STUDI KELAYAKAN BISNIS MONEY CHANGER DI KOTA BANDUNG
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana dalam bidang ilmu Teknik Industri
Disusun oleh: Nama : Mohammad Taufik Ihsan Eridian NPM
: 2012610190
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN BANDUNG 2017
ABSTRACT Money changer is an institution that has a function as a company providing money exchange services. Based on data and information obtained, Bandung is one area that is promising to build a business money changer. This business money changer's future will be built on one of the shophouse in Cihampelas Street, Cipaganti Sub Districts, Coblong Districts, West Java. Bandung was chosen as the location of the construction business, because it still lack the amount of money changers and also the large number of passengers on international flights from Husein Sastranegara airport. The information and data that was owned can’t prove feasibility of money changers in the Bandung city, therefore it needed feasibility analysis based on selected aspects. Aspects are used i.e. aspects of the market and the marketing, technical, legal, operational, and financial. Market analysis and marketing was done to prove the existence of the market and also the right strategies to reach out to the market. Technical aspects of the analysis conducted to know the needs and conditions in general of business such as location, layout, equipment needs and the effective working day of the company. Legal aspect of the analysis is conducted to find out the required letters or documents, to meet the company's licensing in order to be legal. Operational aspect of the analysis is conducted to find out the managerial structure of the company and also identifies the determination of other key components such as pricing exchange rate buy, exchange rate sell, orders point and the allocation of currency purchase. Financial aspect of the analysis is conducted to find out the feasibility of business from financial factors with the determination of projection of the next few years. The assesment based on NPV, IRR, payback period and of business. Aspects of market and marketing analysis can be declared feasible because there are market opportunities. Legal aspects can be declared feasible because licensing documents was easy to fullfilled. Technical aspects can be declared feasible because all of needs and general planning was determined. Operational aspects can be declared feasible because managerial and governance is determined. Financial aspects can be declraed feasible because all of the assesment was fullifled to be worthy.
ii
ABSTRAK Money changer merupakan sebuah lembaga yang memiliki fungsi sebagai perusahaan yang menyediakan jasa penukaran uang. Berdasarkan data dan informasi yang didapat, Kota Bandung merupakan salah satu kawasan yang cukup menjanjikan untuk membangun bisnis money changer. Bisnis money changer ini nantinya akan dibangun pada salah satu ruko di Jalan Cihampelas, Kelurahan Cipaganti, Kecamatan Coblong, Jawa Barat. Bandung dipilih menjadi lokasi pembangunan bisnis karena masih minimnya jumlah money changer dan juga banyaknya penumpang penerbangan internasional dari Bandara Husein Sastranegara. Informasi dan data yang dimiliki belum dapat membuktikan kelayakan bisnis dari money changer di Kota Bandung, oleh karena itu dibutuhkan analisis kelayakan bisnis berdasarkan aspek-aspek terpilih. Aspekaspek yang digunakan yaitu aspek pasar dan pemasaran, teknis, hukum, operasional, dan finansial. Analisis aspek pasar dan pemasaran dilakukan untuk membuktikan keberadaan dari pasar dan juga strategi-strategi yang tepat untuk menjangkau pasar. Analisis aspek teknis dilakukan untuk mengetahui kebutuhan dan ketentuan secara umum dari bisnis seperti lokasi, layout, kebutuhan peralatan dan hari efektif kerja perusahaan. Analisis aspek hukum dilakukan untuk mengetahui dokumen atau surat yang diperlukan, untuk memenuhi perizinan perusahaan agar menjadi legal. Analisis aspek operasional dilakukan untuk mengetahui struktur manajerial dari perusahaan dan juga mengidentifikasi penentuan komponen-komponen penting lainnya seperti penentuan harga kurs beli, harga kurs jual, order point dan alokasi pembelian mata uang. Analisis aspek finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan usaha dari faktor keuangan dengan penentuan proyeksi beberapa tahun ke depan. Penilaian tersebut berdasarkan NPV, IRR, dan periode pengembalian dari bisnis. Pada aspek pasar dan pemasaran dinyatakan layak karena terdapat pasar dari bisnis. Pada aspek hukum dinyatakan layak karena pemenuhan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk perizinan mudah untuk dipenuhi. Pada aspek teknis dinyatakan layak karena seluruh kebutuhan dan perencanaan secara umum telah ditentukan. Pada aspek operasional dikatakan layak karena secara manajerial dan tata kelola telah dibuat untuk bisnis ini. Pada aspek finansial dikatakan layak karena seluruh indikator penilaian menghasilkan bisnis money changer ini memenuhi persyaratan penilaian.
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, sebelumnya penulis ingin mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas ridha dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan penelitian mengenai “Studi Kelayakan Bisnis Money Changer di Kota Bandung” ini. Sesungguhnya selama penelitian ini, penulis mengalami cukup banyak kendala dan hambatan. Syukur alhamdulillah berkat doa, bantuan, bimbingan, dan kerja sama dari berbagai pihak, seluruh masalah dapat teratasi. Izinkan penulis untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan maupun doa yang telah penulis dapatkan selama ini. Secara khusus, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada: 1.
Kedua orang tua dan sanak saudara yang tanpa hentinya selalu memberikan doa, semangat, serta dukungan baik secara moril maupun materi.
2.
Churiah Agustini Santoso, Ir., MSIE selaku dosen pembimbing penulis yang sangat baik, sabar dan pengertian terhadap penulis. Meskipun kemajuan dan kinerja dari penulis kadang kala kurang baik, beliau tetap menyediakan waktu serta memberikan semangat dan masukanmasukan terkait metode-metode yang tepat untuk diterapkan.
