STRATEGI KOMUNIKASI INTERNAL DALAM MEMBANGUN TIM KERJA (STUDI KASUS : PT. METROX GROUP PADA BRAND KOMONO) Syarifah, W Sari Ramadanty, S.Sos, M. Si Jurusan Marketing Communication, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Bina Nusantara University Jl. K.H Syahdan No. 9, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat 11480, Indonesia
INTERNAL COMMUNICATION STRATEGY IN BUILDING TEAM WORK (CASE STUDY: PT. METROX GROUP BY BRAND KOMONO)
Abstract Managing human resources in the era of globalization is not easy, every company is required to be able to better manage their business again with a stable condition. Effective internal communication either vertical, horizontal, and diagonal can give meaning to the work and profession, making employees feel connected, and can increase productivity, and internal communication benefits one of which is to increase the commitment to the organization in which there is teamwork. This study aims to determine the communication strategy includes planning, management, to achieve a goal. It is closely related to the process of communication within the team work through the process of choosing, creating, coordinating, and delivering, as well as to find out the barriers and solutions that exist in PT. Metrox Group on brand Komono in building his team. In this study, using several conceptual associated with communication, organizational communication, organizational communication and its internal forms, teamwork, and communication within the group and the team. The method used is qualitative research methods, hasi this study indicate that the ongoing communication strategy is used as coordination in communicating either vertical, horizontal, and diagonal. While the results of this research process indicating the komunikai in that process choosing a more powerful role in building teamwork at PT. Metrox Group especially on brand Komono. Keywords: communication strategy, internal communication, teamwork Abstrak Mengelola sumber daya manusia di era globalisasi bukanlah hal yang mudah, setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengelola usahanya dengan lebih baik lagi dengan kondisi yang stabil. Komunikasi internal yang efektif baik secara vertical, horizontal, dan diagonal dapat memberikan makna bagi pekerjaan dan profesi, membuat karyawan merasa terhubung, serta dapat meningkatkan produktivitas, dan manfaat komunikasi internal salah satunya adalah meningkatkan komitmen terhadap organisasi yang di dalamnya terdapat tim kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi meliputi perencanaan, manajemen, untuk mencapai suatu tujuan. Hal tersebut berhubungan erat dengan proses komunikasi dalam tim kerja melalui proses choosing, creating, coordinating, dan delivering, serta untuk mengetahui hambatan dan solusi yang ada dalam PT. Metrox Group pada brand komono
dalam membangun tim kerjanya. Pada penelitian ini menggunakan beberapa konseptual yang berhubungan dengan komunikasi, komunikasi organisasi, komunikasi organisasi internal beserta bentuk-bentuknya,tim kerja, dan komunikasi dalam group dan tim. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, hasi penelitian ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi yang berjalan digunakan sebagai koordinasi dalam berkomunikasi baik secara vertical, horizontal, dan diagonal. Sedangkan hasil dari proses komunikai dalam penelitian ini menunjuukan bahwa proses choosing yang lebih berperan kuat, dalam membangun tim kerja di PT. Metrox Group khusunya pada brand Komono. Kata kunci : Strategi komunikasi , komunikasi internal, tim kerja
PENDAHULUAN Mengelola sumber daya manusia di era globalisasi bukanlah hal yang mudah, setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengelola usahanya dengan lebih baik lagi dengan kondisi yang stabil. Perusahaan dituntut untuk mampu mengelola kinerja karyawannya dengan sebaik mungkin, karena raryawan merupagan gambaran atau image dari sebuah perusahaan ataupun Organisasi. Keit Davis juga menambahkan bahwa organisasi tanpa adanya komunikasi tidak mungkin dapat melaksanakan tugas dan pekerjaannya dengan baik, dan tanpa adanya komunikasi yang baik maka tidak mungkin terjadi kerjasama dan koordinasi yang baik. Dengan komunikasi yang intens, semua hambatan, tantangan, kesulitan, dan masalah dapat diselesaikan sehingga keberhasilan akan tercapai (Suharsono, 2011). Keberhasilan organisasi akan tercapai dengan komunikasi yang terorganisasi atau terencana dengan baik, dengan komunikasi yang baik para anggota organisasi dapat bekerjasama dan bertukar informasi dengan baik, hal ini mampu mengurangi ketidak pastian komunikasi antar anggota di organisasi. Komunikasi merupakan elemen penting yang mendasari semua interaksi antar manusia. Terlebih lagi dalam sebuah organisasi, dimana komunikasi dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan dari sebuah organisasi. Menurut Wieck (dalam Littlejohn & Foss, 2008), organisasi bukanlah sebuah struktur yang terbentuk dari kumpulan posisi dan peran saja, melainkan melalui aktivitas komunikasi. Dengan demikian, organisasi adalah wadah bagi orang-orang untuk saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Orang-orang tersebut umumnya dikenal dengan istilah sumber daya manusia. Yang dimana merupakan salah satu aset penting dari sebuah organisasi. Dengan kata lain, keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan oleh faktor sumber daya manusianya (Didier Neonisa, 2011). Menuurt Effendy (2004) Komunikasi memiliki peranan penting ,terutama pada konteks komunikasi di tempat kerja. Dalam komunikasi organisasi, setiap individu dalam organisasi tersebut mendapatkan komunikasi untuk menjalankan fungsi dan tugas masing-masing.
