STRATEGI KOMUNIKASI INTERNAL DALAM MENSOSIALISASIKAN MERGER KEPADA KARYAWAN (Studi Kasus PT XL Axiata Tbk dan PT Axis Telecom Indonesia) SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom.)
Ferdyana Lie 11140110123
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI PUBLIC RELATIONS FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA TANGERANG 2015
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah karya ilmiah saya sendiri, bukan plagiat dari karya ilmiah yang ditulis oleh pihak atau lembaga lain, dan semua karya ilmiah orang lain atau lembaga lain yang dirujuk dalam skripsi ini telah disebutkan sumber kutipannya serta dicantumkan di Daftar Pustaka. Jika di kemudian hari terbukti ditemukan kecurangan baik dalam pelaksanaan skripsi maupun dalam penulisan laporan skripsi, saya bersedia menerima konsekuensi dinyatakan TIDAK LULUS untuk mata kuliah Skripsi yang telah saya tempuh.
Tangerang, 26 Februari 2015
Ferdyana Lie
ii
HALAMAN PENGESAHAN Skripsi dengan Judul
STRATEGI KOMUNIKASI INTERNAL DALAM MENSOSIALISASIKAN MERGER KEPADA KARYAWAN (Studi Kasus PT XL Axiata Tbk dan PT Axis Telecom Indonesia) Oleh Ferdyana Lie – 11140110123 telah diujikan pada hari Senin, 9 Februari 2014, pukul 12.00-13.00 dan dinyatakan lulus dengan susunan penguji sebagai berikut. Ketua Sidang
Penguji Ahli
Kartika Aryani Harijono, M. I.Kom
A. Yudhie Setiawan, M.Si
Dosen Pembimbing
Dr. Novita Damayanti, M.Si Disahkan Oleh Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi – UMN
Dr. Bertha Sri Eko M., M.Si.
Judul: Strategi Komunikasi Internal dalam Mensosialisasikan Merger kepada Karyawan (Studi Kasus PT XL Axiata Tbk dan PT Axis Telecom Indonesia) Nama: Ferdyana Lie NIM: 11140110123
ABSTRAK
Proses merger yang dilakukan antara PT XL Axiata dan PT Axis Telecom Indonesia menimbulkan implikasi terhadap internal, salah satunya adalah perbedaan budaya yang menyebabkan kurang kondusifnya suasana tempat kerja. Hal ini terjadi karena proses penggabungan organisasi bukanlah hal yang mudah. Masing-masing organisasi telah membentuk budaya dan iklim komunikasinya sendiri yang telah melekat pada anggota organisasi mereka. Dengan adanya perubahan bentuk perusahaan, maka harus dilakukan komunikasi internal untuk menyelaraskan visi dan misi perusahaan secara internal. Penelitian ini berfokus pada strategi komunikasi internal dalam mensosialisasikan merger kepada karyawan. Konsep utama yang digunakan adalah Planning and Managing Public Relations Campaigns milik Anne Gregory. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif, dengan pengertian bahwa penelitian ini ingin menggambarkan strategi komunikasi internal yang dilakukan selama proses merger. Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa XL telah melakukan keseluruhan langkah-langkah yang disebutkan dalam konsep Anne Gregory. Namun, strategi yang dilakukan ini dirasakan kurang innovatif dan kurang agresif. Agar divisi HCD mendapatkan hasil yang lebih optimal, XL dapat menggunakan media-media baru untuk berkomunikasi dengan karyawan, seperti email interaktif, intranet, atau helpdesk. Selain itu, perlu koordinasi yang lebih maksimal dengan divisi-divisi yang lainnya. Kata kunci: corporate communication, employee relations, merger, xl axiata
iv
Judul: Strategi Komunikasi Internal dalam Mensosialisasikan Merger kepada Karyawan (Studi Kasus PT XL Axiata Tbk dan PT Axis Telecom Indonesia) Nama: Ferdyana Lie NIM: 11140110123
ABSTRACT
Merger process happened between PT XL Axiata, Tbk and PT Axis Telecom Indonesia implicates to internal situation. One of the impact is the cultural difference that can affect work atmosphere. Merger between organizations is not an easy work to do. Each organizations has develop their particular culture that adhered to the member of organizations. With the change within organization, therefore an internal communication needs to be done to harmonize organization’s vision and mission internally. This study/thesis is focused on internal communication strategy used in socializing merger to employees. The main concept used is Anne Gregory’s Planning and Managing Public Relations Campaigns. This study uses a qualitative and descriptive approach, with the main purpose is to describe the employee relations strategy that was done within the merger process. Results of this study shows that XL has done Anne Gregory’s steps of strategy planning. However, the strategy is lack of innovation and less aggressive than it should be done. For HCD division to gain maximum result, XL may use new media to communicate with employee, such as interactive email, intranet, or helpdesk. In addition to that, XL needs more coordination and communication between division in strategy planning process. Key words: corporate communication, employee relations, merger, xl axiata
