Strategi Sanitasi Kabupaten Pidie Tahun 2015
Bab 4
STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI
Strategi pengembangan sanitasi dirumuskan berdasarkan hasil analisis Strength Weakness Opportunity Threat (SWOT) sesuai matrik analisis SWOT yang terdapat pada Lampiran 2 dukumen pemuktakhiran SSK. Selain aspek-aspek teknis, analisa SWOT ini juga dilakukan untuk aspek non teknis seperti kelembagaan, pendanaan, komunikasi, partisipasi masyarakat dan dunia usaha serta aspek kesetaraan jender dan keberpihakan
pada
masyakarat
miskin.
Analisis
ini
dilakukan
berdasarkan isu-isu strategis masing-masing sektor yang dibedakan menjadi dua kelompok yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal adalah berasal dari luar berupa peluang (opportunities) dan ancaman (threats), sedangkan faktor internal diperoleh dari dalam yang merupakan kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses). Pengembangan sanitasi untuk ketiga sub sektor yaitu air limbah, persampahan dan drainase dilakukan berdasarkan hasil penetapan wilayah penanganan prioritas sanitasi Kabupaten Pidie selama 5 (lima) tahun mendatang yang dimulai dari tahun 2016 sampai dengan 2020.
4.1
Air Limbah Domestik
Strategi pengembangan pengelolaan air limbah berdasarkan
hasil
Analisis
SWOT
yang
domestik dirumuskan menghasikan
strategi
pengembangan pengololaan air limbah domestik tahun 2016 sampai dengan 2020 sebagaimana dapat dilihat pada tabel 4.1.
BAB 4
STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI
4-1
Strategi Sanitasi Kabupaten Pidie Tahun 2015
Tabel 4.1 Analisis SWOT Sub Sektor Air Limbah Domestik No.
Faktor Internal
Skor 1
2
3
4
Angka
KEKUATAN (STRENGHTS) 1
Aspek Kelembagaan
1.1
Terbentuknya Pokja Sanitasi di Kabupaten berupa SK Pokja Sanitasi
4
4,00
1.2
Dokumen pendukung kegiatan Sanitasi (RPJMD,RTRW,RENJA)
4
4,00
1.3
Komitmen SKPK dalam pengelolaan sanitasi di Kabupaten
4
4,00
1.4
Adanya SKPK yang menangani Air Limbah
2
3
3,00
Aspek Keuangan
2.1 3
Tersedianya Anggaran APBK pada SKPK terkait penanganan Air Limbah
2
2,00
Aspek Teknis Operasional
3.1
Sarana dan Prasarana pendukung kegiatan Pokja Sanitasi
3.2
Tersedianya biaya operasional (OM) dan Biaya Pemeliharaan kegiatan Air Limbah
3.3
Adanya program dan kegiatan penanganan air limbah
4
3
3,00
2
2,00 3
3,00
Aspek Komunikasi
4.1 5
Koordinasi antar SKPK menyangkut sanitasi
2
2,00
SDM
5.1
Tersedianya SDM aparatur daerah untuk perencanaan dibidang air limbah
4
JUMLAH NILAI KEKUATAN
4,00 31,00
KELEMAHAN (WEAKNESS) 1
Aspek Kelembagaan
1.1
Belum adanya regulasi Perda/Qanun yang mengatur tentang Air Limbah
3
3,00
1.2
Organisasi yang mengelola Air limbah belum terbentuk.
