SUMBER STRESS AKADEMIK DAN PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT STRESS MAHASISWA KEPERAWATAN DKI JAKARTA (Academic stress sourses and it’s impact to nursing student stress level) Indriana Rakhmawati, Pipin Farida, Nurhalimah Dosen Prodi D III Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta III Email:
[email protected] ABSTRAK Stress adalah kondisi berupa kumpulan gejala fisik dan mental yang terbentuk sebagai hasil penilaian/persepsi seseorang terhadap suatu peristiwa yang dirasakan mengancam integritas dirinya secara fisik maupun mental. Stress akademik adalah stres yang dialami oleh mahasiswa selama masa pendidikannya dan terutama disebabkan oleh tuntutan yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber stres akademik yang paling mempengaruhi mahasiswa keperawatan dan bagaimana tingkat stress mahasiswa.Sampel penelitian ini adalah 121 mahasiswa perawat tk II – III dari beberapa institusi pendidikan D III Keperawatan di DKI Jakarta yang dipilih secara acak. Disain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner demografi danStudent Nurse Stress Index (SNSI). Hasil penelitian menunjukkan sumber stress akademik yang tersering adalah beban akademik (91,7%) dengan rerata 18,70 (SD = 3,23). Rerata tingkat mahasiswa adalah sedang (68,6%) dengan kisaran true score49.32 - 52.68. Terdapat korelasi positif dan signifikans tingkat stress dengan sumber stressnya (r 0,397 s/d r 0,530, p = 0.000) dan dukungan (r 0,239, p = 0.008).Hasil tersebut menunjukkan bahwa sumber stress mahasiswa keperawatan yang terutama adalah beban akademik dengan tingkat stress mahasiswa pada tingkat sedang dan terdapat hubungan positif dan bermakna antara keduanya. Hal ini menjadi masukan bagi para pendidik di tingkat Diploma Keperawatan untuk memperbaiki untuk memodifikasi metode pembelajaran, ujian dan hal lainnya yang berkaitan dengan kegiatan akademik Kata kunci : sumber stres , tingkat stres , mahasiswa keperawatan
ABSTRACT Stress is a bunch of physic and mental symptoms comes from individual perception of threating incidents to them either physic or psychological aspects. College student will experience academic stress in their education period primary caused by educational demands such as assignment, examination, clinical experience, competition, etc. This study will determine the source of stress and stress level of college students in nursing academy. Samples are 121 nursing students grade II and III from several nursing college in Jakarta province which select randomly and used non probability simple random sampling. Research design is quantitative correctional with cross sectional approach. The tools used in this research was Demographic Questionnaire and Student Nurse Stress Index (SNSI). The result revealed that 91.7% student choose academic load as the main stressor and 68.6% stated the level of stress is moderate (range of true score 49.32 - 52.68). There is positive and significant correlation between stress level and source of stress (r 0,397 s/d r 0,530, p = 0.000) and support (r 0,239, p = 0.008). These result shows us that majority of college student choose academic load as the main academic stressor and their stress level is moderate. It is expected that this finding will used by nurse administrator to enhance the students with effective coping mechanism and modify the learning process with proper learning methodology to achieve competences. Key words: source of stress, level of stress, nursing students
72
73
JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 72-84
mandiri secara sosial dan berambisi untuk
PENDAHULUAN Mahasiswa adalah seseorang yang
berhasil (Nevid & Rathus, 2005).
melanjutkan pendidikan tinggi setelah menyelesaikan
SMU.
Stres akademik adalah stres yang
Levelpendidikan
berhubungan dengan kegiatan pendidikan
yang dialami sudah berbeda; tidak lagi
yang terjadi dalam masa pendidikanyang
pada “anak yang banyak dibantu atau
disebabkan oleh tuntutan yang timbul saat
dibimbing” tetapi pada tahapan menuju
seseorang
dewasa.Tuntutan
(Weidner, Kohlmann, Dotzauer,& Burns,
terhadap
kemandirian
dalam
1996)
akan
suasana
mengalami ketegangan emosi saat ia gagal
pembelajaran akan berbeda.Mahasiswa;
mengatasi tuntutan tersebut. Penyebab
khususnya
adalah
stress akademik merupakan hal yang
kelompok yang rentan terhadap stress
normal terjadi karena merupakan bagian
(D'Zurilla
perkembangan diri seperti menyesuaikan
tinggi
sehingga
mahasiswa
&
Sheedy,
baru
1991)
karena
bila
diri
(Towbes & Cohen, 1996). Mereka harus
mendapatkan peran dan tanggungjawab
menyesuaikan kehidupannya karena jauh
baru
dari rumah, mempertahankan pencapaian
beban belajar dan konsep – konsep
akademik setinggi mungkin dan berada di
pendidikan yang berbeda dengan masa
lingkungan social yang baru.
