inggi. Rasanya rnemang lain.) Ya, karena rindunya pada kel uarga sehingga A Qiao pulang dengan membawa ulat surra ke rumahnya di Hangzhou. Dan, karena tidak bisa kembali ke Tanre Baju Putih iru, akhirnya ia membudidayakan dan menjual surra. Karena iru, penduduk negeri ini berkeyakinan bahwa sutra berasal dari Hangzhou. Sejak itu sutra Harigzhou rer¬kenai sampai ke seluruh dunia. &=======~============~ www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: Menjalani hidup dengan hati yang gembira sering membuat waktu terasa berjalan sangat: cepat, sebaliknya menjalani hidup dengan berat hati dan ketidakpuasan sering membuat waktu terasa berjalan sangat. lambat. 53 12 Hu ",u ~k?! Sepatu Kepa~a Har,n,au Berbakti kepada Orangtua Akan Mendapat Berkat etil~a berkunjung ke ~hina, saya tertarik pada anak-anak bali ta yang mernakai sepatu berwarna merah dan di depannya ada hiasan atau sulaman kepala harimau. Saya pergi ke beberapa provinsi dan rnenjumpai hal yang sarna. Rupanya tidak sedikit orang yang membelikan anak bali tanya separu seperri itu, yang oleh orang China disebut bu tou xie. Pada zarnan dahulu ada seorang bernama Yang Da. Ia sangat miskin dan tak pernah mengenakan alas kaki. Umurnya sudah lebih dari tiga puluh tahun dan belum juga punya pacar, padahal orang saar itu pada wnumnya paling tua umu r dua pu lull rahun sudah menikah. Pekerjaannya sehari-hari menyeberangkan orang dari satu repi sungai ke tepi sungai yang lain. Walaupun hidupnya rniskin dan sangar seder¬hana, ia sering menolong orang sebisa mungkin. Ia sangat baik dan rnurah Inti. Jika ada orang yang tidak punya uang, ia tetap rnenye¬berangkan orang itu tanpa memungut bayaran. Penduduk di sekitar sungai itu berkara, "Yang Da sungguh baik dan murah harinya, •sayangnya dia rniskin sehingga ridak ada seorang wanira pun yang bersedia menikah dengan nya."
Suaru hari cuaca sangat buruk. Hujan dan angin besar, Di sungai muncul ombak-ombak yang besar karena riupan angin. Pada cuaca seperti ini, urnumnya orang tidak ingin menyeberang sungai, rakur jika perahu terbalik dan tenggelam. Yang Da juga istirahar di gubuk kecil di pinggir sungai. Dalam hati ia berkata, "Syukur tidak ada orang 54 I;lng mall m myel •1"lI\g sungai, kala 1I ridak saya bisa celaka." Baru aj dia bcrplkir dernikian tiba-riba darang seorang nenek tua d.in berseru, "Hai, saya mall menyeberang sungai, tolong antar saya!" 1 arena kasihan, maka walau harus kehujanan dan ditiup angin k ncang. Yang Da bersedia menyeberangkan nenek tua iru. Setelah ~\I all payah mendayung perahu, akhirnya mereka pun tiba di sebe¬lang sungai. Namun, Yang Da sangar kaget saar nenek itu berkata, "Wah, saya lupa membawa nasi yang seharusnya saya bawa ke sini. ~aya haws bagaimana?" Mendengar keluhan itu, Yang Da ridak marah. Ia berkata, "Nenek jolngan khawarir, sekarang berteduh saja di pinggir sungai ini dan hiarkan saya sendiri yang mengambil nasi itu!" Ia segera mendayung pcrahu rnenuju seberang. Sesampainya di tempar nenek rua itu ber¬rcduh, rampak bibirnya biru keclinginan. Nenek rua iru mengambil sebuah lukisan dan berkara, "Saya tidak punya uang, saya hanya punya lukisan ini untuk membayar ongkos pcrahurnu!" Yang Da lagi-Iagi tidak marah, malah rersenyum dan mengucapkan terirna kasih. Sesampainya di rurnah, Yang Da me¬nernpelkan lukisan iru di dinding rumahnya. Pada lukisan itu ada garnbar seorang wanita canrik sedang mernbuar hu tou xie. Serelah menikrnari lukisan itu dan isrirahat sebenrar, Yang Da kernbali ke sungai unruk bekerja. Sewaktu ia pulang pada suaru malam, ia begiru rcrkejut karena wanira dalam lukisan iru hidup. Maka sejak malam IlU resmilah Yang Da mernpunyai seorang istri yang sangat canrik. 'ctiap malam wanira dalam lukisan itu hidup dan rnenjadi isrri yang baik. Pagi sampai sore hari, wanita itu menjadi lukisan lagi. Mereka hidup bahagia dan akhirnya dikaruniai seorang anak yang manis dan lucu bernama Xiao Bao. Xiao Bao memakai hu tou xie yang dibuat leh ibunya sendiri. Kebahagiaan rnereka tidak berlangsung lama karena dewa tidak senang, lalu mengambillukisan itu. Akibatnya, Yang Datidak lagi mernpunyai istri, danXiao Bao tidak lagi mernpunyai ibu. Xiao Bao rnengerahui bahwa lukisan iru berasal elari seorang nenek rua dan ia berniat mencari nenek tua itu. Xiao Bao memakai hu tou xie-nya dan pergi mencari nen k tua iiu. Ia terus mencari ke mana-mana sarnpai 5
Lei Wei Ve akhirnya riba di tepi sebuah danau. Di danau itu ia berrernu tujuh bidadari. Dan, berapa senangnya Xiao Bao saar rnengetahui bidadari yang paling kecil adalah ibunya. Mereka bertangisan dalam pelukan. Ibunya berkata, "Anakku, sejak lukisan leu diambil ibu berubah men¬jadi bidadari. Hanya dalam keadaan seperti ini ibu bisa menemuimu. Carilah Dewa itu dan sampaikan perminraan dan alasanmu. Kalau ia seruju baru ibu bisa kembali ke rumah!" Setelah berkata, sang Ibu menginjak hu tou xie Xiao Bao dan menghilang. Karena sentuhan ibunya, sepatu yang kotor dan kusam iru berubah menjadi bam. Xia Bao pergi rnencari Dewa itu, Dewa itu tidak baik dan jahat, pikir Xiao Bao, Suatu saat ia menemukan Dewa itu sedang meme¬gang lukisan. Dengan kecepatan penuh Xiao Baa merampas lukisan itu dan mengambil gam bar wanita dalam lukisan tersebur. Sekerika itu juga wanita rersebut berubah menjadi ibunya. Dewa itu marah dan bersumpah akan menjadikan ibu Xiao Bao sebagai bidadari selama¬lamanya. Dewa itu mengueus beberapa dewa bawahannya untuk merebut lukisan tersebut. Xiao Baa melepas hu tou xie dan tiba-riba kepala harimau di atas sepatunya berubah menjadi dua harirnau yang hidup. Sambil mengaum dengan maca melotot, harirnau itu men¬dekati para dewa. Dewa-dewa jahat itu ketakutan dan lari meng¬hilang. Dewa-dewa itu adak berani kembali lagi. Yang Da, Xiao Baa, dan ibunya pun hidup bahagia selarnanya. -Sejak saat itu orang di China dararan memberikan anaknya hu tou xie, supaya yang jahat tidak datang mengganggu dan mereka bisa rnenikmati kebahagiaan hidup sekeluarga. www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: Anak yang berbakti adalah anak yang juga berusaha untuk membuat orangtua menjalani hidup bahagia. Anak yang membuat orangtua botiagia selalu ingin menjaga keutuhan keluarga bahagia dan sering menerima berkat serta pertolongan dari langit. 56 l3 Z"U J; ~3; Me;: S;apa Lebjh Ganten9 dar; Z{)U J; Tidak Besar Kepala Menerima Pujian ada zaman Kerajaan Qi ada seorang raja bernama Zou Ji. Raja Zou Ji sangat gagah perkasa, perawakannya tinggi¬besar, dan kekar. Wajahnya plU1 cukup ganteng. Pendeknya, Raja Zou Ji bila tidak rnenjadi raja pun pasti akan digandrungi gadis¬gadis camik. Di ibu kora kerajaan banyak digunjingkan orang bahwa ada laki-laki paling ganteng lain, namanya Xu Gong. Kendatipun dernikian, Raja Zou]i belum pernah bertemu dengannya.
