STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN GRIYA BANK SYARIAH MANDIRI DALAM MENARIK MINAT MASYARAKAT (STUDI PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PONDOK INDAH) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy)
Oleh: Hutri Daeng Mardeka NIM : 205046100612
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M
LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 22 September 2011
Hutri Daeng Mardeka
RATNAGNEP ATAK
Puji dan syukur tak hentinya penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas ridha dan limpahan Rahmat – Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dalam rangka memenuhi persyaratan untuk mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah pada Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat serta salam tidak lupa penulis haturkan pula kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat serta umat-umatnya, yang Insya Allah kita merupakan termasuk didalamnya. Selama proses penulisan skripsi ini penulis sangant menyadari bahwa dalam proses tersebut tidaklah lepas dari segala bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak, oleh karenanya pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suman, SH, MA, MM., selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Euis Amalia, M. Ag., selaku Pembimbing Akademik, Drs. H. Ahmad Yani, M. Ag selaku Ketua Koordinator Program Non Reguler dan Kak Mufidah, Kak Syafi‘I selaku staff Koordinator Program Non Reguler Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Drs. H. Ahmad Yani, M.Ag sebagai Dosen Pembimbing Skripsi, atas waktu, perhatian, kerjasama dan doanya selama proses bimbingan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, semoga Bapak senantiasa diberi nikmat sehat dan selalu menjadi suri tauladan bagi kami.
4. Saudari Rima Violeta selaku Coordinator CFE Bank Syariah Mandiri cabang Pondok Indah, Ibu Fitri dan para pihak yang terkait di Kantor Bank Syariah Mandiri cabang Pondok Indah yang telah banyak membantu dan menyediakan waktu serta data-data primer dan sekunder kepada penulis dalam proses penelitian guna menyelesaikan penulisan skripsi ini. 5. Kepala beserta seluruh staf Perpustakaan Syariah dan Hukum maupun Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan fasilitas yang sangat membantu penulis selama proses penulisan skripsi ini. 6. Kedua Orang Tua yang teramat sangat penulis cintai dan sayangi, yang terhormat Bapak H. Rappotani Daeng Masenge dan Ibunda Hj. Martina Daeng Kira, dengan restu dan doanya yang selalu mengiringi, menyertai dan mendampingi penulis dalam setiap langkah sehingga proses penulisan skripsi ini terselesaikan dengan baik. 7. Suami tercinta, yang tersayang Aditya Rachman yang telah dengan setia mendampingi dan mendukung penulis dalam melalui tahap-tahap pembuatan skripsi sampai dengan akhirnya penulisan skripsi ini terselesaikan dengan baik. 8. Ananda Kaila Ditria Rachman dan Ananda Fadhil Hukama Rachman yang ikut turut serta mendukung dan membantu penulis dengan memberikan motivasi untuk segera menyelesaikan pembuatan skripsi ini. 9. Kakak-kakak Penulis yang tersayang, Kak Dewi, Mas Obi, Kak Item, Mba Aan, Kak Ratna, Mas Eko, Kak Fitri, Mas Oji, Kak Yani, Mas Arif, yang juga telah mendukung penulis dengan doa-doanya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 10. Keponakan-keponakan penulis yang tersayang, Salsa, Urba, Agna, Naylan, Farel, Yasmin, Saskia, Dera, Haniy, Khanza, Sofie.
11. Keluarga besar mahasiswa/i Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun angkatan 2005, khususnya program studi dan Konsentrasi Muamalat dan Perbankan Syraiah. Khususnya anak-anak PS.B : Wiwie,Ayu,Sitrun, Wulan, Maria Ulfa, Naila, Fatah dan lain-lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu. 12. Adik
dan Kakak KelasMahasiswa/i khususnya yang turut bersama-sama penulis
melakukan tahap-tahap pembuatan skripsi, komprhe, sampai sidang, sehingga bisa lulus bersama-sama. Besar harapan penulis agar skripsi ini dapat memberikanan kontribusi positif untuk pihak-pihak terkait dan rekan-rekan mahasiswa/i Fakultas Syariah dan Hukum khususnya program studi Muamalat dan konsentrasi Perbankan Syariah dan mahasiswa/i Universigtas Islam Negeri Jakarta pada umumnya serta bagi seluruh mahasiswa/i seluruh Indonesia. Penulis sadar bahwa terdapat kekuranganan dalam penulisan skripsi ini karena manusia bukanlah makhluk yang sempurna. Demikian pengantar dan ucapan terima kasih penulis sampaikan. Atas semua perhatian yang diberikan, penulis sampaikan banyak terima kasih.
Jakarta, 22 September 2011
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................
i
DAFTAR ISI ................................................................................................................
iv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah..........................................................................
1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.....................................................
5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...............................................................
5
D. Kajian Terdahulu....................................................................................
7
E. Kajian Pustaka........................................................................................
7
F. Metode Penelitian..................................................................................
10
G
13
Sistematika Penulisan..............................................................................
KONSEP KPR SYARIAH DAN PEMASARAN A. Kpr Syariah...........................................................................................
16
1. Pengertian KPR Syariah..................................................................
16
2. Dasar Hukum KPR Syariah............................................................
17
3. Rukun dan Syarat KPR Syariah......................................................
20
4. Akad Perjanjian KPR Syariah........................................................
22
5. Manfaat KPR Syariah....................................................................
31
6. Mekanisme KPR Syariah..............................................................
32
B. Pemasaran............................................................................................
33
1. Pengertian Pemasaran.....................................................................
33
2. Tujuan Dan Kegiatan Pemasaran...................................................
37
3. Konsep Pemasaran .......................................................................
38
4. Nilai—Nilai Pemasaran Syariah...................................................
41
5. Strategi Pemasaran........................................................................
42
6. Perbandingan Pemasaran Syariah dan Pemasaran Konvensional..
47
BAB III GAMBARAN UMUM PEMBIAYAAN GRIYA BSM A. Sejarah dan Perkembangan Pembiayaan Griya BSM............................
50
B. Produk-Produk Inovatif Bank Syariah Mandiri.....................................
54
C. Efesiensi Mekanisme Pengajuan Pembiayaan Griya BSM....................
56
D. Kemudahan Prosedur Pencairan dan Pengembalian Dana....................
59
E. Transparansi Prosedur Persetujuan Calon Nasabah Pembiayaan Griya Bank Syariah Mandiri.....................................................................................
61
BAB IV STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN GRIYA BANK SYARIAH MANDIRI A. Strategi Pemasaran Eksternal dan Internal Pembiayaan Griya BSM....
62
B. Strategi Pemasaran Pembiayaan Griya BSM dengan Analisis SWOT................................................................. ..................................
BAB V
89
PENUTUP A. Kesimpulan........................................................................................ B. Saran..................................................................................................
97 98
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................
99
LAMPIRAN-LAMPIRAN......................................................................................
102
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Bank Syariah yang semakin banyak bermunculan akhir-akhir ini semakin mengundang pertanyaan masyarakat akan perbedaan bank syariah dengan bank konvensional.Karena,banyak segelintir masyarakat yang berpikiran bahwa bank syariah dengan bank konvensioal sama – sama mengambil keuntungan dari nasabah yang hanya dibedakan dari nama system keuntungan tersebut di ambil.Bank Konvensional menyebutnya dengan system bunga, dan Bank syariah menyebutnya dengan Sistem Bagi Hasil. Peranan bank syariah, pada umumnya, sama dengan perbankan konvensional, yaitu sebagai perantara (intermediary) antara unit-unit ekonomi yang mempunyai kelebihan (surplus) dana dengan pihak yang membutuhkan pembiayaan. Dengan peranan perbankan, termasuk juga perbankan syari‘ah, kelebihan dana tersebut dapat didistribusikan kepada pihak yang memerlukan pembiayaan dengan tujuan memperoleh kemanfaatan bagi kedua belah pihak. Dalam konteks ini, yang membedakan antara perbankan syari‘ah dengan perbankan konvensional adalah dalam hal distribusi keuntungan dan kerugian (transferability risk and return). Bank-bank konvensional, disamping sebagai lembaga perantara antara pemilik dana dengan dunia usaha, ternyata justru juga berperan sebagai penyekat antara pemilik dana dengan dunia usaha karena karena tidak adanya transferability risk and return. Sedangkan bank syari‘ah berperan sebagai manajer investasi, wakil atau pemegang amanat (custodian) atas investasi di sektor riil.
Perbedaan lain yang juga menonjol apabila diperhatikan dalam hal hubungan antara pihak bank dengan investor. Konsep yang diterapkan oleh perbankan syari‘ah adalah mutual investor relationship (hubungan yang saling menguntungkan/harmonis). Sedangkan dalam perbankan konvensional konsep yang diterapkan adalah hubungan debitur dengan kreditur yang antagonis (debtor to creditor relationship). Begitu pula perbedaan dalam mengambil keuntungan, bank syariah menerapkan bagi hasil (profit and loss sharing) sebagai pengganti dari bunga yang diklaim haram. Bank berdasarkan prinsip Syariah atau Bank Syariah atau Bank Islam, seperti halnya bank konvensional, juga berfungsi sebagai suatu lembaga intermedasi (intermediary institution), yaitu mengerahkan dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana-dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya dalam bentuk fasilitas pembiayaan.1 Pada tanggal 16 Juli 2008 UU No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah disahkan yang memberikan landasan hukum industri perbankan syariah nasional dan diharapkan mendorong perkembangan Bank Syariah yang selama lima tahun terakhir asetnya tumbuh lebih dari 65% per tahun namun pasarnya (market share) secara nasional masih dibawah 5%. Undang-undang ini mengatur secara khusus mengenai Perbankan Syariah, baik secara kelembagaan maupun kegiatan usaha. Beberapa lembaga hukum baru diperkenalkan dalam UU No. 21/2008, antara lain yakni menyangkut pemisahan (spin-off) UUS baik secara sukarela maupun wajib dan Komite Perbankan Syariah.2 Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia cukup menggembirakan. Per Desember 2008, tercatat ada lima Bank Syariah (Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank Syariah Mega Indonesia, Bank Syariah BRI, dan Bank Syariah Bukopin), 28 Unit Usaha Syariah (UUS) 1
Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia, cetakan III (Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti,2007) hal.1 2 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009) hal.65
dan 131 Bank Perkreditan Rakyat Syariah. Dari jumlah ini, terdapat 951 kantor jaringan, belum termasuk jaringan kantor Office Channeling yang jumlahnya hampir mencapai 1.500 (Desember 2008). Dari sisi aset, perkembangan Perbankan Syariah juga menggembirakan. Pada tahun 2002, jumlah total aset Perbankan Syariah baru sekitar Rp 4 triliyun. Namun per Desember 2008, asetnya sudah menjadi Rp 49,5 triliyun atau dalam enam tahun mengalami penambahan 10 kali lipat.3 Berdasarkan data diatas,bank syariah semakin berlomba-lomba mengeluarkan produkproduk dan jasa-jasa yang sesuai dengan syariat islam yang memberikan kemudahan dan keuntungan bagi nasabahnya, salah satunya pembiayaan KPR Syariah Salah satu bank yang mengeluarkan pembiayaan KPR Syariah ini adalah Bank Syariah Mandiri. Namun pembiayaan KPR Syariah ini dalam Bank Syariah Mandiri dikenal dengan ―Pembiayaan Griya Bank Syariah Mandiri‖. Pembiayaan ini hampir sama dengan pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) milik bank konvensional. Namun Pembiayaan Griya BSM ini tentunya menggunakan syariatsyariat islam dalam mewujudkan keinginan nasabah untuk memiliki rumah pribadi, ataupun merenovasi rumah pribadi agar menjadi lebih nyaman untuk di huni dan tetap berada di jalan Allah. Namun, hingga kini untuk peminat Pembiayaan Griya BSM ini masih kurang, hal ini banyak disebabkan kurangnya komunikasi antara Bank yang bersangkutan dengan masyarakat diluar sana. Masih banyak masyarakat yang memilih menggunakan KPR dari bank konvensional, begitu pula dengan aspek property yang sangat jarang menggunakan KPR Syariah sebagai pilihan untuk konsumen membeli rumah secara kredit. Dalam upaya meningkatkan Pembiayaan Griya BSM tersebut, tentunya perlu di adakan strategi-strategi khusus agar banyaknya konsumen atau nasabah yang tertarik memilih 3
A. Riawan Amin, Menata Perbankan Syariah di Indonesia, cetakan I (Jakarta: UIN Press,2009)
Pembiayaan Griya BSM ini sebagai jalan keluar atau perantara dalam membeli rumah atau merenovasi rumah yang nyaman dan layak untuk di huni juga sesuai dengan syariat Islam. Maka dari itu, penulis berusaha untuk mengkaji lebih lanjut tentang pembiayaan KPR Syariah di Bank Syariah Mandiri yang di kenal dengan istilah ―Pembiayaan Griya BSM‖ dan bagaimana Strategi pemasaran Bank Syariah Mandiri dalam menarik minat masyarakat, maka penulis mengajukan sebuah skripsi yang berjudul : “STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN GRIYA BANK SYARIAH MANDIRI DALAM MENARIK MINAT MASYARAKAT”. (Studi pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok Indah)
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Dalam penulisan karya tulis ini, agar tidak meluas dan fokus pada permasalahan yang akan di bahas dan mencapai hasil yang diharapkan, maka penulis perlu membuat batasan. Batasan yang dimaksud adalah masalah tentang strategi pemasaran Pembiayaan Griya BSM dalam menarik minat masyarakat. Atas dasar inilah, maka di cari jawaban atas masalah pokoknya yaitu strategi pemasaran dalam menarik minat masyarakat memilih Pembiayaan Griya BSM. Untuk itu perlu dirumuskan beberapa pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan Bank Syariah Mandiri baik secara internal maupun eksternal untuk menarik minat masyarakat menggunakan Pembiayaan Griya BSM? 2. Bagaimana Analisis SWOT pada Strategi Pemasaran Pembiayaan Griya Bank Syariah Mandiri?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan pada pokok permasalahan diatas, maka tujuan kajian skripsi ini secara umum adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui strategi pemasaran Pembiayaan Griya BSM baik secara internal maupun eksternal dalam menarik minat masyarakat 2. Untuk mengetahui analisis SWOT pada Strategi Pembiayaan Griya BSM. Selanjutnya dengan tercapainya tujuan tersebut diatas, diharapkan dari hasil penelitian ini dapat diperoleh manfaat dan kegunaannya antara lain sebagai berikut: 1. Bagi Penulis, untuk menambah pengetahuan dan pengalaman tentang Pembiayaan Griya BSM ini karena penulis telah melakukan penelitian secara langsung ke Bank Syariah Mandiri dan Masyarakat sekitar. Yang kemudian akan sangat berguna bagi penulis dalam menggunakan ilmu yang telah di pelajarinya selama kuliah di UIN Syarif Hidayatullah dan mempraktekkannya di bank-bank Syariah yang membutuhkan lulusan Perbankan Syariah ini untuk membangun Bank Syariah yang busa memenuhi semua keinginan Masyarakat. 2. Bagi Praktisi, membantu untuk lebih meningkatkan pelayanan serta memperluas usaha ke berbagai daerah dalam rangka melayani masyarakat serta dapat menentukan strategi yang akan diambil dalam peningkatan pemasaran produk bank tersebut, 3. Bagi akademisi, sebagai tambahan informasi dan sebagai bahan perbandingan bagi penelitian lain yang juga meneliti tentang strategi pemasaran lembaga keuangan syariah serta produk-produknya yang sebelumnya lebih dahulu dikenal lembaga keuangan konvesional,
4. Bagi masyarakat, dapat menambah wawasan dan pengetahuan, dalam hal ini dapat memberikan masukan tentang perbedaan KPR Syariah dan KPR konvensional, serta memperoleh pengetahuan tentang pembiayaan KPR Syariah yang merupakan salah satu produk yang ada pada perbankan syariah.
D. Kajian Terdahulu Selain dari kajian pustaka, peneliti telah melakukan penelitian pendahuluan di Bank Syariah Mandiri cabang Pondok Indah guna mengetahui lebih lanjut tentang beberapa informasi mendasar yang berhubungan dengan penelitian yang peneliti lakukan. Dan hasil penelitian tersebut lumayan membantu peneliti untuk awal menulis penelitian ini
E. Kajian Pustaka N0
Nama / Judul Skripsi
Isi Skripsi
Beda Dengan Penulis
/ Tahun 1
Rifka Silvia, NIM : Isi 20304601757 Strategi
skripsi
/ menunjukkan
Periklanan strategi
Penjualan Negara
lebih Penelitian yang dilakukan pada penulis
jelas
Tabungan karena (
penulis
dalam
PERSERO) penelitian skripsi ini lebih
Produk KPR Syariah Kantor Cabang Syariah menekankan dan Perluasan Pangsa dalam
berbeda
periklanan dengan skripsi Rifka Silvia
Dalam Meningkatkan PT.Bank Jumlah
ini
kepada
meningkatkan Strategi Pemasaran yang
Pasar Pada PT. Bank penjualan Produk KPR di Lakukan BSM pada
Tabungan
Negara Syariah dan Perluasan Produk Pembiayaan Griya
(PERSERO)
Kantor Pangsa Pasarnya
Cabang
Syariah/
BSM
dalam
menarik
Minat Masyarakat baik
2005-2006
Internal
Maupun
Eksternal,dan dominan
factor yang
mempengaruhi meningkatnya Pembiayaan Griya BSM ini. 2
Helmi
Haris
Pembiayaan
/ Dalam
Jurnal
Haris ini isina lebih tulis dalam Skripsi ini,
Kepemilikan
Rumah kepada
(Sebuah
Inovasi Kepemilikan
Pembiayaan
Helmi Beda dengan yang penulis
Pembiayaan karena
Penulis
Rumah terlalu
secara umum yang di kepada
tidak
menekankan akad
akad
Perbankan Syariah) / miliki bank – bank pembiayaan Kepemilikan 2007
Syariah
dan
menekankan akadsyarat-
lebih Rumah
ataupun
kepada mekanismenya,
akadnya syarat
juga melainkan
lebih
dan menekankan
pada
rukun-rukunnya. Lebih Strategi Pemasaran yang ke Mekanisme Umum dilakukan BSM
dalam
Pembiayaan Kepemilikan
menarik
minat
Rumah masyarakat
memilih
yang dimiliki Bank – Pembiayaan Griya BSM ini Bank Syariah saat ini
, juga bagaimana dari segi Masyarakat
ang
menjadi
telah
nasabah
Pembiayaan Griya BSM ini. 3
Ibnu Hanim / Strategi Dalam
Skripsi
Ibnu Skripsi
Beliau
berbeda
Pemasaran
Hanim Ini, Beliau lebih dengan yang Penuis buat
Pembiayaan
menekankan
Musyarakah
kepada karena
penulis
Dalam tingkat bagi hasil dan menekankan
Upaya Menarik Minat seberapa besar nilai Pemasaran Masyarakat pada
BMT
(Studi pembiayaan yang di maupun Al-Fath berikan
Pamulang) / 2006
masyarakat melihat
lebih Strategi
Eksternal
Internal
yang
BSM
dalam
kepada dilakukan dan menarik hasil masyarakat
minat memilih
perkembangan
Pembiayaan Griya BSM
Pembiayaan tersebut.
sebagai membantu
pilihannya membangun
rumah maupun membeli Rumah.
