25.011
100,0
Pengawas
Jabatan di tahun 2013
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Profil karyawan berdasarkan posisi jabatan
2.2%
1.8%
16.5%
15.9%
29.6%
TATA KELOLA PERUSAHAAN
34.2%
Manajemen Senior Manajemen Madya Pengawas
2014
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
48.1%
51.7%
160
Laporan Tahunan 2014
2013
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Lainnya
Komposisi karyawan kami berdasarkan jenjang pendidikan pada tahun 2014 didominasi lulusan universitas dengan 11.769 orang, sementara lulusan diploma berjumlah 5.184 orang, prakuliah 5.995 orang, dan pacasarjana 2.336 orang.
Profil karyawan berdasarkan tingkat pendidikan Tingkat Pendidikan
Telkom
Entitas Anak
Telkom Group
(%)
Pra Kuliah
5.289
706
5.995
23,7
Lulusan Diploma
4.093
1.091
5.184
20,5
Lulusan Universitas
6.159
5.610
11.769
46,6
Pasca Sarjana
1.738
598
2.336
9,2
17.279
8.005
25.284
100,0
Pra Kuliah
5.632
665
6.297
25,2
Lulusan Diploma
4.260
974
5.234
20,9
Lulusan Universitas
6.262
5.002
11.264
45,0
1.727
489
2.216
8,9
17.881
7.130
25.011
100,0
Tingkat Pendidikan di tahun 2014
Jumlah di tahun 2014 Tingkat Pendidikan di tahun 2013
Pasca Sarjana Jumlah di tahun 2013
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
161
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
Profil karyawan beradasarkan usia pada tahun 2014 adalah sebagai berikut: karyawan dengan usia di atas 45 tahun berjumlah 13.740 orang, sedangkan karyawan berusia di bawah 30 tahun berjumlah 2.643 orang, dan usia 31-45 tahun berjumlah 8.901 orang. Profil karyawan berdasarkan usia
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Kelompok Usia
Telkom
Entitas Anak
Telkom Group
(%)
680
1.963
2.643
10,5
31 - 45
3.784
5.117
8.901
35,2
>45
12.815
925
13.740
54,3
Jumlah di tahun 2014
17.279
8.005
25.284
100,0
756
1.644
2.400
9,6
4.170
2.001
6.171
24,7
12.955
3.485
16.440
65,7
17.881
7.130
25.011
100,0
Kelompok usia di tahun 2014 <30
Kelompok usia di tahun 2013 <30
>45 Jumlah di tahun 2013
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
31 - 45
162
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Bila dilihat dari sisi gender, komposisi karyawan lebih didominasi pria dengan 78.8% pada tahun 2014 dan 79.4% pada tahun 2013. Komposisi karyawan berdasarkan gender selengkapnya tersaji dalam tabel berikut. Profil karyawan berdasarkan gender Kelompok Gender
Telkom
Entitas Anak
Telkom Group
%
14.091
5.824
19.915
78,8
3.188
2.181
5.369
21,2
17.279
8.005
25.284
100,0
14.662
5.204
19.866
79,4
Wanita
3.219
1.926
5.145
20,6
Jumlah di tahun 2013
17.881
7.130
25.011
100,0
Kelompok jenis kelamin di tahun 2014 Pria Wanita Jumlah di tahun 2014 Kelompok jenis kelamin di tahun 2013 Pria
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
163
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA Perseroan telah menyusun Human Capital Master Plan untuk mengoptimalkan potensi human capital yang ada di Telkom Group. Penyusunan Human Capital Master Plan dilakukan secara terpadu dengan merujuk pada perencanaan korporasi jangka panjang maupun tahunan serta strategi bisnis masing-masing Perusahaan yang tergabung di Telkom Group. Penyusunan Human Capital Master Plan juga didasarkan pada analisis penawaran dan permintaan yang akurat serta terukur, yaitu dengan menggunakan referensi data acuan, terutama acuan rasio produktivitas pada beberapa Perusahaan sejenis. Informasi yang ada dalam Human Capital Master Plan Telkom Group terdiri dari:
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
●
●
●
proyeksi mengenai jumlah human capital yang dihitung berdasarkan portofolio bisnis selama periode lima tahun ke depan; proyeksi tentang komposisi human capital secara rinci dengan mengacu pada komposisi job stream, pendidikan, usia dan jabatan; dan rencana ketenagakerjaan yang berisi rencana SDM tahunan di masing-masing Perusahaan yang termasuk jajaran Telkom Group.
164
Laporan Tahunan 2014
Penyusunan Human Capital Master Plan Telkom Group yang terpadu membantu Perusahaan dalam memproyeksikan kebutuhan human capital secara tepat, baik dari sisi jumlah dan kompetensinya; serta menyusun rencana pengalokasian karyawan dan rencana pengembangan karir; dan mengukur produktivitas human capital. Pemenuhan kebutuhan SDM serta infrastruktur terkait dilakukan dengan berdasar pada prinsip sinergi dan optimalisasi sumber daya internal yang ada di jajaran Telkom Group. Strategi pengelolaan SDM kami menekankan pada harmonisasi jumlah dan kompetensi SDM searah dengan portofolio bisnis yang semakin fokus pada TIMES. Kami juga berupaya meningkatkan sinergi dan efisiensi di antara Perusahaan di jajaran Telkom Group dan terus menekankan penerapan nilai-nilai Perusahaan yang telah ditetapkan. Upaya ini diimplementasikan dengan menyusun rencana pengalokasian karyawan untuk lima tahun ke depan dan rencana ketenagakerjaan setiap tahun agar dapat memberikan informasi yang lebih akurat untuk mendukung pertumbuhan perusahaan.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Rekrutmen Program rekrutmen kami memiliki tujuan strategis dalam rangka mendapatkan talenta terbaik yang ada di pasar tenaga kerja, yang dimaksudkan tidak hanya untuk regenerasi leader Telkom masa depan, namun juga untuk memperkuat keunggulan kami dalam bisnis. Program ini dilakukan melalui rekrutmen fresh graduate untuk menjaring potensi leader masa depan yang memiliki standar global, maupun rekrutmen profesional untuk mendapatkan tenaga ahli profesional yang memiliki keahlian mendalam (deeper skill). Serangkaian seleksi yang ketat dilakukan untuk menjamin kesesuaian kandidat dengan kebutuhan Perseroan. Kami melaksanakan program rekrutmen dengan mengoptimalkan sumber daya internal melalui sinergi antara Perseroan dengan entitas anak yang mencakup: pelaksanaan career days, pelaksanaan campus recruitment, pengelolaan sharing database, sharing infrastruktur & fasilitas, termasuk dalam bentuk sinergi lainnya sesuai dengan kebutuhan. Sampai dengan 31 Desember 2014, kami telah merekrut 224 orang karyawan baru.
Kompetensi yang disusun berdasarkan model kompetensi yang terdiri atas Mandatory Competency (values), Generic Competency (Personal Quality), dan Specific Competency (Skill & Knowledge). Ketiga model ini dikembangkan, disesuaikan, dan disempurnakan untuk mendukung penilaian kemampuan karyawan secara adil dan transparan. Konsep pengelolaan kompetensi Telkom Group didasarkan atas elemen 8S’s yaitu Spiritual, Style, Share values, Strategy, Staff, Skill, System, Structure. “Spiritualitas” akan menjadi panduan seorang “Leader” dalam menjalankan kepemimpinan, budaya, dan elemen lain dalam perusahaan. Pengembangan kompetensi karyawan dititikberatkan pada: ● pengembangan budaya, yang memfokuskan pada internalisasi dan penguatan core values Perusahaan sebagai basis pembentukan budaya, yaitu Solid, Speed, Smart atau disebut Telkom 3S; ● pengembangan kemampuan peran, yang terfokus pada pengembangan kualitas pribadi yang dibutuhkan oleh setiap kategori peran yang dipilih/didefinisikan; dan ● pengembangan kemampuan sesuai tuntutan pekerjaan.
Pengembangan Kompetensi SDM Competency Based Human Resources Management (”CBHRM”) Kami menetapkan strategi pengembangan kompetensi human capital yang dituangkan dalam Human Capital Master Plan selaras dengan strategi bisnis Perseroan melalui CSS dan Corporate Annual Message (“CAM”). Selanjutnya strategi pengembangan kompetensi tersebut dijabarkan secara berjenjang melalui Learning Blueprint, Development of Curriculum (DACUM), Learning Road Map, dan Human Capital Development Plan (“HCD Plan”). HCD Plan senantiasa diperbaharui setiap tahunnya guna menyesuaikan dengan dinamika bisnis. Konsisten dengan yang kami lakukan pada tahun-tahun sebelumnya, kami menerapkan pendekatan CBHRM dalam pengelolaan seluruh kesisteman human capital termasuk penilaian kompetensi karyawan. Penilaian dilakukan dengan mengacu pada kompetensi-kompetensi yang dipersyaratkan dalam pekerjaan yang tertuang dalam Distinct Job Manual (DJM) pada setiap posisi. Kami memiliki daftar kompetensi melalui Direktori
Menindaklanjuti transformasi bisnis yang fokus pada bisnis TIMES, penguatan kompetensi SDM dilakukan dengan pelatihan dan pendidikan yang bersifat pengembangan kompetensi, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung terhadap strategi bisnis dan operasional. Dalam mempersiapkan kompetisi di tahun 2015, Kami mulai mempersiapkan pengembangan kompetensi dan skill menuju era digital company. Selain hard skill (Telco 1.0) terkait infrastruktur diperlukan juga soft skill (Telco 2.0) terkait product innovation business (service development, partnership, software and design, customer experience management, customer data, financial model), big data terkait pemanfaatan database khususnya data customer behaviour (psychology, statistic, math), digital (user experience, user interface, design).
Remunerasi Karyawan Telkom memberikan paket remunerasi yang kompetitif sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku dan secara periodik melaksanakan benchmark harga pasar.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
165
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
Tujuan dari penerapan sistem remunerasi Telkom terdiri dari 4 (empat) pilar utama, yaitu: a. To attract Sistem Remunerasi Telkom dirancang dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga dapat menarik (attract) calon karyawan potensial dan berkualitas tinggi, baik fresh graduate maupun tenaga professional yang akan langsung ditempatkan di posisi posisi tertentu. b. To retain Sistem Remunerasi Telkom dirancang sebagai salah satu tools untuk menciptakan iklim kerja yang nyaman sehingga dapat mempertahankan dan meningkatkan loyalitas high quality professional employee. c. To motivate Sistem Remunerasi Telkom dirancang sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan motivasi setiap karyawan untuk senantiasa dapat lebih meningkatkan kualitas pribadi dan menjadi high performed employee. d. To support Sistem Remunerasi Telkom dirancang untuk dapat mendukung manajemen dalam mencapai tujuan, sasaran kinerja dan strategi bisnis perusahaan secara keseluruhan. Berdasarkan tujuan pemberian remunerasi, komponen sistem remunerasi Telkom dibagi menjadi 3 (tiga) bagian utama yang disebut dengan 3P Remuneration System, yaitu: a. Pay for Person Yaitu komponen remunerasi yang diberikan untuk menghargai kompetensi individu setiap karyawan sesuai dengan profil kompetensi yang diperlukan pada posisi yang dipangkunya dan masa kerja. Pergerakan pay for person melalui Penyesuaian Remunerasi ditentukan berdasarkan hasil competency assessment serta disesuaikan dengan kondisi comparatio remunerasi tersebut. b. Pay for Position Yaitu komponen remunerasi yang diberikan untuk menghargai kebijakan, kepakaran, dan akuntabilitas yang dipersyaratkan untuk suatu posisi. Pergerakan pay for position melalui Penyesuaian Remunerasi ditentukan oleh kelas posisi karyawan serta Karakteristik Job dan Fungsi Unitnya.
166
Laporan Tahunan 2014
c. Pay for Performance Yaitu komponen remunerasi yang diberikan untuk menghargai kinerja atau performansi karyawan dalam memenuhi target yang telah ditetapkan pada periode tertentu. Proses penetapan remunerasi karyawan pada komponen pay for performance dilakukan dengan mempertimbangkan Nilai Kinerja Individu ("NKI") dan Nilai Kinerja Unit ("NKU"). Berdasarkan jenis dan sifat komponen remunerasi, Struktur Remunerasi Telkom terdiri dari 2 (dua) komponen utama, yaitu : a. Compensation Komponen ini terdiri dari Monthly Salary, Tunjangan Hari Raya, Tunjangan Cuti Tahunan, dan Pajak Penghasilan (PPh 21). b. Benefit Komponen ini terdiri dari Fixed Benefit dan Variabel Benefit. Kedua sub komponen ini diberikan dalam bentuk Cash Benefit dan Non Cash Benefit. Untuk pemberian bonus, Perseroan menganggarkannya pada tahun berjalan, namun baru akan mendistribusikannya pada tahun berikutnya setelah terbit Laporan Keuangan audited serta mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pemberian bonus hanya dilakukan apabila target net income dapat dicapai. Penghargaan Karyawan Setiap tahun, kami memberikan beberapa bentuk penghargaan untuk meningkatkan semangat kerja karyawan dalam mendukung pencapaian sasaran bisnis, corporate value, kualitas layanan kepada pelanggan, dan performansi karyawan. Pelayanan SDM Berbasis Teknologi Informasi Layanan-layanan SDM berbasis teknologi informasi (“TI”) yang telah kami kembangkan sejak tahun 2009 terus dioptimalkan, seperti e-Learning, Pendaftaran Beasiswa Online, Sasaran Kerja Individu (“SKI”) Online, Presensi Online, Surat Perintah Perjalanan Dinas (“SPPD”) Online, Cuti Online, Career Online, Competency Assessment, Distinct Job Manual Online, SPT Online, Aplikasi Pensiun, Learning Card, Aplikasi Jual Beli Saham ESOP, Aplikasi Knowledge Management (KAMPIUN), dan Website Informasi Kesehatan.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Kami juga menerapkan berbagai aplikasi proses otomatisasi seperti nota dinas elektronik, virtual meeting, unified communication, shared files, online survei, personal workbook, dan intranet.
Program Pensiun Kami memiliki dua program pensiun yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti (“PPMP”) dan Program Pensiun Iuran Pasti (“PPIP”)
Disamping itu, dalam rangka untuk memperkuat komunikasi internal, terutama yang terkait dengan kebijakan SDM, maka disediakan website Human Capital Management serta employee helpdesk yang dapat diakses oleh karyawan yang ingin mengetahui berbagai kebijakan dan informasi lain terkait pengelolaan dan pengembangan SDM.
a. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) Perhitungan pensiun bagi peserta PPMP didasarkan atas masa kerja, tingkat gaji pada saat pensiun dan dapat dialihkan kepada tanggungan jika karyawan tersebut meninggal. Dana Pensiun Telkom bertugas mengelola program ini dan sumber utama Dana Pensiun ini berasal dari iuran karyawan dan Perusahaan. Partisipasi karyawan dalam program ini sebesar 18% dari gaji pokok (sebelum bulan Maret 2003, tingkat kontribusi karyawan adalah sebesar 8,4%) sedangkan Perseroan memberikan kontribusi sisanya. Minimum manfaat pensiun bulanan untuk karyawan yang pensiun sekitar Rp425.000 setiap bulannya. Kontribusi Perseroan kepada Dana Pensiun mencapai Rp186 miliar, Rp182 miliar dan Rp nihil masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember, 2012, 2013 dan 2014.
Kami juga mengoptimalkan media relasi karyawan dan pusat pelayanan SDM untuk memastikan isu-isu yang berhubungan dengan karyawan dapat ditangani dan dikomunikasikan secara efektif. Selain itu juga menyiapkan sarana telepon, layanan personal, email dan website agar dapat memfasilitasi komunikasi antara karyawan dan pihak SDM.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
167
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
Telkomsel juga melaksanakan PPMP bagi karyawannya. Dengan program ini, karyawan berhak mendapatkan manfaat pensiun yang dihitung berdasarkan gaji dasar atau gaji bersih terakhir yang diterima dan masa bakti karyawan PT Asuransi Jiwasraya (Persero), mengelola program ini berdasarkan kontrak asuransi tahunan. Hingga tahun 2004, kontribusi karyawan kepada program ini adalah sebesar 5% dari gaji yang dibayarkan bulanan sementara Telkomsel membayar sisa kontribusi yang ditetapkan. Sejak 2005, kontribusi terhadap program dilakukan sepenuhnya oleh Telkomsel. Selain itu, Telkomsel juga menyediakan program penghargaan bagi karyawan dengan masa bakti yang lama dalam bentuk uang tunai atau tambahan cuti. Penghargaan ini diberikan kepada karyawan yang telah bekerja selama jangka waktu tertentu atau pada saat pemutusan hubungan kerja. Infomedia juga menyelenggarakan PPMP bagi karyawannya. b. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) Telkom menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi karyawan tetap yang direkrut sejak tanggal 1 Juli 2002. PPIP dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (“DPLK”), dimana karyawan dapat memilih di antara berbagai DPLK yang menyelenggarakan program ini. Kontribusi tahunan Perusahaan terhadap PPIP ditetapkan berdasarkan persentase tertentu dari gaji dasar karyawan peserta, yaitu mencapai Rp5 miliar, Rp6 miliar, dan Rp5 milliar masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2012, 2013, dan 2014. Untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih efektif dan kompetitif, kami juga memiliki program Pensiun Dini (“Pendi”). Program ini sejalan dengan pelaksanaan Human Capital Master Plan 2014-2018 yang diperkirakan akan mengurangi jumlah karyawan Telkom untuk memperbaiki komposisi karyawan. Program ini ditawarkan secara sukarela kepada karyawan yang dianggap telah memenuhi persyaratan tertentu terkait pendidikan, usia, jabatan, dan kinerja. Sejak tahun 2002 hingga 31 Desember 2014, Perusahaan telah mengalokasikan dana sebesar Rp7,3 triliun sebagai kompensasi bagi 14.195 karyawan yang mengikuti program ini. Program Pelayanan Kesehatan Layanan kesehatan bagi karyawan beserta keluarga inti yang menjadi tanggungannya dikelola oleh Yakes. Diharapkan layanan kesehatan ini berdampak pada perbaikan produktivitas perusahaan. Setiap tahun kami menyelenggarakan medical check up bagi karyawan, yang hasilnya berupa status kesehatan (stakes).
168
Laporan Tahunan 2014
Kami telah menerbitkan kebijakan paradigma hidup sehat. Jaminan kesehatan juga disediakan untuk seluruh karyawan yang telah pensiun, termasuk keluarga yang menjadi tanggungan, dalam dua jenis pendanaan, yakni: ● Karyawan yang diangkat sebagai pegawai sebelum tanggal 1 November 1995 dan memiliki masa kerja lebih dari 20 tahun, berhak mengikuti jaminan layanan kesehatan yang dikelola oleh Yakes Telkom; dan ● Semua karyawan tetap lain memperoleh layanan kesehatan dalam bentuk tunjangan asuransi. Karyawan entitas anak diberikan tunjangan kesehatan melalui program jaminan kesehatan yang disponsori oleh pemerintah, yang dikenal sebagai BPJK. Jumlah biaya yang kami keluarkan untuk program jaminan kesehatan bagi karyawan dalam lima tahun terakhir dapat dilihat dalam tabel berikut. Biaya Pelayanan Kesehatan Karyawan Jumlah (Rp miliar)
2010
2011
2012
2013
2014
136
121
150
162
153
Pengelolaan Hubungan Industrial Merujuk pada Keputusan Presiden No.83/1998 tentang Ratifikasi Konvensi ILO No.87 tahun 1948 mengenai Kebebasan Berserikat dan Perlindungan atas Hak Membentuk Organisasi, karyawan Telkom mendirikan “Serikat Karyawan Telkom” atau “SEKAR”. Hingga Agustus 2014, SEKAR beranggotakan 15.526 karyawan atau 89,9% dari jumlah karyawan Telkom. Sesuai dengan UU No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan dan Perjanjian Kerja Bersama (“PKB”) dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.16/2011 tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan Peraturan Perusahaan serta Pembuatan dan Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama, SEKAR berhak mewakili karyawan dalam perundingan PKB dengan manajemen Perusahaan. Pada tahun 2014, berlaku PKB V yang telah disahkan pada tahun 2014. PKB senantiasa di-review melalui forum Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit. Beberapa bentuk komunikasi yang dilakukan Perseroan dan serikat pekerja adalah sebagai berikut: ● ● ● ●
Mengevaluasi kesepakatan PKB. Rapat insidentil, untuk membahas hal-hal teknis terkait realisasi PKB. Sosialisasi bersama management dan SEKAR terkait PKB dan kebijakan-kebijakan Perusahaan. Pelatihan hubungan industrial untuk pengurus SEKAR.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Sampai dengan bulan November 2014, telah dilaksanakan tujuh pertemuan antara Perseroan dengan SEKAR untuk membahas berbagai hal terkait kebijakan Perseroan. Telkomsel dan Infomedia juga memiliki serikat pekerja. Serikat karyawan di Telkomsel, “SEPAKAT” atau "Serikat Pekerja Karyawan Telkomsel” beranggotakan 3.723 karyawan atau 81,1% dari jumlah karyawan Telkomsel. Aktivitas Ekstrakurikuler Kami memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas ekstrakurikuler, terutama yang dapat mendukung produktivitas karyawan. Aktivitas ekstrakurikuler karyawan meliputi bidang keagamaan, budaya dan olahraga. Di bidang keagamaan, aktivitas ekstrakurikuler yang diselenggarakan antara lain Perayaan Natal Telkom Bandung Raya, Perayaan Paskah Telkom Bandung Raya, Bedah Buku, Kompetisi pembacaan Al-Qur’an, Utsawa Dharma Gita (Hindu), Musabaqoh Tilawatil Quran, Pesantren Ramadhan, dan lain-lain. Di bidang budaya, aktivitas yang dilakukan
antara lain Kesenian Gamelan, Keroncong, Bakti Bagi Negeri, Fotografi (FOTO – 135), Toastmaster Club (Public Speaking & Leadership), dan lain-lain. Untuk olahraga, kegiata yang dilakukan adalah Tenis, Basket, Sepeda, Sepeda Motor, Tenis Meja, Pecinta Alam, Zumba, Yoga, Aerobic, dan lain-lain.
INVESTASI SUMBER DAYA MANUSIA Untuk pelaksanaan program pelatihan dan pendidikan selama tahun 2014, kami mengalokasikan dana Rp195 miliar, atau rata-rata sebesar 7,7 juta per karyawan yang mengikuti program tersebut. Pada tahun 2013, biaya yang dikeluarkan adalah Rp265,3 miliar, atau ratarata Rp10,6 juta per karyawan.
TEKNOLOGI INFORMASI Peranan teknologi informasi sangatlah vital bagi Perseroan dalam mendukung proses bisnis, baik front office maupun back office. Sebagai satu bagian tak terpisahkan dari seluruh rangkaian fungsi organisasi, bidang teknologi informasi dijalankan berdasarkan arahan strategis berupa visi dan misi.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
169
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Selanjutnya visi tersebut perlu diwujudkan dengan menjalankan misi “Nurturing digital curture in providing integrated, effective, and efficient business solution as well as competitive IT service innovation”. Misi ini menetapkan arah pengelolaan teknologi informasi melalui upaya menumbuhkan dan menerapkan budaya digital dengan prinsip-prinsip sebagai berikut: ● ●
Solusi sistem informasi sebagai business enabler Telkom harus merupakan suatu solusi yang terintegrasi Kualitas solusi teknologi informasi Telkom harus diciptakan efektivitas dan produktivitas proses bisnis
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
Pengelolaan teknologi informasi Telkom dilandasi visi yang kuat yaitu “To become an excellent IT service & solution provider.” Visi ini menggambarkan bahwa Teknologi Informasi Telkom menjadi penyedia layanan IT sebagai bisnis inti Perseroan menuju suatu bisnis yang andal dan unggul dengan pemanfaatan yang excellent melalui suatu proses dan lingkungan inovasi yang terstruktur dan terkendali.
●
●
dan bisnis yang didukungnya. Pengelolaan teknologi informasi diarahkan kepada suatu pengelolaan yang efisien dan cost effective untuk memberikan value maksimal kepada perusahaan. Pengembangan lingkungan yang kondusif bagi lahirnya inovasi TI yang mampu mendukung transformasi bisnis Telkom. Penciptaan IT Solution yang excellent agar dapat memberikan diferensiasi dan value yang kompetitif bagi upaya Telkom memenangkan persaingan digital market.
Struktur Tata Kelola IT Pengelolaan teknologi informasi Telkom Group yang demikian kompleks membutuhkan suatu tata kelola yang baik dan kokoh. Tata kelola teknologi informasi Telkom Group diarahkan untuk dapat memberikan dukungan operasional dan bisnis kepada perusahaan melalui penyediaan Shared Services IT yang dikembangkan dengan mengoptimalkan sumber daya yang telah dimiliki. Berikut ini adalah bagan struktur tata kelola dimaksud:
OSS BSS Development & Operation
ERP Development & Operation
IT Shared Services thru Center of IT Excellence
Shared Services Center
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Data Center Infrastructure & Operation
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
●
Cloud Services
Data Analytics
IT Service (Integration & Solution) Service Delivery Platform
IT Operation Outsourching
Office Operation System
170
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Teknologi informasi Telkom Group dikelola oleh SDM yang memiliki kompetensi dan skill yang selaras dan sesuai dengan perencanaan, pengembangan, operasi dan dukungan bisnis Perseroan. Beberapa pengetahuan yang wajib dimiliki oleh insan IT Telkom antara lain: ● ● ●
TM Forum Framework overview knowledge yang mencakup proses bisnis, aplikasi, dan informasi. ITIL Foundation COBIT Foundation
Dengan bekal pengetahuan ketiga hal tersebut, diharapkan SDM IT Telkom dapat memahami dan memberikan solusi atas permasalahan dan kebutuhan bisnis Perseroan. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan personil selanjutnya disesuaikan dengan lingkup pekerjaan dan keahlian yang dimiliki. Untuk keperluan sertifikasi personal disesuai dengan kebutuhan Perseroan/unit dengan tingkat kuantitas yang mencukupi yaitu Expert/Master/Career Certification, Specialized Certification, dan Fundamental/Basic Certification sebagaimana digambarkan dalam bagan berikut ini:
Expert/Master/Career Certification TMForum Career Cert.
CISA,CISM C GEIT CRISC
Open Group Cert.Architec IT Specialist
CISSP CSSLP
ISO/IEC Lead Auditor
CDCE
Vendor Prncipal Specific Sertification Master Level
Specialized Certification CISA, CISM, C3EIT, CRISC
Open Group TOGAF Cert.
Expert Level EC Council
BCM Institut
CDCS
ISO/IEC Auditor
Associate Level
Fundamental/Basic Certification ITIL
Project Management
COBIT ISACA
Framework TMForum
Enterprise Solution Architecture
Agile/SDLC
Data Center
I/S Security
TAGIHAN, PEMBAYARAN DAN PENAGIHAN Kami menerapkan sistem tagihan periodik sesuai dengan karakteristik produk maupun segmen pelanggan. Kami menyediakan berbagai jenis moda pembayaran untuk memudahkan pelanggan jasa telekomunikasi dengan cara bekerja sama dengan Collecting Agents (“CA”), seperti bank umum nasional, bank umum daerah, PT Pos Indonesia, koperasi pegawai, mini market, dan lainlain. Pembayaran dapat dilakukan secara tunai maupun non tunai. Pembayaran tunai dapat dilakukan melalui loket-loket pembayaran jasa Telkom seperti loket Plasa Telkom, Koperasi, Bank, kantor pos, minimarket dan sub CA lainnya, sedangkan pembayaran non tunai dilakukan melalui auto debit, kartu kredit, transfer ke rekening Telkom (khusus pelanggan korporasi/OLO), Anjungan Tunai Mandiri (“ATM”), mobile banking, internet banking ataupun source of fund (Mcash, atau Tcash).
Khusus untuk pengguna layanan seluler, Telkomsel salah satu entitas anak kami, telah menerapkan sistem penagihan yang berbasis Online Charging System (“OCS”), yang berlaku untuk produk prabayar maupun pascabayar. Sistem yang baru ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan melalui kemudahan untuk memilih metoda pembayaran serta memberikan keleluasaan Telkomsel untuk melakukan regional/cluster based pricing. Sebelumnya, Telkomsel menerapkan sistem tagihan secara periodik dengan sistem yang sudah tersentralisasi, akurat dan standar di setiap wilayah. Pelanggan layanan pascabayar kartuHalo memperoleh lembar tagihan yang dikirim ke alamat domisili pelanggan setiap bulan dengan hitungan pemakaian berdasarkan: (i) jumlah menit
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
171
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
penggunaan untuk layanan seluler; (ii) layanan nilaitambah yang dikenakan biaya penggunaan jangka waktu tertentu; dan (iii) biaya langganan untuk layanan dasar dan layanan lain. Pada bulan Juli 2013 Telkomsel memberikan kemudahan bagi pelanggan pascabayar melalui tagihan e-billing dimana pemberitahuan tagihan dikirimkan melalui email. Pembayaran tagihan Telkomsel dapat dilakukan melalui pembayaran langsung di gerai Plasa GraPARI ataupun melalui ATM, pembayaran tunai melalui teller bank, phone banking, internet banking, mobile banking, kartu kredit dan auto debit. Telkomsel juga telah bekerja sama dengan CA, yaitu Bank Umum Nasional, Bank Pembangunan Daerah dan PT Pos Indonesia, yang dapat menerima pembayaran dari pelanggan kartuHalo. Selain itu, pelanggan juga dapat membayar melalui web TCare (https://my.telkomsel.com). Pengelolaan Piutang Pelanggan Unit Finance, Billing and Collection Center (“FBCC”) mengelola penagihan dan pembayaran atas piutang kepada pelanggan yang dikelompokkan sesuai konsep pengelolaan layanan pelanggan dan segmen produknya, dengan menggunakan aplikasi Telkom Revenue Management System (“TREMS”). Aplikasi TREMS memiliki fasilitas antara lain: - Memungkinkan pelanggan membayar tagihannya di seluruh wilayah layanan. - Penerimaan pembayaran tunai maupun non-tunai. - Penerapan Security Deposit (“SD”) untuk pelanggan yang akan berhenti berlangganan yang jumlahnya diestimasi berdasarkan tagihan rata-rata, warm usage ataupun pro-rata, dimana SD akan dihitung ulang pada tagihan berikutnya. - Menerima pembayaran di muka sebagai uang muka tagihan yang akan terbit bulan berikutnya. - Pembayaran secara parsial untuk pelanggan korporat. - Pembayaran secara angsuran. - Fitur Telkom Single Invoice (“TSI”) yang menggabungkan beberapa tagihan dari beberapa layanan menjadi satu tagihan, selain berbagai kemudahan traksaksi pembayaran lainnya. Dalam hal pelanggan belum melakukan pembayaran sampai dengan tanggal jatuh tempo, pelanggan akan dikenakan sanksi sesuai dengan jenis produk dan layanannya. Sanksi yang dikenakan dapat berupa pengenaan biaya keterlambatan, isolir sampai pencabutan
172
Laporan Tahunan 2014
layanan, yang telah tercantum dalam Kontrak Berlangganan. Telkom telah menerapkan Integrated Dunning Management System (“IDMS”) yang digunakan untuk memberikan informasi tagihan perdana serta melakukan reminding call untuk tagihan bulan berjalan, tunggakan satu bulan dan tunggakan dua bulan. IDMS juga digunakan untuk electronic billing statement (“eBS”) yaitu pengiriman informasi tagihan melalui email pelanggan. Untuk pelanggan korporasi dan OLO, tagihan dicetak dan dikirim melalui kurir khusus. Telkomsel telah memiliki mekanisme bagi penagihan piutang pelanggan. Untuk pembayaran yang tidak diterima hingga jatuh tempo dari tagihan yang bersangkutan, Telkomsel akan mengenakan sanksi berupa penghentian seluruh panggilan keluar. Apabila Telkomsel masih belum menerima pembayaran hingga dua bulan sejak tanggal tagihan, sanksi akan ditingkatkan menjadi penutupan nomor pelanggan. Sementara itu, Telkomsel tetap mengupayakan adanya pembayaran dari pelanggan, termasuk kerja sama dengan mitra/institusi jasa penagih utang. Bagi pelanggan yang telah ditutup nomor pelanggannya tapi masih ingin berlangganan layanan Telkomsel, harus menyelesaikan seluruh tunggakan dan mengajukan kembali permohonan layanan seluler baru. Telkomsel tidak membebankan biaya atau bunga atas keterlambatan.
TINJAUAN PELAYANAN Sebagai salah satu bentuk penerapan good corporate governance (“GCG”) kepada pelanggan dan masyarakat, kami terus menjaga komunikasi dengan para pelanggan. Kami percaya bahwa komunikasi yang efisien dan proaktif berperan penting bagi kelangsungan bisnis Perusahaan, serta untuk memastikan kualitas yang selalu di atas standar. Layanan Kepada Pelanggan Pengukuran pemenuhan Service Level Guarantee (SLG) dilakukan pada tahap proses delivery, assurance & billing layanan. SLG yang telah ditetapkan untuk masing-masing produk dan segmen pelanggan, meliputi proses layanan pasang baru, penanganan gangguan dan penanganan keluhan pelanggan. Setelah proses delivery & assurance layanan selesai, dilakukan kembali pengukuran Post Delivery Survey (PDS) yang merupakan survey kepuasan pelanggan terhadap kualitas delivery layanan.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Perlindungan Konsumen Sepanjang tahun 2014, kami terus mengupayakan berbagai inisiatif dan penyempurnaan di bidang pengelolaan keamanan produk (product safety), layanan pengaduan dan jaminan purna jual untuk memberikan kenyamanan dan jaminan perlindungan konsumen, antara lain: ● Memastikan suatu produk yang baru dikembangkan dapat menjadi produk yang tepat sebagai produk komersial yang diterima baik di pasar. Kami menerapkan suatu pedoman standar bagi pelaksanaan proses inkubasi produk inovasi melalui tahapan-tahapan idea submission, customer and idea validation, product validation, business model validation, dan market validation. ● Memegang prinsip untuk memastikan produk dan layanan yang dihasilkan berkualitas tinggi dan mampu memberikan manfaat secara maksimal serta berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi. ● Selalu menjaga kode etik dalam penjualan produk (penjualan langsung), beriklan dan berpromosi. ● Menerapkan praktik beriklan yang beretika dengan memperhatikan ketentuan kode etik periklanan di Indonesia. ● Memastikan bahwa produk dan layanan purna jual dapat secara mudah tersedia bagi publik. ● Mendukung penerapan prinsipprinsip dan praktik persaingan yang sehat. ● Selalu berorientasi pada kepuasan pelanggan. ● Senantiasa berupaya untuk memenuhi tolak ukur yang dipersyaratkan dalam beberapa Peraturan Menteri yang mengatur standar kualitas layanan, yaitu Peraturan Menteri tentang Pencapaian Standar Kualitas Layanan Jaringan Tetap Lokal, Jaringan Tetap SLJJ, Jaringan Tetap Sambungan Internasional, Jaringan Tetap Lokal fixed wireless access (“FWA”), dan Jasa Internet Teleponi untuk Keperluan Publik (“ITKP”). ● Memberikan kompensasi jika pelayanan tidak sesuai dengan tolak ukur yang dipersyaratkan. Pengukuran Kualitas Pelayanan Pengukuran kualitas pelayanan dilakukan pada beberapa tahap sesuai proses layanan. Pada proses interaksi dengan channel distribusi, dilakukan mystery shopping dan mysteri calling untuk memastikan standar pelayanan diterapkan secara konsisten dan berkualitas. Indikator hasil pengukuran tersebut adalah Service Quality Index yang dimonitor dan dievaluasi setiap bulan. Secara end-to-end, tiap tahun dilakukan Customer Satisfaction and Loyalty Survey ("CSLS"). Indikator yang
diukur adalah Customer Satisfaction Indiex (CSI), Customer Dissatisfaction Index (CDI) dan Customer Loyalty Index (CLI). Indikator tersebut diukur dari kepuasan pelanggan terhadap empat pilar: produk, harga, promosi dan pelayanan. Selain dilakukan pengukuran terhadap indikator-indikator tersebut, dipetakan prioritas perbaikan dari atributatribut layanan dari keempat pilar tersebut di atas, sehingga bisa dilakukan evaluasi dan tindak lanjut yang efektif terhadap usaha peningkatan kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan. Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Program peningkatan kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan yang kami lakukan terdiri dari: Higher Speed Same Price (“HSSP”) Program HSSP adalah program retensi kepada pelanggan untuk menaikkan Paket Speedy yang digunakan pelanggan menjadi satu atau lebih kenaikan paket di atasnya dengan price yang tetap agar pelanggan mendapatkan experience yang lebih baik sebagai bagian dari appresiasi kepada pelanggan yang loyal. Indihome Suggested Package (ISP) Program ISP adalah program penawaran paket bundling Indihome kepada pelanggan eksisting dengan menggunakan “suggested package”, yaitu paket Indihome tertentu yang disesuaikan kepada setiap pelanggan secara spesifik. TAM – Tele Account Management TAM adalah pengelolaan pelanggan pada segment retail. Beberapa pelanggan dikelola oleh satu agent dalam rangka melakukan caring ataupun selling atas pelanggan yang dimaksud. Telkom Membership Telkom Membership adalah kartu membership bagi pelanggan setia yang memiliki berbagai manfaat dan keuntungan. Program tersebut kami laksanakan dengan melibatkan perbankan (Bank Mandiri). Manfaat dan keuntungan yang diperoleh pelanggan meliputi: a. penawaran pembayaran tagihan Telkom dengan Kartu Kredit Mandiri b. penawaran paket promosi untuk cross-sell dan upgrade produk c. penawaran "special" sales promotion untuk pelanggan Kartu Kredit Mandiri.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
173
06
TATA KELOLA PERUSAHAAN 177 Penghargaan Tata Kelola Perusahaan
268 Hubungan dengan Pemangku Kepentingan
178 Rating Penilaian Tata Kelola Perusahaan
269 Etika Bisnis dan Budaya Perusahaan
178 Road map dan Penguatan Tata Kelola Perusahaan
271 Sistem Pelaporan Pelanggaran
180 Kerangka Kerja Tata Kelola Perusahaan
275 Konsistensi Implementasi GCG
181 Struktur Tata Kelola Perusahaan
280 Rangkuman Perbedaan Signifikan antara Praktik Tata Kelola Perusahaan Indonesia dan Standar Tata Kelola NYSE
177 Konsep dan Landasan
237 Manajemen Risiko 260 Permasalahan Hukum 262 Akses dan Transparansi Informasi
273 Sosialisasi Tata Kelola Perusahaan
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Kami menjadikan tahun 2014 sebagai momentum dalam menguji tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance - GCG). Terbukti, melalui evaluasi tahunan oleh The Indonesian Institutes for Corporate Governance (IICG), lembaga independen pemeringkat GCG di Indonesia, Perseroan kembali memperoleh predikat sebagai The Most Trusted Company sesuai tema penilaian GCG tahun 2013/2014 yaitu “GCG dalam Perspektif Organisasi Pembelajar”.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
Dalam evaluasi sebagai “BUMN Bersih” yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Telkom juga memperoleh predikat sangat memuaskan dimana kriteria “bersih” yang digunakan dalam Program “BUMN Bersih” secara garis besar meliputi penilaian prinsip-prinsip GCG yakni transparency, accountability, responsibiity, independency dan fairness terhadap Dewan Direksi dan Dewan Komisaris. Hasilnya, Telkom mendapatkan nilai 8,3 (skala 0 – 10). Program “BUMN Bersih” sudah diterapkan dengan baik dalam GCG Perseroan. Dengan implementasi tata kelola perusahaan yang baik akan memperkuat reputasi sebagai korporasi yang sehat, berdaya saing serta memberikan penciptaan nilai tambah perusahaan (sustainable value creation) secara beretika dan bermartabat yang berkesinambungan dalam jangka panjang.
176
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
KONSEP DAN LANDASAN Kami menerapkan prinsip-prinsip GCG kepada semua organ dan jenjang secara terencana, terarah dan terukur. Hal ini bertujuan agar penerapan GCG berlangsung konsisten sesuai praktik-praktik terbaik penerapan GCG. Bukti kesungguhan penerapan GCG ialah dengan ditandatanganinnya pernyataan Pakta Integritas oleh seluruh Dewan Komisaris dan Direksi kami. Sebagai emiten yang tercatat dan diperdagangkan di BEI dan NYSE, maka penerapan GCG yang dilakukan oleh Perseroan selain mematuhi peraturan perundangundangan yang berlaku di Indonesia dan Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia yang dikeluarkan Komite Nasional Kebijakan Governance (“KNKG”), Perseroan juga mematuhi Sarbanes Oxley Act (“SOA”) tahun 2002 serta peraturan SEC lain. Sedikitnya, ada dua peraturan SOA yang relevan dengan Perseroan. Pertama, SOA Section 404 yang menyatakan manajemen bertanggung jawab dalam pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan, Internal Control Over Financial Reporting (“ICOFR”), untuk memastikan keandalan pelaporan keuangan dan persiapan penerbitan
laporan keuangan. Kedua, SOA Section 302 yang menghendaki tanggung jawab dari manajemen terhadap pembuatan, pemeliharaan dan evaluasi terhadap efektivitas prosedur untuk memastikan bahwa informasi dalam laporan telah sesuai dengan ketentuan UU Pasar Modal AS. Pada tahun 2014 Perseroan dan seluruh group usaha mempertajam pelaksanaan GCG agar penerapannya selaras dengan tuntutan bisnis dan perubahan industri mutakhir. Penguatan GCG Telkom Group dibangun dan dikembangkan agar tercipta praktik bisnis yang beretika (GCG as ethics) dan bermartabat. Dalam implementasi GCG, kami berupaya memastikan bahwa perusahaan terkelola dengan baik. Pada tahap ini, selain mampu mengelola risiko dengan baik, Perseroan juga mampu merespon berbagai perubahan yang terjadi serta memanfaatkan perubahan tersebut menjadi sesuatu yang dapat meningkatkan kapasitas dan nilai perusahaan sehingga mendukung pencapaian tujuan dan keberlanjutan Perusahaan dalam jangka panjang.
PENGHARGAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Sepanjang 2014, Perseroan telah memperoleh sejumlah penghargaan di bidang Tata Kelola Perusahaan. Itu menunjukkan penerapan tata kelola perusahaan sudah menuju Good Corporate Governance Excellence. Penghargaan yang diraih, sebagai berikut : 1. Penghargaan Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA). 2. Finance Asia Best Managed Company 2014, terdiri dari : - Best Managed Companies, - Best Corporate Governance, - Best Investor Relations, - Best CSR, - Most Committed Company to a Strong Dividend Policy.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
177
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
ROAD MAP DAN PENGUATAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Pencapaian kinerja GCG Perseroan dimonitor melalui evaluasi tahunan oleh The Indonesian Institutes for Corporate Governance (“IICG”), sebuah lembaga independen pemeringkat GCG di Indonesia. IICG secara rutin melakukan riset dan pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (“CGPI”) terhadap perusahaan publik (emiten), BUMN maupun perusahaan lain diluar kategori emiten dan BUMN.
Implementasi GCG Telkom terus dipertajam terutama terkait dengan inisiatif-inisiatif baru untuk mengintegrasikan pengelolaan Governance Risk and Compliance (GRC) secara terpadu melalui pengelolaan kinerja usaha, GCG, manajemen risiko, kepatuhan hukum, dan tanggung jawab sosial yang satu sama lain saling mendukung untuk terwujudnya pertumbuhan dan kelangsungan usaha Perseroan.
Adapun proses penilaian dan pemeringkatan CGPI meliputi empat tahap dengan bobot nilai yang berbeda:
Kami senantiasa menumbuhkan keyakinan bahwa GCG bukan penghambat melainkan sebaliknya harus mampu menopang pertumbuhan kinerja usaha yang berkelanjutan. Penerapan GCG kami telah diakui baik oleh penilai eksternal maupun persepsi investor. Untuk itu kami terus berupaya memperbaiki kebijakan dan infrastuktur sistem pendukung GCG melalui inisiatif-inisiatif baru penguatan tata kelola yang kami kelompokkan menjadi Tiga Pilar Utama meliputi:
1. Tahap self assessment. Perseroan diminta untuk mengisi kuesioner (self assessment) sesuai tema penilaian GCG. 2. Tahap observasi dokumen. Perseroan menyampaikan kebijakan, prosedur, dan bukti-bukti lain yang menunjukan penerapan GCG di Perusahaan. 3. Tahap penilaian makalah dan presentasi. Perseroan menyusun makalah yang menjelaskan kegiatan perusahaan dalam menerapkan GCG sesuai tema penilaian dan mempresentasikan makalahnya kepada dewan juri. 4. Tahap pengamatan. Dewan Juri IICG mengunjungi Perseroan untuk melakukan tanya jawab, pengamatan dan peninjauan lokasi untuk menelaah kepastian penerapan GCG di Perusahaan dengan mengacu pada hasil self assessment, pengamatan dokumen dan makalah. Dari hasil penilaian dan pemeringkatan tersebut, Telkom kembali memperoleh predikat terbaik sebagai The Most Trusted Company sesuai tema penilaian GCG tahun 2013/2014 yaitu “GCG dalam Perspektif Organisasi Pembelajar”.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
RATING PENILAIAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
178
Laporan Tahunan 2014
1. Penguatan Struktur Tata Kelola Membangun inisiatif tata kelola untuk lebih menguatkan efektivitas komunikasi dan hubungan organ Perseroan. Ini dilakukan untuk menghindari potensi terjadinya agency problem serta mencapai efektivitas chemistry antar elemen dalam organisasi Perseroan dengan tetap memperhatikan check and balances. Penguatan Struktur Tata Kelola bercirikan kecepatan dan keakuratan pengambilan keputusan melalui: evaluasi dan penguatan BoD/BoC/Audit Charter; pemberdayaan komite; penerapan “six eyes principles” untuk menjamin akuntabilitas inisiatif bisnis; pelaksanaan kuasa notariil; dan lain-lain.
2. Penguatan Proses Tata Kelola Membangun inisiatif tata kelola untuk lebih menguatkan tata laksana pengelolaan perusahaan yang efektif dan efisien. Dilakukan melalui: penerapan Enterprise Risk Management; penerapan pakta integritas dalam ruang lingkup grup usaha; penguatan tata kelola IT; dan remediasi pengendalian internal untuk menjamin keandalan laporan keuanggan penguatan sistem kepemimpinan; dan lainlain.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
3. Penguatan Budaya Menanamkan tata nilai luhur melalui penerapan budaya Perusahaan dan etika bisnis sebagai modal dipraktikkannya etika usaha yang bermartabat dan dimilikinya karyawan dengan integritas dan moral terpuji melalui: penerapan segregation of duties (“SOD”) dalam proses bisnis, role modeling kepemimpinan, memastikan dijalankannya etika bisnis dan praktik usaha yang amanah/menjalankan prinsip kehati-hatian (prudensial), terus menguatkan tata nilai Perusahaan, dan lain-lain. Berikut road map penerapan dan penguatan GCG dari 2010-2016: PERIODE
AKTIVITAS
2010
• Penguatan organ tata kelola melalui kebijakan kuasa notariil dan penguatan budaya Perusahaan The Telkom Way. • Penguatan proses tata kelola melalui pengelolaan risiko sebagai budaya yang melekat.
2011
• Penguatan organ tata kelola melalui inisiatif membangun GCG Telkom Group dengan penetapan Pedoman GCG Telkom Group sebagaimana yang diatur dalam kebijakan Perusahaan No.PD.602/2011. • Penguatan proses tata kelola untuk memastikan pengelolaan risiko dan kepatuhan berjalan efektif di Perusahaan.
2012
• Penguatan organ tata kelola melalui pemberdayaan GCG Telkom Group, perancangan checklist penerapan GCG dan pedoman self assessment GCG bagi entitas anak, dan penetapan Direksi entitas anak sebagai members of executive board Telkom Group dan Vice President Telkom sesuai bidang tugas dan tanggungjawabnya sebagai Group Head Telkom Group sebagaimana diatur dalam Kebijakan Organisasi Kantor Perusahaan No.PD.202/2012. • Penguatan proses tata kelola untuk memastikan proses bisnis selaras dengan transformasi bisnis dan transformasi organisasi.
2013
• Penguatan organ tata kelola melalui pengembangan, penerapan GCG yang melibatkan group usaha melalui penyusunan Board of Executive dalam kerangka mengondisikan kemampuan perusahaan dalam menjalankan langkah strategis dalam pengelolaan portofolio yang didukung dengan mekanisme parenting yang lebih sesuai dengan tuntutan ekosistem bisnis. • Melanjutkan penguatan proses tata kelola untuk memastikan proses bisnis selaras dengan transformasi bisnis dan transformasi organisasi “New Telkom” sesuai dengan Kebijakan Organisasi Kantor Perusahaan Telkom Group No.202.11/2013.
2014
• Penguatan organ tata kelola melalui GCG untuk implementasi organisasi yang berkarakteristik holding yang mencakup entitas anak melalui penerapan mekanisme Board of Executive dan perbaikan penerapannya. • Penguatan proses tata kelola melalui penerapan disiplin proses berbasis ISO/sertifikasi ISO untukorganisasi baru “New Telkom”. • Implementasi COSO 2013 Framework sebagai dasar penerapan Internal Control dan Integrated Audit
2015
• • • •
2016
• Implementasi “Governance Risk and Compliance (GRC)”. • Penguatan Mekanisme Board of Executive.
Penajaman kebijakan Etika Bisnis yang mencakup Telkom Group. Pencanangan Tahun Budaya. Penguatan organ tata kelola melalui pelaksanaan assessment GCG untuk entitas anak. Penguatan proses tata kelola untuk memastikan sertifikasi/surveillance ISO.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
179
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
KERANGKA KERJA TATA KELOLA PERUSAHAAN Komitmen Perseroan dalam menerapkan GCG terwujud pada Keputusan Direksi tentang Pedoman GCG No.29/2007 dan Pedoman GCG Group No.602/2011. Keputusan Direksi tersebut memuat beberapa sistem penerapan GCG untuk menjamin bahwa GCG telah diterapkan baik untuk transaksi internal maupun eksternal yang beretika dan sesuai praktik tata kelola perusahaan yang baik dan benar.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Sistem penerapan GCG yang dimaksud meliputi: etika bisnis, kebijakan dan prosedur, manajemen risiko, pengendalian dan pengawasan internal, kepemimpinan, pengelolaan tugas dan tanggung jawab, pemberdayaan manajemen dan kompetensi karyawan, evaluasi kinerja, serta penghargaan dan pengakuan. Telkom membangun kerangka GCG dan road map guna memastikan bahwa penerapan GCG disusun berdasarkan kesepahaman bersama antara manajemen dengan seluruh elemen perusahaan serta terinternalisasi berdasarkan 4 (empat) pilar utama, meliputi: Pelaksanaan etika bisnis yang didalamnya memuat tata nilai budaya Perusahaan, yang setiap tahun dikomunikasikan dan disurvei pemahamannya kepada karyawan; 2. Pengelolaan kebijakan dan prosedur operasional yang efektif sesuai dengan tuntutan bisnis, sebagai pedoman pengelolaan Perusahaan dan menjadi panduan bekerja karyawan; 3. Penerapan manajemen risiko secara terpadu berbasis COSO Enterprises Risk Management; dan 4. Pengawasan internal dan penerapan pengendalian internal berbasis COSO Internal Control utamanya pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
1.
Untuk mencapai hal tersebut Telkom telah menyusun sistem GCG Telkom sebagai berikut:
BoD Charter
BoC Charter
Audit Charter
Audit Independent
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Kinerja Usaha
Tata Kelola
Struktur Tata Kelola Komite Six Eyes Kuasa Eksekutif Principles NotariiI
ERM
PMS
Komite Audit KEMPR
Internal Control IT Governance & CSA
Note Regularisasi & Discrepancies Early Program Warning Report Anti Fraud
Risiko
Proses Tata Kelola Kebijakan Sistem Pengembangan Penghargaan Tata Pakta Job Kelola Integritas Manual & Prosedur Kepemimpinan Kompensasi & Hukuman
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
Kepatuhan Hukum Tanggung Jawab Sosial
SOD
Prudential
Komunikasi
Kultur Role Modelling
Etika Bisnis
Nilai Internal
Nilai Prinsip Organisasi
180
Laporan Tahunan 2014
Sistem Whistle blowing
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Hukum & Kepatuhan
Keberlanjutan Organisasi
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN Kami selalu memperbaiki pelaksanaan GCG baik dari struktur maupun prosedur pelaksanaannya, serta memastikan penerapan prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan kewajaran. Hal itu untuk memitigasi potensi risiko benturan kepentingan di tingkat Dewan Komisaris, Direksi, maupun karyawan. Secara internal, struktur dan prosedur GCG diatur dalam Keputusan Direksi tentang Pedoman Pengelolaan GCG No.29/2007 dan No.602/2011 yang pada pokoknya untuk setiap transaksi internal maupun eksternal telah sesuai praktik tata kelola yang baik dan benar. Setiap tahun, kami mengevaluasi efektivitas setiap penerapan kebijakan. Pada saat yang sama, kami menjamin pengawasan pelaksanaan GCG dilakukan secara independen dan menyeluruh. Tujuannya: mencapai target efesiensi di seluruh lini organisasi, sekaligus menjaga integritas perusahaan di mata otoritas dan publik.
Rapat Umum Pemegang Saham ("RUPS") baik RUPS Tahunan ("RUPST") maupun RUPS Luar Biasa ("RUPSLB") adalah lembaga tertinggi dalam tata kelola perusahaan juga forum utama pemegang saham menggunakan hak dan wewenangnya terhadap manajemen perusahaan. RUPST wajib diselenggarakan setahun sekali, sedangkan RUPSLB dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan. Dalam melaksanakan wewenangnya, RUPS harus memperhatikan kepentingan pengembangan dan kesehatan Perseroan, kepentingan para stakeholders serta hak-hak Perseroan.
1. Pemegang Saham Telkom Pemegang saham kami diklasifikasikan dalam 2 (dua) jenis yaitu satu lembar saham Seri A Dwiwarna (sebagai pemegang saham pengendali) dan 100.799.996.400 Saham Seri B. Untuk lebih detail tentang diagram komposisi pemegang saham kami, lihat Informasi Umum Telkom Indonesia – Informasi Efek – Komposisi Pemegang Saham.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
181
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
Dalam RUPST dan RUPSLB pemegang saham berhak memperoleh perlakuan yang sama dan kedudukan yang seimbang, terutama dalam menyuarakan pendapatnya dan berkontribusi dalam proses pengambilan keputusan penting dan strategis terkait dengan: 1. Pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris dan Direksi Telkom; 2. Penetapan jumlah remunerasi dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi Telkom; 3. Menilai kinerja Perusahaan untuk tahun buku yang ditelaah; 4. Penentuan dan persetujuan terhadap penggunaan laba Perusahaan termasuk dividen; 5. Perubahan Anggaran Dasar; dan 6. Seluruh aksi korporasi yang membutuhkan keputusan RUPS sebagaimana tertuang di dalam anggaran dasar Perusahaan. RUPS Tahunan juga berwenang untuk mengesahkan Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan Perseroan. Pemerintah Republik Indonesia sebagai pemegang saham pengendali yang terwujud dalam kepemilikan saham Seri A Dwiwarna wajib memperhatikan tanggung jawabnya saat menggunakan haknya untuk mempengaruhi keputusan manajemen perusahaan, baik saat menggunakan hak suara maupun dalam hal lain. Pemerintah memiliki hak khusus yang dapat digunakan ketika memberikan persetujuan terhadap rencana penggabungan usaha (merger), akuisisi, divestasi atau likuidasi melalui forum RUPST dan RUPSLB.
3. Tata Cara Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Mekanisme penggunaan hak suara oleh para pemegang saham dalam RUPST ataupun RUPSLB telah diatur sedemikian rupa sehingga pemegang saham dapat menggunakan hak suaranya secara langsung maupun melalui kuasanya. Sebagaimana dinyatakan dalam UndangUndang tentang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar Perseroan, RUPS Tahunan diselesenggarakan paling lama enam bulan setelah tahun buku berakhir. Selama RUPS Tahunan, Dewan Komisaris dan anggota Direksi mempresentasikan hal-hal berikut: 1. Buku Laporan Tahunan. 2. Rekomendasi penggunaan laba bersih sepanjang Perseroan mencatat laba bersih. 3. Rekomendasi tentang Kantor Akuntan Publik untuk melakukan audit laporan keuangan perseroan untuk tahun buku berjalan, berdasarkan pada saran Dewan Komisaris, atau mentransfer wewenang penunjukan KAP ke Dewan Komisaris. 4. Hal-hal lain yang memerlukan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham demi kepentingan Perseroan tanpa prasangka pada ketentuan Anggaran Dasar. Sebagai BUMN, Telkom tunduk pada Undang-Undang No.19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dan Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang mewajibkan Dewan Komisaris untuk menyerahkan laporan tahunan. Maka lima bulan setelah akhir tahun buku, Dewan Komisaris Perseroan harus menyerahkan laporan tahunan kepada pemegang saham dalam RUPS untuk dimintakan pengesahan paling lambat lima bulan setelah akhir tahun buku.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
2. Hak & Tanggung Jawab Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham
182
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Pada umumnya tahapan pelaksanaan RUPS adalah sebagai berikut: Kegiatan Surat Pemberitahuan kepada Otoritas Jasa Keuangan
H-44
Iklan Pemberitahuan RUPS
H-37
Batas waktu penyampaian usulan Agenda RUPS oleh pemegang saham 5%
H-29
Penyampaian bahan rapat dan proxy ke BNY Mellon
H-24
Recording Date yang berhak menghadiri RUPS
H-23
Iklan Pemanggilan RUPS
H-22
RUPS
H
Iklan Pemberitahuan Hasil RUPS
-
-
-
Waktu
H+2
Perseroan harus membuat pengumuman/pemberitahuan akan diadakannya RUPS 14 hari sebelum undangan/ pemanggilan disebar. Perseroan mengundang/memanggil pemegang saham melalui surat tercatat atau iklan di surat kabar yang diterbitkan sedikitnya 21 hari sebelum tanggal pelaksanaan RUPS, di luar tanggal undangan dan tanggal rapat. Sebagai perseroan terbuka, agar menjamin koherensi informasi tentang rencana atau pelaksanaan RUPS, dan sesuai dengan Peraturan OJK No.32/POJK.04/2014, perseroan harus memberikan detil dari rencana tersebut ke OJK sedikitnya tujuh hari sebelum undangan disebar. Sesudah penyelenggaraan RUPS, perseroan harus melaporkan hasil RUPS ke OJK selambat-lambatnya dua hari kerja dan mengumumkan keputusan RUPS melalui sedikitnya satu surat kabar berbahasa Indonesia yang beredar secara nasional. Semua saham yang diterbitkan memiliki satu hak suara jika tidak dinyatakan lain oleh Anggaran Dasar Perseroan.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
183
PENDAHULUAN
RUPS
Jadwal
RUPST
Jumat, 4 April 2014
Tempat Ballroom 2 Hotel Mulia Senayan Jl. Asia Afrika Senayan Jakarta Selatan 10270
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
Selama tahun 2014 kami telah mengadakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa masing-masing sebanyak satu kali dengan rincian keterangan sebagai berikut :
Ballroom III, The Ritz Carlton Jakarta Pacific Place Lt. 4 Jl Jenderal Sudirman Kav 52-53 Sudirman Central Business District Jakarta Selatan 12190
1. Persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2013, termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris. 2. Pengesahan atas Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2013, serta Pembebasan Tanggung Jawab Anggota Direksi dan Dewan Komisaris. 3. Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2013. 4. Penetapan Remunerasi bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2014. 5. Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk memeriksa Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2014 termasuk Audit Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan dan Penunjukan Kantor Akuntan Publik yang akan memeriksa Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2014. 6. Perubahan Susunan Pengurus Perseroan.
Perubahan Pengurus Perseroan
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
RUPSLB 19 Desember 2014
Agenda
184
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Surat kabar Iklan Pengumuman pada surat kabar Investor Daily, Bisnis Indonesia dan The Jakarta Post tanggal 5 Maret 2014. Iklan Panggilan pada surat kabar Investor Daily, Bisnis Indonesia dan The Jakarta Post tanggal 20 Maret 2014. Iklan Pengumuman Hasil RUPS pada surat kabar Investor Daily, Bisnis Indonesia dan The Jakarta Post tanggal 8 April 2014.
Iklan Pengumuman pada surat kabar Investor Daily, Bisnis Indonesia dan The Jakarta Post tanggal 19 November 2014. Iklan Panggilan pada surat kabar Investor Daily, Bisnis Indonesia dan The Jakarta Post tanggal 4 Desember 2014. Iklan Pengumuman Hasil RUPSLB pada surat kabar Investor Daily, Bisnis Indonesia dan The Jakarta Post tanggal 23 Desember 2014.
4. Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Pelaksanaan RUPS Tahun 2014 Pada tahun 2014 kami telah mengadakan RUPS Tahunan pada 4 April 2014 dengan agenda dan keputusan sebagai berikut: Agenda
Keputusan
Agenda 1
Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan sebagaimana pokok-pokoknya telah disampaikan dalam Rapat oleh Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan Tahun Buku 2013 termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan Tahun Buku 2013.
Agenda 2
1. Mengesahkan: a. Laporan Keuangan Perseroan (Konsolidasian) Tahun Buku 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) sesuai dengan laporannya Nomor: RPC- 4912/PSS/2014 tanggal 28 Februari 2014 menyatakan bahwa laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2013 serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia; b. Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan Tahun Buku 2013, yang disusun berdasarkan peraturan Kementerian Negara BUMN yang merupakan basis akuntansi komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) sesuai dengan laporannya Nomor: RPC-4744/PSS/2014 tanggal 14 Februari 2014 menyatakan bahwa laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan Pusat Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (Community Development Center) Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan entitas anaknya tanggal 31 Desember 2013 serta aktivitas dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. 2. Selanjutnya dengan disetujuinya Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2013 serta disahkannya Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2013 dan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan Tahun Buku 2013, maka Rapat memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada para anggota Direksi atas tindakan pengurusan Perseroan dan anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan Perseroan, serta terhadap pengurusan dan pengawasan atas Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2013, sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana atau tidak melanggar ketentuan dan prosedur hukum yang berlaku dan tercatat pada Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2013 serta Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan Tahun Buku 2013.
Agenda 3
1. Menyetujui penetapan penggunaan laba bersih Perseroan Tahun Buku 2013 yang seluruhnya berjumlah Rp14.204.705.801.896,- diperuntukkan sebagai berikut: a. Dividen Tunai sebesar 55% dari laba bersih atau sejumlah Rp7.812.588.191.043,- atau minimal sebesar Rp80,458 per saham, berdasarkan jumlah saham yang telah dikeluarkan (tidak termasuk saham yang telah dibeli kembali) oleh Perseroan per tanggal Rapat; b. Dividen Spesial Tunai sebesar 15% dari laba bersih atau sejumlah Rp2.130.705.870.284,- atau minimal sebesar Rp21,943 per saham bedasarkan jumlah saham yang telah dikeluarkan (tidak termasuk saham yang telah dibeli kembali) oleh Perseroan per tanggal Rapat; c. Dibukukan sebagai Laba Ditahan sejumlah Rp4.261.411.740.569,- yang akan digunakan untuk membiayai pengembangan usaha Perseroan. 2. Menyetujui pembagian Dividen Tunai dan Dividen Spesial Tunai Tahun Buku 2013 dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Yang berhak menerima Dividen Tunai dan Dividen Spesial Tunai adalah para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 2 Mei 2014 sampai dengan pukul 16.00 WIB; b. Dividen Tunai dan Dividen Spesial Tunai akan dibayarkan secara sekaligus pada tanggal 19 Mei 2014. 3. Kepada Direksi diberikan wewenang untuk mengatur lebih lanjut tata cara pembagian dividen tersebut dan mengumumkannya dengan memperhatikan peraturan yang berlaku pada bursa efek dimana saham Perseroan dicatatkan.
