STRATEGI HUMAS PERUM PERHUTANI DALAM MENYUKSESKAN PROGRAM ”PERHUTANI HIJAU 2010” (Periode 2006-2008)
SKRIPSI Dilakukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Jenjang Pendidikan Strata I (S1) Program Studi Humas
Disusun Oleh: Nama
: ERISA NURWAHYUNI
NIM
: 4420401-012
Jurusan : Public Relations
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2008
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana
PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI Nama Nim Fakultas Jurusan Judul
: Erisa Nur Wahyuni : 4420401 – 012 : Ilmu Komunikasi : Public Relations : Strategi Humas Perum Perhutani Dalam Menyukseskan Program ”Perhutani Hijau 2010” (periode 2006-2008) Jakarta, 4 September 2008
Disetujui dan Diterima Oleh :
Pembimbing I
Pembimbing II
Siti Dewi Sri Ratna Sari S.S M.Si
Drs.Hadi Surantio M.Si
Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi
Ketua Bidang Studi Humas
Dra Diah Wardhani, M.Si
Marhaeni F. Kurniawati,S.Sos, M.Si
i
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI Judul Nama Nim Fakultas Jurusan
: Strategi Humas Perum Perhutani Dalam Menyukseskan Program ”Perhutani Hijau 2010” (periode 2006-2008) : Erisa Nur Wahyuni : 4420401 – 012 : Ilmu Komunikasi : Public Relations
Mengetahui,
Pembimbing I
Pembimbing II
(Siti Dewi Sri Ratna Sari S.S M.Si)
(Drs.Hadi Surantio M.Si)
ii
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI Nama Nim Fakultas Jurusan Judul
: Erisa Nur Wahyuni : 4420401 – 012 : Ilmu Komunikasi : Public Relations : Strategi Humas Perum Perhutani Dalam Menyukseskan Program ”Perhutani Hijau 2010” (periode 2006-2008)
Jakarta, 4 September 2008
1. Ketua Sidang Marhaeni F. Kurniawati,S.Sos, M.Si
(.........................................)
2. Penguji Ahli Dra. Agustina Zubair M.Si
(.........................................)
3. Pembimbing I Siti Dewi Sri Ratna Sari SS M.Si
(.........................................)
4. Pembimbing II Drs. Hadi Surantio M.Si
(.........................................)
iii
UNIVERSITAS MERCU BUANA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI PUBLIC RELATIONS
ABSTRAKSI Nama NIM Judul Skripsi Bibliografi
: Erisa Nur Wahyuni : 4420401-012 : Strategi Humas Perum Perhutani dalam Menyukseskan Program ”Perhutani Hijau 2010” (periode 2006-2008) : xii+130 hal+29 lampiran+3 gambar+3 tabel+20 Bibliografi (19922006)
Keprihatinan terhadap kondisi lingkungan Pulau Jawa yang sangat buruk menggugah Perum Perhutani sebagai Perusahaan Negara yang bergerak disektor Kehutanan. Banyaknya tanah kosong yang disebabkan karena adanya penjarahan dalam era reformasi dan juga kesadaran masyarakat yang dinilai kurang mengerti arti penting melestarikan lingkungan, membuat Perum Perhutani ingin segera bertanggung jawab. Humas Perum Perhutani sebagai saluran informasi merancang strategi untuk menyukseskan program yang diberi nama ”Perhutani Hijau 2010”. Oleh karena itu, penelitian ini mempunyai rumusan masalah yakni Bagaimana Strategi Humas Perum Perhutani juga mengapa diperlukan strategi Humas dalam Menyukseskan Program ”Perhutani Hijau 2010” (periode 2006-2008) Sedangkan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana dan mengapa strategi humas ditempuh dalam usahanya untuk menyukseskan program Perhutani Hijau 2010 (periode 2006-2008). Strategi Humas adalah rencana jangka panjang untuk menyusun berbagai rencana teknis dan langkah komunikasi yang akan diambil dalam kegiatan kehumasan. Ronald D Smith, menjabarkan konsep strategi Humas dalam bukunya ”Strategic Planning for Public Relations” bahwa ada 4 fase yang di dalamnya terdapat 9 step yang dapat digunakan untuk menyusun strategi kehumasan. Fase tersebut yakni Formative Research yang di dalamnya terdapat step analisa situasi, analisa organisasi, dan analisa publik. Fase kedua adalah Strategi, di dalamnya terdapat step menentukan sasaran dan tujuan, formula aksi dan respon strategi, dan menggunakan komunikasi efektif. Yang ketiga adalah Fase Taktik, di dalamnya terdapat step pemilihan taktik komunikasi dan implementasi rencana strategis. Fase yang terakhir adalah Riset Evaluasi, di dalamnya terdapat step evaluasi perencanaan strategis. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode penelitian study kasus. Peneliti juga mencoba mengacu pada teori Strategi Humas milik Ronald D Smith yang menurut peneliti sangat penting dan dapat diterapkan dalam penelitian ini. Sedangkan untuk teknik analisa data pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisa triangulasi Dari hasil penelitian dengan menganalisis data primer dan data sekunder dapat diketahui bahwa Strategi Humas yang dibuat oleh Ronald D Smith juga dibuat dalam Strategi Humas Perum Perhutani dalam menyukseskan program ”Perhutani Hijau 2010”(periode 2006-2008) Dari hasil penelitian, didapat bahwa program Perhutani Hijau 2010 ini dalam periode tahun 2006-2008 saja dapat dikatakan hampir berhasil. Tanah kosong sudah tertanami dan kesadaran masyarakat mulai tumbuh dengan partisipasi mereka dalam program ini.
iv
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum Wr.Wb Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan kesempatan pada peneliti untuk menyelesaikan penelitian ini. Terima kasih ya Allah, karena telah memberi pertolongan yang tidak terduga di saat peneliti sedang mengalami kesulitan. Pada kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada pihakpihak yang telah membantu memberikan semangat dan do’a dalam proses penyusunan skripsi ini, yang ditujukan kepada : 1. Ibu Siti Dewi Sri Ratna Sari SS M.Si selaku Pembimbing I skripsi peneliti, yang telah memberikan masukan, saran-saran, serta ilmu dan nasehat yang berharga untuk peneliti. 2. Bapak Drs. Hadi Surantio M.Si selaku Pembimbing II skripsi peneliti. Terima kasih untuk masukan-masukan serta ilmu yang berharga untuk peneliti. 3. Ibu Dra. Diah Wardhani M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana 4. Ibu Dra. Agustina Zubair M.Si selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana 5. Ibu Marhaeni F.K, S.Sos, M.Si selaku Ketua Bidang Studi Public Relations, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana
v
6. Bapak Farid Hamid S.Sos, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Public Relations, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana 7. Ibu Irmulan Sati T SH M.Si selaku Ketua Biro Humas Universitas Mercu Buana. 8. Para Dosen Pengajar Public Relations yang telah memberikan ilmunya dengan ikhlas. Terima Kasih. 9. Staf Biro Humas Universitas Mercu Buana. Terima Kasih telah memberikan support. 10. Bapak Sanjoto, selaku Kepala Biro Humas Perum Perhutani. Terima kasih sudah memberikan banyak pelajaran dan pengetahuan yang berharga. Juga sudah menerima peneliti dengan tangan terbuka. 11. Bpk Darman dan Ibu Yopita Sari, selaku Kepala Seksi Internal dan Kepala Seksi Eksternal Biro Humas Perum Perhutani. Terimakasih sudah menerima peneliti dengan tangan terbuka. Juga mengajak peneliti untuk membuka mata dan melihat keagungan Tuhan yang begitu sempurna. 12. Ibu Henny, Ibu Ida, Aristus, Marison, Bapak Guritno, Bapak Nanang, Bapak Woko serta semua staf Humas atau bagian lain di Perum Perhutani yang selama ini telah membantu peneliti untuk merampungkan penelitian ini. 13. Bapak Tjipta Purwita dan keluarga.. Hanya ALLAH yang bisa membalas budi baik bapak dan keluarga. Terima kasih. 14. Para Narasumber yang terhormat : Bapak Indro Tjahjono dari SKEPHI, Bapak Rizal Bukhori dari WWF, Ibu Devi dari Suara Karya, Bapak Tommy dari
vi
Investor Daily, Ibu Sumirah dari Cibodas Bogor dan Bapak Adi Bambang Wicaksono dari Parung Bogor. Terima kasih banyak telah bersedia meluangkan waktunya untuk melakukan wawancara dengan peneliti. 15. Kedua inspirasi hidup, Bapak Syaiful Achmad dan Ibu Endang Rusiantini atas kasih sayangnya yang begitu tulus. 16. Kedua Adikku, Endahsyah Ramadhani dan Eriansyah Wahyu Hidaya. Terima kasih ya. 17. Keluarga Besar di Jakarta dan Surabaya.. Terimakasih banyak untuk perhatian, support dan do’anya 18. Untuk Sahabat-sahabat, Gina, Cindy, Ratna, Tyar, dan Putri. Tiada lagi selain kata terima kasih sudah menemani 19. Taman-teman Winda Sari, Tias, Ida, dan lain-lain.. Maaf tidak bisa menyebutkan satu-persatu. 20. Bapak Arif beserta keluarga, Ibu Andayanti beserta keluarga, Bapak Eko Budi Utomo beserta keluarga, Bapak Elvian beserta keluarga, Bapak Bagja S beserta keluarga. Terima Kasih karena sudah memberikan kepercayaan untuk mengajar putra-putri Bapak. 21. Paduan Suara Mercu Buana yang telah memberikan support untuk mengerjakan skripsi. Terima kasih. Peneliti juga menyadari bahwa semua tidak luput dari kesalahan serta kekurangan. Oleh karena itu, peneliti meminta maaf yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak apabila terjadi kekhilafan dalam penelitian ini. Demi kemajuan penbeliti
vii
dan perbaikan tulidan ini, maka peneliti menerima saran dan kritik sehubungan dengan penelitian ini. Terakhir, peneliti berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat untuk peneliti sendiri khususnya dan bagi pihak lain yang membacanya. Amien Wasaalammu’alaikum Wr. Wb
Tangerang, Agustus 2008
Erisa Nur Wahyuni
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI..............................
i
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI.....................................
.ii
TANDA LULUS SIDANG SKRIPSI........................................................
iii
ABSTRAKSI................................................................................................
iv
KATA PENGANTAR……………................…………………………......
v
DAFTAR ISI……………………………… …………………………....…
ix
DAFTAR TABEL.........................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................
xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang..........................................................................................
1
1.2 Perumusan Masalah..................................................................................
10
1.3 Tujuan Penelitian .....................................................................................
10
1.4 Signifikansi Penelitian ...................................................................................
10
1.4.1 Signifikansi Akademis............................................................................
10
1.4.2 Siginifikansi Praktis ................................................................................
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi...............................................................................................
ix
12
2.2 Humas.......................................................................................................
13
2.2.1 Tugas Humas Pemerintah/BUMN....................................................
15
2.2.2 Peran Taktis Kehumasan BUMN.....................................................
17
2.2.3 Fungsi Pokok Humas Pemerintah/BUMN........................................
17
2.2.4 Aktivitas Humas Pemerintah/BUMN...............................................
18
2.2.5 Stakeholders Public Relations...........................................................
19
2.3 Strategi Humas..........................................................................................
21
2.3.1 Konsep Strategi Humas.....................................................................
22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian..........................................................................................
25
3.2 Metode Penelitian......................................................................................
26
3.3 Teknik Pengumpulan Data.........................................................................
27
3.3.1 Data Primer.......................................................................................
28
3.3.2 Data Sekunder...................................................................................
28
3.4 Key Informan............................................................................................
28
3.4.1 Informan............................................................................................
29
3.5 Definisi Konsep........................................................................................
30
3.5.1 Strategi Humas..................................................................................
30
3.6 Fokus Penelitian........................................................................................
30
3.7 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ......................................................
32
x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................
34
4.1.1 Sejarah Perusahaan..........................................................................
34
4.1.2 Visi, Misi dan Tujuan Perum Perhutani .........................................
35
4.1.3 Struktur Organisasi Perum Perhutani .............................................
36
4.1.4 Wilayah Kerja Perum Perhutani......................................................
37
4.1.5 Aktivitas Perum Perhutani ............................................................
37
4.1.6 Budaya Perusahaan........................................................................
38
4.1.7 Saluran Komunikasi Perum Perhutani...........................................
38
4.1.8 Biro Humas dan Informasi Perum Perhutani.................................
39
4.2 Hasil Penelitian....................................................................................
40
4.2.1 Strategi Humas Perum Perhutani..................................................
41
4.3 Pembahasan ..........................................................................................
115
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan...........................................................................................
124
5.2 Saran.....................................................................................................
129
5.2.1 Saran Akademis............................................................................
129
5.2.2 Saran Praktis.................................................................................
130
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN PROFIL PENELITI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel I
Data Luasan Perambahan Hutan Pulau Jawa 2005-2006..........
6
Tabel II
Data lahan yang telah ditanami tahun 2006-2007.....................
7
Tabel III
Strategi Biro Humas Perum Perhutani dalam Menyukseskan Program Perhutani Hijau 2010 (periode 2006-2008) berdasarkan Teori Ronald D Smith......................................................................
xii
78
DAFTAR GAMBAR
Gambar I
Sosialisasi Perhutani Hijau 2010 di Suara Merdeka
Gambar II
Gerakan Penanaman Serentak di petak 136c RPH Notopuro BKPH Notopuro pada tanggal 28 Nopember 2007
Gambar III
Pemberian Reward kepada Mandor Tanam berprestasi pada acara Job Training Tanaman di BKPH Notopuro tanggal 31 Okt – 1 Nov 2007
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Surat Permohonan melakukan riset dari Fakultas.
Lampiran 2
Surat persetujuan untuk melakukan riset dari Perum Perhutani
Lampiran 3
Draft Wawancara untuk Bapak Sanjoto, Kepala Biro Humas Perum Perhutani
Lampiran 4
Draft Wawancara untuk Sdri Devi, Wartawan Suara Karya
Lampiran 5
Draft Wawancara untuk Sdr Tommy, Wartawan Investor Daily
Lampiran 6
Draft Wawancara untuk Bpk Tumin, Wartawan TVRI
Lampiran 7
Draft Wawancara untuk Ibu Sumirah, Masyarakat Daerah Cibodas Bogor
Lampiran 8
Draft Wawancara untuk Bpk Adi Bambang Wicaksono, Masyarakat Daerah Parung Panjang, Bogor
Lampiran 9
Draft Wawancara untuk Bpk Indro Tjahjono, Koordinator SKEPHI (Sekretariat Kerjasama Pelestarian Hutan Indonesia)
Lampiran 10 Draft Wawancara untuk Bpk Rizal Bukhari, Forest Sertification Program WWF Lampiran 11 Transkip Wawancara dengan Bpk Sanjoto, Kepala Biro Humas Perum Perhutani, Jakarta Lampiran 12 Transkip Wawancara dengan Sdri Devi, Wartawan Suara Karya Lampiran 13 Transkip Wawancara dengan Sdr Tommy, Wartawan Investor Daily Lampiran 14 Transkip Wawancara dengan Bpk Tumin, Wartawan TVRI
xiv
Lampiran 15 Transkip Wawancara dengan Ibu Sumirah, Masyarakat Daerah Cibodas Bogor Lampiran 16 Transkip Wawancara dengan Bpk Adi Bambang Wicaksono Lampiran 17 Transkip Wawancara dengan Bpk Indro Tjahjono selaku Koordinator SKEPHI (Sekretariat Kerjasama Pelestarian Hutan Indonesia) Lampiran 18 Transkip Wawancara dengan Bpk Rizal Bukhari, Forest Sertification Program WWF Lampiran 19 Struktur Organisasi Perum Perhutani Lampiran 20 Struktur Organisasi Biro Humas dan Informasi Perum Perhutani Lampiran 21 Company Profile Lampiran 22 Artikel majalah internal Perhutani berjudul “Perum Perhutani Pelopor Perbaikan Hutan di Indonesia Lampiran 23 Artikel tentang “Perum Perhutani berhasil membina masyarakat” Lampiran 24 Salah satu taktik Humas “Dialog Terbuka Multi Pihak” Lampiran 25 Salah satu taktik Humas “Penanaman di Hari Bhakti Rimbawan” Lampiran 26
Salah satu taktik Humas “Pameran Kehutanan”
Lampiran 27 Artikel tentang Kinerja Perhutani. Lampiran 28
Salah satu taktik Humas “Pameran Foto manusia dan Hutan “
Lampiran 29 Salah satu taktik Humas “Penghargaan Perhutani”
xv
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu komunikasi di era modern semakin meluas. Kehadiran ilmu komunikasi di khazanah keilmuan dunia menambah warna dan kekayaan bidang ilmu yang membantu manusia mendefinisikan fenomena yang alam berikan. Di samping sebagai bentuk keilmuan, komunikasi juga memberikan sumbangsih yang sangat besar bagi perkembangan pendidikan di Indonesia. Menurut Carl Hovland yang sebagaimana dikutip oleh Onong Uchjana menyatakan bahwa, ilmu komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap.1 Komunikasi yang baik pun dapat dilihat dari tercapainya maksud dan tujuan yang sesuai dengan apa yang diharapkan dari komunikasi tersebut. Berkaca kembali dari pentingnya komunikasi di sebuah perusahaan, maka diperlukan divisi khusus yang mengelola alur komunikasi dan informasi antar perusahaan dengan publiknya baik itu publik internal maupun publik eksternal. Dengan pengayaan unit public relations yang berkaitan dengan informasi, reputasi
1
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003. Hal.10
1
2
atau yang biasa orang sebut sebagai representasi dari perusahaan akan sangat membantu perusahaan dalam berurusan dengan publiknya. Public Relations, merupakan terjemahan bebas dari istilah Humas atau PR. Kedua istilah ini akan dipakai secara bergantian terdiri dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan dengan siapa saja yang berkepentingan dengannnya.2 Konsep two way communication menjadi basis utama atau pondasi public relations dalam menjalankan berbagai kegiatan komunikasi perusahaan. Sebagai seorang profesional Humas, perlu menerapkan suatu manajemen humas yang akan selalu menjadi rumus dasar. Sebagai usaha yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good-will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya3, Humas harus mampu menghadapi semua orang yang memiliki aneka ragam karakter dengan baik, mampu berkomunikasi, pandai mengorganisasikan segala sesuatu, memiliki integritas personal, memiliki imajinasi, kemampuan mencari tahu, dan mampu melakukan penelitian dan mengevaluasi hasil-hasil dari suatu kampanye atau program Humas serta belajar dari hasil-hasil tersebut.
2
M Linggar Anggoro, Teori & Profesi Kehumasan, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2005, hal 1 Anthony Davis, Everything You Should Know About Public Relations, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005, hal.4
3
2
3
Pada dasarnya, Humas merupakan bidang atau fungsi tertentu yang diperlukan oleh setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial (perusahaan) maupun organisasi yang nonkomersial. Kebutuhan akan kehadirannya tidak bisa dicegah, terlepas dari kita menyukainya atau tidak. Karena Humas merupakan salah satu elemen yang menentukan kelangsungan suatu organisasi secara positif. Arti penting Humas sebagai sumber informasi terpercaya kian terasa pada era globalisasi dan "banjir informasi" seperti saat ini. Dalam
menjalankan
tugas-tugasnya,
Humas
dituntut
untuk
mampu
merealisasikan berbagai strategi. Strategi Humas itu sendiri mempunyai arti rencana jangka panjang untuk menyusun berbagai rencana teknis dan langkah komunikasi yang akan diambil dalam kegiatan kehumasan. Untuk dapat bertindak secara strategis, maka kegiatan Humas harus menyatu dengan visi dan misi organisasi atau perusahaan4. Bila dikaitkan, sebagai seorang Humas diwajibkan untuk mampu merancang strategi-strategi humas sehubungan dengan apa yang menjadi prioritas utama perusahaan. Dengan menggabungkan berbagai kemampuan dasar yang memadai, diharapkan akan mempermudah seorang Humas untuk melakukan tugastugas dan kewajibannya dalam suatu badan perusahaan. Terlebih lagi bagi sebuah perusahaan milik negara atau yang dikenal dengan sebutan perusahaan BUMN. Walaupun ada pihak Humas pemerintah melakukan hal yang sama dengan perusahaan komersial, seperti melaksanakan kegiatan kampanye publikasi, promosi pemasaran, namun hal ini lebih menekankan pada bentuk Public 4
Henry Mintzberg, Strategy Safari, diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/strategi
3
4
Services demi kepentingan pelayanan umum.melalui unit kerja Humas tersebut, pemerintah dapat melaksanakan penyampaian informasi pembangunan, penjelasan mengenai kebijakan atau tindakan-tindakan tertentu serta kegiatan-kegiatan dalam melaksanakan kewajiban atau tugas dinas pemerintahan. Perum Perhutani sebagai badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah berkiprah sejak tahun 1972 berdasarkan Peraturan Pemerintah No 15 Tahun 1972 dan telah mengalami beberapa kali perubahan dasar hukum. Terakhir berdasarkan Peraturan Pemerintah No 30 Tahun 2003 mengemban tugas dan tanggung jawab dalam pengelolaan hutan di Pulau Jawa dan Madura dengan wilayah hutan yang dikelola seluas 2,426 juta hektar. Wilayah ini terdiri atas hutan produksi seluas 1.767 juta hektar dan sisanya sebagai hutan lindung.5 Dalam menjalankan tugasnya Perum Perhutani dipimpin oleh Direksi yang bertanggung jawab atas kepengurusan perusahaan dan Dewan Pengawas yang bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasehat kepada Direksi. Secara manajerial Direksi Perum Perhutani bertanggung jawab kepada Menteri Negara BUMN dan secara teknis bertanggung jawab kepada Menteri Kehutanan. Dalam mengelola hutan Jawa, Perum Perhutani menerapkan Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) dan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM PLUS) yang di dalamnya mencakup pengelolaan hutan dengan mempertimbangkan segi ekologi, sosial, dan ekonomi dengan mengutamakan kelestarian hutan dan kesejahteraan masyarakat. 5
Company Profile, Hal 13
4
5
Perum Perhutani sebagai institusi yang dipercaya pemerintah untuk mengelola hutan di Jawa berperan sangat penting dalam menjamin keberadaan kawasan hutan di Pulau Jawa dan Madura sebagai penunjang daya dukung lingkungan, sosial dan ekonomi masyarakat di Jawa. Sejalan dengan penugasan tersebut, Perum Perhutani berprinsip mengelola hutan tropis bersama masyarakat, meningkatkan produktivitas, kualitas dan nilai sumberdaya hutan, mengoptimalkan manfaat hasil hutan kayu dan non kayu, dan jasa lingkungan serta potensi lainnya dalam rangka meningkatkan pendapatan dan keuntungan perusahaan serta kesejahteraan masyarakat (sekitar hutan), membangun sumber daya manusia perusahaan yang bersih, berwibawa dan profesional, mendukung dan berperan serta dalam pembangunan wilayah dan perekonomian nasional. Alarm bahaya untuk menunjukkan Pulau Jawa rawan banjir dan kekeringan sudah lama berdering. Bahaya banjir atau kekurangan air tiada henti menyambangi Jawa beberapa tahun terakhir. Kekuatan alam yang besar tak mampu dibendung dan datang untuk melumat siapa saja dan apa saja. Adanya kesadaran masyarakat tentang peran dan fungsi hutan yang kurang adalah faktor penting yang harus dibenahi. Tanpa mau menunggu kekuatan alam yang besar itu datang terus-menerus, juga pola kesadaran yang bertambah buruk. Maka, Perum Perhutani mencoba membenahi hutan di Pulau Jawa. Perusahaan negara ini berupaya menjadikan hutan sebagaimana mestinya, yaitu sebagai penyangga air tanah sekaligus menyerap air
5
6
hujan. Maka dari itu, perusahaan ”pelat merah” ini mencanangkan program Perhutani Hijau 2010 yang telah dimulai pada tahun 2006. Program ini, menurut Dirut Perhutani Transtoto Handhadari mengalir begitu saja. Beliau berkata bahwa program ini lahir karena keprihatinannya terhadap kondisi lingkungan jawa yang sangat buruk. Transtoto juga menyatakan bahwa Perhutani sudah membuat peta rawan bencana plus peta tanah kosong (Land Position Map). Setidaknya ditemukan lebih dari 500 lokasi yang rawan bencana. Deteksi dini bersama untuk mencari lokasi yang rawan bencana juga telah ditemukan. Perhutani sudah bertekad untuk siap memperbaiki hutan di lahan yang dikuasai, ataupun memperbaiki hutan. Prinsipnya, Perhutani siap menyediakan lahan agar masyarakat bisa tinggal di tempat yang lebih aman. Selain menanami lahan kosong, Perhutani juga ingin menggugah kesadaran masyarakat untuk melestarikan hutan dan mengetahui arti pentingnya hutan. Kesadaran tersebut diapresiasikan dalam bentuk keterlibatan masyarakat sekitar hutan untuk ikut menyukseskan Perhutani Hijau 20106 Berikut ini tabel data luasan perambahan hutan Pulau Jawa pada tahun 2005 2006. Tabel 1 Data Luasan Perambahan Hutan Pulau Jawa 2005-2006 Tahun
Angka Perambahan Hutan
Tingkat Penurunan
2005
1.354 Hektar
20 %
2006
1.114 Hektar
18 %
Dari data diatas, kinerja jajaran Perum Perhutani secara umum dinilai berhasil menurunkan gangguan keamanan hutan dan berhasil menekan kerugian sebesar 16 % dari 554 juta pada tahun 2005 menjadi 456 juta pada 2006. 7
6 7
Harian Sore Sinar Harapan, rabu 24 januari 2007, ekonomi bisnis. Ibid
6
7
Dalam TEMPO Interaktif, Direktur Utama Perum Perhutani Transtoto Handhadari mengungkapkan bahwa untuk mewujudkan cita-cita Perhutani Hijau 2010, Perhutani sudah menindak tegas pencuri kayu berikut cukong-cukongnya. Sebanyak 872 pencuri kayu dan cukongnya ditindak tegas. 8 Dengan adanya program ini, Perum Perhutani secara berkelanjutan merehabilitasi hutan dan menanami lahan kosong untuk ditanam dan dapat dipergunakan masyarakat. Berikut data lahan kosong yang sudah ditanami dan dapat dipergunakan masyarakat. Tabel 2 Data lahan yang telah ditanami tahun 2006-2007 Tahun
Luas lahan yang ditanam
2006
131.000 hektar
2007
201.000 hektar.
Sekarang, sisa lahan kosong tinggal sekitar 75.000 sampai 90.000 hektar. 9 Apalagi belakangan ini muncul isu global warming yang seakan mendorong Perum Perhutani sebagai salah satu Perusahaan Negara yang bergerak dibidang Kehutanan semakin tergerak untuk melakukan hal yang positif bagi masyarakat. Rusaknya hutan berpengaruh pada pemanasan global yang berujung pada perubahan
8 9
www.tempointeraktif.com /hg/nusa/jawamadura/2007/01/22/brk,20070122-91720,id.html www.kontan-online.com/index-mingguan.php?q=art&t=xI&e=43&id=18
7
8
iklim. Karena hutan selama ini dianggap sebagai salah satu yang menyebabkan global warming10 Sasaran yang hendak dicapai pada program Perhutani Hijau 2010 adalah tidak adaya tanah kosong pada tahun 2010, meningkatnya produktifitas hutan, meningkatnya kualitas lingkungan, dan meningkatnya kesejahteraan dan kesadaran masyarakat. Program Perhutani Hijau 2010 ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hutan dalam kehidupan. Selama ini banyak di antara masyarakat pedesaan maupun perkotaan yang kurang bisa melestarikan hutan. Padahal, hutan adalah penyangga kehidupan. 11 Selain sasaran dan tujuan yang hendak dicapai di atas, Perum Perhutani juga mengajak segenap jajarannya secara terus-menerus dan berkelanjutan melakukan gerakan reboisasi maupun penyuluhan dan pelatihan bagi masyarakat mengenai arti pentingnya fungsi hutan bagi kehidupan.12 Biro Humas sendiri selaku bagian dari saluran komunikasi Perum Perhutani yang berada di bawah Divisi Umum telah membuat dan merancang strategi untuk menyukseskan program ini. Masyarakat perlu disadarkan tentang peran hutan sejak dini. Adanya anggapan-anggapan yang berkembang di masyarakat tentang peran dan fungsi hutan yang menyebabkan masyarakat melakukan hal-hal yang negatif, seperti penjarahan hutan ataupun illegal logging. Apalagi masyarakat tinggal di sekitar hutan perlu disadarkan dengan berbagai cara seperti sosialisasi, penanaman beribu-ribu hektar, dan menerapkan sistim profit sharing yang dapat meningkatkan sense of belonging masyarakat desa hutan akan pentingnya hutan bagi kelangsungan kehidupan manusia. 10
Indo post, 4 September 2007, hal 4 Ibid, hal 8 12 www. perumperhutani.com
11
8
9
Dengan mengetahui untuk apa program dilakukan, mengetahui target sasaran hingga kharakteristik masyarakat yang dituju. Maka seorang Humas akan lebih mudah dalam menetapkan inti pesan dari strategi yang ingin disampaikan (what to say) dan bagaimana mengkomunikasikan inti pesan tersebut (how to say) yang disajikan secara menarik untuk menciptakan komunikasi pada masyarakat. Pada tahun 2007, Perum Perhutani berhasil menduduki peringkat 29 dari 139 BUMN hasil pemeringkatan Litbang Investor yang diterbitkan dalam majalah INVESTOR edisi Desember 2007. Berbagai tahapan dalam menentukan Perum Perhutani sebagai salah satu yang terbaik telah dilalui. Ini adalah suatu bukti bahwa Perum Perhutani berhasil menjadi salah satu yang terbaik. Apalagi dengan adanya program Perhutani Hijau 2010 ini, Perum Perhutani berharap untuk lebih baik ke depannya. 13 Alasan pemilihan objek Perum Perhutani adalah karena perusahaan ini merupakan salah satu dari 139 BUMN terbaik pada tahun 2007. Untuk tetap menjadi yang terbaik, maka diperlukan suatu strategi jangka panjang maupun jangka pendek. Dan Humas sebagai salah satu bagian dari Perum Perhutani diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam menyukseskan semua program perusahaan. Dari fenomena di atas, maka topik ini menarik untuk diteliti. Dimana banyak bencana dan fenomena alam yang terjadi dan masyarakat sendiri selama ini kurang memiliki kesadaran untuk melestarikan alam terlebih hutan. Dari penjelasan ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa tugas Humas Perum Perhutani sangatlah berat. Dalam program tersebut, Humas harus ikut menyukseskannya dengan menerapkan strategistrategi yang efektif dan diharapkan dari penelitian ini akan menimbulkan dampak yang baik dan dapat menjadi masukan bagi perusahaan. 13
www.perumperhutani.com
9
10
1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut: a. Bagaimana Strategi Humas Perum Perhutani dalam Menyukseskan Program ”Perhutani Hijau 2010” (periode 2006-2008) b. Mengapa diperlukan Strategi Humas dalam Menyukseskan Program ”Perhutani Hijau 2010” (periode 2006-2008).
1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah
Untuk mengetahui bagaimana Strategi Humas Perum Perhutani dalam usahanya untuk menyukseskan program Perhutani Hijau 2010 dan mengapa diperlukan Strategi Humas dalam Menyukseskan Program ”Perhutani Hijau 2010” (periode 2006-2008)
1.4
Signifikansi Penelitian
1.4.1
Signifikansi Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atau menambah
wawasan mengenai bagaimana upaya Humas BUMN dalam membuat Strategi untuk merealisasikan sebuah program.
10
11
1.4.2
Signifikansi Praktis Signifikansi praktis hasil penelitian ini diharapkan berguna dalam membuat
sebuah strategi Humas yang dapat digunakan oleh Humas Perum Perhutani untuk merealisasikan program-program perusahaan. Juga memberikan pemahaman kepada Humas Perum Perhutani mengenai pentingnya profesi Humas.
11
12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Komunikasi Komunikasi telah menjadi umum sehingga digunakan oleh siapa saja. Saat ini
masyarakat semakin menyadari akan pentingnya komunikasi. Komunikasi merupakan prasyarat kehidupan manusia dalam bermasyarakat dan bernegara. Onong Uchjana Effendy menyatakan bahwa teknik dan proses dalam komunikasi adalah suatu cara atau seni untuk menyampaikan pesan (message) dua arah atau timbal balik (reciprocal two way traffic communication) yang dilakukan oleh komunikator sehingga menimbulkan dampak tertentu pada komunikan. Pesan yang disampaikan komunikator adalah suatu pernyataan sebagai paduan antara buah pikiran dan perasaan (cognitive and affective) yang dapat berupa ide, informasi, keluhan, keyakinan, anjuran, persuasi, publikasi, berita, dan sebagainya. Pesan yang disampaikan itu bisa menghasilkan suatu reaksi berupa tindakan (action), sikap atau perilaku tertentu (behaviour) setelah menerima pesan (message), apakah mendukung (proponent), menentang (opponent) atau tidak peduli (uncommited).14 Sedangkan komunikasi yang efektif menurut Rosady Ruslan adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana mengubah sikap (how to change the attitude) 2. Mengubah Opini (to change the opinion) 3. Mengubah Perilaku (to change behaviour)15
14
Rosady Ruslan, Praktik dan Solusi Public Relations dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1999, Hal 20 15 Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Raja Grafindo Persada, Jakrta, 2002, Hal 31
12
13
Humas Perum Perhutani dalam program ini mencoba untuk bagaimana mengubah sikap dan perilaku masyarakat dari yang kurang sadar akan pentingnya hutan menjadi aware. Perhutani melalui Humas juga mengubah opini masyarakat yang tadinya berpikir bahwa hutan sebagai pelindung harus diubah menjadi manusia atau masyarakatlah yang harus melindungi hutan. Dalam berkomunikasi, para pelaku komunikasi memiliki tujuan yang berbeda-beda, sehingga komunikasi yang efektif harus diperhatikan agar tujuan komunikasi dapat disampaikan sesuai harapan. Komunikasi yang efektif tergantung pada proses komunikasi yang melibatkan tujuh elemen, yaitu sumber, pesan, saluran, penerima, akibat/hasil, umpan balik, dan gangguan. Pesan yang disampaikan jelas dan menggunakan saluran yang tepat, sehingga menimbulkan umpan balik yang diharapkan.16
2.2
Humas Humas merupakan sarana ampuh yang dapat memberi kontribusi penting
untuk kesuksesan perusahaan. The Institute of Public Relations memiliki definisi yang dikutip dalam buku Anthony Davis yang berjudul Everything You Should Know About Public Relations yaitu : ‘usaha yang terencana dan terkendali untuk membentuk dan mempertahankan goodwill (niat baik) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan publiknya’.17 Rex Harlow dalam bukunya : A Model for Public Relations Education for Professional Practices, yang diterbitkan oleh International Public Relations Association (IPRA) 1978, menyatakan bahwa “Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama; melibatkan manajemen 16
Sasa Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, 2003, hal. 2.2 17 Anthony Davis, op cit, hal.4
13
14
dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu manajemen untuk mampu menanggapi opini publik; mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai system peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama.”18 Menurut Edward L Bernays dalam buku F Rachmadi yang berjudul Public Relations dalam Teori dan Praktek menyatakan bahwa Humas mempunyai tiga arti yaitu : 1. Penerangan kepada masyarakat 2. Persuasi untuk mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat 3. Usaha untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu badan dengan sikap perbuatan masyarakat dan sebaliknya19 Jika direalisasikan ke dalam Humas Perum Perhutani dapat dideskripsikan bahwa Humas Perhutani melalui program ini memberikan penerangan dan mengubah perilaku kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan termasuk hutan dengan cara sosialisasi kepada masyarakat. Program ini juga untuk menyamakan persepsi atau sikap masyarakat tentang arti pentingnya hutan untuk kelangsungan kehidupan. Menurut Cultip dan Center, dalam buku Teori dan Profesi Kehumasan milik M Linggar Anggoro menyatakan bahwa Humas merupakan fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasikan kebijakan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian, pemahaman, dan dukungan dari publiknya. Organisasi/lembaga memerlukan Humas mengingat pentingnya 18
Rosady Ruslan. Manajemen PR dan Media Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi; Edisi Revisi. Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada, 2006 hal 15-16 19 F Rachmadi, Public Relations dalam Teori dan Praktek : Aplikasi dalam Badan Usaha Swasta dan Lembaga Pemerintah, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama, 1992, hal 19
14
15
memahami keinginan dan harapan publik terkait yang nantinya dapat menentukan reputasi dan kelangsungan organisasi/lembaga tersebut. Kedudukan Humas di setiap organisasi berbeda-beda tergantung pada besar kecilnya organisasi/lembaga, serta nilai atau arti penting fungsi-fungsi Humas bagi organisasi/lembaga tersebut20.
Dari sekian banyak definisi-definisi tentang Humas, sebagian besar definisi tersebut lebih menekankan pada komunikasi. Itulah esensi Humas. Saling pengertian yang kemudian menghasilkan sesuatu, akibat, dan hasil. Humas akan ‘sangat luar biasa’ jika ada suatu dialog dua arah antara pengirim dan penerima pesan. Pertukaran ini akan berjalan.dengan lancar jika kedua belah pihak bisa berperilaku sejajar dan menggunakannya sebagai pengaruh untuk berubah.21
2.2.1
Tugas Humas Pemerintah/BUMN Menurut John D Millet yang dikutip oleh Rosady Ruslan dalam buku Etika
Kehumasan Konsepsi dan Aplikasinya menyatakan bahawa ada beberapa tugas atau kewajiban suatu dinas instansi atau lembaga pemerintahan, yaitu sebagai berikut : 1. Mengamati dan mempelajari keinginan-keinginan dan aspirasi yang terdapat dalam masyarakat (learning about public desire and aspiration). 2. Kegiatan untuk memberikan nasihat atau sumbang saran dalam menanggapi apa yang sebaiknya dapat dilakukan instansi / lembaga pemerintah seperti yang dikehendaki oleh pihak publiknya (advising the public about what is should desire) 3. Kemampuan untuk mengusahakan terciptanya hubungan memuaskan antara publik dengan para pejabat pemerintahan (ensuring satisfactory contact between public and government official)
20 21
M. Linggar Anggoro.Op cit. hal.106 Anthony Davis, opcit, hal 4
15
16
4. Memberikan penerangan dan informasi tentang apa yang telah diupayakan oleh suatu lembaga atau instansi pemerintahan yang bersangkutan (informing and about what agency is doing)22 5. Menjadi komunikator untuk membantu keberhasilan dalam melaksanakan program pembangunan pemerintah ( back up the government work program supporting) 6. Memiliki kemampuan membangun hubungan yang positif (good relationship) 7. Adanya konsep kerja yang baik dan terencana ( work program concept) 8. Mampu menciptakan citra baik bagi lembaga yang diwakilinya, serta membangun opini public yang positif (good image maker and positive of public opinion) 23 Humas Perum Perhutani telah melakukan tugas Humas BUMN tersebut dengan penjabaran bahwa Humas Perhutani selalu mengamati aspirasi dan apa keinginan masyarakat. Humas juga ikut menyumbangkan saran yang berguna untuk menyukseskan program perusahaan melalui kegiatan rapat atau dialog internal. Humas Perum Perhutani juga selalu membangun hubungan baik dengan regulator yang dalam hal ini adalah Departemen Kehutanan dan pihak-pihak terkait. Humas Perum Perhutani juga menjadi saluran informasi antara perusahaan dengan stakeholder perusahaan. Humas Perum Perhutani juga memiliki hubungan yang positif antara perusahaan dengan stakeholder atau khalayak sasaran. Dalam program ini, Humas juga merencanakan strategi-strategi untuk menyukseskan program “Perhutani hijau 2010”. Dari kesemuanya Humas harus dapat membangun dan menciptakan citra yang baik untuk perusahaan.