F. METODE PENELITIAN 1. Jenis penelitian a. Penelitian Lapangan Suatu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lokasi penelitian, suatu tempat yang di pilih sebagai lokasi untuk menyelidiki gejala objektif sebagai terjadi di lokasi tersebut, yang dilakukan juga untuk penyusunan laporan ilmiah.4 Dalam Penelitian ini Peneliti mendatangi langsung Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok Indah untuk mendapatkan keterangan dengan wawancara langsung pada pihak Bank Syariah Mandiri. 2. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Format desain deskriptif kualitatif banyak memiliki kesamaan dengan desain deskriptif kuantitatif, karena itu desain deskriptif kualitatif bisa disebut pula dengan kuasi kualitatif atau desain kualitatif semu. Artinya, desain ini belum benar-benar kualitatif karena bentuknya masih dipengaruhi oleh tradisi kuantitatif, terutama dalam menempatkan teori pada data yang diperoleh.5 3. Sumber Data Sumber data penelitian ini pada dasarnya diambil dengan dua cara:
4
Ibid, hal.96 M. Burhan Bungin, penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Kencana,2007), hal.68 5
a. Primer, yaitu data yang didapat dari sumber pertama, dari individu seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang bisa dilakukan peneliti.6 Peneliti dalam hal ini melakukan wawancara langsung kepada pihak Bank Syariah mandiri. b. Sekunder, yaitu data primer yang diperoleh oleh pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pengumpul data primer atau oleh pihak lain.7 Peneliti mengambil data Sekunder dari para peneliti-peneliti terdahulu yang telah melakukan penelitian lebih dahulu yang masih berhubungan dengan apa yang peneliti teliti saat ini.
4. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok Indah Jakarta, Komp. Ruko Pondok Indah Kav ll No. ll, Blok UA Jln. Taman Duta 1 Sektor ll, Jakarta Selatan,12310. Telp.021.7662029, 7662030.
5. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah : a. Observasi Metode observasi merupakan metode pengamatan yang didukung dengan pengumpulan dan pencatatan data secara sistematis terhadap obyek yang akan diteliti.
6
Dergibson Siagian dan Sugiarto, Metode Statistik untuk Bisnis dan Ekonomi, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000), hal.16 7 Ibid, hal.16
Dalam penelitian ini metode observasi digunakan agar pokok permasalahan yang ada dapat diteliti secara langsung pada Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok Indah b. Interview Metode interview adalah metode pencarian data dengan melakukan wawancara yaitu cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan berbagai pertanyaan secara langsung kepada seorang informan ataupun praktisi. Dalam Penelitian ini Peneliti akan mengajukan Pertanyaan Wawancara langsung kepada Kepala Cabang Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok Indah.
c. Dokumentasi Dalam sebuah penelitian lapangan dibutuhkan berbagai data sebagai dokumen pendukung, sehingga metode dokumentasi sangat perlu untuk mencari data yang terkait dengan berbagai hubungan atau variabel baik berupa buku-buku, catatan koran, majalah, makalah dan lain sebagainya. Dokumentasi ini digunakan untuk memperkuat terhadap hasil observasi dan interview.
6. Teknik Penulisan Sebagai pedoman dalam penulisan skripsi ini, penulis merujuk pada buku ―Pedoman Penulisan Skripsi‖ Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2005. G. SISTEMATIKA PENULISAN Untuk lebih tersusun dan terarah serta memudahkan dalam pembahasan skripsi ini, maka penulisan skripsi ini dibagi menjadi 5 (lima) bab yang terdiri dari:
BAB I
: PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan
Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kajian Terdahulu, Metode Penelitian, Kajian Pustaka, dan Sistematika Penulisan. BAB II
: LANDASAN TEORI Dalam bab ini menguraikan tentang teoritis, meliputi Pengertian Kredit
Pemilikan Rumah (KPR) Syariah, Dasar Hukum Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Syariah, Rukun dan Syarat Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Syariah, Hukum Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Syariah dan Dampaknya, Akad Perjanjian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Syariah, Manfaat Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Syariah, Mekanisme Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Syariah, Pengertian Pemasaran, Tujuan Pemasaran, Konsep Pemasaran, Sistem Pemasaran, Nilai-Nilai Pemasaran Syariah, Strategi Pemasaran, Perbandingan Pemasaran Syariah dan Pemasaran Konvensional. BAB III : GAMBARAN UMUM PEMBIAYAAN GRIYA BSM Bab ini menguraikan tentang Sejarah dan Perkembangan Pembiayaan Griya BSM, Produk-Produk Inovatif Bank Syariah Mandiri, Efesiensi Mekanisme Pengajuan Pembiayaan Griya BSM, Kemudahan Prosedur Pencairan dan Pengembalian Dana, Transparansi Prosedur Persetujuan Calon Nasabah Pembiayaan Griya BSM. BAB IV : DESKRIPSI DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Bab ini berisi tentang Konsep dan Strategi Pemasaran Eksternal Pembiayaan Griya BSM, Strategi Pemasaran Internal Pembiayaan Griya BSM,. Faktor dominan
mempengaruhi peningkatan jumlah nasabah Pembiayaan Griya BSM,dan prospek Pembiayaan Griya BSM dengan Analisa SWOT. BAB V
: PENUTUP Bab ini merupakan akhir dari seluruh rangkaian pembahasan dalam skripsi ini.
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dilihat dari uraian hasil penelitian dan saran-saran untuk penelitian selanjutnya.
BAB II KONSEP KPR SYARIAH DAN PEMASARAN A. KPR SYARIAH 1. Pengertian KPR Syariah KPR Syariah merupakan salah satu produk pembiayaan Bank Syariah yang membiayai kebutuhan nasabah dalam hal pengadaan rumah tinggal (konsumtif), baik baru maupun bekas. Nasabah dapat mengangsur pembayaran dengan jumlah angsuran yang tidak akan berubah selama masa perjanjian. Dalam pandangan islam, KPR yang merupakan salah satu bentuk transaksi usaha yang perlu di kritisi dari sudut pandang islam. Islam di turunkan oleh Allah SWT untuk segala urusan di muka bumi. Penerapan aturan islam secara lengkap dapat memberikan petunjuk bagi manusia untuk semua permasalahan yang terjadi. Dalam bidang ekonomi, islam telah memberikan petunjuk bagi manusia dalam melakukan berbagai aktifitas yang terkait di dalam cakupan ekonomi. Islam telah memberikan arahan bahwa di dalam setiap aktivitas ekonomi, motivasi setiap individu tidak hanya motivasi untuk hal yang bersifat duniawi, tetapi juga motivasi yang didasari petunjuk islam untuk urusan akhirat.
2. Dasar Hukum KPR Syariah a. Landasan Syariah Prinsip dasar ekonomi konvensional yang berkembang saat ini, motivasi utama individu dalam melakukan aktivitas ekonomi adalah pemuasan kebutuhan materi yang
sesungguhnya tidak terbatas. Banyak kegiatan ekonomi yang dilakukan hanya demi urusan keuntungan duniawi semata. Hal-hal yang telah dilanggar oleh islam pun telah banyak dilanggar, salah satunya penerapan riba, transaksi yang bersifat gharar, dan transaksi yang penuh spekulasi (maysir). Dalam perspektif islam, KPR syariah memiliki skema yang sangat berbeda dengan KPR Konvensional. Dalam KPR Konvensional sangat jelas terlihat riba telah terjadi dalam bunga rata-rata 10,5% pertahun untuk 3 bulan cicilan dan setelah melewati waktu 3 bulan, bunga akan berubah meningkat maupun menurun tanpa bisa di prediksi, yang menurut islam transaksi tersebut mengandung gharar,yaitu ketidakpastian yang berdampak kepada terdzaliminya salah satu pihak. Hal tersebut jelas sangat berbeda dengan KPR Syariah, yang tidak mengandung unsur riba dan gharar didalamnya. 1. Al-Quran Riba telah dilarang di dalam Al-Quran secara jelas di dalam ayat-ayat sebagai berikut :
(QS Ali-Imran 3:130).
―Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan‖. Yang dimaksud Riba di sini ialah Riba nasi'ah. menurut sebagian besar ulama bahwa Riba nasi'ah itu selamanya haram, walaupun tidak berlipat ganda. Riba itu ada dua macam: nasiah dan fadhl. Riba nasiah ialah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang meminjamkan. Riba fadhl ialah penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya
karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas, padi dengan padi, dan sebagainya. Riba yang dimaksud dalam ayat ini Riba nasiah yang berlipat ganda yang umum terjadi dalam masyarakat Arab zaman jahiliyah.
(QS.Al-Baqarah 2:276).
―Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa‖. Yang dimaksud dengan memusnahkan Riba ialah memusnahkan harta itu atau meniadakan berkahnya. dan yang dimaksud dengan menyuburkan sedekah ialah memperkembangkan harta yang telah dikeluarkan sedekahnya atau melipat gandakan berkahnya. Maksudnya ialah orangorang yang menghalalkan Riba dan tetap melakukannya. 2. Hadist َعنْ جَابِ ٍر رضي اهلل عنو قَال َ : ( لَ َعنَ رَسُولُ اَللَّ ِو صلى اهلل عليو وسلم آ ِكلَ اَل ّرِبَا, ٌسوَاء َ ْ ىُم:َ وَقَال,ِ وَشَا ِى َديْو,ُ وَكَا ِتبَو,ُ) وَمُوكِلَو ٌَروَاهُ مُسْلِم Jabir Radliyallaahu ‗anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu ‗alaihi wa Sallam melaknat pemakan riba, pemberi makan riba, penulisnya, dan dua orang saksinya. Beliau bersabda: ―Mereka itu sama.‖ (H.R. Muslim). . رًاه ابٌا داًدًالحاكم.قال اهلل تعا لى اناثالث الشركين مالم يخن احذىما صاحبو فاءراخانو خرزت من بينيما
Allah SWT telah berfirman (dalam hadits qudsinya) Aku adalah yang ketiga dari dua orang yang berserikat selama salah seorang diantaranya tidak berkhianat terhadap temannya. Apabila salah seorang diantara keduanya berkhianat, maka aku keluar dari perserikatan keduanya. (HR.Abu Daud & Hakim)
Hadits diatas menggambarkan bahwa Allah akan menolong kemajuan perserikatan selama orang yang berserikat itu tetap ikhas. Tetapi apabila timbul pengkhianatan diantara mereka, maka Allah akan mencabut kemajuan perserikatan mereka.8
3. Rukun dan Syarat KPR Syariah 1) Rukun KPR Syariah secara umum adalah -
Pihak yang berakad : Penjual dan Pembeli
-
Objek yang di akadkan : Barang diperjual belikan dan harga jual / keuntungan
-
Akad/Sighat : Serah (ijab) dan Terima (Qabul)
2) Dengan mengacu pada skim murabahah, dapat disimpulkan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam transaksi KPR Syari‘ah adalah sebagai berikut: -
Pihak bank harus memberitahukan biaya pembelian rumah kepada nasabah KPR Syari‘ah.
-
Kontrak transaksi KPR Syari‘ah ini haruslah sah.
-
Kontrak tersebut harus terbebas dari riba
-
Pihak bank syari‗ah harus memberikan kejelasan tentang rumah yang dijadikan obyek transaksi KPR Syari‗ah.
8
H. Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam.(bandung:PT.Sinar baru Algensindo,1998)Cetakan Ke 32,hal 296
-
Penjual harus menjelaskan semua hal yang berkaitan dengan proses perolehan barang tersebut. Sedangkan persyaratan yang ditetapkan oleh Majelis Ulama‘ Indonesia (MUI)
tentang aplikasi murabahah dalam perbankan syari‘ah, yaitu: -
Bank dan nasabah harus mengadakan akad murabahah yang bebas riba.
-
Barang yang diperjualbelikan tidak diharamkan oleh Syari‗at Islam.
-
Bank membiayai sebagian atau seluruh harga pemberian barang yang telah disepakati kualitasnya.
-
Bank membeli barang yang diperlukan nasabah atas nama bank sendiri, bukan atas nama pembeli atau nasabah dan pembelian ini harus sah dan bebas dari riba.
-
Bank harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan pembelian, misalnya, jika pembelian dilakukan secara hutang.
-
Bank kemudian menjual barang tersebut kepada nasabah (pesanan) dengan harga jual senilai harga perolehan (harga beli ditambah dengan pajak pertambahan nilai/ PPN, biaya angkut dan biaya lain yang terkait dengan pembelian) ditambah dengan keuntungan. Dalam kaitan ini, bank harus memberitahukan secara jujur harga pokok barang kepada nasabah berikut biaya yang diperlukan.
-
Nasabah membayar harga barang yang telah disepakati tersebut pada jangka waktu tertentu yang telah disepakati.
-
Untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan atau kerusakan akad tersebut, pihak bank dapat mengadakan perjanjian secara khusus dengan nasabah.
-
Jika bank hendak mewakilkan kepada nasabah untuk membeli barang sendiri dari pihak ketiga, maka akad jual beli murabahah harus dilakukan setelah barang secara prinsip milik bank
3) Syarat umum KPR Syariah adalah sebagai berikut : -
WNI
-
Usia minimal 21 tahun
-
Memiliki penghasilan yang dapat menjamin kelangsungan pembayaran kewajiban
-
Tidak memiliki pembiayaan bermasalah dengan bank manapun
-
Memiliki NPWP (Nomor Pajak Wajib Pajak)
4. Akad dan Perjanjian KPR Syariah Dalam islam, pembiayaan untuk membantu masyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan akan rumah pun bias menjadi prioritas dalam mewujudkan keadilan sehingga target pasarnya pun tidak hanya orang-orang yang memenuhi criteria bank, tidak hanya orang yang mampu saja yang berhak mendapatkan pinjaman, tetapi juga masyarakat yang tidak mampu pun berhak untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan KPR Syariah ini. Sebuah instrument pembiayaan perumahan syariah ini harus memenuhi akad atau perjanjian yang sesuai dengan aturan syariah. Akad – akad tersebut adalah Ba‘I Bithaman Ajil, Ijarah Muntahia Bittamlik, Istisna wal Istisna, dan akad Musyarakah Mutanaqisah. Keseluruhan akad tersebut tidak mengandung riba, maysir dan gharar. a. Akad Bai‘ Bithaman Ajil (BBA)
Bai‘ Bithaman Ajil (BBA) secara definisi terdiri dari tiga kata berbeda. Al-Bai‘ berarti jual, thaman berarti harga, dan ajil berarti menunda. Akad Bai‘ Thaman Ajil merupakan akad transaksi jual beli, dengan melakukan penjualan pada tingkat keuntungan yang disepakati, dengan pembayaran yang di tunda. Jadi, BBA bukan merupakan transaksi pinjaman.9 Dengan kata lain, BBA merupakan akad murabahah dengan pembayaran yang di tunda. Pada akad BBA ini, pembiayaan syariah dilakukan untuk membantu memfasilitasi masyarakat agar dapat memiliki rumah yang di inginkan sesuai kemampuan. Akad ini merupakan akad jual beli,yaitu bank melakukan pembelian rumah terlebih dahulu, dan menjualnya kepada konsumen dengan keuntungan yang disepakati. Apabila pembeli rumah tidak memiliki kemampuan untuk membayar penuh, maka bank dapat memberikan keringanan kepada pembeli rumah. Pembeli rumah berutang kepada bank untuk nilai uang yang disepakati setelah pembelian rumah dilakukan. Dan dari pinjaman ini, bank tidak diperbolehkan untuk mengambil riba berupa bunga dari pembeli rumah. Transaksi BBA ini biasa kita kenal dengan transaksi jual beli murabahah. Akad Bai‘ Thaman Ajil ini memiliki tahapan sebagai berikut : 1. Konsumen melakukan identifikasi dan memilih rumah yang akan dibeli 2. Bank membeli rumah dari penjual dengan cara tunai 3. Bank menjual rumah kepada konsumen dengan harga jual merupakan penjumlahan harga beli di tambah besar keuntungan
9
Saiful Azhar Rosly, Critical Issues on Islamic Banking and Financial Markets, (Kuala Lumpur:Dinamas Publishing,2007), hal.87-88
4. Konsumen membayar rumah yang sudah di beli bank dengan cara mencicil. Dari tahapan-tahapan tersebut, terdapat tiga kontrak perjanjian yang harus dilakukan agar Bai‘ Bithaman Ajil ini dapat berjalan. Perjanjian pertama adalah Perjanjian Pembelian Properti (PBP), perjanjian ini melibatkan bank dengan penjual rumah. Perjanjian kedua adalah Perjanjian Penjualan Properti (PJP), perjanjian ini melibatkan bank dengan konsumen yaitu Bank menjual rumah kepada konsumen pada akad yang telah disepakati didalam akad Bai‘ Bithaman Ajil. Perjanjian yang terakhir adalah Perjanjian Penjaminan (PP), yang melibatkan bank dengan konsumen dalam hal penjaminan rumah. Konsumen menjaminkan rumahnya kepada bank sampai konsumen menyelesaikan pembayarannya. b. Akad Ijarah Muntahia Bittamlik (IMBT) Akad Ijarah Muntahia Bittamlik (IMBT) ini merupakan akad sewa (ijarah) dari suatu asset riil, yaitu pembeli menyewa rumah yang terlah di beli oleh bank, dan diakhiri dengan perpindahan kepemilikan dari bank kepada pembeli rumah. Didalam IMBT ini terdapat dua buah akad, yaitu akad jual-beli (Al-Bai‘) dan akad IMBT sendiri, yang merupakan akad sewa menyewa yang di akhiri dengan perpindahan kepemilikan diakhir masa sewa.10 Secara bahasa, IMBT memiliki arti dengan memecah dua kata didalamnya. Pertama adalah kata al-ijaarah, yang berarti upah, yaitu suatu yang diberikan berupa upah terhadap pekerjaan. Dan kata kedua adalah at-tamlik, secara bahasa memiliki makna yang dapat menjadikan orang lain untuk memiliki sesuatu. Sedangkan menurut istilah, at10
hal.149
Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan,(Edisi Ketiga: Rajagrafindo Persada,2006)
tamlik bias berupa kepemilikan terhadap benda, kepemilikan terhadap manfaat, bias dengan imbalan atau tidak.11 Akad Ijarah Muntahia Bittamlik ini dikenal juga dengan Ijarah Wa Iqtinah, yaitu rumah yang disewa telah disepakati di awal akan dibeli pada akhir masa sewa. Pembayaran yang dilakukan setiap bulan adalah biaya sewa rumah tersebut di tambah dengan harga rumah yang telah dibagi jangka waktu sewa yang disepakati. Harga rumah tersebut diperoleh dari harga beli rumah dari bank kepada si penjual rumah, dikurangi uang muka yang telah di bayar oleh pembeli rumah. Setelah jangka waktu sewa yang disepakati selesai, bank harus melakukan transfer kepemilikan rumah kepada pembeli. Akad Ijarah Muntahia Bittamlik ini memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut : 1. Konsumen melakukan identifikasi dan memilih rumah yang akan dibeli 2. Bank membeli rumah dari penjual dengan cara tunai 3. Bank menyewakan rumah kepada konsumen dengan harga sewa dan jangka waktu yang disepakati 4. Konsumen membayar harga sewa rumah setiap bulan di akhiri dengan membeli rumah pada harga yang di sepakati di akhir masa sewa. Dari tahapan-tahapan tersebut , terdapat tiga kontrak yang harus dilakukan. Kontrak pertama adalah kontrak antara bank dengan penjual rumah yang mencakup proses jual-beli rumah dari penjual rumah kepada bank. Kontrak ini diatur di dalam suatu Perjanjian Pembelian Properti (PBP). Kontrak kedua adalah Perjanjian Sewa Menyewa 11
Musyaiqih, Syaikh Kholid bin Ali. Al Ijarah al Muntahia bit Tamlik,(Zaid bid Tsabit Center, Terjemahan Eko Mas Muri,2009)Direktori-Islam.com(tanggal akses 28 Maret 20110
(PSM), yaitu perjanjian yang melibatkan bank dengan konsumen, yaitu bank menyewakan rumah kepada konsumen dengan biaya sewa per bulan dan jangka waktu sewa disepakati dalam kontrak ini. Dan perjanjian terakhir adalah Perjanjian Jual Properti (PJP), yaitu bank menjual rumah yang disewakan tersebut kepada konsumen setelah masa sewa yang disepakati di awal berakhir. c. Akad Istisna wal Istisna Akad yang ketiga adalah akad istisna yang merupakan salah satu pilihan bagi produk KPR. Akad istisna adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan permbuatan barang tertentu dengan criteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan dan penjual.12 Pembayaran yang harus dibayarkan pun dapat dilakukan dengan cara cicilan. Akad istisna ini merupakann akad jual beli yang berbeda dengan murabahah yang penyerahan barangnya dilakukan pada awal kontrak dilakukan, sementara pada akad istisna, penyerahan barang dilakukan di akhir periode pembiayaan. Hal ini karena rumah yang dipesan belum dibangun sehingga pada saat kontrak, bentuk rumah beserta komponennya perlu disetujui dengan sangat rinci agar di bangun sesuai dengan harga yang disepakati. Akad Istisna wal Istisna merupakan gabungan dua akad istisna dalam suatu proses transaksi. Akad istisna wal istisna ini dapat diterapkan dalam kasus pembiayaan perumahan.13 Tahapan dari akad Istisna wal Istisna adalah sebagai berikut :
12
Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan,(Edisi Ketiga: Rajagrafindo Persada,2006)
hal.126
13
Ibid,hal.127
1. Konsumen melakukan identifikasi serta memilih lokasi tanah dan menentukan desain bangunan rumah yang diinginkan 2. Bank melakukan pemesanan untuk membangun rumah kepada developer dengan cara melakukan pembayaran bertahap sampai rumah selesai dibangun 3. Bank menjual jasa pembangunan rumah dengan mengambil keuntungan dari harga beli kepada developer 4. Konsumen melakukan pemesanan untuk membangun rumah kepada bank dengan cara melakukan pembayaran bertahap sampai rumah selesai dibangun. Dari tahapan- tahapan tersebut, terdapat dua kontrak perjanjian yang harus dilakukan agar akad Istisna wal Istisna ini dapat berjalan, Perjanjia pertama adalah Perjanjian antara bank dengan developer untuk memesan rumah yang harus dibangun terlebih dahulu sesuai pesanan dengan pembayaran bertahap yang diakhiri dengan perpindahan kepemilikan dari developer kepada Bank. Perjanjian kedua adalah perjanjian antara bank dengan konsumen, yaitu konsumen memesan rumah yang harus dibangun terlebih dahulu. Bank akan melakukan pembangunan rumahnya dan konsumen melakukan pembayaran bertahap yang diakhiri dengan perpindahan kepemilikan dari bank kepada konsumen. d. Akad Musyarakah Mutanaqisah Akad Musyarakah merupakan suatu bentuk kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk memiliki rumah, dengan membagi keuntungan dan kerugian sesuai dengan proporsi awal investasi,pada saat akad musyarakah dilakukan. Akad Musyarakah
Mutanaqisah adalah akad yang terbentuk karena adanya kerja sama antara bank dengan pembeli rumah yang berbagi hak kepemilikann akan sebuah rumah yang diikuti dengan pembayaran kepemilikan setiap bulannya dan perpindahan kepemilikan sesuai dengan proporsi yang sudah dibayarkan. Dengan demikian akad ini dikatakan sebagai sebuah akad dengan konsep kemitraan berkurang.14 Akad Musyarakat Mutanaqisah ini memiliki tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Konsumen melakukan identifikasi serta memilih rumah yang diinginkan 2. Konsumen bersama-sama dengan bank melakukan kerja sama kemitraan kepemilikan rumah sehingga bank dan konsumen sama-sama memiliki rumah dengan proporsi investasi yang dikeluarkan 3. Konsumen membayar biaya sewa perbulan dan dibayarkan ke bank sesuai dengan proporsi kepemilikan 4. Konsumen pun melakukan pembayaran kepada bank ataskepemilikan atas rumah yang dimiliki oleh bank. Dari tahapan-tahapan tersebut, akad Musyarakah Mutanaqisah memiliki dua kontrak perjanjian yang harus dilakukan agar akad ini dapat berjalan, perjanjian pertama adalah perjanjian kemitraan antara bank dengan konsumen untuk bersama-sama memiliki sebuah rumah. Dan secara bertahap, konsumen akan membayarkan sejumlah dana yang disepakati untuk membeli status kepemilikan rumah yang dimiliki oleh bank. Perjanjian yang kedua adalah perjanjian sewa menyewa (ijarah), yaitu konsumen membayar biaya 14
Ahamed Kameel Mydin Meera amd Dzuljastri Abdul Razak, Home Financing through the Musharakah Mutanaqisah Contracts: Some Practical Issues,(Kuala Lumpur: International Islamic University Malaysia,2005)
sewa setiap bulannya kepada pemilik rumah. Karena pemilik rumahnya adalah bank dan konsumen, maka uang sewa tersebut dibagi sesuai proporsi kepemilikan rumah tersebut. Dan aktifitas ini dilakukan sampai konsumen memiliki proporsi kepemilikan sebesar seratus persen.