Komunikasi tersebut dikelola dengan komunikasi internal. Komunikasi internal menjadi suatu hal yang penting dalam sebuah perusahaan. Komunikasi internal merupakan proses pertukaran informasi dan komunikasi di antara pimpinan dan para karyawan dalam suatu perusahaan yangmenyebabkan terwujudnya struktur yang khas dan pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal yang menyebabkan pekerjaan dapat berlangsung secara efektif (Ramadanty, 2014). Komunikasi organisasi internal dalam membangun tim kerja merupakan salah satu fokus yang menarik untuk dibahas dalam industri komunikasi dan pemasaran, hal ini disebabkan oleh banyaknya gejala komunikasi karyawan sehingga efek negatif bisa saja muncul pada suatu tim kerja
perusahaan
yang
disesuaikan
dengan
bidang
keahliannya,
seperti
misalnya
micommunication, suasana kerja yang hambar, bolos kerja, rasa tidak bergairah dalam bekerja dan ketidaksetiakawanan terhadap perusahaan. Untuk itu penelitian ini membahas mengenai komunikasi internal yang berlangsung dalam membangun kerja tim pada di PT . Metxox Group. PT. Metrox Group memiliki sejumlah tim kerja yang berdivisi sama, dimana setiap brand memiliki divisi yang sama dengan brand lainnya. Konsep utama yang digunakan adalah strategi komunikaisinternal yang dimulai dari perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai satu tujuan ( goal). Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan operasionalnya secara taktis harus dilakuka, dalam arti kata bahwa pendektana (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu, bergantung pada situasi dan kondisi (Effendy, 2008). Dan konsep mengenai proses choosing, creating, coordinating, and delivering untuk mengembangkan kemampuan untuk mensukseskan komunikasi di tempat kerja. Keseluruhan proses tersebut kemudian akan menghasilkan kesadaran komunikasi (H.L Goodall, Goodall, & Schiefelbein, 2010).
METODOLOGI Berdasarkan latar belakang yang dibuat maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Kualitatif . Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dimana peneliti terjun langsung ke lapangan tanpa dibebani atau diarahkan oleh teori. Peneliti tidak bermaksud menguji teori sehingga perspektifnya tidak tersaring, peneliti bebas mengamati objeknya, menjelajah dan menemukan wawsan-wawasan baru sepanjang penelitian (Ardianto, 2011). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus., studi kasus merupakan metode penelitian yang menggabungkan berbagai sumber data yang bisa digunakan untuk meneliti, menguraikan, dan menjelaskan berbagai aspek secara komprehensif dan sistematis, pada penelitian ini peneliti menggunakan studi kasus karena peneliti dapat menggabungkan berbagai sumber data yang bisa
digunakan untuk yang mendukung, secara komprehensif dan sistematis saat di lapangan dengan konsep yang ada (Kriyantono, 2010). Hal ini juga dilakukan mengingat bahwa PT. Metrox Group merupakan perusahaan yang memiliki banyaknya tim kerja dengan divisi-divisi yang serupa, maka peneliti harus ikut terlibat langsung di lapangan . Untuk pengumpulan data melalui wawancara dalam penelitian ini menggunaka wawancara semi struktur dimana memungkinkan peneliti mengembangkan pertanyaan wawancara selain daftar wawancara yang telah disediakan oleh seorang peneliti sesuai dengan jawaban dari informan.mengenai alasan terjadinya masalah yang diteliti, juga melalui observasi dan studi kepustaka untuk menunjang penelitian. Teknik analisa data dalam penelitian ini ialag menggunakan teknik dari Miles and Huberman yang terdiri dari 3 komponen yaitu : (Gunawan : 2013) Reduksi data (data reduction) Reduksi data merupkan suatu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan pengabstrakan dan transformasi data mentah yang didapat dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi dimulai pada awal kegiatan penelitian sampai dilanjutkan selama kegiatan pengumpulan data dilaksanakan. Peneliti harus membuat ringkasan, menelusuri tema, membuat gugus-gugus dan menulis memo. Pemaparan data (data display), penyajian data merupakan proses penyusunan informasi secara sistematis dalam rangka memperoleh kesimpulan sehingga temuan penelitian di dalam penelitian ini data yang didapat berupa kalimat, kata-kata yang berhubungan dengan fokus penelitian, sehingga sajian merupakan sekumpulan informasi yang tersusun secara sistematis yang memberikan kemungkinan untuk ditarik kesimpulan. Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing / verifying), pada saat kegiatan analisis data yang berlangsung secara terusmenerus selesai dikerjakan, baik yang berlangsung di lapangan maupun setelah selesai di lapangan, langkah selanjutnya adalah melakukan penarikan kesimpulan. Teknik Keabsahan Data yang digunakan, peneliti berusahan melaporkan hasil penelitian sesuai dengan data yang sesungguhnya di peroleh di lokasi penelitian untuk mendapatkan keabsahan, karena itu apa yang di laporkan memiliki derajat kesesuaian dengan kondisi sesungguhnya yang terjadi di lapangan. Dalam menguji keabsahan data peneliti menggunakan teknik trianggulasi, yaitu pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut, dan teknik trianggulasi yang paling banyak digunakan adalah dengan pemeriksaan melalui sumber yang lain diluar informan (Sugiyono, 2014).
HASIL DAN BAHASAN Pada penelitian ini membahas mengenai strategi komunikasi internal dalam membangun tim kerja, sebagai studi kasus penelitian di PT. Metrox Group pada brand Komono. Dalam
membentuk sebuah tim kerja di sebuah perusahaan yang memiliki banyak tim kerja tidaklah hal yang mudah. Hal ini harus diperhatikan bagaimana sebuah tim kerja terbangun dengan baik dan meminimalis ketidakpastian komunikasi, maka perusahaan harus memiliki strategi komunikais iternal yang didalamnya juga mengandung unsur-unsur yang mendukung membentuk sebuah tim kerja baik secara vertical (upward communication & downward communication), horizontal, dan diagonal, agar seluruh komunikasi berjalan dan tim kerja terbangun dengan baik terutama pada brand Komono di PT. Metrox Group.
Strategi Komunikasi Berdasarakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa, dapat dilihat perusahaan PT. Metrox Group telah melakukan pembentukan strategi komunikasi. Strategi komunikasi dibentuk atau dirancang akan diawali dengan perencanaan yang kemudian diikuti oleh manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini sesuai dengan konsep yang terkait dari Effendy (2008) mengenai strategi komunikasi, strategi komunikasi di gunakan untuk menjalankan aktifitas komunikasi di dalam perusahaan agar lebih efektif dan tepat sesuai dengan yang ingin dicapai (goal), strategi komunikasi perlu di bentuk oleh PT. Metrox Group yang memiliki banyak brand dengan divisi yang serupa yang salah satunya adalah brand Komono. Pada perusahaan PT. Metrox Group strategi komunikasi yang berjalan dan dilakukan sudah berproses dengan baik. Perencanaan awal dilakukan dengan identifikasi siapa target yang ingin diajak berkomunikasi, selanjutnya pengawasan dan control selama strategi komunikasi berjalan akan di pantauan terus-menerus berjalannya agar mudah ditangani dengan baik dari, keseluruhan akan di ukur agar dapat melihat berhasil atau tercapainya sebuah strategi komunikasi dapat melalui cara evaluasi. Strategi komunikasi yang berjalan di PT. Metrox Group terutama pada brand Komono akan diawali dengan seluruh anggota tim kerja harus mengenali masing-masing individu dalam anggota tim kerja sebagai bentuk dari perencanaan strategi, sehingga anggota satu sama lain mengerti bagaimana gaya berkomunikasi dengan baik dan sesuai dengan para anggotanya. Lalu selalu mengfollowup atau mengupdate berita komunikasi sebagai wujud dari manajemen strategi komunikasi. Hal ini berpengaruh banyak pada pengurangan potensi timbulnya konflik atau miscommunication, dan pada pengukuran stategi PT. Metrox Group terutama brand Komono melakukan evaluasi dengan cara brefieng atau meeting setiap hari Selasa oleh tim untuk melihat hasil dari strategi komunikasi yang sudah dilakukan oleh perusahaan ataupun tim kerja.
