STUDI GERAK DAN WAKTU PADA KEGIATAN PRODUKSI AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) DI PT KRAKATAU DAYA TIRTA, CILEGON
WENNY SULISTYOWATI
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Studi Gerak dan Waktu pada Kegiatan Produksi Air Minum dalam Kemasan (AMDK) di PT Krakatau Daya Tirta, Cilegon adalah benar karya saya dengan arahan dan bimbingan Dr Ir Sam Herodian, MS sebagai pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Februari 2015 Wenny Sulistyowati NIM F14100089
ABSTRAK WENNY SULISTYOWATI. Studi Gerak dan Waktu pada Kegiatan Produksi Air Minum dalam Kemasan (AMDK) di PT Krakatau Daya Tirta, Cilegon. Dibimbing Oleh SAM HERODIAN. Perusahaan Krakatau Daya Tirta merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan air minum dalam kemasan (AMDK). Setiap perusahaan ingin meningkatkan produktivitas untuk memperoleh keuntungan yang tinggi, oleh sebab itu penggunaan waktu dan gerakan kerja harus efisien dan efektif. Waktu siklus yang digunakan pekerja kegiatan produksi AMDK di awal dan akhir shift berbeda. Kegiatan meletakkan AMDK cup 240 ml ke dalam kardus menggunakan waktu standar sebesar 37.96 detik. Kegiatan perakitan kardus dan proses akhir pengemasan menggunakan waktu standar sebesar 38.48 detik. Kegiatan pre wash galon 1, 2, 3, dan 4 menggunakan waktu standar sebesar 6.92; 24.13; 7.92; dan 48.31 detik. Menurut Nordic Body kuesioner, pekerja kegiatan meletakkan cup ke dalam kardus dan pekerja kegiatan pre wash mengalami rasa sakit pada anggota tubuhnya setelah melakukan pekerjaan. Oleh karena itu, postur kerja kegiatan tersebut dianalisa dengan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA) untuk mengetahui tingkat risiko cidera pada tubuh. Kata kunci: efektif, efisien, produktivitas, RULA, waktu standar
ABSTRACT WENNY SULISTYOWATI. Time and Motion Study in Production Process of AMDK PT Krakatau Daya Tirta, Cilegon. Supervised by SAM HERODIAN. Krakatau Daya Tirta is a company that engaged in the provision of packaged drinking water (AMDK). Every company wants to increase productivity to obtain high profits, therefore, the use of time and labor movement must be efficient and effective. Cycle of time that used by workers of production of packaged drinking water (AMDK) at the beginning and end of shift is different. The activity to put the AMDK 240 ml cup into the cardboard was using standard time at 37.96 seconds. The activity of cardboard assembly and final packaging process was using standard time at 38.485 seconds. The activity to pre-wash gallon 1, 2, 3, and 4 used standard time in the early shift at 6.92; 24.13; 7.92; and 48.31 seconds. According to Body Nordic questionnaire, workers put the cup into the cardboard and pre-wash workers having pain in them limbs after doing the work. Therefore, these activities work postures were analyzed by Rapid Upper Limb Assessment (RULA) method to determine the risk level of injury to the body. Key words : effective, efficient, productivity, RULA, standard time.
STUDI GERAK DAN WAKTU PADA KEGIATAN PRODUKSI AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) DI PT KRAKATAU DAYA TIRTA, CILEGON
WENNY SULISTYOWATI
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Departemen Teknik Mesin dan Biosistem
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
Judul Skripsi: Studi Gerak dan Waktu pada Kegiatan Produksi Air Minum dalam Kemasan (AMDK) di PT Krakatau Daya Tirta, Cilegon Nama
: Wenny Sulistyowati
NIM
: F14100089
Disetujui oleh
Dr Ir Sam Herodian, MS Pembimbing Akadeinik
'
\\:�·< �, Dl:J�l)�;rufl, M.Eng ..�� Tfem&epartemen
· "' <:::
Tanggal Lulus:
0 2 MAR 2015
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2014 ini adalah ergonomika, dengan judul Studi Gerak dan Waktu pada Kegiatan Produksi Air Minum dalam Kemasan (AMDK) di PT Krakatau Daya Tirta, Cilegon. Dengan diselesaikannya penelitian hingga tersusunnya skripsi ini, penulis ingin menyampaikan penghargaan dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Orang tua yang selalu memberikan doa, semangat, dan kasih sayangnya hingga skripsi ini dapat terselesaikan. 2. Dr Ir Sam Herodian, MS selaku dosen pembimbing skripsi, yang selalu memberikan bimbingan, masukan, dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Dr Ir Radite Praeko Agus Setiawan, M Agr dan Dr Ir M Faiz Syuaib, M Agr selaku dosen penguji skripsi, yang memberikan masukan dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Departemen Teknik Mesin dan Biosistem dan Fakultas Teknologi Pertanian yang telah membantu dan memberikan ijin pelaksanaan penelitian. 5. PT Krakatau Tirta Industri dan PT Krakatau Daya Tirta, selaku perusahaan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian. 6. Segenap karyawan bagian produksi AMDK PT Krakatau Daya Tirta yang telah membantu selama pelaksanaan penelitian. 7. Puri Sahanaya, Siti Rustyawati, Yayuk Aeni dan seluruh teman-teman TMB angkatan 47 yang selalu memberikan masukan dan semangat selama penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih belum sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak sebagai upaya perbaikan selanjutnya, serta penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Bogor, Februari 2015 Wenny Sulistyowati
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
ix
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Tujuan Penelitian
2
Ruang Lingkup Penelitian
2
METODE
2
Waktu dan Tempat Penelitian
2
Alat dan Bahan
3
Subjek dan Objek Penelitian
3
Metode Penelitian
3
HASIL DAN PEMBAHASAN Proses Produksi Air Minum Dalam Kemasan
9 9
Analisa Waktu Kerja pada Proses Produksi AMDK
10
Analisa Metode Kerja Proses Produksi AMDK
13
Analisa Gerakan Kerja Proses Produksi AMDK
17
Perbaikan Tata Laksana Kerja Produksi AMDK
23
SIMPULAN DAN SARAN
30
Simpulan
30
Saran
30
DAFTAR PUSTAKA
31
LAMPIRAN
32
RIWAYAT HIDUP
38
DAFTAR TABEL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nilai faktor lingkungan kerja kegiatan produksi AMDK Nilai waktu siklus, SD, BKA, dan BKB bagian pengemasan cup Nilai waktu siklus, SD, BKA, dan BKB bagian pre wash Nilai kecukupan data bagian pengemasan cup Nilai kecukupan data bagian pre wash galon 19 liter Waktu normal dan standar bagian pengemasan cup 240 ml Waktu normal dan standar bagian pre wash galon 19 liter Keluaran standar kegiatan pengemasan cup ke dalam kardus Keluaran standar kegiatan pre wash galon 19 liter Waktu penggunaan tangan kanan dan kiri kegiatan pengemasan cup ke dalam kardus Waktu penggunaan tangan kanan dan kiri kegiatan pre wash galon Hasil analisa RULA usulan perbaikan postur kerja kegiatan peletakan cup Hasil analisa RULA usulan perbaikan postur kerja kegiatan pre wash 1 Hasil analisa RULA usulan perbaikan postur kerja kegiatan pre wash 2 Hasil analisa RULA usulan perbaikan postur kerja kegiatan pre wash 2 Tabel RULA kegiatan produksi AMDK cup dan galon
10 11 11 12 12 13 13 16 16 18 19 21 22 24 25 26
DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Tampilan human measurement editor pada CAD Tampilan human activity analysis pada CAD Diagram alir tahapan penelitian Tahap penyaringan air baku sampai tahap pengisian AMDK cup 240 Elemen kerja kegiatan merakit kardus Elemen kerja tahapan akhir pengemasan cup 240 ml Elemen kerja kegiatan meletakkan cup ke dalam kardus Elemen kerja kegiatan pre wash 1 Elemen kerja kegiatan membilas galon pada pre wash 2 Elemen kerja kegiatan menyiram galon pada pre wash 2 Elemen kerja kegiatan pre wash 3 Elemen kerja kegiatan pre wash 4 Postur kerja kegiatan peletakan cup ke dalam kardus Manekin postur bagian kanan Manekin postur bagian kiri Postur kerja kegiatan pre wash galon 1 Manekin pekerja pada kegiatan pre wash 1 Mengambil galon kosong (a) dan membilas galon kosong (b) Manekin pekerja pada kegiatan pre wash 2 mengambil galon kosong Manekin pekerja pada kegiatan pre wash 2 membilas galon kosong Manekin usulan perbaikan kegiatan Manekin usulan perbaikan kegiatan pre wash 1 Manekin usulan perbaikan kegiatan pre wash 2
6 7 8 9 14 14 14 15 15 15 16 16 20 20 21 22 23 23 24 25 27 28 29
24 Usulan perbaikan kursi kegiatan pre wash 2
29
DAFTAR LAMPIRAN 1 Kelonggaran 2 Faktor penyesuaian pekerja 3 Peta tangan kanan dan kiri elemen kerja mengambil kardus yang akan dirakit 4 Peta tangan kanan dan kiri elemen kerja proses akhir pengemasan 5 Peta tangan kanan dan kiri elemen kerja mendorong kardus ke mesin sealing
32 34 35 36 37
PENDAHULUAN
Latar Belakang Kota Cilegon terletak di provinsi Banten yang berada di ujung barat laut Pulau Jawa, di tepi Selat Sunda. Jumlah penduduk Kota Cilegon meningkat setiap tahunnya. Menurut BPS (2012) pada tahun 2010 total penduduk Cilegon tercatat 374 464 jiwa sedangkan pada tahun 2011 jumlah penduduk meningkat mencapai 385 720 jiwa. Kenaikan jumlah penduduk juga terjadi pada tahun 2012 yaitu mencapai 392 341 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1.67 % per tahun. Semakin meningkatnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun mendorong pemerintahan provinsi Banten untuk meningkatkan ketersediaan air minum dalam kemasan (AMDK) yang berkualitas untuk masyarakatnya. PT Krakatau Tirta Industri (KTI) merupakan salah satu perusahaan di bidang industri air bersih di kawasan Cilegon. Pada tahun 2006, PT Krakatau Tirta Industri melakukan kerjasama operasional (KSO) dengan PT Krakatau Daya Listrik (KDL) membentuk PT Krakatau Daya Tirta (KDL) yang bergerak dalam produksi AMDK. Menurut Ratih (2011), salah satu hal yang diharapkan oleh perusahaan adalah optimasi produktivitas kerja, sehingga dapat dihasilkan produk yang optimum dan berkualitas yang dapat meningkatkan profit perusahaan. Peningkatan produktivitas dapat terlihat dari meningkatnya hasil keluaran kerja per jam ataupun waktu yang telah dihabiskan. Perangkat yang digunakan dalam peningkatan produktivitas adalah metode kerja, studi terhadap waktu (time study) dan gaji. Metode kerja terdiri dari gerakan yang dilakukan oleh pekerja. Gerakangerakan tersebut ada yang efektif maupun ada yang tidak efektif. Gerakan yang efektif dapat meningkatkan produktivitas sedangkan gerakan yang tidak efektif dapat mengurangi produktivitas atau bahkan dapat menimbulkan risiko cidera atau penyakit bagi pekerja. Menurut UU No. 13 Tahun 2013, setiap pekerja atau buruh mendapatkan perlindungan atas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Oleh karena itu, perlu adanya tindakan pencegahan seperti pengurangan atau penghilangan gerakan-gerakan kerja yang berisiko tinggi. Upaya pencegahan tersebut dapat dilakukan dengan pendekatan ergonomi. Ergonomi merupakan studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, engineering, manajemen dan desain atau perancangan (Nurmianto 2004). Ergonomi memiliki beberapa cabang ilmu yang dapat menganalisa pengaruh faktor manusia, alat kerja, dan lingkungan kerja dalam mencapai keberhasilan suatu pekerjaan, salah satunya yaitu studi gerak dan waktu. Studi gerak dan waktu merupakan analisa yang dilakukan terhadap beberapa gerakan bagian tubuh pekerja dalam menyelesaikan pekerjaan untuk mendapatkan waktu normal dan waktu standar per elemen kerja. Dengan demikian, diharapkan agar gerakan-gerakan yang tidak efisien dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan sehingga pekerja dapat mengurangi risiko penyakit kerja dan diperoleh penghematan dalam waktu kerja yang selanjutnya dapat pula menghemat pemakaian fasilitas-fasilitas yang tersedia untuk pekerjaan tersebut (Sutalaksana 1979).
2 Proses produksi AMDK terdapat interaksi antara manusia dengan elemenelemen lain yang sangat berkaitan dengan kinerja yang mempengaruhi produktivitas. Studi gerak dan waktu pada kegiatan produksi AMDK diharapkan dapat meningkatkan produktivitas melalui peningkatan K3, efektivitas, efisiensi, dan kenyamanan lingkungan kerja.
Tujuan Penelitian Studi gerak dan waktu yang dilakukan pada kegiatan produksi AMDK di PT Krakatau Tirta Industri bertujuan untuk: 1. Menentukan waktu normal dan waktu standar kerja per elemen kerja dalam produksi AMDK 2. Mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien di dalam metode kerja sehingga diperoleh penghematan dalam waktu kerja dan mengurangi risiko penyakit akibat kerja 3. Memberikan usulan tata laksana kerja yang lebih baik dengan indikasi waktu yang lebih cepat dan gerakan kerja yang efisien dan efektif.
Ruang Lingkup Penelitian Agar dapat fokus dalam pemecahan masalah, maka diperlukan batasan masalah dalam penelitian ini. Berikut ini adalah batasan-batasan terhadap masalah yang dibahas, yaitu: 1. Penelitian dilakukan pada kegiatan produksi AMDK, khususnya pada proses pengemasan cup 240 ml ke dalam kardus dan pre wash galon 19 liter. 2. Produk yang diteliti adalah produk AMDK cup 240 ml dan galon 19 liter. 3. Kondisi lingkungan kerja kegiatan pengemasan cup 240 ml ke dalam kardus dan pre wash galon 19 liter. 4. Metode kerja pada pengemasan cup 240 ml ke dalam kardus dan pre wash galon 19 liter. 5. Postur kerja pada kegiatan peletakan cup ke dalam kardus, pre wash 1 galon 19 liter dan pre wash 2 galon 19 liter.
METODE Waktu dan Tempat Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan Juli 2014. Penelitian ini dilaksanakan di PT Krakatau Daya Tirta, Cilegon. Pengambilan data dilakukan pada unit produksi AMDK kegiatan pengemasan cup 240 ml ke dalam kardus dan pre wash galon 19 liter selama beberapa kali siklus kerja di awal dan akhir shift.
3 Alat dan Bahan Peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah digital video camera, komputer, antropolometer, goniometer, timbangan berat badan, psycro meter, lux meter, dan sound level meter.
Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah pekerja produksi AMDK di PT Krakatau Daya Tirta. Objek penelitian ini berjumlah 13 orang yang seluruhnya berjenis kelamin laki-laki dengan rentang umur 25 sampai 60 tahun.
Metode Penelitian Tahap Pendahuluan Langkah pertama yang dilakukan dari tahap pendahuluan adalah mempelajari gambaran umum perusahaan. Langkah kedua adalah mempelajari proses produksi AMDK dan lingkungan fisik pekerja. Langkah ketiga adalah mengamati proses kegiatan produksi AMDK untuk memilih dan mendefinisikan pekerjaan yang diukur dan ditetapkan waktu standarnya. Selanjutnya dilakukan pembagian elemen-elemen kegiatan dari siklus kegiatan yang berlangsung. Tahap Pengambilan Data Langkah pertama yang dilakukan adalah pengambilan data melalui kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan. Selanjutnya dilakukan pengambilan data lingkungan fisik kerja. Langkah kedua adalah pengambilan data gerak dan waktu yang dilakukan dengan mengambil gambar dan video menggunakan digital video camera pada awal dan akhir shift. Selain itu, dilakukan pengambilan data faktor penyesuaian dan kelonggaran pekerja pada saat melakukan aktivitas. Langkah ketiga adalah pengukuran antropometri statis dan dinamis pekerja. Tahap Pengolahan Data Tahap pengolahan data penelitian ini, meliputi: 1. Tahap pengolahan data kuesioner Data hasil kuesioner diolah menggunakan spreadsheet untuk mengetahui nilai validitas dan reliabilitas. Pengujian validitas dapat dilakukan dengan menentukan korelasi skor-skor setiap item angket dengan skor total variabelnya. Suatu item valid jika nilai korelasinya positif (nilai korelasi (r) hitung > nilai (r) tabel). Pengujian reliabilitas dapat ditentukan menggunakan teknik Split Half dengan memasukkan nilai (r) ke dalam rumus Spearman Brown seperti ditujukkan pada persamaan 1. 2r (1) R= 1+ r Keterangan: R = Nilai koefisien
4 r
= Nilai korelasi
Kuesioner memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi jika nilai koefisien yang diperoleh ≥ 0.60 (Imam Ghozali 2002). 2. Tahap pengolahan data rekaman video Penentuan waktu elemen-elemen kerja merupakan langkah awal untuk menentukan waktu siklus, waktu normal, dan waktu standar setiap kegiatan. Waktu siklus diperoleh dari penjumlahan waktu setiap elemen-elemen kerja yang telah ditentukan. Sebelum menentukan waktu normal dan waktu standar dilakukan pengujian keseragaman dan kecukupan data waktu siklus dari masing-masing kegiatan. a. Uji keseragaman data Uji keseragaman data dapat dilakukan dengan mengaplikasikan peta kontrol (control chart). Nilai BKA dan BKB didapat dengan menggunakan persamaan 2, 3, 4, dan 5. 𝑋̅ =
∑ Xi n
(2)
∑ (Xi - ẋ)2 √ SD = n-1
(3)
BKA = 𝑋̅ + 3 SD
(4)
BKB = 𝑋̅ − 3 SD
(5)
Keterangan: = Nilai rata-rata dari pengulangan waktu siklus (detik) 𝑋̅ SD = Nilai standar deviasi dari waktu siklus kerja n = Jumlah pengamatan b. Uji kecukupan data Pengujian kecukupan data perlu dilakukan untuk menentukan jumlah pengamatan yang harus dilakukan (N’). Tingkat ketelitian dan kepercayaan yang digunakan pada penelitian ini berturut-turut sebesar 10% dan 95%. Nilai N' didapat dengan menggunakan persamaan 6. 2 2
N' = (
20 × (√N ∑ Xn -(∑ Xn ) Xn
)
Keterangan: N' = Jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan N = Jumlah pengamatan yang dilakukan Xn = Waktu siklus ke (1, 2, 3, ... , 15)
(6)
5 Waktu normal dan waktu standar dihitung dengan mempertimbangkan faktor penyesuaian dan kelonggaran. Penentuan faktor penyesuaian dilakukan dengan menggunakan teknik Westinghouse (Wignjosoebroto 2000). Nilai faktor penyesuaian, waktu normal, kelonggaran, dan waktu standar didapat dengan menggunakan persamaan 7, 8, 9, dan 10. p = 1 + (Skill + Effort + Condition + Consistency)
(7)
Wn = waktu elemen kerja × faktor penyesuaian
(8)
Kelonggaran = (T + S + G + Km + Kt + Ka + Kl + Kp)%
(9)
Ws = Wn ×
100% 100%-Kelonggaran %
(10)
Keterangan: P = Rating performance operator Wn = Waktu normal (menit) Ws = Waktu standard (menit) T = Tenaga yang dikeluarkan (%) S = Sikap kerja (%) G = Gerakan kerja (%) Km = Kelelahan mata (%) Kt = Keadaan temperatur tempat kerja (%) Ka = Keadaan atmosfir (%) Kl = Keadaan lingkungan yang baik (%) Kp = Kebutuhan pribadi (%) Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada empat faktor yang dianggap menentukan kewajaran atau ketidak wajaran dalam bekerja yaitu keterampilan, usaha, kondisi kerja, dan konsistensi. Penilaian faktor penyesuaian ditentukan secara subjektif dengan memperhatikan kelas-kelas yang terdapat pada masingmasing faktor. Penjelasan kelas-kelas dari masing-masing faktor terdapat pada Lampiran 2 (Sulistyadi 2003). Perhitungan waktu standar dilakukan dengan menambahkan kelonggaran atas waktu normal yang telah didapatkan. Penentuan nilai kelonggaran dilakukan secara subjektif dengan mempertimbangkan nilai dari faktor-faktor yang berpengaruh pada Lampiran 1. 3. Tahap pengolahan data antropometri statis dan dinamis Data yang telah didapatkan kemudian diolah untuk mencari nilai rata-rata dan standar deviasi seperti ditujukkan pada persamaan 11 dan 12. Data antropometri tersebut kemudian di input menggunakan CAD untuk pembuatan manekin dan penilaian Rapid Upper Limb Assesment (RULA) terhadap postur kerja. n 1 (11) X= ∑ Xi n i
Keterangan, X = Nilai rata-rata
6 n Xi
= Jumlah data = Data ke-i ∑n (Xi-X)2 s= √ i=1 n-1
(12)
Keterangan, s = Standar deviasi n = Jumlah data Xi = Data ke-i X = Nilai rata-rata Tahap Analisa Data 1. Analisa elemen waktu Waktu standar yang dijadikan acuan adalah waktu standar yang telah ditetapkan perusahaan, kemudian dibandingkan dengan pengamatan yang dilakukan secara langsung. 2. Analisa elemen gerak Analisa dilakukan terhadap metode kerja yang telah ada. Metode kerja dilihat dalam serangkaian gerakan yang pada akhirnya membentuk satu siklus kerja. Siklus kerja tersebut diuraikan ke dalam peta tangan kanan dan tangan kiri. Penguraian siklus kerja merupakan langkah awal untuk mendapatkan rangkaian kerja yang lebih efisien. Postur kerja dianalisa dengan menggunakan metode RULA untuk mengetahui apakah perlu adanya langkah perbaikan atau tidak.
Gambar 1 Tampilan human measurement editor pada CAD RULA merupakan survei untuk mengidentifikasi pekerjaan yang dapat menimbulkan risiko dari cumulative trauma disorder (CTDs). Adapun tahapan-
7 tahapan yang harus dilakukan dalam menganalisa RULA dengan menggunakan CAD, meliputi: a. Membuat manekin pekerja dengan Human Measurement Editor (Gambar 1) b. Melakukan analisa dengan Human Activity Analysis (Gambar 2)
Gambar 2 Tampilan human activity analysis pada CAD Tahap Perbaikan Setelah didapatkan hasil kuesioner, waktu standar, rangkaian gerakan siklus kerja, dan nilai analisa RULA maka tahap selanjutnya adalah menganalisa apakah sistem kerja yang sebelumnya sudah baik atau belum. Diagram alir tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.
8
Gambar 3 Diagram alir tahapan penelitian
9
HASIL DAN PEMBAHASAN
Proses Produksi Air Minum Dalam Kemasan Air baku berasal dari sumber air Cidanau (Cinangka) yang telah diproses di Water Treatment milik PT KTI. Air tersebut kemudian dialirkan melalui pipa ke Water Treatment Plant milik PT KDT dengan melewati tahapan proses penyaringan awal (Pra Filter). Tahapan penyaringan selanjutnya menggunakan sistem Microfiltration Catridge Filter yang dipasang secara seri dan bertingkat. Selanjutnya air yang telah disaring kemudian dialirkan menuju mesin auto cup dan mesin 5 galon otomatis. Setelah air dialirkan menuju mesin, mesin kemudian mengisikannya ke dalam cup 240 ml dan galon 19 liter (Gambar 4).
Gambar 4 Tahap penyaringan air baku sampai tahap pengisian AMDK cup 240 ml dan galon 19 liter (sumber: PT Krakatau Daya Tirta) Mesin auto cup dilengkapi dengan teknologi “touch screen” yang mampu mengemas produk gelas (cup 240 ml) secara otomatis dan steril. Produk cup yang telah dihasilkan kemudian dikemas ke dalam kardus. Pada kegiatan produksi AMDK galon 19 liter, galon terlebih dahulu memasuki tahap pre wash. Pada tahap ini dilakukan pencucian galon secara manual dan menggunakan mesin. Setelah melewati tahap pre wash, galon kemudian masuk ke tahap pencucian, pada tahap ini semua pencucian menggunakan mesin dan selanjutnya galon masuk ke dalam tahap pengisian air minum. Manusia melakukan pekerjaan dengan hasil optimal apabila didukung oleh faktor dari luar dan dalam diri manusia. Salah satu faktor dari luar yang mempengaruhi kinerja manusia adalah faktor lingkungan kerja. Faktor lingkungan kerja antara lain suhu, kelembaban, intensitas bunyi, sirkulasi udara, dan intensitas cahaya. Apabila faktor lingkungan tidak sesuai dengan nilai ambang batas yang dianjurkan maka dapat menurunkan kinerja dari pekerja. Tabel 1 menyajikan nilai
10 faktor lingkungan kerja pada kegiatan pengemasan cup ke dalam kardus dan pre wash. Menurut Tichauer dalam Sutalaksana (1979), tingkat produktivitas paling tinggi dicapai pada kondisi suhu antara 75-80 oF (24-27 oC). Suatu keadaan suhu tinggi dan kelembaban tinggi dapat mempercepat denyut jantung sehingga energi yang dikeluarkan semakin meningkat. Semakin meningkatnya energi yang dikeluarkan untuk melakukan pekerjaan maka konsumsi oksigen menjadi meningkat. Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk kelangsungan hidup (proses metabolisme). Komposisi gas terbesar yang terkandung dalam udara adalah oksigen. Apabila udara disekitar kotor, maka komposisi oksigen dalam udara tersebut telah tercampur dengan gas lain yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Perlu adanya siklus udara (ventilasi) untuk menggantikan udara yang kotor dengan yang bersih. Tabel 1 Nilai faktor lingkungan kerja kegiatan produksi AMDK No 1 2
Kegiatan Pengemasan cup ke dalam kardus Pre wash
Suhu (oC)
Kelembaban (%)
Intensitas bunyi (dB)
Intensitas cahaya (Lux)
25.2
65.2
83.3
467.0
26.4
71.3
86.9
474.7
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER. 13/MEN/X/2011 Tahun 2011 tentang nilai ambang batas faktor dan faktor kimia di tempat kerja menetapkan bahwa waktu pemaparan kebisingan 85 dB adalah 8 jam/hari. Intensitas bunyi (kebisingan) lingkungan kerja bagian pengemasan cup ke dalam kardus ≤ NAB sehingga risiko kerusakan pendengaran tidak tinggi. Intensitas bunyi (kebisingan) lingkungan kerja bagian pre washing ≥ NAB sehingga waktu pemaparan tidak boleh melebihi 8 jam untuk terhindar dari risiko kerusakan pendengaran. Pencegahan kerusakan pendengaran dapat dilakukan dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa ear plugs. Ear plugs dapat mereduksi bunyi hingga 50 dB, pemilihan APD harus sesuai jenis pekerjaan dan memberikan rasa nyaman untuk dipakai. Pencahayaan merupakan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kinerja pekerja. Sistem pencahayaan buatan perlu dirancang sedemikian rupa sehingga intensitas cahaya pada lingkungan kerja sesuai dengan jenis pekerjaannya. Menurut SNI Nomor 03-6575-2001 tingkat pencahayaan minimum untuk industri pekerjaan sedang sebesar 200-500 lux. Intensitas cahaya pada kegiatan pengemasan cup ke dalam kardus dan pre wash berada diantara tingkat pencahayaan minimum yang direkomendasikan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN). Hal ini menunjukkan bahwa intensitas pencahayaan lingkungan kerja kegiatan pengemasan dan pre wash telah memenuhi standar minimum yang ditetapkan.
Analisa Waktu Kerja pada Proses Produksi AMDK Pengukuran waktu kegiatan pengemasan cup ke dalam kardus dan pre wash dilakukan dengan mengambil pengulangan (N) sebanyak 15 kali pada awal dan akhir shift tetapi untuk kegiatan pre wash 4 pada akhir shift pengulangan (N)
11 dilakukan sebanyak 10 kali. Pengulangan ini bertujuan untuk melihat apakah ada perbedaan waktu yang signifikan. Setelah data waktu elemen kerja pada kegiatan pengemasan cup ke dalam kardus dan pre wash diperoleh, maka selanjutnya dilakukan perhitungan nilai waktu siklus rata-rata, standar deviasi, BKA, BKB dan kecukupan data (N’). Pada Tabel 2 dan 3 menyajikan nilai waktu siklus rata-rata, standar deviasi, BKA dan BKB waktu siklus kerja pada kegiatan pengemasan cup ke dalam kardus dan pre wash. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai waktu elemen kerja yang didapat seragam dan berada diantara BKA dan BKB. Pada Tabel 4 dan 5 menyajikan nilai kecukupan data waktu siklus kerja pada kegiatan pengemasan cup ke dalam kardus dan pre wash. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa jumlah pengamatan yang dilakukan (N) adalah lebih besar dari pada jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan (N’). Hal ini memberikan arti bahwa jumlah pengamatan yang dilakukan telah cukup untuk dilakukan perhitungan waktu normal dan waktu standar. Tabel 2 Nilai waktu siklus, SD, BKA, dan BKB bagian pengemasan cup Waktu siklus rataBKA BKB No Kegiatan SD rata (detik) (detik) (detik) Awal shift (4.5 jam) 1 Perakitan kardus dan 28.70 4.02 40.76 16.64 tahap akhir proses pengemasan 2 Peletakkan cup 240 ml ke 31.04 4.52 44.60 17.49 dalam kardus Akhir shift (2.5 jam) 1 Perakitan kardus dan tahap akhir proses pengemasan 2 Peletakkan cup 240 ml ke dalam kardus
29.50
2.02
35.57
23.43
33.67
6.04
51.80
15.54
Tabel 3 Nilai waktu siklus, SD, BKA, dan BKB bagian pre wash Waktu siklus rata rata (detik)
SD
BKA (detik)
BKB (detik)
Awal shift (4.5 jam) 1 Pre wash 1a 2 Pre wash 2b 3 Pre wash 3a 4 Pre wash 4c
5.28 17.87 5.57 34.82
0.56 2.23 0.70 4.28
6.96 24.57 7.67 47.66
3.60 11.16 3.48 21.99
Akhir shift (2.5 jam) 1 Pre wash 1a 2 Pre wash 2b 3 Pre wash 3a 4 Pre wash 4c
5.16 18.91 6.24 43.20
0.84 1.25 1.07 2.65
7.67 22.67 9.46 51.14
2.64 15.16 3.02 35.26
No
a
Kegiatan
Banyaknya galon dalam 1 siklus kerja sebanyak 1 galon, bBanyaknya galon dalam 1 siklus kerja sebanyak 3 galon, cBanyaknya galon dalam 1 siklus kerja sebanyak 4 galon.
