SURVEI
KREDIT PERBANKAN BANK LOAN SURVEY TRIWULAN III-2003
Permintaan serta pemberian persetujuan kredit baru secara indikatif memperlihatkan kenaikan cukup tinggi
Kenaikan tersebut diprakirakan akan berlanjut pada triwulan IV-2003
Total Permintaan Kredit Secara indikatif total permintaan kredi naik diatas triwulan sebelumnya
Hasil survei pada triwulan III-2003 yang dilakukan terhadap 50 bank umum mengindikasikan kenaikan permintaan kredit masyarakat terhadap perbankan seperti yang tercermin pada angka neto sebesar 86,65%, atau jauh diatas angka neto pada triwulan sebelumnya sebesar 53,33%. Peningkatan total permintaan kredit tersebut dialami oleh semua kelompok bank, dimana peningkatan tertinggi terjadi pada kelompok bank besar dengana angka neto sebesar 95,11%, diikuti oleh bank menengah dan bank kecil yang sama-sama sebesar 57,50%. Grafik 1 Permintaan Kredit (% Angka Neto)
100 80 60 40
91,13 78,68 86,69
66,67
85,71
100,00
66,67
66,67
64,29
61,08 54,80
47,37 40,00 63,64
42,86
40,00
53,33
53,95
29,82
20 0,00
0
Seluruh Bank
Tw IV-2002
Bank Besar
Tw I-2003
Tw II-2003
Bank Menengah
Tw III-2003
Bank Kecil
Prakiraan Tw IV-2003
Permintaan Kredit Baru ..yang berupa permintaan kredit baru juga meningkat
Dari total permintaan kredit diatas, yang merupakan permintaan kredit baru dari hasil survei juga mengindikasikan kenaikan selama triwulan III-2003, seperti tercermin pada angka neto sebesar 86,69%. Peningkatan tersebut terutama didorong oleh meningkatnya kebutuhan nasabah untuk pembiayaan usaha. Berdasarkan kelompok bank, peningkatan permintaan kredit baru terjadi hampir pada semua kelompok bank. Peningkatan permintaan tertinggi terjadi
Metodologi Survei Kredit Perbankan dilaksanakan secara triwulanan terhadap bank-bank umum yang berkantor pusat di Jakarta. Pengiriman dan pengumpulan kuesioner dilakukan dengan menggunakan surat dan faksimili. Metode pengolahan data dengan menggunakan metode saldo bersih (net balance), yakni menghitung selisih antara persentase jumlah responden yang memberikan jawaban meningkat dengan persentase jumlah responden yang memberikan jawaban menurun (dalam laporan ini menggunakan istilah “ angka neto ”).
Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah
1
Survei Kredit Perbankan pada kelompok bank besar yang mencapai 100,00% diikuti oleh kelompok bank menengah sebesar 54,80% dan kelompok bank kecil sebesar 53,95%. Berdasarkan jenis pengunaannya, permintaan kredit baru terbesar dalam bentuk kredit modal kerja (KMK), diikuti oleh kredit untuk konsumsi dan kredit untuk investasi. Sementara itu, sebagian besar kredit konsumsi merupakan permintaan untuk kredit kendaraan bermotor dan kredit properti/perumahan. Berdasarkan golongan kredit (angka nominal kredit), permintaan kredit terbanyak adalah kredit menengah (31,58%), diikuti oleh kredit kecil (23,68%), kredit diatas Rp. 5 milyar (23,68%), dan kredit mikro (21,05%). Ekspansi permintaan kredit diprakirakan masih membaik
Pada triwulan IV-2003 mendatang, permintaan kredit baru diprakirakan secara indikatif masih akan naik yang tercermin dari angka neto 78,68%. Peningkatan tersebut terutama didorong oleh meningkatnya kebutuhan nasabah untuk pembiayaan usaha. Berdasarkan kelompok bank, peningkatan permintaan kredit baru diprakirakan terjadi pada semua kelompok bank. Kelompok bank besar merupakan kelompok bank yang lebih optimis dalam memprakirakan akan terjadinya peningkatan permintaan kredit baru dengan angka neto 91,13%, kemudian kelompok bank kecil dan bank menengah sebesar 61,08% dan 29,82%. Berdasarkan jenis pengunaannya, permintaan kredit baru diprakirakan masih akan didominasi dalam bentuk kredit modal kerja (KMK), diikuti oleh kredit konsumsi dan kredit investasi. Proporsi permintaan kredit baru dalam bentuk KMK diprakirakan lebih tinggi dibandingkan proporsi pada triwulan sebelumnya, sedangkan proporsi dalam bentuk kredit konsumsi dan kredit investasi diprakirakan akan sedikit lebih rendah. Sementara itu, sebagian besar kredit konsumsi merupakan permintaan untuk kredit kendaraan bermotor dan kredit properti/perumahan. Berdasarkan golongan kredit (angka nominal), perkiraan permintaan kredit adalah kredit menengah (37,93%), diikuti oleh kredit kecil (34,48%) dan kredit mikro (27,59%).
