DAFTAR PUSTAKA
Alfiben. (2000). Efektifitas Peningkatan Dukungan Suami Dalam Menurunkan Terjadinya Depresi Postpartum: (Tesis) Program Pendidikan Dokter Spesialis I Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; Jakarta. Atus. (2008). Faktor – faktor yang Mempengaruhi Munculnya Baby Blues Syndrome. www.adipsi.blogspot.com. Diakses tanggal 3 Juni 2012. Husein. (2006). Pernikahan. www.sasak.net. Diakses tanggal 3 Oktober 2008. Kuntjoro. Dukungan Sosial. (2002). www.e-psikologi.com. Diakses pada tanggal 30 September 2012. Mayla, F. (2007). Baby Blues Syndrome. www.freyjamayla.blogspot.com Diakses tanggal 2 Mei 2012) Murtiningsih, A. (2012). Mengenal Baby Blues dan Pencegahannya. Jakarta: Dunia Sehat National Mental Health Association. (2003). Recognizing Postpartum Depression . http://www.nmha.org. (Diakses pada tanggal 17 Mei 2012) Papalia, D.E. (2008). Human Development (Psikologi Perkembangan). Jakarta: Kencana. Poerwandari, E. K. (1998). Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia Edisi Pertama. Jakarta: Lembaga Pengembangan dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Universitas Indonesia. Poerwandari, E. K. (2001). Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia Edisi Kedua. Jakarta: Lembaga Pengembangan dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Universitas Indonesia. Poerwandari, E. K. (2007). Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Manusia Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga Pengembangan dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Universitas Indonesia. Sarafino, Edward P. (2006). Health Psychology. Biopsychosocial Interactions Seventh Edition. United States: John Wiley & Sons. Sari, L, S. (2009). Sindroma Depresi Pasca Persalinan di Rumah Sakit UmumPusat Haji Adam Malik Medan.Medan: (Tesis) Bidang Ilmu
Kedokteran Jiwa pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Surinah. (2008). Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Stanley, M., Blair, K.A., & Beare, P.G. (2005). Gerontological Nursing: Promoting Successful Aging With Older Adults. Philadelphia: EcoMedia.
Syahrir, S. (2008). Faktor Risiko Baby Blues di Rumah Sakit Bersalin Pertiwi Propinsi Sulawesi Selatan Tahun 2007. Makassar: (Skripsi) Program Studi Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.
Fatimah, S. 2009. Hubungan Dukungan Suami Dengan Kejadian Postpartum Blues pada Ibu Primioara di Ruang Bugenvile RSUD Tugurejo Semarang:(Artikel Riset Keperawatan) Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro; Semarang.
Wangmuba. (2009). Pengertian Dukungan Sosial. www.wangmuba.com. Diakses tanggal 30 September 2012.
Lembar Persetujuan Subjek Penelitian ini dilakukan oleh peneliti untuk memuhi peryaratan kelulusan Strata 1 Psikologi, yaitu dalam menyelesaikan Skripsi. Berikut adalah identitas dari peneliti : Nama
: Yulinda Setia
NIM
: 46108110009
Fakultas
: Psikologi
Universitas
: Mercubuana, Jakarta.
Alamat
: Komplek Arcadia, Tanggerang
Dengan ini meminta bantuan kepada subjek, agar kiranya dapat bekerjasama dengan peneliti untuk menyelesaikan tugas akhir (skripsi) ini dengan baik. Atas bantuannya, peneliti mengucapkan terimakasih. Tangerang, 08 Agustus 2012 Disetujui
Hormat Saya,
Yulinda Setia (Subjek)
(Peneliti)
PERSETUJUAN PENELITIAN
Undangan: Kami ingin meminta kesediaan Anda untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Silahkan membaca lembar persetjuan ini. Jika anda merasa ragu, jangan sungkan untuk bertanya. Eligibilitas: Subjek yang terlibat dalam penelitian ini adalah orang atau pihak yang termasuk dalam kriteria wanita penderita baby blues syndrome yang mendapatkan dukungan sosial dari linkungan sekitar. Rentang usia subjek adalah 24 sampai 26 tahun. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran dukungan sosial pada wanita yang mengalami baby blues syndrome. Keterlibatan Partisipan: Dalam keterlibatan anda sebagai subjek dalam penelitian ini, peneliti meminta kesediaan pada Anda untuk meluangkan waktu. Peneliti akan menemui Anda dengan maksud: 1. Meminta anda membaca dan menandatangani surat persetujuan partisipasi dalam penelitian.
2. Melakukan wawancara. 3. Meminta Anda membaca hasil ketikkan dari wawancara yang telah dilakukan. 4. Melakukan wawancara lanjutan untuk melengkapi informasi.
Penjelasan Prosedur: Saya akan mewawancarai Anda dan merekamnya. Rekaman ini akan saya jaga kerahasiaannya. Pertanyaan seputar wawancara yang akan saya berikan berhubungan dengan pengalaman anda sebagai penderita baby blues syndrome yang mendapat dukungan sosial dari lingkungan sekitar. Untuk menjaga kebenaran dalam wawancara ini, saya akan meminta anda untuk membaca transkrip hasil wawancara yang telah kita lakukan. Jika ada kesalahan, Anda bisa memberitahu saya untuk disesuaikan kembali dengan kebenaran.
Manfaat dan resiko: Penelitian ini mengharapkan Anda untuk berpartisipasi. Penelitian ini nantinya diharapkan dapat membantu peneliti mendapatkan gambaran dukungan sosial pada wanita yang mengalami baby blues syndrome. Penelitian ini tidak beresiko membahayakan diri anda secara fisik.
Jaminan Kerahasiaan: Peneliti akan menjamin kerahasiaan Anda. Nama Anda akan kami samarkan dan identitas Anda akan sepenuhnya dalam perlindungan peneliti. Yang akan dipublikasikan dalam skripsi ini hanyalah hasil wawancara yang telah dilakukan.
Hak untuk Berpartisipasi dan Mengundurkan Diri: Anda dengan sepenuh hati berpartisipasi dalam penelitian ini. Namun jika ada kondisi atau situasi yang membuat anda ingin mengundurkan diri dari penelitian ini, Anda bisa menarik keikutsertaan anda. Fotokopi surat persetujuan yang telah ditandatangani ini akan menjadi milik anda.
Pernyataan Subjek: Saya memahami semua isi Surat Persetujuan diatas dan dengan sepenuh hati berpartisipasi di penelitian ini.
Tanda Tangan Subjek Inisial:
Saya menyetujui perekaman wawancara.
Tanggal
Saya telah menjelaskan penelitian ini kepada subjek sebelum meminta persetujuannya untuk ikut serta dalam penelitian ini. Tanda Tangan Peneliti
Mahasiswa Peneliti:
Tanggal
Dosen Pembimbing:
Yulinda Setia Mahasiswa Fakultas Psikologi
Dosen Fakultas
Mercu Buana Buana
Psikologi
NIM: 46108110009
Mercu
PEDOMAN WAWANCARA
Identitas Diri 1. Siapa nama lengkap anda? 2. Berapa usia anda saat ini? 3. Kapan anda menikah? 4. Kapan anda melahirkan anak pertama anda? 5. Saat ini anda tinggal bersama siapa? Sudah berapa lama tinggal bersama mereka? 6. Bagaimana kegiatan anda di akhir pekan? 7. Apa saja perbedaan kegiatan dan gaya hidup anda saat ini dibandingkan sebelum menikah? 8. Apa saja perbedaan kegiatan dan gaya hidup anda saat ini dibandingkan sebelum memiliki anak? 9. Apakah anda merasa nyaman dengan tempat tinggal anda sekarang? 10. Berapa umur anak anda sekarang? 11. Apa jenis kelamin anak anda? Latar Belakang Subjek 1. Dimana anda pertama kali bertemu dengan lelaki yang sekarang menjadi suami anda?
2. Bagaimana proses perkenalan anda dengan lelaki yang sekarang menjadi suami anda sampai akhirnya anda memutuskan untuk menikah dengannya? 3. Apa yang membuat anda yakin bahwa ia adalah ‘the right person’ untuk anda? 4. Bagaimana anda merayakan pernikahan anda? Apakah secara agama, adat, dirayakan secara besar besaran atau ketiganya? 5. Dimana anda melangsungkan perayaan pernikahan anda? 6. Apakah anda tinggal berdua dengan suami anda setelah menikah atau masih dengan keluarga lama anda atau suami anda? 7. (Jika tinggal di rumah baru dengan suami) Apakah lokasi rumah baru anda dekat dengan rumah ibu anda? 8. Kapan anda dan suami anda memiliki rencana untuk memiliki anak? 9. Berapa rentang waktu dari hari pernikahan anda sampai akhirnya anda diketahui sedang mengandung anak? 10. Bagaimana cara anda mengetahui bahwa anda sedang mengandung? Apakah periksa ke dokter kandungan atau menggunakan test pack? 11. Dimana anda memeriksakan kandungan anda? 12. Apakah anda senang dengan rutinitas periksa kehamilan anda? Mengapa? 13. Apakah anda merasakan mual-mual dan nafsu makan yang naik turun ketika sedang hamil? Bagaimana cara anda menyikapinya? 14. Bagaimana menurut anda perlakuan suami anda ketika anda sedang mengandung?
15. Apakah anda menerima perhatian lebih dari orang sekitar ketika anda sedang mengandung? 16. Bagaimana menurut anda perlakuan orang tua anda dan mertua anda ketika anda sedang mengandung? 17. Berapa lama anda mengalami proses mengandung? 18. Apa kendala fisik dan batin yang anda rasakan ketika anda dinyatakan dokter sudah harus melahirkan? 19. Kemana suami anda membawa anda untuk melahirkan bayi anda? 20. Dimana anda melahirkan? 21. Apakah tempat anda melahirkan sesuai dengan rencana anda sebelumnya? 22. (Jika jawabannya tidak) Mengapa? 23. Siapa saja yang menemani anda melalui proses melahirkan dari anda mulai berkontraksi sampai selesai? 24. Apakah anda ditemani suami anda di dalam ruangan melahirkan? Mengapa? 25. Apakah proses melahirkan yang anda alami secara normal atau dengan operasi caesar? 26. (Jika jawabannya operasi caesar) Apa yang membuat anda memilih melahirkan melalui proses itu? 27. Berapa lama rentang waktu dari anda berhasil melahirkan anak anda sampai anda akhirnya pertama kali melihat anak anda? 28. Bagaimana perasaan anda ketika anda melihat dan menyentuh anak anda untuk pertama kalinya?