Komunikasi Organisasi Internal
Berdasarakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa, bahwa perusahaan PT. Metrox Group terutama pada brand Komono terdapat tiga bentuk-bentuk komunikasi internal yang berjalan pada komunikasi internal yaitu
komunikasi secara vertical (upward
communication & downward communication), horizontal, dan diagonal. Hal ini sesuai dengan bentuk-bentuk komunikasi yang di utarakan oleh Efeendy yang kemudian dikutip kembali oleh Ruliana (2014), bahwa bentuk komunikasi internal ada tiga dalam sebuah peruusahaan atau organisasi. Komunikasi internal yang berlangsung di PT. Metrox Group terutama brand Komono sudah berjalan dengan baik. Komunikasi vertical dari bawahan ke atasan (upward communication) dilakukan dengan konsep yang matang, tidak sembarangan, dan lebih formal dibandingkan dengan sesama karyawan, tidak sembarangan datAng melakukan komunikasi dengan atasan ketika dalam jam kerja, tetapi dalam berbagai kesempatan berbagai divisi baik atasan maupun bawahan sering sekali terlihat bercanda dan makan siang bersama. Hal ini dapat mempererat komunikasi internal, sehingga seluruh komunikasi yang berjalan terasa nyaman dengan adanya kedekatan tersebut. Komunikasi vertical dari atasan ke bawahan di PT. Metrox Group terutama pada brand Komono yaitu, atasan melakukan komunikasi internal dengan cara lebih to the point dan bersifat menjelaskan, bahasa yang digunakan tidak terlalu formal karena di PT. Metrox Group dapat dikatakan perusahaan semi formal dengan gaya pakaian yang bebas dan fashion modern, perusahaan ini memang membiarkan seluruh karyawan berekspresi sesuai dengan gaya yang karyawan miliki. Komunikasi dengan jabatan yang setara (horizontal) lebih santai dan seperti teman dengan bahasa yang sangat masa kini atau bahasa modern. Sedangkan berkomunikasi dengan orang dari divisi yang berbeda (diagonal) yang berjalan hanyalah dibedakan cara penyampaian komunikasi dan bahasa yang harus dipilih-pilih, karena komunikasi dengan divisi lain harus tetap dilihat terlebih dahulu siapa dan apa posisinya di perusahaan, karena walupun dari divisi lain tetapi jabatannya lebih tinggi para anggota tim kerja harus tetap lebih formal dan jelas apa yang ingin disampaikan, juga dilakukan dengan a good manner, dan dilakukan secara professional.