Permintaan Tambahan atas Fasilitas Kredit yang Sudah Ada ..yang merupakan permintaan kredit tambahan atas fasilitas kredit yang sudah ada juga meningkat
Kondisi tersebut berlanjut pada triwulan IV-2003
Permintaan tambahan atas fasilitas kredit yang sudah ada pada triwulan III-2003, berdasarkan hasil survei menunjukkan adanya peningkatan seperti tercermin pada angka neto sebesar 54,75%. Peningkatan tersebut terutama didorong oleh meningkatnya kebutuhan nasabah untuk pembiayaan usaha. Berdasarkan kelompok bank, peningkatan permintaan tambahan atas fasilitas kredit yang sudah ada terjadi hampir pada semua kelompok bank. Peningkatan permintaan tertinggi terjadi pada kelompok bank besar yang mencapai 59,91% diikuti oleh kelompok bank kecil sebesar 39,75% dan kelompok bank menengah sebesar 36,37%. Berdasarkan jenis pengunaan, permintaan tambahan atas fasilitas kredit yang sudah ada terutama dalam bentuk kredit modal kerja (KMK), diikuti oleh kredit konsumsi dan kredit investasi. Sementara itu, sebagian besar kredit konsumsi merupakan permintaan kredit kendaraan bermotor dan kredit properti/perumahan. Berdasarkan golongan kredit (angka nominal), permintaan tambahan atas fasilitas kredit yang sudah ada terbesar adalah kredit menengah (37,21%), diikuti oleh kredit diatas Rp. 5 milyar (37,21%) dan kredit kecil (18,60%). Pada triwulan IV-2003 mendatang, peningkatan permintaan tambahan atas fasilitas kredit yang sudah ada diprakirakan masih akan berlanjut. Optimisme permintaan tambahan atas fasilitas kredit yang sudah ada mulai membaik pada triwulan IV-2003 yang secara angka neto mencapai 74,16%. Peningkatan tersebut terutama disebabkan karena kebutuhan nasabah untuk pembiayaan usaha meningkat. Berdasarkan kelompok bank, peningkatan permintaan tambahan atas fasilitas kredit yang sudah ada diprakirakan terjadi pada semua kelompok bank. Kelompok bank besar merupakan kelompok bank yang lebih optimis dalam memprakirakan akan terjadinya peningkatan permintaan tambahan atas
Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah
2
Survei Kredit Perbankan fasilitas kredit yang sudah ada yang mencapai angka neto 85,01%, diikuti oleh kelompok bank kecil dan bank menengah masing-masing sebesar 52,34% dan 33,42%. Berdasarkan jenis pengunaannya, permintaan tambahan atas fasilitas kredit yang sudah ada diprakirakan masih akan didominasi dalam bentuk kredit modal kerja (KMK), diikuti oleh kredit konsumsi dan kredit investasi. Sementara itu, sebagian besar kredit konsumsi merupakan permintaan kredit kendaraan bermotor dan kredit properti/perumahan. Berdasarkan golongan kredit (angka nominal), permintaan terbanyak adalah kredit diatas Rp. 5 milyar (angka neto 31,71%), kemudian diikuti oleh kredit menengah dan kredit kecil masing-masing sama sebesar 29,27%.
