STRATEGI KOMUNIKASI BINUS ONLINE LEARNING DALAM PENGELOLAAN PESAN Putra Ariya Marketing Communication, School of Economic and Communication, Binus University. Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat, 11480. Telp. (021) 534 5830,
[email protected] ( Putra Ariya, Sari Ramadanty, S.Sos, M.Si )
ABSTRACT Binus Online Learning is a private higher education at the forefront of the online-based learning system in Indonesia. Binus Online Learning course has a communications strategy to promote education in Indonesia. The purpose of this study was to determine how the process of formation and implementation of communication strategies, as well as obstacles and solutions that occur in the process. This study uses the concept of communication, organizational communication, effective communication, barriers to communication, mass communication, the historical development of communication technology, and the influence of communication on organizational behavior. The research approach used is qualitative method with descriptive qualitative research. The results showed that the formation and implementation of communication strategies Binus Online Learning has been running quite well, but there are some obstacles in communication management to students Binus Online Learning. Keywords: communication strategies, online learning, communication barriers
ABSTRAK Binus Online Learning merupakan pendidikan tinggi swasta yang terdepan dalam sistem pembelajaran berbasis online di Indonesia. Binus Online Learning tentu memiliki sebuah strategi komunikasi untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan dan penerapan strategi komunikasi, serta hambatan dan solusi yang terjadi di dalam prosesnya. Penelitian ini menggunakan konsep komunikasi, komunikasi organisasi, komunikasi efektif, hambatan komunikasi, komunikasi massa, sejarah perkembangan teknologi komunikasi, dan pengaruh komunikasi terhadap perilaku organisasional. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembentukan dan penerapan strategi komunikasi Binus Online Learning sudah berjalan dengan cukup baik, namun ada beberapa hambatan dalam manajemen komunikasi terhadap mahasiswa Binus Online Learning. Kata kunci : strategi komunikasi, pembelajaran online, hambatan komunikasi
PENDAHULUAN Pembelajaran dengan berbasis online pada universitas memudahkan mahasiswa untuk berkomunikasi dengan dosen secara langsung dengan menggunakan perangkat teknologi komunikasi. Selain memudahkan mahasiswa untuk mengakses berbagai ragam materi pembelajaran, mereka juga bisa mengikuti interaksi pembelajaran baik yang asinkron maupun sinkron dengan memanfaatkan berbagai teknologi yang tersedia. Kuliah online sendiri merupakan hal yang baru di Indonesia dan penyelenggara sistem pembelajaran ini hanya lima universitas pada Oktober 2014 diantaranya UI, ITB, UGM, ITS, dan Binus (ugm.ac.id). Menurut
swa.co.id
(http://swa.co.id/business-strategy/pendidikan-jarak-jauh-tetap-harus-
pertimbangkan-mutu, diakses pada 5 Agustus 2015) pada bulan Maret 2015 sudah ada enam perguruan tinggi yang menyelenggarakan yaitu Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Bina Nusantara (Binus), dan STMIK AMIKOM Yogyakarya (APTIKOM). Keenam perguruan tinggi yang tergabung dalam Perkuliahan Daring Terbuka dan Terpadu (PDITT) ini dapat menyelenggarakan PJJ untuk mata kuliah-mata kuliah yang ditentukan dalam Pembelajaran Daring Terbuka Terpadu dengan modus konsorsium. Menurut
survei
yang
dilakukan
oleh
webometrics.info
(http://webometrics.info/en/Asia/Indonesia%20, diakses pada 5 Agustus 2015), tahun 2013 Universitas Bina Nusantara berada pada urutan ke 25 universitas terbaik seluruh Indonesia dan berada pada urutan ke 10 untuk universitas swasta. Tahun 2014 Universitas Bina Nusantara berada pada urutan ke 17 universitas terbaik seluruh Indonesia dan berada pada urutan ke 3 untuk universitas swasta. Pada pertengahan tahun 2015 Universitas Bina Nusantara berada pada urutan ke 33 universitas terbaik seluruh Indonesia, berada pada urutan ke 8 untuk universitas swasta dan berada pada urutan ke 3.350 dalam urutan dunia. Melihat prestasi 3 tahun terakhir