TANGGAPAN PENGGUNA TERHADAP PENGGUNAAN KATALOG ONLINE (OPAC) SIMAP DI PERPUSTAKAAN KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH (KAPD) KABUPATEN BOGOR Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
oleh: Ipah Latipah NIM 1112025100023
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 H /1437 M
ABSTRAK
Ipah Latipah (1112025100023),Tanggapan Pengguna Terhadap Penggunaan Katalog Online (OPAC) SIMAP di Perpusatkaan Kantor Arsip dan Perpustakaan (KAPD) kabupaten Bogor. Skripsi di bawah bimbingan Fahma Rianti, M.Hum. Jakarta: Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan pengguna terhadap penggunaan katalog online (OPAC) SIMAP dan bagaimana kendala yang dihadapi penggguna dalam mengakses katalog online (OPAC) SIMAP di bagian layanan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah pengnjung perpustakaan sebulan sebelum penelitian dilaksanakan sebanyak 790 orang x 15% yaitu 119 orang, sedangkan teknik pengambilan sampel adalah teknik accidential sampling. Berdasarkan penelitian ini, disimpulkan bahwa (1) tanggapan pengguna terhadap tanggapan pengguna terhadap penggunaan katalog online (OPAC) SIMAP adalah umumnya pengguna merasa terbantu dan mudah dalam menemukan informasi yang dibutuhkan melalui penelusuran pada katalog online SIMAP. (2) kendala yang dihadapi dalam mengakses katalog online (OPAC) SIMAP adalah hampir setengah dari pengguna menghadapi kendala dalam mengakses katalog online (OPAC) SIMAP dan sebagian besar dari pengguna tidak menghadapi kendala apapun dalam mengakses katalog online (OPAC) SIMAP. Adapaun kendala yang sering dihadapi pengguna yaitu hampir setengah dari pengguna menghadapi kendala berupa gangguan pada katalog online (SIMAP error), sedangkan sebagian kecil lainnya mengahadapi kendala berupa koleksi yang ditampilkan pada katalog online (OPAC) SIMAP tidak ditemukan di rak, tidak menemukan informasi yang dibutuhkan, mengantri saat akan menggunakan katalog online (OPAC) SIMAP, masalah jaringan, serta mendapatkan hasil pencarian yang banyak.
Kata Kunci: Katalog Online (OPAC), Pengguna, Sistem Automasi Perpustakaan. Perpustakaan Umum, Metode Kuantitatif.
i
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan segala nikmat dan kasi sayang-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, semoga syafaatnya dapat diperoleh diakhirat kelak. Skripsi
ini
berjudul
“TANGGAPAN
PENGGUNA
TERHADAP
PENGGUNAAN KATALOG ONLINE (OPAC) SIMAP DI PERPUSTAKAAN KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH (KAPD) KABUPATEN BOGOR”. Penulis mengetahui benar bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna karena masih banyak kekurangan, baik dalam proses penulisan maupun referensi yang digunakan. Bantuan dan partisapasi telah diberikan oleh berbagai pihak dalam peneyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1. Bapak prof. Dr. Sukron Kamil M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Pungki Purnomo MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku sekretaris Jurusan Ilmu perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Ibu Fahma Riyanti, M.Hum, selaku Dosen pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu, memberikan pengarahan, masukan dan ilmu, serta kesabaran selama proses penulisan skripsi ini.
ii
5. Dosen penguji Skripsi Bapak Ade Abdul Hak, M.Hum dan Ibu Alfida M.LIS yang banyak memberi masukan pada skripsi ini. 6. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu perpustakaan yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat baik dibidang akademis, sosial, dan keagamaan. 7. Bapak Feri selaku kepala Kantor KAPD kabupaten Bogor yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di perpustakaan Kemendikbud. 8. Bapak Andri Wijayanto dan bapak Ade Saban sebagai pustakawan yang telah banyak membantu selama penulis melaksanakan penelitian di perpustakaan KAPD kabupaten Bogor. 9. Bapak dan umi tercinta yang telah memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis. Terimakasih bapak dan umi karena selalu mencurahkan segala kasih sayang dan pengorbanan untuk putri tercinta. Kesabaran, untaian do’a yang tak pernah putus, nasehat, perhatian, dan semangat yang mereka berikan mendorong penulis untuk menyelesaikan skripsi ini tepat waktu. 10. Adik-adikku tercinta Siti Fatimah dan Fifit Fitriani, kakaku Usep Saepul Imam, Uwa Sholihin beserta keluarga atas do’a dan dukungannya kepada penulis. Nenek tercinta serta seluruh keluarga besar penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. 11. Okta Reni, Leli Istiqomah, Solihati, Reni Puspita, Iif , Rahma, Minah, Mini, Maria Tunggal, Adit, Berliani Ardi dan teman-teman jurusan Ilmu Perpustakaan angkatan 2012 khususnya IP A yang telah bersama-sama penulis berjuang menyelesaikan kuliah S1. Nandang Burhanudin yang
iii
selalu setia mendengarkan keluh kesah, memberikan masukan dan semangat agar penulis menyelesaikan skripsi ini. 12. HMJ IP Tahun 2013 sebagai wadah penulis mengembangkan pengalaman organisasi dan sosial. 13. Teman- Teman KKN SIMPATI yang memberikan banyak pengalaman selama KKN bersama. 14. Kumpulan Mahasiswa Daerah Brebes yang memberikan kesempatan berbagi pengetahuan kedaerahan dan berbagi pengalaman organisasi.
Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, hanya do’a dan ucapan terimaksasih yang dapat penulis sampaikan. Semoga Allah SWT membalas segala amal kebaikan kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, Aamiin.
Jakarta, 17 Juli 2016
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ................................................................................
ii
DAFTAR ISI...............................................................................................
v
DAFTAR TABEL ......................................................................................
ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................
xi
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan.............................................
7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................
8
D. Definisi Istilah .................................................................
8
E. Sistematika Penulisan ......................................................
9
TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Umum ........................................................
11
B. Tanggapan 1. Definis Tanggapan................................................ .....
12
2. Faktor- Faktor yang Memprngaruhi Tanggapan....... .
13
3. Proses Pembentukan Tanggapan................................
13
C. Pengguna 1. Definisi Pengguna................................................. ....
17
D. Sistem Temu Kembali Informasi 1. Definisi Sistem Temu Kembali Informasi............. ...
18
2. Fungsi dan Tujuan Sistem Temu Kembali Informasi
18
E. Katalog 1. Definisi Katalog........................................................
19
2. Tujuan dan Fungsi Katalog......................................
20
F. OPAC (Online Public Access Catalog) 1. Pengertian OPAC......................................................
21
2. Fungsi OPAC........................................................... .
22
3. Fasilitas OPAC........................................................ .
22
v
BAB III
4. Kendala- Kendala dalam Pemanfaatan OPAC........ ..
24
5. Pencarian Bibliografi Pada OPAC........................ ....
25
G. Penelitian Relevan.......................................................... .
26
METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian .....................................
30
B. Sumber Data
BAB IV
1. Data Primer ...............................................................
31
2. Data Sekunder ..........................................................
31
C. Populasi dan Sampel.......................................................
31
D. Teknik Pengumpulan Data .............................................
33
E. Teknik Pengolahan Data.................................................
34
1. Penyuntingan ...........................................................
34
2. Tabulasi ....................................................................
34
F. Teknik Analisis Data .......................................................
35
G. Tempat dan Waktu Penelitian .........................................
35
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Perpustakaan KAPD Kabupaten Bogor 1.Sejarah Beridirinya.................................................... .
37
2. Visi dan Misi ...........................................................
38
3. Tugas Pokok dan Fungsi ..........................................
39
4. Koleksi.................................................................... .
40
5. Sumber Daya Manusia........................................... ..
41
6. Layanan ...................................................................
44
7. Waktu Layanan ........................................................
48
8. Sarana dan Prasarana ................................................
49
B. Gambaran Umum Software SIMAP 1. Profil Software SIMAP.............................................
51
2. Fungsi Software SIMAP di Perpustakaan KAPD Kabupaten Bogor................................................... .
52
C. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Responden...................................
60
2. Analisis Data..........................…...... ........................
60
3. Analisis Identitas Responden ...................................
61
vi
4. Analisis Hasil Penelitian...........................................
64
D. Pembahasan 1. Tanggapan pengguna terhadap Katalog Online (OPAC) SIMAP ....................................................................
77
2. kendala yanng dihadapi dalam mengakses Katalog Online (OPAC) SIMAP ....................................................... BAB IV
84
PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................
86
B. Saran … .........................................................................
87
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN BIODATA PENULIS
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Statstik Pengunjung Perpustakaan.........................................
33
Tabel 2
Jadwal Penelitian....................................................................
36
Tabel 3
Koleksi Perpustakaan.............................................................
40
Tabel 4
Koleksi Bahan Pustaka Jenis Serial.......................................
40
Tabel 5
Koleksi Kartografis ..............................................................
41
Tabel 6
Tabel Responden..................................................................
60
Tabel 7
Jenis Kelamin Responden.....................................................
61
Tabel 8
Usia Responden....................................................................
62
Tabel 9
Profesi Responden................................................................
62
Tabel 10
Kategori Pengunjung............................................................
63
Tabel 11
Frekuensi Kunjungan...........................................................
64
Tabel 12
Aksesibilatas Katalog Online (SIMAP)..............................
65
Tabel 13
Petunjuk Penggunaan Katalog Online (SIMAP)................
66
Tabel 14
Petunjuk pada Layar Katalog Online (SIMAP)..................
66
Tabel 15
Tampilan Katalog Online (SIMAP)...................................
67
Tabel 16
User Friendly......................................................................
68
Tabel 17
Cantuman Bibliografi..........................................................
68
Tabel 18
Pendekatan Penelusuran.......................................................
69
Tabel 19
Pencarian Sederhana.............................................................
70
Tabel 20
Pencarian Tingkat Lanjut.....................................................
71
Tabel 21
Perolehan Informasi.............................................................
72
Tabel 22
Kesesuaian Informasi.............................................................
72
Tabel 23
Kemudahan Mendapatkan Informasi...................................
73
Tabel 24
Efisiensi Waktu...................................................................
74
Tabel 25
Kendala-Kendala................................................................
74
Tabel 26
Faktor Kendala...................................................................
74
viii
DAFTAR GAMBAR Gambar 1
Aspek Tanggapan Pengguna................................................
15
Gambar 2
Entry Data SIMAP.................................................................
52
Gambar 3
Daftar Judul Koleksi..............................................................
53
Gambar 4
Buku Induk Judul..................................................................
53
Gambar 5
Mutasi Buku...........................................................................
54
Gambar 6
Daftar Koleksi Pereksemplar................................................
54
Gambar 7
Total Koleksi..........................................................................
55
Gambar 8
Buku Tamu.............................................................................
56
Gambar 9
Manajemen Keanggotaan.......................................................
56
Gambar 10
Proses Peminjaman................................................................
57
Gambar 11
Pengembalian Koleksi...........................................................
57
Gambar 12
Tampilan OPAC SIMAP......................................................
58
Gambar 13
Hasil Pencarian......................................................................
59
ix
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Kuesioner
Lampiran 2
Surat Tugas Menjadi Dosen Pembimbing
Lampiran 3
Surat Izin Penelitian Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (KAPD) Kabupaten Bogor
Lampiran 4
Lembar Bimbingan Skripsi
Lampiran 5
Lembar Penguji Skripsi
Lampiran 6
Lembar Pergantian Judul
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/ karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pengguna1. Perpustakaan merupakan suatu ruangan, bagian dari gedung tersendiri, yang berisi buku- buku koleksi yang disusun dan diatur sedemikian rupa, sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu- waktu diperlukan oleh pembaca2. Di Indonesia terdapat beberapa jenis perpustakaan, antara lain perpustakaan
nasional,
perpustakaan
pribadi
perpustakaan dan
sekolah,
perpustakaan
perpustakaan
perguruan
tinggi
khusus, termasuk
perpustakaan umum. Perpustakaan Umum adalah perpustakaan yang diperuntukan bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status sosial-ekonomi3. Perpustakaan umum adalah salah satu jenis perpustakaan yang dibiayai oleh dana umum, terbuka untuk umum serta jasa yang diberikan pada
1
Undang- undang perpustakaan No. 43 Tahun 2007. (Yogyakarta: Graha Ilmu), h. 3. Sutarno NS. Perpustakaan dan Masyarakat. (Jakarta: Sagung Seto, 2006), h. 12. 3 Undang- undang perpustakaan No. 43 Tahun 2007. (Yogyakarta: Graha Ilmu), h.4 2
1
hakikatnya bersifat cuma- cuma4. Perpustakaan umum mempunyai tugas melayani masyarakat umum atau anggota lapisan masyarakat yang memerlukan jasa perpustakaan dan informasi. Sehingga perpustakaan umum mempunyai peran yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberikan pembelajaran sepanjang hayat kepada masyarakat. Perpustakaan
Kabupaten/Kota
adalah
perpustakaan
yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan perpustakaan di wilayah Kabupaten/Kota
serta
melaksanakan
layanan
perpustakaan
kepada
masyarakat umum5. Untuk meningkatkan layanan kepada pengguna perpustakaan dan memudahkan pustakawan dalam melaksanakan kegiatankegiatan perpustakaan maka perpustakaan perlu memanfaatkan teknologi infromasi. Kenyataan bahwa pada era informasi abad ini, teknologi dan komunikasi atau TIK telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan global, perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan dan profesi, hal ini menyebabkan perubahan sistem dan cara kerja pada suatu instansi atau perusahaan. Teknologi informasi saat ini telah menyebar hampir ke seluruh bidang, tanpa terkecuali di perpustakaan.
4
Syihabuddin Qalyubi, dkk. Dasar- dasr Ilmu Perpustakaan dan Informasi. (Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi UIN Sunan Kalijaga, 2007), h. 6. 5 Standar Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota. (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2002), h. 2.
2
Perkembangan dari penerapan teknologi informasi dapat dilihat dari perkembangan jenis perpustakaan yang berkaitan dengan teknologi informasi, diawali dari perpustakaan manual hingga perpustakaan terautomasi. Seiring dengan
meningkatnya
kebutuhan
masyarakat
terhadap
informasi,
perpustakaan dituntut untuk dapat mengoptimalkan layanan agar mampu memenuhi kebutuhan informasi penggunanya dengan cara memanfaatkan teknologi informasi di perpustakaan. Layanan perpustakaan adalah upaya perpustakaan menyediakan akses terhadap bahan pustaka dan pendayagunaaan informasi yang berbasis media kepada masyarakat. Sistem automasi di perpustakaan terus berkembang hingga saat ini, perkembangan tersebut mempengaruhi perubahan sistem pencarian sumber informasi manual ke pencarian informasi secara otomatis ke database. Penggunaan CD ROM dan mesin pencari mengubah pencarian informasi era informasi abad ini. Perpustakaan merupakan pusat informasi yang berorientasi untuk mendistribusikan informasi kepada pengguna. Salah satu cara dalam mendistribusikan informasi tersebut adalah melalui penelusuran atau temu kembali informasi yang dilakukan oleh pengguna. Penelusuran atau sistem temu kembali informasi merupakan hal penting yang menjadi bagian tak terpisahkan dari sebuah perpustakaanan karena tanpa sistem temu- kembali informasi pengguna akan mengalami kesulitan dalam mengakses sumber daya informasi yang tersedia di perpustakaan.