v
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Tuhan YME, karena atas berkat-Nya, skipsi ini dapat selesai tepat waktu sesuai yang diharapkan. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan banyak pihak, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu proses penyusunan skripsi ini, yaitu: 1. Dr. Novita Damayanti, M,Si., selaku Pembimbing skripsi yang selalu memberikan motivasi sehingga laporan ini dapat selesai tepat waktu 2. A. Yudhie Setiawan, M, Si., selaku Penguji skripsi, dan Kartika Aryani Harijono, M, I. Kom., selaku Ketua Sidang, yang masukan-masukannya sangat berarti dalam finalisasi skripsi ini 3. Dr. Bherta Sri Eko M., M.Si., selaku Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi UMN 4. Tendy Rozali dan Meliana, orang tua tercinta yang tak henti-hentinya memberikan semangat dan juga perhatian agar skripsi ini selesai tepat waktu. Juga adik tersayang, Fransiska Lie yang selalu menyemangati di kala jenuh mengerjakan skripsi 5. Pihak dari XL, Mba Amel dan Mba Dessie yang berkenan diwawancarai sebagai narasumber skripsi ini 6. Mas Adwi Yudiansyah yang berkenan menjadi informan ahli bagi skripsi ini
ii
7. Teman-teman program studi Public Relations angkatan 2011 yang selalu menginspirasi dan mendukung dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini. Khususnya Vebrin, Sarita Sandi, Evelyn Kristanti, Jesica Tifany, Joceline Mardella Wardana, dan Wenny Lovenza Anastacia yang menemani selama perjalanan 3,5 tahun di bangku perkuliahan. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan. Kritik dan saran dari seluruh pihak diterima untuk penyempunaan skripsi ini.
Tangerang, 26 Februari 2015
Ferdyana Lie
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iii ABSTRAK ................................................................................................... iv ABSTRACT .................................................................................................. v KATA PENGANTAR ................................................................................. vi DAFTAR ISI ............................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR ................................................................................... ix PENDAHULUAN......................................................................................... 1 1.1. 1.2. 1.3. 1.4.
Latar Belakang Masalah ................................................................. 1 Rumusan Masalah ........................................................................... 6 Tujuan Penelitian ............................................................................ 6 Kegunaan Penelitian ....................................................................... 7
KERANGKA PEMIKIRAN ......................................................................... 8 2.1. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 8 2.2. Kerangka Konsep ........................................................................... 11 2.2.1. Corporate Communication ...................................................... 11 2.2.2. Komunikasi Organisasi ........................................................... 13 2.2.3. Dimensi Komunikasi dalam Kehidupan Organisasi ............... 14 2.2.4. Pengertian Komunikasi Internal .............................................. 20 2.2.5. Mengkomunikasikan Secara Internal Perubahan
vii
dalam Perusahaan ....................................................................... 22 2.2.6. Jenis Strategi Komunikasi Internal ......................................... 30 2.2.7. Merjer ...................................................................................... 33 2.3. Alur Pikir .......................................................................................... 34 METODOLOGI PENELITIAN .................................................................. 36 3.1. 3.2. 3.3. 3.4. 3.5. 3.6. 3.7.
