BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Saat ini dengan cuaca yang kurang menentu, hujan yang tiba-tiba sangat deras, atau hujan sedang dengan waktu yang cukup lama, atau hujan di semua bagian Indonesia terutama di daerah sekitar Jakarta. Seringkali menyebabkan masyarakat yang ada atau tinggal di Jakarta mengalami banjir secara tiba-tiba, dampak yang diberikan oleh banjir sangatlah banyak. Apalagi bila banjir tersebut datang tiba-tiba. Banjir yang datang tiba-tiba dapat mengakibatkan banyak kerugian-kerugian seperti contohnya kehilangan harta benda karena rusak terendam oleh banjir, tidak bisa berangkat kerja karena jalan yang dilalui terkena banjir, dan terjadinya kemacetan pada saat banjir. Masih banyak lain kerugian yang disebabkan oleh banjir. Salah satu cara mengatasi masalah ini yakni dengan menggunakan logika fuzzy sebagai salah satu metode dalam memprediksi banjir. Pada jurnal yang ditulis oleh Fitriyah, Hurriyatul (2009) yang berjudul “Prediksi Hujan Di Surabaya Dengan Pendekatan Logika Fuzzy” menggunakan pendekatan logika fuzzy dengan data meteorologi berupa maximum temperature, minimum Humidity, minimum sea level pressure, maximum visibility, maximum wind speed, cloud cover, dan present weather. Ke-tujuh variabel ini dijadikan inputan logika dengan data output berupa kondisi cuaca keesokan harinya. Selain itu ada juga Arifin Syamsul (2012) yang menuliskan jurnal berjudul “Prediktor Cuaca Berbasis Logika Fuzzy Untuk Kebutuhan Penerbangan Di Bandara Juanda Surabaya” yang menggunakan logika fuzzy metode Sugeno. Dalam jurnal ini prediksi terhadap variabel
1
2 hujan menggunakan tiga variabel yaitu suhu udara, kelembaban udara, dan kecepatan angin. Untuk memprediksi angin digunakan dua masukan yaitu suhu udara dan tekanan udara. Aisjah, Aulia S. (2012) menuliskan jurnal yang berjudul “Aplikasi Sistem Logika Fuzzy Pada Peramalan Cuaca Di Indonesia Studi Kasus: Cuaca Kota Surabaya”, dengan peramalan yang didasarkan atas data-data meteorologi yang diperoleh dari BMKG. Kemudian data-data tersebut dinyatakan sebagai variabel fuzzy dengan interval keanggotaan fuzzy yang sesuai. Menurut Sri Kusuma Dewi ( 2010, p2) logika fuzzy mudah dimengerti. Karena logika fuzzy menggunakan dasar teori himpunan, maka konsep matematis yang mendasari penalaran fuzzy tersebut cukup mudah untuk dimengerti. Logika fuzzy sangat fleksibel, artinya mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan, dan ketidakpastian yang menyertai permasalahan. Sedangkan sistem ini akan memprediksikan kemungkinan terjadinya banjir dari curah hujan, debit air sungai, dan lama terjadinya hujan. Sistem ini akan memberikan informasi kepada masyarakat yang berada di daerah Jakarta Pusat persentase akan terjadinya banjir sehingga masyarakat dapat bersiap-siap untuk menghadapi banjir. Hasil perhitungan dari sistem diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi apabila banjir akan datang. Informasi juga diharapkan dapat tersebar secara luas kepada masyarakat dan sangat mudah dan cepat, sehingga masyarakat bisa bersiaga untuk menghadapi banjir dan mengurangi dampak kerugian. Dengan alasan-alasan diatas, penulis bermaksud mengadakan penelitian skripsi dengan judul “Perancangan Sistem Prediksi Kemungkinan Banjir di Daerah Jakarta Pusat dengan Logika Fuzzy”.
3 1.2 Ruang Lingkup Ruang lingkup yang digunakan adalah: -
Curah hujan di daerah Jakarta Pusat;
-
Debit air sungai di daerah Jakarta Pusat;
-
Menggunakan Logika Fuzzy dalam implementasinya;
-
Menggunakan C++ untuk implementasi aplikasi;
1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan dari adanya pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut : • Merancang aplikasi yang dapat memprediksikan kemungkinan terjadinya banjir di daerah Jakarta Pusat; • Mengimplementasikan Logika Fuzzy pada aplikasi prediksi banjir di daerah Jakarta Pusat.
