Sustainable Regional Economic Growth and Investment Programme (SREGIP)
Pelatihan Penyusunan Pembukuan Sederhana
SREGIP
Apa itu SREGIP? The Sustainable Regional Economic Growth and Investment Programme, atau SREGIP adalah program kerjasama pemerintah Indonesia dan Jerman di bawah Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional BAPPENAS) dan Deutsche Gesellschaft fr Interationale Zusammenarbeit (GIZ) atas nama Kementerian Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan Federal Jerman. SREGIP dimulai pada tahun 2015 dengan jangka waktu dua setengah tahun. Bidang utama kegiatannya
adalah pengembangan sektor swasta. SREGIP adalah program lanjutan GIZ RED, Regional Economic Development (2004 2014). Kami bekerja pada dua sektor ekonomi di dua wilayah: Di Kalimantan Barat kami mendukung petani kecil di sektor pertanian. Fokus kami di sini adalah komoditas karet dan lada, termasuk di antara empat tanaman yang paling sering tumbuh di wilayah tersebut. Di Nusa Tenggara Barat kami bekerja di sektor pariwisata dengan pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Fokus utama kami di pulau Lombok, tetangga sebelah timur dari pusat wisata Indonesia, Bali. Di kedua daerah dan sektor tersebut kami menjalin kemitraan dengan para pelaku di sektor publik dan swasta untuk meningkatkan daya saing petani kecil dan pelaku UKM dengan cara menghubungkan mereka dengan rantai pasokan nasional dan internasional dan menciptakan lingkungan politik yang menguntungkan bagi pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan di Indonesia.
Inisiatif Pariwisata Berkelanjutan Di Nusa Tenggara Barat (NTB) SREGIP bekerjasama dengan produsen kecil dan pelaku Usaha Kecil dan Menengah di sektor pariwisata. Kami berfokus hanya di wilayah pulau Lombok; terletak sebelah timur destinasi wisata utama di Indonesia, Bali. Kami mendukung pengembangan Lombok menuju destinasi wisata berbasis budaya yang kompetitif dan menerapkan azas pariwisata berkelanjutan. Dalam jangka panjang Lombok dapat menjadi contoh praktik yang baik bagi pengembangan pariwisata berkelanjutan di seluruh Indonesia.
Rencana Induk Pariwisata Berkelanjutan Lombok
Menetapkan Standar untuk Masa Depan Lombok yang Berkelanjutan Bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Dinas Pariwisata Provinsi NTB; SREGIP menyusun “Rencana Induk Pariwisata Berkelanjutan untuk Lombok. Selama proses penyusunan dokumen ini, telah dilakukan tukar pendapat dengan melibatkan semua pemangku kepentingan terkait seperti masyarakat setempat, pelaku industri pariwisata dan pemerintah; untuk memastikan bahwa kepentingan semua pihak turut menjadi bahan pemikiran. Agar para pemangku kepentingan dapat mendiskusikan kepentingan bersama dalam mengimplementasikan Rencana Induk tersebut, SREGIP mendorong pembentukan “Tourism Stakeholder Platform” berupa pertemuan rutin dari perwakilan semua kelompok yang berkepentingan.
Desa Wisata Hijau
Merancang Produk Pariwisata Hijau yang menyenangkan Pengunjung, Operator WIsata dan masyarakat lokal SREGIP bermitra dengan berbagai pihak, antara lain operator wisata terkenal di tingkat nasional, Kementerian Pariwisata, Kementerian Koperasi dan UKM, dan Kementerian Desa, Pembangungan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Bersama-sama kami mengembangkan paket wisata yang mampu memenuhi kebutuhan wisatawan akan produk ekowisata yang juga menghormati kepentingan masyarakat setempat. Program ini disebut Desa Wisata Hijau; mengubah desa desa menjadi destinasi wisata menarik tanpa menghilangkan otentitasnya. Prioritas program ini adalah untuk melestarikan integritas dan keaslian desa serta menghargai kedamaian dan ketenangan ketenangan masyarakat desa, tetapi juga menawarkan kenyamanan bagi wisatawan yang datang berkunjung. Kegiatan yang diimplementasikan termasuk instalasi sanitasi dasar dan ekspansi sarana prasara agar dapat memberikan akses yang aman ke desa tersebut.