Universitas Bina Nusantara yang selalu masuk dalam urutan 10 besar universitas swasta terbaik se Indonesia, maka dari itu Universitas Bina Nusantara layak dikatakan sebagai salah satu universitas terbaik swasta se Indonesia dan menarik untuk dijadikan obyek sebuah penelitian ilmiah. Binus Online Learning yang merupakan pendidikan tinggi swasta pertama di Indonesia, yang memperoleh izin untuk penyelenggarakan pendidikan jarak jauh (PPJJ). Hal ini secara tidak langsung akan dijadikan tolak ukur dari pendidikan tinggi swasta lain yang sudah mencoba penerapan belajar online, ataupun yang masih dalam tahap perencanaan dalam program belajaran online. Sehingga peneliti tertarik untuk melihat bagaimana proses komunikasi di Binus Online Learning, lalu hambatan komunikasi apa yang terjadi dan bagaimana solusi untuk mengatasi hambatan tersebut Penelitian ini dilakukan pada periode Maret 2015 sampai Mei 2015.
Kajian Pustaka
Penelitian yang dilakukan oleh Sison yang berjudul Creative Strategic Communications: A Case Study of Earth Hour, membahas mengenai pola hidup masyarakat yang semakin kurang peduli terhadap alam yang ada disekitarnya. Penelitian tersebut menggunakan metode kualitatif, dimana peneliti ingin mengetahui bagaimana strategi komunikasi yang kreatif agar pola hidup masyarakat dapat berubah. Dan hasil penelitian menunjukan kampanye yang dilakukan agar terjadinya perubahan pola prilaku masyarakat mengenai earth hour harus dibuat secara menarik dan kreatif misalkan dengan gambar animasi. Penelitian yang dilakukan oleh Mulyawan, Arifin dan Wirakusumah yang berjudul Strategi Komunikasi Pemasaran Trans Studio Bandung Dalam Menumbuhkan Minat Konsumen Untuk Berkunjung, membahas mengenai bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Trans Studio Bandung untuk menumbuhkan minat konsumen agar mereka mau untuk berkunjung. Hasil penelitian menunjukan bahwa promosi dilakukan menggunakan dua sarana media yang sangat besar yaitu Trans TV dan Trans 7. Konsep yang sudah direncanakan dimulai dari pemanfaatan sarana dan prasarana yang telah dimiliki Trans Corp. Trans Studio Bandung memanfaatkan sarana tersebut dengan baik, dengan cara memanfaatkan program acara yang retingnya tinggi untuk syuting di dalam wahana bermain Trans Studio agar dapat dilihat oleh seluruh masyarakat di dunia dan tertarik untuk mengunjungi Trans Studio Bandung.
METODE PENELITIAN Menurut Kriyantono (2008), penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena sedalam-dalamnya. Riset ini tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling. Jika data yang terkumpul sudah mendalam dan bisa menjelaskan fenomena yang diteliti, maka tidak perlu mencari sampling lainnya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif, dimana jenis penelitian ini bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau objek tertentu. Menurut Bogdan dan Taylor (1975) yang dikutip oleh Moleong (2007) mengemukakan bahwa metode deskriptif kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang dapat diamati. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, dimana peneliti melakukan wawancara dengan orang-orang yang dianggap kompeten dan dapat memberikan informasi secara mendalam terkait dengan penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semiterstruktur, dimana panduan wawancara memungkinkan anda mengembangkan pertanyaan sebelum proses wawancara berlangsung, kemudian memutuskan sendiri isu manakah yang akan ditindaklanjuti (Daymon & Holloway, 2012). Metode pengumpulan data berikutnya adalah observasi, dimana periset mengamati interaksi (perilaku) dan percakapan yang terjadi di antara subjek yang diriset Kriyantono
(2008). Pada penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber, yaitu membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari sumber yang berbeda (Kriyantono, 2008). Pengecekkan data triangulasi akan dilakukan berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan yakni: manager Binus Online Learning, deputy director Binus Online Learning, head of sales & promotion Binus Online Learning, manager marketing communication Binus, dan dosen Binus Online Learning.
