Syarif Abdullah (G551150381) Matematika Terapan FMIPA Institut Pertanian Bogor e-mail:
[email protected] 25 Maret 2016 Ringkasan Kuliah ke-6 Analisis Numerik (16 Maret 2016) Materi : System Persamaan Linear Sistem Persamaan Linear Persamaan linear: ๐1 ๐ฅ1 + ๐2 ๐ฅ2 + โฏ + ๐๐ ๐ฅ๐ = ๐ Sistem persamaan linear (SPL): ๐11 ๐ฅ1 + ๐12 ๐ฅ2 + โฏ + ๐1๐ ๐ฅ๐ = ๐1 ๐21 ๐ฅ1 + ๐22 ๐ฅ2 + โฏ + ๐2๐ ๐ฅ๐ = ๐2 โฎ ๐๐1 ๐ฅ1 + ๐๐2 ๐ฅ2 + โฏ + ๐๐๐ ๐ฅ๐ = ๐๐ SPL dapat ditulis dalam bentuk matriks: ๐ดx = b ๐11 ๐21 [ โฎ โ๐๐1
๐12 ๐22 โฎ ๐๐2
โฏ โฏ โฑ โฏ
๐ด
๏ท
๐1๐ ๐ฅ1 ๐1 ๐2๐ ๐ฅ2 ๐2 โฎ ][ โฎ ] = [ โฎ ] ๐ฅ๐ ๐๐๐ โ ๐๐ โ x
b
Kekonsistenan Sistem Persamaan Linear
๏ Pangkat(A) = pangkat(A|b) = n ๏ SPL mempunyai solusi tunggal. ๏ Pangkat(A) โ pangkat(A|b) ๏ SPL tidak mempunyai solusi.
๏ Bila suatu SPL mempunyai solusi tunggal, maka terdapat banyak cara untuk mencari penyelesaian SPL tersebut, di antaranya adalah : x = A-1b. ๏ Metode langsung yang dapat digunakan untuk mencari penyelesaian SPL antara lain: Metode substitusi langkah mundur & substitusi langkah maju, metode eliminasi Gauss, dan sebagainya.
๏ท
Bentuk Matriks Segitiga Atas dan Substitusi Langkah Mundur ๐11 ๐ฅ1 + ๐12 ๐ฅ2 + ๐13 ๐ฅ3 + โฏ +
๐1,๐โ1 ๐ฅ๐โ1 +
๐1๐ ๐ฅ๐ = ๐1
๐22 ๐ฅ2 + ๐23 ๐ฅ3 + โฏ +
๐2,๐โ1 ๐ฅ๐โ1 +
๐2๐ ๐ฅ๐ = ๐2
๐33 ๐ฅ3 + โฏ +
๐3,๐โ1 ๐ฅ๐โ1 +
๐3๐ ๐ฅ๐ = ๐3
โฎ
โฎ
โฎ
๐๐โ1,๐โ1 ๐ฅ๐โ1 + ๐๐โ1,๐ ๐ฅ๐ = ๐๐โ1 ๐๐๐ ๐ฅ๐ = ๐๐ ๐11 0 0 โฎ 0 [ 0
๐12 ๐22 0 โฎ 0 0
๐13 ๐23 ๐33 โฎ 0 0
โฏ โฏ โฏ โฑ โฏ โฏ
๐1,๐โ1 ๐2,๐โ1 ๐3,๐โ1 โฎ ๐๐โ1,๐โ1 0
๐1๐ ๐ฅ ๐1 1 ๐2๐ ๐ฅ ๐2 2 ๐3๐ ๐ฅ3 ๐3 = โฎ โฎ โฎ ๐๐โ1 ๐๐๐ ๐ฅ๐โ1 ๐๐๐ ] [ ๐ฅ๐ ] [ ๐๐ ]
โข
Andaikan Ax = b adalah sistem persamaan linear segitiga atas. Jika aii โ 0 , untuk setiap i
โข
= 1, 2, โฆ, n, maka terdapat suatu penyelesaian tunggal bagi SPL tersebut. Untuk menyelesaikan Ax = b dengan metode substitusi langkah mundur, maka semua unsur pada diagonal utama haruslah tak nol.
