Studi Potensi dan Nilai Ekonomi Berdasarkan Biaya Perjalanan dan Kesediaan Membayar di Pantai Sri Mersing Kabupaten Serdang Bedagai Potential Studies and Economic Value Based Travel Cost Method and Willingness To Pay in Sri Mersing Beach Serdang Bedagai Febrina Astria Simanjuntak1, Pindi Patana2, Zulham Apandy Harahap2 1 ProgramStudiManajemenSumberdayaPerairan, FakultasPertanian, Universitas Sumatera Utara, (Email:
[email protected]) 2 Staff Pengajar Program StudiManajemenSumberdayaPerairan, FakultasPertanian, Universitas Sumatera Utara Abstract The beach is one of recreational attraction that people want to interact directly and enjoy the beauty of natural resources. Research was conducted at Sri Mersing Beach Serdang Bedagai from August to September 2014 by interviewing respondents that. Assessment of tourism Potential at Sri Mersing beach by using a modification of the ADO-ODTWA of the Forestry Department. Showed that Sri Mersing Beach Tourism has a great potential to be developed.Economic value was measured by Travel Cost Method (TCM) and willingness to pay. The results showed that the Travel Cost average is Rp. 116 273,- while The average cost of willingness to pay current existense is Rp. 5.568,- and after adding the facilities is Rp.14.090,-. Keywords: Economic Value, Willingness To Pay (WTP), Travel cost, Tourism, Mersing. PENDAHULUAN Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan pekerjaan, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya. Jenis pariwisata antara lain: wisata budaya, wisata kesehatan, wisata olahraga, wisata komersial, wisata industri, wisata politik, wisata konvensi, wisata sosial, wisata pertanian (Pendit, 1990). Sri Mersing merupakan pantai berpasir putih sedikit kecoklatan yang mulai banyak diminati pengunjung untuk kegiatan pariwisata. Pantai Sri Mersing merupakan pantai yang memiliki banyak kegiatan obyek wisata diantaranya: Rekreasi Pantai, Berenang, Banana Boat, Perahu Mesin untuk berkeliling
Beaches Sri
melihat pantai satu ke pantai lainnya dan lain sebagainya. Obyek wisata Pantai Sri Mersing menawarkan pemandangan pasir putih sedikit kecoklatan yang bersih dan indah. Lokasinya terletak kurang lebih 70 km dari pusat Kota Medan ke arah Selatan. Pantai ini hanya berjarak 10 km dari lokasi pantai cermin dan berada di sebelah selatan Pantai Cermin, sehingga akses jalan dari Kota Medan menuju kelokasi Pantai Sri Mersing sama dengan akses jalan yang dilalui untuk menuju pantai cermin. METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di pantai Sri Mersing, Kabupaten Serdang Bedagai, Pantai Sri Mersing berada di Desa Pantai Cermin Kecamatan Pantai Cermin Kiri Kabupaten
Serdang Bedagai. Pantai yang memiliki luas area 22.000 m2 ini bersebelahan dengan pantai Cermin Theme Park dan pantai Kuala Putri yang terletak pada koordinat 30037’59.38” LU dan 990000’59.04” BT dapat dilihat pada Gambar 2. Pengambilan data primer dilakukan mulai bulan Agustus 2014 hingga September 2014.