HASIL DAN BAHASAN Strategi Komunikasi Komunikasi internal yang terjadi dari atas atau pimpinan kepada bawahannya biasanya terjadi melalui perantara, misalnya dari manager menyampaikan ke bagian head terlebih dahulu baru dilanjutkan ke staf. Sehingga orang yang berada di level tengah seperti head, menjadi jembatan komunikasi antara atasan dengan bawahan. Hal ini tentu memiliki resiko miss communication apabila orang yang berada di level tengah ini tidak dapat mencerna pesan dengan baik (decoding), dan tidak dapat menyampaikan pesan dengan baik (encoding). Untuk komunikasi dari bawah ke atas berlaku sebaliknya, yakni melalui level tengah seperti head baru nanti sampai ke manager. Mengenai penerima pesan atau target audience dari Binus Online Learning sejalan dengan visi dari Binus Online Learning, yakni mayoritas orang-orang yang sudah bekerja dan tentunya tidak memiliki waktu untuk program perkuliahan reguler. Profile mahasiswa Binus Online Learning juga beragam ada yang seorang karyawan, profesional, atlet, pilot dan masih banyak lagi. Sedangkan dari segi usia sebenarnya tidak ada batasan usia maksimal. Karena pada saat mereka ingin mendaftar pada program Binus Online Learning mereka hanya memerlukan ijazah SMA. Range usia mahasiswa Binus Online Learning memang mayoritas usia produktif yakni sekitar 22 hingga 28 tahun, namun untuk yang tertuanya pun ada yang berumur diatas 60 tahun. Menurut pandangan dari dua dosen Binus Online Learning yang peneliti wawancarai, mereka berpendapat bahwa media komunikasi yang mereka gunakan biasanya melalui email dan dengan percakapan langsung atau tatap muka seperti pada saat rapat atau penyampaian pesannya secara langsung ketika berpapasan. Selain itu mereka juga berpendapat bahwa Binus Online Learning ini, ingin meningkatkan kualitas dari metode pembelajaran yang sudah ada. Meskipun metode online merupakan student centris, dimana mahasiswa belajar sendiri melalui bahan dan materi yang telah disiapkan. Dosen sebagai pengajar juga akan memantau perkembangan setiap mahasiswanya, selain itu metode belajar juga terus ditingkatkan salah satunya dengan mulai diterapkannya sesi online dengan video. Metode pembelajaran yang disertai dengan video tentunya akan lebih efektif bila dibandingkan hanya dengan teks dan suasana belajar tentunya akan menjadi lebih hidup. Menurut keterangan dosen, mereka menyatakan bahwa secara keseluruhan mereka tidak mengalami kesulitan ataupun kendala mengajar melalui metode seperti ini.
Di dalam divisi-divisi Binus Online Learning, komunikasi yang berjalan sudah cukup baik hal ini terlihat dari alur komunikasi yang jelas sesuai dengan struktur organisasi yang ada. Hambatan komunikasi lebih kepada komunikasi eksternal, karena menurut keterangan divisi marcom untuk mempromosikan Binus Online Learning terutama di daerah-daerah itu merupakan hal yang cukup sulit dikarenakan pola pikir masyarakat daerah yang terbiasa dengan metode belajar tatap muka. Selain itu tingkat perkembangan teknologi di daerah tentu akan berbeda dengan di Jakarta, perkembangan teknologi di daerah yang tidak semaju di Ibu kota tentu juga akan menjadi kendala dalam pengetahuan masyarakat mengenai pemanfaatan teknologi. Ketika ada masyarakat daerah yang bergabung di Binus Online Learning dan melakukan metode pembelajaran online, masalah yang mungkin terjadi pertama adalah akses internet yang mungkin belum mempuni. Selain itu hambatan berikutnya yang mungkin terjadi pada awal perkuliahan adalah pengetahuan mahasiswa yang kurang dalam menggunakan website pembelajaran yang disediakan, sehingga mungkin saja ia akan mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas, melihat jadwal dan hal-hal lainnya.
