STRATEGI BUNDLING PRICING PRODUK FLEXI DALAM USAHA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN DI PT. TELKOM KANCATEL NGAWI
TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya di Bidang Manajemen Pemasaran Oleh : ERFAN ARI WIBOWO F 3207042
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
i
ii
iii
Motto
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Q. S. Al Mujaadilah: 11)
Iklas dengan apapun keadaan saat ini dan jadikan apa yang dimiliki sebagai modal kekuatan untuk mencapai apa yang diinginkan. (Penulis)
"Tanamkan bahwa apa yang kamu lakukan tidak hanya berguna bagi diri sendiri, tapi juga harus berguna untuk orang". (Penulis)
Bersahabat dekat dengan seorang itu membutuhkan banyak pengertian, waktu dan rasa percaya. Dengan semakin dekatnya masa hidupku yang tidak pasti, teman-temanku adalah harta yang paling berharga”. (Erryn Miller)
iv
Persembahan
Karya ini kupersembahkan kepada : 1. Allah SWT yang telah memberikan segala limpahan Rahmat, Hidayahnya, dan Inayah-Nya. 2. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan dukungan materil maupun moril, doa dan kasih sayangnya secara tulus. 3. Kakak ku yang telah memberikan semangat dan saran, yang terbaik untuk ku. 4. Semua keluarga yang telah memberi semangat dukungan dan . do‟a setiap waktu 5. Untuk Ida Fatmawati yang selalu disampingku memberikan inspirasi, ide, dan semangat pantang menyerah tiada henti. 6. Sahabat-sahabat terbaikku Fika, Farahita, Darwin, Grandis, Gerry, Ndaru, Galih,Yudha, Uul…dst (tidak bisa ku sebutkan satu persatu). Terimakasih buat semangat dan dorongangannya. 7. Almamaterku.
v
KATA PENGANTAR
Dengan ucap syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis “STRATEGI
dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul BUNDLING
PRICING
PRODUK
FLEXI
DALAM
USAHA
MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN DI PT. TELKOM KANCATEL NGAWI“ dengan baik serta yang waktu sesuai. Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk mendapatkan sebutan Ahli Madya
pada
program
Manajemen
Pemasaran
Fakultas
Ekonomi
Universitas Sebelas Maret. Penyusunan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai
pihak,
untuk
itu
pada
kesempatan
ini
penulis
ingin
menyampaikan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com. Ak, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. 2. Drs.
Harmadi,
MM
selaku
Ketua
Program
Studi
Manajemen
Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Pujianto, SE selaku Dosen Pembimbing yang telah sabar dan berkenan meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan serta saran dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini. 4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membekali ilmu pengetahuan kepada penulis.
vi
5. Bapak Suharto, Bapak Ngadimen, beserta staff karyawan PT. Telkom Ngawi terima kasih banyak atas bimbingannya selama magangnya. 6. Terima kasih buat Mbk. Dwi selaku Staff Flexi yang selalu memberikan masukan dan pengarahan pada saat magang.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini tidak lepas dari kekurangan baik isi maupun penyajiannya. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah penulis harapkan demi penyempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.
Surakarta,
Agustus 2010
Penulis
vii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................
i
HALAMAN ABSTRAK ...........................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................
iv
HALAMAN MOTTO ...............................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................
vi
KATA PENGANTAR .............................................................
vii
DAFTAR ISI ............................................................................
x
DAFTAR GAMBAR ................................................................
xii
DAFTAR TABEL ....................................................................
xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .........................................
1
B. Rumusan Masalah .................................................
5
C. Batasan Masalah .................................................. .
5
D. Tujuan Penelitian ...................................................
5
E. Manfaat Penelitian .................................................
6
F. Metodologi Penelitian ............................................
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran ..........................................
9
B. Konsep Pemasaran ................................................
10
C. Bauran Pemasaran.................................................
10
D. Harga (Price).......................................................... .
12
viii
E. Peranan Harga .......................................................... 14 F. Tujuan Penetapan Harga ........................................... 15 G. Penyesuaian Terhadap Harga ................................... 16 H. Strategi Penetapan Harga ......................... ............... 19 I. Kerangka Penelitian .................................................. 27
BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan . .............................
29
1. 1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. Telkom ...........
34
1. 2 Sejarah Telkom Flexi ........... ...........................
34
2. Visi dan Misi .....................................................
36
3. Peran PT. Telkom .............................................
38
4. Tujuan PT. Telkom ....................................... ....
38
5. Struktur Organisasi dan Job Description ...........
39
6. Bidang Usaha....................................................
42
7. Arti Logo Telkom ..............................................
44
8. Arti Kredo Committed 2 U .................................
45
9. Pemasaran, Produk dan Layanan Jasa Telkom
45
B. Laporan magang Kerja ..........................................
58
C. Pembahasan ........................................... ...............
60
BAB IV Penutup A. Kesimpulan .............................................................
81
B. Saran ......................................................................
83
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1
Kerangka Penelitian .....................................................
27
3.1.
Gambar Struktur Organisasi Kancatel Ngawi................
39
3.2.
Gambar Logo Telkom ..................................................
44
3.3.
Gambar Distribusi Pemasaran Telkom Flexi ................
71
3.4.
Gambar Distribusi Penjualan Produk Bundling Flexi ...
75
x
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
3.1
Tabel Produk Handphone ZTE ................................
62
3.2
Tabel Produk Handphone Nexian ............................
63
3.3
Tabel Volume Penjualan Flexi Sebelum Bundling Thn. 2008 ....................................
3.4
Tabel Volume Penjualan Flexi Sesudah Bundling Thn. 2009 ..................................
3.5
74
Tabel Perubahan Penjualan Sebelum Bundling (%) Thn 2008 .............................
3.6
70
80
Tabel Perubahan Penjualan Sesudah Bundling (%) Thn 2009 ..............................
xi
81
DAFTAR LAMPIRAN
1. Volume penjualan Flexi tahun 2008. 2. Volume penjualan Flexi tahun 2009 (bundling). 3. Produk Kartu Perdana Sterpack Flexi, Media Promo Periklanan Produk Bundling dan Stan Penjualan Flexi.
xii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Melihat perkembangan zaman yang semakin maju dan keinginan manusia dalam pemenuhan kebutuhan semakin tidak terbatas. Tidak hanya kebutuhan primer saja tetapi telah meluas pada pemenuhan kebutuhan sekunder termasuk di dalamnya kebutuhan hidup manusia yaitu kebutuhan untuk berkomunikasi. Komunikasi merupakan hal penting dalam kehidupan sehari-hari baik dilingkungan keluarga, masyarakat maupun di lingkungan pekerjaan. Dengan kecanggihan
ilmu
teknologi
sekarang
banyak
masyarakat
menggunakan alat komunikasi untuk berhubungan jarak jauh yaitu melalui handphone atau telepon. Setiap orang membutuhkan kenyamanan dalam berkomunikasi dengan orang lain secara praktis mudah dan berkualitas. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (PT.TELKOM) sebagai salah satu provider telekomunikasi dalam negeri mempunyai dua peranan penting yaitu sebagai agen pembangunan dan sebagai perusahaan
yang
berorientasi
pada
laba.
Sebagai
agen
pembangunanan, PT.TELKOM mempunyai tugas membangun dan menyebarluaskan sarana dan prasarana telekomunikasi untuk dapat digunakan oleh masyarakat misalnya wartel, telepon, internet, faximile xiii
dan lain-lain. Sebagai perusahaan yang berorientasi pada laba, PT.TELKOM dituntut selalu tetap eksis dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman serta selalu memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. TELKOM selalu berusaha untuk memberikan kualitas pelayanan (jasa) yang terbaik bagi konsumen. Sehingga nama TELKOM memiliki image terbaik dimata masyarakat. Penetapan harga/tarif
yang
diberikan
pun
disesuaikan
dengan
kondisi
perekonomian bangsa Indonesia. Dengan seperti itu, maka konsumen tidak akan terbebani dengan biaya yang tinggi. Selain itu lokasi tempat TELKOM beroperasi untuk melayani konsumen berada di pusat kota, sehingga akan lebih memudahkan konsumen untuk mendatanginya dalam melakukan transaksi. Telkom
telah
menyiapkan
berbagai
strategi
untuk
meningkatkan penetrasi, pengembangan dan pemanfaatan jaringan, serta peningkatan kualitas dengan tujuan tuntuk mempertahankan pertumbuhan dan pendapatan dari penjualannya. Disamping itu juga berusaha untuk mengembangkan pasar. Bentuk usaha yang di lakukan
dalam
melayani
konsumen
dapat
seperti
pemasang
sambungan baru, pemasangan jaringan baru, memperbaiki kerusakan jaringan telepon, serta mengeluarkan produk yang berhubungan dengan komunikasi agar dapat meningkatkan kualitas dan memenuhi kebutuhan konsumen.
xiv
PT. TELKOM Kancatel Ngawi yang beralamat di Jl. Jaksa Agung Suprapto no. 3 Ngawi, dalam menghadapi persaingan yang ketat sebagai salah satu penyedia layanan telekomunikasi pun dituntut untuk menerapkan strategi-strategi
pemasaran yang tepat dalam
memasarkan produknya. PT. TELKOM dengan produk Flexi yang bergerak pada jaringan CDMA berusaha untuk dapat menerapkan strategi-strategi pemasaran yang tepat, seperti salah satunya dalam penetapan strategi harga, yang nantinya dapat membuat konsumen mau untuk menggunakan Flexi. Harga (Kotler dan Armstrong : 2001) adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Sedangkan menurut (Swastha dan Irawan : 2005) harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayananya. Dan dalam konteks pemasaran jasa, secara sederhana istilah harga dapat diartikan sebagai jumlah uang dan atau aspek lain yang mengandung utility atau kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu jasa (Tjiptono : 2007). Secara garis besar strategi penetapan harga dapat di kelompokkan menjadi 8 kelompok, yaitu : 1. Strategi penetapan harga produk baru. 2. Strategi penetapan harga produk baru yang sudah mapan. 3. Strategi fleksibilitas harga. 4. Strategi penetapan harga lini produk. xv
5. Strategi leasing. 6. Strategi bundling pricing. 7. Strategi kepemimpinan harga. 8. Strategi penetapan harga untuk membentuk pangsa pasar.
Dalam menghadapi persaingan yang cukup ketat pada dunia telekomunikasi, salah satu strategi harga yang diterapkan oleh Flexi untuk dapat menarik minat konsumen adalah bundling pricing, yaitu perusahaan menjual dua atau lebih produk dalam satu paket, dimana harga paket lebih murah dari pada harga total masing-masing item jika dijual terpisah (http;//pemasaranjasa.blogspot.com/). Strategi bundling pricing yang diterapkan oleh Flexi ini, pada saat konsumen membeli staterpack Flexi juga akan mendapatkan handphonenya. Berdasarkan uraian diatas, penulis dalam penelitian ini akan membahas tentang strategi bundling pricing yang dilakukan oleh Flexi dan pengaruh bundling pricing terhadap volume penjualan dari Flexi dari sebuah
penelitian
yang berjudul
BUNDLING
PRODUK
FLEXI
PRICING
MENINGKATKAN
VOLUME
PENJUALAN
KANCATEL NGAWI”.
B. RUMUSAN MASALAH xvi
“STRATEGI
DALAM DI
PT.
USAHA TELKOM
1. Bagaimana penerapan strategi bundling pricing pada Flexi? 2. Bagaimana pengaruh strategi bundling pricing terhadap volume penjualan Flexi?
C. BATASAN MASALAH
Agar
tidak
terjadi
kesalahan
penafsiran
terhadap
permasalahan yang ada didalam penelitian ini adapun batasanbatasan masalah yang akan dibahas yaitu sebagai berikut : 1. Pembahasan masalah terpusat pada perusahaan PT.TELKOM Kancatel Ngawi 2. Pembahasan
dibatasi
pada
hal-hal
yang
terkait
dengan
usaha
peningkatan jumlah pelanggan PT.TELKOM Kancatel Ngawi dilihat dari strategi penetapan harga yang digunakan.
D. TUJUAN PENELTIAN 1. Untuk mengetahui penerapan strategi bundling pricing pada Flexi? 2. Untuk mengetahui pengaruh strategi bundling pricing terhadap volume penjualan Flexi?
xvii
E. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah : 1. Bagi perusahaan Sebagai informasi tambahan dan acuan perusahaan dalam upaya menentukan strategi-strategi pemasaran dalam menghadapi persaingan dalam dunia telekomunikasi.
2. Bagi Akademik Memberikan tambahan informasi dan dapat dijadikan referensi,
khususnya
bagi
perpustakaan
jurusan
Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bagi Penulis a. Sebagai sarana untuk mentransformasikan teori-teori yang didapat dibangku kuliah khususnya D3 Manajemen Pemasaran FE UNS. b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan bagi penulis khususnya. c. Sebagai pengalaman untuk memasuki dunia kerja nantinya.