Jenis dan Sifat Penelitian .............................................................. 36 Metode Penelitian ......................................................................... 40 Key Informan/Informan ................................................................ 41 Teknik Pengumpulan Data............................................................ 43 Teknik Analisis Data .................................................................... 44 Keabsahan Data ............................................................................ 46 Fokus Penelitian ............................................................................ 47
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 48 4.1. Objek Penelitian............................................................................... 48 4.2. Hasil Penelitian ................................................................................ 56 4.2.1. Merjer antara XL dan Axis ..................................................... 56 4.2.2. Strategi Employee Relations dalam Mengkomunikasikan merjer pada PT XL Axiata Tbk ................................................ 57 4.3. Pembahasan ..................................................................................... 83 SIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 101 5.1. Simpulan ..................................................................................... 101 5.2. Saran............................................................................................ 102 5.2.1. Saran Akademis .................................................................. 102 5.2.2. Saran Praktis........................................................................ 103 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 104 LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1Penelitian Terdahulu .................................................................. 9 Gambar 2.2 Corporate Communication Framework Joep Cornelissen ...... 12 Gambar 2.3 Proses Perencanaan Anne Gregory dalam Langkah Logis ..... 29 Gambar 3.1 Key Informan dan Informan ................................................... 42 Gambar 4.1 Logo XL .................................................................................. 50 Gambar 4.2 Struktur Organisasi XL ........................................................... 54 Gambar 4.3 Model Evaluasi Macnamara ................................................... 96
ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Berbagai kemajuan teknologi dan globalisasi membawa banyak perubahan bagi
organisasi.
Selain
berkembangnya
berbagai
bentuk
usaha,
bertambahnya jumlah kompetitor menekan organisasi untuk terus menciptakan inovasi-inovasi terbaru dan menyesuaikan diri dengan perubahan di lingkungan eksternal mereka. Salah satu cara yang dilakukan adalalah penggabungan (merger). Penggabungan organisasi merupakan salah satu bentuk perubahan eksternal yang dilakukan manajemen dan memberikan dampak terjadinya perubahan internal dalam sebuah organisasi. Merger atau penggabungan dapat didefinisikan sebagai kombinasi dari dua korporasi atau lebih, di mana hanya satu korporasi yang berhasil dan korporasi lain yang mengalami peleburan dianggap hilang (Gaughan, 2007:12) Proses merger ini membawa dampak intenal bagi organisasi, antara lain membawa perubahan signifikan dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Hal ini terjadi karena proses penggabungan organisasi bukanlah hal yang mudah. Masing-masing organisasi telah membentuk budaya dan iklim komunikasinya sendiri yang telah melekat pada anggota
1
