Tahun Ke XXII Edisi No. 2 Tahun 2014
Santo Yohanes Paulus II
“Tuus totus ego sum, et omnia mea tua sunt”
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
1
2
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
Daftar Isi DAFTAR ISI Sajian Utama Penerbit : KOMSOS Paroki Kelapa Gading Gereja Katolik St. Yakobus Alamat : Jl. Pulau Bira Besar, Komplek TNI-AL Kodamar Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara 14240 Moderator : Romo Thomas Ulun Ismoyo, Pr. Dewan Paroki Pendamping : Oei Hong Kien, Lucia Alwis Ketua Seksi : Andreas Karsono Atmodjo Wakil Ketua/koordinator majalah dan dokumentasi : Angky Gang Hukum : Bambang Putrajaya Litbang : Bastian Budiman, Eddy Santoso Sekretaris : Trisna Dewi Bendahara : A.L. Andi Santoso
- Baksos WKRI rtg FX dan Gabriel - FX 2 Ikut Berpartisipasi dalam Pelayanan Acara Makan Siang Natal 2013 - Mia Patria (MP) Koor dalam Misa Imlek - Hunting dan Lomba Foto Di Kawasan Kota Tua dan Sunda Kelapa
- Santo Yohanes Bosko
10
12
Klik - Misa Imlek di Gereja Santo Yakobus - Kunjungan ke Panti Werdha Charitas
14 16
Renungan - Gereja didirikan oleh Kristus untuk diajak bekerjasama melaksanakan perutusan - Natal sebagai pembaruan komitmen pada Tuhan
18 20
Sejarah - Natal mengharukan saat Perang Dunia I
Wisata
Koordinator Liputan : Sunaryo, Januarius Widyantarto
- Tahun Baru, wisatawan Tanah Lot membludak - Gua Maria Mojosongo Solo
Ketua Sub. Seksi Majalah : Indra Markin
Berita
Ketua Sub. Seksi Fotografi : Oentung P. Setiono
- Jelang Natal, Toleransi Antar Umat Beragama Harus Terjaga - 192 Ribu Personel Polri Siap Amankan Natal & Tahun Baru 2014 - Misa Natal di Gereja Katedral Denpasar Dijaga Ketat Polisi
Ketua Sub. Seksi TV/Sinetron : Veronika G.
6 8
Santo Santa
Koordinator Web dan Cinema : Ermelinda Tara
Ketua Sub. Seksi Website : Andrew Murgani
4
22
24 26
28 29 30
Ketua Sub. Seksi Perpustakaan : Mila Editor & Layout : Andreas Karsono, Cahyo Aji Tim Redaksi : Angky, Indra Markin, A.L. Andi Santoso, Cahyo Aji, Cynthia Iskandar, Dyarkoro, Januarius Widyantarto, Sunaryo, Stella Anggrainy, Sandy S.T. Kontributor Foto : Team Yakobus Photo Club (YPC)
Naskah, pertanyaan iman dan saran dapat dikirim ke :
[email protected] dengan mencantumkan identitas diri, acara, lokasi, waktu dan tanggal serta keterangan yang ingin disampaikan St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
3
Seputar Paroki
Bakti Sosial
lingkungan Agnes 1
Pada tanggal 22 Maret 2014, umat lingkungan Agnes 1 , mengunjungi Panti Werdha Kasih Ayah Bunda, yang dikelola oleh Dewan Paroki Bunda Hati Kudus. Lokasi panti di Jl. Ternate Raya No. 62-63, Perumnas III, Karawaci, Tangerang. Seksi Sosial dan Seksi Liturgi bekerjasama mempersiapkan acara, penggalangan dana dan barang untuk panti, sebagai ungkapan berbela rasa umat terhadap sesama. Rombongan berjumlah 40 orang, terdiri dari lansia, dewasa dan anakanak berangkat dari kelapa gading pukul 07.30 WIB , dan tiba pukul 9.00 WIB, disambut oleh ibu Yustin, sebagai pengurus panti. Setelah selesai menurunkan barang barang yang kami bawa, acara
4
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
dimulai dengan doa pembukaan, dan sambutan oleh ketua lingkungan st Agnes 1, bapak Stefanus Tjetje Wirjadi, dilanjutkan sambutan ibu Yustin yang menceritakan sejarah berdirinya panti Werdha Kasih Ayah Bunda, jumlah penghuni panti Werdha saat ini 32 orang terdiri dari 20 opa dan 12 oma, dan ibu
Seputar Paroki
Yustin juga memperkenalkan seorang oma yang usianya sudah mencapai 104 tahun. Acara penyerahan tanda kasih diwakili oleh ibu Eliya sie sosial lingkungan st Agnes 1 kepada ibu Yustin mewakili Panti Werdha Kasih Ayah Bunda Acara hiburan dan ramah tamah dipandu oleh Ibu Ninik sie Liturgi, diawali dengan menyanyi bersama, acara kebersaman ini didukung juga oleh koor Agnes yang dipimpin ibu Sintha beserta pak Rio sang organis, membuat acara menjadi sangat meriah dan full music. Acara permainan-permainan juga disambut dengan antusias oleh om/tante, opa/oma sehingga acara kebersamaan ini menjadi sangat menggembirakan. Panitia juga menyiapkan Kue ulang
tahun, yang dibuat sendiri oleh ibu Valentina khusus untuk opa/oma yang merayakan ulang tahun di bulan Febuari, Maret, tiup lilin dan menyanyi lagu selamat ulang tahun. Acara ditutup dengan makan siang bersama , foto bersama, dan pembagian goody bag untuk opa/oma dan salam perpisahan... sayonara sampai jumpa... (Widjajanti Budihardjo) St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
5
Seputar Paroki
Kegiatan Lingkungan
St. Agnes 1 dan Wilayah St. Agnes Wilayah Santa Agnes yang terdiri dari 3 lingkungan, setiap bulan dimulai Januari 2014 mengadakan wawan dialog dengan RD Sutopanitro, setiap hari Selasa minggu ke 2. Umat sangat antusias mengikuti wawan dialog ini, banyak pertanyaan yang diajukan seputar kitab suci, peraturan Gereja, peraturan dan halangan pernikahan, adat istiadat dan korelasinya dengan gereja, dll. Wawan dialog ini sangat bermanfaat untuk umat, karena memberikan pengajaran, pemahaman dan menambah pengetahuan tentang Yesus dan gereja Katholik. (widjajanti)
6
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
Seputar Paroki
Andreas 2
di Paskah 2014
serta membantu di tugas-tugas Panitia Paskah 2014, Prodiakon, Liturgi, TibKam, dan Andreas Choir, bersama dengan teman-teman Wilayah St.Andreas dan Paroki Kelapa Gading. Selamat Paskah! francisca helen
Paskah 2014 di Gereja Yakobus memberi kesan tersendiri bagi umat Lingkungan Andreas 2 untuk menghayati tema APP: “Dipilih Untuk Melayani”, karena selama 2-3 bulan aktif mempersiapkan Dekorasi dan Liturgi untuk rangkaian Perayaan Paskah,
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
7
Seputar Paroki
Kunjungan ke Lansia
Fransiskus Xaverius 2 Hari ini, 14 Februari 2014 bertepatan dengan hari Valentine dan hari Cap Go Meh, pengurus Fx2 mengadakan kunjungan umat lansia yang ada di FX 2. Kategori lansia yang dikunjungi adalah yang berusia 70 tahun keatas.
Kunjungan ini sebagai ungkapan rasa kasih kepada lansia yang ada di lingkungan FX2 dan juga untuk mempererat tali silahturami antar umat. (Lusiana L) 8
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
Seputar Paroki
Kunjungan Lingkungan FX2
ke Panti Werdha Charitas
Dalam rangka Imlek dan Tahun Pelayanan, umat dan pengurus Fransiskus Xaverius II mengadakan kunjungan ke Panti Werdha Charitas di Bekasi Timur pada tanggal 8 Februari 2014. Panti Werdha Charitas dihuni oleh 40 orang lansia. Info: Lusiana L.
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
9
Seputar Paroki
Baksos FX2
ke Panti Asuhan Bukit Karmel Sesuai dengan tema aksi Prapaskah tahun ini “Dipilih untuk Melayani”, pada tanggal 12 April 2014 umat Fransiskus Xaverius 2 bersama pengurus mengunjungi PA Bukit Karmel yang terletak di Gadog. Pada kesempatan kali ini bakti sosial juga diikuti oleh beberapa orang partisipan diluar umat FX2. PA Bukit Karmel menampung 56 anak dari usia 4 bulan sampai 14 tahun. Info: Lusiana L
10
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
Seputar Paroki
FX 3 Ziarek Ke Bangka
Umat melaku kan jalan salib yang diadakan Maria Pelindu di Goa ng Segala Ba ngsa yang te daerah Belin rletak di yu. Goa Mar ia ini terken manca negara al sampai . Sering terja di miracle ba yang berdoa gi umat memohon se su atu, misalnya yang berdoa wanita memohon ag ar hamil, be terkabulkan. berapa
berfoto se te Yoseph ya lah misa Jumat per tama ber n sama rom Maria Pel g merupakan ro o mo paro indung Se ki di ger gala Ban eja gsa.
Lingkungan FX 3 mengadakan Ziarek ke Pulau Bangka tanggal 1-3 Mei 2014, dalam rangka bulan Rosario. Acara kali ini terasa menyenangkan, dan kami seluruh peserta merasakan damai dan suka cita sehingga menargetkan agar Ziarek semacam ini diadakan lagi tahun depan, sehingga menjadi budaya bagi lingkungan kami. Sampai ketemu lagi tahun depan dalam kegiatan berikutnya.
a Maria rosario di Go lah berdoa berfoto sete Yungfo.
berekreasi ke Pa ntai Tanjung Pe nyusuk, lokasi paling utara Pulau Bangka.
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
11
Seputar Paroki Beberapa hari yg lalu di awal tahun 2014, Jakarta dan sekitarnya dilanda banjir besar.Hal ini sangat menyentuh hati Ibu-ibu WKRI ranting FX & Gabriel untuk bisa membantu mereka yg menjadi korban banjir. Kemudian dengan sigap, Ketua WKRI ranting FX dan Gabriel : Ibu Lina Sumarto, segera berinisiatif untuk mengadakan Baksos yang merupakan salah satu program kerja kami. Sebagai tindak lanjut dari rencana tersebut, dibuatlah pengumuman melalui Group BB, dari situ
Baksos WKRI
ranting FX & Gabriel banyak Ibu-ibu anggota maupun ibuibu umat wilayah yang bukan anggota berpartisipasi dengan menyumbangkan bahan-bahan makanan seperti : beras, telur, sayur, abon dan lain-lain.
12
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
Selain dari sumbangan-sumbangan tersebut, Kas WK jg menyediakan dana untuk berbelanja keperluan-keperluan Baksos tersebut. Selama 2 hari beberapa Ibu-ibu berbagi tugas menanak nasi maupun memasak sayur, menggoreng nugget dan lain-lain dari rumah masingmasing untuk kemudian dibawa kerumah seorang anggota, yaitu Ibu Yayan yg menyediakan tempat di rumahnya untuk kami beramai-ramai menyiapkan nasi bungkus. Dari hasil kerjasama yang kompak dan kesadaran untuk berbagi, akhirnya selama 2 hari, kami dapat menyumbangkan nasi bungkus ke dapur umum di Paroki Santo Yakobus sebagai berikut : tanggal 23 Januari 2014 : 228 bungkus dan 2 1/2 baskom nasi putih, tanggal 24 Januari 2014 : 236 bungkus.
Seputar Paroki
Semoga bantuan yg kami sampaikan, dapat sedikit meringankan beban penderitaan para korban banjir. Harapan kami, kiranya Tuhan segera memberikan kesempatan bagi mereka untuk dapat bangkit kembali dalam menata kehidupan masa depan mereka.
Semoga WKRI ranting FX dan Gabriel akan senantiasa tetap bersatu dalam pelayanan dan kebersamaan sesuai rencana dan kehendak Nya. Tuhan Memberkati kita semua. Amin (Lina Sumarto)
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
13
Seputar Paroki
Senam Bersama
Lingkungan Frumentius 3 Diawal kepengurusan baru Lingkungan Frumentius 3 periode 2013 – 2016, pengurus mengadakan Senam Bersama di Pantai Carnaval Ancol pada tanggal 22 September 2013. Tujuan diadakannya acara ini adalah pengenalan kepengurusan baru dan dalam upaya menambaha kebersamaan di Lingkungan Frumentius 3. Senam ini diikuti semua usia mulai dari yang muda sampai opa oma. Lingkungan Frumentius 3 tepatnya berada di Taman Pegangsaan Indah dan sekarang dipimpin oleh Ketua Lingkungannya yaitu Bapak Johan Susanto. Acara senam bersama ini dimulai berkumpulnya umat pada pukul 06.00 WIB
14
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
dan berangkat bersama ke Pantai Carnaval Ancol. Sekitar pukul 07.00 WIB senam dimulai dengan menggunakan instruktur dari sanggar senam. Senam dimulai dengan pemanasan sekitar 10 menit dan dilanjutkan dengan senam aerobic low impact sekitar 30 menit. Lalu dilanjutkan dengan dansa Chachacha selama 20 menit. Dan setelah itu dilakukan pendinginan selama 5 menit. Setelah senam selesai maka diberikan sarapan pagi dan ngopi bersama sambil ramah tamah. Diakhir acara dilakukan foto bersama umat Ling kungan Frumentius 3 Acara senam ini diikuti sekitar 39 peserta dan senam ini dilaksanakan tidak dipungut biaya sama sekali. Acara ini sengaja dibuat agar umat bisa terlibat aktif dilingkungan dan
Seputar Paroki
gereja sehingga timbul rasa kebersamaan dan keperdulian terhadap sesama. Sungguh membahagiakan me lihat semua usia dan golongan bisa berkumpul bersama dan berolah raga bersama, selain jasmani sehat, iman pun terbangun dengan adanya kebersamaan ini. Melihat hal ini mungkin pengurus Lingkungan 3 akan melakukan te robosan lain dengan mengadakan acara lain seperti ziarah.
Saat berita lingkungan ini dimuat, pada tanggal 26 Oktober 2013, Diprakarsai Lingkungan 3, maka Wilayah Frumentius mengadakan acara Ziarek ke Subang dan Lembang (Karmel). Semoga tulisan ini bisa menjadi inspirasi bagi lingkungan lain untuk memajukan umat di lingkungannya. Moto kami : “Tetap Semangat Dalam Melayani” (Constatinus Johan Susanto)
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
15
Seputar Paroki
Kegiatan Wilayah Matius Wilayah Matius men dapat tugas kerja bakti pada hari Sabtu, 5 April 2014 di Kapel Kim Tae Gon dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB. Umat yang berpartisipasi sekitar 16 orang yang meliputi ; bapak, ibu, anak- anak hingga opa. Ibu Herlina sebagai pa nitia pendamping kerja bakti Wilayah Matius. Umat sangat bersemangat membersihkan sekitar Goa Maria hingga lapangan parkir kapel. Karena terlalu bersemangatnya, ada salah satu ibu yang pakaiannya kena semprot air. Ibu Herlina dan Pak satpam Kapel juga ikut membantu membersihkan. Terlebih Pak satpam yang hari itu didaulat jadi fotografer
16
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
dadakan untuk mengabadikan ke giatan kami. Mari kita jaga kebersihan Kapel Kim Tae Gon bersama-sama demi kenyamanan kita beribadah. Terima kasih ibu Herlina. Terima kasih Pak satpam, terima kasih juga umat Matius yang berpartisipasi dalam kegiatan kerja bakti ini. Tuhan Memberkati. (Navy)
Seputar Paroki
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
17
MIKAEL
18
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
MIKAEL
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
19
s lu u a P h a y a il W k a n B in a Im a n A Kegiatan BIA di wilayah Paulus baru mulai diadakan kembali pada awal tahun 2014 ini, diadakan setiap hari Jumat pada jam 17.00 WIB sampai 18.00 WIB, bertempat di rumah Bapak Erwin dan Ibu Eveline yang dipandu oleh Sr. Odilia dari sekolah Marie Joseph, diikuti kurang lebih oleh 15 anak, dari lingkungan Santo Paulus 1 sampai 5 Pada 24 Januari 2014 kegiatan BIA dalam menyambut Tahun Baru Imlek, para anak anak diajak untuk menghias Lampion. Pada kesempatan ini juga OMK wilayah Santo Paulus ikut serta dalam menghias Lampion. Hasil kreasi anak anak tersebut dipamerkan kepada warga wilayah Santo Paulus dalam suatu Misa menyambut Tahun Baru Imlek, pada tanggal 7 Febuari 2014. Harapan kami dari Wilayah San20
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
to Paulus supaya anak anak di wilayah Paulus dapat bertumbuh dan berkembang dalam iman dan perbuatan. Itulah tekat kami para pengurus Wilayah dalam membina anak anak di wilayah Santo Paulus. Eveline Ketua Lingkungan Paulus 5 dan Koordinator Wilayah.
