STRATEGI PEMASARAN PRODUK PMKR MUSYARAKAH DI PT. BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU (KCP) MAJAPAHIT SEMARANG
TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)
Disusun oleh : MASRIFATUL AYU NUR YULIANA NIM :
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
i
STRATEGI PEMASARAN PRODUK PMKR MUSYARAKAH DI PT. BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU (KCP) MAJAPAHIT SEMARANG
TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)
Disusun oleh : MASRIFATUL AYU NUR YULIANA NIM :
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
ii
KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA Jl. Tentara Pelajar No Salatiga telp. ( 98) , 4 Website:www.iainsalatiga.ac.idemail:
[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING Hal
: Pengajuan Naskah Tugas Akhir Kepada Yth. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Di Salatiga.
Assalamu’alaikum wr. wb Setelah memperoleh berbagai pengarahan, bimbingan, koreksi, dan perbaikan, maka tugas akhir di bawah ini: Nama
: Masrifatul Ayu Nur Yuliana
NIM
:
Jurusan
: D III Perbankan Syariah
Fakultas
: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Judul
: STRATEGI PEMASARAN PRODUK PMKR MUSYARAKAH DI PT. BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU (KCP) MAJAPAHIT SEMARANG.
Demikian layak diajukan dalam sidang munaqasah. Demikian untuk menjadikan periksa. Wassalamualaikum wr. wb Salatiga,
Agustus
Pembimbing
Ari Setiawan, S.Pd., M.M. NIP. iii
KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA Jl. Tentara Pelajar No Salatiga telp. ( 98) , 4 Website:www.iainsalatiga.ac.idemail:
[email protected]
PENGESAHAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK PMKR MUSYARAKAH DI PT. BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU (KCP) MAJAPAHIT SEMARANG DISUSUN OLEH: MASRIFATUL AYU NUR YULIANA NIM : Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Tugas Akhir Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 8 September dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya Ekonomi Syari‟ah Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji
:Agus Waluyo, Dr, M.Ag.
______________
Sekertaris Penguji
: Alfred L, M.SI.
______________
Penguji I
: Dr. Hikmah Endraswati, SE, M.Si.
______________
Penguji II
: Mochlasin, M.Ag.
______________ Salatiga, 8 September Dekan
Dr. Anton Bawono, M. Si NIP. iv
ABSTRAK Yuliana, MasrifatulAyuNur.
. Strategi Pemasaran Pembiayaan Musyarakah
Di PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Majapahit Semarang.Tugas Akhir. Jurusan Syariah. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Ari Setiawan, S.Pd., M.M. Kata Kunci: Strategi, Pemasaran, ProdukMusyarakah. Permasalahan yang dibahas yaitu strategi pemasaran produk PMKR Musyarakah di PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Cabang Pembantu (KCP) Majapahit Semarang untuk memasarkan produk pembiayaan musyarakah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang digunakan dalam memasarkan produk pembiayaannya serta hambatan-hambatan apa saja yang dapat menjadi kendala dalam strategi pemasaran produk pembiayaan musyarakah. Dalam penelitian ini, menggunakan metode deskriptif. Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah studi pustaka, observasi, dokumentasi dan wawancara. Berdasarkan penelitian yang dilakukan olehpenulis, penulis dapat menyimpulkan bahwa strategi pemasaran produk pembiayaan musyarakah di PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah KCP Majapahit yang sebagian sudah sesuai dengan aturan yang ditetapkan, tapi perlu lebih rinci menggunakan teori tersebut ke dalam praktik. Strategi yang digunakan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah KCP Majapahit Semarang antara lain ( ) Door to door /Jemput bola; ( ) Referensi dari nasabah axis; ( )Personal Selling; (4)Pihak Account Officer (AO) harus menguasai poduk/ kelebihan produk PT.Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah.Dalam penelitian terhadap hambatan-hambatan apa saja yang muncul ketika PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Majapahit Semarang ketika memasarkan produk pembiayaannya yaitu
Kurangnya
pengetahuan
masyarakat,kurangnya
terhadappembiayaan musyarakah,persaingan antar bank.
v
minat
masyarakat
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini penulis persembahkan kepada : IAIN Salatiga Bapak Sumaedi, Ibu Ummatul Khoiriyahdanadik saya Amarul Putra Abi Dwinanto Teman-teman DIII Perbankan Syariah angkatan seluruh sahabat penulis
vi
, serta
MOTTO
HIDUP HANYA SEBENTAR, MAKA LAKUKAN YANG TERBAIK, NIKMATI TIAP WAKTUNYA DAN BERSYUKUR ATAS SEGALA YANG ADA.
ORANG-ORANG YANG BERHASIL TIDAK HANYA DENGAN KERAS HATI, MELAINKAN MEREKA JUGA PEKERJA KERAS YANG PERCAYA PADA KEMAMPUAN DIRINYA.
vii
KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SALATIGA Jl. Tentara Pelajar No Salatiga telp. ( 98) , 4 Website:www.iainsalatiga.ac.idemail:
[email protected]
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Masrifatul Ayu Nur Yuliana
NIM
:
Jurusan
: D III Perbankan Syariah
Fakultas
: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Menyatakan bahwa Tugas Akhir yang saya buat untuk memenuhi persyaratan kelulusan pada jurusan DIII Perbankan Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, dengan judul : “STRATEGI PEMASARAN PRODUK PMKRMUSYARAKAH DI PT. BANK RAKYAT INDINESIA (BRI) KANTOR CABANG PEMBANTU (KCP) MAJAPAHIT SEMARANG” Adalah hasil
karya
sendiri, bukan
“DUPLIKASI”
dari
karya
orang
lain.Selanjutnya apabila dikemudian hari ada “KLAIM” dari pihak lain, bukan tanggung jawab Dosen Pembimbing dan atau pihak IAIN. Tetapi menjadi tanggung jawab saya sendiri. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan dari siapapun. Salatiga,
Agustus
Hormat saya
MasrifatulAyuNurYuliana NIM: viii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah, karena atas petunjuk dan kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Musyarakah Di PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor
Cabang
Pembantu
(KCP)
Majapahit
Semarang”.Shalawat
serta
salamsemoga tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW atas kemuliaan Beliau yang selalu mengajarkan kesabaran bagi umatnya. Penyusun Tugas Akhir ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah pada Jurusan DIII Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Suatu kebahagiaan dan kewajiban bagi penulis untuk menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung atas terselesaikannya Tugas Akhir ini, baik secara langsung maupun tidak langsung terutama bagi: . Bapak Dr. Rahmat Hariyadi. M.Pd. selaku RektorIAIN Salatiga beserta wakilwakilnya. . Bapak Dr. Anton Bawono M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. . Bapak Drs. H. Alfred L, M. SI. selaku Ketua Jurusan D III Perbankan Syariah. 4. Bapak
Kaliri
selaku
PimpinanCabangPembantu
BRIS
Kantor
CabangPembantu (KCP) Majapahit Semarang. . Bapak Ari Setiyawan, S.Pd.,M.M.selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan memberikan pengarahan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. ix
. Keluarga Besar PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Majapahit Semarang yang telah membantu dalam pembuatan Tugas Akhir ini. . Ayah, Ibu tercinta dan adikku yang telah memberikan dorongan baik secara materi maupun non materi sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, dan juga untuk Mas GanangPranoto,serta semua orang yang selalu dekat dan memberikan dorongan, semangat, bantuan serta do‟anya selama ini. 8. Sahabat-sahabatku DIII Perbankan Syariah angkatan dukungan dan kisah-kisah seru selama
, terimakasih atas
tahun ini.
9. Semua pihak yang telah meluangkan waktunya turut serta dalam penulisan Tugas Akhir ini hingga selesai. Dalam penulisan Tugas Akhir ini penulis menyadari bahwa tidak ada sesuatu apapun yang sempurna kecuali Allah SWT oleh karena itu, dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya, dan bagi pembaca pada umumnya.
Salatiga,
Agustus
Penulis
Masrifatul Ayu Nur Yuliana
x
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................ ii LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ iii LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iv ABSTRAK ....................................................................................................... v PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi MOTTO ......................................................................................................... vii LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................. viii KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xv BAB I
: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... B. Rumusan Masalah ................................................................................ C. Tujuan dan Kegunaan .......................................................................... D. Pembatasan Masalah ............................................................................ 9 E. Metode Penelitian................................................................................. 9 F. Sistematika Penulisan...........................................................................
BAB II
: LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu ............................................................................ B. Pengertian Bank Syariah ......................................................................
xi
C. Strategi Pemasaran .............................................................................. 4 D. Musyarakah .......................................................................................... E. Manajemen Resiko .............................................................................. BAB III : GAMBARAN OBJEK A. Paparan PT. BRISyariah ...................................................................... 4 B. Profil Perusahaan ................................................................................ 4 C. Produk-produkBRISyariah ................................................................... . Produk Pendanaan ........................................................................... . Produk Pembiayaan ......................................................................... BAB IV : PEMBAHASAN A. Sistem dan Prosedur PMKR Musyarakah ........................................... B. StrategiPemsaran PT. BRIS Majapahit Semarang ............................... C. Kendala BRIS KCP Majapahit dalam Strategi Pemasaran .................. 4 BAB V
: PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 8 B. Saran ..................................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA Daftar Pustaka .................................................................................................. 8 Lampiran
xii
DAFTAR TABEL Tabel . `: Profil Perusahaan ........................................................................... 9
xiii
DAFTAR GAMBAR Gambar . : Struktur Organisasi PT. BRISyariah .......................................... 4 Gambar . :PerbandinganPembiayaanPT. BRI Syariah Pusat Jakarta .......... 9 Gambar 4. :Alur Operasional Pembiayaan Musyarakah BRIS ......................