Standar Nasional Destinasi Pariwisata yang Berkelanjutan Lombok sebagai teladan bagi Pariwisata Indonesia
Kementerian Pariwisata merupakan salah satu mitra publik utama dari SREGIP. Bagi Kementerian Pariwisata, aktivitas kami merupakan hal yang penting karena Lombok telah menjadi panutan dalam penyusunan Standar Nasional untuk Pariwisata Berkelanjutan. SREGIP memberikan pertimbangan kepada Kementerian Pariwisata dalam menyusun standar yang telah difinalisasikan pada tahun 2016. Standar tersebut mengacu pada standar Global Sustainable Tourism Council (GSTC) untuk destinasi. Selanjutnya stadar tersebut telah diakui secara internasional dan dapat disandingkan dengan destinasi wisata lainnya di dunia.
Pelatihan dan Pendidikan
Mengembangkan Kapasitas dan Meningkatkan Kesadaran untuk Lombok yang Inklusif dan Hijau Lombok memiliki potensi besar untuk menjadi tujuan pariwisata yang inklusif dan hijau. Untuk memastikan bahwa kegiatan pariwisata yang dikembangkan sesuai dengan isu keberlanjutan; SREGIP dan mitra kerja melaksanakan pelatihan dan pendidikan untuk mengajarkan pelaku bisnis pariwisata di Lombok (seperti jaringan hotel) bagaimana membuat bisnis mereka lebih inklusif dan berlanjut. Kami memfasilitasi sistem yang memungkinkan pelaku Usaha Kecil dan Menengah menjadi lebih kompetitif terhadap pelaku bisnis pariwisata yang sudah mapan. Kami juga menawarkan pelatihan dan layanan konsultasi usaha seperti pemasaran, promosi dan manajemen usaha.
Implemented by
Pelatihan Penyusunan Pembukuan Sederhana Dalam Rangka Peningkatan Kapasitas Manajemen Pelaku Usaha dan Pengelola Desa Wisata Hijau Bilebante, Sesaot & Sembalun, 17 – 19 Januari 2017
5/12/17
Sustainable Regional Economic Growth and Investment Program (SREGIP)
Seite 1
Implemented by
Sinopsis Pada tahun 2014 pengembangan Desa Wisata Hijau (DWH) mulai difasilitasi oleh SREGIP. Tiga desa yang dipilih untuk pengembangan destinasi berkelanjutan ini adalah Desa Sesaot, Desa Bilebante dan Desa Sembalun. Ketiga DWH tersebut telah mendapatkan pelatihan dan pendampingan dalam pengembangan dan pemasaran produk paket wisata melalui media online dan off-line. Akan tetapi, masih banyak pelaku usaha pariwisata (terutama pada level bawah/UKM) yang ada di DWH binaan SREGIP belum memiliki kemampuan dalam menangkap peluang tersebut akibat masih relatif rendahnya kapasitas mereka baik secara manajerial maupun teknis. Secara umum masih ada kelemahan mereka dalam aspek manajemen khususnya menyangkut penyusunan perencanaan usaha, pembuatan proposal, dan pencatatan keuangan (pembukuan), sehingga dipandang sangat perlu dilakukan upaya peningkatan kapasitas mereka terhadap ketiga aspek tersebut.
5/12/17
Sustainable Regional Economic Growth and Investment Program (SREGIP)
Seite 2
Implemented by
Tujuan dan Manfaat Kegiatan 1. Tujuan pelatihan untuk memberikan bekal wawasan, pengetahuan, dan praktik kepada peserta menyangkut penyusunan rencana bisnis yang baik, sehingga mereka dapat menyusun sendiri rencana bisnis dan dapat menjalankan bisnisnya sesuai dengan rencana yang telah disusun yang mengerah pada pencapaian tujuan. 2. Manfaat kegiatan pelatihan adalah peserta dapat menghemat biaya dan waktu untuk mewujudkan sebuah rencana bisnis yang sesuai dengan keinginan mereka dan memperoleh kinerja bisnis yang sesuai dengan yang diharapkan.