3
Sebaliknya,
perpustakaan
akan
mengalami
kesulitan
untuk
mengkomunikasikan sumber daya informasi yang tersedia kepada pengguna, apabila sistem temu kembali yang memadai tidak tersedia. Katalog terautomasi atau elektronik yang dilengkapi dengan mesin pencari melalui perangkat komputer (OPAC) merupakan salah satu sarana yang diharapakan dapat membantu pengguna dalam menelusur dan mendapatkan koleksikoleksi apa yang diinginkannya dengan lebih cepat dan spesifik. Idealnya katalog online (OPAC) menyediakan beberapa fasilitas penelusuran seperti Operator Boolean sehingga pengguna tidak kesulitan dalam memilih dan mendapatkan informasi. Oleh karena itu perpustakaan harus menyediakan sistem temu kembali informasi yang handal agar memudahkan pengguna dalam mengakses informasi yang dibutuhkan6. Penerapan teknologi informasi di perpustakaan merupakan wujud dari suatu perubahan layanan. Perubahan ini yang mendorong perpustakaan untuk menerapkan sistem automasi dalam segala aktifitas perpustakaan. Penerapan teknologi informasi di perpustakaan dibutuhkan untuk memudahkan perpustakaan dalam memberikan akses dan sistem temu kembali cepat, tepat dan akurat.Saat ini katalog online (OPAC) menjadi sebuah pilihan alternatif yang mengikuti perkembangan teknologi informasi. Katalog online (OPAC) merupakan salah satu alat bantu penelusuran informasi yang mutakhir pada saat ini. Dengan menggunaan katalog online (OPAC ) pengguna dapat merasakan banyak manfaat yang dapat diperoleh 6
Misdar Piliang. “Sistem Temu Kembali Informasi dengan Mendayagunakan Katalog Perpustakaan,”. Jurnal Iqra' Volume 07 No. 02, Oktober 2013
4
melalui penggunaan alat bantu penelusuran informasi ini. Pengguna dapat mempermudah dalam menemukan informasi yang ada di perpustakaan hanya dengan melakukan penelusuran dengan menggunakan beberapa pendekatan penelusuran seperti melalui pendekatan judul, pengarang, subjek, maupun kata kunci bibliografis lainnya. Melalui OPAC juga dapat diketahui lokasi serta status dari koleksi perpustakaan tersebut dan mengetahui apa saja yang sudah ditulis oleh pengaranf tertentu. Dewasa ini kehadiran OPAC sudah banyak digunakan di sebuah perpustakaan salah satunya adalah perpustakaan umum KAPD kabupaten Bogor. Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (KAPD) Kabupaten Bogor merupakan penggabungan dari Kantor Arsip Daerah dengan UPTD Perpustakaan pada Dinas Pendidikan kabupaten Bogor. Perpustakaan ini mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah di bidang Arsip, Dokumentasi dan Perpustakaan Daerah berdasarkan PERDA NO.12 Tahun 2008. Dalam melaksanakan tugas tersebut, perpustakaan KAPD kabupaten Bogor memanfaatkan teknologi infromasi untuk mendukung fungsi dan tugas perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi penggunanya. Perpustakaan KAPD kabupaten Bogor sudah memiliki alat bantu penelusuran bahan pustaka berupa katalog online (OPAC) SIMAP. SIMAP merupakan software automasi perpustakaan yang saat ini digunakan oleh KAPD kabupaten Bogor. Dalam penyediaan katalog online (OPAC) SIMAP, katalog online ini tidak menyediakan bantuan fasilitas penelusuran tingkat
5
lanjut (Operator Boolean) serta tidak adanya keterangan tersedianya sebuah koleksi (Availability) membuat katalog online (OPAC) SIMAP kurang optimal dalam memberikan bantuan penelusuran kepada pengguna. Menurut pengamatan peneliti hal ini mungkin saja menyebabkan pengguna kesulitan dalam menemukan informasi yang mereka butuhkan. Berdasarkan pemaparan di atas, penulis tertarik untuk melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai penggunaan katatolg online (OPAC) SIMAP di perpustakaan KAPD kabupaten Bogor yang berfungsi sebagai sarana temu kembali informasi perpustakaan. Untuk itu peneliti memberi judul “Tanggapan Pengguna Terhadap Penggunaan Katalog Online (OPAC) SIMAP di Perpustakaan KAPD kabupaten Bogor”.
6
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Untuk menghindari penafsiran yang luas terhadap masalah yang dibahas dalam penelitian ini maka peneliti memberikan batasan dan perumusan masalah. 1. Pembatasan Masalah Penelitian ini hanya membahas dan mengakaji mengenai tanggapan pengguna terhadap penggunaan katalog online (OPAC) SIMAP di perpustakaan Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (KAPD) Kabupaten Bogor di bagian layanan meliputi : a. Tanggapan pengguna terhadap penggunaan katalog online (OPAC) SIMAP di perpustakaan Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (KAPD) Kabupaten Bogor b. Kendala-kendala yang dihadapi pengguna dalam menggunakan katalog online (OPAC) SIMAP. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: a. Bagaimana tanggapan pengguna terhadap penggunaan katalog online (OPAC) SIMAP di perpustakaan Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (KAPD) Kabupaten Bogor ? b. Bagaimana kendala-kendala yang dihadapi oleh pengguna dalam menggunakan katalog online (OPAC) SIMAP?
7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui tanggapan pengguna terhadap penggunaan katalog online (OPAC) SIMAP di perpustakaan Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (KAPD) Kabupaten Bogor . 2. Untuk mengetahui kendala- kendala yang dihadapi pengguna dalam menggunakan katalog online (OPAC) SIMAP. Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain : 1. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan referensi atau perbandingan dalam usaha pengembangan keilmuan yang sesuai dengan bidangnya. penelitian ini juga diharapkan menambah jumlah studi mengenai pembahasan penggunaan katalog online di perpustakaan. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini bisa menjadi pertimbangan bagi perpustakaan untuk mengembangkan fasilitas penelusuran pada katalog online (OPAC) agar dapat membantu penggunaannya secara optimal. D. Definisi Istilah a. Tanggapan : Persepsi, Pendapat, bayangan yang berupa kesan- kesan. b. Pengguna
: Pengunjung, anggota dan pemakai perpustakaan yang pernah
menggunakan katalog online (OPAC) SIMAP.
8
c. Katalog Online (OPAC) : Katalog yang tersimpan di komputer, dapat diakses dari berbagai titik atau lokasi selama titik/lokasi tersebut tergabung dalam jaringan internet. d. SIMAP : Kependekan dari (Sistem Informasi Manajemen Administrasi Perpustakaan) merupakan sistem automasi perpustakaan yang berbasis aplikasi desktop yang di terapkan di perpustakaan KAPD Kabupaten Bogor.
E. Sistematika Penelitian Dalam melakukan penyusunan penelitian ini, peneliti membagi sisitematika penelitian ke dalam 5 (lima) bab, yaitu: BAB I
PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian dari penulis dengan menguraikan halhal
seputar
penelitian
seperti:
latar
belakang,
pembatasandan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi istilah,dan sistematika penulisan. BAB II
TINJAUAN LITERATUR Bab ini menjelaskan mengenai landasan-landasan teori yang digunakan, sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang diambil dari literatur-literatur yang berkaitan
dan penelitian yang relevan dengan topik
penelitian. 9
BAB III
METODE PENELITIAN Bab ini berisi pembahasan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian, sampel yang digunakan serta teknik pengolahan data dan anlisis data .
BAB IV
HASIL PENELITIAN Bab ini terdiri dari dari 3 bagian, yaitu penjelasan lebih lanjut mengenai teknik pengambilan sampel yang telah ditetapkan peneliti sebelumnya, hasil penelitian yang berupa tabulasi dan diakhiri dengan pembahasan yan sesuai dengan tujuan penelitian.
BAB V
PENUTUP Bab ini merupakan bab terakhir yang berisi mengenai kesimpulan dari keseluruhan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya dan berisi saran yang saling terkait dengan hasil- hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti.
DAFTAR PUSTAKA
10
BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Definisi Perpustakaan Umum Menurut Undang- Undang Perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007 Perpustakaan
umum
adalah
perpustakaan
yang
diperuntukkan
bagi
masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status sosialekonomi7.
Perpustakaan
Kabupaten/Kota
adalah
perpustakaan
yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengembangan perpustakaan di wilayah Kabupaten/Kota
serta
melaksanakan
layanan
perpustakaan
kepada
masyarakat umum8. Pendapat di atas hampir sama dengan pendapat menurut Sutarno NS dalam Kamus Perpustakaan dan Informasi menyebutkan bahwa Perpustakaan umum merupakan salah satu jenis perpustakaan yang ada di kabupaten/ kota, kecamatan, desa/ kelurahan mempunyai koleksi dari berbagai ilmu pengetahuan
dan
berfungsi
melayani
seluruh
lapisan
masyarakat
disekitarnya9. Pengertian perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan dengan dana umum dengan tujuan melayani umum10.
7
Undang-Undang Perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007 (Graha Ilmu: yogyakarta, 2007) , h. 4. 8 Standar Perpustakaan Kabupaten/Kota, h. 2. 9 Sutarno NS. Kamus perpustakaan dan informasi (Jakarta: Jala Permata) , 2008 10 Sulistyo Basuki. Periodisasi Perpustakaan Indonesia. h. 39.
11
B. Tanggapan 1. Definisi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tanggapan adalah sambutan terhadap ucapan (kritik, komentar, dan sebagainya); proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancaindranya11. Sedangkan menurut Walgito Tanggapan merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera namun proses itu tidak berhenti begitu saja melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses tanggapan12. Sementara itu Jalaludin Rakhmat juga menyatakan bahwa Tanggapan adalah pengamatan tentang objek periwisata atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Tanggapan juga memberikan makna pada sensori stimuli13. Nina Winangsih mengemukakan tanggapan adalah pemaknaan/ arti terhadap informasi yang masuk ke dalam kognisi manusia. Tanggapan adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan- hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan14.
11
http://kbbi.web.id/tanggap. Dikses pada 16 Juli 2016. Bimo Walgito. Pengantar Psikologi Umum. (Yogyakarta. Andi, 2002.). h. 69. 13 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi. (Bandung: Remaja Rosydakarya,2001). 12
h.51.
14
Nina. W. Syam. Psikologi Sebagai Akar Ilmu Komunikasi. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011).h. 3.
12
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tanggapan Menurut Arikunto dalam Ali Tanggapan dipengaruhi beberapa faktor : a) Ciri khas objek stimulus yang memberikan nilai bagi orang yang mempersiapkannya dan seberapa jauh objek tertentu dapat menyenangkan bagi seseorang. b) Faktor-faktor pribadi termasuk di dalamnya ciri khas individu, seperti taraf kecerdasan, minat, emosional dan lain sebagainya. c) Faktor pengaruh kelompok, artinya respon orang lain di lingkungannya dapat memberikan arah kesuatu tingkah laku. d) Faktor perbedaan latar belakang tingkah laku kultural (kebiasaan) e) Faktor eksternal dan internal. 3. Proses Pembentukan Tanggapan Adapun proses pembentukan sebuah tanggapan diuraikan sebagai berikut: “Objek menimbulkan stimulus dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor, perlu dikemukakan antara objek dan stimulus itu menjadi satu misalnya dalam hal tekanan. Benda sebagai objek langsung mengenai kulit sehingga akan terasa tekanan tersebut. Proses stimulus mengenai alat indera diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak proses ini disebut sebagai proses psikologis. Kemudian terjadilah proses diotak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat dan apa yang didengar atau apa yang diraba. Proses yang terjadi diotak atau dalam pusat kesadaran ini yang disebut proses psikologis. Dengan demikian dapat dikemukakan terakhir dari proses persepsi (tanggapan) ialah individu menyadari tentang misalnya : apa yang dilihat, apa yang didengardan apa yang diraba yaitu stimulus yang diterima oleh alat indera, proses ini merupakan proses terakhir dari tanggapan dapat diambil oleh individu dalam berbagai macam bentuk15.”
15
Bimo Walgito. Pengantar Psikologi Umum. h. 71
13
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa proses pembentukan suatu tanggapan melewati beberapa proses seperti penglihatan, pendengaran dan perabaan melalui alat indera terhadap objek yang dijadikan perhatian. Tanggapan pengguna terhadap penggunaan katalog online (OPAC) SIMAP di perpustakaan KAPD kabupaten Bogor adalah suatu pandangan, penilaian maupun kesan pengguna ketika melakukan pencarian informasi menggunakan OPAC yang disediakan oleh perpustakaan. Pengguna dapat menilai dan mendapatkan kesan setelah menggunakan OPAC dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Pengguna akan memberikan sebuah respon terhadap penerapan OPAC apabila pemustaka tersebut menggunakan dan memanfaatkan OPAC yang disediakan oleh pihak perpustakaan, tanggapan muncul apabila pengguna mendapatkan manfaat atau tidak dalam mencari informasi yang dibutuhkan melalui OPAC. Hal- hal yang ingin diketahui mengenai tanggapan pengguna terhadap penggunaan katalog online (OPAC) adalah :
14
Gambar 116 Tanggapan
Kemudahan kemudahan pengguna dalam menemukan Informasi
Performance Hasil Temuan Waktu Respon
Informasi
Relevan
User Friendly Design Interface Menu/ Fasilitas Katalog
Kemudahan Pengunaan 1. Kemudahan : kemudahan pengguna dalam menemukan informasi yang dibutuhkan17. Poin ini digunakan untuk mengetahui tanggapan pengguna terhadap kemudahan dalam menemukan informasi yang dibutuhkan melalui penelusuran pada katalog online (OPAC). 2. Perforemance meliputi dua aspek: a. Hasil Temuan: seberapa banyak temuan data yang dihasilkan dalam satu pencarian oleh mesin OPAC. Poin ini digunakan untuk mengetahui seberapa banyak hasil temuan yang didapatkan pengguna melalui penelusuran katalog online (OPAC). b. Waktu Respon: waktu yang dibutuhkan serta kecepatan penemuan data koleksi melalui satu pencarian. Poin ini
16
Gambar diadaptasi dari tabel analisis PIECES oleh Ragil Bayu Respati. h. 5. Wahyani. “Next Generation Catalog”. Diakses pada 15 Juli 2016 dari http.//www.lib.uin-suka.ac.id 17
15
digunakan untuk mengetahui seberapa cepat waktu yang digunakan pengguna untuk menemukan data koleksi pada katalog online (OPAC). 3. Informasi : seberapa banyak informasi yang ditampilkan dalam satu pencarian dan informasi yang jelas dan mudah dipahami oleh pengguna serta relevan antara apa yang diinput dengan apa yang ditampilkan.
