Mengapa AC? Dapat diproduksi secara langsung dari generator
Dapat dikontrol oleh komponen elektronika seperti resistor, kapasitor, dan induktor Tegangan maksimumdapat diubah secara mudah dengan trafo Frekuensi AC dapat digunakan untuk timing
Arus AC
Tegangan AC
Sumber AC dan Fasor Sumber tegangan sinusoidal adalah:
V (t ) Vmax sin(t )
Sumber ini dapat diwakili dengan grafik vektor yang disebut dengan Fasor: b
b
Vmax
Vmax
V(t) T
a c -Vmax
e
d
t
time
c
a,e
d
AC Daya P = V. I Daya selalu
bernilai positif (Lihat grafik)
Daya AC Rerata tegangan pada AC sama dengan nol karena
wilayah positif = wilayah negatif (lihat gafik) Kondisi ini juga berlaku untuk arus
Nilai rerata daya pada AC = setengah dari puncak
daya
Nilai RMS Karena tegangan dan arus selalu berubah diperlukan suatu cara untuk merata-rata efek tersebut Gunakan nilai r.m.s (root-mean-square) Nilai rms adalah nilai DC dengan rerata output daya yang sama
Nilai RMS AC Voltage
DC Voltage (with same power output)
Vmax
Vrms
Nilai RMS
Vrms
Vmax 2
I rms
I max 2
Resistor dalam Rangkaian AC v vR 0 Vmax sin t vR
iR I max
vR Vmax sin t I max sin t R R Vmax vR I max R sin t R
Karena iR dan vR segaris, mereka disebut sefase.
AC dalam Capacitor Pada rangkaian DC, arus mengalir sampai
capasitor penuh dan kemudian berhenti Pada rangkaian AC, arus dapat terus menerus mengalir, plat menjadi bermuatan positif dan negatif (saling bergantian)
~
Reaktansi Kapasitor Untuk Rangkaian AC dan DC, tegangan pada suatu hambatan, tegangan pada hambatan adalah V=IR Hubungan yang sama juga berlaku untuk kapasitor:
Vc IX c Xc adalah reaktansi dari kapasitor
~
Reaktansi Reaktansi adalah ukuran bagaimana suatu kapasitor dapat membatasi arus bolak-balik Satuan: Ohm Reaktansi mirip dengan resistansi namun reaktansi tengantung pada: Frekuensi sumber AC Ukuran kapasitor
1 Xc 2fC
Hubungan Fase Pada rangkaian DC Vs akan sama dengan Vc ditambah dengan VR Pada rangkaian AC hal ini tidak berlaku Perhatikan dan mengapa?
VS 12V
VS
VC 6V
~
VR 8V VS VC VR
VC
VR
Hubungan Fase Alasan: Alat ukur yang digunakan untuk mengukur tegangan akan memberikan nilai rms, bukan nilai tegangan pada titik waktu tertentu Tegangan yang melewati hambatan/resistor dan kapasitor memiliki fase yang berlawanan satu sama lain, artinya mereka tidak mencapai nilai maksimal dan minimal saat bersamaan.
Hubungan Fase Arus dalam rangkaian akan selalu sefase dengan VR. Alasan: Karena R konstan sehingga semakin besar V maka akan semakin besar I
Dapat digambarkan dalam diagram fasor:
VR ω
VR
I V R
I
t
Hubungan Fase Vc akan berbeda 900 dibelakang I (demikian juga VR) karena aliran arus maksimum ketika tegangan melewati plat kapasitor = nol (tidak mengisi muatan) dan aliran arus = nol ketika tegangan maksimum (terisi muatan penuh)
Diagram fasor akan tampak sebagai berikut:
Hubungan Fase Fasor tegangan tidaklah selalu sama, tapi selalu
beda fase 900 VR ω
I VC
VC
VR
t I
Rangkaian RC Tegangan total Vs dapat dihitung dengan resultan suatu vektor.