organisasi mereka, sehingga penggabungan dua budaya yang berbeda dapat menimbulkan perubahan di dalam organisasi. Sebuah perusahaan selalu berusaha untuk mengembangkan sumber daya manusianya, agar kinerja perusahaan dapat dimaksimalisasi dan mencapai tujuan perusahaan. Bagi sebuah perusahaan, karyawan adalah aset yang harus diperhatikan. Karyawan merupakan publik internal yang penting keberadaannya dalam mempengaruhi eksistensi perusahaan sekaligus sebagai aset berharga bagi perusahaan. Tanpa adanya dukungan yang baik dari para karyawan maka organisasi akan sulit mencapai tujuannya (Kasali, 2005:66). Karena itu pengelolaan hubungan yang baik antara perusahaan dan karyawan menjadi sebuah isu penting yang telah banyak disadari oleh berbagai perusahaan dalam lingkup global. Dengan adanya komunikasi internal dapat membantu perusahaan menjalin hubungan dengan karyawannya, agar karyawan tersebut merasa terikat dengan perusahaan dan berusaha semaksimal mungkin untuk berkontribusi, karena baginya perusahaan bukanlah di luar dirinya, namun bagian dari dirinya. Karena itulah, perusahaan selalu berusaha untuk mempertahankan pegawai-pegawai
terbaik
yang
senantiasa
memberikan
kontribusi
maksimal dalam perusahaan. Dengan penerapan kegiatan komunikasi internal, salah satu output terbaik yang diharapkan adalah terbentuknya
2
iklim komunikasi yang kondusif dan melibatkan setiap individu dalam perusahaan. Kasus serupa juga pernah terjadi di Indosat yang pada tahun 2003 melakukan merger vertikal dengan Satelindo dan IM3. Merger vertikal antara IM3 dan Satelindo ke Indosat diperkirakan bernilai di atas US$1,5 miliar dengan jumlah pelanggan selular 3,3 juta orang per akhir 2002. Salah satu misi dari manajemen baru Indosat adalah menjadikan Indosat sebagai penyelenggara jaringan dan jasa terpadu yang berfokus pada selular. Disebut sebagai merger vertikal karena merger ini bukan hanya melibatkan Satelindo dan IM3, juga Indosat sebagai induk perusahaan yang mana di dalamnya terdapat bisnis Indosat yang lainnya yaitu penyewaan transimis televisi, satelit, sambungan langsung internasional dan komunikasi tetap. Serupa dengan XL, IM3 dan Satelindo akan menerapkan satu manajemen dan keputusan financial terpadu (one management and financial decision), serta satu jaringan terpadu dan manajemen brand terpusat (centralized brand management). Indosat akan memusatkan pengambilan kebijakan mengenai Satelindo dan IM3 melalui komite manajemen yang akan dibentuk. Menyatukan tiga perusahaan yang sudah memiliki waktu yang cukup lama untuk berkembang menjadi satu perusahaan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Banyak hal yang harus disinergikan, mulai dari masalah bisnis, infrastruktur, hingga
3
masalah ke-SDM-an dan komunikasi baik eksternal maupun internal, termasuk di dalamnya sinergi budaya organisasi atau perusahaan. Di Indosat sendiri, bergabungnya tiga perusahaan menjadi satu dengan induknya yaitu Indosat, berarti ada tiga budaya kerja. Tiap perusahaan memiliki ciri khas masing-masing. Satelindo misalnya, perusahaan yang terbiasa dengan gaya kerja manajemen asing, memiliki atmosfer kerja yang cenderung dinamis dibandingkan dengan Indosat yang relatif lebih konservatif. Dengan demikian, mensinergikan budaya perusahaan pun tidak dapat diterjemahkan secara bebas sebagai menyeragamkan pola kerja. Keragaman jenis bisnis dan fungsi kerja idealnya menjadi suatu aturan ke-SDM-an. (Sumber: Thesis Astranivari) Apabila pimpinan tidak dapat mengakomodasi proses perubahan yang terjadi di perusahaan, maka akan menimbulkan tekanan-tekanan kepada anggota perusahaan. Oleh karena itu, proses komunikasi, terutama proses komunikasi secara jujur yang dilakukan secara terus-menerus di dalam organisasi yang mengalami penggabungan, mampu meminimalisir stres dan kecemasan yang dirasakan anggota organisasi. XL Axiata adalah salah satu perusahaan penyedia layanan selular terbesar di Indonesia. XL sendiri adalah satu-satunya provider yang memiliki serat optik yang luas. XL telah meluncurkan teknologi XL 3G pada 21 September 2006, layanan telekomunikasi selular berbasis 3G pertama yang tercepat dan terluas di Indonesia. XL mendapat beberapa penghargaan selama 2013, yaitu sebagai Best Leader, Best Operation
