2
Striving Performance in
Dynamic Atmosphere
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
1
Kondisi makro ekonomi dan industri migas maupun operasional internal yang sangat dinamis memberikan tantangan besar di tengah perjuangan untuk mempersembahkan hasil yang terbaik. Konsolidasian internal, perubahan struktural dan fundamental serta perbaikan operasional dan keuangan dilakukan untuk meningkatkan kinerja ke depan. Semangat baru untuk perbaikan dan keberanian untuk menggali dan mengembangkan sumber-sumber keunggulan dalam rangka menghadapi persaingan dan memacu produktifitas, diyakini dapat membangkitkan dan menumbuhkan kinerja serta meningkatkan nilai yang lebih baik bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Dynamic condition of macroeconomy and oil & gas industry as well as internal operations have provided great challenges in the middle of the striving to dedicate the best results. Internal consolidation, structural and fundamental changes as well as operational and financial improvement have been conducted to increase future performance. New spirit for recovery and the courage for exploring and developing excellent resources in order to face the competitiveness and accelerate productivity, are believed to generate and raise the performance and improve better value for shareholders and other stakeholders.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
DAFTAR ISI
/TABLE OF CONTENTS
IKHTISAR UTAMA /Highlights
4/ 5/ 6/
Performa Penting 2011 2011 Key Performance Strategi & Fokus Manajemen untuk Perbaikan Management Strategy & Focus for Improvement Area Operasional Jasa Hulu Migas Operational Area of Upstream Oil and Gas Services
8/
8/
Area Operasional Jasa Hilir Migas Operational Area of Downstream Oil and Gas Services Area Operasional Jasa Penunjang Migas Operational Area of Oil and Gas Support Services
10/
Visi, Misi & Nilai Vision, Mission & Values Struktur Organisasi Organization Structure
25/
12/ 14/ 15/
Peristiwa Penting 2011 2011 Event Highlights Penghargaan 2011 2011 Awards Ikhtisar Keuangan 2011 Financial Highlights 2011 Ikhtisar Kinerja Saham Stock Performance
PROFIL PERSEROAN /Corporate Profile
17/ 18/
Sekilas Perseroan Corporate at a Glance Riwayat Singkat & Jejak Langkah Corporate Brief History & Milestones
22/ 24/
26/
Struktur Korporasi Corporate Structure Bidang Usaha Korporasi Corporate Business Line
INFORMASI PEMEGANG SAHAM /Shareholder Information
31/ 33/ 34/
Komposisi Kepemilikan Saham Composition of Share Ownership Kronologi Pencatatan Saham Share Listing Chronology Kinerja Saham Stock Performance
36/ 38/ 38/
Kebijakan Dividen Dividend Policy Penggunaan Dana Hasil IPO Utilization Of IPO Proceed Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Supporting Institution and Professional of Capital Market
39/
Akses Informasi & Data Perusahaan Access to Corporate Information and Data
Laporan Direksi Board of Directors' Report
62/
Tanggung Jawab Laporan Tahunan 2011 Responsibility for 2011 Annual Report
91/
Pembahasan Atas Kinerja Keuangan Analysis of Financial Performance
LAPORAN MANAJEMEN /Management Report
42/
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners' Report
52/
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN /Management's Discussion & Analysis
66/ 68/
Tinjauan Umum Perekonomian Indonesia General Review - Economy of Indonesia Industri Hulu Migas 2011 2011 Upstream Oil & Gas Industry
71/ 73/ 75/
Prospek 2012 2012 Prospect Aksi Korporasi 2011 2011 Corporate Action Pembahasan Atas Kinerja Bisnis Analysis of Business Performance
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Implementasi Tata kelola perusahaan
/Corporate Governance Report
110/ 111/ 113/ 117/ 118/ 121/ 124/ 127/
Prinsip & Komitmen Gcg GCG Principle & Commitment Tujuan Penerapan GCG Objectives of GCG Implementation Mekanisme GCG Gcg Mechanism Struktur dan Hubungan Tata Kelola Structure and Relation of Corporate Governance Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders Dewan Komisaris Board of Commissioners Direksi Board of Directors Komite Audit Audit Committee
132/
134/ 137/ 138/ 141/ 143/
Komite Pemantau Pengembangan Usaha dan Manajemen Risiko Business Development and Risk Management Monitoring Committee Komite Nominasi Remunerasi dan SDM Nomination Remuneration and HR Committee Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Remuneration of Board of Commissioners and Directors Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Pengawasan dan Pengendalian Internal Internal Control and Supervision Pengelolaan Risiko Risk management
147/ 151/ 153/ 156/ 157/
159/ 161/ 161/
Manajemen Mutu Quality Management Teknologi dan Sistem Informasi Technology and Sistem of Information Etika Bisnis dan Etika Kerja Code of Conduct Pelaporan Pelanggaran Violation Reporting Perlindungan Terhadap Konsumen/Pelanggan Consumer /Customers Protection Perkara Hukum Perusahaan Corporate Litigation Implementasi GCG di Anak Perusahaan GCG Implementation in Subsidiaries Rencana Pengembangan Gcg di Tahun 2012 Gcg Development Plan for The Year 2012
Pengembangan Sumber Daya manusia /Human Resources Development
163/ 164/
Konsep SDM Perseroan HR Concept of The Company Profil dan Jumlah Sumber Daya Manusia Profile and Number of Human Resources
166/ 170/
Pelatihan dan Pengembangan SDM HR Training and Development Pengelolaan Hubungan Industrial Management of Industrial Relations
173/
Rencana pengembangan SDM yang Berkesinambungan Sustainable HR Development Plan
210/
Profil Komite Nominasi, Remunerasi dan SDM Profile of Nomination, Remuneration and HR Committee Profil Sekretaris Perseroan Profile of Corporate Secretary
Laporan Keberlanjutan /Sustainability Report
175/
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Report
185/
Laporan Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lindung Lingkungan Health, Safety & Environment Report
Informasi Tambahan /Additional Information
195/ 196/ 201/ 206/
Jaringan Perseroan Office Network Profil Dewan Komisaris Profile of The Board of Commissioners Profil Direksi Profile of The Board of Director Profil Komite Audit Profile of Audit Committee
208/
Profil Komite Pemantau Pengembangan Usaha & Risk Management Profile of Business Development & Risk Management Monitoring Committee
211/
Laporan KeuangaN Konsolidasian Audit 2011 /The Consolidated Financial Statements
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
4
Ikhtisar Utama
Performa Penting 2011 /2011 Key Performance
Pendapatan Usaha Konsolidasian (Rp Triliun) Net Profit 2010 Operating > IDR 12.97 billion Consolidated Revenues (IDR Trillion)
4,7
Kontribusi Pendapatan – Jasabillion Hulu Migas EARNINGS PER SHARE 2010Usaha > IDR 133.89 Contribution of Operating Company Asset 2010 > IDR 174.66Revenues billion – Upstream Oil & Gas Services
45%
Revenue 2010 > IDR 142.49 billion
Net Profit 2011 > IDR 15.67 billion Pengeluaran – billion Revenue 2011 > Modal IDR 174.66
Jasa Hulu Migas (Rp Miliar) Capital Expenditure – Upstream Oil Gas Services (IDR Billion) EARNINGS PER & SHARE 2011 > IDR 159.22 billion Company Asset 2011 > IDR 200.66 billion
Laba Bersih Per Saham Dasar (Rp) Basic Earnings Per Share (IDR)
Pendapatan Usaha Konsolidasian PT Elnusa Tbk (selanjutnya dalam buku ini disebut "Perseroan") tahun 2011 tetap tumbuh 11% dari tahun lalu. Kontribusi Jasa Hulu Migas, sebagai bisnis inti Perseroan mencapai 45% dan mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Penurunan kontribusi Jasa Hulu Migas dikarenakan banyaknya rintangan dan tantangan operasional yang dihadapi Perseroan. Ditambah lagi dengan adanya provisi kerugian yang dicatat sesuai standar akuntansi keuangan yang berlaku pada akhirnya menurunkan kinerja profitabilitas hingga negatif. Namun di luar semua hal tersebut, Perseroan masih tetap fokus dalam pengembangan jasa hulu migas dengan menambah kapasitas di unit bisnis, khususnya oilfield services, dalam rangka meningkatkan pangsa pasar di tanah air.
509
-5,9
Consolidated Operating Revenues of PT Elnusa Tbk (hereinafter in this book refer as "the Company") for the year 2011 continued to grow by 11% compare to last year’s figure. The contribution of upstream oil and gas services, as the Company's core businesses, reached 45% and experienced a decrease compared to last year's performance. The contribution decrease of Upstream Oil and Gas Services was due to many operational obstacles and challenges faced by the Company. Coupled with provision of loss according to applicable financial accounting standards then ultimately degraded the performance to negative profitability. However, beyond all those matters, the Company still remains focused on the development of upstream oil and gas services by increasing the capacity of business units, particularly the oilfield services, in order to increase market share in the country.
Highlights
5
Strategi & Fokus Manajemen untuk Perbaikan /Management Strategy & Focus for Improvement
Pemasaran, Operasi & HSE
Keuangan
Marketing, Operation & HSE
Finance
• •
•
• • • •
Fokus pada klien besar dengan reputasi baik. Focus on prime and reputable clients. Pengawasan ketat proposal proyek baru & penerapan mitigasi risikonya. Strict monitoring of new project proposals and implementation of risk mitigation Perbaikan project management untuk menjaga realisasi proyek. Project management improvements to meet the project realization. Transformasi fokus pada bisnis yang lebih berkelanjutan. Transformation focus on more sustainable business. Isolasi unit bisnis yang belum berkontribusi optimal Isolation of business unit that has not been optimally contributed; Perbaikan penerapan HSE secara ketat untuk target zero fatality. Strict improvement of HSE implementation for zero fatality target.
• • •
Penekanan realisasi arus kas dan profitabilitas sebagai KPI Proyek. Emphasis on realization of cash flow and profitability as the Project KPI. Perbaikan cash management dengan akselerasi tagihan kepada klien. Improvement in cash management by acceleration of invoice to clients. Refinancing pinjaman untuk mendapatkan bunga yang lebih kompetitif. Loan refinancing for more competitive interest rates. Selective investment untuk pengembangan usaha yang lebih prudent. Selective investment for prudent business development.
SDM & Umum
Pengembangan Usaha
HR & General Affairs
Business Development
•
•
• • •
Pemetaan kompetensi SDM untuk re-organisasi yang lebih efektif dan efisien. HR mapping competencies for more effective and efficient reorganization. Peningkatan penerapan learning organization, terutama Petroleum School. Improvement in learning organization implementation, particularly the Petroleum School. Membangun budaya integritas : “HSE is my culture, Equipment is my life & Cost Awareness is my attitude”. Culture Building for integrity: " HSE is my culture, Equipment is my life & Cost Awareness is my attitude”. Optimalisasi Procurement dan Asset Management agar lebih berkualitas, cepat dan efisien. Optimization of Procurement and Asset Management for better quality, fast and efficient services.
• •
Meneruskan program divestasi bisnis non core untuk fokus usaha. Continue the divestment program of non-core businesses for business focus. Penjajakan bisnis baru yang menawarkan nilai tambah bagi klien. Exploring new business that offers added value for clients. Menjalin kemitraan/ strategic partner untuk optimalisasi aset operasi, terutama Rig. Partnership / strategic partner for the optimization of the operating assets, especially Rig.
6
Ikhtisar Utama
Area Operasional Jasa Hulu Migas /Operational Area of Upstream Oil and Gas Services
Kalimantan
Sumatra
Jawa
Highlights
7
Peta Operasi Divisi Geoscience Services (GSC) Operational Map of Geoscience Services Division (GSC) Peta Operasi Divisi Drilling Services (EDS) Operational Map of Drilling Services Division (EDS) Peta Operasi Divisi Oilfield Services (OFS) Operational Map of Oilfield Services Division (OFS) Peta Operasi PT Elnusa CGGVeritas Seismic (ECS) Operational Map of PT Elnusa CGGVeritas Seismic (ECS)
Sulawesi
Papua
GEOSCIENCE SERVICES
DRILLING SERVICES
OILFIELD SERVICES
Sumatra: - Linggau - Manduru Sekayu - Alamanda
alimantan: K - Sageri - Balikpapan - Banjar Baru
Sumatra: Jambi
Jawa: - Akasia Bagus - Karawang - Tuban
Sulawesi: Senoro
Sumatra: - Perlak - Kuala Simpang - Linggau - Pekan Baru - Palembang - Pendopo - Air Serdang - Duri
Papua: Kaimana
Kalimantan: - Muara Badak - Bangkanai
Jawa: - Karang - Ampel - Indramayu - Cirebon - Cepu - Tuban - Surabaya
Kalimantan: - Tanjung - Sanga-sanga - Sangata - Bunyu - Balikpapan
Sulawesi: - Luwuk - Matindok Papua: Sorong
8
Ikhtisar Utama
Area Operasional Jasa Hilir Migas
Sumatra Sumatra
Kalimantan
Peta Operasi Bisnis Transportasi Operational Map of Transportation Business Peta Operasi Bisnis Depo Operational Map of Depo Business Peta Operasi Bisnis Retail Operational Map of Retail Business
Jawa
Peta Operasi Bisnis Trading Operational Map of Trading Business
Area Operasional Jasa Penunjang Migas
Sumatra Sumatra
Kalimantan
Peta Operasi PT Sigma Cipta Utama (SCU) Operational Map of PT Sigma Cipta Utama (SCU) Peta Operasi PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) Operational Map of PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) Peta Operasi PT Patra Nusa Data (PND) Operational Map of PT Patra Nusa Data (PND)
Jawa
Highlights
9
/Operational Area of Downstream Oil and Gas Services
Sulawesi
Papua
/Operational Area of Oil and Gas Support Services
Sulawesi
Papua
10
Ikhtisar Utama
Peristiwa Penting 2011 /2011 event highlights
17 April
19 Mei
24 April
19 Januari
Januari JANUARY 1
Peluncuran Contractor Safety Management System (CSMS) kepada seluruh vendor operasi Perseroan untuk meningkatkan penerapan K3 Perseroan. Launching of Contractor Safety Management System (CSMS) to all operational vendors to improve HSE implementation in the Company.
19
Peresmian selesainya pembangunan Well Testing Barge (ELSA 6) dan peluncurannya untuk operasi 3 tahun di Total E&P Indonesie. Launching of the construction completion of Well Testing Barge (ELSA 6) and sent it off for 3 year operation in Total E&P Indonesie.
20
Penerbitan Fixed Rate Notes (FRN) senilai US$50 juta dalam rangka mendanai belanja modal dan modal kerja untuk memperkuat kapasitas operasional Perseroan. Fixed Rate Notes (FRN) issuance worth USD50 million intended to fund the capital expenditures and working capital to strengthen operational capacity.
Mei May 17
Peresmian kapal seismik yang akan digunakan dalam operasi JV PT Elnusa CGGVeritas Seismic. Saat ini kapal “Elnusa Finder” tersebut telah resmi berbendera Indonesia.
April April
Inauguration of the seismic vessel to be used in the operation of PT Elnusa CGGVeritas Seismic – JV. Currently the"Elnusa Finder" vessel has officially used Indonesian flag.
7
24
Penandatanganan Perjanjian Joint Venture (JV) dengan CGGVeritas untuk membentuk perusahaan dalam bidang marine survey seismic, yaitu PT Elnusa CGGVeritas Seismic (“ECS”). Signing of a Joint Venture (JV) Agreement with CGGVeritas to establish a marine survey seismic company, named PT Elnusa – CGGVeritas Seismic (“ECS").
Konferensi Pers perdana dalam rangka keterbukaan informasi, terkait permasalahan penempatan dana deposito Perseroan di Bank Mega. Initial Press Conference for information disclosure, related to the issue of the Company’s deposits placement in Bank Mega.
19
RUPS Tahunan terkait laporan kinerja 2010, pembagian dividen senilai Rp19,17 miliar dan pergantian pengurus Perseroan. Annual GMS related to performance reports 2010, dividend payment worth IDR19.17 billion and change of the Company's board.
Juni June 14
Salah satu loyal customer, Total E&P Indonesie memberikan penghargaan “The Mahakam Award 2011" atas kontribusi dan pencapaian HSE Perseroan. One of the Company’s loyal customers, Total E&P Indonesie, awarded “The Mahakam Award 2011" for the Company’s contribution and HSE achievement.
Highlights
11
Juli July 20
27
RUPS Luar Biasa terkait pergantian pengurus Perseroan, diantaranya pergantian Direktur Utama.
Penandatanganan Komitmen Penerapan IFRS di Perseroan oleh Dewan Komisaris, Direksi dan manajemen.
Extraordinary GMS related to change of the Company’s board, included the change of President Director.
Signing of the Company’s commitment for IFRS implementation by the Company's Board of Commissioners, Board of Directors and management.
November
Peringatan Ulang Tahun Perseroan yang ke 42.
01
November
Penggabungan operasional 6 42th Anniversary celebration of unit bisnis Drilling Support yang sebelumnya ada di the Company. Drilling Services ke Oilfield Services untuk meningkatkan 20 kinerja jasa hulu migas Penanaman 1000 pohon di Perseroan. Prabumulih Sumatera Selatan, merupakan bagian dari kegiatan Operational merger of 6 CSR – Go Green “Elnusa Drilling Support business units Derma 2011 Pohon”. which previously managed in the Drilling Services to Oilfield Planting of 1000 trees in Prabumulih South Sumatra, as Services in order to improve the the Company’s performance in a part of the CSR - Go Green campaign "Elnusa Derma 2011 upstream oil and gas services. Pohon".
Desember
December
14
September September
9
19
Peresmian Nursery Room sebagai salah satu bentuk kegiatan CSR bagi karyawan internal Perseroan. Inauguration of Nursery Room as a form of CSR activities for the internal employees of the Company.
15
RUPS Luar Biasa terkait persetujuan penjaminan aset Perseroan dan pergantian pengurus Perseroan. Extraordinary GMS related to the approval of the Company’s assets guarantee and change of the Company’s board.
Penandatanganan Perjanjian Fasilitas Sindikasi senilai US$113 juta dengan Mandated Lead Arranger PT Bank Central Asia Tbk. Signing of the Syndicated Facility Agreement worth USD113 million with PT Bank Central Asia Tbk as its Mandated Lead Arranger.
23
Public Expose tahunan dalam rangka keterbukaan informasi terkait estimasi kinerja tahun 2011 dan proyeksi kinerja tahun 2012. Annual Public Expose for information disclosure related to the estimated performance of 2011 and projected performance of 2012.
27 September
14 Juni
19 Desember
15 Desember
12
Ikhtisar Utama
Penghargaan 2011 /2011 Awards
Kategori Penghargaan | Award Category
Excellent Safety Performance over 1 million manhour without LTI 2009-2010 Klien | Clients
Ranhill Jambi Inc. PTE. Ltd Tanggal | Date
13 Januari January 2011
Kategori Penghargaan | Award Category
Achievement of #256 SP daily average production & # HSE Satisfactory Results Klien | Clients
Total E&P Indonesie Tanggal | Date
8 Februari February 2011
Kategori Penghargaan | Award Category
Juara 2 Lomba Rig Housekeeping dalam rangka Peringatan Bulan K3 2nd Winner of Housekeeping Rig of Commemoration of HSE month Klien | Clients
VICO
Tanggal | Date
16 Februari February 2011
Kategori Penghargaan | Award Category
Excellent HSE Performance 645.687 manhours without LTI Klien | Clients
Pasir Petroleum Resources Ltd. Tanggal | Date
2 Maret March 2011
Kategori Penghargaan | Award Category
Pengelolaan K3LL dengan melibatkan 1500 pekerja dan mencapai 5.016.000 jam kerja tanpa LTI K3LL management involving 1500 workers and reached 5.016.000 million work hours without LTI Klien | Clients
PT Pertamina EP
Tanggal | Date
24 Maret March 2011
Highlights
Kategori Penghargaan | Award Category
Excellent Safety Performance Operating Without Recordable Incident in 2011 Klien | Clients
TAC Pertamina – Retco Prima Energy
Tanggal | Date
24 April 2011
Kategori Penghargaan | Award Category
Good Safety Performance over 606.504 manhours Klien | Clients
JOB Pertamina – Medco E&P Simenggaris Tanggal | Date
27 April 2011
Kategori Penghargaan | Award Category
Mahakam Award 2011 : Recognition to their contribution on the overall achievement of Total E&P indonesie 2010 HSE objectives in the high risk construction activity with 514.608 manhours Klien | Clients
Total E&P Indonesie Tanggal | Date
14 Juni June 2011
Kategori Penghargaan | Award Category
Specific High Recognition in works related to Time Schedule, Quality and HSE Matters Klien | Clients
Orchard Energy (West Belida) Limited Tanggal | Date
13 September 2011 Kategori Penghargaan | Award Category
Pencapaian 250.000 jam kerja aman tanpa kehilangan hari kerja selama 180 hari dalam kurun waktu 23 Maret 2011 s/d 20 September 2011 dalam pembangunan IPAL RU IV Cilacap 250,000 hours Safety Performance without Lost Time Incident for 180 days in the period 23 March 2011 to 20 September 2011 in the construction of IPAL RU IV Cilacap Klien | Clients
Pertamina RU IV Cilacap Tanggal | Date
26 September 2011 Kategori Penghargaan | Award Category
Excellent Safety Performance in 3D Seismic Survey Sukananti Block Klien | Clients
PT Cooper Energy Sukananti Ltd. Tanggal | Date
25 Oktober October 2011
13
14
Ikhtisar Utama
Dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain. Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik dalam Laporan Tahunan ini menggunakan notasi bahasa Indonesia In million Rupiah, unless otherwise stated Numerical notations in all tables and graphs in this Annual Report are in Indonesian
Ikhtisar Keuangan 2011 /2011 Financial Highlights
Uraian
Laporan Laba Rugi Pendapatan Usaha
2007*
2008*
2009*
2010*
2011
Growth
Description
Statements Of Income 2.103.690
2.543.193
3.662.331
4.218.030
4.716.771
12%
Operating Revenue
Laba Kotor
398.745
394.874
543.028
415.796
285.326
-31%
Gross Profit
Laba Operasi
144.354
180.387
276.287
133.894
(22.098)
-117%
Income from Operation
Depresiasi
121.016
150.688
203.311
277.589
328.134
18%
Depreciation
EBITDA
265.370
331.075
479.598
411.483
306.036
-26%
EBITDA
42.392
58.987
92.958
92.748
79.597
-14%
Financing Cost
100.140
13.722
466.233
63.697
(42.775)
-167%
Net Income
17
19
65
8,8
(5,9)
-167%
994.492
1.619.482
2.548.026
2.079.391
2.476.571
19%
Beban Keuangan Laba Bersih Laba Bersih per Saham (Rp.)
Laporan Posisi Keuangan Aset Lancar
Aset Tetap dan Properti Investasi - bersih
Net Income per Share (Rp)
Statement Of Financial Position Current Assets
836.185
1.294.400
1.395.163
1.372.655
1.457.415
6%
Fixed Assets and Investment Property - net
2.159.405
3.317.816
4.216.370
3.695.249
4.389.950
19%
Total Assets
Liabilitas Jangka Pendek
918.095
1.163.382
1.663.771
1.283.809
1.987.777
55%
Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang
277.169
522.342
622.965
456.110
497.348
9%
Non-Current Liabilities
Total Aset
Total Liabilitas
1.195.264
1.685.724
2.283.376
1.739.919
2.485.125
43%
Total Liabilities
Liabilitas Berhutang
591.871
917.461
983.803
829.075
1.032.551
25%
Interest Bearing Debt
Ekuitas
948.901
1.613.833
1.929.634
1.955.330
1.904.825
-3%
Equity
76.397
456.100
887.615
795.582
488.794
-39%
(142.145)
35.972
288.389
58.044
340.446
487%
(126.713)
(549.049)
320.030
(100.502)
(553.891)
451%
218.748
807.249
114.663
(346.292)
161.987
-147%
Net Cash from Financing Activities
19%
16%
15%
10%
6%
-39%
Gross Profit Margin
Margin Laba Operasi
7%
7%
8%
3%
-0,5%
-115%
Operating Profit Margin
Margin Laba Bersih
5%
5%
13%
2%
-1%
-160%
Net Profit Margin
13%
13%
13%
10%
6%
-33%
EBITDA Margin
108%
139%
153%
162%
125%
-23%
Current Ratio
97%
77%
87%
114%
107%
-6%
Total Asset Turnover
Imbal Hasil Investasi
5%
4%
11%
2%
-1%
-157%
Return on Investment
Imbal Hasil Ekuitas
11%
8%
24%
3.3%
-2,2%
-169%
Return on Equity
Modal Kerja - bersih
Laporan Arus Kas
Arus Kas Bersih dari/(untuk) Operasi
Arus Kas Bersih dari/(untuk) Investasi
Arus Kas Bersih dari/(untuk) Pendanaan Rasio Keuangan
Margin Laba Kotor
Margin EBITDA Rasio Lancar Perputaran Total Aset
Working Capital - net
Statements Of Cash Flows Net Cash from/(used in) Operating Activities Net Cash used in Investments
Financial Ratio
Hutang/Ekuitas
0,62
0,57
0,51
0,42
0,54
28%
Interest Bearing Debt to Equity
Hutang/Total Aset
0,27
0,28
0,23
0,22
0,24
5%
Interest bearing Debt to Total Asset
Hutang/EBITDA
2,23
2,77
2,05
2,01
3,37
67%
Interest Bearing Debt to EBITDA
EBITDA/Beban Bunga
6,26
5,61
5,16
4,44
3,84
-13%
EBITDA to Interest Expense
Total Kewajiban/Ekuitas
1,26
1,04
1,18
0,89
1,30
47%
Total Liabilities to Equity
Total Kewajiban/Aset
0,55
0,51
0,54
0,47
0,57
20%
Total Liabilities to Assets
*) Disajikan kembali
As restated (*
Highlights
15
ikhtisar Kinerja Saham /Stock Performance Highlights Ikhtisar Saham per Kuartal (2009-2011) Tertinggi Highest (Rp)
Stock Highlights per Quarter (2009-2011) Terendah Lowest (Rp)
Volume Rata-Rata Harian (Lembar) Daily Average Volume (Shares)
Penutupan Closing (Rp)
Kapitalisasi Pasar Market Capitalization (Rp)
Kuartal I-2009
177
114
174
25.770.720
1.252.584.588.000
Kuartal II-2009
420
172
340
113.552.226
2.447.579.080.000
Quarter II-2009
Kuartal III-2009
385
300
355
23.063.331
2.555.560.510.000
Quarter III-2009
Kuartal IV-2009
360
280
355
12.122.410
2.555.560.510.000
Quarter IV-2009
Kuartal I-2010
510
310
470
43.490.508
3.430.295.000.000
Quarter I-2010
Kuartal II-2010
650
380
395
94.945.895
2.882.907.500.000
Quarter II-2010
Kuartal III-2010
400
285
340
31.146.542
2.481.490.000.000
Quarter III-2010
Kuartal IV-2010
370
305
325
21.319.911
2.372.012.500.000
Quarter IV-2010
Kuartal I-2011
340
285
295
16.059.339
2.372.012.500.000
Quarter I-2011
Kuartal II-2011
320
250
265
11.338.533
1.934.102.500.000
Quarter II-2011
Kuartal III-2011
295
191
198
9.022.858
1.445.103.000.000
Quarter III-2011
Kuartal IV-2011
250
179
230
10.866.389
1.678.655.000.000
Quarter IV-2011
Ikhtisar Saham per Tahun (2009-2011)
Quarter I-2009
Stock Highlights per Year (2009-2011) 2009
2010
2011
Harga Pembukaan awal tahun (Rp)
120
350
325
Opening Price at beginning of year (IDR)
Harga Penutupan akhir tahun (Rp)
355
325
230
Closing Price at end of year (IDR)
Harga Tertinggi sepanjang tahun (Rp)
420
650
340
Highest Price of the year (IDR)
Harga Terendah sepanjang tahun (Rp) Volume Rata-rata Harian (lembar saham)
114
285
180
Lowest Price of the year (IDR)
44.236.158
47.878.341
11.482.616
Daily Average Volume (shares)
Grafik Harga Saham (Rp) dan Volume Perdagangan (Lembar Saham) ELSA Tahun 2011
Chart of ELSA's Share Price (IDR) and Trading Volume (Shares) in 2011
Rp/ IDR
Lembar/ Shares
400
160.000.000
350
140.000.000
300
120.000.000
250
100.000.000
200
80.000.000
150
60.000.000
100
40.000.000
50
20.000.000 Harga Price
0
11
3/
1/
11
3/
2/
11
3/
3/
11
3/
4/
11
3/
5/
11
3/
6/
11
3/
7/
11
3/
8/
11
3/
9/
/11
/3
10
11
3/
/ 11
/11
/3
12
Volume
16
Profil Perseroan
Profil Perseroan Corporate Profile
PT Elnusa Tbk Kantor Pusat Head Office Graha Elnusa Jl. TB Simatupang Kav 1B Jakarta Selatan 12560 Indonesia Telp : +62 21 78830850 Fax : +62 21 78830883 Email :
[email protected] Website : www.elnusa.co.id
Corporate Profile
17
Sekilas Perseroan /Corporate at a glance
Tanggal Pendirian Date of Establishment
25 Januari 1969 25 January 1969
Peresmian Perusahaan Inauguration of the Company 9 September 1969
Modal Dasar per 31 Desember 2011 Authorized Capital as of 31 December 2011
Rp2.250.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh per 31 Desember 2011 Issued and Fully paid-up Capital as of 31 December 2011
Rp729.850.000.000
Pemegang Saham Pengendali per 31 Desember 2011* Controlling Shareholders as of 31 December 2011*
41,10% : 31,61%
PT Pertamina (Persero) :
PT Benakat Petroleum Energy Tbk
* Persentase kepemilikan Pemegang Saham Pengendali tersebut telah memperhitungkan saham treasury. Apabila mempehitungkan saham treasury sesuai Laporan Keuangan Audit 2011, kepemilikan masing-masing menjadi 41,67% dan 32,04% * The ownership percentage of the Controlling Shareholders is included the treasury stocks. If the treasury stocks are counted, according to 2011 Audited Financial Statements, the ownership is recorded to 41.67% and 32.04%
Pencatatan Bursa: Bursa Efek Indonesia 6 Februari 2008 (kode saham : ELSA) Listing Exchange: Indonesia Stock Exchange 6 February 2008 (stock code : ELSA) Bidang Usaha Jasa Migas Line of Business Oil & Gas Services Bisnis Utama Jasa Hulu Migas Core Business Upstream Oil & Gas Services • Geoscience Services • Drilling Services • Oilfield Services
Bisnis Lainnya Other Businesses
Jasa Hilir Migas & Jasa Penunjang Hulu Migas Downstream Oil & Gas Services and Upstream Oil & Gas Support Services Struktur Korporasi Corporate Structure
3 Divisi, 5 Anak Perusahaan, 1 Entitas Ventura Bersama & 1 Perusahaan Afiliasi 3 Divisions, 5 Subsidiaries, 1 Joint Venture Entity & 1 Affiliate
18
Profil Perseroan
Riwayat Singkat & Jejak langkah /Corporate brief history & milestones
Perseroan merupakan salah satu perusahaan nasional penyedia jasa hulu minyak dan gas yang melayani perusahaan migas nasional maupun internasional, dengan kompetensi inti meliputi jasa seismik, jasa pemboran dan jasa pemeliharaan lapangan migas.
The Company is one of the national providers of upstream oil and gas services that serves the national as well as international oil and gas companies, with its core businesses including seismic services drilling services, and oilfield services.
Pada awalnya, Perseroan didirikan di Jakarta dengan nama PT Electronika Nusantara berdasarkan Akta Pendirian No. 18 tanggal 25 Januari 1969 jo Akta Perubahan Anggaran Dasar No.10 tanggal 13 Februari 1969 di hadapan Notaris Tan Thong Kie SH, yang kemudian diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 35, Tambahan No. 58 tanggal 2 Mei 1969.
At the beginning, the Company was established under the name PT Electronika Nusantara based on notarial Deed of Incorporation No. 18 dated 25 January 1969 jo Deed of Amendment to Act of Article of Association No. 10 dated 13 February 1969 in front of Notary Tan Thong Kie SH, which was later announced in State Gazette No. 35, Annex No. 58 dated 2 May 1969.
Perseroan mengawali kiprahnya sebagai pendukung operasi perusahaan induk, yaitu PT Pertamina (Persero), terutama dalam memberikan pelayanan termasuk pemeliharaan dan perbaikan, di bidang peralatan komunikasi elektronik, peralatan navigasi dan sistem radar yang digunakan oleh kapal-kapal milik Pertamina maupun kapal-kapal minyak asing yang memiliki perjanjian kerjasama dengan BUMN Migas.
The Company started its operation as the supporting activity of its parent company, PT Pertamina (Persero), particularly in providing services, including maintenance and repair, in electronic communication equipment, navigation tools, and radar system used by Pertamina’s vessels as well as foreign oil vessels having agreement with State-Owned Enterprises in Oil and Gas.
Seiring perkembangan tantangan dan peluang bisnis yang dimiliki, maka mulai tahun 1972 Perseroan mulai masuk ke dalam industri jasa migas, dengan membentuk divisi seismic data processing. Sejak saat itu, Perseroan terus melengkapi kompetensi jasa migas lainnya dalam rangka mengukuhkan dan memperkuat bisnis usahanya. Perseroan juga terus melakukan pengembangan bisnis yang beragam dan melakukan restrukturisasi organisasi dan portfolio untuk menunjang keberhasilan. Upaya terus dilakukan dengan memanfaatkan peluang dan mencari investors/partner sehingga memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan. Perseroan akan terus bertumbuh seiring dengan pengembangan proyek-proyek migas di tahun-tahun mendatang.
Along with the challenges and opportunities facing ahead, then starting in 1972 the Company began to enter into oil and gas service industry, by establishing a seismic data processing division. Since then, the Company continues to complete other competencies in oil and gas services in order to reinforce and strengthen its business. The Company also continues to develop diverse businesses and implement organizational and portfolio restructuring to support its achievement. Various efforts continue to be conducted by taking advantage of opportunities and looking for investors/partners to provide added values to all stakeholders. The Company will continue to grow along with the development of oil and gas projects in the coming years.
Corporate Profile
1969
19
Perseroan berdiri di Jakarta, dengan nama PT Electronika Nusantara. The Company was established in Jakarta under name of PT Electronika Nusantara
1971 – 1973
1974
•
Membangun Integrated Oil Communication System (IOCS) untuk Pertamina, yang merupakan proyek cikal bakal bisnis telekomunikasi migas Perseroan.
•
Developed Integrated Oil Communication System (IOCS) for Pertamina, which later initiated for the Company’s business in oil and gas telecommunication.
•
Mendirikan divisi Seismic Data Processing, yang merupakan kompetensi awal Perseroan di bidang pengelolaan data seismic migas.
•
Established Seismic Data Processing division, which was the beginning of the Company's competence in oil and gas seismic data processing.
1980
Membentuk Scientific Data Center, jasa stimulasi reservoir dan bidang peminyakan, khususnya optimalisasi proses kilang.
Mendirikan PT Sigma Cipta Utama yang bergerak dalam bidang pengelolaan dan penyimpanan data migas.
Set up Scientific Data Center, reservoir stimulation service and oil business, particularly for optimizing process of refinery.
Established PT Sigma Cipta Utama engaging in oil and gas data management and storage services.
1984 •
• • •
Mendirikan PT Elnusa Workover Hydraulic, yang merupakan cikal bakal bisnis oilfield services. Sebutan “Elnusa” dikukuhkan menjadi nama Perseroan: PT Elnusa. Founded PT Elnusa Workover Hydraulic, which initiated the Company’s business in oilfield services. The term “Elnusa” then confirmed to be the name of the Company: PT Elnusa
20
Profil Perseroan
1987
Memasuki bisnis distribusi bahan bakar dalam negeri, yang kemudian menjadi bisnis PT Elnusa Petrofin yang secara resmi berdiri 10 tahun kemudian. Entered domestic fuel distribution business, which was later managed by PT Elnusa Petrofin officially operating in the next 10 years.
1995
Mendirikan PT Patra Telekomunikasi Indonesia yang bergerak dalam bidang layanan sistem komunikasi melalui satelit (VSAT). Pemegang saham lainnya dari perusahaan ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Set up PT Patra Telekomunikasi Indonesia running satellite-based communication system (VSAT). The other shareholder of this company is PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
1996
Melakukan beberapa tindakan korporasi berupa: akuisisi PT Sinar Riau Drillindo, pendirian PT Patra Nusa Data dan PT Elnusa Patra Ritel dan menjadi perusahaan terbuka (efektif) namun berstatus unlisted. Took several corporate actions including acquisition of PT Sinar Riau Drillindo, establishment of PT Patra Nusa Data and PT Elnusa Patra Ritel as well as being unlisted public company.
2003
Masuk sebagai pemilik lapangan migas dengan diperolehnya PSC Bangkanai, Kalimantan Tengah. Acquired and became the owner of Bangkanai PSC, Central Kalimantan
2005
Mengakuisisi PT Purna Bina Nusa, perusahaan yang bergerak di bidang penguliran pipa untuk perminyakan. Nantinya berubah menjadi PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) berkedudukan di Batam. Acquired PT Purna Bina Nusa, engaging in pipe threading business for oil and gas industry. Later it became PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK), based in Batam.
2004
Membentuk PT Elnusa Drilling Services untuk memperkuat kompetensi Perseroan dalam jasa pemboran terpadu. Established PT Elnusa Drilling Services to strengthen the Company’s competence in integrated drilling services.
Corporate Profile
21
2007 •
Melakukan restrukturisasi organisasi korporasi dan aktivitas bisnis dalam rangka fokus sebagai penyedia jasa hulu migas terpadu, dengan menggabung 4 (empat) anak perusahaan inti yaitu PT Elnusa Geosains, PT Elnusa Drilling Services, PT Sinar Riau Drillindo dan PT Elnusa Workover Services.
•
Restructured the corporate organization and business activity, in order to be focused as integrated upstream oil and gas service provider by merging four core subsidiaries, namely PT Elnusa Geosains, PT Elnusa Drilling Services, PT Sinar Riau Drillindo dan PT Elnusa Workover Services.
•
Penggabungan horizontal beberapa anak perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan data, yaitu PT Elnusa Telematika dan PT Elnusa Rentrakom ke dalam PT Sigma Cipta Utama, untuk menunjang kompetensi jasa hulu migas.
•
Horizontal merged of several subsidiaries running data management, namely PT Elnusa Telematika dan PT Elnusa Rentrakom into PT Sigma Cipta Utama, to support the Company’s competence in upstream oil and gas services.
2008
Mendapat pernyataan efektif sebagai perusahaan publik dari Bapepam-LK dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham ELSA. Melalui Penawaran Umum Perdana (IPO), Perseroan berusaha melakukan peningkatan bisnis inti, pengembangan usaha dan menjadikan Perseroan lebih profesional, transparan dan terpercaya. Obtained effective statement as a public company from Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam-LK) and listed its share in Indonesia Stock Exchange under ELSA code. By Initial Public Offering (IPO), the Company managed to the enhancement of core business, business development, and led it to be a more professional, transparent and trusted company.
2010 • •
• •
Melepaskan saham di Elnusa Bangkanai Energy Ltd dan Elnusa Tristar Ramba Ltd. Terjadi perubahan salah satu pemegang saham pengendali Perseroan dari sebelumnya PT Tridaya Esta menjadi PT Benakat Petroleum Energy Tbk.
Divested its share holding in Elnusa Bangkanai Energy Ltd. and Elnusa Tristar Ramba Ltd. There was a change in one of controlling shareholders of the Company, from PT Tridaya Esta to PT Benakat Petroleum Energy Tbk.
2009
Re-arranging business portfolio terus dilakukan dengan melepas seluruh saham di PT Infomedia Nusantara dan PT Jabar Energi. Re-arranging business portfolio was continuously conducted by releasing its share ownership in PT Infomedia Nusantara and PT Jabar Energi.
2011
Membentuk PT Elnusa CGGVeritas Seismic (ECS) yang bergerak dibidang marine seismic dan merupakan perusahaan nasional yang pertama mengoperasikan kapal seismik berbendera Merah Putih, bernama “Elnusa Finder”. ECS merupakan Joint Venture dengan perusahaan seismik internasional ternama, CGGVeritas Services (Singapore) Pte Ltd. Established PT Elnusa CGGVeritas Seismic (ECS) enganging in marine seismic business and became the first national company operating Red and White-flagged seismic vessel, named "Elnusa Finder". ECS is a Joint Venture with a prime international seismic player, CGGVeritas Services (Singapore) Pte Ltd.
22
Visi, Misi & Nilai /Vision, Mission & Values
Visi / Vision
Menjadi perusahaan kelas dunia kebanggaan nasional, di bidang jasa migas secara solusi total untuk memberikan nilai tambah optimal bagi stakeholders To become a world-class and nation-pride company, in the area of oil and gas services with total solutions to create optimum added values for the stakeholders
Corporate Profile
•
Misi
23
/ Mission
Memberikan jasa layanan bermutu tinggi untuk kepuasan dan loyalitas pelanggan, yang didukung oleh profesionalisme SDM, ketersediaan peralatan, penguasaan teknologi, continuous improvement dan pengembangan inovasi produk.
•
Providing a range of high-quality for customer satisfaction and loyalty, supported by professionalism of human resources, equipment availability, technology mastery, continuous improvement and product innovation development.
•
Melaksanakan seluruh kegiatan usaha berdasarkan kaidah good engineering practices dengan standar kelas dunia serta mewujudkan operation excellence melalui penerapan kaidah-kaidah QHSE (quality, health & safety environment) yang benar dan konsisten, sebagai realisasi keunggulan perusahaan.
•
Carrying out all business activities based on the principles of good engineering practices with world class standards while realizing operation excellence through standardized and consistent implementation of quality, health and safety environment (QHSE) to represent Company’s competitiveness.
•
Meningkatkan pertumbuhan skala usaha secara berkesinambungan yang disertai dengan peningkatan kinerja finansial maupun non finansial.
•
Boosting the sustainable growth of business scale in line with improvement of financial and nonfinancial performances.
•
Meningkatkan nilai pemegang saham secara berkelanjutan, serta kesejahteraan maupun kesempatan untuk tumbuh kembang karyawan. Membina hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan dengan pemerintah, mitra kerja maupun masyarakat di mana perusahaan beroperasi.
•
Enhancing sustainable shareholders' value, as well as improving welfare and opportunities to grow for the employees. Establishing a harmonious and mutual relation with the government, partners and communities where the Company operates.
•
Nilai
/ Values
CLEAN : Bersih secara moral, transparan dan akuntabel
•
CLEAN : Morally clean, transparent and accountable.
•
RESPECTFUL : Terpercaya di dalam komunitas bisnis dan lingkungannya melalui profesionalisme, kemandirian, berdaya saing serta kemampuannya memenuhi kepuasan stakeholders.
•
RESPECTFUL: Trusted within the business community and environment through professionalism, independency, competitiveness as well as capability in delivering the stakeholders satisfaction.
•
SYNERGY : Berorientasi pada kekuatan aliansi secara terpadu untuk menciptakan nilai.
•
SYNERGY: Oriented on the alliance benefit integratedly to create value.
24
Struktur Organisasi /Organization Structure
Direktur Utama President Director ELIA MASSA
Division of Corporate Secretary
Division of Internal Audit & Quality Management
Division of Health Safety Environment (HSE)
Division of Corporate Legal
Department of Information System
Direktur Pengembangan Usaha Director of Business Development BUDI SETIAWAN
Division of New Venture & Strategic Planning
Division of Drilling
Direktur Operasi Director of Operation TONY HARISMAN SOETORO
Direktur Keuangan Director of Finance SABAM HUTAJULU
Direktur SDM & Umum Director of HR & GA HELMY SAID
Division of Corporate Finance
Division of Human Resources
Division of Geoscience Services
Division of Accounting & Tax
Division of Asset & Property Management
Division of Oilfield Services
Division of Portfolio & Risk Management
Department of Procurement
EPC Business
Division of Marketing
Struktur Organisasi Perseroaan per 9 April 2012 The Organization Structure of the Company as per 9 April 2012
25
Struktur Korporasi /Corporation Structure
JASA HULU MIGAS Upstream Oil & Gas Services PT ELNUSA TBK Geoscience Services Division
Drilling Services Division
Jasa Penunjang Hulu Migas Upstream Oil & Gas Support Services
97,35%
70,00%
99,99%
98,00%
40,00%
PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK)
PT Patra Nusa Data (PND)
PT Sigma Cipta Utama (SCU)
PT Elnusa Patra Ritel (EPR)
PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM)
Oilfield Services Division
51,00%
Jasa Hilir Migas Downstream Oil & Gas Services
PT Elnusa Petrofin (EPN)
99,93%
PT Elnusa CGGVeritas Seismic
26
Profil Perseroan
Bidang Usaha Korporasi /Corporate Business Line Saat ini, kegiatan usaha dan struktur bisnis Perseroan dapat dibagi dalam 3 kelompok usaha, yaitu :
Currently, the Company’s business activities and structure are grouped into 3 segments, which are:
1.
1. Upstream Oil and Gas Services, consists of 3 divisions and 1 Joint Venture Entity; 2. Upstream Oil and Gas Support Services, consists of 4 Subsidiaries and 1 Affiliate; 3. Downstream Oil and Gas Services, consists of 1 Subsidiary.
Kelompok Jasa Hulu Migas, terdiri dari 3 divisi usaha di dalam Perseroan dan 1 Entitas Ventura Bersama; 2. Kelompok Jasa Penunjang Hulu Migas, terdiri dari 4 Anak Perusahaan dan 1 Afiliasi; 3. Kelompok Jasa Hilir Migas, terdiri dari 1 Anak Perusahaan.
Kelompok Usaha Business Groups
JASA HULU MIGAS UPSTREAM OIL AND GAS SERVICES
Divisi / Anak Perusahaan Divisions/Subsidiaries
Kepemilikan Saham Stock Ownership
Kegiatan Usaha Pokok Core Businesses
Aktivitas Bisnis Business Activities
Divisi Geoscience Services Geoscience Services Division
Jasa pengukuran data Geofisika/seismik migas. Geophysical data services.
• • •
Geodata Acquisition- Land; Geodata Acquistion-Transition Zone & Marine; Geodata Processing.
Divisi Drilling Services Drilling Services Division
Jasa pemboran migas. Drilling services.
•
Drilling Rig Operation.
Divisi Oilfield Services Oilfield Services Division
Jasa pemeliharaan lapangan migas. Oilfield services.
• • •
Well Services Testing; Production Facility Enhancement; Drilling Support Services : Reservoir Evaluation Service, Drilling Evaluation Service, Reservoir Testing Services, Pumping Services.
Jasa penunjang pertambangan minyak dan gas alam khususnya dibidang jasa non konstruksi migas, survei seismic, geologi & geofisika. Support services for oil & gas specially in oil & gas non construction, seismic survey, geology & geophysics.
• • • • • •
Non konstruksi migas; Survei seismik; Geologi dan geofisika. Oil and gas non construction; Seismic survey; Geology and geophysics.
Entitas Ventura Bersama: PT Elnusa CGGVeritas Seismic (ECS) Domisili: Jakarta Tahun Pendirian: 2011 Joint Venture Entity : PT Elnusa CGGVeritas Seismic (ECS) Domicile: Jakarta Establishment Year: 2011
51% atau 4.998.000 lembar saham, dengan nilai nominal Rp8.671 per saham. 51% or 4,998,000 shares, at nominal value of IDR8,671 per share.
Corporate Profile
Kelompok Usaha Business Groups
Jasa Penunjang Hulu Migas Upstream oil and gas support services
Divisi / Anak Perusahaan Divisions/Subsidiaries
Anak Perusahaan: PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) Domisili: Batam Tahun Pendirian: 1982 Subsidiary: PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) Domicile: Batam Establishment Year: 1982
Kepemilikan Saham Stock Ownership
97,35% atau 234.781 lembar saham, dengan nilai nominal Rp100.000 per saham. 97.35% or 234,781 shares, at nominal value of IDR100,000 per share.
Kegiatan Usaha Pokok Core Businesses
Jasa penguliran, perdagangan pipa OCTG dan fabrikasi. Threading, trading services of OCTG and fabrication.
Aktivitas Bisnis Business Activities
• • • • • • • • • •
Anak Perusahaan: PT Patra Nusa Data (PND) Domisili: Jakarta Tahun Pendirian : 1997 Subsidiary: PT Patra Nusa Data (PND) Domicile: Jakarta Establishment Year: 1997
70% atau 14.000 lembar saham, dengan nilai nominal Rp30.000 per saham. 70% or 14,000 shares at nominal value of IDR30,000 per share.
Jasa perolehan, pengelolaan, pengolahan dan penyimpanan data eksplorasi produksi migas. Acquisition, management, and storage services of exploration and production oil and gas data.
27
•
•
•
• • •
•
•
• •
Pengolahan bahan mentah dan bahan baku; Pembuatan serta perbaikan alat-alat perminyakan; Menjalankan perdagangan umum, termasuk ekspor, impor, interlokal dan lokal; Memberikan jasa dalam bidang minyak dan gas bumi yaitu OCTG dan penguliran pipa; Agen dari perusahaan dalam maupun luar negeri. Raw material processing; Manufacturing as well as repairing services of oil equipments; Conducting general trading, including export, import, interlocal and local; Providing oil and gas services, such as OCTG and pipe threading; Agent of domestic and international companies. Pengumpulan, alih media, penyimpanan, pemeliharaan, pengelolaan dan peningkatan kualitas data migas serta pemasyarakatan data; Studi detail, antara lain studi perencanaan, studi kelayakan, studi teknik, studi operasi dan studi desain/evaluasi; Menyediakan jasa pembangunan sistem informasi terkait manajemen data migas dan operasional kegiatan eksplorasi produksi serta aset perusahaan migas terpadu dengan produk antara lain Indonesia Meta Database (INAMETA), INAMETA Plus dan Pipeline Monitoring System; Melayani konsultasi di bidang pengelolaan data; Memperoleh data dalam rangka penyelidikan umum. Collecting, media transfer, storage, oil and gas data quality improvement and maintenance, and data publication; Detailed study, such as planning study, feasibility study, technical study, operational study, and design/ evaluation study; Providing information system development services related to oil and gas data maangement and operation of production & exploration, and assets of integrated oil and gas company with products like Indonesia Meta Database (INAMETA), INAMETA Plus and Pipeline Monitoring System; Consultancy services in data management; Collecting data for general investigation purpose.
28
Kelompok Usaha Business Groups
Jasa Penunjang Hulu Migas Upstream oil and gas support services
Divisi / Anak Perusahaan Divisions/Subsidiaries
Anak Perusahaan: PT Sigma Cipta Utama (SCU) Domisili: Jakarta Tahun Pendirian : 1980 Subsidiary: PT Sigma Cipta Utama (SCU) Domicile: Jakarta Establishment Year: 1980
Kepemilikan Saham Stock Ownership
99,99% atau 1.155.450 lembar saham, dengan nilai nominal Rp100.000 per saham. 99.99% or 1,155,450 shares at nominal value of IDR100,000 per share.
Kegiatan Usaha Pokok Core Businesses
Jasa pengelolaan data migas, jasa pembangunan sistem teknologi informasi terpadu, jasa telekomunikasi. Oil and gas data management services, integrated development services of information technology, telecommunication services.
Aktivitas Bisnis Business Activities
•
• •
•
• • • • •
• Anak Perusahaan: PT Elnusa Patra Ritel (EPR) Domisili: Jakarta Tahun Pendirian : 1996 Subsidiary: PT Elnusa Patra Ritel (EPR) Domicile: Jakarta Establishment Year:1996
98,00% atau 1.470.000 lembar saham, dengan nilai nominal Rp1.000 per lembar saham. 98.00% or 1,470,000 shares at nominal value of IDR1,000 per share.
Saat ini tidak beroperasi. Currently inactive.
Perusahaan Afiliasi: PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM) Domisili: Jakarta Tahun Pendirian : 1995 Affiliate: PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM) Domicile: Jakarta Establishment Year: 1995
40% atau 8.000 lembar saham, dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham. 40% or 8,000 shares at nominal value of IDR1,000,000 per share.
Jasa penyediaan jaringan, telekomunikasi satelit dan sistem komunikasi Vsat. Network service provider, satellilte communication, and Vsat-based communication system.
•
• • • • • • • • • • • • • •
Penyimpanan dan pengelolaan pita magnetik, dokumen kertas, contoh bebatuan geologi serta minilab contoh batuan; Pengelolaan data online, pembangunan pusat data dan penyimpanan data elektronik; Penyedia tenaga ahli, pengadaan, pemasangan, pengoperasian dan pemeliharaan perangkat keras komputer serta jaringan; Pengembangan dan pemeliharaan sistem aplikasi serta konten, Radio konvensional dan trunking, Digital Radio, Link (Mirowave), wireless broadband, navigasi dan automatic vehicle/vessel tracking system; RFID Technology, berupa sistem manajemen aset dan sistem integrasi keamanan Storage and management of magnetic band,samples of geological rocks, as well as rock sample minilab; Online data management, data center development and electronic data storage; Providing experts, procurement, installation,operation and maintenance of computer hardware and network; Development and maintenance of application system, content, conventional radio and trunking, Digital Radio Link (Mirowave), wireless broadband, navigation and automatic vehicle/vessel tracking system; Providing RFID Technology consist of asset management system and security integration system.
Pengembangan jaringan telekomunikasi dan perencanaan pembangunan sarana prasarana telekomunikasi dan pemeliharaan jaringan; Kegiatan jasa komunikasi satelit, VOIP, FOIP dan pelayanan jaringan global; Komunikasi radio; Komunikasi data paket; Internet provider; Pemeliharaan peralatan telekomunikasi; Konsultan bidang telekomunikasi. Telecommunication network development and planning for telecommunication facilities; Development and network maintenance; Providing satellite communication services, VOIP, FOIP, and global network services; Radio communication; Packet data communication;. Internet Provider; Telecommunication equipment maintenance; Consultancy on telecommunication.
29
Kelompok Usaha Business Groups
Jasa Hilir Migas Downstream oil and gas Services
Divisi / Anak Perusahaan Divisions/Subsidiaries
Anak Perusahaan: PT Elnusa Petrofin (EPN) Domisili: Jakarta Tahun Pendirian : 1996 Subsidiary: PT Elnusa Petrofin (EPN) Domicile: Jakarta Establishment Year: 1996
Kepemilikan Saham Stock Ownership
99,93% atau 207.350 lembar saham, dengan nilai nominal Rp100.000 per lembar saham 99.93% or 207,350 shares at nominal value of IDR100,000 per share
Kegiatan Usaha Pokok Core Businesses
Jasa penyimpanan, pendistribusian, perdagangan dan pemasaran produk minyak dan gas di indonesia. Storage, distribution, trading services and marketing of oil and gas products in indonesia
Aktivitas Bisnis Business Activities
•
• • • •
• • •
Manajemen depot BBM milik swasta mulai dari kegiatan administrasi pembelian, pengangkutan, penimbunan dan penyaluran BBM di lokasi customer; Manajemen transportasi BBM mulai dari depot BBM Pertamina ke SPBU dan APMS; Manajamen ritel bahan bakar, SPBU dan SPBE milik swasta maupun milik EPN sendiri; Trading BBM Industri & Marine, Specialty & Commodity Chemical. Management of privately-owned fuel depot, in the term of its administration of purchasing, transporting, stockpiling and distribution of fuel at the customer location; Management of fuel transportation from Pertamina fuel depot to APMS; Retail management of fuel, and gas stations and SPBE, owned both by private and EPN; Trading of Industrial & Marine Fuel, Specialty & Commodity Chemical.
Perseroan akan tetap mengembangkan dan mensinergikan bisnis jasa hilir migas dan jasa penunjang migas untuk memperkuat bisnis inti di jasa hulu migas. hal ini semakin memperjelas posisi Perseroan sebagai penyedia layanan jasa migas terkemuka The Company will continue to develop and synergize downstream services as well as upstream support services to strenghten core business in upstream oil and gas services. This further clarifies the company's position as a leading oil and gas service provider
30
Informasi Pemegang Saham Shareholder Information
Tingginya minat kepemilikan publik terhadap saham ELSA dapat menjadi indikasi bahwa saham ELSA masih cukup menarik di mata investor The high interest in public ownership of ELSA's shares could be an indication that ELSA's shares are quite attractive in the eyes of investors
Shareholder Information
31
Komposisi Kepemilikan Saham /Composition of Share Ownership
31.61%
27.29%
41.10%
Kepemilikan Saham 2011 Share Ownership 2011 Pertamina (Persero) PT Benakat Petroleum Energy Tbk Masyarakat
Jumlah Pemegang Saham Number of Shareholders
Modal Dasar
Jumlah Saham Number of Share Owned
% Kepemilikan % of Ownership
Nilai Saham Value of Share Owned
22.500.000.000
2.250.000.000.000
Authorized Capital
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Issued and Fully paid-up Capital
Kepemilikan Saham 5 % atau lebih
5% or more of Share ownership
PT Pertamina (Persero)
1
3.000.000.000
300.000.000.000
41,10%
PT Pertamina (Persero)
PT Benakat Petroleum Energy Tbk
1
2.306.803.390
2.306.803.390
31,61%
PT Benakat Petroleum Energy Tbk
Kepemilikan Saham kurang dari 5%
Less than 5% of Share ownership
Saham Treasury
1
99.738.000
99.738.000.000
1,37%
Treasury Stock
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan
0
0
0
0,00%
The Company’s BOC and BOD
8.523
1.891.958.610
1.891.958.610.000
25,92%
Public (with the ownership of each less than 5%)
8.526
7.298.500.000
7.298.500.000.000
100,00%
15.201.500.000
1.520.150.000.000
Masyarakat (dengan kepemilikan masing-masing kurang dari 5%)
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham dalam Portofolio
Total Issued and Fully paid-up Capital
Total Portfolio of shares
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi per 31 Desember 2011 Share Ownership of Board of Commissioners and Directors as of 31 December 2011 Jabatan
Nama
Position
Name
2011
Lembar Saham
Number of Share
0%
Komisaris Utama/ President Commissioner
Waluyo
Tidak Ada/ None
0%
Komisaris Independen/ Independent Commissioner
Surat Indrijarso
Tidak Ada/ None
0%
Komisaris Independen/ Independent Commissioner
Erry Firmansyah
Tidak Ada/ None
0%
Komisaris/ Commissioner
M. Suluhuddin Noor
Tidak Ada/ None
0%
Komisaris/ Commissioner
Andri T. Hidayat
Tidak Ada/ None
0%
Direktur Utama/ President Director
Elia Massa
Tidak Ada/ None
0%
Direktur Operasi/ Director of Operation
Tony Harisman Soetoro
Tidak Ada/ None
0%
Direktur Pengembangan Usaha (merangkap Direktur Tidak Terafiliasi)/ Director of Business Development (and Unaffiliated Director)
Budi Setiawan
Tidak Ada/ None
0%
Direktur Keuangan/ Director of Finance
Sabam Hutajulu
Tidak Ada/ None
0%
Direktur SDM & Umum/ Director of Human Resources & General Affairs
Helmy Said
Tidak Ada/ None
0%
32
Informasi Pemegang Saham
Sampai akhir tahun 2011, Saham Perseroan tetap didominasi oleh PT Pertamina (Persero) dan PT Benakat Petroleum Energy Tbk sebagai pemegang saham mayoritas sekaligus pemegang saham pengendali, di mana masing-masing memiliki kepemilikan sebesar 41,10% dan 31,61%. Selebihnya adalah pemegang saham publik yang terdiri dari 8.523 pihak dari berbagai institusi. Di antaranya adalah Perseroan yang masih memiliki 1,37% saham Treasury dari program pembelian kembali saham pada akhir tahun 2008 yang lalu. Per 16 Desember 2011, Perseroan telah mengeluarkan Keterbukaan Informasi untuk melakukan penjualan kembali atas saham Treasury tersebut, namun proses penjualannya baru efektif pada awal Januari 2012.
Until the end of 2011, the Company’s shares were dominated by PT Pertamina (Persero) and PT Benakat Petroleum Energy Tbk as majority shareholders as well as controlling shareholders, whose 41.10% and 31.61% ownership, respectively. The rest was public shareholders which consisted of 8.523 stakeholders from different institutions. Among them was the Company which still held 1.37% Treasury stock from share buy back program by the end of 2008. As of December 16, 2011, the Company has issued Information Disclosure to sell the shares back, however the process will be effective in early January 2012.
Pada akhir tahun 2011, anggota Dewan Komisaris maupun Direksi Perseroan tidak memiliki saham Perseroan.
At the end of 2011, none of members of the Board of Commissioners and Directors of the Company owned the Company’s shares.
Di lain pihak, jumlah terbesar dari komposisi pemegang saham di bawah 5% masih didominasi oleh Individu Domestik yang menguasai hampir 65%. Tingginya minat kepemilikan publik terhadap saham ELSA dapat menjadi indikasi bahwa saham ELSA masih cukup menarik di mata investor. Kepemilikan oleh Perseroan Terbatas terhadap saham ELSA juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Namun peningkatan tersebut belum diikuti dengan kenaikan kepemilikan terhadap Institusi Asing dan Individu Asing yang cenderung stabil sepanjang tahun dan sedikit penurunan pada akhir tahun. Sedangkan kepemilikan saham lainnya oleh Dana Pensiun adalah sebesar 2,2%, Reksadana 0,3%, Koperasi & Yayasan 0,2%, dan Bank & Asuransi 0,3%. Secara keseluruhan, dengan melihat dari komposisi pemegang saham ELSA, dapat disimpulkan bahwa kepercayaan investor dan pelaku pasar modal terhadap ELSA masih cukup tinggi.
On the other hand, the greatest amount of shareholder composition which less than 5% was still dominated by Domestic Individual who controled nearly 65%. The high interest in public ownership of ELSA shares could be an indication that the shares were still quite attractive in the eyes of investors. Share ownership of Limited Liability Companies also increased significantly. However, the increase was not accompanied by the increased ownership of Foreign Institutions and Foreign Individuals who tend to be stable throughout the year and slightly decreased at the end of the year. While other stock ownership by Pension Funds was 2.2%, Mutual Funds 0.3%, Cooperatives & Foundations 0.2%, and Bank & Insurance 0.3%. Overall, considering the composition of ELSA's shareholders, could be concluded that investor and capital market community’s confidence to ELSA was quite high.
Profil pemegang saham kurang dari 5% : Profile of shareholders with less than 5% of ownership : Individu Asing - Foreign Individuals Individu Domestik - Domestic Individual Reksadana - Mutual Fund Badan Usaha Asing - Foreign Company Dana Pensiun - Pension Fund Perseroan Terbatas - Limited Liabilities Koperasi & Yayasan - Cooperative Union & Foundation Bank & Asuransi - Bank & Insurance
Shareholder Information
33
Kronologi Pencatatan Saham /Share Listing Chronology
Tanggal Date
Tindakan Korporasi terkait Saham Corporate Action on Share
Sebelum Aksi Korporasi Pre Corporate Action
Modal Dasar (Rp miliar) Authorized Capital (Rp billion)
Modal Ditempatkan & Disetor Penuh (Rp miliar) Issued & Fully Paid Up Capital (Rp billion)
Nilai Nominal Per Lembar Saham Nominal Value per Share (Rp)
Jumlah Saham yang Dikeluarkan Total Share Issued
750
583,85
500
1.167.700.000
9 Oktober 2007 9 October 2007
Peningkatan Modal Dasar. Capital Enlargement
2.250
583,85
500
1.167.700.000
9 Oktober 2007 9 October 2007
Pemecahan Nilai Nominal Saham 1 : 5 Stock Split 1 : 5
2.250
583,85
100
5.838.500.000
29-31 Januari 2008 Penawaran Umum Perdana Saham 29-31 January 2008 sebanyak 20% dari Modal Dasar atau sebanyak 1.460.000.000 lembar saham. Initial Public Offering (IPO) amounting to 20% of enlarged capital or equivalent to 1,460,000,000 shares.
2.250
729,85
100
7.298.500.000
6 Februari 2008 6 February 2008
Mencatatkan saham Perseroan yang beredar sebanyak 7.298.500.000 lembar saham di Bursa Efek Indonesia dengan kode perdagangan “ELSA”. Listed 7,298,500,000 shares issued at Indonesia Stock Echange under “ELSA” ticker.
2.250
729,85
100
7.298.500.000
13 Oktober 2008 – 12 Januari 2009 13 October 2008 – 12 January 2009
Pembelian kembali 99.738.000 lembar saham dan mencatatkannya sebagai saham Treasury. Buy back of 99,738,000 shares & recorded them as Treasury stocks.
2.250
729,85
100
7.298.500.000
16 Desember 2011 16 December 2011
Menerbitkan Keterbukaan Informasi untuk melakukan penjualan kembali atas saham Treasury melalui BEI, efektif mulai 2 Januari 2012 Published an Information Disclosure regarding sell back program on the Treasury stock in IDX, effectively on 2 January 2012
2.250
729,85
100
7.298.500.000
34
Informasi Pemegang Saham
Kinerja Saham /Stock Performance
Kondisi perekonomian dunia di tahun 2011 sedikit mengalami perlambatan dibandingkan dengan tahun 2010. Di tahun ini ancaman krisis keuangan kembali mengintai pertumbuhan ekonomi dunia. Kejatuhan perekonomian Amerika pada tahun 2008 yang menjadi titik awal krisis global, ternyata masih menyisakan beberapa masalah yang mengakibatkan melambatnya pertumbuhan ekonomi Amerika pada tahun 2011 ini. Kondisi ini ditambah lagi dengan krisis hutang yang terjadi di zona Eropa yang dialami hampir sebagian besar negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa, yang mengakibatkan banyak negara-negara emerging market, termasuk Indonesia, ikut terkena imbasnya.
The condition of global economy slowed slightly in 2011 compared to 2010. The threat of financial crisis also lurked the global economic growth this year. The fall of USA economy in 2008, which became the starting point of the global crisis, still left some issues that caused a slowing USA economic growth in the year 2011. This condition coupled with the debt crisis that occurred in the European zone, experienced by most of the countries that joined the European Union, which also resulted many emerging market countries, including Indonesia, affected by this situation.
Kondisi ini turut juga mempengaruhi kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai semester kedua tahun 2011. Sedangkan di paruh pertama imbas dari krisis di Amerika dan zona Eropa tampaknya belum memberikan pengaruh pada kinerja IHSG. Indikasi ini terlihat dari dicetaknya rekor baru IHSG dengan mencapai angka 4.193. Sayangnya kondisi ini justru berbalik signifikan memasuki paruh kedua tahun 2011. Tingginya intensitas tekanan dari perekonomian global akibat dari krisis di Amerika dan zona Eropa membuat IHSG harus terkoreksi tajam dan berada pada trend yang negatif.
This condition also influenced the performance of Jakarta Composite Index (JCI) in Indonesia Stock Exchange (IDX), started in the second half of 2011. While the impact of the crisis in the USA and the European zone apparently yet provides influence on the performance of JCI on the first semester. This indication could be seen from the new record JCI that has reached 4,193. Unfortunately, this condition actually turned significantly in the second half of 2011. The high intensity of pressure from the global economy as a result of the crisis in the USA and the European zone has made JCI should be corrected sharply and moved on negative trends.
Walaupun demikian, IHSG masih berhasil mencetak pertumbuhan yang positif sepanjang tahun 2011, yaitu tumbuh 2,25%, di saat yang bersamaan berbagai indeks acuan di seluruh dunia justru membukukan kinerja yang negatif, seperti indeks Nasdaq, Nikkei dan FTSE yang masing-masing membukukan kinerja -3,1%, -18,9% dan -7,3% sampai akhir tahun 2011.
However, JCI was still successfully managed to record a positive growth during the year 2011, which grew by 2.25%, while at the same time various global benchmark indexes actually booked a negative performance, such as index of Nasdaq, Nikkei and FTSE, which recorded a performance of -3.1%, -18.9% and -7.3% respectively, until the end of 2011.
Kinerja positif yang diraih IHSG merupakan cerminan dari solidnya fundamental perekonomian Indonesia, yang merupakan daya tarik bagi investor global. Indikasi solidnya perekonomian Indonesia ini terlihat dari inflasi yang terjaga sebesar 3,79% yang jauh di bawah prediksi pemerintah yang berada di kisaran sekitar 5%. Rendahnya tingkat inflasi ini mampu menjaga tingkat konsumsi rumah tangga yang merupakan pondasi perekonomian Indonesia. Indikator lainnya ditunjukan dengan tingginya cadangan devisa yang melebihi US$100 milliar, sebagai akibat dari derasnya arus modal yang masuk ke Indonesia, yang salah satunya dialokasikan di pasar modal.
The positive performance achieved by JCI was a reflection of the solid fundamentals of the Indonesian economy, which become an attractiveness for global investors. This solid Indonesian economy was indicated by the level of inflation which was maintained at 3.79%, far below government prediction at 5% approximately. The low level of inflation was able to maintain the level of household consumption which become the foundation of the Indonesian economy. Another indicator showed the high foreign exchange reserves exceeding USD100 billion, as a result of the rapid flow of capital into Indonesia, one of which was allocated to the capital market.
Kekhawatiran secara khusus ditujukan kepada sektor pertambangan dikarenakan kekhawatiran investor terkait perihal melambatnya perekonomian dunia yang akan mempengaruhi kinerja perusahaanperusahaan pertambangan, sebagai imbas dari turunnya permintaan akan barang-barang tambang. Sejalan dengan prediksi melambatnya konsumsi barang-barang tambang pada tahun 2011 ini, telah membuat saham sektor pertambangan menjadi agak kurang menarik di mata investor, sehingga indeks sektor pertambangan pun mengikuti trend pergerakan yang sama dengan IHSG.
Concerns were specifically addressed to mining sector due to investors’ worries regarding issue of global economy downturn would affect the performance of mining companies, as the impact of declining demand for mining goods. along with the forecast of a slowdown consumption of mining goods in 2011, has made stocks of mining sector less attractive in the eyes of investors, so that the mining index also followed the similiar trend with JCI.
Shareholder Information
Imbal hasil Saham ELSA tahun 2011 dibandingkan dengan IHSG dan Indeks Pertambangan BEI: Dec 30,2011:
ELSA.JK 230.00
^JKSE 3821.99
35
ELSA share return in 2011 compared to IHSG and IDX Mining Index :
^JKMING 2532.38
10% 0 -10% -20% -30% -40%
2011
Feb
Mar
Apr
May
Jun
Jul
Aug
Sep
Oct
Nov
Dec
Untuk pergerakan saham ELSA, secara keseluruhan memiliki kesamaan pergerakan dengan IHSG maupun indeks pertambangan. Pada kuartal pertama tahun 2011, ELSA memiliki trend positif dan mengalami peningkatan harga saham. Bahkan saham ELSA sempat menyentuh level tertingginya selama tahun 2011, yaitu Rp340 di bulan Januari. Selain dipicu oleh keterbukaan informasi Perseroan yang intensive terkait pencapaian kontrak operasi, hal ini juga merupakan pengaruh positif dari aksi korporasi yang dilakukan yaitu pembentukan kerjasama joint venture dengan CGGVeritas Seismic (Singapore) Pte Ltd., suatu perusahaan internasional terkemuka di bidang seismik.
ELSA shares movement, as a whole, has similarities with the movement of JCI and the mining index. In the first quarter of 2011, ELSA recorded positive trends and experienced increases in share prices. Even ELSA share reached its highest level during the year 2011, namely IDR340 in January. Triggered by the intensive Company’s information disclosures on the achievement of operational contracts, it was also driven by positive influence of the corporate action taken by management regarding the establishment of joint venture company with CGGVeritas Seismic (Singapore) Pte Ltd., a leading international seismic company.
Pada kuartal kedua, pergerakan saham cukup stabil, walaupun di akhir kuartal harga saham ELSA sempat turun karena pemberitaan media mengenai permasalahan Perseroan terkait penempatan deposito berjangka di Bank Mega. Setelah sempat recovery pada Juli 2011 dengan pemberitaan kinerja semester 1-2011, sejak awal Agustus 2011 harga saham ELSA turun cukup dalam karena adanya isu krisis keuangan dunia. Pada periode tersebut, saham ELSA pun sempat menyentuh level terendah Rp179 di bulan Oktober 2011. Kondisi ini disebabkan aksi jual investor yang melanda seluruh saham dunia maupun di BEI, yang juga membuat IHSG juga jatuh ke level terendah selama 2011, yaitu 3.269.
In the second quarter, the movement of ELSA share was quite stable, although at the end of quarter its price dropped because of media coverage on the Company case related to the placement of time deposits at Bank Mega. After a recovery in July 2011 driven by the expose of first half performance, since early August 2011 the share price fell down due to the issue of global financial crisis. In that period, ELSA share touched its lowest level, IDR179, in October 2011. This condition was affected by investors’ selling out that hit all stocks across the world, as well as stocks on IDX, which has made JCI fell to its lowest level in 2011, namely 3,269.
Memahami hal ini, Perseroan terus melakukan usaha untuk kembali mendorong naik harga saham ELSA dengan memberikan informasi mengenai pencapaian kontrak Oilfield services dan pencapaian kinerja kuartal ketiga tahun 2011. Informasi mengenai estimasi kinerja 2011 disertai dengan program perbaikan, prospek bisnis serta proyeksi kinerja Perseroan di tahun 2012 juga turut membuat saham ELSA kembali stabil dan naik perlahan. Pada akhir Desember 2011, Saham ELSA ditutup pada posisi Rp230 atau terdepresiasi 30.3%
Perceiving to this condition, the Company continued its effort to drive-up ELSA price by providing information on the contract achievement of Oilfield services and the performance achievement of the third quarter of 2011. Information on the estimated performance of 2011, accompanied by recovery program, the business outlook and the projected performance of the Company in 2012, have also made ELSA share price slowly increased and stable. In late December 2011, ELSA shares closed at IDR230 or depreciated
36
Informasi Pemegang Saham
selama tahun 2011, dengan penurunan signifikan karena imbas dari sentimen negatif para investor akan meluasnya imbas dari krisis dunia. Turunnya harga saham ini pada akhirnya menyebabkan penurunan tingkat kapitalisasi pasar ELSA, yaitu turun 29% menjadi Rp1,67 miliar.
30.3% during the year 2011, with a significant decrease due to the negative impact of investor sentiment on the impact of global crisis. The fall in share prices has finally led to decreased level of ELSA market capitalization, which fell by 29% to IDR1.67 billion.
Dilihat dari jumlah penjualan saham, rata-rata volume perdagangan harian saham ELSA di tahun ini sebesar 11,84 juta lembar saham per hari, mengalami penurunan dibandingkan rata-rata volume transaksi harian pada tahun sebelumnya yang sebesar 47,89 juta lembar saham per hari. Turunnya volume perdagangan telah membuat saham ELSA tidak lagi masuk ke dalam daftar indeks LQ45 per bulan Agustus 2011. Namun sampai akhir tahun 2011 saham ELSA masih masuk ke dalam indeks Kompas100. Prospek industri migas dan kinerja Perseroan ke depan, masih cukup memberikan ekspektasi positif bagi para analis maupun investor pasar modal untuk tetap mengoleksi saham ELSA.
Judging from the number of shares traded, daily average transaction volume of ELSA shares this year which was 11.84 million shares per day, has decreased compared to the daily average transaction volume in the previous year which amounted to 47.89 million shares per day. The fall in the transaction volume has made ELSA share was no longer in the list of LQ45 index per August 2011. However, until the end of 2011 ELSA share was still listed on Kompas100 index. The prospect of oil & gas industry and future performance of the Company, is still convincing to provide positive expectations for the capital market analysts and investors to buy ELSA share.
Kinerja saham ELSA dibandingkan Indeks Pertambangan dan IHSG ELSA share performance compare to Mining Index and JCI ELSA
Tahun 2011
Volume Rata-rata Harian (Lembar) Daily Average Volume (Shares)
Tertinggi Highest (Rp)
Terendah Lowest (Rp)
Penutupan Closing (Rp)
Januari
25.770.720
340
295
300
Februari
Indeks Pertambangan Mining Index
IHSG JCI
Penutupan Closing (Rp)
Penutupan Closing (Rp)
Year of 2011
3.043,51
3.409,17
January
113.552.226
325
290
295
3.128,11
3.470,35
February
Maret
23.063.331
325
285
295
3.162,21
3.678,67
March
April
12.122.410
320
290
295
3.257,34
3.819,62
April
Mei
43.490.508
305
280
290
3.236,32
3.836,97
May
Juni
94.945.895
295
250
265
3.254,45
3.888,57
June
Juli
31.146.542
290
260
290
3.362,55
4.130,80
July
Agustus
21.319.911
295
200
240
2.883,57
3.841,73
August
September
16.059.339
250
191
198
2.487,20
3.549,03
September
Oktober
11.338.533
240
179
210
2.725,10
3.790,85
October
November
9.022.858
235
205
205
2.492,26
3.715,08
November
Desember
10.866.389
250
210
230
2.532,38
3.821,99
December
Kebijakan Dividen /Dividend Policy
Perseroan merencanakan dan berusaha untuk membagikan dividen dalam bentuk uang tunai sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Besarnya dividen dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
The Company plans and exerts to distribute cash dividend at least once a year. The amount of dividend is strongly related to the Company’s profit of the current book year, by considering to the condition of the Company and without reducing the rights of General Meeting of Shareholders to determine other decision than those stated in the Company’s Article of Association.
Shareholder Information
37
Dengan mengindahkan ketentuan-ketentuan di atas, Perseroan berusaha untuk mempertahankan rasio pembayaran dividen sekitar 20% dari laba bersih konsolidasian Perseroan untuk setiap tahunnya.
Regarding the above mentioned provisions, the Company plans to maintain its dividend payout ratio at 20% of consolidated net income of the Company annualy.
Penentuan jumlah dan pembayaran dividen tersebut, akan bergantung pada rekomendasi dari Direksi Perseroan, namun tidak terdapat kepastian bahwa Perseroan akan dapat membayarkan dividen pada tahun ini ataupun pada tahun-tahun mendatang. Keputusan Direksi dalam memberikan rekomendasi pembayaran dividen tergantung pada: • Laba bersih Perseroan. • Rencana pengembangan Perseroan dan belanja modal; • Pertimbangan kebijakan pada sektor industri yang sejenis; • Kondisi arus kas dan kebutuhan modal kerja Perseroan; • Kebijakan struktur permodalan Perseroan;
The amount and payout of the dividend will be calculated based on recommendation of the Company’s Directors, however there is no guarantee that the Company will be able to pay dividend this year of years ahead. In making a dividend payout recommendation, Directors shall consider on: • Company’s net income. • Companys’ development plan and capital expenditure;
Seluruh saham biasa atas nama yang telah ditempatkan dan disetor penuh mempunyai hak yang sama dan sederajat termasuk hak atas pembagian dividen.
The entire issued and fully-paid ordinary preffered shares offers same and equivalent rights including rights for dividend.
Dividen yang diterima pemegang saham yang berkebangsaaan non Indonesia akan terkena pajak di Indonesia.
For dividend received by non-Indonesian sharehorlders shall be subject to tax in Indonesia.
Kronologi Pembayaran Dividen
Chronology of Dividend Payment
Selama 3 tahun terakhir, Perseroan membayar dividen tunai atas saham seperti yang diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), sebagai berikut:
• Consideration againts applicable policies of similar industries;
• Company’s cash flow and needs of working capital; • Company’s policy on capital structure;
Over the last 3 years, the Company paid cash dividend on shares as determined in the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS), as follows:
Tahun Buku
Tanggal RUPST
Laba Bersih (Rp)
Jumlah Dividen
Dividen per Lembar Saham
Rasio Pembayaran Dividend)¹
Tanggal Pencatatan Daftar Pemegang Saham
Tanggal Pembayaran
Book Year
AGMS Date
Net Income (Rp)
Total Dividend
Dividend per Share
Dividend Payout Ratio)¹
Recording Date of Shareholders entitled to the Dividend
Payment Date
2008
6 Mei 2009 6 May 2009
Rp 133.772.000.000
Rp 26.754.400.000
Rp 3,72
20,00%
2009
21 Juni 2009 21 June 2009
Rp 466.233.000.000
Rp 179.969.050.000
Rp 25,00
38,60%
Rp 143.975.240.000)³
Rp 20,00
12 Januari 2010 12 January 2010
26 Januari 2010)² 26 January 2010)²
Rp 35.993.810.000
Rp 5,00
2 Agustus 2010 2 August 2010
16 Agustus 2010 16 August 2010
Rp 19.171.800.000
Rp 2,66
6 Juli 2011 6 July 2011
20 Juli 2011 20 July 2011
2010
19 Mei 2011 19 May 2011
Rp 63.906.000.000
1) Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Payout Ratio) dihitung dari jumlah dividen dibandingkn dengan Jumlah Laba Bersih tahun berjalan. 2) Merupakan Dividen Interim Tahun 2009, yang diputuskan oleh Rapat Direksi dan Dewan Komisaris tanggal 10 Desember 2009. 3) Jumlah Dividen Interim tersebut diperhitungkan dalam pembayaran Dividen final tahun buku 2009.
30,00%
12 Juni 2009 12 June 2009
25 Juni 2009
Terbagi dalam 2 tahap: Divided into 2 phases
1) Dividend Payout Ratio is calculated based on total dividend compared to the net income of the Curent Year. 2) Interim dividend paid in 2009, was determined at a Meeting between Directors and Board of Commissioners on December 10, 2009. 3) Interim Dividend was calculated based on Final Dividend of the fiscal year 2009.
38
Informasi Pemegang Saham
Penggunaan Dana Hasil IPO /Utilization of IPO Proceed
Dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) yang dilakukan pada awal tahun 2008 senilai Rp566,30 miliar (bersih) telah seluruhnya dipergunakan sesuai dengan rencana penggunaan dana dalam prospektus Perseroan, yaitu :
IDR566.30 billion net proceeds from Initial Public Offering (IPO) of the Company which was conducted in early 2008 has been fully realized based on the plans of proceed utilization stated in the Company prospectus, namely :
• •
• •
• •
25% digunakan untuk modal kerja; 15% digunakan untuk pinjaman untuk pengembangan dan perluasan aktivitas usaha Anak Perusahaan; 7% digunakan untuk pembayaran sebagian hutang; 53% digunakan untuk pembelian barang modal;
• •
25% was used for working capital; 15% was used for loan to subsidiaries for their business development & expansion; 7% was used for debt payment; 53% was used for capital expenditure.
Dana yang digunakan untuk pinjaman kepada Anak Perusahaan tersebut di atas telah dikembalikan kepada Perseroan dan telah digunakan sebagai modal kerja Perseroan untuk memperkuat kompetensi di Jasa Hulu Migas.
Proceeds used for loan to subsidiaries mentioned above have been returned to the Company and have been used as working capital of the Company to strengthen its competence in the Upstream Oil and Gas Services.
Hal tersebut juga telah dilaporkan kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia.
The Company has reported these matters to Bapepam-LK and Indonesia Stock Exchange.
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal /Supporting Institution and Professional of Capital Market Akuntan Independen
Independent auditor
Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan tahun 2011 diaudit oleh Kantor akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana & Rekan (Firma anggota PricewaterhouseCoopers International Limited) (Izin KAP No KMK No. 151/KM.I/2010), dengan Dwi Wahyu Daryoto, Ak.,CPA selaku Akuntan Publik yang menandatangani opini Laporan Keuangan Konsolidasian tersebut. Tahun 2011 merupakan penugasan periode pertama untuk KAP ini melakukan audit terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dengan biaya jasa audit sebesar Rp1.923.000.000 (satu miliar sembilan ratus dua puluh tiga juta rupiah), di luar pajak. Di samping Perseroan, beberapa Anak Perusahaan dan Entitas Ventura Bersama juga diaudit oleh KAP yang sama, yaitu PT Elnusa Petrofin, PT Elnusa Patra Ritel, PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi, PT Patra Nusa Data, PT Sigma Cipta Utama, dan PT Elnusa CGGVeritas Seismic. Selain tugas audit Laporan Keuangan, KAP ini tidak melakukan tugastugas audit lain dalam lingkungan Perseroan. KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan ini beralamat di Jl. H.R. Rasuna Said Kav X-7 No.6 Jakarta 12940.
The Company’s Consolidated Financial Statement in 2011 was audited by Public Accountant Firm Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member firm of PricewaterhouseCoopers International Limited) (KAP License No. 151/KM.I/2010), with Dwi Wahyu Daryoto, Ak., CPA as the Public Accountant who signed the opinion of the Consolidated Financial Statement. The year 2011 was the first assignment for this Public Accountant Firm to audit the Company's Consolidated Financial Statement with total audit fee of Rp1,923,000,000,- (One billion nine hundred twenty three million rupiah). Besides the Company, the same firm also audited the Company's subsidiaries and Joint Venture Entity, namely PT Elnusa Petrofin, PT Elnusa Patra Ritel, PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi, PT Patra Nusa Data, PT Sigma Cipta Utama, and PT Elnusa CGGVeritas Seismic. Aside from auditing task, the firm was not assigned for other audit tasks in the Company. Public Accountant Firm of Tanudiredja, Wibisana & Rekan has its principal place of business at Jl. H.R. Rasuna Said kav X-7 No.6 Jakarta 12940.
Biro administrasi Efek
Share Registrar
Perseroan telah menunjuk PT Datindo Entrycom sebagai biro administrasi efek yang bertugas melaksanakan pencatatan pemilikan efek Perseroan. PT Datindo Entrycom beralamat di Puri Datindo – Wisma Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35 Jakarta.
The Company has appointed PT Datindo Entrycom as the share registrar assigned for registering the securities ownerships in the Company. PT Datindo Entrycom resides at Puri Datindo-Wisma Sudirman Jl. Jend. Sudirman Kav. 34-35 Jakarta.
Shareholder Information
Pemeringkat Efek
Pada bulan Agustus 2010, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) sebagai credit rating Indonesia melakukan pemeringkatan terhadap Perseroan dengan hasil peringkat idA (Single A; Stable Outlook) yang berlaku untuk periode 11 Agustus 2010 sampai dengan 1 Agustus 2011. Peringkat tersebut diberikan berdasarkan data dan informasi dari Perseroan serta Laporan keuangan Audit per 31 Desember 2009 dan Laporan Keuangan Tidak Diaudit per 30 Juni 2010. Peringkat idA tersebut menunjukkan bahwa Perseroan selaku obligor memiliki kemampuan yang kuat untuk memenuhi kewajiban finansialnya. Namun kemampuan Perseroan cukup terpengaruh oleh memburuknya perkembangan perekonomian, bisnis dan keuangan. PT Pefindo beralamat di Setiabudi Atrium lantai 8, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62 Kuningan, Jakarta.
39
Rating agency
In August 2010, PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), an Indonesia's rating agency, assigned the Company an idA rating (Single A; Stable Outlook) for the Company which was valid for the period of 11 August 2010 until 1 August 2011. The rating was assigned based on data and information of the Company and Audit Report as per 31 December 2009 and Unaudited Financial Report as per 30 June 2010. The idA rating confirmed that the Company as an obligor had a strong capability to meet its financial liabilities. However, the capability of the Company was influenced by the worsening condition of economy, business and finance. PT Pefindo resides at Setiabudi Atrium 8th Floor, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62 Kuningan, Jakarta.
Akses Informasi & Data Perusahaan /Access to Corporate Information & Data
Perseroan selalu berusaha menerapkan prinsip transparansi dan menyediakan akses informasi dan data kepada seluruh pemangku kepentingan melalui Sekretaris Perusahaan.
The Company attempts to implement transparency principle and provides access to information and data for all stakeholders through Corporate Secretary.
Sebagai bagian dari upaya keterbukaan dan kepatuhan terhadap peraturan pasar modal, Perseroan senantiasa memberikan pelaporan terhadap informasi yang bersifat berkala maupun insidentil dan material, baik melalui surat kepada Bapepam-LK maupun laporan secara elektronik kepada Bursa Efek Indonesia.
As a part of our transparency effort as well as compliance to capital market regulation, the Company continues to provide reporting on periodic or incidental and material information either by written reporting to Bapepam-LK or electronic reporting to Indonesia Stock Exchange.
Dalam rangka hal tersebut, Perseroan juga menyediakan berbagai sarana dan pelayanan informasi untuk pihak internal maupun eksternal.
In order to this, the Company also provides various information facilities and services for internal and external stakeholders.
Media penyebaran informasi Perseroan meliputi:
The Information media of the Company includes:
Website Korporat : www.elnusa.co.id e-mail:
[email protected] Saluran Telepon (021) 7883 0850 ext 1618 • Corporate Secretary (Heru Samodra) • Investor Relations • Corporate Communications
Corporate Website : www.elnusa.co.id e-mail:
[email protected] Phone (021) 7883 0850 ext 1618 • Corporate Secretary (Heru Samodra) • Investor Relations • Corporate Communications
Press Release Basic Information Pack Fact Sheet Press Meeting Press Conference
Press Release Basic Information Pack Fact Sheet Press Meeting Press Conference
Informasi tentang Perseroan juga tersebar di berbagai media: web-based, cetak (harian, tabloid, majalah), radio dan televisi.
The information about the Company can also be accessed from various media: web-based, printed media (daily newspaper, tabloid, magazine), radio and television.
40
Laporan Manajemen Management Report
41
Consolidating Performance to
create better value
Dengan potensi dan kesempatan bisnis yang ada, manajemen Perseroan optimis prospek usaha Perseroan ke depan tetap baik dan meningkat. With the business potential and opportunity, management of the Company are optimistic that the Company's business prospect in the future will remain good and increase.
42
Laporan Manajemen
Laporan Dewan Komisaris /Board of Commissioners's Report
Dewan Komisaris telah memberikan dukungan kepada Direksi Perseroan untuk melakukan beberapa aksi bersifat internal maupun eksternal untuk menyempurnakan proses bisnis dan memperkuat struktur bisnis. The Board of Commissioners has supported the Board of Directors of the Company to carry out several internal and external actions to perfect the business process and strenghten business structure.
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Dear respected shareholders,
Dalam kesempatan ini selaku Komisaris Utama PT Elnusa Tbk (“Perseroan”) kami mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan karuniaNya di tahun 2011 ini Perseroan masih bisa tumbuh dalam perolehan pendapatan. Namun Tahun 2011 merupakan tahun yang berat bagi Perseroan dengan banyaknya tantangan dari eksternal maupun permasalahan internal, sehingga pertumbuhan pendapatan tidak diikuti dengan peningkatan profitabilitas. Berdasarkan pengamatan kami, penurunan kinerja telah teridentifikasi mulai akhir tahun 2010 lalu dengan terjadinya peningkatan struktur biaya akibat tingginya biaya deperesiasi pada peralatan-peralatan operasi yang disebabkan ditundanya atau bahkan dibatalkannya tender maupun pelaksanaan pekerjaan atas kontrak-kontrak yang telah diperoleh. Penundaan maupun pembatalan oleh kontraktor migas akibat selain adanya penjadwalan ulang juga sulitnya birokrasi perijinan dari pihak yang berwenang serta tingginya permasalahan sosial masyarakat. Tingginya struktur biaya juga terjadi pada bisnis seismic transition zone dan marine yang baru dikembangkan sehingga belum bisa menghasilkan profit seperti yang diharapkan. Permasalahan tersebut berlanjut sampai tahun 2011 ini, dan diperberat dengan terjadinya permasalahan pembobolan dana deposito Perseroan di Bank Mega yang menyebabkan tertahannya dana kas untuk operasional perusahaan, yang sampai saat ini menjadi kasus perdata yang masih terus diperjuangkan oleh manajemen.
On this occasion, as the President Commissioner of PT Elnusa Tbk. (“the Company”), we praise the Almighty God for His blessing and gifts in the year 2011 so that the Company could demonstrate a growth in term of revenue. However, the year 2011 was a hard year for the Company because there were many external challenges and internal problems, and thus the growth of the revenue was not followed by increased profitability. Based on our observation, the declining performance has been identified since the end of 2010, in line with the increased cost structure due to the high depreciation cost of the operating equipment caused by the delayed and even cancelled tender and project implementation of the contracts obtained. In addition to the rescheduling, the delay and cancellation by the oil and gas contractors was also due to the complicated bureaucracy of the authorized parties and high social issues. The high cost structure also occurred in the seismic transition zone and marine business that were newly developed so failed to produce the profit as expected. The issues continued until this 2011 and were worsened by the embezzlement of The Company’s deposit fund in Bank Mega, caused the withholding of the cash for the Company operations, that up to date has become a civil case up and is still to be struggled by the management.
Banyak perbaikan-perbaikan dan konsolidasian internal yang harus dilakukan untuk memperkuat kembali posisi serta struktur bisnis Perseroan agar di masa yang akan datang Perseroan bisa menjadi lebih baik dalam memberikan imbal hasil kepada Pemegang Saham. Perubahan untuk perbaikan diawali dengan pergantian Pengurus Perseroan, di mana dalam Tahun 2011 telah terjadi pergantian anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris melalui 3 (tiga) kali RUPS yaitu:
A lot of improvement and internal consolidation have to be conducted to strengthen the Company’s business so that in the future it will be better in providing return for the Shareholders. Changes for the improvement were started with the replacement of the Company Management, where in 2011 the members of the Board of Directors and the Board of Commissioners were replaced through 3 (three) General Meetings of Shareholders (RUPS), namely:
•
RUPS Tahunan pada tanggal 9 Mei 2011 telah mengangkat Sabam Hutajulu sebagai Direktur Keuangan menggantikan Santun Nainggolan, mengangkat Budi Setiawan sebagai Direktur Pengembangan Usaha menggantikan M. Jauzi Arif serta mengangkat Gani Bustan sebagai Komisaris Perseroan menggantikan Soehandjono.
•
Annual General Meeting of Shareholders on 9 May 2011 appointed Sabam Hutajulu as Director of Finance replacing Santun Nainggolan, appointed Budi Setiawan as Director of Business Development replacing M. Jauzi Arif, and appointed Gani Bustan as Commissioner of the Company replacing Soehandjono.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Management Report
43
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
44
• •
Laporan Manajemen
RUPS Luar Biasa tanggal 22 Juli 2011 telah mengangkat Elia Massa sebagai Direktur Utama menggantikan Suharyanto. RUPS Luar Biasa pada tanggal 15 Desember 2011 mengangkat Tony Harisman Soetoro sebagai Direktur Operasi menggantikan Suryadi Oemar dan mengangkat Helmy Said sebagai Direktur SDM & Umum menggantikan Lucy Sycilia serta mengangkat M. Suluhuddin Noor dan Andri T Hidayat sebagai Komisaris Perseroan menggantikan Gani Bustan dan Achmad Luthfi.
• •
Extraordinary General Meeting of Shareholders on 22 July 2011, appointed Elia Massa as President Director replacing Suharyanto. Extraordinary General Meeting of Shareholders on 15 December 2011, appointed Tony Harisman Soetoro as Director of Operation replacing Suryadi Oemar, and appointed Helmy Said as Director of Human Resources & General Affairs replacing Lucy Sycilia, as well as oppointed M. Suluhuddin Noor and Andri T. Hidayat as Commissioners of the Company, replacing Gani Bustan and Achmad Luthfi.
Dengan pergantian tersebut di atas, besar harapan untuk terjadinya peningkatan kinerja ke depan. Menurut penilaian kami, Direksi Perseroan yang baru telah mulai melakukan konsolidasian internal, memetakan permasalahan secara lebih mendalam dan melakukan perbaikan kinerja operasi dan pemasaran serta manajemen arus kas yang lebih baik.
By the replacements above, expectations were high that the performance will be improved in the future. In our evaluation, the new Board of Directors of the Company has started internal consolidation, mapped the problems more deeply and improved the operational and marketing performance as well as conducted better cash flow management.
Dalam melakukan pengawasan atas pengelolaan jalannya Perseroan, Dewan Komisaris melakukan pemantauan kinerja melalui rapatrapat baik rapat internal Dewan Komisaris maupun rapat bersama dengan Direksi, serta melakukan kunjungan lapangan. Selama tahun 2011 Dewan Komisaris mengadakan 24 kali rapat, 14 diantaranya dilakukan bersama Direksi. Rapat tersebut merupakan rapat-rapat rutin untuk memantau kinerja secara berkala, dan rapat-rapat non rutin bila ada permasalahan yang harus segera diambil keputusan dan hal-hal yang memerlukan tindak lanjut dengan segera.
In supervising the management of the Company, the Board of Commissioners monitors the performance by internal meetings and joint meetings with the Board of Directors, as well as field visits. During 2011, the Board of Commissioners held 24 meetings, 14 of them were joint meetings with the Board of Directors. The meetings were routine meetings to monitor the performance periodically and non-routine meetings if there were problems that had to be decided quickly and needed immediate follow up.
Dalam menetapkan agenda rapat, Dewan Komisaris menggunakan data dan informasi yang merupakan laporan rutin perusahaan, surat-surat masuk baik dari internal perusahaan (Direksi dan manajemen) maupun eksternal perusahaan baik langsung maupun tidak langsung, yang sebelumnya sudah melalui review/analisa oleh komite-komite yang dibentuk di bawah Dewan Komisaris maupun konsultan/tenaga ahli yang ditunjuk.
In establishing the agenda of the meetings, the Board of Commissioners used data and information from the Company’s periodic reports, the incoming letters from the internal of the Company (the Board of Directors and the management) as well as the external of the Company both directly and indirectly, which had been reviewed/analyzed by the committees formed under the Board of Commissioners and the consultants/experts appointed.
Beberapa Komite yang dibentuk untuk membantu tugas pengawasan Dewan Komisaris, yaitu :
Several Committees formed to assist the management tasks of the Board of Commissioners, namely:
1. Komite Audit yang memberikan masukan data dan informasi kepada Dewan Komisaris sebagai bahan kajian bersama Direksi dan Auditor External / Internal Audit terkait Laporan Keuangan Tahunan dan Laporan Manajemen beserta permasalahannya, termasuk kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG). 2. Komite Nominasi, Remunerasi dan SDM yang membantu pelaksanaan penetapan nominasi & remunerasi Direksi Perseroan melalui proses assessment dan uji kelayakan secara profesional dan transparan.
1. The Audit Committee that provides the data and information for the Board of Commissioners as the review material with Directors and External Auditor / Internal Audit in terms of Annual Financial Report, Management Report and their issues, including compliance with the prevailing regulations and legislation, the application of good corporate governance (GCG). 2. The Nomination, Remuneration and Human Resources Committee that assists the implementation of the the nomination and remuneration of the Board of Directors of the Company through the professional and transparent process of assessment and fit and proper. 3. Business Development and Risk Management Monitoring Committee that helps the evaluation of policy and strategy of the Company’s Business Development and Risk Management, and monitors the investment plan and realization and the progress of the Company’s business.
3.
Komite Pemantau Pengembangan Usaha & Manajemen Risiko, yang membantu melakukan evaluasi kebijakan dan strategi Pengembangan Usaha dan Manajemen Risiko Perseroan serta memantau rencana dan pelaksanaan investasi dan jalannya bisnis Perseroan.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Management Report
45
Kontributor Pertumbuhan Pendapatan
Revenue Growth Contributor
Pendapatan dari usaha Jasa Hulu Migas pada tahun 2011 ini sebagai kontributor Pendapatan Konsolidasian Perseroan terdiri atas hasil usaha Geoscience Services, dari segmen usaha survey seismic darat maupun survey seismic daerah transisi dan laut dan dari usaha Drilling Services serta usaha Oilfield Services. Perseroan akan terus melakukan pengembangan terhadap usaha-usaha tersebut terutama di bidang Oilfield Services sehingga dapat menghasilkan pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas yang optimal. Meskipun dalam usaha ini terutama pekerjaan survey seismic, banyak faktor di luar kontrol yang menjadi kendala, terutama kesiapan area/lapangan migas diantaranya aspek perijinan dan peraturan daerah setempat yang seyogyanya merupakan tanggung jawab pemilik area, namun Perseroan selalu aktif membantu pemilik lapangan agar proyek dapat dijalankan.
The revenue from the Oil and Gas Upstream Services business in 2011 as a contributor to Company’s Consolidated Revenue consisted of the business performance of geoscience services, both from the land survey seismic and transition and marine survey seismic business segment and of the drilling services business and the oilfield services business. The Company will continue developing the businesses, particularly in oilfield services so that will create the optimum growth of revenue and profitability. Despite the fact that in this business, particularly the seismic survey work, there are many factors beyond control that become the obstacle, especially the readiness of the areas/oil and gas fields due to licensing and local regulations that should be the responsibility of the field owners, however the Company is always active to assist the field owners so that the projects can be implemented.
Pendapatan Konsolidasian tahun 2011 ini didominasi oleh usaha Jasa Hilir Migas yang dilaksanakan oleh PT Elnusa Petrofin, yang menyumbang pertumbuhan pendapatan secara signifikan, demikian pula untuk profitabilitas meskipun masih perlu dioptimalkan. Dewan Komisaris memberikan apresiasi terhadap upaya-upaya Direksi dalam meningkatkan cara-cara bekerja yang lebih efisien agar dapat meningkatkan profitabilitas yang lebih baik.
The Consolidated Revenue in 2011 was dominated by the Oil and Gas Downstream Services business by PT Elnusa Petrofin, which contributed significant revenue growth, and also profitability, although this has to be optimized. The Board of Commissioners appreciated the efforts conducted by the Board of Directors to improve the more efficient work procedures in order to improve profitability.
Kontributor Pendapatan Konsolidasian lainnya dari usaha Jasa Penunjang Migas terutama dari usaha pengelolaan data migas baik physical data maupun proprietary data. Dewan Komisaris juga memberikan apresiasi terhadap PT Patra Nusa Data yang telah menyumbangkan profit lebih baik dibanding tahun – tahun sebelumnya. Diharapkan Anak Perusahaan lain juga dapat meningkatkan kinerja yang lebih baik di tahun-tahun mendatang.
Another contributor to Consolidated Revenue was from the Oil and Gas Support Services Business, particularly from the oil and gas data management business including the physical data and proprietary data. The Board of Commissioners also appreciated PT Patra Nusa Data that contributed more profit than the previous years. It is expected that other Company’s Subsidiaries can improve their performance in the years to come.
Beberapa hal yang dapat menjadi highlights kinerja keuangan Perseroan tahun buku 2011 ini : 1. Pendapatan Usaha Konsolidasian mencapai Rp4,71 triliun, tumbuh 12% dibanding tahun 2010. Pendapatan ini dikontribusi 45% dari jasa hulu migas, 48% dari jasa hilir migas dan sisanya dari jasa penunjang hulu migas. Meskipun kontribusi usaha jasa hulu tahun 2011 menurun namun sesuai misi, Perseroan tetap fokus pada bisnis jasa hulu migas.
Several highlights of the Company’s financial performance in the year 2011 were as follows: 1. The Consolidated Revenue reached IDR4.71 trillion, which grew by 12% compared to 2010. This revenue was contributed by 45% from the oil and gas upstream services, 48% from the oil and gas downstream services and the remaining percentage was from the oil and gas upstream support services. Despite the fact that the upstream services business contribution in 2011 declined, according to the mission, the Company should remain focused on the oil and gas upstream services business. 2. In general, profitability declined, which the Income Attributable to Owners of the Parent was negative IDR42.7 billion. This achievement included the divestment of the non-productive property assets in Batam Island and the divestment of 11% of the working interest in the Bangkanai block.
Kondisi makro ekonomi Indonesia pada tahun 2011 merupakan pertumbuhan berkelanjutan, tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang mencapai 6,5%, kondisi inflasi yang masih terjaga di sekitar 3,79% serta nilai tukar rupiah terhadap US Dolar yang relatif stabil pada kisaran Rp9.000/US$. Harga minyak dunia cenderung terus menguat, hal mana akan mendukung pertumbuhan industri hulu migas nasional sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk menaikkan target produksi nasional. Pertumbuhan bisnis Jasa Hulu Migas akan sejalan dengan target produksi nasional. Kondisi ini menguntungkan bagi usaha Perseroan sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang Jasa Hulu Migas.
2. Profitabilitas secara umum mengalami penurunan, di mana pencapaian Laba Yang Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk menjadi negatif Rp42,7 miliar. Pencapaian ini sudah termasuk divestasi atas aset-aset properti non produktif di Pulau Batam dan divestasi 11% working interest pada blok Bangkanai.
Indonesia’s macroeconomic condition in 2011 was a sustainable growth, which was reflected in the economic growth that reached 6.5%, the inflation condition maintained at some 3.79% and the rupiah exchange rate against the US dollar that was relatively stable at approximately IDR9,000/USD. The world oil prices that tend to increase would support the growth of national Oil and Gas Upstream industry and in line with the government policy to increase the national production target. The growth of Oil and Gas Upstream services business will be in line with the national production target. This condition was advantageous for the Company’s business as a company that deals in the field of Oil and Gas Upstream Services.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
46
Laporan Manajemen
3. Turunnya laba disebabkan karena tertundanya pelaksanaan beberapa proyek survey seismik darat yang memiliki profit yang cukup baik dan besarnya beban biaya tetap pada depresiasi peralatan, terutama pada Modular Rig maupun Rig Konvensional yang kurang produktif. 4. Selain itu komposisi dari pencapaian tersebut di atas sebagian masih terdiri dari unit bisnis yang baru dikembangkan sehingga profitabilitasnya masih rendah, diantaranya bisnis survey seismic di daerah transisi dan laut dalam (transition zone and marine seismic). Di samping ada penyesuaian valuasi sebagai implementasi International Financial Reporting Standard (IFRS), mengharuskan adanya beban impairment dari beberapa peralatan tertentu.
3. The declined profit was due to the delayed implementation of several land seismic survey projects that had significant profits and the amount of the fixed cost in the equipment depreciation, particularly the Modular Rig and the Conventional Rigs that were less productive. 4. The composition of the achievement above was still consisted of newly developed business units and thus the profitability was still low, among them was the transition zone and marine seismic survey business in the seismic. In addition, there was the valuation adjustment as the implementation of the International Financial Reporting Standard (IFRS) that required the impairment expenses of several particular equipments.
Kebijakan dan arahan untuk memperkuat struktur bisnis
Policies and Directions to strengthen the business structure
Dalam rangka menghadapi berbagai tantangan usaha, Perseroan terus melakukan berbagai upaya untuk dapat terus tumbuh baik di tahun ini maupun pada tahun-tahun mendatang. Dewan Komisaris telah menggariskan beberapa kebijakan sebagai arahan kepada Direksi Perseroan dalam melaksanakan pengelolaan perusahaan, diantaranya: 1. Tetap fokus pada bidang usaha penyediaan layanan Jasa Hulu Migas secara terintegrasi, maupun jasa hilir migas serta kegiatan usaha penunjangnya, seraya menyempurnakan kajian bisnis untuk meningkatkan kualitas operasi, profitabilitas dan daya saing; 2. Meningkatkan pengawasan dalam perencanaan dan pengelolaan risiko secara komprehensif, melakukan perbaikan bisnis proses dan menyempurnakan semua kebijakan serta sistem prosedur operasional Perseroan secara terintegrasi. 3. Melakukan upaya terbaik untuk meningkatkan pencapaian usaha dengan melakukan program monitoring terhadap pelaksanaan proyek-proyek yang sedang berjalan, meningkatkan cost management yang lebih efisien dan efektif baik pada kegiatan operasional maupun kegiatan pendukung serta memperbaiki project management monitoring system. 4. Menempatkan aspek Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan serta peningkatan kualitas jasa sebagai prioritas utama dalam melakukan kegiatannya. 5. Melakukan pengembangan kompetensi sumber daya manusia internal secara terencana agar Perseroan siap dalam menghadapi tantangan teknologi baru dan tantangan pasar untuk memenuhi “customer expectation”. 6. Melakukan strategi kemitraan dan kerjasama dengan investor atau partner yang mempunyai standar internasional, reputasi baik dan dapat dipercaya untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal. 7. Meningkatkan koordinasi dengan seluruh stakeholder yang berkepentingan dan membangun koordinasi yang terintegrasi antar departemen dan fungsi mengikuti kebijakan yang telah ditetapkan. 8. Menindak tegas dalam memberikan sanksi kepada setiap personil dalam Perseroan yang telah melakukan kesalahan sehingga merugikan dan melanggar integritas Perseroan.
In facing the numerous business challenges, the Company has continued making various efforts in order to grow better in the coming years. The Board of Commissioners has designed several policies as direction for the Board of Directors in managing the Company, such as:
1. Remaining focused on the integrated Oil and Gas Upstream Services and the Oil and Gas Downstream Services as well as the support services business, while completing the business study in order to improve the operational quality, profitability and competitiveness. 2. Improving the supervision in the planning and risk management comprehensively, improving the business processes and perfecting all the operational policies and procedure systems of the Company’s integratedly. 3. Making the best efforts to improve the business achievements by monitoring the implementation of the ongoing projects and improving cost management to be more efficient and effective both in operations and support activities also improving the project management system. 4. Placing the aspects of Occupational Health and Safety and Environmental Protection as well as improving the service quality as the top priorities in carrying out the activities. 5. Developing the competency of the internal human resources in a planned manner, so that the Company will be ready to face the new technological challenges and the market challenges to meet the “customer expectation”. 6. Performing the partnership and cooperation strategy with the investors or partners who have international standard and good reputation and reliability to obtain more optimum results. 7. Improving the coordination with all the stakeholders and establishing integrated coordination among departments and functions to follow the policies established. 8.
Acting firmly in giving sanctions to the personnel in the Company who have made detrimental mistakes and violated the Company integrity.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Management Report
Memperkuat struktur menunjang pertumbuhan
bisnis
untuk
Dewan Komisaris juga telah memberikan dukungan kepada Direksi Perseroan untuk melakukan beberapa aksi bersifat internal maupun eksternal untuk menyempurnakan proses bisnis dan memperkuat struktur bisnis.
47
Strengthening the business structure to support growth The Board of Commissioners has also supported the Board of Directors of the Company to carry out several internal and external actions to perfect and strengthen business structure and business processes.
Secara internal, diawali dengan memetakan permasalahan yang ada. Direksi Perseroan telah melakukan beberapa upaya perubahan ke arah perbaikan diantaranya meningkatkan kemampuan manajemen cash-flow perusahaan melalui akselerasi collection account receivable, penyempurnaan proses bisnis melalui review system operating procedure, penyesuaian struktur organisasi dan manajemen serta meningkatkan pembinaan/pengembangan SDM.
Internally, by mapping the issues on the first place, The Board of Directors of the Company has made several efforts of changes towards improvement, among others improving the capacity of the cash-flow management of the Company through the acceleration of account receivables collection, perfection of the business processes through the review system of operating procedures, adjustment of the organizational and management structure, and supervision/ development of the human resources.
Pengelompokan unit bisnis non-drilling diantaranya wireline logging dan cementing ke divisi oilfield services merupakan bagian dari tindak lanjut kajian rencana pengembangan bisnis drilling ke depan, sehingga divisi drilling ditempatkan di bawah pengelolaan pengembangan usaha. Penyempurnaan proses bisnis diantaranya melalui perbaikan pola approval bidding process oleh project owner/divisi operasi sebagai bagian keterbukaan dan fairness antara divisi marketing dan divisi operasi. Selain itu, divisi portofolio & manajemen risiko ditempatkan di bawah pengelolaan Direktur Keuangan sebagai bagian dari upaya mitigasi risiko dari pendanaan dan investasi.
The grouping of the non-drilling business among others the wireline logging and cementing to the oilfield services division was part of the follow up of the study of the drilling business development plan in the future, so that the drilling division will be put under the business development management. Perfection of the business process was carried out by among others improving the bidding process approval pattern by the project owner/operating division as part of disclosures and fairness between the marketing division and the operating division. In addition, portfolio and risk management division was placed under the management of the Finance Director as part of the effort to mitigate risks of funding and investment.
Selanjutnya dalam rangka proses pemantauan progres investasi secara berkala, Perseroan telah meningkatkan project management monitoring system, untuk memantau perkembangan biaya-biaya, alokasi peralatan dan tenaga teknis pada pelaksanaan proyek baik yang masih tender maupun yang sedang dikerjakan.
Further, in the framework of monitoring the investment progress periodically, the Company has improved the project management monitoring system, to monitor the progress of costs, equipmwnt allocation and technical personnel on the project still being tendered or being implemented.
Aksi korporasi yang bersifat eksternal juga dilakukan Perseroan sebagai upaya dan strategi untuk dapat meningkatkan kemampuan manajemen cash-flow melalui refinancing process surat utang (FRN) kepada sindikasi Bank BCA untuk menurunkan biaya pendanaan. Di samping itu untuk memfokuskan sumber daya dan memperkuat bisnis usaha inti dalam Jasa Hulu Migas serta pertumbuhan bisnis yang stabil dan berkelanjutan, Perseroan telah berhasil melakukan divestasi asset property non produktif di pulau Batam, serta melepas sisa 11 % working interest blok Bangkanai. Dengan struktur usaha Jasa Hulu Migas yang semakin fokus dan solid, Perseroan siap mengantisipasi berbagai tantangan bisnis yang semakin dinamis.
External corporation action has also been carried out by the Company as an effort and strategy to improve the cash-flow management capacity through refinancing process of the notes (FRN) to Bank BCA syndication in order to reduce the funding cost. In addition, in order to focus the human resources and to strengthen the core business in the Oil and Gas Upstream Services as well as to achieved a stable and sustainable business growth, the Company has successfully divested its non-productive property assets in Batam Island, and released the remaining 11% of the working interest in the Bangkanai block. By the more focused and solid Oil and Gas Upstream Services business structure, the Company is ready to anticipate various challenges that are getting more dynamic.
Memperkuat keselamatan kesehatan kerja, kualitas jasa, dan kompetensi sumber daya.
Strengthening the work health and safety, quality of services, and human resources competency
Dewan Komisaris menilai, meskipun dilihat dari sisi kinerja keuangan Perseroan mengalami penurunan pada tahun 2011, akan tetapi secara operasional kinerja Perseroan cukup memuaskan pelanggan, yang dibuktikan dengan apresiasi dan safety award dari beberapa pelanggan. Untuk memperkuat posisi Perseroan pada Jasa Hulu Migas, pengembangan pasar dan produk serta mewujudkan operation excellence, Dewan Komisaris telah memberikan persetujuan
The Board of Commissioners considered that although in terms of the financial performance the Company experienced decline in 2011, in terms of operations it adequately satisfied its customers, which was proven by appreciation and safety awards by several customers. In order to strengthen the Company’s position in the Oil and Gas Upstream Services, market and product development, and realizing operation excellence, the Board of Commissioners agreed
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
48
Laporan Manajemen
Perseroan untuk melakukan investasi peralatan-peralatan operasi sesuai rencana, di mana pelaksanaannya harus tetap secara prudent dan berdasarkan permintaan dan kebutuhan operasional dan pasar.
that the Company invested the operational equipments as planned, but the implementation should be prudent and based on the market demands and needs.
Perseroan juga tetap dan akan selalu mengutamakan aspek peningkatan kualitas jasa serta peningkatan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan. Komitmen tinggi dan partisipasi aktif dari manajemen ditunjukkan dengan selalu melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap prinsip-prinsip K3LL dan dari waktu ke waktu melalui sosialisasi kepada pihak pelaksana.
The Company will always prioritize the aspect of improving the quality of the services and improving Safety, Work Health and Environmental protection. High commitment and active participation of the management were indicated by taking action to improve the K3LL principles and from time to time they are socialized to the execution personnel.
Dewan Komisaris juga selalu mengingatkan bahwa karyawan merupakan asset utama sebagai perusahaan penyedia jasa, sehingga selain dilakukan berbagai pelatihan dan pengembangan untuk memperkuat kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh karyawan. Retention program dan succession planning juga harus mendapat perhatian khusus manajemen untuk dapat menarik dan mempertahankan kompetensi terbaik sumber dayanya.
The Board of Commissioners always reminds that employees are the main assets of the Company as a service provider, and thus numerous trainings and development programs were conducted to improve their competence and expertise. The retention program and succession planning must also have the special attention of the management to attract and maintain the best competency of its human resources.
Komitmen yang kuat terhadap implementasi Tata kelola Perusahaan yang baik dan CSR.
Strong commitment to the implementation of the Good Corporate Governance and CSR.
Kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang baik juga sudah cukup lengkap dan selalu di update dari waktu ke waktu, bahkan whistleblowing system juga telah mulai diimplementasikan sebagai salah satu mekanisme pengaduan terkait pelanggaran di Perseroan. Dalam beberapa tahun terakhir Perseroan telah berhasil memperoleh predikat terpercaya dari FCGI (Forum for Corporate Governance in Indonesia), hal tersebut mengindikasikan persepsi positif terhadap penerapan GCG di Perseroan. Dewan Komisaris dan Direksi berkomitmen untuk terus mendorong agar implementasi GCG terus menjadi lebih baik dan mengarah dan menjadi budaya perusahaan.
The good corporate governance policy was itself adequate and updated from time to time, and the whistleblowing system has begun to be implemented as one of the mechanisms of complaints in connection with violations in the Company. In the last few years, the Company has been successful in obtaining the predicate of reliability from the FCGI (Forum for Corporate Governance in Indonesia), which indicated positive perception of the GCG application in the Company. The Board of Commissioners and the Board of Directors are committed to continue encouraging the GCG implementation to be better and directed towards becoming a company culture.
Dalam hal Internal Audit, Dewan Komisaris melihat bahwa Manajemen Perseroan sudah mulai merasakan manfaat atas hasil kerja keras Internal Audit sebagai fungsi yang melakukan pengawasan internal serta mengawal keamanan aset perusahaan. Internal Audit juga telah membuat perencanaan yang disusun berdasarkan analisis risiko dengan memaksimalkan luas cakupan audit yang ada. Pembahasan hasil audit yang memuat rekomendasi audit, rencana tindak lanjut manajemen serta tata waktunya juga telah dilakukan secara resmi dan didokumentasikan secara memadai. Satu hal yang masih perlu ditingkatkan yaitu monitoring tindak lanjut terhadap temuan audit yang masih terbuka serta mencari solusi agar semua temuan tersebut dapat diselesaikan dan tidak terulang kembali.
In respect of Internal Audit, the Board of Commissioners feels that the Company Management has felt the benefit of Internal Audit as a function which conducts internal supervision and safeguards the Company’s assets. The Internal Audit has also made a plan that was formulated on the basis of the risk analysis by maximizing the existing audit coverage. The discussion of the audit results containing the audit recommendations, the management’s follow up plan, and timing was conducted officially and documented adequately. However, the progress monitoring to audit findings that were still open should be increased so that all such findings can be settled and not repeated.
Untuk aksi tanggung jawab sosial perusahaan, Dewan Komisaris menilai bahwa manajemen Perseroan tetap konsisten mengalokasikan dana untuk berbagai program kepedulian masyarakat (community development) dengan fokus untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar. Selain itu, tanggap bencana alam juga dengan cepat dilakukan oleh Perseroan untuk membantu meringankan beban masyarakat yang sedang mengalami bencana.
For the Company’s social responsibility, the Board of Commissioners considered that the Company’s management remained consistent in allocating the funds for various community development programs, focusing on increasing the quality of the people’s life. In addition, the disaster responsiveness has also been quickly conducted by the Company to help mitigate the burdens of the people who experience natural disasters.
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan berkomitmen kuat untuk menerapkan dan memegang teguh terhadap prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG) karena implementasi GCG secara konsisten seyogyanya dapat mendukung kinerja perusahaan.
The Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company are strongly committed to apply and uphold the principles of Good Corporate Governance (GCG) because the consistent GCG implementation can support the Company’s performance.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Management Report
49
Prospek Usaha Perseroan ke depan
Company Business Prospect in the future
Perkembangan sektor industri migas di Indonesia masih memiliki potensi yang besar seiring dengan semakin meningkatnya target produksi yang telah dicanangkan Pemerintah. Harga minyak juga diprediksikan terus meningkat sehingga menarik bagi para investor dan perusahaan migas untuk beroperasi di Indonesia, selain untuk mengelola lapangan baru, juga memaksimalkan produksi pada sumur-sumur yang sudah ada. Pertumbuhan pasar Jasa Hulu akan sejalan dengan meningkatnya target produksi minyak.
The oil and gas industrial sector development in Indonesia still has a big potential in line with the increasing production targets launched by the government. It is predicted that the oil prices will continue to increase, and thus they will be interesting to the investors and the oil and gas companies to operate in Indonesia. in addition to new fields management, it is also to maximize production at the existing wells. The growth of the Upstream Services market will be in line with the increasing oil production targets.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut di atas, Dewan Komisaris menilai prospek usaha Perseroan ke depan sebagai penyedia jasa hulu migas terintegrasi masih tetap baik dan optimis akan meningkat. Ke depan Perseroan juga sudah merencanakan untuk pertumbuhan usaha terutama mengembangkan usaha Oilfield Services dan telah menyiapkan anggaran investasi (capital expenditure) yang cukup untuk meningkatkan bagian pasar yang masih terbuka, di samping tetap menjaga bagian pasar ada. Untuk mendukung pertumbuhan usaha tersebut, Perseroan harus menjadi yang terdepan dalam kualitas dan harus pula ditunjang dengan pelaksanaan GCG yang konsisten, manajemen risiko dan investasi.
Based on the factors above, the Board of Commissioners considered that the Company’s business prospect in the future as an oil and gas upstream service provider will remain good and it is optimistic that this will increase. In the future, the Company has also planned for the business growth, particularly developing the Oilfield Services business and has prepared the investment budget (capital expenditure) adequately to increase the part of the market that is still open, in addition to maintaining the existing market segments. In order to support the business growth, the Company should become a forerunner in the quality and this should also be supported by the consistent implementation of GCG, risk management and investment.
Sebagai kesimpulan, Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi kepada Direksi dan segenap manajemen serta karyawan Perseroan atas upaya-upaya yang telah dan akan terus dilakukan untuk memperkuat posisi dan struktur bisnis agar Perseroan mampu dan lebih kuat dalam menghadapi tantangan bisnis, dengan harapan agar tetap berusaha untuk mencapai kinerja yang lebih baik serta memberikan imbal hasil yang memuaskan pemegang saham.
As a conclusion, the Board of Commissioners would like to appreciate the Board of Directors and all the management and employees of the Company for the efforts that has been conducted and will be conducted to strengthen the position and business structure so that the Company will be able and stronger in facing the business challenges, with the hope that it will endeavor to achieve better performance and provide satisfactory remuneration for the shareholders.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada para Direksi dan Komisaris yang digantikan atas kontribusi yang diberikan selama masa kepengurusan Perseroan. Terimakasih yang sebesar-besarnya juga sampaikan kepada Pemegang Saham atas kepercayaan yang telah diberikan kepada kami untuk mewakili Pemegang Saham melaksanakan tugas pengawasan dan memberikan arahan / nasihat kepada Direksi dalam pengelolaan dan pengurusan Perseroan. Semoga semua upaya yang dilakukan oleh segenap stakeholder Perseroan, mendapat berkah dan rahmat dari Tuhan YME.
We also would like to express our gratitude to the replaced members of the Board of Directors and the Board of Commissioners for the contributions they rendered during the tenure. Our deep gratitude also goes to the Shareholders for the trust they gave us to represent the Shareholders in carrying out our supervisory duties and in providing he directives/advice for the Board of Directors in the running and management of the Company. We hope that the efforts made by all the stakeholders of the Company will be blessed by the Almighty God.
Hormat Kami,
Sincerely Yours,
Waluyo
Komisaris Utama President Commissioner Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
50
Laporan Manajemen
Erry Firmansyah Surat Indrijarso
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Waluyo
Komisaris Utama President Commissioner
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Management Report
51
Andri T. Hidayat M. Suluhuddin Noor
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
52
Laporan Manajemen
Laporan Direksi /Board of Director's Report
Pada tahun 2011, Direksi banyak melakukan perubahan fundamental dan struktural serta perbaikan kinerja untuk membuat landasan yang kuat dalam rangka implementasi "turn-around" Perseroan In 2011, the board of directors made many fundamental and structural changes as well as improvement to create a strong foundation in order to implement the Company's "turn-around"
Para Pemegang Saham yang terhormat,
Dear respected shareholders,
Tahun 2011 bukan merupakan tahun yang gemilang untuk Perseroan, juga bukan tahun yang mudah untuk dilalui. Namun di tahun 2011 kami banyak belajar dan bersama-sama melakukan perbaikan, melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk memastikan Perseroan adalah perusahaan yang dapat dipercaya oleh pemegang saham, klien dan juga para pemangku kepentingan lainnya.
Year of 2011 was neither a pleasant year for the Company, nor an easy year to pass. However in the year 2011 we learned a lot and made some improvements together, conducted anything necessary to ensure that the Company will be relied on by the shareholders, customers and other stakeholders.
Lingkungan bisnis yang semakin kompetitif dan dinamis dengan berbagai tantangan internal maupun eksternal telah mewarnai perjalanan Perseroan sepanjang tahun 2011. Banyaknya tender dan kontrak yang mundur bahkan dibatalkan oleh kontraktor migas karena sulitnya perijinan serta tingginya permasalahan sosial adalah sebagian tantangan eksternal yang harus dihadapi. Budaya kerja yang belum optimal, termasuk kesadaran akan Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan (K3LL) atau Health Safety Environment (HSE), struktur biaya dan pendanaan yang perlu ditata ulang, serta kurang tepatnya kebijakan dalam penentuan struktur bisnis juga merupakan bagian dari kondisi internal yang harus diperbaiki.
Business environment which was increasingly competitive and dynamic with various internal and external challenges has affected the journey of the Company during the year of 2011. A number of tenders and contracts which were delayed and even cancelled by oil and gas contractors due to difficulties in obtaining licenses and complicated social issues were some of the external challenges that have to be dealt with. Unoptimum work culture, including awareness of Occupational Health and Safety and Environmental Protection (K3LL) or Health Safety Environment (HSE), cost structure and funding that needs to be reorganized, as well as inappropriate policies in determining the business structure have become parts of the internal condition that should be enhanced.