F.
METODE PENELITIAN 1. Desain penelitian
Pada penelitian menggunakan desain khusus, yaitu dengan cara mencari data yang relevan tentang Flexi, untuk dapat menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah. 2. Obyek Penelitian
xviii
Obyek dalam penelitian ini adalah PT. TELKOM Kancatel Ngawi yang beralamat di Jl. Jaksa Agung Suprapto no. 3 Ngawi.
3. Jenis dan Sumber Data. a. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari PT.TELKOM Kancatel Ngawi yaitu dengan menggambarkan keadaan perusahaan tersebut, struktur oganisasi dan data lain yang berhubungan dengan jumlah pelanggan dan promosi yang dilakukan perusahaan. b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari buku-buku, internet, dokumen perusahaan, dll, yang berisi seputar sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, keterangan tentang produk.
4. Metode Pengumpulan Data a. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dengan manajer, personalia, staf serta dengan karyawan perusahaan.
b. Dokumentasi Dokumentasi adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencatat atau mengcopy data dari perusahaan.
c. Observasi
xix
Pada penelitian ini penulis melakukan pengamatan secara langsung di lapangan secara cermat dan sistematis pada objek yang diteliti sehingga diperoleh data yang akurat.
d. Studi Pustaka Studi pustaka adalah metode pengumpulan data dengan cara mengambil atau membaca dari beberapa sumber pustaka yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
5. Metode Pembahasan
Metode pembahasan yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu membuat gambaran secara sistemastis, faktual dan akurat mengenai obyek yang diteliti, yaitu Flexi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penetapan strategi harga yang diterapkan oleh Flexi dan pengaruhnya terhadap volume penjualan. Untuk menunjang penelitian ini nantinya akan dibutuhkan data penjualan Flexi sebelum menerapkan bundling pricing dan setelah menerapkan bundling pricing. Dari data tersebut nantinya akan terlihat pengaruh bundling pricing terhadap volume penjualan.
BAB II xx
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup, berkembang, dan mendapatkan laba yang optimal. Berhasil tidaknya dalam mencapai tujuan tergantung pada keahlian mereka di bidang pemasaran, produksi, keuangan maupun bidang lain, yang satu sama lain saling berkaitan dalam mencapai tujuan suatu perusahaan. Fungsi pemasaran dari perusahaan yaitu bertugas menentukan cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Pemasaran adalah suatu proses manajerial di mana individu dan kelompok
mendapatkan
kebutuhan
dan
keinginan
mereka
dengan
menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. (Kotler dan Susanto : 2000) Pemasaran menurut (McDaniel dan Roger Gates : 2001) adalah suatu proses merencanakan dan melaksanakan konsep, memberi harga, melakukan promosi, dan mendistribusikan ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaraan yang memenuhi tujuan individu atau organisasi. Sedangkan pemasaran menurut (Lamb, Hair, dan McDaniel : 2001) adalah suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide, barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi. Berdasarkan dari definisi para ahli pakar tersebut, penulis mencoba untuk mengambil kesimpulan mengenai definisi dari pemasaran. xxi
Sehingga didapat definisi bahwa pemasaran merupakan suatu sistem yang saling berhubungan yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa kepada kepuasan kebutuhan konsumen.
B. Konsep Pemasaran Pemasaran sebagai salah satu kegiatan yang harus diperhatikan, tidak hanya mengatur tentang yang terjadi antara pembeli dan penjual tetapi termasuk juga proses pemasaran yang ditujukan untuk menentukan produk, harga, promosi dan distribusi. Pengertian dari konsep pemasaran itu sendiri adalah sebagai berikut : Konsep pemasaran menyatakan bahwa alasan keberadaan sosial dan ekonomi bagi suatu organisasi adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen tersebut sesuai dengan sasaran perusahaan (Lamb, Hair, dan McDaniel : 2001)
C. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Suksesnya suatu rencana pemasaran sangat bergantung pada beberapa unsur penting yang merupakan salah satu kesatuan atau rantai nilai yang harus integral dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, unsur-unsur tersebut kemudian dikenal dengan istilah “Bauran Pemasaran” atau Marketing Mix. Definisi bauran pemasaran (Marketing Mix) menurut (Basu Swastha: 2002) adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang
xxii
merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi. Sedangkan
menurut
(Lamb,
Hair,
dan
McDaniel:
2001)
menjelaskan bahwa, bauran pemasaran mengacu pada paduan strategi produk, distribusi promosi, dan penentuan harga yang bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju.
Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam empat variabel tersebut, yaitu: 1. Produk (product)
Produk merupakan barang atau jasa yang ditawarkan kedalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga dapat mencakup obyek fisik, jasa, orang, organisasi, dan ide.
2. Harga (Price) Harga adalah apa yang harus diberikan oleh pembeli untuk mendapatkan suatu produk (Lamb, Hair, dan McDaniel : 2001)
3. Promosi (Promotion) Promosi merupakan arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi tertentu
xxiii
yaitu dengan tujuan untuk memperkenalkan hasil produksi dan memudahkan pertukaran didalam pemasarannya.
4. Saluran Distribusi (Place) Saluran
distribusi
adalah
kelompok
perusahaan
atau
perorangan yang mengambil hak/membantu dalam pengalihan hak atas barang dan jasa tertentu, selama barang dan jasa tersebut berpindah dari produsen ke konsumen.
D. Harga ( Price) Dalam teori ekonomi harga, nilai dan faedah merupakan istilahistilah yang saling berhubungan. Faedah adalah suatu barang yang dapat memuaskan kebutuhan. Sedangkan nilai adalah ungkapan secara kuantitatif tentang kekuatan barang yang dapat menarik barang lain dalam suatu pertukaran. Dalam mengadakan pertukaran atau untuk mengukur nilai suatu barang kita harus menggunakan uang (istilah yang dipakai yaitu harga). Jadi harga adalah nilai yang dinyatakan dalam uang atau dalam rupiah. Pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, bagian pemasaran berhak menentukan harga pokok. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga tersebut antara lain biaya, keuntungan, praktik saingan, dan perubahan keinginan pasar. Definisi menurut (Lamb, Hair, dan McDaniel : 2001) harga adalah apa yang harus diberikan oleh pembeli untuk mendapatkan suatu produk. Sedangkan menurut (Swastha dan Irawan : 2005) harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan xxiv
untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayananya. Dalam konteks pemasaran jasa, secara sederhana istilah harga dapat diartikan sebagai jumlah uang dan atau aspek lain yang mengandung utility atau kegunaan tertentu yang diperlukan untuk mendapatkan suatu jasa (Tjiptono : 2007). Sementara itu dilihat dari sudut pandang pemasaran, harga adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa. Pengertian
ini
sejalan
dengan
konsep
pertukaran
dalam
pemasaran. Dilihat dari sudut pandang konsumen harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai bagaimana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang dan jasa. Seringkali dalam penentuan nilai suatu barang atau jasa konsumen membandingkan kemampuan barang atau jasa dalam memenuhi kebutuhanya. Berdasarkan pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa harga adalah sejumlah uang dan atau aspek lain yang digunakan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan konsumen.
E. Peranan Harga Harga menurut (Henry Simamora : 2000) merupakan bagian integral dari sebuah produk, sulit membicarakan suatu produk tanpa memperhitungkan harganya. Harga sangat penting karena mempengaruhi permintaan pembelian dari konsumen. Harga mempunyai peran penting baik secara makro maupun secara mikro (Tjiptono : 2007) hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
xxv
1. Bagi perekonomian Harga produk mempengaruhi tingkat upah, sewa, bunga, dan laba. Harga merupakan regulator dasar dalam sistem perekonomian, karena harga berpengaruh terhadap alokasi faktor-faktor produksi. Sebagai alokator sumber daya, harga menetukan apa yang akan diproduksi (penawaran) dan siapa yang akan membeli barang dan jasa yang dihasilkan (permintaan).
2. Bagi konsumen Dalam penjualan ritel, ada segmen pembeli yang sangat sensitif terhadap
faktor
harga
(menjadikan
harga
sebagai
satu-satunya
pertimbangan membeli produk) dan ada pula yang tidak, dengan mempertimbangkan faktor lain (seperti citra merek, lokasi toko, layanan, nilai dan kualitas). Selain itu, persepsi konsumen terhadap kualitas produk seringkali dipengaruhi harga. Dalam beberapa kasus, harga yang mahal dianggap mencerminkan kualitas tinggi, terutama dalam kategori specialty product. 3. Bagi perusahaan Dibandingkan
dengan
bauran
pemasaran
lainnya
(produk,
distribusi dan promosi) harga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang mendatangkan pendapatan. Harga mempengaruhi posisi bersaing dan pangsa pasar perusahaan. Singkat kata, perusahaan mendapatkan uang melalui harga yang ditetapkan.
xxvi
F.
Tujuan Penetapan Harga Seperti kita ketahui harga adalah satu-satunya elemen marketing mix yang menghasilkan pendapatan (semua elemen lainnya hanya mewakili harga). Oleh kerena itu kita harus memilih metode penetapan harga yang sesuai harga kita dapat meningkatkan laba/keuntungan bagi perusahaan kita. Penetapan harga (princing) sangat signifikan dalam pemberian nilai oleh konsumen dan mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli (Lupiyoadi dan Hamdani : 2006). Hal ini juga ditegaskan oleh (Tjiptono : 2007) tingkat harga yang ditetapkan mempengaruhi citra produk jasa. Selain itu harga juga mempengaruhi biaya, karena kuantitas yang terjual berpengaruh pada biaya produksi. Oleh karena itu penetapan harga mempengaruhi pendapatan total dan biaya total, maka keputusan dan strategi penetapan harga memegang peranan penting dalam setiap perusahaan.
Tujuan penetapan harga tersebut antara lain (Lupiyoadi : 2001) : 1. Survival (untuk bertahan hidup)
Survival merupakan usaha untuk tidak melaksanakan tindakan-tindakan untuk meningkatkan profit ketika perusahaan sedang dalam kondisi pasar yang tidak menguntungkan.
2. Profit Maximization ( memaksimalkan keuntungan) Penentuan harga yang bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan, dapat dicapai jika pasar tidak peka terhadap harga. xxvii
3. Sale / market share Maximization (memaksimalkan penjualan/market share)
Penetapan harga yang bertujuan untuk membangun pangsa pasar dengan melakukan penjualan pada harga awal yang merugikan.
4. Pengembalian investasi Tujuan penetapan harga yang didasarkan atas pencapaian pengembalian investasi yang diinginkan.
G. Penyesuaian Terhadap Harga 1. Diskon (Potongan harga)
Diskon merupakan potongan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual. Dalam strategi pemasaran dikenal empat bentuk diskon (Tjiptono : 2002), yaitu : a. Diskon Kuantitas Diskon kuantitas merupakan potongan harga yang diberikan guna mendorong konsumen agar membeli dalam jumlah yang lebih banyak, sehingga meningkatkan volume penjualan secara keseluruhan. Dalam praktik, diskon kuantitas sering berbentuk potongan tunai.
b. Diskon Musiman xxviii
Diskon musiman adalah potongan harga yang diberikan hanya
pada
masa-masa
tertentu
saja.
Diskon
musiman
digunakan untuk mendorong agar membeli barang-barang yang sebenarnya baru akan dibutuhkan beberapa waktu mendatang.
c. Diskon langsung Menawarkan diskon langsung, yang merupakan potongan yang diberikan kepada konsumen karena sebab tertentu yang diangap perlu oleh perusahaan. Contoh perusahaan memberikan diskon kepada pelanggan karena adanya gangguan produk atau jasa yang dibeli oleh pelanggan.
d. Diskon penjual Diskon penjualan diberikan oleh produsen kepada para penyalur
(wholsaler
dan
retailer)
yang
terlibat
dalam
pendistribusian barang.
2. Kupon Sertifikat yang memberikan hak kepada konsumen untuk mendapatkan potongan harga secara langsung saat meraka membeli produk. Kupon khususnya merupakan jalan terbaik untuk mendorong konsumen mencoba dan membeli kembali suatu xxix
produk. Kupon kemungkinan juga dapat meningkatkan jumlah produk yang dibeli (Lamb, Hair, dan McDaniel : 2001).
3. Premi Barang ekstra ditawarkan kepada konsumen, biasanya menukarkan beberapa bukti bahwa produk telah dibeli. Premi memperkuat
keputusan
membeli
konsumen,
meningkatkan
konsumsi, dan membujuk yang bukan pengguna untuk berpindah merek.