Mula-mula hitung: ๐ฅ๐ =
๐๐ ๐๐๐
Kemudian gunakan aturan: ๐ฅ๐ =
๐๐ โ โ๐๐=๐+1 ๐๐๐ ๐ฅ๐ untuk ๐ = ๐ โ 1, ๐ โ 2, โฆ ,1. ๐๐๐
๏ท
Bentuk Matriks Segitiga Bawah dan Substitusi Langkah Maju
๐11 ๐ฅ1
= ๐1
๐21 ๐ฅ1 +
๐22 ๐ฅ2
๐31 ๐ฅ1 +
๐32 ๐ฅ2 +
= ๐2 ๐33 ๐ฅ3
โฎ
= ๐3
โฎ
โฎ
๐๐โ1,1 ๐ฅ1 + ๐๐โ1,2 ๐ฅ2 + ๐๐โ1,3 ๐ฅ3 + โฏ + ๐๐โ1,๐โ1 ๐ฅ๐โ1 = ๐๐โ1 ๐๐1 ๐ฅ1 +
โข โข
๐๐2 ๐ฅ2 +
๐๐3 ๐ฅ3 + โฏ +
๐11 ๐21 ๐31 โฎ
0 ๐22 ๐32 โฎ
0 0 ๐33 โฎ
๐๐โ1,1 [ ๐๐1
๐๐โ1,2 ๐๐2
๐๐โ1,3 ๐๐3
๐๐๐ ๐ฅ๐ = ๐๐ โฏ 0 โฏ 0 โฏ 0 โฑ โฎ โฏ ๐๐โ1,๐โ1 โฏ ๐๐โ1,๐
0 ๐1 ๐ฅ1 0 ๐2 ๐ฅ2 0 ๐ฅ3 ๐3 = โฎ โฎ โฎ ๐๐โ1 0 ๐ฅ๐โ1 ๐๐๐ ] [ ๐ฅ๐ ] [ ๐๐ ]
Andaikan Ax = b adalah sistem persamaan linear segitiga bawah. Jika aii โ 0 untuk setiap i = 1, 2, โฆ, n, maka terdapat suatu penyelesaian tunggal bagi SPL tersebut. Untuk menyelesaikan Ax = b menggunakan metode substitusi langkah maju, maka semua unsur pada diagonal utama haruslah tak nol.
Mula-mula hitung: ๐ฅ1 =
๐1 ๐11
Kemudian gunakan aturan: ๐๐ โ โ๐โ1 ๐=1 ๐๐๐ ๐ฅ๐ ๐ฅ๐ = untuk ๐ = 2,3, โฆ , ๐. ๐๐๐
2. Eliminasi Gauss Naรฏve ๏ท ๏ท
Operasi OBE pada Matriks Segitiga Atas Langkah Substitusi Mundur
Metode eliminasi Gauss naif merupakan metode yang dikembangkan dari metode eliminasi. Langkah penyelesaian: 1. Tulis SPL dalam bentuk matriks diperbesar 2. Ubah matriks tersebut menjadi matriks segitiga atas atau segitiga bawah dengan operasi baris elementer (OBE) Contoh soal: Diketahui SPL dengan 4 persamaan dan 4 variabel sebagai berikut: 6๐ฅ1 โ 2๐ฅ2 + 2๐ฅ3 + 4๐ฅ4 = 16 12๐ฅ1 โ 8๐ฅ2 + 6๐ฅ3 + 10๐ฅ4 = 26 3๐ฅ1 โ 13๐ฅ2 + 9๐ฅ3 + 3๐ฅ4 = โ19 โ6๐ฅ1 + 4๐ฅ2 + ๐ฅ3 โ 18๐ฅ4 = โ34 Tentukan penyelesaian SPL tersebut dengan eliminasi Gauss!
Dengan substitusi mundur, diperoleh: ๐ฅ1 = 3, ๐ฅ2 = 1, ๐ฅ3 = โ2, ๐ฅ4 = 1
VEKTOR ERROR DAN VEKTOR RESIDU Misalkan diberikan SPL sebagai berikut: ๐ด๐ฅ = ๐ Vektor error dari SPL tersebut adalah e ๏ฝ x - x dengan
๐ฅฬ: nilai hampiran ๐ฅ: nilai eksak
Vektor residu dari SPL tersebut adalah
r ๏ฝ Ax ๏ญ b
Secara verbal, vektor residu adalah sisa yang dihasilkan oleh suatu nilai hampiran x jika dimasukkan kembali ke SPL awal.