Agenda 4
Melimpahkan kewenangan dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna cq Deputi Industri Strategis dan Manufaktur, untuk menetapkan besarnya tantiem yang diberikan kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2013 serta gaji/honorarium, fasilitas, dan tunjangan serta benefit lainnya bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun 2014.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
185
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
Keputusan
Agenda 5
1. Menunjuk kembali Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) untuk melaksanakan Integrated Audit Tahun Buku 2014 yang mencakup audit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Audit Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan serta penggunaan Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2014. 2. Melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan besaran imbalan jasa audit dan persyaratan penunjukan lainnya yang wajar bagi Kantor Akuntan Publik tersebut. 3. Melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan pemegang saham Seri A Dwiwarna untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Pengganti dan menetapkan kondisi dan persyaratan penunjukannya, jika Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk tersebut tidak dapat melaksanakan atau melanjutkan tugasnya karena sebab apapun, termasuk tidak tercapai kata sepakat mengenai besaran imbalan jasa audit.
Agenda 6
1. Menyetujui pemberhentian dengan hormat Bapak Gatot Trihargo sebagai Komisaris Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat, dengan ucapan terimakasih atas kontribusi yang telah diberikan selama ini; 2. Menyetujui pengangkatan Bapak Imam Apriyanto Putro sebagai Komisaris Perseroan untuk menggantikan Bapak Gatot Trihargo tersebut dengan masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang ke-lima setelah pengangkatannya, yaitu pada penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang akan diadakan pada tahun 2019. 3. Sehingga susunan selengkapnya anggota Dewan Komisaris Perseroan selengkapnya sejak ditutupnya Rapat adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Bapak Jusman Syafii Djamal sebagai Komisaris Utama; Bapak Parikesit Suprapto sebagai Komisaris; Bapak Hadiyanto sebagai Komisaris; Bapak Virano Nasution sebagai Komisaris Independen; Bapak Johnny Swandi Sjam sebagai Komisaris Independen; Bapak Imam Apriyanto Putro sebagai Komisaris;
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Agenda
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
dengan masa jabatan sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang akan diadakan pada tahun 2017 kecuali Bapak Jusman Syafii Djamal dan Bapak Johnny Swandi Sjam sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang akan diadakan pada tahun 2015; adapun Bapak Imam Apriyanto Putro sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang akan diadakan pada tahun 2019.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
4. Memberi Kuasa kepada Direksi dengan hak substitusi untuk menyatakan kembali keputusan Rapat ke dalam Akta Notaris dan selanjutnya memberitahukan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan tersebut kepada Menteri Hukum dan HAM RI dan mendaftarkannya dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
186
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Pelaksanaan RUPSLB Tahun 2014 Pada tahun 2014 kami telah mengadakan RUPSLB pada 19 Desember 2014 dengan agenda dan keputusan sebagai berikut: Agenda Agenda 1
Keputusan Dengan ini diberitahukan kepada para pemegang saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk., disingkat Telkom, (selanjutnya disebut “Perseroan”), bahwa Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB” atau “Rapat”) yang diselenggarakan pada tanggal 19 Desember 2014 di Jakarta dengan satu-satunya agenda dari Rapat, yaitu Perubahan Pengurus Perusahaan, telah menyetujui dan memutuskan: Rapat dengan suara terbanyak 71,865% dari seluruh jumlah suara yang dikeluarkan dalam Rapat memutuskan menyetujui: 1. Mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Bapak Arief Yahya sebagai Direktur Utama Perseroan terhitung sejak tanggal 27 Oktober 2014 dengan ucapan terimakasih atas sumbangan tenaga dan pikiran yang diberikan selama menjabat sebagai Direktur Utama. 2. Memberhentikan dengan hormat: a. Bapak Ririek Adriansyah sebagai Direktur; b. Bapak Rizkan Chandra sebagai Direktur; c. Bapak Sukardi Silalahi sebagai Direktur d. Bapak Priyantono Rudito sebagai Direktur; e. Bapak Jusman Syafii Djamal sebagai Komisaris Utama yang berlaku efektif sejak ditutupnya Rapat dengan ucapan terimakasih atas sumbangan tenaga dan pikiran yang diberikan selama menjabat. 3. a . Mengangkat: i. Bapak Alex J. Sinaga sebagai Direktur Utama; ii. Bapak Heri Sunaryadi sebagai Direktur; iii. Bapak Abdus Somad Arief sebagai Direktur; iv. Bapak Herdy Rosadi Harman sebagai Direktur; v. Bapak Dian Rachmawan sebagai Direktur; vi. Ibu Hendri Saparini sebagai Komisaris Utama; vii. Bapak Dolfie Othniel Fredric Palit sebagai Komisaris dengan masa jabatan Direktur Utama, Direktur, Komisaris Utama dan Komisaris tersebut efektif sejak ditutupnya Rapat sampai dengan RUPS Tahunan yang ke-5 sejak pengangkatan yang bersangkutan tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu. b. Mengalihkan jabatan Bapak Parikesit Suprapto dari Komisaris menjadi Komisaris Independen dengan masa jabatan melanjutkan sisa masa jabatan sebelumnya.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
187
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
Agenda
Dengan demikian susunan selengkapnya anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan sejak ditutupnya Rapat adalah sebagai berikut:
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
DIREKSI: Bapak Alex J. Sinaga sebagai Direktur Utama; Bapak Indra Utoyo sebagai Direktur; Bapak Muhammad Awaluddin sebagai Direktur; Bapak Honesti Basyir sebagai Direktur; Bapak Heri Sunaryadi sebagai Direktur; Bapak Abdus Somad Arief sebagai Direktur; Bapak Herdy Rosadi Harman sebagai Direktur; Bapak Dian Rachmawan sebagai Direktur.
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
DEWAN KOMISARIS: Ibu Hendri Saparini sebagai Komisaris Utama; Bapak Imam Apriyanto Putro sebagai Komisaris; Bapak Hadiyanto sebagai Komisaris; Bapak Parikesit Suprapto sebagai Komisaris Independen; Bapak Dolfie Othniel Fredric Palit sebagai Komisaris Bapak Johnny Swandi Sjam sebagai Komisaris Independen; Bapak Virano G. Nasution sebagai Komisaris Independen; dengan masa jabatan:
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
DIREKSI: − Bapak Indra Utoyo; Bapak Muhammad Awaluddin; Bapak Honesti Basyir tersebut sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang akan diadakan pada tahun 2017; − Bapak Alex J. Sinaga; Bapak Heri Sunaryadi; Bapak Abdus Somad Arief; Bapak Herdy Rosadi Harman; Bapak Dian Rachmawan sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang akan diadakan pada tahun 2019. DEWAN KOMISARIS: − Bapak Johnny Swandi Sjam tersebut sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang akan diadakan pada tahun 2015; − Bapak Hadiyanto; Bapak Parikesit Suprapto; Bapak Virano G. Nasution tersebut sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang akan diadakan pada tahun 2017; − Bapak Imam Apriyanto Putro; Ibu Hendri Saparini; Bapak Dolfie Othniel Fredric Palit sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang akan diadakan pada tahun 2019. 4. Pemberian Kuasa kepada Direksi dengan hak substitusi untuk menyatakan kembali keputusan Rapat ke dalam Akta Notaris dan selanjutnya memberitahukan perubahan susunan Pengurus Perseroan tersebut kepada Menteri Hukum dan HAM RI dan mendaftarkannya dalam Daftar Perusahaan serta melakukan tindakan lain yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
Keputusan
Informasi Pemegang Saham Pengendali Pemegang saham pengendali Telkom adalah Pemerintah Republik Indonesia sejumlah 52,56% selebihnya dimiliki oleh publik sebesar 47,44%.
188
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
DEWAN KOMISARIS Untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Komisaris dan untuk memastikan agar pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Komisaris sejalan dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, Dewan Komisaris memandang perlu untuk menerbitkan Charter Dewan Komisaris. 6.
Kriteria dan Ketentuan Dewan Komisaris Kriteria ditetapkan Pemegang Saham Seri A, khusus untuk Komisaris Independen jumlahnya minimal 30% dari seluruh Anggota Dewan Komsiaris.
7.
Charter (Board Manual) Dewan Komisaris Menurut Charter Dewan Komisaris No.16/KEP/DK/2013 yang ditetapkan pada 17 Desember 2013 bahwa Dewan Komisaris memiliki code of conduct sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris merupakan majelis dan setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri melainkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris. 2. Yang dapat diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris adalah orang perorangan yang berkewarganegaraan Indonesia yang cakap melakukan perbuatan hukum, kecuali dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan pernah: (a) dinyatakan pailit, (b) menjadi anggota direksi atau anggota Dewan Komisaris, atau anggota dewan pengawas yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu Perseroan atau Perum dinyatakan pailit, dan (c) dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/ atau BUMN dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan. 3. Anggota Dewan Komisaris diangkat dari Warga Negara Indonesia yang memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan. Antara para anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi tidak boleh ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ke-3 (tiga), baik menurut garis lurus maupun garis ke samping, ataupun hubungan yang timbul karena perkawinan (semenda). 4. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris adalah untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh RUPS yang mengangkatnya sampai dengan ditutupnya RUPST kelima setelah pengangkatannya. 5. Ketentuan tentang masa jabatan anggota Dewan Komisaris tersebut tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir.
8.
9.
Pemberhentian tersebut dapat dilakukan apabila anggota Dewan Komisaris tersebut, antara lain: (a) tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, (b) tidak melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan atau ketentuan Anggaran Dasar, atau (c) terlibat dalam tindakan yang merugikan Perseroan atau Negara. Setelah masa jabatannya berakhir anggota Dewan Komisaris dapat diangkat kembali hanya untuk satu kali masa jabatan oleh RUPS. Anggota Dewan Komisaris dilarang memangku jabatan rangkap sebagai: (a) anggota Direksi pada BUMN, BUMD, dan badan usaha milik swasta, (b) jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraruran perundangundangan, pengurus partai politik dan/atau calon/ anggota legislatif dan atau calon kepala daerah/wakil kepala daerah, dan atau (c) jabatan lainnya yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Perseroan dengan tembusan kepada pemegang saham Seri A Dwiwarna, Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perseroan lainnya paling lambat 60 (enam puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. Apabila permohonan pengunduran diri tidak mencantumkan tanggal efektif pengunduran diri dan tidak ada keputusan RUPS mengenai pengunduran diri tersebut, maka anggota Dewan Komisaris tersebut efektif berhenti sejak lewatnya waktu 60 (enam puluh) hari dari tanggal diterimanya surat permohonan pengunduran diri. Jabatan Dewan Komisaris berakhir apabila: (a) masa jabatannya berakhir, (b) mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar, (c) tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundangundangan, (d) meninggal dunia, dan (e) diberhentikan berdasarkan RUPS.
Tugas Dewan Komisaris 1.
2.
Mengawasi kebijakan pengurusan Perseroan yang dilakukan Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk mengenai rencana pengembangan Perseroan, rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan, pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan keputusan RUPS serta peraturan perundang-undangan dengan memperhatikan kepentingan Perseroan. Melakukan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan keputusan RUPS.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
189
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
3.
Wewenang Dewan Komisaris 1. 2.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
3.
4. 5.
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
6.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Meneliti dan menelaah Laporan Tahunan yang dipersiapkan oleh Direksi serta menandatangani Laporan Tahunan tersebut.
7.
Memberikan pendapat dan saran kepada RUPST mengenai laporan berkala dan laporan lain dari Direksi. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran Perseroan (termasuk anggaran investasi) untuk tahun buku sebelumnya serta menyampaikan hasil penilaian serta pendapatnya kepada RUPST. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan dan dalam hal Perseroan menunjukkan gejala kemunduran, segera meminta Direksi untuk mengumumkan kepada para pemegang saham dan memberikan saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh. Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap persoalan lain yang dianggap penting bagi pengurusan Perseroan. Mengusulkan kepada RUPS, melalui Direksi, penunjukan kantor akuntan publik yang akan melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan termasuk audit pengendalian internal atas pelaporan keuangan, sesuai ketentuan yang berlaku dari otoritas pasar modal di mana saham Perseroan terdaftar dan/atau dicatat. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS. Melakukan tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh RUPS.
Komposisi Dan Masa Jabatan Dewan Komisaris Pada RUPST yang diselenggarakan pada 4 April 2014 pemegang saham memberhentikan dengan hormat Gatot Trihargo dari posisi Komisaris yang efektif bersamaan dengan berakhirnya RUPST ini. Dalam RUPST tersebut pemegang saham menyetujui penunjukan Imam Apriyanto Putro sebagai Komisaris menggantikan Gatot Trihargo dengan masa bakti sejak berakhirnya RUPST ini sampai dengan berakhirnya RUPST kelima yang akan dilaksanakan pada tahun 2019. Dengan demikian komposisi selengkapnya dari anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris
Jabatan
Jusman Syafii Djamal
Komisaris Utama
2011
Parikesit Suprapto
Komisaris
2012
Hadiyanto
Komisaris
2012
Imam Apriyanto Putro
Komisaris
2014
Johnny Swandi Sjam
Komisaris Independen
2011
Virano Gazi Nasution
Komisaris Independen
2012
Komposisi Dewan Komisaris kembali mengalami perubahan sesuai dengan hasil RUPSLB yang diselenggarakan pada 19 Desember 2014. Dengan demikian komposisi selengkapnya dari anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
Dewan Komisaris
LAMPIRAN
Masa Jabatan Sejak
Jabatan
Masa Jabatan Sejak
Hendri Saparini
Komisaris Utama
2014
Dolfie Othniel Fredric Palit
Komisaris
2014
Imam Apriyanto Putro
Komisaris
2014
Hadiyanto
Komisaris
2012
Parikesit Suprapto
Komisaris Independen
2012
Johnny Swandi Sjam
Komisaris Independen
2011
Virano Gazi Nasution
Komisaris Independen
2012
Profil singkat anggota Dewan Komisaris disajikan pada halaman topik Informasi Umum Telkom Indonesia – Manajemen Telkom Indonesia – Profil Dewan Komisaris.
190
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Uji Kelayakan dan Kepatutan Dewan Komisaris Uji kelayakan dan kepatutan (“UKK”) Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan Permen BUMN No.Per-19/MBU/10/2014 tentang Persyaratan Dan Tata Cara Pengangkatan Dan Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris Dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara dan Perubahannya yaitu Permen BUMN No.PER-21/MBU/11/2014 tentang Perubahan Atas Permen BUMN No.PER-19/MBU/10/2014 Tentang Persyaratan Dan Tata Cara Pengangkatan Dan Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris Dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara. Dalam melakukan Penilaian terhadap Calon Komisaris, Menteri membentuk Tim Penilai yang terdiri dari: 1. Deputi Teknis (sebagai Ketua Tim); 2. Sekretaris Kementerian BUMN; 3. Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis; dan 4. 2 (dua) orang Staf Khusus Menteri BUMN. Dengan telah diterbitkannya Permen BUMN No.PER-02/MBU/2015 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN, maka kedepannya kami akan mengadopsi peraturan tersebut.
Independensi, Rangkap Jabatan dan Kepemilikan Saham Independensi Dewan Komisaris Keanggotaan Dewan Komisaris telah memenuhi peraturan perundang-undangan khususnya peraturan di bidang Pasar Modal yang berlaku terkait independensi anggota Dewan Komisaris maupun jumlah Komisaris Independen, untuk menjaga independensi fungsi pengawasan Dewan Komisaris dan menjamin terlaksananya mekanisme check and balance. Antar anggota Dewan Komisaris, dan antara anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi tidak ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda. Jumlah Komisaris Independen adalah 3 (tiga) orang, atau 43% dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. Jumlah ini telah melewati batas minimum jumlah komisaris independen yang ditetapkan oleh OJK dan Bursa Efek Indonesia yaitu 30%. Tugas utama Komisaris Independen, selain melakukan pengawasan, juga memperjuangkan kepentingan pemegang saham minoritas. Rangkap Jabatan Dewan Komisaris Nama
Rangkap Jabatan pada Dewan Komisaris
Jabatan di Instansi/ Perusahaan lain
Nama Instansi/ Perusahaan lain
Hendri Saparini
Komisaris Utama
Direktur Eksekutif
Center of Reforma on Economics (CORE Indonesia)
Hadiyanto
Komisaris
Dirjen Kekayaan Negara
Kementerian Keuangan
Dolfie Othniel Fredric Palit
Komisaris
Tidak rangkap jabatan
Tidak ada
Imam Apriyanto Putro
Komisaris
Sekretaris
Kementerian BUMN
Parikesit Suprapto
Komisaris Independen
Komisaris
Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI)
Johnny Swandi Sjam
Komisaris Independen
tidak rangkap jabatan
tidak ada
Virano Gazi Nasution
Komisaris Independen
tidak rangkap jabatan
tidak ada
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris Seluruh Dewan Komisaris tidak memiliki saham di Telkom dan perusahaan lainnya.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
191
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Laporan Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris Tahun 2014 Sepanjang tahun 2014 Dewan Komisaris telah melakukan serangkaian kegiatan dalam rangka tugas pengawasan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan aksi Korporasi. 2. Pelaksanaan transformasi organisasi. 3. Penetapan modernisasi jaringan. 4. Migrasi Flexi. 5. Pengembangan bisnis Internasional. 6. Performansi kinerja selular. Dalam praktiknya bentuk pengawasan Dewan Komisaris dilakukan melalui aktifitas sebagai berikut: 1. Melalui Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi yang diadakan minimal setiap bulan 1 kali. Pada rapat tersebut Direksi menyampaikan kinerja Perseroan baik operasional maupun finansial dan harga saham secara utuh dalam laporan yang disebut Laporan Manajemen. 2. Melalui rapat-rapat lain dengan Manajemen yang dikoordinasi melalui Sekretariat Dewan Komisaris maupun komite-komite di lingkungan Sekretariat Dewan Komisaris. 3. Melalui monitoring lapangan yaitu Dewan Komisaris bersama tim melakukan kunjungan ke lapangan baik terkait pencapaian kinerja dengan Telkom di lokasi tersebut atau memantau perkembangan pembangunan investasi yang dilakukan. 4. Menerima laporan atas proses-proses yang dinilai strategis yang menjadi perhatian bersama
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
Rapat Dewan Komisaris Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat sekurangkurangnya sebulan sekali atau pada setiap waktu jika dianggap perlu oleh salah satu atau lebih anggota Dewan Komisaris, atau atas permintaan tertulis dari salah satu atau lebih pemegang saham yang memiliki sedikitnya sepersepuluh saham dari seluruh saham yang beredar. Kuorum untuk seluruh rapat Dewan Komisaris adalah lebih dari separuh jumlah anggota Dewan Komisaris yang hadir atau diwakili kuasa yang diberikan kepada salah satu Komisaris yang hadir pada rapat tersebut. Mekanisme dalam pengambilan keputusan rapat Dewan Komisaris didasarkan atas musyawarah untuk mufakat. Apabila mufakat tidak dapat tercapai, maka pengambilan keputusan didasarkan pada suara mayoritas anggota Dewan Komisaris yang hadir atau yang diwakili pada rapat. Apabila jumlah suara berimbang, maka keputusan yang diambil adalah yang sesuai dengan pendapat Ketua Rapat.
Rapat Internal Dewan Komisaris Selama 2014, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan rapat internal Dewan Komisaris sebanyak 15 (lima belas) kali. Nama
Jabatan
Rapat yang Dihadiri
Jusman Syafii Djamal
Komisaris Utama
13 dari 13
Johnny Swandi Sjam
Komisaris Independen
15 dari 15
Virano Gazi Nasution
Komisaris Independen
11 dari 15
Hadiyanto
Komisaris
11 dari 15
Parikesit Suprapto
Komisaris
14 dari 15
Komisaris
4 dari 4
Imam Apriyanto Putro
Komisaris
6 dari 11
Hendri Saparini(4)
Komisaris Utama
2 dari 2
Komisaris
2 dari 2
(1)
Gatot Trihargo(2) (3)
(5)
Dolfie Othniel Fredric Palit (1)
(2)
(4)
(5)
sampai dengan tgl 19 Desember 2014 mulai tgl 19 Desember 2014
LAMPIRAN
Dari serangkaian pengawasan yang telah dilakukan Dewan Komisaris sepanjang tahun 2014, Dewan Komisaris berpandangan bahwa pelaksanaan manajemen di tahun 2014 cukup baik. Manajemen mampu menciptakan pertumbuhan pendapatan di atas rata-rata industri, tercapainya pertumbuhan positif pada bisnis POTS, pertumbuhan pendapatan seluler yang double digit. Seluruhnya juga tercermin melalui performansi harga saham yang tumbuh baik dibanding index bursa.
192
Laporan Tahunan 2014
sampai dengan tgl 4 April 2014 mulai tgl 19 Desember 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
(3)
mulai tgl 4 April 2014
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris juga menyelenggarakan rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi sebanyak 15 (lima belas) kali pada 2014. Nama
Jabatan
Jusman Syafii Djamal(1)
Komisaris Utama
Rapat yang Dihadiri 14 dari 14
Johnny Swandi Sjam
Komisaris Independen
13 dari 15
Virano Gazi Nasution
Komisaris Independen
12 dari 15
Hadiyanto
Komisaris
13 dari 15
Parikesit Suprapto
Komisaris
15 dari 15
Gatot Trihargo(2)
Komisaris
4 dari 4
Komisaris
8 dari 11
(3)
Imam Apriyanto Putro (4)
Hendri Saparini
Komisaris Utama
1 dari 1
Dolfie Othniel Fredric Palit(5)
Komisaris
1 dari 1
Arief Yahya(6)
Direktur Utama/CEO
9 dari 10
Muhammad Awaluddin
Direktur Enterprise & Business Service
12 dari 15
Honesti Basyir
Direktur Keuangan
14 dari 15
Priyantono Rudito
Direktur Human Capital Management
14 dari 14
Rizkan Chandra(8)
Direktur Network, IT & Solution
11 dari 14
(7)
(9)
Sukardi Silalahi
Direktur Consumer Service
13 dari 14
Ririek Adriansyah(10)
Direktur Wholesale & International Service
14 dari 14
Indra Utoyo
Direktur Innovation & Strategic Portfolio
14 dari 15
(11)
Alex J. Sinaga
Direktur Utama/CEO
1 dari 1
Heri Sunaryadi(12)
Direktur Keuangan
1 dari 1
(13)
Herdi Rosadi Harman
Direktur Human Capital Management
1 dari 1
Abdus Somad Arief(14)
Direktur Network, IT & Solution
1 dari 1
Dian Rachmawan(15)
Direktur Konsumer
1 dari 1
(1)
(2)
3)
(4)
(5)
(6)
sampai dengan tgl 19 Desember 2014 Mulai tgl 19 Desember 2014 (7) sampai dengan tgl 19 Desember 2014 (10) sampai dengan tgl 19 Desember 2014 (13) mulai tgl 19 Desember 2014
sampai dengan 4 April 2014 Mulai tgl 19 Desember 2014 (8) sampai dengan tgl 19 Desember 2014 (11) mulai tgl 19 Desember 2014 (14) mulai tgl 19 Desember 2014
Mulai tgl 4 April 2014 Sampai dengan 27 Oktober 2014 (9) sampai dengan tgl 19 Desember 2014 (12) mulai tgl 19 Desember 2014 (15) mulai tgl 19 Desember 2014
Remunerasi Dewan Komisaris Setiap anggota Dewan Komisaris berhak atas remunerasi bulanan dan tunjangan-tunjangan. Mereka juga berhak mendapatkan tantiem berdasarkan kinerja dan pencapaian Perseroan, yang besarannya ditentukan oleh pemegang saham dalam RUPS. Anggota Dewan Komisaris juga berhak mendapatkan tunjangan secara lumpsum pada saat mereka berhenti dari posisinya. Pemberian remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dihitung berdasarkan formula yang disusun oleh Komite Nominasi dan Remunerasi dan yang juga dipakai untuk penentuan gaji Direksi, dan besarannya mengacu pada persentase gaji Direktur Utama yang telah disetujui oleh RUPS. Sesuai ketentuan Peraturan Menteri BUMN PER-
04/MBU/2014, RUPS dapat menetapkan penghasilan dengan jenis dan/atau besaran tertentu yang berbeda dengan yang diatur dalam Peraturan Menteri tersebut.
Prosedur dan Mekanisme Remunerasi Dewan Komisaris Remunerasi Dewan Komisaris ditetapkan melalui prosedur sebagai berikut: - Dewan Komisaris meminta Komite Nominasi dan Remunerasi untuk menyusun rancangan usulan remunerasi Dewan Komisaris. - Komite Nominasi dan Remunerasi meminta pihak independen untuk menyusun kerangka kerja untuk remunerasi Dewan Komisaris.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
193
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
-
Komite Nominasi dan Remunerasi mengusulkan kepada Dewan Komisaris. Dewan Komisaris mengusulkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris kepada RUPS. RUPS melimpahkan kewenangan dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris.
Jumlah Remunerasi Dewan Komisaris Tahun 2014 Pada 2014, total remunerasi yang dibayarkan untuk seluruh Dewan Komisaris kami sebesar Rp25,3 miliar atau masingmasing Komisaris menerima remunerasi sebesar Rp3,6 miliar. Pajak dari remunrasi yang dibayarkan sebesar Rp17,2 miliar. Total remunerasi dibayar dimuka seluruh Dewan Komisaris sebesar Rp37,1 miliar yang terdiri atas tunjangan jangka panjang dan tunjangan pesangon. Total remunerasi seluruh Dewan Komisaris dari entitas anak di tahun 2014 sebesar Rp80,2 miliar.
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
Dewan Komisaris
Nilai (Rp Juta) Honorarium
Tantiem & THR
Tunjangan
Total
Hendri Saparini
-
-
-
-
Dolfie Othniel Fredric Palit
-
-
-
-
Imam Apriyanto Putro
577,5
72,3
477,2
1.127,0
Hadiyanto
868,1
2.909,2
410,7
4.187,9
Parikesit Suprapto
868,1
2.909,2
420,8
4.198,0
Johnny Swandi Sjam
868,1
2.909,2
592,0
4.369,3
Virano Gazi Nasution
868,1
2.909,2
407,0
4.184,3
964,5
3.232,4
614,9
4.811,8
289,4
1.969,2
229,4
2.487,9
(2)
Jusman Syafii Djamal (1)
Gatot Trihargo
Keterangan: (1) sampai dengan RUPST 4 April 2014 (2) sampai dengan RUPSLB 19 Desember 2014
Program Pelatihan Dan Peningkatan Kompetensi Dewan Komisaris Sepanjang 2014, Dewan Komisaris mengikuti beberapa program pelatihan peningkatan kompetensi sebagai berikut:
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Peningkatan Kompetensi Dewan Komisaris Nama Program
Lokasi
Tanggal
Jusman Syafii Djamal
Group CEO SingTel
Singapore
29 Januari 2014
Parikesit Suprapto
Group CEO SingTel
Singapore
29 Januari 2014
Hadiyanto
Technology Development Updated
Swedia
25 – 29 April 2014
Johnny Swandi Sjam
• Indonesia Corporate Day • LTE Technology Development
• Inggris & Amerika Serikat • Amerika Serikat
• 30 Agustus – 6 September 2014 • 5 – 13 September 2014
Imam Apriyanto Putro
European HR Summit
Inggris
22 – 24 September 2014
Assessment Terhadap Kinerja Anggota Dewan Komisaris Secara keseluruhan, RUPS merupakan pihak yang melakukan penilaian atas kinerja Dewan Komisaris, terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dalam tahun yang bersangkutan. Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris untuk tahun buku 2014 dilakukan dalam RUPS yang akan diselenggarakan di tahun 2015.
194
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Assessment GCG Terhadap Dewan Komisaris Kami juga melakukan assessment atas kinerja implementasi GCG yang dilakukan oleh Dewan Komisaris sebagai salah satu organ GCG. Proses assessment dilakukan oleh IICG sebagai pihak independen yang melakukan pemeringkatan CGPI atas Telkom. Terdapat dua belas aspek penerapan GCG yang dinilai dalam rangka mewujudkan bisnis yang beretika, bermartabat dan bertanggung jawab secara berkeadilan, yaitu aspek komitmen, transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, keadilan, kompetensi, kepemimpinan, strategi,etika visi-misi-nilai, budaya, dan implementasi organisasi pembelajar. Atas assessment GCG ini, Telkom meraih predikat “Indonesia Most Trusted Company”.
Selain assessment tersebut, kami juga diassess oleh BPKP dalam program “BUMN Bersih”. Program ini dicanangkan oleh Menteri BUMN yang ditandai dengan penandatanganan komitmen oleh seluruh Direktur Utama BUMN.
sampai dengan pertanggungjawaban, komitmen untuk tidak melakukan segala bentuk fraud/kecurangan, termasuk di dalamnya segala bentuk tindakan korupsi, menerima dan/atau memberikan gratifikasi yang terkait dengan jabatan.
Assessment “BUMN Bersih” dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan seluruh BUMN menjadi Perusahaan yang menerapkan tata kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) baik secara administratif maupun substantif serta dapat mewujudkan BUMN yang tangguh (profesional dan tahan godaan), unggul (mengutamakan sistem, mutu, dan inovasi) serta bermartabat (bersih dari segala bentuk penyimpangan dan kecurangan, termasuk korupsi).
Oleh karenanya ketika BPKP melakukan assessment kepada seluruh jajaran Direksi dan Komisaris, kami patut bersyukur dari nilai hasil survei, Telkom berada di atas nilai 8,3 (range 10). Artinya, program “BUMN Bersih” telah terimplementasikan dalam Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance).
Assessment dilakukan secara cascading dan bertahap. Tahap pertama, yaitu assessment kepada jajaran Direksi dan Dewan Komisaris pada bulan ke-3 sejak penandatanganan komitmen “BUMN Bersih”. Kriteria “bersih” yang digunakan dalam Program “BUMN Bersih” secara garis besar meliputi penilaian prinsip-prinsip GCG yakni transparency, accountability, responsibiity, independency, dan fairness. Kelima prinsip ini merupakan landasan sistem manajemen mulai dari perencanaan
Kesekretariatan Dewan Komisaris Dewan Komisaris dibantu oleh seorang Sekretaris Dewan Komisaris, yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pelaksanaan tugas-tugas Dewan Komisaris telah sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan serta peraturan perundangan yang berlaku. Alamat Dewan Komisaris Alamat resmi Dewan Komisaris Telkom adalah Graha Merah Putih, Lantai 5, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.52, Jakarta 12710, Indonesia.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
195
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
DIREKSI Direksi diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan dalam RUPS. Untuk dapat dipilih, calon Direktur harus diajukan oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna. Setiap Direktur Telkom memiliki masa jabatan sampai dengan RUPST 5 (lima) tahun berikutnya yang dimulai sejak tanggal pengangkatan. Pemegang saham dalam RUPST atau RUPSLB berhak untuk memberhentikan anggota Direksi pada setiap saat sebelum masa jabatannya berakhir.
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Kriteria Anggota Direksi Berdasarkan pada Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Permen BUMN No.1/MBU/2012 tentang Tata Cara Pengangkatan Direksi BUMN, dan Peraturan OJK No.33/POJK.4/2014 Tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, maka yang dapat menjadi anggota Direksi adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratan pada saat diangkat dan selama menjabat: 1. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik. 2. Cakap melakukan perbuatan hukum. 3. Dalam 5 tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat: a. Tidak pernah dinyatakan pailit; b. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit; c. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan; dan d. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat: (a) pernah tidak menyelenggarakan RUPST, (b) pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS, dan (c) pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari OJK tidak memenuhi kewajiban menyampaikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada OJK. 4. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan; dan 5. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Emiten atau Perusahaan Publik. Kriteria Anggota Direksi untuk Priode berikutnya akan disesuaikan berdasarkan Permen BUMN No.PER.03/MBU/02/2015 tentang Persyaratan dan Tata cara Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi BUMN.
Komposisi dan Masa Jabatan Direksi
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Susunan anggota Direksi Telkom tidak mengalami perubahan dari RUPST 2013. Oleh karena itu susunan Direksi Telkom adalah sebagai berikut: Direksi
Jabatan
Arief Yahya
Direktur Utama
Honesti Basyir
Direktur Keuangan
Indra Utoyo
Direktur Innovation & Strategic Portfolio
Masa Jabatan Sejak 2005(1) 2012 2007(2)
Sukardi Silalahi
Direktur Consumer Service
2012
Muhammad Awaluddin
Direktur Enterprise & Business Service
2012
Rizkan Chandra
Direktur Network IT & Solution
2012
Priyantono Rudito
Direktur Human Capital Management
2012
Ririek Adriansyah
Direktur Wholesale & International Service
2012
Keterangan : (1) Berdasarkan hasil RUPST 2005 menjabat sebagai Direktur Enterprise & Wholesale sampai dengan RUPST tahun 2012 dan hasil RUPST 2012 sebagai Direktur Utama. (2) Berdasarkan hasil RUPST 2007 menjabat sebagai Direktur Information Technology Solution & Supply sampai dengan RUPST tahun 2012 dan hasil RUPST 2012 sebagai Direktur Innovation & Strategic Portfolio.
196
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Pada tanggal 27 Oktober 2014, Arief Yahya sebagai Direktur Utama Telkom telah dilantik menjadi Menteri Pariwisata Republik Indonesia. Oleh karena itu sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan yang berlaku maka didalam rapat Direksi pada tanggal 28 Oktober 2014 telah menetapkan Indra Utoyo selain sebagai Direktur Innovation & Stractegic Portfolio juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama. Sesuai dengan hasil RUPSLB 2014 yang diselenggarakan pada 19 Desember 2014, susunan anggota Direksi mengalami perubahan sebagai berikut: Direksi
Jabatan
Masa Jabatan Sejak
Alex J. Sinaga
Direktur Utama
2014
Heri Sunaryadi
Direktur
2014
Indra Utoyo
Direktur
2007(1)
Dian Rachmawan
Direktur
2014
Muhammad Awaluddin
Direktur
2012
Abdus Somad Arief
Direktur
2014
Herdy Rosadi Harman
Direktur
2014
Honesti Basyir
Direktur
2012
Keterangan : (1) Berdasarkan hasil RUPST 2007 menjabat sebagai Direktur Information Technology Solution & Supply sampai dengan RUPST tahun 2012 dan hasil RUPST 2012 sebagai Direktur Innovation & Strategic Portfolio.
Sebagai tindak lanjut pelaksanaan RUPSLB pada hari Jum’at, 19 Desember 2014, kami melaksanakan Rapat Direksi pada tanggal yang sama dan menetapkan nomenklatur jajaran Direksi Telkom sebagai berikut: 1. Alex J. Sinaga sebagai Direktur Utama 2. Heri Sunaryadi sebagai Direktur Keuangan 3. Indra Utoyo sebagai Direktur Innovation & Strategic Portfolio ("ISP") 4. Dian Rachmawan sebagai Direktur Consumer Service ("CONS") 5. Muhammad Awaluddin sebagai Direktur Enterprise & Business Service ("EBIS") 6. Abdus Somad Arief sebagai Direktur Network IT & Solution ("NITS") 7. Herdy Rosadi Harman sebagai Direktur Human Capital Management ("HCM") 8. Honesti Basyir sebagai Direktur Wholesale & International Service ("WINS")
Lingkup Dan Tugas Utama Direksi Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, secara garis besar tanggung jawab utama Direksi adalah memimpin dan mengelola operasional perusahaan serta mengendalikan dan mengelola aset-aset dengan pengawasan dari Dewan Komisaris. Direksi juga berhak untuk mengambil tindakan untuk dan atas nama Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan, atas hal atau kejadian apapun, dengan pihak lain.
1. Direktur Utama/ President Director selaku CEO Telkom Group - Mengkoordinasikan proses menstrukturkan dan atau merekonstruksi aspek-aspek filosofi korporasi yang mencakup namun tidak terbatas pada visi, misi, tujuan, corporate culture, serta leadership architecture. - Merumuskan dan menyatakan strategic direction dalam rangka mengkondisikan kemampuan Perusahaan untuk memujudkan sustainable competitive growth pada seluruh portofolio bisnis Telkom, dan pengendalian resiko serta interfacing with external constituent secara group. - Mengendalikan fungsi perencanaan strategis dalam lingkup Telkom secara group dan mengarahkan upaya pertumbuhan dengan fokus pada portofolio bisnis baru. - Mengendalikan arah corporate dalam upaya driving new business, entering/developing new market serta internasionalisasi/regionalisasi. - Mengendalikan pengelolaan aspek strategis dan fungsi-fungsi keuangan, human capital dan innovation & strategic portofolio pada seluruh portofolio bisnis yang dijalankan pada lingkup Telkom secara group. - Mempimpin proses pembinaan leader Telkom Group, serta mengangkat dan memberhentikan pemangku jabatan pada posisi tertentu sesuai
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
197
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
-
dengan peraturan manajemen karir yang ditetapkan, serta pembinaan leaderTelkom secara group. Melaporkan secara periodik kinerja Perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada perusahaan publik.
2. Direktur Keuangan (“KEU”) - Menentukan konsepsi dan rumusan Rencana Jangka Panjang Financial Perusahaan untuk lingkup Telkom secara group. - Memfasilitasi dalam proses perumusan konsep corporate level strategy khususnya financial perspective untuk aspek antara lain, namun tidak terbatas pada strategic budgeting, business & investment, parenting strategy, subsidiary performance, dan capital management. - Menentukan strategi dan kebijakan fungsional bidang financial dan logistic, yang mencakup antara lain, namun tidak terbatas pada financial policy, financial system support policy, asset management & logistic policy, asset management & logistic policy. - Menetukan kebijakan tata kelola, dan pengelolaan financial accounting (bidang akuntansi), management accounting (bidang anggaran), dan corporate finance (bidang treasury). - Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme pengelolaan proses penganggaran Perusahaan (RKAP). - Melaksanakan fungsi advisory dalam penentuan strategi pada corporate level strategy, khususnya untuk hal yang terkait dengan aspek sumber daya financial Telkom secara group. 3. Direktur Innovation & Strategic Portfolio (“ISP”) - Menentukan konsepsi dan rumusan Rencana Jangka Panjang Perseroan (corporate strategic scenario). - Menentukan kebijakan tata kelola dan mekanisme pengelolaan perencanaan perusahaan dan strateginya (kebijakan untuk pengaturan level perencanaan dan strateginya - corporate level, business level, dan functional level). - Menentukan strategi dan kebijakan portofolio bisnis Telkom Group. - Menentukan strategi, kebijakan dan rekomendasi corporate action dan strategic investment dalam rangka pengembangan bisnis Telkom Group. - Menentukan strategi inovasi dalam rangka eksplorasi untuk mendapatkan sumber-sumber pertumbuhan baru untuk pertumbuhan portofolio bisnis Telkom Group. - Menentukan parenting strategy dalam rangka
198
Laporan Tahunan 2014
-
-
-
harmonisasi dan optimalisasi kapabilitas entitas bisnis Telkom Group dalam meningkatkan value Perusahaan. Menetukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme inovasi dalam rangka pengembangan portofolio bisnis Telkom Group. Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme pengelolaan sinergi Telkom Group. Melaksanakan fungsi advisory dalam proses penentuan strategi pada corporate level strategy, khususnya untuk hal yang terkait dengan aspek pengembangan portofolio bisnis. Memastikan efektivitas pengelolaan semua resiko pada proses bisnis di dalam lingkup seluruh unit yang berada di bawah jajaran Direktorat ISP.
4. Direktur Consumer Service (“CONS”) - Menentukan perencanaan dan business strategy untuk me-leverage kemampuan sumber daya Perusahaan dalam mewujudkan competitive advantage guna pemenangan kompetisi dan pertumbuhan jangka panjang portofolio bisnis segmen consumer (consumer home services dan consumer personal services) pada lingkup Telkom secara group. - Menentukan kebijakan dan mekanisme parenting dalam rangka penciptaan value perusahaan melalui optimalisasi dan harmonisasi interelasi antara “parent” dengan seluruh entitas pengelola operasi bisnis segmen consumer pada lingkup Telkom secara group. - Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme pengelolaan fungsi marketing segmen consumer. - Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme pengelolaan fungsi sales dan/atau channel partnership segmen consumer. - Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme pengelolaan customer relationship management segmen consumer. - Memastikan efektivitas pengelolaan semua resiko pada proses bisnis di dalam lingkup seluruh unit yang berada di bawah jajaran Direktorat Consumer Service. 5. Direktur Enterprise Business Service (“EBIS”) - Menentukan perencanaan dan business strategy untuk me-leverage kemampuan sumber daya Perusahaan dalam mewujudkan competitive advantage guna pemenangan kompetisi dan pertumbuhan jangka panjang portofolio bisnis segmen corporate (enterprise dan business) pada lingkup Telkom secara group. - Menentukan kebijakan dan mekanisme parenting dalam rangka penciptaan value perusahaan melalui
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
-
-
-
-
optimalisasi dan harmonisasi interelasi antara “parent” dengan seluruh entitas pengelola operasi bisnis segmen corporate (enterprise dan business) pada lingkup Telkom secara group. Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme pengelolaan fungsi marketing segmen corporate (enterprise dan business). Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme pengelolaan fungsi sales dan/atau account management segmen corporate (enterprise dan business). Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme pengelolaan customer relationship management segmen corporate (enterprise dan business). Memastikan efektivitas pengelolaan semua resiko pada proses bisnis di dalam lingkup seluruh unit yang berada di bawah jajaran Direktorat EBIS.
6. Direktur Network, IT& Solution (“NITS”) - Menentukan perencanaan dan strategi bisnis untuk me-leverage kemampuan sumber daya Perusahaan dalam rangka menumbuhkan/membesarkan/ “exploit” atas bisnis/service yang sudah “established” melalui pendayagunaan infrastructure, IT dan solution untuk menopang portofolio bisnis Telkom Group secara sinergis. - Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme dalam rangka pendayagunaan Infrastruktur/ network untuk menopang portofolio bisnis Telkom Group. - Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme dalam rangka pendayagunaan IT untuk menopang pertumbuhan portofolio bisnis Telkom Group. - Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme dalam rangka pengkondisian kinerja unggul atas service/solution yang menopang sustainable competitive growth Telkom Group. - Mengatur dan mengendalikan mekanisme “parenting” yang disesuaikan dengan parenting strategy terhadap seluruh unit-unit di bawah jajaran Direktorat NITS dan atau unit lain yang terlibat langsung dalam proses penyelenggaraan aktivitas pendayagunaan dan operasi infrastruktur. - Memastikan efektivitas pengelolaan semua resiko pada proses bisnis di dalam lingkup seluruh unit yang berada di bawah jajaran Direktorat NITS. 7. Direktur Human Capital Management (“HCM”) - Menentukan konsepsi dan rumusan Rencana Jangka Panjang Human Capital dan Master Plan Human Capital secara group. - Memfasilitasi dalam proses perumusan konsep corporate level strategy khususnya untuk aspek
-
-
-
-
yang terkait dengan pembangunan center of excellent, organization behavior, corporate culture, dan leadership architecture. Menentukan strategi dan kebijaskan fungsional bidang human capital, antara lain, namun tidak terbatas pada bidang human capital policy, organisation development, dan industrial relation. Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme pengelolaan dan perencanaan serta pengelolaan resources yang terkait dengan pengembangan, pendayagunaan dan manajemen SDM. Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme pembinaan dan interelasi dengan entitas/ kelembagaan yang terkait dengan pengelolaan aspek manajemen SDM diantaranya namun tidak terbatas dengan lembaga-lembaga pengelola dana pensiun, pengelola kesehatan karyawan dan pensiunan, pengelola pengembangan skill dan kompetensi atau lembaga pendidikan, serta lembaga serikat karyawan. Melaksanakan fungsi advisory dalam penentuan strategi pada corporate level strategy, khususnya untuk hal yang terkait dengan aspek SDM Telkom secara group.
8. Direktur Wholesale & International Service (“WINS”) - Menentukan perencanaan dan business strategy untuk me-leverage kemampuan sumber daya Perusahaan dalam mewujudkan competitive advantage guna pemenangan kompetisi dan pertumbuhan jangka panjang portofolio bisnis segmen wholesale & international pada lingkup Telkom secara group. - Menentukan kebijakan dan mekanisme parenting dalam rangka penciptaan value perusahaan melalui optimalisasi dan harmonisasi interelasi antara “parent” dengan seluruh entitas pengelola operasi bisnis segmen wholesale & international pada lingkup Telkom secara group. - Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme pengelolaan fungsi marketing segmen wholesale & international. - Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme pengelolaan fungsi sales dan/atau account management segmen wholesale & international. - Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme pengelolaan customer relationship management segmen wholesale & international. - Memastikan efektivitas pengelolaan semua resiko pada proses bisnis di dalam lingkup seluruh unit yang berada di bawah jajaran Direktorat WINS.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
199
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
Dalam hal aktivitas dan tindakan dalam pengurusan perusahaan yang tidak diatur dalam Anggaran Dasar maupun ketentuan perundang-undangan, maka dilakukan prosedur yang tetap menjunjung prinsip akuntabilitas melalui kesepakatan, persetujuan dan/atau pengaturan antar anggota Direksi. Piagam Direksi bertujuan untuk efisiensi dan percepatan proses pengambilan keputusan, mengurangi birokrasi dalam tata kelola administrasi pengurusan perusahaan, dan mendukung pencapaian dan peningkatan kinerja. Di dalam Piagam ini juga diatur mekanisme hubungan kerja Direksi dan Dewan Komisaris, yang merupakan hubungan kelembagaan dalam arti senantiasa dilandasi oleh suatu mekanisme yang dapat dipertanggung jawabkan dalam peran pengurusan dan pengawasan sesuai ketentuan yang berlaku.
Uji Kelayakan dan Kepatutan Anggota Direksi Uji kelayakan dan kepatutan (UKK) anggota Direksi dilakukan berdasarkan Permen BUMN No.Per 01/MBU/2012 tentang Persyaratan Dan Tata Cara Pengangkatan Dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara dan beberapa perubahan diantaranya : -
-
Permen BUMN No.Per-06/MBU/2012 tentang Perubahan atas Permen BUMN No.Per 01/MBU/2012 tentang Persyaratan Dan Tata Cara Pengangkatan Dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara; Permen BUMN No.Per-16/MBU/2012 tentang Perubahan Kedua atas Permen BUMN No.Per 01/MBU/2012 tentang Persyaratan Dan Tata Cara Pengangkatan Dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Piagam Direksi
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
Dewan Komisaris meminta KNR* menyusun draft remunerasi. Hasil nya diajukan ke RUPS
1
-
-
Milik Negara; Permen BUMN No.Per-09/MBU/2014 tentang Perubahan Ketiga atas Permen BUMN No.Per 01/ MBU/2012 tentang Persyaratan Dan Tata Cara Pengangkatan Dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara; dan Permen BUMN No.Per-20/MBU/2014 tentang Perubahan Keempat atas Permen BUMN No.Per 01/ MBU/2012 tentang Persyaratan Dan Tata Cara Pengangkatan Dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara.
Di dalam Pasal 8 Permen BUMN No.Per-20/MBU/2014 tentang Perubahan Keempat atas Permen BUMN No.Per 01/MBU/2012 tentang Persyaratan Dan Tata Cara Pengangkatan Dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara, UKK dan evaluasi dilaksanakan oleh Tim yang terdiri dari: a. Deputi Teknis (sebagai Ketua Tim); b. Sekretaris Kementerian BUMN; c. Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis; dan d. 2 (dua) Staf Khusus Menteri BUMN. Namun, dengan dikeluarkannya Permen BUMN No.PER03/MBU/02/2015, maka kedepannya kami akan mengadopsi peraturan tersebut untuk proses UKK anggota Direksi selanjutnya.
Kebijakan Remunerasi Direksi Setiap anggota Direksi berhak atas remunerasi bulanan dan tunjangan-tunjangan. Mereka juga berhak mendapatkan tantiem berdasarkan kinerja dan pencapaian Perseroan, yang besarannya ditentukan oleh pemegang saham
KNR meminta masukan dari pihak independen.
3
2 Pihak Independen memberikan masukan kepada KNR
4
5
RUPS
Prosedur dan Mekanisme Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
LAMPIRAN
*KNR : Komite Nominasi dan Remunerasi
200
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
dalam RUPS. Anggota Direksi juga berhak mendapatkan tunjangan secara lumpsum pada saat mereka berhenti dari posisinya. Pemberian remunerasi bagi anggota Direksi dihitung berdasarkan formula yang disusun oleh Komite Nominasi dan Remunerasi dan yang juga dipakai untuk penentuan gaji anggota Direksi, dan besarannya mengacu pada persentase gaji Direktur Utama yang telah disetujui oleh RUPS. Sesuai ketentuan Peraturan Menteri BUMN PER-04/MBU/2014, RUPS dapat menetapkan penghasilan dengan jenis dan/atau besaran tertentu yang berbeda dengan yang diatur dalam Peraturan Menteri tersebut.
Prosedur dan Mekanisme Remunerasi Direksi Prosedur penetapan remunerasi atas anggota Direksi kami adalah sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris meminta Komite Nominasi dan Remunerasi untuk menyusun rancangan usulan remunerasi Direksi. 2. Komite Nominasi dan Remunerasi meminta pihak independen untuk menyusun kerangka kerja untuk remunerasi Direksi. 3. Komite Nominasi dan Remunerasi mengusulkan kepada Dewan Komisaris. 4. Dewan Komisaris mengusulkan remunerasi bagi anggota Direksi kepada RUPS. 5. RUPS melimpahkan kewenangan dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan remunerasi bagi anggota Direksi.
Jumlah Remunerasi Direksi Tahun 2014 Pada tahun 2014, total renumerasi yang dibayarkan untuk seluruh Direksi sebesar Rp70,4 miliar atau masing-masing Direksi menerima remunerasi sebesar Rp8,8 miliar. Total pajak dari remunerasi yang dibayarkan sebesar Rp 27,3 miliar. Total remunerasi dibayar dimuka seluruh Direksi untuk tahun 2014 sebesar Rp123,5 miliar yang terdiri atas tunjangan jangka panjang dan tunjangan pesangon. Remunerasi seluruh Direksi dari entitas anak di tahun 2014 sebesar Rp300,9 miliar.
Anggota Direksi Alex J. Sinaga Heri Sunaryadi Indra Utoyo Dian Rachmawan Muhammad Awaluddin Abdus Somad Arief Herdy Rosadi Harman
Nilai (Rp juta) Honorarium
Tantiem & THR
Tunjangan lainnya
Total
-
-
-
-
-
-
-
-
1.782,0
5.822,1
1.138,7
8.742,8
-
-
-
-
1.782,0
5.822,1
1.138,7
8.742,8
-
-
-
-
-
-
-
-
1.782,0
5.822,1
1.138,7
8.742,8
1.650,0
6.469,1
1.040,1
9.159,2
Sukardi Silalahi
1.782,0
5.822,1
1.138,7
8.742,8
Rizkan Chandra(2)
1.782,0
5.822,1
1.138,7
8.742,8
Priyantono Rudito
1.782,0
5.822,1
1.138,7
8.742,8
Ririek Adriansyah(2)
1.782,0
5.822,1
1.138,7
8.742,8
Honesti Basyir Arief Yahya(1) (2)
(2)
Keterangan: (1) Sampai dengan Tanggal 27 Oktober 2014 (2) Sampai dengan RUPSLB 19 Desember 2014
Rapat Direksi Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama namun kedudukannya dapat digantikan oleh Direktur lainnya apabila Direktur Utama berhalangan hadir karena sesuatu alasan. Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bila mana dianggap perlu atas permintaan satu atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari satu atau lebih pemegang saham yang memiliki sedikitnya sepersepuluh atau lebih dari jumlah saham biasa yang beredar.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
201
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
Kuorum rapat dicapai apabila lebih dari setengah dari anggota Direksi hadir atau diwakili dengan sah secara hukum dalam rapat tersebut. Setiap anggota Direksi yang hadir memiliki satu suara (dan satu suara untuk setiap Direktur lainnya yang diwakili). Pengambilan keputusan rapat Direksi berdasarkan atas musyawarah untuk mufakat. Apabila mufakat tidak tercapai, maka pengambilan keputusan akan dilaksanakan berdasarkan atas pengambilan suara mayoritas dari anggota Direksi yang hadir. Sampai dengan Desember 2014, rapat Direksi dilaksanakan dengan agenda sebagai berikut: Bulan
Agenda
Januari
1. Pembahasan Laporan & Pembahasan Breakthrough Transformation Program (BTP) & Transformasi Corporate Holding, Global Human Capital Readiness Index (GMI) dan Keputusan KM BOD 2014. 2. Laporan Pengembangan dan Pengelolaan Industri Kreatif Digital Indonesia dan Persetujuan Sistem Perencanaan Strategis Perusahaan. 3. Penandatanganan Komitmen Telin-Infomedia terkait program INEX Australia, Telin-Sigma terkait Program INEX Data Center Jurong, Telin-Telkomsel terkait branding, Telin-Metra terkait pengembangan portfolio product dan service Metra Group untuk overseas.
Februari
1. Laporan & Pembahasan Breakthrough Transformation Program (BTP)
Maret
1. Laporan Buku Saku & Materi Presentasi CRO, DPI (Data Permintaan Interkoneksi), Pengaruh Dividen Terhadap Saham. 2. Pembahasan Telkom Cloud: Komitmen Sinergi Telkom Group.
April
1. Persetujuan Surat Penyampaian Bahan Penjelasan Telkom Vision untuk Dekom, Satgas Program ROSE 2014, PD Organisasi Probis Network Application Services.
Mei
1. Laporan & Pembahasan Breakthrough Transformation Program (BTP), Official Songs dan Corporate Uniform Telkom, Entry Strategy dan Biz Plan InEx, Tindak Lanjut IDSA (Pembangunan Digital City). 2. Update Agenda BoD, Progress Pembentukan PT MD Network, Materi Ragab Laporan Manajemen April 2014, Progress InEx KSA, Project to-buy Telkom Australia (TAU)
Juni
1. Persetujuan Penyelesaian Masalah Bisnis Terkait Penyediaan Layanan Internet Gateway IP Transit antara Telkom – Telin, Permohonan Persetujuan Capital Injection Kepada Telkom Metra dalam Rangka Pendirian JVCo Telkom Metra – TELSTRA. 2. Update Agenda BoD, Jamsostek, Peraturan Dana Pensiun dan Persetujuan KM VP dan SGM 2014, PD Penetapan Sistem Pengeloaan Human Capital Telkom.
Juli
1. Persetujuan Satgas CSO Support, Perubahan PD Organisasi IdeC-M2M Digital Ecosystem, Justifikasi SBR Pengembangan Layanan Jasa Pengendalian Satelit PSN –VI. 2. Laporan Sell First then Buy Business WiFi, Corporate Action UseeTV, Pembentukan CVC DiCo. 3. Persetujuuan Penambahan Penyertaan Modal (Equity Call) Kepada PT Sigma Cipta Caraka (Telkom Sigma) dalam rangka Pengembangan Kapasitas Data Center 100 K m2 melalui Telkom Metra, Laporan Pengadaan Satelit Telkom 3-S Di Slot Orbit 118 BT.
Agustus
1. Laporan IDN 2020 (Master Plan Telekomunikasi RI), BUMN Holding, Satelite Maritime Business, Personal Service for Telkom Group, Security Operations Center. 2. Update Agenda BoD, JV NAS dan Laporan NKU TW 2 2014, Progress Pengelolaan TCUC.
September
1. Laporan & Pembahasan Breakthrough Transformation Program (BTP) dan Persetujuan PD Organisasi Proyek Implementasi Satelit Telkom 3S. 2. Laporan : Bisnis WiFi (Sistem Integrator dan Benchmark), NKU TW-2 2014dan Presentasi Deloitte (Internationalization Observations). 3. Laporan Evaluasi dan Roadmap Bisnis WiFi, Strategi Spektrum Frekuensi untuk Telkomsel, Telkom Satellite going Global, International Data Network Regional, Launching Telkom Macau, Kajian Bisnis Pembentukan GM Segmen Maritim & Probis MILES.
Oktober
1. Update Agenda BoD, Executive Business, CSS, ReFlexi, PD Corporate Culture dan Keputusan Alokasi Resources Divre. 2. Laporan Evaluasi Sistem dan Culture Telkom, Alokasi Resources Divre, Progress TLT, Launching InEx KSA, persetujuan Peraturan Perusahaan terkait Sinergi Telkom Group berbasis Spirit, Peraturan Perusahaan mengenai penanganan “difficult people”.
November
1. Keputusan Kajian Pembentukan Segmen Pariwisata di DES dan Program kerja Implementasi e-tourism di Kementerian Pariwisata, persetujuan Peraturan Perusahaan terkait Sinergi Telkom Group berbasis Spirit, Peraturan Perusahaan mengenai penanganan “difficult people”.