xiv
DAFTAR SINGKATAN ADP
:Administrasi Pembiayaan
AO
:Account Officer
AOM
: Account Officer Micro
BRIS
:Bank Rakyat Indonesia Syariah
CS
: Customer Service
DPS
: Dewan Pengawas Syariah
IRP
: Instruksi Realisasi Pembiayaan
KCP
: Kantor Cabang Pembantu
KCTT
: Kartu Contoh Tanda Tangan
KKB
: KaepemilikanKendaraanBermotor
Kanca
: Kantor Cabang
KPR
: Kepemilikan Rumah
NPWP
: Nomor Pokok Wajib Pajak
PMKR
:Pembiayaan Modal Kerja Revolving
PT
: Perseroan Terbatas
SISKOHAT: Sistem Komputerisasi Haji Terpadu SIUP
: Surat Ijin Usaha Perdagangan
SP
: Surat Pernyataan Perjanjian Pembiayaan
. xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Sedangkan bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana
dari
masyarakat
dalam
bentuk
simpanan
dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan deposito.Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya.Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk pembayaran dan setoran seperti pembayaran listrik, telepon, air, pajak, uang kuliah, dan pembayaran lainnya. Menurut Undang-Undang RI Nomor
Tahun 998 tanggal
November
998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada
masyarakat
dalam
bentuk
kredit
dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak” (Kasmir, 998: ) . Bank Syariah atau bank bagi hasil merupakan bank yang beroperasi dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Di dalam operasinya bank syariah
mengikuti
aturan
Al-Qur’an-Hadits
dan
regulasi
dari
perintah.Sesuai dengan perintah dan larangan syariah, maka praktikpraktik bisnis yang mengandung unsure riba dihindari, sedangkan yang diikuti
adalah
praktik-praktik
bisnis
yang
dilakukan
di
zaman
Rasulullah.Perbedaan pokok antara Bank Syariah dan Bank Konvensional adalah adanya larangan riba (bunga) bagi Bank Syariah. Riba dilarang sedangkan jual beli (al-abai) dihalalkan.Ini berarti membayar dan menerima bunga atas uang yang dipinjam/dipinjamkan adalah dilarang. Dalam operasionalnya, baik dalam kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat maupun dalam penyaluran dana kepada masyarakat, bank syariah (bank bagi hasil) tidak memperhitungkan bunga tapi berdasarkan prinsip jual beli dan bagi hasil (Martono, Akhir-akhir
ini
lembaga
:
keuangan
). syariah
mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Diantaranya yaitu perbankan syariah yang merupakan institusi atau lembaga yang mempunyai peran yang sangat penting dalam bidang ekonomi. Kegiatan dalam bidang perbankan adalah menyerap dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat. Dengan demikian dunia perbankan dapat menjembatani pihak yang berlebihan danadengan pihak yang membutuhkan dana. Perbankan
dalam menjalankan fungsinya tersebut menggunakan prinsip kehati-hatian, terutama saat menyalurkan dana pada masyarakat. Saat ini banyak bank-bank syariah yang bermunculan yang tentu saja membuat persaingan semakin ketat diusaha tersebut.Untuk dapat bertahan di industri perbankan syariah, maka setiap perusahaan harus mempunyai strategi manajemen yang baik, karena tanpa strategi manajemen yang baik, perusahaan akan mudah gulung tikar. Adapun salah satu faktor yang diperhatikan oleh lembaga syariah adalah bagaimana cara mereka memasarkan produknya. Seiring dengan banyaknya lembaga keuangan yang bermunculan di tengah masyarakat, maka lembaga keuangan syariah harus mampu mempertahankan dan meningkatkan kinerjanya, agar lembaga keuangan syariah tetap eksis ditengah-tengah maraknya bank-bank konvensional yang ada.Dalam hal ini khususnya lembaga keuangan bank syariah dalam usahanya mengembangkan dunia perekonomian Islam, kedudukan pemasaran sangat penting, karena sebagai penghubung antara nasabah dengan Bank syariah.Untuk itu sebelum memperkenalkan produk, pihak bank harus mengenal atau mengerti kebutuhan nyata dari para calon nasabah (masyarakat).Setelah itu baru memperkenalkan produk sesuai dengan kebutuhan mereka.Oleh karena itu nasabah harus dipandang sebagai mitra usaha yang bisa saling menguntungkan. Dalam kegiatan
mengenalkan produk tak lepas dari kegiatan
pemasaran, Pada dasarnya pemasaran menjadi kebutuhan pada lembaga,
baik yang bergerak di bidang laba atau nirlaba, mengingat perkembangan pasar dan persaingan yang semakin ketat, bagian pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat luas, antara lain mencari calon nasabah
sebanyak-banyaknya,
melakukan
penagihan,
serta
memperkenalkan atau mempromosikan produk kepada nasabah. Maka dari itu untuk melakukan pemasaran yang baik tidaklah mudah karena diperlukan strategi-strategi yang baik pula. Banyak orang mengartikan pemasaran pada persepsi yang sempit, yaitu menjual jasa atau iklan.Memang penjualan dan iklan merupakan bagian dari akivitas pemasaran, namun konsep pemasaran tidaklah sesmpit itu. Pemasaran adalah segala daya dan upaya manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui proses tukarmenukar baik dan teratur, sehingga kedua belah pihak yang melaksanakan pertukaran dapat memperoleh kepuasan. Kegiatan pemasaran yang dilakukan suatu perusahaan memiliki beberapa tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.Dalam jangka pendek biasanya untuk mencari konsumen baru terutama untuk produk yang baru diluncurkan.Sedangkan untuk tujuan jangka panjang dilakukan untuk mempertahankan produkproduk yang sudah ada agar tetap eksis. Dari uraian di atas menunjukkan bahwa pemasaran bank merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para
nasabahnya terhadap produk dan jasa perbankan.Baik produk simpanan maupun pinjaman. Dengan demikian agar suatu lembaga keuangan dapat menguasai pasar dibandingkan dengan lembaga keuangan lain, maka lembaga keuangan tersebut harus mempunyai strategi pemasaran yang baik sehingga dapat melaksanakan strategi yang tepat demi tercapainya tujuan lembaga keuangan tersebut. Dari pengertian di atas jelas bahwa pembiayaan adalah pinjaman uang yang diberikan kepada nasabah untuk usaha di bidang apapun yang halal dalam jenisnya.Untuk meyakinkan bahwa calon nasabah benar-benar dapat dipercaya, maka sebelum memberikan pembiayaan bank wajib menganalisis kredit dan calon usaha nasabah. Pembiayaan merupakan salah satu produk utama dan
menjadi sumber utama pendapatan
perbankan syariah. Salah satu produk yang jarang digunakan oleh nasabah dari perbankan syariah adalah produk pembiayaan musyarakah. Pembiayaan musyarakah (Yudiana,
4:
) adalah suatu bentuk
akad kerjasama perniagaan antara beberapa pemilik modal untuk menyertakan modalnya dalam suatu usaha, dimana masing-masing pihak mempunyai hak untuk ikut serta dalam pelaksanaan manajemen usaha tersebut.Keuntungan dibagi menurut proporsi penyertaan modal atau berdasarkan kesepakatan bersama. Musyarakah dapat diartikan pula sebagai pencampuran dana untuk tujuan pembagian keuntungan.
Sedangkan
Ascarya
(
:
)
mendiskripsikan
bahwa
Musyarakah pada umumnya merupakan perjanjian yang berjalan terus sepanjang usaha yang dibiayai bersama terus beroperasi.Meskipun demikian, perjanjian musyarakah dapat diakhiri dengan atau tanpa menutup usaha.Apabila usaha ditutup atau dilikuidasi aset sesuai nisbah penyertaannya. Apabila usaha terus berjalan, maka mitra usaha yang ingin mengakhiri perjanjian dapat menjual sahamnya ke mitra usaha yang lain dengan harga yang disepakati bersama. Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dikemukakan tersebut, maka penulis ingin meneliti bagaimana PT.Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Majapahit Semarang memasarkan produknya, dari hasil wawancara yang telah dilakukan secara lisan dengan Pamor Nugroho selaku Account Officer maka penulis memilih produk pembiayaan musyarakah dimana produk tersebut jarang dipakai dalam pembiayaan di perbankan syariah dibandingkan dengan produk lain. Maka penulis mengambil judul “Strategi Pemasaran Produk PMKR Musyarakah di PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Majapahit Semarang”
A. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini dimaksudkan untuk dijadikan pedoman bagi penulis secara cermat dan tepat sesuai dengan prinsip-
prinsip suatu penelitian yang ilmiah.Dengan perumusan masalah diharapkan dapat mengetahui objek-objek yang diteliti, serta bertujuan agar penulisan dan ruang lingkup penelitian uraiannya terbatas dan terarah pada hal-hal yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. Untuk memudahkan pembahasan masalah dan pemahamannya, maka penulis merumuskan permasalahannya sebagai berikut: . Bagaimana sistem dan prosedur produk PMKR Musyarakah di PT.Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah KCP Majapahit? . Bagaimana strategi pemasaran yang digunakan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia
(BRI)
Syariah
KCP
Majapahit
untuk
pembiayaan
musyarakah? . Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah dalam strategi pemasaran produknya?
B. Tujuan dan Kegunaan . Tujuan Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penelitian tersebut dapat memberikan manfaat yang sesuai dengan apa yang dikehendaki. Adapun tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk
mengetahui
sistem
dan
prosedur
produk
PMKR
Musyarakah yang ada di PT.Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Majapahit Semarang?
b. Untuk mengetahui strategi pemasaran produk musyarakah yang digunakan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syrariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Majapahit Semarang? c. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Majapahit Semarang dalam strategi pemasaran produknya. . Kegunaan a. Bagi Penulis Sebagai bahan masukan untuk menambah dan memperluas pengetahuan penulis, khususnya berkaitan dengan masalah strategi pemasaran produk pembiayaan musyarakah di PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah KCP Majapahit Semarang, serta menumbuhkan sikap profesionalisme kerja melalui berfikir dan meningkatkan daya penalaran dalam melakukan penelitian, perumusan, dan pemecahan masalah secara ilmiah. b. Bagi almamater / IAIN Salatiga Sebagai karya ilmiah yang dapat dijadikan sebagai referensi maupun tambahan informasi bagi civitas akademik IAIN Salatiga. c. Bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan untuk masyarakat agar memahami tentang strategi pemasaran produk pembiayaan musyarakah, sehingga menjadi sebuah referensi baru dalam dunia perbankan.
C. Pembatasan Masalah Analisis dalam penelitian ini dibatasi dalam hal prosedur dan langkah-langkah yang dilakukan PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah KCP Majapahit Semarang untuk strategi pemasaran produk pembiayaan musyarakah di PT. BRI Syariah KCP Majapahit Semarang.
D. Metode Penelitian . Jenis Penelitian Penelitian
ini
menggunakan
penelitian
deskriptif,
yang
dimaksudkan adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan
gambaran
lengkap
mengenai
setting
sosial
atau
dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai setting sosial atau dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial. Dengan jalan mendiskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti jelas tentang seubjek penelitian dan akan menggunakan pertanyaan dalam menggali informasi yang dibutuhkan. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menghasilkan gambaran akurat tentang sebuah kelompk, menggambarkan mekanisme sebuah proses atau hubungan, memberikan gambaran lengkap baik dalam bentuk verbal atau numerical, menyajikan informasi dasar akan suatu hubungan, menciptakn seperangkat kategori dan mengklasifikasikan subjek
penelitian, menjelaskan seperangkat atau proses, serta
untuk
menyimpan informasi bersifat kontradiktif mengenai subjek penelitian. . Metode pengumpulan data Agar dapat diperoleh data-data yang bisa diuji kebenarannya, nyata dan lengkap, maka peneliti menggunakan instrument sebagai berikut : a. Studi kepustakaan Yaitu dengan membaca buku yang ada kaitannya dengan tema dan judul penelitian.Dalam hal ini penulis menggunakan teori untuk membahas permasalahan yang ada, misal teori bank syariah, strategi pemasaran produk pembiayaan dan lainnya. b. Studi lapangan ) Observasi Observasi adalah pengamatan secara sistematik pada objek penelitian menggunakan panca indra, metode observasi hasilnya lebih akurat dan terbukti, metode ini memusatkan pada kemampuan pengamatan dan mengingat. ) Wawancara Wawancara adalah cara memperoleh data secara langsung melalui Tanya jawab kepada pihak PT.Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah KCP Majapahit Semarang tentang sistem dan prasedur pembiayaan musyarakah di PT. BRISyariah KCP Majapahit Semarang, strategi pemasaran produk musyarakah yang digunakan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syrariah
Kantor Cabang Pembantu (KCP) Majapahit Semarang, serta hambatan-hambatan yang dihadapi oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah dalam menerapkan strategi pemasaran produknya. ) Dokumentasi Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen, transkrip, surat, arsip, dan lainnya. Dalam dokumentasi yang diamati adalah benda mati, metode ini tidak terlalu sulit karena apabila terdapat kesalahan data, data tersebut masih tetap. Dari dokumen-dokumen yang ada peneliti akan memperoleh data tentang sejarah berdirinya, struktur organisasi, job description, visi dan misi, kegiatan operasional, serta strategi pemasaran produk-produk pembiayaan di PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah KCP Majapahit Semarang. E. Sistematika Penulisan Pada penelitian terdapat
(lima) bab yang terdiri dari beberapa sub
bab yang dapat diuraikan kembali, Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, pembatasan masalah, , jenis dan metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI Di dalam bab ini akan menyajikan landasan teori yang menguraikan hal-hal yang bersangkutan dengan materi yang akan dibahas dalam penelitian, dengan sumber dan referensi dari berbagai literatur. BAB III DATA OBYEK PENELITIAN Pada gambaran ini, terdiri dari gambaran umum PT. BRISyariah KCP Majapahit Semarang, data-data deskriptif, hasil penelitian yang terdiri dari sistem dan prosedur dan langkah-langkah produk pembiayaan musyarakah di PT. BRISyariah KCP Majapahit Semarang dalam strategi pemasaran produk pembiayaan musyarakah. BAB IV PEMBAHASAN Bab ini akan dijelaskan mengenai sistem dan prosedur pembiayaan musyarakah padaPT. BRISyariah Kantor Cabang Pembantu Majapahit Semarang, strategi yang digunakan PT.Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah dalam memasarkan produk pembiayaan musyarakah. Serta menerangkan kendala yang timbul saat memasarkan pembiayaan musyarakah. BAB V PENUTUP Merupakan penutup yang memuat kesimpulan dan saran dari hasil penelitian ini dan diakhiri dengan lampiran-lampiran yang terkait dengan hasil penelitian yang ditemukan di lapangan yang dipergunakan sebagai pembahasan atas hasil penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu ) dalam penelitian yang berjudul “Strategi
Mujihandayani (
Pemasaran Produk Pada Kopkar “Mega Prima Mandiri” Salatiga” penelitian ini menyatakan strategi-strategi yang digunakan oleh Kopkar “Mega Prima Mandiri” Salatiga adalah dengan melihat keinginan dari karyawan mengenai produk yang dibutuhkan, kemudian menyediakannya dengan sistem pembayaran secara kredit tanpa mengadakan promosi besar-besaran untuk menarik minat dari para karyawan. Karena mereka para karyawan yang menginginkan suatu produk akan datang dan kemudian membeli barang dengan kredit dan membayarnya dengan sistem angsuran pada tiap bulannya. Choeriyah (
) telah menulis sebuah penelitian yang berjudul
“Prosedur Pembiayaan Musyarakah pada BMT Amal Mulia Suruh Kabupaten Semarang”.Dalam penelitian tersebut peneliti menganalisis bagaimana tahapan pembiayaan yang bermasalah, karena masalah pembiayaan adalah permasalahan yang signifikan.Prosedur pembiayaan terkait dengan menganalisis nasabah yang ingin mengajukan pinjaman sehingga memperoleh pinjaman.Tehnik yang digunakan untuk mengamati calon nasabah adalah dengan melihat sifat personal, modal yang dimiliki,
kemampuan nasabah dan keadaan usaha nasabah.Dalam melakukan pembiayaan ini, BMT Amal Mulia bisa melihat usaha yang dijalankan oleh nasabah produktif. Hal ini dalam rangka mengurangi resiko yang timbul yaitu pembiayaan bermasalah. Sholaemah (
4) menulis sebuah penelitian yang berjudul “
Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Murabahah Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Banyumanik Semarang” Dalam penelitian tersebut peneliti menyimpulkan tentang bagaimana prosedur pemberian pembiayaan murabahah pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Banyumanik Semarang dengan bank yang lain tidak jauh berbeda,Strategi pemasaran produk murabahah yang diterapkan oleh Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Banyumanik Semarang diantaranya dengan promosi, door to door, referensi dari teman, nasabah yang Top Up, para marketing yang menguasai produk yang ditawarkan, serta strategi personal selling, dan dalam melakukan kegiatan pemasaran pembiayaan murabahah ada beberapa kendala-kendala yang timbul diantaranya faktor internal yaitu para marketing yang tidak menguasai produk yang ditawarkan, faktor eksternal yaitu masyarakat yang belum begitu mengetahui tentang bagi hasil pembiayaan murabahah pada BSM KCP Banyumanik Semarang. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mukaromah (
), yang
berjudul “Analisis Pembiayaan Musyarakah di BMT TUMANG Cabang Cepogo” menjelaskan bahwa prosedur pembiayaan musyarakah di BMT
TUMANG Cabang Cepogo dalam analisis yang dilakukan penulis terdapat pada hal-hal yang sudah sesuai dengan prosedur pembiayaan secara umum.Dalam penelitiannya juga terdapat langkah-langkah yang dilakukan oleh BMT TUMANG Cabang Cepogo untuk meminimalisir risiko yang dapat terjadi dalam pembiayaan musyarakah. Dalam Jurnal manajemen pemasaran modern no.