4. Promosi di tempat pembelian Meliputi segala pajangan promosi yang disusun pada lokasi pengecer untuk membangun lalu lintas, mengiklankan produk, atau membujuk pembelian impulsif.
H. Strategi Penetapan Harga Menurut (Tjiptono : 2002) secara garis besar strategi penetapan harga dapat dikelompokkan menjadi 8 kelompok, yaitu : 1. Strategi penetapan harga produk baru. Harga yang ditetapkan atas suatu produk baru harus dapat memberikan pengaruh yang baik bagi petumbuhan pasar. Selain itu untuk mencegah timbulnya persaingan yang sengit. Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam penetapan harga produk baru (Tjiptono: 2002): a. Skimming Pricing xxx
Skiming pricing merupakan strategi yang menetapkan harga tinggi pada suatu produk baru, dengan dilengkapi aktifitas promosi yang gencar, tujuannya adalah : 1)
Melayani pelangggan yang tidak terlalu sensitive terhadap harga, selagi persaingannya belum ada.
2)
Untuk menutupi biaya-biaya promosi dan riset melalui margin yang besar.
3)
Untuk berjaga-jaga terjadinya kekeliruan dalam penetapan harga, karena akan lebih mudah menurunkan harga dari pada menaikan harga awal.
b. Penetration Pricing Penetration pricing merupakan strategi dengan menetapkan harga rendah pada awal produksi, dengan tujuan dapat meraih pangsa pasar yang besar dan sekaligus menghalangi masuknya para pesaing. Dengan harga rendah perusahaan dapat pula mengupayakan tercapainya skala ekonomi dan menurunnya biaya per-unit. Strategi ini mempunyai perspektif jangka panjang, dimana laba jangka pendek dikorbankan
demi
tercapainya
keunggulan
kompetitif
yang
berkelanjutan. Ada empat bentuk harga yang menggunakan strategi ”Penetration Pricing”, antara lain : 1)
Harga yang dikendalikan (restrained price), yaitu harga yang ditetapkan dengan tujuan mempertahankan tingkat harga tertentu selama periode inflasi.
xxxi
2)
Elimination price, yaitu merupakan penetapan harga pada tingkat tertentu yang dapat menyebabkan pesaing - pesaing tertentu (terutama yang kecil) keluar dari persaingan.
3)
Promotion price adalah harga yang ditetapkan rendah dengan kualitas sama, dengan tujuan untuk mempromosikan produk tertentu.
4)
Keep-out price, merupakan penetapan harga tertentu sehingga dapat mencegah para pesaing memasuki pasar.
2. Strategi penetapan harga produk baru yang sudah mapan. Menurut (Tjiptono : 2002) ada beberapa faktor yang menyebabkan suatu perusahaan harus selalu meninjau kembali strategi penetapan harga produk-produknya yang sudah ada di pasar, diantaranya adalah : a. Adanya perubahan dalam lingkungan pasar, misalnya pesaing besar menurunkan harga. b. Adanya pergeseran permintaan, misalnya terjadinya perubahan selera konsumen.
Dalam melakukan peninjauan kembali penetapan harga yang telah dilakukan, perusahaan mempunyai tiga alternatif strategi, yaitu : a. Mempertahankan Harga, strategi ini dilaksanakan dengan tujuan mempertahankan posisi dalam pasar dan untuk meningkatkan citra yang baik di masyarakat. xxxii
b. Menurunkan Harga, strategi ini sulit untuk dilaksanakan karena perusahaan harus memiliki kemampuan finansial sementara
konsekuensi
yang
harus
yang
ditanggung,
besar,
perusahaan
menerima margin laba dengan tingkat yang kecil. Ada tiga alasan atau penyebab perusahaan harus menurunkan harga produk yang sudah mapan, antara lain: 1)
Strategi Defensif, dimana perusahaan memotong harga guna menghadapi persaingan yang makin ketat.
2)
Strategi Ofensif, di mana perusahaan mempunyai tujuan untuk memenangkan persaingan dengan produk kompetiter.
3)
Respon terhadap kebutuhan pelanggan yang disebabkan oleh perusahaan lingkungan. Misalnya inflasi yang berkelanjutan Dan adanya kenaikan harga yang makin melonjak yang menyebabkan konsumen makin selektif dalam berbelanja dan dalam penentuan harga.
c. Menaikan Harga, suatu perusahaan melakukan kebijakan menaikan harga dengan tujuan untuk mempertahankan profitabilitas dalam periode inflasi dan untuk melakukan segmentasi pasar tertentu. Agar strategi ini dapat memberikan hasil yang memuaskan, ada dua persyaratan yang harus dilakukan oleh perusahaan, antara lain : 1)
Elastisitas harga relatif rendah, namun elastisitas tetap tinggi bila berkaitan dengan kualitas dan distribusi.
2)
Dorongan (reinforcement) dari unsur bauran pemasaran lainnya tetap menunjang.
xxxiii
3. Strategi Fleksibilitas Harga. Strategi fleksibilitas harga merupakan penetapkan harga yang berbeda untuk pasar yang berlainan. Keuntungan dari penerapan satu harga ini antara lain: pertumbuhan pasar yang stabil, image yang baik, margin yang konstan dan biaya penjualan yang menurun. Penggunaan
harga
fleksibel
mengandung
beberapa
kelemahan: a. Ada pelanggan yang tidak puas karena ada pelanggan lain menikmati harga yang lebih rendah. b. Bila
konsumen
mengetahui
maka
tawar
menawar
dapat
menguntungkan mereka. c. Sebagian wiraniaga menjadi terbiasa dengan penurunan harga.
4. Strategi penetapan harga lini produk. Product Lining adalah strategi pemasaran untuk menjual beberapa jenis produk. Tidak seperti product bundling, product lining menjual terpisah beberapa produk yang saling berkaitan. Satu lini produk terdiri dari beberapa produk dengan berbagai variasi ukuran, tipa warna, kualitas atau harga. Sedangkan Price Lining merupakan kegiatan
dimana anda menggunakan batasan harga untuk seluruh produk dalam satu lini. Teknik ini biasa digunakan oleh toko yang menggunakan satu harga untuk seluruh produknya semisal toko serba lima ribu dimana seluruh barang yang dijual di toko tersebut berada dalam xxxiv
kisaran harga lima ribu. Penetapan harga tersebut berdasarkan hubungan dan dampak suatu produk terhadap lininya, apakah kompetitif atau komplemen.
5. Strategi leasing ( sewa guna usaha) Secara umum leasing atau sewa guna usaha artinya equipment funding, yaitu pembiayaan peralatan/barang modal untuk digunakan pada proses produksi suatu perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pengertian
Leasing
adalah
setiap kegiatan
pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa uang yang telah disepakati bersama. Dengan
melakukan
leasing
perusahaan
dapat
memperoleh barang modal dengan jalan sewa beli untuk dapat langsung digunakan berproduksi, yang dapat diangsur setiap bulan, triwulan atau enam bulan sekali kepada pihak lessor (pihak yang menyewakan aktiva atau barang-barang modal) antara lain perusahaanperusahaan yang mendapat izin dari Departemen Keuangan.
6. Strategi Bundling Pricing. xxxv
Strategi bundling pricing, yaitu perusahaan menjual dua atau
lebih produk dalam satu paket, dimana harga paket lebih murah dari pada harga total masing-masing item jika dijual terpisah. Bundling pricing merupakan strategi memasukkan margin ekstra pada harga untuk menutup bermacam fungsi dan jasa yang dibutuhkan untuk menjual dan mempertahankan produk selama masa manfaatnya.
7. Strategi kepemimpinan harga. Kepemimpan harga terjadi jika suatu perusahaan menjadi pemimpin harga pada saat pemimpin harga mengubah harga, dan perusahaan lain akan mengikuti perubahan itu. Pemimpin harga biasanya adalah perusahaan yang lebih efisien di mana struktur biaya imbuh dan biaya rata-ratanya lebih rendah daripada perusahaan yang kurang efisien. Biasanya strategi ini dilaksanakan oleh industry “leader” untuk
melakukan pengendalian harga yang akan diikuti oleh perusahaan lain.
8. Strategi penetapan harga untuk membentuk pangsa pasar. Strategi dengan menetapkan harga yang rendah untuk produk baru dengan tujuan untuk meraih pangsa pasar yang besar sehingga perusahaan mendapatkan keunggulan biaya dan pasarnya tidak dapat dikuasai oleh pesaing.
xxxvi
Dari kedelapan strategi penetapan harga di atas, pada penelitian ini pembahasan akan lebih berfokus pada strategi bundling pricing. Pengertian bundling pricing adalah strategi penetapan harga dengan menawarkan dua atau lebih produk dalam satu paket bundle, dengan harga yang murah / harga spesial. (Tjiptono : 2007).
Bundling juga diartikan sebagai perusahaan yang menjual dua atau lebih produk dalam satu paket, di mana harga paket lebih murah daripada harga total masing-masing item jika terjual terpisah. (http;//pemasaranjasa.blogspot.com/). Pengertian yang lain bundling merupakan strategi penjualan dua atau lebih produk yang berbeda dalam satu paket harga yang di diskon, atau suatu penawaran dari beberapa produk yang tidak terintegrasi pada tingkat harga yang lebih rendah bila ditawarkan secara terpisah, tanpa adanya integrasi apapun dari produk (tidak terintegrasi artinya bahwa pelanggan tetap dapat menggunakan salah satu produk tersebut tanpa mengurangi fungsi dari produk tersebut).
(http://octavina.blogspot.com/2010/04/product-bundling-
vs-price-bundling.html)
xxxvii
I.
Kerangka Penelitian
PRODUK
HARGA
HARGA SEBELUM BUNDLING
HARGA SETELAH BUNDLING
VOLUME PENJUALAN
VOLUME PENJUALAN
PERBANDINGAN VOLUME PENJUALAN
Gambar. III.1 Kerangka Penelitian
xxxviii
Keterangan Gambar : Pada umumnya sebuah perusahaan yang berada dalam pasar yang mempunyai tingkat persaingan yang sangat tinggi, biasanya dalam menetapkan harga didasari oleh pertimbanganpertimbangan tertentu. Seperti halnya pada perusahaan yang bergerak di bidang usaha telekomunikasi tentu memiliki pertimbangan juga dalam menetapkan harga/ tarif produknya kepada konsumen. Pertimbangan tersebut meliputi diantaranya adalah tujuan dari penetapan harga/ tarif itu sendiri, strategi penetapan harga/ tarif produk, dan faktor-faktor lain yang menjadi pertimbangan dalam penetapan harga/ tarif produk. Penetapan harga/tarif mempunyai tujuan untuk mempengaruhi perusahaan dalam menetapkan harga jual produknya terhadap konsumen. Dalam kerangka penelitian di atas, penulis bermaksud menguraikan tentang strategi penetapan harga (bundling pricing) yang diterapkan oleh Flexi dan pengaruh penerapan strategi tersebut terhadap volume penjualan. Untuk dapat mengetahui perbandingan dari bundling pricing terhadap volume penjualan, penulis akan mencari perbandingan volume penjualan dalam prosentase yang terjadi dari sebelum
diterapkannya
bundling
bundling.