Desember
1. Laporan dan pembahasan Breakthrough Transformation Program (BTP). 2. Keputusan Telkom Group Intergrated Supply Chain Management
202
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Kehadiran Rapat Direksi Sepanjang tahun 2014 rapat direksi dilaksanakan sebanyak 46 kali dengan tingkat kehadiran masing-masing direksi sebagai berikut. Direksi
Rapat yang Dihadiri
Persentase (%)
Alex J. Sinaga
2 dari 2
100
Heri Sunaryadi
2 dari 2
100
43 dari 46
93,5
Indra Utoyo Dian Rachmawan
1 dari 2
50
40 dari 46
87,0
Abdus Somad Arief
2 dari 2
100
Herdy Rosadi Harman
1 dari 2
50
41 dari 46
89,1
Muhammad Awaluddin
Honesti Basyir (1)
Arief Yahya
36 dari 36
100
Rizkan Chandra(1)
40 dari 44
90,9
Sukardi Silalahi(1)
40 dari 44
90,9
Ririek Adriansyah(1)
39 dari 44
88,6
41 dari 44
93,2
(1)
Priyantono Rudito
Keterangan: (1) sampai dengan RUPSLB 19 Desember 2014
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
203
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
Selama tahun 2014, anggota Direksi tercatat mengikuti berbagai program pelatihan, workshop, konferensi dan seminar, baik sebagai peserta maupun sebagai pembicara, dalam rangka peningkatan kompetensi Direksi. Tabel Peningkatan Kompetensi Direksi: Nama
Tanggal
-
-
Heri Sunaryadi
-
-
-
Dian Rachmawan
-
-
-
Abdus Somad Arief
-
-
-
Herdy Rosadi Harman
-
-
-
Indra Utoyo
(Pembicara) pada Seminar Nasional dan Workshop Data Center & Disaster Recovery Plan Best Practises for Indonesia (TELKOM PDC) / Tema: Indonesia Digital Cloud Through Always on Data Center
Hotel Shangri-La, Jln. Jend. Sudirman Kav.1, Jakarta
22 Januari 2014
(Pembicara) pada BUMN TRACK: BUMN Outlook 2014 - Menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 / Topik: Agenda Strategis BUMN 2014 dan Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015
Hotel Borobudur, Jln. Lap. Banteng Selatan, JakPus
29 Januari 2014
(Panelist) Technopreneurship in the 21st Century Critical Issues and Challenges / Theme: NTC-SBM Technopreneurship Forum: Driving Sustainable Economic Growth - Science, Innovation and Business
Ballroom JS Luwansa Hotel, Rasuna Said, Jakarta
26 Februari 2014
(Pembicara) CISCO Business Planning Workshop / Keynote Speech for Executives / Materi: PINs in Telkom’s Strategic Portfolio
JS Luwansa, Jakarta
5 Maret 2014
(Narasumber) Seminar Perlindungan Konsumen Industri Keuangan 2014 / Sesi: Inovasi Menuju Penerapan Marketing 3.0 di Industri Jasa Keuangan / Topik: Memasarkan Produk dan Mengedukasi Konsumen Berbasis Teknologi
Ballroom The JS Luwansa Hotel & Convention Center, Jln. H.R. Rasuna Said Kav. C.22, JakSel
14 April 2014
(Peserta) Forum Yakes Management Investasi dan Evaluasi Q4 dg KBUMN
Hotel Hyatt, Jogja
Honesti Basyir
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Lokasi
-
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
Program
Alex J. Sinaga
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Program Peningkatan Kompetensi Direksi
204
18 Januari 2014
(Keynote Speaker) Workshop ISCM & Sinergi Pengadaan Telkom Group
Ruang Rapat Delima, Jkt
26 Maret 2014
(Pembicara) Non-Deal Roadshow (NDR) with Bahana and Bahana’s Client
Financial Hall, 27th Floor, Grah Niaga, Jakarta
16 April 2014
(Pembicara) seminar komite nasional kebijakan Governance - GCG : Towards Well Governed Society, thema : Implementasi GCG menuju Well-Governed Sociate
Ball Room Dua Mutiara I, Hotel JW Marriot
6 Mei 2014
(Pembicara) Workshop Implementasi IFRS Di BUMN
Hotel Aston Orimera Bandung
9 Mei 2014
(Peserta, Pembicara) 5th Annual DB Access Asia Conference
Marina Bay Sands Singapore
21 Mei 2014
(Keynote Speaker) Pembukaan SUSPIM International
Corpu, Bandung
9 Juni 2014
(Keynote Speaker) Bina Teknik Kerjasama Auditor Telkom Group dengan BPKP
Corpu Telkom Gerlong
9 Juni 2014
(Pembicara, Peserta) Meeting dengan Analyst dan Banker Credit Suisse ECM Team
Credit Suisse Office, One Rafles Link, South Tower
18 Juni 2014
(Peserta) Global Bond Update by Credit Suisse
Rr. Dirkeu Jkt
18 Juni 2014
(Peserta) Global Bond Update by ANZ
Rr. Dirkeu Jkt
19 Juni 2014
(Pembicara) Pembekalan EGM DIVRE
Hotel Padma, Bandung
2 Juli 2014
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Nama
Muhammad Awaluddin
Arief Yahya
Program
Lokasi
Tanggal
(Pembicara) Dalam acara talkshow “ Inspirasi Pergerakan Untuk Indonesia” OSKM ITB 2014
Gedung Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) ITB, Bandung
22 Agustus 2014
(Peserta) CFO Forum, hosted by Singtel
Intercontinental Hotel Sydney, Australia
25-26 Agustus 2014
(Peserta) Macquarie ASEAN Conference
Fullerton Hotel, Singapura
28-29 Agustus 2014
(Pembicara) Dalam Seminar Universitas Andalas tema “ Peran Serta Program Studi Teknik Industri Dalam Membentuk Keprofesian Teknik Industri Dalam Menyambut UU Ke-Insinyuran “
The Hills Bukit Tinggi, Padang
3 September 2014
(Peserta) Presentasi Emiten & Konferensi Pers Investor Investor Summit & Capital Market Expo 2014
Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta
17 September 2014
(Peserta) Daiwa Capital Markets Conference 2014
The Imperial Hotel, Tokyo, Jepang
5-7 November 2014
Merchantile, WTC, Jakata
2 April 2014
(Pembicara) International Seminar “ The Role of Academia, Business Government and Community toward Sustainable City”
Unpad, Bandung
4 Juni 2014
(Pembicara) Konferensi e-Health 2014, “E-Indonesia Initiative Forum X”
Mega Kuningan, Jakarta
5 Juni 2014
(Pembicara) Fire Briefing Suspim International NUS Batch #3
NUS, Singapore
20 Juni 2014
(Pembicara) Media Gathering IndiCampus
Amaroosa, Bandung
26 Juni 2014
(Pembicara) Media Gathering Layanan STAR Data Center
Resto Nine, Surabaya
14 Juli 2014
(Pembicara) Indonesia’s Top 100 Most Valuable Brand
Shangri La, Jakarta
16 Agustus 2014
(Pembicara) FTU Klaster Telematika “Meningkatkan Jalinan Kerjasama Kemitraan Antara Pengusaha Besar dan Pengusaha Kecil”
Cimahi, Jawa Barat
4 September 2014
(Peserta) FGD Global Leading Public Transport Practice - PwC
Belanda
(Pembicara) BoD Session Suspim BOD-2 International Batch #2 INSEAD
Fontainebleau, Perancis
9 September 2014
(Pembicara) Pengarahan Peserta Suspim 3 Reguler Batch 5”
GMP Jakarta – CorpU Gerlong (Vicon)
17 September 2014
(Pembicara) ICISS 2014, “2014 International Conference on ICT for Smart Society”
Grand Royal Panghegar Bandung,
25 September 2014
(Pembicara) CEO Goes to Campus “Technopreneurship”
UNJ, Jakarta
1 Oktober 2014
(Peserta) Business Leader Forum “Fewer, Bigger, Bolder”
Ritz Carlton PP, Jakarta
16 Oktober 2014
(Pembicara) ISCLO 2014, “2nd International Seminar & Conference on Learning Organization”
Ritz Carlton PP, Jakarta
5 November 2014
(Pembicara) Stadium Generale (Telkom University)
Telkom University, Bandung
7 Maret 2014
(Pembicara) Seminar MM UNPAD; Tema : “Kolaborasi dengan Industri dalam Mendukung Universitas Berkelas Dunia
UNPAD, Bandung
26 Maret 2014
(Pembicara) Seminar Nasional / Tema: Build Indonesia Global Competitiveness through Digital Creative Industry Development with Triple Helix Concept
Aula Graha Sanusi Hardjadinata, Kampus UNPAD, Bandung
9 Mei 2014
(Pembicara) Conference: Corporate Secretary, the Secret Journey to Success
Laporan Tahunan 2014
8 September 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
205
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Nama
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Priyantono Rudito
206
Program
Lokasi
Tanggal
(Peserta) BUMN Executive Club / Acara: Workshop Eksekutif & Komisaris/ Pengawas BUMN
Mutiara Ballroom Lower Ground Floor, The Ritz Carlton Jakarta, Jakarta
14 Mei 2014
(Pembicara) Seminar: Indonesian Maritime Telecommunication
Ballroom Mutiara 1, Hotel Gran Melia, Jakarta
20 Mei 2014
(Pembicara) Talk Show di MNC News TV / Topik: Pengembangan Bisnis Kreatif Digital di ICT for Indonesia
MNC News TV, Kebonsirih, Jakarta
22 Mei 2014
(Pembicara) FUSECO Forum ASIA 2014 / Theme: Future Telco Ecosystems within Smart Cities and Beyond / Topic: Enabling a Converged World Through Ecosystem Solution
Ayodia, Nusa Dua, Bali
9 Juni 2014
(Peserta) Executive Program INSEAD Business School / Theme: Merger & Acquisition and Coporate Strategy
INSEAD Business SchoolFountainebleu, Perancis
1 – Juli 2014
(Panelis) Diskusi Panel pada RAPIMDIT EBIS / Tema: Winning the Future - Creating Dominant Market Share in ICT Transportation & Logistic Ecosystem
JS Luwansa, Jln. HR Rasuna Said, JakSel
24 Juli 2014
(Pembicara) Talkshow Indonesian Leaders Talk 2014
Jakarta Convention Center, Jakarta
3 September 2014
(Narasumber) INDOTELKO / Tema: Mendorong ICT Menumbuhkan Ekonomi Negeri
Kembang Goela Resto, Plaza Sentral, Annex Building, Jakarta
10 September 2014
(Peserta) IBM Leaders’ Dialogue / Panelist in the “Client Speaker Panel: What Clients Value in a Partnership with IBM - Leaders’ Dialogue
Tapis Room, The Four Seasons Hotel, Jakarta
11 September 2014
(Pembicara) Briefing Suspim International BOD-1
Telkom Corporate University, Bandung
22 September 2014
(Narasumber) Seminar Nasional “Indonesia Cyber Crime Summit 2014” / Topic: Indonesia Digital Network dan Hubber sebagai Alternatif Solusi Ketahanan Informasi Nasional
Aula Barat ITB, Jln. Ganesha No.10, Bandung
9 Oktober 2014
(Peserta) Komite Ekonomi Nasional / Tema: Prospec Ekonomi Indonesia 2015 - Peluang dan Tantangannya
Grand Ballroom Hotel Grand Hyatt, Jakarta
17 Oktober 2014
(Pembicara) National Broadband Symposium / Topic: Embracing the Roadmap Toward Broadband Implementation in Indonesia
Assembly Hall, JCC
5 November 2014
(Pembicara) Forum Human Capital Indonesia BUMN
Pertamina Palembang
5 Maret 2014
(Pembicara) Sharing Session pengelolaan Human Capital
Kementrian BUMN
25 April 2014
(Welcome Speech & Peserta) Forum Human Capital Indonesia BUMN
Jasa Tirta – Malang
14 Mei 2014
(Pembicara) SUSPIM International di INSEAD & Orange Campus
Perancis
27 Mei 2014
(Peserta) Q-Journal paper award (TESCA) 2014
Hotel JW Luwansa
17 Juni 2014
(Welcome Speech & Peserta) Forum Human Capital Indonesia BUMN
Kantor Pusat BNI
23 Juni 2014
(Peserta) Seminar Aerotropolis with John Kasarda
SBM ITB
25 Juni 2014
(Peserta) B20 Workshop focus on Human Capital
Sydney
16-17 Juli 2014
(Pembicara) Kuliah Umum dengan topik Leadership & SDM
UNPAD
27 Agustus 2014
(Pembicara) Seminar sehari TPCC – Peranan Lembaga Sertifikasi dalam meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia
Telkom CorpU
28 Agustus 2014
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Nama
Sukardi Silalahi
Program
Lokasi
Tanggal
(Pembicara) International Conference on Management, Hospitality & Tourism Accounting (IMHA)
Hotel Grand Royal Panghegar
3 September 2014
(Pembicara) Co-Teach with Professor Mathew Hayward in the course on Strategy Management
Monash University
18 September 2014
(Pembicara) National Business Case Competition (NBCC)
Universitas Padjadaran
22 September 2014
(Pembicara) 1st Indonesia Digital & Social Learning Conference (IDSL)
Hotel Ritz Carlton SCBD Jakarta
24 September 2014
(Pembicara) International Conference on Management, Hospitality & Tourism Accounting (IMHA)
Hotel Grand Royal Panghegar
3 September 2014
(Pembicara) Co-Teach with Professor Mathew Hayward in the course on Strategy Management
Monash University
18 September 2014
(Pembicara) Indonesia Leadership & Human Capital Summit 2014
Hotel Pullman Jakarta
16 October 2014
(Pembicara dan Peserta ) “2nd International Seminar Conference Learning Organization (ISCLO)”
Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan Jakarta
5 November 2014
(Pembicara) Winning best talent through greta human capital system alignment
Balai Kartini
27 November 2014
(Pembicara) Manajemen Talent BUMN berkelas dunia
Hotel Haris Bali
28 November 2014
(Pembicara) Speedy Instan Malaysia
Kuala Lumpur Malaysia
18 Januari 2014
(Peserta) BUMN Marketeer Club di Semen Indonesia
The East Tower Lt.18, Jl Dr Ide AA Gde Agung Jakarta
27 Februari 2014
(Pembicara) Chief Editor Meeting.
Ritz Carlton Jakarta
18 Maret 2014
(Peserta) Seminar “Malaysia - Indonesia: Dulu, Kini dan Selamanya” bersama Dr. Mahathir Mohamad
Auditorium Menara Bank Mega Lt.3 Jl. Kapten Tendean Jakarta
14 April 2014
(Pembicara) IndiHome Woman Award 2014
Metro TV Jakarta
25 April 2014
(Peserta) Jakarta Marketing Week 2014
Grand Atrium Kota Casablanca Jakarta
7 Mei 2014
(Peserta) Benchmark tentang Best Practise Telco Business Consumer di Detecon dan British Telecom
Germany
11-17 Mei 2014
(Pembicara) Program IDSA di MetroTV bersama Walikota Aceh
Metro TV Jakarta
22 Mei 2014
(Pembicara) Indonesia Digital Learning
Novotel Jogjakarta
30 Mei 2014
(Pembicara) UseeTV Brasil
Pacific Place Jakarta
5 Juni 2014
(Pembicara) International Leadership Program (ILP) BoD-3 Bacth#2
Orange, France
16 Juni 2014
(Peserta) Benchmark Broadband Business di ORANGE
Paris France
17-18 Juni 2014
(Pembicara) Kick Off Implementasi WiFi.id Corner 100 Mbps
STIMIK Jayakarta, Jakarta
16 Juli 2014
(Pembicara) Pemecahan Rekor MURI 1000 WiFi.id Corner 100 Mbps
GMP Telkom Jakarta
17 Agustus 2014
(Pembicara) Pemahaman Industri dari Aspek Keuangan untuk Senior Leader Non Keuangan
CorpU Bandung
18 Agustus 2014
(Pembicara) Kuliah Umum pada Institute Teknologi DEL
IT DEL Pematang Siantar Sumut
30 Agustus 2014
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
207
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
Ririek Adriansyah
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Nama
Rizkan Chandra
208
Program
Lokasi
Tanggal
(Pembicara) Kuliah Umum Mahasiswa dengan tema “Membangun Broadband, Memajukan Bangsa”
Uninversitas Santo Thomas Medan
25 September 2014
(Pembicara) International Leadership Program (ILP) BoD-3
MBS Melbourne Australia
27 Oktober 2014
(Peserta) Benchmark Broadband Business di Telstra Australia
Melbourne Australia
28-29 Oktober 2014
(Pembicara) Press Conference Mark Plus Conference 2014
MarkPlus Main Campus, Casablanca Jakarta
10 November 2014
(Pembicara) Pacific Telecomunication Conference - 2014
Honolulu, Hawaii
17 – 23 Januari 2014
(Peserta) BUMN Marketer
Graha Merah Putih Jakarta
29 Januari 2014
(Pembicara) Senat Terbuka Corporate University & Suspim
Telkom Corporate University, Bandung
5 Februari 2014
(Pembicara) Workshop For Possible Acquisition of 2Degrees Share
Graha Merah Putih Jakarta
Februari 2014
(Peserta) Chief Editor Meeting Summit
The Ritz Carlton Pacific Place Jakarta
18 Maret 2014
(Pembicara) Ceramah Umum Malaysia-Indonesia: Dulu,Kini Dan Selamanya Bersama YABhg Tun Dr. Mahathir Mohamad
Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta
14 April 2014
(Peserta) Program Exevutive Education For BOD Building The Business: Strategies For Asia Pacific
INSEAD, Singapore
5 sd 9 Mei 2014
(Peserta) BUMN Marketing Day
MarkPlus & Kementrian BUMN, JS Luwansa Hotel Jl. Rasuna Said Kav.C-22 JKT
21 Agustus 2014
(Pembicara) Telkom International Leadership Program, National University of Singapore (NUS)
Graha Merah Putih, Jakarta
22 Agustus 2014
(Peserta) South-East Asia Summit 2014: From Neighborhood to Community
The Ritz - Carlton Jakarta
27 Agustus 2014
(Pembicara) Leader as a Father “Merger & Acquisition Strategy & Planning for Global Telco Business Development”
Hotel Salak, Bogor
1 September 2014
(Pembicara) Opening Workshop Updating Valution with Deloitte
Sigma Room Graha Merah Putih, Jakarta
25 September 2014
(Pembicara) Berita Satu TV
Graha Merah Putih, Jakarta
29 September 2014
(Peserta) MarkPlus Business Leader Forum
The Ritz Carlton Hotel, Jakarta
(Pembicara) Firebriefing Telkom International Leadership Program, National University of Singapore (NUS)
NUS, Singapore
17 Oktober 2014
(Pembicara) YLi satellite “Lead Change in Indonesia”
Lt 6 Graha Merah Putih Jakarta
13 Januari 2014
(Peserta ) Talent review ( Perf career day)
IDeC Bandung
13 Februari 2014
(Courtesy visit) Juniper Exe Brief Center
Melbourne
17 - 20 Februari 2014
(Peserta ) Munas ASTI
Melbourne
17 - 20 Februari 2014
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
16 Oktober 2014
Nama
Program
Lokasi
Tanggal
(Peserta ) CTO Council
Kampus ITB Bandung
8 Maret 2014
(Pembicara) Indo Telco Forum “Berbagi infrastruktur kurangi deficit neraca perdagangan”
Hotel Pullman d/a Niko Hotel Thamrin
13 Maret 2014
(Pewawancara) untuk team award IT & Operasional
Balai Kartini Jakarta
18 Maret 2014
(Peserta ) NBN Co Australia Sharing Session
Hotel Santika Jakarta
19 Maret 2014
(Peserta ) Technical Workshop Telstra
WTC Jend Sudirman Jakarta
5 Mei 2014
(Pembicara ) Seminar Indonesia WiFI
Sydney
14 – 15 Mei 2014
(Peserta) Seminar FUSECO
Melbourne
16 Mei 2014
(Pembicara) Seminar Satellite APSAT
CorpU Bandung
19 Mei 2014
(Pembicara) Penutupan Suspim Int’l MBS Australia
Ayodia Bali
22 Mei 2014
(Pembicara) Discussion lemhanas “Antisipasi Kejahatan Dunia Cyber”
Grand Hyatt Jakarta
11 Juni 2014
(Peserta ) Workshop koordinasi JV NAS
Melbourne
19 – 20 Juni 2014
(Pembicara ) Pelatihan Telkom Sigma
Hotel Padma Bandung
2 Juli 2014
(Pembicara ) Telkom University “ Toward Asean Economy Community 2015”
Gedung Astragatra, jl. Merdeka selatan Jakarta
23 Juli 2014
(Peserta ) Signing Ceremony SEA-US C&MA dan Supply Contract
Graha Merah Putih Jakarta
7 Agustus 2014
(Pembicara) SL Forum ITSS
Mojopia, CorpU, Gerlong, 28 Agustus Bandung 2014
(Pembicara ) Penutupan Wifi Forum
Hotel Kempinski Jakarta
28 Agustus 2014
(Peserta) Exe Education The University Melbourne
CorpU Bandung
29 Agustus 2014
(Peserta )seminar 2nd Indonesia Wifi
Hotel Mercure Jakarta
4 September 2014
(Pembicara) Connect Expo Comm Indonesia 2014 ag. Realizing the Nusantara Super Highway/ TelkomTrue Broadband
Hotel Inna Yogyakarta
5 September 2014
(Peserta ) Munas ASTI (Penerima penghargaan ) IDC - Asia Pacific Telecom Summit
Melbourne
5 - 10 Oktober 2014
(Peserta )seminar 2nd Indonesia Wifi
Menara IDeC Bandung
16 Oktober 2014
(Pembicara) Connect Expo Comm Indonesia 2014 ag. Realizing the Nusantara Super Highway/ TelkomTrue Broadband
JCC Jakarta
5 Nopember 2014
(Peserta ) Munas ASTI (Penerima penghargaan ) IDC - Asia Pacific Telecom Summit
Laporan Tahunan 2014
Amara Sanctuary Resort, Sentosa, Singapore
11 Nopember 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
209
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
Assessment Terhadap Kinerja Anggota Direksi Proses Pelaksanaan Assessment atas Kinerja Anggota Direksi Penilaian atas kinerja Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris maupun oleh RUPS, dengan mengacu pada pencapaian key performance indicator (“KPI”) Direksi dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sesuai Anggaran Dasar Perusahaan, pencapaian realisasi atas RKAP. Pencapaian KPI Direksi yang dijadikan acuan penilaian oleh Dewan Komisaris, diperoleh setelah melalui proses penetapan internal. Assessment atas kinerja Direksi diinisiasi dengan pengisian realisasi Kontrak Manajemen (“KM”) secara online dan ditindaklanjuti dengan pertemuan tatap muka untuk proses klarifikasi dan penetapan nilai akhir kinerja yang kemudian disampaikan kepada Komite Kinerja dan Direktur Utama untuk penetapan final dan selanjutnya disampaikan kepada Dewan Komisaris. Tahun 2014, kinerja Direksi juga dinilai oleh Tim yang ditunjuk Kementrian BUMN untuk menilai keunggulan kinerja perusahaan mengacu pada Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (“KPKU”) BUMN. KPKU tidak lain adalah kriteria penilaian keunggulan kinerja berbasis Malcom Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCFPE). Kriteria yang Digunakan Dalam Pelaksanaan Assessment atas Kinerja Anggota Direksi Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Direksi adalah berbasis balance scorecard dengan pengukuran empat aspek utama yaitu financial, customer, internal business process dan learning and growth dan mengandung tiga KPI yaitu shared KPI, common KPI dan specific KPI.
Assessment GCG Terhadap Direksi Kami juga melakukan assessment atas kinerja implementasi GCG anggota Direksi. Proses assessment dilakukan oleh IICG sebagai pihak independen yang melakukan pemeringkatan CGPI atas Telkom. Terdapat 12 aspek penerapan GCG yang dinilai dalam rangka mewujudkan bisnis yang beretika, bermartabat dan bertanggung jawab secara berkeadilan, yaitu aspek komitmen, transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, keadilan, kompetensi, kepemimpinan, strategi, etika, visi-misi-nilai, budaya dan implementasi organisasi pembelajar. Atas assessment GCG ini, Telkom meraih predikat “Indonesia Most Trusted Company”. Selain assessment tersebut, kami juga diassess oleh BPKP dalam program “BUMN Bersih”. Program ini dicanangkan oleh Menteri BUMN yang ditandai dengan penandatanganan komitmen oleh seluruh Direktur Utama BUMN. Assessment “BUMN Bersih” dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan seluruh BUMN menjadi Perusahaan yang menerapkan tata kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) baik secara administratif maupun substantif serta dapat mewujudkan BUMN yang tangguh (profesional dan tahan godaan), unggul (mengutamakan sistem, mutu, dan inovasi) serta bermartabat (bersih dari segala bentuk penyimpangan dan kecurangan, termasuk korupsi).
Shared KPI merupakan KPI dengan penamaan, target, realisasi dan pencapaian yang sama untuk seluruh Direksi. Common KPI adalah KPI dengan penamaan dan target yang sama, namun realisasi dan pencapaian yang berbeda untuk setiap Direksi. Specific KPI adalah KPI yang berbeda untuk masing-masing Direksi dan merupakan program yang spesifik yang menjadi tugas utama dan prioritas masing-masing Direktur dan Direktorat yang dipimpinnya.
Assessment dilakukan secara cascading dan bertahap. Tahap pertama, yaitu assessment kepada jajaran direksi dan dewan komisaris pada bulan ke-3 sejak penandatanganan komitmen “BUMN Bersih”. Kriteria “bersih” yang digunakan dalam Program “BUMN Bersih” secara garis besar meliputi penilaian prinsip-prinsip GCG yakni transparency, accountability, responsibiity, independency dan fairness. Kelima prinsip ini merupakan landasan sistem manajemen mulai dari perencanaan sampai dengan pertanggungjawaban, komitmen untuk tidak melakukan segala bentuk fraud/kecurangan, termasuk di dalamnya segala bentuk tindakan korupsi, menerima dan/atau memberikan gratifikasi yang terkait dengan jabatan.
Pihak yang Melakukan Assessment Pihak internal yang melakukan assessment atas kinerja Kontrak Manajemen Direksi adalah Komite Kinerja dan Direktur Utama. Secara keseluruhan, penilaian kinerja Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris melalui mekanisme RUPS sesuai ketentuan yang berlaku.
Oleh karenanya ketika BPKP melakukan assessment kepada seluruh jajaran Direksi dan Komisaris, kami patut bersyukur dari nilai hasil survey, Telkom berada di atas nilai 8,3 (range 10). Artinya, program “BUMN Bersih” telah terimplementasikan dalam Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance).
210
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Mekanisme Hubungan Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali. Berikut ini adalah penjelasan mekanisme hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali sebagaimana diuraiakan pada tabel di bawah: Hubungan Afiliasi dengan
Hendri Saparini Dolfie Othniel Fredric Palit
Ririek Adriansyah.
Priyantono Rudito.
Rizkan Chandra.
Sukardi Silalahi.
Arief Yahya.
Gatot Trihargo.
Jusman Syafii Djamal.
Honesti Basyir
Herdy Rosadi Harman
Abdus Somad Arief
Muhammad Awaluddin
Dian Rachmawan
Indra Utoyo
Heri Sunaryadi
Alex J. Sinaga
x x
Imam Apriyanto Putro Hadiyanto
x
x
Parikesit Suprapto
x
Johnny Swandi Sjam Virano Gazi Nasution
x x
Alex J. Sinaga
x
Heri Sunaryadi
x
Indra Utoyo
x
Dian Rachmawan Muhammad Awaluddin
x x
Abdus Somad Arief
x
Herdy Rosadi Harman
x
Honesti Basyir
x
Jusman Syafii Djamal(1)
x
Gatot Trihargo(1)
x
(1)
Arief Yahya
x (1)
Sukardi Silalahi
x
Rizkan Chandra(1)
x
Priyantono Rudito(1)
x
Ririek Adriansyah(1)
x
PSU/ Pengendali Keterangan:
PSU/ Pengendali
Pemegang Saham
Direksi
Virano Gazi Nasution
Johnny Swandi Sjam
Parikesit Suprapto
Hadiyanto
Imam Apriyanto Putro
Hendri Saparini
Nama
Dolfie Othniel Fredric Palit
Dewan Komisaris
(1)
x
sampai dengan RUPSLB 19 Desember 2014.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
211
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
Profil Komite di Bawah Dewan Komisaris
Hadiyanto, Imam Apriyanto Putro, Dolfie Othniel Fredric Palit - Komisaris Parikesit Suprapto, Johnny Swandi Sjam, dan Virano Gazi Nasution – Komisaris Independen merupakan anggota-anggota Komite dan bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan masukan yang berasal dari pihak yang berhubungan dengan pemegang saham pengendali terkait dengan isu nominasi dan remunerasi.
1. Komite Nominasi dan Renumerasi Susunan keanggotaan Komite Nominasi sesuai dengan Keputusan Dewan Komisaris No.13/KEP/DK/2014 tanggal 19 Agustus 2014 sebagai berikut :
Ario Guntoro - Sekretaris Dewan Komisaris Ario Guntoro adalah sekretaris Komite yang bukan Anggota Komite, bertanggung jawab untuk mempersiapkan dan mengelola administrasi dan dokumentasi Komite.
KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas-tugasnya dibantu oleh komite-komite yang berada di bawah koordinasi Dewan Komisaris, yaitu: Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Audit, dan Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan & Risiko (KEMPR).
Ketua/Anggota
:
Jusman Syafii Djamal / Komisaris Utama
Sekretaris
:
Ario Guntoro / Sekretaris Dewan Komisaris
Anggota
:
2. Komite Audit Susunan keanggotaan Komite Audit yang ditetapkan dengan Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 05/KEP/ DK/ 2014 tanggal 25 Maret 2014 adalah sebagai berikut:
Hadiyanto / Komisaris Parikesit Suprapto / Komisaris
Ketua
:
Johnny Swandi Sjam
Imam Apriyanto Putro / Komisaris
Sekretaris
:
Tjatur Purwadi
Johnny Swandi Sjam / Komisaris Independen
Anggota
:
Virano Gazi Nasution Parikesit Suprapto
Pada tanggal 2 Februari 2015 dilakukan perubahan terhadap susunan keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi sesuai dengan Keputusan Dewan Komisaris No.1/KEP/DK/2015 sebagai berikut:
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
Pada bulan Februari 2015, Telkom melakukan perubahan komposisi keanggotaan Komite Audit. Susunan keanggotaan Komite Audit yang ditetapkan dengan Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 02/KEP/DK/ 2015 tanggal 2 Februari 2015 adalah sebagai berikut:
:
Hendri Saparini / Komisaris Utama :
Johnny Swandi Sjam
:
Ario Guntoro / Sekretaris Dewan Komisaris
Ketua
Sekretaris
Sekretaris
:
Tjatur Purwadi
Anggota
:
Hadiyanto / Komisaris
Anggota
:
Dolfie Othniel Fredric Palit
Dolfie Othniel Fredric Palit / Komisaris
Virano Gazi Nasution AgusYulianto
Parikesit Suprapto / Komisaris Independen
Virano Gazi Nasution / Komisaris Independen
Hendri Saparini – Ketua/Komisaris Hendri Saparini merupakan ketua Komite Nominasi dan Remunerasi dan bertanggung jawab terhadap pemberian arahan dan koordinasi pelaksanaan tugas Komite.
212
Parikesit Suprapto
Imam Apriyanto Putro / Komisaris
Johnny Swandi Sjam / Komisaris Independen
LAMPIRAN
AgusYulianto
Ketua/Anggota
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Virano Gazi Nasution / Komisaris Independen
Laporan Tahunan 2014
Sesuai dengan ketentuan independensi yang berlaku di pasar modal, Sdr. Dolfie Othniel Fredric Palit ditetapkan sebagai anggota tanpa hak suara (non-voting member). Johnny Swandi Sjam– Komisaris Independen Sebagai Ketua Komite Audit, Johnny Swandi Sjam bertanggung jawab untuk mengarahkan, mengkoordinasikan dan memonitor pelaksanaan tugas tiap anggota Komite Audit.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Tjatur Purwadi – Sekretaris/Anggota Tjatur Purwadi menjadi anggota Komite Audit sejak 1 Maret 2014 dan bertugas untuk memfasilitasi pelaksanaan tugas anggota Komite Audit, melakukan korespondensi, menyiapkan dokumentasi, membuat laporan perubahan Komite Audit Charter, serta mengkoordinasikan proses seleksi auditor independen.
Dunia dan didanai Multi Donor Fund. Beliau meraih gelar sarjana bidang akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Jakarta dan meraih gelar Master bidang akuntansi dari Universitas Case Western Reserve, Cleveland, Ohio, Amerika Serikat.
Sebelum menjadi sekretaris Komite Audit Telkom, Tjatur Purwadi pernah bekerja di Telkom sejak tahun 1979 sampai dengan tahun 2012. Selama bekerja di Telkom Tjatur Purwadi pernah menjabat beberapa jabatan strategis diantaranya beliau pernah menjabat sebagai Vice President (“VP”) - Financial & Logistic Policy dan Head of Internal Audit. Setelah pensiun dari Telkom beliau menjabat sebagai Director - Assurance Team KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan/PwC. Beliau meraih gelar sarjana bidang Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada dan meraih gelar Master bidang Manajemen dari Universitas Padjajaran.
Berdasarkan Charter Komite Audit, persyaratan keanggotaan Komite Audit sebagai berikut:
Parikesit Suprapto dan Virano Gazi Nasution – Komisaris Independen Dolfie Othniel Fredric Palit – Komisaris Bertugas melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap tata kelola perusahaan serta memantau peraturan pasar modal dan perundangan lainnya yang terkait dengan operasi Perseroan dan memantau teknologi informasi Perseroan. Agus Yulianto–Anggota Agus Yulianto bertugas untuk mengawasi dan memantau proses integrated audit, proses konsolidasi laporan keuangan, penerapan standar akuntansi keuangan, dan efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan (“ICOFR”) serta efektivitas manajemen risiko (khususnya risiko-risiko pelaporan keuangan) yang dilaksanakan Direksi. Agus Yulianto adalah akuntan bersertifikat dan berpengalaman dalam bidang auditing, akuntansi dan keuangan. Antara tahun 1983–1999, beliau adalah pegawai Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Beliau juga pernah bekerja sebagai konsultan senior pada Jakarta Iniative Task Force, procurement audit specialist untuk proyek-proyek yang didanai Bank Dunia. Sebelum ditunjuk sebagai anggota Komite Audit, beliau bekerja di Kantor Akuntan Publik HLB Hadori Sugiarto Adi & Rekan sebagai Ketua Tim Financial Management Specialist untuk sebuah proyek di Aceh yang dikelola oleh Bank
Uji kelayakan dan kepatutan Komite di Bawah Dewan Komisaris
Komisaris Independen 1. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan atau mengawasi kegiatan Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir; 2. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Perseroan 3. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau Pemegang Saham Utama Perseroan 4. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan. Persyaratan Independensi 1. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, Kantor Jasa penilai Publik, atau pihak lain yang memberi jasa assurance, jasa non-assurance, jasa penilai dan/atau jasa konsultasi lain kepada Perseroan dalam waktu minimal 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris. 2. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan atau mengawasi kegiatan Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris. 3. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Perseroan. Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham Perseroan baik langsung maupun tidak langsung akibat suatu peristiwa hukum, maka saham tersebut wajib dialihkan kepada pihak lain dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah diperolehnya saham tersebut. 4. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan. 5. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi atau Pemegang Saham Utama Perseroan.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
213
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
Persyaratan Integritas dan Kompetensi 1. Memiliki integritas yang tinggi, kemampuan, pengetahuan, pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaannya serta mampu berkomunikasi dengan baik; 2. Mematuhi kode etik yang ditetapkan oleh Perseroan; 3. Paling sedikit salah seorang dari anggota Komite Audit harus memilki latar belakang pendidikan dan pengalaman dalam bidang keuangan, akuntasi dan auditing dimana yang bersangkutan atau salah satunya dinyatakan sebagai ahli keuangan dan akuntansi (finance and accounting expert) Komite Audit; 4. Wajib memiliki pengetahuan untuk membaca dan memahami laporan keuangan serta proses audit; 5. Wajib memahami bisnis perusahaan khususnya yang terkait dengan layanan jasa atau kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan Publik, proses audit, manajemen resiko dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal serta peraturan perundangundangan terkait lainnya; 6. Meningkatkan kompetensi secara terus menerus melalui pendidikan dan pelatihan; 7. Mengerti dan memahami fungsi Komite Audit. Persyaratan Ahli Keuangan dan Akuntansi 1. Mengerti dan memahami Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia maupun di Amerika Serikat; 2. Berpengalaman menerapkan standar akuntansi terutama yang terkait dengan judgement dan estimasi akuntansi, akrualisasi dan pembentukan cadangan; 3. Berpengalaman menyiapkan dan melaksanakan audit umum atas laporan keuangan; 4. Mengerti dan memahami pengendalian internal atas pelaporan keuangan termasuk proses auditnya. Independensi Komite Audit Peraturan OJK tentang Komite Audit mensyaratkan bahwa Komite Audit sedikitnya terdiri dari tiga orang anggota, satu diantaranya adalah Komisaris Independen yang bertindak sebagai ketua, sementara dua anggota lainnya harus merupakan pihak yang independen, minimal salah satu diantaranya harus memiliki keahlian (dalam konteks Item 16A dari Form 20-F) dalam bidang akuntansi dan/atau keuangan. Agar memenuhi syarat independensi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia, anggota eksternal Komite Audit: 1.
Bukan pejabat eksekutif Kantor Akuntan Publik yang memberikan jasa audit dan/atau jasa non-audit kepada Perusahaan dalam jangka waktu enam bulan terakhir sebelum penunjukannya sebagai anggota Komite Audit;
214
Laporan Tahunan 2014
2. Bukan sebagai pejabat eksekutif Telkom dalam jangka waktu enam bulan terakhir sebelum penunjukannya sebagai anggota Komite Audit; 3. Tidak boleh terafiliasi dengan pemegang saham mayoritas; 4. Tidak boleh mempunyai hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris atau Direksi; 5. Tidak boleh memiliki, secara langsung maupun tidak langsung, saham Perusahaan; dan 6. Tidak boleh memiliki hubungan bisnis apapun yang terkait dengan bisnis Perusahaan. Pengecualian dari Standar Pencatatan di Amerika Serikat untuk Komite Audit UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, tidak mengharuskan perusahaan publik untuk membentuk komite audit seperti yang diwajibkan dalam Standar Pencatatan New York Stock Exchange ("NYSE"). Walaupun demikian, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ("OJK") No. IX.I.5 danPeraturan Bursa Efek Indonesia ("BEI") No. 1-A mengharuskan Dewan Komisaris perusahaan publik yang tercatat di BEI untuk membentuk Komite Audit yang paling sedikit terdiri dari tiga anggota, satu diantaranya adalah Komisaris Independen yang bertindak sebagai ketua Komite Audit, sementara dua anggota lainnya harus merupakan pihak yang independen, minimal salah satu diantaranya harus memiliki keahlian dalam bidang akuntansi dan/atau keuangan. Standar Pencatatan NYSE yang ditetapkan berdasarkan Peraturan 10A-3 dari Exchange Act mengharuskan emiten swasta asing yang sahamnya tercatat di NYSE memiliki Komite Audit yang terdiri dari para direktur independen. Walaupun demikian, berdasarkan Peraturan 10A-3(c)(3), emiten swasta asing dapat dikecualikan dari persyaratan independensi ini apabila (i) Pemerintah atau bursa efek negara asal mengharuskan Perusahaan Publik memiliki Komite Audit; (ii) Komite Audit terpisah dari Direksi dan memiliki anggota baik dari dalam maupun luar Dewan Komisaris; (iii) Anggota Komite Audit tidak dipilih oleh manajemen dan tidak ada pejabat eksekutif perusahaan yang menjadi anggota komite audit; (iv) Pemerintah atau bursa efek negara asal mensyaratkan bahwa Komite Audit harus independen dari manajemen perusahaan; dan (v) Komite Audit bertanggung jawab atas penunjukan, retensi dan pengawasan pekerjaan auditor eksternal. Telkom memiliki Komite Audit yang terdiri dari 6 (enam) anggota: 3 (tiga) Komisaris Independen, 1 (satu) Komisaris, dan 2 (dua) anggota eksternal independen yang tidak terafiliasi dengan Telkom.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Tidak semua anggota Komite Audit Telkom merupakan direktur independen seperti yang dipersyaratkan dalam Peraturan 10A-3 dari Exchange Act. Telkom mengacu pada pengecualian umum berdasarkan Peraturan 10A-3(c) (3) mengenai komposisi anggota Komite Audit. Kami yakin bahwa acuan pada pengecualian umum tersebut tidak akan memberikan dampak sebaliknya secara material pada kemampuan Komite Audit untuk bertindak independen. Kami juga yakin bahwa maksud dari pembatasan bahwa tiap anggota Komite Audit merupakan direktur independen adalah untuk memastikan bahwa Komite Audit bebas dari pengaruh manajemen dan dapat menyediakan forum yang terpisah dari manajemen sehingga auditor dan pihak-pihak berkepentingan lainnya dapat melakukan pembahasan masalah secara lugas. Peraturan Komite Audit yang dikeluarkan oleh OJK mensyaratkan bahwa setiap anggota Komite Audit harus independen. Peraturan Komite Audit yang dikeluarkan OJK juga mensyaratkan bahwa paling sedikit dua anggota Komite Audit, yaitu anggota eksternal independen, tidak hanya independen terhadap manajemen tetapi juga terhadap Dewan Komisaris dan Direksi serta Perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kami yakin bahwa standar yang ditetapkan dalam peraturan Komite Audit yang dikeluarkan OJK cukup efektif dalam memastikan kemampuan Komite Audit untuk bertindak independen. Selain dari hal tersebut di atas, tidak seperti persyaratan yang ditetapkan dalam standar pencatatan NYSE, berdasarkan ketentuan yang berlaku bagi Komite Audit di Indonesia, Komite Audit Telkom tidak mempunyai tanggung jawab langsung untuk penunjukan, kompensasi dan retensi auditor eksternal. Komite Audit Telkom hanya dapat merekomendasikan penunjukan auditor eksternal kepada Dewan Komisaris dan keputusan Dewan Komisaris harus mendapatkan persetujuan pemegang saham. Ahli Keuangan Komite Audit Dewan Komisaris telah menetapkan Agus Yulianto, anggota Komite Audit, memenuhi kualifikasi sebagai Ahli Keuangan dan Akuntansi Komite Audit seperti yang diuraikan pada Item 16A Form 20-F, dan sebagai anggota ”independen” sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan 10A-3 dari Exchange Act. Agus Yulianto telah menjadi anggota Komite Audit sejak November 2010.
sebagai auditor independen harus mendapat persetujuan lebih dulu dari Komite Audit. Berdasarkan Audit Committee Charter, jasa non-audit mungkin dapat diperkenankan untuk dilaksanakan oleh auditor independen dengan ketentuan bahwa: (i) Direksi harus menyampaikan kepada Komite Audit (melalui Dewan Komisaris) uraian jasa non-audit yang akan dilaksanakan oleh auditor independen; dan (ii) Komite Audit akan memutuskan apakah jasa non-audit yang diajukan akan memengaruhi independensi auditor independen atau akan menimbulkan benturan kepentingan atau akan menimbulkan kepentingan bersama. Konsisten dengan Section 10(i)(1)(B) dari Exchange Act paragraf (c) (7) (i) (C) dari Rule 2-01 Regulation S-X yang dikeluarkan berdasarkan Undang-undang tersebut, Audit Committee Charter memberikan pengecualian untuk persyaratan Pre-Approval atas jasa non-audit yang diperkenankan, apabila (i) jumlah seluruh biaya jasa non-audit tersebut tidak lebih dari lima persen dari jumlah biaya audit yang dibayarkan oleh Telkom kepada auditor independen selama tahun buku dimana jasa tersebut diberikan atau (ii) jasa yang diajukan tidak dianggap sebagai jasa non-audit pada saat perjanjian untuk melaksanakannya ditandatangani. Selain dari kedua hal tersebut, pelaksanaan jasa non-audit harus disetujui lebih dulu oleh seorang anggota Komite Audit yang telah mendapat pelimpahan wewenang untuk memberikan pre-Approval dari Komite Audit atau langsung oleh Komite Audit. 3. Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan Risiko (“KEMPR”) Pada 2014, dilakukan perubahan terhadap susunan keanggotaan KEMPR melalui Keputusan Dewan Komisaris No.02/KEP/DK/2014, sehingga susunan keanggotaan KEMPR per tanggal 10 Januari 2014 menjadi sebagai berikut : Ketua
:
Parikesit Suprapto
Sekretaris
:
Widuri Meintari Kusumawati
Anggota
:
Hadiyanto Johnny Swandi Sjam Virano Gazi Nasution Gatot Trihargo Adam Wirahadi
Kebijakan dan Prosedur Pre-Approval Komite Audit Telkom menerapkan kebijakan dan prosedur Pre-Approval yang mensyaratkan bahwa semua jasa non-audit yang akan diberikan oleh Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk
Laporan Tahunan 2014
Agus Yulianto Rustanto Hadimartono
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
215
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
Pada 30 April 2014, dilakukan perubahan kembali terhadap susunan keanggotaan KEMPR melalui Keputusan Dewan Komisaris No.09/KEP/DK/2014, sehingga susunan keanggotaan KEMPR menjadi sebagai berikut: Ketua
:
Parikesit Suprapto
Sekretaris
:
Widuri Meintari Kusumawati
Anggota
:
Hadiyanto Johnny Swandi Sjam Virano Gazi Nasution Imam Apriyanto Putro Rustanto Hadimartono
Pada 2 Februari 2015, dilakukan perubahan kembali terhadap susunan keanggotaan KEMPR melalui Keputusan Dewan Komisaris No.03/KEP/DK/2015, sehingga susunan keanggotaan KEMPR menjadi sebagai berikut: Ketua
:
Anggota
Hadiyanto
:
Dolfie Othniel Fredric Palit
:
Imam Apriyanto Putro Parikesit Suprapto
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Johnny Swandi Sjam
LAMPIRAN
Imam Apriyanto Putro - Komisaris Komisaris Imam Apriyanto Putro ditetapkan sebagai anggota KEMPR berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 09/KEP/DK/2014 tanggal 30 April 2014 perihal Susunan Keanggotaan Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan dan Risiko Telkom. Sebagai anggota KEMPR, Imam Apriyanto Putro bertanggung jawab melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap implementasi RJPP/CSS, implementasi RKAP dan implementasi enterprise risk management serta implementasi inisiatif pertumbuhan bisnis non-organik.
Virano Gazi Nasution Rustanto Hadimartono
Seluruh anggota KEMPR (kecuali Hadiyanto, Dolfie Othniel Fredric Palit, dan Imam Apriyanto Putro) merupakan anggota eksternal dan bersifat independen. Hadiyanto - Komisaris Hadiyanto adalah ketua KEMPR dan bertanggung jawab untuk memberikan arahan, mengoordinasikan dan memonitor pelaksanaan tugas dari seluruh anggota Komite. Dolfie Othniel Fredric Palit – Komisaris Komisaris Dolfie Othniel Fredic Palit ditetapkan sebagai anggota KEMPR berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 03/KEP/DK/2015 tanggal 2 Februari 2015 perihal Susunan Keanggotaan Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan dan Risiko Telkom. Sebagai anggota KEMPR, Dolfie Othniel Fredric Palit bertanggung jawab melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap implementasi RJPP/CSS, implementasi RKAP dan implementasi enterprise risk management serta implementasi inisiatif pertumbuhan bisnis non-organik.
216
Laporan Tahunan 2014
Parikesit Suprapto – Komisaris Independen Sebagai anggota KEMPR, Hadiyanto, bertanggung jawab melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap implementasi RJPP/CSS, implementasi RKAP dan implementasi enterprise risk management serta implementasi inisiatif pertumbuhan bisnis non-organik. Johnny Swandi Sjam – Komisaris Independen Sebagai anggota KEMPR, Johnny Swandi Sjam, bertanggung jawab melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap implementasi RJPP/CSS, implementasi RKAP dan implementasi enterprise risk management serta implementasi inisiatif pertumbuhan bisnis non-organik. Virano Gazi Nasution – Komisaris Independen Sebagai anggota KEMPR, Virano Gazi Nasution, bertanggung jawab melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap implementasi RJPP/CSS, implementasi RKAP dan implementasi enterprise risk management serta implementasi inisiatif pertumbuhan bisnis non-organik. Rustanto Hadimartono – Anggota Sebagai anggota KEMPR, Rustanto Hadimartono bertugas memberikan kajian, evaluasi dan atau laporan di bidang hukum, kepatuhan dan pengendalian risiko dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pengawasan Dewan Komisaris terhadap pengurusan Perseroan yang dilakukan Direksi. Sebelum bergabung dengan KEMPR pada awal 2014, Rustanto Hadimartono bekerja sebagai pegawai negeri sipil di Badan Koordinasi Penanaman Modal (1983-1992). Kemudian pindah ke sektor swasta berturut-turut di Marathon Petroleum Indonesia, Ltd. (1992), PT Rothmans of Pall Mall Indonesia (1992-1994), PT Anwar Sierad, Tbk (1994-1997), PT Drassindo Persada Utama (1997-1998),
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo 1998-2003) dan PT Indosat, Tbk (2003-2009). Di samping itu, sejak 1984 sampai dengan sekarang, mengajar pada beberapa universitas swasta dalam mata kuliah hukum dan kebijakan publik. Rustanto Hadimartono meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Diponegoro (1982), Master of Laws in International Legal Studies (LL.M.) dari Washington College of Law - American University (1987) dan Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Katolik Parahyangan (2011).
Tugas dan Tanggung Jawab Komite dibawah Dewan Komisaris 1. Komite Nominasi dan Remunerasi Tugas dan tanggung jawab Komite Nomasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut: Nominasi: - Menyusun kebijakan, kriteria dan seleksi yang dibutuhkan untuk jabatan-jabatan strategis di lingkungan Perseroan yaitu jabatan satu tingkat di bawah Direktur dan Pengurus (anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris) anak perusahaan konsolidasi yagn mengacu pada prinsip-prinsip good corporate governance - Membantu Dewan Komisaris yang bersama atau berkonsultasi dengan Direksi menyeleksi kandidat untuk jabatan-jabatan strategis di lingkungan Perseroan (anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris) anak perusahaan konsolidasi; - Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada pemegang saham seri A Dwiwarna mengenai: a. Komposisi jabatan anggota Direksi. b. Perencanaan suksesi anggota Direksi. c. Penilaian berdasarkan tolak ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi pengembangan kemampuan anggota Direksi. Remunerasi: - Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS melalui pemegang saham seri A Dwiwarna mengenai kebijakan, besaran dan/atau struktur atas remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris; - Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris berupa gaji atau honorarium, tunjangan dan fasilitas yang bersifat tetap serta insentif yang bersifat variable.
2. Komite Audit Berdasarkan Charter ini Komite Audit, secara garis besar, bertanggung jawab untuk: - Mengawasi proses audit dan proses pelaporan keuangan Perusahaan; - Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan auditor eksternal; - Mendiskusikan dengan auditor internal dan eksternal semua lingkup pekerjaan, baik pekerjaan audit dan non-audit serta rencana audit mereka; - Menelaah laporan keuangan konsolidasian Telkom serta efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan (“ICOFR”); - Mengadakan rapat secara berkala dengan auditor internal dan eksternal, tanpa kehadiran manajemen, masing-masing untuk membahas hasil evaluasi dan hasil audit mereka serta kualitas laporan keuangan Telkom secara keseluruhan; - Menerima dan menangani pengaduan; dan - Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris, khususnya dalam bidang yang terkait dengan akuntansi dan keuangan, serta kewajiban lain yang diharuskan menurut peraturan pasar modal. Untuk membantu tugas-tugasnya, jika diperlukan, Komite Audit dapat menunjuk konsultan independen atau penasihat profesional. 3. Komite Evaluasi dan Monitoring Pelaksanaan Risiko KEMPR Lingkup tugas dari KEMPR adalah untuk: - Melakukan evaluasi secara komprehensif atas usulan Rencana Jangka Panjang Perseroan (“RJPP”) atau CSS dan Rencana Kegiatan Anggaran Perseroan yang diajukan oleh Direksi; - Melakukan evaluasi atas pelaksanaan RJPP dan RKAP agar sesuai dengan sasaran RJPP dan RKAP yang disahkan oleh Dewan Komisaris; dan - Melakukan pemantauan pelaksanaan enterprise risk management di lingkungan Perseroan.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
217
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
1. Laporan Pelaksanaan Tugas Komite Nominasi dan Remunerasi Tahun 2014 Laporan ini adalah sebagai bentuk penyampaian tugas yang telah dilakukan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi selama tahun 2014. Laporan terdiri atas susunan keanggotaan, laporan nominasi dan laporan remunerasi yang menjadi tanggung jawab dan kewenangan Komite Nominasi dan Remunerasi Dewan Komisaris PT Telkom Indonesia Tbk (Persero).
a. Susunan Keanggotaan Komite Susunan keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi berdasarkan charter BoC adalah diketuai oleh Komisaris Utama. Kemudian Sekretaris Komite dirangkap oleh Sekretaris Dewan Komisaris dan dengan anggota Komite adalah seluruh Angota Dewan Komisaris. Sampai dengan saat ini belum ada anggota yang berasal dari luar Dewan Komisaris. OJK telah mengeluarkan peraturan No.34/ POJK.04/2014 tertanggal 8 Desember 2014 yang mengatur mengenai keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi, Telkom akan mengadopsi peraturan OJK tersebut di tahun 2015, yang selanjutnya Dewan Komisaris akan mengikuti peraturan tersebut.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
LAPORAN KERJA KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
●
Usulan nama bakal calon Direktur Utama PT Telkom Indonesia Tbk (Persero) Dewan Komisaris setelah melalui rapat Komite Nominasi dan Remunerasi tanggal 1 Desember 2014 telah mengeluarkan surat Dewan Komisaris kepada Menteri BUMN Nomor 218/SRT/DK/2014 tanggal 1 Desember2014 perihal Usulan Bakal Calon Direktur Utama PT Telkom Indonesia Tbk (Persero).
●
Usulan nama bakal calon Direktur pengganti Direktur Utama PT Telkom Indonesia Tbk (Persero) Dewan Komisaris setelah melalui Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi tanggal 4 Desember 2014 telah mengeluarkan surat Dewan Komisaris kepada Menteri BUMN No.221/SRT/DK/2014 tanggal 4 Desember perihal Usulan Bakal Calon Direksi PT Telkom Indonesia Tbk (Persero).
●
Persetujuan untuk susunan Direksi dan Dewan Komisaris PT Telkomsel Setelah melalui rapat Komite Nominasi dan Remunerasi pada tanggal 24 Desember 2014 maka Dewan Komisaris mengeluarkan surat kepada Direksi Telkom melalui No.234/SRT/DK/2014 tanggal 24 Desember 2014 perihal Persetujuan Susunan Dewan Komisaris PT Telkomsel.
Untuk jumlah rapat Komite nominasi dan Remunerasi selama tahun 2014 adalah sebanyak 50 kali rapat dan 15 kali diantaranya merupakan bagian dalam Rapat Internal Dewan Komisaris sementara yang persetujuan rapat dalam bentuk sirkulasi sebanyak 32 kali. b. Laporan Nominasi Selama tahun 2014 Komite Nominasi dan Remunerasi telah menyelesaikan sebanyak 4 (empat) kali proses pemberian usulan nama (nominasi) untuk masingmasing sebagai berikut : ●
LAMPIRAN
Untuk posisi Komisaris Utama PT Telkomsel adalah ex-officio melekat pada jabatan Direktur Utama PT Telkom Indonesia Tbk (Persero).
Usulan pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT Telkom Indonesia Tbk (Persero) Hal ini sesuai surat Dewan Komisaris kepada Menteri BUMN nomor 201/SRT/DK/2014 tanggal 31 Oktober 2014 perihal Laporan Perkembangan PT Telkom Indonesia Tbk (Persero).
218
Laporan Tahunan 2014
c. Laporan Remunerasi Selama tahun 2014 Komite Nominasi dan Remunerasi telah mengeluarkan sebanyak 6 (enam) kegiatan proses remunerasi yaitu :
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
1.
Usulan remunerasi pengurus Perseroan kepada Pemegang Saham Seri A untuk tahun 2014 berdasarkan surat Dewan Komisaris nomor 057/ SRT/DK/2014 tanggal 8 April 2014 perihal Usulan Remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris Tahun 2014 (untuk RUPST) dan No.075/SRT/ DK/2014 tanggal 8 April perihal Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2014 dan tantiem tahun buku 2013. Usulan tersebut setelah melalui kajian dari pihak konsultan independen.
2. Kepatuhan terhadap pemberian remunerasi Dewan Komisaris Telkom sebagai bentuk telah diadopsinya Peraturan Menteri BUMN No.04/2014. Penyesuaian berdasarkan rapat Komite Nominasi dan Remunerasi tanggal 22 April dan 20 Mei 2014. Hal ini mengakibatkan terjadi penurunan remunerasi yang diterima Dewan Komisaris, kondisi ini juga dialami oleh Direksi. Sebelumnya juga telah dilakukan penyesuaian untuk organ pendukung Dewan Komisaris mengikuti Peraturan Menteri BUMN No.12/2012. 3. Pemberian biaya operasional kepada Direksi dan Dewan Komisaris sesuai dengan Keputusan Dewan Komisaris No.15/KEP/DK/2014 tanggal 29 September 2014. 4. Usulan permintaan insentif jangka panjang (Long Term Incentive) bagi pengurus Telkom Komite Nominasi dan Remunerasi dibantu dengan Konsultan Independen telah mengajukan permintaan LTI kepada Pemegang Saham Seri A
setelah sesuai Peraturan Menteri BUMN nomor 04/2014 dimungkinkan untuk mendapatkannya. Usulan tersebut tertuang dalam surat Dewan Komisaris kepada Menteri BUMN No.176/SRT/ DK/2014 tanggal 6 Oktober perihal Usulan LTI untuk PT Telkom Indonesia Tbk (Persero). Usulan ini disetujui oleh Pemegang Saham Seri A melalui suratnya kepada Telkom nomor S-698/ MBU/10/2014 tanggal 21 Oktober 2014 perihal Persetujuan Pemberian Remunerasi dalam bentuk LTI (Long Term Incentive). Dengan demikian, Telkom adalah BUMN pertama yang mendapat persetujuan memperoleh insentif jangka panjang (LTI) dari Pemegang Saham Seri A. 5. Persetujuan pencairan santunan purna jabatan kepada mantan Direktur Utama PT Telkom Indonesia Tbk (Persero) Dewan Komisaris setelah melalui rapat sirkuler Komite Nominasi dan Remunerasi telah mengeluarkan surat persetujuan Dewan Komisaris dengan No.203/SRT/DK/2014 tanggal 5 November 2014, sementara untuk insentif jangka panjang atau LTI belum dapat diproses karena masih belum terpenuhi persyaratan yang diminta. 6. Persetujuan pencairan insentif jangka panjang (Long Term Incentive) kepada mantan dewan Komisaris dan Direksi PT Telkom Tbk. Sebagai tindak lanjut dari hasil RUPS Luar Biasa tanggal 19 Desember 2014, maka telah dikeluarkan persetujuan Dewan Komisaris melalui surat No.286/ SRT/DK/2014 tanggal 31 Desember 2014 perihal Eksekusi program LTI tahun 2014.
Jakarta, 26 Maret 2015
Hendri Saparini (Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi) Re
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
219
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
2. Laporan Pelaksanaan Kerja Komite Audit Tahun 2014 Kegiatan yang telah dilakukan Komite Audit dalam tahun 2014 sebagai berikut : Auditor Independen Pada 2014,Telkom menunjuk kembali KAP Purwantono, Suherman & Surja, member firm of Ernst & Young Global Limited (“EY”) sebagai auditor independen untuk melaksanakan integrated audit tahun buku 2014. Penunjukan kembali EY sebagai auditor independen telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada 4 April 2014. Komite Audit telah menelaah dan membahas dengan EY kualitas dan akseptabilitas dari standar akuntansi keuangan yang diterapkan oleh Perseroan. Berdasarkan hasil integrated audit, EY bertanggung jawab untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran penyajian laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia dan International Financial Reporting Standard ("IFRS") dan pendapat mengenai efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan (Internal Control Over Financial Reporting / ICOFR) sesuai dengan kriteria dari Committee of Sponsoring Organizations of Treadway Commission (COSO). Penelaahan dan pembahasan Komite Audit juga menyangkut hal-hal yang berdasarkan standar audit mengenai komunikasi dengan Komite Audit, standar dari Public Company Accounting Oversight Board (“PCAOB”), Peraturan OJK dan SEC serta peraturan lain yang berlaku. Sesuai dengan peraturan PCAOB 3526 - Communication with Audit Committee Concerning Independence, EY telah menyampaikan surat kepada Komite Audit yang memberikan penjelasan mengenai semua hubungan antara EY dengan Perusahaan yang menurut pertimbangan professional EY dapat dianggap mengganggu independensi. Komite Audit telah mendiskusikan dengan EY tentang independensi ini dan telah menerima konfirmasi yang menurut pertimbangan profesional EY bahwa Kantor Akuntan Publik independen terhadap Manajemen Perusahaan dan terhadap Perseroan sendiri dengan mempertimbangkan pengaruh dari jasa-jasa non-audit dari Kantor Akuntan Publik.
220
Laporan Tahunan 2014
Integrated Audit 1. Komite Audit telah menelaah laporan manajemen mengenai evaluasi manajemen terhadap efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perusahaan dan laporan EY mengenai efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Komite Audit juga telah membahas significant deficiencies (“SD”) diidentifikasi selama proses evaluasi dan proses audit dengan manajemen dan EY serta rencana manajemen untuk meremediasi kelemahan-kelemahan pengendalian internal atas pelaporan keuangan tersebut tidak terdapat SD di tahun 2014. 2. Komite Audit telah membahas dengan Internal Auditor Perseroan dan EY mengenai seluruh lingkup dan rencana audit yang akan dilakukan oleh Internal Auditor dan EY. Komite Audit telah mengadakan rapat-rapat dengan Internal Auditor dan EY (tanpa kehadiran Manajemen) untuk membahas hasil evaluasi dan hasil audit mereka terhadap pengendalian internal atas pelaporan keuangan serta kualitas pelaporan keuangan Perusahaan secara keseluruhan Komite Audit juga telah menelaah dan mendiskusikan laporan keuangan konsolidasian auditan dan catatan atas laporan keuangan konsolidasian dalam Laporan Tahunan (Form 20-F) dengan manajemen Perusahaan. Diskusi ini mencakup kualitas dan akseptabilitas standar akuntansi keuangan yang diterapkan Perusahaan, kelayakan accounting estimate and judgement yang signifikan dan kecukupan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian. Manajemen telah mengkonfirmasikan kepada Komite Audit bahwa laporan keuangan konsolidasian tersebut: (i) merupakan tanggung jawab manajemen dan telah disajikan dengan penuh integritas serta objektif; dan (ii) telah disajikan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia dan IFRS. Berdasarkan hasil diskusi dan pembahasan tersebut, Komite Audit merekomendasikan kepada Dewan Komisaris untuk memberikan persetujuan dan Dewan Komisaris menyetujui Laporan Keuangan Konsolidasian dan Catatan
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
atas Laporan Keuangan Konsolidasian serta evaluasi manajemen atas efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perseroan untuk disertakan ke dalam Laporan Tahunan yang akan dilaporkan Perseroan ke OJK dan Annual Report on Form 20-F yang akan dilaporkan Perusahaan kepada US SEC.
4. Berdasarkan penelaahan terbatas (limited review) dari unit IA, Komite Audit mengawasi dan memonitor risiko kecurangan dan risiko-risiko pelaporan keuangan yang mungkin berdampak material pada Laporan Keuangan. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan ("PKBL")
Auditor Internal 1. Komite Audit menelaah rancangan Program Kerja Audit Tahunan Unit Internal Audit ("IA") tahun 2014 yang disusun berdasarkan tingkat risiko perusahaan (Risk Based Approach Audit) sebelum ditetapkan oleh Manajemen. 2. Komite Audit menelaah dan membahas hasil temuan atau konsultasi internal termasuk rekomendasinya terhadap pelaksanaan Program Kerja Audit Tahunan IA tahun 2014 dan melakukan monitoring tindak lanjut Manajemen atas rekomendasi IA setiap triwulanan. Selama tahun 2014, terdapat 424 rekomendasi yang diberikan oleh IA kepada Manajemen dan telah selesai ditindaklanjuti sejumlah 357 rekomendasi sedangkan 67 rekomendasi sedang dalam proses tindak lanjut karena merupakan rekomendasi yang diberikan IA dalam Triwulan IV tahun 2014. 3. Komite Audit melakukan monitoring atas hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan ("BPK") tahun 2014 dan tindak lanjut yang telah dilakukan oleh Manajemen. Selama tahun 2014, BPK memberikan 41 rekomendasi kepada Manajemen dan telah selesai ditindaklanjuti sejumlah 38 rekomendasi sedangkan 3 rekomendasi tidak bisa ditindaklanjuti.
Komite Audit menelaah dan membahas dengan Manajemen dan EY terhadap Laporan Keuangan PKBL tahun buku 2014 dan Laporan Tingkat Kepatuhan Pelaksanaan PKBL terhadap peraturan yang telah ditetapkan. Whistleblower 1. Komite Audit telah menyusun prosedur untuk menerima dan menangani pengaduan yang berkaitan dengan masalah akuntansi, pengendalian internal dan auditing, termasuk prosedur untuk menjaga kerahasiaan pelapor, dan pengaduan tanpa nama yang disampaikan karyawan sesuai dengan Peraturan OJK No.IX.1.5 dan Sarbanes-Oxley Act of 2002 Section 301 tentang Public Company Audit Committee. 2. Komite Audit juga mengawasi dan memonitor risiko kecurangan dan risiko-risiko pelaporan keuangan yang mungkin berdampak material pada Laporan Keuangan.
Jakarta, 26 Maret 2015
Johnny Swandi Sjam (Ketua Komite Audit)
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
221
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
3. Laporan Pelaksanaan Tugas KEMPR Tahun 2014 Sepanjang tahun 2014, KEMPR melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap implementasi CSS periode berjalan, implementasi RKAP 2014, implementasi anggaran belanja modal (capex) dalam RKAP 2014, analisis investasi pada entitas anak dan implementasi manajemen risiko perusahaan. Selain itu, KEMPR juga melakukan evaluasi atas usulan CSS tahun 2015-2019, usulan RKAP tahun 2015, serta tugas-tugas lain yang ditugaskan oleh Dewan Komisaris. Kegiatan Komite Perencanaan dan Evaluasi Risiko dan Pengawasan dalam tahun 2014: 1) Corporate Strategic Scenario (“CSS”) KEMPR memantau implementasi RJPP/CSS periode 2014-2018 khususnya yang terkait dengan tahun berjalan dan melakukan evaluasi atas usulan CSS untuk periode 2015-2019 yang menjadi dasar bagi pengembangan Corporate Annual Message (“CAM”) 2015 dan RKAP tahun 2015. Sesuai pemutakhiran strategi secara berkala atas RJPP, maka CSS periode 2015-2019 merupakan pemutakhiran atas CSS periode 2014-2018. 2) Annual Business Budget Plan Dalam menjalankan RKAP 2014, Dewan Komisaris menginstruksikan kepada Direksi untuk mengupayakan ketepatan waktu pelaksanaan belanja modal, khususnya dalam mendukung pencapaian target pendapatan Perseroan. Adapun dalam RKAP 2015, Dewan Komisaris juga memberikan arahan strategis diantaranya: a. Sinkronisasi potensi demand konsumer ritel Telkom dan anak perusahaan yang memiliki segmen layanan yang sama; b. Perlunya langkah-langkah konkrit untuk mendorong pertumbuhan laba; c. Impelementasi integrasi dalam pendirian, pemantauan dan pembinaan anak perusahaan; d. Peningkatan kapasitas anak perusahaan untuk eksplorasi pasar eksternal sehingga tercapai proporsi pendapatan dari pasar eskternal lebih tinggi dari pencapaian di tahun 2014.