Acara Ulang Tahun Koor Wilayah Santo Paulus, Paroki Santo Yakobus Dibawah guyuran air hujan di bulan Februari 2014, tanggal 15 pada pagi hari yang kurang bersahabat, di depan pintu gerbang Gading Kusuma, kami keluarga besar Koor Wilayah Santo Paulus dibawa pimpinan Ibu Lucy Longdong, berkumpul untuk bersiap-siap berangkat ke Kota Cianjur, tujuan kami adalah ziarek ke Goa Maria Bunda Segala Bangsa, yang lokasinya berada di Komplex Gereja Santo Petrus – Cianjur. Sebanyak 48 orang anggota Koor Wilayah Santo Paulus beserta keluarga, berangkat pukul 05.30 WIB, berkat doa bersama sampailah kami di tempat tujuan sesuai rencana. Sesampainya di kota Cianjur ternyata
cuaca cerah sekali cenderung panas, kami melakukan jalan salib yang dipimpin oleh ibu Lucy Longdong dan mengikuti misa yang dipimpin oleh Romo setempat. Setelah makan siang bersama, yang di hidangkan oleh ibu-ibu WK setempat, kami berangkat kembali kearah cianjur kota dan cipanas untuk membeli jajanan dan buah tangan. Kembali ke Jakarta……… BRAVO KOOR WILAYAH SANTO PAULUS……… SELAMAT BERULANG TAHUN YANG KE EMPAT……SUKSES SELALU DALAM PELAYANAN. AMIN (TA/LL-) St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
21
Seputar Paroki
Misa Imlek
wilayah St. Paulus Pengumuman lomba hias lampion BIA wil St Paulus
Hari Jumat, 7 Februari 2014, ber tempat di kediaman keluarga Bapak Erwin Latief dan ibu Eveline, wilayah St Paulus mengadakan misa imlek, misa dipersembahkan oleh RD. Josep Ferry Susanto, diiringi oleh koor wilayah. Dengan berpakaian serba merah, umat dalam kebersamaan mengikuti misa dengan hikmat. Serangkaian acara diadakan dalam rangka imlek seperti, lomba menghias lampion dan lomba busana imlek yang diikuti oleh adik-adik BIA wilayah asuhan suster Odilia. Setelah misa selesai dilanjutkan dengan ramah-tamah santap malam bersama. Red. Indra/ Foto. Sunaryo
22
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
Lomba baju Imlek BIA wilayah St Pa ulus
Misa Imlek wil St Paulus
Seputar Paroki
Doa Rosario Bersama Lingkungan Philipus 1 Doa Rosario , sering dipandang sebagai Kitab Mazmur Maria, karena tersusun 15 Misteri Keselamatan yang di iringin dengan Doa Bapa Kami, 150 Salam Maria dan Kemuliaan. Dengan berdoa Rosario kita Memuliakan Tuhan dengan merenungkan misteri-misteri kesela matan yang terwujud dalam diri Yesus Kristus dengan mengikut ser takan Ibunda-Nya Maria. Juga Bulan Mei adalah Bulan Maria, pada kesempatan ini digunakan umat
lingkungan Philipus 1, khususnya Berdoa Rosario bersama-sama. Puji Tuhan yang hadir umat-umat pilihan Tuhan dari balita sampai lansia, yang berdoa Rosario memohon agar keluarganya sehat se lalu, rukun-rukun, saling menyayangi dan sukses selalu. Dari hari pertama sampai keempat sudah terwujud umat ada kekompakan dan kesetiaan, pada BundaNya dan Bapa-Nya. Semoga harapan kami sebagai kaling langgeng sampai selamalamanya, Amin. GBU and Syaloom, Umat Philipus 1 dan Kaling CM Lely Kristina St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
23
Seputar Paroki PI yang diadakan per 2 lingkungan yaitu Philipus 1 gabung 2, dan Philipus 3 gabung 4, yang di pandu dari buku Keuskupan Agung Jakarta dengan tema “Dipilih untuk Melayani”, dari 4 kali pertemuan ditutup dengan gabungan 4 lingkungan diadakan tanggal 27 Maret 2014 dengan fasilitator Bapak Agus Saputra. Kegiatan kedua adalah arisan dan kuliner lingkungan Philipus 2 yang
Kegiatan Wilayah dan Lingkungan Philipus bulan Maret 2014 Memasuki bulan maret 2014 kita memulai masa PraPaskah selama 40 hari yang diawali Rabu Abu tanggal 5 maret 2014, Wilayah Philipus terdiri dari 4 lingkungan meliputi area Pondok Gading Utama, Puspa Gading, Villa Menara Gading, Kondominium Menara Gading dan sekitarnya. Kegiatan di bulan Maret 2014 kali ini diawali Pendalaman Iman atau disingkat
24
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
diadakan tanggal 16 Maret 2014 di Area Alam Sutra, bertujuan untuk silahturahmi keakraban sesama umat lingkungan. pertemuan ini diadakan rutin setiap satu bulan sekali. Yang mendapat arisan Bapak Agustinus, Ibu Yuni, dan Ibu Nani. Kegiatan ketiga, 17 Maret 2014 diadakan pertemuan Pastoral Romo Antonius Gunardi, MSF (yang juga adalah Pastor Paroki, sebagai pastor Paroki Kelapa Gading menggantikan
Seputar Paroki
Romo Antonius Suyadi, yang berhalangan hadir) dengan umat wilayah Philipus, kali ini Romo yang biasa dipanggil Romo Anton didampingi bapak Dicky Djamil sebagai Dewan paroki harian. Acara diisi laporan ketua lingkungan dan sharing tanya jawab seputar wilayah dan lingkungan, karena romo Anton ingin mengenal lebih dekat umat maka akan diadakan kembali pertemuan dengan umat lingkungan masingmasing. Pertemuan ini bertempat di rumah keluarga Bapak E. Suwandi. Kegiatan ke 4 adalah kegiatan seksi Lingkungan hidup, kolaborasi WKRI cabang Yakobus ketuanya Ibu Linda. Dengan RW 16 dan Wilayah Antonius, dengan nara sumber Romo DR. Alexius Andang Listya Binawan, SJ dan Kepala Seksi Kebersihan Kecamatan Kelapa Gading. Materinya adalah Penanganan Lingkungan Hidup dan Sampah di Jakarta. Banyak sharing pengetahuan
yang didapat, diantaranya pemanfaatan limbah plastik yang dipresentasikan oleh ibu WK, serta pemaparan penanganan lingkungan hidup diantaranya biopori, kegiatan ini sengaja dipilih tanggal 22 Maret yang bertempat di Balai RW 016, karena bertepatan dengan hari air Sedunia. Demikian, kegiatan di bulan Maret, salam dan Tuhan memberkati. (Henry N)
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
25
Seputar Paroki
Mempererat Hubungan Kekeluargaan St. Philipus 1 satu umat di Pondok Gading Utama Blok I No. 34 : di rumah Bapak Apollinaris Narahawarin. Kami berserta seluruh umat santo Philipus 1, sangat bangga dan sangat berterima kasih atas kunjungan Romo
Untuk lebih mempererat hu bungan kekeluargaan diantara seluruh umat lingkungan santo Philipus 1 dengan Romo Moderator, Romo Antonius Gunardi Prayitna, MSF Kunjungan dilaksanakan hari Kamis tanggal 24 April 2014 pukul 19.30 WIB - selesai di rumah salah
26
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
Anton dilingkungan kami. Kerinduan kami semua, semoga kesempatan ini akan sering terulang kembali. Betapa bahagianya kami, melihat umat kami bisa tersenyum ceria, berfoto bersama Romo, dan menikmati makan bersama. Seperti pepatah bilang : yang penting ngumpul bersama bapaknya di rumahnya sendiri, Puji dan syukur kepada Nya semua bisa terlaksana Amin. Syaloom, Kaling st Philipus 1 CM Lely Kristina
Seputar Paroki
Kegiatan Lingkungan
Rafael 2
Mengawali pelaksanaan rencana kerja tahun 2014 yang telah di sampaikan ke Paroki, pada hari Sabtu tanggal 15 Februari 2014 yang lalu, Lingkungan Rafael 2 telah mengadakan aksi donor darah yang dimotori oleh Seksi Sosial Lingkungan Rafael 2 yaitu
Ibu Angela Shinta dan Bapak Giorgius Alexander Tjandra. Persiapan kegiatan ini sudah dilakukan sejak awal Januari 2014 dengan menghubungi pihak PMI DKI Jakarta. Dalam melaksanakan kegiatan ini, lingkungan Rafael bekerjasama dengan pengelola Kelapa Gading Square yang meliputi kelompok hunian City Home, French Walk, Gading Resort Residence dan the Villas. Penyebaran informasi selain dilakukan melalui media sosial seperti Whatsapp dan Blackberry Group dan spanduk juga dibantu oleh pihak Kelapa Gading Square melalui newsletter dan pengumuman di majalah dinding dan papan pengumuman. Pelaksanaan aksi donor darah dimulai pada pukul 10.00 WIB di hari Sabtu yang disertai dengan hujan gerimis dan membuat panitia khawatir akan minimnya pendonor. Namun dengan doa dan semangat ternyata bahwa jumlah calon pendonor jauh melebihi perkiraan yaitu hadir sebanyak 118 orang calon pendonor dengan jumlah yang lolos seleksi kesehatan sebanyak 77 orang. Dari jumlah ini 2 orang pendonor yang lolos seleksi kesehatan terpaksa kecewa karena tidak mendapat kantung darah yang hanya disediakan sebanyak 75 kantong. Acara berakhir tepat pukul 13.00 WIB karena darah harus segera dibawa agar tidak rusak. Seksi Sosial Lingkungan Rafael 2 merencanakan untuk melakukan kegiatan ini secara rutin setiap 3 bulan sekali dan berharap dapat terus mengulangi kesuksesan seperti kegiatan pertama ini. Semoga aksi nyata kita trhadap sesama dan umat dapat terus berjalan, amin. Greg (Ketua Lingkungan Rafael 2) St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
27
Seputar Paroki
“Yesus Sumber Kasih dan Berkat Bagi Keluarga” Lingkungan Rafael 3
Memulai awal tahun baru lingkungan Rafael 3 mengadakaan rekoleksi keluarga dan Ziarek ke Salatiga dan sekitar tanggal 7 - 9 Februari 2014. Rekoleksi Psikogenetik dengan Ziarah dan doa Rosario di gowa Maria Kerep Ambarawa, gowa Maria Pereng Salatiga dan doa bersama dalam keheningan di petapaan
28
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
Suster Trappists Gedono Salatiga. Rekoleksi dan Ziarek ini diharapkan dapat menciptakan ke bersamaan, kegembiraan serta me numbuhkan benih kasih di keluarga keluarga lingkungan Rafael 3. FX. Wiwiek Yusuf / Ketua Lingkungan Rafael 3
Seputar Paroki
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
29
Seputar Paroki
Kegiatan Lingkungan Stephanus 1
30
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
Seputar Paroki Para pengurus dan segenap umat Stephanus 1, Paroki Kelapa Gading, Jakarta, bertekad untuk mewujudkan Rencana Strategis lingkungan dan misi Paroki Santo Yakobus yaitu meningkatkan IMAN akan Yesus Kristus dan Bunda Maria, membangun PERSAUDARAAN antar sesama orang beriman dan PELAYANAN kepada sesama umat yang dikasihi Tuhan, khususnya bagi mereka yang miskin, tersingkir dan menderita. IMAN yang meningkat ditandai dengan adanya kecenderungan adanya kenaikan pada peserta Pendalaman Iman yang dilakukan pada masa Advent dan Safari Rosario dan Novena pada bulan Mei ini. Safari Rosario dan Novena kali ini diadakan selama 9 (Sembilan) hari berturut-turut. Pada bulan Advent peningkatan yang terjadi tidak terlalu mencolok, tetapi justru meningkat cukup baik pada Safari Rosario dan Novena pada bulan Mei ini. Bahkan kenaikan peserta Safari Rosario dan Novena meningkat cukup tajam ketika diadakan pada hari minggu pagi di Lapangan Pancasila (lapangan umum yang merupakan fasum/fasos di RW 12) PELAYANAN yang dilakukan oleh umat Stephanus 1 adalah dengan lebih aktif dalam kegiatan-kegiatan dalam kelompok masyarakat, sebagai Keuangan RW 025, sebagai Ketua Kelompok Lanjut Usia tingkat Kelurahan Kelapa Gading dan Ketua Lingkungan juga sebagai bendahara di RT. Selain itu juga ikut aktif dalam Pesta Pemilu Legislatif yang diadakan pada bulan April lalu.
Selain itu, Stephanus 1 melakukan kunjungan secara ramai-ramai ketika ada umat yang sakit untuk menghibur dan mendoakan serta memberikan semangat bahwa mereka tidak sendiri. PELAYANAN yang dilakukan oleh Stephanus 1 baru-baru ini adalah dengan mengadakan Bakti Sosial ke Yayasan SINAR PELANGI, di Kemangsari, Jatibening, Bekasi. Yayasan itu merupakan pusat rehabilitasi bagi anak-anak penyandang cacat fisik yang dikelola oleh sustersuster biarawati Fransiskan Puteri-puteri Hati Kudus Yesus dan Maria (FCJM), yang didirikan oleh Sustem Andre Lemmers FCJM pada 14 April 1989 Disamping itu, yayasan ini juga merupakan panti asuhan bagi sekitar 60 anak mulai dari bayi sampai dengan anak belasan tahun. Beberapa pengurus lingkungan cukup sedih ketika mengetahui bahwa seorang anak yang menderita Hidrosefalus (kepala membesar) yang sempat kami sapa pada saat survey pendahuluan ternyata meninggal dunia pada saat kami melakukan acara Bakti Sosial yang sesungguhnya. Tapi kesedihan itu segera hilang ketika kami berkumpul bersama anakanak panti asuhan yang lain, mereka begitu gembira menyambut kami. Partisipasi dan sumbangan kami berupa uang tunai, susu, indomie, minyak goreng, beras, sabun, pasta gigi, biskuit dan bingkisan pun diterima mereka dengan sukacita. Mereka justru membuat acara penyambutan berupa hiburan tarian bagi kami. (CB. Budi Widjaja) St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
31
Seputar Paroki
Semarak Perayaan Misa Imlek 2565 Gereja Santo Yalobus, Paroki kelapa Gading
Seperti pada tahun-tahun yang lalu, Gereja Santo Yakobus kali ini merayakan misa imlek 2565 yg diadakan persis pada hari raya Imlek yaitu pada hari Jumat, tanggal 31 Januari 2014, pukul 08.00 WIB. Pada acara misa kali ini terasa lebih meriah dibandingkan dengan tahuntahun sebelumnya. 6 Imam yg bertugas di Paroki Kelapa Gading, turut dalam misa konselebrasi , yaitu: Pastor Antonius Gunardi,MSF, Pastor RD Sutopanitro,
bunga-bunga altar, ornamen dan pernak pernik imlek yang sederhana telah ditata dengan rapih di dalam Gereja, dilengkapi pula Pohon keberuntungan yang rantingnya telah digantungi sejumlah angpao. Sehingga menambah semarak dalam sukacita imlek dengan penuh harapan baru pada tahun kuda ini agar setiap umat memperoleh berkah dan keselamatan serta kese jahteraan dan kedamaian yang bisa dirasakan bagi setiap orang.
Pastor RD Antonius Suyadi, Pastor RD Thomas Ulun, Pastor RD Reynaldo Antoni dan Pastor RD Albertus Yogo Prasetyanto. Dengan persiapan yang baik dan serius dari Seksi Liturgi Santo Yakobus sebagai Panitia Imlek, maka berbagai dukungan berupa donasi dana dan dukungan doa dan moril pada akhirnya menghasilkan acara misa yang sangat menyenangkan dan memberikan kedamaian dan suka cita bagi para umat. Terpancar sejak awal dari dekorasi
Deretan para penerima tamu dari Tim Liturgi serta rekan-rekan Panitia dengan berpakaian Merah biru bercorak Imlek tampak menyambut dengan penuh senyum, sehingga semakin memberikan kesan penuh rasa kebersamaan dalam persaudaraan. Petugas Tata tertib dari wilayah Petrus, Prodiakon, Pemazmur, Mis dinar, Lektor komentator juga turut memberikan kontribusi yang besar dalam memeriahkan Misa imlek ini.
32
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
Seputar Paroki
Yang paling menarik dalam perayaan Misa ini yaitu dengan hadirnya undangan Paduan Suara Mia Patria dibawah Pimpinan Bapak Linus Putut Pudyantoro, turut memeriahkan semarak imlek yang telah di kemas dengan baik. Hadirnya lagu-lagu rohani bernuansa mandarin dalam acara perayaan Misa pagi nan indah, sungguh sangat men dukung rangkaian misa dalam suasana Imlek yang sangat enak didengar dan dinikmati. Suguhan lagu-lagu dari Mia Patria Choir sangat menarik dan berkualitas, sehingga membuat kekaguman yang memukau seluruh umat. Tanpa disadari, sebelum misa dimulai, umat yang hadir melebihi jumlah biasanya, sehingga telah memenuhi seluruh tempat duduk di lantai bawah dan selanjutnya diarahkan untuk duduk ke lantai atas, sehingga umat yang hadir diperkirakan telah mencapai +/- 2000 umat. Misa dimulai tepat pada pukul 08.00 dengan diawali oleh lagu pembuka dari Paduan suara Mia Patria, dilanjutkan dengan prosesi Misdinar,
Pemazmur, Prodiakon dan Para Imam yang dimulai dari pintu utama. Misa dipimpin oleh Pastor A.Suyadi dan dilanjutkan dengan Homili yg dibawakan Pastor Antonius Gunardi, mengupas tentang arti 3 C, Cuan, Cengli dan Cincay dengan kemasan yang sangat menarik dan penuh canda tawa. Untuk persembahan, telah diper sembahkan buah buahan lokal, kue Lapis, kue keranjang, manisan, madu, permen, anggur, Sarikaya yang dibawa oleh 6 pasang suami istri dari Seksi Liturgi dan Panitia. Pada akhir Misa, Para Imam diminta untuk berada di depan pintu untuk memberikan Angpao firman kepada para umat dan sebaliknya umat juga berkeinginan untuk memberikan Angpao buat para Imam. Tidak lupa pula, Tim Liturgi bersama Panitia telah menyiapkan Jeruk Imlek di masing-masing pintu keluar utk dibagikan kepada para umat . Acara yang sangat indah dan meriah berlangsung cukup lama, terkesan membawa kebahagiaan tersendiri bagi para umat. Para Imam semua, selalu tersenyum dalam menjawab setiap umat apabila mengajak berfoto bersama. Begitu pula Bapak Putut dan tim Mia Patria juga selalu bersedia berfoto bersama dengan para umat dan Panitia. Sungguh merupakan kenangan yang indah, manis dan menarik. Semoga ditahun mendatang Seksi Liturgi membuat acara Misa Imlek kembali yang lebih menarik dan seru. (Freddy Sayuti) St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
33
Sajian Utama PROSEDUR KOLEKTE PAROKI ST. YAKOBUS KELAPA GADING Berlaku sejak tanggal 14 Nopember 2013
Persiapan -
-
Sebelum misa dimulai : Koordinator Wilayah / Koordinator Tatib Lingkungan menentukan lokasi setiap petugas. Petugas membawa kantong persembahan (kantong kolekte) sejumlah yang dibutuhkan untuk setiap lokasi. Kantong persembahan diletakkan di tempat-tempat yang bertanda "kolekte" di bangku Gereja/Stasi. Petugas menempati tempat duduk yang sudah ditentukan untuk lokasinya. Untuk aula dan area luar gereja, harus memakai kantong kolekte bergagang dan dibawa oleh petugas sampai saat kolekte diedarkan. Koordinator Wilayah / Koordinator Tatib Lingkungan memantau penyebaran petugas dan memastikan Kotak Persembahan Besar dan gembok tersedia dalam keadaan terbuka, sedangkan Kotak Persembahan Kecil sudah tersedia di meja. Setiap Petugas harus mengetahui jumlah kantong Kolekte yang menjadi tanggung jawabnya.