29. Menurut anda, bagaimana perasaan suami anda ketika ia melihat menyentuh bayi kalian pertama kali? 30. Apa yang suami anda lakukan atau katakan sehingga anda mengambil kesimpulan demikian? 31. Menurut anda, bagaimana perasaan orang tua anda atau orang tua suami anda ketika mereka melihat bayi anda pertama kali? 32. Apa yang membuat anda berani menyatakan demikian?
1.
Pengertian Baby Blues 1. Dimana anda melahirkan anak pertama anda? 2. Apa yang anda rasakan ketika anda melihat anak anda untuk pertama kalinya? 3. Apa komentar suami anda ketika melihat anda berhasil melahirkan anak pertama anda? 4. Siapa saja yang mendampingi anda ketika melahirkan? 5. Kemana anda membawa bayi anda setelah melahirkan? 6. Apakah anda menyewa baby sitter untuk merawat bayi anda? 7. Apakah anda sering merasa bingung ketika merawat bayi anda? 8. Apa yang pertama kali anda lakukan ketika anda melihat bayi anda menangis tiba-tiba? 9. Apakah anda merasakan perubahan jadwal tidur yang sangat drastis? Jika iya, apa perbedaannya dengan ketika anda belum memiliki anak?
10. Apakah anda kerap merasa bingung atau resah tiba tiba di minggu awal anda merawat bayi? 11. Apakah anda merasa tidak mampu merawat bayi anda? Mengalami krisis percaya diri dalam menjaganya? 12. Apakah anda pernah menyalahkan diri anda sendiri ketika bayi tak kunjung berhenti menangis? 13. Apakah anda pernah menangis karena merasa tidak mampu merawat bayi anda? 14. Apakah anda merasa mengalami fluktuasi dalam perubahan mood anda? 15. Berapa hari anda mengalami perubahan mood disertai perasaan galau, kacau dan gelisah?
2.
Faktor Penyebab Baby Blues 16. Apakah kehadiran anak ini sesuai dengan perencanaan anda dengan suami? 17. Apakah bayi anda lahir sehat tanpa cacat? 18. Apakah anda mengalami komplikasi pada saat proses melahirkan? 19. Apakah anda memiliki riwayat depresi sebelumnya? Jika iya, kapan terakhir kali anda mengalaminya? 20. Apakah anda hidup di lingkungan yang menjunjung tinggi adat dan budaya?
21. Siapa saja yang membantu anda merawat bayi? 22. Apakah anda menerima dan senang dengan bantuan mereka dalam merawat bayi anda? 23. Apakah bayi anda pernah mengalami sakit dalam 2 bulan pertamanya? 24. Apakah anda merasa bahwa suami anda lebih banyak memberikan perhatiannya pada bayi daripada anda setelah anda melahirkan? 25. Apakah anda mengalami kesulitan dalam merawat bayi? 26. Apakah anda sebelumnya pernah belajar cara-cara merawat bayi? Dengan siapa?
3.
Pencegahan Baby Blues 27. Apa yang anda lakukan ketika anda mengandung sebagai bentuk persiapan anda merawat anak nantinya? 28. Apakah persiapan yang anda lakukan berguna ketika anak anda sudah lahir? 29. Apa anda meminta bantuan suami untuk bergantian merawat bayi? 30. Apakah komunikasi anda dengan suami tetap terjaga? 31. Apakah suami anda pernah mengucapkan terimakasih karena telah melahirkan anak anda dengan selamat? 32. Bagaimana perawatan keadaan rumah ketika anda belum memiliki anak? 33. Adakah perbedaannya ketika anda sudah memiliki anak? Bagaimana cara anda menyikapi perbedaan ini?
4.
Penanganan Baby Blues 34. Bagaimana pola istirahat anda ketika anda sudah memiliki anak? 35. Apakah anda selalu berusaha untuk tidur ketika anak anda sedang tertidur? 36. Menurut anda, apa dampak pola tidur anda terhadap perilaku dan kegiatan anda sehari hari? 37. Apakah anda pernah merenung sejenak dan berterimakasih pada Tuhan atas kehadiran anak anda? 38. Apakah anda merasa beruntung sudah dikaruniai anak? 39. (Jika no. 38 iya) Bagaimana cara anda membentuk pola pikir sampai anda akhirnya merasa beruntung sudah memiliki anak? 40. Bagaimana kehidupan sosial anda ketika anda sudah memiliki anak? Apakah ada perbedaan dengan sebelum memiliki anak? 41. Bagaimana cara anda bersosialisasi ketika anda sudah memiliki anak? 42. Apakah anda pernah mengajak anak anda jalan jalan keluar rumah?Bagaimana frekuensinya? 43. Apakah anda pernah bercermin dan melihat keadaan anda ketika anda sedang lelah-lelahnya merawat bayi? Apa perasaan anda melihat pantulan diri anda di cermin saat itu? 44. Apakah anda pernah memanjakan diri anda sendiri setelah lelah merawat bayi? Bagaimana cara anda memanjakan diri sendiri? 45. Kepada siapa bayi anda titipkan ketika anda sedang memanjakan diri?
46. Apa sebenarnya tujuan anda memiliki anak? 47. Apakah yang anda alami sekarang sudah sesuai dengan tujuan anda? 48. Apakah anda pernah menceritakan kegalauan anda memiliki anak pada orang lain? Jika iya, siapa? Apa yang dia katakan tentang permasalahan anda? 49. Apa yang anda pikirkan ketika anda melihat orangtua atau mertua anda membantu anda merawat bayi? 50. Apakah sekarang masa masa kegalauan dan keresahan anda sudah lewat? Bagaimana menurut anda yang sudah anda lakukan sampai anda berhasil menerima keadaan sekarang? 51. Siapa saja yang menurut anda berjasa dalam mengusir rasa kegalauan dan keresahan?
PEDOMAN OBSERVASI Pedoman Observasi berisikan deskripsi tentang hal-hal yang terjadi selama wawancara yang dianggap penting oleh peneliti, beberapa diantaranya yaitu : 1. Penampilan Subjek 2. Pakaian yang dikenakan Subjek 3. Gerak – gerik Subjek 4. Pembawaan diri Subjek saat wawancara berlangsung 5. Gangguan yang dialami saat wawancara berlangsung
Verbatim Subjek 1 (Initial : AT)
Wawancara yang pertama dilakukan pada tanggal 6 oktober 2012 IT : Wawancaranya mulai ya mbak..anda dilahirkan dimana?
AT : Jakarta. (Obs : menatap tegas ; Cod : identitas umum subjek)
IT : Apakah anda punya adik kandung?
AT : Gw kembar..gw kembaaaar... (Obs : mengangkat tangan bersamaan telunjuk dan jari tengah,menandakan angka 2 ; Cod : identitas umun subjek)
IT : Oo kembar..
AT : Iya punya 1 kakak,1 adik..gw tengah.. (Obs : tangan yang sembari berhitung,namun sembari memegang sumpit ; cod : identitas subjek)
IT : Apakah ada keluarga inti yg tinggal serumah?
AT : ( Obs : Mengangguk,artinya ada ; cod : identitas umum subjek)
IT : Apakah anda mendapat kasih sayang cukup dari orangtua anda?
AT : Alhamdulillah... (Obs : serius,mantap menjawab+tegas ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : Bapak / ibu tidak ada pilih kasih?
AT :(obs : Mengangkat tangan sambil mengibaskan, yg tandanya 'tidak' ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : Dimana anda pertama x bertemu dengan lelaki yg kini menjadi suami anda?
AT : Di..kantor!! (Obs : sembari mengunyah namun menunduk dan menyebutkan dengan mantap bernada tinggi ; cod : latar belakang subjek)
IT : Kantor?
AT : iya, Dia temen kerja, temen kerja gw dulu dia. (Obs : menatap serius ke IT,namun tetap santai dalam berbicara ; cod : latar belakang subjek)
IT : Cinta lokasi dong?
AT : Yup.. (Obs : sambil tersenyum malu ; cod : latar belakang kehidupan subjek )
IT : Bs diceritakan bagaimana bs?
AT : Hahaha(obs : tertawa dengan terbahak-bahak)awalnya..hahaha..awalnya gw musuhan tadinya...maen kata-kata an..(saling meledek maksudnya) tapi trus temenan..sebenernya dia beda office,beda PT,beda perusahaan lah..gw dulu sekretaris,..trus gue kerja di hmm....kantor pemasaran,dia itu klien,tp 1 gedung,
lain lantai. Karena intensitasnya sering ketemu,nah jadi kata-kata an deh,habis itu jadi teman akrab, trus nonton bareng, jalan bareng, makan bareng. Udah jadian deeeeh.. Gituuu... (Obs : selalu berbicara sembari makan,dan mengibaskan tangan yang masih memegang sumpit ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : Apa yg membuat yakin bahwa ia adalah the right person untuk anda?
AT : Sholatnya okeeeh. (obs : mengacungkan jempol tangan kanannya ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : lalu, bagaimana anda merayakan pernikahan anda?secara adat,agama,atau besar-besaran atau ketiganya?
AT : Ketiganya.(Obs : menjawab dengan sangat yakin dan mantap tegas ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT :Anda melakukan pernikahannya dimana?
AT : Di jakarta. (Obs : menatap IT tajam ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : Anda tinggal bersama suami berdua saja atau tinggal dengan yang lainnya?
