Jurnal SISFOKOM, Volume 06, Nomor 01, Maret 2017
Analisis Performa Jaringan 3G Pada Saat Cuaca Bagus dan Cuaca Buruk Menggunakan OPNET Muhammad Rizky Pribadi STMIK MDP Palembang Jln. Rajawali No. 14, Kec. Ilir Timur II, 9 Ilir, Palembang,
[email protected]
Abstrak— Saat ini tiap operator telekomunikasi sudah menggunakan teknologi 3G/UMTS setelah sebelumnya GSM lalu disusul CDMA. Namun biasanya harga murah yang ditawarkan operator 3G tidak menjamin kualitas suatu pelayanan misalnya akses data yang susah sekali tersambung atau bahkan tiba-tiba putus saat kita melakukan koneksi. Untuk mengetahui penyebab kegagalan koneksi tersebut, dengan mengambil study kasus apakah cuaca merupakan penyebab dari gagal koneksi pada jaringan 3G. Untuk mensimulasikannya dalam penelitian ini menggunakan simulato OPNET. Untuk cuaca baik transmission power nya 1.0 DB sedangkan untuk transmission power nya 0.1 DB. Kata Kunci— 3G, Jaringan, OPNET
sampai 2 Mbps dan pada frekuensi sekitar 2GHz. Sistem UMTS yang diproposalkan dibangun dari infrastruktur sistemsistem mobil yang ada saat ini seperti GSM, AMPS, PDC, PCS dan lain-lain yang berevolusi menjadi UMTS. Pada sistem ini akan menggabungkan pagging, cordless, komunikasi bergerak terestrial, dan komunikasi satelit dalam satu kesatuan standar. W-CDMA adalah salah satu kandidat utama untuk standar antarmuka radio UMTS atau IMT -2000. UMTS harus menyediakan cakupan layanan yang luas bagi pengguna yang jumlahnya banyak dan layanan tersebut harus dapat digunakan oleh bermacam-macam tipe terminal radio. UMTS didasarkan pada tiga konsep fundamental :
Tercakupinya lingkungan yang telah distandarkan sehingga komunikasi bergerak dapat digunakan pada sebagian besar lokasi.
Layanan-layanan yang beragam yang meliputi layanan kualitas tinggi dan sub-set layanan dari ISDN dan BISDN.
Komunikasi personal yang murah dan cukup kecil untuk dibawa.
I. PENDAHULUAN Layanan telekomunikasi bergerak berkembang dengan cepat. Kenyamanan dalam berkomunikasi pada saat ini sangat diutamakan. Jaringan UMTS(3G) merupakan jenis jaringan yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk berkomunikasi. UMTS, merupakan suatu teknologi sepasang frekuensi pembawa 5MHz pada uplink dan downlink dengan alokasi frekuensi uplink yaitu 1945 MHz – 1950 MHz dan untuk downlink yaitu 2135 MHz – 2140 MHz yang memungkinkan banyak user mengakses informasi dalam frekuensi dan waktu yang sama. Dengan kelebihan-kelebihan tersebut UMTS belum bisa dikatakan sempurna, karena masih ada kegagalan pada saat panggilan atau koneksi ke internet. Kegagalan tersebut bisa terjadi karena kesalahan user, kesalahan sistem, atau kondisi jaringan. Gagal koneksi yang terjadi pada akses data antara lain adalah koneksi yang tiba-tiba putus secara tidak normal dan atau tidak mendapat reply dari server. Permasalah seperti ini sering terjadi pada saat cuaca buruk. II. TINJAUAN PUSTAKA A. UMTS (Universal Mobile Telecomunication System) UMTS adalah sistem komunikasi bergerak generasi ketiga yang diharapkan sistem ini telah mampu melayani servis-servis
Kriteri-kriteria tersebut menunjukkan bahwa sistem UMTS dirancang untuk multi layanan, multi operator dan multi – environments operations. UMTS akan terdiri dari jaringan publik dan pribadi yang antara keduanya merupakan suatu kombinasi yang memungkinkan pelanggan/pengguna dapat melakukan peralihan (roaming) selama pembicaraan. Jadi, UMTS akan terdiri dari banyak operator dan akan mendukung layanan yang disediakan oleh jaringan lain, seperti B-ISDN. Berikut dibawah ini merupakan gambar dari arsitektur UMTS digambarkan seperti gambar, dimana menggunakan air interface WCDMA dan merupakan evolusi atau perkembangan dari jaringan inti GSM, terdiri atas 3 daerah yang saling berinteraksi, yaitu Core Network (CN), UMTS Terrestrial Radio Access Network (UTRAN), dan User Equipment (UE) atau Mobile Station.