12 Tabel 4 Nilai kecukupan data bagian pengemasan cup Kegiatan N N'(a) Keterangan Awal shift (4.5 jam) Perakitan kardus dan tahap 15 7 N > N' akhir proses pengemasan Peletakkan cup 240 ml ke 15 8 N > N' dalam kardus
No 1 2
Akhir shift (2.5 jam) Perakitan kardus dan tahap akhir proses pengemasan Peletakkan cup 240 ml ke dalam kardus
1 2 (a)
15
2
N > N'
15
12
N > N'
Tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 10%
Tabel 5 Nilai kecukupan data bagian pre wash galon 19 liter No Kegiatan N N'(a) Keterangan Awal shift (4.5 jam) 1 Pre wash 1 15 4 N > N' 2 Pre wash 2 15 6 N > N' 3 Pre wash 3 15 6 N > N' 4 Pre wash 4 15 6 N > N' Akhir shift (2.5 jam) 1 Pre wash 1 2 Pre wash 2 3 Pre wash 3 4 Pre wash 4 (a)
15 15 15 10
10 2 11 1
N > N' N > N' N > N' N > N'
Tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 10%
Waktu siklus kerja kegiatan pengemasan dan pre wash Pada Tabel 2 terlihat perbedaan waktu satu siklus kerja pengemasan cup ke dalam kardus di awal dan akhir shift. Waktu satu siklus kerja yang dimaksud adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengemas cup ke dalam kardus sampai kardus menuju proses sealing dengan menggunakan mesin. Waktu satu siklus kerja kegiatan pre wash di awal dan akhir shift ada yang berbeda dan ada konstan (Tabel 3). Waktu satu siklus kerja yang dimaksud adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan pre wash 1 sampai pre wash 4. Perbedaan waktu tersebut dapat disebabkan antara lain oleh faktor kelelahan atau motivasi pekerja untuk pulang cepat. Waktu normal dan standar kegiatan pengemasan dan pre washing Setelah memperoleh waktu siklus rata-rata, maka tahapan selanjutnya adalah menghitung faktor penyesuaian dengan menggunakan metode Westinghouse. Setelah faktor penyesuaian dari masing-masing pekerja diketahui, dilakukan perhitungan untuk mencari waktu normal. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan nilai waktu normal dan standar pada awal dan akhir shift bagian pengemasan dan pre wash yang disajikan pada Tabel 6 dan 7. Setelah waktu normal
13 diketahui, maka dilakukan perhitungan waktu standar dengan memperhitungkan faktor kelonggaran. Tabel 6 Waktu normal dan standar bagian pengemasan cup 240 ml No 1 2
Kegiatan Perakitan kardus dan proses akhir pengemasan Peletakkan cup 240 ml ke dalam kardus
WS (detik) 28.70
0.84
Wn Wb K (detik) (detik) 24.11 0.365 37.96
31.04
0.75
23.28
FP
0.395
38.48
WS: waktu rata-rata siklus kerja, Wn: waktu normal, Wb: waktu standar, FP: faktor penyesuaian, K: kelonggaran.
Tabel 7 Waktu normal dan standar bagian pre wash galon 19 liter No Kegiatan WS (detik) FP Wn (detik) K Wb (detik) 5.28 0.76 4.01 0.420 6.92 1 Pre wash 1a b 17.87 0.77 13.76 0.430 24.13 2 Pre wash 2 a 5.57 0.81 4.51 0.430 7.92 3 Pre wash 3 c 4 Pre wash 4 34.83 0.77 26.81 0.445 48.31 a
Banyaknya galon dalam 1 siklus kerja sebanyak 1 galon, bBanyaknya galon dalam 1 siklus kerja sebanyak 3 galon, cBanyaknya galon dalam 1 siklus kerja sebanyak 4 galon; WS: waktu rata-rata siklus kerja, Wn: waktu, Wb: waktu standar, FP: faktor penyesuaian, K: kelonggaran.
Analisa Metode Kerja Proses Produksi AMDK Analisa pekerjaan Hasil kuesioner analisa pekerjaan menyimpulkan bahwa pekerjaan yang didapatkan sebagian besar telah sesuai dengan keahlian dan latar belakang pendidikan yang dimiliki. Sebagian besar pekerja setuju dan tidak setuju terhadap kondisi ruang kerja dan fasilitas yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya perbaikan sehingga semua pekerja bagian produksi dapat menikmati pekerjaannya. Sebagian besar pekerja memahami metode kerja yang sudah ada, sehingga kesalahan yang terjadi akibat pekerja tidak memahami metode kerja sangat kecil. Kegiatan produksi AMDK hanya menggunakan 1 shift dengan sistem rolling pekerjaan untuk setiap minggunya. Jam kerja pekerja pada bagian produksi dimulai pada jam 07.00 WIB dan berakhir pada jam 15.00 WIB (7 jam kerja). Setiap hari pekerja mendapatkan waktu istirahat selama 45 menit. Jam istrihat pekerja dimulai dari jam 11.45 WIB sampai 12.30 WIB. Mesin dioperasikan mulai jam 07.00 WIB dan diberhentikan pada jam istirahat dan jam 14.00 WIB. Pekerja tahap akhir pengemasan melakukan dua jenis pekerjaan yang berbeda, yaitu kegiatan merakit kardus dan kegiatan tahapan akhir pengemasan berupa peletakkan sedotan ke dalam kardus dan pengecekkan kardus yang telah terisi AMDK cup. Elemen kerja merakit kardus dijelaskan pada Gambar 5, elemen kerja tahapan akhir pengemasan dijelaskan pada Gambar 6, dan elemen kerja kegiatan meletakkan cup ke dalam kardus dapat dilihat pada Gambar 7.
14
Gambar 5 Elemen kerja kegiatan merakit kardus Pre wash 1 melakukan kegiatan mencuci galon dengan sikat pembersih. Elemen kerja kegiatan pre wash 1 dapat dilihat pada Gambar 8. Pekerja kegiatan pre wash 2 melakukan dua kegiatan yang berbeda, kegiatan pertama adalah membilas galon yang telah dicuci di pre wash 1 dengan menggunakan selang air. Kegiatan kedua adalah menyiram 3 buah galon yang telah dibilas.
Gambar 6 Elemen kerja tahapan akhir pengemasan cup 240 ml
Gambar 7 Elemen kerja kegiatan meletakkan cup ke dalam kardus
15 Elemen kerja kegiatan membilas dapat dilihat pada Gambar 9 dan elemen kerja kegiatan menyiram galon dapat dilihat pada Gambar 10. Kegiatan pre wash 3 berbeda dengan pre wash 1 dan 2. Perbedaan terlihat pada penggunaan mesin untuk membersihkan bagian dalam galon. Elemen kerja kegiatan pre wash 2 dapat dilihat pada Gambar 11. Kegiatan pre wash 4 dilakukan dengan menggunakan bantuan mesin pembilas, kegiatan pre wash 4 merupakan kegiatan akhir dari rangkaian kegiatan pre wash yang bertujuan untuk membilas kembali bagian dalam galon yang telah dibersihkan di tahap pre wash 3. Elemen kerja kegiatan meletakkan galon ke mesin pada pre wash 4 dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar 8 Elemen kerja kegiatan pre wash 1
Gambar 9 Elemen kerja kegiatan membilas galon pada pre wash 2
Gambar 10 Elemen kerja kegiatan menyiram galon pada pre wash 2
16
Gambar 11 Elemen kerja kegiatan pre wash 3
Gambar 12 Elemen kerja kegiatan pre wash 4 Analisa produktivitas Berdasarkan hasil perhitungan waktu standar, didapatkan keluaran standar pekerja untuk kegiatan pengemasan cup 240 ml ke dalam kardus dan pre wash galon 19 liter (Tabel 8 dan 9). PT KDT memiliki sasaran mutu tahun 2014 antara lain memproduksi AMDK cup 240 ml minimal sebanyak 95 256 kardus dan memproduksi AMDK galon minimal sebanyak 808 278 galon. Tabel 8 Keluaran standar kegiatan pengemasan cup ke dalam kardus Keluaran standar No Kegiatan (Kardus/Jam) (Kardus/Hari) 1 Tahap akhir proses pengemasan 94 658 2 Peletakkan cup 240 ml ke dalam kardus 93 651
Tabel 9 Keluaran standar kegiatan pre wash galon 19 liter Keluaran standar No Kegiatan (Galon/Jam) (Galon/Hari) 1 Pre wash 1 520 3640 2 Pre wash 2 447 3129 3 Pre wash 3 454 3178 4 Pre wash 4 296 2078
17 Berdasarkan hasil perhitungan keluaran standar pekerja pengemasan cup dan perhitungan kapasitas mesin auto cup, produksi AMDK cup 240 ml dalam satu tahun melebihi nilai minimum sasaran mutu tahun 2014. Sedangkan untuk produksi AMDK galon berdasarkan perhitungan kapasitas mesin 5 galon otomatis, produksi AMDK galon 19 liter tidak mencapai nilai minimum sasaran mutu.
Analisa Gerakan Kerja Proses Produksi AMDK Studi gerak pada proses produksi Air Minum Dalam Kemasan PT KDT dilakukan dengan membagi gerakan kegiatan pengemasan dan pre wash ke dalam peta tangan kanan dan kiri. Peta tangan kanan dan kiri memuat delapan elemen gerakan yang biasa dilakukan pekerja. Kedelapan elemen gerakan ini merupakan sebagian dari tujuh belas gerakan dasar yang telah diuraikan oleh Gilbreth. Hasil dari peta tangan kanan dan tangan kiri dapat dijadikan acuan untuk perbaikan sistem kerja. Selain analisa gerakan dengan peta tangan kanan dan kiri, dilakukan analisa postur kerja pekerja pengemasan dan pre wash dengan menggunakan metode RULA. Pembagian gerakan kerja dengan menggunakan peta tangan Hasil analisa waktu penggunaan tangan kanan dan kiri pada kegiatan pengemasan AMDK cup ke dalam kardus dapat dilihat pada Tabel 10. Pada kegiatan merakit kardus penggunaan tangan kanan dan kiri sudah efektif. Rangkaian gerakan dan waktu yang sudah ada pada kegiatan merakit dapat dilihat pada peta tangan kanan dan kiri di Lampiran 3. Perbedaan waktu elemen gerakan terjadi pada saat merakit kardus. Hal ini terjadi karena kondisi kardus yang mudah atau sukar dirakit. Kondisi kardus yang sukar dirakit menggunakan waktu sampai 20 detik sedangkan, untuk kardus yang mudah dirakit hanya menggunakan waktu 8 sampai 12 (detik). Pada kegiatan tahapan akhir penggunaan tangan kanan dan kiri belum efektif, tangan kiri lebih produktif daripada tangan kanan. Perlu adanya perbaikan untuk menyeimbangkan penggunaan tangan sehingga gerakan yang dihasilkan efektif dan efisien. Pada kegiatan meletakkan cup ke dalam kardus penggunaan tangan kanan dan kiri sudah efektif. Satu kali gerakan meletakkan cup, pekerja dapat meletakkan cup sebanyak 4 buah. Cara ini efektif untuk menghemat waktu dan tenaga. Waktu yang digunakan untuk meletakkan 4 buah cup ke dalam kardus sebesar 2 detik. Pekerja harus meletakkan 48 cup ke dalam kardus, maka terjadi pengulangan gerak sebanyak 12 kali dalam 1 siklus kerja dari kegiatan tersebut. Menurut Humantech (1995), posisi tangan dan pergelangan tangan berisiko tinggi terhadap timbulnya CTDs apabila dilakukan gerakan berulang sebanyak 30 kali dalam satu menit. Pada kegiatan pre wash 1, penggunaan tangan kanan dan kiri pada elemen kerja kegiatan ini sudah efektif. Pada Tabel 11 terlihat bahwa waktu menganggur untuk tangan kanan dan kiri tidak ada (0 detik). Kegiatan pre wash selanjutnya adalah kegiatan pre wash 2. Gerakan yang tidak efektif terjadi pada saat pekerja pre wash 2 terkadang harus melepas seal galon yang masih menempel di leher galon. Hal ini seharusnya sudah tidak dilakukan oleh pekerja pre wash 2. Seal yang masih menempel pada leher galon seharusnya dilepas oleh pekerja bagian pre wash 1 atau pekerja yang bertugas memberikan galon kosong ke pekerja pre wash 1.