5. Manfaat KPR Syariah a. Bagi Nasabah Nasabah dapat memperoleh manfaat antara lain sebagai berikut : 1. Nasabah tidak perlu memiliki dana besar untuk memiliki rumah. Karena rumah merupakan asset yang bernilai tinggi dan tidak semua orang mudah menbeli dan memiliki rumah. Dengan adanya pembiayaan KPR Syariah ini akan memudahkan masyarakat untuk memiliki rumah, asalkan lulus syarat-syarat KPR Syariah tersebut. 2. Nasabah dapat memiliki rumah dengan mencicil seharga rumah yang di minati tanpa ada hitungan bunga dan ketidak jelasan cicilan yang berubah-ubah. Pada KPR Syariah ini, nasabah hanya membayar cicilan sesuai dengan nilai rumah di tambah keuntungan untuk bank di bagi berapa lama nasabah mencicil, dan cicilan itu bersifat tetap, sehingga tidak ada yang di rugikan. 3. Nasabah bisa langsung menempati bahkan menyewakan rumah yang di cicilnya sehingga membantu dalam pembayaran tiap bulannya.
4. Nasabah bisa mencicil rumah selain untuk di tempati, bisa untuk di jadikan investasi. Karena rumah memiliki nilai yang sangat tinggi sehingga memberikan keuntungan yang cukup besar. b. Bagi Bank Bank dapat memperoleh manfaat antara lain sebagai berikut : 1. Bank dapat memprediksi keuntungan yang di dapat dalam jangka waktu yang sudah disepakati dan keuntungan yang juga sudah disepakati kedua belah pihak 2. Bank dapat memberikan pembiayaan ke semua kalangan sehingga keutungan yang didapat semakin banyak. 3. Bank dapat memiliki nasabah yang semakin banyak dalam menggunakan jasa ataupun produk bank Syariah Mandiri 6. Mekanisme KPR Syariah a. Syarat Persyaratan bagi nasabah yang ingin mengajukan permohonan Pembiayaan Griya BSM antara lain: 1) WNI cakap hukum 2) Usia minimal 21 Tahun dan maksimal 55 tahun pada saat jatuh tempo pembiayaan 3) Maksimum pembiayaan 70% dari harga beli rumah 4) Besar angsuran tidak melebihi 40% dari penghasilan bulanan bersih b. Tahap analisa permohonan KPR Syariah c. Akad Pembiayaan
d. Tahap pencairan dana dan pengembalian dana
B. PEMASARAN 1. Pengertian Pemasaran Menurut Indriyo pemasaran dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang mengusahakan agar produk yang dipasarkannya itu dapat diterima dan disenangi oleh pasar. 15 Menurut Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.16 Pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi dan distribusi sejumlah ide, barang dan jasa, untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi.17 Pemasaran adalah suatu proses sosial manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran segala sesuatu yang bernilai (product of value) dengan orang atau kelompok lain. Definisi ini bedasarkan konsep-konsep berikut ini: kebutuhan, keinginan, dan permintaan; produk; nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan; pasar serta pemasaran dan pemasar.18 Asosiasi pemasaran Amerika memberikan definisi formal yaitu pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan
15
Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 1995), hal.1 Basu Swastha DH dan Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern, edisi III, (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 1998), hal.179 17 Charles W. Lamb, Joseph F. Hair, Carl McDaniel, Marketing, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), hal.6 18 Indo Yama Nasrudin dan Hemmy Fauzan, Pengantar Bisnis dan Manajemen, Cet. I, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), hal.89 16
menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamya.19 Menurut pendapat Philip Khotler menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.20 Kotler dan AB Susanto memberikan definisi pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana
individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka
dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.21 Swasta dan Irawan menjelaskan bahwa pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan – kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan , menentukan harga, mempromosikan dan mendisribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan, baik pada pembeli yang ada maupun pada pembeli yang potensial.22 Sehingga secara umum pemasaran dapat diartikan sebagai suatu proses sosial yang merancang dan menawarkan sesuatu yang menjadi kebutuhan dan keinginan dari pelanggan dalam rangka memberikan keputusan yang optimal kepada pelanggan. 23 Dari pengertian tersebut diatas dapat diuraikan bahwa pemasaran merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa. Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, maka setiap perusahaan perlu melakukan riset pemasaran, karena dengan
19
Philip Kotler, Marketing Management, (New Jarsey: Prentice Hall, 2000), hal. 8 Philip Kotler, Manajemen pemasaran,edisi Milenium I, Jilid ke satu,(Jakarta: Pehallindo 2002), hal 9 21 Philip Kotler dan AB Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia, (Jakarta: Salemba empat, 2000), 20
hal.7 22 23
Basu Swasta dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta: Liberty,1998), hal.5 M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: CV Alfabeta, 2010), hal.6
melakukan riset pemasaran inilah bisa diketahui keinginan dan kebutuhan konsumen yang sebenarnya.24 Dalam syariah marketing, perusahaan tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata, namun turut pula berorientasi pada tujuan lainnya yaitu keberkahan. Perpaduan konsep keuntungan dan keberkahan ini melahirkan konsep maslahah, yaitu suatu perusahaan syariah akan berorientasi pada pencapaian maslahah yang optimal. Konsep keberkahan bagi sebagian pihak merupakan konsep yang abstrak karena secara keilmuan tidak dapat dibuktikan secara ilmiah, namun inilah salah satu konsep inti dari pada syariah marketing yang menjadi landasan pada suatu perusahaan berorientasi syariah.25 Pemasaran syariah sendiri menurut definisi adalah penerapan suatu disiplin bisnis strategi yang sesuai dengan nilai dan prinsip syariah. Jadi pemasaran syariah dijalankan berdasarkan konsep keislaman yang telah diajarkan Nabi Muhammad SAW. Menurut Hermawan Kertajaya, nilai inti dari pemasaran syariah adalah integritas dan transparansi, sehingga marketer tidak boleh bohong dan orang membeli karena butuh dan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan, bukan karena diskonnya atau iming-iming hadiah belaka.26 Semua definisi diatas, maka secara garis besar dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran bukan hanya merupakan kegiatan menjual saja, melainkan suatu proses atau rangkaian kegiatan yang terus-menerus dan terpadu, yaitu mulai dari kegiatan untuk mengidentifikasi produk atau jasa apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen, menentukan harga yang sesuai, menentukan cara promosi yang efektif, sampai dengan kegiatan menyalurkan barang dan jasa tersebut kepada konsumen.
24
Kasmir, Pemasaran Bank, Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2008), hal.53 M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: CV Alfabeta,2010), hal.19 26 Ibid, hal.20 25
2. Tujuan Dan Kegiatan Pemasaran Tujuan dari setiap pemasaran ialah untuk meraih calon-calon pembeli agar membeli produk atau jasa secara memadai, agar penjual mendapatkan keuntungan yang layak serta menimbulkan kepuasan bagi konsumen.27 Dalam praktiknya tujuan suatu perusahaan dapat bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek biasanya hanya bersifat sementara dan juga dilakukan sebagai langkah untuk mencapai tujuan jangka panjang. Demikian pula dalam hal menjalankan kegiatan pemasaran suatu perusahaan memiliki banyak kepentingan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Secara umum tujuan pemasaran bank adalah untuk:28 1). Memaksimumkan konsumsi, atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga dapat menarik nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan bank secar berulangulang. 2). Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah. Nasabah yang puas akan menjadi ujung tombak pemasaran selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan kepada nasabah lainnya melalui ceritannya. 3).
Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam arti bank menyediakan berbagai jenis
produk bank sehingga nasabah memiliki beragam pilihan pula. 4). Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan berbagai kemudahan kepada nasabah dan menciptakan iklim yang efesien.
27 28
Firdaus, Kewirausahaan Santri, (Jakarta: PT. Citrayudha Alamanda Perdana, 2000), hal.81 Kasmir, Pemasaran Bank Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2008), hal.57
3. Konsep Pemasaran Konsep pemasaran adalah sederhana dan secara intiusi merupakan filosofi yang menarik. Konsep pemasaran menyatakan bahwa alasan keberadaan sosial dan ekonomi bagi suatu organisasi adalah memuaskan kebutuhan konsumen dan keinginan tersebut sesuai dengan sasaran perusahaan.29 Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.30 Menurut Kotler konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tesebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.31 Konsep inti dari kegiatan pemasaran sesuai syariah ialah:32 a. Kebutuhan, keinginan dan permintaan Sifat dari kebutuhan adalah sunatullah, artinya sudah built-in dalam setiap diri manusia. Keinginan adalah bentuk kebutuhan manusia yang dihasilkan oleh budaya dan kepribadian individual. Permintaan adalah keinginan manusia yang didukung oleh daya beli. Keinginan dapat berubah menjadi permintaan bilamana disertai dengan daya beli. b. Produk (jasa dan barang) Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimilki, digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan.
29
Charles W. Lamb, Joseph F. Hair dan Carl McDaniel, Marketing, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), hal.8 Basu Swastha DH dan Ibnu Sukotjo W, Pengantar Bisnis Modern, Edisi III, (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 1998) hal.181 31 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Edisi Millenium, (Jakarta: PT Indeks, 2004), hal.22 32 M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: CV Alfabeta,2010), hal.6 30
Produk yang dijual pada industri perbankan adalah produk yang sifatnya jasa, sehingga pemasar harus mampu melakukan inovasi pemasaran yang cocok untuk pemasaran jasa. c. Nilai, Biaya dan Kepuasan Nilai dapat didefenisikan sebagai perbedaan antara nilai yang dinikmati pelanggan karena memiliki serta menggunakan suatu produk dan biaya untuk memiliki produk tersebut. Nilai disini ada yang diartikan sebagai nilai nominal, yaitu harga dari produk tersebut. d. Pertukaran, transaksi dan hubungan Pertukaran yang merupakan konsep inti dari pemasaran, mencakup perolehan produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Sifat pertukaran merupakan sifat sunatullah dari manusia, terlihat dari bentuk pertukaran yang dilakukan mulai dari barter –pertukaran barang dengan barang- sampai dengan pertukaran barang dengan uang yang kita lakukan saat ini dalam transaksi sehari-hari.
e. Pasar Konsep pertukaran mengarah ke suatu pasar, dimana pasar adalah perangkat pembeli yang aktual dan potensial dari sebuah produk. Untuk mencapai pasar sasaran, ada tiga jenis saluran pemasaran yang dapat digunakan, yaitu saluran komunikasi, saluran distribusi dan saluran jasa. f. Pemasaran, Pemasar dan Prospek Pemasaran berarti mengelola pasar untuk menghasilkan pertukaran dengan tujuan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasar adalah pihak yang memasarkan atau menawarkan manfaat suatu produk kepada pihak lain yang menjadi pasar sasaran dari produk
tersebut. Sementara prospek adalah pihak yang merupakan target pasar potensial dari produk yang ditawarkan oleh pemasar. Pada dasarnya pengertian konsep pemasaran mempunyai pemasaran dengan konsep pemasaran bank. Konsep pemasaran (produksi) berorientasi pada kebutuhan konsumen, sedangkan konsep pemasaran berorientasi pada konsumen (nasabah). Konsep pemasaran bank mengandung arti:33 a.
Mempunyai falsafah yang mantap dan bertanggung jawab
b.
Berorientasi pada nasabah di satu pihak
c.
Menguntungkan perusahaan di lain pihak
Menurut Kotler, konsep bauran pemasaran (marketing mix) terdiri dari empat P(4P), yaitu :34 1. Product (Produk) 2. Price (Harga) 3. Place (Tempat) 4. Promotion (Promosi) Sedangkan Boom dan Bitner menambah dalam bisnis dan jasa, bauran pemasaran disamping 4P seperti yang dikemukakan diatas, ada tambahan dengan 3P,yaitu :35 1. People (Orang), yaitu semua orang yang terlibat aktif dalam pelayanan dan mempengaruhi persepsi pembeli, nama, pribdi pelanggan dan pelanggan-pelanggan lain yang ada dalam lingkungan pelayanan. 33
Ibid, hal.11 Kasmir, Pemasaran Bank Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana,2008), hal.119 35 Kasmir, Pemasaran Bank Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana,2008), hal.120 34
2. Physical evidence (bukti fisik), adalahh terdiri dari adanya logo atau simbol perusahaan, moto, fasilitas yang dimiliki, seragam karyawan, laporan, kartu nama, dan jaminan perusahaan. 3. Process (Proses), merupakan keterlibatan pelanggan dalam pelayanan jasa, proses aktivitas, standar pelayanan, kesederhanaan atau kompleksitas prosedur kerja yang ada di bank yang bersangkutan.
4. Nilai—Nilai Pemasaran Syariah Ada beberapa nilai-nilai dalam pemasaran syariah yang mengambil konsep dari keteladanan sifat Rasulullah SAW, yaitu:36 a. Ishiddiq, artinya memiliki kejujuran dan selalu melandasi ucapan, keyakinan, serta perbuatan berdasarkan ajaran Islam. b. Fathanah, berarti mengenai, memahami, dan menghayati secara mendalam segala hal yang terjadi dalam tugas dan kewajiban. c. Amanah, memiliki makna tanggung jawab dalam melaksanakan setiap tugas dan kewajiban. d. Tabligh, artinya mengajak sekaligus memberikan contoh kepada pihak lain untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan ajaran Islam dalam setiap gerak aktivitas ekonomi yang dilakukan sehari-hari. e. Istiqamah, artinya konsisten. Hal ini memberikan makna seorang pemasar syariah dalam praktik pemasarannya selalu istiqomah dalam penerapan aturan syariah.
36
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: CV Alfabeta,2010), hal.25
5. Strategi Pemasaran Strategi pemasaran merupakan strategi untuk melayani pasar atau segmen pasar yang dijadikan target oleh seorang pengusaha.37 Strategi pemasaran adalah kegiatan menyeleksi dan penjelasan satu atau beberapa target pasar dan mengembangkan serta memelihara suatu bauran pemasaran yang akan menghasilkan kepuasan bersama dengan pasar yang dituju.38 Distribusi kadang kala dihubungkan dengan tempat, sehingga memberikan kita 4P dari bauran pemasaran: Produk (product), tempat (place), promosi (promotion), dan harga (price). Seorang manajer pemasaran dapat mengontrol tiap komponen dari bauran pemasaran, tetapi strategi untuk keempat komponen tersebut harus dipadukan untuk mencapai hasil yang optimal.39 a.
Strategi Produk, biasanya bauran pemasaran di mulai dari produk ―P‖. Inti dari bauran
pemasaran, yang merupakan langkah awalnya, adalah penawaran produk dan strategi produk. Sangat sulit untuk mendesain suatu strategi distribusi, memutuskan kampanye promosi, atau menentukan harga tanpa mengenali produk yang akan dipasarkan. b.
Strategi Distribusi, berkaitan dengan upaya membuat produk tersedia kapan dan dimana
konsumen membutuhkannya. Tujuan dari distribusi adalah untuk memastikan bahwa produk tiba dalam kondisi layak pakai pada tempat yang ditujukan pada saat diperlukan. c.