3
3,00
1.3
Belum adanya dokumen perencanaan Air Limbah
1.4
Belum adanya SOP Air Limbah
2
4
4,00
3
3,00
3
3,00
3
3,00
Aspek Keuangan
2.1 3
Belum optimalnya usulan SKPK yang disetujui oleh Tim Anggaran Pemerintah Kabupaten (TAPK) Aspek Teknis Operasional
3.1
Minimnya Sarana dan prasarana air limbah
BAB 4
STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI
4-2
Strategi Sanitasi Kabupaten Pidie Tahun 2015
3.2 4
Banyaknya Masyarakat MBR/miskin yang tidak memiliki sarana dan prasarana yang layak dan memenuhi standar dalam pengelolaan Air Limbah
4
4,00
Aspek Komunikasi
4.1 5
Kurangnya Koordinasi secara kontinyu antar SKPK menyangkut Sanitasi
3
3,00
3
3,00
SDM
5.1
Masih terbatasnya SDM untuk pengelolaan dibidang Air Limbah JUMLAH NILAI KELEMAHAN
29,00
SELISIH NILAI KEKUATAN - KELEMAHAN
2,00
PELUANG (OPPORTUNITIES) 1
Aspek Kelembagaan
1.1 2
Tersedianya peraturan, rencana induk, organisasi dan standar operasional Air Limbah
3
3,00
3
3,00
3
3,00
Aspek Keuangan
2.1 3
Ketersediaan Anggaran dari Pemerintah Pusat dan Provinsi dalam pengelolaan Air Limbah Aspek Komunikasi
3.1 4
Koordinasi dan Tindak Lanjut penanganan Sanitasi di tingkat provinsi dan Pusat Aspek Teknis Operasional
4.1
Adanya SDM yg membantu menangani sanitasi pada SKPD terkait Air Limbah
2
2,00
4.2
Peningkatan Anggaran operasional kegiatan sanitasi
2
2,00
4.3
Pengembangan teknologi pengolahan air limbah secara modern
5
3
3,00
Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan Kesetaraan Gender
5.1 6
Ketersediaan Anggaran dari masyarakat dan swasta dalam pembangunan dan pengelolaan Air Limbah
1
1,00
Aspek Sosial Budaya
6.1 7
Perubahan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
2
2,00
Demografi dan LH
7.1
Berkurangnya pencemaran air tanah dan air limbah
3
3,00
JUMLAH NILAI PELUANG
22,00
ANCAMAN (THREATS) 1
Aspek Kelembagaan
2
Aspek Keuangan
BAB 4
STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI
4-3
Strategi Sanitasi Kabupaten Pidie Tahun 2015
3
Aspek Komunikasi
4
Aspek Teknis Operasional
5
Aspek Partisipasi Masyarakat Swasta dan Kesetaraan Gender
5.1
Kurangnya Partisipasi masyarakat terhadap penanggulangan air limbah
6
4
4,00
Aspek Sosial Budaya
6.1
Kebiasaan masyarakat yang membuang air limbah tanpa proses
4
4,00
6.2
Pengetahuan masyarakat terkait pengelolaan air limbah rendah
4
4,00
7
Demografi dan LH
7.1
Tercemarnya air tanah
4
4,00
7.2
Pertumbuhan Penduduk yang semakin tinggi tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas pengelolaan air limbah
4
4,00
7.3
Tercemarnya sungai disebabkan pembuangan air limbah tanpa pengolahan
4
4,00
JUMLAH NILAI ANCAMAN
24,00
SELISIH NILAI PELUANG – ANCAMAN
-2,00
POSISI PENGELOLAAN AIR LIMBAH PELUANG 5
Kuadran3: Mendukung strategi Stabilisation (Stabil)
Kuadran1: Mendukung strategi Growth (Pertumbuhan)
4 3 2 1
KELEMAHAN
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
KEKUATAAN
-1 -2 Kuadran4: Mendukung strategi Survive (Bertahan)
-3
Kuadran2: Mendukung strategi Diversification (Pertukaran Usaha)
-4 -5 ANCAMAN BAB 4
STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI
4-4
Strategi Sanitasi Kabupaten Pidie Tahun 2015
Untuk
mencapai
visi
dan
misi
sanitasi
diperlukan
strategi
pengembangan pengelolaan air limbah, antara lain: 1. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan air limbah; 2. Menyediakan sarana dan prasarana air limbah yang layak dan memenuhi standar bagi masyarakat berpenghasilan rendah; 3. Penguatan kebijakan Pemerintah Kabupaten serta oenyusunan SOP dan Qanun terkait pengelolaan air limbah; 4. Peningkatan
sumber
pendanaan
untuk
pengembangan
dan
pengelolaan air limbah permukiman; 5. Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi; 6. Penyiapan rencana induk air limbah; 7. Peningkatan kapasitas SDM dalam pengelolaan air limbah.
4.2
Pengelolaan Persampahan
Strategi
pengembangan
berdasarkan
hasil
pengelolaan
Analisis
SWOT
persampahan yang
dirumuskan
menghasikan
strategi
pengembangan pengololaan persampahan tahun 2016 sampai dengan 2020 sebagaimana dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Analisis SWOT Sub Sektor Pengelolaan Persampahan Skor No.