18 Penggunaan tangan kanan dan kiri pada kegiatan membilas galon sudah efektif, hal ini terlihat dari tidak adanya waktu menganggur pada saat melakukan elemen kerja ini. Waktu menganggur pada kegiatan pre wash 2 terjadi pada saat mendorong galon ke pre wash 3. Hal ini dilakukan pekerja karena bagian tubuh yang bergerak adalah bagian kaki. Pekerja menyiram 3 buah galon sekaligus untuk melakukan penghematan waktu dan tenaga. Tabel 10 Waktu penggunaan tangan kanan dan kiri kegiatan pengemasan cup ke dalam kardus Bagian tangan No
Kanan
Elemen Kerja Efektif
Kiri
Total waktu (detik) Menganggur Efektif
Kegiatan : merakit kardus 1 2.458 0.000 A1 2 9.417 0.000 A2 3 0.750 0.708 A3 Kegiatan : meletakkan cup ke dalam kardus 1 2.500 0.000 B1 2 2.083 0.000 B2 0.000 3 1.457 B3 4 2.083 0.000 B4 5 0.875 0.000 B5 Kegiatan : tahap akhir pengemasan 1 0.000 2.666 C1 2 3.292 6.042 C2 3 C3 3.208 0.000
Menganggur
2.041 9.417 1.458
0.417 0.000 0.000
2.500 2.083
0.000 0.000
1.457
0.000
2.803 0.875
0.000 0.000
2.666 9.334 1.833
0.000 0.000 1.375
Pada kegiatan pre wash 3, penggunaan tangan kiri dan kanan sudah efektif. Waktu menganggur pada elemen kerja mengambil galon dari pre wash 2 merupakan elemen gerak menganggur yang tidak dapat terhindarkan. Hal ini dikarenakan pada saat mengambil galon dengan menggunakan tangan kanan, tangan kiri tidak dapat melakukan elemen gerak apapun. Waktu menganggur pada elemen kerja mendorong galon ke pre wash 4 juga merupakan elemen gerak menganggur yang tidak dapat terhindarkan. Selanjutnya kegiatan yang dilakukan adalah pre wash 4. Penggunaan tangan kanan dan kiri pada kegiatan ini sudah efektif. Hal ini terlihat pada gerakan yang dilakukan tangan kiri dan kanan. Selain meletakkan galon ke mesin, pekerja pre wash 4 melakukan kegiatan mengambil galon kosong dan mendekatkannya ke pekerja pre wash 1. Hal ini bertujuan untuk membantu pre wash 1 agar tidak terlalu jauh mengambil galon kosong. Kegiatan ini kurang efektif karena pekerja pre wash 4 menunda pekerjaannya sehingga galon menumpuk dan mengakibatkan pekerja pre wash 3 melakukan pekerjaan pre wash 4.
19 Tabel 11 Waktu penggunaan tangan kanan dan kiri kegiatan pre wash galon Bagian tangan No
Kanan
Elemen Kerja Efektif
Total waktu (detik) Menganggur Efektif
Kiri Menganggur
Kegiatan : membersihkan galon (pre wash 1) 1 0.666 0.000 0.666 0.000 D1 2 4.208 0.000 4.208 0.000 D2 3 0.334 0.000 0.334 0.000 D3 Kegiatan : membilas galon pada (pre wash 2) 1 1.958 0.000 1.958 0.000 E1 2 1.625 0.000 1.625 0.000 E2 3 0.708 0.000 0.708 0.000 E3 4 0.791 0.000 0.791 0.000 E4 Kegiatan : menyiram galon pada (pre wash 2) 1 0.583 0.000 0.583 0.000 F1 2 0.833 0.000 0.833 0.000 F2 3 1.500 0.000 1.500 0.000 F3 4 0.666 0.000 0.666 0.000 F4 5 0.209 1.125 1.334 0.000 F5 Kegiatan : membersihkan bagian dalam galon dengan mesin (pre wash 3) 1 0.625 0.000 0.000 0.625 G1 2 3.250 0.000 2.750 0.500 G2 3 2.083 0.000 2.083 0.000 G3 4 0.083 0.458 0.541 0.000 G4 Kegiatan : membilas bagian dalam galon dengan mesin (pre wash 4) 1 6.541 0.000 6.541 0.000 H1 2 2.792 0.416 3.208 0.000 H2 3 H3 5.665 1.999 7.664 0.000 Analisa persepsi subjektif Hasil Nordic Body Kuesioner pekerja yang didapatkan, diketahui bagian tubuh yang mengalami sakit setelah kegiatan produksi terutama pada kegiatan meletakkan cup ke dalam kardus dan pre wash galon. Bagian tubuh yang paling sering merasakan sakit adalah bahu, pinggang, dan pantat. Berdasarkan hasil persepsi subjektif ini dapat dikatakan bahwa postur kerja kegiatan meletakkan cup ke dalam kardus dan pre wash galon masih kurang baik dan perlu dilakukannya usulan perbaikan untuk memperoleh postur kerja yang ergonomis ataupun meminimalisasi risiko yang ditimbulkan dari postur kerja yang sudah ada.
20 Analisa postur kerja dengan menggunakan metode RULA Postur kerja pada kegiatan peletakan cup ke dalam kardus dapat dilihat pada Gambar 13. Manekin pekerja bagian kanan dan kiri tubuh pada kegiatan peletakan cup dapat dilihat pada Gambar 14 dan 15. Berdasarkan hasil skor analisa RULA (Tabel 12) maka level risiko dari kegiatan tersebut tinggi dan diperlukan tindakan perbaikan postur sekarang juga. Pekerja mengeluhkan rasa sakit di bagian pinggang, bahu, tangan, dan kaki setelah melakukan pekerjaan, hal ini sesuai dengan hasil analisa RULA bagian kanan dan kiri tubuh pekerja pada kegiatan tersebut. Fasilitas tempat duduk yang ada untuk kegiatan tersebut kurang memadai. Pekerja duduk di atas konveyor yang tidak terpakai dan menggunakan alas duduk berupa tumpukan kardus.
Gambar 13 Postur kerja kegiatan peletakan cup ke dalam kardus
Gambar 14 Manekin postur bagian kanan
21
Gambar 15 Manekin postur bagian kiri
Tabel 12 Hasil analisa RULA usulan perbaikan postur kerja kegiatan peletakan cup Hasil analisa RULA Bagian : Kanan Bagian : Kiri Parameter : Repeated Parameter : Repeated Load : 0 kg Load : 0 kg 3 3 Upper Arm Upper Arm 1 2 Forearm Forearm 1 1 Wrist Wrist 2 2 Wrist Twist Wrist Twist 5 4 Posture A Posture A 1 1 Muscle Muscle 0 0 Force/Load Force/Load Details Details Wrist and 4 Wrist and 3 Arm Arm 1 1 Neck Neck 4 4 Trunk Trunk 1 1 Leg Leg 6 6 Posture B Posture B Neck, Trunk 5 Neck, Trunk 5 and Leg and Leg Final Score : 7 (high risk)
Final Score : 7 (high risk)
Postur kerja pada kegiatan pre wash 1 dapat dilihat pada Gambar 16. Manekin pekerja pada kegiatan pre wash 1 dapat dilihat pada Gambar 17. Hasil skor akhir analisa RULA pekerja kegiatan pre wash 1 membersihkan galon untuk bagian kanan dan kiri tubuh sebesar 4 dan 3 (Tabel 13). Berdasarkan hasil tersebut maka level risiko tersebut kecil dan diperlukan perbaikan dalam waktu ke depan.
22
Gambar 16 Postur kerja kegiatan pre wash galon 1 Tabel 13 Hasil analisa RULA usulan perbaikan postur kerja kegiatan pre wash 1 Hasil analisa RULA Bagian : Kanan Bagian : Kiri Parameter : Repeated Parameter : Repeated Load : 0 kg Load : 0 kg 3 2 Upper Arm Upper Arm 2 2 Forearm Forearm 2 1 Wrist Wrist 2 1 Wrist Twist Wrist Twist 5 4 Posture A Posture A 1 1 Muscle Muscle 0 0 Force/Load Force/Load Details Details Wrist and 4 Wrist and 3 Arm Arm 1 1 Neck Neck 2 2 Trunk Trunk 1 1 Leg Leg 3 3 Posture B Posture B Neck, Trunk 2 Neck, Trunk 2 and Leg and Leg Final Score : 4 (low risk)
Final Score : 3 (low risk)
23
Gambar 17 Manekin pekerja pada kegiatan pre wash 1 Postur kerja pada kegiatan pre wash 2 dapat dilihat pada Gambar 18. Berdasarkan Gambar 18a, terlihat pekerja yang sedang mengambil galon kosong dan Gambar 18b terlihat pekerja yang sedang membilas galon kosong. Manekin pekerja pada kegiatan pre wash 2 mengambil galon kosong dapat dilihat pada Gambar 19. Hasil analisa RULA pekerja kegiatan pre wash 2 pada saat mengambil galon untuk bagian kanan dan kiri tubuh sebesar 6 (Tabel 14).
(a)
(b)
Gambar 18 Mengambil galon kosong (a) dan membilas galon kosong (b)
24
Gambar 19 Manekin pekerja pada kegiatan pre wash 2 mengambil galon kosong
Tabel 14 Hasil analisa RULA usulan perbaikan postur kerja kegiatan pre wash 2 Hasil Analisa RULA Bagian : Kanan Bagian : Kiri Parameter : Repeated Parameter : Repeated Load : 0 kg Load : 0 kg 3 3 Upper Arm Upper Arm 2 2 Forearm Forearm 1 1 Wrist Wrist 1 1 Wrist Twist Wrist Twist 4 4 Posture A Posture A 1 1 Muscle Muscle 0 0 Force/Load Force/Load Details Details Wrist and 3 Wrist and 3 Arm Arm 1 1 Neck Neck 4 4 Trunk Trunk 1 1 Leg Leg 8 8 Posture B Posture B Neck, Trunk 7 Neck, Trunk 7 and Leg and Leg Final Score : 6 (medium risk)
Final Score : 6 (medium risk)
Manekin pekerja pada kegiatan pre wash 2 membilas galon kosong dapat dilihat pada Gambar 20. Hasil analisa RULA pekerja kegiatan pre wash 2 pada saat membilas galon untuk bagian kanan dan kiri tubuh sebesar 6 (Tabel 15). Berdasarkan hasil tersebut maka level risiko tersebut sedang dan diperlukan tindakan perbaikan dalam waktu dekat. Tindakan perbaikan dilakukan terutama pada bagian postur B yaitu bagian leher, punggung dan kaki. Hal ini dikarenakan skor untuk postur B lebih besar dibandingkan dengan skor postur A. Hasil analisa RULA kegiatan pre wash 2 pada saat membilas galon untuk bagian kanan dan kiri
25 tubuh sebesar 6. Berdasarkan hasil tersebut maka level risiko tersebut sedang dan diperlukan tindakan perbaikan dalam waktu dekat.
Gambar 20 Manekin pekerja pada kegiatan pre wash 2 membilas galon kosong
Tabel 15 Hasil analisa RULA usulan perbaikan postur kerja kegiatan pre wash 2 Bagian : Parameter : Load :
Details
Kanan Repeated 0 kg Upper Arm Forearm Wrist Wrist Twist Posture A Muscle Force/Load Wrist and Arm Neck Trunk Leg Posture B Neck, Trunk and Leg
Hasil analisa RULA Bagian : Kiri Parameter : Repeated Load : 0 kg 3 Upper Arm 2 Forearm 1 Wrist 1 Wrist Twist 4 Posture A 1 Muscle 0 Force/Load Details 3 Wrist and Arm 4 Neck 3 Trunk 1 Leg 7 Posture B 6 Neck, Trunk and Leg
Final Score : 6 (medium risk)
Final Score : 6 (medium risk)
2 1 2 1 4 1 0 3 4 3 1 7 6
26 Perbaikan Tata Laksana Kerja Produksi AMDK Perbaikan tata laksana kerja bertujuan untuk mendapatkan hasil kerja yang baik. Untuk mendapatkan hasil yang baik diperlukan perancangan sistem kerja secara efisien dan efektif. Tabel 16 merupakan hasil analisa usulan perbaikan postur kerja kegiatan peletakan cup ke dalam kardus, pre wash 1 dan pre wash 2. Berdasarkan Tabel 16 hasil akhir skor RULA berada pada tingkat low risk. Hal ini memiliki arti bahwa usulan postur kerja tidak menimbulkan risiko cidera yang tinggi bagi pekerja. Tabel 16 Tabel RULA kegiatan produksi AMDK cup dan galon Bagian tubuh Kanan Kiri Kegiatan Skor Postur A Postur B Total Postur A Postur B Total Meletakkan cup ke dalam kardus Membersihkan galon pada pre wash 1 Membilas galon pada pre wash 2
2
1
3
2
1
3
2
1
3
1
1
2
3
1
3
2
1
3
Kegiatan perakitan kardus Perbaikan usulan gerakan pada elemen kerja ini dilakukan dengan merubah posisi tumpukan kardus. Tumpukkan kardus diletakkan sebelah kiri pekerja sehingga pada saat tangan kanan mendorong kardus ke mesin sealing tangan kiri menjangkau kardus yang dirakit. Elemen kerja selanjutnya adalah merakit kardus dan memberikannya ke pekerja peletakkan cup ke dalam kardus. Elemen kerja ini terdiri dari gerakan efektif dan waktu yang dibutuhkan masih memenuhi waktu standar namun sebaiknya untuk lebih meningkatkan efisiensi lebih baik menggunakan kardus yang mudah dirakit. Kardus yang sukar dirakit memerlukan waktu antara 15 sampai 20 detik. Kardus yang mudah dirakit memerlukan waktu 8 sampai 10 detik. Kegiatan peletakkan cup ke dalam kardus Pada proses peletakkan cup 240 ml ke dalam kardus, metode yang dilakukan pekerja sudah benar. Pekerja menggunakan tangan kiri dan kanan untuk menghemat waktu yang digunakan. Selain itu, pekerja mengambil cup sebanyak 4 buah dalam satu kali pengambilan. Penggunaan kursi yang tidak sesuai mengakibatkan pekerja sering memperbaiki posisi duduk apabila kurang nyaman. Perbaikan postur kerja dilakukan antara lain dengan merubah postur kerja. Manekin hasil perbaikan postur kerja dapat dilihat pada Gambar 21.
27
Gambar 21 Manekin usulan perbaikan kegiatan peletakan cup ke kardus Perbaikan postur kerja dilakukan pada bagian badan dan tangan. Postur tubuh tegak dapat mengurangi risiko cidera bagi tubuh. Posisi tubuh yang membungkuk dianjurkan untuk tidak melebihi 20o. Apabila pekerja kurang nyaman bekerja dengan posisi tegak, kursi dapat diturunkan sehingga posisi meja kerja setinggi perut pekerja. Selain itu, perbaikan yang perlu dilakukan adalah dengan mengganti fasilitas kursi yang digunakan. Pekerja dianjurkan untuk tidak melakukan pekerjaan dengan kecepatan yang terlalu cepat. Hal ini dikarenakan dapat mempercepat timbulnya rasa kelelahan. Kegiatan tahapan akhir pengemasan cup 240 ml Pada saat meletakkan sedotan ke dalam kardus, anggota badan yang digunakan adalah tangan kiri. Penggunaan tangan kiri lebih banyak daripada tangan kanan. Tangan kanan digunakan pada saat mendorong cup menuju mesin sealing. Usulan perbaikan gerakan antara lain pada saat mengambil dan meletakkan sedotan ke dalam kardus tangan yang digunakan adalah tangan kanan dan tangan kiri (Lampiran 4). Waktu proses akhir pengemasan sebelum dilakukan usulan perbaikan sebesar 9.334 detik, sedangkan setelah dilakukan usulan perbaikan waktu yang digunakan sebesar 4.959 detik. Perbaikan penggunaan waktu pada elemen kerja mendorong kardus ke mesin sealing dilakukan untuk mengurangi waktu menganggur. Usulan perbaikan gerakan elemen kerja ini dapat dilihat pada Lampiran 5. Waktu mengganggur sebelum dilakukan perbaikan sebesar 1.375 detik, setelah dilakukan usulan perbaikan tidak terdapat waktu menganggur pada elemen kerja ini. Kegiatan pre wash 1 Pekerja bagian pre wash menggunakan tangan kanan dan kiri secara produktif. Hal ini ditunjukkan pada peta tangan kanan dan kiri yang telah dibuat. Kegiatan pre wash pertama kali adalah membersihkan bagian luar galon kosong. Kegiatan ini mengharuskan pekerja untuk melakukannya dengan posisi tubuh jongkok. Posisi tubuh jongkok dapat mempercepat kelelahan dan menimbulkan risiko cidera tubuh. Manekin hasil usulan perbaikan postur kerja dapat dilihat pada Gambar 22.