Untuk menyingkapi hal tersebut, Direksi dalam proses melakukan konsolidasian internal dan fokus pada 3 hal yaitu perubahan struktural terkait struktur bisnis dan organisasi, perubahan fundamental terkait budaya kerja serta perbaikan kinerja operasi dan keuangan dengan orientasi pada peningkatan profitabilitas dan arus kas. Terdapat beberapa perbaikan yang cepat terasa dampaknya pada kinerja, namun juga terdapat beberapa perbaikan yang harus dilakukan secara terus menerus agar ke depan Perseroan menjadi lebih baik lagi.
In order to deal with such matters, the Board of Directors has been in progress to conduct an internal consolidation and focused on three aspects, namely structural changes related to the business and organization structure, fundamental changes in work culture and improvement in operational and financial performances, with the orientation on profitability and cash flow increase. There were some improvements which have immediate effect on performances, but some improvements have also to be made continually for the better future of the Company.
Dinamika Makro Ekonomi dan Industri
Macroeconomy and Industrial Dynamics
Di tahun 2011 ini ancaman krisis keuangan kembali melanda perekonomian global. Melambatnya perekonomian di Amerika Serikat dan krisis di sebagian besar negara Eropa secara tidak langsung memberikan pengaruh kepada negara-negara berkembang seperti Indonesia. Konsumsi minyak dunia dari kedua zona tersebut pun mengalami penurunan, membuat beberapa kontraktor Migas
In the year of 2011, financial crisis threatened the global economy. Economic slowdown in the United States and crisis in most European countries has indirectly affected developing countries including Indonesia. World oil consumption from the those crisis zone decreased, making some oil and gas contractors, whose market is in the United States and Europe operating in Indonesia,
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Management Report report
53
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
54
Laporan Manajemen
dengan pasar Amerika dan Eropa yang beroperasi di Indonesia harus melakukan penjadwalan ulang beberapa proyek yang seharusnya direalisasikan pada tahun 2011. Meski tekanan dari perekonomian global begitu kuat, tapi perekonomian Indonesia masih dapat menahan goncangan tersebut. Indikasi ini terlihat dari rendahnya tingkat inflasi Indonesia sepanjang tahun 2011 yang berada pada level 3,79%, dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat menjadi 6,5% dan stabilnya nilai tukar rupiah di kisaran angka ratarata Rp9.000 per US Dollar.
have to reschedule some projects that should have been realized in 2011. Despite strong pressure from global economy, Indonesia's economy was still able to withstand the shocks. It was indicated by low levels of inflation in Indonesia during the year of 2011 which was at 3.79%, with economic growth rising to 6.5% and the stable exchange rate of rupiah of around IDR9,000 on the average, per US Dollar.
Dari sisi industri migas, market attractiveness pada tahun ini berupa budget investasi hulu migas yang sebesar US$17 miliar maupun harga minyak mentah Indonesia yang cukup tinggi pada level ratarata US$112/barel minyak, ternyata belum dapat meningkatkan target produksi minyak Indonesia yang diprediksikan sebesar 945 ribu barel minyak per hari. Di sisi lain, banyaknya jumlah penduduk dan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia mendorong peningkatan konsumsi migas baik untuk produksi ataupun konsumsi. Beberapa peraturan yang berlaku juga mempengaruhi Perseroan, diantaranya adalah perihal nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), penerapan azas cabotage yang belum sepenuhnya diberlakukan, otonomi daerah dan kebijakan departemen terkait yang menambah panjangnya proses perizinan operasi. Ditambah lagi dengan penerapan Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK) yang berlaku saat ini pada penyajian laporan keuangan.
Observed from oil and gas industry, market attractiveness in this year, in the form of pstream oil and gas investment budget worth USD17 billion as well as Indonesia crude oil price relatively high at the average level of USD112/barrel oil, has not been able to increase Indonesia’s oil production target which previously predicted of 945 thousand barrels of oil per day. On the other hand, the large number of population and the increasing growth of Indonesia's economy will automatically increase the consumption of oil and gas, both for production and consumption. Some applicable regulations also affected the Company's operations, including the increased value of the Rate of Domestic Component Level (TKDN), the application of the cabotage principle that has not been fully implemented, regional autonomy and the policies of related departments contributing to the complexity of the procedure in obtaining operational licenses. It was also completed by the implementation of Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) which is applicable currently on the presentation of financial reporting.
Tinjauan Operasi Perseroan
OperationAl Review of the Company
Direksi juga menyampaikan bahwa terdapat banyak proyek yang telah dimiliki (sold project) Perseroan yang ditunda bahkan tidak direalisasikan penuh oleh klien, yang diakibatkan adanya permasalahan perijinan wilayah kerja, permasalahan sosial maupun karena adanya kejadian terkait HSE. Beberapa proyek besar, terutama di bisnis Land Seismic mengalami hal ini dan menyebabkan kurangnya realisasi pendapatan di tahun ini, walaupun beberapa proyek diantaranya dapat diteruskan pelaksanaannya ke tahun 2012. Selain hal itu, juga terdapat beberapa sold project yang belum memberikan tingkat profitabilitas dan arus kas sesuai target, bahkan
Directors also stated that there were many projects that have been owned (sold project) were cancelled and even not fully realized by the client, which caused by issues of work area permit, social problems as well as the HSE-related events. Several big-value projects, especially in the business of Land Seismic experienced this challenge and have caused a lack of revenue realization for this year, although some of projects can be forwardly implemented to 2012. Also, there were several sold projects that have not achieved profitability and cash flow level in accordance with the target and even some sold projects were not profitable, caused by delayed
Direksi melaporkan bahwa pada tahun 2011 ini, pelaksanaan operasi kelompok usaha Jasa Hulu Migas yang merupakan bisnis inti Perseroan mengalami banyak tantangan dan kendala yang memberikan efek yang cukup signifikan terhadap kinerja operasi maupun keuangan pada akhirnya. Tantangan dimulai dengan banyaknya tender atau prospek proyek yang ditunda dan tidak jadi direalisasikan oleh kontraktor migas. Beberapa diantaranya adalah proyek besar, yang terkendala faktor ketidaksiapan pemilik lapangan maupun perizinan wilayah kerja operasi. Hal ini menyebabkan kurangnya pencapaian proyek Perseroan baik dari bisnis Geoscience, Drilling, maupun Oilfield Services. Di samping itu, persaingan yang semakin ketat juga menyebabkan belum optimalnya tingkat keberhasilan tender, baik karena faktor harga, peralatan teknis dan operasi maupun kompetensi teknis. Sedikitnya pembukaan tender operasi baru menyebabkan sulitnya mencari proyek pengganti. Kedua hal ini telah membuat tingkat utilisasi peralatan operasi yang ada menjadi rendah dan di bawah dari target yang diharapkan.
The Board of Directors reported that in 2011, the implementation of the operation of Upstream Oil and Gas Services group, constituting the core business of the Company, experienced many challenges and obstacles that in the end impacted significantly on operational and financial performance. The challenges were proved by a number of project tenders or prospect projects which were delayed and unrealized by oil and gas contractors. Some of them were big projects, hampered by the unpreparedness factor of the field owner or permits of the operational working area. This has resulted in the poor achievement of the Company's projects either from Geoscience, Drilling, and Oilfield Services business. In addition, increasingly tight competition also led to unoptimum level of successful tender, either due to price, technical and operational equipments, or technical competence. The least bid opening of new operation has caused the difficulty of finding the replacement projects. Both of these have made the operation of existing equipment utilization was low and below the expected target
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Management Report
55
ada yang merugi, yang disebabkan mundurnya waktu pelaksanaan dari jadwal seharusnya dan lokasi proyek yang cukup menyulitkan. Kompetensi SDM yang belum optimal dalam perhitungan nilai proyek dan perencanaan investasi juga turut membebani performa operasi. Hal ini terjadi terutama pada hampir seluruh unit bisnis utama sehingga menyebabkan tingkat standby alat, terutama rig konvensional, dan biaya operasi meningkat sehingga profitabilitas dan arus kas proyek operasi turun signifikan, yang pada akhirnya membawa kelompok usaha Jasa Hulu Migas memiliki produktivitas yang lebih rendah dari tahun lalu. Khusus untuk HSE, Direksi Perseroan menaruh perhatian yang sangat besar terhadap beberapa kejadian yang terjadi selama tahun 2011 ini.
schedule of implementation and difficult-to-reach project location. HR competencies that have not been optimum to estimate the value of projects and investment planning also hampered the operational performance. This happened especially in almost all major business units, resulting in the standby equipment level, particularly the conventional rig, and increase ofoperating costs so that the profitability and cash flow of operational projects have significantly decreased, which eventually resulted in the lower productivity of Upstream Oil and Gas Service businesses group than the last year productivity . Especially for the HSE, the Board of Directors of the Company has showed great interest to some events during the year of 2011.
Namun di samping tantangan di atas, Direksi juga melaporkan beberapa proyek Jasa Hulu Migas yang dapat direalisasikan dengan baik secara operasional, diantaranya adalah proyek Land Seismic di Sumatera Selatan, Aceh dan Jawa, proyek Drilling menggunakan peralatan Modular Rig di Kalimantan serta proyek snubbing dan well testing di Kalimantan. Sepanjang tahun ini, Perseroan juga mendapatkan 11 penghargaan dari para klien, diantaranya Pertamina dan Total E&P Indonesie, sebagai bukti dan pengakuan atas pencapaian kinerja operational excelence dan HSE.
In addition to the above challenges, the Board also reported that several projects of Upstream Oil and Gas Service were successfully realized, including the Land Seismic project in South Sumatera, Aceh and Java, the Modular Rig project in Kalimantan as well as snubbing and well testing projects in Kalimantan. During this year, the Company obtained 11 appreciations from customers, namely Pertamina and Total E&P Indonesie, as proof and recognition of performance achievement of the operational excellence and HSE.
Dari sisi anak perusahaan, kelompok Jasa Hilir Migas cukup memberikan kontribusi yang baik, terutama pada Pendapatan Usaha. Dipicu oleh kenaikan harga BBM, perbaikan profitabilitas dan penambahan proyek operasi, membuat PT Elnusa Petrofin menjadi revenue generator pada tahun ini. Anak perusahaan ini juga dapat fokus pada perbaikan arus kas menjadi lebih baik. Sedangkan pada kelompok usaha Jasa Penunjang Migas, PT Patra Nusa Data juga berkontribusi positif karena adanya peningkatan pendapatan, profitabilitas dan juga arus kas karena kenaikan jumlah Wilayah Kerja/Blok migas yang terjual dan kenaikan harga unit lisensi data. Di samping itu, walaupun anak perusahaan di bidang fabrikasi dan penguliran pipa masih memiliki kinerja yang cukup baik, namun harus lebih dikembangkan agar menghasilkan kontribusi yang optimal. Di sisi lain, kerugian masih tercatat pada anak perusahaan di bidang jasa Information Communication Technology serta Marine Seismic karena tingkat kompetisi/ketersedian alat serta struktur biaya yang tinggi.
Of the subsidiary, the Downstream Services group was good enough to contribute, especially on Revenues. Driven by rising fuel prices, improved profitability and the addition of project operation, making PT Elnusa Petrofin a revenue generator this year. This subsidiary was also able to focus on improving better cash flow. While the Oil and Gas Support Services business group, PT Patra Nusa Data also contributed positively because of the increased revenue, profitability and cash flow as well as increase the amount of the oil and gas Work Area/Block sold and the increase of unit price of data license. While the subsidiary in the field of fabrication and pipe threading still had a pretty good performance, but should be further developed to produce an optimum contribution. On the other hand, losses in subsidiaries were also recorded from subsidiaries the field of Information Communication Technology services as well as Marine Seismic due to the high level of competition/equipment availability and as well as high cost structure.
Kinerja Laba yang turun signifikan
Profitability Performance significantly dropped
Direksi melaporkan bahwa dari sisi total Pendapatan Usaha konsolidasian, pada tahun 2011 berhasil tercatat sebesar Rp4,71 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 12% dibandingkan tahun 2010 yang sebesar Rp4,21 triliun. Pertumbuhan pendapatan ini diantaranya didorong oleh kontributor utama yaitu Jasa Hilir Migas dan Jasa Hulu Migas yang masing-masing menyumbang 48% dan 45% terhadap pendapatan konsolidasian. Namun, dari pertumbuhan pendapatan konsolidasian yang telah dicapai tersebut di atas, kontribusi kelompok Jasa Hulu Migas mengalami penurunan dari tahun lalu dan belum dapat mengangkat kinerja keuangan Perseroan secara keseluruhan. Faktor operasional yang telah disampaikan di atas telah menyebabkan naiknya beban operasional sehingga mendorong Laba Kotor Konsolidasian turun menjadi Rp285,3 miliar pada tahun 2011
that
The Board of Directors reported that the total consolidated Revenues in 2011 was IDR4.71 trillion or increased by 12% compared to the consolidated Revenue in 2010 amounting to IDR4.21 trillion. The revenue growth was driven by, among other things, major contributors including Downstream and Upstream Oil and Gas Services which respectively contributed to 48% and 45% of consolidated revenue. However, from the consolidated revenue growth above, the contribution of Upstream Oil & Gas Services group experienced a decrease from last year performance and has not been able to enhance the overall performance of the Company. Operational factor that has been stated above has made an increase of operational costs, contributed the Consolidated Gross Profit decreased to IDR285.3. billion in 2011 (dropped by 31% compare
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
56
Laporan Manajemen
(turun 31% dari tahun 2010). Penurunan tersebut juga disebabkan oleh beberapa provisi yang dicatat oleh standar akuntansi keuangan yang berlaku. Pada akhirnya kondisi tersebut menyebabkan Laba Sebelum Pajak Penghasilan dan Laba Yang Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk tahun 2011 pun mengalami penurunan tajam masing-masing sebesar 128% dan 167% dari kinerja tahun 2010 atau menjadi masing-masing minus Rp26,0 miliar dan minus Rp42,7 miliar.
to last year profit). The fall was also influenced by several provision in according to the applicable financial accounting standard. In the end, those condition contributed to the significant decrease of Income Before Income Tax and Income Attributable to Owners of the Parent which respectively dropped by 128% and 167% from 2010 performance or became minus IDR26.0 billion and minus IDR42.7 billion, respectively.
Di sisi lain, dari sisi arus kas terjadi perbaikan pada arus kas dari aktivitas operasi menjadi sebesar Rp340,4 miliar, meskipun secara keseluruhan terjadi penurunan bersih saldo Kas dan Setara Kas sebesar Rp46,2 miliar. Sementara itu, pengeluaran bersih untuk aktivitas investasi adalah sebesar Rp553,8 miliar dan penerimaan bersih dari aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp161,9 miliar.
On the other hand, there was an improvement in cash generated from operating activities which became IDR340.4 billion, even though overally there was a net decrease in Cash and Cash Equivalents amounted IDR46.2 billion. On the other hand, net cash used in investing activities was IDR553.8 billion while net cash generated from financing activities was IDR161.9 billion.
Aksi Perbaikan Manajemen yang Penuh Tantangan
Management’s Improvement
Orientasi Direksi yang kedua adalah melakukan perubahan fundamental terkait budaya kerja, dengan terlebih dahulu mengajak seluruh karyawan Perseroan melakukan perubahan dalam cara berfikir (think) dan bertindak (act) dengan menerapkan filosofi internal values Perseroan yaitu “clean, respectful & synergy”, bekerja dengan semangat penuh integritas dan menjunjung kejujuran untuk kepentingan perusahaan, sehingga karyawan secara profesional dapat mengembangkan kompetensi dan memberikan kontribusi maksimal untuk memuaskan dan mendapatkan kepercayaan klien dan pemangku kepentingan lainnya. Direksi juga menekankan budaya learning organization untuk peningkatan kompetensi dan keahlian personil, termasuk melalui Petroleum School di operasi dan menjadikan kesadaran HSE, aset operasi dan biaya sebagai budaya (HSE is my culture, Equipment is my life & Cost Awareness is my attitude). Untuk itu, diperlukan kerjasama dan bersinergi sehingga menghasilkan suatu proses bisnis dan hasil kerja yang efisien, efektif dan optimal.
The second orientation of the Board of Directors was conducting a fundamental culture change, by first urged all the employees of the Company to change the way of thinking and acting by applying the philosophy of the Company's internal values : "clean, respectful and synergy", working with the spirit full of integrity and upholding the honesty for the company's benefit, so that employees will professionally develop their competence and contribute optimally to satisfy and gain the trust from the clients and other stakeholders. Directors also emphasized the culture of learning organization to improve the personnel’s competence and expertise, including through the Petroleum School in operation and strengthen the awareness of HSE, operational assets and costs as culture (HSE is my culture, Equipment is my life & Cost Awareness is my attitude). For that purpose, any cooperation and synergy to produce an efficient, effective and optimum business process and performance are required accordingly.
Seperti yang telah disampaikan di atas, pada tahun 2011 ini Direksi banyak melakukan perubahan dan perbaikan untuk membuat landasan yang kuat dalam rangka implementasi “turn-around” Perseroan. Orientasi manajemen yang pertama adalah perubahan struktural, diantaranya dengan melakukan perubahan struktur bisnis dengan mulai melakukan transformasi fokus pada bisnis oilfield services yang memiliki sustainability dan profitability yang lebih baik dan risiko operasional yang relatif lebih mudah di-managed. Direksi juga telah mengisolasi bisnis drilling rig operation yang selama ini membebani dan memindahkan bisnis drilling support services ke dalam divisi oilfield services. Key Performance Indicator (KPI) operasi juga diarahkan tidak hanya pada pencapaian laba rugi, namun juga arus kas yang merupakan komponen paling penting untuk menjalankan bisnis. Direksi juga mengarahkan untuk melanjutkan program divestasi bisnis non-core untuk fokus usaha. Dari sisi organisasi, Direksi juga melakukan mapping kompetensi SDM dan restrukturisasi organisasi, terutama pada divisi asset management dan streamlining procurement untuk efektivitas, efisiensi dan peningkatan kualitas pelayanan.
Risky
Action
for
As informed above, in 2011 the Board of Directors made many changes and improvements to create a strong foundation in order to implement the Company’s "turn-around". The first management orientation was the structural changes, including change of the business structure by carrying out focus transformation in oilfield services business that has better sustainability and profitability as well as more manageable operational risks. Directors also isolated the drilling rig operational business burdensome to date and move the drilling business support services into the oilfield services division. Key Performance Indicator (KPI) operations were also directed not only to the achievement of income, but also cash flow as the most important component to run a business. Directors also directed to continue the non-core divestment program for business focus. In terms of organization, the Board of Directors conducted competency mapping of human resources and organizational restructuring, particularly in the asset management division and streamlining procurement for the effectiveness, efficiency and service quality improvement.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Management Report
57
"Direksi juga melakukan perubahan budaya kerja yang fundamental, dengan terlebih dahulu mengajak seluruh karyawan Perseroan melakukan perubahan dalam cara berpikir (think) dan bertindak (act) dengan hati" "The Board of Directors also conducted a fundamental work culture change, by first taking all the employees of the company to change the way of thinking and acting with heart"
Dalam hal orientasi yang ketiga untuk perbaikan kinerja operasi dan keuangan, Direksi memulai perbaikan dari ujung tombak proses operasi yaitu aspek marketing dengan penerapan fokus pada klien besar dan memiliki reputasi baik, monitoring ketat proposal proyek baru & penerapan mitigasi risikonya, perbaikan project management untuk menjaga pelaksanaan, profitabilitas dan arus kas proyek serta perbaikan penerapan HSE secara ketat untuk target zero fatality. Perbaikan Cash Management dilakukan dengan akselerasi tagihan kepada klien dan selective investment. Direksi juga melakukan refinancing pinjaman sindikasi yang ada senilai US$113 juta dan berhasil menekan bunga pinjaman menjadi lebih kompetitif yaitu rata-rata 4,9% pertahun dengan potensi efisiensi sebesar US$6,7 juta untuk 5 tahun ke depan.
In terms of the third orientation for operational and financial performance improvement, the Board of Directors initiated the improvement from the beginning of operational process, namely the marketing aspects with a implementation focus on the major and reputable clients, strict monitoring of new project proposals and implementation of risk mitigation, project management improvement to support the project implementation, profitability and cash flow as well as strict improvement of HSE implementation for zero fatality target. Cash Management improvement has also been conducted with claim acceleration to clients and selective investment. Directors also refinanced existing syndicated loan worth USD113 million and successfully managed to provide more competitive interest rates, to an average 4.9% per annum with its potential efficiency worth USD6.7 million for the next 5 years.
Memperkuat Tata Kelola dan Tanggung Jawab Sosial untuk Mendukung Perubahan
Strengthen The Governance and Social Responsibility to Support Change
Selain ketiga orientasi perubahan yang sedang dilakukan Direksi yang telah disampaikan di atas, Direksi juga berusaha untuk menciptakan atmosfir yang dapat mendukung perubahan yang terjadi melalui penguatan pelaksanaan tata kelola dan juga tanggung jawab sosial perusahaan. Sepanjang tahun 2011, Perseroan terus berusaha melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance – GCG) yang dimulai dengan penguatan awareness akan komitmen penerapan nilai dan budaya serta etika bisnis dari top level management, yang diharapkan menjadi teladan (role model) bagi setiap personil Perseroan. Selanjutnya, komitmen tersebut diturunkan secara bertahap hingga sampai ke seluruh elemen Perseroan.
In addition to those three change orientation conducted by the Board of Directors that has been presented above, Directors also seek to create a conducive atmosphere that can support the changes through the strengthening of the implementation of governance and corporate social responsibility. Throughout the year 2011, the Company kept trying to implement Good Corporate Governance (GCG) that was started by strengthening the commitment to implement, values and culture as well as business ethics from top level management, which was expected to serve as a role model for each of the Company’s personnel. Furthermore, this commitment was gradually diminished until all elements of the Company.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
58
Laporan Manajemen
Selain itu, Perseroan juga terus berupaya meningkatkan kualitas pelaksanaan tata kelola perusahaan dengan membentuk infrastruktur GCG dan proses pengelolaan yang sehat, termasuk pengetatan SOP dan penguatan implementasi wistleblowing system. Perseroan percaya, bahwa penerapan GCG tidak cukup dilakukan hanya dengan mematuhi berbagai ketentuan yang berlaku, namun harus ditunjukkan dalam praktik sehari-hari. Perseroan meyakini, bahwa dengan melaksanakan GCG, kepercayaan dari para stakeholder dapat terus dijaga dan Perseroan pun bertekad menuju Good Corporate Citizen. Permasalahan Perseroan terkait penempatan dana deposito yang terkuak pada awal tahun 2011 juga merupakan salah satu hal yang perlu perbaikan terkait penerapan kaidah-kaidah GCG yang nantinya diharapkan dapat memperbaiki kembali citra manajemen dan Perseroan. Perseroan terus melakukan upaya untuk mendapatkan kembali haknya sebagai nasabah yang menempatkan dana dengan cara antara lain menggugat secara perdata pihak bank terkait.
Moreover, the Company also continues to improve the quality of corporate governance by establishing GCG infrastructure and a sound management process, including tightening SOP and strengthening implementation of wistleblowing system. The Company believes that the implementation of GCG is not quite done only by complying with various regulations, but must be demonstrated in everyday practice. The Company believes that by implementing GCG, the trust of the stakeholders can be maintained and the Company is committed to be a Good Corporate Citizen. The Company issues related to the placement of the Company’s deposit fund that was revealed in early 2011 was one of the matters that need improvement related to the implementation of GCG principles which might be expected to restore the image of the management and the Company. To date, the Company has been struggling to regain its rights as a customer who placed its funds by conducting such a civil case accusation to the related bank.
Di sisi lain, keselarasan hubungan dengan komunitas juga menjadi perhatian khusus yang diberikan oleh Perseroan. Melalui program tanggung jawab sosial yang berkelanjutan, Perseroan berupaya untuk memberikan kontribusi sosial secara konsisten namun sesuai dengan kemampuan. Sampai saat ini Perseroan telah mengalokasikan dana tanggung jawab sosial dengan fokus aspek lingkungan, pendidikan, ekonomi dan kesehatan untuk memberdayakan dan meningkatkan kualitas komunitas sekitar serta lingkungan daerah operasi, yang juga merupakan bagian dari stakeholder Perseroan.
On the other hand, harmonious relationship with the community also became the Company’s special attention. Through its ongoing social responsibility, the Company seek to provide a consistent social contribution, but depending on its ability. To date, the Company has allocated social responsibility budget focusing on environment, education, economy, and health to empower and enhance the quality of community living nearby as well as the environment of the operational area, that is also parts of the Company’s stakeholders.
Prospek Industri dan Bisnis Ke depan yang Lebih Baik
Better Industry Prospects
Meningkatnya konsumsi energi akan memicu para perusahaan migas untuk melakukan ekplorasi dan produksi guna memenuhi tuntutan energi tersebut. Selain menggarap lapangan baru, perusahaan migas juga akan berusaha untuk memaksimalkan sumur-sumur yang sudah ada atau pun yang sudah tua. Kondisi ini sejalan dengan strategi Perseroan untuk lebih serius menangani bisnis Oilfield services, yang tercermin pada porsi capital expenditure tahun 2011-2012 yang didominasi bisnis ini, tanpa melupakan bisnis Geoscience services yang unggul dari pengalaman dan kualitas serta bisnis drilling high end - Modular Rig yang telah dimiliki Perseroan.
Increase of energy consumption will encourage oil companies to conduct exploration and production to meet energy demands. In addition to working on new fields, oil and gas companies will also seek to maximize the existing or old wells. This condition aligns with the Company's strategy to be more seriously addressed the Oilfield services business, which is reflected in the domination of this business in capital expenditure in 2011-2012, without ignoring the Geoscience business which is prime in experience and quality as well as high end drilling business - Modular Rig which has owned by the Company.
Asia yang selama ini menjadi bayang-bayang Amerika Serikat dan Uni Eropa dalam perekonomian dunia, lambat laun mulai mengambil peran penting sebagai kiblat perekonomian yang baru. Tampilnya Cina dan India sebagai kekuatan ekonomi baru membuat Asia menjadi penyangga perekonomian dunia saat ini. Semakin tingginya pertumbuhan ekonomi di kedua negara tersebut turut membawa pengaruh kepada perekonomian indonesia karena yang sebagian besar tujuan ekpornya kedua negara tersebut. Dengan tingginya jumlah penduduk dan tingkat konsumsi baik untuk rumah tangga ataupun produksi hampir dipastikan permintaan energi dalam negeri akan tetap tinggi, yang tercermin dari target produksi migas tahun 2012 yang juga semakin tinggi.
and
Business
Future
Asia which has been the shadow of the United States and the European Union in the world economy has gradually begun to take an important role as the center of a new economy. Emergence of China and India as new economic power has made Asia as a buffer of the world economy today. Increased levels of economic growth in both countries are also influencing economy of Indonesia since those countries have become Indonesia’s major export destination. With a large number of population and consumption levels for households or production is almost certain that domestic energy demand will remain high, as reflected in the oil and gas production target of 2012 which also increased.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Management Report
59
Dengan potensi dan kesempatan bisnis tersebut, di tahun 2012 Direksi optimis bahwa Perseroan akan tetap memiliki prospek bisnis yang tinggi di masa yang akan datang. Untuk menunjang keberhasilan tersebut, Perseroan akan terus meningkatkan efisiensi untuk meningkatkan profitabilitas dan arus kas, menambah daya saing serta mengembangkan pangsa pasar.
With the business potential and opportunities, in the year 2012 the Board of Directors are optimistic that the Company will continue to have high business prospects in the future. For the success, the Company will continue to increase efficiency to improve profitability and cash flow, to increase competitiveness as well as to develop market share.
Apresiasi
Appreciation
Sepanjang tahun 2011, terdapat 3 kali Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang memutuskan perubahan dalam susunan kepengurusan Perseroan. Jajaran Direksi yang tidak lagi bergabung diantaranya M. Jauzi Arif, Santun Nainggolan, Suharyanto, Suryadi Oemar dan Lucy Sycilia. Sedangkan di level Dewan Komisaris, Soehandjono, Gani Bustan dan Achmad Luthfi juga telah menyelesaikan masa baktinya di Perseroan. Adapun susunan Direksi baru antara lain: Direktur Keuangan Sabam Hutajulu, Direktur Pengembangan Usaha Budi Setiawan, Direktur Operasi Tony Harisman Soetoro, Direktur SDM dan Umum Helmy Said, serta saya sendiri, Elia Massa sebagai Direktur Utama. Diharapkan dengan susunan pengurus yang baru, Perseroan lebih siap dalam melanjutkan langkahnya untuk mengarungi tahun-tahun yang penuh tantangan dan terus berkontribusi positif bagi keberhasilan Perseroan.
Throughout the year 2011, the General Meetings of Shareholders were held three times which decided changes in the composition of the Company’s management. Some of Directors who have no longer joint in the Board namely: M. Jauzi Arif, Santun Nainggolan, Suharyanto, Suryadi Oemar and Lucy Sycilia. While on Board of Commissioners, Soehandjono, Gani Bustan and Ahmad Lutfi have also completed their tenure at the Company. The new Board of Directors are: Director of Finance Sabam Hutajulu, Director of Business Development Budi Setiawan, Director of Operation Tony Harisman Soetoro, Director of HR and General Affair Helmy Said, and me, Elia Massa as President Director. It is expected with the new management board, the Company shall be better equipped to continue to deal with challenging years and positively contribute to the success of the Company.
Secara khusus Direksi berterima kasih kepada klien, pemegang saham, Dewan Komisaris, mitra usaha dan pemasok atas kepercayaan yang telah diberikan. Kepada seluruh karyawan, Direksi juga menyampaikan terima kasih atas ketangguhan dan semangat yang tinggi dalam menghadapi tantangan berat di tahun ini. Hanya dengan kebersamaan dan komitmen yang sungguh-sungguh terhadap “HSE is my culture, Equipment is my life & Cost Awareness is my attitude” yang dapat membawa Perseroan bangkit kembali dan melakukan perbaikan. Di tahun mendatang, Perseroan optimis dapat melangkah lebih dinamis untuk menyambut peluang bisnis dan mempersembahkan kinerja yang yang lebih baik.
In particular, the Board of Directors would like to thank to customers, shareholders, Board of Commissioners, business partners and suppliers for their trust. To all employees, the Board also expressed high gratitude for the integrity and spirit in facing the hard challenges this year. Only with unity and solid commitment to the "HSE is my culture, Equipment is my life & Cost Awareness is my attitude" that can bring the Company rise up and make improvements. In the coming years, the Company is optimistic to move more dynamically to welcome business opportunities and show better performance.
Direksi menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada seluruh insan Perseroan, baik pengurus maupun karyawan atas kerja sama, dedikasi dan dukungan untuk menghasilkan perbaikan nyata di tahun ini.
Hormat Kami,
The Board of Directors extends high appreciation to all personnel of the Company, both management and employees for cooperation, dedication and support to realize a real improvement this year.
Sincerly Yours,
Elia Massa
Direktur Utama President Director Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
60
Laporan Manajemen
Budi Setiawan Direktur Director
Elia Massa
Direktur Utama President Director
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Management Report
Tony H. Soetoro Direktur Director
61
Helmy Said Direktur Director
Sabam Hutajulu Direktur Director
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
62
Laporan Manajemen
Tanggung Jawab Laporan Tahunan 2011 /Responsibility for 2011 Annual Report
Dewan Komisaris Board Of Commissioners
Waluyo
Komisaris Utama President Commissioner
Surat Indrijarso
Andri T. Hidayat
Erry Firmansyah
M. Suluhuddin Noor
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Management Report
63
Direksi Board Of Directors
Elia Massa Direktur Utama President Director
Sabam Hutajulu
Tony Harisman Soetoro
Direktur Keuangan Director of Finance
Direktur Operasi Director of Operation
Helmy Said
Budi Setiawan
Direktur SDM & Umum Director of HR & General Affairs
Direktur Pengembangan Usaha Director of Business Development
Sesuai ketentuan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6, tentang Laporan Tahunan, maka Laporan Tahunan ini merupakan tanggung jawab Manajemen PT Elnusa Tbk. dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
In compliance with the Law No. 40 year 2007 on Limited Liability Companies and Bapepam-LK Regulation No. X.K.6 on Annual Report, then this Annual Report is the responsibilities of the Management of PT Elnusa Tbk and has been approved by members of Board of Commissioners and Directors.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Analisa & Pembahasan Manajemen Management's Discussion & Analysis
Sustaining expertise
to strengthen value chain of oil & gas services Perseroan terus berusaha mengoptimalkan setiap sumber daya yang dimiliki untuk memperbaiki kinerja Perseroan ke depan. The Company continuous to optimize all available resources to improve the future performance of the Company
66
Analisa & Pembahasan Manajemen
Tinjauan Umum - Perekonomian Indonesia /General Review - Economy of Indonesia
Perekonomian dunia tahun 2011 menghadapi tantangan sebagai imbas dari krisis hutang yang melanda negara-negara Eropa dan perlambatan perekonomian Amerika yang belum pulih. Konsumsi minyak dari kedua zona tersebut pun mengalami penurunan, membuat beberapa kontraktor migas dengan pasar Amerika dan Eropa yang beroperasi di Indonesia harus melakukan penjadwalan ulang beberapa proyek yang seharusnya direalisasikan pada tahun 2011. Namun di saat sebagian besar negara di dunia mengalami pertumbuhan ekonomi negatif, perekonomian Indonesia justru tumbuh 6,6%. Kinerja makro ekonomi yang baik, pertumbuhan ekspor, stabilitas politik dan kuatnya fondasi perekonomian Indonesia menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara tujuan investasi yang sangat menarik di 2011 di mana tiga lembaga pemeringkat internasional Moodys, Fitch Ratings dan Standard & Poors menaikan peringkat Indonesia menjadi Baa3, BBB- dan BB+.
The world economy in the year 2011 underwent challenges as the impact of debt crisis suffered by European countries and also the slow-down of American economy that has not yet recovered. The oil consumption of the two zones also decreased, making several oil and gas contractors operating in Indonesia rescheduled a number of projects that should have been realized in 2011. However, when most of the big countries in the world experienced negative economic growth, Indonesia’s economy, on the contrary grew by 6.6%. Good performance of macro economy, export growth, political stability and vigorous foundation of Indonesia’s economy has made Indonesia as one of the interesting countries for investment in 2011 that three institutions establishing international rating namely Moodys, Fitch Ratings and Standard & Poors have increased Indonesia’s rating to Baa3, BBB- dan BB+.
Indikasi pertumbuhan ekonomi nasional dapat dilihat dari dua indikator perekonomian yang menjadi patokan, yaitu pertumbuhan PDB dan inflasi. PDB Indonesia pada akhir 2011 berjumlah Rp7,427 triliun, naik sebesar 6,5% dibandingkan dengan tahun 2010. Selama tahun 2011, semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Sektor Pengangkutan dan Komunikasi yang mencapai 10,7%, diikuti oleh Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran 9,2%, sektor Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 6,8%, sektor Jasa-Jasa dan sektor Konstruksi masing-masing 6,7%, sektor Industri Pengolahan 6,2%, sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih 4,8%, sektor Pertanian 3,0%, dan sektor Pertambangan dan Penggalian 1,4%. Pertumbuhan PDB
The indication of national economic growth may be noticed from two economic indicators serving as standard, namely PDB growth and inflation. At the end of 2011 Indonesia’s PDB amounted to IDR7,427 trillion, increased by 6.5% compared to 2010. During the year 2011, all economic sectors experienced growths. The highest growth was in Transportation and Communication reaching 10.7%, followed by Trade, Hotel and Restaurant, 9.2%, Finance, Real Estate sector and Company service, 6.8%, Services and Construction services each by 6.7%, Processing Industry sector 6.2%, Electricity, Gas and Clean Water 4.8%, Agricultural sector 3.0% and Mining and Excavation sector 1.4%. In 2011 the growth of PDB without Oil and
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Management’s Discussion and Analysis
67
Kinerja makro ekonomi yang baik, pertumbuhan ekspor, stabilitas politik dan kuatnya fondasi perekonomian Indonesia menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara tujuan Investasi yang sangat menarik Good performance of macro economy, export growth, political stability and vigorous foundation of Indonesia’s economy has made Indonesia as one of the interesting countries for investment
tanpa migas pada tahun 2011 mencapai 6,9% yang berarti lebih tinggi dari pertumbuhan PDB secara keseluruhan yang besarnya 6,5%.
Gas was 6.9% indicating that it was higher than the PDB growth in its entirety totaling 6.5%.
Positifnya pertumbuhan ekonomi Indonesia ini juga tidak lain sebagai akibat dari terjaganya tingkat inflasi. Tingkat inflasi aktual jauh dari yang ditargetkan sebesar plus minus 5,0%, tingkat inflasi Indonesia pada tahun 2011 berhasil ditekan pada angka 3,8%. Dengan tingkat inflasi yang rendah tersebut otomatis menjaga tingkat konsumsi rumah tangga yang selama ini menjadi penyangga perekonomian Indonesia.
The positive Indonesia’s economic growth was also affected by the maintained rate of inflation. The actual inflation rate exceeded the targeted inflation rate which was approximately 5.0%., Indonesia inflation rate in 2011 was successfully held at 3.8%. The low inflation rate will automatically maintain the level of household consumption that to date support Indonesia economy.
Gambar. Pergerakan Inflasi Indonesia 2010-2011 Figure. Movement of Inflation 2010-2011 8% 7% 6% 5%
Des-11
Okt-11
Nov-11
Sep-11
Jul-11
Agust-11
Jun-11
Apr-11
Mei-11
Mar-11
Jan-11
Feb-11
Des-10
Okt-10
Nov-10
Sep-10
Jul-10
Agust-10
Jun-10
Apr-10
Mei-10
Mar-10
Jan-10
3%
Feb-10
4%
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
68
Analisa & Pembahasan Manajemen
Di pasar saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan 12% dari Januari 2011 yang berada pada level 3.409 poin menjadi 3.822 pada Desember 2011. Bahkan IHSG pernah mencatat rekor tertinggi 4.131 poin sepanjang pasar modal Indonesia pada Juli 2011. Sedang nilai kapitalisasi pasar fluktuatif. Pencapaian IHSG yang signifikan tersebut tidak terlepas dari derasnya aliran modal yang masuk ke Indonesia. Indikasi derasnya aliran modal ini terlihat dari cadangan devisa Indonesia yang menembus US$100 milliar. Tingginya cadangan devisa ini membuat nilai tukar rupiah sepanjang tahun 2011 stabil di angka Rp9.000 per dollar. Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap US Dolar terus menguat, pada kuartal I 2011 nilai tukar Rupiah terhadap US Dolar bergerak di kisaran Rp8.700 s.d Rp9.100. Kuatnya fundamental ekonomi Indonesia dan stabilitas Inflasi yang mendorong penguatan nilai tukar Rupiah sampai level terendah pada kuartal III 2011 pada Rp8.460 dan pada kuartal IV nilai tukar Rupiah bergerak pada kisaran Rp8.900 s.d Rp9.200. Penguatan Rupiah juga mendapat dukungan dari rate of return investasi Indonesia yang menarik.
In stock market, Composite Stock Price Index (JCI) rose to 12% from January 2011 which was at the level 3.409 points to be 3.822 in December 2011. IHSG even reached the highest record of 4.131 points in Indonesia’s capital market in July 2011, whereas the market capitalization value fluctuated. The significant highest point of IHSG was attributable to the flow of capital as evident from Indonesia’s foreign-exchange reserves reaching USD100 billion. This high foreign-exchange reserves made rupiah exchange rate stable throughout the year 2011 at IDR9,000 per dollar. The movement of Rupiah exchange rate to US Dollar kept strengthening, in the 1st quarter of 2011 Rupiah exchange rate to US Dollar was at the range of IDR8,700 to IDR9,100. Vigorous Indonesia economic fundamental and inflation stability stimulated the strengthening of rupiah exchange rate to the lowest level in the 3rd uarter of 2011 at IDR8,460 and in the 4th quarter Rupiah exchange rate was at the range of IDR8,900 to IDR9,200. The strengthening of Rupiah was also supported by interesting investment rate of return in Indonesia.
Gambar. Pergerakan Nilai Tukar Rupiah terhadap US Dolar 2010-2011' Figure. Movement of Rupiah Exchange Rate to US Dollar 2010-2011
9.408
9.373
9.308
9.088
9.088 8.953
9.001
8.758
8.888
9.185
8.753
8.708 8.535 8.623
Okt-11
Des-11
Nov-11
Sep-11
Agust-11
Jul-11
Jun-11
Apr-11
Mei-11
Mar-11
Jan-11
Des-10
Kinerja ekonomi nasional serta terjaganya stabilitas sektor keuangan yang didukung dengan kondusifnya kebijakan pemerintah kepada pelaku bisnis di harapkan memberikan dampak positif pada tahun mendatang. Diharapkan investasi terus masuk ke Indonesia terutama yang berkaitan dengan industri minyak dan gas.
Feb-11
Okt-10
Nov-10
Sep-10
Agust-10
Jul-10
Jun-10
Apr-10
Mei-10
Feb-10
Mar-10
Jan-10
8.460
It is expected that the performance of national economy as well as the stability of financial sector supported by the government policy benefiting business community will give positive impact in the years to come. It is expected that business persons will keep investing in Indonesia particularly any investment connected to oil and gas industry.
Industri Hulu Migas 2011 /2011 Upstream Oil and Gas Industry
Energi migas masih menjadi andalan utama perekonomian Indonesia, baik sebagai penghasil devisa maupun pemasok kebutuhan energi dalam negeri. Pembangunan prasarana dan industri yang sedang giat-giatnya dilakukan di Indonesia, membuat pertumbuhan konsumsi energi rata-rata mencapai 7% dalam 10 tahun terakhir. Peningkatan yang sangat tinggi, melebihi rata-rata kebutuhan energi global, mengharuskan Indonesia untuk segera menemukan cadangan migas baru, baik di Indonesia maupun ekspansi ke luar negeri. Cadangan terbukti minyak bumi dalam kondisi depleting, sebaliknya gas bumi cenderung meningkat.
Oil and gas energy is still the reliable sector in Indonesia economy that can contribute to foreign exchange and supply domestic need for energy. Infrastructures and industry extensively built in Indonesia has resulted in the increase of energy consumption reaching 7 % on the average in the last 10 years. The extremely high increase, exceeding the need for global energy on the average has obliged Indonesia to find new oil and gas reserves immediately, in Indonesia or to carry out expansion to other countries. It is proved that crude oil reserve is depleting while on the other hand natural gas tends to increase.
Perkembangan produksi minyak Indonesia dari tahun ke tahun mengalami penurunan, sehingga perlu upaya luar biasa untuk
From year to year the production of Indonesia oil tends to diminish, to that end, extraordinary efforts should be required to discover new
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Management’s Discussion and Analysis
menemukan cadangan-cadangan baru dan peningkatan produksi. Potensi sumber daya minyak dan gas bumi Indonesia perlu dikembangkan terutama di daerah-daerah terpencil, laut dalam, sumur-sumur tua dan kawasan Indonesia Timur yang relatif belum dieksplorasi secara intensif.
reserves and increase production. Indonesia still has a great amount of oil and natural gas resources to be developed, particularly in isolated areas, deep sea, old wells and in Eastern Indonesia that are not explored yet intensively.
OIL Proved Reserves
Million Barrels
Production
Kilo Barrel Daily
Cosumption
Kilo Barrel Daily
Proved Reserves
Trilion Cubic Meters
Production
Billion Cubic Feet per Day
Consumption
Billion Cubic Feer per Day
GAS
69
2010
2011
4.3
4.2
990
986
1.289
1.304
3.0
3.1
3.6
3.9
7.0
7.9
Sources : British Petroleum Statistical Review, June 2011
Menurut data BP cadangan minyak terbukti Indonesia sebesar 4,2 juta barel turun 0,1 Juta Barel dari 2010, sedangkan produksi minyak juga menurun dari 990 Kilo Barel per hari pada 2010 menjadi 986 Kilo Barel per hari pada 2011. Penurunan produksi nasional disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya tumpang tindih perijinan lintas departemen dan daerah. Sedangkan penurunan cadangan minyak disebabkan karena penurunan kegiatan ekplorasi dan study G&G yang terkendala permasalahan tumpang tindih area, biaya eksplorasi yang semakin besar karena peralatan yang semakin compact dan area yang semakin susah dijangkau, perubahan iklim global yang menghambat kegiatan seismik dan yang terpenting adalah kurang menariknya insentif yang ditawarkan pemerintah untuk kegiatan ini.
According to data from BP, it is proved that Indonesia oil reserve which was 4.2 Million Barrels, decreased by 0.1 Million Barrel in 2010, whereas oil production also decreased from 990 Kilo Barrel per day in 2010 to be 986 Kilo Barrel per day in 2011. The decrease in national production was owing to several factors, namely complicated cross-department and region permits. Whereas any decreased oil reserve is due to decreases in exploration activities and study of G&G hampered by overlapped area problem, exploration cost increasingly higher due to more compact equipments and more difficult-to-reach areas, change in global climate interfering with any seismic activities and most importantly, inadequate incentive offered by the government fotr the activities.
Cadangan gas nasional adalah sebesar 3.1 miliar meter kubik pada 2011 atau naik 3% dari tahun 2010. Sedangkan produksi gas naik 13% dan konsumsi gas naik 8% dari tahun 2010. Untuk sumber energi lainnya, Indonesia memiliki cadangan Geothermal terbesar di dunia kurang lebih sebesar 43% cadangan dunia dengan kemampuan produksi saat ini sebesar 8.514 Gwh dengan 96% produksi di wilayah barat Indonesia. Sedangkan untuk Coal Bed Metane (CBM), kapasitas produksi nasional saat ini sekitar 453 TCF.
In 2011 the national reserve was 3.1 Trillion Cubic Meters or rose by 3% from the year 2010. Whereas the gas production increased by 13% and gas consumption increased by 8% from 2011. For other energy resources, Indonesia possesses the largest Geothermal reserves in the world that is approximately 43% of the world reserve with the present production capacity of 8.514 Gwh with 96% of production in western Indonesia areas. Whereas for CBM, its present national production capacity is approximately 453 TCF.
Besarnya potensi minyak dan gas di Indonesia menggambarkan peluang terhadap jasa yang ditawarkan oleh Perseroan ke depannya, terlebih lagi setelah bergabungnya Perseroan ke dalam “Pertamina Incorporated” semakin mempermudah jalan bagi Perseroan untuk terus berkembang
The amount of potential oil and gas in Indonesia reflects enormous opportunity for any services offered by Companies in the future, and it is more easily to keep developing after the Companies joined “Pertamina Incorporated”.
Harga Minyak Dunia
World Oil Price
Trend kenaikan harga minyak yang terjadi di tahun 2010 masih berlanjut di tahun 2011. Kondisi perekonomian yang relatif stabil membuat permintaan akan minyak kembali tinggi. Di awal tahun 2011 harga minyak dunia berada pada kisaran US$97-100 dan permintaan minyak dunia masih sesuai proyeksi awal. Namun dengan memburuknya kondisi perekonomian negara-negara Eropa dan gejolak politik yang terjadi di negara-negara Timur Tengah memberikan andil yang cukup signifikan terhadap pergerakan harga minyak dunia, berkurangnya pasokan dari wilayah Timur Tengah
The increase trend of oil price in 2010 continued in 2011. Relatively stable economic condition resulted in higher demand in oil. At the beginning of 2011 the price of world oil was around USD97-100 and the demand in the world oil was still in accordance with the original projection. Yet, by the worsened economic condition of European economy and political unrest in Middle East countries significantly impacted the movement of the world oil price, and reduced supply from the Middle East resulted in possible increase in the world oil
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
70
Analisa & Pembahasan Manajemen
membuat harga minyak dunia berpotensi untuk naik. Kondisi ini yang membuat harga minyak dunia sempat mencapai harga US$125 perbarell pada kuartal dua 2011.
price. This condition made the world oil price reach USD125 per barrel in the second quarter of 2011.
Harga minyak mentah Indonesia (ICP) sepanjang tahun 2011 kurang lebih sama dengan pergerakan harga minyak dunia. Rata-rata ICP pada tahun 2011 berada pada angka US$111. Jika dibandingkan dengan angka RAPBN yang disusun oleh pemerintah, untuk tahun 2011 harga minyak sebesar US$75-90 per barel sedangkan untuk RAPBN 2012 target harga minyak ialah sebesar US$90 per barrel yang merupakan area aman pergerakan harga minyak dunia selama setahun ke depan.
Indonesia Crude Oil Price (ICP) throughout 2011 was more or less the same as the movement of world oil price. The average ICP in 2011 was USD111. If compared to the figure in State Budget Plan prepared by the government for the year 2011, the oil price was USD75-90 per barrel whereas for State Budget Plan of 2012 oil price is targeted to be USD90 per barrel constituting safe area for the movement of the world oil price for one year ahead.
Pergerakan harga minyak dunia dipengaruhi oleh supply dan demand komoditas minyak di pasar primer maupun sekunder. Untuk pasar Indonesia, diperkirakan produksi minyak terus menurun ke depannya sedangkan permintaan terus meningkat. Hal ini menimbulkan over demand terhadap minyak yang mengakibatkan kemungkinan naiknya harga minyak dunia di kemudian hari.
The movement of the world oil price is affected by supply and demand of oil commodity in primary market or secondary market. For Indonesia market, it is estimated that oil production will keep diminishing in the future whereas demand will keep increasing on the other hand. This will result in over demand to oil that may result in possible increase in the world oil price in the future.
Sesuai dengan data harga minyak rata-rata sampai dengan tahun 2010, terlihat bahwa harga minyak mengalami tren naik setiap tahunnya. Kenaikan harga minyak ini dipicu oleh tingginya permintaan sebagai imbas dari proses pemulihan ekonomi di sejumlah negera konsumen minyak industri, sementara kondisi supply terganggu seiring dengan turunnya produksi minyak dunia. Peningkatan harga minyak ini tidak sejalan dengan aktivitas eksplorasi dan produksi di Indonesia yang cenderung turun. Hal ini terlihat dari penurunan anggaran eksplorasi dan produksi yang dilakukan oleh operator minyak asing. Hal tersebut berdampak pada penurunan kinerja perusahaan jasa migas secara umum, baik Indonesia maupun regional.
In accordance with the average oil price until the year 2010, it is evident that oil price tended to increase annually. The increase of the oil price was due to high demand as the impact of the process of economic recovery in number of countries consuming industrial oil, whereas supply was affected in line with the decreased production of the world oil. This increase in oil price is not in agreement with the exploration and production activities in Indonesia which tend to decrease. This can be seen from the decrease of the budget for exploration and production carried out by foreign oil operator. This impact on the diminished performance of any companies providing oil and gas services in general, either in Indonesia or Regional Countries.
Regulasi
Regulation
Pada tahun 2011 terjadi revisi terhadap PTK 007 yakni dengan dikeluarkan PTK No.007 Revisi-II/PTK/I/2011 tentang Pedoman Pengelolaan Rantai Suplai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Dalam revisi ini BPMIGAS mewajibkan KKKS untuk mengutamakan keikutsertaan perusahaan dalam negeri untuk mengerjakan minimal 30 % dari nilai kontrak. Minimal 50 persen pelaksanaan fisik jasa pengerjaan juga harus dikerjakan di wilayah
In the year 2011 revision was made to PTK 007 namely, the issuance of PTK No.007 Revision-II/PTK/I/2011 concerning Guidelines of Supply Change Management of Production Sharing Contractor (KKKS). In this revision, BPMIGAS require KKKS to prioritize the participation of any domestic companies to conduct at least 30% of contract amount. A minimum of 50% of the physical execution of the work service shall also be carried out in the territory of the Republic
Gambar. Pergerakan Harga Minyak ICP & Brent 2010-2011 Figure. Price Movement of ICP & Brent Oil 2010-2011 130 120 110 100 90
ICP (USD/ Barrel)
Brent (USD/Barrel)
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Des-11
Okt-11
Nov-11
Sep-11
Jul-11
Agust-11
Jun-11
Mei-11
Apr-11
Maar-11
Jan-11
Feb-11
Des-10
Okt-10
Nov-10
Sep-10
Jul-10
Agust-10
Jun-10
Apr-10
Mei-10
Mar-10
Jan-10
70
Feb-10
80
Management’s Discussion and Analysis
71
Republik Indonesia. Selain itu perusahaan dalam negeri dapat membentuk konsorsium dengan perusahaan dalam negeri lainnya atau dengan perusahaan nasional dan pekerjaan dapat di subkontrak ke perusahaan asing untuk meningkatkan kemampuan teknis maupun keuangannya.
of Indonesia. In addition, any domestic companies may establish consortium with other domestic companies or with national companies and works may be subcontracted to foreign company in order to enhance its technical or financial capabilities.
Implementasi azas cabotage yang mengharuskan seluruh aktivitas di perairan Indonesia harus menggunakan kapal yang dimiliki oleh orang atau badan hukum Indonesia, berbendera Indonesia dan diawaki oleh orang Indonesia belum terlaksana secara menyeluruh, karena kebutuhan akan kapal yang bermuatan besar cukup tinggi, sedangkan kapal bermuatan besar tersebut masih banyak yang berbendera asing.
The cabotage principals requiring that all activities in Indonesia’s ocean should use any vessel owned by Indonesian or Indonesian legal institution with Indonesian Flag and managed by Indonesian have not been comprehensively implemented due to the need for any vessels capable of carrying great amount of load, while the most vessels still use foreign flag.
Menghadapi ancaman krisis energi yang disebabkan salah satu faktor menurunnya produksi minyak di Indonesia, Pemerintah telah melakukan persiapan jangka panjang dan strategi untuk menjamin keamanan energi di Indonesia di mana target Pemerintah adalah mengurangi konsumsi energi fosil dan menggantinya dengan energi baru terbarukan. Salah satu misi Pemerintah menyebutkan bahwa pada tahun 2025, energi fosil diproyeksikan berkontribusi hanya 75% dari total konsumsi energi, dengan penggunaan energi dari bahan bakar minyak hanya sekitar 30%. Penggunaan energi baru-terbarukan pada tahun 2025 diproyeksikan meningkat menjadi 25%.
Facing tread of energy crisis owing to one of the factors contributing to the decreased oil production in Indonesia, the Government has made long term preparation and strategy to ensure the security of energy in Indonesia that the target of the Government shall to reduce the consumption of fossil energy and replace it with renewable energy. One of the Government missions is that in the year 2005, fossil energy was projected to contribute to only 75% of the total consumed energy, with the use of any energy from fuel which was only 30%. The use of renewable energy in 2005 was projected to increase to be 25%.
Namun demikian, terdapat juga beberapa regulasi yang justru menjadi salah satu penghambat dalam realisasi dari program eksplorasi dan produksi. Kendala-kendala yang berhubungan dengan regulasi diantaranya adalah lamanya proses perizinan untuk melakukan program, tumpang tindihnya lahan untuk dilakukan eksplorasi dan tidak kondusifnya beberapa regulasi seperti otonomi daerah, insentif perpajakan, tata ruang, energi dan perhitungan cost recovery.
Nevertheless, some regulations even hampered the realization of the exploration and production program. Any obstacles related to regulations are among others, complicated licensing process for implementation of program, overlapped land for exploration and several regulation that are not supporting namely, regional autonomy taxes incentive, spatial plant, energy and cost recovery calculation.
Prospek 2012 /2012 Prospect
Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan untuk melelang 20 wilayah kerja minyak dan gas bumi (WK Migas) dan 10 WK CBM pada tahun 2012, dengan total biaya yang dianggarkan untuk ekploitasi dan eksplorasi sebesar US$14 miliar. Jumlah tersebut turun 23% dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk wilayah yang berada di daratan (onshore) sebesar 3.000 km2 dan wilayah yang berada di lepas pantai (offshore) sebesar 4.500 km2.
Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) has targeted to hold an auction of 20 work area of oil and natural gas (WK Migas) and 10 WK CBM in the year 2012, with total cost budgeted for exploitation and exploration amounting to USD14 billion. Such amount is 23% lower than the budget of the previous year. 3,000 km2 areas are in onshore and 4,500 km2 areas are in offshore.
Sementara itu, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) menyetujui belanja modal atau capital expenditure perusahan migas di 2012 sebesar US$24,15 miliar. Rinciannya, US$20,9 miliar untuk wilayah kerja produksi dari 71 kontraktor kontrak kerja sama (KKS) yang mengajukan rencana program dan anggaran (Work, Program and Budget/WP&B). Sisanya, sebanyak US$3,25 miliar untuk wilayah kerja eksplorasi dengan jumlah 183 kontraktor. Jumlah tersebut belum termasuk 24 kontraktor Eksplorasi yang baru menandatangani kontrak kerja sama pada November dan Desember 2011. Anggaran US$20,9 miliar di wilayah kerja produksi, rencananya sebanyak 61% digunakan untuk operasional produksi, 22% untuk pengembangan lapangan, 10% untuk kegiatan eksplorasi, sisanya untuk administrasi dan umum. Anggaran US$3,25
Meanwhile, Implementing Board for Upstream Oil and Gas Activities (BP Migas) has approved capital expenditure for oil and gas companies in 2012 amounting to USD24.15 billion. The detail is USD20.9 billion for production work area of 71 contractors of Production Sharing Contractors (KKS) submitting plan for program and budget (Work, Program and Budget/WP&B). The rest is USD3,25 billion for exploration work area with 183 contractors. The number of the contractors excludes 24 contractors of exploration who just signed the production sharing contract in November and December 2011. The budget of USD20,9 billion was in production work area, which 61% will be used for production operation, 22% for field development, 10% for exploration activities, and the rest shall be for administration and general cost. The budget of USD3.25 billion
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
72
Analisa & Pembahasan Manajemen
Mulai membaiknya perekonomian di Amerika dan eropa, menjadi salah satu alasan mulai meningkatnya konsumsi minyak dunia. The economic improvement in united state and Europe, is one reason the world oil consumption began to increase
miliar di wilayah kerja eksplorasi, sebesar 78% diperuntukkan untuk pengeboran eksplorasi, tujuh persen untuk survei geologi, 14% untuk administrasi dan umum, sisanya untuk pengembangan.
shall be for the exploration work area, 78% for exploration drilling, 7% for geological survey, 14% for administration and general cost, and the rest shall be for development.
Mulai membaiknya perekonomian di Amerika dan Eropa menjadi salah satu pertimbangan peningkatan WP&B. Dengan mulai membaiknya perekonomian di kedua kawasan tersebut konsumsi permintaan minyak dunia akan kembali kepada level yang normal.
Improved economy in the United States and also debt crisis in European zones are one of the considerations to improve WP&B. the increasingly improved economy in both areas will contribute to the normal level of the world oil demand.
Sepanjang tahun 2011 Perseroan melakukan beberapa aksi korporasi, terkait dengan aspek keuangan dan pendanaan, juga aspek struktur korporasi dan portfolio bisnis. Aksi korporasi tersebut dilakukan Perseroan sejalan dengan strategi untuk meningkatkan profitabilitas dan pertumbuhan di jasa hulu migas serta pengembangan bisnis yang lebih bersinergi dengan bisnis utama.
Throughout the year 2011 the Company conducted several corporate actions, related to financial and funding aspects, as well as corporate structure and business portfolio aspects. The Company's corporate actions were carried out in line with its strategy to increase profitability and growth in the upstream oil and gas services as well as the business development for synergy with the main business.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Management’s Discussion and Analysis
73
Aksi Korporasi 2011 /2011 Corporate Action
1. Penerbitan Fixed Rate Notes (FRN) senilai US$50 juta. • Perseroan menandatangani perjanjian Penerbitan Fixed Rate Notes (FRN) senilai US$50 juta dengan Oversea-Chinese Banking Corporation Limited. FRN tersebut ditawarkan di Singapura dengan suku bunga 8,98% per tahun selama 5 tahun. • Dengan penerbitan FRN, maka Perseroan dapat melakukan investasi untuk menambah kapasitas operasional dalam rangka meningkatkan daya saing dalam bidang usaha jasa hulu migas sehingga mendukung pertumbuhan dan perkembangan usaha Perseroan. • Karena itu, dana hasil penerbitan FRN ini dipergunakan untuk memperkuat modal kerja dan pembiayaan belanja modal Perseroan, yaitu peralatan Geoscience Services, Drilling Services (pumping equipment) dan Oilfield Services (well service barges & testing equipment). • Aksi Korporasi ini termasuk dalam transaksi material sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK no. IX.E.2 karena nilai FRN lebih besar dari 20% ekuitas Perseroan. Untuk memenuhi peraturan ini Perseroan telah melakukan proses transaksi sesuai peraturan tersebut, dengan menyampaikan keterbukaan informasi kepada Bapepam-LK dan mengumumkan informasi tersebut pada tanggal 24 Januari 2011 melalui Harian Investor Daily. Keterbukaan informasi tersebut juga termasuk Ringkasan Laporan Penilai dan Pendapat Kewajaran transaksi yang disampaikan oleh Penilai Independen. • Per tanggal 7 Februari 2012 telah dilakukan pembelian kembali seluruh FRN oleh Perseroan dengan menggunakan dana hasil refinancing yang akan diuraikan di bawah ini. 2. Pembentukan Entitas Ventura Bersama PT Elnusa CGGVeritas Seismic. • Perseroan membentuk satu Entitas Ventura Bersama bernama PT Elnusa CGGVeritas Seismic (“ECS”) untuk melakukan usaha Jasa Penunjang Migas khususnya survey marine seismic. • ECS merupakan Entitas Ventura Bersama dengan CGGVeritas Services (Singapore) Pte Ltd, suatu perusahaan jasa seismik multinasional terkemuka yang memiliki kompetensi kuat di bidang seismic marine dan berkantor pusat di Perancis. • Perseroan memiliki 51% saham, sedangkan CGGVeritas Services (Singapore) Pte Ltd memiliki 49% saham ECS dengan total modal disetor para pemegang saham sebesar US$9,8 juta. • Joint Venture ini sejalan dengan strategi usaha jangka panjang Perseroan untuk fokus pada jasa hulu migas terintegrasi, salah satunya dengan memperkuat kompetensi di bidang seismic marine. • ECS mengoperasikan kapal seismic “Elnusa Finder” yang telah berbendera Indonesia dan telah didesign untuk melakukan seismic survey perairan untuk menangkap pasar di Asia Pasifik, terutama Indonesia.
1. Issuance of USD50 million Fixed Rate Notes (FRN). • The Company signed a subscription agreement of FRN worth USD50 million with Oversea-Chinese Banking Corporation, Ltd. The FRN was offered in Singapore with interest rate 8.98% per annum for 5 years. • With this issuance, the Company was expected to conduct several investments to increase its operational capacity in order to improve competitiveness in upstream oil and gas services business, so that supporting the Company growth and development. • Hence, proceed of the FRN issuance should be utilized to strengthen the Company’s working capital and finance its capital expenditure, namely Geoscience Services equipment Drilling Services equipment (pumping equipment) and Oilfield Services equipment (well service barge & testing equipment). • This Corporate action was included in the material transactions in accordance with Bapepam-LK no. IX.E.2 since the FRN value was more than 20% equity of the Company. To meet these regulations, the Company conducted the transaction according to regulation, with the information disclosure to Bapepam-LK and announced this information on 24 January 2011 through Investor Daily Newspaper, This information disclosure was included the Summary of Appraisal Report and Fairness Opinion of the transaction, made by Independent Appraisal. • As of 7 Februari 2012 the Company repurchased/buyback the entire FRN by using refinancing proceeds that will be described below. 2. Establishment of a Joint Venture : PT Elnusa CGGVeritas Seismic. • The Company established a Joint Venture named PT Elnusa CGGVeritas Seismic ("ECS") to conduct business in Oil and Gas Support Services, particularly marine seismic survey. • ECS is a Joint Venture with CGGVeritas Services (Singapore) Pte Ltd, a leading multinational seismic services company which has a strong competence in marine seismic and headquartered in France. • The Company owns 51% shares while CGGVeritas Services (Singapore) Pte Ltd owns 49% shares of ECS with a total paid up capital of the shareholders of USD 9.8 million. • The Joint Venture was in line with the Company's long-term business strategy to focus on integrated oil and gas upstream services, one of them by strengthening the competence in marine seismic. • ECS operates a seismic vessel "Elnusa Finder" which has been Indonesian flagged and designed for marine seismic survey to capture the market in Asia Pacific region, especially Indonesia.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
74
Analisa & Pembahasan Manajemen
3. Divestasi Perusahaan Afiliasi : Elnusa Chariot International Ltd. • Perseroan melalui salah satu Anak Perusahaan, PT Elnusa Patra Ritel (“EPR”), telah melakukan penjualan saham untuk melepas 100% kepemilikan saham EPR pada Elnusa Chariot International Ltd. (“ECI”). • ECI merupakan perusahaan afiliasi Perseroan yang memiliki 11% working interest di lapangan gas Bangkanai, Kalimantan Tengah. • Penandatanganan perjanjian jual beli senilai US$6 juta tersebut dilakukan dengan Salamander Energy Group Limited, selaku pembeli. • Dengan penjualan saham ECI tersebut, maka Perseroan tidak lagi memiliki portofolio usaha pada asset based lapangan migas.
3. Divestment of Affiliate : Elnusa Chariot International Ltd. • The Company through one of its Subsidiary, PT Elnusa Patra Ritel (“EPR”) has signed a share purchase agreement to sell 100% shareholding of EPR in Chariot International Ltd. • ECI is an affiliate of the Company that has 11% working interest of gas field Bangkanai, Central Kalimantan.
4. Refinancing Fasilitas Kredit Perbankan senilai US$113 juta • Perseroan telah melakukan refinancing fasilitas kredit perbankan dari Sindikasi Lama kepada Sindikasi Baru yang dipimpin oleh Bank Central Asia (“BCA”) dengan anggotanya adalah Bank BCA, Indonesia EximBank, Chinatrust Bank, Mizuho Bank dan Bank of China. • Fasilitas kredit senilai US$113 juta tersebut terbagi menjadi 4 Tranche dan dipergunakan untuk : pembiayaan Modal Kerja untuk melunasi fasilitas Modal Kerja yang ada, pembiayaan Kredit Investasi untuk melunasi fasilitas Kredit Investasi yang ada dan untuk melakukan pembelian kembali FRN yang diterbitkan Perseroan di awal tahun 2011. FRN tersebut dibeli kembali oleh Perseroan untuk mendapatkan tingkat suku bunga yang lebih optimal atau lebih rendah. • Secara umum, Refinancing ini merupakan bagian dari strategi pendanaan perusahaan dan pertumbuhan Perseroan ke depan, dalam rangka: o Menurunkan dan mengoptimalkan Cost of Financing pinjaman yang ada; o Memberikan fleksibilitas arus kas Perseroan, terkait dengan pembayaran pokok pinjaman yang dibayarkan triwulanan; o Mempermudah pengelolaan pinjaman Korporasi; o Memenuhi kebutuhan untuk menambah kapasitas operasional dalam rangka meningkatkan daya saing Perseroan.
4. Refinancing of USD113 million Bank Credit Facility. • The Company has refinanced its bank credit facility to from the existing Syndicate to new Syndicate led by New Bank Central Asia ("BCA") with its members : Bank BCA, Indonesia Eximbank, Chinatrust Bank, Mizuho Bank and Bank of China.
• Dengan adanya Refinancing tersebut, Perseroan berhasil menekan bunga pinjaman dengan potensi efisiensi sebesar US$6,7 juta untuk 5 tahun ke depan, di mana rata-rata interest rate semula yang dibayarkan Perseroan adalah sebesar 6,7% pertahun, turun menjadi 4,9% pertahun.
• With the Refinancing, the Company managed to push interest rates with the potential efficiency of USD6,7 million for 5 years, where the average interest rate paid by the Company is initially at 6.7% per year, decreased to 4.9% per year .
• The signing agreement worth USD6 million was made by Salamander Energy Group Limited, as the buyer. • With the sale of ECI’s shares, the Company has no longer had a portfolio of asset-based businesses in oil and gas fields.
• The credit facility worth USD113 million was divided into 4 tranches and was used for: working capital financing to pay off the existing working capital facilities, investment credit financing to pay off existing investment credit facilities and to repurchase/buyback FRN which was issued by the Company at the beginning of 2011. The FRN was repurchased by the Company to obtain an optimal or a lower interest rate. • This refinancing is part of the Company's funding and growth strategy, in order to : and optimize the Cost of Financing of the o Decrease existing loans; o Provide the flexibility of the Company's cash flows, related to principal payments which are paid quarterly; o Facilitate the management of Corporate loans; o Meet the need to increase the operational capacity to improve the Company competitiveness.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Management’s Discussion and Analysis
75
Pembahasan Atas Kinerja Bisnis /Analysis of Business Performance Jasa Hulu Migas
UPSTREAM OIL & GAS SERVICES
Bisnis inti dan backbone operasi Perseroan adalah pada Jasa Hulu Migas yang didalamnya terdiri dari 3 divisi utama yang bergerak masing-masing pada bidang jasa pemetaan data dengan seismic (geoscience services), jasa pemboran (drilling services) dan jasajasa pendukung untuk pemeliharaan dan pengelolaan lapangan migas (oilfield services). Selain itu Perseroan melalui Anak Perusahaan yaitu PT Elnusa CGG-Veritas Seismik melakukan jasa non-konstruksi migas, survey seismic, geologi & geofisika.
The core and backbone business of the Company’s operation is the Upstream Oil and Gas Services which consist of three main divisions operating in seismic data acquisition services (geoscience services), drilling services and oilfield services. In addition, the Company through its subsidiary namely PT Elnusa CGG-Veritas Seismic performs oil and gas non-construction services, seismic surveys, geological & geophysical.
Divisi Geoscience Service (GSC)
Geoscience Service Division(GSC)
Pada tahun 2011, GSC mengerjakan sekitar 62 proyek yang terdiri dari proyek lanjutan dari tahun sebelumnya dan juga kontrak baru yang diperoleh tahun 2011. Beberapa proyek baru di tahun 2011 yang cukup signifikan diantaranya sebagai berikut:
In 2011, GSC executed 62 projects consisted of carry-over projects from previous years as well as new contracts acquired in 2011. Several significant new projects in 2011 are :
Divisi GSC melakukan Geophysical Data service yang mampu memberikan pelayanan jasa pada pekerjaan seismic dan non seismic acquisition khususnya di darat (land) maupun di daerah transisi dan laut (transition zone & marine) serta geodata processing & geology geophysics reservoir.
No.
GSC Division manages Geophysical Data service that able to provide seismic dan non seismic acquisition service particularly in the land and transition zone and marine, as well as geodata processing & geology geophysics reservoir service.
Klien
Tanggal Perjanjian
Nilai Kontrak
Periode Kontrak
Jenis Pekerjaan
Wilayah Kerja
Client
Date of Agreement
Contract Value
Contract Period
Type of Work
Area
1
PT Pertamina EP
9 September 2011 9 September 2011
US$37.188.335
19 bulan / months
Jasa Akuisisi Data Seismik 3D / 3D Seismic Data Acquisition Services
Manduru & Ginaya, Sumatera Selatan
2
PT Pertamina EP
29 April 2011 29 April 2011
US$33.765.770
17 bulan / months
Jasa Akuisisi Data Seismic 3D / 3D Seismic Data Acquisition Services
Akasia Bagus, Jawa Barat
3
Pertamina Hulu Energy ONWJ Ltd.
30 Oktober 2011 30 October 2011
US$28.924.000
12 bulan / months
Jasa Akuisisi Data Seismic 3D TZ / 3D TZ Seismic Data Acquisition Services
Karawang, Jawa Barat
4
PT Pertamina EP
5 April 2011 5 April 2011
US$20.734.450
10 bulan / months
Jasa Akuisisi Data Seismik 3D/ 3D Seismic Data Acquisition Services
Puspa, Jambi
5
Chevron Indonesia Company
15 September 2011 15 September 2011
US$10.752.989
12 bulan / months
Jasa Akuisisi Data Seismik 2D TZ/ 3D TZ Seismic Data Acquisition Services
Papua Barat
5 (lima) kontrak tersebut di atas mengkontribusikan sekitar 23% dari pendapatan Jasa Hulu Migas 2011. Kontribusi bisnis unit usaha Geodata Acquisition Land (GDL) mendominasi perolehan proyek dan pendapatan di GSC di tahun 2011. Namun dikarenakan cuaca yang buruk serta sulitnya perijinan operasi menyebabkan sekitar 50% dari jumlah seluruh proyek GDL mengalami penundaan. tingkat utilitas peralatan GDL juga mengalami penurunan, yang disebabkan oleh pembatalan beberapa tender oleh perusahaan migas, sehingga beberapa proyek besar yang sudah diproyeksikan akan diperoleh dalam tahun 2011 tidak terealisasi.
Those 5 (five) contracts above contributed approximately 23% of revenue of Upstream Oil and Gas Services in 2011. The contribution of Geodata Land Acquisition (GDL) business units dominated the project and revenue acquisition in GSC in 2011. Yet, due to unconditional weather and complicated operational licenses have caused about 50% of the total GDL projects delayed. Utility rates of GDL equipment also decreased, which was caused by the cancellation of several of tenders by the oil and gas companies, so some big projects that were projected to be earned in the year 2011 became unrealized.
Sedangkan untuk pekerjaan Geodata Acquisition Transition Zone dan Marine (GDM) yang selama ini dilaksanakan melalui kerjasama
Meanwhile, Transition Zone & Marine Seismic (GDM) business which has been carried out in the form of Joint Operation also
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
76
Analisa & Pembahasan Manajemen
dalam bentuk Joint Operation juga mengalami permasalahan yang sama, yaitu terkendala masalah perizinan. Salah satu proyek GDM di Kaimana-Papua yang mengalami keterlambatan pelaksanaan proyek karena perizinan dan lokasi proyek yang remote, telah membebani kinerja proyek dan akhirnya menggerus laba Perseroan secara cukup signifikan.
experienced the same problem, constrained to licensing issues. One of GDM projects in Kaimana, Papua experiencing delays in project implementation due to licensing and the remote location of the project, has overburdened the performance of the project and eventually eroded the profits of the Company significantly.
Selain kendala operasi dari faktor eksternal tersebut di atas, manajemen Perseroan juga meninjau ulang dan memperbaiki faktor internal berupa perencanaan dan manajemen proyek sehingga dapat memperbaiki kinerja operasi Perseroan ke depan.
In addition to the external factors of the operating constraints mentioned above, the Company's management is also reviewing and improving internal factors of planning and project management so as to improve its operating performance in the future.
Kapasitas alat yang dimiliki GSC adalah sebagai berikut:
Capacity owned by GSC are as follows:
2010
2011
Capacity Seismic Acquisition Capacity
Capacity
Utility
10 crew land
8 crew land
66%
1 crew transition zone
1 crew transition zone
JO with CGG Veritas
1 crew marine
1 crew marine
JO with CGG Veritas & Nordic
2D Data Collection (km)
1.115
1.886
-
3D Data Collection (kmsq)
1.942
1.533
-
2D Data Processing (km)
10.103
10.765
-
3D Data Processing (kmsq)
5.125
2.115
-
Sepanjang tahun 2011, GSC mendapatkan penghargaan Excellent Safety Performance dari PT Cooper Energy Sukananti Ltd, Orchard Energy ( West Belida) Ltd, JOB Pertamina Medco E&P Simenggaris, TAC Pertamina Retco Prima Energy, dan Pasir Petroleum Resources Ltd untuk pekerjaan GDL.
Throughout 2011, GSC awarded Excellent Safety Performance from PT Cooper Energy Sukananti Ltd, Orchard Energy ( West Belida) Ltd, JOB Pertamina Medco E&P Simenggaris, TAC Pertamina Retco Prima Energy, and Pasir Petroleum Resources Ltd for GDL services.
Divisi Drilling Service (EDS)
Drilling Service Division (EDS)
Sebagian besar proyek EDS merupakan proyek yang sifatnya jangka panjang dengan kontrak sepanjang 2-3 tahun dengan sebaran lokasi proyek di Kalimantan dan Sumatera. Pada tahun 2011 EDS mengerjakan 3 proyek dengan beberapa proyek utama yang merupakan proyek lanjutan dari tahun sebelumnya, sebagai berikut:
Most of the EDS projects are long-term projects throughout 2-3 year contracts with the distribution of the project site in Kalimantan and Sumatra. In 2011 EDS worked on 3 projects with several major carry-over projects are:
EDS memberikan jasa layanan dibidang drilling services yang saat ini difokuskan pada bisnis drilling rig. Pada tahun 2011 manajemen melakukan upaya penyehatan terhadap bisnis drilling yang dinilai belum memberikan kontribusi optimal, dengan merelokasi bisnis drilling support, keluar dari divisi EDS. Tujuan dari relokasi ini adalah agar divisi EDS lebih fokus pada bisnis drilling.
No.
Klien Client
Tanggal Perjanjian Date of Agreement
Nilai Kontrak Contract Value
EDS provides drilling services currently focusing on the business of drilling rig. In 2011 management conducted recovery efforts in the drilling business which was considered has not contributed optimally, by relocating the drilling support business, out of EDS division. The purpose of this relocation is that EDS division to focus more on drilling business.
Periode Kontrak Contract Period
Jenis Pekerjaan Type of Work
Wilayah Kerja Area
1
Virginia Indonesia Comp.
22 September 2008
US$46.680.000
36 bulan / months
Jasa Modular Rig 1500 HP / Modular Rig Services 1500 HP
Badak, East Kalimantan
2
KSO PTM – Benakat Barat
30 Juni / June 2010
US$4.849.058
10 bulan / months
Jasa penyediaan & pengoperasian / Providing & operating services of 1 Drilling Rig 550 HP Services
Pendopo, South Sumatera
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Management’s Discussion and Analysis
77
2 (dua) kontrak tersebut di atas mengkontribusikan sekitar 7,6% dari pendapatan Jasa Hulu Migas 2011. Pada tahun 2011, proyek Modular Rig masih membebani kinerja EDS karena biaya investasi dan beban depresiasi alat yang tinggi.
Those 2 (two) contracts above contributed approximately 7,6% of revenue of Upstream Oil and Gas Services 2011. In 2011, the Modular Rig project still overburdened EDS performance due to the high investment costs and equipment depreciation.
Kerja operasional EDS didukung oleh kapasitas alat sebagai berikut:
EDS operational performance was supported by the capacity of equipments, namely:
2010
2011 Capacity
Drilling Services
Utility
3 active rig conventional
1 active rig conventional
19%
1 active modular rig
1 active modular rig
100%
1 drilling rig conventional on maintenance
3 drilling rig conventional standby
Modular Rig 1500 HP pada tahun ini berhasil melakukan pemboran sebanyak 12 sumur sesuai dengan target yang ditetapkan klien dengan tingkat utilisasi alat yang sangat baik. Sedangkan utilisasi conventional rig masih sangat rendah karena spesifikasi teknis rig yang banyak dibutuhkan pasar jauh dari kapasitas yang dimiliki Perseroan, di samping tingkat kompetisi juga semakin tinggi dengan banyaknya kompetitor baru. Untuk menghadapi kendala tersebut, manajemen Perseroan berencana untuk melakukan Joint Operation dengan perusahaan rig sejenis untuk memperluas pangsa pasar, selain melakukan evaluasi terhadap bisnis drilling akan dijalankan oleh Perseroan ke depannya.
In this year Modular Rig 1500 HP succeeded to drill 12 wells in accordance with the targets set by the client with excellent utilization rate. While conventional rig utilization is still very low due to the technical specifications of of the Company’ rigs did not meet the market needs, in addition to the higher level of competition with many new competitors. To deal with these constraints, the Company's management plans to conduct a Joint Operation with a similar rig companies to expand market share, as well as to evaluate the drilling business run by the Company in the future.
Divisi Oilfield Service (OFS)
Divisi Oilfield Service (OFS)
Pada 2011 dilakukan re-grouping bisnis drilling support yang semula merupakan unit bisnis yang berada di EDS dipindahkan ke OFS, unit bisnis tersebut terdiri dari mud logging, logging truck, H2S, LMP, cementing, downhole testing, dan surface testing. Hal ini dilakukan manajemen dalam rangka menyempurnakan bisnis proses yang ada di OFS di samping untuk memfokuskan EDS untuk menyehatkan unit bisnis drilling.
In 2011 the Company conducted re-grouping of drilling support business which originally managed in EDS then transferred to OFS, the business unit is comprised of mud logging, logging trucks, H2S, LMP, cementing, downhole testing, and surface testing. This is implemented by management in order to improve OFS business processes, in addition to focus EDS to recover the drilling business unit.
Proyek OFS sebagian besar bersifat jangka panjang dengan klien utamanya Total E&P Indonesie, Pertamina dan Chevron. Pada tahun 2011, OFS mengerjakan sekitar 64 proyek yang terdiri dari proyek lanjutan dari tahun sebelumnya dan juga kontrak baru yang diperoleh tahun 2011. Beberapa proyek baru di tahun 2011 yang cukup signifikan diantaranya sebagai berikut:
Most of OFS projects are long term with its main clients namely Total E&P Indonesie, Pertamina and Chevron. In 2011, OFS worked around 64 projects consist of carry-over projects from previous years and also new contracts acquired in 2011. Several significant new projects in 2011 are:
OFS memberikan jasa berupa well services (WST) yang terdiri dari Hydraulic Workover (HWO)/snubbing services, wireline/slickline services, coiled tubing services & pumping services serta Production Enhancement Facilities (PEF) yang terdiri dari production facilities dan production enhancement services.
OFS provides well services (WST) consist of Hydraulic Workover (HWO)/snubbing services, wireline/slickline services, coiled tubing services & pumping services and Production Enhancement Facilities (PEF) consist of production facilities and production enhancement services.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
78
Analisa & Pembahasan Manajemen
No.
Klien
Tanggal Perjanjian
Nilai Kontrak
Periode Kontrak
Jenis Pekerjaan
Wilayah Kerja
Client
Date of Agreement
Contract Value
Contract Period
Type of Work
Area
1.
Total E&P Indonesie
12 April 2011 12 April 2011
US$46.938.870
60 bulan / months
Pumping & Coiled Tubing services (Multipurpose Barge)
Kalimantan
2.
PT Pertamina EP
1 November 2011 1 November 2011
US$23.450.912
36 bulan / months
Kalimantan
3.
PT Pertamina EP
24 Januari 2011 24 January 2011
US$18.882.665
36 bulan / months
Jasa / Services Electric Wireline Logging, Perforation & Data Processing (EWLPP)
4.
PT Pertamina Gas
US$ 16.640.000
18 bulan / months
5.
Total E&P Indonesie
1 Juli 2011 1 July 2011
US$11.024.850
3 tahun / years
Snubbing Services
Kalimantan
6.
Total E&P Indonesie
US$10.999.900
36 bulan / months
Snubbing Services
Kalimantan
26 April 2011 26 April 2011
26 April 2011 26 April 2011
Electric Wireline Logging, Perforation & Data Processing (EWLPP) Services Operating & Pipe Maintenance Services
Sumatera Tempino Sei Gerong, Jambi
Kontrak multipurpose barge dari Total E&P Indonesie di atas, belum mengkontribusikan pendapatan karena sepanjang tahun 2011 barge masih dalam tahap pembangunan. Namun, 5 (lima) kontrak lainnya yang tercantum di atas telah mengkontribusikan sekitar 10% dari pendapatan Jasa Hulu Migas 2011. Kontribusi bisnis unit usaha Well Services (WST) mendominasi perolehan proyek dan pendapatan di OFS di tahun 2011. Sedangkan unit bisnis PEF masih dalam tahap pengembangan sehingga belum banyak berkontribusi pada divisi ini. Salah satu proyek PEF untuk pengerjaan upgrading gas station dihentikan pada akhir tahun 2011 oleh Perseroan karena telah membebani kinerja OFS dengan cukup signifikan.
The multipurpose barge contract from Total E & P Indonesie above, has not contributed revenue since it was still under construction barge for the year 2011. However, 5 (five) other contracts listed above have contributed about 10% of revenue of Upstream Oil and Gas Services in 2011. Contribution of Well Services business unit (WST) dominated the acquisition of projects and revenues of OFS in 2011. While the PEF business unit was still in development stage, therefore has not much contributed to this division. One of the PEF projects to work on upgrading the gas station was discontinued by the Company in late 2011 because it has overburdened performance of OFS significantly.
Proyek besar yang selama ini dikerjakan sebagian besar berada di Wilayah Kalimantan timur dan yang lainnya berada di Jawa Barat. Seluruh proyek yang dilaksanakan pada tahun 2011 ini didukung oleh peralatan kerja sebagai berikut:
Major projects that has been carried out were mostly in eastern Kalimantan Region and the others were in West Java. All the projects implemented in 2011 was supported by the work equipment as follows:
2010
2011
Capacity
Capacity
Utility
Workover
9 active hydraulic Rig
11 active hydraulic Rig
64%
Wireline
5 crew portable wireline
5 crew portable wireline
58%
Barge
3 working barge
3 working barge
86%
Testing Barge
2 testing barge
3 testing barge
100%
LCT boat
1 LCT Boat
1 LCT Boat
92%
Mud Logging
15 crew Mud Logging
16 crew Mud Logging
33%
Logging Truck
7 Logging Truck, 9 SLB
7 Logging Truck, 9 SLB
96%
H2S
9 unit H2S
9 unit H2S
43%
LMP
1 Crew LMP
1 Crew LMP
100%
Cementing
3 Crew Cementing
3 Crew Cementing
53%
Downhole Testing
4 Crew Downhole Testing
4 Crew Downhole Testing
44%
Surface Testing
3 Crew Surface Testing
3 Crew Surface Testing
80%
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Management’s Discussion and Analysis
79
dalam rangka meningkatkan kinerja dan daya saing Perseroan, sepanjang tahun 2011 ini Perseroan telah melakukan berbagai perbaikan, baik dari aspek organisasi, operasi, sistem dan lainnya. in order to improve performance and competitiveness of the company, during the year 2011 the company has made various improvement in the field of organization, operation, system and others
Sejalan dengan prospek dan peluang usaha yang masih besar pada bisnis oilfiled services, manajemen melakukan pengembangan bisnis pada Oilfield services dan fokus pada investasi belanja modal yang mendukung pengembangan bisnis ini.
In line with the outlook and business opportunities that are still widely open on oilfiled business services, management managed business development in the Oilfield services and focus on the investment of capital expenditure to support the development of this business.
Pada tahun 2011 ini, OFS mendapatkan penghargaan HSE Award dari Pertamina EP berkaitan dengan kinerja proyek pembangunan Instalasi Pembuangan Air Limbah.
In 2011, the OFS was awarded Award from Pertamina EP HSE related to the performance of Installation of Waste Water Disposal projects.
Dalam rangka meningkatkan kinerja operasi dan daya saing Perseroan, sepanjang tahun 2011 ini Perseroan melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja bisnis Jasa Hulu Migas. Perbaikan dimulai dari proses marketing untuk mendapatkan proyek di mana manajemen mengarahkan untuk melakukan fokus yang lebih pada klien besar dan memiliki reputasi baik dengan jenis bisnis yang lebih sustainable, sehingga pelaksanaan proyek maupun pembayaran atas kerja yang telah dilakukan Perseroan dapat terealisasi dengan baik. Manajemen juga memonitor dengan ketat dan selektif terhadap proposal proyek baru & penerapan mitigasi risikonya. Perbaikan project management juga ditegakkan dalam rangka focus deployment untuk menjaga realisasi proyek dari jadwal yang telah diestimasikan. Seperti yang telah disampaikan di atas, manajemen juga mengisolasi unit bisnis yang belum berkontribusi optimal dan membentuk tim kerja untuk fokus menangani proyekproyek yang bermasalah atau merugi. Selain itu, manajemen juga melakukan perbaikan penerapan HSE secara ketat untuk target zero fatality dengan berbagai training dan induksi budaya kerja.
In order to improve operating performance and competitiveness of the Company, during the year 2011, the Company made various efforts to improve and enhance the performance of Upstream Oil and Gas Services business. It was begun from the marketing process improvement for project acquisition where the management was directed to be more focus on major and good reputation clients with more sustainable type of business, so the implementation of the project as well as payment for work already done can be well realized. Management also monitored closely and selectively to the new project proposals and implementation of its risk mitigation. Project management improvements were also enforced in order to focus deployment to keep the project realization from the estimated schedule. As noted above, management also isolated business units that have not contributed optimally and established working teams to focus dealing on projects with problems or loss. In addition, management might also make improvements to the strict implementation of HSE for target of zero with a variety of cultural trainings and work culture induction.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
80
Analisa & Pembahasan Manajemen
PT Elnusa CGGVeritas Seismic (ECS)
PT Elnusa CGGVeritas Seismic (ECS)
The composition of stock ownership in ECS per 31 December 2010 and 2011 as follows:
Kepemilikan saham pada ECS per 31 Desember 2010 dan 2011 adalah sebagai berikut : Nilai Nominal per Saham (Rp) Nominal Value per Share (IDR)
Rp8.671 (Setara dengan US$1) (Equal to USD1)
2010 Jumlah Saham
Nominal
Total Share
(Rp/IDR)
Modal Dasar Authorized Capital
-
2011 % -
Jumlah Saham
Nominal
Total Share
(Rp/IDR)
39.200.000
%
339.903.200.000
Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang Saham Issued & Fully Paid-up Capital 1. PT Elnusa Tbk.
-
-
-
4.998.000
43.337.658.000
51%
2. CGGVeritas Services (Singapore) Pte. Ltd
-
-
-
4.802.000
41.638.142.000
49%
Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh
-
-
-
9.800.000
84.975.800.000
100%
-
-
29.400.000
254.927.400.000
Total Issued and Fully Paid-up Capital Jumlah Saham dalam Portofolio Total Portfolio of Shares
Susunan pengurus per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :
The management structure per 31 December 2011 as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Komisaris Utama President Commissioner
: Budi Setiawan
Presiden Direktur President Director
: Irian Sitorus Pane
Komisaris Commissioner
: Yohannes Sri Nirbito
Direktur Director
: TB Triyatna Djajasantosa
Komisaris Commissioner
: Long Don Pham
Direktur Director
: David John Round
Pada tanggal 15 Februari 2012 terjadi pergantian pengurus, di mana David John Round (Direktur) digantikan oleh Christian Michel Brige.
On 15 February 2012 there is a change of management, where David John Round (Director) was replaced by Christian Michel Brige.
ECS berdiri berdasarkan Akta Pendirian No. 53, tanggal 21 April 2011 dibuat di hadapan Notaris di Jakarta, Hesti Sulistiati Bimasto, SH.; sebagai sebuah Joint Venture (JV) Company bersama CGGVeritas, perusahaan multinasional yang dalam 5 tahun terakhir merupakan partner Perseroan dalam joint operation untuk kegiatan seismic transition zone.
ECS stands by the Deed of Establishment No. 53, dated 21 April 2011 Notary in Jakarta, Hesti Sulistiati Bimasto, SH.; as a Joint Venture (JV) Company with CGGVeritas, a multinational company which in the last five years has become a partner in a joint operation for transition zone seismic activites.
ECS bergerak di bidang jasa penunjang pertambangan minyak dan gas alam khususnya di bidang Jasa Non konstruksi migas antara lain, survei seismik, geologi dan geofisika untuk daerah laut dalam (marine). Pelayanan jasa seismic marine ini bertujuan untuk menangkap potensi pangsa pasar seismic marine dan mendukung peningkatan kegiatan eksplorasi migas di wilayah perairan, sekaligus mendukung peningkatan produksi migas nasional. Penembakan pertama dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2011 untuk proyek marine seismic di selat Madura.
ECS engages in Support Services of Oil and Natural Gas particularly in non-oil and gas construction, among others, seismic surveys, geology and geophysics for deep-sea areas (marine). Marine seismic services is intended to capture the potential of marine seismic market share and to support the increase of oil and gas exploration activities in the marine territorial, as well as to support the improvement of the national oil and gas production. The first shootings took place on 27 May 2011 for marine seismic project in the Madura Strait.
Peralatan utama dalam menjalankan operasi adalah streamer yang ditempatkan di atas vessel “Elnusa Finder”, kapal seismik pertama berbendera Indonesia yang dioperasikan oleh ECS. Vessel baru yang dibangun khusus oleh Singapore Technologies Marine Ltd. di Singapura ini ideal untuk melakukan pekerjaan survei seismik proyek 2D/3D di perairan dengan menggunakan konfigurasi streamer hingga 4 streamers dengan 4 derek dan memungkinkan melakukan akuisisi geometris.
The main equipment in running the operation is placed on the streamer vessel "Elnusa Finder", the first Indonesian-flagged seismic vessel operated by ECS. The new vessel specially built by Singapore Technologies Marine Ltd. Singapore is ideal for work 2D/3D seismic surveys project in marine with up to 4 streamers streamer configuration with 4 winches and allows the geometric acquisition.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Management’s Discussion and Analysis
Ringkasan kinerja operasi ECS di tahun 2011 adalah sebagai berikut:
81
Highlights operating performance of ECS in 2011 : Pencapaian Achievement 2011
Jenis Pekerjaan Type of Work 3D Seismic
Husky Madura
3D Seismic
Mitra Madura
2D Seismic
Mubadala
29 hari, 320 Sqm 22 hari, 252 Sqm 16 hari, 2.044 CmpKm
2D Seismic
BHP Phillipines
45 hari, 4.420 CmpKm
2D Seismic
Petronas
45 hari, 3.751 CmpKm
Pada tahun 2011, profitabilitas ECS memberikan kontribusi negatif kepada Perseroan, yang disebabkan karena tingginya beban operasional yang tidak diikuti dengan perolehan proyek yang berkelanjutan.
In 2011, the profitability of the ECS provides a negative contribution to the Company, which was caused due to high operating expenses that were not followed by the acquisition of sustainable projects.
Jasa Penunjang Hulu Migas
Supporting Upstream Oil & Gas Services
Pada kelompok jasa penunjang hulu migas, Perseroan mengelola 4 Anak Perusahaan dan 1 Perusahaan Afiliasi, yaitu :
in the upstream oil and gas support services, the Company manages 4 Subsidiaries and 1 Affiliate, namely:
Anak Perusahaan & Afiliasi Subsidiaries & Affiliate
Bidang Field
PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK)
Jasa penguliran, perdagangan pipa casing OCTG, fabrikasi serta proyek EPC Threading, trading services of OCTG casing pipe, fabrication and EPC projects
PT Patra Nusa Data (PND)
Jasa perolehan, pengelolaan, pengolahan dan penyimpanan data eksplorasi produksi migas Oil & gas production data acquisition, management and storage services
PT Sigma Cipta Utama (SCU)
Jasa pengelolaan & penyimpanan data Migas, pembangunan sistem, teknologi informasi terpadu serta jasa telekomunikasi Oil & gas data management and storage, integrated development services of information technology and telecomunication services
PT Elnusa Patra Ritel (EPR)
Saat ini tidak beroperasi Currently inactive
PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM)
Jasa pelayanan komunikasi dan telekomunikasi melalui satelit Satellite communication and telecomunication services
PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK)
Kepemilikan saham pada EFK per 31 Desember 2010 dan 2011 adalah sebagai berikut :
Nilai Nominal per Saham (Rp) Nominal Value per Share (IDR) 100.000 Modal Dasar Authorized Capital
PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK)
The composition of stock ownership in EFK per 31 December 2010 and 2011 as follows: 2010
Jumlah Saham
Nominal
Total Share
(Rp/IDR)
900.000
90.000.000.000
234.781
23.478.100.000
6.312
631.200.000
2011 %
Jumlah Saham
Nominal
Total Share
(Rp/IDR)
%
900.000
90.000.000.000
97,35%
234.781
23.478.100.000
97,35%
2,62%
6.312
631.200.000
2,62%
Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang Saham Issued & Fully Paid-up Capital 1. PT Elnusa Tbk. 2. PT Multi Guna Laksindo 3. Drs. Anas Mappe Siri Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh
68
6.800.000
0,03%
68
6.800.000
0,03%
241.161
24.116.100.000
100%
241.161
24.116.100.000
100%
658.839
65.883.900.000
658.839
65.883.900.000
Total Issued and Fully Paid-up Capital Jumlah Saham dalam Portofolio Total Portfolio of Shares
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
82
Analisa & Pembahasan Manajemen
Susunan pengurus per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :
The management structure per 31 December 2011 as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Komisaris Utama President Commissioner
: Suryadi Oemar
Direktur Utama President Director
: Dipa Mulia
Komisaris Commissioner
: Budi Setiawan
Dir.Ops & Marketing Dir. of Opt &Marketing
: Pri Azman Syanif
Pada tanggal 1 Februari 2012 terjadi pergantian pengurus, di mana Suryadi Oemar (Komisaris Utama) digantikan oleh Tony H. Soetoro dan Direksi hanya terdiri dari 1 (satu) Direktur yaitu dijabat oleh Pri Azman Syanif.
On 1 Februari 2012 there was change of management, where Suryadi Oemar (President Commissioner) was replaced by Tony H. Soetoro and Board of Directors consist of only 1 (one) Director which was held by Pri Azman Syanif.
Kapasitas operasi EFK di tahun 2011 adalah sebagai berikut :
The operating capacity of EFK in 2011 as follows: Pencapaian Achievement
Jenis Pekerjaan Type of Work Penguliran pipa OCTG OCTG Pipe Threading
2010
Capacity
Actual :
- Thread Only
- 2 3/8" - 13 3/8"
Perdagangan pipa OCTG OCTG Pipe Trading
-16" - 30"
Fabrikasi Fabrication
Blasting, painting, rolling, cutting & 13 unit portacamp
30.000 MT
8.322 MT
12.262 MT
139 MT
2.878 MT
22 MT
1.978 MT
3.651 MT
- Thread, Cpl & Prot.
2011
40.000 MT
-
- 1 Unit instalasi pengolahan air limbah (IPAL) 1 Unit wastewater treatment instalation - 1 Unit multi purpose barge
EFK masih menjadi pemain unggulan terutama untuk pipa low grade dan dalam hal penyediaan connection pipa big size ( >16”) namun sampai saat ini EFK belum masuk ke pasar pipa high grade dengan Premium Connection karena hanya mempunyai license untuk mengerjakan tetapi tidak dapat langsung maju sebagai peserta tender. EFK memiliki plant dan yard seluas 3 ha berada di lokasi ideal yaitu waterfront Batam.
EFK is still a superior player, especially for low grade pipes and in providing big size connection (> 16 ") but up to present EFK has not entered the market with a high grade pipes Premium Connection because it only has a license for work but can not directly enter as bidders. EFK has a plant and an 3 ha yard in an ideal location, Batam waterfront.
Produksi Ulir tahun 2011 meningkat 3% dibandingkan dengan tahun 2010 yaitu dari 11.973 MT menjadi 12.262 MT, ini merupakan dampak positif dari regulasi Badan Kawasan Batam yang melarang keras masuknya pipa finished ke Batam yang berlaku sejak pertengahan Agustus 2011. Namun terdapat kendala dalam pencapaian target produksi yang disebabkan karena adanya distribusi kebutuhan pipa dari end user yang tidak merata yang menimbulkan kelebihan kapasitas.
Thread production in 2011 increased 3% compared to 2010 ie from 11,973 MT to 12,262 MT, this is the positive impact from regulation implemented from mid-August 2011 of Badan Kawasan Batam which strictly prohibits entry of finished pipe to Batam. But there are obstacles in the achievement of production targets due to the pipe distribution from end user that is not evenly distributed causing excess capacity.
Untuk pekerjaan fabrikasi EFK melakukan partnership. Kinerja bisnis Fabrikasi selama tahun 2011 tidak mengalami perubahan signifikan dibandingkan dengan tahun 2010 karena belum selesainya pengurusan sertifikat yang dibutuhkan dan diharapkan akan selesai seluruhnya pada akhir tahun 2012.
For fabrication, EFK make the partnership.The fabrication business performance during 2011 did not change significantly compared to 2010 due to the completion of the required certificates that are expected to be completed in late 2012.
Pada tahun 2011, EFK juga mulai melakukan bisnis konstruksi dengan adanya proyek konstruksi barge dan proyek instalasi pengolahan air limbah. Bisnis ini yang menyebabkan peningkatan cukup tinggi terhadap kinerja pendapatan EFK di tahun 2011.
In 2011, EFK also began to deal with construction business of barge construction project and wastewater treatment projects. This business caused an increase in revenue performance of EFK in 2011.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Management’s Discussion and Analysis
PT Patra Nusa Data (PND)
Kepemilikan saham pada PND per 31 Desember 2010 dan 2011 adalah sebagai berikut : Nilai Nominal per Saham (Rp) Nominal Value per Share (IDR) 30.000
PT Patra Nusa Data (PND)
The composition of stock ownership in PND per 31 December 2010 and 2011 as follows: 2010
2011
Jumlah Saham
Nominal
Total Share
(Rp/IDR)
Modal Dasar Authorized Capital
83
%
80.000
2.400.000.000
14.000
420.000.000
Jumlah Saham
Nominal
Total Share
(Rp/IDR)
80.000
2.400.000.000
14.000
420.000.000
%
Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang Saham Issued & Fully Paid-up Capital 1. PT Elnusa Tbk. 2. PT Kreasindo Resources Indonesia Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh
70%
70%
6.000
180.000.000
30%
6.000
180.000.000
30%
20.000
600.000.000
100%
20.000
600.000.000
100%
60.000
1.800.000.000
60.000
1.800.000.000
Total Issued and Fully Paid-up Capital Jumlah Saham dalam Portofolio Total Portfolio of Shares
Susunan pengurus per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :
The management structure per 31 December 2011 as follows :
Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama President Commissioner
: M. Teguh Pamudji
Komisaris Commissioner
: Bambang H. Soewandi
Komisaris Commissioner
: A. Edy Hermantoro
Komisaris Commissioner
: Heru Samodra
Direktur Director
Direktur Director : Eddy Arus Sentani
PND bergerak di bidang jasa pengelolaan data dan informasi energi serta sumber daya mineral Indonesia khususnya bidang eksplorasi produksi perminyakan melalui Sistem Manajemen Data yang terpadu mencakup penyimpanan, penataan, pemberian nilai tambah dan pemasyarakatan.
PND serves data and information processing services of Indonesian energy and mineral resources, particularly oil production exploration, using an integrated Data Management System that consists of storage, management, provision of added values, and socialization.
Kapasitas alat produksi di tahun 2011 adalah sebagai berikut :
The capacity of production equipment in 2011 as follows :
Jenis Pekerjaan Type of Work Data Processing & Study
Seismic repro Prestack Seismic repro Post stack
Pencapaian Achievement 2010
2011
6.000 km
6.000 km
120.000 km
120.000 km
7 Area
7 Area
Data Remastering
Vectorisasi Seismik (Line)
15.000 line
15.000 line
Well Remastering (Well)
2.500 well
2.500 well
Storage Data Management
Physical
1.600 m2
1.600 m2
26 Tb
26 Tb
Study
Digital
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
84
Analisa & Pembahasan Manajemen
Sepanjang tahun 2011, pencapaian kinerja operasi PND secara singkat adalah sebagai berikut : Jenis Pekerjaan Type of Work Data Collecting
Seismic (Km)
Data Remastering
Vectorisasi Data (Line)
Pencapaian Achievement
2010
Well Remastering (Well)
24.901 km
5.104 line
5.005 line
247 well
2.601 well
2.687 well
- Inameta - Monalisa
- Aplikasi Inameta Platinum - Aplikasi Monalisa - Aplikasi Moresi - Prototype aplikasi pemantau infrastruktur migas - Prototype aplikasi manajemen data geothermal - Aplikasi DaVal (Data Availability)
143.837 km 6.223 km
190.944 km 5.100 km
8 Area
8 Area
70% 50%
Physical data storage Digital data storage
79% 50%
Pengembangan Software dan Sistem
Prospect Evaluation & Data Enhancement
2011
78.019 km 301 well
Well
Data Management
Throughout 2011, the operating performance achievement of PND as follows :
Reprocessing Seismic (km) - Post Stack Repro - Pre Stack Repro Hydrocarbon Prospect Avaluation (blok)
Selain dari produk data INAMETA yang telah mendapat pengakuan dan penghargaan Merit Best Industrial Application Indonesian ICT Awards 2002 dan Merit Best Industrial Application Asia Pasific ICT Awards, selama 2 (dua) tahun terakhir ini, PND juga mulai mengembangkan software dan perbaikan versi untuk software DaVal, pembuatan software DTSS untuk pemantauan speculative survey dan perbaikan Inameta. PND juga meningkatkan jumlah koleksi data dari pengalihan data terbuka pemerintah yang berada di Pertamina dan data terbuka dari proses relinquishment serta terminasi KKKS. Dengan peningkatan koleksi data yang dikelola maka PND membantu pemerintah dalam kegiatan pemasyarakatan dan pemanfaatan data. Pada tahun 2011 kontribusi utama pendapatan PND berasal dari bisnis Data Management (Geodata) melalui penjualan data atas 30 wilayah kerja yang meningkat 36% dari tahun lalu.
In addition to PND’s data product called INAMETA which has attained wide recognition and award as Merit Best Industrial Application Indonesian ICT Awards 2002 and Merit Best Industrial Application Asia Pasific ICT Awards, for the last 2 (two) years, PND has started develop software and upgrade on the version of DAVAL software, develop DTSS software for speculative survey monitoring and INAMETA improvement. PND also increased the number of collected data from the shift of government’s open data stored in Pertamina and open data from relinquishment process and termination of PSC. With the increased collected data, PND has helped the government in socialization activity and data usage. In 2011 the main contribution of PDN was from Data Management (Geodata) through data selling of 30 working area which also increased 36% compared to last year’s.
PT Sigma Cipta Utama (SCU)
PT Sigma Cipta Utama (SCU)
Kepemilikan saham pada SCU per 31 Desember 2010 dan 2011 adalah sebagai berikut: Nilai Nominal per Saham (Rp) Nominal Value per Share (IDR) 100.000 Modal Dasar Authorized Capital
The composition of stock ownership in SCU per 31 December 2010 and 2011 as follows: 2010
Jumlah Saham Total Share
Nominal
(Rp/IDR)
4.622.400
462.240.000.000
1.155.450
115.545.000.000
1.155.600
115.560.000.000
3.466.800
346.680.000.000
2011 %
Jumlah Saham Total Share
Nominal
(Rp/IDR)
%
4.622.400
462.240.000.000
99,99%
1.155.450
115.545.000.000
99,99%
100%
1.155.600
115.560.000.000
100%
3.466.800
346.680.000.000
Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang Saham Issued & Fully Paid-up Capital 1. PT Elnusa Tbk. 2. Ir. Sakti Tamat
Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Total Issued and Fully Paid-up Capital Jumlah Saham dalam Portofolio Total Portfolio of Shares
150
15.000.000
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
0,01%
150
15.000.000
0,01%
Management’s Discussion and Analysis
Susunan pengurus per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :
85
The composition of management per 31 December 2011 as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
Komisaris Utama President Commissioner
: Helmy Said
Direktur Utama President Director
: Baskoro
Komisaris Commissioner
: Samsoedin
Dir. Ops & Marketing Dir. of Opt & Marketing
: Bambang Purwoko
Komisaris Commissioner
: Indriyati
Dir.Keuangan & Umum Dir. of Finance & GA
: Hafid Mulyadi
Pada tanggal 12 Maret 2012 terjadi pergantian pengurus, di mana Direksi hanya terdiri dari 1 (satu) Direktur yaitu dijabat oleh Hafid Mulyadi.
On 12 March 2012 there was a change of management, where Board of Directors consist of only one director held by Hafid Mulyadi.
Bisnis SCU meliputi jasa pengelolaan data, penyimpanan data fisik dan data remastering, jasa bidang pengelolaan sistem informasi (Hardware, Software & Brainware) dan telekomunikasi.
SCU Business services include data management, the physical data storage and data remastering, management information system service (Hardware, Software & Brainware) and telecommunications
Kapasitas alat-alat produksi SCU di tahun 2011 adalah sebagai berikut :
The capacity of production equipments of SCU as follow : Pencapaian Achievement
Jenis Pekerjaan Type of Work
2010
2011
Manajemen Data Data Management
• • • •
Tanah 19.000 m2 di BSD luas storage 11,000 m2 Katalog Software berbasis web dan GIS (ROC@T) Peralatan Data Manajemen Peralatan DRC (DRC Room, Rak, UPS, AC Precision, FO Cabel)
• • • •
Tanah 19.000 m2 di BSD luas storage 11,000 m2 Katalog Software berbasis web dan GIS (ROC@T) Peralatan Data Manajemen Peralatan DRC (DRC Room, Rak, UPS, AC Precision, FO Cabel) dan peralatan RFID
Informasi Komunikasi & Telekomunikasi Information Communication & Telecommunication
•
17 unit server, 1.177 Unit PC, 239 unit notebook, 315 unit printer, 22 unit switch Radio konvensional 61 unit Radio trunking 356 unit AVTS 7 Unit dan NDB 4 unit
•
11 unit server, 1.174 unit PC, 298 unit notebook, 331 unit printer, 8 unit switch, 1 unit modem, 10 unit scanning, 2 unit UPS, 35 unit LCD proyektor Aplikasi HRDS, Risk Management Aplikasi CIS & RFID Radio konvensional 249 unit Radio trunking 25 unit AVTS 9 Unit dan NDB 2 unit
• • •
Ringkasan kinerja operasi SCU di tahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2010 adalah sebagai berikut :
The operating performnce highlghts in 2011 compared to 2010 as follows : Pencapaian Achievement
Jenis Pekerjaan Type of Work Manajemen Data Data Management Informasi Komunikasi & Telekomunikasi Information Communication & Telecommunication
• • • • •
2010
Main Storage Operation
54 klien/clients
Data Remastering
12 klien/clients
Project Base
8 proyek/projects
2011
47 klien/clients
15 klien/clients
6 proyek/projects
IT Infrastructure
11 proyek/projects
16 proyek/projects
Application & Content Services
9 proyek/projects
9 proyek/projects
IT Professional
7 proyek/projects
Radio konventional & trunking,AVTS dan NDB
Hingga akhir tahun 2011 profitabilitas SCU masih negatif dikarenakan struktur biaya operasional (overhead) yang tinggi telah membebani kinerja operasional secara keseluruhan. Kontribusi pendapatan SCU masih tetap didominasi oleh data management services dan ICT services di tempat kedua. Secara bisnis, telecommunication services memiliki peluang besar dan SCU perlu menerapkan strategi marketing yang agresif. Salah satu strategi SCU dalam pengembangan dan inovasi produk maka dibentuk unit Product Development walaupun dalam perkembangannya Product Development belum berjalan dengan baik karena masih banyak mendapatkan proyek baru di luar yang telah direncanakan.
11 klien/clients
3 proyek/projects 10 klien/clients
By the end of 2011 SCU still recorded negative profitability due to high operating cost structure which overburdened the overall operating performance. SCU revenue contribution remained dominated by the data management services and ICT services in second place. In business, telecommunication services has a great opportunity and SCU needs to implement an aggressive marketing strategy. One of the SCU strategy in the product development and innovation, then Product Development unit was formed, although it has not running well because there are many new projects beyond planned.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
86
Analisa & Pembahasan Manajemen
PT Elnusa Patra Ritel (EPR)
Kepemilikan saham pada EPR per 31 Desember 2010 dan 2011 adalah sebagai berikut: Nilai Nominal per Saham (Rp) Nominal Value per Share (IDR) 1.000
PT Elnusa Patra Ritel (EPR)
The composition of stock ownership in EPR per 31 December 2011 as follows: 2010
Jumlah Saham
Nominal
Total Share
(Rp/IDR)
Modal Dasar Authorized Capital
5.000.000
5.000.000.000
1.470.000
1.470.000.000
30.000
2011 %
Jumlah Saham
Nominal
Total Share
(Rp/IDR)
%
5.000.000
5.000.000.000
98%
1.470.000
1.470.000.000
98%
30.000.000
2%
30.000
30.000.000
2%
1.500.000
1.500.000.000
100%
1.500.000
1.500.000.000
3.500.000
3.500.000.000
3.500.000
3.500.000.000
Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang Saham Issued & Fully Paid-up Capital 1. PT Elnusa Tbk. 2. Koperasi Karyawan Elnusa Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Total Issued and Fully Paid-up Capital Jumlah Saham dalam Portofolio Total Portfolio of Shares
Susunan pengurus per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :
100%
The composition of management per 31 December 2011 as follows :
Dewan Komisaris/ Board Of Commissioners
Direktur/ Director
Komisaris : Budi Setiawan
Direktur : Yogi Sukmana
Pada tanggal 5 April 2012 terjadi pergantian pengurus, di mana Yogi Sukmana (Direktur) digantikan oleh Yohannes Sri Nirbito.
On 5 April 2012 there was change of management, Yogi Sukmana (Director) was replaced by Yohannes Sri Nirbito.
Pada tahun 2011 EPR memiliki 100% saham di PT Elnusa Chariot International Ltd. (“ECI”) yang memiliki 11% working interest di Lapangan Blok Bangkanai. Namun, per November 2011 EPR telah menjual seluruh kepemilikan sahamnya dalam ECI kepada Salamander Energy Group Limited.
In 2011, EPR had 100% stake in PT Elnusa Chariot International Ltd.. ("ECI") which has 11% working interest in Block Bangkanai Field. However, as of November 2011 EPR sold all its shares in ECI to Salamander Energy Group Limited.
PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM)
PT Patra Telekomunikasi Indonesia (PKM)
Kepemilikan saham pada PKM per 31 Desember 2010 dan 2011 adalah sebagai berikut : Nilai Nominal per Saham (Rp) Nominal Value per Share (IDR) 1.000.000 Modal Dasar Authorized Capital
The composition of stock ownership in PKM per 31 December 2010 and 2011 as follows: 2010
Jumlah Saham
Nominal
Total Share
(Rp/IDR)
80.000
80.000.000.000
1. PT Elnusa Tbk.
8.000
8.000.000.000
2. PT Telekomunikasi Indonesia
8.000
8.000.000.000
3. PT Tanjung Mustika
4.000
2011 %
Jumlah Saham
Nominal
Total Share
(Rp/IDR)
%
80.000
80.000.000.000
40%
8.000
8.000.000.000
40%
40%
8.000
8.000.000.000
40%
4.000.000.000
20%
4.000
4.000.000.000
20%
20.000
20.000.000.000
100%
20.000
20.000.000.000
100%
60.000
60.000.000.000
60.000
60.000.000.000
Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang Saham Issued & Fully Paid-up Capital
Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Total Issued and Fully Paid-up Capital Jumlah Saham dalam Portofolio Total Portfolio of Shares
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Management’s Discussion and Analysis
Susunan pengurus per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :
87
The composition of management per 31 Desember 2011 as follows :
Dewan Komisaris/ Board Of Commissioners
Direksi/ Board of Directors
Komisaris Utama : Edy Wibawa
Direktur Utama
: Moch. Bachrum
Komisaris
: Susilo
Direktur Pemasaran & Pengembangan Usaha
: Paulus Tjahjono
Komisaris
: Sutikno Wijaya
Direktur Operasi
: Pinudji Rahardjo
Komisaris
: Yogi Sukmana
Direktur Adm. & Keuangan
: Harjawan Balaningrath
Pada tanggal 11 April 2012 terjadi pergantian pengurus di mana Yogi Sukmana (Komisaris) diganti oleh Imansyah Syamsoeddin.
On 11 April 2012 there was change of management, where Yogi Sukmana (Commissionner) was replaced by Imansyah Syamsoeddin.
PKM memiliki dua layanan utama, yang pertama adalah penyedia jasa jaringan telekomunikasi dan yang kedua adalah penyedia jasa instalasi. Pada tahun 2011, realisasi jumlah node stasiun bumi yang dioperasikan sebanyak 1.412 node untuk melayani sektor Telekomunikasi (Telkom group dan beberapa operator lainnya), Industri Perminyakan (Pertamina beserta Anak Perusahaan dan KPS), sektor Perbankan (BRI, BTN dan Bank Sulut), sektor Swasta (Kompas dan beberapa pelanggan lainnya) dan sektor Pemerintah (Departemen dan Pemda).
PKM manages two main services, namely telecommunication network service and installation service provider. In 2011, the realization of earth station node being operated was 1.412 nodes to serve telecommunication sector (Telkom Group dan some other operators), oil industry (Pertamina and its subsidiaries and PSC), banking sector (BRI, BTN, and Bank Sulut), private sector (Kompas and other clients) and government sector (Department and Local Governments).
Untuk pengembangan usaha, PKM pada 2011 melakukan pengembangan jasa VSAT Marine dengan melakukan perakitan feeder C & Ku Band yang terintegrasi baik untuk keperluan aplikasi militer maupun komersial serta untuk komunikasi data dan suara di atas kapal laut. Selain itu PKM juga melakukan pengembangan pada Solar Power System (SPS) dan BGAN (Broadband Global Area Network).
For business development, in 2011 PKM developed VSAT Marine services by assembly integrated feeder C & Ku band for both military and commercial applications as well as for data and voice communications aboard ships. in addition, PKM also developed Solar Power System (SPS) and BGAN (Broadband Global Area Network).
Penyediaan jasa telekomunikasi berasal dari pengoperasian node stasiun bumi yang realisasinya selama tahun 2011 adalah sebagai berikut :
The telecommunication service comes from the operation of earth station node which the realization in 2010 were as follows :
Sistem
No.
Realisasi/ Realization (Node) 2010
System
2011
1
VSAT – SCPC
3
Radio Link
5
VSAT – IP
1.834
2.329
7
Telkomsel USO
1.412
1.412
2
4
6
311
VSAT SCPC (DS-3)
LC – MPLS
189
3.807
Sistem
4.423
While instalisasi services originating from the Earth station node installation, the realizations during the year 2011 are as follows:
Realization (Node)
Dismantle Realization (Node)
2010
2011
2010
2011
VSAT IP
973
637
1
123
Internet
3
32
10
1.094
887
173
VSAT – SCPC
3
Radio Link
5
107
117
Total
1
4
26
107
Sementara jasa instalisasi yang berasal dari instalasi node stasiun Bumi realisasinya selama tahun 2011 adalah sebagai berikut:
2
2
26
Wartelsat
No.
358
-
LC – MPLS Total
System
88
10
20
119 3
96
161 0
1
67 2
2
24
218
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
88
Analisa & Pembahasan Manajemen
Dari sisi realibilitas layanan, PKM mampu mencapai ketersediaan layanan 99,80% sedikit di atas ketersediaan layanan yang dijanjikan kepada pelanggan sebesar 99,65% dan setara dengan standar ISO yang sebesar 99,7%. Berikut ini adalah rincian ketersediaan layanan PKM : No.
In terms of service reliability, PKM was able to achieve 99.80% service availability slightly above the promised service availability to customers amounting to 99.65% and equivalent to the ISO standard of 99.7%. Here is a breakdown of service availability of PKM:
Sistem
Dismantle Realization (Node) 2010
System
1
VSAT – SCPC
3
VSAT IP
99.90
5
LC – MPLS
99.92
2
4
2011
99.80
VSAT – SCPC (DS3)
Radio Link Total
99.40
-
100.00
99.94
99.98
99.85 99.85
99.89
99.80
JASA HILIR MIGAS
Downstream Oil & Gas Services
Jasa Hilir Migas pada tahun 2011 telah mampu memberikan kontribusi signifikan secara konsolidasian dan mendukung kinerja anak perusahaan Perseroan lainnya. Segmen ini dikelola oleh anak perusahaan yaitu:
In 2011 Downstream Services was able to contribute significantly to the consolidation and support the performance of other subsidiaries of the Company. This segment is managed by a subsidiary that is:
Anak Perusahaan Subsidiary
Bidang Field
PT Elnusa Petrofin (EPN)
Jasa penyimpanan, perdagangan, pendistribusian dan pemasaran produk minyak dan gas di Indonesia. Storage, trading, distribution and marketing of oil & gas product in Indonesia
PT Elnusa Petrofin (EPN)
Kepemilikan saham pada EPN per 31 Desember 2010 dan 2011 adalah sebagai berikut: Nilai Nominal per Saham (Rp) Nominal Value per Share (IDR) 100.000 Modal Dasar Authorized Capital
PT Elnusa Petrofin (EPN)
The composition of stock ownership in EPN per 31 December 2010 and 2011 as follows: 2010
Jumlah Saham
Nominal
Total Share
(Rp/IDR)
350.000
35.000.000.000
207.350
20.735.000.000
150
2011 %
Jumlah Saham
Nominal
Total Share
(Rp/IDR)
%
350.000
35.000.000.000
99.93%
207.350
20.735.000.000
99.93%
15.000.000
0.07%
150
15.000.000
0.07%
207.500
20.750.000.000
100%
207.500
20.750.000.000
100%
142.500
14.250.000.000
142.500
14.250.000.000
Modal Ditempatkan & Disetor Pemegang Saham Issued & Fully Paid-up Capital 1. PT Elnusa Tbk. 2. Koperasi Karyawan PT Elnusa Jumlah Modal Ditempatkan & Disetor Penuh Total Issued and Fully Paid-up Capital Jumlah Saham dalam Portofolio Total Portfolio of Shares
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Management’s Discussion and Analysis
Susunan pengurus per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Board of Commissioners
89
The composition of management per 31 December 2011 as follows: Direksi Board of Directors
Komisaris Utama President Commissioner : Sabam Hutajulu
Direktur Utama President Director
: Iqbal Adityawarman
Komisaris Commissioner
: Edith Sundari Nasution
Dir. Ops & Marketing Dir. of Opt & Marketing
: Machsun Asqy
Komisaris Commissioner
: Alfian Nasution
Direktur Adm & Keuangan Dir. of Adm& Finance : Haris Syahrudin
Pada awal tahun 2012 terjadi pergantian pengurus, di mana Sabam Hutajulu (Komisaris Utama ) digantikan oleh Djoko Prasetyo. Pada tanggal 5 April 2012 Machsun Asqy (Dir. Ops & Marketing) digantikan oleh M.Iqbal Adityawarman ( Direktur Utama merangkap Direktur Operasi & Marketing).
In early 2012 there was change of management, Sabam Hutajulu (President Commissionners) was replaced by Djko Prasetyo. On 5 April 2012. Machsun Asqy (Dir. Ops & Marketing) was replaced by M.Iqbal Adityawarman (President Director as well as Operation & Marketing Director).
EPN bergerak di bidang penyediaan, pemasaran, penyimpanan dan distribusi khususnya untuk produk dan jasa minyak dan gas di Indonesia. Bisnis EPN didukung oleh 4 (empat) pilar bisnis yaitu manajemen transportasi BBM mulai dari depot BBM Pertamina ke SPBU dan APMS; manajemen depot BBM milik swasta mulai dari kegiatan administrasi pembelian, pengangkutan, penimbunan dan penyaluran BBM di lokasi konsumen; manajamen ritel bahan bakar, SPBU dan SPBE milik swasta maupun milik EPN sendiri; serta Trading BBM Industry & Marine, Specialty & Commodity Chemical.
EPN operates in provision, marketing, storage and distribution particularly oil and gas product and service in Indonesia. EPN businesses are supported by 4 (four) business pillars namely Fuel transportation management started from Pertamina depot to Fuel Stations and APMS; Fuel depot management owned by private started from activities of fuel purchasing, transporting, stockpiling and distribution in customer’s location; management of ritail, Fuel Station and Gas Station owned by private or EPN; and Trading of Industry & Marine Fuel, specialty & Commodity Chemical.
Terkait dengan bisnis transportasi yang dilakukan oleh EPN, Pertamina menyerahkan operasional pendistribusian BBM PSO (Minyak Tanah, Solar & Premium) salah satunya kepada EPN yang menguasai khusus untuk wilayah operasi di luar Pulau Jawa dengan market share di atas 20%. EPN juga melakukan bisnis Depot untuk menangani BBM bagi konsumen industri skala besar, di mana kurang lebih 10% penjualan Pertamina dilakukan oleh EPN dengan sistem VHS dan Franco untuk memberikan nilai tambah bagi konsumen yang ditangani oleh Key Account Pertamina. Untuk bisnis pengelolaan SPBU saat ini EPN memiliki dan mengelola 7 unit SPBU. Untuk bisnis trading BBM Inmar penjualan mencapai 222,9 ribu KL. Sedangkan untuk trading chemical EPN hanya menguasai pasar USD 25 juta, pangsa pasar yang relatif kecil dikarenakan harga produk yang kurang kompetitif. Selama tahun 2011, EPN melakukan pengembangan usaha dengan mulai beroperasinya Mobile Bunker Agent di Tanjung Priok. Selain itu dilakukan pengembangan pasar baru untuk trading chemical.