sekolah sebelumnya (MacGeorge, Samter,
sebagai
social
mahasiswa,
mempunyai
merupakan
bagian
dari
kehidupan
mahasiswa
dan
dapat
akademik, masalah keuangan, kurangnya
berdampak pada kemampuannya untuk
kemampuan mengelola waktu, harapan
beradaptasi dengan kehidupan kampusnya
terhadap pencapaian akademik, perubahan
(Dusselier, Dunn, Wang, Shelley and
gaya hidup dan perkembangan konsep diri
Whalen, 2005). Kehidupan kampus dapat
(Misra, McKean, West, & Russo, 2000).
menjadi hal yang menyenangkan sekaligus
Beban akademik yang dimaksud adalah
menyebabkan
bagi
pekerjaan rumah (penugasan) yang sangat
mahasiswa.Meskipun periode perkuliahan
banyak, atau tidak jelas, hubungan dengan
adalah hal menyenangkan tetapi status dan
staf akademik dan tekanan waktu untuk
peran
menyelesaikan tugas atau pendidikan.
sebagai
mahasiswa
seringkali
2005),
baru,
Stres
stress
Gillihan,
tatanan
mahasiswa
perubahan ke kehidupan pendidikan tinggi
&
dengan
terjadi
pendidikan
belajar dan kemampuan berpikir analisis lebih
dan
masa
Landa,
kegiatan/beban
menjadi stressor tersendiri bagi seseorang
Martos,
danZafra,
(2012)
karena perkembangan aspek sosial dan
menambahkan bahwa beban akademik,
kepribadian pada tahapan usia ini adalah
masalah klinik dan masalah pribadi juga
74
Indriana Rakhmawati: Sumber Stress Akademik Dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Stress Mahasiswa Keperawatan Dki Jakarta
menjadi penyebab stress. Bagi mahasiswa
Srivastava, 1991). Ujian tengah dan akhir
baru menemukan teman baru, bekerjasama
semester,laporan penelitian dan penugasan
dengan
mempunyai
lainnya (Evan, Kelly, 2004), pengalaman
tanggungjawab yang lebih besar, memulai
klinik di rumah sakit juga menyebabkan
kehidupan baru di pendidikan tinggi,
stres karena mereka harus melakukan
meningkatnya beban belajar, berada di
persiapan yang cukup banyak dan lama
tempat baru dan menunggu giliran dalam
sebelum praktek klinik agar tidak terjadi
antrian
kekeliruan
orang
baru,
merupakan
stressor
tersendiri
saat
melakuan
prosedur
(Towbes and Cohen, 1996).Lebih jauh
keperawatan yang dapat membahayakan
diuraikan bahwa stres akademik dapat
pasien (Shriver & Scott-Stiles, 2000;
menjadi kronik dan menimbulkan dampak
Mahat 1998).
negative
terhadap
kesehatan
berupa
depresi dan masalah/penyakit fisik. Tidak berbeda dengan yang lain,
Hasil penelaahan terhadap beban belajar
di
kurikulum
tuntutan
belajar
yang
menunjukkan cukup
tinggi
mahasiswa keperawatan juga mengalami
sehingga waktu 14 – 16 minggu per
stress akademik dengan proses pendidikan
semester dirasakan masih kurang untuk
yang dijalaninya. Beberapa hasil penelitian
mencapai kompetensi sesuai kurikulum.