xxxix
dengan
setelah
menerapkan
BAB III PEMBAHASAN
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1.Sejarah PT. TELKOM PT. Telkomunikasi indonesia, Tbk adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Keberadaan Telkom, Tbk tidak terlepas dari sejarah panjang pertelekomunikasian Indonesia yang dimulai dari post entelegradieens yang didirikan pada tahun 1884. Dengan staatsblad No 52, Kemudian pada tahun 1906 diubah menjadi Post Telefoondienst (P.T.T) dengan staatsblad No. 395 dan semenjak itu disebut P.T.T Dient tahun 1931 ditetapkan sebagai parusahaan negara bedasarkan Indienshe Berdijuen Wet (L.B.W) xl
Selanjutnya pada tahun 1960 pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti Undang-undang tahun 1960 tentang persyaratan sebuah perusahaan negara (P.N) dan dengan Perpu No.240 tahun 1961 berubah menjadi P.N dan Giro dan P.N Telekomunikasi. Lapangan usaha P.N Post dan Giro dan Telekomunikasi
teryata
berkembang
dengan
pesat
maka
berdasarkan peraturan pemerintah ( PP) No. 29 dan No. 30 tahun 1965
terjadi
pemecahan
P.N
Post
dan
Giro
dan
P.N
Telekomunikasi. Berdasarkan SK Menteri Perhubungan No. 29/U/1970 pada tanggal 28 April 1970 P.N Telekomunikasi disingkat menjadi PERUMTEL (Perusahaan Umum Telekomunikasi) dikukuhkan dengan peraturan pemerintah No. 22 tahun 1974 yang menetapkan sebagai pengelola telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan luar negeri. Dengan ditetapkan Undang-undang No. 3 tahun 1989 tentang
telekomunikasi
telekomunikasi
di
maka
Indonesia
usaha
mendapat
penyelenggaraan
angin
segar
dalam
pengembangan dan pembangunan usahanya. Kemudian
dalam
rangka
meningkatkan
efisiensi
dan
efektivitas usaha jasa telekomunikasi dengan peraturan pemerintah No. 25 tahun 1991 perusahaan umum telekomunikasi berubah menjadi PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero), yang selanjutnya disebut PT. TELKOM dengan akta No. 128 tanggal 24 September xli
1991 yang ditanda tangani oleh Menteri Post dan Telekomunikasi Soesilo Soerdarman. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Yang selanjutnya disebut TELKOM atau perseroan, merupakan perusahaan informasi dan komunikasi
(INFOCUM)
serta
penyedia
jasa
dan
jaringan
telekomunikasi secara lengkap (Full Service and Network Provider) yang terbesar di Indonesia. Telkom menyediakan jasa telepon tetap kabel (Fixed wire Line) jasa tetap telpon nirkabel (Fixed wireles), jasa telepon bergerak (mobile service) data dan internet serta jasa multimedia lainnya network dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui perusahaan asosiasi. Pada akhir September 2005, perseroan menjadi pemegang saham mayoritas di 9 (sembilan) anak perusahaan, termasuk PT. Telekomunikasi selular (Telkomsel) yang memiliki pangsa pasar terbesar dalam industri selular di Indonesia dengan EBITDA margin sebesar 72 % merupakan salah satu tertinggi didunia. Kepemilikan saham Telkom saat ini dimiliki oleh Pemerintah RI (Republik Indonesia) sebesar 51,9% dan oleh publik. Sebagian dimiliki oleh investor asing sebesar 45,48% dan sisanya dimiliki oleh investor lokal sebesar 3,23% dengan kapitalisasi pasar untuk saham TELKOM saat ini berkisar 15% dari total kapitalisasi pasar di BEJ.
xlii
Telkom mencatatkan sahamnya di bursa efek dalam dan luar negeri yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New york Stock Exchange (NYSE), London Stock Exchange (LSE), Tokyo Stock Exchange (TSE), dan Public Offering Without Listing (POWL). Pada tahun 2005 TELKOM baru saja memperingati 10 tahun sebagai perusahaan publik di BEJ closing bell ceremony di New York Stock Exchange (NYSE) dan sekaligus sebagai wujud perseroan untuk tetap listing di NYSE. Pada akhir September 2005, TELKOM memiliki jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 12,4 juta. Sementara pelanggan selular Telkomsel berjumlah 23,5 juta. Sampai dengan Desember 2006 jumlah pelanggan TELKOM sebanyak 48,5 juta pelanggan yang terdiri dari pelanggan telepon yang tidak bergerak kabel sebanyak 8,7 juta, dan sedangkan pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel sejumlah 4,2 juta pelanggan dan 35,6 juta pelanggan jasa telepon bergerak. Pertumbuhan jumlah pelanggan TELKOM di tahun 2006 sebanyak 30,73% telh mendorong kenaikan pendapatan usaha TELKOM dalam tahun 2006 sebesar 23% dibanding tahun 2005. Sejalan dengan visi TELKOM untuk menjadi perusahaan infoComm terkemuka dikawasan regional serta mewujudkan TELKOM Goal 3010 maka berbagai upaya telah dilakukan TELKOM untuk tetap unggul dan leading pada seluruh produk dan layanan. xliii
Hasil upaya tersebut tercermin dari market share produk dan layanan yang unggul diantara para pemain Telekomunikasi. Selama
tahun
2006,
TELKOM
telah
menerima
beberapa
penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri, di antaranya The Best
Value
Creator,
The
Best
Performance
Excellence
Achievement, Asia’s Best Companies 2006 Award dari majalah Finance Asia. Saham TELKOM per 31 Desember 2006 dimiliki oleh pemerintah Indonesia (51,19%) dan pemegang saham publik (48,81%), yang terdiri dari investor asing (45,54%) dan investor lokal (3,27%). Sementara itu harga saham TELKOM di Bursa Efek Jakarta selama tahun 2006 telah meningkat sebesar 71,2 % dari Rp 5.900,-
menjadi Rp 10.100,-. Kapitalisasi pasar saham
TELKOM pada akhir 2006 sebesar USD 22,6 miliar. Dengan
pencapaian
dan
pengakuan
yang
diperoleh
TELKOM, penguasaan pasar untuk setiap portofolio bisnisnya, kuatnya kinerja keuangan, serta potensi pertumbuhan di masa mendatang, saat ini TELKOM menjadi model korporasi terbaik Indonesia. Ruang lingkup wilayah PT. TELKOM terlebih dahulu dibagi menjadi kedalam tujuh Divisi Regional (DIVRE) yang kantor perwakilannya ditempatkan di kota-kota besar. Ketujuh Divisi Regional itu adalah, Sumatera (Medan), D.K.I (Jakarta), Bandung dan Banten (Jabar), Semarang dan Yogyakarta (Jabar), Surabaya xliv
(Jatim), Balik Papan (Kalimantan), Sulawesi, Maluku, Bali, Nusa Tenggara, dan Ujung Pandang (Irian). Kemudian setiap Divisi Regional itu dibagi kembali menjadi Kantor Daerah Telekomunikasi (Kandatel) yang kantor perwakilannya ditunjuk berdasarkan luas daerah dan pengungsinya. Masing-masing devisi dikelola oleh suatu tim management yang terpisah berdasarkan prinsip desentralisasi serta bertindak sebagai pusat investasi (Divisi Regional) dan pusat keuntungan (Divisi Network dan divisi lainnya) serta mempunyai keuntungan internal yang terpisah. Dengan didukung divisi pelatihan, property, sistem informasi, divisi atelir, dan divisi tekhnologi informasi.
1.2.Sejarah Telkom Flexi Perkembangan di segala bidang saat ini sangat cepat dengan perubahan-perubahan yang kadang kita tidak perkirakan. Orang yang bijak dalam menyikapi setiap perubahan dituntut untuk bisa selalu flexible, memperoleh informasi dengan mudah dan cepat, serta penghematan pengeluaran yang dapat diperkirkan. Jika anda termasuk orang yang bijak dalam menyikapi setiap perubahan, maka Telkom akan memberikan yang terbaik untuk anda. Telkom Flexi merupakan produk idola masyarakat dari Telkom yang mampu menjawab kebutuhan anda. Telkom Flexi hadir dengan teknologi CDMA yang memiliki keunggulan dibanding xlv
teknologi sebelumnya. Untuk menjadi pelanggan Telkom Flexi sudah tersedia layanan Pra Bayar yang ngetrend yang disebut Flexi Trendy dan Pasca Bayar yang berkelas yang disebut juga dengan Flexi Classy. Pelanggan Flexi Classy dapat menggunakan terminal yang dapat beroperasi dengan kartu (RUIM) dan nomor yang diinjeksikan ke dalam terminal. Dan kemudian konsumen tersebut dapat dengan mudah memperoleh kartu untuk menikmati layanan Telkom Flexi di Plasa Telkom atau Flexi Center terdekat. Untuk mempermudah calon pelanggan Telkom Flexi, pada saat ini sudah banyak tersedia terminal dengan merk dan tipe handset untuk berlangganan Telkom Flexi dengan harga yang terjangkau. Telkom juga menyediakan paket-paket hemat dalam memperoleh terminal dambaan para pelanggannya. Dengan terminal yang terjangkau serta layanan Flexi Trendy dan Flexi Classy, konsumen akan dapat berkomunikasi secara flexible dengan mobilitas tinggi dan pulsa yang hemat. Dengan tujuan meraih kepuasan pelanggan, Telkom Flexi terus mengembangkan produk dan layanan dalam memperoleh informasi dengan mudah dan cepat. Pada saat ini, tersedia layanan Short Messege Service (SMS) dan Wireless Application Protocol (WAP). Pelanggan bisa berkomunikasi dengan hemat dan informasi dapat tersimpan dengan menggunakan SMS, selanjutnya untuk memperoleh informasi terkini apat mengakses WAP Telkom Flexi.
xlvi
Selain itu juga terdapat feature-feature lain yang sudah kami berikan ataupun sedang dalam perkembangan. Telkom Flexi juga menyediakan layanan-layanan konten berbasis sms dan wap dengan banyak kategori layanan, seperti: astrologi, info, fun, games, sport news, polling, quis, misteri, dan lain sebagainya. Layanan kontent disediakan oleh Telkom Flexi bekerjasama dengan kontent provider dengan menggunakan tarif premium yang diberitahukan. Telkom Flexi memberikan peluang yang sebesar-besarnya pada pelanggan untuk bekerja sama menjadi konten provider. Keuntungan
utama
yang
anda
peroleh
bila
menjadi
pelanggan Telkom Flexi adalah biaya yang hemat, pelanggan akan dibebani dengan tarif pulsa telepon rumah dengan kemampuan terminal telepon yang dapat dibawa-bawa. Selain itu, pelanggan Telkom Flexi juga tidak membebani pelanggan telepon rumah yang memanggilnya. Selanjutnya, Telkom Flexi juga menyediakan data dan akses internet dengan lebih cepat hingga 153 Kbps. Keuntungan berikutnya dari Telkom Flexi adalah kualitas suara lebih jernih, layanan kring lebih cepat, radiasi terminal rendah sehingga memberikan keamanan bagi otak, serta aman dari penggandaan nomor.
2. Visi dan Misi
xlvii
Dalam pelaksanaan pelayanan bidang jasa bagi seluruh lapisan baik dalam maupun luar negeri, PT. Telekomunikasi mempunyai visi dan misi sebagai dasar untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain atau kompetitor. Adapun Visi dan Misi PT. Telekomunikasi sebagai berikut: a. Visi To become a Leading Infocom Player in Indonesia. Menjadikan PT. Telekomunikasi yang bergerak dalam bisnis informasi dan komunikasi terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen. Dan hal ini di wujudkan dalam bentuk keragaman produk jasa yang ditawarkan. Semula layanan disajikan hanya POTS (Plain Ordinary Telephone Service), Kini menjadi PMVIS (Phone, Mobile, View, Internet, Service) yang kemudian diebut sebagai layanan phone, Mobaile dan Multimedia (PMM).
b. Misi Pertama,
“TELKOM
memberikan
layanan
"One
Stop
InfoCom Services with Excellent Quality and Competitive Price and To Be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation "
dengan
menjamin
bahwa
pelanggan
akan
mendapatkan pelayanan terbaik, berupa kemudahan, kualitas produk, kualitas jaringan dengan harga kompetitif “. Kedua, TELKOM akan mengelola bisnis melalui pratikpraktik terbaik dengan mengoptimalisasikan SDM unggul, xlviii
menggunakan teknologi kompetitif, serta membangun kemitraan yang menguntungkan secara timbal balik dan saling mendukung secara sinergis.
3. Peran PT. TELKOM a. Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. b. Memperlancar
kegiatan
pemerintahan
dan
mendukung
tercapainya tujuan pembangunan. c. Mendorong upaya mencerdaskan bangsa. d. Memerlancar pertumbuhan ekonomi nasional.
4. Tujuan PT. TELKOM a. Meningkatkan pelayanan yang mampu menjangkau masyarakat luas sampai ke desa-desa potensial dengan mempercepat, memperluas,
mengganti,
dan
membangun
fasiliatas
telekomunikasi baru untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. b. Meningkatkan mutu jasa dan mutu pelayanan yang tinggi serta menyediakan alternatif-alternatif pelayanan sesuai kebutuhan dan kemajuan teknologi.
xlix
c. Meningkatkan produktifitas perusahaan agar dapat tumbuh dan berkembang pesat. d. Meningkatkan profesional karyawan melalui pengembangan dan peningkatan kesejahteraan iklim kerja yang tinggi.
5. Struktur Organisasi dan Job Description a. Struktur Organisasi PT. Telkom Cabang Ngawi Struktur organisasai pada PT.Telkom Cabang Ngawi terdiri dari beberapa bagian, mulai dari Manajer sampai dengan staff berikut bagan struktur organisasi PT. Telkom Cabang Ngawi secara jelas :
JM. Catel Wijanarko
AJM.Servis
AJM. OMAN
AJM. Support
Saturi
M.Santjaka
Sulistyono
Ngawi
Wlkukun
Jogorogo
Krgjati
Magetan
Ggr
Sarangan
Suharto
Djuwantooo
Wagiman
Maryoto
Rohmad
Sujono
Suparni
l Infratel
UBC
Susilo.W
Samyono
Gambar III.1 Struktur Organisasi Kancatel Ngawi
b. Job Description : Pembagian tugas PT.TELKOM, Kancatel Ngawi adalah: 1) Junior Manager a) Mengelola produksi POTS & jaringan akses yang mampu memenuhi keinginan pelanggan. b) Mengelola
serta
membangun
citra
Kancatel
Ngawi
sebagai unit organisasi yang professional dan berorientasi pada pemenuhan pelayanan pengguna. c) Menganalisa & memperbaiki system, metode aktivitas SDM. d) Meningkatkan performansi operasional Kancatel Ngawi.