3.
Yocko Erick selaku pemilik usaha money changer yang selalu memberikan ilmu-ilmu mengenai money changer dan menceritakan seluruh pengalaman berwirausahanya. Alhasil penulis menjadi paham dan terlecut untuk dapat melakukan hal yang serupa.
4.
Dr. Johanna Hariandja, S.T., M.Sc., PDEng selaku dosen wali penulis yang selama proses pembelajaran selalu memberikan dukungan berupa keringanan akademik dan juga dukungan moril.
5.
Seluruh dosen di Jurusan Teknik Industri utamanya yang telah mengajar penulis, terimakasih atas ilmu yang telah diberikan dan pembelajaran hidup yang dapat penulis petik selama pembelajaran.
6.
Kedua dosen penguji yang menyediakan waktu untuk menguji dan memberi masukan yang membangun bagi penulis.
iii
7.
Shanaz Nur Alisha selaku pasangan dari penulis yang selalu memberikan
semangat,
doa,
dan
bantuan
kapanpun
penulis
membutuhkan. 8.
Fadhil Ismail selaku teman penulis yang telah menyediakan waktu untuk membantu penulis menyelesaikan penelitian ini.
9.
Muhammad Sandilaga selaku teman penulis yang selalu menemani dan menghibur penulis ketika menemui kendala. Juga membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.
10. I Made Johan selaku teman penulis yang selalu ada saat penulis membutuhkan diskusi terkait topik penelitian ini. 11. Kawan-kawan Noenoe dan Jamsoy yang telah banyak menghabiskan waktu dengan penulis baik suka maupun duka, selama proses pembelajaran maupun pembuatan penelitian. 12. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam proses menyelesaikan penelitian. Penulis mengucapkan terima kasih. Sebaik-baiknya manusia ialah sumber dari kesalahan, oleh karena itu penulis ingin memohon maaf apabila terdapat kesalahan-kesalahan dalam pembuatan penelitian ini, penulis terbuka terhadap kritik dan saran untuk memperbaiki penelitian. Semoga apa yang telah dibuat penulis dapat bermanfaat dan pembelajaran bagi pihak-pihak yang terkait.
Bandung,05 Januari 2017 Penulis,
Mohammad Taufik Ihsan Eridian
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................ i ABSTRACT......................................................................................................... ii KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii DAFTAR ISI ........................................................................................................ v DAFTAR TABEL .................................................................................................ix DAFTAR GAMBAR .............................................................................................xi DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... I-1 I.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... I-1 I.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah .................................................... I-5 I.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi Penelitian .................................... I-8 I.4 Tujuan Penelitian............................................................................... I-8 I.5 Manfaat Penelitian............................................................................. I-9 I.6 Metodologi Penelitian ........................................................................ I-9 I.7 Sistematika Penulisan ..................................................................... I-12 BAB II DASAR TEORI ..................................................................................... II-1 II.1 Uang............................................................................................... II-1 II.2 Money Changer .............................................................................. II-1 II.3 Kewirausahaan............................................................................... II-2 II.4 Studi Kelayakan Bisnis ................................................................... II-2 II.4.1 Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis......................................II-3 II.5 Aspek Pasar dan Pemasaran ......................................................... II-4 II.5.1 Real-Win-Worth-it .................................................................. II-5 II.5.2 Segmenting, Targeting, dan Positioning ................................ II-6 II.5.3 Characteristic of Service ........................................................ II-6 II.6 Aspek Hukum ................................................................................. II-7 II.7 Decision Support System ............................................................... II-7 II.8 Aspek Finansial .............................................................................. II-8
v
II.8.1 Inflasi ..................................................................................... II-8 II.8.2 Depresiasi.............................................................................. II-9 II.8.3 Capital Budgeting .................................................................. II-9 BAB III ANALISIS STUDI KELAYAKAN MONEY CHANGER........................ III-1 III.1 DeskripsiBisnisMoneyChanger ...................................................... III-1 III.1.1 ProsesBisnisMoneyChanger....................................................... III-2 III.2 Aspek Pasar dan Pemasaran ........................................................ III-3 III.2.1 Real-Win-Worth-it ................................................................ III-4 III.2.2 Segmenting, Targeting, dan Positioning............................... III-5 III.2.3 Characteristic Service .......................................................... III-7 III.2.3 Kesimpulan Aspek Pasar dan Pemasaran ........................... III-8 III.3 Aspek Teknis ................................................................................. III-8 III.3.1 Lokasi .................................................................................. III-9 III.3.2 Layout................................................................................ III-10 III.3.3 Kebutuhan Peralatan ......................................................... III-12 III.3.4 Hari Efektif Kerja................................................................ III-12 III.3.5 Kesimpulan Aspek Teknis.................................................. III-13 III.4 Aspek Hukum .............................................................................. III-14 III.4.1 Kesimpulan Aspek Hukum ................................................. III-19 III.5 Aspek Operasional ...................................................................... III-19 III.5.1 Struktur Organisasi ............................................................ III-19 III.5.2 Job Description .................................................................. III-20 III.5.3 SOP Pembukaan Kantor.................................................... III-21 III.5.4 SOP Melayani Konsumen .................................................. III-22 III.5.5 SOP Penutupan Kantor ..................................................... III-24 III.5.6 Pengolahan Data DSS....................................................... III-25 III.5.7 Kesimpulan Aspek Operasional ......................................... III-31 III.6 Aspek Finansial ........................................................................... III-31 III.6.1 Tingkat Inflasi..................................................................... III-32 III.6.2 Kebutuhan Modal............................................................... III-32 III.6.3 Biaya Operasional ............................................................. III-36 III.6.4 Penentuan Target Pendapatan .......................................... III-40 III.6.5 Depresiasi.......................................................................... III-41
vi
III.6.6 Arus Kas............................................................................ III-42 III.6.6 Penilaian Investasi............................................................. III-43 BAB IV ANALISIS DATA ...............................................................................IV-1 IV.1 Analisis Pemilihan Mata Uang Asing .............................................IV-1 IV.2 Analisis Penentuan Harga Kurs Beli..............................................IV-2 IV.3 Analisis Penentuan Harga Kurs Jual .............................................IV-3 IV.4 Analisis Penentuan Alokasi Pembelian .........................................IV-4 IV.5 Analisis Penentuan Order Point ....................................................IV-4 IV.6 Analisis Evaluasi Profit Harian.......................................................IV-5 IV.7 Analisis Rekomendasi ...................................................................IV-6 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................V-1 V.1 Kesimpulan .....................................................................................V-1 V.2 Saran..............................................................................................V-2 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
vii
DAFTAR TABEL
Tabel I.1
Lalu Lintas Internasional Bandara Husein Sastranegara........... I-3
Tabel I.2
Data KUPVA Berizin yang mengajukan izin di Kota Bandung... I-4
Tabel III.1
Kebutuhan Peralatan Kantor................................................. III-12
Tabel III.2
Hari Efektif Kerja................................................................... III-13
Tabel III.3
Rangkuman Kemudahan Persyaratan Perizinan................... III-19
Tabel III.4
Data Kurs Beli.........................................................................III-27
Tabel III.5
Perbandingan Terpilih........................................................... III-28
Tabel III.6
Alokasi Pembelian Awal........................................................ III-30
Tabel III.7
Alokasi Pembelian ................................................................ III-30
Tabel III.8
Order Point Awal.....................................................................III31
Tabel III.9
Tingkat Inflasi BI ................................................................... III-32
Tabel III.10
Stok Awal ............................................................................. III-33
Tabel III.11
Biaya Sewa Bangunan ......................................................... III-33
Tabel III.12
Biaya Perizinan Surat-Surat....................................................III34
Tabel III.13
Investasi Perlengkapan Tambahan ........................................III-35
Tabel III.14
Biaya Renovasi Kantor ...........................................................III-35
Tabel III.15
Investasi Perlengkapan Pokok ...............................................III-36
Tabel III.16
Kebutuhan
Modal....................................................................III-
36 Tabel III.17
Biaya Karyawan per Bulan .....................................................III-37
Tabel III.18
Biaya Karyawan per Tahun ....................................................III-37
Tabel III.19
Biaya Listrik per Hari............................................................. III-38
Tabel III.20
Biaya Listrik per Tahun...........................................................III-38
Tabel III.21
Biaya Umum dan Administrasi per Tahun................ ..............III-39
Tabel III.22
Proyeksi Biaya Operasional....................................... ............III-39
Tabel III.23