menunjukkan tingkat stress mahasiswa keperawatan
keperawatan
seringkali ditemukan bahwa mahasiswa
kedokteran,
memilih profesi keperawatan bukan karena
farmasi, social. Beban belajar mahasiswa
keinginanannya tetapi keinginan orang lain
keperawatan cukup berat karena tidak
terutama orangtua. Beberapa mahasiswa
hanya harus melakukan kegiatan akademik
menyatakan
dan praktek klinik tetapi juga menjaga
diatas rata – rata dan lebih banyak
keseimbangan
kehidupannya
mahasiswa perempuan menyatakan tingkat
sebagai seseorang yang menuju dewasa
stresnya lebih dari biasa; merasa bingung
(http://nursinglink.monster.com).
sebelum memulai pendidikan di akademi.
lainnya
tinggi
pendidikan
dibanding
jurusan
lebih
Pada
seperti
dalam
Beberapa
tingkat
stress-nya
yang
Penelitian tentang stress akademik
menyebabkan mahasiswa perawat stress
mahasiswa telah banyak dilakukan di
antara lain : merasa tidak mampu merawat
negara lain tetapi di Indonesia penelitian
pasien
yang berkaitan dengan stress akademik
yang
kondisi
bahwa
sakit
berat,
kesulitan
berinteraksi dengan fakultas, waktu belajar
mahasiswa;
yang
keperawatan, masih sedikit
lama,
penugasan
yang
banyak
sehingga hari liburnya yang singkat (Beck,
khususnya
mahasiswa dilakukan
sehingga data yang berkaitan dengan hal
75
JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 72-84
tersebut masih sulit ditemukan. Untuk itu dilakukan
penelitian
diketahui
sumber
dapat
Penelitian dilaksanakan di 5 institusi
mahasiswa
pendidikan D III Keperawatan di DKI
keperawatan di Jakarta dan mekanisme
Jakarta pada bulan Nopember 2013 –
koping
untuk
Januari 2014. Disain penelitian ini adalah
tersebut.
kuantitatif korelatif dengan pendekatan
yang
ini
agar
METODOLOGI
stress
diaktifkan
mengendalikan
stress
Pemahaman dosen dan pihak lain yang
cross
terkait dengan pendidikan keperawatan
mengumpulkan dan menganalisis data
tentang
tentang tingkat stress,
stress
mahasiswa
dan
cara
sectionaluntuk
mengetahui
sumber stress
pengendaliannya dapat menjadi bahan
akademik yang dominan serta karakteristik
masukan bagi pengelola pendidikan untuk
responden serta hubungan antara sumber
memperbaiki
strategi
dan karakteristik responden dengan tingkat
pembelajaran di pendidikan keperawatan;
stress.pada satu waktu yaitu semester
agar
ganjil 2013/2014 (Hopkins, 2008).Metode
kurikulum
kompetensi
dan
yang
dipersyaratkan
dapat dicapai.
korelasi
digunakan
untuk
menilai
Tingkat stress sangat dipengaruhi
kemaknaan hubungan antara tingkat stres
oleh persepsi seseorang terhadap stressor
dan sumber stres menggunakan korelasi
yang
yang
product moment Pearson atau Spearman
dikemukakan oleh Lazarus & Folkman,
pada signifikansi 0.05.Sampel yang dipilih
(1984) bahwa respons seseorang terhadap
adalah
stress
persepsinya
Keperawatan di DKI Jakarta semester
terhadap peristiwa yang dialami; berupa
ganjil TA 2013/2014 dengan kriteria
ancaman atau tantangan, oleh karena itu
inklusi masih tercatat sebagai mahasiswa
persepsi atau interpretasi terhadap stress
kelas reguler program D III Keperawatan
sangat
stress
wilayah DKI Jakarta, berusia 18 – 22
seseorang. Seperti yang dikemukakan oleh
tahun, bertempat tinggal di Jabodetabek
Baltas and Baltas (2000) bahwa stress
dan Tidak mendapatkan beasiswa.
di
hadapinya
tergantung
seeprti
pada
mempengaruhi
tingkat
mahasiswa
Program
D
III
tidak tergantung pada kondisi obyektif lingkungan atau individual basis tetapi pada persepsi dan interpretasi seseorang terhadap
stressor.
Hal
inilah
yang
mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat stress mahasiswa.