39
Jurnal SISFOKOM, Volume 06, Nomor 01, Maret 2017
Gambar 1. Arsitektur Jaringan UMTS Pelanggan
B. Gagal Koneksi (Failed/Drop Connetcion) Gagal koneksi adalah koneksi untuk akses data yang terjadi pada setelah proses connecting terjadi tetapi putus secara tidak normal. Drop koneksi data ini terjadi sebelum bisa akses ke BTS, sudah mendapat kanal dan sudah berhasil melakukan hubungan tetapi putus secara tiba-tiba tanpa ada pemutusan secara normal dari user.
Administrasi
A. Analisa Sistem Informasi Analisa pada sistem yang berjalan menggunakan dokument flowchart. Dokumen flowchart adalah diagram untuk menjelaskan sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan.
Pemilik
Pendataan Pelanggan
Pelanggan
Data Permintaan Film
Form Permintaan Film
Form Permintaan Film
III. ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Pemasok
Mulai
Form Permintaan Film
Form Permintaan Film
Rekap Penyewaan Film
Mengecek Daftar Pemasok
Daftar Pemasok
Penyewaan Film
Penyewaan Film Beli Barang
Rekap Pengembalian Film
Data Film
Pengembalian Film Laporan
Selesai
Gambar 1. Dokumen Flowchart Berjalan pada CV. Tarradisc Sistem informasi yang berjalan pada CV Tarradisc, dimulai dari adanya pendataan pelanggan. Setelah proses pendataan selesai, pelanggan mengirimkan permintaan penyewaan film
40
Jurnal SISFOKOM, Volume 06, Nomor 01, Maret 2017 secara online.Bagian administrasi akan membuat rekap penyewaan film. Rekap penyewaan film yang dilakukan oleh pelanggan akan dicatat data penyewaan film. Jika ada film baru maka bagian administrasi akan melakukan permintaan film ke supplier, dan akan dilakukan transaksi pembelian kepada pemasok dan dicatat penambahan data film.
Administrasi
-Daftar Film -Daftar Jenis Film -Daftar Pelanggan -Daftar Penyewaan -Daftar pengembalian Konfirmasi isi Saldo
Supplier -Permintaan Film Baru
B. Perancangan Sistem Informasi 1) Bagan Berjenjang Bagan berjenjang berinteraksi antara menu-menu untuk membuka form-form yang telah dibuat, dirancang dengan konsep penggolongan dan hirarki. Bagan berjenjang didesain sedemikian rupa untuk memudahkan pemakai.
-Data Film Yang Akan diadakan -Konfirmasi pendaftaran Penambahan Saldo -konfirmasi penyewaan Keputusan Denda -Data Peminjaman Film -Data Pengembalian Film
0. Sistem Informasi Penyewaan DVD Berbasis
-Data Pelanggan -Data Penyewaan Film -Data Pengembalian Film -Isi Saldo
Kebijakan - Kebijakan
0. Sistem Informasi CV. Tarradisc
Diagram Konteks ( Top Level )
Laporan-Laporan
Diagram Overview ( Level 0)
1.0 Pendataan Film
2.0 Pendaftaran
3.0 Deposit
-Data Film
4.0 Penyewaan
5.0 Pengembalian
2.1 2.2 4.1 4.2 3.1 3.2 5.1 5.2 1.1 1.2 1.3 Pendataan Permintaan Pendataan Pendataan Pembuatan Pengisian Penambahan Pendataan Penyewaan Pengembalian Perhitungan Saldo Penyewaan Film Film denda Jenis Film Film Film Pelanggan Id Pelanggan Saldo
6.0 Pembuatan Laporan
Diagram Rinci ( Level 1)
Gambar 2. Bagan Berjenjang Analisa Perancangan Sistem Penyewaan DVD Berbasis Web 2) Konteks Diagram ( Top Level ) Konteks diagram merupakan awal masukan dan keluaran pada sistem informasi data kependudukan pada cluster PT. Alam Sutera Realty Tbk. Konteks diagram ini berfungsi menjelaskan alur berjalannya sistem data kependudukan pada setiap cluster di perumahan ini. Entitas yang terlibat antara lain : Pemilik, Penghuni, Pengelola Cluster, Adm Estate, dan Tamu.