2) Asisten Junior Manager Service a) Mengelola
pelayanan
pelanggan
seperti
aktivasi, dan PSB (Pasang Baru) telepon kabel.
li
komplain,
b) Mengelola dan membangun citra pelayanan telkom sebagai unit organisasi yang profesional dan berorientasi pada pemenuhan pelayanan pengguna.
3) Administration Junior Manager Operation & Maintenance Acces Network a) Menyelenggarakan operasi dan jasa jaringan access. b) Melaksanakan kegiatan operasi dan maintance jaringan access. c) Meningkatkan tingkat ketersediaan Kapasitas Siap Jual (KSJ) dan validitas jaringan access. d) Manager SLG (Service Level Guarante). e) Mengelola laporan performansi jaringan access.
4) Asisten Junior Manager Administration Support a) Menyelenggarakan Pengelolaan SDM. b) Menyelenggarakan fungsi keuangan. c) Menyelenggarakan fungsi Logistik. d) Menyediakan dukungan untuk seluruh unit kerja PT. Telkom, Kancatel Ngawi.
5) UBC (Unit Billing dan Collection) Telkom Ngawi Fungsi dari unit ini adalah untuk menjalankan penagihan yang meliputi pengurusan mutasi fisik tagihan pendistribusian kwitansi
dan
pengadministrasian
tagihan,
melakukan
koordinasi dengan unit kerja dan instansi terkait untuk lii
mencairkan piutang usaha. Pengalaman yang kami dapatkan dari sini adalah : a) Kami dituntut untuk lebih bertanggung jawab. b) Mempelajari bagaimana cara menghadapi pelanggan. c) Cara memberikan informasi dengan baik dan benar. d) Out Bond Call e) Membuat & Mencetak Brosur f)
Menyeting internet Pada bagian ini yang kami lakukan adalah memberi
informasi kepada pelanggan tentang tagihan yang dimiliki baik itu tagihan Telepon, Flexi, maupun Speedy dan juga memberikan jawaban apabila ada pelanggan yang ingin bertanya lalu mengecek data-data yang di berikan dan menginformasikan sesuai dengan data yang ada pada sistem komputer.
6. Bidang Usaha
Bidang usaha yang dilakasanakan PT. TELKOM Ngawi merupakan bidang jasa pelayanan telekomunikasi untuk umum yang antara lain berupa : a. Jasa telekomunikasi yang terdiri dari; a) Jasa telepon, berupa sambungan telepon lokal maupun STJJ (Sentral Telepon Jarak Jauh), serta sambungan mobile phone melalui Flexi. liii
b) Jasa telegrap, meliputi telegram, telegram indah, biro fax, SKDP (Sistem Komunikasi Data Paket) Telemedia. c) Jasa telex, meliputi sambungan telex dan LDS telex. d) Jasa internet, merupakan bidang usaha baru dengan koneksi TELKOM-Net Instan maupun TELKOM Speedy.
b. Fasilitas Telekomunikasi untuk umum Fasilitas umum merupakan hal yang penting diberikan kepada pelanggan oleh PT.TELKOM, karena sangat berguna untuk mempermudah komunikasi dan memperlancar aktivitas. Fasilitasnya meliputi : 1) Wartel (Warung Telepon) 2) Telepon Umum Coin ( TUC) 3) Telepon Umum Kartu (TUK) 4) Biro Fax
c. Jasa Pelayanan Pelayanan dalam bentuk lain juga dapat di berikan PT. Telekomuniksi sebagai sarana memberikan kepuasan kepada konsumen dengan memberikan informasi melalui operator atau melalui Customer Care yang berbeda di Plasa Telkom. Pelayanan itu berupa : 1) Permintaan pasang telepon baru liv
2) Permintaan mutasi, pembayaran tagihan bulanan, permintaan bicara interlokal melalui operator percakapan atas tanggungan yang dipanggil (Collect Call) layanan info mengenai produkproduk yang dikeluarkan PT. Telkom.
7. Arti logo Telkom Peralihan bentuk pemasaran dari perum ke persero sangat disyukuri dan ini diwujudkan dengan memperkenalkan kepada public berupa logo Telkom yang baru paa awal bedirinya. Adapun desain logo digambarkan sebagai berikut :
Gambar III. 2 Logo Telkom
Melalui
bentuknya
terkesan
sangat
mantap,
luwes,
sederhana, dan terlihat utuh dalam pengelolaan manajemennya. Bentuk yang bulat utuh menggambarkan ruang gerak Telkom secara nasional dan Internasional serta sebagai penggambaran utuhnya wawasan nusantara. Ditambah dengan gradasi warna biru lv
tua
dan
biru
muda
menguatkan
visi
dan
misi
untuk
mengembangkan teknologi telekomunikasi di dalam masa depan yang gemilang. Untuk mencapainya perlu didukung melalui sifat komunikasi serta kerjasama yang selaras secara berkesinambungan dan dinamis. Dan hal ini digambarkan melalui garis-garis yang mengesankan gerak beraturan dengan warna dominan biru dan bergaris membentuk kesatuan visual atau garis yang utuh. 8. Arti Kredo “Committed 2 U” a. PT. TELKOM selalu fokus kepada pelanggan b. PT. TELKOM selalu memberikan pelayanan yang prima dan mutu produk yang tinggi serta harga yang kompetitif. c. PT. TELKOM selalu melaksanakan segala sesuatu melalui caracara yang terbaik (Best Practices). d. PT. TELKOM selalu menghargai karyawan yang proaktif dan inovatif dalam peningkatan produktivitas dan kontribusi kerja. e. PT. TELKOM selalu berusaha menjadi yang terbaik.
9. Pemasaran, Produk, dan Layanan Jasa Telkom. Pelayanan
di
bidang
Telekomunikasi
di
Indonesia
mengalami perjalanan panjang, sejak jaman Hindia Belanda sampai kemerdekaan. Dan sekarang bidang ini mengalami peningkatan serta masih membuka peluang yang tinggi bagi para pelaku telekomunikasi. PT. TELKOM sebagai salah satu operator lvi
telekomunikasi
telah
menjadi
penyelenggara
jasa
infocorn
(information & communication) dengan memberikan layanan telepon tetap, telepon selular, pay-TV, internet dan layanan korporasi. Strategi pemasaran yang diterapkan oleh PT. TELKOM terbagi menjadi 3 yakni, strategi pemantapan yang berupa cara peningkatan segmen pasar yang dilakukan guna peningkatan pemasaran
produk
meningkatkan konsumen.
yang
pemasaran
Terakhir,
ada.
Strategi
produk
strategi
serta
peningkatan pelayanan
pengembangan
untuk kepada
dengan
terus
mengupayakan melakukan inovasi teknologi, optimalisasi SDM, dan memperluas jaringan demi kepuasan pelanggan.
Beberapa
produk
dan
layanan
jasa
PT.
TELKOM
diantaranya: a. TELKOM Phone Produk sambungan telephone kabel pelanggan dengan berbagai variasi, diantarannya : Fixed Phone Standart, Fixed Phone Selver, Fixed Phone Gold, Fixed Phone Platinum, Limited Mobile Phone/Flexi Phone (CDMA), Telephone Satelite, LDS, dan Akses e-l DID untuk PBX (Private Branch Exchange).
b. TELKOM Flexi Telkom Flexi adalah layanan jasa telekomunikasi suara dan data berbasis akses tanpa kabel dengan tekhnologi CDMA lvii
(Code
Division
Multiple
Akses) yang dikembangkan
PT.
Telekomunikasi Indonesia sebagai komplemen dari telepon rumah
(Fixed
Phone)
ataupun
selular
untuk
memenuhi
kebutuhan masyarakat akan produk telepon dengan fleksibilitas pemakaian didalam satu kode area.
Keuntungaan yang diperoleh: a) Kualitas suara lebih jernih karena terhindar dari penggandaan (Cloning) dan tidak mudah di interferensi. b) Lebih sehat karena radiasi gelombang elekto magnetisnya sangat rendah. c) Biaya pulsa lebih ringan dibandingkan dengan kartu selluler lainnya.
1) Jenis Produk Telkom Flexi Produk Telkom Flexi saat ini adalah : a) Flexi Classy Flexi classy merupakan kartu pasca bayar dari Telkom Flexi yang menawarkan kenyamanan dan kecepatan akses komunikasi. Produk ini memberikan berbagai fasilitas dan kemudahan bagi para pengguna layanan Telkom Flexi yang tidak ingin direpotkan dengan rutinitas isi ulang. Pelanggan bisa melakukan pembayaran setelah percakapan dilakukan,detail percakapan dapat diterima selama lviii
periode
berjalan
berdasarkan
permintaan
terminal/pesawat : RUIM (Removable User
pelanggan.
Type
Identification Mobile)
dan non RUIM/ESN (Electrinic Serial Number).
b) Flexi Trendy Flexi
trendy
merupakan
layanan
Telkom
Flexi
dengan
pembayaran di awal (kartu pra bayar) melalui pembelian kartu perdana dan voucher untuk isi ulang. Type terminal/pesawat RUIM (Removable User Identification Mobile).
c) Flexi Home Suatu bentuk layanan Telkom Flexi kepada calon pelanggan, khususnya pelanggan perumahan. Untuk mendapatkan sambungan telepon Flexi dengan sistem penjualan secara „paket‟ biaya pasang baru (PSB) dengan terminl (pesawat telepon). Flexi home ini menggunakan Fixed Wireles Terminal (FWT) berbasis ESU (non sim card) sebagai terminal dirumah.
2) Layanan Produk Telkom Flexi a) Flexi Combo Suatu pengembangan Flexi prabayar dan atau pasca bayar yang memungkinkan pelanggan memiliki 2 sampai 3 nomor Flexi dalam 1 kartu.
b) Flexi Cash lix
Flexi cash merupakan layanan digital money untuk pelanggan flexi baik trendy maupun classy yang diselenggarakan oleh Telkom dengan bekerjasama dengan Finnet. Pelanggan flexi dapat menyimpan sejumlah uang dan dapat digunakan untuk bertransaksi baik soft goods maupun hard goods. c) Flexi Paket Data Network Media komunikasi ke internet gateway dengan menggunakan metode akses paket data network (PDN) melalui jaringan Telkom Flexi dial up menggunakan nomor dial #777 ini didukung oleh teknologi CDMA 2000 1x dimana secara teknis mampu mencapai kecepatan 153,6 kbps. Layanan ini memungkinkan anda sebagai pelanggan Flexi pasca bayar (classy) ataupun prabayar untuk melakukan aktifitas internet diseluruh cakupan layanan jaringan Telkom Flexi.
d) Flexi Data Net Suatu produk Telkom yang menawarkan sebuah solusi data dengan menggunakan Data Card dengan jaringan Telkom Flexi dimana pelanggan dapat mengakses email dan attacmentnya serta informasi terkini dari internet dimanapun dan kapanpun salama dalam coverage. Telkom Flexi dengan menggunakan data Card Network Computer.
e) Flexi Milis
lx
Flexi milis merupakan valur added service bagi pelanggan Telkom
Flexi
untuk
melakukan
pengiriman
SMS
kepada
sekelompok pelanggan Telkom Flexi yang telah didefinisikan terlebih dahulu (analogi dengan pelayanan malling list pada email) pelanggan yang sudah terdaftar dalam suatu komunitas dapat menjadi anggota dalam komunitas lainnya.
f) Flexi Transfer Layanan yang memungkinkan seorang pelanggan Telkom Flexi Trendy (pra bayar) untuk mengirimkan sejumlah nilai/ nominal balance tertentu ke nomor Flexi trendy lainnya. Balance yang terkirim tersebut secara otomatis akan menambah balance nomor Flexi tujuan (tanpa menambah masa aktif nomor tujuan) serta akan mengurangi jumlah balance nomor Flexi pengirim tanpa mengurangi masa aktif nomor pengirim.
g) Flexi Tone Suatu produk Telkom yang menawarkan para pelanggan dapat mendengarkan musik favorit. Flexi tone tidak hanya memungkinkan semua penelpon ke telepon Flexi
mendengarkan musik favorit
tetapi kini juga mengatur listy Flexi tone dalam tone box anda berdasarkan penelpon, waktu maupun setting random baik melalui SMS,IVR dan WEB.
h) Flexi Cruiser lxi
Flexi cruiser merupakan portai interactive berbasis aplikasi JAVA yang digunakan browsing menu content yang sifatnya interactive, personalized dan updateable, fun, dan user friendly. i) TELKOM SMS Layanan
PT.TELKOM
dengan
menggunakan
layanan
pengiriman pesan dengan menggunakan media data melalui telepon tetap. Pelanggan dapat mengirim dan menerima pesan secara tertulis dan dikirim atau diterima dalam waktu singkat.
c. Jasa Nilai Tambah (Value Added Services) Suatu layanan fasilitas tambahan disisi sentral terminal pelanggan dengan memanfaatkan perangkat tambahan di sisi sentral atau terminal pelanggan. Sehingga mampu meningkatkan manfaat
dengan
beberapa
kemudahan
berkomunikasi.