Poin ini digunakan untuk mengetahui tanggapan
pengguna terhadap kesesuaian informasi yang di tampilkan pada katalog online (OPAC) dengan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. 4. User Friendly : berkaitan dengan design interface pada katalog, sub menu/ fasilitas- fasilitas yang disediakan, serta kemudahan penggunaan katalog online (OPAC)18. Poin ini digunakan untuk mengetahui bagaimana tanggapan pengguna terhadap tampilan katalog online (OPAC), tanggaapan pengguna terhadap kemudahan dalam menggunakan katalog online (OPAC). Selain itu untuk mengetahui
tanggapan
pengguna
terhadap
fasilitas
bantuan
penelusuran sederhana (Simple Search) yang ditersedia pada katalog dan bantuan penelusuran tingkat lanjut (Advance Search) serta untuk mengetahui apakah informasi bibliografi pada katalog online
18
Ragil Bayu Respati. Persepsi Pengguna terhadap Kinerja Online Public Access Catalog (OPAC) Badan Perpustakan dan Kearsipan Jawa Timur. Diakses pada 15 Juli 2016 dari Journal.unair.ac.id/filerPDF/jurnal%20ragil.pdf
16
(OPAC) sudah cukup lengkap dan pendekatan apa yang sering pengguna gunakan dalam menelusur informasi.
C. Pengguna 1. Definisi Menurut Undang- Undang Perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007 pengguna perpustakaan yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan19. Pengguna adalah pemustaka yang menggunakan fasilitas yang disediakan perpustakaan baik koleksi maupun buku (bahan pustaka maupun fasilitas lainnya)20.
D. Sistem Temu Kembali Informasi (Information Retrieval System) 1. Definisi Sistem Temu Kembali Informasi merupakan sistem yang berfungsi untuk menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan pengguna. Sistem temu kembali informasi adalah sebuah komponen logis yang mengelola pencarian dan temu kembali dokumen dari database. Sistem ini menyediakan sebuah antarmuka untuk menerima permintaan (query) dan memproses permintaan (query) terhadap satu atau lebih titik akses indeks 21.
19
Undang-Undang Perpustakaan Nomor 43 Tahun.h. 4 Wiji Suwarno. Psikologi Perpustakaan. (Jakarta: Sagung Seto,2009). h. 80. 21 The U.S National Z39.50 Profile for Library Applications. (National Information Standards Organization Bethesd: Maryland, 2003), h. 4. 20
17
2. Fungsi dan Tujuan Sistem Temu Kembali Informasi22 Fungsi Sistem Temu Kembali Informasi a. Mengidentifikasi sumber informasi yang relevan dengan minat masyarakat pengguna yang dilayani b. Menganalisis isi sumber informasi c. Menyajikan isi sumber informasi dengan cara tertentu yang memungkinkan untuk dipertemukan dengan pertanyaan pengguna d. Merepresentasikan pertanyaan pengguna dengan cara tertentu yang memungkinkan untuk dipertemukan dengan sumber informasi yang terdapat dalam basis data e. Mempertemukan pernyataan pencarian dengan data yang tersimpan dalam basis data f. Menemukan kembali informasi yang relevan g. Menyempurnakan unjuk kerja system berdasarkan umpan balik yang diberikan oleh pengguna Tujuan Sistem Temu Kembali Informasi -
Penulis menghadirkan satu set gagasan dalam dokumen dengan menggunakan satu set konsep.
-
Mengidentifikasi gagasan yang diperlukan oleh pengguna dalam karya sesorang.
22
Lancaster , F.W. information Retrieval System: Characteristics, Testing, and Evaluation, 2nd Edition, (New York: Jhon Wiley, 1979)
18
-
Sistem temu kembali informasi membantu mencocokan gagasan penulis yang tercantum dalam dokumen dengan kebutuhan pengguna atau permintaan atasnya.
E. Katalog 1. Definisi Katalog merupakan istilah umum yang sering diartikan sebagai suatu daftar barang atau benda yang terdapat pada tempat tertentu. Dalam dunia perpustakaan, katalog merupakan daftar sistematis dari sejumlah buku atau bahan lain yang ada diperpustakaan dengan dilengkapi keterangan judul buku, pengarang, edisi, penerbit, tahun terbit, tempat terbir, penampilan fisik, bidang subjek, ciri- ciri khusus, dan tempat buku atau bahan ini disimpan23. Katalog merupakan susunan yang sistematis dari seperangkat cantuman bibliografi yang merepresentasikan kumpulan dari suatu koleksi tertentu. Koleksi tersebut terdiri dari berbagai jenis bahan, baik berupa buku maupun bahan non buku24. Menurut Sulistyo-basuki katalog merupakan daftar bahan perpustakaan atau buku yang terdapat disebuah tempat25 . Sedangkan dalam Dictionary for Library and Infromation Science menjelaskan bahwa katalog merupakan sebuah daftar lengkap dari buku- buku, majalah, peta, dan bahan lainnya
23
Pawit Yusuf dan Priyo Subekti, Teori dan Praktis Penelusuran Informasi (Information Retrieval). (Jakarta: Kencana, 2010), h. 215. 24
25
F.Rahayuning. Pengelolaan Perpustakaan.(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007).h. 95. Sulistyo Basuki, Materi Pokok Pengantar Ilmu Perpustakaan. h. 272.
19
dalam koleksi yang diberikan, diatur secara sistematis untuk memudahkan temu kembali (biasanya abjad, penulis, judul, dan subjek)26.
2. Tujuan dan Fungsi Katalog Tujuan utama katalog adalah membantu pemakai perpustakaan memperoleh dokumen sefisien mungkin27. Pada dasarnya katalog memiliki dua fungsi. Pertama: berfungsi sebagai daftar inventaris bahan pustaka dari suatu kelompok perpustakaan; kedua: berfungsi sebagai sarana temu kembali bahan pustaka. Sebagai daftar inventaris, katalog perpustakaan berarti merupakan
daftar
kekayaan
yang
dimiliki
perpustakaan,
terutama
menyangkut bahan- bahan pustaka yang tersedia. Sedangkan sebagai sarana temu kembali bahan pustaka, katalog perpustakaan berarti adalah alat atau media untuk mencari dan menemukan bahan pustaka yang dibutuhkan oleh pengunjung perpustakaan secara cepat, tepat dan akurat. Sejalan dengan fungsi tersebut di atas, maka tujuan pembuatan katalog perpustakaan sebagaimana dikemukakan oleh pustakawan C.A Cutter 1876 yang diangkat kembali oleh Needham, 1971 sebagai berikut : a. Memberikan kemudahan kepada seseorang untuk menemukan bahan pustaka yang telah diketahui pengarang, judul atau subjeknya secara tepat, cepat dan akurat.
26
Nurhaidi Magetsari.dkk," Kamus Istilah Perpustakaan dan Dokumentasi". diakeses pada tanggal 11 juli 2016 dari http://www.pnri.go.id/istilahPerpustakaanAdd.aspx?id 27 Sulistyo Basuki, Materi Pokok Pengantar Ilmu Perpustakaan. h. 275
20
b. Menunjukan bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu perpustakaan oleh pengarang tertentu berdasarkan subjek atau subjek- subjek yang berhubungan dan jenis bentuk literatur tertentu. c. Membantu dalam pemilihan bahan pustaka berdasarkan edisi dan karakternya (sastra atau berdasrkan topik)28.
F. OPAC (Online Public Access Catalog) 1. Pengertian OPAC OPAC dalam Kamus istilah Dictionary for Library Information Science menjelaskan bahwa OPAC adalah sebagai berikut: " an acronym for online public access catalog, a database composed of bibliographic records describing the books and other material owned by a library system, accessible via public terminals or workstations ussualy concentrated near the reference desk to make it easy for user to request the assistance of a trained reference desk to make it easy for user to request the assistance of a trined reference librarian. Most online catalogs are searchable by author, title, subject, and keywords and allow users to print, download, or export records to an email account”29. Definisi di atas menjelaskan bahwa OPAC merupakan akronim untuk akses katalog online bagi public. OPAC merupakan sebuah database yang yang terdiri dari cantuman bibliografi dengan menggambarkan buku- buku
28
Yaya Suhendar. Pedoman Katalogisasi: Cara Mudah Membuat Katalog Perpustakaan.(akarta: Prenada Media Group, 2005). h. 2 29 Joan. M. Reitz. Dictionary for Library Information Science, diakses pada tanggal 10 juli 2016 dari http://www.abc-clio.com/ODLIS/odlisc.aspx
21
dan bahan- bahan lain yang dimiliki oleh sistem perpustakaan atau perpustakaan, yang diakses melalui terminal atau workstation biasanya terletak di dekat meja referensi untuk memudahkan bagi pengguna dalam meminta bantuan dari pustakawan referensi. biasanya katalog online dapat diakses melalui pendekatan pengarang, judul, subjek, kata kunci, dan memungkinkan pengguna untuk mencetak, men-download, atau mengekspor catatan ke account email. Menurut Abdul Rahman Saleh katalog online (OPAC) adalah sistem katalog perpustakaan yang menggunakan komputer, pangkalan datanya biasanya. dirancang dan dibuat sendiri oleh perpustakaan baik menggunakan perangkat lunak buatan sendiri ataupun perangkat lunak komersial30. 2.
Fungsi OPAC OPAC berfungsi untuk mencari dan menyimpan seluruh database berdasarkan bagian-bagian tertentu yang dipilih. a.
Dapat mencari semua istilah indeks yang telah ditentukan (misalnya; penulis, pengarang,judul, judul, subjek, kata kunci atau nomor klasifikasi)
b. OPAC berfungsi sebagai penyimpanan data secara potensial berupa data anggota perpustakaan maupun data peminjaman koleksi buku di perpustakaan. 3.
Fasilitas OPAC 1. Penelusuran sederhan
30
Abdul Rahman Saleh,et.al. Panduan Pengelolaan Sistem Manajemen Basis data untuk Perpustakaan dan unit informasi. (Bogor: Saraswati Utama, 1996). H. 30
22
Pencarian sederhana merupakan pencarian bahan perpustakaan dengan menggunakan berbagai titik akses, misalnya pengarang, judul, subjek, lokasi dan status. Pencarian ini dimaksudkan memudahkan pengguna dalam menelusur secara acak. Menurut Saleh Abdul Rahman pencarian ini juga bisa melalui lima bagian, yaitu penelusuran dengan kamus istilah, penelusuran bebas, penelusuran dengan Operator Boolean, penggunaan teknik ANY, dan pemotongan istilah31. 2. Penelusuran Spesifik Jenis penelusuran ini pengguna diharapkan lebih spesifik mencari bahan perpustakaan melalui titik akses baik pengarang, judul, subjek dan lainnya. Perbedaannya hasil yang diinginkan dan sesuai yang dikehendaki. Model ini dapat memudahkan pengguna bagi yang mengerti menggunakannya, karena lokasi yang disediakan di dalam OPAC sengatlah sesuai dengan lokasi bahan perpustakaan yang disimpan. 3. Informasi Penggunaan Fasilitas ini merupakan fasilitas dimana pengguna bisa mengetahui bahan perpustakaan yang dipinjam karena terhubung dengan modul sirkulasi, juga dapat mengetahui masa berlakunya kartu anggota karena dihubungkan dengan modul anggota lainnya32.
31
Abdul Rahman Saleh,et.al. Panduan Pengelolaan Sistem Manajemen Basis data untuk Perpustakaan dan unit informasi. h. 43 32 Taufik Ridwan. Kajian Pemanfaat OPAC di Perpustakaan Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon. Tesis. (Universitas Indonesia, 2011). h. 25.
23
4. Kendala- kendala dalam Pemanfaatan OPAC Kehadiran OPAC di perpustakaan sebagai pengganti dari katalog manual selain dapat mempermudah penelusuran bagi pengguna juga merupakan masalah, karena jika daftar isian bibliografi tidak lengkap atau tidak jelas maka informasi yang ada di OPAC bisa tidak berguna, sistem temu kembalinya kacau dan dapat menjadi masalah bagi pengguna maupun bagi pustakawan. Minimnya
pengetahuan
pengguna
dan
pustakawan
tentang
keuntungan menelusur dengan menggunakan OPAC disebabkan faktor internal dan eksternal. Faktor internal dari pengguna, yaitu: pengguna tidak mau membuka diri terhadap perkembangan katalog, kurangnya usaha pengguna untuk mempelajari OPAC dan tidak mengertinya pengguna tentang kegunaan OPAC secara mendalam. Sedangkan bagi pustakawan, tidak mau memahami lebih mendalam tentang OPAC serta kurangnya kerjasama pustakawan bagi profesi lainnya. Sedangkan kendala eksternal berasal dari fasilitas OPAC itu sendiri dan kebijksanaan dari lembaga tempat pustakawan bekerja. Kendala eksternal lebih bersifat teksnis kerna menyangkut sarana komunikasi untuk mempermudah akses temu balik informasi. Seperti yang dikemukakan oleh hermanto bahwa pemakian OPAC mempunyai masalah dalam pemanfaatan OPAC yaitu : 1. Belum semua bahan perpustakaan masuk ke data komputer sehingga mengalami kesulitan dalam melakukan penelusuran.
24
2. Tergantung aliran listrik, bila listrik mati maka kegiatan penelusuran bahan perpustakaan akan terganggu. Selain pendapat di atas yang menjadi kendala adalah kurangnya ketersediaan komputer terminal OPAC untuk menelusur informasi yang dimiliki perpustakaan. Kendala eksternal lainya adalah yang berasal dari lembaga yaitu berupa kebijakan. Perpustakaan pada umumnya kurang adanya pelatihan pemakaina OPAC bagi pengguna dan kurang mempersiapkan sumber daya manusia untuk melengkapi perkembangan teknologi33. 5. Pencarian Bibliografi dan Temu Kembali pada Katalog Online (OPAC) Perpustakaan Penelusuran cantuman bibliografi dapat dilakukan melalui beberapa cara .
Berikut adalah cara pencarian bibliografi meliputi: 1. Pencarian Pengarang: merupakan salah satu cara penelusuran dengan menggunakan nama pengarang. Dalam pencarian ini pengguna dapat menggunakan sebagian nama atau nama lengkap pengarang. 2. Pencarian Judul: merupakan penelusuran yang memilih catatan bibliografi dengan mencocokkan istilah pencarian dankriteria pencarian (misalnya, pemotongan) dengan entri dalam satu atau lebih titik akses indeks judul. Dalam pencarian ini pengguna dapat mengunakan sebagian dari judul atau judul lengkap.
33
Taufik Ridwan. Kajian Pemanfaat OPAC di Perpustakaan Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon. Tesis. (Universitas Indonesia, 2011). h. 28
25
3. Pencarian Subjek: subjek pada buku merupakan kata atau frasa yang mereprenstasikan keseluruhan tema atau tema utama dari sebuah buku. Istilah pencarian mungkin menggunakan istilah subjek yang tidak terkendali (uncontrolled vocabulary), atau sebuah istilah yang berasal dari kosa kata terkontrol (controlled vocabulary), sebagian dari subjek atau subjek lengkap34. 4. Pencarian Kata kunci: merupakan penelusuran dengan menggunakan kata kunci (keyword) tertentu sebagai permintaan pengguna. Kata kunci tersebut berupa istilah yang dirumuskan secara bebas (uncontrolled vocabulary) dan kata yang baku/ standar (controlled vocabulary). Pengguna dapat memasukan satu atau lebih kata kunci. 5. Pencarian Boolean: merupakan suatu cara untuk menggabungkan kata
pencarian
dengan
menggunakan
beberapa
konektor.
Penelusuran ini memilih cantuman bibliografi dengan mencocokkan dua atau lebih istilah pencarian yang dikombinasikan menggunakan operator boolean biasanya menggunakan AND, OR, NOT. 6. Pencarian Pemotongan (Truncation): merupakan penelusuran dapat dilakukan melalui pemenggalan kata (bagian dari kata kunci, judul, pengarang, dan sebagainya) diikuti atau tidak diikuti simbol pemotongan35.