V V V 2 S
Vs ω
VC
VC
VR
VS
2 R
t
VR
2 C
Impedansi Arus selalu sama dimanapun di dalam rangkaian sehingga
VR dan VC proporsional dengan R dan XC Perpaduan resistansi dan reaktansi yang keduanya bereaksi terhadap batas arus disebut dengan impedansi Z
Z
R
2
X
2 C
VR=IR
VC=IXC
VS=IZ
R
XC
Z
AC dalam suatu Induktor Pada rangkaian DC sebuah induktor menghasilkan tegangan berlawanan kapanpun arus berubah Pada rangkaian AC, arus selalu berubah sehingga induktor selalu menghasilkan tegangan berlawanan, sehingga selalu membatasi jumlah arus yang mengalir
~ Vs
Reaktansi Induktor Untuk rangkaian AC dan DC, tegangan yang melewati resistor adalah V = I.R Hubungan yang mirip juga terjadi pada induktor:
~
VL IX L Dimana XL adalah reaktansi dari induktor
Reaktansi Ia mengukur bagaimana sebuah induktor dapat
membatasi arus AC dan tergantung pada: Pada frekuensi dari sumber AC Ukuran dari induktor
X L 2fL
f lebih besar berarti lebih besar perubahan arus lebih besar emf lebih sedikit arus lebih besar XL Lebih besar L berarti lebih besar e.m.f lebih sedikit arus lebih besar XL
Hubungan Fase VL akan mengikuti I (demikian pula dengan VR) sebesar 900 karena emf balik terbesar terukur ketika arus berubah secara cepat, ketika I mendekati nol. Diagram fasor akan tampak sebegai berikut:
Hubungan Fase Masing-masing tegangan akan berbeda ukuran tapi selalu memiliki beda fase 900.
VR
VL ω
I
VL
VR
t I
Rangkaian RC Tegangan total dari rangkaian dihitung dengan menambahkan fasor:
V V V 2 S
VL ω
VS
VR
VR
2 R
VL
2 L
Vs
t
Impedansi VL=IXL
VS=IZ
XL
Z
R
VR=IR
Impedansi Z ditentukan dengan menambahkan R
dan XL
Z
R
2
X
2 L
Rangkaian LRC Rangkaian yang paling bermanfaat karena arus dan tegangan dapat berubah jika frekuensi dirubah
~ Vs
Rangkaian LRC Diagram gabungan fasor akan tampak seperti:
VR VL
VL
VS
ω
VR
Vs
t
VC
VC
Tegangan Sumber Tegangan sumber
dihitung dengan menjumlahkan ketiga kegangan L, R, dan C sekaligus (VL dan VC menjadi satu koordinat)
V V (VL VC ) 2 S
2 R
VL=IXL
VS=IZ
VL-VC VR=IR 2
VC=IXC
Impedansi Impedansi dari rangkaian LRC adalah gabungan dari resistansi dan reaktansi Dirumuskan dengan:
Z
R
2
(X L XC )
2
XL Z XL-XC
R XC
Contoh Soal R = 425 W L = 1.25 H C = 3.5 mF = 377 s-1 Vmax = 150 V
vR 124V sin 377t
1 1 758W C 377 s 1 3.5mF
Z R2 X L X C 2
I max
425W2 471W 758W2
Vmax 150V 0.292 A Z 513W X L XC R
tan 1
1 471W 758W tan 34 425 W
VL I max X L 0.292 A471W 138V VC I max X C 0.292 A758W 221V
X L L 377s 1 1.25H 471W XC
VR I max R 0.292 A425W 124V
513W
vL 138V cos 377t vC 221V cos 377t
Daya dalam Rangkaian AC
P iv I max sint Vmax sin t
P I max Vmax sin t cos cos t sin sin t P I max Vmax sin 2 t cos I max Vmax sin t cos t sin
1 Pav I max Vmax cos 2 Pav I rms Vrms cos vR Vmax cos I max R
Vmax Pav I rms 2
I max R I max R I rms 2 Vmax
Pav I rms R 2
Tidak ada daya yang hilang pada induktor dan kapasitor ideal Jika hanya ada resistor, =0
Pav I rms Vrms
Resonansi pada f rendah, VC>VL sehingga VR (dan juga I) menjadi kecil.
VL VR
ie. Capasitor membatasi arus lebih baik pada frekuensi rendah VS
VC
Resonansi Pada f tinggi, VL>VC sehingga VR (dan juga I) menjadi kecil.
VL VS
ie. Induktor membatasi arus lebih baik pada frekuensi tinggi
VR VC
Resonansi Saat resonan, VL=VC dan saling meniadakan. Sehingga VS=VR dan jika VR pada keadaan max, I juga max.
VL
VS VR
VC
Resonansi Pada keadaan resonan, rangkaian memiliki maksimum arus yang mungkin untuk VS. Pada keadaan resonan:
VL VC IX L IX C X L XC
Frekuensi Resonan Rangkaian memiliki frekuensi resonan f0 yang tergantung pada L dan C:
X L XC 1 2f 0 L 2f 0C 1 f 2 4 LC 1 f0 2 LC 2 0
www.barlowwadley.it
Induktor Variabel Kapasitor
0
1 LC
Peubah AC Peubah – mengubah AC menjadi DC
Memasangkan dioda pada rangkaian akan menghasilkan:
t
Peubah AC Rangkaian jembatan akan menghasilkan:
t
Peubah AC Rangkaian jembatan peubah akan tampak seperti: 240V AC in
12V AC out
(menghalus puncak)
12V DC
Peubah AC Rangkaian jembatan dengan kapasitor yang dipasang paralel akan menghasilkan:
t