4
Manager, Best Recruitment Campaign, Best IT Support oleh The Contact Center World Asia Pacific, Most Admired Company 2013 oleh Fortune Indonesia, Digital Business Leader oleh Bubu Awards v.08, The Most Youthful Brand 2013 oleh Ikatan Budaya dan Pariwisata Indonesia, dan lain sebagainya. Pada tanggal 8 April 2014 PT XL AXIATA mengumumkan secara resmi bahwa proses merger dengan PT Axis Telekom Indonesia (AXIS) telah selesai yang ditandai dengan penandatanganan akta merger oleh kedua belah pihak. Dengan demikian saat ini XL dan AXIS telah menjadi satu entitas bisnis yang akan melayani lebih dari 65 juta pelanggan seluler di Indonesia. Resminya merger XL dengan AXIS berarti kedua perusahaan secara hukum telah bersatu menjadi satu badan usaha. Hal ini akan berdampak positif dan memberikan lebih banyak manfaat kepada pelanggan, diantaranya meningkatkan kualitas layanan dan jaringan yang lebih baik (better), mendorong peningkatan jumlah pelanggan XL dan memperbesar komunitas sesama pengguna (bigger), serta meningkatkan ketersediaan produk dan layanan customer service yang semakin luas di pasar (wider). Namun,
dampaknya
pada
karyawan
adalah
ketidakpastian
informasi, perasaan tidak aman (insecure), bentrok budaya komunikasi, sulit menyesuaikan dengan iklim komunikasi yang baru dan sebagainya.
5
Hal ini dapat menyebabkan kurang idealnya hubungan karyawan dengan perusahaannya. Faktor yang dapat terjadi sebagai akibat dari tidak idealnya hubungan antara karyawan dengan perusahaan adalah turn over yang tinggi dan seringkali melibatkan bibit-bibit terbaik perusahaan. Hal ini dapat menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Ketika terjadi perubahan dalam organisasi, para anggota organisasi membuat kesimpulan sendiri atas setiap informasi yang mereka dengar dan mereka peroleh. Karena itu, keterbukaan informasi yang jelas, lengkap, dan cepat sangat dibutuhkan oleh anggota organisasi, sebelum menimbulkan persepsi bias dari anggota organisasi. Terkadang kegagalan penggabungan organisasi terletak pada kesalahan pihak manajemen yang hanya memfokuskan diri pada faktor finansial, namun mengabaikan faktor membentuk iklim komunikasi yang kondusif bagi para anggota organisasi, sehingga hasil intergrasi perusahaan tidak dapat menghasilkan hasil kerja yang produktif. 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan penjabaran latar belakang penelitian di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana strategi yang dilakukan oleh PT XL Axiata Tbk dalam sosialisasi merger kepada karyawan sebagai salah satu bentuk komunikasi internal PT XL Axiata Tbk dan PT Axis Telecom Indonesia?
6
1.3
Tujuan Penelitian Dari rumusan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui strategi yang dilakukan PT XL Axiata Tbk dalam sosialisasi merger kepada karyawan sebagai salah satu bentuk komunikasi internal pada PT XL Axiata Tbk dan PT Axis Telecom Indonesia.
1.4
Kegunaan Penelitian
1.4.1
Kegunaan Akademis Penelitian ini bertujuan meneliti lebih lanjut tentang strategi komunikasi yang digunakan oleh XL sebagai bentuk komunikasi internal, sehingga hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memperkaya studi yang terkait dengan penggabungan organisasi dengan orientasi yang berbeda serta berbagai hambatan komunikasi yang timbul di dalamnya.
1.4.2
Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak PT XL Axiata Tbk serta lembaga atau organisasi lain yang telah atau akan melakukan proses penggabungan organisasi dalam melakukan komunikasi kepada karyawan.
7