Hambatan Komunikasi Dalam pelaksanaan pembelajaran, biasanya terdapat 25 sampai 35 mahasiswa dalam setiap kelasnya. Namun ada beberapa kelas yang cukup besar hingga mencapai jumlah 40 orang mahasiswa dalam satu kelasnya. Sehingga semakin banyak jumlah mahasiswa dalam satu kelas maka akan semakin sulit untuk mendalami kemampuan tiap mahasiswa. Dari segi dosen, dosen mengalami sedikit hambatan dalam pemeriksaan tugas yang cukup banyak. Tentunya kelas yang diajar oleh seorang dosen pasti lebih dari satu kelas, sehingga dosen juga harus memeriksa tugas-tugas dari kelas yang lainnya. Dapat disimpulkan semakin besar jumlah mahasiswa dalam suatu kelas maka dosen akan semakin sulit mendalami kemampuan tiap mahasiswa mengenai pemahaman materi perkuliahan yang sedang berjalan. Selain itu kendala terbesar yang dirasakan oleh pengajar Binus Online Learning, mereka tidak mengetahui apakah mahasiswa online yang mereka ajar benar-benar mengerti atau tidak mengenai materi pembahasan hanya dengan dari forum diskusi. Karena metode belajar online itu sendiri memiliki banyak celah kecurangan dalam pengerjaan tugas. Karena bagi seorang pengajar, mereka tentu memiliki tujuan bahwa orang-orang yang mereka bimbing dapat mengerti dengan baik ilmu dan pesan yang pengajar sampaikan. Dilihat dari sisi mahasiswa, mahasiswa mengalami hambatan dalam proses pembelajaran di Binus Online Learning terutama dari segi permasalahan teknis. Dimana website pembelajaran yang mereka gunakan cukup sering mengalami kendala seperti server down, ketika server down terjadi maka mahasiswa dan dosen tidak dapat melakukan proses pembelajaran. Karena website pembelajaran mahasiswa Binus Online Learning bagaikan jendela ilmu yang menghubungkan mereka dari berbagai tempat yang berbeda, untuk masuk dan belajar bersama dari materi dan pembahasan yang telah disiapkan oleh dosen. Apabila server down terjadi, proses komunikasi dari dosen ke mahasiswa tentu tidak dapat terjadi.
Jam operasional Binus Online Learning sendiri adalah jam kerja normal dari jam 9 pagi hingga jam 6 sore pada hari Senin sampai dengan Jum’at, sedangkan untuk hari Sabtu jam 9 pagi sampai jam 12 siang. Ketika mahasiswa Binus Online Learning mengalami masalah pada website nya, tentu mahasiswa akan mencoba untuk menghubungi pihak akademisi Binus Online Learning dengan cara lain. Bisa melalui email, telepon, atau mungkin datang langsung ke kampus sesudah jam pulang kerja. Namun apabila mereka memilih datang langsung ke kampus itu sangat tidak efisien, karena mayoritas mahasiswa Binus Online Learning adalah pekerja. Peneliti menyimpulkan bahwa salah satu penyebab server rentan down, karena tingkat mahasiswa yang masuk setiap tahunnya terus meningkat. Tim marketing mempunyai target penerimaan mahasiswa yang besar, dan setiap tahun ajaran baru target yang diberikan pasti akan selalu naik dari tahun sebelumnya. Hal ini juga berbanding lurus dengan segi jumlah penerimaan mahasiswa baru yang dicapai tim marketing Binus Online Learning. Menurut keterangan yang diberikan divisi marketing setiap tahun ajaran baru target mahasiswa yang hendak dicapai naik sekitar 200 mahasiswa. Meskipun target yang diberikan belum pernah tercapai sepenuhnya 100 persen dari target yang telah ditentukan. Namun angka penerimaan mahasiswa setiap tahun ajaran baru selalu meningkat, pencapaian dari target yang diberikan berkisar antara 80% sampai 90% dari total target yang diberikan. Peningkatan jumlah mahasiswa ini sayangnya tidak diiringi dengan pengembagan atau peningkatan kemampuan website pembelajaran, sehingga kemampuan server pembelajaraan tidak bertambah. Tetapi server harus menampung jumlah mahasiswa atau jumlah pengguna yang terus meningkat, sehingga saat ini server rentan down dan bermasalah diduga karena hal tersebut.