222
Laporan Tahunan 2014
Fokus KEMPR dalam pemantauan pelaksanaan RKAP 2014 meliputi pemantauan atas realisasi RKAP 2014 baik dalam pencapaian pendapatan, biaya, dan laba, serta belanja modal. Dalam rangka mendapatkan hasil pemantauan yang lebih optimal, KEMPR melakukan beberapa kunjungan lapangan untuk memantau kemajuan pelaksanaan belanja modal dan perkembangan pencapaian RKAP. Kunjungan lapangan yang telah dilakukan KEMPR pada tahun 2014 mencakup kunjungan pemantauan kinerja pada unit kerja regional Jawa Tengah dan DIY, Sulawesi, dan Surabaya. Selain itu, dilakukan pula kunjungan lapangan untuk proyek kabel laut Sulawesi Manado Papua Cable System (“SMPCS”) ruas JayapuraAmbon-Makassar, penggelaran optik oleh Telkom Akses di lokasi Aceh, Manado, serta pembangunan hotel oleh Telkom Property di Makassar. 3) Enterprise Risk Management (“Manajemen Risiko Perusahaan”) KEMPR bertugas melakukan pemantauan terhadap penerapan ERM pada tahun 2014 termasuk mengenai penanganan risiko-risiko yang berdampak signifikan terhadap RKAP 2014. Untuk semester I 2014, tercatat beberapa isu risiko yang signifikan, yaitu risiko pada bisnis seluler, fixed broadband, Wi-Fi, dan outsourcing. Adapun dalam semester II 2014, beberapa risiko yang menjadi catatan KEMPR adalah risiko dampak perubahan teknologi dan regulasi, peningkatan level kompetensi pada bisnis seluler dan fixed broadband, serta risiko dalam kegiatan merger, akuisisi serta partnership. KEMPR secara khusus memantau upayaupaya mitigasi terhadap risiko-risiko yang masuk dalam significant risk. 4) Tindakan Direksi yang memerlukan persetujuan dari Dewan Komisaris Selama tahun 2014, KEMPR melakukan kajian terhadap tindakan Direksi yang membutuhkan persetujuan Dewan Komisaris yang antara lain terdiri dari: a. Izin release anggaran belanja modal untuk triwulan I dan II tahun 2014;
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
b. Tambahan penyertaan modal di Telkom Metra untuk pendanaan joint venture (JV) Network Application Service yang merupakan kerjasama Telkom Metra dan Telstra; c. Pengalihan treasury stock hasil share buy back II; d. Persetujuan atas corporate strategic scenario periode 2015-2019; e. Penambahan penyertaan modal di Telkom Indonesia International (Telin) untuk beberapa proyek strategis; Dalam menjalankan tugas-tugasnya selama tahun 2014 KEMPR menghasilkan berbagai laporan dan kajian (evaluasi). Perincian tersebut adalah:
Output
CSS
RKAP
Capex
Risk/Legal
Tindakan Tertentu
2
12
4
4
17
Jakarta, 26 Maret 2015
Hadiyanto (Ketua Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan Risiko)
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
223
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
RAPAT KERJA KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS 1. Rapat Kerja Komite Nominasi dan Remunerasi Selama tahun 2014, Komite Nominasi dan Remunerasi telah menyelenggarakan rapat sebanyak 50 kali, termasuk didalamnya 32 kali berupa rapat dengan bentuk sirkulasi
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Nama
Jumlah Rapat 46
46
100
Johnny Swandi Sjam
50
50
100
Virano Gazi Nasution
50
44
88
Parikesit Suprapto
50
49
98
Hadiyanto
50
45
90
(1)
16
16
100
34
27
79
Hendri Saparini
4
4
100
Dolfie Othniel Fredric Palit(2)
4
4
100
50
50
100
Gatot Trihargo
Imam Apriyanto Putro
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Ario Guntoro Keterangan: (1)
Sampai dengan 4 April 2014 Terhitung mulai tgl 19 Desember 2014
(2)
2. Rapat Kerja Komite Audit Sepanjang 2014, Komite Audit telah mengadakan rapat sebanyak 38 kali. Rapat ini diselenggarakan sesuai dengan persyaratan dalam Audit Committee Charter dan bertujuan untuk memfasilitasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab bagi tiap anggota dan Komite Audit. Jumlah pertemuan dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit adalah sebagai berikut. Tabel Jumlah Rapat Komite Audit Nama Johnny Swandi Sjam TjaturPurwadi
(1)
Jumlah Kehadiran
Persentase Kehadiran (%)
29
76
22
58
Parikesit Suprapto
28
74
Virano Gazi Nasution
27
71
Sahat Pardede
(2)
AgusYulianto
16
42
34
89
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
Keterangan : (1) Mulai bulan Maret 2014 (2) Sampai dengan bulan Maret 2014
LAMPIRAN
Persentase Kehadiran (%)
Jusman Syafii Djamal
(2)
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Jumlah Kehadiran
224
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
3. Rapat Kerja KEMPR Selama 2014 KEMPR melaksanakan 10 kali rapat komite. Tabel Jumlah Rapat Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan Risiko Jumlah Rapat Nama CSS
RKAP/Capex
Tindakan Tertentu
Jumlah Kehadiran
Persentase Kehadiran (%)
Parikesit Suprapto
2
1
7
10
100
Hadiyanto
2
1
3
6
60
-
-
-
-
-
-
1
3
4
40
2
1
7
10
100
(1)
Gatot Trihargo
Imam Apriyanto
(2)
Johnny Swandi Sjam Virano Gazi Nasution
1
1
4
6
60
Rustanto Hadimartono
2
1
7
10
100
Widuri Meintari (3)
2
1
7
9
100
(1)
Terhitung berakhir sejak 4 April 2014 Terhitung mulai tanggal 30 April 2014 (3) Terhitung berakhir sejak 30 April 2014 (2)
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
225
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
Telkom telah menunjuk seorang Vice President ("VP") Investor Relation dibawah Direktur Keuangan yang sebelumnya dibawah Head of Corporate Communication & Affair, untuk melaksanakan tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan sesuai dengan Peraturan OJK Nomor 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Terbuka. Investor Relation bertanggung jawab atas kesiapan penyajian informasi antara Perseroan dengan Pemegang Saham sesuai dengan aturan tata hubungan yang ditentukan, serta terpeliharanya mekanisme umpan balik yang sistematis kepada manajemen agar mampu merespon dinamika shareholder dan pasar modal secara tepat dan efektif.
Profil Sekretaris Perusahaan VP Investor Relations dijabat oleh Andi Setiawan yang berumur 36 tahun bergabung dengan Telkom Group sebagai GM Investor Relations di PT Telekomunikasi Selular pada Januari 2014. Pada tanggal 4 Maret 2015, beliau ditunjuk sebagai VP Investor Relations (Sekretaris Perusahaan) di Perseroan. Beliau sebelumnya bekerja di PT Pemeringkat Efek Indonesia (2004) sebagai Corporate Rating Analyst. Kemudian bergabung dengan PT Bakrieland Development Tbk sebagai Manager Sekretaris Perusahaan (2007), PT Summarecon Agung Tbk sebagai Manager Investor Relations (2010). Beliau lulusan S-1 Manajemen Keuangan, Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia.
Pelaksanaan Tugas dan Peran Jawab Sekretaris Perusahaan Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan dilakukan oleh beberapa unit kerja, yaitu: No
Tugas dan Peran Sekretaris Perusahaan
Penanggung Jawab
1
Tata kelola Perusahaan a. Komunikasi, koordinasi dengan divisi-divisi/ unit/ entitas anak terkait implementasi, monitoring, assessment dan penelaahan tata kelola di perusahaan. b. Menumbuhkan kepercayaan yang luas atas kemampuan manajemen dalam mengelola perusahaan dan membangun nilai jangka panjang bagi pemangku kepentingan. c. Memfasilitasi dan membangun hubungan yang efektif antar Dewan Komisaris dan Direksi dengan memperhatikan permasalahan keagenan (agency problem) dan tetap mengedepankan hubungan check and balances. d. Memastikan dikelolanya hubungan kontrak antara pemilik dan pengelola serta Dewan Komisaris dan Direksi charter untuk memastikan tindakan pengendalian yang efektif terhadap keputusan yang tidak secara eksplisit dinyatakan dalam kontrak dan dalam kondisi tertentu diperlukan untuk menjamin kelangsungan perusahaan. e. Menyeimbangkan kompetensi dan kecukupan informasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk mencegah terjadinya gap kompetensi dan asymmetric information antara Dewan Komisaris dan Direksi. f. Mengelola dan memastikan bahwa Laporan Tahunan Perusahaan (Annual Report) telah mencantumkan penerapan GCG di lingkungan perusahaan.
Head of Corporate Communication & Affair
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
SEKRETARIS PERUSAHAAN/INVESTOR RELATION (“IR”)
CSR a. Mengoordinasikan penyelenggaraan aktivitas perusahaan yang terkait dengan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
226
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Subdit Investor Relations – Head of Corporate Communication & Affair Unit Public Relation - CDC
No
Tugas dan Peran Sekretaris Perusahaan
Penanggung Jawab
Corporate philosophy a. Mensosialisasikan dan monitor implementasi Corporate Philosophy, Corporate Value, Sistem, Etika Bisnis dan Budaya Perusahaan.
Subdit Organizational Development – DIT HCM
Kebijakan GCG a. Menyusun kebijakan berikut kerangka kerja pengelolaan GCG di Perusahaan termasuk kebijakan GCG dalam ruang lingkup Group Usaha (subsidiary governance). 2
Subdit Risk Process Management – Head of CRMGA
BOD Administration & Corporate Office Membantu Direksi dalam berbagai kegiatan, informasi dan dokumentasi antara lain: a. Menyiapkan Daftar Khusus, berkaitan dengan Direksi dan keluarganya serta Dewan Komisaris dan keluarganya baik dalam Perusahaan maupun afiliasinya yang mencakup kepemilikan saham, hubungan bisnis dan peranan lain yang menimbulkan benturan kepentingan. b. Membuat Daftar Pemegang Saham. c. Menghadiri Rapat Direksi dan membuat risalah rapat d. Penyelenggaraan RUPS.
3
Sinergi dan Koordinasi a. Komunikasi dan sinergi dengan Sekretaris Perusahaan Group mengenai informasi dan hal-hal yang berkaitan visi, misi dan pengelolaan tata kelola Telkom Group. b. Komunikasi dan sinergi program dalam ruang lingkup Telkom Group.
4
Legal/Regulatory Compliance a. Kepatuhan atas ketentuan keuangan dan pasar modal: - Mengingatkan dan memberi masukan kepada Direksi agar Perusahaan selalu mematuhi dan menjalankan peraturan-peraturan pasar modal serta berpegang teguh pada Etika Bisnis dan Etika Kerja Perusahaan. - Mengikuti perkembangan Pasar Modal, khususnya peraturanperaturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta praktik-praktik internasional berkaitan dengan GCG. Sebagai penghubung atau contact person antara Perusahaan dengan OJK dan BEI, dimana saham Perseroan tercatat dan pemangku kepentingan. b. Kepatuhan atas ketentuan regulasi: Mengingatkan dan memberi masukan kepada Direksi agar Perusahaan selalu mematuhi dan menjalankan ketentuan sesuai regulasi. Mengikuti perkembangan industri, khususnya peraturan-peraturan yang berlaku dan akan berlaku bagi perusahaan. c. Kepatuhan atas ketentuan perseroan dan legal. Mengikuti perkembangan peraturan yang berlaku dan memastikan bahwa Perusahaan selalu mematuhi peraturan perundang-undangan.
5
Communication/Disclosure (Liaison Officer) a. Komunikasi dengan Otoritas Keuangan, investor dan pasar modal: - Mengelola komunikasi dua arah serta memelihara hubungan baik dengan OJK dan BEI. - Menyiapkan dan mengomunikasikan informasi yang akurat, lengkap dan tepat waktu mengenai kinerja dan prospek Perseroan kepada masyarakat pasar modal, serta pemangku kepentingan, bekerjasama dengan divisi terkait. - Memberikan pelayanan kepada pemegang saham atas informasi yang berkaitan dengan kondisi perusahaan (contoh: informasi kepada investor, temu wartawan, media dan analisis regular mengenai dampak makro terhadap kinerja perusahaan). - Mempublikasikan corporate action perusahaan secara taktis, strategis dan tepat waktu. b. Komunikasi dengan publik, pelanggan dan internal: - Menentukan kriteria mengenai jenis dan materi informasi yang dapat disampaikan kepada stakeholders, termasuk informasi yang dapat disampaikan sebagai dokumen publik. - Merevisi tampilan dan tata kelola media internal perusahaan dan menjalin hubungan baik dengan stakeholders melalui penyelenggaraan event penting. - Memelihara dan memutakhirkan informasi tentang Perusahaan yang disampaikan kepada stakeholders, baik dalam website, buletin atau media informasi lainnya.
Laporan Tahunan 2014
Sub Dept Corporate Office Support Administrations –Dept Corporate Communications & Affair
Subdit Innovation Strategy & Synergy Subdit War Room Subdit Investor Relations – Dept. Corporate Communication & Affair danSubdit Legal & Compliance- Dept. CRMGA
Subdit Regulatory Management –Head of Corporate Communication & Affair
Subdit Legal & Compliance Dept. of CRMGA
Subdit Investor Relations – Dept. Corporate Communication & Affair
Subdit Public Relations – Dept. of Corporate Communication & Affair
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
227
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Peningkatan Kompetensi Sekretaris Perusahaan Dalam rangka mengembangkan kompetensi Sekretaris Perusahaan, kami telah mengikuti berbagai pelatihan dan sosialisasi yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga Nama Pelatihan
Lokasi
Penyelenggara
Waktu
Executive Telecommunication MBA Program
Jakarta
Truscell
6-9 Mei 2014
Accounting for Finance
Jakarta
Truscell
21-23 Mei 2014
2014 NIRI Annual Conference
NIRI
Las Vegas, US
8-11 Juni 2014
Advanced Corporate Finance & Financial Analysis
Jakarta
Truscell
9-12 Juni 2014
Sosialisasi PSAK dan FGD POJK Sekretaris Perusahaan
Jakarta
OJK
17 Juni 2014
Broadband Passport
Singapura
Communic Asia 2014
17-20 Juni 2014
Digital 7 Social Media passport
Singapura
Communic Asia 2014
17-20 Juni 2014
Management's Discussion & Analysis Workshop
London
IAS Seminars
19-20 Juni 2014
Management's Discussion & Analysis Workshop
London, Inggris
IAS Seminars
19-20 Juni 2014
Certified Management Accountant
Jakarta
ICMA
1 Juli 2014
Sapporo, Japan
BNY Mellon
10-13 Juli 2014
San Fransisco, US
NIRI
12-14 Agustus 2014
7 Annual Depository Receipts Issuers Conference & Think Like an Analyst
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
th
228
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, INTERNAL AUDIT DAN AUDIT EKSTERNAL SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL Pengendalian Keuangan dan Operasional Dalam rangka pengendalian keuangan dan operasional, manajemen melakukan evaluasi atas efektivitas pengendalian dan prosedur pengungkapan perusahaan. Kegiatan ini dilaksanakan di bawah pengawasan dan partisipasi manajemen, termasuk Direktur Utama Perseroan atau, setara dengan Chief Executive Officer (CEO) dan Direktur Keuangan, setara dengan Chief Financial Officer/ CFO, sebagaimana didefinisikan di dalam Rules 13a-15 (e) dan 15 (d) - 15 (e) dari Exchange Act. Berdasarkan evaluasi ini, CEO dan CFO telah menyimpulkan bahwa pada 31 Desember 2014, pengendalian dan prosedur pengungkapan perusahaan telah efektif. Manajemen melakukan pengendalian dan prosedur pengungkapan untuk memastikan bahwa informasi yang dipersyaratkan untuk diungkapkan di dalam laporan yang disampaikan berdasarkan Exchange Act telah dicatat, diproses, dirangkum dan dilaporkan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan sesuai ketentuan dan format SEC. Informasi tersebut dikumpulkan dan disampaikan kepada manajemen, termasuk Direktur Utama dan Direktur Keuangan, agar pengambilan keputusan tepat waktu sesuai pengungkapan yang dipersyaratkan.
Kepatuhan Kepatuhan dikelola oleh unit Legal & Compliance di bawah Departemen Compliance, Risk Management dan General Affair (CRMGA). Unit ini berupaya untuk memastikan bahwa kebijakan, keputusan perusahaan dan seluruh aktivitas bisnis dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku, baik internal maupun eksternal. Secara proaktif, kami menjalankan kebijakan kepatuhan pada tingkat unit bisnis dan tingkat transaksional. Beberapa aktivitas kepatuhan yang dilakukan selama tahun 2014 antara lain adalah: a. Mendukung aktivitas bisnis dengan menyediakan legal advice melalui penyampaian kajian hukum (legal opinion) atas rencana tindakan manajemen dan permasalahan yang terjadi terkait kesesuaian dengan hukum atau ketentuan yang berlaku (legal advisory).
b. Mendukung aktivitas bisnis / transactional perusahaan dengan 181 melakukan review terhadap setiap draft perjanjian/ kontrak (pengadaan dan non pengadaan) dengan memastikan terlebih dahulu bahwa prosedur pengadaan atau kemitraan yang dilakukan sudah comply dengan prosedur pengadaan/ kemitraan yang ditetapkan perusahaan dan regulasi eksternal. c. Melakukan evaluasi kajian (legal review) atas rencana inisiatif bisnis, kebijakan dan rencana kerja sama yang akan dilakukan oleh Perusahaan (legal review of businesss & policy initiatives). d. Penyelesaian kasus litigasi dan non litigasi (Litigation).
Evaluasi atas Efektivitas Pengendalian Internal 1. Laporan Manajemen Mengenai Pengendalian Internal Atas Pelaporan Keuangan Manajemen Perusahaan bertanggung jawab menerapkan dan melaksanakan pengendalian internal atas pelaporan keuangan secara memadai. Hal ini sebagaimana didefinisikan dalam Exchange Act Rules13a-15(f) dan 15d-15(f). Pengendalian Internal atas pelaporan keuangan adalah suatu proses yang dirancang oleh, atau di bawah pengawasan Direktur Utama dan Direktur Keuangan, dan dilakukan oleh Direksi, manajemen, dan personel lainnya untuk memberikan keyakinan yang memadai mengenai keandalan pelaporan keuangan dan penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk keperluan eksternal sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan termasuk kebijakan dan prosedur yang, (1) berkaitan dengan pengelolaan pencatatan secara rinci, akurat dan wajar yang mencerminkan transaksi dan pelepasan aset Perusahaan, (2) memberikan keyakinan yang memadai bahwa transaksi dicatat secara semestinya untuk memungkinkan penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum, dan bahwa pendapatan dan biaya Perusahaan diterima dan dikeluarkan hanya berdasarkan kewenangan manajemen dan Direksi Perseroan, dan (3) memberikan keyakinan yang memadai mengenai pencegahan atau deteksi secara tepat waktu dalam hal perolehan, penggunaan atau pelepasan aset Perseroan yang tidak sah yang dapat memberikan dampak material terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian. Dengan keterbatasan yang ada, pengendalian internal atas pelaporan keuangan kemungkinan tidak dapat mencegah atau mendeteksi terjadinya salah saji. Di samping itu, proyeksi atas evaluasi efektivitas pada masa
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
229
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
2. Laporan Atestasi Kantor Akuntan Publik Efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan pada 31 Desember 2014 telah diaudit oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja, kantor akuntan publik independen dan terdaftar, sebagaimana dinyatakan dalam laporan mereka tercantum dalam Laporan Keuangan Konsolidasian. 3. Perubahan dalam Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan Tidak terdapat perubahan signifikan dalampengendalian internal atas pelaporan keuangan Perusahaan sepanjang tahun fiskal yang baru saja berakhir yang akan sangat memengaruhi atau kemungkinan akan sewajarnya berpengaruh secara material, terhadap pengendalian internal atas pelaporan keuangan perusahaan. Kami berkomitmen untuk terus memperbaiki proses internal kontrol dan akan terus melakukan peninjauan dan pemantauan atas kontrol pelaporan keuangan serta prosedurnya untuk memastikan kepatuhan atas persyaratan dalam Sarbanes-Oxley Act serta aturan terkait yang ditentukan oleh COSO. Kami juga akan terus mencurahkan sumber daya secara signifikan untukpeningkatan pengendalian internal atas pelaporan keuangan dari waktu ke waktu.
UNIT INTERNAL AUDIT Unit Internal Audit (IA) berperan dalam menjalankan fungsi pengendalian atas aktivitas bisnis Perusahaan. IA dipimpin oleh seorang Head of Internal Audit, yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris. Per tanggal 31 Desember 2014, Head of Internal Audit dijabat oleh Mohammad Nuhin.
Profil singkat Kepala Unit Internal Audit Mohammad Nuhin menjabat sebagai Head of Internal Audit sejak 1 Mei 2014 dan ditunjuk berdasarkan surat keputusan yang ditandatangani Direktur Utama. Sejak Tahun 1989 telah berkarir di Telkom dan entitas anak serta memiliki pengalaman profesional selama 19 tahun di berbagai jabatan di tingkat manajemen. Sebelumnya beliau menjabat sebagai SVP Internal Audit Telkomsel sejak 1 Juli 2012 sampai 30 April 2014. Menjabat VP di Internal Audit Telkom dari 1 Februari 2007 sampai 30 Juni 2012. Jumlah Personil Unit Internal Audit Pada akhir tahun 2014, jumlah personil dalam unit IA tercatat sebanyak 48 orang. Berdasarkan pendidikan, personil Internal Audit sbb : Pendidikan
LAMPIRAN
230
Laporan Tahunan 2014
Jumlah
%
SMU
1
2,0
D2
5
10,4
D3
2
4,2
S1
26
54,2
S2
14
29,2
Total
48
100
Struktur dan Kedudukan Unit Internal Audit Sebagaimana diatur dalam peraturan pasar modal yang berlaku, IA merupakan unit yang independen terhadap unit-unit kerja lain dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Manajemen telah melakukan penilaian efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014. Dalam melakukan penilaian, manajemen menggunakan kriteria yang telah ditetapkan oleh Internal Control – Integrated Framework yang dikeluarkan oleh Committee of Sponsoring Organizations of the Tradeway Commission (COSO). Berdasarkan penilaian ini, manajemen menyimpulkan bahwa hingga 31 Desember 2014, pengendalian internal atas pelaporan keuangan telah efektif.
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
mendatang mengandung risiko bahwa pengendalian mungkin menjadi tidak memadai karena perubahan kondisi, atau karena tingkat kepatuhan terhadap kebijakan atau prosedur mungkin menurun.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Berikut adalah bagan struktur organisasi Internal Audit Telkom per tanggal 31 Desember 2014.
Head of Internal Audit Mohammad Nuhin
VP Infrastructure & Operations Audit
VP Enterprise Management Audit
VP Support & Subsdidiary Audit
Rubi Handojo
Purwoto
Purwadi Siswana
AVP Service & Delivery Audit Rahadian Khrisna S
AVP Financial & Asset Management Audit Saul Rudy Nikson
AVP Subsidiary Audit
AVP Service Operation Audit Yanti Iswari
AVP Share Service Audit Joni Pathibang
AVP IT Support Audit I Ketut Darsumantra
AVP Infrastructure & Supply Audit Imam Santosa
AVP ICFR & Risk Management Audit Purwoto
AVP Quality Assurance & System Development Audit Edi Djoko Swasono
Laporan Tahunan 2014
A. Bayu Katon
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
231
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
Piagam Internal Audit
Tugas dan Tanggung Jawab
Unit IA Telkom telah dilengkapi dengan Piagam Internal Audit (Internal Audit Charter) sebagai suatu dokumen formal perusahaan, yang berisi uraian tentang visi, misi, struktur, status, tugas, tanggung jawab dan wewenang IA, termasuk juga persyaratan personil auditor IA. Penyusunan Piagam Internal Audit berpedoman pada standar internasional bagi praktik profesi internal audit yang dikeluarkan oleh Institute of Internal Auditor(“IIA”), dan telah disetujui oleh Direktur Utama maupun Komite Audit berdasarkan Keputusan Direksi No.711/PW000/ UTA-00/2008 perihal Internal Audit Charter Perseroan.
Paradigma audit berbasis risiko tersebut, dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya IA telah menggunakan Sistem Manajemen Audit ("Audit Management System, AMS") yang merupakan sebuah sistem aplikasi untuk mendokumentasikan pelaksanaan audit berbasis risiko secara online.
Visi, Misi, Tugas dan Tanggung Jawab Internal Audit Visi Sebagai ”Smart Partner” bagi Manajemen, Unit Bisnis/ Unit kerja dan Anak Perusahaan dalam rangka mencapai tujuan Perusahaan serta sebagai pendorong bagi seluruh jajaran Perusahaan dan Anak Perusahaan agar tercipta budaya disiplin dalam melaksanakan seluruh ketentuan perundang-undangan/kebijakan/ peraturan/ prosedur/ proses bisnis yang berlaku.
Peningkatan peran serta IA dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas assurance atas operasional perusahaan melalui aktivitas audit maupun non audit. Audit dilakukan untuk memastikan bahwa risiko-risiko bisnis yang mungkin terjadi dapat diatasi melalui pengendalian internal yang efektif. Jika ditemukan ketidakefektifan pada pengendalian suatu proses bisnis dan atau risiko yang di luar kendali, maka dilakukan substantive test, yaitu pengujian lanjut objek audit guna mendalami akar permasalahannya.
Misi 1. Menyediakan layanan dan konsultansi internal audit secara profesional, obyektif serta independen bagi Manajemen, Unit Bisnis/Unit kerja, dan Anak Perusahaan. 2. Memberikan keyakinan (assurance) mengenai kelayakan pelaporan keuangan. 3. Mengawal secara aktif implementasi pengendalian internal, memberikan dukungan dalam meningkatkan pelaksanaan GCG, dan mengevaluasi pelaksanaan pengelolaan risiko.
Selain itu, sebagai konsekuensi pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia ("BEI") maupun New York Stock Exchange ("NYSE"), IA secara periodik melakukan pengujian dan audit terhadap efektivitas dan kecukupan pelaksanaan pengendalian internal dalam rangka pelaporan keuangan sesuai standar Internal Control over Financial Reporting ("ICOFR"). Dalam rangka mendukung penyelenggaraan audit dan menumbuhkan kesadaran terhadap pentingnya melakukan pengendalian internal bagi para unit bisnis, setiap triwulan, unit bisnis melakukan Control Self Assessment ("CSA") terhadap pengendalian internal yang menjadi tanggung jawabnya. Secara periodik, IA melakukan evaluasi terhadap hasil CSA tersebut untuk mengukur tingkat kecukupannya dan menghasilkan rekomendasi perbaikan baik terhadap rancangan maupun pelaksanaan.
Visi dan Misi IA tersebut diterapkan dalam wujud aktivitas IA yang diselenggarakan secara sistematis, terukur dan sesuai dengan standar yang berlaku mulai dari persiapan, pelaksanaan hingga pemantauan hasil tindak lanjut. Untuk tujuan ini, pada tahap persiapan audit, metodologi audit berbasis risiko menjadi pedoman utama yang menekankan bahwa penentuan unit yang layak audit (auditable) didasarkan pada tingkat risiko, makin tinggi risiko makin tinggi keharusan untuk diaudit. Tingkat risiko dari objek audit (auditee) didasarkan kepada risiko yang telah dipetakan dan ditetapkan oleh Perusahaan maupun penilaian profesional oleh IA sendiri.
Tahap selanjutnya adalah ikut serta dalam kegiatan layanan konsultasi internal. Layanan konsultasi internal antara lain difokuskan pada penyelenggaraan operasional perusahaan yang dapat dikelompokkan menjadi pengelolaan infrastruktur (alat produksi), produk dan layanan serta operasi pendukung, termasuk identifikasi Risiko Pelaporan Keuangan Group (Group Financial Reporting Risk/GFRR), penyusunan proses bisnis entitas anak dan pengelolaan SDM. Aktivitas konsultasi internal ini lebih merupakan solusi pencegahan sebagai antisipasi agar penyelenggaraan bisnis tetap pada arah yang tepat dan mengindahkan rambu-rambu peraturan yang berlaku.
232
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Sebagai bagian dari Perusahaan yang punya komitmen tinggi terhadap keberhasilan GCG, IA memiliki peran penting dalam mekanisme whistleblower yang merupakan ranah Komite Audit dan Executive Investigative Committee ("EIC"), dimana kepala IA ditunjuk sebagai sekretaris EIC. Mekanisme whistleblower berfungsi untuk mengakomodasi setiap ‘pengaduan’ oleh karyawan untuk diteruskan kepada manajemen. Pada gilirannya, jika Komite Audit dan EIC menilai bahwa pengaduan perlu diselidiki lebih lanjut, IA akan mengambil peran untuk menindaklanjuti sebagai bagian dari tugas audit. Hasil-hasil kegiatan di atas dilaporkan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Komite Audit kemudian hasil-hasil tersebut akan diinformasikan kepada objek audit untuk ditindaklanjuti dan dilakukan perbaikan. Untuk memastikan bahwa objek audit telah memberikan respon yang cukup atas hasil audit dan konsultasi internal, maka perlu dilakukan upaya pengawasan lebih lanjut. Tindak lanjut di lapangan dilakukan oleh objek audit yang kemudian dimonitor oleh IA. Untuk hal ini, tindak lanjut dibatasi pada area-area proses bisnis yang signifikan dengan target waktu penyelesaian yang disepakati bersama.
Independensi Sebagaimana diatur dalam peraturan pasar modal yang berlaku, yaitu Peraturan Bapepam-LK Nomor XI.2.7. Internal Audit merupakan unit yang independen terhadap unit-unit kerja lain dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. Kepala Internal Audit Telkom diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris. Salah satu implementasi dari independensi Unit Internal Audit di Telkom adalah Laporan Internal Audit dikirimkan kepada Dirut dan ditembuskan kepada Komite Audit (Anggota Dewan Komisaris).
Kualifikasi/Sertifikasi Profesi Untuk memelihara dan meningkatkan tenaga auditor yang memiliki kompetensi memadai baik dari sisi kualitas maupun kuantitas untuk dapat berperan sesuai dengan lingkup kegiatan IA dalam mengawal perkembangan bisnis Perusahaan, IA senantiasa melakukan upaya-upaya dalam: 1. mengikutsertakan auditor IA dalam pelatihan, seminar dan workshop yang bersifat teknis; dan 2. mengikutsertakan auditor IA dalam pembelajaran berkelanjutan yang bersertifikasi, baik lokal maupun internasional. Saat ini jumlah auditor yang telah memiliki sertifikasi nasional sebanyak delapan orang bersertifikat Qualified Internal Auditor ("QIA") dan sertifikat internasional sebanyak enam orang, satu orang bersertifikat Certified Fraud Examiner ("CFE"), dua orang bersertifikat Certified Information System Audit ("CISA"), satu orang bersertifikat Certified Risk Management Audit (CRMA), satu orang bersertifikat Certified Management Audit ("CMA") dan satu orang bersertifikat Certified Behavior Consultant ("CBC") Saat ini jumlah auditor yang telah memiliki sertifikasi auditor baik nasional maupun internasional, dengan rincian sebagai berikut: Jenis Sertifikasi
Jumlah
Qualified Internal Auditor ("QIA")
8
Certified Fraud Examiner ("CFE")
1
Certified Information System Audit ("CISA")
2
Certified Risk Management Audit ("CRMA")
1
Certified Management Accountant ("CMA")
1
Certified Behavior Consultant ("CBC")
1
Selama tahun 2014 IA secara aktif mengikutsertakan auditornya dalam persiapan sertifikasi internasional seperti Certifed Information System Auditor (“CISA”) dan Certified Internal Auditor (“CIA”).
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
233
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Internal Audit Telkom Aktif dalam Organisasi Profesi Internal Audit Telkom secara aktif terlibat dalam kegiatan Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern ("FKSPI") Indonesia. Forum ini dibentuk untuk menjadi wahana meningkatan kualitas pengawasan dan membentuk auditor yang profesional berstandar Internasional. Anggota FKSPI terdiri atas Unit Internal Audit BUMN, BUMD, Perguruan Tinggi dan perusahaan swasta. FKSPI secara rutin menyelenggarakan seminar dan workshop untuk meningkatkan kompetensi anggotanya. Personil Internal Audit Telkom menjadi anggota Institute of Internal Auditor (IIA) sebanyak 9 (sembilan) orang. Keanggotaan ini sebagai bagian dari upaya Internal Audit Telkom selalu update dengan perkembangan keilmuan dalam bidang audit dan assurance di dunia. Pelaksanaan Kegiatan Audit dan Konsultasi di Tahun 2014 Sesuai dengan Rencana Kerja Internal Audit Tahunan untuk tahun 2014, pada periode tahun 2014, Unit IA melaksanakan 47 objek audit dan konsultasi.
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
Sub Unit
TW-I
TW-II
TW-III
TW-IV
Tahun 2014
Enterprise Management Audit
4
Infrastructure & Operation Audit
3
6
7
6
23
3
3
3
12
Support & Subsidiary Audit
2
4
3
3
12
Total IA
9
13
13
12
47
Sampai dengan posisi 31 Desember 2014, Internal Audit telah menyelesaikan 47 Audit/konsulting dan menghasilkan 424 rekomendasi, dengan rincian sebagai berikut : Status Tidak Lanjut Sub Unit
Jumlah Rekomendasi
Open
Enterprise Management Audit
118
96
22
Infrastructure & Operation Audit
218
193
25
Support & Subsidiary Audit
88
68
20
424
357
67
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Total IA
LAMPIRAN
Closed
234
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Pelatihan Internal Audit Adapun pelatihan yang diikuti oleh Internal Audit di tahun 2014, adalah sebagai berikut : Lokasi dan Tanggal
Jumlah Peserta
Jumlah Hari
Nasional / 25-26 Maret
5
2
Program Advance Certified Behavioral Consultant (CBC) Bimbingan dan Ujian Sertifikasi CFE
Nasional / 10-14 Februari
2
5
Nasional / 24-25 dan 28-30 April
2
5
Nasional / 13-14 Mei
2
2
Nasional / 21-23 April
1
3
Nasional / 24-26 September
2
3
Internasional / 7-8 Oktober
1
2
Nasional / 25 Juni
1
1
Exam CFE
Nasional / 24-25 September
1
2
Finnon 1 - Understanding Financial Statement
Nasional / 1-3 Juli
1
3
Nasional / 16-20 Juni
2
5
Nasional / 15-19 Desember
1
5
Nasional / 19-21 Mei
3
3
Pelatihan ISO 22301
Nasional / 23-27 Juni
1
5
Pelatihan ISO 27001
Nasional / 21-25 April
3
5
Pelatihan ISO 27001 & ISO 22301
Bootcamp Sertifikasi Financial Risk Management (FRM) Bootcamp Sertifikasi Financial Risk Management (FRM)- PART 2 CBC Advanced Company Strategic Planning COSO 2013 Implementing the Framework Digital Forensic
Lead Auditor BCMS (ISO 22301) dan PAS 99 (Batch-1) Lead Auditor Course (LAC) ISO 20000 Pelatihan & Workshop Evaluasi Organisasi
Nasional / 14-26 April
2
10
Pelatihan Psikologis dan Komunikasi Audit
Nasional / 11- 13 Juni
7
3
Seminar Business Valuation Conference
Nasional / 30 Sep - 1 Oktober
4
2
Nasional / 17-19 September
5
3
Seminar Nasional Internal Audit 2014
Nasional / 15-17 April
3
3
Sertifikasi ISO BCMS
Nasional / 16-20 Juni
1
5
Nasional / 1-11 Agustus
5
12
Sharing Session Psikologis dan Komunikasi Audit
Nasional / 09 Juni
12
1
Spirituality in Work for Managers (Islam) Batch-35
Nasional / 17-21 November
1
5
Nasional / 11-14 Maret
1
4
Internasional / 8-25 Mei
1
18
Nasional / 22-23 Mei
1
2
Internasional / 5-6 Juni
1
2
Nasional / 19-21 Maret
1
3
Workshop Pengadaan Barang/Jasa
Nasional / 11-12 September
2
2
Workshop Penyusunan UBIS Profile
Nasional / 12-14 Mei
1
3
Seminar dan Musyawarah Kerja Nasional FKSPI 2014
Sertifikasi QIA Tingkat Manajerial
Spiritual Capital Management Suspim International Thunder-Bird, Arizone Teknis dan Metode Pengadaan The European & UK Anti Corruption & Compliance Congress Workshop Negotiation Skill & Simulation
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
235
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
Sesuai prosedur yang berlaku dan dengan memperhatikan independensi dan kualifikasi auditor independen, RUPST kami tanggal 4 April 2014 telah menunjuk Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Purwantono, Suherman & Surja (bekerja sama dengan Ernst & Young global limited), yang merupakan KAP yang terdaftar di OJK, untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2014. Biaya jasa untuk audit Laporan Keuangan Konsolidasi tahun buku 2014 disetujui sebesar Rp 31,5 miliar (tidak termasuk PPN). KAP Purwantono, Suherman & Surja menjadi akuntan publik Perusahaan sejak tahun 2012. Akuntan yang menandatangani Laporan Auditor Independen Tahun Buku 2014 adalah Hari Purwantono. KAP Purwantono, Suherman & Surja juga ditunjuk melakukan audit atas Efektivitas Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan tahun buku 2014 serta audit penggunaan Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (“PKBL”) tahun buku 2014. Berikut adalah Kantor Akuntan Publik yang telah melakukan audit Laporan Keuangan Perseroan selama 5 tahun terakhir.
Tahun
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
AUDIT EKSTERNAL
Biaya (Rp juta)
Purwantono, Suherman & Surja
Drs.Hari Purwantono
31.500
2013
Purwantono, Suherman & Surja
Drs.Hari Purwantono
28.240
2012
Purwantono, Suherman & Surja
Drs.Hari Purwantono
26.619
2011
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
Chrisna A.Wardhana, CPA
40.503
2010
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
Chrisna A.Wardhana, CPA
41.872
Biaya dan Jasa Auditor Eksternal Tabel berikut menyajikan ringkasan tagihan terkait jasa audit untuk tahun 2012, 2013, 2014. Tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember
Biaya Jasa Perpajakan Semua Biaya Lain
2012
2013
2014
(Rp juta)
(Rp juta)
(Rp juta)
26.619
28.240
31.500
-
-
326
-
Audit oleh Lembaga Audit Eksternal Lainnya Selain di audit oleh Kantor Akuntan Pulik (KAP), tahun 2014 Auditor dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) melakukan audit terhadap kegiatan pengadaan di Telkom. Audit ini semakin meningkatkan "control awareness" dari manajemen Telkom dalam proses pengadaan barang dan jasa.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
Akuntan Publik
2014
Biaya Audit
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Kantor Akuntan Publik
236
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
MANAJEMEN RISIKO Manajemen Risiko merupakan hal yang penting dalam bisnis komunikasi dikarenakan bisnis ini memiliki cakupan area yang luas yang memerlukan investasi yang besar dengan tingkat kompetisi yang tinggi. Pelaksanaan sistem manajemen risiko ini diperkuat dengan Peraturan Menteri BUMN No. 1 Tahun 2011 yang mengharuskan Telkom wajib menerapkan manajemen risiko. Dalam implementasinya, manajemen risiko dilakukan secara sistematis dan terstruktur. Manajemen risiko Perseroan diterapkan untuk meminimalkan segala kemungkinan risiko-risiko yang dapat berakibat negatif terhadap pencapaian sasaran Perseroan. Milestone Pengembangan Manajemen Risiko Sejak tahun 2006, Telkom telah menerapkan manajemen risiko yang mengacu kepada kerangka kerja COSO Enterprise Risk Manajemen ("ERM") sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Direksi Nomor. 16 tahun 2006 tentang Manajemen Risiko Perusahaan (Telkom Risk Management). Penerapan manajemen risiko di Telkom tahun 2006 diawali dengan pembentukan Unit Risk Management & Legal Compliance ("RMLC") dibawah koordinasi Executive Vice President ("EVP"). Selanjutnya pada tahun 2007 dibentuk Direktorat Compliance & Risk Management
("CRM") di bawah kendali Direktur CRM. Dengan tingkat kesadaran atas pengelolaan risiko yang membaik dan adanya tantangan bisnis yang lebih besar maka pada tahun 2013 fungsi Direktorat CRM diubah menjadi Direktorat Wholesale & International, sedangkan untuk menjalankan pengelolaan Governance, Risk & Compliance dibentuk Departemen Compliance, Risk Management & General Affair ("CRMGA") dibawah tanggung jawab Head of CRMGA. Perjalanan dalam mengelola Manajemen Risiko di Telkom sejak 2006 s.d. 2014 telah mengantarkan perusahaan kepada tingkatan dimana risiko telah menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan strategis, dalam implementasi operasional, untuk mengawal kepatuhan (compliance) maupun dalam mengawal proses pelaporan keuangan melalui Proses Pengendalian Internal dan Prosedur Pengendalian Pengungkapan. Ke depan kami terus berupaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kematangan implementasi manajemen risiko (ERM Maturity Level) dengan beberapa penekanan sebagai berikut: 2015: Peningkatan maturitas implementasi Business Continuity Management System ("BCMS") 2016: Peningkatan maturitas implementasi Revenue Assurance & Fraud Management System
Organisasi Pengelola Risk Management di tingkat korporasi Mengacu kepada Peraturan Direksi Nomor 202.11 / 2013 tanggal 25 Juni 2013 tentang organisasi Kantor Perusahaan Telkom Group, per tanggal 31 Desember 2014 struktur organisasi Sub Departement Risk & Process Management berada di bahwa koordinasi Departemen Compliance, Risk Management & General Affair ("CRMGA") sebagai berikut:
VP Risk & Process Management
AVP Risk Strategy
AVP Process Strategy
Laporan Tahunan 2014
VP Risk & Process System Development
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
237
PENDAHULUAN
Implementasi Kebijakan Manajemen Risiko dan Framework 1. Upaya memberikan nilai tambah pada pengelolaan perusahaan
LAMPIRAN
OP
ER
AT I
GI C
ON S
RE PO RT IN G CO MP LIA NC E
Sesuai kerangka dasar (COSO ERM Framework), implementasi Manajemen risiko di Telkom diharapkan memberikan nilai tambah dalam pencapaian objective perusahaan khususnya dalam aspek: Strategic, Operation, Reporting, dan Compliance.
Internal Environment Objective Setting Event Identification Risk Assessment Risk Response Control Activities Information & Communication Monitoring
238
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
SUBSIDIARY BUSINESS UNIT DIVISION ENTITY LEVEL
Kerangka utama yang digunakan dalam implementasi manajemen risiko di Telkom (COSO ERM Framework) meliputi tiga komponen utama: 1. Penerapan manajemen risiko perusahaan harus dapat mendukung tujuan perusahaan dari aspek-aspek: strategic, operational, reporting, dan compliance. 2. Manajemen risiko perusahaan diterapkan pada semua tingkatan organisasi dalam perusahaan meliputi: Enterprise level, Divisi, Business unit dan Subsidiary. 3. Penerapan manajemen risiko perusahaan terdiri dari 8 komponen proses yaitu: a. Proses pengembangan lingkungan internal b. Proses penetapan tujuan (objective setting) c. Proses identifikasi kejadian (event identification) d. Proses penilaian risiko (risk assessment) e. Proses penanganan risiko (risk response) f. Proses aktivitas pengendalian (control activities) g. Proses informasi dan komunikasi (information/ communication) h. Proses pemantauan (monitoring)
AT E
Ruang Lingkup: Manajemen Risiko Perusahaan diimplementasikan di seluruh level organisasi melingkupi: 1. Unit kerja di Kantor Perusahaan. 2. Unit Bisnis (Divisi/Center). 3. Anak Perusahaan.
ST R
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Tujuan: 1. Memastikan seluruh risiko yang dapat mengganggu penacapaian tujuan perusahaan dapat diantisipasi sebelumnya. 2. Membuat Standard kerangka penerapan Manajemen Risiko Perusahaan agar pengelolaan lebih terkoordinasi dan terintegrasi.
Namun dalam implementasinya, Telkom juga memperhatikan dan memadukan framework tersebut dengan referensi dan pedoman lain yang relevan antara lain: 1. ISO 31000 - Enterprise Risk Management sebagai pembanding dan pelengkap implementasi. 2. ISO 27001 - Information Security Management System (ISMS) sebagai referensi dalam pengembangan manajemen risiko untuk menjamin Keamanan Informasi dalam hal Confidentiality, Integrity dan Availibility. 3. ISO 22301 - Business Continuity Management System (BCMS) sebagai referensi dalam upaya menjamin kelangsunngan bisnis. 4. ISO 20000 - Information Technology Service Management (ITSM) sebagai referensi dalam menjamin layanan IT. 5. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) berbasis pada Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang penerapan SMK3. 6. ISO 18001 - Occupational Health and Safety Assessment System (OHSAS) sebagai referensi untuk mendukung implementasi SMK3.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Kebijakan Manajemen Risiko dan Framework Kebijakan Manajemen Risiko di Telkom mengacu kepada Keputusan Direksi Nomor KD.16/PW000/PRO-IIC/2006 tanggal 3 Februari 2006 tentang Manajemen Risiko Perusahaan (Telkom Risk Management)
Aspek Strategic: Pengelolaan manajemen risiko diupayakan dapat memberikan nilai tambah melalui implementasi manajemen risiko di dalam proses perencanaan perusahaan misalnya pada saat penyusunan Corporate Strategic Scenario ("CSS"), maupun dalam proses pengambilan keputusan strategis. Aspek Operasional: Pengelolaan manajemen risiko diupayakan dapat memberikan nilai tambah melalui: 1. Implementasi Manajemen Risiko untuk melindungi Asset Perusahaan antara lain melalui: a) Pengelolaan Physical Security untuk pengamanan infrastruktur, b) Pengelolaan Keamanan Sistem Informasi (IT Security Management System) meliputi Confidentiality, Integrity dan Availibility, c) Pengelolaan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja ("K3"), d) Pengelolaan Business Continuity Management, Disaster Recovery Plan dan Crisis Management Team. 2. Pengelolaan Revenue Assurance dan Anti Fraud Program Aspek Compliance: Pengelolaan manajemen risiko diupayakan dapat memberikan nilai tambah melalui: 1. Pengelolaan kepatuhan (compliance) atas Regulasi External maupun Peraturan Internal
2.
Pengelolaan kepatuhan (Compliance) atas Ketentuan SOX melalui desain dan implementasi Internal Control yang memadai.
Aspek Reporting: Pengelolaan manajemen risiko diupayakan dapat memberikan nilai tambah dengan pengaturan proses pengendalian pengungkapan pelaporan keuangan melalui Disclosure Control Procedure ("DCP"). 2. Tata Kelola Manajemen Risiko Perusahaan ("ERM") Telkom menyadari bahwa pengelolaan risiko merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan Good Corporate Governance ("GCG") untuk menjamin kelangsungan usaha. Tata kelola manajemen risiko pada dasarnya mengacu konsep 3 Lines of Defense meliputi: a. First Line: Seluruh Unit Organisasi di Kantor Perusahaan, Divisi dan Anak Perusahaan sebagai Risk Owner, bertanggung jawab terhadap pengelolaan risiko di unit kerjanya mulai dari proses identifikasi risiko, assessment risiko, program mitigasi, monitoring dan continuous improvement. b. Second Line: Fungsi Unit Pengelola Risk Management di bawah koordinasi Departemen CRMGA yang berperan dan bertanggung jawab dalam memastikan efektifitas pengelolaan risiko melalui penyediaan kebijakan, kerangka kerja, prosedur dan pedoman yang terkait. c. Third Line: Fungsi Internal Auditor yang bertanggung jawab dalam melaksanakan audit terhadap efektivitas implementasi manajemen risiko dan pengendalian internal secara independen.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
239
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
Komite Evaluasi & Monitoring Perencanaan & Risiko
Internal Audit
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Komite Risiko / Rapat Direksi
Departemen CRMGA
Direktorat Corporate
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
Divisi
Subsidiaries
Tata Kelola Manajemen Risiko Perusahaan
3. Proses membangun dan memelihara Manajemen Risiko Perusahaan ("ERM") Untuk dapat menjalankan 8 komponen proses pada COSO Framework dengan baik, maka kami membangun dan merawat Manajemen Risiko Perusahaan melalui: a. Aspek Struktural dengan membangun lingkungan internal yang mendukung melalui: 1. Membangun Komitmen dan Tone at the Top, 2. Meletakkan pondasi manajemen risiko dalam kerangka GCG, 3. Membentuk Unit Organisasi Pengelola Risk Management, 4. Pengembangan Kebijakan, Pedoman Risk Acceptance Criteria ("RAC"), Pedoman Risk Assessment (Risk & Control Self Assessment / RCSA) dan Tata Kelola, 5. Pengembangan Kompetensi di Bidang Manajemen Risiko, dan 6. Penyediaan Tools dan System yang memadai.
240
Laporan Tahunan 2014
b. Aspek Operasional yang difokuskan kepada: 1. Mengawal pelaksanaan risk assesment di tingkat Corporate, Unit Bisnis dan Subsidiary serta penyiapan rencana mitigasi yang memadai. 2. Pengembangan metodologi risk assessment untuk fungsi-fungsi spesifik dengan mengkombinasikan implementasi COSO ERM Framework dengan referensi standard atau pedoman lainnya. 3. Aspek Perawatan yang difokuskan kepada proses informasi, komunikasi, review, dan continous improvement meliputi: - Mengawal pelaksanaan review, monitoring dan sistem pelaporan risiko , - Koordinasi pelaksanaan Audit Implementasi Enteprise Risk Management, - Menjaga Kontinuitas Pengembangan Kompetensi , - Menjaga Konsistensi Komunikasi dan Sosialisasi, dan - Pengembangan mekanisme penilaian efektivitas pelaksanaan Manajemen Risiko.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
4. Pengembangan Kompetensi Manajemen Risiko Pada tahun 2014 kami telah melaksanakan pengembangan kompetensi manajemen risiko, meliputi : No.
Jenis Pelatihan
Waktu
1
Governance, Risk & Compliance Conference
Januari 2014
2
SOA untuk Divisi PO-DC
Januari 2014
3
Portofolio & Investment Evaluation
Februari 2014
4
Business Process Management (BPM) untuk Divisi
Februari 2014
5
Business Continuity Management System (BCMS) ISO 22301 integrated with ISMS ISO 27001
Februari 2014
6
Enterprise Risk Management & Aplikasi ERM Online
Februari 2014
7
Revenue Assurance & Anti Fraud Management Collaboration
Maret 2014
8
SOA dan Aplikasi ICCA untuk Divisi PO-DC
April 2014
9
Penyusunan Dokumentasi Implementasi BCMS - ISMS (ISO 22301 & ISO 27001)
April 2014
10
Business Financial Analysis
April 2014
11
SOA untuk Unit Pengelola Supply Management di Divisi
Juni 2014
12
Lead Auditor ISO 22301 Business Continuity Management System
Juni 2014
13
Business Process Management (BPM) untuk Wholesale & International Business
September 2014
14
Revenue Assurance & Anti Fraud Management Collaboration
September 2014
15
Catastrope Insurance in Asia Conference
September 2014
16
New COSO Framework 2013 Internal Control
Oktober 2014
17
Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3) Listrik
Oktober 2014
18
Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3) Pemadam kebakaran
Oktober 2014
19
Simulasi Tanggap Darurat Evakuasi Banjir
Oktober 2014
20
Financial Modelling
November 2014
21
Lead Auditor ISO 20000 IT Service Management
Desember 2014
Selain melalui Pelatihan Classical, pengembangan kompetensi juga dilakukan melalui Sosialisasi serta Workshop terkait Pengelolaan Manajemen Risiko di lingkungan Kantor Divisi dan Anak Perusahaan. 5. Penggunaan Tools / Sistem Informasi Untuk menjalankan fungsi Manajemen Risiko, Telkom telah melengkapi infrastruktur penunjang dengan menggunakan aplikasi (tools) / sistem informasi antara lain: a. Generic Tools Enterprise Risk Management Online (ERM Online) yang dipergunakan oleh seluruh unit untuk pengelolaan Risk Assessment. b. Spesific Tools untuk tujuan pengelolaan risiko tertentu misalnya : 1. Aplikasi Fraud Management System (FRAMES) yang dipergunakan untuk sistem deteksi dini potensi Customer Fraud. 2. Aplikasi i-Library yang dikelola oleh Divisi Network of Broadband dan dipergunakan untuk pengelolaan sistem dokumentasi Integrated Management System. 3. Aplikasi SMK 3 Online yang dikelola oleh Unit Security & Safety untuk pengelolaan dokumentasi Health and Safety. 4. Aplikasi Security & Safety yang dikelola oleh Unit Security & Safety untuk monitoring pengelolaan Physical Security. 5. Aplikasi Telkomcare untuk koordinasi Crisis Management Team.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
241
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
7. Sharing Session dan Pengakuan dari Pihak Eksternal Selama tahun 2014 Telkom mendapatkan kunjungan dari pihak eksternal untuk sharing session implementasi Risk Management, Internal Control, Process Management, Good Corporate Governance dan Pengelolaan Asuransi antara lain dari PT. Alfamart, PT. Timah Indonesia, PT. Pertamina, PT. PLN, BPK RI dan PT. Wijaya Karya. Selain itu atas implementasi Manajemen Risiko di tahun 2014, TELKOM mendapatkan pengakuan atau penghargaan dari pihak eksternal yaitu : No
Lembaga Eksternal
Jenis Penghargaan
1
PT SGS Indonesia
Integrated Management System untuk pengelolaan Infrastruktur meliputi : • Sertifikat ISO 9001:2008 - Quality Management System • Sertifikat ISO 27001:2013 - Information Security Management System • Sertifikat ISO 22301:2012 - Business Continuity Management System
2
The Indonesia Institute for Corporate Governance
The Most Trusted Company
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
6. Penilaian Efektivitas Implementasi Manajemen Risiko Penilaian efektivitas Implementasi Manajemen Risiko dilakukan melalui proses evaluasi meliputi: 1. Melalui Evaluasi/diskusi one-on-one dengan unit bisnis sesuai kebutuhan. 2. Melalui Workshop sharing implementasi dan pengembangan ERM dengan anak perusahaan sesuai kebutuhan. 3. Melalui program Audit Implementasi Manajemen Risiko sesuai kebutuhan. 4. Melalui Evaluasi dengan Komite Risiko, Kepatuhan dan Revenue Assurance di tingkat BoD sesuai kebutuhan. 5. Melalui Evaluasi dengan Komite Evaluasi Monitoring Perencanaan dan Risiko ("KEMPR") sesuai kebutuhan.
242
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
FAKTOR – FAKTOR RISIKO A. Risiko–Risiko yang Terkait Dengan Indonesia
ini telah diprotes pekerja yang merasa tidak diuntungkan oleh tindakan tersebut.
1. Risiko Politik dan Sosial Peristiwa sosial dan politik terkini di Indonesia bisa berdampak negative pada bisnis kami
Selama pelaksanaan pemilu pada 2014, nyaris terjadi konflik fisik ketika terjadi penundaan pengumuman hasil pemilu. Meskipun Joko Widodo terpilih sebagai Presiden dan disumpah pada 20 Oktober 2014, namun koalisi partai yang mendukungnya tidak memegang kursi mayoritas di parlemen.
Menyusul terjadinya perubahan peta politik di Tanah Air pada 1998, Indonesia mengalami percepatan proses demokratisasi. Untuk pertama kalinya pada 1999 dilangsungkan pemilihan umum untuk parlemen dan presiden secara bebas. Banyak partai politik baru berdiri pada waktu itu dan tidak ada satu partai pun yang memperoleh suara mayoritas dominan. Akibatnya, Indonesia dari waktu ke waktu, mengalami ketidakstabilan politik dan keresahan sosial. Sejak 2000, banyak terjadi demonstrasi massa di Jakarta dan kota-kota lain menentang atau memprotes kebijakan presiden terpilih baik itu Abdurahman Wahid, Presiden Megawati, dan Susilo Bambang Yudhoyono, maupun Joko Widodo. Para demonstran menanggapi isu-isu spesifik, termasuk pengurangan subsidi BBM, privatisasi aset negara, langkah-langkah anti-korupsi, desentralisasi dan otonomi daerah. Demonstrasi tersebut umumnya berjalan damai, hanya beberapa yang diwarnai dengan kekerasan. Pemerintah mengeluarkan pengumuman bulan November 2014 dan dilaksanakan sejak 1 Januari 2015, terkait subsidi diesel Rp1.000 per liter dan membatalkan subsidi bensin. Meskipun pelaksanaannya tidak menimbulkan kekerasan yang signifikan atau ketidakstabilan politik, pengumuman dan pelaksanaan ini bertepatan juga dengan masa di mana harga minyak mentah telah turun sangat signifikan pada tahun 2014. Tidak akan ada jaminan bahwa kenaikan masa depan harga minyak mentah dan bahan bakar tidak akan mengakibatkan ketidakstabilan politik dan sosial. Keresahan sosial dan sipil juga melanda sejumlah wilayah Indonesia. Misalnya di Papua terjadi bentrokan antara pendukung gerakan separatis dan militer Indonesia. Sementara bentrokan sosial juga terjadi antara kelompok agama dan etnis di Aceh, Kalimantan, serta Maluku dan Poso. Isu-isu perburuhan juga muncul setelah 2003, ketika Pemerintah memberlakukan undang-undang tenaga kerja baru yang memberikan perlindungan lebih besar pada karyawan. Upaya untuk mengurangi perlindungan
Tidak ada jaminan bahwa gangguan sosial dan sipil tidak terjadi di masa depan pada skala yang lebih luas. Gangguan tersebut secara langsung atau tidak langsung, akan berpengaruh negatif pada bisnis, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek kami. Gangguan pada stabilitas keamanan di Indonesia dapat berasal dari gerakan terorisme yang akan mempengaruhi kondisi keuangan dan hasil produksi, dan harga pasar surat berharga kami. Ada sejumlah insiden teroris di Indonesia, termasuk pengeboman di Sulawesi Tengah Mei 2005, bom Bali pada Oktober 2002 dan 2005 dan pengeboman di Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton di Jakarta pada Juli 2009. Meskipun pemerintah berhasil mementahkan beberapa kegiatan teroris dalam beberapa tahun terakhir dan menangkap beberapa orang yang diduga terlibat dalam insiden ini, insiden teroris dapat terus dan, jika serius atau luas, mungkin memiliki dampak negatif material bagi investasi dan kepercayaan di Indonesia, dan secara mikro berdampak yang negatif bagi bisnis, keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek dan harga pasar surat berharga kami. 2. Risiko Makro Ekonomi Perubahan aktivitas ekonomi global, regional ataupun di Indonesia dapat berpengaruh negatif pada bisnis kami Perubahan ekonomi di Indonesia, regional dan global dapat mempengaruhi kinerja kami. Dua peristiwa global yang mempengaruhi ekonomi Indonesia adalah krisis keuangan Asia pada 1997 dan krisis ekonomi global pada 2008. Dampak krisis tahun 1997 di Indonesia antara lain ditandai dengan depresiasi nilai tukar Rupiah, penurunan tajam pada Produk Domestik Bruto, kenaikan suku bunga, gejolak sosial yang berujung pada perubahan politik penting. Krisis ekonomi global 2008 dipicu oleh krisis sub-prime mortgage di Amerika Serikat juga menekan
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
243
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
perekonomian Indonesia meskipun tidak seburuk pada 1997. Krisis ekonomi global mengarah pada penurunan peringkat negara Amerika Serikat pada 2012. dan beberapa peringkat Negara Eropa beberapa waktu kemudian. Saat ini masih terdapat ketidakpastian terhadap hasil programprogram dukungan keuangan di sejumlah negara eropa, serta kekhawatiran terhadap keuangan negara-negara secara umum. Jika krisis berkepanjangan, atau meluas ke Asia dan Indonesia, kami tidak menjamin tidak adanya dampak material dan merugikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia serta konsekuensinya terhadap usaha kami. Ketidakpastian kondisi ekonomi global dapat melemahkan kegiatan ekonomi nasional, menurunkan pendapatan dan menurunkan daya beli masyarakat konsumen. Pada gilirannya, hal ini akan mengurangi permintaan akan layanan komunikasi sehingga tentu berpengaruh pada bisnis, kondisi keuangan, hasil usaha maupun prospek usaha kami. Fluktuasi nilai tukar Rupiah dapat berdampak material dan merugikan bisnis kami Mata uang fungsional yang kami gunakan di Indonesia adalah Rupiah. Salah satu dampak terpenting dari krisis ekonomi Asia adalah depresiasi Rupiah terhadap mata uang lain, seperti Dolar AS. Dari 2010 hingga 2014, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS sekitar Rp8.508 per Dolar AS ke Rp12.440 per Dolar AS. Akibatnya, kami mencatat kerugian sebesar Rp189 miliar pada 2012, sebesar Rp249 miliar pada 2013 dan Rp14 miliar pada 2014. Pada 31 Desember 2014, nilai tukar Rupiah/Dolar AS berada di level Rp12.440per Dolar AS dibandingkan dengan Rp12.189 per Dolar AS pada 31 Desember 2013. Jika rupiah terus terdepresiasi terhadap mata uang lain, maka kewajiban kami dalam Dolar AS seperti utang usaha, utang pembelian (procurements payable), serta pembayaran pinjaman dan obligasi dalam mata uang asing, meningkat dalam Rupiah. Depresiasi Rupiah juga meningkatkan biaya belanja modal kami karena sebagian besar harga belanja modal mengacu pada mata uang asing terutama Dolar AS dan Euro. Hal ini menambah beban kami, karena sebagian besar pendapatan kami dalam Rupiah. Depresiasi mata uang Rupiah juga mengakibatkan kerugian dalam transaksi mata uang asing, menambah secara signifikan biaya usaha, sehingga menurunkan laba bersih kami. Kami tidak dapat menjamin mampu mengelola risiko nilai tukar dengan baik di masa
244
Laporan Tahunan 2014
depan ataupun mencegah dampak risiko nilai tukar mata uang terhadap usaha kami. Selagi rupiah bebas dikonversikan dan dikirimkan dari waktu ke waktu, Bank Indonesia (Bank Sentral Indonesia) melakukan intervensi di pasar uang sebagai bagian dari pelaksanaan kebijakannya, baik dengan melepas Rupiah atau dengan menggunakan cadangan devisa untuk membeli Rupiah. Kami tidak dapat menjamin bahwa Bank Indonesia akan mengubah kebijakan nilai tukar mengambang saat ini, atau bahwa Pemerintah mengambil langkah tambahan untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah dan jika melakukan perubahan, langkah tersebut akan berhasil. Perubahan pada kebijakan nilai tukar mengambang dapat berdampak besar pada kenaikan suku bunga domestik, kelangkaan likuiditas, kontrol modal atau pasar, atau penahanan bantuan keuangan oleh lembaga pemberi pinjaman multinasional. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan kegiatan ekonomi, kredit macet atau penurunan penggunaan layanan oleh pelanggan kami, dan akibatnya, kami akan menghadapi kesulitan mendanai belanja modal dan menerapkan strategi usaha. Akibat lainnya dapat berupa dampak material terhadap bisnis, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha kami. Penurunan peringkat kredit pemerintah atau Perusahaan dapat mempengaruhi bisnis kami Pada tanggal Laporan Tahunan, utang jangka panjang berdenominasi mata uang asing Indonesia memperoleh peringkat “Baa3” oleh Moody’s, “BB+” oleh Standard & Poor’s dan “BBB” oleh Fitch Ratings. Sedangkan, utang jangka pendek berdenominasi mata uang asing dinilai “B” oleh Standard & Poor’s dan “F3” oleh Fitch Rating. Kita tidak memiliki jaminan bahwa Moody’s, Standard & Poor’s atau, Fitch Rating tidak akan mengubah atau menurunkan peringkat kredit Indonesia. Setiap penurunan peringkat dapat berdampak negatif terhadap likuiditas pasar keuangan Indonesia, kemampuan Pemerintah dan perusahaan di Indonesia, termasuk kami, untuk menggalang tambahan dana saat terjadi kenaikan tingkat suku bunga dan kondisi komersial lain. Suku bunga atas utangberdenominasi Rupiah kami dengan tingkat bunga mengambang juga mungkin akan meningkat. Hal ini jika terjadi dapat berdampak material dan merugikan terhadap bisnis, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha kami.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
3. Risiko-Risiko Bencana Indonesia rentan terhadap bencana alam dan berbagai peristiwa yang ada di luar kendali kami, yang berpengaruh negatif pada bisnis dan hasil usaha kami Banyak daerah di Indonesia, termasuk daerah di mana kami beroperasi, rentan terhadap bencana alam seperti banjir, petir, angin ribut, gempa bumi, tsunami, letusan gunung berapi, kebakaran dan juga kekeringan, pemadaman listrik dan peristiwa lain yang berada di luar kendali kami. Kepulauan Indonesia adalah salah satu daerah vulkanik paling aktif di dunia, yakni berada di zona konvergensi dari tiga lempeng litosfer utama, sehingga rawan aktivitas seismik yang menyebabkan gempa bumi, tsunami atau gelombang pasang yang merusak. Dari waktu ke waktu, bencana alam telah menelan korban jiwa, merugikan atau mendorong adanya pengungsi dan merusak peralatan kami. Peristiwaperistiwa seperti ini yang telah terjadi di masa lalu, dapat terjadi lagi di masa depan dan mengganggu kegiatan usaha kami, menyebabkan kerusakan pada peralatan dan memberikan pengaruh buruk terhadap kinerja finansial dan keuntungan kami. Sebagai contoh, pada 2 September, 2009, sebuah gempa bumi di Jawa Barat talah menyebabkan kerusakan aseraset kami. Pada 30 September 2009 terjadi gempa di Sumatera Barat, yang mengganggu penyediaan layanan telekomunikasi di beberapa lokasi. Walaupun Tim Manajemen Krisis kami bekerjasama dengan karyawan dan mitra kami berhasil memulihkan layanan dengan cepat, gempa tersebut menyebabkan kerusakan parah terhadap aset kami. Meskipun kami telah menerapkan Rencana Kelanjutan Usaha (Business Continuity Plan/“BCP”) dan Rencana Pemulihan Bencana (Disaster Recovery Plan/“DRP”) yang telah diuji coba secara berkala, serta telah mengasuransikan aset kami untuk melindungi diri dari kerugian akibat bencana alam yang terjadi di luar kendali kami, tidak ada jaminan bahwa perlindungan asuransi akan cukup untuk menutupi potensi kerugian, atau bahwa premi yang dibayarkan untuk polis asuransi tersebut ketika diperbarui tidak akan naik di masa depan, maupun bahwa bencana alam tidak akan mengganggu operasional kami secara signifikan. Kami tidak dapat menjamin bahwa peristiwa geologis atau meteorologis di masa depan tidak akan berdampak lebih besar pada perekonomian Indonesia. Gempa bumi besar, gangguan geologis atau bencana lain sangat mengganggu ekonomi Indonesia dan menurunkan
kepercayaan investor, sehingga berpengaruh pada bisnis, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha kami. Operasional kami dapat terpengaruh oleh merebaknya wabah bencana seperti flu burung (virus flu A/H1N1) atau epidemi lain Merebaknya wabah flu burung (virus flu A/H1N1) atau epidemi lain, ataupun langkah-langkah untuk menghadapi serangan wabah tersebut, dapat mengganggu perekonomian Indonesia dan menurunkan kepercayaan investor, sehingga dapat berpengaruh negatif pada kondisi keuangan, hasil-hasil operasional maupun harga saham kami. Selanjutnya, operasi kami dapat terganggu bila karyawan kami tetap di rumah dan bekerja untuk waktu yang panjang, sehingga dapat berdampak negatif secara material terhadap kondisi keuangan atau hasil operasi kami maupun nilai pasar dari sekuritas kami. 4. Risiko–Risiko Lain Standar keterbukaan informasi korporat Indonesia berbeda signifikan dengan yang diterapkan di negara-negara lain termasuk Amerika Serikat. Sebagai perusahaan yang tercatat di BEI dan NYSE, kami tunduk pada aturan tata kelola perusahaan dan pelaporan di juridiksi hukum tempat bursa tersebut berada. Mungkin lebih sedikit informasi publik yang tersedia tentang perusahaan publik Indonesia, termasuk kami, dibanding apa yang diungkap di Negara dengan bursa efek yang lebih mapan. Laporan keuangan yang kami sampaikan kepada OJK (dahulu Bapepam-LK) sesuai dengan SAK Indonesia, yang berbeda dalam beberapa aspek dengan IFRS, dan kami membagikan dividen berdasarkan laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk serta laba per saham sebagaimana ketentuan dalam SAK Indonesia. Sesuai peraturan OJK dan BEI, kami wajib menyampaikan laporan keuangan kepada OJK sesuai dengan SAK Indonesia. Kami telah menyampaikan Laporan Keuangan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2014, kepada OJK, serta kepada SEC pada Form 6-K, yang memuat Laporan Keuangan Konsolidasian yang telah diaudit untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014. Terdapat perbedaan dalam beberapa aspek yang signifikan antara SAK Indonesia dan IFRS, yang menyebabkan adanya perbedaan antara hasil-hasil keuangan yang dilaporkan berdsarkan SAK Indonesia dan IFRS, termasuk laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan pada
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
245
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
pemilik entitas Induk dan laba bersih per saham. Kami membagikan dividen berdasarkan laba tahun berjalan yang dapat diditribusikan pada pemilik entitas induk dan laba bersih per saham sebagaimana perhitungan dalam SAK Indonesia. Menurut SAK Indonesia, laba tahun berjalan yang dapat diditribusikan pada pemilik entitas induk adalah sebesar Rp14.205 miliar dan Rp14.638 miliar masing-masing pada tahun 2013 dan 2014, sedangkan laba bersih per saham adalah berturut-turut sebesar Rp147,42 dan Rp149,83 pada tahun 2013 dan 2014. Dividen per saham adalah sebesar Rp102,40 untuk 2013. Besarnya dividen per lembar saham untuk 2014 akan ditentukan dalam RUPST Tahun Buku 2014 yang dijadwalkan diselenggarakan pada 17 April 2015. Kami didirikan di Indonesia, dan tidak mungkin bagi investor untuk mempengaruhi proses atau melaksanakan keputusan, atas diri kami di wilayah AS, atau melaksanakan keputusan pengadilan asing terhadap kami di Indonesia Kami adalah perseroan terbatas yang didirikan di Indonesia, beroperasi di bawah undang-undang Indonesia yang terkait dengan perseroan terbatas di Indonesia, dan aset utama kami berlokasi di Indonesia. Selain itu, anggota Komisaris dan Direksi kami bertempat tinggal di Indonesia sedangkan sebagian besar aset mereka berada di luar AS. Akibatnya, akan sulit bagi investor untuk mempengaruhi pelayanan proses, atau melaksanakan keputusan atas diri kami atau orang-orang tersebut di AS, keputusan yang diperoleh di pengadilan AS. Kami telah disarankan oleh Hadiputranto, Hadinoto & Partners, sebagai penasihat hukum kami di Indonesia, bahwa putusan pengadilan AS, termasuk penilaian yang didasarkan pada ketentuan kewajiban perdata dari undang-undang sekuritas federal atau undang-undang sekuritas dari setiap negara bagian di AS, tidak dapat dilaksanakan oleh pengadilan di Indonesia, meskipun penilaian tersebut dapat diterima sebagai bukti nonkonklusif dalam persidangan di pengadilan Indonesia. Mereka juga menyarankan bahwa pada keraguan apakah pengadilan di Indonesia akan memasukkan penilaian dalam tindakan tersebut yang dibawa ke pengadilan di Indonesia didasarkan semata-mata pada ketentuan kewajiban perdata dari undang-undang sekuritas federal atau sekuritas setiap negara di AS. Akibatnya, pihak penggugat harus mengajukan gugatan terhadap kami atau pihak-pihak tersebut di pengadilan di Indonesia.