Mengingat keterbatasan waktu dan dana yang tersedia maka sampel dipilih menggunakan
metode
simple
random
sampling. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 121 orang dari 320 yang seharusnya menjadi sampel
76
Indriana Rakhmawati: Sumber Stress Akademik Dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Stress Mahasiswa Keperawatan Dki Jakarta
tetapi
karena
pelaksanaan
dari 22 butir pertanyaan yang terbagi
bersamaan dengan kegiatan mahasiswa
dalam 4 kategori yaitu beban akademik
dan peneliti yang cukup padat serta
(pertanyaan 1, 2, 3, 8, 14, 18, dan
kesesuaian pengisian kuesioner, jumlah
20)dengan nilai 7 – 35, masalah klinik
responden yang diperoleh adalah 121
(pertanyaan 13, 14, 16, 17, 18, 19, and 20)
orang
mahasiswa
dengan
5
pribadi(pertanyaan
yang
semester
3
waktu
terdiri dan
dari
semester
karena
nilai
7
– 9,
35, 10,
masalah 11,
dan
mahasiswa semester 1 belum praktek
12)dengan nilai 4 – 20, dan konflik
klinik. Variabel dalam penelitian ini
kepentingan (pertanyaan 4, 5, 6, 7, 15, 21,
adalah :
dan 22)dengan nilai 7 - 35. Pengukuran
a. Karakteristik demografi responden
menggunakan skala Likert dari skala 1
: jenis kelamin, usia, status
(tidak menimbulkan stress) sampai skala 4
kesehatan, suku, hubungan dengan
(sangat membuat stress). Kisaran skor
keluarga, penghasilan keluarga dan
untuk
support person.
concernsdaninterface worriesadalah 7-35
academic
load,
clinical
b. Sumber/jenis stres yang terdiri dari
dan untuk personal problem adalah 4-20
4 kategori : academic load, clinical
sehingga skor total SNSI adalah 22 –
concern, personal problem dan
110.Chronbach's alpha untuk konsistensi
interface worries.
internal academic load.71 - .82, clinical
c. Tingkat stres terbagi menjadi 3
concerns .76 - .85, personal problem .63 -
tingkatan; rendah, sedang dan
.72 dan interface worries .75 - .83. Hanya
tinggi
dibutuhkan
Alat
pengumpul
data
yang
waktu
5
menit
untuk
mengisinya (Jones & Johnston, 2006).
digunakan terdiri kuesioner demografi
Penghitungan skor dilakukan dengan
buatan sendiriuntuk mendapatkan data
menghitung rerata skor tiap sub scale
tentang jenis kelamin, jenis sekolah, usia,
(jumlah skor dan dibagi jumlah butir
suku, kesehatan fisik, hubungan dengan
pertanyaan).
keluarga,
disesuaikan dengan skala berikut.
pendapatan
dan
system
dukungan serta danStudent Nurse Stress Index (SNSI) untuk mengetahui sumber dan mengukur tingkat stress. SNSI terdiri
Hasil
penghitungan
77
JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 72-84
Tabel 1. Skala Sumber stres Sub variabel
Frekuensi
Skor
Beban akademik
Sering Jarang
15 – 28 7 – 14
Clinical concern
Sering Jarang
15 – 28 7 – 14
Masalah Pribadi
Sering Jarang
9 – 16 4–8
Konflik Kepentingan
Sering Jarang
15 – 28 7 – 14
Tingkat stres diukur dengan cara
sentral (mean, median, modus) dan variasi
menghitung rerata skor tiap sub scale
(standar deviasi) serta analisis persentase
(jumlah
butir
terhadap data komponen sumber stres dan
pertanyaan), mencari standar deviasi dan
tingkat stres mahasiswa) dan tally terhadap
mengelompokkan
3
karakteristik responden. Analisis bivariat
tingkat : rendah (< -1SD), sedang (-1 SD
dilakukan untuk membuktikan adanya
s/d +1 SD) dan tinggi (> +1 SD).
hubungan antara tingkat stres dengan
Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti
dengan
dengan
korelasi product moment Pearson atau
skor
dibagi
metode
jumlah
variable
survey
menjadi
menggunakan
kuesioner/instrumen tersebut. Hasil uji
sumber
stres
menggunakan
Spearman pada signifikansi 0.05.