Suaru pagi, Raja Zou [i berdandan. Ia mengenakan baju yang sangat bagus dan bisa membuat dia terlihat Iebih gagah dan tampan. Wajahnya dibersihkan sedemikianrupa, rambutnya dipotong sangat bagus. Setelah itu, ia rnelihat cermin cukup lama. Ia pun merasa diri¬nya cukup gagah dan rampan. Dengan kayakinan itu ia bertanya kepada istrinya, "Jika dibandingkan dengan Xu Gong, siapa yang lebih gagah dan tampan?" Tanpa melihat, isrrinya menjawab, "Siapa sih yang lebih gagah dan tampan darirnu, ya sudah tentu kamu!" Mendengar jawaban isrrinya, Raja Zouji tidak percaya, karena kegagahan dan kerampanan Xu Gong sungguh terrnasyhur. Ia pun menemui putrinya dan bertanya, "Purriku yang cantik dan baik, mana lebih tampan, ayah at au Xu Gong?" Dengan ringan putrinya menjawab, "Ayah jauh lebih tampan dari Xu Gong,.ia tidak sebanding dengan Ayah!" Keesokan harinya ada tarnu yang datang mengunjunginya. Tamu 57 P iru datang bersama rombongan unruk rnenganrarkan uperi. Kcpada tamu dan rombongannya Raja ZouJi berranya, "Menurur pendapar Anda, siapa lebih gagah dan rampan di anrara aku dan Xu Gong?" Setelah mernerharikan Raja Zou [i, sang tarnu pun menjawab, "Tuanku Raja masih lebih gagah dan tam pan di banding Xu Gong!" Sehari setelah tamu itu pulang, Raja Zou Ji memerinrahkan pengawal unruk memanggil Xu Gong. Kerika Xu Gong riba eli hadapannya, ia terus memandang dan mengamat-amari penampilan orang yang dianggap gagah dan rarnpan itu, Raja Zou Ji pun dengan rendah hati mengakui bahwa Xu Gongjauh lebih gagah dan rampan daripada dirinya, Bahkan, menurur pendapatnya, tidak perlu rnelihat sarnpai teliti, sekilas pun sudah terlihat bahwa Xu Gong jauh lebih gagah dan tampan daripada dirinya. Pada malam hari itu Raja merenung di atas tempar tidurnya, "Mengapa orangorang bilang aku lebih gagah dan tampan dari Xu Gong, padahal sebeoarnya Xu Gong jauh melebihi diriku?" Istriku bilang aku lebih tampan dari Xu Gong karena dia rnencintaiku. Putriku bilang bahwa aku lebih gameng dari Xu Gong karena dia anakku. Tetapi orang banyak icu bilang aku lebih gagah dan tampan dari Xu Gong, itu pasti karena mereka takur padaku; juga ada orang yang mernujiku karena ada maunya. Ternyata orang sulit sekali me¬muji dengan jujur. Ternya ra oung juga sulit sekali mengenal dirinya sendiri. Raja Zou Ji berkata, "Sebenarnya tiap orang jangan mudah lupa daratan jib ada orang memuji dirinya jika ia benar-benar mengenal dirinya sendiri." MUTIARA HIMAT: Raja lou Ji adalah seorang raja yang cukup baik. la tidak mudah besar kepala saat orang memuji kelebihannya. Apa yang dikata¬kannya benar bahwa orang
sebaiknya tnengenai dirinya sendiri supaya tidak mudah patah hati ketika dihina dan tidak mudah besar kepala ketika dipuji. Bijaksanalah dalam tnerespons pujian orang karena semua pujian itu belum tentu tutus. 58 l4 D{)kter dan Harh11au Ingat Budi Baik Orang Lain ahulu kala, di sebuah lernbah gunung besar di China, ada seorang ~okte~ tu~ yang sa~gat ahli dalam n~engobati orang yang sakir. Tidak peduli seseorang rnenderi ta penya¬kit apa, asal datang ke dokrer tua ini dan merninurn obat rarnuannya, maka beberapa hari kernudian pasti sernbuh akan sembuh. Orang dari berbagai penjuru negeri datang umuk berobat padanya dan disern¬buhkan. Karena itu, orang-orang sangat menghormatinya. Suaru hari dokter rua itu pergi untuk mengobati orang-orang sakit dari rumah ke rumah. Kerika marahari terbenarn barulah ia pulang. Sewaktu riba di depan rumahnya, ia melihat ada barang hiram besar di depan pinrunya. Wakm iru hari sudah gelap sehingga baranghitam itu tidak rerlihat jelas. Pelan-pelan ia mendekati barang itu. Dokter tua iru kernudian terkejut karena ternyata barang hiram iru adalah seeker harimau besar, Karena kaget dan takut, dokter tua itu segera balik badan dan ambil langkah seribu. Narnun rna lang baginya, harimau itu dengan cepar bisa menangkap jubahnya dan ia tidak bisa berlari lagi. Dalam hati ia berpikir, "Tamadah riwayarku, hari ini aku jadi santapan hari¬mau besar yang rarnpak lapar ini!" amun anehnya, harirnau itu tidak rnenerkam dan menggigit dokter rua itu, melainkan menggoyang-goyangkan ekornya mirip se¬ekor anjing yang berternu dengan tuannya. Harimau itu juga meng¬goyangkan kepala dan badannya seolah ingin berkata kepada dokter, 59 [ ) I tapi ia ridak bisa berbicara. Jika ada auman harimau dari dalam h utan, harimau itu pun rerlihar agak takut, Setelah tenang, dokter tua iru berkata, "Hariman, karnu pasri tidak datang supaya saya mengobati penyakitmu, kan?" Seperti mengerti, harimau menggelengkan kepalanya. Harimau mernberikan isyarar dan dokter tua itu mengerti bahwa ia harus mengikuci harimau itu ke dalam hutan di sebuah gunung. Sesampai di sarangnya, tampak ada harirnau betina yang kesulitan melahirkan. Dokter itu mengamari dengan saksama dan akhirnya mengerti. Ia berkara lagi kepada harimau itu, "Aku rnengerri, karnu mau melahirkan anak, ya. Ayo aku akan menolongrnu!" Dengan sigap dokter iru memberikan obar kepada harimau betina iru.
Setelah itu ia mulai rnengurut perut harirnau betina iru. Tidak lama berselang lahirlah dua ekor anak harimau. Setelah istirahar sebentar dokter itu pun rnemberi isyarat kepada harimau bahwa ia akan pulang. Harimau mencegahnya dan membawakan sebuah kipas. Dokter itu tersenyum dan berkara, "Tidak perlu, saya biasa menoLong orang yang sakit dan saya tidak mau menerima hadiah." Harimau itu mengaum keras dua kali seakan-akan berkata bahwa dokter itu harus . rnenerirna kip as pemberiannya. D~krer itu rnengerti maksud si hari¬mau dan pulang dengan membawa kipas. . Beberapa hari kemudian udara sangat panas, terapi ia harus berjalan ke kota. Karena itu, ia menggunakan kipas pernberian si harimau untuk mengusir udara panas. Namun, setiba di pinru gerbang kota, beberapa orang menangkap dan mengikarnya. Ia berranya, "Apa yang terjadi, apa salah saya?" Ternyata orangorang iru baru saja membunuh dan merarnpas harra seseorang. Dan kipas itu sebenarnya adalah kipas rnilik orang tersebut yang hilang di jalan. Dokter itu mengerri kini bahwa kipas iru hilang kemudian di¬ambil oleh harimau dan diberikan kepada dirinya. Orang iru berkata kepada dokter itu, "Saya bam saja membunuh orang dan merampas barang orang." Maksudnya, dia orang yang jahat dan kuat, kenapa berani-beraninya dokter rua itu mengarnbil kipas miliknya. Baru saja orang tersebut menggerrak dokter iru, tiba-tiba datanglah harimau besar menyerang orang-orang itu. Orang-orang itu tidak punya ke60 Ill, L n yang ukup uruuk melawan harimau besar tersebur. Mereka .ikhirnya lari tunggang-langgang. Harimau itu pun mendekati dokter iiu, melepaskan ikatannya, dan mengantarkannya pulang dengan s •Iamar. ~======~==============~ www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: Harimau yang seharusnya bisa membahayakan manusia pun bisa membalas budi baik orang yang pernah menolongnya. Manusia yang tnlai dan budayanya jauh lebih tinggi dari harimau seharusnya tabu membalas budi baik orang lain dan tahu bagaimana seharusnya berterima kasih kepada orang yang telah menolongnya saot dalam kesulitan. bl l5 O()\)g GU() dan Ser1g(~ 1a Menolong Sesama Juga Perlu Wasptlda
ong Guo sedang melakukan perjalanan menuju negeri Zhong Shan untuk mengurus sesuatu. Ia berjalan kaki semen tara di punggung keledainyaada beberapa buku dan barang-barang bawaan lainoya. Berjalan dan terus berjalan sampai akhirnya Dong Guo sadar bahwa ia sudah salah jalan dan tersesar. Sementara ia bingung arah yang seharusnya dirempuh, seekor serigala mendaranginya. Serigala itu berseru, "Tolongselamatkan aku, wlong selamatkan aim!" Dong Guo balik bertanya, 'Ada masalah apa denganmu apa yang mernbuat kamu minta tolong kepada saya?" Serigala i tu menjawab, 'Ada sekumpulan pemburu sedang menge¬jarku. Mereka bisa melukai dan membunuhku. Aku pernah dengar bahwa Anda adalah orang yang sangat baik. Karena iru, aku mohon, rolong selamatkan aku. Aku pasti akan membalas budi baikrnu!" Setelah berpikir sejenak Dong Guo berranya lagi, "Bagaimana saya bisa percaya bahwa karnu akan membalas budi, lagi pula jika para pemburu iru tahu saya menyembunyikan karnu, jangan-jangan saya pun akan celaka! Namun, saya selalu ingin berbuat baik. Sekarang saya akan rnenolongmu, hal yang bin itu urusan nanti." Dengan segera Dong Guo mengeluarkan buku-buku dan barang bawaanya dan menyuruh serigala iru masuk dalam kamong barang tersebut untuk diletakkan di punggung keledai. Narnun, sudah bebe¬rapa kali dicoba, serigala iru tidak juga bisa rnasuk dalarn kamong iru. 62 m.ikin ridak bisa rnasuk, crnakin membuat erigala itu khawarir dun rakur. Lalu dengan hikrnar terakhir Dong Guo menekuk ke¬nnpat kaki serigala iru dan akhirnya bisa rnasuk juga. Baru saja kanwng itu diletakkan di atas punggung keledai, para p .mburu datang dan berranya kepadanya, "Apakah Tuan melihat ~ cckor serigala lewar?" Dong Guo menjawab, "Saya sedang salah jalan dan tersesat. Se¬I .Hang saya sedang bingung haws jalan ke arah mana. Karena iru, saya udak rerlalu mernerhatikan apakah ada serigala lewat atau tidak." Para pemburu itu pun percaya dan segera berlalu dari hadapannya. Melihat para pemburu sudah berlalu dan merasa situasi sudah .unan, Dong Guo melepaskan serigala itu. Begitu keluar, serigala itu pun berkara, "Sungguh aku berterirna kasih padamu karena celah menyelarnatkan nyawaku. Narnun, jika Tuan ingin menolong seha¬III nya rnenolong sampai runras!" Dong Guo bingung mendengar ucapan itu. Ia berranya, "Apa maksudmu menolong sarnpai runtas?"
erigala pun menjelaskan, "Aku sekarang sudah sangat lapar. Beri .iku makanan atau biarkan aku mernakanmu, karena dengan derni¬I ian T uan sudah menolong saya sarnpai runtas!" Dong Guo kager dan mulai rakut mendengar ucapan serigala itu. 'ambil rnenjauh ia berkara, "Kok, bisa begicu? Di kolong langir ini ridak .ada yang seperti kamu. Saya sudah menyelamatkanmu dari k marian tapi sekarang kamu rnau makan saya? Jika kamu recap mall rnakan saya, coba pergi dan cari tiga makhluk tua dan berranya kepada mereka. Jika mereka setuju bahwa kamu boleh memakan saya, segera makanlah saya." Serigala itu pun menyanggupi syarat yang diajukan Dong Guo. 1a membawa Dong Guo pergi ke sam pohon besar dan berternu dengan rikus. Serigala itu mencerirakan kepada rikus bahwa dia sudah dito¬long oleh Dong Guo dan sekarang, karena lapar, ingin memakan Dong Guo. Tikus iru menjawab, "Aku sudah dua puluh cahun mernbantu Tuanku untuk mengambil buah-buahan. Sekarang ketika aku sudah rua seperri ini, dia rnalah menjualku. Hidup memang begitu, sering D kali kita harus rnenjumpai keridakadilan. Karena itu, aku setuj u kalau serigala ingin mernakan Tuan!" Lalu mereka pun meneruskan perjalanan dan berternu seeker sapi, Kejadian yang sebenarnya pun diceritakan kepada si sapi. Serelah mendengarkan dengan saksama, sapi iru rnemberikan pendapamya, "Seumur hidup susuku diperas oleh tuanku, sekarang kerika aku sudah tua dan tidak bisa memproduksi susu segar lagi, mereka merencanakan untuk menyernbelih dan mernakan dagingku. Karena itu, aku setuju bila serigala memakan rubuh Tuan!" Sementara meneruskan perjalanan, Dong Guo semakin kera¬kutan dan Juga mulai belajar menerima kenyataan bahwa serigala yang dirolongnya malah mau memakan dirinya. Akhirnya mereka berternu seorang yang tua. Orang itu mendengarkan dengan saksama semua cerita Dong Guo dan serigala, Setelah menimbang-nimbang, orang tua itu sarnbil mengernyit¬kan dahi bertanya, "Saya tak habis pikir bagaimana rnungkin serigala bisa rnasuk ke kantong sekecil ini? Jib saya dengan mara kepala sendiri bisa rnenyaksikan serigala ini masuk ke dalam kamong dan T uan bisa mengangkat dia ke atas punggung keledai, maka saya seruj u rubuh Tuan dimakan olehnya." Mendengar itu, serigala merasa di at as angin karen a sebentar lagi bisa memakan tubuh Dong Guo. Serigala itu berkata dalam hati, tadi aku bisa masuk sekarangpasti juga bisa! "Ayo Tuan Dong Guo, silakan bukakamongAnda dan biarkanlah Pak Tua ini menyaksikan bahwa saya bisa masuk ke dalam kanrong iru dan Tuan bisa angkat ke atas punggung keledai!" kara serigala bersemangar. Dong Guo melipat keempat kaki serigala lalu memasukkan ke dalam kantongnya, setelah iru ia mengikamya. Ketika hendak meng¬angkatnya ke aras
punggung keledai, Pak Tua iru berkata, Pak Tua iru dengan segera mengeluarkan memulrulkannya berkali-kali ke kantong dengan keras, narnun suara raungan itu terdengar lagi. Serigala iru pun mati, b4
"Biar saya yang melakukannya!" Lalu rongkat kayunya dan ter¬sebut. Serigala itu meraung-ralmg makin lama rnakin pelan sampai tak dan Dong Guo bisa melanjutkan hidupnya.