246
Laporan Tahunan 2014
Kepentingan pemegang saham pengendali kami dapat berbeda dengan kepentingan dari pemegang saham lain Pemerintah menguasai 52,56% dari Saham Biasa yang diterbitkan dan beredar serta kemampuan menentukan hasil dari seluruh aksi yang membutuhkan persetujuan para pemegang saham. Pemerintah juga memiliki satu saham Dwiwarna, yang memberinya hak suara khusus dan hak veto atas hal-hal tertentu, termasuk pemilihan dan pemberhentian dari anggota Direksi maupun Komisaris perusahaan. Sebagai pemegang saham mayoritas atau pemegang saham Dwiwarna mereka juga dapat menggunakan kekuasaannya untuk menerbitkan saham baru, dan mengubah Anggaran Dasar Perusahaan atau mendorong aksi merger atau membubarkan perusahaan, menaikkan atau menurunkan modal disetor atau mengurangi modal yang dikeluarkan, atau mengajukan veto atas langkah tersebut. Satu atau lebih langkah ini dapat berakibat pada penarikan saham yang didaftarkan dari bursa efek tertentu. Kemudian, melalui Menkominfo, Pemerintah dapat menggunakan posisinya sebagai regulator atas industri telekomunikasi Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2013, Pemerintah memiliki 14,3% saham di PT Indosat Tbk (“Indosat”), pesaing kami dalam melayani sambungan telepon tidak bergerak langsung internasional dan pesaing subsidiary kami, Telkomsel, dalam melayani telepon seluler. Kepemilikan saham Pemerintah termasuk saham Seri A yang memiliki hak suara khusus dan hak veto atas hal-hal strategis dalam Anggaran Dasar Indosat, termasuk keputusan untuk pembubaran Perusahaan, likuidasi dan kebangkrutan, serta mengizinkan Pemerintah untuk mengajukan satu kandidat Direktur pada Direksi dan satu kandidat Komisaris pada Dewan Komisaris. Dalam hal ini, terdapat kemungkinan dimana kepentingan Pemerintah berbenturan dengan kepentingan kami. Tidak ada kepastian bahwa Pemerintah tidak akan memberikan peluang kepada Indosat, atau berpihak kepada Indosat saat menggunakan kekuasaannya sebagai regulator atas industri telekomunikasi Indonesia. Jika Pemerintah memprioritaskan bisnis Indosat dibandingkan bisnis kami atau akan meningkatkan kepemilikan sahamnya di Indosat, hal ini akan berdampak pada bisnis, kondisi keuangan, dan hasil operasi serta prospek usaha kami.
B. Risiko-Risiko Terkait Bisnis Kami 1. Risiko Operasional Kegagalan dalam melanjutkan operasi jaringan, sistem utama, gateways kepada jaringan kami atau jaringan
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
operator lain, dapat berdampak negatif terhadap bisnis, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha kami Kami sangat bergantung pada operasi jaringan yang tidak terputus dalam memberikan layanan. Misalnya, kami tergantung pada akses terhadap sambungan telepon tidak bergerak kabel (“PSTN”) untuk operasional panggilan telepon tidak bergerak dan penghentian dan permulaan panggilan telepon kabel dari dan ke telepon tetap, dan sebagian dari lalu lintas panggilan jarak jauh internasional adalah rute melalui PSTN. Kami juga bergantung pada akses ke jaringan internet dan broadband serta jaringan seluler. Jaringan terintegrasi kami termasuk jaringan akses kabel tembaga, jaringan akses serat optik, BTS, perangkat switching, perangkat transmisi optik dan radio, jaringan IP core, satelit dan server aplikasi. Disamping itu, kami juga bertumpu pada interkoneksi ke jaringan operator telekomunikasi lain untuk melayani panggilan dan data yang dikirimkan pelanggan kami kepada pelanggan operator di Indonesia dan luar negeri. Kami juga bergantung pada manajemen sistem informasi yang canggih secara teknologi dan sistem lain, seperti sistem pengaturan tagihan yang memungkinkan kami melakukan kegiatan operasional. Jaringan kami, termasuk sistem informasi, TI dan infrastruktur serta jaringan operator lain dengan siapa pelanggan kami melakukan interkoneksi, sangat rentan terhadap kerusakan atau gangguan dalam operasinya akibat berbagai hal seperti gempa bumi, kebakaran, banjir, pemadaman listrik, kerusakan perangkat, kesalahan perangkat lunak jaringan, gangguan kabel transmisi atau peristiwa serupa lain. Meskipun kami memiliki rencana kelanjutan bisnis dan rencana pemulihan bencana yang komprehensif, yang kita uji dan tingkatkan, kami tidak dapat menjamin bahwa rencana tersebut akan berhasil sebagian atau sepenuhnya jika bagian dari jaringan tersebut mengalami kerusakan atau gangguan parah. Kerusakan apapun yang berujung pada gangguan operasi atau penyediaan layanan kami, baik yang berasal dari gangguan operasional, bencana alam atau sebaliknya, dapat berdampak negatif bagi bisnis, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha kami. Jaringan kami, yang menghadapi potensi ancaman keamanan fisik dan cyber, seperti pencurian, perusakan atau tindakan lain untuk mengganggu operasional kami, dapat berpengaruh negatif terhadap hasil operasional kami
Jaringan dan peralatan kami, khususnya jaringan akses kabel, menghadapi potensi ancaman keamanan baik fisik dan cyber. Ancaman fisik termasuk pencurian dan perusakan peralatan kami dan serangan terorganisasi terhadap infrastruktur utama dengan maksud mengganggu kegiatan operasi. Selain itu, perusahaan telekomunikasi di seluruh dunia menghadapi peningkatan ancaman keamanan cyber ketika kegiatan bisnis menjadi semakin tergantung pada telekomunikasi dan jaringan komputer dan mengadopsi teknologi cloud computing. Ancaman keamanan cyber termasuk upaya mendapatkan akses tidak sah ke sistem atau memasukkan virus komputer atau perangkat lunak berbahaya di sistem kami untuk menyalahgunakan data konsumen dan informasi sensitif lain, merusak data atau mengganggu operasi kami. Akses yang tidak sah juga dapat diperoleh melalui cara-cara tradisional seperti pencurian komputer laptop, perangkat data portable dan ponsel serta pengumpulan intelijen pada karyawan yang memiliki akses. Meskipun hingga saat ini kami belum pernah mengalami serangan cyber yang mengganggu dan secara material berdampak pada operasional, jaringan dan website kami sering menjadi sasaran serangan cyber. Serangan cyber yang berhasil dapat membuat kami mengeluarkan biaya besar untuk memperbaiki kerusakan atau mengembalikan data, menerapkan perubahan organisasi yang besar dan melakukan pelatihan untuk mencegah serangan serupa di masa yang akan datang serta kehilangan pendapatan dan biaya litigasi akibat dari penyalahgunaan informasi sensitif, dan menyebabkan rusaknya reputasi. Kami mengambil langkah-langkah pencegahan dan perbaikan, termasuk meningkatkan kerjasama dengan kepolisian, terutama di daerah yang rawan kegiatan kriminal dan secara teratur meningkatan keamanan data kami. Namun demikian, tidak ada jaminan bahwa langkah-langkah pengamanan fisik dan cyber kami akan berhasil. Kerusakan pada jaringan, peralatan atau data kami dan kebutuhan untuk memperbaiki kerusakan sebagai akibat dari serangan fisik dan cyber dapat mengganggu bisnis, kondisi keuangan dan hasil operasi secara material. Kami menghadapi sejumlah risiko terkait layanan internet. Selain ancaman keamanan cyber, karena kami menyediakan koneksi internet dan host website kepada pelanggan serta mengembangkan konten dan aplikasi internet, kami dianggap memiliki keterkaitan dengan konten yang dialirkan melalui jaringan atau terpampang di website yang terdaftar di host kami. Kami tidak dapat dan tidak melakukan pengawasan terhadap seluruh konten ini dan
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
247
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
dapat menghadapi tuntutan hukum akibat keterkaitan dengan konten tersebut. Kasus semacam ini dapat menghabiskan biaya untuk proses hukum, mengalihkan tenaga dan perhatian manajemen, sekaligus merusak reputasi kami. Kebocoran pendapatan dapat terjadi akibat kelemahan internal atau faktor eksternal dan jika terjadi, hal itu dapat berdampak negatif pada hasil usaha kami Kebocoran pendapatan adalah risiko umum bagi semua operator telekomunikasi. Kami berpotensi mengalami kebocoran pendapatan, atau kesulitan menagih pendapatan yang merupakan hak kami, akibat kelemahan pada transaksi, penundaan proses transaksi, pelanggan yang tidak jujur atau faktor lain. Kami telah mengambil langkah preventif untuk mengatasi potensi kebocoran pendapatan dengan meningkatkan fungsi pengendalian terhadap seluruh proses bisnis yang ada, menerapkan metode penjaminan pendapatan, memberlakukan kebijakan dan prosedur yang tepat serta menerapkan aplikasi sistem informasi guna menekan kebocoran pendapatan. Meskipun demikian, tidak ada jaminan bahwa tidak akan terjadi kebocoran pendapatan di masa depan atau bahwa kebocoran itu tidak akan berdampak negatif pada hasil usaha kami. Teknologi baru dapat berdampak negatif pada daya saing kami Industri telekomunikasi dicirikan oleh perubahan cepat dan signifikan di sisi teknologi. Persaingan kami terus meningkat akibat perkembangan teknologi saat ini atau di masa depan. Pengembangan atau aplikasi teknologi, layanan atau standar baru atau alternatif di masa depan mensyaratkan perubahan model bisnis, pengembangan produk, penyediaan layanan tambahan dan investasi baru. Produk dan layanan baru mungkin mahal untuk dikembangkan dan mendorong masuknya pesaing baru di pasar. Kami tidak dapat secara akurat memperkirakan bagaimana perkembangan perubahan teknologi di masa depan akan mempengaruhi operasi atau daya saing layanan kami. Selanjutnya, kami juga tidak dapat menjamin untuk dapat mengintegrasikan teknologi baru ke dalam model bisnis yang ada saat ini secara efektif. Misalnya, karena persaingan dan meningkatnya popularitas platform seluler, pendapatan nirkabel tetap kami dan ARPU telah menurun dalam beberapa tahun terakhir. Bisnis fixed wireless kami pindahkan kepada anak perusahaan kami ,Telkomsel dan perpindahan tersebut
248
Laporan Tahunan 2014
ke Telkomsel efektif pada 1 Oktober 2014. Pada 27 Juni 2014, kami menandatangani Perjanjian Pengalihan Bisnis Bersyarat dengan Telkomsel untuk memindahkan bisnis Flexi dan pelanggan Flexi ke Telkomsel. Kami berencana untuk terus mengoperasikan layanan Flexi hingga akhir 2015 atau sampai semua pelanggan Flexi kami telah bermigrasi ke Telkomsel. Sementara itu, kami terus mendorong pelanggan telepon tetap nirkabel kami untuk masuk ke layanan seluler bergerak Telkomsel. Kami tidak menjamin keberhasilan dalam memindahkan pelanggan telepon tetap nirkabel ke platform mobile seluler Telkomsel, karena persaingan dari penyedia selular lain sangat ketat. Sebagai bagian dari langkah transformasi ke bisnis TIMES, kami berniat mengembangkan bisnis baru dimana kami juga menyediakan konten bagi pelanggan telekomunikasi. Kami belum berpengalaman menjadi penyedia konten dan, kami tidak menjamin untuk dapat mengelola pertumbuhan bisnis konten secara efektif. Kami tidak dapat menjamin teknologi kami tidak akan tertinggal, atau tidak akan terlibat persaingan dengan teknologi baru di masa depan, atau bahwa kami dapat memperoleh teknologi baru untuk bersaing dalam kondisi yang berbeda dengan persyaratan komersial tertentu. Kegagalan kami untuk bereaksi terhadap perubahan teknologi yang cepat dapat berdampak negatif bagi bisnis, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha kami. Satelit kami memiliki masa operasi yang terbatas dan dapat rusak atau hancur selama masa operasi orbit atau mengalami penundaan atau kegagalan peluncuran. Kehilangan atau kinerja yang berkurang dari satelit kami, baik dikarenakan kerusakan perangkat atau dicabutnya lisensi, dapat merugikan kondisi keuangan, hasil operasi dan kemampuan untuk memberikan layanan Satelit Telkom-1 dan Telkom-2 kami memiliki masa operasi yang terbatas, saat ini diperkirakan akan berakhir masingmasing pada 2015 dan 2020. Sejumlah faktor mempengaruhi masa operasi satelit, termasuk kualitas konstruksi, ketahanan sistem, subsistem, dan komponen, cadangan BBM di pesawat, keakuratan peluncuran ke orbit, risiko terhadap badai mikrometeorit, atau peristiwa alam lain di angkasa, benturan dengan pecahan di orbit, atau cara mengawasi dan mengoperasikan satelit tersebut. Kami saat ini menggunakan kapasitas transponder satelit yang dikaitkan dengan banyak aspek dari sisi bisnis, termasuk penyewaan kapasitas tersebut dan routing untuk layanan sambungan jarak jauh, internasional dan seluler.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Selain itu, peraturan Persatuan Telekomunikasi Internasional (“ITU”) menyebutkan bahwa sebuah slot satelit telah disediakan untuk Indonesia, dan Pemerintah berhak menentukan pihak mana yang dapat menggunakan slot tersebut. Saat ini, kami memegang lisensi untuk menggunakan slot satelit tersebut, tetapi jika satelit Telkom-1 dan Telkom-2 mengalami masalah teknis atau rusak, Pemerintah dapat menetapkan bahwa kami telah gagal memanfaatkan slot yang ada dengan lisensi yang kami miliki, sehingga dapat mendorong Pemerintah mencabut lisensi kami. Kami tidak dapat memberikan jaminan bahwa kami dapat mempertahankan penggunaan slot satelit tersebut dengan cara yang dianggap cukup oleh Pemerintah. Dalam mengantisipasi kenaikan permintaan akan layanan satelit serta untuk mendukung strategi bisnis dalam penyediaan layanan TIMES, pada 2009 kami menandatangani kontrak pengadaan satelit Telkom-3, yang dijadwalkan untuk diluncurkan pada 2012. Namun, akibat kegagagalan peluncuran di bulan Agustus 2012, satelit Telkom-3 kini berada di orbit yang tidak dapat dipergunakan. Sekalipun kami telah mengasuransikan pengadaan satelit tersebut, kegagalan peluncuran satelit Telkom-3 menyebabkan kami harus menyewa kapasitas transponder dari pihak ketiga agar dapat memenuhi komitmen pada pelanggan, dengan margin keuntungan yang lebih kecil dibandingkan apabila satelit Telkom-3 berhasil diluncurkan. Kami sedang dalam tahap awal untuk pengadaan satelit pengganti, Telkom-3S, yang direncanakan untuk diluncurkan pada 2016. Selain itu, kami juga akan harus mengadakan dan meluncurkan satelit lain untuk menggantikan satelit Telkom-1 sebelum berakhirnya masa operasional satelit tersebut. Umumnya diperlukan waktu tiga tahun untuk mengembangkan dan meluncurkan satelit, meskipun satelit Telkom-1 masih dapat berfungsi beberapa tahun setelah estimasi berakhirnya masa operasional pada 2015. Namun dalam hal terjadi penundaan dalam pengembangan dan peluncuran satelit pengganti, atau apabila masa operasional satelit Telkom-1 berakhir sebelum satelit pengganti diluncurkan, atau apabila kerusakan atau kegagalan menyebabkan satelit-satelit kami saat ini tidak dapat dipergunakan, kami akan harus menyewa kapasitas transponder tambahan dari pihak ketiga, yang akan menambah biaya operasional kami. Kegagalan untuk menyewa kapasitas transponder dari penyedia pihak ketiga akan berdampak pada gangguan atau penghentian layanan satelit kami. Penghentian operasional satelit kami akan berdampak pada kenaikan beban usaha yang terkait dengan penyediaan layanan telekomunikasi kami yang lain, terutama di wilayah timur Indonesia yang saat
ini sangat bergantung pada jangkauan satelit untuk menerima layanan telekomunikasi, serta dapat berdampak negatif bagi bisnis, kondisi keuangan dan hasil operasi kami 2. Risiko-Risiko Keuangan Kami menghadapi risiko suku bunga Utang kami termasuk pinjaman bank untuk mendanai operasi. Jika mungkin, kami akan mengurangi risiko suku bunga dengan melakukan kontrak swap suku bunga dari suku bunga mengambang menjadi suku bunga tetap atas tenor pinjaman tertentu. Namun kebijakan lindung nilai (hedging) ini mungkin tidak cukup mengatasi risiko fluktuasi suku bunga dan hal ini berdampak pada beban suku bunga yang besar dan berakibat buruk pada bisnis, kondisi keuangan dan hasil operasi kami. Perubahan situasi ekonomi di Amerika Serikat, termasuk perbaikan atau harapan membaiknya ekonomi AS, juga dapat berdampak pada Asia Tenggara dan Indonesia. Harapan bahwa kebijakan Federal Reserves AS mengurangi secara bertahap (tapering) program pembelian obligasi mengusul adanya perbaikan ekonomi, telah mengakibatkan, antara lain, melemahnya pasar saham dan obligasi di seluruh dunia dan sejumlah mata uang Asia termasuk rupiah sejak Mei 2013. Sebagai upaya untuk mendukung rupiah, pada Juni 2013, Bank Indonesia mulai menaikkan suku bunga acuan dari rekor rendah 5,75% yang ditetapkan sejak Februari 2012. Tingkat bunga acuan telah meningkat enam kali antara Juni 2013 dan November 2014 menjadi 7,75% sebelum menurun menjadi 7,50% pada Februari 2015. Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia pada 2013 dan 2014 diikuti oleh kenaikan suku bunga JIBOR dan kupon Sertifikat Bank Indonesia ("SBI"). Tidak ada jaminan bahwa suku bunga acuan BI, JIBOR atau SBI tidak akan naik lagi di masa depan. Kami mungkin tidak berhasil mengelola risiko nilai tukar mata uang asing Perubahan nilai tukar berpengaruh dan akan terus mempengaruhi kondisi keuangan dan hasil operasi kami. Sebagian besar utang kami berdenominasi Rupiah dan sebagian besar belanja modal kami dalam Dolar AS. Sebagian besar pendapatan kami peroleh dalam Rupiah dan hanya sebagian kecil dalam Dolar AS (antara lain dari layanan internasional). Kami juga dapat menambah utang jangka panjang kami dalam mata uang lain selain Rupiah, termasuk dalam Dolar AS, untuk mendanai kebutuhan belanja modal.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
249
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan kami bertujuan meminimalisasi kerugian atas nilai aset dan kewajiban finansial yang timbul dari pergerakan nilai tukar mata uang asing. Kami mempunyai kebijakan tertulis untuk manajemen risiko mata uang asing terutama melalui penempatan deposito berjangka dan lindung nilai untuk menutup risiko fluktuasi mata uang asing dalam jangka waktu tiga sampai dengan 12 bulan. Kurs rupiah terhadap Dollar AS relatif berfluktuatif dan di masa depan kami tidak menjamin bahwa kami akan mampu mengelola risiko nilai tukar dengan sukses atau bahwa usaha, kondisi keuangan atau hasil operasi kami tidak akan terpengaruh negatif akibat risiko nilai tukar. Kami mungkin tidak mampu membiayai belanja modal yang dibutuhkan bagi kami untuk tetap kompetitif di industri telekomunikasi di Indonesia Industri layanan telekomunikasi adalah padat modal. Agar kompetitif, kami harus terus-menerus mengembangkan, memodernisasi dan memperbaharui teknologi infrastruktur telekomunikasi, yang mencakup investasi modal yang substansial. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember, 2012, 2013 dan 2014, belanja modal konsolidasi kami masing-masing berjumlah Rp17.272 miliar, Rp24.898 milliar dan Rp 24.661 (US$ 1,991 juta). Kemampuan kami untuk membiayai belanja modal di masa depan akan bergantung pada kinerja operasional masa depan, yang dipengaruhi oleh kondisi ekonomi saat ini, tingkat suku bunga, serta faktor keuangan, bisnis dan faktor lain, yang banyak di antaranya berada diluar kendali kami, dan bergantung pada kemampuan kami untuk mendapatkan tambahan pembiayaan eksternal. Kami tidak dapat menjamin bahwa pembiayaan tambahan akan tersedia bagi kami dengan persyaratan yang sesuai secara komersial, atau tidak tersedia pembiayaan tambahan sama sekali. Selain itu, kami hanya dapat menambah pembiayaan sesuai dengan ketentuan perjanjian utang kami. Oleh karenanya, kami tidak dapat menjamin bahwa kami akan memiliki sumber modal yang cukup untuk mengembangkan atau memperluas teknologi infrastruktur telekomunikasi agar tetap kompetitif di pasar telekomunikasi Indonesia. Kegagalan kami melakukan hal tersebut dapat memberi dampak merugikan secara material terhadap bisnis, kondisi keuangan, kinerja operasional dan prospek usaha kami.
250
Laporan Tahunan 2014
3. Risiko-Risiko Hukum dan Kepatuhan Jika kami terbukti melakukan penetapan harga oleh komisi anti-monopoli Indonesia dan tuduhan class action, kami dapat dikenakan kewajiban yang dapat menurunkan pendapatan kami dan berdampak negatif pada bisnis, reputasi dan keuntungan kami Pada 17 Juni 2008, Komite Pengawas Persaingan Usaha (“KPPU”) menetapkan bahwa perusahaan Perseroan, Telkomsel, XL Axiata Tbk (“XL”), PT Bakrie Telecom Tbk (“Bakrie Telecom”), PT Mobile-8 Telecom Tbk (“Mobile-8”) dan PT Smart Telecom (“Smart Telecom”), (sekarang Smartfren) melanggar Pasal 5 Undang-Undang Monopoli (UU No.5/1999) dan menjatuhkan denda kepada Perseroan dan Telkomsel masing-masing sebesar Rp 18 Miliar dan Rp 25 Miliar. Kami dan Telkomsel mengajukan banding atas putusan KPPU tersebut masing-masing ke Pengadilan Negeri Bandung dan Jakarta Pusat. Pada 12 April 2011, Mahkamah Agung memerintahkan penggabungan banding untuk ditujukan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Jika Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengeluarkan putusan yang tidak menguntungkan Perusahaan dan/ atau Telkomsel, kami dapat dikenai denda, dengan jumlah tergantung pada putusan Pengadilan Negeri, yang dapat berdampak negatif pada bisnis, reputasi dan keuntungan kami. Perseroan digugat oleh Andi Jindar Pakki dkk atas tanah di Jl. A.P. Pettarani di Pengadilan Negeri (“PN”) Makassar. Pada tanggal 8 Mei 2013, PN Makassar memutuskan yang antara lain memerintahkan Perseroan untuk membayar ganti rugi dengan harga yang wajar atau mengosongkan tanah obyek perkara dan menyerahkannya kepada Penggugat. Dalam hal putusan tersebut, Perseroan akan membayar ganti rugi sebesar Rp57,6 miliar. Pada tanggal 20 Mei 2013 Perseroan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Makassar. Pada bulan Desember 2013, Pengadilan Tinggi memenangkan pihak Pemohon/ Penggugat dan Perseroan telah mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung. Pada 9 Januari 2015, Perseroan telah menerima Risalah Pemberitahuan Putusan Mahkamah Agung RI No.226/ Pdt.G/2012/PN.Mks atas pengajuan kasasi Perseroan ke Mahkamah Agung, dimana Mahkamah Agung menolak permohonan Kasasi Perusahaan. Pada tanggal 5 Februari 2015, Perusahaan telah menyampaikan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Walaupun kami senantiasa berhati-hati dalam setiap transaksi bisnis, tidak ada jaminan bahwa pelanggan, orang, atau mitra kami tidak akan mengajukan kasus serupa di masa depan atau kami akan tunduk pada putusan yang dapat memiliki efek negatif bagi bisnis, reputasi dan keuntungan kami.
pesaing yang memiliki sumber daya lebih besar dari pada kami, dapat masuk ke sektor telekomunikasi di Indonesia dan bersaing dengan kami dalam melayani jasa telekomunikasi. Lebih jauh lagi, adalah mustahil untuk mengantisipasi kebijakan yang akan diterapkan pada teknologi baru.
Pernyataan berisi perkiraan ke depan mungkin tidak akurat
Kami memperoleh pendapatan besar dari jasa interkoneksi karena kami memiliki jaringan terbesar di Indonesia dan para pesaing kami harus membayar tarif untuk terhubung dengan jaringan kami. Sebagaimana diatur oleh Kemenkominfo, tarif layanan interkoneksi terus menurun dalam beberapa tahun terakhiri. Tarif yang berlaku saat ini, efektif pada 24 April 2015 naik dari Rp23 menjadi Rp24. Tidak ada dampak yang signifikan kepada bisnis interkoneksi.
Laporan Tahunan ini memuat pernyataan yang berisi perkiraan, termasuk pernyataan tentang sasaran-sasaran Telkom saat ini serta proyeksi kinerja operasional dan prospek usaha di masa depan. Penggunaan kata “percaya,” “mengharapkan” “mengantisipasi,” “memperkirakan,” “memproyeksikan” dan kata yang serupa adalah untuk menunjukkan pernyataan yang sifatnya memperkirakan. Selain itu, seluruh pernyataan, kecuali pernyataan yang berisi data historis, merupakan pernyataan yang sifatnya memperkirakan. Walau kami yakin ekspektasi yang terkandung di dalamnya adalah masuk akal, kami tidak dapat memberi jaminan perkiraan itu dapat terealisasi nantinya. Pernyataan semacam ini terkait dengan beberapa risiko dan ketidakpastian, termasuk dinamika ekonomi, situasi sosial dan politik di Indonesia dan risiko lain yang disebutkan dalam “Faktor Risiko”. Seluruh pernyataan yang sifatnya memperkirakan, baik tertulis atau pun verbal, oleh kami atau orang yang mewakili kami adalah terkait dengan risiko tersebut. 4. Risiko – Risiko Regulasi Kami beroperasi di lingkungan hukum dan undang-undang yang sedang berubah. Perubahannya dapat berujung pada meningkatkan kompetisi, sehingga antara lain dapat menurunkan margin dan pendapatan operasional kami. Perubahan tersebut juga dapat secara langsung menurunkan margin kami atau mengurangi biaya para kompetitor kami. Perubahan regulasi yang tidak menguntungkan tersebut dapat berpengaruh negatif pada kami. Reformasi peraturan telekomunikasi Indonesia telah dimulai oleh Pemerintah pada 1999 dan mengakibatkan liberalisasi industri, termasuk penghilangan hambatan bagi masuknya pemain baru dan terjadinya persaingan. Akan tetapi, dalam beberapa tahun terakhir, jumlah dan kompleksitas dari perubahan peraturan telah mengakibatkan kondisi peraturan yang tidak menentu. Selain itu, sejalan dengan perubahan peraturan dan hukum di sektor telekomunikasi Indonesia, perusahaan
Penghentian layanan SMS Premium Telkomsel sejak Oktober 2011 sebagai akibat dari peraturan Kemenkominfo No.1/PER/M.KOMINFO/1/2009 telah berdampak pada penurunan pendapatan dari layanan ini. Meskipun layanan tersebut diselenggarakan lagi oleh Telkomsel pada 6 Agustus 2013 berdasarkan peraturan Kemenkominfo No.21 Tahun 2013 tertanggal 26 Juli 2013 tentang Penyelenggaraan Jasa Penyediaan Konten Pada Jaringan Bergerak Seluler dan Jaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel Dengan Mobilitas Terbatas, sebagaiaman perubahan terakhir peraturan Mekominfo No.6 Tahun 2015 yang menggantikan peraturan Kemenkominfo No.1/PER/M. KOMINFO/1/2009, tetapi sesuai peraturan tersebut penyelenggaraan jasa penyediaan konten harus memenuhi persyaratan yang lebih sulit untuk dipenuhi. Dengan demikian kami tidak mengharapkan pendapatan dari layanan SMS premium akan setinggi seperti sebelum Oktober 2011. Di masa depan, Pemerintah mungkin akan mengumumkan atau menerapkan perubahan peraturan lainnya yang dapat berakibat negatif bagi bisnis kami atau lisensi usaha yang ada. Kami tidak dapat meyakinkan bahwa kami dapat bersaing dengan operator telekomunikai nasional dan asing lainnya, bahwa perubahan peraturan itu tidak akan menghemat biaya para pesaing kami atau justru sebaliknya menekan pendapatan kami, atau bahwa perubahan peraturan itu, revisi atau intepretasi dari peraturan dan hukum yang berlaku saat ini atau dimasa depan yang diterbitkan oleh Pemerintah tidak akan berdampak negatif bagi bisnis dan hasil-hasil usaha kami.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
251
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
Masuknya operator telekomunikasi baru ke Indonesia sebagai penyedia layanan sambungan langsung internasional dapat mengurangi marjin usaha, pangsa pasar dan hasil operasi layanan telekomunikasi internasional kami Kami memperoleh lisensi dan telah mengoperasikan layanan Sambungan Langsung Internasional (“SLI”) pada 2004, dan memperoleh pangsa pasar yang signifikan pada akhir 2006. Indosat, salah satu pesaing utama kami, masuk ke pasar ini sebelumnya dan terus mempertahankan pangsa pasar yang besar untuk layanan SLI. Pada 2009, Bakrie Telecom memperoleh lisensi SLI untuk mulai melakukan layanan sambungan langsung internasional dengan kode akses “009”. Ada kemungkinan bahwa operator lain juga akan memperoleh lisensi SLI di masa depan. Operasi para operator yang sudah ada dan masuknya operator baru ke pasar SLI, termasuk layanan VoIP oleh operator tersebut, terus menjadi ancaman kompetisi bagi kami. Kami tidak dapat menjamin bahwa efek negatif itu tidak akan berlangsung terus atau persaingan yang semakin tinggi itu tidak akan mengurangi pangsa pasar kami atau marjin usaha dan hasil operasi layanan telepon tidak bergerak kami. Kami menghadapi risiko terkait pembukaan kode akses SLJJ Dalam upaya meliberalisasi layanan SLJJ, Pemerintah mengeluarkan peraturan yang menugaskan tiap penyedia layanan SLJJ kode akses tiga digit yang digunakan pelanggan saat melakukan panggilan SLJJ. Pada 2005, Menkominfo mengumumkan kode akses tiga digit untuk panggilan SLJJ akan diterapkan secara bertahap dalam waktu lima tahun dan memberikan kepada kami kode akses “017” untuk lima kota besar, termasuk Jakarta, dan mengizinkan kami untuk memperluasnya secara bertahap pada seluruh kode area. Indosat diberikan “011” sebagai kode akses SLJJ. Kami diminta untuk membuka kode akses SLJJ di seluruh wilayah yang tersisa pada tanggal 27 September 2011, saat mana jaringan kami di seluruh area kode di Indonesia telah siap menerima kode akses SLJJ tiga-digit. Namun kami percaya bahwa biaya bagi para operator yang belum memperbaiki infrastrukur jaringan mereka untuk membuka jaringan berkode akses tiga digit akan sangat besar. Sampai saat ini, belum ada permintaan dari operator berlisensi SLJJ lainnya kepada kami untuk menghubungkan jaringan mereka agar dapat menerima kode akses SLJJ, selain dari di Balikpapan, sehingga
252
Laporan Tahunan 2014
kami percaya bahwa, selain dari Balikpapan, tidak ada kode akses SLJJ milik operator berlisensi tersebut yang dapat digunakan oleh pelanggan dari operator lain. Namun demikian, apabila mereka melakukan hal itu nantinya, implementasi kode akses SLJJ baru akan berpotensi meningkatkan persaingan dengan menawarkan lebih banyak pilihan layanan SLJJ bagi pelanggan kami. Selain itu, adanya kode akses SLJJ baru diperkirakan akan meningkatkan persaingan dan menurunkan kerja sama di antara pemain lama di industri ini, yang dapat berdampak pada mengecilnya margin dan pendapatan, antara lain, yang akan berdampak negatif pada kami. Peraturan baru untuk konfigurasi menara BTS dapat menunda pendirian menara BTS baru atau mengubah penempatan menara yang ada dan mengurangi posisi kepemimpinan kami dengan mewajibkan kami berbagipakai menara dengan pesaing kami Pada 2008 dan 2009, Pemerintah mengeluarkan peraturan terkait pembangunan, utilisasi dan bagi-pakai menara BTS. Menyusul regulasi tersebut, pembangunan menara BTS memerlukan izin dari Pemda. Pemda memiliki hak untuk menentukan penempatan menara, lokasi dimana menara dapat dibangun, dan juga untuk menentukan biaya lisensi untuk membangun infrastruktur menara. Peraturan tersebut juga mewajibkan kami untuk membiarkan operator lain dapat meminjam ruang dan menggunakan menara telekomunikasi kami tanpa ada diskriminasi. Peraturan ini juga dapat berdampak negatif terhadap kami dalam alokasi pembangunan atau rencana ekspansi menara BTS kami karena pengembangan menara baru akan lebih rumit. Peraturan ini juga dapat berdampak buruk bagi menara BTS Kami yang telah ada jika Pemda membuat perubahan regulasi terhadap penempatan menara yang telah ada. Persyaratan untuk membagi ruang dalam menara seluler kami (Telkomsel) dan menara telepon nirkabel tidak bergerak (Telkom Flexi) juga akan merugikan kami sebagai pemimpin pasar karena memungkinkan pesaing untuk berkembang cepat, terutama di daerah perkotaan, dimana tempat ruang baru bagi menara tambahan akan sulit untuk didapatkan. Efektif pada 2011, Pemda diijinkan untuk menarik biaya hingga 2,0% dari nilai pajak menara yang dibebankan. Meskipun kami tidak berharap jumlah biaya ini untuk menjadi material pada 2013, tidak ada jaminan bahwa biaya tersebut tidak akan meningkat di masa yang akan datang.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
5. Risiko Kompetisi Terkait Dengan Telekomunikasi Tetap Kami bisa kehilangan pelanggan sambungan telepon kabel dan pendapatan dari layanan suara telepon kabel, sehingga dapat berpengaruh negatif secara material terhadap hasil operasional, kondisi keuangan dan prospek usaha kami Pendapatan dari layanan suara telepon kabel terus menurun selama beberapa tahun terakhir akibat meningkatnya popularitas layanan suara bergerak dan komunikasi alternatif lain seperti VoIP. Tarif untuk layanan bergerak makin menurun dalam beberapa tahun ini, yang lebih lanjut mempercepat penggantian layanan suara telepon kabel oleh layanan bergerak. Walaupun jumlah pelanggan telepon kabel tidak bergerak terus meningkat sebesar 4,5% pada akhir 2013 dan meningkat sebesar 3,7 % pada akhir 2014, pendapatan dari layanan suara telepon kabel turun sebesar 8,2% pada 2013 dan 2,2% pada 2014. Persentase pendapatan dari layanan suara telepon kabel terhadap total pendapatan operasional terus menurun dari 10,4% pada 2013 menjadi 9,4 % pada 2014. Kami telah mengambil berbagai langkah untuk menstabilkan pendapatan kami dari layanan suara telepon kabel. Namun, kami tidak dapat menjamin bahwa kami berhasil dalam menanggulangi dampak negatif dari pergeseran layanan suara telepon kabel oleh layanan suara bergerak dan komunikasi alternatif lain, atau memperlambat penurunan pendapatan dari layanan suara telepon kabel. Migrasi dari layanan suara telepon kabel ke layanan bergerak dan komunikasi alternatif lain mungkin kian berkembang di masa depan sehingga akan mempengaruhi kinerja keuangan layanan suara telepon kabel kami dan berdampak negatif secara material bagi hasil operasional, kondisi keuangan dan prospek usaha kami secara keseluruhan. Layanan Data dan Internet kami mengalami peningkatan kompetisi, dan kita bisa mengalami penurunan margin dari layanan ini karena persaingan semakin ketat. Layanan data data dan internet kami menghadapi persaingan semakin ketat dari operator data dan internet lain serta operator bergerak. Jumlah broadband bergerak dan pelanggan telah meningkat dengan makin populernya smartphone di Indonesia, yang secara negatif mempengaruhi pangsa pasar kami dan pendapatan dari layanan dana dan internet tidak bergerak kami.
Pada 2013, regulator telah mengizinkan operator WiMax untuk menggelar teknologi long term evolution (“LTE”), yang akan memperketat persaingan di layanan internet broadband. Kami telah mengambil berbagai langkah untuk menanggulangi dampak dari kompetisi ketat dalam bisnis data dan internet. Namun, kami tidak dapat memberikan jaminan bahwa kami akan sukses dalam upaya-upaya tersebut. Kompetisi yang lebih intensif di masa depan dapat mempengaruhi kinerja layanan data dan internet, dan selanjutnya dapat berdampak negatif bagi hasil operasi, kondisi keuangan dan prospek usaha kami secara keseluruhan. 6. Risiko Persaingan Terkait Dengan Bisnis Seluler Kami (Telkomsel) Kompetisi dari penyelenggara layanan yang ada dan para pemain baru bisa berdampak negatif pada bisnis layanan seluler kami. Bisnis komunikasi seluler di Indonesia sudah sangat kompetitif. Persaingan antar penyedia layanan seluler di Indonesia terjadi dalam berbagai aspek, termasuk harga, kualitas jaringan dan jangkauan, ragam layanan, fitur yang ditawarkan serta layanan konsumen. Bisnis seluler kami yang dioperasikan oleh entitas anak dengan kepemilikan mayoritas, Telkomsel, terutama bersaing dengan Indosat dan XL. Beberapa operator kecil GSM dan CDMA lain juga menyediakan layanan seluler di Indonesia, termasuk PT Hutchison CP Telecommunications (“Hutchison”), Smart Telecom dan Bakrie Telecom. Selain operator penyedia layanan seluler saat ini, Menkominfo juga dapat memberikan lisensi kepada operator baru di masa depan untuk berkompetisi dengan kami. Sejumlah langkah konsolidasi antar operator di Indonesia telah terjadi beberapa tahun terakhir. Pada Maret 2010, Smart Telecom dan Mobile-8 mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani perjanjian kerjasama untuk menggunakan logo dan merek yang sama dengan nama “smartfren”. Pada 18 Januari 2011, Mobile-8 mengakuisisi sejumlah besar saham Smart Telecom, dan pada 12 April 2011, PT mobile-8 Telecom Tbk. berubah nama menjadi PT Smartfren Telecom, Tbk. Selanjutnya XL berencana mengakuisisi Natrindo (Axis). Pada 29 September 2013, XL-Axiata telah menandatangani CSPA akuisisi Axis dengan pemegang saham Axis. Akuisisi tersebut bertujuan strategis, khususnya menjadi salah satu dari tiga operator terbesar dan menambah kepemilikan frekuensi untuk memudahkan roadmap teknologi LTE
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
253
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
Selagi konsolidasi operator mungkin mengarah ke perbaikan kondisi di industri telekomunikasi, langkah itu juga menghadirkan tantangan bagi Telkomsel untuk tetap mempertahankan posisinya. 7. Risiko-risiko terkait dengan Pengembangan Bisnis Baru Kami meyakini bahwa upaya untuk mengembangkan bisnis baru selain bisnis telekomunikasi serta ekspansi internasional diperlukan untuk dapat terus bertumbuh. Ini dilakukan melalui anak perusahaan kami, terutama Metra dan Telin. Beberapa tantangan atau risiko terkait dengan pengembangan bisnis baru ini adalah: kompetisi dari current big player, kesesuaian bisnis model, perlunya expertise baru, serta risiko terkait media online (hak cipta, perlindungan konsumen dan kerahasiaan data pelanggan). Berfokus pada ekspansi internasional merupakan salah satu inisiatif strategis kami. Saat ini, kami telah melakukan ekspansi ke area pertumbuhan di tujuh negara, yaitu Hong Kong-Macau, Timor Leste, Australia, Myanmar, Malaysia, Taiwan dan Amerika Serikat, melalui entitas anak kami, Telin. Perluasan aktivitas operasional ke lingkup internasional membawa sejumlah risiko terkait
dengan keharusan beroperasi di bawah hukum yang berbeda. Misalnya, operasional internasional kami dapat terkena dampak negatif dari kondisi lingkungan politik, gejolak dan ketidakstabilan sosial, perubahan regulasi seperti misalnya kenaikan pajak menyangkut aktivitas operasional kami, ketidakstabilan makro ekonomi, pembatasan atau pengendalian atas lalu-lintas devisa, persaingan dari operator setempat, perbedaan selera konsumen, ataupun kurangnya tenaga ahli di pasar lokal dimana kami akan beroperasi. Faktor-faktor tersebut dapat membatasi besarnya harapan return dari upaya ekspansi usaha, dan berpengaruh negatif secara material pada bisnis, hasil usaha dan kondisi finansial kami.
C. Pengungkapan Kualitatif dan Kualitatif Atas Risiko Pasar Kami menghadapi risiko pasar yang muncul akibat perubahan nilai tukar, suku bunga, risiko kredit, dan risiko likuiditas yang tentunya akan berdampak pada kami. Kami tidak secara umum melakukan lindung nilai atas kewajiban jangka panjang dalam mata uang asing tetapi pada kewajiban tahun berjalan kami. Pada tahun berjalan. Sejak tanggal 31 Desember 2014, aset kami dalam mata uang asing mencapai 83% terhadap kewajiban dalam mata uang asing. Potensi terhadap risiko suku bunga dikelola melalui kombinasi kewajiban dan aset tetap dan tidak tetap, termasuk aset dengan suku bunga tetap jangka pendek. Potensi risiko pasar tersebut berfluktuasi selama tahun 2012, 2013, dan 2014 seiring dengan ekonomi Indonesia yang terpengaruh oleh perubahan pada nilai tukar Dolar AS terhadap Rupiah dan suku bunga itu sendiri. Kami tidak dapat memperkirakan apakah kondisi itu akan berlanjut di 2015 atau seterusnya.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
(4G). Konsolidasi antar operator telekomunikasipun tidak dapat dihindarkan agar operator tetap memiliki daya saing, menekan biaya operasional dan termasuk ”rebalance” frekuensi mobile broadband yang membutuhkan pita frekuensi lebih lebar. Menkominfo juga sudah mendukung upaya konsolidasi, dengan tidak menambah /menerbitkan lisensi baru bagi pemain seluler.
254
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
1. Informasi Nilai Tukar Tabel berikut memuat nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS berdasarkan nilai tukar tengah. yaitu nilai tengah antara kurs jual dan kurs beli Bank Indonesia untuk periode terlampir.
Tahun
Pada akhir periode
Rata-rata
Terendah
Tertinggi
(Rp/US$1) (1)
2010
8.991
9.078
9.365
8.924
2011 (1)
9.068
8.773
9.170
8.508
2012 (1)
9.670
9.000
9.670
9.419
(1)
12.189
10.563
12.189
9.667
2014 (1)
12.440
11.880
12.440
11.404
2013
September(2)
12.212
11.891
12.212
11.710
12.082
12.145
12.241
11.993
November(2)
12.196
12.156
12.206
12.092
(2)
12.440
12.438
12.900
12.264
12.932
12.807
12.932
12.625
Oktober(2)
Desember 2015 (1) Januari
(2)
Februari(2) Maret (25)
(2)
12.625
12.578
12.732
12.444
12.863
12.750
12.887
12.609
12.932
13.069
13.237
12.932
Sumber: Bank Indonesia (1) Menggunakan nilai tukar tengah pada hari kerja terakhir setiap bulan yang diumumkan oleh Bank Indonesia untuk periode yang bersangkutan.
Di bawah sistem nilai tukar saat ini, nilai tukar rupiah Indonesia ditentukan oleh pasar yang mencerminkan interaksi penawaran dan permintaan di pasar. Namun. Bank Indonesia dapat mengambil langkah-langkah dalam mempertahankan nilai tukar agar lebih stabil. Untuk tahun 2014 rata-rata Rupiah terhadap Dolar AS adalah Rp11.880 dengan terendah dan tingkat tertinggi masingmasing sebesar Rp12.440 dan Rp11.404. Nilai tukar yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas moneter yang berdenominasi mata uang asing adalah nilai tukar beli dan jual yang dipublikasikan oleh Reuters pada tahun 2012, 2013 dan 2014. Nilai tukar beli dan jual yang dipublikasikan oleh Reuters untuk aset dan liabilitas moneter masing-masing sebesar Rp9.630 dan Rp9.645 per Dolar AS posisi 31 Desember 2012, Rp12.160 dan Rp12.180 per Dolar AS posisi 31 Desember 2013 dan Rp12.380 dan Rp12.390 per Dolar AS posisi 31 Desember 2014. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian dinyatakan dalam Rupiah. Pencantuman konversi Rupiah ke dalam Dolar AS semata-mata demi kemudahan bagi pembaca dan menggunakan kurs rata-rata beli dan jual Rp12.385 per Dolar AS seperti yang dipublikasikan oleh Reuters pada tanggal 31 Desember 2014.
(2) Menggunakan nilai tukar tengah harian yang diumumkan oleh Bank Indonesia yang berlaku untuk periode yang bersangkutan.
Pada tanggal 25 Maret 2015, kurs beli dan jual Dolar AS berdasarkan Reuters masing-masing sebesar Rp12.982 dan Rp12.990 per Dolar AS. 2. Valuta Asing Indonesia menerapkan sistem nilai tukar mata uang asing liberal yang memungkinkan aliran bebas valuta asing. Transaksi modal termasuk pengiriman modal, laba, deviden dan bunga, bebas dari pengendalian nilai tukar. Namun demikian, beberapa peraturan mempunyai dampak terhadap sistem nilai tukar. Misalnya, hanya bank yang diberi wewenang untuk melakukan transaksi atas valuta asing dan melaksanakan transaksi pertukaran terkait dengan impor dan ekspor barang. Selain itu, bank-bank Indonesia (termasuk cabang bank asing di Indonesia) diharuskan melapor ke Bank Indonesia untuk setiap transfer dana yang melebihi 10.000 Dolar AS. Sebagai Perusahaan milik Negara dan berdasarkan ketetapan Ketua Tim Koordinasi Pinjaman Komersial Luar Negeri (“PKLN”), kami diharuskan mendapatkan persetujuan dari PKLN sebelum mendapatkan pinjaman komersial asing dan harus menyerahkan laporan berkala kepada PKLN selama jangka waktu pinjaman.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
255
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
3. Risiko Nilai Tukar Potensi risiko yang kami hadapi terhadap fluktuasi nilai tukar terutama yang berasal dari transaksi penjualan. pembelian dan pinjaman dalam mata uang asing. Kewajiban termasuk hutang dan piutang dalam denominasi mata uang Dolar AS dan Yen Jepang. Meningkatnya risiko nilai tukar mata uang asing terhadap kewajiban Perusahaan dan entitas anaknya diharapkan dapat terkompensasi sebagian oleh deposito berjangka dan piutang dalam mata uang asing setidaknya 25% dari liabilitas lancar yang jatuh tempo.
Namun kami yakin asumsi ini dan informasi yang digambarkan dalam tabel berikut mungkin dipengaruhi oleh sejumlah faktor. termasuk fluktuasi atau depresiasi Rupiah di masa depan.
Saldo per 31 Desember 2014 Mata Uang Asing (juta)
Setara Rp (Rp juta)
Jatuh Tempo yang Diharapkan 2015
2016
2017
2018
Seterusnya
2019
Nilai Wajar
(Rp juta)
ASET Kas dan Setara Kas Dollar AS
364
4.526.838
4.526.838
-
-
-
-
-
4.526.838
8
875
875
-
-
-
-
-
875
16
193.242
193.242
-
-
-
-
-
193.242
16
191.607
191.607
-
-
-
-
-
191.607
2
25.442
25.442
-
-
-
-
-
25.442
903.403
-
-
-
-
-
903.403
-
-
-
-
35.384
Yen Jepang Lain-lain(1) ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Informasi yang disajikan dalam tabel berikut didasarkan pada asumsi kurs jual dan beli Dolar AS dan mata uang lainnya, yang dikutip dari Reuters pada tanggal 31 Desember 2014 untuk aset dan kewajiban moneter. Kurs beli dan jual posisi per 31 Desember 2014 masing-masing sebesar Rp12.380 dan Rp12.390 terhadap US$1.
Aset keuangan lancar lainnya Dollar AS Piutang Usaha Pihak Berelasi Dollar AS
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Pihak Ketiga Dollar AS
73
Lain-lain(1)
3
35.384
35.384
0
4.876
4.876
-
-
-
-
-
4.876
0
1.381
1.381
-
-
-
-
-
1.381
903.403
Piutang Lain-lain Dollar AS (1)
Lain-lain
Uang muka dan aset tidak lancar lainnya Dollar AS
4
50.535
49.654
881
-
-
-
-
50.535
0
610
610
-
-
-
-
-
610
0
2.560
2.560
-
-
-
-
-
2.560
0
2.001
2.001
-
-
-
-
-
2.001
216
2.680.998
2.680.998
-
-
-
-
-
2.162
2.162
(1)
Lain-lain TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
LIABILITAS Utang Usaha Pihak Berelasi Dollar AS (1)
Lain-lain
Pihak Ketiga Dollar AS
LAMPIRAN
Yen Jepang
256
Laporan Tahunan 2014
19
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
2.680.998 2.162
Saldo per 31 Desember 2014 Mata Uang Asing (juta)
Setara Rp (Rp juta)
Jatuh Tempo yang Diharapkan 2015
2016
2017
2018
Seterusnya
2019
Nilai Wajar
(Rp juta) (1)
Lain-lain
3
42.406
42.406
-
-
-
-
-
42.406
3
42.548
42.548
-
-
-
-
-
42.548
1
14.327
14.327
-
-
-
-
-
14.327
Utang Lain-Lain Dollar AS (1)
Lain-lain
Beban yang Masih Harus dibayar Dollar AS
66
819.711
819.711
-
-
-
-
-
819.711
Yen Jepang
27
2.839
2.839
-
-
-
-
-
2.839
1
12.666
12.666
-
-
-
-
-
12.666
2
29.884
29.884
-
-
-
-
-
29.884
0
825
825
-
-
-
-
-
825
100
1.244.000
1.244.000
-
-
-
-
-
1.244.000
(1)
Lain-lain
Uang Muka Pelanggan dan Pemasok Dollar AS (1)
Lain-lain
Utang Bank Jangka Pendek Dollar AS
Pinjaman Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Dollar AS Yen Jepang
35
429.510
429.510
-
-
-
-
-
451.194
768
79.585
79.585
-
-
-
-
-
102.045
7
88.665
64.008
23.371
1.286
-
-
-
88.191
71
880.772
-
317.305
231.678
131.237
93.559
106.993
868.178
6.911
716.264
-
79.585
79.585
79.585
79.585
397.924
727.034
Wesel Bayar Dollar AS Pinjaman Jangka Panjang(2) Dollar AS Yen Jepang (1) (2)
Aset dan liabilitas dalam mata uang asing disajikan dalam setara Dollar AS dengan menggunakan nilai tukar Reuters umum pada akhir periode pelaporan. Liabilitas jangka panjang untuk keperluan tabel ini terdiri dari pinjaman dalam mata uang asing dari pinjaman penerusan, utang sewa pembiayaan dan pinjaman bank jangka panjang.
4. Risiko Suku Bunga Eksposur kami terhadap fluktuasi tingkat bunga terutama merupakan hasil dari perubahan pada tingkat bunga mengambang yang diterapkan untuk utang jangka panjang. Risiko ini berkaitan dengan pinjaman di bawah program pinjaman Pemerintah yang telah digunakan untuk membiayai pengeluaran modal kami. Kami memantau fluktuasi suku bunga untuk meminimisasi dampak negatif terhadap posisi keuangan. Pinjaman dengan tingkat bunga mengambang menghadapkan Perusahaan dan entitas anak pada risiko suku bunga. Untuk mengukur risiko pasar dari fluktuasi suku bunga, Perusahaan dan entitas anak kami terutama menggunakan marjin bunga dan profil maturitas dari aset dan kewajiban keuangan berdasarkan perubahan jadwal dari tingkat bunga.
Aliran kas aktual dari instrumen utang berdenominasi Rupiah, Dolar AS, Euro dan Yen Jepang, seperti yang disajikan dalam tabel. Informasi yang disampaikan dalam tabel telah dihitung berdasarkan asumsi berikut: (i) suku bunga tetap untuk deposito berjangka Rupiah berdasarkan suku bunga rata-rata yang berlaku untuk penempatan berjangka tiga bulan efektif sejak 31 Desember 2014 yang dikenakan oleh bank tempat deposito itu ditempatkan; (ii) suku bunga variabel untuk kewajiban jangka panjang dalam Rupiah terhitung sejak 31 Desember 2014 dan berdasarkan ketentuan suku bunga dalam kontrak yang dihitung dari suku bunga deposito tabungan rata-rata 3 bulan untuk masa enam bulan yang berlaku untuk Sertifikat Bank Indonesia bertenor tiga bulan atau
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
257
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
berdasarkan suku bunga rata-rata yang dikenakan bank; (iii) suku bunga tetap atas deposito dalam Dolar AS berdasarkan suku bunga rata-rata yang berlaku untuk penempatan tiga bulan yang dikenakan lembaga pemberi pinjaman manapun tempat deposito itu ditempatkan per 31 Desember 2014; dan (iv) nilai efek yang dapat dijual dihitung berdasarkan nilai efek itu per 31 Desember 2014. Namun, asumsi ini dapat berubah di masa depan. Asumsi ini berbeda dengan suku bunga yang digunakan dalam perhitungan Laporan Keuangan Konsolidasi kami; karenanya, jumlah yang tertera di tabel dapat berbeda dengan jumlah yang tercantum dalam laporan keuangan konsolidasi kami.