Pemberian Persetujuan Kredit Baru Pemberian persetujuan kredit baru mengalami peningkatan cukup besar
Hasil survei memperlihatkan bahwa pemberian persetujuan kredit baru bank umum pada triwulan III-2003 mengindikasikan peningkatan yang cukup tinggi secara angka neto sebesar 86,69% sedangkan pada triwulan sebelumnya sebesar 67,86%. Alasan peningkatan pemberian persetujuan kredit baru dari sisi internal bank adalah cukup kuatnya permodalan bank, sedangkan dari sisi eksternal bank adalah meningkatnya prospek usaha nasabah dan kebutuhan nasabah untuk pembiayaan usaha yang meningkat. Berdasarkan kelompok bank, peningkatan pemberian persetujuan kredit tertinggi terjadi pada kelompok bank besar (angka neto 95,11%), diikuti oleh kekelompok bank kecil (58,47%) dan bank menengah (57,50%). Berdasarkan j e Grafik 2 Pemberian Persetujuan Kredit Baru (%Angka Net o) 100,00 95,11
100 80
68,75
67,86
69,23
72,73
61,44
54,55
60 40
92,31
85,71
86,6984,63
50,00
57,50 50,00
39,39
42,86
58,47
25,20
20 0
8,33
Seluruh Bank
Tw IV-2002
Tw I-2003
Bank Besar
Tw II-2003
Bank M enengah
Tw III-2003
Bank Kecil
Prakiraan Tw IV-2003
nis pengunaannya, pemberian persetujuan kredit baru dalam bentuk kredit modal kerja (KMK) masih menjadi prioritas utama pada triwulan III-2003, diikuti pemberian persetujuan kredit dalam bentuk kredit konsumsi dan kredit investasi. Pemberian kredit konsumsi terutama disalurkan untuk kredit kendaraan bermotor dan properti/perumahan. Proporsi bentuk pemberian persetujuan kredit baru tersebut relatif sama dibandingkan dengan triwulantriwulan sebelumnya. Berdasarkan sektor ekonomi, persetujuan kredit baru terutama diberikan pada sektor perdagangan, hotel & restoran dan diikuti pada sektor industri pengolahan. Berdasarkan golongan kredit (angka nominal), pemberian kredit terbesar terjadi pada kredit menengah (angka neto 33,33%) dan kredit diatas Rp. 5 milyar (28,89%), diikuti oleh kredit mikro (angka neto 20,00%) dan kredit kecil (angka neto 17,78%). … namun pada triwulan IV-2003, diprakirakan akan melambat
Pada triwulan IV-2003 mendatang pemberian persetujuan kredit baru bank umum diprakirakan akan meningkat seperti tercermin dengan angka neto 84,63% atau sedikit mengalami perlambatan dibandingkan triwulan sebelumnya (86,69%). Alasan utama meningkatnya pemberian persetujuan kredit baru dari sisi internal bank adalah masih cukup kuatnya permodalan bank dan berlebihnya likuiditas bank, sedangkan alasan dari sisi
Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah
3
Survei Kredit Perbankan
eksternal bank adalah meningkatnya kebutuhan nasabah untuk pembiayaan usaha dan membaiknya prospek usaha nasabah. Berdasarkan kelompok bank, peningkatan tertinggi dalam pemberian persetujuan kredit diprakirakan akan terjadi pada kelompok bank besar yang tercermin pada angka neto 100,00%, kemudian diikuti oleh kelompok bank kecil dengan angka neto 61,44% dan kelompok bank menengah dengan angka neto 25,20%. Berdasarkan jenis pengunaannya, prakiraan pemberian persetujuan kredit baru terutama dalam bentuk kredit modal kerja (KMK), diikuti oleh kredit konsumsi dan kredit investasi. Pemberian persetujuan kredit dalam bentuk KMK dan kerdit konsumsi diprakirakan akan sedikit mengalami perlambatan dibandingkan triwulan III-2003, dan sebaliknya dalam bentuk kredit investasi. Pemberian kredit konsumsi terbanyak diprakirakan disalurkan untuk kredit kendaraan bermotor dan properti/perumahan. Berdasarkan sektor ekonomi, prakiraan pemberian persetujuan kredit baru terutama diberikan pada sektor perdagangan, hotel & restoran dan diikuti oleh sektor industri pengolahan. Berdasarkan golongan kredit, pemberian kredit terbesar diprakirakan pada kredit menengah (angka neto 33,33%), kredit diatas Rp. 5 milyar (angka neto 26,19%), kredit kecil (angka neto 23,81%) dan kredit mikro (angka neto 16,67%).
Prakiraan Dana Pihak Ketiga Dana pihak ketiga akan naik terutama berupa deposito
Pada triwulan IV-2003, sebanyak 40,00% responden memprakirakan akan terjadi peningkatan dana pihak ketiga terutama dalam bentuk deposito. Peningkatan fasilitas & pelayanan jasa perbankan diprakirakan menjadi faktor pendorong peningkatan dana pihak ketiga tersebut. Berdasarkan kelompok bank, peningkatan dana pihak ketiga tertinggi diprakirakan akan terjadi pada kelompok bank menengah (60,00%), diikuti oleh bank kecil (35,00%) dan bank besar (20,00%).
Prakiraan Penempatan Dana
Pemberian kredit masih menjadi alternatif utama penempatan dana
Pilihan utama sebagian besar responden dalam menempatkan dananya pada triwulan III-2003 adalah dalam bentuk pemberian kredit, dan diikuti dalam bentuk pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan obligasi pemerintah. Alasan utama penempatan dana dalam bentuk pemberian kredit adalah karena return yang lebih baik, meningkatkan profitabiltas dan meningkatnya prospek usaha nasabah. Sementara itu, alasan utama penempatan dana dalam bentuk SBI adalah karena SBI merupakan alternatif penempatan dana yang aman dan likuid. Tingkat keuntungan yang cukup baik dengan risiko yang relatif rendah menjadi pendorong responden untuk menempatkan dananya dalam bentuk obligasi pemerintah.