coba instrument menggunakan korelasi Pearson
Product
Momentmenunjukkan
HASIL dan PEMBAHASAN
nilai Cronbach Alpha .917. yang berarti
Subyek penelitian adalah 121 orang
pertanyaan pada instrument ini reliable
mahasiswa program D III Keperawatan
karena nilai Cronbach Apha >0,6.
yang terdiri dari83 mahasiswa semester 3
Penelitian ini telah mendapatkan izin etik penelitian dari Litbang Kesehatan Kemenkes RI. Pengolahan datadilakukan secara mandiri menggunakan SPSS.
dan 38 mhs semester 5. Seluruh responden dapat mengisi kuesionernya tanpa bantuan dan
menggambarkan penghitungan tendensi
memahami
pernyataan
kuesioner yang diberikan. Rerata waktu yang
Analisis univariat digunakan untuk
dapat
dibutuhkan
untuk
mengisi
kuesionernya adalah 15 – 20 menit.
Indriana Rakhmawati: Sumber Stress Akademik Dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Stress Mahasiswa Keperawatan Dki Jakarta
78
Tabel 2. Data demografi responden Variabel
Sub variabel
Freq
%
Jumlah
20 101 121
16.5 83.5 100.0
Jumlah
2 101 18 121
1.7 83.5 14.9 100.0
Jumlah
55 34 23 7 2 121
45.5 28.1 19.0 5.8 1.7 100.0
Jumlah
15 106 121
12.4 87.6 100.0
Jumlah
114 7 121
94.2 5.8 100.0
105 12 4 121 4 5 21 55 25 11 121
86.8 9.9 3.3 100.0 3.3 4.1 17.4 45.5 20.7 9.1 100.0
- laki-laki - perempuan
1. Jenis kelamin
- < 18 - 18 - 20 - > 18
2. Umur
3. Suku
jawa sunda betawi sumatera lainnya
-
- sakit - sehat
4. Kesehatan fisik
- harmonis - kurang harmonis
5. Hubungan
- punya - tidak punya - lainnya
6. Support
Jumlah
7. Penghasilan keluarga
Hasil
pengumpulan
memperlihatkan responden,
< 200 ribu 200 ribu - 500 ribu 500 ribu - 1,5 juta 1,5 - 3 juta 3 - 5 juta > 5 juta Jumlah
-
bahwa
83,5%
dari
berjenis
data
penghasilan antara 1,5 juta - 5 juta (66,2%)
121
dan mempunyai sumber koping (95%).
kelamin
Secara
umum
karakteristik
perempuan dan berusia antara 18 – 20 tahn
memperlihatkan
(83,5%), mempunyai latar belakang suku –
responden berada dalam rentang sehat dan
suku yang berada di pulau Jawa (92,6%),
normal secara fisik dan mental serta
dalam kondisi sehat (87,6%), mempunyai
mempunyai latar belakang keluarga yang
hubungan
harmonis.
harmonis
dengan
keluarga
(94,2%), berasal dari keluarga dengan
bahwa
tersebut umumnya
79
JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 72-84
Tabel 3. Sumber Stress Akademik Mahasiswa N = 121 Total SNSI Beban akademik Clinical concern Masalah Pribadi Konflik kepentingan
Mean
SD
95% CI
Min
Max
51.00 18.70
9.31 3.23
49.32 - 52.68 18.12 - 19.28
14.28
3.79
31 10 7
87 28 27
4
16
10
28
7.02
2.59
18.09
3.68
13.60 - 14.96 6.55 - 7.48 17.43 - 18.75
Tabel 4. Frekuensi Sumber Stress Mahasiswa N = 121 Beban akademik Freq % 10 Jarang Sering 111 Total 121
8.3 91.7 100. 0
Clinical concern Freq %
Personal problem Freq %
Interface worries Freq %
64 57 121
92 29 121
20 101 121
52.9 47.1 100.0
Tabel 3dan 4 menunjukkan beban
76.0 24.0 100.0
kondisi
keuangan
16.5 83.5 100. 0 selama
sekolah,
akademik merupakan stressor akademik
peringkat, ujian, waktu belajar yang lama,
yang paling banyak dialami mahasiswa
dan kurangnya waktu bebas (Robotham &
(91,7%) dan dipilih oleh paling banyak
Julian, 2006; Gigliotti, 2004; Fairbrother
responden (M=18,70, SD = 3,23). Beban
and Warn, 2003; Lindop, 1999; Murphy &
akademik mahasiswa adalah kegiatan-
Archer, 1996; Lindop, 1999; Murphy &
kegiatan nyata yang berkaitan dengan
Archer, 1996).Beban akademik menjadi
proses pembelajaran di kelas seperti
focus perhatian utama karena pada masa
penugasan, ujian, kegiatan perkuliahan
kuliah kemampuan yang paling menjadi
(Affeldt's
1990).