22
Rosady Ruslan, Etika Kehumasan Konsepsi dan Aplikasinya, PT Raja Grafindo Persada, Jakrta, cetakan ketiga 2004, hal 100 23 ibid, hal 101
16
17
2.2.2
Peran Taktis Kehumasan BUMN Dalam Buku Rosady Ruslan yang berjudul Etika Kehumasan menyatakan
bahwa Peran Taktis dan Strategi Kehumasan BUMN menyangkut beberapa hal sebagai berikut : 1. Peran taktis dalam jangka pendek Humas berupaya memberikan pesan-pesan atau informasi yang efektif kepada masyarakat sebagai khalayak sasarannya. Kemampuan untuk melaksanakan komunikasi efektif, memotivasi dan memiliki pengaruh terhadap opini publik sebagai upaya ”menyamakan persepsi” dengan tujuan dan maksud dari instansi/lembaga yang bersangkutan. 2. Peran taktis dalam jangka panjang Humas berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan (decisioan making process) dalam memberikan sumbang saran, gagasan, dan ide yang kreatif serta cemerlang untuk menyuskeskan program kerja dari lembaga yang bersangkutan. Hingga mampu menunjang keberhasilan pembangunan nasional jangka panjang serta mendorong melalui kerja sama dan mendapat dukungan masyarakat.24 Humas Perum Perhutani menjalankan peran taktis jangka pendek yaitu dengan memberikan pesan-pesan yang efektif dan mempunyai tanggung jawab untuk menyamakan persepsi publik tentang fungsi hutan. Humas perum Perhutani juga melakukan peran taktis dalam jangka panjang yaitu dengan memberikan saran, ide, atau gagasan yang bermanfaat bagi perusahaan.
2.2.3
Fungsi Pokok Humas Pemerintah/BUMN Menurut Rosady Ruslan dalam buku Etika Kehumasan menyatakan bahwa
Fungsi pokok humas pemerintah pada dasarnya sebagai berikut :
24
Rosady Ruslan, op cit, hal 102-103
17
18
1. Mengamankan kebijaksanaan dan program kerja pemerintah yang diwakilinya 2. Memberikan pelayanan, menyebarluaskan pesan-pesan dan informasi mengenai kebijaksanaan, hingga mampu mensosialisasikan program-program pembangunan, baik secara nasional maupun daerah kepada masyarakat. 3. Menjadi komunikator sekaligus mediator proaktif dalam upaya menjembatani kepentingan instansi pemerintah di satu pihak dan menampung aspirasi atau opini publik serta memperhatikan keinginan-keinginan masyarakat di lain pihak. 4. Berperan serta aktif dalam menciptakan iklim yang kondusif dan dinamis demi mengamankan stabilitas dan program pembangunan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang 25 Humas Perum Perhutani memberikan pelayanan, menyebarluaskan pesan dan informasi tentang kebijaksanaan dan mampu mensosialisasikan kepada khalayak sasaran. Humas Perum Perhutani juga mampu untuk menjadi saluran komunikasi yang baik antara perusahaan dan publik, sehingga mampu untuk menampung aspirasi publik. Humas Perum Perhutani juga dapat menciptakan iklim komunikasi yang baik di dalam internal dan eksternal publik.
2.2.4
Aktivitas Humas Pemerintah/BUMN Dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi kehumasan, ada
beberapa kegiatan yang dihadapinya secara rutin, yaitu : 1. Kemampuan untuk membangun dan membina saling pengertian antara kebijaksanaan dari pihak pimpinan instansi atau lembaga dengan publik eksternal dan internal 2. Sebagai pusat pelayanan dan pemberian informasi atau narasumber berita, baik berasal dari instansi atau lembaga maupun berasal dari pihak publiknya. 3. Melakukan pendokumentasian dari setiap kegiatan publikasi dan peristiwa ajang khusus acara penting (special events) di lingkungan instansi. Baik
25
Ibid, Hal 102
18
19
yang disimpan (dokumentasi) dalam bentuk media cetak maupun elektronik. 4. Mengumpulkan data dan informasi yang berasal dari berbagai sumber, khususnya yang berkaitan dengan kepentingan sebagai upaya penelitian dan keperluan untuk analisis serta pengembangan rencana dan program kerja yang akan datang. 5. Kemampuan menciptakan produk-produk publikasi Humas, seperti news clipping, speech writing concept, news release, press release, internal magazine, brochure, company profile, dan annual report publication. 26 Humas Perum Perhutani melakukan aktivitas kehumasan seperti membangun pengertian dan hubungan positif antara perusahaan dengan stakeholder internal dan eksternal.
Sebagai saluran komunikasi, Humas Perum Perhutani memberikan
pelayanan informasi dan penerangan dari perusahaan kepada publik. Setiap acara penting, Humas Perum Perhutani selalu mendokumentasikannya dalan media internal atau lewat media lain. Humas Perum Perhutani juga memiliki kemampuan dalam menciptakan produk-produk publikasi Humas seperti news release, company profile, brosur dan lain-lain.
2.2.5
Stakeholders Public Relations Tugas Humas salah satunya adalah membina hubungan baik dengan pihakpihak tersebut melalui proses komunikasi. Pihak-pihak itu disebut dengan Stakeholders. Stakeholders adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun di luar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan perusahaan. Stakeholders bisa berarti pula setiap orang yang mempertaruhkan hidupnya pada perusahaan.27
26
Ibid, hal 104 Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations (Konsep dan Aplikasinya di Indonesia), Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 1994, Hlm 63 27
19
20
Stakeholders dibagi menjadi dua, internal dan eksternal. Stakeholders internal adalah kelompok yang menjadi bagian dari perusahaan itu sendiri. Seorang Humas diharapkan mampu mengidentifikasi hal yang menimbulkan gambaran negative dalam masyarakat. Contohnya : a. Employee
: adalah suatu kekuatan yang hidup dan dinamis yang dibina dan diabadikan dalam bentuk hubungan dengan perseorangan sehari-hari. Yang dimaksud karyawan di sini adalah semua pekerja, baik pekerja halus atau pekerja kasar. Dengan senantiasa berkomunikasi dengan mereka akan dapat mengetahui sikap, pendapat, kesulitan, keinginan, perasaan dan harapannya.
b. Management
: pihak
jajaran
pimpinan
dalam
manajemen
perusahaan c. Shareholder
: pemilik perusahaan atau pemegang saham
Yang dimaksud stakeholders eksternal adalah publik umum (masyarakat), di mana Humas mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran yang positif publik terhadap perusahaan, seperti : a. customer
: menjalin
kerjasama
yang
baik
perusahaannya dengan publiknya. b. press
: menciptakan hubungan baik dengan press.
20
antara
21
c. government
: menciptakan hubungan baik dan melakukan pendekatan dengan pemerintah.
d. community
: menciptakan hubungan baik dengan lingkungan atau
penduduk
perusahan
sekitar.
Keberadaan
suatu
di suatu lokasi harus memperoleh
dukungan di khalayak setempat. e. competitor
: memperkenanakan timbulnya persaingan
yang
sehat
2.3
Strategi Humas Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan (manajemen)
untuk mencapai suatu tujuan. Atau keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan, guna mencapai tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.28 Pengertian tentang strategi Humas atau Public Relations menurut Henry Mintzberg yang diakses oleh penulis melalui internet menyatakan bahwa Strategi Public Relations adalah rencana jangka panjang untuk menyusun berbagai rencana teknis dan langkah komunikasi yang akan diambil dalam kegiatan Public Relations. Untuk dapat bertindak secara strategis, maka kegiatan Public Relations atau Humas harus menyatu dengan visi dan misi organisasi atau perusahaan. 29
28 29
Anthony Davis, op cit, hal.95 Henry Mintzberg, Strategy Safari, diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/strategi
21
22
Definisi di atas menekankan bahwa strategi Humas atau Public Relations juga berhubungan dengan perencanaan secara tersusun, untuk jangka panjang yang berhubungan dengan tujuan suatu perusahaan. Menurut Rhenald Kasali pada bukunya yang berjudul Manajemen Public Relations : Konsep dan Aplikasinya di Indonesia menyatakan bahwa Public Relations atau Humas berhubungan dengan Strategic Management. Selain berkonotasi ”Jangka Panjang” Strategic Management juga menyandang konotasi ”strategi” yang berkaitan dengan hal-hal seperti kemenangan, kehidupan atau daya juang.30 Jadi strategi Humas adalah rencana jangka panjang yang diikuti oleh tindakan-tindakan yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu. Dan yang disebut sebagai ”kemenangan” adalah kemenangan perusahaan untuk dapat bertahan di dalam perkembangan bisnis
2.3.1
Konsep Strategi Humas Tahap-tahap yang digunakan untuk membuat suatu strategi Humas menurut
Ronald D Smith yang telah diterjemahkan adalah dengan cara : 1.
30
Fase Formative Research : adalah riset formatif yang dilakukan sebelum memulai sebuah program. Riset program dilakukan untuk mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan untuk mengarahkan pengambilan keputusan dalam perencanaan. Dalam fase ini diperlukan tiga step, yaitu : a. Step 1 : Analisa Situasi Meliputi analisa yang melibatkan perencana, supervisor, key person, dan para pengambil keputusan dalam menggambarkan peluang dan kemungkinan rintangan dari program yang akan dikembangkan.
Rhenald Kasali, Op cit, hal 35
22
23
b. Step 2 : Analisa Organisasi Pengamatan terhadap lingkungan internal (misi, kinerja dan sumber daya), melibatkan persepsi publik terhadap organisasi, dan lingkungan eksternal (kompetitor dan pendukung organisasi) c. Step 3 : Analisa Publik Mengidentifikasi publik dan berbagai kelompok yang memiliki interaksi dengan organisasi. Hubungan publik dengan organisasi atau perusahaan dan keterlibatan mereka dalam komunikasi. 2.
Fase Strategi : adalah perencanaan keseluruhan organisasi. Meliputi bagaimana organisasi menentukan apa yang ingin dicapai oleh organisasi dan bagaimana keinginan tersebut akan dicapai. a. Step 4 : Menentukan Sasaran dan Tujuan Langkah ini membantu untuk membangun tujuan yang jelas, spesifik dan terukur dalam menentukan apa yang ingin dicapai oleh organisasi b. Step 5 : Formula Aksi dan Respon Strategi Perencanaan komunikasi yang berbicara mengenai apa yang dapat dikatakan oleh organisasi dan akan dikatakan oleh organisasi kepada publiknya. Aksi komunikasi ini dapat bersifat proaktif dan reaktif tergantung situasinya c. Step 6 : Menggunakan Komunikasi Efektif Penentuan pesan komunikasi yang akan digunakan untuk berkomunikasi dengan khalayak. Menentukan siapa yang akan menyampaikan pesan, tampilan pesan seperti apa, struktur pesan yang seperti apa, dan kalimat-kalimat yang digunakan dengan simbolsimbol seperti apa.
3.
Fase Taktik : adalah melibatkan pilihan tools yang akan digunakan. a. Step 7 : Pemilihan Taktik Komunikasi Menentukan kategori tools, antara lain meliputi : 1. Taktik Interpersonal Communication, adalah melibatkan kesempatan tatap muka, memiliki potensi untuk mempengaruhi untuk tujuan informasi, edukasi, persuasi atau dialog. Dalam program ini taktik interpersonal communicationnya adalah a. Personal Involvement : Open House, Penggalangan Dana, Plant Tours b. Information Exchange : Seminar, Workshop and Training, Meeting, Forum c. Special Event : Sporting Events, Social Events, Artistic Events 2. Taktik Media Organisasi, media yang diproduksi atau diterbitkan oleh perusahaan. Macam-macam toolsnya : a. Publikasi Umum :
23
24
Newsletter, Majalah, Website, Brosur, Annual Reports b. Direct Mail : Memo, Katalog, Presentation, Email, Mailing List 3. Taktik News Media, membuka kesempatan bagi organisasi untuk menjangkau audiencenya lebih luas macam-macam toolsnya : Advertorial pada surat kabar atau majalah, artikel penunjang issue, audio news release untuk radio. 4. Taktik Advertising and Promotional Media, mampu mengakses audience secara luas.macam-macam tools a. Print : Iklan Koran dalam bentuk display, advertorial b. Elektronik : TV, Radio, Internet c. Outdoor : Poster, Billboard d. Item Promosi : Kostum, kalender, seragam b. Step 8 : Implementasi Rencana Strategis Merupakan pengembangan perencanaan keuangan, jadwal, dan lainlain yang diperlukan untuk implementasi program 4.
Fase Riset Evaluasi : Meliputi evaluasi dan penilaian untuk menentukan derajat keberhasilan program. Ukuran keberhasilan program apabila hasil yang dicapai memenuhi tujuan yang telah direncanakan. Evaluasi juga digunakan sebagai modifikasi atau penyempurnaan bagi kegiatan atau program selanjutnya. a. Step 9 : Evaluasi Perencanaan Strategis Menentukan metode yang tepat untuk mengukur efektifitas tools yang direkomendasikan untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan 31
Dengan adanya konsep Strategi Humas Ronald D Smith yang detail dan terkonsep, di mana terdapat 4 fase dengan di dalamnya terdapat 9 step dapat digunakan oleh Humas Perum Perhutani khususnya untuk merealisasikan strategi dari program-program jangka panjang maupun jangka pendek perusahaan, termasuk program Perhutani Hijau 2010 yang telah dimulai dari tahun 2006.
31
Ronald D Smith, Strategic Planning For Public Relations, Lawrence Erlbaum Associates, 2002, USA, Hal 9-11
24
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kualitatif. Penelitian ini digunakan untuk menggambarkan tentang karakteristik (ciri-ciri) individu, situasi atau kelompok tetentu. Penelitian ini relatif sederhana yang tidak memerlukan landasan teoritis rumit atau pengajuan hipotesis tertentu. Dapat meneliti hanya satu variabel, dan termasuk penelitian mengenai gejala atau hubungan antara dua gejala atau lebih. 32 Alasan mengambil pendekatan kualitatif karena peneliti ingin mengetahui bagaimana strategi Humas Perum Perhutani dalam menyukseskan sebuah program perusahaan. Dalam meneliti suatu strategi Humas maka yang diperlukan adalah penelitian dengan cara mencari data yang ada secara mendalam untuk mendapatkan fakta seakurat mungkin yang tidak bisa didapatkan dengan menggunakan penelitian kuantitatif, maka akan diketahui bagaimana dan mengapa diperlukan strategi Humas Perum Perhutani dalam menyukseskan ”Perhutani Hijau 2010” (periode 2006-2008)
32
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan komunikasi, Rajawali Pers, Jakarta, 2003. hal 12
25
26
Pada hakikatnya, penelitian dekriptif mengumpulkan data secara univariat. Karakteristik data diperoleh dengan ukuran-ukuran kecenderungan pusat (central tendency) atau ukuran sebaran (dispersion). Penelitian deskriptif tidak jarang melahirkan apa yang disebut Seltiz, Wrightsman, dan Cook dalam buku Jalaludin Rakhmat sebagai penelitian yang insightstimulating. Peneliti terjun ke lapangan tanpa dibebani atau diarahkan oleh teori. Ia tidak bermaksud menguji teori sehingga perspektifnya tidak tersaring. Ia bebas mengamati objeknya, menjelajah dan menemukan wawasan-wawasan baru sepanjang jalan. Hipotesis tidak datang sebelum penelitian. Hipotesis-hipotesis baru muncul dalam penelitian.33 Jadi, penelitian ini bukan saja menjabarkan (analitis), tetapi juga memadukan (sintetis). Bukan saja melakukan klasifikasi, tetapi juga organisasi.
3.2
Metode Penelitian Peneliti memilih pendekatan kualitatif dengan mempertimbangkan bahwa
dimensi penelitian yang ingin diungkap lebih bersifat kualitatif daripada pengungkapan dengan data kuantitatif. Metode penelitian yang dipakai penulis adalah metode penelitian yang bersifat studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Secara umum, study kasus merupakan strategi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan berkaitan dengan ”how” atau ”why”, bila peneliti hanya memiliki sedikit peluang untuk mengontrol peristiwa-peristiwa yang akan diselidiki, dan bilamana fokus penelitiannya terletak pada fenomena kontemporer (masa kini) di dalam konteks kehidupan nyata.34 Jadi, peneliti menggunakan metode studi kasus karena penelitian dilakukan terhadap kasus yang sifatnya masih baru atau belum lama terjadi (temporer) dan juga
33 34
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Banadung, 2004. hal 26 Robert K Yin, Study Kasus (Desain dan Metode), PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997, Hlm 1
26
27
karena untuk mencapai tujuan penelitian yang pokok pertanyaannya berkaitan dengan ”how” (bagaimana). Menurut Robert K Yin, studi kasus lebih dikehendaki untuk melacak peristiwa-peristiwa yang relevan dan tidak dapat dimanipulasi. Karena itu studi kasus mendasarkan diri pada teknik-teknik yang sama dengan kelaziman yang pada strategi historik, tetapi dengan menambahkan dua bukti yaitu observasi dan wawancara. Pengertian dari studi kasus itu sendiri adalah penelitian yang mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat.35 Dalam buku Rosady Ruslan, penelitian melalui studi kasus yaitu unsur salah satu perusahaan yang terkait dengan populasi tertentu. Kesimpulan studi kasus tersebut yang diambil tidak berlaku secara umum, tetapi hanya terbatas pada suatu kasus-kasus tertentu yang sedang diteliti pada objek tertentu atau di perusahaan bersangkutan.36 Penelitian ini dapat dilakukan dengan mempelajari melalui catatan-catatan dari kasus-kasus tertentu (case recorder) mengenai suatu permasalahan hukum, sosial, politik, budaya, komunikasi, kehumasan, dan pelayanan publik dan tentang yang pernah dimuat berbagai media cetak
3.3
35 36
Teknik Pengumpulan Data
Sumadi Suryabrata, Metode Penelitian, Rajawali Pers, Yogyakarta, 1995, hlm 22-23 Rosady Ruslan, Opcit, Hal 11
27
28
3.3.1
Data Primer Data primer didapat melalui wawancara mendalam. Wawancara mendalam
merupakan suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap dengan topik yang diteliti. Wawancara mendalam dilakukan secara intensif dan berulang-ulang. Pada penelitian kualitatif, wawancara mendalam menjadi alat utama yang dikombinasikan dengan observasi partisipasi.37 Wawancara mendalam adalah proses percakapan dengan maksud untuk mengkontruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi, perasaan dan sebagainya. Yang dilakukan dua belah pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dengan yang diwawancarai (interviewee)
3.3.2
Data Sekunder Data sekunder didapat melalui studi kepustakaan yang juga termasuk
didalamnya adalah modul perkuliahan dan buku-buku referensi, serta penelusuran situs Perum Perhutani dan situs lain.
3.4
Key Informan Dalam penelitian ini peneliti memilih narasumber yang berkompeten dalam
menjawab pertanyaan yang akan diajukan kepada :
37
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif, Rajawali pers, Jakarta, 2004, hal 110
28
29
1. Bpk Sanyoto, selaku Kepala Biro Humas Perum Perhutani Kantor Pusat. Alasannya, karena beliau yang mempunyai tanggung jawab dalam rangka menyukseskan program-program Perum Perhutani
3.4.1
Informan Sebagai pembanding dari jawaban-jawaban key informan, maka diperlukan
informan agar jawaban yang telah ditujukan lebih akurat. Informan dalam penelitian ini adalah : 1. Ibu Devi dari Suara Karya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah strategi yang telah dilakukan oleh Humas Perum Perhutani untuk menyukseskan program ”Perhutani Hijau 2010” sesuai atau tidak 2. Bapak Tommy dari Investor Daily. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah strategi yang telah dilakukan oleh Humas Perum Perhutani untuk menyukseskan program ”Perhutani Hijau 2010” sesuai atau tidak 3. Bapak Tumin dari TVRI, Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah strategi yang telah dilakukan oleh Humas Perum Perhutani untuk menyukseskan Perhutani Hijau 2010 sesuai atau tidak. 4. Ibu Sumirah, warga Masyarakat dari Cibodas Bogor. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kesadaran masyarakat dan juga seefektif apa program ini bagi masyarakat
29
30
5. Bapak Adi Bambang Wicaksono, Masyarakat daerah Parung Panjang Bogor. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kesadaran masyarakat dan juga seefektif apa program ini bagi masyarakat 6. Bapak Rizal Bukhari dari WWF. Hal ini digunakan sebagai pembanding apakah strategi yang Humas Perum Perhutani lakukan sudah sesuai atau belum dengan visi dan misi Perum Perhutani 7. Indro Tjahjono dari SKEPHI. Hal ini digunakan sebagai pembanding apakah strategi yang Humas Perum Perhutani lakukan sudah sesuai atau belum dengan visi dan misi Perum Perhutani
3.5
Definisi Konsep
3.5.1
Strategi Humas Strategi Humas adalah rencana jangka panjang untuk menyusun berbagai
rencana teknis dan langkah komunikasi yang akan diambil dalam kegiatan kehumasan .Untuk dapat bertindak secara strategis, maka kegiatan Humas harus menyatu dengan visi dan misi organisasi atau perusahaan.
3.6
Fokus Penelitian Untuk mendapatkan informasi tentang ”Strategi Humas Perum Perhutani
dalam Menyukseskan Program ”Perhutani Hijau 2010” dapat diperoleh dari focus penelitian ini, yang digunakan sebagai acuan penelitian. Fokus penelitian ini menitik
30
31
beratkan pada rencana kegiatan atau program-program humas yang tepat untuk menyukseskan program perusahaan ”Perhutani Hijau 2010” Strategi Humas adalah .rencana jangka panjang untuk menyusun berbagai rencana teknis dan langkah komunikasi yang akan diambil dalam kegiatan Humas. Untuk dapat bertindak secara strategis, maka kegiatan Humas harus menyatu dengan visi dan misi organisasi atau perusahaan. Dengan strategi Humas ini, berarti dapat di tempuh beberapa cara untuk menyukseskan program dengan mudah dan cepat. Tahap-tahap yang digunakan untuk membuat suatu strategi adalah dengan cara : 1. Formative Research Adalah riset formatif yang dilakukan sebelum memulai sebuah program untuk mengarahkan pengambilan keputusan dalam perencanaan. Tahap ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu analisa situasi, analisa organisasi, dan analisa publik. 2. Strategi Adalah bagaimana organisasi menentukan apa yang ingin dicapai dan bagaimana keinginan tersebut akan dicapai. Dalam tahap strategi ini maka seorang Humas harus menentukan sasaran dan tujuan, mengetahui aksi dan respon strategi, dan menggunakan komunikasi secara efektif.. 3. Taktik Adalah melibatkan pilihan communications tools yang akan digunakan. Pada tahap ini, dibagi menjadi dua yaitu pemilihan taktik komunikasi dan implementasi rencana strategis
31
32
4. Evaluasi Meliputi evalusi dan penilaian untuk menentukan derajat keberhasilan program. Ukuran keberhasilan program apabila hasil yang dicapai memenuhi tujuan yang telah direncanakan. Evaluasi juga digunakan sebagai modifikasi atau penyempurnaan bagi kegiatan atau program selanjutnya.
3.7
Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Dalam tubuh penelitian kualitatif, pada dasarnya sudah ada usaha
meningkatkan derajat kepercayaan data yang dinamakan keabsahan data. Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. 38 Teknik keabsahan data merupakan penyederhanaan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinteprestasikan. Triangulasi adalah salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya.triangulasi dibedakan menjadi empat macam teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori.39. Untuk
penelitian
ini,
peneliti
memakai
teknik
triangulasi
dengan
memanfaatkan sumber. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan
38 39
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1990, hal 170 Ibid, hal 178
32
33
mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif40 Berdasarkan data yang diperoleh dengan wawancara mendalam dengan para narasumber dan narasumber pembanding, maka penelitian ini akan dijabarkan secara kualitatif yang sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana strategi humas Perum Perhutani dalam menyukseskan program ”Perhutani Hijau 2010”. Juga mengapa diperlukan Strategi Humas dalam Menyukseskan Program ”Perhutani Hijau 2010”( periode 2006-2008 )
40
Ibid, hal 178
33
34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Gambaran Umum Objek Penelitian
4.1.1
Sejarah Perusahaan Sesudah kemerdekaan, Pemerintah Indonesia mengambil alih pengelolaan
hutan Jawa dari perusahaan kolonial Belanda, BoschWezen. Pada 1972 kemudian dikeluarkan Peraturan Pemerintah No 15 tahun 1972 tentang pendirian Perum Perhutani sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan wilayah kerjanya adalah kawasan hutan negara Propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada tahun 1978 wilayah kerjanya diperluas mencakup Kawasan Hutan Negara Jawa Barat dan Banten berdasarkan PP Nomor 2 tahun 1978. Dasar pengelolaan hutan Jawa dan Madura oleh Perum Perhutani mengalami perubahan pada tahun 1986 sebagaimana PP No 36 tahun 1986 tentang Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perum Perhutani). Pada tahun 1998 disempurnakan kembali melalui PP Nomor 53 tahun 1999. Pada tahun 2001 Pemerintah menetapkan Perhutani sebagai BUMN Perseroan Terbatas. Namun berdasarkan banyak desakan berbagai pihak, maka pemerintah mengenbalikan bentuk badan hukum Perhutani menjadi Perum (Perusahaan Umum). Dalam menjalankan tugasnya, Perum Perhutani dipimpin oleh Direksi yang bertanggung jawab atas kepengurusan Perusahaan dan Dewan Pengawas yang bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasehat kepada Direksi. Secara
34
35
manajerial, Direksi Perum Perhutani bertanggung jawab kepada Menteri Kehutanan. Dalam mengelola hutan jawa, Perum Perhutani menerapkan pengelolaaan hutan lestari (PHL) dan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat.(PHBM PLUS) yang didalamnya mencakup pengelolaan hutan dengan mempertimbangkan segi ekologi, sosial, dan ekonomi, dengan mengutamakan kelestarian hutan dan kesejahteraan masyarakat.
4.1.2
Visi, Misi dan Tujuan Perum Perhutani Visi
:
Menjadi pengelola hutan tropis terbaik di Dunia Misi
:
1. Mengelola hutan tropis dengan prinsip Pengelolaan Hutan Lesatari Bersama Masyarakat. 2. Meningkatkan produktivitas, kualitas, dan nilai sumberdaya hutan. 3. Mengoptimalkan manfaat hasil hutan kayu, non kayu dan jasa lingkungan serta potensi lainnya, dalam rangka meningkatkan pendapatan dan keuntungan perusahaan serta kesejahteraan masyarakat (sekitar hutan). 4. Membangun sumber daya manusia perusahaan yang bersih, berwibawa, dan profesional. 5. Mendukung
dan
berperan
serta
perekonomian nasional.
35
dalam
pembangunan
wilayah
dan
36
Tujuan : 1. SDM profesional, berkinerja unggul dan berakhlak mulia 2. Iklim kerja yang kondusif 3. Kesejahteraan karyawan yang tinggi
4.1.3
Struktur Organisasi Perum Perhutani Susunan Dewan Pengawas
:
Ketua Dewan Pengawas
: Ir. Wahjudi Wardojo, Msc
Anggota Dewan Pengawas
: 1. Dr. Ir. Boni Siahaan, ME 2. Dr. Maurin Sitorus, SH 3. Drs. Ali Mufidz, MPA 4. Drs. Nukman Abdul Hakim 5. Drs. Sunarjo, MM
Susunan Direksi
:
Plt Direktur Utama
: DR. Ir. Upik Rosalina Wasrin, DEA
Direktur Umum
: DR. Ir. Upik Rosalina Wasrin, DEA
Direktur Pemasaran
: Ir. Achmad Fachrodji, MM
Direktur Keuangan
: Antonius Nicholas S K, SE. MM
Direktur Perencanaan dan Produksi : Ir Haryono Kusumo
36
37
4.1.4
Wilayah Kerja Perum Perhutani Wilayah kerja Perum Perhutani meliputi kawasan hutan negara yang terdapat
di wilayah Propinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Banten. Hutan itu terdiri dari hutan produksi (HP) 1.767.304 hektar (73%) dan hutan lindung 658.902 hektar (27%). Wilayah kerja Perum Perhutani dibagi dalam unit-unit yaitu : a. Wilayah kerja kawasan hutan negara Propinsi Jawa Tengah disebut Unit I Jawa Tengah b. Wilayah kerja kawasan hutan negara Propinsi Jawa Timur disebut Unit II Jawa Timur c. Wilayah kerja kawasan hutan negara Propinsi Jawa Barat dan Banten disebut Unit III Jawa Barat dan Banten.
4.1.5 Aktivitas Perum Perhutani Didalam Perum Perhutani, ada berbagai macam aktivitas perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas perusahaan, antara lain : a. Perencanaan Hutan b. Reboisasi dan Rehabilitasi hutan c. Pemeliharaan Hutan d. Perlindungan Hutan e. Pemungutan Hasil Hutan f. Industri Hasil Hutan
37
38
g. Pemasaran hasil hutan
4.1.6 Budaya Perusahaan a. Pemberdayaan : dengan pemberdayaan sumberdaya manusia secara profesional, berjiwa enterpreuner, andal dan bertanggungjawab, perusahaan akan berkembang pesat dan lestari b. Efesiensi:
selalu
memperhitungkan
secara
ekonomis
setiap
pengorbanan (input) terhadap manfaat (output) yang akan dicapai. c. Tanggungjawab Lingkungan dan Sosial:tumbuh dan berkembang bersama
untuk
mewujudkan
kelestarian
lingkungan
hidup,
kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. d. Integritas: mewujudkan komitmen terhadap kepentingan perusahaan dalam tindakan nyata yang penuh pengabdian, bermoral, jujur, transparan, dan akuntabel. e. Kerjasama Tim: kesediaan bekerjasama antar individu dan atau antar fungsi akan menghasilkan sinergi dalam meningkatkan kinerja perusahaan
4.1.7 Saluran Komunikasi Perum Perhutani a. Saluran komunikasi Perum Perhutani melalui Biro Humas dan Informasi
38
39
b. Tugas dari Biro Humas dan Informasi adalah melaksanakan analisis dan penyajian informasi serta pengembangan jaringan kerja kemitraan c. Jaringan kerja Biro Humas dan Informasi meliputi lembaga pemerintah, lembaga negara, lembaga non pemerintah (wartawan, LSM, Pengusaha, LMDH) d. Penyebaran informasi melalui pers release, pers conference, dialog, pers tour dll e. Majalah Internal Perum Perhutani : DUTA RIMBA f.
4.1.8
Website Perum Perhutani : www.perumperhutani.com
Biro Humas dan Informasi Perum Perhutani Biro Humas dalam Perhutani adalah sebagai penyampai informasi dari dan
untuk Perum Perhutani. Biro Humas dan Informasi ini, ada dibawah Asdir Hukamas (Hukum, Keamanan dan Hubungan Masyarakat). Staf Humas Perum Perhutani juga tersebar di Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Semua ada di dalam komando Kepala Biro Humas dan Informasi, Bapak Sanjoto. Sejalan dengan semangat Kehumasan yang baru di Perum Perhutani dimana Program kerjanya dibagi atas dua pokok program besar yakni: a. Program kerja internal public yakni program kerja yang lebih berupaya untuk membangun budaya perusahaan dan rasa memiliki dari seluruh karyawan terhadap Perum Perhutani.
39
40
b. Program kerja eksternal public yakni program kerja yang berupaya untuk membangun opini yang baik dari pihak luar. Dalam rangka membangun citra positif perusahaan dan membangun jiwa korsa karyawan, Biro Humas dan Informasi aktif mengikuti semua kegiatan dan menjadi bagian penting dalam setiap kegiatan perusahaan; seperti Launching Produk Aqva, Pembinaan Pegawai, dan lain sebagainya
4.2
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara secara mendalam dan setelah melakukan
penelitian melalui deskriptif kualitatif yang dilakukan penulis kepada key informan yakni Kepala Biro Humas dan Informasi Perum Perhutani, Bapak Sanjoto bertempat di Kantor Perum Perhutani, Gedung Manggala Wanabakti Blok VII lantai 9, Jl. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta. Sedangkan dengan Informan dari Investor Daily, Bapak Tommy bertempat di Gedung Manggala Wanabhakti. Kemudian dengan ibu Devi dari Suara Karya, bertempat di Kantor Suara Karya Gedung AKA Lantai 3. Jl Bangka Raya No 2 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Wawancara juga dilanjutkan dengan wartawan TVRI, Bapak Tumin. Wawancara dengan Bapak Tumin ini melalui telepon. Kemudian wawancara dengan Bapak Indro Tjahjono selaku Koordinator SKEPHI (Sekretariat Kerjasama Pelestarian Hutan indonesia ) di kantor SKEPHI di Liga Mas Pancoran. Peneliti juga membandingkan hasil wawancara dengan masyarakat. Yaitu dengan Ibu Sumirah dari Cibodas Bogor dan Bapak Adi Bambang Wicaksono dari Parung Panjang Bogor. Yang terakhir, penulis juga melakukan
40
41
wawancara dengan Bapak Rizal Bukhari selaku Forest Sertification Program WWF Indonesia di kantor WWF Indonesia Kantor Taman Jln Mega Kuningan lot 8-9 Jakarta
4.2.1
Strategi Humas Perum Perhutani Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam yang harus dijaga.