Saldo per 31 Desember 2014
Mata Uang Asing (dalam juta)
Suku Bunga (%)
2015
2016
2017
2018
2019
Seterus nya
Nilai Wajar
(Rp dalam juta)
Suku Bunga Tetap
Kas dan Setara Kas Deposito berjangka Rupiah Dollar AS
11.531.450
11.531.450
4-11,5
11.531.450
279
3.460.434
0,03-3
3.460.434
3.460.434
11.531.450
Aset Keuangan lancar lainnya
Dolar AS ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Setara Rp (Rp dalam juta)
ASET
Rupiah
9
110.472
0,85-1,00
110.472
120.360 7
120.360
6,88-7,25
120.360
82.135
10,4-11,80
82.135
110.472
Aset Tersedia untuk dijual Rupiah Dolar AS
120.360
82.135
LIABILITAS Utang bank jangka pendek Suku Bunga Variable
Rupiah Pokok Pinjaman Bunga TATA KELOLA PERUSAHAAN
Jatuh Tempo
480.983
480.983
480.983
480.983
100
1.244.000
1.244.000
1.244.000
85.000
85.000
85.000
85.000
Dolar AS Pokok Pinjaman Bunga Suku Bunga Tetap Rupiah Pokok Pinjaman
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
Bunga Utang jangka panjang(1) Suku Bunga Variable
Rupiah Pokok Pinjaman Bunga
10.921.317
10.921.317
2.316.162
2.316.162
56
692.552
1
13.495,00
2.281.449
1.962.849
1.759.891
610.134
555.683
10.770.905
8-15
905.120
624.331
413.806
236.611
85.450
50.843
299.676
219.813
127.168
30.407
15.488
-
687.484,00
6.441
4.382
1.946
604
122
-
U.S. Dollar Pokok Pinjaman Bunga
LAMPIRAN
3.751.311
258
Laporan Tahunan 2014
1,14-6
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Saldo per 31 Desember 2014
Suku Bunga Tetap
Mata Uang Asing (dalam juta)
Jatuh Tempo
Setara Rp (Rp dalam juta)
Suku Bunga (%)
2015
2016
2017
2018
2019
Nilai Wajar
Seterus nya
(Rp dalam juta)
3.836.942
Rupiah Pokok Pinjaman
Bunga Dollar AS
Pokok Pinjaman Bunga
3.789.068
3.789.068
1.026.059
44.034
44.225
43.678
261.042
2.370.030
1.821.871
1.821.871
5-11
357.768
282.238
277.654
273.217
268.862
362.132
53
653.820
6
71.266
2-5
170.866
98.192
99.282
100.417
78.070
106.993
667.505
20.999
16.076
12.780
9.526
6.271
5.613
Yen Jepang
Risiko Akan Dihadapi 2015 7.679di Tahun 795.849 79.585 79.585 79.585 79.585 79.585 397.925 829.079 Pokok yang Pinjaman Pada tahun 2015 sejumlah risiko yang terjadi kami nilai masih Sementara risiko-risiko Bunga 1.250 129.575 di tahun 2014 3 24.049 21.643akan berlanjut. 19.115 16.648 14.181 33.938 baru yang dimungkinkan muncul pada tahun 2015 yang paling dominan adalah fluktuasi mata uang dan dunia. gejolak harga minyak Finance lease Rupiah Pokok Pinjaman
Bunga Dollar AS
Pokok Pinjaman Bunga
4.736.901
4.736.901
548.582
551.500
594.832
591.140
571.047
1.879.800
1.739.038
1.739.038
2,75-11,76
400.739
349.747
295.854
238.693
186.713
267.292
4
52.574
1
6.453
4-5,8
22.977
22.671
6.514
412
2.832
2.757
819
45
4.736.901
52.574
(1)
Liabilitas jangka panjang terdiri dari pinjaman yang dikenai bunga, yaitu pinjaman penerusan,obligasi, wesel bayar dan pinjaman bank jangka panjang dan termasuk nilai jatuh temponya.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
259
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
PERMASALAHAN HUKUM Dalam melaksanakan kegiatan usaha, kami senantiasa memperhatikan aspek kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku pada pasar modal, dan juga peraturan-peraturan yang memiliki keterkaitan dengan lingkup usaha kami. Kendati demikian, terdapat beberapa perbedaan interpretasi dan implikasi dalam kegiatan operasional dan bisnis kami dan anak perusahaan, terutama pada permasalahan hukum yang terkait dengan dengan perselisihan tanah, praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, dan praktik kartel SMS. Atas perkara-perkara hukum di bawah ini, Telkom berpendapat bahwa hasil dari kelanjutan pemeriksaan atau keputusan pengadilan tersebut tidak akan membawa dampak material bagi kami atau entitas anak kami. Berdasarkan estimasi manajemen mengenai kemungkinan hasil penyelesaian dari kasus-kasus tersebut, kami mencadangkan sebesar Rp25 miliar pada 31 Desember 2014. Berikut disampaikan penjelasan tentang perkara-perkara hukum penting yang sedang kami hadapi, Dewan Komisaris dan Direksi serta entitas anak. Permasalahan Hukum Yang Dihadapi Oleh Dewan Komisaris Dan Direksi Selama 2014, tidak ada permasalahan hukum yang dihadapi oleh Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat. Permasalahan Hukum Dewan Komisaris dan Direksi Tahun
Nama Perkara
Status
Ringkasan Singkat Perkara
Jumlah Gugatan
Dampak Kepada Perusahaan
2014
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
2013
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
2012
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Permasalahan Hukum Yang Dihadapi Oleh Perusahaan Permasalahan hukum yang dihadapi oleh Telkom dan anak perusahaan sepanjang tahun 2014 adalah sebanyak 2 Perkara, sedangkan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap (inkracht van gewjsde) sebanyak 1 Perkara, dengan rekapitulasi sebagai berikut: Permasalahan Hukum Telkom 2012 Pidana
2013
Perdata
LAMPIRAN
2014
Pidana
Perdata
Pidana
Perdata
Dalam proses penyelesaian
-
1
1
4
-
2
Sudah memiliki kekuatan hukum tetap
-
-
-
-
1
-
Sub Total
-
1
1
4
1
Total
1
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Status
260
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
5
2 3
Sebagai bentuk keterbukaan informasi, dapat kami sampaikan permasalahan hukum yang dihadapi oleh Perseroan pada tahun 2014, sebagai berikut :
Pokok Perkara
Jenis Pengadilan
Status Perkara
Dampak Keuangan
Kami sebagai pihak terlapor dengan KPPU sebagai Komisi Pengawasan pihak pelapor dalam perkara adanya dugaan Persaingan Usaha pelanggaran terhadap pasal 5 UU No.5 Tahun 1999 (KPPU) tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat
Saat ini Perseroan menunggu adanya relaas (panggilan) dari PN Jakarta Pusat terkait dimulainya sidang Penggabungan
Rp.18 miliar
Telkom, Pemerintah Propinsi Sulsel, Pemerintah Daerah Kabupaten Gowa, Badan Pertanahan Nasional bersama-sama sebagai pihak Tergugat dan Andi Jindar Pakki Dkk selaku pihak Penggugat dalam sengketa tanah Telkom Makassar
Peninjauan Kembali di Mahkamah Agung RI
Rp.57,6 miliar
Pengadilan Umum
Permasalahan Hukum Yang Dihadapi Entitas Anak Permasalahan hukum yang dihadapi oleh entitas anak sepanjang tahun 2014 adalah sebanyak satu Perkara.
Pokok Perkara
Jenis Pengadilan
Status Perkara
Telkomsel bersama dengan Operator lainya dalam penyelidikan KPPU terkait dugaan tindakan kartel SMS yang dilakukan oleh Operator. KPPU telah mengeluarkan Putusan yang menghukum Telkomsel membayar denda Rp25 miliar dan karenanya Telkomsel mengajukan keberatan ke Pengadilan Negeri.
Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU)
Saat ini Perseroan menunggu adanya relaas (panggilan) dari PN Jakarta Pusat terkait dimulainya sidang Penggabungan
Laporan Tahunan 2014
Dampak Keuangan Rp25 miliar
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
261
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
AKSES DAN TRANSPARANSI INFORMASI Kami menyebarluaskan informasi aktivitas dan kinerja Perseroan secara berkala. Keterbukaan dalam rangka memenuhi amanat dan ketentuan kepada otoritas lembaga keuangan. Kegiatan yang kami lakukan sepanjang 2014 diantaranya, yaitu menerbitkan siaran pers, mempublikasikan kinerja dan hasil usaha perseroan secara berkala setiap triwulan di media massa nasional dan menggelar konferensi pers. Kami juga menerbitkan buku Laporan Tahunan yang dibagikan kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Penyerahan laporan secara periodik, publikasi, ketepatan waktu dan akurasi laporan keuangan, menjadi perhatian utama kami. Berdasarkan peraturan Bapepam-LK No. X.K.1 dan peraturan BEI No. 1-E VI serta untuk meningkatkan transparansi, Telkom berupaya memastikan bahwa informasi material selalu dipublikasikan dan dilaporkan kepada Bapepam-LK dan BEI. Berikut ini adalah pelaksanaan keterbukaan informasi pada 2014 : Perkembangan Keterbukaan Informasi
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
Bentuk Keterbukaan
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
7
Iklan Publikasi Laporan Keuangan Kuartal
1
Laporan Tahunan
1
Paparan Kinerja Telkom
4
Siaran Pers
87
Pers Conference
3
Media Visit
5
Media Gathering
5
Iklan Publikasi Pemberitahuan/ Pengumuman Sepanjang 2014, Telkom telah melakukan 9 (sembilan) kali pemasangan iklan pengumuman di media cetak. Berikut adalah daftar iklan publikasi Telkom tahun 2014 melalui iklan publikasi pemberitahuan/ pengumuman yang kami sampaikan melalui media massa sepanjang tahun 2014 : Iklan Publikasi Telkom Tahun 2014 No
LAMPIRAN
2014
Iklan Publikasi Pengumuman
Keterangan
Tayang
Tanggal Tayang
1
Pemberitahuan RUPST tahun 2014
Investor Daily Bisnis Indonesia Jakarta Post
5 Maret 2014
2
Laporan Keuangan Tahunan Audited Tahun Buku 2013
Investor Daily Bisnis Indonesia
7 Maret 2014
3
Panggilan RUPST tahun 2014
Investor Daily Bisnis Indonesia Jakarta Post
20 Maret 2014
4
Keputusan RUPST tahun 2014 serta jadwal dan tata cara pembagian Dividen Tunai Tahun Buku 2014
Investor Daily Bisnis Indonesia Jakarta Post
8 April 2014
5
Laporan Keuangan Konsolidasian (unaudited) Triwulan II Tahun Buku 2014
Investor Daily Bisnis Indonesia
24 Juli 2014
6
Pemberitahuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tahun 2014
Investor Daily Bisnis Indonesia Jakarta Post
19 November 2014
7
Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tahun 2014
Investor Daily Bisnis Indonesia Jakarta Post
4 Desember 2014
8
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tahun 2014
Investor Daily Bisnis Indonesia Jakarta Post
23 Desember 2014
9
Ralat Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tahun 2014
Investor Daily Bisnis Indonesia Jakarta Post
29 Desember 2014
262
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Siaran Pers Sebagai bentuk keterbukaan informasi, kami senantiasa memberikan informasi melalui media massa, salah satunya melalui bentuk siaran pers. Pada tahun 2014, Telkom telah menerbitkan 87 siaran pers sebagai bentuk transparansi kepada masyarakat. Berikut adalah daftar siaran pers yang disampaikan sepanjang tahun 2014: Daftar Siaran Pers Telkom 2014 No
Tanggal
Judul Siaran
1
6-Jan-14
Telkom Luncurkan SME Indonesia BISA, wujudkan Modernisasi UKM Indonesia
2
10-Jan-14
Telkom Tingkatkan Layanan ICT di Bandara Halim Perdanakusuma
3
10-Jan-14
Speedy NBL 2013-2014 Dukung Prestasi Bola Basket, Telkom Hadirkan Kartu Speedy Instan Edisi NBL
4
10-Jan-14
Menuju 100 Ribu Meter Persegi, Telkomsigma Membangun Data Center Bekerjasama Dengan Ibm
5
13-Jan-14
Telkom Bangkitkan Inovasi dan Semangat Wirausaha melalui SME Indonesia Bisa
6
16-Jan-14
Telkom Pulihkan Layanan Telekomunikasi di Manado
7
17-Jan-14
Telkom Rencanakan Monetisasi Bisnis Menara pada Tahun 2015
8
19-Jan-14
Telkom Mulai Pasarkan Kartu Speedy Instan Malaysia
9
21-Jan-14
Telkom Group Dirikan Posko Layanan Terpadu bagi Korban Bencana Banjir Jakarta
10
22-Jan-14
Siapkan 11 Titik Posko & 5 Mobil Tangki Air bersih
11
23-Jan-14
Telkom Perkuat Dukungan Terhadap Dunia Pendidikan
12
29-Jan-14
UseeTV Sajian Ekslusif Konser 40 Tahun Erros Djarot Berkarya
13
5-Feb-14
Perkuat Bisnis Internasional, Telkom Membentuk International Capability Center
14
14-Feb-14
Konser Erros Djarot: UseeTV Menghadirkan Sajian Istimewa di Hari Istimewa
15
6-Mar-14
Langkah Cerdas Dalam Menciptakan Efisiensi melalui Smart Building Management System
16
11-Mar-14
Telin Bangun Mega Proyek Jaringan Kabel Laut, Hubungkan Asia Tenggara – Eropa melalui Konsorsium SEA-ME-WE 5
17
19-Mar-14
Kerjasama PBMT Ventura dengan PT. Finnet Indonesia Garap e-Payment
18
20-Mar-14
Telkom Bangkitkan Inovasi dan Semangat Wirausaha melalui SME Indonesia Bisa
19
21-Mar-14
Telkom Turut Sukseskan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2014
20
26-Mar-14
Telkom Memperkuat Dukungan Kepada Industri Kreatif Digital
21
27-Mar-14
Telkom Kembali Menggelar Telkom Smart Campus Award 2014 (TeSCA 2014)
22
1-Apr-14
Telkom Launching IndiHome Movie Mania Card
23
2-Apr-14
Telkom Raih 3 Penghargaan Fortune Indonesia’s Most Admired Companies 2014
24
4-Apr-14
Telkom Bagikan Dividen Rp 9,9 Triliun Naik 19 Persen
25
16-Apr-14
Telkom Kembali Raih Peringkat “idAAA” untuk Perusahaan dan Obligasi
26
25-Apr-14
Telkom IndiHome Woman Award 2014
27
30-Apr-14
Indonesia Most Admired CEO dan Companies 2014
28
30-Apr-14
Telkom Berhasil Meraih Anugerah Kartini BUMN 2014
29
8-Mei-14
Telkom Gelar Gebyar Delima Remittance Internasional dan Domestik di Hong Kong, Pekalongan dan Malang
30
11-Mei-14
Telkom Tingkatkan Layanan Speedy Instan
31
14-Mei-14
Sukses Implementasikan Pemanfaatan IT, Telkom Group Raih Penghargaan TOP IT & TOP Telco 2014
32
14-Mei-14
Capital Market Award 2014 Kinerja Gemilang, Telkom Emiten Saham Terbaik 2014
33
20-Mei-14
Telkom dan Thamrin City Siapkan Pusat Layanan & Pengembangan UKM Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
34
22-Mei-14
Telkom Indonesia Raih Sertifikasi Teknologi International ICP (Interroperability Compliance Program)
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
263
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
No
Tanggal
Judul Siaran
35
23-Mei-14
Piala Dunia Dalam Genggamanmu dengan Speedy Instan dan UseeTV
36
28-Mei-14
Program CSR Indonesia Kreatif Digital
37
30-Mei-14
Telkom Meraih “The grand Stevie Awards” dalam 1st Asia-Pacific Stevie Award di Seoul, Korea Selatan
38
5-Jun-14
UseeTV Hadirkan Layanan Streaming Piala Dunia 2014 Berhadiah Mobil
39
5-Jun-14
Telkom kembali MERAIH Berbagai Penghargaan
40
13-Jun-14
Direktur Utama Telkom, Arief yahya Raih Gelar Doktor di Universitas Padjajaran
41
17-Jun-14
Telkom Umumkan Pemenang Telkom Smart Campus Award (TeSCA 2014)
42
20-Jun-14
Telkom kembali Raih Penghargaan Internasional
43
2-Jul-14
Telkom Gandeng Bank Sumut Jalin Kerjasama Dalam Layanan CO- Branding Uang Elektronik T-Money
44
14-Jul-14
Hadirkan Piala Dunia, UseeTV Tembus 1 Juta Active Users
45
14-Jul-14
Ledakan Pipa Gas di Gorong-Gorong Jalan Sudirman Bukan Disebabkan oleh Pekerjaan Telkom
46
18-Jul-14
Telkom Masuk Jajaran Indonesia’s Top 100 Most Valuable Brands
47
23-Jul-14
Telkom Rambah Bisnis Remittance di Taiwan
48
24-Jul-14
Kinerja Telkom Semester 1/2014 Tumbuh Meyakinkan
49
3-Agust-14
Telkom Raih 4 Penghargaan Internasional Pada Event “5th CMO Asia Awards for Excellence in Branding & Marketing 2014
50
13-Agust-14
Telkom Mengekspansi ke Silicon Valley: Mengakselerasi Pertumbuhan Industri Kreatif Digital Indonesia Dengan Menggandeng Silicon Valley Partner
51
17-Agust-14
Wujudkan Generasi Emas Indonesia, Telkom Gelar Program CSR “IndiLearning Bagimu Guru Kupersembahkan”
52
17-Agust-14
Semarakkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Telkom Gelar WiFi.ID Corner One Day Free
53
28-Agust-14
Telkom Siap Wujudkan “Indonesia Global Networks”
54
4-Sep-14
Semarakkan Hari Pelanggan Nasional, Telkom Gelar One Day Service Fulfillment
55
30-Agust-14
Telkom dan Telstra Australia Garap Bisnis Network & Application Services
56
17-Sep-14
Wujudkan Generasi Emas Indonesia, Telkom Gelar Program CSR “IndiLearning Bagimu Guru Kupersembahkan”
57
17-Sep-14
Investor Summit 2014
58
20-Sep-14
Ekspansi ke Amerika Serikat, Telkom Resmikan Kantor Telkom USA
59
24-Sep-14
Telkom Group Meraih 8 Penghargaan Frost & Sullivan Indonesia Excellence Awards 2014
60
29-Sep-14
Telkom Tingkatkan Kerjasama dengan Alfamart, Alfamidi, DAN+DAN
61
2-Okt-14
Sinergi BUMN: Telkom dan BTN Siap kembangkan Layanan Perbankan Terpadu
62
8-Okt-14
Telkom Siap Dukung Jatim Bumi Broadband Melalui Digital Inovation Lounge (DILo) ITS
63
13-Okt-14
Telkom Luncurkan Kartu As 2 in 1 Macau
64
10-Okt-14
Telkom dan Tower Bersama Sepakati Kemitraan Strategis
65
22-Okt-14
Telkom Raih International Business Awards 2014 The International Stevies
66
26-Okt-14
Telkom Bangga Atas Penunjukan Arief Yahya Sebagai Menteri Pariwisata
67
28-Okt-14
Kinerja Telkom Triwulan III Tahun 2014 Tumbuh Positif
68
29-Okt-14
Indra Utoyo Ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama Telkom
69
31-Okt-14
Layanan Delima Remittance Telkom Kini Hadir di Malaysia
70
3-Nov-14
Wujudkan 1 juta UKM Hebat, Telkom Luncurkan ZAPA
71
5-Nov-14
Strategi Agar Tak Terperosok di Pasar Bebas ASEAN
72
10-Nov-14
Dukung Program 1000 Kampung Nelayan: Telkom Integrasikan Ekosistem Digital di Kampung Nelayan Muara Angke
264
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
No
Tanggal
Judul Siaran
73
10-Nov-14
Kick Off Broadband Port dan Launching Inaportnet Digital Lounge dalam Rangka Dukungan Telkom Kepada Sektor Maritim Indonesia
74
10-Nov-14
Telkom dan Telstra Raih IDC Telecom Service Provider Innovation (TSPI) Award 2014 Kategori Innovative Partnership
75
19-Nov-14
Telkom Tembus Layanan Remittance di Jepang
76
25-Nov-14
Kembangkan Industri Kreatif, Telkom Meluncurkan Jakarta Digital Valley
77
29-Nov-14
Telkom Indonesia Adakan Event BestAppsID Sebagai Ajang Hackathon Terbesar di Indonesia
78
29-Nov-14
Sinergi TNI AL dan Telkom Siapkan Fasilitas Telekomunikasi Pulau Terluar
79
1-Des-14
Telkom Dukung E-Blusukan Jokowi dengan TKI di 8 Negara
80
1-Des-14
Ratusan Aplikasi “Made in Indonesia” Siap Diluncurkan Pasca Event Indigo BestAppsID
81
12-Des-14
Speedy Instan 2nd Anniversary: Telkom Launching Berbagai Produk Baru Speedy Instan
82
12-Des-14
“New Digital Experience with Speedy Instan Exciting Features”
83
16-Des-14
Luncurkan SHOPBOX, Telkom Semakin Permudah UKM Kembangkan Bisnis
84
17-Des-14
Telkom Luncurkan 10 Kampung Nelayan
85
19-Des-14
Telkom Umumkan Nomenklatur Jajaran Direksi Perusahaan
86
29-Des-14
Telkom Group Dukung Media Center dan Posko Pencarian Pesawat Air Asia QZ 8501
87
29-Des-14
“Dream Team” Direksi dan Komisaris Telkomsel yang Baru
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
265
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Website Kami senantiasa memastikan kepatuhan terhadap ketentuan keterbukaan informasi kepada khalayak eksternal. Kepatuhan terhadap hal ini, khususnya dalam penyampaian sejumlah laporan dan informasi penting lainnya yang harus dimuat dalam website. Kami mengelola website dengan alamat : www.telkom.co.id Adapun laporan maupun informasi lainnya yang wajib disampaikan dalam website, adalah sebagai berikut: 1. Laporan Keuangan Publikasi Triwulan 2. Laporan Keuangan Publikasi Tahunan 3. Laporan Tahunan 4. Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan 5. Publikasi produk dan layanan Kami senantiasa melakukan pengembangan dan penambahan fitur akses informasi pada website. Pengkinian informasi terbaru menjadi prioritas pengelolaan website kami. Selain itu kami juga memiliki jaringan intranet yang memadai sehingga dapat berkomunikasi secara lebih aktif.
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
Jumlah Pengunjung Website TelkomTahun 2014 Bulan Januari
619.356
1.281.987
1.613.031
567.791
1.165.441
1.494.906
614.100
1.251.366
1.628.448
April
581.038
1.194.118
1.562.995
Mei
576.553
1.172.908
1.534.853
Juni
566.876
1.135.310
1.467.090
Juli
476.345
939.510
1.217.752
518.051
994.132
1.321.653
Agustus September
486.610
911.115
1.221.654
Oktober
470.527
878.140
1.186.413
November
463.078
884.849
1.187.448
Rata-rata/bulan TATA KELOLA PERUSAHAAN
Hits
Maret
Jumlah
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
Number of Visit
Februari
Desember
LAMPIRAN
Unique Visitor
442.793
844.674
1.147.389
6.383.118
12.653.550
16.583.632
531.927
1.054.463
1.381.969
Media Jejaring Sosial Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi melalui media jejaring sosial, kami pun turut merambah media tersebut seperti facebook dan twitter. Telkom berharap dapat meningkatkan komunikasi dua arah secara terbuka kepada pelanggan dan masyarakat pada umumnya. Sejak tahun 6 Oktober 2009 Perseroan memiliki akun twitter @TelkomIndonesia dengan jumlah pengikut (follower) sebanyak 39. 700. Selain itu juga telah meluncurkan akun facebook Telkom Indonesia sejak 20 Agustus 2014 dengan jumlah 48 friend dan 81.250 likes. Kami memandang media tersebut bukan hanya sebatas media promosi semata, tetapi juga menjadi kesempatan untuk mendapatkan masukan dan saran dari konsumen baik untuk pengembangan fitur dan produk layanan yang dibutuhkan oleh pelanggan maupun masyarakat pada umumnya serta untuk meningkatkan kualitas pelayanan kami kepada pelanggan.
266
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Paparan Kinerja Telkom Mengenai kinerja keuangan dan kinerja penting lainnya, kami senantiasa menyampaikan kepada regulator, lembaga pemerintahan, para pemangku kepentingan, maupun pihak lain yang hendak melakukan studi banding terhadap Telkom. Paparan Kinerja Tahun 2014 No 1
Materi Paparan Kinerja
Tanggal
Instansi
Paparan kinerja tahun 2013
14 Maret
Analis, Investor, Media
2
Paparan kinerja kuartal I 2014
29 April
Analis, Investor, Media
3
Paparan kinerja kuartaI II 2014
24 Juli
Analis, Investor, Media
4
Investor Summit 2014
17 September
Bursa Efek Indonesia, Analis, Investor, Media
5
Paparan kinerja kuartal III 2014
28 Oktober
Analis, Investor, Media
Selain menyampaikan paparan kinerja rutin tersebut diatas, kami juga melakukan presentasi materi kinerja perusahaan dalam conference dan non deal road show sebanyak delapan kali dan empat kali selama tahun 2014, sebagaimana tabel berikut: No
Conference th
Tanggal
Location
Instansi
1
5 Annual Hong Kong Investor Summit
14 Maret
Hong Kong
Morgan Stanley
2
Asia Telecom Conference
29 April
Hong Kong
UBS
th
3
5 Annual DB Access Conference
24 Juli
Singapore
Deutsche Bank
4
Macquarie Asean Conference
28 Agustus
Singapore
Macquarie
5
Indonesia / London Corporate Day
2 September
London
Mandiri Sekuritas & Barclays
6
New York Corporate Day
4-5 September
New York
Mandiri Sekuritas & Barclays
7
Real Indonesia Conference
10-11 November
Makassar
Macquarie
8
DB Access Indonesia Conference 2014
19 November
Jakarta
Deutsche Bank
No
Non Deal Roadshow
Tanggal
Location
Instansi
1
Non Deal Roadshow dengan BAML
24 Agustus
Singapore
Bank of America Merril Lynch
2
Non Deal Roadshow dengan BAML
1 September
London
Bank of America Merril Lynch
3
Non Deal Roadshow dengan Deutsche Bank
24 Juli
Boston & Chicago
Deutsche Bank
4
Non Deal Roadshow dengan BNY Mellon
28 Oktober
San Francisco
Bank of New York Mellon
Keterbukaan dalam Komunikasi Internal Telkom senantiasa menciptakan komunikasi dua arah melalui berbagai media komunikasi untuk mendukung pencapaian kinerja dalam rangka menciptakan iklim komunikasi internal yang kondusif. Diantaranya adalah portal.telkom.co.id dan Kampiun. Kegiatan tatap muka manajemen dengan karyawan Untuk membangun iklim komunikasi yang baik antara manajemen dengan karyawan, sejumlah kegiatan tatap muka antara manajemen dengan karyawan dilaksanakan dengan berbagai kunjungan Direksi ke kantor Divisi dan Wilayah Telekomunikasi dalam berbagai kesempatan acara internal.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
267
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
HUBUNGAN DENGAN PEMANGKU KEPENTINGAN Memahami dan mengerti kebutuhan serta ekspektasi pemangku kepentingan adalah bagian penting dari pengelolaan GCG untuk mewujudkan kesetaraan berkeadilan bagi pemangku kepentingan. Melalui budaya perusahaan “The Telkom Way”, manajemen berusaha untuk menumbuhkan tata nilai dan budaya Perusahaan dengan cara pemahaman dikalangan karyawan akan nilai-nilai yang harus senantiasa disampaikan kepada semua pemangku kepentingan dan menjadikannya sebagai pusat inspirasi termasuk norma dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan. Berikut nilai-nilai pemangku kepentingan yang diidentifikasi: Pemangku Kepentingan
Nilai Pemangku Kepentingan
Pelanggan
Tingkat kepuasan produk dan layanan Akurasi dan transparansi penagihan dan operasi Jaminan kelangsungan produk dan layanan
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
Pemegang Saham
Selalu memberikan dividen kepada pemegang saham Tren harga saham terus naik Selalu beradaptasi dengan lingkungan baru Memenangkan pasar dan selalu siap berkompetisi Kelangsungan pertumbuhan kinerja keuangan Jaminan tata kelola ekspansi bisnis
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Praktek manajemen kelas dunia Karyawan
Kesejahteraan karyawan
Pemerintah
Kepatuhan pada aturan pemerintah
Tempat berkarir yang baik
Transparansi dan kepatuhan pajak Menjadi contoh bagi BUMN-BUMN Turut serta meningkatkan PDB
Pesaing
Persaingan bisnis yang adil Kemitraan bisnis yang saling membangun Membagi sumber daya untuk menekan biaya Transparansi pelaporan Perusahaan Laporan keuangan Perusahaan yang andal
Masyarakat
Lapangan kerja Multiplier effect ekonomi Memberikan dampak positif bagi masyarakat luas
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Investor & Komunitas Keuangan
268
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
ETIKA BISNIS DAN BUDAYA PERUSAHAAN Kami senantiasa memegang teguh moral dan etika yang merupakan landasan penerapan GCG. Seiring waktu pembelajaran kami dalam mengelola GCG, maka penerapannya membentuk kesadaran hukum dan menghasilkan karyawan yang peka terhadap tanggung jawab sosial serta dicintai pelanggan. Panduan Perilaku (Code of Conduct) Sebagai panduan perilaku bagi seluruh insan Perseroan, kami menerbitkan Keputusan Direksi No.KD.201.01/2014 tentang Etika Bisnis di Lingkungan Telkom Group. Kami memiliki perangkat etika bisnis, yang merupakan standar perilaku karyawan dalam berhubungan dengan pelanggan, pemasok, kontraktor, sesama karyawan dan pihak-pihak lain yang mempunyai hubungan dengan perusahaan.
Pemberlakuan Penerapan Kode Etik Bagi Dewan Komisaris, Direksi Dan Karyawan Sesuai ketentuan Sarbanes Oxley Act (“SOA”) 2002 section 406, kami menjalankan kode etik yang berlaku bagi seluruh level organisasi, yaitu Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat kunci lainnya serta seluruh karyawan yang dapat dilihat pada website kami http://www.telkom. co.id/hubungan-investor/tata-kelola-perusahaan/ kode-etik/ Untuk setiap perubahan dan pengesampingan terhadap kode etik kami informasikan melalui website tersebut. Sosialisasi Dan Upaya Penegakan Etika Bisnis Pemahaman dan upaya mengingatkan kembali kepada karyawan tentang tata nilai dan etika bisnis dilakukan melalui pengiriman materi sosialisasi dan sekaligus assessment yang dilaksanakan setiap tahun. Materi tersebut berkaitan dengan pemahaman GCG, etika bisnis, pakta integritas, fraud, manajemen risiko, pengendalian internal (“SOA”), whistleblowing, pelarangan gratifikasi, tata kelola TI, menjaga keamanan informasi dan hal-hal
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
269
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Budaya Perusahaan Sistem dan budaya terus dikembangkan sesuai dengan tuntutan dan perubahan bisnis untuk mewujudkan citacita agar kami terus maju, dicintai pelanggannya, kompetitif di industrinya dan dapat menjadi role model Perusahaan. Sejak tahun 2009 dilakukan transformasi budaya baru perusahaan yang disebut dengan “The Telkom Way”. Pengembangan budaya selanjutnya, dilakukan pada tahun 2013 dengan ditetapkannya Arsitektur Kepemimpinan Dan Budaya Perusahaan (“AKBP”) Telkom Group. Secara lengkap Budaya Perusahaan digambarkan sebagai berikut: Philosophy to be the Best: Always The Best Always the Best adalah sebuah basic belief untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan. Always the Best memiliki esensi “Ihsan” yang dalam pengertian ini diterjemahkan “terbaik”. Karyawan yang memiliki spirit Ihsan akan selalu memberikan hasil kerja yang lebih baik dari yang seharusnya, sehingga sikap ihsan secara otomatis akan dilandasi oleh hati yang ikhlas. Ketika setiap aktivitas yang di lakukan adalah bentuk dari ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Philosophy to be the Best: Integrity, Enthusiasm, Totality Always the Best menuntut setiap insan Telkom memiliki integritas (integrity), antusiasme (enthusiasm), dan totalitas (totality). Principles to be the Star: Solid, Speed, Smart Principles to be the Star dari The Telkom Way adalah 3S yakni Solid, Speed, Smart yang sekaligus menjadi core values atau great spirit. Practices to be the Winner : Imagine - Focus – Action Practices to be the Winner dari The Telkom Way adalah IFA yakni Imagine, Focus, Action sekaligus sebagai Key Behaviors. Evaluasi Implementasi Etika Bisnis Dan Budaya Perusahaan Setiap tahun kami melakukan survei internal untuk mengetahui efektivitas penerapan budaya Perusahaan dan etika bisnis, kami menyebutnya dengan istilah Etika Bisnis Family Survey. Beberapa pertanyaan ditujukan kepada karyawan dilakukan secara online agar dapat menjangkau semua karyawan secara cepat, meliputi: GCG, Etika Bisnis, Tata Nilai The Telkom Way, anti fraud, pengendalian internal, pakta integritas, whistleblowing system, dan lain-lain. Hasil survei pada tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014 adalah 74,87 poin, 79,07 poin, 75,80 dan 89,35 poin dari skala 100 poin. Hasil survei tahun 2014 meningkat 13,55 poin dari tahun sebelumnya. Hal ini menggambarkan bahwa tingkat pemahaman karyawan terhadap etika bisnis semakin meningkat dari tahun ke tahun.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
lainnya yang terintegrasi terkait dengan praktik tata kelola perusahaan. Upaya dimaksud dilakukan melalui program survei etika bisnis dengan populasi seluruh karyawan. Survei dilakukan secara online, melalui media portal/intranet yang diakhiri dengan pernyataan kesediaan karyawan untuk menjalankan etika bisnis. Pemahaman dan penerapan etika bisnis berikut hasil survei setiap tahun diaudit secara internal maupun eksternal melalui proses audit SOA 404 terkait dengan penerapan control environment sesuai kerangka kerja pengendalian internal COSO pada audit pengendalian internal tingkat entitas.
270
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Pihak Yang Mengelola Pengaduan
SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM) Sebagai bagian dari entity level control, sejak tahun 2006 kami telah menerapkan whistleblower program yang dirancang untuk menerima, menelaah dan menindak lanjuti pengaduan dari karyawan Telkom Group dan dari pihak ketiga dengan tetap menjaga kerahasiaan pelapor. Penerapan whistleblower program yang dikelola oleh Komite Audit ditetapkan dengan Keputusan Dewan Komisaris dan diratifikasi dengan Keputusan Direksi.
Penyampaian Dan Pengelola Pelaporan Pelanggaran Karyawan Telkom Group ataupun pihak ketiga dapat menyampaikan pengaduan mengenai permasalahan akuntansi dan auditing, pelanggaran peraturan, dugaan kecurangan dan/atau dugaan korupsi, dan pelanggaran kode etik langsung kepada Komisaris Utama atau kepada Ketua Komite Audit Telkom melalui email, fax atau surat dengan alamat: Email
:
[email protected]
Fax
:
(62-21) 527 1800
Website
:
www.whistleblower.telkom.co.id
Surat
:
Komite Audit PT Telkom Indonesia Tbk (Persero) Graha Merah Putih, Lt. 5 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52, Jakarta 12710
Pengaduan harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. Disampaikan melalui website, email, fax atau surat. b. Memberikan informasi mengenai permasalahan pengendalian internal, akuntansi, auditing, pelanggaran peraturan, dugaan kecurangan dan/atau dugaan korupsi, dan pelanggaran kode etik. c. Informasi yang dilaporkan harus didukung dengan bukti-bukti yang cukup memadai dan dapat diandalkan sebagai data awal untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Perlindungan Bagi Pelapor Kami menuangkan dalam Keputusan Direksi No.D.48/2009 untuk menjamin kerahasian pelapor, baik karyawan maupun pihak ketiga yang menyampaikan keluhan atau laporan dugaan tindak pelanggaran.
Whistleblower Protection Officer ("WPO") merupakan anggota Komite Audit yang mendapat penugasan menangani pengaduan dengan melakukan: a. Menerima pengaduan. b. Mengadministrasikan pengaduan. c. Memverifikasi awal apakah pengaduan sesuai dengan kriteria. d. Memonitor tindak lanjut pengaduan. Komite Audit melalui rapat menentukan: a. Memberikan persetujuan ditindaklanjuti atau tidaknya pengaduan yang diterima. b. Memberikan persetujuan apakah pengaduan ditindaklanjuti ke pihak internal atau eksternal. c. Memberikan penilaian apakah tindak lanjut pengaduan sudah memadai atau tidak. Internal Auditor berperan dalam: a. Melakukan pemeriksaan pendahuluan atas pengaduan yang diterima. b. Membuat laporan pemeriksaan pendahuluan dan meyampaikan ke Dirut ditembuskan ke Komite Audit. Komite Investigas berperan dalam: - Melakukan Investigasi atas pengaduan. - Membuat laporan hasil Investigasi mengirmkannya ke Dirut ditembuskan ke Komite Audit.
Jumlah Pengaduan Pelanggaran dan Tindak Lanjut Selama tahun 2014, Komite Audit menindak lanjuti 8 (delapan) pengaduan yang masuk dan memenuhi syarat dengan kategori pengaduan terkait dengan akuntansi, pengendalian internal, pelanggaran peraturan, dugaan kecurangan dan pelanggaran kode etik. Penggunaan dan hasil sistem whistleblowing: Deskripsi
Jumlah
Keterangan
Jumlah pengaduan
8
Pengaduan yang diterima
Memenuhi syarat
8
Pengaduan yang layak ditindaklanjuti
Kategori pengaduan
8
Pengaduan lainnya
Progress pengaduan
5
Pengaduan selesai ditindaklanjuti
3
Dalam proses tindak lanjut
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
271
PENDAHULUAN
Penanganan pengaduan untuk memenuhi Peraturan OJK No.IX.1.5 dan Sarbanes-Oxley Act 2002 Section 301 tentang Public Company Audit Committee harus ditempatkan dalam kerangka peningkatan GCG. Karena itu, syarat pengaduan diperlukan untuk menjaga agar para pelapor menyampaikan pengaduan dengan penuh rasa tanggung jawab dan bukan bersifat fitnah yang dapat mencemarkan nama baik atau reputasi seseorang.
c. Kecurangan dan/atau dugaan korupsi Kecurangan dan/atau dugaan korupsi yang dilakukan oleh pejabat dan/atau karyawan kami. d. Kode Etik Perilaku Direksi dan Manajemen yang tidak terpuji yang berpotensi mencemarkan reputasi Telkom atau mengakibatkan kerugian bagi kami. Perilaku Direksi dan Manajemen yang tidak terpuji meliputi antara lain tidak jujur, benturan kepentingan (conflict of interest) dengan Telkom, atau memberikan informasi yang menyesatkan kepada publik.
Komite Audit akan menindaklanjuti pengaduan pihak ketiga termasuk dan terutama yang berasal dari karyawan Telkom Group yang berkaitan dengan: a. Akuntansi dan Auditing Permasalahan akuntansi dan pengendalian internal atas pelaporan keuangan yang berpotensi mengakibatkan salah saji material dalam laporan keuangan serta permasalahan audit terutama yang menyangkut independensi Kantor Akuntan Publik.
Telkom juga telah membangun suatu mekanisme kerja antara Komite Audit dengan Internal Audit dan Komite Investigasi termasuk protokol dengan Telkomsel untuk menindak lanjuti pengaduan yang diterima. Selain itu, whistleblower program juga telah disosialisasikan dan telah dipahami oleh karyawan.
b. Pelanggaran Peraturan Pelanggaran terhadap peraturan pasar modal dan peraturan perundangan yang berkaitan dengan
PROSEDUR PENANGANAN PENGADUAN TELKOM DAN SUBSIDARIES PROSES INVESTIGASI
PELAPORAN DAN TINDAKLANJUT
DIRUT
Bahan Evaluasi
Proses Penunjukan Tenaga Ahli
Persetujuan Tindaklanjut
Arsip
Menelaah Kasus
Cc Tidak
Ya
Perlu Ahli ?
Subsidiaries?
Laporan Tindaklanjut
Tindak Lanjut?
Tenaga Ahli
Ya
Komite Investigasi
TATA KELOLA PERUSAHAAN
operasi Perseroan maupun pelanggaran terhadap peraturan internal yang berpotensi mengakibatkan kerugian.
Komite Audit
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Penanganan Pengaduan
Pelaksanaan Investigasi
Laporan Hasil Investigasi
TPTA?
Tidak Ya
Tidak Ya
Surat DIRUT ke Subsidiary Cc. 1. DIRUT Tlk 2. Komite Audit 3. IA Subsidiary
Menyusun Tim Investigasi
Nota TL
Dokumentasi
Nota TL
End
SUBSIDIARY
Pembahasan di Subsidiary
TL Gabungan?
Ya Tindak Lanjut?
Tidak
Surat Jawaban
LAMPIRAN
Investigasi Oleh Subsidiary
Laporan Hasil Audit
TPTA Subsidiary
HR
Tim Gabungan? Ya TPTA Gabungan
272
Laporan TPTA
Tidak
Tidak
UBIS
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
Ya
Tindaklanjut UBIS
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Laporan Tindaklanjut
Laporan TPTA
SOSIALISASI TATA KELOLA PERUSAHAAN Secara berkelanjutan, perseroan selalu menekankan pentingnya implementasi tata kelola perusahaan yang baik dan melekat bagi seluruh jajaran. Beberapa kegiatan sebagai bentuk aktualisasi tersebut di antaranya: a. Pelaksanaan e-learning dan assessment Etika Bisnis yang dilakukan secara online dan diikuti oleh seluruh pegawai Telkom Group, dengan materi pada GCG, Etika Bisnis, budaya, SOA, dan Spiritual Capital Managemet, Fraud Management, Pengendalian Gratifikasi dan sebagainya. b. Spiritual Capital Management Sebagai upaya untuk meningkatkan budaya bersih, spirit kejujuran dalam bekerja dan transparansi di perusahaan, manajemen Telkom telah mengimplementasikan Spiritual Capital Management (SCM) bagi seluruh karyawan dan pejabat Telkom Group, sehingga setiap aktivitas kerja dilandasi prinsip ihsan sebagai sebagai perwujudan dari bekerja adalah ibadah. c. Pengendalian Gratifikasi Untuk menunjukkan kesungguhan Telkom terhadap komitmen pengendalian gratifikasi, dalam RAPIM Telkom Group telah ditandatangani Komitmen Penerapan Pengendalian Gratifikasi (PPG) yang dihadiri oleh Wakil Ketua KPK Zulkarnaen. Seluruh Direksi didampingi istri juga menandatangani Pakta Integritas sebagai perwujudan tata kelola yang baik. Penandatanganan ini merupakan bukti keseriusan Telkom yang komit dalam pengendalian gratifikasi.
Wakil Ketua KPK Zulkarnaen mengapresiasi Telkom dan berharap Telkom dapat menjadi inspirasi bagi perusahanperusahaan lainnya, khususnya BUMN. Perusahaan dan karyawannya wajib melakukan pengelolaan gratifikasi yang bertendensi suap. Jika sudah terlanjur menerima, karyawan harus langsung melaporkannya dengan maksimal 30 hari dari diterimanya gratifikasi.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
273
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Direktur Gratifikasi KPK Giri Suprapdiono turut hadir untuk memberikan pemahaman mengenai gratifikasi kepada jajaran BoD Telkom, direksi anak perusahaan, juga para senior leader TelkomGroup. Dalam presentasinya yang berjudul Gratifikasi Akar Korupsi, ia menjelaskan betapa korupsi, dalam hal ini gratifikasi dapat merugikan perusahaan, bahkan bangsa Indonesia. d. Internal Control Implementasi Internal Control sebagai persyaratan SOX compliance memiliki persyaratan yang ketat untuk menjamin dan mendukung tata kelola perusahan yang baik. Tujuan SOX tentunya seirama dengan implementasi GCG dan etik, yaitu:
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
1) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan perusahaan 2) Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan perusahaan 3) Menjamin kepatuhan terhadap undang-undang dan atau peraturan lainnya yang harus dipenuhi oleh perusahaan 4) Menumbuhkan tingkat kepercayaan investor dan dalam jangka panjang dapat menjamin kelangsungan hidup perusahaan.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
e. Sharing eksternal Selain sosialisasi dalam lingkup internal, perseroan sering diundang dalam kapasitas sebagai narasumber terkait implementasi GCG bagi eksternal, misalnya dalam sharing GCG di hadapan perusahaan, emiten, dan lembaga lainnya sebagai ajang saling berbagi, misalnya paparan Plt Dirut dalam Award GCG.
274
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
KONSISTENSI PENERAPAN GCG Di lingkungan kami, pemahaman akan GCG terus bertambah baik seiring dengan pengalaman dan pembelajaran yang diperoleh selama mengelola GCG. Kami meyakini bahwa GCG merupakan sebuah sistem yang dinamis dan dari waktu ke waktu harus diperkuat dan diperbaharui agar sejalan dengan perubahan bisnis dan lingkungan usaha yang terjadi. Dengan terus disesuaikan kekiniannya, maka penerapan GCG diharapkan akan berkontribusi secara nyata mendukung pertumbuhan usaha dan bukan sebaliknya dianggap sebagai penghambat kelincahan organisasi. Penerapan GCG yang terintegrasi dengan pengelolaan kepatuhan, manajamen risiko dan pengendalian internal. Praktik ini menuntut kami untuk mampu mengelola GCG yang sejalan dengan pengelolaan kinerja bisnis. Penerapan manajemen risiko awalnya tidak mudah dan membutuhkan waktu untuk dapat menguasai kompetensi, memperoleh keakuratan dalam mengenali risiko industri dan organisasi, serta mampu menjadikan budaya risiko sebagai bagian dari budaya karyawan. Akhirnya, berkat kesungguhan, konsistensi dan kesabaran manajemen, maka diperoleh hasil dimana manajemen risiko saat ini telah memberikan warna baru dan berkontribusi positif dalam proses perencanaan, pengambilan keputusan, dan penguatan penerapan GCG di Telkom Group. Beberapa aktivitas utama yang terus dijaga konsistensi penerapannya untuk mendukung praktik GCG yang searah dengan pengelolaan bisnis antara lain adalah: Sistem Pengelolaan Kinerja Untuk mewujudkan prinsip GCG khususnya akuntabilitas, kami mengelola pertanggungjawaban kinerja karyawan dalam sebuah Sistem Manajemen Performansi Karyawan melalui kebijakan Perusahaan PR.208.01/r00/PS730/ COP-J2000000/2014. Sebagaimana maksud dan tujuan ditetapkannya kebijakan ini, maka asas objektif, adil, transparan, dan terintegrasi diterapkan mengacu pada pedoman pengukuran dan penilaian kinerja yang bertanggung jawab dalam mekanisme kontrak manajemen/ sistem kinerja individu melalui penetapan indikator kinerja sesuai ruang lingkup tugas dan peran unit dan individu di organisasi dan penetapan target yang disepakati mengacu pada target kinerja Perusahaan yang telah ditetapkan dalam rencana tahunan Perusahaan. Target kinerja diturunkan secara berjenjang di tingkat unit, sub unit sampai dengan karyawan dengan memperhatikan prinsip Specific, Measurable, Achievable, Realistic, dan Time Related (“SMART”), sedangkan evaluasinya dilakukan
secara berkala (harian, mingguan, bulanan, triwulan, tahunan) sesuai indikator kinerja yang diukur dalam mekanisme penelaahan manajemen, yang didukung beberapa aplikasi sistem informasi secara online. Penerapan Pakta Integritas Dan Penguatan Anti Gratifikasi Konsistensi penerapan Pakta Integritas telah dimulai sejak penerbitan kebijakan pada tahun 2009 yang mempertajam penerapan GCG terutama berkaitan dengan area implementasi GCG yaitu kode integritas, etika bisnis, menghindari benturan kepentingan, larangan melakukan gratifikasi, larangan melakukan transaksi dengan orang dalam, menjaga kerahasiaan informasi, pencegahan atas tindakan memperkaya diri atau pihak lain yang merugikan keuangan Perusahaan pada area pengadaan dan kemitraan, integritas layanan dan integritas pelaporan keuangan perusahaan. Inisiatif penajaman/penguatan GCG melalui kebijakan Pakta Integritas, masih dipandang perlu untuk memberikan perhatian khusus pada area-area tertentu terkait dengan pencegahan potensi kerugian keuangan Perusahaan dan untuk terwujudnya “island of integrity” sebagai salah satu alat atau instrumen reformasi birokrasi dan pencegahan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (“KKN”) dengan konsentrasi pada upaya penciptaan keterbukaan, akuntabilitas dan partisipasi. Dalam pengertian umum, Integritas adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan. Seorang pemimpin yang mempunyai integritas akan mendapatkan kepercayaan (trust) dari jajarannya. Menurut beberapa referensi, Integritas secara sederhana dapat diartikan sebagai satunya keyakinan (belief) terhadap nlai-nilai yang dianut dengan pikiran (mind) dan perbuatan (action) yang dilakukan. Manusia berintegritas (person of integrity) memiliki keyakinan, pikiran dan tindakan yang utuh dan memiliki kesesuaian satu sama lain. Dalam Corporate Philosophy Telkom, dijelaskan bahwa untuk mencapai Always The Best dalam spirit Ihsan maka kita harus memiliki tiga unsur utama, yakni integritas, antusiasme dan totalitas. Integritas merupakan upaya mewujudkan 1 hati (hati yang bersih), 1 pikiran dan 1 tindakan sehingga dapat melahirkan sahabat sejati, yang saling menyayangi, saling melindungi, saling membela. Tiga hal yang diperlukan dalam membangun kohesivitas dan rasa saling percaya antar karyawan, yakni the shared vision (semua memiliki tujuan yang sama), the shared values (selalu mengacu pada nilai sebagai panduan dalam pengambilan keputusan), dan the culture of trust
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
275
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
(mempercepat proses pengambilan keputusan dan kemudahan untuk segera beradaptasi terhadap perubahan). BUMN Bersih “BUMN Bersih” ini telah dicanangkan oleh Menteri BUMN, sejak 25 September 2013 yang ditandai dengan penandatanganan komitmen oleh seluruh Direktur Utama BUMN. Assessment “BUMN Bersih” dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan seluruh BUMN menjadi Perusahaan yang menerapkan tata kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) baik secara administratif maupun substantif serta dapat mewujudkan BUMN yang tangguh (profesional dan tahan godaan), unggul (mengutamakan sistem, mutu, dan inovasi) serta bermartabat (bersih dari segala bentuk penyimpangan dan kecurangan, termasuk korupsi). Dalam rangka mewujudkan “BUMN Bersih”, Kementerian BUMN meminta bantuan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan ("BPKP") untuk melakukan assessment terhadap seluruh BUMN. Assessment dilakukan secara cascading dan bertahap. Tahap pertama, yaitu assessment kepada jajaran direksi dan komisaris pada bulan ke-3 sejak penandatanganan komitmen “BUMN Bersih”. Bila dilihat dari assesment yang dilakukan, “BUMN Bersih” ini erat sekali kaitannya dengan integritas, bahwa seorang pemimpin hebat haruslah memenuhi syarat dasar yakni memiliki integritas dan antusiasme yang tinggi. “BUMN Bersih” ditetapkan oleh Menteri BUMN sebagai upaya untuk menjadikan seluruh BUMN yang berada di bawahnya menjadi Perusahaan yang tidak hanya mampu menerapkan tata kelola Perusahaan yang baik secara administratif saja, tetapi juga harus “Bersih”. Kriteria “bersih” yang digunakan dalam Program “BUMN Bersih” secara garis besar meliputi penilaian prinsip-prinsip GCG yakni transparency, accountability, responsibiity, independency dan fairness. Kelima prinsip ini merupakan landasan sistem manajemen mulai dari perencanaan sampai dengan pertanggungjawaban, komitmen untuk tidak melakukan segala bentuk fraud/kecurangan, termasuk di dalamnya segala bentuk tindakan korupsi, menerima dan/atau memberikan gratifikasi yang terkait dengan jabatan. Beberapa faktor yang menunjukkan bahwa “BUMN Bersih” merupakan program terencana dan penuh kesungguhan dari Kementerian BUMN adalah : a. Pertama, BPKP secara periodik melakukan penilaian
276
Laporan Tahunan 2014
“BUMN Bersih” melalui survey persepsi terhadap semua pemangku kepentingan (stakeholder) yang terdiri dari karyawan, pelanggan, rekanan (pemasok dan kontraktor) serta kalangan masyarakat yang relevan. b. Kedua, Penilaian dilakukan secara berjenjang, dimana pada tahap pertama, dilakukan penilaian terhadap Jajaran Direksi dan Dewan Pengawas/Komisaris hingga level di bawahnya. c. Ketiga, Terdapat 13 kriteria yang dinilai meliputi : 1) Komitmen untuk melaksanakan Board Manual bagi Direksi dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas serta Code of Conduct bagi seluruh insan perusahaan BUMN yang bersih dan bebas dari gratifikasi, fraud dan KKN. 2) Komitmen untuk memberikan keteladanan dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dalam rangka pelaksanaan “BUMN Bersih”. 3) Komitmen untuk mengefektifkan pengendalian gratifikasi. 4) Komitmen untuk melaksanakan transaksi berdasarkan prinsip-prinsip GCG dan tidak terindikasi gratifikasi. 5) Komitmen untuk melaksanakan rekrutmen, penempatan, promosi, dan mutasi karyawan secara fair. 6) Komitmen untuk menerapkan sistem remunerasi berdasarkan penilaian kinerja yang objektif dan terukur. 7) Komitmen untuk melaksanakan pengadaan yang fair, efisien, dan tidak terindikasi gratifikasi. 8) Komitmen untuk melaksanakan transparansi dan akurasi laporan keuangan dan laporan manajemen. serta kewajiban transparansi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 9) Komitmen untuk menerapkan sanksi yang tegas terhadap setiap pelanggaran. 10) Komitmen untuk melaksanakan standar pelayanan minimum bagi BUMN yang melaksanakan kewajiban pelayanan umum (public service obligation) dan BUMN Pengelola Infrastruktur. 11) Komitmen untuk mengefektifkan sistem pelaporan atas dugaan pelanggaran (whistle blowing system), 12) Komitmen untuk melakukan pemantauan kepatuhan jajaran BUMN pada 3 (tiga) jenjang jabatan perusahaan dalam menyampaikan LHKPN kepada KPK. 13) Komitmen-Komitmen lain dalam rangka mewujudkan BUMN Bersih (contoh: kebijakan untuk tidak mendukung parpol).
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Bagi jajaran Telkom, Program “BUMN Bersih” yang dicanangkan semakin menambah keyakinan untuk terus meningkatkan kualitas implementasi Good Corporate Governance (GCG) yang sudah menjadi komitmen seluruh jajaran dan telah menjalankannya secara konsisten. Bahkan komitmen ini sudah kami lakukan secara terstruktur dan sistematis, yaitu dengan menggunakan metode ADLI (Approach, Deployment, Learning dan Integration) seperti yang dilakukan untuk penilaian kategori proses pada Malcolm Baldrige. Approach (A) mengacu pada pendekatan, metode, dan cara yang digunakan dalam merespon persyaratan kriteria. Deployment (D) mengacu pada sejauh mana pendekatan, metode, dan cara tersebut diterapkan secara konsisten. Learning (L) mengacu pada seberapa jauh manfaat metode tersebut digunakan, dan Integration (I) mengacu pada penggunaan metode disemua unit organisasi. Sebagai contoh, kami sudah memiliki kebijakan pakta integritas (tahun 2009) dan etika bisnis (telah terupdate pada 2014) dan konsisten menjalankan hal tersebut setiap tahun. Sejak tahun 2013 yang lalu, Dirut meminta setiap penyerahan SK Band Posisi 1 (BP1) harus segera diikuti penandatanganan Pakta Integritas oleh karyawan yang bersangkutan. Tentunya hal tersebut juga sebagai pengingat bagi karyawan yang bersangkutan bahwa dia menjadi role model bagi penerapan GCG di perusahaan. Oleh karenanya ketika BPKP melakukan assessment kepada seluruh jajaran Direksi dan Komisaris, kami patut bersyukur dari nilai hasil survey, Telkom berada di atas nilai 8.3 (range 10). Artinya, program “BUMN Bersih” telah terimplementasikan dalam Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance). Pengelolaan Proses Berstandar ISO Sejak tahun 1996, kami secara konsisten telah menerapkan sistem manajemen mutu berbasis ISO dan pada tahun 2001 penerapannya diintegrasikan dengan kriteria keunggulan kinerja berbasis Malcolm Baldrige. Penerapan kedua sistem manajemen mutu tersebut (ISO dan Malcolm Baldrige) tidak lain adalah untuk membangun proses tata kelola dan akuntabilitas kinerja melalui penerapan disiplin proses dan pendokumentasian yang baik berbasis ISO dan peningkatan keunggulan kinerja Perusahaan mengacu pada penilaian keunggulan kinerja Malcolm Baldrige. Tahun 2014 Perusahaan dinilai keunggulan kinerjanya oleh Tim penilai KPKU dari Kementerian BUMN dan secara internal dilakukan penilaian sendiri (self assessment) pada tingkat Unit Bisnis/Divisi.
Penerapan Tata Kelola Perencanaan Perusahaan Konsistensi untuk mengelola perencanaan yang baik adalah salah satu perhatian utama manajemen dalam menerapkan GCG. Sesuai kebijakan Perusahaan, manajemen berupaya untuk memastikan bahwa perencanaan Perusahaan dilakukan lebih sistematis, tidak rumit, teratur, terintegrasi, selaras dengan visi dan misi Perusahaan, serta dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya; juga memudahkan untuk melakukan evaluasi dan pengendalian pada saat pelaksanaan nantinya. Model perencanaan perusahaan secara garis besar terdiri dari tiga tahap perencanaan yaitu: 1.
Penyelarasan harapan pemangku kepentingan.
2.
Perumusan strategi perusahaan (strategic formulation).
3.
Penerapan strategi bisnis.
Peran GCG adalah untuk menjamin dan memastikan keseluruhan proses dan kegiatan perencanaan dapat berlangsung baik, bertanggungjawab, transparan dan mampu memberi nilai tambah yang berkesinambungan bagi Perusahaan, serta tentu saja tidak bertentangan dengan kepentingan seluruh pemangku kepentingan. Untuk selalu mengupdate perkembangan dan dinamika bisnis dan operasional perusahan melakukan pemutahiran kebijakan perencanaan perusahaan melalui Sistem Perencanaan Strategis Perusahaan No. PD.105.00/r.00/ HK.200/COP-D0030000/2014 tanggal 28 Januari 2014. Penerapan Tata Kelola TI Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bisnis informasi dan menyalurkan data/informasi pelanggan yang harus terjamin keamanannya, kami senantiasa berusaha untuk memanfaatkan seluas mungkin penggunaan teknologi dalam pengelolaan perusahaan karena secara langsung meningkatkan kualitas penerapan tata kelola perusahaan. Hampir seluruh titik dalam value chain perusahaan, yang mencakup pengoperasian jaringan seluruh infrastruktur alat produksi, semua aspek penting dalam manajemen seperti keuangan, logistik, sumber daya manusia termasuk juga pelayanan kepada karyawan, pelanggan, pemasok dan pemangku kepentingan lainnya telah terintegrasi dalam jaringan TI. Kerangka kerja pengelolaan tata kelola TI mengacu pada Control Objectives for Information and related Technologies (“COBIT”) yang dituangkan sebagai kebijakan Keamanan Sistem Informasi (No.KD.57/2007) meliputi:
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
277
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
1.
Informasi, sistem pengolahan data/informasi, jaringan dan sarana penunjang merupakan aset informasi yang sangat penting bagi perusahaan. 2. Penerapan sistem keamanan informasi untuk menjamin integritas aset dan informasi, sehingga dapat menjaga nilai kompetitif, arus kas, profitabilitas, kepatuhan hukum dan citra komersil perusahaan. 3. Penerapan sistem keamanan informasi meliputi penilaian risiko, penilaian keamanan, kepatuhan pada peraturan dan hukum, dan kebutuhan bisnis. 4. Keberhasilan penerapan sistem keamanan informasi dapat dicapai dengan menerapkan pemahaman yang sama, pengendalian, pengawasan dan evaluasi terhadap implementasi kebijakan. Beberapa contoh praktik tata kelola TI dalam operasi Perusahaan adalah pengelolaan user access review, password management, pengelolaan audit log/audit trail, dan pengelolaan end user computing. Untuk selalu mengupdate perkembangan dan dinamika bisnis dan operasional perusahan melakukan pemutahiran kebijakan perencanaan perusahaan melalui PD 404.00/r.00/HK-200/COP-C0300000/2014 tanggal 15 Juli 2014 tentang Pedoman dan Kebijakan Umum Tata Kelola Teknologi Informasi Telkom Group Salah satu tujuan keputusan ini adalah untuk memberikan arahan yang jelas bahwa tata kelola Teknologi Informasi (TI) semata-mata didasarkan pada pembentukan nilai (value creation) yang didasarkan pada kebutuhan stakeholder Perusahan (stakeholder needs) dengan cara mewujudkan manfaat bisnis (benefit realization), optimasi dalam pengelolaan risiko (risk optimization) dan optimasi dalam pengelolaan sumber daya (resource optimization). Adapun tujuan lain dari keputusan ini adalah untuk peningkatan efektivitas dan efisiensi proses bisnis TI, produktivitas TI, tersedianya informasi yang lengkap, komprehensif, akurat dan tepat waktu untuk mendukung pengambilan keputusan bagi manajemen, dalam rangka memenuhi kebutuhan bisnis, meningkatkan kinerja dan pertumbuhan Perusahaan yang berkelanjutan. Unit Strategi dan Tata Kelola TI adalah Unit kerja struktural Perusahaan yang bertanggung jawab menyusun strategi dan perencanaan TI Perusahaan dan terbentuknya Tata Kelola TI Perusahaan, dimulai dari kebijakan, standar, beserta proses sosialisasi dan implementasi di lapangan beserta mekanisme monitoring dan evaluasi atas efektivitas pelaksanaannya.