Beberapa
penelitian
perhatian
tentang
sumber
stress
akademik
sehingga prestasi pada bidang ini akan
menemukan bahwa tugas yang terlalu
meningkatkan rasa percaya diri remaja
banyak, kompetisi dengan teman sekelas,
terhadap
kegagalan
lingkungan
dalam
proses
belajar
dan
adalah
bidang
akademik
kemampuannya.
Pengakuan
terhadap
kemampuan
80
Indriana Rakhmawati: Sumber Stress Akademik Dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Stress Mahasiswa Keperawatan Dki Jakarta
akademiknya merupakan salah satu ciri
dengan keyakinan mahasiswa tentang
perkembangan psikososial remaja yaitu
dirinya sendiri. Pandangan masyarakat
mencapai
bahwa prestasi akademik menjadi hal yang
identitas
diri;
menyadari
kemampuannya.
lebih penting dibanding kemampuan di
Konflik kepentingan menjadi sumber
bidang
non
akademik
dan
stress cukup tinggi (M= 18,09, SD =
ketidakmampuan mahasiswa memenuhi
3,68dan sering dirasakan (83,5%). Konflik
harapan keluarga
kepentingan
akibat
konflik. Pemilihan bidang kuliah yang
beberapa keinginan atau harapan dan
tidak sesuai dengan keinginan karena
tuntutan yang dirasakan oleh mahasiswa
dituntut oleh orangtua menyebabkan rasa
selama proses belajar. Seringkali keluarga
tidak nyaman dan kurangnya motivasi
mengharapkan keberhasilan atau prestasi
belajar.
akademik
merupakan
yang
kadang
stress
dapat
menyebabkan
bertentangan Tabel 5. Tingkat Stres Mahasiswa
N = 121 Tingkat Stres Rendah (- SD) Sedang (-SD s/d +SD) Tinggi (+SD)
Nilai
Jumlah
%
<41.69 41.69 - 59.31 > 59.31 Total
20 83 18 121
16.5 68.6 14.9 100.0
Tabel 3 memperlihatkan rerata skor
melakukan
hal
lainnya
total SNSI adalah 51.00 dan SD 9.31
menyelesaikan
sehingga kisaran true score tingkat stres
praktek ataupun ujian dengan bantuan
mahasiswa pada level sedang adalah 49.32
orang lain (.........).Mahasiswa merasakan
- 52.68 dari nilai maksimal 87. Sebaran
kecemasan bertambah saat mengalami
data pada tabel 5 memperlihatkan bahwa
konflik yang tidak dapat diselesaikan
68,6% mahasiswa merasakan stres tingkat
seperti
sedang dan hanya 14,9% yang merasakan
menyelesaikan berbagai tugas tetapi juga
stres tinggi. Persepsi terhadap masalah
ujian sementara waktu yang tersedia
menentukan tingkat kecemasan seseorang
sangat
(.............). Stressor akademik dianggap
menemukan bahwa waktu yang paling
menyebabkan kecemasan sedang karena
membuat stres mahasiswa adalah mid
pada kondisi ini mahasiswa masih dapat
(UTS) dan akhir semester karena mereka
pada
berbagai
saat
tugas
seperti
bersamaan
pendek/sempit.Beck
sambil
harus
(1995)
81
JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 72-84
harus menyelesaikan berbagai tugas teori
minggu yang sama.
maupun klinik dan sekaligus ujian pada Tabel 6. Hubungan antara sumber stress dan tingkat stres Beban akademik Tingkat stres
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Clinical Konflik Masalah concern kepentingan Pribadi
.473**
.530**
.424**
.397**
.000 121
.000 121
.000 121
.000 121
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Hubungan antara ingkat stress dan
perbedaan sumber/penyebab stress akan
sumber stress mahasiswa dapat dilihat
membuat
padda table 6. Tingkat stress mahasiswa
respons yang berbeda sesuai persepsinya.