28
Gambar 22 Manekin usulan perbaikan kegiatan pre wash 1 Menurut Pheasant (1991), posisi janggal menyebabkan kondisi dimana transfer tenaga dari otot ke jaringan rangka tidak efisien sehingga mudah menimbulkan lelah. Perbaikan dilakukan antara lain dengan merubah posisi tubuh, pada awalnya posisi tubuh membungkuk sebesar 10° dirubah ke posisi normal 0°. Pada kegiatan pre wash 1 disarankan menggunakan meja kerja dengan tinggi 25 cm agar posisi tubuh membentuk sudut normal. Kegiatan pre wash 2 Postur tubuh pada kegiatan pre wash 2 adalah duduk dengan bagian tubuh sedikit membungkuk ke depan. Menurut hasil analisa RULA perlu adanya perbaikan untuk memperbaiki postur kerja sehingga tidak menimbulkan risiko cidera. Perbaikan postur kerja dilakukan antara lain dengan merubah postur kerja dan merubah tempat duduk yang digunakan. Penggunaan kursi yang bisa diatur ketinggiannya dapat menyesuaikan dengan postur tubuh pekerja. Selain itu, dibagian bawah kaki kursi terdapat roda yang berfungsi untuk mempermudah pengambilan galon. Manekin hasil perbaikan postur kerja dapat dilihat pada Gambar 20. Usulan perbaikan selanjutnya adalah pekerja menggunakan bantuan mesin untuk membersihkan bagian dalam galon kosong seperti kegiatan pre wash 3 dan 4 yang menggunakan mesin untuk membersihkan bagian dalam galon. Usulan perbaikan kursi untuk kegiatan ini terdapat pada Gambar 21. Kursi dirancang yang dapat diatur ketinggiannya antara 38 sampai 54 cm. Bagian bawah kursi terdapat roda yang memudahkan pekerja untuk mengambil galon kosong di luar jangkauan.
29
Gambar 23 Manekin usulan perbaikan kegiatan pre wash 2
Gambar 24 Usulan perbaikan kursi kegiatan pre wash 2 Kegiatan pre wash 4 Kegiatan pre wash yang terakhir adalah meletakkan galon ke mesin pembilas. Pekerja pada kegiatan ini melakukan mobilitas yang tinggi dalam pekerjaannya. Gerakan tidak efektif yang dilakukan oleh pekerja ini adalah mengambil galon kosong dan memberikannya ke pekerja bagian pre wash 1. Lamanya waktu pekerja mengambil galon menyebabkan pekerjaannya menjadi tertunda dan mengakibatkan pekerja pre wash 3 untuk mengambil alih sementara. Perlu adanya pembagian tugas yang jelas dan apabila pekerja memang diharuskan untuk mengambil galon kosong dan diberikan ke pekerja pre wash 1. Pekerja harus memperhitungkan waktu yang dapat dipergunakan sehingga tidak menyebabkan penundaan. Bridger (2003) menyatakan bahwa pergerakan yang cepat dan membawa beban yang berat dapat menstimulasikan saraf reseptor mengalami sakit. Frekuensi terjadinya sikap tubuh yang salah terkait dengan beberapa kali terjadi repetitive motion dalam melakukan suatu pekerjaan keluhan otot terjadi karena otot menerima
30 tekanan akibat beban kerja terus menerus tanpa memperoleh relaksasi. Oleh karena itu, diperlukan waktu istirahat yang cukup untuk merelaksasikan otot-otot tubuh.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Terdapat perbedaan waktu siklus kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan antara pekerjaan di awal shift dan pekerjaan di akhir shift. 2. Waktu standar yang dibutuhkan pekerja tiap siklus di bagian pengemasan pada saat merakit dan melakukan proses akhir pengemasan adalah 37.96 detik. Kegiatan peletakkan cup 240 ml ke dalam kardus membutuhkan waktu standar sebesar 38.48 detik. 3. Waktu standar yang dibutuhkan pekerja tiap siklus di bagian pre wash 1,2,3, dan 4 masing-masing sebesar 6.92, 24.13, 7.92, dan 48.31 detik. 4. Produktivitas pekerja perakitan kardus sebesar 658 kardus/hari. Produktivitas pekerja peletakkan cup ke dalam kardus sebesar 651 kardus/hari. 5. Produktivitas pekerja pre wash 1,2,3, dan 4 setiap hari masing-masing sebesar 3640 galon, 3129 galon, 3178 galon, dan 2078 galon. 6. Berdasarkan hasil Nordic Body kuesioner dapat disimpulkan bahwa perlu adanya analisa lebih lanjut mengenai postur kerja pada kegiatan peletakkan cup, pre wash 1, dan pre wash 2 dengan menggunakan metode RULA. 7. Hasil analisa RULA menyimpulkan bahwa postur kerja pekerja pada saat ini berisiko mengalami cidera pada tubuh. Perlu adanya usulan perbaikan sehingga dapat menurunkan risiko timbulnya cidera pada tubuh. 8. Usulan perbaikan diantaranya perubahan postur kerja dan perbaikan fasilitas pendukung kerja.
Saran 1. Perlu adanya penggunaan alat pelindung diri (APD) berupa earplug untuk meredam tingkat kebisingan yang ada di lingkungan kerja kegiatan produksi AMDK. 2. Fasilitas penunjang pekerjaan seperti kursi perlu diperhatikan sehingga sesuai dengan yang dibutuhkan pekerja. Kesesuaian kebutuhan pekerja dengan fasilitas pendukung yang ada dapat menciptakan kenyamanan pekerja. 3. Perlu adanya perubahan postur kerja untuk mengurangi risiko cidera pada tubuh. Pengurangan postur kerja diantaranya posisi badan dianjurkan untuk tidak terlalu membungkuk ke depan. 4. Perlu dilakukan penambahan pekerja di bagian pre wash 4, sehingga produktivitas dapat meningkat. 5. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai evaluasi usulan perbaikan dari penelitian ini.
31
DAFTAR PUSTAKA
Bridger RS. 2003. Introduction to Ergonomics 2nd. London (GB): Taylor & Francis Inc. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2012. Jumlah Penduduk Kota Cilegon 2012. Jakarta (ID): BPS. [BSN] Badan Standarisasi Nasional Replubik Indonesia. 2001. Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan pada Bangunan Gedung. Jakarta (ID): BSN. Humantech Inc. 1995. Humantech Applied Ergonomics Training Manual: Prepared for Procter & Gamble Inc., 2nd edition. Berkeley Vale (AU): Humantech Inc. Imam G, Castell, John N. 2002. Statistik Non Parametrik: Teori dan Aplikasi dengan program SPSS. Semarang (ID): Badan Penerbit Universitas Diponogoro. Nurmianto E. 2004. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya (ID): Prima Printing. [Kemenakertrans] Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 2011. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor dan Faktor Kimia di Tempat Kerja. Jakarta (ID): Kemenakertrans. Pheasant S. 1991. Ergonomics, work and health. London (GB): Macmillan Press Scientific & Medical. Kartikasari RNP. 2011. Analisis dan perbaikan sistem kerja berdasarkan metode studi gerak dan waktu pada proses produksi biskuit long stick [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Sulistyadi K, Susanti SL. 2003. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi. Jakarta (ID): Fakultas Teknik Universitas Sahid. Sutalaksana IZ, Ruhana A, Jann HT. 1979. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung (ID): Departemen Teknik Industri, ITB. [RI] Republik Indonesia. 2003. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 79 tentang Jam Istirahat Kerja. Jakarta (ID): RI. Wignjoesoebroto S. 2000. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu: Teknik Analisis untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Surabaya (ID): Guna Widya.
32 Lampiran 1 Kelonggaran
Faktor
Contoh Pekerjaan
Evakuasi Beban (kg)
Kelonggaran (%)
A. Tenaga yang dikeluarkan 1. Dapat diabaikan Bekerja di meja, duduk
Pria
Wanita
Tanpa beban
0.0 - 6.0
0.0 - 6.0
2. Sangat ringan
Bekerja di meja, berdiri
0.00 - 2.25
6.0 - 7.5
6.0 - 7.5
3. Ringan
Menyekop, ringan
2.25 - 9.00
7.5 - 12.0
7.5 - 16.0
4. Sedang
Mencangkul Mengayun palu yang berat Memanggul beban
9.00 -18.00
12.0 - 19.0 16.0 - 30.0
5. Berat 6. Sangat berat
7. Luar biasa berat Memanggul karung berat B. Sikap kerja 1. Duduk
18.00 - 27.00 19.0 - 30.0 27.00 - 50.00 30.0 - 50.0 diatas 50
Bekerja, duduk ringan
0.0 - 1.0
2. Berdiri diatas dua Badan tegak, ditumpu dua kaki kaki
1.0 - 2.5
3. Berdiri diatas satu Satu kaki mengerjakan alat kontrol kaki
2.5 - 4.0
4. Berbaring
Pada bagian sisi, belakang atau depan badan
2.5 - 4.0
5. Membungkuk
Badan dibungkukkan bertumpu pada kedua kaki
4.0 - 10.0
C. Gerakan kerja 1. Normal
Ayunan bebas dari palu
2. Agak terbatas
Ayunan terbatas dari palu
0 - 5.0
3. Sulit
Membawa beban berat dengan satu tangan
0 - 5.0
4. Pada anggotaanggota badan terbatas
Bekerja dengan tangan diatas kepala
5.0 - 10.0
5. Seluruh anggota badan terbatas
Bekerja dilorong-lorong pertambangan yang sempit
10.0 -15.0
0
33 Faktor
Contoh Pekerjaan
D. Kelelahan mata
Kelonggaran (%) Pencahayaan Baik Buruk
1. Pandangan yang terputus - putus
Membaca alat ukur
0
1
2. Pandangan yang hampir terus menerus
Pekerjaan-pekerjaan yang teliti
2
2
3. Pandangan terus Memeriksa cacat - cacat pada menerus dengan fokus kain berubah-ubah
2
5
4. Pandangan terus menerus dengan fokus Pemeriksaan yang sangat teliti tetap
4
8
E. Keadaan temperatur tempat Temperatur kerja ( oC ) 1. Beku 2. Rendah 3. Sedang 4. Normal 5. Tinggi 6. Sangat tinggi F. Keadaan atmosfir 1. Baik 2. Cukup 3. Kurang baik 4. Buruk
Dibawah 0 0 - 13 13 - 22 22 - 28 28 - 38 Diatas 38
Kelelahan Normal Berlebihan Diatas 10 Diatas 12 10.0 - 0.0 12.0 - 5.0 5.0 - 0.0 8.0 - 0 0.0 - 5.0 0 - 8.0 5.0 - 40.0 8.0 - 100 Diatas 40 Diatas 100
Ruangan yang berventilasi baik; udara segar Ventilasi kurang baik; ada bau - bauan (tidak berbahaya) Adanya debu - debu beracun, atau tidak beracun tetapi banyak Adanya bau - bauan berbahaya yang mengharuskan menggunakan alat - alat pernapasan
G. Keadaan lingkungan yang baik 1. Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 2. Siklus kerja berulang-ulang antara 5 - 10 detik 3. Siklus kerja berulang -ulang antara 0 - 5 detik 4. Sangat bising 5. Jika faktor-faktor yang berpengaruh dapat menurunkan kualitas 6. Terasa adanya getaran lantai 7. Keadaan - keadaan yang luar biasa (bunyi, kebersihan, dll) Sumber : Sutalaksana dkk (2006) Catatan pelengkap : Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi pria = 0-2.5% Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita = 2-5%
0 0.0 - 5.0 5.0 - 10.0 10.0 - 20.0
0 0.0 - 1.0 1.0 -3.0 0.0 - 5.0 0.0 - 5.0 5.0 - 10.0 5.0 - 15.0
34 Lampiran 2 Faktor penyesuaian pekerja
0.15 0.13 0.11 0.08 0.06 0.03 0 -0.05 -0.1 -0.16 -0.22
SKILL A1 Superskill A2 B1 Excellent B2 C1 Good C2 D Average E1 Fair E2 F1 Poor F2
0.06 0.04 0.02 0 -0.03 -0.07
CONDITION A Ideal B Excellent C Good D Average E Fair F Poor
0.13 0.12 0.1 0.08 0.05 0.02 0 -0.04 -0.08 -0.12 -0.17
EFFORT A1 Superskill A2 B1 Excellent B2 C1 Good C2 D Average E1 Fair E2 F1 Poor F2
CONSISTENCY 0.04 A Ideal 0.03 B Excellent 0.01 C Good 0 D Average -0.02 E Fair -0.04 F Poor
35 Lampiran 3 Peta tangan kanan dan kiri elemen kerja mengambil kardus yang akan dirakit PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: MERAKIT KARDUS : MENGAMBIL KARDUS YANG AKAN DIRAKIT : SEKARANG
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak Menganggur Menganggur Menganggur Menjangkau kardus Total Waktu
Simbol D D D Re Efektif Delay
Tangan Kiri Waktu (detik) 0.458 0.583 1 0.417 0.417 2.041
Elemen Gerak Menjangkau kardus Memegang kardus Membawa kardus Membawa kardus Total Waktu
Simbol Re G M M Efektif Delay
Waktu (detik) 0.458 0.583 1 0.417 2.458 0
PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA SEKARANG / USULAN
: USULAN
Bagian Tubuh Tangan Kanan Waktu (detik) Mengarahkan kardus ke mesin P sealing 0.458 Mengarahkan kardus ke mesin P sealing 0.583 Mengarahkan kardus ke mesin P sealing 0.292 Melepas kardus Rl 0.042 Menganggur D 0.666 Menjangkau kardus Re 0.417 Efektif 1.792 Total Waktu Delay 0.666 Elemen Gerak
Simbol
Tangan Kiri Elemen Gerak Menjangkau kardus Memegang kardus Membawa kardus Membawa kardus Membawa kardus Membawa kardus Total Waktu
Simbol Re G M M M M Efektif Delay
Waktu (detik) 0.458 0.583 0.292 0.042 0.666 0.417 2.458 0
36 Lampiran 4 Peta tangan kanan dan kiri elemen kerja proses akhir pengemasan PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: TAHAPAN AKHIR PENGEMASAN : PROSES AKHIR PENGEMASAN : SEKARANG
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak Menganggur Menganggur Menganggur Menganggur Menganggur Menganggur Menganggur Menganggur Menganggur Menganggur Merakit kardus Total Waktu
Simbol D D D D D D D D D D As Efektif Delay
Tangan Kiri Waktu (detik) 0.25 0.208 0.542 0.5 0.167 0.542 0.875 1.583 1.208 0.167 3.292 3.292 6.042
Elemen Gerak
Simbol
Menjangkau sedotan Memegang sedotan Membawa sedotan Mengarahkan sedotan Melepas sedotan Menjangkau sedotan Memegang sedotan Membawa sedotan Mengarahkan sedotan Melepas sedotan Merakit kardus
Re G M P Rl Re G M P Rl As Efektif Delay
Total Waktu