Strategi Promosi, promosi terdiri dari penjualan perseorangan, periklanan, promosi
penjualan, dan humas. Peran promosi dalam bauran promosi adalah menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju melalui penyampaian, informasi mendidik, membujuk, atau mengingatkan mereka akan manfaat suatu organisasi atau suatu produk .
37
Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 1995), hal.124 Charles W. Lamb, Joseph F. Hair dan Carl McDaniel, Marketing, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), hal.54 39 Ibid, hal.55 38
d.
Staregi Harga, harga adalah apa yang harus diberikan oleh pembeli untuk mendapatkan
suatu produk. Harga sering merupakan elemen yang paling fleksibel diantara keempat elemen bauran pemasaran –yaitu elemen yang paling cepat berubah. Strategi dalam marketing bertujuan untuk mencari atau menciptakan kondisi paling menguntungkan untuk menjual produk. Beberapa komponen dalam strategi marketing antara lain:40 a. Menentukan segmen pasar, yaitu menentukan siapa yang paling mungkin dan memastikan menjadi pangsa pasar dari produk yang kita jual. b. Menetapkan target penjualan, yaitu merencanakan berapa jumlah produk yang paling optimal masuk ke segmen pasar. c. Memberikan pemahaman pasar terhadap produk, yaitu upaya agar sedapat mungkin keunggulan produk kita mampu membentuk imej di masyarakat, sehingga produk kita mudah dikenal dan dikenang. Ada beberapa taktik yang sering dijadikan acuan untuk keberhasilan marketing:41 1) Berani tampil beda terhadap pesaing, membuat konsumen memilih produk kita. 2) Menghasilkan mutu yang terbaik, artinya produk yang dihasilkan benar-benar memenuhi standar selera pasar. 3) Penetapan harga yang pas, yaitu menetapkan haraga setara dengan kualitas yang barang dijaminkan. 4) Melakukan promosi, yaitu upaya menyebarkan informasi, agar produk kita dikenal lebih luas.
40 41
Firdaus, Kewirausahaan Santri, (Jakarta: PT. Citrayudha Alamanda Perdana, 2000), hal.83 Ibid, hal. 84
Dalam praktiknya strategi pertumbuhan memiliki dua dimensi waktu, yaitu strategi pertumbuhan saat ini dan strategi pertumbuhan untuk pasar baru. Strategi pertumbuhan pasar saat ini meliputi hal-hal sebagai berikut:42 d.
Stategi Penetrasi Pasar (market penetration strategy), ada tiga pendekatan utama untuk
meningkatkan pangsa pasar produk yang ada dalam pasar yang relevan. e.
Strategi Pengembangan Pasar, pertama, Musicale dapat mencari kelompok pemakai
potensial dalam daerah pemasarannya yang minatnya dapat dirangsang. Kedua, perusahaan mungkin mencari saluran distribusi tambahan di lokasinya sekarang. f.
Strategi Pengembangan Produk, selain strategi penetrasi dan strategi pengembangan
pasar, manajemen harus mempertimbangkan kemungkinan pada produk baru. Kemudian strategi pertumbuhan untuk pasar baru, maksudnya pasar yang akan dimasuki benar-benar baru dan belum pernah dimasuki sebelumnya. Strategi pertumbuhan pasar baru meliputi 3 macam, yaitu:43 a.
Pengembangan Pasar (market development strategy), yaitu strategi menawarkan
produk yang sudah ada kepada pasar yang baru. Strategi ini dilakukan apabila pasar yang ada sudah mengalami stagnan, dimana tingkat persaingan yang demikian tinggi dan sulit untuk ditembus. b.
Strategi Ekspansi Pasar (market exspansion strategy), yaitu strategi yang dilakukan
dengan cara memasuki wilayah atau geografi baru.ekspansi dapat dilakukan secara lokal maupun secara internasional, seperti multinasional, regional atau global.
42
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, (New Jersey: Prentice Hall,1997), hal.70 43 Kasmir, Pemasaran Bank Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana,2008), hal.74
c.
Diversifikasi (diversification strategy), strategi yang dilakukan dengan mengembangkan
produk baru untuk memenuhi pasar yang juga masih baru. Strategi ini dilakukan jika pada saat ini tidak ada lagi peluang untuk pertumbuhan produk pada pasar saat ini. Kemudian mengembangkan strategi selanjutnya, yaitu strategi konsolidasi yang meliputi tiga macam:44 1). Strategi Penciutan (retrenchment strategy), merupakan strategi yang dilakukan dengan cara menarik diri terhadap produk-produk yang gagal atau lemah dipasar dan memelihara serta memfokuskan kepada produk yang lebih memiliki prospek. 2).
Strategi Pemangkasan (pruning strategy), merupakan strategi dengan cara
mengurangi jumlah produk yang ditawarkan saat ini dalam suatu pasar yang ada. Strategi ini dilakukan jika suatu produk memiliki segmen yang terlalu kecil dan mahal untuk dilayani, sementara itu pesaing baru terus masuk ke segmen yang sama, sehingga turut memperkecil segmen yang ada. 3). Strategi Divestasi (divesment strategy), merupakan strategi dengan cara menjual sebagian bisnis perusahaan kepada perusahaan lainnya untuk menutup unit usaha tertentu yang dirasakan tidak lagi memiliki prospek.
6. Perbandingan Pemasaran Syariah dan Pemasaran Konvensional Ada beberapa hal yang menjadi pembeda antara pemasaran syariah dan pemasaran konvensional.45
44 45
Ibid, hal.74 M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: CV Alfabeta,2010), hal.28
a.
Konsep dan Filosofi Dasar Perbedaan mendasar antara pemasaran syariah dan pemasaran konvensional adalah dari
filosofi dasar yang melandasinya. Pemasaran konvensional merupakan pemasaran yang bebas nilai dan tidak mendasarkan keTuhanan dalam setiap aktivitas pemasarnnya. Dalam pemasaran syariah, seorang pemasar harus merasakan bahwasanya dalam setiap aktivitas pemasarannya ia selalu diawasi oleh Allah SWT, sehingga ia pun akan sangat berhati-hati dalam memasarkan produk yang dijualnya.
b.
Etika Pemasar Seorang pemasar syariah sangat memegang teguh etika dalam melakukan pemasaran
kepada calon konsumennya. Seorang pemasar syariah akan secara jujur menceritakan kelebihan serta kekurangan produk yang ditawrkannya. Apabila dibandingkan dengan pemasaran konvensional yang cenderung bebas nilai sehingga seorang pemasar bebas menggunakan segala macam cara demi untuk mendapatkan konsumen bahkan dengan car-cara yang tidak dibenarkan oleh syariat. c.
Pendekatan Terhadap Konsumen Konsumen dalam pemasaran syariah diletakkan sebagai mitra sejajar, dimana baik
perusahaan sebagai penjual produk maupun konsumen sebagai pembeli produk pada posisi yang sama. Perusahaan tidak menganggap konsumen sebagai ―sapi perah‖ untuk membeli produknya, namun perusahaan akan menjadikan konsumen sebagai mitra dalam mengembangkan perusahaan. Dalam pemasaran konvensional, konsumen diletakkan sebagai obyek mencapai target penjualan semata. Konsumen dapat dirugikan karena antara janji dan realitas seringkali berbeda.
d.
Cara Pandang Terhadap Pesaing Dalam industri perbankan syariah tidak mengangap pesaing sebagai pihak yang harus
dikalahkan atau bahkan dimatikan. Pada perusahaan konvensional yang menganggap pesaing sebagai pihak lain yang harus dikalahkan bahkan jika bisa dimatikan agar eksistensi perusahaan dapat semakin maju. e.
Budaya Kerja Dalam Institusi Bank Syariah Perbankan syariah harus mempunyai budaya kerja yang berbeda dari perbankan
konvensional, sehingga mampu menjadi suatu keunggulan yang dapat sebagai nilai tambah di pandang masyarakat. Budaya kerja yang harus ditanamkan pada setiap sumber daya insani yang berkerja di perbankan syariah haruslah budaya kerja yang meneladani sifat Rasulullah SAW.
BAB III GAMBARAN UMUM PEMBIAYAAN GRIYA BSM
A. Sejarah dan Perkembangan Bank Syariah Mandiri
1.
Sejarah Berdiri Bank Syariah Mandiri
Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian nasional. Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah. Keadaan tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa mengambil tindakan untuk merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.
Lahirnya Undang-Undang No. 10 tahun 1998, tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, pada bulan November 1998 telah memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank syariah di Indonesia. Undang-Undang tersebut memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka cabang khusus syariah.
PT Bank Susila Bakti (PT Bank Susila Bakti) yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi berupaya keluar dari krisis 1997 – 1999 dengan berbagai cara. Mulai dari langkah-langkah menuju merger sampai pada akhirnya memilih konversi menjadi bank syariah dengan suntikan modal dari pemilik.
Dengan terjadinya merger empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, BankExim dan Bapindo) ke dalam PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999, rencana perubahan PT Bank Susila Bakti menjadi bank syariah (dengan nama Bank Syariah Sakinah) diambil alih oleh PT Bank Mandiri (Persero).
PT Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru mendukung sepenuhnya dan melanjutkan rencana perubahan PT Bank Susila Bakti menjadi bank syariah, sejalan dengan keinginan PT Bank Mandiri (Persero) untuk membentuk unit syariah. Langkah awal dengan merubah Anggaran Dasar tentang nama PT Bank Susila Bakti menjadi PT Bank Syariah Sakinah berdasarkan Akta Notaris: Ny. Machrani M.S. SH, No. 29 pada tanggal 19 Mei 1999. Kemudian melalui Akta No. 23 tanggal 8 September 1999 Notaris: Sutjipto, SH nama PT Bank Syariah Sakinah Mandiri diubah menjadi PT Bank Syariah Mandiri.
Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP. BI/1999 telah memberikan ijin perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah kepada PT Bank Susila Bakti. Selanjutnya dengan Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999 tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia telah menyetujui perubahaan nama PT Bank Susila Bakti menjadi PT Bank Syariah Mandiri.
Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999 merupakan hari pertama beroperasinya PT Bank Syariah Mandiri. Kelahiran Bank Syariah Mandiri merupakan buah usaha bersama dari para perintis bank syariah di PT Bank Susila Bakti dan Manajemen PT Bank Mandiri yang memandang pentingnya kehadiran bank syariah dilingkungan PT Bank Mandiri (Persero).
PT Bank Syariah Mandiri hadir sebagai bank yang mengkombinasikan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani yang melandasi operasinya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilainilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan PT Bank Syariah Mandiri sebagai alternatif jasa perbankan di Indonesia.
Bank Syariah Mandiri telah mengeluarkan Pembiayaan Griya BSM sejak berdinya 1 nov 1999, namun untuk prosesnya sendiri dikelola oleh cabang masing-masing. Karena bertambah minat dari para nasabah, BSM mendirikan Customer Financing Bisnis Center (CFBC), serta mempusatkan proses pembiayaan giya sendiri di CFBC gedung BSM Hasanudin pada bulan Maret 2010 sampai sekarang. CFBC ini di bangun untuk centralisasi yang awalnya dilakukan percabang sehingga membutuhkan waktu lebih panjang dalam memproses pembiayaan Griya ini, terlebih lagi Pembiayaan Griya ini terbagi menjadi beberapa golongan yang harus dipisahpisahkan dalam prosesnya, mulai dari pengajuan pembiayaannya sampai dengan pencairan dananya.46
Dengan adanya CFBC ini bisa menjadikan proses lebih cepat. CFBC ini berada tidak hanya di Jakarta, melainkan sudah ada pula di Surabaya dan Bandung. Dan Tahun 2011 ini rencananya akan di adakan pula CFBC di Makassar dan di Medan, srta ada juga CLBO di Tangerang dan di Bogor. Sehingga untuk prosesnya akan jauh lebih cepat dan lebih kompetitif.
2.
Pelaksanaan Operasional Bank Syariah mandiri
Pelayanan Operasional bank syariah mandiri di dasarkan atas prinsip-prinsip syariah, diantaranya 46
Hasil wawancara pribadi dengan Rima Violeta (Coordinator CFE) pada tanggal 20 Juli 2011 di Gedung Bank Syariah Mandiri Pondok Indah
-
Berdasarkan prinsip syariah mudharabah muthlaqah
-
Berdasarkan prinsip Syariah dengan akad Wadiah
- Berdasarkan prinsip syariah dengan akad mudharabah muthlaqah. Mudharabah muthlaqah adalah akad antara pihak pemilik modal (shahibul maal) dengan pengelola (mudharib) untuk memperoleh keuntungan, yang kemudian akan dibagikan sesuai nisbah yang disepakati. Dalam hal ini, mudharib (bank) diberikan kekuasaan penuh untuk mengelola modal atau menentukan arah investasi sesuai syariah -
Berdasarkan prinsip syariah dengan akad wadi’ah yaddhamanah
B.Produk-Produk Inovatif Bank Syariah Mandiri Dengan Mempertimbangkan prinsip-prinsip Syariah tersebut, maka Bank Syariah Mandiri Mengeluarkan Produk-produk dan Jasa-jasa Perbankan, yaitu ; 1. Pembiayaan47 a. BSM Implan b.
Pembiayaan Peralatan Kedokteran
c.
Pembiayaan Edukasi BSM
d. Pembiayaan Dana Berputar e. Pembiayaan Kepada Pensiunan f. Pembiayaan Umrah g. Pembiayaan Kepada Koperasi Karyawan untuk Para Anggotanya h. Pembiayaan Griya BSM, i. Pembiayaan Talangan Haji j. BSM Customer Network Financing 47
http://banksyariahmandiri.co.id/produk/ (dikutip tanggal 28 Mei 2010)
k. BSM Investasi Terikat Syariah Mandiri (ITSM) l. Pembiayaan Griya BSM Bersubsidi 2. Produk Dana a.
BSM TABUNGAN 1) Tabungan BSM 2) BSM Tabungan Berencana 3) BSM Tabungan Simpatik 4) BSM Tabungan Investa Cendekia 5) BSM Tabungan Mabrur 6) BSM Tabungan Dollar 7) BSM Tabungan Kurban 8) BSM Tabungan Pensiun
b. BSM GIRO 1) BSM Giro 2) BSM Giro Valas 3) BSM Giro Singapore Dollar 4) BSM Giro Euro c. BSM DEPOSITO 1) BSM Deposito 2) BSM Deposito Valas 3. Produk Jasa a. JASA PRODUK 1) BSM Card
2) BSM Sentra Bayar 3) BSM SMS Banking 4) BSM Mobile Banking 5) BSM Net Banking 6) Pembayaran melalui menu Pemindahbukuan di ATM (PPBA) 7) BSM Jual Beli Valas 8) BSM Electronic Payroll b. JASA OPERASIONAL 1) BSM Transfer Lintas Negara Western Union 2) BSM Kliring 3) BSM Inkaso 4) BSM Intercity Clearing 5) BSM RTGS (Real Time Gross Settlement) 6) Transfer Dalam Kota (LLG) 7) BSM Transfer Valas 8) BSM Pajak Online 9) BSM Pajak Import 10) BSM Referensi Bank 11) BSM Standing Order c. JASA INVESTASI 1) Reksadana 2) Sukuk Ritel C. Efesiensi Mekanisme Pengajuan Pembiayaan Griya BSM
Syarat Umum : a. Mengisi form Pembiayaan rumah b. Fotokopi KTP suami & istri c. Fotokopi Surat Nikah / Surat Cerai d. Fotokopi Kartu Keluarga e. Fotokopi NPWP / SPT ˃ 50 juta f. Fotokopi Rekening Tabungan / Koran 6 bulan terkhir + Stempel Bank g. Asli Slip Gaji 3 Bulan terakhir h. Bukti pelunasan uang muka ( Down Payment) i. Surat penawaran rumah / Brosur Perumahan j. Surat keterangan Lama Bekerja/ Surat pengangkatan dari Perusahaan k. Usia Min 21 th saat pengajuan dan Maks 55 th saat jatuh tempo l. Sudah menjadi pegawai tetap Syarat Take Over & renovasi48 a.
Fotokopi Rencana Anggaran Bangunan (RAB)
b.
Surat keterangan sisa outstanding dari bank sebelumnya Setelah persyaratan sudah lengkap,Bank Syariah Mandiri akan melakukan tahap
– tahap selanjutnya sebagai berikut : a. Scorring awal yang dilakukan pihak BSM Pondok Indah b. Menentukan analisa awal untuk mengetahui kemampuan nasabah tiap bulannya dan menentukan berapa angsuran yang wajib dibayarkan nasabah tiap bulannya
48
Hasil wawancara pribadi dengan Rima Violeta (Coordinator CFE) pada tanggal 20 Juli 2011 di Gedung Bank Syariah Mandiri Pondok Indah
c. Setelah itu diserahkan kepada CFBC pusat, yang akan dianalisis oleh sebuah Tim Analisis (LPA dan LKU) yakni Laporan Penilaian Anggunan dan Laporan Kunjungan Usaha, untuk menentukan maksimal pembiayaan yang bisa diberikan oleh BSM d. Dari pihak LKU dan LPA dilakukan komite awal,scorring akhir, dan komite akhir. Setelah hasil komite didapatkan, BSM akan mengabari nasabah untuk tahap selanjutnya e. Bank Syariah Mandiri kemudian akan memberikan rincian biaya2 yang dan SP3 yaitu Surat Penegasan Pembiayaan Griya f. SP3 harus sudah ditanda tangani dan dibawa saat akad berlangsung g. Dua hari sebelum Akad, penjual menyerahkan sertifikat asli untuk di cek keasliannya di BPN h. Satu hari sebelumnya, Bank Syariah Mandiri akan meminta nasabah untuk mentransfer biaya, yaitu biaya pajak karena harus segera dibayarkan ke BPN melalu Notaris. i. Pada saat akad , pembeli harus membawa KTP asli suami istri, Kartu Keluarga asli, Buku nikah asli, dan buku tabungan yg asli. Penjual membawa KTP asli suami istri, Kartu Keluarga asli, Buku nikah asli, dan bukti pembayan pajak akan diberikan ke nasabah kita dari notaris yang bersangkutan j. Setelah akad berjalan, pada hari itu pula dana pembiayaan sudah dapat dicairkan hanya dalam jangka waktu dua sampai tiga jam saja. D.