278
Laporan Tahunan 2014
Penerapan E-Procurement Sebagai wujud komitmen penerapan GCG dan Pakta Integritas, kami terus konsisten hingga saat ini untuk mengelola proses pengadaan dan kemitraan dengan penggunaan sistem e-auction melalui aplikasi yang meminimalkan kontak fisik antara pemasok/mitra dengan panitia karena keseluruhan proses tender dan negosiasi telah berbasis komputer sehingga berlangsung adil dan transparan. Kami melakukan pemilihan pemasok dengan melalui tiga tahapan utama yaitu Registrasi Supplier dimana Suplier melakukan registrasi secara online melalui aplikasi Supply Management and Logistic Enhancement (“SMILE”), kemudian dilanjutkan dengan Seleksi Supplier dimana kami melakukan assessment pemasok sesuai dengan klasifikasi usaha dan beberapa kriteria lain sehingga menghasilkan ranking dan short-list dan dilanjutkan dengan penetapan Eligible Bidder yaitu pemasok yang berhak atau akan dilibatkan untuk mengikuti proses procurement. Beberapa manfaat yang telah diperoleh antara lain kecepatan proses tender, penetapan calon peserta tender secara elektronik sesuai persyaratan yang ditentukan, pemilihan pemenang secara elektronik, dan manfaat lainnya terkait dengan kualitas proses yang semakin baik, kewajaran harga, keadilan, transparansi, dan mencegah terjadinya intervensi. Pengembangan Kompetensi SDM Perubahan portfolio bisnis dari Infocom ke TIMES menimbulkan implikasi pergeseran kompetensi yang diperlukan. Kompetensi dan kemampuan SDM merupakan salah satu elemen penting yang harus diperhatikan untuk mewujudkan praktik GCG. Dalam implementasinya, pengelolaan pengetahuan difokuskan untuk menciptakan nilai bisnis yang menghasilkan keunggulan kompetitif yang berkesinambungan dengan mengoptimalkan proses penciptaan (acquisition), berbagi (sharing) dan pemanfaatan (utilization) pengetahuan yang dibutuhkan perusahaan. Guna mendukung proses pengelolaan pengetahuan tersebut, kami telah menyediakan Knowledge Management System yang diberi nama KAMPIUN yang merupakan bank data (repository) sebagai sarana bagi setiap karyawan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan dengan cara mengunggah atau mengunduh melalui sistem, sehingga diharapkan dapat menjadi solusi atas
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
beranekaragam permasalahan pekerjaan yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan produktivitas dan kualitas pekerjaan. Tujuan akhir dari pengelolaan pengetahuan adalah terciptanya learning organization, yaitu suatu kondisi dimana organisasi akan tetap berjalan terus tanpa ketergantungan kepada pegawai tertentu dengan memproyeksikan dirinya menjadi knowledge based enterprise melalui transformasi Learning Center sebagai unit pembelajaran dengan metoda konvensional telah bertransformasi menjadi Corporate University (“CorpU”) yang merupakan wahana peningkatan kompetensi yang dapat mendukung kebutuhan bisnis Perusahaan agar terbentuk center of excellent human capital bertaraf internasional di industri TIMES yang dapat mendukung peningkatan performansi bisnis dan implementasi budaya baru dengan tagline “from competence to commerce” yang mempunyai makna bahwa karyawan yang kompeten yang akan meng-create bisnis. Lihat bagian Analisa dan Pembahasan Manajemen Atas Kinerja Telkom – Tinjauan Fungsional - Sumber Daya Manusia untuk informasi lebih detail mengenai pengembangan kompetensi SDM. Pengelolaan Kepemilikan Informasi dan Intangible Asset Informasi dan seluruh intangible asset, termasuk hasil riset, teknologi, dan hak atas kekayaan intelektual yang diperoleh atas penugasan dan/atau atas beban perusahaan adalah menjadi milik Perusahaan. Kami mempunyai Peraturan tentang Pengelolaan Pengetahuan Intelektual
dan Hak Kekayaan Intelektual sesuai No.PD.605/2011. Dengan terlindungi dan terkelolanya kekayaan intelektual maka diharapkan dapat menambah income generate dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Kreativitas dan inovasi atas produk dan jasa baru atau yang telah ada menjadi aset perusahaan. Kami mengelola database meliputi ciptaan, merek, desain industri, invensi, rahasia dagang, hak cipta, hak atas merek, hak atas desain industri, paten, dan hak atas rahasia dagang. Secara rutin perusahaan mengelola berbagai kegiatan yang menjadi intangible aset seperti inovasi melalui portal http://inovasi.telkom.co.id yang dapat diakses oleh seluruh pegawai. Menindaklanjuti Keluhan Pelanggan dan Masyarakat Dalam kondisi bisnis telekomunikasi yang telah mencapai titik jenuh, keseimbangan pemenuhan kebutuhan, dan ekspektasi berbagai pemangku kepentingan merupakan tantangan tersendiri dalam menerapkan GCG. Dari waktu ke waktu, pelanggan maupun masyarakat umum telah menyampaikan kritik atau keluhan mengenai industri dan layanan telekomunikasi antara lain perang tarif yang berdampak pada penurunan ARPU dan penurunan kualitas layanan, keluhan layanan tagihan tetap, fenomena sedot pulsa dan lain-lain. Kami menggunakan masukan ini untuk mengevaluasi dan memperbaiki kualitas layanannya dan segera menanggapi serta menindaklanjuti setiap keluhan pelanggan dan masyarakat, karena telah menjadi komitmen kami untuk selalu mengedepankan praktik usaha yang beretika dan memberikan kepuasan layanan kepada pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
279
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
RANGKUMAN PERBEDAAN SIGNIFIKAN ANTARA PRAKTIK TATA KELOLA PERUSAHAAN INDONESIA DAN STANDAR TATA KELOLA PERUSAHAAN NYSE Berikut ini diuraikan secara ringkas rangkuman umum mengenai perbedaan signifikan antara praktik tata kelola perusahaan di Indonesia dan yang disyaratkan oleh standar pencatatan NYSE untuk perusahaan Amerika yang tercatat di NYSE.
A. Tinjauan Hukum Indonesia Perusahaan publik Indonesia diwajibkan untuk mematuhi dan memenuhi praktik tata kelola perusahaan yang telah berlaku. Persyaratan dan standar praktik tata kelola perusahaan untuk perusahaan publik diatur oleh Undangundang Perseroan Terbatas (“UUPT”) No.40/2007, Undang-undang No.8/1995 tentang Pasar Modal (“UUPM”), Undang-undang No.19/2003 mengenai BUMN, Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-09/MBU/2012 mengenai Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, Peraturan OJK dan peraturan yang dikeluarkan oleh BEI. Sebagai tambahan terhadap peraturan-peraturan tersebut, anggaran dasar perusahaan publik memasukkan ketentuan yang ditujukan untuk implementasi praktik tata kelola perusahaan. Pada tanggal 30 November 2004, Pemerintah membentuk Komite Nasional Kebijakan Governance (“KNKG”) berdasarkan peraturan Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian No.KEP-49/M.EKONOM/1/2004. Pendirian tersebut merupakan revitalisasi Komite Nasional Tata Kelola Perusahaan (“KNTKP”) yang didirikan pada tahun 1999. Tujuan dari KNKG adalah meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan tata kelola perusahaan di Indonesia dan untuk memberi saran kepada Pemerintah tentang hal-hal yang terkait dengan data kelola, baik di sektor korporasi dan publik. KNKG merumuskan Kode Tata Kelola Perusahaan 2006 (”Kode”) yang merekomendasikan standar tata kelola perusahaan yang lebih ketat untuk perusahaan-perusahaan Indonesia, seperti pembentukan Komite audit independen, Komite nominasi dan remunerasi oleh Dewan Komisaris, serta peningkatan lingkup kewajiban pengungkapan perusahaan-perusahaan Indonesia. Meskipun KNKG merekomendasikan agar Kode diterapkan oleh Pemerintah sebagai dasar reformasi hukum, namun sampai dengan tanggal laporan tahunan ini, Pemerintah belum menerbitkan peraturan yang sepenuhnya melaksanakan ketentuanketentuan tersebut.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
B. Komposisi Direksi dan Komisaris Independen Standar pencatatan NYSE mensyaratkan bahwa Direksi perusahaan yang tercatat di AS harus terdiri dari mayoritas Direktur Independen dan bahwa Komite tertentu harus terdiri dari para Direktur Independen. Tidak seperti halnya perusahaan yang didirikan di AS, manajemen perusahaan Indonesia terdiri dari dua lembaga dengan status yang sama, yaitu Dewan Komisaris dan Direksi. Pada umumnya Direksi bertanggung jawab atas kegiatan bisnis rutin perusahaan dan diberi wewenang untuk bertindak untuk dan atas nama perusahaan, sementara Dewan Komisaris memiliki wewenang dan tanggung jawab mengawasi Direksi dan berdasarkan UU PT Indonesia diberi mandat untuk memberikan saran kepada Direksi.
280
Laporan Tahunan 2014
Berkenaan dengan Dewan Komisaris, UUPT mengharuskan Dewan Komisaris perusahaan publik memiliki setidaknya dua anggota. Meskipun UUPT tidak mengatur mengenai komposisi Dewan Komisaris, namun Peraturan Pencatatan No.I-A dalam KEP.305/BEJ/07-2004 yang dikeluarkan oleh BEI (Peraturan BEI I-A) menyatakan bahwa sekurangkurangnya 30% dari anggota Dewan Komisaris perusahaan publik (seperti Telkom) harus independen. UUPT menyatakan bahwa Direksi setidaknya terdiri dari dua anggota, yang masing-masing harus memenuhi persyaratan kualifikasi minimum yang ditetapkan dalam UUPT. Sebagai tambahan, berdasarkan Peraturan BEI I-A, menyatakan sekurang-kurangnya satu anggota Direksi harus merupakan anggota yang tidak terafiliasi.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
C. Komite-Komite Standar pencatatan NYSE mensyaratkan bahwa perusahaan yang tercatat di AS harus memiliki Komite Audit, Komite Tata Kelola Perusahaan dan Komite Kompensasi. Masingmasing komite tersebut harus terdiri atas direktur independen dan dilengkapi dengan piagam tertulis yang membahas hal-hal spesifik yang terdapat pada standar pencatatan. UUPT tidak mengharuskan perusahaan publik Indonesia membentuk setiap Komite yang ditetapkan dalam standar pencatatan NYSE tersebut. Namun, Peraturan OJK No.IX.I.5 dan Peraturan BEI I-A mengharuskan Dewan Komisaris perusahaan publik tercatat (seperti Telkom) membentuk Komite Audit yang paling sedikit terdiri dari tiga orang anggota, yang salah satunya harus sebagai Komisaris Independen dan bertindak selaku ketua Komite Audit. Sedangkan kedua anggota Komite Audit yang lain harus dari pihak independen dan setidaknya salah satu anggota harus memiliki pemahaman akuntansi dan keuangan. Peraturan pencatatan NYSE yang diterapkan sesuai Peraturan 10A-3 Exchange Act mengharuskan emiten swasta asing dengan saham yang tercatat di NYSE untuk
memiliki Komite Audit yang terdiri dari direktur independen. Namun, tidak semua anggota Komite Audit kami merupakan direktur independen sebagaimana dipersyaratkan Peraturan 10A-3 Exchange tersebut. Sesuai Peraturan 10A-3(c)(3) Exchange Act emiten swasta asing dapat dikecualikan dari persyaratan independensi apabila (i) Pemerintah atau Bursa Efek negara asal mengharuskan perusahaan memiliki Komite Audit, (ii) Komite Audit terpisah dari Direksi dan memiliki anggota dari luar Direksi, (iii) anggota Komite Audit tidak dipilih oleh manajemen dan tidak ada pejabat eksekutif perusahaan yang menjadi anggota Komite audit, (iv) Pemerintah atau Bursa Efek negara asal mengharuskan Komite Audit untuk independen dari manajemen perusahaan, dan (v) Komite Audit bertanggung jawab atas penunjukan, retensi dan pengawasan pekerjaan auditor eksternal. Tidak semua anggota Komite Audit kami merupakan direktur independen sebagaimana dipersyaratkan Peraturan 10A-3 Exchange Act. Kami mengacu pada pengecualian umum sesuai Peraturan 10A-3(c)(3) mengenai komposisi Komite Audit. Kami meyakini bahwa hal ini tidak mempengaruhi secara material kemampuan Komite Audit untuk bertindak independen.
D. Pengungkapan Berkenaan dengan Tata Kelola Perusahaan Standar pencatatan NYSE mengharuskan perusahaan AS untuk mengambil dan menempatkan pada website mereka, pedoman pelaksanaan tata kelola perusahaan. Pedoman tersebut, antara lain, harus mencantumkan standar kualifikasi direktur, tanggung jawab direktur, hubungan direktur dengan manajemen dan penasihat independen, kompensasi direktur, orientasi, dan pendidikan yang berkelanjutan bagi direktur, suksesi manajemen serta evaluasi kinerja tahunan. Selain itu, CEO perusahaan AS harus menyatakan kepada NYSE setiap tahunnya bahwa ia tidak menemukan adanya pelanggaran apapun oleh perusahaan terhadap standar pencatatan tata kelola perusahaan NYSE. Sertifikasi harus diungkapkan dalam
laporan tahunan perusahaan kepada para pemegang saham. Tidak ada persyaratan pengungkapan dalam Undang-undang yang berlaku di Indonesia yang mirip dengan standar pencatatan NYSE yang diuraikan di atas. Namun, Undang-undang Pasar Modal pada umumnya mengharuskan perusahaan publik Indonesia mengungkapkan jenis informasi tertentu kepada para pemegang saham dan OJK, khususnya informasi yang berkenaan dengan perubahan kepemilikan saham perusahaan publik dan fakta material yang dapat mempengaruhi keputusan para pemegang saham dalam mempertahankan kepemilikan sahamnya di perusahaan publik tersebut.
E. Kode Etik dan Perilaku Bisnis Standar pencatatan NYSE mengharuskan setiap perusahaan yang tercatat di AS untuk mengadopsi dan menempatkan di website perusahaannya, kode etik dan perilaku bisnis bagi Direksi, pejabat dan karyawannya. Tidak ada persyaratan serupa berdasarkan Undang-
undang yang berlaku di Indonesia. Namun, perusahaan yang diharuskan menyampaikan laporan berkala ke US SEC, harus mengungkapkan dalam laporan tahunannya tentang penerapan kode etik bagi pejabat keuangan senior perusahaan.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
281
07
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN 284 Komitmen Tanggung Jawab Sosial Telkom 288 Pernghargaan CSR Tahun 2014 289 Pencapaian Kinerja CSR Berbasis ISO 26000 290 Aktivitas dan Program CSR Telkom 293 Tanggung Jawab Telkom Terhadap Ketenagakerjaan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
KOMITMEN TANGGUNG JAWAB SOSIAL TELKOM Perusahaan yang berstatus sebagai Perseroan Terbatas, menurut peraturan, diwajibkan untuk menjalankan apa yang disebut Tanggung Jawab Sosial, atau yang dikenal sebagai Corporate Social Responsibility (CSR). Sebagai warga korporat (corporate citizens), kami tidak terlepas dari kewajiban tersebut. Dan untuk menjalankan kewajiban ini kami telah merumuskan sebuah pedoman kebijakan dan operasional, yakni peraturan Direksi No.PD.701.00/2014 tentang Pengelolaan Telkom Corporate Social Responsibility (Telkom CSR).
●
●
●
●
Menurut Peraturan Direksi tersebut, program Telkom CSR terdiri dari Program Kemitraan (PK), Bina Lingkungan (BL) dan CSR Public Relations (CSR PR), atau kegiatan di luar program kemitraan dan bina lingkungan. Telkom CSR berasaskan pada GCG dan GCC (Good Corporate Citizenship) dan berprinsip pada apa yang secara umum dikenal dengan TARIF, singkatan dari Transparancy, Accountability, Responsibility, Independency, and Fairness. Selain itu kami juga berpegang prinsip dalam ISO 26000, yaitu akuntabilitas, transparansi, perilaku etis, penghormatan kepada kepentingan shareholders, kepatuhan hukum (compliance), penghormatan kepada norma perilaku internasional serta penegakan hak asasi manusia. Salah satu komitmen kami dalam menjalankan CSR adalah turut mengembangkan kualitas hidup masyarakat secara berkelanjutan. Oleh karena itu kami memandang perlu untuk menciptakan hubungan baik dan harmonis dengan masyarakat. Upaya yang kami lakukan secara terus-menerus dalam memenuhi komitmen CSR, terbukti telah memperoleh pengakuan berbagai pihak. Di antara pengakuan pihak independen terhadap kinerja CSR kami adalah penghargaan Grand Platinum dalam ajang Indonesian Corporate Social Responsibility Award (ICA) tahun 2014. Penghargaan ini tidak hanya menjadi bukti pengakuan dari pihak luar akan tetapi sekaligus merupakan bukti pencapaian kinerja kami sejalan dengan landasan CSR berbasis ISO 26000.
VISI DAN MISI Dalam bidang CSR kami telah mengembangkan sebuah visi, yakni menjadi leader dalam implementasi program CSR di Asia. Untuk mencapai visi tersebut kami telah mengembangkan beberapa konsep strategis sebagai berikut:
284
Laporan Tahunan 2014
●
●
Cause promotion. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk menyumbangkan waktu, dana atau materi untuk satu tujuan sosial tertentu. Cause related marketing. Mengajak masyarakat untuk menggunakan produk Telkom, dan nantinya keuntungan Perusahaan akan disumbangkan untuk membantu mengatasi atau mencegah masalah tertentu. Corporate social marketing. Mengubah perilaku masyarakat dalam isu-isu tertentu, seperti isu kesehatan, lingkungan hidup, dan keselamatan. Corporate philanthropy. Memberikan kontribusi/ donasi secara langsung kepada pihak–pihak yang membutuhkan. Community volunteering. Mendorong dan mendukung karyawan untuk mengontribusikan waktu dan tenaga agar terlibat dalam kegiatan CSR, dan Socially responsible business practice. Perusahaan menerima dan mematuhi norma-norma sosial dalam menjalankan bisnis.
TUJUAN TELKOM CSR Tujuan Telkom CSR adalah untuk mendukung keberlangsungan bisnis Perseroan dengan melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan di bidang ekonomi, sosial, dan lingkungan yang melibatkan karyawan Telkom Group dan masyarakat berlandaskan pada tiga pilar utama (triple bottom line), yaitu planet, people, dan profit. ●
●
●
Planet. Perusahaan ikut mempertimbangkan dan menjaga kelestarian alam dan lingkungan dalam setiap kegiatan operasional Perusahaan. People. Perusahaan menciptakan SDM yang andal dalam melakukan pemberdayaan masyarakat melalui community development, Profit. Perusahaan tidak hanya mengejar profit namun diharapkan juga memberdayakan ekonomi masyarakat di lingkungannya.
Secara keseluruhan, ketiga pilar utama CSR kami tersebut kemudian diwujudkan dalam berbagai program kegiatan di tujuh bidang yaitu: (i) kemitraan, (ii) layanan umum, (iii) pendidikan, (iv) kesehatan, (v) kebudayaan dan peradaban, (vi) pelestarian lingkungan, dan (vii) bantuan bencana alam/kemanusiaan.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
STRATEGI TELKOM CSR Kami menyelaraskan strategi CSR dengan visi dan misi serta portofolio bisnis. Dalam menjalankan CSR kami mengusung tema “Telkom Indonesia untuk Indonesia” yang kami upayakan untuk mencapai masyarakat yang mencerahkan (“Enlightening Society”), yaitu masyarakat yang memperoleh kesejahteraan melalui kegiatan-kegiatan yang berlandaskan pada tiga pilar utama CSR. Dan untuk mencapai enlightening society tersebut kami mengembangkan tiga hal berikut, yakni: Lingkungan Digital Kami mewujudkan kepedulian terhadap lingkungan dengan menyediaan dan mengelola infrastuktur telekomunikasi serta beragam fasilitas Teknologi Informasi dan Komunikasi (“TIK”) untuk menunjang dan menghubungkan seluruh aktivitas masyarakat, termasuk dalam rangka pelestarian lingkungan di wilayah yang bersangkutan ataupun penanganan gawat darurat pada saat bencana alam. Masyarakat Digital Kami juga turut memberdayakan masyarakat sesuai kecenderungan global saat ini seiring kemajuan di bidang TIK, yakni dengan edukasi tentang pemanfaatan TIK secara optimal untuk memudahkan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Ekonomi Digital Kami aktif bersinergi dengan menyediaan fasilitas TIK di berbagai layanan umum yang digunakan oleh masyarakat, serta mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah, terutama di sektor industri kreatif, terkait dengan optimalisasi pemanfaatan TIK.
DASAR HUKUM DAN KEBIJAKAN TELKOM CSR Di Indonesia, pelaksanaan Corporate Social Responsibility diatur dalam Peraturan Pemerintah ("PP") No.47/2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas, yang merupakan peraturan pelaksana dari ketentuan Pasal 74 UU No.40/2007 tentang Perseroan Terbatas. Dengan demikian, PP No.47/2012 tersebut menjadi dasar bagi kami dalam pengembangan dan pelaksanaan program-program CSR, baik di dalam maupun di luar Perusahaan. Selain itu, sebagai sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kami juga berkewajiban melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (“PKBL”), sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri BUMN No.PER-05/
MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, sebagaimana telah diubah terakhir kali melalui Peraturan Menteri BUMN No.PER-08/MBU/2013 tertanggal 10 September 2013. Kami menerjemahkan peraturan tersebut dalam Kebijakan Direksi tentang pengelolaan program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) melalui Peraturan Direksi No.KD.21/ 2014 tanggal 14 Oktober 2014.
LINGKUP KEGIATAN TELKOM CSR Lingkup kegiatan Telkom CSR diprioritaskan dalam tiga bidang, yaitu sosial, lingkungan, dan ekonomi. a. Lingkup kegiatan bidang sosial - Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat serta menyediakan sarana dan prasarana pendidikan. - Melestarikan, serta pembinaan agama, budaya, seni, dan olahraga. - Mendukung pelestarian budaya dan keadaban nasional. - Mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat. b. Lingkup kegiatan bidang lingkungan - Berperan aktif dalam program bantuan kemanusiaan dan bencana alam. - Berperan aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan hidup. c. Lingkup kegiatan bidang ekonomi - Memberdayakan komunitas, dan meningkatkan skill, knowledge, maupun attitude yang berdampak pada bisnis Perusahaan. - Memberikan nilai tambah bagi stakeholder (pelanggan, pemasok, pemegang saham, pemerintah, karyawan dan keluarga, komunitas atau masyarakat) yang selaras dengan program Perusahaan. - Berperan aktif dalam penyediaan sarana dan prasarana information and communication untuk umum, dengan menyediakan sarana dan prasarana untuk kemudahan akses informasi dan komunikasi. - Berperan aktif dalam meningkatkan kemampuan UKM agar menjadi tangguh dan mandiri. - Berperan aktif dalam mendukung pengembangan industri kreatif digital.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
285
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
Lingkup kegiatan program Telkom CSR dapat mencakup berbagai hal, namun tidak terbatas pada kegiatan yang dimaksud dalam huruf, a, b, dan c tetapi juga dapat digunakan untuk kegiatan lain yang mendukung bisnis Perseroan dengan tetap mengacu pada peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
Selanjutnya, kami mengatur pelaksanaan fungsi kebijakan dan operasional Telkom CSR sebagai berikut:
●
Penetapan Kebijakan Telkom CSR merupakan kewajiban Direktur Utama Telkom yang dalam pelaksanaan operasional dilakukan oleh unit CDC dan Sub Departemen Corporate Communication. Dalam pelaksanaan operasionalnya, Unit CDC dan Sub Departemen Corporate Communication dapat berkoordinasi dengan Unit Kerja dan anak perusahaan terkait.
● ●
● ● ●
Merumuskan dan mengusulkan kebijakan grand strategy tema tahunan dan evaluasi program kerja Telkom CSR. Mengomunikasikan seluruh program Telkom CSR, baik kemitraan, bina lingkungan, maupun CSR PR. Menyelaraskan program Telkom CSR dengan Corporate Image Campaign, kegiatan sponsorship, serta bina lingkungan. Melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program Telkom CSR yang dilakukan oleh Unit Kerja. Melaporkan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program Telkom CSR kepada Direktur Utama. Menerima laporan dari Unit Kerja, Entitas anak, dan atau yang menjadi pelaksana program, Telkom CSR.
Tugas dan Wewenang Unit CDC ●
●
Membuat rancangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang mengacu pada Regulasi Pemerintah, grand strategy serta Tema Tahunan yang ditetapkan oleh Direktur Utama. Mengelola aktivitas yang berkaitan dengan pemberdayaan sosial masyarakat/komunitas dan lingkungan oleh Perusahaan.
Struktur Organisasi Pengelola Telkom CSR
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
●
Tata kelola Telkom CSR kami bagi menjadi dua, yaitu CSR PR dan Program PKBL. Strategi dan kebijakan Telkom CSR PR menjadi kewenangan Sub Departemen Corporate Communication. Sedangkan PKBL menjadi kewenangan unit Community Development Center (CDC). Sub Departemen Corporate Communication bersama unit CDC di setiap awal tahun berjalan dapat berkoordinasi dalam penyusunan program Telkom CSR, guna merumuskan program sinergi Telkom CSR dan sebuah unit bisnis maupun entitas anak.
Direktur Utama
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
Tugas dan Wewenang Sub Departemen Corporate Communication
TATA KELOLA PENGORGANISASIAN
●
Sebagaimana disebutkan di atas bahwa pengelolaan Telkom CSR dilaksanakan oleh Sub Departemen Corporate Communication dan Unit CDC dalam pengelolaan CSR. Keduanya memiliki tugas dan wewenang masing-masing, yakni.
286
Departemen Corporate Secretary
Direktorat Human Capital Management
Sub Departemen Corporate Communication
Unit Community Development Center
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
ALOKASI ANGGARAN TELKOM CSR Menurut Peraturan Direksi No.PD.701.00/2014 tanggal 14 Oktober 2014, sumber dana Telkom CSR berasal dari dua kategori yaitu: ● ●
Sumber dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan adalah dari beban operasional perusahaan atau sumber lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang tercatat sebagai anggaran PK dan BL. Sumber dana CSR PR berasal dari beban operasional Perusahaan yang tercacat sebagai anggaran CSR.
Anggaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dikelola dan menjadi tanggung jawab Unit CDC sesuai peraturan yang berlaku. Sedangkan anggaran CSR PR digunakan untuk seluruh program kegiatan CSR PR dan program komunikasi Telkom CSR (PK, BL dan CSR PR) menjadi tanggung jawab Sub Departemen Corporate Communication.
Alokasi Anggaran Telkom CSR (Program Kemitraan) Pinjaman Kemitraan Pembinaan Telkom CSR (Bina Lingkungan) Telkom CSR (PR)
Sumber Dana (Rp miliar ) 2014
2013 396,42 15,30 82,80 23,31
2012 118,19 6,25 55,76 38,24
343,87 9,99 94,31 32,7
Selaras dengan visi dan misi untuk menjadi pemain utama TIMES di kawasan regional dan global, kami menyadari pentingnya pemanfaatan TIK bagi kemajuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kami memahami posisi strategis kami di tengah masyarakat Indonesia. Pemanfaatan kompetensi kami dapat membawa Indonesia menuju ke arah yang lebih baik. Produk dan layanan kami dapat mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagai korporasi yang melayani jutaan pelanggan di seluruh Indonesia, kami berpartisipasi aktif dalam dalam bentuk program tanggung jawab sosial Perusahaan.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
287
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
PENGHARGAAN CSR TAHUN 2014 Pada 2014, kami melakukan sejumlah aktivitas CSR, yang diapresiasi dengan mendapatkan penghargaan untuk sembilan bidang dan program dari Corporate Forum for Community Development pada anugerah Indonesian CSR Award 2014. Rincian penghargaan seperti tertera dalam tabel berikut : Bidang/ Program Kategori
Judul Program/ Tingkat
Nama/Unit
LAMPIRAN
Jabatan
Award
1
Bidang HAM
Kebebasan Berserikat dan Berkumpul
Human Capital Center
SGM HC Center
Platinum
2
Bidang Pelestarian Lingkungan
Telkom Go Green Action: Mitigasi emisi karbon dioksida dan Stimulasi kegiatan Bisnis ramah lingkungan
Risk & Process Management
VP Risk & Process Management
Gold
3
Bidang Perlindungan Konsumen
Kepuasan Pelanggan Telkom Berbasis Global Customer Satisfaction Standard (GCSS)
Sub Dit Enterprise Service
VP Enterprise Service
Platinum
4
Program Pendidikan dan Budaya
Broadband Learning Center (BLC) Telkom Menuju Klaten Go ONLINE
Kandatel Klaten/ CDSA Solo
Kakandatel Klaten/SGM Solo
Platinum
5
Program Penciptaan Lapangan Kerja dan Peningkaan Ketrampilan
Program Kemitraan Telkom Pemberdayan Usaha Kecil dan Menengah melalui “Budidaya Ikan Lele Boyolali”
CDSA Solo
SGM CDC
Gold
6
Program Peningkatan Pendapatan dan Kekayaan
Program Peningkatan Kemitraan Telkom dalam Peningkatan Pendapatan Masyarakat yang Berkelanjutan “Batik Ozzy” Khas Pekalongan
CDSA Pekalongan
SGM CDC
Platinum
7
Program Pengembangan dan Akses atas Teknologi
Indonesia Digital School Telkom melalui penyediaan akses internet murah bagi komunitas sekolah
Trading & Business Service ("TBS")
GM Trading & Business Service ("TBS")
Platinum
8
Program Kesehatan
Infokes Telkom Melalui “ePuskesmas” dalam penyedia layanan solusi Teknologi Informasi Kesehatan Online dan Terintegrasi di Indonesia
Operation Acceleration
Off 1 MVP Management
Platinum
9
Program Investasi Sosial (Infrastruktur)
Indigo (Indonesian Digital Community) – BDV
Innovation & Design Center
SGM Innovation & Design Center
Platinum
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
No
288
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
PENCAPAIAN KINERJA CSR BERBASIS ISO 26000 Upaya yang kami lakukan secara terus-menerus dalam rangka memenuhi komitmen terhadap CSR terbukti telah memperoleh pengakuan dari berbagai pihak. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja CSR kami telah sejalan dengan konsep dan strategi yang telah ditetapkan. Di antara pengakuan pihak independen terhadap kinerja CSR kami adalah penghargaan Grand Platinum dalam ajang Indonesian Corporate Social Responsibility Award (“ICA”) tahun 2014. Penghargaan ini tidak hanya menjadi bukti pengakuan dari pihak luar akan tetapi sekaligus merupakan bukti pencapaian kinerja kami sejalan dengan landasan CSR berbasis ISO 26000.
Telkom Raih Grand Platinum pada Anugerah Indonesia CSR Awards Corporate Forum for Community Development (CFCD) untuk keempat kali menyelenggarakan Event Awards Tiga Tahunan (Triennial Awards) dengan titel "Indonesian CSR Awards 2014 (ICA 2014)" tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan berbasis ISO 26000 bekerjasama dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN) dan didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Kementerian lainnya pada Jumat (28/11) di Balai Kartini.
Anugerah Indonesian CSR Awards 2014 ini dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia yang diwakili oleh Menteri Sosial Republik Indonesia Dra. Khofifah Indar Parawansa. Tujuh penghargaan Platinum dan dua penghargaan Gold berhasil diraih oleh PT Telkom Indonesia Tbk (Persero) untuk katagori perusahaan Telematika. Peraihan penghargaan-penghargaan ini menempatkan Telkom sebagai perusahaan terbanyak yang mendapatkan penghargaan peringkat Platinum sehingga Telkom dikukuhkan untuk mendapatkan Penghargaan Grand Platinum yang diterima oleh Indra Utoyo sebagai PLT CEO Telkom. Anugerah ini diserahkan oleh Deputi VII Bidang Penanggulangan Kemiskinan Wahnarno.
Telkom menerima sembilan penghargaan tersebut untuk Peserta Bidang atau Program yaitu Program “Kebebasan Berserikat dan Berkumpul” (kategori HAM), Program “Telkom GO GREEN ACTION: Mitigasi emisi karbon dioksida dan stimulasi kegiatan Bisnis Ramah Lingkungan” (kategori Lingkungan), Program “Kepuasan Pelanggan Telkom Berbasis Global Customer Satisfaction Standard (GCSS) berupa Pengukuran CSI dan CLI” (kategori Konsumen), dan Kategori Community Involvement and Development (CID) dimenangkan oleh enam program yaitu “Broadband Learning Center (BLC) Telkom Menuju Klaten GO ONLINE”, “Program kemitraan Telkom Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah melalui ‘Budidaya Ikan Lele Boyolali’ Kemitraan Telkom”, “Program Kemitraan Telkom dalam Peningkatan Pendapatan Masyarakat yang Berkelanjutan ‘Batik OZZY’ Khas Pekalongan”, “Indonesia Digital School Telkom melalui penyediaan akses internet murah bagi komunitas sekolah”, “INFOKES Telkom melalui ePuskesmas dalam penyedia layanan solusi Teknologi Informasi Kesehatan Online dan Terintegrasi di Indonesia”, “INDIGO” (Indonesian Digital Community). Dalam kesempatan tersebut Innovation dan Design Center (IDeC) menyumbangkan dua penghargaan Platinum pada kategori Community Involvement and Development (CID) yaitu program INFOKES Telkom melalui ePuskesmas dan INDIGO. (Sumber: www.telkomsolution.com)
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
289
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
AKTIVITAS DAN PROGRAM TELKOM CSR Program CSR kami dilaksanakan dengan berpijak kepada tanggung jawab Perusahaan terhadap empat area yaitu: (1) tanggung jawab sosial terhadap lingkungan hidup; (2) tanggung jawab terhadap ketenagakerjaan, keselamatan, dan kesehatan kerja; (3) tanggung jawab sosial terhadap pengembangan sosial kemasyarakatan; (4) tanggung jawab terhadap pelanggan.
TANGGUNG JAWAB TELKOM TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP Kami sadar akan pentingnya memelihara kelestarian lingkungan. Oleh karenanya, kami senantiasa berupaya untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan akibat dari kegiatan operasional maupun dari kegiatan komunitas dan masyarakat pada umumnya. Kami juga aktif mendukung program-program nasional yang terkait dengan pelestarian lingkungan.
KEBIJAKAN Komitmen untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan kami tuangkan dalam Surat Edaran No.ED.130/PS000/ SDM-20/2008 tentang Langkah-langkah Efisiensi dalam Rangka Penghematan di Lingkungan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk yang kami laksanakan melalui berbagai program, baik di lingkungan internal maupun di lingkungan
290
Laporan Tahunan 2014
masyarakat. Dampak lingkungan yang timbul akibat operasional Perusahaan harus kami tekan serendah mungkin dan kami bertanggung jawab atas dampak tersebut.
JENIS PROGRAM Kami berupaya melakukan berbagai program terkait pelestarian lingkungan hidup yang terangkum dalam program Telkom Go Green Action, meliputi upaya mitigasi emisi karbon, efisiensi energi gedung perkantoran, efisiensi energi BTS, pemakaian energi terbarukan, konsep kantor tanpa kertas, pengelolaan limbah, pengelolaan dan daur ulang air, gerakan bersepeda ke kantor (bike to work), dan earth hour.
Upaya Mitigasi Emisi Karbon Kami belum secara khusus melakukan perhitungan carbon footprint dari operasional kami. Namun demikian, sejak tahun 2009 kami telah melakukan serangkaian inisiatif secara konsisten dan terarah untuk mengurangi pemakaian energi listrik dalam operasional kami. Dengan demikian, kami ikut berkontribusi pada upaya mitigasi emisi karbon (CO2), mengingat listrik tersebut dihasilkan dari pembangkit yang menggunakan bahan bakar fosil konvensional (batu bara dan BBM) dan merupakan sumber emisi karbon ke atmosfir.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Dalam pelaksanaannya, kami mengimplementasikan peralatan dengan efisiensi tinggi dan teknologi baru yang lebih ramah lingkungan, antara lain: ● Penggunaan AC berteknologi inverter, melakukan retrofit system fluida dan thermodinamika AC dengan Articmaster, serta mengganti pemakaian freon pada AC dengan refrigerant hydrocarbon. ● Mengganti lampu TL dengan lampu LED yang memiliki tingkat efisiensi listrik hingga 90%. ● Pemasangan capasitor bank di STO-STO kami untuk mengurangi pemborosan energi akibat daya reaktif. ● Penggantian perangkat switching dari TDM switch ke perangkat soft-switch yang lebih sedikit mengkonsumsi listrik, lebih sedikit membuang panas, dan lebih sedikit menempati ruang fisik. ● Penggantian perangkat rectifier dari tipe linear-mode ke tipe switch-mode yang memerlukan lebih sedikit energi dengan tingkat efisiensi konversi yang lebih tinggi. ● Pembangunan dan pengoperasian green data center yang mengedepankan zero depletion refrigrant (noCFC), zero depletion FAP (N2 100% natural gas), material ramah lingkungan (tanpa timbal), serta hemat energi (lampu LED dan cooling system management).
●
●
●
●
●
Selain mendukung upaya mitigasi emisi karbon, berbagai inisiatif untuk menghemat pemakaian energi listrik tersebut juga telah berdampak pada penghematan biaya operasional dan beban pemeliharaan, serta mengurangi down time perangkat akibat kegagalan sistem pendingin udara.
●
dengan PT Sadean Energi Indonesia selaku pemegang brand Reflecto Coating for Building mengenai pemakaian coating, yaitu bahan pelapis kaca luar dinding/jendela gedung, yang berfungsi meneruskan cahaya, namun tidak/sedikit sekali meneruskan panas. Penggantian penerangan konvensional dengan penerangan LED yang dapat menghemat energi dan ramah lingkungan, karena tidak lagi menggunakan merkuri. Penggantian secara retrovit AC chiller dengan teknologi modern dan hemat energi berbasis building automation system (BAS), sehingga efisien secara operasional oleh operator dan juga menggunakan refrigeran yang ramah lingkungan. Implementasi program ini mulai dilaksanakan pertengahan tahun 2013. Penerapan secara ketat dan tepat, tanpa mengganggu kenyamanan dan keamanan penghuni gedung, jadwal pengoperasian penerangan maupun perangkat guna menekan pemborosan pemakaian listrik. Memberikan sosialisasi yang berkelanjutan dan berkesinambungan kepada seluruh penghuni gedung mengenai penghematan energi, termasuk penempatan papan peringatan dan stiker di berbagai lokasi yang strategis guna mengingatkan karyawan untuk menghemat listrik dan air. Pemanfaatan skema zoning lighting untuk meningkatkan pemanfaatan energi secara tepat guna, yakni dengan membedakan area penyalaan lighting berkebutuhan sehingga mampu menghemat energi. Pemasangan alat pengatur waktu (timer) pada penerangan di luar gedung.
Efisiensi Energi BTS Efisiensi Energi Gedung Perkantoran Sistem energi di gedung-gedung perkantoran Telkom telah kami buat menjadi semakin efisien. Berbagai langkah strategis yang diterapkan antara lain: ●
●
Penggunaan capasitor bank untuk memperbaiki faktor daya, memenuhi ketentuan PLN tentang batasan KVAR, dan mengurangi pemborosan penggunaan listrik yang disebabkan besarnya daya semu dari beban-beban kapasitif. Pada 2014, kami telah melaksanakan serangkaian uji coba bekerja sama dengan PT Excelindo Chandra Mulia (pemegang brand Top Saver 2000), dan telah menerapkan penggunaan Top Saver pada perangkat non inverter untuk menekan rugi penggunaan arus listrik dan akan terus berlanjut pada tahun yang akan datang. Pemasangan kaca reflektif (reflective glass) setebal 6 mm untuk mengurangi panas yang masuk, sehingga penggunaan AC akan lebih hemat dan efisien. Serangkaian uji coba telah dilaksanakan bekerja sama
Penghematan energi yang signifikan juga datang dari penggunaan BTS di luar gedung pada semua lokasi BTS Telkom Flexi dan Telkomsel. BTS di luar gedung berukuran lebih kecil dibandingkan BTS di dalam gedung dan tidak membutuhkan gardu dan pendingin.
Pemakaian Energi Terbarukan Mitigasi emisi karbon yang signifikan telah dilakukan melalui perubahan pola konsumsi energi dari energi tidak terbarukan ke energi terbarukan antara lain penggunaan energi matahari, air dan angin. Meskipun dalam skala kecil, kami telah mulai melaksanakan konsep “carbon free” untuk beberapa kegiatan operasional. Dengan menggunakan sel tenaga matahari sebagai energi untuk BTS, emisi karbon yang dapat dikurangi dapat mencapai 961,39 ton CO2 setiap tahunnya. Telkomsel menjadi pelopor dalam penggunaan BTS yang menggunakan energi terbarukan dari energi matahari, microhidro, dan low power consumption, dan telah mengoperasikan ribuan BTS ramah lingkungan.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
291
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
Energi terbarukan juga kami implementasikan untuk lokasi-lokasi di kepulauan dan perkotaan lain yang masih menggunakan sumber tenaga genset 7 x 24 jam antara lain melalui pemanfaatan pembangkit listrik hybrid yang menggabungkan sel surya (solar cell) dan tenaga angin (wind power). Penggunaan energi terbarukan berupa pembangkit listrik hybrid diharapkan dapat dicapai penghematan beban pemakaian listrik, beban pemeliharaan dan beban konsumsi BBM hingga 98%, sementara 2% BBM masih diperlukan untuk keperluan pemeliharaan genset.
Konsep Kantor Tanpa Kertas Upaya lainnya dalam mitigasi emisi karbon adalah dengan menerapkan konsep kantor tanpa kertas. Kami telah menerapkan konsep ini melalui aplikasi nota dinas online sejak 1998 di beberapa unit dan telah diimplementasikan secara nasional. Sejak konsep ini diimplementasikan, manajemen kami membuat kebijakan pemotongan anggaran pembelian kertas secara signifikan. Dengan pemakaian kertas seminimum mungkin, kami telah mengurangi jumlah sampah kertas. Saat ini, seluruh unit kami telah menggunakan aplikasi nota dinas online untuk pengiriman nota dinas di internal kami. Selama tahun 2014, surat nota dinas yang dibuat oleh seluruh unit melalui aplikasi nota dinas online berjumlah 294.563 buah. Dengan asumsi rata-rata satu nota dinas terdiri dari 2 (dua) lembar dan ditujukan kepada 3 (tiga) orang penerima dan selanjutnya masingmasing diteruskan kepada 3 (tiga) orang, maka dengan menggunakan aplikas nota dinas online kami telah menghemat kertas sebanyak 10.604 rim kertas atau setara dengan Rp424.170.720 (berdasarkan rata-rata harga kertas di tahun 2014). Kami juga mengedukasi para karyawan dan pelanggan dalam menerapkan konsep tersebut, antara lain dalam hal penerbitan surat tagihan elektronik, pembayaran tagihan secara terpusat melalui teller, Anjungan Tunai Mandiri (“ATM”), phone banking, internet banking, mobile banking, dan auto debit.
Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Pengelolaan sampah dilakukan bersama Dinas Kebersihan setempat. Pengawasan rutin diterapkan guna menekan jumlah sampah yang tercecer. Kami juga melakukan pengelolaan sampah dan pembuangan secara bertanggung jawab di seluruh kantor operasional.
292
Laporan Tahunan 2014
Pengelolaan dan Pemakaian Air Daur Ulang Air sangat vital untuk kehidupan manusia dan memegang peranan penting dalam menjaga kelangsungan ekosistem. Oleh karena itu, kami memiliki komitmen yang tinggi untuk bertanggungjawab atas pengelolaan dan pemakaian air. Konsumsi air kami relatif rendah yang dipergunakan untuk operasional gedung dan keperluan minum karyawan yang mayoritas dipasok oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Kami telah melaksanakan langkah strategis dalam pengelolaan air dengan pemasangan biopori dan penampung air di sekeliling gedung kantor untuk menampung air hujan serta melakukan proses daur ulang air yang secara sederhana dilakukan dengan menggunakan filtrasi berbasis arang. Air hasil daur ulang digunakan untuk mencuci kendaraan operasional dan menyiram tanaman di halaman kantor.
Gerakan Bersepeda ke Kantor (Bike to Work) Dalam rangka hidup sehat dan sekaligus memitigasi emisi karbon, kami menghimbau karyawan untuk bersepeda ke kantor setiap hari Jumat. Himbauan ini dikeluarkan pada tahun 2009 dan pelaksanaannya direspon dengan baik oleh sebagian besar karyawan hingga tahun 2014. Kami mengharapkan hal ini akan menjadi kebiasaan yang merupakan bagian dari gerakan nasional ”Bike to Work” dan membudaya di kalangan karyawan.
Earth Hour Secara rutin setiap tahunnya kami berpartisipasi dalam kegiatan "Earth Hour" yang digalakkan oleh WWF, bertujuan melestarikan lingkungan hidup dengan mengurangi konsumsi energi listrik. Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan pemadaman listrik selama 1 jam pada hari Sabtu, minggu keempat bulan Maret setiap tahun pada pukul 20.30 sampai dengan 21.30.
Jakarta River Fest Telkom mengikuti event Jakarta River Fest dalam aksi bersih sungai di Jakarta dengan kontribusi sebesar Rp50 juta.
SERTIFIKASI DI BIDANG LINGKUNGAN Dengan mengusung misi menjadi penyediaan layanan TIMES berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif sekaligus menjadi model pengelolaan korporasi terbaik, kami harus memperhatikan juga pengendalian lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja yang baik. Untuk memenuhi regulasi Pemerintah dalam hal menerapkan SMK3, pada tahun 2014 Telkom dan entitas anak Properti telah memperoleh sertifikasi SMK3.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
TANGGUNG JAWAB TELKOM TERHADAP KETENAGAKERJAAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KETENAGAKERJAAN KEBIJAKAN Kami mengarahkan pengelolaan SDM untuk mencapai visi, misi dan sasaran perusahaan (sustainable competitive growth) serta sasaran pengelolaan SDM. Sasaran pengelolaan SDM adalah membentuk great leader dan great people dengan produktivitas karyawan di atas standar produktivitas di industri telekomunikasi serta tingkat keterikatan (engagement) yang tinggi dalam menjalankan portofolio bisnis Telkom Group yang semakin fokus pada TIMES. Kami juga berupaya meningkatkan sinergi dan efisiensi di antara Perusahaan di jajaran Telkom Group dengan terus menekankan penerapan nilai-nilai Perusahaan yang telah ditetapkan. Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara manajemen dan serikat karyawan, menjadi acuan seluruh kebijakan ketenagakerjaan untuk memastikan kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku dan meminimalkan terjadinya pelanggaran terhadap hak asasi manusia dalam hubungan kerja.
JENIS PROGRAM Pengelolaan Hubungan Industrial Merujuk pada Keputusan Presiden No.83 tahun 1998 tentang Ratifikasi Konvensi ILO No.87 tahun 1948 mengenai Kebebasan Berserikat dan Perlindungan atas Hak Membentuk Organisasi, beberapa karyawan Telkom mendirikan “Serikat Karyawan Telkom” atau “SEKAR”. Hingga 31 Desember 2014, Sekar beranggotakan 15.526 karyawan atau sebesar 89,9% dari total karyawan dalam status bekerja di Telkom dan dipekerjakan di entitas anak. Untuk menghindari terjadinya potensi konflik yang terjadi pada perundingan PKB berikutnya, manajemen meningkatkan peran LKS Bipartit yang dilaksanakan satu bulan sekali. Rekrutmen SDM Rekrutmen SDM kami dilakukan melalui rekrutmen internal dan eksternal. Rekrutmen internal dilakukan dengan mengoptimalkan sumber daya yang telah dimiliki melalui sinergi di jajaran Telkom Group agar tercapai efisiensi biaya pergantian karyawan dan didapatkan kandidat terbaik sesuai keperluan serta secara bersamaan
memfasilitasi pengembangan karir bagi karyawan yang ada. Rekrutmen eksternal difokuskan pada perekrutan karyawan profesional untuk mengisi posisi-posisi yang kompetensi belum dimiliki oleh karyawan eksisting, serta merekrut fresh graduate untuk mengisi posisi yang ditinggal karyawan karena pensiun, memperbaiki komposisi karyawan dari sisi pendidikan, usia dan stream (fungsi Perusahaan). Rekrutmen SDM Jumlah (orang)
2014
2013
2012
2011
2010
224
206
30
53
127
Pengembangan Kompetensi Pengembangan kompetensi SDM dilakukan melalui pelatihan dan pendidikan yang bersifat perubahan kompetensi dan pengembangan kompetensi, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung terhadap strategi bisnis dan operasional. Selain itu, kami juga menyelenggarakan berbagai program peningkatan dan pelatihan kompetensi bagi karyawannya yang saat ini dikelola melalui pembentukan CorpU. Salah satu program Telkom CorpU adalah international certification dan GTP yang memberikan peluang bagi talent terbaik perusahaan untuk memiliki global exposure dan global experience melalui pengiriman mereka ke berbagai negara. Pada tahun 2014 ini Telkom CorpU telah meluluskan sebanyak 539 orang untuk sertifikasi internasional dan 2.468 orang untuk sertifikasi nasional. Sedangkan untuk pengembangan kompetensi telah dilakukan program SUSPIM sebanyak 19 program, predeparture sebagai program pembekalan GTP sebanyak 11 program, Telkomsel 2.0 yang merupakan program Utama Telkom sebanyak 22 program dengan meluluskan sebanyak 539 agent. Untuk program TICC telah diluluskan sebanyak 411 orang yang dilakukan dalam 16 batch. Sedangkan pelatihan reguler telah dilaksanakan sebanyak 1.123 program dengan peserta sebanyak 23.750 orang. Pengembangan Kompetensi
2014
2013
2012
2011
2010
Jumlah Pelatihan
1.191
1.261
774
650
826
Remunerasi Karyawan Kami memberikan paket remunerasi yang kompetitif bagi karyawan yang terdiri dari gaji bulanan, berbagai tunjangan dan fasilitas antara lain fasilitas perumahan,
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
293
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN LAMPIRAN
pensiun dan kesehatan sesuai peraturan yang berlaku dan secara rutin dievaluasi agar pergerakan gaji karyawan kompetitif dengan pasar. Jumlah remunerasi yang kami keluarkan dalam lima tahun terakhir adalah sebagai berikut: Remunerasi Karyawan
2014
2013
2012
2011
2010
Jumlah yang Dibayarkan (Rp miliar)
9.616 9.733
9.786
8.555
7.516
yang dikenal sebagai Jamsostek (kini bernama BPJS dan BPJK). Jumlah biaya yang kami keluarkan untuk program jaminan kesehatan bagi karyawan dalam lima tahun terakhir dapat dilihat dalam tabel berikut. Biaya Pelayanan Kesehatan Karyawan
2014
2013
2012
2011
2010
153
162
150
121
136
Jumlah (Rp miliar)
Pelayanan Kesehatan Kami menyediakan layanan kesehatan yang dikelola oleh Yakes bagi karyawan beserta keluarga inti yang menjadi tanggungannya. Kami berharap layanan kesehatan ini berdampak pada perbaikan produktivitas Perusahaan. Untuk mengetahui kesehatan karyawan, setiap tahun kami menyelenggarakan medical check up, yang hasilnya berupa status kesehatan (stakes). Di samping itu kami juga telah menerbitkan kebijakan paradigma hidup sehat. Jaminan kesehatan juga disediakan untuk seluruh karyawan yang telah pensiun, termasuk keluarga yang menjadi tanggungan dalam dua jenis pendanaan, yakni: bagi karyawan yang diangkat sebagai pegawai sebelum tanggal 1 November 1995 dan memiliki masa kerja lebih dari 20 tahun, berhak mengikuti jaminan layanan kesehatan yang dikelola oleh Yakes Telkom; dan bagi semua karyawan tetap lainnya, memperoleh layanan kesehatan dalam bentuk tunjangan asuransi. Untuk karyawan entitas anak kami memberikan tunjangan kesehatan melalui program jaminan kesehatan yang disponsori oleh pemerintah
Program Pensiun Kami memiliki dua program pensiun, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti (“PPMP”) yang ditujukan bagi karyawan tetap yang direkrut sebelum tanggal 1 Juli 2002 dan Program Pensiun Iuran Pasti (“PPIP”) yang berlaku bagi karyawan tetap lainnya. Berikut ini jumlah pengeluaran progam pensiun dalam lima tahun terakhir: Program Pensiun
2014
2013
2012
2011
2010
PPMP (Rp miliar)
Nihil
182
186
187
485
6
6
5
5
4
PPIP (Rp miliar)
Penghargaan Karyawan Secara rutin, kami memberikan apresiasi kepada karyawan dan unit yang berprestasi dalam mendukung pencapaian target bisnis Perusahaan. Pemberian penghargaan ini untuk memotivasi karyawan agar memberikan kontribusi yang lebih baik di periode mendatang.
Berikut tabel karyawan berprestasi yang menerima apresiasi pada tahun 2014. Jenis Reward
Jumlah
Keterangan
Keagamaan (Umroh, Ziarah, Tirtayatra)
64 karyawan
Reward Individu
The Healthiest Family
2 karyawan
Reward Individu
Best Staff
12 karyawan
Reward Individu
Kampiun Award
6 karyawan
Reward Individu
Best Innovator
44 karyawan
Kelompok Individu
Karya Inovasi Kusus
5 karyawan
Reward Individu
Digital E-Learning
5 karyawan
Reward Individu
Best Witel
4 Witel
Reward Unit
Best Rose
18 Witel dan Witel
Reward Unit
Prima-Pembinaan Karakter
6 Witel
Reward Unit
Satyalancana Presiden RI
9 karyawan
Reward Eksternal
294
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Tingkat perpindahan (turnover) karyawan Tingkat perpindahan karyawan yang keluar dari Perusahaan dengan berbagai sebab antara lain pengunduran diri secara sukarela, menjadi pengurus partai politik, diangkat menjadi pejabat baik di lingkungan Perusahaan, entitas anak maupun pemerintahan, pelanggaran disiplin, menikah dengan karyawan Telkom. Jumlah Karyawan Telkom (orang) Jumlah Perputaran Karyawan Atas Permintaan Sendiri Menjadi Pengurus Parpol Menjadi Direksi BUMN/Pejabat Pemerintah Pelanggaran Disiplin Menikah dengan Karyawan Telkom Persentase
2014
2013
2012
2011
2010
17.279
17.881
19.185
19.780
21.138
20 17 1 2
14 14 -
22 10 12 -
12 12 -
10 10 -
0,12%
0,08%
0,11%
0,06%
0,05%
Kesetaraan Gender dan Kesempatan Kerja Kami tidak memiliki kebijakan internal terkait ketenagakerjaan yang membedakan penerapannya berdasarkan gender. Seluruh peraturan yang berlaku diterapkan secara konsisten dan setara kepada seluruh karyawan tanpa membedakan gender. Demikian pula dengan kesempatan kerja yang ditawarkan berlaku bagi seluruh karyawan, dimana posisiposisi yang ada tidak mencantumkan kualifikasi yang membedakan berdasarkan gender. Kualifikasi yang ada di posisi (position requirement) hanya mensyaratkan pendidikan dan kompetensi (soft skill dan hard skill). Hak (kompensasi, benefit, kesempatan pengembangan karir dan kompetensi, waktu kerja, fasilitas kerja) dan kewajiban berlaku untuk seluruh karyawan tanpa membedakan gender.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
295
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) KEBIJAKAN Sejak 2009, pengelolaan K3 kami fokuskan untuk mencapai tingkat kecelakaan nihil atau zero accident. Program ini kami selenggarakan berdasarkan peraturan ketenagakerjaan dan aturan K3 Dinas Tenaga Kerja setempat serta kami evaluasi dan dinilai setiap tahun. Komitmen kami untuk mewujudkan keamanan dan keselamatan di lingkungan kerja kami wujudkan dalam kebijakan Perusahaan yang diatur dalam Keputusan Direksi tentang Penetapan Kebijakan Pengelolaan Keamanan dan Keselamatan Perusahaan (Enterprise Security and Safety Governance) No.KD.37/2010 tanggal 26 Oktober 2010.
JENIS PROGRAM Berbagai kegiatan yang kami lakukan terkait dengan program K3 selama tahun 2013-2014 antara lain: Pelatihan tentang Keselamatan Kerja: Simulasi Tanggap Darurat Bencana Kebakaran di Witel Jakarta Utara, Bogor, Palembang, Medan, Malang Gedung GMP Gatot Subroto Jakarta. ● Seminar K3 yang diselenggarakan bersama Jaring K3 Telco ● Pelatihan Basic Life Support (BLS) ● Pelatihan Ahli K3 Listrik ● Pelatihan Ahli K3 Kebakaran Type C ● Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) ● Pelatihan dan Simulasi Evakuasi Banjir Telkom Group Jabodetabek di Sunter Jakarta Utara bekerja sama dengan KOLINLAMIL. ● Sosialisasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) ●
Program Zero Accident Program ini diselenggarakan berdasarkan peraturan ketenagakerjaan dan aturan K3 Dinas Tenaga Kerja setempat serta dievaluasi dan dinilai setiap tahun. Komitmen kami untuk mewujudkan keamanan dan keselamatan di lingkungan kerja diwujudkan dalam kebijakan perusahaan yang diatur dalam Keputusan Direksi tentang Penetapan Pengelolaan Keamanan dan Keselamatan Perusahaan. Jam Kerja Selamat
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Lokasi 2014
2013
2012
Telkom Area Bekasi
3.148.888
1.638.569
1.639.416
Telkom Area Bogor
2.181.146
2.143.736
3.617.629
Telkom Area Jakarta Barat
2.458.200
2.503.164
1.940.008
Telkom Area Jakarta Selatan
1.704.260
1.592.892
3.650.688
Telkom Area Jakarta Timur
1.738.720
4.077.024
3.650.688
Telkom Area Jakarta Utara
2.207.095
2.269.530
2.087.478
Telkom Area Tangerang
2.683.906
3.834.832
3.763.452
Telkom Regional Sumatera
8.884.232
2.012.569
9.939.368
Telkom Regional Jawa Barat
5.160.189
2.094.151
3.624.569
Telkom Regional Jawa Tengah
1.589.177
2.044.573
7.759.884
Telkom Regional Jawa Timur
9.152.000
2.041.061
6.365.912
Telkom Regional Kalimantan
4.471.856
5.092.684
4.745.153
Telkom Regional KTI
8.186.134
8.671.826
10.273.934
Telkom GMP Bandung
3.740.736
2.025.063
4.050.202
Telkom GMP Jakarta
3.679.508
3.404.798
3.566.679
Telkom Area Jakarta Pusat
3.809.288
4.086.952
2.502.112
296
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Aplikasi SMK3 Online dan Safety Care Online Pengembangan aplikasi SMK3 Online sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2012 dapat diakses oleh seluruh pegawai yang terdiri dari kriteria pengukuran SMK3. Aplikasi ini dapat digunakan untuk aktivitas monitoring, evaluasi, dan analisis secara online sehingga mempermudah dan mempercepat proses implementasi dan pemutakhiran informasi secara nasional. Aplikasi safety care online merupakan sarana untuk menumbuhkan kepedulian pegawai terkait aspek-aspek K3 di lokasi kerja masing-masing, misalnya untuk menginformasikan kondisi di lokasi pekerjaan yang berisiko terhadap kelangsungan K3 sehingga dapat segera ditindaklanjuti. Solusinya, dengan performansi jumlah temuan dan mitigasi close. Aplikasi portal SAS untuk mempublikasikan aktivitas K3 yang dapat diakses secara nasional dengan kontributor para person in charge SAS secara nasional. Penghargaan yang diterima dalam bidang K3 (Zero accident) ● Penghargaan yang diterima dalam bidang K3 (Zero Accident) dari Kemenkertans sejak tanggal 1 Januari 2009 s/d 31 Desember 2013 untuk 13 lokasi kantor kami. ● Penghargaan yang diterima dalam bidang K3 (Zero Accident) dari Gubernur Banten sejak tanggal 1 januari 2009 s/d 31 Desember 2013 untuk Telkom Area Tangerang.
●
Penghargaan Kemenakertrans Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan hasil audit sistem manajemen K3 yang telah mendapatkan “Tingkat Penilaian Memuaskan” untuk kategori Tingkat Lanjut” untuk wilayah Telekomunikasi Jakarta Utara, Bogor, Malang, Medan, dan Palembang.
Audit Internal dan Eksternal SMK3 Untuk memastikan bahwa Perusahaan telah menetapkan tujuan, sasaran dan program K3 untuk memenuhi kebijakan K3 yang telah ditetapkan, maka dilakukan Audit Internal SMK3 setiap tahun. Audit ini dilakukan pada seluruh area yakni Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Bekasi, Bogor, Tangerang, dan Divisi Regional lainnya secara sampling (Jawa Barat/ Lembang, Jawa Timur/Malang, Jawa Tengah /Semarang, Sumatra/Medan, KTI/Bali). Untuk memastikan agar kriteria dalam SMK3 telah diimplementasikan di lapangan dan mendapat pengakuan dari lembaga eksternal terkait, maka dilakukan audit eksternal SMK3 di lima lokasi yaitu witel Jatim Selatan (Malang), Sumatera Utara (Medan), Sumatera Selatan (Palembang), Jakarta Utara dan Bogor. Bantuan Dana Kegiatan Ekstrakurikuler Kami memberikan dukungan dana untuk kegiatan ekstrakurikuler yang terkait dengan olahraga, kesenian, kebebasan berserikat dan berkumpul sebesar Rp5 miliar.
DAMPAK KEUANGAN DARI KEGIATAN Dalam tiga tahun terakhir biaya yang kami keluarkan untuk kegiatan yang berhubungan dengan K3 adalah sebagai berikut:
Biaya untuk kegiatan K3 (Rp miliar)
Laporan Tahunan 2014
2014
2013
2012
8
2
0,9
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
297
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB TELKOM TERHADAP PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN Sebagai salah satu BUMN terbesar di Indonesia, kami memiliki dua tanggung jawab besar. Pertama untuk meningkatkan profit dalam rangka meningkatkan kesejahteraan Negara. Kedua adalah melaksanakan tanggung jawab pengembangan sosial dan kemasyarakatan. Peran dan tanggung jawab sosial tersebut kami laksanakan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Program ini diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007, dan disempurnakan dengan PER08/MBU/2013 Perihal Perubahan Keempat tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
Keberhasilan PKBL dalam mengelola para mitra binaan juga terlihat dengan berbagai penghargaan yang kami peroleh. Penghargaan tersebut menunjukkan bahwa keseriusan dan eksistensi PKBL kami telah diakui secara luas. Dengan memanfaatkan seluruh sektor, PKBL menghasilkan mitra binaan yang unggul dan sukses sehingga mampu memberikan hasil maksimal dan membuat masyarakat menjadi lebih kreatif dalam memenuhi kebutuhannya. Lebih dari itu, mereka juga mampu untuk menghasilkan produk atau jasa yang bermanfaat bagi masyarakat luas
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
KEBIJAKAN Semangat kami dalam melaksanakan PKBL merupakan bentuk komitmen tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat. PKBL telah kami laksanakan sejak 2001, dimana setiap tahun terjadi peningkatan jumlah penyaluran dana untuk program ini. Banyak mitra binaan PKBL kami yang telah mandiri dan tangguh. Hal tersebut terbukti dengan pesatnya perkembangan usaha mereka. Saat ini banyak mitra binaan telah melakukan aktivitas pemasaran tidak hanya menjangkau pasar dalam negeri tetapi juga hingga ke luar negeri.