Related to transportation business by EPN, Pertamina submits PSO Fuel (Kerosene, Solar & Premium) distribution operations, one of them to EPN for a special distribution of the operation out of Java with a market share above 20%. EPN also conducts Depot business for large-scale industrial customers fuel handling, where approximately 10% of Pertamina sales made by EPN with VHS and Franco system to give added value to the customer handled by the Pertamina Key Account. For the Fuel Station management business EPN currently owns and manages 7 EPN pump units. For Inmar fuel trading business sales reached 222.9 thousand KL. As for the chemical trading EPN controled only for USD25 million, a relatively small market share due to less competitive product price. During the year 2011, EPN conducted business development by the operation of Mobile Bunker Agent in Tanjung Priok. In addition, it was carried out new market development for chemical trading.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
90
Analisa & Pembahasan Manajemen
Kinerja operasi yang dilakukan selama tahun 2011 adalah sebagai berikut : Jenis Pekerjaan
Transportasi BBM
Operational performance in 2011 as follows :
Kapasitas 2010
Kelola mobil tangki BBM PSO dengan Pola Cost & Fee
228 unit
101 unit
Kelola mobil tangki BBM PSO dengan Pola All In
557 unit
709 unit
Kelola angkutan BBMK sistem tarif (Rp. /KL/KM)
7 unit
7 unit
Menyewakan mobil tangki milik sendiri ke Pertamina (sewa mobil tanki)
32 unit mobil tangki BBM 10 unit mobil tangki LPG
34 unit mobil tangki BBM 10 unit mobil tangki LPG
Distribusi BBM subsidi ke APMS
Jumlah transportir : 90 Jumlah APMS : 169
Jumlah transportir : 90 Jumlah APMS : 169
Kelola depo milik swasta dengan sistem Vendor Held Stock (VHS)
Kelola VHS di depo milik : PT Timah PT Arutmin PT Lontar Lalyrus
Kelola VHS di depo milik : PT Timah PT Arutmin PT Lontar Lalyrus PT Leighton PT Bukit Asam
Handling marine dengan sistem Franco
Pelanggan :
Pelanggan :
PT Pusri, PT Pusaka Benjina, PT Serica Energy
PT Pusaka Benjina, PT SPILL, PT Korindo, PT Kondur, PT NHM
Jasa pengelolaan SPBU
7 SPBU 1 SPBN 1 SPDN
7 SPBU 1 SPBN 1 SPDN
Kelola SPBU milik sendiri
2 SPBU
3 SPBU
Specialty Chemical : 1.Scale inhibitor 2.Corrosion inhibitor 3.Demulsifier 4.Reverse demulsifier 5.Water clarifier 6.Antifoulant 7.Antimony compound
Pelanggan :
Pelanggan :
Depot
SPBU
Trading
Kapasitas 2011
Commodity Chemical : 1.Drilling mud 2.Polymer gel 3.Power Fuel 4.Pelumas BBM Industri : 1.High Speed Diesel 2.Marine Fuel Oil 3. Industrial Diesel Oil
• • • • •
• • • •
Pertamina EP ; Sangata Pertamina UP ; UP V Cilacap, UP VI Balongan TAC Pertamina KPS ; Total E&P Indonesie, Kondur Petroleum, JOB PTM Talisman, PT Semberani Persada Oil, CV Layang Sejahtera
Pelanggan :
Pelanggan :
• • •
PT Elnusa Tbk (Divisi GSC dan EDS)
PT Elnusa Tbk (Divisi GSC dan EDS) Kondur Petroleum PT Kiprah Mandiri Sarana
Pelanggan :
Pelanggan :
•
•
• •
Mobile Bunker Agent
Pertamina EP ; Sangata, Reg. Jawa Pertamina UP ; UP III Plaju, UP IV Cilacap, UP V Balikpapan, UP VI Balongan TAC Pertamina ; PAN Petalahan KPS ; Total E&P Indonesie, Kondur Petroleum, Exxon Mobil
Industri ; perusahaan pertambangan, manufaktur Marine : kapal penangkap ikan, transportir laut Wilayah pasar : Seluruh Indonesia
Lokasi : Tanjung Mas - Semarang
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
• •
Industri ; perusahaan pertambangan, manufaktur Marine : kapal penangkap ikan, transportir laut Wilayah pasar : Seluruh Indonesia
Lokasi : Tanjung Mas - Semarang, Tanjung Priok - Jakarta
Management’s Discussion and Analysis
91
Pembahasan Atas Kinerja Keuangan /Analysis of financial performance
Pembahasan dan analisa berikut mengacu pada laporan keuangan konsolidasian Perseroan dari hasil proses audit yang telah dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan sesuai dengan laporan tanggal 30 Maret 2012 No. A120330018/DC2/ DWD/I/2012 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 Januari 2010/31 Desember 2009, sebelum disajikan kembali, diaudit oleh auditor independen lain yang laporannya tertanggal 28 Februari 2011. Laporan keuangan konsolidasian ini disajikan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Indonesia dan peraturan BAPEPAM-LK No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.
The following discussion and analysis refers to the Consolidated Financial Statements of the Company, as the results of audit process conducted by Public Accountants OfficeFirm Tanudiredja, Wibisana & Partners according to the report dated 30 March 2012 No. A120330018/DC2/DWD/I/2012 for the year ended 31 December 2011. The Consolidated Financial Statements of the Company for the year ended 31 December 2010 and Consolidated Statements of Financial Position for 1 January 2010/31 December 2009 , before restated, were audited by another independed auditor whose report dated 28 February 2011. These consolidated financial statements are presented according to the Financial Accounting Standards in Indonesia that covers Statement of Financial Accounting Standards (SFAS Indonesia) and the regulations of BAPEPAM-LK. VIII.G.7 regarding Guidelines for Financial Statements.
Laporan keuangan konsolidasian ini terdiri dari Laporan Auditor Independen kepada Pemegang Saham, Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian, Laporan Laba-Rugi Komprehensif Konsolidasian, Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian, Laporan Arus Kas Konsolidasian, dan Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian.
These consolidated financial statements consist of the Independent Auditors' Report to the Shareholders, Consolidated Statements of Financial Position, Consolidated Statements of Comprehensive Income, Consolidated Statements of Changes in Equity, Consolidated Statements of Cash Flows and Notes to the Consolidated Financial Statements.
Perseroan menyusun Analisis dan Pembahasan Manajemen ini untuk membantu pemegang saham agar mendapat gambaran tentang bisnis dan keuangan Perseroan dalam bentuk narasi serta faktor-faktor yang mempengaruhi prospek usaha Perseroan di masa yang akan datang.
The Company preparing this Management's Discussion and Analysis to assist shareholders in order to get an idea about the business and financial performance of the Company in narrative form as well as affecting factors to the Company's business prospects in the future.
Mata uang yang digunakan dalam pelaporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah. Dalam hal analisa nilai rupiah dalam laporan ini dinyatakan dalam jutaan (kecuali dinyatakan lain).
Currency used in this financial statement report is Rupiah. In terms of analysis, rupiahs in this report are expressed in millions (unless otherwise stated).
KINERJA LABA-RUGI
INCOME-LOSS PERFORMANCE
Pendapatan Usaha Laba Kotor
EBITDA*
Laba/(Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan
Laba/(Rugi) Bersih**
2010
4.218.030
415.796 411.483
93.967
2011
4.716.771
285.326
306.036
(26.083)
∆%
12%
Operating Revenues
-31%
-26%
Gross Profit EBITDA*
-128%
Income/(Loss) Before Income Tax
-167%
Earning per Share
63.697
(42.775)
-167%
Marjin Laba Kotor
10%
6%
-39%
Gross Profit Margin
Marjin Laba Bersih
2%
-1%
-160%
Net Profit Margin
1.913.379
18%
Non-Current Assets
55%
Current Liabilities
Laba Bersih per Saham Marjin EBITDA
8,8
10%
(5,9) 6%
Aset Lancar
2.079.391
2.476.571
Jumlah Aset
3.695.249
4.389.950
Aset Tidak Lancar Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang Interest Bearing Debt Jumlah Liabilitas
Jumlah Ekuitas
Imbal Hasil Aset
Imbal Hasil Ekuitas
Interest Bearing Debt terhadap Ekuitas
1.615.858
1.283.809 456.110
1.987.777 497.348
-33%
Non-Current Liabilities
43%
Total Liabilities
1.955.330
1.904.825
-3%
2%
-1%
-157%
0,42
0.54
28%
-2%
Total Assets
9%
25%
3%
Current Assets
19%
1.032.551
2.485.125
EBITDA Margin
19%
829.075
1.739.919
Net Income/(Loss)
-169%
Interest Bearing Debt Total Equity
Return on Assets
Return on Equity
Interest Bearing Debt to Equity
* EBITDA Perseroan dihitung dengan menambahkan Laba Usaha Perseroan dengan Beban Amortisasi dan Depresiasi tahun yang bersangkutan * EBITDA is calculated by adding the Operation Income with the Amortization and Depreciation Expense in the current year ** (Rugi)/Laba Bersih yang tercantum dalam bagian ini adalah (Rugi)/Laba pendapatan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk ** (Loss)/Income listed in this section is (Loss)/Income attributable to Owner of the parent non controlling interest
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
92
Analisa & Pembahasan Manajemen
Pendapatan Usaha Pendapatan Usaha Beban Pokok Pendapatan Usaha Laba Kotor Beban Usaha EBITDA Pendapatan lain Beban lain Laba/(Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan Beban Pajak Penghasilan Kerugian Komprehensif Lain Laba yang diatribusikan pada kepentingan non-pengendali Laba/(Rugi) Bersih
Operating Revenues 2010
%
2011
%
4.218.030
100,0%
4.716.771
100,0%
12%
Operating Revenues
(3.802.234)
-90,1%
(4.431.445)
-94,0%
17%
Cost of Operating Revenues
415.796
9,9%
285.326
6,0%
-31%
Gross Profit
(281.902)
-6,7%
(307.424)
-6,5%
9%
Operating Expenses
411.483
9,8%
306.036
6,5%
-26%
EBITDA
87.625
2,1%
129.639
2,7%
48%
Other Income
(127.552)
-3,0%
(133.624)
-2,8%
5%
Other Expenses
93.967
2,2%
(26.083)
-0,6%
-128%
Income/(Loss)Before Income Tax
(30.172)
-0,7%
(4.032)
-0,1%
-87%
Income Tax Expense
(301)
0,0%
-
0,0%
98
0,0%
12.660
0,3%
12818%
Income attributable to non-controlling interests
63.396
1,5%
(42.775)
-0,9%
-167%
Net Income/(Loss)
∆%
Other Comprehensive Loss
Pada tahun 2011, pendapatan usaha yang dibukukan Perseroan meningkat 12% dibanding tahun 2010 dari Rp4,2 triliun menjadi Rp4,7 triliun. Kontribusi pendapatan usaha pada tahun 2011 didominasi oleh kelompok Jasa Hilir Migas sebesar 48% dan diikuti oleh Jasa Hulu Migas (dalam bagian ini disebutkan sebagai Jasa Hulu Migas Terintegrasi) sebesar 45%. Hal ini terjadi karena penurunan pendapatan Jasa Hulu Migas Terintegrasi sebesar 3% di tahun 2011 dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebagian besar diakibatkan realisasi proyek yang mundur dari jadwal. Pendapatan dari Jasa Hulu Migas Terintegrasi yang menurun tersebut berasal dari 3 Divisi Operasi di Perseroan, yaitu GSC, EDS dan OFS.
In 2011, the Company recorded an increase of 12% in operating revenues compared to the year 2010 from IDR4,2 trillion to IDR4,7 trillion. The contribution of revenues in 2011 was dominated by the Downstream Oil and Gas Services amounted to 48%, followed by the Upstream Oil and Gas Services (in this section it refers to Integrated Upstream Oil and Gas Services) amounted to 45%. This occurs because of the decreased revenue of Integrated Upstream Oil and Gas Services by 3% in 2011 compared with the previous year largely due to the realization of the project which delayed from the schedule. Revenue from Integrated Upstream Oil and Gas Services came down from 3 Operational Division in the Company, namely GSC, EDS and OFS.
Kontribusi pendapatan konsolidasian dari Jasa Hilir Migas yang berasal dari anak perusahaan EPN pada tahun 2011 meningkat 21% menjadi Rp2,3 triliun. Peningkatan ini berasal dari peningkatan penjualan BBM industri, peningkatan pendapatan bisnis transportir dan pengelolaan depot.
Consolidated revenue contribution from Downstream Oil and Gas Services from a subsidiary, EPN, in 2011 increased 21% to IDR2,3 trillion. This increase was derived from the increase in industrial fuel sales and the increase in transportir business and depot management revenues.
Pada Jasa Penunjang Hulu Migas yang meningkat sebesar 105% berasal dari peningkatan pendapatan di anak perusahaan yaitu PND sebesar 136% karena pertumbuhan penjualan data migas dan peningkatan pendapatan di EFK sebesar 644% karena adanya proyek konstruksi barge dan proyek instalasi pengolahan air limbah.
In the Upstream Oil and Gas Support Services which increased by 105% was derived from an increase in the subsidiary revenues, namely 136% growth in PND due to sales growth of oil and gas data and 644% growth in EFK due to the barge construction project and wastewater treatment project.
Pendapatan Usaha Jasa Hulu Migas Terintegrasi
2010
%
2011
%
∆%
Operating Revenues
2.200.954
52%
2.136.455
45%
-3%
Integrated Upstream Oil and Gas Services
157.117
4%
321.905
7%
105%
Upstream Oil and Gas Support Services
Jasa Hilir Migas
1.859.959
44%
2.258.411
48%
21%
Downstream Oil and Gas Services
Jumlah
4.218.030
100%
4.716.771
100%
12%
Total
Jasa Penunjang Hulu Migas
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Management’s Discussion and Analysis
Beban Pokok Pendapatan Usaha Beban Pokok Pendapatan Usaha
2010
Perdagangan dan Distribusi
1.550.521
Panjualan Manufaktur
93
Cost of Operating Revenues %
2011
36.8%
1.720.584
%
∆%
Cost of Operating Revenues
36.6%
11%
Trading and Distribution
22.135
0.4%
90.909
1.9%
311%
Sales Manufacture
Pendapatan Jasa
2.229.578
52.9%
2.619.952
55.5%
18%
Contractual Services
Jumlah
3.802.234
90.1%
4.431.445
94.0%
17%
Total
Beban pokok pendapatan usaha konsolidasian berasal dari usaha perdagangan dan distribusi yang dilakukan oleh anak perusahaan EPN, usaha penjualan manufaktur yang dilakukan oleh anak perusahaan yaitu EFK dan usaha jasa yang dilakukan oleh anak perusahaan yaitu SCU dan PND serta 3 divisi operasi Perseroan (GSC, EDS dan OFS).
The consolidated cost of operating revenues were derived from trading and distribution business conducted by a subsidiary, EPN, sales manufacture business conducted by a subsidiary, EFK, and contractual service business conducted by subsidiaries, SCU and PND as well as 3 operational division of the Company (GSC, EDS and OFS).
Sejalan dengan peningkatan pendapatan usaha di Jasa Hilir Migas, maka beban pokok pendapatan perdagangan dan distribusi juga mengalami peningkatan sebesar 11%, dari Rp1,5 triliun menjadi Rp1,7 triliun di tahun 2011. Untuk beban pokok pendapatan penjualan manufaktur juga meningkat sebesar 311% seiring dengan peningkatan pendapatan di EFK.
In line with increased revenues in Downstream Oil & Gas Services, the cost of operating revenues of trading and distribution also increased by 11%, from IDR1.5 trillion to IDR1.7 trillion in the year 2011. For the cost of operating revenues of manufacturing sales also increased by 311% due to higher revenues in EFK.
Terkait dengan beban pokok pendapatan jasa yang meningkat sebesar 18%, sebagian besar dikontribusikan dari peningkatan beban di Jasa Hulu Migas Terintegrasi sebesar 7%. Meningkatnya beban ini disebabkan delay proyek akibat ditundanya proyek oleh klien karena faktor perijinan dan masalah sosial serta adanya provisi kontrak memberatkan sebesar Rp43,0 miliar dari salah satu proyek GSC di Papua. Karena itu, kinerja proyek masih memerlukan adanya perbaikan project management untuk dapat mengantisipasi kendala-kendala yang terjadi.
Associated with 18% increase of the cost of operating revenues of contractual service, largely contributed by the increase in the cost of Integrated Upstream Oil & Gas Service by 7%. The increased cost was due to project delay by the clients caused of licensing and social issues as well as the provision for loss making contract IDR43.0 billion derived from one of the GSC projects in Papua. Therefore, the performance of the projects still need to be improved in term of project management to be able to anticipate the obstacles that occur.
Kenaikan beban pokok pendapatan jasa juga dikontribusikan dari peningkatan beban pokok di anak perusahaan yaitu PND sebesar 115% yang sejalan dengan peningkatan pendapatan usahanya sebesar 136%, dan selanjutnya diikuti dengan peningkatan beban pokok pendapatan di SCU sebesar 8%.
The increase cost of operating revenues was also contributed by an increase in the cost of operating revenues in subsidiaries namely PND by 115% in line with its revenue increase by 136%, and then followed by an increase in cost of operating revenues in SCU by 8%.
Jika dilihat dalam hal komposisi, maka beban pokok pendapatan jasa sebesar Rp2,6 triliun merupakan kontributor terbesar (55,5%) dari total beban pokok pendapatan usaha konsolidasian.
Described from its composition, then the cost of service revenue of IDR2.6 trillion is the largest contributor (55.5%) of the total consolidated cost of operating revenues.
Laba Kotor dan Marjin Laba Kotor
Gross Profit and Gross Profit Margin
Laba kotor konsolidasian menurun 31% di tahun 2011 yaitu dari Rp415,8 miliar menjadi Rp285,3 miliar. Marjin laba kotor konsolidasian turun signifikan dari 10% di tahun 2010 menjadi 6% dari total pendapatan usaha konsolidasian di tahun 2011. Penurunan marjin terbesar berasal dari Jasa Hulu Migas Terintegrasi akibat dari tingginya beban pokok pendapatan sehingga kinerja operasi di tahun 2011 turun. Marjin Laba Kotor
2010
The consolidated gross profit decreased 31% in 2011 from IDR415.8 billion to IDR285.3 billion. The consolidated gross profit margin dropped significantly from 10% in 2010 to 6% of total consolidated revenues in 2011. The largest margin decline was from Integrated Upstream Oil and Gas Services due to the high cost of operating revenues so that the operating performance in 2011 was dropped.
2011
∆%
Gross Profit Margin
Jasa Hulu Migas Terintegrasi
13.3%
4.1%
-69%
Integrated Upstream Oil and Gas Services
Jasa Penunjang Hulu Migas
30.5%
25.1%
-18%
Upstream Oil and Gas Support Services
3.9%
3.9%
0%
Downstream Oil and Gas Services
Jasa Hilir Migas
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
94
Analisa & Pembahasan Manajemen
Beban Usaha
Beban usaha konsolidasian terdiri dari beban penjualan dan beban umum dan administrasi. Di tahun 2011, beban usaha Perseroan meningkat 9% yang berasal dari peningkatan beban penjualan sebesar 2% dari Rp7,4 miliar di tahun 2010 menjadi Rp7,5 miliar di tahun 2011 dan peningkatan beban umum dan administrasi sebesar 9% dari Rp274,5 miliar di tahun 2010 menjadi Rp299,9 miliar di tahun 2011. Beban Penjualan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
Representasi dan donasi
Transportasi dan perjalanan dinas
Iklan dan promosi
Lain-lain
Jumlah
2010 3.521
1.306 882
136
1.521
7.366
% 0,08%
0,03%
0,02%
0,00%
0,04%
0,17%
2011 3.671 907
736
579
1.652
7.545
Peningkatan beban penjualan terbesar berasal dari iklan dan promosi yang dilakukan oleh anak perusahaan yaitu PND sehubungan pembukaan wilayah kerja migas yang lebih banyak di tahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2010. 2011
The consolidated operating expenses consist of selling expenses and general and administration expenses. In 2011, the Company’s operating expenses rose by 9% derived from the increase of selling expense by 2% from IDR7.4 billion in 2010 to IDR7.5 billion in 2011 and the increase of general and administrative expenses by 9% from IDR274.5 billion in 2010 to IDR299.9 billion in 2011 % 0,08%
0,02%
0,02%
∆%
Selling Expenses 4%
-31%
-17%
0,01%
326%
0,16%
2%
0,03%
9%
Salaries, wages and employees' benefits Representation and donation Transportation and travelling Advertising and promotions Others Total
The largest increase in selling expenses was from advertising and promotion undertaken by a subsidiary, namely PND, related to the more opening of oil and gas working areas in 2011 compared to 2010.
Beban Umum dan Administrasi
2010
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan
137.078
3,2%
155.114
3,3%
13%
Salaries, wages and employees' benefits
24.712
0,6%
33.476
0,7%
35%
Rent
Sewa
%
Operating Expenses
%
∆%
General and Administration Expenses
Jasa teknik dan profesional
20.075
0,5%
26.795
0,6%
33%
Technical and professional services
Cadangan penurunan nilai
16.735
0,4%
16.221
0,4%
-3%
Provision for impairment
Transportasi dan perjalanan dinas
11.233
0,3%
12.011
0,3%
7%
Transportation and travelling
9.726
0,2%
10.464
0,2%
8%
Utilities
24.221
0,6%
9.911
0,2%
-59%
Depreciation and amortization
Utilitas Penyusutan dan amortisasi Fasilitas kantor
7.925
0,2%
9.348
0,2%
18%
Office facilities
Pelatihan dan seminar
4.480
0,1%
6.736
0,1%
50%
Training and seminar
Perlengkapan kantor
2.580
0,1%
4.045
0,1%
57%
Office supplies
Representasi dan sumbangan
3.130
0,1%
3.493
0,1%
12%
Representation and donation
Pos dan telekomunikasi
5.055
0,1%
3.112
0,1%
-38%
Postage and telecommunication
Proyek Iklan dan promosi
555
0,0%
2.345
0,0%
323%
Projects
1.898
0,0%
1.455
0,0%
-23%
Advertising and promotions
Perijinan
799
0,0%
1.164
0,0%
46%
Permits
Asuransi
1.072
0,0%
247
0,0%
-77%
Insurances
Lain-lain
3.262
0,1%
3.942
0,1%
21%
Others
274.536
6,5%
299.879
6,4%
9%
Total
Jumlah
Beban umum dan administrasi konsolidasian meningkat sebesar 9% menjadi Rp299,9 miliar di tahun 2011. Jika dilihat dari nilai peningkatan, maka peningkatan terbesar berasal dari komponen gaji, upah dan kesejahteraan karyawan dari sebelumnya Rp137,1 miliar menjadi Rp155,1 miliar karena kenaikan gaji tahunan serta komponen sewa dari sebelumnya Rp24,7 miliar menjadi Rp33,5 miliar dari sewa warehouse. Jika dilihat dari besar persentase kenaikan, maka persentase peningkatan terbesar berasal dari beban proyek sebesar 323% dari sebelumnya Rp555 juta menjadi Rp2,3 miliar dan peningkatan beban perlengkapan kantor sebesar 57% dari Rp2,6 miliar menjadi Rp4,0 miliar.
The consolidated general and administrative expenses increased by 9% to IDR299.9 billion in 2011. In term of the increase value, the highest increase was derived from mostly component of salaries, wages and employees' benefits from previously IDR137.1 billion to IDR155.1 billion due to the increase of annual salary and component of rent from previously IDR24.7 billion to IDR33.5 billion due to warehouse rent. In term of percentage of increase, the highest increase was derived from 323% increase of the project expenses, from previously IDR555 million to IDR2.3 billion and 57% increase of office supplies expenses from IDR2.6 billion to IDR4.0 billion.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Management’s Discussion and Analysis
95
Peningkatan beban tersebut diiringi dengan penurunan beban asuransi sebesar 77% dan penyusutan dan amortisasi sebesar 59%.
The increase of expenses was accompanied by a reduction in the insurance expenses by 77% and depreciation and amortization by 59%.
Beban cadangan penurunan nilai di tahun 2011 terutama berasal dari pembebanan cadangan penurunan nilai sebesar US$1,5 juta atas investasi saham di TAC Ramok Senabing oleh EPR yang dilakukan karena semakin pendeknya jangka waktu berakhirnya TAC tersebut. Pencadangan ini merupakan kelanjutan dari pembebanan tahun 2010 sebesar US$500 ribu.
Provision for impairment expenses in the year 2011 was derived mainly from the provision of impairment of USD1.5 million in equity investment of TAC Ramok Senabing by EPR due to T the period of the TAC which is closer to its end. This provision is a continuation of the expenses in 2010 of USD500 thousand.
Dalam hal komposisi pada beban umum dan administrasi, komponen dari gaji, upah dan kesejahteraan karyawan masih merupakan komponen yang terbesar (3% terhadap pendapatan usaha), dan diikuti oleh komposisi beban sewa.
In terms of composition in general and administrative expenses, the component of salaries, wages and employee benefits was still the largest (3% of revenues), and followed by the composition of rent expenses.
Secara proporsi terhadap pendapatan usaha, total beban penjualan serta beban umum dan administrasi mengalami penurunan dibandingkan tahun 2010, di mana beban penjualan menurun dari 0,17% menjadi 0,16% di tahun 2011, sedangkan beban umum dan administrasi menurun dari 6,5% menjadi 6,4% di tahun 2011.
In proportion to the operating revenues, total selling expenses as well as general and administrative expenses decreased compared to the year 2010, where sales expenses decreased from 0.17% to 0.16% in 2011, while general and administrative expenses decreased from 6.5% to 6.4% in 2011.
Pendapatan (Beban) Lain-lain
Other income (expenses)
Pendapatan (Beban) Lain
2010
%
2011
%
∆%
Other Income (Charges)
Laba penjualan penyertaan saham
45.989
1,1%
54.495
1,2%
18%
Gain on sale of investment
Pendapatan lain-lain
16.240
0,4%
61.559
1,3%
279%
Other income
Pendapatan keuangan
21.737
0,5%
13.585
0,3%
-38%
Finance income
Rugi selisih kurs-bersih
(8.295)
-0,2%
(7.439)
-0,2%
-10%
Loss on foreign exchange-net
Beban lain-lain
(39.660)
-0,9%
(23.211)
-0,5%
-41%
Other expenses
Beban keuangan
(79.597)
-1,9%
(92.748)
-2,0%
-17%
Finance cost
3.659
0,1%
(10.226)
-0,2%
-379%
Shares of results of associates and jointly controlled entity
(39.927)
-0,9%
(3.985)
-0,1%
-90%
Total
Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas Jumlah
Pendapatan (beban) lain-lain di tahun 2011 turun 90% dari rugi Rp39,9 miliar menjadi rugi Rp3,9 miliar. Pendapatan lain-lain di tahun 2011 berasal dari laba penjualan penyertaan saham, pendapatan keuangan dan pendapatan lain-lain. Laba penjualan penyertaan saham di tahun 2011 diperoleh dari penjualan 100% saham EPR di Elnusa Chariot Energy, Ltd. kepada Salamander Energy Group Limited dengan harga jual US$6 juta, di mana USD500 ribu dibayarkan dalam bentuk Promissory Note yang dicairkan tanggal 30 November 2012. Efektif perpindahan kepemilikan saham ini adalah tanggal 9 Desember 2011, dengan laba penjualan sebesar Rp54,5 miliar.
Other income (expenses) in the year 2011 fell 90% from a loss of IDR39.9 billion to loss of IDR3.9 billion. Other income in 2011 came from the income sale of the investment of shares of stock, finance income and other income. Gain on sale of investment of shares of stock in the year 2011 obtained from the sale of 100% shares in Elnusa Chariot International, Ltd. to Salamander Energy Group Ltd with purchase price amounted to USD6 million, wheras USD500 thousands paid in form of Promissory Note which can be cashed on 30 November 2012. The transfer of ownership was effective on 9 December 2011, with gain on sale of shares amounted to IDR54.5 billion.
Pendapatan lain-lain berasal dari klaim asuransi, kompensasi pidana legal tanah dan denda yang dikenakan pada subkontraktor karena kehilangan alat, yang merupakan pendapatan di luar operasional Perseroan.
Other income was derived from insurance claims, compensation for legal punishment of land and the penalties imposed on subcontractors for loss of tools, which were beyond the Company's operational revenues.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
96
Analisa & Pembahasan Manajemen
Beban lain-lain di tahun 2011 terdiri dari bagian atas hasil bersih entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas, beban keuangan, rugi selisih kurs dan beban lain-lain. Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas didapat dari: Bagian atas Hasil Bersih Entitas Asosiasi dan Pengendalian Bersama Entitas PKM - entitas asosiasi ECS - entitas pengendalian bersama Jumlah
2010
%
Other expenses in 2011 consisted of the shares of results of associates and jointly controlled entity, finance costs, loss on foreign exchange and other expenses. the shares of results of associates and jointly controlled entity obtained from:
2011
%
∆%
Shares of Result of Associates and Jointly Controlled Entity
3,659
100,0%
4,226
-41,3%
16%
PKM - associates
-
0,0%
(14,452)
141,3%
-100%
ECS - jointly controlled entity
3,659
100,0%
(10,226)
100,0%
-379%
Total
Rugi selisih kurs turun menjadi Rp7,4 miliar di tahun 2011 dari Rp8,3 miliar di tahun 2010 atau turun sebesar 10%. Rugi selisih kurs ini merupakan dampak dari translasi aset dan liabilitas dalam mata uang asing ke Rupiah dan transaksi dari kegiatan usaha yang menggunakan mata uang asing. Nilai tukar per 31 Desember 2010 sebesar Rp8.991 per US$ dan melemah di tahun 2011 menjadi Rp9.068 per US$.
Loss on foreign exchange decreased to IDR7.4 billion in 2011 from IDR8.3 billion in 2010 fell by 10%. This loss on foreign exchange is a result of the translation of assets and liabilities denominated in foreign currencies to Rupiah and transactions of business activities that use foreign currencies. Exchange rate as of 31 December 2010 amounted to IDR8,991 per USD and weakened in 2011 to IDR9,068 per USD.
Laba Sebelum Pajak dan Marjin Laba Sebelum Pajak
Income before Income Tax and Income before Income Tax Margin
Beban Pajak Penghasilan
Income Tax
Laba Bersih dan Marjin Laba Bersih
Net Income and Net Income Margin
KINERJA NERACA
FINANCIAL POSITION PERFORMANCE
Kinerja Aset
Asset Performance
Laba sebelum pajak Perseroan menurun dari laba sebesar Rp93,9 miliar di tahun 2010 menjadi rugi sebesar Rp26,1 miliar di tahun 2011 atau turun 128%. Penurunan ini adalah dampak dari penurunan kinerja operasi dan dampak provisi atas kontrak memberatkan sebesar Rp43,0 miliar serta provisi penurunan uang muka penyertaan saham sebesar Rp13,6 miliar. Jika beban provisi ini dikeluarkan, maka laba sebelum pajak pada tahun 2011 menjadi Rp30,5 miliar atau turun 68% dari tahun 2010. Marjin laba sebelum pajak turun dari 2% di tahun 2010 menjadi negatif 1% dari total pendapatan usaha Perseroan di tahun 2011. Seiring dengan kerugian yang dibukukan di tahun 2011, maka beban pajak penghasilan di turun sebesar 87% atau turun dari Rp30,2 miliar di tahun 2010 menjadi Rp4,0 miliar di tahun 2011. Dengan komposisi pendapatan dan pengeluaran di tahun 2011, serta beberapa provisi kerugian yang dilakukan, maka dihasilkan akumulasi kerugian dengan nilai rugi bersih sebesar Rp42,8 miliar atau sebesar negatif 1% dari total pendapatan usaha Perseroan. Marjin laba bersih turun dari positif 2% di tahun 2010 menjadi negatif 1% di tahun 2011.
Jumlah aset konsolidasian di tahun 2011 meningkat 19% yaitu menjadi Rp4,4 triliun dari Rp3,7 triliun di tahun 2010. Peningkatan tersebut berasal dari peningkatan aset lancar sebesar 19% dan peningkatan aset tidak lancar sebesar 18%.
The Company's income before income tax declined from a profit of IDR93.9 billion in 2010 to a loss of IDR26.1 billion in the year 2011, decreased by 128%. This decline is the impact of the decline in operating performance and the impact of the provision for loss making contract amounted to IDR43.0 billion aas well as the provision for the decrease of advances of investment in shares of stock amounting IDR13.6 billion. If this provision expense incurred, the income before income tax in 2011 became IDR30.5 billion, fell 68% from 2010. Income before income tax margin decreased from 2% in 2010 to negative 1% of total Company revenues in 2011. In line with ke loss recorded in 2011, then income tax expenses decreased by 87% or fell from IDR30.2 billion in 2010 to IDR4.0 billion in 2011. With the composition of revenues and expenditures in the year 2011, as well as some loss provisions made, then generated the accumulated losses with net loss amounting to IDR42.8 billion or equivalent to a negative 1% of total operating revenues of the Company. Net income margin fell from positive 2% in 2010 to negative 1% in 2011.
The consolidated total assets in 2011 increased 19% to IDR4.4 trillion from dari IDR3.7 trillion in 2010. The increase was derived from current assets by 19% and increase of non-current assets by 18%.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Management’s Discussion and Analysis
2010
%
2011
%
97
∆%
ASET LANCAR
CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha - bersih Piutang sewa pembiayaan bagian jangka pendek Piutang lain-lain - pihak ketiga Persediaan - bersih Uang muka Pajak dibayar dimuka Beban dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar
735.093
19,9%
688.818
15,6%
-6%
Cash and cash equivalents
8.300
0,2%
-
0,0%
-100%
Short-term investment
775.374
21,0%
1.195.040
27,2%
54%
Trade receivables - net
3.767
0,1%
3.824
0,1%
2%
Finance lease receivables current portion
24.237
0,7%
24.427
0,6%
1%
Other receivables-third parties
115.062
3,1%
108.422
2,5%
-6%
Inventories - net
86.539
2,3%
91.047
2,1%
5%
Advance payment
321.428
8,7%
355.148
8,1%
10%
Prepaid taxes
9.591
0,3%
9.845
0,2%
3%
Prepayment
2.079.391
56,3%
2.476.571
56,4%
19%
Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR
NON-CURRENT ASSETS
Piutang sewa pembiayaan setelah dikurangi bagian jangka pendek
14.776
0,4%
14.457
0,3%
-2%
Finance lease receivablesnet of current portion
6.286
0,2%
3.587
0,1%
-43%
Due from related parties - net
41.658
1,1%
73.467
1,7%
76%
Long term investments - net
1.290.518
34,9%
1.413.015
32,2%
9%
Fixed assets - net
Properti investasi - bersih
82.137
2,2%
44.400
1,0%
-46%
Investment property-net
Aset pajak tangguhan - bersih
49.722
1,3%
91.276
2,1%
84%
Deferred tax asset-net
Aset program imbalan pasti
18.037
0,5%
19.165
0,4%
6%
Defined benefits plans assets
112.724
3,1%
254.012
5,8%
125%
Other assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
1.615.858
43,7%
1.913.379
43,6%
18%
Total Non-Current Asset
TOTAL ASET
3.695.249
100,0%
4.389.950
100,0%
19%
TOTAL ASSETS
Piutang pihak berelasi - bersih Investasi jangka panjang - bersih Aset tetap - bersih
Aset lain-lain
Aset lancar konsolidasian meningkat dari Rp2,1 triliun di tahun 2010 menjadi Rp2,5 triliun di tahun 2011 atau meningkat 19%. Peningkatan ini berasal dari:
The consolidated current assets increased from IDR2.1 trillion in 2010 to IDR2.5 trillion in 2011 or grew by 19%. This growth was derived from:
1. Peningkatan piutang usaha bersih sebesar 54% yaitu Rp775,4 miliar di tahun 2010 menjadi Rp1,2 triliun di tahun 2011, seiring dengan naiknya pendapatan usaha di 2011 2. Peningkatan pajak dibayar dimuka menjadi Rp355,2 miliar di tahun 2011 dari Rp321,4 miliar di tahun 2010 atau meningkat 10%, terutama berasal dari pajak pertambahan nilai.
1. The rise of trade receivables-net by 54% from IDR775.4 billion in 2010 to IDR1,2 trillion in 2011, along with the increase in revenues in 2011 2. The increase of prepaid taxes to IDR355.2 billion in 2011 from Rp321.4 billion in 2010 or grew by 10%, particularly derived from value added tax
2010 < 31 hari
%
2011
%
∆%
610.602
78,8%
759.311
63,5%
24%
< 31 days
31 - 60 hari
57.567
7,4%
92.289
7,7%
60%
31 - 60 days
61 - 90 hari
21.780
2,8%
77.184
6,5%
254%
61 - 90 days
91- 180 hari
25.185
3,2%
113.615
9,5%
351%
91 - 180 days
> 180 hari
110.90
14,3%
205.956
17,2%
87%
> 180 days
Cadangan penurunan nilai
(50.150)
-6,5%
(53.315)
-4,4%
6%
Allowance for impairment
Jumlah
775.374
100,0%
1.195.040
100,0%
54%
Total
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
98
Analisa & Pembahasan Manajemen
Piutang konsolidasian berasal dari dua pihak, yaitu pihak ketiga dan pihak berelasi (catatan 7 dan catatan 28 pada laporan keuangan konsolidasian). Piutang usaha bersih merupakan komponen terbesar di aset lancar. Pada tahun 2011 terjadi peningkatan piutang usaha 91-180 hari sebesar 351%, jika dibandingkan dengan tahun 2010.
The consolidated trade receivables consist of 2 part, namely third parties and related parties (notes 7 and 28 of consolidated financial statements). The net trade receivables was the biggest component in current assets. In 2011 there was an 351% increase of trade receivables 91-180 days, comparing to 2010.
Komposisi piutang terbesar berada pada posisi terkini yaitu kurang dari 31 hari. Berdasarkan penilaian atas keadaan masingmasing piutang usaha di akhir tahun, Perseroan berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai piutang usaha sebesar Rp53,3 miliar pada tahun 2011 yang meningkat 6% dibandingkan tahun sebelumnya cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas piutang usaha tidak tertagih. Piutang usaha senilai Rp28,1 miliar dan USD1,42 juta digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari beberapa bank.
The largest receivables component has been in the current position, namely less than 31 days. Based on the analysis of the each aging trade receivables at the end of the year, the Company believes that the allowance for trade receivable impairment amounted to IDR53.3 billion in 2011 which increased 6% compared to last year is adequate to cover possible losses that may arise from the uncollected of trade receivables. Trade receivables amounted to IDR28.1and USD1.42 million are pledged for the credit facilities obtained from several banks.
Aset tidak lancar meningkat 18% di tahun 2011 yaitu menjadi Rp1,9 triliun dari Rp1,6 triliun di tahun sebelumnya. Peningkatan ini terbesar berasal dari:
The non-current assets increase by 18% in 2011 to IDR1.9 trillion from IDR1.6 trilion in the previous years. The largest rise was derived from:
1. Peningkatan aset lain-lain sebesar 125% dari Rp112,7 miliar menjadi Rp254,0 miliar di tahun 2011. Peningkatan ini terjadi karena adanya reklasifikasi deposito Bank Mega sebesar Rp111,0 miliar dan aset tidak lancar dimiliki untuk dijual yaitu berupa tanah dan bangunan yang sedang dalam proses penjualan sebesar Rp26,6 miliar.
1. The increase of other assets by 125% from IDR112.7 billion to IDR254,0 billion in 2011. This increase occurred due to reclasification of deposits at Bank Mega amounted to IDR111,0 billion and non-current assets held to sale represent land and building owned by the Company which were in the process of sales amounted to IDR26.6 billion.
2. Peningkatan aset pajak tangguhan sebesar 84% menjadi sebesar Rp91,3 miliar di tahun 2011. Hal ini terjadi karena adanya provisi atas kontrak memberatkan dengan nilai aset pajak tangguhan sebesar Rp10,8 miliar, kompensasi rugi fiskal di tahun 2011 dengan nilai aset pajak tangguhan sebesar Rp11,9 miliar dan peningkatan nilai aset pajak tangguhan atas penyusutan aset tetap tahun 2011 sebesar Rp16,2 miliar sehingga nilai aset pajak tangguhan bertambah menjadi Rp41,6 miliar.
2. The 84% increase of deferred tax assets to IDR91.3 billion in 2011. This occurred by the presents of provision of loss making contract with deffered tax assets value IDR10.8 billion, compensation of fiscal loss in 2011 with deferred tax assets amounted to IDR11.9 billion, and the increase of deferred tax assets of fixed assets depreciation in 2011 to IDR16.2 billion so that the value of deferred tax assets increased to IDR41.6 billion.
Peningkatan investasi jangka panjang sebesar 76% dari Rp41,7 3. miliar menjadi Rp73,5 miliar di tahun 2011 yang terjadi karena penyertaan pada anak perusahaan yaitu ECS dengan nilai tercatat sebesar Rp28,9 miliar. Peningkatan tersebut disertai dengan adanya penjualan penyertaan saham EPN di PT Elnusa Prima Elektrika yang mempunyai nilai tercatat Rp22,5 juta pada tanggal 7 Juli 2011 dengan harga jual Rp922,5 juta.
3. The 76% increase of long term investments from IDR41.7 billion in 2010 to IDR73.5 billion in 2011 occurred from investment on shares of stock in a subsidiary, ECS, with recorded value amounted to IDR28.9 billlion and the sale of EPN shares in PT Elnusa Prima Elektrika with recorded value IDR22.5 million on 7 July 2011 with the selling price of IDR922.5 million.
Total aset per segmen adalah sebagai berikut:
Total assets per segments are :
2010
%
2011
%
∆%
Aset Jasa Hulu Migas Terintegrasi
Assets 3.226.459
87,3%
3.895.898
88,7%
21%
Integrated Upstream Oil and Gas Services
Jasa Penunjang Hulu Migas
227.914
6,2%
416.418
9,5%
83%
Upstream Oil and Gas Support Services
Jasa Hilir Migas
497.574
13,5%
409.404
9,3%
-18%
Downstream Oil and Gas Services
Eliminasi
(256.698)
-7,0%
(331.770)
-7,5%
29%
Elimination
Jumlah
3.695.249
100,0%
4.389.950
100,0%
19%
Total
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Management’s Discussion and Analysis
Kinerja Liabilitas
Konsolidasi membukukan liabilitas tahun 2011 sebesar Rp2,5 triliun atau meningkat 43% dibandingan tahun 2010. Peningkatan ini berasal dari peningkatan liabilitas jangka pendek sebesar 55% dan liabilitas jangka panjang sebesar 9%. Liabilitas
2010
%
99
Liability Performance
The consolidation recorded liability in 2011 amounted to IDR2.5 trillion or grew by 43% compared to 2010. This gowth was derived rom the rise of current liabilities by 55% and non-current liabilities by 9%. 2011
%
∆%
Liabilities
LIABILITAS JANGKA PENDEK
CURRENT LIABILITIES
Pinjaman jangka pendek
160.170
4,3%
161.541
3,7%
1%
Hutang usaha
Short-term loans
411.000
11,1%
590.208
13,4%
44%
Trade payables
Hutang lain-lain-pihak ketiga
14.632
0,4%
15.113
0,3%
3%
Other payables - third parties
Hutang pajak
39.379
1,1%
65.442
1,5%
66%
Taxes payables
Uang muka pelanggan Beban masih harus dibayar Pendapatan tangguhan Provisi atas kontrak memberatkan Bagian jangka pendek dari liabilitas jangka panjang Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
22.845
0,6%
8.000
0,2%
-65%
Advances from customers
387.413
10,5%
690.130
15,7%
78%
Accrued expenses
5.262
0,1%
12.780
0,3%
143%
Deferred revenues
-
0,0%
43.029
1,0%
100%
Provision for loss making contract
243.108
6,6%
401.534
9,2%
65%
Current portion of long term liabilities
1.283.809
34,8%
1.987.777
45,3%
55%
LIABILITAS JANGKA PANJANG Hutang pihak berelasi Liabilitas jangka panjang-setelah dikurangi bagian jangka pendek Penyisihan imbalan karyawan Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS
Total Current Liabilities NON-CURRENT LIABILITIES
245
0,0%
139
0,0%
-43%
Due to related parties
425.797
11,5%
469.476
10,7%
10%
Long term liabilitiesnet of current portion
30.068
0,8%
27.733
0,6%
-8%
Provision for employee benefit
456.110
12,3%
497.348
11,3%
9%
Total Non Current Liabilities
1.739.919
47,1%
2.485.125
56,6%
43%
TOTAL LIABILITIES
Peningkatan liabilitas jangka pendek sebesar 55% dari Rp1,3 triliun di tahun 2010 menjadi Rp2,0 triliun di tahun 2011 berasal dari:
The 55% increase of current liabilities from IDR1.3 trillion in 2010 to IDR2.0 trillion in 2011, was derived from:
Peningkatan pendapatan tangguhan sebesar 143% menjadi 1. sebesar Rp12,8 miliar di tahun 2011 dari Rp5,3 miliar pada tahun sebelumnya.
1. The increase of deferred revenues by 143% to IDR12.8 billion in 2011 from IDR5.3 billion in previous year
2. Peningkatan beban masih harus dibayar sebesar 78% dari Rp387,4 miliar menjadi Rp690,1 miliar, yang didalamnya termasuk adanya provisi atas kontrak memberatkan sebesar Rp43,0 miliar, yang juga tercatat dalam beban pokok pendapatan usaha di tahun 2011 sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.
2. The increase of accrued expenses by 78% from Rp387.4 billion to Rp690.1 billion, includes the provision for loss making contracts amounted to Rp43.0 billion, which is also recorded in the cost of operating revenue in the year 2011 in according to the applicable financial accounting standards.
3. Peningkatan hutang pajak sebesar 66% menjadi Rp65,4 miliar di tahun 2011 dari Rp39,4 miliar pada tahun sebelumnya.
3. The increase of taxes payable by 66% to IDR65.4 billion in 2011 from IDR39.4 billion in previous year.
4. Peningkatan bagian jangka pendek dari liabilitas jangka panjang sebesar 65% menjadi sebesar Rp401,5 miliar di tahun 2011 dari Rp243,1 miliar di tahun sebelumnya.
4. The growth of current portion of long term liabilities by 65% to IDR401.5 billion in 2011 from IDR243.1 billion in previous year.
5. Peningkatan hutang usaha sebesar 44% menjadi sebesar Rp590,2 miliar di tahun 2011 dari Rp411,0 miliar pada tahun sebelumnya.
5. The increase of trade payables by 44% to IDR590.2 billion in 2011 from IDR411.0 billion in the previous year.
Total liabilitas berbunga (termasuk bagian jangka pendek dari liabilitas jangka panjang dan pinjaman jangka pendek) untuk tahun 2010 dan tahun 2011 adalah sebagai berikut:
The total interest bearing liabilities (included the current portion of non-current liabilities and short term loans) for 2010 and 2011 as follow :
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
100
Analisa & Pembahasan Manajemen
2010 Oversea-Chinese Banking Corporation Ltdwesel bayar
%
2011
%
∆%
-
0,0%
453.400
43,9%
100%
Oversea-Chinese Banking Corporation Ltdnotes payable
Pinjaman sindikasi
531.130
64,1%
375.615
36,5%
-29%
Syndicated loan
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd.
180.734
21,8%
139.405
13,5%
-23%
The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd.
Natixis, Perancis
71.856
8,7%
41.870
4,1%
-42%
Natixis, France
PT Bank Negara Indonesia Tbk, Divisi Syariah
PT Bank Negara Indonesia Tbk, Sharia Division
27.184
3,3%
24.936
2,4%
-8%
PT Bank Syariah Mandiri
5.106
0,6%
4.513
0,4%
-12%
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
5.249
0,6%
3.563
0,3%
-32%
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
PT Bank Chinatrust Indonesia Biaya pinjaman belum diamortisasi Liabilitas sewa pembiayaan Jumlah
4.521
0,5%
2.533
0,2%
-44%
PT Bank Chinatrust Indonesia
(2.829)
-0,3%
(13.284)
-1,3%
370%
Unamortized costs of loans
6.124
0,7%
-
0,0%
-100%
Finance lease payables
829.075
100,0%
1.032.551
100,0%
25%
Total
Liabilitas berbunga yang baru di tahun 2011 adalah dari OverseaChinese Banking Corporation Ltd. dalam bentuk wesel bayar (Fixed Rate Notes) yang dipergunakan untuk pembiayaan belanja modal dan modal kerja. FRN ini diterbitkan tanggal 27 Januari 2011 dengan dana hasil penerbitan senilai USD48,4 juta (setelah dikurangi biaya penerbitan). FRN ini kemudian dibeli kembali oleh Perseroan pada 8 Februari 2012 dengan menggunakan dana fasilitas kredit sindikasi baru, dengan tujuan untuk menurunkan tingkat suku bunga yang menjadi beban Perseroan. 2010
The new of interest bearing debt in 2011 was from Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd. in the form of notes payable (Fixed Rate Notes) which use for financing the capital expenditure and working capital. This FRN was issued on 27 January 2011 with proceeds from the issuance amounted to USD48.4 million (after deducted by costs of issuance). The FRN is then redeemed by the Company on 8 February 2012 using proceeds from new syndicated loan facility, in order to decrease the interest rate costs of the Company. 2011
∆%
Pinjaman Jangka Pendek Dolar AS
Short-term Liabilities 160.170
161.541
1%
Liabilitas Jangka Panjang Rupiah Dolar AS
US Dollar Long-term Liabilities
37.539
33.012
-12%
Indonesian Rupiah
625.242
396.843
-37%
US Dollar
Komposisi pinjaman jangka pendek dan liabilitas jangka panjang Perseroan sebagian besar menggunakan mata uang USD, dengan proporsi 95% di tahun 2011 yang menurun sebesar 29% dibandingkan proporsi tahun 2010. Namun, secara keseluruhan, saldo tersebut masih tergolong sehat dengan tingkat leverage yang konservatif dan arus kas yang cukup memadai.
The most composition of the Company’s short term loans and non currnt liabilities is dominated in USD, with 95% of its proportion in 2011 decreased 29% compared to proportion in 2010. However, overally, the balance was still considered healthy with conservative leverage rate and adequate cash flows.
Terkait dengan rugi yang dibukukan oleh Perseroan pada tahun 2011, maka sebagai konsekuensinya adalah Perseroan tidak dapat memenuhi salah satu persyaratan dan pembatasan yaitu pada rasio Debt Service Coverage. Dengan realisasi laba usaha yang negatif yaitu laba kotor dikurangi dengan beban penjualan dan beban administrasi dan umum, maka realisasi rasio menjadi kurang dari 1,1 kali sebagaimana yang disyaratkan dalam perjanjian pinjaman.
Associated with the losses recorded by the Company in 2011, then as a consequence of the Company is unable to meet one of the requirements and restrictions on the Debt Service Coverage ratio. With the realization of negative operating income which is gross profit minus selling expenses and general and administrative expenses is negative, then the realization ratio to less than 1.1 times as required on the loan agreement.
Perseroan telah mengajukan permohonan waiver kepada kreditur (dalam hal ini kreditur sindikasi, BTMU dan Natixis). Sampai dengan tanggal laporn keuangan, Perseroan baru memperoleh persetujuan waiver dari Natixis pada tanggal 30 Maret 2012, sedangkan kreditur sindikasi dan BTMU masih dalam proses.
The Company had submitted waiver to creditors (in this case syndicated creditors, BTMU and Natixis). To the date of financial report, the Company just received waiver approval from Natixis on 30 March 2012, while approvals from syndicated creditor and BTMU are still on process.
Dari keseluruhan liabilitas jangka panjang tahun 2011, pembayaran yang dijadwalkan pada tahun 2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016 selanjutnya dengan kondisi diperolehnya waiver adalah masingmasing sebesar Rp411,2 miliar, Rp17,1 miliar, Rp1,7 miliar, Rp852 juta dan Rp453 miliar.
From the total non-current liabilities in 2011, the payment scheduled in 2012, 2013, 2014, 2015 and 2016 onwards with the condition of waiver approval will be IDR411.2 billion, IDR17.1 billion, IDR1.7 bilion, IDR852 million, IDR453 billion respectively.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Management’s Discussion and Analysis
Liabilitas per segmen dan prosentasenya terhadap Total Liabilitas dan Ekuitas adalah sebagai berikut: 2010
%
The liabilities per segments and its percentage to Total liabilitied and Equipments as follow :
2011
%
∆%
LIABILITAS Jasa Hulu Migas Terintegrasi
101
LIABILITIES 1,283,999
34,7%
2,011,671
45,8%
57%
Integrated Upstream Oil and Gas Services
89,220
2,4%
213,175
4,9%
139%
Upstream Oil and Gas Support Services
Jasa Hilir Migas
450,564
12,2%
336,631
7,7%
-25%
Downstream Oil and Gas Services
Eliminasi
(83,864)
-2,2%
(76,352)
-1,8%
-9%
Elimination
1,739,919
47,1%
2,485,125
56,6%
43%
Total
Jasa Penunjang Hulu Migas
Jumlah
Kinerja Ekuitas
Equity Performance
Ekuitas dan persentasenya terhadap Total Liabilitas dan Ekuitas adalah sebagai berikut: 2010
%
The equity and its percentage to Total liabilities and Equity as follow:
2011
%
∆%
EKUITAS Modal saham
EQUITY 729.850
19,8%
Tambahan modal disetor
419.958
11,4%
419.958
Saham treasuri
(14.721)
-0,4%
(14.721)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba ditahan Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali Jumlah Ekuitas
729.850
16,6%
0%
Share capital
9,6%
0%
Additional paid-in capital
-0,3%
0%
Treasury stock
1.810
0,0%
1.810
0,0%
0%
Differences in value from restructuring transactions of entities under common control
805.564
21,8%
743.642
16,9%
-8%
Retained earnings
1.942.461
52,6%
1.880.539
42,8%
-3%
Equity attributable to Owner of the parent
12.869
0,3%
24.286
0,6%
89%
Non-controlling interest
1.955.330
52,9%
1.904.825
43,4%
-3%
Total Equity
Ekuitas Perseroan pada tahun 2011 turun 3% menjadi Rp1,9 triliun yang disebabkan rugi yang dibukukan Perseroan pada tahun 2011 sebesar Rp42,8 miliar sehingga secara langsung juga menyebabkan saldo laba ditahan menurun sebesar 8% atau menjadi Rp743,6 miliar di tahun 2011. 2010
The Company equity in 2011 decreased by 3% to IDR1,9 trillion due to recorded loss of the Company in 2011 amounted to IDR42.8 billion so directly caused retained earnings declined 8% to IDR743.6 billion in 2011.
2011
∆ %
Aset Lancar
2.079.391
2.476.571
19%
Current Asset
Liabilitas Jangka Pendek
1.283.809
1.987.777
55%
Current Liabiilties
795.582
488.794
-39%
Working Capital
1,6
1,2
-23%
Current Ratio (x)
Modal Kerja Rasio Lancar (x)
Modal Kerja
Modal kerja konsolidasian tahun 2011 menurun 39% dari Rp795,6 miliar di tahun 2010 menjadi Rp488,8 miliar pada tahun 2011. Hal ini juga yang menyebabkan rasio lancar turun menjadi 1,2x di tahun 2011 dari 1,6x di tahun 2010. Dengan modal kerja yang tetap positif maka Perseroan tetap mampu membayar liabilitas jangka pendeknya.
Working Capital
The consolidated working capital in 2011 decreased by 39% from IDR795.6 billion in 2010 to IDR488.8 billion in 2011. This caused current ratio declined to 1.2x in 2011 from 1.6x in 2010. With positive working capital, then the Company will stay able to pay its current liabilities.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
102
Analisa & Pembahasan Manajemen
Kinerja Arus Kas /Cash Flows Performance Per 31 Desember 2011, posisi kas dan setara kas turun sebesar 6% dari Rp735,1 miliar menjadi Rp688,8 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh semakin besarnya kas yang dipergunakan untuk aktivitas investasi yang mencapai Rp553,9 miliar di tahun 2011 dari tahun 2010 sebesar Rp100,5 miliar atau naik 451%.
Per 31 December 2011, the position of cash and cash equivalents declined by 6% from IDR735.1 billion to IDR688.8 billion. The decline was due to more cash used in investing activites amounted to IDR553.9 billion in 2011 or from 2010 to IDR100.5 billion or increased by 451%.
2010 Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
2011
∆%
58.044
340.446
487%
Net cash generated from operating activities
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
(100.502)
(553.891)
-451%
Net cash generated from investing activities
Arus kas bersih yang diperoleh dari (atau digunakan untuk) aktivitas pendanaan
(346.292)
161.987
147%
Net cash generated from (used in) financing activities
(359)
5.183
1.544%
Effect exchange rate changes on cash and cash equivalents
Penurunan bersih kas dan setara kas
Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas dan setara kas
(389.109)
(46.275)
-88%
Net decrease in cash and cash equivalent
Kas dan setara kas pada awal tahun
1.124.202
735.093
-35%
Cash and cash equivalents at beginning of the year
735.093
688.818
-6%
Cash and cash equivalents at ending of the year
Kas dan setara kas pada akhir Tahun
Kas dari Aktivas Operasi
Cash Flows from Operating Activities 2010
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok, karyawan dan kontraktor Penerimaan penghasilan bunga
2011
4.294.054
4.341.054
(3.932.213)
(3.983.194)
(82.365)
(68.572)
(141.177)
(110.970)
58.044
340.446
21.737
Pembayaran biaya keuangan Penerimaan restitusi pajak
-
Pembayaran pajak
Pembayaran atas aktivitas operasi lainnya-bersih
(101.992)
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
∆% 1% 1%
Cash Flows from Operating Activities Cash received from customers
Cash paid to suppliers, employees and contractor
11.171
-49%
143.389
100%
Receipt of claim for tax refund
7.568
-107%
Payment for other operating activities-net
-17%
-21%
487%
Interest received Interest paid
Tax payment
Net cash generated from operation activities
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi meningkat menjadi Rp340,4 miliar yang disebabkan oleh:
Net cash flows generated from operating activities increased to IDR340.4 billion caused by:
• Penurunan biaya keuangan 17% menjadi sebesar Rp68,6 miliar di tahun 2011 karena dilakukannya refinancing atas FRN dan pinjaman bank yang ada. • Penurunan pembayaran pajak sebesar 21% sebagai akibat rugi yang dibukukan Perseroan di tahun 2011. • Penerimaan restitusi pajak sebesarRp143,4 miliar di tahun 2011.
• The decline of interest paid by 17% to IDR68.6 billion in 2011 due to refinancing of FRN and other existing bank loans. • The decrease of tax payment by 21% due to recorded loss of the Company in 2011. • The receipt of claim for tax refund amounted to IDR143.4 billion in 2011.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi Penerimaan dividen kas
Hasil dari penjualan aset tetap dan penjualan penyertaan saham Pembelian aset tetap
Penyertaan pada entitas pengendalian bersama Lain-lain
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
Cash Flows from Investing Activities
2010
2011
2.800 9.595
∆% 1.296
86.639
(179.597)
(488.527)
66.700
(108.000)
(100.502)
(553.891)
-
(45.299)
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
-54%
Cash Flows from Investing Activies Cash dividend received
803%
Proceeds from sales in fixed assets and share of stock
-100%
Contribution to jointly controlled entity
172%
-262% 451%
Purcases of fixed asset Others
Net cash generated in investing activities
Management’s Discussion and Analysis
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi menjadi Rp553,9 miliar pada tahun 2011 yang disebabkan oleh: • Peningkatan pembelian aset tetap yang menjadi sebesar Rp488,5 miliar d i tahun 2011. Pada tahun 2011, secara konsolidasian mengeluarkan belanja modal sebesar Rp488,5 miliar atau meningkat 172% dibandingkan tahun 2010 yang sebesar Rp179,6 miliar.
103
Cash flows used in investing activities to IDR553.9 billion in 2011 caused by: • The increase of purchases of fixed assets amounted to IDR488.5 billion in 2011. In 2011, the consolidation spent IDR488.5 billion for capital expenditure or increased by 172% compared to 2010 amounted to IDR179.6 billion.
Belanja Modal
2010
%
2011
Jasa Hulu Migas Terintegrasi
%
∆%
Capital Expenditure
165.042
91,9%
509.604
104,3%
209%
Integrated Upstream Oil and Gas Services
Jasa Penunjang Hulu Migas
5.199
2,9%
9.024
1,8%
74%
Upstream Oil and Gas Support Services
Jasa Hilir Migas
9.356
5,2%
329
0,1%
-96%
Downstream Oil and Gas Services
Peningkatan belanja modal tahun 2011 berasal dari Jasa Hulu Migas Terintegrasi sebesar 209%, yaitu untuk menambah kapasitas peralatan, diantaranya adalah peralatan seismic land dan transition zone, workover rig, barge dan peralatannya, logging truck, peralatan operasi lainnya dan renovasi gedung. Penambahan lainnya terjadi di Jasa Penunjang Hulu Migas sebesar 74%, yaitu untuk pembelian peralatan operasi di anak perusahaan SCU, PND dan EFK.
he increase of capital expenditure in 2011 was derived from Integrated T Upstream Oil and Gas Services as much as 209 %, in order to increase equipment capacity, among others seismic land dan transition zone equipments, workover rig, barge and other equipmets peralatannya, logging truck, other operational equipments and buiding renovation. The other increase was from Upstram Oil and Gas Support Services as much as 74%, in order to purchase of operational equipments in subsidiaries, SCU, PND and EFK.
• Penyertaan pada entitas pengendalian bersama yaitu ECS sebesar Rp45,3 miliar di tahun 2011.
• Contribution to jointly controlled entity,ECS, amounting IDR45.3 billion in 2011.
• Penurunan kas dan setara kas dari aktifitas investasi terutama disebabkan reklasifikasi deposito Bank Mega dari sebelumnya masuk kategori kas dan setara kas menjadi aset lain-lain.
he decrease in cash and cash equivalents from investing activities is • T mainly due to reclassification of previous Mega Bank deposits in the category of cash and cash equivalents to other assets.
Kas dari Aktivitas Pendanaan
Cash Flows from Financing Activities 2010
2011
∆%
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Penerimaan dari pinjaman bank dan penerbitan wesel bayar
Cash Flow from Financing Activities 2%
Cash recieved from bank loans and issue of notes payable
(246,307)
-58%
Repayment of bank loans and finance lease liabilities
(19,988)
-89%
Cash dividends paid
(10,723)
25%
Other payments
-147%
Net cash (uesd in)/generated from financing activities
432,242
439,005
Pelunasan pinjaman bank dan liabilitas sewa
(589,763)
Pembayaran dividen kas
(180,192) (8,579)
Pembayaran lain-lain Arus kas bersih yang (digunakan untuk)/diperoleh dari aktivitas pendanaan
(346,292)
161,987
Pada tahun 2011, arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan meningkat menjadi Rp161,9 yang didapat dari: • Penerbitan wesel bayar (FRN) sebesar Rp439,0 miliar yang diimbangi dengan pelunasan pinjaman bank dan liabilitas sewa sebesar Rp246,3 miliar.
In 2011, cash flows generated from financing activities rose to IDR161.9 which derived from: • Issuance of notes payable (FRN) amounting IDR439.0 billion balanced by the repayment of bank loan and finance lease liabilities amounted to IDR246.3 billion.
• Penurunan pembayaran dividen kas dibandingkan tahun sebelumnya yang didasarkan pada keputusan RUPS Tahunan 2010 sebesar Rp19,2 miliar (realiasi pembayaran sebesar Rp18,7 miliar setelah dikurangi pajak) dan pembayaran dividen kas PND kepada entitas sepengendali lainnya sebesar Rp1,2 miliar.
• The decrease of cash dividend paid compared to previous year according to the decision of Annual GMS 2010 amounting IDR19.2 billion (in realization, the payment was IDR18.7 billion after tax deduction) and payment of PND’s cash dividend to entities under common control amounted to IDR1.2 billion.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
104
Analisa & Pembahasan Manajemen
Cash flows margin
Marjin Arus Kas Pendapatan usaha Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Marjin Arus Kas
2010
2011
∆%
4,218,030
4,716,771
12%
Operating revenue
58,044
340,446
487%
Net cash generated from operating activities
1.4%
7.2%
425%
Cash Flow Margin
Marjin arus kas pada tahun 2011 jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun 2010, yaitu meningkat 425%. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan operasi Perseroan di tahun 2011 cukup kuat untuk menghasilkan kas bersih atas setiap pendapatan usaha.
Cash flows margin in 2011 was far better compared to 2010, which increased by 425%. This indicated that the operating activities of the Company in 2011 was strong enough to generate net cash on its each operating revenues.
Penyajian Kembali dan Reklasifikasi Laporan Keuangan Konsolidasian
Restatement and Reclassification of the Consolidated Financial Statements
1. Kapitalisasi biaya proyek pengembangan Modular Rig EMR sebagai aset tetap, di mana sebelumnya biaya-biaya tersebut dibiayakan sebagai biaya operasi dalam laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2010 dan 2009 sebesar masingmasing Rp6,1 miliar dan Rp10,6 miliar. Dampak dari penyajian kembali tersebut adalah pengakuan aset tetap sebesar Rp16,7 miliar pada laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2010 dan sebesar Rp10,6 miliar pada laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2009, serta pengakuan akumulasi depresiasi terkait sebesar Rp7,2 miliar dan Rp1,8 miliar pada tahun-tahun tersebut. Tambahan biaya depresiasi dan beban pajak penghasilan juga diakui sebesar Rp5,4 miliar dan Rp174 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp1,8 miliar dan Rp3,4 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.
1. The capitalization of the cost of project development of Modular Rig EMR as fixed assets, whereas previously, the expenditure were expensed as operating cost in the consolidated financial statements for the years ended 31 December 2010 and 2009 amounted to IDR6.1 billion and IDR10.6 billion, respectively. The impact of this restatement is recognition of fixed assets amounted to IDR16.7 billion on the consolidated financial statements for the years ended 31 December 2010 and IDR10.6 billion on the consolidated financial statements for the years ended 31 December 2009 and recognition of its related accumulated depreciation amounted to IDR7.2 billion and IDR1.8 billion for the years then ended. Additional depreciation expense and current income tax expense have been recognised to IDR5.4 billion and IDR174 million for the years ended 31 December 2010 and amounted to IDR1.8 billion and IDR3.4 billion for the year ended 31 December 2009. 2. Adjustment of deferred tax assets resulted from temporary difference on carrying value of Long Life Consumable (LLC) assets and investment, due to assets depreciation and provision for impairment recognised by the Company. The impact of this restatement is recognition of additional deferred tax assets and deferred year income tax expense amounted to IDR6.1 billion on the consolidated financial statements for the year ended 31 December 2010, as well as additional income tax payable and current year income tax expense amounted to IDR6.8 billion. 3. Revenue and expense recognition of Geoscience (GSC) project. Previously, revenue and expense were deferred and will be realized on the last phase of project commencement. The impact of this restatement is recognition of revenue and cost of project in accordance with phase of completion amounted to IDR7.2 billion on the consolidated financial statements for the years ended 31 December 2010. 4. Effective on 1 January 2011 the Company reclassified the presentation of non-controlling interest following the introduction of SFAF No.4 (revised 2009). Effective on 1 January 2011 the Company also reclassified presentation of fixed assets with other assets, cash and cash equivalents with advances, accrued expense
Sebagai bagian dari proses penyusunan laporan keuangan konsolidasian pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011, Manajemen mempertimbangkan kembali penafsiran terhadap fakta-fakta dan keadaan serta prinsip akuntansi yang sesuai dan menetapkan bahwa laporan keuangan konsolidasian periode sebelumnya perlu disesuaikan dalam hal:
2. Penyesuaian aset pajak tangguhan akibat perbedaan temporary atas nilai tercatat aset Long Life Consumable (LLC) dan nilai investasi, sebagai akibat dari depresiasi aset dan penyisihan penurunan nilai investasi yang diakui perusahaan. Dampak dari penyajian kembali tersebut adalah pengakuan tambahan aset pajak tangguhan dan pajak penghasilan tahun berjalan sebesar Rp6,1 miliar pada laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2010, beserta tambahan liabilitas pajak penghasilan dan beban pajak penghasilan tahun berjalan sebesar Rp6,8 miliar. 3. Pengakuan pendapatan dan biaya atas proyek Geoscience (GSC). Sebelumnya, pendapatan dan biaya proyek akan ditangguhkan dan akan diakui pada tahapan recording saat akhir pelaksanaan proyek. Dampak dari penyajian kembali tersebut adalah pengakuan pendapatan dan biaya sesuai tahapan penyelesaian sebesar Rp7,2 miliar pada laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2010. 4. Mulai 1 Januari 2011 Perseroan telah mereklasifikasi penyajian dari kepentingan non-pengendali mengikuti pengenalan dari PSAK No. 4 (Revisi 2009). Mulai 1 Januari 2011, Perseroan juga telah mereklasifikasi penyajian dari aset tetap dengan aset lainlain, kas dan setara kas dengan uang muka, beban masih harus
As part of the process of preparation of the Company’s consolidated financial statements as of and for the year ended 31 December 2011, the Company’s management reconsidered the interpretation of the facts and circumstances and the applicable accounting treatment for certain items and determined that certain adjustments to prior period consolidated financial statements were required, as follows:
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Management’s Discussion and Analysis
105
dibayar dengan hutang usaha dan antara pajak dibayar dimuka dengan aset lain-lain untuk menghasilkan presentasi yang lebih tepat sesuai sifat dari saldo yang dimaksud.
with trade payables and between prepaid taxes and other assets to provide more proper presentation according to the nature of the balances.
Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal
Material Commitments Related to Capital Goods Investments
1. Perjanjian pemberian fasilitas kredit sebesar USD18,0 juta selama 4 tahun dari The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. untuk pelunasan fasilitas pembiayaan modal kerja dari PT Bank Danamon Indonesia, Tbk Divisi Syariah pada tanggal 30 Maret 2010. Fasilitas kredit ini dijamin dengan akta pengalihan semua kontrak VICO dan kontrak Perseroan yang dialihkan pada fasilitas ini, akta fidusia atas rig 1.500 HP, akta fidusia atas piutang dari kontrak VICO atau kontrak lain yang dialihkan pada fasilitas ini, akta pemberian jaminan atas semua rekening Perseroan terkait fasilitas ini dan akta pengalihan atas klaim asuransi atas rig yang dijaminkan. 2. Perjanjian pemberian fasilitas kredit sebesar US$10,1 juta dari Natixis Perancis untuk pembelian peralatan seismik dari Sercel SA (pemasok) pada tanggal 29 Juli 2008, 5 September 2008, dan 2 Maret 2009 dengan fasilitas kredit selama 5 tahun, serta perjanjian tanggal 22 Mei 2009 sebesar USD4,1 juta dengan fasilitas kredit selama 3 tahun. Fasilitas kredit ini dijamin dengan aset yang berkaitan dengan fasilitas kredit ini. 3. Perjanjian pemberian fasilitas kredit dalam Dollar AS secara Sindikasi dengan PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), PT Bank Chinatrust Indonesia, PT Bank International Indonesia Tbk, PT Bank Mizuho Indonesia dan PT Bank Rabobank International Indonesia, dengan BCA sebagai agen fasilitas, penjaminan dan penampungan serta arranger pada tanggal 16 Juli 2008. Fasilitas ini terbagi dalam 3 (tiga) tranches. Perjanjian tersebut dijamin dengan tanah, jaminan fidusia atas mesin dan peralatan dan pengalihan secara bersyarat hak atas rekening operasional dan rekening penampungan. 4. Perjanjian penerbitan FRN dengan Oversea-Chinese Banking Corporation Limited pada tanggal 20 Januari 2011, di mana pada tanggal 27 Januari 2011 diterbitkan FRN dalam Dollar AS dan berjangka waktu 5 tahun. Dana hasil penerbitan digunakan untuk pembiayaan belanja modal dan modal kerja. Perjanjian ini dijamin dengan peralatan yang akan dibiayai oleh dana hasil penerbitan FRN. 5. Perjanjian perolehan fasilitas pinjaman modal kerja dan kredit sebesar US$2,9 juta selama 5 tahun dari PT Bank Chinatrust Indonesia pada bulan Juni 2007 kepada EFK. Fasilitas kredit ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik EFK, mesinmesin yang dibiayai dengan fasilitas kredit tersebut dan deposito berjangka sebesar 12,5% dari setiap pembukaan L/C. 6. Perjanjian perolehan fasilitas pembiayaan Musyarakah sebesar Rp27,8 miliar dengan jangka waktu selama 7 bulan sampai dengan 4 Juni 2010 dan Murabahah sebesar Rp7,9 miliar dengan jangka waktu sampai dengan bulan September 2012 dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Divisi Syariah kepada EPN. Fasilitas kredit ini dijamin dengan aset kendaraan yang terdiri dari 7 truk tangki dan 3 truk yang dibiayai dengan fasilitas Murabahah, tanah dengan SHGB No. 280 dan 281 milik EPN, tanah milik Perseroan, piutang usaha dan persediaan BBM di SPBU Cikampek. Pada tanggal 1 Juni 2010 EPN dan BNI sepakat
1. Agreement of credit facilities amounting USD18.0 million which is payable in 4 years from The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd for refinancing loan facility of working capital support obtained from PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Division on 30 March 2010. This credit facility is secured by deed of assignment of VICO’s contract with the Company and any other specific contracts assigned to this facility, deed of fiduciary security over 1,500 HP rig, deed of fiduciary security over receivables from VICO’s contract or any other contract assigned to this facility, Deed of pledge of the Company’s account related to this facility and deed of assignment over insurance claims over the rig securitized under this facility. 2. Agreement of credit facility amounting USD10.1 million fron Natixis France for the purchase of seismic equipments from Sercel SA (supplier) on 29 July 2008, 5 September 2008, and 2 March 2009 with credit facility which is payable in 5 years, as well as agreement on 22 May 2009 amounted to USD4,1 million with credit facility for 3 years. This credit facility is secured by assets related to this credit facility. 3. Agreement of credit facility in US Dollar denomination by syndication of PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), PT Bank Chinatrust Indonesia, PT Bank International Indonesia Tbk, PT Bank Mizuho Indonesia and PT Bank Rabobank International Indonesia, with BCA as its facility, security and collecting agent, as well as arranger on 16 July 2008. These facilities are divided into 3 (three) tranches. This agreement is secured by land, fiduciary guarantee on machine and equipments and fiduciary transfer of balance in escrow and operational account.
4. Agreement of FRN issuance with Oversea-Chinese Banking Corporation Limited on 20 January 2011, whereas on 27 January 2011 would be issued FRN in US Dollar denomination and is payable for 5 years. The proceeds of the issuance will be used to finance capital expenditure and working capital. This agreement is secured by the equipments which will be financed by FRN issuance proceeds. 5. Agreement of working capital and credit facility amounted to USD2.9 million for 5 years from PT Bank Chinatrust Indonesia in Juni 2007 to EFK. This credit facility is secured by EFK’s land and building, machinery purchased by this credit facility and time deposit equivalent to 12.5% for each L/C opening. 6. Agreement of a Musyarakah financing facility amounted to IDR27.8 billion which is payable in 7 months until 4 June 2010 and Murabahah amounted to IDR7.9 billion which is payable until September 2012 from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Sharia Business Division to EPN. This credit facilities are secured by assets vehicles consist of 7 units of tank truck and 3 units of truck which are financed by Murabahah facilities, land with SHGB No. 280 and 281 owned by EPN, land owned by the Company, trade receivables and fuel inventories in Cikampek
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
106
Analisa & Pembahasan Manajemen
untuk mengubah fasilitas pembiayaan Musyarakah menjadi pinjaman jangka panjang dengan jangka waktu 3 tahun sampai dengan 31 Mei 2013. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, EPN telah merealisasikan pembiayaan perolehan 1 unit truk tangki dan 3 unit truk. 7. Perjanjian perolehan fasilitas pembiayaan Murabahah sebesar Rp10,0 miliar dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk pada bulan Desember 2008 untuk pembiayaan modal kerja dalam rangka memperoleh 10 unit truk tangki LPG yang disewakan kepada PT Pertamina (Persero). Fasilitas ini dijaminkan dengan aset yang dibiayai dari fasilitas pembiayaan tersebut dan piutang dari PT Pertamina (Persero) yang timbul sehubungan dengan penyewaan truk tangki tersebut. Perjanjian perolehan fasilitas pembiayaan Murabahah sebesar 8. Rp5,7 miliar dari PT Bank Syariah Mandiri kepada EPN untuk pembiayaan perolehan 11 unit truk tangki. Fasilitas pembiayaan ini dijamin dengan jaminan aset yang dibiayai dari fasilitas pembiayaan tersebut dan piutang usaha sebesar Rp2,0 miliar. 9. Perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Hewlett-Packard Finance Indonesia untuk pembelian mesin dan peralatan dengan jangka waktu sewa 4 tahun. Hutang tersebut dijamin dengan aset sewa terkait. Pada 31 Desember 2011, saldo hutang sewa pembiayaan ini telah dilunasi seluruhnya.
fuel station. On 1 June 2010 EPN and BNI agreed to change Musyarakah financing facilities to long term loan which is payable in 3 years until 31 May 2013. Until 31 December 2011, EPN realized the financing of 1 unit of tank truk and 3 units of truck. 7. Agreement of Murabahah financing facility amounted to IDR10.0 billion from PT Bank Muamalat Indonesia Tbk in December 2008 to finance working capital in order to acquire 10 units of LPG tank truck which were rented to PT Pertamina (Persero). This financing facility is secured by assets financed from this loan facility and receivables from PT Pertamina (Persero) related to the rental of the tank trucks.
Informasi Material Laporan Auditor
Material Information After The period of Auditor’s Report (Subsequent Events)
Sesudah
Tanggal
1. Perjanjian fasilitas kredit sindikasi. Perseroan menandatangani Perjanjian Pemberian Fasilitas Kredit Sindikasi (Perjanjian Sindikasi) pada tanggal 19 Desember 2011 dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, PT Bank Chinatrust Indonesia, PT Bank Mizuho Indonesia dan Bank of China Ltd Jakarta Branch dengan BCA bertindak sebagai agen fasilitas, penjaminan dan penampungan serta arranger. Berdasarkan perjanjian tersebut, mulai tanggal 12 Januari sampai dengan 6 Februari 2012, secara bertahap Perseroan akan menerima dana pinjaman sindikasi baru sekaligus melakukan pelunasan atas fasilitas lama dan wesel bayar. Fasilitas kredit sindikasi baru ini terbagi dalam 4 tranches. 2. Penjualan saham treasuri. Selama bulan Januari - Februari 2012, Perseroan menjual sebagian saham treasuri yang sampai dengan tanggal laporan keuangan dibuat total penjualan adalah 28.477.500 lembar saham.
Revisi Pernyataan Standar Keuangan dan Penerapannya
Akuntansi
Revisi pernyataan standar akuntansi keuangan dan penerapannya dapat dilihat pada Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 untuk PT Elnusa, Tbk dan Entitas Anak dalam laporan tahunan ini.
Penerapan PSAK Baru dan Revisi
Perseroan sebagai perusahaan publik yang harus mematuhi peraturan Bapepam-LK dan standar yang dikeluarkan oleh Bursa Efek, diharuskan untuk mengimplementasi PSAK baru dan revisi. Perseroan didukung oleh Pertamina yang sudah lebih dahulu menerapkan, telah bersiap untuk mengadopsi penuh (kovergensi) standar ini dan menunjuk tim khusus serta dibantu oleh konsultan Siddharta & Widjaja dalam hal implementasinya.
8. Agreement of Murabahah financing facility amounted to IDR5.7 billion from PT Bank Syariah Mandiri to EPN to acquire 11 units of tank truck. This financing facility is secured by assets financed from this loan facility and trade receivables amounting to IDR2.0 billion. 9. Commitments of finance lease with PT Hewlett -Packard Finance Indonesia for purchases of machine and equipments with rent period of 4 years. The related obligations are secured by related lease assets. As 31 December 2011, the balances of finance lease payables have been fully paid.
1. Syndicated credit facility agreement. The Company entered into a Syndicated Credit Facility Agreement (Syndicated Agreement) on 19 December 2011 with PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, PT Bank Chinatrust Indonesia, PT Bank Mizuho Indonesia dan Bank of China Ltd Jakarta Branch, with BCA as facility, security and collecting agent as well as arranger. Based on the referred agreement, starting from 12 January 2012 until 6 February 2012, the Company will gradually received the new syndicated fund and directly repay the existing facility and fixed rate notes. This new syndicated facility is divided into 4 tranches. 2. Sales of treasury stocks. During January - February 2012, The Company has made a sales on portion of the treasury stock. As of the date of this report total treasury stock sold are totalling to 28,477,500 shares.
Revision of Accounting Standard Statements and its Implementation
The revision of financial accounting standard statements and its implementation can be seen in Consolidated Financial Statements for the year ended on 31 December 2011 and 2010 for PT Elnusa Tbk and Subsidiaries in this annual report.
The Implementation of New and revised SFAS As a public company, the Company must obey Bapepam-LK regulation and standards exposed by Stock Exchange, which has to implement new and revised SFAS. The Company is supported by Pertamina, which had already implemented, has prepared to adopt a full (convergence) these standards and appointed a special team and assisted by consultants Siddharta & Widjaja in terms of implementation.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Management’s Discussion and Analysis
107
Konvergensi standar ini dilakukan dalam 4 tahapan, yaitu dimulai dari pemetaan (assessment), pembuatan desain, implementasi dan dilakukan berkelanjutan (sustain). Perseroan sudah menerapkan standar akuntansi yang baru dan revisi yang efektif pada tahun di 2011.
Convergence of the standards is conducted in 4 stages, begun from the mapping (assessment), design, implementation and sustainable application. The Company has implemented new accounting standards and revised effective in 2011.
Standar baru dan revisi yang diadopsi oleh Perseroan, sehingga merubah kebijakan akuntansi yang disyaratkan, efektif 1 Januari 2011, antara lain adalah:
New and revised standards adopted by the Company, so that the change in the required accounting policy, effective on 1 January 2011, include:
- PSAK No.1 (revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” - PSAK No.4 (revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” - PSAK No. 5 (revisi 2009),”Segmen Operasi” - PSAK No. 7 (revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi” - PSAK No. 15 (revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi” - PSAK No. 25 (revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”
- SFAS No.1 (revised 2009), “Presentation of Financial Statements” - SFAS No.4 (revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements” - SFAS No.5 (revised 2009), “Operating Segments” - SFAS No.7 (revised 2010), “Related Parties Disclosures” - SFAS No.15 (revised 2009), “Investments in Associates” - SFAS No.25 (revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”
Penerapan standar, interprestasi baru dan revisi standar berikut ini, tidak menyebabkan perubahan signifikan terhadap kebijakan akuntansi Perseroan dan efek material terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian tahun berjalan atau tahun sebelumnya.
The adoption of these new and revised standard and interpretation did not result in significant changes to the Company's accounting policies and had no material effect on the ammounts reported for the current or prior financial periods.
- PSAK No. 2 (revisi 2009), ”Laporan Arus Kas” - PSAK No. 3 (revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim” - PSAK No. 8 (revisi 2010), ”Peristiwa Setelah Periode Pelaporan”. - PSAK No. 12 (revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama” - PSAK No. 19 (revisi 2010), “Aset Takberwujud” - PSAK No. 22 (revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” - PSAK No. 23 (revisi 2010), “Pendapatan” - PSAK No. 48 (revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset” - PSAK No. 57 (revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi” - PSAK No. 58 (revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” - ISAK No.7 (revisi 2009), “Konsolidasian Entitas Bertujuan Khusus” - ISAK No. 9, “Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purna Operasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa” - ISAK No. 10, “Program Loyalitas Pelanggan” - ISAK No. 11, “Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik” - ISAK No. 12, “Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi NonMoneter oleh Venturer” - ISAK No. 14, “Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web” - ISAK No. 17, “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”
- SFAS No. 2 (revised 2009),”Statements of Cash Flows” - SFAS No. 3 (revised 2010), “Interim Financial Reporting” - SFAS No. 8 (revised 2010),”Events after the Reporting Period”. - SFAS No. 12 (revised 2009), “Interest in Joint Ventures” - SFAS No. 19 (revised 2010), “Intangible Assets” - SFAS No. 22 (revised 2010), “Business Combination” - SFAS No. 23 (revised 2010), “Revenue” - SFAS No. 48 (revised 2009), “Impairment of Assets” - SFAS No. 57 (revised 2009), “Provision, Contigent Liabilities and Contigent Assets” - SFAS No. 58 (revised 2009), “Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations” - IFAS No. 7 (revised 2009), “Consolidation of Special Purpose Entities” - IFAS No. 9, “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities” - IFAS No. 10, “Customer Loyalty Programs” - IFAS No. 11, “Distribution of Non-Cash Assets to Owner” - IFAS No. 12, “Jointly Controlled Entities Non-Monetary Contributions by Venturers” - IFAS No. 14, “Intangible Assets – Web Site Costs” - IFAS No. 17, “Interim Financial Reporting and Impairment”
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
108
Analisa & Pembahasan Manajemen
Implementasi Tata kelola perusahaan Implementation of Corporate Governance
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Management’s Discussion and Analysis
109
Driving excellence and
prudent cost management to deliver
strong result Di tengah tantangan berat yang dihadapi, Perseroan terus berusaha menunjukan komitmennya untuk melaksanakan Good Corporate Governance (GCG). Hal tersebut dimulai dengan penguatan komitmen dari top level management yang diharapkan menjadi teladan bagi setiap insan Perseroan. In the middle of challenges, the Company was consistently committed to the implementation of Good Corporate Governance (GCG). That commitment was translated by the commitment strenghtening from top level management, which was expected to be role models for each of the Company's personnel.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
110
Implementasi Tata Kelola Perusahaan
Prinsip & Komitmen Gcg /GCG Principle & Commitment
Perseroan menerapkan prinsip-prinsip dasar GCG yang mencakup transparency, accountability, responsibility, independency dan fairness (TARIF), dengan keyakinan bahwa hal ini akan menjamin terciptanya keseimbangan bisnis secara menyeluruh sehingga segenap bentuk kepentingan, baik ekonomi maupun sosial, individu dan kelompok, internal juga eksternal, jangka pendek dan jangka panjang serta kepentingan shareholders dan stakeholders akan menuju pada titik keseimbangan.
The Company implements the basic principles of GCG which include transparency, accountability, responsibility, independency and fairness (TARIF), with the belief that this will ensure the creation of a business balance as a whole so that all forms of interest, both economically and socially, individual and group, internal and external, short-term and long term, as well as interests of shareholders and stakeholders will lead to a balance point.
Sepanjang tahun 2011, di tengah tantangan berat yang dihadapi, Perseroan terus berusaha menunjukkan komitmennya untuk melaksanakan GCG. Komitmen tersebut dimulai dengan penguatan komitmen dari top level management, yang diharapkan menjadi teladan (role model) bagi setiap Insan Perseroan. Selanjutnya, komitmen tersebut diturunkan secara bertahap hingga sampai ke seluruh elemen Perseroan.
Throughout the year 2011, in the middle of challenges, the Company was consistently committed to the implementation of GCG. That commitment was translated by the strengthening the commitment from top level management, which was expected to be role models for each of the Company’s personnel. Furthermore, this commitment was gradually delivered to the whole elements of the Company.
Perseroan pun terus berupaya meningkatkan kualitas pelaksanaan tata kelola perusahaan dengan membentuk infrastruktur GCG dan proses pengelolaan yang sehat.
The Company also continues to improve the quality of corporate governance by establishing GCG infrastructure and good management processes.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Implementation of Corporate Governance
111
Penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) merupakan proses jangka panjang yang memberikan hasil berupa sustainable value. Aktualisasi GCG sebagai sebuah sistem dilakukan melalui proses internal yang melibatkan Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh Insan Perseroan Implementation of Good Corporate Governance (GCG) is a long-term process to result in sustainable value. GCG actualization as a system is implemented through an internal process involving the Board of Commissioners, Directors, and the whole personnel of the Company
Perseroan percaya, bahwa penerapan GCG tidak cukup dilakukan hanya dengan mematuhi berbagai ketentuan yang berlaku, namun harus ditunjukkan dalam praktik sehari-hari. Perseroan meyakini, bahwa dengan melaksanakan GCG, kepercayaan dari para stakeholder dapat terus dijaga dan Perseroan pun bertekad menuju Good Corporate Citizen.
The Company believes that the implementation of GCG is not quite done only by complying with various regulations, but must be demonstrated in everyday practice. The Company also believes that by implementing GCG, the trust of the stakeholders can be maintained and the Company is also committed to be Good Corporate Citizen.
Tujuan Penerapan GCG /Objectives of GCG Implementation
Penerapan GCG merupakan wujud komitmen Perseroan untuk mencapai tujuan Perseroan. Dalam mengembangkan GCG, Perseroan senantiasa memperhatikan ketentuan dalam Pedoman Umum GCG, ketentuan peraturan yang berlaku serta memperhatikan praktik-praktik bisnis terbaik.
GCG implementation realizes the Company's commitment to achieve the Corporate objectives. In developing GCG, the Company always refers to the provisions in the General Guide to GCG, the provisions of applicable regulations, while considering the best business practices.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
112
Implementasi Tata Kelola Perusahaan
Penerapan tata kelola perusahaan di lingkungan Perseroan mempunyai tujuan utama untuk: 1. Mengarahkan dan mengendalikan hubungan kerja organ Perseroan yaitu antara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi; 2. Meningkatkan pertanggungjawaban pengelolaan Perseroan kepada Pemegang Saham dengan tetap memperhatikan kepentingan para stakeholders; 3. Menciptakan kejelasan hubungan kerja antara perusahaan dengan para stakeholders; 4. Mendorong dan mendukung pengembangan usaha, pengelolaan sumber daya perusahaan dan pengelolaan risiko secara lebih efektif sehingga meningkatkan nilai perusahaan; 5. Mengarahkan pencapaian visi dan misi perusahaan; 6. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia; 7. Menjadi dasar implementasi dan pengembangan Budaya Perusahaan
The main objectives of GCG implementation in the Company are: 1. To direct and control the work relation among the Company’s organs, namely General Meeting of Shareholders, Board of Commissioners and Board of Directors; 2. To enhance the responsibility of the Company’s management to shareholders by considering the interests of the stakeholders; To create a definite work relationship between the Company and the stakeholders; 4. To encourage and support business development, human resources development, and effective risk management to enhance corporate values; 5. To direct corporate vision and mission achievements; 6. To enhance professionalism of human resources; 7. To be the basis for Corporate Culture’s implementation and development; 3.
Pada tahun 2011, Perseroan mengintensifkan pelatihan dan internalisasi Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja serta Sistem Pelaporan Pelanggaran. Perseroan berharap, terdapat perubahan perilaku dari insan Perseroan yang pada akhirnya akan menjaga Perseroan tetap dalam koridor berbisnis yang baik.
In 2011, the Company intensified its training and internalization of Business & Work Ethics Guidelines and Violation Reporting System. The Company expects that there is a change in the behavior of the Company’s personnel which in turn will keep the Company remains in a good business corridor.
Roadmap Gcg
Gcg Roadmap
Perseroan menetapkan arah implementasi GCG dalam bentuk Roadmap GCG yang dimulai pada tahun 2010. Roadmap GCG diarahkan untuk menjadikan GCG sebagai acuan dalam setiap aktivitas Perseroan. Sasaran akhir Roadmap GCG adalah terwujudnya Perseroan sebagai salah satu perusahaan dengan praktek tata kelola terbaik di masa depan. Diharapkan dengan dicapainya sasaran akhir tersebut, Perseroan optimis dapat meningkatkan kinerja secara berkesinambungan.
2013
Tata Kelola Unggulan
2012
Monitoring berkelanjutan; Evaluasi dan Assessment; Eksternalisasi.
2011
Internalisasi GCG melalui Code of Conduct; Evaluasi kebijakan-kebijakan GCG; Pembangunan Sistem Pelaporan Pelanggaran.
2010
Pembangunan komitmen manajemen dan individu insan Perseroan; Pelaksanaan GCG Awareness; Kelengkapan struktur GCG; Kelengkapan mekanisme GCG.
The Company sets the direction of GCG implementation in GCG Roadmap which started in 2010. The GCG Roadmap is directed to make GCG become a reference in any activities of the Company. The goal of GCG Roadmap is to translate the Company as one of companies with best governance practices in the future. It is expected to accomplish this goal, and then the Company can optimistically improve the sustainable performance.
2013
Leading Governance
2012
Sustainable monitoring; Evaluation and Assessment; Externalization.
2011
GCG Internalization through Code of Conduct; Evaluation of GCG policies; Building Violations Reporting System.
2010
Commitment building of the Company’s management and personnel; Implementation of GCG Awareness; Completion of GCG structures; Completion of GCG mechanism.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Implementation of Corporate Governance
113
Dengan membentuk dan menguatkan softstructure GCG diharapkan tidak akan ada lagi praktik-praktik pengambilan keputusan berdasarkan kebiasaan dan yang termasuk "grey area" By establishing and strengthening GCG softstructure, it is expected that there will be no decision making practices based on habit and "grey Area" practices.
Mekanisme GCG /GCG MECHANISM
Governance Mechanism merupakan mekanisme implementasi GCG yang tercermin dalam sistem yang kuat. Hal ini menjadi penting, karena implementasi GCG tidak cukup hanya dengan mengandalkan pilar governance structure, melainkan dibutuhkan adanya aturan main yang jelas dalam bentuk mekanisme. Governance mechanism dapat diartikan sebagai aturan main, prosedur dan hubungan yang jelas antara pihak yang mengambil keputusan dengan pihak yang melakukan kontrol (pengawasan) terhadap keputusan tersebut.
Governance Mechanism is a mechanism of good corporate governance (GCG) implementation, which is reflected in a strong system. It becomes important, since the GCG implementation does not only rely on the pillars of governance structure, but it requires a set of definite rules in the form of the mechanism. Governance mechanism can be interpreted as rules, procedures and a clear relationship between the decision makers and controllers (supervisor) against the decision.
Perseroan menyebut governance mechanism dengan sebutan softstructure GCG. Softstructure merupakan aspek penting dalam implementasi GCG, karena softstructure GCG akan menjadi living document bagi segenap jajaran dan tingkatan organisasi di suatu perusahaan.
The Company recognizes governance mechanism as GCG softstructure. softstructure is an important aspect in implementing GCG, as Softstructure will be serving as a living document for all ranks and levels in a corporate organization.
Secara mudah, GCG dapat diartikan sebagai mengerjakan apa yang tertulis dan menuliskan apa-apa yang dikerjakan. Dengan membentuk dan menguatkan softstructure GCG, diharapkan tidak akan ada lagi praktik-praktik pengambilan keputusan berdasarkan kebiasaan, tidak akan ada lagi praktik-praktik yang termasuk “grey area”. Pembangunan aturan main yang kuat ini diharapkan akan memperkokoh sistem Perseroan. Apabila aturan main telah terbiasa dijalankan, ini akan menjadi budaya, di mana Insan Perseroan diharapkan telah terbiasa menjalankan sistem. Secara bertahap, hal ini terus menerus dijalankan di Perseroan.
GCG can be easily defined as do what is written and write down what is done. By establishing and strengthening GCG softstructure, it is expected there will be no decision-making practices based on habit and no more practices, including "grey area". Development of strong rules is expected to strengthen the system of the Company. If the rules have been accustomed to run, then those will serve as a culture, in which the Company’s employees are expected to be accustomed to running out the system. Gradually, it is constantly run by the Company.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
114
Implementasi Tata Kelola Perusahaan
Softstructure GCG yang dimiliki Perseroan antara lain:
GCG softstructure of the Company namely:
GCG Roadmap GCG Roadmap merupakan arahan atau panduan dalam proses menjalankan implementasi GCG sebagai bagian dalam pencapaian tujuan Perseroan.
GCG Roadmap GCG Roadmap is a direction or guidance in running the process of GCG implementation as part in achieving its goals.
GCG Code Merupakan sekumpulan nilai dan praktik perusahaan yang menjadi dasar dan acuan bagi Pemegang Saham, Dewan Komisaris, segenap jajaran manajemen dalam mengelola perusahaan dan berhubungan dengan pihak-pihak berkepentingan lainnya (stakeholders). GCG Code memuat prinsip-prinsip penerapan GCG yang selaras dengan perundang-undangan, visi dan misi, serta budaya perusahaan. Perseroan menempatkan GCG Code sebagai ‘payung’ bagi pembuatan peraturan-peraturan teknis di bawahnya.
GCG Code GCG Code is a set of values and practices of the Company that serves as the basis and reference for the shareholders, the Board of Commissioners, all levels of management in managing the Company and dealing with other stakeholders. GCG Code sets out principles of GCG implementation that is consistent with legislation, vision and mission, as well as corporate culture. The Company places GCG Code as an 'umbrella' for the making of technical rules.
Board Manual Board Manual merupakan kompilasi dari praktik-praktik pengelolaan perusahaan yang bersumber dari regulasi (Undangundang/Peraturan), Anggaran Dasar dan best practices yang disepakati bersama dalam rangka implementasi GCG. Board Manual digunakan oleh organ-organ perusahaan yang berfungsi melakukan pengawasan dan pengelolaan perusahaan, yakni Dewan Komisaris dan Direksi.
Board Manual Board Manual is a compilation of corporate management practices derived from the regulations (laws), the Articles of Association and best practices that are mutually agreed on guiding the GCG implementation. Board Manual is used by the corporate organs performing supervisory and management functions in the company, namely the Board of Commissioners and Directors.
Code of Conduct Code of Conduct merupakan pedoman bagi individu perusahaan dalam menjalankan aktivitas perusahaan sesuai dengan budaya yang diharapkan. Merupakan etika bisnis perusahaan dan nilai-nilai yang mengatur cara mengelola perusahaan dalam mencapai visi, misi dan tujuan. Merupakan komitmen tertulis tentang GCG oleh manajemen dan karyawan Perseroan.
Code of Conduct Code of Conduct is a guideline for individuals in the Company in running corporate activities in accordance with expected cultures. It serves as business ethics and values of the Company that govern how to manage the company in achieving its vision, mission and objectives. It is a written commitment on GCG implementation by management and employees of the Company.
Piagam Komite di bawah Dewan Komisaris Memiliki peran sebagai panduan bagi Komite Audit dan Komite Nominasi, Remunerasi dan SDM dalam pelaksanaan tugas sebagai organ pendukung Dewan Komisaris. Karakteristik Piagam Komite ini bersifat fleksibel dan dilakukan sesuai kebutuhan.
Committee Charter under the Board of Commisioners The charter serves as a guideline for the Audit Committee and Nomination, Remuneration and HR Committee to perform their duties as supporting organs to the Board of Commissioners. Characteristics of the Committee Charter lies on its flexibility and is applied whenever necessary.
Piagam Internal Audit Piagam Internal Audit memiliki peran untuk meningkatkan fungsi pengendalian yang terintegrasi di lingkup Elnusa Group dan memastikan kegiatan operasional telah dijalankan dengan baik sesuai dengan aturan main yang berlaku.
Internal Audit Charter Internal Audit Charter has a particular role to enhance the controlling function integrated in Elnusa Group as well as to ensure the operational activities which have been executed according to any applicable regulations.
Pakta Integritas Pakta Integritas adalah pernyataan atau janji tentang komitmen untuk melaksanakan segala tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pakta Integritas diperlukan untuk mencegah terjadinya praktik korupsi dan kecurangan. Pakta Integritas menjadi komitmen bersama Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh Insan Perseroan dalam menjalankan perusahaan secara profesional.
Integrity Pact Integrity pact is a statement or pledge on a commitment to undertake any tasks and responsibilities according to applicable regulations. This particular pact is somehow necessary merely to mitigate corruption and fraud practices. Integrity pact serves as the joint commitment between the Board of Commissioners, Directors and all of the employees in running the company professionally.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Implementation of Corporate Governance
115
Ketentuan Penerimaan dan Pemberian Hadiah dan Hiburan Perseroan memiliki peraturan yang secara spesifik mengatur mengenai penerimaan dan pemberian hadiah dan hiburan. Dalam ketentuan ini terdapat dua inti pokok yang harus dilaksanakan oleh Insan Perseroan, sebagai berikut:
Provisions on Reward and Entertainment Giving The Company has regulated specifically on reward and entertainment giving. In this particular regulation, there are two main points that an employee must comply with, including:
•
•
•
Insan Perseroan DILARANG meminta dan/atau menerima hadiah dan hiburan yang berhubungan dengan jabatan dan pekerjaannya dari pihak luar; Insan Perseroan DILARANG memberikan atau menjanjikan hadiah dan hiburan kepada pihak yang berhubungan dengan Perseroan.
•
All employees of the Company are prohibited to ask and/ or receive any reward and entertainment related to his/her position and occupation from external parties; All employees of the Company are prohibited to promise a reward or entertainment to anyone related to the Company.
Kebijakan Benturan Kepentingan Perseroan memiliki kebijakan yang mengatur mengenai benturan kepentingan. Dalam kebijakan ini diatur mengenai hal-hal yang termasuk dalam kategori benturan kepentingan, cara penanganan dan berbagai aspek lain terkait lainnya.
Conflict of Interest Policy The company has a policy to deal with any conflict of interest. This particular policy regulates any notions categorized as conflict of interest along with the solution and other related aspects.
Whistleblower Policy Perseroan memiliki ketentuan mengenai whistleblower policy yakni sistem pelaporan pelanggaran. Dalam ketentuan ini diatur mengenai mekanisme pelaporan pelanggaran. Selain itu, diatur juga mengenai tahap penerimaan laporan, tahap penyelidikan sampai kepada tahap pemberian keputusan dan sanksi yang akan diberikan apabila pelanggaran yang dilaporkan terbukti.
Whistleblower Policy The Company has a whistleblower policy, which is a violation reporting system. This policy administers the violation reporting mechanism. Also it regulates report reception stages, investigation until decision making phase and the sanctions applied supposed the violation is proven.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
116
Implementasi Tata Kelola Perusahaan
Kebijakan Mutu Quality Policy
Level 0
Level I
Manual Mutu Quality Manual
Level II
Kebijakan dan Prosedur Policy and Procedure Manual (antara lain : Manual SAP, Manual Maintenance, Manual Alat, Manual HRIS) Manual (namely : SAP Manual, Maintenance Manual, Device Manual, HRIS Manual)
Level III
Dokumen Pendukung Supporting Document
Level IV
Berbagai kebijakan dan prosedur lain terkait dengan kepengurusan perusahaan berbasis GCG Perseroan memiliki berbagai kebijakan lain yang terkait dengan kepengurusan berbasis GCG. Tanggung jawab penyusunan berada di Section of System and Procedure. Dengan terpusatnya tanggung jawab penyusunan kebijakan dan prosedur, diharapkan dapat tercipta sebuah sistem yang komprehensif dan terintegrasi bagi seluruh Insan Perseroan. Pembagian tata kebijakan Perseroan sebagai berikut: • • • • • •
Kebijakan Mutu adalah kebijakan utama Perseroan atas komitmen penetapan dan penerapan Sistem Manajemen Mutu secara efektif dan bertanggung jawab; Manual Mutu adalah garis besar Sistem Manajemen Mutu dan ruang lingkup dari penerapan Sistem Manajemen Mutu di Perusahaan; Kebijakan berisi aturan/guiding principle dalam kegiatan operasional Perseroan yang harus diikuti dan ditaati oleh Fungsi-fungsi terkait; Prosedur adalah tata cara kerja atas kegiatan di perusahaan, yang teratur, terukur, standar sesuai dengan tujuan dan kebijakan Perseroan; Manual adalah bagian dari Prosedur yang merupakan petunjuk dalam melakukan suatu aktivitas secara spesifik; Dokumen Pendukung adalah dokumen tambahan sebagai pelengkap bukti penerapan sistem mutu.
Penjelasan rinci mengenai sistem dan prosedur Perseroan akan disampaikan pada Bagian Sistem dan Prosedur.
Several other policies and procedures related to GCG-based management The Company has several other policies related to GCG-based management. The responsibility for policy formulation lies on the Section of System and Procedure. With centralized responsibility for policy and procedure formulation, a comprehensive and integrated system is expected to be established for all employees of the Company. The Company's governance policies are divided as follows: • • • • • •
Quality Policy is the policy of the Company for the determination commitment and the implementation of Quality Management System effectively and responsibly; Quality Manual is the outline of the Quality Management System and the scope of implementation of the Company's Quality Management System; Policy contains the rules / guiding principle in the operational activities of the Company which to be followed and adhered to by the related functions; Procedure is the way of working on activities in the Company, which has to be regular, scalable and standardized in accordance with the purposes and policies of the Company; Manual is part of the procedure which is an indication to perform a specific activities; Supporting documents are additional documents as supplementary evidence of the quality system implementation.
The detailed description of the systems and procedures will be explained on the Systems and Procedures Section.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Implementation of Corporate Governance
117
Struktur dan Hubungan Tata Kelola /Structure and Relation of Corporate Governance Sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Organ Perseroan terdiri dari : 1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), 2. Dewan Komisaris 3. Direksi.
In line with Law No. 40/2007 considering Limited Liability Company, the organs of the Company are: 1. General Meeting of Shareholders (GMS), 2. Board of Commissioners 3. Board of Directors.
Organ Perseroan The organs of the Company
RUPS General Meeting of Shareholders
DIREKSI The Board of Directors
DEWAN KOMISARIS The Board of Commissioners
Organ Perseroan tersebut memainkan peran kunci dalam keberhasilan pelaksanaan GCG. Organ Perseroan menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan lainnya atas dasar prinsip bahwa masing-masing organ mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya untuk kepentingan Perseroan.
Those organs play key role in succeeding the GCG implementation. The organs serve their functions as stated in regulation, Article of Association, and other provisions based on key principles that each organ has independence in fulfilling duties, functions, and responsibilities for the interests of the Company.
RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-masing sesuai Peraturan Perundang-undangan dan Anggaran Dasar.
GMS, Board of Commissioners and Directors, respect each other duties, responsibilities and authorities as stated in Regulation and Article of Association.
Dalam konteks hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi, hubungan yang bersifat informal dapat dilakukan oleh masingmasing Anggota Dewan Komisaris dan Direktur, namun tidak mempunyai kekuatan hukum sebelum diputuskan melalui mekanisme yang sah sesuai dengan Peraturan Perundang- undangan dan Anggaran Dasar Perseroan.
In the context of work relation between Board of Commissioners and Directors, the informal relation can be executed by each member of Board of Commissioners and Directors, yet has no legal binding before it is decided through legalized mechanism according to the applicable Regulation and Article of Association of the Company.
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja dalam bentuk Board Manual yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang mencantumkan antara lain tanggung jawab, kewajiban, wewenang, hak, etika Dewan Komisaris dan Direksi, serta pengaturan rapat dan tata cara hubungan kerja antara Dewan Komisaris dan Direksi.
Board of Commissioners and Directors of the Company have Board Manual that consists of work guide with legal binding for each member of Board of Commissioners and Directors as it states responsibility, obligations, rights, required ethics of Board of Commissioners and Directors as well as meeting mechanism and relation management between Board of Commissisoners and Directors.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
118
Implementasi Tata Kelola Perusahaan
Rapat Umum Pemegang Saham /General Meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas yang ditentukan dalam undang-undang atau Anggaran Dasar. Wewenang tersebut antara lain adalah meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi terkait dengan pengelolaan Perseroan, mengubah Anggaran Dasar, mengangkat dan memberhentikan Direktur dan Anggota Dewan Komisaris dan lain-lain. Perseroan menjamin untuk memberikan keterangan yang berkaitan dengan Perseroan kepada RUPS, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan Perseroan dan peraturan perundang-undangan.
General Meeting of Shareholders (GMS) has authority which is not given to the Board of Directors or Board of Commissioners, limited to provisions in the Regulation or Article of Association. The authorities include requiring the responsibility reports on Company’s management from Board of Commissioners and Directors, adjusting the Articles of the Association, appointing and terminating Directors and members of Board of Commissioners and others. The Company guarantees to provide corporate information to the GMS, which does not conflict with the interests of the Company and the Regulation.
Sepanjang tahun 2011, Perseroan telah mengadakan 3 kali RUPS dengan proses penyelenggaraan sesuai dengan UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 81, 82 & 83 serta Keputusan Ketua Bapepam-LK No.Kep-60/PM/1996 tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS.
Along the year of 2011, the Company held 3 Annual GMS which their process were conducted in line with Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Company of Articles 81, 82 & 83 and Decree of Head of Bapepam-LK No.Kep60/PM/1996 on the Plan and Implementation of GMS.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Implementation of Corporate Governance
119
RUPS Tahunan tanggal 19 Mei 2011 Annual GMS on 19 May 2011 Penyampaian Rencana RUPS Notice of RUPS Plan
Melalui surat Perseroan ke Bapepam-LK No. L9.000D.013C-2011.045 tanggal 11 April 2011. Through the Company’s letter to Bapepam-LK No.L9.000D.013C-2011.045 dated 11 April 2011.
Pemberitahuan Announcement
•
Melalui surat Perseroan ke Bapepam-LK No. L9.000D.013C-2011.050 tanggal 19 April 2011. Through the Company’s letter to Bapepam-LK No. L9.000D.013C-2011.050 dated 19 April 2011.
•
Melalui iklan di Harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily tanggal 19 April 2011. Advertisement on Bisnis Indonesia and Investor Daily dated 19 April 2011.
•
Melalui surat Perseroan ke Bapepam-LK No. L9.000D.013C-2011.104 tanggal 4 Mei 2011. Through the Company’s letter to Bapepam-LK No. L9.000D.013C-2011.104 dated 4 Mei 2011.
•
Melalui iklan di Harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily tanggal 4 Mei 2011. Advertisement on Bisnis Indonesia and Investor Daily dated 4 Mei 2011.
•
Melalui surat Perseroan ke Bapepam-LK No. L9.000D.013C-2011.122 tanggal 23 Mei 2011 Through the Company’s letter to Bapepam-LK No. L9.000D.013C-2011.122 dated 23 May 2011.
•
Melalui iklan di Harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily tanggal 23 Mei 2011. Advertisement on Bisnis Indonesia and Investor Daily dated 23 May 2011.
Panggilan Invitation
Hasil Result
RUPS Tahunan tersebut dihadiri oleh 81,71% dari seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan, dengan beberapa keputusan : The Annual GMS was attended by 81.71% of all shares with authorized voting rights released by the Company, with several decisions : 1.
Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2010. Approval for the Company’s Annual Report and Financial Report of the Year Book of 2010.
2.
Menetapkan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2010 untuk cadangan umum (5%), dividen tunai (30%), dan laba ditahan (65%) Approval for the use of Company’s Net Income for the Year Book of 2010 for general reserve (5%), cash dividend (30%), and retained earnings (65%);
3. 4. 5.
Menetapkan Tantiem 2010 bagi Direksi dan Dewan Komisaris dan menetapkan tidak adanya kenaikan Remunerasi Tahun 2011 bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan. Approval for Tantiem 2010 for the Board of Directors and Board of Commissioners as well as determining no remuneration increase of 2011 for the members of Board of Directors and Board of Commissioners; Memberikan kuasa dan melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan Kantor Akuntan Publik (KAP) dalam melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2011 berikut besaran nilai jasanya. Extention of power and authorities to the Board of Commissioners to determine the Public Accountant Firm to conduct an audit over the Company’s Financial Report for the year 2011 and determine its audit service fee; Pergantian Direktur Keuangan dan Direktur Pengembangan Usaha. The change of Director of Finance and Director of Business Development.
RUPS Luar Biasa tanggal 22 Juli 2011 Extra Ordinary GMS on 22 July 2011 Penyampaian Rencana RUPS Notice of RUPS Plan
Melalui surat Perseroan ke Bapepam-LK No. L9.000D.013C-2011.143 tanggal 14 Juni 2011. Through the Company’s letter to Bapepam-LK No.L9.000D.013C-2011.143 dated 14 June 2011.
Pemberitahuan Announcement
• •
Melalui surat Perseroan ke Bapepam-LK No. L9.000D.013C-2011.149 tanggal 22 Juni 2011. Through the Company’s letter to Bapepam-LK No. L9.000D.013C-2011.149 dated 22 June 2011. Melalui iklan di Harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily tanggal 22 Juni 2011.
Advertisement on Bisnis Indonesia and Investor Daily dated 22 June 2011.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
120
Implementasi Tata Kelola Perusahaan
RUPS Luar Biasa tanggal 22 Juli 2011 Extra Ordinary GMS on 22 July 2011 Panggilan Invitation
•
Melalui surat Perseroan ke Bapepam-LK No. L9.000D.013C-2011.157 tanggal 7 Juli 2011.
•
Melalui iklan di Harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily tanggal 7 Juli 2011.
•
Melalui surat Perseroan ke Bapepam-LK No. L9.000D.013C-2011.168 tanggal 26 Juli 2011 Through the Company’s letter to Bapepam-LK No. L9.000D.013C-2011.168 dated 26 July 2011.
•
Melalui iklan di Harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily tanggal 26 Juli 2011. Advertisement on Bisnis Indonesia and Investor Daily dated 26 July 2011.
•
RUPS Luar Biasa tersebut dihadiri oleh 80,93% dari seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan, dengan keputusan Pergantian Direktur Utama. The Annual GMS was attended by 80.93 % of all shares with authorized voting rights released by the Company, with decision : The change of President Director.
Hasil Result
Through the Company’s letter to Bapepam-LK No. L9.000D.013C-2011.157 dated 7 July 2011. Advertisement on Bisnis Indonesia and Investor Daily dated 7 July 2011.
RUPS Luar Biasa tanggal 15 Desember 2011 Extra Ordinary GMS on 15 December 2011 Penyampaian Rencana RUPS Notice of RUPS Plan Pemberitahuan Announcement
Melalui surat Perseroan ke Bapepam-LK No. L9.000D.013C-2011.200 tanggal 7 November 2011. Through the Company’s letter to Bapepam-LK No.L9.000D.013C-2011.200 dated 7 November 2011.
Tabel/ Grafik/ Chart • Melalui surat Perseroan ke Bapepam-LK No. L9.000D.013C-2011.208 tanggal 15 November 2011. •
Through the Company’s letter to Bapepam-LK No. L9.000D.013C-2011.208 dated 15 November 2011.
•
Melalui surat Perseroan ke Bapepam-LK No. L9.000D.013C-2011.211 tanggal 30 November 2011.
•
Melalui iklan di Harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily tanggal 30 November 2011.
•
Melalui surat Perseroan ke Bapepam-LK No. L9.000D.013C-2011.221 tanggal 19 Desember 2011 Through the Company’s letter to Bapepam-LK No. L9.000D.013C-2011.221 dated 19 December 2011
•
Melalui iklan di Harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily tanggal 19 Desember 2011. Advertisement on Bisnis Indonesia and Investor Daily dated 19 December 20111.
•
RUPS Luar Biasa tersebut dihadiri oleh 80,68 % dari seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan, dengan keputusan : The Annual GMS was attended by 80.68 % of all shares with authorized voting rights released by the Company, with decisions:
Panggilan Invitation
Hasil Result
Melalui iklan di Harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily tanggal 15 November 2011.
Advertisement on Bisnis Indonesia and Investor Daily dated 15 November 2011.
Through the Company’s letter to Bapepam-LK No. L9.000D.013C-2011.211 dated 30 November 2011. Advertisement on Bisnis Indonesia and Investor Daily dated 30 November 2011.
1. 2.
Persetujuan penjaminan aset-aset Perseroan di atas 50% kekayaan bersih Perseroan, dalam rangka transaksi refinancing FRN dan fasilitas existing dan new bank loan dari Sindikasi BCA serta adanya fasilitas existing bilateral Non Cash Loan BCA. Approval for securing the Company’s assets above 50% of the Company’s net assets, for refinancing transaction of FRN, existing facility and new bank loan from BCA syndicated as well as existing billateral Non Cash Loan from BCA. Pergantian Direktur Operasi dan Direktur SDM & Umum serta 2 orang anggota Dewan Komisaris. The change of Director of Operation and Director of HR & GA as well as 2 members of Board of Commissioners.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Implementation Corporate of Corporate Governance Governance Report
121
Dewan Komisaris /Board of Commissioners
Dewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang secara kolektif bertugas melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris tidak turut serta dalam mengambil keputusan operasional. Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara. Tugas Komisaris Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS.
Board of Commissioners is an organ in the Company that is collectively responsible for general and or special supervision as stated in the Article of Association and providing inputs to the Directors. Board of Commissioners does not participate in the decision making process on operational matter. Each board member, including President Commissioner, has equal position on the duty. The President Commissioner as primus inter pares is in charge for coordinating activities of Board of Commissioners. GMS is authorized to appoint and terminate the Board of Commissioners
Komposisi Dewan Komisaris
Structure of Board of Commissioners
Dewan Komisaris beranggotakan lima orang, di mana dua diantaranya adalah Komisaris Independen. Dewan Komisaris diketuai oleh seorang Komisaris Utama. Dewan Komisaris telah melakukan pembagian tugas pengawasan yang diputuskan secara internal oleh Dewan Komisaris.
Board of Commissioners consists of five persons of which two of them are assigned as Independent Commissioners. Board of Commissioners is headed by President Commissioner. Board of Commissioners has arranged the supervisory duties which are internally decided by Board of Commissioners.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
122
Implementasi Tata Kelola Perusahaan
Adapun komposisi dan pembagian tugas Dewan Komisaris Perseroan per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :
Nama Name
No
Below is the structure and duties of Board of Commissioners as of 31 December 2011:
Mulai Menjabat Beginning of Service
Jabatan Position
Bagian Pengawasan Supervisory Task
1
Waluyo
6 Mei 2009 6 May 2009
Komisaris Utama President Commissioner
SDM & Operasi HR & Operation
2
Surat Indrijarso
16 Juli 2007 16 July 2007
Komisaris Independen Independent Commissioner
Sistem Manajemen & GCG Management System & GCG
3
Erry Firmansyah
21 Juni 2010 21 June 2010
Komisaris Independen Independent Commissioner
Keuangan dan SDM Finance & HR
4
Andri T. Hidayat
15 Desember 2011 15 December 2011
Komisaris Commissioner
Keuangan & Investasi Finance & Investment
5
M. Suluhuddin Noor
15 Desember 2011 15 December 2011
Komisaris Commissioner
Marketing & Pengembangan Usaha Marketing & Business Development
Selama tahun 2011, terdapat pergantian anggota Komisaris melalui mekanisme RUPS tanggal 15 Desember 2011 yaitu :
During 2011, there was a structural change through GMS mechanism on 15 December 2011, i.e. :
•
•
•
Komisaris Achmad Luthfi digantikan oleh Andri T. Hidayat sebagai Komisaris Perseroan; Komisaris Gani Bustan digantikan oleh M. Suluhuddin Noor sebagai Komisaris Perseroan
•
Commissioner Achmad Luthfi was replaced by Andri T. Hidayat as a commissioner of the Company; Commissioner Gani Bustan was replaced by M. Suluhuddin Noor as a commissioner of the Company;
Profil Dewan Komisaris Perseroan dimuat di Bab informasi Tambahan dalam Laporan Tahunan ini.
Profile of Board of Commissioners is included in the additional information section of the Annual Report.
Independensi Dewan Komisaris
Independence Of Board Of Commissioners
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
Implementation of Board of Commissioners’ Duties
Jumlah Komisaris Independen Perseroan telah memenuhi ketentuan sesuai dengan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep305/BEJ/07-2004 tentang Peraturan Nomor I-A Tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas selain Saham Yang Diterbitkan oleh Perseroan Tercatat, di mana setiap perusahaan publik harus memiliki Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. Perseroan memiliki dua orang Komisaris Independen atau 40% dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan. Antar anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi tidak ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda.
Secara garis besar, selama tahun 2011 Dewan Komisaris telah melaksanakan beberapa hal sebagai berikut: 1. Melakukan tugas pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya kebijakan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan dan memberi nasihat kepada Direksi
The number of the Company's Independent Commissioners has met the criteria in the Decision Letter of Directors of PT Bursa Efek Indonesia No.Kep-305/BEJ/07-2004 concerning Rule No. I-A on Listing of Stocks and Equity Securities beside Stocks Released by a Listed Company, requiring a public company to have Independent Commissioner representing at least 30% of the members of the Board of Commissioners. The Company has two Independent Commissioners or 40% of all members of the Company’s Board of Commissioners. There is no such consanguinity up to the third degree in the ascending and descending family line among members of Board of Commissioners and among members of Board of Commissioners and Board of Directors.
In overall, in 2011 Board of Commissioners executed some agendas, which were:
1. Conducting monitoring duty over management policy, policy implementation, regarding both the Company and the business and and provide advice to the Board of Directors.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Implementation of Corporate Governance
2.
123
Memastikan Direksi mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Memberikan pendapat dan saran kepada Direksi dan segenap jajarannya berkaitan dengan pengurusan perusahaan yang dilakukan salah satunya melalui mekanisme Rapat Dewan Komisaris-Direksi.
2. Ensuring the Board of Directors to comply with the applicable rules. 3. Providing inputs and advice to the Board of Directors and all management relating to management of the company, among which is done through Joint Meeting between Board of Directors and Commissioners.
Melakukan penelitian dan penelaahan atas laporan dari Direksi dan segenap jajarannya.
4. Conducting a research and review over reports from Board of Directors and the management.
5. Melaporkan hasil pengawasan Dewan Komisaris terhadap kinerja Direksi kepada RUPS.
5. Submitting monitoring reports of Board of Commissioners on the performance of the Board of Directors to GMS.
6. Mengusulkan sistem remunerasi yang kompetitif jika dibandingkan terhadap industri sejenis bagi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada RUPS.
6. Proposing competitive remuneration system for Board of Commissioners and Board of Directors to GMS if compared to similar industry.
7. Mengkaji efektivitas sistem pengendalian internal, dengan menilai kompetensi dan jumlah sumber daya, ruang lingkup tugas dan kewenangan serta independensi dari auditor internal.
7. Reviewing the effectiveness of internal control system, by evaluating the competence and number of human resources, duties and authorities as well as independence of Internal Auditor.
8.
8. Conducting monitoring over GCG implementation in the Company.
4.
Melakukan pengawasan terhadap penerapan GCG di Perseroan.
Rapat Dewan Komisaris
Selama tahun 2011, Dewan Komisaris telah melaksanakan Rapat Dewan Komisaris sebanyak 23 kali, terdiri dari 10 kali rapat internal Dewan Komisaris dan 13 kali rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi, dengan rincian kehadiran sebagai berikut:
Nama Name
Jabatan Position
Meetings of Board of Commissioners
In 2011, Board of Commissioners held 23 meetings, consisting of 10 internal meetings of Board of Commissioners and 13 joint meetings of Board of Commissioners and Directors, with frequency of attendance as follows:
Frekuensi kehadiran dari 10 rapat internal Dewan Komisaris Attendance frequency of 10 Board of Commissioners Internal Meeting
Frekuensi kehadiran dari 13 rapat Dewan komisaris dan Direksi Attendance Frequency of 13 Board of Commissioner and Board of Directors Meeting
Waluyo
Komisaris Utama President Commissioner
8
10
Surat Indrijarso
Komisaris Independen Independent Commissioner
10
13
ErriyFirmansyah
Komisaris Independen Independent Commissioner
6
10
Andri T. Hidayat
Komisaris (mulai 15 Desember 2011) Commissioner (started on 15 December 2011)
0
1
M. Suluhuddin Noor
Komisaris (mulai 15 Desember 2011) Commissioner (started on 15 December 2011)
0
1
10
10
5
6
Achmad Luthfi Gani Bustan
Komisaris (s/d 15 Desember 2011) Commissioner (up to 15 December 2011) Komisaris (s/d 15 Desember 2011) Commissioner (up to 15 December 2011)
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
124
Implementasi Tata Kelola Perusahaan
Direksi
/Board of Directors Direksi Perseroan merupakan organ Perseroan yang melakukan pelaksanaan pengelolaan perusahaan untuk mencapai visi dan misinya meliputi pencapaian sasaran jangka pendek yang tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) dan sasaran jangka panjang yang tercantum dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP). Di samping itu juga bertanggung jawab atas pelaksanaan GCG dan sistem manajemen risiko secara konsisten. Direksi wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS.
Board of Directors is an organ in the Company that executes the corporate management in achieving the vision and mission including short-term goals which are stated in Corporate Work Plan and Budget as well as long-term goals which are stated in Long-Term Plan of the Company (RJPP). Besides, they share responsibility for consistent GCG implementation and risk management. Board of Directors is required to submit a responsibility report on their duty implementation to the shareholders through GMS.
Komposisi Direksi
Structure of Board of Directors
Adapun komposisi dan pembagian tugas Direksi Perseroan per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :
The structure of the Board of Directors as per 31 December 2011 is as follows:
Komposisi Direksi ditetapkan sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengambilan keputusan secara efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak independen. Direksi Perseroan terdiri atas 5 (lima) orang, yaitu 1 (satu) orang Direktur Utama dan 4 (empat) orang Direktur. Anggota Direksi diseleksi oleh komite Nominasi dan Remunerasi dan diangkat melalui RUPS, dengan masa jabatan masing-masing anggota 3 tahun per periode dan dapat diangkat kembali sesuai dengan keputusan RUPS.
No.
Nama Name
Mulai Menjabat Beginning of Service
Structure of Board of Directors is determined to possibly facilitate an effective, accurate and quick decision-making process, and act independently. Board of Directors consists of five persons of which one serves as President Director and the other four are positioned as Directors. Members of Board of Directors are well selected by Nomination and Remuneration Committee and approved through GMS, and each has tenure of three years per period and can be reelected if approved by GMS.
Jabatan Position
Bagian Pengelolaan Management Task
1
Elia Massa
22 Juli 2011 22 July 2011
Direktur Utama President Director
Seluruh kegiatan Perseroan All Company’s activities
2
Sabam Hutajulu
19 Mei 2011 29 May 2011
Direktur Keuangan Director of Finance
Pencatatan, keuangan, investasi, perencanaan dan manajemen risiko Accounting, Finance, investment, planning & risk management
3
Tony H. Soetoro
15 Desember 2011 15 December 2011
Direkur Operasi Director of operation
Pelaksanaan operasional/proyek Operation/project implementation
4
Budi Setiawan
19 Mei 2011 19 May 2011
Direktur Pengembangan Usaha (merangkap Direktur Tidak Terafiliasi) Director of Business Develpoment (and Unaffiliated Director)
Pengembangan usaha, termasuk merger dan akuisisi, operasi drilling Business development including merger and acquisition, drilling operation
5
Helmy Said
15 Desember 2011 15 December 2011
Direktur SDM & Umum Director of HR & General Affairs
Sumber daya manusia, procurement dan asset & property management Human resources, procurement and asset & property management
Selama tahun 2011, terdapat pergantian anggota Direksi melalui mekanisme RUPS :
During 2011, there was a structural change through GMS mechanism:
1. Pada tanggal 19 Mei 2011 yaitu : • Direktur Keuangan Santun Nainggolan digantikan oleh Sabam Hutajulu sebagai Direktur Keuangan Perseroan; • Direktur Pengembangan Usaha M. Jauzi Arif digantikan oleh Budi Setiawan sebagai Direktur Pengembangan Usaha Perseroan;
1. On 19 May 2011: • Director of Finance Santun Nainggolan was replaced by Sabam Hutajulu as Director of Finance of the Company; • Director of Business Development Usaha M. Jauzi Arif was replaced by Budi Setiawan as Director of Business Development of the Company;
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Implementation of Corporate Governance
125
2. Pada tanggal 22 Juli 2011 yaitu : • Direktur Utama Suharyanto digantikan oleh Elia Massa sebagai Direktur Utama Perseroan; 3. Pada tanggal 15 Desember 2011 yaitu : • Direktur Operasi Suryadi Oemar digantikan oleh Tony H. Soetoro sebagai Direktur Operasi Perseroan; • Direktur SDM & Umum Lucy Sycilia digantikan oleh Helmy Said sebagai Direktur SDM & Umum Perseroan;
2. On 22 July 2011: • President Director Suharyanto was replaced by Elia Massa as President Director of the Company; 3. On 15 December 2011: • Director of Operation Suryadi Oemar was replaced by Tony H. Soetoro as Director of Operation of the Company; • Director of HR & General Affairs Lucy Sycilia was replaced by Helmy Said as Director of HR & General Affairs of the Company;
Profil Direksi Perseroan dimuat di Bab Informasi Tambahan dalam Laporan Tahunan ini.