Faktor Internal
Angka 1
2
3
4
KEKUATAN (STRENGHTS) 1
Aspek Kelembagaan
1.1
Terbentuknya Pokja Sanitasi di Kabupaten berupa SK Pokja Sanitasi
4
4,00
1.3
Dokumen pendukung kegiatan Sanitasi (RPJMD,RTRW,RENJA)
4
4,00
1.5
Adanya SKPK yang menangani Persampahan
4
4,00
1.6
Adanya Perda/Qanun yang mengatur tentang Persampahan
4
4,00
2 2.1
Aspek Keuangan Ketersediaan Anggaran APBK di SKPD terkait penanganan persampahan
BAB 4
STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI
2
2,00
4-5
Strategi Sanitasi Kabupaten Pidie Tahun 2015
3
Aspek Teknis Operasional
3.1
Sarana dan Prasarana pendukung kegiatan Pokja sanitasi
3.2
Tersedianya biaya operasional (OM) dan Biaya Pemeliharaan kegiatan Persampahan
3.3
Adanya program dan kegiatan penanganan persampahan
4
3
3,00
2
2,00 4
4,00
Aspek Komunikasi
4.1
Koordinasi antar SKPK yang menangani sanitasi
2
2,00
4.2
Sosialisasi Kepada Masyarakat perihal PHBS
2
2,00
5 5.1
SDM Jumlah SDM aparatur daerah untuk perencanaan dibidang persampahan
3
3,00
JUMLAH NILAI KEKUATAN
34,00
KELEMAHAN (WEAKNESS) 1
Aspek Kelembagaan
1.1
Organisasi/UPTD yang mengelola Persampahan belum terbentuk
4
4,00
1.2
Belum adanya dokumen perencanaan Persampahan
4
4,00
1.3
Belum adanya SOP Persampahan
2 2.1 3
3
Aspek Keuangan Belum optimalnya usulan SKPK yang disetujui oleh Tim Anggaran Pemerintah Kabupaten (TAPK) dibidang persampahan
Banyaknya Masyarakat yang belum melakukan sistem 3R
3.2
Minimnya sarana dan prasarana penunjang kegiatan persampahan
4.1 5 5.1
4
4,00
4
4,00
Aspek Teknis Operasional
3.1
4
3,00
3
3,00
3
3,00
3
3,00
Aspek Komunikasi Kurangnya Koordinasi secara kontinyu antar SKPK menyangkut Sanitasi SDM Masih terbatasnya SDM aparatur daerah untuk pengelolaan persampahan sistem 3R JUMLAH NILAI KELEMAHAN
28,00
SELISIH NILAI KEKUATAN - KELEMAHAN
6,00
PELUANG (OPPORTUNITIES) 1 1.1 2 2.1
Aspek Kelembagaan Tersedianya organisasi/UPTD dan SOP pengelolaan persampahan
3
3,00
3
3,00
Aspek Keuangan Ketersediaan Anggaran dari Pemerintah Pusat dan Provinsi dalam pengelolaan persampahan
BAB 4
STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI
4-6
Strategi Sanitasi Kabupaten Pidie Tahun 2015
3 3.1 4 4.1 5 5.1 6 6.1 7 7.1
Aspek Komunikasi Koordinasi dan Tindak Lanjut penanganan Sanitasi di tingkat provinsi dan Pusat
3
3,00
Aspek Teknis Operasional Peningkatan Anggaran operasional kegiatan sanitasi
2
2,00
2
2,00
Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan Kesetaraan Gender Ketersediaan Anggaran dari masyarakat dan swasta dalam pembangunan dan pengelolaan persampahan Aspek Sosial Budaya Perubahan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
3
3,00
3
3,00
Demografi dan LH Berkurangnya Timbulan Sampah JUMLAH NILAI PELUANG
19,00
ANCAMAN (THREATS) 1
Aspek Kelembagaan
2
Aspek Keuangan
3
Aspek Komunikasi
4
Aspek Teknis Operasional
5
Aspek Partisipasi Masyarakat Swasta dan Kesetaraan Gender
5.1 6
Tingkat pastisipasi masyarakat menyangkut kebersihan masih rendah
3
3,00
Aspek Sosial Budaya
6.1
Kebiasaan buruk masyarakat membuang sampah ke sungai
3
3,00
6.2
Pengetahuan masyarakat terkait pengelolaan sampah rendah
3
3,00
7
Demografi dan LH
7.1
Bertambahnya timbulan sampah
4
4,00
7.2
Pertumbuhan Penduduk yang semakin tinggi tidak dibarengi dengan sarana dan prasarana persampahan
4
4,00
7.3
Berkurangnya kesuburan tanah akibat pembakaran sampah.