Target Pendapatan per Bulan.................................... ............III-40
Tabel III.24
Proyeksi Target Pendapatan per Tahun ........................... .. ..III-41
Tabel III.25
Arus Kas……..…….................................................................III-42
Tabel III.26
Penilaian Investasi..................................................................III-44
ix
Tabel III.27
Depresiasi...............................................................................III-45
Tabel III.28
Alokasi Biaya Aset..................................................................III-46
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1
Metodologi Penelitian ............................................................. I-11
Gambar II.1
Timeline NPV........................................................................... II-11
Gambar II.2
Timeline IRR.......................................................................... II-12
Gambar III.1
Proses Bisnis Money Changer................................................ III-3
Gambar III.2
Lokasi Usaha.......................................................................... III-9
Gambar III.3
Lokasi Pesaing ..................................................................... III-10
Gambar III.4
Layout Usaha ....................................................................... III-11
Gambar III.5
Struktur Organisasi ............................................................... III-19
Gambar III.6
SOP Pembukaan Kantor....................................................... III-22
Gambar III.7
SOP Melayani Konsumen..................................................... III-23
Gambar III.8 25
SOP Penutupan Kantor…………………………………….……III-
xi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A
Formulir DSS
LAMPIRAN B
Data Kurs Jual Beli Money Changer Lain dan Bank
xiii
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan dan asumsi penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodelogi penelitian, dan sistematika penulisan. I.1
Latar Belakang Masalah Uang merupakan suatu alat tukar yang menurut para ahli ilmu ekonomi
terbagi menjadi dua pengertian yaitu teori ilmu ekonomi modern dan teori ilmu ekonomi tradisional. Menurut teori ilmu ekonomi tradisional uang merupakan alat tukar yang dapat diterima secara umum, alat tukar tersebut dapat berupa barang atau benda apapun yang telah diterima dan disepekati oleh masyarakat setempat. Sedangkan menurut teori ilmu ekonomi modern uang merupakan sesuatu yang tersedia dan secara umum ditetapkan sebagai alat pembelian barang-barang ataupun jasa-jasa maupun untuk pembayaran hutang (Stonier dan Hague,1957). Berdasarkan kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa halnya uang adalah suatu alat tukar yang pada zamannya telah disepakati dan ditetapkan oleh masyarakat setempat sebagai suatu satuan nilai yang menjadi standar dalam bertransaksi, serta dalam
penyebarannya akan diawasi oleh
lembaga penanggung jawab dari pemerintah. Menurut Stonier dan Hague (1957) fungsi dari uang terbagi menjadi empat bagian yaitu alat tukar menukar, satuan hitung, penimbun kekayaan, dan standar pencicilan hutang. Berdasarkan keempat fungsi tersebut fungsi kedua dari uang (satuan hitung) merupakan fungsi yang paling penting, berdasarkan fungsi ini artinya uang memiliki satuan hitung yang jelas sebagai ukuran banyak atau tidaknya alat tukar yang dapat dipergunakan. Oleh karena itu satuan hitung uang akan berbeda-beda ditiap negaranya sesuai penamaan dan kesepakatan dari tiap negara, sebagai contoh satuan hitung uang di Indonesia adalah Rupiah (Rp),
lembaga
yang
bertanggung
jawab
adalah
Bank
Indonesia
(BI),
kesepakatan yang ditetapkan terhadap Rupiah adalah membagi mata uang Rupiah menjadi dua pecahan yaitu pecahan kertas dan pecahan koin. Pecahan
I-1
BAB I PENDAHULUAN
kertas akan dibagi kembali menjadi beberapa bagian yaitu pecahan seribu, dua ribu, lima ribu, sepuluh ribu, dua puluh ribu, lima puluh ribu, dan seratus ribu. Sedangkan pecahan koin akan dibagi menjadi pecahan seratus, dua ratus, lima ratus, dan seribu. Untuk menukarkan mata uang asing di Indonesia, Bank Indonesia memfasilitasi layanan jasa berupa perusahaan yang bergerak dalam Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing (KUPVA), KUPVA sendiri terbagi ke dalam dua kategori yaitu KUPVA Bank dan KUPVA Bukan Bank. Selain kedua jenis kategori tersebut maka segala bentuk jenis usaha pertukaran uang yang dilakukan termasuk ke dalam jenis usaha illegal. Pemerintah dalam hal ini Bank Indonesia berhak untuk menuntut ataupun menindak pidanakan para pelaku usaha tersebut. Bank Indonesia hanya mengakui perizinan KUPVA Bank dan Bukan Bank, money changer merupakan satu-satunya KUPVA Bukan Bank yang diakui oleh Bank Indonesia. Perbedaan pasar antara KUPVA Bank dan money changer terdapat pada variasi pelayanan yang dapat ditawarkan, money changer hanya memiliki otoritas untuk menjadi jasa dalam transaksi jual beli uang kertas asing. Sementara untuk KUPVA Bank memiliki otoritas untuk memenuhi kebutuhan konsumen seperti menabung, investasi, perdagangan jual beli mata uang asing, dan lain sebagainya. Target pasar dari KUPVA bukan Bank adalah konsumen yang memiliki kepentingan untuk memperjual belikan uangnya, sedangkan target pasar dari KUPVA Bank salah satunya adalah money changer. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan suatu money changer menjual mata uang asing kepada KUPVA Bank. Oleh karena itu harga kurs beli dan jual dari KUPVA Bank lebih baik dibandingkan dengan money changer. Money changer merupakan suatu kegiatan wirausaha yang pada intinya melakukan transaksi jual beli mata uang asing. Mata uang asing yang diperjual belikan adalah uang kertas, pada peraturan yang dibuat oleh BI uang kertas tersebut disebut sebagai banknote. Pada manajemen rantai pasok, pelaku bisnis money changer berada pada posisi perantara atau penyedia jasa tukar uang asing. Fungsi sebagai perantara atau penyedia jasa tukar uang asing juga dimiliki oleh bank (baik bank pemerintah maupun bank swasta) yang tentu memiliki predikat sebagai bank devisa. Money changer merupakan KUPVA bukan Bank yang memiliki pasar potensial di Indonesia terutama Kota Bandung,