Profile of Board of Directors is included in the additional information section of the Annual Report.
Independensi Direksi
Independence of Board of Directors
Direksi menjalankan tugas secara independen tanpa campur tangan pihak-pihak lain yang bertentangan dengan peraturan perundangundangan dan anggaran dasar Perseroan. Terdapat satu orang anggota Direksi yang merupakan Direktur Tidak Terafiliasi, yaitu Budi Setiawan, sesuai dengan peraturan 1-A BEI, antar anggota Direksi dan antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris tidak ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda.
Board of Directors performs their duties independently without any interference from other parties that are in conflict with regulation and Article of Association. There is one Director who become unaffiliated Director, in line with 1-A BEI, there is no such consanguinity up to the third degree in the ascending and descending family line among members of Board of Directors and among members of Board of Directors and Board of Commissioners.
Komposisi Direksi telah ditetapkan sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengambilan putusan yang efektif, tepat dan cepat serta dapat bertindak secara independen dalam arti tidak mempunyai kepentingan yang dapat mengganggu kemampuan Direksi untuk melaksanakan tugasnya secara mandiri dan kritis.
The structure of Board of Directors is determined so as to facilitate an effective, accurate, and quick decision-making process, and act independently, meaning that they have no interest that may lead to inability of the Board of Directors to implement their duties independently and critically.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
126
Implementasi Tata Kelola Perusahaan
Pelatihan dan Pengembangan Direksi
Untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi dan untuk menunjang pelaksanaan tugas Direksi, Perseroan memberikan kesempatan kepada Direksi untuk mengikuti program pelatihan, workshop, konferensi dan seminar, baik sebagai peserta maupun sebagai narasumber. Nama Name Sabam Hutajulu
Nama Program Program Name Seminar Nasional Banking Leadership & Banking Fraud in Asia
To upgrade and develop the competence and support the duty performance of the Directors, the Company offers opportunities to the Directors to participate in training program, workshop, conferences and seminar, as participant or sources.
Jenis Program Program Type Technical
Rapat Direksi
Selama tahun 2011, Direksi telah melaksanakan Rapat Direksi sebanyak 53 kali, terdiri dari 40 kali rapat internal Direksi dan 13 kali rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi, dengan rincian kehadiran sebagai berikut:
Nama Name
Trainings and Development for Directors
Tanggal Date 25 Mei 2011
Penyelenggara Organizer Infobank
Directors’ Meetings
In 2011, Directors held 53 Meetings, consisting of 40 internal meetings of BOD & 13 joint meetings with Board of Commisioners and Directors, with frequency of attendance as follows:
Jabatan Position
Frekuensi kehadiran dari 40 rapat internal Direksi Attendance Frequency of 40 Board of Director Internal Meeting
Frekuensi kehadiran dari 13 rapat gabungan Attendance Frequency of 13 Board of Commissioner and Board of Director Meeting
Elia Massa
Direktur Utama (mulai 22 Juli 2011) President Director (started on 22 July 2011)
17
7
Sabam Hutajulu
Direktur Keuangan (mulai 19 Mei 2011) Director of Finance (started on 19 May 2011)
22
6
Tony H. Soetoro
Direkur Operasi (mulai 15 Desember 2011) Director of operation (started on 15 December 2011)
2
1
Budi Setiawan
Direktur Pengembangan Usaha (mulai 19 Mei 2011) Director of Business Develpoment (started on 19 May 2011)
23
7
Helmy Said
Direktur SDM & Umum (mulai 15 Desember 2011) Director of HR & GA (started on 15 December 2011)
2
1
Suharyanto
Direktur Utama (s.d 22 Juli 2011) President Director (up to 22 July 2011)
22
6
Santun Nainggolan
Direktur Keuangan (s.d 19 Mei 2011) Director of Finance (up to 19 May 2011)
13
1
Suryadi Oemar
Direkur Operasi (s.d 15 Desember 2011) Director of operation (up to 15 December 2011)
31
11
M. Jauzi Arif
Direktur Pengembangan Usaha (s.d 19 Mei 2011) Director of Business Develpoment (up to 19 May 2011)
15
5
Lucy Sycilia
Direktur SDM & Umum (s.d 15 Desember 2011) Director of HR & GA (up to 15 December 2011)
37
12
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Implementation of Corporate Governance
127
Komite Audit /Audit Committee
Dalam kesehariannya, Dewan Komisaris dibantu oleh beberapa perangkat berbentuk komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris. Salah satunya adalah Komite Audit yang telah dibentuk sejak tahun 2004 dalam rangka membantu tugas Dewan Komisaris untuk mendorong diterapkannya tata kelola perusahaan yang baik, terbentuknya struktur pengendalian internal yang memadai, meningkatkan kualitas keterbukaan dan pelaporan keuangan, serta mengkaji ruang lingkup, ketepatan, kemandirian dan objekifitas akuntan publik.
In its implementation, Board of Commissioners is assisted by several committees that are established by Board of Commissioners. One of them is Audit Committee, which has been established since 2004 in order to assist Board of Commissioners in supporting the implementation of Good Corpoate Government, establishing an adequate internal control structure, improving the quality of disclosure and financial reporting, and review the scope, accuracy, independence and objectivity of public accountant.
Pembentukan Komite Audit dilakukan berpedoman kepada : • Undang-Undang No.19 tahun 2003 tentang BUMN pasal 70 yang menyebutkan bahwa Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN wajib membentuk Komite Audit.
Establishment of Audit Committee was guided by: • Article 70 of Law No. 19 Year 2003 regarding State-Owned Enterprises which stated that Board of Commissioners and Supervisory Board of State-Owned Enterprises are required to form an Audit Committee. • Decision of Minister of State-Owned Enterprises No. KEP-117/ MBU/2002 on the implementation of GCG practices. • Decision of Chairman of Bapepam-LK Number: Kep-29/PM/2004 concerning the Establishment and Work Guideline of Audit Committee.
• Keputusan Menteri BUMN No.KEP- 117/MBU/2002 tentang penerapan praktek Good Corporate Governance (GCG). • Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor : Kep-29/PM/2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Fungsi Komite Audit Fungsi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi Perseroan. Komite Audit bersikap mandiri dalam pelaksanaan tugas dan bekerja serta bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris, bersikap independen terhadap Direksi dan auditor eksternal, dan secara kolektif mempunyai kompetensi dan pengalaman dibidang akuntansi dan keuangan serta memahami bisnis yang dijalankan Perseroan.
Function of Audit Committee The Audit Committee functions as an assistance to the Board of Commissioners in doing supervision and providing advice to the Directors of the Company. Audit Committee has to be independent in conducting its duties and work, and responsible to the Board of Commissioners, being independent to the Board of Directors and external auditors, and collectively have the competence and experience in accounting and finance as well as understand the business managed by the Company.
Dalam melaksanakan fungsinya, Komite Audit mengacu kepada Piagam Komite Audit (Committe Audit Charter), yaitu dokumen tertulis yang mengatur organisasi, keanggotaan, tugas dan tanggung jawab, hubungan kerja, pelaporan, wewenang, rapat, dan lain lain di mana keberadaannya ditetapkan dan disahkan oleh Dewan Komisaris. Terhadap Piagam Komite Audit tersebut telah dilakukan Revisi pada tanggal 1 September 2009 yang isinya telah disesuaikan dengan Peraturan Bapepam-LK No.IX.I.5 tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
In performing its functions, the Audit Committee refers to the Audit Committee Charter which is a written document that governs the organization, membership, duties and responsibilities, work relations, reporting, mandate, meetings, etc. where its existence is established and approved by the Board Commissioner. To the Audit Committee Charter, revision has been made on September 1, 2009 Which is contents have been adapted to regulation of Bapepam-LK No.IX.I.5 dated 24 September 2004 concerning Establishment and Work Guidelines of the Audit Committee.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit sebagaimana tercantum dalam Piagam Komite Audit Perseroan, adalah mendukung terlaksananya tugas yang berkaitan dengan pengawasan Dewan Komisaris diantaranya sebagai berikut :
Duties and Responsibilities of Audit Committee Duties and Responsibilities of the Audit Committee as stated in the Audit Committee Charter, is supporting the implementation of tasks related to supervision of the Board of Commissioners including the following:
1. Memberikan masukan, atau rekomendasi kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal lain yang disampaikan oleh Direksi Perseroan kepada Dewan Komisaris, 2. Mengidentifikasi serta melakukan evaluasi/analisa terhadap hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris.
1. To provide inputs, opinions or recommendations to Board of Commissioners against reports or issues provided by Directors of the Company to Board of Commissioners, 2. To identify and evaluate/analyze issues that need attention from Board of Commissioners.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
128
Implementasi Tata Kelola Perusahaan
3. Melakukan evaluasi dan penilaian atas hasil kegiatan compliance audit & performance audit yang dilakukan oleh satuan Internal Audit perusahaan, dalam upaya mendorong terlaksananya efektifitas dari sistem pengendalian internal Perseroan. 4. Melakukan review atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perseroan, seperti Laporan Keuangan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Laporan Manajemen dan informasi lain sebelum disampaikan kepada Pemegang Saham dan BAPEPAM-LK sebagai pembina dan pengawas pasar modal 5. Melakukan evaluasi atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku secara umum maupun dibidang pasar modal khususnya. 6. Melakukan review dan seleksi atas pencalonan Kantor Akuntan Publik (KAP), termasuk independensinya, serta memberikan rekomendasi penunjukan KAP kepada Dewan Komisaris. 7. Melakukan evaluasi dan penilaian atas pelaksanaan kegiatan pemeriksaan/audit atas Laporan Keuangan Perusahaan oleh KAP, untuk memastikan pelaksanaan audit telah sesuai dengan standar yang berlaku. 8. Mengevaluasi risiko dari suatu kebijakan dan strategi yang ditetapkan Direksi pada bidang operasi, keuangan dan investasi 9. Melakukan tugas-tugas lain yang diminta Dewan Komisaris. Wewenang Komite Audit Dewan Komisaris memberikan kewenangan kepada Komite Audit dalam lingkup tanggung jawabnya untuk memperoleh berbagai informasi yang diperlukan secara legal dan etis baik dari pihak internal maupun eksternal Perseroan berkaitan dengan catatan keuangan, dana, kepegawaian, aset dan sumber daya Perseroan lainnya.
3. To evaluate and assess the results of compliance audit and performance audit done by Internal Audit of the Company to ensure the effective implementation of internal control system of the Company. 4.
To review the financial information to be released by the Company, including Financial Statement, Corporate Work Plan and Budget , Long-Term Plan of the Company, Management Report and other information before they are submitted to the Shareholders BAPEPAM-LK as the organizer and supervisor of capital market. 5. To evaluate the compliance of the Company against the applied general rules and regulations or capital market rules particularly. 6. To review and select the candidates for Public Accountant Firm (PAF) including their independence, as well as providing recommendations on the appointment of the PAF to Board of Commissioners. 7. To evaluate and assess the audit activities on Financial Statement of the Company by PAF to ensure the audit compliance against the applied standards. 8. To evaluate risks of a policy and strategy implemented by the Directors on the operation, finance and investment. 9. To perform other tasks as required by Board of Commissioners. Authorities of Audit Committee Board of Commissioners authorizes the Audit Committee as part of its responsibility to collect any information legally required by internal and external parties of the Company, concerning financial information, fund, employment, assets and other sources of the Company.
Dalam menjalankan kewenangan tersebut, Komite Audit dapat berkerja sama dengan Internal Audit, dan fungsi-fungsi manajemen dalam Perseroan. Berdasarkan persetujuan Dewan Komisaris, Komite Audit dapat memperoleh masukan atau rekomendasi dari para profesional di luar Perseroan seperti Akuntan, Konsultan, Penasehat Hukum dan profesi lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya atas beban Perseroan. Atas persetujuan Dewan Komisaris, Komite Audit dapat meminta Internal Auditor maupun Eksternal Auditor untuk melakukan penelitian ataupun penyelidikan terhadap masalah-masalah tertentu yang berpengaruh terhadap Kinerja Perseroan
While taking the authorized task, the Audit Committee may partner with Internal Audit, and management functions in the Company. As agreed by the Board of Commissioners, the Audit Committee may take inputs or recommendations from external professionals like Accountant, Consultant, Lawyer, and other professions related to the task implementation on the Company’s duties. Also as agreed by Board of Commissioners, the Audit Committee may ask Internal Audit and External Auditor to examine or investigate certain issues affecting the Company’s performance.
Independensi Anggota Komite Audit Anggota Komite Audit yang berasal dari pihak independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/ atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Perseroan, yang dapat mempengaruhi kemampuan bertindak independen.
Independence of Audit Committee The independent members of the Audit Committee have no relation at all in terms of finance, management, share ownership and/or family with Board of Commissioners, Directors and/or Controlling Shareholders or relation with the Company, which may adversely affect its independence.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Implementation of Corporate Governance
Structure of Audit Committee Members The structure of Audit Committee as of 31 December 2011, as follows:
Susunan keanggotaan Komite Audit Susunan Keanggotaan Komite Audit per tanggal 31 Desember 2011: Nama Name
129
Mulai Menjabat Beginning of Service
Jabatan Position
Surat Indrijarso
Oktober 2007 October 2007
Ketua merangkap anggota, juga sebagai Komisaris Independen Chairman also member, and Independent Commissioner
Erry Firmansyah
24 Juni 2011 24 June 2011
Anggota, juga sebagai Komisaris Independen member, and Independent Commissioner
Soehandjono
Juli 2010 July 2010
Anggota, dari pihak independen Member, from independent party
Farida Meutia
Desember 2006 December 2006
Anggota, dari pihak independen Member, from independent party
Anita Kentjanawati
Juli 2009 July 2009
Anggota, dari pihak independen Member, from independent party
Soenarso Soemodiwirjo
24 Juni 2011 24 June 2011
Anggota, dari pihak independen Member, from independent party
Susunan keanggotaan Komite Audit tersebut di atas ditetapkan berdasarkan SK Dewan Komisaris no. 002/SK/DK-ELSA/VI/2011 tanggal 24 Juni 2011, sebagai revisi terhadap SK Dewan Komisaris No. 003/SK/DK-ELN/VII/2010.
The membership of Audit Committee was formed by decree on the Board of Commissioners no. 002/SK/DK-ELSA/VI/2011 dated June 24, 2011, a revision of the decree of the Board of Commissioners no. 003/SK/DK-ELN/VII/2010.
Selama tahun 2011 terjadi pergantian dan penambahan anggota Komite Audit, yaitu :
In 2011 there was a change in Audit Committee Members, namely:
rry Firmansyah selaku Komisaris Independen ditetapkan menjadi • E anggota Komite Audit mulai tanggal 24 Juni 2011. • Soenarso Soemodiwiryo ditetapkan menjadi anggota Komite Audit menggantikan Sampe L Purba yang mendapat tugas menjadi anggota Komite Pemantau Pengembangan Usaha dan Manajemen Risiko.
• I ndependent Commissioner Erry Firmansyah determined to be a member of the Audit Committee started on 24 June 2011. • Soenarso Soemodiwiryo determined to be a member of the Audit Committee to replace Sampe L Purba who currently is in charge of Business Development and Risk Management Monitoring Committee member.
Memasuki Awal tahun 2012 terjadi pergantian dan penambahan anggota Komite Audit, sebagai berikut :
Entering 2012 there was a changes in Audit Committee Members, as following:
• Soehandjono karena alasan pribadi telah mengundurkan diri terhitung mulai tanggal 1 Januari 2012. • Farida Meutia mulai tanggal 1 Maret 2012 tidak lagi menjabat sebagai anggota Komite Audit dan mendapat tugas menjadi anggota Komite Pemantau Pengembangan Usaha dan Manajemen Risiko. • Lindawati Gani dan Bambang Wuryanto Sasmito ditetapkan menjadi anggota Komite Audit Mulai tanggal 1 Maret 2012.
• S oehandjono for personal reasons has resigned as a member of Audit Committee effectively on 1 January 2012. • Started on 1 March 2012 Farida Meutia was no longer served as a Committee Audit member and now in charge as a Business Development and Risk Management Monitoring committee member. • Lindawati Gani and Bambang Wuryanto Sasmito determined to be a member of the Audit Committee started on March 1st, 2012
Terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya untuk Sampe L Purba dan Soehandjono atas kontribusinya selama menjalankan tugasnya selaku anggota Komite Audit Perseroan.
High appreciation was dedicated to Sampe L. Purba and Soehandjono for their contributions during their duties as members of Audit Committee.
Profil Komite Audit Perseroan dimuat di Bab informasi Tambahan dalam Laporan Tahunan ini.
Profile of the Audit Committee contained in chapter Additional information in this Annual Report
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
130
Implementasi Tata Kelola Perusahaan
L aporan Kegiatan tahun 2011
Komite
Audit
Pada tahun 2011 Komite Audit telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut di atas, mengacu pada Rencana Kerja Komite Audit tahun 2011 dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Melakukan evaluasi atas Rencana Kerja Internal Audit (IASP) tahun 2010, yang mencakup Program Kerja Audit Tahunan, sistem & prosedur dan implementasi GCG. 2. Melakukan review atas Laporan Hasil Audit (LHA) yang diterbitkan oleh Internal Audit, mengevaluasi temuan-temuan audit dan rekomendasi yang disampaikan Internal Audit, serta monitoring / memantau pelaksanaan tindak lanjutnya. Dalam tahun 2011, Internal Audit telah melakukan 12 compliance & performance audit yaitu 3 audit mengenai realisasi investasi divisi operasi, 3 audit mengenai operasional proyek, 3 audit mengenai divisi supporting, dan 3 audit mengenai Anak Perusahaan. Sebagian temuan-temuan audit telah ditindak lanjuti, sebagian lainnya masih dalam proses penyelesaian. 3. Melakukan analisa dan evaluasi atas kajian kelayakan dan manajemen risiko atas permohonan investasi peralatan produksi, dan memberikan masukan yang diperlukan untuk persetujuan Dewan Komisaris, yaitu Peripheral Peralatan Recording Instrument Seismic Land, Upgrade Peralatan Recording instrument Seismic Marine, Upgrade Peralatan Well Instrument for H2S Condition. 4. Melakukan analisa dan evaluasi atas kajian kelayakan dan manajemen risiko atas permohonan investasi pendirian perusahaan Joint Venture antara Elnusa dengan CGGVeritas untuk bisnis Seismic Marine. 5. Melakukan analisa dan evaluasi atas usulan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2012 dan memberikan masukan yang diperlukan untuk persetujuan Dewan Komisaris 6. Melakukan analisa dan evaluasi atas usulan divestasi saham non-core business Perseroan, dan memberi masukan untuk persetujuan Dewan Komisaris, pada Elnusa Chariot International Ltd untuk 11% working interest Blok Bangkanai. 7. Melakukan analisa dan evaluasi atas usulan divestasi asset property Perseroan, dan memberi masukan untuk persetujuan Dewan Komisaris, pada sejumlah tanah dan bangunan di Pulau Batam yang tidak produktif. 8. Melakukan evaluasi proses penunjukkan Eksternal Auditor (KAP) untuk direkomendasikan kepada Dewan Komisaris dalam menetapkan KAP yang akan ditunjuk untuk melakukan Audit Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan tahun buku 2011 9. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan audit atas Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan oleh Eksternal Auditor (KAP) serta melakukan pembahasan atas temuan dan rekomendasi yang disampaikan KAP dan memantau tindak lanjut yang akan dilakukan oleh Direksi dan manajemen Perseroan. 10. Melakukan review draft audit Laporan Keuangan Konsolidasian, sebelum disampaikan kepada Pemegang Saham maupun Bapepam-LK, dan memastikan proses audit telah dilaksanakan sesuai prosedur dan standar yang berlaku.
The Activity Committee 2011
Report
of
Audit
During the 2011, the Audit Committee performed its tasks and responsibilities, according to the Audit Committee Work Plan 2011 in conducting the following activities: 1.
Evaluating Internal Audit Supervision Plan (IASP) in 2011 that includes Annual Audit Program, system and procedure and GCG Implementation. 2. Reviewing the Audit Results Report released by Internal Audit, while evaluating audit findings and recommendations submitted by internal Audit, also monitoring the follow-ups to the audit findings. In 2011 there were 12 compliance & performance audits, namely 3 audits on Investment realization of Operation Division, 3 audits on operational projects, 3 audits on Supporting Division and 3 other audits on Subsidiaries. Some of the findings have been followed-up, and some others were under completion process. 3. Analyzed and evaluated the feasibility studies and risk management on the proposal for investment in production equipment, and providing necessary inputs for the approval of Board of Commissioners, namely Peripheral Recording Equipment for Land Seismic Instruments, Recording Equipment Upgrade for Marine Seismic Instrument, and Equipment Upgrade Instrument for H2S Well Condition. 4. Analyzed and evaluated the feasibility studies and risk management on the investment request for the establishment of a Joint Venture company between Elnusa and CGGVeritas for Seismic Marine Business. 5. Analyzed and evaluated proposal for 2012 Work plan and Budget of the Company and providing necessary recommendations for the approval of Board Commissioners. 6. Analyzed and evaluated of the proposal for divestment of non-core business of the Company, and providing inputs for the approval of the Board of Commissioners, regarding 11% working interest in Block Bangkanai on PT Elnusa Chariot International Ltd. 7. Analyzed and evaluated of the proposal for divestment of property assets of the Company, and providing inputs for the approval of the Board of Commissioners on a number of land and buildings on the Batam Island which were not productive. 8. Evaluated the selection process of External Auditor to be further recommended to Board of Commissioners in determining the External Auditor for conducting Audit over the Company’s Consolidated Financial Statement for the year book of 2011. 9.
Monitored and evaluated the audit process over the Company’s Consolidated Financial Statement by External Auditor as well as discussing the findings and recommendations from External Auditor and monitoring the follow-ups by the Director and management of the Company.
10. Reviewed the draft of the Consolidated Financial Statement audit report, before it was submitted to Shareholders and Bapepam-LK, and ensuring that the audit process has been conducted according to applied standard and procedures.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Implementation of Corporate Governance
131
11. Melakukan evaluasi tingkat kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan implementasi tatakelola perusahaan yang baik (GCG) 12. Melakukan tugas-tugas lain Dewan Komisaris, diantaranya menghadiri rapat-rapat Dewan Komisaris, memantau tindak lanjut arahan dan keputusan rapat Dewan Komisaris. 13. Melakukan peninjauan lapangan atas: • Pembangunan investasi peralatan Multi Purpose Barge di DPS Surabaya dan • evaluasi kebutuhan Perseroan akan Warehouse di Sentul memberikan masukan yang diperlukan Dewan Komisaris.
11. Evaluated the compliance of the Company against applicable rules and GCG implementation.
Pelatihan Komite Audit
Training of Audit Committee
Seminar Nasional Internal Audit 2011” , yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Internal Audit di Pulau Batam.
National Seminar of Internal Audit 2011” , which was facilitated by Yayasan Pendidikan Internal Audit in Batam Island
Frekuensi Rapat Komite Audit
Audit Committee Meeting Frequency
Tingkat kehadiran anggota Komite Audit selama tahun 2011 adalah sebagai berikut :
Audit Committee member's attendance frequency during 2011, is as follows:
Selama tahun 2011, Komite Audit telah mengikuti berbagai pelatihan dan seminar dalam rangka pengembangan kompetensi anggota Komite Audit, diantaranya :
Sepanjang tahun 2011 Komite Audit mengadakan/mengikuti rapat sebanyak 43 kali rapat. Rapat tersebut merupakan rapat internal Komite Audit, Rapat dengan Internal Audit, rapat dengan Eksternal Auditor, rapat dengan Komite Investasi dan manajemen risiko, menghadiri rapat-rapat internal Dewan Komisaris. dan rapatrapat Dewan Komisaris bersama Direksi. Rapat-rapat tersebut diselenggarakan sesuai dengan ketentuan tugas dan tanggung jawab Komite Audit.
No
Nama Name
Jabatan Position
12. Performed other tasks of Board of Commissioners, among others : monitoring follow-ups of direction and decisions taken at the Meetings of Board of Commissioners. 13. Visited Site of: • The construction of Multi Purpose Barge equipment investment in DPS Surabaya • Evaluation of the needs of the Company’s warehouse in Sentul, provide the necessary input for Board of Commissioners. During the year 2011, the Audit Committee attended trainings and seminars in order to develop competence of audit committee members as following:
Throughout 2011, Audit Committee held and attended 43 meetings. Those were internal meetings of Audit Committee, meetings with Internal Audit, meetings with External Auditor, meeting with Investment and Risk Management Committee and internal meetings with Board of Commissioners as well as joint meetings with Board of Commissioners and Directors. Those meetings were held in accordance with duties and responsibilities of the Audit Committee.
Frekuensi kehadiran dari 43 rapat Komite Audit Attendance Frequency of 43 audit committee meeting
1
Surat Indrijarso
Ketua merangkap anggota Chairman also member
37
2
Erry Firmansyah
Anggota (mulai 24 Juni 2011) Member (started in 24 June 2011)
15
3
Soehandjono
Anggota Member
15
4
Farida Meutia
Anggota Member
43
5
Anita Kentjanawati
Anggota Member
33
6
Soenarso Soemodiwirjo
Anggota (mulai 24 Juni 2011) Member (started in 24 June 2011)
19
7
Sampe L. Purba
Anggota (s/d Juni 2011) Member (up to June 2011)
23
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
132
Implementasi Tata Kelola Perusahaan
Komite Pemantau Pengembangan Usaha dan Manajemen Risiko
/Business Development And Risk Management Monitoring Committee
Perangkat Dewan Komisaris lainnya yang dimiliki Perseroan adalah Komite Pengembangan Usaha dan Manajemen Risiko yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No.004/ SK/DK-ELSA/VIII/2011 tertanggal 23 Agustus 2011 Tentang Komite Pengembangan Usaha dan Manajemen Risiko. Komite tersebut bertujuan membantu Dewan Komisaris dalam melakukan tugas pengawasan dan memberikan pengarahan kepada Direksi Perseroan, terutama terkait dengan pengembangan usaha dan manajemen risiko Perseroan.
Another Committee of Board of Commissioners is Business Development and Risk Management Committee which was formed under the Board of Commissioners Decree No.004/SK/DKELSA/VIII/2011 dated 23 August 2011 concerning the Business Development and Risk Management Monitoring Committee. This committee aims to assist the Board in performing supervisory duties and provide direction to the Directors of the Company, particularly regarding business development and risk management implemented by the Company.
Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Pengembangan usaha dan Manajemen Risiko
Duties and responsibilities of Business Development and Risk Management Monitoring Committee
1.
1. To evaluate Company policies and strategies on Business Development and Risk Management;
Sesuai dengan Surat Keputusan pembentukannya, Komite Pemantau Pengembangan usaha dan Manajemen Risiko bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris, dengan tugas sebagai berikut :
Melakukan evaluasi atas kebijakan dan strategi Pengembangan Usaha dan Manajemen Risiko Perseroan;
Refers to its establishment Decree, Business Development and Risk Management Monitoring Committee is responsible to Board of Commissioners, with several duties as follow :
2. Memantau Rencana Bisnis Perseroan dan pelaksanaannya serta melakukan evaluasi penerapan Manajemen Risiko;
2.
3. Melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi atas penerapan strategi dan kebijakan serta penerapan Manajemen Risiko kepada Dewan Komisaris.
3. To report the monitoring and evaluation results of the implementation of strategy and policies and implementation of risk management to the Board of Commissioners.
Susunan anggota Komite Pemantau Pengembangan Usaha dan Manajemen Risiko
Composition of Business Development and Risk Management Monitoring Committee
Keanggotaan Komite Pemantau Pengembangan Usaha dan Manajemen Risiko terdiri dari anggota Komisaris dan profesional yang mempunyai kompetensi, pengalaman, ketrampilan dan integritas tinggi. Per 31 Desember 2011, susunan anggota komite adalah sebagai berikut: No
Nama Name
To monitor the Company’s Business Plan and its implementation and evaluate the implementation of Risk Management as well.
Membership of Business Development and Risk Management Monitoring Committee consists of members of the Commissioners as well as professionals who have competence, experience, skills and high integrity. As of 31 December 2011, the composition of the Committee is as follows:
Mulai Menjabat Beginning of Service
Jabatan Position
1
Gani Bustan
23 Agustus 2011 23 August 2011
Ketua, juga sebagai Anggota Chairman, also as Member
2
Achmad Luthfi
23 Agustus 2011 23 August 2011
Anggota Member
3
Sampe L Purba
23 Agustus 2011 23 August 2011
Anggota Member
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Implementation of Corporate Governance
133
Memasuki Awal tahun 2012 terjadi pergantian anggota Komite Pemantau Pengembangan Usaha dan Manajemen Risiko, sebagai berikut :
Entering 2012 there was a change in Business Development and Risk Management Monitoring Committee as following:
• Gani Bustan digantikan oleh M. Suluhudin Noor sebagai ketua juga sebagai anggota Komite Pemantau Pengembangan Usaha dan Manajemen Risiko sejak tanggal 1 Maret 2012
• Gani Bustan was replaced by M. Suluhudin Noor as a chairman also member of Business Development and Risk Management Committee started on 1 March 2012
• Ahmad Luthfi digantikan oleh Farida Meutia sebagai anggota Komite Pengembangan Usaha dan Manajemen Risiko sejak tanggal 1 Maret 2012
• Ahmad Luthfi was replaced by Farida Meutia as a member of Business Development and Risk Management Committee started on 1 March 2012
Terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya untuk Gani Bustan dan Ahmad Luthfi atas kontribusinya selama menjalankan tugasnya selaku anggota Komite.
High appreciation was dedicated to Gani Bustan and Ahmad Lutthfi for their contributions during their duties as members of Committee.
Laporan kegiatan Komite Pemantau Pengembangan usaha dan Manajemen Risiko
Report on Business Development and Risk Management Monitoring Committee
1. Rapat gabungan antara Komite Pemantau Pengembangan Usaha dan Manajemen Risiko dengan Dewan Komisaris untuk membahas pemaparan performa proyek tahun 2011 dan potensi proyek di tahun 2012;
1. Joint meeting between the Committee and the Board of Commissioners to discuss the projects’ performance in 2011 and potential projects in the year 2012.
2. Diskusi dengan organisasi management risk, terkait risk dan exposure serta rencana organisasi dan deskripsi pekerjaan yang terkait dengan manajemen risiko proyek;
2. Discussions with risk management organization, associated risk and exposure as well as the organization plans and job descriptions associated with risk management of projects;
3. Rapat gabungan dengan komite audit, BOD dan BOC, berkaitan dengan:
3. Joint meeting with the audit committee, BOD and BOC, in association with:
• Pemaparan BOD mengenai prioritas proyek yang akan dieksekusi; • Pemaparan BOD dan tanggapan BOC atas penerapan IFRS; • Usulan komite Pengembangan usaha dan Manajemen Risiko mengenai proses seleksi proyek yang harus disesuikan dengan kompetensi perusahaan.
• BOD discussion regarding the priority projects to be executed; • BOD discussion and BOC response to the application of IFRS; • Proposal of Business Development and Risk Management Monitoring committee regarding the project selection process which must be adapted to the competence of the Company.
Pada tahun 2011, Komite Pengembangan usaha dan Manajemen Risiko melakukan berbagai kegiatan terkait dengan evaluasi Pengembangan Usaha dan Manajemen Risiko, diantaranya sebagai berikut.
In 2011, Business Development and Risk Management Monitoring Committee conducted various activities related to the evaluation of business development and risk management implementation, including:
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
134
Implementasi Tata Kelola Perusahaan
Komite Nominasi Remunerasi & Sdm /Nomination Remuneration & Hr Committee Komite Nominasi Remunerasi & SDM dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No.003/SK/DK-ELSA/VI/2011 tertanggal 24 Juni 2011 Tentang Komite Nominasi Remunerasi & SDM. Komite ini merupakan perluasan dari fungsi Komite Nominasi dan Remunerasi yang telah ada sebelumnya di Perseroan sebagai penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance serta kepatuhan kepada peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan operasi Perseroan serta peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Nomination Remuneration & HR Committee was established by the Board of Commissioners Decree No.003/SK/DK-ELSA/VI/2011 dated 24 June 2011 concerning the Nomination Remuneration & HR Committee. This Committee is an extended function of the Nomination and Remuneration Committee which has been formed in the Company as the application of good corporate governance principles and compliance with laws and regulations related to the Company's operations as well as capital market.
Tujuan dari Komite Nominasi Remunerasi & SDM dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan penetapan kualifikasi dalam proses nominasi dan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi serta pengawasan dalam bidang Sumber Daya Manusia melalui prinsip Good Corporate Governance. Komite Nominasi Remunerasi & SDM dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
The purpose of establishment of the Nomination Remuneration & HR Committee is to assist the Board of Commissioners in carrying out its function to supervise the determination matters of qualification in the process of nomination and remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors, as well as to supervise Human Resources matters according to the good corporate governance principles. In performing its duties, Nomination Remuneration & HR Committee shall be responsible to the Board of Commissioners.
Tugas dan Tanggung Jawab Nominasi Remunerasi & SDM
Duties and Responsibilities of Nomination Remuneration & HR Committee
Komite
Komite Nominasi Remunerasi & SDM secara umum bertugas sebagai berikut :
General duties of Nomination Remuneration & HR Committee are as follows:
Menyusun pedoman seleksi, kualifikasi, dan prosedur nominasi yang transparan bagi calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
1.
To prepare transparent guidelines for selection, qualification, and nomination procedure for candidates for member of the Board of Commissioners and Board of Directors.
2. Membantu Dewan Komisaris dalam memastikan bahwa calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang akan diusulkan baik dari dalam maupun dari luar perusahaan telah sesuai dengan kriteria seleksi dan prosedur nominasi yang ditetapkan.
2.
To assist Board of Commissioners in ensuring that the proposed candidates for the Board both from within and from outside of the Company are in accordance with the approved criteria of selection and nomination procedures.
3. Menyampaikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris, calon Direksi dan Dewan Komisaris yang akan diusulkan kepada RUPS.
3.
To submit recommendation to Board of Commissioners, concerning the nominee for Directors and Board of Commissioners to be proposed to General Meeting Shareholders.
4. Melakukan evaluasi dan rekomendasi terhadap calon anggota komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris.
4.
To conduct an evaluation and recommendation for the nominees of Committee members under Board of Commissioners
5.
Ikut serta dalam pemilihan Direksi Anak Perusahaan Perseroan atas calon yang telah diusulkan oleh Direksi Perseroan sesuai ketentuan dan mekanisme yang telah diatur oleh Perseroan.
5. To participate in the election nominee for the Directors of the Company as stated in the requirements and mechanism.
6. Mengembangkan sistem remunerasi beserta evaluasinya bagi Dewan Komisaris dan Direksi.
6. To develop the remuneration as well as evaluation system for Board of Commissioners and Directors.
7. Melakukan perhitungan dan peninjauan (review) Remunerasi berdasarkan perkembangan skala usaha, perolehan pendapatan, aktiva perusahaan dan atau perubahan tingkat kompetisi dan atau benchmark/salary survey (meliputi antara lain market position, market movement, dan inflation rate) minimal 1 (satu) tahun untuk diajukan dalam RUPS.
7.
1.
To calculate and review the remuneration based on development of business scale, revenues, corporate assets, and or change in competition level and or benchmark/salary survey (covering market movement, and inflation rate) one year at minimum to be proposed to General Meeting of Shareholders.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Implementation of Corporate Governance
135
8. Memastikan bahwa telah terdapat prosedur pengajian yang benar terhadap informasi yang dikeluarkan oleh Perseroan, termasuk laporan-laporan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi yang disampaikan baik kepada Pemegang Saham maupun Regulator.
8.
To ensure that correct review procedure for the issued corporate information, including the remuneration reports of Board of Commissioners and Director submitted to both Shareholders and Regulator, has been in place.
9. Mengusulkan sistem kompensasi, serta manfaat lainnya bagi Dewan Komisaris dan Direksi jika Perseroan melakukan program pengurangan karyawan dalam rangka penyehatan kinerja Perseroan atau program standarisasi kompetensi karyawan.
9.
To propose compensation system and other benefits for Board of Commissioners and Directors supposed the Company implements employee retirement program in order to deliver a healthy performance or employee competence standardization program.
10. Mengusulkan remunerasi bagi Anggota Komite yang dibentuk untuk Dewan Komisaris.
10. To propose remuneration for Committee Member to Board of Commissioners.
Susunan keanggotaan Komite Nominasi Remunerasi & SDM
Structure of Nomination Remuneration & HR Committee
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 003/SK/DKELSA/VI/2011, sejak tanggal 24 Juni 2011 terdapat perubahan anggota Komite Nominasi Remunerasi & SDM yang terdiri 1 orang sebagai Ketua Komite dan 2 orang sebagai Anggota Komite.
No
Nama Name
Based on Board of Commissioners Decree dated 24 June 2011 No. 003/SK/DK-ELSA/VI/2011, there is a change in members of the Nomination Remuneration & HR Committee which consists of 1 person as a Chairman of the Committee and the two other persons as members of the Committee.
Mulai Menjabat Beginning of Service
Jabatan Position
1
Waluyo
Mei 2009 May 2009
Ketua Chairman
2
Erry Firmansyah
Juni 2011 June 2011
Anggota Member
3
Rifa Syaerafi
Januari 2010 January 2010
Anggota Member
Kegiatan Komite Nominasi dan Remunerasi Tahun 2011
Activity of Nomination and Remuneration Committee in 2011
2. Mengusulkan penetapan Remunerasi 2011 dan Tantiem 2010 (berdasarkan kinerja tahun 2010) yang diberikan pada tahun 2011 berdasarkan RUPS Tahunan bagi pengurus Perseroan.
2. Proposed the Remuneration 2011 and Tantiem 2010 (based on performance in 2010) which was awarded in 2011 according to AGM for the management of the Company.
3. Melakukan nominasi dan seleksi calon Direksi Perseroan pada Mei 2011 untuk posisi Direktur Keuangan dan Direktur Pengembangan Usaha melalaui proses fit & proper test oleh Dewan Komisaris dan assessment oleh pihak external independent assessor. Calon Direksi diambil dari kandidat
3.
1. Membuat evaluasi Remunerasi Pengurus Perseroan dengan memperhatikan market competitiveness sesuai hasil Executive Survey yang dilakukan oleh W. Mercer pada bulan Mei 2011, dengan tetap memperhatikan kinerja Perseroan dan kemampuan Perseroan.
1. Evaluated the Board’s Remuneration with consideration to market competitiveness according to the Executive Survey result conducted by W. Mercer in May 2011, with concern to the Company performance and capabilities.
Managed the nomination and selection of candidates for Board of Directors in May 2011 for the position of Director of Finance and Director of Business Development through fit & proper test process by the Board of Commissioners and assessment by external independent assessor. The Candidates for the Board of
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
136
Implementasi Tata Kelola Perusahaan
professional yang diusulkan oleh pemegang saham mayoritas atau Komisaris yang memenuhi persyaratan kriteria jabatan untuk Direksi Perseroan.
Directors were drawn from professional candidates proposed by the majority shareholders or commissioners who meet the criteria for the position of the Board of Directors.
4. Mengusulkan kandidat Direksi terpilih dari hasil nominasi seleksi pemegang saham mayoritas untuk disetujui dalam RUPS yang dilakukan pada Bulan Mei 2011.
4. Proposed the candidate for Directors who were elected from the nomination selection of majority shareholders which to be approved in GMS conducted in May 2011.
5. Melakukan nominasi dan seleksi calon Direktur Utama pada Juli 2011, melalui proses fit & proper test oleh Dewan Komisaris dan assessment oleh pihak external independent assessor. Calon Direktur diambil dari kandidat professional yang diusulkan oleh pemegang saham mayoritas atau komisaris yang memenuhi persyaratan kriteria jabatan untuk Direktur Utama Perseroan.
5. Conducted the nomination and selection of candidates for President Directors through fit & proper test process by the Board of Commissioners and assessment by external independent assessor. The Candidates for President Directors were drawn from professional candidates proposed by the majority shareholders or commissioners who meet the criteria for the position of President Directors
6. Mengusulkan kandidat Direktur Utama terpilih dari hasil nominasi seleksi pemegang saham mayoritas untuk disetujui dalam RUPS pada bulan Juli 2011.
6. Proposed the candidate of President Director who was elected from the nomination selection of shareholders to be approved by GMS in July 2011.
7. Melakukan nominasi dan seleksi calon Direksi Perseroan untuk posisi Direktur Operasi dan Direktur SDM & Umum melalui proses fit & proper test oleh Dewan Komisaris dan assessment oleh pihak external independent assessor. Calon Direksi diambil dari kandidat professional yang diusulkan oleh pemegang saham mayoritas atau komisaris yang memenuhi persyaratan kriteria jabatan untuk Direksi Perseroan yang dilaksanakan pada Desember 2011.
7. Conducted the nomination and selection of candidates for Director of Operation and Director of HR & GA through fit & proper test process by the Board of Commissioners and assessment by external independent assessor. The Candidates for Directors were drawn from professional candidates proposed by the majority shareholders or commissioners who met the criteria for the position of President Directors
8. Mengusulkan kandidat Direktur Operasi dan Direktur SDM & Umum terpilih dari hasil nominasi seleksi pemegang saham mayoritas untuk disetujui dalam RUPS yang dilakukan pada Bulan Desember 2011.
8. Proposed the candidate of Director of Operation and Director of HR & GA who were elected from the nomination selection of shareholders to be approved by GMS in December 2011.
Rapat Komite Nominasi Remunerasi & SDM
Meetings of the Nomination Remuneration & HR Committee
Selama tahun 2011, Komite Nominasi Remunerasi & SDM telah mengadakan 4 kali rapat. Rapat yang diadakan tersebut merupakan rapat internal Komite Nominasi Remunerasi & SDM, maupun rapat dengan Dewan Komisaris. Rapat tersebut diselenggarakan sesuai kebutuhan tuntutan tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi Remunerasi & SDM. Tingkat kehadiran dan frekuensi masingmasing anggota adalah sebagai berikut: No 1
During 2011, Nomination Remuneration & HR Committee held four meetings. The meetings consisted of internal meetings of the Nomination Remuneration & HR, as well as joint meetings with the Board of Commissioners. The frequency of attendance of each member was as follows:
Nama Name
Frekuesi kehadiran dari 4 rapat Komite Attendance frequency of 4 meetings of the Committee
Waluyo
4
2
Erry Firmansyah
2
3
Rifa Syaerafi
4
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Implementation of Corporate Governance
137
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi /Remuneration of Board of Commissioners and Directors Dewan Komisaris dan Direksi menerima remunerasi yang terdiri atas gaji, tunjangan dan tantiem. Jumlah total remunerasi yang diterima oleh anggota Dewan Komisaris dilaporkan oleh Perseroan dalam RUPS tahunan. Remunerasi yang ditetapkan untuk Direksi direkomendasikan oleh Komite Nominasi & Remunerasi dan Komisaris serta dilaporkan dalam RUPS tahunan.
Board of Commissioners and Directors receive remuneration package consisting of salaries, benefits, and tantiem. Total remuneration for Board of Commissioners’ members is reported by the Company in Annual General Meeting of Shareholders. Remuneration for Directors is recommended by Nomination and Remuneration Committee and Commissioners and to be reported to Annual GMS.
Adapun perincian jumlah remunerasi yang diberikan adalah sebagai berikut:
The detail nubmer of remuneration given is : Dalam Juta Rp In Million IDR
No,
Jabatan Position
Gaji & Tunjangan (Termasuk Pajak) Salaries & benefits (Including Tax) 2010
2011
Tantiem (Termasuk Pajak) Tantiem (Including Tax) 2010
Jumlah Total
2011
2010
2011
1
Dewan Komisaris Board of Commissionners
2.568
2.750
1.005
236
3.573
2.986
2
Direksi Board of Directors
9.489
9.059
2.514
474
12.003
9.533
Gaji Direktur Utama merupakan sebagai acuan porsi 100%, di mana gaji Direktur memiliki porsi 90% dari nilai gaji Direktur Utama, sedangkan honorarium untuk Komisaris Utama dan Komisaris memiliki porsi masing-masing 40% dan 36% dari nilai gaji Direktur Utama.
Salary of President Director represents 100% portion, in which Directors have 90% of President Director’s Salary, while honorarium for President Commissioner and Commissioners are calculated 40% and 36% respectively, of salary amount of President Director.
Penghasilan anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS dengan mempertimbangkan faktor pendapatan, aset, kondisi dan kemampuan keuangan perusahaan, tingkat inflasi dan faktor-faktor market competitiveness yang relevan.
The remuneration of the Board of Directors and Commissioners is detemined by GMS and considering several factors: revenues, asset, financial condition and capability of the Company, inflation rate and other relevan factors of market competitiveness.
Penghasilan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS dengan mempertimbangkan faktor pendapatan, aktiva, kondisi dan kemampuan keuangan perusahaan, tingkat inflasi dan faktor-faktor lain yang relevan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
Members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners’ income is set by the AGMS with consideration of the factors of income, assets, financial condition and ability of the Company, the rate of inflation and other relevant factors as stated in law.
Prosedur dalam peninjauan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris dilakukan sebagai berikut : 1. Komite Nominasi dan Remunerasi melakukan kajian remunerasi yang berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku serta mempertimbangkan hasil dari market survey untuk mendapatkan market competitiveness. 2. Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi mengusulkan hasil peninjauan remunerasi berdasarkan point 1 kepada Pemegang Saham mayoritas. 3. Penetapan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris berdasarkan hasil RUPS.
Procedures in reviewing the remuneration of Directors and Board of Commissioners are as follows: 1. Nomination and Remuneration Committee reviews the remuneration based on applied law and considers the results of market surveys to gain market competitiveness. 2. Chairman of the Nomination and Remuneration Committee proposes the review of remuneration based on points 1 to shareholders of the majority. 3. Determination of remuneration of Directors and Board of Commissioners is based on the results of AGMS.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
138
Implementasi Tata Kelola Perusahaan
Sekretaris Perusahaan /Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan merupakan fungsi dalam Perseroan yang berperan sebagai penghubung informasi Perseroan dengan pihak eksternal terutama pemegang saham, investor dan pelaku pasar lainnya, pemerintah, pihak otoritas pasa modal, media, serta pemangku kepentingan lainnya. Dalam pelaksanaan tugasnya Sekretaris Perusahaan berpedoman pada upaya komunikasi yang efektif dan transparan dengan pihak otoritas dan pelaku pasar modal serta media, khususnya untuk keterbukaan informasi yang menyangkut aksi korporasi dan transaksi material yang dilakukan perusahaan. Selain itu, Sekretaris Perusahaan juga bertugas dalam penyelengaraan RUPS dan paparan publik untuk memaparkan kinerja perusahaan kepada pemangku kepentingan.
Corporate Secretary is a function in the Company, which bridges information distribution between the Company and external parties, particularly shareholders, investors and other market participants, government, capital market authority, media as well as other stakeholders. In performing its duties, corporate secretary is insisted on a transparent and efficient communication with related authority, capital market community and media especially on information disclosure concerning corporate action and material transactions conducted by the Company. In addition, corporate secretary is also responsible to hold General Meeting of Shareholders (GMS) and public expose to communicate the Company’s performance to stakeholders.
Dalam hal kepatuhan, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab memastikan Perseroan untuk selalu memenuhi dan mematuhi peraturan-peraturan, hukum, etika bisnis, ketentuan dan kebijakan pasar modal. Hal ini merupakan komitmen perusahaan untuk menyelengarakan tata kelola perusahaan yang baik sebagai perusahaan terbuka serta sesuai dengan ketentuan BAPEPAM-LK No. IX.I.4 tentang Penunjukan Sekretaris Perusahaan
In terms of compliance, Corporate Secretary is responsible to ensure that the Company complies and abides the regulations, law, business ethic, ruling and capital market policy and provision. It is the commitment of the Company to implement good corporate governance as a publicly listed company and to meet the regulation of Bapepam-LK No.IX.I.4 about Appointment of Corporate Secretary.
Saat ini Sekretaris Perusahaan Perseroan dipimpin oleh Heru Samodra yang membawahi kegiatan hubungan investor, komunikasi perusahaan dan tanggung jawab sosial perusahaan. Profil Sekretaris Perusahaan Perseroan dimuat di Bab informasi tambahan di dalam laporan tahunan ini.
Currently, the Corporate Secretary of the Company is led by Heru Samodra who supervises investor relations activities, corporate communication and corporate social responsibility. The Profile of Corporate Secretary is included in additional information section of the Annual Report.
Hubungan dengan investor dilakukan oleh Sekretaris Perusahaan melalui berbagai kegiatan seperti penyelengaraan pertemuaan dengan para analis atau investor secara berkala dalam skala nasional maupun regional, paparan publik, serta menyampaikan laporan sesuai ketentuan peraturan Pasar Modal Indonesia seperti laporan keuangan, laporan tahunan, laporan pemegang saham tertentu, laporan eksplorasi, serta keterbukaan informasi lainnya.
Corporate Secretary manages relation with investors through several activities such as organizing both national and international scale of analyst or investors’ meeting periodically, public expose, releasing reports based on the regulation of Indonesia Capital Market such as financial report, annual report, shareholder report, exploration report and other information disclosures.
Sepanjang 2011 Perseroan telah menyelengarakan berbagai kegiatan keterbukaan informasi dan kegiatan dalam hubungannya dengan investor maupun pelaku pasar modal sebagai berikut. • Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 19 Mei 2011, dihadiri oleh 81,71% pemegang saham. • Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebanyak 2 kali pada tanggal 22 Juli 2011 dan 15 Desember 2011 yang masing-masing dihadiri oleh 80,93% dan 80,68% pemegang saham. • Menyelenggarakan Paparan Publik sebanyak 1 kali pada tanggal 23 Desember 2011, dihadiri oleh 60 peserta. • Menyelenggarakan pertemuan dengan Analis dari perusahaan sekuritas maupun manajemen aset sebanyak 1 kali pada tanggal 5 Mei 2011. • Menyampaikan 74 kali keterbukaan Informasi baik laporan rutin maupun laporan isidentil, yang terdiri dari : • 1 kali Laporan Keuangan Tahunan Audit dan 1 kali iklannya di harian nasional, sesuai peraturan Bapepam-LK nomor X.K.2 dan peraturan BEI nomor I.E.
Along 2011, the Company organized a number of information disclosure activities and other activities relating to investors and capital market players, such as: • Organized an Annual General Meeting of Shareholders, on 19 May 2011 and attended by 81.71% of shareholders. •
Organized 2 Extra-ordinary General Meetings of Shareholders, on 22 July 2011 and 15 December 2011 and attended by 80.93% and 80.68% of shareholders.
•
Organized a Public Expose, on 23 December 2011 and attended by 60 participants. Organized an Analyst meeting on 5 May 2011 and attended by 30 analysts from securities and asset management companies;
• •
Delivered 74 information disclosures, both routine reports and incidental reports, consisted of : • 1 Annual Audited Financial Report and 1 advertisement on national newspaper, in accordance to Bapepam-LK rule number X.K.2 and IDX rule number I.E;
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Implementation of Corporate Governance
•
139
3 kali Laporan Keuangan Kuartal Interim dan 1 kali iklannya diharian nasional, sesuai peraturan Bapepam-LK nomor X.K.2 dan peraturan BEI nomor I.E; 9 kali Laporan Eksplorasi Blok Bangkanai, sesuai peraturan BEI nomor I-E point III.3.1 dan III.3.2; 13 kali Laporan terkait RUPS dan 9 kali iklannya di harian nasional, sesuai peraturan Bapepam-LK nomor X.K.1 dan peraturan BEI nomor I-E; 12 kali Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Saham, sesuai peraturan BEI nomor I.E point III.3.4 and III.3.5; 16 kali Press Release, sesuai peraturan Bapepam-LK nomor X.K.1 dan peraturan BEI nomor I-E; 20 kali Laporan Keterbukaan Informasi Insidentil lainnya, sesuai peraturan Bapepam-LK nomor X.K.1 dan peraturan BEI nomor I-E.
• 3 Quarterly Interim Financial Reports and 1 advertisement on national newspaper, in accordance to Bapepam-LK rule number X.K.2 and IDX rule number I.E; • 9 Exploration Reports of Bangkanai Block, in accordance to IDX rule number I.E point III.3.1 and III.3.2; • 13 GMS related reports and 9 advertisements on national newspaper, in accordance to Bapepam-LK rule number X.K.1 and IDX rule number I.E; • 12 Monthly Shareholder Registration Reports Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Saham, in accordance to IDX rule number I.E point III.3.4 and III.3.5; • 16 Press Releases, in accordance to Bapepam-LK rule number X.K.1 and IDX rule number I.E • 20 other incidental disclosure reports, in accordance to Bapepam-LK rule number X.K.1 and IDX rule number I.E.
Masyarakat umum maupun investor dapat mengakses secara bebas informasi yang diinginkan melalui situs Perseroan di www.elnusa. co.id. Situs ini memuat informasi terkini mengenai pergerakan harga saham, aksi korporasi dan bahan presentasi Perseroan, hingga beritaberita seputar Perseroan. Bagi masyarakat umum dan investor yang menginginkan informasi yang lebih komprehensif, situs ini juga memuat Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Audit maupun interim yang dapat diunduh kapan saja.
Public or investors may access any related information in the Company’s official website at www.elnusa.co.id. The website provides the latest information on the share price, corporate action, presentation material, and corporate news. For public and investors who wish to access more comprehensive information, the website also provides Annual Report and Audited Financial Report and Interim Financial Report which can be downloaded at any time.
Sepanjang 2011, Sekretaris Perusahaan juga bekerjasama dengan media untuk menyampaikan informasi-informasi terbaru. Perseroan melakukan metoda penyampaian informasi tertulis, surat menyurat, pertemuan langsung maupun komunikasi melalui saluran telepon selular kepada Sekretaris Perseroan yang dapat diakses 7 hari dalam seminggu, tidak terkecuali hari libur.
Along 2011, Corporate Secretary also cooperated with the media to convey the latest corporate information. The Company applied its information delivery method in written form, correspondence, direct meetings and communications via cellular telephone to Corporate Secretary, which is accessible 7 days a week, including holidays.
Relasi media dan aktivitas komunikasi dengan media yang terdokumentasi meliputi: 1. Persiapan materi dan distribusi informasi 16 Press Release melalui media nasional dan lokal: • Elnusa Lakukan Signing off Syndicated Facility sebesar US$113 juta (19 Desember 2011); • Elnusa Lakukan Refinancing Pinjaman sebesar US$122,5 juta (15 Desember 2011); • Elnusa Raih Pendapatan Rp3,4T di Q3-2011 (31 Oktober 2011); • ELSA Garap Kontrak Baru OFS senilai US$85 juta (20 September 2011); • Laba Bersih Elnusa Berhasil Naik 59% pada 1H-2011 (28 Juli 2011); • H1-2011, Elnusa Raih 2 Penghargaan Profesional HSE untuk Hulu Migas (22 Juli 2011); • Elnusa Bayarkan Dividen 2010 sebesar Rp19,17 Miliar (19 Mei 2011); • Kinerja sampai Maret 2011, Elnusa Berhasil Meraih Total Kontrak setara dengan 64% dari Target 2011 (5 Mei 2011); • Elnusa Meminta Haknya sebagai Nasabah Bank Mega (5 Mei 2011); • Deposito Elnusa di Bank Mega Dikabarkan Dibobol (24 April 2011);
Media relations and communication activities documented by the Company including: 1. Content preparation and distribution of 16 Press Releases through national and local media: • Elnusa Signed off Syndicated Facility worth USD113 million (19 December 2011); • Elnusa Refinanced its Corporate Loan worth USD122,5 juta (15 Desember 2011); • Elnusa Achieved IDR3,4 T Revenues in 3Q-2011 (31 October 2011); • ELSA Managed OFS New Contracts worth USD85 million (20 September 2011); • Elnusa’s Net Income Successfully Increased by 59% in 1H-2011 (28 July 2011); • H1-2011, Elnusa Achieved 2 HSE Professional Award for Upstream Oil & Gas services (22 July 2011) • Elnusa Pay off Dividend 2010 worth IDR19,17 Billion (19 May 2011); • Performance up to March 2011, Elnusa Successfully Achieved Total Contracts equal to 64% of 2011 Target (5 May 2011) • Elnusa Insisted its Rights as Bank Mega’s Depositor (5 May 2011); • Elnusa’s Deposits in Bank Mega was Alligatedly Embezzled (24 April 2011);
• • • • •
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
140
2. 3.
Implementasi Tata Kelola Perusahaan
• Elnusa CGGVeritas Luncurkan Kapal Seismik (17 April 2011); • Elnusa dan CGGVeritas Sepakati JVA di Bidang Seismic Marine (11 April 2011); • Pendapatan Elnusa 2010 Naik Menjadi Rp4,21 Triliun (16 Maret 2011); • Elnusa Merealisasi FRN Senilai USD 50 Juta (24 Januari 2011); • ELSA 6 Barge Berbendera Indonesia Resmi Beroperasi (19 Januari 2011); • Elnusa Perkuat Kompetensi di Zona Transisi dan Laut Dalam (10 Januari 2011).
Press Meeting atau pertemuan dengan perwakilan media / wartawan dalam kaitan kegiatan khusus atau acara informal : • Radar Palembang, Sumatera Express dan Palembang Pos (3 Januari 2012); • Sriwijaya Post dan Berita Pagi (4 Januari 2012); • Jakarta (7 Desember 2011)
2. Press Meeting or meeting with representatives of the media / journalists relating to specific activities or informal events: • Radar Palembang, Sumatera Express dan Palembang Pos (3 January 2012); • Sriwijaya Post dan Berita Pagi (4 January 2012); • Jakarta (7 December 2011)
Press Conference atau konferensi yang disiapkan khusus untuk media secara terbuka: • Balikpapan: ELSA 6 Barge Berbendera Indonesia Resmi Beroperasi (19 Januari 2011); • Jakarta: Deposito Elnusa di Bank Mega Dikabarkan Dibobol (24 April 2011); • Jakarta: Elnusa Meminta Haknya Sebagai Nasabah Bank Mega (5 Mei 2011); • Jakarta: RUPST (19 Mei 2011); • Jakarta: Elnusa Lakukan Signing of Syndicated Facility Sebesar USD113 juta (19 Desember 2011).
3.
Press Conference or open conference for media:
• Balikpapan: Indonesian Flag ELSA 6 Barge officially in Operation (19 January 2011); • Jakarta: Elnusa’s Deposits in Bank Mega was Allegatedly Embezzled (24 April 2011); • Jakarta: Elnusa Insisted its Rights as Bank Mega’s Depositor (5 May 2011); • Jakarta: AGMS (19 May 2011); • Jakarta: Elnusa Signed off Syndicated Facility worth USD113 Million (19 December 2011).
Lonjakan intensitas komunikasi dengan media terjadi pada bulan Mei – September 2011 sehubungan dengan kasus Bank Mega. Komunikasi dengan media yang terkait ranah hukum ini disikapi Sekretaris Perusahaan secara proporsional. Komunikasi informasi dilakukan melalui berbagai media-media penyebaran informasi, baik cetak maupun online.
• Elnusa CGGVeritas Launched Seismic Vessel (17 April 2011); • Elnusa and CGGVeritas Deals JVA in Seismic Marine Business (11 April 2011); • Elnusa’s Revenues in 2010 increased to IDR4,21 Trillion (16 March 2011); • Elnusa realized FRN worth USD50 Million (24 Januari 2011); • Indonesian Flag ELSA 6 Barge officially in Operation (19 January 2011); • Elnusa to Strenghten Competence in Transition & Marine Zone (10 January 2011)
The surged intensity of communication with the media occurred in May - September 2011 in connection with the case of Bank Mega. The media communication of the law-related is addressed in proportion by the Corporate Secretary. The information is communicated through various information media, both print and online.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Implementation of Corporate Governance
141
Pengawasan dan Pengendalian Internal /Internal Control and Supervision
Pedoman dan Kebijakan Dasar Perusahaan Perseroan mengenai GCG merekomendasikan agar perusahaan memiliki fungsi pengawasan internal. Perseroan memandang Internal Audit sebagai salah satu fungsi pengendali dan pengawas internal untuk mendukung kegiatan operasional, keuangan dan manajemen menjadi lebih efektif dan efesien. Di samping pedoman tersebut, Departemen Keuangan Republik Indonesia melalui Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) telah memutuskan dan menetapkan keputusan Ketua Bapepam-LK tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, yaitu dengan diterbitkannya Keputusan No.Kep-496/ BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008 dan ketentuan mengenai keputusan tersebut dimuat pada peraturan nomor IX.I.7.
Corporate Guideline and Basic Policy on GCG recommends that the Company should have internal supervisory function. The Company sees Internal Audit as one of internal control and supervisory functions to support the operations, finance, and management to be more effective and efficient. Besides the guideline, Department of Finance of Republic of Indonesia through Indonesia Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) has decided and determined on the Decree of Head of Bapepam-LK on the Estasblishment and Guideline in Formulating Internal Audit Unit Charter, namely following the issuance of Decree No.Kep-496/ BL/2008 dated 28 November 2008 and provision on the decree which is stated in regulation No. IX.I.7.
Unit Audit Internal Perseroan juga telah menetapkan Piagam Audit Internal yang merupakan aturan perilaku bagi Internal Auditor dan prinsip-prinsip dasar pelaksanaan Internal Audit. Piagam ini ditetapkan melalui SK Direktur Utama No.053/ EN/KPTS/000D/2009 tanggal 2 Januari 2009 dan merupakan penyempurnaan dari piagam sebelumnya yang ditetapkan pada tahun 2004.
Internal Audit Unit of the Company has also determined Internal Audit Charter that regulates the behaviors for Internal Auditor and as basic principles for the implementation of Internal Audit. This Charter was assigned through the President Director's Decree No.053/EN/KPTS/000D/2009 dated 2 January 2009 which constituted the revision of the previous charter assigned in 2004.
Di dalam struktur organisasi Perseroan, Internal Audit berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan selama tahun 2011 Internal Audit diketuai oleh Roni I. Maulana selaku Chief Audit Executive.
In current organizational structure of the Company, Internal Audit is under and directly responsible to President Director and during the year 2011, Internal Audit was headed by Roni I. Maulana as the Chief Audit Executive.
Direktur Utama President Director
Divisi Internal Audit Division of Internal Audit
6 Auditor 6 Auditors
Internal Audit Perseroan menempatkan diri sebagai mitra auditee (pihak yang diaudit) dalam tujuan pencapaian sasaran perusahaan. Aktivitas Internal Audit mencakup pengujian atas transaksi keuangan, compliance (ketaatan terhadap peraturan), serta pengujian terhadap sistem yang ada, proses dan operasi yang berjalan.
Internal Audit of the Company positions itself as auditee partner in achieving the objectives of the company. Internal Audit’s activities include review on financial transactions, compliance as well as review on existing system, current process and operations.
Tugas penting Audit Internal Perseroan adalah memastikan bahwa pengendalian internal perusahaan telah berjalan dan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dalam melaksanakan tugasnya, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
The key tasks of Internal Audit of the ompany is to ensure that internal control has been running on track and improving from year to year. In perfoming its tasks, the steps taken are:
a. Menyusun Rencana Kerja Audit Tahunan (RKAT) pada setiap awal tahun berdasarkan analisis risiko yang dimiliki perusahaan. RKAT ini disampaikan kepada Direksi dan Komite Audit untuk mendapatkan persetujuan;
a. Formulating Annual Audit Work Plan in early year based on risk analysis of the Company. The work plan is subimitted to the Directors and Audit Committee for approvals;
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
142
Implementasi Tata Kelola Perusahaan
b. Melakukan pengujian terhadap pelaksanaan pengendalian internal dan manajemen risiko sesuai kebijakan yang dimiliki Perusahaan; c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap auditee yang mencakup aspek pemasaran, operasi, keuangan, sumber daya manusia, pengadaan, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya; d. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa; e. Memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan.
b. Conducting review on the implementation of internal control and risk management according to corporate policies; c. Conducting examination and assessment against auditee including marketing aspect, operation, finance, human resources, procurement, information technology, and other activities; d. Providing inputs for improvement and objective information about the activities under review; e. Monitoring, analyzing and reporting the implementation of the improvement progress.
Laporan hasil audit dipergunakan sebagai bahan perbaikan, baik aspek pengendalian internal maupun proses dan aktivitasnya The report of audit result was used as a guidance in improving the internal control aspect as well as its process activity
Selama tahun 2011, telah dilakukan audit terhadap beberapa obyek audit sebagai berikut;
During 2011, the unit conducted audit on several audit objects, among which were:
a. Divisi Operasi Perseroan, yang mencakup pemeriksaan atas proyek-proyek yang berjalan di tahun tersebut yang memiliki nilai uang dan risiko yang relatif besar serta pemeriksaan atas kesesuaian investasi yang telah dilakukan oleh Divisi tersebut dibandingkan dengan pelaksanaan proses operasinya; b. Divisi Supporting Perseroan, yang mencakup pemeriksaan atas ketaatan terhadap aturan yang berlaku serta efektifitas support atas operasi Perseroan; c. Perusahaan-perusahaan yang menjadi Anak Perusahaan; d. Pemeriksaan khusus atas proses dan realisasi investasi Perseroan yang bernilai besar.
a. Operational Division, which covered evaluation on current projects in that year, containing relatively big value, in term of money and risks, as well as evaluation on the accordance of the investment done by the division compared to the execution of operational process. b. Supporting Division, which included the review on compliance against applicable rules as well as support effectivity on the Company’s operations; c. Subsidiaries of the Company; d. Special assesment on the process and realization of Company’s big-value investment
Dari hasil pelaksanaan audit tersebut, Internal Audit bersama-sama dengan auditee telah membahas hal-hal yang merupakan kelemahan untuk diberikan saran perbaikannya. Seluruh Laporan Hasil Audit beserta rekomendasinya disampaikan kepada Direksi dan Komisaris melalui Komite Audit. Laporan ini juga disampaikan kepada auditee untuk dapat dipergunakan sebagai bahan perbaikan baik aspek pengendalian internal, maupun proses dan aktivitasnya.
The audit results showed that Internal Audit in cooperation with auditee had dicussed several weaknesses which need advice for their improvements. All recommendations of the audit results were submitted to the Directors and Board of Commissioners through the Audit Committee. The report was also submitted to the auditee for guidance in improving the internal control aspect, process and activities.
Secara berkala Internal Audit melakukan monitoring atas pelaksanaan tindak lanjut atas rekomendasi audit dengan pihak auditee. Pelaksanaan tindak lanjut sudah berjalan cukup baik dengan dilaksanakannya rekomendasi yang diberikan, termasuk rekomendasi dari pemeriksaan khusus.
Periodicallly the Internal Audit conducts the monitoring over the follow-ups on the audit recommendations with auditee. The implementation of the followups runs quite well with the implementation of the recommendations, including those from special evaluation.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Implementation of Corporate Governance
143
Pengelolaan Risiko /Risk Management
Pada tahun 2011, terjadi perubahan struktur organisasi pengelolaan manajemen risiko di Departemen Investment Analysis & Risk Management dari sebelumnya langsung di bawah Direktur Keuangan, dialihkan ke Divisi Strategic Planning & Risk Management terhitung mulai April 2011. Maksud dari pengalihan tersebut adalah untuk mengintegrasikan Risk Management ke dalam Proses Perencanaan Strategis Perusahaan.
In 2011, there was a change in organizational structure of risk management in the Department of Investment Analysis & Risk Management which previously directly supervised by the Director of Finance, was then transferred into the Division of Strategic Planning & Risk Management as of April 2011. The purpose of the change is to integrate Risk Management into the Company’s Strategic Planning Process.
Lingkup pengelolaan risiko dalam konteks Enterprise Risk Management (ERM) dilakukan pada level Korporat dan level proses, sedangkan pengelolaan risiko dalam konteks Project Risk Management (PRM) dilakukan pada proses Project Acquisition Management di Divisi Marketing dan pada proses Project Investment Management di Departemen Investment & Risk Management.
The risk management in the context of Enterprise Risk Management (ERM) is conducted at Corporate level and process level, while risk management in the context of Project Risk Management (PRM) is in the Project Acquisition Management process in the Division of Marketing and in the Project Investment Management in Department of Investment & Risk Management.
Secara strategis, pelaporan manajemen risiko kepada Direksi ditujukan untuk membantu memenuhi kebutuhan top management dalam mengambil keputusan strategis, dan secara operational, pelaporan manajemen risiko ditujukan kepada top dan middle management untuk membantu mengambil keputusan tactical.
Strategically, the reporting of risk management to the Board of Directors is intended to assist the top management to be prepared to take any strategic decisions, and operationally, the reporting of risk management is in the interest of the top and middle management to make any tactical decisions.
Profil Risiko Perusahaan
Corporate Risk Profile
CONSEQUENCE
Sepuluh risiko dengan level tertinggi dapat digambarkan dalam risk map berikut:
Ten risks with the highest level can be described in the following risk map :
5
4
10
3
9
8
7
6
5
4
3
2
1
2 1
1
2
3
4
5 LIKELIHOOD
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
144
Implementasi Tata Kelola Perusahaan
1. Project delay risk
1. Project delay risk
Manajemen Perseroan pada akhirnya harus menanggung sebagian kerugian, dan berupaya mengurangi dampak risiko dengan membentuk project-recovery team yang bertugas antara lain melakukan negosiasi dengan pihak pemberi kerja dan BP Migas. Ke depan, manajemen Perseroan memandang perlu melakukan perbaikan dalam proses pengambilan dan perencanaan proyek, sehingga diharapkan tidak terulang lagi kejadian seperti proyek tersebut di atas.
In the end, the management of the Company had to bear some losses, and attempted to reduce the impact of the risk by establishing a project-recovery team, which among others, negotiated with the employers and BP Migas. For better performance in the future, the management considers that it is necessary to make improvement in project acquisition and planning, so it is expected that there will be no more delayed projects .
2. Deficit cashflow risk
2. Deficit cash flow risk
Manajemen Perseroan berupaya mengurangi dampak risiko ini dengan mengoptimalkan penagihan piutang dan mengatur pembayaran kewajiban kepada pihak ketiga. Ke depan, manajemen Perseroan memandang perlu agar setiap usulan proyek, harus disertai dengan proyeksi arus kas yang matang dan terukur.
The management of the Company has attempted to reduce the impact of this risk by optimizing the collection of accounts receivable and managing liability payment to third parties. In the future, the management considers that it is necessary for each proposed project should be provided with a final and measured cash flow projection.
3. Client contract risk
3. Client contract risk
Manajemen Perseroan pada akhirnya harus mengambil sebagian risiko ini dengan melaksanakan proyek sesuai kontrak yang mengandung negative undertakings, dan berupaya mengurangi likelihood dengan secara seksama meneliti draft kontrak dan mengajukan klarifikasi dan exceptions pada saat prebid meeting diselenggarakan pihak pemberi kerja. Ke depan, manajemen Perseroan memandang perlu melakukan penyempurnaan proses pengambilan proyek pada saat tender di Divisi Marketing.
Eventually, the management of the Company had to take some of the risks by carrying out the project according to the contract containing negative undertakings, and attempted to minimize the likelihood by carefully examining the contract draft and proposed clarifications and exceptions at the prebid meeting held by the employer. In the future, the management of the Company considers that it is necessary to make improvements in the project acquisition process in tender phase at the Marketing Division.
4. Service pricing risk
4. Service pricing risk
Adalah risiko berlarut-larutnya penyelesaian suatu proyek, menyebabkan biaya proyek menjadi tidak terkendali dan kerugian perusahaan. Kejadian menonjol risiko ini dalam tahun 2011 adalah delay project 2D Seismic Data Acquisition di Papua, yang hingga laporan ini disusun, masih berlangsung. Risiko ini disebabkan terutama oleh ketidakcermatan mengambil proyek, perencanaan dan pelaksanaan scouting yang tidak komprehensif, dan perencanaan harga dan biaya project yang tidak all inclusive.
Adalah risiko ketidaktersediaan dana Perseroan untuk membiayai kegiatan operasi dan kebutuhan jangka pendek lainnya, menyebabkan Perseroan tidak likuid dan tidak mampu membayar kewajiban segera. Risiko ini disebabkan terutama oleh kegagalan proyek dalam menghasilkan kas bersih secara teratur sepanjang masa proyek, dan ketidakmatangan perencanaan arus kas pada awal proyek.
Adalah risiko kelemahan kontrak pekerjaan jasa antara Perseroan selaku kontraktor dengan pihak pemberi kerja yang dapat menyebabkan kerugian perusahaan. Risiko ini disebabkan terutama oleh karakteristik bisnis di bidang jasa migas, dominasi pemberi kerja atas penyedia jasa, tidak adanya association pressure, dan kelemahan posisi tawar pihak penyedia jasa terhadap pemberi kerja.
Adalah risiko ketidakcakapan dalam menetapkan harga jasa secara akurat dan terukur, menyebabkan harga terlalu rendah atau terlalu tinggi. Sehingga, kalaupun perusahaan dapat memenangkan tender suatu proyek, maka nilai kontrak tidak mampu mengcover seluruh biaya proyek, atau kalaupun harga yang ditawarkan diharapkan dapat mendatangkan keuntungan memadai, Perseroan mengalami kekalahan tender. Risiko ini disebabkan terutama oleh
is the risk of delayed completion of a project, leading to the uncontrollable project cost and the Company’s loss. One of the obvious risks in 2011 was the delay project of 2D Seismic Data Acquisition in Papua, which until the compilation of this report, is not yet carried off. This risk is caused mainly by negligence in managing projects, incomprehensive planning and implementation of scouting, and planning of price and project costs which was not all inclusive.
is the risk of unavailability of the Company’s funds to finance its operational activities and other short-term needs, that makes the Company illiquid and unable to pay its liability immediately. This risk is caused mainly by the inability of the projects to generate net cash regularly throughout the project period, and inappropriate cash flow planning at the beginning of the project.
is the risk of unclear contract between the Company as the contractor and the employer which may result in the Company’s losses. This risk is caused mainly by the business characteristics of oil and gas services, employer’s control over service providers, the absence pressure of association, and the weak of bargaining position of the service provider over the employees.
is the risk of incompetence in deciding accurate and measured service price, that may result in the price that is too low or too high. Therefore, even if the Company wins a project tender, then the value of the contract will not cover the entire cost of the project, or if the price offered is expected to provide sufficient profit, the company will
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Implementation of Corporate Governance
145
faktor persaingan, kurangnya maintenance berkesinambungan atas database harga dan lemahnya proses pengambilan proyek dalam proses tender.
not win any tender. The risk is mainly caused by a tight competition, lack of continuous maintenance on price database, and ineffective project acquisition process in a tender process.
Terhadap proyek-proyek yang sudah terlanjur dimenangkan bahkan dalam proses pelaksanaan, manajemen Perseroan berupaya untuk mengurangi dampak risiko dengan melakukan cut-loss dengan decline proyek tersebut, dan terhadap proyek-proyek yang masih dalam proses perolehan, manajemen memperketat toleransi kesalahan. Ke depan, manajemen Perseroan memandang perlu melakukan penyempurnaan proses pengambilan proyek pada saat tender di Divisi Marketing.
For any projects that have already been won or in the process of implementation, the management of the Company has attempted to minimize any risks by cut-loss and decline of the project, and regarding projects that will be acquired, the management has tightened the tolerance of fault . In the future, the management of the Company considers that it is necessary to make improvements in the project-making process on tender phase at the Marketing Division.
5. Project cost overrun risk
5. Project cost overrun risk
Terhadap proyek-proyek yang sudah terlanjur dilaksanakan, manajemen Perseroan pada akhirnya harus menanggung sebagian kerugian, dan berupaya mengurangi eksposur dengan membentuk project recovery team untuk melakukan negosiasi terhadap biayabiaya yang bisa di-charged back kepada pihak pemberi kerja. Ke depan, manajemen perusahaan memandang perlu melakukan penyempurnaan perencanaan biaya pada saat penyusunan Profit and Loss dan cashflow proyek .
For any projects that were already executed, the management of the Company had to take some of the risk in the end and attempted to minimize exposure by establishing a project recovery team to negotiate these costs that may be charged back to the employers. In the future, the Company's management assumes that making improvements of the cost planning when preparing Profit and Loss and cash flow of the project will be of the essence .
6. Project planning risk
6. Project planning risk
Manajemen Perusahaan pada akhirnya menerima sebagian kerugian dengan melakukan decline dan berupaya mengurangi likelihood dengan menyempurnakan proses pengambilan dan perencanaan proyek. Ke depan, Manajemen Perusahaan memandang perlu membentuk Tender Standing/ Specialist Team yang fully dedicated mempersiapkan tender secara komprehensif dan all inclusive.
In the end, the management of the Company had to take some risks by declining the project and attempted to reduce the likelihood by improving the project acquisition and planning process. In the future, the Company's Management considers that it is necessary to establish a Tender Standing / Specialist Team which is fully dedicated to prepare a comprehensive and all inclusive tender
7. Project execution risk
7. Project execution risk
Adalah risiko membengkaknya realisasi biaya proyek melampaui limit anggaran yang ditetapkan dalam rencana proyek, menyebabkan proyek mengalami kerugian. Risiko ini disebabkan terutama oleh kejadian force major dalam pelaksanaan seperti banjir, kecerobohan personil dalam melakukan aktivitas sehingga menyebabkan fatality, dan lemahnya perencanaan biaya pada saat proses pengambilan proyek.
Adalah risiko ketidakcakapan project management dalam menyusun perencanaan proyek secara matang dan komprehensif, menyebabkan terjadinya berbagai kejutan (suprises) dalam pelaksanaannya di lapangan. Kejadian menonjol risiko ini adalah proyek EPC di Bekasi. Risiko ini disebabkan terutama oleh lemahnya koordinasi lintas fungsi dalam proses pengambilan dan perencanaan project, struktur organisasi divisionized-matrix yang menghambat kecepatan waktu respon, dan ketidakpatuhan personil menghadiri rapat koordinasi di Divisi Marketing dalam persiapan prebid meeting maupun persiapan tender.
Adalah risiko ketidakcakapan project management dalam melakukan eksekusi untuk mengelola pelaksanaan proyek secara efektif dan efisien, dapat menyebabkan proyek tidak mampu memberikan kontribusi laba bagi pertumbuhan perusahaan. Kejadian menonjol dalam hal ini adalah proyek EPC di Cilacap. Risiko ini disebabkan terutama oleh ketidakcermatan pengambilan project, lemahnya kompetensi, kurangnya infrastruktur yang mendukung dan ketidakcermatan memilih subkontraktor.
is a risk of the increase of the project costs realization exceeding the budget limits set out in the project plan, having a certain effect on losses suffered by the company. This risk is mainly due to an event of force majeure such as floods, careless personnel in activities that lead to fatality, and poor cost planning at the projecttaking process.
Is the risk of project management incompetence to prepare a final and comprehensive project planning, leading to a variety of suprises in its implementation in the field. One of the obvious risks was EPC project in Bekasi. This risk was mainly caused by a lack of coordination across the functions in the process of project acquisition and planning, divisionized matrix organizational structures that hampers timely response and disobedient personnel in attending a coordination meeting in Marketing division when preparing prebid meeting and tender.
Is the risk of the incompetent project management in the execution to manage the project effectively and efficiently, that the project is unable to make profit for the company’s growth. One of the obvious risks was the development of EPC project in Cilacap. This risk is mainly caused by negligence in taking the project, lack of competence and lack of supporting infrastructure and negligence in selecting subcontractors.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
146
Implementasi Tata Kelola Perusahaan
Manajemen Perseroan berupaya mengurangi dampak risiko dengan mengambil alih pekerjaan subkontraktor, dan berupaya melakukan negosiasi dengan pihak pemberi kerja. Ke depan, manajemen Perusahaan memutuskan untuk avoid risk dengan menghentikan semua proses tender proyek EPC.
The management of the Company has attempted to minimize the impact of the risk by taking over the subcontractor's work, and trying to negotiate with the employer. In the future, the Company's management will decide to avoid any risks by terminating all bidding process of EPC projects.
8. Credit collateral risk
8. Credit risk collateral
Manajemen Perusahaan berupaya mengurangi dampak risiko ini dengan cara menghentikan sebagian investasi dan memilih investasi secara lebih selektif.
The management of the Company has attempted to minimize the impact of this risk by ceasing some of the investments and choose investments more selectively.
9. Organizational structure risk
9. Organizational structure risk
Manajemen Perusahaan berupaya mengurangi dampak risiko ini dengan melakukan perampingan organisasi, regrouping, dan spin-off unit-unit bisnis menjadi strategic business unit yang lebih otonom.
The management of the Company has attempted to reduce the impact of this risk by streamlining the organization, regrouping, and spin-off of the business units into more autonomous strategic business units.
Adalah risiko ketidaktersediaan harta dan sumberdaya lain milik perusahaan yang dapat dijadikan sebagai agunan untuk mendapatkan fasilitas kredit dari perbankan atau lembaga keuangan lainnya, menyebabkan perusahaan terancam tidak mampu memenuhi kebutuhan dana untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan. Risiko ini disebabkan terutama oleh sudah menipisnya collateral yang dimiliki perusahaan, tidak fokusnya manajemen sebelumnya dengan penetapan strategi one stop services, dan penggunaan dana pinjaman untuk aktivitas non produktif.
Adalah risiko ketidakselarasan antara struktur organisasi Perseroan yang disusun dengan pendekatan divisionized-matrix, dengan karakteristik bisnis perusahaan yang berbasis proyek (projectbased), menyebabkan lambatnya waktu respon proses pelaksanaan kegiatan operasi perusahaan.
10. Compliance risk
Is the risk of the unavailability of the other assets and other resources owned by the company which may be used as collateral to obtain credit facilities from banks or other financial institutions, that may make the company unable to meet the need for fund to finance the company's operations. This risk is caused mainly by the depletion of collateral owned by the company, the previous inefficient management by establishing one stop services strategy , and the use of loan funds for non-productive activities.
Is the risk of misalignment between the Company's organizational structure formed by divisionized-matrix approach, and characteristics of project-based business, resulting in delayed response time for the process of the company’s operational activities.
Adalah risiko ketidakpatuhan personil terhadap ketentuan hukum dan peraturan perundang- undangan yang berlaku serta standard operating procedure yang sudah ditetapkan perusahaan, menyebabkan kerugian perusahaan. Kejadian menonjol dalam hal ini adalah terjadinya penyalahgunaan uang deposito perusahaan senilai Rp111,0 miliar, oleh oknum Perseroan bekerjasama dengan pihak ketiga.
10. Compliance risk
Manajemen Perusahaan berupaya mengurangi dampak risiko ini dengan meng-hire legal consultant untuk menempuh jalur hukum mengajukan gugatan perdata kepada pihak-pihak terkait.
The Management of the Company attempted to reduce the impact of this risk by hiring a legal consultant to take legal action a civil case accusation to the relevant parties.
Is the risk of personnel incompliance to the applicable provisions of laws and regulations as well as standard operating procedure which has already been established by the company, leading to the company’s loss. Prominent occurrence of this risk is the misappropriation of IDR111.0 billion deposit company valued by a personnel of the Company in cooperation with third parties.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Implementation of Corporate Governance
147
Corporate System & Procedure menstandarkan dan menyempurnakan dokumen-dokumen yang berkenaan dengan kelancaran dan kelangsungan proses bisnis operasi di Perseroan. System & Procedure standardizes and refines the document related to the continuity of business process of operation in the Company
Manajemen Mutu /Quality Management
Corporate System & Procedure
Corporate System & Procedure
• • • •
• • • •
Corporate System & Procedure menstandarkan dan menyempurnakan dokumen-dokumen yang berkenaan dengan kelancaran dan kelangsungan proses bisnis operasi di Perseroan. Dokumen tersebut tersusun dalam Dokumen Sistem Mutu yaitu berupa rumusan kebijakan, peraturan, ketentuan, prosedur dan dokumen lainnya yang dipakai sebagai pedoman dalam segala aktivitas/pekerjaan/kegiatan operasional Perseroan. Dokumen Sistem Mutu tersebut terdiri dari :
•
Kebijakan Mutu Manual Mutu Kebijakan dan Prosedur Manual (antara lain : Manual SAP, Manual Maintenance, Manual alat, Manual HRIS) Dokumen Pendukung
Corporate System & Procedure standardizes and refines the documents related to the continuity of business process of operations. The documents are structured in the Quality System Documents, namely the formulation of policies, regulations, rules, procedures and other documents used as guidance in all the activities/work/ operations of the Company. The Quality System Documents are as follows:
•
Quality Policy Quality Manual Procedure and Policy Manual (such as : Manual SAP, Manual Maintenance, Manual tools, Manual HRIS) Supporting Document
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
148
Implementasi Tata Kelola Perusahaan
Corporate System & Procedure selalu aktif melakukan improvement kebijakan dan prosedur yang senantiasa disesuaikan dengan kondisi dan kinerja bisnis Perseroan. Berikut ini adalah tabel list kebijakan dan prosedur yang telah disusun:
No.
Document
1
Planning & Performance
2
Marketing
3
Risk Management
4
Operation Preparation
5
Investment
6
Geoscience Services
7
Drilling Services
8
Oilfield Services
9
Operation Support
10
Post Operation
11
Procurement
12
Asset Management & Maintenance
13
Human Resources Management
14
Accounting & Finance
15
Investor Relations
16
Communications
17
Information System
18
Legal
19
Quality Assurance
20
Health, Safety & Environment (HSE)
21
Internal Audit
22
God Corporate Governance
23
Corporate Services
24 25
Corporate System & Procedure is always active in improvement of policies and procedures which are constantly adapted to the conditions and the performance of the Company’s business. The following table is the lists of policies and procedures that have been prepared: Document
Policy
√
Procedure
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Form
Manual
√
SAP
√
SAP
√
iRisQ
√
SAP
√
SAP
√
SAP
√
SAP
√
SAP
√
SAP
√
Maintenance Tools, and SAP
√
SAP
√
-
√
SAP
√
SAP
√
HRIS
√
SAP
√
SAP
√
-
√
-
Refers to OHSAS 18001 : 2007 format
√
SAP
√
-
√
√
√
SAP
Subsidiary/Portfolio Management (new)
√
√
√
-
Building Management (new)
√
√
-
√
√ √
Selain hal tersebut di atas, Corporate System & Procedure membentuk website Quality Management System. Tanggal 16 Februari 2011 website ini di-launching dan dapat diakses oleh seluruh karyawan. Pembentukan website ini mempunyai tujuan utama sebagai berikut :
In addition, Corporate System & Procedure established Quality Management System website. On 16 February 2011 this website was launched and accessible to all employees. The site has the following main objectives:
1. Media sosialisasi kebijakan dan Prosedur Perseroan; 2. Mempermudah seluruh karyawan Perseroan memahami peraturan bisnis proses perusahaan.
1. As a media to disseminate policies and procedures of the Company; 2. To facilitate the Company's employees in understanding the company's business rules.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Implementation of Corporate Governance
149
Berikut adalah gambaran profile dari website QMS : Below is a picture profile of the QMS website
Corporate Quality Assurance
Corporate Quality Assurance
Sertifikat ISO 9001 : 2008
Certificate Of ISO 9001: 2008
•
•
Corporate Quality Assurance merupakan suatu fungsi yang memastikan proses pengendalian kualitas yang diimplementasikan dalam Perseroan. Kualitas merupakan salah satu prioritas utama dan bagian dari komitmen perusahaan untuk terus meningkatkan secara permanen kepuasan pelanggan dan menjaga kepercayaan pelanggan dengan tujuannya adalah agar memberikan efek domino bagi perusahaan seperti peningkatan kepuasan pelanggan, efisiensi proses, peningkatan perfomance bisnis perusahaan, peningkatan jumlah pelanggan/client, peningkatan ekspansi pasar perusahaan dan peningkatan keuntungan perusahaan. Untuk memastikan hal tersebut di atas maka fungsi Quality Assurance Perseroan, mempertahankan dan menjalankan hal-hal sebagai berikut :
• •
Perseroan telah memperoleh Sertifikat ISO 9001 sejak Agustus 1997 dengan menggunakan ID PT Elnusa Geosains (dahulu merupakan anak perusahaan); Tanggal 14 April 2008 Perseroan berhasil menggabungkan seluruh sistem manajemen dari ke-3 anak perusahaan menjadi Sistem Manajemen Mutu Perseroan ISO 9001 : 2000; Bulan Juli 2009 Perseroan melakukan perubahan versi ISO 9001 : 2000 menjadi ISO 9001:2008.
Corporate Quality Assurance is a function that ensures the quality control process is implemented in the Company. Quality is a priority and part of the Company's commitment to continuously improve customer satisfaction and permanently maintain the trust of customers with the goal is to provide a domino effect for companies such as increase customer satisfaction, process efficiency, improve business performance, increase number of customers / client, increase the Company's market expansion and increase the Company’s profits. To ensure the above improvement, then the Company's Quality Assurance function maintains and runs the following matters:
• •
The Company has obtained ISO 9001 Certificate since August 1997 by using the ID of PT Elnusa Geosciences (formerly a subsidiary); On 14 April 2008, the Company managed to combine all the management systems of all three subsidiaries into the Company's Quality Management System ISO 9001: 2000; In July 2009 the Company made changes to the version of ISO 9001: 2000 to ISO 9001:2008.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
150
Implementasi Tata Kelola Perusahaan
Quality Plan Project Quality Plan atau dikenal juga Project Execution Plan, adalah dokumen yang menspesifikasikan kebijakan, prosedur dan sumber daya dan metode-metode mana yang diaplikasikan dalam suatu proyek tertentu. Project Quality Plan ini mengacu kepada standard ISO 10005 : 2005.
Quality Plan Project Quality Plan or also known as Project Execution Plan, is the document that specifies the policies, procedures and resources as well as methods which are applied in a particular project. The Project Quality Plan refers to the standard ISO 10005: 2005.
Quality Control Plan • Dokumen yang berisi daftar hal-hal yang harus dipenuhi dan dibutuhkan dalam suatu proyek/aktivitas/proses agar tujuan dari kegiatan tersebut tercapai; • Tujuan dibuat dokumen Quality Control Plan adalah sebagai acuan dalam menilai apakah: • Semua resources sudah dipenuhi sesuai kebutuhan proyek/aktivitas; • Semua kegiatan operasi sudah dilakukan sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku; • Dokumen Quality Control Plan di monitor dan dievaluasi kesesuaiannya dengan kondisi aktual oleh pimpinan atau pengelola suatu proyek/aktivitas/proses, sebagai dasar pemenuhan gap kebutuhan dan tindakan perbaikan yang diperlukan.
Quality Control Plan • The document contains a list of matters that must be fulfilled and required in a project/activity/process for the purpose of the activity achievement; • The purpose of the Quality Control Plan is as a reference in assessing whether: • All resources have been fulfilled according to the needs of the project/activity; • All operations have been performed according to the applicable rules and procedures; • Quality Control Plan documents are monitored and evaluated its compliance with the actual conditions by the leader or manager of a project/activity/process, as the basic on gaps fulfillment of needs and necessary corrective actions.
Pertamina Quality Assessment (PQA) 2011 Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk komitmen dari Pimpinan Puncak masing-masing perusahaan dalam Pertamina Group dalam upaya menuju Total Quality Management (TQM). PQA 2011 ini berbasis KKEP yaitu : Kriteria Kinerja, Ekselen Pertamina.
Pertamina Quality Assessment (PQA) 2011 This activity is a form of commitment from top leadership of each company in Pertamina Group as an effort to Total Quality Management (TQM). PQA 2011 is based on namely: Pertamina Criteria of Excellence Performance.
Tim dari Departemen Quality Management dan GCG menjadi penanggung jawab penyusun dokumen aplikasi PQA 2011, bekerja sama dengan seluruh Divisi Operasi dan Support yang terkait.
The team consisted of the Department of Quality Management and Corporate Governance which were responsible for making up the application documents of PQA 2011, closely coordinated with all related Operations and Support Division.
Content:
1. Scope 2. Quality Objectives 3. Management Responsibilities 4. Documentation 5. Records 6. Resources 7. Project Inputs 8. Customer Communication 9. Design & Development
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
10. Purchasing 11. Operational 12. Identification & Traceability 13. Customer Property 14. Storage & Handling 15. Non-Conformities 16. Monitoring & Measurement 17. Inspection & Testing Equipment 18. Audit
Implementation of Corporate Governance
151
Teknologi dan Sistem Informasi /Technology and Sistem of Information IT Alignment
IT Alignment
Pemanfaatan teknologi IT terkini perlu dilakukan dalam rangka menyelaraskan dengan Strategi Bisnis Perusahaan. Tujuannya adalah turut berkontribusi dalam menciptakan perusahaan yang memiliki daya saing di bidang usahanya, melalui pembuatan sistem aplikasi & infrastruktur terintegrasi secara bertahap sesuai dengan dinamika perkembangan proses bisnis perusahaan. Nilai dari proses penyelarasan pengembangan teknologi IT ini diharapkan dapat membawa IT Perseroan menjadi strategic enabler untuk masa sekarang dan masa depan.
Utilization of the latest IT technology needs to be implemented in order to align with the Corporate Business Strategy. The goal is to contribute in creating competitive company in its business through the gradual establishment of integrated application systems and infrastructure, according to the dynamic development of the Company’s business process. The value of IT development alignment is expected to make the Company’s IT become a strategic enabler in present or future.
Proses penyelarasan pengembangan teknologi IT dilakukan secara bertahap, disesuaikan dengan resources yang dimiliki perusahaan dan tingkat prioritasnya. Tahap awal yang telah dilakukan adalah dengan membangun dan mengembangkan fasilitas IT Infrastruktur dan Database yang dapat mendukung dan menjadi pondasi awal dalam proses pengembangan aplikasi terintegrasi. Fasilitas IT Infrastruktur & Database perusahaan yang memiliki tingkat reliability yang handal, diwujudkan dengan adanya Data Center perusahaan yang memiliki hardware pendukung dan jaringan (network) yang memadai untuk menghubungkan area operasi di daerah-daerah sampai dengan pusat bisnis perusahaan di Jakarta.
The process of information technology alignment has been developed in stages, according to the resources owned by the Company and its priority level. Early stage that has been conducted was to build and develop the IT Infrastructure and Database that support and become the foundation in developing process of an integrated application. A high reliable IT Infrastructure & Database facilities are realized with the Company's Data Center which owns supported hardware and sufficient network to connect the areas of operation to business centers in Jakarta.
Optimalisasi Sistem ERP
ERP System Optimalization
Fasilitas Infrastruktur & Database dengan teknologi memadai memudahkan proses pengembangan aplikasi perusahaan secara terintegrasi. Tahap awal dari pengembangan aplikasi dilakukan perusahaan melalui pengembangan aplikasi SAP-ERP (Enterprise Resources Planning) yang telah dimiliki perusahaan sejak tahun 2002, dengan telah diimplementasikannya modul transaksi untuk area operasi perusahaan yaitu Modul Project System (PS) & Plant
Sufficient technology of Infrastructure & Database facilities facilitates the development process of the Company’s integrated application. The early stages of this application development was conducted by the Company through the development of SAP-ERP (Enterprise Resources Planning) application which has been set by the Company since 2002 and has been executed by implementation of the transaction module for the Company's operational areas,
Fasilitas IT Infrastruktur & Database perusahaan yang memiliki tingkat reliability yang handal, di wujudkan dengan adanya Data Center Perusahaan yang memiliki hardware pendukung dan jaringan (network) yang memadai untuk menghubungkan area operasi di daerahdaerah sampai dengan pusat bisnis perusahaan di Jakarta A high reliable IT Infrastructure & Database facilities are realized with the Company's Data Center which owns supported hardware and sufficient network to connect the areas of operation to business centers in Jakarta.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
152
Implementasi Tata Kelola Perusahaan
Maintenance (PM). Sehingga dengan telah dikembangkannya modul tambahan untuk operation area ini, maka transaksi bisnis Perseroan dapat dilakukan terintegrasi sampai dengan support area. Manfaat yang diperoleh dengan adanya proses integrasi ini adalah proses pembuatan perencanaan aktivitas operasi/ pengelolaan suatu proyek dapat dibuat melalui sistem secara online,sehingga memudahkan tindak lanjut oleh support area. Selain itu tentunya diharapkan dengan adanya perencanaanyang lebih baik, maka akan memudahkan proses analisa dan pengambilan keputusan secara cepat.
namely Project System (PS) module and Plant Maintenance (PM) module. therefore with the developed support module for operation area, then the business transaction of the Company can be conducted integratedly to the support are by this integration process, then the planning process of operational activities/project management can be set through the online system, making it easier for follow-up activities by the support area. In addition to the better planning, it will facilitate the process of analysis and quick decision making.
Untuk mendukung jalannya operasional suatu Sistem ERP dengan baik dan dapat memberikan hasil yang maksimal, maka telah dilakukan peningkatan kompetensi end user secara terus menerus melalui program-program pelatihan, sehingga proses transaksi data dalam sistem dapat memiliki kualitas yang baik dan informasi yang diberikan dapat berguna bagi manajemen perusahaan. Selain itu Tim IT Perseroan secara aktif turut memberikan dukungan melalui pengembangan aplikasi monitoring data (Dashboard Monitoring) secara bertahap, untuk membantu manajemen dalam proses analisa data dan informasi dalam proses pengambilan keputusan.
To support the operation of ERP system to be well implemented and able to deliver maximum results, the Company has continuously improved end user competence through training programs, so that the data transaction process in the system can deliver good quality and useful information for the Company’s management. In addition, the Company’s IT team has actively participated in providing support through the development of data monitoring application (Dashboard Monitoring) gradually, to assist management in analyzing the data and information for decision-making process.
Pengembangan Aplikasi Pendukung Integrasi & System
Web Application Development as Support tools for Integration & Monitoring System
Web Sebagai Monitoring
Untuk mengintegrasikan business process perusahaan agar sesuai dengan strategi bisnis,sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, dan sesuai dengan tingkat prioritas dan kebutuhan perusahaan, maka telah dikembangkan juga aplikasi berbasis web guna mendukung jalannya Sistem ERP yang telah ada. Aplikasi berbasis Web ini antara lain berfungsi memberikan otomatisasi workflow beberapa business process dan media monitoring jalannya beberapa business process perusahaan.
To integrate the Company's business process to fit the business strategy, resources owned by the Company, and in accordance with the priorities and needs of the Company, a Web-based applications has also been developed to support the existing ERP system. The Web-based applications serve to provide a business process workflow automation and media monitoring of the Company’s company a business process.
Manfaat dengan adanya aplikasi berbasis web ini antara lain : • Memudahkan transaksi bagi end user (kemudahan akses bagi user) yang di berbagai tempat dan lokasi; • Mengurangi kegiatan manual, sehingga meningkatkan akurasi transaksi; • Efisiensi waktu & paperless; • Memudahkan proses pengawasan (monitoring) status beberapa transaksi secara online.
The benefits of the Web-based applications include: • To facilitate transaction for the end user (ease of access for the user) where located in different places and locations; • To reduce manual activities, thereby increasing the accuracy of transactions; • To promote time efficiency and paperless; • To facilitate supervision process (monitoring) the status of some transactions through online system.
Beberapa proses transaksi bisnis Perseroan yang telah dapat dilakukan melalui aplikasi berbasis web antara lain :
Several business transaction process of the Companies that has been conducted through web-based application include:
Human Resources Information System • E-Recruitment System Untuk memudahkan proses seleksi awal kandidat/ calon karyawan perusahaan melalui sistem secara online. • Sistem Induksi Perusahaan Aplikasi berbasi Web untuk memberikan overview dan evaluasi pengenalan Perseroan bagi karyawan baru. • Employee Self Service Assistant Aplikasi yang dapat digunakan oleh setiap karyawan untuk keperluan Updating Personal Data dan Personal Data Reporting • HR Departemen Tools Sebagai penunjang pekerjaan dibidang Human Resources Management perusahaan dalam mengelola data karyawan, absensi, cuti, training, SPPD, dsbnya.
Human Resources Information System • E-Recruitment System An online application to facilitate the initial selection process of candidates/prospective employees. • Corporate Induction System A web-based application to provide overview and evaluation on the Company introduction for new employees. • Employee Self Service Assistant An application that can be used by employees for Personal Data Updating and Personal Data Reporting. •HR Department Tools As a support tools for Human Resources Management in managing employee data, attendance, leave, training, duty allowance, etc.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Implementation of Corporate Governance
153
e-Office Automation System • An application to manage the demand of goods & services for the supporting area which is integrated with corporate ERP systems and e-Procurement System
e-Office Automation System • Aplikasi untuk mengelola permintaan barang & jasa bagi fungsi supporting area yang terintegrasi dengan Sistem ERP perusahaan dan Sistem e-Procurement • Aplikasi untuk mendukung HRIS (Human Resource Information System) dalam membantu karyawan, yang antara lain dalam melakukan proses pengajuan cuti dan ijin secara online.
• An online application to support HRIS (Human Resource Information System) to assist employees, in the submission process on leave and work permission.
Aplikasi Invoice dan Monitoring Pembayaran • Aplikasi berbasis web yang digunakan untuk melakukan monitoring pembayaran untuk pihak internal maupun pihak eksternal.
Invoice and Payment Monitoring Application • A web-based application to monitor payments to internal and external parties.
e-Procurement System • Aplikasi untuk mengelola data rekanan (vendor) secara online; • Aplikasi untuk mengelola proses permintaan penawaran (Request for Quotation) dan evaluasi penawaran secara online, yang telah diintegrasikan dengan Sistem ERP perusahaan.
e-Procurement System • An online application to manage vendor data; • An application to manage the inquiry process (Request for Quotation) and evaluate online offering which has been integrated with ERP system.
Etika Bisnis dan Etika Kerja /Code of Conduct
Code of Conduct (Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja) merupakan pedoman dan komitmen tertulis bagi Perseroan dan individu Perseroan dalam menjalankan aktivitas berdasarkan etika bisnis yang menjadi komitmen bersama. Code of Conduct disusun sebagai penjabaran dari nilai-nilai Perseroan yakni Clean, Respectful dan Synergy.
Code of Conduct is a guidelines and written commitment for the Company and its personnel in carrying out activities based on the business ethics committed. Code of Conduct was drawn up as a description of the corporate values that is Clean, Respectful and Synergy.
Perseroan senantiasa berupaya agar nilai-nilai ini disosialisasikan dan dapat diaplikasikan oleh seluruh insan Perseroan mulai dari top level management sampai kepada level pelaksana.
The Company strives so that these values can be disseminated and applied by all personnel of the Company ranging from top level management to the executor level.
Clean
VALUES
Respectful
Synergy
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
154
Implementasi Tata Kelola Perusahaan
Isi Code of Conduct
Content of Code of Conduct
Bab I : Prinsip Dasar Code of Conduct Bab ini menguraikan mengenai hal-hal yang menjadi dasar pemikiran perlunya disusun Code of Conduct di Perseroan. Terdiri dari: 1. Dasar Pemikiran; 2. Visi, Misi dan Nilai-nilai; 3. Tujuan Code of Conduct; 4. Manfaat Code of Conduct.
Chapter I: Basic Principles of Code of Conduct This chapter describes information of the Company's background in drawing up the Code of Conduct. Consists of: 1. Rationale; 2. Vision, Mission and Values; 3. Objectives Code of Conduct; 4. Benefits Code of Conduct.
Code of Conduct Perseroan terdiri dari:
Bab II: Prinsip-prinsip GCG Bab ini menguraikan mengenai prinsip-prinsip GCG yang berlaku secara umum, termasuk di Perseroan. Terdiri dari: 1. Transparansi; 2. Akuntabilitas; 3. Responsibilitas; 4. Independensi; 5. Fairness. Bab III: Ruang Lingkup Code of Conduct Bab ini menguraikan ruang lingkup berlakunya Code of Conduct Perseroan, yakni terkait dengan hubungan stakeholders. Terdiri dari: 1. Perseroan dengan Para Pelanggan; 2. Perseroan dengan Para Pegawai; 3. Perseroan dengan Para Pemasok dan Mitra Kerja; 4. Perseroan dengan Para Pemegang Saham dan Investor; 5. Perseroan dengan Pemerintah dan Regulator; 6. Perseroan dengan Komunitas Masyarakat. Bab IV: Etika Bisnis Bab ini menguraikan tentang pengelolaan bisnis Perseroan yang dilakukan dengan mengedepankan etika bisnis. Perseroan berkomitmen untuk memenuhi harapan dan kepentingan stakeholders secara maksimal dan melaksanakan kegiatan dengan cara yang bertanggung jawab. Isi bab ini terdiri dari; 1. Aspek Umum; 2. Hubungan dengan Pegawai; 3. Hubungan dengan Pelanggan; 4. Hubungan dengan Pemegang Saham; 5. Hubungan dengan Pemerintah dan Regulator; 6. Hubungan dengan Lingkungan; 7. Hubungan dengan Penyedia Jasa; 8. Hubungan dengan Kreditur/Investor; 9. Hubungan dengan Kompetitor; 10. Hubungan dengan Masyarakat Sekitar. Bab V: Etika Kerja Bab ini mengatur mengenai pelaksanaan Etika Kerja di Perseroan. Etika kerja mengatur individu Perseroan dalam bersikap, berperilaku, berinteraksi dan melakukan proses kerja, baik di dalam dan di luar Perseroan. Terdiri dari: 1. Tuntunan Perilaku Individu; 2. Peraturan terhadap Hukum dan Peraturan Perundang-undangan; 3. Kerahasiaan Informasi;
The content of Code of Conduct consists of:
Chapter II: Principles of Good Corporate Governance This chapter describes the principles of GCG applied in general, including in the Company. Consists of: 1. Transparency; 2. Accountability; 3. Responsibility; 4. Independence; 5. Fairness. Chapter III: Scope of Code of Conduct This chapter outlines the scope of application of the Company's Code of Conduct, which is associated with relations of stakeholders. Consists of: 1. The Company with the Customer; 2. The Company with Personnel; 3. The Company with Suppliers and Partner; 4. The Company with Shareholders and Investors; 5. The Company with the Government and the Regulators; 6. The Company with Communities. Chapter IV: Business Ethics This chapter describes the business management of the Company which is conducted by promoting business ethics. The Company is committed to meet maximum expectations and interests of stakeholders to and implement activities responsibly. This chapter consists of 1. General aspects; 2. Relations with Employees; 3. Relations with Customers; 4. Relations with Shareholders; 5. Relationship with the Government and the Regulators; 6. Relations with the Environment; 7. Relationships with Service Providers; 8. Relationship with the creditors/investor; 9. Relations with Competitors; 10. Relations with Surrounding community. Chapter V: The Work Ethic This chapter regulates the implementation of the Work Ethic in the Company. Work ethic set the individual company in the act, behaves, interact and perform the work process, both within and outside the Company. Consists of: 1. Individual Behavior Guidance; 2. Rule of Law and Regulation; 3. Confidentiality of Information;
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Implementation of Corporate Governance
155
4. Benturan Kepentingan; 5. Pemberian dan Penerimaan Hadiah; 6. Anti Penggelapan; 7. Melindungi Aset Perusahaan; 8. Keselamatan dan Kesehatan Kerja; 9. Menjaga Citra Perusahaan; 10. Ketepatan Pencatatan.
4. Conflict of Interest; 5. Reward Giving and Receiving; 6. Anti Embezzlement; 7. Protection to Company Assets; 8. Work Safety and Health; 9. Maintaining Company Image; 10. Record Accuracy.
Bab VI: Petunjuk Pelaksanaan Code of Conduct Bab ini membahas mengenai berbagai hal yang harus dilakukan dalam pelaksanaan Code of Conduct. Terdiri dari: 1. Prinsip Praktis; 2. Sosialisasi; 3. Pelaporan Pelanggaran; 4. Sanksi atas Pelanggaran.
Chapter VI: Guidelines of Code of Conduct Implementation This chapter discusses the variety of matters to do in the implementation of the Code of Conduct. Consists of: 1. Practical Principles; 2. Socialization; 3. Violations report; 4. Sanctions for Violations.
Internalisasi Conduct
Internalization and Enforcement of Code of Conduct
dan
Penegakan
Code
of
Perseroan membentuk Tim Internalisasi Code of Conduct berdasarkan Surat Keputusan No. 012/EN/KPTS/000D/2011 Tentang Tim Internalisasi Code of Conduct Perseroan tahun 2011 dengan susunan keanggotaan Tim Internalisasi Code of Conduct sebagai berikut:
The Company established Internalization Team of Code of Conduct, pursuant to the Decree No. 011/EN/KPTS/000D/2010 regarding the Internalization Team of Code of Conduct of the Company for the year 2011, with membership structure as follows:
A. Steering Committee : Board of Director : Division Head of IAQM, Roni I. B. Ketua Maulana : Division Head of HR, Rifa Syaerafi C. Wakil Ketua :1. Achmad Zaki D. Tim Trainer 2. M. Bambang Soemitro 3. Hafid Mulyadi 4. Odang Supriatna 5. Mohamad Fajri M.P 6. Ari Wijaya 7. Hilmi Malik Ibrahim 8. Lisda Dwi Rahayu E. Event Organizer :1. Ina Marvitasari 2. Syahrudin N. Rasjid
: Board of Director A. Steering Committee B. Chairman : Division Head of IAQM, Roni I. Maulana C. Vice Chairman : Division Head of HR, Rifa Syaerafi D. Trainer Team :1. Achmad Zaki 2. M. Bambang Soemitro 3. Hafid Mulyadi 4. Odang Supriatna 5. Mohamad Fajri M.P 6. Ari Wijaya 7. Hilmi Malik Ibrahim 8. Lisda Dwi Rahayu E. Event Organizer :1. Ina Marvitasari 2. Syahrudin N. Rasjid
Tugas Tim Internalisasi tersebut adalah untuk melanjutkan program internalisasi Code of Conduct dan menjadi role model serta inisiator implementasi Code of Conduct di lingkungan Perseroan. Semenjak tahun 2010, telah dilaksanakan Internalisasi Code of Conduct dengan total peserta keseluruhan sebanyak 576 orang.
The Internalization Team was assigned to continue the internalization program of Code of Conduct and become a role model as well as the initiator of the implementation of Code of Conduct in the Company. Since the year 2010, the Company has implemented numbers of Code of Conduct Internalization for 576 participants.
Selain melalui workshop, penyebaran informasi Code of Conduct dilakukan menggunakan berbagai media lain, seperti email, poster dan media-media lainnya. Perseroan juga berkomitmen untuk senantiasa menegakkan berbagai hal yang diatur dalam Code of Conduct.
Than through workshops, dissemination of information Code of Conduct carried out using a variety of other media, such as email, posters and other media. The Company is also committed to always uphold the various matters covered by the Code of Conduct.
Penandatanganan Pakta Integritas
The signing of Integrity Pact
Pada bagian akhir internalisasi Code of Conduct, dilakukan penandatanganan Pakta Integritas. Pakta Integritas merupakan pernyataan/komitmen untuk melaksanakan implementasi GCG dan Code of Conduct di Perseroan.
At the end of the internalization of Code of Conduct, the Company also held signing of Integrity Pact. Integrity Pact is a statement/ commitment to carry out the implementation of Good Corporate Governance and Code of Conduct in the Company.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
156
Implementasi Tata Kelola Perusahaan
Pelaporan Pelanggaran / Violation Reporting
Perseroan telah memiliki mekanisme pengaduan terkait pelanggaran yang disebut dengan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing Policy). Media Pengaduan Sistem Pelaporan Pelanggaran tersebut sebagai berikut: • Melalui surat: ditujukan kepada : Tim Pelaporan Pelanggaran PT Elnusa Tbk. Graha Elnusa Lantai 14 Jl. TB Simatupang Kav 1B, Jakarta 12560 • Melalui email:
[email protected] • Melalui telepon: (021) 78830850 ekstension 1411
The Company has already had mechanism to handle complaints regarding violations, called the Whistleblowing System. The media for the Whistleblowing System is as follows:
Mekanisme Sistem Pelaporan Pelanggaran
Mechanism of Violations Reporting System
Pelaksanaan Sistem Pelaporan Pelanggaran dilakukan dengan menggunakan mekanisme sebagai berikut: 1. Insan Perseroan/stakeholders diminta untuk sesegera mungkin melaporkan jika terjadi pelanggaran atau terdapat dugaan terjadinya pelanggaran Code of Conduct. Kerahasiaan pelapor akan dijaga; 2. Pelapor melaporkan kepada Tim Pelaporan Pelanggaran dengan menggunakan salah satu media yang disediakan; 3. Dalam laporan tersebut , pelapor harus menyertakan identitas secara jelas dan melampirkan bukti-bukti awal/permulaan yang cukup; 4. Pelapor dapat membatasi identifikasi mengenai identitas yang bersangkutan, namun demikian, pelapor minimal harus menyertakan kontak untuk memudahkan tim berkomunikasi menggali informasi yang diperlukan; 5. Laporan yang disampaikan kepada Tim Pelaporan Pelanggaran yang tidak disertai bukti awal yang cukup tetap diterima oleh Tim, namun hanya dijadikan sebagai informasi awal; 6. Tim Pelaporan Pelanggaran memberikan tanda terima Laporan dan secara berkala melaporkan perkembangan laporan tersebut; 7. Tim Pelaporan Pelanggaran melakukan investigasi terhadap laporan yang masuk. Investigasi dapat dilakukan secara internal (dilakukan oleh Department Internal Audit) atau menggunakan pihak independen, tergantung dari jenis laporan yang disampaikan; 8. Hasil investigasi dilaporkan kembali kepada Tim Pelaporan Pelanggaran. Tim Pelaporan Pelanggaran berwenang menyatakan terjadi atau tidak terjadinya pelanggaran atas Code of Conduct. Selanjutnya Tim menyampaikan kepada Direksi untuk diambil keputusan lebih lanjut; 9. Tidak ada hukuman yang dijatuhkan kepada pihak pelapor manakala pelanggaran tersebut benar terjadi. Apabila yang bersangkutan juga terlibat dalam pelanggaran, laporan yang disampaikan dapat dipertimbangkan untuk mengurangi/ meniadakan hukuman; 10. Setiap pelanggaran atas Code of Conduct ini yang terbukti terjadi akan diberikan sanksi sesuai dengan Peraturan Perusahaan tentang Tindakan Indislipiner.
The implementation of Violation Reporting System is conducted by the following mechanisms: 1. The Company’s personnel/stakeholders are required to immediately report if there are violations or alleged violations of the Code of Conduct. Confidentiality of the informer will be strictly kept; 2. The informer reports to the Violations Reporting Team by using one of the media provided; 3. In the report, the informer must include a clear identity and attach proper evidence of the beginning of the violations; 4. The informer may limit the identification of his/her identity; however, the informer must include a minimum contact to facilitate the team to communicate for exploring the necessary information; 5. The report submitted to the Violations Reporting Team which are not completed by sufficient initial evidence still will be received by the team, but only served as preliminary information; 6. Reporting Violations Team provide a report receipt and report report the progress periodically; 7. Reporting Violations Team investigate the submitted reports. Investigation can be done internally (conducted by the Department of Internal Audit) or use an independent party, depend on the type of report submitted; 8. The investigation results are reported back to the Violations Reporting Team. Then the Violations Reporting Team are authorized to claime whether violation of Code of Conduct happened or not. The team subsequently delivered to the Board of Directors to take further decisions; 9. There is no punishment for the informer when the violation occurred. If the informer is also involved in the violation, the report submitted will be considered for reducing/eliminating the punishment/sanction; 10. Any proven violation of Code of Conduct will get punishment or sanction in accordance with Company regulations on regarding the Indislipiner Act.
Ke depannya, Perseroan akan terus meningkatkan implementasi Sistem Pelaporan Pelanggaran terkait dengan pelaporan pelanggaran dari stakeholders di luar Perseroan sehingga potensi terjadinya risiko reputasi dan menurunnya kepercayaan stakeholders kepada Perseroan dapat dihindari.
Going forward, the Company will continue to enhance the implementation Violation Reporting System related to reporting violations of stakeholders outside of the Company so that the potential for reputational risk and declining confidence in the Company's stakeholders can be avoided.
Perseroan berkomitmen untuk menindaklanjuti setiap laporan yang masuk dan akan berusaha menyelesaikannya sebagai bagian dari komitmen Perseroan terhadap implementasi GCG.
• • •
By letter, addressed to : Tim Pelaporan Pelanggaran PT Elnusa Tbk. Graha Elnusa Lantai 14 Jl. TB Simatupang Kav 1B, Jakarta 12560 By email:
[email protected] By phone: (021) 78830850 ekstension 1411
The Company is committed to follow up every complaint and will attempt to solve as part of the Company's commitment to GCG implementation.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Implementation of Corporate Governance
157
Perlindungan Terhadap Konsumen/Pelanggan /Consumer/Customers Protection
Perseroan memberikan perlindungan konsumen/ pelanggan dengan menempatkan keselamatan dan keamanan lingkungan sebagai budaya kerja (HSE is my culture). Prioritas Perseroan ini tidak hanya akan memberikan pelayanan operasi terbaik namun juga memberikan perlindungan secara holistic. Implementasi dari perlindungan terhadap pelanggan ini dilakukan dengan metode Service Excellence dengan pintu utama aspek keselamatan dari yang paling dasar, dengan urutan:
The Company provides consumer/customer protection with safety and environmental safety as a work culture (HSE is my culture). Company priorities will not only provide the best operation, but also provide a holistic protection. Implementation of customer protection is conducted by Service Excellence method with safety aspects as its main door from the the most basic with the following order:
• Keselamatan dan keamanan pekerja yang berada di lokasi pelanggan; • Keselamatan dan keamanan lingkungan kerja di lokasi otoritas pelanggan; • Keselamatan dan keamanan perlengkapan yang digunakan di area otoritas pelanggan;
• Safety and security of employees in customer’s locations; • Safety and security of working area in customer’s authorized locations; • Safety and security of equipments used in customer’s authorized locations;
EQUIPMENT SAFE
WORKING AREA SAFE
EMPLOYEE SAFE
Aksi Tanggap Keluhan Pelanggan
Response Action to Customer Complaint
• Layanan Langsung Pengaduan untuk pelanggan yang memerlukan perlindungan, melalui e-mail:
[email protected]; • Layanan Langsung Pelayanan untuk pelanggan dengan klik www. elnusa.co.id pada menu Contact, submenu Customer Service yang menampilkan alamat e-mail:
[email protected] dan telepon layanan 021-78830850 Ext. 6060 dengan Customer Relations: Elfira Yulyanti; • Layanan faksimile untuk pelanggan dipusatkan di Nomor Faks 021-78845507.
• Direct Complaint Center for customers whose need protection, through email:
[email protected]; • Direct Contact Service for customers by clicking www.elnusa.co.id on Contact menu, Customer Service submenu which displaying an email address:
[email protected] and call service: 02178831072 Ext: 6060 with Customer Relations: Elfira Yulyanti; • Facsimile service for costumers centered at: 021-78845507.
Perseroan memiliki sistem terpadu dalam menanggapi keluhan konsumer/ pelanggan. Sistem ini merupakan pentuk perlindungan pelanggan untuk mendapat pelayanan yang terbaik dan melayani setiap keluhan dari pelanggan sehingga pelanggan merasakan perlindungan pelayanan dari Perseroan. Layanan perlindungan awal pelanggan adalah melalui Customer Relation Perseroan sebagai pintu awal yang memiliki tiga jalur layanan utama dalam perlindungan pelanggan.
In order to respond complaints of consumer/costumer, the Company has an integrated system. This system is a customer protection services to get the best respond and manage to serve any complaints from customers to deliver the Company’s protection. The early customer care service is the Corporate Customer Relation which has three service channels of the customer’s protection as the main gate.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
158
Implementasi Tata Kelola Perusahaan
Tingkatan Pelanggan
Penyelesaian
Perlindungan
Pengaduan keluhan umumnya adalah mengenai tender yang sedang berproses dan atau telah berjalan. Pihak pelanggan dapat melakukan pengaduan melalui pintu awal sistem perlindungan pelanggan dengan tiga jalur layanan kontak. Jika dalam penyelesaian keluhan pelanggan terdapat permasalahan yang pelik, maka pelanggan akan diarahkan ke Customer Relation Divisi Operasi sebagai representasi spesifik dari Perseroan. Melalui sistem ini, Perseroan melakukan perlindungan pelanggan dengan menempatkan Person in Charge yang berdedikasi penuh untuk setiap perusahaan pelanggan, siap melayani dengan sigap dengan garis komando langsung dari Division Head di Direktorat Operasi.
Customer Protection Settlement Level Complaint deployment is generally about ongoing tender process and or in processing. Customer can complain to three main contact centers of early customer protection. If there is a delicate problem in the settlement process, customer will be guided to Customer Relation of Operation Division as the Company’s specific representative. Through this system, the Company conducts customer protection by placing dedicated Person in Charge for each of client companies, ready to serve quickly and with direct command from Division Heads of Operation Directorate.
Pelanggan layanan Geoscience geoscience services Clients
Dipa Mulia (Division Head of Geoscience Services Division)
Tel : 62-21 7883 0850 Ext. 1337 Fax : 62-21 7883 1072 E-mail :
[email protected]
Pelanggan layanan Drilling Drilling services Clients
Edy Efendy (Division Head of Drilling Services Division)
Tel : 62-21 7883 0850 Ext. 6098 Fax : 62-21 7884 5507 E-mail :
[email protected]
Pelanggan layanan Oilfield Oilfield services Clients
Budhi N. Pangaribuan (Division Head of Oilfield Services Division)
Tel : 62-21 7883 0850 Ext. 8015 Fax : 62-21 7883 1209 E-mail :
[email protected]
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Implementation of Corporate Governance
159
Perkara Hukum Perusahaan / Corporate Litigation
Pada tahun 2011, terdapat 3 (tiga) Perkara atau gugatan hukum terhadap Perseroan. Perkara tersebut terdiri dari perkara yang merupakan lanjutan proses hukum dari tahun sebelumnya, maupun perkara hukum baru yang muncul pada tahun 2011.
No 1.
Perkara Case Perkara Gugatan PT Light Instrumenindo (”PTLI”) terhadap Perseroan.
Pengadilan Court Pengadilan Negeri Jakarta Selatan South Jakarta District Court.
Posisi Perseroan The Company’s Position
Tergugat.
Defendant.
No Perkara : 533/ Pdt.g/2010/ Pn.JKt.Sel, tanggal 19 Agustus 2010.
The Company was involved in 3 (three) litigation court cases in 2011. The cases included both ongoing-process cases from previous year, and new case brought in 2011.
Materi Perkara Case Material Gugatan wanprestasi yang ditujukan kepada Perseroan sehubungan dengan tidak ditandatanganinya Akta Pelepasan Atas tanah yakni ex SHGB no.26/Pegangsaan Dua dan ex SHGB no.32/Pegangsaan Dua atas nama Perseroan. This lawsuit is event of default addressed to the Company due to not signing the Deed of Waiver for Land, ex HGB no.26/ Pegangsaan Dua and HGB no.32/Pegangsaan Dua, both on the name of the Company.
Case Accusation of PT Light Instrumenindo (“PTLI”) against the Company. Case Number: 533/Pdt.g/2010/ Pn.JKt.Sel, dated 19 August 2010.
2.
Perkara Gugatan PT Saptawell Tehnicatama (“Saptawell”) terhadap Perseroan . No. Perkara : 1458/Pdt. g/2009/ Pn.Jkt.Sel. tanggal 15 September 2009. Case Accusation of PT Saptawell Tehnicatama (“Saptawell”) against the Company. Case Number: 1458/Pdt. g/2009/ Pn.Jkt.Sel. dated 15 September 2009.
Status Perkara Case Status Sidang per tanggal 8 Juni 2011 telah mengeluarkan Putusan, yaitu: ”Perseroan bersama-sama PTLI menandatangani Akta Pelepasan Hak atas tanah Ex SHGB No. 26/Pegangsaan Dua dan Ex SHGB No. 32/Pegangsaan Dua”. Atas putusan tersebut, Perseroan telah menyatakan Permohonan Banding di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Namun, dengan ditandatanganinya Perjanjian Perdamaian No. 164/EN/KTR/000D/2011 tanggal 19 Juli 2011, Elnusa telah mencabut Permohonan Bandingnya. Sehingga, dengan demikian perkara antara Perseroan dengan PTLI dianggap telah selesai. The trial on 8 June 2011 has issued decisions, namely: "The Company, along with PTLI, has to sign the Deed of Waiver Land, ex HGB no.26/Pegangsaan Dua and HGB no.32/Pegangsaan Dua". On the above decision, the Company has stated to appeal in the South Jakarta District Court. However, with the signing of the Settlement Agreement No. 164/ EN/KTR/000D/2011 dated July 19, 2011, the Company has revoked his appeal. So that, the case between the Company and PTLI has considered resolved.
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. South Jakarta District Court and DKI Jakarta High Court.
Tergugat. Defendant.
Gugatan perbuatan melawan hukum yang ditujukan kepada Perseroan atas penyewaan peralatan BOP (Blow Out Preventer) 4 1/16” dan Riser Spool milik Saptawell yang mengalami kerusakan setelah disewa oleh Perseroan. Saptawell mengajukan tuntutan ganti rugi atas perbuatan melawan hukum yang dilakukan Perseroan dengan tuntutan pembayaran ganti kerugian. This lawsuit is event of tort addressed to the Company regarding rental equiptment of BOP (Blow Out Preventer) 41/1 and Riser Spool owned by Saptawell and which damaged after being rented by the Company. Saptawell claims for compensation in regards of unlawful acts conducted by the Company then Saptawell demand the Company for restitution. .