Termasuk dalam kelompok layanan ini adalah TELKOM Memo (Voice Mail BOX), Layanan Permata (TELKOM Teleconference), TELKOM Free (Free Call), TELKOM Vote (Votecall), TELKOM, Premium (Premium Call), dan TELKOM Uni ( Unicall).
d. TELKOM Payphone (Telepon Umum) TELKOM payphone adalah fasilitas komunikasi yang dapat digunakan oleh masyarakat umum. Yang termasuk layanan umum adalah Telepon Umum Coin (TUC), Telepon Umum Pelanggan (TUP), dan Telepon Umum Kartu (TUK). lxii
e. Warung TELKOM (Wartel) Wartel merupakan sarana dari PT. TELKOM yang di sediakan produk-produk layanan TELKOM bagi masyarakat umum, kelompok produk ini adalah Kartu Telepon Magnetic, Kartu Telepon Chip, dan PONPIN.
f. TELKOM Lokal (Panggilan lokal) TELKOM Lokal adalah panggilan antar pelanggan telepon dengan jarak di bawah 30 km, atau dalam satu wilayah. Pada umumnya masih dalam satu kode area.
g. TELKOM SJJ Layanan
panggilan
telepon
jarak
jauh
dengan
menggunakan teknologi sirkit switch. Dimana nomor telepon pemanggil dan nomor yang dipanggil masih dalam satu wilayah negara (pemanggil berbeda kode area).
h. TELKOM SLI Layanan panggilan telepon internasional direct calling dimana nomor telepon pemanggil dan nomor yang dipanggil berbeda wilayah negaranya.
lxiii
i. TELKOM Card TELKOM card merupakan salah satu kelompok produk TELKOM yang berbentuk kartu telepon. Biasanya digunakan dengan menggunakan TUK (Telepon Umum Kartu).
j. TELKOM Link Layanan
berupa
akses
internet
dan
multimedia
berkecepatan tinggi. Adapun kelompok produk ini TELKOM Link ADSL, TELKOM Link Wireless, TELKOM Link 2 Mbps).
k. TELKOM Vision Layanan PT. TELKOM dengan menggunakan basis teknologi CaTV (TV Kabel). Produk layanan TELKOM Vision meliputi Layanan Pay TV, Home Shooping Pay-Preview, Video and Demand dan High Speed Internet Access.
l. TELKOM Intercarrier Layanan interkoneksi untuk penyelenggaraan jasa atau jaringan lainnya. TELKOM Intercarrier mencakup layanan interkoneksi jaringan serta penyewaan jaringan (Leased Line).
m. TELKOM Satelite lxiv
Produk
jasa
layanan
komunikasi
dengan
berbasis
teknologi satelit. Kelompok layanan ini mencakup antara lain: Sewa
Transport, TV.UPLink,
Satelit
Data
Communication
(VSAT).
n. e-TELKOM e-TELKOM merupakan layanan e-commerce business to business
yang
lengkap
dari
otoritas
sertfikat,
transaksi
settlement, hosting dan collocations, sampai online dialing. Produk yang ada antara lain : Layanan certificate authorithy Itrush), I-Manage, I-Deal,l-Settle,I-Exchange.
o. TELKOM Save Layanan
komunikasi
suara
dengan
menggunakan
teknologi VOIP standar (Voice Over Internet Protocol). Jenis layanan ini dalam bentuk kartu prabayar (Kartu Telkom Save 17017) dan pasca bayar (melalui registrasi 17017 dengan tarif yang ekonomis yaitu lebih murah 40% dari tarif normal SLI).
p. TELKOM Web TELKOM web adalah layanan situs web berupa portal dan situs informasi lainnya yang dapat diakses melalui internet, yaitu dengan melalui www.plasa.com. Selain itu bagi pelanggan Flexi dapat membentuk komunitas didunia maya dengan melakukan lxv
berbagai fasilitas antara lain: blog, testimony, picture gallery, SMS Box, Privat Message, Active Disccusion Forum, sampai dengan melakukan setting Flexi Tone.
q. TELKOM SDN TELKOM SDN adalah layanan produk Telkom dengan basis teknologi ISDN Vice Digital Network. Layanan ini mencakup Macro Accsess (ISDN-PRA) dan layanan micro Accses (ISDN-BRA).
r. TELKOM Global 007 Layanan sambungan telepon untuk hubungan langsung internasional (The Real Connection) atau Telkom Internasional Call. Caranya dengan menekan kode 007 + kode area negara yang dituju + kode area daerah + nomor tujuan.
s. TELKOM Net Instan TELKOM Net Instan merupakan layanan koneksi internet dengan kabel telepon murah. Dengan programnya Weekend-net pelanggan TELKOM Net Instan bisa menikmati biaya murah Rp. 100,-/menit setiap sabtu dan minggu. Dengan cara memasukkan kabel telepon ke komputer kemudia dial 080989999, user name telkom@instan dan password telkom.
lxvi
t. TELKOM Speedy Layanan akses internet kecepatan tinggi dengan berbasis ADSL (Asymetric Digital Subsciber Line) hingga memiliki kecepatan downstream sampai dengan 384 kbps. Speedy dapat digunakan
oleh
pelanggan
personal
yang
menginginkan
kecepatan tinggi dengan biaya hemat atau Small Office Home Office untuk pengembangan usaha dan juga dapat digunakan diperkantoran. Keunggulan dari speedy antara lain : 1) Memungkinkan akses internet dan pembicaraan telepon suara bersamaan (simultan) 2) Koneksi ke internet lebih mudah daripada melewati modem analog. 3) Koneksi ke internet dapat dilakukan setiap saat (dedicated conection) 4) Kecepatan sampai dengan 384 kbps downstream, 64 upstream 5) Harga terjangkau.
u. Customer Service Customer service merupakan layanan yang diberikan PT. TELKOM bagi pelanggan dalam melakukan transaksi penjualan atau layanan jual baik yang bersifat phone-in maupun yang lxvii
bersifat walk-in. Layanan ini termasuk TELKOM 147, TELKOM Shop, dan layanan TELKOM.
v. Corporate Service Corporate Service merupakan layanan yang khusus disediakan TELKOM untuk pelanggan-pelanggan
korporasi.
Yang termasuk dalam kelompok ini antara: TELKOMSEN (Solution for enterprise network), Telkom Work smart (SOHO), Telkom Indonet dan Telkom Call Center.
w. Information Service Layanan informasi yang disediakan PT. TELKOM melalui akses telepon kepada masyarakat. Yang termasuk layanan ini adalah infocom, Yellow pages (kerjasama antara PT. Infomedia Nusantara dan Telkom108).
x. Support Service Layanan
yang
diselenggarakan
oleh
divisi
support
TELKOM. Yang termasuk dalam kelompok layanan ini adalah TELKOMRisti, TELKOM Soft, TELKOMLearning, TELKOMAtelir, dan Telkom Properti.
lxviii
B. LAPORAN MAGANG KERJA 1. Pengertian Magang Magang
kerja
adalah
kegiatan
intrakulikuler
yang
dilaksanakan oleh mahasiswa secara berkelompok dengan terjun langsung
ke
dunia
kerja.
Sasarannya
adalah
perusahaan
manufaktur, jasa, koperasi, instansi pemerintah dan kelompok masyarakat umum. Bentuk kegiatannya adalah pelatihan dunia kerja, pelaporan. Sebelum pelaksanaan magang mahasiswa dibekali dengan berbagai pengetahuan praktis sesuai dengan konsentrasi bidang yang diambil.
2. Tujuan Magang Kerja a. Agar mahasiswa lebih menguasai dan mendalami materi-materi perkuliahan. b. Agar
mahasiswa
mendapat
pengalaman
dan
ketrampilan
mengenai bagaimana bekerja secara profesional dalam dunia kerja nyata. c. Agar mahasiswa mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi
oleh
perusahaan
dan
juga
bagaimana
menyeleseikannya. d. Membantu mahasiswa dalam menyeleseikan Tugas Akhir.
lxix
cara
3. Pelaksanaan Magang Kerja a. Tempat dan waktu pelaksanaan Magang Kerja 1) Tempat pelaksanaan Magang Kerja adalah PT. Telkom Kancatel Ngawi alamat Jl. Jaksa Agung Suprapto no.3 Ngawi. 2) Waktu Magang Kerja dimulai dari tanggal 1 Februari 2010 – 30 Maret 2010. 3) Pelaksanaan Magang Kerja dimulai pukul 08.00 – 16.30 WIB. 4) Mahasiswa wajib mengenakan pakaian sopan dan rapi, selain
itu
mahasiswa
magang
kerja
wajib
mematuhi
peraturan yang berlaku pada PT. Telkom Kancatel Ngawi.
b. Kegiatan Magang Kerja 1) Minggu I : Perkenalan bagian staff dan karyawan diperusahaan Telkom,
dan
diberikan
penjelasan
tentang
peraturan
perusahaan, dan pemberitahuan pada bagian untuk magang. 2) Minggu II : Pengamatan pada bagian Flexi dan speedy langsung dan penjelasan-penjelsan yang terkait dengan produk, harga, promosi dan pemasaran. 3) Minggu III dan IV : Terjun langsung untuk meliihat dan mempraktikan proses dalam memasarkan produk Flexi dan speedy lxx
4) Minggu V : Rotasi ke bagian customer service untuk mengelola data pelanggan baik pelanggan Flexi, speedy dan maupun pelanggan telepon rumah. 5) Minggu VI dan VII : Kembali ke bagian Flexi dan speedy untuk memasarkan produk. 6) Minggu VIII : Berpamitan kepada seluruh staff dan karyawan, dan juga mengucapkan terima kasih karena telah membantu serta memberikan bimbingan selama magang kerja.
C.
PEMBAHASAN 1. Penerapan Strategi Bundling Pricing Flexi. Setiap
perusahaan
pasti
mempunyai
tujuan
dalam
menetapkan harga jual produknya secara tepat, karena harga yang tidak tepat akan berakibat tidak menarik bagi konsumen untuk membeli produk tersebut. Harga jual suatu produk berperan penting dalam
menentukan
tingkat
keberhasilan
pemasaran
produk
tersebut. Hal ini dikarenakan dalam melakukan suatu pembelian suatu produk konsumen seringkali mempertimbangkan harga yang ditawarkan sebelum akhirnya memutuskan melakukan pembelian. Pertimbangan yang dilakukan oleh konsumen, seperti membandingkan harga jual suatu produk yang akan dibeli dengan lxxi
kemampuan finansialnya dan memperhitungkan kesesuaian antara manfaat yang didapat dengan harga yang ditawarkan. Dengan adanya pertimbangan yang dilakukan oleh konsumen maka pihak produsen harus tepat dalam menentukan harga jual sehingga konsumen tertarik untuk melakukan pembelian. Di tengah era kompetisi yang semakin sengit di dalam dunia Telekomunkasi, Flexi berusaha untuk dapat menentukan harga jual produknya yang tepat, sehingga dapat bersaing dengan para pesaingnya. Dengan menggunakan penetapan harga tersebut membuat konsumen untuk lebih memilih menggunakan Flexi. Salah satunya strategi yang digunakan dan diterapkan Flexi, yaitu penetapan harga
bundling pricing. Pasalnya lewat satu paket
penjualan, misi pemasaran dari dua institusi bisa dicapai dengan lebih mudah. Konsumen pun bisa memperoleh faedah dari sistem bundling pricing. Tujuan yang dicapai dengan menggunakan srategi penetapan harga bundling pricing ini adalah agar dapat bertahan hidup di tengah ketatnya persaingan antar operator selluler dan untuk memaksimalkan penjualannya. Strategi bundling pricing yang diterapkan oleh Flexi yaitu dengan menjalin kerjasama dengan produsen handphone asal China yaitu ZTE dan Nexian.