5/12/17
Sustainable Regional Economic Growth and Investment Program (SREGIP)
Seite 3
Implemented by
Sasaran Kegiatan Yang menjadi sasaran dari kegiatan pelatihan ini adalah: § §
Pengurus DWH pada masing – masing lokasi UKM atau pelaku usaha pariwisata pada masing-masing lokasi DWH
5/12/17
Sustainable Regional Economic Growth and Investment Program (SREGIP)
Seite 4
Implemented by
Materi Pelatihan Materi pelatihan menyangkut pengenalan dan arti pentingnya rencana bisnis dalam organisasi bisnis atau perusahaan serta hal-hal yang perlu ada dalam pembukuan organisasi atau perusahaan. Materi pelatihan dilengkapi dengan template atau format untuk mempermudah peserta dalam mengaplikasikan pembukuan sederhana dalam mendukung usahanya. Secara rinci materi pelatihan meliputi: § § § §
Pengertian pembukuan sederhana; Prinsip pencatatan pembukuan; Alur pembukuan sederhana; Forms / template pembukuan sederhana.
5/12/17
Sustainable Regional Economic Growth and Investment Program (SREGIP)
Seite 5
Implemented by
Pendekatan § §
§ § §
Rekrutmen calon peserta dilakukan melalui Pengurus DWH pada masing-masing kawasan (Sesaot, Bilebante, dan Sembalun); Pengukuran pengetahuan dasar peserta dilakukan melalui pre-test dengan menggunakan daftar pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan dasar yang dimiliki peserta tentang penyusunan proposal; Penyampaian materi dengan menggunakan metode ceramah yang dirangkaikan dengan diskusi dan kerja kelompok. Pertemuan di kelas diselesaikan dalam waktu 4 (empat) jam pelajaran; Pendampingan dilakukan dengan jalan membimbing peserta dalam penyusunan proposal secara baik secara personal maupun kelompok dengan tujuan mencapai efektivitas pembelajaran. Kegiatan pendampingan dilakukan setiap minggu selama 3 (tiga) bulan; Evaluasi dengan memberikan post-test dengan pertanyaan yang sama dengan pre-test ditambah dengan informasi lain yang berkaitan dengan kemampuan atau keterampilan peserta dalam menyusun proposal dengan melihat perkembangan kemampuan peserta dari waktu ke waktu (selama pendampingan).
5/12/17
Sustainable Regional Economic Growth and Investment Program (SREGIP)
Seite 6
Implemented by
Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan pelatihan dilaksanakan masing – masing selama 1 (satu) hari, sedangkan pendampingan akan dilakukan sebanyak 2 – 3 kali di setiap DWH. Pendampingan pada hari terakhir juga digunakan sebagai sarana evaluasi pelaksanaan kegiatan. Peserta pelatihan yang mengikuti rangkaian kegiatan ini adalah pelaku UKM yang ada di DWH Sesaot, Bilebante dan Sembalun dengan perincian: § § §
10 orang di DWH Sesaot; 10 orang di DWH Bilebante; 20 orang di DWH Sembalun.
Kegiatan pelatihan dilaksanakan mulai pukul 09.00 WITA hingga selesai dengan jadwal: § § §
Tanggal 17 Januari 2017 di DWH Bilebante; Tanggal 18 Januari 2017 di DWH Sesaot; Tanggal 19 Januari 2017 di DWH Sembalun.
5/12/17
Sustainable Regional Economic Growth and Investment Program (SREGIP)
Seite 7
Implemented by
Pelaksanaan Coaching
No.