I-2
BAB I PENDAHULUAN
karena Kota Bandung sendiri telah menjadi kota pariwisita bagi turis lokal maupun turis asing. Selain itu warga setempat memiliki rutinitas perjalanan ke luar negeri seperti perjalan liburan, dinas, pendidikan, ibadah, maupun bisnis. Banyaknya jumlah kedatangan turis asing dan banyaknya warga setempat yang melakukan perjalanan ke luar negeri dapat terlihat pada Tabel I.1. Berdasarkan Tabel I.1 pada tahun 2015 jumlah maskapai yang masuk ke bandara sebanyak 2.658 unit dengan jumlah penumpang 319.309 orang. Sedangkan banyaknya maskapai yang berangkat dari bandara adalah 2.681 unit dengan banyak penumpang 333.556 orang. Tabel I.1 Lalu Lintas Internasional Bandara Husein Sastranegara Tahun
Keterangan pesawat penumpang
2015
bagasi kargo pos pesawat penumpang
2014
bagasi kargo pos pesawat penumpang
2013
bagasi kargo pos
Berangkat
2.658
2.681
319.309
333.556
0
Transit
Lokal
-
0
181
-
0
-
-
269.348
599.361
-
-
0
0
-
-
2.795
2.792
-
0
340.707
351.277
2.184
-
3.715.729
3.200.291
-
-
453.641
723.320
-
-
0
0
-
-
1.116
1.138
-
149.287
146.562
1.160.310
1.423.434
-
-
275.145
503.695
-
-
0 0
-
0
0
-
2.338
2.359
-
penumpang
283.996
278.009
bagasi
713.503
816.863
-
-
kargo
747.799
547.637
-
-
pesawat 2012
Datang
0 0
-
pos 872 30 (Sumber: http://hubud.dephub.go.id/?id/llu/index/filter:category,2)
Besarnya kebutuhan dari pasar untuk menukarkan uang dengan berbagai macam kepentingannya tidak berbanding lurus dengan banyaknya usaha money changer dikota Bandung. Kontribusi nilai transaksi uang kertas asing di Bandung terbesar nomor empat sesudah Jakarta, Denpasar, dan Batam
I-3
BAB I PENDAHULUAN
yaitu senilai Rp765 miliar. Karena itu penataan KUPVA di Bandung penting dilakukan. KUPVA berizin harus segera dibangun di tempat-tempat umum, agar orang-orang asing disiplin menggunakan mata uang lokal. Bandung itu kota wisata, peredaran uang banyak dan tamu asing harus nyaman dengan Bandung (Sari, 2015). Berdasarkan pernyataan di atas, kegiatan usaha money changer di Kota Bandung cukup menjanjikan karena besarnya perputaran uang yang terjadi di Kota Bandung. Seperti yang disebutkan Sari (2015) perputaran uang asing di Bandung mencapai Rp 765 milliar artinya terdapat banyak sekali transaksi valuta asing. Selain itu kurang banyaknya KUPVA berizin yang beredar di Kota Bandung, pada berita tersebut juga disebutkan bahwa jumlah KUPVA berizin di kota Bandung hanya terdapat 14 buah. Untuk melihat data pesaing dari bisnis money changer dapat dilihat pada Tabel I.2 di bawah ini. Tabel I.2 Data KUPVA Berizin yang mengajukan izin di Kota Bandung. N o
KpmIU Nama PVA
1
PT Aria Jaya Lestari
2
PT Daya Mutiara Asia
Alamat
No.Telpon
Jl. Merdeka No. 5, Kel. Braga, Kec. Sumur Bandung, Bandung 40111
Jl. Otto Iskandardinata No. 429, Bandung
PT Dwipa Mulia PT Golden Money changer
Jl. Lengkong Kecil No. 19 B, Bandung
Jl. Cihampelas No. 288A, Bandung
7
PT Restu Valuta Mas PT Sandhiya Valuta Mandiri PT Surya Langgeng Valutama
8
PT Tidjara Sakurai
Jl. Naripan No. 31-35, Bandung
3
4
5
6
Jl. Ir. H. Juanda No. 89
Jl. Jend. Sudirman No. 21, Purwakarta Dusun Panyingkiran Rt. 24/06, Desa Rancasri, Kec.Pamanukan, Subang
I-4
Tlp. 022 5205963, 5205964,52054 79 Tlp. 022 4234784, 4232606,42153 17 Tlp. 022 4238438, 422444 Tlp. 022 2043384, 2035115,20374 69 Tlp. 022 6644958, 0811208473 Tlp. 0260 – 552024 Tlp. 022 4205712, 4218431,42062
Nomor
Tan ggal
13/1/KEP .GBI/Bd/2 011
26/0 7/20 11
6/3/KEP. PBI.Bd/2 004
13/0 2/20 04
6/4/KEP. PBI.Bd/2 004 5/6/KEP. PBI.Bd/2 003
13/0 2/20 04 30/0 6/20 03
6/2/KEP. PBI.Bd/2 004
09/0 2/20 04
6/11/KEP .PBI.Bd/2 004 5/7/KEP. PBI.Bd/2 003 5/5/KEP. PBI.Bd/2 003
26/1 0/20 04 11/0 9/20 03 09/0 6/20 03
BAB I PENDAHULUAN
77
(lanjut) Tabel I.2 Data KUPVA Berizin yang mengajukan izin di Kota Bandung (lanjutan) No
Nama PVA
KpmIU Alamat
No.Telpon Nomor 6/10/KEP. PBI.Bd/20 04
Tan ggal 06/0 9/20 04
PT Tlp. 022 Trivanza 4214660, 9 Mandiri Jl. Naripan No. 40, Bandung 70124188 PT Untung Kompleks Pasar Baru Trade Hp. 11/1/KEP. 29/0 Prima Center Lt.3, No.C2-60, 089960887 GBI/Bd/20 9/20 10 Valasindo Bandung,Jawa Barat 97 09 09 PT Valuta Tlp. 0264 22/0 Centra Jl. Jend. Sudirman No. 204 203640, 5/4/KEP.P 4/20 11 Asia Purwakarta, Jawa Barat 205674 BI.Bd/2003 03 PT Das Jl. Dr. Muwardi No. 70 RT 14/1/KEP. 23/1 Investam 01/11, Kelurahan Muka, Kec. 0263GBI/Bd/20 0/20 12 a Cianjur, Bandung 2291862 12 12 PT Mall Paris Van Java Unit GL-A17/1/KEP. 27/0 Swarnad 05C (sebelah counter Bellagio), 13 GBI/Bd/20 1/20 wipa Inti Jl. Sukajadi No. 131-139, 15 15 Prima Bandung 40162 PT Tjantik Jl. Raya Plered No. 11, Kel. 17/5/KEP. 05/0 Elnus Plered, Kec. Plered, Purwakarta GBI/Bd/20 5/20 14 Valas 41162 15 15 (Sumber:http://www.bi.go.id/id/publikasi/lain/lainnya/Contents/Daftar%20Nama%20Penye lenggara%20KUPVA%20Bukan%20Bank%20per%20Juli%202016.pdf)
Berdasarkan keterangan alamat dari masing-masing perusahaan ternyata perusahaan yang berdomisili di bandung hanya sebanyak 10 buah sementara empat perusahaan lainnya mendaftar di Bandung, dengan kantor fisik di luar Bandung. Artinya memang peluang dalam bisnis pertukaran uang cukup besar, karena masih sedikitnya perusahaan-perusahaan yang berdomisili di Bandung. Berdasarkan beberapa penjelasan tersebut maka akan dilakukan Studi Kelayakan Bisnis Money Changer.