Sidang Pengadilan Negeri telah selesai dan diputuskan bahwa gugatan Saptawell tidak dikabulkan. Saptawell telah mengajukan Banding ke Pengadilan Tinggi. Pengadilan Tinggi DKI Jakarta telah memberikan keputusan yaitu : menguatkan putusan PN Jakarta Selatan. Putusan sudah disampaikan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Saptawell mangajukan upaya hukum kasasi ke Mahkamah Agung terhadap Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, kemudian pada tanggal 13 April 2012 Elnusa selaku Tergugat Kasasi telah mengajukan Kontra Memori Kasasi kepada Mahkamah Agung The Trial Court has been completed and it was decided that the lawsuit filed by Saptawell was not granted. Saptawell has filed an appeal to the High Court. DKI Jakarta High Court has given a decision: Confirming the ruling of South Jakarta District Court. The verdict has been delivered to the South Jakarta District Court. However, until now the decision has not been formally communicated to the Company. Saptawell filled cassation to Supreme Court against DKI Jakarta High Court verdicts, hereafter on 13th of April 2012 Elnusa as Defendant Cassation have filled Cassation Cons Memory Documents to Supreme Court.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
160
No 3.
Implementasi Tata Kelola Perusahaan
Perkara Case Perkara gugatan Perseroan terhadap PT Bank Mega Tbk (“Tergugat”). No. Perkara : 284/PDT.G/2011/ PN.JKT.SEL. Tanggal 18 Mei 2011. Case Accusation of the Company against PT Bank Mega Tbk (“Defendant”). Case Number: 284/PDT.G/2011/ PN.JKT.SEL. dated 18 Mei 2011.
Pengadilan Court Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. South Jakarta District Court
Posisi Perseroan The Company’s Position
Penggugat. Plaintiff
Materi Perkara Case Material
Status Perkara Case Status
Gugatan perbuatan melawan hukum yang ditujukan kepada Bank Mega sehubungan penempatan dana deposito berjangka milik Perseroan di Bank Mega. Perseroan menuntut ganti rugi agar Bank Mega mengembalikan dana deposito berjangka Perseroan berikut bunganya.
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah membacakan putusan terhadap Perkara Gugatan No.:284/ PDT.G/2011/PN.JKT.SEL pada tanggal 22 Maret 2012, dalam putusan tersebut Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memutuskan dalam amar putusannya antara lain sebagai berikut :
This lawsuit is event of tort addressed to Bank Mega regarding the placement of the Company‘s funds in deposit at Bank Mega. The Company to proposed compensation for Bank Mega to refund the Company’s deposit, including its interest.
1. Menolak eksepsi Tergugat; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; 3. Menyatakan Penggugat beritikad baik; 4. Menyatakan penempatan deposito berjangka yang dilakukan oleh Penggugat sebesar Rp111.000.000.000,pada Tergugat adalah sah mempunyai kekuatan hukum; 5. Menyatakan secara hukum bahwa Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum; 6. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan terhadap benda tidak bergerak (Consenvatoir Beslag) milik Tergugat yang dilakukan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada tanggal 21 Juli 2011; 7. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti kerugian materiil kepada Penggugat secara tunai yakni pencairan dana deposito pokok sebesar Rp111.000.000.000,- dan bunga 6% per tahun terhadap Deposito Berjangka tersebut terhitung sejak tanggal gugatan perkara ini didaftarkan hingga Tergugat melakukan penggantian kerugian; 8. Memerintahkan Tergugat untuk melaksanakan putusan ini; 9. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara. Tergugat yakni Bank Mega mengajukan upaya hukum Banding terhadap Putusan ini. The South Jakarta District Court Panel of Judges have read the verdicts of case number 284/PDT.G/2011/ PN.JKT.SEL at 22th of March 2012, the verdicts concludes inter alia : 1. Rejects Defendant exception; 2. Accepts Plaintiff law suit for partially; 3. Stated Plaintiff have a good faith; 4. Stated that the placement of deposits made by thePlaintiff for amount IDR111,000,000,000, -to Defendant is legally binding and have the force of law; 5. Stated by law that the Defendant have committed acts against the laws; 6. Stated that the attachment of Defendant's properties which conducted by the South Jakarta District Court on July 21th, 2011 is valid and valuable ; 7. Punish the Defendant to make restitution of material losses to the Plaintiff in cash, that is disbursement of principal deposits funds amount IDR111,000,000,000, - and includes the rate of 6% per annum of the Time Deposits as of the date of lawsuit filed until Defendant make the restitution; 8. Instructed the Defendant to carry out this verdicts; 9. Punish the Defendant to pay the court fees. Mega as the Defendant submit legal appeal against these verdicts
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Implementation of Corporate Governance
161
Implementasi GCG di Anak Perusahaan / GCG Implementation in Subsidiaries
Implementasi GCG di Anak Perusahaan dijalankan dengan pelaksanaan internalisasi Code of Conduct. Pada tahap awal, Perseroan melakukan internalisasi GCG dan Code of Conduct di PT Sigma Cipta Utama dan PT Elnusa Petrofin.
GCG implementation in subsidiaries of the Company was executed with the implementation of the Code of Conduct internalization. In the beginning stages, the Company has managed the internalization of GCG and Code of Conduct in PT Sigma Utama and PT Elnusa Petrofin.
PT Sigma Cipta Utama telah melakukan internalisasi Code of Conduct kepada jajaran manajerial yang dilakukan sebanyak 2 (dua) batch, dengan total peserta sebanyak 50 orang. Sedangkan PT Elnusa Petrofin telah melakukan internalisasi Code of Conduct kepada jajaran manajerial sebanyak 2 (dua) batch, dengan total peserta sebanyak 55 orang.
PT Sigma Utama has conducted internalization of Code of Conduct to the its managerial levels in 2 (two) batches, with 50 participants. While PT Elnusa Petrofin has also executed internalization of Code of Conduct to its managerial levels in 2 (two) batches, with 55 participants.
Ke depannya, Perseroan akan melakukan sosialisasi intensif Code of Conduct kepada seluruh Anak Perusahaan.
Going forward, the Company will also managed to conduct an intensive socialization Code of Conduct to all subsidiaries.
Rencana Pengembangan GCG di Tahun 2012 / GCG Development Plan for The Year 2012
Sebagai Perusahaan yang dinamis, Perseroan menyadari bahwa tuntutan akan sistem, struktur dan implementasi Tata Kelola Perusahaan akan selalu meningkat dari tahun ke tahun. Untuk itu, Perseroan juga berencana melakukan peningkatan berikut ini:
As a dynamic company, the Company realizes that the demands of the system, structure and implementation of Corporate Governance will always increase from year to year. To anticipate, the Company is also planning for improvement by the following activities:
1. Memperkuat kebijakan dan praktik-praktik GCG di Perseroan dan Anak Perusahaan;
1. Strengthen the policies and practices of GCG in the Company and its Subsidiaries;
2. Membuat program pelatihan/seminar bagi Dewan Komisaris, Direksi dan Jajaran Manajemen untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan terkait GCG;
2. Create training/seminar programs for the Board of Commissioners, Board of Directors and Management to increase understanding and insight related to GCG;
3.
Melanjutkan penyebarluasan sosialisasi kebijakan dan praktikpraktik GCG dan Code of Conduct kepada seluruh karyawan, pemasok, mitra bisnis dan pelanggan;
3. Continue socialization dissemination of policies and practices of GCG and Code of Conduct to all employees, suppliers, business partners and customers;
4. Membangun dan melakukan sosialisasi budaya perusahaan berdasarkan Corporate Values: Clean, Respectful dan Synergy;
4. Build and implement the socialization of corporate culture, based on Corporate Values: Clean, Respectful and Synergy;
5. Membangun kesadaran dan mengimplementasikan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistle Blowing System) kepada seluruh karyawan;
5. Build awareness and implement Violation Reporting System (Whistle Blowing System) to all employees;
6. Melakukan survei pemeringkatan implementasi GCG oleh pihak independen.
6. Conduct a survey measurement of GCG implementation by an independent party.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
162
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan Sumber Daya manusia Human Resources Development
Perseroan memiliki komitmen tinggi untuk senantiasa mengembangkan kapabilitas dan kualitas dari sumber daya manusia yang ada. Komitmen ini diterjemahkan melalui peningkatan program pengembangan sumber daya manusia yang selalu dilaksanakan secara konsisten. The company is commited to continualy develop the capability and quality of existing human resources. This commitment is translated through the improvement of human resources development programs which are always implemented consistently. Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Human Resources Development
163
Konsep SDM Perseroan /HR Concept of The Company
Dengan adanya berbagai tantangan kompleks yang dihadapi Perseroan selama periode tahun 2011, maka Perseroan dituntut untuk mampu mengembangkan keunggulan yang dimiliki serta menata kembali strategi bisnis sehingga mampu menjawab setiap tantangan yang ada di masa yang akan datang. Proses ini melibatkan perubahan yang menyeluruh dalam seluruh aspek di Perseroan seperti perubahan strategi bisnis, perubahan struktur organisasi dan kebijakan yang ada.
Given the complex challenges facing the Company during the period of 2011, the Company was required to develop points of excellence and to reorganize the business strategy in order to answer every challenges in the future. This process involved a comprehensive transformation in all aspects of the Company such as change in business strategy, organizational structure, as well as existing policy.
Sejalan dengan hal tersebut, Perseroan mengoptimalkan seluruh potensi sumber daya manusia sebagai bagian dari proses perubahan tersebut. Sesuai dengan acuan perencanaan strategi pengelolaan sumber daya manusia dalam Human Resource Blue Print yang telah dicanangkan sejak tahun 2010 lalu, maka sasaran dari rencana strategis fungsi human resource adalah untuk mencapai high performance organization yang dilakukan melalui tahapantahapan strategis dengan memfokuskan pada tiga pilar yaitu people, organization dan process & system. Dengan mengacu pada Human Resource Blue Print tersebut, maka pada tahun 2011 pengelolaan sumber daya manusia menekankan pada tiga hal :
In line with the above issue, the Company optimized the potential of human resources as part of the transformation process. In accordance with the reference for strategy planning of human resources management in the Human Resource Blue Print that has been launched since the year 2010, the target of strategic plan of human resource function is to achieve high performance organization that conducted through several strategic stages by focusing on three pillars, namely people, organization and process & system. With reference to the Human Resource Blue Print, then in 2011 the human resources management emphasised on three aspects :
1. Menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten melalui optimalisasi potensi sumber daya manusia, 2. Melakukan pembaharuan dan memantapkan kembali sistem pengelolaan sumber daya manusia, dan 3. Menciptakan struktur organisasi yang tangkas.
1. Prepare competent human resources through the potential optimization of human resources, 2. Reform and re-establish the human resources management system, and 3. Create an agile organizational structure.
• T otal remuneration competitiveness • career planning & retention program • resourcing process improvement
System Enhancement People Readiness Technical competencies enhancement
Agile Organization • Resources revitalization trough headcount effectiveness • Culture improvement
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
164
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Perseroan juga berupaya menyempurnakan sistem pengelolaan sumber daya manusia guna menunjang terwujudnya pencapaian sasaran yang diharapkan oleh Perseroan The Company also attempted to improve human resources management system to support the achievement of the Company’s expected goals.
Salah satu hal mendasar adalah melakukan perubahan struktur organisasi sehingga tercipta struktur organisasi yang lebih tangkas dan sejalan dengan strategi Perseroan yang memfokuskan pada penguatan struktur bisnis inti dan lebih efektif dalam mencapai sasaran bisnis yang diharapkan. Proses reorganisasi ini dilakukan dengan memperhatikan fungsi unit organisasi dalam Perseroan, business process, span of control dan headcount yang ada. Bersamaan dengan reorganisasi, maka dilakukan pembaharuan terhadap sumber daya manusia dengan mempertimbangkan kebutuhan kompetensi yang diperlukan oleh Perseroan melalui program revitalisasi. Sementara itu Perseroan juga berupaya menyempurnakan sistem pengelolaan sumber daya manusia guna menunjang terwujudnya pencapaian sasaran yang diharapkan oleh Perseroan
One of fundamental aspects was transforming the organizational structure so as to create a more agile organizational structure and aligned with corporate strategy that focuses on strengthening the structure of core business and more effective in achieving the expected business objectives. Reorganization process was conducted by considering the organizational unit function within the Company, business process, span of control and existing headcount. Along with the reorganization, then the Company also reformed the human resources by considering the needs of required competence through the revitalization program. Meanwhile, the Company also attempted to improve human resources management system to support the achievement of the Company’s expected goals.
Profil dan Jumlah Sumber Daya Manusia / Profile and Number of human Resources Sampai dengan 31 Desember 2011, karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan berjumlah 1.729 karyawan, terdiri dari 1.085 karyawan Perseroan dan 644 karyawan Anak Perusahaan. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, maka terlihat bahwa untuk karyawan Perseroan mengalami kenaikan sebesar 0,4%, sedangkan untuk karyawan Anak Perusahaan mengalami kenaikan 14%. Kenaikan jumlah karyawan pada Anak Perusahaan dikarenakan adanya pembentukan Anak Perusahaan baru yaitu PT Elnusa CGG Veritas dan adanya beberapa proyek-proyek baru di PT Patra Nusa Data dan di PT Elnusa Petrofin.
As of 31 December 2011, employees of the Company and its Subsidiaries amounted to 1,729 employees, consisting of 1,085 employees of the Company and 644 employees of its Subsidiaries. Compared to the previous year, it is seen that for employees of the Company increased by 0.4%, while for employees of Subsidiary increased by 14%. The increase number of employees of subsidiaries was due to the establishment of new subsidiary, namely PT Elnusa CGG Veritas, and the presence of several new projects in PT Patra Nusa Data and PT Elnusa Petrofin.
Headcount 2010-2011:
Headcount 2010-2011 : 2010
Perseroan Company Anak Perusahaan Subsidiaries Jumlah Total
2011
1.080
65%
1.085
63%
590
35%
644
37%
1.670
100%
1.729
100%
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Human Resources Development
Komposisi karyawan berdasarkan jenjang usia
Sesuai dengan table di bawah, maka terlihat bahwa jumlah karyawan pada kelompok usia 26 – 40 tahun mendominasi jumlah keseluruhan karyawan Perseroan. Hal ini menunjukkan bahwa Perseroan memiliki jumlah karyawan dengan usia produktif yang cukup signifikan sehingga memiliki potensi yang besar untuk memberikan kontribusi bagi Perseroan. Jenjang Usia Karyawan Perseroan Age Interval of the Company’s Employees
Composition of employees based on Age
In the following table, the employees of age 26-40 years old dominate the total employees of the Company. It proves that the company owns significant amount of productive employees, whom will potentially give major contribution to the Company.
2010
20-25 tahun year
26-30 tahun year
2011
85 227
8% 21%
88 232
8% 21%
196
18%
185
17%
192
31-35 tahun year 36-40 tahun year
18%
160
41-45 tahun year 51-56 tahun year Jumlah Total
Komposisi kepangkatan
karyawan
184
15%
112
46-50 tahun year
155
10%
14%
124
11%
108
10%
117
11%
100%
1.085
100%
berdasarkan
Composition Position
of
employees
based
on
The following table described the detailed information of the Company and its subsidiaries based on position for year 2011 : Anak Perusahaan Subsidiaries
Perseroan The Company
SCU
PND
EPN
EFK
ECS
Direktur Director
5
3
1
3
2
Deputi Direktur Vice President
14
0
0
3
Senior Manager & Setara General Manager & Equal
30
7
3
Manager & setara Manager & Equal
70
15
Jr. Manager & setara Jr. Manager & Equal
211
Supervisor Supervisor Staff Staff Jumlah Total
17%
1.080
Tabel di bawah ini menguraikan rincian karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan berdasarkan kepangkatan untuk tahun 2011 : Jenjang Kepangkatan Position
165
Jumlah Total
%
2
16
1%
4
1
22
1%
15
9
1
65
4%
7
0
3
3
98
6%
13
4
0
0
4
232
13%
363
69
9
53
26
4
524
29%
392
111
46
104
118
1
772
43%
1.085
218
70
178
162
16
1.729
97%
Komposisi karyawan berdasarkan jenjang pendidikan
Dibandingkan dengan tahun 2010 terjadi perubahan jumlah karyawan berdasarkan tingkat pendidikan, terutama pada kelompok pendidikan SLTA yang mengalami penurunan serta pada kelompok pendidikan Sarjana (S1) dan Diploma yang mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,4% dan sebesar 4%. Jumlah karyawan pada kelompok pendidikan Sarjana (S1) paling tinggi dibandingkan dengan kelompok pendidikan yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2011 Perseroan konsisten dalam perbaikan
Composition of employees educational level
based
on
Compared to 2010, there had been a change in the number of the employees based on their educational level, especially on the number of employees graduated from senior high school and hold Diploma degree the level of Senior High School which rose by 0,4% and 4%, respectively. The number of Bachelor Degree employees was the highest compared to other employee groups of educational levels. This matter shows that in 2011 the Company was consistent in improvement on educational standard in recruitment process,
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
166
Pengembangan Sumber Daya Manusia
terhadap standard pendidikan penerimaan karyawan di samping pengalaman sesuai dengan persyaratan jabatan yang ada. Penurunan pada pendidikan SLTA karena adanya program pengalihan status karyawan yang non core business. Pemetaan karyawan berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
besides demanding for sufficient experiences for related positions. The decreased number of employees graduated from senior high school was due to change of the structural status of non-core business employees. The following is the table of the employee mapping based on their education.
Jenjang Pendidikan Karyawan Perseroan Education of the Company’s Employees
2010
Pasca Sarjana (S2/S3) Post Graduate
2011
92
9%
98
9%
Sarjana (S1) Graduate
604
56%
607
56%
< SLTA < Highschool
292
27%
284
26%
Sarjana Muda (D3/D2/D1) Bachelor
92
Jumlah Total
9%
1.080
96
100%
1.085
9%
100%
Produktivitas SDM
Hr Productivity
Berikut informasi produktivitas SDM :
Following is the information on human resources productivity:
Produktivitas terhadap pertumbuhan pendapatan dan beban usaha berbanding dengan jumlah karyawan pada tahun 2011 mengalami kenaikan dibandingkan pada tahun 2010, dengan prosentase pertumbuhan mengalami kenaikan sebesar 7,7% untuk komponen pendapatan usaha per jumlah karyawan dan 2% untuk komponen beban usaha per jumlah karyawan. Adapun produktivitas terhadap laba usaha dan laba bersih berbanding dengan jumlah karyawan mengalami penurunan, diakibatkan laba usaha dan laba bersih Perseroan mengalami penurunan pada periode tersebut.
Jenjang Pendidikan Karyawan Perseroan Education of the Company’s Employees
Productivity, based on the revenue growth and operating expenses to number of employees in 2011, increased compared to productivity of 2010, by 7.7% for the component of revenue per number of employees and 2% for the component of operating expenses per number of employees. The productivity of operating income and net income compared to the number of employees has decreased, resulting in operating income and net income declined in the period.
Satuan Unit
Pendapatan Usaha/Jumlah Karyawan
Rp Miliar
Beban Usaha/Jumlah Karyawan Operating Expenses/Total Employees
Rp Miliar
Laba Usaha/Jumlah Karyawan Operating Income/Total Employees
Rp Miliar
Laba Bersih/Jumlah Karyawan Net Income/Total Employees
Rp Miliar
Revenue/Total Employees
2010
Rp Billion Rp Billion Rp Billion Rp Billion
Pertumbuhan Growth
2011
2,51
2,69
7,7%
0,10
0,17
2,0%
0,77
-0,04
-156%
0,03
-0,05
-293%
Pelatihan dan Pengembangan SDM / HR Training and Development
Perseroan memiliki komitmen tinggi untuk senantiasa mengembangkan kapabilitas dan kualitas dari sumber daya manusia yang ada. Komitmen ini diterjemahkan melalui peningkatan program pengembangan sumber daya manusia yang selalu dilaksanakan secara konsisten guna memastikan peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga mampu meningkatkan profesionalisme dan mampu menjawab tuntutan bisnis yang ada. Program pengembangan sumber daya manusia dilakukan berdasarkan pemenuhan gap
The Company is committed to continually develop the capabilities and quality of existing human resources. This commitment is translated through the improvement of human resource development programs which are always implemented consistently in order to ensure quality improvement of human resources so as to increase the professionalism and capability to answer the business demands. Human resource development program is based on fulfillment of competency gaps, business needs and performance
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Human Resources Development
167
competency, kebutuhan bisnis dan target kinerja yang dibutuhkan oleh Perseroan. Dalam implementasinya, program pengembangan yang dilakukan adalah dalam bentuk program-program pelatihan dan pelaksanaan mutasi (promosi dan rotasi).
targets required by the Company. In implementation, development program undertaken is in the form of training programs and the implementation of mutations (promotion and rotation).
Seperti pada tahun sebelumnya, program pelatihan dilakukan berdasarkan Profil Kompetensi dan Learning Directory. Profil Kompetensi yang telah disusun digunakan sebagai dasar untuk memetakan level kompetensi yang dimiliki karyawan dan untuk melihat kesenjangan level kompetensi karyawan tersebut dengan tuntutan kompetensi yang dipersyaratkan. Selanjutnya Learning Directory digunakan sebagai panduan program pelatihan karyawan yang dilakukan sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratan di tiap bidang/fungsi kerja. Implementasi pelatihan berdasarkan jenis pelatihan dapat dilihat pada tabel berikut :
As in previous years, the training program was based on Competency Profiles and Learning Directory. Competency profiles have been compiled was used as a basis for mapping the competency level of employees and for perceiving the competency gap level of employees with the required competence demands. Then, Learning Directory was used as a guide for employee training programs conducted in accordance with the required competence in each area/ work function. The implementation of training based on the type of training can be seen in the following table:
2010
2011
1595
2343 2262
6998 647 540 Mandatory
Orang
486
688
Managerial & General
3852
2259
Technical
Mandatory
Hari
Orang
Keterangan : 1. Mandatory Training Program, yaitu pelatihan yang berkaitan dengan persyaratan suatu pekerjaan baik di bidang operation maupun support yang wajib diikuti oleh karyawan sesuai dengan fungsi pekerjaan dan kepangkatannya. Pelatihan yang bersifat mandatory tersebut dapat berupa mandatory certification yaitu pelatihan yang membutuhkan sertifikasi yang diwajibkan oleh institusi pemerintah di bidang migas nasional maupun institusi lain yang terkait dengan bisnis migas, maupun mandatory non certification yaitu pelatihan untuk mengembangkan kompetensi teknis yang bersifat wajib namun tidak memerlukan sertifikasi dari lembaga tertentu. 2. Technical Training Program, yaitu pelatihan yang terkait dengan kompetensi teknis pendukung suatu jabatan sesuai dengan fungsi pekerjaan dan kepangkatannya. 3. Managerial Training Program & General Training Program. Yang dimaksud dengan Managerial Training Program adalah pelatihan yang bersifat manajerial yang berkaitan dengan soft skill sesuai dengan fungsi pekerjaan dan kepangkatannya, sedangkan General Training Program adalah segala bentuk pembelajaran untuk menambah pengetahuan umum dan secara langsung tidak terkait dengan persyaratan suatu jabatan atau kompetensi suatu jabatan tertentu.
2959
Managerial & General
3634
Technical
Hari
Description: 1. Mandatory Training Program is trainings related to the qualification of particular occupation both in operational or support that all employees must involve according to the function and structural level. This mandatory training may be in the form of mandatory certification, that requires legitimate certification issued by government institutions in oil and gas sector or other institutions related to oil and gas business, or in the form of mandatory non certification, a training aims to develop mandatory technical competence without any certification from particular institution. 2. Technical Training Program is trainings related to supporting technical competence of a position/occupation based on the function and structural level. 3. Managerial Training Program & General Training program. Managerial Training Program is managerial trainings for enhancing soft skills according to the function and structural level, whereas the General Training Program covers all kind of learning activities to improve general knowledge as it indirectly related to the requirements or competence of a particular position.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
168
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa pada tahun 2011 pelaksanaan mandatory training menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya baik dari sisi frekuensi pelaksanaan maupun jumlah peserta.
Based on the table above, it can be seen that by 2011 the implementation of mandatory training decreased, compared to the previous year both in terms of implementation frequency and number of participants.
Hal ini disebabkan karena pada tahun 2010 sebagian besar sertifikasi sudah diperbaharui sehingga pada tahun 2011 kebutuhan sertifikasi adalah untuk sertifikasi baru sesuai dengan kebutuhan proyek dan beberapa pembaharuan sertifikat yang expired. Untuk training managerial dan general mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya dari sisi frekuensi pelaksanaan karena terdapat program-program training managerial yang lebih komprehensif dan bersifat series sehubungan dengan adanya kebutuhan untuk memperkuat kompetensi leadership bagi karyawan. Sedangkan untuk training technical meningkat dari tahun sebelumnya dari sisi jumlah peserta sejalan dengan kebutuhan untuk memperkuat kompetensi technical sehingga mampu mendukung fungsi pekerjaan. Training technical yang dilakukan antara lain melalui product knowledge training dengan topic snubbing, seismic, maintenance dan sebagainya.
This was due to most of the certification has been updated in 2010 so that by the year 2011 the certification requirement was implemented for new certification according to the project needs and for some renewal of expired certification. For managerial and general training increased compared to previous year in terms of implementation frequency due to more comprehensive programs and conducted in series related to the need to strengthen the leadership competencies foremployees. As for the technical training experienced an increase from the previous year in term of number of participants, which in line with the need to strengthen the technical competence to support job functions. Technical training that may be conducted among others was product knowledge training with topics of snubbing, seismic, maintenance and other related topics.
Secara keseluruhan pada tahun 2011 Perseroan telah melaksanakan program pelatihan sebanyak 1.742 hari pelaksanaan training dengan jumlah peserta training sebanyak 3.511 orang dengan man-days sebanyak 10,11 hari. Investasi pelatihan dan pengembangan yang dikeluarkan pada tahun 2011 adalah sebesar Rp. 4,28 miliar di luar biaya perjalanan dinasnya. Rata-rata alokasi biaya pelatihan per seluruh karyawan adalah sebesar Rp. 3,95 juta. Pada tahun 2011 jumlah man-days mengalami peningkatan sebesar 5% dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena adanya program yang lebih komprehensif sehingga memerlukan waktu pelaksanaan lebih banyak. Pelatihan-pelatihan yang diadakan Perseroan tersebut diberikan kepada semua karyawan dengan kesempatan yang sama dengan memperhatikan kompetensi dan bidang kerja.
Overall, in 2011 the Company has implemented 1,742 days of training programs and involved 3,511 training participants with of 10.11 man-days. The investment for training and development investment in 2011 was Rp4.28 billion out of official travel expenses. The average allocation of the training cost was around Rp3.95 million per employee. In 2011 the number of mandays has increased by 5% from the previous year. This was as the result of more comprehensive programs that required more implementation time. The trainings conducted by the Company have been provided to all employees with equal opportunity, by paying attention on their competency and areas of work.
Program pengembangan dalam rangka mempersiapkan leader di masa depan merupakan komitmen dari Perseroan yang diimplementasikan dalam Leadership Development Program (LDP). Program ini adalah program yang bersifat komprehensif dan dilaksanakan secara series dengan target peserta adalah para leader yang ada di perusahaan dari berbagai level, mulai dari level Unit Head sampai dengan level Division Head serta jabatan para specialist maupun non specialist yang akan menjadi calon leader masa depan di Perseroan. Program ini akan mengembangkan kompetensi leadership yang dibutuhkan dalam pekerjaan sehingga diharapkan para leader mampu menjalankan fungsi sebagai leader secara optimal. Program ini terdiri dari 4 (empat) level yaitu mulai dari LDP 1 sampai dengan LDP 4 dan setiap level akan terbagi menjadi 2 (dua) fase. Masing-masing level akan mengembangkan jenis kompetensi yang sama dengan memiliki tingkat pengembangan kompetensi yang berbeda-beda. Berbagai metode pendekatan digunakan dalam program ini, antara lain seperti business case study, insightful activity, role play, presentation, skill practices, assignment dan sebagainya. Sehingga diharapkan akan lebih menarik dan mampu menstimulasi pengembangan kompetensi leadership yang diharapkan. Perseroan bekerjasama dengan pihak external partner yang memiliki keahlian dalam hal leadership untuk menyelenggarakan program ini. Pada level LDP Perseroan mengundang guest trainer dari praktisi atau pakar di bidang leadership. Tahun 2011 telah dilaksanakan LDP sebanyak 4 batch dengan jumlah total peserta 92 orang.
Development programs in order to prepare future leaders were the Company’s commitment that implemented in the Leadership Development Program (LDP). This program was comprehensive and carried out in series with the target participants were the leaders in the companies from various levels, ranging from Unit Head level to Division Head level and the position of the specialist to non specialist who would be candidates for future leaders in the Company. This program would develop leadership competencies required in the work so that the leaders were expected to be able to run the leader function optimally. This program consisted of 4 (four) levels starting from the LDP 1 to LDP 4 and each level will be divided into 2 (two) phases. Each level will develop the same kind of competence with different level of competencies development. Various approach methods were used in this program, among others, such as business case studies, insightful activity, role play, presentations, skill practices, assignments and others. Thus it was expected to be more attractive and able to stimulate the development of leadership competencies. The Company cooperated with external partners who have expertise in terms of leadership to organize this program. At a certain LDP level, the Company invited guest trainer who were practitioners or experts in the field of leadership. In 2011, the Company implemented LDP in four batches with 92 participants
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Human Resources Development
169
Bagan Leadership Development Program (LDP) : Chart of Leadership Development Program (LDP):
Content Designed By Level LEADING-DRIVE CHANGE-MOTIVATING OTHERS-CUSTOMER FOCUS-SYNERGY-PROBLEM SOLVING-ORGANIZATION-COMMITMENT-PERFORMANCE ACHIEVEMENT ORIENTATIONMANAGEMENT CONTROL-DEVELOP OTHERS-INFLUENCE-OBJECTIVE SETTING
LDP IV LDP III LDP II LDP I Target Participant Approach Method
Key Competency Behaviour
Duration
Individual Contributors (Supervisor&Specialist)
)(
Unit Head & Section Head (Spv, Jr. Mgr, Mgr))(
Department Head (Mgr, Sr, Mgr, GM)) )(
Department Head (Mgr, Sr, Mgr, GM))
Lecture-Sharing-Presentation-Insightful Activity-Roleplay-ExerciseGroup Brainstorming-Skill Practices-Reflection- Case Study 3-5 days
COMPETENCY
LDP1
LDP2
LDP3
LDP4
Leading
Find leadership within
Leading the frontline
Leading others beyond managing
Leading strategically
Drive Change
Adaptability
Help others to chabge
Facilitate change
Manage change
Motivating others
Motivate self
Activate others
Create engagement
Energize & Inspire
Customer Focus
Customer Focus
Customer orientation
Customer loyalty
Customer focus leadership
Synergy
Interpersonal Skills
Teamwork
Building collaboration
Building Partnership
Problem Solving
Problem Solving
Team problem solving
Operational problem solving
Business problem solving
Organization Commitment
Individual commitment
Team commitment
Operational commitment
Strategic Commitment
Performance Achievement Orientation
Work excellence
Performance Achievement Orientation
Managing performance for Operational excellence
Create Performance achievement oriented culture
Management Control
Manage & Monitor
Manage towards execution excellence
Manage strategically
Develop Others
Coaching
Develop others & coaching
Develop others & mentoring
Influence
Team Impact & Influence
Building operational impact
Inspiring strategic impact
Setting team goals
Setting Operational goals
Framing Strategic Outlook
Objective Setting
Setting Personal Goal
proficiency level
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
170
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Sebagai lanjutan dari tahun sebelumnya, Program Pendidikan S2 bidang studi Geofisika masih berlangsung. Tujuan program ini adalah sebagai bentuk pengembangan kepada karyawan, memberikan apresiasi kepada karyawan yang berprestasi serta memperluas jaringan baik dengan klien maupun dengan perusahaan migas yang lain. Program ini merupakan hasil kerjasama Perseroan dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) yang pelaksanaannya di lokasi Perseroan di Jakarta dan telah dimulai pada quarter 1 tahun 2011 sebanyak satu kelas dengan jumlah peserta sejumlah 15 orang yang terdiri dari karyawan Perseroan, klien Perseroan maupun beberapa perusahaan migas. Program Pendidikan ini dilaksanakan 2 (dua) kali dalam seminggu yaitu dilakukan setiap hari Jumat sore dan Sabtu setiap minggunya. Staf pengajar adalah dari ITB dengan kurikulum yang sesuai dengan yang ada di ITB.
As a continuation of the previous year, the Education Program on post-graduate (S2) in Geophysics study was still ongoing. The program is aimed to further develop the employees, appreciate the best performing employees and expand networks with clients and other oil and gas companies. The program was a product of a joint collaboration between The Company and Bandung Institute Of Technology (ITB) which held at the company’s office building in Jakarta and has started in the first quarter of 2011 with one class of 15 participants consist of employees of the Company, along with the Company’s clients as well as several oil & gas companies. This education program was held 2 (two) times a week, conducted every Friday afternoon and Saturday. The instructors were from ITB as the program was included in ITB’s curriculum as well.
Di samping program pelatihan, maka program pengembangan karyawan juga dilakukan melalui pelaksanaan mutasi (promosi dan rotasi) di mana untuk tahun 2011 telah dilakukan sebanyak 396 orang. Sedangkan total jumlah recruitment mencapai 104 orang yang terdiri atas rekrutmen melalui program pro-hire dan fresh graduate. Jumlah tersebut di luar jumlah rekrutmen untuk karyawan outsourcing maupun karyawan project base yang bersifat temporer dan jangka pendek.
In addition to the training program, then the employee development program was also held through mutation (promotion and rotation), in which during 2011, the company had sent 396 employees for mutation. While the total number of recruitment was 104 employees consist of recruitment under pro-hire program and fresh graduates. The amount was excluded the number of outsourcing employees, or temporary and short term, project-base employees.
Di sepanjang tahun 2011, telah dilakukan competency mapping karyawan berdasarkan hasil sistem pengelolaan kinerja (SPK) dan hasil assessment yang telah dilakukan, baik assessment untuk soft skill maupun technical skill. Untuk assessment soft skill dilakukan melalui external assessor, sedangkan untuk assessment technical skill dilakukan oleh atasan masing-masing karyawan. Berdasarkan hasil competency mapping dapat diidentifikasi karyawan potensial dalam talent matrix sebagai salah satu data pendukung untuk kepentingan promosi, penempatan karyawan dan data pendukung suksesi. Pada akhir tahun 2011, Perseroan telah menyusun konsep succession planning handbook dan individual development plan untuk dapat diimplementasikan pada tahun 2012.
During 2011, the Company has conducted competency mapping of employees based on the results of the performance management system (SPK) and the assessment that has been done, both for soft skills and technical skills. Soft skills assessment was performed through external assessor, whereas for technical skills assessment conducted by the supervisor of each employee. Based on the results of competency mapping, it could be identified potential employees in the talent matrix as one of the supporting data for the purpose of promotion, placement and succession of employees. At the end of 2011, the Company prepared concept of succession planning handbooks and individual development plan to be implemented in 2012.
Pengelolaan Hubungan Industrial /Management of Industrial Relations
Dalam upaya mewujudkan budaya kerja yang baik, produktif dan tentram di lingkungan kerja Perseroan, dan senantiasa memperhatikan kepentingan Perseroan, Karyawan, Pemegang Saham dan Pemerintah, maka dengan pola partnership Perseroan telah melibatkan Serikat Karyawan Elnusa dalam konsultasi pembuatan perpanjangan Peraturan Perusahaan periode tahun 2011 – 2013. Peraturan Perusahaan ini memegang peranan penting bagi Perseroan karena sebagai compliance perusahaan terbuka, peraturan perusahaan ini didedikasikan untuk dapat memberi nilai tambah bagi stakeholder.
In the effort to achieve conducive, productive and peaceful work culture in the work environment of the Company, and to notify the interests of the Company, Employees, Shareholders and the Government, then the pattern of the Company partnership has involved Elnusa Employees Union for some consulting session related to the extension of the Company Regulation for period of 2011-2013. This Company Regulation plays an important role for the Company as public company compliance; this corporate governance is also dedicated to provide added value for stakeholders.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap putra/putri dari para Karyawan di lingkungan Perseroan, maka Perusahaan telah melakukan kerja sama dalam program Kemitraan Nusantara (KN) dengan perguruan tinggi negeri ITB. Dari 16 peserta yang telah ikut dalam program KN-ITB ini telah diterima /lulus sebanyak 5 peserta.
As a part of the Company concern on the children of the employees, then the Company has established cooperation in Nusantara Partnership (KN) program with ITB. From 16 participants in the KN-ITB program, 5 participants has been accepted / passed.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Human Resources Development
171
Dalam rangka untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik di antara para Karyawan dan program Community Development untuk lingkungan sekitar, maka setiap tahun Perseroan mengadakan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) seperti tahun-tahun sebelumnya, Untuk HUT yang ke 42 tahun 2011 yang kebetulan bertepatan dengan bulan suci Ramadhan 1432H, Perseroan telah melakukan serangkaian kegiatan yang dilaksanakan dengan sederhana seperti kegiatan Bakti Sosial bekerja sama dengan Yayasan Baitul Hikmah Elnusa (YBHE) yaitu :
In order to create a conducive working environment among the employees and Community Development programs dedicated for the surrounding environment, then every year The Company holds an anniversary celebration just like in the previous years. The 42nd anniversary in 2011 was coincided with the holy month of Ramadhan 1432H, thus The Company conducted a series of simple activities such as Social Charity programs coordinated with Baitul Hikmah Elnusa foundation (YBHE), namely :
1. Pengobatan Gratis & Gigi sebanyak 200 orang, 100 paket peningkatan Gizi Balita dan penyuluhan kesehatan masyarakat sekitar Elnusa;
1. Free Medicine & Dentistry for 200 people, 100 packets for Toddler Nutrition improvement and public health education at Elnusa’s surrounding communities.
2. Memberikan Beasiswa Terpadu (BEST-Elnusa) yang merupakan program beasiswa terpadu untuk anak-anak karyawan (low level employee) dan masyarakat sekitar;
2. provided the Integrated Scholarship program (BEST-Elnusa) which is an integrated scholarship program for children of employees (low level employee) and surrounding communities;
3. Melakukan kegiatan buka bersama setiap hari selama bulan Suci Ramadhan 1432H dengan para karyawan dan jamaah masjid Baitul Hikmah;
3.
4. Melakukan kegiatan Idul Qurban dengan menggalang, memotong dan menyalurkan Hewan Kurban dari dan untuk karyawan dan Masyarakat umum sekitar dengan jumlah Kurban 37 Sapi dan 7 Kambing jumlah yang disalurkan sebanyak 5.000 kantong daging kurban.
4. Held Eid al-Qurban activities to raise fund, slaughter 37 cows and 7 goats as sacrificial animals and distribute 5,000 bags sacrificial meat from and for employees and public.
5. Setiap bulan juga melakukan kegiatan Keagamaan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan Karyawan seperti pengajian bulanan bagi umat Islam dan pendalaman iman bagi umat Kristiani setiap minggu;
5. Conducted monthly activities to enhance faith and religious belief of Employees such as monthly lectures for Moslems and weekly lectures for Christians;
6. Serta kegiatan lainnya untuk menumbuhkan semangat kerja karyawan dengan aktivitas pengembangan budaya (klub music dll) serta beberapa cabang olahraga seperti tenis lapangan, tenis meja, bulutangkis, futsal, karateka, senam dan yoga.
6. Managed other activities to foster the spirit of employees by by cultural development activities (music club, etc) and some sports such as tennis, table tennis, badminton, futsal, karate, gymnastics and yoga.
Program rutin lainnya yang masih merupakan kelanjutan dari tahun sebelumnya dalam rangka untuk meningkatkan loyalitas Karyawan kepada Perseroan adalah :
Other routine and continuous programs in order to enhance employee loyalty to the Company were:
1. Program Haji, di mana dalam rangka untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan karyawan, maka Perseroan memberikan dukungan dalam bentuk bantuan Ongkos Naik Haji (ONH) kepada karyawan yang telah terpilih dan memenuhi persyaratan yang berlaku;
1.
Hajj program. In order to increase faith and belief of employees, the Company provided support in the form of Hajj Fee (ONH) to employees who have been elected and meet the applicable requirements;
2. Penghargaan Ulang Tahun Dinas bagi Karyawan yang telah memasuki masa kerja 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun, 25 tahun, 30 tahun secara terus menerus sesuai Peraturan Perusahaan.
2.
Award of Service Anniversary for Employees who have entered a work period of 5 years, 10 years, 15 years, 20 years, 25 years, 30 years continuously according to the Company regulations.
Managed the break fasting activities, every day during the holy month of Ramadan 1432H with employees and worshippers of Baitul Hikmah mosque.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
172
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pelaksanaan Individu
Pengelolaan
Kinerja
Perseroan sebagai organisasi yang berorientasi terhadap budaya berkinerja tinggi memerlukan alat untuk memastikan tujuan Perseroan tercapai melalui sasaran/target kerja yang ditetapkan oleh manajemen tingkat atas sampai dengan tingkat pelaksana, serta terpantau pencapaiannya dari waktu ke waktu. Sistem Pengelolaan Kinerja atau lebih dikenal dengan SPK adalah suatu sistem yang terintegrasi antara tujuan yang ingin dicapai, kebijakan yang ditetapkan, aktivitas/proses yang dilakukan serta kontribusi faktorfaktor penentu keberhasilan terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan. Sehingga di samping menilai output/result, di dalam SPK juga menilai/mengukur pencapaian atas proses/kompetensi yang telah ditunjukkan oleh Pekerja. Di tahun 2011 telah dilakukan enhancement program dalam hal kesetaraan mekanisme perhitungan antara beberapa model formulir yang digunakan, dan juga perbaikan format dimensi dalam penilaian yang disesuaikan dengan core competency Perseroan. Selain itu, telah dilakukan pembuatan, distribusi dan sosialisasi SPK Handbook yang berisikan mengenai segala hal yang terkait dengan pelaksanaan Penilaian Kinerja di Perseroan, mulai dari perencanaan, pemantauan, penilaian hingga ke pengembangan.
Implementation Of Performance Management
Individual
As an organization oriented on high-performance culture, the Company requires certain tools to ensure the achievement of the Company goals through the work objectives/target set by high level management to executor level, as well as to continuously monitor its progress achievements. Performance Management System or better known as the SPK is an integrated system between the targeted objectives, policies established, activity/process conducted and the contribution of the success factors of the company's overall performance. So in addition to output/ result assessment, SPK also assesses/measures the achievement of process/competency which has been demonstrated by the Employee. In the year 2011, the Company carried out enhancement programs in terms of equality of calculation mechanism between several form models used, and also improvements in dimensional format of the assessment which was adjusted to the core competency of the Company. Moreover, the SPK Handbook has been made, published and socialized which contains information related to the implementation of the Performance Assessment in the Company, ranging from planning, monitoring, assessment to the development.
Remunerasi
Remuneration
1. Dalam upaya terciptanya struktur upah yang dapat lebih mencerminkan market competitiveness maka telah dilakukan penyesuaian atas struktur upah tetap dan tunjangan tidak tetap yang berlaku, di mana upah merupakan bagian dari total remunerasi sebagai sarana untuk memberikan reward, memotivasi dan mempertahankan karyawan sehingga diperlukan nilai upah yang dapat kompetitif dengan keadaan pasar. Perhitungan penyesuaian upah dilakukan dengan tetap mempertimbangkan hasil kinerja Perseroan dan individual karyawan dari Sistim Pengelolaan Kinerja (SPK).
1.
2. Dalam hal penyesuaian upah atas faktor daya saing pasar merupakan salah satu bentuk pengimplementasian reward program dengan tujuan sebagai pola retention pekerja dilakukan melalui penyesuaian upah bagi pekerja yang dikategorikan sebagai high potential/ high performance dan bagi Pekerja yang berada pada fungsi divisi kunci secara business process dengan diberikannya penyesuaian yang mempertimbangkan aspek internal equity pada fungsi jabatan dan pangkat/ band yang sama, aspek kompetensi dan hasil kinerja serta aspek nilai pasar pada fungsi jabatan yang serupa di pasaran.
2. In terms of salary adjustments on market competitiveness factor is one form of reward programs implementation with the purpose as patterns of employee retention which was conducted through the salary adjustment to employees who are classified as high potential/high performance and for employees who are at a key division functions of business process, are given adjustments with taking into account the aspects of internal equity for the same position function and rank/band, the aspects of competence and performance results as well as the aspects of the market value for the similar position function in the market.
Sebagai bagian dari tahapan penting dari fokus strategy HR tahun 2011 dalam hal system enhancement, yaitu terkait dengan total remuneration competitiveness, di tahun 2011 telah dilaksanakan penyesuaian upah terhadap faktor daya saing pasar yang dilakukan berdasarkan indikator ekonomi, hasil kinerja individual (SPK), budget yang telah ditetapkan dengan tetap memperhatikan kemampuan Perseroan, yaitu:
As part of the important stages of HR strategy focus 2011 in terms of system enhancement, which is related to the total remuneration competitiveness, in the year 2011 the Company implemented salary adjustments to market competitiveness factors which was based on economic indicators, the results of individual performance (SPK), and the targeted budget, with considering the ability of the Company, namely: In order to create the salary structure that may reflect the market competitiveness better, the Company has made an adjustment to the structure of fixed salary and variable benefits, where salary is part of the total remuneration as a means to reward, motivate and retain employees so that it requires salary value that can be competitive with market conditions. The salary adjustment calculation was implemented by continuously observing the achievement of the Company performance and employees on Performance Management Systems (SPK).
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Human Resources Development
173
Rencana Pengembangan SDM yang berkesinambungan /Sustainable HR development Plan
Beberapa rencana program continous improvement telah dicanangkan sesuai dengan komitmen Perseroan untuk terus melakukan pengelolaan manusia yang sejalan dengan strategi perusahaan sehingga pada akhirnya mampu mencapai tujuan perusahaan yang diharapkan. Program continous improvement diarahkan untuk mencapai organisasi yang tangkas, perbaikan system dan memastikan kesiapan sumber daya manusia dalam menghadapi tuntutan bisnis yang ada. Rencana program continous improvement tersebut antara lain sebagai berikut :
Several plans for continuous improvement programs have been implemented in accordance with the Company's commitment to continue managing human resources that aligns with corporate strategy and ultimately able to achieve expected corporate objectives. Continuous improvement programs are directed to achieve an agile organization, improve the system and ensure the readiness of human resources to face businesses challenges. Plan for continuous improvement programs include the following:
1. Melanjutkan program revitalisasi SDM yang telah dimulai pada tahun 2011 sehingga diharapkan tercipta organisasi yang lebih efektif, lebih tangkas dalam menunjang proses bisnis, menghasilkan produktivitas tinggi dan diharapkan dapat lebih kompetitif terhadap persaingan dunia usaha.
1. Continue the HR revitalization program that was started in 2011 for creating a more effective and more agile organization in supporting business processes, achieving high productivity and is expected to be more competitive to business competition.
2. Peningkatan learning program untuk pemenuhan kompetensi yang dipersyaratkan dalam job profile/job specification baik kompetensi teknis maupun kompetensi softskill melalui perencanaan jadwal training yang telah disusun selama satu tahun sehingga dapat memberikan informasi bagi karyawan dalam pelaksanaan training.
2.
3. Program penguatan culture masih dilakukan secara berkelanjutan sebagai dasar untuk membangun budaya good corporate governance (GCG) melalui Program internalisasi code of conduct (Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja) serta membangun budaya awareness terhadap aspek-aspek HSE, Equipment dan Cost untuk meningkatkan sense of belonging terhadap Perseroan.
3. Continuously conduct culture strengthen programs as a basis for building good corporate governance (GCG) culture through the internalization program of code of conduct (Code of Business Ethics and Work Ethic) and for building awareness culture of HSE, Equipment and Cost in order to increase the sense of belonging to the Company.
4. Program perbaikan system akan selalu dilakukan untuk menciptakan proses kerja yang lebih efektif dan efisien. Penyusunan succession planning handbook dan individual development plan yang telah dimulai pada tahun lalu akan diimplementasikan pada tahun berikutnya. Begitu pula Talent Retention Program akan dilaksanakan dalam bentuk pengembangan dan kesempatan karir. Review job profile dan kompetensi akan dilakukan secara berkelanjutan sehingga dapat selalu menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Perbaikan proses resourcing juga akan dilakukan yaitu dengan lebih mengoptimalkan media sourcing yang ada, melakukan kerjasama dengan expert institution, memperluas jaringan komunitas sosial, melakukan kerjasama dengan lembagalembaga pendidikan dan mengikuti job fair.
4. Always implement system improvement program to create more effective and efficient work processes. Preparation of succession planning handbooks and individual development plan that was started last year will be implemented next year. Similarly, Talent Retention Program will also be implemented in the form of development and career opportunities. Review of job profiles and competencies will be undertaken continuously so that it can always adapt to existing conditions. Resourcing process improvement will also be done with further optimization of the existing media sourcing, cooperation with the expert institution, expansion of social community network, cooperation with educational institutions as well as job fairs participation.
5. Leadership Development Program tetap menjadi prioritas untuk dilaksanakan pada tahun berikutnya, sejalan dengan kebutuhan untuk mempersiapkan kompetensi leadership sehingga mampu menyiapkan leader yang kompeten di masa yang akan datang.
5. Implement Leadership Development Program as priority program in the next year, in line with the need to fulfill the leadership competence so as to prepare competent leaders in the future.
Improve learning programs for fulfilling required competence in the job profile/job specification both technical and soft skill competencies through the one year planning of training schedules so as to provide information for employees in the implementation of training.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
174
Laporan Keberlanjutan
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Perseroan terus mengimplementasikan tanggung jawab sosial perusahaan pada level yang strategis untuk mendukung kegiatan operasi dan memberikan kontribusi sosial dengan basis keselarasan hubungan dengan komunitas setempat The Company continues to implement the corporate social responsibility at a strategic level to support operations as well as social contribution on the basis of harmonious relation with local community
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Sustainability Report
175
Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan /Corporate Social Responsibility Report
Konsep Dan Manajemen Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Concept And Management of Corporate Social Responsibility
Perseroan dalam tanggung jawab sosial telah mengupayakan hal tersebut sebelum tersusunnya prosedur standar internasional (ISO 26000) maupun Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007. Pasal 74 undang-undang tersebut menyatakan bahwa Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalah bentuk kewajiban yang diharuskan kepada setiap perusahaan yang kegiatan usahanya berkaitan dengan sumber daya alam.
The Company had implemented the social responsibility before the International Standard Procedure (ISO 26000) and Article 74 of Law No. 40 Year 2007 were compiled. The article 74 stated that Social and Environment Responsibility is the liability required from each company which its business activities related to natural resources.
Dalam persepsi Perseroan, tanggung jawab sosial dan lingkungan ini akan menjadi lebih bernilai bila kegiatan yang diberikan tidak hanya memberikan manfaat bagi komunitas namun searah dengan lini bisnis Perseroan. Oleh karena itu, tanggung jawab sosial dan lingkungan yang diupayakan Perseroan adalah melampaui kepatuhan terhadap hukum dan terintegrasi dalam bisnis secara inklusif.
In the Company’s perception, this social and environment responsibility will become more valuable if the implemented activities are not only benefit for the community but also in line with the Company’s business line. Therefore, the corporate social and enviroment responsibility is beyond the Company’s compliance to law and intregated in inclusive business.
“Konsep bisnis inklusif yang digunakan oleh Perseroan adalah upaya untuk memberikan manfaat kepada masyarakat berpenghasilan rendah sebagai bagian dari bisnis berkelanjutan yang dijalankan. Melalui inisiatif perencanaan profit, turut memberikan kontribusi terhadap pengurangan kemiskinan serta mengikutkan masyarakat berpenghasilan rendah dalam rantai bisnis adalah nilai-nilai bisnis inklusif yang dijalankan” (Christina Gradl & Claudia Knobloch: ENDEVA)
“The inclusive business concept which is applied by the Company is an effort to deliver benefits for low-income communities as part of sustainable business. It is the Company’s inclusive business values to profit planning initiatives, contribute to poverty reduction and involve low income communities in business chains” (Christina Gradl & Claudia Knobloch: ENDEVA)
Dalam mengimplementasikan konsep bisnis inklusif ini, Perseroan mengupayakan pendekatan melalui 8 program Millennium Development Goals yang sedang dikampanyekan United Nation dan diperjuangkan oleh pemerintah. Eksistensi Perseroan adalah buah dari pembangunan, terlibat dalam pembangunan, serta membantu pemerintah untuk mengarah pada pembangunan yang berkelanjutan dalam lingkup pembangunan nasional maupun skala global sebagai warga dunia.
In implementing the inclusive business concept, the Company seeks approach to through the 8 Millennium Development Goals programs which are being campaigned by the United Nations and initiated by the Government. The Company’s existence is resulted from development, as well as help government to lead to national and global sustainable development as part of world community.
Melampaui kepatuhan terhadap hukum dan mengintegrasikan tanggung jawab sosial serta lingkungan dalam bisnis secara inklusif adalah konsep tanggung jawab sosial perusahaan yang dijadikan acuan oleh Perseroan. Komitmen Perseroan adalah turut berperan serta dalam pembangunan berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat sekitar kantor Perseroan, komunitas lokal di daerah operasi, maupun masyarakat secara luas.
Beyond compliance to law and integrate social and enviromental responsibility in inclusive business is the concept of corporate social responsibility implemented in the Company. The Company’s commitmet is to participate in sustainable development as a way to enhance quality of life and useful environment, either for the community around head office, local community, or wider society.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
176
Laporan Keberlanjutan
Sepanjang tahun 2011, Perseroan terus mengimplementasikan tanggung jawab sosial perusahaan pada level yang strategis untuk mendukung kegiatan operasi dan memberikan kontribusi sosial dengan basis keselarasan hubungan dengan komunitas setempat. Dengan landasan utama adalah triple bottom line (PeoplePlanet-Profit) Visi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang dijalankan Perseroan berorientasi pada visi bisnis yang inklusif dan berkelanjutan, strategi tanggung jawab sosial diarahkan pada upaya mendukung kegiatan operasi, berorientasi pada lingkungan serta memiliki efek berganda yang diharapkan dapat menyelaraskan hubungan dengan komunitas lokal.
During 2011, the Company kept implementing corporate social responsibility at a strategic level to support operations as well as social contribution on the basis of harmonious relation with surrounding community. With the basic principal of the triple bottom line (People-Planet-Profit), the Corporate Social Responsibility vision implemented by the Company is oriented to inclusive and sustainable business vision, social responsibility strategies aimed to support operation activities, oriented to environment and have a multiple effect which is expected to harmonize the relationship with the surrounding community.
Menjadi perusahaan yang bernilai tambah dengan menyertakan kepedulian sosial dan pelestarian lingkungan sebagai bagian dari keberhasilan selain ukuran kinerja perusahaan Being a value added company by including social and environmental concerns as also a part of the key success than the company’s performance
Dari visi tersebut, Perseroan menurunkannya menjadi 4 (empat) misi penyelenggaraan tanggung jawab sosial perusahaan yaitu:
From that vision, the Company formulates 4 (four) missions related to corporate social responsibilities namely:
1. Mengutamakan manfaat bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi pekerjaan; 2. Mempunyai efek strategis untuk komunitas sesuai kebutuhan masyarakat; 3. Berorientasi pelestarian budaya, kearifan lokal dan cinta alam; 4. Menerapkan model kerja sama dalam pelaksanaan untuk sinergi dan investasi sosial.
1.
Prioritizing benefits to community at the operational areas of the company; 2. Having strategic impacts for the community according to the needs of the community; 3. Having orientation to cultural preservation, local values and nature’s passion; 4. Implementing partnership model in conducting synergy and social investment.
Dalam rangka penerapan visi misi bisnis inklusif dan berkelanjutan ini, Perseroan mengupayakan program tanggung jawab sosial
In order to implement this inclusive and sustainable vision & mission, the Company pursues its corporate social responsibility
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Sustainability Report
177
perusahaan sesuai dengan core business yang dijalani. Melalui keunggulan Perseroan dan pendekatan MDGs (Millennium Development Goals), perhatian Perseroan difokuskan pada aspekaspek strategis.
programs according to the core business. Through the Company’s excellence and refers to MDGs (Millennium Development Goals), the Company’s concern is focused on strategic aspects.
Lingkungan Hidup
Environment
1. Drilling for Water 2. Gerakan Hijau 3. Kesiapsiagaan Bencana
1. 2. 3.
Drilling for Water.
Drilling for Water.
Derma 2011 Pohon.
Planting 2011 Trees.
Kesiapsiagaan Bencana.
Perhatian Perseroan terhadap keberlanjutan lingkungan yang merupakan salah satu poin MDGs difokuskan pada upaya penanggulangan perubahan iklim global dan pelestarian alam serta tersedianya akses sumber air. Kepedulian Perseroan ini diaplikasikan melalui program-program tanggung jawab sosial yang berfokuskan pada 3 program:
Terkait erat dengan bisnis inti Perseroan, program ini merupakan salah satu kepedulian sosial untuk warga di sekitar wilayah operasi Perseroan. Tujuan dari program ini adalah membantu ketersediaan akses bagi warga untuk mendapatkan air bersih yang sangat vital dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan mesin pengeboran dangkal berupa Rig Jacro Portable Series 150 yang biasa digunakan dalam setiap aktivitas pengeboran kegiatan survei seismik, akses sumber air diperoleh dengan metode yang sama. Sepanjang 2011, Perseroan bekerja sama dengan klien telah melakukan Drilling for Water di beberapa desa yang menjadi wilayah operasi. Delapan titik sumber air disediakan oleh Perseroan di desadesa wilayah Prabumulih- Sumatera Selatan. Melanjutkan aksi Go Green Initiative yang digerakkan sejak Tahun 2008, di tahun 2011 Perseroan kembali memfokuskan aksi hijau untuk membantu pengurangan emisi karbon. Inisiasi Derma 2011 Pohon ini dilaksanakan pada akhir tahun 2010 untuk menyambut datangnya tahun 2011 dengan menggalang inisiatif individual untuk berderma dalam bentuk pohon. Pada 2011 ini, Perseroan melanjutkan program ini dengan menanam 1000 pohon di sekolah-sekolah serta jalan-jalan yang ada di wilayah Kota Prabumulih – Sumatera Selatan. Mitra kerjasama: Masyarakat Peduli Lingkungan Kota Prabumulih. Program ini merupakan salah satu upaya pembinaan Elnusa Volunteer Club yang dibentuk oleh Perseroan untuk siapsiaga dan turut serta membantu bila terjadi bencana alam. Melalui Community - Based Disaster Risk Management Training, Perseroan memfasilitasi Elnusa Volunteer Club untuk belajar dan berlatih dalam memberikan pertolongan kepada korban bencana alam. Pelatihan yang diberikan meliputi penanggulangan bencana gempa bumi, banjir, longsor dan letusan gunung berapi.
The Company’s concern to environment sustainability as one of the points of MDGs, focused on effort to control global climate change and natural preservation as well as the availability of access to water sources. This Company’s concern is applied through corporate social responsibilities that are focused three programs:
.
Drilling for water Green Action Disaster Readiness
Related to the Company’s core business, this program is part of social concern for surrounding communities at the the operational area of the Company. The purpose of this program is to provide the access availability of clean water which is crucial for daily use. By using drilling water machine portable Rig Jacro 150 series which is commonly used in drilling seismic survey activities, the access to water sources is also obtained by the same method. During 2011, the Company, cooperated with several clients, conducted Drilling for Water in some villages at the operation area. Eight location of water sources were provided by the Company in Prabumulih-South Sumatera villages.
The continuity of Go Green Initiative program which has been initiated since 2008, in 2011 the Company also focused on green action to help reducing the carbon emission. This initiation of planting 2011 trees was held in the end of 2010 to welcome 2011 by raising individual initiative for donating in the form of trees. In 2011 the company continued this program by planting 1000 trees at schools and the roads in PrabumulihSouth Sumatera. The partners of this program was Community Care for the Environment City Prabumulih.
Disaster Readiness.
This program is part of development effort on Elnusa Volunteer Club which was established by the Company to be alert and participate as well as assist in the event of natural disasters. Through the Community-Based Disaster Risk Management Training, the company facilitated Elnusa Volunteer Club to learn and practice in providing help to disaster victims. The training included recovery programs on earthquake, flood, landside and volcanic eruption.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
178
Laporan Keberlanjutan
Komunitas
Community
1. Pendidikan, 2. Kesehatan, dan 3. Ekonomi.
1. Education, 2. Health, and 3. Economiy
Pendidikan
Education
Fokus Perseroan terhadap tanggung jawab sosial tidak hanya pada daerah yang menjadi wilayah operasi. Kepedulian sosial, keharmonisan hubungan dengan masyarakat di sekitar kantor pusat juga merupakan perhatian utama. Kepedulian Perseroan ini diaplikasikan melalui program-program tanggung jawab sosial yang fokus pada 3 program:
1.
BEASISWA TERPADU (BEST). Program ini merupakan bentuk kepedulian sosial Perseroan terhadap dunia pendidikan dengan memberikan beasiswa kepada siswa/siswi yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah berdasarkan standar Upah Minimum Regional (UMR). Melalui program ini penerima beasiswa tidak hanya menerima bantuan pendidikan, melainkan juga mendapatkan pendampingan prestasi akademik, pembangunan karakter kepemimpinan serta pembimbingan spiritual. Pada tahun 2011, jumlah penerima BEST adalah 64 siswa dan berasal dari 5 wilayah. Jumlah ini naik sebesar 3,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan total jumlah penerima BEST hingga tahun ini adalah 345 siswa atau naik 22,8%. Dana Perseroan yang telah tersalurkan pada tahun ini adalah Rp214.710.000 atau naik sebesar 320,8%. Mitra kerjasama: Yayasan Baitul Hikmah Elnusa
The company's focus on social responsibility is not only in operation area. Social care, harmonious relations with the surrounding community at the head office is also part of the Company’s major concern. This concern is translated through social responsibility programs which focused on:
1.
INTEGRATED SCHOLARSHIP (BEST). This program is one of the Company’s concerns on education by providing scholarships to students who came from low income families based on Regional Minimum Wages standard (UMR). Through this program, the scholarship beneficiaries are not only received education assistance but also consultancy for their academic improvement, character and leadership building as well as spiritual training. In 2011, there were 64 BEST beneficiaries that came from 5 areas. This number increased by 3.2% compared to last year. However, the total BEST participants by this year were 345 students, or increased 22.8%. In 2011, the company spent IDR214,710,000 or increased by 320.8% from 2010’s budget. The partner of this program: Baitul Hikmah Elnusa Foundation. Jakarta Selatan
80% 60%
21%
40% Tangerang
77%
Jakarta Timur
20% 0%
2%
SD
SMP
Bekasi
Depok
SMA
2.
TAMAN BELAJAR ELNUSA (TBE). Salah satu bentuk perhatian Perseroan terhadap pendidikan anak-anak dan remaja yang berasal dari masyarakat kurang mampu di sekitar kantor Graha Elnusa. Taman ini merupakan layanan pendidikan gratis yang menerapkan sistem pembelajaran berdasarkan gabungan kurikulum Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen Agama. Kegiatan intensif taman ini terdiri dari PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dengan bentuk TKIT (Taman Kanak-kanak Islam Terpadu) dan TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) bernama “Baitul Hikmah” yang telah terakreditasi oleh Departemen Pendidikan Nasional
2.
TAMAN BELAJAR ELNUSA (TBE). This program is also one of the Company’s concern on education for kids and teenagers of low-income community around the office building, Graha Elnusa. This is a free education services which implement learning combination system based on Department of National Education and Department of Religion Affairs. The intensive program is included PAUD (Early Age Child Education - Pendidikan Anak Usia Dini), in a form of Integrated Islamic Kindergarten (Taman Kanak-kanak Islam Terpadu/TKIT) and Al Quran Learning Center (Taman Pendidikan Al Quran/TPA) called “Baitul Hikmah” that has
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Sustainability Report
No. 762/1851.192 dan Departemen Agama No. Kd.09.01/6/ BA.01.1/698/2008. Pada tahun 2011, jumlah penerima layanan pendidikan gratis Perseroan ini adalah 176 siswa dengan prosentase kenaikan 5,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Total jumlah penerima layanan hingga tahun ini adalah 1.863 siswa, dengan prosentase kenaikan sebesar 10,4%. Dana Perseroan yang telah tersalurkan pada tahun ini adalah Rp264.575.300. Mitra kerjasama: Yayasan Baitul Hikmah Elnusa.
179
been accredited by Department of National Education No. 762/1851.192 and Department of Religion Affairs of Republic of Indonesia No. Kd.09.01/6/BA.01.1/698/2008. In 2011, there were 176 TBE participants, increased by 5.4% compared to previous year’s students. Up to 2011, there were 1,863 TBE participants or increased by 10.4% from 2010. The company spent Rp264.575.300 on this program. The partner of this program: Baitul Hikmah Elnusa Foundation.
32%
68% TKIT TBA
3. TK PATRA VII. Perseroan memfasilitasi sarana dan honorarium tenaga pengajar profesional sebagai bentuk partisipasi dalam Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dari keluarga berpenghasilan rendah. TK Umum ini merupakan TK yang dibentuk oleh PT Pertamina (Persero) yang berlokasi di Jalan Albesia Raya Blok A No. 6-7, Cipinang, Jakarta Timur. Tahun 2011, penerima manfaat TK Patra adalah 39 siswa/i, dengan total dana yang disalurkan Rp110.000.000. Mitra kerjasama: Persatuan Wanita Patra (PWP) Tingkat Perseroan.
3.
TK PATRA VII. The Company extends fund for facilities and honorarium of the professional teachers joining in the PAUD from low-income families. This General Kindergarten is located on Jalan Albesia Raya Block A No. 6 and 7, Cipinang, East Jakarta. In 2011, there were 39 participants in this program, with total fund distributed was IDR110,000,000. The partner of this program: Patra Women Association (Persatuan Wanita Patra/ PWP) of the Company level.
39
27
23
2009
2010
4. PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL). Perseroan memberikan kesempatan bagi mahasiswa/i dari sekolah tinggi maupun universitas untuk belajar dan mengenal dunia kerja yang ada di Perseroan. Kegiatan ini merupakan wujud kepedulian dan keterbukaan Perseroan terhadap pembekalan tunas-tunas bangsa. Peserta dalam program Praktek Kerja Lapang ini biasanya adalah mahasiswa/i
4.
2011 INTERNSHIP. The Company offers opportunities for students of specialized schools and colleges to learn and introduce them to work environment at the Company. This activity is a manifestation of the Company’s concern and openness for the development of nation’s germs. Internship Participants are usually students in middle of their study period. In 2011, 49 students got the
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
180
Laporan Keberlanjutan
yang sedang berada dipertengahan masa studi. Dalam tahun 2010, sejumlah 49 mahasiswa/i mendapat kesempatan untuk melakukan PKL dengan sebaran lokasi kerja di berbagai divisi di Perseroan. Jumlah ini meningkat 133,3% dibandingkan tahun sebelumnya.
8.2%
6.1%
opportunity to join Internship program in various division of the Company. This number increased 133. 3% compared to previous year’s students.
20.4% Human Resources
8.2%
Accounting & Tax
8.2%
Assets & Property Management Drilling Services
12.2%
36.7%
Finance Geosciences Service lain-lain
5. PENELITIAN. Perseroan membuka kesempatan bagi mahasiswa tingkat akhir untuk melakukan penelitian di berbagai divisi Perseroan. Bentuk kesempatan yang diberikan oleh Perseroan meliputi keterbukaan data, asistensi penelitian, hingga akses untuk mengunjungi lokasi kerja. Sepanjang tahun 2011 ini, Perseroan telah memberikan kesempatan kepada 41 mahasiswa dari berbagai universitas. Jumlah penelitian ini meningkat signifikan 412,5% dibandingkan tahun sebelumnya.
5. RESEARCH. The Company provides opportunity for graduate student to conduct research in various divisions of the Company. The opportunity includes data share, research consultancy and access to visit work location. In 2011, the company has given opportunity for 41 students from various universities to hold research. This number increased by 412.5% compare to previous year’s students.
22.0% 48.8% 9.8%
Geosciences Service Drilling Services Human Resources Accounting & Tax
7.3%
Assets & Property Management
7.3% 4.9%
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Sustainability Report
Kesehatan
1. FORUM POSYANDU. Untuk mendukung program pemerintah dalam mencapai target Millineum Development Goals (MDG’s) Poin 4: Mengurangi Kematian Anak, Perseroan berupaya mendukung kinerja Posyandu-posyandu yang ada di Kelurahan Cilandak Barat dan Cilandak Timur, Jakarta Selatan. Melalui Forum Posyandu aktivitas seperti penyelenggaraan forum diskusi antar kelompok Posyandu, pelatihan bagi kader Posyandu, pemberian bantuan pendukung kegiatan Posyandu (makanan tambahan bagi balita, alat-alat kesehatan, pemantauan potensi penyakit endemik) dilakukan. Sepanjang tahun 2011 , jumlah penerima layanan ini adalah 808 individu meliputi bayi dan balita. Dana Perseroan yang telah tersalurkan pada tahun ini adalah Rp71.500.000, dengan prosentase kenaikan sebesar 225,0% dibandingkan tahun sebelumnya. Mitra kerjasama: Yayasan Baitul Hikmah Elnusa
181
Health 1.
INTEGRATED HEALTH SERVICE (POSYANDU). To support the government program to achieve the target of Millennium Development Goals (MDGs) point 4: reduce child mortality, the Company seeks to support the performance of Posyandu located in Cilandak Barat and Cilandak Timur Sub Districts, South Jakarta. By Posyandu forum, the Company organizing several activities such as discussion forum between Posyandu groups, training for the Posyandu officers and supporting the Posyandu activities (additional food for toddler, medical equipment, monitoring the potential endemic disease). In 2011 the number of recipient of this program was 808 people including infants and toddlers. This year the Company also distributed IDR71,500,000 and increased by 225.0% compared to previous year’s budget realization. The partner of this program: Baitul Hikmah Elnusa Foundation.
20%
80%
Bayi Balita
2. POS SEHAT. Program kesehatan cuma-cuma yang memberikan layanan pemeriksaan dan pengobatan kepada warga berpenghasilan rendah di sekitar kantor Graha Elnusa. Fokus program ini adalah edukasi kesehatan, pengobatan penyakit umum, pengobatan gigi, pemeriksaan serta pemberian paket gizi ibu dan balita. Tim kesehatan yang diterjunkan dalam program ini terdiri dari 4 dokter, 4 apoteker serta 2 admistrasi. Pada tahun ini jumlah penerima layanan ini adalah 426 individu. Mitra kerjasama: Yayasan Baitul Hikmah Elnusa.
2.
POS SEHAT. This program is a free medical service that provides general check-up and treatment services for low income families around the office building, Graha Elnusa. The program focuses on health education, general check-up, dental treatment and mom and baby’s nutrition package. The medical team who is in charge on this program consists of 4 doctors, 4 pharmacists and 2 administrations. This year the number of participants of this program was around 426 persons. The partner of this program: Baitul Hikmah Elnusa Foundation.
27% 40%
Umum Penyuluhan
16%
Gigi
16%
Balita
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
182
3.
Laporan Keberlanjutan
DONOR DARAH. Perseroan memfasilitasi preferensi dan kepedulian dari karyawan serta penyewa gedung Graha Elnusa terhadap sesama, melalui program donor darah. Inisiasi dari kegiatan ini adalah Klub Donor Darah Elnusa Group. Pada 2011 ini, pelaksanaan kegiatan donor darah yang difasilitasi Perseroan dilaksanakan 2 kali dan diikuti oleh 288 pendonor. Antusiasme karyawan serta penyewa gedung ini meningkat 113,3% dibandingkan pada tahun sebelumnya. Total pendonor selama 2 tahun terakhir mengalami peningkatan sebesar 213,3%.
3.
BLOOD DONOR. The Company facilitates the preference and concern of employees and tenants in Graha Elnusa for others, through the blood donor program. Initiation of this program is Elnusa Group’s Blood Donor Club. In 2011, the implementation of blood donor activities that was organized by the Company was two times and involved 288 participants. The enthusiasm the employees and tenants increased 113. 3% compare to last year’s participants. For the last 2 years, the total donors have increased by 213.3%.
44
50
24 42
A
60
B
13 13
42
AB
O
Ekonomi
Economy
2. TABUNG HIKMAH MANDIRI (THM). Komitmen Perseroan dalam kegiatan pengembangan ekonomi dilakukan dengan mengadopsi konsep lembaga keuangan mikro syariah Baitul Maal wat Tamwil (BMT) yang popular untuk membantu para pelaku usaha mikro. Konsep ini merupakan pengembangan dari P2KM (Program Pengembangan Kemandirian Masyarakat) sebelumnya dirintis Perseroan. Fungsi kerja dari Tabung Hikmah Mandiri adalah Pembiayaan mikro syariah, pembinaan dan penguatan etos kemandirian, manajemen usaha, serta pembangunan jaringan pasar. Sepanjang 2011, program ini telah memberikan manfaat kepada 551 pelaku usaha, dengan persentase kenaikan jumlah penerima manfaat 174,9% yang terdistribusi di 7 wilayah.
2.
1.
HARI PENGUSAHA KECIL (HPK). Salah satu upaya keberpihakan Perseroan terhadap para pengusaha kecil untuk melakukan transaksi jual beli di area kantor setiap hari Jum’at. Tujuan dari program ini adalah untuk memberdayakan usaha mikro melalui penyediaan pusat transaksi jual beli yang strategis serta menjunjung tinggi prinsip fair trade. Sepanjang tahun 2011, rata-rata jumlah penerima layanan ini adalah 61 usahawan. Nilai rata-rata ini naik 1,4% dibanding tahun sebelumnya. Jumlah total penerima layanan mencapai 730 yang meliputi usaha mikro, kecil dan menengah. Mitra kerjasama: Yayasan Baitul Hikmah Elnusa
Donor I Donor II
1. SMALL ENTREPRENEUR DAY (HARI PENGUSAHA KECIL/HPK). This activity represents the Company’s concern for small entrepreneur that involves in buy and sale transaction at Graha Elnusa on every Friday. The purpose of this program is to empower micro enterprises by providing the central strategic buying and selling and encourage principles of fair trade. In 2011 the average number of participants on this program was 61 entrepreneurs. This number increased by 1.4% compare to last year’s participants. The total participants reached 730 include micro, small and medium enterprises. The partner of this program: Baitul Hikmah Elnusa Foundation.
TABUNG HIKMAH MANDIRI (THM). The Company’s commitment in economic development activity is conducted by applying sharia micro financing concept called Baitul Maal wat Tamwil (BMT), a popular financing scheme for small entrepreneur. This concept is a developed concept from P2KM (Community Independency Development Program), which previously initiated by the Company. The working principle of the Tabung Hikmah Mandiri is shariamicro financing, development and strengthening independency ethic, business management as well as development of market network. In 2011, this program gave benefit to 551 entrepreneurs, which distributed to 7 regions, or increased by 174.9% compare to last year’s beneficiaries.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Sustainability Report
Penerima Manfaat & Dana Tersalur Beneficiaries & Fund Distributed
Penerima manfaat Beneficiaries
Total penerima manfaat Total Beneficiaries
Total Biaya Total Fund
551
866
Rp1.154.225.000,00
Sebaran Wilayah Location
• • •
Cilandak Timur Cilandak Barat Lebak Bulus
• • •
Selain pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dilaksanakan Perseroan di wilayah operasi maupun di sekitar kantor pusat, Perseroan juga memfokuskan tanggung jawab sosial internal perusahaan. Karyawan sebagai asset utama adalah customer pertama yang harus mendapatkan pelayanan dalam pemenuhan hak-haknya. Berikut adalah program tanggung jawab sosial internal perusahaan:
Pasar Rebo Ciganjur
• •
183
Jatijajar Meruyung
In addition to the Company’s social responsibility actions in operation sites as well as in head office, the Company also conducts internal social responsibility. Employees as the primary asset are the first customer which must be served for their rights. These programs below are the internal corporate social responsibility:
Tanggung Jawab Sosial InternalPerusahaan
Internal Corporate Social Resposibility
SAFETY ALERT. Kepedulian Perseroan terhadap Keamanan, Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan yang berlaku bagi seluruh karyawan, mitra kerja, penyewa Graha Elnusa serta pengunjung di Graha Elnusa dengan pusat koordinasi di Divisi HSE (Health, Safety and Environment).
SAFETY ALERT. The Company’s concern on security, health, safety of work area and surrounding environment which prevails to all of employees, partners, building tenants as well as visitors of Graha Elnusa with coordination center at HSE (Health, Safety and Environment) Division.
SAFETY DRILLING. Perhatian Perseroan terhadap pencegahan dan latihan keamanan diimplementasikan dalam program ini yang melibatkan seluruh karyawan dalam latihan evakuasi serta program-program detail yang bersifat pencegahan/ preventif. Program ini merupakan agenda rutin Divisi HSE dengan Elnusa Building Management (EBM). Safety Drilling untuk Graha Elnusa pada tahun 2011 ini dilaksanakan satu kali.
SAFETY DRILLING. The Company’s concern on prevention and security training is implemented in evacuation drilling and other preventive programs which involve all employees. This is a HSE Division routine program which coordinates with Elnusa Building Management. In 2011, Safety Drilling was conducted once in Graha Elnusa.
DISASTER READINESS. Kegiatan ini berupa kampanye pengetahuan kebencanaan, informasi kesiagaan yang secara prosedural menjadi agenda wajib pada setiap awal penyelenggaraan kegiatan di dalam gedung maupun di luar gedung. Divisi HSE merupakan pelaksana koordinasi kegiatan ini GREEN OFFICE. Perseroan mengupayakan gedung kerja untuk dapat mengimplementasikan konsep green office. Dua program yang dilaksanakan adalah Sewage Treatment Plan (STP) dan efisiensi listrik. Koordinator program ini adalah Elnusa Building Management (EBM).
DISASTER READINESS. This activity is a campaign for disaster awareness, information on alertness which is a mandatory agenda, held in the beginning of any events, both inside or outside the office building. HSE Division is the program coordinator of this activity. GREEN OFFICE. The Company strives for green office concept to be implemented in the building. Two programs have been implemented, Sewage Treatment Plan (STP) and electricity efficiency. The program coordinator is Elnusa Building Management (EBM).
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
184
Laporan Keberlanjutan
KLINIK PENGOBATAN. Perseroan membuka klinik pengobatan umum dan gigi di area Graha Elnusa yang disediakan untuk karyawan Perseroan sebagai bagian dari benefit yang dikelola oleh Divisi Sumber Daya Manusia. Klinik ini juga terbuka untuk umum, dengan jam layanan setiap hari kerja. Mitra Kerjasama: Kopen Medika.
MEDICAL CENTER. The company facilitates general medical and dental clinic in Graha Elnusa area which is provided for employees as part of the Company’s benefit and managed by Human Resources Division. This clinic is open for public with work day services hours. Partner: Kopen Medika.
KOMUNITAS HOBI. Perseroan memfasilitasi aktivitas hobi, seni dan olahraga karyawan yang diinisiasi oleh klub internal Perseroan. Tahun 2011, ada sekitar 8 klub minat yang difasilitasi oleh Perseroan.
HOBBY COMMUNITY. The Company also facilitates hobby activities, arts and sports of the employees which are initiated by internal hobby clubs. In 2011, the Company facilitated 8 clubs.
MASJID BAITUL HIKMAH ELNUSA sebagai pusat aktivitas religi Islam dan layanan karitatif.
MASJID BAITUL HIKMAH ELNUSA as the center of Islam activities and charity services.
PERHIMPUNAN UMAT KRISTIANI sebagai pusat aktivitas religi Kristiani dan layanan karitatif.
CHRISTIANITY ASSOCIATION as the center of Christian activities and charity services.
Total Dana Corporate Social Responsibility CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TOTAL EXPENSE
IDR2.037.004.234,00 17.6%
53.7% 28.7% Donation Sponsorship Social Relationship
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Sustainability Report
185
Laporan K3LL
/Healthy, Safety and Environment Report
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA, DAN LINDUNG LINGKUNGAN
HEALTH, SAFETY & ENVIRONMENT
Perseroan menempatkan aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan sama pentingnya dengan pencapaian target operasi dan kualitas. Hal tersebut bertujuan untuk mendukung dan mencapai lingkungan kerja yang aman bagi karyawan, mitra kerja dan pihak-pihak yang berkepentingan. Karena Perseroan menyadari bahwa aspek K3LL (HSE) merupakan salah satu elemen yang sangat penting dan tidak terpisahkan dalam kriteria penentuan tingkat kualifikasi, kapabilitas dan performa perusahaan. Sehingga perusahaan telah menetapkan target yang dicanangkan di setiap lapangan kegiatannya.
The Company puts Health, Safety and Environment (HSE) aspect as important as achievement of operational & quality target. It aims to support and achieve a safe working environment for employees, partners and others stakeholders. The company acknowledges that the aspect of HSE is one of the important and inseparable in determining criteria of qualification level and the Company’s performance. Therefore, the Company sets several targets which are launched in every field of its operational areas.
Target tahun 2011 1. Tidak ada kecelakaan yang berakibat fatal (zero fatality); 2. Rate kecelakaan yang berakibat hilangnya hari kerja (LTIR) < 0,46; 3. Tidak berdampak negatif pada lingkungan.
Target in 2011 1. Zero fatality; 2. Lost Time Injury and Illness Rate (LTIR) < 0.46; 3. Less negative impact to environment.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
186
Laporan Keberlanjutan
Untuk mencapai target tersebut, upaya yang dilakukan adalah meningkatkan program proaktif. Kinerja HSE pun diukur berdasarkan 2 indikator yaitu leading (pro-active) indicator dan lagging (re-active) indicator yang dituangkan dalam KPI HSE 2011.
To achieve these targets, improvement of proactive programs has been taken. The Company’s HSE performance is also measured based on two main indicators, namely leading (pro-active) indicators and lagging (re-active) indicator, as enclosed in Key Performance Indicators (KPI) HSE 2011.
PRO-ACTIVE / LEADING INDICATOR Merupakan upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan, termasuk di dalamnya adalah melakukan identifikasi bahaya beserta pengendalian yang harus dilakukan. Program proaktif melalui :
PRO-ACTIVE / LEADING INDICATOR It is an effort to prevent accidents, including by identifying hazards and implementing mandatory controls. Proactive programs are realized through:
• Management Visit/ Management Walk Through (MWT) Merupakan kegiatan manajemen ke lapangan untuk melihat implementasi aspek K3LL selama kegiatan berlangsung. Selama kurun 2011, telah dilakukan Manajemen Visit untuk 48 proyek dengan jabatan management visit yang melakukan management ke lapangan dimulai dari Division Head.
• Management Visit It is a management’s activity to visit the operational field to see the implementation of HSE aspects during the activities. During 2011, the Company conducted Management Visit to 48 projects with visitor’s position started from the Division Head.
• Internal Audit & Inspeksi Internal Audit dilaksanakan minimum 1 kali per proyek dan inspeksi dilakukan secara berkala di setiap proyek seperti yang telah tertuang dalam HSE Plan. Audit dan inspeksi telah dilakukan untuk 48 proyek selama kurun waktu tahun 2011.
• Internal Audit & Inspection Internal Audit is held at least one time per project while inspection is gradually conducted in every project as stated in HSE Plan. Audit and inspection was carried out for 48 projects during 2011.
• Training & Drill Response Meliputi training yang bersifat wajib mengacu pada standar kompetensi. Training hours yang telah dilakukan mencapai 171.488 hours. Tahun 2011 manhours Elnusa mencapai 19.416.167 manhours, sedangkan Emergency Drill Response telah dilaksanakan sebanyak 99 kali.
• Training & Drill Response Includes mandatory trainings refer to the competency standards. Training hours executed has reached 171.488 hours. In 2011 the Company had 19.416.167 man-hours, while Drill Response conducted 99 times.
Daftar Training HSE adalah sebagai berikut :
The list of HSE training is as follows :
HSE Training Based On Program OHSAS Lead (Certification) Ahli K3 Umum
K3 Migas
Sea Survival/ HUET
BST (Basic Safety Training)
Sertifikasi Juru Bor HSE Awareness
Behaviour Based Safety
Work Permit
Working at Height
Locked Out Tagged Out
Stepping, Handling, Lifting (Ringing & Singging)
H2S
Basic Drilling Operations
HSE Champion
Gas Tester/ Detector
HSE Sharing Knowledge
Defensive Driving
HSE MS
• Hazard Management Process Dicapai dengan cara melibatkan seluruh level karyawan dalam melakukan pengelolaan bahaya di seluruh area/lokasi kerja melalui program HIRADC (Hazard Identification Risk & Determining Control), Job Safety Analysis dan Program Hazard Observation Card (HOC).
CSMS
• Hazard Management Process It is implemented by involving all employee levels in managing hazards at all working areas/locations throughout Hazard Identification Risk & Determining Control (HIRADC), Job Safety and Hazard Observation Card (HOC) program.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Sustainability Report
187
Program HOC sebagai salah satu parameter dalam KPI ditetapkan sebesar 25.000 kartu, pencapaian mencapai 57.839 cards. Dari program pengamatan bahaya ini, ketidaksesuaian terbesar dari parameter Human Behaviour yang mencapai 32%.
HOC program, one of the parameters in KPI 2011, was set at 25,000 cards, but the realization was only 57.839 cards. From the hazard monitoring program, the highest incompatibility came from Human Behavior parameter, which reached 32%.
Berikut merupakan diagram persentase untuk HOC Perseroan secara keseluruhan.
The Following is a diagram for HOC percentage of overall company
WE 23% TE 20% HB : Human Behaviour
DS 9%
PPE : Personnel Protective Equipment
PPE 16%
TE : Tools & Equipment WE : Work Equipment DS : Document System
HB 32%
Sedangkan presentase HOC untuk masing masing divisi operasional tergambarkan dari diagram berikut :
WE 37% TE 23%
The Percentage HOC for each operating division is illustrated of the following diagram:
WE 14%
PPE 21%
HB 21%
GSC
TE 23%
DS 19%
PPE 10%
PPE 15% DS 4%
WE 18% DS 6%
TE 15%
HB 44%
EDS
HB 30%
OFS
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
188
Laporan Keberlanjutan
Program Kampanye HSE
HSE Campaign Program
1. Poster & HSE Desk Display Merupakan program untuk sosialisasi nilai-nilai HSE melalui media poster ataupun stand holder. Selain itu program ini sebagai reminder agar para karyawan dari semua level untuk selalu melakukan safety talk sebelum melakukan aktivitas pertemuan (meeting). Penempatan Poster atau desk display HSE dirotasi satu dengan lainnya setiap 2 minggu sekali.
1. HSE Poster & Desk Display It is a program for the dissemination of HSE values through poster or stand holder media. In addition, this program is considerate as a reminder for employees of all levels to always implement a safety talk before holding meeting activities. Placement of HSE poster or desk display is rotated each other in every 2 weeks.
2. Spanduk HSE Merupakan program untuk memperingati hari-hari khusus yang memiliki tema HSE untuk meningkatkan awareness para karyawan di area kerja (Graha Elnusa) terhadap tanggal penting tersebut.
2. HSE Banner It is a program to commemorate special days with HSE theme to increase awareness of the employees in working area (Graha Elnusa) of these important dates.
Dilakukan melalui Program Publikasi HSE (Buletin HSE, Info HSE, Poster dan Spanduk HSE) sebagai strategi untuk berbagi informasi dan mengenalkan risiko-risiko dan bahaya di sekitar tempat kerja serta meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab HSE mengenai bahaya kepada semua pekerja. Program kampanye HSE yang telah dijalankan oleh departemen HSE selama tahun 2011 terdiri atas:
Implemented through the HSE publication program (HSE Bulletin, HSE Info, HSE poster and banner) as a strategy to share information and to introduce risks and hazards at working place and to raise awareness and responsibility of HSE related to hazards to all employees. The HSE Campaign Program that was conducted during 2011 consisted of :
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Sustainability Report
189
3. Safety Alert Merupakan program kampanye HSE berupa alert atas accident yang terjadi di Perseroan atau perusahaan lain atau hal lain seputar masalah HSE melalui program yang telah diinstal di semua PC karyawan
3. Safety Alert It is an HSE campaign program as an alert against accidents that occur at the Company or other companies or other HSE related issues, through programs that have been installed in all PCs of all employees.
4. TV Display Merupakan program kampanye HSE berupa penempatan TV Display di lobby Graha Elnusa dengan isi materi berupa video animasi mengenai keselamatan ataupun mengenai sosialisasi kampanye HSE lainnya yang dapat disampaikan melalui TV Display.
4. TV Display It is an HSE campaign program of a Display TV placed in lobby of Graha Elnusa with the animated video material content related to safety or the socialization of other HSE campaign that can be delivered via the Display TV.
Selain program Pro-Active yang telah disebutkan di atas, dilakukan improvement atas program yang telah ada melalui hal sebagai berikut :
Besides the Pro-Active program mentioned above, there was also improvement on the existing program through:
1. Contractor Safety Management System (CSMS) Merupakan program penerapan HSE Management System bagi mitra kerja, yang tujuannya adalah bahwa mitra kerja yang telah lolos Pra-Qualifikasi HSE yang berhak bermitra dengan Perseroan. Selama tahun 2011, mitra kerja yang telah lulus sebanyak 38, tidak lulus sebanyak 34, telah submit sebanyak 91 mitra kerja.
1. Contractor Safety Management System (CSMS) Is an implementation program of HSE Management System for business partners, which aims that business partners who have passed HSE pre-qualification, have chance for partnering with the Company. During 2011, there were 38 business partners who passed, 34 failed and 91 submitted.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
190
Laporan Keberlanjutan
2. HSE Knowledge Sharing Merupakan program pelatihan HSE kepada karyawan yang bukan HSE untuk mendapatkan pemahaman yang sama dengan HSE. Program ini meliputi pelatihan HSEMS, JSA, HIRADC, Lampiran D, SOP, dan transportasi. Pada tahun 2011, Perseroan telah mengadakan 8 batch HSE Knowledge Sharing untuk karyawan yang pergi ke lapangan di mana 7 batch diadakan di gedung kantor dan 1 batch di warehouse BSD.
2. HSE Sharing Knowledge It is an HSE training program for Non-HSE position to gain the same understanding regarding HSE. The program includes trainings of HSEMS, JSA, HIRADC, Appendix D, SOP, and transportation. In 2011, the Company held 8 batches of HSE Knowledge Sharing for employees who assigned to operational field, where 7 batches were held in the office building, while 1 batch was in BSD warehouse.
3. Program Asistensi Merupakan program penugasan HSE personil ke divisi lain yang berbeda untuk mendapatkan pengetahuan dari divisi lain di Perseroan ataupun penugasan HSE personil di proyek yang tidak ada HSE.
3. Assistance Program It is a program of HSE personnel assignment to different division to gain knowledge from other divisions in the Company or HSE personnel assignment on project that has not implemented HSE.
4. HSE Champion Merupakan salah satu program improvement yang bertujuan untuk membangun budaya kerja selamat dalam kelompok kerja. HSE Champion merupakan personil yang mempunyai tanggung jawab dalam hal penerapan HSE di kelompok kerjanya dan mengkampanyekan cara kerja selamat. Selama kurun waktu 2011 telah dilakukan sosialisasi di sebanyak 22 proyek yang berjalan.
4. HSE Champion It is one of improvement programs that aim to build a safe working culture within the working groups. HSE Champion is a personnel who shares responsibilities in terms of HSE implementation in the working group and campaign for safe working. During 2011, socialization conducted in 22 ongoing projects.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Sustainability Report
191
Reactive / Lagging Indicator
Reactive / Lagging Indicators
- Zero Fatality - Loss time Incident Frequency Rate (LTIFR) dan - Total Recordable Incident Rate (TRIR).
- Zero Fatality - Loss Time Incident Frequency Rate (LTIFR) and - Total Recordable Incident Rate (TRIR).
LTIFR yang dicapai oleh Perseroan adalah 0.21, sedangkan untuk TRIR adalah 1.08. Zero fatality selama tahun 2011 tidak tercapai, namun bila dibandingkan dengan hasil survei OGP, nilai LTIFR dan TRIR, dapat dilihat angka lagging indicator untuk kinerja HSE masih jauh di bawah rata-rata perusahaan migas khususnya kontraktor jasa migas. Nilai rata-rata TRIR untuk tahun 2011 khususnya untuk kontraktor jasa migas sebesar 1.89 sedangkan LTIFR sebesar 0.46. Namun perlu menjadi perhatian karena trend kecelakaan cenderung meningkat dan mengalami perubahan dari trend tahun sebelumnya khususnya klasifikasi kecelakaan yang terjadi.
The Company also achieved 0.21 LTFIR and 1.08 TRIR. Although, the target of Zero Fatality during 2011 could not be achieved, but compared to the survey results by OGP on LTFIR and TRIR, HSE performance was still below the average level of oil and gas companies, particularly oil and gas contractors. Average achievement for TRIR of oil & gas contractor in 2011 was 1.89, while LFIFR was 0.46. However, it should be a concern since the trend of accidents tends to increase and change from previous years, especially regarding the classification of accidents that occurred.
Melalui berbagai upaya perbaikan dan pengendalian yang dilakukan, Perseroan berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya. Pemenuhan standar HSE selalu diterapkan pada setiap jenjang kegiatan, mulai dari awal hingga akhir pelaksanaan kegiatan. Pemilihan mitra kerja, orientasi lokasi, penyiapan perlengkapan keselamatan, standar yang terpenuhi, program pelatihan HSE dan monitoring secara teratur melalui inspeksi/audit dilakukan secara
Company seek to maintain and enhance its performance. HSE compliance is always applied at every level of activities, from beginning to end of activity execution. Selection of partners, site orientation, preparation of safety equipment, accomplishment of the standards, HSE training programs as well as regular monitoring through inspections/audits are carried out intensively. Communication systems are also well maintained and organized
Mengacu kepada International Association Oil & Gas Producer (OGP), Report No. 423, June 2010, Perseroan mengukur Safety Performance Indicator (SPI) dalam penerapan sistem manajemen HSE yang telah dijalankan. Parameter SPI yang dijadikan acuan kinerja HSE Perseroan adalah :
Referring to the International Association of Oil & Gas Producers (OGP), Report No. 423, June 2010, the Company measures the Safety Performance Indicators (SPI) in the accomplished implementation of HSE management system. SPI parameters, which are used as a reference for HSE performance of the Company, include:
1 FAT 3 4
LTI RWC
13
MTC FAC
38
Gambar. Figure. Lost Time Injury Frequency Rate (LTIFR) 2011 0,5
contractor rate 2010
0,4 0,3 0,2
Gambar. Figure. Total Recordable Incident Rate (TRIR) 2011
0,46
0,32 0,21
1,5
0,24
1,0
0,1
contractor rate 2010
2,0
1,08
PT Elnusa Tbk
GSC
EDS
0,00
OFS
BMAP
1,89
1.,28
0.5 0,00
1,79
0,32 0,00 PT Elnusa Tbk
GSC
EDS
OFS
BMAP
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
192
Laporan Keberlanjutan
intensif. Sistem komunikasi dipelihara dan diselenggarakan dengan baik melalui pertemuan berkala, mulai dari lini manajemen atas hingga pelaksana/kru di lapangan ataupun melalui sistem informasi teknologi untuk update informasi kegiatan. Hal ini dilakukan tidak lain adalah untuk meningkatkan cara kerja yang lebih aman dari hari ke hari.
through regular meetings, ranging from top management line to the executor/crew in the field or through the information technology system to update information of the operational activities. This is conducted only for improving the more secure and safe working process from day to day.
HIGHLIGHT ACCIDENT 2011
HIGHLIGHT ACCIDENT 2011
Selama kurun waktu 2011, Perseroan mengerjakan ± 48 project dengan pencapaian jam kerja mencapai 19.416.167 man hours dan melibatkan sekitar 3.500 orang dengan medan yang berat meliputi rawa, laut, hutan dan remote area lainnya. Dengan jumlah tenaga kerja yang besar dan wilayah operasi yang luas dengan program proaktif yang sudah berjalan dengan cukup baik, tetap memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja. Terdapat beberapa kecelakaan yang terjadi selama tahun 2011 yang menjadi highlight topic dan mempengaruhi kinerja Perseroan. Dampak dari kecelakaan tersebut menjadi perhatian khusus klien terutama Group Pertamina. Puncak dari semua kecelakaan yang terjadi di 2011 berupa fatality yang terjadi disalah satu proyek seismik. Perseroan pun segera melakukan berbagai upaya untuk perubahan menuju perbaikan dan pengendalian kecelakaan untuk meningkatkan kualitas kinerja Perseroan. Program-program yang dilakukan untuk menuju perubahan diantaranya berupa : • •
•
•
Perbaikan prosedur yang ada; Perbaikan prosedur selama tahun 2011 meliputi kebijakan yang terkait pekerjaan di area banjir, pekerjaan marine seismic, pekerjaan terkait transportasi. Pemilihan mitra kerja yang benar; Pemilihan mitra kerja tahun 2011 melalui proses CSMS sebelum dilakukan kerja sama terkait operasional di Elnusa. Pemberlakuan CSMS ini akan menyaring mitra kerja yang terlatih dan berkompeten untuk melakukan kerjasama dengan Elnusa. Pelatihan pekerja mengenai HSE sebelum bertugas di lapangan, penanaman budaya HSE di semua lini management; Sebelum berangkat ke lapangan pekerja yang akan incharge terhadap area kerja di project diberikan pelatihan mengenai HSE dan HSE management system. Pelatihan ini diselenggarakan internal oleh departemen HSE ke operasional dengan tujuan menanamkan budaya dan tanggung jawab HSE di seluruh operasional. Pelatihan ini diberikan hingga personil terkait lulus dalam standar nilai minimun yang ditetapkan oleh departemen HSE. Program proaktif management inspection. Management inspection selama tahun 2011 lebih ditingkatkan lagi jumlahnya untuk menunjukkan kepedulian management terhadap pelaksanaan HSE dilapangan yang tidak dapat terpisah dari operasi.
Dengan adanya program-program tersebut diharapkan proses perbaikan menuju kondisi HSE Perseroan yang lebih baik akan tercipta. Hal tersebut juga diperkuat oleh CEO Letter menjelang akhir tahun 2011, dengan mencanangkan bahwa HSE is My Culture yang dapat dipahami bahwa HSE harus menjadi budaya bagi setiap insan Perseroan.
During the period of 2011 the Company worked on ± 48 project with achievement of works hours to 19,416,167 man hours and involved about 3,500 people in severe field included swams, oceans, forests and other remote areas. With large of labors and the spacious operational area, supported with a pro active program that already works quite well, it is still not impossible that the work accident occurs. There were some accidents occurred during the year 2011 which has become highlight topic and influenced the performance of the Company. The impact of the accident became highlights attention to clients primarily by Pertamina Group. The culmination of all the accidents occurred in 2011 was the fatality that happened at one of seismic projects. The Company immediately made several efforts to for improving and controlling accidents to enhance the quality of the Company’s performance. The programs are conducted for them to change the form of: • •
•
•
Improvement of existing procedures; Procedure Improvement during 2011 included policy-related to work in flooded areas, marine seismic work, work-related to transportation. Selection of right partners; The selection of partners in 2011 through the CSMS process prior to the operational cooperation conducted in Elnusa. CMS application will select experienced and competent partners to conduct cooperation with Elnusa. HSE Training for workers prior to serving in the field, planting HSE culture in all lines of management; Before visiting to field, workers who are in charge of the work in the project area are given training on HSE and HSE management system. The training is conducted internally by HSE department with the objective to inculcate the culture of operational and HSE responsibility in all operations. The training is given to relevant personnel to pass in the minimum standard value set by the HSE department. Proactive program management inspection. Management inspection during the year 2011 was further enhanced in the numbers to show concern towards the implementation of HSE management in the field that can not be separated from operations.
With the implementation of these programs are expected that the improvement process for better HSE conditions of the Company will be achieved. It is also reinforced by the CEO Letter towards the end of 2011, announced that HSE is My Culture which can be understood that HSE should be culture for every personnel in the Company.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Sustainability Report
HSE AWARD 2011
Meskipun terdapat accident fatality pada satu proyek operasi, Perseroan masih berhasil melakukan HSE di proyek-proyek lainnya. Selama 2011, Perseroan menerima 11 penghargaan terkait performa HSE dari beberapa klien, diantaranya :
No
193
HSE AWARD 2011
Despite the fatality accident occurred on one operational project, the Company still successfully managed HSE activities on other projects. During 2011, the Company received 11 HSE awards related from several clients, namely:
Kategori Penghargaan Award Category
Klien Clients
1.
K3LL management involving 1500 workers and reached 5.016 million hours without LTI
PT Pertamina EP
2.
Mahakam Award 2011 : Recognition to their contribution on the overall achievement of Total E&P indonesie 2010 HSE objectives in the high risk construction activity with 514.608 man-hours
Total E&P indonesie
3.
Excellent Safety Performance over 1 million manhour without LTI 2009-2010
Ranhill Jambi PTE. Ltd
4.
Excellent Safety Performance in 3D Seismic Survey Sukananti Block
PT Cooper Energy Sukananti Ltd.
5.
250,000 hours Safety Performance without Lost Time Incident for 180 days in the period 23 March 2011 s / d 20 September 2011 in the construction of IPAL RU IV Cilacap
Pertamina RU IV Cilacap
6.
Achiement of #256 SP daily average production & # HSE Satisfactory Results
Total E&P indonesie
7.
Excellent Safety Performance Operating Without Recordable Incident in 2011
TAC Pertamina – Retco Prima Energy
8.
Good Safety Performance over 606.504 manhours
JOB Pertamina – Medco E&P Simenggaris
9.
2nd Winner of Housekeeping Rig Contest in commemoration of the K3 month
VICO
10.
Specific High Recognition in works related to Time Schedule, Quality and HSE Matters.
Orchard Energy (West Belida) Limited
11.
Excelent HSE Performance 645.687 man-hours without LTI
Pasir Petroleum Resources Ltd.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
194
Informasi Tambahan
Informasi Tambahan Additional Information
Perseroan terus berupaya meningkatkan kualitas kinerja dengan Tim Manajemen yang profesional yang berpengalaman dan berintegritas tinggi The Company strives to improve the quality of performance with professional, experienced and high integrity management team
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Additional Information
195
Jaringan Perseroan /Office Network Head Office:
Subsidiaries:
PT ELNUSA TBK Graha Elnusa Building 16th Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560 INDONESIA Phone : 62-21-78830850 (Hunting) Facsimile : 62-21-7883 0883 62-21-7883 0907 Homepage : www.elnusa.co.id Email :
[email protected]
PT ELNUSA FABRIKASI KONSTRUKSI (d.h. PT Purna Bina Nusa)
Divisions: GEOSCIENCE SERVICES DIVISION Graha Elnusa Building 13th-14th Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560 INDONESIA PO BOX 1790/JKS 12017 Phone : 62-21-7883 0866 (ext 6665) Facsimile : 62-21-7883 1072 Email :
[email protected] DRILLING SERVICES DIVISION Graha Elnusa Building 8th Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560 INDONESIA Phone : 62-21-7883 0850 (ext 8015) Facsimile : 62-21-7883 1209 Email :
[email protected] OILFIELD SERVICES DIVISION Graha Elnusa Building 6th Floor Jl. TB Simatupang Kav. 1B Jakarta 12560 INDONESIA Phone : 62-21-7883 0850 (ext. 6098) Facsimile : 62-21-7884 5507 Email :
[email protected] Balikpapan Branch: Jl. Mulawarman No.91, Batakan Balikpapan 76116-East Kalimantan INDONESIA Phone : 62-542-770139, 770169 Facsimile : 62-542-770230 Email :
[email protected] Cirebon Branch: Jl. Moh. Toha No. 59 Kebon Baru Kejaksaan, Cirebon 45124 INDONESIA Phone : 62-231-207 258 Facsimile : 62-231-207 258 Email :
[email protected]
Representative Office Jakarta Jl. Iskandarsyah Raya No.106 Jakarta 12160 – Indonesia Phone : 62-21-7399162, 7205487 Facsimile : 62-21-722 2205 Email :
[email protected] Website : www.e-octg.com Head Office and Factory Jl. Tenggiri No.2 Batu Ampar Batam Island – Indonesia Phone : 62-0778-412152, 412156 Facsimile : 62-0778-412151 Email :
[email protected] Graha Elnusa Building 14th Floor Jl. TB Simatupang Kav 1B Jakarta 12560 - Indonesia PT ELNUSA PETROFIN Graha Elnusa Building 12th Floor Jl. TB Simatupang Kav 1B Jakarta 12560 – Indonesia : 62-21-7883 0860 (Hunting), Phone 62-21-7883 0850 Facsimile : 62-21-7883 0853 Email :
[email protected] Hotline Service : 62-21-7883 0862 PT ELNUSA PATRA RITEL Graha Elnusa Building 12th Floor Jl. TB Simatupang Kav 1B Jakarta 12560 – Indonesia : 62-21-7883 0860 (Hunting), Phone Facsimile : 62-21-7883 0853
PT PATRA NUSA DATA Graha Elnusa Building 5th Floor Jl. TB Simatupang Kav 1B Jakarta 12560 – Indonesia Phone : 62-21-7816 770 Facsimile : 62-21-7816 775 Website : www.patranusa.com Email :
[email protected] Taman Tekno BSD XI Blok G2/1 Tangerang 15314 Banten-Indonesia Phone : 62-21-7588 2510 Facsimile : 62-21-7588 2511 Website : www.patranusa.com Email :
[email protected] Affiliate PT PATRA TELEKOMUNIKASI INDONESIA Jl. Pringgodani II No. 33 Alternatif Cibubur Depok 16954-Indonesia Phone : 62-21-845 4040 Facsimile : 62-21-845 7610 Website : www.patrakom.co.id Joint Venture Entity PT ELNUSA CGGVERITAS SEISMIC Graha Elnusa Building 3rd floor Jl. TB Simatupang Kav 1B Jakarta 12560 – Indonesia Phone : 62-21-7883 1080 (Hunting), Facsimile : 62-21-7884 6467 Website : elnusacggv.com Hotline Service : 62-21-7883 0862
PT SIGMA CIPTA UTAMA Graha Elnusa Building 2nd Floor Jl. TB Simatupang Kav 1B Jakarta 12560 – Indonesia Phone : 62-21-7883 0856(Hunting), Facsimile : 62-21-7883 0857 Tekno I Blok B5-B7 Sektor XI Taman Tekno BSD Tangerang 15314 Banten-Indonesia Phone : 62-21-7587 1955 Facsimile : 62-21-7587 1933 Website : www.scu.co.id
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
196
Informasi Tambahan
Profil Dewan Komisaris
/Profile of The Board Of Commissioners
WALUYO Komisaris Utama President Commissioner Usia 55 tahun Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak 6 Mei 2009
55 years old. Serving as President Commissioner of the Company since 6 May 2009.
Meraih gelar Sarjana Teknik Mesin dari Universitas Trisakti (1980) dan gelar Magister Management dari Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya serta meraih gelar Doktor dari Universitas Indonesia (2010).
Earning S-1 Degree in Mechanical Engineering from Universitas Trisakti (1980) and degree of Magister Management from Prasetya Mulya School of Management as well as a Doctor from University of Indonesia (2010).
Memulai karir di BP Indonesia/Arco Indonesie, Staff Maintenance & Engineering dan Gas Operation Down Stream Manager (1975-1996), Project Control & Business Manager (1998 -1999), Production Down Stream Asset Manager (1999), Senior Manager of HSE (1999-2002), keterlibatan pada Deputy Vice President of HR & Administration (20022003), Vice President Business Ethics and Assurance (20032004), Deputi Bidang Pencegahan di Komisi Pemberantaan Korupsi (KPK) (2004-2007), Direktur Umum & SDM PT Pertamina (Persero) (2008-2010) dan dilantik kembali sebagai Direktur Umum PT Pertamina (Persero) sejak 19 Februari 2010.
Building his career at BP Indonesia/Arco Indonesie, Staff Maintenance & Engineering and Gas Operation Down Stream Manager (1975-1996), Project Control & Business Manager (1998-1999), Production Down Stream Asset Manager (1999), Senior Manager of HSE (1999-2002), involving in Deputy Vice President of HR & Administration (2002-2003), Vice President Business Ethics and Assurance (2003-2004), Deputy of Prevention at Corruption Eradication Commission (KPK) (2004-2007), Director of Human Resources & General Affairs of PT Pertamina (Persero) (2008-2010) and re-appointed as Director of General Affairs of PT Pertamina (Persero) since 19 February 2010.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Additional Information
197
SURAT INDRIJARSO Komisaris Independen Independent Commissioner Usia 52 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 16 Juli 2007.
52 years old. Has been serving as Commissioner of the Company since 16 July 2007.
Meraih gelar Sarjana Teknik Kimia Universitas Diponegoro (1984), dan gelar Master of Science in Chemical and Gas/ Petroleum Engineering (1990) serta Ph.D in Chemical and Gas/Petroleum Engineering (1994) dari University of Salford, Manchester, Inggris.
Earning a Degree in Chemical Engineering from Universitas Diponegoro (1984), and Master of Science in Chemical and Gas/Petroleum Engineering (1990) as well as Ph.D in Chemical and Gas/Petroleum Engineering (1994) from University of Salford, Manchester, UK.
Memulai karir sebagai Anggota Tim Proyek Gas Natuna (1995-1998), Analis Industri serta Ketua Kelompok Penilaian Industri Minyak dan Gas Bumi di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) (1985-1998), Koordinator Tim Kerja dalam Kebijakan Produksi dan Distribusi BBM, Asisten Inspektur Jenderal Teknologi dan Industri Strategis di Bina Graha (1998-2000), Kepala Sub Bagian Kesehatan dan Masalah Sosial, Sekretarariat Kabinet (2000-2004), Kepala Bagian Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Sekretariat Kabinet (2004-2006) dan Kepala Biro Perindustrian, Perdagangan dan Sumber Daya, Sekretariat Kabinet (2006-sekarang).
Building his career as Member of Natuna Gas Project Team (1995-1998), Industrial Analyst as well as Chairman of Oil and Gas Industrial Assessment Group at Technology Application and Evaluation Agency (BPPT) (1985-1998), Coordinator for Working Team on Fuel Distribution and Production Policy, Assistant to General Inspection of Strategic Industry and Technology at Bina Graha (19982000), Head of Sub Division of Health and Social Affairs, Cabinet Secretary (2000-2004), Division Head of Energy, Natural Resources and Environment of Cabinet Secretary (2004-2006) and Bureau Head of Industry, Trade, and Resources of Cabinet Secretary (2006-now)
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
198
Informasi Tambahan
ERRY FIRMANSYAH Komisaris Independen Independent Commissioner Usia 56 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 21 Juni 2010.
56 years old. Serving as Commissioner of the Company since 21 June 2010.
Meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Indonesia (1981).
Earning an Economic Degree in Accounting from Universitas Indonesia (1981).
Memulai karir sebagai Auditor di Kantor Akuntan Publik Hadi Sutanto yang merupakan koresponden Price Waterhouse Coopers (1982-1984). Sejak tahun 1990 sudah mulai membangun karir pada Lippo Group hingga 1998 sebagai Direktur Eksekutif. Sebelum menjadi Presiden Direktur PT Bursa Efek Indonesia, juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Kustodian Sentral Efek Indonesia hingga tahun 2009. Dan kini, menjabat sebagai Komisaris Independen di beberapa perusahaan termasuk PT Unilever Indonesia Tbk (sejak 2009), PT Astra International Tbk (sejak 2010), PT Pefindo (sejak 2010) dan menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (sejak 2009). Hingga kini tetap aktif dalam beberapa organisasi dan tergabung dalam KADIN, IAI, IAMI, dan CWMA.
Starting his career as Auditor at Public Accountant Firm of Hadi Sutanto which is a correspondent of Price Waterhouse Coopers (1982-1984). Since 1990, he has built career in Lippo Group until 1998 as Executive Director. Before he served as President Director of PT Bursa Efek Indonesia, also served as President Director of PT Kustodian Sentral Efek Indonesia until 2009. And now, serving as Independent Commissioner in several companies including PT Unilever Indonesia Tbk (since 2009), PT Astra International Tbk (since 2010), PT Pefindo (since 2010) and as President Commissioner of PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (since 2009). Until now, he still active engages in some organizations such as KADIN, IAI, IAMI, and CWMA.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Additional Information
199
ANDRI T. HIDAYAT Komisaris Commissioner Usia 53 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 15 Desember 2011.
53 years old. Serving as Commissioner of the Company since 15 December 2011.
Meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Padjajaran Bandung (1984) dan gelar Magister Ekonomi Manajemen dari Universitas Indonesia (1992).
Earning an Economic Degree in Accounting from Universitas Padjajaran Bandung (1984) and Master of Economic Management from Universitas Indonesia (1992).
Memulai karir sebagai staff keuangan RSPP (1986), kemudian menduduki beberapa jabatan strategis di Pertamina Group : Tahun 2007 menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal, dan menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina EP (2009). Dan kini, menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) (2011-sekarang)
Starting his career since 1986 as financial staff at RSPP, then held several strategic position at Pertamina Group : Director of Finance at PT Pertamina Geothermal and (Persero) (2007), and Director of Finance at PT Pertamina EP (2009). now also serving as Director of Finance at PT Pertamina (Persero) (2011-now)
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
200
Informasi Tambahan
M. SULUHUDDIN NOOR Komisaris Commissioner Usia 69 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 15 Desember 2011.
69 years old. Serving as Commissioner of the Company since December 15, 2011.
Meraih gelar Sarjana dari Institut Tekhnologi Bandung jurusan Petroleum/Gas Engineering (1969).
Earning Bachelor Degree from Faculty of Petroleum/Gas Engineering – Institut Tekhnologi Bandung (1969).
Mengawali karir sebagai Engineer di PT Stanvac Indonesia dari tahun 1969-1977, dari tahun 1977-1995 bekerja di VICO sebagai Maintenance Manager, Production Manager, V.P & General Manager, dan V.P HR & Administrasi, V.P & General Manager di Kondur Petroleum.S.A (1995-2003), Direktur Operasional di Energi Mega Persada Tbk, Chief Operating Officer di Energi Timur Jauh (2003-2005), menjabat sebagai President & General Manager di EMP Kangean Limited, Sr.V.P & General Manager di EMP Kangean Limited (20042005), dan menjabat sebagai Direktur Utama PT Benakat Petroleum Energy Tbk (2011-sekarang)
Starting his career as an Engineer at PT Stanvak Indonesia from 1969- 1977, from year of 1977-1995 worked at VICO as Maintenance Manager, Production Manager, V.P & General Manager and V.P HR & Administration,V.P & General Manager at Kondur Petroleum.S.A (1995-2003), Director of Operation at Energi Mega Persada Tbk, Chief Operating Officer at Energi Timur Jauh (2003-2005), President & General Manager at EMP Kangean Limited, Sr VP & General Manager at EMP Kangean Limited (2004-2005), and serving as President Director of PT Benakat Petroleum Energy Tbk (2011-now).
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Additional Information
201
Profil Direksi
/Profile of The Board Of Directors
ELIA MASSA Direktur Utama President Director Usia 46 tahun. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak 22 Juli 2011.
46 years old. Serving as President Director of the Company since 22 July 2011.
Meraih gelar Sarjana Teknik Lingkungan Fakultas Sipil dan Perencanaan ITB (1988), dan gelar Master Bisnis Manajemen dari Asian Institut of Management (AIM) di Manila, Philipines (1992).
Holding a Degree in Environmental Engineering Faculty of Civil and Planning of ITB and Master Business Management from Asian Institute of Management (AIM), Manila, Philippines (1992).
Mengawali karir sebagai Manager Pengembangan Usaha PT Indofood Sukses makmur (1992-1994), Direktur PT Traya (1994-1999) bergabung dengan SUEZ Group by Ondeo Degremont, sebagai Managing Direktur / COO PT Kiani Kertas (2002-2004), Wakil Presiden Direktur PT Jababeka Tbk (2004), CEO PT Pandega Citraniaga (2006), Board Member as Chief of Management Development PT Darma Henwa Tbk (2006), Mitra PT Nura Kapital (2010), Penasihat Manajemen Operasi di Benakat Oil Company (2010) dan Presiden Direktur/CEO PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (2011).
Starting his career as Business Development Manager of PT Indofood Sukses Makmur (1992-1994), Director of PT Traya (1994-1999) merged to SUEZ Group by Ondeo Degremont, Managing Director/COO PT Kiani Kertas (2000-2004), Vice President Director at PT Jababeka Tbk (2004), CEO PT Pandega Citraniaga (2006), Board Member as Chief of Management Development PT Darma Henwa Tbk (2006), Partner of PT Nura Kapital (2010), Operation Management Advisor for Benakat Oil Company (2010), President Director/ CEO PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (2011).
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
202
Informasi Tambahan
SABAM HUTAJULU Direktur Keuangan Director of Finance Usia 52 tahun. Menjabat sebagai Direktur Keuangan Perseroan sejak 19 Mei 2011.
52 years old. Serving as Director of Finance of the Company since 19 May 2011.
Meraih gelar sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1984), gelar Master Akuntansi dari Weatherhead School of Management, CWRU, Cleveland, OH, USA (1995-1997), mendapatkan gelar Ph.D. akutansi di Weatherhead School of Management, CWRU, Cleveland, OH, USA (1997-2001).
Earning a Bachelor Degree in Accounting from Faculty of Economics, Universitas Indonesia (1984), and Master of Accountancy from Weatherhead School of Management, CWRU, Cleveland, OH USA (1995-1997), and a Ph.D Degree in Accountancy, Wetherhead School of Management, CWRU, Cleveland, OH USA (1997-2001).
Mengawali karir sebagai Manajer Perencanaan Strategis Direktorat Keuangan PT Pertamina (Persero) (2003-2004), Manajer Keuangan Pengendalian Internal PT Pertamina (Persero) (2004-2006), Senior Manajer Keuangan di Pertamina Energy Services Pte Ltd, Singapore (2007-2009), VP Keuangan dan Administrasi & CFO di Pertamina Energy Services Pte Ltd, Singapore (2009-2011), Anggota Dewan Direktur di Zambesi Investment Limited, Hong Kong (May 2009-2011). Saat ini juga aktif di bidang pendidikan, yaitu: Dosen Magister Management di Universitas Indonesia dan Dosen pada program pasca sarjana FEUI.
Starting his career as a Strategic Planning Manager at Finance Directorate at PT Pertamina (Persero) (2003-2004), Manager of Finance- Internal Control at PT Pertamina (Persero) (2004-2006), Senior Manager of Treasury at Pertamina Energy Services Pte Ltd, Singapore (2007-2009), Vice President of Finance & Administration & CFO at Pertamina Energy Services Pte Ltd, Singapore (2009-2011), Member of the Board Directors at Zambesi Investment Limited, Hong Kong (2009-2011). Currently active in education activities: Lecturer on Magister Management at University of Indonesia, Lecturer on Postgraduate Program of Faculty of Economic at University of Indonesia.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Additional Information
203
TONY HARISMAN SOETORO Direktur Operasi Director of Operation Usia 55 Tahun Menjabat sebagai Direktur Operasi Perseroan sejak 15 Desember 2011.
55 years old. Serving as Director of Operation of the Company since 15 December 2011.
Meraih gelar Sarjana Muda Tekhnik Perminyakan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (1980) dan gelar Sarjana Tekhnik Manajemen Industri dari Universitas Medan Area, Medan (1993)
Holding a Bachelor in Petroleum Engineering from Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (1980) and holding a Degree in Engineering and Industrial Management from University of Medan Area, Medan (1993).
Mengawali karier di Pertamina sejak tahun 1980, dengan menjabat beberapa posisi, diantaranya: VP Legal & Relation PT Pertamina EP (2007), GM Region Kawasan Timur Indonesia PT Pertamina EP (2008), Direktur Operasi PT Pertamina EP dan juga sebagai staff Utama Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) (2011).
Starting his career at Pertamina since 1980, served several positions namely VP Legal & Relation PT Pertamina EP (2007), General Manager of Eastern Indonesia Region PT Pertamina EP (2008), Director of Operation at PT Pertamina EP and a main staff of Upstream Director of PT Pertamina (Persero) (2011).
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
204
Informasi Tambahan
BUDI SETIAWAN Direktur Pengembangan Usaha Director of Business Development Usia 59 Tahun Menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha Perseroan sejak 19 Mei 2011.
59 years old. Serving as Director of Business Development of the Company since 19 May 2011.
Meraih gelar Sarjana dari Institut Teknologi Bandung (ITB), jurusan Teknik Perminyakan pada tahun 1977. Aktif dalam berbagai jenis pelatihan teknis, manajerial dan keuangan termasuk Crossed Training di ULTAMAR Oil & Gas Ltd Houston Texas (1991-1992), menjadi Anggota TP3M, tim penasehat teknis di Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral sejak Januari 2010.
Holding a Degree in Petroleum Engineering at Institut Teknologi Bandung (1977), Active in various type of training technical, managerial and financial including Crossed Training in ULTAMAR oil & Gas Ltd. Houston Texas (19911992), become a member of TP3M, a technical advisory team at Ministry of Energy and Mineral Resources since January 2010.
Mengawali karier sebagai Insinyur lapangan di Huffco / Vico Indonesia, General Manajer Huffco / Vico Indonesia (19771999), Direktur Operasi perusahaan Minyak dan Gas swasta dan bertanggung jawab untuk mengambil alih lapangan gas di Yordania (2000-2002), General Manager proyek pengembangan gas di Pertamina Hulu di Sumatera Selatan (2002 – 2006), Wakil Presiden Eksploitasi dan Pengeboran PT Pertamina EP (2006- 2008), Direktur Utama PT EMS and GM Renco SBA-PSC (2009-2011)
Starting his career as Field Engineer in Huffco/Vico Indonesia, General Manager Huffco/Vico Indonesia (1977-1999), Operation Director in Private Oil and Gas Company and responsible for acquisition of gas field in Jordania (20002002), General Manager Gas Development Project Pertamina Hulu of South Sumatera (2002-2006), Exploitation Vice President PT Pertamina EP (2006-2008), President Director at PT EMS and Director /General Manager at Renco SBA-PSC (2009-2011)
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Additional Information
205
HELMY SAID Direktur Sumber Daya Manusia Dan Umum Director of Human Resources and General Affairs Usia 53 tahun. Menjabat sebagai Direktur SDM dan Umum Perseroan sejak 15 Desember 2011.
53 years old. Serving as Director of Human Resources and General Affairs of the Company since 15 December 2011.
Meraih gelar Sarjana Tekhnik Elektro dari Universitas Sriwijaya, Palembang (1984) dan gelar Master Tekhnik Industri dari Universitas Indonesia (1998)
Holding a Degree in Electrical Engineering from Universitas Sriwijaya Palembang (1984) and Master Degree in Engineering Industry from Universitas Indonesia (1998).
Mengawali karier di Pertamina sejak tahun 1988, Manajer Sistem, Metoda dan Produktivitas Direktorat Umum & SDM PT Pertamina (Persero) (2006), Manajer Sistem & Proses Bisnis Direktorat Umum & SDM PT Pertamina (Persero) (2007), Project Coordinator Transformation Direktorat Perencanaan Investasi & Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero) (2008-2010), dan sebagai Staff Ahli Direktorat Perencanaan Investasi & Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero) (2011).
Starting his career at Pertamina since 1988, Manager of System, Method & Productivity at General & Human Resources Directorate of PT Pertamina (Persero) (2006), Manager of System & Business Process at General affair & Human Resources Directorate of PT Pertamina (Persero) (2007), Project Coordinator of Transformation at Investment Planning & Risk Management Directorate of PT Pertamina (Persero) (2008-2010), and Expert Staff of General & Human Resources Directorate at PT Pertamina (Persero) (2011).
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
206
Informasi Tambahan
Profil Komite Audit /Profile of Audit Committee
Susunan Anggota Komite Audit per Maret 2012/ The composition of Audit Committee Member as of March 2012
SURAT INDRIJARSO Ketua merangkap Anggota Chairman as well as Member Also serving as Commissioner of the Company. Juga menjabat sebagai Komisaris Perseroan. Being the chairman and member of the Audit Committee of the Menjadi Ketua merangkap anggota Komite Audit Perseroan sejak Company since 2007. tahun 2007
ERRY FIRMANSYAH Anggota Member Juga menjabat sebagai Komisaris Perseroan. Menjadi anggota Komite Audit Perseroan sejak 2010.
Also serving as Commissioner of the Company Being the member of the Audit Committee since 2010
LINDAWATI GANI Anggota Member Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak Maret 2012. Meraih gelar Sarjana dari Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi Universitas Airlangga (1985), gelar Master of Business Administration dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (1986), gelar Magister Manajemen kekhususan Manajemen Akuntansi dari Universitas Indonesia (1994) dan gelar PhD dari Universitas Indonesia (2002).
Being the member of Audit Committee of the Company since March 2012. Holding a Degree from Faculty of Economics majoring Accounting Airlangga University (1985), Master of Business Administration from Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (1986), Magister of Management in Accounting Management from Universitas Indonesia (1994) and PhD from Universitas Indonesia (2002).
Memulai karir pada Kantor Akuntan Publik “Johan, Malonda dan Rekan”, Surabaya (1987-1993). Sebagai pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga (1987-1995) dan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1995-sekarang). Pada Juni 2011 diangkat sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Menjabat sebagai Direktur Magister Akuntansi dan Pendidikan Profesi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia (sejak 2008), Dewan Penguji CPMA dan Dewan Pembina IICD.