--------~==============~ www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: Hidup metnang sering tidak bersahabat. 8anyak orang yang kita tolong tampak tidak tahu berterima kasih dan ma/ah mau .. mence/akakan kita. Men%ng orang adalah tindakan tetpuji, namun karena dunia di sekitar kita banyak sekaii orang jahat yang tidak tahu berterima kasih, maka sebaiknya kita bijaksana da/am menotong seseorang. Tolonglah orang yang tepat, serta tetaplah waspada kendati kita sudah yak in bahwa orang yang kita tolong adalah orang yang tepat. Tetap waspada agar kita sendiri tidak dicelakai, Jika kita jadi orang yang menerima pertotongan, ingatlah bahwa kita tidak selayaknya mencelaka¬kan orang yang sudah menolong kita. Apalagi di atas sana ada Tuhon yang suko menolong orang baik. Seperti halnya orang tuo yang membunuh serigala tersebut, Tuhan pun bisa mengutus orang atau menguinkan suatu peristiwa terjadi untuk mencegah kita melakukan tindokan yang tidak semestinya. b5 16 La,) Z;: Apa Beda t,dah dan 0;9; Orang yang Lemah Lembut Lebih Bisa Bertahan alah sam orang yang paling berhikmar di negeri China adalah Lao Zi. Namun, Lao Zi juga belajar banyak dari gurunya yang memiliki hikmat sangat ringgi. Nama guru itu adalah Shang Rong. Shang Rong mempunyai pernikiran yang sangat brilian dan dalam. Ia juga mempunyai eara mengajar yang dikagumi oleh Lao Zi, karena itu ia merasa bahwa gurunya yang membuatnya sangat berhikmat. Pada suatu hari, dalam usia yang sudah sangat lanjut, Shang Rong sakit parah, Demi mendengar bahwa guru yang sangat dikasihi dan di¬kaguminya sakir, Lao Zi meninggalkan pekerjaannya dan pergi rnern¬besuk Shang Rong. Saar itu Lao Zi sangat khawatir bahwa gmunya tidak akan bisa bangun lagi. Karena iru, ia bertanya kepada Shang Rong, "Apakah ada yang saya bisa bantu dan apakah ada pesan-pesan yang sangat penring?" Dengan suara yang masih bisa didengar dengan jelas, Shang Rong berkara, "Jika kamu pergi dan melewaci sebuah desa tua, kamu harus turun di sana. "
Lao Zi agak heran dan benanya, ''Apakah itu berarti saya ridak boleh menjadi orang yang lupa akan desa tua atau kampung ha¬larnan?" Shang Rong menggelengkan kepalanya lalu berkata, "Jika kamu melewati pohon tua yang tinggi besar, harus berlari dengan langkah kecil!" bb [.<1 Zi mcnjawab,' pakah rnaksudrnu yang penring adalah orang 11111 la harus menghormari orang yang rua?" mbil tersenyum Shang Rong menggelengkan kepalanya lagi. ~t'lclah iru mereka berdua diam sejenak, Shang Rong memikirkan csu tU untuk dikatakan, sernenrara Lao Zi rnemikirkan apa maksud Illl•unya. Tidak berapa lama kemuclian Shang Rong mernbuka mulurnya l.ilu bertanya, "Apakah lidah saya masih ada?" Lao Zi menganggukkan kepala dan menjawab, "Masih ada!" Lalu Shang Rong rnelanjutkan pertanyaannya, "Apakah gigi saya rna ihada?" Serelah melihat, Lao Zi menjawab, "Sudah tidak ada saw pun gigi ang terringgal!" hang Rong kembali bertanya, ''Apakah kamu tahu apa arti yang hendak saya sampaikan?" etelah berpikir sejenak, Lao Zi menjawab, "Apakah Guru ingin menyampaikan bahwa gigi itu keras dan karena itu rontok duluan. Dan, lidah itu lebih lernbur dan fleksibe1, karena iru umumnya lebih iahan lama daripada gigi?" Dengan senyum bangga, Shang Rong memuji muridnya, "Karnu ekarang sudah mengerci rumus penting kehidupan." ~=====~~==========~ www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: Gigi itu banyak gunanya dan membuat penampilan seseorang tambah baik. Gigi bisa mengunyah untuk melembutkan makanan yang keres, namun akhirnya lidah yang merasakannya. Gigi banyak man[aatnya, namun karena ia keras, umurnya tidak sepanjang {idaho 8anyak orang pintar dan berbakat tidak bisa . bertahan lama bukan karena apa yang bisa dilakukannya, tetapt karena kekerasan hati dan kekakuan sikapnya. Sebaliknya, orang yang lemah lembut lebih [leksibel dan lebih bisa bertahan. 67 c S 17 Sa; Wen9 Sh; Ma
Bersukacita dan Berdukacita Apa Adanya ni adalah cerira rakyat China yang cukup kesohor. Seseorang pernah menceritakan kepada saya dan saya sudah mencari data mengenai kisah ini. Hasilnya, ridak diternukan pengarangnya dan banyak sekali versinya-retapi dengan inti yang sama. Kisallnya sebagai berikut. Ada seorang lelaki rua yang hidup bersarna seorang anak laki¬lakinya dan seekor kuda janran. Lelaki tua itu bernarna Zhou (umum¬nya cerita, tidak rnenyebutkan nama kakek itu). Sam hari anaknya pergi menunggang kuda, seperri yang biasa dilakukannya. Namun, kali ini ketika siang hari anaknya istirahat sebentar, kuda iru hilang. Pulanglah anaknya ke rurnah dengan raut muka muram karenasedih kehilangan kuda kesayangannya. Kuda itu sudah seperri sahabamya karen a seciap hari mereka pergi bersama, Orang-orang di des a itu ingin menghibur kakek Zhou. "Tuan Zhou, karni ikur bersedih karena Anda kehilangan kuda kesayangan dan satu-satunya harm berharga kalian," demikian salah satu ung¬kapan seorang tetangga mereka yang sen ada dengan orang-orang lain yang juga darang menghibur Kakek Zhou. Kakek Zhou pun menjawab, "Saya belum tahu sekarang apakah kehilangan kuda merupakan suaru kerugian besar atau malah sebalik¬nya. Saya berterima kasih atas sirnpati kalian, terapi saya tidak bisa mernuruskan apakah ini perisriwa yang mendatangkan dukacita bagi karni atau malah sebaliknya." 68 jawaban Kal •k Zhou tcrdcngar anch bagi sebagian besar warga d •S,l. Namun, mercka mcnyimpan perkataan itu dalam hati sambil Illcnunggu apa sebenarnya maksud Kakek Zhou mengucapkan pcrkataan seperti iru. Beberapa bulan kemudian kuda yang hilang itu kembali dan uiernbawa kudakuda lain yang bagus-bagus. Terdengar suara gemu¬ruh segerombolan kuda me1inrasi jalan utama di desa itu, mernbuat \cmuaorang di desasegerarnengetahui bahwa kuda yang dulu hilang kini relah kernbali, bahkan membawa kuda-kuda lain yang bagus¬bagus. Kejadian ini mernbuat warga desa segera memperbincangkan jawaban KakekZhou beberapa waktu lalu. Mercka pun berpendapat bahwa Kakek Zhou sungguh bijaksana. Mereka lalu berbondong¬bondong ingin mengucapkan selamat aras kembalinya kuda yang hilang leu, se1amat atas kuda-kuda yang baru, dan se1amat bahwa iawaban Kakek Zhou yang dulu mengarakan bahwa kuda yang hilang belum tentu rnerupakan kesialan terbukti benar adanya. Kakek Zhou pun tersenyum atas kerulusan hati mereka. Ia tersenyum karena warga desanya rukun. . "\'{7al1, Kakek Zhou sungguh benar dan juga beruntung!" dernikian alah seorang mengucapkan se1amat kepada KakekZhou.