Waktu (detik) 0.25 0.208 0.542 0.5 0.167 0.542 0.875 1.583 1.208 0.167 3.292 9.334 0
PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA SEKARANG / USULAN
: USULAN
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak
Simbol
Menjangkau sedotan Memegang sedotan Membawa sedotan Mengarahkan sedotan Melepas sedotan Merakit kardus
Re G M P Rl As Efektif Delay
Total Waktu
Tangan Kiri Waktu (detik) 0.25 0.208 0.542 0.5 0.167 3.292 4.959 0
Elemen Gerak
Simbol
Menjangkau sedotan Memegang sedotan Membawa sedotan Mengarahkan sedotan Melepas sedotan Merakit kardus
Re G M P Rl As Efektif Delay
Total Waktu
Waktu (detik) 0.25 0.208 0.542 0.5 0.167 3.292 4.959 0
37 Lampiran 5 Peta tangan kanan dan kiri elemen kerja mendorong kardus ke mesin sealing PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: TAHAPAN AKHIR PENGEMASAN : MENDORONG KARDUS KE MESIN SEALING : SEKARANG
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak
Simbol
Mengarahkan kardus Mengarahkan kardus Mengarahkan kardus Melepas kardus
P P P Rl Efektif Delay
Total Waktu
Tangan Kiri Waktu (detik) 1.625 0.208 1.333 0.042 3.208 0
Elemen Gerak
Simbol
Mengarahkan kardus Melepas kardus Menganggur Menganggur
P Rl D D Efektif Delay
Total Waktu
Waktu (detik) 1.625 0.208 1.333 0.042 1.833 1.375
PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA
SEKARANG / USULAN
: USULAN
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak
Simbol
Mengarahkan kardus Mengarahkan kardus Mengarahkan kardus Melepas kardus
P P P Rl Efektif Delay
Total Waktu
Tangan Kiri Waktu (detik) 1.625 0.208 1.333 0.042 3.208 0
Waktu (detik) Mengarahkan kardus P 1.625 Melepas kardus Rl 0.208 Menjangkau kardus yang akan Re dirakit 1.333 Memegang kardus yang akan G dirakit 0.042 Efektif 3.208 Total Waktu Delay 0 Elemen Gerak
Simbol
38
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bekasi, Jawa Barat pada tanggal 19 April 1993 sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara atas pasangan Sugiyono dan Sri Sullyantiny. Penulis menempuh pendidikan sekolah dasar di SD Swasta Angkasa 4, Jakarta dari tahun 1998 hingga tahun 2004, selanjutnya penulis meneruskan pendidikan di SMP Negeri 128, Jakarta dari tahun 2004 hingga tahun 2007. Tahun 2010 penulis lulus dari SMA Negeri 67 Jakarta dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi masuk IPB dan diterima di Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian. Selama mengikuti perkuliahan penulis pernah aktif sebagai bendahara Departemen Minat Bakat Mahasiswa di Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (BEM-F) Tahun 2011/2012, sekretaris umum Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian (HIMATETA) Tahun 2012/2013, dan anggota kepanitiaan yang diselenggarakan oleh IPB, BEM Fakultas, maupun Himpunan Mahasiswa Teknik Pertanian (HIMATETA). Selain aktif di organisasi, penulis pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah Motor dan Tenaga Penggerak. Pada bulan Juni-Agustus 2013 penulis melakukan Praktik Lapangan di PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), Riau dengan judul: Mempelajari Aspek Ergonomi dan Sistem Manajemen K3 PT RAPP.
Lampiran 1 Kelonggaran
Faktor
Evakuasi Beban (kg)
Contoh Pekerjaan
A. Tenaga yang dikeluarkan 1. Dapat diabaikan 2. Sangat ringan 3. Ringan 4. Sedang 5. Berat 6. Sangat berat 7. Luar biasa berat
Bekerja di meja, duduk Bekerja di meja, berdiri Menyekop, ringan Mencangkul Mengayun palu yang berat Memanggul beban Memanggul karung berat
Kelonggaran (%) Pria
Wanita
Tanpa beban
0.0 - 6.0
0.0 - 6.0
0.00 - 2.25
6.0 - 7.5
6.0 - 7.5
2.25 - 9.00 9.00 -18.00
7.5 - 12.0 7.5 - 16.0 12.0 - 19.0 16.0 - 30.0
18.00 - 27.00 19.0 - 30.0 27.00 - 50.00 30.0 - 50.0 diatas 50
B. Sikap kerja 1. Duduk 2. Berdiri diatas dua kaki 3. Berdiri diatas satu kaki 4. Berbaring 5. Membungkuk
Bekerja, duduk ringan Badan tegak, ditumpu dua kaki Satu kaki mengerjakan alat kontrol Pada bagian sisi, belakang atau depan badan Badan dibungkukkan bertumpu pada kedua kaki
0.0 - 1.0 1.0 - 2.5 2.5 - 4.0 2.5 - 4.0 4.0 - 10.0
C. Gerakan kerja 1. Normal 2. Agak terbatas 3. Sulit 4. Pada anggotaanggota badan terbatas 5. Seluruh anggota badan terbatas
Ayunan bebas dari palu Ayunan terbatas dari palu Membawa beban berat dengan satu tangan
0 0 - 5.0 0 - 5.0
Bekerja dengan tangan diatas kepala
5.0 - 10.0
Bekerja di lorong-lorong pertambangan yang sempit
10.0 -15.0
Faktor
Contoh Pekerjaan
D. Kelelahan mata 1. Pandangan yang terputus putus 2. Pandangan yang hampir terus menerus 3. Pandangan terus menerus dengan fokus berubah-ubah 4. Pandangan terus menerus dengan fokus tetap
Membaca alat ukur Pekerjaan-pekerjaan yang teliti Memeriksa cacat cacat pada kain Pemeriksaan yang sangat teliti
E. Keadaan temperatur tempat kerja
Temperatur ( oC )
1. Beku 2. Rendah 3. Sedang 4. Normal 5. Tinggi 6. Sangat tinggi
Dibawah 0 0 - 13 13 - 22 22 - 28 28 - 38 Diatas 38
Kelonggaran (%) Pencahayaan Baik Buruk 0
1
2
2
2
5
4
8 Kelelahan
Normal
Berlebihan
Diatas 10 10.0 - 0.0 5.0 - 0.0 0.0 - 5.0 5.0 - 40.0 Diatas 40
Diatas 12 12.0 - 5.0 8.0 - 0 0 - 8.0 8.0 - 100 Diatas 100
F. Keadaan atmosfir 1. Baik 2. Cukup 3. Kurang baik 4. Buruk
Ruangan yang berventilasi baik; udara segar Ventilasi kurang baik; ada bau bauan (tidak berbahaya) Adanya debu - debu beracun, atau tidak beracun tetapi banyak Adanya bau - bauan berbahaya yang mengharuskan menggunakan alat - alat pernapasan
0 0.0 - 5.0 5.0 - 10.0 10.0 - 20.0
G. Keadaan lingkungan yang baik 1. Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 2. Siklus kerja berulang-ulang antara 5 - 10 detik 3. Siklus kerja berulang -ulang antara 0 - 5 detik 4. Sangat bising 5. Jika faktor-faktor yang berpengaruh dapat menurunkan kualitas 6. Terasa adanya getaran lantai 7. Keadaan - keadaan yang luar biasa (bunyi, kebersihan, dll)
Sumber : Sutalaksana dkk (2006) Catatan pelengkap : Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi pria = 0-2.5% Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi wanita = 2-5%
0 0.0 - 1.0 1.0 -3.0 0.0 - 5.0 0.0 - 5.0 5.0 - 10.0 5.0 - 15.0
Lampiran 2 Faktor penyesuaian pekerja
0.15 0.13 0.11 0.08 0.06 0.03 0 -0.05 -0.1 -0.16 -0.22
SKILL A1 Superskill A2 B1 Excellent B2 C1 Good C2 D Average E1 Fair E2 F1 Poor F2
0.06 0.04 0.02 0 -0.03 -0.07
CONDITION A Ideal B Excellent C Good D Average E Fair F Poor
0.13 0.12 0.1 0.08 0.05 0.02 0 -0.04 -0.08 -0.12 -0.17
EFFORT A1 Superskill A2 B1 Excellent B2 C1 Good C2 D Average E1 Fair E2 F1 Poor F2
CONSISTENCY 0.04 A Ideal 0.03 B Excellent 0.01 C Good 0 D Average -0.02 E Fair -0.04 F Poor
Untuk keperluan penyesuaian keterampilan dibagi menjadi enam kelas dengan ciri– ciri dari setiap kelas seperti yang dikemukakan berikut ini (Sulistyadi 2003): Super skill : 1. Secara bawaan cocok sekali dengan pekerjaannya 2. Bekerja dengan sempurna 3. Tampak seperti berlatih dengan baik 4. Gerakan-gerakanya halus tapi sangat cepat sehingga sulit untuk diikuti 5. Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin 6. Perpindahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau terlihat karena lancarnya 7. Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan sangat merencanakan tentang apa yang dikerjakan (sudah sangat otomatis) 8. Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja terbaik Excellent skill : 1. Percaya pada diri sendiri 2. Tampak cocok dengan pekerjaannya 3. Terlihat telah terlatih baik 4. Bekerja teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran-pengukuran atau pemeriksaan 5. Gerakan-gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dijalankan tanpa kesalahan 6. Menggunakan peralatan dengan baik
7. Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu 8. Bekerjanya cepat tetapi halus 9. Bekerja berirama dan terkoordinasi Good skill : 1. Kwalitas hasil baik 2. Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerja pada umumnya 3. Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerja lain yang keterampilannya rendah 4. Tampak jelas seperti pekerja yang cakap 5. Tidak memerlukan banyak pengawasan 6. Tiada keragu-raguan 7. Bekerjanya stabil 8. Gerakan-gerakan terkoordinasi dengan baik 9. Gerakan-gerakannya cepat Average skill : 1. Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri 2. Gerakan-gerakannya tidak cepat tetapi tidak lambat 3. Terlihat adanya pekerjaan-pekerjaan perencanaan 4. Tampak sebagai pekerja yang cakap 5. Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tiadanya keraguan 6. Mengkoordinasi tangan dan pikiran dengan cukup baik 7. Tampak cukup terlatih dan karenanya mengetahui seluk beluk pekerjaannya 8. Bekerjanya cukup teliti 9. Secara keseluruhan cukup memuaskan Fair skill : 1. Tampak terlatih tetapi belum cukup baik 2. Mengenal peralatan dan lingkungan secukupnya 3. Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan 4. Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup 5. Tampaknya seperti tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah ditempatkan dipekerjaan itu sejak lama 6. Mengetahui apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu yakin 7. Sebagian waktu terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri 8. Jika tidak bekerja sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah 9. Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya Poor skill : 1. Tidak bias mengkoordinasi tangan dan pikiran 2. Gerakan-gerakannya kaku 3. Kelihatan ketidak yakinannya pada urutan-urutan gerakan 4. Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yang bersangkutan 5. Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaan 6. Ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakan kerja 7. Sering melakukan kesalahan-kesalahan 8. Tidak ada kepercayaan pada diri sendiri 9. Tidak bisa mengambil inisiatif sendiri Untuk usaha atau effort teknik Westinghouse membagi juga atas kelas-kelas dengan ciri masing-masing. Yang dimaksud dengan usaha disini adalah kesungguhan yang ditunjukkan atau diberikan operator ketika melakukan pekerjaannya. Berikut ini adalah enam kelas usaha dengan ciri-cirinya. Excessive effort : 1. Kecepatanya sangat berlebihan
2. Usahanya sangat sungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatan 3. Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari Excellent effort : 1. Jelas terlihat kecepatan kerjanya yang tinggi 2. Gerakan-gerakannya lebih ekonomis daripada operator-operator biasa 3. Penuh perhatian pada pekerjaannya 4. Banyak memberi saran-saran 5. Menerima saran-saran dan petunjuk-petunjuk dengan senang 6. Percaya kepada kebaikan maksud pengukuran waktu 7. Tidak dapat bertahan lebih dari beberapa hari 8. Bangga atas kelebihannya 9. Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali 10. Bekerjanya sistematis 11. Karena lancarnya, perpindahan dari satu elemen ke elemen lain tidak terlihat Good effort : 1. Bekerja berirama 2. Saat-saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang-kadang tidak ada 3. Penuh perhatian pada pekerjaannya 4. Senang pada pekerjaannya 5. Kecepatannya baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari 6. Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu 7. Menerima saran-saran dan petunjuk-petunjuk dengan senang 8. Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja 9. Tempat kerjanya diatur baik dan rapih 10. Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik 11. Memelihara dengan baik kondisi peralatan Average effort : 1. Tidak sebaik good, tetapi lebih baik daripada poor 2. Bekerja dengan stabil 3. Menerima saran-saran tetapi tidak mengerjakannya 4. Set up dilaksanakan dengan baik 5. Melakukan kegiatan-kegiatan perencanaan Fair effort : 1. Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal 2. Kadang-kadang perhatian tidak ditujukkan pada pekerjaannya 3. Kurang sungguh-sungguh 4. Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya 5. Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku 6. Alat-alat yang dipakainya tidak selalu yang terbaik 7. Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya terlampau hati-hati 8. Terlampau hati-hati 9. Sistematika kerjanya sedang-sedang saja 10. Gerakan-gerakannya tidak terencana Poor effort : 1. Banyak membuang-buang waktu 2. Tidak memperlihatkan adanya kerja 3. Tidak mau menerima saran-saran 4. Tampak malas dan bekerja lambat 5. Melakukan gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan bahan-bahan
6. 7. 8. 9.