Kemudahan Prosedur Pencairan dan Pengembalian Dana
Pembiayaan Griya BSM ini melayani Pembelian rumah baru, pembelian rumah second, renovasi rumah yang dikerjakan sendiri / kontraktor ( dibatasi untuk pembelian material bangunan, take over, take over + Top Up, pembangunan rumah, pembelian kavling / tanah yang langsung akan dibangun rumah tinggal. Pembiayaan Griya BSM memiliki batas minimal pencairan, untuk BSM memberikan kemudahan dalam prosedur pencairan Dana sebagai berkut:49 Maksimal pencairan yang di berikan BSM adalah 90% untuk rumah baru dan 80% untuk rumah second dengan asumsi DP minimal 10% untuk rumah baru dan 20% untuk rumah second. Untuk Take over, bank akan membiayai secara keseluruhan. Untuk Take Ovet + Top Up atau renovasi maksimal 70% dari RAB yang dibuat, karena asumsi bank 30% utk tenaga kerja dan 70% utk material. Untuk Rumah second harus dilengkapi SPR (surat penawaran penjualan rumah), untuk rumah baru dilampirkan dengan surat bukti booking fee, selain sertifikat IMB, dan PBB. Dan pembelian tanah kosong, apabila tanah itu akan dibangun,maka bank akan bermurabahah dengan tanahnya dulu. Setelah persyaratan lengkap dan semua sertifikat dan pajak sudah dibereskan sejak sebelum akad dilaksanakan, maka saat akad terjadi, pada hari itu pula dana bisa dicairkan, hanya memerlukan waktu sekitar 2-3 jam setelah akad selesai. Maka nasabah tidak perlu menunggu berhari-hari untuk mencairkan dana tersebut. Pada saat pengembalian dana, Bank Syariah Mandiri pun memberikan kemudahankemudahan mencicil seperti yang telah disepakati dari awal antara pihak Bank dan pihak nasabah dengan kewajiban nasabah mencicil tiap bulannya. Namun apabila suatu hari sang nasabah hendak menyelesaikan kewajibannya dengan mebayar semua sisa kewajiban nasabah,
49
Hasil wawancara pribadi dengan Rima Violeta (Coordinator CFE) pada tanggal 20 Juli 2011 di Gedung Bank Syariah Mandiri Pondok Indah
maka bank tidak akan memberikan pinalti kepada nasabah. Nasabah cukup membayar sisa kekurangan tanpa ditambahkan keuntungan margin bank untuk tahun-tahun selanjutnya. Bahkan saat nasabah melewati waktu jatuh tempo untuk pembayarannya, bank memang akan memberikan denda yaitu 0.069% dari cicilannya perhari, namun denda tersebut langsung disalurkan kepada BAZIS, bukan masuk kedalam daftar keuntungan perusahaan. Jelas terlihat disini bahwa bank hanya ingin memberikan penegasan untuk nasabah membayar kewajibannya seperti yang telah disepakati sejak awal akad. E. Transparansi Prosedur Persetujuan Calon Nasabah Pembiayaan Griya BSM Pada Pembiayaan Griya Bank Syariah Mandiri
ini, Bank Syariah
Mandiri
mengutamakan pelayanan dan jasa yang terbaik, termasuk dalam service melayani nasabah yang hendak melakukan pengajuan Pembiayaan Griya ini. Pada saat calon nasabah menghendaki transparansi dalam proses persetujuannya atau bahkan penolakan pembiayaan yang diajukan, maka pihak Bank Syariah Mandiri akan menjelaskan sehingga calon nasabah tersebut mengerti. Bahkan sebelum calon nasabah menanyakan, pihak Bank Syariah Mandiri sudah memberikan edukasi-edukasi mengenai segala sesuatu yang berhubungan dan berkaitan dengan pembiayaan yang diajukan.
BAB IV STRATEGI PEMASARAN PEMBIAYAAN GRIYA BANK SYARIAH MANDIRI A. Strategi Pemasaran Eksternal dan Internal Pembiayaan Griya BSM Menurut Kotler dan Armstrong (2010), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran pemasarannya. Strategi Pemasaran didasarkan analisis manajer perusahaan akan lingkungan perusahaan baik internal maupun eksternal. Terdapat 3 elemen pokok menurut Fandy Tjiptono (2006) dalam strategi pemasaran : a. Konsumen Pemasaran berawal dari kebutuhan dan keinginan pelanggan serta berakhir dengan kepuasan loyalitas pelanggan. Pemasar wajib memahami siapa saja pelanggannya, preferensi, karakteristik, kebutuhan, dan keinginan, gaya hidup, serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pola konsumsi mereka. b. Pesaing Memenuhi kepuasan konsumen belumlah cukup. Apabila ada pesaing yang sanggup memuaskan pelanggan dengan lebih baik, maka pelanggan akanberalih kepesaing. Oleh sebab itu, setiap organisasi harus memperhatikan faktor persaingan pula. Faktor tersebut meliputi siapa saja pesaing perusahaan, strategi, kelemahan, kompetensi diri, serta relasi mereka.
c. Perusahaan Tujuan perusahaan dicapai melalui upaya memuaskan pelanggan. Caranya tidak semata-mata dengan menekankan pada aspek transaksi, namun justru lebih fokus pada aspek relasi. Untuk
itu dibutuhkan strategi, kinerja, kompetensi diri, sumberdaya (manusia, alam, finansial, teknologi, intelektual, informasi, dan waktu). A1. Strategi dan Metode Pemasaran Eksternal Pembiayaan Griya BSM Strategi eksternal merupakan hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan perusahaan/bank yang tidak bisa dikendalikan. Metode eksternal mempunyai 2 (dua) faktor lingkungan, yaitu:50 1. Lingkungan Mikro adalah kekuatan yang dekat dengan bank yang mempengaruhi kemampuan bank yang bersangkutan dalam melayani para pelanggannya. Yang dimaksud dalam Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah adalah keadaan yang mempengaruhi bank seperti Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah dalam melayani nasabahnya maupun yang berhubungan dengan Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah sendiri. Adapun yang termasuk ke dalam lingkungan mikro, sebagai berikut: a. Nasabah/Pelanggan adalah masyarakat sekitar bank yang akan menjadi sasaran pemasaran produk bank yang dikeluarkan. Baik itu nasabah lama maupun calon nasabah baru. b. Perantara pemasaran bank yang membantu Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah adalah para developer. Developer yang hingga saat ini sudah bekerja sama dengan Bank Syariah Mandiri khususnya cabang Pondok Indah antara lain adalah Propernas dan Sarlindo Utama. c. Masyarakat dapat dipandang sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan bank itu sendiri. Dimana Bank Syariah Mandiri cab. Pondok
50
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: CV Alfabeta,2010), hal. 111
Indah merupakan salah satu bank yang banyak diminati oleh masyarakat dan juga menjadi bank yang sering diperhatikan oleh masyarakat. Ini menjadi salah satu hal yang potensial untuk perkembangan Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah. d. Pesaing Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah adalah bank-bank yang berada disekitarnya dan merupakan bank-bank yang mempunyai produk-produk yang sama guna memenuhi kebutuhan konsumen/nasabah. 2. Lingkungan Makro merupakan keadaan lingkungan makro ini mempunyai cakupan yang lebih luas dari pada lingkungan mikro, dimana lingkungan makro lebih menekankan kepada kemampuan Bank Syariah Mandiri karena lingkungangan makro adalah lingkungan yang mempengaruhi Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah secara keseluruhan. Adapun yang termasuk ke dalam lingkungan makro Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah adalah sebagai berikut: a. Lingkungan demografis Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah adalah lingkungan yang berada di dekat perusahaan-perusahaan besar yang berkembang. Pondok Indah adalah tempat yang strategis menjalankan usaha, banyak sekali tempat makan dan tempat menarik yang banyak di kunjungi masyarakat. Maka Bank Syariah Mandiri secara demografis merupakan lokasi yang tepat dalam mendirikan bank. b. Lingkungan ekonomis Bank Syariah Mandiri sangat baik, karena secara letak lokasi Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah berada di daerah pemukiman menengah keatas,tapi penuh degan pekerja atau masyarakat menengah kebawah yang bekerja di tempat-tempat usaha sekitar Pondok Indah, ini mendukung daya
beli masyarakat dalam menggunakan produk yang ditawarkan oleh Bank Syariah Mandiri. c. Lingkungan alam, jika dilihat dari letak lokasi Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah yang dekat dengan perumahan – perumahan yang juga dikelilingi oleh pohon-pohon besar di Jakarta sehingga masih ada penyegaran di samping banyaknya polusi udara di sekitarnya. d. Lingkungan teknologi, Bank Syariah Mandiri dapat mengembangkan produkproduk yang ada, dan dapat memasarkan kepada masyarakat sekitar bank Syariah Mandiri dan bisa dikatakan bahwa Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah adalah lingkungan yang komersil dalam memasarkan produk. e. Lingkungan politik dan undang-undang mendukung Bank Syariah Mandiri untuk dapat mengembangkan usahanya, karena sudah ada legalitas secara hukum. Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu bank syariah yang maju dan terlama selain bank muamalat. Dengan reputasi Bank Syariah Mandiri sekarang ini, Bank Syariah Mandiri cabang Pondok Indah dapat dengan mudah memasarkan kepada masyarakat. f. Lingkungan kultur, merupakan salah satu kekuatan yang mendukung suatu usaha/bank untuk melihat prepsepsi masyarakat atas usaha/bank tersebut. Dengan perkembangan Bank Syariah Mandiri, masyarakat tidak ragu untuk menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah. Ini dikarenakan presepsi yang ada di masyarakat atas Bank Syariah Mandiri baik dan merupakan salah satu bank syariah yang sangat maju. A.2. Strategi dan Metode Internal Pembiayaan Griya BSM
Metode eksternal adalah lingkungan yang tidak bisa dikendalikan oleh perusahaan/bank itu sendiri, karena lingkungan tersebut terbentuk di lingkungan luar sekitar lokasi bank. Sedangkan metode pemasaran internal sebaliknnya, metode internal adalah faktor-faktor yang dapat dikendalikan dan dikuasai oleh perusahaan.51 Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah dapat melakukan strategi internal, karena Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah saat ini merupakan bank syariah yang banyak diminati oleh masyarakat luas. Strategi pemasaran internal ada 4 macam dan biasa disebut dengan 4P, yaitu:52
1. Strategi Penentuan Lokasi (Place) Penentuan lokasi suatu cabang bank merupakan salah satu kebijakan yang sangat penting. Bank yang terletak dalam lokasi yang strategis sangat memudahkan nasabah dalam berurusan dengan bank.53 Dengan lokasi bank dapat mengembangkan usaha dan juga dengan mudah memasarkan produk-produk yang ada di dalam bank tersebut. Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah berada di daerah yang komersil dan ini merupakan salah satu kekuatan yang mendukung Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah untuk dengan mudah memasarkan produkproduknya, karena Bank Syariah Mandiri berada di lokasi yang padat akan penduduk. Dalam penentuan lokasi untuk mendirikan suatu bank, dibutuhkan strategi lokasi yang baik. Karena dengan melihat lokasi bank dapat mengetahui pasaran yang dapat mengembangkan usaha bank di masyarakat. Penentuan lokasi dikategorikan menjadi salah satu strategi internal yang penting karena sebelum mendirikan bank harus tahu apakah lokasi tersebut memiliki daya beli yang tinggi. Maka dari itu, strategi penentuan lokasi bertujuan untuk: 51
Ibid, hal. 111 Ibid, hal. 111 53 Kasmir, Pemasaran Bank, Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2008), hal. 145 52
a. Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah mempunyai Tujuan dalam menempatkan lokasi pemukiman padat penduduk dan pusat usaha masyarakat adalah agar dapat memberikan kemudahan bagi nasabah dalam bertransaksi atau beraktivitas bisnis yang terkait dengan pihak perbankan. b. Dengan lokasi Bank syariah Mandiri cab. Pondok Indah yang berada di dekat perusahaan-perusahaan, mall besar dan strategis adalah agar bank dapat meningkatkan pelayanan kepada nasabah lebih cepat dan akurat serta terpercaya, dengan didukung oleh teknologi yang digunakan. c. Lokasi Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah tersebut dilakukan agar bank dapat menentukan lay out yang sesuai dengan standar keamanan, keindahan dan kenyamanan bagi nasabahnya, karena dengan kenyamanan yang diberikan oleh Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah dapat meningkatkan nasabah dalam menggunakan produk-produk Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah. d. Dengan lokasi yang mudah dijangkau dan luas bangunan yang ditempati oleh Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah, ini memudahkan untuk mengatur denah lokasi dalam penenmapatan layanan-layanan yang diberikan kepada nasabah. Hal ini dilakukan agar Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah dapat menentukan metode antrian yang paling optimal terutama pada hari atau jam-jam sibuk. Sehingga nasabah dapat terlayani secara cepat, tepat dan akurat. Dengan pelayanan yang maksimal yang diberikan kepada nasabah, ini akan membuat nasabah puas dan akan tetap menjadi nasabah serta tidak berpaling kepada bank lain.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan dan penentuan lokasi suatu bank adalah pertimbangan sebagai berikut:54 a. Dekat dengan kawasan industri atau pabrik b. Dekat dengan perkantoran c. Dekat dengan pasar d. Dekat dengan perumahan atau masyarakat e. Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada di suatu lokasi Dalam menentukan letak lokasi bank, perlu diperhatikan beberapa hal yang berkaitan dengan penempatan lokasi. Karena dengan melihat hal-hal tersebut suatu usaha/bank dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada nasabah dengan letak lokasi yang baik. Faktorfaktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi tempat adalah sebagai berikut:55 a. Faktor utama (primer) 1) Dekat dengan pasar 2) Dekat dengan perumahan 3) Tersedia tenaga kerja baik jumlah maupun kualitas yang diinginkan 4) Terdapat fasilitas pengangkutan 5) Tersedia sarana dan prasarana 6) Sikap masyarakat b. Faktor sekunder 1) Biaya untuk investasi di lokasi 2) Prospek perkembangan harga tanah, gedung atau kemajuan di lokasi tersebut 3) Kemungkinan untuk perluasan lokasi
54 55
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: CV Alfabeta,2010), hal. 133 Kasmir, Pemasaran Bank, Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2008), hal. 148
4) Terdapat fasilitas penunjang lain seperti pusat perbelanjaan atau perumahan 5) Masalah pajak dan peraturan perburuhan di daerah setempat
2. Strategi Produk Bank (Product) Produk
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan kebutuhan atau keinginan.56 Strategi produk bank diperlukan guna mengenalkan produk baru yang akan dijual. Pada saat ini di Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah meluncurkan produk baru yaitu Pembiayaan Griya BSM, Pembiayaan Griya BSM ini termasuk kedalam kategori pembiayaan. Pembiayaan Griya BSM di Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah bertujuan untuk membantu masyarakat dalam membiayai kebutuhan nasabah dalam hal pengadaan rumah tinggal (consumer), baik baru maupun bekas dan nasabah dapat mengangsur pembayarannya dengan jumlah angsuran yang tidak akan berubah selama masa perjanjian. Maka dari itu, Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah perlu melakukan startegi pemasaran untuk menjual produk Pembiayaan Griya BSM tersebut. Dalam strategi produk bank, dibutuhkan beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum memasarkan produk tersebut ke masyarakat, hal ini untuk mengembangkan produk yang akan dipasarkan, antara lain:57 a.
Penentuan logo dan moto
Sebelum memasarkan produk, terlebih dahulu untuk menentukan logo seperti apa yang nantinya akan menjadi logo dari produk tersebut, dan logo itu harus bisa menarik perhatian masyarakat karena dengan logo masyarakat mudah untuk mengingat produk tersebut. Selain logo, moto juga dibutuhkan karena dengan kalimat-kalimat yang menarik memudahkan
56 57
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: CV Alfabeta,2010), hal. 140 Ibid, hal. 146
masyarakat tertarik untuk menggunakan produk tersebut dan kata-kata itu mudah diingat. Maka dari itu, Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah membuat logo dan moto yang mudah diingat dan dapat menarik perhatian masyarakat. b.
Menciptakan merek
Setelah membuat logo dan moto untuk produk yang dipasarkan, selanjutnya adalah menciptakan merek. Merek ini dibuat agar makin menarik perhatian masyarakat atas produk yang ditawarkan. Merek biasanya berada dalam kemasan produk yang akan dipasarkan, karena kemasan adalah pendukung dari pembentukan suatu produk yang dipasarkan. c.
Keputusan label
Langkah selanjutnya dalam strategi produk bank adalah menentukan label. Sama seperti merek, label juga merupakan salah satu hal yang harus ada karena label merupakan suatu pendukung dalam kemasan produk. Perkembangan produk tergantung bagaimana pemasaran produk itu sendiri, penetapan label adalah langkah terakhir dalam pemasaran produk.
3. Strategi Harga Bank (Price) Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan pemasaran. Harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa perbankan.58 Strategi harga bank adalah salah satu strategi yang sangat penting dalam kegiatan pemasaran, karena dalam memasarkan suatu produk kita harus tahu harga dari produk yang dipasarkan. Maka dari itu, Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah dalam menentukan harga Pembiayaan Griya BSM tersebut, dengan melihat persentase yang ada dipasaran.
58
Kasmir, Pemasaran Bank, Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2008), hal. 136
Pembiayaan Griya BSM Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah adalah produk yang ditawarkan kepada masyarakat sekitar bank, dengan harga rumah yang mengikuti pasaran. Dan dengan strategi harga produk yang mengikuti pasaran, ini merupakan salah satu daya tarik masyarakat untuk menggunakan produk Pembiayaan Griya BSM. Selain dengan lokasi yang mudah dicapai dan dekat dengan pemukiman masyarakat, terminal, dan perusahaanperusahaan produksi yang cenderung melakukan aktifitas dengan menggunakan layanan bank. Maka dengan adanya Pembiayaan Griya BSM dan dengan tarif harga yang membuat masyarakat menjadi nasabah produk Pembiayaan Griya BSM tersebut. Tujuan dalam penentuan harga secara umum adalah sebagai berikut:59 a. Untuk bertahan hidup. Maksud dari bertahan hidup disini adalah bagaimana bank bisa dan mampu bersaing dengan bank lain dalam menarik perhatian masyarakat untuk menjadi nasabah bank. Lokasi Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah selain dekat dengan pemukiman masyarakat, terminal, , dan perusahan industri, Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah juga berada dalam lingkungan yang sekitarnya banyak bank. Ini berarti Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah harus mampu bersaing dengan bank-bank pesaingnya. b. Untuk memaksimalkan harga. Bank Syariah Mandiri dapat menentukan harga agar mudah bersaing dengan bank-bank yang ada disekitarnya. Dalam menentukan harga yang sesuai dengan pasaran ini, diharapkan dapat menarik perhatian serta minat masyarakat lebih tinggi dan ini mengakibatkan nasabah pembiaayanpun bisa meningkat. Dengan meningkatnya nasabah pembiayaann griya BSM ini, berarti menambah laba pada bank.
59
Ibid, hal. 136
c. Untuk memperbesar market share. Penentuan harga diharapkan dapat memperlebar pemasaran produk pembiayaan rumah yang ada di Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah, dengan pemasaran yang meluas diharapkan dapat meningkatkan nasabah baru dan menarik perhatian nasabah bank pesaing dan pada akhirnya nasabah tersebut berpaling dan menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah. d. Mutu produk. Dalam memasarkan produk, mutu produk haruslah mempunyai kualitas tinggi sehingga masyarakat mempunyai kesan bahwa produk yang ditawarkan adalah produk yang berkualitas. Dalam memasarkan Pembiayaan Griya BSM, Bank Syariah Mandiri menawarkan produk pembiayaan rumah dengan mutu yang berkualitas, karena setiap pembiayaan yang di ajukan oleh nasabah dan di setujui oleh pihak bank diasuransikan, dengan begitu masyarakat percaya untuk menggunakan produk Pembiayaan Griya BSM yang ada pada Bank Syariah Mandiri. e. Karena pesaing. Dalam menentukan harga bank harus melihat harga yang digunakan oleh pesaing, karena harga dapat mempengaruhi minat masyarakat dalam menggunakan produk yang ditawarkan dan ini akan berakibat nasabah akan pindah ke bank lain. Maka dari itu, Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah untuk menarik minat masyarakat dan mempertahankan nasabahnya, Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah selalu mengikuti harga yang ada dipasaran.