Starting her career in Public Accountant Firm “Johan, Malonda and Partner”, Surabaya (1987-1993). Served as a lecturer at the Faculty of Economics Universitas Airlangga (1987-1995) and at the Faculty of Economics and Business, Universitas Indonesia (1995-present). In June 2011 was appointed as a full professor at the Faculty of Economics and Business, Universitas Indonesia. Served as Director of Master of Accounting Program and Accounting Profession Education, Faculty of Economics and Business, Universitas Indonesia (since 2008), a member of the examiners board of the Certified Professional Management of Accountants (CPMA), member of Governor Board of the Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD).
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Additional Information
Menjadi anggota Komite Audit di beberapa perusahaan : PT Serasi Auto Raya (2005-April 2008), PT Hero Supermarket Tbk (sejak Juni 2008), PT Astra Sedaya Finance (Mei 2008-April 2012), PT Astra Graphia Tbk (Mei 2008-April 2012), PT Sorini Agro Asia Corp. Tbk. (sejak Juni 2011) dan PT Pertamina EP (sejak September 2011).
207
Served as member of Audit Committee in several companies: PT Serasi Auto Raya (2005-April 2008), PT Hero Supermarket Tbk (since June 2008), PT Astra Sedaya Finance (May 2008-April 2012), PT Astra Graphia, Tbk (May 2008-April 2012), PT Sorini Agro Asia Corp. Tbk. (since June 2011) dan PT Pertamina EP (since September 2011).
ANITA KENTJANAWATI Anggota Member Menjadi anggota Komite Audit Perseroan sejak 2009. Pendidikan S1 diselesaikan di Fakultas Teknik Industri ITB (1985), kuliah paruh waktu (Fall) di Parkland College, Champaign Illinois USA, dan master di bidang Akuntansi dan Keuangan, University of Illinois, Urbana, USA (1997).
Holding S-1 degree from Faculty of Industrial Engineering at ITB (1985), taking part time study (fall) at Parkland College, Champaign Illinois USA, and a Master Degree in Finance and Accounting from University of Illionis, Urbana, USA (1997).
Kariernya dimulai sebagai sistem analis di Departemen Pekerjaan Umum (1985 – 1987), antara tahun 1988 – 2004 bekerja di British Petroleum dengan posisi terakhir sebagai Senior Contract Specialist di Departemen Supply Chain Management, Procurement Officer di World Bank (2005 – 2006), Manager Supply Management di Premier Oil Natuna Sea B.V. (2007) dan Staf Ahli Direktur Umum dan SDM bidang Pengadaan PT Pertamina (Persero) (2008-2011).
Starting her career as System Analyst at Department of Public Works (1985-1987), worked at British Petroleum (1988-2004) with last position as Senior Contract Specialist at Department of Supply Chain Management, Procurement Officer at World Bank (2005-2006), Manager of Supply Management at Premier Oil Natuna Sea B.V (2007) and Expert Staff to Director of Human Resources and General Affairs for Procurement at PT Pertamina (Persero) (2008-now).
SOENARSO SOEMODIWIRJO Anggota Member Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak 2010. Meraih gelar Sarjana (Akuntan) dari Institut Ilmu Keuangan Departemen Keuangan Jakarta. Memulai karir sebagai Ajun Akuntan di Kantor Akuntan Negara Jakarta.
Being the member of the Audit Committee of the Company since 2010. Holding a Degree in Accounting from the Institute of Finance-Department of Finance Jakarta. Started his career as a Senior Accountant in the State Accounting Office Jakarta.
Sejak tahun 1979 sudah mulai membangun karir pada Kanwil III DJKPN Bandung hingga tahun 1984 sebagai Kepala Seksi Pemeriksaan dan Perencanaan. Sebelum menjadi Komisaris Independen di PT Mustika Pelangi, menjabat sebagai Direktur PT Sentra Agro Loka (1990), Komisaris di 4 (empat) Bank Perkreditan Rakyat (1990 – 1997). Menjadi Anggota Komite Audit di PT Danareksa (Persero) (2002-2010), PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk (sejak tahun 2003), PT Duta Graha Indah Tbk (tahun 2008) dan PT Bakrieland Development Tbk (tahun 2009) dan juga menjabat sebagai Sekretaris Dewan Komisaris dan Anggota Audit Komite PT Papua Power Indonesia (2011-sekarang).
Since 1979 has started his career on the Bandung Regional Office III DJKPN until 1984 as Head of Inspection and Planning. Prior to an independent Commissioner of PT Mustika Pelangi, served as Director of PT Sentra Agro Loka (1990), Commissioner in 4 Bank Perkreditan Rakyat (1990-1997). Served as a member of Audit Committee of PT Danareksa (Persero) (2002-2010), PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk (since 2003), PT Duta Graha Indah Tbk (2008) and PT Bakrieland Development Tbk (2009) and also served as Secretary of Board Commissioners and member of Audit Committee of PT Papua Power Indonesia (2011-now).
BAMBANG WURYANTO SASMITO Anggota Member Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak Maret 2012.
Being the member of Audit Committee of the Company since March 2012.
Menyelesaikan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gideon Jakarta pada tahun 1994 dan memperoleh sertifikasi dari Dewan Sertifikasi jurusan Qualifed I Auditor pada tahun 2002.
Graduated from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gideon Jakarta in 1994 and obtained certification from the Certification Board majoring Qualified I Auditor in 2002.
Mengawali karir sebagai Diving Supervisor PT Pertamina P&T (1979), Pws Teknik Pelabuhan PT Pertamina P&T (1982), Kepala Pembahasan & TL temuan BPKP Inspektorat perusahaan (1995), sebagai Asisten Manager Audit Bidang Pengolahan Inspektorat Daerah V Balikpapan (2002), Manager Satuan Pengawas Internal Audit Daerah VII mencakup Pemasaran & Distribusi BBM wilayah Sulawesi (2006), Manager Satuan Pengawas Internal Audit Daerah VI mencakup Pengolahan unit V, Pemasaran & Distribusi BBM unit VI wilayah Kalimantan (2007).
Starting his career as Diving Supervisor PT Pertamina P&T (1979), Pws Engineering Port of PT Pertamina P&T (1982), Head of Discussion & TL BPKB findings corporate Inspectorate (1995), as Assistant Manager of Audit Processing Regional Inspectorate V Balikpapan (2002), Manager of Internal Audit Unit Supervisor Regional VII covered Fuel Marketing & Distribution Sulawesi (2006), Manager of Internal Audit Unit Supervisor Regional VI covered Refinery unit V, Fuel Marketing & Distribution unit VI Kalimantan (2007).
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
208
Informasi Tambahan
Profil Komite Pemantau Pengembangan Usaha & Manajemen Risiko /Profile of Business Development & risk management monitoring committee
Susunan Anggota Komite Pemantau Pengembangan Usaha & Manajemen Risiko per Maret 2012/ The composition of Business Development & Risk Management Monitoring Committee Member as of March 2012
M. SULUHUDDIN NOOR Ketua merangkap Anggota Chairman as well as Member Also serving as Commissioner of the Company. Juga menjabat sebagai Komisaris Perseroan. Being the member of the Business Development & Risk Management Menjadi anggota Komite Pemantau Pengembangan usaha & Monitoring Committee since 1 March 2012. Manajemen Risiko sejak 1 Maret 2012
ANDRI T. HIDAYAT Anggota Member Juga menjabat sebagai Komisaris Perseroan. Menjadi anggota Komite Pemantau Pengembangan usaha & Manajemen Risiko sejak 29 Maret 2012.
Also serving as Commissioner of the Company. Being the member of the Business Development & Risk Management Monitoring Committee since 29 March 2012
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Additional Information
209
SAMPE L PURBA Anggota Member Menjadi anggota Komite Pemantau Pengembangan Usaha & Manajemen Risiko sejak 23 Agustus 2011.
Serving as Business Development and Risk Management Monitoring Committee of the Company since August 23, 2011
Meraih gelar sarjana Ekonomi dari Universitas Sumatera Utara (1987) dan pada tahun 1995 meraih Master of Commerce dari University of New South Wales (UNSW) di Australia. Meraih gelar Magister Hukum Bisnis dari Universitas Padjajaran pada tahun 2008 dan terakhir Candicate Graduate School of Diplomacy dari Universitas Paramadina (2010).
Holding an Economic Degree from Universitas Sumatera Utara(1987), Master of Commerce from University of New South Wales (UNSW) in Australia (1995) and Magister of Business Law from Universitas Padjajaran 2008), and Candidate Graduate School of Diplomacy from Universitas Paramadina (2010).
Memulai karir sebagai Junior Auditor (1987) dan kemudian bekerja di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) pada tahun 1988-2002 untuk melakukan audit umum, audit keuangan, audit manajemen pada institusi terkait Pemerintahan. Sejak tahun 2002 bekerja di badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan gas Bumi (BP Migas).
Starting his career as Junior Auditor (1987) and then worked at Financial and Development Agency (1988-2002) for conducting general audit, financial audit, and management audit at governmentrelated institution. Since 2002, working at Executive Agency for oil and Gas Upstream Activities (BP Migas).
FARIDA MEUTIA Anggota Member Menjadi anggota Komite Pemantau Pengembangan Usaha & Manajemen Risiko sejak 1 Maret 2012.
Being the member of the Business Development & Risk Management Monitoring Committee since 1 March 2012.
Pendidikan S1 diselesaikan di Fakultas MIPA ITB (1974), Magister Management di Institut Manajemen Prasetya Mulya (1994).
Holding S-1 Degree from Faculty of Mathematics and Natural Sciences (MIPA) ITB (1974), Magister Management from Institut Manajemen Prasetya Mulya (1994).
Karirnya dimulai sebagai Programmer Divisi Data Center PT Elnusa (1975), General Affair Manager Divisi Data Center (19851994), Direktur PT Elnusa Schlumberger LI (1994-1996), Direktur Keuangan PT Elnusa Geosains (1996-1997), Direktur PT Sigma Cipta Utama (1997-2001), VP Corporate Secretary Perseroan (2001-2004), Anggota Komite Audit (2006-2012) dan Sekretaris Dewan Komisaris Perseroan (2004-sekarang).
Starting her career as Programmer of Data Center Division at PT Elnusa (1975), general Affair Manager of Data Center Division (1985-1994), Director of PT Elnusa Schlumberger LI (1994-1996), Director of Finance of PT Elnusa Geosains (1996-1997), Director of PT Sigma Cipta Utama (1997-2001), VP of Corporate Secretary of the Company (2001-2004), Member of Audit Committee (20062012) and Secretary of Board of Commissioners (2004-now).
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
210
Informasi Tambahan
Profil Komite Nominasi, Remunerasi dan SDM /Profile of Nomination, Remuneration and HR Committee
Susunan Anggota Komite Nominasi, Remunerasi & SDM per Maret 2012/ The composition of Nomination, Remuneration & HR Committee Member as of March 2012
WALUYO Ketua Chairman Menjadi Ketua Komite Nominasi Remunerasi & SDM Perseroan sejak tahun 2009 dan saat ini juga menjabat Komisaris Utama Perseroan.
Being the Chairman of Nomination Remuneration & HR Committee of the Company since 2009 and now serving as President Commissioner of the Company.
ERRY FIRMANSYAH Anggota Member Menjadi anggota Komite Nominasi Remunerasi & SDM Perseroan sejak tahun 2011 saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Perseroan.
Being the member of Nomination Remuneration & HR Committee of the Company since 2011 and now serving as Commissioner of the Company.
RIFA SYAERAFI Anggota Member Menjadi anggota Komite Nominasi Remunerasi & SDM sejak tahun 2009-2012.
Being the member of Nomination Remuneration & HR Committee since 2009-2012.
Meraih gelar Sarjana dari Fakultas Matematk dan IPA Universitas Padjajaran (1997)
Holding a Degree in Statistics from Faculty of Mathematics and Natural Science of Universitas Padjajaran (1997).
Memulai karir di Coca-Cola Amatil Indonesia sebagai Compensation & Benefit (C&B) Coordinator (1997-2000), C&B Supervisor Darya-Varia Group (2000-2001), HRIS PT Bursa Efek Jakarta (2001), C&B Manager DHL Indonesia (2001-2005) dan Senior HR Manager Goodyear Indonesia (2005-2008). Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2008 dan menjabat sebagai Division Head of Human Resources di Perseroan (2011-2012)
Starting his career at Coca-Cola Amatil Indonesia as Compensation & Benefit (C&B) Coordinator (1997-2000), C&B Supervisor at Darya-Varia Group (2000-2001), HRIS PT Bursa Efek Jakarta (2001), C&B Manager at DHL Indonesia (2001-2005) and Senior HR Manager at Goodyear Indonesia (2005-2008). Joined the Company since 2008 and served as Division Head of Human Resources (2011-2012).
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
Additional Information
211
Profil Sekretaris Perseroan /Profile of Corporate Secretary
Heru Samodra Division Head of Corporate Secretary Division Head of Corporate Secretary Menjabat kembali sebagai Division Head Corporate Secretary Perseroan sejak tahun 2009.
Serving as Division Head of Corporate Secretary of the Company since 2009.
Mendapatkan gelar Sarjana dari Institut Pertanian Bogor dengan spesialisasi Sosial Ekonomi Pertanian (1983) dan gelar MBA dari Indonesian Institute for Management Development - IPMI (1987). Pada Bulan November 2010 memperoleh sertifikasi untuk “Certified Management Accountant” (CMA) dari The Institute of Certified Management Accountants-Australia.
Holding a Degree from Institut Pertanian Bogor specilizing in Social Economy of Agriculture (1983) and an MBA from Indonesian Institute for Management Development - IPMI (1987). In November 2010, was certified for “Certified Management Accountant” (CMA) from The Institute of Certified Management Accountants-Australia.
Memulai karir di Asean Aceh Fertilizer, Aceh utara sebagai Asisten Direktur Komersial (1984). Mengikuti program Management Training Bank Duta yang diselenggarakan di Union Bank of Switzerland (UBS) Singapore, sampai diangkat menjadi Chief of Foreign Exchange Department (Forex) (1987-1993). Kemudian bekerja di ING (Internationale Nederlanden Indonesia Bank) Jakarta (1992-1993) dan Bank PDFCI (1993-1999), Jakarta terakhir sebagai Vice President - Treasury dan Internasional Banking, selanjutnya menjadi Tim Merger Bank PDFCI ke dalam Bank Danamon (2000). Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 2000, sebagai GM Treasury, kemudian VP Corporate Treasury (2002), VP Corporate Finance (2003-2004), VP Corporate Finance & Corporate Planning (2005-2007), VP Corporate Secretary (2008), VP Corporate Finance (2009) dan kembali menjabat sebagai VP Corporate Secretary sejak Juni 2009.
Starting his career at Asean Aceh Fertilizer, North Aceh, as Assistant to Director of Commercial (1984). Taking Management Training program at Bank Duta, which was held by Union Bank of Switzerland (UBS) Singapore, until he was appointed as Chief of Foreign Exchange Department (Forex) (1987-1993). He then joined in ING (Internationale Nederlanden Indonesia Bank) Jakarta (1992-1993) and PDFCI Bank (1993-1999), Jakarta, and the last was Vice President – Treasury and Internasional Banking, participating in Merger Team of PDFCI Bank into Bank Danamon (2000). He has been joining in the Company since 2000, as GM Treasury, then VP Corporate Treasury (2002), VP Corporate Finance (2003-2004), VP Corporate Finance & Corporate Planning (2005-2007), VP Corporate Secretary (2008), VP Corporate Finance (2009) and VP Corporate Secretary since June 2009.
Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
212
Informasi Tambahan
Laporan Keuangan Konsolidasian 2011
2011 CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS laporan keuangan konsolidasian 2011 (PT Elnusa Tbk dan entitas anak) telah diaudit oleh kantor akuntan publik Tanudiredja, Wibisana dan Rekan PricewaterhouseCoopers ("PwC") The consolidated financial statements 2011 (PT Elnusa Tbk and subsidiaries) have been audited by public accountant firm Tanudiredja, Wibisana and Partners PricewaterhouseCoopers ("PwC") Laporan tahunan PT Elnusa Tbk . 2011 . Annual Report
213
214
215
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/1 Schedule CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
2011
2010*
1 Jan 2010* ASSETS
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha - bersih Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp51.272, Rp47.393 dan Rp52.021 masing-masing pada 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010 Pihak berelasi - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp2.043, Rp2.757 dan Rp Nihil masing-masing pada 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010 Piutang sewa pembiayaan - bagian jangka pendek Piutang lain-lain - pihak ketiga Persediaan - setelah dikurangi cadangan persediaan usang sebesar Rp3.258, Rp3.169 dan Rp1.017 masing-masing pada 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010 Uang muka Pajak dibayar dimuka Beban dibayar dimuka
2d, 5 2d, 2w, 6
688,818 -
2e, 2w, 7
529,366
735,093 8,300
494,281
1,124,202 75,000
375,173
2f, 2w, 28
665,674
281,093
473,570
2m, 2w, 8 2e
3,824 24, 427
3,767 24,237
8,644 33,113
2g, 2o, 9 10, 29g 2u,17a 2h
108,422 91, 047 355,148 9,845
115,062 86,539 321,428 9,591
83,800 200,118 167,648 6,758
2,476,571
2,079,39 1
2,548,026
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang sewa pembiayaan - setelah dikurangi bagian jangka pendek 2m, 2w, 8 Piutang pihak berelasi - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp8.902, Rp9.957dan Rp4.297 masing-masing pada 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010 2e, 2w Investasi jangka panjang - bersih 11 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan cadangan penurunan nilai sebesar Rp1.277.217, Rp1.024.675 dan Rp1.086.455 masing-masing pada 31 Desember 2011 dan 2010 2j, 2m, 2o, dan 1 Januari 2010 12 Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp10.236, Rp 10.238 dan Rp9.791 masing-masing pada 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010 2n, 13 Aset pajak tangguhan - bersih 2u, 17g Aset program imbalan pasti 2s, 27 Aset lain-lain 14
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Short-term investments Trade receivables - net Third parties - net of provision, for impairment of Rp51,272, Rp47,393 and Rp52,021 as at 31 December 2011 and 2010 and 1 January 2010, respectively Related parties - net of provision for impairment of Rp2,043, Rp2,757, and Rp Nil as at 31 December 2011 and 2010, and 1 January 2010, respectively Finance lease receivablescurrent portion Other receivables - third parties Inventories - net of allowance for inventories obsolescence of Rp3,258, Rp3,169 and Rp1,017 as at 31 December 2011 and 2010 and 1 January 2010, respectively Advances payment Prepaid taxes Prepayment Total Current Assets NON-CURRENT ASSETS
14,457
14,776
15,509
Finance lease receivablesnet of current portion
3,587 73, 467
6,286 41,658
20, 673 45, 375
1,413,015
1,290,518
1,314,424
44,400 91,276 19, 165 254,012
82,137 49,722 18,037 112,724
80, 739 38, 148 153,476
Due from related parties - net of provision for impairment of, Rp8,902, Rp9,957 and Rp4,297 as at 31 December 2011 and 2010, and 1 January 2010, respectively Long-term investments - net Fixed Assets - net of accumulated depreciation and provision for impairment of Rp1,277,217, Rp1,024,675 and Rp1,086,455 as at 31 December 2011 and 2010, and 1 January 2010, respectively Investment property - net of accumulated depreciation of Rp10,236, Rp10,238 and Rp9,791 as at 31 December 2011 and 2010, and 1 January 2010, respectively Deferred tax assets - net Defined benefits plans assets Other assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
1,913,379
1,615,858
1,668,344
Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET
4,389,950
3,695,249
4,216,370
TOTAL ASSETS
*Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
As restated (refer to Note 4)*
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/2 Schedule CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
2011
2010*
1 Jan 2010* LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS DAN EKUITAS 161,541
160,170
329,203
426,217 163,991 15, 113 690,130 65,442 8,000 12,780
172,641 238,359 14,632 387,413 39,379 22,845 5,262
271,798 231,947 41,078 392,853 172,841 39,032 5,160
43, 029
-
-
401, 534 -
236,984 6,124
165,195 14,664
CURRENT LIABILITIES Short -term loans Trade payables Third parties Related parties Other payables - third parties Accrued expenses Taxes payable Advances from customers Deferred revenues Provision for loss making contract Current portion of long-term liabilities Bank loans Finance lease liabilities -
1,987, 777
1,283,809
1,663,771
Total Current Liabilities
LI ABILITAS JANGKA PENDEK 2w, 15 Pinjaman jangka pendek Hutang usaha Pihak ketiga 2w, 16 Pihak berelasi 2f, 2w, 28 Hutang lain-lain - pihak ketiga 2w Beban masih harus dibayar 18 Hutang pajak 2u, 17b Uang muka pelanggan Pendapatan tangguhan 2p Provisi atas kontrak memberatkan Bagian jangka pendek dari liabilitas jangka panjang - Pinjaman bank 2w, 20 - Liabilitas sewa pembiayaan 2m, 2w, 20 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Hutang pihak berelasi 2f, 2w Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian jangka pendek - Pinjaman bank 2w, 20 - Wesel bayar 2w, 19 - Liabilitas sewa pembiayaan 2m, 2w, 20 Penyisihan imbalan karyawan 2s, 27
139
245
116,083
28,321 441,155 27, 733
425,797 30,068
468,339 6,402 32,141
NON-CURRENT LIABILITIES Due to related parties Long-term liabilities - net of current portion Bank loans Notes payable Finance lease liabilities Provision for employee benefits
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
497,348
456,110
622,965
Total Non-Current Liabilities
2,485,125
1,739,919
2,286,736
Total Liabilities
Jumlah Liabilitas
*Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
As restated (refer to Note 4)*
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 1/3 Schedule CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaa n Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
2011
2010*
1 Jan 2010* EQUITY
EKUITAS
1,810
1,810
1,810
55,033 688,609
51,838 753,726
28,526 749,335
Equity attributable to owners of the parent Share capital - Rp100 (full amount) par value per share Authorized 22,500,000,000 shares Issued and fully paid 7,298,500 ,000 shares Additional paid-in capital Treasury stock - 99,738,000 shares Translation reserve Differences in value from restructuring transactions of entities under common control Retained earnings Appropriated Unappropriated
1,880 ,539
1 ,942,461
1,915,059
Equity attributable to owners of the parent
24,286
12,869
14,575
Non-controlling interest
Jumlah ekuitas
1,904 ,825
1 ,955,330
1,929,634
Total equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
4,389,950
3,695,249
4,216,370
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp 100 (nilai penuh ) per saham Modal dasar 22.500.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 7.298.500.000 saham Tambahan modal disetor Saham treasuri - 99.738.000 saham Cadangan penjabaran Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepe ngendali Saldo laba Te lah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
1b, 21 1b, 21
729,850 419,958
729,850 419,958
729,850 419,958
2y, 21 2t
(14,721) -
(14,721) -
(14,721) 301
21
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan non -pengendali
2b, 22
*Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
As restated (refer to Note 4)*
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 2 Schedule CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
LAPORAN LABA-RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2011 PENDAPATAN USAHA BEBAN POKOK PENDAPATAN USAHA LABA KOTOR Laba penjualan penyertaan saham Pendapatan lain-lain Beban penjualan Beban umum dan administrasi selisih kurs - bersih Beban lain-lain Pendapatan keuangan Beban keuangan Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas
2010*
4,716,771
2r, 23
4,218,030
(4,431,445)
2r, 24
(3,802,234 )
285,326 54,495 61,559 (7,545)
415,796 29m 2r 2r, 25
(299,879) 2r, 25 (7,439) (23,211) 2r 13,585 (92,748) 26 (10,226)
(RUGI)/LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
(26,083)
PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
(44,897) 40,865
(Beban)/Manfaat Pajak Penghasilan
(4,032)
(RUGI)/LABA TAHUN BERJALAN
(30,115)
11b
2u, 17d
OPERATING REVENUES COST OF OPERATING REVENUES GROSS PROFIT
3,659
Gain on sale of investment in shares of stock Other income Selling expenses General and administrative expenses Rugi Loss on foreign exchange - net Other expenses Finance income Finance costs Shares of results of associates and jointly controlled entitiy
93,967
(LOSS)/INCOME BEFORE INCOME TAX
45,989 16,240 (7,366) (274,536) (8,295 ) (39,660) 21,737 (79,597)
(41,746) 11,574
INCOME TAX Current Deferred
(30,172)
Income Tax (Expense)/Benefit
63,795 (LOSS)/INCOME FOR THE YEAR OTHER COMPREHENSIVE INCOME/(LOSS)
PENDAPATAN/(KERUGIAN) KOMPREHENSIF LAIN Pendapatan komprehensif lain
-
2c
(301 )
Other comprehensive income
JUMLAH (KERUGIAN)/ PENDAPATAN KOMPREHENSIF
(30,115)
63,494
TOTAL COMPREHENSIVE (LOSS)/INCOME
(Rugi)/Laba yang diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
(42,775) 12,660
63,697 98
(Loss)/Income attributable to: Owners of the parent Non-controlling interests
2b, 2c
(30,115) Jumlah (rugi)/pendapatan komprehensif yang diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
(42,775) 12,660
63,795
2b, 2c
(30,115) LABA BERSIH PER SAHAM DASAR *Disajikan kembali (lihat Catatan 4) Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan k euangan konsolidasian.
(5.9)
63,396 98
Total comprehensive (loss)/ income attributable to: Owners of the parent Non-controlling interests
63,494 32
8.8
BASIC EARNINGS PER SHARE
As restated (refer to Note 4)* The accompanying notes form an integral part of these con solidated financial statements.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 3 Schedule CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Atribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to owners of the parent
Catatan/ Notes
Tambahan modal disetor /Additional Saham treasuri/ paid -in capital Treasury stock
Modal saham/ Share Capital 729,850
Saldo 1 Januari 2010
Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali /Differences arising from restructuring transactions of entities under common contro l
419,958
Dampak dari penyajian kembali
-
-
Saldo 1 Januari 2010 *
729,850
419,958
(14, 721) (14, 721)
Saldo Laba/Retained Earnings Telah Belum ditentukan ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated
Cadangan penjabaran /Translation reserve
1,810
301
28,526
Jumlah/ Total 1,909,678
-
-
5 ,381
5,381
-
5,381
Impact of restatement
28,526
749 ,335
1 ,915,059
14,575
1 ,929 ,634
Balance as at 1 January 2010 *
(301)
23,312 -
(23,312) 63,697 -
63,697 (301)
(35,994)
(35,994)
-
-
-
Dividen kas
21
-
-
-
-
-
-
729,850
419,958
(14, 721)
1,810
-
51,838
753 ,726
1,942,461
Cadangan umum Rugi tahun be rjalan Pendapatan komprehensif lain
21
-
-
-
-
-
3,195 -
(3,195) (42,775) -
(42,775) -
Dividen kas
21
-
-
-
-
-
-
(19,147)
(19,147)
729,850
419,958
1,810
-
55,033
688,609
1,880,539
98 (1,804) 12, 869 12,660 (1,243) 24,286
63,795 (301)
Appropriation for general reserve Income for the year Other comprehensive income
(37,798)
Cash dividends
1,955 ,330
Balance as at 31 December 2010*
(30,115) -
Appropriation for general reserve Loss for the year Other comprehensive income
(20,390)
Cash dividends
1,904,825
*Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ko nsolidasian.
Balance as at 1 January 2010
301
-
(14,721 )
1,924,253
-
21
Saldo 31 Desember 2011
1 4,575
Jumlah Ekuitas/ Total e quity
1,810
Cadangan umum Laba tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain
Saldo 31 Desember 2010*
743,954
Kepentingan non-pengendali/ Non-controlling interest
Balance as at 31 December 2011
As restated (refer to Note 4)*
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 4 Schedule CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2011
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan kontraktor Pembayaran kas kepada karyawan
2010*
4,341,054 (3,585,140) (398,054)
Kas yang dihasilkan dari operasi Penerimaan penghasilan bunga Pembayaran biaya keuangan Pembayaran pajak Penerimaan restitusi pajak Pembayaran atas aktivitas operasi lainnya - bersih Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil dari pencairan deposito berjangka yang jatuh tempo Penempatan deposito berjangka Hasil dari penjualan aset tetap Hasil dari penjualan penyertaan saham Pembelian aset tetap Penyertaan pada entitas pengendalian bersama Penerimaan dividen kas Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari penerbitan wesel bayar Pembayaran biaya pinjaman Penerimaan dari pinjaman bank Pelunasan pinjaman bank Pelunasan liabilitas sewa pembiayaan Pembayaran dividen kas Kenaikan/(penurunan) kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya *Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES 4,294,054 Cash receipts from customers Cash paid to suppliers and contractors (3,468,207) (464,006) Cash paid to employees
357,860 11,171 (68,572) (110,970) 143,389
361,841 21,737 (82,365) (141,177) -
7,568
(101,992)
340,446
(108,000) 36,563 50,076 (488,527) (45,299) 1,296 (553,891)
58,044
Net cash generated from operating activities
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from maturity of 66,700 time deposits Placements of time deposits Proceeds from sale of property and equipment Proceeds from sale of 9,595 shares of stock Purchases of (179,597) property and equipment Contribution to jointly controlled entity 2,800 Cash dividend received (100,502)
439,005 (13,289) (240,168)
432,242 (574,820)
(6,139) (19,988)
(14,943) (180,192)
2,566
Cash generated from operations Interest received Interest paid Tax payment Receipt of claim for tax refund Payment for other operating activities - net
(8,579)
Net cash used in investing activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from issue of notes payable Payment of bank borrowings cost Proceeds from bank borrowings Repayments of bank borrowings Payment of finance lease liabilities Cash dividends paid Increase/(decrease) in restricted cash and cash equivalents As restated (refer to Note 4)*
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 4 Schedule CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2011
Arus kas bersih yang diperoleh dari/(digunakan untuk) aktivitas pendanaan
2010*
(3 46,292)
Net cash generated from/ (used in) financing activities
5,183
(359)
EFFECT EXCHANGE RATE CHANGES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(46,275)
(389 ,109)
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
735,093
1,124,202
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
688,818
735,093
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF THE YEAR
DAMPAK PERUBAHAN SELISIH KURS TERHADAP KAS DAN SETARA KAS
161,987
NON-CASH TRANSACTION:
TRANSAKSI NON-KAS: Perolehan aset tetap melalui hutang
45,779
33,459
Perolehan aset tetap melalui sewa pembiayaan
-
6,124
*Disajikan kembali (lihat Catatan 4 )
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.
Acquisition of property and equipment through incurrence of payable Acquisition of property and equipment through finance leases
As restated (refer to Note 4 )*
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/1 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
UMUM a.
Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum
GENERAL a.
Establishment of the Company and General Information
PT Elnusa Tbk (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Electronika Nusantara pada tanggal 25 Januari 1969 berdasarkan Akta Notaris Tan Thong Kie, S.H., No. 18 tanggal 25 Januari 1969 sebagaimana diubah melalui Akta Not aris No. 10 tanggal 13 Februari 1969 oleh notaris yang sama. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. J.A.5/18/24 tanggal 19 Februari 1969, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 35, Tambahan No. 58 tanggal 2 Mei 1969. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan Anggaran Dasar terakhir kali berdasarkan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H. (pengganti Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn.) No. 29 tanggal 6 Mei 2009 yang meliputi antara lain perubahan mengenai pengeluaran saham, Rapat Umum Pemegang Saham, pengangkatan, pemberhentian, tugas dan wewenang direksi dan dewan komisaris serta pembagian dividen. Perubahan Anggaran Dasar ini telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dan diterima dengan Surat Penerimaan PemberitahuanNo. AHUAH.01.10-08671 tanggal 25 Juni 2009.
PT Elnusa Tbk (“the Company”) was established under the original name of PT Electronika Nusantara on 25 January 1969 based on Notarial Deed No. 18 dated 25 January 1969 of Tan Thong Kie, S.H., as amended by Notarial Deed No. 10 dated 13 February 1969 of the same notary. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. J.A.5/18/24 dated 19 February 1969, and was published in Supplement No. 58 of the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 35 dated 2 May 1969. The Articles of Association have been amended several times, the latest amendments by Notarial Deed No. 29 dated 6 May 2009 of Aulia Taufani, S.H. (substitute notary of Sutjipto, S.H., M.Kn.) concerning, among others, amendments on issuance of shares, Annual General Meeting of Shareholder, appointment, resignation, duties and authorities of the directors and board of commissioners, and distribution of dividends. These amendments to the Articles of Association have been registered to the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia with Register No. AHU-AH.01.10-08671 dated 25 June 2009.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan bergerak dalam bidang jasa, perdagangan, pertambangan, pembangunan dan perindustrian. Perusahaan berdomisili di Graha Elnusa Lt. 16, Jl. T.B. Simatupang Kav. 1B, Jakarta Selatan dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan September 1969. Saat ini, Perusahaan beroperasi dalam bidang jasa hulu migas dan penyertaan dan entitas anak (bersama-sama disebut “Grup) saham pada entitas anak, entitas asosiasi dan entitas ventura bersama yang bergerak dalam berbagai bidang usaha, yaitu jasa dan perdagangan penunjang hulu migas, jasa dan perdagangan hilir migas, jasa pengolahan dan penyimpanan data migas, pengelolaan aset lapangan migas dan jasa telekomunikasi. Perusahaan juga beroperasi dalam bidang penyediaan barang dan jasa termasuk penyediaan dan pengelolaan ruang perkantoran kepada entitas anak dan pihak yang berelasi.
In accordance with the Company’s Articles of Association, the scope of its activities is to provide services, trading, mining, construction and industry. The Company is domiciled at Graha Elnusa Fl. 16, Jl. T.B. Simatupang Kav. 1B, South Jakarta and started its commercial operations in September 1969. Currently, the Company and subsidiaries (collectively called as the “Group”) is engaged in upstream oil and gas services and investing in shares of stock in subsidiaries, associates and joint venture company that are engaged in several industries, such as upstream oil and gas support services and trading, downstream oil and gas services and trading, oil and gas data management and storage services, oil and gas field asset management and telecommunication services. The Company also provides goods and services to its subsidiaries and related parties including providing and managing office spaces.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/2 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) b.
c.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1.
GENERAL (continued) b.
Penawaran Umum Saham
Public Offering of Shares
Pada tanggal 25 Januari 2008, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan menerbitkan Surat Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana Perusahaan sebanyak 1.460.000.000 saham. Pada tanggal 6 Pebruari 2008, saham Perusahaan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran perdana sebesar Rp400 (nilai penuh) per saham.
On 25 January 2008, the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency issued the Effective Statement Letter in accordance with the Company’s Initial Public Offering of its 1,460,000,000 shares. On 6 February 2008, the Company’s shares have been listed in the Indonesia Stock Exchange at an initial offering price of Rp400 (full amount) per share.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan
c. Board of Commissioners, Directors, Audit Committee, Corporate Secretary, and Employees
Pada tanggal 31 Desember 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
As at 31 December 2011, the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors were as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Operasi Direktur Keuangan Direktur SDM dan Umum Direktur Pengembangan Usaha
Waluyo M. Suluhuddin Noor Andri T. Hidayat Surat Indrijarso Erry Firmansyah Elia Massa Tony Harisman Soetoro Sabam Hutajulu Helmy Said Budi Setiawan
Pada tanggal 31 Desember 2010, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen Direksi Direktur Utama Direktur Operasi Direktur Keuangan Direktur SDM dan Umum Direktur Pengembangan Usaha
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Directors President Director Operation Director Finance Director HR and General Affairs Director Business Development Director
As at 31 December 2010, the composition of the Company’s boards of commissioners and directors were as follows:
Waluyo Achmad Luthfi Erry Firmansyah Surat Indrijarso Soehandjono Suharyanto Suryadi Oemar Santun Nainggolan Lucy Sycilia Muhammad Jauzi Arif
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Directors President Director Operation Director Finance Director HR and General Affairs Director Business Development Director
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/3 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) c.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1.
GENERAL (continued)
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Sekretaris Perusahaan dan Karyawan (lanjutan)
c. Board of Commissioners, Directors, Audit Committee, Corporate Secretary, and Employees (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2011, susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut:
As at 31 December 2011, members of the Company’s audit committee were as follows:
Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota
Surat Indrijarso Erry Firmansyah Soehandjono Farida Meutia Anita Kentjanawati Soenarso Soemodiwirjo
Pada tanggal 31 Desember 2010, susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota
Chairman Member Member Member Member Member
As at 31 December 2010, members of the Company’s audit committee were as follows:
Surat Indrijarso Soehandjono Farida Meutia Anita Kentjanawati Sampe L. Purba
Chairman Member Member Member Member
Sekretaris Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah Heru Samodra.
The Corporate Secretary of the Company as at 31 December 2011 and 2010 was Heru Samodra.
Grup mempunyai 1.729 karyawan (1.452 karyawan tetap dan 277 karyawan kontra k) dan 1.670 karyawan (1.379 karyawan tetap dan 291 karyawan kontrak) masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (tidak diaudit).
The Group had 1,729 employees (1,452 permanent employees and 277 contract employees) and 1,670 employees (1,379 permanent employees and 291 contract employees) as at 31 December 2011 and 2010 (unaudited), respectively.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/4 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
UMUM (lanjutan) d.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 1.
d.
Entitas Anak
Kegiatan Usaha/ Principal Activity
Subsidiaries As at 31 December 2011 and 2010, the Company had consolidated the following direct or indirectly owned subsidiaries which it controls as a result of majority ownership:
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan mengkonsolidasikan entitas anak dengan kepemilikan langsung maupun tidak langsung yang dikendalikan dengan kepemilikan mayoritas berikut ini:
Nama Entitas Anak/ Name of Subsidiaries
GENERAL (continued)
Domisili/ Domicile
Tahun Perolehan/ Pendirian/ Year of Acquisition/ Incorporation
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2011 2010 % %
Jumlah Aset/Total Assets 2011
2010
Kepemilikan langsung/Direct ownership PT Sigma Cipta Utama (SCU)
Manajemen data, teknologi informasi dan telekomunikasi/ Data management, information technology and telecommunications
Jakarta
1980
99.99
99.99
92,463
103 ,683
PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi (EFK) (dahulu PT Purna Bina Nusa/ formerly PT Purna Bina Nusa)
Jasa penguliran, perdagangan dan pabrikasi pipa/ Pipe threading services, trading and manufacturing
Batam
1982
97.35
97.35
169,215
62,916
PT Elnusa Petrofin (EPN)
SPBU, depo, transportasi dan perdagangan BBM dan bahan kimia/ Retail gas station, fuel storage, oil and chemicals distribution and trading
Jakarta
1996
99.93
99.93
409 ,404
477 ,693
PT Elnusa Patra Ritel (EPR)
SPBU migas/Retail gas station
Jakarta
1996
98.00
98.00
45,558
19,881
PT Patra Nusa Data (PND)
Jasa perolehan dan pengelolaan data eksplorasi dan produksi migas/ Oil and gas exploration and production data acquisition and management services
Jakarta
1997
70.00
70.00
109 ,182
61,315
2010
-
100,00
-
3
Kepemilikan tidak langsung melalui EPR/ Indirect ownership through EPR Elnusa Chariot International Ltd. (ECI) *
Investasi, perdagangan dan kontraktor/ Investment, trading and contractors
Belize
*Telah dijual/ has been sold
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun oleh Direksi dan diselesaikan tanggal 30 Maret 2012. a.
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
telah pada
The consolidated financial statements of the Group were prepared by the Board of Directors and finalised on 30 March 2012.
keuangan
a. Basis of preparation of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian terlampir, kecuali laporan arus kas konsolidasian, disusun dengan dasar akrual dan berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared using the accrual basis and based on historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies for those accounts.
Dasar penyajian konsolidasian
laporan
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/5 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
b.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
keuangan
a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia memerlukan penggunaan estimasi akuntansi penting tertentu. Penyusunan laporan keuangan juga mengharuskan menggunakan manajemen untuk pertimbangannya dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Lihat Catatan 3 untuk penggunaan estimasi.
The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgement in the process of applying the Group’s accounting policies. Refer to Note 3 for use of estimates.
Laporan arus kas konsolidasian, disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method), menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas termasuk kas, simpanan yang sewaktuwaktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, dikurangi dengan cerukan.
The consolidated statements of cash flows are presented using the direct method by classifying the receipts and disbursements of cash and cash equivalents into operating, investing and financing activities. For the purpose of the consolidated cash flow statement, cash and cash equivalents include cash on hand, deposits held at call with banks and other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less, net of bank overdrafts.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, dibulatkan dan disajikan dalam jutaan Rupiah (“Rp”), kecuali dinyatakan lain.
Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in millions of Rupiah (“Rp”), unless otherwise specified.
Dasar penyajian laporan konsolidasian (lanjutan)
Perubahan kebijakan pengungkapan i.
akuntansi
dan
Standar baru dan revisi yang diadopsi oleh Grup
b.
Changes in disclosures i.
accounting
policies
and
New and amended standards adopted by the Group
Pada tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) baru dan revisi yang efektif pada tahun 2011. Perubahan kebijakan akuntansi Grup telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi.
On 1 January 2011, the Group adopted new and revised Statements of Financial Accounting Standards (“SFAS”) and Interpretations of Statement of Financial Standards (“IFAS”) that Accounting effectively in 2011. Changes to the Group’s accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations.
-
-
PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” Standar yang direvisi tersebut tidak memperbolehkan penyajian pos penghasilan dan beban (yaitu, ‘perubahan ekuitas non-pengendali’) dalam laporan perubahan ekuitas, mengharuskan ‘perubahan ekuitas nonpengendali’ disajikan terpisah dari perubahan ekuitas pemilik.
SFAS No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements” The revised standard prohibits the presentation of items of income and expenses (that is, 'non-owner changes in equity') in the statements of changes in equity, requiring 'non-owner interest changes in equity' to be presented separately from owner changes in equity.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/6 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Perubahan kebijakan pengungkapan (lanjutan) i.
akuntansi
dan
Standar baru dan revisi yang diadopsi oleh Grup (lanjutan) -
PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” (lanjutan)
b.
Changes in accounting disclosures (continued) i.
ACCOUNTING policies
and
New and amended standards adopted by the Group (continued) -
SFAS No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements” (continued)
Perubahan ekuitas non-pemilik diharuskan untuk diungkapkan dalam laporan hasil usaha, dimana entitas dapat memilih untuk menyajikan satu laporan hasil usaha (laporan laba-rugi komprehensif) atau dua laporan hasil usaha (laporan laba-rugi dan laporan laba-rugi komprehensif).
All non-owner changes in equity will be required to be shown in a performance statement, but entities can choose whether to present one performance statement (the statements of comprehensive income) or two statements (the statements of income and statements of comprehensive income).
Apabila entitas menyajikan ulang atau mereklasifikasi informasi komparatif, entitas diwajibkan untuk menyajikan laporan posisi keuangan yang disajikan ulang pada awal periode komparatif, sebagai tambahan untuk menyajikan laporan posisi keuangan pada akhir periode berjalan dan periode komparatif. Sebagai tambahan, tidak diperkenankan untuk menyajikan pos penghasilan atau beban sebagai pos luar biasa.
Where entities restate or reclassify comparative information, entities will be required to present a restated balance sheet as at the beginning of the comparative period in addition to the current requirement to present balance sheets at the end of the current period and comparative period. In addition, no items of income or expenses are to be presented as arising from outside the entity’s ordinary activities.
Grup telah memilih untuk menyajikan satu laporan hasil usaha. Grup
The Group has elected to present one performance statement. The Group made restatements and reclassifications (refer to Note 4) and therefore the Group presents the consolidated statements of financial position (balance sheets) at the beginning of the earliest comparative periode as at 1 January 2010. The consolidated financial statements have been prepared under the revised disclosure requirements.
melakukan penyajian kembali dan reklasifikasi (lihat Catatan 4) dan dengan demikian Grup menyajikan laporan posisi keuangan (neraca) konsolidasian pada awal periode yang diperbandingkan pada 1 Januari 2010. Laporan keuangan
konsolidasian telah disusun berdasarkan ketentuan pengungkapan yang telah direvisi.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/7 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Perubahan kebijakan pengungkapan (lanjutan) i.
akuntansi
dan
Standar baru dan revisi yang diadopsi oleh Grup (lanjutan) -
PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”
b.
Changes in accounting disclosures (continued) i.
ACCOUNTING policies
and
New and amended standards adopted by the Group (continued) -
SFAS No. 4 (Revis ed 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”
direvisi tidak Standar yang memperbolehkan entitas induk tidak mengkonsolidasikan entitas anak yang dibawah pengendaliannya. Pengendalian dianggap ada ketika entitas induk memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang, dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Standar juga menyatakan bahwa pengendalian masih dapat terjadi ketika induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, termasuk hak suara potensial yang dimiliki oleh entitas lain dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mengendalikan entitas lain.
The revised standard prohibits a parent company from failing to consolidate its controlled subsidiaries. Control is presumed to exist when the parent owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than half of the voting power of an entity, unless, in exceptional circumstances, it can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control. The standard also acknowledges that control can still exist when the parent owns half or less of the voting power of the entity. When assessing the control, a company should consider the existence and effect of potential voting rights that are currently exercisable or convertible, including potential voting rights held by another entity.
Standar yang direvisi mewajibkan dampak dari seluruh transaksi dengan kepentingan non-pengendali yang tidak mengakibatkan perubahan pengendalian dicatat di ekuitas dan transaksi tersebut tidak lagi menghasilkan adanya goodwill atau keuntungan dan kerugian. Standar juga mengatur secara spesifik mengenai akuntansi kehilangan pengendalian. Sisa investasi pada entitas anak terdahulu diukur kembali pada nilai wajarnya, dan keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian. Grup akan menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009) secara prospektif untuk transaksi dengan kepentingan non-pengendali sejak 1 Januari 2011.
The revised standard requires the effects of all transactions with noncontrolling interests to be recorded in equity if there is no change in control and these transactions will no longer result in goodwill or gains and losses. The standard also specifies the accounting when control is lost. Any remaining interest in the entity is remeasured to fair value and a gain or loss is recognised in consolidated statements of comprehensive income. The Group will apply SFAS No. 4 (Revised 2009) prospectively to transactions with non-controlling interests from 1 January 2011.
PSAK No. 4 mewajibkan kepentingan non-pengendali disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai bagian dari ekuitas, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
SFAS No. 4 requires non-controlling interest to be presented in the consolidated statements of financial position within equity, separately from the equity of the owners of the parent.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/8 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Perubahan kebijakan pengungkapan (lanjutan) i.
akuntansi
dan
Standar baru dan revisi yang diadopsi oleh Grup (lanjutan) -
-
PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” (lanjutan)
b.
Changes in accounting disclosures (continued) i.
ACCOUNTING policies
and
New and amended standards adopted by the Group (continued) -
SFAS No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements” (continued)
Karena itu, Grup telah melakukan reklasifikasi atas kepentingan nonpengendali pada 31 Desember 2010 dan 1 January 2010 yang sebelumnya dicatat dalam pos diantara kewajiban dan ekuitas, menjadi ekuitas masingmasing sebesar Rp12.869 dan Rp14.575.
As such, for the current period, the Group has reclassified the noncontrolling interest as at 31 December 2010 and 1 January 2010 which has been previously recorded as a mezzanine between liabilities and equity to equity of Rp12,869 and Rp14,575, respectively.
Seluruh pendapatan komprehensif diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan nonpengendali, bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit. Grup telah mengubah penyajian jumlah (rugi)/pendapatan komprehensif yang diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan non-pengendali. Karena itu, jumlah pendapatan komprehensif yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non-pengendali masing masing sebesar Rp63,396 dan Rp98. Lihat Catatan 4 untuk reklasifikasi 2010.
Total comprehensive income is attributed to the owners of the parent and to the non-cont rolling interest even if this may result in the non-controlling interest having a deficit balance. The Group has changed the presentation of the total comprehensive (loss)/income to the owners of the parent and the noncontrolling interest. As such, total comprehensive income attributable to the owners of the parent and the noncontrolling interest is Rp63,396 and Rp98, respectively. Refer to Note 4 for 2010 reclassification.
PSAK No. 4 tidak memiliki dampak lain pada laporan keuangan periode karena tidak terdapat berjalan, kepentingan non-pengendali yang bersaldo defisit; tidak terdapat transaksi dimana suatu kepemilikan dalam entitas dihentikan pengakuannya setelah kehilangan pengendalian atas entitas anak, dan tidak terdapat transaksi dengan kepentingan nonpengendali.
SFAS No. 4 has had no other impact on the current period, as none of the noncontrolling interests have a deficit balance; there have been no transactions whereby an interest in an entity is retained after the loss of control of that entity and there have been no transactions with non-controlling interests.
PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi” Standar yang direvisi mensyaratkan suatu ‘pendekatan manajemen’, dimana informasi segmen disajikan dengan dasar yang sama dengan yang digunakan untuk keperluan pelaporan internal. Karena itu, pelaporan segmen konsisten dengan pelaporan internal kepada pengambil keputusan operasional. Hal tersebut menghasilkan perubahan pelaporan segmen yang telah disajikan (lihat Catatan 30).
-
SFAS No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments” The revised standard requires a 'management approach', under which segment information is presented on the same basis as that used for internal reporting purposes. As such,the segments are reported in a manner that is more consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision-maker. This has resulted amend reportable segments being presented (refer to Note 30).
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/9 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Perubahan kebijakan pengungkapan (lanjutan) i.
akuntansi
dan
Standar baru dan revisi yang diadopsi oleh Grup (lanjutan) -
-
PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”
b.
Changes in accounting disclosures (continued) i.
ACCOUNTING policies
and
New and amended standards adopted by the Group (continued) -
SFAS No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”
Standar memperjelas pedoman pengungkapan pihak berelasi, transaksi dan saldo, termasuk komitmen dengan pihak berelasi. Standar juga personil menjelaskan bahwa manajemen kunci merupakan pihak berelasi, yang mewajibkan pengungkapan jumlah dan kategori remunerasi dan kompensasi kepada personil manajemen kunci.
The standard enhances the guidance of disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments with related party. It also makes clear that a member of the key management personnel is a related party, which in turn requires the disclosure of each balance and category of remuneration and compensation of the key management personnel.
Grup telah melakukan evaluasi ulang mengenai pihak berelasi sesuai dengan standar ini dan memastikan laporan keuangan konsolidasian telah disusun berdasarkan ketentuan pengungkapan yang direvisi.
The Group has re-evaluated its related party relationships in accordance with this standard and ensured the consolidated financial statements have been prepared under the revised disclosure requirements.
PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”
-
SFAS No. 15 (Revised “Investments in Associates”
2009),
Standar ini tidak diterapkan untuk investasi dalam entitas asosiasi yang dimiliki oleh organisasi modal ventura atau reksa dana, unit perwalian, dan entitas sejenis termasuk dana asuransi terhubung-investasi, yang diukur pada nilai wajar melalui laporan labarugi, sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dieksekusi atau dikonversi, termasuk hak suara potensial yang dimiliki oleh entitas lain, dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas memiliki pengaruh signifikan.
This standard does not apply to investments in associates held by venture capital organisations or mutual funds, unit trusts and similar entities including investment -linked insurance funds that are measured at fair value through profit or loss in accordance with SFAS No. 55 (Revised 2006), “Financial Instrumens: Recognition and Measurement”. The existence and effect of potential voting rights that are currently exercisable or convertible, including potential voting rights held by other entities, are considered when assessing whether an entity has significant influence.
Ketika kehilangan pengaruh signifikan, maka investor mengukur setiap investasi yang tersisa pada entitas asosiasi pada nilai wajar. Investor harus mengakui dalam laporan labarugi konsolidasian setiap selisih antara: (a) nilai wajar investasi yang tersisa dan hasil pelepasan sebagian kepemilikan pada entitas asosiasi dan (b) jumlah tercatat investasi pada tanggal ketika hilangnya pengaruh signifikan.
On the loss of significant influence, the investor should measure at fair value any investment the investor retains in the former associate. The investor should recognise in consolidated statements of income any difference between: (a) the fair value of any retained investment and any proceeds from disposing of the part interest in the associate and (b) the carrying amount of the investment at the date when significant influence is lost.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/10 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Perubahan kebijakan pengungkapan (lanjutan) i.
akuntansi
dan
Standar baru dan revisi yang diadopsi oleh Grup (lanjutan) -
-
PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi” (lanjutan)
b.
Changes in accounting disclosures (continued) i.
ACCOUNTING policies
and
New and amended standards adopted by the Group (continued) -
SFAS No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associates” (continued)
Manajemen juga perlu melakukan penilaian dengan menerapkan ketentuan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, apakah investasi pada entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Jika ditentukan investasi mengalami penurunan nilai, maka investor perlu No. 48 menerapkan PSAK (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset” untuk melakukan pengujian penurunan nilai. Goodwill yang membentuk nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi, tidak diakui secara terpisah, sehingga tidak dilakukan pengujian penurunan nilai secara terpisah.
Management also needs to assess by applying requirements of SFAS No. 55 (Revised 2006), “Financial Instrumens: Recognition and Measurement” whether its investment in associate is impaired. If it is determined the investment is impaired, the investor needs to apply SFAS No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets” for impairment testing. Goodwill that forms part of the carrying amount of an investment in an associate is not separately recognised and therefore it is not tested for impairment separately.
Investasi pada entitas asosiasi yang dimiliki oleh Grup dicatat menggunakan metode ekuitas, karena adanya pengaruh signifikan pada entitas asosiasi. Kebijakan akuntansi yang diadopsi oleh Grup secara umum konsisten dengan standar yang direvisi.
Investments in associates of the Group are recorded using the equity method, as there is significant influence in the associates. The accounting policies adopted by the Group are generally consistent with the revised standard.
PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” Standar ini memberikan pedoman mengenai bagaimana memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi dan perubahan kebijakan akuntansi, yang sebelumnya diatur dalam PSAK No. 1. Standar ini juga menghilangkan istilah “kesalahan mendasar” dan kesalahan mempertimbangkan termasuk kesalahan material dan kesalahan tidak material yang disengaja untukmencapai suatu penyajian laporan posisi keuangan, kinerja keuangan, atau arus kas tertentu.
-
SFAS No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”. This standard provides guidance on how to select and apply accounting policies and changes in accounting policies which were previously described in SFAS No. 1. This standard also eliminates the term “fundamental error” and considers errors to include both material errors and immaterial errors made deliberately to achieve a particular presentation of an entity’s financial position, financial performance or cash flows.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/11 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Perubahan kebijakan pengungkapan (lanjutan) i.
akuntansi
dan
Standar baru dan revisi yang diadopsi oleh Grup (lanjutan) -
PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” (lanjutan)
b.
Changes in accounting disclosures (continued) i.
ACCOUNTING policies
and
New and amended standards adopted by the Group (continued) -
SFAS No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”. (continued)
Ketika suatu entitas belum menerapkan suatu PSAK baru yang telah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif, entitas harus mengungkapkan fakta tersebut, dan informasi relevan yang dapat diestimasi secara wajar atau dapat diketahui untuk menilai dampak yang mungkin atas penerapan PSAK baru tersebut pada laporan keuangan pada periode awal penerapannya.
When an entity has not applied a new SFAS that has been issued but is not yet effective, the entity should disclose this fact, as well as known or reasonably estimable information relevant to assessing the possible impact that the application of the new SFAS will have on the entity’s financial statements in the period of initial application.
Grup telah mempertimbangkan kembali penafsiran terhadap fakta-fakta dan keadaan serta prinsip akuntansi yang sesuai dan menetapkan bahwa laporan keuangan k onsolidasian periode sebelumnya perlu di sesuaikan (lihat Catatan 4).
The Group reconsidered the interpretation of the facts and circumstances and the applicable accounting treatment for certain items and determined that certain adjustments to prior period consolidated financial statements were required (refer to Note 4).
ii. Penerapan dari standar dan interpretasi baru/revisi berikut, tidak menimbulkan perubahan besar terhadap kebijakan akuntansi Grup dan efek material terhadap laporan keuangan konsolidasian
ii. The adoption of these new/revised standards and interpretations did not result in substantial changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported in the consolidated financial statements
Penerapan standar, interpretasi baru dan revisi dan pencabutan standar berikut ini, tidak menyebabkan perubahan signifikan terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan dan tidak berdampak material terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan tahun berjalan atau tahun sebelumnya:
The adoption of these new and revised standards and interpretations did not result in significant changes to the Company’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial periods:
-
-
-
PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas” PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim” PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan” PSAK No. 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama” PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Takberwujud”
-
SFAS No. 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows” SFAS No. 3 (Revised 2010), “Interim Financial Reporting” SFAS No. 8 (Revised 2010), “Events after the Reporting Period” SFAS No. 12 (Revised 2009), “Interests in Joint Ventures” SFAS No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/12 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Perubahan kebijakan pengungkapan (lanjutan)
akuntansi
dan
ii. Penerapan dari standar dan interpretasi baru/revisi berikut, tidak menimbulkan perubahan besar terhadap kebijakan akuntansi Grup dan efek material terhadap laporan keuangan konsolidasian (lanjutan) -
PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan” PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset” PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi” PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” ISAK No. 7 (Revisi 2009), “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus” ISAK No. 9, “Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purna Operasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa” ISAK No. 10, “Program Loyalitas Pelanggan” ISAK No. 11, “Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik” ISAK No. 12, “Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Non-Moneter oleh Venturer” ISAK No. 14, “Aset Takberwujud - Biaya Situs Web” ISAK No. 17, “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”
b.
Changes in accounting disclosures (continued)
ACCOUNTING policies
and
ii. The adoption of these new/revised standards and interpretations did not result in substantial changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported in the consolidated financial statements (continued) -
SFAS No. 22 (Revised 2010), “Business Combination” SFAS No. 23 (Revised 2010), “Revenue” SFAS No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets” SFAS No. 57 (Revised 2009), “Provision, Contingent Liabilities and Contingent Assets” SFAS No. 58 (Revised 2009), “Noncurrent Assets Held for Sale and Discontinued Operations” IFAS No. 7 (Revised 2009), “Consolidation of Special Purpose Entities” IFAS No. 9, “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities” IFAS No. 10, “Customer Loyalty Programs” IFAS No. 11, “Distributions of Non-Cash Assets to Owners” IFAS No. 12, “Jointly Controlled EntitiesNon-Monetary Contributions by Venturers” IFAS No. 14, “Intangible Assets - Web Site Costs” IFAS No. 17, “Interim Financial Reporting and Impairment”
Pencabutan standar dan interpretasi berikut tidak menyebabkan perubahan signifikan terhadap kebijakan akuntansi Grup dan tidak material atas jumlah yang dilaporkan atas tahun berjalan atau tahun sebelumnya:
The withdrawals of these standards and interpretations did not result in significant changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for the current or prior financial year:
-
-
-
-
PSAK No.6, “Akuntansi dan Pelaporan untuk Entitas Tahap Pengembangan” PSAK No. 21, “Akuntansi Ekuitas” PSAK No. 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas Entitas Anak atau Asosiasi” ISAK No. 1, “Penentuan Harga Pasar Dividen” ISAK No. 2, “Penyajian Modal dalam Neraca dan Piutang kepada Pemegang Saham” ISAK No. 3, “Akuntansi atas Pemberian Sumbangan atau Bantuan”
-
SFAS No. 6, “Accounting and Reporting for Development-Stage Entities” SFAS No. 21, “Accounting for Equity” SFAS No. 40, “Accounting for Changes in Equity of the Subsidiaries or Associates” IFAS No. 1, “Determining Market Price of Dividend” IFAS No. 2, “Presentation of Capital in the Balance Sheet and Subscription Receivables” IFAS No. 3, “Accounting for Donation or Endowment”
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/13 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Perubahan kebijakan pengungkapan (lanjutan)
akuntansi
dan
iii. Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, tetapi belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 dan tidak diterapkan lebih awal Standar akuntansi dan interpretasi baru dan revisi berikut ini telah diterbitkan dan diwajibkan untuk tahun yang dimulai sejak atau setelah 1 Januari 2012:
b.
Changes in accounting disclosures (continued)
-
-
PSAK No. 13 (Revisi 2011), “Properti Investasi” PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya” PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman” PSAK No. 28 (Revisi 2010), “Akuntansi untuk Asuransi Kerugian” PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa” PSAK No. 33 (Revisi 2011), “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum” PSAK No. 34 (Revisi 2010), “Kontrak Konstruksi” PSAK No. 36 (Revisi 2010), “Akuntansi untuk Asuransi Jiwa” PSAK No. 45 (Revisi 2011), “Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba” PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan” PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham” PSAK No. 55 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK No. 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham” PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” PSAK No. 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah” PSAK No. 62, “Kontrak Asuransi”
-
-
-
and
The following new and revised accounting standards and interpretations have been published and are mandatory for financial years beginning on or after 1 January 2012:
PSAK No.10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”
-
policies
iii. New standards, amendments and interpretations issued but not effective for the financial year beginning 1 January 2011 and not early adopted
-
-
ACCOUNTING
-
-
SFAS No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” SFAS No. 13 (Revised 2011), “Investment Properties” SFAS No. 16 (Revised 2011), “Property, Plant, and Equipment” SFAS No. 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans” SFAS No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits” SFAS No. 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs” SFAS No. 28 (Revised 2010), “Accounting for Loss Insurance” SFAS No. 30 (Revised 2011), “Leases” SFAS No. 33 (Revised 2011), “Stripping Activities and Environmental Management in General Mining” SFAS No. 34 (Revised 2010), “Construction Contracts” SFAS No. 36 (Revised 2010), “Accounting for Life Insurance” SFAS No. 45 (Revised 2010), “Financial Reporting for Non -Profit Organizations” SFAS No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes” SFAS No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation” SFAS No. 53 (Revised 2010), “Sharebased Payments” SFAS No. 55 (Revised 2010), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” SFAS No. 56 (Revised 2010) , “Earnings per Share” SFAS No. 60, “Financial Instruments: Disclosures” SFAS No. 61, “Accounting for Government Grants and Disclosures of Government Assistance” SFAS No. 62, “Insurance Contracts”
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/14 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Perubahan kebijakan pengungkapan (lanjutan)
akuntansi
dan
iii. Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, tetapi belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2 011 dan tidak diterapkan lebih awal (lanjutan)
b.
Changes in accounting disclosures (continued)
-
-
ISAK No. 16, “Perjanjian Konsesi Jasa”
-
-
ISAK No. 18, “Bantuan Pemerintah Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi” ISAK No. 19, “Aplikasi Pendekatan Penyajian Kembali pada PSAK No. 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi” ISAK No. 20, “Pajak PenghasilanPerubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham” ISAK No. 21, “Perjanjian Konstruksi Real Estat” ISAK No. 22, “Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan” ISAK No. 23, “Sewa Operasi Insentif”
-
-
-
-
ISAK No. 24, “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa” ISAK No. 25, “Hak atas Tanah” ISAK No. 26, “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”
policies
and
iii. New standards, amendments and interpretations issued but not effective for the financial year beginning 1 January 2011 and not early adopted (continued)
PSAK No. 63, “Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi” PSAK No. 64, “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral” ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri” ISAK No. 15 - PSAK No. 24, “Batasan Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”
-
ACCOUNTING
-
SFAS No. 63, “Financial Reporting in Hyperinflationary Economies” SFAS No. 64, “Exploration for and Evaluation of Mineral Resources”
-
IFAS No. 13, “Hedges of a Investment in a Foreign Operation”
-
IFAS No. 15 - SFAS No. 24, “The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction” IFAS No. 16, “Service Concession Arrangements” IFAS No. 18, “Government Assistance No Specific Relation to Operating Activities” IFAS No. 19, “Applying the Restatement Approach under PSAK 63: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies” IFAS No. 20, “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders” IFAS No. 21, “Agreements for the Construction of Real Estate” IFAS No. 22, “Service Concession Arrangements: Disclosure” IFAS No. 23, “Operating Leases Incentives” IFAS No. 24 “Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease” IFAS No. 25, “Land Rights” IFAS No. 26, “Re-assessment of Embedded Derivatives”
-
-
Net
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/15 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
Perubahan kebijakan pengungkapan (lanjutan)
akuntansi
dan
b.
policies
and
iii. Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, tetapi belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 dan tidak diterapkan lebih awal (lanjutan)
iii. New standards, amendments and interpretations issued but not effective for the financial year beginning 1 January 2011 and not early adopted (continued)
Pencabutan standar akuntasi dan interpretasi berikut ini telah diterbitkan dan diwajibkan untuk tahun yang dimulai sejak atau setelah 1 Januari 2012:
The following withdrawal of accounting standards and interpretations have been published and are mandatory for the financial year beginning on or after 1 January 2012:
-
PSAK No. 11, “Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing”; PSAK No. 27, “Akuntansi Koperasi”;
-
PSAK No. 29, “Akuntansi Minyak dan Gas Bumi”; PSAK No. 39, “Akuntansi Kerja Sama Operasi”; PSAK No. 52, “Mata Uang Pelaporan”; ISAK No. 4, “Alternatif Perlakuan yang Diizinkan atas Selisih Kurs ”.
-
-
-
-
Grup masih menganalisa dampak standar dan interpretasi baru dan revisi serta pencabutan standar dan interpretasi tersebut di atas terhadap laporan keuangan konsolidasian. c.
Changes in accounting disclosures (continued)
ACCOUNTING
Prinsip-prinsip Konsolidasian
SFAS No. 11, “Translation of Financial Statements in Foreign Currencies”; SFAS No. 27, “Accounting for Cooperatives”; SFAS No. 29, “Accounting for Oil and Gas”; SFAS No. 39, “Accounting for Joint Operations”; SFAS No. 52, “Reporting Currencies”; IFAS No. 4, “Allowable Alternative Treatment of Foreign Exchange Differences”.
The Group is still assessing the impact of these new or revised SFAS and IFAS as well as the withdrawal of the aforementioned standards and interpretations on the consolidated financial statements. c.
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Grup di mana Perusahaan, langsung atau tidak langsung memiliki kepemilikan lebih dari setengah hak suara dan memiliki kemampuan untuk mengendalikan entitas kecuali, dalam keadaan yang jarang, dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian atau Perusahaan memiliki kemampuan untuk mengendalikan entitas, meskipun kepemilikan kurang dari atau sama dengan setengah dari hak suara. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi termasuk hak suara potensial yang dimiliki oleh entitas lain dipertimbangkan menilai apakah Perusahaan mempunyai kekuasaan untuk mengendalikan entitas lain.
The consolidated financial statements include the financial statements of the Group in which the Company, directly or indirectly has ownership of more than half of the voting power and has the ability to control the entity unless, in exceptional circumstances, it can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute control, or the Company has the ability to control the entity, even though the ownership is less than or equal to half of the voting power. The existence and effect of potential voting rights that are currently exercisable or convertible including potential voting rights held by another entity are considered when assessing whether the Company controls another entity.
Entitas anak dikonsolidasi sejak tanggal ketika Perusahaan memperoleh pengendalian secara efektif dan tidak dikonsolidasikan lagi sejak tanggal pelepasannya.
Subsidiaries are consolidated from the date on which effective control is obtained and are no longer consolidated from the date that control ceases.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/16 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan) i.
Entitas anak
c.
ACCOUNTING
Principles of Consolidation (continued) i.
Subsidiaries
Entitas anak merupakan semua entitas (termasuk entitas bertujuan khusus), yang mana Grup memiliki kekuatan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional, yang secara umum, disertai dengan kepemilikan lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas. Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah Grup mengendalikan entitas lain. Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian telah beralih kepada Grup dan tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal hilangnya pengendalian.
Subsidiaries are all entities (including special purpose entities), over which the Group has the power to govern the financial and operating policies generally accompanying a shareholding of more than half of voting rights. The existence and effect of potential voting rights that are currently exercisable or convertible are considered when assessing whether the Group controls another entity. Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Group. They are deconsolidated from the date that control ceases.
Grup menggunakan akuntansi metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan dalam suatu akuisisi entitas anak mencakup nilai wajar dari aset yang dialihkan, liabilitas yang terjadi dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan mencakup nilai wajar aset dan liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontinjensi. Biaya terkait dengan akuisisi dicatat sebagai beban pada saat terjadi. Aset dan liabilitas dan liabilitas kontinjensi yang dapat diidentifikasi, yang diperoleh dalam kombinasi bisnis diukur awalnya pada nilai wajar pada tanggal akuisisi. Pada setiap akuisisi, Grup mengakui nilai kepentingan non-pengendali pada pihak yang diakuisisi, pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan kepentingan non-pengendali atas aset bersih teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi.
The Group uses the acquisition method of accounting to account for business combinations. The consideration transferred for the acquisition of a subsidiary comprises the fair values of the assets transferred, the liabilities incurred and the equity interests issued by the Group. The consideration transferred includes the fair value of any asset or liability resulting from a contingent consideration arrangement. Acquisition related costs are expensed as incurred. Identifiable assets acquired and liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair values at the acquisition date. On an acquisition-by-acquisition basis, the Group recognises any non -controlling interest in the acquiree either at fair value or at the non-controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets.
Selisih lebih antara imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan non-pengendali dalam pihak yang diakuisisi, dan nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepemilikan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi, dibandingkan dengan nilai wajar bagian Grup atas aset bersih teridentifikasi yang diakuisisi. Jika jumlah tersebut lebih kecil dari nilai wajar atas aset bersih teridentifikasi entitas anak yang diakuisisi dan pengukuran atas seluruh jumlah tersebut telah ditelaah, dalam hal pembelian dengan diskon, selisih tersebut diakui secara langsung pada laporan labarugi komprehensif konsolidasian.
The excess of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interest in the acquiree and the acquisition-date fair value of any previous equity interest in the acquiree over the fair value of the Group’s share of the identifiable net assets acquired. If those amounts are less than the fair value of the net identifiable assets of the subsidiary acquired and the measurement of all amounts has been reviewed, in the case of a bargain purchase, the difference is recognised directly in the consolidated statements of comprehensive income.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/17 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
Entitas anak (lanjutan)
Principles of Consolidation (continued) i.
kepentingan
non-
Subsidiaries (continued) Intercompany transactions, balances and unrealised gains on transactions between Group’s entities are eliminated. Unrealised losses are also eliminated. Accounting policies of subsidiaries have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.
Transaksi antar perusahaan, saldo dan keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antara entitas dalam Grup dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi entitas anak telah diubah seperlunya untuk memastikan konsistensi penerapan kebijakan oleh Grup. ii. Transaksi dan pengendali
ACCOUNTING
ii.
Transactions interests
and
non-controlling
Grup memperlakukan transaksi dengan kepentingan non-pengendali sebagai transaksi dengan pemilik ekuitas dari Grup. Untuk pembelian dari kepentingan nonpengendali, selisih antara imbalan yang dibayarkan dan bagiannya atas jumlah tercatat aset bersih yang diperoleh, dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian dari pelepasan kepada kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuitas.
The Group treats transactions with non-controlling interests as transactions with equity owners of the Group. For purchases from non-controlling interests, the differe nce between any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to noncontrolling interests are also recorded in equity.
Ketika Grup kehilangan pengendalian atau sisa pengaruh signifikan, maka kepentingan dalam entitas diukur kembali pada nilai wajarnya, dengan perubahan pada jumlah tercatat diakui pada laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian. Nilai wajar tersebut menjadi jumlah tercatat awal, untuk keperluan akuntansi selanjutnya yang digunakan untuk mencatat sisa kepentingan sebagai entitas asosiasi, ventura bersama atau aset keuangan. Sebagai tambahan, jumlah yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain yang terkait dengan entitas tersebut diakui seolah-olah Grup melepaskan secara langsung aset atau liabilitas terkait. Hal ini berarti jumlah yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian.
When the Group ceases to have control or significant influence, any retained interest in the entity is remeasured to its fair value, with the change in carrying amount recognised in the consolidated statements of comprehensive income. The fair value is the initial carrying amount, for the purposes of subsequently accounting for the retained interest as an associate, joint venture or financial asset. In addition, any amounts previously recognised in other comprehensive income in respect of that entity are accounted for as if the Group had directly disposed of the related assets or liabilities. This may mean that amounts previously recognised in other comprehensive income are reclassified to the consolidated statements of comprehensive income.
Seluruh pendapatan komprehensif diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan non-pengendali, bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan non-pengendali mempunyai saldo defisit.
Total comprehensive income is attributed to the owners of the parent and to the non controlling interest even if this may result in the non-controlling interest having a deficit balance.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/18 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) d.
e.
Setara Kas dan Investasi Jangka Pendek
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) d.
Cash Equivalents Investments
and
ACCOUNTING Short-term
Call deposit dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
Call deposits and time deposits with maturities of 3 (three) months or less at the time of placement and not pledged as collateral for loans are classified as “Cash Equivalents”.
Deposito berjangka dengan jangka waktu lebih dari 3 (tiga) bulan tapi tidak melebihi 1 (satu) tahun sejak tanggal penempatan diklasifikasikan sebagai “Investasi Jangka Pendek”.
Time deposits with maturities of more than 3 (three) months but not exceed 1 (one) year at the time of placement are classified as “Shortterm Investments”.
Piutang
e.
Receivables
Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan penyisihan untuk penurunan nilai. Jika piutang diharapkan tertagih dalam satu tahun atau kurang (atau dalam siklus normal operasi dari bisnis jika lebih lama), piutang tersebut dikelompokkan sebagai aset lancar. Jika lebih, piutang tersebut disajikan sebagai aset tidak lancar.
Trade and other receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, less provision for impairment. If collection is expected in one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer), they are classified as current assets. If more, they are presented as non-current assets.
Restrukturisasi piutang
Restructuring of accounts receivable
Restrukturisasi piutang meliputi modifikasi persyaratan piutang, konversi piutang menjadi investasi atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya.
Restructuring of accounts receivable includes modification of the terms of the receivables, the conversion of receivables into investments or other financial instruments and/or a combination of both.
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi piutang yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan piutang hanya diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan restrukturisasi termasuk penerimaan kas yang diperuntukan baik sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai tercatat piutang yang tercatat sebelum restrukturisasi.
Losses arising from the restructuring of accounts receivable relating to the modification of the terms of accounts receivable are recognised only if the present value of future cash receipts that have been defined in the restructuring terms, including cash receipts designated either as interest or principal, is less than the carrying value of the accounts receivable before the restructuring.
Untuk restrukturisasi piutang dengan cara konversi piutang menjadi investasi atau instrumen keuangan lainnya, kerugian dari restrukturisasi piutang diakui hanya apabila nilai wajar penyertaan saham atau instrumen keuangan yang diterima dikurangi estimasi biaya untuk menjualnya adalah kurang dari nilai buku piutang.
For the restructuring of accounts receivable through the conversion of receivables into investments or other financial instruments, restructuring losses on accounts receivable are recognised only if the fair value of investments in shares or financial instruments received less estimated costs to sell is less than the net book value of accounts receivable.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/19 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f.
Transaksi dengan Pihak -pihak Berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
ACCOUNTING
Transactions with Related Parties
Grup melakukan transaksi dengan pihak -pihak berelasi. Definisi pihak -pihak berelasi yang digunakan adalah sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010), "Pengungkapan Pihak -Pihak Berelasi". Para pihak yang dianggap sebagai pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya.
The Group has transactions with related parties. The definition of related parties used is in accordance with SFAS No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. The parties which are considered as a related party are a person or entity that is related to the entity that is preparing its financial statements.
Grup memilih pembebasan sebagian dari persyaratan pengungkapan secara rinci atas transaksi dan jumlah saldo, termasuk komitmen dalam hubungannya dengan entitas yang berelasi dengan pemerintah. Dengan menerapkan pembebasan sebagian ini, persyaratan pengungkapan dengan entitas yang berelasi dengan pemerintah hanya terbatas pada: (i) nama pemerintah dan sifat hubungannya dengan Grup; (ii) sifat dan jumlah setiap transaksi yang secara individual signifikan, dan (iii) untuk transaksi la innya yang secara kolektif, tetapi tidak secara individual signifikan, indikasi secara kualitatif atau kuantitatif atas luasnya transaksi tersebut.
The Group elects the exemption from disclosing the extent of detail in relation to related party transactions and outstanding balances, including commitments with government -related entities. By applying this exemption, the disclosures required about the Group’s counterparts will be limited to: (i) the name of the government and the nature of its relationship with the Group; (ii) the nature and amount of each individually significant transaction; and (iii) for other transactions that are collectively, but not individually, sign ificant, a qualitative or quantitative indication of their extent.
Manajemen inti diidentifikasikan sebagai orang-orang yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab untuk mer encanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas entitas, secara langsung atau tidak langsung, termasuk direksi (baik eksekutif maupun sebaliknya) dari Grup. Status pihak -pihak berelasi dapat meluas kepada personil manajemen kunci dari entitas anak sepanjang mereka dapat secara langsung mengarahkan operasi entitas anak dengan keterlibatan minimal dari manajemen Perusahaan.
Key management personnel are identified as the persons having authority and responsibility for planning, directing and controlling the activities of the entity, directly or indirectly, including any director (whether executive or otherwise) of the Group. The related-party status extends to the key management personnel of the subsidiaries to the extent they direct the operations of subsidiaries with minimal involvement from the Company’s management.
Seluruh transaksi utama dengan pihak -pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
All major transactions with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/20 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.
h.
Persediaan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak dan termasuk semua pengeluaran yang timbul untuk memperoleh persediaan, biaya p roduksi atau konversi, dan biaya lain yang timbul untuk membawa persediaan ke tempat dan kondisi saat ini. Nilai realisasi bersih adalah estimasi haga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi biaya penyelesaian dan penjualan.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the moving-average method and includes expenditure incurred in acquiring the inventories, production or conversion costs and other costs incurred in bringing the inventory to its existing location and condition. Net realizable value is the estimated sales amount in the ordinary course of business less the costs of completion and selling expenses.
Penyisihan persediaan usang disajikan untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan. Penurunan nilai persediaan menjadi nilai realisasi neto diakui sebagai beban lain-lain pada periode terjadinya.
Allowance for inventories obsolescence is provided to reduce the carrying value of inventories to their net realizable value based on the periodic review of the physical condition of the inventories. The write -down of inventories to its net realizable value is recognized as other expenses in the period it is incurred.
Beban Dibayar dimuka
h.
Beban dibayar di muka diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat masing-masing biaya. i.
ACCOUNTING
Investasi Jangka Panjang
Prepayments Prepayments are amortized using the straightline method over their future beneficial periods.
i.
Long-term Investment
Entitas a sosiasi adalah semua entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan tetapi tidak mengendalikan, pada umumnya mempunyai kepemilikan saham antara 20,0% sampai 50,0% hak suara. Investasi pada entitas asosiasi dicatat menggunakan metode ekuitas dan pada awalnya diakui pada harga perolehan. Investasi pada entitas asosiasi Grup termasuk goodwill pada saat akuisisi, dikurangi penurunan nilai.
Associates are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20.0% and 50.0% of voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting and initially recognised at cost. The Group’s investment in associates includes goodwill identified at acquisition, net of impairment loss.
Pengendalian bersama entitas adalah ventura bersama yang melibatkan pendirian suatu Perusahaan terbatas, persekutuan atau entitas lainnya yang mana setiap venturer mempunyai bagian partisipasi. Sehubungan dengan hal tersebut Grup telah memutuskan bahwa metode ekuitas digunakan untuk mencatat pengendalian bersama entitas.
Jointly controlled entiy is a joint venture activity that is carried on through a corporation or partnership or other entity in which each venturer has the participation. In line with it Group has decided that the equity method is used to account for jointly controlled entities.
Dengan metode ekuitas, investasi pada awalnya dicatat sebesar harga perol ehan dan nilai tercatat ditambahkan atau dikurangi untuk mengakui bagian Grup atas laba atau rugi entitas investee atau bagian atas pergerakan pada nilai cadangan setelah tanggal akuisisi. Distribusi laba (kecuali dividen saham) yang diterima dari Perusahaan investee akan mengurangi nilai tercatat investasi. Bagian laba atau rugi Grup diakui di dalam laporan labarugi konsolidasian dan bagian dari pergerakan pada cadangan setelah tanggal akuisisi diakui di dalam pendapatan komprehensif lain.
Under the equity method, the investment in associate is initially recognised at cost and the carrying amount is increased or decreased to recognise the Group’s share of the profits or losses of the investee or to recognise share of movement in reserves of the investee after the date of acquisition. Profit distributions (except stock dividends) received from the investee reduce the carrying amount of the investment. The Group’s share of profit or losses is recognised in the consolidated statements of income and its share of movement in reserves income after the date of acquisition is recognised in other comprehensive income.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/21 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
Investasi Jangka Panjang (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Long-term Investment (continued)
Berdasarkan metode ekuitas, jika bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas sama atau melebihi nilai tercatat dari investasi, termasuk piutang tanpa jaminan lainnya, Grup tidak mengakui kerugian selanjutnya, kecuali timbul kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas.
Under the equity method, if the Group's share of losses in an associate or jointly controlled entities equal or exceed the carrying amount of the investment including any other unsecured receivables, the Group does not recognise further losses, unless it incurred obligations or payments on behalf of the associate or jointly controlled entities.
Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi antara Grup dan entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas dieliminasi sebanyak kepemilikan Grup pada entitas asosiasi tersebut. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti penurunan nilai atas aset yang dipindahkan. Kebijakan akuntansi dari entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas akan diubah apabila perlu untuk menjaga konsistensi dengan kebijakan yang digunakan oleh Grup.
Unrealised gains on transactions between the Group and its associates or jointly controlled entities are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associates. Unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the assets transferred. Accounting policies of associates and jointly controlled entities will be changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.
Keuntungan atau kerugian dilusi yang timbul dalam investasi entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas diakui dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian.
Dilution gains or losses arising in investments in associates and jointly controlled entities are recognised in the consolidated statements of comprehensive income.
Grup telah mengubah kebijakan akuntansinya untuk transaksi dengan kepentingan non-pengendali dan akuntansi untuk kehilangan pengendalian atau pengaruh signifikan, sejak tanggal 1 Januari 2011 ketika PSAK No. 4 yang direvisi, ‘Laporan Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri’, menjadi efektif. Revisi pada PSAK No. 4 mencakup perubahan penting pada PSAK No. 15, ‘Investasi pada entitas asosiasi’, dan PSAK No. 12, ‘Bagian partisipasi dalam ventura bersama’.
The Group has changed its accounting policy for transactions with non-controlling interests and the accounting for loss of control or significant influence from 1 January 2011 when revised SFAS No. 4, ‘Consolidated and Separate Financial Statements’, became effective. The revision to SFAS No. 4 contained consequential amendments to SFAS No. 15, ‘Investments in Associates’ and SFAS No. 12, ‘Interests in Joint Ventures’.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/22 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
j.
Investasi Jangka Panjang (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
ACCOUNTING
Long-term Investment (continued)
Sebelumnya, ketika Grup kehilangan pengendalian atau pengaruh signifikan atas suatu entitas, jumlah tercatat dari investasi pada tanggal dimana kehilangan pengendalian dan pengaruh signifikan menjadi biaya untuk keperluan akuntansi selanjutnya atas kepemilikan tersisa sebagai entitas asosiasi, pengendalian bersama entitas atau aset keuangan. Ketika kehilangan pengaruh signifikan dan berhenti memiliki pengendalian bersama atas suatu entitias, maka investor mengukur setiap investasi yang tersisa pada entitas asosiasi dan ventura bersama pada nilai wajar apabila hilangnya pengaruh signifikan tersebut tidak mengakibatkan entitas asosiasi menjadi entitas anak atau ventura bersama dan pengendalian bersama entitas menjadi entitas anak dan asosiasi. Grup mengakui dalam laporan laba-rugi konsolidasian setiap selisih antara:
Previously, when the Group ceased to have control or significant influence over an entity, the carrying amount of the investment at the date of control or significant influence became its cost for the purposes of subsequently accounting for the retained interests as associates, jointly controlled entity or financial assets. Currently, on the loss of significant influence and loss control of an entity, the investor will measure at fair value any investment the Group retains in the former associate and jointly controlled entities provided the associate does not become a subsidiary or a joint venture and the jointly controlled entities does not become a subsidiary or an asso ciate. The Group will recognise in the consolidated statements of income any differences between:
(a) nilai wajar investasi yang tersisa dan hasil pelepasan sebagian kepemilikan pada entitas asosiasi atau bagian partisipasi dalam pengendalian bersama entitas; dan (b) jumlah tercatat investasi dalam tanggal ketika hilangnya pengaruh signifikan atau ketika hilangnya pengendalian bersama.
(a) the fair value of any retained investment and any proceeds from disposing of the part interest in the associate or the part interest in jointly controlled entity; and (b) the carrying amount of the investment at the date when significant influence or joint control is lost .
Grup telah menerapkan kebijakan baru secara prospektif pada transaksi yang terjadi pada dan sete lah tanggal 1 Januari 2011. Sebagai konsekuensinya, tidak ada penyesuaian yang diperlukan untuk jumlah yang telah diakui sebelumnya dalam laporan keuangan.
The Group has applied the new policy prospectively to transactions occurring on or after 1 January 2011. As a consequence, no adjustments were necessary to any of the amounts previously recognised in the financial statements.
Aset Tetap Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan) dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, hanya jika kemungkinan besar Grup mendapat manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.
j.
Fixed Assets Property and equipment is stated at cost less accumulated depreciation (except for land which is not depreciated) and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the property and equipment when that cost is incurred, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in consolidated statement of comprehensive income as incurred.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/23 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Fixed Assets (continued) Depreciation is calculated based on straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut: Tahun/ Years Bangunan, prasarana dan instalasi Mesin dan peralatan Perabotan dan perlengkapan kantor Alat transportasi Konstruksi baja
4 - 20 2 - 10 2-5 2-5 10
Buildings, improvements and installations Machinery and equipment Office furniture, fixtures and equipment Transportation equipment Steel constructions
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba-rugi komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of property and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in statements of comprehensive income in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditinjau ulang, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.
Nilai aset harus dikaji ulang atas kemungkinan penurunan pada nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatat aset mungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai aset diakui sebagai biaya periode berjalan.
Asset values are reviewed for any impairment and possible write-down to fair values whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying values of the assets may not be fully recovered. Impairment of assets is recognized as a charge to current operations.
Aset dalam penyelesaian
Assets under construction
Aset dalam penyelesaian merupakan biaya biaya yang berhubungan secara langsung dengan pembangunan dan akuisisi aset tetap dan biaya-biaya lainnya. Biaya-biaya tersebut akan dipindahkan ke aset tetap yang bersangkutan pada saat pembangunan selesai. Penyusutan dibebankan sejak aset tersebut siap digunakan.
Assets under construction represents costs for the construction and acquisition of fixed assets and other costs. These costs are transferred to the relevant asset account when the construction is complete. Depreciation is charged from the date the assets are ready for use.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/24 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
k.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Fixed Assets (continued)
Aset dalam penyelesaian (lanjutan)
Assets under construction (continued)
Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, seperti biaya diskonto atas pinjaman baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai proses pembangunan aset tertentu yang memenuhi syarat, dikapitalisasi sampai proses pembangunan tersebut selesai. Untuk pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung pada suatu aset tertentu yang memenuhi syarat, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama tahun berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusikan secara langsung pada suatu aset tertentu yang memenuhi syarat, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aset tertentu yang memenuhi syarat. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu periode tertentu, tidak termasuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan aset tertentu yang memenuhi syarat.
Interest and other borrowing costs, such as discount fees on loans either directly or indirectly used in financing construction of a qualifying asset, are capitalised up to the date when construction is complete. For borrowings directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing costs incurred during the year, less any income earned on the temporary investment of such borrowings. For borrowings that are not directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the qualifying asset. The capitalisation rate is the weighted average of the borrowing costs applicable to the total borrowings outstanding during the period, excluding borrowings directly attributable to financing the qualifying asset under construction.
Aset Takberwujud
k. Intangible Assets
Metode amortisasi, periode amortisasi, dan nilai sisa aset takberwujud ditinjau kembali pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan jika perlu.
Amortization methods, amortization period and residual values are reviewed at the end of each reporting period and adjusted if appropriate.
Pengeluaran untuk penelitian selalu diakui sebagai beban dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasi pada saat terjadinya.
Expenditure on research, is always recognized as expense in consolidated statement of comprehensive income as incurred.
Pengeluaran untuk pengembangan dikapitalisasi hanya jika produk atau proses layak secara teknis dan komersial, entitas berniat dan memiliki kemampuan untuk menyelesaikan pengembangan dan menggunakan atau menjual aset tersebut, adanya kemungkinan manfaat ekonomi masa depan dan biaya pengembangan dapat diukur dengan andal. Pengeluaran lainnya untuk pengembangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi pada saat terjadinya.
Development expenditure is capitalized only if the product or process is technically and commercially feasible, the Entity intends to and has sufficient resources to complete development and to use or sell the asset, future economic benefits are probable, and development costs can be measured reliably. Other development expenditure is recognised in the consolidated statements of comprehensive income as incurred.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/25 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
Aset tidak lancar dimilik i untuk dijual Aset tidak lancar diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual ketika nilai tercatatnya akan dipulihkan terutama melalui transaksi penjualan daripada melalui pemakaian berlanjut dan penjualannya sangat mungkin terjadi. Aset ini dicatat pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual.
m. Sewa
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ACCOUNTING
Non-current assets held for sales Non-current assets are classified as assets held for sale when their carrying amount is to be recovered principally through a sale transaction rather than through continuing use and a sale is considered highly probable. They are stated at the lower of carrying amount and fair value less costs to sell.
m. Lease
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
The determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.
Grup sebagai lessee
The Group as lessees
i)
i)
Dalam sewa pembiayaan, Grup mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan biaya pendanaan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Biaya pendanaan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Sewa kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Biaya pendanaan dicatat dalam laporan laba -rugi komprehensif konsolidasian. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
Under a finance lease, the Group shall recognize assets and liabilities in the consolidated statements of financial position at amounts equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments shall be apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charge shall be allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents shall be charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are reflected in the consolidated statements of comprehensive income. Capitalised leased assets (presented under the account of property and equipment) are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/26 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Sewa (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) m. Lease (continued)
Grup sebagai lessee (lanjutan)
The Group as lessees (continued)
ii)
ii)
Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus ( straight-line basis) selama masa sewa.
Under an operating lease, the Group recognized lease payments as an expense on a straight-line basis over the lease term. Depreciation of assets acquired under finance leases is computed using the same method and estimated useful lives applied to similar property and equipment account acquired under direct ownership (Note 2j).
Penyusutan aset yang diperoleh melalui sewa pembiayaan dihitung dengan menggunakan metode dan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap dengan kepemilikan langsung (Catatan 2j).
n.
ACCOUNTING
Grup sebagai lessor
The Group as lessors
i)
Dalam sewa pembiayaan, Grup mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan pembayaran pokok dan sebagai penghasilan pembiayaan. Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih Grup sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.
i) Under a finance lease, the Group shall derecognize assets held under a finance lease in its statements of financial position and present them as a receivable at an amount equal to the net investment in the lease. Lease payment receivable is treated as repayment of principal and finance income. The recognition of finance income shall be based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on the Group’s net investment in the finance lease.
ii)
Dalam sewa menyewa biasa, Grup mengakui aset untuk sewa operasi di laporan posisi keuangan konsolidasian sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Sewa kontinjen, apabila ada, diakui sebagai pendapatan pada periode terjadinya. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas dasar garis lurus selama masa sewa.
ii) Under an operating lease, the Group shall present assets subject to operating leases in the consolidated st atements of financial position according to the nature of the asset. Initial direct cost incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income. Contingent rents, if any, are recognized as revenue in the periods in which they are earned. Lease income from operating leases shall be recognized as income on a straight-line basis over the lease term.
Properti Investasi Properti investasi terdiri dari tanah, bangunan prasarana dan instalasi, yang dikuasai Grup untuk disewakan atau untuk mendapatkan keuntungan dari kenaikan nilai atau kedua duanya, dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan termasuk pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan properti investasi.
n.
Investment Property Investment property consists of land, buildings, improvements and installations, which are held by the Group to earn rentals or for capital appreciation or both, rather than for use in the production or supply of goods or services or for administrative purposes or sale in the ordinary course of business. Investment property is stated at cost including expenditure that is directly attributable to acquisition of the investment property.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/27 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
Properti Investasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
n. Investment Property (continued)
Selanjutnya, properti investasi diukur berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan (kecuali tanah yang tidak disusutkan) dan rugi penurunan nilai. Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi; dan tidak termasuk biaya harian penggunaan property investasi. Nilai wajar properti investasi ditentukan berdasark an acuan harga pasar untuk properti sejenis.
Subsequently, it is measured at cost less accumulated depreciation (except for land which is not depreciated) and impairment losses. The carrying amount includes the cost of replacing part of an existing investment property at the time that cost is incurred if the recognition criteria are met; and excludes the costs of day to day servicing of an investment property. Fair value of the investment property is determined with reference to market value for the same type of property.
Penyusutan bangunan, prasarana dan instalasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset antara 4 (empat) sampai dengan 20 (dua puluh) tahun.
Depreciation of buildings, improvements and installations are computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets between 4 (four) to 20 (twenty) years.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif dalam tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
Investment property is derecognized when either it has been disposed of or when the investment property is permanently withdrawn from use and no future benefit is expected from its disposal. Any gains or losses on the retirement or disposal of an investment property are recognized in the statements of comprehensive income in the year of retirement or disposal.
Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan yang ditunjukkan dengan penggunaan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi ke pihak lain atau selesainya pembangunan atau pengembangan. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, penggunaan yang terdapat perubahan ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
Transfers to investment property are made when, and only when, there is a change in use, evidenced by the end of owner occupation, commencement of an operating lease to another party or completion of construction or development. Transfers from investment property are made when, and only when, there is a change in use, evidenced by commencement of owner occupation or commencement of development with a view to sale.
Untuk transfer dari properti investasi ke aset yang digunakan dalam operasi, Grup menggunakan metode biaya pada tanggal perubahan penggunaan. Jika aset yang digunakan Grup menjadi properti investasi, Grup mencatat aset tersebut sesuai dengan kebijakan aset tetap sampai dengan saat tanggal terakhir perubahan penggunaannya.
For a transfer from investment property to asset used in operations, the Group used the cost method at the date of change in use. If the asset used by the Group becomes an investment property, the Group account for such asset in accordance with the policy stated under property and equipment up to the date of change in use.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/28 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.
p.
Penurunan nilai aset non-keua ngan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
o. Impairment of non-financial assets
Aset yang memiliki umur manfaat tidak terbatas - sebagai contoh, goodwill atau aset takberwujud yang belum siap digunakan - tidak diamortisasi dan dilakukan pengujian penurunan nilai secara tahunan.
Assets that have an indefinite useful life - for example, goodwill or intangible assets not ready for use - are not subject to amortisation and are tested annually for impairment.
Aset yang diamortisasi diuji ketika terdapat indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan adalah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalam menentukan penurunan nilai, aset dikelompokkan pada tingkat yang paling rendah dimana terdapat arus kas yang dapat diidentifikasi (unit penghasil kas). Aset nonkeuangan selain goodwill yang mengalami penurunan nilai diuji setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai.
Assets that are subject to amortisation are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the asset’s carrying amount exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an asset’s fair value less costs to sell and value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows (cash-generating units). Non-financial assets other than goodwill that suffer an impairment are reviewed for possible reversal of the impairment at each reporting date.
Pendapatan Tangguhan
p.
Provisi
Deferred Revenues Deferred revenues mainly consist of advances received from customers, and unearned revenue from rental contract system which is recorded at the amount of contract value and recognized as income over the term of the contract.
Pendapatan tangguhan terutama terdiri dari uang muka yang diterima dari pelang gan, dan pendapatan diterima dimuka dengan sistim kontrak sewa dimana dibukukan sebesar nilai kontrak dan diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu kontrak. q.
ACCOUNTING
q.
Provision
Provisi diakui jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, Grup memiliki kewajiban kini baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif yang dapat diukur secara andal, dan kemungkinan besar penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi. Jika dampak nilai waktu uang cukup material, maka provisi dinyatakan pada estimasi nilai kini dari jumlah kewajiban yang harus diselesaikan.
A provision is recognised if, as a result of a past event, the Group has a present legal or constructive obligation that can be estimated reliably, and it is probable that an outflow of economic benefits will be required to settle the obligation. Where the time value of money is materials, provisions are stated at the present value of the expenditure expected to settle the obligation.
Provisi atas kontrak memberatkan diakui ketika estimasi manfaat ekonomis yang diharapkan akan diterima oleh Grup lebih rendah dari biaya tidak terhindarkan untuk memenuhi kewajiban tertera dalam kontrak. Provisi diukur pada nilai kini dari estimasi biaya terendah antara biaya penghentian kontrak atau estimasi biaya neto untuk melanjutkan kontrak. Sebelum provisi diperhitungkan, Grup terlebih dahulu mengakui kerugian penurunan nilai atas aset yang didedika sikan untuk kontrak tersebut.
A provision for loss -making contracts is recognised when the expected benefits to be derived by the Group from a contract are lower than the unavoidable cost of meeting its obligations under the contract. The provision is measured at the present value of the lower of the expected cost of terminating the contract and the expected net cost of continuing with the contract. Before a provision is established, the Group recognises any impairment loss on the assets associated with that contract.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/29 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
Pengakuan Pendapatan dan Beban i.
ii.
Penjualan barang
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
r. Revenues and Expenses Recognition i.
Sales of goods
Pendapatan dari penjualan barang dalam kegiatan usaha normal Grup diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima atau akan diterima, neto setelah dikurangi pajak pertambahan nilai, retur, diskon dan potongan harga.
Revenue from the sale of goods in the ordinary course of the Group’s activities is measured at the fair value of the consideration received or receivable, net of value-added tax, returns, discounts and rebates.
Pendapatan diakui ketika terdapat bukti yang menyakinkan, umumnya dalam bentuk perjanjian penjualan yang telah disepakati, dimana risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan telah kepada pelanggan, berpindah kemungkinan besar imbalan akan terpulihkan, biaya yang terjadi dan retur yang akan terjadi dapat diukur secara andal, tidak terdapat ke terlibatan manajemen secara berlanjut terhadap kepemilikan barang, dan jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.
Revenue is recognised when persuasive evidence exists, usually in the form of an executed sales agreement, that the significant risks and rewards of ownership have been transferred to the customer, recovery of the consideration is probable, the associated costs and possible return of goods can be estimated reliably, there is no continuing management involvement with the goods, and the amount of revenue can be measured reliably.
Jika terdapat kemungkinan bahwa diskon akan diberikan dan jumlahnya dapat diukur dengan andal, maka diskon tersebut diakui sebagai pengurang pendapatan pada saat penjualan diakui.
If it is probable that discounts will be granted and the amount can be measured reliably, then the discount is recognised as a reduction of revenue as the sales are recognised.
Penentuan permindahan risiko dan manfaat dapat terjadi pada saat yang berbeda tergantung pada ketentuan dari masing-masing perjanjian penjualan.
The timing of the transfer of risks and rewards varies depending on the individual terms of the sales agreement.
Penjualan jasa
ii.
Sales of services
Pendapatan dari penjualan jasa diakui dalam laporan laba rugi pa da saat jasa diberikan dengan mengacu pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada akhir periode pelaporan. Tingkat penyelesaian transaksi ditentukan dengan memperhatikan survei pekerjaan yang telah dilaksanakan.
Revenue from sales of services is recognised in profit or loss in which the services are rendered by reference to the stage of completion of the transaction at the reporting date. The stage of completion is assessed by reference to surveys of work performed.
Jika hasil pendapatan jasa tidak dapat diakui secara andal, maka pendapatan jasa diakui hanya sebesar biaya yang telah terjadi sepanjang biaya tersebut diperkirakan dapat dipulihkan. Taksiran rugi pada jasa segera diakui dalam laporan laba rugi.
When the outcome of a services revenue cannot be estimated reliably, services revenue is recognised only to the extent of services costs incurred that are likely to be recoverable. An expected loss on a services is recognised immediately in profit or loss.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/30 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
Pengakuan (lanjutan) iii.
iv.
Pendapatan
dan
Beban
Kontrak konstruksi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r. Revenues (continued) iii.
Recognition
Construction contracts Contract revenue includes the initial amount agreed in the contract plus any variations in contract work, claims and incentive payments, to the extent that it is probable that they will result in revenue and can be measured reliably. As soon as the outcome of a construction contract can be estimated reliably, contract revenue is recognised in profit or loss in proportion to the stage of completion of the contract. Contract expenses are recognised as incurred unless they create an asset related to future contract activity.
Tingkat penyelesaian transaksi ditentukan dengan mengacu pada survei pekerjaan yang telah dilaksanakan. Jika hasil kontrak konstruksi tidak dapat diakui secara andal, maka pendapatan kontrak diakui hanya sebesar biaya yang telah terjadi sepanjang biaya tersebut diperkirakan dapat dipulihkan. Taksiran rugi pada kontrak segera diakui dalam laporan laba rugi.
The stage of completion is assessed by reference to surveys of work performed. When the outcome of a construction contract cannot be estimated reliably, contract revenue is recognised only to the extent of contract costs incurred that are likely to be recoverable. An expected loss on a contract is recognised immediately in profit or loss.
Komisi
iv.
v.
Penghasilan sewa
Beban diakui pada saat berdasarkan konsep akrual.
terjadi
Rental income Rental income from investment property is recognised in profit or loss on a straightline basis over the term of the lease.
vi.
Beban
Commissions When the Group acts in the capacity of an agent rather than as the principal in a transaction, the revenue recognised is the net amount of commission made by the Group.
Penghasilan sewa dari properti investasi diakui dalam laporan laba rugi dengan dasar garis lurus selama jan gka waktu sewa. vi.
Expenses
Pendapatan kontrak terdiri dari juml ah pendapatan semula yang disetujui dalam dalam kontrak dan penyimpangan pekerjaan kontrak, klaim, dan pembayaran insentif, sepanjang hal ini memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan dan dapat diukur secara andal. Jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, maka pendapatan kontrak diakui dalam laporan laba rugi secara proporsional dengan memperhatikan tahap penyelesaian kontrak. Beban kontrak diakui pada saat terjadinya kecuali biaya tersebut membentuk aset yang terkait dengan aktivitas kontrak di masa depan.
Ketika Grup bertindak dalam kapasitasnya sebagai agen dan bukan sebagai prinsipal dalam suatu transaksi, maka pendapatan yang diakui adalah jumlah neto dari komisi yang dihasilkan oleh Grup. v.
and
ACCOUNTING
Expenses Expenses are recognised when incurred on an accruals basis.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/31 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
Imbalan Kerja i.
Program imbalan pasti
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
s. Employee Benefits i.
Defined benefit plans
Kewajiban bersih yang berkaitan dengan program imbalan pasti dihitung pada nilai kini dari estimasi imbalan masa depan yang telah diperoleh pekerja atas jasa mereka pada periode kini dan periode lalu, disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui, dikurangi dengan nilai wajar aset program dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Perhitungan tersebut dilakukan oleh dengan aktuaris independen menggunakan metode projected u nit credit. Nilai kini dari kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar di masa depan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah dengan pertimbangan bahwa pada saat ini tidak terdapat pasar aktif untuk obligasi korporasi yang berkualitas tinggi yang memiliki periode hingga jatuh tempo berdekatan waktunya dengan periode kewajiban tersebut.
The net obligations in respect of the defined benefit plans are calculated at the present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their service in the current and prior periods, as adjusted for unrecognized actuarial gains or losses, less the fair value of plan assets and unrecognized past service cost. The calculation is performed by an independent actuary using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using government bond interest rates considering currently there is no deep market for high quality corporate bonds that have terms to maturity approximating the terms of the related liability.
Ketika perhitungan menghasilkan manfaat bagi Grup, aset yang diakui terbatas pada jumlah dari biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai kini manfaat ekonomi s yang tersedia dalam bentuk pengembalian dana dari program atau pengurangan iuran di masa depan. Dalam menghitung nilai kini manfaat ekonomis, dipertimbangkan persyaratan pendanaan minimum yang berlaku untuk setiap program. Manfaat ekonomis tersedia untuk Grup jika manfaat ekonomi s tersebut dapat direalisasi selama masa program.
When the calculation results in a benefit to the Group, the recognized asset is limited to the total of any unrecognized past service costs and the present value of economic benefits available in the form of any future refunds from the plan or reductions in future contributions to the plan. In order to calculate the present value of economic benefits, consideration is given to any minimum funding requirements that apply to any plan. An economic benefit is available to the Group if it is realizable during the life of the plan.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari program imbalan pasti diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10,0% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti atau 10 ,0% dari nilai wajar aset program pada tanggal liabilitas tersebut diukur. Kelebihan tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama rata -rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.
Actuarial gains and losses arising from defined benefit plans are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceeded the greater of 10,0% of the present value of the defined benefit obligation or 10,0% of the fair value of plan assets at the date of the liability measured. The excess is to be recognized on the straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/32 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
Imbalan Kerja (lanjutan) i.
ii.
Program imbalan pasti (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
s. Employee Benefits (continued) i.
Defined benefit plans (continued)
Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi, kecuali perubahan pada program pensiun tergantung pada kondisi pekerja memberikan jasanya selama periode tertentu (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang periode vesting.
Past-service costs are recognized immediately in income, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past-service costs are amortised on a straight-line basis over the vesting period.
Keuntungan dan kerugian atas kurtailmen diakui ketika terdapat komitmen untuk mengurangi jumlah karyawan yang tercakup dalam suatu program secara signifikan atau ketik a terdapat perubahan ketentuan dalam program imbalan pasti yang menyebabkan bagian yang material dari jasa masa depan pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang lebih rendah.
Gains and losses on curtailment are recognized when there is a commitment to make a material reduction in the number of employees covered by a plan or when there is an amendment of a defined benefit plan terms such as that a material element of future services to be provided by current employees will no longer qualify for benefits, or will qualify only for reduced benefits.
Keuntungan dan kerugian dalam penyelesaian diakui ketika ada transaksi yang mengeliminasi semua kewajiban legal dan konstruktif di masa depan untuk sebagian atau seluruh imbalan yang tersedia menurut program imbalan pasti.
Gains and losses on settlement are recognized when there is a transaction that eliminates all further legal or constructive obligation for part or all of the benefits provided under a defined benefit plan.
Program imbalan pasti yang diselenggarakan oleh Grup meliputi pensiun imbalan pasti dan kewajiban imbalan pasti berdasarkan Undang Undang (“UU”) Ketenagakerjaan no. 13 / 2003 atau Kontrak Kerja Bersama (“KKB”), mana yang lebih tinggi karena UU Ketenagakerjaan atau KKB menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan atau KKB adalah program imbalan pasti.
The defined benefit plans provided by the Group cover defined pension benefits and defined benefits obligation under Labor Law No.13 / 2003 or the Company’s Collective Labour Agreement (the “CLA”), whichever is higher. Since the Labour Law or the CLA sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under the Labour Law or the CLA represent defined benefit plans.
Program iuran pasti Program iuran pasti merupakan program imbalan pasca kerja, dimana entitas membayar iuran tetap kepada suatu entitas terpisah dan tidak memiliki kewajiban hukum ataupun konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut. Kewajiban untuk membayar iuran secara reguler merupakan biaya imbalan kerja karyawan untuk periode dimana jasa diberikan oleh pekerja dan dengan demikian termasuk dalam beban personil.
ii.
Defined contribution plans A defined contribution plan is a post employment benefit plan under which entity pays fixed contributions into a separate entity and will have no legal or constructive obligation to pay further amounts. Obligations for the regular contributions constitutes employee benefit costs for the period during which services are rendered by employees and as such are included in personnel expenses.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/33 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.
Imbalan Kerja (lanjutan) iii.
t.
Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Employee Benefits (continued) iii.
Employees of the Group are entitled to receive long service awards, namely Ulang Tahun Dinas (“UTD”) in the form of certain cash awards and long service leave (“LSL”) in the form of certain numbers of days leave benefits based on length of service requirements.
Kewajiban terkait dengan UTD dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit dan dibayarkan pada saat pekerja mencapai ulang tahun dinas tertentu selama menjadi pekerja.
The obligation with respect to UTD is calculated by an independent actuary using the projected unit credit method, and paid at the time the employees reach certain anniversary dates during employment.
Cuti besar merupakan imbalan sejumlah hari cuti tertentu, yang tergantung pada persetujuan manajemen, diberikan kepada pekerja yang telah memenuhi persyaratan jumlah tahun memberikan jasa.
LSL is a certain number of days leave benefit, subject to approval by management, provided to employee who has met the requisite number of years of service.
Biaya jasa lalu dan keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian akibat perbedaan antara asumsi aktuarial dan kenyataan dan perubahan asumsi-asumsi aktuarial dibebankan secara langsung ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Past service cost and actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are charged immediately to the consolidated statements of comprehensive income.
Mata uang fungsional dan penyajian
t.
Foreign Currency Translations i.
Pos-pos dalam laporan keuangan dari setiap entitas dalam Grup diukur dalam mata uang p ada lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi (atau mata uang fungsional). Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan. ii.
Other long-term benefits
Pekerja Grup memiliki hak untuk menerima penghargaan masa kerja untuk jangka tertentu dalam bentuk kas dalam jumlah tertentu, yang disebut Ulang Tahun Dinas (“UTD”) atau cuti berimbalan jangka panjang (“cuti besar”) dalam bentuk jumlah hari cuti berdasarkan periode jasa yang dipersyaratkan.
Penjabaran Mata Uang Asing i.
s.
ACCOUNTING
Transaksi dan saldo Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi.
Functional and presentation currency Items included in the financial statements of each of the Group’s entities are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the fungsional currency). The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is the Company’s fungsional and presentation currency.
ii.
Transactions and balances Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the rates prevailing as at the date of the transaction.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/34 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFIC ANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
Penjabaran Mata Uang Asing (lanjutan) ii.
t.
Transaksi dan saldo (lanjutan)
Foreign Currency Translations (continued) ii.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Kurs dari mata uang asing utama yang digunakan adalah sebagai berikut (nilai penuh): 2011 Dolar Amerika (USD) Dolar Singapura (SGD) Euro (EUR)
9 ,068 6 ,974 11,738
Kegiatan usaha luar negeri
Transactions and balances (continued) As at the statement of financial position date, monetary assets and monetary liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the Bank of Indonesia middle rate prevailing as at that date. The exchange rates of the major foreign currencies used are as follows (full amount): 1 January 2010
2010 8,991 6,981 11,956
Keuntungan atau kerugian dari selisih kurs, yang sudah terealisasi maupun yang belum, baik yang berasal dari transaksi dalam mata uang asing maupun penjabaran aset dan liabilitas moneter dibebankan pada laporan laba rugi, kecuali untuk kapitalisasi selisih kurs yang timbul dari pinjaman yang digunakan untuk mendanai aset tertentu. iii.
ACCOUNTING
9,400 United States Dollar (USD) 6,699 Singapore Dollar (SGD) 13,510 Euro (EUR) Realised or unrealised foreign exchange gains or losses arising from transactions in foreign currency and from the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the profit or loss, except for capitalized foreign exchange gains or losses arising from borrowings used to finance qualifying assets.
iii.
Foreign operations
Aset dan liabilitas kegiatan usaha luar negeri dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal pelaporan. Pendapatan dan beban dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi, atau kurs rata-rata yang mendekati kurs pada tanggal transaksi.
The assets and liabilities of foreign operations are translated to Rupiah at exchange rates at the reporting date. The income and expenses of foreign operations are translated to Rupiah at exchange rates at the dates of the transactions, or average exchange rates that approximates the exchange rates at the dates of the transactions.
Selisih kurs diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan disajikan sebagai cadangan penjabaran di dalam ekuitas. Ketika kegiatan usaha luar negeri dilepaskan sehingga kendali bersama atau pengaruh signifikan menjadi hilang, jumlah kumulatif cadangan penjabaran terkait kegiatan usaha luar negeri tersebut direklasifikasi pada laporan laba rugi sebagai keuntungan atau kerugian pelepasan kegiatan usaha luar negeri. Ketika Perusahaan melepaskan sebagian kepentingannya dalam entitas anak, yang merupakan kegiatan usaha luar negeri, dan tetap mempertahankan kendali, maka proporsi yang relevan dari jumlah kumulatif cadangan penjabaran diatribusikan kembali ke kepentingan nonpengendali.
Foreign currency differences are recognized in other comprehensive income, and presented as translation reserve in the equity. When a foreign operation is disposed of such that control, significant influence or joint control is lost, the cumulative amount in the translation reserve related to that foreign operation is reclassified to profit or loss as part of the gain or loss on foreign operation disposal. When the Company disposes of only part of its interest in a subsidiary that includes a foreign operation while retaining control, the relevant proportion of the translation reserve cumulative amount is reattributed to noncontrolling interests.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/35 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
Penjabaran Mata Uang Asing (lanjutan) iii.
u.
t.
Kegiatan usaha luar negeri (lanjutan)
ACCOUNTING
Foreign Currency Translations (continued) iii.
Foreign operations (continued)
Ketika Perusahaan melepaskan sebagian kepentingan atas investasinya dalam entitas asosiasi atau entitas yang dikendalikan bersama, maka proporsi yang relevan dari jumlah kumulatif cadangan penjabaran direklasifikasi pada laporan laba rugi.
When the Company disposes of only part of its investment in an associate or joint venture that includes a foreign operation while ret aining significant influence or joint control, the relevant proportion of the cumulative amount is reclassified to profit or loss.
Ketika penyelesaian pos moneter yang merupakan tagihan dari atau utang kepada kegiatan usaha luar negeri tidak direncanakan ataupun mungkin tidak akan terjadi di masa mendatang, maka keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari pos moneter tersebut dianggap membentuk bagian dari investasi neto pada kegiatan usaha luar negeri dan diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya, dan disajikan sebagai cadangan penjabaran di dalam ekuitas.
When the settlement of a monetary item receivable from or payable to a foreign operation is neither planned nor likely in the foreseeable future, foreign exchange gains and losses arising from such a monetary item are considered to form part of a net investment in a foreign operation and are recognized in other comprehensive income, and presented as translation reserve in equity.
Pajak Penghasilan
u.
Income Tax
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak untuk periode berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas beda temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan f iskal pada setiap tanggal pelaporan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the current year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date.
Manfaat pajak di masa yang akan datang, seperti akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sebesar jumlah yang kemungkinan dapat direalisasi.
Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung pada tarif pajak yang diharapkan untuk diterapkan pada tahun ketika aset direalisasi atau hutang diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Aset dan liabilitas pajak tangguhan dari masing-masing entitas disajikan dalam jumlah bersih pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the assets is realized or the liability is settled, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted o r substantively enacted at the consolidated statements of financial position date. The deferred tax assets and liabilities of each entity are shown at the applicable net amounts in the consolidated statements of financial position .
Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. Where appropriate, it establishes provisions based on the amounts expected to be paid to the tax authorities.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/36 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) u.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
u.
Segmen Operasi
Income Tax (continued) Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if objected or appealed against by the Group, when the results of the objection or appeal is decided by the court.
Perubahan atas kewajiban pajak dicatat pada saat hasil ketetapan pemeriksaan diterima atau jika ada pengajuan keberatan atau banding oleh Grup, pada saat hasil dari keberatan atau banding tersebut telah ditetapkan oleh pengadilan. v.
ACCOUNTING
v.
Operation Segments
Segmen operasi adalah suatu komponen dari Grup yang melaksanakan aktivitas bisnis dimana komponen tersebut memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban, termasuk pendapatan yang diperoleh dan beban yang timbul dari transaksi dengan komponen lain dalam Grup yang sama.
An operating segment is a component of the Group that engage in business activities from which it may earn revenues and incur expenses, including revenues and expenses that relate to transactions with other components within the Group.
Hasil operasi dari segmen operasi tersebut, dimana tersedia laporan keuangan terpisah untuk segmen tersebut, dikaji ulang secara reguler oleh Pengambil Keputusan Operasional (PKO) untuk mengambil keputusan mengenai pengalokasian sumber daya dan untuk menilai kinerja segmen operasi. PKO Grup adalah Direksi.
The operating results of the operating segments, for which discrete financial information is available, are reviewed regularly by the Chief Operating Decision Maker (CODM) to make decision about resource allocation and to assess its performance. The Group’s CODM is Board of Directors.
Kinerja segmen yang dilaporkan kepada Dewan Direksi meliputi unsur-unsur yang dapat diatribusikan secara langsung kepada segmen operasi tersebut serta unsur-unsur yang dialokasikan secara andal. Belanja modal segmen merupakan total biaya yang terjadi selama periode untuk mem peroleh aset tetap.
Segment results that are reported to the Board of Directors include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis. Segment capital expenditure is the total cost incurred during the period to acquire property, and equipment.
w. Instrumen Keuangan i.
Pengakuan Awal
w. Financial Instruments i.
Initial recognition
Grup mengakui aset keuangan dan liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut.
The Group recognized financial assets and financial liabilities in the statements of financial position when, and only when, the Group become a party to the contractual provisions of the instruments.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang lazim diakui menggunakan tanggal penyelesaian, yaitu tanggal dimana aset diserahkan ke atau dari Grup.
Regular way purchases or sales of financial assets are recognized on the settlement date, which is the date that the assets are delivered to or by the Group.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/37 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) w. Instrumen Keuangan (lanjutan) ii.
Klasifikasi dan pengukuran
ACCOUNTING
w. Financial Instruments (continued) ii.
Classification and measurement
Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah, dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan.
At initial recognition financial assets or financial liabilities are measured at fair value plus, in the case of financial assets or financial liabilities not at fair value through profit or loss, transaction costs that are directly attributable to the acquisition or issuance of financial assets or financial liabilities.
Berdasarkan tujuan transaksinya, Grup menentukan klasifikasi aset keuangan atau liabilitas keuangannya pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir periode keuangan ke dalam kategori-kategori berikut ini:
Based on the purpose of the transaction, the Group determine the classification of its financial assets or financial liabilities at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year end into the following categories:
(a) Aset keuangan
(a)
Financial assets
Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori sebagai berikut: (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan labarugi, (ii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, (iii) pinjaman dan piutang, dan (iv) aset k euangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat aset keuangan tersebut diperoleh. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal.
The Group classifies its financial assets into the categories of: (i) financial assets at fair value through profit or loss, (ii) held-to-maturity investments, (iii) loans and receivables and (iv) available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Investasi pada efek ekuitas, yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, diukur pada biaya perolehan.
Investments in equity securities, that do not have a quoted market price in an active market and whose fair value can not be reliably measured are measured at cost. .
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/38 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) w. Instrumen Keuangan (lanjutan) ii.
ACCOUNTING
w. Financial Instruments (continued)
Klasifikasi dan pengukuran (lanjutan)
ii.
Classification (continued) (a)
(a) Aset keuangan (lanjutan) (i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan labarugi
and
measurement
Financial assets (continued) (i) Financial assets at through profit or loss
fair
value
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan labarugi adalah aset keuangan yang untuk tujuan diperoleh diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok ini jika diperoleh terutama ditujukan untuk dijual dalam jangka pendek. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali yang merupakan kontrak jaminan keuangan atau instrumen lindung nilai yang ditetapkan efektif. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dari aset keuangan ini disajikan didalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian di dalam periode terjadinya.
Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets held for trading. A financial asset is classified in this category if acquired principally for the purpose of selling in the short term. Derivatives are also categorised as held for trading unless they are financial guarantee contracts or designated and effective hedging instruments. Gains or losses arising from changes in fair value of the financial assets are presented in the consolidated statements of comprehensive income in the period in which they arise.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan labarugi, pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan biaya transaksinya dibebankan pada laporan labarugi komprehensif konsolidasian dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya.
Financial assets carried at fair value through profit or loss are initially recognised at fair value, and transaction costs are expensed in the consolidated statements of comprehensive income, and subsequently carried at fair value.
(ii) Investasi yang jatuh tempo
dimiliki
hingga
(ii) Held-to-maturity investments
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Grup mempunyai intensi yang positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga tanggal jatuh temponya, kecuali:
Held-to-maturity investments are non-derivative financial assets with fixed or determined payments and fixed maturities that the Group has the positive intention and ability to hold to their maturity, except for:
(a) investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui aporan laba-rugi;
(a) investments that upon initial recognition are designated as financial assets at fair value through profit or loss;
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/39 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) w. Instrumen Keuangan (lanjutan) ii.
w. Financial Instruments (continued)
Klasifikasi dan pengukuran (lanjutan)
ii.
Classification (continued) (a)
(a) Aset keuangan (lanjutan) (ii) Investasi yang dimiliki jatuh tempo (lanjutan)
ACCOUNTING
hingga
and
measurement
Financial assets (continued) (ii) Held-to-maturity (continued)
investments
(b) investasi yang ditetapkan o leh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
(b) investments that are designated in the category of available-for-sale; and
(c) investasi yang memenuhi definisi pinjaman dan piutang.
(c) investments that meet the definition of loans and receivables.
Investasi-investasi ini digolongkan ke dalam aset tidak lancar kecuali investasinya jatuh tempo atau manajemen bermaksud untuk melepasnya dalam kurun waktu 12 bulan dari akhir periode pelaporan.
These investments are included in non-current assets unless the investment matures or management intends to dispose of it within 12 months of the end of the reporting period.
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo pada awalnya diakui sebesar nilai wajar termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan kemudian diukur dengan biaya perolehan diamortisasi yang menggunakan metode suku bunga efektif.
Held-to-maturity investments are initially recognised at fair value including directly attributable transaction costs and subsequently carried at amortised cost using the effective interest method.
Bunga dari investasi tersebut yang dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif diakui didalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian sebagai bagian dari pendapatan keuangan.
Interest on investments calculated using the effective interest rate method is recognised in the consolidated statements of comprehensive income as part of finance income.
(iii) Pinjaman piutang
yang diberikan dan
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
(iii) Loans and receivables Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial measurement, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the consolidated statements of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/40 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) w. Instrumen Keuangan (lanjutan) ii.
Klasifikasi dan pengukuran (lanjutan) (a) Aset keuangan (lanjutan) (iii) Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan) Aset keuangan Grup yang diklasifikasikan dalam kategori ini mencakup antara lain kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain - pihak ketiga, piutang pihak berelasi dan aset lain -lain kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya. (iv)Aset keuangan tersedia untuk dijual
ACCOUNTING
w. Financial Instruments (continued) ii.
Classification (continued) (a)
and
measurement
Financial assets (continued) (iii) Loans and receivables (continued) The Group’s financial assets are classified in this category include among others, cash and cash equivalents, short-term investments, trade receivables, other receiva bles - third parties, due from related parties and other assets-restricted cash and cash equivalents. (iv)Available-for-sale (AFS) financial assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi (kecuali perubahan nilai tukar untuk moneter item, bunga, dividen, dan penurunan nilai diakui di laba atau rugi) diakui dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklasifikasi ke dalam laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
AFS financial assets are nonderivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses (except for changes in exchange rates for monetary items, interest, dividends and impairment losses, which are recognised in the profit or loss) recognized in the equity until the financial asset is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in the equity shall be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.
Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, diukur pada biaya perolehan.
Investments in equity instrument that do not have a quoted market price in an active market and whose fair value cannot be reliably measured are recognized at cost.
Aset keuangan Grup yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah investasi pada saham dengan persentase kepemilikan dibawah 20,0% dan dicatat dalam investasi lainnya.
The Group’s financial asset s classified as AFS are investments in shares with percentage of ownership interest are less than 20.0% and recorded as other investments.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/41 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) w. Instrumen Keuangan (lanjutan) ii.
Klasifikasi dan pengukuran (lanjutan) (b) Liabilitas keuangan
ACCOUNTING
w. Financial Instruments (continued) ii.
Classification (continued) (b)
and
measurement
Financial liabilities
Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori sebagai berikut: (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
The Group classifies their financial liabilities into the categories of: (i) financial liabilities at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities carried at amortised cost.
(i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi
(i) Financial liabilities at fair value through p rofit or loss
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi adalah liabilitas keuangan yang diperoleh untuk tujuan diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok ini jika dimiliki terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam jangka pendek.
Financial liabilities at fair value through profit or loss are financial liabilities held for trading. A financial liability is classified in this category if incurred principally for the purpose of repurchasing it in the short term.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi, pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada nilai wajarnya, dimana keuntungan atau kerugiannya diakui dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian.
Financial liabilities carried at fair value through profit or loss are initially recogni sed at fair value and subsequently carried at fair value, with gains or losses recognised in the consolidated statements of comprehensive ncome .
(ii) Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi, pada awalnya diakui sebesar nilai wajar, dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan tersebut diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Liabilitas-liabilitas ini digolongkan ke dalam liabilitas lancar, kecuali untuk liabilitas dengan suatu hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian selama setidaknya 12 bulan setelah periode pelaporan. Liabilitas keuangan yang disebut terakhir ini diklasifikasikan sebagai liabilitas tidak lancar.
(ii) Financial liabilities amortised cost
carried
at
Financial liabilities that are not classified as financial liabilities carried at fair value through profit or loss are initially recognised at fair value, less directly attributable transaction costs. Subsequently, the financial liabilities are carried at amortised cost using the effective interest method. These liabilites are included in current liabilities, except for liabilities with an unconditional right to defer the settlement for at least 12 months after the reporting period. These are classified as non-current liabilities.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/42 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) w. Instrumen Keuangan (lanjutan) ii.
Klasifikasi dan pengukuran (lanjutan) (b) Liabilitas keuangan (lanjutan) (ii) Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
ACCOUNTING
w. Financial Instruments (continued) ii.
Classification (continued) (b)
and
measurement
Financial liabilities (continued) (ii) Financial liabilities carried amortised cost (continued)
at
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan yang melalui proses amortisasi.
Gains and losses are recognised in the consolidated statements of comprehensive income when the financial liabilities are derecognised or impaired, as well as through the amortisation process.
Liabilitas keuangan Grup yang diklasifikasikan dalam kategori ini mencakup antara lain, pinjaman jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain - pihak ketiga, beban masih harus dibayar, hutang pihak berelasi, wesel bayar, hutang bank.