Tempat kerjanya tidak diatur rapi Tidak peduli pada cocok/baik tidaknya peralatan yang dipakai Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur Set up kerjanya terlihat tidak baik
Yang dimaksud dengan kondisi kerja (Condition) pada teknik Westinghouse adalah kondisi fisik lingkungannya seperti keadaan pencahayaan, temperatur, dan kebisingan ruangan. Kondisi kerja dibagi menjadi enam kelas yaitu ideal, excellent, good, average, fair, dan poor. Kondisi yang ideal tidak selalu sama bagi setiap pekerjaannya karena berdasarkan karakteristiknya masing-masing pekerjaan membutuhkan kondisi ideal masing-masing. Suatu kondisi dianggap good untuk suatu pekerjaan dapat saja dirasakan sebagai fair atau bahkan poor bagi pekerjaan lain. Kondisi poor adalah kondisi lingkungan yang tidak membantu jalannya pekerjaan bahkan sangat menghambat pencapaian performance yang baik. Faktor lain yang harus diperhatikan adalah konsistensi atau consistency. Faktor ini perlu diperhatikan karena pernyataan bahwa setiap pengukuran waktu angka-angka yang dicatat tidak pernah semuanya sama. Sebagaiman halnya dengan faktor-faktor lain, konsistensi juga dibagi menjadi enam kelas, yaitu perfect, excellent, good, average, poor dan fair. Seseorang yang bekerja perfect adalah yang dapat kerja dengan waktu penyelesaian yang boleh dikatakan tetap dari waktu ke waktu. Sebaliknya konsistensi poor terjadi bila waktu penyelesaiannya berselisih jauh dari rata-rata secara acak. Konsistensi average adalah bila selisih antara waktu penyelesaian dengan rata-ratanya tidak besar walaupun ada satu dua yang letaknya jauh.
Lampiran 3 Diagram alir tahapan penelitian
Lampiran 4 Peta tangan kanan dan kiri elemen kerja mengambil kardus dan meletakkan cup ke dalam kardus PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: PENGEMASAN CUP KE DALAM KARDUS : MENGAMBIL KARDUS : SEKARANG
PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: PENGEMASAN CUP KE DALAM KARDUS : PELETAKKAN CUP KE DALAM KARDUS : SEKARANG
Lampiran 5 Peta tangan kanan dan kiri elemen kerja peletakan kardus pemisah dan mendorong kardus ke tahap akhir pengemasan dan mengambil kardus yang akan dirakit
PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: PENGEMASAN CUP KE DALAM KARDUS : PELETAKKAN KARDUS PEMISAH : SEKARANG
PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: PENGEMASAN CUP KE DALAM KARDUS : MENDORONG KARDUS KE TAHAP AKHIR PENGEMASAN : SEKARANG
Lampiran 6 Peta tangan kanan dan kiri elemen kerja mengambil kardus yang akan dirakit dan usulan perbaikan elemen kerja mengambil kardus yang akan dirakit
PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: MERAKIT KARDUS : MENGAMBIL KARDUS YANG AKAN DIRAKIT : SEKARANG
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak Menganggur Menganggur Menganggur Menjangkau kardus Total Waktu
Simbol D D D Re Efektif Delay
Tangan Kiri Waktu (detik) 0.458 0.583 1 0.417 0.417 2.041
Elemen Gerak Menjangkau kardus Memegang kardus Membawa kardus Membawa kardus Total Waktu
Simbol Re G M M Efektif Delay
Waktu (detik) 0.458 0.583 1 0.417 2.458 0
PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: MERAKIT KARDUS : MENGAMBIL KARDUS YANG AKAN DIRAKIT : USULAN
Bagian Tubuh Tangan Kanan Waktu (detik) Mengarahkan kardus ke mesin P sealing 0.458 Mengarahkan kardus ke mesin P sealing 0.583 Mengarahkan kardus ke mesin P sealing 0.292 Melepas kardus Rl 0.042 Menganggur D 0.666 Menjangkau kardus Re 0.417 Efektif 1.792 Total Waktu Delay 0.666 Elemen Gerak
Simbol
Tangan Kiri Elemen Gerak Menjangkau kardus Memegang kardus Membawa kardus Membawa kardus Membawa kardus Membawa kardus Total Waktu
Simbol Re G M M M M Efektif Delay
Waktu (detik) 0.458 0.583 0.292 0.042 0.666 0.417 2.458 0
Lampiran 7 Peta tangan kanan dan kiri elemen kerja merakit kardus dan meletakkan kardus yang telah dirakit PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: MERAKIT KARDUS : MERAKIT KARDUS : SEKARANG
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak Merakit kardus Total Waktu
Simbol As Efektif Delay
Tangan Kiri Waktu (detik) 9.417 9.417 0
Elemen Gerak Merakit kardus Total Waktu
Simbol As Efektif Delay
Waktu (detik) 9.417 9.417 0
PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: MERAKIT KARDUS : MELETAKKAN KARDUS YANG TELAH DIRAKIT : SEKARANG
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak
Simbol
Memegang kardus Memegang kardus Memegang kardus Melepas kardus Menganggur Menganggur
G G G Rl D D Efektif Delay
Total Waktu
Tangan Kiri Waktu (detik) 0.25 0.208 0.25 0.042 0.625 0.083 0.75 0.708
Elemen Gerak Menjangkau kardus Memegang kardus Membawa kardus Membawa kardus Membawa kardus Melepas kardus Total Waktu
Simbol Re G M M M Rl Efektif Delay
Waktu (detik) 0.25 0.208 0.25 0.042 0.625 0.083 1.458 0
Lampiran 8 Peta tangan kanan dan kiri elemen kerja mengambil kardus yang telah terisi AMDK cup PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: TAHAPAN AKHIR PENGEMASAN : MENGAMBIL KARDUS YANG TELAH TERISI : SEKARANG
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak Menganggur Menganggur Menganggur Menganggur Menganggur Menganggur Total Waktu
Simbol D D D D D D Efektif Delay
Tangan Kiri Waktu (detik) 0.583 0.25 0.583 0.125 0.542 0.583 0 2.666
Elemen Gerak
Simbol
Menjangkau kardus Memegang kardus Mengarahkan kardus Melepas kardus Menjangkau kardus Mengarahkan kardus
Re G P Rl Re P Efektif Delay
Total Waktu
Waktu (detik) 0.583 0.25 0.583 0.125 0.542 0.583 2.666 0
Lampiran 9 Peta tangan kanan dan kiri elemen kerja proses akhir pengemasan PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: TAHAPAN AKHIR PENGEMASAN : PROSES AKHIR PENGEMASAN : SEKARANG
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak Menganggur Menganggur Menganggur Menganggur Menganggur Menganggur Menganggur Menganggur Menganggur Menganggur Merakit kardus Total Waktu
Simbol D D D D D D D D D D As Efektif Delay
Tangan Kiri Waktu (detik) 0.25 0.208 0.542 0.5 0.167 0.542 0.875 1.583 1.208 0.167 3.292 3.292 6.042
Elemen Gerak
Simbol
Menjangkau sedotan Memegang sedotan Membawa sedotan Mengarahkan sedotan Melepas sedotan Menjangkau sedotan Memegang sedotan Membawa sedotan Mengarahkan sedotan Melepas sedotan Merakit kardus
Re G M P Rl Re G M P Rl As Efektif Delay
Total Waktu
Waktu (detik) 0.25 0.208 0.542 0.5 0.167 0.542 0.875 1.583 1.208 0.167 3.292 9.334 0
Lampiran 10 Usulan peta tangan kanan dan kiri elemen kerja proses akhir pengemasan PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: TAHAPAN AKHIR PENGEMASAN : PROSES AKHIR PENGEMASAN : USULAN
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak
Simbol
Menjangkau sedotan Memegang sedotan Membawa sedotan Mengarahkan sedotan Melepas sedotan Merakit kardus
Re G M P Rl As Efektif Delay
Total Waktu
Tangan Kiri Waktu (detik) 0.25 0.208 0.542 0.5 0.167 3.292 4.959 0
Elemen Gerak
Simbol
Menjangkau sedotan Memegang sedotan Membawa sedotan Mengarahkan sedotan Melepas sedotan Merakit kardus
Re G M P Rl As Efektif Delay
Total Waktu
Waktu (detik) 0.25 0.208 0.542 0.5 0.167 3.292 4.959 0
Lampiran 11 Peta tangan kanan dan kiri elemen kerja mendorong kardus ke mesin sealing dan usulan perbaikan elemen kerja mendorong kardus ke mesin sealing PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: TAHAPAN AKHIR PENGEMASAN : MENDORONG KARDUS KE MESIN SEALING : SEKARANG
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak
Simbol
Mengarahkan kardus Mengarahkan kardus Mengarahkan kardus Melepas kardus
P P P Rl Efektif Delay
Total Waktu
Tangan Kiri Waktu (detik) 1.625 0.208 1.333 0.042 3.208 0
Elemen Gerak
Simbol
Mengarahkan kardus Melepas kardus Menganggur Menganggur
P Rl D D Efektif Delay
Total Waktu
Waktu (detik) 1.625 0.208 1.333 0.042 1.833 1.375
PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: TAHAPAN AKHIR PENGEMASAN : MENDORONG KARDUS KE MESIN SEALING : USULAN
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak
Simbol
Mengarahkan kardus Mengarahkan kardus Mengarahkan kardus Melepas kardus
P P P Rl Efektif Delay
Total Waktu
Tangan Kiri Waktu (detik) 1.625 0.208 1.333 0.042 3.208 0
Waktu (detik) Mengarahkan kardus P 1.625 Melepas kardus Rl 0.208 Menjangkau kardus yang akan Re dirakit 1.333 Memegang kardus yang akan G dirakit 0.042 Efektif 3.208 Total Waktu Delay 0 Elemen Gerak
Simbol
Lampiran 12 Peta tangan kanan dan kiri elemen kerja mengambil galon dan mencuci galon pada kegiatan pre wash 1 PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: PRE WASH 1 : MENGAMBIL GALON : SEKARANG
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak
Simbol
Memegang sikat pembersih G Membawa sikat pembersih M Membawa sikat pembersih M Efektif Total Waktu Delay
Tangan Kiri Waktu (detik) 0.208 0.083 0.375 0.666 0
Elemen Gerak
Simbol
Menjangkau galon Memegang galon Membawa galon
Re G M Efektif Delay
Total Waktu
Waktu (detik) 0.208 0.083 0.375 0.666 0
PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: PRE WASH 1 : MENCUCI GALON : SEKARANG
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak
Simbol
Memakai sikat pembersih U Memakai sikat pembersih U Memakai sikat pembersih U Memakai sikat pembersih U Memakai sikat pembersih U Memakai sikat pembersih U Memakai sikat pembersih U Memakai sikat pembersih U Memakai sikat pembersih U Efektif Total Waktu Delay
Tangan Kiri Waktu (detik) 2.292 0.125 0.25 0.667 0.083 0.25 0.083 0.375 0.083 4.208 0
Elemen Gerak Memegang galon Melepas galon Menjangkau galon Memegang galon Melepas galon Menjangkau galon Memegang galon Mengarahkan galon Melepas galon Total Waktu
Simbol G Rl Re G Rl Re G P Rl Efektif Delay
Waktu (detik) 2.292 0.125 0.25 0.667 0.083 0.25 0.083 0.375 0.083 4.208 0
Lampiran 13 Peta tangan kanan dan kiri elemen kerja mendorong galon ke pre wash 2 dan mengambil galon dari pre wash 1 PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: PRE WASH 1 : MENDORONG GALON KE PRE WASH 2 : SEKARANG
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak
Simbol
Mengarahkan galon Melepas galon
P Rl Efektif Delay
Total Waktu
Tangan Kiri Waktu (detik) 0.292 0.042 0.334 0
Elemen Gerak
Simbol
Menjangkau galon Menjangkau galon
Re Re Efektif Delay
Total Waktu
Waktu (detik) 0.292 0.042 0.334 0
PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: PRE WASH 2 : MENGAMBIL GALON DARI PRE WASH 1 : SEKARANG
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak memakai selang air memakai selang air memakai selang air Total Waktu
Simbol U U U Efektif Delay
Tangan Kiri Waktu (detik) 0.417 0.083 1.458 1.958 0
Elemen Gerak
Simbol
Menjangkau galon Memegang galon Membawa galon
Re G M Efektif Delay
Total Waktu
Waktu (detik) 0.417 0.083 1.458 1.958 0
Lampiran 14 Peta tangan kanan dan kiri elemen kerja membilas galon dengan selang air dan membuang air bilasan galon pada pre wash 2 PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: PRE WASH 2 : MEMBILAS GALON DENGAN SELANG AIR : SEKARANG
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak memakai selang air Total Waktu
Simbol U Efektif Delay
Tangan Kiri Waktu (detik) 1.625 1.625 0
Elemen Gerak Memakai galon Total Waktu
Simbol U Efektif Delay
Waktu (detik) 1.625 1.625 0
PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: PRE WASH 2 : MEMBUANG AIR BILASAN GALON : SEKARANG
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak
Simbol
Memakai selang air Total Waktu
Efektif Delay
Tangan Kiri Waktu (detik) 0.708 0.708 0
Elemen Gerak
Simbol
Memakai galon Total Waktu
Efektif Delay
Waktu (detik) 0.708 0.708 0
Lampiran 15 Peta tangan kanan dan kiri elemen kerja meletakkan galon pada dan mengambil gayung air pada pre wash 2 PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: PRE WASH 2 : MELETAKKAN GALON : SEKARANG
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak Memakai selang air Memakai selang air Total Waktu
Simbol U U Efektif Delay
Tangan Kiri Waktu (detik) 0.708 0.083 0.791 0
Elemen Gerak Membawa galon Melepas galon Total Waktu
Simbol M Rl Efektif Delay
Waktu (detik) 0.708 0.083 0.791 0
PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: PRE WASH 2 : MENGAMBIL GAYUNG AIR : SEKARANG
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak
Simbol
Memegang selang Melepas selang Menjangkau gayung Memegang gayung
G Rl Re G Efektif Delay
Total Waktu
Tangan Kiri Waktu (detik) 0.083 0.083 0.375 0.042 0.583 0