4. Strategi Promosi Bank (Promotion) Dalam menentukan strategi pemasaran banyak faktor yang dilihat guna memaksimalkan pemasaran produk yang akan ditawarkan kepada masyarakat. Setelah menentukan strategi penentuan lokasi bank agar masyarakat lebih mudah untuk melakukan transaksi perbankan,
kemudian menentukan strategi produk harga. Strategi produk harga digunakan untuk memudahkan bank dalam menentukan produk yang dipasarkan, lalu strategi penentuan harga, dimana sebelum kita menawarkan produk tersebut kita harus terlebih dahulu menentukan harga, karena harga dapat menarik perhatian masyarakat. Dan strategi pemasaran yang terakhir adalah strategi promosi bank. Promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru.60 Strategi promosi bank adalah strategi penutup dalam menawarkan produk baru. Dengan Bank membuat promosi, masyarakat akan lebih cepat mengenal produk yang ditawarkan kepada masyarakat. Dengan logo dan motto yang bagus, dengan label yang menarik dan kemasan yang baik ini akan lebih cepat menarik perhatian masyarakat. Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah melakukan promosi dengan berbagai macam cara yang dapat menarik perhatian masyarakat, baik dengan promosi, iklan, penjualan maupun publisitas. a. Promosi Promosi dilakukan oleh Bank guna menarik perhatian minat masyarakat untuk menggunakan produk tersebut. Promosi itu sendiri dilakukan bank dengan cara memberitahukan langsung kepada masyarakat langsung, selain itu juga dengan cara memberikan selembaran pemberitahuan tentang produk Pembiayaan Griya BSM yang sekarang dipasarkan. Sedangkan tujuan promosi dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri adalah: 1) Memperkenalkan dan menjual produk Pembiayaan Griya BSM pada nasabah. 2) Agar Bank Syariah Mandiri mampu bersaing dengan bank pesaing yang juga mempunyai produk pembiayaan dan menarik nasabah baru. 60
Ibid, hal. 156
3) Menjual goodwill image dan idea yang baik di Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah. 4) Membuka gerai-gerai tiap minggunya, menawarkan semua produk dan jasa yang dimiliki BSM 5) Denggan meliahat situasi dan kondisi sekitar, pihak Bank Syariah Mandiri selalu menciptakan inovasi-inovasi baru yang membuat calon nasabah tertarik.
b. Periklanan Iklan merupakan tempat promosi yang mudah dilihat oleh masyarakat, karena belum tentu masyarakat kebanyakan mengetahui hanya dengan promosi yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri hanya dengan memperkenalkannya langsung kepada masyarakat. Untuk itu Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah membutuhkan sebuah sarana dalam mempromosikan produk Pembiayaan Griya BSM tersebut dengan cara mengiklankannya, dan iklan tersebut bisa melalui pamflet yang disebarkan kepada masyarakat, spanduk maupun dengan benner yang dipasang didepan gedung Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah. Dengan iklan maka produk Pembiayaan Griya BSM pada Bank Syariah Mandiri lebih cepat diketahui oleh masyarakat. Tujuan penggunaan iklan oleh Bank Syariah Mandiri sebagai media promosi, yaitu: 1) Bank Syariah Mandiri bertujuan memperkenalkan produk Pembiayaan Griya BSM kepada masyarakat, dan segala sesuatunya yang berhubungan dengan produk Pembiayaan Griya BSM tersebut. 2) Untuk mengingatkan nasabah akan produk yang ditawarkan serta keunggulan produk tersebut, agar tidak mudah tersaingi oleh bank pesaing yang juga mempunyai produk
yang sama. Dan ini juga berguna untuk mempertahankan nasabah yang sudah ada agar tidak berpaling kepada bank lain. 3) Tujuan lain dari Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah dalam menggunakan iklan adalah untuk menarik perhatian dan minat para nasabah baru dengan harapan akan memperoleh daya tarik dari para calon nasabah baru. Diharapkan mereka mencoba untuk menggunakan produk yang ditawarkan atau paling tidak para calon nasabah baru sudah mengerti tentang kehadiran produk Pembiayaan Griya BSM tersebut untuk kemudian akan mencobanya pada suatu hari. 4) Selain itu, tujuan Bank Syariah Mandiri melakukan promosi melalui iklan untuk mempengaruhi nasabah bank pesaing agar berpindah ke Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah. Dalam hal ini sasarannya adalah nasabah yang sudah mengerti dan sudah menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah, diharapkan nasabah bank lain juga turut terpengaruh dengan iklan yang ditampilkan dan berpindah menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah. 5) Tujuan lain dari Bank Syariah Mandiri untuk membangun citra yang baik bagi bank dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, Bank Syariah Mandiri sudah dikenal luas oleh masyarakat jadi tidak terlalu sulit untuk mempertahankan citra yang sudah terbentuk. c. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah melakukan promosi penjualan guna meningkatkan jumlah nasabah dalam menggunakan produk Pembiayaan Griya BSM pada Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah. Karena Pembiayaan Griya BSM telah lebih dahulu dikembangkan oleh KPR Konvensional. Dan ini lah yang menjadi kekuatan bagi Bank Syariah
Mandiri cab. Pondok Indah untuk mempromosikan penjualan Pembiayaan Griya BSM pada masyarakat. Selain itu, untuk mencapai hasil yang maksimal dalam melakukan promosi penjualan, ada langkah-langkah yang harus dilakukan karena ini baik sebagai suatu tujuan penjualan yang bagus. Adapun langkah promosi penjualan yang harus dilakukan yaitu:61 1) Menentukan tujuan yang akan dicapai dari program promosi penjualan tersebut. 2) Menyeleksi alat-alatnya atau apa yang akan ditawarkan dari program promosi penjualan tersebut. 3) Menyusun program promosi penjualan yang sesuai. 4) Melakukan pengujian pendahuluan atas program. 5) Melaksanakan dan mengendalikan program. 6) Mengevaluasi hasil dari program promosi penjualan. Dengan melihat langkah-langkah yang harus dilakukan dalam promosi penjualan, Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah dapat mengembangkan serta menawarkann produknya kepada masyarakat. Dalam pencairan dana pun tidak ada batas minimum pencairan dana. Dan ini menjadi langkah promosi yang bagus dalam mempromosikan produk Pembiayaan Griya BSM itu sendiri, selain dari margin pembiayaan Griya BSM yang sangat kompetitif di bandingkan pembiayaan yang di berikan kompetitor-kompetitornya. d. Penjualan Pribadi (Personal Selling) Selain promosi yang ada diatas, kita dapat melakukan sendiri promosi itu langsung kepada nasabah, karena dengan bank langsung terjun untuk memasarkan dan menjelaskan produk Pembiayaan Griya BSM. Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah, melakukan penjualan pribadi ini langsung kepada nasabah Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah sendiri dengan 61
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: CV Alfabeta,2010), hal. 178
memberitahukannya langsung kepada nasabah agar nasabah mengetahui produk terbaru yang dikeluarkan Bank Syariah Mandiri oleh pegawai bank Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah. Penjualan secara personal selling dianggap lebih mudah melakukannya dan lebih cepat mengena di ingatan nasabah, karena lebih mudah menerangkannya secara langsung dan nasabahpun dapat mengetahui keunggulan yang ada pada produk Pembiayaan Griya BSM itu sendiri. Karena dianggap cara penjualan pribadi lebih bagus dan langsung kepada nasabah, maka cara ini sering digunakan untuk melakukan promosi secara langsung. Penjualan pribadi (personal selling) memang memakan banyak waktu karena pegawai bank harus menjelaskan langsung kepada nasabah, dan ini tidak seperti promosi-promosi sebelumnya hanya dengan lewat spanduk, flayer, benner dan lain sebagainya yang diajadikan sebagi alat promosi. Namu, penjualan pribadi ini juga akan memberikan beberapa keuntungan bagi Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah itu sendiri, antara lain:62 1) Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah dapat langsung bertatap muka dengan nasabah atau calon nasabah, sehingga dapat langsung menjelaskan tentang produk kepada nasabah secara rinci, sehingga masyarakat tidak hanya mengetahui produk Pembiayaan Griya BSM tersebut dari alat-alat promosi yang digunakan. 2) Bank Syariah Mandiri dapat memperoleh informasi langsung dari nasabah tentang kelemahan produk Pembiayaan Griya BSM, terutama dari keluhan yang nasabah sampaikan termasuk informasi dari nasabah tentang bank lain. Dan ini akan menjadi sebuah pelajaran bagaimana Bank Syariah Mandiri dalam meningkatkan kualitas produk Pembiayaan Griya BSM, dan memberikan pelayanan yang baik agar tidak kalah saing oleh bank pesaing lain.
62
Ibid, hal. 180
3) Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah dengan melakukan promosi ini dapat langsung mempengaruhi nasabah dengan berbagai argumentasi logis yang dimiliki oleh bank melalui pegawai bank yang berhadapan langsung dengan menjelaskan keunggulan-keunggulan produk Pembiayaan Griya BSM. Dengan begitu, nasabah ataupun calon nasabah lebih tertarik dan percaya untuk menggunakan produk ini. 4) Dengan promosi seperti ini membuat Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah menjadi lebih dekat dan akrab dengan nasabah bank, dan bank pun dapat mengetahui hal-hal yang menjadi keluhan nasabah dalam pelayanan selama ini, sehingga bank dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada nasabah melalui pegawai pelayanan. Ini akan membuat nasabah tidak mudah berpaling ke bank lain dan tetap menjadi nasabah di Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah. 5) Petugas Bank Syariah Mandiri yang memberikan pelayanan merupakan citra bank yang diberikan kepada nasabah apabila pelayanan yang diberikan baik dan memuaskan. Karena dengan pelayanan yang baik nasabah tidak akan pindah ke bank lain, dan dengan pelayanan yang baik maka citra yang diberikan kepada Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah akan menjadi lebih baik di mata nasabah. e. Publisitas Ada satu hal lagi yang dilakukan dalam melakukan promosi, yaitu publisitas. Kegiatan publisitas dapat meningkatkan pamor bank dimata para nasabahnya. Dengan publisitas, maka nama Bank Syariah Mandiri makin diingat oleh masyarakat dan ini akan membuat kepercayaan masyarakat meningkat dengan mengunakan produk-produk yang ada di Bank Syariah Mandiri. Dengan perkembangan perbankan syariah saat ini, Bank Syariah Mandiri adalah bank yang terlama berdiri setelah Bank Muamalat. Maka Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah tidak
terlalu berusaha keras untuk mempublisitaskan banknya, tapi bukan berarti Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah tidak melakukannya. Publisitas adalah pelengkap dari promosipromosi yang dilakukan Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah untuk mengenalkan produkproduk yang ada terutama produk Pembiayaan Griya BSM yang baru dipasarkan kepada masyarakat. Dengan publisitas, bank dapat mengetahui bagaimana pandangan masyarakat kepada Bank Syariah Mandiri dan bagaimana respon yang diberikan kepada masyarakat tentang produkproduk yang dijual kepada masyarakat. Dengan publisitas Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah dapat mengetahui seberapa besar kekuatan bank dalam bersaing dengan bank pesaing, dan letak kekurangan yang ada didalam Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah. Untuk menentukan faktor yang lebih dominan mempengaruhi masyarakat untuk menjadi nasabah Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah, perlu melakukan strategi-strategi yang lebih spesifik dalam melakukan pemasaran sebuah produk. Karena pada strategi internal maupun eksternal pun dapat dilakukan oleh perusahaan-perusahaan selain bank, namun strategi internal dan eksternal perlu dilakukan dalam memasarkan sebuah produk baru yang ada di Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah yaitu Pembiayaan Griya BSM. Bank dapat melakukan strategi yang langsung kepada pasaran, dari strategi-strategi diatas, Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah dapat melakukan pemasaran dengan langsung menuju sasaran melalui : 1. Strategi penetrasi pasar, strategi ini dilakukan agar bank dapat melihat bagaimana masyarakat dipasaran, sehingga dengan mengetahui keadaan pemasaran, bank dapat melakuakan promosi-promosi guna meningkatkan nasabah Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah.
2. Strategi pengembangan produk, strategi ini dilakukan untuk mengembangkan serta memperkenalkan produk baru yang ada pada bank syariah itu sendiri, terutama produk Pembiayaan Griya BSM yang ada pada Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah. Dengan strategi ini, masyarakat mengetahui bahwa produk Pembiayaan Griya BSM termasuk dalam produk pembiayaan. Pembiayaan Griya BSM ini adalah produk yang ditawarkan kepada masyarakat guna membantu masyarakat dalam mewujudkan keinginan masyarakat memiliki rumah pribadi baik rumah baru ataupun rumah bekas bahkan dalam merenovasi rumahnya sehingga lebih layak untuk di huni. Strategi ini dilakukan dengan tujuan-tujuan membantu nasabah dalam mengetahui produk baru yang ditawarkan bank kepada nasabah, dan tujuan strategi ini antara lain: a. Dengan strategi ini, bank dapat mengetahui selera dan minat nasabah saat ini, karena pada dasarnya selera manusia selalu berubah tergantung dari keadaan dan kondisi saat itu. Dengan begitu, Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah bisa memenuhi kebutuhan dan selera nasabah saat itu. b. Dengan strategi ini, bank dapat menarik minat masyarakat untuk menggunakan produk pembiayaan ini. c. Dengan strategi ini, Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah dapat bersaing dengan bank lain yang juga mengeluarkan produk baru yang sejenis ataupun produk baru lainnya. 3. Strategi ini digunakan untuk mengikuti perkembangan jaman dan teknologi yang berkembang sekarang ini. Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah dalam memasarkan produk Pembiayaan Griya BSM,
4. Strategi pengembangan pasar, startegi ini dilakukan untuk mengikuti alur perkembangan pasar, agar tidak mudah tersaingi oleh bank pesaing yang lain. Dalam melakukan pengembangan pasar, bank dapat berkerjasama dengan perusahaan yang dapat mendukung dalam perkembangan produk baru yang ada pada bank. Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah berkerja sama dengan pihak developer untuk memasarkan produk Pembiayaan Griya BSM. Dengan perkembangan perbankan syariah sekarang ini, memudahkan untuk perbankan syariah dalam memasarkan produk syariah yang ditawarkan dan diluncurkan. Salah satu produk yang sekarang ini sedang dipasarkan adalah Pembiayaan Griya BSM, jika dilihat dari perkembangan Pembiayaan Griya BSM itu sendiri, menandakan bahwa Pembiayaan Griya BSM dapat diterima oleh masyarakat luas sebagai salah satu produk pembiayaan yang ada di dalam bank, salah satu bank tersebut adalah Bank Syariah Mandiri. Keunggulan yang dimiliki oleh Bank Syariah Mandiri adalah salah satu Bank syariah yang sudah dikenal masyarakat luas, dan juga sebagai salah satu dari lima bank yang diakui sebagai bank syariah. Karena bank-bank yang saat ini mengkonversikan dan membuka cabang syariah masih berupa Unit Usaha Syariah. Dengan begitu, strategi pemasaran yang dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri sendiri tidak terlalu sulit, hanya menambah sedikit tingkat pelayanan yang diberikan kepada nasabah. Dalam peningkatan nasabah Bank Syariah Mandiri dengan meluncurkan produk Pembiayaan Griya BSM dimasyarakat, maka dibutuhkan strategi pemasaran yang dapat menarik perhatian masyarakat untuk menjadi nasabah, baik nasabah lama maupun nasabah baru. Dengan jumlah nasabah yang menggunakan produk Pembiayaan Griya BSM itu sendiri dapat dilihat bahwa strategi pemasaran yang diterapkan dapat diterima oleh masyarakat.
Peningkatan nasabah pada Bank Syariah Mandiri dengan ditawarkannya produk Pembiayaan Griya BSM, dapat dilihat bahwa metode strategi pemasaran yang lebih dominan dalam mempengaruhi peningkatan jumlah nasabah Bank Syariah Mandiri adalah Strategi internal. Ini dikarenakan semua strategi yang dilakukan oleh Bank Syariah lebih mengutamakan kepada promosi dalam menarik minat serta perhatian masyarakat untuk menggunakan produk Pembiayaan Griya BSM. Perkembangan Bank Syariah Mandiri saat ini sangat maju dan itu ditandai dengan peningkatan jumlah kantor cabang diberbagai daerah. Optimisme BSM juga tidak terlepas dari shared values. Sebagaimana diketahui, sejak pertengahan 2005, nilai-nilai perusahaan telah disepakati bersama untuk di-shared oleh seluruh pegawai BSM, yang disebut shared values yang disingkat ―ETHIC‖. Excellence berarti berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadu dan berkesinambungan. Teamwork artinya mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi.63 Berpijak pada shared values tersebut, seluruh pegawai BSM diharapkan mengetahui seluk beluk dan arah kebijakan BSM. Muaranya tentu saja pada hasil kinerja atau prestasi BSM. Ini terbukti, satu di antaranya, dari pencapaian aset BSM hingga akhir 2009 (unaudited) yang mencapai Rp 22 triliun. Berdasarkan catatan tersebut, menargetkan BSM bisa tumbuh sedikitnya 25 persen pada 2010, baik aset, pembiayaan, maupun dana pihak ketiga (DPK). Pertumbuhan aset akan ditopang dengan penambahan sebanyak 125 kantor cabang dan outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. Patut diketahui, sepanjang 2009, BSM terus menambah jaringan. Sebagai gambaran, hingga pekan kedua November 2009, outlet BSM tercatat telah mencapai 370. Perinciannya adalah 59 Kantor Cabang (KC), 96 Kantor Cabang Pembantu (KCP), 92 Kantor 63
http://komunitasamam.wordpress.com/2010/01/14/walau-bank-syariah-menjamur-bsm-siapbersaing/ (dikutip tgl 28 Mei 2010)
Kas (KK), 49 Konter Layanan Syariah (KLS), 48 Payment Point, 13 Kas Keliling (Mobile Cash), dan 13 gerai online.64 Pada tahun 2011, Bank Syariah Mandiri sudah menargetkan akan membuka 200 outlet lagi di seluruh Indonesia, seperti pada Bank Syariah Mandiri Cabang Utama yang memiliki 7 Kantor Cabang Pembantu yaitu KCP Pamulang, KCP Ciputat, KCP Cireunde, KCP Cilandak,KCP Cinere, KCP Pondok Labu, KLS PIM 2 dan tahun ini akan bertambah 3 unit outlet yaitu KCP Pondok Pinang, KCP Pondok Cabe dan KCP Simatupang. Dengan pertumbuhan Bank Syariah Mandiri, berarti manandakan bahwa Bank Syariah Mandiri telah banyak diminat dan banyak masyarakat yang telah menjadi nasabahnya. Dan ini menjadikan kekuatan bagi Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah untuk memasarkan produk baru, yaitu produk Pembiayaan Griya BSM. Tetapi, dalam memasarkan serta mengenalkan produk baru pun dibutuhkan berbagai macam strategi guna menarik minat serta perhatian masyarakat. Dan strategi yang dapat digunakan ada 2 (dua), yaitu strategi internal dan strategi eksternal. Strategi internal adalah strategi yang sering digunakan dan merupakan strategi yang paling utama dan mendasar karena setiap perusahaan (bank) dalam memasarkan dan menawarkan produk barunya dengan menggunakan marketing mix karena 4P yaitu: product, place, price, dan promotion adalah sebauh strategi yang mudah untuk menarik minat masyarakat. Namun strategi secara eksternal pun mempengaruhi walau tak sebesar strategi internal, karena dalam melilhat nasabah/masyarakat
kita perlu mengetahui bagaimana kemauan dan minat
masyarakat pada saat itu. Dan strategi eksternal adalah strategi dengan melihat kondisi lingkungan sekitar Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah yang tidak bisa dikendalikan. 64
http://komunitasamam.wordpress.com/2010/01/14/walau-bank-syariah-menjamur-bsm-siapbersaing/ (dikutip tanggal 28 Mei 2010)
Dilihat dari segi pemasarannya, Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah dalam melakukan pemasaran produk Pembiayaan Griya BSM sesuai dengan nilai pemasaran syariah yang diajarkan oleh Rasulullah. Diantara nilai tersebut adalah amanah (bertanggung jawab), shiddiq (jujur), fathanah (mengerti), istiqamah (konsisten).65 Karena Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah bertanggung jawab atas promosi barang yang telah dilakukannya sesuai dengan yang ada di lapangan saat melayani nasabahnya. Bank syariah Mandiri cab. Pondok Indah pun jujur dalam melakukan penghitungan keuntungan dalam pembiayaan rumah tersebut, agar nasabah tidak merasa dirugikan dengan tarif yang tinggi. Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah pun mengerti kebutuhan dan keadaan nasabah pembiayaan griya BSM serta mengetahui keadaan lingkungan lokasi Bank Syariah Mandiri cab. Pondok Indah berada. Serta konsisten dalam menjalankan usahanya, tetap melayani nasabah dengan sebaiknya agar nasabah merasa senang menjadi nasabah.