34
Dona Senzig. “Library Catalog for Library Users”. vol. 24, NO. 1, 1984 h. 38 diakses pada tanggal 31 Maret 2016 dari www.jstore.org . 35 The U.S National Z39.50 Profile for Library Applications. (National Information Standards Organization Bethesd: Maryland, 2003), h. 4.
26
G. Penelitian Relevan Dalam penyusunan penelitian ini penulis menemukan bebrapa penelitian
yang
relevan
terkait
dengan
implementasi
software
di
perpustakaan, yaitu : 1.
Skipsi dengan judul “ Evaluasi Kinerja SliMS Sebagai Saran Temu kembali Informasi di Perpustakaan DPR RI” yang ditulis oleh Mahdiah Mahasiswa jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Jakarta pada tahun 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keefektifan kinerja SLiMS sebagai sarana temu kembali informasi perpustakaan DPR RI dan ingin mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi oleh pengguna maupun pustakawan dalam proses penelusuran informasi menggunakan OPAC serta ingin mengetahui upaya yang dilakukan oleh perpustakaan DPR RI dalam memenuhi tingkat keefektifan OPAC dari software SLiMS. Responden dari penelitian ini yakni 1 pustakawan dan 1 pengguna Perpustakaan DPR RI. Responden ini dipilih oleh penulis dengan beberapa kriteria. Metode yang digunakan penulis berdasarkan tujuanya yaitu metode deskriptif sedangkan berdasarkan jenis datan adalah menggunakan metode kualitatif. Data yang diperoleh untuk menghasilkan penelitian ini yakni observasi, wawancara dan pengukuran tingkat keefektifan kinerja OPAC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja OPAC Perpustakaan DPR RI belum efektif karena berdasarkan nilai recall-precision menunjukkan
27
bahwa nilai perolehan (recall) sangat baik tetapi nilai ketepatan (precision) masih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa OPAC memberikan jawaban yang baik tetapi tidak didukung oleh susunan dokumen yang kurang baik dan data di sistem yang belum di update. Untuk upaya yang dilakukan oleh pustakawan DPR RI belum sepenuhnya dijalankan karena sistem yang dipakai masih dalam masa peralihan sehingga membutuhkan proses secara bertahap untuk memperbaiki tingkat keefektifan dari kinerja SLiMS. Sedangkan hambatan dalam menelusur menggunakan OPAC yaitu ketidak selarasan informasi pada OPAC dengan dokumen yang ada di rak buku. Hal ini disebabkan karena migrasi data dari software yang lama ke software yang sekarang yakni SLiMS dan staf belum sempat untuk mengup-datenya 2.
Skripsi dengan judul “ Sikap Mahasiswa terhadap Sarana Online Public Access Catalouge (OPAC) di Perpustakaan Prasetiya Mulya Business School” yang ditulis oleh Hellena Maria mahasiswa jurusan Ilmu perpustakaan Universitas Indonesia pada tahun 2007. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa perilaku mahasiswa terhadap OPAC bisa dikatakan baik, responden setuju bahwa OPAC memberikan cukup kemudahan dan kepuasan terhadap informasi yang mereka dapatkan di OPAC. Sebagian responden berpendapat bahwa mereka jarang menemui kendala dalam menggunakan layanan OPAC. Namun sebagian responden memilih
28
tidak selalu menggunakan OPAC dalam mencari informasi mengenai layanan koleksi di perpustakaan Prasetiya Mulya Business School kecuali untuk koleksi yang jarang mereka pergunakan. Selain itu menurut responden tampilan pada OPAC tergolong biasa. Perbedaan dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah dari tempat penelitian, perspektif pengguna, dan masalah yang diteliti serta tujuan penelitian, penelitian yang dilakukan oleh Mahdiah Mahasiswa jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Jakarta pada tahun 2011 bertujuan untuk mengetahui mengetahui tingkat keefektifan kinerja SLiMS sebagai sarana temu kembali informasi perpustakaan DPR RI dan ingin mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi oleh pengguna maupun pustakawan dalam proses penelusuran informasi menggunakan OPAC serta ingin mengetahui upaya yang dilakukan oleh perpustakaan DPR RI dalam memenuhi tingkat keefektifan OPAC dari software SliMS. Sedangkan penelitian kedua, yaitu yang dilakukan oleh Hellena Maria mahasiswa jurusan Ilmu perpustakaan Universitas Indonesia pada tahun 2007 bertujuan untuk mengetahui perilaku pengguna terhadap katalog online (OPAC).
29
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif yaitu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas36. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya.37 Penelitian deskriptif ini digunakan untuk menggambarkan objek yang akan diteliti untuk dikaji secara mendalam. Pendekatan Kuantitatif adalah metodologi penelitian yang mencoba untuk mengukur data, dan tipe, dengan menggunakan beberapa data dari analisis statistik38. Pendekatan kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang
secara
primer
menggunakan
paradigma
postpositivist
dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan (seperti pemikiran tentang sebab akibat, reduksi kepada variabel, hipotesis dan pertanyaan spesifik, menggunakan
36
Taliziduhu Ndraha. Disain Riset dan Teknik Penyusunan Karya Ilmiah. (Jakarta : Bina Aksara, 1987), h. 39. 37 Prasetyo Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian. (Jakarta: STIA – LAN, 2004), h. 60. 38 Muslich Anshori dan Sri Iswati. Metodologi Penelitian Kuantitatif. (Surabaya:Airlangga University Press, 2009), h.
30
pengukuran dan observasi serta pengujian teori), menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan survey yang memerlukan data statistik39. B. Sumber Data 1.
Data Primer Data primer adalah data yang diambil langsung, tanpa perantara dari sumbernya. Sumber ini dapat berupa benda-benda, situs, atau manusia40. Dalam penelitian ini data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner, yang diberikan kepada responden yang langsung ditemui di lokasi penelitian yaitu pengunjung perpustakaan KAPD Kabupaten Bogor yang menggunakan software SIMAP dalam menelusur bahan pustaka yang dibutuhkan.
2.
Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari sumbernya41. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dengan cara membaca literatur yang berkaitan dengan permasalahan penelitian yang dibahas.
C. Populasi dan Sampel Sofyan Siregar mengemukakan bahwa Populasi merupakan serumpun
atau sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian42. Sedangkan menurut Ronny Kountur Populasi adalah keseluruhan dari suatu objek yang
39
Sofyan Siregar. Metode Penelitian Kuantitatif: di Lengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. (Jakarta: Kencana, 2013). h. 30. 40 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Panduan Praktis Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula, h. 87. 41 Haris Herdiansyah. Metodologi penelitian Kualitatif: Untuk Ilmu- Ilmu sosial. (Jakarta: Salemba Humanika, 2012), h.87. 42 Sofyan Siregar. Metode Penelitian Kuantitatif: di lengkapi dengan perbandingan perhitungan manual & SPSS. h. 30.
31
merupakan perhatian peneliti. Objek peneliti dapat berupa makhluk hidup, benda, sistem dan prosedur, fenomena dan lain- lain43. Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh pengguna perpusatakaan KAPD kabupaten Bogor yang menggunakan katalog online SIMAP dalam menelusur bahan pustaka yang dibutuhkan. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi44. Sampel diambil berdasarkan jumlah pengunjung selama satu bulan sebelum penelitian dilaksanakan. Teknik pemilihan sampel (sampling) pada penelitian dilakukan secara accidential sampling, yaitu mengambil sampel dengan pertimbangan tertentu yang tidak dirancang pertemuannya terlebih dahulu45. Besar sampel menunjukan banyaknya anggota yang berada dalam satu sampel. Menurut Arikunto dalam pengambilan sampel apabila subjeknya kurang dari 100 diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi. Sedangkan bila tingkat populasi besar atau lebih besar dari 100 orang maka dapat diambil 10- 15 % atau 20- 25 %46. Maka dalam penelitian ini peneliti akan mengambil sampel sebanyak 15 % dari jumlah pengunjung selama 1 bulan sebelum penelitian dilaksanakan. Berdasarkan ketentuan di atas maka penulis mengambil sampel sebanyak 15 % dari jumlah populasinya, yaitu 792 x 15% = 118.8 dibulatkan menjadi 119 orang.
43
Ronny Kountur. Metode Penelitian : Untuk Penelitian Skripsi dan Tesis. (Jakarta: Penerbit PPM, 2007). h. 145. 44 Ronny Kountur. Metode Penelitian : Untuk Penelitian Skripsi dan Tesis. h. 146. 45 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik, h. 33. 46 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian. (Bina Aksara: Jakarta, 1989), h. 107.
32
Tabel 1 Satistik Pengunjung Perpustakaan Bulan
Kelompok Pengunjung Pelajar L
P
277
278
Mahasiswa L
P
Karyawan L
P
Umum
Pegawai
Jumlah
L
P
L
L
P
10
2
390
402
P
Maret 52
555
Total
80
132
42
37
79
9
12
5
14
792
D. Teknik Pengumpulan data Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data dengan cara sebagai berikut: 1. Angket Angket yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Angket ini merupakan instrumen yang mewakili pendekatan kuantitatif serta sebagai data utama dari penelitian ini. 2. Observasi Observasi yaitu melakukan pegamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan oleh responden. Observasi dilakukan untuk mendapatkan informasi tambahan yang berkaitan dengan penelitian ini.
33
3. Wawancara Wawancara adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya 47.
E. Teknik Pengolahan Data Data yang didapatkan dari kuesioner yang telah disebarkan dan dijawab oleh responden diolah melalui beberapa langkah sebagai berikut: 1. Penyuntingan Data yang telah diperoleh dari responden akan diperiksa oleh penulis. Penulis memeriksa kelengkapan jawaban karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian. 2. Tabulasi Proses tabulasi atau memindahkan jawaban responden kedalam tabel yang kemudian dicari presentasenya untuk dianalisa. Adapun untuk memperoleh
data
kuesioner
yang
telah
ditabulasikan
dan
dipresentasekan menggunakan teknik perhitungan presentase dengan rumus :
P=
X 100 %
P = Angka persentase F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = Jumlah frekuensi 48.
47
Riduwan. Belajar Mudah Penelitian: Untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula. (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 71.
34
F. Teknik Analisa Data Dalam analisis data ini penulis akan menggunakan analisis deskriptif persentase. Untuk memudahkan penafsiran terhadap nilai peresentase yang telah diolah, maka dapat digunakan ukuran penafsirannya yaitu : 0%
: Tidak satupun
1%-25%
: Sebagian kecil
26-49%
: Hampir setengahnya
50%
: Setengahnya
51%-75%
: Sebagian besarnya
76%-99%
: Pada umumnya
100%
: Seluruhnya49.
G. Tempat dan Jadwal Penelitian Penelitian
dilakukan
di
perpustakaan
Kantor
Arsip
dan
Perpustakaan Daerah (KAPD) Kabupaten Bogor dengan jadwal tabel di bawah ini :
48
Anas Sudijono. Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: Raja Gravindo Persada, 1997), h. 40. 49 Hermawan Wasito. Pengantar Metodologi Penelitian : Buku Pedoman Mahasiswa (Jakarta : Gramedia Pustaka, 1992), h. 11.
35
Tabel 2 Jadwal Penelitian
Kegiatan
Waktu November Desember Januari Februari Maret April Mei Juli Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan proposal skripsi Pengajuan proposal skripsi Mendapatkan dosen pembimbing skripsi Bimbingan skripsi Penelitian Penyusunan skripsi Pendaftaran sidang skripsi Sidang skripsi Revisi skripsi
36
BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Perpustakaan Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (KAPD) Kabupaten Bogor 1.
Sejarah Berdirinya Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bogor terbentuk dari penggabungan Kantor Arsip Daerah dengan UPTD Perpustakaan pada Dinas Pendidikan kabupaten Bogor. Perpustakaan Umum KAPD didirikan pada tahun 1992, dengan nama UPT Perpustakaan Dinas Pendidikan. Tahun 1996 berganti nama menjadi Kantor Perpustakaan Daerah UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas). Perpustakaan pada Dinas Pendidikan Kab. Bogor dibentuk pada Tahun 2002 berdasarkan SK. Bupati No. 11. D tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Perpustakaan pada Dinas Pendidikan Kab. Bogor, hingga 2004 berubah nama menjadi Perpustakaan Umum KAPD Bogor. Pada Tahun 2004 UPTD Perpustakaan bergabung dengan Kantor Arsip Daerah Kabupaten Bogor menjadi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bogor berdasarkan Perda. Kab. Bogor No. 35 Tahun 2004 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bogor.
37
Gedung perpustakaan berdiri di atas tanah seluas 1.800 m2 yang terletak di Jalan Bersih Kel. Tengah Kec. Cibinong Kab. Bogor, terpisah dengan gedung kantor dan depo arsip. 2. Visi dan Misi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah KAPD kabupaten Bogor memiliki visi dan misi sebagai berikut : Visi “Menjadikan KAPD sebagai pusat kearsipan dan perpustakaan berbasis Informasi Teknologi terbaik di Indonesia ” Misi 1. Mewujudkan masyarakat berbudaya baca yang berlandaskan iman dan taqwa serta mendukung pelaksanaan bidang pendidikan. 2. Mendukung perwujudan tata kelola pemerintahaan yang akuntabel dan dapat di pertanggung jawabkan 3. Mengembangkan infrastruktur sarana prasarana serta meningkatkan kompetensi SDM Kearsipan dan Perpustakaan tingkat Nasional dan Internasional 4. Menjadikan Informasi Teknologi sebagai penunjang pelayanan Arsip dan Perpustakaan yang cepat, tepat dan akurat . 5. Menjadikan masyarakat Kabupaten Bogor sebagai masyarakat sadar Arsip.
38
3. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2008 Pokok Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (KAPD) kabupaten Bogor memiliki tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Arsip, dokumentasi dan perpsustakaan daerah berdasarkan PERDA NO. 12 Tahun 2008. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud di atas Kantor Arsip dan perpustakaan daerah mempunyai fungsi: 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang Arsip, Dokumentasi dan Perpustakaan daerah; 2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang Arsip, Dokumentasi dan Perpustakaan Daerah; 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Arsip, dokumentasi dan Perpustakaan Daerah; 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
39
4. Koleksi 1. Karya Cetak Tabel 3 Karya cetak yang di koleksi oleh perpustakaan umum KAPD Bogor Jumlah No.
1.
Jenis Bahan Perpustakaan Judul
Eks
Persentase
997
2532
8,46%
565
1538
4,74%
2.
000 Karya Umum 100 Filsafat
3. 4.
200 Agama 300 Ilmu Sosial
1315 1979
3392 5235
11,15% 16,79%
5. 6. 7.
400 Bahasa 500 Ilmu Murni 600 Ilmu Terapan
467 1037 2000
1205 3302 5338
3,96% 8,79% 16,96%
752 1822 857 11.790
1979 5004 2552 32.077
6,38% 15,45% 7,27% 100%
8. 9. 10.
700 Kesenian 800 Kesusastraan 900 Geografi Jumlah Total
2. Serial Table 4 Bahan Pustaka Jenis Serial Koleksi Perpustakaan Umum KAPD Bogor No
1. 2. 3.