Suku Bunga Dana Cost of funds mengalami penurunan
Tingkat suku bunga dana (cost of funds) secara rata-rata sederhana (simple average) baik dalam rupiah maupun valas pada triwulan III-2003 mengalami sedikit penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan suku bunga SBI. Tingkat suku bunga dana dalam rupiah berada dalam kisaran 6,75% - 10,73% dan dalam valas berada dalam kisaran 1,00% - 2,34%. Penurunan tingkat suku bunga tersebut diprakirakan akan berlanjut pada triwulan IV-2003 yaitu tingkat suku bunga dana dalam rupiah berada dalam kisaran 6,07% - 10,49%, sedangkan dalam valas diprakirakan relatif sama berada dalam kisaran 0,86% - 2,24%. Responden menyatakan penurunan tersebut disebabkan oleh suku bunga SBI yang masih menurun.
Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah
4
Survei Kredit Perbankan Cost of loanable funds mengalami penurunan
Cost of loanable funds baik dalam rupiah maupun valas secara ratarata sederhana mengalami penurunan pada triwulan III-2003. Cost of loanable funds dalam rupiah berada dalam kisaran 8,62% - 14,73% dan dalam valas berada dalam kisaran 1,01% - 4,78%. Pada triwulan IV-2003, cost of loanable funds baik dalam rupiah maupun valas mengalami penurunan dibandingkan dengan triwulan III-2003. Cost of loanable funds dalam rupiah berada dalam kisaran 8,07% - 14,30%, dan dalam valas berada dalam kisaran 1,00% - 4,74%. Tabel 1 Perkembangan Rata-rata Suku Bunga Dana (Rupiah dan Valas) Tw II-2003
SUKU BUNGA DANA
Tw III-2003
Prakiraan Tw IV-2003
Rata-rata
Kisaran
Rata-rata
Kisaran
Rata-rata
Kisaran
1. Cost of funds
10,76%
5,39% - 13,52%
8,74%
6,75% - 10,73%
8,28%
6,07% - 10,49%
2. Cost of Loanable funds
14,50%
10,50% - 18,00%
11,68%
8,62% - 14,73%
11,18%
8,07% - 14,30%
1. Cost of funds
2,29%
1,00% - 5,50%
2,20%
1,00% - 2,34%
1,55%
0,86% - 2,24%
2. Cost of Loanable funds
3,48%
1,50% - 7,75%
2,90%
1,01% - 4,78%
2,87%
1,00% - 4,74%
A. Dalam Rupiah :
B. Dalam Valas :
Suku Bunga Kredit Suku bunga kredit tw IV-2003 akan menurun dibandingkan di tw III -2003
Tingkat suku bunga kredit baik dalam rupiah maupun valas pada triwulan III-2003 mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Sementara itu, tingkat suku bunga kredit baik dalam rupiah maupun valas pada triwulan IV-2003 diprakirakan akan mengalami penurunan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Alasan penurunan tersebut karena biaya perolehan dana yang menurun dan tingkat suku bunga SBI yang menurun. Tabel 2 Perkembangan Rata-rata Suku Bunga Kredit (Rupiah dan Valas) Tw II-2003
JENIS KREDIT
Rata-rata
Kisaran
Tw III-2003 Rata-rata
Kisaran
Prakiraan Tw IV-2003 Rata-rata
Kisaran
A. Dalam Rupiah : 1. Kredit Modal Kerja
18,16%
11,00% - 23,00% 16,70% 13,88% - 19,52%
16,21%
13,42% - 19,00%
2. Kredit Investasi
18,35%
13,50% - 22,00% 17,20% 14,83% - 19,58%
16,78%
14,59% - 18,97%
3. Kredit Konsumsi
18,81%
15,00% - 24,00% 18,56% 11,99% - 25,12%
18,05%
11,44% - 24,65%
4,63% - 9,42%
B. Dalam Valas : 1. Kredit Modal Kerja
8,29%
2,30% - 11,00%
7,46%
4,44% - 10,47%
7,03%
2. Kredit Investasi
8,14%
5,12% - 11,00%
7,72%
5,50% - 9,95%
7,52%
5,46% - 9,57%
3. Kredit Konsumsi
9,17%
7,50% - 11,00%
9,00%
6,85% - 11,15%
8,50%
7,17% - 10,83%
Bagian Statistik Sektor Riil dan Keuangan Pemerintah
5