Solusi dari Hambatan Komunikasi Mengenai masalah pola pikir staff yang masih belum mengerti secara keseluruhan mengenai progam online diharapkan adanya sebuah induksi atau semacam gathering bersama yang wajib dihadiri seluruh divisi dan posisi tim Binus Online Learning. Sehingga pengetahuan seluruh divisi dan posisi mengenai program Binus Online Learning dapat lebih dalam dan dapat terus diperbaharui secara berkala (misalkan setahun sekali) sehingga perbedaan informasi atau pola pikir yang salah dapat diperbaiki secara perlahan. Untuk solusi mengenai masalah teknikal, deputi direktur sudah berusaha mencari solusi salah satunya adalah dengan mengubah jadwal pengumpulan tugas dari yang biasanya pada hari Minggu menjadi hari Senin. Dengan harapan apabila terjadi masalah tenikal seperti server down ataupun hal lainnya, ada tim IT yang siap mengatasi masalah tersebut pada hari kerja seperti hari Senin. Karena apabila masalah tersebut terjadi pada hari Minggu, tidak ada tim IT yang masuk kerja dan dapat memperbaiki masalah tersebut.
Selain itu deputi direktur juga mencoba untuk menawarkan kepada para mahasiswa Binus Online Learning, untuk bekerja menjadi staf Binus Online Learning. Karena menurut pandangan deputi direktur apabila mahasiswa online menjadi staf Binus Online Learning, ia memiliki pengalaman dalam metode belajar online itu sendiri dan tentu dapat memberikan arahan dan masukan yang lebih baik kepada mahasiswa aktif Binus Online Learning dibandingkan dengan karyawan yang tidak pernah belajar dengan metode online. AP juga mencoba untuk melakukan virtualisasi pada website, untuk mengurangi masalah server yang rentan down. Secara sederhana virtualisasi adalah berupa penambahan akses pintu masuk kedalam website, sehingga apabila pintu yang disediakan banyak maka akses keluar masuk data di dalam website pasti akan lebih cepat dan diharapkan dapat menjadi pemecahan masalah untuk server rentan down. Tahapan virtualisasi ini masih terus dikembangkan dan diusahakan implementasiannya sesegera mungkin. Karena permasalahan website yang bermasalah ini cukup sering terjadi beberapa waktu belakangan ini, dan hal tersebut sangat mengganggu proses pembelajaran pada program Binus Online Learning. Peneliti memiliki pandangan, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di Binus Online Learning, maka sebaiknya kapasitas kelas maksimal adalah berjumlah 30 orang mahasiswa. Karena dari kaca mata peneliti untuk memantau lebih dari 30 mahasiswa dengan metode pembelajaran online selama sepuluh minggu, itu merupakan hal yang sulit untuk dilakukan. Karena seorang pengajar memiliki keterbatasan waktu untuk mengoreksi jawaban dan pemahaman setiap mahasiswanya. Sebenarnya baik jumlah nya 30 orang atau 50 orang mahasiswa semua tetap bisa dijalankan, namun kualitas pembelajarannya pasti akan berbeda. Belum lagi setiap pengajar biasanya mengajar lebih dari satu kelas, bahkan mungkin saja ia juga mengajar di universitas lain. Sehingga dikhawatirkan mahasiswa pada program Binus Online Learning tidak dapat menyerap ilmu secara maksimal. Antara jumlah 20 mahasiswa dalam satu kelas, dengan jumlah 30 orang mahasiswa dalam satu kelas tentu akan memiliki kualitas pembelajaran yang berbeda. Begitupula dengan 40 orang mahasiswa dalam satu kelasnya pasti juga akan memiliki kualitas pembelajaran yang