Komunikasi dalam Tim Kerja Berdasarakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa perusahaan PT. Metrox Group yang salah satunya adalah tim kerja brand Komono, dalam melakukan pembentukan komunikasi di tim kerja melakukan 4 proses choosing, creating, coordinating, dan delivering. Proses ini berpengaruh dalam membangun tim kerja agar lebih menyatu dan memiliki keterkaitan satu sama lainnya, termasuk di dalam tim kerja brand Komono. Hal ini sesuai dengan konsep
yang terkait dalam penelitian yaitu konsep communicating in group and teams yang dikemukakan oleh Goodall (2010), mengenai proses mengembangkan kemampuan untuk mengsukseskan komunikasi di tempat kerja dan mampu menghasilkan kesadaran komunikasi satu sama lain antar anggota dalam tim kerja. Melalui pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di lapangan terlihat 4 proses bahwa proses yang paling berpengaruh adalah proses choosing, karena proses choosing memiliki beberapa elemen lagi dengan pengaruh yang besar dalam meningkatkan rasa keterkaitan. Beberapa elemen tersebut yaitu memperjelas tujuan organisasi (tim kerja), fasilitas apa yang digunakan dalam berkomunikasi dengan para anggota tim kerja, di perkenalkannya bagaimana mencari dan mendapatkan informasi dalam tim kerja, menjelaskan bagaimana pembagian tugas dalam tim kerja, diberitahukannya bagaimana
meringkas dan melaporkan informasi, dan
perasaan atas keberhasilan oleh tim kerja. Seluruh elmen ini mampu mendorong rasa keterkaitan dengan kuat dalam membangun tim kerja di PT. Metrox Group yang salah satunya adalah tim kerja brand Komono. Sedangkan proses yang paling mendukung keefektifan kerja tim adalah coordinating, karena pengawasan yang dilakukan selama pekerjaan membuat miscommunication yang akan menimbulakn konflik ataupun ketidakpastian dalam tim kerja. Delivering dan creating saling bersatu karena dalam delivering penyampaian pesan dilakukan melalui beberapa media yang digunakan dalam tim kerja, seperti e-mail perusahaan sampai virtual meeting dilakukan, creating mendukung proses adaptasi dengan alat yang digunakan serta bagaimana bersikap di dalam tim kerja. Dapat disimpulkan bahwa komunikasi dalam tim kerja di PT. Metrox Group ataupun tim kerja brand Komono berjalan dengan baik dan dilakukan dengan proses dan prosedur yang ditetapkan oleh tim kerja yang ada.
Hambatan & Solusi Berdasarakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa, d perusahaan PT. Metrox Group yang salah satunya terdapat tim kerja brand Komono, hambatan yang terjadi adalah mengenai waktu anggota tim yang belum tentu selalu ada di kantor karena kesibukan di luar ataupun tugas dari dalam tim kerja, bagaimana mengemas pesan agar diterima oleh seluruh anggota tim kerja, serta alat yang digunakan tiba-tiba mengalami gangguan. Lalu peneliti melihat dari hasil observasi di lapangan bahwa adanya juga hambatang mengenai bahasa yang digunakan antara anggota tim yang umurnya berbeda (lebih tua). Tentu saja hal-hal tersebut membuat hambatan terjadinya dan berlangsungnya komunikasi, kejadian yang peneliti temukan saat di lapangan yaitu wifi kantor sedang error pada saat harus mengirim pesan (e-mail) yang berisi pekerjaan tim kerja, saat rapat beberapa anggota tidak ada di tempat karena beberapa orang dari
tim kerja brand Komono juga terlibat di tim kerja brand lain, serta ketika yang muda berbicara dengan orang yang lebih berumur dalam tim kerja menggunakan bahasa modern, anggota yang berumur akan menanyakan artiya atau maksud dari kata modern tersebut. Seluruh hambatan akan menghambat pekerjaan dan komunikasi tim dalam tim kerja, karena sekecil apapun hambatan akan mampu menimbulkan ketidak pastiaian komunikasi atau miscommunication. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hambatan yang terjadi berasal dari situasi yang ada karena kesibukan anggota tim, serta bahasa yang akan digunakan saat komunikasi, dan alat atau media yang digunakan anggota tim ataupun perusahaan mengalami gangguan. Sehingga proses komunikasi dan proses kerja tim tim kurang terbangun dan terhambat. Hambatan komunikasi yang terjadi dapat dikaikan dengan konsep yang digunakan dalam penelitian bahwa hambatan komunikasi yang terjadi adalah hambatan sematic , hambatan mekanis sesuai dengan yang dikemukakan oleh Effendy (2008), dan hambatan waktu atau kehadiran anggota di kantor ketika ingin mengadakan rapat atau pertemuan. Solusi yang ditawarkan adalah pembuatan janji untuk bertemu tim yang harus dikonfirmasi dari beberapa jam sebelumnya atau beberapa hari sebelumnya, dan bahkan dirutinkan sehingga pasti bertemu seperti yang sudah berjalan saat ini setiap hari Selasa. Memberitahukan informasi mengenai bahasa yang digunakan atau penyesuaian bahasa yang akan digunakan jika berkomunikasi dengan orang yang lebih berumur (bahasa modern) dan menggunakan alat yang tidak hanya mengandalkan kantor saja.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil uraian penelitian yang telah dilakukan di PT Metrox Group pada brand Komono, maka dapat disimpulkan yaitu : 1. Strategi komunikasi dilakukannya dan dibententuk akan diawali dengan dilaksanakannya perencanaan ,manajemen, dan evalusi untuk mencapai suatu tujuan. Dimana seluruh anggota tim kerja harus mengenali masing-masing individu dalam anggota tim kerja sebagai bentuk dari perencanaan strategi, sehingga anggota satu sama lain mengerti bagaimana gaya berkomunikasi dengan baik dan sesuai dengan para anggotanya hal ini dilakukan untuk mengurangi kesalahpahaman, juga selalu mengfollowup atau mengupdate berita komunikasi sebagai wujud dari manajemen strategi komunikasi. Hal ini berpengaruh banyak pada pengurangan potensi timbulnya konflik atau miscommunication, dan pada saat evaluasi komunikasi dilakukan dengan cara brefieng atau meeting setiap hari selasa oleh tim dilihatlah hasil komunikasi tersebut.