Adanya euforia reformasi yang terjadi di Indonesia, menimbulkan penjarahan hutan dalam skala luas. Sehingga terdapat 500 ribu hektar tanah kosong yang terjadi pada tahun 1998-2003 yang menyebabkan banyaknya luasan tanah kosong yang ada di wilayah yang dikelola oleh perum perhutani yaitu Jawa dan Madura. Kesadaran masyarakat yang kurang pun menjadi salah satu yang menimbulkan masyarakat sering melakukan hal-hal negatif kepada hutan. Perum Perhutani sebagai salah satu Perusahaan Kehutanan Negara merasa bertanggung jawab untuk segera merehabilitasi lahan akibat penjarahan tersebut. Serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya hutan. Apalagi dengan situasi cuaca yang tidak kondusif dan bencana alam terjadi dimana-mana. Program Perhutani Hijau 2010 adalah salah satu wujud komitmen Perum perhutani dalam melestarikan hutan di Jawa dan Madura. Untuk menyukseskannya, maka dalah satu bagian di dalam Perum, Perhutani yaitu Biro Humas dan Informasi Perum Perhutani perlu menerapkan strategi-strategi yang matang dan masyarakat dapat mengetahui program-program Perum Perhutani dan menerima dampak positif dari program Perhutani Hijau 2010
41
42
1. Formative Research Adalah riset formatif yang dilakukan sebelum memulai sebuah program untuk mengarahkan pengambilan keputusan dalam perencanaan. Untuk program perhutani hijau 2010, Kepala Biro Humas dan Informasi, Bapak Sanjoto menjelaskan bahwa : ” Kalau untuk program ini, kita menamainya bukan riset, tapi identifikasi kerusakan hutan. Kita mengidentifikasi hutan yang bisa ditanam agar nanti dapat dimanfaatkan dengan baik. Dari hasil identifikasi hutan itulah, maka kita dapat menetapkan dan merancang berapa jumlah pohon yang akan ditanam dan kegiatan-kegiatan. Jadi BOD (Direktur) menargetkan pada tahun 2010 program ini sudah selesai. Yang kedua kita melakukan riset tentang pola kesadaran masyarakat. Sebelum melakukan program ini, kita melihat dan meneliti mengapa masyarakat kurang menyadari arti penting pelestarian hutan. Kita melakukan risetnya dengan wawancara pada masyarakat. Dan setelah diriset jawabannya adalah karena faktor ekonomi dan adanya konflik kepentingan Maka dari itu, dalam program ini kita memutuskan untuk melibatkan masyarakat sekitar hutan”41 Menurut Bapak Sanjoto, dalam memulai program perhutani hijau 2010, maka diadakan dahulu proses identifikasi kerusakan hutan yang terjadi akibat penjarahan lahan pada era reformasi. Juga meriset pola kesadaran masyarakat yang kurang menyadari arti pentingnya hutan. Dari dua riset tersebut, akhirnya Perum Perhutani memutuskan untuk melibatkan masyarakat dalam program Perhutani Hijau 2010”. Bapak Sanjoto juga menjelaskan tentang apa yang menjadi latar belakang adanya program Perhutani Hijau 2010 adalah : ” Ada beberapa latar belakang dari program ini diantaranya : 1. Adanya euforia reformasi yang terjadi, sehingga timbul penjarahan hutan dalam skala luas. Sehingga terdapat 500 ribu hektar tanah kosong yang terjadi pada tahun 1998-2003 yang menyebabkan banyaknya luasan tanah kosong yang ada di wilayah yang dikelola oleh perum perhutani. Kalau kita melakukan hal yang biasa-biasa saja untuk menanganinya maka akan memakan waktu yang lama, maka direksi dan jajarannya baik itu pusat, daerah dan yang ada di lapangan membuat suatu program 41
Hasil Wawancara dengan Bapak Sanjoto
42
43
yang dinamakan perhutani hijau 2010. Jadi harapannya tahun 2010 semua tanah kosong sudah ditanami. 2. Karena perhutani adalah perusahaan kehutanan yang bertanggung jawab sesuai penugasan dlm mengelola hutan di Jawa dan Madura, jadi kami harus bertanggung jawab untuk segera melakukan rehabilitasi 3. Kita juga merancang program ini salah satunya adalah untuk meminimalkan bencana alam. Apalagi sekarang cuaca sangat tidak mendukung, kadang hujan kadang panas. Dan akhir-akhir ini timbul apa yang dinamakan global warming. Sehingga kalau semua hijau lingkungan akan menjadi baik. 4. Karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pelestarian hutan sehingga muncul efek-efek negatif pada masyarakat. Seperti pencurian kayu, illegal logging dan lain-lain.” 42 Jadi, latar belakang Program Perhutani Hijau 2010 adalah karena adanya euforia reformasi yang terjadi sehingga timbul penjarahan besar-besaran, kemudian karena Perum Perhutani merasa bertanggung jawab dalam mengelola hutan di Jawa dan Madura. Di samping itu juga karena ingin meminimalkan bencana alam yang sering datang tiba-tiba. Juga karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan. Latar belakang yang sama juga disampaikan oleh Wartawan Suara Karya yang bernama Ibu Devi berikut ini : ” Setahu saya, pertama karena hutan kita terutama di pulau jawa kan banyak yang rusak, karena penjarahan waktu reformasi dulu. Terus yang kedua karena banyaknya bencana alam terutama yang sekarang sedang hangat-hangatnya kan isu global warming. Jadi Perhutani membuat sebuah program jangka panjang yaitu Perhutani Hijau 2010 ini. ”43 Bapak Tommy, wartawan Investor Daily juga menyatakan hal yang sama, seperti berikut ini : ” Yang saya tahu, program ini diadakan karena efek dari euforia reformasi. Waktu itu kan ada penjarahan besar-besaran di wilayah hutan Peruim Perhutani yaitu di 42 43
Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto Hasil wawancara dengan Ibu Devi dari Suara Karya
43
44
Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur yang menyebabkan banyak sekali lahan kosong sehingga banyak bencana alam.. Ini adalah wacana yang dideklarasikan oleh Direktur utama Perum Perhutani Transtoto Handhadari. ” 44 Bapak Indro Tjahjono dari LSM SKEPHI juga mempunyai argumen senada tentang latar belakang perhutani hijau. Walaupun menurutnya, ada faktor tanggung jawab yang besar dan harus dipikul Perhutani sebagai Perusahaan Kehutanan Negara seperti berikut ini : ”Jadi Perhutani tidak hanya bertanam kayu tapi juga ingin bertanggung jawab terhadap ekosistem di Pulau jawa. Pulau Jawa itu kalau banjir kebanjiran kalau kering kekeringan, jadi ini adalah salah satu wujud partisipasi perhutani. Lalu adanya krisis ekonomi di masyarakat, juga karena masa reformasi dulu tahun 1998, yang mengakibatkan hutan di wilayah perhutani dijarah dan dibakar. Nah, karena ini maka perhutani mengadakan program jangka panjang yang dinamakan Perhutani Hijau 2010.” 45 Bapak Adi Bambang Wicaksono yang mewakili masyarakat juga berbicara senada, seperti berikut : ” ................... Yang saya tahu karena banyak tanah kosong, di sini juga termasuk kurangnya penghijauan. Buat saya Program ini bukan cuma berbicara tentang menanam tanah kosong tapi juga manfaat dari penanaman itu. Biar lingkungan kita jadi makin sejuk dan dingin tidak ada kotoran” 46 Tetapi salah satu masyarakat dari Bogor, yaitu Ibu Sumirah lebih menekankan kepada sebuah peluang kerja yang memungkinkan dengan adanya Perhutani Hijau 2010, inilah petikannya : ”.................... karena Perhutani ingin lebih memberikan peluang kerja. Melalui program ini kan Ibu bisa ikut menanam dan dari penanaman itu, kita sebagai
44
Hasil Wawancara dengan Bapak Tommy dari Investor daily Hasil Wawancara dengan Bapak Indro Tjahjono dari LSM SKEPHI 46 Hasil wawancara dengan Bapak Adi Bambang Wicaksono 45
44
45
masyarakat dapat keuntungan juga. Selain itu juga kalau kita lihat sekarang musim bencana, jadi dengan adanya pohon mungkin bisa mengurangi bencana.”47 Bapak Sanjoto juga menegaskan mengapa harus tahun 2010 berakhir, berikut ini alasannya : ” Program ini berjalan awal tahun 2006. Dan mengapa ditetapkan tahun 2010 sudah selesai, karena perhitungannya ada pada kemampuan yang kita miliki.dan Sumber Daya Manusia yang ada di lapangan. Jadi tahun 2010 kita tetapkan karena melihat kemampuan Sumber Daya Manusia dan anggaran yang kita miliki” 48
Jadi, program ini selesai pada tahun 2010 karena melihat kemampuan yang dimiliki serta sumber daya manusia yang ada di lapangan. Selain itu juga melihat anggaran yang dimiliki Perum Perhutani.
a. Step 1 : Analisa situasi Meliputi analisa yang melibatkan para perencana, key person dan para pengambil keputusan dalam menggambarkan kemungkinaan rintangan dan peluang dari program yang akan dikembangkan Dalam merancang sebuah program, perlu dilakukan sebuah analisa tentang situasi dan kondisi perusahaan sebelum ada program Perhutani Hijau 2010. Bapak Sanjoto mengakui kalau mengadakan analisa situasi, berikut penjelasannya : ” Kondisi dan situasinya biasa saja, memang waktu itu kondisi kita bergerak naik, maksudnya Perum Perhutani sedang berusaha meningkatkan Sumber daya yang ada di Perhutani.” 49
47
Hasil wawancara dengan Ibu Sumirah dari Bogor. Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 49 Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 48
45
46
Ketika penulis meminta untuk menjelaskan sumber daya yang dimaksud seperti apa, Bapak Sanjoto menjelaskan sebagai berikut : ” Yang saya maksud, misalnya sumber daya hutan dalam arti kualitas hutan, produktivitas hutan, sumber daya manusianya, juga peningkatan profit perusahaan”50 Jadi, sebelum ada program Perhutani Hijau 2010 kondisi dan situasi Perum Perhutani sedang berusaha meningkatkan sumber daya yang ada seperti sumber daya atau kualitas hutan, sumber daya manusia, dan meningkatkan profit perusahaan. Dalam menetapkan key person dalam program Perhutani Hijau 2010, Bapak Sanjoto menjelaskannya seperti di bawah ini : ”Yang menjadi perancang program ini adalah direksi, terutama Bapak Transtoto Handhadhari selaku Direktur Utama Perum Perhutani. Ini adalah salah satu wujud dari kepedulian dan tanggung jawab beliau” 51 Dari jawaban Bapak Sanjoto diatas, dapat dilihat bahwa yang menjadi Key Person adalah para Direktur khususnya Bapak Transtoto Handhadari selaku Direktur Utama yang melihat bahwa ini adalah salah satu bagian dari tanggung jawab Perum Perhutani. Rintangan yang kemungkinan terjadi harus dapat diprediksi oleh para perencana program. Bapak Sanyoto menjelaskan bahwa rintangan yang dihadapi dalam program ini sangat besar yaitu : ” Rintangannya besar sekali diantaranya adalah yang pertama karena cuaca yang diluar prediksi. Dulu kita musim tanam adalah bulan september. Tapi karena adanya curah hujan yang tidak stabil dan susah diprediksi maka kita perlu berhati-hati dalam menerapkan sesuatu. Yang kedua adalah persepsi masyarakat tentang hutan, 50 51
Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto
46
47
karena ada konflik kepentingan antara masyarakat hutan dengan lahan. Ada masyarakat yang meminta tanah ini ditanam jagung, dll. Tapi kan untuk masalah hutan kita harus membangun struktur tegakan yang baik. Juga karena faktor kemiskinan, karena masih banyak masyarakat yang bercocok tanam atau bertani. Sehingga kalau saya bilang, Indonesia ini seharusnya tidak hanya melakukan program transmigrasi saja tapi juga program kompetensi SDM dan industrialisasi. Jadi kalau yang seperti itu diterapkan, maka masyarakat tidak akan terlalu bergantung pada lahan dan tidak akan ada konflik kepentingan.” 52 Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa rintangan dari program ini adalah karena cuaca yang tidak bisa diprediksikan, cuaca yang kurang kondusif. Juga karena persepsi masyarakat tentang hutan, adanya konflik kepentingan antara masyarakat hutan dengan lahan. Di samping itu karena adanya faktor kemiskinan dalam masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto, peluang yang dapat ditarik dari program Perhutani Hijau 2010 adalah : ” Saya kira peluang yang kita dapat adalah ”Selamatkan lingkungan”. Bagaimana cara kita untuk mengembalikan fungsi hutan yang sebenarnya yang menjadi penyedia oksigen dan mengelola tata air. Yang kedua adalah dengan adanya program ini, maka terbuka kesempatan masyarakat hutan untuk mendapat aktifitas yang lebih besar yaitu memperoleh pekerjaan. Kalau luas tanaman kita semakin luas, maka juga semakin luas lapangan pekerjaan untuk masyarakat. Ada yang bekerja mengangkut bibit, mulai dari penanaman sampai mendapatkan hasil, mereka selalu dilibatkan. Ini juga sebagai cara untuk meningkatkan kesadaran untuk melestarikan hutan.”53 Jadi peluang yang mungkin terjadi dalam program ini adalah bagaimana cara kita mengembalikan fungsi hutan yang sebenarnya, yaitu menjadi penyedia oksigen dan mengelola tata air. Juga adanya peluang pekerjaan bagi masyarakat desa hutan untuk dapat beraktifitas lebih besar dan sebagai cara untuk meningkatkan kesadaran.
52 53
Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto
47
48
b. Step 2 : Analisa Organisasi Pengamatan terhadap lingkungan internal (misi, kinerja, dan sumber daya manusia), melibatkan persepsi publik terhadap organisasi, dan lingkungan eksternal (kompetitor, musuh, pendukung). Misi dari perhutani adalah Mengelola hutan tropis dengan prinsip Pengelola Hutan Lestari Bersama Masyarakat, meningkatkan produktivitas, kualitas, dan nilai sumberdaya hutan. Mengoptimalkan manfaat hasil hutan kayu, non kayu dan jasa lingkungan serta potensi lainnya, dalam rangka meningkatkan pendapatan dan keuntungan perusahaan serta kesejahteraan masyarakat (sekitar hutan) Membangun sumber daya manusia perusahaan yang bersih, berwibawa, dan profesional. Juga mendukung dan berperan serta dalam pembangunan wilayah dan perekonomian nasional. 54 Setelah diketahui misi dari perum perhutani di atas, maka Bapak Sanjoto menegaskan bahwa program Perhutani Hijau 2010 sudah sesuai dengan misi perusahaan, seperti berikut ini : ” Program ini sangat sesuai, dimana perum perhutani ingin menjadi pengelola hutan tropis terbaik di Dunia. Dan kita juga mempunyai program-kerja yang dapat diimplementasikan untuk mendukung visi dan misi tersebut.” 55 Bapak Indro Tjahjono juga menegaskan bahwa program ini sudah sesuai dengan misi perhutani, berikut jawabanya : ”Ini adalah salah satu program perhutani yang juga termasuk menjabarkan salah satu misinya yaitu Mengelola hutan tropis dengan prinsip Pengelola Hutan Lestari Bersama Masyarakat ini adalah satu bukti dari implementasi dari misi tersebut”56 Bapak Rizal Bukhari dari WWF juga menyampaikan jawabannya tentang sesuaikah program ini dengan misi perhutani. Inilah jawabannya :
54
Company Profile Perum Perhutani Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 56 Hasil wawancara dengan Bapak Indro Tjahjono dari SKEPHI 55
48
49
” Di perhutani ini kan banyak misi perusahaannya kalau tidak salah ada 4 atau 5. jadi tergantung dari pencapaian masing-masing misi. Kalau visinya ingin menjadi pengelola hutan tropis terbaik se dunia. Tapi menurut saya sudah sesuai”57 Selain misi perusahaan, kinerja juga berpengaruh dalam mambuat suatu program kerja Bapak Sanjoto menegaskan tentang kinerja Perhutani sebelum dan sesudah program ini berjalan seperti berikut ini : ” Sebelum program ini ada, kinerja Perhutani sudah bagus. Dalam arti kita selalu berusaha untuk membangun kinerja yang maksimal. Tetapi sesudah program ini berjalan, kinerja kita semakin bertambah baik dan meningkat bahkan pada tahun 2007 Perhutani ada di peringkat 29 dari 139 BUMN di Indonesia versi majalah investor. ” 58 Jadi, Kinerja yang telah dibangun perhutani sudah baik. Apalagi pada tahun 2007, Perhutani masuk ke dalam peringkat 29 dari 139 BUMN di Indonesia versi majalah Investor. Sedangkan Bapak Indro Tjahjono sebagai LSM yang mengawasi Perhutani mengatakan
bahwa
kinerja
Perhutani
dahulu
kurang
bisa
menjunjung
profesionalisme, berikut petikannya : ” Kinerja perhutani dahulu masih memakai paradigma orde baru, jadi menjunjung tinggi profesionalismenya masih kurang. Tapi sekarang sesudah adanya banyak program lingkungan, kinerja perhutani jadi perlahan-lahan jadi cukup bagus.” 59 Bapak Tumin dari TVRI mengatakan bahwa perhutani tetap menunjukkan loyalitas walaupun didera isu-isu lingkungan. Berikut petikannya : ”Kalau kita bicara masalah kinerja, Perhutani ini kan perusahaan yang kalau saya lihat bisa tetap eksis walaupun banyak isu-isu lingkungan yang ada di belakangnya. Dulu pada tahun 2000 an perhutani itu kinerjanya tidak bagus, ada 57
Hasil wawancara dengan Bapak Rizal Bukhari dari WWF Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 59 Hasil wawancara dengan Bapak Indro Tjahjono 58
49
50
satu atau dua hal yang melatarbelakangi itu. Tapi saya salutnya dengan perhutani adalah mereka tunjukkan loyalitas itu kepada publiknya dengan macam-macam hal, salah satunya adalah dengan program ini”60 Bapak Tommy dari Investor Daily berbicara bahwa kinerja Perhutani lumayan baik. Inilah petikannya : ” Lumayan baik kalau yang saya lihat. Dengan konsekuensi sebagai perusahaan kehutanan, dimana waktu reformasi itu banyak sekali orang yang miskin, tingkat ekonomi jadi turun sehingga mereka jadi berani menjual kayu-kayu yang seharusnya dilindungi demi kelangsungan hidup kita sendiri. Perhutani waktu itu masih banyak merugi tapi sekarang yang saya pantau perhutani sudah bisa menyeimbangkan kerugian itu dengan keuntungan yang sebesar-besarnya.”61 Sedangkan Wartawan dari Suara Karya, Ibu Devi berbicara bahwa kinerja Perhutani baik walaupun sebagai perusahaan kehutanan perhutani mempunyai banyak kasus seperti Illegal logging. Berikut petikannya : ”Kinerjanya baik. Walaupun sebagai perusahaan kehutanan yang pernah ada kasus seperti illegal logging, penjarahan, kerusakan hutan itu menimbulkan perhutani akhirnya kadang untung kadang rugi. Tapi yang saya lihat sejauh ini bisa diatasi mereka.” 62 Bapak Rizal Bukhari selaku Forest Sertification Program dari WWF Indonesia menyatakan bahwa perhutani harus dapat menyesuaikan diri dengan paradigma-paradigma yang ada sekarang, berikut ungkapannya : ” Yang jelas dari dekade ke dekade atau tahun ke tahun itu pasti banyak perubahan di alam ini. Sehingga perhutani sebagai BUMN harus bisa cepat menyesuaikan diri dengan paradigma-paradigma yang ada di era yang bergerak dengan cepat. Yang kedua, jika dilihat dari sumber daya hutann, perhutani ini kan ada di jawa dimana pulau jawa ini sangat strategis.Perhutani harus bisa memikirkan dan mempunyai
60
Hasil wawancara dengan Bapak Tumin dari TVRI Hasil wawancara dengan Sdr Tommy dari Investor daily 62 Hasil wawancara dengan Sdri Devi dari Suara Karya 61
50
51
tanggung jawab juga memberi sumber devisa bagi negara. Apalagi dengan isu climate changes itu ya atau global warming “63 Sumber daya manusia yang baik juga menjadi syarat dalam menciptakan program yang baik. Seperti yang dijelaskan oleh Bapak Sanjoto berikut : ” Untuk program ini, sumberdaya manusianya kita ambil dari internal perhutani. Sebelum ada program ini sumber daya manusia yang kita punya sudah baik. Dan semenjak program ini berjalan, sumber dayanya semakin aktif.” 64 Bapak Indro Tjahjono dari SKEPHI, LSM yang mengawasi Perhutani melihat bahwa SDM Perhutani masih belum terlalu bisa menyadari Perhutani sebagai Perusahaan Profesional. Berikut petikannya : ”SDM nya secara keseluruhan saya lihat masih belum terlalu bisa menyadari perhutani sebagai perusahaan yang profesional. Tapi lambat laun sekarang mereka sudah ada timbul rasa kesadaran bahwa perhutani perlu kita dukung sebagai perusahaan yang profesional.” 65 Bapak Rizal Bukhari menganalisis sumber daya Perum Perhutani adalah sebagai berikut : ” Kalau saya lihat dari sisi pertama yaitu kuantiti yaitu dari segi jumlah. Maksudnya bahwa secara kasat mata, jumlah karyawan perhutani ini sudah kebanyakan. Di kantor pusat aja sudah banyak apalagi yang didaerah-daerah. Padahal posisi yang harus diperkuat adalah KPH. Walaupun KPH Itu posisi yang rendah tapi dari KPHKPH itulah sumber pendapatan perhutani. Karena setiap kantor pemangku hutan atau KPH punya responsibility sendiri-sendiri. Jadi kantor direksi itu tidak usaha terlampaui banyak. Kalau dari segi kualitas kalau dulu banyak sekali lulusan SMA. Tapi semakin ke sini semakin sedikit dan ini tergantung juga dengan misi dan visi Perhutani, 5 tahun, 10 tahun ke depan itu ingin seperti apa. Apakah tetap membutuhkan lulusan yang seperti itu atau S1 atau D3 mungkin. Yang terakhir adalah profesionalitas, artinya disiplin ilu apa sih yang dibutuhkan 5 tahun atau 10 tahun mendatang. Apakah hanya membutuhkan sarjana kehutanan atau mungkin porsinya lebih banyak sarjana sosial atau juga memerlukan lulusan dari disiplin 63
Hasil wawancara dengan Bapak Rizal Bukhari dari WWF Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 65 Hasil wawancara dengan Bapak Indro tjahjono 64
51
52
bisnis ya siapa tahu. Jadi menurut saya itu tadi, kuantiti, kualiti dan profesionalitas.”66 Di dalam sebuah publik, terdapat sebuah persepsi yang berbeda-beda. Ada positif dan ada juga yang negatif. Bapak Sanjoto menyadari itu, apalagi dahulu banyak
masyarakat
yang
berpandangan
negatif
tentang
perhutani,
beliau
menjelaskannya sebagai berikut : ”Dahulu banyak negatifnya, karena adanya dendam sejarah. Dimana dulu perhutani didirikan oleh Belanda. Jadi, cara Belanda memanage itu yang membuat masyarakat berfikir bahwa perusahaan ini feodal dan merubah citra itu tentu bukan sesuatu yang mudah. Kita merubah citra dengan cara membuka diri, kita tidak perlu memaksa orang lain menilai kita baik, tapi kita harus membuka diri dengan berkomunikasi dengan menceritakan apa yang sedang kita jalankan, menerima masukan apa yang harus diperbaiki. Makanya kita sekarang menerapkan profit sharing atau bagi hasil, dimana para pekerja hutan memperoleh 25 persen dari yang ada. Dan hasilnya kini sudah semakin baik, karena kita sudah mendapat banyak dukungan, baik itu internal dan eksternal” 67 Dari persepsi yang semakin baik tersebut. Pasti akan menimbulkan efek yang ingin diterima Perhutani. Efek yang ingin diterima perhutani adalah publik semakin interest dengan Perhutani. Seperti pernyataan beliau berikut ini : ” Efek yang kita inginkan adalah publik lebih interest lagi dengan perhutani, dan lebih aware lagi. Kalau di dalam publik ada yang pro dan kontra itu sudah biasa, tapi bagaimana kita bisa menyaring semua untuk mendapatkan efek positif tersebut.. ” 68 Lingkungan eksternal juga perlu diamati, lingkungan eksternal di sini adalah kompetitor, musuh dan pendukung. Pertama-tama adalah menentukan siapa pesaing
66
Hasil wawancara dengan Bapak Rizal Bukhari dari WWF Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 68 Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 67
52
53
kita dan seberapa besar pengaruh mereka dengan kita. Bapak Sanjoto menjelaskan dengan baik siapa pesaing utama perhutani seperti berikut ini : ”Mungkin tidak etis ya untuk mengibaratkan mereka pesaing, walaupun kita tidak menutup mata bahwa banyak sekali kompetitor perhutani, diantaranya INHUTANI IV. INHUTANI adalah perusahaan negara di bidang kehutanan yang bertanggung jawab untuk wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.”69 Inhutani I-V adalah perusahaan negara dibidang kehutanan yang mengawasi wilayah Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Bapak Sanjoto menjelaskan bahwa Inhutani adalah salah satu pesaing Perhutani. Kompetitor adalah sebuah cerminan, dimana setiap perusahaan pasti ingin menjadi yang lebih baik daripada kompetitor, hal ini ditegaskan oleh Bapak Sanjoto berikut ini : ” Kompetitor untuk kita adalah sebuah cerminan, dimana kita pasti akan selalu ingin lebih baik dari mereka. Tapi hubungan kita dengan mereka sangat baik. Jadi bersaing boleh asalkan sehat, tidak boleh sikut kanan sikut kiri”. 70 Hubungan baik harus selalu dibina, baik itu dengan kompetitor sekalipun. Bersaing secara sehat adalah kunci untuk membina hubungan baik dengan kompetitor. Hubungan yang baik itu ditegaskan Bapak Sanjoto berikut ini : ”Memang sebuah perusahaan pastilah ada kekurangan dan kelebihan. Dan pasti juga ada persaingan, tapi hubungan kita baik dengan kompetitor. Kita juga saling mendukung” 71
69
Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 71 Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 70
53
54
Hubungan Perhutani dengan LSM baik. Walaupun ada yang pro dan kontra. Berikut rincian yang dikemukakan oleh Kepala Biro Humas Perhutan, Bapak Sanjoto berikut ini : ”Kalau LSM memang ada yang pro dan kontra. LSM yang mendukung kita seperti Tropical Forest Trust (TFT), Kembaratani dan LSM lokal yang ada di daerah. Yang mengawasi seperti SKEPHI, WWF dan lain-lain.” 72 Setelah di bandingkan dengan SKEPHI, salah satu LSM yang disebutkan perhutani di atas. Maka inilah petikan jawaban dari SKEPHI : ” SKEPHI ini mengawasi. Jadi dalam mengawasi perhutani, kalau kita menyuruh perhutani untuk merubah kebijakan mereka mau. Jadi kalau kita mengkritik atau menyarankan mereka langsung tanggap dan cepat berubah, tidak seperti BUMNBUMN yang lain. Tapi saran kita yang belum dilakukan adalah reformasi birokratisasi kehutanan dimana kita menyarankan agar masyarakat juga diberi kepercayaan untuk ikut menjadi salah satu pembuat kebijakan.” 73 Sedangkan WWF Indonesia juga adalah LSM yang tidak terlalu mendukung tapi lebih kepada mengawasi. Berikut penegasan dari Bapak Rizal Bukhari : ”Kita tidak bisa bilang mendukung atau mengawasi karena perhutani sendiri punya kerjasama dengan kita untuk program Nusa Hijau. Jadi ada 5 KPH di Jawa Timur yang menjadi anggota nusa hijau dan berusaha agar 5 KPH tersebut mencapai sertifikasi FSC (Forest Stewardship Council) ”74
c. Step 3 : Analisa Publik Langkah mengidentifikasi publik dan berbagai kelompok yang memiliki interaksi dengan organisasi. Hubungan publik dengan organisasi, dan keterlibatan mereka dalam komunikasi.
72
Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto Hasil wawancara dengan Bapak Indro Tjahjono dari SKEPHI 74 Hasil wawancara dengan Bapak Rizal Bukhari dari WWF 73
54
55
Menurut Bapak Sanjoto, khalayak Perhutani dapat diidentifikasi sebagai berikut : ” Kami mengidentifikasi publik perhutani adalah seperti : a. Masyarakat luas, adalah LMDH (Masyarakat Desa Hutan) yang ada di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Madura b. Konsumen yang memakai produksi dari perhutani c. Regulator, contohnya Pemda setempat dan DPRD yang terus mensupport kita d. Staf atau karyawan baik itu di daerah atau pusat e. Mitra strategis, contohnya seperti investor yang selama ini punya kemampuan untuk berkolaborasi dengan perhutani. Mitra strategis kita salah satunya adalah PT Sumalindo f. LSM, contohnya adalah WWF, Tropical Forest Trust (TFT), Kembaratani dan lain-lain. g. Media, media cetak baik itu media cetak lokal seperti Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, Surya dan lain-lain.. Media Cetak Nasional contohnya seperti Kontan, Investor Daily, Kompas, Suara Karya, Majalah Agro Indonesia dan lain-lain. Media elektronik diantaranya TVRI, SCTV, TRANS TV, Indosiar dan lain-lain. h. Kompetitor, seperti INHUTANI .”75 Masyarakat yang bagaimana yang ingin dituju untuk program
Perhutani
Hijau 2010. Bapak Sanjoto menjelaskan seperi berikut ini : ” Khalayak sasaran kita adalah masyarakat sekitar hutan yang ada di dalam wilayah pengawasan perhutani yaitu di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Madura. Program ini adalah untuk status ekonomi menengah sampai menengah kebawah..”76
Dari identifikasi khalayak Perhutani diatas, maka ditetapkan bahwa khalayak sasaran dalam program ini adalah Masyarakat luas sekitar hutan yang ada di wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Madura dengan status ekonomi menengah sampai menengah ke bawah. 75 76
Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto
55
56
Antara khalayak sasaran dan Perhutani harus ada suatu hubungan yang baik. Perlunya dukungan dari khalayak sasaran juga sangat penting dalam suatu kelangsungan hidup suatu perusahaan.Bapak Sanjoto juga menjelaskan bagaimana hubungan Perhutani dengan masyarakat dalam 3 tahun belakangan berikut ini : ”Masyarakat semakin mengetahui perhutani lebih dekat. Terutama masyarakat desa hutan yang bekerja sama dengan perhutani dalam program ini. Mereka semakin tergerak untuk menjadi entrepreneur kehutanan. Dan perhutani memfasilitasi itu.” 77 Salah satu masyarakat, yaitu Bapak Adi Bambang wicaksono dari Parung Panjang Bogor menjelaskan bahwa Perhutani berhubungan baik dengan dengan masyarakat. Berikut penjelasannya : ”Perhutani sangat baik sekali dengan masyarakat di sini.” Regulator adalah salah satu khalayak yang penting dalam menyelenggarakan sebuah program. Hubungan perhutani dengan para regulator semakin baik. Bapak Sanjoto juga menjelaskan lebih rinci tentang bagaimana perubahan yang terjadi antara regulator dengan perhutani dalam 3 tahun belakangan seperti berikut : ” Perubahan yang terjadi adalah para regulator seperti pemda telah memberikan lampu hijau untuk setiap program-program kita dan ada juga yang bersedia untuk mendanai program kita. Tapi sejauh ini kita berusaha untuk konsisten bahwa dana yang keluar murni dari perhutani.”78 Salah satu masyarakat yang bernama Bapak Adi dari parung panjang menyatakan bahwa hubungan masyarakat dengan Perhutani sangat baik sekali. Berikut petikannya :
77 78
Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto
56
57
”Perhutani sangat baik sekali dengan masyarakat di sini”79 Selain dengan masyarakat, Perhutani juga berhubungan baik dengan pewarta berita. Seperti petikan perkataan dari wartawan Investor Daily yaitu Saudara Tommy: ” Baik. Perhutani tidak pernah membatasi kita untuk mendapatkan informasi. Mereka selalu welcome dengan kita” 80 Wartawan Televisi Republik Indonesia, Bapak Tumin juga menyatakan hal yang sama. Berikut petikannya : ” Cukup baik. Kita kan salah satu dari stakeholdernya. Kalau mereka punya berita, tidak pernah menghalangi kita untuk mendapatkan berita tersebut. Kita bisa langsung wawancara dengan kepala biro atau seksi-seksi sampai ke direktur dan dewan pengawas. ” 81
2. Strategi Perencanaan
keseluruhan
organisasi.
Meliputi
bagaimana
organisasi
menentukan apa yang ingin dicapai oleh organisasi dan bagaimana keinginan tersebut akan dicapai a. Step 4 : Menentukan Sasaran dan Tujuan Langkah ini membantu kita membangun tujuan yang jelas dalam menentukan apa yang ingin dicapai oleh organisasi. Yang pertama-tama adalah sasaran apa yang ingin dicapai dengan diadakannya program Perhutani Hijau 2010. Bapak Sanjoto menjelaskan tentang sasaran program seperti berikut ini :
79
Hasil wawancara dengan Bapak Adi Bambang Wicaksono dari Parung Panjang Hasil Wawancara dengan Sdr Tommy dari Investor Daily 81 Hasil Wawancara dengan Bapak Tumin dari TVRI 80
57
58
” Sasaran yang hendak dicapai adalah tidak adanya tanah kosong pada tahun 2010, meningkatkan kualitas lingkungan, meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan kesadaran masyarakat dengan terlibatnya masyarakat melalui program ini..”82 Sasaran perhutani selain memulihkan fungsi hutan, juga ingin merubah perekonomian masyarakat. Di mana Perhutani telah mengadakan profit sharing yang dapat diterima masyarakat. Menurut Bapak Rizal Bukhari, profit sharing ini dapat menimbulkan sense of belonging untuk masyarakat kepada perhutani. Berikut uraiannya : ” Menurut saya profit sharing ini bagus banget. Jadi bisa membangun sense of belonging dari masyarakat terhadap hutan sehingga mereka turut mengamankan hutan karena ada bagian mereka dalam hutan itu.”83 Selain sasaran yang ingin dicapai, juga diperlukan suatu tujuan yang jelas dalam membuat program Perhutani Hijau 2010 seperti yang dikatakan Bapak Sanjoto berikut ini : ” Tujuan kita adalah memulihkan fungsi hutan yang ada di jawa, juga perubahan ekonomi masyarakat, ekologi dan sosial. Terakhir, kita juga ingin meningkatkan aware atau kesadaran masyarakat untuk menyadari manfaat dan fungsi hutan.” 84 Humas Perum Perhutani membuat strategi-strategi untuk menyukseskan program Perhutani Hijau 2010 seperti yang dijelaskan oleh Bapak Sanjoto berikut ini : ” Kita sebagai humas merancang strategi-strategi seperti : 1. peningkatan mutu dan potensi sumberdaya hutan melalui perhutani hijau 2010 2. Mengkomunikasikan pada masyarakat tentang apa, bagaimana, dan untuk apa diadakan program Perhuatni Hijau 2010
82
Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto Hasil wawancara dengan Bapak Rizal Bukhari dari WWF 84 Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 83
58
59
3. Humas juga ingin dalam program ini untuk meningkatkan mutu SDM dan kinerja perhutani pada bidang pembinaan sumber daya hutan dan pengamanan. 4. Menyosialisasikan program ini dengan cara membuat program-program yang dapat digunakan yang dapat digunakan untuk meningkatkan aware masyarakat.85 Jadi, strategi yang dibuat oleh Humas Perum Perhutani adalah meningkatkan mutu dan potensi sumber daya hutan, mengkomunikasikan dengan masyarakat, meningkatkan mutu dan kinerja Perhutani, dan mensosialisasikan program untuk meningkatkan aware masyarakat. Strategi ini ternyata telah ”dikumandangkan” Humas Perhutani dalam setiap Eventnya. Seperti yang dikatakan salah satu masyarakat yang bernama Bapak Adi berikut ini : ”Kan kalau ada penyuluhan atau sosialisasi ada yang bilang tentang strateginya. Yang saya tahu pastinya mereka membuat acara-acara yang berkaitan dengan Perhutani Hijau 2010 ”86 Bapak Indro Tjahjono juga mengetahui tentang Stategi Humas untuk Program Perhutani Hijau 2010 : ” Di antara strategi itu adalah mengingkatkan mutu SDM dan hutan. Perlu saya beri tahu ke anda bahwa perhutani itu tidak takut-takut melakukan aksi sosial. Kalau mau kampanye, ya kampanye beneran. Sejauh pengawasan saya, mereka tidak seperti BUMN-BUMN lain yang sepertinya kurang melakuknan hal semacam ini. Saya melihat sekarang humasnya sudah memahami arti kehumasan secara profesional. ”87 Pernyataan yang hampir sama juga dinyatakan oleh Bapak Rizal Bukhari, berikut petikannya : ” Yang pasti strateginya itu meningkatkan mutu dan kualitas hutan, meningkatkan kinerja Perhutani, awareness masyarakat ya semacam itu lah.”88
85
Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto Hasil wawancara dengan Bapak Adi Bambang Wicaksono 87 Hasil wawancara dengan Bapak Indro Tjahjono dari SKEPHI 88 Hasil wawancara dengan Bapak Rizal Bukhari 86
59
60
Ibu devi, salah satu wartawan mengungkapkan bahwa strategi Humas Perhutani adalah sebagai berikut : ”.................................... pertama adalah meningkatkan mutu sumber daya hutan, kan tahu sendiri hutan kita kayak apa. Terus meningkatkan kinerja perhutani.