dengan bantuan daftar pertanyaan yang telah ditentukan sebelumnya. Teknik Pengambilan Sampel Responden dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling, dimana peneliti memiliki kebebasan untuk memilih siapa saja yang ditemui hal ini relatif lebih mudah cepat serta menghemat biaya, namun tentunya dengan menjamin tingkat ketelitian. Penentuan sampelnya dicari dengan memakai rumus Slovin (Amanda, 2009) yaitu:
Keterangan: n : Jumlah sampel yang akan diteliti N : Jumlah populasi yang datang berkunjung ke kawasan wisata Gambar 1. Lokasi Pantai Sri Mersing yang E : Nilai kritis yang di inginkan, 15 % dijadikan lokasi Penelitian Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) Bahan dan Alat Kegiatan wisata yang akan Adapun alat yang digunakan adalah dikembangkan hendaknya disesuaikan dengan kalkulator, alat tulis, kamera digital, tali potensi sumberdaya dan peruntukannya. Setiap plastik, GPS, keping sechi, bola plastik, kegiatan wisata mempunyai persyaratan waterpass. Bahan dan obyek penelitian ini sumberdaya dan lingkungan yang sesuai obyek adalah kuisioner. wisata yang akan dikembangkan. Analisis kesesuaian wisata menggunakan matriks Metode Pengumpulan Data kesesuaian yang disusun berdasarkan Dalam penelitian ini teknik kepentingan setiap parameter untuk pengumpulan data yang digunakan adalah mendukung kegiatan pada daerah tersebut. dengan cara: Rumus yang digunakan untuk kesesuaian 1. Studi kepustakaan yaitu merupakan satu wisata pantai adalah (Yulianda, 2007) cara untuk memperoleh data dengan cara IKW = ∑( )x 100% membaca literatur yang berkaitan dengan Keterangan: permasalahan yang sedang diteliti. 2. Metode dokumentasi, merupakan teknik IKW : Indeks kesesuaian ekosistem untuk wisata pantai pengumpulan data dengan mengambil data : Nilai parameter ke-i (Bobot x Skor). yang berkaitan dengan permasalahan yang Ni Nmaks : Nilai maksimum dari kategori wisata sedang diteliti dari hasil Dinas Pariwisata, pantai. Pihak Pengelola dan lainnya. S1 : Sangat sesuai dengan nilai 80 – 100 % 3. Kuisioner, yaitu cara pengumpulan data dengan memberi kuisioner kepada S2 : Cukup sesuai dengan nilai 60 - <80 % responden yang akan dijadikan sampel S3 : Sesuai bersyarat dengan nilai 35- <60 % untuk memperoleh data yang dibutuhkan N : Tidak sesuai dengan nilai <35 %
Penghitungan indeks kesesuaian wisata pantai kategori Piknik memperhatikan beberapa parameter yang meliputi Tipe pantai, lebar pantai, kemirigan pantai, penutupan lahan pantai, ketersediaan air tawar. Penghitungan indeks kesesuaian wisata pantai kategori Berenang memperhatikan beberapa parameter yang meliputi Kedalaman perairan (m), kecerahan perairan (m), material dasar perairan, kecepatan arus, biota berbahaya, ketersediaan air tawar, lebar pantai. Daya Dukung Kawasan (DDK) Daya dukung dihitung agar diketahui jumlah maksimum pengunjung yang secara fisik dapat ditampung di kawasan yang tersedia pada waktu tertentu tanpa menimbulkan gangguan pada alam dan manusia. Rumus yang digunakan dalam analisis ini juga mengacu pada Yulianda (2007) sebagai berikut: (
)
Keterangan: DDK : Daya dukung kawasan (orang) K : Potensi Ekologis pengunjung per satuan unit area (orang) Lp : Luas area (m2) atau panjang area (m2) yang dapat dimanfaatkan Lt : Unit area untuk kategori tertentu (m2) Wt : Waktu yang disediakan oleh kawasan untuk kegiatan wisata alam satu hari (jam) Wp : Waktu yang dihabiskan oleh Pengunjung untuk setiap kegiatan (jam) Metode Biaya Perjalanan (Travel Cost Method / TCM) Metode Biaya Perjalanan merupakan metode yang digunakan untuk memperkirakan nilai rekreasi (recreational value) dari suatu lokasi atau obyek. Metode ini merupakan metode pengukuran secara tidak langsung