Kakek Zhou pun menjawab, "Saya tidak rahu sekarang, apakah kuda kernbali serta mernbawa kuda-kuda lain ke rumah kami me¬rupakan suaru keunrungan dan sukacira arau sebaliknya. Terima kasih buat simpari kalian, terapi sungguh peristiwa ini belum bisa dikatakan ebagai keunrungan atau sebaliknya. Sungguh saya belum tahu seka" rang. Sekali lagi warga desa terkejut atas ungkapan Kakek Zhou yang rerkesan ridak bisa dimengerti. Namun, karena kerukunan yang baik di antara mereka, rnereka pun hanya menyimpannya dalam hati. Anak laki-laki Kakek Zhou sangar bersukacita atas kembalinya kuda kesayangannya, apalagi kini ia rnerniliki banyak kuda yang bagus-bagus. Siruasi ini membuat ia ingin sekali rnengendarai sernua kuda yang dimilikinya, Maka ia pun memiliki hobi baru, yakni menunggang kuda. Kali ini ia menunggang clengan berganti-ganci kuda. Suaru hari ada seeker kuda yang tidak bersahabat, kuda itu pun 69 11ll"'Olll:\-J'Ol1ta aat dilunggnngi dan khimya rnelemp, rkan nnak I. ki¬laid Jake! Zhou iru kc ranah. Kerika jaruh, ia menjerir kesakiran. 'ferny ta tulang kakinya parah. Kini ia hams mernakai rongkar saar berjalan. Sungguh menyedihkan ul1tukseorang pemuda. Orallg-orang di desa pun berbondong-bondong darang unruk menyatakan ernpati mereka. Apalagi, sekali lagi, ucapan Kakek Zhou sllngguh terbukti, Kuda yang kembali beserra dengan kuda-kuda lain yang datang belum tentu rnerupakan keunuU1gan. Itulah yang ada di pikiran rnereka, "Kakek Zhou, karni ikur sedih karena anak Kakek sekarang parah kaki. fa pasri sedih dan terpukul sekali," demikian ungkapan salah seorang,varga desa. Kakek Zhou sejenak ikur sedih, tetapi segera ia menguasai diri dan dengan renang berkata, "Terima kasih, kalian sernua sungguh baik terhadap kami, tetapi saya ingin karakan bahwa parahnya kaki anak saya apakah rnerupakan suaru malapetaka dan membawa kesedihan bagi karni atau malah sebaliknya, sungguh saya tidak rahu." Lagi-lagi jawaban Kakek Zhou terdengar aneh, retapi kali ini rnereka tidak terlalu terkejur, Karena itu, mereka pun menantikan apa sebenarnya yang akan terjadi kelak pada Kakek Zhou dan anaknya. Kini di desa itu anak Kakek Zhou adalah satu-satunya anak laki¬laki yang pincang dan harus menggunakan tongkar saar berjalan. Mungkin sekali, kendati bisa sembuh, ia akan pincang selamanya. Tak lama setelah icu, keadaan negara sangar genting dan utusan kerajaan darang ke desa dan memerintahkan kepada sernua pemuda di desa i tu untuk berrugas mernbela negara. Mereka harus pergi berlarih dan terjun ke rnedan perang. Para pemuda desa pun pergi dengan bangga bahwa mereka termasuk orang-orang pilihan.
Mengetahui hal ini, anak Iaki-Iaki Kakek Zhou sangat sedih. Warga desa pun datang dan memberikan penghiburan buat Kakek Zhou dan anaknya. Kakek Zhou pun berpendapat bahwa ridak pergi¬nya anak laki-lakinya belum tenru merupakan hal yang menyedihkan. Tak lama setelah para pemuda itu pergi ke medan perang, darang utusan kerajaan ke desa rersebur. Para warga desa pun berkumpuJ di sarnbil menantikan pengurnurnan yang akan disampaikan. Akhirnya sang utusan menyampaikan bahwa semua pemuda desa tersebur 70 1~1I 1I1 di m dan J ~rang. n kini di des a tersebur hanya rersisa sam pcmuda, yaicu anak laki-laki Kakek Zhou yang pincang. ~=====~============~ www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: Cerita ini mengajarkan untuk tidak terlalu berdukacita soot kemalangan terjadi dan tidak terlalu bersukacita ketika keuntungan datang. Semua tidak bisa dinilai pada soot . kemalangan atau keuntungan itu terjadi. Karena barangkaii akan datang kemalangan seusai menerima keuntungan atau sebaliknya barangkali ada hal baik yang bisa diterima soot . kemalangan itu datang. Sikap Kakek Zhou menggombarkan sikcu: yang ideal untuk menghadapi keberuntungan atau kemalangan hidup. 71 18 K()ng Z; Berguru pada Anak -Keen Jangan Anggap Remeb Orang Lain JJ ad~ zarnan Chi~a kuno ada seo~'ang anak ajaib yang sangar V terkenal. Anak itu bernama Xiang Tuo. Ia sangat pintar, namun ia terkenal bukan hanya karena kepinrarannya, rerapi karen a Kong Zi, filsuf dari negeri China pernah belajar darinya saar usia Xiang Tuo belum genap tujuh rahun. Bahkan, Kong Zi pernah memintaXiangTuo rnenjadi gurunya. Kong Zi sering pergi ke berbagai temp at dan berbagai negeri unruk mengajar. Suaru saat kerika dalam perjalanan, dari atas kerera ia menyaksikan ada tiga anak sedang berrnain pasir dan mernbanzun . b gunung pasir, Ia sangar terrarik menyaksikan ketiga anak iru bermain, terutama pada seorang anak yang begitu gembira dalam bermain. Anak itu sedang membuat semacam rurnah yang dikelilingi bemeng. Anal" istimewa itu bernama Xiang Tuo.
Kerera ya.ng dirurnpangi KongZiharus berhenti karenaXiangTuo berrnain di jalan yang akan dilewaci Kong Zi. Anak-anak itu rerus berrnain seolah-olah tidak ada kendaraan yang akan lewar, walau kerera Kong Zi sudah ada tepat di hadapan mereka. Karena tidak ingin mengganggu kegembiraan anak-anak, Kong Zi turun dan men¬dekari anak-anak itu. Serelah beberapa saar Kong Zi berkata dengan lernbut kepada Xiang Tuo, "Kamu berrnain begiru zembira sampai tidak bisa rnelihar ada kereta yang mau lewar, apakah kamu tidak sadar bangunan pasirmu menghalangi jalan?" Xiang Tuo bangkit dan balik bertanya, "Dari dulu, serahu saya, 72 huali kend.iraan hanyn 1,1 a rnclewati jalan atau mengitari s buah I nIl. i manakah ada sebuah kota khusus membuar jalan buat \ huah kendaraan?" Kong Zi rerkejur. Belum pernah seorang anak umur rujuh rahun bisa berdebarlayaknya seorang ahli pikir, 'ernemara anak iru terus bermain, Kong Zi berpikir. Ia lalu men¬d .kati Xiang Tuo untuk menguji kepinrarannya. "Baik, llcapanmu sungguh masuk akal dan benar. Sekarang saya ada beberapa perta¬nyaan, apakah kamu bisa mengingat semua penanyaan ini dan mcnjawabnya dengan baik. Gummg apa yang tidak ada batunya? Kumpulan air apa yang tidak ada ikan di dalamnya? Pintu apa Jiang ttda]: bisa ditutlp? Api apa yang tidak ada asapnya? Wttnitfl macam apa )' Ing tidal: punya suami? Kapan siang hari terasa pendek? Kapan siang liari terasa panjang? Manusia apt! yang tidak p1mya anak]" Tak rerasa Kong Zi mengajukan empar puluh pertanyaan sekaligus. Namun, XiangTuo bisa mendengarkan semua pcnanyaan Kong Zi. Tanpa banyak berpikir ia mulai menjawab, "Gunungpasir tidak inempunyai batu! Air rninum tidak ada ikannya! Pintu yang tidak ada donn pintzmya tidak bisa ditutup! Api amarah tidak ada asapnya! )iang bari akan terasa singkat pada musim dingin karena setelah puleul tujuh pagi bam mulai terangdan puleu] empat sore sudah mulai gelap! iang hari akan terasa lebih panjang karma pukttl5 pagi suddh terang dan uraktt« di atas pukul delapan malam bam geLap.f' Tak terasa ernpat puluh pertanyaan Kong Zi dijawabnya dengan baik dan lancar. Semua jawaban Xiang Tuo rerasa mudah bagi anak-anak sekarang, namun pada masa iru, khususnya untuk anak yang belum genap berumur tujuh tahun, iru merupakan jawaban yang Iuar biasa. Apa¬lagi, Xiang Tuo dapat mengingat semua penanyaan iru dengan baik [anpa harus menuliskannya di buku tulis arau mencatatnya di kom¬puter, serra dapar menjawabnya dengan urutan yang benar dan celiti. Unruk yang terakhir ini, sulit menjumpai anak sekarang bisa meng¬ingar semua iru. Karena iru, KongZi mengangguk-anggukk:an kepala dan berkara, "Sungguh hebat dan ajaib!" Xiang Tuo sarna sekali tidak tahu bahwa yang dihadapinya adalah seOl'ang filsufyangsudah kesohor dan sangar disegani pada zaman itu. Xiang Tuo pun balik bertanya dengan puluhan pertanyaan yang susah 73
dijawab dengan cepat oleh Kong Zi. Karena itu, Kong Zi berkara padanya, "Pengetahuanmu sangar luas dan dalarn. Di kereta saya ada papan catur (catur china), mari ikur saya dan kim bertaruh apakah kamu bisa memenanginya?" XiangTuo sambil menggeleng-gelengkan kepala menjawab, "Aku tidak ingin berraruh dengamu!" Kong Zi mengernyirkan dahi dan benanya, "Mengapa?" Xiang Tuo menjawab, "Berramh adalah pekerjaan yang mernbo¬sankan, karena itu rak ada gunanya. Lagi pula berraruh banyakruginya daripada untungnya. Sering orang berraruh kehilangan akal sehatnya dan ridak bisa mernbedakan mana yang perlu dan mana yang tidak perlu. Pendidik yang suka bertaruh akan membuarnya malas mem¬baca buku, padahal itu pencing unruk pekerjaannya. Perani yang suka bertaruh akan kurang konsenrrasi untuk bercocok ranarn dan hasil raninya akan jelek. Manajer yang suka bertaruh akan tidak punya hari untuk menyelesaikan semua masalah kerjanya. Raja yang suka ber¬taruh akan mengabaikan rakyatnya!" Kong Zi terkesima dan kagurn saar mendengar semua perkaraan yang menakjubkan dari Xiang Tuo. Karena itu, ia berranya kepada XiangTuo, "Maukal1 karnu jadi guru saya?" Sejak saar iru kepintaran dan hikmar Xians Tuo yang tinzzi reto bb kenai ke berbagai ternpat dan negeri, khususnya yang dikunjungi oleh Kong Zi. Sementara Kong Zi pun rnakin dihorrnati karena ia mau belajar dari seorang anak yang masih bau ken cur. www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: Belajar itu bisa dari siapa soja, karen a itu jangan suka menganggap remeh orang lain. Dari orang yang kita anggap sederhana sekalipun kita bisa belajar banyak. Nama baik dan kehormatan bisa datang jika kita bisa menghormati sesama dan jika kita rendah hati, sehingga bisa belajar dari orang lain yang terkadang dianggap oleh banyak orang kurang berpengalaman. 74 19 'bu Meng Z, yang \~!jak5an(L Berbuatlah yang Terbaik untuk Anak i negeri China pernah hidup seorang filsuf besar bernama Meng Zi. Kebijaksanaan dan hikrnatnya membuat seba~ gian besar orang China menyejajarkan kualitas Meng .ZI dengan Kong Zi, karena iru mereka sering rnenyebur kedua filsuf lCU "K M "
ecara bersamaan dengan se utan, ong eng. Pada waktu Meng Zi masih kanak-kanak, ayahnya meninggal dunia. Ibunya membesarkannya dengan kondisi yang sangat sulit. Karena ia rnencintai mendiang suaminya, Ibu Meng Zi pindah rumah di dekat makam suaminya. Karena dekat, dari rurnah rnereka sering cerdenzar orang meratap sambil mernukul-mukulkan tangan ke ben¬da-benda didekatnya. Melihat eli sekitarnya ada pemandangan seperti iru, Meng Zi sering berada di dekat orang-orang yang sedang meratap. Ia pu n pura-pura menangis tersedu-sedu mengi kuri orang yang sedang merarap. Bagi Meng Zi, ikut-ikutan sedih seperti perrnainan yang mengasyikkan. Ibu Meng Zi sering memerharikan perilaku anaknya itu. Ia berpikir bahwa ini tempat yang kurang baik bagi perturnbuhan anaknya, maka ia membawa Meng Zi pindah ke kota. . Di kota banyak sekali pedagang. Para pedagang suka berteriak menawarkan dagangan dan suka minum bir bersarna serta sering DB• mengucapkan janji-janji palsu dalam menawarkan dagangan.nya. a?1 MengZi hal tersebut menarik, karena itu ia mulai belajar rrunum bir, berreriak menawarkan dagangan, dan megucapkan janji-janji gornbal ala pedagang. Ibu Meng Zi resah dan berpikir bahwa tempat ini cidak 75 O b tcrlalu baik bagi perkembangan moral dan perkembangan pengera¬huan anaknya, Setelah berpikir marang soal tempatyang paling ideal U ruuk anaknya, ia memutuskan untuk pindall dekar sekolah. Dari sekolah tersebur bisa rerdengar suara guru yangsedang meng¬ajar. Lagipula di sekolah iru ada perpustakaan sehiogga ia berharap anaknya, bisa belajar banyak hal yang berguna untuk hidupnya. Di si tu juga banyak murid sekolah sehingga diharapkan Meng Zi akan terdorong untuk bersekolah dan rajin belajar. Meng Zi pun rerpe¬ngaruh. Tiap hari ia selalu berusahs mendengarkan ajaran yana disampaikan oleh guru. Di rernpar iru ia belajar membaca. Setelah bisa membaca, ia rnulai rajin membaca buku. Banyak buku kebijak¬sanaan dan ilmu pengetalluan dipe1ajarinya dengan tekun. Ia juga berdiskusi dengan murid-murid yang ada di sekolah iru. Hari demi hari, tahun demi tahun, Ibu Meng Zi sangat gembira me1i11at anaknya begitu suka pada belajar-mengajar. Dalam harinya ia berkata, "Ini memang cernpar yang tepar un tuk anak saya berrumbuh!" Karena kesukaannya belajar, berdiskusi, dan mern baca buku, Meng Zi berkembang menjadi orang yang sangat dikagumi kepin¬taran dan hikmatn ya. Bahkan, dewasa ini ia dikenal sebagai seorang fJlsufbesar negeri China di samping Lao Zi dan Kong Zi.