Elemen Gerak Menjangkau selang Memegang selang Memegang selang Memegang selang Total Waktu
Simbol Re G G G Efektif Delay
Waktu (detik) 0.083 0.083 0.375 0.042 0.583 0
Lampiran 16 Peta tangan kanan dan kiri elemen kerja mengambil air dan menyiram galon pada pre wash 2
PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: PRE WASH 2 : MENGAMBIL AIR DALAM EMBER : SEKARANG
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak
Simbol
Memakai gayung
U Efektif Delay
Total Waktu
Tangan Kiri Waktu (detik) 0.833 0.833 0
Elemen Gerak
Simbol
Memegang selang
G Efektif Delay
Total Waktu
Waktu (detik) 0.833 0.833 0
PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: PRE WASH 2 : MENYIRAM GALON : SEKARANG
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak
Simbol
Memakai gayung
U Efektif Delay
Total Waktu
Tangan Kiri Waktu (detik) 2.292 2.292 0
Elemen Gerak
Simbol
Memegang selang
G Efektif Delay
Total Waktu
Waktu (detik) 2.292 2.292 0
Lampiran 17 Peta tangan kanan dan kiri elemen kerja meletakkan gayung dan mendorong galon ke pre wash 3 PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: PRE WASH 2 : MELETAKKAN GAYUNG : SEKARANG
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak Membawa gayung Melepas gayung Total Waktu
Simbol M Rl Efektif Delay
Tangan Kiri Waktu (detik) 0.583 0.083 0.666 0
Elemen Gerak
Simbol
Memegang selang Memegang selang
G G Efektif Delay
Total Waktu
Waktu (detik) 0.583 0.083 0.666 0
PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: PRE WASH 2 : MEDORONG GALON KE PRE WASH 3 : SEKARANG
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak Menganggur Menjangkau selang Memegang selang Total Waktu
Simbol D Re G Efektif Delay
Tangan Kiri Waktu (detik) 1.125 0.167 0.042 0.209 1.125
Elemen Gerak
Simbol
Memegang selang Memegang selang Melepas selang
G G Rl Efektif Delay
Total Waktu
Waktu (detik) 1.125 0.167 0.042 1.334 0
Lampiran 18 Peta tangan kanan dan kiri elemen kerja mengambil galon dari kegiatan pre wash 2 dan meletakkan galon ke mesin pembersih
PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: PRE WASH 3 : MENGAMBIL GALON DARI PRE WASH 2 : SEKARANG
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak
Simbol
Menjangkau galon Memegang galon
Re G Efektif Delay
Total Waktu
Tangan Kiri Waktu (detik) 0.583 0.042 0.625 0
Elemen Gerak Menganggur Menganggur Total Waktu
Simbol D D Efektif Delay
Waktu (detik) 0.583 0.042 0 0.625
PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: PRE WASH 3 : MELETAKKAN GALON KE MESIN PEMBERSIH : SEKARANG
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak
Simbol
Membawa galon Mengarahkan galon Mengarahkan galon Memakai galon
M P P U Efektif Delay
Total Waktu
Tangan Kiri Waktu (detik) 0.5 0.042 1.875 0.833 3.25 0
Elemen Gerak Menganggur Memegang galon Mengarahkan galon Memakai galon Total Waktu
Simbol D G P M Efektif Delay
Waktu (detik) 0.5 0.042 1.875 0.833 2.75 0.5
Lampiran 19 Peta tangan kanan dan kiri elemen kerja membuang air bilasan dan mendorong galon ke kegiatan pre wash 4 PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: PRE WASH 3 : MEMBUANG AIR BILASAN : SEKARANG
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak
Simbol
Mengarahkan galon Membawa galon Total Waktu
Efektif Delay
Tangan Kiri Waktu (detik) 0.625 1.458 2.083 0
Elemen Gerak
Simbol
Mengarahkan galon Membawa galon Total Waktu
Efektif Delay
Waktu (detik) 0.625 1.458 2.083 0
PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: PRE WASH 3 : MENDORONG GALON KE PRE WASH 4 : SEKARANG
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak Melepas galon Menganggur Menganggur Total Waktu
Simbol Rl D D Efektif Delay
Tangan Kiri Waktu (detik) 0.083 0.375 0.083 0.083 0.458
Elemen Gerak Mengarahkan galon Mengarahkan galon Melepas galon Total Waktu
Simbol P P Rl Efektif Delay
Waktu (detik) 0.083 0.375 0.083 0.541 0
Lampiran 20 Peta tangan kanan dan kiri elemen kerja meletakkan galon ke mesin pembilas dan menghidupkan mesin pembilas PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: PRE WASH 4 : MELETAKKAN GALON KE MESIN PEMBILAS : SEKARANG
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak
Simbol
Menjangkau galon Memegang galon Membawa galon Mengarahkan galon Melepas galon Menjangkau galon Memegang galon Membawa galon Mengarahkan galon Melepas galon Total Waktu
Efektif Delay
Tangan Kiri Waktu (detik) 0.667 0.167 1.375 0.833 0.042 0.958 0.083 1.625 0.708 0.083 6.541 0
Elemen Gerak
Simbol
Menjangkau galon Memegang galon Membawa galon Mengarahkan galon Melepas galon Menjangkau galon Memegang galon Membawa galon Mengarahkan galon Melepas galon Total Waktu
Efektif Delay
Waktu (detik) 0.667 0.167 1.375 0.833 0.042 0.958 0.083 1.625 0.708 0.083 6.541 0
PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: PRE WASH 4 : MENYALAKAN MESIN PEMBILAS : SEKARANG
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak Menganggur Menganggur Menganggur Memakai galon Total Waktu
Simbol D D D U Efektif Delay
Tangan Kiri Waktu (detik) 0.25 0.083 0.083 2.792 2.792 0.416
Elemen Gerak
Simbol
Menjangkau tombol mesinRe Memegang tombol mesin G Melepas tombol mesin Rl Memakai galon U Efektif Total Waktu Delay
Waktu (detik) 0.25 0.083 0.083 2.792 3.208 0
Lampiran 21 Peta tangan kanan dan kiri elemen kerja meletakkan galon ke konveyor pada kegiatan pre wash 4 PETA TANGAN KIRI DAN KANAN TENAGA KERJA PRIA PEKERJAAN ELEMEN KERJA SEKARANG / USULAN
: PRE WASH 4 : MELETAKKAN GALON KE KONVEYOR : SEKARANG
Bagian Tubuh Tangan Kanan Elemen Gerak
Simbol
Menjangkau galon Memegang galon Mengarahkan galon Membawa galon Melepas galon Menganggur Menganggur Menjangkau galon Memegang galon Mengarahkan galon Membawa galon Melepas galon Menganggur Menganggur
Re G P M Rl D D Re G P M Rl D D Efektif Delay
Total Waktu
Tangan Kiri Waktu (detik) 0.208 0.167 0.958 1.458 0.083 1.458 0.083 1.083 0.083 0.667 0.875 0.083 0.375 0.083 5.665 1.999
Elemen Gerak Menjangkau galon Memegang galon Mengarahkan galon Membawa galon Membawa galon Membawa galon Melepas galon Menjangkau galon Memegang galon Mengarahkan galon Membawa galon Membawa galon Membawa galon Melepas galon Total Waktu
Simbol Re G P M M M Rl Re G P M M M Rl Efektif Delay
Waktu (detik) 0.208 0.167 0.958 1.458 0.083 1.458 0.083 1.083 0.083 0.667 0.875 0.083 0.375 0.083 7.664 0
Lampiran 22 Analisa RULA kegiatan membersihkan galon pada pre wash 1
Bagian : Kanan Parameter : Repeated Load : 0 kg Final Score
Details
:4 Upper Arm Forearm Wrist Wrist Twist Posture A Muscle Force/Load Wrist and Arm Neck Trunk Leg Posture B Neck, Trunk and Leg
Hasil Analisa RULA Bagian : Kiri Parameter : Repeated Load : 0 kg (low risk ) 3 2 2 2 5 1 0 4 1 2 1 3 2
Final Score
Details
:3
(low risk )
Upper Arm Forearm Wrist Wrist Twist Posture A Muscle Force/Load Wrist and Arm Neck Trunk Leg Posture B
2 2 1 1 4 1 0 3 1 2 1 3 2
Neck, Trunk and Leg
Lampiran 23 Analisa RULA kegiatan membersihkan galon pada pre wash 1
Bagian : Kanan Parameter : Repeated Load : 0 kg Final Score
Details
:6 Upper Arm Forearm Wrist Wrist Twist Posture A Muscle Force/Load Wrist and Arm Neck Trunk Leg Posture B Neck, Trunk and Leg
Hasil Analisa RULA Bagian : Kiri Parameter : Repeated Load : 0 kg (medium risk ) 3 2 1 1 4 1 0 3 1 4 1 8 7
Final Score
:6
Details
Upper Arm Forearm Wrist Wrist Twist Posture A Muscle Force/Load Wrist and Arm Neck Trunk Leg Posture B Neck, Trunk and Leg
(medium risk ) 3 2 1 1 4 1 0 3 1 4 1 8 7
Lampiran 24 Analisa RULA bagian kegiatan membilas galon kosong pada pre wash 2
Bagian : Kanan Parameter : Repeated Load : 0 kg Final Score
Details
:6 Upper Arm Forearm Wrist Wrist Twist Posture A Muscle Force/Load Wrist and Arm Neck Trunk Leg Posture B Neck, Trunk and Leg
Hasil Analisa RULA Bagian : Kiri Parameter : Repeated Load : 0 kg (medium Final Score :6 risk ) 3 Upper Arm 2 Forearm 1 Wrist 1 Wrist Twist 4 Posture A 1 Muscle 0 Force/Load Details 3 Wrist and Arm 4 Neck 3 Trunk 1 Leg 7 Posture B 6 Neck, Trunk and Leg
(medium risk ) 2 1 2 1 4 1 0 3 4 3 1 7 6
Lampiran 25 Hasil nordic body kuisioner pekerja kegiatan pengemasan dan pre wash
No 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Jenis Keluhan Sakit/kaku di leher bagian atas Sakit/kaku di leher bagian bawah Sakit di bahu kiri Sakit di bahu kanan Sakit pada lengan atas kiri Sakit pada punggung Sakit pada lengan atas kanan Sakit pada pinggang Sakit pada bokong Sakit pada pantat Sakit pada siku kiri Sakit pada siku kanan Sakit pada lengan bawah kiri Sakit pada lengan bawah kanan Sakit pada pergelangan tangan kiri Sakit pada pergelangan tangan kanan Sakit pada tangan kiri Sakit pada tangan kanan Sakit pada paha kiri Sakit pada paha kanan Sakit pada lutut kiri Sakit pada lutut kanan Sakit pada betis kiri Sakit pada betis kanan Sakit pergelangan kaki kiri Sakit pergelangan kaki kanan Sakit pada kaki kiri Sakit pada kaki kanan
% Tidak 58.33 66.67 33.33 58.33 58.33 50 50 33.33 41.67 58.33 58.33 58.33 58.33 58.33 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Ya 41.67 33.33 66.67 41.67 41.67 50 50 66.67 58.33 41.67 41.67 41.67 41.67 41.67 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Lampiran 26 Antropometri pekerja kegiatan produksi amdk PT Krakatau Daya Tirta, Cilegon Rata - Rata (mm) 60 1660 1535
5.0 52.2 52.9
Persentil (mm) 95 50 5 75.8 59.0 49.1 1714.6 1683.0 1569.0 1590.8 1547.0 1447.4
Tinggi bahu dalam posisi berdiri tegak
1367
48.6
1419.6
1388.0
1287.0
Tinggi dada dalam posisi berdiri tegak
1179
61.9
1246.4
1196.0
1088.2
Tinggi pinggang dalam posisi berdiri tegak
1006
42.9
1049.8
1018.0
929.4
Tinggi siku dalam posisi berdiri tegak (siku tegak lurus) Tinggi betis pada posisi berdiri Tinggi tubuh dalam posisi duduk (diukur dari alas tempat duduk/pantat sampai dengan kepala)
1030
41.6
1067.2
1039.0
954.2
315
26.8
347.4
314.0
272.8
924
51.2
1002.6
931.0
855.2
Tinggi mata dalam posisi duduk Tinggi bahu dalam posisi duduk Tinggi siku dalam posisi duduk (siku tegak lurus)
799
36.7
849.8
801.0
746.2
638
39.7
703.4
633.0
593.8
328
86.7
503.0
307.0
250.6
Tebal dada pada posisi tegak Tebal pinggang pada posisi tegak
172 174
29.3 41.7
228.0 252.4
160.0 162.0
145.6 144.4
Tebal atau lebar paha Panjang paha yang diukur dari pantat sampai ujung lutut
140 384
17.8 37.2
166.2 421.0
142.0 395.0
110.4 324.0
Panjang paha yang diukur dari pantat sampai bagian belakang dari lutut/betis
372
41.8
426.0
375.0
310.0
Tinggi lutut depan diukur pada posisi tegak
469
26.3
497.8
470.0
430.8
Tinggi lutut dalam diukur pada posisi tegak
443
24.6
474.0
448.0
404.4
PARAMETER Berat badan (Kg) Tinggi badan (mm) Tinggi mata dalam posisi berdiri tegak
SD
Rata - Rata (mm) 415
25.4
Persentil (mm) 95 50 5 457.0 420.0 383.0
Lebar pinggul/pantat Lebar dari dada dalam keadaan membusung
322 270
20.7 26.5
354.8 320.8
320.0 260.0
296.0 242.4
lebar perut Panjang siku yang diukur dari siku sampai dengan ujung jari - jari dalam posisi siku tegak lurus
247 444
31.5 18.3
288.4 471.0
249.0 445.0
205.2 422.4
Lebar kepala Panjang tangan diukur dari bahu sampai dengan pergelangan tangan
152 552
5.9 23.3
158.8 589.0
154.0 545.0
143.0 527.0
Panjang lengan atas diukur dari bahu sampai siku
297
13.5
312.0
295.0
273.0
Panjang lengan bawah diukur dari siku sampai pergelangan tangan
259
12.7
280.0
258.0
243.4
Panjang tangan diukur dari pergelangan tangan sampai dengan ujung jari
190
12.4
208.6
190.0
173.6
Panjang lutut sampai pantat pada posisi duduk
556
23.9
593.6
557.0
521.8
Panjang kaki luar Panjang kaki dalam Lebar telapak tangan Lebar tangan dalam posisi tangan terbentang lebarlebar kesamping kiri-kanan
245 188 77 1721
25.8 21.6 9.2 50.5
269.0 220.2 89.6 1784.0
254.0 182.0 77.5 1740.0
200.0 167.2 64.4 1642.2
PARAMETER Lebar dari bahu (bisa diukur dalam posisi berdiri ataupun duduk)
SD
55.8
Persentil (mm) 95 50 495.0 395.0
5 331.2
474
60.5
531.0
517.0
392.6
2103
68.0
2174.0
2125.0
1990.0
1340
62.8
1431.2
1346.0
1263.7
740
34.2
793.4
740.0
706.0
Rata - Rata (mm) 403
Tinggi lutut atas dari lantai pada posisi duduk Tinggi jangkauan tangan dalam posisi berdiri tegak, diukur dari lantai sampai dengan telapak tangan yang terjangkau lurus keatas (vertikal) Tinggi jangkauan tangan dalam posisi duduk, diukur dari posisi duduk sampai dengan telapak tangan yang terjangkau lurus keatas (vertikal) Jarak jangkauan tangan yang terjulur kedepan diukur dari bahu sampai ujung jari tangan
PARAMETER Tinggi lutut bawah dari lantai pada posisi duduk
SD