I.2
Identifikasi dan Rumusan Masalah Pembuatan
sebuah
usaha
tentunya
memerlukan
beberapa
pertimbangan dalam berbagai aspek, selain itu diperlukan juga perhitungan yang terperinci agar dapat meminimalisasi resiko-resiko yang biasanya muncul ketika bisnis telah berjalan. Pemicu resiko tersebut dapat muncul dari dalam perusahaan maupun luar perusahaan, oleh karena itu dibutuhkan kajian yang mendalam untuk mengantisipasi segala kemungkinannya. Aspek-aspek yang
I-5
BAB I PENDAHULUAN
dianalisis di antaranya adalah aspek pasar dan pemasaran, teknis, hukum, operasional dan teknis. Setiap pelaku bisnis tentunya harus mengetahui dan memahami peraturan-peraturan yang mengikat dan membatasi bisnis yang dijalankan. Peraturan-peraturan ini merupakan sebuah standar yang dibuat oleh lembaga pemerintah untuk membakukan prosedural sebuah bisnis yang resmi dan diakui, maupun meminimasi tindak kecurangan yang dapat dilakukan oleh pelaku bisnis. Hal ini pun berlaku bagi bisnis money changer, dimana setiap pelaku bisnis harus mengikuti segala persyaratan perizinan serta menaati aturan yang dibuat oleh Bank Indonesia agar bisnis pertukaran uang yang dimiliki termasuk ke dalam kategori KUPVA berizin. Apabila
mencoba untuk melanggar, maka izin dari
usaha dapat dicabut atau bahkan dapat dipidanakan. Hal ini sangat penting karena dalam bisnis pertukaran uang harus siap menaati peraturan-peraturan Bank Indonesia yang hampir setiap tahunnya diperbaharui dan peraturan yang diperbaharui
tersebut
cenderung
semakin
membatasi
pergerakan
atau
perkembangan dari usaha. Untuk mendapatkan izin usaha dari Bank Indonesia pelaku bisnis dapat mengikuti sistematika pengajuan yang telah ditetapkan pada Pasal 7 ayat 3 dari Peraturan Bank Indonesia No.18 Tahun 2016 (PBI No.18 Tahun 2016). Oleh karena itu aspek hukum harus diteliti untuk studi kelayakan money changer. Aspek teknis merupakan salah satu syarat yang diperlukan untuk mengukur kelayakan usaha dari suatu money changer, karena dalam pelaksanaannya baik pegawai maupun direksi perlu memiliki standar di setiap pekerjaannya seperti menghitung uang, mengambil banknote (uang kertas asing) dari supplier, mengidentifikasi uang palsu, dan berkomunikasi dengan konsumen (memiliki penguasaan bahasa asing terutama Bahasa Inggris). Penentuan lokasi usaha juga termasuk hal yang patut dipertimbangkan pada aspek teknis karena jarak dengan pusat kota, lokasi yang strategis, dan tingkat keramaiaan di lingkungan turut menjadi faktor berkembangnya usaha. Kelengkapan alat perkantoran juga harus diperhatikan sebagai syarat yang harus dipenuhi sebagai sebuah kantor seperti komputer, papan kurs, dan mesin penghitung uang. Sebuah usaha perlu memperhatikan wewenang menyelengarakan usaha dan menghindari larangan-larangan yang diberikan, karena setelah usaha berjalan akan ada pengawasan berkala dari Bank Indonesia terhadap kinerja dari usaha.
I-6
BAB I PENDAHULUAN
Setiap bulannya akan ada laporan (pencatatan transaksi) yang ditunjukan kepada BI sebagai pembanding dengan keadaan aktual. Pada saat seseorang hendak membuat suatu usaha tentunya orang tersebut telah melihat sisi potensial dari usaha yang hendak dibangun, hal utama yang menjadi dasar pertimbangan adalah begitu besarnya potensi pasar yang dapat dimaksimalkan. Untuk usaha
money changer di Bandung pasar yang
dapat dimaksimalkan adalah warga asli Bandung yang hendak keluar negeri ataupun
warga
yang
sering
memperjualbelikan
uang
asingnya
karena
menjadikan perubahan kurs (nilai mata uang asing) sebagai salah satu tambahan penghasilan. Selain itu terdapat pula peluang turis mancanegara yang hendak menukarkan uangnya ke dalam rupiah. Aspek pasar sangat diperlukan sebagai salah satu penilaiaan kelayakan usaha money changer, dengan mengetahui pasar maka pengusaha akan terbantu dalam hal menentukan strategi-strategi
yang
paling
tepat
untuk
mengoptimalkan
pendapatan
perusahaan. Tujuan
dibuatnya
sebuah
usaha
tentunya
untuk
mendapatkan
keuntungan finansial, sebelum memulai sebuah usaha semua pengusaha sudah sepatutnya memiliki perencanaan yang baik dalam hal keuangan agar terhindar dari kerugian. Perencanaan keuangan yang baik dalam hal ini seperti menghitung jumlah modal yang diperlukan dan juga perkiraan keuntungan yang akan didapatkan. Dalam bisnis money changer sangat diperlukan kemampuan dalam hal pemilihan mata uang asing, karena jika membeli mata uang asing yang tidak langsung terjual atau bahkan tidak terjual hal itu akan mengakibatkan uang perusahaan tertahan. Oleh karena itu diperlukan pengambilan keputusan yang tepat sebelum memutuskan untuk membeli suatu mata uang asing. Berdasarkan hal ini analisis finansial diperlukan untuk studi kelayakan money changer. Dalam suatu usaha tentunya memiliki peraturan tersendiri dalam hal operasional. Bisnis money changer juga perlu untuk memperhatikan aspek operasional seperti pembagian job description, keputusan membeli mata uang asing, struktur organisasi, dan peraturan di dalam suatu perusahaan. Oleh karena itu perlu adanya analisis kelayakan usaha pada aspek operasional pada money changer. Analisis kelayakan aspek operasional juga mempertimbangkan keamanan dari usaha seperti jam buka dan tutup, dan lingkungan lokasi usaha.