The Group’s financial liabilities classified in this category include among others, short-term loans, trade payables, other payables third parties, accrued expenses, due to related parties, notes payable, bank loans.
iii. Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas k euangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. iv. Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
iii. Offsetting of financial instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
iv. Fair value of financial instruments The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such valuation techniques may include using recent arm’slength market transaction, reference to the current fair value of another instruments that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/43 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) w. Instrumen Keuangan (lanjutan) iv. Nilai wajar (lanjutan)
v.
instrumen
ACCOUNTING
w. Financial Instruments (continued) keuangan
iv. Fair value (continued)
of
financial
instruments
Penyesuaian risiko kredit
Credit risk adjustment
Grup menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak yang bertransaksi antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang d inilai untuk posisi aset keuangan. Dalam penentuan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Grup terkait dengan instrumen keuangan tersebut ikut diperhitungkan.
The Group adjust the price in the observable market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial asset positions. In determining the fair value of financial liability positions, the Group’s own credit risk associated with the instrumen is taken into account.
Biaya perolehan yang diamortisasi dari instrumen keuangan Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
vi. Penurunan nilai aset keuangan Aset yang memiliki masa manfaat yang tidak terbatas tidak diamortisasi namun diuji penurunan nilainya setiap tahun. Aset yang tidak diamortisasi diuji ketika terdapat indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan adalah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalam menentukan penurunan nilai, aset dikelompokkan pada tingkat yang paling rendah dimana terdapat arus kas yang dapat diidentifikasi (unit penghasil kas). Aset non keuangan selain goodwill yang mengalami penurunan nilai diuji setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai.
v.
Amortized cost of financial instruments Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
vi. Impairment of financial assets Assets that have an indefinite useful life are not subject to amortization and are tested annually for impairment. Assets that are subject to amortisation are reviewed for impairment wheneve r events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the asset’s carrying amount exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an a sset’s fair value less costs to sell and value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows (cash -generating units). Non-financial assets other than goodwill that suffered an impairment are reviewed for possible reversal of the impairment at each reporting date.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/44 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) w. Instrumen Keuangan (lanjutan) vii. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan •
w. Financial Instruments (continued) aset
dan
Aset keuangan
vii. Derecognition of financial assets and liabilities •
Liabilitas keuangan
Financial assets A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Groups have transferred its contractual rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed a contractual obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Group have transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Group have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Grup memindahkan hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas tanpa yang diterima tersebut penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan “pass-through” dan salah satu diantara (a) Grup secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Grup secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut. •
ACCOUNTING
•
Financial liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has been expired.
Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi sebagai tersebut dicatat penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/45 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) x.
x
Laba Bersih per Saham Dasar
Basic Earnings per Share
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar sepanjang tahun yang bersangkutan. y.
Basic earnings per share are computed by dividing net income for the year by the weighted average number of shares outstanding during the year. y.
Saham Treasuri Saham Perusahaan yang diperoleh kembali dicatat sebesar biaya perolehannya dan diklasifikasikan sebagai “Saham Treasuri” dan disajikan sebagai pengurang pada ekuitas. Biaya atas saham treasuri yang terjual dicatat dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang.
3.
ESTIMASI PENTING
DAN
PENILAIAN
AKUNTANSI
ACCOUNTING
Treasury Stock Reacquired Company’s stock is accounted for at its reacquisition cost and classified as “Treasury Stock” and presented as a deduction to stockholders’ equity. The cost of treasury stock sold is accounted for using the weighted average method.
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS
ESTIMATES
AND
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian dilakukan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, di mana prinsip tersebut mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjen pada tanggal laporan keuangan konsolidasian, serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Estimasi, asumsi dan penilaian tersebut dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman historis dan faktorfaktor lainnya, termasuk harapan akan terjadi atau tidak terjadinya peristiwa di masa mendatang.
The preparation of consolidated financial statements in conform ity with accounting principles generally accepted in Indonesia, requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements, and also the amounts of revenue including expenses during the reporting period. Estimation, assumption and judgements are continually evaluated and are based on historical experience and other factors, including expectations to the occurance of future events.
Grup telah mengidentifikasi kebijakan akuntansi penting berikut di mana dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi signifikan yang dibuat dan di mana hasil aktual dapat berbeda dari estimasi tersebut berdasarkan asumsi dan kondisi yang berbeda dan dapat mempengaruhi secara material hasil keuangan atau posisi keuangan yang dilaporkan dalam periode mendatang.
The Group has identified the following critical accounting policies under which significant judgements, estimates and assumptions are made and where actual results may differ from these estimates under different assumptions and conditions and may materially affect financial results or the financial position reported in future periods.
Rincian lebih lanjut mengenai sifat dari asumsiasumsi dan kondisi-kondisi tersebut dapat ditemukan dalam catatan yang relevan atas laporan keuangan konsolidasian.
Further details of the nature of these assumptions and conditions may be found in the relevant notes to the consolidated financial statements.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/46 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
ESTIMASI DAN PENILAIAN PENTING (lanjutan) (i)
AKUNTANSI
Penurunan nilai aset non-keuangan
CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued) (i)
ESTIMATES
AND
Impairment of non-financial assets
Sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup, setiap aset atau unit penghasil kas dievaluasi pada setiap periode pelaporan untuk menentukan ada tidaknya indikasi penurunan nilai aset. Jika terdapat indikasi tersebut, akan dilakukan perkiraan atas nilai aset yang dapat kembali dan kerugian akibat penurunan nilai akan diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat dipulihkan kembali dari aset tersebut. Jumlah nilai yang dapat dipulihkan kembali dari sebuah aset atau kelompok aset penghasil kas diukur berdasarkan nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset.
In accordance with the Group’s accounting policy, each asset or cash generating unit is evaluated every reporting period to determine whether there are any indications of impairment. If any such indication exists, a formal estimate of the recoverable amount is performed and an impairment loss recognised to the extent that the carrying amount exceeds the recoverable amount. The recoverable amount of an asset or cash generating unit of group of assets is measured at the higher of fair value less costs to sell and value in use.
Penentuan nilai wajar dan nilai pakai membutuhkan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi atas pendapatan, biaya operasi, dan belanja modal di masa depan. Estimasi dan asumsi ini terpapar risiko dan ketidakpastian; sehingga ada kemungkinan perubahan situasi dapat mengubah proyeksi ini, yang dapat mempengaruhi nilai aset yang dapat dipulihkan kembali. Dalam keadaan seperti itu, sebagian atau seluruh nilai tercatat aset mungkin akan mengalami penurunan nilai lebih lanjut atau terjadi pengurangan rugi penurunan nilai yang dampaknya akan dicatat dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian.
The determination of fair value and value in use requires management to make estimates and assumptions about expected revenue, operating costs and future capital expenditure. These estimates and assumptions are subject to risk and uncertainty; hence there is a possibility that changes in circumstances will alter these projections, which may impact the recoverable amount of the assets. In such circumstances, some or all of the carrying value of the assets may be further impaired, or the impairment charge reduced, with the impact recorded in the consolidated statement of comprehensive income.
(ii) Imbalan kerja
(ii)
Employment benefits
Nilai kini kewajiban imbalan kerja tergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan dengan menggunakan asumsi aktuaria. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya bersih untuk pensiun termasuk tingkat pengembalian jangka panjang yang diharapkan atas aset program dan tingkat diskonto yang relevan. Setiap perubahan dalam asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat kewajiban imbalan kerja.
The present value of the employee benefits obligation depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. Th e assumptions used in determining the net cost for pensions include the expected long -term rate of return on the relevant plan assets and the discount rate. Any changes in these assumptions will impact the carrying amount of employee benefits obligation.
Asumsi tingkat pengembalian yang diharapkan atas aset program ditentukan secara seragam, dengan mempertimbangkan pengembalian historis jangka panjang, alokasi aset dan perkiraan masa depan atas pengembalian investasi jangka panjang.
The expected return on plan assets assumption is determined on a uniform basis, taking into consideration long -term historical returns, asset allocation and future estimates of long-term investment returns.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/47 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
ESTIMASI DAN PENILAIAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
(iii) Depresiasi, estimasi nilai sisa dan masa manfaat aset tetap
CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued) (iii)
Kontrak harga tetap atas penyerahan jasa desain dicatat dengan menggunakan metode persentase penyelesaian. Penggunaan metode persentase penyelesaian mengharuskan Grup mengestimasi jasa disain yang telah diserahkan sampai saat ini sebagai proporsi terhadap jumlah jasa yang akan diserahkan. Jika hasil pendapatan jasa tidak dapat diakui secara andal, maka pendapatan jasa diakui hanya sebesar biaya yang telah terjadi sepanjang biaya tersebut diperkirakan dapat dipulihkan.
Depreciation, estimate of residual values and useful lives of fixed assets
(iv) Income taxes Judgement and assumptions are required in determining capital allowances and the deductibility of certain expenses during the estimation of the provision for income taxes of each entity within the Group. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, these differences will have an impact on the income tax and deferred income tax provision in the period in which the determination was made.
Pertimbangan dan asumsi dibutuhkan dalam menentukan penyisihan modal dan pengurangan beban tertentu selama estimasi penyisihan pajak penghasilan untuk setiap perusahaan dalam Grup. Banyaknya transaksi dan perhitungan yang dapat menyebabkan ketidakpastian di dalam penentuan liabilitas pajak. Apabila terdapat perbedaan perhitungan pajak dengan jumlah yang telah d icatat, perbedaan tersebut akan berdampak pada pajak penghasilan dan pajak tangguhan dalam periode dimana penentuan pajak tersebut dibuat. (v) Pengakuan revenue kontrak jasa
AND
The useful lives of each item of the Group's investment properties and fixed assets are estimated to be based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any item of investment properties and fixed assets would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of these assets.
Masa manfaat dari masing-masing properti investasi dan aset tetap Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diperkirakan dapat digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman terhadap aset sejenis. Taksiran masa manfaat setiap properti investasi dan aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam waktu dan biaya yang terjadi karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan taksiran masa manfaat ekonomis setiap properti investasi dan aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tetap. (iv) Pajak penghasilan
ESTIMATES
(v)
Revenue recognition on services contract The Group uses the percentage-ofcompletion method in accounting for its fixed-price contracts to services. The use of the percentage-of-completion method requires the Group to estimate the services performed to date as a proportion of the total services to be performed. When the outcome of a services revenue cannot be estimated reliably, services revenue is recognised only to the extent of services costs incurred that are likely to be recoverable.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/48 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
ESTIMASI DAN PENILAIAN PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
(vi) Aset pajak tangguhan Aset pajak tangguhan, termasuk yang timbul dari rugi fiskal, penyisihan modal, dan perbedaan temporer, diakui hanya apabila dianggap lebih mungkin daripada tidak bahwa mereka dapat diterima kembali, di mana hal ini tergantung pada kecukupan pembentukan laba kena pajak di masa depan. Asumsi pembentukan laba kena pajak di masa depan bergantung pada estimasi manajemen untuk arus kas di masa depan. Hal ini bergantung pada estimasi produksi, volume penjualan barang atau jasa, harga komoditas, biaya operasi, belanja modal, dividen dan transaksi manajemen lainnya di masa depan. (vii) Penyisihan penurunan nilai atas pinjaman yang diberikan dan piutang
CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued)
ESTIMATES
AND
(vi) Deferred tax assets Deferred tax assets, including those arising from unrecouped tax losses, capital allowances and temporary differences, are recognised only where it is considered more likely than not that they will be recovered, which is dependent on the generation of sufficient future taxable profits. Assumptions about the generation of f uture taxable profits depend on management’s estimates of future cash flows. These depend on estimates of future production, sales volumes or sales of service, commodity prices, operating costs, capital expenditure, dividends and other capital management transactions. (vii) Provision for receivables
impairment
of
loan
and
Penyisihan penurunan nilai piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti objektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).
Provision for impairment of receivables maintained at a level considered adequate to provide for potentially uncollectible receivables. The Group assesses specifically at each consolidated statements of financial position date whether there is objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).
Penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifi kan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.
The level of provision is based on past collection experience and other factors that may affect collectability, such as the probability of insolvency or significant financial difficu lties of the debtor or significant delay in payments.
Jika terdapat bukti objektif penurunan nilai, maka saat dan besaran total yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Penyisihan penurunan nilai dibentuk atas akun -akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diterima dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan te lah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengindentifikasi total penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran total penyisihan kerugian penurunan nilai (penyisihan piutang ragu-ragu) yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.
If there is objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. Provision f or impairment is provided on accounts specifically identified as impaired. Loans and receivables written-off are based on management’s decisions that the financial assets are uncollectible or cannot be realised regardless of actions taken. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of provision for doubtful accounts recorded at each period might differ based on the judgements and estimates that have be en used.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/49 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
4.
4. RESTATEMENT AND RECLASSIFICATION OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
PENYAJIAN KEMBALI DAN REKLASIFIKASI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Sebagai bagian dari proses penyusunan laporan keuangan konsolidasian Perusahaan pada tanggal dan un tuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011, manajemen Perusahaan telah mempertimbangkan kembali penafsiran terhadap fakta-fakta dan keadaan serta prinsip akuntansi yang sesuai dan menetapkan bahwa laporan keuangan konsolidasian periode sebelumnya perlu disesuaikan untuk hal-hal sebagai berikut:
As part of the process of preparation of the Company’s consolidated financial statements as of and for the year ended 31 December 2011, the Company’s management reconsidered the interpretation of the facts and circumstances and the applicable accounting treatment for certain items and determined that certain adjustments to prior period consolidated financial statements were required, as follows:
1.
1. Capitalisation of proyek expenditu res
2.
Kapitalisasi biaya proyek Penyesuaian yang dilakukan terkait dengan pengakuan biaya proyek pengembangan Modular Rig EMR sebagai aset tetap. Sebelumnya, biaya-biaya tersebut telah dibiayakan sebagai biaya operasi masingmasing sebesar Rp6.097 dan Rp 10.599 dalam laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2010 dan 2009.
The adjustment were related to recognition of the cost of part of project development of Modular Rig EMR as fixed assets. Previously, the expenditure were expensed as operating cost of Rp6,097 and Rp10,559 in the consolidated financial statements for the years ended 31 December 2010 and 2009 respectively.
Dampak dari penyajian kembali tersebut adalah pengakuan aset tetap sebesar Rp16.655 dan Rp10.559 pada laporan keuangan konsolidasian Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, dan pengakuan akumulasi depresiasi terkait sebesar Rp7.216 dan Rp1.818 untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Tambahan biaya depresiasi dan beban pajak penghasilan juga diakui sebesar Rp5.399 dan Rp174 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp1.818 dan Rp3.360 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009.
The impact of this restatement is recognition of fixed assets amounted to Rp16,655 and Rp10,559 on the Company’s consolidated financial statements as at 31 December 2010 and 2009, and recognition of its related accumulated depreciation amounted to Rp7,216 and Rp1,818 for the years then ended. Additional depreciation expense and current income tax expense has been recognised of Rp5,399 and Rp174 respectively for the year ended 31 December 2010 and Rp1,818 and Rp3,360 respectively for the year ended 31 December 2009.
Penyesuaian aset pajak tangguhan akibat perbedaan temporary atas nilai tercatat aset Long Life Consumable (LLC) dan investasi
2. Deferred tax assets adjustment resulted from temporary difference on carrying value of Long Life Consumable (LLC) assets and investment
Penyesuaian aset pajak tangguhan dilakukan atas nilai tercatat aset LLC dan nilai investasi sebagai akibat dari depresiasi aset dan penyisihan penurunan nilai investasi yang diakui Perusahaan, yang sebelumnya belum dimasukan dalam perhitungan pajak tangguhan.
Adjustment of deferred tax was made for carrying value of assets Long Life Consumerables (LLC) and investment as resulted from assets depreciation and provision for impairment recognised by the Company, which had been omitted from the previous deferred tax calculations.
Dampak dari penyajian kembali tersebut adalah pengakuan tambahan aset pajak tangguhan dan pajak penghasilan tahun berjalan sebesar Rp6.102 pada laporan keuangan konsolidasian Perusahaan 31 Desember 2010, beserta tambahan liabilitas pajak penghasilan dan beban pajak penghasilan tahun berjalan sebesar Rp6.834.
The impact of this restatement is recognition of additional deferred tax assets and deferred year income tax expense amounted to Rp6,102 on the Company’s consolidated financial statements as at 31 December 2010, as well as additional income tax payable and current year income tax expense amounted to Rp6,834 .
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/50 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
4.
4.
PENYAJIAN KEMBALI DAN REKLASIFIKASI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 3.
4.
Pengakuan pendapatan dan biaya atas proyek Geoscience
RESTATEMENT AND RECLASSIFICATION OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) 3. Revenue and expense Geoscience project
recognition
of
Penyesuaian dilakukan terkait tahapan pengakuan pendapatan dan biaya dalam proyek Geoscience. Sebelumnya, pendapatan dan biaya proyek akan ditangguhkan dan akan diakui pada tahapan recording saat akhir pelaksanaan proyek. Melalui penyajian kembali, Perusahaan meyakini bahwa lebih sesuai untuk mengakui pendapatan atas dasar tingkat penyelesaian (selama bisa diukur dengan memadai, dalam hal tersebut pendapatan akan diakui sebesar biaya) dan biaya yang terjadi.
The adjustment were related to recognition point of revenue and expense on Geoscience project. Previously, revenue and expense were deferred and realized on the last phase of project commencement. Following a reassessment, the Company believes it is more appropriate to recognise revenue on a percentage of completion basis (unless they cannot be reliably measured, in which case it is recognised to the extent of expenses) and expenses as incurred.
Dampak dari penyajian kembali tersebut pada laporan keuangan konsolidasian Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah pengakuan revenue dan biaya sesuai tahapan penyelesaian pekerjaan sebesar Rp7.244.
The impact of this restatement on the consolidated financial statements of the Company for the year ended 31 December 2010 were recognition of revenue and cost of project in accordance with phase of completion amounted to Rp7,244.
Reklasifikasi
4. Reclassification
Mulai 1 Januari 2011, Grup telah mereklasifikasi penyajian dari kepentingan non-pengendali mengikuti pengenalan dari PSAK No. 4 (Revisi 2009). Lihat Catatan 2(b)(i) untuk penjelasan mengenai reklasifikasi yang ditandai dengan tanda * di dalam kolom “Reklasifikasi” pada tabel berikut ini.
Effective 1 January 2011, the Group reclassified presentation of non-controlling interests following the introduction of SFAS No. 4 (Revised 2009). Refer Note 2(b)(i) for a description of the reclassification as included in the "Reclassification" column in the following table and indicated with *.
Mulai 1 Januari 2011, Grup telah mereklasifikasi penyajian dari aset tetap dengan aset lain-lain, kas dan setara kas dengan uang muka, beban masih harus dibayar dengan hutang usaha dan antara pajak dibayar dimuka dengan aset lain-lain untuk menghasilkan presentasi yang lebih tepat sesuai sifat dari saldo yang dimaksud.
Effective 1 January 2011, the Group reclassified presentation of fixed assets with other assets, cash and cash equivalents with advances, accrued expense with trade payables and between prepaid taxes and other assets to provide more proper presentation according to the nature o f the balances.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/51 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
4.
4.
PENYAJIAN KEMBALI DAN REKLASIFIKASI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 4.
RESTATEMENT AND RECLASSIFICATION OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued) 4. Reclassification (continued)
Reklasifikasi (lanjutan) Sebelum penyajian kembali dan reklasifikasi/ Before r estatement and reclassification
P enyajian kembali/ Restatement
Setelah penyajian kembali dan reklasifikasi/ After r estatement and reclassification
Reklasifikasi/ Reclassification
Consolidated statement of financial position
Laporan posisi keuangan konsolidasian ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga Piutang sewa pembiayaan yang jatuh tempo dalam satu tahun Uang muka dan beban dibayar di muka Pajak dibayar dimuka ASET TIDAK LANCAR Aset tetap Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain
724,567
-
10,526
735,093
487,037
7,244
-
494,281
3,767
-
-
3,767
97,065 289,940 1,304,586 43,620 126,807
(6,102)
(10,526) 37,590
86,539 321,428
Finance lease receivablescurrent portion Advances and prepayments Prepaid Taxes
9,439 6,102 -
(23,507) (14,083)
1,290,518 49,722 112,724
NON-CURRENT ASSETS Property and equipment Deferred tax assets - net Other assets
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Hutang lain-lain - pihak ketiga Beban masih harus dibayar LIABILITAS JANGKA PANJANG Hutang pihak berelasi HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI EKUITAS
CURRENT ASSET Cash and cash equivalents Trade receivables Third parties
LIABILITIES AND EQUITY
215,267 292,398 15,458 278,073
11,511
(42,626) (54,039) (826) 97,829
172,641 238,359 14,632 387,413
CURRENT LIABILITIES Trade payables Third parties Related parties Other payables - third parties Accrued expenses
583
-
(338)
245
NON-CURRENT LIABILITIES Due to related parties
12,869
-
1,937,289
5,172
(12,869)* 12,869*
MINORITY INTEREST IN NET ASSETS OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES 1,955,330
EQUITY
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/52 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
4.
4.
PENYAJIAN KEMBALI DAN REKLASIFIKASI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 4.
Reklasifikasi (lanjutan)
4. Reclassification (continued)
Sebelum penyajian kembali dan reklasifikasi/ Before r estatement and reclassification PENDAPATAN USAHA BEBAN POKOK PENDAPATAN USAHA LABA KOTOR Beban penjualan, umum dan administrasi PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
P enyajian kembali/ Restatement
Saldo kas dan setara kas pada akhir tahun
Reklasifikasi/ Reclassification
7,244
-
4,218,030
(3,800,911)
(1,323)
-
(3,802,234)
409,875
5,921
-
415,796
EKUITAS
GROSS PROFIT
(6,130)
-
( 281,902)
(35,644) 5,472
(6,102) 6,102
-
(41,746) 11,574
INCOME TAX Current Deferred
P enyajian kembali/ Restatement
34,030
Reklasifikasi/ Reclassification
-
(100,502)
Setelah penyajian kembali dan reklasifikasi/ After r estatement and reclassificat ion
-
10,885 -
44,915 (100,502)
(333,163)
-
-
(333,163)
(399,635)
-
10,885
( 388,750)
-
-
(359)
(359)
724,567
-
1,332,583 126,576
10,526
735,093
Consolidated statements of cash flows Arus Cash flows from operating activities Cash flows from investing activities Arus Cash flows from financing activities Net (decrease)/increase in cash and cash equivalents Effect of exchange rate changes on cash and cash equivalents Cash and cash equivalents at the ending of year
The consolidated financial statements of the Group as at 1 January 2010 have been restated as follows:
P enyajian kembali/ Restatement
Reklasifikasi/ Reclassification
8,741 26,900
(26,900) -
Setelah penyajian kembali dan reklasifikasi/ After r estatement and reclassification 1,314,424 153,476
Property and equipment Other assets LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS DAN EKUITAS
HAK MINORITAS AT AS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
COST OF OPERATING REVENUES
(275,772)
Sebelum penyajian kembali dan reklasifikasi/ Before r estatement and reclassification
LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Hutang lain-lain - pihak ketiga Beban masih harus dibayar
OPERATING REVENUES
Selling, general and administrative expenses
Laporan keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 1 Januari 2010 yang telah disajikan kembali adalah sebagai berikut:
Aset tetap Aset lai n-lain
Setelah penyajian kembali dan reklasifikasi/ After r estatement and reclassification
4,210,786
Sebelum penyajian kembali dan reklasifikasi/ Before r estatement and reclassification Laporan arus kas konsolidasian kas dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas inves tasi kas dari aktivitas pendanaan (P enurunan)/k enaikan bersih kas dan setara kas Efek perubahan nilai kurs pada kas dan setara kas
RESTATEMENT AND RECLASSIFICATION OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)
298,216 234,077 41,655 360,368
3,360
(26,418) (2,130) (577) 29,125
14,575
-
(14,575)*
1,909,678
5,381
14,575*
271,798 231,947 41,078 392,853
CURRENT LIABILITIES Trade payables Third parties Related parties Other payables - third parties Accrued expenses
MINORITY INTEREST IN NET ASSETS OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES 1,929,634
EQUITY
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/53 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
5.
5.
KAS DAN SETARA KAS
CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash and cash equivalents consist of:
Kas dan setara kas terdiri dari: 2011 Kas Kas di Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tb k PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia Syariah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Syariah Mega Indonesia PT Bank Mutiara Tbk Lain -lain (masing-masing di bawah Rp1,0 miliar)
2010* 3,260
1 Jan 2010 3,164
2,855
123,948 6,307 1,064
126,071 11,908 -
153,344 47,482 -
-
1,565 1,511 6,190 6,203 2,556
1,021 1,255 13,317 6,000 -
Cash on hand Cash in banks Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Negara Indonesia Syariah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Syariah Mega Indonesia PT Bank Mutiara Tbk
6,420
2,610
2,305
137,739
158,614
224,724
Dolar AS PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk P T Bank OCBC NISP Bank of Tokyo -Mitsubishi UFJ, Ltd PT Bank International Indonesia Tbk Deutsche Bank AG PT Bank Danamon Syariah PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk P T Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk PT B ank Capital Indonesia Lain -lain (masing-masing di bawah Rp1,0 miliar)
260,435 43,455 20,977 5,768 7,047 2,842 1,685 1,606 -
150,226 50,621 2,120 2,478 911 13,990 4,852 974 3,060 2,285 5,040
92,551 293,896 1,881 2,262 5,120 10,468 5,376 5,458 94
2,106
1,035
1,100
Sub -jumlah
345,921
237,592
418,206
Sub -total
7
Singapore Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
Sub -jumlah
Dolar Singapura PT Bank Mandi ri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Sub -jumlah Jumlah kas di bank Setara kas Call deposit dan deposito berjangka Rupiah PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia Syariah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT B ank Capital Indonesia PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Syariah Mega Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan BantenTbk PT Bank Yudha Bhakti PT Bank CIMB Niaga Tbk Sub -jumlah Dolar AS PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk P T Bank OCBC NISP PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Permata Tbk PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Central Asia Tbk
43 -
10 65 6
43
81
7
483,703
396,287
642,937
Others (below Rp1.0 billion each) Sub -total US Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank OCBC NISP Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd PT Bank International Indonesia Tbk Deutsche Bank AG PT Bank Danamon Syariah PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Capital Indonesia Others (below Rp1.0 billion each)
Sub -total Total cash in banks Cash equivalents Call deposits and time deposits Rupiah PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia Syariah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Capital Indonesia PT Bank Mutiara Tbk PT Bank Syariah Mega Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk PT Bank Yudha Bhakti PT Bank CIMB Niaga Tbk
58,362 40,000 34,000
5,000 63,000 -
-
7,790 3,283 2,652 -
184,000 12,689 -
150,000 228,000 25,000 15,000 12,000
-
6,658 5,000 4,000
-
146,087
280,347
430,000
Sub -total
1,410 47,000
US Dollar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank OCBC NISP PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Permata Tbk PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Central Asia Tbk
45,340 9,068 1,360 -
19,331 17,982 8,991 8,991 -
Sub -total
Sub -jumlah
55,768
55,295
48,410
Jumlah setara kas
201,855
335,642
478,410
Total cash equivalents
Jumlah
688,818
735,093
1,124,202
Total
* Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
As restated (refer Note 4)*
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/54 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
5.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
Rincian suku bunga tahunan call deposit dan deposito berjangka berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
The annual interest rates of the above call deposits and time deposits based on currency are as follows:
2011 Rupiah Dolar AS 6.
2010
7.0% - 9.5% 0.5% - 2.0%
6.
INVESTASI JANGKA PENDEK
Short-term investments consist of : 2011
Jumlah
2010 3,300
-
5,000
-
-
-
8,300
Sub -jumlah Belum difakturkan Chevron W est Papua I , Ltd PT Total E&P Indonesie Camar Resources Ltd Virginia Indonesia Company LLC, Chevron Indonesia Company JOB Pertamina - Petrochina East Java PT Kalimantan Kutai Energi Lain -lain (masing-masing di bawah Rp5,0 miliar)
75,000
Total
TRADE RECEIVABLES The details of trade receivables are as follows:
Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut: 2011
Time deposits - Rupiah PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Negara Indonesia 25,000 (Persero) Tbk PT Bank Mandiri 50,000 (Persero) Tbk -
The annual interest rate of time deposit placed in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk in 2009 amounted to 8.5%. The revenue sharing for time deposit placed in PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk amounted to 70.0% and 90.0% in 2010 and 2009, respectively. While, the revenue sharing for time deposit placed in PT Bank Syariah Mandiri Tbk in 2010 amounted to 60.0%.
7.
PIUTANG USAHA
Pihak ketiga Difakturkan PT Total E&P Indonesie KSO Pertamina EP - Benakat Barat Petroleum Camar Resources Ltd Pasir Petroleum Resources PT Andoyo Tofan Nugraha Abadi Chevron Indonesia Company Virginia Indonesia Company LLC, Lain -lain (masing-masing di bawah Rp5,0 miliar)
1 Jan 2010
-
Suku bunga tahunan deposito berjangka yang ditempatkan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tahun 2009 adala h sebesar 8,5%. Nisbah bagi hasil deposito berjangka yang ditempatkan di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk adalah sebesar 70,0% dan 90,0% masing-masing pada tahun 2010 dan 2009. Sementara nisbah bagi hasil deposito berjangka yang ditempatkan di PT Bank Syariah Mandiri Tbk pada tahun 2010 adalah sebesar 60,0% . 7.
Rupiah US Dollar
6.0% - 14.0% 1.0% - 6.0%
SHORT-TERM INVESTMENTS
Investasi jangka pendek terdiri dari: Deposito berjangka - Rupiah PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
1 Jan 2010
7.0% - 10.0% 0.3% - 3.0%
2010*
1 Jan 2010
100,791
37,903
45,111
60,411 22,879 19,101 15,646 14,843 12,910
11,177 15,102 14,852 -
15,973 -
141,577
248,911
217,340
388,158
327,945
2 78,424
64,414 30,426 15,372 12,430 10,326 6,326 5,086
30,785 15,654 14,088 20,860 17,470 -
28,502 32,219 7, 241 7, 977 -
Third parties Billed PT Total E&P Indonesie KSO Pertamina EP - Benakat Barat Petroleum Camar Resources Ltd Pasir Petroleum Resources PT Andoyo Tofan Nugraha Abadi Chevron Indonesia Company Virginia Indonesia Company LLC, Other s (below Rp5.0 billion each) Sub -total Unbilled Chevron West Papua I, Ltd PT Total E&P Indonesie Camar Resources Ltd Virginia Indonesia Company LLC, Chevron Indonesia Company JOB Pertamina - Petrochina East Java PT Kalimantan Kutai Energi Others (bel ow Rp5.0 billion each)
48,100
114,872
72,831
192,480
213,729
148, 770
Jumlah pihak ketiga Cadangan penurunan nilai
580,638 (51,272)
541,674 (47,393)
427,194 (52,021)
P ihak ketiga
529,366
494,281
375,173
Third parties
Pihak berelasi (Catatan 28)
665,674
281,093
473,570
Related parties (Note 28)
1,195,040
775,374
848,743
Sub -jumlah
Bersih * Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
Sub -total Total third parties Provision for impairment
Net As restated (refer to Note 4)*
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/55 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 7.
Analisis umur piutang usaha berdasarkan tanggal piutang adalah sebagai berikut: Pihak ketiga Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari Lebih dari 180 hari
2011
TRADE RECEIVABLES (continued) The aging analysis of trade receivables based on receivables date are as follows:
2010 *
1 Jan 2010
Third parties Less than 31 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 180 days More than 180 days
338,214 34,542 11,112 50,270 146,500
385,299 32,222 18,439 18,143 87,572
341,737 9,725 8,979 8,389 58,364
Cadangan penurunan nilai
580,638 (51,272)
54 1,675 (47,394)
427,194 (52,021)
Jumlah
529,366
494,281
375 ,173
Total
Pihak berelasi (Catatan 28 )
665,674
281,093
473,570
Related parties (Note 28)
1,195,040
775,374
848,743
Total
Jumlah
The details of trade receivables based on currencies are as follows:
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2011 Rupiah Dolar AS (AS$106.101.806, AS$53.660.797 dan AS$53.424.450 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010) Dolar Singapura (Sin$13.631, Sin$26.491 dan Sin$37.491 masing-masing pada tanggal 31Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010) Euro (EUR242.500 pada tanggal 31 Desember 2011)
Provision for impairment
2010 *
283,282
1 Jan 2010
331,652
962,131
493,687
95
185
2,847
-
356,113
US Dollar(US$106,101,806, US$53,660,797 and US$53,424,450 as at 31 December 2011 and 2010 and 1 January 2010 544,400 , respectively) Singapore Dollar (Sin$13,631, Sin$26,491 and Sin$37,491 as at 31 December 2011 and 2010 and 1 January 2010, 251 respectively) Euro (EUR242,500 as at 31 December 2011)
Cadangan penurunan nilai
1,248,355 (53,315)
825,524 (50,150)
900,764 (52,021)
Jumlah
1,195,040
775,374
848,743
Analisis mutasi saldo cadangan penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2011
Rupiah
Provision for impairment Total
An analysis of the movements in the balance of provision for impairment is as follows: 2010
Saldo awal tahun Penambahan Selisih kurs Penghapusan selama tahun berjalan
50,150 7,655 (113)
52,021 4,731 85
(4,377)
(6,687)
Balances at beginning of year Addition Foreign exchange differences Write -off during the year
Saldo akhir tahun
53,315
50,150
Balances at end of year
* Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
As restated (refer Note 4)*
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/56 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
8.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 7.
TRADE RECEIVABLES (continued)
Piutang usaha sebesar Rp28.060 dan AS$1.42 juta digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari beberapa bank (Catatan 15 dan 20).
Trade receivables amounted to Rp28 ,060 and US$1,42 million are pledged for the credit facilities obtained from several banks (Notes 15 and 20).
Manajemen berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang usaha.
Management believes that the allowance for impairment is adequate to cover possible losses that may arise from the uncollected of trade receivables.
8.
PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN
FINANCE LEASE RECEIVABLE
SCU dan EPN mempunyai beberapa perjanjian sewa pembiayaan untuk peralatan komputer dan truk tangki. 2011 Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai dengan lima tahun Lebih dari lima tahun
SCU and EPN have several lease agreements for computer equipment and tank. 2010
1 Jan 2010 Less than a year More than a year until five years More than five years
10,160
9,378
16,928
13,426 10,477
14,004 15,025
12,931 17,029
34,063
38,407
46,888
(15,782)
(19,864)
(22,735)
Total Amount applicable to interest
Bersih Bagian jangka pendek
18,281 (3,824)
18,543 (3,767 )
24,153 (8,644)
Net Current portion
Bagian jangka panjang
14,457
14,776
15,509
Jumlah Penghasilan bunga yan g belum jatuh tempo
A schedule of net finance lease receivables, classified according to year of maturity is as follows:
Rincian piutang sewa pembiayaan bersih, yang diklasifikasikan menurut tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut: 2011 Dalam 1 tahun 1 sampai 5 tahun Lebih dari 5 tahun
Long-term portion
2010
1 Jan 2010
6,702 10,847 732
7,691 8,885 1,967
7,213 13,400 3,540
18,281
18,543
24,153
Within 1 year Between 1 and 5 years More than 5 years
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/57 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
9.
9.
PERSEDIAAN
INVENTORIES Inventories consist of:
Persediaan terdiri dari: 2011
2010
1 Jan 2010
97,955 2,997 4,295 1,421 5,012
107,354 6,509 2,095 2,145 128
78,710 3,231 2,124 578 174
Project materials Merchandise inventories Finished goods Work in process Raw materials
Jumlah Penyisihan persediaan usang
111,680
118,231
84,817
Total Allowance for inventories obsolescence
Bersih
108,422
Barang kebutuhan proyek Barang dagangan Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku
Mutasi penyisihan sebagai berikut:
persediaan
(3,258)
usang
(3,169) 115,062
adalah
2011
(1,017)
Net
83,800
The movements of allowance obsolescence are as follows: 2010
for
inventories
1 Jan 2010
Saldo awal periode Penyisihan periode berjalan Penjualan persediaan usang
3,169 89 -
1,017 2,152 -
Balances at beginning of 1,441 the year Provision during the year (424) Sales of obsolete inventories
Saldo akhir periode
3,258
3,169
1,017
Balances at end of period
Persediaan barang dagangan sebesar Rp6.3 00 digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 20).
Merchandise inventories amounted to Rp 6,300 are pledged as collateral for bank loans (Note 20).
Pada tanggal 31 Desember 2011, beberapa persediaan barang dagangan telah diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp2.900 pada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero). Persediaan barang kebutuhan proyek yang berada di gudang milik Perusahaan termasuk dalam perlindungan asuransi bersama-sama dengan aset tetap (Catatan 12), sementara yang berada di lokasi proyek termasuk dalam perlindungan Combined Liability Insurance.
As at 31 December 2011, certain merchandise inventories are covered by insurance at a t otal coverage amounting to Rp2,900 with PT Asuransi Jasa Indone sia (Persero). Project materials located in the Company’s warehouses are included in the insurance coverage along with property and equipment (Note 12), while those inventories located in project areas are included in the Combined Liability Insurance.
Manajemen berpendapat bahwa asuransi tersebut telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul atas persediaan yang dipertanggungkan. Persediaan lainnya tidak diasuransikan karena menurut pendapat manajemen, persediaan tersebut bersifat tidak mudah terbakar (terbuat dari bahan metal) .
Management believes that the insurance coverage are adequate to cover possible losses arising from the insured inventories. Other inventories are not insured since the management believes that such inventories are not easily flameable (made from metal).
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/58 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. UANG MUKA
10. ADVANCES
Uang muka dan beban dibayar di muka terdiri dari:
Advances and prepayments consist of:
2011 Uang muka kebutuhan proyek Uang muka kerja operasi Uang muka penyertaan saham - bersih Lain-Lain
2010 *
1 Jan 2010
25,154 62,570
61 ,692 8,983
152,018 18,800
3,323
13 ,412 2,452
24,574 4,726
91,047
86 ,539
200,118
Uang muka kebutuhan proyek dan operasi terutama merupakan uang muka untuk pembelian dan sewa peralatan, suku cadang, bahan bakar dan biaya operasi lainnya untuk beberapa proyek.
Advances for projects Advances for operations Advances for investment in shares of stock - net Others
Advances for projects and operations mainly represent advances to suppliers to purchase and rent equipment, spare parts, fuels and other operating costs for specific projects.
* Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
As restated (refer Note 4)*
11. LONG-TERM INVESTMENTS
11. INVESTASI JANGKA PANJANG a.
a. Available-for-sale investment
Investasi tersedia untuk dijual Rincian investasi tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut: Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2011
2010
The details of available for sale investments are as follows:
1 Jan 2010
Nilai Tercatat/ Carrying Valu e 2011
2010
1 Jan 2010 Investments by the Company in shares of stock
Penyertaan saham Perusahaan PT Margaraya Jawa Tol PT Patra Teknik (dahulu PT Elnusa Petro Teknik) PT Bhakti Patra Nusantara
16.70
16.87
16.70
3 1,952
31,952
31,952
4.30 10.00
4,30 10.00
4,30 10.00
1,567 960
1,567 960
1,567 960
3 4,479
34,479
34,479
Total
23 500
Investments by EPN in shares of stock PT Elnusa Prima Elektrika PT Petroleum Lima Provision for possible losses on investments in shares of stock in PT Margaraya Jawa Tol PT Bhakti Patra Nusantara
Jumlah Penyertaan saham melalui entitas anak (EPN) PT Elnusa Prima Elektrika PT Petroleum Lima
7.50
Penyisihan kerugian atas penyertaan saham PT Margaraya Jawa Tol PT Bhakti Patra Nusantara
7.50 20.00
-
23 -
PT Margaraya Jawa Tol PT Patra Teknik (formerly PT Elnusa Petro Teknik) PT Bhakti Patra Nusantara
(3 1,952) (960 )
(31,952) (960)
(31,952) (960)
Bersih
1,567
1,590
2,090
PT Margaraya Jawa Tol (Margaraya)
PT Margaraya Jawa Tol (Margaraya)
Penyertaan saham pada Margaraya merupakan penyertaan saham yang dilakukan berdasarkan perjanjian dengan PT Tri Daya Esta (TDE), PT Jasa Marga (Persero) (Jasa Marga) dan Margaraya tertanggal 3 September 1997. Margaraya dibentuk untuk membangun dan mengoperasikan jalan tol tertentu di Surabaya dan dimiliki oleh TDE dan Jasa Marga masing-masing 95,0% dan 5,0%. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan memperoleh 19,5% dari kepemilikan TDE pada Margaraya yang terdiri dari 16.159.408 saham dengan harga pembelian Rp16.200.
Investment in Margaraya represents an investment made through an agreement dated 3, September 1997 with PT Tri Daya Esta (TDE), PT Jasa Marga (Persero) (Jasa Marga) and Margaraya. Margaraya was established to construct and operate certain toll roads in Surabaya of which TDE and Jasa Marga had equity interest of 95.0% and 5.0%, respectively. Under the agreement, the Company acquired 19.5% of TDE’s equity interest in Margaraya which consisted of 16,159,408 shares for a total consideration of Rp16,200.
Net
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/59 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. INVESTASI JANGKA PANJANG (lanjutan)
11. LONG-TERM INVESTMENTS (continued)
a.
Investasi tersedia untuk dijual (lanjutan)
a. Available-for-sale investment (continued)
Selanjutnya, pada tahun 2003, Margaraya mengeluarkan saham baru dan Perusahaan hanya mengambil bagian sebesar Rp15.800 yang terdiri dari 15.793.000 saham sehingga kepemilikan Perusahaan pada Margaraya terdilusi dari 19,5% menjadi 16, 9%. Berdasarkan akte Notaris Ny. Djumini Setyoadi, SH, M.Kn No. 60 tanggal 25 Mei 2004, pemegang saham Margaraya se tuju untuk meningkatkan modal dan Perusahaan menambah penyertaan sebanyak 4. 875.000 lembar saham. Berdasarkan akte notaris Haryanto,SH No. 41 pada tanggal 20 Juni 2007 pemegang saham Margaraya menyetujui penambahan modal ditempatkan dan disetor sebanyak 2.250.000 lembar saham sehingga kepemilikan Perusahaan pada Margaraya terdilusi dari 16,9% menjadi 16,7%.
Subsequently, in 2003, Margaraya issued new shares in which the Company subscribed 15,793,000 shares which amounted to Rp15,800 that resulted to the dilution of the Company’s equity interest in Margaraya from 19.5% to 16.9%. Based on Notarial Deed Ny. Djumini Setyoadi, SH, M.Kn No. 60 dated May 25, 2004, Margaraya’s shareholders agreed to increase capital and increase the Company inclusion of 4,875,000 shares. Based on Haryanto, SH notarial deed no. 41 on 20 June 2007 Margaraya shareholders approve capital increase subscribe and paid up of 2,250,000 shares, so that ownership of the Company on Margaraya had been diluted from 16.9% to 16.7%.
Pada tanggal 19 Juli 2007, Margaraya bersama dengan Pemerintah Republik Indonesia cq. Departemen Pekerjaan Umum telah menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) yang merupakan amandemen dari Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan yang telah ditandatangani pada tanggal 28 Agustus 1997.
On 19 July 2007, Margaraya and the Government of Republic of Indonesia through the Department of Public Works entered into Toll Road Business Agreement (PPJT) which is the amendment of the “Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan” which was signed on 28 August 1997.
Sehubungan dengan kondisi ekonomi, kegiatan Margaraya ditunda sehingga terdapat ketidakpastian apakah Margaraya dapat meneruskan usahanya. Oleh karenanya, Perusahaan membentuk penyisihan kemungkinan kerugian atas seluruh penyertaan saham pada Margaraya.
Due to the effect of economic condition, the operations of Margaraya have been postponed indefinitely; therefore, there is uncertainty whether Margaraya could continue its operations. Accordingly, the Company recognized a provision for possible losses on the full amount of its investment in Margaraya.
Pada tanggal 28 Oktober 2010, para pemegang saham Margaraya melakukan Addendum III Kesepakatan Bersama dimana para pemegang saham setuju untuk memperpanjang jangka waktu uji tuntas menjadi sampai tanggal 15 Desember 2010.
On 28 October 2010, the shareholders of Margaraya entered Aaddendum III of Mutual Agreement whereby the shareholders agreed to extend the due dilligence period until 15 December 2010.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, pembangunan jalan tol belum dimulai karena tanah yang direncanakan untuk pembangunan jalan tol tersebut masih dimiliki oleh masyarakat dan belum dibebaskan.
Until the date of competition of the consolidated financial statements, the construction of the toll road has not been started because the land of the proposed toll road is still owned by the public and subject to expropriation.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/60 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. INVESTASI JANGKA PANJANG (lanjutan)
11. LONG-TERM INVESTMENTS (continued)
b. Investasi pada entitas asosiasi pengendalian bersama entitas
dan
b. Investments in association and jointly controlled entities
Rincian investasi dalam entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas adalah sebagai berikut:
The details of investmensts in associate and jointly controlled entity are as follows:
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership 2011 2010
Nilai Tercatat/ Carrying Value 2011 2010
Investasi jangka panjang PT Patra Telekomunikasi I ndonesia (asosiasi) PT Elnusa - CGGVeritas Seismic (pengendalian bersama entitas)
Long-term investment 40.0%
40.0%
43,014
40,068
51.0%
-
28,886
-
Rincian bagian atas laba (rugi) bersih entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas terdiri dari:
The details of equity in net earnings (losses) of associated companies and jointly controlled entities are as follows:
2011 Bagian atas laba bersih entitas asosiasi - net
2010 4,226
Bagian atas laba bersih pengendalian bersama entitas - net
(14,452)
Jumlah
(10,226)
Negara berdiri/ Country of Incorporation
3,659
Equity in net earnings of associated companies - net
-
Equity in net earnings of jointly controlled entity - net Total
(3,659)
Bagian Grup atas hasil entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas utama, semuanya tidak diperdagangkan di bursa, dan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas adalah sebagai berikut:
Tahun/ Year
PT Patra Telekomunikasi Indonesia (associate) PT Elnusa - CGGVeritas Seismic (jointly controlled entity)
The Group’s share of the results of its principal associates and jointly controlled entities, all of which are unlisted, and its assets (including goodwill) and liabilities, are as follows:
Aset/ Assets
Liabilitas/ Liabilities
Pendapatan/ Revenues
Laba/(rugi)/ Profit/(loss)
% Kepemilikan efektif/ % Effective ownership
2011 PT Patra Telekomunikasi Indonesia PT Elnusa - CGG Veritas Seismic
Indon esia Indonesia
78,290 117,501
33,275 86,419
75,360 100,894
4,226 (14,452)
197,791
119,694
176,254
(10,226)
77,294
37,225
66,644
3,659
77,294
37,225
66,644
3,659
40.0% 51.0%
2010 PT Patra Telekomunikasi Indonesia
Indonesia
40.0%
PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom)
PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom)
Patrakom didirikan berdasarkan Akta Notaris Koesbiono Sarmanhadi, S.H., M.H., No. 100 tanggal 28 September 1995. Saham Patrakom dimiliki Perusahaan sebesar 40,0%, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk sebesar 40,0% dan PT Tanjung Mustika sebesar 20,0%. Patrakom bergerak dalam bidang perencanaan, pengadaan, pengembangan, pengoperasian, pemeliharaan prasarana dan fasilitas jaringan dan sistem komunikasi VSAT serta jasa telekomunikasi.
Patrakom was established based on Notarial Deed No. 100 dated 28 September 1995 of Koesbiono Sarmanhadi, S.H., M.H., with share ownerships held by the Company at 40.0%, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk at 40.0% and PT Tanjung Mustika at 20.0%. Patrakom is engaged in activities related to planning, supplying, developing, operating, maintaining utilities and network facilities and VSAT communication systems and telecommunication services.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/61 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
11. INVESTASI JANGKA PANJANG (lanjutan)
11. LONG-TERM INVESTMENTS (continued)
PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) (lanjutan)
PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) (continued)
Perusahaan menerima pembayaran dividen kas dari Patrakom pada tahun 2011 dan 2010 masingmasing sebesar Rp1.281 dan Rp2.800.
The Company earned cash dividend from Patrakom in 2011 and 2010 amounted to IDR1,281 and IDR2,800, respectively.
PT Elnusa - CGGVeritas Seismic (ECS)
PT Elnusa - CGGVeritas Seismic (EC S)
Pada tanggal 7 April 2011 Perusahaan menandatangani Joint Venture Agreement in Respect of the Establishment of Joint Venture Company (“JVA”) dengan CGGVeritas Services (Singapore) Pte Ltd, Singapura untuk mendirikan PT Elnusa - CGGVeritas Seismic yang berdomisili di Graha Elnusa, lantai 5, Jl. T.B. Simatupang Kav. 1B, Jakarta. Perusahaan dan CGGVeritas menyetorkan dana dan aset masing -masing sebesar $AS4,9 juta dan $AS4,8 juta dalam rangka pendirian Perusahaan baru dengan porsi kepemilikan masing-masing 51,0% dan 49,0%. Entitas baru tersebut berdiri pada tanggal 21 April 2011 dengan nama PT Elnusa - CGGVeritas Seismic sesuai Akte Notaris Hesti Sulistiati Bimasto, SH, No. 53 tanggal 21 April 2011 dan telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM No. AHU-8958.AH.01.01.TAHUN 2011 tanggal 9 Juni 2011 serta telah mulai beroperasi pada tanggal 19 Mei 2011.
On 7 April 2011, the company entered into Joint Venture Agreement in Respect of the Establishment of Joint Venture Company (“JVA”) with CGGVe ritas Services (Singapore) Pte Ltd, Singapore to establish PT Elnusa - CGGVeritas Seismic which is domiciled in Graha Elnusa, lantai 5, Jl. T.B. Simatupang Kav. 1B, Jakarta. The Company and CGGVeritas paid for capital amounting US$4.9 million and US$4.8 mi llion in order to establish a new company with a share ownership of 51.0% and 49.0%, respectively. The ne w company was established on 21 April 2011 as PT Elnusa - CGGVeritas Seismic based on Notarial Deed by Hesti Sulistiati Bimasto, SH No ,. 53 dated 21 April 2011 and was approved by the Minister of Justice and Human Rights No. AHU 28958.AH.01.01.TAHUN 2011 dated 9 June 2011 and has commenced operations on 19 May 2011.
Berdasarkan akte notaris tersebut, kedua belah pihak menyepakati untuk berbagi pengendalian atas ECS. Dengan dasar tersebut investasi jangka panjang pada ECS diakui sebagai investasi pada entitas pengendalian bersama.
Based on the notarial deed, both parties agreed to apply joint control over ECS. Based on that condition, long investment in ECS is clasify as a jointly controlled entity.
12. FIXED ASSETS
12. ASET TETAP Aset tetap terdiri dari:
Fixed assets consist of: 2011
Biaya Perolehan Kepemilikan Langsung Tanah Bangunan, prasarana dan instalasi Mesin dan peralatan Perabotan dan perlengkapan kantor Alat transportasi Konstruksi baja Sub -jumlah Aset Kerjasama Operasi
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Penyajian Kembali dan Reklasifikasi/ Restatement and Reclassification
Reklasifikasi/ Reclassifications
206,159
-
302,328 1,021,856
11,805 167,939
37,004 49,571 700,139
4,521 362 15,501
2,317,05 7
200,128
6,550
-
-
(9,131) (9,131)
Sewa Mesin dan peralatan Aset Dalam Penyelesaian Bangunan, prasarana dan instalasi Mesin dan peralatan
50,583
-
-
208 80,690
3,054 197,370
-
Jumlah Harga Perolehan
2,455,088
400,552
(9,131)
Saldo Akhir/ Ending Balance
Cost Direct Ownership Land Buildings, improvements and installations Machinery and equipment Office furniture, fixture and equipment Transportation equipment Steel constructions
-
-
206,159
3,262 47,429
-
317,395 1,228,093
110,158
-
41,525 49,933 825,798
160,849
-
2,668,903
Sub -total
-
-
6,550
Joint Operation Assets
-
-
(3,262) (157,587) -
-
Leases 50,583 Machinery and equipment Construction in Progress Buildings, improvements and installations 120,473 Machinery and equipment 2,846,50 9
Total Cost
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/62 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP (lanjutan)
12. FIXED ASSETS (continued) 2011
Saldo Awal/ Beginning Balance Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan, prasarana dan instalasi Mesin dan peralatan Perabotan dan perlengkapan kantor Alat transportasi Konstruksi baja Sub -jumlah
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Penyajian Kembali dan Reklasifikasi/ Restatement and Reclassification
Reklasifikasi/ Reclassifications
(156,735) (612,439)
(19,545) (177,232)
7,945
-
-
(176,280) (781,726)
(35,733) (18,539) (291,745)
(5,079) (8,069) (61,951)
217 59 -
-
-
(40,595) (26,549 ) (353,696)
Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings, improvements and installations Machinery and equipment Office furniture, fixture and equipment Transportation equipment Steel constructions
(1,378,846 )
Sub-total
(1,115,19 1)
(271,876)
8,221
-
-
Sewa Mesin dan peralatan
(45,315)
(5,268)
-
-
-
Jumlah Akumulasi Penyusutan
(1,160,506)
(277,144 )
8,220
-
-
-
-
-
Penurunan Nilai Kepemilikan Langsung Mesin dan peralatan Nilai Buku Bersih
Saldo Akhir/ Ending Balance
(4,065)
-
1,290,518
Leases (50,583)Machinery and equipment (1,429,430 )
Total Accumulated Depreciation
Impairment Direct Ownership (4,065)Machinery and equipment 1,413,015
Net Book Value
2010*
Biaya Perolehan Kepemilikan Langsung Tanah Bangunan, prasarana dan instalasi Mesin dan peralatan Perabotan dan perlengkapan kantor Alat transportasi Konstruksi baja Sub -jumlah
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
206,159
-
-
-
295,598 942,388
4,850 221,363
(8,826)
1,880 64,091
(197,160)
302,328 1,021,85 6
34,577 37,166 612,441
2,227 2,453 31,912
(5,318) (6,438) -
5,518 16,390 55,786
-
37,004 49, 571 700,139
2,128,329
262,805
(20,582)
143,665
6,550
-
Aset Kerjasama Operasi Sewa Alat transportasi Mesin dan peralatan Aset Dalam Penyelesaian Bangunan, prasarana dan instalasi Mesin dan peralatan
844 50,583
-
7,034 51,191
2,066 164,272
Jumlah Harga Perolehan
2,244,531
429,143
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan, prasarana dan instalasi Mesin dan peralatan Perabotan dan perlengkapan kantor Alat transportasi Konstruksi baja Sub -jumlah Sewa Alat transportasi Mesin dan peralatan Jumlah Akumulasi Penyusutan Penurunan Nilai Kepemilikan Langsung Mesin dan peralatan Nilai Buku Bersih
Penyajian Kembali dan Reklasifikasi/ Restatement and Reclassification
(844) (21,426)
(197,160)
206,159
2,317,05 7
-
-
6,550
-
-
50,583
-
208 80,690
(8,892) (134,773) -
(197,160)
2,455,088
Cost Direct Ownership Land Buildings, improvements and installations Machinery and equipment Office furniture, fixture and equipment Transportation equipment Steel constructions Sub-total Joint Operation Assets Leases Transportation equipment Mac hinery and equipment Construction in Progress Buildings, improvements and i nstallations Machinery and equipment Total Cost
(139,578)
(17,157)
-
-
-
(156,735)
(467,172)
(335,108 )
6,749
-
183,092
(612,439)
(32,289)
(3,444)
-
-
-
(35,733)
(17,378) (236,580)
(4,215) (55,165)
3,054 -
-
-
(18,539) (291,745)
Accumulated Depreciation Direct Ow nership Buildings, improvements and installations Machinery and equipment Office furniture, fixture and equipment Transportation equipment Steel constructions
(892,997)
(415,089 )
9,803
-
183,092
(1,115,19 1)
Sub-total
(377)
(467 )
844
-
-
(32,669)
(12,646)
-
-
-
(45,315)
Leases Transportation equipment Machinery and equipment
(926,043)
(428,202 )
10,647
-
183,092
(1,160,50 6)
Total Accumulated Depreciation
(4,065)
Impairment Direct Ownership Machinery and equipment
1,290,518
Net Book Value
(4,065) 1,314,424
* Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
-
-
-
-
-
-
-
As restated (refer Note 4)*
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/63 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TETAP (lanjutan)
12. FIXED ASSETS (continued) 1 Jan 2010*
Biaya Perolehan Kepemilikan Langsung Tanah Bangunan, prasarana dan instalasi Mesin dan peralatan Perabotan dan perlengkapan kantor Alat transportasi Konstruksi baja Sub -jumlah
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Penyajian Kembali dan Reklasifikasi/ Restatement and Reclassification
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
Cost Direct Ownership Land Buildings, improvements 295,598 and installations 942,388 Machinery and equipment Office furniture, fixture and 34,577 equipment 37,166 Transportation equipment 612,441 Steel constructions
206,159
-
250,923 552,523
15,494 260,146
(157) (5,118)
29,338 309,952
29,452 19,229 463,368
2,570 1,268 56,575
(100) (354) -
2,655 17,023 92,498
1,521,654
336,053
(5,729)
451,466
(175,115)
2,128,329
6,550
-
-
-
-
6,550
-
-
(175,115) -
206,159
Aset Kerjasama Operasi Sewa Alat transpo rtasi Mesin dan peralatan Aset Dalam Penyelesaian Bangunan, prasarana dan instalasi Mesin dan peralatan
2,375 50,583
-
-
(1,531) -
-
844 50,583
30,244 320,656
15,830 138,728
-
(39,040) (408,193)
-
7,034 51,191
Jumlah Biaya Perolehan
1,932,062
490,611
Akumulasi Penyusutan Kepemilikan Langsung Bangunan, prasarana dan instalasi Mesin dan peralatan Perabotan dan perlengkapan kantor Alat trans portasi Konstruksi baja Sub -jumlah
(5,729)
2,702
(175,115)
(125,665) (360,453)
(14,052) (249,546 )
139 3,470
(17,598)
156,955
(28,734) (12,347) (212,383)
(3,646) (1,687) (41,795)
91 354 -
(3,698) 17,598
-
(739,582)
(310,726 )
4,054
(3,698)
156,955
Sewa Alat transportasi Mesin dan peralatan
(1,191) (20,022)
(182 ) (12,647)
-
(996 ) -
-
Jumlah Akumulasi Penyusutan
(76 0,795)
(323,555 )
4,054
(2,702)
156,955
-
(4,065)
-
Penurunan Nilai Kepemilikan Langsung Mesin dan peralatan Nilai Buku Bersih
-
-
1, 171,267
2, 244,531
2011
Total Cost
Accumulated Depreciation Direct Ownership Buildings, improvements (139,578) and installations (467,172) Machinery and equipment Office furniture, fixture and (32,289) equipment (17,378) Transportation equipment (236,580) Steel constructions (892,997)
Sub -total
Leases (377) Transportation equipment (32,669) Machinery and equipment (926,043)
Total Accumulated Depreciation
I mpairment Direct Ownership (4,065) Machinery and equipment 1, 314,424
Beban penyusutan aset tetap dialokasikan sebagai berikut:
Sub -total Joint Operation Assets Leases Transportation equipment Machinery and equipment Construction in Progress Buildings, improveme nts and installations Machinery and equipment
Net Book Value
Fixed assets depreciation is charged as follows: 2010*
Beban Pokok Pendapatan Usaha Beban Umum dan Administrasi
267,771
220,980
9,373
24,130
Cost of Operating Revenues General and Administrative Expenses
Jumlah
277,144
245,110
Total
Pada tanggal 31 Desember 2011, aset dalam penyelesaian merupakan penambahan dan perbaikan besar prasarana bangunan serta mesin dan peralatan terutama dalam bentuk rig , barge dan peralatan cementing. Dinilai dari sudut pandang keuangan, persentase penyelesaian aset dalam penyelesaian sebesar 82,5%.
As at 31 December 2011, construction in progress represents costs of addition and refurbishment of building facilities and machinery and equipment mainly for rig, barge and cementing unit. From the financial point of view, the percentage of completion of the construction in progress is 82.5%.
Aset tetap dengan nilai pasar sebesar Rp1.500.000, nilai fidusia sebesar Rp1.100.000 digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dari beberapa bank (Catatan 15 dan 20).
Property and equipment with market value of Rp 1,500,000 , fiduciary value of Rp1 ,100,000 are used as collateral for the loans obtained from several banks (Notes 15 and 20).
* Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
As restated (refer Note 4)*
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/64 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TETAP (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 12. FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2011, beberapa aset tetap telah diasuransikan atas semua risiko dengan nilai pertanggungan sekitar Rp294.200 dan AS$199,86. Asuransi bangunan juga mencakup persediaan barang kebutuhan proyek yang berada di gudang milik Grup (Catatan 9).
As at 31 December 2010, certain property and equipment are covered by insurance against all risks at a total coverage amounting to Rp294,200 and US$199.86. Property insurances also covered the project materials located in the Group’s warehouses (Note 9).
Manajemen berpendapat bahwa jumlah tersebut telah memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul terkait dengan asset yang diasuransikan.
Management believes that the insurance coverage are adequate to cover possible losses arising in relation to the insured assets.
Hak kepemilikan atas tanah Grup merupakan Hak Guna Bangunan yang memiliki sisa hak secara legal berkisar antara 1 (satu) sampai dengan 29 (dua puluh sembilan) tahun. Manajemen berkeyakinan bahwa hak tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.
The related landrights of the land owned by the Group are in the form of “Hak Guna Bangunan” which have remaining terms ranging from 1 (one) to 29 (twenty nine) years. Management believes that these landrights can be renewed/extended upon their expiration.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 10 Januari 2001 yang diaktakan dengan Akta Notaris Drs. Soegeng Santosa, S.H., No. 22 tanggal 21 Februari 2001, para pemegang saham menyetujui melepas tanah milik Perusahaan untuk wakaf seluas 2.100 m² kepada Yayasan Baitul Hikmah. Perusahaan telah melakukan pelepasan hak atas tanah, namun sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, sertifikat tanah belum dibalik nama atas nama Yayasan Baitul Hikmah.
In the Shareholders’ Extraordinary General Meeting held on 10 January 2001, the minutes of which were notarized under Notarial Deed No. 22 dated 21 February 2001, of Drs. Soegeng Santosa, S.H., the shareholders agreed to donate the Company’s land of 2,100 square meters (sqm) to Yayasan Baitul Hikmah. The Company has disposed its right on the land. However, as at the date of completion of the consolidated financial statements, the related certificate of ownership of the land has not yet been transferred to the name of Yayasan Baitul Hikmah.
Berdasarkan perjanjian kerjasama operasi (KSO) antara Perusahaan dan PT Light Instrumenindo (LI) tanggal 20 Mei 2002, tanah milik Perusahaan berlokasi di Jl. Pegangsaan Dua, Jakarta Utara, seluas 20.815 m² digunakan sebagai penyertaan pada kerjasama dalam bentuk bangun, kelola dan serah (BOT) selama 25 (dua puluh lima) tahun dengan LI sebagai investor sekaligus pengelola. Berdasarkan perjanjian KSO, di atas tanah tersebut investor harus membangun sports club dan town houses (sarana bisnis), dimana keuntungan bersih setelah dipotong pajak atas pengelolaan sarana bisnis t ersebut akan dibagi sebesar 40,0% dan 60,0% masing-masing untuk Perusahaan dan LI. Pada akhir masa perjanjian, LI akan menyerahkan tanah berikut semua bangunan di atasnya kepada Perusahaan. Nilai tercatat tanah sebesar Rp8.300 dicatat sebagai “Aset Kerjasama Operasi”. Setelah perjanjian KSO berakhir pada tanggal 19 Mei 2027, Perusahaan berkewajiban untuk menyerahkan tanah seluas 4.440 m² kepada Pemerintah untuk kepentingan fasilitas umum dan sosial dengan nilai sebesar Rp1. 800. Oleh karenanya, Perusahaan mengakui jumlah tersebut sebagai kerugian dan membebankannya pada laporan laba rugi konsolidasian tahun 2005. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, pembangunan fisik sarana bisnis tersebut secara keseluruhan baru mencapai sekitar 44,0%.
Based on the joint operation agreement (JOA) between the Company and PT Light Instrumenindo (LI) dated 20 May 2002, the Company’s land located in Jl. Pegangsaan Dua, North Jakarta representing 20,815 sqm was used as joint investment in the form of Built Operate Transfer (BOT) scheme for a period of 25 (twenty five) years with LI as the investor and operator. Under this agreement, the investor should build sports club and town houses (business facilities), whereby the net proceeds after tax from business facilities operation will be shared at 40.0% and 60.0% for the Company and LI, respectively. At the end of the agreement period, LI will transfer the land including all the buildings above the land to the Company. The related carrying value of the land of Rp8,300 is recorded as “Joint Operation Assets”. Upon the conclusion of the JOA on 19 May 2027, the Company is obliged to transfer a portion of the land representing 4,440 sqm or Rp1,8 00 to the Government for the general and social purposes. Accordingly, the Company recognized this amount as loss and charged to the 2005 consolidated statements of comprehensive income. As at the date of completion of the consolidated financial statements, the percentage of c ompletion on the construction of the business facilities is about 44.0% completed.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/65 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. ASET TETAP (lanjutan)
12. FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 1 September 2010, Perusahaan melakukan pemutusan terhadap perjanjian KSO dengan alasan LI telah lalai memenuhi kewajibannya untuk membangun sports club dan town houses sebagaimana tercantum di dalam perjanjian KSO. LI melalui surat tertanggal 13 September 2010 menolak pemutusan tersebut dan akan menempuh penyelesaian melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia.
On 1 September 2010, the Company declared termination of the JOA due to LI’s failure to fulfill its obligation to build sports club and town houses as stated in the JOA. However, LI through its letter dated 13 September 2010 has not accepted this termination and will find for settlement through Indonesian National Arbitration Agency.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat tambahan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2011.
Management believes that there is no additional of impairment in the value of property and equipment as at 31 December 2011. 13. INVESTMENT PROPERTY
13. PROPERTI INVESTASI Rincian dari properti investasi adalah:
The details of investment property are: 2011
Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Biaya Perolehan Tanah Bangunan, prasarana dan instalasi
79,275
-
13,100
-
Jumlah Biaya Perolehan
92,375
-
Akumulasi Penyusutan Bangunan, prasarana dan instalasi
10,238
Nilai Buku Bersih
82,137
Reklasifikasi/ Reclassifications
( 10,620)
Saldo Akhir/ Ending Balance Cost Land Buildings, improvements and installations
(26,513 )
42,142
(255)
(351)
12,494
(10,875 )
(26,864 )
54,636
Total Cost
10,236
Accumulated Depreciation Buildings, improvements and installations
44,400
Net Book Value
431
(191)
(242)
2010 Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Biaya Perolehan Tanah Bangunan, prasarana dan instalasi
77,430
-
-
13,100
-
Jumlah Biaya Perolehan
90,530
-
Akumulasi Penyusutan Bangunan, prasarana dan instalasi Nilai Buku Bersih
9,791
447
80,739
Saldo Akhir/ Ending Balance Cost Land Buildings, improvements and installations
1,845
79,275
-
-
13,100
-
1,845
92,375
Total Cost
10,238
Accumulated Depreciation Buildings, improvements and installations
82,137
Net Book Value
-
-
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010, beban penyusutan, perbaikan dan pemeliharaan masingmasing sebesar Rp431 dan Rp447 seluruhnya dialokasikan ke “Beban Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
For the years ended December 31, 2011 and 31 December 2010, depreciation, repairs and maintenance of the properties amounting to Rp431 and Rp447, respectively, is charged to “General and Administrative Expenses” in the consolidated statements of comprehensive income.
Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) properti investasi pada tahun 2011 adalah sebesar Rp258.000.
The Sale Value of Tax Object (NJOP) of investment property in 2011 are amounted to Rp258,000.
Properti investasi dengan nilai buku sebesar Rp33.900 digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank (Catatan 15 dan 2 0).
Investment property with book value of Rp33,900 are used as collateral for the bank loan (Notes 15 and 20).
Pada tanggal 31 Desember 2011, beberapa properti investasi telah diasuransikan atas semua risiko dengan nilai pertanggungan sekitar Rp34.490. Manajemen berpendapat bahwa asuransi tersebut telah me madai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul.
As at 31 December 2011, certain investment property are covered by insurance against all risks at a total coverage amounting to Rp34,49 0. Management believes that the insurance coverage are adequate to cover possible losses.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/66 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PROPERTI INVESTASI (lanjutan)
13. INVESTMENT PROPERTY (continued)
Untuk tahun yang berak hir pada tanggal 31 Desember 2011, properti investasi sejumlah Rp26.611 telah direklasifikasi menjadi aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual (lihat Catatan 14).
For the year ended 31 December 2011, investment properties amounted to Rp26,611 had been reclassified as non-current assets held for sale (refer to Note 14).
Berdasarkan penelaahan manajemen Grup, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahanperubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai properti investasi pada tanggal 31 Desember 2011.
Based on the review of the Group’s management, there were no events or changes in circumstances which indicate an impairment in the value of investment in property as at 31 December 2011.
14. OTHER ASSETS
14. ASET LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2011
Barang konsumsi tahan lama - bersih Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Deposito - Bank Mega (lihat Catatan 29b) Beban proyek tangguhan - bersih Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual Tagihan restitusi pajak penghasilan Lain-lain - bersih Jumlah
2010 *
1 Jan 2010* Long life consumables - net Restricted cash and cash equivalents Deposits - Bank Mega (refer to Note 29b)
82,767
68,829
43,060
5,530 111,000
27,881 -
25,243 -
12,482
316
13,300
26,611
-
-
Deferred project costs - net Non-current assets held for sale
15,622
6,296 9,402
65,376 6,497
Claims for tax restituion Others - net
254,012
112,724
153,476
Total
Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual merupakan tanah dan bangunan yang dimiliki Perusahaan yang sedang dalam proses penjualan.
Non-current Asset hel d to sale represent land and building owned by the Company which were in the process of sales.
Tidak ada rugi penurunan nilai yang terjadi dari penilaian kembali setelah diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual.
No impairment loss incurred as a result of remeasurement for classification as held for sale.
* Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
As restated (refer Note 4)*
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/67 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. PINJAMAN JANGKA PENDEK
15. SHORT-TERM LOANS
Pinjaman jangka pendek merupakan kredit modal kerja yang diperoleh Grup dengan rincian sebagai berikut: 2011 Dolar AS Pinjaman sindikasi (AS$13,473,869 AS$13.473. 869, dan AS$27.473.869 masing -masing pada tanggal 31 Desember 2011 and 2010 dan 1 Januari 2010) The Bank of Tokyo -Mitsubishi UFJ Ltd. (AS$4.340.566 dan AS$4.340.566 masing -masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010) PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Usaha Syariah (AS$3.995.599 pada tanggal 1 Januari 2010) PT Bank Chinatrust Indonesia (AS$600.000 pada tanggal 1 Januari 2010) Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Divisi Usaha Syariah Jumlah
Short-term loans represent working capital loans obtained by the Group from the following banks: 2010
1 Jan 2010 US Dollar
122,181
121,144
258, 254
39,360
39,026
-
-
-
37,559
-
-
5,640
Syndicated loan (US$13,473,869, US$13,473,869 and US$27,473,869 as at 31 December 2011 and 2010 and 1 January 2010, respectively) The Bank of Tokyo -Mitsubishi UFJ Ltd. (US$4.340.566 and US$4.340.566 as at 31 December 2011 and 2010, respectively) PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Business Division (US$3,995,559 as at 1 January 2010)
-
-
27, 750
PT Bank Chinatrust Indonesia (US$600,000 as at 1 January 2010) Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Sharia Business Division
161,541
160,170
329,203
Total
Pinjaman Sindikasi
Syndicated Loan
Saldo pinjaman sindikasi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010 merupakan saldo Fasilitas Kredit Sindikasi Tranche A (Catatan 20).
The outstanding balance of syndicated loan as of 31 December 2011 and 2010 and 1 January 2010 represents Syndicated Credit Facility Tranche A (Note 20).
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (BTMU)
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (BTMU)
Pada tanggal 30 Maret 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit berupa Tranche A (Catatan 20) dan Tranche B dari BTMU.
On 30 March 2010, the Company obtained Tranche A (Note 20) and Tranche B credit facilities from BTMU.
Fasilitas Tranche B berupa fasilitas m odal kerja bergulir sebesar AS$4,5 juta yang digunakan untuk pelunasan pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Syariah dan dukungan modal kerja. Fasilitas kredit ini berjangka waktu 1 (satu) tahun dan dikenakan bunga sebesar biaya fasilitas BTMU 1 bulan + 2,5%. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan yang sama dan adanya pembatasan yang sama dengan fasilitas Tranche A yang diperoleh dari bank yang sama (Catatan 20). Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, saldo pokok pinjaman atas fasilitas kredit Tranche B sebesar AS$4,34 juta atau masing-masing setara dengan Rp39.300 dan Rp39.000.
Tranche B facility represents revolving working capital facility amounting to US$4,5 million which used to refinance loan facility obtained from PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Division and for working capital support. This facility is payable in 1 (one) year and bears annual interest at 1 month BTMU cost of fund + 2.5%. This facility are secured with the same collaterals and same restrictive covenants as stated in Tranche A facility obtained from the same bank (Note 20). As of 31 December 2011 and 2010, the loan principal balances of Tranche B credit facility amounted to US$4.34 million or equivalent to Rp39,300 and Rp39,000 respectively.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Syariah (Danamon)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Division (Danamon)
Pada tanggal 11 Juni 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Mudharabah dan bank garansi (kafalah) dari Danamon, sebagai berikut:
On 11 June 2008, the Company obtained financing facilities from Danamon in the form of Mudharabah and bank guarantee (kafalah) facilities, as follows:
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/68 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
15. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
15. SHORT-TERM LOANS (continued)
Pinjaman Sindikasi (lanjutan)
Syndicated Loan (continued)
Mudharabah
Mudharabah
Fasilitas Mudharabah dengan jumlah maksimum sebesar AS$4,5 juta dengan pembagian keuntungan dari laba bers ih sebesar 89,3% dan 10,7% masing-masing untuk Perusahaan dan Danamon serta mengacu pada tingkat pengembalian sebesar SIBOR + 2,8% per tahun.
The Mudharabah facility with a maximum facility of US$4.5 million with revenue sharing system of 89.3% and 10.7% from net income for the Company and Danamon, respectively, and with reference to the expected return rate at SIBOR + 2.8% per year.
16. TRADE PAYABLES
16. HUTANG USAHA Akun ini merupakan hutang yang timbul dari pembelian bahan baku dan/atau jasa yang digunakan dalam usaha. Rincian akun ini adalah sebagai berikut: Pihak ketiga Regency Steel Asia Pte Ltd PT Artha Wicaksana Rajasa PT Mega Buana Lestari PT Dahana (Persero) PT Dok dan Perkapalan Surabaya PT Budi Gunawanmas PT Bhumi Tunggal Mandiri PT CGG Veritas IDM In ternational Ltd., Siprus PT Sumatera Multi Kencana PT Schlumberger Geophysics Nusantara Wavefield Inseis ASA, Norwegia PT Cindara Pratama Lines PT Trijaya Global Marindo PT Budi Arta Sakti PT Cahaya Perdana Transalam PT Sinar Braja Mukti World Oil Tools Inc., Kanada Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 ,0 miliar)
2011
This account represents liabilities arising from purchases of materials and/or services used in operations with details as follows: 2010 *
1 Jan 2010*
Third parties
59,521
9
25,974 18,651 17,417
1,614 10,224
12,693 10,914
-
10,883 9,538
2,932
11,891
8,931 8,705
8,851 -
9,258 -
8,682
3,062
-
7,876 6,115 5,381 5,145
10,412 -
10,885 -
5,045 -
4,006
685
-
6,833
6,762
204,746
124,698
139,936
PT Bhumi Tunggal Mandiri PT CGG Veritas IDM International Ltd., Cyprus PT Sumatera Multi Kencana PT Schlumberg er Geophysics Nusantara Wavefield Inseis ASA, Norway PT Cindara Pratama Lines PT Trijaya Global Marindo PT Budi Arta Sakti PT Cahaya Perdana Transalam PT Sinar Braja Mukti World Oil Tools Inc., Kanada Others (below Rp5.0 billion each)
Sub-jumlah
426,217
172,641
271,798
Sub-total
Pihak berelasi (Catatan 28)
163,991
238,359
231,947
Related parties (Note 28)
Jumlah
590,208
411,000
503,745
Total
*Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
70,959 Regency Steel Asia Pte Ltd PT Artha Wicaksana 10,380 Rajasa PT Mega Buana Lestari 11,042 PT Dahana (Persero) PT Dok dan Perkapalan Surabaya PT Budi Gunawanmas
As restated (refer to Note 4)*
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/69 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. HUTANG USAHA (lanjutan)
16. TRADE PAYABLES (continued)
Analisis umur hutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut: Pihak ketiga Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari Lebih dari 180 hari
2011
The aging analysis of trade payables based on invoice date are as follows: 2010 *
1 Jan 2010*
230,339 82,521 21,406 21,841 70,110
99,106 5,811 1,566 9,676 56,482
131,194 26,763 17,762 36,370 59,709
Third parties Less than 31 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 180 days More than 180 days
Jumlah
426,217
172,641
271,798
Total
Pihak berelasi (Catatan 28)
163,991
238,359
231,947
Related parties (Note 28)
Jumlah
590,208
411,000
503,745
Total
Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2011
The details of trade payables based on currencies are as follows: 2010*
Rupiah Dolar AS (AS$21,810,223, AS$11,123,751 dan AS$19,320,664 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 20 10) Dolar Singapura (Sin$204,270, Sin$197,771 dan Sin$345,651 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010) Mata uang asing lainnya
385,633
1,425 5,375
Jumlah
590,208
197,775
1 Jan 2010*
310,105
322,889
Rupiah
178,437
US Dollar (US$21,810,223, US$11,123,751 and US$19,320,664 as at 31 December 2011 and 2010 and 1 January 2010, respectively)
1,380 -
2,316 103
Singapore Dollar(Sin$204,270, Sin$197,771 and Sin$345,651 as at 31 December 2011 and 2010 and 1 January 2010 , respectively) Other foreign currencies
411,000
503,745
Total
99,515
*Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
As restated (refer to Note 4)*
17. TAXATION
17. PERPAJAKAN
a. Prepaid taxes
a. Pajak dibayar dimuka 2011
2010 *
1 Jan 2010
The Company
Perusahaan Pajak penghasilan badan Tahun-tahun sebelumnya Tahun berjalan Pajak lainnya: Pajak Pertambahan Nilai PPh pasal 21 PPh pasal 24
31,488 170,865
31,488
-
147,005 3 199
289,523 -
166,652 -
349,560
321,011
166,652 Subsidiaries
Entitas anak Pajak penghasilan badan Pajak lainnya: Pajak Pertambahan Nilai PPh pasal 21 PPh pasal 24 Jumlah - konsolidasian *Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
Corporate income tax Prior years Current year Other taxes: Value added tax Article 21 Article 24
4,784
-
-
804 -
417 -
996 -
5,588
417
996
355,148
321,428
167,648
Corporate income tax Other taxes: Value added tax Article 21 Article 24 Total - consolidated As restated (refer to Note 4)*
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/70 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
17. TAXATION (continued) b. Taxes payable
b. Hutang pajak 2011 Perusahaan Pajak penghasilan badan: Pasal 29 (setelah dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka): Pajak lainnya: Pasal 4 (2) Pasal 15 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pajak Pertambahan Nilai
Entitas anak Pajak penghasilan badan: Pasal 29 (setelah dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka): Pajak lainnya: Pasal 4 (2) Pasal 15 Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pajak Pertambahan Nilai
Jumlah - konsolidasian
2010 *
1 Jan 2010 The Company Corporate income tax:
-
-
99,104
1,533 499 2,636 2,006 2,736 -
649 115 4,948 1,271 379 -
501 142 6,223 960 10,000 1 4,432
9,410
7,362
121,363
Article 29 (net of prepaid income tax): Other taxes: Article 4 (2) Article 15 Article 21 Article 22 Article 23 Article 25 Article 26 Value added tax Subsidiaries Corporate income tax:
23,903
2,472
2,394
566 62 3,687 388 828 219 217 26,162
762 4,342 1,441 3,977 175 18,848
1,026 5,481 2,861 484 315 38,917
56,032
32,017
51,478
65,442
39 ,379
172,841
Article 29 (net of prepaid income tax): Other taxes: Article 4 (2) Article 15 Article 21 Article 22 Article 23 Article 25 Article 26 Value added tax Total - consolidated
c. Tax expense
c. Beban pajak Perhitungan beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
The income tax expense calculation is as follows:
Manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian terdiri dari komponen sebagai berikut:
Income tax benefit (expense) per consolidated statements of comprehensive income consist of:
2011
2010*
Perusahaan Periode berjalan Non final Final Tangguhan
2,084 (34,529)
25,837 (8,496)
The Company Current Non final Final Deferred
Bersih
(32,445)
17,341
Net
Entitas Anak Periode berjalan Non final Tangguhan
42,813 (6,336)
15,908 (3,077)
Subsidiaries Current Non final Deferred
Bersih
36,477
12,831
Net
*Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
As restated (refer to Note 4)*
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/71 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
17. TAXATION (continued)
c. Beban pajak (lanjutan)
c. Tax expense (continued) 2011
Konsolidasian Periode berjalan Non final Final Tangguhan
2010*
42,813 2,084 (40,685)
41,745 (11,573)
Consolidated Current Non final Final Deferred
4,032
30,172
Net
Bersih
d. Current taxes
d. Pajak kini Pajak penghasilan badan dihitung untuk masingmasing perusahaan sebagai entitas yang terpisah secara hukum.
Corporate income tax is computed for each individual company as a separate legal entity.
Rekonsiliasi antara laba konsolidasian sebelum pajak dengan laba kena pajak yang diatribusikan kepada Perusahaan dan beban pajak penghasilan konsolidasian adalah sebagai berikut:
The reconciliation between the consolidated profit before income tax and taxable income attributable to the Company and the consolidated income tax expense are as follows:
2011 (Rugi)/laba konsolidasian sebelum beban pajak Ditambah/(dikurangi): Laba sebelum pajak - Entitas Anak Eliminasi konsolidasian (Rugi)/laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan Konstruksi Beban-beban terkait Konstruksi (Rugi)/laba sebelum pajak penghasilan - Perusahaan Pajak penghasilan dihitung Dengan tarif pajak 25% Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk keperluan pajak Pendapatan usaha entitas a nak dan perusahaan asosiasi Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Beban pajak penghasilan Perusahaan Beban pajak penghasilan yang bersifat final Beban pajak penghasilan entitas anak Beban pajak penghasilan konsolidasian *Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
2010* Consolidated (loss)/profit before income tax expense Add/(deduct): Profit before income tax - Subsidiaries Consolidation eliminations
(26,083)
93,967
(135,625) 90,178
(23,491) 10,867
(71,530)
81,343
(69,483)
-
79,785
-
Constructions Expenses to related to constructions
(61,228)
81,343
(Loss)/Profit before income tax - the Company
(15,307)
20,336
Income tax at 25%
2,134
4,827
(19,065)
(3,580)
(2,291)
(4,243)
Non-deductible expenses Income from subsidiaries and associates Interest income subject to final tax
(Loss)/profit before income tax - the Company
2,084
-
36,477
12,831
Corporate income tax expense - the Company Income tax expense subject to final tax Corporate income tax expense - subsidiaries
4,032
30,171
Consolidated corporate income tax expense
(34,529)
17,341
As restated (refer to Note 4)*
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/72 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
17. TAXATION (continued)
d. Pajak kini (lanjutan)
d. Current taxes (continued)
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak yang diatribusikan kepada Perusahaan dan perkiraan laba kena pajak untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The reconciliation between profit before income tax attributable to the Company and the estimated taxable income for the years ended 31 December 2011 and 2010, are as follows:
2011
2010*
(Rugi)/laba konsolidasian Ditambah/(dikurangi): Laba sebelum pajak - entitas anak Eliminasi konsolidasian (Rugi)/laba sebelum pajak penghasilan -Perusahaan Konstruksi Beban-beban terkait konstruksi (Rugi)/laba sebelum pajak penghasilan - Perusahaan Perbedaan temporer: Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Cadangan penurunan nilai Penyisihan untuk kontrak yang memberatkan Penyusutan aset tetap Aset dan liabilitas sewa pembiayaan Penyisihan imbalan kerja karyawan
Consolidated (loss)/profit
(135,625) 90,178
Taksiran (kerugian)/ penghasilan kena pajak Pajak penghasilan yang bersifat final- Perusahaan Beban pajak penghasilan Perusahaan Jumlah beban pajak penghasilan Perusahaan *Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
(Loss)/profit before income tax - the Company
(71,530)
81,343
(69,483)
-
79,785
-
Constructions Expenses to related to constructions
67,025
(Loss)/Profit before income tax - the Company
(137,491)
(9,300) (9,290)
9,300 11,580
43,028 64,868
28,704
(855)
(11,636)
2,088
(3,960)
90,539 Perbedaan tetap: Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Beban yang tidak dapat dikurangkan untuk keperluan pajak Beban pajak Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi Laba penjualan penyertaan saham Penghasilan bunga yang pajaknya bersifat final
(23,491) 10,867
Add/(deduct): Profit before income tax - subsidiaries Consolidation eliminations
Temporary difference: Salaries, wages and employee’s benefits Allowance for impairment Provision for loss contract Fixed assets depreciation Finance lease assets and liabilities Provision for employee’s benefits
33,988
-
270
8,540 -
8,828 10,197
(76,263)
(14,318)
-
14
Permanent difference: Salaries, wages and employee’s benefits Non-deductible expenses Tax expenses Equity in net earnings in associated companies Gain on sale of investments in shares in stock Interest income already subjected to final tax
(9,165)
(16,971)
(76,888)
(11,980)
(47,577)
103,351
2,084
-
-
25,837
Final income tax expense-the Company Corporate Income tax expense
2,084
25,837
Total corporate income tax expense the Company
Estimated taxable(losses)/ income
As restated (refer to Note 4)*
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/73 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
17. TAXATION (continued)
d. Pajak kini (lanjutan) Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT Tahunan”) untuk tahun pajak 2011 akan dilaporkan berdasarkan peraturan pajak yang berlaku. Jumlah pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 telah dilaporkan dalam SPT Tahunan. e. Administrasi
d. Current taxes (continued) The Corporate Income Tax Return (“Surat Pemberitahuan Tahunan” or “Annual SPT”) for the fiscal year 2011 will be reported based on the prevailing regulation. The amount of corporate income tax for the year ended 31 December 2011 was as reported in the Annual SPT. e. Administration
Grup menghitung dan membayar sendiri jumlah pajak yang terutang. Berdasarkan perubahan terakhir Undang-undang Pajak Penghasilan yang mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008, Direktorat Jenderal Pajak dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal terutangnya pajak.
The Group calculates and pays their tax obligations separately. Based on the most recent amendments of the Income Tax Law effective on 1 January 2008, the Directorate General of Tax may decide and amend tax liabilities within a period of 5 (five) years from the date taxes payable become due.
Berdasarkan peraturan peralihan, pajak untuk tahun fiskal sebelum tahun 2008 dapat diperiksa oleh Otoritas Perpajakan dalam batas waktu 10 (sepuluh) tahun atau paling lambat tanggal 31 Desember 2013.
Under the transitional regulation, taxes for fiscal years prior to 2008 may be assessed by the Tax Authorities for the earlier of 10 (ten) years and up to 31 December 2013.
f. Tagihan restitusi pajak
f. Claim for tax refund
Perusahaan
The Company
Pada tahun 2011, 2010 dan 2009, Perseroan menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) dari Kantor Pajak untuk beberapa tahun pajak. Berdasarkan SKP dan STP tersebut, Grup dikenakan tambahan beban untuk beberapa pasal dengan jumlah keseluruhan masingmasing sebesar Rp7.300, Rp9.700 dan Rp3.400 pada tahun 2011, 2010 dan 2009 yang disajikan sebagai bagian dari “Beban Lain-lain” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
In 2011, 2010 and 2009, the Company received several Tax Assessment Letters (SKP) and Tax Collection Letters (STP) from the Tax Office for certain fiscal years. Based on the SKP and STP, the Group are subject to additional expense for several articles with total amount of Rp7,300, Rp9,700, and Rp3,400 in 2011 , 2010 and 2009, respectively, which are presented as part of “Other Expenses” in the consolidated statements of comprehensive income.
SKP yang diterima Perseroan diantaranya adalah Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) PPN Nomor 00013/407/10/051/11 tanggal 7 Juni 2011 sebesar Rp149.700 yang terealisasi diterima Perseroan pada Juli 2011. SKP ini adalah hasil pemeriksaan dari permintaan restitusi PPN untuk tahun pajak Januari s.d Desember 2009 dan masa januari 2010. Selain SKP diatas Perseroan juga menerima SKPLB PPh Badan No. 00051/406/08/051/10 tanggal 24 Juni 2010 untuk tahun fiskal 2008 sebesar Rp52.000 , SKPLB PPN No. 00090/407/08/051/10 tanggal 24 Juni 2010 untuk tahun fiskal 2008 sebesar Rp24.600, SKPKB PPh 21 No. 00033/201/08/051/10 tanggal 24 Juni 2010 untuk tahun fiskal 2008 sebesar Rp2.200. Seluruh SKP yang terbit atau diterima Perseroan ditahun 2010 ini adalah hasil pemeriksaan berbagai jenis pajak untuk tahun pajak 2008.
The SKP received by the Company, among others, Tax Overpayment Assessment Letters (“SKPLB”) VAT No. 00013/407/10/051/11 dated June 7, 2011 for Company’s 2009 and january, 2010 VAT refund amounted to Rp149,700 billion. SKPLB Corporate Income Tax No. 00051/406/08/051/10 dated 24 June 2010 for 2008 amounted to Rp52,000, SKPLB VAT No. 00090/407/08/051/10 dated 24 June 2010 for 2008 amounted to Rp24,600, SKPKB Income Tax Article 21 No. 00033/201/08/051/10 dated 24 June 2010 for 2008 amounted to Rp2,200. These all SKP received in 2010 are resulted from tax audit regarding various taxes for the 2008 fiscal year.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/74 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
17. TAXATION (continued)
f. Tagihan restitusi pajak (lanjutan)
f. Claim for tax refund (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
Saat ini perusahaan sedang dalam proses pemeriksaan pajak untuk restitusi PPh dan PPN untuk tahun pajak 2010.
Currently, Company is being audited for income tax and VAT refund. Ta x claim is for 2010 period.. Subsidiaries
Entitas Anak
In August 2009, EFK received several STPs for 2004, 2005, 2006, 2007 and 2008 from the DGT totalling Rp7,000. On 24 August 2009, EFK sent an objection letter to the DGT for Rp6,600 and was rejected by the DGT on 22 February 2010. Furthermore, on 22 March 2010, EFK filed a lawsuit to the Tax Court for Rp5,700. On 1 January 2011, the lawsuit was rejected by the Tax Court. The remaining tax bills of Rp1,300 have been recognized as expenses in the 2009 consolidated statements of comprehensive income. In 2010, EFK had paid several STPs totalling Rp3,300 including the tax penalties, while the remaining STPs had been proposed to be paid in monthly installment of Rp287 from January to December 2011.
Pada bulan Agustus 2009, EFK menerima beberapa STP untuk tahun pajak 2004, 2005, 2006, 2007 dan 2008 dari DJP dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp7.000. Pada tanggal 24 Agustus 2009, EFK mengajukan keber atan ke DJP untuk sejumlah Rp6.600 dan telah ditolak oleh DJP pada tanggal 22 Februari 2010. Selanjutnya, pada tanggal 22 Maret 2010, EFK mengajukan gugatan ke Pengadilan Pajak untuk sejumlah Rp5.700. Pada tanggal 11 Januari 2011, gugatan tersebut ditolak oleh Pengadilan Pajak. Sisa tagihan pajak sebesar Rp1.300 telah dibebankan sebagai biaya pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2009. Pada tahun 2010, EFK telah melakukan pembayaran atas beberapa STP dengan jumlah keseluruhan termasuk denda pajak sejumlah Rp3.300 dan sisa STP lainnya telah diajukan pembayaran secara angsuran bulanan sebesar Rp287 sejak bulan Januari sampai dengan Desember 2011.
g. Deferred tax
g. Pajak tangguhan Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Grup adalah sebagai berikut: 2011 Aset pajak tangguhan Perusahaan: Penyusutan aset tetap Cadangan penurunan nilai Kompensasi rugi fiskal Penyisihan untuk kontrak yang memberatkan Penyisihan imbalan kerja karyawan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Aset dan liabilitas sewa pembiayaan
Pajak tangguhan yang tidak diakui
*Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
The details of the Group’s deferred tax assets and liabilities are as follows: 2010 *
1 Jan 2010
32,587 19,959 11,894
16,370 22,281 -
9,194 19,386 -
10,757
-
-
4,308
3,786
4,776
-
2,325
-
-
214
3,123
79,505
44,976
36,479
(8,204)
(8,204)
(8,204)
71,301
36,772
28,275
Deferred tax assets The Company: Fixed assets depreciation Allowances for impairment Tax loss carried forward Provision for loss contract Provision for employee’s benefits Salaries wages and, employee’s benefits Finance lease assets and liabilities
Unrecognised deferred tax assets
As restated (refer to Note 4)*
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/75 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
17. TAXATION (continued)
g. Pajak tangguhan (lanjutan)
g. Deferred tax(continued) 2011
2010*
The Company
Perusahaan Aset pajak tangguhan awal tahun Dikreditkan pada laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian
36,772
28,275
34,529
8,497
Deferred tax assets at the beginning of the year Credited to consolidated statement of comprehensive income
Aset pajak tangguhan pada akhir tahun
71,301
36,772
Deferred tax assets at the end of the year
2011 As et pajak tangguhan Entitas anak: Cadangan penurunan nilai Penyusutan aset tetap Kompensasi rugi fiskal Penyisihan imbalan kerja karyawan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Aset dan liabilitas sewa pembiayaan
2010
1 Jan 2010
7,726 4,344 3,215
4,958 3,858 785
3,218 3,382 -
2,626
3,042
3,259
2,125
494
-
(60)
(187)
14
19,975
12,950
9,873
2011
2010 Subsidiaries:
Entitas anak: Aset pajak tangguhan awal tahun Dikreditkan pada laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian Aset pajak tangguhan pada akhir tahun
12,950
9,873
7,025
3,077
Deferred tax assets at th e beginning of the year Credited to consolidated statement of comprehensive income
19,975
12,950
Deferred tax assets at the end of the year
2011 Aset pajak tangguhan Konsolidasian: Penyusutan aset tetap Cadangan penurunan nilai Kompensasi rugi fiskal Penyisihan untuk kontrak yang memberatkan Penyisihan imbalan kerja karyawan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Aset dan liabilitas sewa pembiayaan Pajak tangguhan yang tidak diakui *Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
Deferred tax assets Subsidiaries: Allowances for impairment Fixed assets depreciation Tax loss carried forward Provision for employee’s benefits Salaries wages and employee’s benefits Finance lease assets and liabilities
2010 *
1 Jan 2010
36,931 27,685 15,109
20,228 2 7,239 785
10,757
-
6,934
6,828
8,035
2,125
2,819
-
27
3,137
99,480
57,926
46,352
(8,204)
(8,204)
(8,204)
91,276
49,722
38,148
(60)
12,576 22,604 -
Deferred tax assets Consolidated: Fixed assets depreciation Allowances for impairment Tax loss carried forward Provision for loss contract Provision for employee’s benefits Salaries wages and, employee’s benefits Finance lease assets and liabilities Unrecognised deferred tax assets As restated (refer to Note 4)*
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/76 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
18. ACCRUED EXPENSES
Beban masih harus dibayar terdiri dari:
Accrued expenses represent accruals for:
2011
2010 *
1 Jan 2010*
Jasa sub-kontrak Beban proyek Sewa Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Jasa profesional Bunga Perizinan Pemeliharaan Fasilitas kantor Asuransi Aset tetap Persediaan Lain-lain
391,622 120,306 62,369
75,615 73,752 93,292
131,385 79,069 74,451
29,489 10,310 20,158 2,282 2,220 10,737 3,077 4,495 6,259 26,806
27,202 10,142 2,723 5,477 2,150 2,402 3,137 13,524 56,073 21,924
31,010 6,855 5,491 2,338 1,334 1,400 2,458 1,058 2,310 53,694
Sub-contract services Project expenses Rent Salaries, wages and employees’ benefits Professional fees Interests Permits Maintenance Office facilities Insurances Fixed assets Inventories Others
Jumlah
690,130
387,413
392,853
Total
*Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
As restated (refer to Note 4)*
19. LONG-TERM NOTES PAYABLE
19. WESEL BAYAR JANGKA PANJANG Rincian wesel bayar adalah sebagai berikut: 2011 Wesel Bayar Dolar AS Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd. Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Biaya pinjaman yang belum diamortisasi Bagian jangka panjang Biaya pinjaman yang belum diamortisasi Jumlah
453,400
The details of notes payable are as follows: 2010
1 Jan 2010
-
-
Notes Payable US Dollar Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd . Less current maturities:
(2,532)
-
-
(9,713)
-
Long-term portions - Unamortized costs of loans
-
-
441,155
Unamortized costs of loans
Total
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/77 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. WESEL BAYAR JANGKA PANJANG (lanjutan)
19. LONG-TERM NOTES PAYABLE (continued)
Wesel Bayar (Fixed Rate Notes )
Notes Payable (Fixed Rate Notes)
Pada tanggal 20 Januari 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Penerbitan FRN dengan Oversea-Chinese Banking Corporation Limited. Berdasarkan perjanjian tersebut, pada tanggal 27 Januari 2011, Perusahaan akan menerbitkan FRN senilai AS$50,0 juta. FRN berjangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal 27 Januari 2011. Tingkat bunga FRN sebesar 9,0% per tahun dan akan dibayarkan setiap 6 (enam) bulan s ekali yakni setiap tanggal 27 Januari dan tanggal 27 Juli setiap tahunnya. Dana hasil penerbitan FRN akan digunakan untuk pembiayaan belanja modal dan modal kerja. FRN akan dijamin dengan peralatan yang akan dibiayai oleh dana hasil penerbitan FRN. Pada tanggal 27 Januari 2011, Perusahaan telah menerima dana hasil penerbitan FRN sebesar AS$48,4 juta (setelah dikurangi dengan biaya-biaya penerbitan).
On 20 January 2011, the Company entered into Subscription Agreement of FRN with OverseaChinese Banking Corporation Limited. Based on this agreement, on 27 January 2011, the Company will issue FRN with total amount of US$50.0 million. FRN is payable in 5 (five) years commencing from 27 January 2011. FRN bears interest at 9.0% per annum and payable semi -annually on 27 January and 27July each year. Proceeds from the issuance of FRN will be used to finance capital expenditure and working capital. FRN will be secured by the equipment which will be financed by proceeds from the issuance FRN. On 27 January 2011, the Company has received proceeds from the issuance of FRN amounted to US$48.4 million (after deducted by costs of issuance).
Pada tanggal 8 Februari 2012, Perseroan membeli kembali wesel bayar dengan menggunakan dana fasilitas kredit sindikasi baru (Catatan 34).
On 8 February 2012, the Company redeem the fixed rate notes using proceed from new syndicated loan facility (Note 34 ). 20. LONG-TERM LOANS
20. PINJAMAN JANGKA PANJANG Rincian pinjaman jangka panjang adalah sebagai berikut: Pinjaman bank Dolar AS Pinjaman sindikasi (AS$27.948.121, AS$45.599.566 dan AS$36.580.087 masing- masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010) The Bank of Tokyo -Mitsubishi UFJ Ltd. (AS$11.032.753 dan AS$15.761.076 masing -masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010) Natixis, Perancis (AS$4.617.308, AS$7.992.002 dan AS$11.366.695 masing- masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010) PT Bank Chinatrust Indonesia (AS$279 .360, AS$502.848 dan AS$726.336 masing -masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010) PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Syariah (AS$18.188.660 pada tanggal 1 Januari 2010) Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Divisi Usaha Syariah PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Syariah Mandiri
2011
The details of long -term loans are as follows: 2010
1 Jan 2010
253,434
409,986
343,853
100,045
141,708
-
41,870
71,856
106,847
2,533
4,521
6,828
-
-
170,973
24,936 3,563 4,513
27, 184 5,249 5,106
890 6,935 -
Jumlah pinjaman bank Biaya pinjaman yang belum diamortisasi Liabilitas sewa pembiayaan
430,894 (1,039) -
665,610 (2,829) 6,124
636,326 (2,792) 21,066
Sub-jumlah
429,855
668,905
654,600
Dikurangi bagian jangka pendek: Pinjaman bank Biaya pinja man yang belum diamortisasi Liabilitas sewa pembiayaan
402,573 (1,039) -
238,631 (1,647) 6,124
165,974 (779) 14,664
Jumlah jangka pendek
401,534
243,108
179,859
Bagian jangka panjang Pinjaman bank Biaya pinjaman yang belum diamortisasi Libilitas sewa pembiayaan
28,321 -
426,979 (1,182) -
470,352 (2,013) 6,402
Jumlah
28,321
425,797
474,741
Bank loans US Dollar Syndicated loan (US$27,948,121, US$45,599,556 and US$36,580,087 as at 31 December 2011 and 2010 and 1 January 2010, respectively) The Bank of Tokyo -Mitsubishi UFJ Ltd. (US$11,032,753 and US$15,761,076 as at 31 December 2011 and 2010, respectively) Natixis, France (US$4,617,308, US$7,992,002 and US$11,366,695 as at 31 December 2011 and 2010 and 1 January 2010, respectively) PT Bank Chinatrust Indonesia (US$279,360, US$502,848 and US$726,336 as at 31 December 2011 and 2010 and 1 January 2010, respectively) PT Bank Danamon Indonesia, Tbk Shariah Division (US$18,188,660 as at 1 January 2010) Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Sharia Business Division PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Syariah Mandiri Total b ank loans Unamortized costs of loans Finance lease liabilities Sub-total Less current portion: Bank loans Unamortized costs of loans Finance lease liabilities Total current portion Long -term portion Bank loans Unamortized costs of loans Finance lease liabilities Total
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/78 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
20. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
20. LONG-TERM LOANS (continued)
Pinjaman Perusahaan:
Company’s loans:
Pinjaman Sindikasi
Syndicated Loan
Berdasarkan Akta Notaris Ratih Gondokusumo Siswono, S.H., No. 8 tanggal 16 Juli 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit Secara Sindikasi (Perjanjian Sindikasi) dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Chinatrust Indonesia, PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT Bank Mizuho Indonesia dan PT Bank Rabobank International Indonesia, dengan BCA bertindak sebagai agen fasilitas, penjaminan dan penampungan serta arranger. Fasilitas kredit sindikasi ini terbagi dalam 3 (tiga) tranche, yaitu:
Based on Notarial Deed No. 8 dated 16 July 2008 of Ratih Gondokusumo Siswono, S.H., the Company entered into a Syndicated Credit Facility Agreement (Syndicated Agreement) with PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT B ank Chinatrust Indonesia, PT Bank Internasional Indonesia Tbk, PT Bank Mizuho Indonesia and PT Bank Rabobank International Indonesia, with BCA as facility, security and collecting agent and arranger. This syndicated credit facility is divided into 3 (three) tranches, as follows:
Tranche A Tranche A merupakan fasilitas Time Loan (kredit modal kerja) dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar AS$27,5 juta. Fasilitas kredit ini berjangka waktu 1 (satu) tahun dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 16 Juli 2012. Fasilitas ini digunakan untuk pelunasan kredit modal kerja dari Fasilitas Kredit Sindikasi Lama dan tambahan modal kerja serta dikenakan bunga sebesar biaya fasilitas Sindikasi +2,8%.
Tranche A Tranche A represents Time Loan facility (working capital loan) with a maximum facility of US$27.5 million. The credit facility is payable in 1 (one) year and has been extended until 16 July 2012. This facility is used to pay the working capital loan from the Old Syndicated Loan Facility and for additional current working capital that bears annual interest at Syndicated cost of fund +2.8% .
Tranche B Tranche B merupakan fasilitas Kredit Investasi dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar AS$22,5 juta. Fasilitas kredit ini berjangka waktu 5 (lima) tahun. Fasilitas ini digunakan untuk pelunasan fasilitas kredit term loan/installment loan dari Fasilitas Kredit Sindikasi Lama dan sisa Fasilitas Kredit Sindikasi Lama yang belum ditarik akan digunakan untuk pengembangan usaha serta dikenakan bunga sebesar biaya fasilitas Sindikasi +3,0%.
Tranche B Tranche B represents Investment Credit facility with a maximum facility amounting to US$22.5 million. The credit facility is payable in 5 (five) years . This facility is used to pay the term/installment loan from the Old Syndicated Loan Facility and the remaining balance of the Old Syndicated Loan Facility will be used for business development that bears annual interest at Syndicated cost of fund +3.0% .
Tranche C Tranche C merupakan fasilitas Kredit Investasi dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar AS$45,0 juta. Fasilitas kredit ini berjangka waktu 5 (lima) tahun dengan masa tenggang 1 (satu) tahun. Fasilitas ini digunakan untuk pengembangan usaha dan dikenakan bunga sebesar biaya fasilitas Sindikasi + 3,0%.
Tranche C Tranche C represents Investment Credit facility with a maximum facility amounting to US$45.0 million. The credit facility is payable in 5 (five) years with grace period of 1 (one) year. This facility is used for business development that bears annual interest at Syndicated cost of fund + 3.0%.
Fasilitas kredit ini dijamin dengan: - Tanah dengan nilai penjaminan sampai dengan Rp478.000. - Jaminan fidusia atas mesin dan peralatan dengan nilai penjaminan sampai dengan AS$125,0 juta. - Pengalihan secara bersyarat hak atas rekening operasional dan rekening penampungan.
This credit facility is secured by: - Land with a total value up to Rp478,000. -
Fiduciary guarantee on machine and equipment with a total value up to US$125.0 million.
-
Fiduciary transfer of balance in escrow and operational account.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/79 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
20. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
20. LONG-TERM LOANS (continued)
Pinjaman Perusahaan: (lanjutan)
Company’s loans: (continued)
Pinjaman Sindikasi (lanjutan)
Syndicated Loan (continued)
Perjanjian tersebut memuat beberapa pembatasan bagi Perusahaan, antara lain untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak-pihak berikut.
The agreement contains several covenants for the Company, among others, not to conduct the following actions without the written approval from the following parties.
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan tidak memenuhi salah satu persyaratan d an pembatasan yaitu Rasio Debt Service Coverage dimana realisasi angka rasio sebesar 0,9 kali atau lebih rendah dari persyaratan dalam Perjanjian Pinjaman sebesar minimal 1,1 kali. Atas kondisi diatas, Perusahaan telah mengajukan permohonan waiver dan sampai dengan saat tanggal laporan, Kreditur Sindikasi masih memproses permohonan tersebut. Sesuai dengan Perjanjian Kredit maka tidak terpenuhinya salah satu persyaratan dan pembatasan akan menimbulkan hak bagi Kreditur untuk menghentikan komitmen dan menyatakan Fasilitas menjadi jatuh tempo seketika.
As at 31 December 2011, the Company has not complied with one of the requirement and covenants, which is Debt Service Coverage Ratio with the actual ratio is 0.9 times or less than required by the Loan Agreement at the minimum 1.1 times. Due to the above condition, the Company has requested a waiver and as at reporting date, the Syndicated Creditor is still processing this request. According to the Facility Agreement, failure to comply with the covenant will give a right to the creditor to end the commitment and declare the facility due at once.
Th e Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (BTMU)
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (BTMU)
Sebagaimana telah disebutkan dalam Catatan 15, pada tanggal 30 Maret 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit Tranche A dari BTMU.
As mentioned in Note 15, on 30 March 2010, the Company obtained the Tranche A credit facility from BTMU.
Fasilitas Tranche A berupa fasilitas kredit berjangka sebesar AS$18,0 juta yang digunakan untuk melunasi fasilitas pembiayaan dari bank Danamon. Fasilitas kredit ini berjangka waktu 4 (empat) tahun dan dikenakan bunga sebesar biaya fasilitas BTMU 1 bulan.
Tranche A facility represents term loan facility with a maximum facility amounting to US$18.0 million which used to take over credit facilities from Danamon. This facility is paya ble in 4 (four) years and bears interest at 1 month BTMU cost of fund.
Fasilitas kredit ini dijamin dengan: - Akta pengalihan semua kontrak VICO dengan Perusahaan dan kontrak Perusahaan yang lain yang dialihkan pada fasilitas ini. - Akta fidusia atas rig 1.500 HP. - Akta fidusia atas piutang dari kontrak VICO atau kontrak lain apapun yang dialihkan pada fasilitas ini. - Akta pemberian jaminan atas semua rekening Perusahaan terkait fasilitas ini. - Akta pengalihan atas klaim asuransi atas rig yang dijaminkan.
This credit facility is secured by: - Deed of assignment of VICO’s contract with the Company and any other specific contract(s) assigned to this facility. - Deed of fiduciary security over 1,500 HP rig. - Deed of fiduciary security over receivables from VICO’s contract or any other contract assigned to this facility. - Deed of pledge of the Company’s accounts related to this facility. - Deed of assignment over insurance claims over the rig securitized under this facility.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/80 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
20. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
20. LONG-TERM LOANS (continued)
Pinjaman Perusahaan: (lanjutan)
Company’s loans: (continued)
The Bank of Tokyo -Mitsubishi UFJ Ltd. (BTMU) (lanjutan)
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. (BTMU) (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan tidak memenuhi salah satu persyaratan dan pembatasan yaitu Rasio Debt Service Coverage dimana realisasi angka rasio sebesar 0,9 kali atau lebih rendah dari persyaratan dalam Perjanjian Pinjaman sebesar minimal 1,1 kali. Atas kondisi diatas, Perusahaan telah mengajukan permohonan waiver dan sampai dengan saat tanggal laporan, Kreditur masih memproses permohonan tersebut. Sesuai dengan Perjanjian Kredit maka tidak terpenuhinya salah satu persyaratan dan pembatasan akan menimbulkan hak bagi Kreditur untuk menghentikan komitmen dan menyatakan Fasilitas menjadi jatuh tempo seketika.
As at 31 December 2011, the Company has not complied with one of the requirement and covenants, which is Debt Service Coverage Ra tio with the actual ratio is 0.9 times or less than required by the Loan Agreement at the minimum 1.1 times. Due to the above condition, the Company has requested a waiver and as at reporting date, the Creditor is still processing this request. According to the Facility Agreement, failure to comply with the covenant will give a right to the creditor to end the commitment and declare the facility due at once.
Natixis, Perancis
Natixis, France
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari Natixis, Perancis, untuk pembelian peralatan seismik dari Sercel SA, Perancis, (pemasok) sebagai berikut:
The Company obtained a credit facility from Natixis, France, for the purchase of seismic equipment from Sercel SA, France, (a supplier) as follows:
-
Pada tanggal 29 Juli 2008, dengan jumlah fasilitas kredit sebesar AS$4,5 juta (termasuk premi asuransi kredit sebesar AS$238,3 ribu) dan dikenakan bunga tahunan dengan bunga tetap Jangka waktu fasilitas kredit ini adalah 5 (lima) tahun dimana angsuran pokok dan bunga dibayarkan setiap 6 (enam) bulan sekali.
-
On 29 July 2008, with the amount of credit facility of US$4.5 million (including credit insurance premium amounting to US$238.3 thousand) and bears annual interest at fixed rate. The term of this credit facility is 5 (five) years in which the principal and interest are payable semi -annually.
-
Pada tanggal 5 September 2008, dengan jumlah fasilitas kredit sebesar AS$2,2 juta (termasuk premi asuransi kredit sebesar AS$116,7 ribu) dan dikenakan bunga tahunan dengan bunga tetap. Jangka waktu fasilitas kredit ini adalah 5 (lima) tahun dimana angsuran pokok dan bunga dibayarkan setiap 6 (enam) bulan sekali.
-
On 5 September 2008, with the amount of credit facility of US$2.2 million (including credit insurance premium amounting to US$116.7 thousand) and bears annual interest at fixed rate. The term of this credit facility is 5 (five) years in which the principal and interest are payable semi-annually.
-
Pada tanggal 2 Maret 2009, dengan jumlah fasilitas kredit sebesar AS$3,4 juta (termasuk premi asuransi kredit sebesar AS$182,4 ribu) dan dikenakan bunga tahunan dengan bunga tetap. Jangka waktu fasilitas kredit ini adalah 5 (lima) tahun dimana angsuran pokok dan bunga dibayarkan setiap 6 (enam) bulan sekali.
-
On 2 March 2009, with the amount of credit facility of US$3.4 million (including credit insurance premium amounting to US$182.4 thousand) and bears annual interest at fixed rate. The term of this credit facility is 5 (five) years in which the principal and interest are payable semi-annually.
-
Pada tanggal 22 Mei 2009, dengan jumlah fasilitas kredit sebesar AS$4,1 juta (termasuk premi asuransi kredit sebesar AS$143,9 ribu) dan dikenakan bunga tahunan dengan bunga tetap. Jangka waktu fasilitas kredit ini adalah 3 (tiga) tahun dimana angsuran pokok dan bunga dibayarkan setiap 6 (enam) bulan sekali.
-
On 22 May 2009, with the amount of credit facility of US$4.1 million (including credit insurance premium amounting to US$143.9 thousand) and bears annual interest at fixed rate. The term of this credit facility is 3 (three) years in which the principal and interest are payable semi -annually.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/81 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
20. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
20. LONG-TERM LOANS (continued)
Pinjaman Perusahaan: (lanjutan)
Company’s loans: (continued)
Natixis, Perancis (lanjutan)
Natixis, France (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan tidak memenuhi salah satu persyaratan dan pembatasan yaitu Rasio Debt Service Coverage dimana realisasi angka rasio sebesar (-0.3) kali atau lebih rendah dari persyaratan dalam Perjanjian Pinjaman sebesar minimal 1,1 kali. Atas kondisi diatas, Perusahaan telah memperoleh persetujuan waiver pada tanggal 30 Maret 2012.
As at 31 December 2011, the Company has not complied with one of the requirement and covenants, which is Debt Service Coverage Ratio with the actual ratio is (-0.3) times or less than required by the Loan Agreement at the minimum 1.1 times. The Company has obtained the waiver approval on 30 March 2012.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Divisi Syariah (Danamon)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sharia Division (Danamon)
Pada tanggal 11 Juni 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah dari Danamon dengan fasilitas maksimum sebesar AS$20,0 juta. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan perolehan 1 (satu) unit oil rig berikut perlengkapannya. Fasilitas ini akan berakhir pada bulan Desember 2014. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo fasilitas Murabahah yang telah digunakan oleh Perusahaan masing-masing sebesar AS$29,3 juta (termasuk marjin Murabahah sebesar AS$9,3 juta).
On 11 June 2008, the Company obtained Murabahah, a financing facility, from Danamon with a maximum facility amounting to US$20.0 million. This facility is used for the purchase of 1 (one) unit of oil rig and its related equipment. This facility will mature in December 2014. As at 31 December 2009, the loan balances of Murabahah facility that have been used by the Company amounted to US$29.3 million (including Murabahah margin which amounted to US$9.3 million).
Semua fasilitas pembiayaan dari Danamon dijamin dengan fidusia atas kontrak pembelian oil rig, tagihan (klaim) asuransi, piutang dan oil rig berikut peralatannya serta cessie atas rekening Debt Service Reserve Account (DSRA) yang berhubungan dengan proyek yang dibiayai dengan fasilitas pembiayaan ini.
All financing facilities from Danamon are secured by fiduciaries of oil rig purchase contract, insurance claim, receivable and oil rig with its equipment and cessie of Debt Service Reserve Account (DSRA) related to the project financed by this facility.
Pinjaman Entitas Anak:
Subsidiaries’ Loans:
PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust)
PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust)
Pada bulan Juni 2007, EFK menandatangani perjanjian kredit yang berjangka waktu 5 (lima) tahun dengan Bank China trust. Sesuai dengan perjanjian tersebut, Bank Chinatrust memberikan fasilitas pinjaman sebagai berikut:
In June 2007, EFK entered into a loan agreement with Bank Chinatrust with term of the loan facility is 5 (five) years. Based on the related loan agreement, Bank Chinatrust grants the following facilities:
-
-
-
Fasilitas kredit Sight Letters of Credit (L/C) sebesar AS$1,4 juta untuk pembiayaan pembelian mesin-mesin baru. Fasilitas kredit General Term Loan I sebesar AS$1,2 juta untuk melunasi L/C pembiayaan pembelian mesin-mesin baru tersebut.
-
Sight Letters of Credit (L/C) facility amounting to US$1.4 million to finance the purchases of new machines. General Term Loan I credit facility amounting to US$1.2 million will be used for the payment of L/C t o finance the purchases of new machines.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/82 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
20. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
20. LONG-TERM LOANS (continued)
Pinjaman Entitas Anak: (lanjutan)
Subsidiaries’ Loans: (continued)
PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust) (lanjutan)
PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust) (continued)
-
-
Fasilitas kredit General Term Loan II sebesar AS$282,8 ribu untuk mengambil alih (take over ) pinjaman EFK dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
General Term Loan II credit facility amounting to US$282.8 thousand will be used to take over EFK’s loan from PT Bank Internasional Indonesia Tbk .
Suku bunga tahunan fasilitas pinjaman di atas dikenakan bunga sebesar BLR + 2,5% masing masing pada tahun 2011 dan 2010.
The annual interest rates of the above loan facilities that bears annual interest BLR + 2.5% in 2011 and 2010, respectively.
Fasilitas kredit yang diperoleh dari Bank Chinatrust di atas dijamin dengan tanah dan bangunan milik EFK, mesin-mesin yang dibiayai dengan fasilitas kredit tersebut dan deposito berjangka sebesar 12,5% dari setiap pembukaan L/C.
The above credit facilities obtained from Bank Chinatrust are secured with EFK’s land and building, machinery purchased through this credit facility and time deposits equivalent to 12.5% for each L/C opening.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Divisi Usaha Syariah (BNI)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Sharia Business Division (BNI)
Pada bulan Juni 2007, EPN memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah dari BNI dengan fasilitas maksimum sebesar Rp7.900. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan perolehan 7 (tujuh) unit truk tangki dan 3 (tiga) unit truk.
In June 2007, EPN obtained a Murabahah financing facility from BNI with a maximum facility amounting to Rp7,900. This facility is used to finance the purchase of 7 (seven) units of tank truck and 3 (three) units of truck.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, EPN telah merealisasi pembiayaan perolehan 1 (satu) unit truk tangki seharga Rp1 .700 yang harus dicicil selama 60 (enam puluh) bulan sampai dengan bulan September 2012 dengan marjin keuntungan untuk BNI sebesar 8,3 % per tahun dan 3 (tiga) unit truk seharga Rp1 .600 yang harus dicicil selama 36 (tiga puluh enam) bulan sampai dengan bulan Juni 2010 dengan marjin keuntungan untuk BNI sebesar 8,5% per tahun.
Until 31 December 2011, EPN has availed the facility to finance the purchase of 1 (one) unit of tank truck at Rp1,700 and is payable for 60 (sixty) monthly installments up to September 2012 with a profit margin for BNI of to 8.3% per year and 3 (three) units of truck at Rp1,600 and payable for 36 (thirty six) monthly installments up to June 2010 with a profit margin for BNI of 8.5% per year.
Pada tanggal 26 Oktober 2009, EPN memperoleh fasilitas pembiayaan Musyarakah gabungan dari BNI sebesar Rp27.800 dan berjangka waktu 7 (tujuh) bulan hingga 4 Juni 2010 dengan nisbah bagi hasil untuk BNI sebesar 18,7% dari EBITDA.
On 26 October 2009, EPN has obtained combine Musyarakah financing facility from BNI amounting to Rp27,800, which is payable in 7 (seven) months until 4 June 2010, with revenue sharing for BNI of 18.7% from EBITDA.
Pada tanggal 1 Juni 2010, EPN dan BNI sepakat untuk mengubah fasilitas pembiayaan Musyarakah yang semula berakhir tanggal 4 Juni 2010 menjadi pinjaman jangka panjang dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak tanggal 2 Juni 2010 sampai dengan 31 Mei 2013 dengan nisbah bagi hasil untuk BNI sebesar 8,7% dari EBITDA.
On 1 June 2010, EPN and BNI agreed to change the Musyarakah financing facility which ended on June 4, 2010 into long term loan which is payable in 3 (three) years since 2 June 2010 until 31 May 2013 with revenue sharing for BNI of 8.7% from EBITDA.
Fasilitas pembiayaan tersebut di atas dijamin dengan aset (kendaraan) yang dibiayai dengan fasilitas Murabahah (Catatan 12), tanah dengan SHGB No. 280 dan 281 milik EPN senilai Rp3.800 dan tanah milik Perusahaan senilai Rp14.000, piutang dari PT Pertamina (Persero) (Pertamina) senilai Rp27.800 , piutang di luar Pertamina senilai Rp262 dan AS$36,1 ribu, persediaan BBM di SPBU Cikampek senilai Rp200 serta persediaan BBM industri,bahan kimia gas, pelumas, aditif, dan suku cadang senilai Rp4.200 .
The above facilities are secured by assets (vehicles) financed by Murabahah facility (Note 12), EPN’s land with HGB Certificates No. 280 and 281 amounting to Rp3,800 and the Company’s land of Rp14,000, receivables from PT Pertamina (Persero) (Pertamina) amounting to Rp27,800, receivables (excluding Pertamina’s receivables) amounting to Rp262 and US$36.1 thousand, gasoline inventories at Cikampek fuel station amounting to Rp200 and industrial gasoline, gas chemicals, lubricants, additives and spare parts inventories amounting to Rp4,200.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/83 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
20. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
20. LONG-TERM LOANS (continued)
Pinjaman Entitas Anak: (lanjutan) PT Bank Muamalat)
Muamalat
Indonesia
Subsidiaries’ Loans: (continued) Tbk
(Bank
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat)
Pada bulan Desember 2008, EPN memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah dari Bank Muamalat dengan fasilitas maksimum sebesar Rp10.000. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan modal kerja dalam rangka memperoleh 10 unit truk tangki LPG. Sejak tahun 2009, truk ta ngki tersebut disewakan kepada PT Pertamina (Persero) yang akan berakhir pada tahun 2014.
In December 2008, EPN obtained the Murabahah financing facility from Bank Muamalat with a maximum facility amounting to Rp10,000. This facility was used to finance working capital in order to acquire 10 units of LPG tank truck. Since 2009, these tank trucks were rented to PT Pertamina (Persero) which will be ended on 2014.
Fasilitas pembiayaan ini dijamin dengan aset yang dibiayai dari fasilitas pembiayaan tersebut dan piutang dari PT Pertamina (Persero) sebesar Rp21.600 yang timbul sehubungan dengan penyewaan truk tangki tersebut.
This financing facility is secured by assets financed from this loan facility and receivables from PT Pertamina (Persero) amounting to Rp21,600 related to the rental of the tank trucks.
PT Bank Syariah Mandiri (Bank Syariah Mandiri)
PT Bank Syariah Mandiri (Bank Syariah Mandiri)
Pada bulan April 2010, EPN memperoleh fasilitas pembiayaan Murabahah dari Bank Syariah Mandiri dengan fasilitas maksimum sebesar Rp5 .700. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan perolehan 11 unit truk tangki.
On April 2010, EPN obtained the Murabahah financing facility from Bank syariah mandiri with a maximum facility amounting to Rp5 ,700. This facility was used to acquire 11 units of tank truck.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, EPN telah merealisasi pembiayaan senilai Rp5.674 yang harus dicicil selama 60 (enam puluh) bulan sampai dengan bulan Juni 2015 dengan marjin keuntungan untuk Bank Syariah Mandiri sebesar Rp 3.243. Fasilitas pembiayaan ini dijamin dengan aset yang dibiayai dari fasilitas pembiayaan tersebut dan piutang usaha sebesar Rp2.000.
Until 31 December 2011, EPN has availed the facility at Rp5,674 and is payable for 60 (sixty) monthly installments up to June 2015 with a profit margin for Bank Syariah Mandiri amounting to Rp3,243. This financing facility is secured by assets financed from this loan facility and trade receivables amounting to Rp2,000.
Pada tanggal 31 Desember 2011, jadwal pembayaran Grup atas pinjaman bank jangka panjang dengan kondisi diperolehnya waiver adalah sebagai berikut:
As at 31 December 2011, the payment schedule of the Group’s long-term bank loans presumes waiver is obtained is as follows:
Tahun
Setara Rupiah/ Equivalent in Rupiah
Year
2012 2013 2014 2015 2016 dan selanjutnya
411,235 17,148 1,660 852 453,400
2012 2013 2014 2015 2016 and thereafter
Jumlah
884,295
Total
Hutang Sewa Pembiayaan
Finance Lease Payables
Perusahaan mempunyai perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Hewlett -Packard Finance Indonesia untuk pembelian mesin dan peralatan. Jangka waktu sewa adalah 4 (empat) tahun. Hutang tersebut dijamin dengan aset sewa terkait.
The Company have finance lease commitments with PT Hewlett -Packard Finance Indonesia for purchases of machine and equip ment. The lease terms is 4 (four) years. The related obligations are secured by related lease assets.
Hutang sewa pembiayaan dikenakan bunga 8, 0% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2011 , saldo hutang sewa pembiayaan telah dilunasi seluruhnya.