DWH
Pendampingan Februari 2017
Maret 2017
April 2017
1 Bilebante
2 Sesaot
3 Sembalun
5/12/17
Sustainable Regional Economic Growth and Investment Program (SREGIP)
Seite 8
Implemented by
Pelatihan Pembukuan Sederhana Desa Wisata Hijau Bilebante 5/12/17
Sustainable Regional Economic Growth and Investment Program (SREGIP)
Seite 9
Implemented by
Pengertian 1. Pembukuan adalah pencatatan transaksi keuangan secara kronologis (menurut urutan waktu) dan sistimatik (menurut cara-cara pembukuan). 2. Transaksi adalah peristiwa atau kejadian yang bernilai uang. Misalnya membeli tahu, membayar hutang.
5/12/17
Sustainable Regional Economic Growth and Investment Program (SREGIP)
Seite 10
Implemented by
Prinsip Pencatatan 1. Dicatat menurut cara-cara tertentu (sistematis). Buku kas terdiri dari kolom: tanggal, keterangan, jumlah uang masuk dan jumlah uang keluar; 2. Dicatat menurut urut-urutan waktu/urutan tanggal (kronologis); 3. Memberikan informasi yang jelas: kapan tanggalnya, diterima atau dibayarkan, jumlahnya berapa; 4. Dapat dipertanggungjawabkan. Yang dicatat dalam format buku kas tersebut di atas adalah kejadian yang nyata telah terjadi dan ada buktinya. Misalnya pembelian ada bukti nota pembelian.
5/12/17
Sustainable Regional Economic Growth and Investment Program (SREGIP)
Seite 11
Implemented by
Alur Pembukuan Sederhana Transaksi Tunai
Transaksi Non Tunai
Buku Kas Harian
Buku Memorial
Buku Bantu: 1. Buku Persediaan 2. Buku Piutang 3. Buku Hutang
Rekapitulasi Bulanan
Laporan Keuangan
5/12/17
Sustainable Regional Economic Growth and Investment Program (SREGIP)
Seite 12
Implemented by
Jenis Transaksi 1. Transaksi tunai: transaksi dengan menerima atau membayarkan uang. Contohnya: pembayaran paket wisata senilai Rp. 300.000.dan 2. Transaksi non-tunai contohnya: pembelian sepeda secara kredit. Dalam struktur organisasi DWH, yang bertanggungjawab atas laporan pembukuan adalah: § §
Bendahara DWH; selaku pemegang kas; Ketua DWH; yang menyetujui dan yang memeriksa kas.
5/12/17
Sustainable Regional Economic Growth and Investment Program (SREGIP)
Seite 13
Implemented by
Pemeriksaan Kas 1. Salah satu hal penting dalam pembukuan adalah Pemeriksaan Kas. Pemeriksaan kas dapat dilakukan 1 – 2 kali sebulan atau paling sedikit 1 kali sebulan; 2. Sebaiknya Ketua DWH / Koperasi melakukan pemeriksaan kas didampingi oleh Bendahara DWH
5/12/17
Sustainable Regional Economic Growth and Investment Program (SREGIP)
Seite 14
Implemented by
Pelatihan Pembukuan Sederhana Desa Wisata Hijau Bilebante 5/12/17
Sustainable Regional Economic Growth and Investment Program (SREGIP)
Seite 15
Implemented by
PERIODE : JANUARI 2017 TANGGAL
NO. BUKTI
2/1/2017
BKM 001
Sewa sepeda 2 unit untuk mahasiswa UNRAM
BKM 002
4/1/2017
Debet
KETERANGAN
Kredit
Saldo
-
-
-
50,000
-
50,000
Paket wisata sepeda untuk tim Kementerian; 5 orang x Rp. 150.000