2. Komunikasi organisasi internal yang meliputi komunikasi vertical (upward communication & downward communication ) , horizontal, dan diagonal secara keseluruhan sudah berjalan dengan sangat baik. Seluruh anggota tim kerja dalam melakukan komunikais internal harus melakukan a good manner dan menyesuaikan diri serta tingkah laku dengan siapa anggota yang ingin diajak berkomunikasi sehingga bahasa, sikap, dan hal yang ingin disampaikan dapat sesuai dengan tujuan komunikasi , dan komunikasi dilakukan secara professional baik secara langsung ataupun
tidak langsung (melalui media yang digunakan untuk
berkomunikasi). 3. Komunikasi di dalam tim kerja yang terdapat proses choosing, creating, coordinating, dan delivering secara keseluruhan berjalan dengan baik. Hal ini terlihat dari hasil observasi dilapangan selama penelitian, selama dilapangan proses choosing lebih diutamakan dan proses lainnya mengikuti sebagai pendukung membangunnya sebuah tim kerja. Dapat disimpulkan bahwa komunikasi dalam tim kerja di PT. Metrox Group ataupun tim kerja brand Komono berjalan dengan baik dan dilakukan dengan proses dan prosedur yang ditetapkan oleh tim kerja yang ada. 4. Hambatan dan solusi, dapat disimpulakn bahwa terdapat 3 hambatan yang terjadi dalam tim kerja di PT. Metrox Group yaitu hambatan yang berasal dari situasi yang ada karena kesibukan anggota tim, hambatan sematic yaitu hambatan yang terjadi saat menggunakan bahasa jika berhadapan dengan orang yang lebih diatas usianya (bahasa modern) , dan hambatan mekanis yaitu hambatan yang bersumber dari alat atau media yang digunakan anggota tim ataupun perusahaan mengalami gangguan. Sehingga hambatan-hambatan yang terjadi dapat menghambat proses komunikasi dan proses kerja tim kerja atau dapat juga menciptakan suatu ketidak pastian komunikasi. Dari hambatan yang ada, solusi yang ditawarkan adalah pembuatan janji untuk bertemu tim yang harus dikonfirmasi dari beberapa hari sebelumnya, atau bahkan di rutinkan sehingga pasti bertemu seperti yang sudah berjalan saat ini setiap hari selasa, pemyesuaian bahasa atau pemberitahuan bahasa baru agar komunikasi tersambung (bahasa modern), dan menggunakan alat atau media lain tidak hanya mengandalkan apa yang disediakan kantor saja.