Pada saat kolekte - Petugas di Gereja/Stasi berdiri di sisi bangku dimana kantong kolekte diletakkan dan mengamati peredarannya sampai saatnya kantong dikumpulkan. Pastikan jumlahnya sesuai dengan tanggung jawabnya masing-masing. - Pada saat mengambil/menunggu kantong kolekte yg sedang beredar, maka hanya boleh memakai lajur kiri/kanan, tidak diperkenankan dari lajur tengah (Lantai Keramik Merah) karena akan mengganggu jalannya prosesi pembawa persembahan. - Sebelum persembahan, harap Kotak Persembahan Kecil sudah diisi dengan satu kantong merah dan satu kantong biru (apabila ada 2 Kolekte) yang telah diisi uang kolekte dari umat/petugas Tatib. - Koordinator Wilayah / Koordinator Tatib Lingkungan dan petugas pembawa persembahan (pengumpul) bersiap di meja persiapan persembahan untuk menerima kantong kolekte dari petugas. - Seluruh petugas kecuali Koordinator Wilayah / Koordinator Tatib Lingkungan dan pembawa persembahan (Pengumpul), diharap kembali ke tempat duduknya masing-masing setelah menyerahkan kantong persembahan. - Koordinator Wilayah / Koordinator Tatib Lingkungan dan petugas Pengumpul memindahkan Uang kolekte dari kantong persembahan ke Kotak Persembahan dengan cara membalik kantong untuk memastikan semua uang tertuang ke kotak. - Semua kantong di lipat kembali dan diletakkan di tempatnya. - Pastikan semua uang persembahan sudah terkumpul semua (termasuk yang dari lantai atas/Aula/luar Gereja) - Koordinator Wilayah / Koordinator Tatib Lingkungan mengunci kotak persembahan dengan gembok yang sudah disediakan. - Beberapa saat setelah Doa Bapa Kami selesai dan para Prodiakon sudah menaiki Altar, maka petugas yang ditunjuk dapat membawa kotak persembahan ke altar. - Petugas pembawa kotak Persembahan diharap kembali berjalan dari titik tengah seperti semula.
34
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
Sajian Utama PROSEDUR KOLEKTE PAROKI ST. YAKOBUS KELAPA GADING Berlaku sejak tanggal 14 Nopember 2013
- Khusus Misa Pukul 10.30 di Gereja, semua Uang kantong kolekte di Aula lantai 4, dituangkan ke dalam kotak kolekte yang telah disediakan dan segera dibawa kedalam Gereja. Sedangkan kantong kolekte yang sudah kosong agar dirapihkan kembali, disusun seperti semula di meja Aula. (Kantong Kolekte tidak boleh dibawa turun). - Khusus Misa Pukul 10.30, Kotak Kolekte yang telah dibawa kedalam Gereja, harus dikembalikan lagi ke Aula, setelah dipastikan kotak kolekte dalam keadaan kosong.
Setelah misa - Segera setelah berkat penutup, tiga orang petugas Tatib yang ditunjuk 'DENGAN MEMAKAI SELEMPANG TATIB' dapat mengambil kotak persembahan dari altar dan membawa ke ruang penghitungan (dua kotak besar dan satu kotak kecil). - Setelah seluruh petugas penghitung berkumpul, Koordinator Wilayah / Koordinator Tatib Lingkungan dapat meminta kunci gembok dan membuka gembok serta mengembalikan gembok beserta kuncinya kepada petugas sekretariat (Ibu Elly/Andi untuk di Gereja, atau Koster untuk di KTG / P2). - Pastikan hasil Penghitungan Kolekte 1 dan 2 tidak tercampur. - Pastikan Kotak Persembahan Kecil sudah di buka dan diambil uang Kolektenya. - 2 Kotak Persembahan Besar dan 1 Kotak Kecil agar dikembalikan lagi ke dalam Gereja untuk bisa digunakan pada misa selanjutnya. - Penghitungan dan tata cara pencatatan lihat pada SOP penghitungan kolekte. Pastikan Laporan Petugas Penghitungan Kolekte telah diisi dan ditanda tangani. - Tidak diperkenankan MENUKAR UANG KOLEKTE dengan alasan apapun. - Setelah seluruh uang hasil kolekte dicatat, ditanda tangani dan dimasukkan ke brankas yang telah disediakan, pastikan bahwa petugas telah mengembalikan kotak kolekte dan selempang tatib ke meja persiapan persembahan di dalam Gereja.
Sie Liturgi St Yakobus
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
35
Seputar Paroki
Romo Aldo & Panitia
Pameran Pohon, Pelatihan Membuat Kompos dan Menanam Sayur Organik Seksi Lingkungan Hidup Paroki Santo Yakobus yang diketuai oleh Bp. Hartono Sarwono yang biasa dipanggil “SUHU” dan di moderatori oleh Romo RD Reynaldo Antoni, yang biasa disapa Romo Aldo mengajak umat Paroki Santo Yakobus untuk lebih perduli dan mencintai lingkungan sekitar. Hasilnya, pada tanggal 22 Maret 2014, Pameran Pohon, Pelatihan Pembuatan Kompos dan Menanam Sayur Organik terlaksana juga, di Aula Gereja Santo Yakobus, lantai 4, pada pukul 09.00 WIB s/d pukul 12.00 WIB diawali dengan pembukaan dan dilanjutkan dengan Pelatihan. Panitia Pameran dan Pelatihan yang diketuai oleh Ibu Nila Sari, dalam pelaksanaan pelatihan ini bekerja sama dengan Kelompok Bina Sarana Bakti – Rm Agatho, yang menunjuk Bapak Thomas Wendorise Rakam dan Bapak Ir. YP Sudaryanto sebagai pembibing dalam pelatihan ini. Dalam pelatihan ini dijelaskan secara gamblang bahwa pembuatan kompos itu tidak sulit dan 36
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
sangat bermanfaat buat diri sendiri dan lingkungan. Peserta pelatihan yang berjumlah +/- 300 peserta, sangat antusias mengikuti pelatihan ini, hal ini terlihat dengan banyaknya pertanyaan seputar pembuatan kompos, pemupukan, perawatan tanaman serta segala masalah dalam proses pembuatan kompos seperti: suhu, kelembaban, semut, timbulnya belatung, bahan baku / penunjang dan kiat-kiatnya. Selain pelatihan juga ada sharing dari penggiat lingkungan hidup yaitu Ibu Endang Wahyuningsih ( Adelia Gardening Solution ), menunjukan betapa mudahnya membuat kompos dengan bahan & alat –alat yang telah tersedia juga
Seputar Paroki
Bapak Thomas & Bapak Ir YP Sudaryanto (Kelompok Bina Sarana Bakti - Rm Agatho)
tidak mamakan tempat dan biaya yang besar. Disela-sela jeda antar sesi, Ibu Linda dari Wanita Katholik, menjelaskan program daur ulang dengan menunjukan beberapa produk darI limbah rumah tangga seperti kantong sabun isi ulang yang dapat disulap menjadi bunga mawar yang cantik, tas belanja yang kuat dan indah juga dompet dengan berbagai warna dan model. Pameran Pohon sendiri dilaksanakan di halaman parkir depan gereja Santo Yakobus dengan menghadirkan be berapa penggiat lingkungan hidup dengan menyediakan berbagai alat-alat perkebunan, pupuk, bibit-bibit tanaman buah unggul , tanaman hias dan secara khusus Panitia menyediakan pohon palem untuk membantu kebutuhan
umat Katolik dalam menyambut Minggu Palma / Paskah 2014. Dalam surat undangannya Ibu Nila Sari mengungkapkan kekhawatiran dan kerisauannya karena banyaknya bencana alam / banjir yang terjadi diawal tahun 2014, dengan mengutip Surat Gembala Bapak Uskup Mgr. I. Suharyo : “Kekhawatiran merupakan akibat dari sikap perduli yang berasal dari Tuhan yang menyentuh hati kita, menggugah keprihatinan dan mendorong kita untuk melakukan sesuatu”, dan berkaitan dengan tema APP 2014 yaitu “Dipilih Untuk Melayani” sekaligus menyambut Paskah 2014, Pelayanan dianggap menjadi hal penting untuk dikenbangkan bersama demi mendorong kita lebih perduli dan mencintai lingkungan sekitar, agar tidak ada lagi bencana akibat ulah kita sendiri. Untuk mendukung terciptanya semangat tersebut, Pameran dan pelatihan ini didiadakan oleh seksi Lingkungan Hidup Santo Yakobus, diharapkan umat turut berpartisipasi, selain bermanfaat untuk diri sendiri juga untuk lingkungan sekitar. (oent)
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
37
Seputar Paroki
Foto Panitia bersama romo Alexander Erwin Santoso, MSF.
Seminar Keluarga
15 Feb 2014
Hari Sabtu, tanggal 15 Februari 2014, bertempat di Aula Lantai 4 Gedung Pastoral Gereja Santo Yakobus Kelapa Gading, Seksi Kerasulan Keluarga (SKK) Gereja Santo Yakobus menyelenggarakan Seminar Keluarga dengan Tema “ Bagaimana Keluarga Berbicara” yang dibawakan oleh Romo Alexander Erwin Santoso, MSF (Ketua Komisi Kerasulan Keluarga KAJ). Seminar dari pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB ini diikuti oleh 130 peserta, yang sebagian besar adalah pasangan suami istri.
Peserta seminar
38
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
Pembicara Seminar Romo A. Erwin Santoso, MSF.
Kata Sambutan dari Romo Antonius Gunardi, MSF. sebagai Romo pendamping SKK Santo Yakobus dan kata sambutan dari Bapak Kristanto Aspin sebagai Ketua SKK Santo Yakobus mengawali seminar keluarga ini. Seminar ini terdiri dari tiga sesi yaitu sesi pertama Kesulitan Berkomunikasi/ Berbicara, sesi kedua Tips/Cara Mengatasi Kesulitan Berbicara serta sesi ketiga adalah Tanya Jawab. Seminar ditutup dengan kata sambutan dari Ketua Panitia Seminar, Bapak Julius dan dilanjutkan dengan doa penutup. (Red. Indra, Foto Karta dan Ellin)
Seputar Paroki
Baksos BIA/BIR
di Papanggo Sunter Sabtu, 8 Maret 2014 Panitia Natal BIA/BIR yang diwakilkan oleh ibu Nevy (Ketua Koordinator BIR Paroki Santo Yakobus) menyerahkan sumbangan kepada warga di Papanggo-Sunter yang diterima oleh Ibu Ety Herawaty dari Perkumpulan Kerabat Kerja Ibu Teresa (KKIT). Sumbangan yang diberikan adalah kado-kado yang diletakkan di Palungan Yesus pada saat misa Natal 2013 di Kapel Kim Tae Gon dan gereja
Santo Yakobus. Penyeraham baru diberikan karena bencana banjir yang terjadi akhir-akhir ini. Sumbangan yang diberikan berupa : 1. Alat-alat tulis 2. Mainan anak 3. Baju bekas layak pakai Panitia Natal BIA/BIR mengucapkan terima kasih kepada umat Santo Yakobus yang telah memberikan sumbangan. Tuhan memberkati. (Navy) St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
39
Seputar Paroki
DIRGAHAYU WANITA KATOLIK RI Cabang St.Yakobus Kelapa Gading Ke-25 23 Februari 2014, merupakan hari ulang tahun Wanita Katolik RI Cabang Santo Yakobus Kelapa gading. Dalam rangka HUT ini para Wanita Katolik RI Cabang mengadakan bakti sosial dengan mengunjungi Yayasan Sinar Pelangi di daerah Jatibening. Baksos ini diikuti oleh anggota Wanita Katolik RI Cabang dan Ranting dengan total berjumlah 65 orang. Yayasan Sinar Pelangi ini didirikan oleh 3 orang wanita yaitu Suster Andre Lemmers, Ibu Lukman dan Suster Cecilia 40 tahun yang lalu. Luar biasa inisiatif Sr. Andre Lemmers beserta kawan-kawan dalam mengelola panti asuhan ini dengan berusaha mencari penghasilan dengan membuat lilin, kerajinan mainan dari kayu, Rosario, menyablon kaos-kaos dll lalu dijual pada para umat gereja yang berkunjung, atau dijual secara umum. Yayasan ini merupakan panti asuhan yang menampung anak-anak cacat, yang bermasalah di dalam keluarga serta anak-anak yang butuh tempat dalam masa penyembuhan karena setelah dioperasi dan lain-lain. Disamping itu panti asuhan ini juga menyekolahkan anak-anaknya sampai dengan tingkat SMA, dan setelah mereka dewasa dan 40
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
bekerja mereka keluar dari panti ini. Adapun acara baksos kali ini sesuai dengan thema gereja Katolik 2014 yaitu, “Marilah Melayani”. Acara ini diawali dengan misa yang dipimpin Romo RD Ari Diyanto dilanjutkan dengan koor Wanita Katolik, acara pemotongan kue ulang tahun, dan acara nyanyi dan menari dari anakanak panti tersebut. Bantuan yang diberikan Wanita Katolik RI St. Yakobus adalah berupa makanan dan bahan baku makanan seperti sarden, susu, sosis, energen, gula pasir, gula merah, kecap, abon sapi, minyak goreng, dan krupuk. Acara diakhiri dengan makan bersama anak-anak panti sebelum meninggalkan yayasan tersebut. R.G.Soeciana Gunawan
Seputar Paroki
Pembekalan Seksi Kerasulan Keluarga Lingkungan (SKKL) dan Ketua Lingkungan
Minggu, tanggal 6 April 2014, Seksi Kerasulan Keluarga (SKK) Paroki mengadakan acara pembekalan untuk SKKL dan ketua lingkungan, yang di bawakan oleh Romo A. Erwin Santoso, MSF. Acara dimulai pukul 13.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB, yang diawali dengan makan siang bersama terlebih dahulu. Peserta yang hadir sekitar 200 orang, yang terdiri dari ketua lingkungan dan SKKL. Selain memberikan pembekalan tentang tugas dari ketua lingkungan dan SKKL romo Erwin juga menyampaikan sekilas hukum-hukum perkawinan gereja Katolik. Pembekalan SKKL ini selalu diadakan disetiap awal kepengurusan yang baru, karena biasanya pengurus SKKL yang baru masih belum jelas apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya, karena itu dalam program kerja SKK selalu dimasukan dalam program kerja yang pertama, tetapi pada kenyataannya baru
bisa terlaksana pada pertengahan bulan April 2014 ini, disebabkan juga romo A. Erwin Santoso, MSF., yang juga sebagai ketua komisi keluarga KAJ, baru bisa memberikan waktunya pada saat itu. Selamat mewujudkan nilai dan semangat hidup Keluarga Kudus dalam keluarga-keluarga di lingkungan, wilayah dan Paroki kita, bersama dan oleh keluarga. KA/TK/IM Foto by Ellin
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
41
Seputar Paroki
Lomba Foto WKRI Kegiatan dalam Rangka Peringatan Hari Kartini 21 April 2014 Dalam memperingati Hari Kartini 21 April 2014, Wanita Katolik RI Cabang St. Yakobus bidang Humas mengadakan lomba foto-foto kegiatan dari setiap ranting. Adapun maksud acara lomba ini diadakan adalah sebagai informasi
kegiatan-kegiatan sosial yang sudah dilakukan setiap ranting dan guna menambah wawasan para anggota Wanita Katolik RI dalam bidang fotography. Tentu saja untuk lomba foto kegiatan ini sudah disediakan juga beberapa penghargaan seperti hadiah uang tunai dan sertifikat bagi para juara sebagai apresiasi. Semoga dengan diadakannya lomba ini akan semakin banyak Wanita Katolik yang tergerak dan mau berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang berguna bagi masyarakat kecil dan membutuhkan. (Bidang Humas Wanita Katolik RI Cabang St. Yakobus)
HARAPAN 1, WK Ranting Lucia - Yayasan Bhakti Luhur, Pamulang
HARAPAN 2, St. Fransiskus Xaverius - Jl. Industri, Angkasa, Bungur-Cipinang 13 Maret dan 20 Maret 2014 (Bakti Sosial)
42
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
HARAPAN 3, WK Ranting Anastasia - St. Yusup Panti Asuhan di Cipinang 14 Desember 2013 (Foto saat makan siangbersama anak-anak ± 200 orang)
Seputar Paroki
Lomba Foto WKRI
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
43
Seputar Paroki
Rekoleksi Prodiakon/nes Paroki St Yakobus Dalam rangka penyegaran dan menambah wawasan para Prodiakon / nes, Pengurus Prodiakon St Yakobus menga dakan rekoleksi yang berlangsung pada : Hari / tanggal : Kamis, 01 Mei 2014 Waktu : Pukul 10.00 s/d 15.00 WIB Tempat : Gedung Pastoral Santo Yakobus lantai 4 Tema yang dipilih dalam rekoleksi kali ini adalah : “DIPILIH UNTUK MELAYANI”, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, pembicara RD Hieronymus Sridanto Ariwibowo yang biasa disapa Romo Danto ( Komisi Liturgi Keuskupan Agung Jakarta ). Dalam paparannya Romo Danto mengupas masalah SPRIRITUALITAS PRODIAKON ( sesi 1 ) dan DASAR-DASAR KETRAMPILAN PRODIAKON (sesi 2). Sesi 1 Spiritualitas Prodiakon dengan sub tema “Menggali dari Kitab Suci : Hati Seorang Hamba” Dalam sesi ini ditegaskan bahwa
44
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
Prodiakon diangkat dan dipilih dari tengah-tengah umat beriman untuk ambil bagian dalam pelayanan Sakramen Ekaristi diemban oleh Imam. Prodiakon juga menjadi model bagi umat beriman kebanyakan. Keteladanan dibutuhkan meskipun seorang Prodiakon belum tentu seorang yang sempurna. Kesempurnaan bukan tuntutan bagi Prodiakon meskipun demikian bukan berarti sembarang orang dapat diangkat menjadi Prodiakon. Prodiakon adalah alat peraga Tuhan untuk mengajar para anggota Jemaat Nya. Didalam Kitab Suci ditemukan syarat-syarat tertentu bagi para diakon jemaat yang didirikan oleh Paulus, syarat dan tuntunan tersebut dapat diterapkan kepada Prodiakon. Didalam Kitab Suci dapat dilihat bahwa Diakon / Prodiakon adalah : 1. Orang yang terhormat ( 1 Timotius 3:8 ) 2. Pembicara yang jujur ( 1 Timotius 3:8 ) 3. Bukan seorang peminum ( 1 Timotius 3:8 )
Seputar Paroki
4. 5. 6.