Pemilik
-Id Pelanggan -Daftar Film Yang Tersedia -Info denda -Info Saldo -Keputusan Denda
Pelanggan
Gambar 3. Konteks Diagram Analisa Perancangan Sistem Penyewaan DVD Berbasis Web Keterangan: Administrasi, akan memberikan: data film yang diadakan, konfirmasi penyewaan, penambahan saldo, konfirmasi pengembalian, keputusan denda, data pengembalian film yang pada akhir proses menerima daftar film, daftar jenis film, daftar pelanggan, daftar penyewaan, daftar pengembalian, konfirmasi ini saldo. Supplier: akan memberikan data film yang pada akhir proses menerima permintaan film baru. Pemilik, akan memberikan kebijakan-kebijakan yang pada akhir proses akan menerima laporan-laporan. Pelanggan, akan memberikan data pelanggan,data isi saldo, data penyewaan film, data pengembalian film, yang diakhir proses menerima id pelanggan, daftar film yang tersedia, info denda, info saldo, konfirmasi penyewaan. 3) Diagram Overview ( Level 0 ) Diagram overview ini menjelaskan sistem pendataan perumahan, pendataan penduduk, pendataan kunjungan, pembayaran iuran, dan pencetakan pembayaran.
41
Jurnal SISFOKOM, Volume 06, Nomor 01, Maret 2017 1. Pendataan Film
-Film Yang Akan Diadakan -Daftar Film - Daftar Jenis Film
-Permintaan Film Baru -Daftar Jenis Film
Supplier
-Data Film - Daftar Jenis Film
1.1 1.1 Pendataan Pendataan Jenis Film Jenis Film
-Data Film
Film
Jenis Film
Jenis Film
Administrasi
-Data Pelanggan
-Konfirmasi Pendaftaran
Supplier
2. Pendaftaran -Id Pelanggan
-Film Yang Akan Diadakan
Pelanggan
1.2 1.2 Permintaan Permintaan Film Film
-Permintaan Film Baru
-Daftar Pelanggan
Administrasi
Pelanggan
Konfirmasi isi Saldo
Data Film
3 Deposit
Isi Saldo
Penambahan Saldo
Info Saldo
- Daftar Film Yang Tersedia -Id Pelanggan
-Daftar Pelanggan Yang Meminjam
4. Penyewaan
-Konfirmasi Penyewaan
-Data Film
1.3 1.3 Pendataan Pendataan Film Film
-Daftar Film
Saldo
Gambar 5. Diagram Rinci Level 1 (Proses 1) Proses Pendataan Film
Detail sewa -Info Denda -Data Kembali
penyewaan
Saldo
-Daftar Pengembalian -Keputusan Denda
-Data Peminjaman Film - Data Pengembalian Film
5. Pengembalian
Denda
pengembalian
6. Pembuatan Laporan
Penyewaan
Laporan-Laporan
b) Diagram Rinci Level 1 (Proses 2) Diagram rinci level 1 (proses 2) ini digunakan untuk memperinci proses yang ada pada diagram overview, yaitu proses pendaftaran pelanggan yang akan menghasilkan data store pelanggan.