Jenis Bahan Jumlah Perpustakaan Judu Eks
Koran/Tabloid Majalah Jurnal
40
l 6 7 10
120 14 50
Dari tabel tersebut dapat terlihat bahwa perpustakaan umum KAPD Bogor mengoleksi bahan serial yang terdiri atas koran/tabloid, majalah, dan jurnal. Koran/tabloid memiliki jumlah eksemplar terbanyak, namun memiliki judul paling sedikit. Jurnal adalah jenis serial yang paling banyak dikoleksi. 3. Kartografis Tabel 5 Bahan pustaka jenis bahan kartografis yang di koleksi oleh perpustakaan umum KAPD Bogor. No Jenis Bahan Jumlah Perpustakaan Judul Eks Peta 5 5 1. Atlas 10 10 2. Globe 1 1 3. Foto 20 20 4. Lukisan 5 14 5.
Dari tabel di atas terlihat bahwa perpustakaan umum KAPD kabupaten Bogor mengoleksi bahan grafis yang terdiri atas peta, atlas, globe, foto dan lukisan. Foto memiliki jumlah judul dan eksemplar terbanyak. Sedangkan globe memiliki jumlah judul dan eksemplar paling sedikit. 5. Sumber Daya Manusia 1.
Kepala Kantor a. Ferry Adnan, M.Si
2.
Kasie Pengelolaan Perpustakaan a. Hj. Merliyani Dewi, SH
3. Pelayanan Perpustakaan
41
a. Joko Rianto b. Ali Gunawan Bertanggung jawab untuk melakukan pelayanan terhadap pengguna, meliputi: 1.
Pembuatan kartu anggota dan kelengkapannya.
2.
Memberikan layanan pinjaman dan pengembalian koleksi perpustakaan.
3.
Memberikan layanan audiovisual kepada pengguna.
4.
Mengumpulkan kuisioner saran/ kritik/ masukan/ pengaduan dari pengguna.
5.
Merekap dan melaporkan kepada kepala kantor KAPD kabupaten Bogor sebagai bahan untuk ditindaklanjuti.
6.
Membuat laporan-laporan yaitu: a. Jumlah/data anggota perpustakaan. b. Jumlah/data pengguna yang berkunjung ke perpustakaan. c. Jumlah
peminjam
dan
pengembalian
koleksi
perpustakaan. d. Rekapitulasi koleksi yang dipinjam dan dikembalikan. 7.
Administrasi surat masuk dan surat keluar.
4. Pengadaan dan Pengolahan bahan pustaka di perpustakaan a. Ade Muhammad Sa’ban, A.Md. b. Nurmawati, A.Md.
42
Bertanggungjawab melaksanaan pengadaan dan pengelolaan serta penataan koleksi bahan pustaka di perpustakaan, meliputi: 1) Memilih buku pada katalog penerbit 2) Memesan buku kepada vendor 3) Pengklasifikasian buku, labeling buku, penempelan kantong buku serta pemberian kartu buku. 4) Reparasi buku yang rusak. 5) Pelaporan judul buku yang telah diolah secara berkala : a) Jumlah/data koleksi bahan pustaka perpustakaan. b) Jumlah/data buku yang diolah secara berkala. c) Jumlah/data buku yang rusak, hilang, dan di reparasi. 6) Melakukan
automasi
data
buku
perpustakaan
kedalam
database/sistem informasi perpustakaan. 7) Pembuatan work sheet koleksi buku perpustakaan. 8) Entry data buku kedalam database/sistem informasi perpustakaan. 9) Pelaporan
jumlah
buku
dalam
database/sistem
informasi
perpustakaan secara berkala. 10) Melaksanakan tugas dan fungsi fungsional pustakawan dengan juknis pustakawan. 5.
Teknologi Informasi Perpustakaan KAPD a. Andri Wijyanto, S.Sos
43
Bertanggungjawab
terhadap
penerapan
teknologi
informasi
di
perpustakaan KAPD 1. Melakukan
perawatan
terhadap
software
dan
hardware
perpustakaan. 2. Menghubungi programmer apabila ada gangguan pada software SIMAP. 6. Administrasi Keuangan a. Inah b. Riko S. Budianto. c. Novie Banowatie Yahya Bertanggungjawab melaksanaan penertiban administrasi keungan yang meliputi: 1) Pengajuan/pembuatan nota dinas, SPP, dan SPJ seksi pengelolaan perpustakaan. 2) Pencatatan pada buku panjer, BKU, pajak, dan buku kendali keuangan. 3) Pendataan inventaris barang dan pemberian kode barang pada seksi pengelolaan perpustakaan. 4) Membuat laporan pertanggung jawaban keuangan. 6. Layanan Perpustakaan Perpustakaan Umum Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bogor mempunyai layanan terhadap masyarakat sebagai berikut:
44
1. Layanan Baca Dewasa Layanan Baca Dewasa adalah layanan yang diperuntukkan bagi pengguna kategori usia dewasa mulai usia 15 tahun sampai dengan lansia. Layanan ini berada pada ruang baca dan ruang koleksi buku khusus dewasa. 2. Layanan Baca Anak Layanan yang diperuntukkan bagi pengguna kategori usia 0-14 tahun. Layanan ini berada pada ruang baca anak dan koleksi buku bacaan anak yang diperuntukkan anak-anak, baik segi keemasan maupun bahasa penyampaian isi buku. Ruangan baca anak dan dewasa terpisah. Kategori ilmu yang menjadi koleksi bacaan anak ini mencakup seluruh subjek ilmu mulai dari agama, ilmu social, pendidikan usia dini, pemerintahan, sejarah, ilmu sains, dan lai-lain. 3. Layanan Majalah/Surat Kabar/Referensi Layanan ini diperuntukkan bagi pengguna yang memerlukan bacaan yang up to date tiap harinya. Kategori surat kabar baik local maupun nasional, bahkan terbitan lama 2 tahun kebelakang pun masih tersedia. Sedangkan Referensi adalah layanan bagi pengguna yang memerlukan rujukan bahan-bahan bacaan yang memuat informasi yang cepat dan sekedar untuk rujukan seperti perundang-undangan, peraturan pemerintah, terbitan pemerintah, ensiklopedia ilmu popular dan lain-lain. Layanan ini hanya diperuntukkan di tempat saja tidak untuk dibawa/dipinjam ke rumah.
45
4. Layanan Internet/Wifi Layanan ini digunakan bagi pengguna ataupun petugas perpustakaan untuk mempermudah mencari informasi selain dari bahan bacaan yang ada di ruang koleksi perpustakaan. Layanan ini diperuntukkan seluruh usia namun ada perbedaan antara pengguna anak-anak dan pengguna dewasa dengan mendapatkan password terlebih dahulu, sehingga akan diketahui pengguna ini masih anak-anak atau dewasa. Jika pengguna anak-anak maka ini dibutuhkan adanya bimbingan dari petugas. 5. Layanan Audio Visual Layanan ini khusus digunakan jika ada kunjungan dalam jumlah banyak. Biasanya ada kunjungan rutin dari sekolah, maka layanan audio visual ini ditampilkan sesaui dengan tema atau tugas sekolah yang berkunjung. 6. Layanan Perpustakaan Seru Layanan perpustakaan seru merupakan layanan yang baru di perpustakaan kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (KAPD) kabupaten Bogor, layanan ini merupakan layanan penyediaan komputer dan internet untuk anak – anak sekolah. Sebelum menggunakan layanan ini anak- anak diwajibkan untuk membaca buku terlebih dahulu selama 15 menit. Penggunaan layanan ini hanya boleh digunakan selama 10 menit perorang.
46
7. Layanan Sirkulasi Layanan ini mencakup layanan peminjaman dan pengembalian buku. Perpustakan Daerah ini melayani peminjaman buku dibawa ke rumah. Dengan syarat menjadi anggota terlebih dahulu. 8. Layanan Perpustakaan Keliling Layanan ini merupakan program unggulan tahunan Perpustakaan KAPD kabupaten Bogor. Hal ini dikarenakan melalui perpustakaan keliling, perpustakaan dapat menjangkau daerah-daerah dan pengguna yang jauh dari perpustakaan untuk datang dan menikmati layanan perpustakaan. Program perpustakaan keliling ini dianggarkan dalam APBD tiap tahun dengan menargetkan 38 kecamatan dengan 2 titik layanan pada tiap kecamatan baik Desa/Sekolah. 9. Layanan Konsultasi perpustakaan dan kepustakawanan Layanan ini diperuntukkan bagi perpustakaan jenis apapun baik perpustakaan desa/ taman bacaan, perpustakaan sekolah, perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan khusus bahkan perpustakaan pribadi. Layanan ini diberikan dalam bentuk konsultasi tentang pengelolaan perpustakaan sesuai standar yang ditetapkan. 10. Layanan Magang Layanan ini diperuntukkan bagi siswa SMK yang praktek kerja bidang administrasi perkantoran atau mahasiswa diploma jurusan TI ataupun
47
perpustakaan atau mahasiswa S1 yang mengadakan penelitian bidang perpustakaan. 11. Layanan Wisata Baca Perpustakaan Layanan ini satu rangkaian dengan kunjungan perpustakaan dari sekolah mulai dari PAUD, TK, SD sampai SMA. Layanan ini diadakan secara gratis dengan terlebih dahulu menyampaikan surat kunjungan perpustakaan kepada Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah pada waktu yang telah ditentukan. 12. Layanan Keanggotaan Seluruh masyarakat Kabupaten Bogor berhak menjadi anggota perpustakaan dengan syarat sebagai berikut : 1. Mengisi Formulir Keanggotaan 2. Berdomisili di wilayah Kabupaten Bogor dibuktikan dengan Foto Copy KTP atau bagi yang memiliki KTP (Pelajar), menggunakan Foto Copy KTP Orang tua 3. Mematuhi semua aturan dan Tertib yang ada di Perpustakaan Daerah Kabupaten Bogor. 7. Waktu Layanan Perpustakaan Adapun waktu layanan perpustakaan pada Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Bogor adalah : Senin s/d Jumat
: Pukul 08:00 - 15:00 WIB
48
Sabtu
: Pukul 08:00 - 13:00 WIB
Minggu
: Pukul 08:00 - 13:00 WIB
8. Sarana dan Prasarana Gedung perpustakaan umum KAPD kabupaten Bogor berdiri di atas tanah seluas 1.800 m2 yang terletak di Jalan Bersih No. 5 Kelurahan Tengah Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor. Perpustakaan ini terdiri atas dua lantai. Deskripsi dari lantai tersebut antara lain: 1. Lantai 1 perpustakaan umum KAPD kabupaten Bogor Lantai 1 digunakan sebagai ruang kepala seksi perpustakaan, ruang pustakawan dan staf perpustakaan, ruang baca utama 1 yang terdiri dari kelas 000-400 berdasarkan DDC, koleksi majalah dan jurnal, koleksi koran terjilid yang dilanggan oleh perpustakaan, ruang yang menyediakan katalog kartu dan OPAC ruang baca anak yang koleksinya berdasarkan DDC dari kelas 000-900 dan koleksi referensi bagi anak, ruang penitipan barang (loker), ruang layanan sirkulasi dan ruang pembuatan kartu anggota perpustakaan. 2. Lantai 2 perpustakaan umum KAPD kabupaten Bogor Lantai
2
terdiri
dari
beberapa
ruangan,
diantaranya
ruang
automasiperpustakaan, ruang baca utama untuk kelas 500-900, ruang koleksi referensi, ruang tandon, ruang multimedia, ruang pengolahan, musholla dan kamar mandi. 49
3. Komputer Perpustakaan KAPD kabupaten Bogor memiliki 15 unit komputer, komputer tersebut digunakan oleh pustakawan pada dibagian sirkulasi, dan ruangan TI perpustakaan. Sedangkan yang sebagiannya digunakan oleh penguna untuk layanan buku tamu, layanan perpustakaan seru menggunakan 5 umit komputer dan 1 unit komputer untuk layanan katalog. 4. Televisi (TV) Di ruang baca anak tersedia 1 buah televisi yang digunakan untuk menonton vidio ataupun film, Televisi (TV) ini digunakan apabila perpustakaan mengadakan kegiatan pustaka ceria. Pengunjung anak- anak dihibur dan diajak belajar melalui kegiatan menonton bersama. 5. Loker dan Rak Sepatu Perpustakaan KAPD Kabupaten Bogor memiliki 4 buah loker dan 1 buah rak sepatu yang dapat digunakan oleh pengunjung perpustakaan 6. Mobil Perpustakaan KAPD kabupaten Bogor memiliki 4 unit mobil yang digunakan untuk melakukan perpustakaan keliling, selain mobil perpustakaan KAPD Kabupaten Bogor juga memiliki 1 unit bus. 7. Meja Baca Perpustakaan KAPD kabupaten Bogor memiliki 30 buah meja baca, meja- meja tersebut digunakan diruang baca utama lantai 1 dan ruang baca utama lantai dua. Selain 2 ruangan tersebut meja- meja baca tersebut juga
50
digunakan di ruang baca anak, hanya saja meja baca anak didisain berbeda dengan meja baca di ruang baca utama. B. Gambaran Umum Software SIMAP 1. Profil Software SIMAP Software
SIMAP
merupakan
software
yang
digunakan
oleh
perpustakaan KAPD Kabupaten bogor sejak tahun 2011. Software ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman delphi yang berbasis desktop dan dijalankan pada sistem operasi Linux. Sejak dibuat hingga saat ini software ini terus dikembangkan dan sudah memiliki 3 versi, versi 1 yaitu SIMAP profesional untuk bagian pengolahan dan bagian sirkulasi, versi 2 SIMAP untuk perpustakaan desa dan SIMAP 3 untuk software automasi perpustakaan sekolah . Software SIMAP merupakan software yang dibuat oleh perpustakaan KAPD kabupaten Bogor. Selain digunakan sebagai sistem automasi di perpustakaan KAPD kabupaten Bogor software ini juga telah digunakan di beberapa perpustakaan sekolah dan perpustakaan desa serta di perpustakaan kabupaten di wilayah Jawa Barat. Sekitar 10 perpustakaan sekolah dan 5 perpustakaan desa serta 1 perpustakaan yang sejajar dengan perpustakaan KAPD kabupaten Bogor telah menggunakan software SIMAP sebagai sistem automasi perpustakaannya50.
50
Wawancara Pribadi dengan Andri , Bogor, 15 februari 2016
51
2. Fungsi Software SIMAP di perpustakaan KAPD Kabupaten Bogor Software SIMAP sebagai software automasi perpustakaan KAPD Kabupaten Bogor memiliki banyak fungsi dalam membantu kegiatan perpustakaan. Dianatara fungsi software SIMAP yaitu : 1. Pengolahan bahan pustaka Software SIMAP sebagai software automasi perpustakaan KAPD kabupaten bogor tidak hanya dimanfaatkan di bagian layanan, software ini juga juga berfungi membantu pustakawan dalam mengolah bahan pustaka, mulai dari inventasrisasi bahan pustaka hingga pencentakan label buku dan pencetakan buku induk, dan mutasi buku. Gambar 2 Enty Data pada Software SIMAP
52
Gambar 3 Daftar Judul Koleksi Perpustakaan
Gambar 4 Buku Induk Judul
53
Gambar 5 Mutasi Buku
Gambar 6 Daftar Koleksi Pereksemplar
54
Gambar 7 Total Koleksi
2. Layanan Sirkulasi Pada bagian layanan software SIMAP digunakan untuk pembuatan kartu anggota, data peminjaman dan pengembalian bahan pustaka, pencatatan tanggal akhir keanggotaan, pencatatan denda untuk pengguna yang terlamabat dalam pengembalian dan perpanjangan bahan pustaka yang dipinjam, data statistik pengunjung serta digunakan untuk pencatatan buku tamu.