Seorang pengabdi yang setia ( 1 Timotius 3:8 ) Menjadi teladan dalam Iman ( 1 Timotius 3:3 ) Merupakan keluarga Kristen yang baik ( 1 Timotius 3:12 ) 7. Orang yang terkenal baik ( 1 Timotius 3:6 ) 8. Orang yang penuh dengan Roh (Kisah Para Rasul 6:3) 9. Orang yang penuh hikmat (Kisah Para Rasul 6:3) 10. Orang yang penuh Iman (Kisah Para Rasul 6:5) Dari bahan Rekoleksi : SPIRITUALITAS PRODIAKON, oleh RD Hieronymus Sridanto Ariwibowo
1. Teori dan sejarah singkat Ekaristi 2. Gambaran, Kriteria seleksi dan Pelatihan • Gambaran, Prodiakon awam adalah orang awam yang dipilih, disiapkan dan dilantik secara baik, bisa laki-laki atau perempuan (di Santo Yakobus terdapat 99 orang Prodiakon dan 27 Prodiakones, bahkan diantaranya ada 15 pasutri ) • Kriteria untuk menjadi Prodiakon Awam Paroki adalah : a. Seorang Katolik yang hidup Harmonis dengan ajaran Gereja dan diperbolehkan menyambut Ekaristi. b. Cukup usia dan matang untuk menjalankan tugas-tugas seorang Prodiakon saat Misa atau tugas lainnya. c. Dipilih dan ditunjuk oleh Pastor Paroki. • Formasi dan Pelatihan, sebelum memulai tugas pelayanannya seorang Prodiakon seharusnya
Sesi 2 Dasar-dasar ketrampilan Prodiakon Dalam sesi ini Romo Danto meng harapkan materi dapat membantu Para Prodiakon untuk menjalankan tugasnya, terutama untuk Prodiakon St Yakobus yang baru ( ada 43 orang Prodiakon baru dari total 126 orang Prodiakon yang bertugas di Parokki St Yakobus). Sesi ini membahas materi antara lain : St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
45
Seputar Paroki
mendapat pelatihan dan bekal antara lain : a. Pemahaman akan Teologi Ekaristi dan pemahaman akan Misa. b. Pemahaman akan Teologi dan Spiritulias Pelayanan c. Petunjuk dan prosedur gereja universal, gereja partikular (KWI) dan Gereja Lokal (Keuskupan Agung Jakarta) dan Ecclesia Domesticum (Paroki) untuk pelayanan mereka. 3. Pelantikan, Lama Pelayanan dan Pakaian • Pelantikan, dilaksanakan setelah semua persyaratan dipenuhi. • Lama Pelayanan, satu periode , paling tidak 3 tahun ( dapat dipilih lagi ). • Pakaian, memakai Alba dan Single
46
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
4. 5. 6.
7.
(KAJ), Prodiakon diharapkan menunjukan penampilan yang rapi dan hormat dalam pelayanannya. Prosedur Sebelum, Selama dan Sesudah Misa. Pelayanan kepada orang sakit dan di rumah Jompo. Membawa Komuni kepada orang sakit dan dirumah ( yang boleh dan tidak boleh ). Contoh Ritus Pelantikan.
Dari bahan Rekoleksi : DASAR-DASAR KETRAMPILAN PRODIAKON, oleh RD Hieronymus Sridanto Ariwibowo SIGAP........... SETIA............ SUKACITA Photo : YPC ( Frans dan Oenps ) (oentps)
Young Catechist (Katekis Muda) adalah pembinaan kaum muda yang idenya datang dari Romo RD Reynaldo Antoni. Kegiatan dilakukan di Wisma Samadi, Klender selama 2 hari 1 malam yaitu dari tanggal 29-30 Maret 2014 yang diikuti oleh 12 peserta dari BIR. Tujuan Romo RD Reynaldo Antoni mengadakan acara ini adalah supaya
YOUNG
CATECHIST
kecil maupun kelompok besar sesuai dengan talenta yang dimiliki masingmasing peserta. Pembinaan ditutup dengan misa yang dipimpin oleh Romo RD Reynaldo Antoni sendiri. Dalam homili-nya Romo berkata, ini bukan akhir tapi awal dari adanya YOUNG CATECHIST. 12 peserta ini seperti 12 rasul.Yesus mengutus 12 rasul untuk mewartakan kabar gembira begitu juga Romo berharap kepada 12 peserta agar menjadi PEKERJA KRISTUS YANG MULIA seperti judul lagu yang dinyanyikan sebagai lagu penutup. Selamat MELAYANI DENGAN GEMBIRA & TULUS HATI (lagu ciptaan Romo RD Reynaldo Antoni). (Nevy Rosiana)
menjadi suatu proses kaderisasi atau regenerasi bagi anak-anak BIR (Bina Iman Remaja) dan OMK (Orang Muda Katolik) agar mereka mampu melayani kelompoknya dan kelompok kategorial yang lain. Dalam pembinaan para peserta dilatih untuk saling bekerja sama dengan peserta yang lain baik dalam kelompok
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
47
Seputar Paroki
PEMBASUHAN KAKI DI LAPAS CIPINANG
Meneladani Yesus yang membasuh kaki para rasul dalam Perjamuan Terakhir, demikian juga yang dilakukan oleh Mgr Ignatius Suharyo di Lapas Klas 1 Cipinang, Kamis, 17 April 2014. Dengan tema : Dipilih untuk Melayani, maka tradisi suci ini merupakan symbol keteladanan Yesus yang melayani. Para Rasul yang terdiri dari Petugas Lapas (Bapak Aditya), Pembina Rohani (Bapak Antonius dan Bapak FX Lagiman), dan 9 orang lainnya adalah Warga Binaan Katolik dan Protestan. Perayaan Ekaristi Kamis Putih yang diselenggarakan bekerja sama dengan komunitas Kasih Tuhan dan Paroki Keluarga Kudus Rawamangun dipimpin secara konselebrasi Mgr Suharyo dan Pastor Sutarno MSF. Umat Gereja Lapas mengikuti dengan antusias dan khidmat 48
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
walaupun cuaca sangat panas di terik siang menjelang sore. Dalam homilinya Bapak Uskup berpesan supaya kita jangan menoleh ke belakang namun arahkan pandangan lurus ke depan dan menyongsong masa depan yang lebih baik dengan mantap. Dalam kata sambutan pihak Pemuka Gereja dan Wakil dari Kalapas menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas acara Perayaan Kamis Putih yang baru pertama kali diadakan dan dipimpin langsung oleh Bapak Uskup Keuskupan Agung Jakarta, dan berharap Tri Hari Suci ke depannya dapat dilaksanakan secara teratur. Juga beliau mengharapkan supaya dari Komunitas Kasih Tuhan dan Gereja Katolik membantu pengobatan dan obat-obatan di Lapas tersebut. (Windy S- KKT)
Seputar Paroki
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
49
Seputar Paroki
Program Discovery - Workshop Pranikah Sabtu 10 Mei 2014, Di Aula lantai 4 gedung Pastoral Gereja St. Yakobus, dilaksanakan acara workshop pranikah, acara ini hasil kerjasama dari Seksi Kerasulan Keluarga St. Yakobus dengan Komisi Kerasulan Keluarga Keuskupan Agung Jakarta. Program ini ditujukan untuk pasangan yang sedang berpacaran serius atau yang sedang merencanakan pernikahan agar dapat mengenal pasangan serta belajar berkomunikasi dengan baik. Program Discovery ini yang kedua kalinya diadakan di Paroki Kelapa Gading, diikuti oleh 43 pasangan dan 3 pasang peninjau yang datang dari beberapa Paroki. Program Discovery ini dimoderatori oleh Romo Erwin Santoso, MSF. (Ketua Komisi Kerasulan Keluarga KAJ) dan tim, yang terdiri dari Pasutri (pasangan suami istri) yang mensharingkan pengalaman mereka. Acara berlangsung mulai dari pukul 08.30 WIB dan berakhir pada pukul 18.30 WIB. Red.IndM. Foto:Wanto&Yanti
50
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
Seputar Paroki
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
51
Seputar Paroki
KERASULAN PENGURUS RT/RW Hari Minggu, tanggal 23 Maret 2014, bertempat di Aula Kolese Gonzaga, Seminari Wacana Bhakti, Pejaten Barat, Jakarta Selatan telah berlangsung Misa Syukur Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Bapak Uskup Mgr. Ignatius Suharyo. Misa Syukur ini dihadiri oleh sekitar 1300 umat katolik yang berkarya melayani masyarakat umum sebagai pengurus RT/RW di sebagian wilayah reksa pastoral Keuskupan Agung Jakarta. Sesudah Misa dilanjutkan acara dialog dengan Bapak Uskup. Perayaan langka ini yang mengusung tema “Dipilih untuk Melayani” bisa berlangsung dengan baik dan lancar berkat usaha nyata dari Panitia dan Komisi Hubungan Antar Agama dan Kemasyarakatan (HAAK) Keuskupan Agung Jakarta. Mengawali homilinya Bapak Uskup menguraikan dengan bagus tentang keheranan para murid tentang Yesus yang 52
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
bercakap-cakap dengan perempuan Samaria. Mengapa? Karena pada dasarnya Tanah Suci dibagi menjadi tiga bagian. Pertama, Yudea ada di bagian selatan Israel. Orang-orang Yudea disini sering disebut kelompok orang-orang Yahudi tulen. Mereka merasa diri lebih dibanding kelompok lainnya. Kedua, Galilea ada di bagian utara Israel. Mereka menghayati keyahudiannya secara lebih bebas, tidak seketat kelompok Yudea. Dan yang ketiga adalah Samaria. Kelompok ini dinilai sebagai kelompok orang-orang sesat. Itu sebabnya para murid Yesus merasa heran ketika menyaksikan Yesus bergaul dengan wanita Samaria, yang datang dari kelompok sesat. Diskriminasi ini merupakan bentuk nyata hambatan untuk terwujudnya relasi yang mendalam. Di zaman kita sekarang hambatan-hambatan serupa ini juga masih ada, berupa diskrimasi asal usul, diskriminasi jender, dan moral, atau masih adanya diskriminasi budaya, agama, dan sosial. Yesus menghendaki agar muridmurid Yesus sebagai minoritas Abraham atau minoritas kreatif mampu mengatasi
Seputar Paroki
batas-batas diskriminatif seperti itu. Dengan kata lain agar murid-murid Yesus menjadi seperti Yesus mampu mengatasi hambatan-hambatan itu dan membangun relasi kasih di tengah-tengah masyarakat. Perempuan Samaria yang dianggap sebagai orang sesat, setelah bertemu dengan Yesus –seorang Yahudi tulen- dan diterima oleh Yesus yang peduli dengan hidupnya, akhirnya berubah. Ia mewartakan kepada orang-orang bahwa dirinya telah bertemu dengan Mesias. Maka orang banyak berbondong-bondong datang kepada Yesus. Perempuan Samaria ini berhasil mengatasi hambatan dalam relasi. Para pengurus RT/RW adalah pelayanpeyalan masyarakat yang harus mampu menjadi pribadi yang berkompeten dalam membangun relasi yang sehat dengan warga dan tetangga-tetangganya. Karena itu kita harus menimba kekayaan rohani dari Yesus agar mampu menjadi saksi hidup Yesus dalam membangun rukun tetangga maupun rukun warga. Dengan demikian pengurus RT /RW sebagai pelayan terdepan dalam membangun relasi yang bagus dengan warga masyarakat yang dilayaninya bisa disebut sebagai YesusYesus kecil bagi yang pria dan menjadi Yesina-Yesina bagi yang wanita. Itulah tanda nyata kehadiran Gereja di tengah masyarakat. Gereja yang kehadirannya terwujud dalam hal melayani sesama, atau yang sedang
berdialog dengan orang lain yang mempunyai iman atau keyakinan yang berbeda. Kehadiran Gereja seperti ini bukan sekedar konsep, tetapi suatu realita. Yang membedakan dengan jenis relasi ini dengan orang lain adalah inspirasi iman akan panggilan kita untuk mewujudkan Kerajaan Allah di dunia ini. Doa Bapa Kami mengungkapkan dengan bagus arti mewujudkan kehadiran Kerajaan Allah. Dalam bahasa Indonesia diungkapkan dengan “datanglah Kerajaan-Mu”. Sedang terjemahan bahasa Jawa mengalami perkembangan dari: “sumanggo anjumenengaken Kraton Dalem,” (marilah kita mendidikan Kerajaan Allah) lalu menjadi “Kraton Dalem kawiyarno” (luaskanlah Kerajaan-Mu), dan terjemahan terkini menjadi “Kraton Dalem mugi rawuha” (datanglah Kerajaan-Mu). Kesadaran akan panggilan kita untuk turut serta menghadirkan Kerajaan Allah di tengah masyarakat inilah yang diharapkan akan mampu menjadikan lingkungan kita menjadi lebih manusiawi. Karena itu para pengurus RT/RW juga harus memiliki sekurang-kurangnya dua kompetensi etis, yaitu dalam hal berbelarasa dengan sesama, teristimewa yang miskin, kecil, tersingkir, sakit dan cacat, dan dalam hal kerjasama membangun persaudaraan sejati di masyarakat kita. Mengakhiri perayaan Misa Syukur dan dialog ini Bapak Uskup berkenan turun mendekati umatnya untuk berjabat-tangan. Kalan biasanya umat yang datang mendekati Uskup untuk berjabat tangan, kali ini Bapak Uskup sendiri yang turun mendekati umatnya. Simbolik relasi kreatif. “Kita dipilih bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani.” (Januarius Widyantarto) St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
53
Seputar Paroki
Aksi Nyata Paroki Kelapa Gading di Tahun Pelayanan 2014
”Rumah Pelayanan”
Dalam rangka mengisi dan sekaligus menandai Tahun Pelayanan, KAJ mem prakarsai pertemuan Tim Penggerak Tahun Pelayanan 2014. Pertemuan yang berlangsung tanggal 5 April 2014 di KAJ itu dihadiri oleh perwakilan seluruh paroki di wilayah Keuskupan Agung Jakarta. Tujuannya, untuk mendapatkan gambaran mengenai apa yang sebaiknya dilakukan oleh paroki dalam masa Tahun Pelayanan 2014 ini. Selaku Ketua Tim PenggerakTahunPelayanan KAJ, Pastor Y. Edi Mulyono SJ menjelaskan rangkuman mengenai Tim Penggerak berikut rencana program prioritas paroki. Selanjutnya, dengan mendasarkan pada arahan Vikaris Jenderal KAJ, Romo Yohanes Subagyo, dibahas beberapa opsi program penanda.Secara tematis, program dapat mengambil inspirasi dari Komisi Pendidikan KAJ yang mengembangkan Sentra Belajar Guru, atau Komisi PSE yang menonjol dengan program Ayo Sekolah, Ayo Kuliah, dan Ayo Kerja. Selain itu, Komisi Kesehatan juga memiliki program yang
54
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
sangat entusiastik, yaitu melayani lansia dengan layanan kesehatan primer, dan Komisi HAAK yang menampilkan program yang beragam seperti Seni Budaya Antar Agama. Yang terakhir ini diarahkan untuk mencairkan ketegangan sosial dengan sekaligus nation character building. Sebagaimana dinyatakan Romo Vikjen, bagaimana Gereja KAJ dipahami terutama di tahun pelayanan ini? Jawabnya jelas, yaitu sebagai persekutuan (Communio) dan gerakan Kerajaan Allah. Gereja adalah persekutuan dari berbagai komunitas yang menampung gerakan-gerakan untuk mengusahakan kasih, damai, keadilan dan keutuhan ciptaan Tuhan. Dimana ada kasih, damai, keadilan dan keutuhan ciptaan, disitu Allah meraja. Senafas dengan semangat “Mencintai dan Melayani”, perlu dikembangkan kreativitas gerakan pelayanan. Beberapa Paroki telah memiliki program penanda tahun pelayanan ini dengan kegiatan yang sederhana, rendah hati, tetapi memiliki sentuhan makna yang luar biasa. Misalnya, Coin for Yesus, kegiatan sosialtempat pemancingan yang memungkinkan berlangsungnya pembauran di kawasan yang intoleransinya sangat tinggi, pendidikan pengembangan para guru dan seni budaya dalam bentuk pentas wayang oleh dalang cilik Katolik.