750,000
-
800,000
BKM 003
Guide for tim Kementerian; 1 orang x Rp. 100.000
100,000
-
900,000
5/1/2017
BKK 004
Pembayaran fee guide untuk Halik
6/1/2017
BKM 005
Konsumsi pelatihan menulis untuk DWH; 5 orang x Rp. 50.000
9/1/2017
BKK 006
Pembayaran konsumsi pelatihan menulis untuk DWH; 5 orang x Rp. 15.000
-
75,000
1,000,000
12/1/2017
BKK 007
Service sepeda (tambah angin ban, oli rantai sepeda)
-
25,000
975,000
12/1/2017
BKK 008
Cuci sepeda (5 unit x Rp. 5.000)
-
25,000
950,000
25/1/2017
BKM 009
Sewa sepeda 5 unit untuk Koperasi Putri Rinjani; 5 unit x Rp. 25.000
125,000
-
1,075,000
30/1/2017
BKM 0010
Paket wisata sepeda untuk KHIRI Travel & Panorama (5 orang x Rp. 150.000)
750,000
-
1,825,000
5/12/17
Saldo Awal
- 250,000
Jumlah Saldo
2,025,000
Sustainable Regional Economic Growth and Investment Program (SREGIP)
75,000 -
825,000 1,075,000
200,000
1,825,000
Seite 16
Implemented by
BERITA ACARA PEMERIKSAAN KAS Pada hari ini, ……………………. Tanggal,……………………… Jam, ………………… di Kantor ………………………………...………. dilakukan pemeriksaan kas, dengan hasil sebagai berikut : 1. Saldo kas menurut catatan Rp. ____________________________ 2. Saldo kas fisik Rp. ____________________________ 3. Selisih kas (1-‐2) Rp. ____________________________ Perincian Kas Fisik pada saat Pemeriksaan Kas Pecahan Jumlah Nilai (1) (2) (3) 100,000 50,000 20,000 10,000 5,000 2,000 1,000 500 200 100 Total Demikian berita acara Pemeriksaan Kas ini dibuat dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pemeriksa Disaksikan oleh ( …………………………………………... ) ( …………………………………………... ) 5/12/17
Sustainable Regional Economic Growth and Investment Program (SREGIP)
Seite 17
Implemented by
"JARI SOLAH"
Teks
Jumlah (Rp.)
Desa Wisata Hijau
Nomor Nota/Kwitansi
10 unit paket sepeda untuk Nm BPM Provinsi NTB (10 paket x Rp. 200.000)
2,000,000
BKM 001
5/12/17
Sustainable Regional Economic Growth and Investment Program (SREGIP)
Seite 18
Tampi Asih Terima Kasih Vielen Dank Thank You
Implemented by:
5/12/17
Sustainable Regional Economic Growth and Investment Program (SREGIP)
Page 19
Tim Berkelanjutan: TimPariwisata Inisiatif Pariwisata Berkelanjutan: Jakarta: &+'LDQ9LWULDQL±7HDP/HDGHU7RXULVP h 7UL/DNVRQR-XOLKDUWR±3ROLF\$GYLVRU7RXULVP 1DQLN5DKPDZDWL±3URMHFW&RRUGLQDWRU 0RQLWRULQJ(YDOXDWLRQ 'HGH+HUODQG±$GYLVRUIRU,QQRYDWLRQDQG7HFKQRORJ\ Mataram: 'U3UD\LWQR%DVXNL±5HJLRQDO&RRUGLQDWRU %XGL$VWXWL±$GPLQLVWUDWLYH3URIHVVLRQDO 6RQ\%XGL1XJURKR±$GYLVRU :LZLN0DKGD\DQL±$GYLVRUIRU7RXULVP0DUNHWLQJDQG3URPRWLRQ $$*GH,VZDUD$PLWKDED±6XVWDLQDEOH7RXULVP'HY$GYLVRU Advisor
Diterbitkan oleh Sustainable Regional Economic Growth and Investment Programme (SREGIP) Wisma Bakrie 2, 5th Floor Jl. H.R. Rasuna Said Kav B2 Jakarta 12920 – Indonesia T +62 21 5794 5740 F +62 21 5794 5740 E
[email protected] I www.giz.de/indonesia www.sregip.or.id