(
) hasil
tulisan Harun yang berjudul “Pengaruh Customer Relationship Marketing Dan Nilai Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah”yang menjelaskan bahwa Kajian pengaruh Customer relationship marketing dan nilai nasabah terhadaployalitas nasabah Bank Muamalat Cabang Jambi , dimensi dimensi dari kedua variabeldimaksud berdasarkan uji signifikansi secara parsial maupun simultan memberikankontribusi yang tinggi pengaruhnya pada pembentukan loyalitas nasabah Bank Muamalatcabang Jambi. Sementara itu Trisandini dalamtulisan pada jurnal hukum no. (
4)menulis tentang “Pengelolaan Risiko Pembiayaan di Bank Syariah”
dalam penelitian ini menyatakan bahwa Bank syariah berfungsi sebagai lembaga
intermediasi
(intermediary
institution),
yaitu
berfungsi
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana-dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya dalam bentuk pembiayaan. Pada sisi aktiva neraca bank syariah bagian terbesar dana operasional setiap bank syariah disalurkan dalam bentuk pembiayaan. Kenyataan ini menggambarkan bahwa pembiayaan adalah sumber pendapatan bank yang terbesar, namun sekaligus merupakan sumber risiko
operasi bisnis yang terbesar.pembiayaan bermasalah bahkan menjadi kategori macet menjadi masalah bagi bank syariah, karena dengan adanya pembiayaan bermasalah bukan saja menurunkan pendapatan bagi bank syariah tetapi juga menggerogoti jumlah dana operasional dan likuiditas keuangan bank syariah, yang akhirnya akan menggoyahkan kesehatan bank
syariah
dan
pada
akhirnya
akan
merugikan
nasabah
penyimpan/nasabah investor. Hal ini dikarenakan sebagian besar dana yang dipergunakan oleh bank syariah dalam menyalurkan dana dalam bentuk pembiayaan adalah dana nasabah penyimpan/nasabah investor, sehingga dana nasabah penyimpan / nasabah investor wajib mendapat perlindungan hukum. Oleh karena itu, diperlukan manajemen risiko untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalian risiko yang sesuai dengan kegiatan usaha perbankan syariah.Langkah-langkah yang dilakukan bank syariah tersebut dalam rangka memitigasi risiko harus mempertimbangkan kesesuaian dengan Prinsip Syariah. Kegiatan usaha bank syariah oleh karena senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko yang berkaitan erat dengan fungsinya sebagai lembaga intermediasi keuangan dan perkembangan lingkungan eksternal dan internal perbankan syariah yang semakin pesat mengakibatkan risiko kegiatan usaha perbankan syariah semakin kompleks salah satunya, yaitu risiko pembiayaan maka sejogjanya banksyariah dalam menjalankan kegiatan usahnya harus berhati-hati
dalam
mengelola
risiko-risiko tersebut, karena
akan
berdampak pada kesehatan bank syariah, yang pada akhirnya tidak
menutup kemungkinan bank syariah akan kesulitan likuditas dan berakibat menurunnya kepercayaan masyarakat sehingga masyarakat akan menarik dananya secara bersamaan, apabila hal ini terjadi maka akan sangat berpengaruh pada keberadaan bank syariah. Demikian halnya seperti yang ditulis oleh Mahardika, Zainul, Zahroh. Dalam jurnal administrasi bisnis
no.
(
) yang berjudul
“Analisis Risiko Pembiayaan Musyarakah Terhadap Pengembalian Pembiayaan Nasabah”. Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa:Risiko pembiayaan musyarakah yang diberikan oleh PT BPR Syariah Bumi Rinjani Probolinggo mengalami fluktuasi setiap tahunnya. Pembiayaan musyarakah yang diberikan memiliki risiko yang tinggi mulai tahun sampai dengan tahun
. Pada tahun
risiko pembiayaan
musyarakah mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun pada tahun
8
, dan
risiko pembiayaan musyarakah mengalami penurunan
dibandingkan dengan tahun
yang dikarenakan terjadi penurunan
jumlah pembiayaan musyarakah yang diberikan.Sementara itu pada tingkat pengembalian pembiayaan musyarakah yang terjadi pada PT BPR Syariah Bumi Rinjani Probolinggo masih dikatakan kurang baik pada tahun rendahnya
8, tahun tingkat
9, dan tahun pengembalian
dihubungkan dengan tingginya musyarakah. Pada tahun
. Hal tersebut dikarenakan pembiayaan
non
musyarakah
yang
performing financing (NPF)
dan tahun
tingkat pengembalian
pembiayaan musyarakah dikatakan baik karena tingginya tingkat
pengembalian pembiayaan musyarakah dihubungkan dengan rendahnya non performing financing (NPF) musyarakah dibandingkan dengan tahun 8, tahun
9, dan tahun
.
Dalam jurnal ilmiah no. 4 (
4) oleh Suharli yang berjudul
“Pelaksanaan Akad Musyarakah Pada Perbankan Syariah” disebutkan bahwa Berdasarkan uraian dari bab-bab di dalam jurnal ilmiah ini maka dapat disimpulkan sebagai berikut; Pelaksanaan akad musyarakah pada intinya mengacu pada akad yang dibuat oleh para pihak berdasarkan atas kesepakatan bersama. Berdasrkan akad Bank Muamalat Indonesia Cabang Mataram lebih menggunakan prinsip revenue sharing atau bagi penerimaan..Ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh nasabah, yaitu : tahapan inisiasi, tahapan solisitasi, tahapan evaluasi/analisapembiayaan, tahapan keputusan pembiayaan, tahapan realisasi, tahapan monitoring pembiayaan, dan tahapan pelunasan pembiayaan. Upaya yang akan ditempuh oleh para pihak apabila salah satu pihak melakukan wanprestasi yaitu ; Bank Muamalat Indonesia Cabang Mataram apabila nasabah tidak mengindahkan hak dan kewajiban yaitu dilakukan dengan cara restrukturisasi pembiayaan.Berdasarkan akad serta teori yang diberikan pada bank muamalat Indonesia cabang mataram saling bertolak belakang. Seperti halnya pada akad nasabah yang tidak memenuhi hak dan kewajibannya lebih ditekankan pada denda(Ta‟zir) dan ganti rugi (Ta‟widh) seperti yang dijelaskan pada pasal
akad musyarakah. Selain
itu, jaminan yang diberikan oleh nasabah kepada bank akan di eksekusi
;Apabila pihak Bank Muamalat Indonesia Cabang Mataram tidak memenuhi hak dan kewajibannya maka nasabah dapat melakukan laporan secara lisan maupun tulisan kepada pihak Bank Muamalat Indonesia Cabang Mataram.mengembalikan kelebihanya itu pada nasabah atas kelebihan pembayaran tersebut. Dalam jurnal manajemen no. (
) yang ditulis oleh Mulyadi,
Asep, Agus yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran Jasa Lembaga Pembiayaan Non Bank Pada PT Oto Multiartha Karawang”.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh penulis di PT Oto Multiartha Karawang, makapenulis dapat menyimpulkan bahwa Hasil perhitungan skor factor internal untuk aspek kekuatan sebesar kelemahan sebesar ( ,
, 8
), dengan selisih nilai sebesar
dan aspek ,8 , adalah
menggambarkan sebagai posisi organisasi tentang aspek kekuatan danaspek kelemahan. Sedangkan hasil perhitungan skor faktor eksternal untuk aspek peluang sebesar , dengan selisih nilai sebesar
danaspek tantangan sebesar ( , 9 ), ,8 , adalah menggambarkan sebagai
posisiorganisasi yang berkaitan tentang aspek peluang dan aspek tantangan. Sehingga dengan demikian, PT. Oto Multiartha Karawang dapat memilih empat alternatif strategi untukimplementasi strategi pemasaran jasa, yang didasarkan atas hasil perhitungan terbesar berada di kuadran Idengan nilai antara ,
dan , 8 . Dengan demimika, PT.
Oto Multiartha Karawang dapat mengkombinasikanantara kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan sebagai bagian dari strategi pemasaran
jasa,
sehingga
dapat
mencapai
kinerja
sesuai
dengan
tujuan
organisasi.Strategi pemasaran jasa yang dilakukan oleh PT Oto Multiartha Karawang pada saat sekarang ini adalah : ). Mengadakan program Down Payment ( DP ) Paket Murah kepada calon pelanggan yang bermaksudmelakukan transaksi aplikasi kredit mobil. ). Meningkatkan penjualan mobil pada segmen mobil bekas dengan mengadakan program Triple Bonuskhususnya untuk para mitra bisnis (showroom) dengan target 8 (delapan) unit mobil per bulan; ). Memberikan reward kepada dealer mobil baru dengan Program Tour Eropa. 4). Selain beberapa
strategi
pemasaran jasa
yang dilaksanakan
sebagaimana tersebut di atas, PT OtoMultiartha Karawang juga memberikan insentif atau reward bagi sales marketing mobil baru, dan jugakunjungan ke dealer dengan maksud untuk meningkatkan hubungan dengan pihak dealer atau showroomyang aktif pada setiap dilaksanakan pameran, gathering, serta kegiatan-kegiatan pameran lainnya. “Pengaruh Pembiayaan Musyarakah dan Mudharabah Terhadap Profit Perbankan Syariah” Jurnal ilmiah tahun
4 yang ditulis oleh Rizal
Tafaquh Fidin.Disimpulkan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah terhadap profit perbankan syariah di Indonesia pada periode
triwulan I tahun
9 sampai triwulan IV tahun
, baik secara parsial
maupun simultan. Penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel dalam menganalisis data. Hasil pengujian menunjukkan bahwa secara simultan pembiayaan mudharabah dan musyarakah berpengaruh signifikan terhadap profit perbankan syariah.Secara parsial, pembiayaan mudharabah berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profit pada bank syariah di Indonesia. Sehingga penurunan atau kenaikan volume pembiayaan berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap besarnya nilai profit pada bank syariah di Indonesia. Sedangkan pembiayaan musyarakah berpengaruh negatif signifikan terhadap, sehingga penurunan dan kenaikan pembiayaan musyarakah berpengaruh terhadap besarnya nilai profit pada bank syariah.Pengaruh negatif ini di karenakan pada Bank Mega Syariah dan Bank Rakyat Indonesia Syariah pembiayaan musyarakahnya kurang diminati sehingga tergolong rendah dibanding pada Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri. Namun besar kecilnya volume pembiayaan musyarakah tetap berpengaruh pada profit perbankan syariah di Indonesia. Suryani (
) dalam jurnal fatwa hukum no.
yang berjudul
“Penerapan Akad Musyarakah Dalam Pembiayaan Pada Bank Muamalat Cabang Pontianak” yang menyimpulkan bahwa pada pembagian kerugian yang diterapkan di Bank Muamalat sepenuhnya sudah sesuai dengan syariat islam. Ini dilihat dari sistem pembagian kerugian yang diterapkan pada Bank Muamalat cabang Pontianak yang melihat dari aspek penyebab
kerugian.Jika kerugian dari kegiatan usaha berasal dari nasabah, maka bank tidak ikut bertanggung jawab dalam kerugian atas usaha bersama tersebut.Sebaliknya jika kerugian berasal dari bank, maka nasabah tidak ikut bertanggung jawab mengganti kerugian. Hal ini sesuai dengan hadist Qudsi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW telah bersabda :�Allah SWT telah berkata : �Saya menyertai dua pihak yang sedang berkongsi selama salah satu dari keduaya tidak mengkhianati yang lain, seandainya berkhianat maka saya keluar dari penyertaan tersebut.� (HR. Daud). Adapun saran yang dapat penulis berikan, pertahankan dan tingkatkan terus penerapan prinsip syariah islam dalam segala aspek kegiatan usaha pada Bank Muamalat. Karena Bank Muamalat merupakan cerminan Bank Syariah dimana dalam menjalankan kegiatan usahanya harus berdasarkan Al-Qur�an dan As-Sunah.