55
Gambar 8 Buku Tamu
Gambar 9 Manajemen Keanggotaan
56
Gambar 10 Proses Peminjaman
Gambar 11 Pengembalian Koleksi Yang Dipinjam
57
3. OPAC (Online Public Access Catalouge) Software SIMAP berfungsi sebagai sistem temu kembali informasi di perpustakaan. Sarana sistem temu kembali ini diperuntukan bagi pengguna yang membutuhkan informasi. OPAC digunakan untuk menelusur koleksi perpustakaan, pengguna dapat menelusur koleksi perpustakaan dengan menggunakan fasilitas pencarian pengarang, pencarian judul baik sebagian judul ataupun judul lengkap, pencarian subjek, pemotongan kata dan pencarian kata kunci. Katalog
online
SIMAP)
tidak
menyediakan
fasilitas
pencarian tingkat lanjut (advanced search), selain itu katalog online
SIMAP
juga
tidak
memberikan
status
informasi
ketersediaan (availabelity) sebuah koleksi perpustakaan. Berikut adalah gambar tampilan katalog online SIMAP. Gambar 12 Tampilan OPAC SIMAP
58
Gambar 13 Hasil Pencarian Menggunakan Kata Kunci
C. Hasil Penelitian Pada bagian ini penulis akan menjelaskan hasil penelitian dan pembahasan mengenai tanggapan pengguna terhadap penggunaan katalog online (OPAC) SIMAP di Perpustakaan Kantor Arsip Dan Perpustakaan Daerah (KAPD) kabupaten Bogor. Seperti yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, bahwa penulis menentukan sampel sebanyak 119 orang. Penentuan tersebut merujuk pada hasil observasi sebelumnya melalui data statistik Pengunjung Perpustakaan Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (KAPD) kabupaten Bogor sebulan sebelum penelitian dilakukan.
59
Penyebaran kuesioner dilakukan pada tanggal 15 April 2016 hingga sampai tanggal 20 April 2016. Berikut adalah tabel jumlah responden yang didapatkan peneliti selama penyebaran kuesioner.
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Tabel 6 Responden Waktu 15 April 2016 16 April 2016 18 April 2016 19 April 2016 20 April 2016 Jumlah
Responden 20 32 24 24 29 119
1. Gambaran Umum Responden Analisis data penelitian dilakukan dengan data yang terkumpul melalui para pengunjung perpustakaan KAPD kabupaten Bogor yang bersamaan dengan berlangsungnya penelitian di lokasi penelitian. Para pengunjung perpustakaan tersebut cukup kooperatif dalam memberikan bantuan kepada penulis, yaitu dengan mereka bersedia untuk mengisi kuesioner penelitian yang telah penulis berikan kepada mereka. 2. Analisis Data Pada analisis data ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner diolah secara manual, kemudian data tersebut dianalisa dan selanjutnya akan disajikan dalam bentuk tabel yang disertai dengan uraian pada masing-masing
60
tabel. Analisis data terdiri dari dua bagian yaitu analisis data responden dan analisis hasil penelitian. 3. Analisis Identitas Responden Analisis identitas responden yang dilakukan oleh peneliti meliputi jenis kelamin, umur, profesi dan kategori responden. a. Jenis kelamin responden Berdasarkan jenis kelamin pada saat penyebaran kuesioner sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 60,50%. Sedangkan sisanya sebanyak 39,50% berjenis kelamin laki- laki. Tabel berikut menunjukan persentase jenis kelamin responden.
Tabel 7 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase
47 72 119
39,50% 60,50% 100%
Laki – laki Perempuan Jumlah
Dari tabel di atas dapat diketahui hampir setengah responden berjenis kelamin laki- laki 39,50% (47 responden), sedangkan sebagian besarnya berjenis kelamin perempuan 60,50% (72 responden). Hal ini menggambarkan bahwa responden pada penelitian ini lebih banyak yang berjenis kelamin perempuan.
61
b. Usia Responden Berikut adalah tabel yang menunjukan usia responden di perpustakaan KAPD Kabupaten Bogor. Tabel 8 Umur Responden Umur Responden F 66 15- 18 tahun 30 19- 27 tahun 19 24- 30 tahun 4 31- 40 tahun 0 Lainnya 119 Jumlah
% 55.46% 25.21% 15.97% 3,36% 0% 100%
Dari tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar responden berusia 15-18 tahun 55.46% (66 responden), sebagian kecil responden berusia 19-27 tahun 25.21% (30 responden), sebagian kecilnya berusia 24-30 tahun 15.97% (19 responden), dan sebagian kecil lainya berusia 31- 40 tahun 3,36% (4 responden). Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa responden di perpustakaan KAPD kabupaten Bogor sebagian besarnya berusia 15- 18 tahun. c. Profesi Responden Tabel 9 Profesi Responden Profesi F Pelajar 63 Mahasiswa 37 Pegawai (PNS) 11 Karyawan Swasta 8 Lainnya 0 Jumlah 119
62
% 52,94% 31,09% 9,24% 6,73% 0% 100%
Dari tabel di atas mengenai profesi responden dapat diketahui bahwa sebagian besarnya adalah pelajar 52,94% (63 responden), hampir setengahnya adalah mahasiswa 31,09% (37 responden), sebagian kecilnya adalah pegawai PNS 9,24% (11 responden), dan sebagian kecilnya merupakan karyawan swasta 6,73% (Responden), sedangkan tidak satupun responden yang berprofesi lainnya (0%). Dari uraian di atas dapat terlihat bahwa sebagian besar responden berprofesi sebagai pelajar dan mahasiswa. d. Kategori Pengunjung Berdasarkan
kategori
pengunjung
saat
melakukan
penyebaran
kuesioner umumnya responden merupakan anggota perpustakaan dengan persentase sebesar 78,99%. Sedangkan sebagian kecilnya merupakan pengunjung yang belum menjadi anggota perpustakaa KAPD kabupaten Bogor 21,01%. Tabel berikut menjelasakan kategori pengunjung yang menjadi responden pada penelitian ini. Tabel 10 Kategori Pengunjung Kategori Pengunjung F Anggota Non Anggota Jumlah
94 25 119
% 78,99% 21,01% 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa umumnya responden sudah menjadi anggota perpustakaan dengan persentase sebesar 78,99% (94 responden), dan sebagian kecilnya adalah pengunjung non anggota 63
perpustakaan 21,01% (25 responden). Hal ini menggambarkan bahwa umumnya responden merupakan anggota perpustakaan KAPD kabupaten Bogor. 4. Anasilis Hasil Peneleitian 1) Frekuensi Kunjungan Pengguna Perpustakaan KAPD Kabupaten Bogor Tabel berikut menjelaskan persentase seberapa sering pengguna perpustakaan berkunjung ke perpustakaan KAPD kabupaten Bogor. Tabel 11 Frekuensi Kunjungan Pengguna Perpustakaan KAPD Kabupaten Bogor Pertanyaan Pilihan Jawaban F % Seberapa sering anda Pertama kali 0 0% berkunjung ke perpustakaan 1 minggu 1 kali 36 30,25% KAPD kabupaten Bogor 1 minggu 2 kali 16 13,44% 1- 2 minggu 1 kali 48 40,34% 2- 3 minggu 1 kali 19 15,97% Lainnya 0 0% Jumlah 119 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tidak satupun responden menjawab pertama kali berkunjung 0%, hampir setengah dari responden berkunjung sebanyak 1 minggu 1 kali 30,25% (36 responden), sebagian kecilnya berkunjung 1 minggu 2 kali 13,44% (16 responden), hampir setengahnya berkunjung 1- 2 minggu 1 kali 40,34% (48 responden), sebagian kecilnya berkunjung 2- 3 minggu 1 kali 15,97% (19), dan tidak satupun responden yang menjawab lainnya 0%.
64
Dari uraian di atas dapat dilihat bahwa hampir setengah responden melakukan kunjungan sebanyak 1 hingga 2 minggu 1 kali. Dan tidak ada satupun responden yang baru berkunjung perpustakaan 0%.
2) Aksesibilitas Katalog Online (OPAC) Tabel di bawah ini menjelaskan seberapa banyak pengguna yang mengetahui bahwa katalog online (OPAC) hanya dapat diakses melalui komputer perpustakaan KAPD kabupaten Bogor. Tabel 12 Mengetahui bahwa katalog online(OPAC) hanya dapat diakses melalui komputer perpustakaan KAPD kabupaten Bogor Pilihan Jawaban F % Ya 49 41,18% Tidak 70 58,82% 119 100% Jumlah Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hampir setengahnya responden mengetahui bahwa katalog online hanya dapat diakeses melalui komputer perpustakaan dengan persentase sebesar 41,18% (49 responden). Dan sebagian besar responden tidak mengetahui bahwa katalog online (OPAC) hanya dapat diakeses melalui komputer perpustakaan dengan persentase sebesar 58,82% (70 responden) . Dari uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa lebih banyak responden yang tidak mengetahui bahwa katalog online hanya dapat diakeses melalui komputer perpustakaan sedangkan sebagian kecilnya mengetahui hal tersebut.
65
3) Petunjuk Penggunaan Katalog Online (OPAC) Tabel berikut menjelaskan mengenai kemudahan petunjuk penggunaan katalog online (OPAC) yang disediakan oleh perpustakaan KAPD kabupaten Bogor. Tabel 13 Petunjuk yang disediakan perpustakaan mengenai penggunaan katalog online (OPAC) mudah dimengerti Pilihan Jawaban F % Ya 87 73,11% Tidak 32 26,89% Jumlah 119 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat pada umumnya responden menjawab bahwa petunjuk yang disediakan mengenai penggunaan katalog online mudah dimengerti dengan persentase sebesar 73,11% (87 responden), dan hampir setengahnya 26,89% (32 responden) menjawab tidak. Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa lebih banyak responden yang menjawab petunjuk penggunaan katalog online (OPAC) yang telah disediakan perpustakaan mudah dimengerti.
4) Petunjuk Pada Layar Katalog Online (OPAC) Tabel berikut menggambarkan bagaimana pendapat responden terhadap petunjuk yang ada pada layar katalog online (OPAC). Tabel 14 Petunjuk pada layar mudah dimengeti Pilihan Jawaban F % Ya 108 90,76% Tidak 11 9,24% Jumlah 119 100%
66
Dari tabel dapat dilihat bahwa pada umumnya responden menjawab bahwa petunjuk yang terdapat pada layar mudah dimengerti sedangkan dengan persentase sebesar 90,76% (108 responden) sebagian kecilnya menjawab tidak dengan persentase sebesar 9,24% (11 responden). Artinya, lebih banyak responden yang menjawab bahwa petunjuk yang terdapat pada layar mudah dimengerti.
5) Tampilan Katalog Online (OPAC) Tabel berikut menggambarkan bagaimana pendapat responden terhadap tampilan katalog online (OPAC). Tabel 15 Tampilan katalog online (OPAC) menarik Pilihan Jawaban F % Ya 40 33,61% Tidak 79 66,39% Jumlah 119 100% Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hampir setengah dari responden menjawab bahwa tampilan katalog online (OPAC) menarik dengan persentase sebesar 33,61% (40 responden). Sedangkan sebagian besar dari responden menjawab bahwa tampilan katalog online ini tidak menarik dengan persentase sebesar 66,39% (79 responden ) . Artinya, lebih banyak responden yang menajawab bahwa tampilan katalog online (OPAC) tidak menarik. 6) User Friendly Tabel
berikut
menjelaskan
apakah
pengguna
mudah
dalam
menggunakan katalog online (OPAC) untuk mencari koleksi di perpustakaan KAPD kabupaten Bogor.
67
Tabel 16 Mudah dalam menggunakan katalog online (OPAC) Pilihan Jawaban F % Ya 115 96,64% Tidak 4 3,36% Jumlah 119 100% Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa umumnya responden merasa mudah dalam menggunakan katalog online (OPAC) dengan persentase sebesar 96,64% (115 responden), dan sebagian kecil responden menjawab tidak dengan persentase sebesar 3,36% (4 responden). Artinya, umumnya responden merasa katalog online (OPAC) ini mudah digunakan untuk melakukan pencarian koleksi perpustakaan.
7) Cantuman Bibliografi Pada Katalog online (OPAC) Tabel berikut ini menjelaskan apakah cantuman bibliografi yang terdapat pada setiap judul koleksi sudah cukup bagi pengguna. Tabel 17 Informasi bibliografi yang terdapat pada setiap judul sudah cukup seperti (pengarang, judul, nomor kelas, nomor ISBN, penerbit, dan tahun terbit) Pilihan Jawaban F % Ya 117 98,32% Tidak 2 1,68% Jumlah 119 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa umumnya responden menjawab mereka merasa cukup dengan informasi bibliografi yang terdapat pada setiap judul yaitu dengan persentase sebesar 98,32% (117 responden) , sedangkan sebagian kecil dari responden menjawab tidak yaitu dengan persentase sebesar 1,68% (2 responden). Responden yang menjawab tidak, diarahkan
68
untuk menjelaskan kekurangan pada informasi bibliografi saat ini, dan dari kedua responden tersebut keduanya menjelaskan bahwa sebaiknya katalog online (OPAC) memberikan keterangan bahasa pada setiap judul buku di katalog. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi bibliografi yang terdapat pada setiap judul koleksi di katalog online (OPAC) sudah cukup.
8) Pendekatan Penelusuran pada Katalog Online (OPAC) Tabel berikut menjelaskan mengenai pendekatan apa saja yang sering digunakan oleh pengguna dalam menelurus informasi pada katalog online (OPAC). Pada pertanyaan ini responden diperbolehkan untuk mimilih jawaban lebih dari satu. Tabel 18 Pendekatan Penelusuran pada Katalog Online (OPAC) Pertanyaaan Pilihan Jawaban F % Pendekatan apa yang Kata Kunci 99 51,03% sering anda gunakan pengarang 19 9,80% dalam mengakses katalog Subjek 33 17,01% online (OPAC) judul 41 21,13% Nomor ISBN 2 1,03% Seri 0 0% Jumlah 194 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat sebagian besar dari responden menggunakan kata kunci dalam mengakses katalog online (OPAC) dengan persentase sebesar 51,03% (99 responden), sebagian kecil responden menggunakan pendekatan pengarang yaitu sebanyak 9,80% (19 responden), 69
hasil yang sama juga didapatkan untuk pengunaan subjek dengan persentase sebesar 17,01% (33 responden), dan sebagian kecil responden menggunakan pendekatan judul dengan persentase sebesar 21.13% (41 responden), serta sebagian kecil dari responden menggunakan nomor ISBN dengan persentase sebesar 1,03% (2 responden) dan tidak satupun dari responden yang menggunakan pendekatan seri dalam mengakses katalog online (OPAC) 0%. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa penggunaan kata kunci merupakan penedekatan yang sangat sering digunakan untuk mengakses katalog online (OPAC) sedangkan untuk pendekatan judul, pengarang, nomor ISBN dan subjek masih jarang digunakan.