Seputar Paroki
Dalam kaitan ini, apa yang dilakukan oleh Panitia Penggerak Tahun Pelayanan, adalah memberi inspirasi, menyemangati, memfasilitasi dan mengkoordinasikan. Dengan cara itu secara simultan akan dirasakan gerak bersama seluruh umat di KAJ dalam mewujudkan pelayanan kepada Tuhan, umat dan masyarakat. Intinya, tekuni yang ada! Pilih salah satu sebagai penanda. Bagaimana dengan Paroki Kelapa Gading ? Harus diakui, Gereja Santo Yakobus telah memiliki program yang telah direncanakan dan disiapkan oleh seksi PSE. Arahnya, menkonsentrasikan beberapa kegiatan pelayanan di dalam “Rumah Pelayanan”. Konsepnya, Ge reja akan menyewa rumah yang layak untuk menjadi tempat utama penyelenggaraan pelayanan, baik yang menyangkut pendidikan, kesehatan, maupun sosial kemasyarakatan. Yang terakhir ini mencakup antara lain bantuan pendidikan, latihan ketrampilan, kursus dan bakti sosial.
Rumah Pelayanan diusahakan berlokasi dekat dengan komunitas yang menjadi sasaran pelayanan, terutama masyarakat non-kristiani yang hidupnya belum beruntung. Dari rincian program yang telah dipersiapkan, antara lain juga diarahkan untuk memungkinkan Rumah Pelayanan tersebut sebagai dapur umum, ketika terjadi bencana banjir. Awaltahun 2014 yang lalu program ini terbukti sangat membantu para korban banjir di wilayah Kelapa Gading dan sekitarnya. Pada saat yang sama program ini juga mendapatkan dukungan para relawan dan partisipasi umat. Pendeknya, ungkapan penanda ini telah cocok dengan konteks sosial ekonomi dan geografi Kelapa Gading. Suatu program yang dapat menjadi penanda, yaitu ungkapan pelayanan dalam gerakan yang sederhana dan tepat sasaran. Semoga Tuhan senantiasa memberkati, dan memudahkan segala rencana dan niat baik kita. Semoga pula Paroki segera mendapatkan rumah yang akan disewa untuk pelayanan ini. (HSB) St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
55
Pendidikan
PESTA PERAK YAYASAN YAKOBUS panitia, segenap siswa dan orang tua murid sekolah Yakobus untuk beramairamai datang ke sekolah. Di halaman sekolah ada 40 stand makanan dan stand lain yang akan memanjakan lidah semua hadirin, sementara di panggung berbagai penampilan dari para siswa bergantian mengisi acara. Diawali dengan derap langkah dan iringan drumband, menuju ke panggung serta menyanyikan beberapa lagu, acara dimulai 23 Agustus 1989, dua puluh lima tahun, yang silam adalah awal mula tonggak sejarah sekolah Santo Yakobus, dipancangkan. Momen spesial ini dirayakan selama satu tahun. Diawali dengan misa bulan Agustus 2013, diisi dengan beraneka macam kegiatan diantaranya: seminar guru, pameran pendidikan, perlombaan berbagai jenis kegiatan olahraga dan seni antar sekolah, pameran sains, pesta anak, bazaar, games dan lain-lain. Berikut ini cuplikan salah satu kegiatan yang dilakukan bulan Februari 2014 yang lalu. Sabtu, 15 Februari 2014 pagi. Hujan deras disertai angin mengguyur kawasan sekolah Santo Yakobus. Tenda dan panggung yang telah disiapkan sejak semalam basah kuyup. Namun hal itu tidak mengurangi semangat 56
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
dengan sambutan singkat dari bapak Handiprayitno, selaku ketua Panitia. Selanjutnya Lomba, Education Fair, Games, Bazaar dan penampilan dimulai serentak di berbagai sudut dan kelas sekolah Yakobus. Lomba Design Poster tingkat SMP berlangsung di Ruang Lab. Komputer diikuti oleh 26 peserta dari SMP Santo Yakobus dan sejumlah sekolah lain di kawasan Kelapa gading. Di aula lantai 5 berlangsung
Pendidikan
lomba solo vokal tingkat SMP, diikuti 13 peserta. Sementara di sport hall lantai 8 berlangsung lomba Cheerleading tingkat SMP&SMA. Lomba cheerleading awalnya diren canakan di lapangan basket bawah, tetapi karena cuaca hujan/gerimis, maka dipindah ke ruangan tertutup. Dilantai dasar, ada 20 lembaga pendidikan tinggi ternama di Jakarta/ Bandung baik Universitas, Sekolah Tinggi maupun Konsultan pendidikan yang menggelar pameran pendidikan. Permainan-permainan sederhana se perti: memancing ikan, lempar koin, lempar bola pingpong, lembar gelang, dart, dan lempar kaleng; dapat ditemui di lantai dasar berbaur dengan pameran pendidikan. Pukul 14.00 WIB acara ditutup setelah pembagian hadiah untuk para juara lomba-lomba yang diselenggarakan. Kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka menyongsong pesta perak Yayasan Santo Yakobus bulan April 2014 selesai. Kita akan mengadakan kegiatan sejenis pada tanggal 10 Mei 2014 nanti,
dengan tema Pesta Anak. Dalam Pesta Anak nanti, adik-adik TK dan SD baik dari sekolah Yakobus maupun sekolah lain di sekitarnya akan terlibat dalam berbagai lomba seni maupun ketrampilan lain. Sementara itu peserta didik SMP-SMA akan terlibat dalam lomba menulis maupun pemeran sains dan fotografi. Beranekargam makanan akan memanjakan lidah kita di bazaar yang akan
digelar sepanjang hari itu. Puncak kegiatan pada Sabtu, 23 Agustus 2014 akan diisi dengan misa syukur dipimpin oleh Bapak Uskup Ign. Suharyo. Selanjutnya rangkaian kegiatan pesta perak akan diakhiri dengan pementasan Drama Musikal. Mari bergabung dengan keluarga besar sekolah Yayasan Santo Yakobus. Di sekolah Santo Yakobus peserta didik bertumbuh dalam iman, berkembang dalam moral dan berbuah dalam ilmu. (Yayasan Santo Yakobus)
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
57
BIA/BIR
Surat Buat Tuhan Yesus Nico Ya Tuhan, saya sangat cinta padaMu, saya sangat cinta kepadaMu karena Engkau rela mati di kayu salib demi menebus dosa orangorang di dunia. Saya tahu Engkau lebih dulu mencintai kami. Saya sangat mencinta Engkau, karena Engkau Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin. Pricillia Dear Tuhan Yesus, sebentar lagi Paskah, terima kasih sudah menggantikan aku di kayu salib. Engkau sudah menebus dosaku. Sekarang aku sudah se lamat, terima kasih Tuhan Yesus. Ajari aku supaya tetap ingat semua pengorbananMU dan aku jadi anak yang baik dan sayang mama papa, Amin. Darryn Alim Pranata Terima kasih Tuhan karena sudah memberi aku makan, Amin.
Sereena Tuhan terima kasih karena Engkau sudah mengasih makanan untuk kita, Tuhan terima kasih juga untuk rejeki, Amin.
58
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
Kaelyn Tuhan Yesus Engkau sungguh baik karena papa mama aku baik sekali, Amin.
Natalie Tuhan Yesus, Kamu adalah Bapak yang baik, Kau selalu menjaga kita. Tuhan terima kasih untuk talenta kami. Kau selalu di sekitar kita. Kau selalu menemani kita waktu kami takut. Aku sekarang kelas 3, terima kasih untuk memberkati kami semua, Amin. Jessica Budianto Tuhan Yesus, terima kasih atas makanan dan minuman, Tuhan berikan kesehatan dan perlindungan dan bimbingan jalanku, Tuhan kusudah berdosa, Tuhan ampuni kami selama hidup, Amin. Andi Ruther Aku senang karena Yesus suka menyembuhkan aku, Amin.
BIA/BIR Corinne Aku senang karena Yesus menggembirakan aku, Amin.
Dixon Terima kasih Tuhan karena sudah memberkati Aku, Amin.
Evelyn N.H Tuhan Yesus, sekarang saya sudah besar tapi saya suka melawan orang tua saya. Saya sangat menyesal. Saya mohon tidak membantah orang tua saya. Tuhan nanti saya akan ke Surabaya bersama mama. Tolonglah ayah supaya sehat selalu. Bantulah keluarga supaya sehat selalu, Terima kasih Tuhan Yesus, Amin. Celine A, ( kelas 3) Tuhan sekarang saya mau menjadi mandiri tetapi Aku tidak tahu bagaimana. Tuhan ber katilah supaya kasih sayang Aku cukup untuk keluarga dan supaya kita dapat memenuhi kebutuhan keluarga, Aku memohon kepadaMU supaya keluargaku menjadi sehat, berkatilah Tuhan dan terima kasih, Amin.
Bryan Tuhan Yesus aku berdoa untukMU dan aku setiap hari akan berdoa untukMU dan semua orang, dan Tuhan ingetin aku untuk selalu belajar firman, terima kasih Tuhan, amin. Regina Putri Grevin Tuhan Yesus ini hari palma, Tuhan, aku berjanji setiap hari Aku akan berdoa dan belajar firman , terima kasih Tuhan, Amin. MICHELLE Tuhan Yesus, Kau adalah penyelamat umat manusia. Kau rela berkorban dengan wafat di kayu salib. Aku mengenangMu ketika merayakan Jumat Agung. Tuhan Yesus terima kasih karena Kau mau berkorban bagiku. Setiap Jumat selama masa Prapaskah Aku selalu mengikuti Jalan Salib disekolahku.
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
59
BIA/BIR
Surat Buat Tuhan Yesus
60
FriaR Tuhan Berkatilah gereja kami st Yakobus, Amin.
Tarra Tuhan semoga semua orang selalu sehat dan bahagia, Amin.
Alfon Tuhan terima kasih atas berkat dan rahmatMu, Amin.
Cella Tuhan semoga paskah ini membuka perubahan bagi kami, Amin.
Andreas Tuhan terjadilah apa yang Kaukehendaki, Amin.
Enrico Tuhan semoga paskah kita kali ini dapat membawa berkat dan kesembuhan bagi kita semua, Amin.
Jessy Tuhan , semoga Paskah tahun ini membawa perubahan yang lebih baik bagi kita semua, Amin.
Benet Tuhan, semoga semua orang dapat merasakan kebahagiaan Paskah, Amin.
Icha Tuhan, semoga negara kami berada didalam perlindunganMU dan selalu selamat dari berbagai bencana, Amin.
Dean Tuhan Yesus, terima kasih atas penggorbanan Mu yang mau di salibkan demi menyelamatkan kami semua selama lamanya, Amin.
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
61
BIA/BIR
Pemenang Lomba Menggambar tingkat TK Juara I
Cathy (Catherine Diana Yulianto) Lingkungan Mikael 2
Juara II
Karen Ivy
Juara III
Amabel
62
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
BIA/BIR
Pemenang Lomba Menggambar tingkat sd Juara I
Pricillia Lingkungan Yohannes 1
Juara II
Catherine Michelle Abidin Lingkungan Gabriel 2
Juara III
Maria Kania Anindini Lingkungan Yohannes 4
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
63
Sajian Utama
Terperangkap Cint Lama
(25 minutes too late)
A n d r e a s sama sekali tidak menyangka bahwa Tina, pacarnya saat kuliah masih mencintai dia, bahkan Tina menunggu kehadiran Andreas beberapa saat sebelum janji pernikahan diucapkannya dihadapan Pastor Stanislaus yang mewakili gereja saat itu. Dalam BBM (Blackberry Messenger) yang ditulis Tina kepada Andreas kemarin malam, Tina mengatakan bahwa kehadiran Andreas terlambat 25 menit setelah dia mengucapkan janji pernikahannya. 64
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
Andreas muncul di Gereja dengan pakaian putih lengan panjang dan dasi merah, seolah olah siap untuk mendampingi Tina menggantikan Anton. Tidak seperti yang sering disaksikan dalam filmfilm Hollywood, dimana sang mempelai wanita tiba-tiba beralih kepada sang kekasih yang bukan mempelai pria, yang muncul disaat-saat menjelang pengucapan janji pernikahan. Namun yang terjadi pada diri Tina adalah seperti syair lagu yang dinyanyikan oleh kelompok band Michael Learn to Rock di tahun 80-an : “25 minutes too late”. Sebenarnya Tina sangat terpaksa menikahi Anton yang adalah calon suami pilihan orangtuanya. Tina lebih mencintai Andreas daripada Anton, namun keadaan keluarga Tina yang
Sajian Utama kurang mampu memaksa dia menerima pinangan Anton yang dari keluarga berada. Sekarang Tina sudah memiliki 2 putri yang cantik-cantik hasil pernikahannya dengan Anton sang suami. Acara reuni sekolah yang dihadirinya dua hari lalu mempertemukan dia kembali dengan Andreas kekasih hatinya saat masih kuliah delapan tahun yang lalu. Mereka saling bertukar nomor telepon dan nomor pin BB, sehingga lebih memudahkan mereka untuk berkomunikasi. CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali) demikian yang terjadi pada diri Tina dan Andreas. Walaupun tidak ada masalah yang berarti pada pernikahannya, Tina merasa tergoda untuk curhat dan dekat kembali dengan Andreas. Kejadian seperti kisah diatas mungkin pernah dialami oleh para pasutri dilingkungan kita atau bahkan dialami oleh kita sendiri. Dimulai dengan SMS atau
BBM dilanjutkan dengan pertemuanpertemuan dan curhat. Ini adalah titik awal menuju perangkap “Cinta Lama”. Akan timbul perasaan senang, berbunga-bunga, layaknya cinta pertama bersemi kembali. Peringatan bagi pasutri yang mengalalmi hal tersebut, hendaknya berhati-hati agar tidak terus melangkah menjerumuskan diri dalam perangkap “Cinta Lama”. Bersegeralah keluar dari perangkap tersebut, karena perasaan-perasaan senang dan berbunga-bunga itu hanyalah semu sifatnya dan tidak bertahan lama. Kembalilah kepada pasangan saudara dan atasilah segalah masalah yang timbul dalam kehidupan keluarga. Karena cinta sejati adalah menerima segala kekurangan dari pasangan dan berkomitmen untuk tetap hidup bersama dengan pasangan saudara. Tuhan Yesus memberkati. Frans Lina Medio April 2014
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
65
Sajian Utama
Dan mereka telah
menjadi satu
“... Saya memilih engkau menjadi istri saya. Saya berjanji setia kepadamu dalam untung dan malang, diwaktu sehat dan sakit, dan saya mau mencintai dan menghormati engkau seumur hidup...” Janji setia yang diucapkan dihadapan Tuhan Allah telah menyatukan pribadi satu dengan pribadi yang lain dalam suatu persekutuan hidup antara seorang pria dan wanita, persekutuan ini menurut ajaran gereja tidak dapat ditarik kembali dan dengan janji ini pribadi-pribadi tersebut terikat dalam persekutuan suci bernama Pernikahan. Sebenarnya apa yang menjadi esensi dalam pernikahan menurut iman katolik?? 66
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
Esensi yang paling mendasar adalah mengenai konsep hidup ber sama, dalam pernikahan katolik konsepsi hidup bersama merupakan pengejawantahan dari hidup dalam persekutuan dimana diperlukan ke sediaan masing-masing pribadi untuk melaksanakan dan menjaga seutuhnya persekutuan tersebut, oleh sebab itu diperlukan adanya kesediaan pribadi untuk mengikatkan diri dengan se kutunya dan lebih jauh dapat mengembangkan ikatan persekutuan menjadi semakin erat dalam kehidupan berkeluarga. Persekutuan hidup dalam pernikahan tentunya mempersyaratkan adanya perjanjian antara pribadi satu dengan
Sajian Utama
pribadi lainnya, perjanjian ini sifatnya mengikat serta dilakukan atas dasar kerelaan dan kerendahan hati, dengan kata lain Perjanjian pernikahan dilakukan atas persetujuan pribadi tanpa tergantung kepada siapapun juga dan masing-masing pribadi harus menerima dan menyerahkan diri seutuhnya kepada pasangan dengan demikian pernjanjian pernikahan ini nilainya sama dengan sumpah dan bersifat mengikat seumur hidup. Hidup dalam persekutuan sebagai suami isteri mau tidak mau diwujudkan dalam hidup berkeluarga, setiap pasangan suami isteri harus siap untuk menerima kedatangan anak-anak, harus siap untuk tampil sebagai keluarga, baik di hadapan saudara-saudara, di hadapan orang tua maupun di hadapan masyarakat pada umumnya. Maka, membangun hidup sebagai suami isteri membawa juga kewajiban untuk mampu menghadapi siapapun sebagai satu kesatuan dengan pasangannya. Mampu bekerjasama menerima, memelihara dan mendewasakan
anak, mampu bekerjasama menerima atau datang bertamu kepada keluarga-keluarga lain, mampu ikut serta membangun Gereja. Semuanya dilaksanakan dalam suasana kehidupan keluarga yang harmonis. Banyak orang menemukan ke gembiraan dalam hidup berkeluarga, namun kita juga tidak bisa menafikan adanya realitas di masyarakat modern dimana hidup dalam keluarga tidak selalu berjalan baik apa adanya, banyak permasalahan-permasalahan yang timbul saat menjalani kehidupan berkeluarga yang ujungnya berakibat kepada perceraian. Masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan berkeluarga sangat banyak mulai dari hal yang sepele sampai yang sangat kompleks: misalnya masalah komunikasi; keuangan; perselingkuhan; iri hati; keegoisan dan sebagainya, seringkali ketika masalah yang satu belum tuntas kadangkala muncul masalah yang baru dan masalah masalah yang muncul seringkali juga St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
67
Sajian Utama berkaitan satu dengan yang lain. Realitas inilah yang ada dimasyarakat kita saat ini, sehingga kita menganggap bahwa perceraian merupakan hal yang lumrah terjadi bahkan dalam kehidupan gereja sekalipun, perceraian menjadi suatu yang umum. Pemerhati masalah keluarga yang juga pernah terlibat aktif dalam seksi kerasulan keluarga pasutri bapak dan ibu Marcel meng-amini permasalahan tersebut, konflik akan selalu hadir dalam kehidupan berkeluarga dan menurut mereka keluarga-keluarga muda lah yang menjadi sangat rawan terhadap konflik keluarga. Pasangan-pasangan muda menurut pasutri bapak dan ibu Marcel harus dibimbing agar dapat saling menerima dan melengkapi. Melalui seksi kerasulan pasutri ini aktif memberikan konsultasi mengenai masalah-masalah keluarga, selain itu mereka juga aktif
memberikan masukan-masukan kepada paroki mengenai pentingnya menjaga pasangan-pasangan muda ini. Pasangan yang sudah merasakan asam garam kehidupan pernikahan ini juga mengatakan bahwa dalam setiap pasangan pasti terdapat perbedaan, namun bagaimana kita dalam berkeluarga ini memahami pasangan satu sama lain dan berusahan saling melengkapi kekurangan dan kelebihan masing masing “dalam pernikahan suami harus memahami karakter istri dan begitu juga sebaliknya istri juga harus memahami karakter suami” kata bapak Marcel saat dikunjungi majalah yakobus di kediamannya di Jakarta. “tetapi memang sulit kita sudah 41 tahun ya... merit (menikah) itu masih tetap saja merasakan perbedaan, tetapi kita sadari oh... ini harus saya yang ikut jangan sampai gara-gara masalah sepele saja menjadi konflik” lanjutnya.