298
Laporan Tahunan 2014
Mengacu pada Keputusan Direksi No.KD.21/PR000/ COP-B0030000/2010, kami melaksanakan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan maupun berbagai inisiatif CSR terkait dengan pengembangan kehidupan kemasyarakatan (community development). Sasaran dari program-program ini adalah kegiatan ekonomi masyarakat, baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan bisnis utama kami, dengan tujuan untuk membangun hubungan harmonis dengan masyarakat sekaligus memberi kontribusi nyata untuk lingkungan masyarakat yang sejahtera.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
JENIS PROGRAM Program pengembangan sosial dan kemasyarakan Telkom terdiri dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Program Kemitraan Program Kemitraan adalah program pemberdayaan dan peningkatan ekonomi masyarakat, melalui pemberian pinjaman kemitraan untuk modal kerja dan investasi. Selain itu, melalui Program Kemitraan, Perseroan juga memberikan bantuan pembinaan berupa kegiatan pelatihan yang kami harapkan akan meningkatkan kemampuan mitra binaan dalam berbagai aspek, kegiatan promosi dan pameran untuk memperkenalkan produk mitra binaan agar lebih dikenal khalayak umum, serta kegiatan pemagangan untuk memberikan kesempatan kepada para mitra binaan saling bertukar informasi dan pengalaman dengan mitra binaan lainnya yang mempunyai usaha sejenis. Program Kemitraan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Usaha Mikro dan Kecil (UMK) yang dijalankan masyarakat, sehingga menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. Melalui program ini maka setiap UMK yang telah berkembang kami harapkan juga bisa menyerap tenaga kerja dari masyarakat lokal, sehingga mereka mendapatkan penghasilan. Dengan demikian masyarakat sekitar yang tidak bisa bekerja di lingkungan Perseroan, tetap bisa merasakan manfaat dari kehadiran Perseroan. Program Bina Lingkungan Program Bina Lingkungan adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat di sekitar wilayah operasi Perseroan yang bersifat hibah. Komitmen Perseroan dalam pemenuhan aspek sosial terkait pelaksanaan tanggung jawab sosial adalah keterlibatan dalam upaya
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Terutama masyarakat di sekitar lokasi kantor-kantor Perseroan. Hal tersebut kami wujudkan dalam bentuk pelaksanaan Program Bina Lingkungan, yakni program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat dan peningkatan kualitas hidup. Program Bina Lingkungan telah Perseroan laksanakan sejak 2003. Program ini kami tujukan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat di sekitar wilayah operasi Perseroan. Cakupan kegiatan Program Bina Lingkungan meliputi pemberian bantuan untuk korban bencana alam, bantuan pendidikan dan pelatihan, bantuan kesehatan masyarakat, bantuan prasarana umum, bantuan sarana ibadah, bantuan pelestarian alam serta pengetasan kemiskinan. Kegiatan yang kami laksanakan dalam kurun waktu tersebut mencakup kegiatan-kegiatan yang dapat dikategorikan dalam program inisiatif dan program responsif dalam bentuk pemberian bantuan yang sifatnya insidental, memenuhi kebutuhan sesaat ataupun tanggap darurat. Bantuan Bina Lingkungan telah memberikan kontribusi besar bagi peningkatan kehidupan masyarakat serta kemajuan dalam bidang pendidikan. Selain itu program Bina Lingkungan juga telah menunjukkan keberadaannya dalam bidang kesehatan, keagamaan, prasarana umum dan pelestarian alam, bantuan bencana alam dan pengentasan kemiskinan. Saat ini Telkom mengalokasikan 50% anggaran Bina Lingkungan untuk mendukung kegiatan yang berkaitan dengan ICT, yang meliputi program bantuan pelatihan sekaligus peningkatan sarana internet untuk sekolahsekolah, terutama di wilayah-wilayah tertinggal dan terpencil.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
299
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
REALISASI PROGRAM KEMITRAAN Realisasi program kemitraan Telkom berupa pinjaman kemitraan yang telah kami salurkan sejak tahun 2001 sampai dengan 2014 sebesar Rp2,4 triliun yang diberikan kepada lebih dari 105 ribu mitra binaan. Kegiatan penyaluran pinjaman kemitraan sudah kami jalankan sejak tahun 2001. Mekanisme penyaluran kami lakukan berdasarkan evaluasi atas persyaratan serta angsuran yang disesuaikan dengan kemampuan usaha. Jumlah mitra binaan Perseroan selama 2014 sebesar 12.163 mitra binaan yang terdiri dari beragam sektor usaha meliputi: industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, jasa, dan lain-lain. Total dana pinjaman usaha yang telah disalurkan pada 2014 adalah sebesar Rp396,42 miliar. Jumlah mitra binaan serta penyaluran dana mitra binaan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sebagaimana diuraikan dalam tabel di bawah ini:
Jumlah Mitra Binaan dan Penyaluran Dana Per Sektor Usaha Tahun 2014 Jumlah Mitra Binaan No.
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
2014
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Total Penyaluran (Rp miliar)
Sektor Usaha
1
Industri
2013
2012
2014
2013
2012
2.183
694
1.602
70,50
20,99
52,56
6.675
2.140
4.972
206,22
62,85
148,85
222
96
171
6,72
2,43
58,41
2
Perdagangan
3
Pertanian
4
Peternakan
428
153
366
14,83
4,90
12,11
5
Perkebunan
203
81
212
6,36
2,05
4,97
6
Perikanan
296
112
295
9,75
3,48
8,61
7
Jasa
2.116
688
1.690
70,27
20,99
55,77
8
Lain-lain
40
11
38
11,77
0,52
2,59
12.163
3.975
9.346
396,42
118,19
343,87
Jumlah
Jumlah mitra binaan Telkom tersebar di 34 propinsi di Indonesia dengan jumlah terbesar di Propinsi Jawa Barat, hal ini mengingat Jawa Barat merupakan wilayah lingkungan terdekat dengan pusat operasi Telkom. Urutan berikutnya adalah Jawa Timur, Jawa Tengah dan DKI Jakarta. Berikut ini adalah jumlah mitra binaan per wilayah binaan dan realisasi penyaluran dana per wilayah.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Jumlah Mitra Binaan dan Realisasi Penyaluran Dana Per Wilayah No.
Jumlah
Realisasi Penyaluran
Mitra Binaan
(Rp ribu)
Wilayah Binaan (Provinsi)
1
Aceh
267
5.777
2
Sumater Utara
545
15.874
3
Sumatera Barat
259
5.463
4
Riau Daratan
302
9.678
5
Riau Kepulauan
270
8.734
6
Sumatera Selatan
405
10.891
7
Jambi
222
8.264
8
Bengkulu
187
6.351
9
Lampung
191
5.548
10
Bangka Belitung
181
6.692
11
DKI Jakarta
678
25.663
12
Banten
300
10.331
13
Jawa Barat
2.810
74.013
14
Jawa Tengah
914
34.244
300
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
No.
Jumlah
Realisasi Penyaluran
Mitra Binaan
(Rp ribu)
Wilayah Binaan (Provinsi)
15
D.I. Yogyakarta
16
Jawa Timur/Madura
191
7.029
1.734
70.872
17
Kalimantan Timur
563
17.879
18
Kalimantan Barat
387
11.582
19
Kalimantan Tengah
281
8.532
20
Kalimantan Selatan
228
7.479
21
Kalimantan Utara
44
1.565
22
Bali
183
8.375
23
Nusa Tenggara Barat
115
4.648
24
Nusa Tenggara Timur
87
3.319
25
Sulawesi Selatan
199
4.379
26
Sulawesi Tengah
111
4.050
27
Sulawesi Tenggara
80
3.290
28
Sulawesi Utara
123
4.837
29
Sulawesi Barat
8
275
30
Gorontalo
97
3.804
31
Maluku
26
857
32
Maluku Utara
93
3.278
33
Papua Barat
0
0
34
Papua Timur
82
2.852
Jumlah Total
12.163
396.423
Pada 2014 serangkaian kegiatan telah kami lakukan dalam rangka pelaksanaan Program Kemitraan adalah pelatihan, bantuan promosi dan pemasaran, serta pengembangan dan studi banding, sebagaimana diuraikan di bawah ini.
Kegiatan Pelatihan Pembinaan terhadap mitra binaan kami lakukan dalam bentuk hibah pelatihan (knowledge capital). Program pendidikan dan pelatihan yang diberikan kepada mitra binaan dilaksanakan bekerjasama dengan perguruan tinggi maupun lembaga lain yang memiliki kompetensi dalam mengembangkan ilmu kewirausahaan dan motivasi berwirausaha. Dana pelatihan yang kami salurkan untuk kegiatan pembinaan sampai dengan tahun 2014 sebesar Rp7,45 miliar. Sedangkan pada tahun 2013 jumlah dana yang kami salurkan sebesar Rp6,25 miliar dan tahun 2012 sebanyak Rp9,99 miliar. Kegiatan Promosi dan Pemasaran Perseroan juga memberikan bantuan pembinaan berupa promosi dan pemasaran, dengan mengikutsertakan mitra binaan dalam berbagai kegiatan pameran di dalam dan luar negeri. Selain mengikuti kegiatan pameran-pameran, kami juga membantu promosi produk mitra binaan dengan menyelenggarakan pameran di kantor-kantor kami yang potensial, seperti di Graha Merah Putih, kantor pusat kami di Bandung. Kegiatan Pengembangan Kegiatan pengembangan mitra binaan meliputi berbagai upaya peningkatan produktivitas mitra binaan serta untuk pengkajian/penelitian yang berkaitan dengan program kemitraan.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
301
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
REALISASI PROGRAM BINA LINGKUNGAN Khusus untuk 2014, dari semua objek bantuan Program Bina Lingkungan, Perseroan memprioritaskan pemberian bantuan di bidang pendidikan, kesehatan dan pengembangan creative camp untuk menumbuhkan industri kreatif digital. Namun demikian Perseroan tidak mengesampingkan Program Bina Lingkungan di bidang lainnya. Total penyaluran dana Program Bina Lingkungan pada tahun 2014 sebesar Rp82,80 miliar mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp55,76 miliar. Berikut ini data perkembangan jumlah dana penyaluran Program Bina Lingkungan dalam tiga tahun terakhir. Penyaluran Program Bina Lingkungan Tahun 2012 - 2014 (Rp juta) No.
Jenis Bantuan
2014
1
Bantuan Korban Bencana Alam
2
Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan
3
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
2012
4.367,9
1.466,2
1.406.5
40.826,9
20.957,6
19.962,8
Pengembangan Fasilitas kesehatan masyarakat
8.488,1
5.371,8
7.797,9
4
Pengembangan Fasilitas Umum
9.432,3
5.544,1
6.194,4
5
Pembangunan & Perbaikan Sarana Ibadah
16.232,1
13.282,1
7.206,6
6
Pelestarian Lingkungan
795,9
498,4
956,7
7
Bantuan BUMN Peduli*
-
-
48.620
8
Pengentasan Kemiskinan
1.043,7
6.631,3
-
81.186,8
53.751,5
92.144,9
1.618,0
2.013,0
2.169,4
82.804,7
55.764,5
94.314,2
Sub Total Biaya Operasional Total Penyaluran Bina Lingkungan
LAMPIRAN
2013
Pada tahun 2014 serangkaian kegiatan telah kami lakukan dalam rangka pelaksanaan Program Bina Lingkungan meliputi Bantuan Korban Bencana Alam, Bantuan Pendidikan dan Pelatihan, Bantuan Kesehatan Masyarakat, Bantuan Sarana Umum, Bantuan Sarana Ibadah, Bantuan Pelestarian Alam dan Bantuan Pengentasan Kemiskinan. Bantuan Korban Bencana Alam Bantuan kepada korban bencana alam kami tujukan untuk meringankan beban masyarakat yang menjadi korban. Pada tahun 2014, Perseroan memberikan bantuan untuk korban bencana alam antara lain bencana asap di Propinsi Riau Daratan dan Gunung Kelud. Total bantuan penanggulangan bencana alam sebesar Rp4.367,9 juta. Selain bantuan dana di lokasi bencana alam, Perseroan juga memberikan telekomunikasi berupa kartu perdana, isi ulang pulsa (MKIOS), charger handphone, akses internet melalui Wi-Fi atau modem, maupun layanan komunikasi suara (telepon), dapat datang langsung ke posko tersebut untuk memperoleh layanan telekomunikasi secara gratis.
302
Laporan Tahunan 2014
Bantuan Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan kualitas pendidikan masyarakat menjadi perhatian utama Perseroan dalam pelaksanaan kegiatan Program Bina Lingkungan. Hal ini didasarkan pada pertimbangan pendidikan merupakan salah satu pondasi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sepanjang tahun 2014, Perseroan telah menyalurkan dana untuk bidang pendidikan dan pelatihan sebesar Rp40,8 miliar. Bantuan diberikan antara lain dalam bentuk pendirian Digital Valley di Bandung, Yogyakarta dan Jakarta; Broadband Learning Center di beberapa kota dan Program “Sertifikasi untuk Bangsa” bagi lulusan SMK serta Pelatihan Guru “Bagimu Kupersembahkan”. Bantuan Kesehatan Masyarakat Bantuan bidang kesehatan selama tahun 2014 kami proritaskan pada kegiatan yang bisa mendukung peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Bantuan kami diberikan dalam bentuk pengobatan gratis, khitanan massal, bantuan sarana kesehatan, perbaikan bangunan fisik lembaga kesehatan, perbaikan sarana umum untuk kesehatan, dan sebagainya. Pada 2014, realisasi bantuan program bidang kesehatan sebesar Rp8,5 miliar.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Bantuan Sarana Umum Manfaat langsung lain yang bisa masyarakat rasakan dari keberadaan Perseroan, adalah pelaksanaan pembangunan infrastruktur maupun sarana/ prasarana yang diperuntukkan bagi masyarakat. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini kami jalankan melalui Program Bina Lingkungan. Pada 2014 kegiatan pengembangan prasarana dan sarana umum telah menggunakan dana sebesar Rp9,4 miliar. Bantuan di antaranya dalam bentuk penyediaan bus pariwisata Bandung Tour on the Bus (Bandros), dan Semarang, serta penyediaan wifi.id corner di berbagai kota.
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PKBL Pada 2014, kami telah mengembangkan Sistem Informasi Manajemen ("SIM") PKBL versi 2.0 yang berbasis Teknologi Informasi serta terintegrasi dengan Sistem Informasi Manajemen Telkom lainnya. Pogram ini bertujuan untuk membantu proses administrasi, evaluasi dan pelaporan PKBL serta menyajikan data PKBL secara akurat. Di sisi aplikasi, kami telah mengimplementasikan dua aplikasi yang akan menjamin kepastian proses bisnis sesuai dengan yang telah dibuat. Kedua aplikasi tersebut adalah: ●
Bantuan Sarana Ibadah Selain pembangunan sarana dan prasarana umum, Perseroan juga memberikan bantuan untuk pembangunan dan perbaikan sarana ibadah yang sudah ada. Total biaya yang kami sediakan untuk kegiatan ini mencapai Rp16,2 miliar dan digunakan untuk berbagai bentuk perbaikan maupun pembangunan sarana ibadah di seluruh wilayah kerja Perseroan. ●
Bantuan Pelestarian Alam Dalam upaya mewujudkan lingkungan yang ramah lingkungan, kami juga melaksanakan kegiatan penanaman pohon, terutama pada lahan-lahan kritis dan tandus. Jumlah bantuan yang disalurkan sebesar Rp795,9 juta. Kegiatan penanaman pohon tak hanya menjadikan lingkungan di sekitar wilayah kerja Perusahaan menjadi lebih hijau. Keberadaan pepohonan yang ditanam juga bisa memberikan daya dukung lahan yang ada di sekitar wilayah kerja Perseroan dan meningkatkan kemampuan lahan sebagai daerah resapan air.
SIM PKBL merupakan alat (tools) standar pengoperasian Pengelolaan PKBL sesuai dengan bisnis proses yang berlaku. Pemanfaatan aplikasi ini memberikan informasi secara real time bagi pengguna sehingga dapat meningkatkan kecepatan informasi yang mengalir untuk pengambilan keputusan. Selain itu SIM PKBL juga memiliki kontrol data untuk menjaga akurasi laporan manajemen, perencanaan dan pengendalian berdasarkan informasi yang akurat dan komprehensif. SAP Keuangan, merupakan aplikasi yang memiliki best practice dalam pengelolaan bisnis keuangan CDC sesuai dengan standar dunia. Telkom CDC menggunakan SAP sebagai aplikasi untuk mengelola keuangan. Integrasi data kedua aplikasi tersebut merupakan hal yang utama dalam penggunaan sistem informasi manajemen.
Bantuan Pengentasan Kemiskinan Pada 2014, kami telah menyalurkan bantuan pengentasan kemiskinan sebesar Rp1 miliar. Bantuan ini diharapkan dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat miskin baik di perkotaan maupun di pedesaan. Bantuan kami berikan kepada masyarakat miskin di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Malang, dan pemberdayaan perempuan di Jakarta Selatan.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
303
PENDAHULUAN
Dampak keuangan dari kegiatan tanggung jawab Perseroan terhadap pengembangan sosial dan masyarakat yang kami laksanakan pada tahun 2014 sebesar Rp513 miliar. Dana tersebut direalisasikan pada bidang Program Kemitraan senilai Rp412 miliar, Program Bina Lingkungan senilai Rp83 miliar dan Program CSR di luar Program Kemitraan dan Bina Lingkungan senilai Rp18 miliar. Pelaksanaan PKBL tersebut dengan mempertimbangkan asas manfaat, keadilan, efisiensi, dan efektivitas serta sumber dana yang tersedia.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
DAMPAK KEUANGAN DARI KEGIATAN
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
Creative Center Creative Center adalah wadah bagi pengembangan/ proses inkubasi para talenta-talenta atau kumpulan talenta yang berbentuk start up digital creative yang memiliki beragam kreativitas/produk untuk dibina sedemikian rupa sehingga kelak bisa menjadi entrepreneur-entrepreneur yang tangguh. Bobotnya adalah Creativity 50% dan Commerce 50%. Fasilitas inkubasi yang diberikan di Creative Center meliputi Working Facility, Funding, Mentoring, serta Market Access.
Inisiatif Telkom dalam Pengembangan Industri Kreatif Digital Tahun 2014 sudah kami canangkan sebagai tahun bagi pengembangan industri kreatif. Langkah ini kami rasa perlu dilakukan karena potensi industri kreatif digital di Indonesia sangat besar. Sebagai perusahaan yang memiliki portofolio TIMES (Telecommunication, Informations, Edutainment & Services), kami berada di garis depan pengembangan industri kreatif digital. Upaya ini merupakan bagian dari komitemen kami dalam melaksanakan tanggung jawab sosial di bidang pengembangan sosial dan ekonomi masyarakat. Guna mempercepat terwujudnya industri kreatif digital yang tangguh serta kreatif dan inovatif, kami melalui unit CDC memasukkan program pengembangan industri kreatif digital sebagai Program Bina Lingkungan. Guna menajamkan bantuan serta memastikan partisipasi Perseroan dalam pengembangan industri kreatif digital ini tepat sasaran, kami menggelar empat kelompok program, yakni Creative Center, Creative Camp, Digital Valley dan Digital Innovation Lounge (DiLo).
304
Laporan Tahunan 2014
Creative Camp Creative Camp merupakan fasilitas yang dibangun sebagai pusat-pusat interaksi untuk anak-anak muda yang memiliki minat masuk ke bidang kreatif digital dan menumbuhkan lebih banyak lagi bibit digitalpreneur di tanah air. Creative Camp dibangun di berbagai kota di Indonesia sebagai simpul awal penumbuhan bibit-bibit kreatif digital di seluruh Indonesia. Bobotnya, Creativity 80% dan Commerce 20%. Fasilitas yang diberikan di Creative Camp meliputi Working Facility, dan Program Mentoring sebagai bekal untuk masuk ke proses inkubasi. Digital Valley Digital Valley: adalah nama tempat dibangun Creative Center. Saat ini ada 3 Creative Center yaitu Bandung Digital Valley, Jogja Digital Valley, Jakarta Digital Valley. DiLo DiLo (Digital Innovation Lounge) adalah nama tempat dibangun Creative Camp. Saat ini ada 10 DiLo, yaitu Jakarta, Surabaya, Solo, Malang, Balikpapan, Medan, Makassar, Bogor, Tangerang, Bandung.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
JENIS PROGRAM
TANGGUNG JAWAB TELKOM TERHADAP PELANGGAN Sejalan dengan misi kami untuk memberikan produk dan layanan dengan kualitas terbaik dengan harga yang bersaing, serta sebagai bagian dari praktik GCG terkait tanggung jawab kami terhadap pelanggan dan masyarakat sebagai pemangku kepentingan. Kami terus menjaga komunikasi dengan para pelanggan. Terselenggaranya komunikasi yang lancar dan proaktif merupakan prasyarat bagi terjaminnya hak-hak konsumen dan pelanggan, yang pada akhirnya akan berperan penting bagi kelangsungan bisnis Perseroan dan pertumbuhan secara berkelanjutan.
KEBIJAKAN Kami memiliki komitmen untuk senantiasa menjaga kepentingan konsumen dan pelanggan produk dan jasa. Komitmen tersebut kami sesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan pasar, sebagaimana diatur dalam serangkaian kebijakan manajemen terkait aspek pengembangan produk, keamanan produk, jaminan purnajual dan layanan pengaduan konsumen.
Sepanjang 2014, kami terus melakukan berbagai inisiatif dalam rangka memastikan terlindunginya kepentingan konsumen dalam memperoleh produk yang berkualitas serta pelayanan yang nyaman. Pengembangan Produk/Layanan Untuk memastikan bahwa suatu produk yang baru kami kembangkan dapat menjadi produk yang tepat sebagai produk komersial yang diterima baik di pasar, kami menerapkan suatu pedoman standar bagi pelaksanaan proses inkubasi produk inovasi. Proses inkubasi diperlukan untuk mendukung inovasi penciptaan produk baru melalui tahapan-tahapan idea submission, customer and idea validation, product validation, business model validation, dan market validation. Dengan demikian, kami dapat memastikan pengembangan produk/layanan baru dengan hasil yang terbaik dan upaya yang optimal, sementara pelanggan akan memperoleh manfaat dari sisi kualitas, keandalan, ketersediaan, tagihan dan pembayaran, jangkauan layanan, kompatibilitas, fitur produk, dan kesiapan faktor pendukung produk.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
305
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Program Telkom Integrated Quality Assurance (TIQA) Orientasi pada kepuasan pelayanan pelanggan melalui TIQA dengan framework ROSE (Raise on Service Excellence), meliputi:
kantor cabang kami. Selain itu juga tersedia pusat pengaduan secara online di website kami (www.telkom. co.id) serta layanan contact center dengan nomor “147” bagi ritel dan “500250” bagi pelanggan bisnis.
●
Memegang prinsip untuk memastikan produk dan layanan yang kami hasilkan bernilai tinggi dan mampu menciptakan manfaat yang sebesar-besarnya serta mampu mendorong perekonomian masyarakat dan negara. Selalu menjaga kode etik dalam penjualan produk (penjualan langsung), promosi dan beriklan. Menerapkan praktik beriklan yang beretika dengan memperhatikan ketentuan kode etik periklanan di Indonesia. Memastikan bahwa produk dan layanan purnajual dapat secara mudah tersedia bagi publik. Mendukung penerapan prinsip-prinsip dan praktik persaingan yang sehat.
Persembahan Telkom untuk Indonesia Cerdas Guna meningkatkan kenyamanan, Telkom membangun ribuan titik Wifi.id Corner Internet super cepat di lokasilokasi strategis, seperti kampus, taman, bandara, dan café. Layanan Wi-Fi diharapkan dapat memberikan kemudahan masyarakat yang ingin menggunakan layanan internet. Apalagi, kemudahan akses masih menjadi masalah bagi pengguna internet.
Garansi Purnajual Dalam rangka memastikan pemenuhan standar layanan purnajual, kami menerapkan kompensasi yang adil melalui pemberlakuan garansi purnajual (service level guarantee/ SLG).
Sampai dengan tahun 2015, kami targetkan tak kurang dari 1 juta Wi-Fi akan terpasang di Indonesia. Dengan adanya layanan internet berkecepatan super itu, masyarakat akan puas melakukan penelusuran di dunia maya dan melakukan berbagai aktivitas produktif.
Pusat Layanan dan Mekanisme Pengaduan Konsumen Kami menyediakan pusat pelayanan konsumen yang dapat langsung didatangi di setiap kantor wilayah maupun
DAMPAK FINANSIAL PROGRAM
● ●
●
Keberadaan Wifi.id Corner ini diharapkan juga menambah kemudahan masyarakat dalam melakukan akses internet broadband. Selain di Warung Taman, ribuan titik Wifi.id Corner juga disebar di berbagai kota besar yaitu Pontianak, Papua, Banjarmasin, dan Pekanbaru.
Sepanjang 2014 kami mengeluarkan biaya sebesar Rp370 juta untuk program-program terkait edukasi pelanggan.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
●
306
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
08
LAMPIRAN 310 Daftar Istilah 316 Referensi Silang Peraturan Bapepam-LK No.X.K.6
PENDAHULUAN
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
DAFTAR ISTILAH 3G Istilah umum untuk teknologi telekomunikasi bergerak generasi ketiga. 3G menawarkan koneksi berkecepatan tinggi bagi telepon seluler dan perangkat komunikasi bergerak lainnya, sehingga memungkinkan jalannya aplikasi video conference dan aplikasi lainnya yang membutuhkan konektivitas broadband ke jaringan internet. 3,5G Pengelompokan teknologi data dan telepon bergerak yang berbeda dengan tujuan untuk mencapai performa yang lebih baik daripada sistem 3G, yang merupakan langkah menuju peluncuran kapasitas 4G. 4G/LTE 4G/LTE adalah teknologi jaringan internet super cepat generasi ke-empat berbasis Internet Protocol (IP) yang membuat proses transfer data jadi lebih cepat dan stabil ADS American Depository Share (atau juga disebut dengan American Depositary Receipt atau “ADR”), yaitu sertifikat yang diperdagangkan di pasar surat berharga AS (seperti Bursa Saham New York) yang mewakili sejumlah saham asing. Satu sertifikat ADS mewakili 200 saham Seri B kami. ADSL Asymmetric Digital Subscriber Line adalah bentuk teknologi jalur pelanggan digital, yang merupakan sebuah teknologi komunikasi data yang memungkinkan pengiriman data yang cepat dengan menggunakan kabel telepon tembaga daripada dengan kabel modem telepon konvensional. APMK Alat Pembayaran Menggunakan Kartu adalah alat pembayaran dalam bentuk kartu kredit, kartu Automated Teller Machine (“ATM”) dan/atau kartu debet. ARPU Average Revenue per User adalah ukuran yang digunakan terutama oleh Perusahaan telekomunikasi dan jaringan, yang menunjukkan berapa banyak pendapatan yang diperoleh perusahaan dari rata-rata pengguna layanan. Istilah ini diartikan sebagai total pendapatan yang dibagi oleh jumlah pelanggan atau pengguna yang menggunakan layanan itu.
310
Laporan Tahunan 2014
Backbone Jaringan telekomunikasi utama yang terdiri dari fasilitas transmisi dan switching yang menghubungkan beberapa node akses jaringan. Jaringan transmisi antara fasilitas node dan switching termasuk gelombang mikro, kabel bawah laut, satelit, serat optik dan teknologi transmisi lainnya. Bandwidth Kapasitas hubungan komunikasi. Bapepam-LK Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, merupakan pendahulu OJK. Broadband Pengiriman sinyal telekomunikasi yang termasuk atau menangani jangkauan (pita) frekuensi yang relatif lebar. BSC Base Station Controller yang merupakan perangkat yang bertanggung jawab untuk alokasi sumber daya radio ke stasiun bergerak, pengaturan frekuensi dan pengalihan antara BTS yang dikendalikan oleh BSC. BSS Base Station Subsystem yaitu bagian dari jaringan telepon seluler yang bertanggung jawab untuk menangani trafik dan sinyal antara telepon bergerak dan subsistem switching jaringan. BSS terdiri dari dua komponen: BTS dan BSC. BTS Base Transceiver Station yang merupakan perangkat untuk mengirim dan menerima sinyal telepon radio ke dan dari sistem telekomunikasi lain. BUMN Badan Usaha Milik Negara adalah perusahaan milik Pemerintah, perusahaan milik negara, entitas milik negara, perusahaan negara, perusahaan milik publik, atau parastatal yang merupakan badan hukum yang dibentuk oleh Pemerintah untuk melakukan kegiatan komersial atas nama Pemerintah sebagai pemiliknya. BWA Broadband Wireless Access adalah sebuah teknologi yang melayani akses internet nirkabel atau akses jaringan komputer berkecepatan tinggi di area yang luas.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
CDMA Code Division Multiple Access adalah suatu teknologi transmisi dimana setiap transmisi dikirimkan ke beberapa frekuensi dan suatu kode tertentu diberikan untuk setiap pengiriman data atau suara, yang memungkinkan beberapa pengguna untuk berbagi spektrum frekuensi yang sama. CPE Customer Premises Equipment merupakan perangkat handset, penerima, set-top box atau perangkat lain yang digunakan oleh pelanggan layanan telekomunikasi nirkabel, tetap maupun berbasis broadband, yang merupakan milik dari operator jaringan tertentu dan diletakkan pada lokasi pelanggan. DCS Digital Communication System yang merupakan sistem selular bergerak dengan menggunakan teknologi GSM yang beroperasi di pita frekuensi 1800 MHz. DPI Dokumen Penawaran Interkoneksi adalah sebuah regulasi mencakup semua fasilitas, termasuk tarif interkoneksi, fasilitas teknis dan masalah administrasi yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan operator telekomunikasi kepada operator lainnya untuk akses interkoneksi. DSL Digital Subscriber Line adalah teknologi yang menyediakan kombinasi pelayanan mencakup voice, data dan penyiaran video satu arah yang dikirimkan melalui distribusi exsisting copper feeder dan saluran pelanggan. DTH Penyiaran satelit Direct-to-Home adalah pendistribusian sinyal televisi yang berasal dari satelit stasiun bumi berkekuatan tinggi ke antena kecil dan alat penerima satelit yang terpasang di rumah-rumah di seluruh wilayah satu negara. e-Business Solusi electronic business termasuk layanan pembayaran elektronik, data center internet dan solusi aplikasi dan konten. Lihat “Portofolio Bisnis New Economic Business (“NEB”) dan Strategic Opportunities” pada bagian Tinjauan Bisnis. e-Commerce Electronic commerce merupakan penjualan dan pembelian produk atau layanan melalui sistem elektronik seperti jaringan internet dan jaringan komputer lainnya.
e-Money Electronic money adalah uang yang dipertukarkan secara elektronik. e-Payment Disebut juga sebagai electronic funds transfer, merupakan pertukaran atau pengiriman uang secara elektronik dari satu rekening ke rekening lain, baik dalam satu institusi keuangan yang sama atau beberapa institusi keuangan yang beragam, melalui sistem berbasis komputer. E1 Unit transmisi backbone yang beroperasi melalui dua kumpulan kabel yang terpisah, biasanya pasangan kabel yang dijalin. Kecepatan data E1 adalah 2.048 Mbps (full duplex) yang terbagi menjadi 32 timeslots. EBITDA disesuaikan Laba usaha sebelum bunga, pajak, penyusutan dan amortisasi. EBITDA disesuaikan dan rasio-rasio terkait lainnya yang terdapat dalam Laporan Tahunan ini merupakan indikator tambahan atas kinerja dan likuiditas Perusahaan yang merupakan ukuran keuangan yang tidak diatur dalam SAK. EDGE Enhanced Data rates for GSM Evolution merupakan teknologi telepon bergerak digital yang memungkinkan pengiriman data yang lebih baik sebagai perpanjangan teknologi GSM yang sesuai. Edutainment Edukasi dan hiburan (entertainment). Fiber Optik Kabel yang menggunakan serat optik dan teknologi laser di mana pantulan cahaya yang mewakili data dikirim melalui filamen kaca yang tipis. FTTH Fiber To The Home merupakan penyelenggaraan jaringan kabel optik yang mencapai hingga ke titik pelanggan atau yang dikenal sebagai customer premise. Gateway Gateway adalah perangkat yang menjembatani jaringan berbasis paket (“IP”) dan jaringan berbasis sirkuit (“PSTN”). Gb Gigabyte adalah satuan ukuran informasi yang digunakan, misalnya, untuk mengukur memori atau kapasitas penyimpanan pada komputer.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
311
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
LAMPIRAN
Gbps Gigabyte per second adalah rata-rata jumlah bits, karakter, atau blok per unit waktu yang bergerak antara perangkat dalam sistem pengiriman data. Biasanya diukur dalam kumpulan bit unit per detik atau byte per detik. GHz Gigahertz. Hertz (yang disimbolkan Hz) adalah satuan ukuran internasional untuk frekuensi yang didefinisikan sebagai jumlah siklus per detik dari sebuah fenomena berkala. GPON Gigabyte-Passive Optical Network adalah jenis sistem jaringan optik pasif yang paling banyak digunakan untuk menghubungkan kabel serat optik dan sinyal ke seluruh pengguna akhir. GPRS General Packet Radio Service yang merupakan teknologi packet switching data yang memungkinkan informasi untuk dikirim dan diterima di seluruh jaringan bergerak dan hanya menggunakan jaringan tersebut ketika terdapat data yang akan dikirim. GSM Global System for Mobile Telecommunication yang merupakan standar Eropa untuk telepon seluler digital. Homepass Sambungan dengan akses ke jaringan suara telepon tetap, IPTV dan layanan broadband. IME Information, Media dan Edutainment. IMT-2000 International Mobile Telecommunications-2000 adalah spesifikasi yang ditetapkan oleh Persatuan Telekomunikasi Internasional. Layanan aplikasi termasuk telepon nirkabel untuk wilayah yang luas, akses internet bergerak, panggilan video dan TV bergerak, di lingkungan yang serba bergerak. Intelligent Network Jaringan telekomunikasi independen di mana fungsi logis telah dipindahkan dari switch dan ditempatkan di noda komputer yang disebarkan melalui jaringan tersebut. Ini memungkinkan alat tersebut untuk mengembangkan dan mengendalikan layanan dengan lebih efisien sehingga layanan telepon baru dapat diluncurkan dengan cepat.
312
Laporan Tahunan 2014
Interkoneksi Hubungan fisik dari sebuah jaringan carrier dengan perangkat atau fasilitas yang bukan merupakan bagian dari jaringan itu. IP Internet Protocol merupakan metode atau protokol melalui mana data dari satu komputer dikirim ke komputer lainnya melalui internet. IPO Initial Public Offering adalah penjualan saham perdana yang diterbitkan perusahaan kepada masyarakat. IP Core Kelompok data logis yang digunakan untuk membuat field programmable gate array atau application-specific integrated circuit untuk sebuah produk. IP DSLAM Internet Protocol-Digital Subscriber Line Access Multiplexer merupakan perangkat jaringan yang ditempatkan dekat lokasi pelanggan yang memungkinkan saluran telepon terhubung secara cepat ke internet dengan cara menghubungkan beberapa saluran telekomunikasi berlangganan digital (“DSL”) dengan saluran backbone internet berkecepatan tinggi yang menggunakan teknik multiplexing. IP VPN Layanan komunikasi data yang menggunakan IP Multi Protocol Label Switching (“MPLS”) dan menjadi dasar bagi hubungan satu perangkat ke perangkat lain. Layanan ini terhubung ke sistem keamanan data, L2TP dan IPSec. Kecepatannya tergantung pada kebutuhan pelanggan, mulai dari 64 Kbps hingga 2 Mbps. IPTV Internet Protocol Television adalah sistem yang memungkinkan layanan televisi disiarkan dengan menggunakan internet protocol melalui jaringan packetswitched seperti internet, dan bukan melalui jaringan umum, sinyal satelit dan televisi kabel. ISP Internet Service Provider adalah organisasi yang menyediakan akses internet. Kbps Kilobyte per second adalah ukuran kecepatan transmisi sinyal digital yang dinyatakan dalam ribuan bit per detik.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Kemenkominfo Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi yang memiliki wewenang mengeluarkan regulasi telekomunikasi, yang dipindahtangankan dari Deppen pada Februari 2005. KSO Kerja Sama Operasi yang merupakan bentuk perjanjian yang mencakup build, operate dan transfer yang sebelumnya digunakan Telkom, di mana mitra konsorsium menginvestasikan dan mengoperasikan fasilitas milik Telkom di divisi regional. Mitra konsorsium itu dimiliki oleh operator internasional dan perusahaan swasta nasional atau Telkom, pada saat Telkom telah mengakuisisi mitra konsorsium tersebut. Lambda Lambda merujuk pada panjang gelombang, terutama dalam ilmu fisika, teknik elektro dan matematika. Mbps Megabyte per second adalah satuan pengukuran kecepatan pengiriman sinyal digital yang dinyatakan dalam jutaan bit per detik. Metro Ethernet Jembatan atau hubungan antara lokasi yang terpisah secara geografis, jaringan ini menghubungkan pelanggan LAN di beberapa lokasi yang berbeda. MHz Megahertz adalah satuan pengukur frekuensi. Satu MHz setara dengan satu juta siklus per detik. Mobile Broadband Istilah pemasaran untuk akses internet nirkabel melalui modem portable, telepon bergerak, modem USB nirkabel atau perangkat bergerak lainnya. MSAN Multi Service Access Network adalah teknologi jaringan akses serat optik generasi ketiga dan platform tunggal yang mampu mendukung akses teknologi dan layanan tradisional, yang banyak digunakan, maupun yang baru, yang mana secara bersamaan menyediakan gateway untuk jaringan inti NGN. MSAN memungkinkan kami untuk menyediakan layanan triple play yang mendistribusikan akses internet berkecepatan tinggi, layanan paket suara dan layanan IPTV secara bersamaan melalui infrastruktur jaringan yang sama. Network Access Point Fasilitas pertukaran jaringan publik di mana beberapa ISP terkoneksi satu sama lain melalui pengaturan peering.
NGN Next Generation Network merupakan istilah umum yang merujuk pada jaringan berbasis paket untuk meyediakan layanan, termasuk jasa telekomunikasi, dan dapat menggunakan beberapa broadband, teknologi yang memungkinkan pemindahan kualitas layanan yang mana fungsi layanan tersebut bertindak secara independen dari teknologi pokok pemindahan. NGN dimaksudkan untuk dapat memindahkan beragam jenis layanan (voice, data dan berbagai jenis media, seperti video) dengan satu jaringan dengan merangkumnya ke dalam paketpaket, seolah hal ini dioperasikan di internet. NGN umumnya dibangun di sekitar internet protocol. Node b BTS untuk jaringan 3G W-CDMA/UMTS. OJK Otoritas Jasa Keuangan, pengganti dari Bapepam-LK, merupakan lembaga independen yang memiliki wewenang untuk melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar Modal, dan sektor industri keuangan non bank. OLO Other Licensed Operator, merujuk pada operator telekomunikasi lain di luar Telkom. Outside Plant Perangkat dan fasilitas yang digunakan untuk menghubungkan lokasi pelanggan dengan terminal telepon lokal. Panggilan Lokal Panggilan antara pelanggan di wilayah penomoran yang sama tanpa memerlukan nomor awalan. PDN Packet Data Network adalah jaringan komunikasi digital yang memecah kumpulan data yang akan dikirim ke segmen-segmen yang disebut paket, yang kemudian disalurkan sendiri-sendiri. PKLN Tim Pinjaman Komersial Luar Negeri yang merupakan tim gabungan yang ditugaskan oleh Pemerintah Indonesia, diantaranya untuk mempertimbangkan permintaan dari perusahaan BUMN seperti Telkom untuk memperoleh pinjaman komersial dari luar negri. POWL Public Offering Without Listing adalah penawaran publik tanpa harus mendaftarkan sahamnya di bursa.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
313
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
LAMPIRAN
PPIP Jenis program pensiun yang besaran kontribusi tahunan dari perusahaan telah ditentukan. Rekening pribadi disiapkan bagi para peserta program dan manfaatnya dihitung berdasarkan jumlah yang disetorkan ke dalam rekening tersebut (melalui kontribusi perusahaan dan, jika mungkin, kontribusi karyawan) ditambah dengan pendapatan investasi apapun dalam bentuk uang yang tersimpan di dalam rekening tersebut. Hanya kontribusi perusahaan kepada rekening tersebut yang dijamin, bukan manfaat di masa depannya. Dalam program iuran pasti, manfaat masa depan sangat berfluktuasi berdasarkan pendapatan investasinya. PPMP Jenis program pensiun di mana perusahaan menjanjikan manfaat bulanan tertentu pada saat karyawan pensiun yang ditetapkan sejak awal oleh suatu formula, berdasarkan pada sejarah pendapatan, masa kerja dan usia karyawan, bukan berdasarkan tingkat pengembalian investasi. Program ini dikatakan “pasti” dalam kaitannya dengan formula untuk menghitung kontribusi perusahaan yang telah diketahui sejak awal. PSTN Public Switched Telephone Network yaitu jaringan telepon yang dioperasikan dan dipelihara oleh Telkom dan Unit KSO untuk dan atas nama Telkom Pulsa Pulsa adalah satuan perhitungan biaya telepon. RMJ Regional Metro Junction adalah layanan instalasi jaringan kabel antara kota di satu wilayah atau provinsi. Roaming Istilah umum yang merujuk pada perpanjangan layanan konektivitas di suatu lokasi yang berbeda dengan lokasi rumah di mana layanan itu terdaftar. RUIM Card Removable User Identity Module, kartu pintar yang dirancang untuk dimasukkan ke dalam telepon tetap nirkabel yang secara unik mengidentifikasi jaringan pelanggan CDMA dan berisi data pelanggan seperti nomor telepon, rincian layanan dan memori untuk menyimpan pesan RUPS Rapat Umum Pemegang Saham, yang juga dapat berarti Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”) atau Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”).
314
Laporan Tahunan 2014
SIM Card Subscriber Identity Module yaitu kartu pintar yang dimasukkan ke dalam telepon seluler yang dapat mengidentifikasi jaringan pelanggan GSM dan berisi data pelanggan seperti nomor telepon, rincian layanan dan memori untuk menyimpan pesan. SKKL Sistem Komunikasi Kabel Laut adalah kabel yang dibentangkan di bawah laut antara stasiun yang dibangun di daratan untuk menghantarkan sinyal telekomunikasi melalui jalan bawah laut. SLI Sambungan Langsung Internasional merupakan layanan untuk pelanggan yang ingin melakukan panggilan internasional tanpa bantuan seorang operator dari terminal telepon manapun. SLJJ Sambungan Langsung Jarak Jauh adalah bentuk panggilan jarak jauh untuk pelanggan yang tinggal di wilayah yang berbeda namun masih berada di satu negara. Umumnya, masing-masing wilayah memiliki kode telepon area yang berbeda . SMS Short Messaging Service atau Layanan Pesan Pendek adalah bentuk teknologi yang memungkinkan pertukaran pesan antara telepon bergerak dan telepon nirkabel tidak bergerak. SMS Premium Layanan pengiriman pesan teks melalui telepon, web, atau sistem komunikasi bergerak dengan menggunakan protokol komunikasi standar yang memungkinkan pertukaran pesan antara perangkat telepon tidak bergerak atau telepon bergerak. SOA Sarbanes-Oxley Act, diberlakukan pada tanggal 30 Juli 2002, juga dikenal sebagai Public Company Accounting Reform and Investor Protection Act dan Corporate and Auditing Accountability and Responsibility Act. SoftSwitch Perangkat sentral di dalam jaringan telepon yang menghubungkan panggilan dari satu saluran telepon ke saluran lainnya, dengan menggunakan software yang dijalankan di dalam sistem komputer. Pekerjaan ini sebelumnya dilakukan dengan menggunakan hardware melalui papan tombol untuk mengarahkan panggilan.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Spektrum Frekuensi Radio Spektrum radio adalah bagian spektrum gelombang elektromagnetik terkait dengan frekuensi radio – yaitu, frekuensi yang lebih rendah daripada 300 GHz (atau setara dengan panjang gelombang yang lebih panjang dari sekitar 1 mm). Stasiun Bumi Antena dan perangkat terkait yang digunakan untuk menerima atau mengirim sinyal telekomunikasi via satelit. STM-1 Synchronous Transport Module level 1 yang merupakan standar jaringan transmisi serat optik SDH ITU-T yang kecepatan 155,52 Mbit/detik. Level lainnya adalah STM4, STM-16 dan STM-64. Switch Perangkat elektronik, listrik atau mekanis yang berfungsi membuka atau menutup sirkuit, melengkapi atau menghentikan jalur listrik, atau memilih jalur atau sirkuit, yang digunakan untuk mengarahkan trafik di jaringan telekomunikasi.
UKM Usaha Kecil Menengah atau Small and Medium Enterprises (“SME”) UMTS Universal Mobile Telephone System yang merupakan sistem telekomunikasi bergerak generasi ke-3 (3G) yang dikembangkan dalam kerangka IMT-2000. USO Universal Service Obligation yang merupakan kewajiban yang ditetapkan oleh Pemerintah terhadap seluruh operator jasa telekomunikasi dalam rangka penyediaan layanan umum di Indonesia. VoIP Voice over Internet Protocol yang merupakan cara mengirim informasi suara menggunakan IP.
Telepon Kabel Tidak Bergerak Layanan telepon melalui kabel tidak bergerak yang menghubungkan seorang pengguna di suatu lokasi dengan terminal telepon lokal, biasanya dengan menggunakan nomor telepon sendiri.
VPN Virtual Private Network, yaitu koneksi jaringan private yang aman, yang dibangun pada puncak infrastruktur yang mudah diakses publik, misalnya internet atau jaringan telepon umum. VPN umumnya mengombinasikan beberapa enkripsi, sertifikat digital, pengidentifikasian pengguna yang kuat dan kendali akses agar dapat mengamankan trafik. Hal ini memungkinkan konektivitas ke banyak mesin yang berada dibelakang gateway atau firewall.
Telepon Nirkabel Tidak Bergerak Hubungan transmisi telepon nirkabel lokal dengan menggunakan teknologi selular, gelombang mikro atau radio untuk menghubungkan pengguna di suatu lokasi dengan terminal telepon lokal.
VSAT Very Small Aperture Terminal yang merupakan antena kecil berdiameter 1,5 hingga 3,0 meter, yang ditempatkan dilokasi pengguna dan digunakan untuk komunikasi dua arah melalui satelit.
Telepon Tidak Bergerak Layanan telepon tidak bergerak kabel dan tidak bergerak nirkabel.
Wi-Max Worldwide Interoperability for Microwave Access, yang merupakan teknologi telekomunikasi untuk pengiriman data via nirkabel dengan menggunakan berbagai mode pengiriman, mulai dari titik ke titik hingga akses internet portable.
TIMES Telecommunication, Information, Media dan Edutainment. Transponder Satelit Perangkat penyiaran radio yang dipasang di satelit untuk menerima sinyal dari bumi dan memperkuatnya lalu mengirimnya kembali ke bumi. TV Berbayar TV berbayar, TV premium atau saluran premium adalah layanan siaran televisi berlangganan yang disediakan melalui kabel digital dan analog serta satelit dan juga melalui jalur digital serta televisi internet.
Wireless Access Network Jenis jaringan komputer yang tidak terhubung dengan kabel apapun. Metode ini memungkinkan rumah, jaringan telepon dan instalasi perusahaan menghindari proses pemasangan dan penggunaan kabel yang mahal ke bangunan, atau sebagai penghubung di antara perangkat di berbagai lokasi. Wireless Broadband Teknologi yang melayani akses internet nirkabel berkecepatan tinggi atau akses jaringan komputer untuk wilayah yang luas.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
315
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
REFERENSI SILANG PERATURAN BAPEPAM-LK NO.X.K.6
KRITERIA
PENJELASAN
I. Umum 1
Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
2 Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca 3 Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas
4 Laporan tahunan ditampilkan di website perusahaan
LAMPIRAN
HALAMAN
Nama perusahaan dan tahun annual report ditampilkan di: 1. Sampul muka; 2. Samping; 3. Sampul belakang; dan 4. Setiap halaman
Mencakup laporan tahunan terkini dan tahuntahun sebelumnya.
II. Ikhtisar Data Keuangan Penting 1
Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun
Informasi memuat antara lain: 1. Penjualan/pendapatan usaha; 2. Laba (rugi); 3. Total laba (rugi) komprehensif; dan 4. Laba (rugi) per saham.
14-15
2 Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun
Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi; 2. Jumlah aset; 3. Jumlah liabilitas; dan 4. Jumlah ekuitas.
3 Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun
Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan.
4 Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik
1. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat: a. Jumlah saham yang beredar; b. Kapitalisasi pasar; c. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan d. Volume perdagangan. 2. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang harga penutupan dan volume perdagangan saham. untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir.
18-19
Informasi memuat: 1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding); 2. Tingkat bunga/imbalan; 3. Tanggal jatuh tempo; dan 4. Peringkat obligasi/sukuk.
20
5 Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir
316
Laporan Tahunan 2014
14-15
14-15
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
KRITERIA
PENJELASAN
HALAMAN
III Laporan Dewan Komisaris dan Direksi 1
Laporan Dewan Komisaris
2 Laporan Direksi
3 Tanda tangan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan dan dasar penilaiannya; 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi dan dasar pertimbangannya; 3. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada dibawah Dewan Komisari dan 4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris dan alasan perubahannya (jika ada).
24-29
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendalakendala yang dihadapi perusahaan; 2. Analisis tentang prospek usaha; 3. Penerapan tata kelola perusahaan; dan 4. Perubahan komposisi anggota Direksi dan alasan perubahannya (jika ada).
30-37
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri; 2. Pernyataan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan; 3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya; dan 4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan.
328
Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan website.
42-43
IV Profil Perusahaan 1
Nama dan alamat lengkap perusahaan
2 Riwayat singkat perusahaan
Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada).
42-43
Catatan: apabila perusahaan tidak pernah melakukan perubahan nama, agar diungkapkan 3 Bidang usaha
4 Struktur Organisasi
5 Visi dan Misi Perusahaan
Uraian mengenai antara lain: 1. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir; 2. Kegiatan usaha yang dijalankan; dan 3. Produk dan/atau jasa yang dihasilkan. Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah direksi Mencakup: 1. Visi perusahaan; 2. Misi perusahaan; dan 3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh Direksi/Dewan Komisaris.
Laporan Tahunan 2014
42, 112-114
64-65
55
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
317
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
LAMPIRAN
PENJELASAN
6 Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris
7 Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi
8 Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan)
9 Komposisi Pemegang saham
318
Laporan Tahunan 2014
HALAMAN
Informasi memuat antara lain: 1. Nama; 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain); 3. Umur; 4. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan); 5. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan 6. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Dewan Komisaris di Perusahaan.
66-69
Informasi memuat antara lain: 1. Nama; 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain); 3. Umur; 4. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan); 5. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan 6. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Direksi di Perusahaan.
70-73
Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi; 2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan; 3. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian; 4. Deskripsi dan data pengembangan kompetensi karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan untuk masing-masing level organisasi; dan 5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan. Mencakup antara lain: 1. Rincian nama pemegang saham yang meliputi 20 pemegang saham terbesar dan persentase kepemilikannya; 2. Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya meliputi: a. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham; b. Nama Komisaris dan Direktur yang memiliki saham; dan c. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%.
10 Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
KRITERIA
Informasi memuat antara lain: 1. Nama entitas anak dan/atau asosiasi; 2. Persentase kepemilikan saham ; 3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak dan/atau entitas asosiasi; dan 4. Keterangan status operasi entitas anak dan/ atau entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi).
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
60, 160, 161, 164-169, 169
84-86, 87
76-82
KRITERIA 11 Struktur grup perusahaan
12 Kronologis pencatatan saham
13 Kronologis pencatatan efek lainnya
14 Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal
PENJELASAN
HALAMAN
Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan saham; 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham; 3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku; dan 4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan.
43, 88
Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan saham; 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham; 3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku; dan 4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan.
43, 88
Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan efek lainnya; 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya; 3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku; 4. Nama Bursa dimana efek lainnya dicatatkan; dan 5. Peringkat efek.
20, 42, 43, 136
Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat BAE/pihak yang mengadministrasikan saham perusahaan; 2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik; dan 3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek.
43, 91
15 Penghargaan yang diterima dalam tahun buku terakhir dan/atau sertifikasi yang masih berlaku dalam tahun buku terakhir baik yang berskala nasional maupun internasional
Informasi memuat antara lain: 1. Nama penghargaan dan/atau sertifikat; 2. Tahun perolehan; 3. Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikat; dan 4. Masa berlaku (untuk sertifikasi).
16 Nama dan alamat entitas anak dan/ atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada)
Memuat informasi antara lain: 1. Nama dan alamat entitas anak; dan 2. Nama dan alamat kantor cabang/perwakilan.
46-49, 175, 288-289
94-97 Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak/cabang/perwakilan, agar diungkapkan
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
319
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
LAMPIRAN
KRITERIA
PENJELASAN
HALAMAN
V Analisa dan Pembahasan Manajamen atas Kinerja Perusahaan 1
Tinjauan operasi per segmen usaha
2 Uraian atas kinerja keuangan perusahaan
Memuat uraian mengenai: 1. Penjelasan masing-masing segmen usaha. 2. Kinerja per segmen usaha, antara lain: a. Produksi; b. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi; c. Penjualan/pendapatan usaha; dan d. Profitabilitas.
107-111
Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya dan penyebab kenaikan/penurunan (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset; 2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas; 3. Ekuitas; 4. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi), pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif; dan 5. Arus kas.
119-131
3 Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan sesuai dengan jenis industri perusahaan
Penjelasan tentang : 1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka panjang; dan 2. Tingkat kolektibilitas piutang.
4 Bahasan tentang struktur modal (capital structure) dan kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy)
Penjelasan atas: 1. Struktur modal (capital structure); dan 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies) dan dasar pemilihan kebijakan tersebut.
5 Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal pada tahun buku terakhir
Penjelasan tentang: 1. Tujuan dari ikatan tersebut; 2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut; 3. Mata uang yang menjadi denominasi; dan 4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.
133, 134
134
135-136
Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan 6 Bahasan mengenai investasi barang modal yang direalisasikan pada tahun buku terakhir
Penjelasan tentang: 1. Jenis investasi barang modal; 2. Tujuan investasi barang modal; dan 3. Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku terakhir.
135-136
Catatan: apabila tidak terdapat realisasi investasi barang modal, agar diungkapkan 7 Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, struktur permodalan, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan
320
Laporan Tahunan 2014
Informasi memuat antara lain: 1. Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi); dan 2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam 1 (satu) tahun mendatang.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
N/A
KRITERIA 8 Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan
PENJELASAN
HALAMAN
Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang. 138 Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan
9 Uraian tentang prospek usaha perusahaan
Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya.
10 Uraian tentang aspek pemasaran
Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar.
11 Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir
Memuat uraian mengenai: 1. Kebijakan pembagian dividen; 2. Total dividen yang dibagikan; 3. Jumlah dividen kas per saham; 4. Payout ratio; dan 5. Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas untuk masing-masing tahun.
N/A
116-118
21
Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya 12 Program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan perusahaan (ESOP/ MSOP)
Memuat uraian mengenai: 1. Jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya; 2. Jangka waktu; 3. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak; dan 4. Harga exercise
86, 89
Catatan: apabila tidak memiliki program dimaksud, agar diungkapkan 13 Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana)
Memuat uraian mengenai: 1. Total perolehan dana; 2. Rencana penggunaan dana; 3. Rincian penggunaan dana; 4. Saldo dana; dan 5. Tanggal persetujuan RUPS/RUPO atas perubahan penggunaan dana (jika ada).
14 Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/ peleburan usaha, akuisisi atau restrukturisasi utang/modal
Memuat uraian mengenai: 1. Tujuan dilakukannya transaksi; 2. Nilai transaksi atau jumlah yang direstrukturisasi; dan 3. Sumber dana.
N/A
136-137
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan 15 Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi
Memuat uraian mengenai: 1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi; 2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; 3. Alasan dilakukannya transaksi; 4. Realisasi transaksi pada periode tahun buku terakhir; 5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi; dan 6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait.
137
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
321
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
HALAMAN
Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan dampaknya terhadap perusahaan. 144-149 Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan
17 Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan pada tahun buku terakhir
Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan.
138-139
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi, agar diungkapkan VI Good Corporate Governance 1
Uraian Dewan Komisaris
Uraian memuat antara lain: 1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris; 2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi; 3. Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan Komisaris; 4. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan; 5. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris atau program orientasi bagi Komisaris baru; dan 6. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris).
189-190, 192-194
2 Informasi mengenai Komisaris Independen
Meliputi antara lain: 1. Kriteria penentuan Komisaris Independen; dan 2. Pernyataan tentang independensi masingmasing Komisaris Independen.
189, 191
3 Uraian Direksi
Uraian memuat antara lain: 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi; 2. Frekuensi pertemuan dan Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam pertemuan Direksi; 3. Frekuensi pertemuan dan Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam pertemuan gabungan Direksi dan Dewan Komisaris; 4. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi atau program orientasi bagi Direksi baru; dan 5. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Direksi).
193, 197-209
Mencakup antara lain: 1. Prosedur pelaksanaan assessment atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; 2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; dan 3. Pihak yang melakukan assessment.
191, 194-195, 200, 210
TATA KELOLA PERUSAHAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
LAMPIRAN
PENJELASAN
16 Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
KRITERIA
4 Assessment terhadap Dewan Komisaris dan Direksi
322
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
KRITERIA 5 Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Direksi
PENJELASAN
HALAMAN
Mencakup antara lain: 1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi; 2. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi; dan 3. Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Direksi.
6 Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu
Dalam bentuk skema atau diagram, kecuali untuk BUMN yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah.
7 Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali
Mencakup antara lain: 1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya; 2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris 3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali; 4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Komisaris lainnya; dan 5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali.
200-201
76-77, 84
211
Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkapkan 8 Komite Audit
9 Komite/Fungsi Nominasi dan Remunerasi
10 Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan
Mencakup antara lain: 1. Nama dan jabatan anggota komite audit; 2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit; 3. Independensi anggota komite audit; 4. Uraian tugas dan tanggung jawab; 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit; dan 6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit.
212, 214, 217, 220-221
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi; 2. Independensi komite/fungsi nominasi dan/ atau remunerasi; 3. Uraian tugas dan tanggung jawab; 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi; 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi; dan 6. Kebijakan mengenai suksesi Direksi.
212-214, 217-219
Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain; 2. Independensi komite lain; 3. Uraian tugas dan tanggung jawab; 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain; dan 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain.
215, 217, 225
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
323
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
PENJELASAN
11 Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris Perusahaan
226-227
12 Informasi mengenai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun sebelumnya
Dalam bentuk tabel mencakup antara lain: 1. Keputusan RUPS tahun sebelumnya; 2. Realisasi hasil RUPS tahun sebelumnya pada tahun buku; dan 3. Alasan dalam hal terdapat keputusan RUPS yang belum direalisasikan.
181-188
13 Uraian mengenai unit audit internal
Mencakup antara lain: 1. Nama ketua unit audit internal; 2. Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit internal; 3. Sertifikasi sebagai profesi audit internal; 4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan; 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan unit audit internal; dan 6. Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit internal.
230-234
Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah periode akuntan publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan; 2. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan; 3. Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan oleh akuntan publik; dan 4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan keuangan tahunan.
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
14 Akuntan Publik
16 Uraian mengenai sistem pengendalian intern
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
236
Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan 15 Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan
LAMPIRAN
HALAMAN
Mencakup antara lain: 1. Nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan; 2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan; dan 3. Program pelatihan dalam rangka mengembangkan kompetensi sekretaris perusahaan.
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
KRITERIA
324
Laporan Tahunan 2014
Mencakup antara lain: 1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko yang diterapkan perusahaan; 2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem manajemen risiko; 3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan; dan 4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut.
237-242
Mencakup antara lain: 1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional; 2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional (COSO – internal control framework); dan 3. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern.
229-230
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
KRITERIA 17 Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup
PENJELASAN
HALAMAN
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; 2. Kegiatan yang dilakukan; terkait program lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, pertimbangan aspek lingkungan dalam pemberian kredit kepada nasabah, dan lain-lain. 3. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki.
290-292
18 Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan 2. Kegiatan yang dilakukan terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, dan lain-lain.
293-297
19 Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan
Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; 2. Kegiatan yang dilakukan; dan 3. Biaya yang dikeluarkan terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain.
298-304
Mencakup antara lain: 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan 2. Kegiatan yang dilakukan terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain.
305-306
20 Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen
21 Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi yang menjabat pada periode laporan tahunan
Mencakup antara lain: 1. Pokok perkara/gugatan; 2. Status penyelesaian perkara/gugatan; 3. Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan; dan 4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada Entitas, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi).
260-261
Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan 22 Akses informasi dan data perusahaan
Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya.
Laporan Tahunan 2014
262-266
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
325
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
KRITERIA
PENJELASAN
23 Bahasan mengenai kode etik
24 Pengungkapan mengenai whistleblowing system
25 Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi
HALAMAN
Memuat uraian antara lain: 1. Isi kode etik; 2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi; 3. Penyebarluasan kode etik; 4. Upaya penegakan dan sanksi pelanggaran kode etik; dan 5. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan.
269-270
Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain: 1. Penyampaian laporan pelanggaran; 2. Perlindungan bagi whistleblower; 3. Penanganan pengaduan; 4. Pihak yang mengelola pengaduan; dan 5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir serta tindak lanjutnya.
271-272
Uraian kebijakan Perusahaan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi dalam pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia, dan jenis kelamin.
66-69
Catatan: apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar diungkapkan alasan dan pertimbangannya VII Informasi Keuangan Surat Pernyataan Direksi dan/atau Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan
Deskripsi memuat tentang: 1. Nama & tanda tangan; 2. Tanggal Laporan Audit; dan 3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik.
4 Laporan keuangan yang lengkap
Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: 1. Laporan posisi keuangan (neraca); 2. Laporan laba rugi komprehensif; 3. Laporan perubahan ekuitas; 4. Laporan arus kas; 5. Catatan atas laporan keuangan; dan 6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan).
326
Laporan Tahunan 2014
Lampiran Lampiran Keuangan
3 Deskripsi Auditor Independen di Opini
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
LAMPIRAN
Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan.
2 Opini auditor independen atas laporan keuangan
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
1
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Lampiran Laporan Keuangan
KRITERIA
PENJELASAN
HALAMAN
5 Perbandingan tingkat profitabilitas
Perbandingan kinerja/laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.
6 Laporan Arus Kas
Memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan pendanaan; 2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi; 3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan; dan 4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan.
7 Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
8 Pengungkapan transaksi pihak berelasi
9 Pengungkapan yang berhubungan dengan perpajakan
10 Pengungkapan yang berhubungan dengan aset tetap
Lampiran Laporan Keuangan halaman 7
Meliputi sekurang-kurangnya: 1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK; 2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan; 3. Pengakuan pendapatan dan beban; 4. Imbalan kerja; dan 5. Instrumen Keuangan.
Lampiran Laporan Keuangan halaman 20
Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi; 2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait; dan 3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas.
Lampiran Laporan Keuangan halaman 23
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini; 2. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi; 3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan; 4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan; dan 5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak. Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Metode penyusutan yang digunakan; 2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan model biaya; 3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (untuk model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (untuk model biaya); dan 4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasifikasi.
Laporan Tahunan 2014
Laporan Keuangan halaman 78-86
Laporan Keuangan halaman 27, 54-55
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
327
PENDAHULUAN IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
PENJELASAN
11 Pengungkapan yang berhubungan dengan segmen operasi
12 Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan
13 Penerbitan laporan keuangan
Laporan Keuangan halaman 104-105
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Rincian instrumen keuangan yang dimiliki berdasarkan klasifikasinya; 2. Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan; 3. Kebijakan manajemen risiko; 4. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; dan 5. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif.
Laporan Keuangan halaman 117-124
Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan 2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan.
Lembar Surat Pernyataan Direksi
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN
LAMPIRAN
328
Laporan Tahunan 2014
HALAMAN
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Informasi umum yang meliputi faktor-faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan; 2. Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas segmen yang dilaporkan; 3. Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi segmen yang dilaporkan, aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur material segmen lainnya terhadap jumlah terkait dalam entitas; dan 4. Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi tentang produk dan/atau jasa, wilayah geografis dan pelanggan utama.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
KRITERIA
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris Dan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2014 Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, 26 Maret 2015
Dewan Komisaris
Hen H e dri Saparini Hendri Komisaris Utama
Imam Apriyanto Putro Komisaris
Hadiyanto Komisaris
Dolfie Othniel Fredric Palit Komisaris
P ikesit Suprapto Par Parikesit Kom misaris Independen Komisaris
Johnny Swandi Sjam Komisaris Independen
Vi ti Virano GN Nasution Komisaris Independen
Direksi
Alex J. Sinaga Direktur Utama
Her erri Sunaryad e Heri Sunaryadi Direkt k ur Keuang Direktur Keuangan
Dian Rachmawan Direktur Consumer Service
mm mad Awa Muhammad Awaluddin t i & Business Direktur Enterprise Service
bdus Somad Som mad ad Arief Arie Abdus Direktur Network IT & Solution
Indra Utoyo Direktur Innovation & Strategic Portfolio
Herdy Rosadi Harman Direktur Human Capital Management
Hon nesti Basyir Bas Honesti kt Wh l Direktur Wholesale & International Service