berbeda. Sehingga dapat dikatakan jumlah mahasiswa dengan kualitas pembelajaran berbanding terbalik, apabila mahasiswanya berjumlah banyak didalam satu kelas maka kualitas pembelajaran akan turun. Begitupula sebaliknya apabila jumlah mahasiswa didalam satu kelas sedikit maka kualitas pembelajaran akan naik. Untuk mempermudah dalam proses pemeriksaan tugas mahasiswa, peneliti memiliki masukan bahwa website pembelajaran pada program Binus Online Learning dapat diperbaharui dengan memiliki fitur voice notes atau voice messages. Hal ini bertujuan untuk menghemat waktu ketika pemeriksaan tugas yang diberikan oleh dosen karena hasil koreksi dapat diucapkan secara langsung, tanpa perlu mengetik pada forum diskusi. Sisi positif lainnya dengan adanya fitur ini diharapkan interaksi antara mahasiswa dengan pengajar akan lebih hidup karena setiap minggunya mahasiswa dapat mendengar suara dosen begitupula sebaliknya, dan suasana pembelajaran akan menjadi lebih kondusif.
Mengenai masalah teknis yaitu peningkatan kemampuan daya tampung website peneliti memiliki pandangan bahwa website harus diiringi dengan pertumbuhan jumlah mahasiswa baru. Karena menurut informasi dari tim marketing, jumlah total mahasiswa dalam satu periode tahun ajaran yang berhasil dicapai tim marketing Binus Online Learning selalu lebih banyak dibandingkan tahun ajaran sebelumnya. Sehingga jumlah mahasiswa yang mengakses ke website pembelajaran akan terus meningkat, sehingga pertumbuhan mahasiswa dan kemampuan website pembelajaran diharapkan berjalan beriringan. Hal tersebut mungkin dapat dikomunikasikan bersama secara rutin dan berkala (mungkin setiap tiga bulan atau enam bulan sekali) antara bagian operasional dengan tim marketing serta tim IT. Sehingga masing-masing divisi mengetahui keadaan lapangan sebenarnya yang terjadi, sehingga dapat mencari solusi sebelumnya dan meminimalisir segala kemungkinan negatif yang mungkin terjadi.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan penelitian dan analisis data yang telah dilakukan di bab sebelumnya, peneliti menyimpulkan bahwa: 1.
Strategi komunikasi di Binus Online Learning, dilakukan mulai dari proses perencanaan
dilakukan secara bersama-sama dengan seluruh divisi yang terkait sehingga pandangan yang dihasilkan dapat lebih luas. Pada tahap pelaksanaannya semua sudah berjalan dengan cukup baik dan sesuai dengan target serta tujuan yang telah ditetapkan. Ada beberapa hambatan dalam proses manajemen komunikasi, dan akan dibahas pada point berikutnya. Secara keseluruhan strategi komunikasi yang sudah berjalan di Binus Online Learning sudah cukup baik.
2.
Hambatan komunikasi di Binus Online Learning untuk tim internal Binus Online Learning
sejauh pengamatan peneliti tidak ada hambatan yang cukup besar. Komunikasi di dalam tim internal Binus Online Learning berjalan dengan baik, salah satu alasannya karena cukup seringnya dilaksanakan sebuah rapat untuk membahas suatu rencana atau evaluasi secara bersama. Karena seringnya diadakan rapat, hal seperti miss komunikasi di tim internal Binus Online Learning dalam pembentukan strategi ataupun hal lainnya jarang terjadi. Untuk mengatasi perbedaan informasi dan pendalaman materi setiap tahunnya diharapkan diadakan induksi atau gathering yang wajib diikuti oleh seluruh divisi dan posisi pada tim Binus Online Learning.