b. Step 5 : Formula Aksi dan respon Strategi .Perencana komunikasi berbicara mengenai apa yang akan dikatakan oleh organisasi kepada publiknya dalam berbagai situasi. Aksi komunikasi dapat bersifat proaktif dan reaktif tergantung situasi. Dalam langkah ini, yang pertama dilakukan adalah mengatakan apa yang ingin dikatakan oleh perusahaan kepada publik. Pesan apa yang yang ingin disampaikan dalam program ini. Bapak Sanjoto merincinya sebagai berikut : ” Dalam program Perhutani Hijau 2010, kita ingin memberi pesan pada masyarakat tentang ”Hutan Sebagai Penyangga Kehidupan”. Kita juga ingin mengembalikan fungsi hutan seperti yang saya sudah jelaskan tadi. Memang tidak mudah untuk mengkomunikasikan ini kepada khalayak, apalagi anda sudah tahu rintangan yang kita hadapi. Tapi saya yakin, pesan ini akan sampai ke khalayak Adanya anggapan yang berkembang di masyarakat bahwa hutan merupakan ”pelindung” dan ”penjaga” kita dari bencana dan longsor. Nah hal ini perlu dibalik bahwa kitalah yang seharusnya jadi ”pelindung” hutan dari kerusakan dan penebangan liar. Dengan adanya pesan ”Hutan Sebagai Penyangga Kehidupan” paling tidak masyarakat mampu menjadi pelindung untuk sanggahan kehidupannya.”89 Jadi, yang ingin dikatakan oleh Perum Perhutani lewat program ini adalah ”Hutan Sebagai Penyangga Kehidupan”, di mana banyak masyarakat menganggap bahwa hutan adalah pelindung kita dari bencana. Anggapan ini perlu dibalik bahwa
89
Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto
60
61
kitalah yang seharusnya yang jadi pelindung bagi hutan dari kerusakan dan penebangan liar. Apa jadinya hidup kita jika tidak ada pohon dan hutan.. Strategi proaktif adalah strategi yang paling efektif. Karena dibutuhkan respon dari khalayak, partisipasi khalayak dan membuat event-event khusus. Kunci dari strategi ini adalah kejelasan komunikasi. Menurut Bapak Sanjoto, strategi beliau termasuk strategi proaktif karena pada Program Perhutani Hijau 2010 ini mereka melibatkan masyarakat sekitar hutan. Komunikasi yang jelas juga sudah tergambar dengan adanya pesan yang jelas yaitu ”Hutan sebagai penyangga kehidupan”. Berikut salah satu petikannya : ” Masyarakat semakin mengetahui perhutani lebih dekat. Terutama masyarakat desa hutan yang bekerja sama dengan perhutani dalam program ini. Mereka semakin tergerak untuk menjadi entrepreneur kehutanan. Dan perhutani memfasilitasi itu.”90 Strategi Reaktif dibutuhkan jika suatu program mendapat krisis komunikasi dan mendapatkan respon negatif yang diterima. Bapak Sanjoto menjelaskan bahwa selama perhutani hijau tiga tahun berjalan tidak ada yang merespon negatif. Malahan banyak yang mendukung program ini. Jawaban ini didapatkan setelah melihat respon publik. Berikut penjelasannya : ” Kalau tentang komplain alhamdullilah selama 3 tahun berjalan untuk program ini masih belum ada komplain yang masuk ke email kita ataupun di website. Dalam bentuk surat juga belum ada komplain”. 91
c. Step 6 : Menggunakan Komunikasi Efektif
90 91
Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto
61
62
Penentuan pesan komunikasi yang akan digunakan. Untuk berkomunikasi dengan khalayak perlu ditentukan siapa yang menyampaikan pesan, tampilannya seperti apa, bagaimana struktur pesannya, dan menggunakan simbol seperti apa Pesan yang ingin disampaikan lewat program Perhutani Hijau 2010 adalah ”Hutan Sebagai Penyangga Kehidupan”, seperti yang dikatakan oleh Bapak Sanjoto : ”Hutan Sebagai Penyangga Kehidupan”. Dalam arti, kita ingin masyarakat lebih mengetahui fungsi utama hutan sebagai penyangga hidup manusia. Tentunya anda masih ingat tentang ”Hutan sebagai Paru-Paru Dunia” Dunia saja mengakui bahwa hutan adalah paru-paru dunia, nah kita juga ingin memberi tahu bahwa hutan juga adalah penyangga kehidupan.” 92 Sesudah pesan dibuat, diperlukan orang yang penyampaikan pesan. Bapak Sanjoto menjawab seperti ini : ”Semua, baik itu atasan sampai staf harus bisa menjadi humas” 93 Jadi yang menyampaikan pesan tidak hanya Humas tapi juga semua bagian dari atasan sampai staf harus bisa menyampaikan pesan. Bapak Indro Tjahjono mengetahui pesan yang disampaikan oleeh Perhutani lewat program ini, berikut petikannya : ” Yang saya tahu, pesan dari Perhutani Hijau 2010 ini adalah ”Hutan sebagai penyangga kehidupan”. Jadi di sini dapat dilihat bahwa diperlukan pelestarian ekosistem di Jawa. Tidak hanya menanam kayu tapi juga bertanggung jawab. Perum perhutani dalam mengemban tugas pengelolaan hutan di Jawa dan Madura berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan hutan lestari sebagaimana prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh FSC (Forest Stewardship Counsil), dengan konsisten menjaga kelestarian sumber daya hutan, kelestarian lingkungan, kelestarian sosial, dan yang terakhir sesuai dengan pesan Perhutani
92 93
Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto
62
63
Hijau 2010 adalah Menjadikan hutan sebagai penyangga kehidupan ( Life Support System )” 94 Bapak Tumin, seorang wartawan TVRI mengakui mengetahui tentang pesan tersebut. Berikut penjabarannya : ”Hutan sebagai penyangga kehidupan” jadi ini mungkin ingin mengubah stereotip masyarakat bahwa melestarikan hutan penting sekali. Jangan hanya mengambil keuntungan dari hutan, kita harus menyeimbangkan antara apa yang kita pangkas dengan apa yang kita tanam. Hutan kan katanya paru-paru dunia, anda bayangkan kalau kita sudaha ga punya paru-paru, bisa apa kita. Makanya pesan ini sudah bisa mengawal Perhutani Hijau 2010.”95
Suatu pesan yang sederhana pasti akan mudah diterima masyarakat. Seperti yang dijelaskan oleh Bapak Sanjoto berikut bahwa”Hutan sebagai Penyangga Kehidupan” sangat mudah diterima : ” Sejauh ini, pesan ini sangat mudah diterima masyarakat. Karena kita tidak menggunakan kata-kata yang sulit” 96 Struktur kata yang dibutuhkan untuk menyusun pesan harus mudah diterima oleh semua khalayak sasaran. Seperti jawaban Bapak Sanjoto berikut ini : ”Struktur kata yang mudah mengena langsung untuk khalayak sasaran. Untuk simbol, kita tidak menggunakan simbol-simbol yang khusus”.97 Perhutani Hijau 2010 menurut Bapak Sanjoto mempunyai pesan yang mudah dicerna. Tapi menurut Ibu Devi, salah satu wartawan Suara Karya bercerita bahwa masih terdapat kelemahan dalam pesan tersebut. Berikut pernyataanya:
94
Hasil wawancara dengan Bapak Indro Tjahjono Hasil wawancara dengan Bapak Tumin dari TVRI 96 Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 97 Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 95
63
64
”Ya mudah, buktinya masyarakat jawa ya jadi partisipan, ikut menanam, kena ke sasaran. Tapi kelemahannya perhutani, dia ga pake simbol-simbol jadi cuma melalui kata-kata aja. ”98
3. Taktik Melibatkan pilihan tools yang akan digunakan a. Step 7 : Pemilihan Taktik Komunikasi Perencana program dapat menentukan kategori tools yang ada seperti: 1. Taktik Interpersonal Communication adalah melibatkan kesempatan tatap muka, memiliki potensi untuk mempengaruhi untuk tujuan informasi, edukasi, persuasi atau dialog. Dalam program ini taktik interpersonal communicationnya adalah : A. Personal Involve - Organization Site involvement a. Pembagian bibit tanaman : ”iya, kita membagi-bagikan bibit pohon. Acara pembagian bibit ini berlangsung secara terus-menerus dengan jumlah bibit yang berbeda tiap tahunnya. Untuk tahun 2008 lahan yang akan ditanami adalah mencapai 113 ribu hektar, jadi bisa dibayangkan berapa bibit pohon yang akan ditanam.”99 B. Information Exchange - Educational gathering a. Seminar : ”Iya, diselenggarakan di wilayah kerja Perum Perhutani yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Madura. Juga kadang-kadang diadakan di Auditorium 98 99
Hasil wawancara dengan Ibu Devi dari Suara Karya Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto
64
65
Manggala Wanabakti, dengan mengupas tentang masalah kehutanan dengan menghadirkan orang-orang yang berkompeten di bidang kehutanan, seminar dilakukan di auditorium manggala wanabakti. Acara ini dibuka untuk umum dan dananya murni internal perhutani. SDM nya dari orang internal Perhutani. Acara ini diadakan sebulan sekali.”100 b. Workshop and training : “Iya, diselenggarakan di setiap KPH di wilayah kerja Perhutani. Diadakan sebulan 2 kali. SDM nya dari karyawan Perhutani. Dibuka untuk umum dan masyarakat. Budgetnya juga dari Internal Perhutani.”101 c. Dialog : ”Iya, Dialog tentang kehutanan yang menghadirkan bapak Transtoto selaku Direktur Utama. Acara ini disiarkan oleh TVRI. Kalau di daerah juga ada dialog-dialog antara jajaran Perhutani dengan masyarakat langsung. Dilaksanakan sebulan dua kali di tiap-tiap KPH di Wilayah Kerja Perhutani. Budgetnya dari internal Perhutani.”102 d. Press tour. : ”Iya, pasti. Kita mengajak wartawan untuk mengunjungi wilayah kerja Perhutani. Media cetak nasional seperti Kompas, Kontan, Investor Daily, dan lain-lain. Elektronik seperti SCTV, TRANSTV, TVRI dan lain-lain. Budgetnya dari internal Perhutani dan SDM nya juga dari Perhutani. Kegiatan ini dilakukan sebulan sekali”103 Ibu Sumirah, salah satu masyarakat dari KPH Bogor menyatakan bahwa Perhutani menang sering mengadakan seminar dan penyuluhan karena itu yang dibutuhkan masyarakat . Berikut petikannya : ” Ya kan masyarakat butuh sosialisi, penyuluhan kayak gitu. Kita dikasih tahu bagaimana cara menanam yang baik. Kan masyarakat dilibatkan ya dari penanaman ampe panen. ” 104 100
Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 102 Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 103 Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 104 Hasil wawancara dengan Ibu Sumirah dari Cibodas Bogor. 101
65
66
Bapak Adi Bambang Wicaksono juga manyampaikan hal senada, berikut uraianya : ” Ya seminar, workshop, pennyuluhan, dan yang pastinya penanaman ratusan ribu hektar.”105 Wartawan Investor Daily, Bapak Tommy juga mengatakan bahwa Perhutani sering mengajak wartawan untuk mengikuti press tour, berikut petikannya : “Perhutani tuh dalam mengimplementasikan program ini tuh banyak banget yang dilakukan. Seperti penanaman yang pasti dilakukan secara terus-menerus, terus sosialisasi, workshop, dan lain-lain. Baru-baru ini saya diajak press tour ke semarang. Ya bagus juga sih kan melalui press tour ini kita jadi tahu perhutani kayak apa”106
- Meetings a. Annual Mettings : ” Iya,diadakan setahun sekali. Gunanya untuk melakukan evaluasi. Dilakukan oleh seluruh jajaran Perhutani. Budgetnya dari Internal kita.”107 b Panels : ” Iya, setiap kita mengadakan seminar dan dialog pasti ada panel-panel”.108 c Forum
:
”Iya, biasanya kita mengundang mahasiswa untuk mengadakan forum-forum kehutanan. Ini dilakukan biasanya 2 bulan sekali.”109 C. Special Events - Sporty Events 105
Hasil wawancara dengan Bapak Adi Bambang wicaksono dari Parung Panjang Hasil Wawancara dengan Sdr Tommy dari Investor Daily 107 Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 108 Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 109 Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 106
66
67
a. Kegiatan olahraga : ” iya, kita punya kegiatan namanya porseni Pekan olahraga dan seni yang diadakan setahun sekali. Kegiatan ini untuk mempererat solidaritas antar karyawan. Semua memakai budget dari Perhutani dan SDM nya dari dan untuk karyawan Perhutani di masing-masing KPH di wilayah kerja Perhutani.”110 - Kontes, seperti a. Pemilihan putri atau duta : ”Kita tidak pernah membuat kontes-kontes seperti itu”111 b. Fair : ” ya, kita kalau ada forest and industrial fair kita ikut. Atau mungkin juga pameran hasil hutan, kita ikut. Di situ kita menginformasikan bahwa Perhutani sedang mengadakan program yang dinamakan Perhutani Hijau 2010.”112 - Holiday Events : a. Pada saat hari raya : “iya, kita melakukan silahturahmi dengan segenap jajaran. Di dalam acara ini, Direktur utama menegaskan kembali bahwa Perhutani sedang Menggalakkan program jangka panjang Perhutani Hijau 2010.”113 - Progress Orinted Events a. Penghargaan “Iya, kita memberi penghargaan untuk karyawan berprestasi sampai mandor atau petani berprestasi. Penghargaan ini dilakukan setahun sekali yang tujuannya supaya dapat meningkatkan produktivitas kerja yang baik.”114 - Historic Commemorations
110
Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 112 Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 113 Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 114 Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 111
67
68
a. Ulang tahun perusahaan ”iya, pastinya setahun sekali. Kita biasanya mengajak masyarakat untuk sama-asam merayakan suka cita di ulang tahun Perhutani.”115 - Artistic Events a. Pameran foto ”Iya, Perhutani pernah mengadakan pameran foto tentang perkembangan hutan. Tapi acara ini tidak rutin.”116 Ibu Sumirah, salah satu masyarakat dari KPH Bogor menyatakan bahwa Perhutani memang sering mengadakan seminar dan penyuluhan karena itu yang dibutuhkan masyarakat . Berikut petikannya : ” Ya kan masyarakat butuh sosialisi, penyuluhan kayak gitu. Kita dikasih tahu bagaimana cara menanam yang baik. Kan masyarakat dilibatkan ya dari penanaman ampe panen. ” 117 Bapak Adi Bambang Wicaksono juga manyampaikan hal senada, berikut uraianya : ” Ya seminar, workshop, pennyuluhan, dan yang pastinya penanaman ratusan ribu hektar.”118 Wartawan Investor Daily, Bapak Tommy juga mengatakan bahwa Perhutani sering mengajak wartawan untuk mengikuti press tour, berikut petikannya : “Perhutani tuh dalam mengimplementasikan program ini tuh banyak banget yang dilakukan. Seperti penanaman yang pasti dilakukan secara terus-menerus, terus sosialisasi, workshop, dan lain-lain. Baru-baru ini saya diajak press tour ke
115
Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 117 Hasil wawancara dengan Ibu Sumirah dari Cibodas Bogor. 118 Hasil wawancara dengan Bapak Adi Bambang wicaksono dari Parung Panjang 116
68
69
semarang. Ya bagus juga sih kan melalui press tour ini kita jadi tahu perhutani kayak apa”119
2. Taktik Media Organisasi adalah media yang diproduksi atau diterbitkan oleh perusahaan. Dalam program ini Pak Sanjoto menjelaskan seperti berikut ini : A. Publikasi Umum - Serial Publications a. Newsletter : ”Iya, setiap ada event pasti kita bikin newsletter. SDM nya dari Humas. Budgetnya dari keuangan Humas.”120 b. Majalah : ”Iya, sebulan sekali. Majalah kita namanya DUTA RIMBA. Officialnya di Bagian Humas. Orang-orang yang bekerja dari masing-masing tugas. Kita memperoleh berita dari daerah yang kemudian di edit agar dapat di baca semua kalangan. Budgetnya dari Perusahaan. Majalah ini juga menjadi perekat komunikasi antara masyarakat dan Perhutani”121 c. Website : ” Iya, setiap hari kita review. Mungkin ada saran atau kritik yang masuk ke dalam web. SDM nya dari Humas. Web kita www.perumperhutani.com”122 - Stand Alone Publications a. Brosur, poster, leaflet : “Iya, kita membuat brosur, leaflet, dan poster. Semuanya disebar ke semua KPH di Wilayah Kerja Perhutani “123
119
Hasil Wawancara dengan Sdr Tommy dari Investor Daily Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 121 Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 122 Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 123 Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 120
69
70
- Reprints : a. Artikel : “iya, kita membuat artikel yang dimuat di majalah DUTA RIMBA. Yang terbit sebulan sekali.”124 b. News Release : “iya, setiap ada event yang bisa sisosialisasikan untuk publik, kita membuat news release. Rilis itu disebar ke semua wartawan pada saat konferensi pers. Wartawan media cetak lokal misalnya : suara merdeka dan kedaulatan rakyat. Wartawan cetak nasional, misalnya : suara karya, kontan, kompas dan lain-lain. Wartawan media elektronik, misalnya : TVRI, SCTV, TRANS7 dan lain-lain. SDM nya dari humas sendiri dan budgetnya dari humas juga.”125 c. Company Profile : ”Iya, setiap tahun, kita membuat company profile yang di dalamnya terdapat program Perhutani Hijau 2010 sebagai dalah satu program unggulan.”126 - Progress Report a. Annual Report : ”ya, setahun sekali kita adakan. Ini tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan dari tahun ke tahun. “127 - Users Kit a.. Hand out, Media kit : “Iya, kalau ada seminar atau press tour kita bagikan. Di dalamnya biasanya ada brosur, leaflet, majalah Duta Rimba, juga satu buah bibit pohon. Semua yang mengatur dari Humas.”128 - Research Reports 124
Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 126 Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 127 Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 128 Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto
125
70
71
a. Laporan : ”Iya, setiap kita mengadakan event pasti ada laporannya.” 129 B .Direct Mail a. Profil melalui audio visual : “ya, Perhutani punya itu. Kalau ada seminar kita tampilkan”. 130 b. Mailing list, Surat, Katalog “Kami tidak membuat”131
Suara Karya, salah satu dari media yang biasa datang di acara-acara perhutani mengaku
mendapatkan sebaran press release. Berikut jawaban dari salah satu
wartawannya, Ibu Devi : ”Dapat, setiap perhutani mengadakan acara atau lagi ada masalah yang perlu diklarifikasi, mereka kirim press release ke media.” 132
3. Taktik Advertising dan Promosi Media, mampu mengakses audience secara luas. Bapak Sanjoto menjelaskannya sebagai berikut : A. Advertorial : ”iya, kita membuat advertorial akan pentingnya kesadaran untuk melestarikan hutan di surat kabar lokal, seperti surya, suara merdeka dan lain—lain. Surat kabar nasional, seperti investor daily, suara karya, kontan, media indonesia dan lainlain.” 133
129
Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 131 Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 132 Hasil wawancara dengan Ibu Devi dari Suara Karya 133 Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 130
71
72
B. Audio New Release untuk Radio “Tidak”134
4. Taktik News Media, membuka kesempatan bagi organisasi untuk menjangkau audiencenya lebih luas, seperti yang di jelaskan Bapak Sanjoto sebagai berikut : A. Print - Advertorial : ”iya, kita membuat advertorial akan pentingnya kesadaran untuk melestarikan hutan di surat kabar lokal, seperti surya, suara merdeka dan lain—lain. Surat kabar nasional, seperti investor daily, suara karya, kontan, media indonesia dan lainlain.”135 B. Elektronik - TV : ”Iya. Kita kan bekerja sama dengan stasiun televisi seperti Indosiar, SCTV dan lainlain. Kita juga pernah bekerja sama dengan TVRI untuk membuat dialog interaktif.”
C. outdoor - Poster : ”Iya, kita bikin poster yang kemudian dikirim ke masing-masing KPH”136 D. Item Promosi - Kostum ”setiap ada event, kita pasti membuat kostum ”137 134
Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 136 Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 135
72
73
- Kalender : ”ya, setahun sekali.”138 - Gimmick : ” Tidak” 139 Salah satu wartawan TVRI membenarkan hal tersebut. Berikut petikannya : ” Waktu itu dialog interaktif ya. Jadi banyak yang memberikan pertanyaan untuk Pak Transtoto. Mereka itu ada rasa ingin tahu lah. Bagus”140
Bapak Rizal Bukhari juga menyatakan bahwa taktik atau cara yang dilakukan harus sesuai dengan khalayak sasarannya yaitu masyarakat. Berikut petikannya : ”Program ini kan khalayak sasarannya itu adalah masyarakat yang ada di sekitar wilayah perhutani. Kalau seminar ya boleh-boleh saja, mungkin arahnya lebih kepada sosialisasi perhutani hijau atau kegiatan tanam-menanam. Saya yakin kalau masyarakat hutan terutama di Jawa sudah paham dengan tanam-menanam tinggal bagaimana mempertahankan wilayah yang sudah ditanami supaya tidak rusak. Nanamnya sih dalam ”gampang” tapi memeliharanya itu yang susah.”141 Bapak Indro Tjahjono dari SKEPHI mengetahui taktik atau implementasi apa yang dilakukan untuk melancarkan strategi Humas, berikut penuturannya : ” Kalau untuk implementasi dari program ini yang pasti diadakan itu ya penanaman ratusan ribu pohon di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Terus mereka juga dering mengadakan seminar workshop, kampanye, penyuluhan menyebarkan leaflet, brosur, poster di Wilayah Kerjanya.” 142
137
Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 139 Hasil wawancara dengan Bapak Sanjoto 140 Hasil Wawancara dengan Bapak Tumin dari TVRI 141 Hasil Wawancara dengan Bapak Rizal Bukhari dari WWF 142 Hasil Wawancara dengan Bapak Indro Tjahjono dari SKEPHI 138
73
74
b. Step 8 : Implementasi Rencana Strategis Merupakan pengembangan perencanaan keuangan, sumber daya manusia dan hal lain-lainnya yang diperlukan untuk implementasi program. Perum Perhutani dalam mengembangkan program Perhutani Hijau 2010 juga merencanakan budget yang harus dikeluarkan, seperti yang dijelaskan oleh Bapak Sanjoto berikut ini : ” Pastinya ada alokasi anggaran ya. Tetapi kembali lagi bahwa dana kita sangat terbatas. Ya pokoknya budget yang kita keluarkan sesuai manfaat dan skala prioritas.” 143 Dalam melaksanakan program ini, perhutani tidak memakai jasa konsultan, atau LSM tetapi memakai sumber daya manusia yang ada dalam perhutani sendiri, seperti yang dituturkan Bapak Sanjoto berikut ini : “SDM nya semua dari internal perhutani, kalau untuk eksternal seperti LSM atau konsultan kita cuma meminta untuk mensupport saja ” 144 Pernyataan Bapak Sanjoto ini juga dibenarkan oleh Bapak Indro Tjahjono, berikut uraiannya : ” Kalau dilibatkan secara penuh sih tidak, karena mereka lebih percaya pada orangorang internal di Perhutani. Orang-orang internal yang saya maksud itu ya karyawan atau staff. Dalam program ini kan mereka tidak melibatkan konsultan, apalagi LSM. Paling kita hanya diundang saja”. 145 4. Riset Evaluasi Meliputi evaluasi dan penilaian untuk menentukan derajat keberhasilan program. Ukuran keberhasilan program adalah apabila hasil yang dicapai memenuhi tujuan yang telah direncanakan. 143
Hasil Wawancara dengan Bapak Sanjoto Hasil Wawancara dengan Bapak Sanjoto 145 Hasil Wawancara dengan Bapak Indro Tjahjono dari SKEPHI 144
74
75
Bapak Sanjoto menegaskan bahwa sesudah setiap event atau program selesai, mereka melakukan evaluasi, seperti penjelasan berikut : ”Kita melakukan evaluasi media atau media monitoring, dalam hal ini kita melihat bagaimana cara media menyampaikan program-program kita, positif atau negative. Evaluasi respon khalayak atau komplain lewat email atau website juga surat, Evaluasi budget.” 146 Beliau juga menambahkan seperti berikut ini : ”Kalau untuk taktik atau event-event, ya kita langsung evaluasi sesudah mengadakan event tersebut. Kalau untuk penanaman bibit pohon, kita evaluasinya setahun sekali. Kan dalam setahun ada prioritas untuk menanam berapa pohon. Untuk evaluasi media, kita lakukan terus-menerus sesudah kita mengadakan suatu event. Kalau mengenai respon atau komplain lewat email, website atau surat, setiap hari kita chek dan ternyata untuk program perhutani hijau 2010 tidak ada komplain. Malah respon dari masyarakat di jawa tengah, jawa timur dan jawa barat semakin antusias. Evaluasi budget juga sama. Nanti kalau program ini selesai di tahun 2010, baru diadakan evaluasi keseluruhan” 147 Beliau juga memberi tahu bahwa setelah dilakukan media monitoring, media cetak dan elektronik tidak ada yang memberitakan negatif tentang perhutani hijau 2010, berikut petikannya : ”Untuk program ini alhamdullillah tidak ada yang memberitakan negatif. Setelah kita lakukan media monitoring dari media cetak sampai elektronik tidak ada yang bicara tentang sesuatu hal yang negatif ” 148 Salah satu wartawan, yaitu Ibu Devi mengaku bahwa berita tentang Perhutani Hijua 2010 dimuat di halaman Ekonomi. Berikut jawaban dan alasannya : ”Dimuat di Suara Karya, di halaman Ekonomi. Karena di dalam perhutani hijau 2010 itu terdapat unsur ekonominya dimana masyarakat akan mendapatkan pekerjaan dan profit sharing sebanyak 25 % itu yang kita ambil”149 146
Hasil Wawancara dengan Bapak Sanjoto Hasil Wawancara dengan Bapak Sanjoto 148 Hasil Wawancara dengan Bapak Sanjoto 149 Hasil Wawancara dengan Sdri Devi dari Suara Karya 147
75
76
Sedangkan wartawan yang lain, yaitu Bapak Tommy berbicara bahwa berita tentang Perhutani Hijau dimuat di halaman agro bisnis. Berikut uraianya : ”Ya dimuat di Investor Daily di Halaman Agro Bisnis. Ya, karena inikan masalah kehutanan. Dan di Investor daily, hal-hal yang berhubungan dengan pemberitaan masalah hutan ya masuk ke rubrik agro bisnis”150 Untuk masalah komplain dari masyarakat, selama berjalan belum ada komplain yang diterima perhutani yang berhubungan dengan Perhutani hijau 2010, Hal ini ditegaskan oleh Bapak Sanjoto berikut ini : ” Kalau tentang komplain alhamdullilah untuk program ini masih belum ada komplain yang masuk ke email kita ataupun di website. Dalam bentuk surat juga belum ada komplain.” 151 Salah satu masyarakat yang bernama Ibu Sumirah mengatakan responnya seperti berikut : ” Kalau kritik ga ada. ya saran aja biar program kayak gini terus dijalankan dengan baik. Ini adalah salah satu program untuk mensejahterakan masyarakat, walaupun awalnya kan cuma penanaman. Tapi dari penanaman itu, perekonomian masyarakat kita jadi lebih baik. Ya terus diadakan aja program kayak gini.”152 Evaluasi Budget juga digunakan perhutani dalam melihat sejauh mana keuangan yang dipergunakan dan manfaat dari penggunaanya. Hal ini dijelaskan oleh kepala Humas Perum Perhutani sebagai berikut : ” Ya kita mengevaluasi dari pemasukan, biaya tetap berapa, tidak tetap berapa, dan pengeluarannya berapa. Evaluasi budget itu nantinya diserahkan ke bagian umum dan akan disalurkan ke bagian keuangan untuk dimasukkan ke dalam laporan tahunan perusahaan” 153 150
Hasil Wawancara dengan Sdr Tommy dari Investor Daily Hasil Wawancara dengan Bapak Sanjoto 152 Hasil Wawancara dengan Ibu Sumirah dari Cibodas Bogor 153 Hasil Wawancara dengan Bapak Sanjoto 151
76
77
Bapak Sanjoto juga menegaskan bahwa program ini sudah 90 % berhasil. Jika dinyatakan berhasil maka dari mana dapat mengukurnya. Alasan ini dikemukakan oleh Bapak Sanjoto berikut ini : “Kita melihat dari sudah sedikitnya tanah kosong yang ada di pulau jawa dan madura. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya hutan juga sudah bangkit, Masyarakat bisa menjadi entrepreneur kehutanan dan sangat aktif, para regulator sangat antusias, dan gara-gara kita mencanangkan Perhutani Hijau 2010, Departemen Kehutanan juga ikut mencanangkan Indonesia hijau 2015. Kalau ada orang yang mungkin bertanya ”kalau berhasil, kok masih banyak hujan dan tanah longsor?” ya kita menjawab bahwa suatu pohon itu tidak mungkin tumbuh dalam setahun, dua tahun atau 5 tahun, tapi berpuluh-puluh tahun. Dan dampak atau manfaat dari program ini pasti bisa dirasakan nanti. Karena seperti yang sudah saya katakan sebelumnya bahwa rintangan program ini terletak pada cuaca yang tidak kondusif. ” 154 Salah satu wartawan yang penulis wawancara yaitu Ibu Devi dari Suara Karya memberikan pendapat seperti berikut : ”Kalau saya lihat hampir berhasil. Kan ini program 5 tahun, dan sudah berjalan 2 tahun. Saya bilang berhasil dalam arti pertama dari masyarakat di jawa barat, jawa timur dan jawa tengah kerjasamanya baik banget. Terus yang saya lihat ini adalah salah satu program perhutani yang cukup sukses. Kalau perhutani mengadakan event-event semacam seminar atau workshop banyak yang datang. Dan kayaknya pejabat daerah sudah mulai ikut mendukung. Ya sudah bagus lah.” 155 Bapak Rizal Bukhari dari WWF Indonesia yang selama ini mengawasi Perhutani menyatakn bahwa Program ini sudah cukup berhasil bahkan membawa dampak yang baik bagi masyarakat. Berikut penuturannya : ” Kalau dari programnya mungkin cukup berhasil. Dengan memberi penyuluhan kepada masyarakat lalu diberi profit sharing sewaktu panen itu sudah memberikan banyak dampak yang baik, tidak hanya untuk perhutani tapi juga masyarakat.“156 154
Hasil Wawancara dengan Bapak Sanjoto Hasil Wawancara dengan Sdri Devi dari Suara Karya 156 Hasil Wawancara dengan Bapak Rizal Bukhari dari WWF 155
77
78
Menurut Bapak Indro Tjahjono, program ini cukup berhasil, tetapi beliau masih melihat beberapa kelemahan yang salah satunya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat. Karena faktor ekonomi yang tidak baik, maka masyarakat pun kurang bisa menyadari pentingnya melestarikan fungsi hutan. Berikut uraiannya : ”Kalau bicara berhasil, saya bilang cukup berhasil. Karena yang saya lihat masih ada beberapa kelemahan. Salah satu kelemahannya itu seperti meningkatkan kesadaran masyarakat. Ya memang susah, karena faktor ekonomi juga yang membuat mereka akhirnya sulit untuk menyadari pentingnya melestarikan hutan. Tapi pintarnya perhutani, mereka mempunyai sistem bagi hasil atau profit sharing jika ada tanaman aatu pohon yang sudah tumbuh. Kalau untuk di dalam perhutani sendiri, mereka harus mengubah mindset mereka yang masih birokrat. Tapi secara luas sich cukup berhasil, penanaman sudah digalakkan dengan baik.”157
Ibu Sumirah juga menjelaskan bahwa ini adalah salah satu program kehutanan yang juga mengaitkan tentang kesejahteraan masyarakat di dalamnya, berikut petikannya : ”ya saran aja biar program kayak gini terus dijalankan dengan baik. Ini adalah salah satu program untuk mensejahterakan masyarakat, walaupun awalnya kan cuma penanaman. Tapi dari penanaman itu, perekonomian masyarakat kita jadi lebih baik. Ya terus diadakan aja program kayak gini”158 Bapak Tumin dari TVRI juga berbicara senada dengan Ibu Sumirah, berikut petikannya : ” Program-program semacam ini baik sekali untuk masyarakat, lingkungan, Perhutani harus bisa berupaya keras agar visis mereka sebagai Perusahaan Hutan terbaik Di dunia jadi kenyataan. Melakukan program yang semacam ini jangan setengah-setengah. Melestarikan hutan itu bukan cuma tugas perhutani, tapi juga perusahaan-perusahaan lain. Dan kita berharap program semacam ini dapat
157 158
Hasil Wawancara dengan Bapak Indro Tjahjono dari SKEPHI Hasil Wawancara dengan Ibu Sumirah dari Cibodas
78
79
dijadikan acuan untuk perusahaan lain untuk kembali tergerak untuk meningkatkan kelestarian alam Indonesia.”159
a. Step 9 : Evaluasi Perencanaan Strategis Menentukan metode apa yang tepat untuk mengukur efektifitas tools yang direkomendasikan untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bapak Sanjoto menegaskan sebagai berikut : ”Sejauh ini metode yang digunakan adalah melihat seberapa banyak partisipasi khalayak, dan hasil dari pengamatan kita di lapangan. Juga melihat grafis kita yang semakin naik. Dari awal kita mulai tahun 2006 sampai kini tahun 2008, laju atau grafisnya semakin meningkat. Setiap tahun masyarakat desa hutan semakin antusias. Hasil yang kita terima juga baik. Makanya ini adalah salah satu program jangka panjang perhutani yang berhasil. Dan dari perhutani hijau 2010 ini kita dapat meneruskan dengan membuat program-program jangka panjang atau jangka pendek selanjutnya.” 160 Beliau juga menambahkan bahwa program ini selalu didukung oleh para regulator dan media seperti berikut ini : ”Sudah sangat efektif, media dan regulator sama-sama mendukung perum perhutani. Dan alhamdullillah dalam membuat penyuluhan, sosialisasi dan lain-lain, kita selalu didukung oleh berbagai elemen. Dan sesudah program perhutani hijau 2010, kita akan membuat lagi sesuatu yang lebih menarik dan kita minta dukungannya dari semua elemen masyarakat.” 161 Yang terakhir adalah harapan Perhutani dengan adanya pembagian bibit pohon yang dilakukan setiap tahunnya adalah kepedulian masyarakat untuk menanam dan menjaga pohon. Seperti jawaban Bapak Sanjoto berikut ini : ”Melalui pembagian bibit pohon ini diharapkan mampu menggugah kepedulian masyarakat untuk menanam dan menjaga pohon. Dengan pohon, emisi gas rumah 159
Hasil Wawancara dengan Bapak Tumin dari TVRI Hasil Wawancara dengan Bapak Sanjoto 161 Hasil Wawancara dengan Bapak Sanjoto 160
79
80
kaca (GRK) penyebab pemanasan global dan perubahan iklim dapat berkurang karena penyerapan tanaman hijau ini. Selain itu, dengan akar-akarnya, pohon juga mampu menyerap air saat hujan dan menyimpannya untuk dipergunakan di musim kemarau. Sehingga banjir dan kekeringan tidak terjadi lagi. Dengan adanya pembagian bibit pohon, diharapkan masyarakat semakin aware tentang lingkungan sekitarnya terutama hutan sebagai penyangga kehidupan.” 162 Jadi, dapat diketahui bahwa program Perhutani Hijau 2010 adalah salah satu program jangka panjang perusahaan yang hampr berhasil. Minat atau respon stakeholder seperti masyarakat, regulator, LSM, dan lain-lain sangat mendukung dalam program ini tidak hanya membagi-bagikan bibit pohon atau menanam pohon saja, tetapi kesadaran untuk menjaga kelestarian lingkungan juga menjadi aspek penting.
162
Hasil Wawancara dengan Bapak Sanjoto
80
81
Tabel 3 Strategi Biro Humas Perum Perhutani dalam Menyukseskan Program Perhutani Hijau 2010 (periode 2006-2008) berdarkan Teori Ronald D Smith No
Tahapan Strategi
Penjelasan Tahapan
Realisasi program
Humas Ronald Smith 1
Formative Research
Riset
yang
melakukan
memulai identifikasi
sebelum program
kerusakan
untuk hutan.
mengambil dalam
dilakukan Pertama
Perhutani
keputusan mengidentifikasi hutanyang merencanakan rusak
program
ditanam
agar
nanti dan
bisa dapat
dimanfaatkan dengan baik. Dari hasil identifikasi hutan itulah, dapat
maka
Perhutani
menetapkan
dan
merancang berapa jumlah pohon yang akan ditanam dan kegiatan-kegiatan. Jadi BOD
(Direktur)
menargetkan pada tahun 2010 program ini sudah
81
82
selesai. Yang
kedua
melakukan
Perhutani
riset
tentang
kesadaran masyarakat di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Madura.. Sebelum
melakukan
program ini, kita melihat dan
meneliti
mengapa
masyarakat Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan
Madura
menyadari
arti
pelestarian
hutan.
kurang penting Kita
melakukan risetnya dengan wawancara
pada
masyarakat. Dan setelah diriset jawabannya adalah karena faktor ekonomi dan adanya konflik kepentingan Maka dari itu, dalam
82
83
program
ini
memutuskan
kita untuk
melibatkan
masyarakat
sekitar hutan.
a. Analisa Situasi
Analisa yang melibatkan Key person adalah Bapak perencana, untuk
key
person Transtoto
Handadhari
menggambarkan selaku Direktur Utama.
seluk beluk peluang dan Peluang
program
ini
rintangan program yang adalah : dikembangkan
a.
”Selamatkan
lingkungan”. cara
Bagaimana
perhutani
mengembalikan hutan
yang
untuk fungsi
sebenarnya
yang menjadi penyedia oksigen dan mengelola tata air. b. Terbuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar hutan untuk mendapat
83
84
aktifitas yang lebih besar yaitu
memperoleh
pekerjaan.
Kalau
tanaman
kita
luas
semakin
luas, maka juga semakin untuk masyarakat. Ada yang bekerja mengangkut bibit,
mulai
penanaman
dari sampai
mendapatkan
hasil,
mereka selalu dilibatkan. Ini
juga
untuk
sebagai
cara
meningkatkan
kesadaran
untuk
melestarikan hutan. Rintangan program adalah a. Adanya cuaca yang tidak bisa diprediksikan b.
Persepsi
masyarakat
tentang hutan. Karena ada konflik kepentingan antara
84
85
masyarakat hutan dengan lahan. Masyarakat punya persepsi bahwa lahan itu bisa dibuat untuk kepentingan mereka tanpa ijin dari Perhutani
yang
tugasnya mengawasi dan bertanggung jawab. Di sisi lain
karena
kemiskinan,
faktor karena
masih banyak masyarakat yang bercocok tanam atau bertani.
b. Analisa Organisasi
Pengamatan
terhadap Program Perhutani Hijau
lingkungan internal (misi, 2010 telah sesuai dengan kinerja, dan sumber daya misi Perhutani. Kinerja
manusia).
Perhutani
juga
meningkat dengan bukti bahwa
Perhutani ada
diurutan 29 dari 139
85
86
BUMN di Indonesia. Sumber yang
daya
manusia
dipilih
merealisasikan
untuk program
adalah dari internal Perhutani.
melibatkan
persepsi Persepsi
publik
terhadap masih
organisasi
sekarang seiring program
publik
dahulu
negatif
tetapi
sudah
positif
dilakukannya ini.
Dengan
menerapkan profit sharing atau bagi hasil, dimana para masyarakat atau khalayak sasaran
memperoleh
25
persen dari yang ada. Dan hasilnya
kini
sudah
semakin
baik,
karena
Perhutani sudah mendapat banyak dukungan, baik itu
86
87
internal
dan
eksternal.publik.
lingkungan (kompetitor, pendukung).
eksternal Lingkungan eksternal yaitu musuh, kompetitor adalah
di
ntaranya
INHUTANI
INHUTANI
adalah
perusahaan bidang
I-V.
negara
kehutanan
di yang
bertanggung jawab untuk wilayah
Sumatera,
kalimantan, dan sulewesi. Regulator
di
antaranya
adalah Pemda setempat dan DPRD
yang
terus
mensupport Perhutani. dari LSM yang mendukung dan yang
mengawasi
yaitu
Tropical Forest Trust (TFT), Kembaratani dan lain-lain
87
mendukung
88
program
ini.
mengawasi
Yang seperti
SKEPHI, WWF dan lain-lain
c. Analisa Publik
Mengidentifikasi
publik Melakukan
identifikasi
dan berbagai kelompok publik yaitu : yang memiliki interaksi a Masyarakat luas, adalah dengan
organisasi
keterlibatan
dan LMDH (Masyarakat Desa
mereka Hutan) yang ada di Jawa
dalam komunikasi.
Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Madura b.Konsumen memakai
produksi
yang dari
perhutani c. Regulator, contohnya Pemda setempat dan DPRD yang terus mensupport kita d. Staf atau karyawan baik itu di daerah atau pusat
88
89
e.
Mitra
strategis,
contohnya seperti investor yang selama ini punya kemampuan
untuk
berkolaborasi
dengan
perhutani. Mitra strategis kita salah satunya adalah PT Sumalindo f. LSM, contohnya adalah WWF,
Tropical
Forest
Trust (TFT), Kembaratani dan lain-lain. g. Media, media cetak baik itu
media
seperti
cetak
Suara
lokal
Merdeka,
Kedaulatan Rakyat, Surya dan lain-lain.. Media Cetak Nasional contohnya seperti Kontan, Investor Daily Kompas, Majalah
89
Suara Agro
Karya, Indonesia
90
dan
lain-lain.
elektronik
Media
diantaranya
TVRI, SCTV, TRANS TV, Indosiar dan lain-lain. h.
Kompetitor,
seperti
INHUTANI Khalayak Perhutani
sasaran Hijau
2010
adalah masyarakat sekitar hutan yang ada di dalam wilayah
pengawasan
perhutani yaitu di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Madura. Program ini adalah untuk status ekonomi menengah sampai menengah kebawah.
2
Strategi
Perencanaan keseluruhan Tujuan yang diinginkan organisasi. Meliputi apa oleh
Humas
yang ingin dicapai oleh a.memulihkan
90
adalah
:
fungsi
91
organisasi dan bagaimana hutan yang ada di jawa keinginan tersebut akan b.Juga dicapai
perubahan
ekonomi
masyarakat,
ekologi dan sosial. d. Menetapkan Sasaran Membangun tujuan yang c. Terakhir, Perhutani juga dan Tujuan.
jelas, spesifik dan terukur ingin meningkatkan aware dalam menentukan apa atau kesadaran masyarakat yang ingin dicapai.
untuk menyadari manfaat dan fungsi hutan. Juga manfaat
melestarikan
hutan Sasarannya adalah :: a.Tidak
adanya
tanah
kosong pada tahun 2010 b.Meningkatkan
kualitas
lingkungan c.Meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan kesadaran masyarakat dengan
terlibatnya
masyarakat melalui
91
92
program ini. Strategi yang ingin di capai
oleh
Humas
Perhutani adalah : a. Peningkatan mutu dan potensi sumberdaya hutan melalui perhutani hijau 2010 b. Mengkomunikasikan pada masyarakat tentang apa, bagaimana, dan untuk apa
diadakan
program
Perhutani Hijau 2010 c.