“... Saya memilih engkau menjadi istri saya. Saya berjanji setia kepadamu dalam untung dan malang, diwaktu sehat dan sakit, dan saya mau mencintai dan menghormati engkau seumur hidup...”
68
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
Sajian Utama Lebih lanjut pasutri ini menjelaskan bahwa peneguhan terhadap janji pernikahan merupakan hal yang perlu dilakukan, oleh sebab itu pasangan ini selalu mendorong pentingnya peringatan hari ulang tahun pernikahan sebagai pengingat atas janji yang pernah diucapkan oleh pasangan suami isteri, selain itu komunikasi efektif, saling terbuka antar pasangan penting untuk ditingkatkan untuk menghindari konflik antar pasangan dalam kehidupan pernikahan. Saling mengisi dan saling melengkapi merupakan salah satu kunci terwujudnya kehidupan yang harmonis dalam berkeluarga, melepaskan ego masingmasing pribadi demi menjaga kerukunan dan keharmonisan keluarga menjadi hal
yang penting dalam hidup berkeluarga. Esensi dari kehidupan pernikahan adalah saling menghargai perbedaan satu sama lain, perbedaan dalam kehidupan keluarga merupakan hal yang lumrah terjadi, perbedaan-perbedaan itu tercipta untuk menyempurnakan/ melengkapi, seperti harmoni yang tercipta oleh sebuah orkestra yang terdiri dari berbagai jenis alat musik yang berbeda yang menghasilkan keselarasan irama sehingga menjadikan kesatuan lagu yang sangat indah untuk didengar, begitu pula pasangan suami istri yang diberikan talenta yang berbeda untuk dipadukan dalam kehidupan berkeluarga sebagai bukti kuasa dan kemuliaan Allah di dunia. (dyar)
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
69
Sajian Utama Mgr. Ignatius Suharyo Uskup Keuskupan Agung Jakarta
Pelayanan Buah Persaudaraan Sejati*
Tahun 2014 ditetapkan sebagai Tahun Pelayanan. Tema Aksi Puasa Pembangunan 2014 pun diwarnai dengan spirit pelayanan yakni Dipilih untuk Melayani. Selama satu bulan penuh umat di Keuskupan Agung Jakartamenjalani retret agung masa prapaskah dengan merenungkan perihal praksis pelayanan dalam kehidupan seharihari. Mulai dari pemurnian motivasi sampai dengan agenda berbagai bentuk aksi nyata pelayanan bagi umat di lingkungan gereja maupun masyarakat di sekitar kita. 70
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
Dasar penentuan tahun 2014 sebagai tahun pelayanan adalah Arah Dasar Keuskupan Agung Jakarta 2011-2015. Pada alinea pertama tertulis cita-cita KAJ:”Gereja Keuskupan Agung Jakarta bercita-cita menjadi Umat Allah yang atas dorongan dan tuntunan Roh Kudu, semakin memperdalam imannya akan Yesus Kristus, membangun persaudaraan sejati dan terlibat dalam pelayanan kasih di tengah masyarakat”. Cita-cita dijabarkan dalam perhatian pastoral yang utama: tahun 2012 kita hayati sebagai tahun iman, tahun 2013 sebagai tahun persaudaraan dan tahun 2014 tahun pelayanan. Secara khusus terkait tema APP 2014, Bapak Uskup menekankan bahwa tema tersebut dapat dimengerti dalam dua arti. Dalam konteks internal Gereja, pelayanan dan pilihan adalah dua kata kunci yang amat penting dalam kesadaran diri seorang Kristiani. Kita adalah pribadi-pribadi yang dipilih. Dipilih untuk apa? Tentu untuk berbagi kehidupan (=melayani) seperti Yesus sendiri memberikan hidup-Nya untuk keselamatan kita. Dalam pelaksanaannya, diharapkan masing-masing paroki membentuk semacam tim pelaksana tahun pelayanan itu. Oleh karena itu berhasil atau tidaknya tahun pelayanan, sebagian terbesar tergantung dari prakarsa masing-masing paroki. Diharapkan masing-masing komunitas mengajukan pertanyaan sederhana, menjawabnya
Sajian Utama dan mewujudkan jawaban itu. Pertanyaannnya bisa dirumuskan begini :”Apa yang harus kita lakukan, agar lingkungan hidup kita menjadi semakin manusiawi?”. Kalau lingkungan menjadi semakin manusiawi, dengan sendirinya akan menjadi semakin Kristiani pula. Untuk mewujudkan lingkungan sekitar kita menjadi lebih manusiawi, Bapak Uskup menekankan keyakinannya bahwa kita harus memiliki kualitas rohani tertentu. Kualitas rohani itu namanya “iman”, dan iman adalah suatu peziarahan yang terus maju. Oleh karena itu dalam Arah Dasar dikatakan bahwa kita ingin “semakin memperdalam iman kita”. Beriman kepada Yesus berarti mengikuti Yesus yang datang tidak untuk dilayani, tetapi untuk melayani. Dinamikanya : iman yang semakin kuat akan berbuah persaudaraan; persaudaraan yang sejati akan berbuah pelayanan kasih, entah pelayanan di dalam Gereja maupun di tengah masyarakat. Iman yang tidak berbuah persaudaraan, adalah iman yang masih lemah. Persaudaraan yang
tidak berbuah pelayanan kasih, barulah bentuk egoisme terselubung. Makna pelayanan ini makin kentara dalam rangkaian misteri Paskah. Mulai dari prosesi perarakan Minggu Palma, perjamuan Kamis Putih, Jumat Agung dan memuncak pada kebangkitanNya. Pesan Paskah pada dasarnya adalah transformasi. Ini amat jelas dalam lambang-lambang yang dipakai pada upacara Paskah: dari gelap(=gedung gereja gelap sebelum upacara mulai) menuju terang (= semua lampu dinyalakan sesudah pujian Paskah selesai dinyanyikan). Demikian pula pelayanan diharapkan juga selalu berbuah transformasi : itulah yang saya sampaikan sebagai jawaban pertanyaan nomor 2. Kita melakukan pelayanan tertentu yang berbeda-beda agar lingkungan kita menjadi semakin manusiawi. Misalnya pelayanan pendidikan mentrasformasi peserta didik yang berpandangan sempit menjadi pribadi yang berpandangan luas. *Disarikan dari Wawancara Cahyo Adji dengan Bapak Uskup Mgr. Ignatius Suharyo
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
71
Santo Santa
Santo Yohanes Paulus II
“Aku sepenuhnya milik-Mu dan seluruh yang kupunya adalah milik-Mu” Bertepatan dengan perayaan Kerahiman Illahi pada 27 April 2014, Paus Fransiskus menyematkan gelar santo pada Beato Yohanes Paulus II setelah Gereja Katolik memiliki bukti dua mukjizat yang terjadi melalui perantaraan Beato Yohanes Paulus II. Mukjizat pertama terkait dengan
“Tuus totus ego sum, et omnia mea tua sunt” (“Aku adalah sepenuhnya milik-Mu, dan semua yang kupunya adalah milik-Mu”). kesembuhan seorang biarawati Perancis, Suster Marie Simon Pierre dari sakit Parkinson yang dideritanya setelah ia memohon kesembuhan melalui perantaraan Paus Yohanes Paulus II. Tidak ada penjelasan medis atas proses kesembuhan tersebut. Mukjizat kedua terjadi pada Floribeth Mora Diaz dari Kosta Rika yang menderita aneurisma otak pada tahun 2011. Dokter di Kosta Rica sudah angkat tangan. Salah satu harapan untuk memperpanjang usianya adalah melakukan operasi bedah otak di Kuba
72
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
atau Meksiko. Namun keluarganya tidak mampu. “Para dokter mengatakan bahwa saya hanya punya satu bulan untuk hidup”, kata Mora. Ia hanya bisa berbaring di tempat tidur seraya memeluk sebuah majalah bersampul foto Paus Yohanes Paulus II. Tanpa henti Mora dan keluarganya berdoa memohon kesembuhan. “Kekhawatiran terbesar saya bukan soal kematian namun keprihatinan saya terhadap nasib anak-anak saya”. Mora mengalami kesembuhan secara ajaib dan dokter yang merawatnya menyatakan kesebuhan Mora tidak bisa dijelaskan secara medis. *** Santo Yohanes Paulus II lahir 18 Mei 1920 di Wadowice Polandia dengan nama kecil Karol Jozef Wojtyla, anak ketiga dari pasangan Karol Wojtyla dan Emilia Kaczorowska. Sejak kecil Wojtyla sudah kehilangan orang-orang yang dicintainya. Ibunya meninggal pada saat Wojtyla berusia 8 tahun dan kakak perempuan Wojtyla meninggal pada saat bayi sebelum Wojtyla lahir. Wojtyla tumbuh bersama Edmund, yang usianya terpaut 14 tahun namun karena profesinya sebagai dokter menyebabkan Edmund mati muda terkena penyakit skarlatina. Kematian Edmund sangat berpengaruh bagi Wojtyla.
Santo Santa Pada pertengahan 1938, Karol Wojtyla dan ayahnya meninggalkan Wadowice pindah ke Krakow. Ia menempuh pendidikan tingkat universitas di Jagiellonian Krakow. Sebagai mahasiswa Wojtyla aktif dalam kegiatan kesenian seperti bermain drama dan menulis naskah. Hobi main kayak dan mendaki gunung. Ia sempat mengikuti wajib militer di Legiun Akademik Resimen Infanteri 36. Sebagai serdadu muda Wojtyla menganut faham pasifisme dan menolak menembahkan senjata. Di kampus Wojtyla terkenal cerdas. Ia mempelajari 12 bahasa asing, Sembilan diantaranya terus dipakai selama menjadi Paus yakni bahasa Polandia, Slovakia, Rusia, Italia, Perancis, Spanyol, Portugis, Jerman, Inggris dan bahasa Latin. Pada masa pendudukan Nazi tahun 1939 kampus tempat belajar Wojtyla ditutup. Ia terpaksa bekerja serabutan di restoran, pekerja kasar tambang batu kapur dan pabrik kimia di Solvay untuk menghindarkan diri dideportasi ke Jerman. Ayahnya seorang prajurit Angkatan Darat Polandia meninggal dunia akibat serangan jantung pada 1941. “Saya tidak ada pada saat kematian ibu saya, saya tidak ada pada saat kematian kakak saya, saya juga tidak ada pada saat kematian ayah saya”, kenangnya
empat puluh tahun kemudian,”Pada usia 20, saya sudah kehilangan semua orang yang saya cintai”. Sepeninggalan ayah tercinta, Wojtyla memutuskan menjadi seorang pastor. Ia mengetuk pintu Wisma Uskup Agung di Krakow dan mengutarakan niatnya untuk menjadi seorang pastor. Sejak itu ia bergabung dengan seminari bawah tanah yang diasuh oleh uskup agung
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
73
Santo Santa Krakow Kardinal Adam Stefan Sapieha. Pada Hari Raya Orang Kudus 1 November 1946, Karol Wojtyla ditahbiskan menjadi imam oleh Uskup Agung Krakow Kardinal Adam Stefan Sapieha. Sebagai imam baru Karol meneruskan pendidikan teologi di Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas di Roma sampai meraih gelar doctor dengan disertasi “Doktrin Iman Menurut Santo Yohanes dari Salib Suci”. Gelar doktor filsafat diperoleh pada tahun 1954 dengan disertasi mengevaluasi kelayakan etika Katolik berdasarkan system etis dari fenomenologi Max Scheler. Pada masa-masa ini Wojtyla sangat produktif sebagai penulis. Banyak karya tulis yang dipublikasikan dengan nama samara Andrzej Jawien dan Stanislaw Andrzej Gruda. Pada 1960 Wojtyla menerbitkan buku berjudul Cinta dan Tanggung Jawab, sebuah pembelaan terhadap ajaran-ajaran tradisional gereja tentang pernikahan dari sudut pandang filosofi baru. *** Karol Wojtyla terpilih sebagai paus pada 16 Oktober 1978 dengan gelar Paus Yohanes Paulus Ii dan motto “Tuus totus ego sum, et omnia mea tua sunt” (“Aku adalah sepenuhnya milik-Mu, dan semua yang kupunya adalah milikMu”). Inilah paus non Itali pertama sejak Paus Adrianus (1522-1523). Ia dikenal sebagai paus yang memerangi komunisme, kapitalisme tak terkendali dan penindasan politik. Santo Yohanes Paulus II juga dikenal tegas melawan aborsi dan membela pendekatan Gereja
74
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
Katolik Roma yang lebih tradisional terhadap seksualitas manusia. Sebagai pemimpin tertinggi gereja katolik, Santo Yohanes Paulus II tercatat sebagai paus yang paling banyak melakukan perjalanan kunjungan ke negara-negara lain dengan total jarak tempuh sekitar 1,1 juta kilometer. Ada 129 negara yang pernah dikunjungi. Setiap kunjungan selalu membawa kegembiraan dan kebahagian bagi umat setempat. Pesan perdamaian begitu kuat terpancar dari kata-kata dan sosok pribadi Santo Yohanes Paulus II. Terlepas dari aktivitas ‘blusukan’ ke seluruh penjuru dunia, Santo Yohanes Paulus II semasa menjabat sebagai paus telah menulis 14 ensiklik seperti Novo Millennio Ineunte, Veritatis Splendor, Fides et Ratio, Evangelium Vitae dan Ut Unum Sint. Selain itu banyak juga menulis Surat Apostolik dan opini yang membahas perihal martabat perempuan dan pentingnya keluarga dalam masa depan kemanusiaan. Paus Yohanes Paulus II wafat di Istana Apostolik Vatikan 2 April 2005 pada umur 84 tahun karena gagal jantung akibat tekanan darah rendah dan kegagalan peredaran darah. Misa Requiem dipimpin oleh Kardinal Joseph Ratzinger dan dihadiri sekitar 180 orang kardinal dari berbagai negara. Selain itu hadir pula para pemimpin dunia antara lain empat raja, lima ratu dan sedikitnya 70 presiden dan perdana menteri serta 14 pemimpin agama lain.