9) Pencarian Sederhana (Simple Search) Pada Katalog Online (OPAC) Tabel berikut menunjukan apakah tingkat pencarian sederhana (simple search) yang tersedia pada katalog online (OPAC) saat ini sudah cukup membantu responden dalam menelusur informasi. Tabel 19 Pencarian Sederhana (Simple Search) Pada Katalog Online (OPAC) Pilihan Jawaban F % Ya 102 85,71% Tidak 17 14,29% Jumlah 119 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada umunya responden merasa tingkat pencarian sederhana (simple search) yang tersedia pada katalog online (OPAC) sudah cukup membantu yaitu dengan persentase sebesar 85,71% (102 responden). Sedangkan bagi sebagian kecil responden tingkat pencarian
70
sederhana (simple search) ini kurang membantu, dengan persentase sebesar 14,29 (17 responden).
Artinya, lebih banyak responden yang menjawab
bahwa fasilitas pencarian sederhana (simple search) pada katalog online (OPAC) sudah cukup membantu responden dalam pencarian informasi.
10) Sarana Pencarian Tingkat Lanjut (AND, OR, NOT) Tabel berikut menunjukan apakah responden merasa perlu adanya sarana pencarian tingkat lanjut seperti penggunaan Operator Boolean (AND, OR, NOT) pada katalog online (OPAC).
Tabel 20 Sarana pencarian tingkat lanjut (Advance Search) pada katalog Online (OPAC) Pilihan Jawaban F % Ya 63 52,94% Tidak 56 47,06% Jumlah 119 100%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar dari responden merasa perlu adanaya sarana pencarian tingkat lanjut pada katalog online (OPAC), yaitu dengan persentase sebesar 52,94% (63 responden). Dan hampir setengah dari responden menjawab tidak perlu dengan persentase sebesar 47,06% (56 responden). Artinya, lebih banyak pengguna yang merasa perlu adanya pencarian tingkat lanjut pada katalog online (OPAC).
71
11) Perolehan informasi melalui penelusuran pada katalog online (OPAC) Tabel ini menunjukan banyak atau tidaknya informasi yang didapatkan responden melalui penelursuran melalui katalog online (OPAC). Tabel 21 perolehan informasi yang didapatkan melalui SIMAP Pilihan Jawaban F % Ya 100 84,03% Tidak 19 15,97% Jumlah 119 100 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada umumnya responden mendapatkan informasi dengan jumlah yang cukup banyak melalui penelusuran pada katalog online (OPAC) dengan persentase sebesar 84,03% (100 responden). Disisi lain hanya sebagian kecil responden yang mendapatkan hasil penelurusan pada katalog online (OPAC) dengan jumlah yang sedikit yaitu dengan persentase sebesar 15,97% (19 responden). Artinya, perolehan hasil penelusuran informasi pada katalog online (OPAC) cukup tinggi.
12) Kesesuaian Informasi yang Didapatkan Tabel ini menjelaskan apakah informasi yang didapatkan melalui pencarian pada katalog online (OPAC) sesuai dengan kebutuhan penelusur. Tabel 22 Ketepatan informasi yang didapatkan Pilihan Jawaban F % Ya 51 42,86% Tidak 68 57,14% Jumlah 119 100
72
Dari tabel di atas dapat dilihat hampir setengahnya responden menjawab bahwa informasi yang didapatkan sesuai dengan kebutuhan dengan persentase sebesar 42,86% (51 responden). Sedangkan sebagian besar lainnya menjawab infromasi yang didapatkan tidak sesuai kebutuhan 57,14% (68 responden). Artinya, bagi sebagian besar responden kesesuaian informasi yang didapatkan melalui penelusuran pada katalg online SIMAP masih rendah. 13) Kemudahan Dalam Mendapatkan Informasi yang Dibutuhkan Tabel ini menjelaskan apakah responden mudah dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan melalui penelusuran katalog online (OPAC). Tabel 23 Mudah dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan Pilihan Jawaban F % Ya 106 89,08% Tidak 13 10,92% Jumlah 119 100% Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa umumnya responden mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan mudah melalui penelusuran informasi pada katalog online (OPAC) dengan peresentase sebanyak 89,08% (106 responden). Sedangkan sebagian kecil responden tidak menemukan informasi yang dibutuhkan dengan mudah. Artinya, umumnya responden mudah menemukan informasi melalui penelusuran pada katalog online (OPAC) dan hanya sebagian kecil yang merasa sulit dalam menemukan informasi yang dibutuhkan.
73
14) Kecepatan Waktu Tabel ini menjelaskan waktu yang digunakan responden dalam mencari koleksi melalui katalog online (OPAC) .
Tabel 24 Kecepatan waktu dalam mencari koleksi melalui katalog online (OPAC) Pilihan Jawaban F % Ya 100 84,03% Tidak 19 15,97% Jumlah 119 100% Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa umumnya waktu yang digunakan responden dalam melakukan pencarian koleksi pada katalog online (OPAC) cukup singkat dengan persentase sebesar 84,03% (100 responden). Dan sebagian kecil responden menjawab bahwa waktu yang digunakan dalam mencari koleksi melalui katalog online tidak singkat yaitu dengan persentase sebesar 19 (15,97 responden). Artinya, waktu yang digunakan untuk pencarian koleksi perpustakaan melalui katalog online (OPAC) cukup singkat.
15) Kendala Dalam Mengakses Katalog Online (OPAC) Tabel berikut menjelaskan apakah responden sering mengalami kendala dalam mengakses katalog online (OPAC). Tabel 25 Kendala dalam mengakses katalog online SIMAP Pilihan Jawaban F % Ya 51 42,86% Tidak 68 57,14% Jumlah 119 100%
74
Dari tabel di atas dapat dilihat hampir setengah dari responden menghadapi kendala saat mengakses katalog dengan persentase sebesar 42,86% (51 responden). Dan sebagian besar responden tidak menghadapi kendala dalam mengakses katalog online (OPAC) yaitu dengan persentase sebesar 68 (57,14% responden) . Artinya, lebih banyak responden yang tidak menghadapi kendala dalam mengkases katalog online (OPAC). Pada pertanyaan ini responden yang menjawab menghadapi kendala dalam mengakses katalog online (OPAC) diarahkan untuk mengisi pertanyaan selanjutnya. Berikut adalah tabel yang menjelaskan kendalakendala yang dihadapi oleh responden dalam mengakses katalog online (OPAC). Tabel 26 Faktor- faktor yang menjadi kendala dalam mengakses katalog online (OPAC) Pertanyaan Pilihan Jawaban F % Kendala apa saja yang SIMAP error 33 44,60% anda hadapi saat Mengantri saat akan 7 9,46% mengakses katalog menggunakan SIMAP online(OPAC) Tidak menemukan 5 6,76 informasi yang dibutuhkan Koleksi yang 21 28,38 ditampilkan pada katalog online (OPAC) tidak ditemukan Masalah jaringan 5 6,75% Lainnya : Hasil pencarian 3 4,05% terlalu banyak . Jumlah 74 100% Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hampir setengah responden menghadapi kendala berupa gangguan pada katalog online (SIMAP error) dengan persentase sebesar 44,60% (33 responden), sebagian kecil responden
75
menghadapi kendala mengantri saat akan mengakses SIMAP dengan persentase sebesar 9,46% (7 responden), sebagian kecil responden menghadapi kendala tidak menemukan informasi yang dibutuhkan dengan persentase sebesar 6,76 (5 responden ) dan hampir setengah dari responden menghadapi kendala berupa tidak memukan koleksi yang ditampilkan pada katalog online (OPAC) di rak dengan persentase sebesar 28,38 (21 responden), sebagian kecil responden mengahadapi kendala berupa masalah jaringan dengan persentase sebesar 5 (6,75%). Serta sebagian kecil dari responden juga menghadapi kendala berupa hasil pencarian terlalu pada katalog online (OPAC) terlalu banyak dengan persentase sebesar 4,05% (3 responden). Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa responden dihadapkan pada beberapa kendala yang berbeda – beda, namun lebih banyak responden yang dihadapkan pada kendala berupa gangguan pada katalog online (OPAC) sedangakan hanya sebagian kecil yang menghadapi kendala berupa tidak menemukan informasi yang dibutuhkan, koleksi yang ditampilkan pada katalog online (OPAC) tidak ditemukan, masalah jaringan, dan hasil pencarian terlalu banyak .
76
5. Pembahasan 1. Tanggapan pengguna terhadap Penggunaan Katalog Online (OPAC) a. Kemudahan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tanggapan adalah sambutan terhadap ucapan (kritik, komentar, dan sebagainya); proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui pancaindranya51. Sedangkan menurut Walgito Tanggapan merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera namun proses itu tidak berhenti begitu saja melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses tanggapan52. Sementara itu Jalaludin Rakhmat juga menyatakan bahwa Tanggapan adalah pengamatan tentang objek periwisata atau hubungan-hubungan yang diperoleh
dengan
menyimpulkan
informasi
dan
menafsirkan
pesan.
Tanggapan juga memberikan makna pada sensori stimuli53. Nina Winangsih mengemukakan tanggapan adalah pemaknaan/ arti terhadap informasi yang masuk ke dalam kognisi manusia. Tanggapan adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan- hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan54. Katalog
51
http://kbbi.web.id/tanggap. Dikses pada 16 Juli 2016. Bimo Walgito. Pengantar Psikologi Umum. (Yogyakarta. Andi, 2002.). h. 69. 53 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi. (Bandung: Remaja Rosydakarya,2001). 52
h.51.
54
Nina. W. Syam. Psikologi Sebagai Akar Ilmu Komunikasi. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011).h. 3.
77
merupakan susunan yang sistematis dari seperangkat cantuman bibliografi yang merepresentasikan kumpulan dari suatu koleksi tertentu. Katalog sudah berkembang menjadi katalog online (OPAC) . Menurut Abdul Rahman Saleh katalog
online
(OPAC)
adalah
sistem
katalog
perpustakaan
yang
menggunakan komputer, pangkalan datanya biasanya. dirancang dan dibuat sendiri oleh perpustakaan baik menggunakan perangkat lunak buatan sendiri ataupun perangkat lunak komersial55.Salah satu fungsi katalog adalah memberikan kemudahan kepada sesorang untuk menemukan bahan pustaka yang telah diketahui pengarang, judul atau subjek secara tepat cepat dan akurat. Aspek yang dilihat dari tanggapan pengguna terhadap kemudahan adalah kemudahan pengguna dalam menemukan informasi yang dibutuhkan. berdasarkan hasil penelitian mengenai tanggapan pengguna terhadap kemudahan
dalam
menemukan
informasi
yang
dibutuhkan
melalui
penelusuran pada katalog online (OPAC), umumnya responden menemukan informasi yang dibutuhkan dengan mudah melalui penelusuran pada katalog online (OPAC) dengan persentase sebanyak 89,08% (106 responden). Sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak menemukan informasi dengan mudah dengan peresentase sebesar 10,92% (13 responden). Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Misdar Piliang tujuan penyediaan
55
Abdul Rahman Saleh,et.al. Panduan Pengelolaan Sistem Manajemen Basis data untuk Perpustakaan dan unit informasi. (Bogor: Saraswati Utama, 1996). H. 30
78
katalog online (OPAC) adalah untuk membantu memudahkan pengguna dalam melakukan pencarian informasi yang mereka butuhkan56. Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa penyediaan katalog online (OPAC) di perpustakaan KAPD kabupaten Bogor sudah membantu memudahkan pengguna dalam menemukan informasi yang mereka butuhkan dan sudah memenuhi fungsi- fungsi katalog. b. Performance Performance berkaitan dengan dua aspek yaitu hasil temuan dan waktu respon. Pertama, hasil temuan merupakan seberapa banyak temuan data yang dihasilkan dalam satu pencarian oleh mesin OPAC. Berdasarkan hasil penelitian mengenai tanggapan pengguna terhadap hasil temuan penelusuran pada katalog online (OPAC) berdasarkan hasil penelitian umumnya responden mendapatkan informasi yang cukup banyak melalui penelusuran pada katalog online (OPAC) dengan besar persentase 84,03% (100 responden) dan sebagian kecil responden mendapatkan informasi yang sedikit melalui penelurusan katalog online (OPAC) dengan persentase sebesar 15,97% (19 responden). Dari pemaparan tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi yang didapatkan melalui penelusuran pada katalog online cukup banyak, Katalog online (OPAC) sebagai sarana temu kembali informasi di perpustakaan KAPD kabupaten Bogor mampu mempertemukan pernyataan pencarian dengan data yang tersimpan dalam basis data. 56
Misdar Piliang. “Sistem Temu Kembali Informasi dengan Mendayagunakan Katalog Perpustakaan,”. h. 59
79
Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Lancaster bahwa salah satu fungsi sistem temu kembali informasi adalah mempertemukan pernyataan pencarian dengan data yang tersimpan dalam basis data57. Kedua, waktu respon merupakan waktu yang dibutuhkan serta kecepatan penemuan data koleksi melalui satu pencarian. Berdasarkan hasil penelitian mengenai tanggapan pengguna terhadap kecepatan waktu pencarian data koleksi perpustakaan melalui katalog online (OPAC) umumnya responden menjawab bahwa waktu yang digunakan untuk mencari koleksi perpustakaan melalui katalog online (OPAC) cukup singkat dengan persentase sebesar 84,03% (100 responden) dan sebagian kecil responden menjawab bahwa waktu yang digunakan dalam mencari koleksi perpustakaan tidak singkat dengan persentase sebesar 15,97% (19 responden). Dapat disimpulkan bahwa waktu yang digunakan untuk menelusur koleksi perpustakaan melalui katalog online (OPAC) cukup singkat hal ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Cutter dalam Yaya bahwa katalog berfungsi memberikan kemudahan kepada sesorang untuk menemukan bahan pustaka yang telah diketahui pengarang, judul, atau subjeknya secara tepat, cepat dan akurat58. c. Informasi Dalam hal ini poin yang ingin diketahui mengenai tanggapan penguna adalah seberapa banyak informasi yang ditampilkan dalam satu pencarian dan
57
Lancaster , F.W. information Retrieval System: Characteristics, Testing, and Evaluation, 2nd Edition, (New York: Jhon Wiley, 1979) 58 Yaya Suhendar. Pedoman Katalogisasi: Cara Mudah Membuat Katalog Perpustakaan. h. 2
80
informasi yang jelas dan mudah dipahami oleh pengguna serta relevan antara apa yang diinput dengan apa yang ditampilkan. Berdasarkan hasil penelitian hampir setengah responden menjawab bahwa informasi yang didapatkan sesuai dengan yang dibutuhkan dengan persentase sebesar 42,86% (51 responden) dan sebagian besar responden menjawab tidak sesuai dengan persentase sebesar 57,14% (68 responden). Dapat disimpulkan bahwa informasi yang didapatkan melalui penelusuran pada katalog online (SIMAP) kurang relevan. Artinya katalog online (OPAC) SIMAP belum maksimal dalam menjalankan fungsinya sebagai sarana temu kembali informasi. d. User Friendly User friendly berkaitan dengan design interface katalog, sub menu/ fasilitas- fasilitas yang disediakan dan kemudaha penggunaan katalog online (OPAC). Berdasarkan hasil penelitian mengenai tanggapan pengguna terhadap tampilan katalog online (OPAC) SIMAP bahwa hampir setengah dari responden berpendapat bahwa tampilan katalog online (OPAC) SIMAP menarik dengan persentase sebesar 33,61%
(40 responden). Sedangkan
sebagian besar dari responden menjawab bahwa tampilan katalog online (OPAC) ini tidak menarik dengan persentase sebesar 66,39% (79 responden). Dapat disimpulkan bahwa tampilan katalog online (OPAC) tidak menarik. Tanggapan pengguna terhadap petunjuk pada layar katalog, hasil penelitian menyatakan bahwa umumnya responden menjawab bahwa petunjuk yang terdapat pada layar mudah dimengerti sedangkan dengan
81
persentase sebesar 90,76% (108 responden) sebagian kecilnya menjawab tidak dengan persentase sebesar 9,24% (11 responden). Artinya, lebih banyak responden yang menjawab bahwa petunjuk yang terdapat pada layar mudah dimengerti. Tanggapan pengguna terhadap kemudahan dalam menggunakan katalog online (OPAC) berdarkan
hasil penelitian umumnya
responden merasa
mudah dalam menggunakan katalog online (OPAC) dengan persentase sebesar 96,64% (115 responden), dan sebagian kecil responden menjawab tidak dengan persentase sebesar 3,36% (4 responden). Dapat disimpulkan bahwa umumnya responden merasa katalog online (OPAC) ini mudah untulk digunakan. Selanjutnya tanggapan mengenai menu/ fasilitas yang disediakan pada katalog online (OPAC) SIMAP . Menurut Taufik Ridwan fasilitas bantuan penelusuran pada katalog terbagi menjadi dua yaitu; fasilitas penelusuran sederhana dan fasilitas penelusuran spesifik59. Penelusuran sederhana adalah pencarian bahan atau koleksi perpustakaan dengan menggunakan berbagai titik akses, misalnya pengarang, judul, subjek, lokasi dan status. Merujuk pada teori tersebut, berdasarkan hasil penelitian mengenai efektifitas tingkat pencarian sederhana yang ada dalam katalog online (OPAC) bahwa umumnya responden merasa tingkat pencarian sederhana yang ada pada katalog online (OPAC) sudah cukup membantu yaitu dengan persentase sebesar 85,71% , sedangkan bagi sebagian kecil responden tingkat 59
Taufik Ridwan. Tesis Kajian pemanfaatan OPAC di Perpustakaan Universiatas Swadaya Gunung Djati cirebon, h. 24 .