Humas
juga
ingin
dalam program ini untuk meningkatkan mutu SDM dan kinerja perhutani pada bidang pembinaan sumber daya
hutan
dan
pengamanan. d.
92
Menyosialisasikan
93
program ini dengan cara membuat program
programyang
dapat
digunakan
untuk
meningkatkan
aware
masyarakat
e. Formula Aksi dan Adanya aksi komunikasi Dalam program Perhutani Respon Strategi
yang
bersifat
atau reaktif
proaktif Hijau 2010, ingin memberi pesan pada masyarakat tentang ”Hutan Sebagai Penyangga Kehidupan”. juga ingin mengembalikan fungsi hutan. Perhutani lebih cenderung kepada sifat proaktif yaitu dengan adanya keterlibatan dari masyarakat, dan adanya komunikasi
93
94
Melalui
pesan
sebagai
”Hutan
penyangga
kehidupan”. Strataegi
reaktif
tidak
dilakukan karena selama 3 tahun berjalan, tidak ada respon negatif yang diterima.
f.
Memilih Penentuan
Komunikasi Efektif
pesan Pesan dari Perhutani Hijau
komunikasi
yang akan 2010
adalah
digunakan. Siapa yang sebagai menyampaikan
pesan, kehidupan”.
struktur pesannya seperti anggapan
”Hutan penyangga Adanya yang
apa, kalimatnya dengan
berkembang
simbol atau tidak.
masyarakat bahwa hutan merupakan
di
”pelindung”
dan ”penjaga” manusia dari bencana dan longsor. Nah hal ini perlu dibalik bahwa manusialah yang
94
95
seharusnya ”pelindung”
jadi hutan
kerusakan
dari dan
penebangan liar. Dengan adanya
pesan
Sebagai
”Hutan
Penyangga
Kehidupan” paling tidak masyarakat
mampu
menyadari bahwa hutan adalah
penyangga
kehidupan Yang pesan
menyampaikan tersebut
adalah
semua jajaran yang ada di Perhutani,
tidak
hanya
Humas. Struktur pesannya mudah dicerna
dan
tidak
memakai simbol khusus. 3
Taktik
Melibatkan pilihan tools Perhutani yang akan digunakan
95
melakukan
taktik atau cara-cara untuk
96
mengimplementasikan strategi.
g.
Memilih
Komunikasi
Taktik Menentukan
kategori Perhutani
tools yang digunakan :
tidak
mengadakan Organization
1 Taktik Interpersonal Site involvement, seperti Communication. Dimana
Plant tours, Open House.
taktik
ini
melibatkan tatap muka, dapat
langsung
berkomunikasi khalayak
dengan
sasaran
dan
dapat
menggali
lebih
dalam
informasi
yang
ingin
diketahui
oleh
publik.
Perhutani tidak melakukan
a. Personal Involve :
Penggalangan dana.
-
Organization
Site
involvement, seperti Plant tours, Open House - Audience Site
96
97
Involvement,
seperti
:Penggalangan dana
Perhutani
Pembagian bibit tanaman bagikan
membagibibit
pohon.
Acara pembagian bibit ini berlangsung secara terusmenerus dengan jumlah bibit yang berbeda tiap tahunnya.
Untuk
tahun
2008 lahan yang akan ditanami adalah mencapai 113 ribu hektar b. Information Exchange - Educational gathering,
Diselenggarakan di wilayah
seperti : Seminar
kerja
Perum
yaitu
Jawa
Perhutani Barat, Jawa
Timur, Jawa Tengah dan Madura.
Juga
kadang
diadakan
Auditorium Wanabakti,
kadangdi
Manggala dengan
mengupas tentang masalah
97
98
kehutanan
dengan
menghadirkan orang-orang yang
berkompeten
bidang Seminar
di
kehutanan. dilakukan
auditorium
di
manggala
wanabakti.
Acara
ini
dibuka untuk umum dan dananya
murni
internal
perhutani. SDM nya dari orang internal Perhutani. Acara ini diadakan sebulan sekali.
Workshop and training
Diselenggarakan di setiap KPH di wilayah kerja Perhutani.
Diadakan
sebulan 2 kali. SDM nya dari karyawan Perhutani. Dibuka untuk umum dan masyarakat.
98
99
Budgetnya juga dari Internal Perhutani
Dialog
Dialog tentang kehutanan yang menghadirkan bapak Transtoto selaku Direktur Utama. Acara ini disiarkan oleh TVRI. Kalau di daerah juga
ada
antara
dialog-dialog
jajaran
dengan langsung.
Perhutani masyarakat
Dilaksanakan
sebulan dua kali di tiap-tiap KPH di Wilayah Kerja Perhutani. Budgetnya dari internal Perhutani.
Press tour
Humas mengajak wartawan untuk wilayah
mengunjungi kerja
Perhutani
yaitu di Jawa Barat, Jawa
99
100
Timur, Jawa Tengah dan Madura..
Media
cetak
nasional seperti Kompas, Kontan, Investor Daily, dan lain-lain. Elektronik seperti SCTV, TRANSTV, TVRI dan lainn-lain. Budgetnya dari internal Perhutani dan SDM
nya
Perhutani.
juga
dari
Kegiatan
ini
dilakukan sebulan sekali. - Meetings Annual Mettings
Diadakan setahun sekali. Gunanya melakukan
untuk evaluasi.
Dilakukan oleh seluruh jajaran
Perhutani.
Budgetnya dari Internal kita - Pidato Panels
Setiap Perhutani
100
101
mengadakan seminar dan dialog pasti ada panelpanel. Forum
Biasanya
Perhutani
mengundang
mahasiswa
untuk mengadakan forumforum
kehutanan.
Ini
dilakukan biasanya 2 bulan sekali. c. Special Events - Sporty Events, seperti : Kegiatan olahraga
Perhutani punya kegiatan namanya porseni Pekan olahraga dan seni yang diadakan setahun sekali. Kegiatan mempererat
ini
untuk solidaritas
antar karyawan. Semua memakai
budget
dari
Perhutani dan SDM nya dari dan untuk karyawan
101
102
Perhutani
di
masing-
masing KPH di wilayah kerja Perhutani. - Kontes, seperti Pemilihan
putri
atau Perhutani
duta
tidak
mengadakan
kontes-
kontes
Fair
Humas kalau ada forest and industrial fair ikut. Atau
mungkin
juga
pameran hasil hutan juga ikut.
Di
situ
Humas
menginformasikan bahwa Perhutani mengadakan
sedang program
yang dinamakan Perhutani Hijau 2010 - Holiday Events, seperti : Pada saat hari raya
Perhutani silahturahmi
102
melakukan dengan
103
segenap jajaran. Di dalam acara ini, Direktur utama menegaskan
kembali
bahwa Perhutani sedang Menggalakkan
program
jangka panjang Perhutani Hijau 2010. - Progress Orinted Events, seperti : Penghargaan
Perhutani
memberi
penghargaan karyawan
untuk berprestasi
sampai mandor atau petani berprestasi.
Penghargaan
ini dilakukan setahun sekali yang dapat
tujuannya
meningkatkan
produktivitas kerja baik. -Historic Commemorations, seperti :
103
supaya
yang
104
Ulang tahun perusahaan
Pastinya setahun sekali. Perhutani
biasanya
mengajak
masyarakat
untuk
sama-asam
merayakan suka cita di ulang tahun Perhutani. - Artistic Events, seperti : Pameran foto
Humas
pernah
mengadakan pameran foto tentang
perkembangan
hutan. Tapi acara ini tidak rutin.
2.
Taktik
Organisasi.
Media Setiap ada event pasti kita Toolsnya bikin
newsletter.
diproduksi
dan nya
diterbitkan
oleh Budgetnya dari keuangan
Organisasi sendiri a. Publikasi Umum -
Serial
Publications,
seperti :
104
Humas.
dari
SDM Humas.
105
Newsletter
setiap
ada
event
pasti
membuat newsletter. SDM nya dari Humas. Budgetnya dari keuangan Humas.
Majalah
Sebulan
sekali.
Majalah
Perhutani namanya DUTA RIMBA. Bagian
Officialnya Humas.
di
Orang-
orang yang bekerja dari masing-masing tugas. Kita memperoleh
berita
dari
daerah yang kemudian di edit agar dapat di baca semua
kalangan.
Budgetnya dari Perusahaan. Majalah ini juga menjadi perekat komunikasi antara masyarakat dan Perhutani
Website
Setiap
105
hari
Humas
106
mereview. Mungkin ada saran atau kritik yang masuk ke dalam web. SDM nya dari Humas. Web
kita
www.perumperhutani.com -
Stand
Alone
Publications, seperti : Brosur, poster, leaflet
Humas membuat brosur, leaflet,
dan
Semuanya
poster.
disebar
ke
semua KPH di Wilayah Kerja Perhutani yaitu di Jawa
Timur,
Jawa
Tengah, Jawa Barat dan Madura. - Reprints, seperti : Humas dan karyawan
Artikel
membuat
artikel
yang
dimuat di majalah DUTA RIMBA. Yang terbit
106
107
sebulan sekali
News Release
Setiap ada event yang bisa sisosialisasikan
untuk
publik, Humas membuat news release. Rilis itu disebar
ke
wartawan
semua
pada
saat
konferensi Wartawan
pers. media
cetak
lokal misalnya : suara merdeka dan kedaulatan rakyat. Wartawan cetak nasional, misalnya : suara karya,
kontan,
kompas
dan lain-lain. Wartawan media
elektronik,
misalnya : TVRI, SCTV, TRANS7 dan lain-lain
Company Profile
107
Setiap tahun, Humas
108
membuat
company
profile yang di dalamnya terdapat
program
Perhutani Hijau 2010. - Progress Report, seperti Annual Report
Setahun sekali Humas mengadakan..
Ini
tujuannya adalah untuk mengetahui perkembangan
bagaimana program
dan implementasinya dari tahun ke tahun. - Users Kit, seperti : Hand out, Media kit
Kalau ada seminar atau press tour kita bagikan. Di dalamnya brosur,
biasanya leaflet,
ada
majalah
Duta Rimba, juga satu buah bibit pohon. Semua yang mengatur dari Humas.
108
109
b.Direct Mail, seperti : Profil
melalui
audio
visual
Perhutani
punya
audiovisual.
profil
Kalau
ada
seminar kita tampilkan. Mailing
list,
Surat,
Katalog
Humas tidak membuat
3 Taktik News Media. Lebih
membuka Humas
kesempatan organisasi menjangkau secara luas
bagi advertorial
akan
untuk pentingnya
kesadaran
khalayak untuk melestarikan hutan di
surat
seperti a. Advertorial
membuat
kabar surya,
lokal, suara
merdeka dan lain—lain. Surat
kabar
nasional,
seperti
investor
suara
karya,
daily, kontan,
media indonesia dan lainlain.
109
110
b. Audio New Release Humas tidak membuat
untuk Radio
4. Taktik Advertising and promotional
Media.
Lebih cenderung untuk iklan
tetapi
digunakan
dapat untuk
mendukung tujuan Public relations a. Print - Advertorial
Humas
membuat
advertorial
akan
pentingnya
kesadaran
untuk melestarikan hutan di
surat
seperti
kabar surya,
lokal, suara
merdeka dan lain—lain. Surat seperti
kabar
nasional,
investor
suara karya, kontan,
110
daily,
111
media indonesia
dan
lain-lain. b. Elektronik - TV
Humas dengan
bekerja stasiun
sama televisi
seperti Indosiar, SCTV dan lain-lain. Kita juga pernah bekerja sama dengan
TVRI
untuk
membuat dialog interaktif. c. outdoor - Poster
Humas bikin poster yang kemudian
dikirim
ke
masing-masing KPH di wilayah
Kerja
Perum
Perhutani. d. Item Promosi - Kostum
Setiap ada event, humas pasti membuat kostum
- Kalender
Dibuat setahun sekali.
- Gimmick .
Humas tidak membuat
111
112
h.
Implementasi Merupakan
Perencanaan Strategis
Humas
pengembangan perencanaan
Perhutani
mengalokasikan anggaran keuangan, yang sesuai dengan skala
sumber daya manusia dan prioritas. hal
lain-lainnya
yang yang
diperlukan
dlibatkan
untuk karyawan
implementasi program
Sumber
atau
daya adalah
internal
perhutani sendiri. Jadwal yang
digunakan
untuk
merealisasikan ada yang terus-menerus diadakan. Ada yang sebulan sekali, sebulan
dua
kali
dan
setahun sekali.
4
Evaluasi
Meliputi
evaluasi
penilaian
dan Perhutani
Hijau
2010
untuk dinilai berhasil. Dengan
menentukan keberhasilan
112
derajat ukuran
keberhasilannya
program. adalah seperti
113
Ukuran
keberhasilan Melihat
dari
sudah
program adalah apabila tercapainya tujuan, yaitu hasil
yang
dicapai sudah
sedikitnya
tanah
memenuhi tujuan yang kosong yang ada di pulau telah direncanakan.
jawa
dan
madura.
Kesadaran
masyarakat
tentang pentingnya hutan juga
sudah
Masyarakat
bangkit,
desa
hutan
bisa menjadi entrepreneur kehutanan
dan
sangat
aktif, para regulator sangat antusias,
dan
gara-gara
Perhutani mencanangkan Perhutani
Hijau
Departemen
2010,
Kehutanan
juga ikut mencanangkan Indonesia hijau 2015. Humas sendiri melakukan evaluasi media, budget, komplain
113
dan
evaluasi
114
event.
Dan
dari
hasil
tersebut, media tidak ada yang
memberitakan
negatif, tidak ditemukan komplain selama berjalan.
i.Evaluasi Perencanaan Menentukan metode apa Metode yang digunakan Strategis
yang
tepat
mengukur
untuk adalah melihat seberapa efektifitas banyak
tools
partisipasi
yang khalayak dan hasil dari
direkomendasikan untuk pengamatan dapat mencapai tujuan lapangan. yang telah ditentukan
kita Juga
di
melihat
grafis yang semakin naik. Artinya
kesadaran
masyarakat meningkat sejauh Perhutani
sudah dan
mana
sudah Humas
berhubungan
dengan khalayak internal maupun eksternal.
114
115
4.3
Pembahasan Proses menganalisa hasil penelitian yang dilakukan adalah untuk mencari
hubungan antara teori atau konsep yang ada dengan hasil penelitian yang diperoleh. Dari hasil penelitian yang telah dijabarkan diatas, kemudian peneliti melakukan analisa untuk mengetahui strategi Humas Perum Perhutani dalam menyukseskan program Perhutani Hijau 2010 (periode 2006-2008). Analisa penelitian ini sampai pada tahap wawancara dengan metode triangulasi, yaitu wawancara pada narasumber utama yaitu Bapak Sanjoto selaku Kepala Biro Humas dan Informasi Perum Perhutani dengan para narasumber pembanding yaitu Ibu Devi dan Bapak Tommy perwakilan dari media cetak, Bapak Tumin perwakilan dari media elektronik, Ibu Sumirah dan Bapak Adi Bambang Wicaksono perwakilan masyarakat. Yang terakhir adalah Bapak Indro Tjahjono dan Bapak Rizal Bukhori perwakilan dari LSM Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa Biro Humas Perum Perhutani dalam menjalankan tugasnya untuk menyukseskan program Perhutani Hijau 2010 berperan sebagai saluran komunikasi atau jembatan bagi perusahaan kepada masyarakat dan bekerja sama dengan para divisi yang lain dalam usaha menyukseskan perhutani hijau 2010. Sedangkan tugas Humas BUMN adalah memberikan penerangan dan pendidikan kepada masyarakat tentang kebijakan, langkah-langkah dan tindakantindakan pemerintah, serta memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa informasi yang diperlukan secara terbuka, jujur, dan objektif, serta memonitor
115
116
pendapat umum tentang kebijakan pemerintah, selanjutnya menyampaikan tanggapan masyarakat dalam bentuk feedback kepada pemimpin instansi-instansi pemerintah yang bersangkutan sebagai input. Dalam menyukseskan program Perhutani Hijau 2010, diperlukan strategi Humas yang efektif. Suatu teori yang disusun melalui 4 (empat) fase yang masingmasing di dalamnya terdapat 9 (sembilan) step bertujuan untuk membantu tugas Humas untuk menyukseskan program. Biro Humas Perum Perhutani menerapkan empat fase dengan di dalamnya terdapat sembilan step berdasarkan teori Ronald D Smith yang disebut “Strategic Planning For Public Relations.” Fase pertama adalah Riset formatif yang dilakukan sebelum merencanakan suatu program. Biro Humas Perum Perhutani telah melakukan identifikasi kerusakan hutan sebagai langkah awal dalam memulai program Perhutani Hijau 2010. Setelah dilakukan identifikasi kerusakan hutan, ternyata di Pulau Jawa dan Madura sebagai wilayah kerja Perhutani terdapat banyak tanah kosong akibat penjarahan hutan pada era reformasi. Riset selanjutnya adalah melakukan riset tentang. pola kesadaran masyarakat. Sebelum melakukan program ini, kita melihat dan meneliti mengapa masyarakat kurang menyadari arti penting pelestarian hutan. Kita melakukan risetnya dengan wawancara pada masyarakat. Dan setelah diriset jawabannya adalah karena faktor ekonomi, adanya konflik kepentingan Maka dari itu, dalam program ini kita memutuskan untuk melibatkan masyarakat sekitar hutan. Ini kemudian dijadikan latar belakang untuk mengadakan program Perhutani hijau 2010. Dari hasil
116
117
pembanding yang telah penulis lakukan, masyarakat, LSM dan Media mengetahui tentang latar belakang tersebut. Di dalam fase pertama ini, terdapat tiga step. Yang pertama adalah Analisa Situasi. Di mana analisa ini melibatkan para perencana, key person dan para pengambil keputusan dalam menggambarkan kemungkinaan rintangan dan peluang dari program yang akan dikembangkan. Biro Humas Perhutani telah melakukan analisa situasi dengan mengamati situasi yang terjadi sebelum program berjalan. Sebelum program ini terbentuk, Perhutani sebagai perusahaan negara di bidang kehutanan sedang bergerak naik dan berusaha meningkatkan sumber daya hutan, sumber daya manusia, juga meningkatkan profit perusahaan. Setelah mengetahui kondisi Perhutani yang seperti itu, maka ditetapkan siapa yang akan menjadi Key Person. Menurut hasil penelitian yang ada, yang menjadi Key Person adalah Bapak Trantoto Handhadari selaku Direktur Utama di Perum Perhutani. Setelah menetapkan Key Person, maka perlu memikirkan kemungkinan rintangan dan peluang yang akan muncul dalam program Perhutani Hijau 2010. Setelah dianalisa, kemungkinan rintangan yang muncul adalah karena cuaca yang diluar prediksi dan persepsi masyarakat tentang hutan yang dipengaruhi oleh faktor kemiskinan, ekonomi dan kesadaran masyarakat.. Sedangkan peluang yang dapat muncul adalah bagaimana caranya untuk mengembalikan fungsi hutan yang sebenarnya dan terbuka kesempatan bagi masyarakat hutan untuk mendapat aktifitas yang lebih besar yaitu memperoleh pekerjaan. . Ini juga sebagai cara untuk meningkatkan kesadaran untuk melestarikan
117
118
hutan. Hal ini disadari betul oleh masyarakat, karena masyarakat akan mendapat profit sharing sebesar 25 % dari perusahaan. Step yang kedua adalah Analisa Organisasi, dimana analisa ini mengamati tentang lingkungan internal seperti misi, sumber daya, dan kinerja. Kemudian melihat persepsi publik terhadap organisasi dan melihat lingkungan eksernal yaitu kompetitor, maupun pendukung organisasi. Setelah melihat hasil penelitian, program Perhutani Hijau 2010 ini sudah sesuai dengan misi Perhutani. Sumber daya manusia yang dimiliki Perhutani menurut Kepala Biro Humas sudah mulai semakin aktif dalam menjalankan tugas. Sementara LSM yang selama ini mengawasi Perhutani mengatakan bahwa dahulu Perhutani kurang begitu profesional, tetapi lambat laun peningkatannya cukup bagus. Step ketiga adalah Analisa Publik, dimana humas mengidentfikasi publik dan berbagai kelompok yang memiliki interaksi dengan Perhutani. Hubungan mereka dan keterlibatan mereka. Di dalam Perhutani Hijau 2010 ini, Humas melakukan identifikasi
dan
berhubungan
baik
dengan
publiknya
Setelah
dilakukan
pembandingan dengan LSM, masyarakat dan media semua menjawab bahwa hubungan Perhutani dengan mereka baik. Untuk keterlibatan mereka melalui Program Perhutani Hijau, hanya melibatkan masyarakat sekitar hutan dan karyawan Perhutani sendiri. Hal ini juga dibenarkan oleh masyarakat. Fase kedua adalah Fase Strategi. Di mana fase ini mengupas tentang perencanaan keseluruhan organisasi menentukan apa yang ingin dicapai dalam program Perhutani Hijau 2010 dan menentukan bagaimana keinginan tersebut akan
118
119
dicapai. Dalam fase strategi terdapat 3 step. Yang pertama adalah Step 4 yaitu menentukan sasaran dan tujuan. Langkah ini membantu untuk membangun tujuan yang jelas dalam menentukan apa yang ingin dicapai oleh organisasi yang dalam hal ini adalah Perhutani. Perhutani pun telah menetapkan tujuan dan sasaran yang dinilai masyarakat sudah efektif. Sasaran itu adalah tidak adanya tanah kosong pada tahun 2010, meningkatkan kualitas lingkungan, meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan kesadaran masyarakat dengan terlibatnya masyarakat melalui program ini. tidak adanya tanah kosong pada tahun 2010. Di mana masyarakat sangat senang karena program ini membantu mereka untuk memperoleh lapangan pekerjaan. Sedangkan tujuannya adalah Tujuan kita adalah memulihkan fungsi hutan yang ada di jawa Juga perubahan ekonomi masyarakat, ekologi dan sosial. Terakhir, Perhutani juga ingin meningkatkan aware atau kesadaran masyarakat untuk menyadari manfaat dan fungsi hutan. Perhutani mempunyai strategi-strategi diantaranya adalah Peningkatan mutu dan potensi sumberdaya hutan melalui perhutani hijau 2010. Mengkomunikasikan pada masyarakat tentang apa, bagaimana, dan untuk apa diadakan program Perhutani Hijau 2010. Humas juga ingin dalam program ini untuk meningkatkan mutu SDM dan kinerja perhutani pada bidang pembinaan sumber daya hutan dan pengamanan. Mensosialisasikan program ini dengan cara membuat program-program yang dapat digunakan untuk meningkatkan aware masyarakat.peningkatan mutu dan potensi sumberdaya hutan melalui perhutani hijau 2010. Strategi ini sendiri diketahui oleh LSM dan Media.
119
120
Step selanjutnya adalah Formula aksi dan respon strategi. Menggunakan aksi komunikasi yang bersifat proaktif dan reaktif. Strategi proaktif dilakukan dengan melibatkan audience dan mengguankan komunikasi yang jelas. Perhutani Hijau 2010 ini melibatkan khalayak yaitu masyarakat sekitar hutan dan mempunyai komunikasi yang jelas dengan mengadakan macam-macam event untuk mengkomunikasikan program ini kepada khalayak. Strategi reaktif digunakan jika terdapat krisis atau respon yang tidak baik akan program ini. Dan setelah dilakukan penelitian, perhutani dalam tiga tahun ini belum pernah melakukan strategi reaktif ini karena dalam jangka waktu tiga tahun ini, respon masyarakat, regulator, media, dan LSM sangat baik. Selanjutnya adalah menggunakan komunikasi efektif. Yaitu menentukan pesan komunikasi yang akan digunakan. Menentukan siapa yang menyampaikan pesan, strukturnya seperti apa dan memakai simbol-simbol seperti apa. Dalam program Perhutani Hijau 2010 ini mengangkat pesan yang sangat mudah dicerna karena menggunakan struktur yang jelas yaitu “Hutan sebagai Penyangga Kehidupan”. Yang menyampaikan pesan tersebut adalah semua jajaran yang ada di Perhutani selain Humas. Tetapi untuk program ini, Perhutani tidak memakai simbolsimbol. Masyarakat, Media, dan LSM tahu tentang pesan tersebut. Tetapi LSM menganggap pesannya kurang efektif karena tidak memakai simbol-simbol khusus. Fase ketiga adalah fase taktik. Di mana di dalam fase ini melibatkan pilihan tools yang digunakan. Dan Humas Perhutani sudah melakukan taktik atau cara-cara untuk mengimplementasikan strategi. Di dalam fase ini terdapat 2 step yaitu pemilihan taktik komunikasi dan implementasi rencana strategis. Dalam pemilihan
120
121
taktik komunikasi terdapat macam-macam tools yaitu taktik interpersonal communications yang mempunyai karakteristik seperti melibatkan kesempatan tatap muka, interaksi dan bisa digunakan untuk internal dan eksternal Public. Realisasi taktik ini perhutani di antaranya telah mengadakan penanaman ratusan ribu hektar, seminar, dialog, workshop, meeting, forum, press tour dan special event. Masyarakat pun ikut ambil bagian dalam event tersebut. Acara ini juga diliput oleh media lokal maupun nasional. Taktik selanjutnya adalah taktik media organisasi, di mana tools ini diterbitkan atau diproduksi oleh organisasi. Humas Perhutani pun sudah melakukan tools ini dengan mambuat press conference, membagikan press release yang disebarkan ke semua media cetak lokal, dan nasional juga media elektronik. Artikel di majalah internal DUTA RIMBA, juga Company profile dan membagi-bagikan leaflet atau brosur.. Setelah diteliti dengan narasumber pembanding terutama media, mereka mengakui kalau menerima press release. Taktik selanjutnya adalah taktik news media. Taktik ini membuka kesempatan bagi organisasi secara lebih luas. Humas Perhutani merealisasikan taktik ini dengan membuat advertorial untuk media cetak lokal maupun nasional. Serta mempublikasikan lewat website perum perhutani. Dan taktik yang terakhir yaitu taktik advertising and promotiomal media. Dalam taktik ini, Humas Perhutani membuat poster yang bertuliskan pesan dari program Perhutani Hijau 2010, melalui website perhutani. Juga membuat kalender dan kostum. Setelah diteliti, masyarakat mengetahui pesan ”Hutan sebagai penyangga kehidupan” dari berbagai taktik-taktik yang dilakukan oleh Humas Perhutani. Dan
121
122
dari narasumber pembanding yang lain juga berkata bahwa cara-cara atau event-event yang telah dilakukan perhutani sudah efektif Step selanjutnya yang ada di dalam fase ketiga ini adalah implementasi rencana strategis. Yaitu dengan merencanakan keuangan, jadwal, dan hal lain untuk mengimplementasikan taktik. Humas Perhutani mempunyai anggaran khusus untuk merealisasikan setiap eventnya yang harus sesuai dengan skala prioritas. Juga memantapkan jadwal yang direncanakan baik itu sebulan sekali, setahun sekali, setahun dua kali. Bahkan ada yang dilakukan secara terus-menerus seperti membagibagikan bibit pohon. Juga menetapkan bahwa event yang ada di Perhutani dilakukan oleh internal Perhutani sendiri yaitu karyawan dan tidak memakai bantuan konsultan Fase yang terakhir adalah riset evaluasi. Di mana evaluasi ini untuk mengukur keberhasilan dan penilaian terhadap keberhasilan program. Setelah dilakukan evaluasi meliputi evaluasi media, evaluasi komplain, evaluasi budget dan evaluasi event-event, dapat dianalisa bahwa selama 3 tahun berjalan media tidak pernah mengangkat berita negatif. Komplain dari masyarakat juga tidak pernah dijumpai karena respon masyarakat sangat tinggi untuk program ini. Humas Perhutani sendiri selama tiga tahun menjalankan program ini, merujuk pada angka 90 % untuk menilai keberhasilan. Mereka mengukur keberhasilan tersebut dari sudah sedikitnya tanah kosong yang ada di pulau jawa dan madura. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya hutan juga sudah bangkit, Masyarakat desa hutan bisa menjadi entrepreneur kehutanan dan sangat aktif, para regulator yang sangat antusias, dan Perhutani Hijau 2010 menjadikan acuan Departemen Kehutanan juga ikut
122
123
mencanangkan Indonesia hijau 2015. dan beberapa narasumber pembanding telah mengatakan bahwa program ini cukup berhasil dan mereka mngharapkan semoga dengan program Perhuatani Hijau 2010 ini, publik semakin tahu arti penting hutan dan dapat melestarikan dengan sebaik-baiknya. Karena kembali lagi bahwa ”Hutan sebagai Penyangga Kehidupan.” Di dalam riset evaluasi, terdapat satu step yang dinamakan evaluasi perencanaan strategis. Di mana disini Perhutani menggunakan metode dengan cara melihat seberapa banyak partisipasi khalayak dan hasil dari pengamatan di lapangan. Juga melihat grafis yang tiap tahun semakin naik. Artinya, masyarakat dapat tergerak untuk menyadari bahwa melestarikan lingkungan termasuk hutan itu penting dan melalui program ini, Humas Perhutani mampu berhubungan baik dengan khalayak internal maupun eksternal. Humas perhutani menganggap bahwa ini adalah salah satu program jangka panjang Perhutani yang berhasil. Dan dari perhutani hijau 2010 ini Perhutani dapat meneruskan dengan membuat program-program jangka panjang atau jangka pendek selanjutnya.
123
124
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Setelah penulis melakukan penelitian di Perum Perhutani Jakarta, mengenai
strategi biro humas dalam menyukseskan program Perhutani Hijau 2010, dapat ditarik kesimpulan : Biro Humas Perum Perhutani telah menerapkan strategi Humas dengan 4 fase dan 9 step untuk menyukseskan Program Perhutani Hijau 2010, yaitu : 1. Riset Formatif
:
Di dalam fase ini, Perum Perhutani mengadakan riset yaitu identifikasi hutan, di mana akibat penjarahan besar-besaran pada masa reformasi yang mengakibatkan banyak tanah kosong di wilayah kerja Perum Perhutani yaitu di Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Madura. Yang kedua Perhutani bersama Humas dan Divisi lain melakukan riset untuk mengetahui pola kesadaran masyarakat. Setelah diriset ternyata pola kesaran yang berkurang itu karena adanya faktor ekonomi yang menghantui masyarakat. a. Analisa Situasi Analisa situasi melibatkan key person untuk menggambarkan peluang dan rintangan yang mungkin ada ketika program dikembangkan. Key Person untuk program ini adalah
Bapak
Transtoto
Handhadari
selaku
Direktur
Utama.
Perhutani
menggambarkan rintangan yang mungkin terjadi adalah karena faktor cuaca yang
124
125
sulit diprediksi dan persepsi masyarakat tentang hutan yang keliru sehingga muncul konflik kepentingan. Peluang yang timbul adalah menyelamatkan lingkungan dan terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat sekitar hutan. b. Analisa organisasi Analisa tentang lingkungan internal yaitu misi, kinerja, dan sumber daya manusia. Adanya persepsi publik, juga melihat lingkungan eksternal Perum Perhutani seperti kompetitor dan pendukung. Program Perhutani Hijau 2010 telah sesuai dengan misi Perum Perhutani. Kinerja Perhutani juga semakin meningkat dan baik dengan bukti bahwa Perhutani ada di posisi ke 29 dari 139 BUMN di Indonesia. Sumber daya Perhutani semakin aktif dan dalam merealisasikan program ini, Perhutani hanya melibatkan orang-orang internal Perhutani atau karyawan baik di kantor Pusat dan daerah. Persepsi publik yang dahulu negatif sekarang positif karena Perhutani dalam program ini menerapkan profit sharing. Lingkungan ekternal seperti LSM baik di daerah atau nasional mendukung program Perhutani Hijau 2010 dan hubungan Perhutani dengan kompetitor sangat baik c. Analisa Publik Melakukan identifikasi publik dan berbagai kelompok yang memiliki interaksi dengan organisasi dan keterlibatan mereka dalam komunikasi. Perhutani melakukan idektifikasi publik. Sesudah itu menetapkan siapa yang menjadi khalayak sasaran. Khalayak sasaran dalam program Perhutani Hijau 2010 ini adalah masyarakat yang ada di wilayah kerja Perhutani yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Madura. Program ini untuk status ekonomi menengah sampai menengah ke bawah
125
126
2. Strategi
:
d. Menentukan Sasaran dan Tujuan Tujuan dari Program ini menurut Humas Perum Perhutani adalah memulihkan fungsi hutan yang ada di jawa, juga perubahan ekonomi masyarakat, ekologi dan sosial. Dan ingin meningkatkan aware atau kesadaran masyarakat untuk menyadari manfaat dan fungsi hutan. Sedangkan sasaran dari program adalah tidak adanya tanah kosong pada tahun 2010, meningkatkan kualitas lingkungan, meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan kesadaran masyarakat dengan terlibatnya masyarakat melalui program. Dari tujuan dan sasaran tersebut, Humas Perum Perhutani menerapkan strategi yaitu 1. Peningkatan mutu dan potensi sumberdaya hutan melalui perhutani hijau 2010 2. Mengkomunikasikan pada masyarakat tentang apa, bagaimana, dan untuk apa diadakan program Perhuatni Hijau 2010 3. Humas juga ingin dalam program ini untuk meningkatkan mutu SDM dan kinerja perhutani pada bidang pembinaan sumber daya hutan dan pengamanan. 4. Menyosialisasikan program ini dengan cara membuat program-program yang dapat digunakan yang dapat digunakan untuk meningkatkan aware masyarakat e. Formula Aksi dan Respon Strategis Perencana komunikasi berbicara mengenai apa yang akan dikatakan oleh organisasi kepada publiknya dalam berbagai situasi. Aksi komunikasi dapat bersifat proaktif dan reaktif tergantung situasi.
126
127
Yang ingin dikatakan oleh Humas Perum Perhutani lewat program ini adalah ”Hutan Sebagai Penyangga Kehidupan”, di mana banyak masyarakat menganggap bahwa hutan adalah pelindung manusia dari bencana. Anggapan ini perlu dibalik bahwa manusialah yang seharusnya yang jadi pelindung bagi hutan dari kerusakan dan penebangan liar. Apa jadinya hidup manusia jika tidak ada pohon dan hutan. Strategi yang digunakan lebih ke arah strategi proaktif dengan adanya pesan yang jelas, keterlibatan masyarakat, dan komunikasi yang transparan. f. Menggunakan komunikasi efektif Penentuan pesan komunikasi yang akan digunakan. Untuk berkomunikasi dengan khalayak perlu ditentukan siapa yang menyampaikan pesan, tampilannya seperti apa, bagaimana struktur pesannya, dan menggunakan simbol seperti apa. Humas Perum Perhutani ingin menyampaikan pesan yaitu ”Hutan Sebagai Penyangga Kehidupan”. Yang menyampaikan adalah semua jajaran yang ada di Perhutani tidak hanya humas saja. Struktur pesannya tidak berbelit-belit dan jelas. Dalam pesannya, Perhutani tidak memakai simbol-sombol khusus. 3. Taktik Melibatkan pilihan communications tools yang akan digunakan g. Pemilihan Taktik Komunikasi Pada taktik interpersonal communication, Humas Perum Perhutani mengadakan pembagian bibit tanaman, seminar, workshop and training , dialog, press tour, meetings, forum dan panel, sporty events, pameran, holiday events, pameran foto dan lain-lain. Taktik Media organisasi yang dibuat oleh Humas Perum Perhutani adalah
127
128
membuat newsletter, majalah internal, website, poster, brosur, news release, company profile, dan lain-lain. Taktik advertising and promotional media yang dibuat oleh Humas Perhutani adalah advertorial. Sedangkan taktik news media, Humas perhutani membuat advertorial untuk surat kabar atau media dan membuat item-item untuk promosi. h. Implementasi Rencana Strategis Merupakan pengembangan perencanaan keuangan, sumber daya manusia dan hal lain-lainnya yang diperlukan untuk implementasi program. Sumber keuangan yang di keluarkan untuk program ini adalah dari keuangan Perhutani sendiri, sumber daya manusianya juga dari internal Perum Perhutani. Sedangkan jadwal untuk mengimplementasikan event atau taktik ada yang setahun sekali, sebuilan sekali, sebulan dua kali, bahkan ada yang dilakukan secara terus-menerus. 4. Riset Evaluasi Meliputi evaluasi dan penilaian untuk menentukan derajat keberhasilan program. Ukuran keberhasilan program adalah apabila hasil yang dicapai memenuhi tujuan yang telah direncanakan. Humas melakukan evaluasi media atau media monitoring, dalam hal ini Humas melihat bagaimana cara media menyampaikan program-program kita, positif atau negative. Lalu evaluasi respon khalayak atau komplain lewat email atau website juga surat, dan evaluasi budget. Program ini selama beberapa tahun berjalan dapat dikatakan 90 % berhasil. Hal ini dilihat dari sudah sedikitnya tanah kosong yang ada di pulau jawa dan madura. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya hutan juga sudah bangkit. Masyarakat bisa menjadi entrepreneur
128
129
kehutanan dan sangat aktif, para regulator sangat antusias, dan Perhutani Hijau 2010 menjadi acuan oleh Departemen Kehutanan yang juga ikut mencanangkan Indonesia Hijau 2015 i. Evaluasi Perencanaan Strategis Sejauh ini metode yang digunakan adalah melihat seberapa banyak partisipasi khalayak dan hasil dari pengamatan di lapangan. Juga melihat grafis yang semakin naik. Dari awal mulai tahun 2006 sampai kini tahun 2008, laju
atau grafisnya
semakin meningkat. Setiap tahun masyarakat desa hutan semakin antusias. Hasil yang kita terima juga baik. Ini adalah salah satu program jangka panjang perhutani yang berhasil. Dari perhutani hijau 2010 ini dapat diteruskan dengan membuat programprogram jangka panjang atau jangka pendek selanjutnya.