Santo Santa
Santo Yohanes XXIII Pembaharu Gereja Katolik
Terpilih sebagai paus pada usia 77 tahun dan menjalani masa kepausan dalam waktu yang relatif singkat yakni 5 tahun. Banyak orang meragukan kepemimpinannya bahkan disebutsebut sebagai ‘paus antara’ saja. Tapi di luar dugaan, paus yang rendah hati ini berhasil memperbaharui Gereja Katolik melalui Konsili Vatikan II. Terlahir dari pasangan Giovanni Battista Roncalli dan Marianna Giulia Mazzolla di Sotto I’ll Monte, Bergamo, Itali pada 25 November 1881 dengan nama Angelo Giuseppe Roncali. Sebagai anak
keempat dari tigabelas bersaudara, sejak kecil Roncalli telah bercita-cita untuk mengabdikan hidupnya untuk gereja sebagai imam. Pada 10 Agustus 1904, Roncalli ditahbiskan sebagai imam di Keuskupan Bergamo. Dengan ketekunan dan sukacita, ia menjalani imamatnya. Dengan penuh ketaatan, Roncalli mengabdikan hidupnya bagi gereja. Pada 1925 Paus Pius XII mengangkat Roncalli sebagai Uskup Agung Tituler
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
75
Santo Santa Areopolis. Enam tahun kemudian, Roncalli diutus sebagai Delegatus Apostolik untuk Turki dan Yunani. Setelah Paus Pius XII wafat, Roncalli mengikuti konklaf meski bukan sebagai kandidat kuat calon pengganti Pius XII, apalagi saat itu usianya sudah terbilang lanjut. Namun kehendak Tuhan tidak ada yang tahu. Roncalli terpilih sebagai paus pada 28 Oktober 1958 dengan memilih nama Yohanes XXIII. Tiga bulan menjalani masa pontifikalnya, Paus Yohanes XIII menggelar Konsili Vatikan II. Melalui konsili ini Paus Yohanes XIII membuka jendela gereja lebar-lebar agar dunia dapat melihat kebenaran yang terdapat dalam Gereja Katolik dan sebaliknya gereja diajak keluar untuk berdialog dengan dunia yang makin berkembang. Melalui Konsili Vatikan II, Paus Yohanes XIII hendak menyasar tiga hal yakni pembaharuan rohani dalam terang Injil, penyesuaian Gereja dengan kondisi aktual dan menanggapi tantangan zaman serta pemulihan persekutuan umat Kristen. Konsili Vatikan II berlangsung selama empat sesi persidangan. Sesi pertama 11 Oktober-8 Desember 1962, sesi kedua 29 September-4 Desember 1963, sesi ketiga 14 September-21 November 1964, dan sesi terakhir 14 September-8 Desember 1965. Konsili Vatikan II menghasilkan 16 Dokumen, empat konstitusi, sembilan dekrit dan tiga deklarasi.
76
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
Selain warisan Konsili Vatikan II, Paus Yohanes XXIII juga menerbitkan 47 konstitusi apostolik, 14 Motu Proprio dan delapan ensiklik antara lain Ad Petri Cathedram (1959), Sacerdotii Nostri Primordia, Grata Recordatio (1959), Princeps Pastorum (1959), Mater et Magistra (1961), Aeterna Dei Sapientia (1961), Paenitentiam Agere (1962), Pacem in Terris (1963). Paus Yohanes XXIII dan Indonesia Kamis pagi 14 Mei 1959 Paus Yohanes XIII berbincang santai dengan Presiden Soekarno di ruang Clement VIII. Hubungan baik Vatikan dengan pemerintah Indonesia terus berlanjut melalui Dekrit Quod Christus Adorandus, 3 Januari 1961, Paus Yohanes XXIII meresmikan pendirian Hirarki Episkopal Gereja Katolik di Indonesia. Dengan peresmian ini Gereja Katolik Indonesia diakui sebagai gereja mandiri dan berdikari oleh Tahta Suci. Sejak itu Gereja Katolik Indonesia berkembang makin pesat dengan pembagian wilayah yang mempunyai kewenangan penuh mengatur pe ngembalaan di Keuskupan Agung Medan, Jakarta, Semarang, Pontianak, Makasar dan Ende. Dikemudian hari wilayah keuskupan di Indonesia terus berkembang dengan Keuskupan Agung Merauke, Kupang, Palembang dan Samarinda. Demi mengenang jasa besar Paus Yohanes XXIII, nama kecilnya diabadikan
Santo Santa untuk nama sebuah rumah retret di Salatiga yakni Rumah Retret Angelo Giuseppe Roncalli. Selain itu para imam diosesan juga mengabadikan untuk nama sebuah seminari yakni Seminari Tinggi Interdiosesan Beato Giovanni XXIII di Malang Jawa Timur. Inilah rumah studi para imam diosesan dari Keuskupan Surabaya, Denpasar dan Malang. Namun begitu, seperti perkiraan banyak orang sebelumnya, masa pontifikal Paus Yohanes XXIII akan berlangsung singkat. Paus yang dikenal lembut dan baik hati ini menghembuskan nafas terakhir pada usia 81. Karya besar Konsili Vatikan II tidak dapat diikuti hingga selesai. Ia wafat saat memasuki persiapan sesi kedua, 3 Juni 1963. Meski ia berusaha menyembunyikan penderitaan sa kitnya namun wajah pucat dan lemah tak dapat disembunyikan lagi ketika kanker perut makin mengganas. Proses beatifikasi Paus Yohanes XXIII dilakukan ketika ada laporan terjadi mukjizat yang dialami Suster Caterina Capitani yang berusia 22 tahun itu. Ia mengalami sakit di bagian perut dan ulu hati. Dokter menyarangkan Suster Caterina beristirahat total namun peringatan ini tidak diindahkan oleh Suster muda itu. Justru ia makin giat bekerja dan melayani orang sakit. Akibatnya dua tahun kemudian dokter mevonis pangkreas dan limpa Suster Caterina tidak berfungsi baik
dan harus dioperasi. Selama operasi pangkreas dan limpa, Suster Caterina memasang foto Paus Yohanes XXIII. Sembilan hari pasca operasi kondisi kesehatan suster membaik. Namun selang beberapa hari kemudian kondisinya memburuk sampai titik kritis. Pada saat kritis itulah seorang sahabat suster datang membawakan relikui berupa potongan kain Paus Yohanes XXIII lalu ditempelkan di bagian perut. Selama kesadarannya menurut, ia merasakan bagian sakit di perutnya disentuh. Pada saat bersamaan ia melihat kehadiran sosok Paus Yohanes XXIII di sampingnya. Tersenyum. Sejak peristiwa itu Suster Catarina mengalami kesembuhan total dan pihak dokter tidak dapat menjelaskan secara medis. Pada Juli 2013, Paus Fransiskus merestui proses kanonisasi Paus Yohanes XXIII tanpa mukjizat lainnya. Hal ini agak aneh sebab untuk menjadi seorang santo harus ada sedikitnya dua bukti mukjizat. Pastor Federico Lombardi menjelaskan kanonisasi ini ber kaitan dengan peringatan 50 tahun Konsili Vatikan II dan kesucian Paus Yohanes XXIII tidak diragukan lagi. Paus Fransiskus tanpa ragu menyematkan gelar santo pada Hari Minggu Kerahiman Illahi 27 April 2014 di Lapangan Santo Petrus Roma. Santo Yohanes XXIII doakanlah kami.
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
77
HUT Antonius Suyadi P.R
78
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
HUT Antonius Suyadi P.R
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
79
suto
80
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
suto
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
81
Berita
IA SUNGGUH WAFAT DAN BANGKIT
(Oleh: Januarius Widyantarto)
“Jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaanmu dan kamu masih hidup dalam dosamu.” (1 Kor 15:17). Iman akan kebangkitan Kristus mendorong Paulus dan para rasul lainnya dengan gagah berani mewartakan Kabar Gembira ke segala ujung bumi, bahkan dalam film “Son of God” mereka – kecuali Rasul Yohanes yang tidak 82
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
mempan dibunuh lalu dibuang ke pulau Patmos- mati dibunuh sebagai martir karena mewartakan Injil. Petrus disalib dengan kepala dibawah. Mateus dibunuh di Ethiopia. Thomas dibunuh di India Selatan. Paulus sendiri dipenggal kepalanya di Roma. Mengingat Perayaan Paskah merupakan perayaan terpenting dalam Gereja, maka perayaan Paskah selalu diungkapkan dengan meriah, kendati kenyataannya perayaan Natal lebih populer. PRAPASKAH, MASA PUASA DAN PANTANG Masa Prapaskah atau masa puasa dimulai dengan Rabu Abu. Tradisi Gereja
Berita menandai hari ini dengan umat menerima tanda salib abu di dahi mereka. Abu dalam Alkitab merupakan simbol dari pertobatan dan pengampunan. Inilah inti dari masa Prapaskah. Gereja mengikuti teladan Yesus yang berpuasa selama 40 hari di padang gurun sebelum dicobai oleh Iblis. Karena itu umat katolik dimanapun diharapkan pada masa ini lebih banyak menyediakan waktu untuk berdoa, membaca Kitab Suci maupun mengadakan pendalaman iman di lingkungan masing-masing, untuk memantapkan semangat tobat mereka. Pertobatan umat katolik Keuskupan Agung Jakarta diarahkan pada tema “Dipilih untuk Melayani.” Dengan merenungkan tema ini, kita diharapkan bisa menjadi umat katolik yang makin beriman, makin bersaudara, dan makin berbelarasa, teristimewa kepada yang lemah, kecil, miskin, sakit dan cacat. Masa Puasa diakhiri dengan Pekan Suci, pekan saat umat kristiani mengenangkan seminggu terakhir kehidupan Yesus. MASUK KOTA YERUSALEM Secara historis dalam periode hidup Yesus, orang-orang Yahudi hidup berpencar ke seluruh pelosok kekaisaran Romawi. Berbeda dengan umat Islam di Indonesia yang mudik ke kampung halaman pada hari lebaran, orang-orang Yahudi pada hari “Paskah Yahudi”, pesta keagamaan Yahudi terpenting, sebagai peringatan akan pembebasan mereka dari perbudakan di Mesir, mereka datang dari berbagai pelosok menuju kota Yerusalem. Bisa dimengerti, karena selama 400 tahun bangsa Yahudi hidup sebagai budak di Mesir, dan Musa dipilih Tuhan untuk membebaskan bangsa
pilihan-Nya secara menakjubkan. Itulah sebabnya pesta “Paskah Yahudi” ini merupakan pesta yang amat penting dan terbesar. Sebagai ungkapan syukur atas kebebasan ini, orang-orang Yahudi dari berbagai pelosok merayakan paskah di Bait Suci Yerusalem. Itulah sebabnya Yesus dan para murid-Nya yang mengikuti adat istiadat bangsanya juga berziarah ke Yerusalem. Berbeda dengan ribuan peziarah yang berjalan kaki memasuki kota Yerusalem, Yesus memasuki kota Yerusalem dengan cara istimewa. Ia mengendarai seekor keledai. Bagi para pengikut-Nya cara Yesus memasuki kota Yerusalem dipercaya sebagai pemenuhan nubuat para Nabi, seperti yang tertulis dalam Kitab Suci Perjanjian Lama. Mereka percaya bahwa Tuhan telah mengirim seorang pemimpin yang dijanjikan, yaitu Messias. Sebagaimana layaknya rakyat menyambut Rajanya, demikian juga cara mereka menyambut Yesus, Sang Messias. Mereka menghamparkan jubah mereka sepanjang jalan yang dilalui Yesus dan melambaikan dan menebarkan ranting daun palem, sambil berseru: “Hosanna, hosanna, Putra Daud! Terpujilah yang datang dalam nama Tuhan!” PERINTAH BARU Kamis Putih dalam bahasa Inggris Maundy Thursday atau Holy Thursday. Maundy sendiri berasal dari kata dalam bahasa Latin “mandatum” yang berarti “commandment” atau perintah. Pada Perjamuan Terakhir yang bertepatan dengan malam pertama pembukaan perayaan Paskah Yahudi, Yesus mengajarkan pada para muridSt. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
83
Berita
Nya bahwa Ia akan memberikan suatu perintah baru, yaitu bahwa mereka harus saling mencintai. Tentu saja para murid Yesus sebagai orang-orang Yahudi paham betul akan Sepuluh Perintah Allah, tetapi perintah baru yang Yesus ajarkan sungguh suatu perintah yang istimewa. Sudah menjadi kebiasaan bangsa Yahudi bahwa pada malam pertama pesta paskah, sebagaimana dilakukan oleh leluhur mereka sebelum pembebasan dari perbudakan di Mesir, mereka mengadakan perjamuan makan bersama keluarga masing-masing. Demikian juga dengan Yesus yang bersama para rasul sebagai satu “keluarga Yesus” juga mengadakan perjamuan paskah Yahudi. Yesus me rencanakan makan malam bersama di suatu ruang atas rumah sahabat-Nya. Pada saat makan tiba-tiba Yesus mengagetkan dan mengganggu pikiran dan hati para murid dengan mengatakan bahwa salah seorang dari para murid-Nya akan mengkhianati Dia. Bukan hanya itu, Yesus juga mengatakan bahwa saat Yesus membutuhkan para sahabat-Nya, Ia akan ditinggalkan sendirian. Kendati Yesus sudah tahu bagaimana 84
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
nasib-Nya, perjamuan paskah“terakhir”nya tetap dilaksanakan sepenuhnya. Ia mengambil roti, mengucap syukur kepada Tuhan, memecah-mecahkannya dan membagikannya kepada murid-muridNya seraya berkata “Inilah Tubuh-Ku, yang diserahkan bagimu. Lakukanlah ini sebagai kenangan akan Daku.” (Luk 22:19). Perjamuan makan paskah selalu diakhiri dengan minum anggur sebagai berkat. Yesus membuat minum anggur ini menjadi sangat istimewa ketika Ia berkata: “Inilah darah-Ku, darah perjanjian baru yang ditumpahkan bagi semua orang.” (Mark 14:24). Roti sebagai lambang tubuh Yesus yang dipaku di kayu salib. Anggur sebagai lambang darah Yesus yang dicurahkan dari atas kayu salib bagi keselamatan umat manusia. Sejak saat itu, dimanapun dan kapanpun para pengikut Yesus selalu berkumpul bersama membagi-bagikan roti dan anggur dalam suatu upacara khusus. Upacara ini memiliki nama yang berbeda-beda. Gereja Roma Katolik lebih menyebutnya sebagai Misa; Gereja Anglikan (Gereja Inggris) menyebutnya Ekaristi atau Komuni Kudus; Gereja Orthodox Timur menyebutnya Liturgi Suci; sementara Gereja-gereja Methodis dan Baptis menyebutnya Perjamuan Tuhan atau Pemercahan Roti. Umat Kristiani dari berbagai Gereja yang berbeda-beda, merayakan upacara ibadat yang paling penting dalam kehidupan ini, sebagai peringatan dan kenangan akan wafat Yesus di kayu salib. Sesudah itu sekali lagi, Yesus mengejutkan para murid pada per jamuan malam itu ketika Ia membasuh kaki para murid. Pembasuhan kaki
Berita
memang merupakan adat istiadat Yahudi yang sangat umum, karena jalanan pada umumnya berdebu, sehingga kaki orang yang berpergian ketika sampai ke tujuan pasti sudah kotor. Tugas para pembantu rumah tangga yang paling rendah-lah untuk membasuh kaki setiap orang yang datang. Membasuh kaki yang dilakukan Yesus sebenarnya merupakan sebuah simulasi dari perumpamaan. Ia mengingatkan para murid-Nya bahwa diri-Nya yang adalah Guru dan Tuan - Putra Allah saja mau membasuh kaki mereka, maka mereka juga harus bersedia seling melayani orang lain seperti yang telah dilakukan Guru dan Tuhan pada mereka (Yoh 13:14-17).
PENDERITAAN DAN PENGKHIANATAN Setelah selesai mengadakan perjamuan paskah, Yesus mengajak Petrus, Yohanes dan Yakobus ke bukit Zaitun untuk berdoa, sebagai persiapan akan apa yang bakal menimpa diri-Nya beberapa jam ke depan. Ia berdoa kepada Bapa-Nya. Ia menunjukkan rasa takut dan cemas yang mendalam akan apa yang segera menimpa diri-Nya. Sampaisampai digambarkan dengan peluh bercampur darah menetes di wajahNya. Kendati Ia sudah tahu bahwa penderitaan-Nya dan wafat-Nya di salib tidak bakal bisa dielakkan-Nya, Ia tetap berdoa kepada Bapa-Nya. Sebagai tanda ketaatan kepada Bapa-Nya, Ia berdoa, “Bapa, jikalau mungkin biarlah cawan penderitaan ini berlalu dari-Ku. Tetapi bukan atas kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mu terjadilah.” (Luk 22:42). Ketiga murid yang menyertai Yesus tidak bisa menahan kantuk dan tertidur, sampai Yesus mengingatkan mereka untuk berjaga bersama-Nya barang satu jam saja, supaya tidak jatuh dalam pencobaan. Namun waktu yang ditentukan sudah tiba. Para pengawal Bait Suci dan serdadu Romawi dipimpin oleh Yudas Iskariot, si Pengkhianat, sudah datang. Yudas mendekati Yesus dan mencium-Nya untuk memastikan bahwa Dialah orang yang harus ditangkap. Dengan sedih Yesus berpaling kepada Yudas dan berkata, “Yudas, dengan ciuman inikah kau khianati Anak Manusia?” Mengetahui Yesus ditangkap, Petrus menghunus pedang dan menebaskannya kepada hamba Imam Agung, namanya Malkhus, dan memutuskan telinganya. St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
85
Berita
“Jika Kristus tidak
Tetapi Yesus mengingatkan Petrus, “Sarungkanlah pedangmu itu; bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?” Menyaksikan Yesus ditangkap dengan cara kasar, para murid lari meninggalkan Yesus untuk menyelamatkan diri. Petrus sebagai yang dianggap kokoh seperti batu karangpun menyangkal bahwa dirinya mengenal Yesus. Bagaimana dengan Yudas? Ia rupanya sadar telah berkhianat. Menyadari kesalahannya dan menyaksikan bahwa Yesus dianiaya sedemikian rupa, segala sesuatunya menjadi gelap bagi Yudas. Ia pergi dan menggantung diri. Bukankah ini kisah yang paling menyedihkan kita semua?
karena menghujat Allah adalah kejahatan agama. Namun para penentang Yesus menuduhkan kejahatan lain lagi, yaitu bahwa Yesus telah menyesatkan orangorang Yahudi dengan ajaran-Nya; Yesus juga dituduh telah memprovokasi rakyat untuk tidak membayar pajak kepada kaisar; dan tuduhan ketiga adalah bahwa Yesus sendiri mengatakan diri-Nya adalah Raja bangsa Yahudi, yang akan memimpin rakyatnya melawan penjajah Romawi. Sekali lagi Pilatus tetap tidak menemukan kesalahan yang layak untuk menjatuhkan hukuman mati atas-Nya. Sebenarnya Pilatus berniat membebaskan Dia, dengan mengikuti tradisi Yahudi kuno, yaitu membebaskan seorang tawanan berdasarkan pilihan rakyat pada hari raya Paskah. Tapi dugaannya keliru. Ternyata rakyat menuntut Pilatus membebaskan Barrabas, pencuri dan pembunuh, yang ada di penjara, bukan Yesus. Pilatus tak berdaya. Ia membasuh tangan di hadapan rakyatnya untuk menunjukkan bahwa sebenarnya ia tidak mau menyalibkan Yesus, tapi kemudian ia menyerahkan Yesus kepada rakyat untuk dihukum mati.
