SURVEI
KREDIT PERBANKAN BANK LOAN SURVEY TRIWULAN II-2003
Permintaan maupun pemberian persetujuan kredit baru diindikasikan mengalami peningkatan
Kondisi tersebut diprakirakan akan berlanjut pada Triwulan III-2003
Permintaan Kredit Baru Permintaan kredit baru diindikasikan meningkat
Hasil survei yang dilakukan terhadap 40 bank umum pada triwulan II2003 mengindikasikan adanya peningkatan pada permintaan kredit baru. Hal ini tercermin dari angka neto positif pada triwulan II-2003 yang mencapai 53,33% (artinya responden yang menyatakan meningkat masih lebih banyak dibandingkan yang menjawab sebaliknya). Kondisi tersebut sedikit lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya (47,37%). Peningkatan tersebut terutama didorong oleh meningkatnya prospek usaha nasabah. Berdasarkan kelompok bank, peningkatan permintaan kredit baru terjadi hampir pada semua kelompok bank. Peningkatan permintaan tertinggi terjadi pada kelompok bank kecil yang tercermin pada angka neto 64,29% diikuti oleh kelompok bank besar dengan angka neto 63,64%. Berdasarkan jenis pengunaannya, permintaan kredit baru terutama dalam bentuk kredit modal kerja (KMK), diikuti oleh kredit konsumsi dan kredit investasi. Proporsi permintaan kredit baru dalam bentuk KMK sedikit lebih tinggi dibandingkan triwulan I-2003, sedangkan dalam bentuk kredit konsumsi dan kredit investasi lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya.
Ekspansi permintaan kredit diprakirakan terus membaik
Pada triwulan III-2003, indikasi peningkatan permintaan kredit baru diprakirakan masih akan berlanjut. Hal ini tercermin dari angka neto 73,33%, atau lebih tinggi dibandingkan realisasi permintaan kredit baru triwulan II-2003 (53,33%). Berdasarkan kelompok bank, peningkatan permintaan kredit baru diprakirakan terjadi pada semua kelompok bank. Kelompok bank kecil dan bank besar merupakan kelompok bank yang lebih optimis dalam memprakirakan akan terjadinya peningkatan permintaan kredit baru seperti tercermin pada angka neto 91,67% dan 72,73%, kemudian kelompok bank menengah sedikit dibawahnya sebesar 60,00%. Berdasarkan jenis pengunaannya, permintaan kredit baru diprakirakan masih akan didominasi dalam bentuk kredit modal kerja (KMK), diikuti oleh kredit konsumsi dan kredit investasi. Proporsi permintaan kredit baru dalam bentuk KMK diprakirakan lebih rendah dibandingkan proporsi pada triwulan sebelumnya, sedangkan proporsi dalam bentuk kredit konsumsi dan kredit investasi diprakirakan akan sedikit lebih tinggi.
Metodologi Survei Kredit Perbankan dilaksanakan secara triwulanan terhadap bank-bank umum yang berkantor pusat di Jakarta. Pengiriman dan pengumpulan kuesioner dilakukan dengan menggunakan surat dan faksimili. Metode pengolahan data dengan menggunakan metode saldo bersih (net balance), yakni menghitung selisih antara persentase jumlah responden yang memberikan jawaban meningkat dengan persentase jumlah responden yang memberikan jawaban menurun (dalam laporan ini menggunakan istilah “ angka neto ”).
Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah
1
Survei Kredit Perbankan Grafik 1 Permintaan Kredit
(% Angka Neto)
100
91,67 85,71
80
76,92
72,73 75,00
73,33 66,67 63,50
66,67
60,00
60
66,67 63,64
40
42,8664,29
40,00
53,33 27,03
47,37 40,00
20
0,00
0 Seluruh Bank
Tw III-2002
Bank Besar
Tw IV-2002
Bank Menengah
Tw I-2003
Tw II-2003
Bank Kecil
Prakiraan Tw III-2003
Pemberian Persetujuan Kredit Baru
Pemberian persetujuan kredit baru diindikasikan meningkat cukup besar
Pemberian persetujuan kredit baru bank umum pada triwulan II-2003 mengalami peningkatan yang cukup besar dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, dan tercermin dari angka neto sebesar 67,86%. Kondisi tersebut jauh lebih baik dibanding kondisi triwulan sebelumnya (39,39%). Peningkatan tersebut disebabkan karena membaiknya kondisi ekonomi. Sementara itu, alasan peningkatan pemberian persetujuan kredit baru dari sisi internal bank adalah cukup kuatnya permodalan bank, sedangkan dari sisi eksternal bank adalah meningkatnya prospek usaha nasabah. Berdasarkan kelompok bank, peningkatan pemberian persetujuan kredit tertinggi terjadi pada Grafik 2 Pemberian Persetujuan Kredit Baru
(% Angka 100,00
100
92,31 86,21
80 69,44 68,75
83,33
85,71 72,73
80,00
75,00
76,92
67,86
56,2554,55
60
69,23
50,00 50,00
39,39
42,86
40 20 8,33
0 Seluruh Bank
Tw III-2002
Bank Besar
Tw IV-2002
Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah
Tw I-2003
Bank Menengah
Tw II-2003
Bank Kecil
Prakiraan Tw III-2003
2
Survei Kredit Perbankan
kelompok bank besar yang tercermin pada angka neto sebesar 72,73%, diikuti oleh kelompok bank kecil (69,23%) dan bank menengah (50,00%). Berdasarkan jenis pengunaannya, pemberian persetujuan kredit baru dalam bentuk kredit modal kerja (KMK) masih menjadi prioritas utama pada triwulan II2003, diikuti pemberian persetujuan kredit dalam bentuk kredit konsumsi dan kredit investasi. Proporsi bentuk pemberian persetujuan kredit baru tersebut relatif sama dibandingkan dengan triwulan-triwulan sebelumnya. Berdasarkan sektor ekonomi, persetujuan kredit baru terutama diberikan pada sektor perdagangan, hotel & restoran, diikuti pada sektor industri pengolahan. Peningkatan pemberian persetujuan pada sektor perdagangan, hotel & restoran dan sektor industri pengolahan lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. … diprakirakan masih membaik pada triwulan III-2003
Pemberian persetujuan kredit baru bank umum diprakirakan akan mengalami peningkatan pada triwulan III-2003. Hal ini tercermin dari angka neto sebesar 86,21%, atau lebih tinggi dibandingkan angka neto realisasi pemberian persetujuan kredit baru triwulan II-2003 (67,86%). Alasan utama meningkatnya pemberian persetujuan kredit baru dari sisi internal bank adalah masih cukup kuatnya permodalan bank dan berlebihnya likuiditas bank, sedangkan alasan dari sisi eksternal bank adalah membaiknya prospek usaha nasabah. Berdasarkan kelompok bank, indikasi peningkatan dalam pemberian persetujuan kredit diprakirakan pada kelompok bank besar lebih baik yang tercermin pada angka neto sebesar 100,00%, dibandingkan kondisi pada kelompok bank menengah (80,00%) dan kelompok bank kecil (76,92%). Berdasarkan jenis pengunaannya, prakiraan pemberian persetujuan kredit baru terutama dalam bentuk kredit modal kerja (KMK), diikuti oleh kredit konsumsi dan kredit investasi. Pemberian persetujuan kredit dalam bentuk KMK dan kerdit konsumsi diprakirakan akan sedikit mengalami perlambatan dibandingkan triwulan II-2003, sedangkan untuk kredit investasi mengalami peningkatan. Berdasarkan sektor ekonomi, prakiraan pemberian persetujuan kredit baru terutama diberikan pada sektor perdagangan, hotel & restoran dan diikuti oleh sektor industri pengolahan. Proporsi pemberian persetujuan kredit pada kedua sektor tersebut diprakirakan akan sama dengan proporsi pada triwulan II-2003.
Prakiraan Posisi Kredit Posisi kredit diprakirakan akan meningkat
Secara neto, sebanyak 85,71% responden memprakirakan posisi kredit pada triwulan III-2003 akan mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Prakiraan peningkatan posisi kredit tersebut terutama akan dialami oleh kelompok bank besar (100,00%), diikuti bank menengah (80,00%), dan bank kecil (76,92%).
Prakiraan Dana Pihak Ketiga
... diprakirakan akan mengalami kenaikan terutama berupa deposito
Secara neto, sebanyak 41,38% responden memprakirakan akan terjadi peningkatan dana pihak ketiga pada triwulan III-2003. Peningkatan fasilitas & pelayanan jasa perbankan diprakirakan menjadi faktor pendorong peningkatan dana pihak ketiga tersebut. Berdasarkan kelompok bank, peningkatan dana pihak ketiga tertinggi diprakirakan akan terjadi pada kelompok bank besar (46,15%), diikuti oleh bank kecil (40,00%) dan bank menengah (20,00%). Adapun sumber peningkatan dana pihak ketiga tersebut terutama dalam bentuk deposito.
Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah
3
Survei Kredit Perbankan
Prakiraan Penempatan Dana Pemberian kredit masih menjadi alternatif utama penempatan dana
Pilihan utama sebagian besar responden dalam menempatkan dananya pada triwulan III-2003 adalah dalam bentuk pemberian kredit, dan diikuti dalam bentuk pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan obligasi. Alasan utama penempatan dana dalam bentuk pemberian kredit adalah karena pendapatan bunga yang lebih baik, meningkatkan profitabiltas dan meningkatnya prospek usaha nasabah. Sementara itu, alasan utama penempatan dana dalam bentuk SBI adalah karena SBI merupakan alternatif penempatan dana yang aman dan liquid. Tingkat keuntungan yang cukup baik dengan risiko yang relatif rendah menjadi pendorong responden untuk menempatkan dananya dalam bentuk obligasi.
Suku Bunga Dana
Cost of funds mengalami penurunan
Tingkat suku bunga dana (cost of funds) secara rata-rata sederhana (simple average) baik dalam rupiah maupun valas pada triwulan II-2003 mengalami sedikit penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Tingkat suku bunga dana dalam rupiah berada dalam kisaran 5,39% - 13,52% dan dalam valas berada dalam kisaran 1,00% - 5,50%. Penurunan tingkat suku bunga tersebut diprakirakan akan berlanjut pada triwulan III-2003 yaitu tingkat suku bunga dana dalam rupiah berada dalam kisaran 4,60% - 13,50%, sedangkan dalam valas diprakirakan relatif sama berada dalam kisaran 1,00% - 5,00%.
… demikian juga cost of loanable funds
Cost of loanable funds baik dalam rupiah maupun valas secara ratarata sederhana mengalami sedikit penurunan pada triwulan II-2003. Cost of loanable funds dalam rupiah berada dalam kisaran 10,50% - 18,00% dan dalam valas berada dalam kisaran 1,50% - 7,75%. Pada triwulan III-2003, cost of loanable funds baik dalam rupiah maupun dalam valas diprakirakan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan triwulan II-2003. Cost of loanable funds dalam rupiah berada dalam kisaran 10,50% - 17,50%, dan dalam valas berada dalam kisaran 1,40% - 7,75%. Tabel 1 Perkembangan Rata-rata Suku Bunga Dana (Rupiah dan Valas)
Tw I-2003
SUKU BUNGA DANA Rata-rata
Rata-rata + SD
Tw II-2003 Rata-rata
Rata-rata + SD
Prakiraan Tw III-2003 Rata-rata
Rata-rata + SD
A. Dalam Rupiah : 1. Cost of funds
11,49%
9,55% - 13,44%
10,76%
5,39% - 13,52%
10,38%
4,60% - 13,50%
2. Cost of Loanable funds
14,46%
11,55% - 17,36%
14,50%
10,50% - 18,00%
13,07%
10,50% - 17,50%
1. Cost of funds
2,24%
1,15% - 3,34%
2,29%
1,00% - 5,50%
2,02%
1,00% - 5,00%
2. Cost of Loanable funds
4,09%
1,59% - 6,58%
3,48%
1,50% - 7,75%
3,39%
1,40% - 7,75%
B. Dalam Valas :
Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah
4
Survei Kredit Perbankan
Suku Bunga Kredit
Suku bunga kredit mengalami sedikit penurunan
Tingkat suku bunga kredit baik dalam rupiah maupun valas pada triwulan II-2003 mengalami sedikit penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Sementara itu, pada triwulan III-2003 diprakirakan penurunan suku bunga kredit masih terus berlanjut baik dalam rupiah maupun valas, kecuali suku bunga kredit investasi dalam valas mengalami sedikit peningkatan. Tabel 2 Perkembangan Rata-rata Suku Bunga Kredit (Rupiah dan Valas)
Tw I-2003
JENIS KREDIT
Rata-rata
Rata-rata + SD
Tw II-2003 Rata-rata
Rata-rata + SD
Prakiraan Tw III-2003 Rata-rata
Rata-rata + SD
A. Dalam Rupiah : 1. Kredit Modal Kerja
18,68%
16,56% - 20,80% 18,16% 11,00% - 23,00%
17,87%
12,75% - 23,00%
2. Kredit Investasi
18,89%
17,03% - 20,75% 18,35% 13,50% - 22,00%
17,89%
13,00% - 22,00%
3. Kredit Konsumsi
18,73%
14,75% - 22,72% 18,81% 15,00% - 24,00%
18,33%
14,00% - 24,00%
1. Kredit Modal Kerja
8,51%
5,96% - 11,06%
8,29%
2,30% - 11,00%
8,27%
2,94% - 11,00%
2. Kredit Investasi
8,71%
6,37% - 11,05%
8,14%
5,12% - 11,00%
8,62%
5,00% - 11,00%
3. Kredit Konsumsi
9,19%
6,21% - 12,18%
9,17%
7,50% - 11,00%
9,13%
7,50% - 11,00%
B. Dalam Valas :
Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah
5