AT :Hm....2tahun pernikahan..hmm..maksudnya 4 tahun pernikahan..gw masih ѕama nyokap gw,tapi setelah 4 tahun pernikahan,gw pindah kerumah sendiri. (Obs : menjawab dengan suara yang lantang dan yakin namun menunduk ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : Untuk memiliki anak ada rencana atau berjalan sendirinya?
AT : Pake..pake rencana..gw pake pil kb sebenernya,eh..pake itu,ehmm...., spiral yang jaraknya 5 tahun. Jadi setelah anak pertama, gw pake spiral, begitu copot spiralnya, gue hamil, tp sempet keguguran dlu, tp habis itu hamil lg. (Obs : sedikit gugup,karena tidak terlalu ingat; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : Waktu mba pertama kali tau hamil itu periksa ke kandungan atau pake test pack?
AT : Testpack. Karena telat se..mmm...minggu, jd curiga gw. Pas diperiksa eh garis dua, hamil ternyata, makanya gue langsung bilang sama laki gw.. (Obs : tegas dan yakin ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : Itu anak ke 1 apa ke 2?
AT : Anak ke 2dong, Kalau anak yg pertama mah memang terencana.. (Obs : tersenyum lebar namun tetap lantang menjawab; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : Waktu anda menikah dengan memiliki anak pertama,rentang waktunya jauh ngga mba?
AT : 6 bulan dari pernikahan. (Obs : ekspresi subjek datar ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : Kosong 6bulan ya brarti?
AT : Iya kosong 6bulan. (Obs : menunduk dan ekspresi datar ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : Anda memeriksakan kandungannya dimana?
AT : Di rumah sakit budi mulia. (Obs : menjawab dengan menatap IT dan sangat yakin ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT :Apakah anda pernah memeriksa kehamilan anda?
AT :Hm...iya dong, tp gw kalo nyari dokter selalu yang tua,lebih profesional menurut gw. Oya jadi menurut gw dokter yang usianya udah tua itu jauh lebih aman daripada dokter yang muda. Jd untuk menghindari malpraktek jg. (Obs : menjawab sembari memegang handphone dan mata bergantian menatap IT dan handphone ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : Oo..seperti itu ya mba..rutin dong mba periksa kehamilannya?
AT : Oo tentu dong..selalu rutin,banyakan jajannya kalau periksa, jd saya lebih rajin deh periksa kandungan,hahaha.. (Obs : sembari tertawa keras ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : Waktu hamil ada gangguan kesehatan?seperti mual2..?
AT : Oo..gue sempet bedrest,..bedrest gitu sampai 4x masuk rumah sakit bolak balik. Ni gw cerita anak ke dua loh ya,kalo anak pertama sih gw kaga ada sampe bgono masalah fisik gw.. (Obs : menjawab dengan singkat namun tidak terputus-putus,lancar ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : Itu kenapa mba?
AT : Iya ngga bs bangun, ngga bs makan, mual-mual..pusing..
(Obs : memegang keningnya seperti memeragakan ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : Perlakuan suami anda ketika anda hamil? AT : Sabar,sabar bgt orgnya. Diomel-omelin ѕama gue sabar. Diapain jg sabar orangnya. (Obs : sambil mengacungkan jempolnya ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : Apakah anda menerima perhatian lebih dari orang sekitar anda sewaktu hamil?
AT : Suami gw iya dong, orangtua juga sih..tp karena orangtua gw udah pindah ke rumah adik gw jd dia lebih kasih perhatiannya ke adik gw..tp sebenernya orangtua dan mertua perhatian kok ѕama gw..tp mertua gue jauhhh di bandung. Kalau orangtua gw sih di jakarta. (Obs : subjek terlihat serius dan tidak tersenyum sedikitpun ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
Wawancara kedua dilakukan pada tanggal 20 oktober 2012
IT : Siang mba...saya mulai merekam lagi ya mba, hehehe..pertanyaan pertama saya, anda mengandung anak ke dua ini berapa bulan?
AT : Kalau perhitungan dari mens gw sih 9bulan 3hari. (Obs : sangat mantap menjawab pertanyaaan IT ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : Kendala fisik dan psikis ketika dokter bilang sudah waktunya anda melahirkan?
AT : Stress,hahaha, walaupun sbnernya fisik gue sih baik baik aja..soalnya kan gue hamilnya sempet bedrest sampe 3x, yaudahlah gw pikir haaah,pasrah aja deh.. (Obs : tertawa namun sebentar saja ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : Tempat melahirkannya sesuai dengan rencana anda sebelumnya?
AT : Iya dong tetep budi mulya.. (Obs : dengan suara yang mantap ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : Yg menemani anda waktu kontraksi sampai melahirkan?
AT : Suami dn nyokap. (Obs : dengan suara yang tegas ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : Ditemeni dlm ruangan?
AT : Suami iya. Tp nyokap di luar ruangan. Kan harus salah satu ga blh byk org di rumah sakit.. (Obs : menjawab santai sembari makan ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : Lahirnya normal/cesar?
AT : Awalnya normal,udh pembukaan 3 brenti kan. Sbnernya gw pengeeeen banget normal..tp karena pembukaan 3 brenti, gw disaranin induksi, mugkin karena anak pertama gw caesar jd nya susah banget ni yg ke2 mesti caesar lg kayaknya. Kalau anak pertama caesar, mulesnya gak bgitu berasa..makanya di induksi (mules buatan). Td nya mau divakum..tp gw nya gak mau.. (Obs : menjawab dengan santai ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : Vakum apa itu mba?
AT : Ditarik! Kaya disedot gitu. Gw kan takut banget itu kena otak. Namanya bayi kan masih...kan kepalanya belom jadi banget kan tuh. (Obs : menjawab dengan mata melotot ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : Akhirnya gak mau ya mba?tp akhirnya normal kan mba?
AT : Hem, ngga, caesar jadi nya. (Obs : menjawab sambil menunduk ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : Oo..caesar juga..
AT : Iya kan udah gak mules lg,induksinya udah abis, caesar makanya. (Obs : menjawab sambil menatap mata IT ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : Perasaaan anda ketika melihat dan menyentuh anak anda pertama kali?
AT : after ya..after operasi tuh, kan karna setengah..operasinya..jd tu gw begitu gw denger dia keluar oeeeek..oeeeek..tu langsung Alhamdulillaaaaaaaaaah..udah kelewat,gitu kan..trus gw nangis gituh, tp langsung tidur lagi. Mungkin karena
pengaruh obat biusnya kali ya.. (Obs : menjawab sambil tersenyum bangga ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : Oo..caesar bgitu ya?
AT : Belum lg ouwww dingin bangeeeettt rasanya waktu itu,akibat dari kerasnya obat kali ya.. (Obs : menjawab sambil mengernyitkan dahi ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : Kalau perasaan suami anda ketika melihat dan menyentuh bayi anda pertama kali?
AT : Eeemm..kalo gw..gw sih udah tau dr awal kalo anak gw perempuan..tapi dia (suami gw) lebih excited lagi sih ya..karena anak pertama kan laki-laki. Jd mungkin dia berasa udah lengkap lah..ya bgitulah.. (Obs : menjawab dengan santai ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : Mba usianya brp skrg?
AT :(Tertawa)hahahaha.. (Obs : terbahak-bahak ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : Kok ketawa sih mba?hehe..
AT : 34tahun. (Obs : menjawab sambil menunduk; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : Menikah tahun?
AT : 6tahun yg lalu lah pokoknya.. (Obs : menjawab sambil menunduk ; cod : latar belakang kehidupan subjek) IT : Tp tinggal ѕama suami aja mba sekarang?
AT : Iya. (Obs : menjawab dengan mantap dan tegas ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : Kegiatan hidup anda skrg dibanding dlu sebelum menikah berbeda ngga mba?
AT : Beda buangeeeeet. Bedaa..ukuran baju aja bisa beda..hahahahaha...apalagi dulu..dulu gw kerja. Dulu kan gw pekerja bangte..sampe seheboh-hebohnya gw pamer ke orang-orang, ni gw mau kerja nih,sekarang gw dirumah. Dulu gw masih kerja di bank,jadi karyawan bank lah.., punya sampingan juga..sibuk karir deh pokoknya. Lah sekarang?? Gw dirumah total! Yang ngurusin laki gw smua sekarang.. (Obs : menjawab dengan tertawa awalnya namun akhir kalimatnya terlihat sedikit murung ; cod : latar belakang kehidupan subjek)
IT : Tp mba nyaman ngga sama tempat tinggal sekarang?
AT : Ga begitu sih..tetangga nya gak banget. Udah capeknya..stressnya ngurus anak..ditambah tetangga lagi bgitu..kadang namanya bayi ya. Tetangga suka dateng malem..ga ada sopannya. Kan pengaruh ke bayi juga sama gw juga..butuh istirahatlah gw.. Soalnya bukan dikomplek sih,diperkampungan. Makanya susah.. (Obs : berbicara santai ; cod : sumber dukungan sosial)
IT : Masalah baby blues..mba tau darimana kalo mba terkena baby blues?
AT : Tdnya masa bodo. Trus ya udah beberapa malem gak bisa tidur..nangis terus
bayi gw..sekalinya gw tidur baru berapa menit,bayi gw rewel bener gak tau maunya apaan tuh. Stressss banget lah pokoknya, ya kaya lu aja kalo baru tidur,bangun,tidur sbentar bangun,gak puyeng kepala lo hah?? ama-lama gw ada baca buku, belajar psikologi kan ya..gw cari-cari tuh kenapa sih gw..suka nangis sendiri kaga ada sebab juga lagian..parahnya suka marah-marah juga kan..sama laki gw..kadang abis itu nangis lg..gak jelas banget pokoknya gw waktu itu..perasaan nya itu loh gak ngerti gw jg..ada rasa nyesel juga kalo abis marahmarah..ya gitu deh..makanya gw cari tau ni gw kenapa?namanya apaan ni yang kaya begini..setelah gw cari,oo..ini namanya gw kena baby blues..tp untungnya sih gw gak parah..gile aja gw sedih mulu bayi gw pegimanaaa?? (Obs : menjawab dengan sangat lancar namun santai ; cod : mengalami baby blues syndrome)
IT : Oo..jd bgitu..untungnya gak parah ya mba,hehe..Tp mba ga pake baby sitter/pembantu?