Hambatan komunikasi sering terjadi, yaitu pada bagian komunikasi massa mereka, dalam hal ini server jaringan pembelajaran. Dimana pada server pembelajaran beberapa waktu belakangan ini sering mengalami down. Kemampuan akses keluar masuk data pada website pembelajaran yang masih kurang, menjadi salah satu alasan server pembelajaran sering kali mengalami masalah. Ketika server mengalami masalah, mahasiswa maupun dosen Binus Online Learning tidak dapat melakukan proses belajar mengajar. Dosen pengajar Binus Online Learning menyatakan lebih sulit apabila mengajar
kelas yang jumlahnya diatas 30 mahasiswa, karena untuk memeriksa tugas dan mendalami karakter setiap mahasiswa membutuhkan waktu yang sangat banyak. Sehingga proses pembelajaran yang berlangsung terasa kurang maksimal bila dibandingkan dengan kelas yang berjumlah dibawah 30 mahasiswa.
3.
Untuk solusi dari hambatan komunikasi di Binus Online Learning, pihak internal sudah
berusaha melakukan beberapa hal diantaranya: untuk masalah pola pikir staf yang belum benar-benar memahami tentang Binus Online Learning, setiap tahunnya dilakukan induksi bersama (seperti pembelajaran mengenai program) di waktu dan tempat yang sudah ditentukan. Dengan harapan dengan rutinnya diadakan acara tersebut pola pikir staf mengenai program online learning akan semakin membaik setiap pasca pelaksanaan induksi. Untuk masalah mengenai server tim internal Binus Online Learning sedang berusaha melakukan virtualisasi, yang berguna untuk meningkatkan kemampuan akses data pada website pembelajaran. Dan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran selain perbaikan di dalam akses website pembelajaran, diharapkan dalam satu kelas pada program Binus Online Learning tidak lebih dari 30 orang mahasiswa.
Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, karena pengajar dapat menjadi lebih fokus dan lebih mudah dalam membimbing. Selain itu diharapkan agar teknologi yang dikembangkan dapat mempermudah dosen dan mahasiswa dalam proses pembelajaran, misalnya dengan adanya fitur voice notes atau voice messages ataupun fitur-fitur inovasi lainnya yang dapat mempermudah proses pembelajaran.
Saran Saran Praktis 1. Bagian internal Binus Online Learning disarankan untuk sesekali melakukan rapat besar antara seluruh tim internal Binus Online Learning, sehingga seluruh bagian dan divisi dapat saling mengenal satu sama lain dan mempertegas tujuan yang ingin diraih bersama. Selain itu di dalam rapat besar tersebut, dapat terlihat berbagai keluhan dan hambatan dari berbagai sudut pandang divisi dan posisi. 2. Untuk tim internal Binus Online Learning disarankan untuk menjaga dan mempertahankan strategi komunikasi yang ada, namun dari segi pelayanan terhadap mahasiswa Binus Online Learning harus lebih ditingkatkan.
Saran Akademis 1. Penelitian ini diharapkan dapat memunculkan rasa keingintahuan untuk mengadakan penelitian selanjutnya dengan cara melakukan wawancara dan observasi mendalam terhadap pihak-pihak yang terkait, guna untuk mendapat informasi yang lebih yang berkaitan dengan evaluasi strategi komunikasi dalam pengelolaan pesan.
2. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi atau dasar penelitian bagi penelitian selanjutnya yang memiliki topik yang sama yaitu mengenai evaluasi strategi komunikasi dalam pengelolaan pesan.
Saran Umum 1. Diharapkan bagi masyarakat yang membaca penelitian ini mendapatkan penambahan informasi mengenai, metode pembelajaran online atau e-learning di Binus Online Learning dan mengetahui seperti apa proses pembelajarannya. 2. Diharapkan bagi masyarakat untuk dapat menggali lebih dalam mengenai pembelajaran yang berbasis teknologi seperti online learning, agar masyarakat dapat mengikuti perkembangan dunia.