5.2
Saran Setelah penulis melakukan penelitian dan melihat strategi Humas Perum
Perhutani. Penulis memberikan saran, sebagai berikut :
5.2.1
Saran Akademis Penulis mengharapkan untuk penelitian lanjutan, peneliti lainnya dapat
menggunakan pendekatan penelitian yang berbeda untuk melihat perbandingan pembuatan dan pelaksanaan strategi humas, sehingga hasilnya dapat saling melengkapi dan diharapkan adanya temuan baru.
129
130
5.2.2
Saran Praktis Dengan adanya Program Perhutani Hijau 2010, Humas Perhutani telah
membuat suatu strategi yang baik. Humas Perhutani sebagai salah satu elemen dari Perum Perhutani harus bekerja keras untuk membuat Perum Perhutani menjadi perusahaan hutan tropis terbaik di Seluruh Dunia. Tentunya dengan komunikasi, strategi dan kinerja yang baik. Juga mampu berkolaborasi dengan semua publik atau stakeholder.
130
131
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, M Linggar, Teori & Profesi Kehumasan, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2005 Arifin, Anwar, Strategi Komunikasi, Armico, Bandung, 1994 Broom, Glen M, Center, Allen H and Cutlip, Scott M, Effective Public Relations (eight edition), Prentice Hall International, Inc, New Jersey, 2000 Bungin, Burhan, Metode Penelitian Kualitatif, Rajawali pers, Jakarta, 2004 Davis, Anthoni, Everything You Should Know About Public Relations, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005 F, Rahmadi, Public Relations dalam Teori dan Praktek : Aplikasi dalam Badan Usaha Swasta dan Lembaga Pemerintah, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama, 1992 Gregory, Anne, Planning and Managing Public Relations Campaigns, Second Edition Published, London, 2001 Kasali, Rhenald, Manajemen Public Relations (Konsep dan Aplikasinya di Indonesia), Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 1994 Moleong, Lexy J, Metode Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1990 Rakhmat, Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004 Ruslan, Rusady, Etika Kehumasan Konsepsi dan Aplikasinya, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, cetakan ketiga 2004 _______________, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, _______________, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, Rajawali pers. Jakarta, 2003 _______________,. Manajemen PR dan Media Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi; Edisi Revisi. Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2006
131
132
________________, Praktik dan Solusi Public Relations dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1999 Sendjaja, S Djuarsa, Teori Komunikasi, Universitas Terbuka, Jakarta, 2004 Smith, Ronald D, Strategic Planning For Public Relations, Lawrence Erlbaum Associates, USA, 2002 Suryabrata, Sumadi, Metode Penelitian, Rajawali Pers, Yogyakarta, 1995 Uchjana, Onong, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003 Yin, Robert K, Study Kasus (Desain dan Metode), PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997
Sumber Majalah : Majalah Internal Perum Perhutani ”Duta Rimba” Sumber Internet : Henry Mintzberg, Strategy Safari, diakses dari http://id.wikipedia.org/wiki/strategi www.tempointeraktif.com /hg/nusa/jawamadura/2007/01/22/brk,2007012291720,id.html www.kontan-online.com/index-mingguan.php?q=art&t=xI&e=43&id=18 www.perumperhutani.com Sumber Koran : Indo Post, 4 Sept 2007 Harian Sore Sinar Harapan, rabu 24 januari 2007, ekonomi bisnis
132
Draft Wawancara Bpk Sanjoto Kepala Biro Humas Perum Perhutani, Jakarta
Pertanyaan panduan 1. Bapak sudah berapa tahun bekerja sebagai Kepala Biro Humas Perum Perhutani? 2. Apakah Bapak mengetahui tentang program Perhutani Hijau 2010 ? 3. Apa latar belakang diadakan program ini ? 4. Sejak tahun berapa program ini berjalan dan mengapa program ini harus berakhir pada tahun 2010 ? 5. Apa peran Bapak dan staf dalam program ini ? Pertanyaan : 1. Apakah perum perhutani melakukan riset terlebih dahulu sebelum memulai program ini ? 2. Apakah Bapak menganalisa situasi dan kondisi yang ada di Perhutani sebelum mengadakan program Perhutani Hijau 2010 ? 3. Bagaimana situasi dan kondisi Perum Perhutani sebelum ada program Perhutani Hijau 2010 ? 4. Lantas bagaimana situasi dan kondisi Perum Perhutani saat ini ? 5. Apa latar belakang diadakan program ini ?
6. Sejak tahun berapa program ini berjalan dan mengapa program ini harus berakhir pada tahun 2010 ? 7. Bapak tentu tahu tentang global warming ? Apa kerusakan hutan adalah salah satu yang menyebabkan global warming ? 8. Siapa yang menjadi key person dalam merencanakan program ini ? 9. Seberapa besar rintangan yang dihadapi dalam program ini ? 10. Dan seberapa besar peluang yang timbul dalam program ini ? 11. Apakah program ini sudah sesuai dengan visi dan misi Perum Perhutani? 12. Bagaimana kinerja Perum Perhutani sebelum dan semenjak program ini berlangsung ? 13. Lalu bagaimana dengan sumber daya yang ada ? 14. Bagaimana persepsi publik selama ini dengan Perum Perhutani ? 15. Apa Efek yang diinginkan dari persepsi tersebut ? 16. Siapa pesaing utama perhutani ? 17. Seberapa penting kompetitor bagi perhutani ? 18. Hubungan Perhutani dengan kompetitor bagaimana ? 19. Siapa LSM yang mendukung atau mengawasi Perhutani selama ini ? 20. Apakah lingkungan eksternal yang lain mendukung dan dilibatkan dalam program ini, seperti LSM misalnya ? 21. Siapa publik Perum Perhutani ? 22. Dalam program ini, siapa khalayak sasaran yang ingin dituju dan bagaimana kharakteristiknya ?
23. Bagaimana hubungan khalayak sasaran selama ini dengan Perhutani ? 24. Bagaimana perubahan yang ada dalam masyarakat 3 tahun belakangan ini dengan Perhutani ? 25. Bagaimana hubungan Perhutani dengan regulator atau pemerintah dalam 3 tahun belakangan ini ? 26. Apa perubahan yang terjadi dalam hubungan regulator dan Perhutani dalam 3 tahun belakangan ini ?. 27. Bagaimana hubungan Perhutani dengan media saat ini ? 28. Apa sasaran yang ingin dicapai melalui program ini ? 29. Apa tujuan yang ingin dicapai melalui program ini ? 30. Strategi apa yang direncanakan Humas Perum Perhutani dalam usaha menyukseskan program ini ? 31. Perencanaan komunikasi seperti apa yang akan dikatakan oleh organisasi kepada publik ? 32. Apa Bapak melibatkan masyarakat untuk Perhutani Hijau ini dan apa Bapak juga melakukan aktivitas komunikasi ? 33. Selama program ini berlangsung, bagaimana respon atau aksi dari khalayak sasaran ? 34. Pesan seperti apa yang ingin disampaikan kepada khalayak sasaran ? 35. Siapa yang menyampaikan pesan itu kepada khalayak sasaran tersebut ? 36. Apa pesan tersebut dapat mudah diterima khalayak ? 37. Struktur dan simbol seperti apa yang digunakan ?
38. Apakah Bapak mempunyai cara-cara atau taktik untuk mengimplementasikan strategi dan tujuan ? 39. Apakah bapak melakukan taktik-taktik yang saya sebutkan di bawah ini ? Tolong sebutkan juga dari mana SDM nya, kapan dilakukan, dan dari mana budgetnya ? 1. Taktik Interpersonal Communication : a. Personal Involve - Organization Site involvement, seperti : Plant tours ? Open House ? - Audience Site Involvement, seperti : Penggalangan dana ? Pembagian bibit tanaman ? b. Information Exchange - Educational gathering, seperti : Seminar ?. Simposium ? Workshop and training ? Dialog ? Press tour ? - Meetings Annual Mettings ?
- Pidato Panels ? Forum ? c. Special Events - Sporty Events, seperti : Kegiatan olahraga ? - Kontes, seperti Pemilihan putri atau duta ? Fair ? - Holiday Events, seperti : Pada saat hari raya ? - Progress Orinted Events, seperti : Penghargaan ? - Historic Commemorations, seperti : Ulang tahun perusahaan ? - Artistic Events, seperti : Pameran foto ? 2. Taktik Media Organisasi : a. Publikasi Umum - Serial Publications, seperti : Newsletter ? Majalah ?
Website ? - Stand Alone Publications, seperti : Brosur, poster, leaflet ? - Reprints, seperti : Artikel ? News Release ? Company Profile ? - Progress Report, seperti : Annual Report ?. - Users Kit, seperti : Hand out, Media kit ? - Research Reports, seperti : Laporan ?. b.Direst Mail, seperti : Profil melalui audio visual ? Mailing list ? Surat ? Katalog ? 3 Taktik News Media a. Advertorial ? b. Audio New Release untuk Radio ? 4. Taktik Advertising dan promotional Media
a. Print - Advertorial ? b. Elektronik - TV ? c. outdoor - Poster ? d. Item Promosi - Kostum ? - Kalender ? - Gimmick ? 40. Dalam mengimplementasikan taktik tersebut, apakah anda merencanakan berapa budget yang dikeluarkan ? 41. SDM seperti apa yang diperlukan dalam mengimplementasikan taktik tsb? Apa juga dibantu oleh konsultan atau eksternal yang lain ? 42. Apakah Bapak melakukan evaluasi-evaluasi setelah program selesai ? 43. Bagaimana cara mengevaluasinya ? 44. Evaluasi diadakan setiap berapa bulan atau tahun ? 45. Kira-kira berapa perbadingannya antara media yang memberitakan positif dan negatif ? 46. Kalau evaluasi komplain, kira-kira Perhutani menerima berapa komplain per hari? 47. Kalau evaluasi budget contohnya seperti apa ?
48. Sejauh ini, apakah program tersebut berhasil ? 49. Seberapa ukuran keberhasilannya ? 50. Apakah taktik atau cara yang Bapak buat sudah efektif ? . 51. Apa metode yang dibuat oleh Perhutani untuk mengukur efektif atau tidak? 52. Perbandingannya dari tahun ke tahun bagaimana ? 53. Apa yang diharapkan perhutani melalui pembagian pohon tersebut selain mengurangi tanah kosong ?
Draft Wawancara Sdri Devi Wartawan Suara Karya
1. Apa anda mengetahui tentang Perhutani Hijau 2010 ? 2. Apa anda mengetahui latar belakang diadakannya program tersebut ? 3. Apakah kerusakan hutan adalah faktor penting yang menimbulkan global warming ? 4. a. Bagaimana pendapat anda tentang Program Perhutani Hijau tersebut? b. Mengapa 5. a. Bagaimana hubungan Perhutani selama ini dengan media cetak ? b. Alasannya ? 6. Sejak kapan anda dan media anda sudah bekerja sama dengan perhutani? 7. a. Apakah anda tahu strategi Humas Perhutani dalam menyukseskan Perhutani Hijau 2010 ? b. Tolong jelaskan ? 8. Lalu dengan aware masyarakat bagaimana waktu itu ? 9. a. Menurut anda, apakah strategi-strategi yang dilakukan Humas perhutani saat ini sudah tepat ? b. Mengapa 10. Apa anda tahu pesan yang ingin disampaikan perhutani lewat program ini ? .
11. Menurut anda, apakah pesan yang ingin disampaikan Perhutani itu dapat mudah diterima masyarakat ? 12. Apakah anda tahu taktik atau cara yang dilakukan humas perhutani untuk menyukseskan program ini ? 13. Apakah menurut anda taktik-taktik atau cara yang dilakukan perhutani sudah efektif? 14. Apakah media anda dilibatkan dalam event-event yang dilakukan oleh Perhutani? Event apa saja ? 15. Apakah menurut anda penyuluhan dan sosialisasi yang dilakukan perhutani saat ini sudah efektif ? Jelaskan 16. a. Apakah anda pernah dilibatkan dalam acara pers Perhutani? b. Apa saja ? 17. Bagaimana menurut anda acara pers yang dilakukan perhutani sudah efektif ? 18. Apakah anda mendapatkan sebaran press release dari Perhutaani menyangkut masalah ini ? 19. Anda pernah diajak Perhutani dalam acara ”Press Tour” dimana saja dan apa tugas anda disana ? 20. Apakah anda akhirnya memuat berita ini di media anda ? Di halaman apa ? 21. Bagaimana kriteria yang anda terapkan sehingga berita ini anda muat ? 22. Menurut anda, bagaimana respon masyarakat menanggapi berita yang dimuat di media anda sehubungan dengan program ini ?
23. Dalam tahun 2006-2008 ini, Apakah program Perhutani Hijau dapat dikatakan berhasil ? 24. Apakah ada masukan, kritik atau saran dari anda mengenai program ini?
Draft Wawancara Sdr Tommy Wartawan Investor Daily
1. Apa anda mengetahui tentang Perhutani Hijau 2010 ? 2. Apa anda mengetahui latar belakang diadakannya program tersebut ? 3. Baru-baru ini kita dengar tentang ”Global Warming”. Apakah kerusakan hutan adalah faktor penting yang menimbulkan global warming ? 4. a. Bagaimana pendapat anda tentang Program Perhutani Hijau tersebut? b. Mengapa 5. a. Bagaimana hubungan Perhutani selama ini dengan media cetak ? b. Alasannya ? 6. Sejak kapan anda dan media anda sudah bekerja sama dengan perhutani? 7. a. Apakah anda tahu strategi humas Perhutani dalam menyukseskan Perhutani Hijau 2010 ? . 8. a. Menurut anda, apakah strategi-strategi yang dilakukan Humas perhutani saat ini sudah tepat ? b. Mengapa 9. Apa anda tahu pesan yang ingin disampaikan perhutani lewat program ini ? 10. Menurut anda, apakah pesan yang ingin disampaikan Perhutani itu dapat mudah diterima masyarakat ?
11. Apakah anda tahu taktik atau cara yang dilakukan Humas Perhutani untuk menyukseskan program ini ? 12. Apakah menurut anda taktik-taktik atau cara-cara yang dilakukan perhutani sudah efektif? 13. Apakah media anda dilibatkan dalam event-event yang dilakukan oleh Perhutani? Event apa saja ? 14. Apakah menurut anda sosialisasi yang dilakukan perhutani saat ini sudah efektif? 15. a. Apakah anda pernah dilibatkan dalam acara pers perhutani? b. Apa saja ? 16. Bagaimana menurut anda acara pers yang dilakukan perhutani sudah efektif ? 17. Apakah anda mendapatkan sebaran press release dari Perhutani menyangkut masalah ini ? 18. Anda pernah diajak Perhutani dalam acara ”Press Tour” dimana saja dan apa tugas anda disana ? 19. Apakah anda akhirnya memuat berita ini di media anda ? Di halaman apa ? Bagaimana kriteria yang anda terapkan sehingga berita ini anda muat ? . 20. Menurut anda, bagaimana respon masyarakat menanggapi berita yang dimuat di media anda sehubungan dengan program ini ? 21. Dalam tahun 2006-2008 ini, Apakah program Perhutani Hijau dapat dikatakan berhasil ? 22. Apakah ada masukan, kritik atau saran dari anda mengenai program ini?
Draft Wawancara Bpk Tumin Wartawan TVRI
1. Apa anda mengetahui tentang Perhutani Hijau 2010 ? 2. Apa anda mengetahui latar belakang diadakannya program tersebut ? 3. Apakah kerusakan hutan adalah faktor penting yang menimbulkan global warming ? b. Mengapa 4. Bagaimana pendapat anda tentang Perhutani Hijau 2010 ? Alasannya ? 5. a. Bagaimana hubungan Perhutani selama ini dengan media cetak ? b. Alasannya ? 6. Bagaimana kinerja perhutani sebelum dan sesudah adanya pogram ini ? 7. Apakah anda tahu strategi Humas Perhutani dalam menyukseskan Perhutani Hijau 2010 ? . 8. a. Menurut anda, apakah strategi-strategi yang dilakukan Humas perhutani saat ini sudah tepat ? Mengapa ? 9. Apa anda tahu pesan yang ingin disampaikan perhutani lewat program ini ? 10. Menurut anda, apakah pesan yang ingin disampaikan Perhutani itu dapat mudah diterima masyarakat ?
11. Apakah anda tahu taktik atau cara yang dilakukan humas perhutani untuk menyukseskan program ini ? Seperti seminar, menyampaikan brosur dll Jelaskan 12. Apakah menurut anda taktik-taktik atau cara-cara yang dilakukan Perhutani sudah efektif? . 13. Apakah media anda dilibatkan dalam event-event yang dilakukan oleh Perhutani?, Event apa saja ? 14. Apakah menurut anda penyuluhan dan sosialisasi yang dilakukan perhutani saat ini sudah efektif ? 15. a. Apakah anda pernah dilibatkan dalam acara pers perhutani? b. Apa saja ? c. Bagaimana menurut anda acara pers yang dilakukan Perhutani sudah efektif ? 16. Anda pernah diajak Perhutani kemana saja untuk acara ”Press Tour” dimana saja dan apa tugas anda disana ? . 17. Apakah anda akhirnya menayangkan berita ini di media anda ? 18. Bagaimana kriteria yang anda terapkan sehingga berita ini anda tayangkan? 19. Menurut anda, bagaimana respon masyarakat menanggapi berita yang dimuat di media anda sehubungan dengan program ini ? 20. Dalam tahun 2006-2008 ini, Apakah program Perhutani Hijau dapat dikatakan berhasil ? 21. Apakah ada masukan, kritik atau saran dari anda mengenai program ini
Draft Wawancara Ibu Sumirah Masyarakat Daerah Cibodas Bogor
1. Apakah Ibu mengetahui tentang Perhutani Hijau 2010 ? 2. Apa Ibu mengetahui latar belakang diadakannya program tersebut ?. 3. Dari tahun berapa sih bu, Program ini ? 4. Bagaimana pendapat Ibu tentang Program tersebut? 5. Bagaimana hubungan Perhutani selama ini dengan masyarakat ? 6. Ibu tahu apa yang dilakukan Humas Perhutani untuk menyukseskan program ini? 7. Maksudnya seperti mereka ingin meningkatkan kesadaran masyarakat. Menurut Ibu, apakah yang dilakukan Humas perhutani seperti itu sudah tepat ? b. Alasannya 8. a. Ibu tahu Pesan yang ingin disampaiakan perhutani lewat Program ini? 9. Menurut ibu, apakah pesan yang ingin disampaikan Perhutani yaitu ”Hutan Sebagai Penyangga Kehidupan” dapat mudah diterima masyarakat? 10. Apakah ibu tahu taktik atau cara yang dilakukan Humas Perhutani untuk menyukseskan program ini ? Contohnya seperti seminar, penyuluhan bagi
masyarakat seperti itu. Apakah menurut ibu taktik-taktik atau cara-cara yang dilakukan perhutani seperti itu sudah efektif? Mengapa Bu? 11. Apa Ibu Mengikuti Event-event perhutani seperti yang tadi sudah saya sebutkan? 12. Dalam tahun 2006-2008 ini, Apakah program Perhutani Hijau dapat dikatakan berhasil ? Mengaapa ? 13. Apakah ada masukan, kritik atau saran dari Ibu mengenai program ini ?
Draft Wawancara Bpk Adi Bambang Wicaksono Masyarakat Daerah Parung Panjang, Bogor
1. Apakah Bapak mengetahui tentang Perhutani Hijau 2010 ? 2. Apa Bapak mengetahui latar belakang diadakannya program tersebut ? 3. Dari tahun berapa sih Pak, Program ini dimulai ? 4. Bagaimana pendapat Bapak tentang Program tersebut? 5. Bagaimana hubungan Perhutani selama ini dengan masyarakat di sini? 6. Bapak tahu strategi Humas Perhutani untuk menyukseskan program ini? 7. Menurut Bapak, apakah strategi yang Bapak katakan tadi sudah tepat ? b. Alasannya kenapa pak? 8. a. Bapak tahu Pesan yang ingin disampaikan perhutani lewat Program ini ? b. Bapak tahu dari mana tentang pesan itu ? 9. Menurut Bapak, apakah pesan yang ingin disampaikan Perhutani yaitu ”Hutan Sebagai Penyangga Kehidupan” dapat mudah diterima masyarakat? 10. Apakah Bapak tahu taktik atau cara yang dilakukan Humas Perhutani untuk menyukseskan program ini ? Misalnya dengan membuat acara apa begitu ? 11. Apakah menurut Bapak cara-cara yang dilakukan perhutani seperti itu sudah efektif? Mengapa ?. 12. Apa bapak mengikuti acara-acara Perhutani yang tadi sudah Bapak sebutkan?
13. Dalam tahun 2006-2008 ini, Apakah program Perhutani Hijau dapat dikatakan berhasil ? 14. Apakah ada masukan, kritik atau saran dari Bapak mengenai program ini ?
Draft Wawancara Bpk Indro Tjahjono Koordinator SKEPHI (Sekretariat Kerjasama Pelestarian Hutan Indonesia).
1. Apa anda mengetahui tentang Perhutani Hijau 2010 ? 2. Apa anda mengetahui latar belakang diadakannya program tersebut ? 3. a. Bagaimana pendapat anda tentang program tersebut ? b. Alasannya ?. 4. a. Apakah kerusakan hutan adalah faktor penting yang menimbulkan global warming ? b. Mengapa 5. Bagaimana hubungan Perhutani selama ini dengan LSM anda ? 6. Menurut anda, bagaimana kinerja Perhutani sebelum dan sesudah adanya program ini ? 7. Menurut anda, apakah program ini sesuai dengan misi perhutani ? Alasannya ?. 8. Menurut anda, bagaimana Sumber Daya Manusia yang ada di Perhutani sebelum dan sesudah adanya program ini ?. 9. a. Apakah anda termasuk orang yang mendukung atau yang mengawasi Perhutani ? 10. a. Apakah anda tahu strategi humas Perhutani dalam menyukseskan Perhutani Hijau 2010 ?
b. Kalau anda tahu, bisa tolong diuraikan sedikit ? 11. a. Menurut anda, apakah strategi-strategi yang dilakukan Humas perhutani saat ini sudah tepat ? b. Mengapa ? 12. Apa anda tahu pesan yang ingin disampaikan perhutani lewat program ini? Jelaskan 13. a. Menurut anda, apakah pesan yang ingin disampaikan Perhutani yaitu ”Hutan Sebagai Penyangga Kehidupan” dapat mudah diterima masyarakat ? b. Mengapa 14. a. Apakah anda tahu taktik atau cara yang dilakukan Humas Perhutani untuk menyukseskan program ini ? b. Bisa anda uraikan apa saja taktik mereka yang anda tahu? 15. a. Apakah menurut anda taktik-taktik yang dilakukan Perhutani sudah efektif? b. Mengapa ? 16. Apakah anda dilibatkan dalam event-event yang dilakukan oleh Perhutani?, Event apa saja ? 17. Menurut anda, bagaimana respon masyarakat menanggapi program ini? 18. Dalam tahun 2006-2008 ini, Apakah program Perhutani Hijau dapat dikatakan berhasil ? b. Mengapa, apa alasannya ? 19. Apakah ada masukan, kritik atau saran dari anda mengenai program ini
Draft Wawancara Bpk Rizal Bukhari Forest Sertification Program WWF
1. Apa anda mengetahui tentang Perhutani Hijau 2010 ? 2. Apa anda mengetahui latar belakang diadakannya program tersebut ?. 3. Bapak, pada saat program ini sedang berjalan tiba-tiba ada sebuah krisis yang dinamakan global warming. Yang saya ingin tanyakan apakah kerusakan hutan ini yang mengakibatkan global warming ? 4. a. Bagaimana pendapat anda tentang program tersebut ? b. Alasannya ? 5. Bagaimana hubungan Perhutani selama ini dengan WWF ? 6. Menurut anda, bagaimana kinerja Perhutani sebelum dan sesudah adanya program ini ? 7. Menurut anda, apakah program ini sesuai dengan misi perhutani ? 8. Menurut anda, bagaimana Sumber Daya Manusia yang ada di Perhutani sebelum dan sesudah adanya program ini ? 9. a. Apakah anda termasuk orang yang mendukung atau yang mengawasi Perhutani ? 10. a. Apakah anda tahu strategi humas Perhutani dalam menyukseskan Perhutani Hijau 2010 ? b. Bisa tolong diuraikan sedikit ?.
11. Menurut anda, apakah strategi-strategi yang dilakukan Humas perhutani saat ini sudah tepat ? . 12. Apa anda tahu pesan yang ingin disampaikan perhutani lewat program ini? Jelaskan 13. Menurut anda, apakah pesan yang ingin disampaikan Perhutani yaitu ”Hutan Sebagai Penyangga Kehidupan” dapat mudah diterima masyarakat? 14. a. Apakah anda tahu taktik atau cara yang dilakukan humas perhutani untuk menyukseskan program ini ? b. Apakah menurut anda taktik-taktik atau cara yang dilakukan perhutani sudah efektif? Seperti seminar, penyuluhan atau sosialisasi dan tentunya penanaman. c.. Mengapa ? 15. Apakah anda dilibatkan dalam event-event yang dilakukan oleh Perhutani?, Event apa saja ? 16. Pak, Perhutani kan mengadakan profit sharing, dimana masyarakat mendapat 25 % dari panen. Menurut Bapak bagaimana ? 17. Dalam tahun 2006-2008 ini, Apakah sejauh ini program Perhutani Hijau dapat dikatakan berhasil ? 18. Apakah ada masukan, kritik atau saran dari anda mengenai program ini
Transkip Wawancara Bpk Sanjoto Kepala Biro Humas Perum Perhutani, Jakarta
Pertanyaan panduan 1. Bapak sudah berapa tahun bekerja sebagai Kepala Biro Humas Perum Perhutani ? -
Saya di Perum Perhutani sudah lama, tadinya saya berkantor di Perum Perhutani Unit Jawa Barat. Untuk di bagian Biro humas dan Informasi saya sudah menjabat setelah ada surat keputusan pada pertengahan tahun 2006.
2. Apakah bapak mengetahui tentang program perhutani hijau 2010 ? -
ya pasti saya mengetahui
3. Apa latar belakang diadakan program ini ? -
Ada beberapa latar belakang dari program ini diantaranya : 1. Adanya euforia reformasi yang terjadi, sehingga timbul penjarahan hutan dalam skala luas. Sehingga terdapat 500 ribu hektar tanah kosong yang terjadi pada tahun 1998-2003 yang menyebabkan banyaknya luasan tanah kosong yang ada di wilayah yang dikelola oleh perum perhutani. Kalau kita melakukan hal yang biasa-biasa saja untuk menanganinya maka akan memakan waktu yang lama, maka direksi dan jajarannya baik itu pusat, daerah dan yang ada di lapangan membuat suatu program yang dinamakan
perhutani hijau 2010. Jadi harapannya tahun 2010 semua tanah kosong sudah ditanami. 2. Karena perhutani adalah perusahaan kehutanan yang bertanggung jawab sesuai penugasan dlm mengelola hutan di jawa dan madura, jadi kami harus bertanggung jawab untuk segera melakukan rehabilitasi 3. Kita juga merancang program ini salah satunya adalah untuk meminimalkan bencana alam. Apalagi sekarang cuaca sangat tidak mendukung, kadang hujan kadang panas. Dan akhir-akhir ini timbul apa yang dinamakan global warming. Sehingga kalau semua hijau lingkungan akan menjadi baik. 4. Karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pelestarian hutan sehingga muncul efek-efek negatif pada masyarakat. Seperti pencurian kayu, illegal logging dan lain-lain. 4. Sejak tahun berapa program ini berjalan dan mengapa program ini harus berakhir pada tahun 2010 ? -
Program ini berjalan awal tahun 2006. Dan mengapa ditetapkan tahun 2010 sudah selesai, karena perhitungannya ada pada kemampuan yang kita miliki.dan Sumber Daya Manusia yang ada di lapangan. Jadi tahun 2010 kita tetapkan karena melihat kemampuan Sumber Daya Manusia yang kita miliki.
5. Apa peran bapak dan staf dalam program ini ?
-
Peran saya dan staf disini adalah sebagai saluran komunikasi atau jembatan bagi perusahaan kepada masyarakat. Dan kami bersama-sama para divisi yang lain bekerja sama dalam usaha menyukseskan perhutani hijau 2010.
Pertanyaan : 1. Apakah perum perhutani melakukan riset terlebih dahulu sebelum memulai program ini ? Kalau untuk program ini, kita menamainya bukan riset, tapi identifikasi kerusakan hutan. Kita mengidentifikasi hutan yang bisa ditanam agar nanti dapat dimanfaatkan dengan baik. Dari hasil identifikasi hutan itulah, maka kita dapat menetapkan dan merancang berapa jumlah pohon yang akan ditanam dan kegiatan-kegiatan. Jadi BOD (Direktur) menargetkan pada tahun 2010 program ini sudah selesai. Yang kedua kita melakukan riset tentang pola kesadaran masyarakat. Sebelum melakukan program ini, kita melihat dan meneliti mengapa masyarakat kurang menyadari arti penting pelestarian hutan. Kita melakukan risetnya dengan wawancara pada masyarakat. Dan setelah diriset jawabannya adalah karena faktor ekonomi, adanya konflik kepentingan Maka dari itu, dalam program ini kita memutuskan untuk melibatkan masyarakat sekitar hutan. 2. Apakah bapak menganalisa situasi dan kondisi yang ada di Perhutani sebelum mengadakan program Perhutani Hijau 2010 ? Ya pasti
3. Bagaimana situasi dan kondisi Perum Perhutani sebelum ada program Perhutani Hijau 2010 ? Kondisi dan situasinya biasa saja, memang waktu itu kondisi kita bergerak naik, maksudnya Perum Perhutani sedang berusaha meningkatkan Sumber daya yang ada di Perhutani. 4. Sumber daya apa yang bapak maksud ? Yang saya maksud, misalnya sumber daya hutan dalam arti kualitas hutan, produktivitas hutan, sumber daya manusianya, juga peningkatan profit perusahaan 5. Lantas bagaimana situasi dan kondisi Perum Perhutani saat ini ? Saat ini kondisi Perum Perhutani sedang mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan itu diukur dari
semakin baiknya kualitas hasil
produksi sampai sumber daya manusia. Apalagi di tahun 2007, perum perhutani berhasil menduduki peringkat 29 dari 139 BUMN di Indonesia versi Litbang majalah Investor. Ini adalah prestasi yang sangat membanggakan 6. Apa latar belakang diadakan program ini ? Ada beberapa latar belakang dari program ini diantaranya : 1. Adanya euforia reformasi yang terjadi, sehingga timbul penjarahan hutan dalam skala luas. Sehingga terdapat 500 ribu hektar tanah kosong yang terjadi pada tahun 1998-2003 yang menyebabkan banyaknya luasan tanah kosong yang ada di wilayah yang dikelola oleh perum perhutani. Kalau kita melakukan hal yang biasa-biasa saja untuk menanganinya maka akan
memakan waktu yang lama, maka direksi dan jajarannya baik itu pusat, daerah dan yang ada di lapangan membuat suatu program yang dinamakan perhutani hijau 2010. Jadi harapannya tahun 2010 semua tanah kosong sudah ditanami. 2. Karena perhutani adalah perusahaan kehutanan yang bertanggung jawab sesuai penugasan dlm mengelola hutan di jawa dan madura, jadi kami harus bertanggung jawab untuk segera melakukan rehabilitasi 3. Kita juga merancang program ini salah satunya adalah untuk meminimalkan bencana alam. Apalagi sekarang cuaca sangat tidak mendukung, kadang hujan kadang panas. Dan akhir-akhir ini timbul apa yang dinamakan global warming. Sehingga kalau semua hijau lingkungan akan menjadi baik. 4. Karena kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pelestarian hutan sehingga muncul efek-efek negatif pada masyarakat. Seperti pencurian kayu, illegal logging dan lain-lain. 7. Sejak tahun berapa program ini berjalan dan mengapa program ini harus berakhir pada tahun 2010 ? Program ini berjalan awal tahun 2006. Dan mengapa ditetapkan tahun 2010 sudah selesai, karena perhitungannya ada pada kemampuan yang kita miliki.dan Sumber Daya Manusia yang ada di lapangan. Jadi tahun 2010 kita tetapkan karena melihat kemampuan Sumber Daya Manusia dan anggaran yang kita miliki
8. Bapak tentu tahu tentang global warming ? Apa kerusakan hutan adalah salah satu yang menyebabkan global warming ? Betul, tapi sebenarnya yang paling besar menyebakan global warming adalah dari sektor kelautan dan industri. Jadi sektor kehutanan jadi kambing hitam. Karena itu banyak yang menganggap ini semua karena hutan. 9. Siapa yang menjadi key person dalam merencanakan program ini ? Yang menjadi perancang program ini adalah direksi, terutama Bapak Transtoto Handhadhari selaku Direktur Utama Perum Perhutan Ini adalah salah satu wujud dari kepedulian dan tanggung jawab beliau Biasanya kita menanam setahun sekitar 80 rb hektar, itu adalah pengalaman kita menanam 5 tahun sebelumnya, bahkan sebelum reformasi kita biasa menanam sekitar 30 rb hektar. Pada saat kita mencanangkan perhutani hijau ini, tanaman kita pada tahun 2007 saja yang kitanam mencapai 201 rb hektar. Dan tahun ini mencapai 113 rb hektar. Dari sini sapat dilihat bahwa kita menanamnya lebih dari yang normal 10. Seberapa besar rintangan yang dihadapi dalam program ini ? Rintangannya besar sekali diantaranya adalah : -
Yang pertama karena cuaca yang diluar prediksi. Dulu kita musim tanam adalah bulan september. Tapi karena adanya curah hujan yang tidak stabil dan susah diprediksi maka kita perlu berhati-hati dalam menerapkan sesuatu.
-
Yang kedua adalah persepsi masyarakat tentang hutan, karena ada konflik kepentingan antara masyarakat hutan dengan lahan. Masyarakat punya
persepsi bahwa lahan itu bisa dibuat untuk kepentingan mereka tanpa ijin dari kita. Padahal ada Perhutani yang tugasnya mengawasi dan bertanggung jawab. Di sisi lain karena faktor kemiskinan, karena masih banyak masyarakat yang bercocok tanam atau bertani. Sehingga kalau saya bilang, Indonesia ini seharusnya tidak hanya melakukan program transmigrasi saja tapi juga program kompetensi SDM dan industrialisasi. Jadi kalau yang seperti itu diterapkan, maka masyarakat tidak akan terlalu bergantung pada lahan dan tidak akan ada konflik kepentingan. 11. Dan seberapa besar peluang yang timbul dalam program ini ? -
Saya kira peluang yang kita dapat adalah ”Selamatkan lingkungan”. Bagaimana cara kita untuk mengembalikan fungsi hutan yang sebenarnya yang menjadi penyedia oksigen dan mengelola tata air
-
Yang kedua adalah dengan adanya program ini, maka terbuka kesempatan masyarakat hutan untuk mendapat aktifitas yang lebih besar yaitu memperoleh pekerjaan. Kalau luas tanaman kita semakin luas, maka juga semakin luas lapangan pekerjaan untuk masyarakat. Ada yang bekerja mengangkut bibit, mulai dari penanaman sampai mendapatkan hasil, mereka selalu dilibatkan. Ini juga sebagai cara untuk meningkatkan kesadaran untuk melestarikan hutan.
12. Apakah program ini sudah sesuai dengan visi dan misi perum perhutani?
Program ini sangat sesuai, dimana perum perhutani ingin menjadi pengelola hutan tropis terbaik di Dunia. Dan kita juga mempunyai program kerja yang dapat diimplementasikan untuk mendukung visi dan misi tersebut. 13. Bagaimana kinerja Perum Perhutani sebelum dan semenjak program ini berlangsung ? Sebelum program ini, kinerja Perhutani sudah bagus. Dalam arti kita selalu berusaha untuk membangun kinerja yang maksimal. Tetapi sesudah program ini berjalan, kinerja kita semakin bertambah baik dan meningkat bahkan pada tahun 2007 Perhutani ada di peringkat 29 dari 139 BUMN di Indonesia versi majalah investor. 14. Lalu bagaimana dengan sumber daya yang ada ? Untuk program ini, sumberdaya manusianya kita ambil dari internal perhutani dan masyarakat sekitar hutan. Sebelum ada program ini sumber daya manusia yang kita punya sudah baik. Dan semenjak program ini berjalan, sumber dayanya semakin aktif. 15. Bagaimana persepsi publik selama ini dengan Perum perhutani ? Dahulu banyak negatifnya, karena adanya dendam sejarah. Dimana dulu perhutani didirikan oleh Belanda. Jadi, cara Belanda memanage itu yang membuat masyarakat berfikir bahwa perusahaan ini feodal dan merubah citra itu tentu bukan sesuatu yang mudah. Kita merubah citra dengan cara membuka diri, kita tidak perlu memaksa orang lain menilai kita baik, tapi kita harus membuka diri dengan berkomunikasi dengan menceritakan apa yang
sedang kita jalankan, menerima masukan apa yang harus diperbaiki. Makanya kita sekarang menerapkan profit sharing atau bagi hasil, dimana para pekerja memperoleh 25 persen dari yang ada. Dan hasilnya kini sudah semakin baik, karena kita sudah mendapat banyak dukungan, baik itu internal dan eksternal 16. Apa Efek yang diinginkan dari persepsi tersebut ? Efek yang kita inginkan adalah publik lebih interest lagi dengan perhutani, dan lebih aware lagi. Kalau di dalam publik ada yang pro dan kontra itu sudah biasa, tapi bagaimana kita bisa menyaring semua untuk mendapatkan efek positif tersebut. 17. Siapa pesaing utama perhutani ? Mungkin tidak etis ya untuk mengibaratkan mereka pesaing, walaupun kita tidak menutup mata bahwa banyak sekali kompetitor perhutani, diantaranya INHUTANI I-V. INHUTANI adalah perusahaan negara di bidang kehutanan yang bertanggung jawab untuk wilayah Sumatera, kalimantan, dan sulewesi. 18. Seberapa penting kompetitor bagi perhutani ? Kompetitor untuk kita adalah sebuah cerminan, dimana kita pasti akan selalu ingin lebih baik dari mereka. Tapi hubungan kita dengan mereka baik. Jadi bersaing boleh asalkan sehat, tidak boleh sikut kanan sikut kiri 19. Hubungan perhutani dengan kompetitor bagaimana ?