I-7
BAB I PENDAHULUAN
Setiap usaha tentunya memiliki tingkat kesulitan tersendiri dalam hal yang berbeda. Bisnis money changer memiliki kesulitan dalam hal menentukan pembelian banknote beserta kuantitas yang efisien atau tepat, karena jenis mata uang yang beredar di Indonesia cukup banyak dan beragam. Hal yang berpengaruh untuk menentukan membeli suatu banknote salah satunya adalah kurs. Kurs sendiri merupakan suatu nilai jual dan beli dari suatu uang kertas asing yang tidak dapat dikendalikan karena setiap harinya mengalami perubahan fluktuatif. Berdasarkan hal-hal tersebut bisnis MC dapat dikatakan memiliki tingkat ketidakpastian dan resiko yang cukup tinggi. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana kelayakan usaha money changer dilihat dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek hukum, aspek operasional dan aspek finansial ?
I.3
Pembatasan Masalah dan Asumsi Penelitian Pada subbab ini akan dibahas mengenai pembatasan masalah beserta
asumsi dari penelitian. Berikut di bawah ini beberapa batasan masalah yang menjadi acuan bagi peneliti dalam melakukan penelitian: 1.
Penelitian hanya dilakukan pada aspek hukum,teknis,pasar,operasional, dan finansial.
2.
Modal
kerja
yang
tersedia
paling
besar
lima
ratus
juta
rupiah
(Rp.500.000.000). 3.
Transaksi money changer yang dilakukan hanya meliputi Uang Kertas Asing (UKA), tidak memperhitungkan cek pelawat (Traveller Cheque).
4.
Target pendapatan ditentukan sendiri karena pesaing tidak memiliki komoditi dagang yang identik, dalam artian terdapat perbedaan dari mata uang yang diperjual belikan. Berikut di bawah ini beberapa asumsi penelitian yang menjadi acuan
bagi peneliti dalam melakukan penelitian: 1.
Biaya pegawai mengikuti UMR kota Bandung.
2.
Perubahan kurs hanya terjadi satu kali dalam sehari.
I.4
Tujuan Penelitian
I-8
BAB I PENDAHULUAN
Pada subbab ini akan dibahas mengenai tujuan dari penelitian, sebagai berikut: 1.
Money changer dilihat dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis, aspek hukum, aspek operasional dan aspek finansial.
I.5
Manfaat Penelitian Pada subbab ini akan dibahas mengenai manfaat penelitian yang akan
terbagi ke dalam dua manfaat, yaitu bagi peneliti dan pembaca. Berikut ulasan manfaat bagi peneliti: 1.
Peneliti dapat mengetahui gambaran kelayakan bisnis money changer.
2.
Peneliti dapat mengkombinasikan ilmu pengetahuan yang didapat selama perkuliahan dengan keadaan aktual dari pasar. Manfaat bagi pembaca:
1.
Pembaca dapat mengenal lebih jauh proses bisnis dari Money changer.
2.
Pembaca dapat menjadikan hasil penelitian menjadi salah satu referensi apabila topik penelitian serupa.
I.6
Metodologi Penelitian Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai tahapan-tahapan yang akan
dilakukan pada penelitian. Tahapan-tahapan tersebut dapat dilihat pada Gambar I.2. 1.
Penentuan Topik Pada tahapan ini peneliti menentukan topik penelitian dan menjabarkan permasalahan yang ada. Pada penelitian ini topik yang terpilih adalah Studi Kelayakan Bisnis Money changer di Kota Bandung.
2.
Identifikasi dan Rumusan Masalah Pada tahapan ini peneliti mengidentifikasi permasalahan dengan cara merumuskan permasalahan yang ditemukan. Pada penelitian ini identifikasi yang dilakukan adalah aspek-aspek yang diperlukan untuk melakukan analisis pada kelayakan money changer. Berdasarkan hasil identifikasi maka didapatkan aspek-aspek yang perlu dianalisis adalah aspek pasar dan pemasaran, teknis, hukum, operasional, dan finansial.
3.
Batasan dan Asumsi Masalah Pada tahapan ini peneliti menentukan batasan dan asumsi dari permasalahan sebagai dasar penelitian. Pada penilitian ini ditentukan
I-9
BAB I PENDAHULUAN
batasan dan asumsi yang dapat mengkondisikan penelitian agar berjalan lancar. Batasan dan asumsi ini dibuat mendekati keadaan aktual agar hasil penelitian dapat dinyatakan relevan.