r ๏ฝ Ax ๏ญ b r ๏ฝ Ax ๏ญ Ax r ๏ฝ A( x ๏ญ x) r ๏ฝ Ae 3. Eliminasi Gauss dengan Pivoting ๏ท
Partial Pivoting
Langkah penyelesaian SPL dengan pivot parsial: 1) 2) 3) 4) 5)
Tentukan r sehingga Tukarkan baris i dengan baris r, jika i = r maka tidak ditukar Buat nol elemen di bawah aii, i = 1, 2, โฆ, n-1. Kembali ke langkah 1 hingga membentuk matriks segitiga atas Lakukan substitusi mundur untuk memperoleh solusi
Contoh SPL (1) dari ilustrasi:
๐ ๐ฅ + ๐ฅ2 = 1 { 1 ๐ฅ1 + ๐ฅ2 = 2
Dengan menggunakan pivot parsial akan diperoleh:
๐ฅ + ๐ฅ2 = 2 { 1 ๐ ๐ฅ1 + ๐ฅ2 = 1 dan diperoleh solusi: ๐ฅ2 = ๏ท
1 โ 2๐ โ 1, 1โ๐
Scaled Partial Pivoting
Langkah penyelesaian SPL dengan pivot parsial terskala: 1) Definisikan vektor indeks โ = [โ1 , โ2 , โฆ , โ๐ ] = [1,2, โฆ , ๐] Definisikan vektor skala
๐ = [๐ 1 , ๐ 2 , โฆ , ๐ ๐ ] dengan ๐ ๐ = max |๐๐๐ | , 1 โค ๐ โค ๐ 1โคjโคn
2) Tentukan rasio masing-masing baris
{
|๐๐๐ ,1 | ; 1 โค ๐ โค ๐} ๐ ๐๐
3) Pilih j, yaitu indeks dengan rasio maksimum. Baris j adalah pivot untuk iterasi k (k = 1, 2, โฆ, n-1). Jika banyaknya rasio maksimum lebih dari satu, maka pilih indeks terkecil. 4) Tukarkan lk dengan lk pada vektor indeks. 5) Tukarkan baris pada matriks sesuai dengan vektor indeks. 6) Buat nol elemen di bawah akk. 7) Kembali ke langkah 3. Vektor indeks yang digunakan adalah yang terbentuk pada langkah 5.
Contoh: Tentukan solusi dari SPL berikut menggunakan eliminasi Gauss dengan pivot parsial terskala! โ1 2 2 ๐ฅ1 โ5 [ 1 โ1 โ1] [๐ฅ2 ] = [ 2 ] โ1 4 2 ๐ฅ3 1 1) Definisikan vektor indeks dan vektor skala โ = [1,2,3] = [โ1 , โ2 , โ3 ] ๐ = [2,1,4] = [๐ 1 , ๐ 2 , ๐ 3 ] 2) Untuk iterasi pertama (k = 1), tentukan j, yaitu indeks dengan rasio maksimum. Jika banyaknya rasio maksimum lebih dari satu, maka dipilih indeks terkecil. |๐โ ,1 | 1 2 1 { ๐ ; ๐ = 1,2,3} = { , , } = {0.5,1,0.25} ๐ โ๐ 2 2 4 3) Diperoleh vektor indeks baru:
๏ฝ [2,1,3] 4) Tukarkan baris pada matriks sesuai dengan vektor indeks. Diperoleh: 1 โ1 โ1 ๐ฅ1 2 ๐ฅ [โ1 2 ] [ ] = [ 2 2 โ5] ๐ฅ โ1 4 2 3 1 5) Buat nol elemen-elemen di bawah a11. Diperoleh: 1 โ1 โ1 ๐ฅ1 2 [0 1 1 ] [๐ฅ2 ] = [โ3] 0 3 1 ๐ฅ3 3 6) Untuk iterasi kedua (k=2), vektor indeks dan vektor skala yang digunakan adalah: โ = [2,1,3] = [โ1 , โ2 , โ3 ] ๐ = [2,1,4] = [๐ 1 , ๐ 2 , ๐ 3 ] 7) Tentukan rasio baru dengan menggunakan vektor indeks dan vektor skala pada 6. {
|๐โ๐ ,2 | 1 3 ; ๐ = 2,3} = { , } = {0.5 , 0.75} ๐ โ๐ 2 4
Baris ketiga menjadi pivot untuk k=2. 8) Diperoleh vektor indeks
๏ฝ [2,3,1]
9) Tukarkan baris pada matriks sesuai dengan vektor indeks (tukarkan baris kedua dan ketiga), diperoleh: 1 โ1 โ1 ๐ฅ1 2 [0 3 1 ] [๐ฅ2 ] = [ 3 ] 0 1 1 ๐ฅ3 โ3 10) Buat nol elemen di bawah a22, diperoleh:
1 [0 0
โ1 โ1 ๐ฅ1 2 3 1 ] [๐ฅ2 ] = [ 3 ] 2 ๐ฅ3 0 โ4 3
11) Dengan substitusi mundur, diperoleh: x1 ๏ฝ ๏ญ1, x2 ๏ฝ 3, x3 ๏ฝ ๏ญ6
4. Sistem Tridiagonal dan Sistem Banded Kestabilan Numerik Eliminasi Gauss dikatakan stabil secara numerik jika matriks koefisien A dari SPL yang diberikan adalah dominan secara diagonal (strictly diagonally dominant), atau merupakan matriks simetris definit positif. ๏ท
Sistem Tridiagonal
Sebuah matriks berukuran n x n disebut mempunyai struktur banded jika terdapat bilangan bulat k (k โค n) sehingga aij = 0 ketika | i โ j | โฅ k. Suatu sistem yang direpresentasikan dengan matriks yang memenuhi: 1. Terdapat 3 diagonal, yaitu diagonal utama, superdiagonal, dan subdiagonal. 2. Elemen-elemen aij โ 0 jika |iโj|โค 1 dan aij=0 jika |iโj|โฅ 2.