www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: Orangtua yang bijak akan memikirkan apa yang tetbaik untuk perketnbangan anak-anaknya. Orangtua yang bijak tanggap akan pengaruh-pengaruh buruk yang diserap oieh anak-anaknya dan berusaha mencarikan jalan keluar yang terbaik agar anak¬anaknya tidak tenggelam dalam hal-hal yang kurang pantas bag! mereka. Dengan demikian, orangtua bijak akan bahagia karena dapat melihat anak-anaknya mempunyai masa depan yang baik dan berguna untuk banyak orang. 76 2() Sun Kang yang Gernar Membaca Pengetabuan Diperoleh Leu/at Membaca endudukdinegeri China suka sekali belajar. Salah sam kisah yang sering digunakan oleh guru dan orangtua unruk memotivasi seorang anak agar raj in be1ajar adalah kisah Sun Kang yang rindu terus mernbaca hingga terluka. Sun Kang hidup pada zaman Dinasti Jin (317-420 Masehi). Sejak usia kanakkanak sudah tampak kepintarannya. Ia suka sekali ter¬hadap buku, rerapi ia dibesarkan dari keluarga yang sangat miskin sampai minyak untuk lampu pun tak sanggup dibeli. Karena rniskin dan dorongan kebutuhan yang mendesak, maka orangcuanya me¬wajibkan semua anaknya unruk bekerja, terrnasuk Sun Kang yang masih kecil. Seciap hari ia bekerja sampai menjelang malam sehingga pulang ke rumah dalam keadaan lelah dan juga cidak ada lagi waktu unruk membaca buku karena di rumah tidakada penerangan. Di desa iru hanya rumah Sun Kangyang tidakada penerangannya. Sun Kang sering berangan-angan kalau saja rumahnya memiliki lampu, maka ia bisa membaca banyak buku. Karena sangat ingin membaca buku, ia benanyakepada ayah dan ibunya, "Semua cetangga kira mernpunyai lampu, hanya rumah kita yang tidak punya lampu. Jika begini rerus, siang hari bekerja dan malam hari tidak bisa mem¬baca buku, kapan saya bisa jadi anak yang pintar, Bisa tidak kira punya sam lampu?" Mendengar perranyaan anaknya, kedua orangcuanya sangat sedih. Dengan berat hati mereka berkata, "Sun Kang, kira sangat miskio dan 77 P minyak untuklampu sangat rnahal, kira ridak sanggup mernbelinya. Jika kita mernbeli minyak unruk lampu, kira sekeluarga pelan-pelan akan mati kelaparan." Setelah berkata begiru kedua orangruanya me¬neteskan air mata. Ia pun ikut menangis. Sun Kang sungguh mengerri dan prihatin akan kondisi
keluarganyasehingga ia berjanji dalamhaci unruk tidak lagi rnenunrut orangtuanya membeli lampu minyak. Kerinduan unruk membaca buku tetaplah besar. Sun Kang sering meminjam buku orang lain dan ia selalu mengembalikan buku itu tepat wakru, Kendatipun seharian telah lelah bekerja, pada mal am hari ia selalu pergi lee luar rurnah unruk mencari sinar lampu dari rumah tetangga dan juga sinar rembulan pada malam hari unruk membaca buku. Narnun, karena sinar yang serba terbatas mernbuar kedua matanya sering letih dan tak sanggup membaca dengan wakru yang pan j ang. Pada suatu musim dingin, turun salju yang sangat lebar. Pada waktu malam hari hujan salju berhenti, udara sangat segar, dan malam itu terang rernbulan sangat baik. Sun Kang berpikir ini wakru yang baik untuk membaca buku. Karena iru, ia pergi keluar dengan mern¬bawa sam buku dibaca di bawah sinar rernbulan dan juga terang dari Iarnpu tetangga. Setelah membaca, ia pun merasa lelah dan ingin pulang. Dalam perjalanan puJang ia tersandung dan bukunya jatuh di aras salju. Karena ingin menyelamatkan bukunya, ia segera bangkir untuk mengambil buku itu walau kakinya rerluka. Pada wakru ia hendak memungut bukunya, ia bisa melihat dengan jelas tulisan yang ada dalam buku. Kok bisa? Ternyata salju yang padar bisa memanrul¬kan sinar sehingga bisa membuat cahaya lebih terang dari sinar rembulan. Menemukan peristiwa ini, Sun Kang pun bergembira karena ternyata di balik musim salju yang dingin dia dapar membaca buku dengan lebih baik. Mulai hari iru nap malam ia pergi keluar unruk membaca buku dengan memanfaackan sinar rembulan dan pantulan cahaya dari salju. Ia terus berusaha me/awan dingin agar bisa membaca buku. Padahal, jika orang kedinginan mudah menderita borok di kulir, Penyakit ini disebut dong chuang. Jika orang sudah menderira borok tersebur, borok itu tidak bisa sembuh sampai musim dingin 78 II• i. Borok itu rncmbuar daging dan kulir cerbuka sehingga perih s •kali. Narnun, walau hams menderita borok yang sangat perih, Sun I ;tng rerap pergi pada malam yang dingin hanya untuk bisa rnernbaca buku. Larna-kelamaan rangan dan kakinya penuh dengan dong (huang yang sangar perih, terapi itu sarna sekali tidak mernbuatnya bcrhenti membaca buku. Menurur Sun Kang, hanya dengan sinar rcmbulan dan panrulan sinar dari salju ia bisa membaca banyak buku. leh karena itu, tidak peduli berapa sakir yang haws ia cahan dari borok rnusirn dingin iru, ia tetap akan membaca buku. Akhirnya Sun Kang berturnbuh rnenjadi ahli pikir yang brilian dan menjadi penasihat yang baik untuk membangun kerajaan. Kisah ini berkembang dari mulur ke rnulur dan dari generasi ke generasi. Kisah Sun Kang sungguh mengharukan dan sering menjadi cerita yang mampu mernorivasi anak-anak di
China untuk rindu membaca dan belajar. Teruslah membaca dan belajar walau untuk itu hams cerluka, &=======~============~ www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: Carilah selalu waktu untuk dopot memboco, koreno dengon memboca kita bukan honya memperoleh pengetahuan, tetapi juga hikmat yang betguna untuk diri kita sendiri dan orang¬orang di sekitar kita. Tidak perlu menunggu lampu ada di rumah, Sun Kang mencari jalon lain untuk bisa membaco. Tidak perlu menuntut opa yang belum dimiliki untuk mengejar pengetahuon dan kemajuan, tetopi berusaholoh dengan opa yang ada pada kita. Seperti Sun Kong yang memboca hinggo terluka, kito juga jotigan mudah berputus asa ketika kesuliton besor mengholongi kerinduon dan etta-cite kita untuk moju. 79 21 K"ng R"ng d(~n Kas,h Fersaudaraan Antarsaudara Hams Saling Mengasihi ada zaman San Guo, hidup seorang ahli pendidikan dan kebudayaan ya~g juga. s~orang penulis terkenal bernama Kong Rong. Sejak ked ia su.ka membaea buku dan sejak keeil sudah rampak bahwa ia bukan hanya merniliki kepinraran, retapi juga mental yang sangar baik. Kong Rong adalah keturunan kedua puluh dari filsuf terkenal China, Kong Zi. Pada waktu Kong Rong berurnur empat tahun, seorang tetangga mernberikan sam buah pir yang besar kepadanya. Karena di situ ada beberapa anak, maka buah pir itu di powng-powng menjadi bebe¬rapa bagian. Namun, powngan tersebut tidak begiru rata sehingga ada yang kecil dan juga ada yang besar. Setelah diporong jadi beberapa bagian, anak-anak langsung me¬nyerbu buah pir itu, masing-masing mengambil sam powng. Wakm itu Kong Rong adalah anak rerkecil, Ia tidak ikut-ikutan merebur buah pir iru, Setelah semua anak rnendapat bagiannya, masih tersisa beberapa potong di atas meja. Lalu Kong Rong maju dan rnengarnbil potongan paling kecil, Semua anak dan beberapa orang dewasa melihat pilihan Kong Rong dan terheran-heran mengapa ia rnernilih yang terkecil dan tidak mengambil yang paling besar, Mereka ber¬tanya kepada Kong Rong, "Mengapa kamu tidak mengambil yang paling besar?" Dengan tenang dan tersenywn Kong Rong menjawab, "Kakak¬kakak sekalian lebih besar dari saya, sudah sewajarnya mengambil 80