4.
Tujuan dan Manfaat Penelitian Pada tahapan ini peneliti menentukan tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan. Manfaat yang dimaksud ditunjukan kepada peneliti dan juga pembaca.
5.
Studi Literatur Pada tahapan ini peneliti melakukan studi literatur atau pembelajaran terhadap teori-teori terkait dengan penelitian. Studi literatur diperoleh dari buku, artikel internet, jurnal, maupun penelitian yang serupa.
6.
Analisis Studi Kelayakan Money Changer Pada tahapan ini peneliti melakukan pengumpulan data mengenai money changer. Seperti deskripsi mengenai money changer dan informasi-informasi terkait yang berhubungan dengan money changer secara umum. Pengumpulan data pada penelitian ini dengan cara observasi dan wawancara.
7.
Analisis Kelayakan Aspek Pasar dan Pemasaran Pada tahapan ini peneliti menganalisis aspek pasar dan pemasaran dari bisnis seperti menentukan pasar dari bisnis dan juga strategi-strategi yang tepat untuk menjangkau pasar. Penentuan metode pasar menggunakan metode real-win-worth-it (RWW). Sedangkan penentuan strategi-strategi
pemasaran
menggunakan
metode
STP
dan
characteristic of service. 8.
Analisis Kelayakan Aspek Teknis Pada tahapan ini peneliti menganalisis aspek teknis dari bisnis seperti lokasi bisnis, layout bisnis, kebutuhan peralatan, dan hari efektif kerja per tahun.
9.
Analisis Kelayakan Aspek Hukum Pada tahapan ini peneliti menganalisis aspek hukum dari bisnis seperti persyaratan-persyaratan, dokumen-dokumen, serta langkah-langkah dalam memenuhi perizinan bisnis. Syarat-syarat surat yang perlu dipenuhi agar bisnis dapat beroperasi meliputi akta pendirian Perseroan
I-10
BAB I PENDAHULUAN
Terbatas (PT), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Izin Gangguan (HO), dan Izin KUPVA Bank Indonesia. Penentuan Topik
Identifikasi dan Rumusan Masalah
Batasan dan Asumsi Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Studi Literatur
Analisis Studi Kelayakan Money Changer
Analisis Kelayakan Aspek Pasar dan Pemasaran
Analisis Kelayakan Aspek Teknis
Analisis Kelayakan Aspek Hukum
Analisis Kelayakan Aspek Operasional
Analisis Kelayakan Aspek Finansial
Analisis Data
Kesimpulan dan Saran
Gambar I.1 Metodologi Penelitian
10. Analisis Kelayakan Aspek Operasional Pada tahapan ini peneliti menganalisis aspek operasional dari bisnis seperti struktur organisasi perusahaan, standard operating procedure (SOP) dan job description. Selain itu terdapat juga penentuan
I-11
BAB I PENDAHULUAN
komponen-komponen lain seperti penentuan kurs harga beli, kurs harga jual, alokasi pembelian, dan order point. 11. Analisis Kelayakan Aspek Finansial Pada tahapan ini peneliti menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan kelayakan money changer dari aspek finansial seperti perhitungan modal kerja,
perhitungan
biaya
operasional,
perhitungan target
pendapatan, depresiasi, arus kas dan penilaiaan investasi. Data-data yang digunakan untuk perhitungan didapatkan dengan observasi. Penentuan penilaiaan investasi dilakukan dengan mempertibangkan metode discounted payback periode (DPP), net present value (NPV), dan interest rate of return (IRR). Aspek ini merupakan aspek penentu apakah usaha layak atau tidak untuk dijalankan. 12. Analisis Data Pada tahapan ini peneliti melakukan analisis-analisis data berdasarkan hasil olahan data aspek-aspek terkait usaha. Pada penelitian ini analisis data digunakan untuk memperkuat argumen dari penelitian terkait dengan analisis terhadap aspek-aspek yang telah ditentukan. 13. Kesimpulan dan Saran Pada tahapan ini peneliti menarik kesimpulan yang menjawab tujuan penelitian dilakukan. Peneliti juga akan memberikan saran yang mungkin diperlukan untuk melanjutkan penelitian. I.7
Sistematika Penulisan Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai sistematika penulisan yang
digunakan untuk penelitian, antara lain: BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang permasalahan, identifikasi dan rumusan masalah, asumsi dan pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitan , serta sistematika penulisan BAB II DASAR TEORI
I-12
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi studi literatur yang digunakan dalam penelitian. Dasar teori ini didapat melalui buku maupun internet. Kumpulan dasar teori ini nantinya akan membantu peneliti dalam menyelesaikan masalah penelitian. BAB III ANALISIS STUDI KELAYAKAN MONEY CHANGER Bab ini berisi pengumpulan dan pengolahan data, serta analisis kelayakan usaha terhadap aspek-aspek yang berkaitan dengan masalah penelitian. Aspek-aspek yang digunakan sesuai dengan dasar teori yang digunakan pada BAB II. BAB IV ANALISIS DATA Bab ini berisi analis-analis yang dibutuhkan setelah hasil dari kelayakan ditentukan. Pada bab ini juga akan diberikan penjelasan mengenai alasan dari pengambilan keputusan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian untuk menjawab tujuan penelitian. Selain itu ada saran peneliti yang mungkin diperlukan untuk melanjutkan penelitian.
I-13