Saran Saran Akademis 1. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dapat lebih mencari konsep yang kurang dalam
penelitian ini, khususnya mengenai strategi komunikasi internal dalam membangu tim kerja dan juga kasus yang saling berhubungan dengan komunikasi dan tim kerja untuk dapat digunakan sebagai bahan referensi agar topik yang dibahas lebih terfokus. 2. Untuk mahasiswa Bina Nusantara, dapat menjalankan komunikasi dengan baik dalam perusahaan sehingga mampu membina hubungan yang baik, terutama ketika mengadakan penelitian observasi secara langsung dimana turut menjadi bagian dari perusahaan tersebut. Juga pengambilan dokumentasi terutama selama wawancara berlangsung. Jika berhubungan dengan baik dengan anggota organisasi, maka akan lebih mudah dan akrab dalam meminta dokumentasi foto bersama. Saran Praktis 1. Bagi PT. Metrox Group yang didalamnya salah satunya adalah brand Komono , diharapkan dapat lebih memperhatikan hambatan komunikasi yang terjadi mengingat banyaknya gangguan yang terjadi sehingga pekerjaan menjadi tertunda dan akan menimbulkan ketidakpastian atau ketidak jelasan dalam komunikasi dalam tim kerja ( miscommunication). Lalu bagi strategi komunikasi lebih di inovasikan agar perkembangan strategi komunikasi lebih baik dan tidak monoton, serta dalam kegiatan diluar kegiatan dari pekerjaan tim lebih sering dilakukan, hal ini sebagai salah satu cara membpererat hubungan antar anggota tim kerja yang ada sehingga merasa sebagai teman tidak hanya sebagai rekan kerja biasa, pengaruh hal tersebut sangatlah baik bahkan sangat baik bagi membangun tim kerja yang ada baik di brand Komono ataupun semua tim yang ada di PT. Metrox Group. 2. Bagi perusahaan dalam melakukan komunikasi lebih aktif lagi baik dari atasan kebawahan dengan, salah satu cara yang dianjurkan adalah dengan mengobrol tidak hanya saat melakukan meeting saja. Tetapi melakukan pembicaraan seperti hobby atau yang lain dapat meningkatkan keinginann berkomunikasi antar anggota tim kerja baik atasan ataupun bawahan. Saran Umum 1. Bagi masyarakat luas, agar lebih menjaga hubungan internal terutama dalam pekerjaan, agar pekerjaan menjadi lebih mudah diselesaikan dan
tim kerja lebih solid sehingga dapat memberikan
kontribusi yang baik terhadap tempatnya bekerja. Hal ini juga memberikan kenyamanan dalam melakukan pekerjaan didalam perusahaan, sehingga segala pekerjaan menjadi menyenangkan dan tidak terbebani tetapi sebaliknya setiap pekerjaan akan dirasakan dan diterima dengan menyenagkan, sehingga semangat akan timbul untuk segera menyelesaikan pekerjaan yang ada. 2. Bagi masyarakat luas, agar lebih mendalami lagi peran professional dalam pekerjaan amupun
dilingkingan sosial, memahami arti penting komunikasi khususnya komunikasi internal di dalam dunia kerja yang sudah sangat mengglobal. Karena dalam bermasyarakat pun menjaga hubungan sangat bermanfaat bagi membina hubungan yang baik sehingga dapat hidup lebih rukun dan tidak ada beban dalam menjalankan sesuatu, sedangkan dalam dunia kerja komunikasi yang baik dapat membina hubungan relasi yang meluas, hal ini sangat mendukung pekerjaan dimana setiap perusahaan membutuhkan relasi bisnis atau pekerjaan yang banyakdan selalu berkembang tidak hanya satu dan itu-itu saja demi kemajuan dan perkembangan perusahaan tersebut.
REFERENSI Buku : Ardianto, E. (2010). Metodologi Penelitian Untuk PR. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian Kualitatif, Teori & Praktik. Jakarta: Bumi Aksara Herdiansyah, H. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika Jr. H. L. Goodall, S. G. (2010). Business and Professional Communication in the Global Workplace. Cangage Learning ; 3 edition Kriyantono, R. (2010). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M. (2008). Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Ruliana, P. (2014). Komunikasi Organisasi : Teori dan Studi Kasus. Jakarta: PT. Rajawali Pers Suharsono. (2012). Pengetahuan Dasar Organisasi: Konsep-Konsep Dasar, Teori, Struktur, dan Perilaku. Jakarta: Universitas Atma Jaya (PUAJ) Sugiyono, P. D. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. . Bandung: Alfabeta Jurnal : Neonisa, D. (2011). Pengaruh Komunikasi Internal Terhadap Kepuasan Kerja Dalam Sebuah Organisasi : Studi Kasus PT XYZ ( 779 - 789 ) Ramadanty, S. (2014). Penggunaan Komunikasi Fatis Dalam Pengelolaan Hubungan Di Tempat Kerja, Vol. 5 , No. 1 (1 - 12 )