REFRENSI Arifianto, S. (2013). Dinamika Perkembangan Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Serta Implikasinya Di Masyarakat. Jakarta: Media Bangsa. Cantoni, Lorenzo and Stefano Tardini (2006). Internet. London : Routledge. Chen, Guo-Ming dan Kai Zhang (2010). New Media and Cultural Identity in the Global Society dalam Rotimi Taiwo (editor) Handbook of Research on Discourse Behavior and Digital Communication: Language Structures and Social Interaction. New York : Information Science Reference. Danesi, Marcel (2009). Dictionary of Media and Communications. New York : M.E. Sharpe, Inc. Daymond, Christine & Holloway Immy (2008). Metode Riset Kualitatif dalam Public Relations & Marketing Communications. Yogyakarta: Bentang Dwyer Tim. (2010). Media Convergence Issues In Cultural And Media Studies. UK: Bell and Bain Ltd, Glasgow. Dwyer, Tim (2010). Media Convergence. New York : McGraw Hill. Effendy, Onong Uchjana. (2009). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Effendy, Onong Uchjana. (2013). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Kriyantono, Rachmat. (2008). Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit PT Remaja Rosdakarya Offset. Morrisan. (2010). Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional.
Jakarta:
Kencana. Morissan. (2013). Teori Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia. Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Platt, Geoffrey C. (2009). Food Science and Technology. UK : Wiley-Blackwell. Rosmawaty. (2010). Mengenal Ilmu Komunikasi Metacommunication Ubiquitous. Bandung: Widya Padjadjaran. Suryana, Yaya.(2015). Metode Penelitian Manajemen Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia. Suryanto. (2015). Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: CV Pustaka Setia. Wardhani, Diah. (2008). Media Relations: Sarana Membangun Reputasi Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. West, Richard & Turner, Lynn. H. (2008). Introducing Communication Theory: Analysis and Application, 3rd ed. Jakarta: Salemba Humanika. Marchiori, Marlene & Sergio Bulgacov. (2012). Strategy as Communicational Practice in Organizations, Vol 6, (199-211). http://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/1553118X.2012.654550#preview diakses pada 5 Agustus 2015 Mulyawan, Arief, Hadi Suprapto Arifin & Teddy Kurnia Wirakusumah. (2012). Strategi Komunikasi Pemasaran Trans Studio Bandung Dalam Menumbuhkan Minat Konsumen Untuk Berkunjung, Volume 1, No 1. http://jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/view/1849/pdf_36 diakses pada 5 Agustus 2015 www.onlinelearning.binus.ac.id/binus-online-learning (diakses pada 22 Mei 2015) www.binus.ac.id/vision-mission/ (diakses pada 22 Mei 2015) www.webometrics.info/en/Asia/Indonesia%20 (diakses pada 5 Agustus 2015) Caroline Damanik. 27 Februari 2013. Ini Dia 50 Kampus Indonesia Paling Populer di Dunia (diakses pada
5
Agustus
2015)
dari
http://edukasi.kompas.com/read/2013/02/27/11500217/Ini.Dia.50.Kampus.Indonesia.Paling.Po puler.di.Dunia
Destiwati Sitanggang. 26 Maret, 2015. Pendidikan Jarak Jauh Tetap Harus Pertimbangkan Mutu (diakses pada 5 Agustus 2015) dari http://swa.co.id/business-strategy/pendidikan-jarak-jauhtetap-harus-pertimbangkan-mutu Gusti Grehenson. Oktober 2014. Lima Universitas Terapkan Kuliah Online. Diperoleh (diakses pada 20 Maret 2015) dari https://ugm.ac.id/id/berita/9377-lima.universitas.terapkan.kuliah.online
RIWAYAT PENULIS Putra Ariya lahir di kota Jakarta pada 12 Agustus 1993. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Ilmu Komunikasi Pemasaran peminatan Public Relations pada tahun 2015.