๏ฉ d1 ๏ชa ๏ช 1 ๏ช ๏ช ๏ช ๏ช ๏ช ๏ช ๏ช ๏ช ๏ช๏ซ
c1 d2 a2
c2 d3 ...
c3 ... ... ai di ...
ci ... an ๏ญ 2
... d n ๏ญ1 an ๏ญ1
๏น ๏ฉ x1 ๏น ๏ฉ b1 ๏น ๏บ๏ช x ๏บ ๏ช b ๏บ ๏บ๏ช 2 ๏บ ๏ช 2 ๏บ ๏บ ๏ช x3 ๏บ ๏ช b3 ๏บ ๏บ๏ช ๏บ ๏ช ๏บ ๏บ ๏ช ... ๏บ ๏ฝ ๏ช ... ๏บ ๏บ ๏ช xi ๏บ ๏ช bi ๏บ ๏บ๏ช ๏บ ๏ช ๏บ ๏บ ๏ช ... ๏บ ๏ช ... ๏บ cn ๏ญ1 ๏บ ๏ช xn ๏ญ1 ๏บ ๏ชbn ๏ญ1 ๏บ ๏บ๏ช ๏บ ๏ช ๏บ d n ๏บ๏ป ๏ช๏ซ xn ๏บ๏ป ๏ช๏ซ bn ๏บ๏ป
Langkah penyelesaian sistem tridiagonal dengan metode eliminasi Gauss: ๏ท
Buat nol elemen-elemen a1, a2, โฆ, an-1, dengan
๏ท
Nilai di dan bi akan berubah menjadi:
i = 1,2,โฆ,n-1
Dengan metode substitusi mundur, diperoleh solusi untuk x1, x2, โฆ, xn.
Matriks A = (aij)nxn adalah strictly diagonally dominant, jika:
Dalam kasus tridiagonal sistem, dengan asumsi: a0 = an = 0
๏ท
Sistem Pentadiagonal
Suatu sistem yang direpresentasikan dengan matriks yang memenuhi: 1.Terdapat 5 diagonal, yaitu diagonal utama, 2 super-diagonal, dan 2 subdiagonal. 2.Elemen-elemen aij โ 0 jika |iโj|โฅ 2 dan aij = 0 jika|iโj|โฅ 3, untuk setiap i, j.
Langkah penyelesaian sistem pentadiagonal dengan metode eliminasi Gauss: โ Buat a1=0, dengan cara:
โกNilai d2, c2, dan b2 akan berubah menjadi:
โขBuat e1=0, dengan cara:
โฃElemen-elemen a2, d3, dan b3 akan berubah menjadi:
โคBuat nol elemen ai, dengan:
โฅElemen-elemen di+1, ci+1, dan bi+1 akan berubah menjadi:
โฆBuat nol elemen ei, dengan:
โงElemen-elemen ai+1, di+2, dan bi+2 juga akan berubah menjadi:
Solusi yang diperoleh dengan metode eliminasi Gauss:
Dengan substitusi mundur, diperoleh solusi untuk x1, x2, โฆ, xn:
๏ท
Block Pentadiagonal
Di mana:
Contoh: Tentukan solusi dari SPL berikut:
Jawab:
Dengan substitusi mundur, diperoleh:
KESIMPULAN ๏ท
SPL adalah kumpulan dari m persamaan linear dengan n variabel, yang secara umum dapat dituliskan ke dalam bentuk:
๏ท
Metode untuk menyelesaikan SPL:
1. Metode eliminasi Gauss (tanpa pivot) 2. Metode eliminasi Gauss dengan pivot ๏ท
Sistem tridiagonal dan pentadiagonal dapat diselesaikan dengan metode eliminasi Gauss (tanpa pivot).
Sumber : 1. Cheney, Ward and David Kingaid, Numerical Mathematics and Computing, Sixth Edition, The Thomson Corporation, 2008. 2. Munir, Rinaldi, Metode Numerik, Revisi Ketiga, Informatika, Bandung, 2013.