B. Strategi Pemasaran Pembiayaan Griya BSM dengan Analisis SWOT
Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threat) adalah metode perencanaan strategi yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
65
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: CV Alfabeta,2010), hal. 25
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaanperusahaan Fortune 500.
Tujuan Analisis SWOT
Analisis SWOT dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi internal dan eksternal yang terlibat sebagai inputan untuk perancangan proses sehingga proses yang dirancang dapat berjalan optimal, efektif, dan efisien.
Penjabaran Analisis SWOT
Berikut penjabaran dari analisis SWOT :
S = Strength merupakan kondisi internal yang menunjang suatu organisasi untuk mencapai objektif yang diinginkan
W = Weakness merupakan kondisi internal yang menghambat suatu organisasi untuk mencapai objektif yang diinginkan
O = Opportunity merupakan kondisi eksternal yang menunjang suatu organisasi untuk mencapai objektifnya
T = Threat merupakan kondisi eksternal yang menghambat suatu orgaisasi untuk mencapai objektifnya
SWOT Matrix
SWOT Matrix menggambarkan berbagai alternatif strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan yang disarakan pda hasil analisis SWOT. Karenanya tidaklah mengherankan jika kemudian ada 4 alternatif strategi yang tersedia yaitu strategi SO, WO, ST dan WT. Data dan informasi yang digunakan oleh masing-masing strategi ini diperoleh dari matrix EFE dan IFE. Oleh karena itu sebelum menghasilkan SWOT Matrix, pembuatan EFE (External Factor Evaluation) dan IFE (Internal Factor Evaluation) tentu saja menjadi hal yang harus didahulukan terlebih dahulu.
Strategi SO dalam SOWT Matrix ini adalah strategi yang digunakan perusahaan dengan memanfaatkan
atau
mengoptimalkan
kekuatan
yang
dimilikinya/Strength
(S)
untuk
memanfaatkan berbagai peluang/Opportunities (O) yang ada. Sedangkan WO strategi adalah strategi
yang
digunakan
perusahaan
dengan
seoptimal
mungkin
meminimalisir
kelemahan/Weakness (W) yang ada untuk memanfaatkan berbagai peluang/Opportunity (O). Strategi ST adalah strategi yang digunakan perusahaan dengan memanfaatkan atau mengoptimalkan kekuatan/Strength (S) untuk mengurangi berbagai ancaman/Threats (T) yang mungkin melingkupi perusahaan. Dan yang terakhir, strategi WT adalah strategi yang digunakan untuk mengurangi kelemahan/Weaknesses (W) dalam rangka meminimalisir menghindari ancaman/Threats (T).
Penyusunan Strategi Berdasarkan Analisis SWOT
Setelah kondisi-kondisi teridentifikasi, maka strategi dapat disusun berdasarkan analisis SWOT:
1)
Bagaimana menggunakan Strength?
2)
Bagaimana memperbaiki Weakness?
3)
Bagaimana mengeksploitasi setiap Opportunity?
4)
Bagaimana melunakkan Threat?
Terancang suatu proses yang dapat dieksekusi secara optimal. Jadi, antara kekuatan maupun kelemahan, peluang ataupun ancaman bila digunakan sudut pandang yang berbeda dapat menjadi terbalik. Oleh karena itu, hal utama sebelum menentukan SWOT adalah memahami tujuan (objektif) dari suatu organisasi itu sendiri sehingga konteks SWOT pun tentu sesuai dengan pencapaian objektif SWOT.
Sebaiknya, alangkah bijaksana jika tidak mengeliminasi kandidat daftar SWOT terlalu terburu-buru. Pentingnya masing-masing SWOT akan diungkapakan oleh nilai dari strategi yang akan dikembangkan. Jadi, item SWOT yang tidak menghasilkan strategi tidaklah penting. Analisis SWOT hanyalah salah satu metode untuk mengidentifikasi dan memiliki kelemahan. Analisis SWOT juga terkadang menampilkan hasil daftar yang tanpa prioritas yang jelas, sehingga dapat terjadi ―peluang kecil terlihat seperti ancaman besar‖
SWOT MATRIKS : Pembiayaan Griya Bank Syariah Mandiri
Place
-
-
KEKUATAN (S) Karena letak BSM Pondok Indah di daerah yang komersil,Pembiayaan Griya BSM memiliki kemudahan untuk menjaring nasabah sebanyak-banyaknya BSM Pondok Indah juga terletak di lokasi yang
KELEMAHAN (W) Letak BSM cabang Pondok Indah ini sangat berdekatan dengan bank-bank pesaing lainnya - Pada pembiayaan Griya BSM ini tidak menerima pembiayaan rumah indent lebih dari -
strategis, luas dan mudah dijangkau sehingga memudahkan BSM mengatur denah lokasi dalam penempatan layanan-layanan untuk nasabah.
Product
-
-
-
-
Price
-
Pembiayaan Griya BSM merupakan produk pembiayaan dari BSM yang memiliki tujuan untuk membantu masyarakat dalam membiayai kebutuhan nasabah dalam hal pengadaan rumah tinggal, baik baru maupun bekas, dengan pembayaran dicicil. Pada Pembiayaan Griya BSM, jumlah angsuran fix ,tidak akan mengalami perubahan selama masa angsuran. Apabila nasabah ingin mempercepat pelunasan, maka nasabah tidak akan dikenakan pinalti Pada produk pembiayaan griya BSM apabila nasabah telat melakukan pembayaran, tetap akan dikenakan denda, akan tetapi denda tersebut tidak masuk kedalam rekening keuntungan perusahaan melainkan dimasukkan ke BAZIS,untuk diamalkan. Pembiayaan Griya BSM sangat berhati-hati dalam menentukan harga dengan melihat persentase yang ada dipasaran
-
-
1 tahun. Sulitnya mendapatkan SDM yang berkompeten di bidang pembiayaan Griya ini Image yang terbentuk dimasyarakat tentang Pembiayaan Griya BSM ini hanya untuk orang islam
-
-
Promotion
-
-
-
-
-
Pembiayaan Griya BSM adalah produk yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga rumah yang mengikuti harga pasaran Pembiayaan Griya BSM memiliki margin yang kompetitif Promosi yang ilakukan Pembiayaan Griya BSM adalah denganmembuka gerai-gerai setiap minggunya untuk memperkenalkan produk pembiayaan Griya ini kepada masyarakat Menciptakan inovasiinovasi baru yang membuat calon nasabah tertarik setiap periode tertentu Pembiayaan Griya BSM juga melakukan promosi melalui periklanan, media cetak, dan media elektronik Pembiayaan Griya BSM juga melakukan personal selling atau penjualan pribadi, yakni pihak BSM yang dengan langsung bertatapan dengan calon nasabah dan memberitahukan produk pembiayaan griya tersebut secara langsung, Pembiayaan Griya BSM memiliki SDM yang berkualitas untuk menjelaskan tentang Pembiayaan griya tgersebut sehingga menarik minat masyarakat untuk mengajukan pembiayaan tersebut
PELUANG (O) Strategi SO : Strategi WO : - Semakin - Menambah kantor cabang - Mempererat kerja sama meningkatnya untuk Bank Syariah bank dengan kebutuhan Mandiri disetiap daerah perusahaan – masyarakat dan provinsi yang perusahaan developer untuk memiliki potensial - Mempererat kerja sama rumah - Menambah kantor cabang dengan penanam modal pribadi,ataupun CFBC di daerah-daerah dan bank – bank lain merenovasi yang agak jauh dari pusar - Mengadakan programrumah sehingga mempermudah program pelatihan guna - Masih sedikitnya dan mempersingkat waktu mendapatkan SDM pesaing yang berkompeten di - Tidak bidang Pembiayaan dikhususkan Griya ini untuk orang - Melakukan sosialisasi islam di berbagai media tentangprinsip - Masyarakat Indonesia yang perbankan Mandiri mayoritas Syariah sehingga dapat beragama islam menarik nasabah merupakan pasar sebanyak-banyaknya potensial yang tidak hanya dikalangan sangat besar umat islam saja - Pertumbuhan yang sangat pesat dengan pembangunan bank Syariah di daerah-daerah ANCAMAN (T) Strategi ST : Strategi WT : - Banyaknya - Mempertahankan ciri khas - Semakin banyak produk yang produk pembiayaan Griya membuka geraisejenis yang BSM dengan ekonomi gerai sehingga dapat menawarkan berbasis syariah memberikan banyak edukasi-edukasi - Mempertahankan margin keunggulan tentang pembiayaan yang kompetitif Griya BSM ini - Pesaing tidak - Mengeluarkan inovasihanya datang dari - Melakukan strategi inovasi baru setiap periode bank-bank promosi lebih gencar konvensional di semua media melainkan juga untuk meningkatkan dari bank syariah pangsa pasar lainnya
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan mengenai strategi pemasaran pembiayaan griya Bank Syariah Mandiri dalam menarik minat masyarakat, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Strategi pemasaran yang dilakukan Pembiayaan Griya Bank Syariah Mandiri dalam menarik minat masyarakat terbagi menjadi dua strategi, yaitu strategi internal dan strategi eksternal. Strategi internal yang dilakukan oleh pihak Bank Syariah Mandiri khususnya pada pembiayaan Griya BSM ini adalah dengan menjalankan Strategi Penentuan Lokasi (Place), Strategi Produk Bank (Product), Strategi Harga Bank (Price), dan Strategi Promosi
Bank (Promotion). Untuk Strategi eksternal yang dilakukan
pembiayaan Griya Bank Syariah Mandiri cabang Pondok Indah terbagi menjadi dua faktor lingkungan. Yang pertama adalah dari lingkungan mikro,maksudnya adalah kekuatan yang dekat dengan bank yang bersangkutan dalam melayani para nasabahnya. Faktor lingkungan yang kedua yaitu lingkungan makro, lingkungan makro ini lebih menekankan kepada kemampuan bank Syariah Mandiri,lingkungan yang mempengaruhi Bank Syariah Mandiri secara keseluruhan. 2. Strategi Pemasaran Pembiayaan Griya Bank Syariah Mandiri kedepannya apabila di lihat dari hasil analisis SWOT (Strenght, Weakness, Oppotunity and Threat) . Stategi Pemasaran yang dilakukan Pembiayaan Griya BSM memiliki banyak kekuatan (Strenght) antara lain adalah dengan menerapkan strategi 4P, yaitu Place, Product, Price dan Promotion, walaupun
memang masih ada sedikit kelemahan (Weakness), namun karena Peluang (Opportunity) sangat besar, maka Ancaman (Threat) bisa teratasi dengan baik. B. SARAN Adapun saran yang dapat diberikan pada penulisan ini, adalah : 1. Untuk peneliti selanjutnya ada baiknya dalam melakukan analisis strategi pemasaran suatu produk di sebuah intansi perusahaan, melakukan penelitian terlebih dahulu tentang perkembangan produk yang sedang dianalisa. Selain itu, dalam menentukan strategi pemasaran dilihat pula pemasaran secara islam, karena produk yang kita analisa adalah produk syariah yang ditawarkan oleh perbankan syariah, maka ada baiknya pemasaran tersebut disertakan pemasaran secara islam pula. 2. Dengan pemasaran syariah, kita dapat melihat bahwa bank syariah tersebut dalam melakukan pemasaran sesuai dengan syariat islam atau tidak. Dan kita dapat mengetahui apakah bank syariah tersebut sudah syariah seperti bank syariah sesungguhnya yang memang dijalankan dengan syariat islam.
DAFTAR PUSTAKA
Al Arif. M. Nur Rianto. SE. M.Si, Dasar Dasar Pemasaran Bank Syariah, Bandung: CV Alfabeta, 2010. Amin. A. Riawan, Menata Perbankan Syariah Di Indonesia, Cetakan I, Jakarta: UIN Press, 2009. Amin. Ma‘ruf. KH, Prospek Cerah Perbankan Islam, Jakarta: Lekas, 2007. Anshori. Abdul. Ghofur, Perbankan Syariah di Indonesia, Yogyakarta: Gajah Mada Universitas Press, 2007. Antonio. Muhammad Syafi‘i, Bank Syariah Suatu Pengenalan Umum, Cetakan I, Jakarta: Tazkia Institute, 1999. Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005. Bungin. M. Burhan, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, Jakarta: Kencana, 2007. Fathoni. Abdurrahmat, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006. Firdaus, Kewirausahaan Santri, Jakarta, PT Citrayudha Alamanda Perdana, 2000 Gitosudarmo. Indriyo. Drs. M. Com (Hons), Manajemen Pemasaran, cet. II, Yogyakarta: BPFEYogyakarta, 1995. Haroen. Nasrun. H, Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2000. Hasan. M. Ali, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004. Indonesia. Inatitut. Bankir, Bank Syariah: Konsep, Produk dan Implementasi Operasional, Jakarta: Djambatan, 2001.
M. Kartini. dan Gunawan W, Seri Hukum Harta Kekayaan: Hak Istimewa, Gadai dan Hipotek, Jakarta: Kencana, 2005. Muhammad. Drs. M.Ag, Bank Syariah Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman, Edisi Kedua, Yogyakarta: Ekonisia, 2006. Nasrudin. Indo Yama. SE. MAB, Hemmy Fauzan. SE. MM, Pengantar Bisnis Dan Manajemen, Cetakan I, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006. Kasmir. SE. MM, Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Keenam, Jakarta:
PT
RajaGrafindo Persada, 2002. Kotler. Philip, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, Implementasi Dan Kontrol, edisi revisi, New Jersey: Prentice Hall, 1997. Lamb. W. Charles. Jr. Hair Jakarta. F. Joseph. Jr. Daniel. Mc. Carl, Marketing, Jakarta: Salemba empat, 2001. Lathief. A.H. Azharudin, Fiqih Muamalat, Jakarta: UIN Press,2005. Nasrudin. Indo. Yama. dan Hemmy. Fauzan, Pengantar Bisnis dan Manajemen, Cet. I, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006. Nazir. Habib. Hasanuddin. Muhammad. Ensiklopedi Ekonomi dan Perbankan Syariah, Jakarta: Kaki Langit, 2004. Nazir. Moh, Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005. Rivai. Veithzal. Prof. Dr. Mba. H, Andria. Permata. Veithzal. B. Acct. Mba, Ferry. N. Idroes. Se. Mm, Bank and Financial Institution Management, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007. Siagian. Dergibson. dan Sugiarto, Metode Statistik untuk Bisnis dan Ekonomi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000.
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung: CV Alfabeta, 2006. Sjahdeini. Sutan Remy. Prof. Dr. SH, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia, Cetakan III, Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti, 2007. Soemitra. Andri. MA, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Kencana, 2009. Sudarsono. Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, Cet. 4, Jakarta: Ekonisia, 2007. Swastha. Basu. DH. dan Ibnu. Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern, edisi III, Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 1998. Syafe‘i. Rahmat, Fiqih Muamalah, Bandung: CV Pustaka Setia, 2000. Wirdyaningsih, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2007. www.kontan.co.id
HASIL WAWANCARA DENGAN PIHAK BANK SYARIAH MANDIRI PONDOK INDAH
Narasumber : Rima Violeta Jabatan
: Coodinator CFE (Customer Financing Executive)
Hari, tanggal : Rabu, 20 Juli 2011 Tempat
1. T J
: Bank Syariah Mandiri Cabang Pondok Indah
: Apa yang dimaksud dengan Pembiayaan Griya BSM? :
Pembiayaan yang dikeluarkan oleh Bank Syariah Mandiri guna memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memiliki rumah tinggal pribadi baik rumah second maupun rumah baru, renovasi, bangun rumah dan take over, dengan memberikan pembiayaan dengan margin yang kompetitif dan cicilan flat selama masa angsuran, sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang disepakati dan sesuai dengan syariat-syariat islam dan jauh dari riba dan gharar didalamnya.
2. T J
: Bagaimana latar belakang lahirnya Pembiayaan Griya BSM? : PT. Bank Syariah Mandiri mulai beroperasi pada tanggal 1 November 1999, Bank Syariah Mandiri telah mengeluarkan Pembiayaan Griya BSM sejak berdinya 1 nov 1999, namun untuk prosesnya sendiri dikelola oleh cabang masing-masing. Karena bertambah minat dari para nasabah, BSM mendirikan Customer Financing Bisnis Center (CFBC), serta
mempusatkan proses
pembiayaan giya sendiri di CFBC gedung BSM Hasanudin pada bulan Maret 2010 sampai sekarang. CFBC ini di bangun untuk centralisasi yang awalnya dilakukan percabang sehingga membutuhkan waktu lebih panjang dalam memproses pembiayaan Griya ini, terlebih lagi Pembiayaan Griya ini terbagi
menjadi beberapa golongan yang harus dipisah-pisahkan dalam prosesnya, mulai dari pengajuan pembiayaannya sampai dengan pencairan dananya.
3. T J
: Apa saja yang ditawarkan pembiayaan griya BSM kepada masyarakat? : Untuk saat ini, Pembiayaan Griya BSM menawarkan Pembiayaan untuk membeli rumah baru atau second ataupun renovasi rumah dengan tarif fix sampai akhir masa cicilan dengan DP 10% untuk rumah baru, DP 20% untuk rumah second dan 70% pencairan dana untuk renovasi rumah dan bangun rumah dari Rancangan Anggaraan Biaya (RAB) yang di ajukan.
4. T J
: Untuk golongan apa saja yang bisa mengajukan pembiayaan Griya BSM ? : Dalam Pembiayaan Griya BSM, ada tiga golongan yang dapat mengajukan Pembiayaan Griya BSM ini, yaitu golongan Karyawan, golongan Profesional dan golongan Wiraswasta.
5. T
: Bagaimana perkembangan Pembiayaan Griya BSM dari semenjak berdiri sampai saat ini?
J
: Perkembangan Pembiayaan Griya BSM sejak Maret 2010 sampai saat ini bisa dibilang sangat meningkat. Karena sejak Maret 2010 sampai saat ini Pembiayaan Griya BSM setiap bulannya mengalami peningkatan dalam menjaring nasabah baru. Apalagi Bank Syariah Mandiri membuka banyak cabang atau outlet-outlet baru diseluruh Indonesia, dan SDM Bank Syariah Mandiri yang semakin profesional dalam menemukan inovasi-inovasi baru dan strategi-strategi jitu dalam menarik minat masyarakat sekitar.
6. T J
: Apa saja produk – produk inovatif dari BSM? :
Alhamdulillah, produk – produk Bank Syariah Mandiri semuanya sangat inovatif, karena Bank Syariah Mandiri adalah Bank Syariah Nomor Satu hingga saat ini dibandingkan Bank-Bank Syariah lainnya. Jadi semua produk dan jasa yang Bank Syariah Mandiri merupakan produk inovatif. Namun ada satu lagi produk inovatif terbaru BSM yaitu BSM Care Program.
7. T J
: Apakah Pembiayaan Griya BSM ini termasuk produk inovatif dari BSM? : Seperti yang barusan saya sampaikan, semua produk kami merupakan produk inovatif, termasuk Pembiayaan Griya BSM ini, Pembiayaan ini merupakan pembiayaan yang memberikan inovasi-inovasi baru bagi perkembangan Bank Syariah di Indonesia ini. Produk ini kami kembangkan karena melihat minat dari para nasabah kami dan masyarakat umum akan kebutuhan griya.