AT : Ngga kok,gw urus sendiri. Makanya kena baby blues nek, org gw sendiri..gila ga tuh?? Ni gw baru kena baby blues pas anak ke dua say, kalo anak pertama perasaan gw..mmm..seinget gw, gak gitu-gitu amet. Soalnya yang gw blg tadi, dulu anak pertama ada nyokap gw, gak kaya sekarang nih, dulu seinget gw 80% lah nyokap yg urus baby gw..jd mungkin gw dulu gak ngalamin yg namanya 'baby blues' kaya sekarang nih.. (Obs : menjawab seperti sedang marah ; cod : sumber dukungan sosial, komponen dukungan sosial)
IT : Apakah mba merasakan perubahan jadwal yg sangat drastis?
AT : Bangeeeet. Siang jadi malem. Malem jadi siang.. (Obs : dengan muka yang murung ; cod : penyebab subjek menderita baby blues syndrome)
IT : Beda bgt yah?
AT : (Mengangguk) apalagi kan gw anaknya 2..jam terbang gw tuh ibaratnya tidur sehari cuma 2-3 jam. Itu juga udah syukur banget. Sampe gak bisa berkata-kata lagi deh..pokoknya mesti dopping vitamin tuh banyakan,sama buah-buahan,mesti tuh. Kalo gak,bs drop total gw. Capek abis. Pernah nangis juga tau gw kaya ngerasa gak mampu ngerawat bayi gw. Apalagi pas bayi gw sakit..beeeeh..udah kacau banget deh otak,hati,sama pikiran gw. perubahan mood jg.. (Obs : menjawab dengan tegas ; cod : penyebab subjek mengalami baby blues syndrome)
IT : Kira-kirà bisa dihitung mba brp lama ngalami baby blues ini?
AT : Nggalah..ngga lama. Semingguan aja palingan.. Abis itu ya kaya terbiasa dengan sendirinya. Tp gini loh kaya ilang ngga ilang ngga, jd tiap lagi jalan2 nih sama laki gw, pas bayi titip emak gw, udah tuh ilang, seneng bgt gw..menikmati hidup bgt gw, mpe lupa punya anak,hahahaha..geto. Tp kalo udah sampe dirumah, blom ngapa-ngapain,nangis lg gw. Hahahaha. Kaya gak nerima banget kenapa hidup gw sekarang brubah total. Bosen lah pokoknya. Hahaha.. (Obs : bercerita dengan sangat seru dan tertawa ; cod : komponen dukungan sosial)
IT : Butuh hiburan ya mba brarti
AT : Yoiiii..
IT : Bayinya pernah sakit mba waktu 2 bulan pertama?
AT : Alhamdulilaaaah ngga kok.. (Obs : menjawab sembari mengunyah ; cod : -)
IT : Pernah ada riwayat depresi sebelumya?
AT : Ngga ada tuh, udeh dibilang gw seneng bgt dlu, menikmati hidup gw dlu mah..
IT : Sebelumnya pernah tau cara ngerawat bayi sebelum punya anak?
AT :Pas anak pertama sih belum ngerti,tapi gw kebanyakan baca buku sih,karena gw tinggal sama nyokap..ya blajarnya dari nyokap aja sih..
IT : Tapi mba merasa beruntung kan mba punya anak walaupun banyak pengalaman yang ngga mba inginkan?
AT : Ooooyadooooong..betuuuuullll..
IT : Pernah ngga memanjakan diri setelah melahirkan?
AT : Buset sampe anak ke2 belooom. Saking gak sempetnya!!sampe saat ini belom. Sampe rambut gw kusut nih,bodo ametlah. Udah gondrong drong drong gak karuan. Potong poni sendiri..hahahahaha..terserah gw lah apa adanya emang gak bisa punya waktu,.. (Obs : bercerita dengan sangat seru dan tertawa ; cod : penyebab subjek mengalami baby blues syndrome)
IT : Pernah gak ceritain masalah anda sama orang lain?
AT : Kalo soal gw stress dirumah sendiri sih ngga..males gw crita-crita juga lah,mereka jg kaga bakal ngerti apa yang gw rasain,cuma mungkin lebih ke jadwal kuliah gw kali ya..jd waktu jadwal gw kuliah,apalagi pas ada jadwal malem tuh,gw kebingungan banget tuh, namanya gw sendiri ga ada pembantu kok..nah itu tu bener gw kebingungan bangett. Sampe gw bawa tuh bayi gw, laki gw ikut, sampe gw ijin dulu lah sama dosen gw,gw kasih pengertian ke dosen gw, kalo ini gw jg ga mau bgini,tp terpaksa..mo gimana?? (Obs : bercerita dengan uraian yang sangat panjang namun jelas dan sembari menyeruput minumannya ; cod : penyebab subjek mengalami baby blues syndrome) IT : Maksudnya ijin apa mba?
AT : Iya ijin sebentar2 gw keluar kelas. Gw kan mesti nyusuin anak gw. Jd gw samperin laki gw noh diparkiran,langsung disitu gw nyusuin anak gw. Yg lebih parahnya anak gw itu gak mau nyusu pake botol. Maunya nyusu langsung ke payudara gw..beeeh,bener-bener gw kelabakan banget itu. Sampe tu dosen benerbener gak kasih ijin wah terpaksa gw suruh laki gw nunggu didepan kelas dah. Sebodo amet orang mau bilang apaan. (Obs : bercerita dengan uraian yang sangat panjang namun jelas dan sembari menyeruput minumannya ; cod : penyebab subjek mengalami baby blues syndrome) IT : Pernah sampe begitu mba?
AT : Bukan pernah lagi neng, setiap gw kuliah!! Selamat 3bulan berturut2 neh gw kaya bgitu. Nah ada jg tuh dosen yg kaga boleh,ga ngebolehin gw keluar utk
nyusuin,bentaran doang padahal nyusuin mah..kaga lama..gw kan jadi gak enak kaya sampe mencemooh gw gitu,nge gampangin gw bgt ya..tp emg keadaan gw bgitu mau gmn lagi??bener gak??ada sih kalo temen-temen kuliah gw bilang suruh gw bawa aja bayinya masuk kekelas. Sebagian ada yg bilang gitu. Tp sebagian lagi ya diem aja. Ya...kita ga taulah atinya gmn..mungkin mereka nganggep gangguan banget kali ya sampe bawa-bawa bayi ke kelas gitu. Makanya gw suka ngerasa kok lingkungan kuliah gw yang gw anggep temen-temen gw pada gak ngertiin gw banget..temen udah lama sama-sama loh padahal.. Makanya dipikir-pikir gw udah bukan baby blues lg ini mah. Udah rada mo gila,untungnya ngga nyampe,hahahahahahahaha... (Obs : bercerita dengan uraian yang sangat panjang namun jelas dan sembari menyeruput minumannya ; cod : penyebab subjek mengalami baby blues syndrome) IT : Skrg masa kegalauan anda sudah lewat?
AT : Udah dong.. Lagi juga temen-temen sekarang sih udah biasa-biasa aja ga kaya dlu. Mungkin karena gw juga gak serepot dlu kali ya..bayi gw juga kan sekarang udah gede..bisa minum pake dot. Lain lah tampangnya sama yg dulu hahahaha.. (Obs : bercerita dengan uraian yang sangat panjang namun jelas dan sembari menyeruput minumannya ; cod : penyebab subjek mengalami baby blues syndrome) IT : Anda merasa dapat dukungan sosial?
AT : Ada kok..dari suami..nyokap juga..mereka yg paling nyemangati gw dan kasih gw nasehat kalo hidup harus tetep lanjooooot.. Selebihnya sih ngga ada yg mengerti gw,heran gw jg, sama-sama manusia kok ya gak ada perasaan iba sedikit..eh,tp ada sih temen kerja gw dlu perhatian bgt sama gw,agak ngebantu gw jg sih bisa semangat balik,..
(Obs : bercerita dengan uraian yang sangat panjang namun jelas dan sembari menyeruput minumannya ; cod : sumber dukungan sosial dan komponen dukungan sosial pada subjek)
IT : Perhatiannya ?
AT : Iya nyaranin gw, kenapa gw gak cuti aja dulu kuliahnya?bayi masih kecil gitu..cuma ya lo tau lah..kuliah gituloh makin dicutiin malah makin lamaaaa..pusing gw sebenernya..waktu gw juga kebuang banyak lagi kan..sampe temen gw blg baru pertama ngeliat orang kuliah bawa bayi..abis gimana kan ya?namanya kita berjuang kan ya,kuliah mau selesai..anak juga mesti kita urus sampe gede..mereka tu gak tau rasanya jadi ibu tu gimana..dilemanya gimana..belum kesehariannya apa yg gw rasain..gak pada paham lah pokoknya.. (Obs : bercerita dengan uraian yang sangat panjang namun jelas dan sembari menyeruput minumannya ; cod : sumber dukungan sosial dan komponen dukungan sosial pada subjek)
IT : Emangnya mba tau kapan sewaktu mau meyusui?
AT : Kan laki gw nungguin dimobil,nyalain ac terus,jadi mesin idup terus selama gw kuliah tuh, tapi namanya bayi kan ada sumpeknya juga dia ga mau di mobil terus kan,..nah laki gw keluar, dikampus gw kan tempat pendaftaran mahasiswa barunya ber-AC tuh,nah laki gw nunggu dilorong itu sambil bawa tas baby juga kan.. Yaudah pas kira-kira bayi gw mulai ngerengek minta susu,laki gw langsung sms gw tuh..hp gw bunyi tuh,tiririt,hahaha,langsung bilang : umi, ade nangis. Yaudah gw keluar deh. Tp gw gak ijin ѕama dosen. (Obs : bercerita dengan uraian yang sangat panjang namun jelas dan sembari menatap santai IT ; cod : penyebab subjek mengalami baby blues syndrome)
IT : Gak masalah mba?