lxxii
Tabel III. 1 Produk Handphone ZTE Produk Hp dan
Fitur-Fitur Produk
Harga Jual
Harga Jual
Tipe ZTE
Hp ZTE
Produk Hp ZTE
Produk Hp ZTE+
Staterpack Flexi yang dibundling ZTE C366 *
ZTE C366
CDMA 2000 1x 800 MHz, Model: Candybar, Screen: 65K color LCD TFT LCD 1.8 "(128x160 pixels), Camera: 0.3 MP, Browser: Flexi Browser, Battery: 1000mAh, the talk 300menit, Other Features: MP3/MP4 Player, FM Radio
Rp 640.000,-
Rp 600.000,-
* Bisa dimasuki semua kartu perdana CDMA
* Hanya bisa dimasuki kartu perdana flexi
Rp 330.000,-
Rp 299.000,-
* Bisa dimasuki semua kartu perdana CDMA
* Hanya bisa dimasuki kartu perdana flexi
ZTE S130 *
ZTE S130
LCD: 65k warna, LCD CSTN Baterai 1000mAh, 32 dering Polyphonic, 20 Melodi, Mode Getar, Long Message, Service (LMS), Flexi Chatting, Flexi Browser, Facebook, Twitter
lxxiii
ZTE S100 *
ZTE S100
LCD: 65k warna, 32 dering Polyphonic, Long continuous standby time, Long Message, Service (LMS,) Aplikasi: Flexi Browser
Rp 340.000,* Bisa dimasuki
semua kartu perdana CDMA
Rp 295.000,*Hanya bisa dimasuki kartu perdana flexi
Sumber: data internal Flexi dan data internet www.ZTE.com
Tabel III. 2 Produk Handphone Nexian Produk Hp dan Tipe Nexian
Fitur-Fitur Produk Hp Nexian
Harga Jual Produk Hp Nexian
Harga Jual Produk Hp Nexian +
Staterpack Flexi yang dibundling Nexian Fp369 *
Nexian Fp369
CDMA 2000 1X 800 MHz CandyBar, Polyphonic ringtones, Lcd warna layar 65K colours, SMS, Jadwal, Kalkulator,Alarm, Phonebook, Speakerphone, Navigation key,warna red dan silver
lxxiv
Rp 335.000,-
Rp 295.000,-
*Bisa dimasuki
*Hanya bisa dimasuki kartu perdana flexi
semua kartu perdana CDMA
Nexian Fp333 *
Nexian Fp333
Candybar,Midi ringtones, Lcd warna layar 65K colours, Calculator,Alarm, Schedule, Speaker Phone, SMS, Phonebook, warna hitam.
Rp 630.000,-
Rp 585.000,-
*Bisa dimasuki
semua kartu perdana CDMA
*Hanya bisa dimasuki kartu perdana flexi
Rp 1.050.000,-
Rp 990.000,-
*Bisa dimasuki semua kartu perdana CDMA
*Hanya bisa dimasuki kartu perdana flexi
Nexian C900 *
Nexian C900
Baterai 3.7 volt 1000mAh lithiumion,RUIM Card,Colour LCD, MP3 Player, FM Radio, Voice Recorder, Camera, Mini Opera, Facebook,SMS, Browser Data Service, Stereo Speaker, Supports External Memory
Sumber: data internal flexi dan data internet www.Nexian.co.id
Keterangan tabel: Tabel III.1 dan Tabel III.2 menunjukkan, penetapan harga handphone tanpa bundling dengan handphone bundling terdapat perbedaan harga. Data yang didapat dari internal Flexi dan data perusahaan handphone menunujukkan bahwa harga handphone tanpa bundling lebih mahal dari handphone bundling. Seringkali operator mengadakan promosi yang menarik, sehingga dianggap good deal. lxxv
Dengan biaya bulanan yang tidak terlalu mahal, paket percakapan dan SMS yang memadai, pengguna ponsel bisa mendapatkan ponsel terbaru yang apabila dibeli tanpa bundling akan mahal sekali harganya. Paket bundling biasanya di SIMlocked (kartu khusus) untuk jangka waktu tertentu dan hanya bisa digunakan dengan statepack bundling. Cirinya antara lain memiliki logo operator di body ponselnya. (www.kuliseluler.com). Berdasarkan keterangan diatas, menguatkan bahwa harga handphone tanpa bundling lebih mahal dari handphone bundling. Handphone tanpa bundling memiliki kelebihan untuk bisa
digunakan
dengan
menggunakan
kartu
perdana
(staterpack) dari operator manapun, akan tetapi handphone bundling
hanya
bisa
memakai
kartu
perdana
bundling
(operator) untuk bisa mengaktifkannya. Strategi penetapan harga digunakan untuk menyiasati kekurangan
dari
handphone
bundling.
Telkom
Flexi
memberikan informasi bahwa bila handphone bundling lebih mahal dari handphone tanpa bundling maka bisa dipastikan produk
tersebut
permasalahan
akan
tersebut,
jatuh
dipasaran.
perusahaan
Flexi
Berdasarkan menggunakan
strategi harga dan penambahan fitur-fitur untuk menarik konsumen menggunakan handphone Flexi.
lxxvi
Perusahaan handphone bekerjasama dengan operator Flexi dalam penetapan harga. Kerjasama tersebut biasanya dalam bentuk exclusive deal, yaitu bentuk kerjasama yang menekankan pada masalah kebijakan kompensasi pembagian keuntungan, strategi pemasaran, sistem yang dijalankan, dan hak dan kewajiban antara perusahaan handphone dan operator. Bentuk kerjasama yang dilakukan baik masalah harga maupun sistem operasional bersifat tertutup dan hanya diketahui oleh manajer masing-masing perusahaan, dengan tujuan untuk menghindari strategi pesaing. Data Telkom Flexi juga tidak ditunjukkan masalah harga dan kompensasi yang disepakati antara perusahaan handphone dan operator Flexi, karena bersifat rahasia. Permasalahan tersebut tidak menjadi masalah, karena fokus penelitian terletak pada pengaruh bundling yang dianalisis menggunakan perubahan volume penjualan sebelum dan sesudah bundling. Flexi
menggunakan
strategi
promosi
dengan
menggabungkan kartu perdana (staterpack) dengan produk handphone, yaitu ZTE dan Nexian. Dengan menggunakan strategi tersebut Flexi diharapkan dapat meraih keuntungan dari penjualannya yang maksimal. Staterpack dan handphone yang dibundling tersebut merupakan kebijakan dari Telkom Flexi dan kedua perusahaan lxxvii
handphone (Nexian dan ZTE), kerjasama tersebut menentukan strategi harga yang akan diaplikasikan di pasaran. Keuntungan yang didapat Flexi dari adanya program bundling, Flexi mendapatkan sarana promosi yang didukung dengan penjualan produk handphone. Produk handphone juga mendapatkan keuntungan dengan minat konsumen yang sudah loyal terhadap Flexi.
Berdasarkan teori pada salah satu pengertian bundling yang ada pada bab sebalumnya, di mana bundling pricing adalah perusahaan menjual dua atau lebih produk dalam satu paket, dimana harga paket lebih murah dari pada harga total masingmasing item jika dijual terpisah. (http;//pemasaranjasa.blogspot.com/). Pada bundling pricing yang diterapkan oleh Flexi ini, konsumen pada saat membeli staterpack Flexi juga akan mendapatkan handphonenya. Konsumen pun dapat memperoleh paket bundle Flexi dengan harga yang telah ditentukan oleh setiap produk Flexi.
lxxviii
Beberapa macam kelebihan dan kelemahan Paket Bundle Flexi a. Kelebihannya : 1) Setiap pembelian paket bundle Flexi, selain akan mendapat handphone juga akan mendapat staterpack Flexi Trendy Dahsyat dengan berbagai macam bonus variant. 2) Handphone dari paket bundle Flexi, sudah memiliki layar yang berwarna. 3) Dengan membeli paket bundle Flexi, konsumen akan mendapat garansi atas handphonenya selama 1 tahun . 4) Harga paket bundle relatif terjangkau. 5) Dengan membeli paket bundle Flexi disaat penggunaannya, konsumen dapat merasakan luas jangkauan penggunaannya yang telah dimiliki Telkom Flexi.
b. Kelemahannya : 1) Bagi konsumen yang belum terbiasa dalam menggunakan handphone buatan merek china ini, akan merasa sedikit canggung dan sulit dalam mengoperasikan handphone bundle Flexi ini. 2) Olah pikir / persepsi konsumen yang memandang sebelah mata terhadap handphone buatan merek china masih dipertanyakan, apakah memiliki kualitas baik dibanding handphone yang lainnya.
lxxix
3) Cara kerja dan kualitas keawetan handpone merek china ini masih diragukan.
2. Pengaruh Bundling Pricing Terhadap Volume Penjualan. Pada bagian ini penulis bermaksud akan membahas tentang pengaruh bundling pricing terhadap volume penjualan. Dengan bantuan tabel volume penjualan sebelum dan sesudah bundling serta tabel perbandingan perubahan volume penjualan sebelum dan sesudah bundling dalam prosentase, yang nantinya terlihat dari pengaruh bundling pricing.
lxxx
Tabel III. 3 Volume Penjualan Keseluruhan Produk Flexi Selama Tahun 2008 (Sebelum Bundling Pricing) Bulan
Unit
Volume Penjualan
Penjualan
(Rupiah)
Januari
7.810
62.125.000
Februari
8.197
65.200.000
Maret
7.092
56.422.000
April
8.588
68.320.000
Mei
9.383
74.640.000
Juni
7.597
60.430.000
Juli
7.949
63.230.000
Agustus
10.013
79.654.000
September
10.477
83.340.000
Oktober
9.080
72.230.000
November
9.696
77.134.000
Desember
10.243
81.486.000
TOTAL
106.125
844.213.000
Sumber : data internal Flexi tahun 2008.
lxxxi
Keterangan tabel : Tabel III.3 menunjukkan penjualan keseluruhan produk kartu perdana (staterpack) Flexi selama 2008 sebelum strategi bundling. Produk sebelum bundling merupakan penjualan kartu perdana saja selama kurun waktu 2008. Sumber internal Flexi memberikan gambaran tentang volume penjualan selama tahun 2008 yang diperinci dengan volume penjualan yang tercatat per bulan. Flexi menetapkan harga Rp.7.000,00 untuk agen dan Rp.10.000,00 untuk penjualan langsung kepada konsumen melalui gerai-gerai Flexi. Sumber internal Flexi menyebutkan, prosentase volume penjualan
menunjukkan
(Rp.7.000,00)
dan
angka
40%
60%
untuk
untuk
harga
penjualan
agen
langsung
(Rp.10.000,00) dalam penjualan tahun 2008. Peneliti mencoba menganalisis unit penjualan dengan mencari melalui pembagian antara jumlah volume penjualan dan harga produk per item. Harga produk menurut Telkom Flexi (sumber internal) memberikan keterangan bahwa produk Flexi yang dilepas ke pasaran mempunyai penetapan harga yang seragam, yaitu Rp. 7.000,00 untuk semua kartu perdana.
lxxxii
Distribusi kartu perdana Flexi : Agen
Telkom Flexi
Customer
(Counter HP)
Gambar III. 3 Distribusi Pemasaran Telkom Flexi
Distribusi pemasaran Flexi melalui dua cara, pertama menggunakan menyalurkan
jalur
distribusi
produknya
melalui
keagenan agen
dimana
Flexi
penjualan.
Agen
penjualan menyalurkan kepada agen counter untuk dijual kepada konsumen. Kedua, melalui penjualan langsung kepada konsumen dengan menjual di gerai-gerai penjualan resmi Flexi dan penjualan promosi kepada konsumen. Distribusi
keagenan
merupakan
distribusi
yang
menggunakan pihak lain dalam menyalurkan produk kepada konsumen. Agen mendapatkan harga dari Flexi sebesar Rp. 7.000,00 dimana bisa terjadi kenaikan atau penurunan harga tergantung dari situasi pasar yang terjadi. Produk yang telah sampai ke agen, mempunyai harga yang berbeda yang diterapkan kepada konsumen. Flexi menetapkan harga untuk kartu perdana kepada konsumen dengan batas bawah. Misalkan, pada kartu Fexi Trendy tertera harga Rp. 10.000,00 yang berarti agen menjual kepada konsumen dengan harga minimal 10.000 ribu rupiah. lxxxiii
Harga berbeda bila ada ketentuan khusus dari agen, misalkan saja penjualan nomer cantik Flexi yang biasanya harganya lebih
mahal dari kartu
perdana
biasa, atau
terjadinya
perubahan situasi pasar dan adanya strategi promosi yang dilakukan. Flexi menjual langsung kepada konsumen dengan harga Rp.10.000,00. Data tentang volume penjualan dan unit penjualan berfungsi untuk melihat perubahan yang terjadi dalam kurun waktu per bulan. Tabel III.3 menjelaskan tentang penjualan kartu perdana saja yang belum di bundling dengan produk handphone. Data tersebut berguna untuk membandingkan dengan perubahan yang terjadi setelah strategi bundling, untuk melihat pengaruh bundling pada volume penjualan yang didapatkan
lxxxiv
Tabel III. 4 Volume Penjualan Keseluruhan Produk Flexi Selama Tahun 2009 (Sesudah Bundling Pricing)
Bulan
Unit
Volume Penjualan
Penjualan
(Rupiah)
Januari
83.450.000
Februari
85.320.000
Maret
94.422.000
April
111.320.000
Mei
99.422.000
Juni
122.320.000
Juli
137.450.000
Agustus
112.672.000
September
139.434.000
Oktober
124.890.000
November
119.563.000
Desember
131.794.000 1.361.775.000
TOTAL Sumber: data internal Flexi tahun 2009.
lxxxv
Keterangan tabel : Penjualan keseluruhan produk kartu perdana (staterpack) Flexi selama 2009. Tabel III.4 menunjukkan data penjualan kartu perdana dan penjulan kartu perdana yang di bundling dengan produk
handphone. Telkom Flexi menggunakan
strategi promosi pemasarannya, yaitu dengan menggabungkan handphone
dan
dijual
dalam
bentuk
paket
(bundle).