menunjukkan hubungan positif sedang
Ujian
mahasiswa
dan
memperlihatkan
pembuatan
tugas
sebagai
dengan sumber stressnya (r 0,397 s/d r
sumber stress akan direspons berbeda oleh
0,530). Hasil uji statistic menunjukkan
mahasiswa.
hubungan yang signifikans antara tingkat
menimbulkan
stress
dikerjakan sendiri dalam suasana yang
dan
sumber
0.000).Perbedaan membuat
stress
sumber
mahasiswa
(p
stress
= akan
mempersepsikan
stress secara berbeda. Tingkat stress merupakan respons mahasiswa terhadap stress
yang
dipersepsikannya
maka
Ujian
dianggap
lebih
karena
harus
stress
telah diatur, diawasi oleh orang lain dan hasilnya akan menunjukkan kemampuan atau
keberhasilannya
sedangkan
penugasan dapat dikerjakan untuk waktu yang lebih panjang dan tidak diawasi,
Tabel 7. Hubungan antara tingkat stress dan karakteristik subyek Penghasilan Support Tingkat stres
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
-.214* .018 121
.239** .008 121
Usia .010 .912 121
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Hasil
7
sedang dengan support (r 0,239) dan
stress
signifikans (p = 0.008). Terbukti bahwa
mahasiswa menunjukkan hubungan positif
dukungan/support person menjadi hal
menemukan
analisis bahwa
pada tingkat
tabel
82
Indriana Rakhmawati: Sumber Stress Akademik Dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Stress Mahasiswa Keperawatan Dki Jakarta
penting bagi mahasiswa untuk mengatasi
membuat dirinya terasa lebih nyaman
stress-nya. Mahasiswa yang mempunyai
secara psikologis meskipun hal tersebut
dukungan social yang sejalan dengan
tidak menampilkan dirinya. Terbatasnya
tujuan
kesempatan
pendidikannya
akan
lebih
percaya
diri,
sebagian mahasiswa menyebabkan jumlah
kemampuan diri, dan keteguhan hati.
sampel tidak sesuai dengan rencana.
Mereka mempunyai keyakinan bahwa
Keragaman jawaban menjadi berkurang
mereka akan berhasil dalam mengatasi
dengan berkurangnya jumlah responden.
memperlihatkan
rasa
masalah akademiknya sehingga mampu mengatasi
pengalaman
yang
bertemu
dengan
SIMPULAN
stressful
dengan lebih baik (Phinney and Haas,
Hasil
penelitian
menunjukkan
sumber stress akademik pada mahasiswa
2003). Beberapa keterbatasan penelitian ini antara lain adalah meskipun penggunaan disain cross sectional mudah dilaksanakan dan murah (Nurdini, 2006) sertamampu menjelaskan hubungan antara duavariabel, ternyata tidak mampu menunjukkan arah hubungan kausal di antara kedua variabel tersebut(Shklovski,
et.al.,
2004)serta
dinamikaperubahan kondisi atau hubungan dari
untuk
populasi
yangdiamatinya
dalam
periode waktu yang berbeda, sertavariabel dinamis yang mempengaruhinya.Penelitian ini merupakan evaluasi diri yang tidak disertai dengan observasi perilaku karena sulit untuk dinilai. Perlu kemampuan responden
untuk
jujur
responden
mengenali
dan dirinya
mampu secara
objectif; bukan pada apa yang sebaiknya dilakukan. Mengetahui kelemahan diri adalah sesuatu yang tidak mudah sehingga pada saat mengevaluasi diri seseorang cenderung memilih hal
– hal yang
keperawatan di DKI Jakarta terutama adalah beban akademik berupa kegiatankegiatan
pembelajaran
seperti
menyelesaikan tugas yang banyak dan membutuhkan waktu lama, perkuliahan di kelas, ujian, kompetisi prestasi dengan teman sekelas,kegagalan dalam proses belajar, dan lainnya. Konflik kepentingan juga menjadi sumber stress karena saat pendidikan berbagai hal dapat dialami oleh mahasiswa secara bersamaan dalam satu waktu dan membutuhkan penyelesaian secara prioritas seperti keinginan orangtua yang tidak sejalan dengan keinginan pribadi, harus memilih antara mengikuti kegiatan ekstra kurikuler yang disukai dengan tuntutan akademik, dan konflik lainnya.