AT : Ya gak masalah sih selama ini,males gw bolak balik ijin. Yang ada ya yang gw critain td. Kalo lg apes bs diremehin banget gw ѕama dosen,ya gw keluar aja seolah-olah mau ke toilet, padahal gw nyusuin bayi gw, ngumpet-ngumpetlah.. Sampe bosen kali semua yang ada dikelas liat gw bolak balik gitu. Hahahahahaha..terpaksa neng..gak peduli lah gw orang mau bilang apa,benerbener urgent soalnya lagian..belom lagi gw udah capek kuliah..gw pas pulang kalo pas malem ni ya,pasti kepikiran terus deh. Ga tau knapa ya. Sampe ngeri sendiri gw kalo pas udah malem. Pas bayi gw lg tidur. Gw suka mikir,kok gw begini bgt sih ya hidupnya???gw butuh tidur...sejaaaaaaam aja..masa gw secapek ini kuliah+segalanya tidur aja gak bs, mati gw lama-lama. Sejam jg gapapa asal pules gitu kan lumayan. Walaupun dikala bayi gw tidur,namanya org capek kan gak bisa langsung tidur mesti rebahan dulu atau baringan dulu kaan..tapi baru beberapa menit baruuu..mau tidur,bayi gw nangis lg, netein lg gw nya..kalo ga pipis lah atau pup lah..macem-macem lah pokoknya gak ada abisnya urus bayi mah..3bulan pertama tuh..menyiksaaa bangeeeet..sekarang sih udah 5bulan bayi gw..jd udah sedikit agak enakan..seenggaknya udah ngerti siang malem lah..gak begadang mulu gw nya..Ehh..trus ada lg nih yg bikin gw stress,kan temen gw ada nonton ya sama anak gw pertama,nah gw bener-bener sendiri tuh..ngepel sendiri..nyuci sendiri..nyetrika ga sempet-sempet sampe menggunung setruk kali tuh baju, gw mana gak punya pembantu kan..gw pikir, ah..gw pinjem pembantu nyokap gw aja lah, buat setrika aja,bener-bener gak keuber waktunya..gw kan kalo kerja mesti nunggu bayi gw tidur. Kalo ga ya mana bs..kalo gak ya di laundry,tp 5 hari pertama aja sih waktu itu,abis selesainya lama,lah anak gw yang gede mau sekolah gimana itu??stress dah gw. Masa gak sekolah gara2 seragamnya masih di laundry?hahahaha..gak lucu kan?? Semua serba sendiri lah..masa-masa sulit..belom lg gw mesti nguber masak kan.. Biar keadaan gw gmn,gw mesti masak..laki gw kan gitu orgnya, beli makanan di
warteg-warteg gitu ga mau,ngeliatnya jorok makanya ga mau. Jadi ya mesti gw masak drpd dia ga makan kan..bs aja sih beli sayur di restoran,tp gile aja, bisa bangkrut gw,boros bener itu mah..atau gak kalaupun makan diluar dia maunya minimal makanan padang itupun yang bersih banget rumahnya. Dia gak mau tuh kalo jorok-jorok bgitu. Udah Gak nafsu duluan.. Yg dipinggir jalan tuh asal goblek aja jualannya,hahaha..karena dia ada pengalaman 2kali masuk rumah sakit karna keracunan,makanya itulah kendala gw jg, mesti masak. Waktu gw kepengen bangeet gw manfaatin buat tidur..gw sangat sangat butuh tidur waktu itu..belom lg pas gw bener baru-baru ngelahirin tuh, anak gw kan udah mulai masuk skolah lg tuh..waduh, gw sampe pake kaen gendong bayi , anak gw kan yg gede mau skolah. Blom gw mesti nganternya.. Blom mesti jemput lg kan pas pulang nya..beeeh..bawa-bawa bayi tuh..orang-orang sekitar gw mpe pada heran. Bukannya prihatin malah ngomongin gw tuh kayanya. Stress gak lo jd gw?? (Obs : bercerita dengan uraian yang sangat panjang namun jelas dan sembari menatap santai IT ; cod : penyebab subjek mengalami baby blues syndrome)
IT : (Sambil tersenyum karena subjek terus bercerita dengan seru) Menikmati ga mba?
AT : Ya menikmati sih..kalo ga ya gw mana bisa tahan jalaninnya sampe hari ini? Ya gw pikir nikmatin aja lah..emang tugas gw jd ibu+istri bgitu..perjuangan tuh, widiiiih..gw aja gak nyangka bs ngelewatin smuanya..hehe.. (Obs : bercerita dengan uraian yang sangat panjang namun jelas dan sembari menatap santai IT ; cod : penyelesaian masalah subjek pasca mengalami baby blues syndrome)
IT : Yaudah mba..terimakasih ya atas partisipasinya untuk wawancara kali ini..nanti sy telpon mba boleh untuk melengkapi saja..
AT : Oo..boleh kok,tp kalo ga diangkat jgn marah ya,itu brarti gw lagi benerbener sibuuuuk bgtttt..okeh. Wawancara ketiga dilakukan pada tanggal 15 Desember 2012 IT : mba, mulai lagi yah wawancaranya..definisi kembar sendiri menurut mba apa ya? AT : kembar itu...lahir berbarengan...ya gak sih?maksudnya gini lahirnya bareng gitu. Cuma beda 1 jam aja antara gw sama adek gw. Jadi tuh gw keluar duluan, nah adek gw masih didalem perut tuh..tapi ada komplikasi gitu gak bisa keluar. Jadi harus operasi deh.. (Obs : bercerita dengan uraian yang sangat panjang namun jelas dan sembari menatap santai IT dan sambil menggendong bayinya; cod : Latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : pas lahirin mba juga operasi? AT : ngga..pas lahrin gw sih emak gw normal..tp pas adek kembar gw karena ada komplikasi, dan emak gw juga udah kehabisan tenaga, makanya operasi caesar. Jadi atas bawah bolong dah,hahahaaha... (Obs : bercerita dengan uraian yang sangat panjang namun jelas dan sembari menatap santai IT dan sambil menggendong bayinya; cod : Latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : kalo definisi depresi menurut mba?
AT : hmm...kaya bosen..jenuh,..kalut,..yang serba itu – itu aja deh menurut gw. Kaya gw aja tiap hari dirumah urus baby...itu-itu aja kerjaannya lama-lama bosen, stress, bisa disebut depresi juga itu kan... (Obs : bercerita dengan uraian yang sangat panjang namun jelas dan sembari menatap santai IT dan sambil menggendong bayinya ; cod : penyebab subjek mengalami baby blues syndrome)
IT : seperti itu ya mba..mba, wawancara kemarin mba sering menyebutkan ‘alhamdulillah...’ itu kenapa mba? AT : hahahaha...gak apa-apa..itu tanda gw bersyukur aja lagi..lagian suami gw sering bilangin gw..sesusah apapun keadaan gw, sesulit apapun kehidupan, harus tetep ucap alhamdulillah..jadi gw sama suami kaya ada ikatan batin yah..sehati gitu,hahaha...amit-amit jangan mengeluh melulu maksudnya.. (Obs : bercerita dengan uraian yang sangat panjang namun jelas dan sembari menatap santai IT dan sambil menggendong bayinya; cod : kerekatan emosional pada subjek)
IT : trus waktu wawancara kemarin mba selalu makan,hehe..kenapa mba? AT : gak papa..gw kan nyusuin, cepet laperlahhh...gw itu mesti makan sesering mungkin tau, biar baby gw cukup nutrisi..itu aja kok gak ada apa-apa.. IT : waktu mba diberi hadiah oleh suami atau teman dekat atau teman kerja dulu, apa sih yang mba rasain? AT : hmm.. seneng ya pastiya.tapi beda sih rasanya, maksudnya beda gitu, misal aja kalo suami yg kasih kan secara dia orang terdekat gw, rasanya ya gw kaya dapet perhatian aja dari pasangan hidup gw, memacu semangat gw juga loh..kalo
dari temen kerja ya memang daridulu gak begitu deket, jadi perasaan gw seneng, tapi masih seneng yang biasa aja..lain kalo dari temen deket, kan emang daridulu deket, itu rasanya sama kaya diperhatiin..kaya seolah-olah gw itu penting banget di genk kita, hahaha.. sampe dikasih hadiah kan bangga juga. Kaya keberadaan gw beguna lah dalam pertemanan gw itu.. (Obs : bercerita dengan uraian yang sangat panjang namun jelas dan sembari menatap santai IT dan sambil menggendong bayinya; cod : komponen dukungan sosial subjek)
IT : oke deh mba..udah cukup wawancaranya..makasih banyak ya mba.. AT : oke..sama-sama..
Verbatim Subjek 2 (Initial : FR)
Wawancara dilakukan pada tanggal 26 oktober 2012 IT : terimakasih ya sudah meluangkan waktunya untuk wawancara..kita mulai saja ya wawancaranya.. kapan anda menikah?
FR : waktu itu..tanggal 7 desember 2008. (Obs : mata melihat kesekeliling keramaian ; cod : identitas diri subjek)
IT : saat ini anda tinggal bersama siapa? Sudah berapa lama?
FR : sejak menikah gw tinggal sama mertua..udah hampir 4tahun lah kalau dihitung.. (Obs : mata yang menatap tajam IT ; cod : identitas diri subjek)
IT : bagaimana kegiatan anda di akhir pekan?
FR : dulu sih masih anget-angetnya jd suami istri suka ke mall sih, tapi sejak punya anak ya bisa dihitung,hahaha.. (Obs : tersipu - sipu malu namun setelah itu diakhiri dengan tertawa yang terbaha - bahak ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : apa saja perbedaan kegiatan dan gaya hidup saat ini dibandingkan sebelum menikah?
FR : oo..jelas beda..terutama dalam hal waktu ya lebih tepatnya.. Kegiatan sih ya sama aja sebenernya,cuma malah ada tambahan, kan gw musti urus suami. Jadi gw emang musti pinter-pinter manage waktu gw..