Pemilik
Gambar 4. Diagram Overview Sistem Usulan Informasi Data Kependudukan pada Cluster PT. Alam Sutera Realty Tbk. Keterangan: Proses pendataan dimulai dari input data film, dan data jenis film, menghasilkan daftar film, jenis film. Proses pendaftaran dimulai dari input data pelanggan, konfirmasi data pelanggan menghasilkan daftar pelanggan. Proses pengisian saldo dimulai dari input isi saldo dan penambahan saldo, kemudian menghasilkan daftar saldo. Proses penyewaan dimulai dari input data pelanggan dan konfirmasi penyewaan menghasilkan daftar penyewaan film dan daftar detail sewa film. Proses pengembalian dimulai dari input data daftar pengembalian film dan konfirmasi pengembalian menghasilkan daftar pengembalian dan daftar denda. Proses pembuatan laporan dimulai dari data penyewaan film dan data pengembalian film. 4) Diagram Rinci Dalam diagram overview diatas masih ada beberapa proses yang perlu dirinci sehingga proses yang lebih sulit lebih dimengerti . Berdasarkan diagram overview terdapat 4 (empat) proses yang perlu dirinci, yaitu proses 1, proses 2, proses 3, proses 4 dan proses 5 Berikut penjelasan dari masing-masing program sebagai berikut : a) Diagram Rinci Level 1 (Proses 1) Diagram rinci level 1 (proses 1) ini digunakan untuk memperinci proses yang ada pada diagram overview, yaitu proses pendataan Film yang akan menghasilkan data store Film dan store Jenis Film.
-Daftar Pelanggan
2.1 2.1 Pendataan Pendataan Pelanggan Pelanggan
-Data Pelanggan
Pelanggan
Administrasi Pelanggan
-KonfirmasiPendaftaran
2.2 2.2 Pembuatan Pembuatan Id Pelanggan Id Pelanggan
-Id Pelanggan
Gambar 6. Diagram Rinci Level 1 (Proses 2) Proses Pendaftaran c) Diagram Rinci Level 1 (Proses 3) Diagram rinci level 1 (proses 3) ini digunakan untuk memperinci proses yang ada pada diagram overview, yaitu proses deposit yang akan menghasilkan data store saldo. Pelanggan
Konfirmasi isi Saldo
3.1 Pengisian Saldo
-Isi Saldo
Saldo
Administrasi
Penambahan Saldo
Pelanggan
3.2 3.2 Penambahan Penambahan Saldo Saldo
-Info Saldo
Gambar 7. Diagram Rinci Level 1 (Proses 3) Proses Deposit
42
Jurnal SISFOKOM, Volume 06, Nomor 01, Maret 2017 IV. PENUTUP d) Diagram Rinci Level 1 (Proses 4) Diagram rinci level 1 (proses 4) ini digunakan untuk memperinci proses yang ada pada diagram overview, yaitu proses pendaftaran penyewaan film yang akan menghasilkan data store penyewaan film. Pelanggan
-Id Pelanggan
Penyewaan
Administrasi
Sarana Komunikasi yang cepat dan akurat dalam menangani pelanggan.
Penyewaan dapat dilakukan setiap saat tanpa harus ketempatnya.
Pelanggan dapat melakukan penyewaan langsung dengan adanya akses internet.
Saldo
4.1 Pendataan Penyewaan
-Daftar Pelanggan Yang Menyewa
A. Kesimpulan Dengan adanya pembuatan sistem informasi berbasis web pada CV. Tarradisc ini maka akan mendapat perubahanperubahan yaitu :
Pelanggan
Film
DAFTAR PUSTAKA 4.2 4.2 Penyewaan Penyewaan Film Film
-Konfirmasi Penyewaan
- Daftar Film Yang Tersedia
detail_sewa
Gambar 8. Diagram Rinci Level 1 (Proses 4) Proses Penyewaan
[1] Hartono Jogiyanto, (2005), Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Bisnis, Yogyakarta:Andi. [2] AgungGregorius, (2003), Belajarsendiri: Pemrogrman PHP dengan Dreamweaver MX, Jakarta:Elex Media Koputindo. [3] Connolly Thomas,(2002), Database systems : A Practical Approach to Design, Implemntation, and Management, Third Edition, England: Addition Wesley Publishing Company Inc.
e) Diagram Rinci Level 1 (Proses 5) Diagram rinci level 1 (proses 5) ini digunakan untuk memperinci proses yang ada pada diagram overview, yaitu proses pendaftaran Pengembalian Film yang akan menghasilkan data store Pengembalian Film. Penyewaan
Saldo
5.1 5.1 Pengembalian Pengembalian Film Film
-Daftar Pengembalian
-Data Kembali
Pelanggan
pengembalian
Administrasi
- Keputusan Denda
5.2 5.2 Perhitungan Perhitungan Denda Denda
Pelanggan
- Info Denda
denda
Gambar 9. Diagram Rinci Level 1 (Proses 5) Proses Pengembalian
43