'.llIg paling besar, ap_liagi di ini saya yang paling kecil, sudah sewa¬J.III ya aya mengambil yang paling keeil. Bagaimana mungkin saya mcngambil yang paling besar?" Mendengar jawaban Kong Rong, semua anak yang lebih besar merasa malu dan menyesal. Mereka malu karena anak yang lebih kecil d.ui mereka punya sikap yang lebih dewasa dari mereka. Dia pun udak ikut-ikutan merebut powngan pir yang paling besar. Karena itu cmua anak di daerah itu mengagumi bagaimana Kong Rong yang I ceil bisa mendahulukan orang lain. Sejak itu sikap rnendahulukan orang lain dan sikap tahu diri Kong Rong tersebar luas dari mulut ke mulut. Mental, sikap hidup, dan terutarna rasa tanggung jawab serta sikap mendahulukan orang lain, tampak jelas dalam kehidupam keseharian Kong Rong. Banyak sekali perbuatan teladan darinya. Salah satu di nntaranya wakru ia berumur enam belas tahun. Kakaknya, Kong Bao, merniliki seorang ternan bernama Zhang Jian. Zhang Jian waktu itu melanggar hukum dan ia berlari ke rumah mereka. Namun karena Kong Bao ridak ada dan hanya menernui Kong Rong di rumah, ia rnernohon pada Kong Rong agar bisa bersembunyi di rumah mereka. Karena Zhang Jian adalah ternan kakaknya, Kong Rong mengambil keputusan untukmenyembunyikanZhangJian. Tanpa diduga, pihak keamanan mengetahui bahwa Zhang Jian bersernbunyi di rumah mereka. Aparat keamanan akhirnya juga menangkap Kong Bao, kakaknya. Kong Bao dijatuhi hukuman sam bulan penjara. Mengerahui kakaknya dipenjara, Kong Rong pergi menghadap kepala keamanan yang menangkap kakaknya. Kepada kepala ke¬amanan itu ia berkata, «Yang menyembunyikan Zhang Jian adalah saya. Karena itu, saya yang harus bertanggung jawab, bukan kakak saya. Tuan sudah salah tangkap orang karena yang haws di penjara adalah saya, bukan kakaksaya." Mendengar pernyataan Kong Rong, Kong Bao pu n berteriak, "Zhang jian adalah ternan saya, karena saya ridak di rumah maka adik saya yang menyembunyikannya. Dia adalah teman saya, karena itu sudah sepantasnya saya dipenjara, bu.kannya adik sara!" Kakak beradik itu berdebat cukup lama unruk saling mengambil tanggung jawab. ======~============== www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: kakak-beradik akan terlihat sangat baik jika mau saling mendahulukan, saling melindungi, dan saling mengasihi. Sesama saudara jangan saling menjatuhkan dan mau menang sendiri, itu tidak akan menjadi teladan yang baik bagi banyak orang. Betapa indahnya jika saudara-bersaudara dapat saling menghormati, saling mendahulukan, saling melindungi, dan saling mengasihi. Teladan yang baik akan menjadi berkat bagi orang lain.
22 Bao Hua Sheng yi mengupas Kulit Kacang Tanah Menjadi Teladan bagi Anak Negeri China pernah melahirkan sejarahwan dan penulis yang sangat baik, bernama Si Ma Guang. Ia pernah menulis sebuah buku yang sangat ternama pada zaman China Kuno, berjudul Zi Zhi Tong Jian. Buku itu banyak membantu perkembangan negeri China sampai beberapa generasi dari saat ia hidup. Pada waktu kecil, ayahnya pernah menyuruhnya menjalankan tugas membersihkan dan membereskan rumah. Ia melakukan tanggung jawab itu bersama adiknya yang bernama Si Ma Yi. Terkadang orang tuanya juga menyuruh mereka mengupas kulit kacang tanah. Siapa yang bisa mengupas lebih cepat dan lebih banyak, maka dia akan diberi imbalan yang pantas dan sesuai. Si Ma Guang sudah berusaha semaksimal mungkin dalam mengupas kulit kacang, tetapi tetap saja kalah jauh dari Si Ma Yi. Pada waktu itu Ya Huan Mei menghampirinya dan menyaksikannya sedang gelisah karena tidak juga bisa mengupas kacang dengan cepat. Ya Huan Mei memberikan saran, "Saya punya cara yang sangat jitu dalam mengupas kulit kacang. Hanya butuh waktu sekejap maka kamu pasti bisa mengupas semua kacang ini dan pasti akan lebih cepat dari Si Ma Yi!" Setelah berkata demikian, Ya Huan Mei memberitahukan cara yang dimaksudkannya. Berbekal cara yang diajarkan oleh Ya Huan Mei, Si Ma Guang mengupas semua kulit kacang tersebut dengan sangat cepat. Sesuai yang diharapkan, ia dengan muka penuh senyum memberikan hasil .. 83 7 ? nya kepada ayahnya. Kini, Si Ma Yi yang menjadi gelisah karena rnasih banyak sekali kacang yang harus dikupasnya. Narnun di luar perkiraan, sang ayah sarna sekali tidak rnelonrarkan pujian kepada Si Ma Guang. Ayahnya bahkan menyuruhnya unruk memberitahukan kepada Si Ma Yi bagaimana caranya mengupas kulit kacang tersebur sehingga bisa sangat cepat, Lalu, di depan ayahnya, ia memberi rahukan merode mengupas kulit kacang yang sangat cepar tersebut, "Masukan semua kacang ini ke dalam air panas yang men¬didih, rendam sebentar saja, dan kemudian kupaslah, hasilnya akan sa n ga t cepar se kal i. " Lalu ayahnya berranya, "Apakah cara yang baik ini karnu pikirkan sendiri?"
Dengan ragu-ragu Si Ma Guang menganggukkan kepala tanda membenarkan. Narnun, tampak sekali ada sesuaru yang disembunyi¬kannya. Karena iru, ayahnya menunjukkan sikap kecewa dan ranpa bicara sepatah kata menyuruh kedua anaknya untuk meninggal¬kannya sendiri di ruangan iru, Seriba di karnarnya, Si Ma Guang rerus bimbang apakah haws memberitahukan bahwa cara itu sebenarnya bukan hasil pikirannya sendiri, melainkan karen a diajarkan oleh Ya Huan Mei. Setelah cukup lama gelisah dan bergumul, Si Ma Guang akhirnya menemui ayah¬nya. Di depan ayahnya ia mengaku bahwa ia telah berbohong, memberitahukan bahwa semua iru diajarkan oleh Ya Huan Mei, bukan hasil pikirannya sendiri. Ayahnya tersenyum gembira, namun rerap dengan tegas meng¬ajarkan kepadanya, "Kejujuran adalah hal yang paling dibutuhkan untuk hiduprnu dan orang-orang di sekitarmu. Jika dari kecil karnu belajar membohongi hati nuranimu sendiri, keuka besar hati nurani¬mu sudah kebal akan semua peringatan yang kamu rerirna. Kamu bahkan akan jadi orang yang tidak raguragu dalam membuat orang lain dan dirimu susah." Setelah itu, ayahnya pun menjelaskan sernuanya kepada anaknya. Ternyata, Ya Huan Mei disuruh oleh ayahnya sendiri untuk rnem¬beritahukan cara tersebut untuk rnenguji kejujuran anaknya. Pelajaran berharga ini terus diingat olehnya. Karena itu, waktu ia sudah dewasa 84 d.1I1 pllnya kcdudul .m yang bail, ia menjuluki dirinya, "Penjunjung I jujuran". [a juga menggunakan cara yang digunakan oleh ayahnya .k-ngan mengu(lls orang-orang khusus untuk menguji kejujuran liawahannya .. ~=====~============~ www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: Didiklah seorang anak sedari dini untuk bersikap dan berkata jujur dengan cara menjadi teladan yang baik soot kejujuran. Kejujuran makin lama makin langka dalam hidup berrn.a~yarak.a: karena semuanya lebih mengedepankan kepentingan air! sendiri. Menguji seseorang apakah ia jujur atau tidak terkadang merupakan cara yang bijak supaya bisa mengetahui sebenarnya bagaimana sikap orang yang sedang kita pimpin. 85 23 f(~n La,) HU(l\) t()n91 \3,a r Tua Sernan9at fetar Muda Menghormati Orang Tua agar Berumur Panjang
ada zaman Dinasti Han (202 SM-220 M), ada seorang raja tua bernarna Liu An. Hidupnya sangat nyaman, harranya sangat banyak, takhranya juga kokoh dan tak tergoyahkan karena ia dibantu oleh banyak menteri yang ahli eli bidangnya dan bekerja sangat baik serra berranggung jawab. Banyak orang dan juga raja-raja dari negeri lain sangat iogin seperti LiuAn itu. Akan terapi, Raja Liu An merasa bahwa dirinya tidak bahazia dan serinz merasa o 0 susah hati. Karena itu, para rnenterinya dan juga rakyat yang mencinrai Raja merasa aneh dan tak habis pikir mengapa Raja Liu An selalu sering tampak tidak bergembira dan terus bersusah hati. Satu hari seorang pegawai israna yang sangat dekat dengannya memberanikan diri berranya, "Baginda Raja LiuAn, mengapa wajah Baginda tidak pernah terlihar gembira, wajah Baginda selalu tarnpak murarn?" Liu An pun menjawab, "Aku ... aku sangat takut dengan kemacian. Umurku sudah sangat tua, karena itu setiap hari aku berpikir bahwa kematianku sudah dekat. Aku selalu takut mernikirkan kemacian , karena itu wajahku tampak muram! Aku ingin menemukan saru jenis obar yang bisa mernbuatku menjadi muda kembali. Dengan derni¬kian aku baru bisa menikrnari semua kekayaan yang kumiliki dan semua kententerarnan negara kira." Pegawai itu mencoba memahami maksud ucapan Liu An dan berkata, "Baginda adalah Raja yang dihormati oleh seJuruh rakyar. I'. rcn iru, u a~ I an .aja S IU pcriruah maka ernua rakyar akan mcncoba rnelakuk nnya. Untuk itu, segera saja dibuat pengLlmuman .Ignr rakyat rnernbantu Baginda mencari obat atau rahasia yang bisa mernbuat Baginda panjang urnur atau membuat orang yang sudah rua menjadi muda kembali. Dengan memberikan pengumuman, maka akan cepat diperoleh hasil." Raja Liu An yang sudah tua itu tersenyurn gernbira mendengar u ul pegawainya. Maka, ia memerintahkan unruk memberitakan I engumuman unruk mencari obat awet muda dan panjang urnur, atau jib mampu dapar menernukan Dewa Awet Muda. Dengan segera pegawai itu rnenyuruh banyak orang menulis pengllmuman dan dirernpelkan di berbagai sudut kerajaan agar banyak orang yang mencari dan dengan demikian cepat ditemukan dcwa atau obat awet muda dan panjang umur. Raja Lilt An sudah ridak sabar menunggu hasilnya. Hari demi hari ia menllnggu dan menunggu. Jika tidak ada obat, ia harap sekalian bisa berrernu dewa awer rnuda. Pada sam hari, curunlah delapan orang dewa dari langit. Mereka pun melihat pengumllman Raja Liu An. Seorang dewa berseru, "Coba lihat ini, rnereka ingin tahu rahasia panjang umur dan awet rnuda. Mari kita pergi memberi tahu raha¬ianya kepada Raja yang