Finance lease payables bear interest at 8.0% per annum. As at 31 December 2011, the balances of finance lease payables have been fully paid.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/84 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
21. MODAL
21. CAPITAL
Rincian pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, setelah dikurangi saham treasuri masing-masing sebanyak 99,738,000 saham adalah sebagai berikut:
2011 Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
PT Perta mina (Persero) PT Benakat Petroleum Energy Lain -lain (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%)
3,000,000,000 2,306,803,390
Jumlah saham beredar Saham treasuri pada biaya perolehan Jumlah
The details of share ownership as at 31 December 2011 and 2010, net of the treasury stock of 99.738.000 shares , respectively, are as follows:
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
2011 Shareholders
Jumlah/ Total
41.67 32,04
300,000 230,680
PT Pertamina (Persero) PT Benakat Petroleum Energy
1,891,958,610
26,29
189,196
Others (ownership below 5% each)
7,198,762,000
100.00
719,876
Total outstanding shares
99,738,000
9,974
Treasury stock at cost
7,298,500,000
729,850
Total 2010 Shareholders
2010 Pemegang Saham 3,000,000,000 2,711,565,890
41.67 37.67
300,000 271,157
1,600,000
0.02
160
598,000 864,500
0.01 0.01
60 86
PT Pertamina (Persero) PT Benakat Petroleum Energy Commissioner Erry Firmansyah Directors Lucy Sycilia Muhammad Jauzi Arif
1,484,133,610
20.62
148,413
Others (ownership below 5% each)
Jumlah saham beredar Saham treasuri pada biaya perolehan
7,198,762,000
100.00
719,876
Total outstanding shares
99,738,000
9,974
Treasury stock at cost
Jumlah
7,298,500,000
729,850
Total
PT Pertamina (Persero) PT Benakat Petroleum Energy Komisaris Erry Firmansyah Direksi Lucy Sycilia Muhammad Jauzi Arif Lain -lain (masing-masing dengan kepemilikan kurang dari 5%)
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dengan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H. (pengganti Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn.), No. 183 tanggal 19 Mei 2011, para pemegang saham antara lain memutuskan:
In the Shareholders’ Annual General Meeting, the minute of which was notarized under Notarial Deed No. 183 dated 19 May 2011, of Aulia Taufani, S.H. (substitute Notary of Sutjipto, S.H., M.Kn.), the shareholders agreed, among others, on the following:
-
Pembagian dividen kas final dari laba bersih tahun buku 2010 sejumlah Rp19.400 (Rp2,66 per lembar saham - nilai penuh).
-
Distribution of final cash dividend amounting to Rp19,400 from the 2010 net income (Rp2.66 per share - full amount).
-
Pencadangan dari laba bersih tahun 2010 sebagai cadangan umum sebesar Rp3.195.
-
Appropriation of the 2010 net income amounting to Rp3,195 for general reserves.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diaktakan dengan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H. (pengganti Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn.), No. 142 tanggal 21 Juni 2010, para pemegang saham antara lain memutuskan:
In the Shareholders’ Annual General Meeting, the minute of which was notarized under Notarial Deed No. 142 dated 21 June 2010, of Aulia Taufani, S.H. (substitute Notary of Sutjipto, S.H., M.Kn.), the shareholders agreed, among others, on the following:
-
Pembagian dividen kas final dari laba bersih tahun buku 2009 sejumlah Rp36.000 setelah mempertimbangkan dividen interim sebesar Rp143.900 dibawah (Rp24,6 per lembar saham - nilai penuh).
-
Distribution of final cash dividend amounting to Rp36,000 from the 2009 net income after consideration of interim dividend amounting to Rp143,900 as stated below (Rp24.6 per share full amount).
-
Pencadangan dari laba bersih tahun 2009 sebagai cadangan umum sebesar Rp23.312.
-
Appropriation of the 2009 net income amounting to Rp23,312 for general reserves.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/85 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
21. MODAL (lanjutan)
21. CAPITAL (continued)
Pada tanggal 12 Oktober 2008, Perusahaan menyampaikan ke BAPEPAM -LK dan Bursa Efek Indonesia (BEI) informasi mengenai rencana perolehan kembali saham Perusahaan yang diterbitkan dan tercatat di BEI (sebagai saham treasuri). Perolehan kembali saham treasuri dilakukan selama tanggal 13 Oktober 2008 sampai dengan tanggal 12 Januari 2009. Pada tanggal 31 Desember 2011, jumlah saham treasuri adalah sejumlah 99.738.000 saham dengan harga perolehan sebesar Rp14.721.
On 12 October 2008, the Company informed BAPEPAM-LK and Indonesia Stock Exchange (BEI) regarding the Company’s plan to repurchase the Company’s shares (as treasury stock), which are issued and registered in BEI. The reacquisition of treasury stock period is from 13 October 2008 until 12 January 2009. As at 31 December 2011, total treasury stock consist of 99,738,000 shares with a buyback price amounting to Rp14,721.
Tambahan modal disetor - bersih merupakan kelebihan penerimaan dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana Perusahaan (Catatan 1b) sejumlah Rp438 .000, setelah dikurangi dengan biaya emisi saham sejumlah Rp18.042.
Additional paid-in capital - net represents excess of cash receipt resulted from the Company’s Initial Public Offering of shares (Note 1b) amounted to Rp438,000, deducted by stock issuance cost of Rp18,042. 22. NON-CONTROLING INTEREST
22. KEPENTINGAN NON PENGENDALI 2011 PT Kreasindo Resources Indonesia PT Multi Guna Laksindo Koperasi Karyawan Elnusa Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa Annas M. Sirri Ir. Sakti Tamat Jumlah
2010
1 Jan 2010
22,836 816 566
12,076 745 15
11,497 2,993 -
53 9 6
16 8 9
47 32 6
PT Kreasindo Resources Indonesia PT Multi Guna Laksindo Koperasi Karyawan Elnusa Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa Annas M. Sirri Ir. Sakti Tamat
24,286
12,869
14,575
Total
23. OPERATING REVENUES
23. PENDAPATAN USAHA Rincian pendapatan usaha adalah sebagai berikut: 2011
The details of operating revenues are as follows: 2010*
Jasa dan Perdagangan Migas Jasa hulu migas terintegrasi Jasa dan perdagangan hilir migas Jasa dan perdagangan penunjang hulu migas
2,122,678 2,335,456
Sub-jumlah
4,689,081
4,315,739
Sub-total
Pendapatan kontrak konstruksi
203,566
27,346
Construction contract revenue
Pendapatan sewa atas properti investasi
21,638
15,555
Investment property rental revenue
230,947
Oil and Gas (Migas) Services and Trading Integrated upstream 2,189,666 migas services 1,983,505 Downstream migas services Upstream migas support services 142,568 and trading
Jumlah Eliminasi
4,914,285 (197,514)
4,358,640 (140,610)
Jumlah
4,716,771
4,218,030
*Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
Total Elimination Total As restated (refer to Note 4)*
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/86 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
23. PENDAPATAN USAHA (lanjutan)
23. OPERATING REVENUES (continued) In 2011, the revenues from PT Pertamina EP and PT Pertamina Persero, amounting to Rp847 ,710 (17.9%) and Rp573,820 (12.1%), respectively, constitute above 10 .0% of consolidated operating revenues. In 2010, the revenues from PT Total E&P Indonesia and BP Berau Ltd., United States of America amounting to Rp481,194 (11.4%) and Rp466,887 (11.1%) of consolidated operating revenues.
Pada tahun 2011, pendapatan usaha dari PT Pertamina EP dan PT Pertamina Persero sebesar Rp847.710 (17,9%) dan Rp573.820 (12,1%) melebihi 10,0% dari pendapatan usaha konsolidasian. Pada tahun 2010, pendapatan usaha dari PT Total E&P Indonesia dan BP Berau Ltd., Amerika Serikat masing-masing sebesar Rp481.194 (11,4%) dan Rp466.887 (11,1%) dari pendapatan usaha konsolidasian.
24. COST OF OPERATING REVENUES
24. BEBAN POKOK PENDAPATAN USAHA Rincian beban pokok pendapatan usaha adalah sebagai berikut: 2011
The details of cost of operating revenues are as follows: 2010*
Beban pokok penjualan barang Perdagangan dan distribusi Persediaan awal Pembelian Persediaan akhir Beban tidak langsung dari divisi distribusi
6,509 1,709,518 (5,666) 10,223
28,998
Cost of goods sold Distributions operations Beginning inventories Purchases Ending inventories Overhead expenses from distribution division
Sub-jumlah
1,720,584
1,550,521
Sub-total
3,231 1,524,801 (6,509)
Beban pokok penjualan dari usaha manufaktur Bahan baku yang digunakan Tenaga kerja langsung Beban pabrik tidak langsung
12,579 3,585 15,290
4,024 1,010 7,109
Cost of goods sold manufacturing operations Raw material used Direct labor Overhead
Jumlah biaya produksi
31,454
12,143
Total production cost
Barang dalam proses Saldo awal Pembelian Saldo akhir
2,145 1,845 (1,927)
578 5,456 (2,145)
Goods in progress Beginning balance Purchases Ending balance
Beban pokok produksi dari usaha manufaktur
33,517
16,032
Cost of goods manufactured
Barang jadi Saldo awal Pembelian Saldo akhir
2,095 57,612 (2,315)
2,124 6,074 (2,095)
Finished goods Beginning balance Purchases Ending balance
Beban pokok produksi dari usaha manufaktur
90,909
22,135
Cost of goods manufactured
*Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
As restated (refer to Note 4)*
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/87 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
24. BEBAN (lanjutan)
24. COST OF OPERATING REVENUES (continued)
POKOK
PENDAPATAN
USAHA 2011
Beban pokok pendapatan jasa Jasa sub-kontrak Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Sewa Penyusutan dan amortisasi Bahan bakar Mobilisasi dan demobilisasi Bahan pembantu yang digunakan Fasilitas kantor Transportasi dan perjalanan dinas Perbaikan dan pemeliharaan Jasa profesional Pos dan telekomunikasi Lain-lain Sub-jumlah Penyisihan atas kontrak memberatkan Jumlah
2010*
861,933
288,795
334,323 326,253 318,223 15 0,388 131,960 83,348 60,097 46,202 31,125 13,235 4,932 214,904
323,845 679,072 253,368 132,188 73,412 104,844 52,625 56,044 40,158 28,104 6,582 190,541
Cost of contractual services rendered Sub-contract services Salaries, wages and employees’ benefits Rent Depreciation and amortization Fuel Mobilization and demobilization Additional materials used Office facilities Transportation and travelling Repairs and maintenance Professional service Postage and telecommunication Others
2,576,923
2,229,578
Sub-total
43,029
-
Provision for loss making contract
4,431,445
3,802,234
Total
Pembelian dari PT Pertamina masing-masing sebesar Rp1.800.000 (40,0%) dan Rp1.500.00 (36,0%) untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010 melebihi 10,0% dari pendapatan usaha konsolidasi.
The purchases from PT Pertamina amounting to Rp1,800,000 (40.0%) and Rp1,500,000 (36.0%) for year ended 31 December 2011 and 2010, respectively, constitute above 10.0% of consolidated operating revenues.
Lihat Catatan 28 untuk informasi mengenai pihakpihak berelasi.
Refer to Note 28 for related parties information.
*Disaj ikan kembali (lihat Catatan 4)
25. BEBAN PENJUALAN, ADMINISTRASI
As restated (refer to Note 4)*
UMUM
DAN
25. SELLING, GENERAL EXPENSES
Rincian beban penjualan, umum dan administrasi adalah sebagai berikut: 2011 Beban penjualan Iklan dan promosi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Transportasi dan perjalanan dinas Representasi dan donasi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500) Sub-jumlah *Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
AND
ADMINISTRATIVE
The details of selling, general and administrative expenses are as follows: 2010*
579
136
3,671 736 907
3,521 882 1,306
1,652
1,521
Selling expenses Advertising and promotions Salaries, wages and employees’ benefits Transportation and travelling Representation and donation Others (below Rp500 each)
7,545
7,366
Sub-total As restated (refer to Note 4)*
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/88 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. BEBAN PENJUALAN, ADMINISTRASI (lanjutan)
25. SELLING, GENERAL EXPENSES (continued)
UMUM
DAN 2011
2010*
AND
ADMINISTRATIVE
155,114 33,476 16,221
137,078 24,712 16,735
2 6,795 12,011 10,464 9,911 9,348 6,736 4,045 3,112 3,493 2,345 1,455 1,164 247
20,075 11,233 9,726 24,221 7,925 4,480 2,580 5,055 3,130 555 1,898 799 1,072
3,942
3,262
General and administrative expenses Salaries, wages and employees’ benefits Rent Provision for impairment Technical and professional services Transportation and travelling Utilities Depreciation and amortization Office facilities Training and seminars Office supplies Postage and telecommunication Representation and donations Projects Advertising and promotions Permits Insurances Others (below Rp500 each)
Sub-jumlah
299,879
274,536
Sub-total
Jumlah
307,424
281,902
Total
Beban umum dan administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Sewa Cadangan penurunan nilai Jasa teknik dan profesional Transportasi dan perjalanan dinas Utilitas Penyusutan dan amortisasi Fasilitas kantor Pelatihan dan seminar Perlengkapan kantor Pos dan telekomunikasi Representasi dan sumbangan Proyek Iklan dan promosi Perizinan Asuransi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp500)
*Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
As restated (refer to Note 4)*
26. FINANCE COSTS
26. BEBAN KEUANGAN Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut:
The details of financing costs are as follows:
2011
2010
Beban bunga Amortisasi beban pinjaman Beban keuangan lain
80 ,998 1,021 10 ,729
66,803 2,396 10,398
Interest expenses Amortization of cost of loans Other financing costs
Jumlah
92 ,748
79,597
Total
27. EMPLOYEE BENEFITS
27. IMBALAN KERJA 2011 Aset program imbalan pasti Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan Kewajiban menurut undang-undang ketenagakerjaan Kewajiban imbalan kerja jangka panjang lainnya Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan
19,165
2010 18,037
1 Jan 2010 -
Defined benefits plans assets Estimated liabilities for employees benefits
(24,937)
(27,639)
(30,311)
(2,796)
(2,429)
(1,830)
Obligation under labor law Other long-term employee benefit obligation
(27,733)
(30,068)
(32,141)
Estimated liabilities for employees benefits
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/89 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. IMBALAN KERJA (lanjutan)
27. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
a.
Program pensiun iuran pasti
a.
The Group provide defined contribution pension plan for employees hired with permanent status since 1 October 2002. The contribution to the plan is managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Expenses recognized with respect to the plan for the years ended 31 December 2011 and 2010 were amounted to Rp2,700 and Rp900, respectively.
Grup menyediakan program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang dipekerjakan sejak 1 Oktober 2002. Iuran program tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Beban terkait dengan program tersebut yang diakui untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 adalah masing-masing sebesar Rp2.700 dan Rp900. b.
Aset program imbalan pasti
Defined contribution plan
b.
Defined benefits plans assets
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk karyawan tetap yang dipekerjakan sebelum 4 Mei 1998. Program tersebut telah didanai oleh iuran Perusahaan dan karyawannya masing -masing sebesar 22,5% dan 7,5 % dari upah pokok pensiun karyawan, dan dikelola oleh Dana Pensiun Elnusa (Dapenusa).
The Company has a defined pension benefits plans covering the permanent employees hired prior to 4 May 1998. The plan has been funded by contributions of the Company and its employees at 22.5% and 7.5% of employees’ basic pension income, respectively and managed by Dana Pensiun Elnusa (Dapenusa).
Sejak tanggal 1 April 1996, Perusahaan tidak lagi memberikan kontribusi kepada Dapenusa karena manajemen berpendapat bahwa jumlah aset Dapenusa untuk program pensiun imbalan pasti telah melebihi kewajiban aktuaria Perusahaan.
Starting 1 April 1996, no contribution has been paid by the Company to Dapenusa, since the management believes that the plan assets have exceeded its actuarial liabilities.
Perhitungan aktuarial atas program pensiun imbalan pasti dilakukan oleh PT Eldridge Gunaprima Solution, aktuaris in dependen, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” berdasarkan laporannya masingmasing tertanggal 28 Pebruari 2012 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 27 Januari 2011 untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010. Asumsi-asumsi penting yang digunakan oleh aktuaris dalam laporannya adalah sebagai berikut:
The actuarial computations of the pension plan were performed by PT Eldridge Gunaprima Solution, an independent actuary, using the Projected Unit Credit method based on its reports dated 28 February 2012 for the year ended 31 December 2011 and 27 January 2011 for the year ended 31 December 2010. The significant assumptions used by the actuary in its reports are as follows:
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Umur pensiun Tingkat pensiun dipercepat
Tingk at pengunduran diri
:
7,5% pada tahun 2011 dan 8,0% pada tahun 2010/ 7. 5% per annum in 2011 and 8.0% per annum in 2010 : 7 ,0% per tahun / 7.0% per year : Tabel Kematian Indonesia II/ Indonesian Mortality Table II : 56 tahun / 56 years old : 1,0% per tahun untuk karyawan dengan klasifikasi usia 46 - 55 tahun/ 1.0 % per year for employees whose age is between 46 - 55 years old : 5,0 % per tahun untuk karyawan yang berusia 25 tahun dan be rkurang secara linier menjadi 1,0 % pada usia 46 tahun/ 5 .0% per year for employees at the age of 25 which will decrease linearly to 1.0 % at the age of 46
: :
Discount rate Salary increase rate
: :
Mortality rate Retirement age
:
Accelerated retirement rate
:
Resignation rate
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/90 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. IMBALAN KERJA (lanjutan)
27. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
b.
Aset program imbalan pasti (lanjutan)
b.
Posisi dana pensiun adalah sebagai berikut:
Defined benefits plans assets (continued) The status of the pension plan is as follows:
2011
2010 Reconciliation f beginning and ending balance of pension obligation
Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari kewajiban pensiun Nilai kini kewajiban pada awal tahun Biaya jasa lalu Biaya bunga Biaya jasa kini Pembayaran imbalan Efek perubahan asumsi aktuaria (Keuntungan) /kerugian aktuarial NIlai kini kewajiban pada akhir tahun
(95,878) (6, 273) (7, 460) (1, 251) 5,254
(63,430) (6, 352) (1,318) 5,872
(4,785) 6,805
(16,905) (13,745)
Present value of obligation at beginning of year P ast service cost Interest cost Current service cost Benefit paid Effect of changes on actuarial assumption Actuarial (gains)/losses
(103, 588)
(95,878)
Present value of obligation at end of year Reconciliation of beginning and ending balance of plan assets’ fair value
Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai wajar aset program Nilai wajar aset program pada awal tahun Ekspektasi imbal hasil investasi aset program Iuran peserta program selama periode Pembayaran imbalan Keuntungan/ (kerugian) aktuarial NIlai wajar aset program pada akhir tahun Status pendanaan Kerugian aktuarial yang tidak diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui Aset tidak diperkenankan dampak pembatasan aset Aset program imbalan pasti
116,396
115,132
Fair value of plan assets at beginning of year
11,376
11,219
Expected return on plan assets
142 (5,254) 3,236
116 (5,872) (4,199)
Plan participant’s contributions Benefit paid Actuarial gains /(losses)
125,896
116,396
22,308
20,518
3,597 -
3,597 -
(6, 740)
(6,078)
19,165
18,037
Pada 31 Desember 2011 dan 2010, aset dana pensiun terutama terdiri dari deposito berjangka, saham, obligasi, reksadana, dan Surat Utang Negara, penempatan langsung, yang masing-masing mewakili 80,0% dan 86,0% dari total aset Dapenusa. Selain itu, tanah dan bangunan pada 31 Desember 2011 dan 2010 mewakili masing -masing 8,0% dan 5,0% total aset Dapenusa.
Fair value of plan assets at end of year Funded status Unrecognized actuarial losses Unrecognized past service cost Assets not permitted effect of asset limitations Defined benefits plan assets
As at 31 December 2011 and 2010, pension plan assets consist mainly of time deposits, shares, bonds, mutual funds, government bonds, direct placements, which represented 80.0% and 86 .0% of total assets of Dapenusa, respectively. In addition, as at 31 December 2011 and 2010, land and buildings represented 8.0% and 5.0% of total assets of Dapenusa, respectively.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/91 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. IMBALAN KERJA (lanjutan)
27. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
b.
Aset program imbalan pasti (lanjutan)
b.
Mutasi saldo aset program imbalan pasti untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The movements of defined benefits plans assets for the year ended 31 December 2011 and 2010 were as follows:
20 11
2010
Saldo awal tahun Beban imbalan kerja karyawan tahun berjalan
18,037
3,597
1,128
14,440
Balance at beginning of year Employee benefit expense during the year
Saldo akhir tahun
19,165
18,037
Balance at end of year
Komponen beban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
The components of employees’ benefits expense are as follows:
2011 Biaya bunga Biaya jasa kini Ekspektasi pengembalian aset program Efek batasan aset program Iuran yang dibayarkan oleh peserta program Pengakuan segera dari biaya jasa lalu Beban imbalan kerja Karyawan
2010 7,460 1,251
6,351 1,319
(11,377) (4,593)
(11,219) (10,775)
Expected return on plan assets Effect of plan assets limitation
(142)
(116)
Kewajiban menurut Ketenagakerjaan
Interest cost Current service cost
6,273
-
Plan participants’ contributions Immediate recognition of past service cost
(1,128)
(14,440)
Employees’ benefits expense
The expected return on plan assets was Rp3,500 and Rp3,400 for the years ended 31 December 2011 and 2010, respectively.
Imbal hasil perkiraan investasi aset program untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 201 1 dan 2010 masing-masing senilai Rp3.500 dan Rp3 .400. c.
Defined benefits plans assets (continued)
Undang-undang
Grup telah menyediakan imbalan pascakerja minimum bagi karyawannya menurut ketentuan UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Dana untuk membayar imbalan pasca kerja minimum dalam bentuk program manfaat pesangon dan penghargaan masa kerja serta penggantian hak, yang disebut “Program Tabel Besar” dikelola oleh Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa (YHTE). Sejak tanggal 29 Maret 2011, dana tersebut dikelola oleh PT Asuransi Allianz Life Indonesia.
c.
Obligation under Labor Law The Group have provided minimum postemployment benefits for their employees, under the Law No. 13 Year 2003 concerning labor regulation. The fund to cover the minimum postemployment benefits in the form of severance and compensation benefit plan namely “Big Table Program”, is managed by Yayasan Tabungan Hari Tua Karyawan Elnusa (YHTE). Since 29 March 2011, the fund is managed by PT Asuransi Allianz Life Indonesia.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/92 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. IMBALAN KERJA (lanjutan)
27. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
c.
Kewajiban menurut Ketenagakerjaan (lanjutan)
Undang-undang
Perhitungan aktuarial atas program pensiun imbalan pasti dilakukan oleh PT Eldridge Gunaprima Solution, aktuaris independen, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” berdasarkan laporannya masing-masing tertanggal 28 Februari 2012 untuk tahun 2011 dan 27 Januari 2011 untuk tahun 2010. Asumsiasumsi penting yang digunakan oleh aktuaris dalam laporannya adalah sebagai berikut: Tingkat diskonto
:
Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian
: :
Umur pensiun Tingkat pensiun dipercepat
: :
Tingkat pengunduran diri
:
c.
Obligation under Labor Law (continued) The actuarial computations of employees’ benefit expenses were performed by PT Eldridge Gunaprima Solution, an independent actuary, using the “Projected Unit Credit” method based on its reports dated 28 February 2012 for 2011 and 27 January 2011 for 2010. The significant assumptions used by the actuary in its reports are as follows:
7,5% pada tahun 2011 dan 8,0% pada tahun 2010/ 7.5% per annum in 2011 and 8.0% per annum in 2010 7,0% per tahun / 7.00% per year Tabel Kematian Indonesia II/ Indonesian Mortality Table II 56 tahun / 56 years old 1,0% per tahun untuk karyawan dengan klasifikasi usia 46 - 55 tahun/ 1.0% per year for employees whose age is between 46 - 55 years old 5,0% per tahun untuk karyawan yang berusia 25 tahun dan berkurang secara linier menjadi 1,0% pada usia 46 tahun/ 5.0% per year for employees at the age of 25 which will decrease linearly to 1.0% at the age of 46
Jumlah provisi untuk imbalan kerja karyawan Grup yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 2011
: :
Discount rate Salary increase rate
: :
Mortality rate Retirement age
:
Accelerated retirement rate
:
Resignation rate
Total provision for employees’ benefits of the Group recognized in the consolidated statements of financial position are as follows: 2010 Reconciliation of beginning and ending balance of pension obligation
Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari kewajiban pensiun Nilai kini k ewajiban pada awal tahun Biaya bunga Biaya jasa kini Pembayaran imbalan Efek perubahan asumsi aktuaria Keuntungan aktuarial
(99,295) (7,641) (13,143) 8,467
(75,553) (7,412) (8,053) 9,691
(3,252) (12,230)
(14,294) (3,674)
Present value of obligation at beginning of year Interest cost Current service cost Benefit paid Effect of changes on actuarial assumption Actuarial gains
Nilai kini ke wajiban pada akhir tahun
(127,094)
(99,295)
Present value of obligation at end of year Reconciliation of beginning and ending balance of plan assets’ fair value
Rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai wajar aset program Nilai wajar aset program pada awal tahun Ekspektasi imbal h asil investasi aset program Iuran pem beri kerja selama periode Pembayaran imbalan Kerugian aktuarial NIlai wajar aset program pada akhir tahun Status pendanaan Kerugian actuarial yang belum diakui Biaya jas a lalu yang belum diakui Aset tidak diperkenankan dampak pembatasan aset Kewajiban diestimasi atas imbalan kerja Karyawan
42,767
38,866
3,458 19,541 (7,784) (5,063)
3,358 13,79 0 (9,124) (4,124)
52,919
42,766
(74,175) 43,293 3,330
(56,529) 23,466 3,585
(181)
(590)
(27,733)
(30,068)
Fair value of plan assets at beginning of year Expected return on plan assets Employer’s contributions Benefit paid Actuarial gains Fair value of plan assets at end of year Funded status Unrecognized actuarial losses Unrecognized past service cost Assets permitted - effect of asset limitations Estimated liabilities for employees’ benefits
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/93 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. IMBALAN KERJA (lanjutan)
27. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
c.
Kewajiban menurut Ketenagakerjaan (lanjutan)
Undang-undang
c.
Mutasi saldo kewajiban program imbalan pasti untuk tahun -tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The movements of defined benefits plans obligation for the years ended 31 December 2011 and 2010 were as follows:
2011 Saldo awal tahun Beban imbalan kerja karyawan tahun berjalan Realisasi pembayaran manfaat tahun berjalan Iuran yang telah disetorkan tahun berjalan Saldo akhir tahun
2010
(30,068)
(32,140)
(18,159)
(12,776)
Balance at beginning of year Employee benefit expense during the year
668
1,057
Payment of benefit during the year
19,826
13,791
Contribution during the year
(27,733)
(30,068)
Balance at end of year
The components of employees’ benefits expense are as follows:
Komponen beban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 2011
d.
Obligation under Labor Law (continued)
2010
Biaya bunga Biaya jasa kini Ekspektasi pengembalian aset program Efek batasan aset program Amortisasi biaya jasa lalu yang belum diakui Amortisasi kerugian actuarial yang belum diakui
7,641 13,145
7,414 8,055
(3,458) 100
(3,358) 85
Beb an imbalan kerja karyawan
259
250
472
329
18,159
12,775
Kewajiban imbalan kerja jangka panjang lainnya
d.
Interest cost Current service cost Expected return on plan assets Effect of plan assets limitation Amortization of unrecognized past service cost Amortization of unrecognized actuarial losses Employees’ benefits expense
Other long-term employee benefit obligation
Perusahaan dan EPN memberikan penghargaan sejumlah kas tertentu kepada para karyawan berdasarkan lamanya masa kerja karyawan, yang dinamakan Ulang Tahun Dinas (“UTD”). UTD dibayarkan pada waktu karyawan mencapai ulang tahun dinas tertentu.
The Company and EPN provide certain cash awards to their employees based on the employees’ length of service requirements, namely Ulang Tahun Dinas (“UTD”). UTD is paid at the time the employees reach the anniversary dates during employment.
Kewajiban terkait dengan penghargaan tersebut ditentukan berdasarkan penilaian aktuarial dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Kewajiban yang dicatat dalam laporan posisi keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 adalah masing-masing Rp2.800 dan Rp2.400. Biaya imbalan kerja terkait yang dibebankan masing-masing sebesar Rp776 dan Rp874 untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010.
The obligation with respect to this award was determined based on an actuarial valuation using the Projected Unit Credit method. The obligation recorded in the statement of financial position as at 31 December 2011 and 2010, amounted to Rp2,800 and Rp2,400, respectively. The related employee benefits costs charged to expense amounted to Rp776 and Rp874 for the years ended 31 December 2011 and 2010, respectively.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/94 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28. INFORMASI BERELASI
28. RELATED PARTIES INFORMATION
MENGENAI
PIHAK-PIHAK
Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Entitas dianggap berelasi jika entitas tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mengendalikan atau mengendalikan bersama, atau memiliki pengaruh signifikan atas Grup terutama dalam pengambilan keputusan keuangan dan operasional. Entitas juga dianggap berelasi jika entitas tersebut berada dalam pengendalian bersama dengan Grup.
In the normal course of business, the Group entered into transactions with related parties. Entities are considered to be related if entity has the ability, directly or indirectly, to control or jointly control or have significant influence over the Group in making financial and operating decisions. Entities are also considered to be related if they are subject to common control with the Group.
Kebijakan Grup mengatur bahwa penetapan harga atas transaksi dengan pihak -pihak berelasi sama dengan transaksi yang dilakukan dengan pihak ketiga.
It is the Group's policy that the pricing of related parties’ transactions be the same as those of arm’slength transactions.
Berikut adalah transaksi signifikan dengan pihak berelasi:
The following are significant transactions with related parties:
a)
a)
Transaksi dengan Grup Pertamina
Transactions with Pertamina Group
Grup mendapat pengaruh signifikan dari PT Pertamina (Persero), yaitu entitas yang dimiliki sepenuhnya oleh Pemerintah Republik Indonesia.
The Group is under the significance influence of PT Pertamina (Persero), a wholly owned entity of the Government of the Republic of Indonesia.
Grup memiliki transaksi signifikan dengan Grup Pertamina. Ringkasan sifat hubungan dan transaksi yang signifikan dengan pihakpihak berelasi tersebut adalah sebagai berikut:
Grup has significant transactions with Pertamina Group. The summary of the nature of relationship and significant transaction with those parties are as follows:
No.
Pihak-Pihak Berelasi/ Related Parties
1.
PT Pertamina (Persero)
2.
Sifat Hubungan/ Nature of Relationship
Sifat Transaksi/ Nature of Transaction
Pemegang saham/ Shareholder
Penjualan jasa, pembelian barang dagangan dan hutang dividen/ Sales of services, purchases of merchandise inventories and dividends payable
PT Pertamina EP
Entitas sepengendali/ Entity under common control
Penjualan jasa/ Sales of services
3.
PT Pertamina Gas
Entitas sepengendali/ Entity under common control
Penjualan jasa/ Sales of services
4.
PT Pertamina Geothermal Energy
Entitas sepengendali/ Entity under common control
Penjualan barang dan jasa/ Sales of goods and services
5.
PT Pertamina Hulu Energi
Entitas sepengendali/ Entity under common control
Penjualan jasa/ Sales of services
6
Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd., Amerika Serikat / United States of America
Entitas sepengendali/ Entity under common control
Penjualan jasa/ Sales of services
7.
PT Patra Niaga
Entitas sepengendali/ Entity under common control
Sewa ruangan dan pembelian barang dagangan/ Rentals of building space and purchase of merchandise inventories
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/95 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MENGENAI 28. INFORMASI BERELASI (lanjutan)
28. RELATED PARTIES INFORMATION (continued)
a)
PIHAK-PIHAK
Transaksi dengan Grup Pertamina (lanjutan)
a)
Pihak-Pihak Berelasi/ Related Parties
No.
Transactions with Pertamina Group (continued)
Sifat Hubungan/ Nature of Relationship
Sifat Transaksi/ Nature of Transaction
8.
PT Patra Logistik
Entitas sepengendali/ Entity under common control
Sewa bangunan dan transaksi keuangan/ Rentals of building and financing transaction
9.
PT Perta Insana
Entitas sepengendali / Entity under common control
Transaksi keuangan/ Financing transaction
10.
PT Petrindo Nusa Persada
Entitas sepengendali/ Entity under common control
Sewa tanah dan bangunan/ Rentals of land and building
11.
PT Nusakontrindo Widyatama
Entitas sepengendali/ Entity under common control
Penjualan jasa/ Sales of services
12.
PT Tugu Pratama Indonesia
Entitas sepengendali/ Entity under common control
Jasa asuransi/ Insurance services
13.
PT Patra Telekomunikasi Indonesia
Entitas asosiasi/ Associate
Piutang dividen/ Dividends receivable
14.
PT Pertamina Trans Kontinental
Entitas sepengendali/ Entity under common control
Sewa dan pembelian BBM/ Rental and purchase of fuel.
Rincian transaksi dengan Grup Pertamina adalah sebagai berikut: 2011
The details of transactions with Pertamina Group are as follows: 2010* O perating revenues
Pendapatan usaha PT Pertamina EP PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Geothermal Energy PT Pertamina Gas Pertamina Drilling Services Indonesia Pertamina Hulu Energi PT Patra Niaga PT Patra Trading Petrindo Nusa Persada Lain -lain (masing-masing di bawah Rp1,0 miliar) Jumlah % terhadap pendapatan
847,706 573,824 86,917 66,973 14,012 7,247 4,520 1,359 -
389,350 385,028 5,460 85,955 35,600 4,300 1,059 1,732
4,653
696
1,607,211
909,180
Total
34.0%
21.5%
% of total operating revenues
1,847,804
1,511,129
36,885 12,166
9,915
1,896,855
1,521,044
Total
42.8 %
40.0%
% of total cost of operating revenue
Purchases
Pembelian PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Trans Kontinental (dahulu PT Pertamina Tongkara) PT Tugu Pratama Indonesia Jumlah % terha dap beban pokok pendapatan usaha *Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
PT Pertamina EP PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Geothermal Energy PT Pertamina Gas Pertamina Drilling Services Indonesia Pertamina Hulu Energi ONW PT Patra Niaga PT Patra Trading Petrindo Nusa Persada Others (below Rp1.0 billion each)
PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Trans Kontinental (formerly PT Pertamina Tongkara) PT Tugu Pratama Indonesia
As restated (refer to Note 4)*
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/96 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MENGENAI 28. INFORMASI BERELASI (lanjutan)
28. RELATED PARTIES INFORMATION (continued)
PIHAK-PIHAK
b) Kompensasi personil manajemen kunci
b)
Key management personnel compensation
Personil manajemen kunci Grup adalah Direksi dan Dewan Komisaris yang dirinci pada Catatan 1c.
Key managemeny personnel of the Group are the Board of Directors and Commissioners as detailed in Note 1c.
Jumlah imbalan kerja personil manajemen kunci adalah sebagai berikut:
Total employees benefits of the management personnel is as follows:
2011
key
2010
Imbalan kerja jangka pendek Pesangon pemutusan kerja Imbalan pasca-kerja
12,519 2,215 66
15.575 2.173 39
Short-term employee benefits Termination benefits Post-employement benefits
Jumlah
14,800
17,787
Total
4.4%
4.8%
% to total employees’ expenses
% terhadap total beban karyawan
c) Kontribusi kepada program imbalan pascakerja
c)
The Group participates in various defined contribution post-employment benefits plans organized by Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) for its employees. Further details of the Group’s post-employment benefits plans are disclosed in Note 27.
Grup berpartisipasi dalam program imbalan pascakerja yang dikelola oleh beberapa Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) untuk kepentingan karyawannya. Rincian mengenai program imbalan pasca-kerja dari Grup diungkapkan pada Catatan 27. d) Lainnya
Contribution to post-employment benefits plans
d)
Others
Transaksi-transaksi tersebut dilakukan dalam kegiatan bisnis normal Grup berdasarkan harga dan syarat-syarat yang sama seperti transaksi dengan pihak ketiga.
These transactions are conducted in the ordinary course of the Group’s business based on the price and terms that would be available to third parties.
Dengan pertimbangan bahwa pengungkapan informasi diperlukan untuk memahami kemungkinan laporan keuangan dipengaruhi oleh keberadaan pihak berelasi, maka manajemen berpendapat untuk menyajikan secara rinci atas transaksi dengan pihak berelasi berikut ini:
Having considered the information that would be necessary for an understanding of the potential effect of the related party relationships on the financial statements, the management is of the opinion that the following related party transactions require disclosure of numeric details:
i. Grup mempunyai rekening giro dan deposito berjangka pada beberapa bank milik negara. Pendapatan bunga yang diakui untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 adalah masingmasing sebesar Rp5.595 dan Rp9.481, yang mencerminkan 41,2% dan 43,7% dari jumlah penghasilan bunga pada masingmasing tahun. Rincian mengenai tingkat bunga disajikan dalam Catatan 5.
i. The Group maintains current accounts and time deposits in several state-owned banks. Interest income recognized for the years ended 31 December 2011 and 2010 amounted to Rp5,595 and Rp9,481, representing 41.2% and 43.7% of the total interest income for each year. Further details of interest rates are set out in Note 5.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/97 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28. INFORMASI MENGENAI BERELASI (lanjutan)
28. RELATED PARTIES INFORMATION (continued)
PIHAK-PIHAK
d) Lainnya (lanjutan)
d)
Others (continued)
ii. Grup memperoleh pinjaman dari beberapa bank milik negara. Beban bunga dari pinjaman tersebut untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 adalah masing-masing sebesar Rp4.111 dan Rp4.163, yang mencerminkan 5,0% dan 6,2% dari jumlah beban bunga pada masing-masing tahun. Rincian mengenai tingkat bunga dan jatuh tempo pinjaman disajikan dalam Catatan 15 dan 21.
ii. The Group obtains loans from state -owned banks. Interest expense on the se loans for the years ended 31 December 2011 and 2010 amounted to Rp4,111 and Rp4,163, respectively, representing 5.0% and 6.2% of the total interest expense for each year. Further details of interest rates and repayment terms of loans are set out in Note 15 and 21.
iii. Koperasi Karyawan Elnusa (KOPEN) adalah koperasi yang didirikan oleh karyawan Perusahaan, dan merupakan pemasok atas fasilitas kantor untuk kepentingan Grup. Total pembelian untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 adalah masing-masing sebesar Rp36.808 dan Rp53.268, yang mencerminkan 12,2% dan 19,4% dari jumlah beban umum dan administrasi pada masing-masing tahun.
iii. Koperasi Karyawan Elnusa (KOPEN) is a cooperation that was established by the Company’s employees to engage in supplies of office facilities principally for the benefit of Group. Total purchases for the years ended 31 December 2011 and 2010 amounted to Rp36,808 and Rp53,268, respectively, representing 12.2% and 19.4% of the total general and administrative expenses for each year.
iv. Komitmen dari transaksi dengan pihakpihak berelasi diungkapkan dalam Catatan 29e, 29f, 29h, 29k, dan 29l.
iv. Commitments of transactions with related parties is disclosed on Note 29e, 29f, 29h, 29k, dan 29l.
Berikut ini adalah rincian saldo atas transaksi di luar usaha pokok dengan piha k-pihak berelasi:
Presented below are outstanding balances of non-trade transactions with related parties:
Kas di bank
Cash at bank 2011
2010*
1 Jan 2010
PT Bank Mandiri (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Negara Indonesia (Persero) BPD Jabar Banten BPD DKI Jakarta
451,632
318,610
397,320
45,340
254
115
7,790
-
-
4,376 -
1,565 6,658 -
1,021 300
PT Bank Mandiri (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Negara Indonesia (Persero) BPD Jabar Banten BPD DKI Jakarta
Jumlah
509,138
327,087
398,756
Total
11.6%
8.9%
9.5%
% of total as sets
% terhadap jumlah asset *Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
As restated (refer to Note 4)*
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/98 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MENGENAI 28. INFORMASI BERELASI (lanjutan)
28. RELATED PARTIES INFORMATION (continued)
PIHAK-PIHAK
d) Lainnya (lanjutan)
d)
Others (continued) Trade Receivables
Piutang Usaha 2011 Difakturkan P T Pertamina EP Pertamina Geothermal Energy PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Gas PT Pa traindo Nusa Pertiwi PT Pertamina Drilling Services Indonesia Koperasi Karyawan Elnusa PT Pertamina Hulu Energi PT Elnusa Patra Trading Pertamina Hulu En ergi ONWJ Ltd. PT Patra Niaga PT Patra Logistik PT Geosains Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5,0 miliar)
2010*
1 Jan 2010 *
856
452
1,475
Billed PT Pertamina EP PT PT Pertamina Geothermal Energy PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Gas PT Patraindo Nusa Pertiwi PT Pertamina Drilling Services Indonesia Koperasi Karyawan Elnusa PT Pertamina Hulu Energi PT Elnusa Patra Trading Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd. PT Patra Niaga PT Patra Logistik PT Geosains Others (below Rp5.0 billion each)
191,651
109,249
179,765
Sub -total
385,978 48,184 21,996
124,872 30,267 15,129
149,257 32,464 19,639
9,232
-
-
8,476 2,129
-
-
-
3,728 2 594
1,095 729
-
-
90,033 451
71
9
137
Unbilled PT Pertamina EP PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Gas PT Elnusa-CGGVeritas Seismic PT Pertamina Drilling Services Indonesia PT Pertamina Hulu Energi Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd, PT Patra Niaga PT Patraindo Nusa Pertiwi PT Pertamina Geothermal Energy Koperasi Karyawan Elnusa Others (below Rp1. 0 billion each)
Sub -jumlah
476,066
174,601
293,805
Sub -total
Jumlah pihak berelasi Cadangan penurunan nilai
667,717 (2,043)
283,850 (2,757)
473,570 -
Total related parties Provision for impairment
Pihak berelasi - bersih
66 5,674
281,093
473,570
Related parties - net
Sub -jumlah Belum difakturkan PT Pertamina EP PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Gas PT Elnus a-CGGVeritas Seismic PT Pertamina Drilling Services Indonesia PT Pertamina Hulu Energi Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd, PT Patra Niaga PT Patraindo Nusa Pertiwi PT Pertamina Geothermal Energy Koperasi Karyawan Elnusa Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1,0 miliar)
58,916
33,446
57,468 33,243 28,364 3,809
663 24,848 31,512 2,949
216 28,735 29,294 1,987
3,770 2,189 1,764 1,272
1,536 1,094
957 1,451
-
5,776 4,707 2,266 -
1,190 2,415 2,345
Piutang usaha pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dan 1 Januari 2010 mencerminkan 15,1%, 7,6%, dan 11,2% dari total aset. *Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
109,700
Trade receivables from related parties as at 31 December 2011 and 2010, and 1 Janua ry 2010 representing 15.1%, 7.6%, and 11.2% from total assets, respectively. As restated (refer to Note 4)*
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/99 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MENGENAI 28. INFORMASI BERELASI (lanjutan)
28. RELATED PARTIES INFORMATION (continued)
PIHAK-PIHAK
d) Lainnya (lanjutan)
d)
The aging analysis of trade receivables based on receivables date are as follows:
Analisis umur piutang usaha berdasarkan tanggal piutang adalah sebagai berikut: 2011
Others (continued)
2010*
1 Jan 2010
Pihak berelasi Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari Lebih dari 180 hari
421,097 57,747 66,072 63,345 59,456
225,304 25,345 3,341 7,042 22,818
417,016 14,156 9,381 6,054 26,963
Related parties Less than 31 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 180 days More than 180 days
Jumlah Cadangan penurunan nilai
667,717 (2,043)
283,850 (2,757 )
473,570 -
Total Provision for impairment
Bersih
665,67 4
281,093
473,570
Net
*Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
As restated (refer to Note 4)*
Trade Payables
Hutang Usaha 2011
2010*
1 Jan 2010*
PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Trans Kontinental Koperasi Elnusa PT Elnusa CGG Veritas Seismic PT Pertamina Retail PT Patra Logistik PT Patra Niaga PT Tugu Pratama Indonesia PT Geosains Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1,0 miliar)
141,707
226,537
220,015
11,922 5,166
5,228
3,558
3,040 -
2,208 1,249 1,192 373 -
1,097 1,333 368 4,702
2,156
1,572
874
PT Pertamina (Persero) PT Pertamina Trans Kontinental Koperasi Elnusa PT Elnusa CGG -Veritas Seismic PT Pertamina Retail PT Patra Logistik PT Patra Niaga PT Tugu Pratama Indonesia PT Geosains Others (below Rp1.0 billion each)
Jumlah
163,991
238 ,359
231,947
Total
*Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
As restated (refer to Note 4)*
Analisis umur hutang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut: 2011
The aging analysis of trade payables based on invoice date are as follows: 2010*
1 Jan 2010*
Pihak berelasi Kurang dari 31 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 180 hari Lebih dari 180 hari
160,974 659 386 61 1,911
71,950 84,258 17,130 52,200 12,821
170,771 30,603 6,943 4,448 19,182
Related parties Less than 31 days 31 - 60 days 61 - 90 days 91 - 180 days More than 180 days
Jumlah
163,991
238,359
231,947
Total
*Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
As restated (refer to Note 4)*
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/100 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, AND CONTINGENCIES
KOMITMEN
DAN
Grup mengadakan beberapa penjanjian penting, diantaranya adalah sebagai berikut:
Entitas/ Company PT Pertamina EP
Pertamina Hulu Energy ONW J Ltd., Amerika Serikat/ United States of America
Tanggal Perjanjian/ Date of Agreement
COMMITMENTS
The Group has entered into certain significant agreements as follows:
Nilai Kontrak/ Contract Value
Periode Kontrak/ Contract Period
Jenis Pekerjaan/ Type of Work
9 September 2011
AS $37.183.335/ US$37,183,445
560 (lima ratus enam puluh) hari/ 560 (five hundred and sixty) days
Jasa Akuisisi Data Seismik 3D, Manduru & Ginaya, Sumatera Selatan / 3D Seismic Data Acquisition Services, Manduru & Ginaya, South Sumatera
22 Juli/July 2011
AS$ 6.214.340/ US$6,214,340
7 (tujuh) bulan/ 7 (seven) months
Jasa Akuisisi Data Seismik 2D, Alamanda, NAD/ 2D Land Seismic Data Acquisition Services, Alamanda, NAD
29 April 2011
AS$ 33.765.770/ US$33,765,770
510 (lima ratus sepuluh) hari/ 510 (five hundred and ten) days
Jasa Akuisisi Data Seismik 3D, Akasia Bagus, Jawa Barat/ 3D S eismic Data Acquisition Services, Akasia Bagus, West Java
5 April 2011
AS$ 20.734.450/ US$20,734,450
10 (sepuluh) bulan/ 10 (ten) monhths
Jasa Akuisisi Data Seismik 3D, Puspa, Jambi/ 3D Seismic Data Acquisition Services, Puspa, Jambi
24 Januari/January 2011 /
AS$18.882.665/ US$18,882,665
3 (tiga ) tahun/ 3 (three) years
Jasa Electric Wireline Logging, Perforation & Data Processing (EW LPP) di Region Sumatra/ Electric Wireline Logging, Perforation & Data Processing (EWLPP) services at Sumatra Region
1 November 2011
AS$23.450.912/ US$23,450,912
3 (tiga) tahun/ 3 (three) years
Jasa Electric Wireline Logging, Perforation & Data Processing (EW LPP) di Region KTI/ Electric Wireline Logging, Perforation & Data Processing services at KTI
30 Oktober/October 2011
AS$28.924.000/ US$28,924,000
12 (dua belas) bulan/ 12 (twelve) months
Jasa 3D TZ Akuisisi Seismik di Karawang/ 3D TZ Seismic Acquisition on Karawang
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/101 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
Entitas/ Company
KOMITMEN
Tanggal Perjanjian/ Date of Agreement
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Nilai Kontrak/ Contract Value
Periode Kontrak/ Contract Period
Jenis Pekerjaan/ Type of Work
PT Pertamina Gas
1 Juli /July 2011
AS$16.640.000/ US$16,640,000
18 (delapan belas) bulan/ 18 (eighteen) months
Jasa Pengoperasian dan Pemeliharaan Pipa Minyak Stasiun Pengumpul Pemompaan (SPPP) Tempino - Km 03 Sei Gerong/ Operating & Pipe Maintenance (SPPP) Services Km 03, Tempino Sei Gerong
JOB Pertamina - Medco Simenggaris
11 Agustus/August 2010
AS$8.830.173/ US$8,830,173
1 (satu) tahun/ 1 (one) year
Jasa Akuisisi Data Seismik 2D / 2D Seismic Data Acquisition Services
JOB Pertamina - Medco E&P Tomori
16 Desember / December 2011
AS$7.768.960/ US$7,768,960
16 ( enam belas) bulan/ 16 ( sixten) monhths
Jasa Akuisisi Data Seismik 3D dan 2D , Marine / 3D Land & 2D Marine Seismic Data Acquisition Medco E&P Tomori, JOB PTM
Chevron Indonesia Company
5 November 2010
AS$25.813.148/ US$25,813,148
3 (tiga) tahun/ 3 (three) years
Jasa dan Peralatan Unit Hydraulic W orkover/ Hydraulic Workover Unit Equipment and Services
15 September 2011
AS$10.752.989 / US$10,752,989/
12 (dua belas) bulan/ 12 ( twelve) months
2D TZ Program Seismik untuk Papua Barat/ 2D TZ West Papua Seismic
26 April 2011
AS$10.999.900/ US$10,999,900
36 (tiga puluh enam) bulan/ 36 (thirteen and six) months
Snubbing Services
26 April 2011
AS$11.024.850/ US$11,024,850
36 (tiga puluh enam) bulan/ 36 (thirty six) months
Snubbing Services
12 April 2011
AS$46.938.870/ US$46,938,870
60 ( enam puluh) bulan/ 60 (sixty) months
Provision of 1 (one) pumping and coiled tubing services
1 Pebruari/February 2011
AS$18.883.280/ US$18,883,280
4 (empat) bulan/ 4 (four) months
3D Transition Zone Seismic Survey di Handil, Kalimantan/ 3D Transition Zone Seismic Survey in Handil, Kalimantan
20 Desember/ December 2011
AS$26.090.100/ US$26,090,100/
10 ( sepuluh) bulan/ 10 ( ten) month
3D OBC Akuisisi Seismik untuk Bekapai/ 3D OBC Sesmik Acquisition for Bekapai
PT Total E&P Indonesie
Selain beberapa perjanjian di atas, Grup juga memiliki perjanjian penting, komitmen da n kontinjensi sebagai berikut:
In addition to the agreements above, the Group has also entered into significant agreements, commitments and contingencies as follows:
a.
a.
Dalam kegiatan usaha normal, Grup menjadi pihak tergugat dalam beberapa tuntutan hukum termasuk dalam proses hukum yang sedang berjalan. Manajemen telah menilai kemungkinan hasil yang tidak menguntungkan dari liabilitas kontinjensi terkait, tuntutan hukum atau proses hukum yang sedang berjalan, dan berdasarkan penilaian tersebut, manajemen yakin bahwa tidak ada liabilitas material akan timbul dengan efek yang berpotentsi merugikan terhadap posisi keuangan, hasil operasi maupun arus kas dari Grup.
In the ordinary course of busines , the Group is a defendant in certain lawsuits as well as the named party in other proceedings arising. Management has assessed the likelihood of an unfavourable outcome of such contingencies, lawsuits or other proceedings and based on such assessment, believes that any resulting liabilities will not have a material adverse effect on the financial position, operating results or cash flows of the Group.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/102 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
b.
KOMITMEN
DAN
Pada tanggal 18 Mei 2011, Perusahaan mengajukan gugatan perdata terhadap Bank Mega atas pencairan deposito senilai Rp111.000 yang dilakukan tanpa persetujuan Perusahaan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Gugatan ini terdaftar dalam perkara No. 284/PDT.G/2011/PN.JKT.SEL. Pada tanggal 21 Juli 2011, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengeluarkan penetapan sita jaminan atas aset -aset milik Bank Mega yaitu: i.
ii.
b.
i.
Sertifikat Hak Guna Bangunan (“HGB”) No. 95/Mampang Prapatan Jakarta Selatan, tercatat atas nama PT Bank Me ga Tbk; Sertifikat HGB No. 97/Mampang Prapatan Jakarta Selatan, tercatat atas nama PT Bank Mega Tbk.
ii.
Pada tanggal 19 Agustus 2010, PT Light Instrumenindo (LI) mengajukan gugatan wanprestasi terhadap Perusahaan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terkait transaksi jual beli tanah. LI mengajukan gugatan agar Perusahaan menandatangani akta pelepasan hak atas tanah eks SHGB No. 26/Pegangsaan Dua dan eks SHGB No. 32/Pegangsaan Dua, serta membayar ganti rugi sebesar Rp100.000 .
Certificate of Right to Build ("HGB") No. 95/Mampang Prapatan South Jakarta, registered in the name of PT Bank Mega Tbk; HGB Certificate No. 97/Mampang Prapatan South Jakarta, registered in the name of PT Bank Mega Tbk.
On 22 March 2012, The Judge of South Jakarta District Court had read the verdict to the case No. 284/PDT.G/2011/PN.JKT.SEL., the verdict stated that The Judges of South Jakarta District granted the lawsuit filed by the Company about the right to disbursement of deposit valued at Rp111,000.
Pada tanggal 22 Maret 2012, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah membacakan Putusan untuk perkara No. 284/PDT.G/2011/PN.JKT.SEL., dalam putusan tersebut Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengabulkan gugatan yang diajukan oleh Perusahaan yakni hak untuk pencairan deposito senilai Rp111.000. c.
On 18 May 2011, the Company filed a civil suit against the Bank Mega on liquefaction deposits worth Rp111,000, which was without the consent of the Company to the South Jakarta District Court. The claim was registered in case No. 284/PDT.G/2011/PN.JKT.SEL. On 21 July 2011, the Council of the South Jakarta District Court Judge has issued a determination of collateral foreclosure of the assets of Bank Mega, namely:
c.
On 19 August 2010, PT Light Instrumenindo (LI) filed a lawsuit against the Company to the South Jakarta District Court related to purchase and sale of land. LI filed a lawsuit to force the Company to sign deeds of release of former SHGB No. 26/Pegangsaan Dua and former SHGB No. 32/Pegangsaan Dua landrights, and to claim compensation of Rp100,000.
Kemudian, sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengeluarkan Putusan bahwa “Perusahaan bersama-sama PTLI menandatangani Akta Pelepasan Hak atas tanah Ex Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 26/Pegangsaan Dua dan Ex Sertipikat Hak Guna Bangunan No. 32/Pegangsaan Dua”.
Further, trial in South Jakarta District Court has issued a ruling that "Company jointly signed a Deed of Waiver PTLI land Ex Certificate of Right to Build No.26/Pegangsaan Duan and Ex Certificate of Right to Build No.32/Pegangsaan Dua".
Atas putusan tersebut, Perusahaan telah menyatakan Permohonan Banding di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Namun, dengan ditandatanganinya Perjanjian Perdamaian No. 164/EN/KTR/000D/2011 tanggal 19 Juli 2011, Perusahaan telah mencabut Permohonan Bandingnya. Sehingga, dengan demikian perkara antara Perusahaan dengan PTLI dianggap telah selesai.
Because of that verdict, the Company had filed an appeal to South Jakarta District Court. However, with the signing of the Peace Agreement No. 164/EN/KTR/000D/2011 dated 19 July 2011, the Company had revoked its appeal. Thus, with such a case between The Company with PTLI deemed to have been completed.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/103 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
d.
KOMITMEN
DAN
Pada tanggal 23 Desember 2009, Perusahaan menerima surat dari VICO sehubunga n dengan klaim penalti sebesar AS$2,4 juta atas keterlambatan Perusahaan melakukan tajak pada sumur p ertama (spud the first well) dengan modular rig pada area operasi VICO. Pada tanggal 11 Januari 2010, Perusahaan telah menyampaikan surat tanggapan terhadap surat VICO tersebut dimana manajemen menyampaikan penjelasan bahwa keterlambatan tersebut disebabka n oleh kejadian di luar kendali Perusahaan yang dapat dikategorikan sebagai keadaan kahar (force majeure ).
d.
Berdasarkan Risalah Pertemuan pada tanggal 30 Desember 2010, yang disetujui oleh Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) pada tanggal 2 Pebruari 2011, VICO dan Perusahaan sepakat bahwa klaim pena lti keterlambatan adalah sebesar AS$310,0 ribu dan kenaikan Operating Daily Rate (ODR) dari AS$40,1 ribu menjadi AS$42,1 ribu.
On 23 December 2009, the Company received a letter from VICO in relation to the penalty claim of US$2.4 million due to the delay to spud the first well using modular rig in VICO operational area by the Company. On 11 January 2010, the Company responded to this letter from VICO whereby the management has explained that the late delivery was caused by events beyond the Company’s control that can be categorized as force majeure.
Based on Minutes of Meeting in 30 December 2010, further approved by Oil and Gas Upstream Regulator and Implementing Agency (BP Migas) on 2 February 2011, VICO and the Company agree that delay penalty claim amounted to US$310.0 thousand and increase the Operating Daily Rate (ODR) from US$40.1 thousand to US$42.1 thousand.
e.
Pada bulan April 2009, EPN menandatangani perjanjian agen khusus jual beli BBM dengan PT Pertamina (Persero) (Pertamina) dimana EPN bertanggung jawab untuk membeli BBM dari Pertamina untuk disalurkan ke wilayah Unit Pemasaran yang ditetapkan oleh Pertamina. Berdasarkan perjanjian, EPN berhak mendapatkan potong an harga pembelian dari Pertamina. Perjanjian ini berlaku selama 5 (lima) tahun yang akan berakhir pada tanggal 20 Oktober 2013.
e.
In April 2009, EPN signed an agreement as a special agent for the purchase and sale of BBM with PT Pertamina (Persero) (Pertamina) whereas EPN is responsible to purchase BBM from Pertamina to be distributed to the areas at Marketing Units determined by Pertamina. Based on the agreement, EPN is entitled to a discount on the purchase price from Pertamina. This agreement is valid for 5 (five) years which will end on 20 October 2013.
f.
Pada tanggal 29 Januari 2009, EPN menandatangani perjanjian kerja sama operasi pembangunan dan pengoperasian Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) yang terletak di Depo Plumpang Semper No. 999, Plumpang, Jakarta Utara, di atas tanah yang dikuasai EPN, dengan PT Usaha Bersama Komunitas (UBK). Pembangunan SPBE tersebut menjadi tanggung jawab UBK dan dalam pengoperasian SPBE tersebut, UBK wajib membayar kompensasi sewa tanah kepada EPN sebesar Rp250 per tahun. Atas pengelolaan dan pengoperasian SPBE, diberlakukan biaya jasa manajemen sebesar 2,0% untuk EPN dari laba bruto serta pembagian keuntungan masing -masing sebesar 40,0% dan 60,0% untuk EPN dan UBK. Perjanjian ini berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak dikeluarkannya izin operasional SPBE oleh Pertamina pada tanggal 31 Januari 2011. SPBE tersebut telah mulai beroperasi pada tanggal 24 Februari 2011.
f.
On 29 January 2009, EPN signed a joint operation agreement on the development and operation of Liquid Petroleum Gas Station (SPBE) located in Depo Plumpang Semper No. 999, Plumpang, North Jakarta, which is controlled by EPN, with PT Usaha Bersama Komunitas (UBK). The development of SPBE is the responsibility of UBK and in the operation of the SPBE, UBK is obliged to pay compensation for the land rental to EPN amounting to Rp250 per year. On the SPBE’s management and operation, there will be management fee imposed amounting to 2.0% of gross profit for EPN and profit sharing of 40.0% and 60.0% for EPN and UBK, respectively. This agreement is valid for 5 (five) years since the issuance of SPBE operational license by Pertamina on 31 January 2011. The SPBE has started its operation on 24 February 2011.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/104 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
g.
KOMITMEN
DAN
Pada tanggal 21 Juli 2008, Perusahaan mengadakan perjanjian pembelian saham (Share Purchase Agreement/SPA) dengan Tradewinds Oil and Gas International Ltd. (TOGI), Amerika Serika t, dimana Perusahaan setuju untuk membeli seluruh kepemilikan saham TOGI pada Gulfstream Resources Ramok Senabing Ltd. (GRRS), Siprus, dengan harga pembelian sebesar AS$5,6 juta. Pada tanggal 25 Juli 2008, Perusahaan telah membayar uang muka sebesar AS$2,1 juta. Pada tanggal 7 Oktober 2008, berdasarkan Perjanjian Novasi SPA GRRS (Novation of SPA GRRS ) antara Perusahaan, EPR dan TOGI, Perusahaan menovasikan seluruh hak dan kewajiban Perusahaan yang tercantum dalam SPA kepada EPR.
g.
On 21 July 2008, the Company entered into a Share Purchase Agreement (SPA) with Tradewinds Oil and Gas International Ltd. (TOGI), United States of America, whereby the Company agreed to buy all TOGI’s shares in Gulfstream Resources Ramok Senabing Ltd. (GRRS), Cyprus, at the purchase price of US$5.6 million. On 25 July 2008, the Company paid the deposit of US$2.1 million. On 7 October 2008, based on Novation of SPA GRRS entered by the Company, EPR and TOGI, the Company novated all of its rights and obligations in the SPA to EPR.
Pada tanggal 7 Oktober 2008, EPR juga mengadakan perjanjian jual beli ( Sale and Purchase Agreement) dengan PT Mustika Arumsari (MA) dan Andi Rachmanudin Noor (Andi) dimana EPR setuju untuk membeli seluruh kepemilikan saham MA dan Andi pada PT Radiant Ramok Senabing (RRS) dengan harga pembelian sebesar AS$7,3 juta. MA dan Andi masing -masing memiliki 90,0% dan 10,0% kepemilikan saham di RRS.
On 7 October 2008, EPR also entered into a Sale and Purchase Agreement with PT Mustika Arumsari (MA) and Andi Rachmanudin Noor (Andi) whereby EPR agreed to buy all MA and Andi’s shares in PT Radiant Ramok Senabing (RRS) at a purchase price of US$7.3 million. MA and Andi own 90.0% and 10.0% shares, respectively, in RRS.
GRRS dan RRS masing-masing memiliki 40,0% dan 60,0% participating interest pada Kontrak Bantuan Teknis/Technical Assistance Contract (TAC) Ramok Senabing yang terletak di Prabumulih, Sumatera Selatan. Setelah transaksi jual beli saham t ersebut, EPR akan memiliki 100,0% participating interest pada TAC, di mana 20,0% akan dialihkan kepada TOGI sesuai dengan SPA GRRS.
GRRS and RRS own 40.0% and 60.0% participating interest, respectively, in the Technical Assistance Contract (TAC) Ramok Senabing which is located in Prabumulih, South Sumatera. After the sale and purchase transactions, EPR will own 100.0% participating interest in TAC, of which 20.0% shall be transferred to TOGI in accordance with SPA GRRS.
TAC Ramok Senabing merupakan TAC antara Pertamina dengan RRS tertanggal 9 Januari 1995 dengan jangka waktu selama 20 (dua puluh) tahun.
TAC Ramok Senabing represents TAC between Pertamina and RRS dated 9 January 1995 with period covering 20 (twenty) years.
Penyelesaian kedua transaksi jual beli saham tersebut akan dilakukan setelah terpenuhinya semua persyaratan yang dinyatakan secara tertulis oleh EPR dan Penjual dan dengan harga penyelesaian yang akan dinyatakan dalam “Settlement Statement ”. Berdasarkan Surat Pernyataan tanggal 20 Maret 2010, TOGI setuju untuk mengembalikan uang muka tersebut sejumlah $AS$2,0 juta (setelah dikurangi AS$85,0 ribu) selambat-lambatnya 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal tersebut.
The completion of both shares sale and purchase transactions will take place following the satisfaction of all precedent conditions which shall be confirmed in writing by EPR and Vendors and with the final settlement price to be stated in Settlement Statement. Based on the Statement Letter dated 20 March 2010, TOGI agreed to return the above deposit of US$2.0 million (after deducting US$85.0 thousand) at the latest 45 (forty five) days since that date.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/105 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
KOMITMEN
DAN
Selanjutnya pada tahun 2010, pengembalian uang muka ters ebut tidak terjadi sehingga EPR melakukan korespondensi dengan TOGI , MA dan Andi untuk menentukan kembali harga pembelian saham. Berdasarkan kesepakatan pada bulan Agustus 2010, harga pembelian seluruh saham telah disepakati menjadi AS$6,0 juta. Atas kurang bayar sebesar AS$4,0 juta tersebut, EPR berencana untuk bermitra dengan investor. Namun demikian, sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasi, belum terdapat kesepakatan dengan investor.
Furthermore, in 2010, the deposit was not returned so EPR made correspondences with TOGI, MA and Andi to redefine the shares’ purchase price. Based on agreement in August 2010, the shares’ purchase price was agreed to be US$6.0 million. For the remaining US$4.0 million, EPR planned to create a partnership with investor. However, as at the date of completion of the consolidated financial statements, there is no agreement reached with investor.
Sehubungan dengan semakin pendeknya jangka waktu berakhirnya TAC Ramok Senabing dan berdasarkan analisa yang dilakukan oleh manajemen, EPR telah melakukan pencadangan penurunan nilai uang muka sebesar AS$1,5 juta di 2011 dan AS$500,0 ribu di tahun 2010 yang dicatat sebagai bagian dari "Beban Umum dan Administrasi - Penurunan Nilai Uang Muka" pada laporan laba rugi komperhensif konsolidasian tahun 2011.
Due to the period of TAS Ramok Senabing is closer to its end and based on management analysis, EPR created an allowance for impairment of advances amounted to US$1.5 million in 2011 and US$500.0 thousands in 2010 recognized as part of "General and Administrative Expenses-Impairment of Advances" in the consolidated statements of comprehensive income 2011.
h.
Pada tahun 2008, EPN menandatangani beberapa perjanjian dengan Pertamina mengenai pengelolaan mobil tangki di beberapa wilayah antara lain Medan, Kertapati, Teluk Kabung Padang, Sei Siak, Jambi, dan Dumai. Berdasarkan perjanjian tersebut, EPN akan menerima biaya pengelolaan operasional sejumlah tarif tertentu yang bergantung pada volume bahan bakar minyak yang diangkut. Pada bulan Maret 2010, EPN mengadakan tambahan perjanjian yang sama dengan Pertamina untuk wilayah Manggis dengan nomor 005/F30000/2011-S3. Perjanjian tersebut akan berlaku pada tanggal 1 Mei 2011 sampai dengan 31 Desember 2012.
h.
In 2008, EPN signed several agreements with Pertamina on the management of fuel transportation vehicles in several areas, among others, Medan, Kertapati, Teluk Kabung Padang, Sei Siak, Jambi and Dumai. Based on the agreements, EPN will receive operational costs at certain tariff rates whereby the amounts will depend on the volume of fuel transported. On March 2010, EPN signed additional agreement of same nature with Pertamina for the areas at Manggis, with number 005/F30000/2011-S3. The agreements will be ended at various dates from 1 May 2011 until 31 December 2012.
i.
Berdasarkan Akta Notaris Drs. Soegeng Santosa, S.H., M.H., No. 1 tanggal 3 Januari 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Non-Cash Loan dari BCA sebesar Rp400.000 dalam bentuk Letters of Credit (L/C), Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), Bank Garansi (BG) dan Stand-By Letter of Credit (SBLC). Fasilitas pinjaman non-kas ini dapat digunakan sampai dengan tanggal 16 Juli 2011. Berdasarkan Akta Notaris B.R.Ay. Mahyastoeti Notonagoro, S.H. No. 45 tanggal 15 Juli 2011, fasilitas ini diperpanjang sampai dengan tanggal 16 Juli 2012 dan ditingkatkan menjadi Rp625.000 serta ditambah dengan fasilitas Usance Payable at Sight (UPAS).
i.
Based on Notarial Deed No. 1 dated 3 January 2008 of Drs. Soegeng Santosa, S.H., M.H., the Company obtained Non-Cash Loan Credit facility from BCA amounted to Rp400,000 in the form of Letters of Credit (L/C), Domestic L/C, Bank Guarantee (BG) and Stand-By Letters of Credit (SBLC). The non-cash loan credit facility can be used until 16 July 2011. Based on Notarial Deed No. 45 dated 15 July 2011 of B.R.Ay. Mahyastoeti Notonagoro, S.H., this facilities has been expendeed until 16 July 2012 increase the plafond to Rp625,000 along with the additional facility of Usance Payable at Sight (UPAS).
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/106 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
KOMITMEN
DAN
j.
Pada tanggal 19 Pebruari 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dalam b entuk Letters of Credit (L/C) dengan fasilitas maksimum sebesar AS$5,0 juta dari Deutsche Bank AG, Jakarta. Selanjutnya, pada tanggal 8 Pebruari 2008, fasilitas pinjaman ini telah berubah menjadi dalam bentuk L/C, bank garansi, bid bonds dan dengan perubahan performance bonds fasilitas maksimum dari AS $5,0 juta menjadi AS$10,0 juta. Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 2010 dan kecuali diberitahukan secara tertulis, fasilitas ini akan diperpanjang secara otomatis untuk 12 (dua belas) bulan beri kutnya. Sampai dengan tanggal pelaporan, tidak ada pemberitahuan tertulis dari Deutsche Bank mengenai penghentian fasilitas.
j.
On 19 February 2007, the Company obtained Letters of Credit (L/C) facility with a maximum limit of US$5.0 million from Deutsche Bank AG, Jakarta, used for working capital purposes. Furthermore, on 8 February 2008, this facility was changed into L/C, bank guarantees, bid bonds and performance bonds facility with the maximum facility changed from US$5.0 million to US$10.0 million. This facility has matured on 31 October 2010 and unless notified in writing, and this facility will be automatically extended for another 12 (twelve) months. Until reporting date, there is no written notification from Deutsche Bank regarding the termination of this facility.
k.
Pada bulan Desember 2006 sampai dengan Juni 2007, EPN menandatangani beberapa perjanjian dengan Pertamina mengenai pekerjaan pengelolaan dan pemeliharaan mobil tangki angkutan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Bahan Bakar Khusus (BBK) di beberapa wilayah antara lain Medan, Jakarta, Semarang, Tegal, Malang, Camplong, Banyuwangi, Bali, Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Pontianak dan Dumai. Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan akan menerima sejumlah marjin dari biaya pengelolaan operasional kendaraan yang telah disepakati dalam perjanjian tersebut yang berkisar antara 2,5% hingga 10,0% bergantung pada kategori biaya pengelolaan operasional kendaraan. Pada bulan Juni 2009, EPN mengadakan tambahan perjanjian yang sama dengan Pertamina untuk wilayah Instalasi Makassar, Pare -pare dan Bitung dengan marjin 8,0%. Perjanjian tersebut di atas telah berakhir, kecuali untuk wilayah Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Pontianak, Makassar, Pare-pare dan Bitung yang akan berakhir pada berbagai tang gal antara tanggal 1 Juli 2011 sampai dengan tanggal 30 Juni 2013.
k.
On December 2006 until June 2007, EPN signed several agreements with Pertamina on management and maintenance of Oil Fuel (BBM) and Special Fuel (BBK) transportation vehicles in several areas, among others, Medan, Jakarta, Semarang, Tegal, Malang, Camplong, Banyuwangi, Bali, Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Pontianak and Dumai. Based on the agreements, EPN will receive some margins from vehicles operation management fees as agreed in the agreement in the range of 2.50% to 10.00% depending on the category of operational costs for vehicles management. On June 2009, EPN signed additional agreements of same nature with Pertamina for the areas at Makassar, Pare-pare and Bitung Installation wi th margins of 8.00%. The agreements has been ended, except for the areas at Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Pontianak, Makassar, Pare-pare and Bitung which will be ended at various dates from 1 July 2011 until 30 June 2013.
l.
Pada bulan Januari 2005 sampai dengan September 2005, EPN menandatangani beberapa perjanjian dengan Pertamina mengenai pengangkutan BBM dan BBK di beberapa wilayah antara lain Medan, Palembang, Jakarta, Semarang dan Surabaya. Berdasarkan perjanjian tersebut, EPN akan menerima sejumlah tarif tertentu yang bergantung pada jarak tempuh kendaraan. Kecuali untuk wilayah Jakarta dan Semarang yang perjanjiannya telah berakhir, perjanjian lainnya masih berlaku dan akan berakhir pada berbagai tanggal antara tanggal 30 April 2011 sampai dengan tanggal 31 Desember 2011.
l.
On January 2005 until September 2005, EPN signed several agreements with Pertamina on transportation services of BBM and BBK in several areas, among others, Medan, Palembang, Jakarta, Semarang and Surabaya. Based on suc h agreements, EPN will receive certain tariff rates whereby the amounts depend on the distance. Except for Jakarta and Semarang in which the agreements had ended, the other agreements are still valid and will end at various dates from 30 April 2011 until 31 December 2011.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/107 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
KOMITMEN
DAN
Di samping itu, EPN mengadakan perjanjian sewa pakai mobil tangki dengan Pertamina pada berbagai tanggal sejak tanggal 11 September 2006 sampai dengan 31 Maret 2009 di beberapa wilayah antara lain Jakarta, Palembang, Semarang dan Surabaya. Berdasarkan perjanjian tersebut, EPN akan menerima tarif sewa tetap setiap bulannya atas sewa mobil tangki tersebut dari Pertamina bergantung pada jenis, ukuran dan umur kendaraan. Perjanjian tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tanggal 31 Desember 2011 sampai dengan 22 Desember 2018.
In addition, EPN entered into agreements on the rental of transportation vehicles with Pertamina on several dates from 11 September 2006 until 31 March 2009 covering several areas, among others, Jakarta, Palembang, Semarang and Surabaya. Based on the agreements, EPN will receive fixed rental rates each month on the rental of the transportation vehicles from Pertamina whereby the amounts depend on the type, size and life of the vehicles. The agreements will end at various dates from 31 December 2011 until 22 December 2018.
m. E nusa Bangkana Energy Ltd. (“EBE”) merupakan kontraktor BP Migas berdasarkan perjanjian Kontrak Bagi Hasil ( Production Sharing Contract /PSC) tanggal 30 Desember 2003 untuk jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun yang memberikan hak kepada EBE untuk mengeksplorasi, mengembangkan dan memproduksi minyak dan gas di Blok Bangkanai, Kalimantan Tengah.
m. Elnusa Bangkana Energy Ltd. (“EBE”) represents the contractor of BP Migas based on the Production Sharing Contract (PSC) dated 30 December 2003 for a period of 30 (thirty) years which grants EBE the rights to explore, develop and produce oil and gas in Bangkanai Block, Central Kalimantan.
Selanjutnya, pada tanggal 1 Oktober 2004, EBE menandatangani Farm-In Agreement dengan Mitra Energia Bangkanai Ltd. (MEB), Republik Mauritius. Berdasarkan perjanjian, EBE setuju untuk mengalihkan 49,0% working interest atas Blok Bangkanai dan bertindak sebagai operator untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun pertama. Berdasarkan perjanjian tersebut juga disetujui bahwa pada akhir periode ketiga kontrak (2007), terdapat opsi untuk membentuk Joint Operation Company yang sahamnya dimiliki oleh EBE dan MEB masing -masing 50,0% dan 50,0%. MEB akan menanggung semua beban sehubungan dengan pelaksanaan PSC untuk 3 (tiga) tahun kontrak pertama dan akan memenuhi komitmen eksplorasi seperti yang disebutkan dalam PSC.
Furthermore, on 1 October 2004, EBE entered into a Farm-In Agreement with Mitra Energia Bangkanai Ltd. (MEB), Republic of Mauritius. Based on the agreement, EBE agreed to transfer 49.0% working interest in Bangkanai Block and shall ac t as operator for the first 3 (three) years. Further, under the terms of the agreement, the parties also agreed that at the end of the third contract year (2007), there shall be an option to establish a Joint Operation Company with 50.0% and 50.0% share ownership by EBE and MEB, respectively. MEB will bear all expenses in connection with the operation of the PSC for the first 3 (three) contract years and will fulfill all exploration commitments as stipulated in the PSC.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/108 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
KOMITMEN
DAN
Penunjukan EBE sebagai operator dan FarmIn Agreement telah disetujui oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi dalam surat No. 14286/23/DJM.E/2004 tanggal 6 Desember 2004.
The appointment of EBE as operator and the Farm-In Agreement were approved by the Director General of Oil and Gas in his letter No. 14286/23/DJM.E/2004 dated 6 December 2004.
Pada tanggal 25 Agustus 2006, MEB mengalihkan 15,0% working interest atas Blok Bangkanai kepada Bangkanai Petroleum (L) Bhd. (BPB), Malaysia. Pada tahun 2007, EBE menyerahkan 1,0% working interest atas Blok Bangkanai kepada MEB sesuai dengan FarmIn Agreement .
On 25 August 2006, MEB transferred its 15.0% working interest in Bangkanai Block to Bangkanai Petroleum (L) Bhd. (BPB), Malaysia. In 2007, EBE transferred its 1.0% working interest in Bangkanai Block to MEB in accordance with the Farm-In Agreement.
Berdasarkan PSC, EBE harus melaksanakan sejumlah pekerjaan selama 3 (tiga) tahun pertama , yang disebut Komitmen Pasti. Pada akhir periode ketiga (2006), Komitmen Pasti belum seluruhnya terlaksana sehingga EBE mengajukan permohonan pengalihan ke tahun berikutnya. Pengalihan Komitmen Pasti ke tahun 2007, 2008 dan 2009 masing-masing telah disetujui oleh BP Migas melalui surat No. 719/BP00000/2006-S1 tanggal 29 Desember 2006, surat No. 0741/BP00000/ 2007/S1 tanggal 21 November 2007 dan surat No. 0615/BP00000/2009/S1 tanggal 26 Juni 2009.
Based on the PSC, EBE should perform a number of activities for the first 3 (three) contract years, known as Firm Commitments. At the end of the third year (2006), some Firm Commitments were not fulfilled so EBE sent a request for extension for another year. The extensions of the Firm Commitments to 2007, 2008 and 2009 had been approved by BP Migas in its letter No. 719/BP00000/2006S1 dated 29 December 2006, letter No. 0741/BP00000/2007/S1 dated 21 November 2007, and letter No. 0615/BP00000/2009/S1 dated 26 June 2009, respectively.
Sampai dengan akhir periode keenam (2009), Komitmen Pasti yang belum terlaksana adalah pembangunan 2 (dua) buah sumur eksplorasi senilai kurang lebih AS $10,0 juta. Berdasarkan PSC, kegagalan memenuhi Komitmen Pasti dapat mengakibatkan EBE dinyatakan default oleh BP Migas, PSC dibatalkan, dan EBE dikenakan sanksi denda senilai Komitmen Pasti yang belum dilaksanakan tersebut. Pada tanggal 18 November 2009, EBE telah mengajukan permohonan pengalihan Komitmen Pasti ke tahun 2010 dan telah disetujui oleh BP Migas melalui surat No. 0066/BPA0000/2010/S1 tanggal 11 Maret 2010. Untuk memenuhi komitmen tersebut di atas, Perusahaan telah mengajukan rencana kerja dan anggaran (Work Program and Budget/WP&B) tahun 2010 yang telah disetujui oleh BP Migas pada tanggal 3 November 2009.
Until the end of the sixth year (2009), the remaining unfulfilled Firm Commitments is the development of 2 (two) exploration wells with an approximate value of US$10.0 million. Based on the PSC, the failure to fulfill the Firm Commitments could result in EBE to be declared as default by BP Migas, the PSC shall be cancelled, and EBE shall be imposed with a penalty amounting to the value of the unfulfilled Firm Commitments. On 18 November 2009, EBE sent a request for the extension of th e Firm Commitments to 2010 and had been approved by BP Migas through its letter No. 0066/BPA0000/2010/S1 dated 11 March 2010. To fulfill the above commitments, the Company submitted the 2010 Work Program and Budget (WP&B); which was approved by BP Migas on 3 November 2009.
Pada tanggal 2 Desember 2009, EBE melakukan pemutusan terhadap Farm-In Agreement , membatalkan pengalihan working interest kepada MEB dan BPB, dan EBE kembali menjadi pemilik 100,0% working interest atas Blok Bangkanai. MEB dan BPB menolak mengakui pemutusan tersebut. BP Migas melalui surat tertanggal 4 Pebruari 2010 meminta EBE untuk menyelesaikan perbedaan pendapat tersebut.
On 2 December 2009, EBE declared the termination of the Farm-In Agreement, cancelled the transfer of working interest to MEB and BPB, and EBE reacquired its 100.0% working interest in Bangkanai Block. However, MEB and BPB have not accepted this termination. BP Migas through its letter dated 4 February 2010 asked EBE to resolve this dispute.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/109 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
KOMITMEN
DAN
Pada tanggal 22 Mei 2010, EBE dan MEB telah mencapai kesepakatan akhir, dimana MEB mengalihkan 30,0% working interest kepada EBE dengan harga tra nsfer sebesar AS$1,00 dan EBE telah setuju untuk menanggung porsi MEB (5,0%) atas seluruh beban yang timbul selama tahap eksplorasi.
On 22 May 2010, EBE and MEB had reached a final agreement, which MEB transferred its 30.0% working interest to EBE with transfer price of US$1.00 and EBE agreed to carried MEB portion (5.0%) of all expenses incurred during exploration stage.
Pada tanggal 21 Oktober 2010, Perusahaan melakukan konversi hutang sebesar AS$6,7 juta menjadi modal saham di EBE sehingga modal saham EBE mengalami peningkatan dari AS $50,0 ribu menjadi AS$6,8 juta, terbagi atas 6.784.503 saham dengan nilai par sebesar AS$1,0 per lembar.
On 21 October 2010, the Company converted debt amounted to US$6.7 million to equity shares in EBE thus increased equity shares in EBE from US$50.0 thousand to US$6.8 million, divided into 6,784,503 shares with par value amounting to US$1.0 per share.
Pada tanggal 28 Oktober 2010, EBE mengalihkan 11,0% working interest di Blok Bangkanai kepada ECI dengan harga transfer sebesar AS$1,0. ECI merupakan Perusahaan yang didirikan pada tanggal 12 Oktober 2010 di Belize yang sahamnya dimiliki 100,0% oleh EPR.
On 28 October 2010, EBE transferred its 11.0% working interest in Bangkanai Block to ECI with transfer price of US$1.0. ECI is a company established on 12 October 2010, in Belize, of which 100.0% of its shares is owned by EPR.
Pada tanggal 11 Nopember 2010, Perusahaan Group Limited dan Salamander Energy (Salamander), Inggris, menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham (SPA) untuk menjual 100,0% kepemilikan saham Perusahaan di EBE kepada Salamander dengan harga jual sebesar $AS11,2 juta dan telah efektif berdasarkan Closing Statement tanggal 18 Nopember 2010. Dalam perjanjian ini dinyatakan bahwa EBE setuju untuk menanggung porsi ECI sebesar 5,0% atas seluruh beban yang timbul selama masa eksplorasi. Laba penjualan saham sebesar Rp43.800 dicatat sebagai bagian dari “Laba Penjualan Penyertaan Saham” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasi an tahun 2010.
On 11 November 2010, the Company and Salamander Energy Group Limited (Salamander), United Kingdom, entered into Sale and Purchase Agreement of Shares (SPA) to sell 100.0% ownership in EBE to Salamander with selling price amounted to US$11.2 million and has been effective based on the Closing Statement dated 18 November 2010. On this SPA stated that EBE agreed to carried ECI of 5.0% of all expenses incurred during exploration stage. The related gain on sale of shares amounted to Rp43,800 is recognized as part of “Gain on Sale of Investment in Shares of Stock” in the 2010 consolidated statements of comprehensive income.
Pada tanggal 22 November 2011 , EPR dan Salamander Energy Group Limited (Salamander), Inggris menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham (SPA) untuk menjual 100, 0% kepemilikan saham EPR di ECI kepada Salamander dengan harga jual sebesar AS $6 juta, dimana AS$500 ribu dibayarkan dalam bentuk Promissory Note yang dapat dicairkan pada tanggal 30 November 2012 dan perpindahan kepemilikan saham ini telah efektif berdasarkan Closing Statement tanggal 9 Desember 2011. Laba penjualan saham sebesar Rp54.495 dicatat sebagai bagian dari “Penghasilan Lain -lain Laba Penjualan Penyertaan Saham” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasi an tahun 2011.
On 22 November 2011, EPR and Salamander Energy Group Limited (Salamander), England signed the shares Sale and Purchase Agreement to sell 100.0% of EPR’s stake in ECI to Salamander with purchase price amounted to US$6 million, whereas US$500 thousands paid in for m of Promissory Note which can be cashed on 30 November 2012 and transfer of rights in these shares has been effective by Closing Statement dated 9 December 2011. The related gain on sale of shares amounted to Rp54,495 is recognized as part of “Other Income - Gain on Sale of Investment in Shares of Stock” in the 2011 consolidated statements of comprehensive income.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/110 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
n.
KOMITMEN
DAN
Pada bulan Maret 1998, PND menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) untuk pengelolaan dan pemasyarakatan data minyak dan gas bumi. Perjanjian ini didasari atas Surat Keputusan Dirjen Migas No. 176.K/702/D.DJM/1997 tanggal 24 Nopember 1997, tentang penunjukan PND sebagai pelaksana pengelolaan dan pemasyarakatan data eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 15 (lima belas) tahun sejak tanggal 10 Maret 1998. Pada bulan November 2000, PND dan Dirjen Migas menandatangani perjanjian tambahan yang menyatakan bahwa Dirjen Migas memperoleh 15,0% dari hasil pengelolaan dan pemasyarakatan data yang diperoleh PND. Selanjutnya pada tanggal 4 Januari 2007, PND bersama dengan Dirjen Migas dan Pusat Data dan Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral (PUSDATIN) menandatangani Amandemen Perjanjian Kerjasama dan tambahan perjanjian tersebut di atas. Dalam amendemen perjanjian tersebut disebutkan bahwa Dirjen Migas mengalihkan seluruh hak dan kewajibannya kepada PUSDATIN. PUSDATIN akan memperoleh 5,0% hingga 15,0% dar i penghasilan PND yang diperoleh dari pengelolaan dan pemasyarakatan data dan disetorkan ke Kas Negara dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Amandemen Perjanjian Kerja Sama ini akan berlaku sampai dengan tanggal 10 Maret 2018.
30. INFORMASI SEGMEN
n.
In March 1998, PND entered into a Cooperation Agreement wi th the Director General of Oil and Gas (Dirjen Migas) to manage and socialize the oil and gas data. This agreement was based on the Dirjen Migas’ Decision Letter No. 176.K/702/D.DJM/1997 dated 24 November 1997, regarding the appointment of PND as the executor of oil and gas exploration and exploitation data management and socialization. This agreement is valid for 15 (fifteen) years starting from 10 March 1998. In November 2000, PND and the Dirjen Migas signed an additional agreement which stated that the Dirjen Migas received 15.0% share from the proceeds of data management and socialization obtained by PND.
Furthermore, on 4 January 2007, PND together with the Dirjen Migas and the Central Data and Information of Energy and Mineral Resources (PUSDATIN) signed the Amendment on the Cooperation Agreement and supplemental agreement. The amended agreement stated that the Dirjen Migas transferred all of its rights and obligations to PUSDATIN. PUSDATIN will receive 5.0% to 15.0% share from the proceeds of data management and socialization obtained by PND which shall be paid to the State Treasury as Non-tax State Revenues (PNBP). The Amendment Letter on the Cooperation Agreement will be valid until 10 March 2018.
30. SEGMENT INFORMATION
Di 2011 Pengambil Keputusan Operasional memutuskan untuk menyatukan segmen operasi Manajemen Data, Teknologi Informasi dan Telekomunikasi dengan Jasa dan Perdagangan Penunjang Hulu Migas menjadi satu segmen Jasa Penunjang Hulu Migas, seperti yang dilaporkan dalam laporan internal selama 2011. Disamping itu, segmen “pengelolaan aset lapangan migas” telah dilepaskan di 2010.
In 2011 CODM decided to merge operating segment Data Management, Information Technology and Telecommunication with Upstream Oil and Gas Support Services and Trading, into one segment Upstream Oil and Gas Support Services as seen in the monthly internal report during 2011. In addition, the segment “oil and gas assets management” had been disposed in 2010.
Sehingga, Grup memiliki tiga segmen dilaporkan, yaitu Jasa hulu migas terintegrasi, Jasa penunjang hulu migas dan Jasa hilir migas. Segmen-segmen ini menawarkan jasa yang berbeda dan dikelola secara terpisah. Semua segmen beroperasi dalam wilayah Indonesia.
As a result, the Group have three reportable segments, i.e. Integrated upstream oil and gas services, Upstream oil and gas support servic es, and Downstream oil and gas services. The segments offer different services, and are managed separately. All segments are operating in Indonesia.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/111 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
30. SEGMENT INFORMATION (lanjutan)
Ringkasan berikut ini menggambarkan bisnis utama dari setiap segmen yang dilaporkan Grup:
The following summary describes the core businesses of each of the Group’s reportable segments:
a) Jasa hulu migas terintegrasi menyediakan jasa pengukuran data geofisika/seismik, jasa pemboran migas dan jasa oilfield.
a) Integrated upstream oil and gas services provide geophysical data services, oil and gas drilling services, and oilfield services.
b) Jasa penunjang hulu migas menyediakan jasa penguliran, perdagangan pipa OCGT (Open Cycle Gas Turbine ) dan fabrikasi, pembuatan ulir (threading) untuk pemboran migas, jasa pengelolaan data dan informasi energi dan sumber daya mineral (khususnya eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi), jasa pengelolaan data migas, jasa pembangunan system teknologi informasi terpadu, jasa telekomunikasi, jasa penyediaan jaringan, telekomunikasi satelit dan sistem komunikasi VSAT (Very-Small-Aperture Terminal).
b) Upstream oil and gas support services provide threading services, OCTG (Open Cycle Gas Turbine) pipe trading and manufacturing, threading for oil and gas drilling, data and information of energy and mineral resources management service (particularly oil and gas exploration and exploitation), oil and gas data management services, integrated information technol ogy development services, telecommunication services, network service provider, satellite communication, and VSAT (Very-Small-Aperture Terminal)-based communication system.
c) Jasa hilir migas menyediakan jasa penyimpanan, perdagangan, pendistribusian dan pemasaran produk minyak dan gas di Indonesia.
c) Downstream oil and gas services provide storage services, trading, distribution and marketing of oil and gas products in Indonesia.
Untuk memenuhi ketentuan PSAK 5 (revisi 2009) informasi segmen untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 disajikan kembali.
Therefore, to comply with requirement of SFAS 5 (2009 revision) the segment information for the year ended 31 December 2010 are restated.
Beban umum dan administrasi yang terjadi, rugi operasi dan rugi bersih dari segmen “Pengelolaan aset lapangan migas” untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 sejumlah Rp7.800, disajikan pada kolom rekonsiliasi.
The general and administrative expenses incurred, related operating loss and net loss of that segment for the year ended 31 December 2010 amounted to Rp7,800, are presented on the reconciliation column.
Prinsip pengukuran untuk segmen yang dilaporkan oleh Grup didasarkan pada PSAK-PSAK yang diadopsi dalam laporan keuangan konsolidasian. Kinerja segmen diukur berdasarkan laba operasi segmen, seperti yang tertuang dalam laporan manajemen internal yang dikaji ulang setiap bulan oleh Pengambil Keputusan Operasional Grup. Laba segmen digunakan untuk mengukur kinerja karena manajemen berkeyakinan bahwa laba segmen merupakan ukuran yang paling relevan dalam mengevaluasi kinerja dari suatu segmen. Pendapatan dan beban dari suatu segmen termasuk transaksi antar segmen dan dilaksanakan menggunakan harga, yang diyakini oleh manajemen, mencerminkan harga pasar.
The measurement principle for the Group’s reportable segment are based on the PSAK adopted in the consolidated financial statements. Performance is measured based on segment operating profit, as included in the internal management reports that are reviewed on monthly basis by the Group; Chief Operating Decision Maker. Segment profit is used to measure performance as management believes that such information is the most relevant measure in evaluating the results of the segments. Segment revenues and expenses include transactions between reportable segments and are accounted for at prices that management believes represent market prices.
Aset dan liabilitas segmen meliputi semua aset dan liabilitas yang diperhitungkan dengan menggunakan dasar laporan keuangan yang dipersiapkan oleh segmen operasi, dan termasuk dalam laporan keuangan konsolidasian.
Segment assets and liabilities include all assets and liabilities that are accounted for on the basis of the financial statements prepared by operating segments, and included in the consolidated financial statements.
Informasi terkait dengan hasil operasi dari setiap segmen dilaporkan disajikan dalam pelaporan segmen berikut ini. Rekonsiliasi meliputi transaksi antar segmen dan unsur-unsur yang tidak signifikan atau tidak dapat diatribusikan ke masing-masing segmen.
Information regarding the results of each reportable segment is included below. The reconciliation summarized the elimination of intersegment transactions and other insignificant or nonattributable items.
PT E LNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/112 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
30. SEGMENT INFORMATION (continued)
Informasi mengenai segmen dilaporkan dan rekonsiliasi antara ukuran segmen dengan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
2011
Jasa hulu migas terintegrasi/ Integrated upstream oil and gas services
Jasa penunjang hulu migas/ Upstream oil and gas support services
Information about reportable segments and reconciliation between segment measures and the amount recognized in the consolidated financial statements are as follows:
Jumlah sebelum rekonsiliasi/ Total before reconciliation
Jasa hilir migas/ Downstream oil and gas services
Rekonsiliasi/ Reconciliation
Konsolidasian/ Consolidation
2011
Pendapatan eksternal Pendapatan antar segmen
2,136,455 7,860
321,905 112,609
2,258,411 77,045
4,716,771 197,514
(197,514)
4,716,771 -
External revenues Inter - segment revenues
Jumlah pendapatan segmen
2,144,315
434,514
2,335,456
4,914,285
(197,514)
4,716,771
Total segment revenues
Beban pokok pendapatan usaha
2,055,576
325,519
2,244,202
4,625,297
(193,852)
4,431,445
Total cost of operating revenues
Laba kotor Pendapatan keuangan Beban bunga Penyusutan dan amortisasi Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi dan pengendalian bersama (Rugi)/laba sebelum manfaat/ (beban) pajak penghasilan Manfaat/(beban) pajak penghasilan (Rugi)/laba yang diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali (Rugi)/laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Informasi - informasi lain Jumlah aset Jumlah liabilitas Ekuitas Belanja Modal
88,739 9,165 (76,600) (315,341) 76,263 (71,530) 32,445 (39,085) 3,895, 898 (2,011, 671) (1,884,227) (509,604)
108,995 1,601 (273) (14,880)
91,254 2,819 (5,146) (1,939)
-
-
93,552 ( 26,946)
42,073 (9,531 )
288,988 13,585 (82,019) (332,160)
(3,662) (234)
285,326 13,585 (82,019) (332,394)
76,263
(86,489)
(10,226)
64,09 5 (4,032 )
(90,178) -
(26,083 ) (4,032)
-
-
-
(12,66 0)
(12,66 0)
Gross profit Finance income Interest expense Depreciation and amortization Shares of result of associates and jointly controlled entity (Loss)/income before income tax Income tax benefit/(expense) (Loss)/income attributable to non -controlling interest
66,606
32,542
60,063
(102,838)
(42,775)
(Loss)/income attributable to owners of the parent
416,418 (213,175) (203,243) (9,024)
409,404 (336,631) (72,773) (329)
(331,770) 76,352 (255,418) -
4,389,950 ( 2,485,125) (1,904,825) (518,957)
Other informations To tal assets Total liabilities Equity Captal Expenditure
4,721,720 ( 2,561,477) (2,160,243) (518,957)
PT E LNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/113 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
30. SEGMENT INFORMATION (continued) Comparative information about reportable segments and reconciliation between segment measures and the amount recognized in the consolidated financial statements, which has been disclosed in the audited consolidated financial statements 31 December 2010, are as follows:
Informasi komparatif mengenai segmen dilaporkan dan rekonsiliasi antara ukuran segmen dengan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, yang telah diungkapkan dalam Laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2010 yang telah diaudit, adalah sebagai berikut:
2010
Jasa hulu migas terintegrasi/ Integrated upstream oil and gas services
Jasa penunjang hulu migas/ Upstream oil and gas support services
Manajemen data, teknologi informasi dan telekomunikasi/ Data management, information technology and telecommunication
Pengelolaan aset lapangan migas/ Field assets management
Jasa hilir migas/ Downstream oil and gas services
Jumlah sebelum rekonsiliasi/ Total before Reconciliation
Eliminasi/ elimination
Konsolidasian/ Consolidation
201 0
Pendapatan eksternal Pendapatan antar segmen
2,200,954 4,268
25,786 1,559
1,859,959 123,546
-
131,331 11,237
4,218,030 140,610
(140,610)
4,218,030 -
External revenues Inter-segment revenues
Jumlah pendapatan segmen
2,205,222
27,345
1,983,505
-
142,568
4,358,640
(140,610)
4,218,030
Total segment revenues
Beban pokok pendapatan usaha
(1,912,312 )
( 24,196)
(1,906,198)
-
(93,956 )
(3,936,662)
134,428
( 3,802,234)
-
48,612
421,978
(6,182)
415,796
6,163
(281,902)
Laba kotor
292,910
3,149
77,307
Beban usaha Laba/(rugi) usaha Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi Laba/(rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan
(192,358)
(9,778)
( 41,862)
(7,873)
(36,194)
(288,065)
100,552
(6,629)
35,445
(7,873)
12,418
133,913
(19)
14,221
-
-
-
-
14,221
(10,562)
14,502
104,528
(10,562)
9,307
74,357
(10,659)
Laba/(rugi) bersih Inf ormasi-informasi lain Jumlah aset Jumlah liabilitas Ekuitas Belanja Modal
81,03 9 63,697 3,226,459 (1,280,999) (1,942,460) (165,042)
(12,509)
24,862
(11,079)
15,797
62,916 ( 34,476) ( 28,440) (2,851)
497,574 ( 450,564) ( 47,010) (9,356)
(3,365) (3,365) -
164,998 (57,744 ) (110,254 ) (2,348)
3,951,947 (1,823,783) (2,128,164) (179,597)
(256,698) 83,864 172,834 -
Cost of operating revenues Gross profit
Operating Expense Income/(loss) 133,894 from operations Equity in net earnings 3,659 of associate companies Income/(loss) before income 93,967 tax benefit/(expense) 63,69 7
3,695,249 (1,739,919) (1,955,330) (179,597)
Net income/(loss) Other informations Total assets Total liabilities Equity Capital Expenditure
PT E LNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/114 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
30. SEGMENT INFORMATION (continued)
Informasi komparatif mengenai segmen dilaporkan dan rekonsiliasi antara ukuran segmen dengan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, setelah disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan persyaratan dalam PSAK No.5 (revisi 2009), adalah sebagai berikut:
2010
Jasa hulu migas terintegrasi/ Integrated upstream oil and gas services
Pendapatan eksternal Pendapatan antar segmen Jumlah pendapatan segmen Beban pokok pendapatan usaha
2,200,954 4,268
Informasi-informasi lain Jumlah aset Jumlah liabilitas Ekuitas Belanja modal
Jumlah sebelum rekonsiliasi/ Total before reconciliation
Jasa hilir migas/ Downstream oil and gas services
Rekonsiliasi/ Reconciliation
Konsolidasian/ Consolidation
201 0
157 ,117 12,796
1, 859,959 123,546
4,218,030 140,610
(140,610)
4, 218,030 -
External revenues Inter - segment revenues
169 ,913
1, 983,505
4,358,640
(140,610)
4, 218,030
(1,912,312)
(118,152)
(1,906,198 )
(3,936,662)
134,428
(3,802,234)
Total segment revenues Cost of operating revenues
292,910 16,971 (72,716) (255,345)
51,761 428 (1,150) (13,763)
77,307 4,338 (5,731) (1,983)
421,978 21,737 (79,597) (271,091)
(6,182) -
415,796 21,737 (79,597 ) (271,091)
2,205,222
Laba bruto Pendapatan keuangan Beban bunga Penyusutan dan amortisasi Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi dan pengendalian bersama (Rugi)/laba sebelum pajak penghasilan Manfaat/(beban) pajak penghasilan (Rugi)/laba yang diatribusikan kepada kepentingan non -pengendali (Rugi)/laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Jasa penunjang hulu migas/ Upstream oil and gas support services
Comparative information about reportable segments and reconciliation between segment measures and the amount recognized in the consolidated financial statements, after restated to conform to requirement of P SAK No.5 (2009 revision), are as follows:
(14,221)
-
-
(14,221)
10,562
(3,659)
(81,039) 17,343
5,972 3,143
(29,462) 9,686
(104,529) 30,172
10,562 -
(93,967) 30,172
-
-
-
98
9 ,115
(19,776)
(74 ,357)
10,660
(63,696) 3,226,459 (1,283,999) (1,942,460) (165,042)
227,914 (89,220) (138,694) (5,199)
497,574 (450,564) (47,010) (9,356)
3,951,947 (1,823,783) (2,128,164) (179,597)
(256,698) 83,864 172,834 -
98 (63,697) 3, 695,249 (1,739,919) (1,955,330) (179,597)
Gross profit Interest income Interest expense Depreciation and amortization Shares of result of associate and jointly controlled entity (Loss)/income before income tax Income tax benefit/(expense) (Loss)/income attributable to non-controlling interest (Loss)/income attributable to owners of the parent Other informations Total assets Total liabilities Equity Capital expenditure
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/115 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30.INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
30. SEGMENT INFORMATION (continued)
Informasi tentang pelanggan utama
Information on major customer
Berikut ini adalah alokasi pendapatan usaha Grup berdasarkan kelompok pelanggan:
The following are the Group’s operating revenues allocation based on customer grouping:
2011
2010*
Pelanggan eceran/masyarakat Kon trak Bagi Hasil PT Pertamina EP PT Pertamina (Persero) Perusahaan Swasta PT Pertamina Gheothermal Energy PT Pertamina Gas Instansi Pemerintah PT Pertamina Drilling Services PT Pertamina Hulu Energi Koperasi Karyawan Elnusa
1,734,418 1,209,535 847,706 573,824 356,789 86,917 66,973 24,112 14,011 -
152,408 1,737,246 388,763 385 ,028 1,409,685 5,460 85,955 10,124 35,600 517
Retail/Public Customers Production Sharing Contract PT Pertamina EP PT Pertamina (Persero) Private Companies PT Pertamina Geothermal Energy PT Pertamina Gas Government Institutions PT Pertamina Drilling Services PT Pertamina Hulu Energi Koperasi Karyawan Elnusa
Jumlah Eliminasi
4,914,285 (197,514)
4,210,786 7,244
Total Elimination
Konsolidasi
4,716,771
4,218,030
Consolidated
Pendapatan dari segmen jasa hulu migas terintegrasi dari PT Pertamina EP pada tahun 2011 mencerminkan 18,0% (Rp847.700) dari total pendapatan konsolidasi. Pada tahun 2010, tidak ada kelompok pelanggan yang mencerminkan 10,0% atau lebih dari total pendapatan konsolidasi.
Revenue from integrated upstream oil and gas services segment from PT Pertamina EP on 2011 represents approximately 18.0% (Rp847,700) of total of the consolidated revenue. In 2010, there is no customer groups which represents 10.0% or more of total of the consolidated revenue.
Pendapatan dari PT Pertamina EP dihasilkan oleh jasa seismic yang disediakan oleh jasa hulu migas terintegrasi pada tahun 2011. Pada tahun 2010, tidak ada kelompok pelanggan yang mencerminkan 10.0% atau lebih dari total pendapatan konsolidasi
Revenue from PT Pertamina EP are generated by seismic service which is provided by integrated upstream oil and gas services segment in 2011. In 2010, there is no customer groups which represents 10.0% or more of total of the consolidated revenue.
Grup tidak bergantung pada pendapatan dari suatu pelanggan tertentu karena jasa-jasa yang disediakan oleh Grup bukan merupakan jenis jasa yang secara khusus diberikan untuk satu kelompok pelanggan tertentu.
The Group do not rely on revenue from any specific customer group due to the services provided by the Group are not provided exclusively only for certain group of customers.
Pembelian bahan bakar dari PT Pertamina (Persero) oleh jasa hilir migas pada tahun 2011 dan 2010 mencerminkan 10,0% atau lebih dari total beban pokok pendapatan usaha konsolidasi (Catatan 29e).
Purchase of fuel from PT Pertamina(Persero) by downstream oil and gas service in 2011 and 2010 represents approximately 10.0% or more of total cost of goods sold (Note 29e).
*Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
As restated (refer to Note 4)*
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/116 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2011, Grup memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut: Mata Uang Asing/ Foreign Currency Aset Dolar AS Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang sewa pembiayaan bagian jangka pendek Piutang pihak berelasi Aset lain-lain Dolar Singapura Kas dan setara k as Piutang usaha - pihak ketiga Euro Eropa Piutang pihak berelasi Jumlah Aset Dolar AS Dolar Singapura Euro Eropa Liabilitas Dolar AS Pinjaman bank jangka pendek Hutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Hutang lain-lain - pihak ketiga Hutang pihak berelasi Uang muka pelanggan Beban ma sih harus dibayar Bagian jangka pendek dari liabilitas jangka panjang: Pinjaman bank Liabilitas jangka panjang setelah dikurang i bagian jangka pendek: Pinjaman bank Wesel bayar Dolar Singapura Hutang usaha - pihak ketiga Hutang lain-lain - pihak ketiga Hutang pihak berelasi Beban masih harus dibayar Euro Eropa Hutang usaha - pihak ketiga Jumlah Liabilitas Dolar AS Dolar Singapura Eropa
31. MONETARY ASSETS AND FOREIGN CURRENCIES
LIABILITIES
IN
As at 31 December 2011, the G roup’s assets and liabilities denominated in foreign currencies are as follows: Setara Rupiah/ Equivalent in Rupiah
44,297,374
401,689
51,235,353 54,866,453
464,602 497,529
26,099 1,400,750 84,181
236 12,702 763
6,184 13,631
43 95
242,500
2,847
Assets US Dollar Cash and cash equivalents Trade receivables Third parties Related parties Finance lease receivables current portion Due from related parties Other assets Singapore Dollar Cash and cash equivalents Trade receivables - third parties European Euro Due from related parties
151,910,210 19,815 242,500
1,377,521 138 2,847
Total Assets US Dollar Singapore Dollar European Euro
(17,814,433)
(161,541)
(21,694,247) (115,974) (240,900) (499) (622,429) (37,890,531)
(196,723) (1,052) (2,184) (5) (5,644) (343,591)
(43,821,671)
(397,375)
(55,872) (50,000,000)
(507) (453,400)
(204,270) (6,894) (402) (87,938)
(1,425) (48) (3) (613)
(457,880)
(5,375 )
Liabilities US Dollar Short-term bank loans Trade payables Third parties Related parties Other payables - third parties Due to related parties Advances from customers Accrued expenses Current portion of long-term liabilities: Bank loans Long term liabilities net of current portion: Bank loans Notes payable Singapore Dollar Trade payables - third parties Other payables - third parties Due to related parties Accrued expenses European Euro Trade payables - third parties
(172,256,556) (299,504) (457,880)
(1,562,022) (2,089) (5,375 )
Total Liabilities US Dollar Singapore Dollar Euro European Euro
188,980
Net Liabilities
Liabilitas Bersih
Jika aset dan liabilitas moneter pada tanggal 31 Desember 2011 dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah transaksi yang dipublikasikan Bank Indonesia pada tanggal 28 Maret 2012, maka kerugian yang belum terealisasi dari selisih kurs akan bertambah sebesar Rp2.800.
If the monetary assets and liabilities at the date of 31 December 2011 are translated into Rupiah using the middle rates published by Bank Indonesia on 28 March 2012, the u nrealized foreign exchange loss will increase by the amount of Rp2,800.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/117 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32.REKONSILIASI LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
32. RECONCILIATION OF BASIC EARNINGS PER SHARE
Berikut adalah rekonsiliasi perhitungan laba bersih per saham dasar untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010:
The reconciliation of basic earnings per share calculation for years ended 31 December 2011 and 2010 are as follows:
(Rugi)/Laba yang diatribusikan kepada pemegang saham Perusahaan
2011
2010*
(42,775)
63,697
(Loss)/income attributable to equity holders of the Company
Jumlah rata-rata tertimbang saham (termasuk efek dari saham yang diperoleh kembali)
7,199
7,199
Weighted average number of shares (including effect of treasury stock)
Laba bersih per saham dasar - dalam nilai penuh
(5.94)
8.85
Basic earnings per share - at full amount
Pada setiap periode pelaporan, laba per saham dilusian tidak disajikan karena tidak terdapat efek berpotensi saham yang dapat menimbulkan pengaruh dilusi pada laba bersih per saham Perusahaan.
As at each reporting period, the amount of diluted earnings per share is not presented as there were no dilutive potential ordinary shares that would give rise to a dilution of net income per share of the Company.
*Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
As restated (refer to Note 4)*
33.TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Risiko utama dari instrumen keuangan Grup adalah risiko tingkat suku bunga, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas. Penelaahan direktur dan kebijakan yang disetujui untuk mengelola masing-masing risiko ini dijelaskan secara detail sebagai berikut:
The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, currency risk, credit risk and liquidity risk. The directors review and approve policies for managing each of these risks, which are described in more detail as follows:
a.
a.
Risiko tingkat suku bunga
Interest rate risk
Risiko tingkat suku bunga Grup terutama timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja dan investasi. Pinjaman pada tingkat suku bunga mengambang menunjukkan Grup terekspos risiko suku bunga atas arus kas.
The Group’s interest rate risk mainly arises from loans for working capital and investment purposes. Loans at variable rates expose the Group to cash flows interest rate risk.
Untuk modal kerja, hutang dan pinjaman investasi, Grup berusaha dengan mengurangi risiko tingkat suku bunganya dengan cara mendapatkan struktur pinjaman dengan suku bunga kompetitif.
For working capital, investment loans and borrowings, the Group may seek to mitigate its interest rate risk by obtaining loans structure with competitive interest rate.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/118 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33.TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a.
33. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) a.
Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) Berikut ini merupakan profil tingkat bunga atas pinjaman Grup:
The following represents the interest rate profile of the Group’s loans :
2011 Pinjaman pada tingkat suku bunga mengambang Pinjaman pada tingkat suku bunga tetap
b.
Interest rate risk (continued)
2010
4.00% - 5.67%
5.42% - 7.62%
Loans at variable rate
3.07% - 8.98%
3.07% - 9.25%
Loans at fixed rate
Analisis sensitivitas untuk risiko tingkat suku bunga
Sensitivity analyisis for interest rate risk
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, jika tingkat suku bunga pinjaman meningkat/menurun sebesar 50 (lima puluh) basis poin dengan semua variabel konstan, laba sebelum pajak masingmasing untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sebesar Rp3.000 dan Rp4.200 lebih rendah/tinggi, terutama sebagai akibat kenaikan/penurunan biaya bunga atas pinjaman dengan tingkat bunga mengambang.
As at 31 December 2011 and 2010, had the interest rate of the loans been 50 (fifty) basis points higher/lower with all other variables held constant, income before tax for the years then ended would have been Rp3,000 dan 4,200, respectively lower/higher, mainly as a result of higher/lower interest expense on loans with floating interest rates.
Risiko mata uang asing
b.
Foreign currency risk
Mata uang pelaporan Grup adalah Rupiah. Grup dapat menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena pinjaman, pendapatan usaha dan biaya beberapa pembelian utamanya dalam mata uang Dolar AS atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing (terutama Dolar AS) seperti yang dikutip dari pasar internasional. Apabila pendapatan dan pembelian Grup di dalam mata uang selain Rupiah, dan tidak seimbang dalam hal kuantum dan/atau pemilihan waktu, Grup terekspos risiko mata uang asing.
The Group’s reporting currency is the Rupiah. The Group faces foreign exchange risk as its borrowings, operating revenue and the costs of certain key purchases are either denominated in US Dollar or whose price is significantly influenced by their benchmark price movements in foreign currencies (mainly US Dollar) as quoted in the international markets. To the extent that the revenue and purchases of the Group are denominated in currencies other than Rupiah, and are not evenly matched in terms of quantum and/or timing, the Group have exposure to foreign currency risk.
Grup tidak mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal untuk laju pertukaran mata uang asing. Bagaimanapun, terkait dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf di atas, fluktuasi dalam nilai tukar Rupiah dan Dolar AS menghasilkan lindung nilai natural untuk laju nilai tukar Grup.
The Group do not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, in relation to the matters discussed in the preceding paragraph, the fluctuations in the exchange rates between the Rupiah and US Dollar provide some degree of natural hedge for the Group’s foreign exchange exposure.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/119 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
Risiko kredit
33 . FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) c.
Credit risk
Risiko kredit yang dihadapi oleh Grup berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk meringankan risiko ini, ada kebijakan untuk memastikan penjualan jasa/produk hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Grup dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian jasa/produk secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Untuk pendapatan usaha, Grup memberikan jangka waktu kredit dari faktur yang diterbitkan. Sebagai tambahan, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.
The Group are exposed to credit risk arising from the credit granted to its customers. To mitigate this risk, it has policies in place to ensure that sales of services/products are made only to creditworthy customers with proven track record or good credit history. It is the Group’s policy that all customers who wish to trade of services/products on credit are subject to credit verification procedures. For operating revenues, the Group may grant its customers credit terms from the issuance of invoice. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Group’s exposure to bad debts.
Tergantung pada penilaian Grup, penyisihan khusus mungkin dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih.
Depending on the Group’s assessment, specific provisions may be made if the receivable is deemed uncollectible.
Tabel berikut ini menyajikan maksimal eksposur risiko kredit atas aset keuangan Grup:
The following table represents the maximum exposure to credit risk of the Group’s financial assets:
2011
2010*
Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha, bersih Piutang sewa pembiayaan Piutang lain-lain pihak ketiga Piutang pihak berelasi Aset lain-lain
688,818 1,195,040 18,281 24,427 3,587 116,530
735,093 8,300 775,374 18,543 24,237 6,286 27,881
Cash and cash equivalents Short-term investments Trade receivables, net Finance lease receivables Other receivables third parties Due from related parties Other assets
Jumlah
2,046,683
1,595,714
Total
*Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
d.
Risiko likuiditas
As restated (refer to Note 4)*
d.
Liquidity risk
Grup mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan mengelola hutang yang jatuh tempo dengan mengatur kas yang cukup dan ketersediaan pendanaan melalui jumlah fasilitas kredit berkomitmen yang cukup.
The Group manage its liquidity profile to be able to finance its capital expendi ture and service its maturing debts by maintaining sufficient cash and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.
Grup secara reguler mengevaluasi proyeksi arus kas dan terus menerus menilai kondisi pada pasar keuangan untuk kesempatan mengejar inisiatif penggalangan dana.
The Group regularly evaluate its projected and actual cash flow information and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising initiatives.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/120 Schedule NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d.
33 . FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) d.
Risiko likuiditas (lanjutan)
The table below represents the maturity profile of the Group’s financial liabilities based on contractual payments.
Tabel berikut ini menyajikan profil jangka waktu pembayaran liabilitas keuangan Grup berdasarkan pembayaran dalam kontrak. < 1 tahun/ < 1 year Pinjaman jangka pendek Hutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Hutang lain- lain - pihak ketiga Beban masih harus dibayar Bagian jangka pendek dari liabilitas jangka panjang Pinjaman bank Liabilitas jangka panjang setelah dik urangi bagian jangka pendek Pinjaman bank Wesel bayar
Pinjaman jangka pendek Hutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Hutang lain- lain pihak ketiga Beban masih harus dibayar Bagian jangka pendek dari liabilitas jangka panjang Pinjaman bank Liabilitas se wa pembiayaan Liabilitas jangka panjang s etelah dikurangi bagian jangka Pinjaman bank
2011 2 - 3 tahun/ 2 - 3 years
1 - 2 tahun/ 1 - 2 years
Liquidity risk (continued)
> 3 tahun/ > 3 years
Jumlah/ Total
161,541
-
-
-
161,541
426,217 163,991
-
-
-
426,217 163,991
15,113 690,130
-
-
-
15,113 690,130
410,196
-
-
-
410,196
-
17,148 -
1,659 -
852 453,400
19,659 453,400
1,867,187
17,148
1,659
454,252
2,340,246
< 1 tahun/ < 1 year
2010* 2 - 3 tahun/ 2 - 3 years
1 - 2 tahun/ 1 - 2 years
> 3 tahun/ > 3 years
Jumlah/ Total
160,170
-
-
-
160,170
172,641 238,359
-
-
-
172,641 238,359
14,632
-
-
-
14,632
387,414
-
-
-
387,414
236,984
-
-
-
236,984
6,124
-
-
-
6,124
-
241, 500
166,322
19,157
426,979
1,216,324
241,500
166,322
19,157
1,643,303
*Disajikan kembali (lihat Catatan 4)
Short-term loans Trade payables Third parties Related parties Other payables third parties Accrued expenses Current portion of long -term liabilities Bank loans Long- term liabilities net of current portion Bank loans Notes payable
Short-term loans Trade pay ables Third parties Related parties Other payables third parties Accrued expenses Current portion of long-term liabilities Bank loans Finance lease liabilities Long- term liabilities net of current portion Bank loans
As restated (refer to Note 4)*
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/121 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
e.
e. Nilai wajar
Fair Value
Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.
Fair value is the amount for which an asset could be exchanged or liability settled between knowledgeable and willing parties in an arm's length transaction.
Aset dan liabilitas keuangan lancar Grup diharapkan akan dapat direalisasi atau diselesaikan dalam jangka waktu dekat. Oleh karena itu, nilai tercatatnya mendekati nilai wajarnya.
The Company’s current financial assets and liabilities are expected to be realised or settled in the near term. Therefore, their carriying amounts approximate to their fair value.
Tabel dibawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari liabilitas keuangan jangka panjang yang memiliki bunga tetap pada tanggal 31 Desember 2011:
The table below describes the carrying amounts and fair value of fixed interest rate long-term financial liabilities that are not presented by the Group at fair value as at 31 December 2011:
Nilai tercatat/ Carrying amount Pinjaman bank (Catatan 20) Wesel bayar (Catatan 19) f.
33 . FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Nilai wajar/ Fair value
28,321 441,155
Manajemen permodalan
28,321 310,451 f.
Bank loans (Note 20) Notes payable (Note 19)
Capital management
Tujuan Grup dalam pengelolaan permodalan adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha Grup guna memberikan imbal hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada pemangku kepentingan lainnya serta menjaga struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal.
The Group’s objectives when managing capital are to safeguard the Group’s ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits to other stakeholders and to maintain an optimum capital structure to minimize the cost of capital.
Secara periodik, Grup melakukan penilaian hutang untuk menilai kemungkinan pembiayaan kembali hutang yang ada dengan hutang baru yang memiliki biaya yang lebih efisien sehingga mengoptimalkan biaya hutang.
Periodically, the Group conducts debt valuation to assess possibilities of refinancing existing debts with the new ones which have more efficient cost that will lead to more optimize cost-of-debt.
Group juga mempertahankan struktur modal pada tingkat tidak berisiko terhadap peringkat kreditnya.
The Group also maintains its capital structure at the level which not risk its credit rating.
Rasio hutang terhadap ekuitas (membagi jumlah pinjaman neto yang berbunga dengan jumlah ekuitas) dan rasio pengembalian bunga (membagi EBIT dengan pembayaran bunga) adalah dua rasio yang diamati oleh manajemen dalam mengevaluasi struktur modal Grup dan meninjau efektivitas dari hutang Grup. Grup menjaga rasio hutang terhadap ekuitas dan rasio pengambilan bunga untuk memenuhi persyaratan batasanbatasan pinjaman.
Debt to equity ratio (comparing net interestbearing-debt to total equity) and interest coverage ratio (comparing EBIT to interest payment) are two ratios which are monitored by management to evaluate the Group’s capital structure and review the effectiveness of the Group’s debts. Debt to equity ratio and interest coverage ratio are monitored to comply with the requirement of loan covenants.
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/122 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33.TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) f.
Manajemen permodalan (lanjutan)
33 . FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) f.
Capital management (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2011, aktual rasio hutang terhadap ekuitas dan rasio pengembalian bunga adalah 1,3 kali dan (-0,3) kali.
As at 31 December 2011, actual debt to equity ratio and interest coverage ratio are 1.3 times and (-0.3) times.
Tidak ada perubahan pada pendekatan Grup dalam mengelola permodalannya selama tahun berjalan.
There were no changes in the Group approach to capital management during the year.
34. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN a.
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Perjanjian Fasilitas Kredit Sindikasi
34 .SUBSEQUENT EVENTS a.
Syndicated Credit Facility Agreement
Berdasarkan Akta Notaris BRAy Mahyastoeti Notonagoro, S.H., No. 72 tanggal 19 Desember 2011, Perusahaan menandatangani Perjanjian Fasilitas Kredit Sindikasi (Perjanjian Sindikasi) dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, PT Bank Chinatrust Indonesia, PT Bank Mizuho Indonesia dan Bank of China Ltd Jakarta Branch dengan BCA bertindak sebagai agen fasilitas, penjaminan dan penampungan serta arranger.
Based on Notarial Deed No. 72 dated 19 December 2011 of BRAy Mahyastoeti Notonagoro, S.H., the Company entered into a Syndicated Credit Facility Agreement (Syndicated Agreement) with PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Lembaga Pembiayaa n Ekspor Indonesia, PT Bank Chinatrust Indonesia, PT Bank Mizuho Indonesia dan Bank of China Ltd Jakarta Branch, with BCA as facility, security and collecting agent as well as arranger.
Berdasarkan perjanjian tersebut, mulai tanggal 12 Januari 2012 sampai 6 Pebruari 2012, secara bertahap Perusahaan menerima dana pinjaman sindikasi baru sekaligus melakukan pelunasan atas fasilitas lama dan wesel bayar.
Based on the referred agreement, starting from 12 January 2012 until 6 February 2012, the Company gradually received the new syndicated fund and directly repay the existing facility and fixed rate notes.
Tingkat bunga untuk fasilitas ini adalah LIBOR + margin tertentu. Fasilitas kredit sindikasi baru terbagi dalam 4 (empat) tranche, yaitu:
The interest rate applied to these facilities are LIBOR plus certain. This new syndicated facility is divided into 4 (four) tranches as follows.
Tranche A Tranche A merupakan fasilitas Time Loan (kredit modal kerja) dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar AS$27,5 juta. Fasilitas kredit ini berjangka waktu 1 (satu) tahun sejak tanggal 19 Desember 2011. Fasilitas ini digunakan untuk pelunasan kredit modal kerja dari fasilitas perjanjian sindikasi yang ada (Catatan 20).
Tranche A Tranche A represents Time Loan Facility (working capital loan) w ith the maximum facility of US$ 27.5 million. The credit facility is payable in 1 (one) year starting from 19 December 201 1. This facility is used to repay the working capital loan from the existing syndicated agreement facility (Note 20).
Tranche B Tranche B merupakan fasilitas Kredit Investasi dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar AS$26,5 juta. Fasilitas kredit ini berjangka waktu 5 (lima) tahun mulai 19 Desember 2011. Fasilitas ini digunakan untuk pelunasan fasilitas kredit term loan/installment loan dari Fasilitas Kredit Sindikasi Tranche B dan Tranche C dari perjanjian sindikasi yang ada (Catatan 20) .
Tranche B Tranche B represensts Investment Credit Facility with a ma ximum facility amounting to US$26.5 million. This credit facility is payable in 5 (five) years starting from 19 December 2011. This facility is used to refinance term loan/installment loan Tranche B and Tranche C of existing syndicated agreement (Note 20).
PT ELNUSA Tbk DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES Lampiran 5/123 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. PERISTIWA (lanjutan) a.
b.
SETELAH
TANGGAL
PELAPORAN
Perjanjian Fasilitas Kredit Sindikasi (lanjutan)
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 AND 1 JANUARY 2010 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 34 .SUBSEQUENT EVENTS (continued) a.
Syndicated (continued)
Credit
Facility
Agreement
Tranche C Tranche C merupakan fasilitas Kredit Investasi dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar AS$50 juta. Fasilitas kredit ini berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak 19 Desember 2011 dengan masa tenggang 1 (satu) tahun. Fasilitas ini digunakan untuk pelunasan dini wesel bayar (Catatan 19).
Tranche C Tranche C represents Investment Credit Facility with a ma ximum facility amounting to US$50 million. This credit facility is payable in 5 (five) years starting from 19 December 2011 with 1 (one) year grace period. This facility used to redeem the notes payable (Note 19).
Tranche D Tranche D merupakan fasilitas Kredit Investasi dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar AS$ 9 juta. Fasilitas kredit ini berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak 19 Desember 2011 dengan masa tenggang 1 tahun. Fasilitas ini digunakan untuk pembiayaan belanja modal baru.
Tranche D Tranche D represents Investment Credit Facility with a maximum facility amounting to US$9 million. This credit facility is payable in 5 (five) yars starting from 19 December 2011 with 1 (one) year grace period. This facility is used to finance new capital expenditure.
Sesuai dengan perjanjian kredit tersebut, Perusahaan diwajibkan memenuhi batasanbatasan tertentu seperti batasan-batasan rasio keuangan.
As specified by the credit agreement, the Company is required to comply with certain covenants, such as, financial ratio covenants.
Fasilitas kredit ini dijamin dengan: - Tanah dan bangunan dengan nilai tanggungan sampai sejumlah Rp500.200. - Jaminan fidusia atas mesin dan peralatan dengan nilai penjaminan Rp1.300.000 atau ekuivalennya dalam AS$. - Pengalihan secara bersyarat hak atas rekening operasional dan rekening penampungan.
This credit facility is secured by: - Land buliding with a total value up to Rp500,200. - Fiduciary on machinery and equipments with a total value up to Rp1,300,000 or equivalent to US Dollar. - Fiduciary transferred of balance in escrow and operational account.
Penjualan saham treasuri Perusahaan selama periode Januari – Pebruari 2012 telah melakukan penjualan sebagian dari saham treasuri. Sampai dengan tanggal laporan keuangan, total penjualan saham treasuri berjumlah 28.477.500 lembar saham.
b.
Sales of treasury stock The Company during January – February 2012 has made a sales on portion of the treasury stock. As of the date of this report, total treasury stock sold are totalling to 28,477,500 shares.