BAB 4
3
3,00
JUMLAH NILAI ANCAMAN
20,00
SELISIH NILAI PELUANG - ANCAMAN
-1,00
STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI
4-7
Strategi Sanitasi Kabupaten Pidie Tahun 2015
POSISI PENGELOLAAN PERSAMPAHAN PELUANG 6 5 Kuadran 3: Mendukung strategi Stabilisation (Stabil)
4 3
Kuadran 1: Mendukung strategi Growth (Pertumbuhan)
2 1 KELEMAHAN
-6
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
6
KEKUATAAN
-1 -2 Kuadran 4: Mendukung strategi Survive (Bertahan)
-3
Kuadran 2: Mendukung strategi Diversification (Pertukaran Usaha)
-4 -5 -6 ANCAMAN
Dalam
perencanaan
Pemerintah
pengembangan
Kabupaten
Pidie
pengelolaan
menetapkan
strategi
persampahan utama
untuk
menghadapi persoalan dan permasalahan persampahan sebagai berikut: 1. Peningkatan area pelayanan persampahan; 2. Peningkatan kapasitas masyarakat dalam pemahaman PHBS dan pengelolaan sampah menggunakan sistem 3R; 3. Peningkatan fasilitas sarana dan prasarana persampahan; 4. Peningkatan
sumber
pendanaan
untuk
pengembangan
dan
pengelolaan persampahan; 5. Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi; 6. Pembentukan lembaga pengelola persampahan; 7. Penyiapan rencana induk persampahan; 8. Penyiapan dan penyusunan SOP persampahan; 9. Peningkatan kapasitas SDM pengelolaan persampahan sistem 3R.
BAB 4
STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI
4-8
Strategi Sanitasi Kabupaten Pidie Tahun 2015
4.3
Drainase Perkotaan
Strategi
pengembangan
berdasarkan
hasil
pengelolaan
Analisis
SWOT
persampahan yang
dirumuskan
menghasikan
strategi
pengembangan pengololaan persampahan tahun 2016 sampai dengan 2020 sebagaimana dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Analisis SWOT Sub Sektor Drainase Perkotaan No.
Faktor Internal
Skor 1
2
3
4
Angka
KEKUATAN (STRENGHTS) 1
Aspek Kelembagaan
1.1
Terbentuknya Pokja Sanitasi di Kabupaten berupa SK Pokja Sanitasi
4
4,00
1.3
Dokumen pendukung kegiatan Sanitasi (RPJMD,RTRW,RENJA)
4
4,00
1.5
Adanya SKPK yang menangani drainase
4
4,00
2
Aspek Keuangan
2.1 3
Ketersediaan Anggaran APBK di SKPD terkait penanganan drainase
2
2,00
Aspek Teknis Operasional
3.1
Sarana dan Prasarana pendukung kegiatan Pokja
3.2
Tersedianya biaya operasional (OM) dan Biaya Pemeliharaan kegiatan drainase
3.3
Adanya program dan kegiatan dibidang Drainase
4
3
3,00
2
2,00 3
3,00
Aspek Komunikasi
4.1 5
Koordinasi antar SKPD yg menangani sanitasi
2
2,00
SDM
5.1
Jumlah SDM yg sesuai dengan kompetensinya
3
3,00
JUMLAH NILAI KEKUATAN
27,00
KELEMAHAN (WEAKNESS) 1
Aspek Kelembagaan
2
Aspek Keuangan
2.1
Belum optimalnya usulan SKPK yang disetujui oleh Tim Anggaran Pemerintah Kabupaten (TAPK) dibidang drainase
BAB 4
STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI
4
4-9
4,00
Strategi Sanitasi Kabupaten Pidie Tahun 2015
3
Aspek Teknis Operasional
3.1
Kurangnya pemeliharaan terhadap drainase yang telah dibangun
3.2
Sarana dan Prasarana pembangunan Drainase masih minim
4
4
4,00
3
3,00
3
3,00
Aspek Komunikasi
4.1 5
Kurangnya Koordinasi secara kontinyu antar SKPK menyangkut Sanitasi SDM
JUMLAH NILAI KELEMAHAN