(Obs : menjawab dengan sangat lancar namun sempat berfikir selama beberapa detik ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : kalau perbedaan kegiatan dan gaya hidup sebelum memiliki anak?
FR : yang gw bilang tadi,kegiatan sih sama aja pada dasarnya karena gw dari jaman gadis dulu sampe sekarang ya tetep kerja, jd kegiatan gw ada tambahan aja lebih tepatnya. Dulu kan gw ngantor aja. Sekarang ngantor iya..urus suami iya..anak juga. Gaya hidup mungkin cenderung lebih simple ya sekarang, keuangan gw kan sekarang lebih prioritas ke anak,kalo buat gw belakangan aja,hahaha..irit uang begitu ya minim dah gaya hidup jg,hahaha.. (Obs : menjawab dengan sangat lancar diakhiri dengan tertawa yang terbaha bahak ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : apakah anda merasa nyaman dengan tempat tinggal sekarang?
FR : tempat tinggal sih nyaman..cuma keadaan dalem rumahnya aja sih yang buat gw kurang comfort, mungkin karena gw masih numpang sama mertua gw kali ya.. (Obs : menjawab dengan raut muka sedikit murung ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : Mertua kenapa memangnya?
FR : yaaaa..ga etis sih gw cerita,tp ya gitulah lo nilai sendiri,mertua itu ya 'orang lain' sebenernya. Jadi ya pinter-pinter gw aja adaptasi sama keadaan rumah. Istilahnya kan gw 'numpang' aja. Jadi sebaik-baiknya mertua, adaaaa ajaa lah yg bikin gw gak comfort. (Obs : menjawab dengan serius,namun jelas intonasinya ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : bisa diceritakan contohnya?
FR : waduhh, gimana ya? Hmmm..contohnya kaya...banyak sih lin, sampe lupa gw,hahaha..ya contohnya aja kaya soal masak, dia mah masak mau-maunya dia aja.. Gak mikir gw kan sama suami gw seleranya beda pasti sama dia, itu salah satunya..egois lah istilahnya,mau ngelawan ga berani juga kan,namanya orangtua gitu..durhaka ntar gw,hehehe..itu baru salah satunya aja ya,hahaha.. (Obs : berbicara dengan sangat santai namun setelah itu diakhiri dengan tertawa yang terbaha - bahak ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : oo..bgitu..umur anak anda berapa sekarang?
FR : 2tahun 7bulan. (Obs : menjawab dengan singkat ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : jenis kelaminnya?
FR : laki-laki. (Obs : menjawab dengan singkat ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : apakah keluarga anda termasuk keluarga berada?
FR : ngga lah.. Cukup-cukup makan aja.. (Obs : menjawab dengan santai namun singkat ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : anda dilahirkan dimana?
FR : jakartaa.. (Obs : menjawab dengan singkat ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : punya kakak/adik kandung?
FR : gw punya kakak perempuan,sebiji doang. (Obs : menjawab dengan singkat ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : bagaimana proses perkenalan anda dengan lelaki yang menjadi suami anda saat ini?
FR : jadi ceritanya dia tuh dulunya tetangga gw,beda 3rumah doang, kepeleset juga sampe,hahaha..kenal gitu-gitu aja sih..tapi lama-lama sering ketemu jadinya makin deket deh. Pacaran yang sangat irit ongkos kaaan,hahaha..5taon itu gw pacarannya.. (Obs : menjawab dengan sangat santai,namun di akhir pembicaraan disertai dengan tertawa terbahak-bahak ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : apa yang membuat anda yakin bahwa ia adalah 'the right person' untuk anda?
FR : orangnya ulet.. (Obs : menjawab dengan santai namun singkat ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : ulet gimana?bisa dijabarkan?
FR : iya gitu,ulet,rajin, cari duitnya top! Gak pernah ngeluh,tanggung jawablah intinya sama keluarga..sama gw maksudnya dan anak gw, hahahaha.. (Obs : menjawab dengan sangat yakin dan disertai dengan tertawa terbahak bahak ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : bagaimana anda merayakan pernikahan anda?secara agama,adat,dirayakan,atau ketiganya?
FR : ketiganya kok.
(Obs : menjawab dengan singkat ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : dimana anda melangsungkan pernikahan anda?
FR : jakarta, mangga dua square. (Obs : menjawab dengan singkat,jelas ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : tinggal dengan siapa setelah menikah?
FR : gw tinggal sama keluarga suami, alias mertua. Hehehe.. (Obs : menjawab dengan singkat namun agak tersipu malu ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : lokasinya deket sama rumah orangtua anda?
FR : yee,kan gw bilang,dulu gw tetanggan sama suami gw, tp belakangan mama gw pindah lin..ke apartemen..yang ditaman surya itu loh..jadi udah gak deket lagi deh.. (Obs : menjawab dengan sangat serius sembari menggoyangkan tangan selama berbicara ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : kapan anda dan suami memiliki rencana untuk memiliki anak?
FR : kita sih gak ada rencana, jalanin aja prinsip kita mah.. (Obs : menjawab dengan santai dan singkat ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : rentang waktu pernikahan anda sampai akhirnya diketahui anda hamil?
FR : hmmm..waktu itu...kalo gak salah 6ulan deh kayaknya..kalo gw gak lupa
ya!!hehehe.. (Obs : menjawab sambil tersenyum terlebih dahulu ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : cara anda mengetahui kalau anda hamil?
FR : pertama sih gw pake testpack, pas garis 2 kan hamil tuh,nah baru abis itu beberapa hari,gw langsung periksa ke rumah sakit.. (Obs : menjawab dengan singkat dan santai ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : senang ga dengan rutinitas periksa kehamilan anda?
FR : oya tentu senang dong,apalagi kandungan gw nih bae-bae aja gak ada masalah.. (Obs : menjawab di iringi dengan sedikit sumringah ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : pernah mual atau nafsu makan berkurang?
FR : pas 3-4 bulan sih iya mual, eneg gitu, makan juga sedikit bgt..bawaan kali ya.. (Obs : menjawab dengan singkat namun sedikit berfikir seperti flashback masa lalu ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : cara anda menyikapinya?
FR : ya pinter-pinter gw aja,daripada perut gw kosong kan, gw makan buah aja deh,biar kata mual kan buah mah segerr tuh, jadi yang penting perut gw keisi geto.
(Obs : menjawab dengan cara menjelaskan dan berusaha agar IT mengerti ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek) IT : perlakuan suami anda ketika anda hamil?
FR : perhatian kok.. (Obs : menjawab dengan singkat ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : perhatiannya?contohnya?
FR : waduh..sampe detil bener nanyanya,hehe..malu nih gw,hahaha..perhatiannya ya gitu,gw minta apa dikasih..gw sakit dikit dimanjain,pokoknya serasa penganten baru dah,hahaha.. (Obs : menjawab dengan cukup semangat diiringi dengan tertawa yang terbahakbahak ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : apakah anda mendapat perhatian lebih dari orang sekitar anda?
FR : lumayan..kaya temen kerja gw tuh,sering banget share sama gw seputar masalah kehamilan..menyemangati gw juga sih supaya semangat terus buat lahiran,hehe.. (Obs : menjawab dengan santai,jelas dan sambil tertawa kecil ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : kalau orangtua/mertua?
FR : perhatian sih..eh tapi orangtua gw kan jauh..jadi palingan dia telpon gw aja gitu. Kalo mertua ya gitulah,namanya mertua,gw kan cuma menantu,hahaha.. (Obs : menjawab dengan sedikit berfikir,namun diiringi tertawa ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : bgitu gimana?
FR : yahh susahlah cerita mertua mah, kadang angin baik ya baik kalo angin kurang baik ya ga enak juga sikapnya sama gw..mungkin karena gw nyampur kali ya sama mertua.. (Obs : menjawab dengan raut muka yang serius dan menatap IT ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : kok begitu ya?
FR : ya kan gw bilang karena nyampur tinggalnya, namanya intensitas gw sama dia sering ketemu kan..rentan suka salah paham gitu deh.. (Obs : menjawab dengan raut muka yang serius ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : baiklah untuk hari ini sampai disini dulu wawancaranya, makasih banyak loh atas waktunya..nanti saya kerumah aja yah untuk wawancara selanjutnya,gak masalah kan?
FR : boleh banget, calling gw dulu ya tapi..
IT : oke..
Wawancara dilakukan pada tanggal 2 november 2012 IT : kita langsung mulai lagi yah wawancaranya...hehehe..dulu anda mengandungnya berapa bulan?
FR : 9bulan. 38minggu tepatnya. (Obs : menjawab dengan singkat ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : Kendala fisik?
FR : ga ada. Bae-bae aja kok (Obs : menjawab dengan singkat ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : psikisnya?
FR : cemas gila! Pengalaman pertama bo!! Takut lah pokoknya. Gak bisa digambarkan, pokoknya deg-deg an banget deh,.. (Obs : menjawab dengan mata yang agak melotot ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : dimana anda melahirkan?
FR : Rumah sakit family,pluit.
(Obs : menjawab dengan singkat ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : memang dari awal rencana lahiran di RS. Family?
FR : iya dong dari awal memang planning disana.. (Obs : menjawab dengan singkat dan wajah yang datar ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : yang menemani anda dari proses melahirkan sampai selesai?
FR : suami gw lin,dia yg nunggu gw dari awal sampe akhir,hahaha,sabar khaaan.. (Obs : menjawab dengan perasaan bangga ; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : proses lahirannya secara apa?
FR : normal dong.. (Obs : menjawab dengan singkat dan perasaan bangga akan dirinya; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : perasaan anda sewaktu melihat dan menyentuh anak anda pertama kalinya?
FR : antara percaya ga percaya ini anak gw gitu..apalagi proses lahiran normal itu perjuangan banget loh.. (Obs : menjawab dengan singkat dan perasaan bangga akan dirinya; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : perjuangannya menurut anda?
FR : ya iyalah,dari gw ngeden nya, mulesnya, sampe bayinya bisa keluar benerbener butuh tenaga extra. Perjuangan lah pokoknya..