baik iru."Tujuh dewa lainnya pun menjawab, "Baiklah mari kira beritahu dia rahasia itu!" Lalu delapan dewa iru egera turun di depan pinru Israna Raja. Pegawai penjaga israna itu biasanya akan kasar terhadap pengacau. Karena itu ketika ia melihat ada delapan orang di depan pintu istana, dengan kasar ia rnengusir rnereka, "Hei ... ! Jangan buat kerarnaian di . ini, apakah kalian tidak rahu bahwa ini adalah tempat kediaman :)_• I" \.a)a. Kedelapan dewa itu sarna sekali tidak marah. Sambi I tertawa-tawa dan bermain-rnain, mereka berkara, "Bukankah Rajarnu ingin tahu rahasia awet muda dan umur panjang?" Pegawai yang dirernani beberapa pegawai lain bertarnbah marah dan tidak sopan terhadap mereka, "Benar, tetapi tidak ada kaitannya dengan kalian. Ayo cepat pergi, jangan tunggu sarnpai kami rnurka!" Sambil terus bermain dan tersenyum delapan dewa itu menjawab, 87 P 1 "Karni datang ke sini untuk memberitahukan rahasia awei muda kepada kalian." Belum juga dewa-dewa itu selesai bicara, para pegawai israna sudah tertawa terbahak-babak dan berkata, "Ha-ha-ha ... coba berkaca dulu. Wajah kalian sendiri penuh dengan keripur, janggut kalian sudah putih semua, dan punggung kalian sudah mulai bungkuk, Kahan sendiri sudah tua dan mau mati, bagaimana mungkin mau mern¬beritahukan rahasia awet muda dan panjang umur. Ayo ... ! Cepar pergi cari rahasia awet muda dan panjang umur untuk kalian sendiri. Nanri kalau sudah berhasil bam datangkepada kami lagi!" Delapan dewa itu tesinggung dengan ucapan kasar pegawai istana itu, Lalu mereka serempak maju dan berkara, 'Teruyara kalian mengira karni semua sudah sungguh sangar tua dan akan mati? Bukankah jika kami sudah tua justru kalian .harus semakin meng¬hormari kami? Jika kaLian bersikap tidak hormat kepada orang rna, tampalmya Raja kalian juga tidak horrnar rerhadap orang tua. Jika kalian ridak rahu menghormaei orang tua, maka karni juga ridak ingin memberitahukan rahasia awet muda dan panjang umur. Sekarang Iihat baikbaik apakah benar kami ini sudah tua atau kami ini muda!" Serelah berkata-kata, riba-riba delapan dewa yang tampak tua iru pun lenyap dari pandangan pegawai dan berubah menjadi delapan anak balita yang sedang bersenda gurau dan bermain-main dengan gembira. Setelah beberapa saar bermain dengau gernbira, mereka pun terbang meninggalkan istana. Raja Liu An sungguh sangat menyesalkan kejadian rersebut. Namun, ibaratnya nasi sudah menjadi bubur. Gara-gara para pega¬wainya tidak tahu menghorrnari orang tua, rahasia awet muda dan panjang umur yang sudah di depan mara pun lenyap. Obar iru akhir¬nya benar-benar tidak bisa
ditemukan, kendaripun seluruh rakyar sudah bersusah payah mencarinya. Akan retapi, Raja berpendapar "biar aku sudah tua asalkan sernangarku rerap rnuda", itu juga baik. Sejak saat itu jika ada seorang yang sudah lanjut urnurnya rerapi masih punya semangat yang berapi-api layaknya orang muda, rnereka akan menyebut kalimar Fan Lao Huan Tong, yang artinya biar rua tetapi sernangar tetap muda. 88 --------~==============~ www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: Hormatilah sesamamu, terutama jika berhadapan orang yang sudah tua. Ada juga satu kalimat baik jika seseorang ingin umur panjang, yakni "Hormatilah orang tuamu maka akan lanjut umurmu di butni!" Selain itu, bagi orang yang sudah merasa tua, jika terus berpikir sudah tua, maka produktivitas kita akan menurun. Lebih baik tetap miliki semangat muda sehingga produktivitas bisa konsisten. 24 ';urun9 '3aha9,a: Rahas;a nbet sebaga, Ten,pat 1ndah Diperlulean Perjuanrar: untule Mencapai Kebahagiaan ejak da~ul u kala daerah Tiber adalah salah saru tern pat yang sangat indah, walaupun pada mulanya ridak ada apa-apa yang mendukung rempat iru dikaregorikan indah. Di sana tidak ada sungai yang mengalir dan tidak ada harnparan sawah atau ladang. Sebaliknya, sejauh mara memandang yang rerlihat hanya padang pasir yang luas. Di sana tidak ada yang namanya hangar dan juga bahagia. Di rernpat iru juga tidak ada saru pohon pun, juga tidak ada rumput sam a sekali. Penduduk yang tinggal eli sana kekurangan makanan dan kesulitan pakaian. [ika seseorang ada rnasalah dengan pernapasan, lebih baik tidak pergi ke Tiber karena oksigen di sana sangat sedikir. Biasanya orang asing tidak pergi ke sana pada bulan Desember sarnpai Februari, karena saar-saar iru oksigen benarbenar sangar tipis. Narnun, rempar yang dulunya sama sekali ridak indah iru akhirnya berubah menjadi salah satu obyek wisara yang clikagumi. Walau ternpatnya susah, pendudukdi sana percaya bahwa di muka bumi ini apa yang dinarnakan bahagia iru pasti ada. Orang-orang rua di sana memiliki konsep bahwa bahagia iru berwujud seeker burung yang cantik. Burung itu di kemudian hari disebut burung bahagia. Burung bahagia tinggal di daerah tirnur, di puncak sebuah gunung yang bersalju. Jika burung bahagia itu pergi ke sam ternpat, rnaka ternpat itu akan mendapat kebahagiaan.
Banyak orang rindu rnendapatkan kebahagiaan, karena itu mereka berusaha untuk melihar burung tersebur, Jika ada kabar burung itu 90 !lngl ke : uatu tcmpnt, mcrcka akan rnenyusul ke sana. Narnun, ada 1I~;t silurn n tua yangjahar. Mereka selalu menghalang-halangi orang \,lng hcndak pergi ke tempat burung bahagia itu. Setiap tahun di liulan rerrenru, banyak orang berusaha pergi ke atas gunung bersalju 1I1l1 u k mencari burung bahagia, rerapi karena ulah riga silurnan rua ,lng jahat iru, mereka pulang tinggal nama. Karena orang yang pergi rnencari burung bahagia selalu ridak p .rnah kembali, maka penduduk desa mengurus seorang pemu.ela \,.lllg pandai, baik hari, dan juga merupakan seorang pemu.da pem¬bcrani untuk mencari burung iru. Pemuela itu bernarna WangJia. Paela malam sebelum hari keberangkaran, para gadis eli elesa men¬[nrnu WangJia dan memberinya minum anggur yang rerbaik. Banyak I hu-ibu juga memeluk serta mengucapkan selamar agar bisa rnenern¬puh rugas dengan baik. Ibunya pun dengan hati berat rnelepas putra I t:sayangannya sambil rnemberkatinya. Mereka semua berharap pe¬muda ini berhasil elan bisa pulang kembali ke desa. Mereka berharap m isi yang diemban \"{fang Jia bisa tercapai tan pa kendala. Keesokan harinya \'qang Jia berangkar. Ia pergi ke arah timur eli mana dari kejauhan rerlihar gunung dengan puncak yang selalu bersalju. Ia berjalan berhari-hari untuk bisa sampai eli kaki gunung iersebur. Salju-salju di puncak gunung tampak berkilauan oleh lcrpaan sinal' rnarahari, Serelah tiba di kaki gunung bersalju itu, tiba-riba muncul seorang siluman hiram dan berjanggur panjang. Siluman itu dengan suara yang mi.rip burung gagak berkata kepadanya, "Siapa kamu? Mau apa kamu darang kernari?" Ia menjawab, "Narnaku Wang Jia, aku darang ke sini untuk mencari dan rnenernukan burung bahagia!" Siluman ma berkata, "[ika kamu ingin mencari burung bahagia, kamu hams membunuh ibumu sendiri dan juga sernua ibu-ibu di desarnu. Jika tidak, aku akan menghukummu.. Aku akan rnernbuat kamu berjalan 500 kilometer lagi!" Dengan berani dan tegas Wang Jia menjawab, "Aku mengasihi ibuku yang begitu mencinraiku. Aku juga menghormari para ibu. di desaku. Karena itu, aku ridak akan mernbunuh ibuku sendiri dan ibu91 O ibu di desaku. Lakukan saja apa yang kamu pandang bail rerhadapku!