terhadap barang/jasa yang tidak memiliki nilai pasar (non market good or service). Untuk menghitung biaya perjalanan dapat di tulis dalam persamaan matematis menurut Nurita (2006) sebagai berikut: BP = BTr + (BKr-BKh) + BDk + BLn Keterangan: BP : Total biaya perjalanan (Rp) BTr : Biaya transportasi selama rekreasi (Rp) BKr : Biaya konsumsi di tempat rekreasi (Rp) BKh : Biaya konsumsi harian (Rp) BDk : Biaya dokumentasi (Rp) BLn : Biaya lain-lain (Rp) Menghitung biaya rata-rata responden /kunjungan (BPR) yang ditentukan berdasarka n biaya perjalanan responden secara matematis yaitu: BPR = Keterangan: BPR : Biaya perjalanan rata-rata responden/kunjungan ΣBPT : Jumlah total biaya perjalanan responden (Biaya transportasi, biaya konsumsi, biaya perlengkapan memancing, biaya parkir dan biaya lain-lain). n : Jumlah responden Willingness To Pay (WTP) Untuk mendapatkan nilai penawaran pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode dichotomous choice (model referendum) yaitu menawarkan kepada responden jumlah uang tertentu dan menanyakan apakah responden bersedia membayar atau tidak sejumlah uang tersebut dalam upaya pelestarian alam dan lingkungan. Dugaan rata-rata WTP dapat diduga dengan menggunakan nilai rata-rata dari penjumlahan keseluruhan nilai WTP dibagi dengan jumlah responden dihitung dengan rumus Amanda (2009) :
∑
I
: Responden ke I yang bersedia membayar ( i = 1, 2, ..., n )
EWTP =
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengunjung Pantai Sri Mersing berasal Keterangan: dari dalam dan luar kabupaten serdang bedagai EWTP : Dugaan rata-rata WTP yang memiliki berbagai karateristik. Wi : Nilai WTP ke-i Pengunjung yang menjadi sampel responden n : Jumlah responden dihitung dengan menggunakan rumus Slovin I : Responden ke-i yang bersedia dan di peroleh jumlah responden sebanyak 44 membayar ( i = 1, 2,..., n) orang. Pendugaan kurva WTP dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai Potensi Pantai Sri Mersing berikut: Potensi yang sudah ada di Pantai Sri Mersing antara lain: Berenang, Piknik, WTP = f (JK, UM, SP, TP, PD, JT, Memancing, Banana Boat. Jenis kegiatan yang PM, FK, DM, BK) lebih diminati oleh wisatawan dapat dilihat pada Gambar 2. Keterangan: 60.00% 50% 50.00% WTP : Nilai WTP responden (Rp) 40.00% 31.81% JK : Jenis Kelamin 30.00% 13.65% 20.00% UM : Tingkat Usia (tahun) 4.54% 10.00% 0.00% SP : Status Pernikahan TP : Tingkat Pendidikan (tahun) PD : Rata-rata pendapatan per tahun (Rp) JT : Jumlah Tanggungan (orang) Aktivitas Wisata PM : Pemahaman dan pengetahuan tentang manfaat serta kerusakan pantai Gambar 2. Kegiatan yang diminati Wisatawan FK : Frekuensi Kunjungan DM : Domisili Daya Tarik BK : Biaya Kunjungan (Rp) Daya tarik merupakan faktor yang Setelah menduga nilai tengah WTP membuat orang berkeinginan untuk maka selanjutnya diduga nilai total WTP dari mengunjungi dan melihat secara langsung ke masyarakat dengan menggunakan rumus tempat yang mempunyai daya tarik tersebut. Amanda (2009): Pengkajian komponen daya tarik ini bertujuan untuk mengetahui gambaran bentuk-bentuk kegiatan rekreasi yang sesuai dengan daya tarik TWTP= ∑ dan sumberdaya yang tersedia. Penilaian Kriteria Daya Tarik Wisata Keterangan: Pantai Sri Mersing dapat dilihat pada Tabel 1. TWTP : Total WTP WTPi : WTP individu sampel ke-i ni : Jumlah sampel ke-i yang bersedia membayar sebesar WTP N : Jumlah sampel P : Jumlah Populasi Jumlah (%)
n
Tabel 1. Penilaian Kriteria Daya Tarik
No 1
2
3
4
5
Unsur-unsur Bobot (a) Keunikan 6 Sumberdaya Alam Banyaknya 6 sumberdaya alam yang menonjol Kegiatan 6 wisata alam yang dapat dilakukan Kebersihan 6 lokasi obyek wisata Kenyamanan 6 Jumlah
Nilai Skor Total (b) (c) 15 90
10
60