(Obs : menjawab dengan singkat dan perasaan bangga akan dirinya; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : kalau suami gimana reaksinya dn perasaanya?
FR : heboh dia,hahaha,mungkin saking senengnya ya..bahagia lah pokoknya bersyukur bangett.. (Obs : menjawab dengan singkat dan perasaan bangga akan dirinya; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : kok anda bisa menilai suami anda seperti itu?
FR : ya keliatanlah..abis itu kan dia langsung nyium anak kami..bener-bener bahagia bangett.. (Obs : menjawab dengan singkat dan perasaan bangga akan dirinya; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : komentar suami anda ketika melihat anda berhasil melahirkan anak pertama anda?
FR : aduh ge-er nih gw,dia bilang gw hebat,hahaha.. (Obs : menjawab dengan singkat dan perasaan bangga akan dirinya; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : apakah pake babysitter?
FR : ngga. Gw urus sendiri kok. Waktu itu kan 3bulan cuti kerja. Selama 3bulan itu gw urus sendiri. Abis cuti gw abis ya gw balik ngantor lagi, mertua gw yg urus. (Obs : menjawab dengan santai; cod : latar belakang kehidupan pribadi subjek)
IT : sering merasa bingung ketika merawat bayi anda?
FR : jelas bingung. Namanya gw pertama kali kan..apalagi gw ibarat hidup sendiri orangtua gw kan jauh juga. Ada cuma mertua aja. Gw kebanyakan atasin sendiri sih smua permasalahan tentang bayi gw, kalo kebanyakan nanya sama mertua berasa segen sendiri. Biar gimana kan gak sebebas kita sama orangtua kita sendiri kan.. (Obs : menjawab dengan uraian yang panjang namun sangat jelas dan dimengerti IT namun tetap santai dalam menjawab; cod : faktor penyebab baby blues syndrome pada subjek)
IT : maksudnya 'gak sebebas'
FR : ya kalo sama orangtua sendiri u mau nanya/mau minta tolong apa sih oke aja. Kalo mertua??dia kan org lain ceritanya,gw juga kan baru kenal mertua gw pas pas mau married aja. Yaaahh..gitulah,susah diungkapkan dengan katakata,hahaha.. (Obs : menjawab dengan singkat dan diiringi dengan tertawa yang suaranya agak keras; cod : faktor penyebab baby blues syndrome pada subjek)
IT : merasakan perubahan jadwal tidur?
FR : banget.. (Obs : menjawab dengan singkat dan sedikit murung; cod : faktor penyebab baby blues syndrome pada subjek)
IT : drastis ya perubahannya?
FR : iya lah,beda bangeeet..gw suka begadang sendiri tau namanya bayi kan..dikit-dikit nangis,dikit-dikit nangis,haduh pusing lah gw pokoknya. Kurang tidur itu rasanya kliyengan banget, kaya melayang tau gak?? Mana bayi gw
cengeng banget bingung gw.. (Obs : menjawab dengan uraian yang panjang namun sangat jelas dan dimengerti IT namun terlihat seperti orang yang sedang kesal; cod : faktor penyebab baby blues syndrome pada subjek)
IT : mertua tidak membantu?
FR : yahhh..dia kan dikamar dia, masa gw bangunin,gak enaklah..gw kan udah bilang serba gak enak deh..suami gw juga kan pulang kerja udah malem, bayi gw nangis aja dia gak engeh,serbasalah lah pokoknya, makanya ya gw atasin sendiri.. (Obs : menjawab dengan uraian yang panjang namun sangat jelas dan dimengerti IT namun tetap santai dalam menjawab; cod : faktor penyebab baby blues syndrome pada subjek)
IT : pernah kah anda merasa tidak mampu dalam mengurus bayi anda?
FR : pernah dong. Lah itu pas dia nangis-nangis terus??gw udah berusaha maksimal siang malem, malem siang tapi teteeep aja nangis. Rewel lah anak gw. Ga ada sebab apa-apa. Pampers udah ganti, netein jg udah, tau lah,inget kesana bingung pokoknya. Jadi gw ngerasa apa gw yg emang belom bisa jadi ibu..atau gimana sih.... (Obs : menjawab dengan uraian yang panjang namun sangat jelas dan dimengerti IT sembari melihat ke sekeliling nya; cod : faktor penyebab baby blues syndrome pada subjek)
IT : pernah anda sampai menangis?
FR : sering kali. Hehehe...pas bayi gw nangis terus-terusan,gw juga nangis, nangis barengan deh,hahaha..berasa sedih aja, gw udah ngelakuin apa yang gw bisa, sebisa mungkin lah usaha gw buat bayi gw..tp tetep aja rewelll gak karuan..jadi campur aduk perasaan gw, ya kesel,emosi, makanya nangis gw..
(Obs : menjawab dengan uraian yang panjang namun sangat jelas dan sambil sedikit tersenyum dan tangan yang selalu ia gerakkan; cod : faktor penyebab baby blues syndrome pada subjek)
IT : mengalami fluktuasi perubahan mood?
FR : ya pasti. Jd moody-an gw,hehehe..capek lin soalnya bener dah.. (Obs : menjawab dengan singkat dan sambil tersenyum; cod : faktor penyebab baby blues syndrome pada subjek)
IT : berapa hari anda mengalaminya?
FR : sebulan..eh..ngga deh, 2mingguan kayaknya..dari 2 minggu ke sebulan itu udah agak mendingan sih..gak parah-parah banget kaya dulu pas baru-baru lahiran.. (Obs : menjawab dengan uraian yang panjang namun sempat berfikir dan terdiam beberapa detik; cod : faktor penyebab baby blues syndrome pada subjek)
IT : tapi bayinya sehat tanpa cacat kan?
FR : sehat kok.. (Obs : menjawab dengan singkat sembari mengangguk; cod : faktor penyebab baby blues syndrome pada subjek)
IT : ada komplikasi saat proses lahiran ngga?
FR : untungnya ngga tuh,.. (Obs : menjawab dengan singkat sambil menggelengkan kepalanya; cod : faktor penyebab baby blues syndrome pada subjek)
IT : ada riwayat depresi ngga?
FR : ngga. (Obs : menjawab dengan singkat sembari menggelengkan kepalanya; cod : faktor penyebab baby blues syndrome pada subjek)
IT : menurut anda memang definisi depresi itu seperti apa?
FR : depresi itu kan..yg emosi ga jelas karna suatu hal, jd nya kita mikirin terusss..yg kaya orang stress gitu kan? (Obs : menjawab dengan sedikit berfikir terlebih dahulu; cod : faktor penyebab baby blues syndrome pada subjek)
IT : menurut anda seperti itu ya?
FR : kalo kata gw itu,hahaha salah ya?? (Obs : menjawab sembari tertawa; cod : faktor penyebab baby blues syndrome pada subjek)
IT : jadi siapa saja yang membantu anda dalam merawat bayi anda?
FR : kebanyakan sih orangtua gw,kalo gak pas suami libur kerja,ya suami gw..jd orangtua gw dateng gitu ke rumah mertua gw. orangtua sih yang kebanyakan kasih gw semangat..kaya nge-hebat-hebatin gw gitulah,biar gw ada motivasi kali ya..jadi biar gw gak moody-an terus,bs stabil gitulah emosi gw.. (Obs : menjawab dengan uraian yang panjang namun sangat jelas dan dimengerti IT namun tetap santai dalam menjawab; cod : sumber dukungan sosial dan emotional / komponen dukungan sosial pada subjek)
IT : Kalau suami?
FR : suami sih orangnya mau bantu. Maksudnya gak cuek an gitu orangnya..cuma
ya kan dia kerja..gw juga ngertilah dia juga udah capek kerja boro-boro urus bayi lagi kan..cuma kalau libur dia bantuin gw kok. Kalogak ajak gw jalan-jalan bebelian baju kek, jd gw makin semangat gitu kalo dibeli-beliin,haha..matre ye gw,hahaha.. (Obs : menjawab dengan uraian yang panjang namun sangat jelas dan dimengerti IT namun tetap santai dalam menjawab dan diakhiri dengan tertawa; cod : sumber dukungan sosial dan instrumental / komponen dukungan sosial pada subjek)
IT : sebelumnya pernah belajar cara-cara merawat bayi?
FR : belum pernah sama sekali. (Obs : menjawab sembari tertawa; cod : faktor penyebab baby blues syndrome pada subjek)
IT : yang anda lakukan ketika mengandung sebagai bentuk persiapan anda dalam merawat bayi?
FR : ya gw beli-belian perlengkapan baby lah,kaya bedongan,baju bayi,celana,popok,banyaklah..pokoknya perlengkapan bayi. (Obs : menjawab sembari tertawa; cod : faktor penyebab baby blues syndrome pada subjek)
IT : digunakan semua ya?
FR : iya dong, malah gw belinya kurang nih,hahaha.. (Obs : menjawab sembari tertawa; cod : faktor penyebab baby blues syndrome pada subjek)
IT : komunikasi anda dengan suami tetap terjaga?
FR : kita kan sama-sama sibuk yah..gw sih sama suami selalu usahain komunikasi
terus..tp emang dasarnya suami gw orangnya cuek lin..gak banyak omong orangnya.. (Obs : menjawab dengan uraian yang panjang namun sangat jelas dan dimengerti IT namun tetap santai dalam menjawab; cod : sumber dukungan sosial dan emotional / komponen dukungan sosial pada subjek)
IT : suami anda pernah mengucapkan terimakasih karena anda dapat melahirkan anak anda dengan selamat?
FR : hah??itu sih ngga pernah tuh,hehehe..udah gw bilang orangnya cuek,.. (Obs : menjawab sembari tertawa ; cod : sumber dukungan sosial dan emotional / komponen dukungan sosial pada subjek)
IT : lalu cara menyikapi perbedaan keadaan sebelum dan sesudah memiliki anak?
FR : yah...jalanin aja lah..menurut gw sih gitu,nah ini buktinya udah kelewat kan masa-masa sulit gw,hahahaha.. (Obs : menjawab santai dan diakhiri dengan tertawa; cod : penyelesaian masalah baby blues syndrome pada subjek)
IT : pola istirahat setelah memiliki anak?