14,00
SELISIH NILAI KEKUATAN - KELEMAHAN
13,00
PELUANG (OPPORTUNITIES) 1
Aspek Kelembagaan
2
Aspek Keuangan
2.1 3
Ketersediaan Anggaran dari Pemerintah Pusat dan Provinsi dalam pengelolaan drainase
3
3,00
3
3,00
3
3,00
Aspek Komunikasi
3.1 4
Koordinasi dan Tindak Lanjut penanganan Sanitasi di tingkat provinsi dan Pusat Aspek Teknis Operasional
4.1 5
Peningkatan Anggaran operasional kegiatan sanitasi Aspek Partisipasi Masyarakat, Swasta dan Kesetaraan Gender
5.1 6
Ketersediaan Anggaran dari masyarakat dan swasta dalam pembangunan dan pengelolaan drainase
2
2,00
Aspek Sosial Budaya
6.1 7
Perubahan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
3
3,00
3
3,00
Demografi dan LH
7.1
Berkurangnya endapan sampah di badan alir drainase JUMLAH NILAI PELUANG
17,00
ANCAMAN (THREATS) 1
Aspek Kelembagaan
2
Aspek Keuangan
BAB 4
STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI
4 - 10
Strategi Sanitasi Kabupaten Pidie Tahun 2015
3
Aspek Komunikasi
4
Aspek Teknis Operasional
5
Aspek Partisipasi Masyarakat Swasta dan Kesetaraan Gender
5.1 6
Partisipasi masyarakat menyangkut kebersihan dan lancarnya air di drainase masih rendah
4
4,00
Aspek Sosial Budaya
6.1
Kebiasaan buruk masyarakat membuang sampah ke sistem jaringan drainase
4
4,00
6.2
Pengetahuan masyarakat terkait menyangkut kebersihan dan pemeliharaan jaringan drainase masih rendah
4
4,00
4
4,00
7
Demografi dan LH
7.1
Tingginya tingkat sedimentasi
7.2
Terjadinya Kerusakan beberapa drainase di Kabupaten Pidie
7.3
Pada musim hujan akan terjadi genangan air (melewati saluran air yang ada). Hal ini disebabkan karena sistem kurang baik dan adanya penumpukan sampah/endapan dari para pedagang dan rumah tangga;
BAB 4
3
3,00
4
4,00
JUMLAH NILAI ANCAMAN
23,00
SELISIH NILAI PELUANG – ANCAMAN
-6,00
STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI
4 - 11
Strategi Sanitasi Kabupaten Pidie Tahun 2015
POSISI PENGELOLAAN DRAINASE
PELUANG 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 Kuadran 3: Mendukung strategi Stabilisation (Stabil)
KELEMAHAN -13 -12 -11 -10
-9
-8
-7
-6
-5
-4
-3
-2
Kuadran 4: Mendukung strategi Survive (Bertahan)
Kuadran 1: Mendukung strategi Growth (Pertumbuha n)
3 2 1 -1
0
1
2
-1
-2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
KEKUATAN
Kuadran 2: Mendukung strategi Diversification (Pertukaran Usaha)
-3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 ANCAMAN
Dalam
perencanaan
Pemerintah
pengembangan
Kabupaten
Pidie
pengelolaan
menetapkan
strategi
persampahan utama
untuk
menghadapi persoalan dan permasalahan drainase perkotaan sebagai berikut: 1. Peningkatan kapasitas masyarakat dalam pemahaman PHBS dan pemeliharaan drainase; 2. Pengembangan perencanaan drainase kota yang terintegrasi dan komprehensif; 3. Peningkatan fasilitas dan pemeliharaan sarana dan prasarana drainase perkotaan; 4. Peningkatan
sumber
pendanaan
untuk
pengembangan
dan
pengelolaan drainase; 5. Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi.
BAB 4
STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI
4 - 12