Manfaat dari pembuatan sistem ini adalah: • Bagi pengguna aplikasi Masyarakat dapat mempersiapkan diri sebelum terjadinya banjir • Bagi penulis Untuk menambah wawasan mengenai Logika Fuzzy dan cara mengimplementasikan dalam aplikasi yang dikembangkan • Bagi peneliti lain Dapat digunakan untuk referensi
4 1.4 Metodologi Dalam pembuatan skripsi ini, penulis menggunakan 2 tahap penelitian: a. Tahap Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang penulis gunakan untuk membuat skripsi ini adalah: 1. Metode Studi Pustaka Pengumpulan data dengan mencari sumber-sumber informasi baik dari buku-buku, maupun sumber-sumber dari internet yang berkaitan dengan skripsi ini. 2. Metode Wawancara Wawancara dilakukan dengan Bapak Rd. Nursyamsi Kurnia Utama,ST selaku pakar pada bidang ini untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai kebutuhan skripsi ini.
b. Tahap Perancangan Aplikasi Dalam pengembangan piranti lunak di butuhkan tahapan-tahapan pengembangan yang sesuai dengan sistem yang pada umumnya digunakan yang disebut SDLC (System Development Life Cycle). Pembuatan solusi yang tepat harus melibatkan pihak pengembang perangkat lunak terkait agar didapatkan suatu solusi yang tepat. Pada saat ini telah dikenal beberapa model pengembangan sistem, antara lain waterfall, prototyping, spiral, incremental, dan fourth generation techniques. Penulis menggunakan model waterfall karena merupakan salah satu model pengembangan sistem yang paling baik dan efektif. Model waterfall sangat terstruktur
5 dan bersifat linier. Model tersebut memerlukan pendekatan yang sistematis dan sekuensial dalam pengembangan sistem perangkat lunak. Tahap-tahap pada model waterfall: 1. Rekayasa Sistem Rekayasa sistem yaitu menentukan kebutuhan sistem secara keseluruhan, antara lain dengan menentukan komponen-komponen sistem, atribut komponen, dan hubungan antar komponen. 2. Analisis Sistem Analisis sistem yaitu mencari dan menentukan criteria aplikasi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan sistem 3. Desain Sistem Desain sistem yaitu mendefinisikan hasil analisis dengan merancang modul aplikasi perancangan yang dilakukan pada tiga bagian, yaitu struktur data, Entity Relationship Diagram (ERD) dan kamus data. 4. Pemrograman Pemrograman merupakan pengimplementasian rancangan atau desain dengan menuliskan kode program sesuai dengan bahasa yang dipilih. 5. Uji Coba Uji Coba yaitu melakukan pengujian program aplikasiyang telah selesai dibuat dengan memperhatikan konsep logika untuk mengetahui kinerja aplikasi apakah sesuai dengan kebutuhan sistem dan melakukan pencegahan terjadinya kesalahan seminimal mungkin.
6 6. Pemeliharaan Pemeliharaan memungkinkan terjadinya perubahan data, lingkungan sistem, dan kebutuhan penggunaan agar aplikasi tetap dapat dikembangkan sesuai perubahan yang terjadi.
1.5 Sistematika Penulisan Kerangka penulisan skripsi dari Bab I sampai dengan Bab V adalah sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tentang latar belakang permasalahan, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penulisan, dan sistematika penulisan. BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini dijelaskan tentang konsep dasar sistem, bahasa pemrograman yang digunakan, dan tools untuk menjalankan sistem ini. BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dijelaskan tentang rancangan piranti lunak, perancangan sistem yang digunakan, desain rancangan sistem, sketsa dari sistem, dan bagian-bagian dari sistem yang akan di rancang. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini dijelaskan bagaimana spesifikasi dari sistem, prosedur dari sistem, menjalankan sistem, rencana implementasi sistem, dan evaluasi dari hasil percobaan. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi kesimpulan yang akan diambil dari inti penelitian dan hasil penelitian, dan juga bab ini akan mengulang kembali hal-hal penting dan tugas sistem ini dalam alternative singkat yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya. Selain itu bab ini juga berisi saran-saran
7 berupa tindakan yang perlu diambil sebagai tindak lanjut yang lebih baik dari hasil pemecahan masalah yang dipecahkan oleh sistem. Saran ditujukan untuk pihak-pihak yang diperkirakan bisa mengambil manfaat dari hasil penelitian ini.