Memang sebuah perusahaan pastilah ada kekurangan dan kelebihan. Dan pasti juga ada persaingan, tapi hubungan kita baik dengan kompetitor. Kita juga saling mendukung. 20. Siapa LSM yang mendukung atau mengawasi perhutani selama ini ? Kalau LSM memang ada yang pro dan kontra. LSM yang mendukung kita seperti Tropical Forest Trust (TFT), Kembaratani dan LSM lokal yang ada di daerah. Yang mengawasi seperti SKEPHI, WWF dan lain-lain. 21. Apakah lingkungan eksternal yang lain mendukung dan dilibatkan dalam program ini, seperti LSM misalnya? Mereka tentu mendukung, tapi dalam program perhutani hijau 2010 ini kita melibatkan internal perhutani dan keterlibatan masyarakat sekitar hutan saja. . 22. Siapa publik perum perhutani ? Kami mengidentifikasi publik perhutani adalah seperti : a. Masyarakat luas, adalah LMDH (Masyarakat Desa Hutan) yang ada di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Madura b. Konsumen yang memakai produksi dari perhutani c. Regulator, contohnya Pemda setempat dan DPRD yang terus mensupport kita d. Staf atau karyawan baik itu di daerah atau pusat e. Mitra strategis, contohnya seperti investor yang selama ini punya kemampuan untuk berkolaborasi dengan perhutani. Mitra strategis kita salah satunya adalah PT Sumalindo
f. LSM, contohnya adalah WWF, Tropical Forest Trust (TFT), Kembaratani dan lain-lain. g. Media, media cetak baik itu media cetak lokal seperti Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, Surya dan lain-lain.. Media Cetak Nasional contohnya seperti Kontan, Investor Daily, Kompas, Suara Karya, Majalah Agro Indonesia dan lain-lain. Media elektronik diantaranya TVRI, SCTV, TRANS TV, Indosiar dan lain-lain. h. Kompetitor, seperti INHUTANI 23. Dalam program ini, siapa khalayak sasaran
yang ingin dituju dan
bagaimana kharakteristiknya ? Khalayak sasaran kita adalah masyarakat sekitar hutan yang ada di dalam wilayah pengawasan perhutani yaitu di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Madura. Program ini adalah untuk status ekonomi menengah sampai menengah kebawah. 24. Bagaimana hubungan khalayak sasaran selama ini dengan perhutani ? Hubungan kita dengan mereka sangat baik sekali. Dan mereka mensupport kita. 25. Bagaimana perubahan yang ada dalam masyarakat 3 tahun belakangan ini dengan perhutani ? Masyarakat semakin mengetahui perhutani lebih dekat. Terutama masyarakat desa hutan yang bekerja sama dengan perhutani dalam program ini. Mereka
semakin tergerak untuk menjadi entrepreneur kehutanan. Dan perhutani memfasilitasi itu. 26. Bagaimana hubungan perhutani dengan regulator atau pemerintah dalam 3 tahun belakangan ini ? Hubungan kita semakin baik dengan regulator. 27. Apa perubahan yang terjadi dalam hubungan regulator dan perhutani dalam 3 tahun belakangan ini ? Perubahan yang terjadi adalah para regulator seperti pemda telah memberikan lampu hijau untuk setiap program-program kita dan ada juga yang bersedia untuk mendanai program kita. Tapi sejauh ini kita berusaha untuk konsisten bahwa dana yang keluar murni dari perhutani. 28. Bagaimana hubungan perhutani dengan media saat ini ? Hubungan kita dengan media baik sekalis. Baik itu cetak maupun elektronik, kita berusaha menerapkan hubungan baik dengan seluruh elemen, tidak hanya media. Apalagi setiap bulan kita mengadakan press tour yang tujuannya adalah untuk semakin merekatkan hubungan kita dengan media. Selain itu, agar media juga mengetahui bagaimana kondisi perhutani. Khan kita selalu mengajak mereka press tour ke lapangan. 29. Kalau kita berandai-andai dari angka 1-10 bagaimana cara bapak mengidentififikasi publik dari yang paling perhutani prioritaskan dan apa alasannya ?
a. Masyarakat = 10, karena sasaran kita memang ke masyarakat dan perhutani juga membutuhkan masyarakat untuk melihat respon mereka. b. Staf dan karyawan = 9, karena sumber daya mereka sangat diperlukan perhutani dan pastinya sebuah perusahaan tanpa staf tidak akan berjalan lancar c. Konsumen = 8, karena mereka yang telah memakai hasil produksi perhutani. d. Regulator = 7, karena tanpa persetujuan dan perizinan dari mereka, perhutani tidak akan bisa menyukseskan program ini. e. Mitra Strategis = 6, atau mungkin investor ya lebih tepatnya. Mereka adalah orang yang selaam ini dapat berkolaborasi dengan baik. f. LSM = 5, karena mereka yang selalu mendukung kita, walaupun ada yang pro dan kontra itu wajar saja g. Media = 4, karena mereka yang menjadi alat komunikasi humas dalam memberitakan tentang perhutani. Dan gerak-gerik kita akan dipantau mereka. Makanya kita harus dapat berhubungan baik dengan semua media. h. Kompetitor = 3, ya bersaing secara sehat lah. 30. Apa sasaran yang ingin dicapai melalui program ini ? Sasaran yang hendak dicapai adalah : -
Tidak adanya tanah kosong pada tahun 2010
-
Meningkatkan kualitas lingkungan
-
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan kesadaran masyarakat dengan terlibatnya masyarakat melalui program ini.
31. Apa tujuan yang ingin dicapai melalui program ini ? -
Tujuan kita adalah memulihkan fungsi hutan yang ada di jawa
-
Juga perubahan ekonomi masyarakat, ekologi dan sosial.
-
Terakhir, kita juga ingin meningkatkan aware atau kesadaran masyarakat untuk menyadari manfaat dan fungsi hutan. Juga manfaat melestarikan hutan.
32. Strategi apa yang direncanakan humas perum perhutani dalam usaha menyukseskan program ini ? Kita sebagai humas merancang strategi-strategi seperti : 1. Peningkatan mutu dan potensi sumberdaya hutan melalui perhutani hijau 2010 2. Mengkomunikasikan pada masyarakat tentang apa, bagaimana, dan untuk apa diadakan program Perhutani Hijau 2010 3. Humas juga ingin dalam program ini untuk meningkatkan mutu SDM dan kinerja perhutani pada bidang pembinaan sumber daya hutan dan pengamanan. 4. Menyosialisasikan program ini dengan cara membuat programprogram yang dapat digunakan untuk meningkatkan aware masyarakat. 33. Perencanaan komunikasi seperti apa yang akan dikatakan oleh organisasi kepada publik ?
Dalam program Perhutani Hijau 2010, kita ingin memberi pesan pada masyarakat tentang ”Hutan Sebagai Penyangga Kehidupan”. Kita juga ingin mengembalikan fungsi hutan seperti yang saya sudah jelaskan tadi. Memang tidak mudah untuk mengkomunikasikan ini kepada khalayak, apalagi anda sudah tahu rintangan yang kita hadapi. Tapi saya yakin, pesan ini akan sampai ke khalayak. Adanya anggapan yang berkembang di masyarakat bahwa hutan merupakan ”pelindung” dan ”penjaga” kita dari bencana dan longsor. Nah hal ini perlu dibalik bahwa kitalah yang seharusnya jadi ”pelindung” hutan dari kerusakan dan penebangan liar. Dengan adanya pesan ”Hutan Sebagai Penyangga Kehidupan” paling tidak masyarakat mampu menyadari bahwa hutan adalah penyangga kehidupan 34. Apa bapak melibatkan masyarakat untuk perhutani hijau ini dan apa bapak juga melakukan aktivitas komunikasi ? Ya, kita melakukan aktivitas komunikasi dengan internal dan eksternal public. Masyarakat sekitar hutan juga kita libatkan untuk program ini dari awal penanaman, penyuluhan, sampai panen agar kesadaran mereka untuk melestarikan hutan tergugah. 35. Selama program ini berlangsung, bagaimana respon atau aksi dari khalayak sasaran ? Respon yang kita terima sangat baik, masyarakat jawa khan pasti mempunyai pemikiran
beragam
tentang
program
ini,
tapi
alahamdullillah masyarakat sangat mendukung sekali
selama
berlangsung
36. Pesan seperti apa yang ingin disampaikan kepada khalayak sasaran ? ”Hutan Sebagai Penyangga Kehidupan”. Dalam arti, kita ingin masyarakat lebih menyadari fungsi utama hutan sebagai penyangga hidup manusia. Apa jadinya jika hutan ini rusak, kehidupan tidak akan berjalan baik. Tentunya anda masih ingat tentang ”Hutan sebagai Paru-Paru Dunia” Dunia saja mengakui bahwa hutan adalah paru-paru dunia, nah kita juga ingin memberi tahu bahwa hutan juga adalah penyangga kehidupan. 37. Siapa yang menyampaikan pesan itu kepada khalayak sasaran tersebut ? Semua, baik itu atasan sampai staf harus bisa menjadi humas. 38. Apa pesan tersebut dapat mudah diterima khalayak ? Sejauh ini, pesan ini sangat mudah diterima masyarakat karena sangat jelas sekali dan kita tidak menggunakan kata-kata yang sulit untuk ditangkap. 39. Struktur dan simbol seperti apa yang digunakan ? Struktur kata yang mudah mengena langsung untuk khalayak sasaran. Untuk simbol, kita tidak menggunakan simbol-simbol yang khusus. 40. Apakah
Bapak
mempunyai
cara-cara
atau
taktik
untuk
mengimplementasikan strategi dan tujuan ? Iya, kita punya event-event yang terschedule yang bisa diimplementasikan 41. Apakah bapak melakukan taktik-taktik yang saya sebutkan di bawah ini? Tolong sebutkan juga dari mana SDM nya, kapan dilakukan, dan dari mana budgetnya ? 1. Taktik Interpersonal Communication :
a. Personal Involve - Organization Site involvement, seperti : Plant tours ? Tidak Open House ? Tidak - Audience Site Involvement, seperti : Penggalangan dana ? Tidak Pembagian bibit tanaman ? iya, kita membagi-bagikan bibit pohon. Dan yang paling ramai waktu iru kita membagikan 10.000 tanaman di bundaran Hotel Indonesia. Di situ kita melibatkan berbagai elemen masyarakat. Mulai dari anak sekolah, staf perhutani sendiri, sampai artis seperti angelina sondakh yang juga mempunyai LSM khusus untuk masalah lingkungan hidup. Di situ juga kita mengundang LSM dan acara ini sangat membuat macet bundaran HI waktu itu. Media yang diundang semua stasiun televisi (RCTI, TVRI, SCTV, TRANS TV, TRANS 7, INDOSIAR dan lain-lain), media cetak yaitu koran kompas, suara karya, republika, indo pos investor daily dan lain-lain). Setelah kita evaluasi media monitoring ternyata banyak yang memberitakan diantaranya stasiun televisi yang menyiarkan salah satunya reportase Trans TV dan TVRI mereka kebanyakan memberitakan di program news. Media cetak juga memberitakan. Dalam internet juga banyak situs-situs yang memberitakan masalah perhutani hijau khusunya acara bagi-bagi bibit pohon. Acara pembagian bibit ini berlangsung secara terus-menerus dengan jumlah bibit yang berbeda tiap tahunnya. Untuk tahun 2008 lahan yang akan ditanami
adalah mencapai 113 ribu hektar, jadi bisa dibayangkan berapa bibit pohon yang akan ditanam. b. Information Exchange - Educational gathering, seperti : Seminar ? Iya, diselenggarakan di wilayah kerja Perum Perhutani yaitu Jawa
Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Madura. Juga kadang-kadang
diadakan di
Auditorium Manggala Wanabakti, dengan mengupas tentang
masalah kehutanan dengan menghadirkan orang-orang yang berkompeten di bidang kehutanan, seminar dilakukan di auditorium manggala wanabakti. Acara ini dibuka untuk umum dan dananya murni internal perhutani. SDM nya dari orang internal Perhutani. Acara ini diadakan sebulan sekali. Simposium ? Tidak Workshop and training ? Iya, diselenggarakan di setiap KPH di wilayah kerja
Perhutani. Diadakan sebulan 2 kali. SDM nya dari karyawan
Perhutani. Dibuka untuk umum dan masyarakat. Budgetnya juga dari Internal Perhutani. Dialog ? Iya, Dialog tentang kehutanan yang menghadirkan bapak Transtoto selaku Direktur Utama. Acara ini disiarkan oleh TVRI. Kalau di daerah juga ada dialog-dialog antara jajaran Perhutani dengan masyarakat langsung. Dilaksanakan sebulan dua kali di tiap-tiap KPH di Wilayah Kerja Perhutani. Budgetnya dari internal Perhutani.
Press tour ? Iya, pasti. Kita mengajak wartawan untuk mengunjungi wilayah kerja Perhutani. Media cetak nasional seperti Kompas, Kontan, Investor Daily, dan lain-lain. Elektronik seperti SCTV, TRANSTV, TVRI dan lainn-lain. Budgetnya dari internal Perhutani dan SDM nya juga dari Perhutani. Kegiatan ini dilakukan sebulan sekali. - Meetings Annual Mettings ? Iya,diadakan setahun sekali. Gunanya untuk melakukan evaluasi. Dilakukan oleh seluruh jajaran Perhutani. Budgetnya dari Internal kita. - Pidato Panels ? Iya, setiap kita mengadakan seminar dan dialog pasti ada panelpanel. Forum ? Iya, biasanya kita mengundang mahasiswa untuk mengadakan forum-forum kehutanan. Ini dilakukan biasanya 2 bulan sekali. c. Special Events - Sporty Events, seperti : Kegiatan olahraga ? iya, kita punya kegiatan namanya porseni Pekan olahraga dan seni yang diadakan setahun sekali. Kegiatan ini untuk mempererat solidaritas antar karyawan. Semua memakai budget dari Perhutani dan SDM nya dari dan untuk karyawan Perhutani di masing-masing KPH di wilayah kerja Perhutani. - Kontes, seperti
Pemilihan putri atau duta ? Tidak Fair ? ya, kita kalau ada forest and industrial fair kita ikut. Atau mungkin juga pameran hasil hutan, kita ikut. Di situ kita menginformasikan bahwa Perhutani sedang mengadakan program yang dinamakan Perhutani Hijau 2010. - Holiday Events, seperti : Pada saat hari raya ? iya, kita melakukan silahturahmi dengan segenap jajaran. Di dalam acara ini, Direktur utama menegaskan kembali bahwa Perhutani sedang Menggalakkan program jangka panjang Perhutani Hijau 2010. - Progress Orinted Events, seperti : Penghargaan ? Iya, kita memberi penghargaan untuk karyawan berprestasi sampai mandor atau petani berprestasi. Penghargaan ini dilakukan setahun sekali yang tujuannya supaya dapat meningkatkan produktivitas kerja yang baik. - Historic Commemorations, seperti : Ulang tahun perusahaan ? iya, pastinya setahun sekali. Kita biasanya mengajak masyarakat untuk sama-asam merayakan suka cita di ulang tahun Perhutani. - Artistic Events, seperti : Pameran foto ? Iya, Perhutani pernah mengadakan pameran foto tentang perkembangan hutan. Tapi acara ini tidak rutin.
2. Taktik Media Organisasi : a. Publikasi Umum - Serial Publications, seperti : Newsletter ? Iya, setiap ada event pasti kita bikin newsletter. SDM nya dari Humas. Budgetnya dari keuangan Humas. Majalah ? Iya, sebulan sekali. Majalah kita namanya DUTA RIMBA. Officialnya di Bagian Humas. Orang-orang yang bekerja dari masing-masing tugas. Kita memperoleh berita dari daerah yang kemudian di edit agar dapat di baca semua kalangan. Budgetnya dari Perusahaan. Majalah ini juga menjadi perekat komunikasi antara masyarakat dan Perhutani Website ? Iya, setiap hari kita review. Mungkin ada saran atau kritik yang masuk
ke
dalam
web.
SDM
nya
dari
Humas.
Web
kita
www.perumperhutani.com - Stand Alone Publications, seperti : Brosur, poster, leaflet ? Iya, kita membuat brosur, leaflet, dan poster. Semuanya disebar ke semua KPH di Wilayah Kerja Perhutani - Reprints, seperti : Artikel ? iya, kita membuat artikel yang dimuat di majalah DUTA RIMBA. Yang terbit sebulan sekali. News Release ? iya, setiap ada event yang bisa sisosialisasikan untuk publik, kita membuat news release. Rilis itu disebar ke semua wartawan pada saat konferensi pers. Wartawan media cetak lokal misalnya : suara merdeka dan
kedaulatan rakyat. Wartawan cetak nasional, misalnya : suara karya, kontan, kompas dan lain-lain. Wartawan media elektronik, misalnya : TVRI, SCTV, TRANS7 dan lain-lain. SDM nya dari humas sendiri dan budgetnya dari humas juga. Company Profile ? Iya, setiap tahun, kita membuat company profile yang di dalamnya terdapat program Perhutani Hijau 2010. - Progress Report, seperti : Annual Report ? ya, setahun sekali kita adakan.. Ini tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan dari tahun ke tahun. - Users Kit, seperti : Hand out, Media kit ? Iya, kalau ada seminar atau press tour kita bagikan. Di dalamnya biasanya ada brosur, leaflet, majalah Duta Rimba, juga satu buah bibit pohon. Semua yang mengatur dari Humas. - Research Reports, seperti : Laporan ? Iya, setiap kita mengadakan event pasti ada laporannya. b.Direst Mail, seperti : Profil melalui audio visual ? ya, Perhutani punya itu. Kalau ada seminar kita tampilkan. Mailing list ? Tidak Surat ? Tidak Katalog ? Tidak 3 Taktik News Media
a. Advertorial ? iya, kita membuat advertorial akan pentingnya kesadaran untuk melestarikan hutan di surat kabar lokal, seperti surya, suara merdeka dan lain—lain. Surat kabar nasional, seperti investor daily, suara karya, kontan, media indonesia dan lain-lain. b. Audio New Release untuk Radio ? Tidak 4. Taktik Advertising dan promotional Media a. Print - Advertorial ? iya, kita membuat advertorial akan pentingnya kesadaran untuk melestarikan hutan di surat kabar lokal, seperti surya, suara merdeka dan lain—lain. Surat kabar nasional, seperti investor daily, suara karya, kontan, media indonesia dan lain-lain. b. Elektronik - TV ? Iya. Kita kan bekerja sama dengan stasiun televisi seperti Indosiar, SCTV dan lain-lain. Kita juga pernah bekerja sama dengan TVRI untuk membuat dialog interaktif. c. outdoor - Poster ? Iya, kita bikin poster yang kemudian dikirim ke masing-masing KPH d. Item Promosi - Kostum ? setiap ada event, kita pasti membuat kostum - Kalender ? ya, setahun sekali. - Gimmick ? Tidak
42. Dalam
mengimplementasikan
taktik
tersebut,
apakah
anda
merencanakan berapa budget yang dikeluarkan ? Pastinya ada alokasi anggaran ya. Tetapi kembali lagi bahwa dana kita sangat terbatas. Ya pokoknya budget yang kita keluarkan sesuai manfaat dan skala prioritas. 43. SDM seperti apa yang diperlukan dalam mengimplementasikan taktik tsb? Apa juga dibantu oleh konsultan atau eksternal yang lain ? SDM nya semua dari internal perhutani, kalau untuk eksternal seperti LSM atau konsultan kita cuma meminta untuk mensupport saja 44. Apakah Bapak melakukan evaluasi-evaluasi setelah program selesai ? Ya pasti 45. Bagaimana cara mengevaluasinya ? Kita melakukan rapat untuk evaluasi media atau media monitoring, dalam hal ini kita melihat bagaimana cara media menyampaikan program-program kita, positif atau negative. Evaluasi respon khalayak atau komplain lewat email atau website juga surat, Evaluasi budget, dan untuk evaluasi eventevent. 46. Evaluasi diadakan setiap berapa bulan atau tahun ? Kalau untuk taktik atau event-event, ya kita langsung evaluasi sesudah mengadakan event tersebut. Kalau untuk penanaman bibit pohon, kita evaluasinya setahun sekali. Khan dalam setahun ada prioritas untuk menananm berapa pohon. Untuk evaluasi media, kita lakukan terus-menerus
sesudah kita mengadakan suatu event. Kalau mengenai respon atau komplain lewat email, website atau surat, setiap hari kita chek dan ternyata untuk program perhutani hijau 2010 tidak ada komplain. Malah respon dari masyarakat di jawa tengah, jawa timur dan jawa barat semakin antusias. Evaluasi budget juga sama. Nanti kalau program ini selesai di tahun 2010, baru diadakan evaluasi keseluruhan. 47. Kira-kira berapa perbadingannya antara media yang memberitakan positif dan negatif ? Untuk program ini alhamdullillah tidak ada yang memberitakan negatif. Setelah kita lakukan media monitoring dari media cetak sampai elektronik tidak ada yang bicara tentang sesuatu hal yang negatif. 48. Kalau evaluasi komplain, kira-kira perhutani menerima berapa komplain per hari ? Kalau tentang komplain alhamdullilah selama 3 tahun berjalan untuk program ini masih belum ada komplain yang masuk ke email kita ataupun di website. Dalam bentuk surat juga belum ada komplain. 49. Kalau evaluasi budget contohnya seperti apa ? Ya kita mengevaluasi dari pemasukan, biaya tetap berapa, tidak tetap berapa, dan pengeluarkannya berapa. Evaluasi budget itu nantinya diserahkan ke bagian umum dan akan disalurkan ke bagian keuangan untuk dimasukkan ke dalam laporan tahunan perusahaan 50. Sejauh ini, apakah program tersebut berhasil ?
Sejauh ini, 90 % Berhasil 51. Seberapa ukuran keberhasilannya ? Kita melihat dari sudah tercapainya harapan kita, yaitu sudah sedikitnya tanah kosong yang ada di pulau jawa dan madura. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya hutan juga sudah bangkit, Masyarakat desa hutan bisa menjadi entrepreneur kehutanan dan sangat aktif, para regulator sangat antusias, dan gara-gara kita mencanangkan Perhutani Hijau 2010, Departemen Kehutanan juga ikut mencanangkan Indonesia hijau 2015 Kalau ada orang yang mungkin bertanya ”kalau berhasil, kok masih banyak hujan dan tanah longsor?” ya kita menjawab bahwa suatu pohon itu tidak mungkin tumbuh dalam setahun, dua tahun atau 5 tahun, tapi berpuluh-puluh tahun. Dan dampak atau manfaat dari program ini pasti bisa dirasakan nanti. Karena seperti yang sudah saya katakan sebelumnya bahwa rintangan program ini terletak pada cuaca yang tidak kondusif. 52 Apakah taktik atau cara yang bapak buat sudah efektif ? Sejauh ini sudah sangat efektif, media dan regulator sama-sama mendukung perum perhutani. Dan alhamdullillah dalam membuat penyuluhan, sosialisasi dan lain-lain, kita selalu didukung oleh berbagai elemen. Dan sesudah program perhutani hijau 2010, kita akan membuat lagi sesuatu yang lebih menarik dan kita minta dukungannya dari semua elemen masyarakat. 53. Apa metode yang dibuat oleh perhutani untuk mengukur efektif atau tidak?
Sejauh ini metode yang digunakan adalah melihat seberapa banyak partisipasi khalayak, dan hasil dari pengamatan kita di lapangan. Juga melihat grafis kita yang semakin naik. Artinya sudah sejauh mana kita bekerja selama ini, berhubungan dengan khalayak internal maupun eksternal. 54.Perbandingannya dari tahun ke tahun bagaimana ? Dari awal kita mulai tahun 2006 sampai kini tahun 2008, laju atau grafisnya semakin meningkat. Setiap tahun masyarakat desa hutan semakin antusias. Hasil yang kita terima juga baik. Makanya ini adalah salah satu program jangka panjang perhutani yang berhasil. Dan dari perhutani hijau 2010 ini kita dapat meneruskan dengan membuat program-program jangka panjang atau jangka pendek selanjutnya. 55.Apa yang diharapkan perhutani melalui pembagian pohon tersebut selain mengurangi tanah kosong ? Melalui pembagian bibit pohon ini diharapkan mampu menggugah kepedulian masyarakat untuk menanam dan menjaga pohon. Dengan pohon, emisi gas rumah kaca (GRK) penyebab pemanasan global dan perubahan iklim dapat berkurang karena penyerapan tanaman hijau ini. Selain itu, dengan akarakarnya, pohon juga mampu menyerap air saat hujan dan menyimpannya untuk dipergunakan di musim kemarau. Sehingga banjir dan kekeringan tidak
terjadi lagi. Dengan adanya pembagian bibit pohon, diharapkan
masyarakat
semakin aware tentang lingkungan sekitarnya terutama hutan
sebagai
penyangga kehidupan.
Transkip Wawancara Sdri Devi, Wartawan Suara Karya Tempat wawancara : Kantor Suara karya Gedung AKA Lantai 3. Jl Bangka Raya No 2 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
1. Apa anda mengetahui tentang Perhutani Hijau 2010 ? Iya, tahu 2. Apa anda mengetahui latar belakang diadakannya program tersebut ? Setahu saya, pertama karena hutan kita terutama di pulau jawa banyak yang rusak, karena penjarahan waktu reformasi dulu. Terus yang kedua karena banyaknya bencana alam terutama yang sekarang sedang hangat-hangatnya kan isu global warming. Jadi Perhutani membuat sebuah program jangka panjang yaitu Perhutani Hijau 2010 ini. 3. Apakah kerusakan hutan adalah faktor penting yang menimbulkan global warming ? Ya salah satunya 4. a. Bagaimana pendapat anda tentang Program Perhutani Hijau tersebut? Bagus b. Mengapa bagus ?
Untuk menyelamatkan bumi. Kalau pulau jawa menjadi hijau, maka potensi sumber daya hutannya tumbuh dengan baik dan insya allah kita terhindar dari bencana yang lebih besar. 5. a. Bagaimana hubungan Perhutani selama ini dengan media cetak ? Baik b. Alasannya ? Sejauh ini baik. Kita selalu kerjasama dengan baik. 6. Sejak kapan anda dan media anda sudah bekerja sama dengan perhutani? Sejak saya jadi wartawan. Pertama kali saya jadi wartawan saya sudah meliput tentang perhutani. Ya tepatnya 5 tahun yang lalu deh. 7. a. Apakah anda tahu strategi humas Perhutani dalam menyukseskan Perhutani Hijau 2010 ? Ya, sedikit agak lupa b. Tolong jelaskan ? Tapi saya agak lupa dikit strateginya apa aja, tapi yang saya ingat sih pertama adalah meningkatkan mutu sumber daya hutan, khan tahu sendiri hutan kita kayak apa. Terus meningkatkan kinerja perhutani dan meningkatkan aware masyarakat. Itu yang saya ingat. 8. a. Memang kinerjanya seperti apa waktu itu ? Kinerjanya baik. b. Maksudnya ?
Walaupun sebagai perusahaan kehutanan yang pernah ada kasus seperti illegal logging, penjarahan, kerusakan hutan itu menimbulkan perhutani akhirnya kadang untung kadang rugi. Tapi yang saya lihat sejauh ini bisa diatasi mereka. 9. Lalu dengan aware masyarakat bagaimana waktu itu ? Masyarakat dulu itu menganggap bahwa, ada hutan di daerahnya terus bisa asal ditebang atau ditanami saja. Padahal hutan itu ada yang punya dan diawasi oleh perhutani. Awarenya kuranglah. 10. a. Menurut anda, apakah strategi-strategi yang dilakukan Humas perhutani saat ini sudah tepat ? Sudah tepat b. Mengapa sudah tepat ? Karena strateginya kena ke sasaran. Dan saya lihat masyarakat sekarang responnya bagus. 11. Apa anda tahu pesan yang ingin disampaikan perhutani lewat program ini? ”Hutan sebagai penyangga kehidupan” kalau tidak salah. 12. Menurut anda, apakah pesan yang ingin disampaikan Perhutani itu dapat mudah diterima masyarakat ? Ya mudah, buktinya masyarakat jawa jadi partisipan, ikut menanam, kena ke sasaran. Tapi kelemahannya perhutani, dia tidak memakai simbol-simbol jadi hanya melalui kata-kata aja.
13. Apakah anda tahu taktik atau cara yang dilakukan humas perhutani untuk menyukseskan program ini ? Tahu, contohnya seperti seminar, workshop, pelatihan, pembagian bibit, penanaman dan lain-lain, sosialisasi, penyuluhan 14. Apakah menurut anda taktik-taktik atau cara yang dilakukan perhutani sudah efektif? Sudah efektif, karena itu juga salah satu cara agar masyarakat tahu tentang cara kerja dan programnya perhutani. 15. Apakah media anda dilibatkan dalam event-event yang dilakukan oleh Perhutani?, Event apa saja ? Ya kita diundang untuk meliput, contohnya seperti acara seminar di KPH Jawa Barat yang pernah saya ikuti kemarin. Terus workshop, penanaman pohon di pulau Jawa, dan penyuluhan. 16. a. Apakah menurut anda penyuluhan dan sosialisasi yang dilakukan perhutani saat ini sudah efektif ? Yang saya lihat, perhutani sudah menunjukkan bahwa mereka mencoba concern ke lingkungan melalui program ini. Jadi sudah efektif 17. a. Apakah anda pernah dilibatkan dalam acara pers perhutani? Sering b. Apa saja ? Press Conference, Press Tour, Release gitu
18. Bagaimana menurut anda acara pers yang dilakukan perhutani sudah efektif ? Menurut saya sudah efektif. Buktinya kalau ada acara pers kayak press tour, press con wartawan banyak yang datang. Dan perhutani sebagai tuan rumah sangat cooperative. 19. Apakah anda mendapatkan sebaran press release dari Perhutaani menyangkut masalah ini ? Dapat, setiap perhutani mengadakan acara atau lagi ada masalah yang perlu diklarifikasi, mereka kirim press release ke media. 20. Anda pernah diajak Perhutani dalam acara ”Press Tour” dimana saja dan apa tugas anda disana ? Kita sering pergi atau bahasa kitanya press tour ya. Kadang ke salah satu di wilayah KPH Jawa barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Selain jalan-jalan, tugas kita meliput apa yang perhutani sekarang sudah lakukan. Di lapangan kita melihat dengan sejujur-jujurnya ya, keadaannya yang terjadi disana tidak bisa ditambahi dan dikurangi. Selain jalan-jalan. 21. Apakah anda akhirnya memuat berita ini di media anda ? Di halaman apa? Dimuat di Suara Karya, di halaman Ekonomi. Karena di dalam perhutani hijau 2010 itu terdapat unsur ekonominya dimana masyarakat bisa mendapatkan pekerjaan dan profit sharing sebanyak 25 % itu yang kita ambil 22. Bagaimana kriteria yang anda terapkan sehingga berita ini anda muat ?
Beritanya punya nilai, masyarakat membutuhkan berita semacam itu, ada faktor ekonominya juga. Jadi itu kriterianya. 23. Menurut anda, bagaimana respon masyarakat menanggapi berita yang dimuat di media anda sehubungan dengan program ini ? Selama ini tidak ada yang komplain di koran kita tentang masalah ini. Waktu saya press tour juga saya lihat masyarakat antusias . 24. Dalam tahun 2006-2008 ini, Apakah program Perhutani Hijau dapat dikatakan berhasil ? Kalau saya lihat hampir berhasil. Ini program 5 tahun, dan sudah berjalan 3tahun. Saya bilang berhasil dalam arti pertama dari masyarakat di jawa barat, jawa timur dan jawa tengah kerjasamanya baik banget dan kesadaran mereka sudah mulai tumbuh. Terus yang saya lihat ini adalah salah satu program perhutani yang cukup sukses. Kalau perhutani mengadakan event-event semacam seminar atau workshop banyak yang datang. Dan kayaknya pejabat daerah sudah mulai ikut mendukung. Ya sudah bagus lah. 25. Apakah ada masukan, kritik atau saran dari anda mengenai program ini? Untuk lebih efektif lagi, sosialisasinya lebih rutin lagi. Penanamannya sebanyak mungkin. Ya seperti kita tahu, kalau ada banyak pohon tumbuh pasti ada tambahan oksigen. Dan itu membantu untuk paling tidak ya mengurangi bencana.
Transkip Wawancara Sdr Tommy, Wartawan Investor Daily Tempat wawancara : Gedung Manggala Wanabakti Gatot Subroto Jakarta Pusat
1. Apa anda mengetahui tentang Perhutani Hijau 2010 ? Saya tahu 2. Apa anda mengetahui latar belakang diadakannya program tersebut ? Yang saya tahu, program ini diadakan karena efek dari euforia reformasi. Waktu itu kan ada penjarahan besar-besaran di wilayah hutan Perum Perhutani yaitu di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur yang menyebabkan banyak sekali lahan kosong sehingga banyak bencana alam. Ini adalah wacana yang dideklarasikan oleh Direktur Utama Perum Perhutani Transtoto Handhadari. 3. Baru-baru ini kita dengar tentang ”Global Warming”. Apakah kerusakan hutan adalah faktor penting
yang menimbulkan global
warming ? Tidak. Karena sebenarnya kerusakan hutan itu hanya 30 %. Sedangkan yang paling besar yang dapat menimbulkan global warming adalah penggunaan bahan bakar fosil. Tapi banyak LSM asing yang menyuarakan bahwa kerusakan hutan adalah penyebab global warming, padahal prosentase yang
paling banyak menyebabkan global warming itu dari penggunaaan minyak bumi 4. a. Bagaimana pendapat anda tentang Program Perhutani Hijau tersebut? Bagus b. Mengapa bagus ? Karena ini adalah salah satu dari konsistensi perhutani untuk menghijaukan pulau jawa. 5. a. Bagaimana hubungan Perhutani selama ini dengan media cetak ? Baik b. Alasannya ? Perhutani tidak pernah membatasi kita untuk mendapatkan informasi. Mereka selalu welcome dengan kita 6. Sejak kapan anda dan media anda sudah bekerja sama dengan Perhutani? Sudah 5 tahun yang lalu. 7. a. Apakah anda tahu strategi humas Perhutani dalam menyukseskan Perhutani Hijau 2010 ? Yang saya tahu ini kan wujud pertanggung jawaban dari Perhutani terhadap lingkungan yang diawasinya, jadi strategi Humasnya salah satunya adalah meningkatkan kinerja dan sosialisasi pastinya.. 8. a. Memang kinerjanya seperti apa waktu itu ?
Lumayan baik kalau yang saya lihat. b. Maksudnya ? Dengan konsekuensi sebagai perusahaan kehutanan, di mana waktu reformasi itu banyak sekali orang yang miskin, tingkat ekonomi jadi turun sehingga mereka jadi berani menjual kayu-kayu yang seharusnya dilindungi demi kelangsungan hidup kita sendiri. Perhutani waktu itu masih banyak merugi tapi sekarang yang saya pantau Perhutani sudah bisa menyeimbangkan kerugian itu dengan keuntungan yang sebesar-besarnya 9. a. Menurut anda, apakah strategi-strategi yang dilakukan Humas perhutani saat ini sudah tepat ? Sudah tepat b. Mengapa sudah tepat ? Strategi Humas Perhutani itu saya lihat langsung ke pokoknya, tidak basa-basi dan bagus untuk membentuk Perhutani Hijau 2010 jadi lebih baik.. 10. Apa anda tahu pesan yang ingin disampaikan perhutani lewat program ini? ”Hutan sebagai penyangga kehidupan” 11. Menurut anda, apakah pesan yang ingin disampaikan Perhutani itu dapat mudah diterima masyarakat ? Mudah, kata-katanya itu tidak rumit buat masyarakat hutan yang mempunyai status ekonomi menengah sampai menengah kebawah
12. Apakah anda tahu taktik atau cara yang dilakukan Humas Perhutani untuk menyukseskan program ini ? Perhutani dalam mengimplementasikan program ini banyak banget yang dilakukan. Seperti penanaman yang pasti dilakukan secara terus-menerus, terus sosialisasi, workshop, dan lain-lain. 13. Apakah menurut anda taktik-taktik atau cara-cara yang dilakukan Perhutani sudah efektif? Sudah. Saya rasa sudah tepat karena masyarakat memang memerlukan hal-hal semacam itu. 14. Apakah media anda dilibatkan dalam event-event yang dilakukan oleh Perhutani?, Event apa saja ? Ya kita selalu ikut. Banyak sih event yang udah kita ikuti seperti seminar, acara-acara sosial semacam itulah. . 15. a. Apakah menurut anda sosialisasi yang dilakukan Perhutani saat ini sudah efektif ? Sudah tepat menurut saya. Karena seperti yang sudah saya bilang tadi bahwa masyarakat pasti memerlukan hal yang semacam itu. 16. a. Apakah anda pernah dilibatkan dalam acara pers Perhutani? Selalau dilibatkan b. Apa saja ? Press Tour atau press conference.
17. Bagaimana menurut anda acara pers yang dilakukan Perhutani sudah efektif ? Menurut saya sudah efektif. Kita selalu diberi informasi kalau ada event atau apapun itu. 18. Apakah anda mendapatkan sebaran press release dari Perhutaani menyangkut masalah ini ? Dapat 19. Anda pernah diajak Perhutani dalam acara ”Press Tour” dimana saja dan apa tugas anda disana ? Baru-baru ini saya diajak press tour ke semarang. Ya bagus juga sih kan melalui press tour ini kita jadi tahu perhutani seperti apa 20. Apakah anda akhirnya memuat berita ini di media anda ? Di halaman apa? Ya dimuat di Investor Daily di Halaman Agro Bisnis 21. Mengapa di halaman agro bisnis ? Ya, karena ini adalah masalah kehutanan. Di Investor daily, hal-hal yang berhubungan dengan pemberitaan masalah hutan ya masuk ke rubrik agro Bisnis. 22. Bagaimana kriteria yang anda terapkan sehingga berita ini anda muat ? Ya pastinya punya nilai berita dan beritanya penting untuk diinformasikan kepada masyarakat ya kita muat.
23. Menurut anda, bagaimana respon masyarakat menanggapi berita yang dimuat di media anda sehubungan dengan program ini ? Sepertinya responnya baik, karena yang saya lihat di lapangan sangat baik. 24. Dalam tahun 2006-2008 ini, Apakah program Perhutani Hijau dapat dikatakan berhasil ? Cukup berhasil. Tanah kosong yang ada di pulau jawa sudah hampir berkurang dan ini pasti butuh biaya yang besar, sumber daya manusia yang baik dan dapat mengelola program ini, juga bibit-bibit pohon yang punya kualitas unggul. . 25. Apakah ada masukan, kritik atau saran dari anda mengenai program ini? Saran saya cuma selalu libatkan masyarakat dalam program apapun. Karena mereka yang akan memberi image positif atau negatif kepada Perhutani. Kalau bagus, mereka bilang bagus. Kalau jelek, mereka pasti bilang jelek. Karena masyarakat itu sangat banyak dan beragam, maka Perhutani harus tahu apa yang mereka inginkan.