8. T J
: Apa saja syarat-syarat dalam mengajukan pembiayaan griya bsm ini? : Persyaratan umum : a. Mengisi Form Pembiayaan Rumah b. Foto diri 4 x6 (1lembar) c. Fotokopi KTP Suami dan Istri d. Fotokopi surat nikah / Surat cerai e. Fotokopi Kartu Keluarga f. Fotokopi NPWP / SPT >50 Juta g. Fotokopi Rekening tabungan / Koran 6 bulan terakhir + Stempel bank h. Asli Slip Gaji 3 Bulan terakhir i. Bukti pelunasan uang muka ( Down Payment) j. Surat Penawaran Rumah / Brosur Perumahan k. Surat Keterangan Lama Bekerja / Surat Pengangkatan dari perusahaan l. Usia Min 21 tahun saat pengajuan dan maksimal 55 tahun saat jatuh tempo m. Sudah menjadi pegawai tetap (khusus untuk golongan karyawan) Syarat Take Over dan Renovasi a. Fotokopi Rencana Anggaran Bangunan (RAB) b. Surat Keterangan sisa OutStanding dari Bank sebelumnya
9. T J
: Bagaimana mekanisme pengajuan pembiayaan griya bsm? : Untuk mekanisme pengajuan pembiayaan Griya BSM ini, calon nasabah harus memenuhi persyaratan – persyaratan seperti yang telah dijelaskan terlebih dahulu, kemudian setelah persyaratan lengkap, Bank Syariah Mandiri akan melakukan tahap-tahap selanjutnya sebagai berikut : a. Scorring awal yang dilakukan pihak BSM Pondok Indah b. Menentukan analisa awal untuk mengetahui kemampuan nasabah tiap bulannya dan menentukan berapa angsuran yang wajib dibayarkan nasabah tiap bulannya c. Setelah itu diserahkan kepada CFBC pusat, yang akan dianalisis oleh sebuah Tim Analisis (LPA dan LKU) yakni Laporan Penilaian Anggunan dan Laporan Kunjungan Usaha, untuk menentukan maksimal pembiayaan yang bisa diberikan oleh BSM d. Dari pihak LKU dan LPA dilakukan komite awal,scorring akhir, dan komite akhir. Setelah hasil komite didapatkan, BSM akan mengabari nasabah untuk tahap selanjutnya e. Bank Syariah Mandiri kemudian akan memberikan rincian biaya2 yang dan SP3 yaitu Surat Penegasan Pembiayaan Griya f. SP3 harus sudah ditanda tangani dan dibawa saat akad berlangsung g. Dua hari sebelum Akad, penjual menyerahkan sertifikat asli untuk di cek keasliannya di BPN h. Satu hari sebelumnya, Bank Syariah Mandiri akan meminta nasabah untuk mentransfer biaya, yaitu biaya pajak karena harus segera dibayarkan ke BPN melalu Notaris. i. Pada saat akad , pembeli harus membawa KTP asli suami istri, Kartu Keluarga asli, Buku nikah asli, dan buku tabungan yg asli. Penjual membawa KTP asli suami istri, Kartu Keluarga asli, Buku nikah asli, dan bukti pembayan pajak akan diberikan ke nasabah kita dari notaris yang bersangkutan j. Setelah akad berjalan, pada hari itu pula dana pembiayaan sudah dapat dicairkan hanya dalam jangka waktu dua sampai tiga jam saja.
10. T
: Seperti apa kemudahan yang di berikan BSM dalam prosedur pencairan dan pengembalian dana?
J
: Kemudahan yang diberikan oleh BSM dapat dilihat dari sangat cepatnya proses pencairan dana apabila akad sudah dilakukan, hanya membutuhkan waktu dua sam tiga jam saja. Begittu pula dengan proses pengembalian dana yang bisa dilakukan dalam bentuk cicilan yang fix, tidak akan berubah sampai akhir masa cicilan dengan angka sesuai yang telah disepakati bersama. Bank Syariah Mandiri pun tidak menghalangi apabila di tengah-tengah masa cicilan nasabah berniat melunasi semua pembiayaannya tanpa harus mencicil, BSM akan dengan senang menghitungkan berapa sisa kewajiban nasabah dalam membayar pembiayaannya, tanpa dikenakan biaya pinalti sedikitpun. Dengan kemudahankemudahan seperti itu, Insya Allah Nasabah Pembiayaan Griya BSM akan merasa nyaman dan puas dengan transparan perhitungan margin yng telah disepakati dari awal hingga akhir.
11. T
: Apakah ada transparasi dalam prosedur persetujuan calon nasabah pembiayaan griya bsm?
J
:
Dalam prosedur persetujuan calon nasabah Pembiayaan Griya BSM ini, alhamdulillah BSM sangat transparan kepada nasabah. Saat ada seorang calon nasabah datang ke BSM dengan niat mengajukan Pembiayaan Griya BSM ini, kami secara hati – hatidan jelas akan menerangkan apa itu Pembiayaan Griya BSM, dan segala sesuatu yg berhubungan dengan Pembiayaan Griya BSM ini, bahkan apabila si nasabah menanyakan mengapa pembiayaan yang disetujui adalah sekian persen, hitungannya dari mana, kami akan menjelaskan perhitungan-perhitungannya secara mendetail. Mungkin disinilah salah satu keunggulan Pembiayaan Griya BSM di bandingkan dengan pembiayaan di bankbank lain, kami sangat transparasi dalam prosedur persetujuan calon nasabah Pembiayaan Griya BSM .
12. T
: Bagaimana strategi pemasaran internal dan eksternal Pembiayaan Griya BSM dalam menarik minat masyarakat?
J
: Strategi pemasaran internal yang dilakukan Pembiayaan Griya BSM ini antara lain dengan strategi kami menentukan lokasi dalam membuka cabang atau outlet baru,seperti cabang Pondok Indah ini, mungkin Pondok Indah agak jauh dari pemukiman penduduk, namun banyak perusahaan –perusahaan berkembang disini, dan itu menjadi target marketing kami dalam menjerat nasabah, kemudian strategi kami dalam mengeluarkan produk baru yang nantinya akan menarik minat masyarakat sekitar. Selain itu kami juga memiliki strategi harga bank ( price), Pembiayaan Griya BSM ini sangat berhati hati dalam menentukan harga rumah yang ditawarkan harus mengikuti harga pasaran dengan margin yang kuantitif sehingga Pembiayaan Griya BSM ini dapat berkembang dengan sangat baik hingga saat ini, dan untuk strategi internal kami yang terakhir ialah dengan mengadakan promosi-promosi bank yang variatif dan inovatif yang membuat masyarakat tertarik dengan promosi yang ditawarkan. Strategi internal lainnya adalah mengeluarkan inovas produk seperti promo margin (penurunan 1%), promo DP, pemasaran ke perusahaan – perusahaan dan instansi terkait maupun media cetak. Sedangkan untuk strategi eksternalnya itu sendiri adalah kami akan menawarkan produk – produk kami dari pintu ke pintu perusahaan – perusahaan sekitar dan nasabah – nasabah lama kami tentang produk – produk terbaru yang dikeluarkan BSM guna menarik calon nasabah yang lebih banyak. Strategi eksternal lainnya adalah melakukan kerja sama dengan pihak developer. Developer yang bekerja sama dengan BSM Pondok Indah saat ini antara lain adalah Propernas, Sarlindo Utama (Cinere Agung Residence).
13. T
: Apa faktor dominan mempengaruhi peningkatan jumlah nasabah pembiayaan griya bsm?
J
: Faktor dominan yang mempengaruhi peningkatan jumlah nasabah dalam Pembiayaan Griya BSM adalah dapat dilihat dari strategi internal kami.
14. T
: Bagaimana prospek pembiayaan griya bsm dalam tahun- tahun yang akan datang? : Prospek Pembiayaan Griya BSM dalam tahun – tahun yang akan datang kami
J
optimis akan semakin meningkat, karena selain BSM akan membuka lebih banyak lagi cabang- cabang dan outlet-outlet baru diseluruh Indonesia, kami juga akan menambah CFBC di seluruh Indonesia sehingga prosesnya akan semakin cepat,dan peningkatan SDM yang akan ditingkatkan, sehingga dalam produk Pembiayaan Griya BSM ini akan semakin dipercaya masyarakat dalam membantu mengatasi kebutuhan masyarakat dalam memiliki rumah tinggal sendiri baik rumah baru ataupun rumah second.
15. T J
: Apa Kekuatan dari Pembiayaan Griya BSM ini? : Untuk kekuatan dari Pembiayan Griya BSM itu sendiri lebih kepada margin Pembiayaan Griya BSM yang kuantitif, proses Pembiayaan Griya BSM yang lebih transparasi dari mulai pengajuan pembiayaan sampai kepada pencairannya, proses pencairan dana yang cepat dan juga denda untuk keterlambatan pembayaran setiap harinya akan masuk ke BAZIS, bukan ke rekening keuntungan bank, serta tidak adanya pinalti apabila pelunasan dipercepat.
16. T J
: Apa kelemahan dari Pembiayaan Griya BSM ini? : Mungkin salah satu kelemahan Pembiayaan Griya BSM ini adalah belum bisa melayani pembiayaan rumah dengan sistem indent lebih dari satu tahun, karena produk istisna kami belum dapat dikembangkan dalam sistem pembiayaan griya. Terutama lagi BSM ingin memberikan kenyamanan kepada calon nasabah agar cepat memiliki rumah dengan proses cepat, saat nasabah mulai mencicil, nasabah sudah bisa menempati rumah yang dicicil.
17. T
: Apa yang menjadi ancaman bagi pembiayaan Griya BSM dalam menghadapi banyaknya kompetitor dalam bidang pembiayaan ini?
J
: Ancaman bagi Pembiayaan Griya BSM ini mungkin lebih kepada banyaknya bank-bank yang menawarkan produk sejenis yang menawarkan sejumlah
keunggulan-keunggulanlain, dan kekuatannasabahyang cukup tingg untuk memilih bank yang di minati, juga yang menjadi kompetitor disini tidak hanya dari bank- bank konvensionalmelainkandari bank-banksyariah.
Jakarta, 20 Juli 2011
A.n. Kepala Cabang Bank SyariahMandiri
Indah RIMA \fi0lrb&lfr pondok Coordinator CFE
PERKEMBANGAN PEMBIAYAAN GRTYA BSM YANG TELAH DICAIRKANOLEH BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PONDOK INDAH PERIODE JANUARI S/D JtiNr 2011 Rp2,000,000,000 Rp1,800,00Q000 Rp1,600,000,000 Rp1,400,000,000 Rp1,20Q000,000 Rp1,00Q000,000 Rp800,000,000 Rp60Q00O,000 Rp400,000,000 Rp200,000,000 Rpo
-.a-Pembiayaanyangtelah dicairkan {-Target
,J.oo*d*.fof J
JANUARI2011
Rp 600.000.000
Rp 605.000.000
FEBRUARI20ll
Rp 600.000.000
Rp 618.000.000
MARET2011
Rp600.000.000
Rp 1.364.600.000
APRIL 2011
Rp 600.000.000
Rp 455.000.000
MEI2011
Rp 600.000.000
Rp 1.030.000.000
JIINI2011
Rp 600.000.000
Rp. 1.740.000.000
Jakarta,2tl&rli 2011 A.n. KepalaCabangBank SyariahMandiri
CoordinatorCFE
bsrn 'gnya
miliki rumah proses cepatdan dengan bebasbiayapenalti
maffi ffi
*.*sy"rirtmandiri.co.id
syanah
'*
MilikiRumah denganproses Cepat danBebasBiayaPenalti
Dokurnen'Nasabah
^arry3wcn
FotokopiKTPPemohon FotokopiK{P Suami/lstri FotokopiKartuKeluarga& Surat Nikah(BilaMenikah)/Surat Cerai FotokopisluBTDPdan Akta PendirianPeruiahaan FotokopiLaporanKeuangan Fotokopiljin Pnktek AsliSlipGajidan SuratKeterangan PegawaiTetap FotokopiRekeningKoranatau Tabungan3 BulanTerakhir FotokooiNPWP
rbiayaan Gria BSMadalahfasilitas yangdisediakan olehBSM pembiayaan * pemilikan rumahtinggal. rntukan: ridu/Perorangan.
Prorusiimal v,Ylra$/a$:
v /
J v
I V
.t
V ^l ,l V J
rfaat rgsuranringandan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. osesyangmudahdan cepat.Dengan melengkapi persyaratan
Untukinformasilebih lanjut,kunjungi kantorconsumerFinancing Business Citnter(CFBC) kami: . cFBCJakarta. Jl.Hasanudin No.57JakartaI 2160 - Fax(021)2301512 Tlp.(021)2701184,2701185 ' 9F?c qanqlp Jl'JenderalAhmadYaniNo'252 Bandung Ilp. (022)7231344
,kumendan mengisiaplikasi. :kibel untuk beli rumah baru atau bekas. silitasoutodebetdariTabungan BSM. 'basbiayapenaltibagiyang ingin mempercepatpefunasan. ngkawaktupembiayadnhingga l5 tahun. yaratah:
,. Nl cakaphukum. 'iakaryawanminimal21 tahun dan pada saatjatuh tempo lmbiayaan usiamakimal 55 tahun atau belum pensiun, dangkanuntukwiraswastadan profesionalpada saatjatuh mpo fasilitaspembiayaanusiamaksimal60 tahun.
"
CFBCSurabaya Jl.BukitDarmoBoulevardNo.B20 Surabaya Tlp.(031)5674848,5679842,5677062 hsyaallahsegera dibukaGFBCbarudi kota-kotalainnya
Atau hubungi:
umenyangDiperlukan: kumenAgunan okopiSertifikatHGBAIM okopiIMBdanDenahBangunan okopi PBB(TahunTerakhir)
RumahBaru
RumahBekas
mandirisyariahcall(021) 52997755 www.syariahmandiri.co.id
+?
manorn syanah
bang Countcr/Consumct
Financitrg Exccutivc
m andr r l
Diterima TanggalDikembalikan Pembiayaan ma Pemohon
5\r' ll l'l I l
nnNllmr-r
EEuf,-r
lErfil-r
EEfilmf
Emrlsr,t/rrfi f:ntir#FllillE[r
IU
mat Pemohon O b y e kP e m b i a y a a n
fond
ukan
Rp Rp
123123123
EEEEEEHEE
1 Aplikasi (form) pembiayaanyang telah ditanda tangani Setoranbiaya penilaijaminan(Khusus pengajuan > Rp 1,5 M )
2
1
,
Fotocopy KTP Pemohon (yang masih berlaku) FotocopyKTP Suaml dan lstri (yang masih berlaku) Fotocopy Surat Nikah/Surat Cerai
4
Fotocopy Kertu Keluarga
5
Fotocopy SuratKeterangan WNI(SKBRI)danGantiNama(wargaketurunan)
r . rd i l
(Pemohon) 1 AsliSlipGajl3 bulanterakhir AsliSlipGa.iiSuaml/lstri 3 bulanterakhir(JoinIncome) SK Pengangkatan/Srt Keterangan LamaBekerja& Jabatan(Pemohon) SK Pengangkatan/Srt Keterangan LamaBekerja& Jabatan(Suami/lstri) 5 FotocopyNPWP& Srt Keterangan SPT (diatasRp.50juta) 6 SuratPernyataan KuasaPotongGa.iidari Bendahara/JuruBayarGaji (Sl)Pemlndahan Gaji 7 SuratPernyataan caji dariBankPenerima 1 FotocopyRekeningTabungan6 (enam)BulanTerakhk(Pemohon)
FolocopyRekeningGko3 (tiga)BulanTerakhir(Suamidan lstri) LaporanKeuanganln HouseFigure(untuk2 tahunterakhir) 4 Rekapitulasl Laporan (untukl2 bulanierakhir) Penjualaniolnset 1
Foto@pyTOP FotocopySIUP/ SITU/ SKDP/ HQ&AMDAL / Suratljin dari Instansiterkail Fotocopy NPWP& SuratKeterangan SPT(Perusahaan) Fotocopyljin Praktek
5
FotocopySuratKeterangan dariAsosiasi AD & ART perusahaan
o
1 SuratPenawaran PeniualanRumah& Pembayaran BookingFee
J
SuratPenawaran Penjualan Kendaraan RodaEmpat BuktiPefunasan Pembayaran UangMuka(DownPayment)RumahatauMobil Surat KonflrmasiUlang Tentang Pembelian Rumah
1
FotocopySertifikatHM/HGB
2
FotocopyIMB
3
FotocopyPBB Terakhk
4
Surat Pernyalaandari Dealerstentang limit
BPKB / Cover Note
'1 Klitansi dari pihak ketiga ( untuk mobil bekas ) 2
EEEEEE ffi
Menyertakan FC Sertifikat Rumah/Rek Listrlk/Rek Telpon (khusus PPI/1)
ffi
II
gr
,,Ji,!]1;
m
ffiffiffiEEEffiffiffi EEEEEEEEE EEEEEEEEEE
123
r.tflltlElt
rl.I ii:i ll
ffiffiffiEEEffiffiffi
Documen : /Lamplran llConsumer Flnancing ExecutivF Ct,eck Lis//Sares CounterlcFBcl2olo
rrmllil
lliiYi l:n1ii
E@
'i*
#,i
I-E rrE 3i tlt i{. L-r.'L
:!iZm
'q!9
E o
E
E
.gs
a E -s
9P
E
E
\:
o
b
F:'0
6h ;
*FiiH
Y
F> T LL4 S
c
6s
E$1E ;.qe?
rEsi'
E;H]
: a F=
Sc!<* lo- E!
;F
5E 'e= 5 d ?hd h ;66ts
;9<9
{tEo:ri
E :fi
E*= xr o-c
;ic@ ;ec
rJ &l .cIO FF: xxz 6'Ai: EEo
3i5$g
t.=4
-\
dv
IEJ6P z
.= ,i
FI
Y'=
c+uE! tF36O OYOVT q>>>>
HI el
:o ao a & 8s o o o
cQooo yoooo 2U4LU
:tr o z. \< o z r)
FG
I I
E
o o
:l
V J \ c 6
E E
-
E r,i5
9E
E
o Rs zoX
o
V
z8
I l\ l\
coo
69€1 *HEE
o
- ^ d - -
<;:N
x@ -< F P I.' ,t
6a66
.e
Ul*
N '6 o E o
-E: !qNU .-FEo^-
'; u d 3:9(4 s E a r *4
u F I
4
X
I
*ff5'E6
'= !
Ja : .-
tr f,
-a,ii 6 5t
H;As
+ i ' r9-E . l 9t E
i=de6g
c N
4 +
,:r-i.r
S
{.$L i:r
o
E
s i
t
,Eb: fu; i
j:tlE
-
n
66
YC
o \ :^ . ; c @.=:v
:
gFiH v c 6c ;qrg
F> Ln s-=
.i 5e5 -,:
G-
; E di c" =g c
*-8* Ur Od_
e * E= e w .
c -
Sor<.'; lo E!
;' GFZ s E
z!
60 o>d> q+-Q?3oE
2= i HR i
;.P<€ <';ddi
zz. SP I 2Z
t
;_< i Yt-{ |
it
FE i .i-
cri< -v it(J,
2z
\t:1,
E i L4
r ! I
69 &c
I t=
a,PF
az' =z €p aX,
_:
xr
"oiF, ^c*! x-2 66i: trc6
' I
:
eSasF
5 -*
vl
^:Hi:;o
EV
:,;2v.=
:-_J
c+EEv
EYAi;.d. u>>>> ' = d q d d ,soooo boooo
=d;nnd
I
o z. \< o z o-
na F6
F
o
E :<
v r E E
\co
-) E
>
.tE 8.
RE
fi*lF
6 >t: E; qF
ZRE <;;N < x10 T r'i < NN
'66
U)
tr iTEET
, = \ M - -
€
PE*.g
d._a:{^-
F 3 Fd a: ir goEb=
:< 294
;=-".c -c A;i
d
E f rsi€ A*E;PF
€'EaF3g