FR : kurang istirahat gw waktu itu..jadi dampaknya ke kondisi badan gw nih..suka tiba-tiba drop kepala puyengg banget. Langsung deh gw atasin dengan minum obat. Gw mana boleh sakit gila!!ntar bayi gw siapa yang urus?? (Obs : menjawab sembari mengusapkan telapak tangan; cod : faktor penyebab baby blues syndrome pada subjek)
IT : tp merasa beruntung sudah dikaruniai anak?
FR : oya dong..
(Obs : menjawab sembari tertawa; cod : faktor penyebab baby blues syndrome pada subjek)
IT : lalu bagaimana kehidupan sosial anda setelah anda memiliki anak?
FR : gw sih sekarang udah jarang ya ngumpul-ngumpul atau nenangga. Udah berkuranglah..gak kaya dulu demen banget ngegosip ibu-ibu. Hahahaha..karena waktu gw sekarang semua buat anak. Gw pulang kerja kan gw udah mesti pegang anak gw. Masa iya selalu sama mertua, ntar dipikir gw menantu gak tau diri lagi,hahahaha.. (Obs : menjawab dengan uraian yang panjang namun sangat jelas dan diiringi dengan tertawa yang cukup sering; cod : sumber dukungan sosial dan emotional / komponen dukungan sosial pada subjek)
IT : apakah anda pernah mengajak jalan-jalan keluar anak anda? Bagaimana frekuensinya?
FR : ya paling kalo sore gw ajak ke taman deket rumah aja,kalo gak pas weekend gw bawa ke mol, sekalian gw nya jg refreshing. Capek gw soalnya hari biasa. Bener-bener gak ada istirahanya..siang ngantor,malem urus anak. (Obs : menjawab dengan uraian yang panjang namun sangat jelas ; cod : sumber dukungan sosial dan emotional / komponen dukungan sosial pada subjek)
IT : pernah bercermin ngga sewaktu sedang lelah-lelahnya merawat bayi?
FR : kaga! Hahahaha..ga usah bercermin juga gw udah ngerasa gw kucel banget jarang mandi saking gak sempetnya, ngapain amet bercermin, emang gw perawan kaya dulu,hahahahaha.. (Obs : menjawab dengan uraian yang panjang namun sangat jelas dan diiringi dengak tertawa di akhir pembicaraan; cod : faktor penyebab baby blues syndrome pada subjek)
IT : pernah memanjakan diri anda,seperti kesalon?
FR : kalo pas lagi luang waktu senggang,mertua gw jg pas lagi sempet ya gw ke salon,pijit-pijit badanlah..biar rilex,hhehehe.. (Obs : menjawab dengan santai sembari tertawa kecil; cod : penyelesaian baby blues syndrome pada subjek)
IT : sebenarnya tujuan anda memiliki anak?
FR : ya buat melestarikan keturunan dong,hahaha.. (Obs : menjawab dengan singkat namun sembari tertawa keras; cod : tujuan dari subjek memiliki anak)
IT : pernah kah anda menceritakan kegalauan anda ketika memiliki anak pada orang lain?
FR : teman kantor gw pernah tuh gw ceritain..kasih solusi sih mereka supaya gw jgn kayak gitu. Jangan banyak ngeluh..jalanin aja.. (Obs : menjawab dengan jelas sembari melihat ke sekeliling; cod : sumber dukungan sosial dan emotional / komponen dukungan sosial pada subjek)
IT : hanya teman kantor?
FR : iya..eh,ngga sih waktu itu gw sempet ke dokter kandungan gw dulu pas gw hamil, gw tanya sama beliau. Gw nih kenapa...gw pun gak bisa ceritain ke lu atau siapapun gw kenapa karena gw jg bingung kenapa dan apa yang gw rasain..intinya pola kehidupan gw yg berantakan dari istirahat,tidur,makan,krn terlalu lelah plus repoot urus bayi,jadi suka bikin gw marah-marah sendiri,nangis sendiri,aneh lah..dokter gw langsung kasih gw resep dokter gitu suruh gw tebus obat ga tau namanya gw lupa,intinya itu obat fungsinya supaya biar gw bisa lebih rilex
aja..sampe ditambahin diresepsnya gw syn.BB (baby blues syndrome maksudnya) begitu loh.. (Obs : menjawab dengan uraian yang panjang namun sangat jelas dan dimengerti IT namun tetap santai dalam menjawab; cod : sumber dukungan sosial dan emotional / komponen dukungan sosial pada subjek)
IT : resepnya boleh sy minta?
FR : boleh kok, hehehe.. (Obs : menjawab dengan diiringi tertawa kecil)
IT : lalu dokter bilang apa lagi?
FR : dokter sih gak bilang ke gw,tapi bilang ke suami gw, kalau lebih lanjut syn BB gw,ya ke psikiater,terpaksa..intinya dia cuma kasih tau aja gw ada gejala kena syn BB. Gitu..kalau udh bae dengan sendirinya ya gak usah ke psikiater segala, takut lagian gw kalau bener sampe kesono mah,ntar dikira gw stress berat lagi,hahahah... (Obs : menjawab dengan uraian yang panjang namun sangat jelas dan dimengerti IT namun diakhiri dengan tertawa keras; cod : sumber dukungan sosial dan emotional / komponen dukungan sosial pada subjek) IT : sekarang anda merasa kegalauan anda sudah lewat?
FR : udah dong..ni gw jg lg nunggu kelahiran anak ke 2 gw.. (Obs : menjawab dengan singkat)
IT : udah berapa bulan memang usia kehamilan sekarang?
FR : udah 7bulan an..hehehe..doain ya gw gak baby blues lagi,hahaha..kayanya sih ngga lah..gw kan udah pengalaman sama anak yang pertama.jadi mudah-
mudahan bisa dan gak ada halangan.. (Obs : menjawab sembari tertawa kecil; cod : penyelesaian permasalahan baby blues syndrome pada subjek)
IT : menurut anda siapa saja yang berjasa dalam mengusir kegalauan dan keresahan anda?
FR : suami sih yang utama,biarpun cuek tapi dia emang yang paling deket sama gw dan yang selalu dengerin kalo gw curhat plus kasih masukan,kaya motivasi lah..kedua orangtua, ketiga ya temen-temen kantor.. (Obs : menjawab sangat jelas namun tetap santai dalam menjawab; cod : sumber dukungan sosial dan emotional / komponen dukungan sosial pada subjek)
IT : mertua ?
FR : mertua mah gak akrab gw, ngomong aja jarang..gak deketlah pokoknya,boroboro kasih solusi pas gw kena syn bb. Hahahaha.. (Obs : menjawab dengan cepat sebelum IT berhenti bertanya; cod : sumber dukungan sosial dan emotional / komponen dukungan sosial pada subjek)
IT : kebutuhan fisik anda tercukupi?seperti makan sehari-hari,sandang,dan kebutuhan papan?
FR : puji tuhan tercukupi kok.. (Obs : menjawab dengan singkat sembari menunduk; cod : sumber dukungan sosial dan komponen dukungan sosial pada subjek)
IT : jadi,apakah anda mendapatkan nasehat,petunjuk,atau informasi tentang BBS,kalau iya darimana?
FR : ya tadi gw bilang, dari dokter yang pertama, dia sih kasih gw solusi cara
pencegahannya..gw sih disuruh banyak bersyukur aja sama dokter,lebih banyak berpikir positif lah intinya.. (Obs : menjawab dengan singkat dan santai; cod : sumber dukungan sosial dan komponen dukungan sosial pada subjek)
IT : kalau dukungan emosional anda?apakah anda mendapatkannya?
FR : orangtua dan suami sih ya kayanya yang lebih nunjukkin ekspresi kasih sayang ke gw,dan lebih memperhatikan keadaan gw..krn mungkin mreka yang paling paham sama keadaan gw.. (Obs : menjawab dengan santai sembari menyeruput minumannya; cod : sumber dukungan sosial dan komponen dukungan sosial pada subjek)
IT : kalau dukungan instrumental?
FR : maksudnya?
IT : iya seperti peminjaman uang,hadiah kecil..
FR : hmmm..syukurlah gw gak sampe minjem duit sih,,kan gw ada kartu kredit,hahaha..cuma dari temen-temen kantor gw banyak yang ngasih kado sih ke gw, bukan hanya buat baby nya tapi buat gw juga suka ada..hehehe..semangat gw jadinya .. (Obs : menjawab dengan santai ; cod : sumber dukungan sosial dan komponen dukungan sosial pada subjek)
IT : kalau masyarakat?
FR : gw orangnya gak gitu nenangga lin..jadi ya kurang kali ya kalo dari lingkungan sekitar mah..akrab aja ngga boro-boro kasih masukan.. (Obs : menjawab dengan singkat sembari menggoyangkan kakinya; cod : sumber
dukungan sosial dan komponen dukungan sosial pada subjek)
IT : terakhir ya...lalu bagaimanakan perasaan anda setelah orang sekitar anda,baik keluarga,teman atau siapapun yang telah memberikan anda berbagai macam dukungan untuk anda?
FR : yang pasti sih lebih tenang ya.. (Obs : menjawab dengan cukup rilex; cod : permasalahan baby blues syndrome subjek yang teratasi)
IT : maksudnya?
FR : ya lebih rilex aja gitu hati gw,gak semrawut dulu,ternyata banyak share sama beberapa orang buat hati gw lumayan nyaman sih..dan membuat gw jadi 'terbiasa' urus anak,bukan lagi jd momok menakutkan buat gw..gitu.. (Obs : menjawab dengan sangat rilex; cod : sumber dukungan sosial dan komponen dukungan sosial pada subjek)
IT : oke deh,..sekian ya wawancaranya..nanti ada yang kurang,sy telpon ya..
FR : ooh..udah selesai ya?hahaha..kirain masih banyak. Oke deh,sipsip,call aja.
IT : terimakasih ya..
FR : oo oke oke.