Transkip Wawancara Bpk Tumin, Wartawan TVRI Wawancara melalui Telepon
1. Apa anda mengetahui tentang Perhutani Hijau 2010 ? Ya, tahu 2. Apa anda mengetahui latar belakang diadakannya program tersebut ? Begini ya, menurut saya ini adalah salah satu tanggung jawab konkret perhutani. Sekarang ini kan perusahaan kehutanan sedang terseok-seok karena illegal logging, penjarahan hutan, dan lain-lain. Apalagi ditambah dengan adanya global warming, dalam tahun ini kita banyak membahas itu ya. 3. Apakah kerusakan hutan adalah faktor penting yang menimbulkan global warming ? Yes, but not only about forest b. Mengapa begitu ? Indonesia itu sangat rentan terhadap global warming karena kegiatan ekonomi masyarakatnya sangat tergantung pada sumber daya alam. Sektor pertanian, kesehatan, perikanan, kelautan, pariwisata, kehutanan dan lain-lain. Maka dari itu, saya ingin memberi tahu bahwa ini jangan hanya dianggap sebagai isu lingkungan saja, tetapi juga bisa berkaitan dengan sektor sosial ekonomi nasional. Dari riset kita, ada 70 % kebanyakan penyebab global warming itu dari aktivitas perminyakan
4. Bagaimana pendapat anda tentang Perhutani Hijau 2010 ? Bagus Alasannya ? Ini saya lihat adalah salah satu usaha tanggung jawab konkret perhutani. Perhutani
sebagai
perusahaan
kehutanaan
harus
mampu
untuk
memgembalikan fungsi hutan sebagaimana mestinya. 5. a. Bagaimana hubungan Perhutani selama ini dengan media cetak ? Cukup baik b. Alasannya ? Kita kan salah satu dari stakeholdernya. Kalau mereka punya berita, tidak pernah menghalangi kita untuk mendapatkan berita tersebut. Kita bisa angsung wawancara dengan kepala biro atau seksi-seksi sampai ke direktur dan dewan pengawas 6. Bagaimana kinerja Perhutani sebelum dan sesudah adanya pogram ini ? Kalau kita bicara masalah kinerja, Perhutani ini kan perusahaan yang kalau saya lihat bisa tetap eksis walaupun banyak isu-isu lingkungan yang ada di belakangnya. Dulu pada tahun 2000 an perhutani itu kinerjanya tidak bagus, ada satu atau dua hal yang melatarbelakangi itu. Tapi saya salutnya dengan Perhutani adalah mereka tunjukkan loyalitas itu kepada publiknya dengan macam-macam hal, salah satunya adalah dengan program ini
7. Apakah anda tahu strategi humas Perhutani dalam menyukseskan Perhutani Hijau 2010 ? Kalau Humasnya itu sekarang sudah ada gregetnya. Maksudnya mereka sudah bisa mempromosikan perhutani dengan cukup baik. Perhutani Hijau 2010 ini adalah salah satu program unggulan yang Perhutani punya. Dan strategi seperti meningkatkan mutu, kualitas baik itu sumber daya manusia dan kualitas hutan, ditambah dengan ingin meningkatkan kesadaran masyarakat. 8. a. Menurut anda, apakah strategi-strategi yang dilakukan Humas Perhutani saat ini sudah tepat ? Sudah tepat,
ini sudah diterapkan sama mereka dari tahun 2006 dan
responnya bagus Apa anda tahu pesan yang ingin disampaikan Perhutani lewat program ini? ”Hutan sebagai penyangga kehidupan” 9. Apa anda tahu pesan yang ingin disampaikan Perhutani lewat program ini? ”Hutan sebagai penyangga kehidupan” jadi ini mungkin ingin mengubah stereotip masyarakat bahwa melestarikan hutan penting sekali. Jangan hanya mengambil keuntungan dari hutan, kita harus menyeimbangkan antara apa yang kita pangkas dengan apa yang kita tanam. Hutan kan katanya paru-paru dunia, anda bayangkan kalau kita sudah tidak punya paru-paru, bisa apa kita. Makanya pesan ini sudah bisa mengawal Perhutani Hijau 2010.
10. Menurut anda, apakah pesan yang ingin disampaikan Perhutani itu dapat mudah diterima masyarakat ? Saya kira mudah, karena saya sering diajak ke wilayah perhutani dan saya lihat masyarakat di sana antusias itu kan salah satu tanda bahwa pesan untuk bersama-sama melestarikan hutan. 11. Apakah anda tahu taktik atau cara yang dilakukan humas perhutani untuk menyukseskan program ini ? Seperti seminar, menyampaikan brosur dll Jelaskan ! Tahu, Yang pastinya ya penanaman pohon beribu-ribu hektar. Lalu diantaranya seminar dan workshop kehutanan, menyebar brosur dan leaflet, dialog, penyuluhan dan lain-lain. 12. Apakah menurut anda taktik-taktik atau cara-cara yang dilakukan Perhutani sudah efektif? Sejauh yang saya lihat cukup efektif. 13. Apakah media anda dilibatkan dalam event-event yang dilakukan oleh Perhutani?, Event apa saja ? Event yang diikuti seperti kalau ada seminar, penyuluhan di daerah-daerah. Ya banyak lah 14. Apakah menurut anda penyuluhan dan sosialisasi yang dilakukan perhutani saat ini sudah efektif ? Efektif. Karena Perhutani itu kalau untuk masyarakat sekitar hutan tidak asing lagi. Mereka kan mengadakan penyuluhan tentang bagaimana menanam yang
baik, memilih bibit sampai cara panen. Dan dari panen itu, mereka dapat hasil atau profit sharing. Ini adalah salah satu wujud untuk meningkatkan kesadaran mereka 15. a. Apakah anda pernah dilibatkan dalam acara pers perhutani? Sering diajak b. Apa saja ? Acara pers itu semacam press tour. Dimana kita bisa melihat langsung apa yang ada di lapangan. Terus mereka kasih rilis, press conference juga. c. Bagaimana menurut anda acara pers yang dilakukan Perhutani sudah efektif ? Ya, kan memang itu yang dibutuhkan wartawan. Kita mencari informasi dan berita yang bisa dimuat 16. Anda pernah diajak Perhutani kemana saja untuk acara ”Press Tour” dimana saja dan apa tugas anda disana ? Wah saya sering banget diajak press tour sama mereka. Ya hampir semua wilayah Perhutani sudah pernah saya ikuti. Tugas kita mencari informasi aktual lapa yang ada di lapangan. 17. Apakah anda akhirnya menayangkan berita ini di media anda ? Kita menayangkan di berita atau news yang ada di TVRI. Selain itu Pak Transtoto juga waktu itu sebagai narasumber untuk program dialog di TVRI
18. Bagaimana kriteria yang anda terapkan sehingga berita ini anda tayangkan? Pastinya penting, punya nilai, kan program ini ada content mengajak ya. Mengajak kita untuk melestarikan lingkungan termasuk hutan. 19. Menurut anda, bagaimana respon masyarakat menanggapi berita yang dimuat di media anda sehubungan dengan program ini ? Waktu itu dialog interaktif ya. Jadi banyak yang memberikan pertanyaan untuk Pak Transtoto. Mereka itu ada rasa ingin tahu lah. Bagus 20. Dalam tahun 2006-2008 ini, Apakah program Perhutani Hijau dapat dikatakan berhasil ? Saya tidak bisa bilang berhasil atau tidak. Karena program ini kan belum tamat. Tetapi dari rintangan yang ada seperti isu-isu perubahan iklim, perhutani masih bisa menanam untuk tahun ini 100.000 hektar lebih. Ini sesuatu yang bagus karena pasti butuh dana yang tidak besar. Sejauh ini cukup lah 21. Apakah ada masukan, kritik atau saran dari anda mengenai program ini? Program-program semacam ini baik sekali untuk masyarakat, lingkungan, Perhutani harus bisa berupaya keras agar visi mereka sebagai Perusahaan Hutan terbaik di dunia jadi kenyataan. Melakukan program yang semacam ini jangan setengah-setengah. Melestarikan hutan itu bukan cuma tugas Perhutani, tapi juga perusahaan-perusahaan lain. Dan kita berharap program
semacam ini dapat dijadikan acuan untuk perusahaan lain untuk kembali tergerak untuk meningkatkan kelestarian alam Indonesia.
Transkip Wawancara Ibu Sumirah, Masyarakat Daerah Cibodas Bogor Tempat Wawancara : Kantor Pemangku Hutan (KPH) Bogor
1. Apakah Ibu mengetahui tentang Perhutani Hijau 2010 ? Ya, Ibu tahu 2. Apa Ibu mengetahui latar belakang diadakannya program tersebut ? Latar Belakangnya ya mungkin karena Perhutani ingin lebih memberikan peluang kerja. Melalui program ini kan Ibu bisa ikut menanam dan dari penanaman itu, kita sebagai masyarakat dapat keuntungan juga. Selain itu juga kalau kita lihat sekarang musim bencana, jadi dengan adanya pohon mungkin bisa mengurangi bencana. 3. Berapa keuntungan yang Ibu dapat kalau panen ? Kita dapat 25 persen dari keuntungan bersih. Jadi sistem bagi hasil gitu deh neng. Ya lumayan untuk masyarakat seperti kita. 4. Dari tahun berapa sih bu, Program ini ? Tahun 2006 kalau tidak salah. Terus abisnya tahun 2010. 5. Bagaimana pendapat Ibu tentang Program tersebut? Menurut Ibu, program kayak gini itu bagus ya. Di samping Perhutani ingin nyelametin lingkungan, juga memberikan pekerjaan buat kita.
6. Bagaimana hubungan Perhutani selama ini dengan masyarakat ? Perhutani itu orangnya ramah-ramah, walaupun mereka di sini ada yang jadi Kepala sampai staf ga ada yang sombong. Sama masyarakat baik sekali. 7. Ibu tahu apa yang dilakukan Humas Perhutani untuk menyukseskan program ini ? Aduh, Ibu kurang begitu ngerti 8. Maksudnya
seperti
mereka
ingin
meningkatkan
kinerja
atau
meningkatkan kesadaran masyarakat. Menurut Ibu, apakah yang dilakukan Humas perhutani seperti itu sudah tepat ? Oh itu, Menurut Ibu sih udah b. Alasannya kenapa bu ? Kan mutu dan kualitas tanaman terutama hutan harus baik. Kalau tidak pasti akan timbul bencana. Jadi program ini juga sebagai wujud kepedulian Perhutani dalam masalah lingkungan dan ekonomi. Perlu dilestarikan, dijaga, jangan asal tebang sana tebang sini. Ya balik lagi ke kesadaran kita. 9. a. Ibu tahu Pesan yang ingin disampaiakan perhutani lewat Program ini? Nah kalau ini saya tahu, karena sering didengung-dengungin waktu ada penyuluhan b. Apa pesannya bu? ”Hutan Sebagai Penyangga Hidup”
10. Menurut ibu, apakah pesan yang ingin disampaikan Perhutani yaitu ”Hutan Sebagai Penyangga Kehidupan” dapat mudah diterima masyarakat? Ya jelas dapat diterima. Hutan itu kan perlu dilestarikan, dijaga, jangan asal tebang sana tebang sini. Apalagi kita kan selama ini menyerap oksigen ya, kalau ga ada pohon kan kita jadi nyerap debu. 11. Apakah ibu tahu taktik atau cara yang dilakukan humas perhutani untuk menyukseskan program ini ? Taktik itu apa ya. Maaf Ibu kurang begitu ngerti bahasa begitu 12. Contohnya seperti seminar, penyuluhan bagi masyarakat seperti itu. Apakah menurut ibu taktik-taktik atau cara-cara yang dilakukan perhutani seperti itu sudah efektif? Ya pasti sudah efektif. Kenapa Bu? Ya kan masyarakat butuh sosialisasi dan penyuluhan kayak gitu. Kita dikasih tahu bagaimana cara menanam yang baik. Kan masyarakat dilibatkan ya dari penanaman ampe panen. 13. Apa Ibu Mengikuti Event-event perhutani seperti yang tadi sudah saya sebutkan? Kalau penyuluhan iya karena itu rutin. Penanaman juga, dialog juga. Terus kita juga biasanya dikasih penghargaan waktu panen.
14. Dalam tahun 2006-2008 ini, Apakah program Perhutani Hijau dapat dikatakan berhasil ? Kalau Ibu lihat sih berhasil Kenapa Ibu Bilang berhasil ? Karena masyarakat itu kalau misalnya perhutani bikin acara, kita selalu dilibatkan. Kan tadi saya uda bilang kalau karyawan perhutani itu baik-baik semua. Kita juga bisa dapat penghasilan dari program ini. Lagian Perhutani udah kayak dekat aja ma kita. Di sini Perhutani itu sudah ga asing lagi. 15. Apakah ada masukan, kritik atau saran dari Ibu mengenai program ini ? Kalau kritik ga ada. ya saran aja biar program kayak gini terus dijalankan dengan baik. Ini adalah salah satu program untuk mensejahterakan masyarakat, walaupun awalnya kan cuma penanaman. Tapi dari penanaman itu, perekonomian masyarakat kita jadi lebih baik. Ya terus diadakan aja program kayak gini.
Transkip Wawancara Bpk Adi Bambang Wicaksono Masyarakat Daerah Parung Panjang, Bogor Tempat Wawancara : Parung Panjang Bogor
1. Apakah Bapak mengetahui tentang Perhutani Hijau 2010 ? Ya, tahu 2. Apa Bapak mengetahui latar belakang diadakannya program tersebut ? Ya sedikit. Yang saya tahu karena banyak tanah kosong, di sini juga termasuk kurang penghijauan. Buat saya Program ini bukan cuma ngomongin tentang menanam tanah kosong tapi juga manfaat dari penanaman itu. Biar lingkungan kita jadi makin sejuk dan dingin tidak ada kotoran 3. Dari tahun berapa sih Pak, Program ini dimulai ? Kalau tidak salah tahun 2006 4. Bagaimana pendapat Bapak tentang Program tersebut? Bagus mbak. Kalau ada pohon-pohon yang tumbuh banyak, maka kita juga bisa menghirup oksigen. Kesehatan kita jadi bisa dinetralisir dan lingkungan hijau bisa mengurangi polusi. 5. Bagaimana hubungan Perhutani selama ini dengan masyarakat di sini? Perhutani sangat baik sekali dengan masyarakat di sini.
6. Bapak tahu strategi Humas Perhutani untuk menyukseskan program ini? Ya sedikit lah. Kan kalau ada penyuluhan atau sosialisasi ada yang bilang tentang strateginya. Yang saya tahu pastinya mereka membuat acara-acara yang berkaitan dengan sosialisasi Perhutani Hijau 2010 7. Menurut Bapak, apakah strategi yang Bapak katakan tadi sudah tepat ? Wah kalau menurut saya sebagai masyarakat di sini pastinya sudah tepat. b. Alasannya kenapa pak? Kan Perhutani hijau 2010 itu adalah program jangka panjang ya mbak. Jadi menurut saya program jangka panjang seperti itu juga dibutuhkan acara-acara yang bisa dikembangkan biar Perhutani Hijau ini sukses 8. a. Bapak tahu Pesan yang ingin disampaikan perhutani lewat Program ini ? Ya saya tahu. Hutan sebagai Penyangga Kehidupan. b. Bapak tahu dari mana tentang pesan itu ? Kalau ada seminar, dialog dengan masyarakat itu selalu diungkit-ungkit terus. 9. Menurut Bapak, apakah pesan yang ingin disampaikan Perhutani yaitu ”Hutan Sebagai Penyangga Kehidupan” dapat mudah diterima masyarakat? Sepertinya mudah diterima. Karena memang kan sebetulnya hutan itu memang penyangga kehidupan. Kita aja yang tidak bisa menjaga hutan dengan baik.
10. Apakah Bapak tahu taktik atau cara yang dilakukan humas perhutani untuk menyukseskan program ini ? Misalnya dengan membuat acara apa begitu ? Ya seminar, workshop, penyuluhan, dan yang pastinya penanaman ratusan ribu hektar. 11. Apakah menurut bapak cara-cara yang dilakukan perhutani seperti itu sudah efektif? Mengapa ? Sudah efektif. Karena masyarakat di sini dapat ikut acara ini dari proses penanaman sampai nantinya pada masa panen.
Dan yang saya tahu
aparatur daerah juga mendukung. 12. Apa bapak mengikuti acara-acara perhutani yang tadi sudah bapak sebutkan? Pasti saya ikut. 13. Dalam tahun 2006-2008 ini, Apakah program Perhutani Hijau dapat dikatakan berhasil ? Yang saya lihat berhasil. Penanamannya sudah beribu-ribu pohon dan tanaman. Semoga dengan program ini masyarakat jadi mengerti arti pentingnya hutan dan tanaman untuk kelestarian lingkungan 14. Apakah ada masukan, kritik atau saran dari bapak mengenai program ini ?
Semoga program ini bisa berjalan lancar sampai di tahun 2010. Saya berharap bahwa Perhutani dapat mengadakan program seperti ini lagi. Yang penting kelestarian alam dapat dijaga bersama-sama.
Transkip Wawancara Bpk Indro Tjahjono Koordinator SKEPHI (Sekretariat Kerjasama Pelestarian Hutan Indonesia) Tempat wawancara : Kantor SKEPHI komplek Liga Mas Indah, Pancoran, Jakarta Selatan.
1. Apa anda mengetahui tentang Perhutani Hijau 2010 ? Ya saya tahu. Baik itu dari Direktur utamanya, Bapak Transtoto dan dalam berbagai kunjungannya beliau membicarakan tentang Perhutani hijau 2. Apa anda mengetahui latar belakang diadakannya program tersebut ? Ya tahu.. Jadi Perhutani tidak hanya bertanam kayu tapi juga ingin bertanggung jawab terhadap ekosistem di Pulau jawa. Pulau Jawa itu khan kalau banjir kebanjiran kalau kering kekringan, jadi ini adalah salah satu wujud partisipasi perhutani. Lalu adanya krisis ekonomi di masyarakat, juga karena masa reformasi dulu tahun 1998, yang mengakibatkan hutan di wilayah perhutani dijarah dan dibakar. Nah, karena ini maka perhutani mengadakan program jangka panjang yang dinamakan Perhutani Hijau 2010. 3. a. Bagaimana pendapat anda tentang program tersebut ? Bagus b. Alasannya ? Perhutani tidak hanya punya program jangka pendek tapi juga jangka panjang. Ya mensistem kehidupan flora dan fauna di pulau jawa. Dan baru-baru ini
saya dengar bahwa Perhutani Hijau 2010 menjadi acuan bagi departemen kehutanan dalam membuat program Indonesia Hijau 2015. 4. a. Apakah kerusakan hutan adalah faktor penting yang menimbulkan global warming ? Ya salah satu sebab b. Mengapa menjadi salah satu sebab? Karena jumlah pohon berkurang. Penyerapan juga berkurang. Dan ini adalah salah satu penyebab gas rumah kaca, contoh kecilnya seperti kalau anda sedang menyemprot minyak wangi maka gasnya bisa terbang kemana-mana. Seharusnya kita sebagai manusianya harus sadar dahulu. Selain kerusakan hutan, sebenarnya global warming juga akibat dari juga dari banyak sektor seperti industri. Dan program ini salah satu untuk mengurangi global warming 5. Bagaimana hubungan Perhutani selama ini dengan LSM anda ? Cukup baik. 6. Menurut anda, bagaimana kinerja Perhutani sebelum dan sesudah adanya program ini ? Kinerja perhutani dahulu masih memakai paradigma orde baru, jadi menjunjung tinggi profesionalismenya masih kurang. Tapi sekarang sesudah adanya banyak program lingkungan, kinerja perhutani jadi perlahan-lahan jadi cukup bagus. 7. Menurut anda, apakah program ini sesuai dengan misi perhutani ? Sesuai
Alasannya ? Ini adalah salah satu program perhutani yang juga termasuk menjabarkan salah satu misinya yaitu Mengelola hutan tropis dengan prinsip Pengelola Hutan Lestari Bersama Masyarakat ini adalah satu bukti dari implementasi dari misi tersebut. 8. Menurut anda, bagaimana Sumber Daya Manusia yang ada di Perhutani sebelum dan sesudah adanya program ini ? SDM nya secara keseluruhan saya lihat masih belum terlalu bisa menyadari perhutani sebagai perusahaan yang profesional. Tapi lambat laun sekarang mereka sudah ada timbul rasa kesadaran bahwa perhutani perlu kita dukung sebagai perusahaan yang profesional. 9. a. Apakah anda termasuk orang yang mendukung atau yang mengawasi Perhutani ? SKEPHI ini mengawasi. b. Maksudnya ? Jadi dalam mengawasi perhutani, kalau kita menyuruh perhutani untuk merubah kebijakan mereka mau. Jadi kalau kita mengkritik atau menyarankan mereka langsung tanggap dan cepat berubah, tidak seperti BUMN-BUMN yang lain. Tapi saran kita yang belum dilakukan adalah reformasi birokratisasi kehutanan dimana kita menyarankan agar masyarakat juga diberi kepercayaan untuk ikut menjadi salah satu pembuat kebijakan.
10. a. Apakah anda tahu strategi humas Perhutani dalam menyukseskan Perhutani Hijau 2010 ? Ya saya tahu b. Kalau anda tahu, bisa tolong diuraikan sedikit ? Di antara strategi itu adalah mengingkatkan mutu SDM dan hutan. Perlu saya beri tahu ke anda bahwa perhutani itu tidak takut-takut melakukan aksi sosial. Kalau mau kampanye, ya kampanye beneran. Sejauh pengawasan saya, mereka tidak seperti BUMN-BUMN lain yang sepertinya kurang melakukan hal semacam ini. Saya melihat sekarang humasnya sudah memahami arti kehumasan secara profesional. 11. a. Menurut anda, apakah strategi-strategi yang dilakukan Humas perhutani saat ini sudah tepat ? Sejauh ini tepat b. Mengapa ? Karena yang sudah saya bilang tadi bahwa humas perhutani sudah memahami arti kehumasan secara profesional. 12. Apa anda tahu pesan yang ingin disampaikan perhutani lewat program ini? Jelaskan Yang saya tahu, pesan dari Perhutani Hijau 2010 ini adalah ”Hutan sebagai penyangga kehidupan”. Jadi di sini dapat dilihat bahwa diperlukan pelestarian ekosistem di Jawa. Tidak hanya menanam kayu tapi juga bertanggung jawab. Perum perhutani dalam mengemban tugas pengelolaan hutan di Jawa dan
Madura berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan hutan lestari sebagaimana prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh FSC (Forest Stewardship Counsil), dengan konsisten menjaga kelestarian sumber daya hutan, kelestarian sosial, dan kesadaran masyarakat. Yang terakhir sesuai dengan pesan Perhutani Hijau 2010 adalah Menjadikan hutan sebagai penyangga kehidupan ( Life Support System ) 13. a. Menurut anda, apakah pesan yang ingin disampaikan Perhutani yaitu ”Hutan Sebagai Penyangga Kehidupan” dapat mudah diterima masyarakat? Menurut saya sebenarnya mudah b. Mengapa anda bilang sebenarnya mudah ? Sebenarnya mudah kata-katanya tapi karena tidak diimbangi dengan gimmick, terus simbol-simbol. Jadi mereka hanya menggunakan kata-kata pesan itu saja. kalau diberi gimmick atau simbol jadi menarik ya. 14. a. Apakah anda tahu taktik atau cara yang dilakukan humas perhutani untuk menyukseskan program ini ? Taktik itu kan implementasi. b. Bisa anda uraikan apa saja taktik mereka yang anda tahu? Kalau untuk implementasi dari program ini yang pasti diadakan itu ya penanaman ratusan ribu pohon di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Terus mereka juga dering mengadakan seminar workshop, kampanye, penyuluhan menyebarkan leaflet, brosur, poster di Wilayah Kerjanya.
15. a. Apakah menurut anda taktik-taktik yang dilakukan perhutani sudah efektif? Sejauh yang saya lihat cukup efektif. b. Mengapa ? Perlu ditingkatkan lagi lah, ya seperti yang saya sudah katakan tadi, berilah kesempatan pada masyarakat untuk ikut membuat kebijakan walaupun itu porsinya sedikit. Tetapi dengan melibatkan mereka saja itu sudah bagus. 16. Apakah anda dilibatkan dalam event-event yang dilakukan oleh Perhutani?, Event apa saja ? Kalau dilibatkan secara penuh sih tidak, karena mereka lebih percaya pada orang-orang internal di Perhutani. Orang-orang internal yang saya maksud itu ya karyawan atau staff. Dalam program ini kan mereka tidak melibatkan konsultan, apalagi LSM. Paling kita hanya diundang saja. 17. Menurut anda, bagaimana respon masyarakat menanggapi
program
ini? Sewaktu saya mengadakan kunjungan ke salah satu wilayah, saya lihat respon masyarakat baik. Kalau di Pulau Jawa perhutani kan sudah punya nama. Jadi paling tidak masyarakat di sana pasti antusias dengan program ini 18. Dalam tahun 2006-2008 ini, Apakah program Perhutani Hijau dapat dikatakan berhasil ? Kalau bicara berhasil, saya bilang cukup berhasil. b. Mengapa, apa alasannya ?
Karena yang saya lihat masih ada beberapa kelemahan. Salah satu kelemahannya itu seperti meningkatkan kesadaran masyarakat. Ya memang susah, karena faktor ekonomi juga yang membuat mereka akhirnya sulit untuk menyadari pentingnya melestarikan hutan. Tapi pintarnya perhutani, mereka mempunyai sistem bagi hasil atau profit sharing jika ada tanaman aatu pohon yang sudah tumbuh. Kalau untuk di dalam perhutani sendiri, mereka harus mengubah mindset mereka yang masih birokrat. Tapi secara luas cukup berhasil, penanaman sudah digalakkan dengan baik. 19. Apakah ada masukan, kritik atau saran dari anda mengenai program ini? 1. Jadikan program ini sebagai gerakan sosial 100 persen. Perhutani tidak hanya menjadi fasilitator masyarakat tapi juga membawa masyarakat ikut menjadi subjek penentu kebijakan. 2. Perhutani harus menjauhkan diri dari mindset birokrat. Jadi jangan ada birokratisasi. 3. Harus mengutamakan penyadaran masyarakat. Kalau ekosistem sudah pulih, pola pikir masyarakat sudah berubah, maka masyarakat juga harus tahu
arti
”pelestarian hutan” yang sebenarnya. Itu saja masukan dan kritik dari saya.
Transkip Wawancara Bpk Rizal Bukhari, Forest Sertification Program Tempat Wawancara : kantor WWF Indonesia Kantor Taman Jln Mega Kuningan lot 8-9 Jakarta.
1. Apa anda mengetahui tentang Perhutani Hijau 2010 ? Ya tahu 2. Apa anda mengetahui latar belakang diadakannya program tersebut ?. Adanya banyak lahan kosong di wilayah kerja perhutani, jadi mereka mengadakan suatu program yang dinamakan Perhutani hijau 2010 dan pada tahun 2010 diharapkan sudah tidak ada tanah kosong di wilayah kerja perhutani. 3. Bapak, pada saat program ini sedang berjalan tiba-tiba ada sebuah krisis yang dinamakan global warming. Yang saya ingin tanyakan apakah kerusakan hutan ini yang mengakibatkan global warming ? Sebenarnya penyebab global warming itu kalau tentang kerusakan hutan
ada
di urutan 3 atau 4 gitu. Jadi nomor 1, 2 itu bukan gara-gara hutan tapi dari sektor industri. Jadi bukan karena hutan, hanya orang menyorotnya ke hutan. 4. a. Bagaimana pendapat anda tentang program tersebut ? Bagus
b. Alasannya ? Ini adalah salah satu program yang lebih dulu ada sebelum COP ke 13 di Bali. Jadi kalau perhutani pada tahun 2006 sudah menanam dengan programnya yang
dinamakan Perhutani Hijau 2010. Maka ini membuktikan bahwa
masalah penanaman dan pelestarian ini sudah dilakukan oleh Perhutani lebih
dulu sebelum ada COP Ke 13 di Bali.
5. Bagaimana hubungan Perhutani selama ini dengan WWF ? Biasa-biasa saja. Baik-baik. 6. Menurut anda, bagaimana kinerja Perhutani sebelum dan sesudah adanya program ini ? Kita lihat dari apa dulu nih. Yang jelas dari dekade ke dekade atau tahun ke tahun itu pasti banyak perubahan di alam ini. Sehingga perhutani sebagai BUMN harus bisa cepat menyesuaikan diri dengan paradigma-paradigma yang
ada di era yang bergerak dengan cepat. Yang kedua, jika dilihat dari
sumber daya hutann, perhutani ini kan ada di jawa dimana pulau jawa ini sangat strategis. Perhutani harus bisa memikirkan dan mempunyai tanggung jawab juga memberi sumber devisa bagi negara. Apalagi dengan isu climate changes itu ya atau global warming 7. Menurut anda, apakah program ini sesuai dengan misi perhutani ? Di perhutani ini kan banyak misi perusahaannya kalau tidak salah ada 4 atau
5. jadi tergantung dari pencapaian masing-masing misi. Kalau visinya
ingin menjadi pengelola hutan tropis terbaik se dunia. Tapi menurut saya sudah sesuai 8. Menurut anda, bagaimana Sumber Daya Manusia yang ada di Perhutani sebelum dan sesudah adanya program ini ? Kalau saya lihat dari sisi pertama yaitu kuantiti yaitu dari segi jumlah. Maksudnya bahwa secara kasat mata, jumlah karyawan perhutani ini sudah kebanyakan. Di kantor pusat aja sudah banyak apalagi yang didaerah-daerah. Padahal posisi yang harus diperkuat adalah KPH. Walaupun KPH Itu posisi yang rendah tapi dari KPH-KPH itulah sumber pendapatan perhutani. Karena setiap kantor pemangku hutan atau KPH punya responsibility sendiri-sendiri. Jadi kantor direksi itu tidak usaha terlampaui banyak. Kalau dari segi kualitas kalau dulu banyak sekali lulusan SMA. Tapi semakin ke sini semakin sedikit dan ini tergantung juga dengan misi dan visi Perhutani, 5 tahun, 10 tahun ke depan itu ingin seperti apa. Apakah tetap membutuhkan lulusan yang seperti itu atau S1 atau D3 mungkin. Yang terakhir adalah profesionalitas, artinya disiplin ilu apa sih yang dibutuhkan 5 tahun atau 10 tahun mendatang. Apakah hanya membutuhkan sarjana kehutanan atau mungkin porsinya lebih banyak sarjana sosial atau juga memerlukan lulusan dari disiplin bisnis ya siapa tahu. Jadi menurut saya itu tadi, kuantiti, kualiti dan profesionalitas. 9. a. Apakah anda termasuk orang yang mendukung atau yang mengawasi Perhutani ?
Kita tidak bisa bilang mendukung atau mengawasi karena perhutani sendiri punya kerjasama dengan kita untuk program Nusa Hijau. Jadi ada 5 KPH di Jawa Timur yang menjadi anggota nusa hijau dan berusaha agar 5 KPH tersebut mencapai sertifikasi FSC (Forest Stewardship Council) 10. a. Apakah anda tahu strategi humas Perhutani dalam menyukseskan Perhutani Hijau 2010 ? Ya sedikit. b. Bisa tolong diuraikan sedikit ? Yang pasti strateginya itu meningkatkan mutu dan kualitas hutan, meningkatkan kinerja Perhutani dan kesadaran masyarakat. Ya seperti itu. 11. Menurut anda, apakah strategi-strategi yang dilakukan Humas perhutani saat ini sudah tepat ? Untuk program ini bisa saya katakan
sudah tepat. Dimana memang
perhutani terutama humas di dalamnya harus benar-benar memperhatikan kualitas dan mutu hutan untuk kelangsungan hidup. Dan masalah kinerja memang harus selalu ditingkatkan. Kesadaran pun harus digalakkan. 12. Apa anda tahu pesan yang ingin disampaikan perhutani lewat program ini? Jelaskan Yang saya dengar itu Hutan Sebagai Penyangga Kehidupan atau life support system.
13. Menurut anda, apakah pesan yang ingin disampaikan Perhutani yaitu ”Hutan Sebagai Penyangga Kehidupan” dapat mudah diterima masyarakat? Menurut saya, kata-katanya mudah dan tidak sulit untuk dicerna masyarakat. 14. a. Apakah anda tahu taktik atau cara yang dilakukan humas perhutani untuk menyukseskan program ini ? Tahu sedikit, seperti sosialisasi, penyuluhan dan pastinya penanaman. b.
Apakah menurut anda taktik-taktik atau cara yang dilakukan
perhutani sudah efektif? Seperti seminar, penyuluhan atau sosialisasi dan
tentunya
penanaman.
Sejauh ini sih saya lihat sudah cukup efektif c.. Mengapa ? Program ini kan khalayak sasarannya itu adalah masyarakat yang ada di sekitar wilayah perhutani. Kalau seminar ya boleh-boleh saja, mungkin arahnya lebih kepada sosialisasi perhutani hijau atau kegiatan tanammenanam. Saya yakin kalau masyarakat hutan terutama di Jawa sudah paham dengan tanam- menanam tinggal bagaimana mempertahankan wilayah yang sudah ditanami supaya tidak rusak. Nanamnya sih dalam ”gampang” tapi memeliharanya itu yang susah. 15. Apakah anda dilibatkan dalam event-event yang dilakukan oleh Perhutani?, Event apa saja ?
Sebenarnya kita biasa dilibatkan untuk presentasi. Kalau kampanye atau demo itu diluar kebiasaan WWF. Tapi untuk Perhutani Hijau 2010 kita tidak dilibatkan. Tetapi untuk program Nusa Hijau punya WWF, Perhutan kita libatkan. 16. Pak, Perhutani kan mengadakan profit sharing, dimana masyarakat mendapat 25 % dari panen. Menurut Bapak bagaimana ? Menurut saya profit sharing ini bagus banget. Jadi bisa membangun sense of belonging
dari
masyarakat
terhadap
hutan
sehingga
mereka
turut
mengamankan hutan karena ada bagian mereka dalam hutan itu. 17. Dalam tahun 2006-2008 ini, Apakah program Perhutani Hijau dapat dikatakan berhasil ? Kalau dari programnya mungkin cukup berhasil. Dengan memberi penyuluhan
kepada masyarakat lalu diberi profit sharing sewaktu panen itu
sudah memberikan banyak dampak yang baik, tidak hanya untuk perhutani tapi
juga
masyarakat.
18. Apakah ada masukan, kritik atau saran dari anda mengenai program ini? Masukan saya, kalau program ini lebih ingin didengar masyarakat luas ya mulai tahun 2006 sampai 2010 mereka harus lebih gencar lagi dalam mensosialisasikan atau mendengung-dengungkan Perhutani Hijau 2010. Lalu melakukan apa yang mananya public report tentang berapa pohon yangsudah ditanam. Atau mungkin ada website khusus perhutani hijau 2010. Perhutani
juga saya harap bisa mensosialisasikan ini untuk anak-anak, supaya mereka tidak
hanya di Mekarsari saja untuk belajar menanam, tapi juga bisa
menanam pohon
di hutan yang benar-benar hutan. Kalau kritik saya
terhadap teknisnya tidak ada ada, policy juga tidak ada. Ya, jangan sampai program ini kalah dengan
Indonesia menanam seribu pohonnya Pak SBY.
PROFIL PENELITI Nama Nama Panggilan Tempat Lahir Tanggal Lahir Alamat Kebangsaan Jenis Kelamin Agama Telp Hp Status Pendidikan
: Erisa Nur Wahyuni : Icha, Risa : Surabaya : 31 Juli 1986 : Puri Kartika A1/16a Ciledug-Tangerang Banten : Indonesia : Female : Islam : 021-71305453 : 085692460114 : Single : Formal SMU (2001-2004) : YP Trisila Surabaya Universitas (2004-2008) : Public Relations, Fakultas Ilmu komunikasi Universitas Mercu Buana
Pengalaman Magang
:
Marketing Public Relations TRANS7 ( Juni-Juli 2007 ) Biro Humas Perum Perhutani bagian Media Internal (Agustus-Oktober 2007)
Pengalaman Kerja
: Bidang Presenter / Master of Ceremony
MC Pelepasan Siswa SLTP, Gedung Srimulat Surabaya Juara 1 MC Kampus 2005. Univ Mervcu Buana, Jakarta MC Open House Pejabat Kampus di Mercu Buana MC Untuk Kerjasama LP2M Jakarta MC Seminar Leadership Training, Fikom Univ Mercu Buana. (2005 & 2006) MC Seminar Nasional Broadcast 2006, di Kartika Chandra Hotel, Jakarta MC Seminar Nasional Public Relations & Budaya 06 di Kartika Chandra Hotel, Jakarta MC Seminar “Tourism Makeover” di Museum Nasional, Jakarta MC Seminar Broadcasting dengan tema ”Televisi Berjaringan” di Aula Universitas Mercu Buana
MC Memorandum of Understanding PT Tripar Multivision Plus dengan Universitas Mercu Buana MC Seminar Public Relations 2008, Gedung Teja Buana Jakarta MC Mercu Buana Post Graduate 2008, Aula Mercu Buana dan Gedung Teja Buana Jakarta Pengisi Suara untuk Audio Visual Company Profile Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia 2008 (Perhumas) 5 Besar Penyiar STAR RADIO 107,3 FM untuk perwakilan Univ Mercu Buana, di Metropolis Town Square Metro Kampus, Metro TV Pengalaman Organisasi
:
Anggota Bidang Litbang Himpunan Mahasiswa Public Relations Universitas Mercu Buana, Jakarta Ketua Bidang Pengembangan Bakat, Unit Kegiatan Mahasiswa Univ Mercu Buana, Jakarta Kemampuan
: Microsoft Office Word Microsoft Office Power Point Microsoft Office Excel Adobe Photoshop Bahasa Inggris Presenter / Master of Ceremony Menulis untuk Media Internal
Tangerang, 5 September 2008 Hormat Saya,
Erisa Nur Wahyuni