Penilaian Sarana dan Prasarana Sarana-prasarana penunjang merupakan sarana-prasarana yang dapat menunjang kemudahan dan kenyamanan pengunjung dalam kegiatan wisata. Tabel 3. Penilaian Kriteria Sarana dan Prasarana
No 1
25
150
20
120
25 95
150 570
Keterangan: a. Bobot Penilaian dari Dirjen PHKA tahun 2003 untuk Daya Tarik b. Nilai dari jumah uraian c. Hasil kali antara bobot dengan nilai
2
Unsurunsur Sarana Prasarana Penunjang
Bobot (a) 3
Nilai Skor total (b) (c) 40 120
3
Jumlah
40
120
80
240
Keterangan: a. Bobot Penilaian dari Dirjen PHKA tahun 2003 Untuk Sarana dan Prasarana Penunjang b. Nilai dari jumlah uraian c. Hasil kali antara bobot dengan nilai
Penilaian keseluruhan terhadap komponen-komponen wisata di Pantai Sri Mersing dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Penilaian keseluruhan komponen
No
Unsur-
Skor
Skor
Indeks
Ket
Aksesibilitas unsur Total max (%) Aksesibilitas merupakan suatu indikasi (c) (d) (e) yang menyatakan mudah tidaknya suatu obyek 1 Daya Tarik 570 900 63 % Layak untuk dijangkau. Aksesibilitas merupakan 2 Aksesibilitas 400 450 89% Layak syarat yang penting sekali untuk obyek wisata. 3 Sarana dan 240 300 80% Layak Tanpa dihubungkan dengan jaringan Prasarana transportasi tidak mungkin suatu obyek Keterangan: a. Bobot sesuai kriteria penilaian dari Dirjen PHKA tahun 2003 mendapat kunjungan wisatawan. b. Perkalian antara bobot dengan nilai Penilaian Kriteria Aksesibilitas Pantai c. Hasil penilaian terhadap obyek Sri Mersing dapat dilihat pada Tabel 2. dan daya tarik wisata Tabel 2. Penilaian Kriteria Aksesibilitas
No
1
Kondisi jalan
5
30
Skor Total (c) 150
2
Jarak pusat kota Waktu tempuh dari pusat kota Jumlah
5
20
100
5
30
150
80
400
3
Unsurunsur
Bobot (a)
Nilai (b)
d. Skor tertinggi untuk setiap kriteria e. Indeks kelayakan perbandingan skor dengan skor tertinggi dalam %
Indeks Kesesuaian wisata Wisata pantai merupakan kegiatan wisata yang mengutamakan sumberdaya pantai seperti Piknik, Berenang. Kesesuaian wisata pantai dapat dilihat dengan melakukan analisis indeks kesesuaian wisata. Tabel 5. Perhitungan Indeks Kesesuaian Wisata (IKW)
Pantai Sri Keterangan: a. Bobot Penilaian dari Dirjen PHKA tahun Mersing 2003 untuk Aksebilitas Piknik b. Nilai dari uraian unsur Berenang c. Hasil kali antara bobot dengan nilai
Total Skor 71 94
IKW (%) 88% 84%
Tingkat Kesesuaian S1 S1
Tabel
6. Perhitungan DDK (Daya Kawasan) Pantai Sri Mersing
Kegiatan Piknik Berenang
Dukung
Jumlah (Orang/ Hari) 145 80
Jumlah (orang)
Daya Dukung Kawasan Daya Dukung Kawasan Pantai Sri Mersing dapat dilihat pada Tabel 6.
45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
40 Kondisi sekarang 20
15 7
1
3
1
0
1
kondisi setelah penambahan fasilitas
Jumlah (Rupiah)
0 Biaya Perjalanan (Travel Cost Method) Rata-rata Biaya Perjalanan Pengunjung menuju wisata Pantai Sri Mersing sebesar Rp. 116.273,-. Biaya yang dikeluarkan pengunjung juga memiliki nilai terendah dan nilai tertinggi dimana nilai terendah sebesar Rp. 50.000,- dan nilai tertinggi sebesar Rp. 312.000,Gambar 6. Grafik perbandingan kesediaan pengunjung untuk membayar 312000 kondisi eksisting dan setelah 400000 ditambahkan sejumlah fasilitas 300000 Dugaan rata-rata WTP pada kondisi 200000 Terendah sekarang tanpa adanya penambahan fasilitas 100000 50000 dapat dilihat pada Tabel 7 . 0 Terendah
Tertinggi
Tertinggi
Biaya Perjalanan Responden
Gambar 5. Nilai Terendah dan Tertinggi Biaya Perjalanan Pengunjung Willingness To Pay (WTP) Kesediaan membayar pengunjung dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kesediaan responden terhadap penambahan sejumlah dana dalam bentuk penarikan retribusi masuk yang selanjutnya akan dialokasikan untuk penambahan fasilitas, sarana hiburan ataupun sarana permainan.