B. Pengertian Bank Syariah Perbankan syariah dalam peristilahan internasional dikenal sebagai Islamic
Banking
atau
juga
disebut
dengan
Interest-free
banking.Peristilahan dengan menggunakan kata Islamic tidak dapat dilepaskan dari asal usul sistem perbankan syariah itu sendiri.Bank syariah pada awalnya dikembangkan sebagai suatu respon dari kelompok ekonomi dan praktisi perbankan Muslim yang berupayamengakomodasi desakan dari berbagai pihak yang menginginkan agar tersedia jasa transaksi keuangan yang dilaksanakan sejalan dengan nilai moral dan prinsip
syariah Islam.Utamanya adalah berkaitan dengan pelarangan praktek riba, kegiatan maisir (spekulasi), dari gharar/ketidakpastian (Muhamad, :
). Bank Islam atau selanjutnya disebut dengan bank bank yang
beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank syariah atau biasa disebut bank tanpa bunga, adalah lembaga keuangan/perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur‟an dan Hadist Nabi SAW atau dengan kata lain, Bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa
lainnya
dalam
lalu
lintas
pembayaran
serta
peredaran
uang
pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam(Muhamad,
yang : ).
C. Strategi Pemasaran Pemasaran adalah proses social yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler,
:9).
Umumnya kita mengenal istilah pemasaran dan penjualan terkadang penggunaannya dianggap sama. Padahal kedua istilah tersebut berbeda dari sisi orientasi dan konsep yang digunakan.Penjualan berorientasi pada produk yang telah ada dan brusaha agar barang tersebut dapat terjual sebanyak mungkin. Sedangkan Pemasaran berpangkal pada kebutuhan pembeli yang belum terpenuhi dalam hal penetapan produk, kualitas, harga, kemudahan mendapat sparepart dan sebagainya. Produk bukan satu-satunya penjamin kepuasan konsumen, akan tetapi ada beberapa variable lain yang sangat mempengaruhi kepuasan konsumen yakni harga produk lokasi, distribusi dan sebagainya. Apabila konsemenmerasa puas, maka ia akan kembali tetap bertahan dengan produk dan memberi tahu pihak lain untuk membeli dari kita (Muhamad,
: 9 ).
Dengan demikian kita harus menyusun strategi pemasaran yang baik, sehingga upaya pemasaran yang dilakukan bisa optimal. Adapun strategi pemasaran yang dilakukan diantaranya :
. Marketing Mix Konsep marketing mix pertama kali dikenalkan oleh McCarthy yang mempunyai 4 variabel, meskipun 4P adalah konsep klasik, tetapi masyarakat/lingkungan masih menggunkan konsep tersebut karena sesuai dengan pasar/lingkungan. Marketing mix (bauran pemasaran) merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu.Artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaan diantara elemen-elemen yang ada dalam marketing mix itu sendiri. Elemen-elemen yang ada dalam marketing mixyaitu (Kasmir,
: 8 )
a. Produk Produk secara umum diartikan sebagai sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.Artinya apapun wujudnya itu dapat memenuhi keinginan pelanggan dan kebutuhan kitakatakan sebagai produk. b. Price Harga salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix.Penentuan harga
menjadi
sangat penting diperhatikan,
mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa perbankan. Salah satu dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan. c. Place Penentuan lokasi kantor cabang bank yang dilakukan untuk cabang utama, cabang pembantu atau kantor kas. Penentuan
kantorlokasi kantor beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar nasabah mudah menjangkau setiap lokasi bank yang ada. Dengan demikian pula sarana dan prasarana harus memberikan rasa yang nyaman dan aman kepada seluruh nasabah yang berhubungan dengan bank. d. Promotion Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga kegiatan di atas, baik produk, harga, dan lokasi. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal bank.Oleh karena itu promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabah.Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah. D. Musyarakah . Pengertian Pembiayaan Musyarakah Musyarakah berasal dari kata syirkah.Syirkah menurut bahasa berarti al-ikhtilath artinya campur atau pencampuran. Maksud pencampuran disini adalah seseorang mencampurkan hartanya dengan
harta orang lain sehingga tidak mungkin untuk dibedakan (Suhendi, :
).
Musyarakah (syirkah atau syarikah atau serikat atau kongsi) adalah bentuk umum dari usaha bagi hasil di mana dua orang atau lebih menyumbangkan pembiayaan dan manajemen usaha, dengan proporsi bisa sama atau tidak. Keuntungan dibagi sesuai kesepakatan antara para mitra, dan kerugian akan dibagikan menurut proporsi modal. Transaksi musyarakah dilandasi adanya keinginan dari calon anggota dan pengurus lembaga keuangan untuk memulai kerjasama para pihak yang bekerja sama untuk meningkatkan nilai aset yang mereka miliki secara bersama-sama dengan memadukan seluruh sumber daya. Dari segi istilah, musyarakah adalah perjanjian yang dimaterai antara dan
pihak atau lebih sebagai rekan kongsi untuk berkongsi modal keuntungan
perusahaan.Sekiranya
dalam
suatu
perusahaan
perniagaan mengalami
atau
sebuah
kerugian,
maka
pembagian kerugian mestilah berdasarkan modal masing-masing yang dikatengahkan. Tidak disyaratkan modal semua rekan kongsi sama jumlahnya. . Landasan Syariah Musyarakah a. Al-Qur’an Ayat Al-Qur‟an menjelaskan bahwa musyarakah merupakan bentuk penerapan dari sistem bagi hasil yang diterapkan dalam
perbankan islam. Landasan dalam musyarakah terdapat dalam Al- Qs. Shaad ayat 4: (Suwiknyo,
:
)
ٗ ك إِلَ ٰى ِو َعا ِج ۖ ِهۦ َوإِ َّن َك ِث ۡضهُم ُ يزا ِّمهَ ۡٱل ُخلَطَآ ِء لَيَ ۡب ِغي بَ ۡع َ قَا َل لَقَ ۡذ ظَلَ َمكَ ِب ُسؤَا ِل وَ ۡع َج ِت ٞ ِت َوقَل َّ ٰ ض إِ ََّّل ٱلَّ ِذيهَ َءا َمىُى ْا َو َع ِملُىاْ ٱل ُ يل َّما هُمۡ ۗۡ َوظَ َّه دَا ُۥو ُد أَوَّ َما فَتَ ٰىَّه ِ صلِ ٰ َح ٍ َعلَىٰ بَ ۡع ۡ َف ٤٢ ۩اب َ َٲستَ ۡغفَ َز َربَّ ۥه ُ َو َخ َّۤ َّز َرا ِكعٗ َّۤا َوأَو Artinya: Daud berkata: "Sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh dan amat sedikitlah mereka ini". Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat”(Qs.Shaad: 4). Ayat di atas menunjukkan perkenan dan pengakuan Allah SWT akan adanya perserikatan dalam kepemilikan harta dalam surah Shaad : 4 terjadi atas dasar akad (ikhtiyari). b. Hadits Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman, „Aku pihak ketiga dari dua orang yang berserikat selama salah satunya tidak mengkhianati lainnya.‟ “ (HR Abu Dawud no. 9
, dalam kitab al-Bayu, dan Hakim).
Hadits qudsi tersebut menunjukkan kecintaan Allah kepada hambahambaNya yang melakukan perkongsian selama saling menjunjung tinggi amanat kebersamaan dan menjauhi pengkhianatan. c. Ijma’ Ibnu Qudamah dalam kitabnya, al-Mughi,telah berkata, “Kaum muslimin telah berkonsensus terhadap legitimasi musyarakah secara global walaupun terdapat perbedaan pendapat dalam beberapa elemen darinya”(Antonio,
4:9 ).
. Rukun dan Syarat Musyarakah a. Rukun Musyarakah ) Pihak yang berakad. (para mitra) ) Obyek yang diakadkan : a) Modal b) Kegiatan Usaha/Kerja c) Keuntungan ) Sighat : a) Serah (ijab) b) Terima (qabul) b. Syarat Musyarakah ) Pihak yang berakad : a) Para pihak (Mitra) yang melakukan akad musyarakah harus dalam kondisi cakap hukum, dan
b) Kompeten dalam memberikan atau diberikan kekuasaan perwakilan ) Obyek yang diakad-kan a) Modal diberikan dalam bentuk uang tunai, emas, perak atau yang nilainya sama. b) Modal dapat pula berupa aset perdagangan, yakni seperti barang-barang, property, perlengkapan dan sebagainya termasuk pula aset tidak berwujud seperti hak paten dan lisensi. c) Partisipasi para mitra dalam pekerjaan musyarakah adalah sebuah hukum dasar, dan tidak diperkenankan bagi salah satu dari mereka untuk mencantumkan ketidakikutsertaan mitra lainnya, namun demikian terhadap kesamaan kerja bukanlah syarat utama. Dibolehkan seorang mitra melaksanakan porsi pekerjaan yang lebih besar dan banyak dibandingkan dengan mitra lainnya, sehingga dalam hal ini mitra tersebut dapat mensyaratkan bagian keuntungan tambahan bagi dirinya. ) Sighat a) Berbentuk pengucapan yang menunjukkan tujuan. b) Akad dianggap sah jika diucapkan secara verbal, atau dilakukan secara tertulis dan disaksikan.
. Jenis-jenis Musyarakah a. Syirkah Kepemilikan (Amlak), syirkah yang terjadi karena warisan, wasiat atau faktor lainnya yang mengakibatkan pemilikan asset oleh dua orang atau lebih, serta berbagi dalam kepemilikan aset riil tersebut atas keuntungan yang dihasilkan daripadanya. b. Syirkah Akad/ Kontrak (Uqud), syirkah
yang terjadi karena
kesepakatan dua orang mitra atau lebih yang bekerjasama dalam permodalan, kerja, dan atau keahlian serta berbagi keuntungan dan kerugian dari kemitraan tersebut. Syirkah Akad/ Kontrak ini memiliki berbagai jenis dan variasi, yakni: ) Al-Inan, syirkah yang dibentuk oleh beberapa orang mitra dalam suatu perniagaan, setiap mitra memberikan suatu porsi dari keseluruhan dana dan berpartisipasi dalam kerja. Para mitra berbagi keuntungan dan atau kerugian yang diperoleh berdasarkan kesepakatan, tetapi tidak disyaratkan sama, baik dalam porsi dana maupun kerja atau bagi hasil. Bentuk syirkah ini paling banyak diimplementasikan karena lebih mudah dan praktis karena tidak mensyaratkan persamaan modal, pekerjaan dan pembagian bagi hasil. ) Mufawadhah (sama-sama), bentuk perniagaan dari beberapa orang mitra yang menyetorkan jumlah model, beban pekerjaan/ kerja, dan tanggung-jawab serta keuntungan dan atau kerugian yang seluruhnya dilakukan secara sama. Dalam syirkah ini setiap mitra memiliki hak
dan kewajiban yang sama dan tidak diperkenankan salah satu mitra memiliki modal dan keuntungan yang lebih besar dari mitra lainnya. ) A’maal (Abdan), syirkah yang dibentuk oleh beberapa orang mitra yang bermodalkan profesi mereka masing-masing profesi dan keahlian ini bisa sama dan bisa juga berbeda. Berdasarkan profesi mereka masing-masing bersepakat untuk melakukan perniagaan, misalnya menyewa suatu tempat untuk melakukan perniagaan, dan jika memperoleh keuntungan akan dibagi menurut kesepakatan mereka masing-masing. 4) Wujuh, syirkah yang dibentuk tanpa modal dan para mitra. Modal dibentuk dari reputasi nama baik para mitra karena kepribadiannya dan kejujurannya diantara mereka didalam melakukan suatu perniagaan (Yudiana,
4:
-
).
E. Manajemen Risiko . Pengertian manajemen Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Sedangkan
pendapat
lain:
Manajemen
adalah
forecasting
(meramalkan), Planning Orga-nizing (perencanaan pengorganisasian), Commanding (memerintahkan), Coordinating (pengkoordinasian), dan Controlling (pengontrolan). Ditinjau dari segi fungsinya, manajemen memiliki 4 fungsi dasar manajemen yang menggambarkan proses
manajemen, semuanya terangkum sebagai berikut : ( ) Perencanaan; ( ) Pengorganisasian; ( ) Pengaruh; (Pengendalian). . Pengertian risiko Risiko merupakan bahaya, maksudnya adalah ancaman kemungkinan suatu tindakan atau kejadian yang menimbulkan dampak yang berlawanan dengan tujuan yang ingin dicapai (Ferry,
8: ).