Mendengar jawaban Wang Jia yang berani, siluman iru marah dan mengembuskan napas yang kencang dari dalam mulurnya hingga janggutnya yang panjang beranrakan ke sana-kernari. Akibarnya, batu-baru di jalan menuju puncak gunung salju iru pun berubah menjadi tajarn seperti pisau. Tidak ada jalan lain kecuali melewari batu-batu tajam iru. WangJia retap bersikukuh rnelanjutkan misinya. Narnun baru beberapa puluh kilometer ia berjalan, alas kakinya sudah rusak karen a tajamnya batu-baru. Ia pun menanggalkan alas kakinya. Hasilnya, beberapa puluh meter kemudian.telapak kakinya pun lecet dan terluka, penuh dengan darah segar. Sungguh sebuah jalan yang sangar sukar, rerapi ia tidak patah semangat. Walau san gat sakit, ia tetap rnelanjutkan perjalanan. Ia ber¬pikir, "Semua derni kebahagiaan sendiri dan banyak orang di desalru. Aku hams mewujudkan tujuan hidupku dan tujuan hidup orang¬orang di desaku unruk merasakan kebahagiaan. Aku hams berhasil walau berat rimangan yang harus kuhadapi." Ia rnelanjurkan perjalanan sampai kakinya hampir-harnpir ridak lagi bisa digunakan buat berjalankareoa luka yang sangar dalam. Akan tetapi dengan semangat baja, rekad bulat, dan kernauan besar yang bergejolak dalam dadanya, ia melanjutkan perjalanannya menuju gunung bersalju dengan cara merangkak. Mundur dan menyerah bukanlah pilihan yang baik dalam hidupnya. Sampai akhirnya ia mendekati puncak gunung tersebut. Setelah agak dekar dengan puncak gunung, berrernulah ia dengan siluman tua yang kedua. Siluman ini berjanggut warna kuning yang juga panjang sekali. Siluman itu dengan suara rnirip angin topan berkara, "Jika kamu masih ingin berternu dengan burung bahagia, maka lebih baik kamu pulang dan rnembunuh kakekmu dan juga semua orang yang sudah lanjur usia di desarnu. jika karnu tidak mau membunuh orang-orang rna itu, aku akan membuarmu tambah mcnderita!" Wang Jia dengan semangat yang luar biasa menjawab, "Kakekku orang baik. Dia sungguh sayang kepadaku dan aku juga sangat menyayanginya. Aku sekali-kali tidak akan menyakirinya. Dernikian n juga para kak .k di de aku, aku cidak akan membunuh mereka, aku ingin rnereka bahagia pada had rua rnereka!" MaraWah siluman berjanggur kuning itu dan ia rneniupkan angin yang sangat kencang sehingga di jalan tersebut sarna sekali tidak ada }'Clng bisa dimakan. Jalan berbatu tajam iru berubah menjadi padang pasir karena kencangnya angin yang ditiup itu. Baju yang dipakainya pun robek rak karuan. Namun Wang [ia rerap berjalan di padang pasir yang panas tersebut, Serelah lima hari berjalan, ia mulai pusing, rerapi ia rerap melan¬jurkan langkah-langkahnya. Setelah lima hari berikutnya, perutnya pun sudah sangat sakit karena lapar, Tubuh Wang Jia pun sudah eperri tulang dibungkus kulir. Dalam keadaan dernikian muncullah silurnan tua yang ketiga.
iluman ini berjangguc putih yang sarna panjangnya dengan janggut kedua siluman sebelumnya. Dengan suara mirip guntur ia berkata kepada Wang Jia, "Jib kamu masih ingin berternu dengan burung bahagia, kamu harus mempersembahkan kepadaku seorang gadis yang cantik dan berbulu mara lentik!" Wang Jia menjawab, "Bagairnana mungkin aku akan memperembahkan seorang gadis cantik berbulu rnata lenrik kepadamu? Kamu jahat dan menghalangi orang untuk merasa bahagia. Karena iru, kamu juga tidak panras hidup bahagia bersama seorang gadis cantikl" Siluman berjanggut purih iru marah dan rneniup angin yang kencang, maka kelopak mara Wang Jia pun keluar. Sekecika itu juga ia menjadi buta. Tetapi demi rujuannya, ia tetap rnerangkak sambi I rneraba-raba. Walaupun tempat kediarnan burung bahagia itu tinggal beberapa ratus meter, karena ia tidak bisa rnelihar, ia ridak tahu haws melangkah ke arah mana. Perjuangan cerakhirnya pun masih tetap Sallgat berat. Ia rerus merangkak dan rneraba-raba untuk bisa sampai di tujuan¬nya. Dan akhirnya, rerdengar suara kicauan burung yang sangat indah. Dengan suara yang lembut dan merdu ia mendengar burung bahagia berkara kepadanya, (~1I adalah burung bahagia, apakah karnu sedang mencariku ?" •.. 93 Dcngan hati yang gembira Wang Jia menjawab "I enar, aku datang untuk mencarimu. Karni, orang-orang di desa, mengharap¬kanrnu datang ke desa kami supaya karni bisa bahagia!" Bmung bahagia dengan menggunakan sayapnya menyemuh mara Wang Jia. .Mata yang buta itu pun bisa rnelihat kernbali. Serelah iru burung bahagia memberinya makan, dan tubuhnya yang kurus kering tinggal tulang itu pun kemudian berubah menjadi tubuh yang padar dengan daging, lebih kekar dan sehac daripada semula. Dan, serelah disentuh lagi oleh burung bahagia iru, semua luka di tubuhnya pun menjadi sembuh. Juga kaki yang sudah lumpuh bisa berjalan kembali. Lalu, atas perintah burung bahagia, ia naik di punggung burung itu unruk terbang kembali ke desanya. Di tengah perjalanan, burung bahagia itu berranya kepadanya, "Karnu mau apa?" Wang Jia menjawab, "Aku ingin kebahagiaan, kehangaran kasih, hutan yang lebat, dan juga banyak bunga serta sawah dan ladang yang subu r dan sungai yang indah dan berguna unruk orang-orang." Burung bahagia itu bersiul. Siulan pertama, marahari rnengeluar¬kan kehangatannya dan langit menjadi cerah lengkap dengan awan¬awan putih yang bagus dan kehangatan pun bisa dirasakan. Siulan kedua, terciptalah hutan yang lebar dengan berbagai rnacam pohon dan bunga-bunga yang cantik serra
ratusan jenis burung yang me¬nambah indahnya suasana. Siulan ketiga, muncuUah sungai-sungai yang indah dan berguna untuk rakyar di sekirarnya, juga sawah dan ladang yang subur. Sejak saar itu rernpat tersebur menjadi sangat indah dan rnenjadi salah sam ternpat terindah di dunia. Ternpar iru kernudian dikenal dengan nama Tibet. www.rajaebookgratis.com MUTIARA HIKMAT: Orang sering kali berjuang demi kebahagiaan. Untuk mewujudkannya, orang harus berjuang menghadapi segaia rintangan yang berat. Orang yang mudah putus asa tidak akan merasakannya. Jika kasih yang dingin berubon menjadi bongat, 94 itutab bahag/o. Jlka t/O ana 11/dup yang tandus berubah menjadi hfjau dan menjadl jolon yang boik, itulah botiagia. Jiko sungai kehidupan yang kering berubah dan ada aliran air hidup sehingga orang tidak merasakan haus selamanya, itulah baiiagia. Hal-hal ituiah yang senarusnya dikejar, dan seseoratig sungguh bisa merasakan apa yang namanya batiaqio, 95 Ca; Wen J;: Ahl; Kecap; dan Fenu',s La9u Ch;na Klas;t~ Berkarya dalam Suasana Apa Pun ai Wen Ji adalah seorang v.:anita yang sang~t terkenal dan bertalenta pada zaman China kuno. Ia lahir pada zaman Dong Han dengan nama asli Cai Yan. Pada zarnan dulu orang tidak pernah menyebur seseorang dengan nama lengkapnya, melainkan menyebut nama marga dirambah kata zi atau hao. J adi, misa1nya seseorang bermarga Kong, maka ia akan di panggil Kong Zi. Jika bukan kata zi atau hao, maka orang akan memanggil nama marga ditarnbah dengan nama anak pertama. Cai Yan disebut Cai Wen Ji karena nama anak pertamanya adalah Wen Ji. Cai Wen Ji adalah wanita yang sangat berbakar karena pengaruh orangtuanya. Ayah Cai Wen Ji bernama Cai Yong. Cai Yong adalah orang terpelajar yang sangat rerkenal pada zaman Dong Han. Sewakru Cai \X'en Ji masih kecil, Cai Yong telah mengajarinya untuk bermain kecapi. Selain pintar, Cai Wen Ji juga memiliki baht alam unruk bermain musik, dan ditarnbah dengan kesungguhan belajar dan rasa suka bermain musik, maka ia dengan cepat bisa mernainkan kecapi dengan baik.
Setelah beberapa rahun, kernampuannya bermain kecapi sudah sejajar dengan ayahnya. Semua aturan musik dikuasainya, dirambah dengan bakar, kerja keras, dan kepintarannya, maka dengan dengar, ia langsung sudah bisa mengiringi lagu tersebut. Karena itu, ia sering disebut seorang doktor musik dengan talenta dari langiL Pada suatu hari Cai Yong sedang memainkan musik dengan serius vambil rncnikmatinya, lib -tiba lewar seeker kucing sedang mengejar eel r rikus yang sangat besar, Kucing dan rikus besar itu pun ber¬k •Iahi cukup lama; memengaruhinya bermain kecapi dan ia kurang konsentrasi dalarn memainkannya. Cai Wen Ji yang sedari tadi duduk di sebelahnya pun bertanya, .. Benarkah lamunan itu seharusnya sudah dihemikan?" Ayahnya kaget dan balik bertanya, "Bagaimana kamu bisa cahu I alau Ayah sedang melarnun?" Cai Wen Ji pun tidak sanggup menahan tawa. Sambil tergelak ia hcrkata, (Wakru Ayah sedang serius memainkan kecapi terdengar xuara kecapi yang menenangkan jiwa, orang pasti bisa hanyur jika menikmati permainan keeapi Ayah. Tetapi, tiba-tiba perrnainan 1 eeapiAyah berubah menjadi lain. Ketikasaya mendengarnya, suara kccapi itu bisa membawa orang gugup dan tidak tenang, serra kehabisan napas, seperti orang yang habis bertengkar atau habis berlari jauh. Makin lama didengar makin beau suaranya, seperti dua pihak yang sedang berkelahi dan akhirnya tidak ada pemenangnya, mereka sarna-sama kehabisan napas dan tenaga." Ayahnya sungguh kagum akan kemampuan anaknya yang dapat mendengarkan musik dengan baik dan mampu menganalisis serta menjelaskannya dengan baik pula. Sampai saat Cai Wen Ji memasuki usia rernaja, kehidupannya sangat tenang dan damai serta bahagia. Namun, pada suatu saar, keadaannya riba-riba berubah dan hidupnya menjadi susah. Waktu itu 1 aja Dong Zhuo tidak memiliki kewibawaan dalam mengantr kera¬jam, membuat situasi negara menjadi kaeau. Keadaan semakin lama emakin tidak rerkendali. Raja jadi frustrasi dan berbalik menekan rakyat, dan ia sendiri tidak disukai rakyat. Akhirnya Raja Dong Zhuo mati dibunuh oleh muridnya sendiri, Wang YlU1, yang bekerja sarna dengan anak angkamya, Lu Bu. Mereka berdua rnelerakkan mayac Dong Zhuo di aras pap an biasa. Seperti orang yang ridak mempunyai jabatan dan kehormaran sama sekali. Mereka juga me1arang rakyat memindahkan jasad Dong Zhuo. Cai Yong, walaupun tidak begitu menyukai cara dan sikap hidup Dong Zhuo, sebagai seorang menteri ia tetap menghormati jasad 97 C
dong Zhuo. Ia merasa tidak seharusnya jasad Dong Zhuo diperlakukan demikian. Karena itu, ia memberanikan diri mendekati jasad Raja dan menangis di sana. Wang Yun dan Lu Bu pun menjebloskan¬nya ke dalam penjara. Di penjara ia disiksa dan dianiaya serta tidak diperlakukan dengan baik, karen