Tabel 7. Dugaan Rata-rata WTP pada kondisi sekarang No WTP Jumlah Persentase WTP x Jumlah (Rp) Responden (%) Responden (Rp) (Orang) (a) (b) (c) d = (a x b) 1 1.000 40 90.90 200.000 5.000 2 6.000 3 6.8 30.000 10.000 3 11.000 1 2.3 15.000 15.000 4 16.000 0 0 0 20.000 5 50.000 0 0 0 Total 44 100 245.000 Rata5.568,- (e) rata Keterangan: a. Nilai WTP yang diberikan b. Jumlah responden yang bersedia membayar c. Hasil pembagian jumlah responden dengan total reponden dikali 100% d. Hasil perkalian a dengan b e. Hasil pembagian antara total WTP dengan total responden
b. Jumlah responden yang bersedia membayar b*.Total responden yang bersedia membayar c. Hasil pembagian b dengan b* dikali c** dimana c** total responden dalam satu tahun d. Hasil perkalian nilai terbesar a dengan c
Dugaan rata-rata WTP setelah ada penambahan fasilitas dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Dugaan rata-rata WTP setelah penambahan fasilitas No WTP Jumlah Persentase WTP x (Rp) Responden (%) Jumlah (Orang) Responden (a) (b) (c) (Rp)
1 2 3 4 5
d = (a x b) 1.000 - 1 2.3 5.000 5.000 6.000 - 20 45.4 200.000 10.000 11.000 - 15 34 225.000 15.000 16.000 - 7 16 140.000 20.000 50.000 1 2.3 50.000 Total 44 100 620.000 Rata14.090(e) rata Keterangan: a. Nilai WTP yang diberikan b. Jumlah responden yang bersedia membayar c. Hasil pembagian jumlah responden dengan total reponden dikali 100% d. Hasil perkalian a dengan b e. Hasil pembagian antara total WTP dengan total responden
Pendugaan Nilai Total WTP pada kondisi sekarang sebesar Rp.16.705.000,dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Dugaan Nilai Total WTP Responden pada kondisi sekarang No
1 2 3 4 5
WTP (Rp)
Jumlah Respon den (Orang)
Perkiraan Total Responden (Orang)
WTP x Jumlah Responde n (Rp)
(a)
(b)
c = (b/b*) x c**
d=axc
1.000 5.000 6.000 10.000 11.000 15.000 16.000 20.000 50.000 Total
40
2727
3
205
13.635.00 0 2.050.000
1
68
1.020.000
0
0
0
0 44(b*)
0 3000(c**)
0 16.705.00 0
Keterangan:
a. Nilai responden yang disediakan
Pendugaan nilai total WTP setelah adanya penambahan fasilitas sebesar Rp.42.265.000,- dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Dugaan Nilai Total WTP Responden setelah penambahan fasilitas No WTP (Rp) Jumlah Perkiraan WTP x Respond Total Jumlah en Responden Responden (Orang) (Orang) (a)
1 2 3 4 5
(b)
c = (b/b*) x c**
1.000 - 5.000 1 68 6.000 - 10.000 20 1364 11.000 - 15.000 15 1023 16.000 - 20.000 7 477 50.000 1 68 (b*) Total 44 3000(c**) Keterangan: a. Nilai responden yang disediakan b. Jumlah responden yang bersedia membayar b*.Total responden yang bersedia membayar c. Hasil pembagian b dengan b* dikali c** dimana c** total responden dalam satu tahun d. Hasil perkalian nilai terbesar a dengan c
(Rp) d=axc
340.000 13.640.000 15.345.000 9.540.000 3.400.000 42.265.000
Pembahasan Potensi Pantai Sri Mersing Pantai Sri Mersing merupakan salah satu tempat wisata yang mulai diminati oleh pengunjung. Kondisi pantai yang asri dimana masih banyak ditumbuhi cemara laut yang menghiasi pinggiran pantai dan juga sebagai salah satu peneduh tenda untuk wisatawan menikmati Pantai Sri Mersing. Pantai ini juga masih memiliki kondisi pasir yang cukup baik dimana pasir di Pantai ini berwarna putih sedikit kecoklatan.
Pantai Sri Mersing juga dilengkapi oleh 60 dimana Unsur Sumberdaya alam diberi Fasilitas berupa: Sarana permainan, Sarana nilai 10 karena terdapat 1 unsur didalamnya hiburan berupa panggung Musik, Musholla, yaitu Vegetasi Pantai yang masih bagus. Toilet, Tempat makan, Kios cendramata, 3. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan Parkir dll. Jenis Kegiatan yang ada di Pantai Jenis kegiatan wisata alam merupakan Sri Mersing antara lain: Piknik, Berenang, kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan oleh Memancing, Banana Boat. Jenis kegiatan yang pengunjung saat berada di kawasan wisata. paling diminati wisatawan dan mendominasi Kondisi dan situasi di obyek wisata, adalah Piknik sebesar 50% dan Berenang keselamatan pengunjung, dan kelestarian sebesar 31.81% (dapat dilihat pada Gambar 2) sumber daya alam merupakan faktor penting sehingga atraksi wisata lain tidak ikut di dalam melakukan kegiatan di obyek wisata. analisis karena sudah mencakup tujuan Untuk jenis kegiatan wisata memiliki nilai wisatawan. 