Secara garis besar jenis-jenis risiko dalam perbankan dapat dibagi sebagai berikut: a. Risiko kredit Kegiatan
utama
adalah
memberikan
kredit
kepada
nasabahnya.Pemberian kredit yang sehat berimplikasi pada kelancaran pengembalian kredit oleh nasabah atas pokok pinjaman dan bunga. Ketidaklancaran pembayaran pokok pinjaman dan bunga akan menurunkan kinerja bank. b. Risiko ekonomi Kondisi perekonomian dunia maupun nasional dan daerah yang secara langsung akan mempengaruhi iklim usaha perbankan baik dalam perkreditan, pengumpulan dana dari nasabah yang telah dibiayai. c. Risiko perubahan kebijakan pemerintah Risiko ini berupa risiko akibat kebijakan pemerintah dibidang fiskal, moneter, dan perbankan yang dapat berubah setiap waktu sesuai dengan perkembangan perekonomian.
d. Risiko likuiditas Risiko ini selalu mendapat perhatian khusus oleh usaha perbankan. Risiko ini terjadi akibat penarikan dana yang cukup besar oleh nasabah diluar perhitungan bank, sehingga dapat mengakibatkan risiko likuiditas. e. Risiko operasional Sesuai dengan bidang usahanya dalam bidang perbankan, bank juga menghadapi risiko dalam operasional, antara lain kelangkaan sumber dana, pengendalian biaya dan kesalahan manajemen. f. Risiko persaingan Ketidakmampuan
untuk
mengantisipasi
persaingan
akanmengakibatkan menurunnya pangsa pasar yang telah dimiliki sehingga akan mengurangi pendapatan bank. g. Risiko tidak cukupnya modal Apabila terjadi peningkatan aktiva berisiko dan pembelian aktiva tetap, maka produktivitas aktiva berkurang.Hal ini mempengaruhi laba bank yang merupakan komponen dari modal sendiri. Apabila ketentuan rasio kecukupan modal tidak terpenuhi, maka akan mengurangi kemampuan ekspansi kredit dan mempengaruhi tingkat kesehatan bank. h. Risiko valuta asing
Sebagai bank devisa, bank mengadakan transaksi mata uang asing, Sedangkan nilai dapat berfluktuasi karena berbagai faktor. Kesalahan dalam memprediksi fluktuasi nilai tukar mata uang asing dapat mengakibatkan kerugian pada bank. i. Risiko teknologi Keterlambatan mengantisipasi kemajuan teknologi dapat mengurangi kemampuan bank untuk bersaing dalam pelayanan kepada nasabah.Tetapi penggunaan teknologi sangat rentan trhadap kejahatan perbankan apabila tidak didukung sistem pengamanan yang baik (Darmawi,
: 8).
. Manajemen risiko Manajemen risiko adalah sebagai suatu metode logis dan sistematik
dalam
identifikasi,
kuantitatif,
menentukan
sikap,
menetapkan solusi, serta melakukan monitor dan pelaporan risiko yang berlangsung pada setiap aktivitas proses (Ferry,
8: ).
Manajemen risiko dalam bank Islam mempunyai karakter yang berbeda dengan bank konvensional, terutama karena adanya jenis-jenis risiko yang khas melekat hanya pada bank-bank yang beroperasi secara syariah, dengan kata lain, perbedaan mendasar antara bank Islam dengan bank konvensional bukan terletak pada bagaimana cara mengukur, melainkan pada apa yang dinilai. Adapun karakter manajemen risiko pada bank Islam adalah: a. Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko yang dilakukan dalam bank Islam tidak hanya mencakup berbagai risiko yang ada pada bank-bank pada umumnya, melainkan juga meliputi risiko yang khas hanya ada pada bank-bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah. Dalam hal ini, keunikan bank Islam terletak pada enam hal: ( ) Proses transaksi; ( ) Pembiayaan proses manajemen; ( ) Sumber daya manusia; (4) teknologi; ( ) Lingkungan eksternal; ( ) Kerusakan. b. Penilaian Risiko Dalam penilaian risiko, keunikan bank Islam terlihat pada hubungan antara probability dan impact, atau yang biasa dikenal sebagai Qualitative Approach. c. Antisipasi Risiko Antisispasi risiko dalam bank bertujuan untuk : ) Preventive Dalam hal ini, bank Islam memerlukan persetujuan DPS untuk mencegah kekeliruan proses dan transaksi dari aspek syariah. Di samping itu, bank islam juga memerlukan opini bahkan fatwa DSN bila Bank Indonesia memandang persetujuan DPS belum memadai atau berada di luar kewenangannya. ) Detectiv Pengawasan dalam bank Islam meliputi dua aspek, yaitu aspek perbankan oleh Bank Indonesia dan aspek syariah oleh DPS.
) Recovery Koreksi atas suatu permasalahan dapat melibatkan Bank Indonesia untuk aspek perbankan dan DSN untuk aspek syariah. d. Monitoring Risiko Aktivitas
dalam
bank
Islam
tidak hanya
meliputi
manajemen bank Islam, tetapi juga melibatkan Dewan Pengawas Syariah. 4. Proses manajemen risiko Untuk dapat menerapkan proses manajemen risiko, pada tahap awal bank syariah harus secara tepat mengenal dan memahami serta mengidentifikasi seluruh risiko, baik yang sudah ada maupun yang mungkin timbul dari suatu bisnis baru bank. Selanjutnya, secara berturut-turut, bank syariah perlu melakukan pengukuran, pemantauan dan pengandalian risiko. Proses ini terus berkesinambungan sehingga menjadi sebuah life cycle. Dalam
pelaksanaannya,
proses
identifikasi,
pengukuran,
pemantauan dan pengendalian risiko memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a. Identifikasi risiko dilaksanakan dengan melakukan analisis terhadap: ( ) Karakteristik risiko yang melekat pada aktivitas fungsional; ( ) Risiko dari produk dan kegiatan usaha. b. Pengukuran risiko dilaksanakan dengan melakaukan: ( ) Evaluasi secara berkala terhadap kesesuaian asummsi; sumber data dan
prosedur
yang
digunakan
untuk
mengukur
risiko;
( )
Penyempurnaan terhadap sistem pengukuran risiko apabila terdapat perubahan kegiatan usaha, produk, transaksi dan faktor risiko yang bersifat material. c. Pemantauan risiko dilaksanakan dengan melakukan: ( ) Evaluasi terhadap eksposur risiko; ( ) Penyempurnaan proses pelaporan apabila terdapat perubahan kegiatan usaha, produk, transaksi, faktor risiko, teknologi informasi dan sistem informasi manajemen risiko yang bersifat material. d. Pelaksanaan
proses
pengendalian
risiko,
digunakan
untuk
mengelola risiko tertentu yang dapat membahayakan kelangsungan usaha bank. Bank Syariah juga harus menghadapi risiko-risiko lain yang unik (khas). Risiko unik ini muncul karena neraca bank Syariah yang berbeda dengan bank konvensional. Dalam hal ini pola bagi hasil (profit and loss sharing) yang dilakukan bank Syariah menambah kemungkinan munculnya risiko-risiko lain. Seperti withdrawal risk, fiduciary risk, dan displaced commercial risk merupakan contoh risiko unik yang harus dihadapi Bank Syarih.Karakteristik ini bersama-sama dengan variasi model pembiayaan dan kepatuhan pada prinsip-prinsip Syari‟ah.
Withdrawal risk adalah risiko penarikan dana yang disebabkan oleh deposan bila keuntungan yang mereka terima lebih rendah dari tingkat return. Fiduciary risk sebagai risiko yang secara hukum bertnaggung jawab atas pelanggaran kontrak investasi baik ketidaksesuaiannya dengan ketentuan Syariah atau salah kelola (mismanagement) terhadap dana investor. Displaced commercial risk adalah transfer risiko yang berhubungan dengan simpanan kepada pemegang ekuitas. Risiko ini bisa muncul ketika bank berada di bawah tekanan untuk mendapatkan proft, namun bank justru harus memberikan sebagian profitnya kepada deposan akibat rendahnya tingkat return (Tariqullah,
8:
-
).
BAB III GAMBARAN OBJEK
A. Paparan PT.Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., terhadap Bank Jasa Arta pada 9 Desember izin dari Bank Indonesia pada No.
/KEP.GBI/DpG/
dan setelah mendapatkan
Oktober
8, maka pada tanggal
8 melalui suratnya November
8 PT.
Bank BRISyariah secara resmi beroperasi. Kemudian PT. Bank BRISyariah merubah kegiatan usaha yang semula beroperasional secara konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam. Dua tahun lebih PT. Bank BRISyariah hadir mempersembahkan sebuah bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna.Melayani nasabah dengan pelayanan prima (service excellence) dan menawarkan beragam produk yang sesuai harapan nasabah dengan prinsip syariah.
Kehadiran PT. Bank BRISyariah di tengah-tengah industri perbankan nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang mengikuti logo perusahaan.Logo ini menggambarkan keinginan dan tuntutan masyarakat terhadap sebuah bank modern sekelas PT. Bank BRISyariah yang mampu melayani masyarakat dalam kehidupan modern. Kombinasi warna yang digunakan merupakan turunan dari warna biru dan putih sebagai benang merah dengan brand PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Aktivitas PT. Bank BRISyariah semakin kokoh setelah pada 9 Desember
8 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam PT. Bank BRISyariah (proses spin off ) yang berlaku efektif pada tanggal
Januari
9. Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT. Bank BRISyariah.Saat ini PT. Bank BRISyariah menjadi bank syariah ketiga terbesar berdasarkan aset. PT. Bank BRISyariah tumbuh dengan pesat baik dari sisi aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan berfokus pada segmen menengah bawah, PT. Bank BRISyariah menargetkan menjadi bank ritel modern terkemuka dengan berbagai ragam produk dan layanan perbankan. Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRI Syariah merintis sinergi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dengan
memanfaatkan jaringan kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., sebagai Kantor Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis yang berfokus kepada kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan kegiatan konsumer berdasarkan prinsip Syariah. Melihat perkembangan PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah yang terus meningkat.BRISyariah membuka kantor-kantor baru di kotakota besar di Indonesi. Tidak hanya kota semarang yang semakin berkembang hingga akhirnya membuka Kantor Cabang Pembantu yang diantaranya Kantor Cabang Pembantu Majapahit Semarang.
B. Profil Perusahaan Untuk mengetahui informasi perusahaan dapat diakses oleh web yang dimiliki oleh bank rakyat Indonesia (BRI)Syariah, yang mencakup profil sebagai berikut:
TABEL . Profil Perusahaan Nama
PT.Bank Rakyat Indonesia Syariah
Alamat
Jl. Brigjend Sudiarto No. Jawa Tengah Indonesia
Telephone
(
4)
Faksimili
(
4)
CallBRIS
-8 9
SmsBRIS
8
Visi
Misi
4, Semarang
8
Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah, untuk kehidupan lebih bermakna . Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam kebutuhan finansial nasabah . Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai prinsip-prinsip syariah. . Menyediakan akses ternyaman melaluberbagai sarana kapanpun, dimanapun.
Pincapem : Bp Kaliri Branch Operational Supervisor: Afrida Kusumawati
UH : Rachmat Budi
UH : Fredi Sico Gadai : Dedy
AO : Pamor Nugroho
AO : Uly Fikry Winniati
AOM Majapahit :
AOM Gubug :
Tony Yudho Ana Rommy
Teller : Muchlisin
CS : Nuvy Nur Afifa
Security : Prapto, Cokro, Andi
OB : Suyadi Gambar . Struktur Organisasi
Galuh Bintoro Hidayat Nur Wahid Dony Setiawan Tri Silowanto
Tugas dan wewenang: . Pimpinan Cabang Pembantu: Tugas dan wewenangnya adalah sebagai berikut: a. Mengawasi serta melakukan koordinasi terhadap kegiatan operasionalnya b. Memonitor kegiatan operasional perbankaan syariah c. Melakukan pengembangan kegiatan operasional d. Observasi atas kinerja karyawan e. Memberikan solusi terhadap semua masalah f. Memberi penilaian terhadap kinerja karyawan . Unit Head (UH) Tugas: Menjaga Portofolio Unit (Out Standing, Nasabah) . Supervisor Branch Operation Tugas: a. Membina Teller dan Customer Service agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan benar. b. Bertanggung jawab terhadap kebersihan lingkungan kerja terutama
halaman,
banking
hall,
dan
area
kerja
Teller,Customer Service,dan area front office lainnya, seperti tempat duduk nasabah, tempat aplikasi dan brosur. c. Mengelola operasional teller dan customer service Kanca.