Menjalankan kerjasama dengan merek handphone sebagai produk promosinya yaitu handphone ZTE C366, ZTE S130, ZTE S100 dan merek handphone Nexian Fp369, Nexian Fp333, Nexian C900. Sehingga dengan menggunakan strategi tersebut Telkom Flexi dapat mendapatkan keuntungan dari penjualan yang maksimal. Data diatas didapat dari sumber internal Telkom Flexi yang memuat volume penjulan keseluruhan dalam kurun waktu 2009. Unit penjualan didapat dari pembagian antara volume penjualan dengan satuan harga yang ditetapkan Flexi. Sumber internal Flexi menjelaskan bahwa, penetapan harga kartu perdana dibuat seragam untuk semua jenis yaitu Rp.10.000,untuk dilepas ke pasaran. Sedangkan untuk penjualan bundling, Flexi menetapkan harga Rp.7000,00 untuk agen. Unit penjualan memaparkan tentang jumlah produk Flexi baik kartu perdana saja dan kartu perdana yang di bundling. Data
lxxxvi
menunjukkan
tentang
penekanan
pada
penjualan
kartu
perdana Flexi bukan pada penjulan handphone. Distribusi penjualan produk bundling Flexi :
Flexi
Perusahaan Handphone
Agen (Counter)
Consumer
Gambar III. 4 Distribusi pemasaran produk bundling Flexi
Telkom
Flexi
bekerjasama
dengan
perusahaan
handphone untuk memasarkan produk bundling. Jalur distribusi menunjukkan, baik Flexi maupun perusahaan handphone berusaha untuk memasarkan produk bundling kepada agen, dan secara langsung kepada konsumen. Flexi menerapkan harga Rp.7.000,- yang diaplikasikan dalam konsep kerjasama bundling dengan perusahaan handphone (sumber internal).
lxxxvii
Menurut (M.Nafarin : 2000) bagi perusahaan yang bergerak dalam
struktur
pasar
penjual,
kegiatan
pemasaran
dalam
meningkatkan penjualan merupakan ujung tombak dalam mencari tujuan perusahaan mencari laba yang maksimal. Karena itu anggaran penjualan disusun lebih dahulu dan merupakan dasar dalam penyusunan anggaran lainnya. Sebelum disusun anggaran penjualan biasanya dibuat forecast penjualan, forecast (pikiran/ramalan) penjualan yaitu perkiraan penjualan pada suatu waktu yang akan datang dalam keadaan tertentu yang dibuat berdasarkan data-data yang pernah terjadi dan atau mungkin akan terjadi. Dalam
konsep
anggaran
penjualan
perbandingan perubahan penjualan, prosentase
penjualan
yang
yaitu
menunjukkan
dikenal
adanya
perubahan dalam peningkatan
dan
penurunan dalam jangka waktu tertentu.
Rumus
perbandingan
(M.Nafarin : 2000) :
=
lxxxviii
perubahan
volume
penjualan
Berikut ini adalah contoh penghitungan perbandingan perubahan volume penjualan dalam prosentase tahun 2008 (sebelum bundling). Bulan Januari ke bulan Februari :
=
Perubahan
= 4,95 %
Bulan Februari ke bulan Maret :
=
Perubahan = -13,46%
Berikut ini adalah contoh penghitungan perbandingan perubahan volume penjualan dalam prosentase tahun 2009 (sesudah bundling). Bulan Januari ke bulan Februari :
=
Perubahan
=
2,24 %
lxxxix
Bulan April ke bulan Mei
=
Perubahan
= - 11,04 %
Untuk melihat perbandingan perubahan volume penjualan bulan-bulan berikutnya baik untuk tahun 2008 sebelum bundling dan tahun 2009 sesudah bundling cara penghitungannya adalah sama.
Selengkapnya dapat dilihat tabel di bawah ini.
xc
Tabel III. 5 Perubahan Volume Penjualan Keseluruhan Sebelum Bundling dalam % Tahun 2008
Unit
Volume Penjualan Flexi Thn 2008 (Sebelum Bundling) dlm Rp
Perubahan Thn 2008 (Sebelum Bundling) dlm %
Bulan
Penjualan
Januari
7.810
62.125.000
-
Februari
8.197
65.200.000
4,95
Maret
7.092
56.422.000
-13,46
April
8.588
68.320.000
21,09
Mei
9.383
74.640.000
9,25
Juni
7.597
60.432.000
-19,03
Juli
7.949
63.230.000
4,62
Agustus
10.013
79.654.000
25,98
September
10.477
83.340.000
4,62
Oktober
9.080
72.230.000
-13,33
November
9.696
77.134.000
6,79
Desember
10.243
81.486.000
5,64
Total
106.125
844.213.000
37,12
Rata-rata
8.844
70.351.083
3,37
Sumber : data internal Flexi tahun 2008.
xci
Tabel III. 6 Perubahan Volume Penjualan Keseluruhan Sesudah Bundling dalam % Tahun 2009
Unit
Januari
11.027
Volume Penjualan Flexi Thn 2009 (Sesudah Bundling) dlm Rp 83.450.000
Februari
11.274
85.320.000
2,24
Maret
12.477
94.422.000
10,67
April
14.710
111.320.000
17,89
Mei
13.138
99.020.000
-11,04
Juni
16.164
122.430.000
23,64
Juli
18.163
137.450.000
12,27
Agustus
14.889
112.672.000
-18,03
September
18.425
139.434.000
23,75
Oktober
16.503
124.890.000
-10,43
November
15.799
119.563.000
-4,26
Desember
17.416
131.794.000
10,22
Total
179.986
1.361.775.000
56,92
Rata-rata
14.999
113.481.250
5,17
Bulan Penjualan
Sumber : data internal Flexi tahun 2009.
xcii
Perubahan Thn 2009 (Sesudah Bundling) dlm % -
Dari tabel III.5 dan tabel III.6 dapat diketahui bahwa, perubahan total prosentase volume penjualan Flexi 37,12% dengan rata-rata sebesar 3,37% sebelum bundling tahun 2008 dan perubahan total prosentase volume penjualan Flexi 56,92% dengan rata-rata sebesar 5,17% sesudah bundling tahun 2009. Data tahun 2008 menunjukkan perubahan terkecil yang terjadi pada bulan Mei ke bulan Juni dengan menunjukkan angka perubahan -19,03%. Angka tersebut mengartikan bahwa terjadi penurunan penjualan selama bulan Mei ke Juni. Perubahan terbesar pada tahun 2008 ditunjukkan pada volume penjualan bulan Juli ke bulan Agustus dengan angka perubahan 25,98%. Perubahan tersebut mengartikan bahwa pada bulan Juli ke bulan Agustus terjadi peningkatan volume penjualan. Perubahaan volume penjualan Flexi tahun 2009 dari bulan April ke bulan Mei merupakan penjualan yang terkecil, yaitu -11,04%, sedangkan perubahan dari bulan Agustus ke bulan September
merupakan penjualan yang terbesar, yaitu sebesar
23,75%.
xciii
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN Dari uraian data dari BAB III, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Flexi merupakan sebuah produk milik PT. Telkom yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi yang ada di Indonesia. Untuk menghadapi
persaingan penjualan yang ketat antara sesama
operator CDMA di Indonesia, Flexi menggunakan beberapa strategi dalam menetapkan dan menyesuaikan harga jual produk Flexinya, salah satunya dengan menggunakan strategi bundling pricing, yaitu, perusahaan menjual dua atau lebih produk dalam satu paket ,dimana harga paket lebih murah dari pada harga total masingmasing item jika dijual terpisah. Dengan menerapkan bundling pricing yang digunakan Flexi akan dapat mampu bersaing dengan pesaing lainnya. Flexi menerapkan bundling pricing dengan menjalin kerjasama dengan produsen perusahaan handphone merek china, ZTE dan Nexian. Dengan menggunakan strategi tersebut, Flexi menerapkan penjualan paket bundle dengan ketentuan, yaitu setiap konsumen membeli produk Flexi yang di bandle, selain akan mendapat handphone juga akan mendapat
xciv
staterpack Flexi Trendy Dahsyat dengan berbagai macam bonus sebagai salah satu straregi pemasaran. 2. Dari tabel III.5 dan tabel III.6 dapat diketahui bahwa, perubahan total prosentase volume penjualan Flexi 37,12% dengan rata-rata sebesar 3,37% sebelum bundling tahun 2008 dan perubahan total prosentase volume penjualan Flexi 56,92% dengan rata-rata sebesar
5,17%
sesudah
bundling
tahun
2009.
Perubahan
prosentase volume penjualan Flexi dari bulan Mei ke bulan Juni tahun 2008 perolehan yang terkecil, yaitu -19,03%. Sedangkan pada bulan Juli ke bulan Agustus tahun 2008 perolehan yang terbesar, yaitu sebesar 25,98%. Kemudian untuk perubahan prosentase volume penjualan Flexi dari bulan April ke bulan Mei tahun 2009 perolehan yang terkecil, yaitu -11,04%, sedangkan perubahan dari bulan Agustus ke bulan September tahun 2009 perolehan yang terbesar, yaitu 23,75%.
xcv
B. Saran 1. Dilihat dari data perubahan
perbandingan yang telah diperoleh,
perubahan sebelum bundling tahun 2008 sebesar 3.37%, lebih kecil dibandingkan dengan perubahan yang terjadi setelah bundling tahun 2009 sebesar 5,17%. Dengan hasil tersebut strategi yang digunakan Flexi layak untuk dilanjutkan. 2. Flexi sebaiknya juga menjalin kerjasama dengan produk produsen perusahaan handphone yang ternama misalnya Nokia dengan menerapkan harga jual yang tidak terlalu mahal, sehingga konsumen lebih terjangkau dalam pembeliannya. 3. Saran selanjutnya untuk kartu perdana paket bundling Flexi, sebaiknya menawarkan strategi bonus yang lebih variant lagi (seperti, bonus SMS, bonus telepon, potongan tarif telepon berdasarkan waktu bicara) dan memberikan pelayanan konsumen yang lebih baik lagi. Berdasarkan strategi tersebut diharapkan konsumen akan merasa tertarik dan berminat untuk membeli produk bundling tersebut, yaitu tidak hanya tertarik dengan hanphonenya yang memiliki fitur-fitur yang lengkap melainkan juga tertarik dengan bonus dan fasilitas yang terdapat pada kartu perdana Flexi.
xcvi
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi delapan. Erlangga, Yogyakarta. Kotler, Philip dan A. B Susanto. 2000. Manajemen Pemasaran Indonesia. Alih Bahasa oleh Ancella Anitawatii dan Hermawan, Edisi Pertama. Jakata : Salemba Empat. Lupiyoadi, Rambat dan A Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat Lamb, Hair, MC Daniel, 2001. Pemasaran. Edisi pertama. Salemba Empat. Jakarta. Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta : Salemba Empat Nafarin. M. 2000. Anggaran Perusahaan. Jilid II. Jakarta : Salemba Empat. Simamora, Henry. 2000. Manajemen Pemasaran Internasional. Jilid II. Jakarta : Salemba Empat Swastha, Basu & Irawan. 2005. Manajemmen Pemasaran Modern. Yogyakarta : Liberty. Swastha, Basu. 2002. Azas-azas Marketing. Yogyakarta : Liberty. Tjiptono, Fandy. 2007. Pemasaran Jasa. Malang : Banyumedia Publishing Tjiptono, Fandy. 2002. Manajemen ketiga.Yogyakarta : Andi Offset
xcvii
Jasa.
Edisi
III.
Cetakan
xcviii