25 dimana terdapat empat kegiatan yang dapat dilakukan yaitu Piknik, Memancing, Berenang, Banana Boat dimana untuk Penilaian Daya Tarik Menurut (Romani, 2006) daya tarik Kegiatan wisata yang dapat dilakukan merupakan modal utama yang memungkinkan memiliki total skor terbanyak yaitu 150 datangnya pengunjung. Unsur -unsur yang 4. Kebersihan lokasi obyek wisata dinilai pada kriteria daya tarik ini yaitu Kebersihan lokasi obyek wisata Pantai Sri keunikan, kepekaan, variasi kegiatan, jenis Mersing bernilai 20 karena terdapat tiga sub sumberdaya yang menonjol, kebersihan obyek, unsur yaitu tidak adanya pengaruh dari keamanan, dan kenyamanan dapat dilihat pada industri, jalan ramai, pemukiman penduduk Tabel 1. dimana total skor kebersihan lokasi obyek 1. Keunikan sumber daya alam wisata diberi nilai 120. Di Pantai ini juga Menurut (Sekar, 2012) Keunikan Terdapat Vandalisme atau coret-coret yang sumber daya alam merupakan ciri khas yang dapat dilihat langsung pengunjung saat dimiliki oleh suatu obyek wisata yang memasuki kawasan pintu masuk pantai berbeda dengan obyek wisata lainnya. Vandalisme berupa gambar dan ucapan Keunikan sumber daya alam juga selamat datang kepada pengunjung. merupakan satu komponen daya tarik yang 5. Kenyamanan tidak bisa dilepaskan dari berminat atau Rasa nyaman di lokasi wisata akan tidak berminatnya pengunjung untuk menambah minat pengunjung untuk mengunjungi lokasi wisata. Keunikan mengunjungi kembali ke lokasi wisata sumberdaya alam memiliki total skor tersebut. Kawasan wisata Pantai Sri Mersing terendah dibandingkan unsur lainnya yaitu merupakan lokasi wisata yang cukup dengan jumlah skor 90. Keunikan yang nyaman dengan bebas dari bau yang terdapat pada obyek wisata pantai Sri mengganggu, bebas dari kebisingan, tidak Mersing ini diantaranya Pantai dan Pasir adanya lalu lintas yang mengganggu serta putih sedikit kecoklatan yang masih terlihat pelayanan terhadap Pengunjung cukup baik. bersih. Unsur kenyamanan diberi nilai 25 karena 2. Sumberdaya alam yang menonjol ada 4 sub unsur yang terdapat didalamnya Sumberdaya alam yang menonjol dapat dan memiliki total skor 150. jelas dilihat langsung oleh pengunjung yang datang ketika sedang menikmati wisata Penilaian Aksesibilitas pantai di Sri Mersing ini. Sumberdaya alam Aksesibilitas merupakan suatu indikasi yang menonjol memiliki total skor terendah yang menyatakan mudah tidaknya suatu obyek
untuk dijangkau (Romani, 2006) menyatakan bahwa aksesibilitas merupakan syarat yang penting sekali untuk obyek wisata. Tanpa dihubungkan dengan jaringan transportasi tidak mungkin suatu obyek mendapat kunjungan wisatawan. Kondisi jalan yang baik akan lebih memudahkan pengunjung untuk menjangkau lokasi wisata pantai Sri Mersing tersebut untuk kondisi jalan memiliki total skor 150. Jarak tempuh dari pusat kota ke pantai Sri Mersing ini mencapai 10 - 15 km, untuk jarak tempuh memiliki total skor terendah yaitu 100. Waktu tempuh dari pusat kota ke lokasi wisata pantai Sri Mersing ini bekisar 1 - 2 jam. Jarak Tempuh memiliki total skor 150. Aksesibilitas memiliki total skor 400 atau 89% yang termasuk dalam katagori layak atau dapat dilihat pada Tabel 2. Penilaian Sarana dan Prasarana Sarana dan Prasarana penunjang adalah untuk memudahkan pengunjung dalam menikmati potensi dan daya tarik wisata alam. Prasarana merupakan salah satu faktor penunjang yang memudahkan pengunjung dalam menikmati obyek wisata secara tidak langsung. Sarana yang ada di pantai Sri Mersing mendapatkan total skor 120 dimana terdapat warung, toko cendramata dan rumah makan dimana di pantai Sri Mersing ini juga terdapat pedagang yang berjualan keliling dari pantai satu ke pantai yang lain. Sarana dan Prasarana memiliki Total Skor 240 atau 80% yang masuk dalam katagori layak dapat dilihat pada Tabel 3. Dari penilaian diatas didapat bahwa Penilaian Daya Tarik memiliki total skor 570 atau 63% yang termasuk dalam katagori layak untuk dikembangkan. Aksesibilitas memiliki total skor 400 atau 89% yang termasuk dalam katagori layak untuk dikembangkan. Sarana dan Prasana Penunjang memiliki total skor 240 atau 80% yang juga termasuk dalam katagori layak untuk dikembangkan dapat dilihat pada Tabel 4. Pantai Sri Mersing layak dijadikan tempat wisata dan layak untuk dikembangkan