82
pencarian sederhana (simple search) ini kurang membantu dengan persentase sebesar 14,29%. Adapun pendekatan penelusuran yang digunakan dalam menelusur informasi melalui katalog online (OPAC) SIMAP berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian responden menggunakan kata kunci dengan persentase sebesar 51,03% (99 responden), sebagian kecil responden menggunakan pendekatan pengarang dengan persentase sebesar 9,08% (19 responden), hasil yang sama juga didapatkan untuk penggunaan subjek dengan persentase sebesar 17,01% (33 responden), dan sebagian kecil responden menggunakan pendekatan judul dengan persentase sebesar 21,13% (41 responden) sebagian kecil responden menggunakan nomor ISBN dengan persentase sebesar 1,03%. Selanjutnya Ridwan menyatakan pencarian spesifik adalah penelusuran dimana pengguna diharapkan dapat mencari informasi dengan spesifik melalui titik akses pengarang, judul, subjek dan lainnya. Pengguna juga dapat menggunakan fasilitas pencarian seperti operator boolean (AND, OR, NOT). Berdasarkan hasil penelitian mengenai sarana pencarian tingkat lanjut (advance search) bahwa sebagian besar dari responden merasa perlu adanaya sarana pencarian tingkat lanjut pada katalog online (OPAC), yaitu dengan persentase sebesar 52,94% (63 responden). Dan hampir setengah dari responden menjawab tidak perlu dengan persentase sebesar 47,06% (56 responden). .
83
Dari uraian- uraian diatas dapat disimpulkan bahwa katalog online SIMAP yang begitu sederhana dan hanya menyediakan bantuan pencarian sederhana (simple search) sudah mampu membantu dan memudahkan pengguna dalam menemukan informasi yang dibutuhkan padahal kesesuaian informasi yang didapatkan melalui pencarian pada katalog online (OPAC) masih rendah. Selain itu, menurut setengah dari pengguna tidak diperlukan adanya bantuan pencarian tingkat lanjut (advance search), hal ini mungkin saja disebabkan karena pengguna belum pernah menggunakan katalog online (OPAC) pada software lain atau mereka tidak mengetahui manfaat adanya fasilitas pencarian tingkat lanjut pada katalog online (OPAC) dan penggunaan operator boolean (AND, OR, NOT). 2. Kendala yang dihadapi dalam mengakses Katalog Online (OPAC) Menurut Taufik Ridwan perkembangan katalog manual menjadi katalog online (OPAC) selain dapat mempermudah pengguna juga memiliki kendala dalam penggunaannya, kendala- kendala tersebut dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal60. Berdasarkan hasil penelitian kendala- kendala yang dihadapi oleh sebagian kecil pengguna dalam mengakses katalog online (OPAC) ialah mengantri saat akan menggunakan katalog dengan persentase sebesar 9,46% (7 responden), hal ini disebabkan karena komputer yang disediakan untuk mengakses katalog hanya tersedia 1 unit. Sedangkan hampir setengah responden menghadapi kendala gangguan pada katalog online
60
Taufik Ridwan. Tesis Kajian pemanfaatan OPAC di Perpustakaan Universiatas Swadaya Gunung Djati cirebon, h. 24 .
84
(SIMAP error) dengan persentase sebesar 44,60% (33 responden), hal ini disebabkan software SIMAP tidak pernah diperbaharui. Berdasarkan hasil wawancara dengan pustakawan KAPD kabupaten Bogor bahwa selama satu tahun terakhir pustakawan tidak pernah melakukan upgrading
pada
software
SIMAP
sehingga
bisa
dikatakan
bahwa
perpustakaan tidak melakukan upaya- upaya untuk menangani kendala ini. Sedangkan Sebagian kecil responden menghadapi kendala berupa koleksi yang ditampilkan pada katalog online (OPAC) tidak ditemukan dirak dengan persentase sebesar 28,38 (21 responden), hal ini mungkin saja disebabkan karena tidak adanya informasi pada katalog online (OPAC) mengenai status ketersediaan
sebuah
koleksi
(availabelity).
Sebagian
kecil
lainnya
menghadapai kendala gangguan jaringan (network) 6,75% (5 responden) dan sebagian kecil lainnya menghadapi kendala berupa hasil pencarian pada katalog online terlalu banyak, hal ini mungkin saja disebabkan kerena tidak adanya fasilitas pencarian tingkat lanjut (advance search) pada katalog online (OPAC).
85
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dalam bab terakhir ini akan dikemukakan mengenai kesimpulan hasil penelitian yang telah diperoleh dari analisis data. Selain kesimpulan dalam bab ini akan disampaikan saran- saran dari penulis kepada pihak terkait dalam penelitian sebagai berikut : 1. Tanggapan pengguna terhadap katalog online (OPAC) SIMAP di perpustakaan umum KAPD kabupaten Bogor katalog mampu membantu dan mempermudah pengguna dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Perolehan informasi melalui penelusuran pada katalog online (OPAC) cukup banyak sedangkan untuk kesesuaian informasi yang didapatkan masih rendah. Tanggapan pengguna terhadap fasilitas penelusuran sederhana (simple search) yang tersedia dalam katalog online (OPAC) sudah cukup membantu pengguna, tetapi sebagian besar pengguna juga menginginkan adanya sarana pencarian tingkat lanjut (advance search). Selain itu waktu respon katalog cukup singkat, katalog online (OPAC) SIMAP juga mudah digunakan oleh pengguna, namun sebagian besar pengguna merasa bahwa tampilan katalog online menarik.
86
tidak
2. Kendala- kendala yang dihadapi terkait dengan penggunaan katalog online (OPAC) di perpustakaan KAPD kabupaten Bogor yaitu hampir setengah dari pengguna menghadapi kendala dalam mengakses katalog online (OPAC) dan sebagian besar dari pengguna tidak menghadapi kendala apapun dalam mengakses katalog online (OPAC). Adapaun faktor kendala yang sering dihadapi
pengguna
yaitu
hampir
setengah
dari
pengguna
menghadapi kendala gangguan pada katalog online (SIMAP error), sedangkan sebagian kecil lainya mengahadapi kendala berupa koleksi yang ditampilkan pada katalog online (OPAC) tidak ditemukan di rak, tidak menemukan informasi yang dibutuhkan, mengantri saat akan menggunakan katalog online (OPAC), masalah jaringan, serta mendapatkan hasil pencarian yang terlalu banyak. B. Saran 1. Demi memudahkan pengguna dalam pencarian informasi melalui katalog online (OPAC) sebaiknya katalog online (OPAC) terus dikembangkan dengan melengkapi fasilitas pencarian tingkat lanjut (Advance Search) . Selain itu, akan lebih baik lagi jika katalog online (OPAC) dikembangkan menjadi aplikasi berbasis web agar pengguna dapat dengan mudah mengakses katalog online di manapun dan kapanpun. Sebaiknya tampilan katalog online (OPAC) dibuat lebih menarik lagi.
87
2. Sebaiknya perpustakaan harus sering mengupdate informasi yang ada pada database, agar informasi yang ditampilkan pada katalog sesuai dan up to date. 3. Perpustakaan harus menambah jumlah komputer untuk layanan katalog online (OPAC) agar tidak terjadi antrian saat pengguna akan mengakses katalog online (OPAC). 4. Untuk penelitian selanjutnya penulis menyarankan penelitian
mengenai efektifitas sistem temu kembali informasi pada katalog online (OPAC) SIMAP .
88
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahman Saleh et.al. Panduan Pengelolaan Sistem Manajemen Basis Data Untuk Perpustakaan dan Unit Informasi. Bogor: Saraswati Utama, 1996. Al-Bahra bin Ladjamudin. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013. Anas Sudijono. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Gravindo Persada, 1997. Bimo Walgito. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi, 2002. Biro Akademik dan Kemahasiswaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pedoman Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2012/ 2013. Jakarta : UIN Jakarta Press, 2012. Darmono. Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja. Jakarta: Grasindo, 2007. Dona Senzig. “Library Catalog for Users” Vol. 24 No. 1, 1984. Diakses pada tanggal 31 Maret 2016 dari www.JStore.org F. Rahayuning. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007. Graha Ilmu. Undang – undang Perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007. Yogyakarta: Graha Ilmu. Haris Herdiansyah. Metodologi Penelitian Kualitatif: Untuk Ilmu- Ilmu sosial. Jakarta: Salemba Humanika, 2012. Hermawan Wasito. Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Panduan Mahasiswa. Jakarta:Gramedia, 1992. Jalaludin Rakhmat. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosydakarya,2001. Jonathan Ling dan Jonathan Catling. Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga, 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. Diakses pada 16 Juli 2016 dari http://kbbi.web.id/tanggap. Muslich Anshori dan Sri Iswati. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Surabaya: Airlangga University Press, 2009.
Lancaster , F.W. Information Retrieval System: Characteristics, Testing, and Evaluation, 2nd Edition, New York: Jhon Wiley, 1979. Nina W. Syam. Psikologi Sebagai Akar Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011. Nurhaidi Magetsari dkk. “Kamus Istilah Perpustakaan dan Dokumentasi” diakses pada tangggal 11 Juli 2016 dari http;//www.pnri.go.ig//istilahperpustakaanAdd.aspx?id Ragil Bayu Respati. Persepsi Pengguna terhadap Kinerja Online Public Access Catalog (OPAC) Badan Perpustakan dan Kearsipan Jawa Timur. Diakses pada 15 Juli 2016 dari Journal.unair.ac.id/filerPDF/jurnal%20ragil.pdf Riduwan. Belajar Mudah Penelitian: Untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta, 2012. Reitz, M Joan. Dictionary for Library Information Science. Diakses pada tanggal 10 Juli 2016 dari http;//www.abc.com/ODLIS/odlisc.aspx. Siregar, Sofyan. Metode Penelitian Kuantitatif: di Lengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana, 2013. Standar Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2002. Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2010. Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994. Sutarno NS. Kamus Perpustakaan dan Informasi. Jakarta: Jala Permata, 2008. --------. Manajmen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Samitra Media Utama, 2004. --------. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto, 2006. Syihabuddin Qalyubi. Dasar – Dasar Ilmu perpustakaan dan Informasi. Jogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, UIN Sunan Kalijaga, 2007. Taliziduhu Ndraha. Desain Riset dan Teknik Penyusunan Karya Ilmiah. Jakarta : Bina Aksara. 1987.
Taufik Ridwan. Tesis Kajian pemanfaatan OPAC di Perpustakaan Universiatas Swadaya Gunung Djati cirebon. Tesis S2 Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya, Universitas Indonesia, 2011. The U.S National Z39.50 Profile for Library Applications. National Information Standards Organization Bethesd: Maryland, 2003. Pawit Yusuf dan Priyo Subekti. Teori dan Praktis penelusuran Informasi (Information Retrieval). Jakarta: Kencana, 2010. Piliang, Misdar. “Sistem Temu Kembali Informasi dengan Mendayagunakan Katalog Perpustakaan,”. Jurnal Iqra' Volume 07 No. 02 (Oktober 2013) Prasetya Irawan. Logika dan Prosedur Penelitian: Pengantar Teori dan Praktis Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula. Jakarta: STIALAN, 2004. Wahyudi Kumorotomo dan Subandono Agus Margono. Sistem Informasi Manajemen dalam Organisasi Publik Yogyakarta; Gadjah Mada University Press, 1999. Wiji Suwarno. Psikologi Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto, 2009. Yaya Suhendar. Pedoman Katalogisasi: Cara mudah membuat Katalog Perpustakaan. Jakarta: Prenada Media Grup, 2005.
BIODATA PENULIS Ipah Latipah lahir di Brebes, 20 Mei 1992, puteri pertama dari 3 bersaudara. Ayahanda Riswo dan Ibunda Rukoyah, Dua orang adinda Fatimah dan Fifit Fitriani. Riwayat Pendidikan penulis dimulai dari SD Negeri Banjaran 02 (1999-2005), SMP Negeri 1 Salem (2005-2008), selain menempuh pendidikan SMP penulis juga mengenyam pendidikan pesantren di Pondok Pesantren Khoiro Ummah Brebes selama 4 Tahun. Menginjak tahun keempat di pondok pesantren penulis memutuskan untuk berpindah dan melanjutkan pendidikan pondok pesantren di Pon-Pes Nurussalam Ciamis selama 1 tahun (2010), dan akhirnya penulis memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di SMK Islam Al- Amanah Bentar (2010-2012) mengambil Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL). Selanjutnya penulis memutuskan untuk melanjutkan kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan mengambil jurusan Ilmu Perpustakaan
dengan
Skrispsi
berjudul
“Tanggapan Pengguna terhadap
Penggunaan Katalog Online (OPAC) SIMAp di Perpustakaan Daerah KAPD Kabupaten Bogor” Selama masa kuliah penulis mendapatkan kesempatan melakukan PKL di Perpustakaan Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah (KAPD) Kabupaten Bogor selama 1 Bulan, selain itu bersama teman- teman KKN SIMPATI penulis juga memperbaharui manajemen Perpustakaan SDN 05 Leweung Kolot dan Perpustakaan LPK Tepi Sawah Leweung Kolot.