d. Melakukan koordinasi internal dan eksternal perusahaan khususnya yang terkait dengan operasional front office Kantor Cabang. e. Melakukan sosialisasi kepada Teller dan Customer Service serta pihak terkait lainnya dalam rangka implementasi kebijakan dan aturan yang berlaku untuk setiap layanan dan aturan yang berlaku untuk setiap layanan operasi front office di Kantor Cabang. f. Membentuk Teamwork yang solid dan komunikasi yang efektif
di
Operasional
front
office
Kanca
serta
Pengembangan karier dan pelatihan yang dibutuhkan oleh karyawan front office di Kantor Cabang. . Customer Service Tugas: a. Memberikan informasi baik produk maupun layanannya yang dibutuhkan oleh nasabah atau calon nasabah. b. Melayani nasabah dalam pembukuan dan penutupan rekening serta transaksi lainnya sesuai aturan dan SLA yang
ditetapkan
untuk
mencapai
service
excellent
(implementasi fungsi Service Provider) c. Memberikan dukungan kepda SBO, Operation Manager, Pimpinan Cabang yang berupa:
) Memproses
layanan
operasi
pembukaan
dan
penutupan rekening serta lainnya yang dilakukan nasabah di CS dengan akurat, sopan, ramah dan tepat waktu secara konsisten. ) Sebagai narasumber dalam layanan operasi dan produk – produk bank yang sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab. ) Menjadi bagian dari tim operation yang solid dapat, bekerjasama dan berkomunikasi secara efektif. . Teller Tugas: a. Melaksanakan transaksi operasional tunai dan non tunai sesuai dengan limitnya, berdasarkan intruksi nasabah dan kebijakan serta aturan yang telah ditetapkan. b. Memperhatikan dan menjaga kebersihan lingkungan kerja terutama counter teller dan kondisi khasanah. c. Menyimpan dan mengelola peralatan kerja dengan baik dan rapi d. Memahami produk dan layanan yang diberikan terkait dengan operasional teller. e. Melaksanakan dan berkoordinasi secara proaktif dengan supervisor
dan
karyawan
lainnya
dalam
rangka
implementasi kebijakan dan aturan yang berlaku untuk setiap layanan operasi front office di Kanca. . Account Officer Micro (AOM) Tugas: a. Kanvas (Mencari nasabah) b. Mendapat referensi nasabah c. Menganalisa karakteristik nasabah d. Menilai jaminan nasabah e. Memproses pembiayaan f. Apabila sudah setuju dan sudah diproses setelah itu akad pembiayaan. g. Setelah Akad pembiayaan: ) Memaintance Nasabah (Penagihan, Melihat kondisi perkembangan
nasabah,
dan
lebih
banyak
pendekatan dengan nasabah). a) Proses pelunasan nasabah b) Proses pengambilan jaminan di BRIS Kantor Cabang Semarang. Sarana dan Prasarana untuk AOM dari Lembaga: ) Untuk jarak tempat survey lebih dari km kantor menfasilitasi mobil untuk operasional. ) Komputer
) Printer 4) Jaringan Wifi ) Mesin FC ) Telephone kantor ) AC 8) Mesin Ginset Kendala dan Persoalan AOM BRIS KCP Majapahit: Tahap proses AOM berkendala di hal-hal sebagai berikut: ) BIC (Bi Checking: riwayat hutang nasabah/pinjaman nasabah di Bank lain. ) Nego masalah margin ) Jaminan 4) Lokasi jaminan ) Masalah internal (persetujuan) ) Kendala masalah jarak dalam proses survey ) Nego notaries 8) Riject ( Ditolaknya Pembiayaan Proses Kredit ) 9) Pengaturan kredit waktu dengan nasabah pada waktu proses akad pembiayaan. . Gadai (emas)/ Penaksir Emas Proses Kinerja Penaksir Emas di BRIS KCP Majapahit: ) Taksir Emas (menilai barang jaminan)
) Setelah taksir emas nego nasabah tentang pinjaman. ) Proses gadai kemudian cetak sertifikat gadai syariah 4) Setelah proses cetak kemudian proses di teller untuk pemindahbukuan ke tabungan nasabah ) Untuk penyimpanan barang jaminan dimasukkan dalam kantong barang jaminan.
C. Produk-Produk PT.Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Pembangtu Majapahit Bank Rakyat Indonesia Syariah KCP Majapahit Semarang banyak meluncurkan produk-produk handal yang berkarakter syariah, adapun produk-produk tersebutakan diuraikan sebagai berikut:
. Produk Pendanaan a. Tabungan BRISyariah Ib Tabungan BRISyariah iB merupakan tabungan dari BRISyariah bagi nasabah perorangan yang menggunakan prinsip titipan, dipersembahkan untuk Anda yang menginginkan kemudahan dalam transaksi keuangan.Manfaat Ketenangan serta kenyamanan yang penuh nilai kebaikan serta lebih berkah karena pengelolaan dana sesuai syariah. Adapun fasilitas yang diberikan oleh BRI Syariah kepada nasabah adalah sebagai berikut:
) Tabungan FAEDAH (Fasilitas Serba Mudah)*, merupakan fasilitas-fasilitas menarik yang diberikan kepada Nasabah Tabungan BRISyariah iB berupa: a) Ringan setoran awal minimal Rp
.
b) Gratis biaya administrasi bulanan Tabungan c) Gratis biaya bulanan kartu ATM d) Gratis biaya tarik tunai di ATM BRI, jaringan ATM Bersama & ATM Prima e) Gratis biaya cek saldo di ATM BRI, jaringan ATM Bersama & ATM Prima f) Gratis biaya transfer di ATM BRI, jaringan ATM Bersama & ATM Prima g) Gratis biaya debit PRIMA ) Dengan Kartu ATM BRISyariah, Anda mudah melakukan beragam transaksi perbankan di ATM BRISyariah serta di puluhan ribu jaringan ATM BRI, ATM Bersama maupun ATM Prima di seluruh Indonesia ) Berbagai layanan perbankan yang dapat dilakukan melalui mesin ATM BRISyariah: a) Informasi saldo b) Penarikan tunai c) Ganti PIN d) Rekening di BRISyariah maupun bank lainnya
e) Pembayaran tagihan: Telkom PSTN, Telkomvision, internet Speedy, telco pascabayar (Flexi, Kartu HALO, XL, AXIS, esia, smartfren), PLN (pascabayar, non tagihan listrik) f) Pembayaran
pembelian:
telco
prabayar
(Telkomsel
SIMPATI, Kartu AS, XL, Axis, esia, Smartfren), PLN prabayar/token g) Pembayaran zakat, infaq, shadaqah, wakaf dan qurban 4) Kartu ATM BRISyariah juga berfungsi sebagai kartu debit untuk membayar belanja Anda tanpa perlu menggunakan uang tunai di seluruh merchant berlogo Debit Prima ) Dapat diberikan bonus sesuai kebijakan Bank ) Dapat dilakukan pemotongan zakat secara otomatis dari bonus yang diterima. b. Tabungan Haji BRISyariahIb Manfaat dari tabungan haji ini adalah ketenangan, kenyamanan serta lebih berkah dalam penyempurnaan ibadah karena pengelolaan dana sesuai syariah. Fasilitas yang diberikan kepada nasabah yang menggunakan produk ini adalah: ) Aman, karena diikutsertakan dalam program penjaminan pemerintah ) Dapat
bertransaksi
BRISyariah
secara
di
seluruh
Online
Komputerisasi Haji Terpadu)
jaringan
dengan
kantor
cabang
SISKOHAT
(Sistem
) Gratis asuransi jiwa dan kecelakaan 4) Gratis biaya administrasi bulanan ) Bagi hasil yang kompetitif ) Pemotongan zakat secara otomatis dari bagi hasil yang Anda dapatkan ) Dana tidak dapat ditarik sewaktu-waktu, tidak diberikan Kartu ATM 8) Kemudahan dalam merencanakan persiapan ibadah haji Anda 9) Tersedia Fasilitas Dana Talangan Haji BRISyariah iB yang merupakan solusi terbaik mempercepat ke Baitullah dengan persyaratan dan ketentuan mudah serta cepat. c. Giro BRISyariah iB Merupakan simpanan untuk kemudahan berbisnis dengan pengelolaan dana berdasarkan prinsip titipan (wadi‟ah yad dhamanah) yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan Cek/Bilyet Giro. Keuntungan dan fasilitas yang diberikan berupa Online real time di seluruh kantor BRISyariah dan Laporan dana berupa rekening Koran setiap bulannya.Persyaratan yang diberikan oleh produk ini adalah Setoran awal Rp. . Rp.
.
.
.
,- (Perorangan) dan
,- (Perusahaan), Biaya saldo minimal Rp.
serta Saldo mengendap minimal Rp. d. Deposito BRISyariah iB
.
,
.
.
,-,
Deposito BRISyariah iB adalah produk investasi berjangka kepada Deposan dalam mata uang tertentu. Keuntungan yang diberikan adalah dana dikelola dengan prinsip syariah sehingga shahibul maal tidak perlu kuatir akan pengelolaan dana. Fasilitas yang diberikan berupa ARO (Automatic Roll Over) dan Bilyet Deposito. Persyaratan yang harus di siapkan adalah: ) Rekening Atas nama perorangan a) Minimal saldo pembukaan Rp. .
.
,-
b) Menyerahkan fotokopi identitas diri atau kuasanya (KTP/SIM/Paspor) yang masih berlaku. c) Dalam hal pembukaan dan/atau klausul pembukaan rekening lainnya dikuasakan maka harus disertakan surat kuasa asli yang ditandatangani oleh pemberi kuasa dan pemegang kuasa di atas meterai yang cukup. d) Dokumen atau persyaratan lain sesuai yang diatur dalam Kebijakan Umum Operasi maupun Syarat dan Ketentuan Umum Pembukaan Rekening. ) Rekening atas nama perusahaan a) Minimal saldo pembukaan Rp. .
.
,-
b) Menyerahkan fotokopi identitas diri (KTP/SIM/Paspor) yang masih berlaku dari pengurus badan usaha atau kuasanya.
c) Dalam hal pembukaan dan/atau klausul pembukaan rekening lainnya dikuasakan oleh pengurus maka harus disertakan surat kuasa asli yang ditandatangani oleh pemberi kuasa dan pemegang kuasa diatas meterai yang cukup. d) Menyerahkan persetujuan para pengurus berwenang sesuai Anggaran Dasar bahwa penabung dapat bertindak untuk dan atas nama perusahaan dalam melakukan transaksi keuangan. Dengan demikian, tanda tangan pengurus yang mewakili harus dicantumkan dalam Kartu Contoh Tanda Tangan (KCTT). e) Menyerahkan fotokopi Akta Pendirian/Anggaran Dasar Perusahaan beserta perubahannya (jika ada), berta pengesahan Departemen Kehakiman. f) Menyerahkan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) dan sejenisnya. g) Menyerahkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). h) Dokumen atau persyaratan lain sesuai yang diatur dalam Kebijakan Umum Operasi maupun Syarat dan Ketentuan Umum Pembukaan Rekening.
. Produk Pembiayaan a. Pembiayaan Pengurusan Ibadah Haji BRISyariah iB Pembiayaan
Pengurusan
Ibadah
Haji
BRISyariah
iB
merupakan layanan pinjaman (qardh) untuk perolehan nomor porsi pelaksanaan ibadah haji, dengan pengembalian yang ringan dan jangka waktu yang fleksibel beserta jasa pengurusannya, sehingga Anda leluasa dalam mewujudkan niat menuju Baitullah. ManfaatSolusi terbaik serta lebih berkah untuk mewujudkan langkah ke Baitullah karena pembiayaan sesuai syariah.Fasilita syang diberikan oleh BRI Syariah adalah Pembiayaan pengurusan ibadah Haji maksimal Rp
juta per orang dan juga dapat untuk
anggota keluarga lain dengan maksimal waktu pengembalian yang fleksibel ( , ,
orang, Pilihan jangka , 8, 4,
, dan
bulan), Pelunasan pinjaman secara sekaligus saat jatuh tempo, Gratis asuransi jiwa sampai dengan usia
tahun serta Online
dengan Kementerian Agama RI (SISKOHAT & Switching BPIH). b. Gadai BRISyariah iB Gadai BRISyariah iB hadir untuk memberikan solusi memperoleh dana tunai untuk memenuhi kebutuhan dana mendesak ataupun untuk keperluan modal usaha dengan proses cepat, mudah, aman dan sesuai syariah untuk ketentraman Anda. Manfaat Pilihan tepat, penuh manfaat serta lebih berkah karena pembiayaan sesuai
syariah.Fasilitas yang diberikan adalah
Persyaratan mudah dan proses cepat, Jenis emas yang dapat digadaikan : perhiasan ataupun emas batangan (LM atau lokal), Nilai pinjaman 9
dari nilai taksir barang, Biaya administrasi
ringan dan terjangkau bersadarkan berat emas, Biaya simpan & pemeliharaan per
harian dibayar pada saat pelunasan pinjaman,
Jangka waktu pinjaman maksimal
hari dan dapat diperpanjang
kali, Fleksibilitas dalam pelunasan sesuai kemampuan, Dapat dilunasi sebelum jatuh tempo tanpa biaya penalty, Penyimpanan yang aman dan berasuransi syariah serta Mendapat Sertifikat Gadai Syariah (SGS) sebagai bukti Gadai. c. KKB BRISyariah iB KKB BRISyariah iB merupakan produk jual-beli yang menggunakan system murabahah, dengan akad jual beli barang dengan menyatakakn harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh bank dan nasabah sebagai harga jual (fixed margin). Manfaat yang diberikan dengan menggunakan produk ini adalah system syariah, jangka waktu maksimal
tahun, cicilan tetap
dan meringankan selama jangka waktu serta bebas pinalti untuk pelunasan sebelum jatuh tempo. Produk ini dilaunching bertujuan untuk pembelian mobil baru, second, take over atau pengalihan pembiayaan KKB dari pembiayaan lain.Persyarat dan ketentuan untuk nasabah telah disetujui atas produk ini adalah:
Persyaratan Umum Nasabah a) WNI b) Karyawan tetap dengan pengalaman kerja minimal tahun c) Profesional dengan pengalaman praktek minimal
tahun
d) Usia minimal pada saat pembiayaan diberikan adalah tahun dan maksimal usia pensiun untuk karyawan atau tahun untuk professional e) Tidak termasuk dalam Daftar Pembiayaan Bermasalah f) Memenuhi persyaratan sebagai pemegang polis Asuransi Jiwa g) Memiliki atau bersedia membuka rekening tabungan pada Bank BRI SYARIAH h) Persyaratan Dokumen Nasabah i) Karyawan dengan penghasilan tetap j) Kartu Tanda Pengenal (KTP) k) Kartu Keluarga dan Surat Nikah l) Slip Gaji terakhir atau Surat Keterangan Gaji m) Rekening koran/tabungan
bulan terakhir
n) NPWP pribadi untuk pembiayaan diatas Rp. o) Profesional p) Kartu Tanda Pengenal (KTP) q) Kartu Keluarga dan Surat Nikah
juta
r) Rekening koran/tabungan
bulan terakhir
s) Izin praktek yang masih berlaku t) NPWP pribadi untuk pembiayaan diatas Rp.
juta
) Pengaturan fiturnya sebagai berikut: a) Plafon Pembiayaan ( ) Minimal Rp. .