seimbang dengan kesejahteraan masyarakat setempat. Indeks Kesesuaian Wisata Pantai Sri Mersing Pantai Sri Mersing memiliki nilai IKW untuk katagori Piknik Sebesar 88% termasuk dalam katagori S1 (Sangat Sesuai) dan Nilai IKW untuk wisata katagori Berenang sebesar 84% yang juga masih dalam Tingkat Katagori S1 (Sangat Sesuai). Pengelolaan Pantai Sri Mersing ini harus tetap dijaga agar tetap dalam katagori Sangat Sesuai sehingg a pengembangan fasilitas dan pelestarian sumberdaya alam di pantai Sri Mersing tetap seimbang. Daya Dukung Kawasan Pantai Sri Mersing Daya dukung dihitung agar diketahui jumlah maksimum pengunjung yang secara fisik dapat ditampung di kawasan yang tersedia pada waktu tertentu tanpa menimbulkan gangguan pada alam dan manusia. Kawasan wisata pantai Sri Mersing memiliki luas lahan 22.000 m2. Untuk katagori Piknik luas lahan yang dapat dimanfaatkan sebesar 2700 m2 dan untuk katagori Berenang luas lahan yang dapat dimanfaatkan sebanyak 1000 m2 luas unit area yang diperlukan 50 m2 untuk 1 orang. Daya Dukung Kawasan untuk Piknik Sri Mersing sebanyak 145 orang/hari dan Daya Dukung Kawasan untuk Berenang diperoleh hasil 80 orang/hari. Biaya Perjalanan (Travel Cost Method) Biaya perjalanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi intensitas kunjungan, dimana biaya perjalanan menjadi pertimbangan seseorang dalam melakukan kunjungan, kenaikan biaya perjalanan mengakibatkan wisatawan mengurangi kunjungannya ke obyek wisata ini dimana sesuai dengan pendapat Setiawan (2012) yang menyatakan bahwa untuk meningkatkan keuntungan, pengelola dapat meningkatkan harga tiket dengan syarat memperbanyak
wahana permainan anak-anak dan melakukan peningkatan pelayanan dalam pemberian informasi karakteristik kepada masyarakat. Biaya perjalanan pengunjung juga memiliki nilai terendah dan tertinggi dimana nilai teredahnya berada pada nilai Rp.50.000,dan nilai tertingginya berada pada nilai Rp. 312.000,-. Nilai setiap pengunjung berbedabeda dikarenakan akomodasi dan keinginan yang berbeda-beda juga untuk menikmati wisata pantai tersebut sesuai dengan cara masing-masing responden. Rata-rata Biaya Perjalanan yang dikeluarkan oleh responden sebanyak Rp. 116.273,-. Willingness To Pay (WTP) Pantai Sri Mersing Pada penelitian ini digunakan nilai WTP pada kondisi sekarang dan nilai WTP setelah ditambahkan fasilitas, ini memudahkan untuk dapat melihat perbedaan nilai WTP pada kondisi yang berbeda. Pada kondisi sekarang didapat nilai rata-rata WTP responden sebesar Rp 5.568/orang dan pada kondisi setelah ditambah adanya fasilitas nilai rata-rata WTP responden sebesar Rp.14.090/orang dari hasil ini bisa menjadi acuan kepada pengelola dalam penerapan tiket masuk untuk pelestarian lingkungan serta penambahan fasilitas sarana dan prasarana pantai Sri Mersing sehingga tingkat kepuasan pengunjung juga semakin tinggi dan pantai Sri Mersing juga semakin banyak dikunjungi oleh wisatawan. Berdasarkan hasil dari grafik perbandingan kesediaan membayar pengunjung dapat kita lihat perbedaan antara pengunjung yang bersedia membayar dengan kondisi sekarang tanpa adanya penambahan fasilitas serta pengunjung yang bersedia membayar setelah ditambahkan sejumlah fasilitas. Pengunjung yang bersedia membayar pada kondisi sekarang tanpa adanya penambahan fasilitas pada kisaran Rp.1000 – Rp.5.000 sebanyak 90,90% pada kisaran Rp.6.000 – Rp.10.000 sebanyak 6,8% pada kisaran Rp.11.000 – Rp.15.000 sebanyak 2,3%