Dari
beberapa
karakteristik
individu yang paling berhubungan dengan tingkat stress adalah dukungan support person karena dukungan yang diberikan akan membuat mahasiswa merasa bahwa
83
JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 72-84
mereka lebih kuat dan mampu mengatasi stress yang dialami karena ada orang lain yang
akan
selalu
membantu
dan
mendukung keputusan mereka. DAFTAR RUJUKAN Beck DL, Srivastava R. (1991). Perceived level and sources of stress in baccalaureate nursing students. Journal of Nursing Education, 30(3):127-133. Creswell, J. W., & Plano Clark, V. L. (2011). Designing and conducting mixed methods research (2nd ed.). Thousand Oaks, CA: Sage Publication. Carver C.S. (1997). You want to measure coping but your protocol’s too long. Consider the Brief COPE. International Journal of Behavioral Medicine; 4 (1): 92-100. Dusselier L, Dunn B, Wang Y, Shelley MC 2nd, Whalen DF. (2005). Personal, health, academic, and environmental predictors of stress for residence hall students. Journal of American College Health, 54(1) : 15-24. Evans W, Kelly B. (2004). Pre-registration diploma student nurse stress and coping measures. Nurse Education Today, 24(6):473-482. Folkman S., & Lazarrus R.S. (1984). Coping & adaptation. In: Gentry WD, editor. The handbook of behavioral medicine. 282-235. New York: Guilford Press,: Hopkins, W.G. (2000). Quantitative research design.Sportscience 4(1), diaksestanggal 28 Agustus 2009 dari www.sportsci.org/jour/0001/wghdesi gn.html
Kristina Chew. First-Year College Students Have Record-High Stress January 27, 2011 http://www.care2.com/causes/firstyear-college-students-have-recordhigh-stress.html#ixzz2Q6gqP6OR Mac George, E. L., Samter, W., & Gillihan, S. J. (2005). Academic stress, supportive communication, and health. Communication Education, 54(4), 365-372. Mahat, G. (1998).Stress and coping: junior baccalaureate nursing students in clinical settings. Nursing Forum, 33 (1) : 11-19. Misra,R., Mckean, M., West, S., & Russo,T (2000) Academic Stress Of College Students: Comparison Of Student And Faculty Perceptions, College Student Journal. Ross, S.E., Niebling, B.C., Heckert, T.M. (June, 1999) Sources Of Stress Among College Students, College Student Journal Ross SE, Niebling BC, Heckert TM. (1999). Sources of stress among college students. College Student Journal, 33 (2):312-317. Seyedfatemi, N., Tafreshi, M. andHagani, H. (2007). Experienced stressors and coping strategies among Iranian nursing students. Biomed Central Nursing, 6 : 11 Shields N (2001). Stress, active coping, and academic performance among persisting and nonpersisting students. Journal of AppliedBiobehavioral Research 2001, 6(2):65-81. Shriver CB, Scott-Stiles A. (2000). Health habits of nursing versus non-nursing students: a longitudinal study. Journal of Nursing Education , 39(7):308-314.
Indriana Rakhmawati: Sumber Stress Akademik Dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Stress Mahasiswa Keperawatan Dki Jakarta
Weidner, G., Kohlmann, C., Dotzauer, E., & Burns, L. (1996). The effects of academic stress on health behaviors in young adults. Anxiety, Stress and Coping, 9 : 123-133. Higher Education reseach Institue. (……..). The American Freshman: National Norms for Fall 2010 finds http://heri.ucla.edu/prdisplay.php?prQry=55 5 Tips to Deal With Nursing School Stress http://nursinglink.monster.com/educ ation/articles/21626-5-tips-to-dealwith-nursing-school-stress
84
Walton R.L. 2002. A Comparison of Perceived Stress Levels and Coping Styles of Junior and Senior Students in Nursing and Social Work Programs. In Doctor of Education Dissertation College of Graduate Studies, Marshall University. Kariv D, Heiman T.2005. Task-oriented versus emotion-oriented coping strategies: the case of college students. College Student Journal 2005, 39(1):72-84.