.
,-
( ) Maksimal Rp. .
.
.
,-
b) Bank Finance (Pembiayaan Bank) ( ) Pembelian Mobil (a) Baru, maksimum 8
dari harga On The Road
yang dikeluarkan Dealer (b)Bekas, maksimum 8
dari nilai pasar wajar
(ditetapkan penilai jaminan Bank) c) Take Over/alih Pembiayaan KKB (a)
dariOutstanding lembaga pembiayaanlain dan/atau 8
dari nilai pasar wajar yang
ditetapkan penilai jaminan Bank (mana yang terendah) d) Jangka Waktu ( )Pembelian mobil baru: (a) Minimum tahun (b)Maksimum tahun ( )Pembelian mobil bekas/second
(a) Minimum tahun (b)Maksimum tahun (c) Ketentuan usia kendaraan pada saat jatuhtempo adalah maksimum 8 tahun dari bulan penerbitan BPKB ( )Take Over/alih Pembiayaan (a) Minimum tahun (b)Maksimum tahun (c) Ketentuan usia kendaraan pada saat jatuh tempo adalah maksimum 8 tahun dari bulan penerbitan BPKB. d. KPR BRISyariah iB Merupakan
Pembiayaan
Kepemilikan
Rumah
kepada
perorangan untuk memenuhi sebagian atau keseluruhan kebutuhan akan hunian dengan mengunakan prinsip jual beli (Murabahah) dimana pembayarannya secara angsuran dengan jumlah angsuran yang telah ditetapkan di muka dan dibayar setiap bulan. Manfaat produk ini yaitu Skim pembiayaan adalah jual beli (MURABAHAH), adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh Bank dan Nasabah (fixed margin), Uang muka ringan, Jangka waktu maksimal
tahun, Cicilan tetap dan meringankan selama jangka
waktu, serta Cicilan tetap dan meringankan selama jangka waktu.Tujuan dari produk ini adalah: . Pembelian Property, terdiri dari pembelian sebagai berikut: a. Rumah ready stock atau dalam proses pembangunan oleh developer (indent) b. Rumah Bekas/Second c. Rumah Toko (Ruko) dengan syarat tertentu d. Rumah kantor (Rukan) dengan syarat tertentu e. Apartemen strata title dengan syarat tertentu f. Tanah dengan luas tertentu dan status tanah milik developer atau non developer. . Pembangunan/Renovasi Rumah a. Bahan bangunan untuk pembangunan b. Bahan bangunan untuk perbaikan/renovasi . Take Over/Pengalihan Pembiayaan KPR, terdiri dari: a. Take Over dari Lembaga Keuangan Konvensional Adapun syarat dan ketentuan yang berlaku dalam produk ini adalah: ) Persyaratan Umum Nasabah a).WNI b).Karyawan tetap dengan pengalaman kerja minimal tahun
c). Wiraswasta dengan pengalaman usaha minimal tahun d). Profesional dengan pengalaman praktek minimal tahun. e). Usia minimal pada saat pembiayaan diberikan adalah tahun dan maksimal usia pensiun untuk karyawan atau tahun untuk wiraswasta dab professional f). Tidak termasuk dalam Daftar Pembiayaan Bermasalah g). Memenuhi persyaratan sebagai pemegang polis Asuransi Jiwa h).
Memiliki
atau
bersedia
membuka
rekening
tabungan pada Bank BRI SYARIAH ) Persyaratan Dokumen Nasabah a) Karyawan dengan penghasilan tetap b) Kartu Tanda Pengenal (KTP) c) Kartu Keluarga dan Surat Nikah d) Slip Gaji terakhir atau Surat Keterangan Gaji e) Rekening koran/tabungan
bulan terakhir
f) NPWP pribadi untuk pembiayaan diatas Rp. ) Wiraswasta a) Kartu Tanda Pengenal (KTP) b) Kartu Keluarga dan Surat Nikah c) Rekening koran/tabungan
bulan terakhir
juta
d) Laporan Keuangan
tahun terakhir
e) Legalitas Usaha (Akte pendirian berikut perubahan terakhir, TDP, SIUP, NPWP) f) NPWP pribadi untuk pembiayaan diatas Rp.
juta
4) Profesional a) Kartu Tanda Pengenal (KTP) b) Kartu Keluarga dan Surat Nikah c) Rekening koran/tabungan
bulan terakhir
d) Izin praktek yang masih berlaku e) NPWP pribadi untuk pembiayaan diatas Rp.
juta
) Persyaratan Jaminan a) Sertifikat Tanah (SHGB dan SHM) b) Izin Mendirikan Bangunan (IMB) c) PBB terakhir ) Plafon Pembiayaan a) Minimal Rp. .
.
,-
b) Maksimal Rp. .
.
.
,-
) Bank Finance (Pembiayaan Bank) a) Pembelian Rumah ( )Baru, maksimum 9
dari penawaran developer
atau nilai pasar yang ditetapkan penilai jaminan Bank atau Harga Jual Rumah, mana yang lebih rendah
( )Bekas, maksimum 8
dari nilai pasar (ditetapkan
penilai jaminan Bank) ( )Pembangunan Rumah (a) Maksimum 8
dari Rencana Anggaran Biaya,
selama tidak lebih besar dari nilai tanah yang dijaminkan (b) Penarikan secara bertahap sesuai progres, maksimal selama
bulan
(4)Renovasi Rumah (a) Maksimum
dari Rencana Anggaran Biaya
selama tidak lebih besar dari nilai tanah yang dijaminkan (b) Penarikan secara bertahap berdasarkan progress, maksimal bulan ( )Take Over Pembiayaan Rumah (a)
dari
Outstanding
pembiayaan
Bank
Konventional/Bank Syariah dan/atau 8
dari
nilai pasar yang ditetapkan penilai jaminan Bank (mana yang terendah) (b)Pembiayaan Tanah Maksimum
dari harga
penawaran pengembang (developer) atau nilai pasar yang ditetapkan penilai jaminan Bank dengan pembatasan bahwa untuk tanah real
estate, harus dengan developer yang sudah bekerjasama dengan Bank Maksimum
dari nilai pasar yang ditetapkan
penilai jaminan Bank untuk tanah yang di luar perumahan/RE (c) Pembiayaan Apartemen ( ) Maksimum pengembang
dari harga penawaran (developer)
yang
sudah
bekerjasama dengan Bank ( ) Maksimum 8
nilai pasar yang ditetapkan
penilai jaminan Bank (d)Pembelian Ruko/Rukan ( ) Maksimum pengembang
dari harga penawaran (developer)
yang
sudah
bekerjasama dengan Bank ( ) Maksimum 8
nilai pasar yang ditetapkan
penilai jaminan Bank 8) Jangka Waktu a) Minimum
bulan
b) Maksimum
tahun untuk KPR iB yang bertujuan:
( ) Pembelian Rumah baikdalam kondisi baru (rumah jadi atau indent) dan rumah bekas pakai (second)
( ) Pembelian
bahan
bangunan
untuk
Pembangunan Rumah Baru ( ) Maksimum
tahun untuk:
(a) Pembelian Apartemen (b)Pembelian Rumah (c) Toko dan RumahKantor (d)Pembelian
bahanbangunan
untuk
Renovasi Rumah (e) Take OverPembiayaan Rumah (f) Maksimum tahun 9) Biaya yang dibebankan kepada Nasabah ( ) Biaya Administrasi ( ) Biaya Notaris ( ) Biaya Asuransi (a) Asuransi
Jiwa
Pembiayaan,
premi
asuransi di bayar di muka, sesuai jangka waktu pembiayaan (b)Asuransi Kebakaran, , premi asuransi di bayar di muka, sesuai jangka waktu pembiayaan :Biaya Appraisal dan Biaya Materai.
e. Pembiayaan Modal Kerja Unsur-unsur modal kerja terdiri dari komponen-komponen alat likuid (cash), piutang dagang (receivable), dan persediaan (inventory) yang umumnya terdiri dari persediaan bahan baku (raw material), persediaan barang dalam proses (work in process), dan persediaan barang jadi (finished goods). Oleh karena itu, pembiayaan modal kerja merupakan salah satu atau kombinasi dari pembiayaan likuiditas (cash financing), pembiayaan piutang (receivable financing), dan pembiayaan persediaan (inventory financing). f. Pembiayaan Investasi Pembiayaan investasi diberikan kepada para nasabah untuk keperluan investasi, yaitu keperluan penambahan modal guna mengadakan rehabilitasi, perluasan usaha, ataupun pendirian proyek baru. Ciri - ciri pembiayaan investasi sebagai berikut: ) Untuk pengadaan barang – barang modal ) Mempunyai perencanaan alokasi dana yang matang dan terarah ) Berjangka waktu menengah dan panjang
Pada umumnya, pembiayaan investasi diberikan dalam jumlah besar dan pengendapannya cukup lama. Oleh karena itu,
perlu disusun proyeksi arus kas (projected cash flow) yang mencakup semua komponen biaya dan pendapatan sehinga akan dapat diketahui berapa dana yang tersedia setelah semua kewajiban terpenuhi. Kemudian, barulah disusun jadwal amortisasi yang merupakan angsuran (pembayaran kembali) pembiayaan. Penyusunan proyeksi arus kas ini harus disertai pula dengan perkiraan keadaan-keadaan pada masa yang akan datang, me-ngingat pembiayaan investasi memerlukan waktu yang cukup panjang. Untuk
memperkirakannya
perlu
diadakan
perhitungan
dan
penyusunan proyeksi neraca dan rugi laba (projected balance sheet and projected income statement) selama jangka waktu pem-biayaan. Dari perkiraan itu akan diketahui kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba (earning power) dan kemampuan per-usahaan untuk memenuhi kewajibannya (solvency).Melihat luasnya aspek yang harus dikelola dan dipantau, maka untuk pembiayaan investasi bank syariah menggunakan skema musyarakah mutanaqishah. Dalam hal ini bank memberikan pembiayaan dengan prinsip penyertaan, dan secara bertahap bank melepaskan penyertaannya, dan pemilik perusahaan akan mengam-bil alih kembali, baik dengan menggunakan surplus cash flow yang tercipta maupun dengan menambah modal, baik yang berasal dari setoran pemegang saham yang ada ataupun dengan mengundang pemegang saham baru.
Skema lain yang dapat digunakan oleh bank syariah adalah al ijarah al muntahia bittamlik, yaitu menyewakan barang modal dengan opsi diakhiri dengan pemilikan. Sumber perusahaan untuk pembayaran sewa ini adalah amortisasi atas barang modal yang bersangkutan, surplus, dan sumber-sumber lain yang dapat diperoleh perusahaan. Gambar . Perbandingan Produk Pembiayaan di BRI Syariah Tahun
Sumber : BRI Syariah Pusat Jakarta
4
BAB IV PEMBAHASAN
A. Sistem dan Prosedur PMKR Musyarakah Nasabah yang ingin mengajukan pembiayaan musyarakah PMKR pada PT.Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah melalui tahapan-tahapan sebagai berikut (Hasil wawancara Account Officer (AO) BRIS pada tanggal
februari
):
Dalam tahapan pembiayaan ini BRIS membedakan nasabah menjadi tiga kelompok, yaitu Nasabah Prospek,Nasabah Presentasi, dan Nasabah Closing. Setelah menjadi Nasabah Closing, nasabah berhak mengajukan permohonan pembiayaan dengan mengisi formulir yang telah disediakan.Formulir ini menjadi arsip bank yang menjadi identitas calon nasabah.