PENGADILAN RAKYAT? Imam Agung Kayafas menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus karena Ia menghujat Allah. Sanhedrin, Mahkamah Agama Yahudi pada pagi harinya, berarti Jumat pagi, juga memvonis Yesus bersalah karena menghujat Allah. Namun karena mereka tidak punya kuasa untuk menjatuhkan hukuman mati, maka mereka membawa Yesus ke Pontius Pilatus, Gubernur Romawi di Yerusalem. Namun Pilatus juga tidak dapat menjatuhkan hukuman mati,
VIA DOLOROSA Jalan yang ditapaki Yesus memanggul salib menuju Golgota, saat ini masih diabadikan di Yerusalem, biarpun di kanan kiri sepanjang jalan itu sudah dipenuhi bangunan dan toko-toko. Jalan itu disebut Via Dolorosa, jalan penderitaan. Banyak peziarah mengikuti jalan ini untuk mengenang derita dan sengsara Yesus, ada juga orang-orang yang sengaja memanggul salib kayu yang cukup besar sambil mengikuti jalan salib Yesus menuju Golgota.
dibangkitkan, maka siasialah kepercayaanmu dan kamu masih hidup dalam dosamu.” (1 Kor 15:17)
86
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
Berita
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
87
Berita PENYALIBAN Kitab Suci mencatat bahwaYesus disalib diantara dua penjahat kriminal, sebagai penggenapan nubuat para nabi bahwa Ia disamakan dengan penjahat. Karena itu imam-imam kepala dan pemimpinpemimpin agama Yahudi mengolok-olok Dia dengan celaan orang lain dia selamatkan, tetapi Ia tak mampu menyelamatkan diriNya sendiri. Pontius Pilatus memasang tulisan di atas kepala Yesus:“Inilah Raja Orang Yahudi.” (Luk 23:38). Tulisan ini menuai protes dari para imam-imam kepala agama Yahudi. Tetapi Pilatus menjawab mereka katanya: “Sekali tertulis tetap tertulis.” (Yoh 19:22). Rupanya Pilatus sengaja menulis itu untuk mengecewakan para pemimpin agama Yahudi. YESUS WAFAT Selama tiga jam Yesus tergantung di
88
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
salib dan akhirnya wafat. Kemungkinan besar Yesus wafat hari Jumat sore sebelum Hari Sabbath Yahudi dimulai. Mengapa? Karena dikisahkan bahwa Yosef dari Arimathea, seorang Yahudi yang kaya, anggota Sanhedrin, Mahkamah Agama Yahudi, dan ia adalah juga seorang Farisi yang taat, bahkan Lukas mencatat bahwa Yosef dari Arimathea adalah orang yang baik dan terhormat, yang menantinantikan kedatangan Kerajaan Allah (Luk 23:50-51), meminta kepada Pontius Pilatus untuk menurunkan jenasah Yesus dari salib untuk dimakamkan. Padahal menurut hukum Romawi penjahat yang disalib jenasahnya dibiarkan saja tergantung di salib sebagai makanan burung-burung pemakan bangkai. Namun di sisi lain karena Yesus adalah orang Yahudi, maka menurut adat kebiasaan Yahudi, setiap orang Yahudi, biarpun dia itu
Berita
dicap penjahat, harus dikuburkan secara baik-baik. Dan kebiasaan Yahudi juga menuntut bahwa tubuh orang Yahudi tidak boleh dibiarkan tergantung di salib pada hari Sabbath. Itulah sebabnya Yosef dari Arimathea bertindak cepat untuk menurunkan jenasah Yesus dan memakamkan-Nya. Mengapa Yosef dari Arimathea sedemikian baik? Injil Yohanes mencatat (Yoh 19:38) bahwa Yosef dari Arimathea secara sembunyi-sembunyi telah menjadi pengikut Yesus, karena itu ia berkeinginan kuat untuk memakamkan Yesus di makam keluarganya yang belum pernah dipakai. BENAR-BENAR WAFAT DAN BANGKIT Mati di kayu salib dan menjadi korban karena dosa manusia adalah satu-satunya alasan mengapa Yesus Kristus, Pribadi Allah yang kedua ini berinkarnasi. Allah harus menjadi manusia supaya dapat mati di kayu salib, sebagaimana firman Allah, “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam
tubuh-Nya sendiri di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah disembuhkan.” (I Petrus 2:24). Pribadi kedua dari Allah Tritunggal memang benar pernah wafat di kayu salib. Namun, yang tersalib itu adalah Yesus dalam hakekat ke-manusiaan-Nya. Dia memberi diri-Nya disalib menjadi korban, agar Dia dapat menebus manusia dari dosa. “Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.” (1 Petrus 1:18-19). Kebangkitan Yesus pada hari ketiga sebagaimana yang tertulis dalam Kitab Suci, “ . . . . dan pada hari ketiga Ia akan bangkit” (Luk 18:33), adalah bukti ke-Ilahian Yesus yang tidak hilang dari diri-Nya, walaupun tubuh manusia-Nya mengalami kematian. Selamat Paskah! Alleluia! **** St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
89
Berita
GURU INSPIRATIF Pada hari Sabtu, 22 Maret 2014, bertempat di aula Mazzarelo, gereja Yohanes Bosco, Sunter, telah berlansung Misa Syukur dalam rangka peresmian Sentra Belajar Guru (SBG) Dekenat Jakarta Utara. Misa yang dipimpin oleh Bapak Uskup Mgr. Ignatius Suharyo, dengan konselebran RP. Antonius Gunardi, MSF, dan RP. Pieter Tukan, SDB, dan dihadiri 90
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
oleh guru-guru beragama katolik baik yang mengajar di Lembaga Pendidikan Katolik maupun Instansi Pendidikan lainnya, berlangsung lancar berkat kerja nyata Komisi Pendidikan Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) dan Panitia yang terdiri dari para seksi pendidikan paroki sedekenat utara. Acara peresmian SBG ini mengusung tema “Diutus Untuk
Berita Melayani Dalam Persatuan Dan Cinta Kasih.” Dalam kotbahnya, Bapak Uskup menekankan perlunya menciptakan guru-guru yang inspiratif. Tokohtokoh besar Gereja Katolik yang menjadi inspirator pendidikan di Indonesia, seperti Romo Van Lith, Ki Hadjar Dewantara, Romo Mangun, dan Mgr. Albertus Soegijapranata sungguh merupakan guru-guru yang inspiratif, yang gaungnya masih terasa hingga kini. Dengan diresmikannya SBG, reksa pastoral Gereja Katolik bagi para guru akan menjadi lebih effektif. Tugas dan tanggungjawab guruguru memang bukan hanya mengajar para murid supaya semakin memahami ilmu pengetahuan yang diajarkannya. Para guru juga harus bisa menjadi inspirator bagi para murid maupun para kolega guru bahwa mereka adalah pembawa perubahan. Dengan demikian para guru dimanapun mereka berada, entah di sekolah katolik maupun sekolah nonkatolik, baik swasta maupun negeri, bisa menjadi Yesus-Yesus kecil, yang selalu membawa perubahan dan pembaharuan. Komisi pendidikan KAJ yang dipimpin oleh Bruder Heribertus menekankan perlunya ada pelayanan reksa pastoral bagi para guru. Bukan hanya bagi para guru yang mengajar di sekolah katolik yang pada umumnya dipimpin oleh “kaum berjubah”, tetapi juga bagi para guru yang mengajar di wilayah Gereja Katolik sedekenat utara. Berarti guru-guru yang mengajar baik di sekolah katolik maupun sekolah-sekolah non-katolik, baik swasta
maupun negeri, yang termasuk dalam wilayah reksa pastoral Gereja Katolik sedekanat utara. Adapun latar belakang pemikiran perlunya ada reksa pastoral bagi para guru adalah karena memang dirasa adanya kebutuhan pelayanan pastoral tersebut. Di samping itu adanya penurunan kadar kekatolikan dan kebangsaan di kalangan para guru. Oleh karena itu SBG hadir sebagai usaha untuk pembinaan lanjut para guru. Dirasa perlu adanya semacam “on going formation.” Sentra Belajar Guru yang memilih paroki Sunter Santo Yohanes Bosco pusat pembinaan akan memberi kesempatan pada para guru untuk bersama-sama mengambil bagian dalam pembinaan berkelanjutan menyangkut kristianitas, spiritualitas dan katolisitas, personalitas dan profesionalitas. Dengan demikian diharapkan para guru akan memiliki kepribadian yang utuh dan kompeten dalam bidangnya masing-masing. Kehadiran SBG tidak meniadakan sistem pembinaan guru yang sudah berlangsung saat ini, seperti misalnya MGMP, berbagai teachers training, dsb., justru akan menjadi suplemen. Karena profesi guru sebagai panggilan hidup perlu dilengkapi dengan pendalaman spiritualitas dan katolisitas, sehingga SBG diharapkan akan memenuhi harapan Bapak Uskup agar dimanapun para guru berkarya di sana mereka bisa menjadi Yesus-Yesus Kecil yang mampu senantiasa membawa perubahan dan pembaharuan. (Januarius Widyantarto) St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
91
Berita
Saleh g n a r O
“Sungguh, hamba-Ku akan berhasil. Ia akan dimuliakan, diangkat dan disanjung-sanjung. Benarlah bahwa banyak orang akan tercengang melihat Dia, sebab rusaklah sosok tubuhnya, tidak serupa lagi dengan manusia.” (Yes: 52) Suasana begitu hening ketika Yesus 92
itu
Hamba-Ku
berjalan menuju Taman Getsemani untuk berdoa, wajahnya tampak menanggung beban yang begitu besar, hati-Nya diselimuti rasa pilu yang begitu mendalam, kegelisahan pun merasuk hebat, Ia seakan-akan gentar menghadapi peristiwa mengerikan yang akan menimpa diri-Nya, namun Ia tetap teguh menjalankan amanat Allah kepada-Nya. Ia kemudian meminta para murid-murid-Nya untuk berjaga-jaga dengan-Nya. Yesus lalu berdoa: “Ya Bapa-Ku jikalau sekiranya mungkin biarlah cawan ini lalu daripada-Ku, tetapi
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
janganlah seperti yang Ku kehendaki melainkan seperti yang Kau kehendaki”. Ya.. Itu adalah cuplikan Peristiwa penyaliban Yesus yang divisualisasikan dengan apik oleh Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Santo Yakobus Kelapa Gading. Visualisasi Jalan Salib (VJS) yang dulu kita kenal dengan Tablo merupakan pengambaran mengenai peristiwa penyelamatan umat manusia melalui sengsara dan wafatnya Yesus Kristus di kayu salib. Melalui Visualisasi Jalan Salib kita diajak untuk memiliki iman yang
Berita hidup dan merenungkan penebusan Allah atas umat manusia sehingga kita dapat memahami begitu besar cinta kasih Allah kepada kita dengan mengutus Putra-Nya untuk menebus dosadosa manusia. Pembabakan yang dimainkan dalam Visualisasi Jalan Salib (VJS) terbilang cukup baik, babak demi babak berjalan dengan begitu mengalir tanpa ada jeda yang berarti, setiap pergantian babak selalu diiringi alunan musik dan tabuhan genderang sehingga mengisi kekosongan antar babak.
Dengan set penggung yang sederhana dan properti yang terbilang minimalis mereka dapat menutupi kekurangan tersebut dengan pemilihan karakter suara yang kuat.pada setiap lakonnya, selain itu penataan cahaya dan pemilihan alunan lagu terlihat cukup diperhatikan sehingga menciptakan ambience yang menggambarkan kengerian atas peristiwa penyaliban Yesus. Setiap lakon dalam Visualisasi Jalan Salib (VJS) diberikan porsi dialog sesuai dengan gambaran yang ada di
kitab suci, mereka tidak melakukan intepretasi sendiri atas isi dari kitab suci. Pemilihan lakon dilakukan berdasarkan karakter suara yang dimiliki masing-masing individu dan sebelum dapat memerankan lakon dalam Visualisasi Jalan Salib (VJS) para pemain diharuskan melakukan tahap reading terlebih dahulu untuk mengetahui jenis dan karakter suara yang cocok. Selain itu para lakon juga dilatih mengenai teknik-teknik vokal dan penguasaan panggung sehingga mereka dapat
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
93
Berita menampilkan pertunjukan panggung yang menawan. Angel selaku Ketua Panitia Visualisasi Jalan Salib (VJS) mengatakan bahwa jumlah orang muda katolik yang terlibat dan mendukung kegiatan Visualisasi Jalan Salib (VJS) sebanyak 80 orang muda katolik, mereka telah mempersiapkan diri dan berlatih untuk memvisualkan peristiwa sengsara Yesus Kristus sejak empat bulan yang lalu, Ia juga menambahkan bahwa orang muda katolik Paroki Kelapa Gading berkeinginan untuk menampilkan pertunjukan yang terbaik bagi umat oleh karena itu mereka bersedia berlatih hingga malam hari tanpa mengenal lelah. Latihan keras yang mereka lalui serta persistensi yang mereka tunjukan seolah terbayar dengan penampilan panggung yang cukup menawan. Sebagai orang muda katolik Angel juga mengharapkan keterlibatan lebih banyak lagi bagi para kaum muda di Paroki Kelapa Gading untuk dapat ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang ada di lingkungan gereja, kegiatan yang diikuti tidak hanya terbatas pada kegiatan rohani tetapi juga kegiatan yang dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam diri orang muda katolik itu sendiri seperti kegiatan teater, olah raga dll. (dyar)
94
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
Berita
IDE SIAPAKAH IBADAT JALAN SALIB? Umat katolik suka mengikuti Jalan Salib yang dilaksanakan setiap hari Jumat selama masa Prapaskah di gereja masing-masing. Bahkan di tempat-tempat ziarah rohani katolik hampir selalu ada fasilitas ibadat jalan salib dengan 14 pemberhentian. Namun secara kritis mulai ada orang yang mempertanyakan bagaimana mempertanggungjawabkan beberapa pemberhentian yang sumbernya tidak ada dalam Kitab Suci, se perti Yesus sampai tiga kali jatuh di bawah salib, atau Veronika mengusap wajah Yesus. Karena itu sekarang muncul rumusan doa ibadat jalan salib yang lebih bersifat biblis, sesuai dengan sumber Kitab Suci. Bukan hanya 14 stasi, melainkan 15 stasi. Bukan sekedar menambahkan stasi ke-15: Yesus bangkit, tetapi juga dengan mengganti stasi-stasi yang tidak disebut dalam Kitab Suci. Berikut adalah tanya jawab sehubungan dengan jalan salib ini Tanya: Kapan devosi atau ibadat jalan salib pertama kali didoakan? Jawab: Umat kristiani yang berziarah ke Yerusalem seringkali menapaki jalan yang diyakini dulu pernah dilalui Yesus memanggul salib ke Golgota. Doa jalan salib di luar Yerusalem sudah ada sejak abad ke-12. Tradisi 14 stasi jalan salib muncul pertama kali di Spanyol pada abad ke-17. Tradisi ibadat jalan salib ini dimotori oleh para biarawan Fransiskan, dan Paus Clement ke XII pada tahun 1731 menganjurkan secara resmi devosi ini. Tanya: Mengapa stasi-stasi doa jalan salib yang Biblis atau Alkitabiah berbeda dari yang ada di dalam gereja kita sekarang ini? Jawab: Stasi-stasi doa jalan salib yang ada dalam gereja sampai sekarang ini adalah stasi-stasi
tradisional yang sudah ratusan tahun dipakai, termasuk misalnya tiga kali Yesus jatuh dibawah salib, dan Yesus bertemu Bunda Maria, Ibu-Nya, atau Veronika yang mengusap wajah Yesus. Peristiwa-peristiwa tersebut tidak ditemukan dalam Kitab Suci , kendatipun peristiwa-peristiwa itu sudah dipakai berabad-abad lamanya. Tanya: Ide siapakah untuk mengubah stasi-stasi dalam dovosi Jalan Salib? Jawab: Sepertinya sudah banyak kali perubahan-perubahan stasi jalan salib dilakukan sejak umat Kristiani awal mencoba mengikuti jejak Yesus memanggul salib ke Golgota. Tetapi baru pada 1991 ketika Paus Yohanes Paulus II mengingatkan umat Katolik perlunya merenungkan peristiwa-peristiwa penting dalam perjalanan derita dan sengsara Yesus, seperti Yesus berdoa di taman Zaitun, penahanan Yesus, penyangkalan Petrus, sidang di hadapan Pontius Pilatus, Yesus didera, penjahat yang baik, dan Yesus memperhatikan ibu-Nya. Input dari Paus Yohanes Paulus ini layak ditanggapi secara positip. (Sumber: Anonim dari Google: A Scriptural Way of the Cross).
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
95
96
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
Suster Jeni By. Stella Anggrainy
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
97
Mewarnai By. Stella Anggrainy
98
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014
99
100
St. Yakobus | Tahun Ke XXII | Edisi No. 2 Tahun 2014