. Pengunjung yang bersedia membayar setelah adanya penambahan fasilitas pada kisaran Rp.1000 – Rp.5.000 sebanyak 2,3% pada kisaran Rp.6.000 – Rp.10.000 sebanyak 45,4% pada kisaran Rp.11.000 – Rp.15.000 pada kisaran 34% Rp.16.000 – Rp.20.000 sebanyak 16% pada kisaran Rp.50.000 sebanyak 2,3% dimana dengan adanya penambahan fasiltas tempat sampah diperbanyak, wahana permainan yang sudah ada jumlahnya diperbanyak, penambahan wahana baru, tempat penginapan. Dari data pengunjung/responden satu tahun terakhir yaitu pada tahun 2013 dan dari sampel kuisioner kepada pengunjung sebanyak 44 Responden di dapat nilai TWTP responden pada kondisi sekarang untuk pantai Sri Mersing sebesar Rp.16.705.000,-. Nilai TWTP responden pada kondisi setelah adanya penambahan fasilitas untuk pantai Sri Mersing sebesar Rp.42.265.000,- sehingga dapat menjadi pertimbangan buat pengelola untuk meningkatkan potensi di pantai Sri Mersing serta lebih menjaga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat di pantai Sri Mersing. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Pantai Sri Mersing memiliki Penilaian Daya Tarik 63%, Aksesibilitas 89%, Sarana dan Prasarana Penunjang 80% yang termasuk dalam kategori Layak untuk dikembangkan. Pantai Sri Mersing juga memiliki nilai Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) untuk katagori wisata Piknik sebesar 88% dan untuk katagori Berenang sebesar 84% (S1). Pantai Sri Mersing memiliki nilai Daya Dukung Kawasan (DDK) untuk katagori Piknik sebanyak 145 orang/hari dan untuk katagori Berenang sebanyak 80 orang/hari. 2. Biaya rata-rata yang dikeluarkan pengunjung pantai Sri Mersing sebesar Rp.116.273,- dimana biaya terendah Pengunjung Sebesar Rp. 50.000 dan Biaya Tertinggi Pengunjung sebesar Rp. 312.000,-
3. Nilai WTP rata-rata pantai Sri Mersing pada Sekar, I., Y, Affifudin., P, Patana. 2012. kondisi sekarang sebesar Rp.5.568,Analisis Potensi Obyek Wisata dan sedangkan pada kondisi setelah adanya Kesiapan Masyarakat dalam penambahan fasilitas sebesar Rp.14.090,Pengembangan Desa Wisata Berbasis yang dapat menjadi acuan untuk Pengelola Masyarakat di Kawasan Danau menerapkan Tiket Masuk dan Penambahan Linting Kabupaten Deli Serdang. fasilitas serta pelestarian lingkungan. Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan. Setiawan, D., R, Resti., T, Indrawati. 2012. Saran Saran dalam penulisan ini adalah agar Analisis Intensitas Kunjungan Objek adanya peran dan perhatiannya stekholder Wisata Air Terjun Linggahara untuk mengelola dan meningkatkan sarana dan Kabupaten Labuhanbatu Sumatera prasarana untuk pengembangan. Penulis juga Utara. Jurnal Sosial Ekonomi mengharapkan adanya saran dan kritik dalam Pembangunan. Fakultas Ekonomi kesempurnaan penulisan skripsi ini. Universitas Riau. Vol II No. 6 Yulianda, F., A, Fahrudin., A, Hutabarat., S, Harteti., Kusharjani. 2009. Ekologi DAFTAR PUSTAKA Amanda, M. 2009. Analisis Dampak Ekonomi Ekosistem Perairan Laut Tropis. Wisata Bahari Terhadap Pendapatan Pusdiklat Kehutanan, Departemen Masyarakat Lokal Studi Kasus Pantai Kehutanan Republik Indonesia, Bandulu Kabupaten Serang Provinsi SECEM dan Korea International Banten. {Skripsi}. Fakultas Ekonomi Cooperation Agency. Bogor. dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Amanda, S. 2009. Analisis Willingness To Pay Pengunjung Obyek Wisata Danau Situgede Dalam Upaya Pelestarian Lingkungan.{Skripsi}. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Nurita, D., M, Sobari ., G, Yulianto. 2006. Analisis Permintaan Rekreasi dan Strategi Pengembangan Wisata Bahari Pantai Kalianda Resrort,Kabupaten Lampung Selatan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Ipb. Bogor. Jurnal Buletin Ekonomi Perikanan Vol. VI. NO.3. Pendit, N. S. 1990. Ilmu Pariwisata. PT Pradnya Paramita. Jakarta. Romani, S. 2006. Penilaian Potensi Obyek Dan Daya Tarik Wisata Alam Serta Alternatif Perencanaannya Di Taman Nasional Bukit Duabelas Provinsi Jambi. {Skripsi} Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.