Calon
nasabah
mengajukan
surat
permohonan
dengan
melampirkan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan. Salah satu pembiayaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah yaitu pembiayaan dengan akad musyarakah yang biasa dikenal dengan Musyarakah PMKR. Musyarakah PMKR adalah suatu transaksi penanaman dana dari dua atau lebih pemilik dana untuk menjalankan suatu usaha tertentu sesuai dengan syariah dengan pembagian hasil usaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati. Sedangkan pembagian kerugian berdasarkan proporsi modal masing-masing.PMKR BRIS adalah fasilitas
pembiayaan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja usaha nasabah yang tidak berdasarkan kontrak (non project based), menggunakan akad musyarakah dengan sifat revolving (nasabah tidak bisa melakukan penarikan dan penurunan pokok secara berulang kali sesuai kebutuhan, sepanjang tidak melebihi plafon yang telah ditentukan).Setelah nasabah melakukan pengajuan pembiayaan PMKR, PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah melihat history/sejarah pembayaran nasabah terhadap pembiayaannya yang termasuk dalam kategori lancar/ tidak lancar biasa disebut dengan BI Checking. Proses selanjutnya melakukan kunjungan nasabah untuk mengisi data nasabah, meminta laporan keuangan nasabah. Setelah mendapatkan laporan keuangan BRIS juga meminta MUP yang berisikan plafon yang diajukan.Laporan kunjungan nasabah diberikan kepada Komite Pembiayaan Kantor Pusat dan Kantor Cabang untuk pengambilan keputusan disetujui atau tidaknya pembiayaan.Apabila disetujui nasabah melakukan tanda tangan SP Perjanjian
Pembiayaan).Selanjutnya
nasabah
(Surat Pernyataan
melakukan
perjanjian
pembiayaan dengan menggunakan akad musyarakah. Pembiayaan musyarakah Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak AO PT. BRIS KCP Majapahit Semarang bahwa Alur Proses Operasional Pembiayaan Musyarakah yaitu:
Persetujuan Pemberian Pembiayaan
Pengikatan
Penyediaan Fasilitas Pembiayaan (Pembuatan Rekening PMKR)
Pembukaan Rekening PMKR dan Pencairan Pembiayaan
Sumber: data diolah (
)
Gambar . Alur Operasional Pembiayaan Musyarakah BRIS
Dari hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan oleh penulis maka dapat disampaikan pada saat setelah kita menerima persetujuan pembiayaan dari proses pengajuan pembiayaan setelah melakukan analisa kelengkapan dokumen-dokumen terkait. Proses yang kedua adalah pengikatan, maksud dari pengikatan ini yaitu akad musyarakah dilakukan menggunakan standar akad musyarakah revolving dan pengikatan agunan bersama dengan pelaksanaan akad. Proses yang ketiga pembukaan rekening PMKR. Maksud dari rekening PMKR disini berupa seperti giro, tanpa memberikan cek/BG. Proses yang ke empat merupakan proses yang terakhir yaitu proses pencairan pembiayaan. Dalam proses pencairan pembiayaan AO menyerahkan IRP beserta dokumen persyaratan pencairan pertama ke bagian ADP. ADP memastikan persyaratan telah terpenuhi dan
menyerahkannya ke bagian operasi pembiayaan untuk melakukan pencairan sebesar nilai pembiayaan.
B. Strategi PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah KCP Majapahit Semarang dalam Memasarkan Produk Pembiayaan Musyarakah Proses menjual merupakan aktivitas yang sangat penting dalam operasional perbankan. Tanpa proses ini, bisa jadi keuntungan bank menjadi tidak optimal bahkan tidak akan tumbuh dengan baik. Agar proses menjual
bisa berjalan efektif memerlukan
strategy
khusus dan
keterampilan tersendiri. Dimulai dari persiapan menyusun marketing strategy dengan mempertimbangkan unsur produk, price, place dan promosi yang baik. Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal
Februari
dengan
Pamor Nugroho selaku Account Officer (AO) PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah KCP Majapahit Semarang, adapun strategi PT. BRISyariah KCP Majapahit Semarang dalam memasarkan produk pembiayaan musyarakah adalah: a. Door to door /Jemput bola Yang dimaksudkan dengan strategi pemasaran jemput bola sendiri adalah sebuah strategi dimana pihak Bank melakukan kegiatan pemasaran dengan cara menghubungi atau mendatangi langsung calon nasabah. Strategi ini terbilang cukup efektif, karena pihak bank bisa mendekatkan perusahaannya dengan calon nasabah dan
memberikan kemudahan bagi para nasabah untuk memenuhi kebutuhannya. b. Referensi dari nasabah axis Maksudnya mencari informasi dari nasabah yang sudah menjadi nasabah pembiayaan di PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah dalam kategori baik. c. Personal Selling Presentasi pribadi oleh para Account Officer (AO) dalam rangka mensukseskan penjualan dan membangun hubungan dengan nasabah. d. Pihak Account Officer (AO) harus menguasai poduk/ kelebihan produk PT.Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Seorang Account Officer harus menguasai produk yang ditawarkan, agar saat memasarkan produk yang ditawarkan para calon nasabah tidak ragu dan kemungkinan akan memakai produk tersebut.
C. Kendala BRI Syariah KCP Majapahit Semarang dalam Memasarkan Pembiayaan Musyarakah Dalam hal memasarkan produk pembiayaan musyarakah terdapat kendala-kendala yang mengakibatkan kelancaran proses pemasaran tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan Pamor Nugroho selaku Account Officer PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah KCP
Majapahit Semarang pada tanggal
Februari
, kendala dalam
memasarkan pembiayaan musyarakah di PT. BRI Syariah KCP Majapahit Semarang antara lain : a. Kurangnya Pengetahuan Masyarakat Masyarakat pada umumnya kurang mengetahui tentang sistem bagi hasil yang digunakan PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah KCP Majapahit Semarang ataupun sistem akad yang digunakan, sehingga masyarakat menilai bahwa PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah sama dengan bank konvensional yang menggunakan bunga. Pembiayaan modal kerja ini terhambat karena kurangnya pengetahuan masyarakat tersebut, dan upaya yang dilakukan untuk memberikan pengetahuan yang mudah dimengerti oleh masyarakat, tentang penjelasan sistem pembiayaan yang digunakan dalam pembiayaan modal kerja, yaitu dengan cara sistem bagi hasil dan akad yang digunakan berdasarkan ayat Al-Qur‟an dan Al Hadis sehingga tidak mengandung riba dan tidak dilarang oleh agama. b. Kurangnya minat masyarakat terhadap Pembiayaan musyarakah Masyarakat
lebih menginginkan menggunanakan akad
murabahah dikarenakan cukup mudah prosesnya dan plafon untuk akad musyarakah kurang terjangkau di kalangan masyarakat. Sehinnga
tidak banyak masyarakat
pembiayaan musyarakah.
yang memenuhi
syarat
c. Persaingan antar Bank Wilayah Semarang merupakan kabupaten yang luas dan padat penduduk yang memiliki SDM yang memadai, merupakan tempat yang mempunyai peluang bisnis perbankan yang efektif, sehingga berdirilah bank-bank disekitar kabupaten Semarang ini, maka terjadilah persaingan yang ketat antar bank untuk menarik antusias masyarakat di sekitarnya, dan pada tahun
8 mulailah
beroperasi PT. BRI Syariah yang tempatnya tidak jauh dari bankbank yang beroperasi sebelumnya diwilayah tersebut, sehingga ini merupakan salah satu kendala yang dihadapi oleh PT.Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah. Maka cara yang dilakukan untuk bersaing secara sehat adalah dengan melakukan pengenalan secara langsung dan memberikan wawasan dan pengenalan kepada calon nasabah, bahwa PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah ini mempunyai karakteristik yang berbeda dengan bank-bank konvensional yang berada di sekitar wilayah Semarang. Dalam memasarkan sebuah produk tidak selalu berjalan mulus, ada banyak-banyak kendala-kendala yang dialami. Dari kendala-kendala yang dikemukakan di atas, kendala yang dihadapi hampir sama, yaitu sama-sama kurangnya pengetahuan dari masyarakat tentang perbankan syariah dan persaingan antar bank. Adapun untuk meminimalisir kendala tersebut yaitu mengenalkan
produk bank syariah kepada masyarakat dengan bahasa yang baik, sopan, dan mudah dipahami, melakukan pengenalan produk secara langsung dan memberikan wawasan dan pengenalan kepada calon nasabah, bahwa PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah ini mempunyai
karakteristik
yang
berbeda
dengan
konvensional yang berada di sekitar wilayah Semarang.
bank-bank
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarakan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka ada beberapa simpulan yang bisa diambil dari hasil penelitian ini yaitu :
. Prosedur pemberin Pembiayaan Musyarakah pada PT.Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Pembantu Majapahit dengan bank yang lain tidak jauh berbeda dan pada umumnya sama, yang membedakan mungkin hanya terletak pada persyaratan dan ukuran penilaian yang ditetapkan oleh masing-masing
bank dengan
pertimbangan masing-masing. . Strategi pemasaran produk prmbiayaan musyarakah yang diterapkan Bank diantaranya strategi dengan door to door/ jemput bola, referensi nasabah axis, para Account Officer (AO) harus menguasai produk yang ditawarkan serta strategi personal selling. . Dalam melakukan kegiatan pemasaran pembiayaan musyarakah ada beberapa kendala-kendala yang timbul diantaranya yaitu masyarakat pada umunya kurang mengetahui tentang sistem bagi hasil yang digunakan
PT.
Bank
Rakyat
Indonesia (BRI) Syariah ataupun sistem akad yang digunakan, sehingga masyarakat bahwa PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah dengan bank konvensional yang menggunakan bunga.Persaingan antar bank yang berbeda di wilayah Kabupaten Semarang.
B. Saran . Prosedur dalam mengajukan pembiayaan musyarakah di PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Majapahit Semarang sudah sesuai dengan teori yang ada dan tidak terlalu rumit, dan tetap dipertahankan seperti itu. . Ditingkatkan strategi dan para Accaount Officer (AO) serta diperbanyak promosi melalui media elektronik seperti siaran tv atau radio, memberikan penyuluhan di kantor-kantor dan perusahaanperusahaan. . PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah KCP Majapahit dalam memasarkan produknya harus mengenalkan produk yang ditawarkan dengan mengenalkan secara langsung menggunakan bahasa yang baik dan mudah dipahami masyarakat, dan memberikan penyuluhan mengenai bagi hasil kepada masyarakat serta memberikan wawasan dan pengenalan kepada calon nasabah bahwa PT.Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah mempunyai karakteristik yang berbeda dengan Bank Konvensional pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA Antonio, Muhammad Syafi‟I. :Gema Insani. Ascarya.
. Akad Produk Bank Syariah. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Darmawi, Herman. Idroes, Ferry N. Kasmir.
. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta
. Manajemen Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara. 8. Manajemen RisikoPerbankan. Jakarta: Rajawali Perss
. Manajemen Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Khan, Tariqullah. 8. Manajemen Risiko Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Bumi Aksara. Kotler Philip. Muhammad. Suwiknyo, Dwi.
. Manajemen PemasaranEdisi . Jakarta Prenhalindo. . Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. . Ayat-ayat Ekonomi Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Yudiana, Fetria Eka. 4. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Salatiga. STAIN Salatiga Press. Choeriyah, Titi. . Prosedur Pembiayaan Musyarakah pada BMT Amal Mulia Suruh Kabupaten Semarang.Tugas Akhir. STAIN Salatiga. Mujihandayani, Catur. . Strategi Pemasaran Produk Pada Kopkar “Mega Prima Mandiri Salatiga.Tugas Akhir. STAIN Salatiga. Mukaromah, Laela. . Analisis Pembiayaan Musyarakah TumangCabang Cepogo. Tugas Akhir. STAIN Salatiga.
di
BMT
Sholaemah, Aziyah. 4.Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan Murabahah Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Banyumanik Semarang.Tugas Akhir. STAIN Salatiga. Harun, Harniza. . Pengaruh Customer Relationship Marketing Dan Nilai Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah.Jurnal Pemasaran: Vol. No. Mahardika, Dheni Saputra. Arifin, Zainul. Zahroh. . Analisis Risiko Pembiayaan Musyarakah Terhadap Pengembalian Pembiayaan Nasabah. Jurnal Administrasi Bisnis: Vol. 8 No.
Mulyadi,Dedi. Muslihat, Asep. Priyatno, Agus. . Analisis Strategi Pemasaran Jasa Lembaga Non Bank Pada PT.Oto Multiartha Karawang.Jurnal Manajemen: Vol. 9 No. Suuharli. 4. Pelaksanaan Akad Musyarakah Pada Perbankan Syariah.Jurnal Ilmiah: Vol. 8 No.4 Suryani, Neni. . Penerapan Akad Musyarakah Dalam Pembiayaan Pada Bank Muamalat Cabang Pontianak. Jurnal Fatwa Hukum: Vol. No. Usanti, Prasatinahi Trisandini. . Pengelolaan Risiko Pembiayaan Di Bank Syariah. Jurnal Hukum: Vol. No.
Referensi Dari Internet
http://id. Wikipedia.org/wiki/Penelitian_deskriptif diunduh pada tanggal 9 Juni pukul . https://kuliahnurinfo.wordpress.com/ tanggal Juli pukul 9. https://www.scribd.com/doc/ tanggal September
/musyarakah/diunduh pada
/jurnal-musyarakah diunduh pada pukul
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Masrifatul Ayu Nur Yuliana
Alamat
: RT.
/
Tempat / tanggal lahir : Magelang, Riwayat Pendidikan :
, Sedayu, Ngawonggo, Kaliangkrik, Magelang Juli
. SDN Ngawonggo
: . SMPN : . MAN
: Lulus Tahun
Kajoran
: Lulus Tahun
Magelang
: Lulus Tahun
: . IAIN Salatiga Nama Wali
: Sumaedi
Pekerjaan
: Perangkat Desa